14. bab ii -...

41
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI 1. Postpartum (nifas) a. Pengertian Masa nifas (postpartum/puerperium) berasal dari bahasa latin yaitu dari kata “puer” yang artinya bayi dan “porous” yang berarti melahirkan. Yaitu masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti prahamil. Lama masa nifas berkisar 6-8 minggu. (Sujiatini, Nurjannah,Ana Kurniati, 2010). Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali mulai persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil. Lama masa nifas yaitu 6-8 minggu.(Bahiyatun, 2009). Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 42 hari, namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan.(Anggraini, 2010) Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembli, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kembali seperti sebelum hamil. (Mochtar, 1998)

Upload: duongdan

Post on 01-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORI

1. Postpartum (nifas)

a. Pengertian

Masa nifas (postpartum/puerperium) berasal dari bahasa

latin yaitu dari kata “puer” yang artinya bayi dan “porous” yang

berarti melahirkan. Yaitu masa pulih kembali mulai dari persalinan

selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti prahamil. Lama

masa nifas berkisar 6-8 minggu. (Sujiatini, Nurjannah,Ana Kurniati,

2010).

Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali mulai

persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum

hamil. Lama masa nifas yaitu 6-8 minggu.(Bahiyatun, 2009).

Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan

berakhir ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum

hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 42 hari,

namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3

bulan.(Anggraini, 2010)

Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembli, mulai

dari persalinan selesai sampai alat-alat kembali seperti sebelum hamil.

(Mochtar, 1998)

Page 2: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

8

Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta

dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti sebelum

hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira 6 minggu. ( Sarwono, 2006)

b. Tahapan masa nifas

Menurut (Suheni, Widyasih, & Rahmawati, 2009)

1) Puerperium dini adalah masa kepulihan yakni seorang ibu di

perbolehkan berjalan-jalan.

2) Puerperium intermedial adalah masa kepulihan menyeluruh dari

organ-organ genetalia kira-kira 6-8 minggu.

3) Remote Puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih

dan sehat sempurna apabila ibu selama hamil (persalinan

mempunyai komplikasi), berlangsung 3 bulan.

c. Perubahan fisik dan psikologis masa nifas

1) Perubahan fisik masa nifas

a) Perubahan uterus

Ukuran uterus mengecil kembali (setelah 2 hari pasca

persalinan, setinggi umbilicus, setelah 4 minggu masuk panggul,

setelah 2 minggu kembali pada ukuran sebelum hamil)

(Suherni, Widyasih, & Rahmawati, 2009).

b) Lochea

Ada beberapa jenis lochea, yakni (Suherni, Widyasih,

& Rahmawati, 2009) :

Page 3: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

9

(1) Lochea Rubra ( Cruenta)

Lochea ini berisi darah segar dan sisa-sisa selaput

ketuban, selsel darah desidua (Desidua yakni selaput tenar

rahim dalam keadaan hamil), venix caseosa (yakni palit

bayi, zat seperti salep terdiri atas palit atau semacam noda

dan sel-sel epitel yang menyelimuti kulit janin), lanugo

(yakni bulu halus pada anak yang baru lahir), dan mekonium

(yakni isi usus janin cukup bulan yang terdiri atas getah

kelenjar usus dan air ketuban berwarna hijau)

(2) Lochea Sanguinolenta

Warnanya merah kuning berisi darah dan lendir.

Ini terjadi pada hari ke 3-7 setelah persalinan.

(3). Lochea Serosa

Berwarna kuning dan cairan ini tidak berdarah

lagi, pada hari ke 7-14 setelah persalinan.

(4) Lochea Alba

Cairan putih yang terjadinya pada hari setelah 2

minggu setelah persalinan.

c) Perubahan vagina dan perinium

(1) Vagina

Pada minggu ketiga, vagina mengecil dan timbul

vugae (lipatan-lipatan atau kerutan-kerutan) kembali.

Page 4: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

10

(2) Perlukaan vagina

Perlukaan vagina yang tidak berhubungan dengan

perineum tidak sering dijumpai. Mungkin ditemukan

setelah persalinan biasa, tetapi lebih sering terjadi akibat

ekstrasi dengan cunam, terlebih apabila kepala janin harus

diputar, robekan terdapat pada dinding lateral dan baru

terlihat pada pemeriksaan speculum.

d) Perubahan pada perineum

Terjadi robekan perineum hampir pada semua

persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan

berikutnya. Robekan perineum umumnya terjadi di garis

tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu

cepat, sudut arkus pubis lebih kecil daripada biasa, kepala

janin melewati pintu bawah panggul dengan ukuran yang lebih

besar dan pada sirkumfarensia suboksipito bregmatika. Bila

ada laserasi jalan lahir atau luka bekas episiotomi (penyayatan

mulut serambi kemaluan untuk mempermudah kelahiran bayi)

lakukanlah penjahitan dan perawatan dengan baik (Suherni,

Widyasih, & Rahmawati, 2009).

e) Perubahan pada sistem pencernaan

Biasanya ibu mengalami konstipasi setelah

melahirkan anak. Hal ini disebabkan karena pada waktu

Page 5: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

11

melahirkan alat pencernaan mendapat tekanan yang

menyebabkan kolon menjadi kosong, pengeluaran cairan yang

berlebihan pada waktu persalinan (dehidrasi), kurang makan,

hemorroid, dan laserasi jalan lahir. Supaya buang air besar

kembali teratur dapat diberikan diit atau makanan yang

mengandung serat dan pemberian cairan yang cukup. Bila

usaha ini tidak berhasil dalam waktu 2 atau 3 hari dapat

ditolong dengan pemberian huknah atau gliserin spuit atau

diberikan obat laksan yang lain (Suherni, Widyasih,

Rahmawati, 2009)

f) Perubahan sistem perkemihan

Saluran kencing kembali normal dalam waktu 2

sampai 8 minggu, tergantung pada 1) keadaan/status sebelum

persalinan 2) Lamanya partus kalla II yang dilalui 3)

Bersarnya tekanan kepala yang menekan pada saat persalinan

(Suherni, Widyasih, & Rahmawati, 2009).

g) Perubahan tanda-tanda vital

(1) Suhu badan

Sekitar hari ke 4 setelah persalinan suhu tubuh

mungkin naik sedikit, antara 37,2ºC-37,5°C.

Kemungkinan di sebabkan karena ikutan dari aktivitas

payudara. Bila kenaikan mencapai 38°C pada hari ke dua

Page 6: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

12

sampai hari-hari berikutnya, harus di waspadai infeksi

atau sepsis nifas.

(2) Denyut nadi

Denyut nadi ibu akan melambat sampai sekitar

60 kali permenit, yakni pada waktu habis persalinan

karena ibu dalam keadaan istirahat penuh. Ini terjadi

utamanya pada minggu pertama postpartum.

(3) Tekanan darah

Tekanan darah <140/90 mmHg. Tekanan darah

tersebut bisa meningkat dari sebelum persalinan pada 1-3

hari postpartum.

(4) Respirasi

Pada umumnya respirasi lambat atau bahkan

normal. (Suherni, Widyasih, & Rahmawati, 2009)

2) Perubahan-perubahan psikis ibu nifas

Perubahan peran seorang ibu memerlukan adaptasi yang

harus dijalani. Tanggung jawab bertambah dengan hadirnya bayi

yang baru lahir. Dorongan serta perhatian anggota keluarga lainnya

merupakan dukungan positif untuk ibu. Dalam menjalani adaptasi

setelah melahirkan, ibu akan mengalami fase-fase sebagai berikut

(Suherni, Hesty Widyasih, Anita Rahmawati, 2009)

Page 7: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

13

a) Fase taking in

Yaitu periode ketergantungan. Periode ini

berlangsung dari hari pertama sampai kedua setelah

melahirkan. Pada fase ini, ibu sedang berfokus terutama pada

dirinya sendiri. Ibu akan berulang kali menceritakan proses

persalinan yang dialaminya dari awal sampai akhir.

b) Fase taking hold

Yaitu periode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah

melahirkan. Pada fase ini ibu timbul rasa kawatir akan ketidak

mampuan dan tanggung jawab dalam merawat bayi. Ibu

mempunyai perasaan sangat sensitif mudah tersinggung dan

gampang marah.

c) Fase letting go

Yaitu periode menerima tanggung jawab akan peran

barunya. Fase ini berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu

sudah mulai menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayinya.

d. Asuhan pada masa nifas

1) Tujuan asuhan masa nifas

a) Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun

psikologi.

b) Melaksanakan skrining yang komperhensif, mendeteksi

masalah, mengobati/merujuk bila terjadi komplikasi pada

ibu maupun bayinya.

Page 8: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

14

c) Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan

kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui,

pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi

sehat.

d) Memberikan pelayanan keluarga berencana (Suherni,

Widyasih, & Rahmawati, 2009)

2) Peran dan tanggung jawab bidan.

a) Mendukung dan memantau kesehatan fisik ibu dan bayi

b) Mendukung dan memantau kesehatan psikologis, emosi,

sosial serta memberikan semangat pada ibu

c) Membantu ibu dalam menyusui bayinya

d) Membangun kepercayaan diri ibu dalam peranya sebagai ibu

e) Mendukung pendidikan kesehatan termasuk pendidikan

dalam perannya sebagai orang tua

f) Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta

keluarga

g) Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan

meningkatkan rasa nyaman

h) Membuat kebijakan, perencanaan program kesehatan yang

berkaitan dengan ibu dan anak

i) Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan

j) Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai

cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya,

Page 9: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

15

menjaga gizi yang baik, serta mempraktekkan kebersihan

yang aman

k) Melakukan menejemen asuhan dengan cara mengumpulkan

data, menetapkan diagnosa, dan rencana tindakan serta

melaksanakan untuk mempercepat proses pemulihan,

mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan

bayi selama periode masa nifas dan memberikan asuhan

secara professional. (Anggraini, 2010)

e. Kebijakan program nasional masa nifas

1) 6-8 jam setelah persalinan

a) Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri

b) Mendeteksi dan merawat penyebab lain akibat perdarahan, rujuk

apabila perdarahan berlanjut

c) Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota

keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena

atonia uteri

d) Memberikan ASI (Air Susu Ibu) awal

e) Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir

f) Menjaga bayi agar tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi

2) 6 hari setelah persalinan

a) Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus

berkontraksi, fundus di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan

abnormal dan tidak ada bau

Page 10: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

16

b) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan

abnormal

c) Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan

d) Memastikan ibu menyusui dengan baik

e) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi dan

tali pusat, serta menjaga bayi agar tetap hangat dan merawat

bayi sehari-hari

3) 2 minggu setelah persalinan

Memastikan rahim sudah kembali normal dengan mengukur dan

meraba bagian rahim

4) 6 minggu setelh persalinan

a) Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia atau

bayi alami

b) Memberikan konseling untuk KB secara dini,

(Dewi&Sunarsih,2011)

f. Tanda bahaya masa nifas

1) Perdarahan masa nifas

Perdarahan masa nifas di definisikan sebagai kehilangan

darah lebih dari 500 ml pada saat kelahiran normal (sujiyatini,

Nurjanah, & Kurniati, 2010)

a) Perdarahan setelah persalinan primer

Perdarahan yang terjadi setelah bayi lahir dan dalam 24

jam pertama persalinan

Page 11: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

17

Penyebab yang tersering :

(1) Atonia uteri

Pada atonia uteri, uterus gagal berkontraksi setelah

persalianan

(2) Robekan jalan lahir

Robekan jalan lahir merupakan penyebab kedua tersering dari

perdarahan setelah persalinan, robekan dapat terjadi bersama

dengan atonia uteri

(3) Retensio plasenta

Tertinggalnya sebagian plasenta

(4) Inversio uteri

Uterus dikatakan inversi jika bagian dalam menjadi diluar

saat melahirkan plasenta

(5) Ruptur uteri

Perdarahan intraabdominal atau vaginum, nyeri perut bawah.

(sujiyatini, Nurjanah, & Kurniati, 2010)

b) Perdarahan setelah persalinan sekunder

Perdarahan yang terjadi setelah 24 jam pertama persalinan

(sujiyatini, Nurjanah, & Kurniati, 2010)

2) Infeksi masa nifas

Infeksi masa nifas adalah infeksi peradangan pada semua

alat genetalia pada masa nifas oleh sebab apapun dengan ketentuan

meningkatnya suhu badan melebihi 38 ˚C tanpa menghitung hari

Page 12: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

18

pertama dan berturut-turut selama dua hari pada 10 hari pertama

masa nifas (sujiyatini, Nurjanah, & Kurniati, 2010)

3) Sakit kepala, nyeri epigastrik, dan penglihatan kabur

Ibu dalam 48 jam sesudah persalinan yang mengeluh nyeri

kepala hebat, penglihatan kabur dan nyeri epigastrik perlu dicurigai

adanya pre eklamsi berat dan eklamsi setelah persalinan. Pre

eklamsia dapat ditegakkan diagnosis jika ada gejala tekanan diastolik

≥110 mmhg dan protein urine ≥ +++, kadang disertai gejala hiper

refleksia, nyeri kepala hebat dan penglihatan kabur. Jika ibu

mengalami kejang disertai tekanan diastolik ≥ 90 mmhg dan protein

urine ≥ ++, nyeri kepala hebat, dan penglihatan kabur kemungkinan

eklamsia (sujiyatini, Nurjanah, & Kurniati, 2010)

4) Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

Ibu nifas yang mengalami bengkak pada kaki perlu di

periksa adanya varises, kemungkinan tromboplebitis dan perhatikan

adanya edema puting, jika ada pembengkakan diwajah atau tangan

perlu diwaspadai gejala lain yang mengarah pre eklamsia berat atau

eklamsia setelah persalinan (sujiyatini, Nurjanah, & Kurniati, 2010)

5) Demam, muntah, dan rasa sakit saat berkemih

Ibu yang mengalami masa nifas yang disuria, sering

kencing dan nyeri perut kadang ibu sampai muntah dan demam perlu

di curigai infeksi saluran kemih. Pencegahandengan minum yang

Page 13: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

19

banyak minimal 3 liter dan menjaga kebersihan daerah genetalia

(sujiyatini, Nurjanah, & Kurniati, 2010)

6) Payudara yang berubah menjadi merah, panas dan terasa sakit

Perubahan payudara yang menjadi merah, panas dan terasa

sakit pada ibu nifas perlu dipertimbangkan adanya infeksi pada

payudara (sujiyatini, Nurjanah, & Kurniati, 2010)

7) Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama

Dapat disebabkan karena ibu menglami kelelahan, sehingga

ibu nifas perlu dijaga istirahatnya (sujiyatini, Nurjanah, & Kurniati,

2010)

8) Rasa sakit, merah, dan pembengkakan di kaki

Jika ibu mengalami demam tinggi pada pengobatan

antibiotika dan adanya gejala nyeri otot, merah dan pembengkakan

di kaki perlu dipikirkan adanya kemungkinan diagnosa trombosis

vena, pencegahan yang bisa dilakukan dengan ambulasi dini atau

senam nifas (sujiyatini, Nurjanah, & Kurniati, 2010)

9) Merasa sedih atau tidak mampu mengasuh bayinya sendiri dan diri

sendiri.

Ibu nifas yang mersa sedih atau tidak mampu mengasuh

sendiri bayinya dan diri sendiri perlu pengkajian psikologis yang

lebih dalam, kemungkinan mengalami masalah dalam psikologis

masa nifas (sujiyatini, Nurjanah, & Kurniati, 2010)

Page 14: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

20

2. Senam nifas

a. Pengertian

Senam nifas adalah senam yang dilakukan oleh ibu-ibu setelah

melahirkan setelah keadaan tubuhnya pulih kembali. (Anggraini, 2010).

Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan oleh ibu-

ibu setelah keadaan tubuhnya pulih. (widianti & proverawati, 2010).

Gerakan senam nifas dilakukan dari gerakan yang paling sederhana

hingga yang tersulit, sebaiknya dilakukan secara bertahap dan terus

menerus (continue), (Dewi&Sunarsih,2011).

b. Tujuan senam nifas

1) Mengurangi rasa sakit pada otot

2) Memperbaiki peredaran darah

3) Mengencangkan otot-otot perut dan perineum

4) Melancarkan pengeluaran lokia

5) Mempercepat involusi

6) Menghindari kelainan (misalnya emboli,thrombosis dan lain-lain)

7) Untuk mempercepat penyambuhan, mencegah komplikasi, dan

meningkatkan otot-otot punggung, pelvis, dan abdomen.

(Bahiyatun,2009).

8) Memperlancar ASI (Air Susu Ibu) dalam hal ini, membantu fungsi

payudara dan memulihkan ketegangan karena lelah merawat bayi.

9) Mencegah kesulitan buang air besar dan buang air kecil.

(Maryunani& Sukaryati, 2011)

Page 15: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

21

c. Manfaaat senam nifas

1) Mengencangkan otot perut, liang senggama, otot-otot sekitar

panggul maupun otot-otot sekitar vagina, di samping melancarkan

sirkulasi darah.

2) Kondisi umum ibu jadi lebih baik.

3) Rehabilitas atau pemulihan jadi bisa lebih cepat.

4) Menumbuhkan atau memperbaiki nafsu makan hingga asupan

makanannya bisa mencukupi kebutuhanya. Ibu tak terlihat lesu

ataupun emosional. (Sujiyanti, Nurjannah, Kurniati, 2010).

5) Membuat jahitan lebih merapat. (Ambarwati & Wulandari, 2010)

d. Kontra indikasi

Senam nifas sebaiknya tidak dilakukan oleh ibu yang

menderita anemia atau yang mempunyai riwayat penyakit jantung dan

paru-paru. (widianti & proverawati, 2010)

e. Kerugian tidak melekukan senam nifas

1) Infeksi karena infolusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah

tidak dapat dikeluarkan.

2) Perdarahan yang abnormal kontrasi uterus baik sehingga resiko

perdarahan yang abnormal dapat dihindari.

3) Trombosisi vena (sumbatan vena oleh bekuan darah).

4) Timbul varises.(Maryunani&Sukaryati, 2011)

f. Tahapan senam nifas

1) Latihan tahap pertama (24 jam setelah bersalin)

Page 16: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

22

a) Latihan kegel (latihan perineal)

Latihan ini dapat dilakukan di mana saja, bahkan saat

ibu berbaring setelah melahirkan di kamar pemulihan.

Mulailah berlatih walaupun belum dapat merasakan apapun di

daerah perineal, laukan juga latihan kegel saat berkemih,

menyusui atau disetiap posisi nyaman. Caranya lakukan

gerakan seperti menahan buang air kecil, tahan kontraksi 8-10

detik, lepaskan ulangi beberapa kali.

Gambar 2.1.Latihan kegel

b) Latihan pernafasan diafragma yang dalam.

Ambil posisi dasar berbaring terlentang, lutut ditekuk

dan saling terpisah dengan jarak 30 cm. Telapak kaki menjejak

lantai, kepala dan bahu didukung bantal. Letakkan tangan di

perut sehingga anda bisa merasakannya terangkat saat menarik

nafas perlahan melalui hidung. Kencangkan otot-otot perut saat

anda menghembuskan nafas perlahan melalui mulut, lakukan

2-3 kali pernafasan dalam setiap latihan.

Page 17: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

23

Gambar 2.2. latihan pernafasan diafragma yang dalam

2) Latihan tahap kedua (tiga hari pasca persalinan)

Anda sudah bisa melakukan latihan lebih serius, tetapi

pastikan anda tidak mengalami kasus diastasis atau pemisahan

sepasang otot vertikal di dinding perut (disebut otot recti

abdominis).

a) Latihan mengangkat pinggul

Ambil posisi dasar, hirup nafas sementara anda

menekan pinggul kelantai, selanjutnya hembuskan nafas dan

lemaskan, sebagai permulaan ulangi 3-4 kali secara bertahap

latihan dapat ditambah hingga 12 kali, lalu 24 kali.

Gambar 2.3. latihan mengangkat pinggul

Page 18: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

24

b) Latihan mengangkat kepala

Ambil posisi dasar, tarik nafas dalam-dalam, angkat

kepala sedikit sambil menghembuskan nafas, angkat kepala

sedikit setiap hari dan secara bertahap usahakan mengangkat

pundak.

Gambar 2.4. latihan mengangkat kepala

c) Latihan meluncurkan kaki

Ambil posisi dasar, secara perlahan julurkan kedua

tungkai kaki hingga rata dengan lantai geserkan telapak kaki

kanan dengan tetap menjejak lantai kebelakang kearah bokong,

pertahankan pinggul tetap menekan lantai geserkan tungkai

kaki kembali kebawah, ulangi untuk kaki kiri mulailah dengan

3-4 geseran setiap kaki, lalu secara bertahap tambah sampai

anda bisa melakukanya 12 kali atau lebih dengan nyaman.

Page 19: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

25

Gambar 2.5. latihan meluncurkan kaki

3) Latihan tahap ketiga

Lakukan latihan setiap hari selama tiga bulan. Setelah

tubuh benar-benar kuat, lakukan latihan lanjutan yang memerlukan

energi lebih besar. (Dewi&Sunarsih,2011)

a) Latihan mengencangkan otot perut

Posisi datar letakkan tangan di perut, kencangkan otot

dan kendurkan lagi, gerakan harus kearah dalam, dada tidak

boleh ikut bergerak

b) Latihan untuk merapatkan otot perut

Posisi datar, tahan otot perut dengan tangan, angkat

kepala dan pundak dari bantal seolah anda hendak duduk, ulangi

lima kali

c) Latihan untuk mengencangkan atas panggul

Tekan pinggang kebawah, tarik otot perut kedalam dan

kencangkan, seolah- olah menahan buang air kecil

d) Latihan untuk merampingkan pinggang kembali

Page 20: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

26

Letakkan tangan dipinggang dan tekan keras-keras

seolah-olah sedang mengencangkan ikat pinggang, kendurkan

dan ulangi lima kali

4) Latihan lanjutan

Berbaring terlentang ditempat tidur. Kencangkan otot-

otot perut. Kedua tangan dilipat di dada, angkat kepala dan pundak

perlahan-lahan selanjutnya angkat kaki lurus-lurus, letakkan

kembali perlahan-lahan pula. (Dewi&Sunarsih,2011)

Gambar 2.6. latihan lanjutan

g. Jenis senam postpartum setelah bersalin normal. (Brayshaw, 2007)

1) Senam sirkulasi

Jenis senam ini harus dilakukan sesering mungkin setelah

persalinan, senam bertujuan mempertahankan dan meningkatkan

sirkulasi ibu pada masa paska persalinan, senam dapat dilakukan

beberapa kali setiap bangun tidur dan harus dilanjutkan sampai ibu

mampu mobilisasi total dan tidak ada edema pergelangan kaki.

(a) Senam kaki

Duduk atau berbaring dengan posisi lutut lurus, tekuk

lalu regangkan secara perlahan sedikitnya 12 kali, putar kedua

Page 21: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

27

kaki seolah membentuk lingkaran sebesar mungkin, pertahankan

lutut tetap diam, ulangi 12 kali pada setiap arah.

Gambar 2.7. Senam kaki

(b) Senam Mengencangkan kaki

Duduk atau berbaring dengan kaki lurus, tarik kedua kaki

ke atas pada pergelangan kaki dan tekankan pada bagian belakang

lutut ketempat tidur tahan posisi ini dalam hitungan 5, bernafas

secara normal, ulangi gerakan sebanyak 10 kali.

(c)Nafas dalam

Dalam posisi apapun, tarik nafas dalam sebanyak 3 atau

4 kali (tidak boleh lebih) untuk memungkinkan ventilasi penuh

paru-paru.

2) Senam dasar panggul

Senam dasar panggul menguatkan otot-otot dasar panggul,

tujuanya untuk melatih dan menguatkan otot-otot serta

meningkatkan proses pemulihan.namun kontraksi dan relaksasi otot-

otot ini juga membantu meredakan ketidaknyamanan pada perinium,

rasa ini mungkin timbul akibat persalinan, dan tujuan pemulihan

dengan meningkatkan sirkulasi lokal dan mengeluarkan edema.

Page 22: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

28

Senam dasar panggul harus dimulai sesegera mungkin setelah

persalinan untuk mencegah hilangnya kendali kortikal pada otot-otot

karena nyeri perineum dan cemas tentang kerusakan jahitan. Ibu

yang baru saja menjalani episiotomi setelah terlebih dahulu di beri

anastesi epidural, mungkin akan merasakan nyeri tiba-tiba yang

amat sakit, pada persalinan yang tidak terasa nyeri. Seluruh ibu harus

di motivasi untuk menggerakan otot dasar panggul dini.

(a) Latihan dasar panggul

Kencangkan anus seperti menahan defekasi, kerutkan

uretra dan vagina juga seperti menahan berkemih, kemudian

lepaskan. Tahan dengan kuat sampai 10 detik, bernafas normal

istirahan 3 detik dan ulangi maksimal 10 kali.

Ulangi senam dengan mengencangkan dan

mengendurkan, gerakan lebih cepat sampai 10 kali tanpa

menahan kontraksi. Jumlah penggulangan akan bertambah secara

bertahap bila ibu hanya menyanggupi beberapa kali melakukan

senam ini pada awalnya, namun ibu tahu bahwa hal ini normal

3) Senam abdomen

Selama kehamilan korset abdomen mengalami peregangan

mencapai kira-kira dua kali lipat dari panjang semula pada akhir

minggu masa kehamilan. Memperkuat otot abdomen dan mencapai

fungsi yang sempurna korset otot alami. Seluruh otot abdomen

memerlukan latihan untuk mencapi panjang dan kekuatan semula,

Page 23: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

29

namun otot yang terpenting karena peranya dalam menjaga ke

stabilan panggul ialah otot transversus. Latihan transversus dapat

dimulai kapanpun ibu merasa mampu dan harus dilakukan sering

sambil ibu melakukan aktivitasnya bersama bayi

(a) Senam transversus.

Berbaring dan kedua lutut ditekuk dan kaki datar

menapak di tempat tidur, letakkan kedua tangan di abdomen

bawah didepan paha, tarik nafas dan pada saat akhir hembuskan

nafas, kencangkan bagian bawah abdomen di bawah umbilikus,

dan tahan dalam hitungan 10 , lanjutkan dengan bernafas normal,

dan ulangi 10 kali.

Gambar 2.8. senam transversus

(b) Senam dasar panggul dan transversus

Kerja otot dasar panggul dan tarnsversus akan akan

bertambah dengan menkombinasikan kedua latihan tersebut,

aktivitas bersama ini terutama bermanfaat pada masa setelah

persalinan khususnya bila otot dasar panggul sulit dimulai

Page 24: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

30

caranya ibu dapat mengontraksikan transversus terlebih dahulu

lalu otot dasar panggul atau sebaliknya.

(c) Senam mengangkat panggul

Senam mengangkat panggul dapat dilakukan pada awal

setelah persalinan, dan khususnya bermanfaat apabila ibu

memiliki riwayat nyeri punggung. Berbaring terlentang dan

kedua lutut ditekuk dan kaki di tapakkan ke lantai, kencangkan

otot-otot abdomen, kencangkan juga otot panggul dan tekan

sedikit area belakang ke lantai tahan posisi sampai hitungan

kelima lalu bernafas dengan irama normal kemudian relaks

seperti biasa ulangi gerakan ini 5 kali, tingkatkan hingga

mencapai hitungan 10 kali atau lebih pada minggu-minggu

selanjutnya. Latihan ini dapat di lakukan dengan berbagai posisi

misalnya posisi duduk dan berdiri lebih nyaman di bandingkan

berbaring apabila ibu tinggal di rumah dan sibuk.

Gambar 2.9. senam mengangkat panggul

Page 25: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

31

4) Senam stabilitas batang tubuh

Untuk memicu transversus demi menstabilkan panggul

sambil menggerakan tungkai bawah, senam berikut mulai dapat

dilakukan kira-kira 10 hari setelah persalinan normal bila tidak ada

masalah muskuloskeletal panggul.

Dengan posisi duduk dan kaki datar di atas lantai serta

tangan diatas abdomen bawah, tarik otot dasar panggul dan

transversus serta naikkan satu lutut sehingga kaki beberapa inci di

atas lantai, tahan selama lima detik dengan bagian panggul dan

tulang belakang tetap pada posisinya, ulangi gerakan sebanyak lima

kali untuk setiap kaki, secara bertahap tingkatkan pengulangan,

sehingga ibu mampu menahan gerakan tersebut di atas, sampai 10

detik dan ulangi sebanyak 10 kali.

Gambar 2.10. senam stabilitas batang tubuh

(a)Senam stabilitas batang tubuh menaikkan lutut

Dengan berbaring miring, tekuk kedua lutut ke arah

atas-depan tarik otot transversus dan dasar otot transversus dan

dasar panggl serta angkat lutut atas, dengan cara memutar paha

Page 26: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

32

ke arah luar, sementara tumit tetap saling berdekatan, tahan

selam lima detik, pastikan bahwa posisi panggul atau tulang

tidak turut berotasi, ulangi lima kali untuk masing-masing kaki.

Gambar 2.11. senam stabilitas batang tubuh-menaikkan lutut

(b) Abduksi paha dalam posisi miring

Dalam posisi berbaring miring dan lutut kaki yang

bawah ditekuk ke arah yang belakang, tarik abdomen bagian

bawah dan naikkan kaki yang atas ke arah atap sejajar dengan

tubuh, tahan gerakan ini selama 5 detik namun tetap pastikan

agar posisi punggung dan panggul tidak berotasi, ulangi lima

kali pada masing-masing kaki, secara perlahan tingkatkan

kemampuan menahan gerakan tersebut sampai 10 detik dan

ulangi gerakan sebanyak 10 kali, beberapa minggu kemudian

tingkatkan untuk mengendalikan panggul dan tulang belakang

sambil mengangkat kaki ke arah atap dengan paha di rotasi ke

luar.

Gambar 2.12. senam abduksi dalam posisi miring

Page 27: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

33

(c) Memutar lutut ke arah luar sambil mempertahankan tetap diam

Dengan posisi berbaring terlentang, tekuk kedua lutut

ke atas dan kaki datar diatas lantai. Letakkan tangan diatas

abdomen depan paha, tarik abdomen bawah dan biarkan lutut

kanan sedikit ke arah luar dengan sedikit mengendalikan untuk

memastikan bahwa pevis tetap pada posisinya dan punggung

tetap datar, secara perlahan kembalikan lutut pada posisi semula

yakni pada posisi tegak lurus, ulangi gerakan 5 kali pada lutut

yang lain, secara bertahap tingkatkan gerakan pengulangan

tersebut sampai sebanyak 10 kali, dan beberapa minggu

kemudian tingkatkan gerakan pengendalian panggul dengan

posisi lutut lebih rendah lagi.

Gambar 2.13. memutar lutut ke arah luar sambil mempertahankan

tetap diam

Page 28: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

34

(d)Mengencangkan satu kaki sambil mempertahankan panggul

punggung tetap diam.

Dengna posisi terlentang tekuk kedua lutut keatas dan

kaki datar di atas lantai. Letakkan tangan di atas abdomen depan

paha, tarik abdomen bawah dan secara perlahan luruskan tumit

salah satu kaki dengan tetap mempertahankan punggung datar

setinggi panggul, hentikan bila panggul mulai bergerak, secara

perlahan kembalikan posisi lutut menekuk, ulangi gerakan 5 kali

tiap kali secara bergantian. Secara bertahap tingkatkan

pengulangan hingga 10 kali, beberapa minggu kemudian

tingkatkan pengendalian panggul untuk tujuan menguatkan kaki.

Gambar 2.14. mengencangkan satu kaki sambil mempertahankan

panggul dan punggung tetap diam

3. Pendidikan kesehatan

Page 29: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

35

a. Pengertian

Menurut (Notoatmodjo, 2003,) pendidikan kesehatan pada

hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan

kesehatan kepada masyarakat, kelompok, atau individu dengan

adannya maka diharapkan masyarakat, kelompok, atau individu dapat

memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik.

Pengetahuan tersebut akhirnya dapat diharapkan berpengaruh terhadap

perilaku. Dengan kata lain, adanya pendidikan tersebut diharapkan

dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku sasaran.

b. Faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku

Menurut teori Lawrence green dalam (Notoatmodjo,2003)

adapun faktor- faktor yang merupakan penyebab terbentuknya (faktor

yang mempengaruhi) perilaku di bedakan menjadi tiga jenis : faktor

predisposisi (predisposing), faktor pemungkin (enabling), faktor

penguat (reinforsing) masing- masing faktor mempunyai pengaruh

berbeda terhadap perilaku.

1) Faktor predisposisi

Merupakan faktor antaseden terhadap perilaku yang

menjadi dasar motivasi terhadap perilaku. Termasuk kedalam

faktor ini adalah pengetahuan, sikap, keyakinan dan nilai serta

persepsi. Berkenaan dengan motifasi seseorang atau kelompok

untuk bertindak.

2) Faktor pemungkin

Page 30: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

36

Adalah faktor anteseden terhadap perilaku yang

memungkinkan suatu motivasi atau aspirasi terlaksana. Termasuk

di dalam faktor pemungkin adalah ketrampilan dan sumber daya

pribadi dan komuniti. Seperti tersedianya pelayanan kesehatan,

keterjangkauan, kebijakan, dan peraturan perundang-undangan.

3) Faktor penguat

Adalah faktor penyerta (yang datang sesudah) perilaku

yang memberikan ganjaran, insentif atau hukuman atas perilaku

dan berperan sebagai penentap atau lenyapnya perilaku itu

termasuk kedalam faktor ini adalah manfaat sosial dan jasmani dan

ganjaran nyata ataupun tidak nyata yang pernah diterima pihak lain.

c. Proses pendidikan kesehatan

Menurut (Notoatmodjo, 2003) di dalam kegiatan belajar

terdapat tiga proses pendidikan kesehatan yakni:

1) Masukkan (input)

Persoalan masih menyangkut subjek atau sasaran

belajar itu sendiri dengan berbagai latar belakangnya.

2) Proses

Persediaan proses adalah mekanisme atau proses

terjadinya perubahan kemampuan pada diri subyek belajar,

pengajar atau fasilitator belajar metode yang digunakan alat

bantu belajar dan materi atau bahan yang dipelajari .

3) Keluaran (output)

Page 31: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

37

Keluaran merupakan hasil belajar itu sendiri yang

terdiri dari kemampuan baru atau perubahan baru pada diri

subjek belajar.

d. Sasaran pendidikan kesehatan

Menurut (Notoatmodjo, 2003) sasaran pendidikan kesehatan di

bagi menjadi tiga kelompok yaitu:

1) Sasaran primer ( primery target)

Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran langsung

segala upaya pendidikan tau promosi kesehatan. Sesuai dengan

permasalahan kesehatan, maka sasaran ini dapat dikelompokkan

menjadi, kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum.

2) Sasaran sekunder (secondary target)

Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan

sebagainya. Disebut sasaran sekunder karena dengan memberikan

pendidikan kesehatan kepada kelompok ini akan memberikan

pendidikan kesehatan di masyarakat sekitarnya. Upaya promosi

kesehatan yang ditujukan kepada sasaran sekunder ini adalh sejalan

dengan strategi dukungan sosial

3) Sasaran tersier (tertiary target)

Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik

ditingkat pusat, maupun daerah adalah sasaran tersier pendidikan

keshatan. Upaya promosi kesehatan yang ditunjukkan kepada

sasaran tersier ini sejalan dengan strategi advokasi.

Page 32: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

38

e. Metode pendidikan kesehatan

Menurut (Notoatmodjo, 2003) metode pendidikan kesehatan

adalah suatu kombinasi atau cara-cara yang digunakan pada setiap

pelaksanaan pendidikn kesehatan. Berdasarkan sasaran dibedakan

menjadi tiga yaitu:

1) Metode pendidikan individual

Dalam promosi kesehatan yang bersifat individual ini

digunakan untuk membina perilaku baru atau membina seseorang

yang telah mulai tertarik pada suatu pembinaan perilaku atau

motivasi. Agar petugas kesehatan mengetahui dengan tepat serta

membantunya maka perlu menggunakan metode (cara) ini.

Bentuk pendekatan ini adalah antara lain:

a) Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counceling)

Dengan cara ini kontak klien dan petugas lebih

intensif. Setiap masalah yang dihadapi klien akan dikorek dan

dibantu penyelesaiannya, akhirnya klien dapat sukarela

berdasarkan kesadaran dan penuh pengertian akan menerima

perilaku tersebut (mengubah perilaku).

b) Interview (wawancara)

Cara ini merupakan bagian dari bimbingan dan

penyuluhan. Wawancara antara petugas kesehatan dengan

klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau

belum menerima perubahan.

Page 33: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

39

2) Metode pendidikan kelompok

Dalam memilih metode pendidikan kelompok harus

menginggat besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan

formal dari sasaran. Efektifitas suatu metode akan tergantung

pula pada besarnya sasaran pendidikan.

a) Kelompok besar

Adalah apabila peserta penyuluhan lebih dari 15

orang, metode yang baik untuk kelompok besar ini adalah

ceramah dan seminar.

(1) Ceramah

Sebuah metode mengajar dengan

menyampaikan informasi pengetahuan secara lisan

kepada sejumlah siswa yang umumnya mengikuti

secara pasif.

(2) Seminar

Metode ini hanya cocok untuk sasaran

kelompok besar pada pendidikan menengah keatas.

Seminar adalah suatu penyajian (presentasi) dari

seorang ahli atau beberapa orang ahli tentang suatu

topik yang dianggap hangat di masyarakat.

b) Kelompok kecil

Page 34: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

40

Apabila peserta kelompok kurang dari 15 orang.

Metode-metode yang cocok untuk kelompok kecil antara

lain:

(1) diskusi kolompok

(2) curah pendapat

(3) bola salju

(4) kelompok-kelompok kecil

(5) memainkan peranan

(6) permainan simulasi

3) Metode pendidikan kesehatan massa

Metode pendidikan kesehatan massa dipakai untuk

mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan

kepada masyarakat yang sifatnya publik. Beberapa contoh

pendidikan kesehatan secara masa antara lain:

a) Ceramah umum

b) Pidato-pidato atau diskusi tentang kesehatan melalui media

elektronik, baik tv maupun radio, pada hakikatnya termasuk

pendidikan kesehatan secara massa

c) Simulasi, dialog-dialog antara pasien dengan dokter atau

petugas kesehatan yang lain tentang suatu penyakit atau

masalah kesehatan.

d) Tulisan–tulisan dimajalah atau koran

Page 35: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

41

e) Biil board

f. Penggolongan media kesehatan

Menurut (Notoatmodjo, 2005), penggolongan media

kesehatan dapat ditinjau dari beberapa aspek, anara lain:

1) Berdasarkan bentuk umum penggunaanya, dibedakan menjadi:

a) Bahan bacaan : modul, buku rujukan/bacaan, folder, leaflet,

majalah, buletin dan sebagainya.

b) Bahan peragaan : poster tunggal, poster seri, slat, film dan

seterusnya.

2) Berdasarkan cara produksi, dibedakan menjadi:

a) Media cetak : bookleet, leaflet,selebaran, lembar balik, poster,

dan foto

b) Media elektronik : tv, radio,fidio dan sebagainya.

c) Media luar ruangan : papan reklame, pameran dan

sebangainya.

2. Pengetahuan

a. Pengertian pengetahuan

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia yang

sekedar menjadi jawaban pertanyaan “what”. pengetahuan juga

merupakan hasil tahu dari dan ini terjadisetelah seseorang melakukan

suatu pengindraan dari hasil obyek tertentu. Sebagian besar pengetahuan

yang diperoleh melalui mata dan telinga. (Notoatmodjo, 2005)

b. Tingkat pengetahuan

Page 36: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

42

Pengukuran pengetahuan seseorang dapat dilakukan dengan

wawancara atau angket yang menyatakan tentang materi yang ingin diukur

dari suatu obyek. Tingkat pengetahuan menurut (Notoatmodjo, 2005),

sebagai berikut :

1) Tahu (know)

Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelum kata kerja untuk mengukur bahwa orang yang tahu

tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, mendefinisikan

dan menanyakan.

2) Memahami (comperhensif)

Diartikan sebagai suatu kemampuan yang menjelaskan

secara benar tentang suatu objek yang diketahui dan

mempresentasikan materi itu secara benar.

3) Aplikasi (application)

Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya.

4) Analisis (analysis)

Adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau obyek

komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu unsur organisasi dan

masih ada kaitanya satu sama yang lain.

5) Sintesyis (syntesis)

Page 37: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

43

Diartikan suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah kemampuan untuk

menyusun suatu formulasi baru dari formula yang ada

6) Evaluasi (evaluation)

Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penelitian terhadap suatu materi atau objek.

c. Cara memperoleh pengetahuan

Cara memperoleh pengetahuan menurut (Notoatmodjo, 2005) dapat di

bagi menjadi :

1) Cara tradisional atau non alamiah.

a) Cara coba-salah (trial and error).

Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan

kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila

kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang

lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba

kembali dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan

ketiga gagal dicoba kemungkinan ke empat dan seterusnya,

sampai masalah tersebut dapat terpecahkan. Itulah sebabnya

maka cara ini disebut metode trial (coba) and error (gagal atau

salah) atau metode coba-salah atau coba-coba. Metode ini telah

digunakan orang dalam waktu yang cukup lama untuk

memecahkan berbagai masalah. Di samping itu pengalaman yang

Page 38: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

44

diperoleh melalui penggunaan metode ini banyak membantu

perkembangan berpikir dan kebudayaan manusia ke arah yang

lebih sempurna.

b) Cara kekuasaan atau otoriter

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak

kebiasaan-kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang,

tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik

atau tidak. Kebiasaan tersebut seolah-olah diterima dari

sumbernya sebagai kebenaran mutlak. Sumber pengetahuan

dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat formal, ahli

agama, pemegang pemerintahan, dan sebagainya. Dengan kata

lain, pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan otoritas atau

kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin

agama maupun ahli ilmu pengetahuan.

Bidang kesehatan otoritas pengetahuan bukan saja

berasal dari ahli-ahli kesehatan atau kedokteran, tetapi juga

berasal dari dukun apabila masyarakat menjumpai kesulitan-

kesulitan kesehatan mereka minta nasihat atau pengobatan

kepada ahli-ahli tersebut, termasuk dukun. Para pemegang

otoritas, baik pemimpin pemerintahan, tokoh agama, maupun

ahli ilmu pengetahuan yang pada prinsipnya mempunyai

mekanisme sama dalam penemuan pengetahuan. Prinsip ini

adalah orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh

Page 39: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

45

orang yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dahulu menguji

atau membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta

empiris maupun berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini

disebabkan karena orang menerima pendapat tersebut

menganggap bahwa apa yang dikemukakannya adalah benar.

c) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi

pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman

itu merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman ini

merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat

digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan.

d) Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat

manusia, cara berpikir manusia pun ikut berkembang, Dari sini

manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam

memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam

memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah

menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun

deduksi.

2) Cara modern atau ilmiah

Page 40: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

46

Pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah yang

disebut dengan metode penelitian ilmiah (Research Methodology).

Metode penelitian sebagai suatu cara untuk memperoleh kebenaran

ilmu pengetahuan atau pemecahan suatu masalah.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut

(Notoatmodjo ,2003), yaitu :

1) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu

cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara

mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam

memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu.

2) Pendidikan

Tugas dari pendidik adalah memberikan memberikan atau

meningkatkan pengetahuan, menimbulkan sifat positif memberikan

atau meningkatkan kemampuan masyarakat atau individu, tentang

aspek-aspek masyarakat sehingga dicapai suatu masyarakat yang

berkembang

3) Umur

Umur mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang

4) Faktor lingkungan

Faktor lingkungan adalah segala sesuatu yang disekitar

individu, baik,lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.

Page 41: 14. BAB II - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-miftachulj... · besar dan pada sirkumfarensia suboksipito ... Pembengkakan di wajah atau ekstremitas

47

A. Kerangka Teori

Gambar 2.15 Faktor – faktor pengikat pengetahuan

Sumber modifikasi teori Lawrence Green dalam Notoadmodjo (2003)

Pendidikan dan perilaku kesehatan

Proses perubahan

Faktor presdisposisi

1. Pengetahuan2. Kepercayaan

pada pengajar3. sikap

Faktor pemungkin

Ketersediaan sarana danprasarana / fasilitas

Training

Pendidikan kesehatan(promosi kesehatan)

Pemberdayaan masyarakatPemberdayaan sosialkomunikasi

Faktor penguat

Dukungan keluarga,pengetahuan, sikap darikeluarga, petugaskesehatan dan tokohmasyarakat

Perilaku