10 januari - sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 rencana kontijensi bencana tanah longsor ..... 71 3.7...

229

Upload: others

Post on 20-Jan-2021

6 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang
Page 2: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang
q
Typewritten text
10 Januari
Page 3: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

IKHTISAR EKSEKUTIF

Tahun 2019 merupakan tahun ke-2 dari pelaksanaan RPJMD 2018-2023. Sebagai

kelanjutannya BNPB telah menjabarkan di RENSTRA BPBD Kabupaten Sumedang

2018-2023, maka sasaran strategis BPBD Kabupaten Sumedang tahun 2018-2023

adalah Pengurangan indeks risiko bencana di Kabupaten Sumedang serta Indikator

Kinerja Utama (IKU) yaitu indeks risiko bencana dengan 5 indikator sasaran yaitu : 1)

jumlah desa/kelurahan rawan bencana yang mendapatkan informasi peringatan dini

bencana; 2) jumlah desa/kelurahan tangguh bencana; 3) persentase kecepatan

respons bencana kurang dari 24 jam; 4) persentase korban bencana yang diberikan

bantuan; 5) persentase pemulihan pasca bencana yang berhasil di realisasikan. Dari

hasil pengukuran kinerja, capaian kinerja BPBD pada tahun 2019 secara umum telah

meningkat dari tahun sebelumnya namun masih terdapat indikator kinerja utama yang

belum mencapai target yang ditetapkan di tahun 2019, adapun rincian capaian

Indikator Kinerja Utama BPBD Kab. Sumedang Tahun 2019 adalah sebagaimana

tabel berikut:

Tabel Indikator Kinerja Utama BPBD

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Utama

Satuan Penjelasan Formulasi Sumber

1

Pengurangan Indeks Risiko Bencana di Kabupaten Sumedang

Indeks Risiko

Bencana Poin

Penilaian kemungkinan dari dampak yang diperkirakan apabila bahaya itu

menjadi bencana

BPBD

Tabel Sasaran dan Capaian Indikator Kinerja Program BPBD

Sasaran Strategis Indikator Sasaran Kondisi Awal Target Realisasi

% 2019 2019

Pengurangan indeks risiko bencana di Kabupaten Sumedang

Jumlah Desa/Kelurahan Rawan Bencana yang Mendapatkan Informasi Peringatan Dini Bencana

277 Desa/Kelurahan

277 Desa/Kelurahan

3 Desa 1,08

%

Jumlah Desa/Kelurahan Tangguh Bencana

0 Desa/Kelurahan 5

Desa/Kelurahan

- 0 %

Page 4: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

Persentase Kecepatan Respons Bencana Kurang dari 24 Jam

100% 100% 100% 100

%

Persentase Korban Bencana yang diberikan bantuan

100% 100% 100% 100%

Persentase Pemulihan Pasca Bencana Yang Berhasil Di Realisasikan

100% 100% 100% 100%

Dari capaian kinerja Kab. Sumedang Tahun 2019 tentunya berpengaruh pada

upaya penurunan indeks risiko bencana dari nilai indeks risiko bencana di tahun

awal target sebesar 162 poin, menjadi target 155 poin di tahun 2019

Dari sisi capaian realisasi anggaran, pagu anggaran BPBD Kab. Sumedang pada

tahun 2019 adalah sebesar Rp. 8.005.002.000,00 - yang dilaksanakan melalui 1

(satu) program dengan capaian realisasi anggaran sebesar 71.92% atau

sebesar Rp. 5.757.310.330,00,- dan pada tahun 2019, BPBD Kab. Sumedang

dan telah merealisasikan Dana Hibah Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Pascabencana (lanjutan) TA 2019 sebesar Rp. 5,855,752,000.00 untuk

pemulihan pasca bencana di Desa Margalaksana Kecamatan Sumedang

Selatan dengan capaian realisasi sebesar 62.28 % atau sebesar

3.647.078.830,00.

Page 5: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

Daftar isi

Bab I Pendahuluan ............................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 2

1.2. Maksud dan Tujuan ....................................................................................................... 3

1.3 Tugas dan Fungsi BPBD ............................................................................................... 4

1.4. Sumber Daya Manusia BPBD ...................................................................................... 11

1.5 Isu Strategis .................................................................................................................... 14

1.6 Sistematika Penyajian Laporan Kinerja ......................................................................... 19

Bab II Perencanaan kinerja .................................................................................................. 21

2.1Perjanjian Kinerja BPBD Kab. Sumedang Tahun 2019 .................................................. 25

2.2Sasaran Strategis BPBD Kab. Sumedang Tahun 2019 ................................................... 26

2.3 Pagu Anggaran BPBD Kab. Sumedang pada tahun 2019 ............................................. 26

Bab III Akuntabilitas Kinerja ............................................................................................... 27

3.1 Capaian Kinerja Organisasi ............................................................................................ 27

3.2 Capaian Kinerja BPBD Kab. Sumedang Tahun 2019 ...................................................................... 28

3.3 Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Bencana ........................................................... 30

3.4 Pengkajian Risiko Bencana ..................................................................................... 46

3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ................................................................ 71

3.7 Pengembangan Skenario ........................................................................................... 86

3.8 Kebijakan dan Strategi .................................................................................... 93

Bab IV Penutup

Page 6: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Isu Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sumedang .... 14

Tabel 2.1. Perjanjian Kinerja BPBD Kab. Sumedang Tahun 2019 ..................................... 25

Tabel 2.2. Sasaran Strategis BPBD Kab. Sumedang Tahun 2019 ....................................... 26

Tabel 2.3. Perbandingan pagu awal dan pagu akhir anggaran

BPBD Kab. Sumedang Tahun 2019 .................................................................... 26

Tabel 2.4 Dana Hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Tahun 2019 .............. 26

Tabel 3.1 Capaian indikator kinerja utama BPBD tahun 2019 ............................................ 27

Tabel 3.2 indeks risiko bencana kabupaten/kota tahun 2018, Sumber IRBI 2018 .............. 28

Tabel 3.3 Advokasi Pada fase Sebelum Penyusunan RPJMD Kabupaten Sumedang. ........ 28

Tabel 3.4 Advokasi Pada fase saat Penyusunan RPJMD Kabupaten Sumedang ............... 28

Tabel 3.5 Advokasi Pada Fase Setelah Penyusunan RPJMD Kabupaten Sumedang .......... 35

Tabel 3.6 Capaian Indikator Kinerja Program BPBD Tahun 2019 ...................................... 42

Tabel 3.7 Indikator Kinerja Utama BPBD ........................................................................... 42

Tabel 3.8 Kegiatan-Kegiatan PRB Tahun 2019 ................................................................... 42

Tabel 3.9 Capaian realisasi anggaran, pagu anggaran BPBD Kab. Sumedang

pada tahun 2019 .................................................................................................... 43

Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang ................................. 50

Tabel 3.11 Potensi Penduduk Terdampak Bencana Banjir .......................................... 55

Tabel 3.12 Potensi Kerugian Akibat Bencana Banjir ................................................... 55

Tabel 3.13 Kelas Kerentanan Bencana Banjir ............................................................. 56

Tabel 3.12 Potensi Kerugian Akibat Bencana Banjir ................................................... 57

.

Page 7: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Sumedang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat,

Indonesia terletak pada posisi 060 34’ 46,18” - 70 00' 56,25" Lintang Selatan dan

1070 01’ 45,63” - 1080 12' 59,04" Bujur Timur beribukota Sumedang. Kabupaten ini

berada di sebelah timur Kota Bandung, berbatasan dengan beberapa kabupaten

yaitu :

a. Sebelah Utara Kabupaten Indramayu;

b. Sebelah Selatan Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung;

c. Sebelah Timur Kabupaten Majalengka; dan

d. Sebelah Barat Kabupaten Bandung, Kabupaten Subang dan Kabupaten Bandung

Barat.

Luas Wilayah Kabupaten Sumedang adalah 1.522,20 Km2, dimana Kecamatan

Buahdua merupakan kecamatan yang paling luas wilayahnya yaitu sebesar 131,37

Km2 dan yang paling kecil adalah Kecamatan Cisarua dengan luas 18,92 Km2.

Secara administratif pada akhir tahun 2017 Kabupaten Sumedang terdiri dari 26

Kecamatan, 270 desa dan 7 kelurahan. Jumlah Pemerintahan di Kabupaten

Sumedang berdasarkan satuan lingkungan setempat terdiri dari 7.365 Rukun

Tetangga dan 2.078 Rukun Warga. Sebagai salah satu kabupaten yang

perkembangan wilayahnya cukup pesat, Kabupaten Sumedang terus melakukan

berbagai upaya berbenah diri termasuk dalam aspek kebencanaan.

Kabupaten Sumedang sebagai salah satu wilayah di Provinsi Jawa Barat yang

dikategorikan sebagai daerah yang rentan terhadap terjadinya bencana alam,

mengingat karakteristik geografi Kabupaten Sumedang yang terdiri dari dataran

rendah dan bukit-bukit serta dikelilingi oleh rangkaian pegunungan yang membujur

dari barat, timur, utara sampai selatan menjadikan sebagian besar wilayah

Kabupaten Sumedang merupakan pegunungan, kecuali di sebagian kecil wilayah

Utara berupa dataran rendah. Gunung Tampomas (1.684 mdpl), merupakan dataran

Page 8: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

2

tertinggi di kabupaten ini yang berada di utara Sumedang. Adanya beberapa sesar

seperti sungkup, antiklin serta baribis yang melewati Kabupaten Sumedang

mengakibatkan sebagian besar wilayahnya rentan terhadap bencana alam tanah

longsor. Disamping itu, faktor lain yang mempengaruhi Kabupaten Sumedang rentan

terhadap bencana alam adalah kondisi geologi, meteorologi dan klimatologi, hidrologi

dan demografi.

Berpedoman kepada kondisi fisik geografi dan topografi Kabupaten Sumedang yang

rentan terhadap terjadinya bencana alam serta merujuk kepada beberapa peraturan

dan perundang-undangan seperti Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tanggal 26

April 2007 tentang Penanggulangan Bencana (UU 24/2007), Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tanggal 22 Oktober 2008 tentang Pedoman

Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Permendagri

46/2008) dan pada tanggal 11 November 2008 keluar Peraturan Kepala Badan

Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pedoman

Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Perka BNPB 3/2008). Maka

Pemerintah Kabupaten Sumedang melakukan koordinasi dengan Badan Nasional

Penanggulangan Bencana selanjutnya menetapkan beberapa peraturan yaitu

Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 9 Tahun 2014 telah menetapkan

Pembentukan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Sumedang dan Peraturan Bupati Sumedang Nomor 37 Tahun 2015 Tentang Rincian

Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Sumedang. Dalam tugas kesehari-harian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Sumedang dipimpin oleh Kepala BPBD ex oficio yaitu Sekretaris Daerah

yang dibantu oleh unsur pelaksana untuk menjalankan roda organisasi BPBD

meliputi kepala pelaksana, sekretaris, seksi pencegahan dan kesiapsiagaan, seksi

kedaruratan dan logistik serta seksi rehabilitasi dan rekonstruksi.

Kehadiran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang

merupakan bentuk tanggungjawab pemerintah daerah dalam penyelenggaraan

penanggulangan bencana sebagai upaya mencegah dan meminilasir potensi

ancaman bahaya bencana sekaligus sebagai upaya pemerintah Kabupaten

Sumedang dalam menerapkan kebijakan berlakunya otonomi daerah yang

menggariskan kewajiban daerah untuk menata urusan pemerintah di daerah.

Page 9: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

3

Kehadiran BPBD di Kabupaten Sumedang tentunya tidak terlepas dari Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 46 tanggal 22 Oktober 2008 tentang Pedoman

Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Peraturan

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 3 tanggal 11 November

2008 tentang Pedoman Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Pelaksanaan penanggulangan bencana telah dituangkan pada RPJMN 2015-2019,

dan sebagai kelanjutannya BNPB telah menjabarkan di RENSTRA BNPB 2015 – 2019

dan RENSTRA BPBD Kabupaten Sumedang 2018-2023, maka sasaran strategis

BPBD Kabupaten Sumedang tahun 2018-2023 adalah Pengurangan indeks risiko

bencana dengan 5 indikator sasaran yaitu : 1) jumlah desa/kelurahan rawan bencana

yang mendapatkan informasi peringatan dini bencana; 2) jumlah desa/kelurahan

tangguh bencana; 3) persentase kecepatan respons bencana kurang dari 24 jam; 4)

persentase korban bencana yang diberikan bantuan; 5) persentase pemulihan pasca

bencana yang berhasil di realisasikan.

1.2. Maksud dan Tujuan

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, menyatakan bahwa setiap kementerian/

lembaga diwajibkan menyusun dan menyajikan laporan Kinerja atas prestasi kerja

yang dicapai berdasarkan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan sebagai

wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi dan misi organisasi. Laporan

Page 10: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

4

kinerja tahun 2019 merupakan bentuk pertanggungjawaban Kepala Pelaksana

BPBD Kabupaten Sumedang kepada Bupati atas pelaksanaan program dan

kegiatan serta pengelolaan anggaran yang dilaksanakan dalam rangka mencapai

sasaran strategis yang telah ditetapkan. Tujuan penyusunan Laporan Kinerja ini

adalah untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan sasaran BPBD

Kabupaten Sumedang selama tahun 2019. Berdasarkan hasil evaluasi yang

dilaksanakan, akan dibuat rumusan kesimpulan yang akan dijadikan salah satu

bahan masukan dan referensi dalam menetapkan kebijakan dan strategi tahun

berikutnya.

1.3 Tugas dan Fungsi BPBD

Sejak dibentuk pada tahun 2014 dengan terbitnya Peraturan Daerah

Kabupaten Sumedang Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Pembentukan Organisasi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sumedang dan

Peraturan Bupati Sumedang Nomor 37 Tahun 2015 Tentang Rincian Tugas,

Fungsi dan Tata Kerja Badan penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Sumedang, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Sumedang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dibantu oleh

Unsur Pelaksana, yaitu :

1. Unsur Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah dipimpin oleh

seorang Kepala dengan Titelatur Kepala Pelaksana Badan

Penanggulangan Bencana Daerah.

2. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah mempunyai

tugas pokok melaksanankan fungsi dan tugas pembantuan di bidang

penanggulangan bencana daerah.

3. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

uraian tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah

adalah sebagai berikut :

a. Merumuskan dan mengawasi kegiatan yang berkaitan dengan

ketatausahaan, rumah tangga, keuangan dan kepegawaian;

Page 11: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

5

b. Merumuskan kebijakan umum dan menyusun teknis pengelolaan

penanggulangan bencana skala Kabupaten;

c. Merumuskan, menetapkan serta melaksanakan Rencana Strategis dan

Rencana Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam rangka

kelancaran tugas

d. Menyiapkan bahan-bahan RPJPD, RPJMD dan RKPD bidang

penanggulangan bencana sebagai bahan penyusunan RPJMD, RPJMD

dan RKPD;

e. Menyampaikan laporan akuntabilitas kinerja Badan Penanggulangan

Bencana sebagai pertanggungjawaban kepada Bupati;

f. Menyampaikan laporan keuangan Badan Penanggulangan Bencana

Daerah kepada Bupati sebagai bahan penyusunan laporan keuangan

daerah;

g. Menyelenggarakan perencanaan, pemahaman, pengenalan, pengkajian

penangulangan bencana dan analisis kemungkinan dampak bencana.

h. Menyelenggarakan tumbuhnya rasa peduli dan setia kawan pada lembaga,

organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha dalam bidang pendanaan

serta kegiatan persiapan penanggulangan bencana;

i. Menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan kesiapsiagaan dan pencegahan

bencana;

j. Menyelenggarakan penyedian dan penyiapan barang pasokan pemenuhan

kebutuhan dasar korban bencana;

k. Menyelenggarakan penyusunan data akurat, informasi dan prosedur tetap

tanggap darurat bencana;

l. Menyelenggarakan penyedian dan penyiapan bahan, barang dan peralatan

untuk pemenuhan pemulihan prasarana dan sarana;

m. Menyelenggarakan pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi,

kerusakan, kerugian dan sumber daya serta pentuan status keadaan

darurat bencana;

n. Menyelenggarakan rehabilitasi, perbaikan lingkungan, perbaikan prasarana

dan sarana umum daerah bencana

Page 12: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

6

o. Meyelenggarakan pemulihan fungsi pemerintah dan fungsi pelayanan

publik;

p. Menyelenggarakan kegiatan rekonstruksi bencana dan penerapan rancang

bangun yang tepat serta penggunaan peralatan yang lebih baik dan tahan

bencana;

q. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan penanggulangan bencana;

r. Melaksanakan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah lainnya

sesuai dengan lingkup tugas pada Badan Penanggulangan Bencana

Daerah dan;

s. Melaksanakan tugas lain dengan tugas pokok dan bidang tugasnya.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan uraian tugas Kepala pelaksana Dalam

melaksanakan tugas pokok dan uraian tugas Kepala pelaksana di bantu

oleh Sekretaris.

1. Sekretariat dipimpin oleh seorang kepala dengan titelatur Sekretaris.

2. Sekrtetaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala Pelaksana dalam

melaksanakan kegiatan di bidang administrasi keuangan

3. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

uraian tugas Sekretaris adalah sebagai berikut :

a. Menyusun rancangan usulan kebutuhan, penempatan, pengangkatan,

pemindahan pemberhentian pegawai Badan Penanggulangan Bencana

Daerah;

b. Menyusun dan melaksanakan administrasi kepegawain Badan

Penangulangan Bencana Daerah;

c. Menyusun dan melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan karsipan Badan

Penangulangan Bencana Daerah;

d. Menyusun rencana kerja dan Anggaran Badan Penanggulangan Bencana

Daerah;

e. Menyusun dan melaksanakan administrasi keuangan dan

pembendaharaan Badan Penangulangan Bencana Daerah;

Page 13: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

7

f. Menyusun dan melaksanakan kegiatan hubungan msayarakat dan protokol

Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

g. Menyusun dan melaksanakan kebutuhan sarana dan prasarana rumah

tangga Badan Penangulangan Bencana Daerah;

h. Menyusun laporan/kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan bidang tugasnya.

Tugas pokok Seksi Pencegahan dan Kesispsiagaan

1. Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan dipimpin oleh seorang oleh seorang

Kepala dengan titelatur Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan.

2. Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai tugas pokok

membantu Kepala Pelaksana dalam melaksanakan kegiatan di bidang

pencegahan dan kesiapsiagaan bencana daerah.

3. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

uraian tugas Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan adalah sebagai

berikut :

a. Merencanakan operasional pencegahan dan kesiapsiagan bencana

sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Menyiapkan bahan-bahan RPJPD, RPJMD dan RKPD bidang

penanggulangan bencana sebagai bahan penyusunan RPJMD, RPJMD

dan RKPD;

c. Menyusun laporan akuntabilitas kinerja urusan pencegahan dan

kesiapsiagaan bencana sebagai pertanggungjawaban Kepala Pelaksana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah kepada Bupati;

d. Mengelola, menganalisis urusan pencegahan dan kesiapsiagaan bencana;

e. Melaksanakan pembangunan system mitigasi bencana dan penyusunan

data informasi rawan bencana;

f. Mengendalikan dan dan mengevaluasi urusan pencegahan dan

kesiapsiagaan bencana;

Page 14: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

8

g. Mempertanggungjawabkan laporan-laporan kegiatan, keuangan secara

bulanan, triwulan, tahunan yang dikoordinasikan Sekretariat Badan

Penanggulangan Bencana Daerah;

h. Mengendalikan pelaksanaan teknis kegiatan lingkup seksi Pencegahan

dan Kesiapsiagaan;

i. Membimbing atau memberikan petunjuk terhadap bawahan berdasarkan

pembagian tugas agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar;

j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan/ atau kegiatan kepada atasan;

dan

k. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas lain dengan tugas pokok

dan bidang tugasnya

Seksi Kedaruratan dan logistik

1. Seksi Kedaruratan dan Logistik dipimpin oleh seorang oleh seorang kepala

dengan titelatur Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik.

2. Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik mempunyai tugas pokok membantu

Kepala Pelaksana dalam melaksanakan kegiatan di bidang Kedaruratan

dan Logistik.

3. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

uraian tugas Kepala Kedaruratan dan Logistik adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan operasional seksi kedaruratan dan logistik sebagai

pedoman pelaksanaan tugas;

b. Menyampaikan bahan dan melaksanakan Rencana Strategis dan Rencana

Kerja Badana Penanggulangan Bencana Daerah dalam rangka kelancaran

tugas;

c. Menyiapkan bahan-bahan RPJMD, RPJMD dan RKPD bidang

penanggulangan Bencana sebagai bahan penyusunan RPJMD, RPJMD

dan RKPD;

d. Menyusun laporan akuntabilitas kinerja urusan kedaruratan dan logistic

sebagai pertanggungjawaban Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan

Bencana Daerah kepada Bupati;

Page 15: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

9

e. Mengelola penyusunan dan uji coba rencana penanggulangan

kedaruratan bencana

f. Menyusun rencana kedaruratan atau rencana kontijensi;

g. Menyelenggarakan pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi

Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi

1. Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi dipimpin oleh seorang oleh seorang

Kepala dengan titelatur Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi.

2. Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi mempunyai tugas pokok

membantu Kepala Pelaksana dalam melaksanakan kegiatan di bidang

ketahanan masyarakat dan penanganan konflik.

3. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

uraian tugas Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi adalah sebagai

berikut :

a. Merencanakan operasional kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi bencana

sebagai pedoman pelaksanaan ugas;

b. Menyampaikan bahan dan melaksanakan Rencana Kerja Badan

Penanggulangan Bencana Daerah dalam rangka kelancaran tugas;

c. Menyiapkan bahan-bahan RPJPD, RPJMD dan RKPD bidang

Penanggulangan bencana sebagai bahan penyusunan PRJPD, RPJMD

dan RKPD;

d. Mengelola dan menganalisa urusan rehabilitasi dan rekonstrksi bencana;

e. Mengelola perbaikan lingkungan, prasarana dan sarana umum daerah

bencana;

f. Mengelola pemulihan sosial psikologi dan pemberian bantuan perbaikan

rumah masyarakat yang terkena bencana;

g. Mengelola pelayanan kesehatan, pemulihan keamanan dan ketertiban;

h. Mengelola pemulihan fungsi pemerintah dan fungsi pelayanan publik;

i. Mengelola pembangkitan kembali kehidupan sosial budaya masyarakat;

j. Mengendalikan dan mengevaluasi urusan rehabilitasi dan rekonstruksi

bencana;

Page 16: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

10

k. Mengendalikan pelaksana teknis kegiatan lingkup seksi rehabilitasi dan

rekonstruksi;

l. Membimbing dan memberikan petunjuk terhadap pembagian tugas kepada

bawahan berdasarkan pembagian tugas agar pelaksanaan tugas dapat

berjalan lancar; dan

m. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan bidang tugasnya.

Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Sumedang terdiri dari :

1. Kepala Pelaksana Badan

2. Sekretariat

3. Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan

4. Seksi Kedaruratan dan Logistik

5. Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Gambar 1.1. Struktur Organisasi BPBD Kabupaten Sumedang

Page 17: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

11

1.4. Sumber Daya Manusia BPBD

Jumlah Pegawai BPBD Kab. Sumedang sampai dengan tanggal 31 Desember

2019 mencapai 16 orang untuk ASN dan 12 orang untuk Non ASN , dengan

rincian sebagai berikut:

1. Aparatur Sipil Negara

a. Jumlah pegawai menurut unit Eselon: Kepala Pelaksana 1 orang (Esselon

IIIa), Sekretaris Badan 1 orang (esselon IVa), K e p a l a Seksi Pencegahan

dan Kesiapsiagaan 1 orang (esselon IVa), .Kepala Seksi Kedaruratan dan

Logistik 1 orang (esselon IVa), Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Pasca Bencana 1 orang (esselon IVa);

b. Jumlah pegawai menurut golongan: Golongan IV sebanyak 1 orang,

Golongan III sebanyak 8 orang, Golongan II sebanyak 6 orang.

c. Jumlah pegawai menurut tingkat pendidikan: S-2 sebanyak 1 orang, S-1

sebanyak 5 orang, D-3 sebanyak 4 orang, SMA sebanyak 4 orang.

d. Jumlah pegawai menurut jenis kelamin: Laki-laki sebanyak 12 orang,

sedangkan jenis kelamin perempuan sebanyak 3 orang.

e. Jumlah pegawai relawan sebagai Pusat Pengendalian Operasi

Penanggulangan Bencana (Pudalops-PB) : sebanyak 35 orang;

2. Non Aparatur Sipil Negara

Jumlah pegawai Non ASN : Sekretariat 7 orang, Seksi Pencegahan dan

Kesiapsiagaan 2 orang, Seksi Kedaruratan dan Logistik 2 orang, Kepala

Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana 0 orang;

Grafik 1.1 Data pegawai BPBD Kab. Sumedang sebagai berikut sebagaimana lampiran berikut:

Page 18: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

12

Jumlah Pegawai dan Relawan BPBD

Kab. Sumedang Tahun 2019

15

1235

ASN

NON ASN

Relawan(Pusdalops PB)

Grafik 1.1 Jumlah Pegawai dan Relawan BPBD Tahun 2019

Page 19: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

13

Data Pegawai BPBD Kab. Sumedang

Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tahum 2019

1

6

4 4

0

7

0

5

0

2

4

6

8

Orang ASN Orang Non-ASN

Orang ASN 1 6 4 4

Orang Non-

ASN

0 7 0 5

S-2 S-1 D-III SMA

Grafik 1.2. Data Pegawi Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahhun 2019

Page 20: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

14

1.5 Isu Strategis

Selama periode 2013-2017, pelaksanaan peran dan fungsi Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah diupayakan secara optimal,

namun sesuai dengan hasil pencapaian kinerjanya masih menyisakan

permasalahan yang perlu diperbaiki pada periode 2019-2023. Selanjutnya untuk

mengetahui isu-isu strategis dilakukan identifikasi berdasarkan empat aspek yakni

:

1) Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran

pembangunan daerah;

2) Merupakan tugas dan tanggung jawab Perangkat Daerah;

3) Luasnya dampak yang ditimbulkannya terhadap daerah dan masyarakat;

4) Memiliki daya ungkit yang siginifikan terhadap pembangunan daerah;

5) Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola; dan

6) Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan.

Lebih jelas disajikan pada Tabel 1.1 di bawah ini.

Tabel 1.1 Isu Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Sumedang

No Aspek Permasalahan Isu-Isu Strategis

1 Pencegahan dan Kesiapsiagaan

1. Belum tersusunnya

RPB

2. Masih rendahnya

kesadaran masyarakat

terkait dengan daerah

rawan bencana

3. Masih belum

terbentuknya kesamaan

persepsi dalam

pencegahan bencana

Masih rendahnya

kesiapsiagaan

masyarakat

dalam upaya

pengurangan

risiko bencana

Page 21: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

15

No Aspek Permasalahan Isu-Isu Strategis

2 Kedaruratan dan Logistik

1. Belum tersedianya

rencana operasi

penangangan kedaruratan

bencana

2. Mekanisme pencairan

biaya tidak terduga belum

optimal

3. Belum terbentuknya

Tim Reaksi Cepat

4. Transisi keadaan

siaga ke darurat ke

pemulihan belum tersedia

mekanisme di daerah

5. Sarana dan prasarana

penunjang kedaruratan

belum optimal.

Masih rendahnya

responsivitas

dalam

penanggulangan

bencana

3 Rehabilitasi dan Rekonstruksi

1. Kurangnya koordinasi

terkait kewenangan rehab

dan rekon dengan dinas

PUPR

2. Belum terbentuknya

trauma center

Belum

terbentuknya

penanggulangan

bencana yang

efektif dan efisien

untuk seluruh

aspek pelayanan

masyarakat

Dari tabel di atas dapat diketahui secara singkat isu-isu strategis dari aspek

permasalahan dalam pelayanan penanggulangan bencana sebagai berikut :

1. Masih rendahnya kesiapsiagaan masyarakat dalam upaya pengurangan risiko

bencana;

2. Masih rendahnya responsivitas dalam penanggulangan bencana;

3. Belum terbentuknya penanggulangan bencana yang efektif dan efisien untuk

seluruh aspek pelayanan masyarakat

Dari ketiga isu-isu strategis tersebut dapat disimpulkan bahwa secara

keseluruhan isu strategis daerah terkait dengan penanggulangan bencana adalah

Belum Optimalnya Penanggulangan Bencana di Kabupaten Sumedang.

Page 22: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

16

Kondisi geografi dan topografi Kabupaten Sumedang yang dominan berupa

dataran tinggi dengan tingkat kemiringan lereng > 40 % kategori kerawanan tinggi dan

kemiringan antara 20 > 40% tingkat kerawanan sedang, menjadikan wilayah

Sumedang rawan terhadap bencana. Berdasarkan kepada buku Rencana Nasional

Penanggulangan Bencana 2015-2019 yang dikeluarkan oleh BNPB tentang Indeks

Risiko Bencana Multi Ancaman per Kabupaten/Kota Tahun 2013 bahwa Kabupaten

Sumedang termasuk wilayah yang memiliki resiko tinggi dengan skor 162. Sedangkan

menurut Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Dinas Sosial (Kasi PSKB

Dinsos) Provinsi Jabar, H. Mochammad Nur BSW, tingkat bencana alam di Kabupaten

Sumedang berada di angka delapan besar se-Jabar dan urutan ke 50 se-Indonesia.

Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 04 Tahun 2018 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang Tahun 2018 – 2038 telah

ditetapkan beberapa kawasan yang menjadi prioritas perhatian pemerintah kabupaten

diantaranya adalah kawasan rawan bencana alam terdiri atas :

a. Kawasan rawan bencana gerakan tanah. Kawasan rawan gerakan tanah tersebar di

seluruh wilayah kecamatan dengan luas kurang lebih 34.338 hektar.

b. Kawasan rawan bencana banjir. Kawasan rawan banjir tersebar di 5 (lima)

kecamatan dengan luas genangan banjir kurang lebih 400 (empat ratus) hektar,

yang meliputi : 1) Kecamatan Jatinangor, 2) Kecamatan Cimanggung, 3) Kecamatan

Ujungjaya, 4) Kecamatan Tomo, dan 5) Kecamatan Sumedang Utara.

c. Kawasan rawan bencana angin puting beliung. Kawasan rawan bencana angin

puting beliung tersebar di 4 (empat) kecamatan, meliputi : 1) Kecamatan Ujungjaya,

2) Kecamatan Cimanggung, 3) Kecamatan Jatinunggal, dan 4) Kecamatan Tomo.

Page 23: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

17

Gambar 1.2. Peta Daerah Rawan Bencana Kabupaten Sumedang

Selama tahun 2019 terdapat 288 kejadian bencana, dari 288 bencana tersebut

adalah bencana hidrometeorologi yang didominasi oleh kebakaran rumah, hutan

dan lahan, banjir, longsor dan puting beliung. Selama 2019 terjadi 19 bencana

banjir, 54 longsor, 5 puting beliung, 137 kebakaran rumah, hutan dan lahan, 1

pergerakan tanah,

Page 24: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

18

Kejadian Bencana Tahun 2019

Banjir

Longsor

Putting Beliung

Kebakaran

PergerakanTanah

Grafik 1.3. Kejadian bencana 2019

Dampak yang ditimbulkan bencana telah menyebabkan 2 orang meninggal dunia,

dan sebanyak 128 unit rumah rusak. Kerugian ekonomi (diluar kerugian akibat

bencana yang besar seperti karhutla). yaitu kerusakan rumah dan ternak

diperkirakan sebesar Rp. 6,020,609,000.00.

128

2050

100150

jumlah

Meninggal

Dunia

Dampak Bencana Tahun 2019

Meninggal Dunia

Rumah Rusak

Garfik 1.4. Dampak Bencana Tahun 2019

Page 25: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

19

Kejadian bencana dan kerugian akibat bencana menjadi isu yang strategis melihat

dampak yang diakibatkan pada kerugian ekonomi yaitu pada perkiraan kerugian

harta benda mencapai sebesar Rp. 6,020,609,000.00 di tahun 2019 yang tercatat

diluar kerugian karhutla. Kejadian bencana di tahun 2019 tentu menuntut upaya

pengurangan risiko bencana yang perlu ditingkatkan. Budaya sadar bencana masih

cukup rendah. Masyarakat Kabupaten Sumedang masih tinggal di daerah rawan

bencana dengan tingkat mitigasi bencana yang rendah.

Sedangkan berdasarkan peta risiko bencana dan kejadian bencana serta

kerugian akibat bencana di tahun 2019, isu strategis yang menjadi tantangan

dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah 1) peningkatan

kapasitas masyarakat tentang risiko bencana dan kesiapsiagaan dalam

menghadapi bencana, 2) pembangunan sistem peringatan dini secara terpadu, 3)

penguatan ketersediaan logistik dan peralatan, 4) koordinasi pelaksanaan

penanganan darurat, dan 5) pemulihan pasca bencana.

1.6 Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Laporan

Kinerja BPBD Kab. Sumedang Tahun 2019 disusun dengan sistematika sebagai

berikut :

Bab I Pendahuluan

Menjelaskan secara ringkas latar belakang, tugas dan fungsi, isu strategis dan

sistematika penyajian;

Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

Menjelaskan Rencana Strategis BPBD Kab. Sumedang selama tahun 2018-

2023, Rencana Kinerja Tahun 2019 dan Penetapan Kinerja tahun 2019;

Page 26: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

20

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Menjelaskan analisis pencapaian kinerja BPBD Kab. Sumedang selama tahun

2019 dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran

strategis.

Bab IV Penutup

Menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja BPBD

Kab. Sumedang selama tahun 2019 dan menguraikan rekomendasi yang

diperlukan bagi perbaikan kinerja dimasa mendatang.

Page 27: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

21

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Dalam periode pembangunan tahun 2018-2023, upaya sinkronisasi dan

integrasi mencapai agenda pembangunan RPJMD 2018-2023 dengan arah

kebijakan “Untuk mengurangi risiko bencana dan meningkatkan ketangguhan

Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Masyarakat dalam menghadapi

bencana”. Untuk mencapai sasaran dalam RPJMN, BNPB telah menyusun

Renstra BNPB 2015-2019 dengan sasaran nasional yang akan dicapai adalah

“menurunnya indeks risiko bencana pada pusat-pusat pertumbuhan yang

beresiko tinggi (136 Kab/Kota)”.

Kesesuaian antara capaian Badan Penanggulangan Bencana Daerah dengan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dapat memperjelas arah tujuan

dan sasaran pembangunan daerah baik ditingkat pusat, provinsi dan

kabupaten/kota. Saat ini Pemerintah Kabupaten Sumedang sudah berupaya

meningkatkan target pencapaian sesuai dengan target provinsi dan Kementerian

terkait. Sesuai dengan arahan RPJMD Kabupaten Sumedang periode 2018-2023

bahwa pemerintah Kabupaten Sumedang akan mewujudkan Visi dan Misi Bupati

Sumedang 2018-2023 selanjutnya menjadi pedoman Badan Penanggulangan

Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang dalam menyusun tujuan dan

sasaran Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) periode 2018-

2023 agar arah kebijakan dan program pembangunan daerah dalam Renstra Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) periode 2018-2023 sinkronisasi dan

terintegrasi dengan RPJMD Kabupaten Sumedang 2018-2023.

Adapun dalam misi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah

(BPBD) mengemban misi nomor 3 (tiga) yakni “Misi Mengembangkan wilayah

ekonomi didukung dengan peningkatan infrastruktur, serta penguatan budaya

dan kearifan lokal.” Komitmen BPBD dalam pencapaian sasaran tersebut, harus

didorong dengan peningkatan ketangguhan dalam menghadapi bencana. Untuk

itu mengacu kepada Peraturan Bupati Nomor 18 Tahun 2019 tentang Penerapan

Page 28: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

22

Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun

2018-2023, maka sasaran yang ingin dicapai selama periode 2018-2023 adalah:

Pengurangan Indeks Risiko Bencana di Kabupaten Sumedang

Penyelenggaraan pengurangan risiko bencana merupakan upaya lintas sektor

dan lintas bidang serta diintegrasikan atau diarusutamakan dalam perencanaan

pembangunan secara menyeluruh dan holistic. Rencana aksi ini sebagai sebuah

perencanaan yang dipersyaratkan oleh UU, perlu diinternalisasi dan menjadi bagian

dalam RPJMD Kabupaten Sumedang. Dari RPJMD, dokumen rencana aksi

pengurangan risiko bencana ini diharapkan dapat diterjemahkan secara komprehensif

dan terukur dalam Renstra jangka pendek – jangka menengah dan jangka Panjang

kabupaten Sumedang, RKP dan RKA serta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Kabupaten Sumedang. Selain itu, pengarusutamaan pengurangan risiko bencana perlu

tercantum dalam rencana kerja organisasi non pemerintah.

Disadari bahwa efektivitas penyelenggaraan penanggulangan bencana

membutuhkan konsistensi dan secara berkesinambungan diperbarui berdasarkan

pembelajaran yang diperoleh dari implementasi perencanaan periode sebelumnya.

Oleh karena nya, perlu dibangun sistem pemantauan implementasi rencana aksi yang

sekaligus digunakan untuk media berbagi informasi dan dapat diakses secara bebas

oleh masyarakat. Sistem pemantauan bersama ini diharapkan mampu untuk

memberikan penilaian efektivitas dan analisa manfaat-biaya dari implementasi rencana

aksi dengan mekanisme yang ditetapkan bersama. Undang-undang dasar Negara

Republik Indonesia 1945 telah mengamanatkan bahwa Negara berkewajiban untuk

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dalam

segala macam bentuk ancaman/bahaya termasuk ancaman/bahaya bencana. Untuk

mewujudkan Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Sumedang tahun 2019

berprinsip pada :

a. Penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab Bersama antara semua

pihak termasuk masyarakat,

Page 29: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

23

b. Masyarakat sebagai subjek dan sekaligus sebagai objek pelaksanaan PRB harus

diperlakukan dan mempunyai hak yang sama dalam menyampaikan usulan dan

gagasan dalam upaya PRB,

Peningkatan peran dan partisipasi masyarakat diarahkan secara khusus pada

daerah paling berisiko untuk terlibat secara aktif dalam pembangunan ketangguhan

komunitasnya. Pembangunan ketangguhan ini dapat dicapai dengan mengembangkan

prasarana pendukung dengan tetap memperhatikan karakter serta kearifan lokal

daerah setempat. Pada sisi lain, fungsi kemitraan antar lembaga-lembaga non

pemerintah di daerah perlu dioptimalkan untuk mendukung pengurangan risiko

bencana secara sistematis dan terarah sesuai dengan porsi perencanaan yang telah

disepakati bersama. Salah satunya adalah optimalisasi fungsi Forum PRB daerah serta

forum-forum tematik terkait lainya untuk menjalankan fungsinya dalam memberikan

dampingan kepada pemerintah dan masyarakat demi efektivitas penyelenggaraan

pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim dengan sumberdaya yang

dimiliki oleh anggota forum.

Kemitraan multi pihak dalam PRB juga perlu dikembangkan pada pembangunan

karakter dan budaya aman bencana yang memungkinkan lahirnya inovasi-inovasi

terapan dalam pendekatan lebih terpadu untuk membangun ketangguhan daerah

mengatasi program sektoral serta kemandirian masyarakat dalam PB. Pengembangan

ini melibatkan peran lembaga pendidikan dan relawan yang ada di Kabupaten

Sumedang. Dengan program/kegiatan :

a. Peningkatan Kemitraan Multi pihak dalam penanggulangan bencana

1) Pendayagunaan Lembaga Pendidikan sebagai media pembangun budaya

sadar bencana

2) Penguatan dan peningkatan peran relawan dalam Penanggulangan Bencana

(PB)

b. Peningkatan Efektivitas Pencegahan dan Mitigasi Bencana dilakukan melalui

Perkuatan Riset dan Penerapan hasilnya Untuk efektivitas pencegahan dan

mitigasi bencana.

Tata kelola penanggulangan bencana diarahkan untuk menjamin transparansi,

akuntabilitas serta ketersediaan sarana prasarana dalam mencapai efektivitas

pengurangan risiko bencana dalam seluruh jenjang pemerintahan untuk mendorong

komitmen pemerintah Kabupaten Sumedang dalam mewujudkan Kota Tangguh

Page 30: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

24

Bencana (program Pembangunan) sesuai Kerangka kerja Sendai (Sendai Framework

for Disaster Risk Reduction 2015-2030), yaitu :

a. Kota yang mampu menahan, menyerap, beradaptasi dengan dan memulihkan diri

dari akibat bencana secara tepat waktu dan efisien, sambil tetap mempertahankan

struktur-struktur dan fungsi-fungsi dasarnya.

b. Kota yang tangguh mampu menahan guncangan dan tekanan-tekanandari

ancaman bencana alam maupun ancaman terkait iklim. Meski masih pada tahap

awal untuk mencapai kota tangguh bencana Kabupaten Sumedang telah

mengaplikasikan landasan global pengurangan risiko bencana.

Dari rangkaian prioritas kegiatan pengurangan risiko bencana di atas, maka

sasaran yang diharapkan dapat tercapai adalah dapat mendukung program

pembangunan daerah yang terwadahi dalam visi misi seperti tercantum dalam RPJMD

Kabupaten Sumedang tahun 2018 – 2023. Untuk itu semua kegiatan prioritas

BPBDKabupaten Sumedang diatas diarahkan untuk :

1. Tersedianya perangkat hukum yang mendorong penyelenggaraan pengurangan

risiko bencana yang efektif, mandiri dan mendukung pengurangan risiko bencana

di tingkat pusat hingga daerah secara proporsional.

2. Terintegrasinya pengurangan risiko bencana pada kegiatan pembangunan yang

dilakukan oleh pemerintah dan non pemerintah untuk menjamin keberlanjutan

pembangunan, sehingga terwujud system informasi yang terpadu terkait early

warning system.

3. Diterapkannya strategi yang menjamin terlaksananya pemberdayaan masyarakat

secara sinergi yang berorientasi kepada penurunan risiko bencana dengan

kearifan lokal dan kemandirian daerah.

4. Meningkatnya kemitraan dan kerja sama multi-pihak (pemerintah, lembaga usaha

dan masyarakat sipil) dalam penyelenggaraan pengurangan risiko bencana.

5. Meningkatnya kapasitas SDM serta kelembagaan pemerintah dan non pemerintah

terkait dalam pelaksanaan strategi pengurangan risiko bencana.

6. Meningkatnya upaya pencegahan dan mitigasi untuk mengurangi potensi jumlah

penduduk terdampak, kerugian ekonomi, kerusakan infrastruktur dan lingkungan

akibat bencana.

Page 31: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

25

7. Meningkatnya kesiapsiagaan dan penanganan darurat untuk menghadapi bencana

secara mandiri dan proaktif.

8. Tersedianya mekanisme pendukung dalam menjamin terselenggaranya pemulihan

dampak bencana yang lebih baik dan lebih aman secara mandiri, efektif dan

bermartabat.

9. Terselenggaranya pemulihan dampak bencana secara lintas sector sesuai dengan

Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabenca.

2.1 Perjanjian Kinerja BPBD Kab. Sumedang Tahun 2019 Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja, BPBD Kab.

Sumedang telah menyusun Perjanjian Kinerja yang merupakan tekad dan janji yang

akan dicapai antara pimpinan unit kerja yang menerima amanah/tanggung jawab/

kinerja dengan pihak yang memberikan amanah/tanggung jawab/kinerja.

Perjanjian Kinerja BPBD Kab. Sumedang tahun 2019, secara rinci sebagai

berikut:

Tabel 2.1. Perjanjian Kinerja BPBD Kab. Sumedang Tahun 2019

No

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Utama

Satuan

Kondisi Kinerja

Pada Awal Periode

Target RPJMD Tahun 2019

1 Pengurangan Indeks

Risiko Bencana di Kabupaten Sumedang

Indeks Risiko Bencana

Poin 162 155

2

Meningkatnya Kapasitas dan

Kapabilitas Internal Perangkat Daerah

Nilai Sakip Perangkat Daerah

Kategori B B

Tingkat Penyerapan Anggaran

Perangkat Daerah

Persen 70,89 98,00

Jumlah Inovasi Perangkat Daerah

Buah n/a 1

Indeks Pembangunan Zona Integritas

Persen 56,05 65,00

Page 32: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

26

Penetapan Indikator Kinerja Utama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2019 terdapat penyesuaian sasaran strategis dan indikator sebagaimana berikut :

2.2 Sasaran Strategis BPBD Kab. Sumedang Tahun 2019

Tabel 2.2. Sasaran Strategis BPBD Kab. Sumedang Tahun 2019

Sasaran Indikator Sasaran

Pengurangan indeks

resiko bencana

Jumlah Desa/Kelurahan Rawan Bencana yang Mendapatkan

Informasi Peringatan Dini Bencana

Jumlah Desa/Kelurahan Tangguh Bencana

Persentase Kecepatan Respons Bencana Kurang dari 24

Jam

Persentase Korban Bencana yang diberikan bantuan

Persentase Pemulihan Pasca Bencana Yang Berhasil di

Realisasikan

2.3 Pagu Anggaran BPBD Kab. Sumedang pada tahun 2019 terlampir sebagai

berikut :

Tabel 2.3. Perbandingan pagu awal dan pagu akhir anggaran BPBD Kab. Sumedang Tahun 2019

No

Program

Pagu Awal

Pagu Akhir

1

Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam

1,649,250,000.00

2,049,250,000.00

Total

1,649,250,000.00

2,049,250,000.00

Tabel 2.4

Dana Hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Tahun 2019

No

Jenis Pagu Anggaran

Jumlah (Rp.)

1

Dana Hibah Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (lanjutan)

5,855,752,000.00

Total

5,855,752,000.00

Page 33: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

27

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Capaian Kinerja Organisasi

Capaian kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tahun 2019

merupakan pencapaian kinerja seluruh jajaran BPBD dalam melaksanakan

berbagai upaya penanggulangan bencana melalui pencapaian target yang telah

ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Kepala Pelaksana BPBD Tahun

2019. Capaian tersebut disertai dengan analisis capaian kinerja BPBD dan

perbandingan capaian tahun sebelumnya.

Dengan adanya perbaikan indikator kinerja utama BPBD tersebut diharapkan

penyelenggaraan penanggulangan bencana lebih optimal baik dari

pelaksanaan tugas dan fungsi maupun dari sisi akuntabilitasnya. Secara umum

capaian indikator kinerja utama BPBD tahun 2019 adalah sebagai berikut:

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Utama

Satuan Penjelasan Formulasi Sumber

1

Pengurangan Indeks Risiko Bencana di Kabupaten Sumedang

Indeks Risiko

Bencana Poin

Penilaian kemungkinan dari dampak yang diperkirakan apabila bahaya itu

menjadi bencana

BPBD

Tabel 3.1 Capaian indikator kinerja utama BPBD tahun 2019

Selama periode tahun 2018-2023, sesuai dengan amanat RPJMD Tahun 2018-

2023, sasaran yang ingin dicapai BPBD adalah “Pengurangan indeks risiko

bencana di Kabupaten Sumedang”. Untuk mencapai hal tersebut, dilaksanakan

kegiatan peningkatan kapasitas penanggulangan bencana di daerah rawan

bencana melalui kegiatan yang dilaksanakan oleh BPBD Kab. Sumedang tahun

2019 dengan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah

provinsi, pemerintah kabupaten dan masyarakat serta lembaga usaha. Pengukuran

indeks risiko bencana oleh BPBD Kab. Sumedang indikator kinerja utama BPBD

Page 34: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

28

Kabupaten Sumedang. Berikut tabel indeks risiko bencana kabupaten/kota

tahun 2018 berikut :

Tabel 3.2 indeks risiko bencana kabupaten/kota tahun 2018, Sumber IRBI 2018

Berdasarkan tabel tersebut bahwa Kabupaten Sumedang masih berada pada

urutan 168 dengan skor 162,00 dengan kelas risiko tinggi, untuk itu pada tahun

2019.

3.2 Capaian Kinerja BPBD Kab. Sumedang Tahun 2019

Capaian Kinerja BPBD Kab. Sumedang Tahun 2019 berdasarkan Indikator Kinerja

Utama (IKU) Tahun 2019 yaitu :

Indeks Risiko Bencana

Pengarusutamaan pengurangan risiko bencana dalam pembangunan daerah

yaitu dengan penyelenggaraan pengurangan risiko bencana merupakan upaya lintas

sektor dan lintas bidang serta diintegrasikan atau diarusutamakan dalam

perencanaan pembangunan secara menyeluruh dan holistic. Rencana aksi ini

sebagai sebuah perencanaan yang dipersyaratkan oleh UU, perlu diinternalisasi dan

menjadi bagian dalam RPJMD Kabupaten Sumedang.

Dari RPJMD, dokumen rencana aksi pengurangan risiko bencana ini

diharapkan dapat diterjemahkan secara komprehensif dan terukur dalam Renstra

jangka pendek – jangka menengah dan jangka Panjang kabupaten Sumedang, RKP

dan RKA serta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sumedang. Selain

itu, pengarusutamaan pengurangan risiko bencana perlu tercantum dalam rencana

kerja organisasi non pemerintah.

Disadari bahwa efektivitas penyelenggaraan penanggulangan bencana

membutuhkan konsistensi dan secara berkesinambungan diperbarui berdasarkan

Page 35: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

29

pembelajaran yang diperoleh dari implementasi perencanaan periode sebelumnya.

Oleh karena nya, perlu dibangun sistem pemantauan implementasi rencana aksi

yang sekaligus digunakan untuk media berbagi informasi dan dapat diakses secara

bebas oleh masyarakat. Sistem pemantauan bersama ini diharapkan mampu untuk

memberikan penilaian efektivitas dan analisa manfaat-biaya dari implementasi

rencana aksi dengan mekanisme yang ditetapkan bersama.

Undang-undang dasar Negara Republik Indonesia 1945 telah mengamanatkan

bahwa Negara berkewajiban untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan

seluruh tumpah darah Indonesia dalam segala macam bentuk ancaman/bahaya

termasuk ancaman/bahaya bencana.

Untuk mewujudkan hak-hak tersebut Rencana Aksi Daerah Pengurangan Risiko

Bencana Kabupaten Sumedang berprinsip :

a. Penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab Bersama antara semua

pihak termasuk masyarakat,

b. Masyarakat sebagai subjek dan sekaligus sebagai objek pelaksanaan PRB harus

diperlakukan dan mempunyai hak yang sama dalam menyampaikan usulan dan

gagasan dalam upaya PRB,

c. Rencana Aksi ini merupakan bagian dari Rencana Penanggulangan Bencana

(RPB) Kabupaten Sumedang dalam satu kesatuan dokumen RPB yang tidak

terpisahkan. Dokumen RPB dan Rencana Aksi Daerah dalam pengurangan risiko

bencana tidak semata-mata sebagai dokumen, tetapi diharapkan bisa menjadi

pedoman pelaksanaan pengurangan risiko bencana secara terpadu dan

berkelanjutan.

Berpegang pada prinsip-prinsip Rencana Aksi Daerah dalam Pengurangan

Risiko Bencana di Kabupaten Sumedang, maka segenap jajaran Pemerintah

Kabupaten Sumedang berkomitmen untuk mengkawal pelaksanaan

penyelenggaraan Pengurangan Risiko Bencana dari proses advokasi legalitas PRB

sampai pada penerapannya di lapangan apabila terjadi bencana. Perlu dilakukan

advokasi untuk mengintegrasikan Dokumen PRB ke dalam RPJMD Kabupaten

Sumedang, baik pada fase sebelum tersusunnya RPJMD baru, Pada fase

penyusunan RPJMD maupun setelah penyusunan RPJMD.

Berdasarkan IKU yang menjadi dasar pengukuran kinerja, maka dokumen

Rencana Penanggulangan Bencana menjadi dasar pelaksanaan rencana kerja BPBD

Page 36: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

30

Kab. Sumedang. Indikator penurunan indeks risiko bencana, serta program dan

kegiatan yang mendukung peningkatan tingkat kapasitas sebagai upaya penurunan

indeks risiko bencana. Rencana Penanggulangan Bencana merupakan satu

kesatuan dokumen rencana aksi daerah penanggulangan bencana, rencana

kontijensi dan kajian risiko bencana.

3.3 Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Bencana

3.3.1 PRIORITAS RENCANA AKSI DAERAH

Fokus Prioritas merupakan strategi-strategi pencapaian sasaran dari

Program Pengurangan Risiko Bencana. Untuk Kabupaten Sumedang

dilakukan dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan dan partisipasi

dari semua pihak. Upaya ini dilakukan dengan komitmen yang kuat

dengan mengedepankan tindakan-tindakan yang harus diprioritaskan.

Penyusunan prioritas ini perlu dilakukan untuk membangun dasar yang

kuat dalam melaksanakan upaya pengurangan risiko bencana yang

berkelanjutan serta mengakomodasikan kesepakatan internasional,

regional, nasional dan landasan normatif dalam rangka mewujudkan

upaya bersama yang terpadu dengan mengakomodir kearifan lokal.

Prioritas Rencana Aksi Daerah-Pengurangan Risiko Bencana ini

mengadopsi 10 (sepuluh) langkah mendasar Kerangka kerja Sendai

(Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 2015-2030) yang

diterjemahkan kedalam 7 prioritas utama strategi yang perlu dilakukan

sebagai upaya pengurangan ancaman, pengurangan kerentanan dan

peningkatan kapasitas daerah dalam menghadapi bencana.

1) Penguatan Kerangka Hukum Pengurangan Risiko Bencana Dan

Kelembagaan.

Hukum merupakan seperangkat aturan yang mengatur tentang suatu

kegiatan. Keberadaan hukum menjadi sangat penting dalam kehidupan

masyarakat karena akan menjadikan setiap program dan kegiatan yang

dilaksanakan akan mendapat perlindungan dari upaya atau tindakan

negative. Demikian halnya dalam pengurangan risiko bencana diperlukan

seperangkat aturan yang dapat dijadikan pedoman mengikat semua pihak

secara lintas sektoral untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan.

Page 37: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

31

Untuk Kabupaten Sumedang dengan BPBD yang telah dibentuk sejak

tahun 2014 lalu, efektivitas penyelenggaraan pengurangan risiko bencana

masih membutuhkan perkuatan komitmen bersama antar SKPD dengan

menyelaraskan kewenangan, tugas dan fungsi lintas sector. Perkuatan

komitmen ini diimplementasikan dengan penguatan kerangka hukum yang

melibatkan para pemangku kepentingan untuk duduk bersama (FGD)

dalam satu forum. Hasil yang didapat dari komitmen lintas sektor tersebut

dijadikan dasar bagi penguatan kerangka hukum dalam penanggulangan

bencana juga diarahkan kepada penyusunan aturan-aturan teknis dengan

prioritas yang difokuskan kepada :

a) Penguatan Kerangka hukum Penyelenggaraan Penanggulangan

Bencana

1) Revisi dan Penataan Peraturan Bupati dan atau Peraturan Daerah

tentang Penanggulangan Bencana.

2) Penyelarasan peraturan lain yang telah berlaku dengan Undang-

Undang dan/atau dengan Peraturan Daerah tentang

Penanggulangan Bencana.

3) Penyempurnaan Peraturan Teknis Penanggulangan Bencana

4) Peningkatan Implementasi kerangka hukum penyelenggaraan

penanggulangan bencana yang telah di perkuat

b) Peningkatan Kapasitas dan Akuntabilitas Tata Kelola

Penanggulangan Bencana

1) Pengembangan Sistem Informasi-Implementasi Rencana

Penanggulangan Bencana Daerah

2) Peningkatan Kapasitas Sumbedaya Manusia Pada Lembaga-

lembaga terkait penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

3) Peningkatan Kapasitas Sarana dan Prasarana kelembagaan

untuk Penanggulangan Bencana

4) Monitoring, Evaluasi dan Pemutakhiran Rencana

Penanggulangan Bencana Daerah (RPBD)

Page 38: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

32

2) Pengarusutamaan Pengurangan Risiko Bencana Dalam

Pembangunan Daerah

Penyelenggaraan pengurangan risiko bencana merupakan upaya lintas

sektor dan lintas bidang serta diintegrasikan atau diarusutamakan dalam

perencanaan pembangunan secara menyeluruh dan holistic. Rencana

aksi ini sebagai sebuah perencanaan yang dipersyaratkan oleh UU, perlu

diinternalisasi dan menjadi bagian dalam RPJMD Kabupaten Sumedang.

Dari RPJMD, dokumen rencana aksi pengurangan risiko bencana ini

diharapkan dapat diterjemahkan secara komprehensif dan terukur dalam

Renstra jangka pendek – jangka menengah dan jangka panjang

kabupaten Sumedang, RKP dan RKA serta Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) Kabupaten Sumedang. Selain itu, pengarusutamaan

pengurangan risiko bencana perlu tercantum dalam rencana kerja

organisasi non pemerintah.

Disadari bahwa efektivitas penyelenggaraan penanggulangan bencana

membutuhkan konsistensi dan secara berkesinambungan diperbarui

berdasarkan pembelajaran yang diperoleh dari implementasi

perencanaan periode sebelumnya. Oleh karena nya, perlu dibangun

sistem pemantauan implementasi rencana aksi yang sekaligus digunakan

untuk media berbagi informasi dan dapat diakses secara bebas oleh

masyarakat. Sistem pemantauan bersama ini diharapkan mampu untuk

memberikan penilaian efektivitas dan analisa manfaat-biaya dari

implementasi rencana aksi dengan mekanisme yang ditetapkan bersama.

Undang-undang dasar Negara Republik Indonesia 1945 telah

mengamanatkan bahwa Negara berkewajiban untuk melindungi segenap

bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dalam segala

macam bentuk ancaman/bahaya termasuk ancaman/bahaya bencana.

Untuk mewujudkan hak-hak tersebut Rencana Aksi Daerah Pengurangan

Risiko Bencana Kabupaten Sumedang berprinsip :

Page 39: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

33

a. Penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama

antara semua pihak termasuk masyarakat,

b. Masyarakat sebagai subjek dan sekaligus sebagai objek pelaksanaan

PRB harus diperlakukan dan mempunyai hak yang sama dalam

menyampaikan usulan dan gagasan dalam upaya PRB,

c. Rencana Aksi ini merupakan bagian dari RPB Kabupaten Sumedang

dalam satu kesatuan dokumen RPB yang tidak terpisahkan. Dokumen

RPB dan Rencana Aksi Daerah dalam pengurangan risiko bencana

tidak semata-mata sebagai dokumen, tetapi diharapkan bisa menjadi

pedoman pelaksanaan pengurangan risiko bencana secara terpadu

dan berkelanjutan.

Berpegang pada prinsip-prinsip Rencana Aksi Daerah dalam

Pengurangan Risiko Bencana di Kabupaten Sumedang, maka segenap

jajaran Pemerintah Kabupaten Sumedang berkomitmen untuk mengkawal

pelaksanaan penyelenggaraan Pengurangan Risiko Bencana dari proses

advokasi legalitas PRB sampai pada penerapannya di lapangan apabila

terjadi bencana. Perlu dilakukan advokasi untuk mengintegrasikan

Dokumen PRB ke dalam RPJMD Kabupaten Sumedang, baik pada fase

sebelum tersusunnya RPJMD baru, Pada fase penyusunan RPJMD

maupun setelah penyusunan RPJMD.

(1) Advokasi Pada fase Sebelum Penyusunan RPJMD

Pada fase sebelum penyusunan RPJMD, upaya advokasi difokuskan

untuk melakukan advokasi kepada calon Kepala Daerah. Advokasi

diarahkan kepada mengintegrasikan program-program pengurangan

risiko bencana dalam visi dan misi calon Kepala Daerah. Kegiatan

advokasi, penanggung jawab, dan output yang diharapkan dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :i.

Page 40: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

34

Tabel 3.3

Advokasi Pada fase Sebelum Penyusunan RPJMD Kabupaten

Sumedang.

Kegiatan Penanggung

Jawab

Output

1

Melaksanakan sinkronisasi antara visi misi Kepala Daerah terpilih dengan RPJP Kabupaten Sumedang melalui Optimalisasi Sumberdaya serta Penataan Ruang dan Lahan untuk upaya pencegahan dan mitigasi bencana.

Bappeda

PRB masuk dalam prioritas

Kabupaten RPJP Kabupaten Sumedang Sumedang

2

Pencetakan dan sosialisasi Dokumen PRB kepada Kepala SKPD melalui “

BPBD

a. Penguatan kemitraan untuk kemandirian

Brosur, Leaflet, dan keberlanjutan penyelenggaraan Profil Bencana, penanggulangan bencana Dokumen PRB

b. Pemaduan Upaya Pengurangan Risiko Bencana dengan Penanganan Darurat

c. Pemaduan penyelenggaraan pemulihan bencana dengan pengurangan risiko bencana

tersosialisasi

(2) Advokasi Pada fase saat Penyusunan RPJMD

Pada fase saat penyusunan RPJMD, upaya advokasi difokuskan

kepada Bappeda Kabupaten Sumedang untuk menjaga program-

program Penanggulangan Bencana dapat menjadi salah satu prioritas

dalam RPJMD. Kegiatan advokasi, penanggung jawab dan output

selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.4

Advokasi Pada fase saat Penyusunan RPJMD Kabupaten Sumedang

Kegiatan Penanggung Jawab

Output

1

Memasukkan anggota Tim Penyusun PRB Kabupaten Sumedang menjadi anggota Tim Penyusun RPJMD

BAPPEDA

1

Salah satu anggota Tim Penyusun PRB Kabupaten Sumedang menjadi anggota Tim Penyusun RPJMD

Page 41: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

35

Kegiatan Penanggung

Output Jawab

2

Advokasi PRB Kabupaten Sumedang dalam Konsultasi Publik dan Musrenbang RPJMD dengan Penyertaan Program Penanggulangan Bencana (PB) dalam Program Pembangunan Jangka Menengah Sektoral dan Multi sektoral

Tim Penyusun

2

Disuarakan kembali PRB Kabupaten Sumedang dalam Konsultasi Publik

PRB Kabupaten

Sumedang

3

Intervensi Tim Kecil Penyusun RPJMD oleh Tim PRB Kabupaten Sumedang saat penyusunan RPJMD

Tim Penyusun

3

Disuarakan kembali PRB Kabupaten Sumedang dalam proses penyusunan di Tim Kecil Penyusun RPJMD

PRB Kabupaten

Sumedang

4

Penyusunan position letter untuk menitipkan PRB Kabupaten Sumedang dalam RPJMD dengan Pengarus utamaan Penanggulangan Bencana dalam RPJMD

Tim Penyusun

4

Position Letter PRB Kabupaten

Sumedang

(3) Advokasi Pada Fase Setelah Penyusunan RPJMD.

Upaya yang diterapkan pada fase setelah penyusunan RPJMD

difokuskan kepada upaya mengatasi benturan kepentingan di

Kabupaten Sumedang serta melakukan monitoring intensif terhadap

pelaksanaan Pengurangan Risiko Bencana oleh institusi terkait di

Kabupaten Sumedang. Kegiatan advokasi pada tahap ini

selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah.

Tabel 3.5

Advokasi Pada Fase Setelah Penyusunan RPJMD Kabupaten Sumedang.

Kegiatan Penanggung Jawab

Output

1

Advokasi Penerapan PRB Kabupaten Sumedang kepada masyarakat

BPBD, Camat, Lurah/Kades

1

Kontrak politik kepada anggota DPRD yang memiliki dapil di Zona Prioritas PB Kabupaten Sumedang.

Page 42: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

36

Kegiatan Penanggung

Output Jawab

2

Rapat Kerja Tahunan Tim Penyusun PRB Kabupaten Sumedang untuk memonitoring, mengevaluasi serta mendorong program- program SKPD untuk melaksanakan PRB

2

Laporan monitoring

Tim Penyusun keberhasilan, kendala dan

PRB Kabupaten pembelajaran serta

Sumedang

PRB Kabupaten Sumedang pada institusi BPBD.

3

Melaksanakan pengalihan

3

Tersedianya anggaran bagi program yang tidak memiliki anggaran sebelumnya

upaya promosi prioritas BAPPEDA, PB yang tidak mampu BPBD, Instansi ditangani oleh APBD kepada lembaga donor

terkait

rekomendasi pelaksanaan

3) Peningkatan Kemitraan Multi Pihak Dalam Pengurangan Risiko

Bencana.

Salah satu perubahan paradigma penanggulangan bencana yang

diamanatkan dalam UU No 24 tahun 2007 tentang penanggulangan

bencana adalah pergeseran pelaksana dan tanggung jawab

penanggulangan bencana yang semula hanya berada pada Pemerintah

menjadi urusan yang perlu ditangani secara bersama oleh seluruh

pemangku kepentingan. Dengan demikian peningkatan partisipasi

masyarakat, penggalangan kemitraan dengan lembaga non pemerintah,

lembaga pendidikan dan Forum PRB Daerah maupun Nasional menjadi

salah satu fokus yang perlu dikembangkan untuk mencapai efektivitas

pengurangan risiko bencana di Kabupaten Sumedang.

Peningkatan peran dan partisipasi masyarakat diarahkan secara khusus

pada daerah paling berisiko untuk terlibat secara aktif dalam

pembangunan ketangguhan komunitasnya. Pembangunan ketangguhan

ini dapat dicapai dengan mengembangkan prasarana pendukung dengan

tetap memperhatikan karakter serta kearifan lokal daerah setempat. Pada

sisi lain, fungsi kemitraan antar lembaga-lembaga non pemerintah di

daerah perlu dioptimalkan untuk mendukung penyelenggaraan

Page 43: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

37

pengurangan risiko bencana secara sistematis dan terarah sesuai dengan

porsi perencanaan yang telah disepakati bersama. Salah satunya adalah

optimalisasi fungsi Forum PRB daerah serta forum-forum tematik terkait

lainya untuk menjalankan fungsinya dalam memberikan dampingan

kepada pemerintah dan masyarakat demi efektivitas penyelenggaraan

pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim dengan

sumberdaya yang dimiliki oleh anggota forum.

Kemitraan multi pihak dalam PRB juga perlu dikembangkan pada

pembangunan karakter dan budaya aman bencana yang memungkinkan

lahirnya inovasi-inovasi terapan dalam pendekatan lebih terpadu untuk

membangun ketangguhan daerah mengatasi program sektoral serta

kemandirian masyarakat dalam PB. Pengembangan ini melibatkan peran

lembaga pendidikan dan relawan yang ada di Kabupaten Sumedang.

Dengan program/kegiatan :

a. Peningkatan Kemitraan Multi pihak dalam penanggulangan bencana

1) Pendayagunaan Lembaga Pendidikan sebagai media pembangun

budaya sadar bencana

2) Penguatan dan peningkatan peran relawan dalam Penanggulangan

Bencana (PB)

b. Peningkatan Efektivitas Pencegahan dan Mitigasi Bencana dilakukan

melalui Perkuatan Riset dan Penerapan hasilnya Untuk efektivitas

pencegahan dan mitigasi bencana.

4) Pemenuhan Tata Kelola Bidang Pengurangan Risiko Bencana.

Tata kelola penanggulangan bencana diarahkan untuk menjamin

transparansi, akuntabilitas serta ketersediaan sarana prasarana dalam

mencapai efektivitas pengurangan risiko bencana dalam seluruh jenjang

pemerintahan untuk mendorong komitmen pemerintah Kabupaten

Sumedang dalam mewujudkan Kota Tangguh Bencana (program

Pembangunan) sesuai Kerangka kerja Sendai (Sendai Framework for

Disaster Risk Reduction 2015-2030), yaitu :

Page 44: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

38

a. Kota yang mampu menahan, menyerap, beradaptasi dengan dan

memulihkan diri dari akibat bencana secara tepat waktu dan efisien,

sambil tetap mempertahankan struktur-struktur dan fungsi-fungsi

dasarnya.

b. Kota yang tangguh mampu menahan guncangan dan tekanan-tekanan

dari ancaman bencana alam maupun ancaman terkait iklim.

Meski masih pada tahap awal untuk mencapai kota tangguh bencana

Kabupaten Sumedang telah mengaplikasikan landasan global

pengurangan risiko bencana.

Pengurangan Risiko Bencana adalah serangkaian pelayanan pemerintah

kepada masyarakat. Oleh karenanya, untuk menjaga konsistensi kualitas

pelayanan, dibutuhkan Standar Pelayanan Minimum (SPM) dalam

penyelenggaraan PRB. Implementasi SPM PRB pada pemerintah dan

pemerintah daerah disusun berdasarkan peta kebutuhan yang disepakati

SPM menjadi dasar untuk peningkatan kapasitas sumberdaya aparat

pemerintah terkait pengurangan risiko bencana secara terstruktur,

berjenjang dan berlanjut berbasis kompetensi yang ditunjang dengan

kurikulum dan pelatihan berkala yang tersertifikasi untuk pengelolaan

PRB secara akuntabel dan transparan berdasarkan pedoman dan

prosedur yang telah ditetapkan.

Peningkatan kapasitas sumberdaya instansi pemerintah juga bergantung

pada ketersediaan sarana prasarana kelembagaan dan aparat yang

berfungsi optimal dalam setiap tahap penyelenggaraan penanggulangan

bencana.

5) Peningkatan Efektivitas Pencegahan Dan Mitigasi Bencana.

Peningkatan efektivitas pencegahan dan mitigasi bencana secara terukur

dilaksanakan berdasarkan kajian risiko bencana dengan parameter yang

diperbarui secara berkala dan didukung dengan sistem informasi skala

nasional. Pencapaian optimalitas penyelenggaraan upaya pencegahan

Page 45: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

39

dan mitigasi bencana mengacu kepada panduan teknis dan mekanisme

standar yang telah disusun secara spesifik sesuai dengan karakteristik

daerah.

Peningkatan efektivitas pencegahan dan mitigasi bencana difokuskan

kepada :

a) optimalisasi strategi penyadaran publik untuk mengembangkan

partisipasi masyarakat dalam melaksanakan pencegahan dan mitigasi

bencana,

b) mengembangkan riset-riset terapan dengan kerangka kerja terstruktur

dan mengarah kepada peningkatan rasio biaya-manfaat dan selalu

mempertimbangkan proses adaptasi pengetahuan asli lokal di tatanan

masyarakat pengguna hasil riset, dan

c) penataan ruang dan lahan pada sebagian besar daerah prioritas

nasional berdasarkan rencana pengelolaan sumberdaya air, tanah dan

hutan sesuai dengan hasil Kajian Risiko Bencana serta Kajian

Lingkungan Hidup Strategis Daerah.

6) Peningkatan Kesiapsiagaan Dan Penanganan Darurat Bencana.

Peningkatan kapasitas kesiapsiagaan bencana difokuskan untuk

mempersiapkan penanganan keadaan darurat bencana secara efektif.

Berdasarkan perspektif tersebut, maka kesiapsiagaan difokuskan untuk :

a) membangun sistem peringatan dini bencana multi ancaman yang

terkoordinasi dengan prosedur standar yang disepakati antar SKPD

terkait secara sistematis dan terukur dan selalu dilatih secara berkala,

b) memperkuat tingkat paparan pelayanan sistem peringatan dini

bencana kepada masyarakat pengguna dengan mengembangkan

alternatif moda penyebaran, strategi advokasi dan informasi publik,

serta mekanisme latihan bersama antara pemerintah dan masyarakat,

c) peningkatan kapasitas evakuasi, penyelenggaraan latihan

kesiapsiagaan serta kemandirian mobilisasi sumberdaya masyarakat

berdasarkan pedoman dan mekanisme standar yang disepakati.

Page 46: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

40

Peningkatan kapasitas kesiapsiagaan diharapkan dapat meningkatkan

efektivitas operasi tanggap darurat bencana yang diarahkan kepada :

a) membangun sistem mobilisasi sumberdaya nasional dan regional

dengan mempertimbangkan karakteristik masyarakat terancam serta

waktu respon minimal yang disepakati bersama secara nasional,

b) percepatan waktu respon pemerintah daerah dan pemerintah pusat

untuk memulai prosedur operasi tanggap darurat dengan tingkat

akuntabilitas yang memadai berdasarkan hasil kajian cepat,

c) Diperkuatnya kapasitas pemerintah dalam mendukung operasi

penanganan darurat bencana sesuai dengan prioritas sasaran pada

status keadaan darurat nasional secara akuntabel, efektif dan efisien

berdasarkan sistem dan kerangka operasi yang disusun bersama.

7) Peningkatan Kapasitas Pemulihan Bencana.

Perkuatan mekanisme dukungan pemulihan dalam skala internasional,

nasional maupun lokal dan rantai pengadaaan sarana prasarana pada

setiap sektor pelayanan menjadi perspektif dasar peningkatan kapasitas

pemulihan bencana. Selain itu ketangguhan daerah pasca bencana

dengan memfokuskan pengelolaan tata ruang dan lingkungan hidup serta

peningkatan kapasitas masyarakat sebagai langkah pencegahan dan

mitigasi pada upaya pemulihan bencana yang terintegrasi dalam

perencanaan aksi rehabilitasi dan rekonstruksi sesuai dengan karakter

masyarakat yang mandiri.

Dari rangkaian prioritas kegiatan rencana aksi daerah pengurangan risiko

bencana dari point 1 – 7 di atas, maka sasaran yang diharapkan dapat

tercapai adalah dapat mendukung program pembangunan daerah yang

terwadahi dalam visi misi seperti tercantum dalam RPJMD Kabupaten

Sumedang tahun 2019 – 2023. Untuk itu semua kegiatan prioritas BPBD

Kabupaten Sumedang diatas diarahkan untuk :

1. Tersedianya perangkat hukum yang mendorong penyelenggaraan

pengurangan risiko bencana yang efektif, mandiri dan mendukung

Page 47: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

41

pengurangan risiko bencana di tingkat pusat hingga daerah secara

proporsional.

2. Terintegrasinya pengurangan risiko bencana pada kegiatan

pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dan non pemerintah

untuk menjamin keberlanjutan pembangunan, sehingga terwujud system

informasi yang terpadu terkait early warning system.

3. Diterapkannya strategi yang menjamin terlaksananya pemberdayaan

masyarakat secara sinergi yang berorientasi kepada penurunan risiko

bencana dengan kearifan lokal dan kemandirian daerah.

4. Meningkatnya kemitraan dan kerja sama multi-pihak (pemerintah,

lembaga usaha dan masyarakat sipil) dalam penyelenggaraan

pengurangan risiko bencana.

5. Meningkatnya kapasitas SDM serta kelembagaan pemerintah dan non

pemerintah terkait dalam pelaksanaan strategi pengurangan risiko

bencana.

6. Meningkatnya upaya pencegahan dan mitigasi untuk mengurangi potensi

jumlah penduduk terdampak, kerugian ekonomi, kerusakan

infrastruktur dan lingkungan akibat bencana.

7. Meningkatnya kesiapsiagaan dan penanganan darurat untuk

menghadapi bencana secara mandiri dan proaktif.

8. Tersedianya mekanisme pendukung dalam menjamin

terselenggaranya pemulihan dampak bencana yang lebih baik dan

lebih aman secara mandiri, efektif dan bermartabat.

9. Terselenggaranya pemulihan dampak bencana secara lintas sektor

sesuai dengan Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Pascabencana.

Page 48: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

42

Upaya-upaya PRB terus dilakukan dalam rangka mencapai target IKU melalui

Capaian Indikator Kinerja Program BPBD dengan realisasi sebagai berikut :

Tabel 3.6 Capaian Indikator Kinerja Program BPBD Tahun 2019

Sasaran Strategis Indikator Sasaran Kondisi

Awal

Target Realisasi %

2019 2019

Pengurangan Indeks Risiko Bencana

Jumlah Desa/Kelurahan Rawan Bencana yang Mendapatkan Informasi Peringatan Dini Bencana

277 Desa/Kelur

ahan

277 Desa/Kelurahan

3 Kecamatan 100%

Jumlah Desa/Kelurahan Tangguh Bencana

0 Desa/Kelur

ahan

5 Desa/Kelurahan

- 0 %

Persentase Kecepatan Respons Bencana Kurang dari 24 Jam

100% 100% 100% 100%

Persentase Korban Bencana yang diberikan bantuan

100% 100% 100% 100%

Persentase Pemulihan Pasca Bencana Yang Berhasil Di Realisasikan

100% 100% 100% 100%

Berdasarkan tebal di atas, capaian indikator kinerja program BPBD pada tahun

2019 terealisasi dalam 4 indikator sasaran dari target 5 indikator dengan persentase

realisasi sekitar 80%, sehingga Realisasi Indikator Kinerja Utama BPBD Kab.

Sumedang pada tahun 2019 sebagai berikut :

Tabel 3.7 Indikator Kinerja Utama BPBD

No Indikator

Kondisi Kinerja pada awal periode

RPJMD

Kondisi Kinerja pada akhir

periode RPJMD Realisasi

%

Tahun 0 2019 2019

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Indeks Risiko Bencana

162 155 157 80%

Tabel 3.8 Kegiatan-Kegiatan PRB Tahun 2019

No Kegiatan Realisasi

1. Rapat kordinasi Penanggulangan Bencana 100%

Page 49: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

43

2. Menyusun Rencana Aksi Daerah

Pengurangan Risiko Bencana

1 Dokumen

3. Menyusun kajian risiko bencana banjir 1 Dokumen

4. Menyusun Rencana Kontijensi bencana

tanah longsor

1 Dokumen

5. Penguatan Kapasitas Kelembagaan

Penanggulangan Bencana

50 Relawan di 3 kecamatan

6. Pemasangan Jalur Evakuasi, Rambu-

rambu dan Papan Informasi Daerah

Rawan Bencana

20 Titik

Penurunan indeks risiko bencana dapat dihasilkan berdasarkan kontribusi multipihak,

pemerintah dalam hal ini BPBD, instansi terkait lainnya, pemerintah daerah, dan

lembaga usaha.

Tabel 3.9 Capaian realisasi anggaran, pagu anggaran BPBD Kab. Sumedang pada

tahun 2019 adalah :

URAIAN PAGU

ANGGARAN

Realisasi BERTAMBAH/(BERKURANG)

Tahun 2019

Rp. Rp. %

2 3 6 7 6

PROGRAM PENCEGAHAN DINI DAN PENANGGULANGAN KORBAN BENCANA ALAM

8,005,002,000.00 5,757,310,330.00 (2,247,691,670.00) 71.92

PENGADAAN NATURA DAN LOGISTIK 225,000,000.00 222,752,500.00 (2,247,500.00) 99.00

PENANGANAN DARURAT BENCANA 600,000,000.00 583,698,000.00 (16,302,000.00) 97.28

PENGADAAN PERALATAN PENUNJANG PENANGGULANGAN BENCANA

200,000,000.00 198,720,000.00 (1,280,000.00) 99.36

AKSELARASI PENANGGULANGAN BENCANA

375,000,000.00 375,000,000.00 - 100.00

PENYUSUNAN DATABASE KEBENCANAAN

30,000,000.00 29,600,000.00 (400,000.00) 98.67

RENCANA PENANGGULANGAN 290,000,000.00 283,894,000.00 (6,106,000.00) 97.89

Page 50: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

44

BENCANA (RPB)

PENYELENGGARAAN KOORDINASI REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCABENCANA

95,000,000.00 95,000,000.00 - 100.00

PENGELOLAAN INFORMASI PENANGGULANGAN BENCANA

120,000,000.00 110,977,000.00 (9,023,000.00) 92.48

PENGUATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN BENCANA

114,250,000.00 114,250,000.00 - 100.00

REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCABENCANA (LANJUTAN)

5,855,752,000.00 3,647,078,830.00 (2,208,673,170.00) 62.28

PENGADAAN PERALATAN GUDANG LOGISTIK

100,000,000.00 96,340,000.00 (3,660,000.00) 96.34

Tabel 3.9 Capaian Realisasi Anggaran Tahun 2019

Berdasarkan tabel tersebut, dari sisi capaian realisasi anggaran, pagu

anggaran BPBD Kab. Sumedang pada tahun 2019 adalah sebesar Rp.

8.005.002.000,00 - yang dilaksanakan melalui 1 (satu) program dengan capaian

realisasi anggaran sebesar 71.92% atau sebesar Rp. 5.757.310.330,00,- dan

pada tahun 2019, BPBD Kab. Sumedang dan telah merealisasikan Dana Hibah

Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (lanjutan) TA 2019

sebesar Rp. 5,855,752,000.00 untuk pemulihan pasca bencana di Desa

Margalaksana Kecamatan Sumedang Selatan dengan capaian realisasi sebesar

62.28 % atau sebesar 3.647.078.830,00.

Salah satu upaya BPBD untuk meningkatkan ketangguhan pemerintah daerah

dalam menghadapi bencana, adalah melalui penyusunan kajian risiko bencana di

Kabupaten Sumedang sekaligus hasil kajian tersebut dapat digunakan sebagai dasar

kebijakan perencanaan pembangunan selanjutnya. Pembangunan disini adalah

dengan memasukkan hasil kajian tersebut pada rencana pembangunan jangka

menengah daerah (RPJMD) dan rencana tata ruang di Kabupaten Sumedang.

Hasil kajian risiko tersebut menjadi bahan untuk penyusunan dokumen

Rencana Penanggulangan Bencana (RPB). Dokumen RPB merupakan sebuah

rencana induk daerah yang mampu menjawab persoalan setiap fase penanggulangan

bencana serta merangkum perspektif penyelenggaraan penanggulangan bencana

dari seluruh instansi pemerintahan daerah yang terlibat. Dokumen RPB ini menjadi

Page 51: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

45

kerangka efektif yang mampu menjamin pencapaian tujuan penyelenggaraan

penanggulangan bencana dalam rentang waktu 5 tahun. Sehingga dokumen RPB ini

dapat menjadi dokumen perencanaan yang menentukan arah penyelenggaraan

penanggulangan bencana didaerah.

Disamping sebagai sebuah dokumen perencanaan daerah, dokumen RPB juga

diharapkan terintegrasi dengan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) dan merujuk pada perencanaan lainnya baik Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) maupun Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW) kabupaten/kota yang bersangkutan. Alhasil, struktur perencanaan

dalam dokumen RPB pun harus mengikuti aturan metode perencanaan daerah. Visi,

misi, kebijakan, program dan fokus prioritas daerah dalam penanggulangan bencana

yang ditetapkan bersama oleh berbagai SKPD sehingga menjadi suatu komitmen

daerah juga tertuang didalam dokumen RPB ini agar dapat saling bersinergi.

Page 52: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

46

3.4 PENGKAJIAN RISIKO BENCANA BANJIR

3.4.1 Metodologi

Untuk memenuhi prinsip-prinsip metode dalam melakukan kajian risiko

bencana khususnya banjir digunakan metodologi kajian sebagai prasyarat

umum dalam menentukan tingkat kerawanan suatu daerah terhadap

bencana serta sebagai pedoman dalam rencana kontinjensi.

1. Memenuhi aturan tingkat kedetailan analisis di tingkat kabupaten.

2. Skala peta minimal adalah 1:25.000 kabupaten Sumedang.

3. Dapat menghitung jumlah jiwa terpapar bencana (dalam jiwa).

4. Dapat digunakan untuk menghitung nilai kerugian harta benda dan

kerusakan lingkungan (dalam satuan mata uang rupiah).

5. Menggunakan 3 kelas interval tingkat risiko, yaitu tingkat risiko

tinggi, sedang dan rendah.

6. Menggunakan GIS dengan Analisis Grid (1 ha) dalam pemetaan risiko

bencana.

Gambar 3.1

Metodologi Kajian Risiko Bencana

Sumber : Perka BNPB No. 2 tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana

Page 53: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

47

3.4.2 Indeks Pengkajian Risiko Bencana

Indeks pengkajian risiko bencana meliputi komponen bahaya,

kerentanan, dan kapasitas. Komponen bahaya diketahui berdasarkan

indeks bahaya, komponen kerentanan diketahui berdasarkan indeks

penduduk terpapar dan indeks kerugian, serta komponen kapasitas

diketahui berdasarkan indeks kapasitas. Masing-masing indeks memiliki

nilai indeks sebagai dasar menentukan kelas masing-masingnya. Kelas

rendah berada pada nilai indeks 0-0,333, kelas sedang berada pada nilai

indeks >0,333-0,666, dan kelas tinggi berada pada nilai indeks >0,666-1.

Rumus dasar yang digunakan dalam kajian risiko bencana agar dapat

terlaksana yaitu dengan menggunakan pendekatan yang umum

digunakan oleh badan penanggulangan bencana. Pendekatan tersebut

adalah sebagai berikut :

Pendekatan ini digunakan untuk memperlihatkan hubungan antara

ancaman, kerentanan dan kapasitas yang membangun perspektif tingkat

risiko bencana suatu kawasan. Berdasarkan pendekatan tersebut,

terlihat bahwa tingkat risiko bencana amat bergantung pada :

1. Tingkat ancaman kawasan;

2. Tngkat kerentanan kawasan yang terancam;

3. Tingkat kapasitas kawasan yang terancam.

Upaya pengkajian risiko bencana pada dasarnya adalah menentukan

besaran 3 komponen risiko tersebut dan menyajikannya dalam bentuk

spasial maupun non spasial agar mudah dimengerti. Pengkajian risiko

bencana digunakan sebagai landasan penyelenggaraan penanggulangan

bencana di suatu kawasan. Penyelenggaraan ini dimaksudkan untuk

mengurangi risiko bencana.

Page 54: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

48

Upaya pengurangan risiko bencana berupa :

1. Memperkecil ancaman kawasan;

2. Mengurangi kerentanan kawasan yang terancam;

3. Meningkatkan kapasitas kawasan yang terancam

Pengkajian risiko bencana memiliki ciri khas yang menjadi prinsip

pengkajian. Oleh karenanya dalam pengkajian bencana banjir di

Kabupaten Sumedang ini digunakan prinsip-prinsip dasar pengkajian

sebagai berikut :

1. data dan segala bentuk rekaman kejadian yang ada;

2. integrasi analisis probabilitas kejadian ancaman dari para ahli

dengan kearifan local masyarakat;

3. kemampuan untuk menghitung potensi jumlah jiwa terpapar,

kerugian harta benda dan kerusakan lingkungan;

4. kemampuan untuk diterjemahkan menjadi kebijakan pengurangan

risiko bencana.

Alasan dasar digunakannya prinsip-prinsip pengkajian risiko bencana

banjir di Kabupaten Sumedang dalam dokumen ini adalah :

1. Pada tatanan pemerintah, hasil dari pengkajian risiko bencana

digunakan sebagai dasar untuk menyusun kebijakan penanggulangan

bencana. Kebijakan ini nantinya merupakan dasar bagi penyusunan

Rencana Penanggulangan Bencana yang merupakan mekanisme untuk

mengarusutamakan penanggulangan bencana dalam rencana

pembangunan.

2. Pada tatanan mitra pemerintah, hasil dari pengkajian risiko bencana

digunakan sebagai dasar untuk melakukan aksi pendampingan

maupun intervensi teknis langsung ke komunitas terpapar untuk

mengurangi risiko bencana. Pendampingan dan intervensi para mitra

harus dilaksanakan dengan berkoordinasi dan tersinkronasi terlebih

Page 55: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

49

dahulu dengan program pemerintah dalam penyelenggaraan

penanggulangan bencana.

Pada tatanan masyarakat umum, hasil dari pengkajian risiko bencana

digunakan sebagai salah satu dasar untuk menyusun aksi praktis dalam

rangka kesiapsiagaan, seperti menyusun rencana dan jalur evakuasi,

pengambilan keputusan daerah tempat tinggal dan sebagainya.

3.4.3 Bahaya/Ancaman.

Pengkajian terhadap indeks bahaya diperoleh dari parameter-parameter

pedoman umum pengkajian risiko bencana dan referensi pedoman

lainnya yang ada di kementerian/lembaga di tingkat nasional. Parameter

yang digunakan berbeda untuk setiap bencana. Nantinya, penentuan

indeks bahaya memperoleh potensi luas bahaya dan kelas bahaya.

Adapun potensi luas bahaya didasari oleh data luas wilayah dari

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sesuai dengan anjuran BNPB

untuk kesamaan proses analisis kajian risiko bencana setiap daerah.

Dalam dokumen ini kajian luasan bencana banjir juga didasarkan pada

sejarah kejadian bencana di Kabupaten Sumedang yang tercatat di BPBD

Kabupaten Sumedang.

Banjir merupakan peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu

daerah atau daratan karena volume air yang meningkat. Banjir dapat

terjadi karena faktor penyumbatan aliran sungai, curah hujan yang

tinggi, pendirian rumah di sepanjang sungai, dan penggundulan hutan.

Dampak yang ditimbulkan pun beragam, mulai dari korban jiwa,

kerusakan areal pertanian, kerusakan sarana dan prasarana bangunan,

harta benda yang hilang, serta dampak pada kesehatan masyarakat.

Dasar dalam menentukan potensi bencana banjir disesuaikan dengan

parameter bahaya sebagai tolak ukurnya. Parameter tersebut

disesuaikan dengan kondisi Kabupaten Sumedang. Parameter bahaya

yang digunakan adalah sebagai berikut :

Page 56: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

50

- Daerah rawan banjir.

- Kemiringan lereng.

- Jarak dari sungai.

- Curah hujan.

Berdasarkan pengkajian dari penghitungan parameter tersebut diperoleh

potensi luas bahaya banjir di Kabupaten Sumedang. Potensi luas bahaya

banjir di Kabupaten Sumedang seperti tabel berikut.

Tabel 3.10

Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

No

Nama Kecamatan Bahaya

Luas (Ha) Kelas

1 Jatinangor 42.33 Tinggi

2 Cimanggung 50.57 Tinggi

3 Tanjungsari 13.37 Rendah

4 Sukasari 1.11 Rendah

5 Pamulihan 5.57 Rendah

6 Rancakalong 1.11 Rendah

7 Sumedang Selatan 5.57 Rendah

8 Sumedang Utara 22.28 Sedang

9 Ganeas 1.11 Rendah

10 Situraja 20.05 Sedang

11 Cisitu 12.25 Sedang

12 Darmaraja 16.71 Sedang

13 Cibugel 1.11 Rendah

14 Wado 5.57 Rendah

15 Jatinunggal 6.68 Rendah

16 Jatigede 2.23 Rendah

17 Tomo 33.42 Sedang

18 Ujungjaya 86.55 Tinggi

Page 57: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

51

No

Nama Kecamatan Bahaya

Luas (Ha) Kelas

19 Conggeang 13.37 Rendah

20 Paseh 1.11 Rendah

21 Cimalaka 16.71 Rendah

22 Cisarua 3.34 Rendah

23 Tanjungkerta 13.37 Rendah

24 Tanjungmedar 4.46 Rendah

25 Buahdua 11.14 Sedang

26 Surian 8.91 Rendah

Sumber : Hasil Analisa Konsultan 2019

Hasil potensi luas bahaya di atas memperlihatkan total jumlah luas

bahaya di Kabupaten Sumedang adalah + 400 Hektar, total tersebut

didapatkan dari rekapitulasi 5 kecamatan yang berpotensi terdampak

bahaya banjir. Berdasarkan rekapitulasi luasan bahaya tersebut

diketahui kelas bahaya dengan melihat kelas bahaya yang sifatnya

variatif dan khusus kecamatan Jatinagor, Cimanggung, Tomo dan

Ujungjaya memiliki ancaman tinggi demikian juga dengan kecamatan

Jatigede karena pembangunan waduk untuk pengairan dan pengaturan

debit air sungai Cimanuk maka kelas bahaya banjir di Kabupaten

Sumedang adalah tinggi.

3.4.4 Kerentanan.

Kerentanan adalah suatu kondisi dari suatu komunitas atau masyarakat

yang mengarah atau menyebabkan ketidakmampuan dalam menghadapi

ancaman bencana. Daerah rentan banjir adalah daerah yang mudah atau

mempunyai kecenderungan untuk terlanda banjir. Daerah tersebut dapat

diidentifikasi dengan menggunakan pendekatan geomorfologi khususnya

aspek morfogenesa, karena kenampakan seperti teras sungai, tanggul

alam, dataran banjir, rawa belakang, kipas aluvial, dan delta yang

merupakan bentukan banjir yang berulang-ulang yang merupakan bentuk

Page 58: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

52

lahan detil yang mempunyai topografi datar. Maka kawasan rentan

banjir merupakan kawasan yang sering atau berpotensi tinggi mengalami

bencana banjir sesuai karakteristik penyebab banjir. (Dibyosaputro,

1984). Sedangkan tingkat kerentanan banjir dapat ditentukan

berdasarkan paramater-parameter yang berpengaruh terhadap

terjadinya banjir. Dari beberapa penelitian mengenai banjir, telah

diketahui bahwa kondisi lahan seperti penutup lahan, topografi, dan

geomorfologi juga curah hujan, sebagai salah satu unsur iklim yang

utama merupakan faktor-faktor berpengaruh dalam menentukan

terjadinya banjir di Indonesia. Terungkap dalam sebuah penelitian

bahwa berdasarkan fenomena geomorfologi, setiap bentuk lahan

bentukan banjir dapat memberikan informasi tentang tingkat kerentanan

banjir beserta karakteristiknya (frekuensi, luas dan lama genangan,

bahkan mungkin sumber penyebabnya). Maka dapat dikatakan bahwa

survey geomorfologi pada dataran aluvial, dataran banjir dan dataran

rendah lainnya dapat digunakan untuk memperkirakan sejarah

perkembangan daerah tersebut sebagai akibat terjadinya banjir (Oya,

1973 dalam Suprapto, 1988).

Bahkan tulisan Bokunokoto (2015), terungkap bahwa Teknologi

penginderaan jauh (remote sensing) dan Sistem Informasi Geografis (GIS)

terbukti mampu menyediakan informasi data geospasial untuk setiap

objek di permukaan bumi secara cepat. Sekaligus juga mampu

menyediakan sistem analisa keruangan yang akurat. Melalui tulisannya,

diungkapkan banyak masukan dalam pemetaan rentan bencana dan

risiko bencana dengan memanfaatkan teknologi remote sensing dan

sistem informasi geografis. Peta rentan bencana dan resiko bencana

tersebut diharapkan dapat dijadikan acuan untuk membantu penanganan

bencana alam secara cepat sehingga meminimalkan korban dan kerugian

harta benda akibat bencana, terutama dalam menentukan atau

mengarahkan daerah yang diprioritaskan untuk segera ditangani. Selain

itu, siapapun dapat menggunakan informasi tersebut untuk

mengantisipasi dampak bencana baik untuk respon darurat, pemulihan

Page 59: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

53

KERENTANAN

EKONOMI

PDRB PER

SEKTOR EKONOMI

PENGGUNAAN

LAHAN

(Kawasan

Budidaya)

KERENTANAN FISIK

KERENTANAN

BANGUNAN

KERENTANAN

SAR-PRAS

KERENTANAN

EKOLOGI

PENGGUNAAN

LAHAN

(Kawasan

Lindung)

pasca bencana, penetapan strategi mitigasi bencana, ataupun

perencanaan penggunaan lahan yang komprehensip dan

menggabungkannya dengan pembangunan berkelanjutan.

Sumber informasi yang digunakan untuk analisis kerentanan terutama

berasal dari laporan BPS (Provinsi/kabupaten Dalam Angka, PODES,

Susenan, PPLS dan PDRB) dan informasi peta dasar dari Bakosurtanal

(penggunaan lahan, jaringan jalan dan lokasi fasilitas umum). Informasi

tabular dari BPS idealnya sampai tingkat desa/kelurahan. Sayangnya

tidak ada sumber yang baik tersedia untuk sampai level desa, sehingga

akhirnya informasi desa dirangkum pada level kecamatan sebelum dapat

disajikan dalam peta tematik. Untuk peta batas administrasi sebaiknya

menggunakan peta terbaru yang dikeluarkan oleh BPS. Gambar dengan

komposisi indikator kerentanan ditunjukkan di bawah ini:

Gambar 3.2

Komposisi untuk Analisa Kerentanan

KERENTANAN

KERENTANAN

SOSIAL

KEPADATAN

PENDUDUK

KEPEKAAN

SOSIAL

Sumber : Perka BNPB Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana

Page 60: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

54

Pengkajian kerentanan diperoleh berdasarkan kondisi sosial budaya,

fisik, ekonomi, dan lingkungan. Komponen sosial budaya menentukan

analisa keterpaparan berupa kepadatan penduduk dan kelompok

masyarakat rentan (rasio jenis kelamin, rasio kelompok umur rentan,

rasio penduduk miskin, dan rasio penduduk cacat). Komponen fisik

berdasarkan parameter rumah, fasilitas umum, dan fasilitas kritis.

Komponen ekonomi berdasarkan lahan produktif dan PDRB. Pengkajian

komponen lingkungan berdasarkan parameter hutan lindung, hutan

alam, hutan bakau (mangrove), semak belukar, dan rawa. Adapun

sumber data yang digunakan untuk analisa kerentanan untuk setiap

komponen tersebut adalah:

1. Komponen sosial budaya dengan sumber data dari Kementerian

Dalam Negeri) Kemendagri tahun 2010 yang diproyeksikan ke tahun

2015.

2. Komponen fisik dengan sumber data Podes untuk data jumlah rumah

dan fasilitas umum (fasilitas pendidikan dan kesehatan), serta untuk

parameter jumlah fasilitas kritis menggunakan data dari Badan

Informasi Geospasial (BIG).

3. Komponen ekonomi dengan sumber data Kabupaten Sumedang Dalam

Angka Tahun 2014.

4. Komponen lingkungan dengan sumber data Kementerian Lingkungan

Hidup dan Kehutanan.

Secara umum pengkajian kerentanan menghasilkan potensi penduduk

terpapar, potensi kerugian rupiah (fisik dan ekonomi), serta potensi

kerusakan lingkungan. Potensi penduduk terpapar dihasilkan berdasarkan

pengkajian indeks penduduk terpapar. Sementara itu, potensi kerugian

dan kerusakan lingkungan dikelompokkan ke dalam indeks kerugian

setiap bencana. Rekapitulasi hasil potensi penduduk terpapar setiap

bencana di Kabupaten Sumedang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 61: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

55

Tabel 3.11

Potensi Penduduk Terdampak Bencana Banjir

No

Nama Kecamatan

Jumlah

Penduduk

Kelompok Rentan

Kelas Kelompok

Umur

Rentan

Penduduk

Miskin

Penduduk

Cacat

1 Jatinangor 114.509 9428 3,626 1,450 Tinggi

2 Cimanggung 83.712 8234 3167 1267 Tinggi

3 Tanjungsari 81.329 2115 813 325 Tinggi

4 Sukasari 33.924 74 28 11 Rendah

5 Pamulihan 59.823 648 249 100 Sedang

6 Rancakalong 39.177 85 33 13 Rendah

7 Sumedang Selatan 77.701 842 324 130 Sedang

8 Sumedang Utara 97.544 4227 1626 650 Tinggi

9 Ganeas 24.552 53 20 8 Rendah

10 Situraja 38.768 1512 582 233 Tinggi

11 Cisitu 27.067 645 248 99 Sedang

12 Darmaraja 37.751 1227 472 189 Tinggi

13 Cibugel 21.441 46 18 7 Rendah

14 Wado 44.460 48 19 7 Rendah

15 Jatinunggal 42.953 558 215 86 Sedang

16 Jatigede 24.063 104 40 16 Rendah

17 Tomo 23.115 1502 578 231 Tinggi

18 Ujungjaya 29.701 5000 1923 769 Tinggi

19 Conggeang 29.107 757 291 116 Sedang

20 Paseh 36.867 80 31 12 Rendah

21 Cimalaka 59.475 1933 743 297 Tinggi

22 Cisarua 19.389 126 48 19 Rendah

23 Tanjungkerta 34.854 906 349 139 Tinggi

24 Tanjungmedar 25.010 22 8 3 Rendah

25 Buahdua 32.628 707 272 109 Sedang

26 Surian 10.986 190 73 29 Rendah

Sumber : Hasil Analisa Konsultan 2019

Sedangkan hasil kajian terhadap potensi kerugian yang dapat diderita

oleh masyarakat maupun pemerintah daerah Kabupaten Sumedang dari

kejadian bencana banjir dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 62: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

56

Tabel 3.12

Potensi Kerugian Akibat Bencana Banjir

No

Nama Kecamatan

Kerugian (Jutaan Rp.) Kerusakan

Lingkungan

Fisik Ekonomi Total Kelas Luas (Ha) Kelas

1 Jatinangor 235,70 435,13 670,83 Tinggi 42.33 Sedang

2 Cimanggung 123,52 380,05 503,57 Tinggi 50.57 Tinggi

3 Tanjungsari 31,72 97,59 129,31 Rendah 13.37 Rendah

4 Sukasari 1,10 3,39 4,49 Rendah 1.11 Rendah

5 Pamulihan 9,72 29,91 39,63 Rendah 5.57 Rendah

6 Rancakalong 1,27 3,92 5,19 Rendah 1.11 Rendah

7 Sumedang Selatan 12,63 38,85 51,48 Rendah 5.57 Rendah

8 Sumedang Utara 63,40 195,09 258,49 Sedang 22.28 Sedang

9 Ganeas 0,80 2,46 3,25 Rendah 1.11 Rendah

10 Situraja 22,68 69,78 92,46 Rendah 20.05 Sedang

11 Cisitu 9,68 29,77 39,45 Rendah 12.25 Rendah

12 Darmaraja 18,40 56,63 75,03 Rendah 16.71 Rendah

13 Cibugel 0,70 2,14 2,84 Rendah 1.11 Rendah

14 Wado 0,72 2,22 2,95 Rendah 5.57 Rendah

15 Jatinunggal 8,38 25,77 34,15 Rendah 6.68 Rendah

16 Jatigede 1,56 4,81 6,38 Rendah 2.23 Rendah

17 Tomo 22,54 69,35 91,88 Rendah 33.42 Sedang

18 Ujungjaya 75,00 230,78 305,78 Sedang 86.55 Tinggi

19 Conggeang 11,35 34,93 46,28 Rendah 13.37 Rendah

20 Paseh 1,20 3,69 4,88 Rendah 1.11 Rendah

21 Cimalaka 28,99 89,21 118,21 Rendah 16.71 Rendah

22 Cisarua 1,89 5,82 7,71 Rendah 3.34 Rendah

23 Tanjungkerta 13,59 41,82 55,42 Rendah 13.37 Rendah

24 Tanjungmedar 0,35 1,00 1,35 Rendah 4.46 Rendah

25 Buahdua 10,60 32,63 43,23 Rendah 11.14 Rendah

26 Surian 2,86 8,79 11,65 Rendah 8.91 Rendah

Sumber : Hasil Analisa Konsultan 2019

Adapun kelas kerentanan bencana banjir untuk wilayah Kabupaten

Sumedang dapat dilihat pada table berikut.

Page 63: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

57

Tabel 3.13

Kelas Kerentanan Bencana Banjir

No

Nama Kecamatan

Kelas

Penduduk

Terpapar

Kerugian Kerusakan

Lingkungan

Kerentanan

1 Jatinangor Tinggi Tinggi Sedang Tinggi

2 Cimanggung Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi

3 Tanjungsari Tinggi Rendah Rendah Sedang

4 Sukasari Rendah Rendah Rendah Rendah

5 Pamulihan Sedang Rendah Rendah Rendah

6 Rancakalong Rendah Rendah Rendah Rendah

7 Sumedang Selatan Sedang Rendah Rendah Sedang

8 Sumedang Utara Tinggi Sedang Sedang Tinggi

9 Ganeas Rendah Rendah Rendah Rendah

10 Situraja Tinggi Rendah Sedang Sedang

11 Cisitu Sedang Rendah Rendah Sedang

12 Darmaraja Tinggi Rendah Rendah Sedang

13 Cibugel Rendah Rendah Rendah Rendah

14 Wado Rendah Rendah Rendah Rendah

15 Jatinunggal Sedang Rendah Rendah Sedang

16 Jatigede Rendah Rendah Rendah Rendah

17 Tomo Tinggi Rendah Sedang Sedang

18 Ujungjaya Tinggi Sedang Tinggi Tinggi

19 Conggeang Sedang Rendah Rendah Sedang

20 Paseh Rendah Rendah Rendah Rendah

21 Cimalaka Tinggi Rendah Rendah Sedang

22 Cisarua Rendah Rendah Rendah Rendah

23 Tanjungkerta Tinggi Rendah Rendah Sedang

24 Tanjungmedar Rendah Rendah Rendah Rendah

25 Buahdua Sedang Rendah Rendah Sedang

26 Surian Rendah Rendah Rendah Rendah

Sumber : Hasil Analisa Konsultan 2019

Page 64: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

58

3.4.5 Kapasitas

Keberhasilan upaya pengurangan risiko bencana dipengaruhi oleh

kapasitas daerah dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. Maka

dari itu, diperlukan adanya pengkajian kapasitas daerah dalam kajian

risiko bencana Kabupaten Sumedang. Penyusunan kajian kapasitas

Kabupaten Sumedang didasari oleh indeks kapasitas yang memuat

komponen ketahanan daerah. Perolehan ketahanan daerah disesuaikan

dengan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Nomor 03 Tahun 2012 tentang Panduan Penilaian Kapasitas Daerah

Dalam Penanggulangan Bencana Komponen ketahanan daerah diperoleh

melalui metode Focal Group Discussion (FGD) yang dihadiri oleh SKPD

kabupaten dan SKPD pemerintahan kecamatan di Kabupaten Sumedang.

Diskusi tersebut membahas pencapaian Kabupaten Sumedang dalam

penanggulangan bencana berupa pertanyaan-pertanyaan terkait 22

indikator pencapaian dalam 5 (lima) prioritas penanggulangan bencana.

Indikator pencapaian tersebut antara lain:

1. Memastikan bahwa pengurangan risiko bencana menjadi sebuah

prioritas nasional dan local dengan dasar kelembagaan yang kuat

untuk pelaksanaannya, dengan indikator pencapaian:

a. Kerangka hukum dan kebijakan nasional/lokal untuk pengurangan

risiko bencana telah ada dengan tanggung jawab eksplisit

ditetapkan untuk semua jenjang pemerintahan;

b. Tersedianya sumber daya yang dialokasikan khusus untuk kegiatan

pengurangan risiko bencana di semua tingkat pemerintahan;

c. Terjalinnya partisipasi dan desentralisasi komunitas melalui

pembagian kewenangan dan sumber daya pada tingkat lokal;

d. Berfungsinya forum/Jaringan daerah khusus untuk pengurangan

risiko bencana.

Page 65: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

59

2. Mengidentifikasi, menilai dan memantau risiko bencana dan

meningkatkan sistem peringatan dini untuk mengurangi risiko

bencana, dengan indikator pencapaian:

a. Tersedianya kajian risiko bencana daerah berdasarkan data

bahaya dan kerentanan untuk meliputi risiko untuk sektor-sektor

utama daerah:

b. Tersedianya sistem-sistem yang siap untuk memantau, mengarsip

dan menyebarluaskan data potensi bencana dan kerentanan-

kerentanan utama;

c. Tersedianya sistem peringatan dini yang siap beroperasi untuk

skala besar dengan jangkauan yang luas ke seluruh lapisan

masyarakat;

d. Kajian risiko daerah mempertimbangkan risiko-risiko lintas batas

guna menggalang kerjasama untuk pengurangan risiko.

3. Menggunakan pengetahuan, inovasi dan pendidikan untuk

membangun ketahanan dan budaya aman dari bencana di semua

tingkat, dengan indikator pencapaian:

a. Tersedianya informasi yang relevan mengenai bencana dan dapat

diakses di semua tingkat oleh seluruh pemangku kepentingan

(melalui jejaring, pengembangan sistem untuk berbagi informasi,

dst);

b. Kurikulum sekolah, materi pendidikan dan pelatihan yang relevan

mencakup konsep-konsep dan praktik-praktik mengenai

pengurangan risiko bencana dan pemulihan;

c. Tersedianya metode riset untuk kajian risiko multi bencana serta

analisis manfaat-biaya (cost benefit analysist) yang selalu

dikembangkan berdasarkan kualitas hasil riset;

d. Diterapkannya strategi untuk membangun kesadaran seluruh

komunitas dalam melaksanakan praktik budaya tahan bencana

yang mampu menjangkau masyarakat secara luas baik di

perkotaan maupun pedesaan.

Page 66: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

60

4. Mengurangi faktor-faktor risiko dasar, dengan indikator :

a. Pengurangan risiko bencana merupakan salah satu tujuan dari

kebijakan-kebijakan dan rencana-rencana yang berhubungan

dengan lingkungan hidup, termasuk untuk pengelolaan sumber

daya alam, tata guna lahan dan adaptasi terhadap perubahan

iklim;

b. Rencana-rencana dan kebijakan-kebijakan pembangunan sosial

dilaksanakan untuk mengurangi kerentanan penduduk yang paling

berisiko terkena dampak bencana;

c. Rencana-rencana dan kebijakan-kebijakan sektoral di bidang

ekonomi dan produksi telah dilaksanakan untuk mengurangi

kerentanan kegiatan-kegiatan ekonomi;

d. Perencanaan dan pengelolaan pemukiman manusia memuat unsur-

unsur pengurangan risiko bencana termasuk pemberlakuan syarat

dan izin mendirikan bangunan untuk keselamatan dan kesehatan

umum (enforcement of building codes);

e. Langkah-langkah pengurangan risiko bencana dipadukan ke dalam

proses-proses rehabilitasi dan pemulihan pasca bencana;

f. Siap sedianya prosedur-prosedur untuk menilai dampak-dampak

risiko bencana atau proyek-proyek pembangunan besar, terutama

infrastruktur.

5. Memperkuat kesiapsiagaan terhadap bencana demi respon yang

efektif di semua tingkat, dengan indikator:

a. Tersedianya kebijakan, kapasitas teknis kelembagaan serta

mekanisme penanganan darurat bencana yang kuat dengan

perspektif pengurangan risiko bencana dalam pelaksanaannya;

b. Tersedianya rencana kontinjensi bencana yang berpotensi terjadi

yang siap di semua jenjang pemerintahan, latihan reguler

diadakan untuk menguji dan mengembangkan program-program

tanggap darurat bencana;

Page 67: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

61

c. Tersedianya cadangan finansial dan logistik serta mekanisme

antisipasi yang siap untuk mendukung upaya penanganan darurat

yang efektif dan pemulihan pasca bencana;

d. Tersedianya prosedur yang relevan untuk melakukan tinjauan

pasca bencana terhadap pertukaran informasi yang relevan

selama masa tanggap darurat.

Hasil pencapaian indikator tersebut dikelompokkan ke dalam 5 (lima)

level atau tingkatan. Level tersebut adalah:

Level 1: Daerah telah memiliki pencapaian-pencapaian kecil dalam

upaya pengurangan risiko bencana dengan melaksanakan beberapa

tindakan maju dalam rencana-rencana atau kebijakan.

Level 2: Daerah telah melaksanakan beberapa tindakan pengurangan

risiko bencana dengan pencapaian-pencapaian yang masih bersifat

sporadis yang disebabkan belum adanya komitmen kelembagaan

dan/atau kebijakan sistematis.

Level 3: Komitmen pemerintah dan beberapa komunitas tekait

pengurangan risiko bencana di suatu daerah telah tercapai dan

didukung dengan kebijakan sistematis, namun capaian yang

diperoleh dengan komitmen dan kebijakan tersebut dinilai belum

menyeluruh hingga masih belum cukup berarti untuk mengurangi

dampak negatif dari bencana.

Level 4: Dengan dukungan komitmen serta kebijakan yang

menyeluruh dalam pengurangan risiko bencana di suatu daerah telah

memperoleh capaian-capaian yang berhasil, namun diakui masih ada

keterbatasan dalam komitmen, sumber daya finansial ataupun

kapasitas operasional dalam pelaksanaan upaya pengurangan risiko

bencana di daerah tersebut.

Page 68: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

62

Level 5: Capaian komprehensif telah dicapai dengan komitmen dan

kapasitas yang memadai di semua tingkat komunitas dan jenjang

pemerintahan.

Berdasarkan pengkajian ketahanan daerah, diperoleh hasil kajian

ketahanan daerah Kabupaten Sumedang sebagaimana yang disajikan

pada tabel berikut di bawah ini.

Tabel 3.14

Hasil Kajian Ketahanan Daerah

No

Prioritas Total Nilai Prioritas

Indeks Prioritas

1 Memastikan bahwa pengurangan risiko bencana menjadi sebuah prioritas nasional dan lokal dengan dasar kelembagaan yang kuat untuk pelaksanaannya

57,79

3

2 Mengidentifikasi, mengkaji dan memantau risiko bencana dan meningkatkan peringatan dini

50,95

2

3 Menggunakan pengetahuan, inovasi dan pendidikan untuk membangun suatu budaya keselamatan dan ketahanan di semua tingkat

36,94

2

4 Mengurangi faktor-faktor risiko yang mendasar 33,86 1

5 Memperkuat kesiapsiagaan terhadap bencana demi respon yang efektif di semua tingkat

46,37 2

TOTAL NILAI PRIORITAS 45,18

INDEKS KETAHANAN DAERAH 2

Sumber : Hasil Analisa Konsultan, 2019

Hasil kajian ketahanan daerah Kabupaten Sumedang dengan total nilai

prioritas 45,18 dan berada pada level 2. Berdasarkan pencapaian level

tersebut diketahui bahwa Kabupaten Sumedang telah melaksanakan

beberapa tindakan pengurangan risiko bencana dengan pencapaian-

pencapaian yang masih belum efektif dan terpadu yang disebabkan

belum adanya komitmen kelembagaan dan/atau kebijakan sistematis.

Pencapaian daerah pada level 2 menandakan bahwa Kabupaten

Sumedang termasuk daerah yang masih berada dalam kelas rendah

Page 69: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

63

dalam upaya penanggulangan bencana. Rendahnya kapasitas Kabupaten

Sumedang dalam penanggulangan bencana memerlukan suatu upaya

yang jelas dan terarah untuk dapat meningkatkan kapasitas atau

kemampuan daerah dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.

Selain itu, untuk penyelenggaraan penanggulangan bencana yang lebih

baik, pencapaian level ketahanan daerah perlu ditingkatkan minimal

setingkat di atas level ketahanan daerah yang telah ada. Rekomendasi

terkait peningkatan capaian ketahanan daerah tersebut dapat dilihat

pada bab berikutnya.

3.5 Pengkajian Risiko Bencana Banjir

3.5.1 Penentuan Tingkat Bahaya/Ancaman

Penentuan tingkat bahaya banjir adalah kemungkinan keberadaan

penduduk pada setiap jenis penggunaan lahan, seperti pada permukiman

menghasilkan tingkat bahaya banjir yang tinggi pada tingkat kerentanan

banjir tertentu. Untuk mempermudah melakukan analisis digunakan

tabel yang menyatakan hubungan antara tingkat kerentanan banjir dan

kelas penggunaan lahan yang ada di daerah penelitian. Masing-masing

kelas penggunaan lahan diisi nilai berdasarkan pada tabel keberadaan

penduduk pada setiap jenis penggunaan lahan. Tabel kelas penggunaan

lahan dengan tingkat bahaya banjir disajikan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.15

Kelas Penggunaan Lahan Dengan Tingkat Bahaya Banjir

Penggunaan Lahan

Tingkat Kerentanan

Sangat Rentan Rentan Kurang Rentan Tidak Rentan

Permukiman 1 2 3 4

Kebun campuran 1 2 3 4

Semak 3 3 4 4

Tegalan 3 3 4 4 Sawah irigasi 2 3 4 4

Sawah tadah hujan 2 3 4 4

Hutan 4 4 4 4

Lahan terbuka 4 4 4 4

Sumber: : Hasil Survei lapangan

Page 70: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

64

Keterangan :

1, 2, 3, …n = kelas bahay banjir

SR = Sangat Rentan 1 = Sangat bahaya

R = Rentan 2 = Bahaya

KR = Kurang Rentan 3 = Kurang bahya

TR = Tidak Rentan 4 = Tidak bahaya

Tingkat Ancaman dihitung dengan menggunakan hasil Indeks Ancaman

dan Indeks Penduduk Terpapar. Penentuan Tingkat Ancaman dilakukan

dengan menggunakan matriks seperti yang terlihat pada gambar berikut.

Penentuan dilaksanakan dengan menghubungkan kedua nilai indeks

dalam matriks tersebut. Warna tempat pertemuan nilai tersebut

melambangkan Tingkat Bahaya/Ancaman bencana banjir pada daaerah

tersebut.

Gambar 3.3

Matriks Penentuan Tingkat Ancaman

Tingkat Bahaya/Ancaman Indeks Penduduk Terpapar

Rendah Sedang Tinggi

Indeks

Bahaya/Ancaman

Rendah

Sedang

Tinggi

Sumber : Perka BNPB No 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana

Keterangan :

Tingkat Bahaya/Ancaman Tinggi

Tingkat Bahaya/Ancaman Sedang

Tingkat Bahaya/Ancaman Rendah

Hasil dari perhitungan yang telah dilakukan diatas menunjukkan bahwa

tingkat bahaya atau ancaman bencana banjir yang dihadapi oleh

Kabupaten Sumedang cukup serius, meskipun bentuk topografi

Page 71: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

65

wilayahnya yang beragam dan mendukung untuk dilakukannya mitigasi

kebencanaan termasuk terhadap bencana banjir. Hal ini dikarenakan

berbagai hal yang dijadikan dasar dalam penilaiannya, yaitu nilai indeks

bahaya banjir. Pengelompokkan nilai indeks untuk bencana banjir

menetapkan kelas bahaya rendah, sedang, dan tinggi. Detail hasil

pengkajian tingkat bahaya banjir di Kabupaten Sumedang memiliki

tingkat tinggi karena dukungan kondisi alam, perilaku alam dan perilaku

manusia. Meski pada tiap kecamatan memiliki tingkat ancaman yang

berbeda.

3.5.2 Penentuan Tingkat Kerentanan

Tingkat kerentanan dapat dilakukan dengan menggunakan peta

kerentanan yang dapat dibagi-bagi ke dalam kerentanan sosial, ekonomi,

fisik dan ekologi/lingkungan. Kerentanan dapat didefinisikan sebagai

Exposure kali Sensitivity. “Aset-aset” yang terekspos termasuk

kehidupan manusia (kerentanan sosial), wilayah ekonomi, struktur fisik

dan wilayah ekologi/lingkungan. Tiap “aset” memiliki sensitivitas

sendiri, yang bervariasi per bencana (dan intensitas bencana). Indikator

yang digunakan dalam analisis kerentanan terutama adalah informasi

keterpaparan. Dalam dua kasus informasi disertakan pada komposisi

paparan (seperti kepadatan penduduk, rasio jenis kelamin, rasio

kemiskinan, rasio orang cacat dan rasio kelompok umur).

Sensitivitas hanya ditutupi secara tidak langsung melalui pembagian

faktor pembobotan. Sumber informasi yang digunakan untuk analisis

kerentanan terutama berasal dari laporan BPS (Provinsi/kabupaten

Dalam Angka, PODES, Susenan, PPLS dan PDRB) dan informasi peta dasar

dari Bakosurtanal (penggunaan lahan, jaringan jalan dan lokasi fasilitas

umum). Informasi tabular dari BPS idealnya sampai tingkat

desa/kelurahan.

Page 72: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

66

Penentuan kerentanan banjir dilakukan melalui beberapa langkah,

berdasarkan pada data yang telah diperoleh sebelumnya. Data yang

diperoleh merupakan data spasial yang berbentuk file jpeg. Data-data

yang telah diperoleh tersebut selanjutnya diubah kedalam format

ArcView atau diubah kedalam shape file, hal tersebut dilakukan guna

memudahkan dalam analisis dengan menggunakan bantuan sistem

informasi geografi. Melalui proses digitasi, editing, sampai layout

sehingga data-data yang telah diperoleh siap untuk diolah dengan

menggunakan program ArcView.

Data-data yang digunakan sebagai parameter dalam penentuan tingkat

kerentanan banjir pada penelitian ini antara lain, kemiringan lereng

(slope), tekstur tanah (dalam kaitannya infiltrasi tanah), dan Topografi

(ketinggian tempat). Masing-masing parameter dinilai dengan cara

pengharkatan sesuai dengan besarnya pengaruh terhadap tingkat

kerentanan banjir di daerah penelitian. Parameter-parameter yang

mempunyai tipe pengaruh yang besar terhadap terjadinya banjir diberi

nilai/harkat yang besar pula begitu juga sebaliknya parameter dengan

tipe pengaruh yang kecil terhadap terjadinya banjir akan diberi

nilai/harkat yang kecil.

Proses salanjutnya dalam analisis peta tingkat kerentenan banjir

dilakukan sistem tumpangsusun (overlay) dari parameter-parameter

yang telah dinilai. Pada aspek tingkat kerentanan yang diperoleh dan

dinyatakan dalam tabel indeks kerentanan dengan menggabungkan

indeks penduduk terpapar dan indeks kerugian. Hasil keseluruhan tingkat

kerentanan untuk potensi bencana banjir di Kabupaten Sumedang dapat

dilihat pada tabel 5.4 diatas, dimana pemerintah Kabupaten Sumedang

memiliki tingkat kerentanan terhadap bencana banjir yang tinggi.

Karena didukung oleh kondisi alam dan perilaku masyarakat yang

cenderung masih memerlukan pembinaan, sosialisasi, penyuluhan,

pelatihan dan lain-lain agar lebih menghargai kelestarian lingkungan.

Page 73: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

67

Penentuan tingkat kerentanan untuk bencana banjir menggunakan Field

Kelas_Rawan. Hanya terdapat satu jenis kelas yaitu rawan banjir melalui

overlay kelas rawan banjir tersebut dengan SRTM untuk mendapatkan

ketinggian genangan sebagaimana tabel berikut ini.

Tabel 3.16

Penentuan Tingkat Kerentanan Banjir

Kedalaman

(m)

Kelas

Nilai Bobot

(%)

Skor

< 0.76 Rendah 1

100

0.333333

0.76 – 1.5 Sedang 2 0.666667

1.5 Tinggi 3 1.000000

Sumber : Perka BNPB No 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko

Bencana

3.5.3 Penentuan Tingkat Kapasitas

Tingkat Kapasitas baru dapat ditentukan setelah diperoleh Tingkat

Ancaman. Tingkat Kapasitas diperoleh penggabungan Tingkat Ancaman

dan Indeks Kapasitas. Penentuan Tingkat Kapasitas dilakukan dengan

menggunakan matriks seperti yang terlihat pada gambar dibawah.

Penentuan dilaksanakan dengan menghubungkan kedua nilai indeks

dalam matriks tersebut. Warna tempat pertemuan nilai tersebut

melambangkan Tingkat Kapasitas.

Gambar 3.4

Matriks Penentuan Tingkat Kapasitas

Tingkat Kapasitas Indeks Kapasitas

Tinggi Sedang Rendah

Indeks

Bahaya/Ancaman

Rendah

Sedang

Tinggi

Sumber : Perka BNPB No 2/2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana

Page 74: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

68

Tingkat kapasitas dikaji berdasarkan panduan penilaian kapasitas daerah

pada Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor

03 Tahun 2012. Penentuan tingkat kapasitas berdasarkan pada indeks

kapasitas daerah yang dianalisa dari hasil kajian ketahanan daerah.

Rekapitulasi hasil tingkat kapasitas di Kabupaten Sumedang dalam

menghadapi bencana pada level rendah. Peningkatan kapasitas

diperlukan setidaknya untuk mencapaian kenaikan level sedang yang

disesuaikan dengan rekomendasi-rekomendasi kebijakan yang akan

dipaparkan pada bab selanjutnya.

3.5.4 Penentuan Tingkat Risiko

Tingkat Risiko Bencana ditentukan dengan menggabungkan Tingkat

Kerugian dengan Tingkat Kapasitas. Penentuan Tingkat Risiko Bencana

dilaksanakan untuk setiap ancaman bencana yang ada pada suatu

daerah. Penentuan Tingkat Risiko Bencana dilakukan dengan

menggunakan matriks seperti yang terlihat pada gambar dibawah.

Penentuan dilaksanakan dengan menghubungkan Tingkat Kerugian dan

Tingkat Kapasitas dalam matriks tersebut. Warna tempat pertemuan

nilai tersebut melambangkan Tingkat Risiko suatu bencana di kawasan

tersebut.

Gambar 3.5

Matriks Penentuan Tingkat Risiko Bencana

Tingkat Risiko Bencana Tingkat Kapasitas

Tinggi Sedang Rendah

Tingkat Kerugian

Rendah

Sedang

Tinggi

Sumber : Perka BNPB No 2/2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana

Tingkat risiko bencana dapat ditentukan setelah ditetapkan masing-

masing komponen risiko, yaitu bahaya, kerentanan, dan kapasitas.

Tingkat risiko tersebut diketahui dengan melihat nilai risiko untuk

Page 75: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

69

masing-masing bencana yang berpotensi di Kabupaten Sumedang. Untuk

tingkat risiko bencana banjir Kabupaten Sumedang memiliki tingkat

risiko tinggi. Hal ini menjadi gambaran bagi pemerintah daerah dan

pihak terkait untuk menyusun upaya-upaya pengurangan risiko bencana

guna mendukung penyelenggaraan penanggulangan bencana di

Kabupaten Sumedang.

3.5.6 Rekomendasi.

Rekomendasi merupakan pernyataan konsultan yang isinya merupakan

saran atau usulah yang disampaikan kepada pemberi kerja berdasarkan

hasil kajian yang telah dilakukan dengan tetap berpedoman kepada

aturan yang berlaku seperti Peraturan Kepala Badan Nasional

Penanggulangn Bencana Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum

Pengkajian Risiko Bencana.

Rekomendasi yang disampaikan difokuskan kepada kebijakan

administratif dan kebijakan teknis yang dapat didijadikan dasar atau

acuan oleh BPBD Kabupaten Sumedang dalam menyusun dokumen

rencana penanggulangan bencana maupun dokumen pengurangan risiko

bencana.

Kebijakan administratif disusun berdasarkan tingkat kapasitas yang

diperoleh dari hasil kajian ketahanan daerah. Penentuan tingkat

kapasitas daerah, dilakukan berdasarkan Peraturan Kepala Badan

Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 03 Tahun 2012 tentang

Panduan Penilaian Kapasitas Daerah dalam Penanggulangan Bencana.

Hasil dari proses penentuan tingkat kapasitas tersebut akan

menghasilkan tindakan prioritas yang harus diterapkan dalam

penyelenggaraan penanggulangan bencana. Tindakan-tindakan prioritas

kajian ketahanan daerah yang telah ditingkat ke level selanjutnya akan

menjadi dasar dari penyusunan kebijakan yang bersifat administratif.

Kemudian tindakan-tindakan prioritas terkait penyelenggaraan

Page 76: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

70

penanggulangan bencana tersebut disinkronkan dengan kebijakan

tingkat nasional. Berdasarkan skema penyusunan kabijakan

penaggulangan bencana, kebijakan administratif memiliki 7 (tujuh)

komponen kebijakan yang telah disesuaikan dengan Rencana

Nasional Penanggulangan Bencana (RENAS PB).

Kebijakan yang bersifat teknis diperoleh dari kajian dan peta

risiko bencana. Berdasarkan Gambar 5.6, terdapat 3 (tiga)

komponen kebijakan yang bersifat teknis yang berlaku untuk setiap

bencana yang terdapat pada peta risiko bencana yang disusun.

Kebijakan-kebijakan penanggulangan bencana tersebut saling

mendukung dan saling terikat. Pembedaan sifat bertujuan untuk

memperjelas maksud dan jenis kebijakan tanpa perlu memperjelas

pembedaan ini dalam penulisan dokumen kebijakan tersebut.

Kebijakan penanggulangan bencana dirangkum dalam Dokumen

Rencana Penanggulangan Bencana (RPB). Sasaran dan arah dari kedua

kebijakan penanggulangan bencana di Kabupaten Sumedang .

Gambar 3.6

Skema Penyusunan Kebijakan Penanggulangan Bencana

Sumber : Perka BNPB No 2/2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana

Page 77: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

71

3.6 RENCANA KONTIJENSI BENCANA TANAH LONGSOR

3.6.1 PENILAIAN RESIKO

Ada beberapa cara untuk menentukan tingkat risiko suatu wilayah terhadap

kemungkinan terjadinya bencana, untuk menilai resiko bencana tanah longsor

Kelurahan Pasanggrahan Baru, Kecamatan Sumedang Selatan menggunakan

beberapa cara yang terurai dibawah ini:.

3.6.2 Metode Probability

Probabilty yaitu kemungkinan terjadinya bencana dan dampak kerugian atau

kerusakan ditimbulkan dengan asumsi skoring sebagai berikut :

a. Skala probabilitas:

Angka 5 : Pasti ( hampir dipasti 80 % – 99 %)

Angka 4 : Kemungkinan besar (60% – 80 %, terjadi tahun depan, atau sekali

dalam 10 tahun mendatang)

Angka 3 : Kemungkian terjadi (40%-60 %, terjadi tahun depan , atau sekali

dalam 100 tahun)

Angka 2 : Kemungkinan Kecil (20 %-40%, terjadi tahun depan atau sekali

lebih dari 100 tahun )

Angka 1 : Kemungkinan sangat Kecil (hingga 20 %)

b. Dampak Kejadian yang menimbulkan :

Angka 5 : Sangat parah ( 80 % – 99 %, wilayah hancur dan lumpuh total)

Angka 4 : Parah (60% – 80 %, hancur)

Angka 3 : Sedang (40%-60 %, Wilayah terkena rusak)

Angka 2 : Ringan (20 %-40%, wilayah yang rusak )

Angka 1 : Sangat ringan (kurang dari 20 %, wilayah rusak)

Page 78: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

72

Longsor

Angin

Banjir Kekeringa

n

Pro

bab

ilit

as

Dari instrumen diatas, dapat dihitung probabilltas dan dampak dengan

mengasumsikan bencana yang terjadi di Kecamatan Sumedang Selatan dengan

matrik sebagai berikut :

Tabel 3.17

Matrik Skroring Probabilitas dan Dampak

NO JENIS ANCAMAN

BENCANA

PROBABILITY

DAMPAK

1 Tanah Longsor 4 4

2 Banjir bandang 1 1

3 Kekeringan 1 2

4 Angin Puting Beliung 2 2

Hasil penilaian ini kemudian dimasukkan dalam matriks untuk menentukan skala

tingkat bahaya seperti di bawah ini.

Tabel 3.18

Matrik Skala Tingkat Bahaya

5

4

3

2

1

1 2 3 4 5

Dampak

Dari penilaian risiko yang ada dapat dilihat dari probalitas, dampak diperoleh

kesimpulan bahwa tanah longsor memiliki risiko yang paling tinggi dibandingkan

dengan ancaman yang lain. Oleh karena itu rencana kontinjensi yang prioritas

perlu disusun di Kecamatan Sumedang Selatan untuk saat ini adalah Rencana

Kontinjensi Longsor

Selain karena memiliki risiko yang tinggi, alasan lain kenapa tanah longsor harus

diperhatikan adalah karena ;

Page 79: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

73

a. Pernah terjadi di tahun 2016 dengan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur

permukiman.

b. Jika terjadi bencana tanah longsor merugikan masyarakat baik fisik maupun

mental

c. Topografi dari sebagian besar Kecamatan Sumedang Selatan tergolong pada

daerah rawan longsor/berbukit dan berlereng 15o s/d 50o.

d. Susunan tanah pada daerah kemiringan rata-rata merupakan tanah gembur

yang mudah tergerus air

e. Sudah muncul tanda-tanda fisik berupa retakan pada tanah khususnya di

Lingkungan Anjung Desa Pasanggrahan Baru

f. Curah hujan di wilayah Kecamatan Sumedang Selatan terhitung tinggi

e. Jumlah/populasi tanaman penahan berkurang

g. Jumlah penduduk padat, dan pemukiman rata-rata berada di bawah tebing

1) Metode Analisis

Penilaian risiko merupakan suatu metodologi untuk menentukan proses dan

keadaan-keadaan risiko melalui analisis potensi bahaya (hazards) dan evaluasi

kondisi kini dari kerentanan yang dapat berpotensi membahayakan orang, harta,

kehidupan, dan lingkungan tempat tinggal. Penilaian risiko (risk assessement)

sebagai suatu proses evaluasi tentang pentingnya risiko, baik secara kuantitatif

atau kualitatif. Penilaian risiko bencana tanah longsor tersusun dari ancaman

bencana tanah longsor, kerentanan tanah longsor, dan kapasitas bencana. Dalam

penyusunan penilaian risiko bencana diperlukan penghitungan komponen

berdasarkan penghitungan indeks-indeks dan data yang akan dijelaskan sebagai

berikut:

a. Indeks Ancaman Bencana Tanah Longsor

Ancaman (bahaya) adalah situasi, kondisi atau karakteristik biologis,

klimatologis, geografis, geologis, sosial, ekonomi, politik, budaya dan

teknologi suatu masyarakat di suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang

berpotensi menimbulkan korban dan kerusakan. Bahaya atau hazard

merupakan salah satu komponen penyusun risiko (risk) bencana.

Page 80: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

74

Tabel 3.19

Indeks Ancaman Bencana Longsor

No

Parameter Skor

Bobot

Sumber 0,333 0,666 1

1 Kemiringan Lereng < 15% 15%-30% > 30% 35% Bakosurtanal

2 Tutupan Lahan >80% 40%-80% <40% 20% Badan Geologi

3 Jarak Sesar Patahan 10.000 m 5.000 m 10 m 5% Badan Geologi

4 Intensitas <0,19 gal 0,19-0,35 >0,35 20% Badan Geologi

Guncangan gal gal

5 Curah Hujan <2000 2000- >3000 20% Badan Geologi

Tahunan mm 3000 mm mm Sumber: Peraturan Kepala BNPB Nomor 2 tahun 2012

Tingkat ancaman bencana tanah longsor diperoleh dengan menggabungkan

hasil indeks ancaman dan indeks penduduk terpapar (permukiman).

Tabel 3.20

Penentuan Tingkat Ancaman Bencana

Tingkat Ancaman

Indeks Penduduk Terpapar

Rendah Sedang Tinggi

Indeks

Ancaman

Rendah

Sedang

Tinggi

Sumber: Peraturan Kepala BNPB Nomor 2 Tahun 2012

Tingkat Ancaman Rendah

Tingkat Ancaman Sedang

Tingkat Ancaman Tinggi

b. Indeks Kerentanan Bencana Tanah Longsor

Kerentanan merupakan kondisi masyarakat yang menyebabkan

ketidakmampuan dalam menghadapi ancaman bencana. Berdasarkan pada

peraturan Kepala BNPB Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan

Rencana Penanggulangan Bencana, kerentanan bencana tanah longsor

Page 81: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

75

memiliki empat indeks penyusun yaitu: indeks kerentaan sosial, indeks

kerentanan ekonomi, indeks kerentanan fisik dan indeks kerentanan

lingkungan. Berikut rumus kerentanan tanah longsor menurut Peraturan

Kepala BNPB Nomor 2 Tahun 2012.

Tabel 3.21

Penentuan Tingkat Kerentanan Tanah Longsor

Tingkat Kerentanan

Indeks Kerentanan

Rendah Sedang Tinggi

Tingkat

Ancaman

Rendah

Sedang

Tinggi

Sumber: Peraturan Kepala BNPB Nomor 2 Tahun 2012

Tingkat Ancaman Rendah

Tingkat Ancaman Sedang

Tingkat Ancaman Tinggi

1) Kerentanan Sosial

Kerentanan sosial menggambarkan jumlah penduduk yang memiliki risiko

terhadap ancaman bencana. Semakin tinggi kepadatan penduduk maka

semakin tinggi pula risiko bencana yang ditimbulkan. Penduduk yang

paling berisiko terhadap bencana adalah kelompok rentan, kelompok

rentan tidak bisa menyelamatkan diri apabila terjadi bencana serta

kemampuan memulihkan diri dari bencana yang rendah. Kelompok rentan

yaitu perempuan, keluarga miskin, penduduk cacat, balita, dan lansia.

Page 82: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

76

Tabel 3.22

Komponen Indeks Kerentanan Sosial

Parameter

Bobot Kelas Rendah Sedang Tinggi

(%) 0,333 0,666 1

Kepadatan

60 < 500 jiwa/km 2 500-1000 jiwa/km 2 >1000

Penduduk

jiwa/km2

Rasio Jenis

40

<20%

20-40%

>40%

Kelamin

(10%)

Rasio Kemiskinan

(10%)

Rasio Orang Cacat (10%)

Rasio Kelompok

umur (10%)

Sumber: Peraturan Kepala BNPB Nomor 2 Tahun 2012

2) Kerentanan Ekonomi

Berdasarkan Peraturan Kepala BNPB Nomor 4 Tahun 2008, kerentanan

ekonomi menggambarkan besarnya kerugian atau rusaknya kegiatan

ekonomi (proses ekonomi) yang ada bila terjadi bencana.

Indikator yang digunakan untuk kerentanan ekonomi adalah luas lahan

produktif dalam rupiah (sawah, perkebunan, lahan pertanian dan tambak)

dan Pendapatan Desa.

Luas lahan pertanian dapat diperoleh dari peta guna lahan dan buku

kabupaten atau kecamatan dalam angka dan dikonversi kedalam rupiah.

PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dapat diperoleh dari laporan

sektor atau kabupaten dalam angka.

Bobot indeks kerentanan ekonomi hampir sama untuk semua jenis

ancaman, kecuali untuk kebakaran gedung dan pemukiman

Page 83: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

77

Tabel 3.23

Komponen Indeks Kerentanan Ekonomi

Parameter

Bobot

(%)

Kelas

Rendah Sedang Tinggi

0,333 0,666 1

Lahan Produktif 60 < 50 jt 500-200 jt >200 jt

PDRB 40 <100 jt 100-300 jt >300 jt

Sumber: Peraturan Kepala BNPB Nomor 2 Tahun 2012

3) Kerentanan Fisik

Kerentanan fisik atau infrastruktur menggambarkan perkiraan tingkat

kerusakan terhadap infrastruktur pada wilayah terancam bencana.

Indikator yang digunakan untuk kerentanan fisik adalah kepadatan rumah

(permanen, semi-permanen, dan non-permanen), ketersediaan bangunan/

fasilitas umum dan ketersediaan fasilitas kritis. Kepadatan rumah

diperoleh dengan membagi jumlah rumah atas area terbangun atau luas

desa dibagi berdasarkan wilayah (dalam Ha) dan dikalikan dengan harga

satuan masing-masing parameter

Tabel 3.24

Komponen Indeks Kerentanan Fisik

Parameter

Bobot

(%)

Kelas

Rendah Sedang Tinggi

0,333 0,666 1

Rumah 40 < 400 jt 400-800 jt >800jt

Fasilitas Umum 30 < 500 jt 500 jt-1 M >1M

Fasilitas Kritis 30 < 500 jt 500 jt-1 M >1M

Sumber: Peraturan Kepala BNPB Nomor 2 Tahun 2012

4) Kerentanan Lingkungan

Kerentanan lingkungan menunjukkan suatu kondisi suatu wilayah yang

rawan akan bencana. Indikator yang digunakan untuk kerentanan

lingkungan adalah penutupan lahan (hutan lindung, hutan alam, hutan

bakau/mangrove, rawa dan semak belukar). Bila longsor terjadi pada

wilayah indikator lingkungan mengakibatkan terganggunya keseimbangan

ekosistem dan turunnya pendapatan hasil hutan.

Page 84: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

78

Tabel 3.25

Komponen Indeks Kerentanan Lingkungan

Parameter

Bobot

(%)

Kelas

Rendah Sedang Tinggi

0,333 0,666 1

Hutan Produksi 40 <25 ha 25-75 ha >75 ha

Hutan Bakau/Mangrove

10

<10 ha

10-30 ha

>30 ha

Semak Belukar 10 <10 ha 10-30 ha >30 ha Sumber: Peraturan Kepala BNPB Nomor 2 Tahun 2012

c. Indeks Kerentanan Bencana Tanah Longsor

Kapasitas merupakan seperangkat kemampuan yang memungkinkan

masyarakat untuk meningkatkan daya tahan terhadap efek bahaya yang

mengancam/merusak, dan meningkatkan ketahanan serta kemampuan

masyarakat untuk mengatasi dampak dari kejadian yang membahayakan.

Kekuatan/potensi yang ada pada diri setiap individu dan kelompok sosial.

Kapasitas ini dapat berkaitan dengan sumberdaya, keterampilan, pengetahuan,

kemampuan organisasi, dan sikap untuk bertindak dan merespon suatu krisis.

Adanya ancaman dan kerentanan bencana menjadikan kapasitas mutlak untuk

dikembangkan. Semakin besar kapasitas dan kemampuan masyarakat dalam

mengelola bencana maka akan semakin kecil dampak kerugian dan korban

yang ditimbulkan. Hal seperti inilah yang dirintis dalam pengurangan risiko

bencana.

Kapasitas bencana diperoleh bedasarkan Program Desa/Kelurahan Tangguh

Bencana pada suatu waktu. Bedasarkan Peraturan Kepala BNPB Nomor 1

tahun 2012, Desa/Kelurahan Tangguh Bencana adalah desa/kelurahan yang

memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman

bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang

merugikan jika terkena bencana. Program Desa/Kelurahan Tangguh Bencana

bernilai sama untuk seluruh kawasan pada suatu desa/kelurahan yang

merupakan lingkup kawasan terendah kajian kapasitas ini. Oleh karenanya

penghitungan Program Desa/Kelurahan Tangguh Bencana dapat dilakukan

bersamaan dengan penyusunan Peta Ancaman Bencana pada daerah yang

sama.

Page 85: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

79

Program Desa/Kelurahan Tangguh Bencana akan mengacu juga pada kerangka

masyarakat tangguh internasional yang dikembangkan berdasarkan Kerangka

Aksi Hyogo, yakni mengandung aspek tata kelola, pengkajian risiko,

peningkatan pengetahuan dan pendidikan kebencanaan, manajemen risiko dan

pengurangan kerentanan, dan aspek kesiapsiagaan serta tanggap bencana.

Program Desa/Kelurahan Tangguh Bencana tidak akan mudah bagi

desa/kelurahan untuk langsung mencapai kondisi ideal yang mengandung

semua aspek tersebut, Desa/Kelurahan Tangguh Bencana dibagi menjadi tiga

kriteria utama, yaitu Desa/Kelurahan Tangguh Bencana Utama, Madya dan

Pratama.

Secara garis besar Desa/Kelurahan Tangguh Bencana akan memiliki

komponen-komponen sebagai berikut :

Legislasi : penyusunan peraturan desa yang mengatur pengurangan risiko

dan penanggulangan bencana di tingkat desa.

Perencanaan : penyusunan rencana penanggulangan bencana desa,

rencana kontijensi bila menghadapi ancaman tertentu, dan rencana aksi

pengurangan bencana komunitas (pengurangan risiko bencana menjadi

bagian terpadu dari pembangunan).

Kelembagaan : pembentukan forum penanggulangan bencana

desa/kelurahan yang berasal dari unsure pemerintah dan

masyarakat,kelompok/tim relawan penanggulangan bencana di dusun,

RW, dan RT. Serta pengembangan kerjasama antar sektor dan pemangku

kepentingan dalam mendorong upaya pengurangan risiko bencana.

Pendanaan : rencana mobilisasi dana dan sumberdaya (dari APBD

Kabupaten/Kota, APBDes/ADD, dana mandiri masyarakat dan sektor

swasta atau pihak-pihak lain bila dibutuhkan).

Pengembangan kapasitas : pelatihan, pendidikan, dan penyebaran

informasi kepada masyarakat khususnya kelompok relawan dan para

pelaku penanggulangan bencana agar memiliki kemampuan dan berperan

aktif sebagai pelaku utama dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan,

dan evaluasi kegiatan-kegiatan pengurangan risiko bencana.

Page 86: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

80

Penyelenggaraan penanggulangan bencana : kegiatan-kegiatan mitigasi

fisik struktural dan non fisik, sistem peringatan dini, kesiapsiagaan untuk

tanggap darurat, dan segala upaya pengurangan risiko melalui intervensi

pembangunan dan program pemulihan, baik yang bersifat struktural-fisik

maupun yang non-struktural

Tabel 3.26

Indeks Kapasitas Desa/Kelurahan Tangguh Bencana

Klasifikasi

Skor

Kapasitas Skor

Kapasitas

Desa/Kel Tangguh Bencana Utama 51-60 Tinggi 1

Desa/Kel Tangguh Bencana Madya 36-50 Sedang 0,666

Desa/Kel Tangguh Bencana Pratama 20-35 Rendah 0,333

Sumber : Peraturan Kepala BNPB Nomor 1 Tahun 2012

Tabel 3.27

Penentuan Tingkat Kapasitas Tanah Longsor

Tingkat Kapasitas

Indeks Kapasitas

Tinggi Sedang Rendah

Tingkat

Ancaman

Rendah

Sedang

Tinggi

Sumber: Peraturan Kepala BNPB Nomor 2 Tahun 2012

Tingkat Ancaman Rendah

Tingkat Ancaman Sedang

Tingkat Ancaman Tinggi

Page 87: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

81

1) Desa/kelurahan Tangguh Bencana Utama

Tingkat ini adalah tingkat tertinggi yang dapat dicapai oleh sebuah

desa/kelurahan yang berpartisipasi dalam program ini. Tingkat ini

dicirikan dengan:

Adanya kebijakan PRB yang telah dilegalkan dalam bentuk Perdes atau

perangkat hukum setingkat di kelurahan.

Adanya dokumen perencanaan PB yang telah dipadukan ke dalam

RPJMDes dan dirinci ke dalam RKPDes.

Adanya forum PRB yang beranggotakan wakil-wakil masyarakat,

termasuk kelompok perempuan dan kelompok rentan, dan wakil

pemerintah desa/ kelurahan yang berfungsi dengan aktif.

Adanya tim relawan PB Desa/Kelurahan yang secara rutin terlibat aktif

dalam kegiatan peningkatan kapasitas, pengetahuan dan pendidikan

kebencanaan bagi para anggotanya dan masyarakat pada umumnya

Adanya upaya-upaya sistematis untuk mengadakan pengkajian risiko,

manajemen risiko dan pengurangan kerentanan termasuk kegiatan-

kegiatan ekonomi produktif alternatif untuk mengurangi kerentanan.

Adanya upaya-upaya sistematis untuk meningkatkan kapasitas

kesiapsiagaan serta tanggap bencana

2) Desa/kelurahan Tangguh Bencana Madya

Tingkat ini adalah tingkat menengah yang dapat dicapai oleh sebuah

desa/kelurahan yang berpartisipasi dalam program ini, dicirikan dengan:

Adanya kebijakan PRB yang tengah dikembangkan di tingkat desa atau

kelurahan.

Adanya dokumen perencanaan PB yang telah tersusun tetapi belum

terpadu ke dalam instrumen perencanaan desa.

Adanya forum PRB yang beranggotakan wakil-wakil dari masyarakat,

termasuk kelompok perempuan dan kelompok rentan, tetapi belum

berfungsi penuh dan aktif.

Page 88: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

82

Adanya tim relawan PB Desa/Kelurahan yang terlibat dalam kegiatan

peningkatan kapasitas, pengetahuan dan pendidikan kebencanaan bagi

para anggotanya dan masyarakat pada umumnya, tetapi belum rutin dan

tidak terlalu aktif.

Adanya upaya-upaya untuk mengadakan pengkajian risiko, manajemen

risiko dan pengurangan kerentanan, termasuk kegiatan-kegiatan

ekonomi produktif alternatif untuk mengurangi kerentanan, tetapi

belum terlalu teruji.

Adanya upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan serta

tanggap bencana yang belum teruji dan sistematis.

3) Desa/kelurahan Tangguh Bencana Pratama

Tingkat ini adalah tingkat awal atau tingkat terendah yang dapat dicapai

dari program ini, dicirikan dengan:

Adanya upaya-upaya awal untuk menyusun kebijakan PRB di tingkat

desa atau kelurahan.

Adanya upaya-upaya awal untuk menyusun dokumen perencanaan PB.

Adanya upaya-upaya awal untuk membentuk forum PRB yang

beranggotakan wakil-wakil dari masyarakat.

Adanya upaya-upaya awal untuk membentuk tim relawan PB

Desa/Kelurahan.

Adanya upaya-upaya awal untuk mengadakan pengkajian risiko,

manajemen risiko dan pengurangan kerentanan.

Adanya upaya-upaya awal untuk meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan

serta tanggap bencana.

d. Resiko Bencana

Menurut Bakornas PB (2006), dalam pengelolaan bencana (disaster

management), risiko bencana adalah interaksi antara kerentanan daerah dengan

ancaman bahaya yang ada. Tingkat kerentanan daerah dapat dikurangi,

sehingga kemampuan dalam menghadapi ancaman tersebut semakin

meningkat. Besarnya risiko bencana dapat dinyatakan dalam besarnya kerugian

Page 89: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

83

yang terjadi (harta, jiwa, cedera) untuk suatu besaran kejadian tertentu. Risiko

bencana pada suatu daerah bergantung kepada beberapa faktor berikut :

Alam/geografi/geologi (kemungkinan terjadinya fenomena bahaya).

Kerentanan masyarakat terhadap fenomena (kondisi dan banyaknya

bangunan).

Kerentanan fisik daerah (kondisi dan banyaknya bangunan).

Konteks strategis daerah.

Kesiapan masyarakat setempat untuk tanggap darurat dan membangun

kembali.

Kajian risiko bencana merupakan sebuah pendekatan untuk memperlihatkan

potensi dampak negatif yang mungkin timbul akibat suatu potensi bencana

yang melanda. Potensi dampak negatif yang timbul berdasarkan tingkat

kerentanan dan kapasitas kawasan tersebut. Potensi dampak negatif ini dilihat

dari potensi jumlah jiwa yang terpapar, kerugian harta benda, dan kerusakan

lingkungan.

Ancaman

Tabel 3.28

Perhitungan risiko bencana Kelurahan Pasanggrahan Baru

Parameter

Bobot

(%)

Skor Skor Kelurahan

Pasanggrahan

Baru

0,333 0,666 1

Kemiringan

35

< 15%

15%-30%

> 30%

0,666 Lereng

Tutupan

20

>80%

40%-80%

<40%

1,000 Lahan

Jarak Sesar

5

10.000 m

5.000 m

10 m

0,333 Patahan

Intensitas

20

<0,19 gal 0,19-0,35

>0,35 gal

0,333 Guncangan gal

Curah Hujan

20

<2000 mm 2000-3000

>3000 mm

0,666 Tahunan mm

0,649

Page 90: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

84

Kerentanan Sosial

Parameter

Bobot

(%)

Kelas Skor Kelurahan

Pasanggrahan Baru

Rendah Sedang Tinggi

0,333

0,666

1

Kepadatan

60 < 500 500-1000 >1000 0,666

Penduduk jiwa/km2

jiwa/km2 jiwa/km

2

Rasio Jenis

40

<20%

20-40%

>40%

0,666

Kelamin

(10%)

Rasio 0,666

Kemiskinan

(10%)

Rasio Orang 0,333

Cacat (10%)

Rasio 0,666

Kelompok

umur (10%) 0,507

Kerentanan Ekonomi

Parameter

Bobot

(%)

Kelas Skor Kelurahan

Pasanggrahan

Baru

Rendah Sedang Tinggi

0,333 0,666 1

Lahan Produktif

60

< 50 jt

500-200 jt

>200 jt 0,666

PDRB 40 <100 jt 100-300 jt >300 jt 0,666 0,666

Kerentanan Ekonomi Fisik

Parameter

Bobot (%)

Kelas Skor Kelurahan

Pasanggrahan

Baru

Rendah Sedang Tinggi

0,333

0,666

1

Rumah 40 < 400 jt 400-800 jt >800jt 0,333

Fasilitas Umum

30

< 500 jt

500 jt-1 M

>1M 0,333

Fasilitas Kritis

30

< 500 jt

500 jt-1 M

>1M 0,333

0,333

Page 91: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

85

Kerentanan Ekonomi Lingkungan

Parameter

Bobot

(%)

Kelas Skor Kelurahan

Pasanggrahan Baru

Rendah Sedang Tinggi

0,333

0,666

1

Hutan Produksi 40 <25 ha 25-75 ha >75 ha 0,333

Hutan Bakau/Mangrove

10

<10 ha

10-30 ha

>30 ha 0,333

Semak Belukar 10 <10 ha 10-30 ha >30 ha 0,333 0,333

Kapasitas

Klasifikasi

Skor

Kapasitas

Skor

Kapasitas

Skor Kelurahan

Pasanggrahan

Baru

Desa/kelurahan Tangguh Bencana

Utama

51-60

Tinggi

1

0

Desa/kelurahan Tangguh Bencana

Madya

36-50

Sedang

0,666

0

Desa/kelurahan Tangguh Bencana

Pratama

20-35

Rendah

0,333

0,333

0,333

Kerentanan Longsor =(0,4 skor kerentanan sosial) + (0,25 skor kerentanan ekonomi)

+ (0,25 skor kerentanan fisik) + (0,1 skor kerentanan lingkungan)

= 0,948 mendekati 1 (satu)

Melihat hasil dari penilaian diatas diperoleh tingkat resiko untuk Kelurahan

Pasanggrahan Baru, Kecamatan Sumedang Selatan adalah 1 (satu) yang berarti

resiko bencana longsor tinggi.

Page 92: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

86

3.7 PENGEMBANGAN SKENARIO

Berdasarkan hasil penilaian resiko bencana, Kecamatan Sumedang beresiko

tinggi terhadap bencana longsor. Curah hujan tinggi, permukiman di lereng terjal

sangat beresiko untuk itu perlu tingkat kewaspadaan untuk semua sektor baik

pemerintah maupun masyarakat.

Untuk dapat membuat rencana pengembangan skenario kejadian, maka perlu

diidentifikasi masyarakat (data demografi penduduk) dan daerah yang terancam

berdasarkan peta wilayah, sehingga besaran atau luasan dampak yang

diakibatkannya dapat diprediksi dengan tepat.

3.7.1 Skenario Kejadian

Berdasarkan hasil analisis dan survei lapangan, pengembangan skenario

kejadiannya adalah hujan yang deras dan kurun waktu yang lama sepanjang hari,

mengakibatkan kejadian tanah longsor pada malam hari sekitar pukul 24.00 di

lokasi eksisting dengan intensitas satu kali kejadian yang lamanya 5 (lima) menit,

sedangkan area yang terdampak adalah kawasan permukiman penduduk di

Lingkungan Anjung dan Lingkungan Cimareme, Kelurahan Pasanggrahan Baru,

Kecamatan Sumedang Selatan. Jumlah dan Kepadatan penduduk di Kelurahan

Pasanggrahan Baru adalah 13.794 dan 1.402 jiwa/km2

( dapat dilihat tabel 5.13

dan tabel 5.14 Jumlah dan Kepadatan penduduk)

3.7.2 Skenario Dampak

Bencana longsor tersebut mengakibatkan beberapa kerugian atau dampak, antara

lain, jiwa, infrastruktur, psikologis, kerusakan lingkungan. Bencana longsor yang

terjadi mengakibatkan sekitar 1000 orang warga Lingkungan Anjung dan

Lingkungan Cimareme (RW 10 dan RW 11) mengungsi, terdiri dari 20% anak-

anak, 9 % manula. Jalan evakuasi yang kecil dan terjal menyulitkan pergerakan

pengungsian dengan cepat ditambah lagi pintu keluar dari dua wilayah itu hanya

ada tiga gang (lebar 1,5-2 meter).

Jalur evakuasi adalah jalur yang menghubungkan semua area ke titik area yang

paling aman. Jumlah dan kapasitas Jalur Evakuasi menyesuaikan dengan jumlah

penduduk dan kecepatan dalam menghindari bencana tanah longsor. Kebutuhan

Page 93: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

87

Jalur Evakuasi juga dipengaruhi oleh waktu rata-rata untuk mencapai lokasi yang

aman (Titik Kumpul). Secara teori setidaknya dianjurkan ada 2 Jalur Evakuasi,

lebih baik jika memiliki jalur evakuasi yang lebih banyak.

Untuk standar lebar jalur evakuasi, sebenarnya tidak ada ketentuan secara umum.

Yang harus diperhatikan apakah jalur ini bisa dilalui dengan baik dan cepat, dan

untuk jalur evakuasi (di luar bangunan) hendaknya bisa memuat dua kendaraan

sehingga apabila saling berpapasan tidak menghalangi proses evakuasi.

Dalam penentuan jalur evakuasi juga harus disepakati dimana titik kumpul yang

aksesnya mudah dan luas. Yang perlu diperhatikan dalam jalur evakuasi adalah :

a. Jalur evakuasi harus cukup lebar, yang bisa dilewati oleh 2 kendaraan atau

lebih (untuk jalur evakuasi di luar bangunan).

b. Jalur evakuasi harus jauh dari sumber ancaman dan dampak dari ancaman

(susulan).

c. Jalur evakuasi harus baik, mudah dan aman untuk dilewati.

Gambar 5.2

Kondisi Eksisting Jalur Evakuasi di Lingkungan Anjung

dan Lingkungan Cimareme

Sumber : Hasil Survei Konsultan 2019

Sumber : Hasil Survei Konsultan 2019

Page 94: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

88

Sumber : Hasil Survei Konsultan 2019

Sumber : Hasil Survei Konsultan 2019

Sumber : Hasil Survei Konsultan 2019

Berdasarkan kepada hasil survei konsultan, jalur evakuasi di lingkungan Anjung

dan Cimareme kurang representatif selain kelebaran jalannya sempit dikarenakan

rumah penduduk yang berdempetan juga kondisi jalan cukup menanjak dan

berbelok-belok sehingga menyulitkan masyarakat untuk bergerak cepat pada saat

terjadi bencana tanah longsor. Kondisi ini perlu disikapi oleh seluruh pemangku

kepentingan yang ada di Kabupaten Sumedang termasuk masyarakatnya sendiri

Page 95: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

89

Skenario dampak bencana tanah longsor di lingkungan Anjung dan Cimareme

Kelurahan Pasanggrahan Baru Kecamatan Sumedang Selatan dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Tabel 3.7.1

Dampak Longsor terhadap Penduduk Kecamatan Sumedang Selatan

Total Jumlah Penduduk

Terancam Meninggal Luka-luka Mengungsi

% Jiwa % Jiwa % Jiwa

92.919 1.000 0,5 5 10 100 100 1000

Tabel 3.7.2

Penduduk Kelurahan Pasanggrahan Baru yang Terancam Longsor

RW

RT Usia ( Tahun)

0-4 5-6 7-12 13-15 16-18 19-25 26-64 > 65 Jumlah

Lingkungan Anjung

10

1 14 7 31 18 8 20 135 21 254

2 7 4 25 8 15 17 82 13 171

3 9 6 27 13 8 17 70 20 170

4 8 6 21 10 13 16 72 15 161

Lingkungan Cimareme

11

1 9 3 21 9 5 13 79 13 152

2 5 12 28 13 5 27 112 16 218

3 7 3 20 16 6 21 78 18 169

4 7 7 19 10 6 20 92 14 175

5 3 6 13 11 12 14 81 10 150

Jumlah 69 54 205 108 78 165 801 140 1620

Sumber: Pendataan kependudukan Kelurahan Pasanggrahan Baru tahun 2018

Sedangkan fasilitas kritis yang ada di Kecamatan Sumedang terutama di wilayah

Kelurahan Pasanggrahan Baru yang terdampak adalah sebagai berikut:

Page 96: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

90

Tabel 3.7.3

Fasilitas Kritis yang tidak berfungsi

No

Indikator

Terancam

Rusak

Berat Sedang Tinggi

% M % M % M

1 Jalan (jalan utama dan gang)

2250

10

325

15

485

75

2435

2 Jembatan 1 10 - 15 - 75 1

3 Jaringan PLN 64 10 7 15 10 75 48

4 Jaringan PDAM - 10 - 15 - 75 -

5 Sarana Pelayanan Kesehatan

-

10

-

15

-

75

-

Selain fasilitas kritis, longsor juga di perkirakan akan merusak fasilitas umum

baik secara fisik maupun fungsi yang dimiliki fasilitas umum adalah seluruh

fasilitas atau aset yang perlu dipulihkan fungsinya secara masih bisa menunggu

setelah skala prioritas setelah pemulihan fungsi lintas teratasi. Beberapa fasilitas

umum yang akan menjalani kerusakan tersebut adalah fasilitas tradisional,

sekolah dan rumah ibadah.

Tabel 3.7.4

Fasilitas Umum yang tidak berfungsi

No

Indikator

Terancam

Rusak

Berat Sedang Tinggi

% M % M % M

1 Pasar tradisional - 10 - 15 - 75 -

2 Sekolah (PAUD, TK) 2 10 - 15 - 75 2

3 Rumah Ibadah 4 10 - 15 - 75 3

4 Sarana Pemerintah - 10 - 15 - 75 -

Tabel 3.7.5

Lokasi Pengungsian Sementara/Posko

Asal pengungsi Lokasi pengungsian Kapasitas Keterangan

Lingkungan Anjung

Lingkungan

Cimareme

Kantor Kecamatan

500 jiwa

Apabila melebihi batas kapasitas

pengungsi maka

langsung

diarahkan ke

Tempat

Evakuasi/Penamp

ungan Akhir

Page 97: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

91

Asal pengungsi Lokasi pengungsian Kapasitas Keterangan

Kodim 0610 5000 jiwa Jarak dari tempat

kejadian +2 Km

GOR Tadjimalela

3000 jiwa Jarak dari tempat kejadian + 4 Km

Cimareme

Tabel 3.7.3

Lokasi Pengungsian Akhir

Lingkungan Anjung

Lingkungan Sumedang

Page 98: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

92

Kantor Kecamatan Sumedang Selatan

Gambar 3.7

Kondisi Eksisting Penampungan Pengungsian Sementara/Posko

Gambar 3.8

Kondisi Eksisting Penampungan Pengungsian Akhir

Kantor Kodim 0610/SMD

Gambar 3.9

Kondisi Eksisting Penampungan Pengungsian Akhir

Gedung Tajimalela

Page 99: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

93

3.8 KEBIJAKAN DAN STRATEGI

Dalam rangka penanganan terhadap korban yang ditimbulkan bencana tanah

longsor maka perlu diambil beberapa kebijakan agar semua korban dapat segera

tertolong dan berbagai fasilitas dan infrastruktur dapat diperbaiki. Sehingga

nantinya semua aktifitas masyarakat dapat berjalan normal kembali:

3.8.1 Kebijakan

Beberapa kebijakan penting yang harus diambil tersebut adalah :

1. Menetapkan status dan masa tanggap darurat bencana longsor selama 7

(tujuh) hari dengan surat keputusan Bupati Sumedang dan dapat diperpanjang

sesuai dengan kebutuhan dilapangan.

2. Mengerahkan semua sumber daya yang ada untuk dapat dipergunakan dalam

penanganan bencana.

3. Melaksanakan tanggap darurat bencana longsor secara terkoordinasi, terpadu

dengan melibatkan seluruh potensi pemerintah, swasta, dan masyarakat.

4. Mengkoordinasikan kegiatan penanganan bencana yang dilakukan berbagai

lembaga baik pemerintah, swasta dan masyarakat.

5. Memastikan semua korban (dalam hal ini manusia), dapat segera di tolong.

Bagi korban yang luka-luka diberikan pengobatan cuma-cuma dan korban

yang kehilangan tempat tinggal ditampung pada tempat-tempat pengungsian.

Sedangkan yang meninggal dunia segera dimakamkan.

6. Mengutamakan pertolongan pertama untuk kelompok rentan (anak-anak,

bayi, ibu hamil/menyusui, lansia, difabel)

7. Apabila intensitas becana cukup besar, maka perlu melakukan koordinasi

dengan lembaga-lembaga internasional melalui BNPB.

8. Memantau dan melaporkan kerugian yang ditimbulkan oleh bencana, baik

harta benda maupun jiwa.

9. Memastikan bantuan dapat sampai kedaerah pengungsian yang terisolir

dengan mengerahkan seluruh armada angkutan .

Page 100: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

94

10. Mengatur bantuan baik dari dalam negeri maupun luar negeri dengan

transparan sesuai dengan aturan yang berlaku.

3.8.2 Strategi

Adapun untuk merealisasikan kebijakan yang telah ditetapkan diatas, maka perlu

dioperasionalkan dalam beberapa strategi, yaitu :

1. Merealisasikankan prosedur tetap yang dibuat sebelum terjadinya bencana

tanah longsor dalam satu komando.

2. Menetukan arah/langkah permasalahan yang akan dilaksanakan.

3. Membagi tugas pelaksanan kerja dari unsur yang terkait.

4. Memerintahkan seluruh Dinas instansi/lembaga/masyarakat untuk

mengerahkan semua sumber daya dengan mempergunakan sarana dan

prasarana yang sudah disiapkan sebelumya.

5. Menginventarisir semua kerugian/korban yang ditimbulkan oleh bencana

tersebut.

6. Mengamankan aset masyarakat yang terkena dampak (aset yang dibawa

maupun yang ditinggal mengungsi).

7. Menyediakan mobilisasi pengungsi antara lain Ambulance, tenaga

medis/obatobatan, tenda pengungsi/ dapur umum, Pangan / air bersih/

MCK/sanitasi.

8. Prioritas adalah Lansia, anak-anak, bayi, difabel, Ibu Hamil, Pasien Rumah

sakit.

9. Apabila dampak yang ditimbulkan cukup besar, maka perlu dilakukan

pengajuan bantuan yang dibutuhkan kepada organisasi donatur.

10. Memberikan laporan pertanggung jawaban tugas yang diberikan.

11. Mengevaluasi seluruh pelaksanaan kegiatan yang sudah dilaksanakan serta

tindak lanjut yang direncanakan.

Page 101: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

95

3.9 PERENCANAAN SEKTORAL

Perencanaa Sektor ini diuraikan berdasarkan pembagian Sektor yang berpedoman

kepada panduan perencanaan kontijensi menghadapi bencana meliputi beberapa

sektor jumlah penduduk, luas cakupan wilayah dan aspek-aspek yang akan

terkena dampak serta unsur-unsur yang akan terkena dampak terancam bencana

longsor

Pada masing-masing Sektor akan diuraikan tentang sasaran oleh kegiatan yang

dilakukan di SKPD / Instansi terkait penanggulangan bencana sesuai dengan

situasi yang di hadapi oleh masing masing Sektor, dampak bencana yang akan

timbul, asumsi waktu untuk kegiatan Sektor pada saat tanggap darurat adalah

selama 14 hari (atau sesuai dengan kebutuhan dengan melihat kondisi

dilapangan). Rincian Sektor-sektor beserta sasaran dan kegiatannya masing-

masing yang terdapat dalam rencana kontijensi menghadapi bencana longsor

Kabupaten Sumedang adalah sebagai berikut:

3.9.1 Sektor Manajemen dan Koordinasi (Posko)

Sektor Manajemen dan Koordinasi (Posko) berfungsi sebagai pengendali semua

kegiatan tanggap darurat bagi sektor-sektor yang dibentuk untuk melaksanakan

kegiatan tanggap darurat di lapangan. Sektor ini dibawah komandan pengendali

kegiatan tanggap darurat yang ditunjuk oleh Bupati Kabupaten Sumedang sebagai

pimpinan tertinggi. Komandan pengendali operasi akan dibantu oleh beberapa

unit dalam melaksanakan tugasnya, antara lain unit personalia, unit perencanaan,

unit logistik, unit keuangan, unit data informasi dan Humas. Sektor ini bertugas

untuk memastikan bahwa semua kebutuhan sektor-sektor terpenuhi untuk

memperlancar kegiatan tanggap darurat di lapangan.

a. Situasi

Diperkirakan terjadi situasi daerah yang tidak terkendali karena diakibatkan

pergerakan tanah/longsor hal ini dipicu oleh cuaca ekstrim dengan curah hujan

yang lebat dalam rentang waktu yang lama, pengungsi dari desa menuju posko

atau titik kumpul sementara dan mulai digerakkan menuju ke TEA.

Page 102: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

96

Dampak dari bencana longsor mengakibatkan aktivitas pemerintahan dan

pelayanan publik tidak berfungsi saat terjadi bencana, semua bangunan dan

sarana prasarana rusak berat, alat dan jaringan komunikasi tidak berfungsi

(terputus). Maka Kepala Daerah akan menetapkan status darurat bencana.

Dalam menghadapi situasi

penanganan darurat bencana, diperlukan kesatuan tindak. Untuk itu,

Komandan Tanggap Darurat dibantu oleh Koordinator Sektor terutama Sektor

Posko melakukan evaluasi terhadap rencana evakuasi yang telah dibuat dan

memastikan setiap sektor bekerja sesuai dengan bidang tugasnya dan mengacu

pada sasaran yang akan dicapai.

Beberapa kegiatan penanggulangan bencana harus diperhitungkan karena

adanya sistem yang tidak berfungsi akibat bencana. Dengan demikian harus

ada upaya untuk mengendalikan, mengatur dan mengkoordinasikan semua

kegiatan penanggulangan bencana dalam wadah manajemen dan koordinasi /

Posko.

b. Sasaran

Terlaksananya koordinasi dengan seluruh lembaga atau stakeholder terkait

BPBD sebagai Leading Sektor.

Terkendalinya penanganan bencana secara komprehensif dan sistematis

Terkendalinya pelaksanaan evakuasi secara efektif dan efisien, baik

evakuasi penduduk rentan dan produktif, evakuasi korban hidup, evakuasi

korban meninggal dan terlaksananya kegiatan pencarian dan penyelamatan

korban yang hilang.

Terkendalinya sistim keamanan lingkungan kawasan rawan bencana

Terkoordinirnya upaya penanggulangan bencana dan bantuan yang mengalir

Terdatanya kerugian harta benda dan korban jiwa akibat bencana

c. Kegiatan

NO KEGIATAN PELAKU WAKTU

1 2 3 4

1 Rapat kordinasi Penanggulangan Bencana

BPBD Setiap saat jika terjadi tanda-tanda bencana

2 Pendirian posko taktis/Tempat Pengungsian

BPBD, Pem Desa/ Kelurahan Pem Kecamatan

Setelah ada tanda-

Page 103: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

97

NO KEGIATAN PELAKU WAKTU

1 2 3 4 Sementara tanda akan terjadi

bencana,

1X12 Jam setelah bencana

3

Pendirian posko pusat/Tempat Pengungsian Akhir Tingkat Kabupaten

BPBD,TNI, Polri, Bapeda, Disparbudpora, Telkom,

Dinsnakertrans, Dinas

PUPR, Satpol PP,

Kesbangpol, Dinkes,

Pramuka, PMI, LSM,

Dishub, Diskipas, PDAM,

PLN, Dis LH Hut , Tagana,

ORARI, RAPI, Perguruan

tinggi, BPS

1X12 Jam setelah

bencana

ditetapkannya status tanggap darurat

4

Mengkoordinasikan kegiatan sektoral

BPBD,TNI, Polri, Bapeda, Disparbudpora, Telkom, Dinsnakertrans, Dinas PUPR, Satpol PP, Kesbangpol, Dinkes, Pramuka, PMI, LSM, Dishub, Diskipas, PDAM, PLN, Dis LH Hut , Tagana, ORARI, RAPI,

1X12 Jam setelah

bencana

ditetapkannya status tanggap darurat

Setiap hari setelah bencana

5

Pendirian pusat data untuk

membuat laporan

menyeluruh

BPBD,TNI, Polri, Bapeda, Disparbudpora, Telkom,

Dinsnakertrans, Dinas

PUPR, Satpol PP,

Kesbangpol, Dinkes,

Pramuka, PMI, LSM,

Dishub, Diskipas, PDAM,

PLN, Dis LH Hut , Tagana,

ORARI, RAPI, Perguruan

tinggi, BPS

1X12 Jam setelah

bencana

ditetapkannya status tanggap darurat

Setiap hari setelah bencana

6

Pendirian sistim informasi dan komunikasi

BPBD,TNI, Polri, Bapeda, Disparbudpora, Telkom, Dinsnakertrans, Dinas PUPR, Satpol PP, Kesbangpol, Dinkes, Pramuka, PMI, LSM, Dishub, Diskipas, PDAM, PLN, Dis LH Hut , Tagana, ORARI, RAPI,

1X12 Jam setelah

bencana

ditetapkannya status tanggap darurat

Setiap hari setelah bencana

7

Pembukaan jalur bantuan

dari luar daerah untuk

evakuasi korban

BPBD, TNI, Polri, Dinas

PUPR, Dishub, Diskipas,

PMI, Satpol, Komunitas

masyarakat, LSM, Swasta.

1 hari setelah bencana ditetapkannya status tanggap darurat

Setiap hari setelah bencana

Page 104: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

98

d. Proyeksi Kebutuhan

Sektor Manajemen dan Koordinasi (Posko)

Koordinator : BPBD

No

Jenis Kebutuhan

Satuan Kebutuhan per posko

Persediaan Harga satuan

Jumlah Keterangan

1 2 3 4 5 6 7= 4x6 8

1. Personil Orang BPBD, TNI, POLRI, SAR, Dinkes, SatPol Admn dan Keuangan 2 2

Database 2 2

Infokom 2 2

Logistik 10 10

2 Konsumsi personil Orang 224 30.000 6.720.000

3 Tanda Pengenal Orang 16 5.000 90.000

4 Insentif harian Orang 224 50.000 11.200.00

Pendirian posko tanggap darurat

5 Meja bh 3 100.000 300.000

6 Kursi bh 10 50.000 500.000

7 Almari bh 2 150.000 300.000

8 Papan data bh 1 35.000 35.000

9 Dispenser bh 3 150.000 450.000

10 Velbet bh 3 3 BPBD

11 Tenda peleton bh 1 1 BPBD

12 Baja tahan panas bh 10 10 Damkar/Satpol PP

13 Sepatu Safety bh 5 10 Damkar/Satpol PP Menghimpun perencanaan bidang analisa, evakuasi, penetapan rencana, distribusi perencanaan

12 Laptop unit 2 Sewa 500.000 1.000.000

13 Printer unit 2 1.000.000 2.000.000

Page 105: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

99

No

Jenis Kebutuhan

Satuan Kebutuhan per posko

Persediaan Harga satuan

Jumlah Keterangan

1 2 3 4 5 6 7= 4x6 8

14 Genset 2500 Watt unit 14 Sewa 300.000 4.200.000 Swasta,

15 BBM Genset Ls 14 200.000 2.800.000

16 ATK Ls 1 1.000.000 1.000.000

Pengumpulan Data dan Informasi

17 Camera pos 2 4 BPBD,

18 Handycam pos 2 2 BPBD

19 Flashdisk pos 1 100.000 100.000

20 TV pos 1 1 BPBD,

21 HT unit 6 20 BPBD, Dinkes, Satpol PP

22 Rik unit 1 5 BPBD, Dinkes, Satpol PP

22 Pesawat telpon/HP bh 2 - 100.000 200.000

Mobilisasi, transportasi

23 Mobil Rescue unit 1 5 1.000.000 1.000.000 BPBD, SAR, Satpol,TNI

24 Mobil Pemadam unit

1

5

1.000.000

1.000.000 DAMKAR/SATPOL PP

Kebakaran

25 Motor unit 1 1 500.000 500.000

TOTAL 21.195.000

Page 106: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

100

Laporan Akhir Penyusunan Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor

3.9.3 Sektor Barak / Tes / Tea

a. Situasi

Terjadi pengungsian penduduk yang terkena bencana tanah longsor baik

yang ada dilokasi maupun di 300 m kiri kanan lokasi bencana, diperkirakan

akan terjadi penumpukan penduduk pada tempat–tempat tertentu. Untuk itu

perlu diusahakan posko penampungan yang sudah disiapkan dan dilengkapi

dengan kebutuhan dasar pengungsi dan mampu untuk menampung seluruh

pengungsi yang diperkirakan mencapai 1000 orang

b. Sasaran

Tersedianya barak pengungsian yang memenuhi syarat.

Tersedianya air bersih yang mencukupi kebutuhan seluruh pengungsi.

Tersedianya sanitasi yang mencukupi.

Tersedianya penerangan lokasi barak

Tersedianya peralatan dan perlengkapan barak pengungsian

c. Kegiatan

NO

KEGIATAN

PELAKSANA WAKTU PELAKSANAAN

1.

Menyiapkan barak/TES/TEA dilokasi yang memenuhi syarat

aman dan akses mudah

dijangkau oleh transportasi

darat

DPU-ESDM, DinSos, PDAM, PLN, Din

Kes, PMI, BPBD,

TNI,POLRI, Swasta,

LSM, Relawan

1x12 jam setelah

kejadian bencana

2.

Menyiapkan sarana-prasarana

Areal Pengungsian : Area

pangan, Area sanitasi, Area

kesehatan, Gudang , Ibadah

DPU-ESDM, DinSos,

PDAM, PLN, Din

Kes, PMI, BPBD,

TNI,POLRI, Swasta,

LSM, Relawan

1x12 jam setelah

kejadian bencana

3.

Melaksanakan pengelolaan

kebersihan sampah di lokasi

barak

DPU-ESDM, DinSos, PDAM, PLN, Din

Kes, PMI, BPBD,

TNI,POLRI, Swasta,

LSM, Relawan

Selama masa

tanggap darurat (14

hari)

Page 107: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

101

d. Proyeksi Kebutuhan Sektor Barak/TES/TEA

Koordinator : BPBD dan Dinsos

No

Jenis Kebutuhan

Satuan

Kebutuhan Harga satuan

Jumlah

Keterangan

1 2 3 4 5 6= 4x5 7

1 Relawan/Personil Orang 100

Konsumsi Orang 1400 30.000 42.000.000 Masa tanggap darurat 14 hari

2 Bak tandon bh 5 1.000.000 5.000.000

3 Air bersih (15 liter/orang/hari) liter 210.000 25 5.250.000

4

Kebutuhan mandi (Sabun, shampo, pasta gigi,

sikat gigi, sabun cuci, gayung,

sikat cuci dll)

Ls

1

2.500.000

2.500.000

5 Perlengkapan sanitasi (kran, pipa, asesoris pipa,selang dll)

1

2.000.000

2.000.000

6 Jerigen Air (2 bh/KK) Bh 500 10.000 500.000

7 Kamar mandi unit 20 1.500.000 30.000.000

8 Jamban unit 20 1.000.000 20.000.000

9 Kasur Bh 500 200.000 100.000.000

10 Sprei Bh 1000 50.000 50.000.000

11 Bantal Bh 1000 15.000 15.000.000

12 Selimut dewasa, anak Bh 1000 25.000 25.000.000

13 Tikar Bh 1000 20.000 20.000.000

14 Bilik Mesra Bh 10 150.000 1.5000.000

15 Tong Sampah Bh 100 20.000 2.0000.000

16 Plastik/kantong Bh 5000 200 1.000.000

17 Pakaian Ls 1000 30.000 30.000.000

18 Kebutuhan balita, (bedak, Ls 1 5.000.000 5.000.000

Page 108: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

102

No

Jenis Kebutuhan

Satuan

Kebutuhan Harga satuan

Jumlah

Keterangan

1 2 3 4 5 6= 4x5 7 minyak, sabun mandi, selimut)

19

Kebutuhan wanita Ls

1

2.750.000

2.750.000

pembalut

Susu ibu hamil

20

Perlengkapan makan minum Piring

Gelas

Sendok, garpu

Ls

1

2.000.000

2.000.000

21 Perlengkapan tambahan, sabit, cangkul, palu, tali jemuran dll

Ls

1

3.000.000

3.000.000

TOTAL 396.000.000

Page 109: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

103

e. Bantuan Tempat Penampungan/Hunian Sementara

Bantuan penampungan/hunian sementara diberikan dalam bentuk tenda-

tenda, barak, atau gedung fasilitas umum/sosial, seperti tempat ibadah,

gedung olah raga, balai desa, dan sebagainya, yang memungkinkan untuk

digunakan sebagai tempat tinggal sementara.

Standar Minimal Bantuan :

a. Berukuran 3 (tiga) meter persegi per orang.

b. Memiliki persyaratan keamanan dan kesehatan.

c. Memiliki aksesibititas terhadap fasilitas umum.

d. Menjamin privasi antar jenis kelamin dan berbagai kelompok usia.

Alat-alat dan Perkakas Korban bencana dapat memperoleh bantuan alat-

alat dan perkakas untuk memperbaiki hunian sementara.

Standar Minimal Bantuan :

a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan bantuan alatalat dan

perkakas yang dibutuhkan, seperti martil, gergaji, cangkul, sekop, kapak,

parang, dan gerobak kayu.

b. Memperoleh pelatihan dan pembimbingan dalam penggunaan alat-alat

dan perkakas.

Bantuan Sandang

Terdiri dari

1. Perlengkapan Pribadi

Perlengkapan pribadi merupakan kebutuhan manusia yang sangat

penting untuk melindungi diri dari iklim, memelihara kesehatan serta

mampu menjaga privasi dan martabat

Standar Minimal Bantuan:

a. Memiliki satu perangkat lengkap pakaian dengan ukuran yang tepat

sesuai jenis kelamin masing-masing, serta peralatan tidur yang

memadai sesuai standar kesehatan dan martabat manusia.

b. Perempuan dan anak-anak setidaknya memiliki dua perangkat

lengkap pakaian dengan ukuran yang tepat sesuai budaya, iklim, dan

musim.

Page 110: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

104

c. Perempuan dan anak-anak gadis setidaknya memiliki dua perangkat

lengkap pakaian dalam dengan ukuran yang tepat sesuai budaya,

iklim, dan musim.

d. Anak sekolah setidaknya memiliki 2 stel seragam sekolah lengkap

dengan ukuran yang tepat sesuai jenis kelamin dan jenjang sekolah

yang diikuti.

e. Anak sekolah memiliki satu pasang sepatu/alas kaki yang digunakan

untuk sekolah.

f. Setiap orang memiliki pakaian khusus untuk beribadah sesuai agama

dan keyakinannya.

g. Setiap orang memiliki satu pasang alas kaki.

h. Bayi dan anak-anak dibawah usia 2 tahun harus memiliki selimut

dengan ukuran 100 X 70 cm.

i. Setiap orang yang terkena bencana harus memiliki alas tidur yang

memadai, dan terjaga kesehatannya.

j. Setiap kelompok rentan : bayi, anak usia dibawah lima tahun, anak-

anak, ibu hamil atau menyusui, penyandang cacat, orang sakit, dan

orang lanjut usia, memiliki pakaian sesuai kebutuhan masing-masing.

k. Setiap kelompok rentan, memiliki alat bantu sesuai kebutuhan,

misalnya : tongkat untuk lansia dan penyandang cacat.

2. Kebersihan Pribadi

Tiap rumah tangga memperoleh kemudahan mendapatkan bantuan

sabun mandi dan barang-barang lainnya untuk menjaga kebersihan,

kesehatan, serta martabat manusia.

Standar Minimal Bantuan :

a. Setiap orang memiliki 250 gram sabun mandi setiap bulan.

b. Setiap orang memiliki 200 gram sabun cuci setiap bulan.

c. Setiap perempuan dan anak gadis yang sudah menstruasi memiliki

bahan pembalut.

d. Setiap bayi dan anak-anak di bawah usia dua tahun memiliki 12

popok cuci sesuai kebiasaan di tempat yang bersangkutan.

e. Setiap orang memiliki sikat gigi dan pasta gigi sesuai kebutuhan.

Page 111: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

105

Bantuan Air Bersih dan Sanitasi

1. Bantuan Air Bersih

Diberikan dalam bentuk air yang kualitasnya memadai untuk

kebersihan pribadi maupun rumah tangga tanpa menyebabkan risiko yang

berarti terhadap kesehatan. Bantuan air bersih diberikan dalam bentuk

sumber air beserta peralatannya.

Standar Minimal Bantuan :

a. Bantuan air bersih diberikan sejumlah 7 liter pada tiga hari pertama,

selanjutnya 15 liter per orang per hari.

b. Jarak terjauh tempat penampungan sementara dengan jamban

keluarga adalah 50 meter.

c. Jarak terjauh sumber air dari tempat penampungan sementara

dengan titik air terdekat adalah 500 meter.

2. Bantuan Air Minum

Diberikan dalam bentuk air yang dapat diminum langsung atau air

yang memenuhi persyaratan kesehatan untuk dapat diminum.

Standar Minimal Bantuan :

a. Bantuan air minum diberikan sejumlah 2.5 liter per orang per hari.

b. Rasa air minum dapat diterima dan kualitasnya cukup memadai

untuk diminum tanpa menyebabkan resiko kesehatan.

3. Bantuan Sanitasi

Diberikan dalam bentuk pelayanan kebersihan dan kesehatan

lingkungan yang berkaitan dengan saluran air (drainase), pengelolaan

limbah cair dan limbah padat, pengendalian vektor, serta pembuangan

tinja.

Standar Minimal Bantuan :

a. Sebuah tempat sampah berukuran 100 liter untuk 10 keluarga, atau

barang lain dengan jumlah yang setara.

b. Penyemprotan vektor dilakukan sesuai kebutuhan.

c. Satu jamban keluarga digunakan maksimal untuk 20 orang.

d. Jarak jamban keluarga dan penampung kotoran sekurangkurangnya

30 meter dari sumber air bawah tanah.

Page 112: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

106

e. Dasar penampung kotoran sedekat-dekatnya 1,5 meter di atas air

tanah. Pembuangan limbah cair dari jamban keluarga tidak

merembes ke sumber air manapun, baik sumur maupun mata air

lainnya, sungai, dan sebagainya.

Satu tempat yang dipergunakan untuk mencuci pakaian dan peralatan rumah

tangga, paling banyak dipakai untuk 100 orang

3.9.4 Sektor Dapur Umum

a. Situasi

Akibat cuaca yang buruk dan hujan dalam tempo yang lama membuat

tanah menajdi longsor, untuk itu warga di anjurkan untuk segera menuju

barak pegungsian, dalam barak itu memerlukan bantuan pangan dan non

pangan demi kelangsungan hidup sesuai dengan makanan pokok setempat.

Untuk mencukupi hal tersebut perlu disiapkan dapur umum yang memadai

b. Sasaran

Terlayaninya kebutuhan makan dan minum bagi pengungsi.

Terlayaninya kebutuhan makan dan minum bagi petugas

c. Kegiatan

No Kegiatan Penanggung jawab Waktu

1

Menyiapkan kebutuhan personil

dan peralatan dapur umum di

setiap TEA / TES

Disnakersostrans, PMI,

Kodim, Tim Siaga Desa

, PKK

Setelah

2

Melaksanakan masak memasak bencana

di setiap TES/TEA yang telah Disnakersostrans, PMI,

Masa tanggap

dihuni oleh pengungsi (

Kodim darurat (14

menyiapkan makanan bagi hari)

pengungsi dan petugas )

3 Melaporkan setiap perkembangan

sektor ke posko Kabupaten

Disnakersostran

Page 113: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

107

Laporan Akhir Penyusunan Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor

d. Proyeksi Kebutuhan Sektor Dapur Umum

Koordinator : Dinas Tenaga Kerja, Sosial

N

o 1

Jenis Kebutuhan

2

Satuan

3

Jml yang

dibutuhkan 4

Harga

Satuan 5

Jumlah

6

Keterangan

7

1 Personil / relawan Orang Masa Tanggap darurat

Konsumsi

20

1000

30.000

8.400.000

14 hari

2. Dapur Umum Orang

Ls

Area dapur umum 1 20.000.000

10.000

20.000.000

56.000.000

Beras (400 gr/orang/hari) Kg 5600

Gula, teh , kopi, dll Ls 1 5.600.000

Sayur, lauk pauk Ls 1 14.000.000

5.0000.000

14.000.000

Peralatan dapur, (Kompor, gas,

panci,dll)

Ls

1

5.000.000

TOTAL 109.000.000

Page 114: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

108

e. Bantuan Non Pangan

Bantuan non pangan diberikan kepada korban bencana dalam status

pengungsi di tempat hunian sementara pada pasca tanggap darurat, dalam

bentuk :

1. Peralatan Memasak dan Makan Masing-masing rumah tangga korban

bencana dapat `memperoleh bantuan peralatan memasak dan

perlengkapan untuk makan.

Standar Minimal Bantuan:

a. Tiap rumah tangga memiliki :

1)Piranti pokok berupa 1 panci besar dengan pegangan dan penutup,

1 panci sedang dengan pegangan dan penutup, 1 baskom untuk

penyiapan dan penyajian, 1 pisau dapur, dan 2 centong kayu.

2)Sebuah ember tertutup dengan kapasitas 40 liter dan sebuah ember

terbuka dengan kapasitas 20 liter.

3)Sebuah jerigen dengan kapasitas 20 liter.

b. Tiap orang memiliki: 1 piring makan, 1 sendok makan, 1 cangkir

atau gelas.

c. Pemberian bantuan botol susu bayi hanya untuk kasus-kasus tertentu.

2. Kompor, Bahan Bakar, dan Penerangan

Masing-masing rumah tangga korban bencana dapat memperoleh sarana

memasak, yaitu kompor dan pasokan bahan bakar dan lampu penerangan

secara memadai.

Standar Minimal Bantuan:

a. Kompor dan bahan bakar yang tersedia secara rutin.

b. Tersedianya tempat penyimpanan bahan bakar yang aman

Alat penerangan seperti: lampu lentera, lilin, atau penerangan lain yang

memadai.

3.9.5. Sektor Kesehatan

Sektor kesehatan bertugas dan bertanggung jawab untuk memberikan

pelayanan kesehatan baik pada saat terjadi longsor maupun pada saat

berlangsungnya situasi darurat sampai situasi darurat berakhir kepada penduduk

yang terpapar dan terdampak longsor.

Page 115: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

109

a. Situasi

Akibat cuaca yang buruk dan hujan dalam tempo yang lama membuat

tanah menjadi longsor, untuk itu warga di anjurkan untuk segera menuju

barak pegungsian, dalam barak itu memerlukan bantuan kesehatan agar

supaya pengungsi dan petugas kesehatannya tetap terjaga. Untuk mencukupi

hal tersebut perlu disiapkan sarana kesehatan yang memadai

b. Sasaran

Adanya posko kesehatan

Terlaksananya pelayanan kesehatan yang optimal dan merata bagi

korban

Tersedianya SDM kesehatan yang profesional

Tersedianya obat-obatan dan peralatan kesehatan yang di butuhkan

Berfungsinya seluruh sarana dan prasarana kesehatan yang ada

(termasuk rumah sakit dan puskesmas), rumah sakit darurat serta rumah

sakit lapangan.

Terhindarnya pengungsi dan petugas dari ancaman penyakit akibat

dampak bencana yang terjadi serta terpeliharanya kesehatan lingkungan

serta sanitasi

Antisipasi gangguan kesehatan jiwa/mental/psikologis masyarakat

c. Kegiatan

No Kegiatan Penanggung jawab Waktu

1 Menyiapkan kebutuhan dan peralatan kesehatan di setiap TEA / TES

PMI, Dinkes Setelah

bencana

Masa

tanggap

darurat

(14

hari)

2

Melaksanakan kegiatan kesehatan di setiap TES/TEA yang telah dihuni oleh

pengungsi

PMI, Dinkes

3 Melaporkan setiap perkembangan sektor ke posko Kabupaten

PMI, Dinkes

RSUD Sumedang sudah mempunyai 27 personil khusus tanggap darurat (Tim

Disaster Plan) dan perencanaan yang disebut Hospital Disaster Plan (HDP).

Puskesmas Sumedang Selatan mempunyai Tim Gerak Cepat 60 orang terbagi

perkelompok orang.

Page 116: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

110

d. Proyeksi Kebutuhan Sektor Kesehatan

Koordinator : Din Kes, Dinas Sosial

No.

Jenis Kebutuhan

Satuan Jml yang

dibutuhkan

Persediaan

Harga Satuan

Jumlah

Keterangan

1 2 3 4 5 9 10 11

Personil

RSUD Sumedang orang 27

Puskesmas orang 60

PMI orang 30

1 Dokter (1 org/ Pos/ 50 pasien) orang 2 1.400.000 2.800.000

2 Dokter Bedah orang 1 1.400.000 1.400.000

3 Dokter Anastesi orang 1 1.400.000 1.400.000

4 Paramedis (2 org/ Pos/ 3 shift/ 50

pasien)

orang 4 700.000 2.800.000

5 Konselor Jiwa orang 20 700.000 14.000.000

6 Fisioterapi orang 10 700.000 7.000.000

7 Apoteker orang 10 700.000 7.000.000

8 Bidan orang 20 700.000 14.000.000

9 Sanitarian (1 org/ Pos) orang 2 700.000 1.400.000

Page 117: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

111

No.

Jenis Kebutuhan

Satuan Jml yang

dibutuhkan

Persediaan

Harga Satuan

Jumlah

Keterangan

1 2 3 4 5 9 10 11

10 Sopir Ambulance (1 org/Pos) orang 2 600.000 1.200.000

11 Obat dan bahan habis pakai paket 300 100.000 30.000.000 30% / org

12 Obat spesialis paket 100 250.000 25.000.000 10% /org

Sarana kesehatan

13 Stetoscope set 10 500.000 5.000.000 10/posko

14 Tensimeter set 2 450.000 900.00 2/posko

15 Minor surgery Paket 1 550.000 550.000 1/posko

16 Senter bh 2 150.000 300.000 2/posko

17 Baterei dus 2 50.000 100.000 2/posko

18 Cairan infus bh 50 10.000 500.000 50/posko

19 Masker dus 20 15.000 300.000 20/posko

20 Tabung oksigen set 2 650.000 1.300.000 2/posko

21 Alat suntik set 50 15.000 750.000 50/posko

Pelayanan Kesehatan Umum

22 Pelayanan Kesehatan Dasar orang 500 50.000 25.000.000

23 Pelayanan Kesehatan Klinis orang 500 50.000 25.000.000

Page 118: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

112

No.

Jenis Kebutuhan

Satuan Jml yang

dibutuhkan

Persediaan

Harga Satuan

Jumlah

Keterangan

1 2 3 4 5 9 10 11

24 Pengendalian Penyakit Menular

25 Pencegahan Umum (Vitamin A) orang 100 100.000 10.000.000

26 Pengadaan Vitamin A (Kapsul) orang 100 100.000 10.000.000

27 Pencegahan Campak (Imunisasi) orang 100 100.000 10.000.000

28 Pengadaan Vaksin Campak (Vial) orang 100 100.000 10.000.000

Kesiapsiagaan KLB

29 a. DBD 5.000.000

30 b. Diare orang 50 100.000 5.000.000

31 c. Malaria orang 50 100.000 5.000.000

32 d.Tetanus orang 50 100.000 5.000.000

33 e. Campak orang 50 100.000 5.000.000

Deteksi Dini KLB, Penyelidikan & Tanggap Kewaspadaan Dini KLB

34 a. Penyelidikan Kasus orang 500 50.000 25.000.000

35 b. Fogging Ls 1 5.000.000 5.000.000

36 c. Imunisasi Tetanus orang 100 50.000 5.000.000

37 d. Pengadaan Vaksin Tetanus orang 100 50.000 5.000.000

Page 119: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

113

No.

Jenis Kebutuhan

Satuan Jml yang

dibutuhkan

Persediaan

Harga Satuan

Jumlah

Keterangan

1 2 3 4 5 9 10 11

Pengendalian Penyakit Tidak Menular

38 Pendataan Korban Cedera orang 50 100.000 5.000.000

39 Pendataan Kesehatan Reproduksi orang 100 100.000 10.000.000

40 Aspek Kejiwaan dan Sosial Kesehatan orang 100 100.000 10.000.000

Suport dan transportasi

41 Kursi roda bh 5

42 Mobil Puskemas keliling bh 1 2.000.000 2.000.000

43 Ambulan (BBM) bh 1 2.000.000 2.000.000

44 Mobil Jenasah bh 1 2.000.000 2.000.000

TOTAL 302.800.000

Page 120: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

114

e. Bantuan Pelayanan Kesehatan

Korban bencana, baik secara individu maupun berkelompok, terutama

untuk kelompok rentan, dapat memperoleh bantuan pelayanan kesehatan.

Bantuan pelayanan kesehatan diberikan dalam bentuk :

1. Pelayanan kesehatan umum meliputi :

a. Pelayanan kesehatan dasar.

b. Pelayanan kesehatan klinis.

Standar Minimal Bantuan :

a. Pelayanan kesehatan didasarkan pada prinsip-prinsip pelayanan

kesehatan primer yang relevan.

b. Semua korban bencana memperoleh informasi tentang pelayanan

kesehatan.

c. Pelayanan kesehatan diberikan dalam sistem kesehatan pada

tingkat yang tepat: tingkat keluarga, tingkat puskesmas, Rumah

Sakit, dan Rumah Sakit rujukan.

d. Pelayanan dan intervensi kesehatan menggunakan teknologi yang

tepat dan diterima secara sosial budaya.

e. Jumlah, tingkat, dan lokasi pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan

korban bencana.

f. Tiap klinik kesehatan memiliki staf dengan jumlah dan keahlian

yang memadai untuk melayani kebutuhan korban bencana. Staf

klinik maksimal melayani 50 pasien per hari

g. Korban bencana memperoleh pelayanan obat-obatan sesuai dengan

kebutuhan.

3.9.6. Sektor Penyelamatan Dan Perlindungan

Sektor Penyelamatan dan Perlindungan (SAR) bertugas untuk memastikan

bahwa penduduk di kawasan yang rawan longsor mendapatkan perlindungan baik

dari ancaman bencana longsor maupun dari ancaman keamanan wilayah pada saat

terjadi situasi darurat. Pada saat terjadi bencana, sektor ini bertugas untuk

memfasilitasi penduduk di wilayah rawan longsor untuk mengungsi ke tempat

yang aman. Bersama-sama dengan penduduk setempat serta tim siaga kelurahan

(jika ada), sektor ini melakukan tugas untuk menjaga keamanan lingkungan. Pada

Page 121: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

115

saat terjadi longsor, sektor ini bertugas melakukan penanganan pertama jika

muncul korban, baik yang mengalami cidera maupun korban meninggal dan

melakukan koordinasi dengan Sektor Kesehatan untuk penanganan lanjutan bagi

penduduk yang mengalami cidera serius.Jika muncul laporan kehilangan dari

anggota masyarakat yang ditengarai menjadi korban longsor, sektor ini bertugas

untuk melakukan pencarian dan evakuasi.

a. Situasi

Terjadi bencana longsor pada pukul 00.00 wib – 05.00 wib secara

bersamaan di Bencana longsor tersebut menimbulkan banyak korban jiwa

dan harta benda, untuk meminimalisir jatuhnya korban lebih besar perlu

segera dilakukan tindakan evakuasi terhadap masyarakat dan korban,

persiapan personil dan peralatan dan pendukung lainnya dioptimalkan dalam

penanganan bencana longsor. Dalam hal ini membutuhkan personil yang

terlatih dan cakap, terutama dalam bidang penyelamatan dan perlindungan

korban untuk proses tanggap darurat yang dilakukan secara bersamaan, perlu

juga dilakukan penyelenggaran korban meninggal agar pencemaran

lingkungan bisa segera diantisipasi.

b. Sasaran

Tergeraknya sumber daya yang ada untuk melakukan pencarian dan

perlindungan korban.

Terlaksananya proses pencarian dan evakuasi korban bencana dan

tersedianya jalur evakuasi

Pencegahan terhadap berkembangnya korban lebih banyak serta prioritas

pelayanan dan perlindungan terhadap kelompok rentan (anak-anak,

wanita, lansia dan kelompok berkebutuhan khusus

Terinventarisasinya kerugian dan korban yang ditimbulkan

Terselenggarakannya jenazah korban bencana yang layak dan

bermatabat.

Adanya laporan perkembangan situasi secara berkala

Page 122: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

116

c. Kegiatan

No Kegiatan Penanggung jawab Waktu

1

Pencarian dan penyelematan

korban

Kodim, Polri, PMI, Dinkes, Relawan,

BPBD,SAR

Setelah bencana

Masa tanggap

darurat (14 hari)

2

Mengkoordinir korban selamat, terluka, meninggal ke posko dan

TEA

Kodim, Polri, PMI, Dinkes, Relawan,

BPBD, SAR

3

Melaporkan setiap perkembangan

sektor ke posko Kabupaten

Kodim, Polri, PMI, Dinkes, Relawan,

BPBD, SAR

Page 123: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

117

d. Proyeksi Kebutuhan Penyelamatan Dan Perlindungan

No

Jenis Kebutuhan

Satuan Jml yang

dibutuhkan

Persediaan

Harga Satuan

Jumlah

Keterangan

1 2 3 4 5 6 7=4x6 8

1 Personil (konsumsi) Orang 1400 10.000 14.000.000 Masa Tanggap darurat 14

hari 2 Kompas Bh 2

3 Peta tapografi Bh 2 BPBD, SAR

4 Motor trail (BBM) Ls 1 1.000.000 1.000.000 BPBD, SAR

5 Rescue truck (BBM) Ls 1 3 2.000.000 2.000.000 BPBD, SAR, Dinsos

6 Rescue car (BBM) Ls 1 1 2.000.000 2.000.000 BPBD, SAR

7 Ambulance (BBM) Ls 1 1 2.000.000 2.000.000 BPBD, SAR

8 Sepatu Boat Bh 100 100 BPBD, SAR

9 Jas hujan Bh 100 100 BPBD, SAR

10 Sarung tangan Bh 200 50 15.000 2.250.000 BPBD, SAR

11 Tali carmantel 10,5 mm 1 rool (200 m) Bh 1 1 BPBD, SAR

12 Tali Carmantel 10,5 mm 1 rool (100 m) Bh 1 1 BPBD, SAR

13 Tali Carmantel10,5 mm 1 rool (50 m ) Bh 1 1 BPBD, SAR

14 Full body harnes Bh 5 5 BPBD, SAR

15 Seat harness Bh 5 5 BPBD, SAR

16 Senter Bh 5 5 BPBD, SAR

17 Lampu sorot Bh 3 3 BPBD, SAR

18 Tandu Bh 10 10 BPBD, SAR

19 Kantong mayat Bh 2 10 BPBD, SAR

20 GPS Bh 1 1 BPBD, SAR

21 Gergaji Mesin Bh 1 3 500.000 500.000 PUTR

23 Buldozer (Sewa + BBM) Unit 1 4 5.000.000 5.000.000 PUTR,Swasta

24 Escavator (Sewa + BBM) Unit 1 2 5.000.000 5.000.000 PUTR,Swasta

25 Back hoe (Sewa + BBM) Unit 1 2 5.000.000 5.000.000 PUTR,Swasta

TOTAL 38.750.000

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sumedang V - 50

Page 124: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

118

3.9.7. Sektor Transportasi

Koordinator : Dinas Perhubungan dan Kominfo

a. Situasi

Salah satu dampak dari bencana longsor yang terjadi di 3 Kecamatan

secara bersamaan adalah tertimbunnya beberapa jalan di Kecamatan yang

terkena longsor oleh tanah, sehingga manghambat kelancaran transportasi.

Kelancaran transportasi sangat diperlukan terkait dengan kelancaran bantuan

yang masuk ke daerah relokasi, maka perlu di upayakan perbaikan dan

pengadaan sarana transportasi, informasi dan komunikasi agar kebutuhan

selama penanganan darurat bencana bisa terpenuhi terutama untuk pencarian

korban dan pemenuhan kebutuhan dasar.

b. Sasaran.

Terjaminnya kelancaran proses bantuan masuk ke daerah pengungsian

Terjaminnya kelancaran proses evakuasi korban luka-luka ke tempat

posko kesehatan agar mendapat pertolongan pertama dan perawatan

Terdistribusinya logistiuk dengan aman dan merata kepada seluruh

pengungsi

Terpenuhinya sarana dan prasarana transportasi, serta data yang

lengkap, berupa alat angkut dan sarana angkutan jalan dan personil yang

di butuhkan dalam kegiatan tanggap darurat

c. Kegiatan

No Kegiatan Penanggung jawab Waktu

1

Menyiapkan armada transportasi

darat

Dinas Perhubungan, Relawan, BPBD,

Dinas PU

Setelah bencana

Masa tanggap

darurat (14 hari)

2

Mendistribusikan pengungsi, alat,

logistik

Dinas Perhubungan, Relawan, BPBD,

Dinas PU

3

Melaporkan setiap perkembangan

sektor ke posko Kabupaten

Dinas Perhubungan, Relawan, BPBD,

Dinas PU

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sumedang V - 51

Page 125: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

119

Laporan Akhir Penyusunan Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor

d. Proyeksi Kebutuhan Sektor Transportasi

No

Jenis Kebutuhan

Satuan Jml yang

dibutuhkan

Persediaan Harga Satuan

Jumlah

Keterangan

1 2 3 4 5 6 7=4x6 8

1

Truck BBM

Ls

1

5

2.000.000

2.000.000 BPBD, POLRI, TNI, PU,

Dinsos, Swasta

2

Pick Up BBM

Ls

2

5

1.500.000

3.000.000 BPBD, POLRI, TNI, PU,

Swasta

3

Sepeda Motor BBM

Ls

5

25

500.000

2.500.000 BPBD, POLRI, TNI, PU,

Swasta

4 Sopir (Insentif dan konsumsi)

Ls

3

-

700.000

2.100.000 BPBD, POLRI, TNI, PU,

Swasta TOTAL 9.600.000

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sumedang V - 52

Page 126: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

120

Tabel 19

Rekapitulasi Kebutuhan Sektor

No

Sektor

Volume

Satuan

Kebutuhan

(Rp)

1 Posko 14 hari 21.195.000

2 Sektor Barak/TES/TEA 14 hari 396.000.000

3 Dapur Umum 14 hari 109.000.000

4 Kesehatan 14 hari 302.800.000

5 Penyelamatan Dan Perlindungan 14 hari 38.750.000

6 Transportasi 14 hari 9.600.000 TOTAL 877.345.000

Kebutuhan ini tidak mutlak akan tetapi disesuaikan dengan kebutuhan yang

ada dilapangan bisa dikurangi maupun ditambah, kebutuhan-kebutuhan dapat

dipenuhi dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada, baik pemerintah

Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Pemerintah Kabupaten/

Kota tetangga, Pemerintah Pusat, Instansi-instansi terkait, lembaga-lembaga

swasta, masyarakat, relawan dan lain-lain.

3.10 RENCANA TINDAK LANJUT

Rencana Kontinjensi ini diaktivasi menjadi Rencana Operasi pada saat terjadi

bencana setelah dilakukan penilaian awal secara cepat dan penyesuaian

komponen kebutuhan sesuai kondisi dan intensitas bencana.

Koordinasi secara berkala untuk memperbarui dokumen Rencana Kontinjensi ini

perlu dilakukan untuk disesuaikan dengan perkembangan termasuk updating data

ketersediaan sumber daya pada masing-masing instansi. Inventarisasi persediaan

(buffer stock) untuk pemenuhan kebutuhan darurat perlu diselenggarakan dengan

manajemen logistik yang baik.

Perlu dibangun jejaring yang lebih luas (termasuk dengan lembaga usaha) agar

seluruh sumberdaya di Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang

dapat dioptimalkan dalam penanggulangan bencana baik dalam tahap pra-

bencana, saat tanggap darurat, maupun pasca bencana.

Page 127: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

121

3.10.1 Rencana Tindak Lanjut

1. Rencana Kontinjensi ini disusun berdasarkan hasil survei lapangan ke

beberapa Dinas/Intansi/Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah yang

terkait dengan penanganan bencana, merujuk pada situasi dan kondisi bulan

september 2016

2. Setelah selesai penyusunan, Rencana Kontinjensi ini akan sosialisasikan ke

setiap Pimpinan Instansi yang terlibat dan dikukuhkan dengan Peraturan

Bupati Sumedang

3. Aktivasi dari Rencana Kontinjensi ini menjadi Rencana Operasional pada

saat terjadi bencana longsor yang dilakukan oleh Bupati, selaku pemegang

komando pengendali operasi.

4. SKPD / lembaga yang terlibat dalam pembuatan rencana kontinjensi ini harus

dapat mendorong pimpinan untuk menandatangani rencana kontinjensi ini

5. Pemantauan situasi dan perubahan kondisi dilakukan setiap setahun sekali

untuk pemutakhiran data dan informasi, guna penyesuaiann isi dokumen

kontinjensi

6. Perlu dilakukan top exercise dari rencana kontinjensi ini untuk dapat melihat

sejauh mana koordinasi sistem komando tanggap darurat dalam menghadapi

bencana dilakukan

7. Perlu dilakukan gladi dalam menghadapi bencana longsor untuk melihat

sejauh mana fungsi koordinasi di lokasi terjadinya bencana

8. Masa berlaku rencana kontinjensi ini selama 3 (tiga) tahun, terhitung dari

saat di legalisirnya dokumen ini.

9. Apabila hingga batas waktu yang direncanakan tidak terjadi bencana, maka

Rencana Kontinjensi ini akan diperpanjang masa berlakunya

3.10.2 Simulasi Gladi

Untuk menguji ketepatan Rencana Kontinjensi yang dibuat, maka perlu dilakukan

uji coba dalam bentuk simulasi atau gladi. Dalam gladi ini diusahakan supaya

besaran dan skalanya mendekati peristiwa atau kejadian yang diskenariokan.

Apabila tidak memungkinkan, maka dapat diambil sebagian dari luas yang

sesungguhnya

Page 128: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

122

3.10.3. Pemutakhiran Data

Inventarisasi dan pemeliharaan ketersediaan dan kesiapan sumber daya, sarana

dan prasarana yang ada di tiap daerah dilakukan secara berkala.

Pertemuan-pertemuan berkala untuk kaji ulang dalam rangka pemutakhiran data

dan asumsi-asumsi dampak bencana atau proyeksi kebutuhan sumberdaya.

Menyusun prosedur-prosedur tetap yang sifatnya dapat mendukung pelaksanaan/

aktivasi rencana kontinjensi yang telah disusun.

Melakukan pemantauan secara periodik terhadap ancaman dan peringatan dini

beserta diseminasinya.

3.10.4. Skenario Simulasi Kejadian Longsor

A. Situasi Siaga

1. Memasuki musim penghujan dan perubahan cuaca yang ekstrim

disampaikan BMKG melalui siaran televisi maupun media sosial,

2. Menindaklanjuti informasi itu, Pusdalops mulai memantau, mengamati di

beberapa wilayah yang di prediksi rawan akan bencana longsor dan

meneruskan informasi ke tingkat pemerintah desa agar selalu siaga,

3. Terjadi hujan dalam beberapa hari dengan intensitas yang tinggi dalam

jangka waktu yang lama, bahkan ada saat hujan tidak reda dalam seharian

walaupun intensitasnya sedang,

4. Pusdalops segera melakukan rapat koordinasi intern BPBD, maka

disusunlah maka disusunlah sektor dengan tupoksi dan struktur organisasi

masing-masing sektor sebagai serta penanggung jawab (Koordinator)

sektornya untuk memudahkan koordinasi dalam rencana operasi

penanganan longsor tersebut, serta oleh Kepala BPBD menunjuk

Komandan Operasi Siaga-Daraurat untuk memudahkan koordinasi

antar sektor tersebut (sesuai dengan rencana kontijensi). Adapun sektor-

sektor tersebut adalah

a. Sektor Manajemen dan Koordinasi (Posko)

Sektor ini berfungsi sebagai pengendali semua kegiatan tanggap

darurat bagi sektor-sektor yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan

tanggap darurat di lapangan.

Page 129: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

123

Sektor ini dibawah komandan pengendali kegiatan tanggap darurat

yang ditunjuk oleh Bupati Kabupaten Sumedang sebagai pimpinan

tertinggi. Komandan pengendali operasi akan dibantu oleh beberapa

unit dalam melaksanakan tugasnya, antara lain unit personalia, unit

perencanaan, unit logistik, unit keuangan, unit data informasi dan

Humas.

Sektor ini bertugas untuk memastikan bahwa semua kebutuhan sektor-

sektor terpenuhi untuk memperlancar kegiatan tanggap darurat di

lapangan.

Instansi dan lembaga yang terlibat adalah: BPBD, Pemdes,

Pemerintahan Kecamatan, Dinsosnakertrans, Dinsos, TNI, POLRI,

Orari, PMI, Kesbangpol, Damkar, SAR.

b. Sektor Barak / TES / TEA

Sektor ini bertanggung jawab dalam penyediaan tenda-tenda di TEA

atau TES yang memenuhi syarat, menyiapkan logistik, penerangan, air

bersih, peralatan dan perlengkapan pengungsi.

Instansi dan lembaga yang terlibat adalah: BPBD, Pemdes,

Pemerintahan Kecamatan, Dinsosnakertrans, Dinsos, TNI, POLRI,

Orari, PMI, Kesbangpol, Damkar, SAR, PLN, PDAM

c. Sektor Dapur Umum

Sektor ini menyiapkan dapur umum untuk kepentingan personil dan

pengungsi perihal makanan.

Instansi dan lembaga yang terlibat adalah: BPBD, Pemdes,

Pemerintahan Kecamatan, Dinsosnakertrans, Dinsos, TNI, POLRI,

Orari, PMI, Kesbangpol, Damkar, SAR, PDAM

d. Sektor Kesehatan

Sektor kesehatan bertugas dan bertanggung jawab untuk memberikan

pelayanan kesehatan baik pada saat terjadi longsor maupun pada saat

berlangsungnya situasi darurat sampai situasi darurat berakhir kepada

penduduk yang terpapar dan terdampak longsor

Page 130: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

124

Instansi dan lembaga yang terlibat adalah: BPBD, Pemdes,

Pemerintahan Kecamatan, Dinsosnakertrans, Dinsos, TNI, POLRI,

Orari, PMI, Dinkes, Puskesmas, SAR.

e. Sektor Penyelamatan Dan Perlindungan

Sektor Penyelamatan dan Perlindungan (SAR) bertugas untuk

memastikan bahwa penduduk di kawasan yang rawan longsor

mendapatkan perlindungan baik dari ancaman bencana longsor

maupun dari ancaman keamanan wilayah pada saat terjadi situasi

darurat. Pada saat terjadi bencana, sektor ini bertugas untuk

memfasilitasi penduduk di wilayah rawan longsor untuk mengungsi ke

tempat yang aman. Bersama-sama dengan penduduk setempat serta

tim siaga kelurahan (jika ada), sektor ini melakukan tugas untuk

menjaga keamanan lingkungan. Pada saat terjadi longsor, sektor ini

bertugas melakukan penanganan pertama jika muncul korban, baik

yang mengalami cidera maupun korban meninggal dan melakukan

koordinasi dengan Sektor Kesehatan untuk penanganan lanjutan bagi

penduduk yang mengalami cidera serius. Jika muncul laporan

kehilangan dari anggota masyarakat yang ditengarai menjadi korban

longsor, sektor ini bertugas untuk melakukan pencarian dan evakuasi

Instansi dan lembaga yang terlibat adalah: BPBD, Pemdes,

Pemerintahan Kecamatan, Dinsosnakertrans, Dinsos, TNI, POLRI,

Orari, PMI, SAR, Relawan

f. Sektor Transportasi

Sektor ini menjamin kelancaran proses bantuan masuk ke daerah

pengungsian, terjaminnya kelancaran proses evakuasi korban luka-

luka ke tempat posko kesehatan agar mendapat pertolongan pertama

dan perawatan, terdistribusinya logistik dengan aman dan merata

kepada seluruh pengungsi, terpenuhinya sarana dan prasarana

transportasi, serta data yang lengkap, berupa alat angkut dan sarana

angkutan jalan dan personil yang di butuhkan dalam kegiatan tanggap

darurat.

Page 131: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

125

Instansi dan lembaga yang terlibat adalah: BPBD, Pemdes,

Pemerintahan Kecamatan, Dinsosnakertrans, Dinas PUTR, Dinsos,

TNI, POLRI, Orari, PMI, SAR, Relawan, Swasta

5. Setelah semua sektor telah dibentuk, maka Pusdalops menyusun metode

rencana operasi dan analisa kebutuhan beserta jumlah biaya yang

dibutuhkan untuk menghadapi situasi darurat bencana longsor sesuai

dengan data survey dari daerah yang akan terpapar dan terdampak contoh

jumlah korban, jumlah dan luas wilayah, jumlah kelompok rentang, jenis

kelamin, dll.(waktu untuk kegiatan ini 1 hari)

6. Selanjutnya oleh Komandan Operasi Siaga-Darurat melakukan koordinasi

antar sektor mengenai ketersediaan sumber daya yang tersedia baik

manusia maupun peralatan untuk dijadikan dasar dalam menghitung

tingkat rasio kesenjangan antara sumber daya dan kebutuhan yang

bertujuan untuk mengukur kemampuan ril dalam melaksanakan operasi

darurat bencana longsor yang dihadapi (waktu untuk kegiatan ini 1-2 hari)

B. Situasi darurat

1. Pusdalops menerima laporan tindak lanjut dari EWS dari tripika setempat

bahwa telah terjadi longsor diwilayah Kelurahan Pasanggrahan Baru

tepatnya di lingkungan Anjung dan Lingkungan Cimareme, sesuai data

dalam dokumen Rencana kontijensi, maka komandan siaga-darurat

melaporkan ke Bupati Sumedang untuk meminta Persetujuan Surat

Pernyataan Waktu Darurat Bencana Longsor.

2. Setelah mendapat surat pernyataan darurat bencana longsor, maka

Komandan Operasi Siaga-Darurat langsung memerintahkan tim turun ke

lokasi bencana longsor untuk melaksanakan pengecekan awal untuk

mengetahui jumlah korban terpapar, terdampak, kerusakan rumah

penduduk, kerusakan infrastruktur, korban luka, korban hilang/ meninggal

dan kerugian lain yg diakibatkan longsor ini serta kebutuhan pertolongan

awal yg dibutuhkan.

3. Tim melaporkan atau kembali ke Pusdalops untuk menyampaikan hasil

kajian cepat yang diperoleh dari lokasi longsor tersebut.

Page 132: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

126

4. Setelah menerima dan mengkaji laporan dari tim, Komandan Operasi

Siaga-Darurat melaksanakan koordinasi antar sektor dan segera

mendirikan/membentuk Posko Operasi Lapangan serta memerintahkan

semua sektor untuk segera melaksanakan tindak lanjut aksi penanganan

korban longsor tersebut sesuai dengan tupoksi dan tanggung jawabnya

masing-masing, seperti melakukan evakuasi tanggung jawab oleh sektor

apa, penyediaan tempat pengunsian oleh sektor apa, logistik oleh sektor

apa, pertolongan korban yang sakit dan luka oleh sektor apa, dan hal lain

yang dibutuhkan pada saat darurat.

5. Semua hasil kegiatan beserta biayanya selama masa darurat yang

dilaksanakan oleh sektor masing-masing, harus dibuatkan Laporan untuk

disampaikan ke Komandan Operasi Siaga-Darutat untuk dijadikan bahan

dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban akhir dari pelaksanaan

operasi Siaga-Darurat berlangsung.

6. Setelah Masa Darurat bencana longsor akan berakhir, maka komandan

Operasi Siaga-Darurat melakukan rapat evaluasi bersama semua sektor

yang terkait untuk mengetahui semua masalah baik yang mendukung

maupun yang menghambat jalannya Operasi Siaga-Darurat yang telah

dilaksanakan. Hal ini merupakan koreksi untuk penanganan Darurat

Bencana Longsor ke depan agar dapat berjalan sesuai dengan rencana

secara efektif dan efisien.

7. Selanjutnya apabila Masa Tanggap Darurat Longsor dinyatakan berakhir

oleh Bupati Sumedang yang dibuat dalam bentuk surat pernyataan tertulis

dan tidak diperpanjang, maka Komandan Operasi Siaga-Darurat rapat

bersama semua sektor terkait dan sekaligus menyatakan operasi tanggap

darurat telah ditutup atau diberhentikan.

8. Menindaklanjuti berakhirnya operasi siaga-darurat ini, maka Komandan

Operasi Siaga-Darurat bersama semua sektor terkait menyusun laporan

final pertanggungjawaban hasil dari selama operasi siaga-darurat ini

berlangsung untuk diserahkan ke Bupati Sumedang selaku

penaggungjawab melalui Kepala BPBD secara keseluruhan dari

Page 133: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

127

penanganan bencana di Kabupaten Sumedang, dimana laporan tersebut

harus diserahkan paling lambat 3 hari setelah masa darurat berakhir.

9. Laporan ini harus dipublikasikan pertanggungjawabannya sebagai wujud

transparansi dalam penanganan bencana kepada masyarakat secara umum

Demikian skenario proses dan alur singkat simulasi Rencana Kontijensi Longsor

di Kabupaten Sumedang dan apabila ada kekurangan, maka kami mengharapkan

masukan dari semua pihak terkait untuk menjadi bahan perbaikan agar ke depan

dapat lebih baik sesuai yang kita harapkan bersama.

Gambar 3.10

Bagan Alur Simulasi Rencana Kontijensi Longsor Kabupaten Sumedang

Page 134: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

BAB IV

PENUTUP

Selama tahun 2019, BNPB menunjukkan capaian kinerja yang terukur dari 1 (satu)

indikator kinerja utama yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja Tahun 2019.

Dalam rangka peningkatan kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Sumedang, informasi capaian dan permasalahan yang dituangkan

dalam laporan kinerja akan menjadi bahan perbaikan di tahun berikutnya. Untuk

itu rencana aksi ke depan, yaitu:

a. Perencanaan pembangunan daerah harus berlandaskan aspek-

aspek pengurangan risiko bencana

b. Pelibatan akademisi dan pakar-pakar kebencanaan secara masif

untuk memprediksi ancaman, mengantisipasi, dan mengurangi dampak

bencana, serta sosialisasi hasil-hasil kajian dan penelitiannya

c. Gubernur akan secara otomatis menjadi komandan satgas darurat pada saat

kejadian bencana, serta Pangdam dan Kapolda menjadi wakil komandan

satgas

d. Pembangunan sistem peringatan dini yang terpadu berbasiskan

rekomendasi dari pakar dikoordinasikan oleh Kepala BNPB

e. Edukasi kebencanaan oleh Kepala BNPB ini terutama di daerah rawan

bencana, kepada sekolah melalui guru dan kepada masyarakat melalui para

pemuka agama

f. Lakukan simulasi latihan penanganan bencana secara berkala

dan berkesinambungan

Dengan arahan tersebut diharapkan kesiapsiagaan dan pencegahan bencana

berbasis ekosistem dapat dimulai dari level terkecil yaitu keluarga untuk dapat

bersama-sama mengurangi resiko bencana dengan tata kelola alam yang lebih

baik baik sesuai dengan slogan “Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita”.

Page 135: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

LAMPIRAN

Page 136: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

KEGIATAN FGD

Page 137: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

RAPAT KOORDINASI

SURVE INSTANSIONAL

RAPAT KOORDINASI

SURVE INSTANSIONAL

Page 138: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang
Page 139: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

!(

!(

!(

!(!(

!(

!(

!(

!(

!(

!(

!(

!(

!(

!(

!(

!(

!(

!(

!(!(

!(

!(

!(

!(

!(

S U M E D A N GS U M E D A N G

S U B A N GS U B A N G

M A J A L E N G K AM A J A L E N G K A

B A N D U N GB A N D U N GG A R U TG A R U T

I N D R A M A Y UI N D R A M A Y U

I N D R A M A Y UI N D R A M A Y U

K O T A B A N D U N GK O T A B A N D U N G

T A S I K M A L A Y AT A S I K M A L A Y A

B A N D U N G B A R A TB A N D U N G B A R A T

Kec. Buahdua

Kec. Tomo

Kec. Jatigede

Kec. Conggeang

Kec. Surian

Kec. Wado

Kec. Cisitu

Kec. Ujungjaya

Kec. Sukasari

Kec. Sumedang Selatan

Kec. Situraja

Kec. Cibugel

Kec. Jatinunggal

Kec. Tanjungmedan

Kec. Pamulihan

Kec. Cimalaka

Kec. Ranca Kalong

Kec. Paseh

Kec. Darmaraja

Kec. Cimanggung

Kec. Ganeas

Kec. Jatinangor

Kec. Cisarua

Kec. Tanjung Kerta

Kec. Sumedang Utara

Kec. Tanjungsari

SURIAN

GENDEREH

CIBULUH

CITENGAH

UNGKAL

KADU

KAMAL

TANJUNG

BUGEL

TOMO

JINGKANG

JEMAH

GENTENG

CIBUBUAN

CIMARGA

SUKAJAYA

CIJAMBU

CIPICUNG

CIPELES

JAMBU

CIMANINTIN

KAREDOK

CIMUNGKAL

UJUNGJAYA

SUKAJADI

CIPEUTEUY

CIPELANG

PAJAGAN

CIBUNAR

CINTAJAYA

CIPASANG

SUKARJAYA

CISAMPIH

LICIN

SUKAMANAH

KARYAMUKTI

KARANGLAYUNG

CILOPANG

BOROS

CIBUGEL

CIBITUNG

BABAKANASEM

WANASARI

GANJARESIK

SARIMEKAR

PADAASIH

BANGBAYANG

PALABUAN

SINDULANG

CACABAN

PADANAAN

CIRANGGEM

SUKARAJA

KADAKAJAYA

CIPEUNDEUY

CILENGKRANG

CIJERUK

MEKARASIH

BANYURESMI

PASANGGRAHAN

BUANAMEKAR

PADASARI

CIMARIAS

WARGALUYU

KIRISIK

KERTAMUKTI

JAYAMEKAR

MARONGGE

CIHERANG

PAKUALAM

CILEMBU

CIKURUBUK

PANADEGAN

CIGENDEL

CITALEUS

DARMAWANGI

GUNASARI

NEGLASARI

SUKAHAJI

CIPAKU

LINGGAJAYA

WADO

CIMANGGUNG

CISITU

CICARIMANAH

LEBAKSIUH

SITU

PASIRBIRU

TOLENGAS

AMBIT

TAMANSARI

CIJEUNGJING

WANAJAYA

CILELES

CIBOGO

CINANGSI

CIKARAMAS

BANJARSARI

TANJUNGMULYA

CILANGKAP

NARIMBANG

KADUWULUNG

JEMBARWANGI

KARANGBUNGUR

HARIANG

CIBUNGUR

SUKAWANGI

RAHARJA

CIJATI

SUKAKERSA

CITIMUN

RANCAKALONG

SINDANGSARI

CIPAMEKAR

MEKARBAKTI

SINDANGGALIH

BONGKOK

NAGARAWANGI

NALUK

SUKAMULYA

SUKAPURA

SUKATALI

GIRIMUKTI

TEGALMANGGUNG

BUAHDUA

GUNTURMEKAR

SUKAMUKTI

KUDANGWANGI

CIGINTUNG

KADUJAYA

SUKAMANTRI

CINANJUNG

PAMEKARAN

CIJAMBE

SUKATANI

TARIKOLOT

WANAKERTA

NAGRAK

CIUYAH

TANJUNGMEKAR

CIKONENG

KEBONCAU

CISURAT

CITALI

GANEAS

PADAJAYA

RANJENG

SEKARWANGI

CIKAREO SELATAN

TANJUNGWANGI

BANYUASIH

SUKAMAJUMALAKA

PASIREUNGIT

SUKASIRNARASA

CIKAHURIPAN

KOTAKULON

JATIHURIP

JATIROKE

HEGARMANAH

PASEH KALER

CIEUNTEUNG

CISALAK

CISEPUR

CIKEUSI

TRUNAMANGGALA

KARANGPAKUAN

RANCAMULYA

CIGENTUR

CIPANDANWANGI

CIPACING

JATIMEKAR

MULYAMEKAR

HAURKUNING

MULYASARI

LEGOK KIDUL

CIPTASARI

SUKAMENAK

BANTARMARA

MARGAMEKAR

BOJONGLOA

CINANGGERANG

SUNDAMEKARCIKONDANG

CIPANAS

PAMEKARSARI

PAMULIHAN

CIBEUSI

CIBEUREUM KULON

CIPANCAR

MULYAJAYA

SUKALUYU

CIJELER

CIPAMEUNGPEUK

MEKARMUKTI

PALASARI

CIBEUREUM WETAN

MEKARJAYA CISARUA

SIRNAMULYA

BAGINDA

SUKASARI

SIRNASARI

PANYINDANGAN

TANJUNGHURIP

SUKAWENING

PAWENANG

NYALINDUNG

MARGAMUKTI

SINDANGPAKUAN

SITURAJA UTARA

DAYEUHLUHUR

PASIGARAN

TARUNAJAYA

CILAYUNG

LEGOK KALER

SAYANG

KEBONKALAPA

JATIMULYA

GALUDRA

CIKADU

CIKERUH

CIKOLE

CIMARA

SITUMEKAR

MEKARSARI

CIBEUREUNYEUH

MANDALAHERANG

PADASUKA

GUDANG

GUNUNGMANIKMARGAJAYA

PASEH KIDUL

MEKARMULYA

SUKADANA

LEUWIHIDEUNG

KEBONJATI

KOTAKALER

KERTAMEKAR

KARANGHEULEUT

CIHANJUANG

KUTAMANDIRI

NANGGERANG

KERTAHARJA

CIKAREO UTARA

HAURGOMBONG

DARMAJAYA

SAWAHDADAP

CIMALAKA

SUKARAPIH

CONGGEANG WETAN

SERANG

SITURAJA

JATISARI

CIMUJA

SUKAGALIH

TALUN

MANGUNARGACINTAMULYA

SUKARATU

MARGALUYU

MEKARGALIH

JATIMUKTI

CONGGEANG KULON

JATIBUNGUR

TANJUNGSARI

DARMARAJA

REGOL WETAN

WADUK JATIGEDE

810000

810000

820000

820000

830000

830000

840000

840000

850000

8500009220

000

9220

000

9230

000

9230

000

9240

000

9240

000

9250

000

9250

000

9260

000

9260

000

9270

000

9270

000

Peta No :

PETA ADMINISTRASIKABUPATEN SUMEDANG

PETA INDEKS

:Sumber Peta :- Peta RBI, Badan Informasi Geospasial, 2006- Peta Administrasi Kabupaten Sumedang- RTRW Kabupaten Sumedang

Halaman :

LEGENDA :

PENDAMPINGAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSIPASCA BENCANA BANJIR DAN TANAH LONGSOR

KABUPATEN SUMEDANG

Wilayah Administrasi :

PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANGBADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

0 10 20 30 405Kilometers

Proyeksi : WGS-84, UTM Zone 48 S

Kec. PasehKec. Ranca KalongKec. SiturajaKec. SukasariKec. Sumedang SelatanKec. Sumedang UtaraKec. SurianKec. Tanjung KertaKec. TanjungmedanKec. TanjungsariKec. TomoKec. UjungjayaKec. Wado

Kec. BuahduaKec. CibugelKec. CimalakaKec. CimanggungKec. CisaruaKec. CisituKec. ConggeangKec. DarmarajaKec. GaneasKec. JatigedeKec. JatinangorKec. JatinunggalKec. Pamulihan

Batasan Wilayah : Jaringan Jalan :Rel Kereta ApiJalan TolJalan ArteriJalan KolektorJalan LainJalan Lokal

SungaiHidrologi :

!( Ibukota KabupatenIbukota Kecamatan!(

Ibukota Pemerintahan :Waduk Jatigede

Batas KabupatenBatas KecamatanBatas Desa

Page 140: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

S U M E D A N GS U M E D A N G

S U B A N GS U B A N G

M A J A L E N G K AM A J A L E N G K A

B A N D U N GB A N D U N GG A R U TG A R U T

I N D R A M A Y UI N D R A M A Y U

I N D R A M A Y UI N D R A M A Y U

K O T A B A N D U N GK O T A B A N D U N G

T A S I K M A L A Y AT A S I K M A L A Y A

B A N D U N G B A R A TB A N D U N G B A R A T

Kec. Buahdua

Kec. Tomo

Kec. Jatigede

Kec. Conggeang

Kec. Surian

Kec. Wado

Kec. Cisitu

Kec. Ujungjaya

Kec. Sukasari

Kec. Sumedang Selatan

Kec. Situraja

Kec. Cibugel

Kec. Jatinunggal

Kec. Tanjungmedan

Kec. Pamulihan

Kec. Cimalaka

Kec. Ranca Kalong

Kec. Paseh

Kec. Darmaraja

Kec. Cimanggung

Kec. Ganeas

Kec. Jatinangor

Kec. Cisarua

Kec. Tanjung Kerta

Kec. Sumedang Utara

Kec. Tanjungsari

SURIAN

GENDEREH

CIBULUH

CITENGAH

UNGKAL

KADU

KAMAL

TANJUNG

BUGEL

TOMO

JINGKANG

JEMAH

GENTENG

CIBUBUAN

CIMARGA

SUKAJAYA

CIJAMBU

CIPICUNG

CIPELES

JAMBU

CIMANINTIN

KAREDOK

CIMUNGKAL

UJUNGJAYA

SUKAJADI

CIPEUTEUY

CIPELANG

PAJAGAN

CIBUNAR

CINTAJAYA

CIPASANG

SUKARJAYA

CISAMPIH

LICIN

SUKAMANAH

KARYAMUKTI

KARANGLAYUNG

CILOPANG

BOROS

CIBUGEL

CIBITUNG

BABAKANASEM

WANASARI

GANJARESIK

SARIMEKAR

PADAASIH

BANGBAYANG

PALABUAN

SINDULANG

CACABAN

PADANAAN

CIRANGGEM

SUKARAJA

KADAKAJAYA

CIPEUNDEUY

CILENGKRANG

CIJERUK

MEKARASIH

BANYURESMI

PASANGGRAHAN

BUANAMEKAR

PADASARI

CIMARIAS

WARGALUYU

KIRISIK

KERTAMUKTI

JAYAMEKAR

MARONGGE

CIHERANG

PAKUALAM

CILEMBU

CIKURUBUK

PANADEGAN

CIGENDEL

CITALEUS

DARMAWANGI

GUNASARI

NEGLASARI

SUKAHAJI

CIPAKU

LINGGAJAYA

WADO

CIMANGGUNG

CISITU

CICARIMANAH

LEBAKSIUH

SITU

PASIRBIRU

TOLENGAS

AMBIT

TAMANSARI

CIJEUNGJING

WANAJAYA

CILELES

CIBOGO

CINANGSI

CIKARAMAS

BANJARSARI

TANJUNGMULYA

CILANGKAP

NARIMBANG

KADUWULUNG

JEMBARWANGI

KARANGBUNGUR

HARIANG

CIBUNGUR

SUKAWANGI

RAHARJA

CIJATI

SUKAKERSA

CITIMUN

RANCAKALONG

SINDANGSARI

CIPAMEKAR

MEKARBAKTI

SINDANGGALIH

BONGKOK

NAGARAWANGI

NALUK

SUKAMULYA

SUKAPURA

SUKATALI

GIRIMUKTI

TEGALMANGGUNG

BUAHDUA

GUNTURMEKAR

SUKAMUKTI

KUDANGWANGI

CIGINTUNG

KADUJAYA

SUKAMANTRI

CINANJUNG

PAMEKARAN

CIJAMBE

SUKATANI

TARIKOLOT

WANAKERTA

NAGRAK

CIUYAH

TANJUNGMEKAR

CIKONENG

KEBONCAU

CISURAT

CITALI

GANEAS

PADAJAYA

RANJENG

SEKARWANGI

CIKAREO SELATAN

TANJUNGWANGI

BANYUASIH

SUKAMAJUMALAKA

PASIREUNGIT

SUKASIRNARASA

CIKAHURIPAN

KOTAKULON

JATIHURIP

JATIROKE

HEGARMANAH

PASEH KALER

CIEUNTEUNG

CISALAK

CISEPUR

CIKEUSI

TRUNAMANGGALA

KARANGPAKUAN

CILAYUNG

RANCAMULYA

CIGENTUR

CIPANDANWANGI

CIPACING

JATIMEKAR

MULYAMEKAR

HAURKUNING

MULYASARI

LEGOK KIDUL

CIPTASARI

SUKAMENAK

BANTARMARA

MARGAMEKAR

BOJONGLOA

CINANGGERANG

SUNDAMEKARCIKONDANG

CIPANAS

PAMEKARSARI

PAMULIHAN

CIBEUSI

CIBEUREUM KULON

CIPANCAR

MULYAJAYA

SUKALUYU

CIJELER

CIPAMEUNGPEUK

MEKARMUKTI

PALASARI

CIBEUREUM WETAN

MEKARJAYA CISARUA

SIRNAMULYA

BAGINDA

SUKASARI

SIRNASARI

PANYINDANGAN

TANJUNGHURIP

SUKAWENING

PAWENANG

NYALINDUNG

MARGAMUKTI

SINDANGPAKUAN

SITURAJA UTARA

DAYEUHLUHUR

PASIGARAN

TARUNAJAYA

LEGOK KALER

SAYANG

KEBONKALAPA

JATIMULYA

GALUDRA

CIKADU

CIKERUH

CIKOLE

CIMARA

SITUMEKAR

MEKARSARI

CIBEUREUNYEUH

MANDALAHERANG

PADASUKA

GUDANG

GUNUNGMANIKMARGAJAYA

PASEH KIDUL

MEKARMULYA

SUKADANA

LEUWIHIDEUNG

KEBONJATI

KOTAKALER

KERTAMEKAR

KARANGHEULEUT

CIHANJUANG

KUTAMANDIRI

NANGGERANG

KERTAHARJA

CIKAREO UTARA

HAURGOMBONG

DARMAJAYA

SAWAHDADAP

CIMALAKA

SUKARAPIH

CONGGEANG WETAN

SERANG

SITURAJA

JATISARI

CIMUJA

SUKAGALIH

TALUN

MANGUNARGACINTAMULYA

SUKARATU

MARGALUYU

MEKARGALIH

JATIMUKTI

CONGGEANG KULON

JATIBUNGUR

TANJUNGSARI

DARMARAJA

REGOL WETAN

WADUK JATIGEDE

810000

810000

820000

820000

830000

830000

840000

840000

850000

8500009220

000

9220

000

9230

000

9230

000

9240

000

9240

000

9250

000

9250

000

9260

000

9260

000

9270

000

9270

000

PETA RAWAN BENCANA BANJIRKABUPATEN SUMEDANG

PETA INDEKS

:Sumber Peta :- Peta RBI, Badan Informasi Geospasial- Peta Administrasi Kabupaten Sumedang Tahun 2019- Peta Rawan Bencana BNPB Tahun 2018- Peta Rawan Bencana Kab Sumedang 2015 (BPBD Sumedang)- RTRW Kabupaten Sumedang Tahun 2011 - 2031- Digital Elevation Model (DEM) Terrasar Th 2012 Resolusi 9 m- Hasil Interpretasi dan Analisis Konsultan, Tahun 2019

0 10 20 30 405Kilometers

Proyeksi : WGS-84, UTM Zone 48 S

SKALA 1:190.000

PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANGBADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LEGENDA :Batasan Wilayah : Jaringan Jalan :

Rel Kereta ApiJalan TolJalan ArteriJalan KolektorJalan LainJalan Lokal

SungaiHidrologi :

!( Ibukota KabupatenIbukota Kecamatan!(

Ibukota Pemerintahan :Waduk Jatigede

Batas KabupatenBatas KecamatanBatas Desa

Area Rawan Banjir :

TinggiSedangRendah

PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA AKSI DAERAHBADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

Page 141: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

S U M E D A N GS U M E D A N G

S U B A N GS U B A N G

M A J A L E N G K AM A J A L E N G K A

B A N D U N GB A N D U N GG A R U TG A R U T

I N D R A M A Y UI N D R A M A Y U

I N D R A M A Y UI N D R A M A Y U

K O T A B A N D U N GK O T A B A N D U N G

T A S I K M A L A Y AT A S I K M A L A Y A

B A N D U N G B A R A TB A N D U N G B A R A T

Kec. Buahdua

Kec. Tomo

Kec. Jatigede

Kec. Conggeang

Kec. Surian

Kec. Wado

Kec. Cisitu

Kec. Ujungjaya

Kec. Sukasari

Kec. Sumedang Selatan

Kec. Situraja

Kec. Cibugel

Kec. Jatinunggal

Kec. Tanjungmedan

Kec. Pamulihan

Kec. Cimalaka

Kec. Ranca Kalong

Kec. Paseh

Kec. Darmaraja

Kec. Cimanggung

Kec. Ganeas

Kec. Jatinangor

Kec. Cisarua

Kec. Tanjung Kerta

Kec. Sumedang Utara

Kec. Tanjungsari

SURIAN

GENDEREH

CIBULUH

CITENGAH

UNGKAL

KADU

KAMAL

TANJUNG

BUGEL

TOMO

JINGKANG

JEMAH

GENTENG

CIBUBUAN

CIMARGA

SUKAJAYA

CIJAMBU

CIPICUNG

CIPELES

JAMBU

CIMANINTIN

KAREDOK

CIMUNGKAL

UJUNGJAYA

SUKAJADI

CIPEUTEUY

CIPELANG

PAJAGAN

CIBUNAR

CINTAJAYA

CIPASANG

SUKARJAYA

CISAMPIH

LICIN

SUKAMANAH

KARYAMUKTI

KARANGLAYUNG

CILOPANG

BOROS

CIBUGEL

CIBITUNG

BABAKANASEM

WANASARI

GANJARESIK

SARIMEKAR

PADAASIH

BANGBAYANG

PALABUAN

SINDULANG

CACABAN

PADANAAN

CIRANGGEM

SUKARAJA

KADAKAJAYA

CIPEUNDEUY

CILENGKRANG

CIJERUK

MEKARASIH

BANYURESMI

PASANGGRAHAN

BUANAMEKAR

PADASARI

CIMARIAS

WARGALUYU

KIRISIK

KERTAMUKTI

JAYAMEKAR

MARONGGE

CIHERANG

PAKUALAM

CILEMBU

CIKURUBUK

PANADEGAN

CIGENDEL

CITALEUS

DARMAWANGI

GUNASARI

NEGLASARI

SUKAHAJI

CIPAKU

LINGGAJAYA

WADO

CIMANGGUNG

CISITU

CICARIMANAH

LEBAKSIUH

SITU

PASIRBIRU

TOLENGAS

AMBIT

TAMANSARI

CIJEUNGJING

WANAJAYA

CILELES

CIBOGO

CINANGSI

CIKARAMAS

BANJARSARI

TANJUNGMULYA

CILANGKAP

NARIMBANG

KADUWULUNG

JEMBARWANGI

KARANGBUNGUR

HARIANG

CIBUNGUR

SUKAWANGI

RAHARJA

CIJATI

SUKAKERSA

CITIMUN

RANCAKALONG

SINDANGSARI

CIPAMEKAR

MEKARBAKTI

SINDANGGALIH

BONGKOK

NAGARAWANGI

NALUK

SUKAMULYA

SUKAPURA

SUKATALI

GIRIMUKTI

TEGALMANGGUNG

BUAHDUA

GUNTURMEKAR

SUKAMUKTI

KUDANGWANGI

CIGINTUNG

KADUJAYA

SUKAMANTRI

CINANJUNG

PAMEKARAN

CIJAMBE

SUKATANI

TARIKOLOT

WANAKERTA

NAGRAK

CIUYAH

TANJUNGMEKAR

CIKONENG

KEBONCAU

CISURAT

CITALI

GANEAS

PADAJAYA

RANJENG

SEKARWANGI

CIKAREO SELATAN

TANJUNGWANGI

BANYUASIH

SUKAMAJUMALAKA

PASIREUNGIT

SUKASIRNARASA

CIKAHURIPAN

KOTAKULON

JATIHURIP

JATIROKE

HEGARMANAH

PASEH KALER

CIEUNTEUNG

CISALAK

CISEPUR

CIKEUSI

TRUNAMANGGALA

KARANGPAKUAN

RANCAMULYA

CIGENTUR

CIPANDANWANGI

CIPACING

JATIMEKAR

MULYAMEKAR

HAURKUNING

MULYASARI

LEGOK KIDUL

CIPTASARI

SUKAMENAK

BANTARMARA

MARGAMEKAR

BOJONGLOA

CINANGGERANG

SUNDAMEKARCIKONDANG

CIPANAS

PAMEKARSARI

PAMULIHAN

CIBEUSI

CIBEUREUM KULON

CIPANCAR

MULYAJAYA

SUKALUYU

CIJELER

CIPAMEUNGPEUK

MEKARMUKTI

PALASARI

CIBEUREUM WETAN

MEKARJAYA CISARUA

SIRNAMULYA

BAGINDA

SUKASARI

SIRNASARI

PANYINDANGAN

TANJUNGHURIP

SUKAWENING

PAWENANG

NYALINDUNG

MARGAMUKTI

SINDANGPAKUAN

SITURAJA UTARA

DAYEUHLUHUR

PASIGARAN

TARUNAJAYA

CILAYUNG

LEGOK KALER

SAYANG

KEBONKALAPA

JATIMULYA

GALUDRA

CIKADU

CIKERUH

CIKOLE

CIMARA

SITUMEKAR

MEKARSARI

CIBEUREUNYEUH

MANDALAHERANG

PADASUKA

GUDANG

GUNUNGMANIKMARGAJAYA

PASEH KIDUL

MEKARMULYA

SUKADANA

LEUWIHIDEUNG

KEBONJATI

KOTAKALER

KERTAMEKAR

KARANGHEULEUT

CIHANJUANG

KUTAMANDIRI

NANGGERANG

KERTAHARJA

CIKAREO UTARA

HAURGOMBONG

DARMAJAYA

SAWAHDADAP

CIMALAKA

SUKARAPIH

CONGGEANG WETAN

SERANG

SITURAJA

JATISARI

CIMUJA

SUKAGALIH

TALUN

MANGUNARGACINTAMULYA

SUKARATU

MARGALUYU

MEKARGALIH

JATIMUKTI

CONGGEANG KULON

JATIBUNGUR

TANJUNGSARI

DARMARAJA

REGOL WETAN

WADUK JATIGEDE

810000

810000

820000

820000

830000

830000

840000

840000

850000

8500009220

000

9220

000

9230

000

9230

000

9240

000

9240

000

9250

000

9250

000

9260

000

9260

000

9270

000

9270

000

PETA RAWAN BENCANA PUTING BELIUNGKABUPATEN SUMEDANG

PETA INDEKS

:Sumber Peta :- Peta RBI, Badan Informasi Geospasial- Peta Administrasi Kabupaten Sumedang Tahun 2019- Peta Rawan Bencana BNPB Tahun 2018- Peta Rawan Bencana Kab Sumedang 2015 (BPBD Sumedang)- RTRW Kabupaten Sumedang Tahun 2011 - 2031- Digital Elevation Model (DEM) Terrasar Th 2012 Resolusi 9 m- Hasil Interpretasi dan Analisis Konsultan, Tahun 2019

0 10 20 30 405Kilometers

Proyeksi : WGS-84, UTM Zone 48 S

SKALA 1:190.000

PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANGBADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LEGENDA :Batasan Wilayah : Jaringan Jalan :

Rel Kereta ApiJalan TolJalan ArteriJalan KolektorJalan LainJalan Lokal

SungaiHidrologi :

!( Ibukota KabupatenIbukota Kecamatan!(

Ibukota Pemerintahan :Waduk Jatigede

Batas KabupatenBatas KecamatanBatas Desa

Penggunaan Lahan :

PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA AKSI DAERAHBADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

Rawan Puting Beliung

Page 142: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

S U M E D A N GS U M E D A N G

S U B A N GS U B A N G

M A J A L E N G K AM A J A L E N G K A

B A N D U N GB A N D U N GG A R U TG A R U T

I N D R A M A Y UI N D R A M A Y U

I N D R A M A Y UI N D R A M A Y U

K O T A B A N D U N GK O T A B A N D U N G

T A S I K M A L A Y AT A S I K M A L A Y A

B A N D U N G B A R A TB A N D U N G B A R A T

Kec. Buahdua

Kec. Tomo

Kec. Jatigede

Kec. Conggeang

Kec. Surian

Kec. Wado

Kec. Cisitu

Kec. Ujungjaya

Kec. Sukasari

Kec. Sumedang Selatan

Kec. Situraja

Kec. Cibugel

Kec. Jatinunggal

Kec. Tanjungmedan

Kec. Pamulihan

Kec. Cimalaka

Kec. Ranca Kalong

Kec. Paseh

Kec. Darmaraja

Kec. Cimanggung

Kec. Ganeas

Kec. Jatinangor

Kec. Cisarua

Kec. Tanjung Kerta

Kec. Sumedang Utara

Kec. Tanjungsari

SURIAN

GENDEREH

CIBULUH

CITENGAH

UNGKAL

KADU

KAMAL

TANJUNG

BUGEL

TOMO

JINGKANG

JEMAH

GENTENG

CIBUBUAN

CIMARGA

SUKAJAYA

CIJAMBU

CIPICUNG

CIPELES

JAMBU

CIMANINTIN

KAREDOK

CIMUNGKAL

UJUNGJAYA

SUKAJADI

CIPEUTEUY

CIPELANG

PAJAGAN

CIBUNAR

CINTAJAYA

CIPASANG

SUKARJAYA

CISAMPIH

LICIN

SUKAMANAH

KARYAMUKTI

KARANGLAYUNG

CILOPANG

BOROS

CIBUGEL

CIBITUNG

BABAKANASEM

WANASARI

GANJARESIK

SARIMEKAR

PADAASIH

BANGBAYANG

PALABUAN

SINDULANG

CACABAN

PADANAAN

CIRANGGEM

SUKARAJA

KADAKAJAYA

CIPEUNDEUY

CILENGKRANG

CIJERUK

MEKARASIH

BANYURESMI

PASANGGRAHAN

BUANAMEKAR

PADASARI

CIMARIAS

WARGALUYU

KIRISIK

KERTAMUKTI

JAYAMEKAR

MARONGGE

CIHERANG

PAKUALAM

CILEMBU

CIKURUBUK

PANADEGAN

CIGENDEL

CITALEUS

DARMAWANGI

GUNASARI

NEGLASARI

SUKAHAJI

CIPAKU

LINGGAJAYA

WADO

CIMANGGUNG

CISITU

CICARIMANAH

LEBAKSIUH

SITU

PASIRBIRU

TOLENGAS

AMBIT

TAMANSARI

CIJEUNGJING

WANAJAYA

CILELES

CIBOGO

CINANGSI

CIKARAMAS

BANJARSARI

TANJUNGMULYA

CILANGKAP

NARIMBANG

KADUWULUNG

JEMBARWANGI

KARANGBUNGUR

HARIANG

CIBUNGUR

SUKAWANGI

RAHARJA

CIJATI

SUKAKERSA

CITIMUN

RANCAKALONG

SINDANGSARI

CIPAMEKAR

MEKARBAKTI

SINDANGGALIH

BONGKOK

NAGARAWANGI

NALUK

SUKAMULYA

SUKAPURA

SUKATALI

GIRIMUKTI

TEGALMANGGUNG

BUAHDUA

GUNTURMEKAR

SUKAMUKTI

KUDANGWANGI

CIGINTUNG

KADUJAYA

SUKAMANTRI

CINANJUNG

PAMEKARAN

CIJAMBE

SUKATANI

TARIKOLOT

WANAKERTA

NAGRAK

CIUYAH

TANJUNGMEKAR

CIKONENG

KEBONCAU

CISURAT

CITALI

GANEAS

PADAJAYA

RANJENG

SEKARWANGI

CIKAREO SELATAN

TANJUNGWANGI

BANYUASIH

SUKAMAJUMALAKA

PASIREUNGIT

SUKASIRNARASA

CIKAHURIPAN

KOTAKULON

JATIHURIP

JATIROKE

HEGARMANAH

PASEH KALER

CIEUNTEUNG

CISALAK

CISEPUR

CIKEUSI

TRUNAMANGGALA

KARANGPAKUAN

CILAYUNG

RANCAMULYA

CIGENTUR

CIPANDANWANGI

CIPACING

JATIMEKAR

MULYAMEKAR

HAURKUNING

MULYASARI

LEGOK KIDUL

CIPTASARI

SUKAMENAK

BANTARMARA

MARGAMEKAR

BOJONGLOA

CINANGGERANG

SUNDAMEKARCIKONDANG

CIPANAS

PAMEKARSARI

PAMULIHAN

CIBEUSI

CIBEUREUM KULON

CIPANCAR

MULYAJAYA

SUKALUYU

CIJELER

CIPAMEUNGPEUK

MEKARMUKTI

PALASARI

CIBEUREUM WETAN

MEKARJAYA CISARUA

SIRNAMULYA

BAGINDA

SUKASARI

SIRNASARI

PANYINDANGAN

TANJUNGHURIP

SUKAWENING

PAWENANG

NYALINDUNG

MARGAMUKTI

SINDANGPAKUAN

SITURAJA UTARA

DAYEUHLUHUR

PASIGARAN

TARUNAJAYA

LEGOK KALER

SAYANG

KEBONKALAPA

JATIMULYA

GALUDRA

CIKADU

CIKERUH

CIKOLE

CIMARA

SITUMEKAR

MEKARSARI

CIBEUREUNYEUH

MANDALAHERANG

PADASUKA

GUDANG

GUNUNGMANIKMARGAJAYA

PASEH KIDUL

MEKARMULYA

SUKADANA

LEUWIHIDEUNG

KEBONJATI

KOTAKALER

KERTAMEKAR

KARANGHEULEUT

CIHANJUANG

KUTAMANDIRI

NANGGERANG

KERTAHARJA

CIKAREO UTARA

HAURGOMBONG

DARMAJAYA

SAWAHDADAP

CIMALAKA

SUKARAPIH

CONGGEANG WETAN

SERANG

SITURAJA

JATISARI

CIMUJA

SUKAGALIH

TALUN

MANGUNARGACINTAMULYA

SUKARATU

MARGALUYU

MEKARGALIH

JATIMUKTI

CONGGEANG KULON

JATIBUNGUR

TANJUNGSARI

DARMARAJA

REGOL WETAN

WADUK JATIGEDE

810000

810000

820000

820000

830000

830000

840000

840000

850000

8500009220

000

9220

000

9230

000

9230

000

9240

000

9240

000

9250

000

9250

000

9260

000

9260

000

9270

000

9270

000

PETA RAWAN BENCANA LONGSORKABUPATEN SUMEDANG

PETA INDEKS

:Sumber Peta :- Peta RBI, Badan Informasi Geospasial- Peta Administrasi Kabupaten Sumedang Tahun 2019- Peta Rawan Bencana BNPB Tahun 2018- Peta Rawan Bencana Kab Sumedang 2015 (BPBD Sumedang)- RTRW Kabupaten Sumedang Tahun 2011 - 2031- Digital Elevation Model (DEM) Terrasar Th 2012 Resolusi 9 m- Hasil Interpretasi dan Analisis Konsultan, Tahun 2019

0 10 20 30 405Kilometers

Proyeksi : WGS-84, UTM Zone 48 S

SKALA 1:190.000

PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANGBADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LEGENDA :Batasan Wilayah : Jaringan Jalan :

Rel Kereta ApiJalan TolJalan ArteriJalan KolektorJalan LainJalan Lokal

SungaiHidrologi :

!( Ibukota KabupatenIbukota Kecamatan!(

Ibukota Pemerintahan :Waduk Jatigede

Batas KabupatenBatas KecamatanBatas Desa

Area Rawan Gerakan Tanah :

Area Longsor TinggiArea Longsor MenengahArea Longsor RendahArea Longsor Sangat Rendah

PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA AKSI DAERAHBADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

Page 143: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

No. Jenis BencanaUraian Singkat BencanaWaktu Kejadian

(Bulan dan Tahun)

Jumlah

korban

jiwa

Perkiraan

Kerugian harta

benda (RP)

Kerusakan

prasarana

dan sarana

Cakupan

luas

wilayah

yang

terkena

bencana

Dampak

sosial

ekonomi yang

ditimbulkan.

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1BENCANA

NON ALAM

Satu kandang ayam

yang berukuran

12x6 m terbakar.

02 Januari 2019 NIHIL Rp 6,000,000

Satu

kandang

ayam

terbakar

72 M²

tidak dapat

berjualan dan

berternak

2BENCANA

NON ALAM

telah terjadi

kebakaran toko

sayuran yang

berukuran 12x6 m 03 Januari 2019 NIHIL Rp 72,000,000 toko sayuran

terbakar 72 M²

Tidak dapat

berjualan

sementara

waktu

dikarena toko

tempat

berjualan

terbakar

3BENCANA

NON ALAM

1 unit warung

sayuran ukuran 12 x

9 m a.n Bpk Igud

rohmana (65 thn), 03 Januari 2019 NIHIL Rp 72,000,000

Terbakarnya

warung

sanyuran

108 M²

Tidak dapat

berjualan

sementara

waktu

dikarena

warung

tempat

berjualan

4BENCANA

NON ALAM

1 Unit rumah milik

a.n Bp Suhendi 48

thn 6 x 6 m. Dan 1

rumah terancam.

03 Januari 2019 NIHIL 90,000,000Rp - 36M²

tidak dapat di

tempati

karena

terbakar

LAPORAN KEJADIAN BENCANA TAHUN 2019

KABUPATEN SUMEDANG

Page 144: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

5BENCANA

ALAM

Mengakibatkan 2

rumah roboh di

bagian belakang

akibat dari tertibun

material longsor.

Pemilik rumah atas

nama Bapak nono

(1 kk 2 Jiwa) dan

Bapak uat.

05 Januari 2019 NIHIL Rp 50,000,000 2 unit rumah -

tidak dapat di

pakai bagian

dapur karena

tertimbun

longsor

6BENCANA

NON ALAM

1 unit kamr mandi

roboh dan sumur

amblas a.n Bapak

Ono (45) thn.

05 Januari 2019 NIHIL 15,000,000Rp 1 unit kamar

mandi-

tidak dapat di

pergunakan

untuk MCK

7BENCANA

NON ALAM

1 unit rumah

pemanen a.n Bapak

Jajang Kostaman

(57) thn hangus

terbakar beserta

isinya.

07 Januari 2019 NIHIL 120,000,000Rp 1 unit rumah -

tidak bisa di

tempati di

karenakan

terbakar

8BENCNA

ALAM

telah terjadi bencana

Angin

putingbeliung yang

mengakibatkan 7

Atap Rumah

berserakan dan

kandang ternak

tertimpa pohon

tumbang . Kejadian

tersebut diakibatkan

dari adanya hujan

yang cukup deras

disertai angin.

11 Januari 2019 NIHIL Rp 14,000,000

7 unit rumah

dan 1

kandang

ternak

-

tidak bisa di

tempati

dikarenakan

atap

bertebangan

dan kandang

terdak bisa di

pakai lagi di

karenakan

tertimpa

pohon

Page 145: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

9BENCANA

ALAM

Banjir

Mengakibatkan

meluapnnya saluran

irigasi berdampak

pada terhambatnya

lalulintas kecamatan

Situraja.

11 Januari 2019 NIHIL -

akses jalan

terhambat

roda 2

ataupun roda

4

-

terhambatnya

jalan situraja -

wado

10BENCANA

ALAM

1 Unit rumah milik

a.n Bp Mamat

Sutisna 63 thn. Dan

1 rumah terancam.

12 Januari 2019 NIHIL 30,000,000Rp 2 unit rumah - 2 unit tidak

dapat di huni

11BENCANA

ALAM

Longsor

Mengakibat

terputusnya akses

jalan gang menuju 4

rumah warga dan

mengancam 1

rumah, panjang

longsoran sekitar 15

meter, lebar 1 meter,

Tinggi 3 meter.

Penyebab kejadian

curah hujan dengan

intensitas tinggi

mengakibatkan

saluran irigasi

meluap

12 Januari 2019 NIHIL Rp 15,000,000

akses jalan

gang terputus

dan 1 unit

rumah

terancam

-

tidak dapat

bisa

beraktivitas

biasa dan 1

unit rumah

tidak dapat

dihuni di

karenakan

terancam

Page 146: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

12BENCANA

ALAM

Banjir di akibatkan

oleh curah hujan

dengan intensitas

tinggi

mengakibatkan air

naik ke rumah

warga setinggi mata

kaki.

12 Januari 2019 NIHIL Rp 30,000,000

rumah warga

tergenang

dan seisi

rumah

-

tidak dapat

beraktifitas

biasa di

karekan

tergenang

oleh air

13BENCANA

ALAM

Pohon tumbang di

sebabkan oleh curah

hujan dengan

intensitas tinggi

disertai angin

kencang sehingga

mengakibatkan 3

ruangan UKM (Unit

Kegiatan

Mahasiswa) Rusak

ringan pada bagian

atap

12 Januari 2019 NIHIL Rp 30,000,000

3 ruangan

UKM( Unit

kegiatan

mahasiswa)

-

tidak dapat di

tempati di

karenakan

atap rusak

14BENCANA

ALAM

Angin Putting

Beliung di sebabkan

oleh curah hujan

dengan intensitas

tinggi disertai angin

kencang sehingga

mengakibatkan 3

rumah Rusak

ringan.

12 Januari 2019 NIHIL Rp 72,000,000 3 unit rumah -

tidak bisa di

tempati di

karenakan

atap rusak

Page 147: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

15BENCANA

ALAM

Banjir yg

Mengakibatkan

pemukiman

penduduk terendam

banjir dgn

ketinggian air 50 cm

s/d 200 cm di

wilayah Jatinangor

meliputi 4

Desa,Cikeruh,Sayan

g, Mekar

galih,Hegarmanah

dan Cipacing Kec

Jatinangor. Adapun

Penyebab banjir di

karenakan luapan

sungai Cieruh yg

tdk dapat

menampung Curah

hujan yg tinggi

13 Januari 2019 NIHIL Rp 235,000,000 4 desa

tergenang-

tidak bisa

beraktivitas

biasa dan

warga

membersihka

n rumah

masing

masing

16BENCANA

ALAM

terjadi hujan yang

lebat dan lama,

sehingga terjadi

banjir setingggi 70

Cm mengenangi 4

rumah milik warga

dan lahan kebun

seluas 60 bt.

13 Januari 2019 NIHIL Rp 840,000,000 4 unit rumah

dan kebun-

rumah tidak

bisa di

tempati di

karenakan

tergenang dan

warga tidak

bisa bertani

17BENCANA

NON ALAM

Tempat pembakaran

sampah (TPS)

dengan luas area

terbakar ± 4 x 8 m².

31 Januari 2019 NIHIL Rp 4,500,000 1 unit TPS -

Rusak nya

TPS dan tidak

dapat

menyimpan

sampah

Page 148: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

18BENCANA

ALAM

Akibat curah hujan

yang tinggi

mengakibatkan

terjadinnya longsor

Menimbun 1 rumah

warga dan

mengakibatkan satu

orang anak bernama

asti sempat

tertimbun longsoran

dan dapat

diselamatkan

13 Januari 2019 NIHIL Rp 50,000,000 1 unit rumah -

tidak bisa di

tempati di

karenakan

trumah

tertimbun

19BENCANA

ALAM

curah hujan yang

tinggi

mengakibatkan

sawah, ladang dan

penampungan air

amblas.

01 Februari 2019 NIHIL Rp3,571,428,571

Sawah

Ladang dan

Penampunga

n air

-

tidak bisa

beraktivitas

biasa di

karenakan

tergenang

20BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran sebuah

toko milik dengan

ukuran toko 4 x 8

m² (Luas areal yang

terbakar 4x4 m². api

diperkirakan berasal

dari konsleting

listrik. 2 orang

mengalami luka

bakar dalam

peristiwa tersebut.

05 Februari 2019 NIHIL Rp 30,000,000 toko terbakar 16 M²

tidak bisa

berjualan di

karenakan

terbakar

21BENCANA

ALAM

3 unit rumah

tersambar petir a.n

Bapak Baun

Purnama, Bapak

Dayat, Ibui Cicih

07 Februari 2019 NIHIL Rp 4,000,000 3 unit rumah -

tidak bisa di

tempati di

karenakan

rusak

Page 149: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

22BENCANA

NON ALAM

1 unit rumah

panggung a.n Bapak

Saepudin (37 Thn).

Tidak ada korban

jiwa.

03 Februari 2019 NIHIL Rp 50,000,000 1 unit rumah -

tidak bisa di

tempati di

karenakan

terbakar

23BENCANA

ALAM

Longsor

Mengakibatkan 2

unit rumah

permanen a.n Bapak

Tomas dan Bapak

Roni rusak berat di

bagian dapur.

09 Februari 2019 NIHIL Rp 120,000,000 2 unit rumah -

tidak bisa di

pergunakan

beraktivitas

rumah tangga

di karenakan

bagian dapur

tertutup

longsor

24BENCANA

ALAM

Longsor menutup

jalan sepanjang 50

M tinggi 17 M,

tidak bisa dilalui

kendaraan roda 4

maupun roda 2.

09 Februari 2019 NIHIL - aksesjalan

tertutup-

tidak bisa di

laluli roda 4

dan roda 2 di

karenakan

tertutup

25BENCANA

ALAM

Banjir

Mengakibatkan

terendamnya areal

pertanian dan lokasi

pengrajin batu bata.

Luas Areal Sawah

Blok Caringin 3.5

Ha, Luas Areal

Sawah Blok

Walahar 5 Ha dan

Luas lokasi

Pengrajin Batu Bata

1 Ha.

09 Februari 2019 NIHIL Rp 188,000,000

Sawah,

Pertanian

dan

pengrajin

batu bata

-

tidak bisa

beraktivitas ke

sawah dan

pertanian di

karenakan

terendam air

Page 150: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

26BENCANA

ALAM

Banjir

Mengakibatkan

pemukiman

penduduk terendam

air dengan

ketinggian air ± 30

Cm dan rumah yang

terendam air

sebanyak ± 50

Rumah. Dengan

luas areal yang

terendam ± 50- 100

M.

10 Februari 2019 NIHIL 50,000,000Rp 50 unit rumah -tidak bisa di

tempati

27BENCANA

ALAM

Bnajir

Mengakibatkan

pemukiman

penduduk yang

berada di 3 Desa

terendam air dengan

ketinggian air ± 50

Cm – 150 Cm.

10 Februari 2019 NIHIL Rp 26,500,000 3 desa -

tidak bisa di

tempati di

karenakan

tegenang air

dan tidak bisa

beraktivitas

biasanya

28BENCANA

ALAM

Longsoran

menutupi sebagian

Bahu Jalan. Lebar

Longsoran ± 5M,

Tinggi ± 10M

10 Februari 2019 NIHIL - akses jalan

terhalang-

terhambatnya

lalulintas di

karenakan

tertutup

longsor

Page 151: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

29BENCANA

ALAM

Tebing yang longsor

dengan tinggi 7

Meter dan panjang

20 Meter, Menimpa

salah satu belakang

dapur warga.

10 Februari 2019 NIHIL 20,000,000Rp 1 unit rumah -

tidak bisa di

pergunakan

beraktivitas

rumah tangga

di karenakan

bagian dapur

tertutup

longsor

30BENCANA

ALAM

Longsoran

menutupi sebagian

jalur Jalan. Tinggi

tebing yang longsor

± 7 M.

10 Februari 2019 NIHIL - akses jalan

tertutup-

tidak bisa di

laluli roda 4

dan roda 2 di

karenakan

tertutup

longsor

31BENCANA

ALAM

Robohnya TPT

(Tebing Penahan

Tanah) dengan

panjang 25 m tinggi

8 m, dan

mengancam 1 unit

bangunan pabrik.

10 Februari 2019 NIHIL - TPT dan 1

unit rumah-

tpt tidak bisa

di pergunakan

kembali dan

rumah tidak

bisa ditempati

di karenakan

terancam

32BENCANA

ALAM

Luapan sungai

cihaur

mengakibatkan

sawah seluas 15 Ha

terendam.

11 Februari 2019 NIHIL 214,285,714Rp Sawah 15 Ha

tidak bisa

bertani dan

panen

Page 152: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

33BENCANA

ALAM

Longsor

mengakibatkan

Terputusnya Akses

Jalan Penghubung

anatara Desa

Darmawangi dan

Desa Jembarwangi.

Untuk sementara

waktu jalur

alternatif ke jalan

Dusun Cirendang

kurang lebih 3 km.

11 Februari 2019 NIHIL - akses jalan

terputus-

tidak bisa di

lalui di

karenakan

terputus dan

akses jalan

bisa ke jalan

alternatif

Page 153: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

34BENCANA

ALAM

Longsor

nebgakibatkan

Terputusnya Akses

Jalan Penghubung

antar desa Ds.

Cipicung menuju

Ds. Lainya seperti

Ds. Cintajaya, Ds.

Lebaksiuh dan Ds.

Kadu jalan ini

merupakan jalan

utama bagi Aktifitas

masyarakat panjang

jembatan kurah

lebih 40 M. dan

untuk Jembatan

Gantung yang

menghubungkan

antar dusun cisaar

landeuh dengan

cihanyir landeuh

jalan ini merupakan

jalan dinas untuk

pendidikan SD

CIMUKTI, adapun

panjang jembatan

gantung kurang

11 Februari 2019 NIHIL Rp1,000,000,000 akses jalan

terputus-

tidak bisa di

lalui oleh

masyarakan di

karenakan

terputusnya

akses jalan

35BENCANA

ALAM

Longsor

Mengakibatkan TPT

(tebing Penahan

Tanah) SDN Bunter

longsor dan

menutup sebagian

bahu jalan.

11 Februari 2019 NIHIL -

TPT dan

akses jalan

sebagian

tertutup

-

tpt tidak bisa

di pergunakan

kembali dan

akses jalan

bunter

terhambat

Page 154: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

36BENCANA

ALAM

Mengakibatkan TPT

(tebing Penahan

Tanah) ambruk

menimpa rumah.

Satu Rumah

mengalami rusak

berat.

11 Februari 2019 NIHIL Rp 67,500,000 TPT dan 1

unit rumah-

tidak dapat di

tempati di

karenakan

rumah

tertutup

longsoran

37BENCANA

ALAM

Mengakibatkan TPT

(tebing Penahan

Tanah) ambruk

setinggi ± 3 m

menimpa 2 unit

rumah mengalami

rusak sedang,

11 Februari 2019 NIHIL Rp 72,000,000 TPT dan 2

unit rumah-

tidak dapat di

tempati di

karenakan

rumah

tertutup

longsoran

38BENCANA

ALAM

Longsor

Mengakibatkan TPT

(tebing Penahan

Tanah) ambruk.

11 Februari 2019 NIHIL Rp 1,560,000 TPT Roboh -

TPt tidak bisa

digunkan

untuk

menahan

tanah

39BENCANA

NON ALAM

Terpelesetnya

saudara Wulandari

(33thn) sehingga

terseret arus sungai

cibuntu.

11 Februari 2019 1 - -

40BENCANA

ALAM

Pergerakan tanah

Mengakibatkan

terancamnya 1

mesjid dan 3 unit

rumah.

11 Februari 2019 NIHIL - 1 mesjid dan

3 rumah-

tidak layak

untuk di

pergunakan

beraktivitas

biasa di

karenakan ada

retakan

Page 155: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

41BENCANA

ALAM

Longsor

Mengakibatkan TPT

(Tebing Penahan

Tanah) setinggi

±6m lebar ±5m

ambruk menimpa

4 rumah.

11 Februari 2019 NIHIL Rp 25,000,000 TPT roboh -

tidak bisa di

pakai untuk

menahan

tanah

42BENCANA

ALAM

Longsor

mengakibatkan

tebing setinggi 3 m

dan lebar 7 m

menimpa 1 benteng

rumah warga.

11 Februari 2019 NIHIL Rp 20,000,000

TPT roboh

dan benteng

rumah

-

tidak bisa di

pakai untuk

menahan

tanah dan

harus

memberbaiki

benteng.

43BENCANA

ALAM

Longsoran setinggi

±7m lebar ±10m

menimpa 3 rumah

dan mengancam 1

Rumah.

11 Februari 2019 NIHIL Rp 10,000,000 3 unit rumah -

tidak bisa di

tempati

dikarenakan

rumah

tertimpa

longsoran

44BENCANA

ALAM

Longsor

Mengakibatkan

badan jalan

sepanjang ± 5 m

longsor serta

mengancam 2

rumah.

10 Februari 2019 NIHIL - akses jalan

tertutup-

terganggunya

akses jalan

terhambat

Page 156: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

45BENCANA

ALAM

Pohon tumbang

mengakibatkan

tertutupnya sebagian

ruas jalan raya

sehingga arus lalu

lintas sedikit

terhambat.

14 Februari 2019 NIHIL -

akses jalan

terhambat

roda 2

ataupun roda

4

-

terganggunya

akses jalan

terhambat

46BENCANA

ALAM

Longsor 1 unit

rumah belakang

rumah tertimbun

longsoran setinggi ±

5 m lebar ± 7 m dan

mengancam 12 unit

14 Februari 2019 NIHIL -

1 unit rumah

dan 12

rumah

-

tidak bisa di

tempatidi

karenakan

tertutup

lonsor dan

terancam

47BENCANA

ALAM

Longsor menimpa 1

unit rumah

tertimbun longsoran

setinggi ± 8 m lebar

± 5 m dan

mengancam 1 unit.

14 Februari 2019 NIHIL Rp 750,000 1 unit rumah -tidak bisa di

tempati

48BENCANA

ALAM

Longsoran setinggi

± 1m lebar ± 1m

nenutup sbagian

jalan di dusun

cibogo.

14 Februari 2019 NIHIL - akses jalan

tertutup-

terganggunya

aktivitas

warga

49BENCANA

ALAM

TPT doyong dengan

tinggi 7 m lebar 20

m. dan mengancam

rumah warga. 14 Februari 2019 NIHIL Rp 60,000,000 TPT roboh

dan 1 rumah-

TPT tidak

dapat

digunakan

untuk

menahan

tanah dan 1

unit rumah

tidak bisa di

Page 157: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

50BENCANA

ALAM

Longsoran saluran

irigasi tinggi 3 m

dan panjang 6 m

menimpa

persawahan ± 280

14 Februari 2019 NIHIL Rp 20,000,000 Sawah 280 M²

tidak bisa

beraktivitas

bias di

karenakan

tertimpa

longsor

51BENCANA

ALAM

tebing longsoran

tinggi 3 m panjang

20 m menimpa

rumah warga di

bagian belakang

rumah.

14 Februari 2019 NIHIL - 1 unit rumah -

tidak bisa di

gunakan

aktivitas biasa

52BENCANA

ALAM

longsoran Tebing

longsor

mengakibatkan 5

rumah terancam

14 Februari 2019 NIHIL Rp 30,000,000 5 unit rumah -

tidak bisa di

tempati di

karenakan

terancam

53BENCANA

ALAM

Longsor

mengakibatkan

halaman pinggir

dapur terbawa

longsor dan

hilangnya sebagian

tanah karena

terbawa longsoran

14 Februari 2019 NIHIL Rp 40,000,000 bagian dapur

roboh-

tidak bisa di

pakai terttutup

longsor

54BENCANA

NON ALAM

Korban Diduga

terpeleset saat akan

memasang jaring di

bendungan jatigede.

15 Februari 2019 NIHIL - -

55BENCANA

ALAM

Longsor

menyebabkan 2

Unit rumah Rusak

sedang

17 Februari 2019 NIHIL Rp 50,000,000 2 unit rumah -

tidak bisa di

tempatidi

karenakan

tertutup

longsor

Page 158: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

56BENCANA

ALAM

Longsoran setinggi

± 3m lebar ± 13m

mengancam 2

rumah dibibir

sungai cimanuk .

18 Februari 2019 NIHIL - 2 unit rumah -tidak dapat di

huni

57BENCANA

ALAM

1 Rumah Bagian

dapur tertimpa

Longsoran tanah

namun Tidak

menyebkan

kerusakan

18 Februari 2019 NIHIL - 1 unit rumah -terganggunya

ativitas biasa

58BENCANA

ALAM

Longsor

Mengancam 1

Rumah

19 Februari 2019 NIHIL - 1 unit rumah -terganggunya

ativitas biasa

59BENCANA

ALAM

Banjir

Menyebabkan 9

unit rumah

terendam

dengan TMA 20

– 50 Cm di RT

04 RW 01, dan

11 unit rumah

terendam

dengan TMA 20

– 50 Cm di RT

03 RW 01.

21 Februari 2019 NIHIL - 9 unit rumah -terganggunya

ativitas biasa

Page 159: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

60BENCANA

ALAM

Menyebabkan 2

unit rumah

terancam

longsoran 20

meter dan lebar

5 meter di atas

sungai yang

bermuara ke

sungai cipeles.

21 Februari 2019 NIHIL - 2 unit rumah -tidak dapat di

huni

61BENCANA

ALAM

Longsoran

Menyebabkan

tertutupnya jalan

desa menuju Dusun

sabagi 1 dan jalan

tidak bisa dilewati

oleh kendaraan roda

4

21 Februari 2019 NIHIL - akses jalan

tertutup-

terhambat

aktivitas

warga

62BENCANA

ALAM

Mengakibatkan 1

unit rumah rusak

berat

23 Februari 2019 NIHIL - 1 unit rumah -tidak bisa di

huni

63BENCANA

ALAM

Angin Putting

Beliung

Mengakibatkan 23

Rumah Rusak

Ringan dan Rusak

Sedang dengan

Taksiran Kerugian ±

Rp. 50.000.000,-

23 Februari 2019 NIHIL Rp 50,000,000 23 rumah -tidaak bisa di

huni

Page 160: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

64BENCANA

ALAM

Longsor sepanjang

± 6.5 m tinggi ± 5 m

lebar ± 2 m

mengancam 1

rumah.

23 Februari 2019 NIHIL - 1 unit rumah -tidak bisa di

huni

65BENCANA

ALAM

Longsor

Mengakibatkan

akses jalan

pemukiman

penduduk sementara

terputus

25 Februari 2019 NIHIL - akses jalan

terputus-

terganggunya

aktivitas

warga

66BENCANA

ALAM

Rumpun Pohon

bambu tumbang

yang mengakibatkan

menutup sebagian

jalan dan membuat

jalur utama

Kab.Sumedang dan

Kab.Bandung

menjadi satu arah

(buka tutup jalur).

01 Maret 2019 NIHIL - akses jalan

tertutup-

terhambat nya

dan

terganggunya

aktivitas

warga

Page 161: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

67BENCANA

ALAM

Mengakibatkan

longsor bagian

depan rumah Bapak

Asep Topan (38) 1

KK 3 Jiwa

sepanjang ± 10 m

Lebar ± 4 m Tinggi

±8 m longsor serta

menimpa 2 rumah

bagian belakang

atas nama Ibu Omah

(52 tahun) 1 KK 3

Jiwa Ibu Anoh (65

tahun) 1 KK 1 Jiwa

02 Maret 2019 NIHIL Rp 10,000,000 3 unit rumah -

terganggunya

aktivitas

warga dan

tidak bisa di

huni

Page 162: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

68 MUSIBAH

3 Orang laki-laki

meningal dunia,

Adapun identitas

korban sebagai

berikut:

- Sdr. Ferdi

Firmansyah, TTL :

Indramayu 11-03-

2006, Pekerjaan

Pelajar, Alamat

Blok Kuang BTM

Rt. 17/03 Ds. Tugu

Kidul Kec. Sliyeg

Kab. Indramayu.

- Sdr. Lucky

Parikesit, TTL :

Indramayu 28-02-

2006, Pekerjaan

Belum Bekerja,

Alamat Blok Kuang

BTM Rt. 16/03 Ds.

Tugu Kidul Kec.

Sliyeg Kab.

Indramayu.

- Sdr. Agip Trisakti,

03 Maret 2019 3 - -

69BENCANA

ALAM

Banjir

Mengakibtkan 5

unit rumah

terendam dengan

TMA 20 cm

04 Maret 2019 NIHIL 5 unit rumah -

terganggunya

aktivitas

warga

Page 163: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

70BENCANA

ALAM

Banjir

mengakibarkan 14

unit rumah

terendam dengan

TMA 40 cm.

04 Maret 2019 NIHIL - 14 unit

rumah-

terganggunya

aktivitas

warga

71BENCANA

ALAM

Pagar pembatas

aliran sungai (bibir

sungai) terkikis oleh

derasnya aliran air

sungai cipeles

panjang longsoran

20 M dan lebar

kurang lebih 3 m.

04 Maret 2019 NIHIL - jembatan

terputus-

terganggunya

aktivitas

warga

72BENCANA

NON ALAM

1 unit Masjid /

Madrasah KHOIRUL

USROH hancurnya

kubah berserta

bangunan atap, kaca

yang cukup parah

sehingga

mengakibatkan

terhentinya aktivitas

para santri dan

santriwati

04 Maret 2019 NIHIL - 1 unit mesjid -terganggunya

aktivitas santri

73BENCANA

NON ALAM

1 Unit rumah

terbakar habis

beserta isinya.

04 Maret 2019 NIHIL Rp 35,000,000 1 unit rumah -tidak bisa di

huni

Page 164: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

74BENCANA

ALAM

Pemukiman

penduduk yang

terkena bajir di

Desa Cikeruh : RT

03 RW 07 : 2 KK

RT 04 RW 09 : 1

KK

RT 01 RW 10 : 4

KK

RT 02 RW 10 : 2

KK

06 Maret 2019 NIHIL - 4 RW

terendam-

terganggu nya

aktivitas

warga

75BENCANA

ALAM

Pemukiman

penduduk yang

terkena bajir di

Desa Cipacing : RT

01 RW 13 : 15 KK

RT 042 RW 13 : 13

KK

RT 03 RW 13 : 20

KK

RT 01 RW 18 : 12

KK

06 Maret 2019 NIHIL - 4 RW

terendam-

terganggu nya

aktivitas

warga

Page 165: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

76BENCANA

ALAM

Jalan yang

menghubungkan

Desa Cimaninitin

dengan Desa

Cipendeuy Kec.

Jatinunggal untuk

sementara sebagian

badan jalan tertutup

oleh material

longsoran hanya

kendaraan roda 2

yang bisa melewati

jalan tersebut.

Adapun panjang

longsoran ± 10 m

dan tinggi longsoran

± 15 m.

06 Maret 2019 NIHIL - akses jalan

terputus-

terganggunya

aktivitas

warga

Page 166: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

77BENCANA

ALAM

Mengakibatkan

ambruknya TPT

dengan panjang 18

m dan tinggi 6 m,

robohnya tembok

dapur rumah warga

berserta pagar

rumah, dan

longsoran tersebut

menutupi ruas jalan

desa sehingga tidak

bisa dilalui

kendaraan. Dari

kejadian tersebut

mengakibatkan 3

Unit Rumah

terancam longsor.

06 Maret 2019 NIHIL Rp 60,000,000 TPT, Rumah

dan jalan-

terganggunya

aktivitas

warga

78BENCANA

ALAM

Sebagian badan

jalan raya

Sumedang –

Bandung tertutup

pohon tumbang.

06 Maret 2019 NIHIL - akses jalan

tertutup-

terhambatnya

aktivitas

warga dan

lalu lintas

terhambat

79BENCANA

ALAM

Mengakibatkan

ambruknya TPT

dengan panjang

±15 m dan tinggi ±

6 m, menimpa

Masjid Nurul

Hikmah dan Dapur

rumah Warga.

07 Maret 2019 NIHIL 25,000,000Rp 1 unit mesjid -

terganggunya

aktivitas

warga

Page 167: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

80 MUSIBAH

Saat korban a.n

Bapak Atang (55

Tahun, Meninggal

Dunia) menimba air

sumur di perkirakan

korban terpeleset.

Kedalaman Sumur ±

6 m riwayat

penyakit

keterbelakangan

mental.

10 Maret 2019 1 - -

81BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran 7

(Tujuh) Unit Rumah

dengan rincian 5

unit rumah

permanen habis

terbakar dan 2 unit

rumah semi

permanen sebagian

terbakar.

15 Maret 2019 NIHIL Rp 300,000,000

7 unit rumah

dan 1

kandang

ternak

-

tidak bisa di

tempati di

karenakan

terbakar

82BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran bangunan

pabrik penggilingan

padi seluas 10x14

m2 habis terbakar

16 Maret 2019 NIHIL - penggilingan

padi-

tidak bisa di

pakai di

karenakan

hangus

terbakar

83BENCANA

NON ALAM

korban bernama

bapak oman

tersambar petir di

blok pesawahan

mariuk, korban

meninggal

21 Maret 2019 NIHIL - -

Page 168: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

84BENCANA

ALAM

Dikarenakan hujan

dengan intensitas

tinggi sehingga

debit air besar

sehiungga

mengakibatkan

tanggul penahan

aliran sunagi jebol.

Mengakibatkan 6

bangunan dan

sawah tergenang

22 Maret 2019 NIHIL - 6 unit rumah

dan sawah-

terganggunya

aktivitas

warga

85BENCANA

ALAM

akibat angin puting

beliung yang terjadi

setekah hujan

ringan

mengakibatkan

beberapa rumah

warga yang

notabenenya

menggunakan

askses mengalami

rusak ringan

22 Maret 2019 NIHIL Rp 27,000,000 rumah -tidak bisa di

tempati

Page 169: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

86BENCANA

ALAM

curah hujan dengan

intensitas tinggi

disertai dengan

angin kencang yang

mengakibatkan

puluhan pohon

tumbang dan

beberapa unit rumah

rusak ringan dan

sedang setra

kandang termnak

milik warga

tertimpa pohon

25 Maret 2019 NIHIL - Rumah rusak -tidak bisa di

huni

88BENCANA

ALAM

dikarenakan hujan

dengan intensitas

sedang yang

berlangsung lama

sehingga

mengakibatkan

banjir yang

menggenangi 31

rumah dan area

pesawahan .

27 Maret 2019 NIHIL - 13 rumah

dan sawah-

terganggunya

aktivitas

warga

89BENCANA

ALAM

Hujan dengan

intensitas sedang

yang mengakibatkan

meluapnya sungai

cikahuripan yang

menyebabkan 18

rumah terendam air

setinggi 40-60cm

27 Maret 2019 NIHIL - 18 rumah -

terganggunya

aktivitas

warga

Page 170: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

90BENCANA

ALAM

Hujan dengan

intensitas sedang

yang mengakibatkan

meluapnya sungai

cihaur yang

menyebabkan

sawah siap panen

dan terputusnya

akses jalan desa.

27 Maret 2019 NIHIL -

sawah dan

akses jalan

tertutup

-

terganggunya

aktivitas

warga

91BENCANA

ALAM

Hujan dengan

intensitas sedang

yang mengakibatkan

meluapnya sungai

cihaur cilutung dan

cimanuk

menyebabkan 13

rumah dan 1

sekolah terendam

banjir dengan

ketinggian 40-100

cm

27 Maret 2019 NIHIL -

13 rumah

dan 1

sekolah

-

terganggunya

aktivitas

warga dan

murid

92BENCANA

ALAM

akiba hujan dengan

intensitas sedang

dan berlangsung

lama yang

mengakibatkan

longsor sepanjang

6m lebar 5m

menimpa bagian

belakang rumah

29 Maret 2019 NIHIL - 1 unit rumah -

tidak bisa di

gunakan

beraktivitaas

biasanya

Page 171: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

93BENCANA

ALAM

Akibat hujan Deras

yang berlangsung

lama mengakibatkan

tebing setinggi

7meter lebar 5 meter

panjang 10 meter

menutup aliran

irigasi jalan gang

dan kolam ikan

milik bapak

29 Maret 2019 NIHIL -

akses jalan

tertutup dan

saluran

irigasi

-

terganggunya

aktivitas

warga

94BENCANA

ALAM

akibat hujan dengan

intensitas sedang

dan berlangsung

lama yang

mengakibatkan

bagian toilet dan

dapur milik warga

longsor

30 Maret 2019 NIHIL - 2 unit rumah -

terganggunya

MCK dan

aktivitas

rumah tangga

95BENCANA

ALAM

akiba hujan dengan

intensitas sedang

dan berlangsung

lama yang

mengakibatkan Tpt

longsor,

mengancam 3

rumah di bagian

samping dan bawah

30 Maret 2019 NIHIL - 3 unit rumah -

tidak bisa di

tempati di

karenakan

terancam

Page 172: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

96BENCANA

ALAM

curah hujan yang

tinggi yang

mengakibatkan TPT

roboh yang

menimpa sebagian

rumah sehingga

menyebabkan

dinding kamar jebol

dengan ukuran

3x1,5m

30 Maret 2019 NIHIL Rp 50,000,000 1 unit rumah -

terganggunya

aktivitas

warga

97BENCANA

ALAM

Mengakibatkan

longsor setinggi 7 m

panjang 10 m Lebar

3 m yang menutupi

saluran irigasi, jalan

gang dan kolam

ikan.

01 April 2019 NIHIL Rp 5,000,000

akses jalan

dan kolam

ikan

-

teragnggunya

aktivitas

warga dan

gagaln panen

ikan

98BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran rumah

yang mengakibatkan

1 Unit rumah

terbakar ( Rusak

Sedang)

02 April 2019 NIHIL Rp 250,000,000 1 unit rumah -tidak bisa di

huni

99BENCANA

ALAM

Longsor setinggi 8m

lebar 2m menimpa

bagian belakang

rumah dan

mengakibatkan

tembok kamar

ambruk.

Kemiringan tebing -

+ 90°

03 April 2019 NIHIL Rp 5,000,000 1 unit rumah -tidak bisa di

tempati

Page 173: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

100BENCANA

ALAM

Akibat hujan

dengan intesitas

tinggi yang

menyebabkan TPT

SD N Genteng jebol

yang menimpa 2

rumah bagian

belakanh.

04 April 2019 NIHIL - 2 unit rumah -tidak bisa

ditempati

101BENCANA

ALAM

Mengakibatkan 1

unit rumah rusak

ringan tertimpa

longsoran, dan

mengancam 2 unit

rumah

06 April 2019 NIHIL - 3 unit rumah -

tidak bisa di

tempati

dikarenakan

terancam

102BENCANA

ALAM

Tebing setinggi 10

meter longsor dan

meninpa SMP Plus

Jatinunggal.

06 April 2019 NIHIL - 1 unit SMP -terganggunya

aktivitas siswa

103BENCANA

ALAM

Mengakibatkan 1

unit rumah tertimpa

longsoran

mengalami rusak

sedang

06 April 2019 NIHIL - 1 unit rumah -tidak bisa di

huni

104BENCANA

ALAM

Mengakibatkan TPT

setinggi 4 m dan

panjang 8 m longsor

dan mengancam

satu rumah dan

sekolah TK serta

menutupi sebagian

jalan penghubuyng

cacaban-ungkal.

07 April 2019 NIHIL -

1 unit rumah,

TK dan

akses jalan

terputus

-

terganggunya

aktivitas

warga

Page 174: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

105BENCANA

ALAM

Telah terjadi

longsor jalan jalur

Cimanintin –

Cipendeuy dengan

lebar 10 m dan

tinggi 7 m,

08 April 2019 NIHIL - akses jalan

tertutup-

terganggunya

aktivitas

warga

106BENCANA

ALAM

Telah terjadi

longsor

mengakibatkan 11

rumah terancam

08 April 2019 NIHIL - 11 rumah -

tidak bisa di

tempati

dikarenakan

terancam

108BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi Pohon

tumbang yang

diakibatkan

penebangan oleh

pihak TAHURA

yang mengakibatkan

menimpa rumah

penduduk a. n H.

Enang S ( 72 thn)

08 April 2019 NIHIL Rp 100,000,000 1 unit rumah -tidak bisa di

huni

109BENCANA

ALAM

Pohon Tumbang

Mengakibatkan

akses ruas jalan

kabupaten

penghubung

kecamatan Buahdua

dan Kec.Conggeang

terpurus

08 April 2019 NIHIL - akses jalan

tertutup-

terganggunya

aktivitas

warga

110BENCANA

ALAM

Banjir lumpur

setinggi ±10-30 cm

yang diakibatkan

TPT ambruk

merendam 3 rumah

warga.

13 April 2019 NIHIL - 3 unir rumah -

terganggunya

aktivitas

warga

Page 175: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

111BENCANA

ALAM

Banjir setinggi ±30-

75 cm yang

diakibatkan oleh

saluran irigasi

meluap sehingga

merendam 45 rumah

warga (45 KK) dan

1 masjid.

13 April 2019 NIHIL - 45 unit

rumah-

tidak bisa di

tempati

dikarenakan

terendam

112BENCANA

NON ALAM

TPT bagian

belakang rumah

setinggi 4 m dengan

panjang 10 m rubuh

akibat rembesan air

dari saluran irigasi.

13 April 2019 NIHIL - TPT roboh -

tidak bisa di

gunakan

untuk

menahan

tanah

113BENCANA

NON ALAM

Banjir setinggi ±10-

30 cm yang

diakibatkan oleh air

selokan meluap

sehingga merendam

8 rumah warga.

13 April 2019 NIHIL - 8 unit rumah -tidak bisa di

huni

114BENCANA

NON ALAM

Akibat curah hujan

yang tinggi dengan

durasi lama disertai

angin kencang dan

meluapnya air di

saluran irigasi yang

mengakibatkan satu

masjid terendam

banjir setinggi ±30

cm.

13 April 2019 NIHIL - 1 mesjid dan

3 rumah-

terganggunya

aktivitas

warga

Page 176: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

115BENCANA

NON ALAM

Banjir setinggi ±30-

50 cm yang

diakibatkan oleh air

selokan meluap

sehingga merendam

5 rumah warga.

13 April 2019 NIHIL - 5 unit rumah -tidak dapat di

huni

116BENCANA

NON ALAM

Banjir setinggi ±10-

30 cm yang

diakibatkan oleh

gorong-gorong

tersumbat sehingga

merendam 5

ruangan di SMA

Negeri 1 Sumedang.

13 April 2019 NIHIL - 1 unit SMA -

tidak dapat di

gunakan

dikarenakan

terendam

117BENCANA

ALAM

Telah terjadi

longsor yang

mengakibatkan

diding rumah semi

permanen Adapun

panjang longsoran 3

m, Tinggi longsoran

1,5 m dan Lebar 1

m.

14 April 2019 NIHIL - 1 unit rumah -tidak bisa di

huni

118BENCANA

ALAM

Longsor TPT

Setinggi 5 Meter

dan Lebar 1 Meter

mengakibatkan

sebagian TPT

lapang voli longsor.

15 April 2019 NIHIL - TPT roboh -

tidak bisa di

gunakan

kembali

Page 177: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

119BENCANA

ALAM

Longsor TPT

Setinggi 4 Meter

dan Lebar 3 Meter

Menutupi Saluran

Irigasi dan Bahu

Jalan ±1 Meter.

15 April 2019 NIHIL - akses jalan

tertutup-

terganggunya

aktivitas

warga

120BENCANA

ALAM

Terjadi Longsor di 3

Titik, Titik

Longsoran Pertama

dengan Tinggi 1

Meter dan Lebar 2

Meter Menimpa

sebagian kandang

sapi serta

menimbulkan

retakan dibagian

rumah warga

15 April 2019 NIHIL - Kandang

sapi-

tidak bisa di

gunakan dan 1

rumah tidak

bisa ditempati

di karenakan

terancam

121BENCANA

NON ALAM

Dikarenakan hujan

dengan intensitas

tinggi dari pukul

09:00 wib – 19:00

wib mengakibatkan

saluran air sungai

cimande meluap

disebabkan

tersumbat oleh

sampah.

16 April 2019 NIHIL -

akses jalan

terhambat

roda 2

ataupun roda

4

-

terganggunya

aktivitas

warga

Page 178: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

122BENCANA

ALAM

Dikarenakan hujan

dengan intensitas

tinggi dari pukul

09:00 wib – 19:00

wib mengakibatkan

saluran air sungai

cimande meluap

disebabkan

tersumbat oleh

sampah.

16 April 2019 NIHIL -

akses jalan

terhambat

roda 2

ataupun roda

4

-

terganggunya

aktivitas

warga

123BENCANA

ALAM

Longsor

mengakibatkan TPT

longsor dengan

ketinggian 3 meter

panjang 15 meter

menimpa rumah

16 April 2019 NIHIL - TPT roboh -

tidak bisa di

gunakan

untuk

menahan

tanah

124BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran rumah

permanen, Api

diperkirakan berasal

dari arus pendek

listrik.

12 Mei 2019 NIHIL Rp 60,000,000 1 unit rumah -tidak bisa di

huni

125BENCANA

ALAM

hujan yang cukup

deras

mengakibatkan

longsornya tebing

menimpah rumah .

15 Mei 2019 NIHIL Rp 100,000,000 1 unit rumah -tidak bisa di

huni

Page 179: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

126BENCANA

ALAM

Di daerah Dusun

Sindanghurip RT 03

RW 05 Desa

Jatihurip dengan

TMA ± 25 Cm

mengakibatkan 1

rumah terendam air

15 Mei 2019 NIHIL - 1 unit rumah -tidak bisa di

huni

127BENCANA

ALAM

Banjir di daerah

Dusun

Sindangmulya Desa

Jatihurip

mengakibatkan ruas

jalan penghubung

Bandung –

Cirebondengan

TMA ± 50 Cm.

15 Mei 2019 NIHIL -

akses jalan

terhambat

roda 2

ataupun roda

4

-

terganggunya

aktivitas

warga

128BENCANA

ALAM

Mengakibatkan

Pohon Angsana

tumbang menutupi

sebagian jalan

penghubung

Sumedang – Subang

dan 1 Rumah rusak

ringan bagian dapur

serta bagian atap

saung Kolam

Pemancingan

15 Mei 2019 NIHIL -

akses jalan

terhambat

roda 2

ataupun roda

4

-

terganggunya

aktivitas

warga

Page 180: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

129BENCANA

ALAM

Angin Puting

Beliung

mengakibatkan 19

Rumah (19 KK)

rusak ringan pada

bagian genteng

rumah serta Pihak

PLN Melakukan

Pemutusan Arus

Listrik yang

tertimpa pohon.

15 Mei 2019 NIHIL - 19 rumah -

tidak bisa di

huni di

karenakan

rusak

130BENCANA

NON ALAM

satu buah rumah

panggung habis

terbakar dan dua

rumah lainnya rusak

ringan

16 Mei 2019 NIHIL - 1 unit rumah -tidak bisa di

huni

131BENCANA

NON ALAM

Satu buah rumah

Roboh akibat

pelapukan kayu dan

adanya angin

kencang sehingga

pemilik rumah

dievakusi ketempat

saudara.

19 Mei 2019 NIHIL - 1 unit rumah -tidak bisa di

huni

Page 181: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

132BENCANA

NON ALAM

korban sebelumnya

diajak temannya

yaitu sdr Are ramlan

(21 thn).untuk

memikat burung

didaerah desa

cipelang setelah

sampai diarea hutan

blok leuwi nutug

desa

cipelang,korban

meminta ijin ke sdr

are ramlan untuk

berenang disungai

cipelang.sdr are

ramlan sempat

melarang korban

untuk tidak

berenang tetapi

korban memaksa.

21 Mei 2019 NIHIL - -

133BENCANA

NON ALAM

1 Unit rumah

panggung a.n Bapak

Baban (53 th) yang

berukuran 4 x 6 m

habis terbakar

beserta isinya. Api

diperkirakan berasal

dari arus pendek

listrik.

29 Mei 2019 NIHIL 20,000,000Rp 1 unit rumah -tidak bisa di

huni

Page 182: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

134BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

musibah kebakaran

rumah dikarenakan

arus pendek listrik.

03 Juni 2019 NIHIL - 1 unit rumah -tidak bisa di

huni

135BENCANA

NON ALAM

Api diduga berasal

dari konsleting

listrik yang pada

saat kejadian rumah

sedang kosong

ditinggal pemiliknya

mudik ke Cilacap.

Api menjalar

sampai keisi rumah

dan membakar 2

(dua) ekor sapi

didalam kandang.

04 Juni 2019 NIHIL Rp.50.000.000,00 1 unit rumah -tidak bisa di

huni

136BENCANA

NON ALAM

Api diduga berasal

dari konsleting

listrik yang pada

saat kejadian rumah

sedang kosong

ditinggal pemiliknya

keluar rumah. Api

menjalar sampai

seisi rumah

07 Juni 2019 NIHIL Rp.40.000.000,00 1 unit rumah -tidak bisa di

huni

Page 183: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

137BENCANA

NON ALAM

Api diduga berasal

dari konsleting

listrik yang pada

saat kejadian rumah

sedang kosong

ditinggal pemiliknya

keluar rumah. Api

menjalar sampai

seisi rumah

09 Juni 2019 NIHIL Rp.25.000.000,00 1 unit rumah -tidak bisa di

huni

138BENCANA

NON ALAM

Diperkirakan api

berasal dari arus

pendek listrik dan

api menjalar ke

seluruh rumah yang

mengakibatkan

rumah rata dengan

tanah

11 Juni 2019 NIHIL - 1 unit rumah -tidak bisa di

huni

139BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran 3 rumah

semi permanen a.n

Bpak Soma ( 59

Thn),Bapak Otong

(35 Thn) dan Ibu

Kasi (80 Thn). 1

orang mengalami

luka. Api Berasal

dari hubungan arus

pendek listrik.

20 Juni 2019 NIHIL Rp 150,000,000 3 unit rumah -tidak bisa di

huni

Page 184: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

140BENCANA

NON ALAM

api membakar

rumah semi

permanen yang

berukuran 4 x 5 M²,

diperkirakan api

berasal dari kompor

gas yang sedang

menyala

22 Juni 2019 NIHIL Rp 1,500,000 1 unit rumah 20 m²tidak bisa di

huni

141BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran kios tahu

a.n Bapak yayat (50

Thn) yang

berukuran 10 x10

m. Asal api dari

tungku

penggorengan.

23 Juni 2019 NIHIL 300,000,000Rp kios tahu

terbakar100 M²

tidak bisa

berjualan di

karenakan

terbakar

142BENCANA

ALAM

Telah terjadi

kebakaran yang

mengakibatkan

terbakarnya hutan

dan lahan dengan

luas areal yang

terbakar ± 15,50 Ha.

27 Juni 2019 NIHIL - Hutan Dan

Lahan15,50 Ha

Teragangguny

a aktivitas

warga

Page 185: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

143BENCANA

NON ALAM

RENDY ADITIYA

WARMAN, di

ketahui hilang pada

hari Selasa tanggal

02 Juli 2019 sekitar

jam 13.00 wib, saat

bermain layang-

layang dengan

temannya Sdr. ADE

APRIAN, kemudian

menurut keterangan

temannya bahwa

ada Layangan Putus

dan mereka berdua

mengejarnya hingga

ke galian Pasir Ds.

Legok kaler Kec.

Paseh, pada saat

pengejaran layang2

tersebut merekapun

berpencar/berpisah

di sekitar pertigaan

galian pasir legok

kaler.

03 Juli 2019 1 - -

Page 186: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

144BENCANA

ALAM

Kendaraan Roda 4

dan Roda 2 dari

arah Bandung –

Cirebon Pada pukul

22.00 WIB

melintasi jalur

Serang – Cimalaka

yang kemudian

kedua kendaraan

tersebut tertimpa

pohon yang sudah

tua dan

mengakibatkan

kedua kendaraan

mengalami

kerusakan dengan 1

orang pengendara

roda 2 mengalami

luka ringan atas

kejadian tersebut

dan identitas belum

diketahui.

08 Juli 2019 NIHIL -

Akses jalan

terhambat

dan Mobil

-

Terhambat

nya akses

jalan dan

terganggunya

aktivitas

masyrakat

Page 187: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

145BENCANA

NON ALAM

Api mulai menyala

diperkirakan tabuh

09.45. mulai

menyala dr atap

rumah diperkirakan

terjadi kinsleting

listrik.

Pd saat kejadian

pemilik rumah

sedang bekerja di

sawah kondisi

rumah kosong..

05 Juli 2019 NIHIL - 1 unit rumah -tidak bisa di

huni

146BENCANA

ALAM

Api membakar area

kebun bamboo

seluas 1 Ha dan

mengancan Sekolah

SD Sindang 5 dan

permukiman warga.

17 Juli 2019 NIHIL - Kebun 5 Ha

terganggunya

aktivitas

warga

147BENCANA

NON ALAM

1 unit rumah

panggung a.n Bapak

Anim hangus

terbakar, api berasal

dari arus pendek

listrik. Tidak ada

korban jiwa.

28 Juli 2018 NIHIL Rp 40,000,000 1 unit rumah -tidak bisa

dihuni

148BENCANA

ALAM

Terbakarnya lahan

Seluas ± 2.100 M²31 Juli 2019 NIHIL - Lahan 2.100 M²

Teragangguny

a aktivitas

warga

Page 188: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

149BENCANA

NON ALAM

Satu rumah satu unit

rumah panggung

dengan ukuran 6 x

7,5M habis terbakar

.

Identitas pemilik

rumah

Nama : Bpk.Yayat

Usia : 60 tahun

Pekerjaan: Tani

Alamat: Dsn

Karanganyar

Rt.02/06

Desa.Cipendey Kec

Jatinunggal kab

Sumedang

30 Juli 2019 NIHIL Rp 110,000,000 1 unit rumah 45 M²tidak bisa

dihuni

150BENCANA

NON ALAM

1 unit rumah hangur

terbakar beserta

isinya na.n Dede

Kosasi. Tidak ada

korban jiwa.

11 Juli 2019 NIHIL 180,000,000Rp 1 unit rumah -tidak bisa

dihuni

151BENCANA

NON ALAM

1 unit rumah rusak

berat a.n Yayat

Supriatna dan 2

unit rumah rusak

ringan a.n Wasnen

dan Bapak Endi.

30 Juli 2019 NIHIL 80,000,000Rp 3 unit rumah -tidak bisa

dihuni

Page 189: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

152BENCANA

NON ALAM

1 unit bangunan

materian kusen a.n

Bapak Hadi (50 thn)

are yang terbakar 3

x .

16 Juli 2019 NIHIL 10,000,000Rp 1 unit

bangunan-

terganggunya

aktivitas

biasanya

153BENCANA

NON ALAM

1 unit rumah a.n

Bapak Anda area

yang terbakar 6 x

12. tadak ada

korban jiwa.

10 Juli 2019 NIHIL 100,000,000Rp 1 unit rumah 72 M²tidak bisa

dihuni

154BENCANA

NON ALAM

1 unit rumah semi

permanen a.n Bapak

Asep are yang

terbakar 3 x 6, tidak

ada korban jiwa.

21 Juli 2019 NIHIL 15,000,000Rp 1 unit rumah 18 M²tidak bisa di

huni

155BENCANA

ALAM

kebakaran alang-

alang. Api berasal

dari pembakaran

sampah.

26 Juli 2019 NIHIL - Lahan -

terganggunya

aktivitas

warga

156BENCANA

NON ALAM

kebakaran alang-

alang. Api berasal

dari pembakaran

sampah.

25 Juli 2019 NIHIL - Lahan -

terganggunya

aktivitas

warga

157BENCANA

NON ALAM

1 unit rumah rusak

ringan.n bapak

Yadih Supriadi

bagian yang roboh

berukuran 2,5 x 4

m.

24 Juli 2019 NIHIL 40,000,000Rp 1 unit rumah 8 M²tidak bisa

dihuni

158BENCANA

ALAM

Terbakarnya lahan

Seluas ± 2.100 M²01 Agustus 2019 NIHIL 535,000,000Rp lahan 2.100 M²

terganggunya

aktivitas

warga

Page 190: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

159BENCANA

ALAM

4 unit rumah rusak

berat berserta isinya,

3 unit rusak ringan,

lapang volly dan jalan

kecil sekitar 20 M.

02 Agustus 2019 NIHIL Rp 250,000,000

4 unit rumah

dan akses

jalan

terputus

-

tidak bisa di

huni dan

terganggunya

aktivitas

awarga

160BENCANA

NON ALAM

6 unit rumah semi

permanen hangus

terbakar beserta isinya

a.n :

1. Bapak Enjang

ukuran rumah 5 m x

12 m

2. Bapak Dadang

ukuran rumah 5 m x 8

m

3. Bapak Ipan ukuran

rumah 4 m x 6,5 m

4. Bapak Ahmad

Jaelani ukuran rumah

5 m x 8 m

5. Bapak Rohman

ukuran rumah 4 mx 6

m

6. Ibu Ratiah ukuran

rumah 5 m x 4 m

04 Agustus 2019 NIHIL - 6 unit rumah 168 m²tidak bisa

dihuni

161BENCANA

NON ALAM

1 Unit Rumah Rusak

Berat a/n wawan

setiawan 2 kk 7 jiwa

06 Agustus 2019 NIHIL 1 unit rumah -tidak bisa

dihuni

Page 191: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

162BENCANA

ALAM

pohon tumbang yang

menimpa 3 rumah an :

1. Hj.Ijah (60), 2.

Ijang (60) dan tarsana

(60)

07 Agustus 2019 NIHIL 3 rumah -tidakbisa

dihuni

163BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran 3 unit

rumah panggung a.n

Bapak Ijah (42 thn, 1

KK 4 Jiwa), Bapak

Junandar (25 thn, 1

KK 3 Jiwa) dan

Bapak Dodi (28 thn, 1

KK 3 Jiwa) dengan

luas 150 m. Rumah

habis terbakar beserta

isinya.Api berasal dari

tungku

07 Agustus 2019 NIHIL Rp 300,000,000 3 unit rumah -tidak bisa di

huni

164BENCANA

ALAM

pohon menutupi jalan

raya sumedang-

cirebon08 Agustus 2019 NIHIL -

akses jalan

tertutup-

terganggunya

aktivitas

awarga

165BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan dekat

dengan permukiman

warga seluas 1 hektar

milik desa mekarjaya.

Asal api dari kuntung

rokok.

02 Agustus 2019 NIHIL - Lahan 1 Harusak nya

kebun warga

166KEBAKARAN

LAHAN

api membakar sekitar

5Ha dan tidak ada

korban jiwa08 Agustus 2019 NIHIL -

Lahan dan

kebun5 Ha

Rusak nya

lahan dan

kebun warga

Page 192: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

167BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran kebun

bambu dekat dengan

pemukiman warga

seluas 5 x 7 m. Api

berasal dari puntung

rokok. Tidak ada

korban jiwa dalam

pereistiwa ini.

08 Agustus 2019 NIHIL - kebun

bambu35 M²

rusaknya

kebun bambu

168BENCANA

ALAM

Luas Lahan yang

terbakar ± 10 Ha10 Agustus 2019 NIHIL - Lahan 10 Ha

Rusaknya

lahan

169BENCANA

ALAM

Luas Lahan yang

terbakar ± 5 Ha12 Agustus 2019 NIHIL - Lahan 5 Ha

Rusaknya

lahan

170BENCANA

ALAM

Lahan seluas 1 Ha

milik Ibu Ida habis

terbakar

14 Agustus 2019 NIHIL - lahan 1 HaRusaknya

lahan

171BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran sebuah

rumah milik saudara

bapak Edah Suhaedah

(50) tahun.Penyebab

kebakaran disinyalir

bermula/akibat dari

nyala api dari tungku

dapur yang merembet

ke kayu bakar yang

berada di samping

tungku.

15 Agustus 2019 NIHIL Rp 140,000,000 1 unit rumah -tidak bisa

dihuni

Page 193: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

172BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran sebuah

rumah milik bapak

Wahyu (52) tahun.

Api diduga berasal

dari konsleting listrik.

16 Agustus 2019 NIHIL Rp 100,000,000 1 unit rumah -tidak bisa

dihuni

173BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran kebun

bambu dekat dengan

pemukiman warga

seluas 1 hektar. Api

berasal dari puntung

rokok. Tidak ada

korban jiwa dalam

peristiwa ini.

17 Agustus 2019 NIHIL - Kebum

Bambu1 Ha

Terhambat

aktivitas

warga

174BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran gudang

yang berukuran 3 x 4

m a.n Bapak Rudi (40

thn). Apiu berasal dari

hubungan arus pendek

listrik Dynamo mesin

pembuat pelet. Tidak

ada korban jiwa dal

peristiwa ini.

18 Agustus 2019 NIHIL - 1 gudang 12 M²Terhambat

pekerjaan

Page 194: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

175BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran 3 unit

rumah Semi permanen

a.n Bapak yaya (40

thn ) dengan ukuran

rumah 5 x 7 m, Bapak

Madni (50thn) dengan

ukuran rumah 4 x 6 m

dan Bapak pendi (40

thn)dengan ukuran

rumah 4 x 6 m . Api

berasal dari tungku.

Tidak ada korban jiwa

dalam kejadian

tersebut.

18 Agustus 2019 NIHIL 350,000,000Rp 3 unit rumah 83 M²Tidak bisa

dihuni

176BENCANA

NON ALAM

Telah terjadinya

bencana kebakaran 3

unit rumah atas nama

bapak Yaya Supriadi

(50) tahun,bapak

Pendi Rustandi (46)

tahun,bapak Madni

(55) tahun .Sumber

api belum diketahui.

18 Agustus 2019 NIHIL 134,859,000Rp 3 unit rumah -tidak bisa di

huni

Page 195: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

177BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan dekat

pemukiman warga

seluas 300m² pemilik

Perum bunga citra

lestari . Api berasal

dari pembakaran

sampah.

19 Agustus 2019 NIHIL - lahan 300 M²

terganggunya

aktivitas

warga

178BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran kebun kayu

dekat pemukiman

warga seluas 200m²

pemilik Bsapak

Teteng (58 thn). Api

berasal dari

pembakaran sampah.

20 Agustus 2019 NIHIL - Kebun Kayu 200 M²

terganggu nya

aktivitas

warga

179BENCANA

ALAM

Lahan seluas ±1 Ha

habis terbakar Api

pertamakali terlihat

pukul 21.00 WIB.

BPBD Kab.

Sumedang

mengasessment

langsung ke lokasi

kejadian dan

melakukan

pemadaman ke titik

api serta pembuatan

sekat bakar

dilokasi.Api dapat

dipadamkan pukul

22.30 WIB.

20 Agustus 2019 NIHIL - lahan 1 Ha

Rusak nya

lahan dan

kebun warga

Page 196: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

180BENCANA

ALAM

Luas Lahan yang

terbakar ± 2 Ha23 Agustus 2019 NIHIL - lahan 2 Ha

Rusak nya

lahan dan

kebun warga

181BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran 2 unit

rumah atas nama Ibu

Supinah (76 thn, 1

KK 1 Jiwa) dengan

ukuran 6 x 8m² dan

Bapak Hidayat (55

thn,1 KK 6 Jiwa)

dengan ukuran 5 x 7

m² habis terbakar. Api

berasal dari tungku

pembakaran.

23 Agustus 2019 NIHIL 190,000,000Rp 2 unit rumah 83 M²tidak bisa di

huni

182BENCANA

ALAM

lahan ± 1 Ha.

Penyebab belum

diketahui

23 Agustus 2019 NIHIL - lahan 1 Ha

rusaknya

lahan dan

kebun

183BENCANA

ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan ± 1

Ha. Penyebab belum

diketahui

23 Agustus 2019 NIHIL - lahan 1 Ha

rusaknya

lahan dan

kebun

184BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan dekat

pemukiman warga

seluas 15 x 20 mmilik

Bapak Uus. Api

berasal dari

pembakaran sampah.

23 Agustus 2019 NIHIL - lahan 300 M²

rusaknya

lahan dan

kebun

Page 197: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

185BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran bengkel

servis jok atas nama

Bapak Ade Sudaryat

(58 Thn) seluas 3 x 3

m, habis terbakar. Api

berasal dari kompor.

24 Agustus 2019 NIHIL - 1 unit

bengkel9 M²

terganggunya

usaha

186BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan dekat

pemukiman warga

seluas ± 2 Ha milik

Yonif 301. Api

berasal dari

pembakaran sampah.

24 Agustus 2019 NIHIL - lahan

terbakar2 Ha

rusaknya

lahan dan

kebun

187BENCANA

ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan ± 10

Ha. Penyebab belum

diketahui

27 Agustus 2019 NIHIL - Lahan

terbakar10 Ha

rusaknya

lahan dan

kebun

188BENCANA

ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan yang

menyebabkan lahan

seluas ± 500 m²

terbakar.

02 September 2019 NIHIL - Lahan

terbakar500 M²

rusaknya

lahan dan

kebun

189BENCANA

ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan yang

menyebabkan lahan

seluas ± 500 m²

terbakar.

02 September 2019 NIHIL - Lahan

terbakar500 M²

rusaknya

lahan dan

kebun

Page 198: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

190BENCANA

ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan yang

menyebabkan lahan

seluas ± 500 m²

terbakar.

02 September 2019 NIHIL - Lahan

terbakar500 M²

rusaknya

lahan dan

kebun

191BENCANA

ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan yang

menyebabkan kebun

bambu seluas ± 500

bata terbakar.

02 September 2019 NIHIL - Lahan

terbakar501 M²

rusaknya

lahan dan

kebun

192BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan

bambu dekat dengan

permukiman warga

seluas 2 hektar. Asal

api dari pembakaran

sampah .

02 September 2019 NIHIL - Lahan

terbakar2 Ha

rusaknya

lahan dan

kebun

193BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan dekat

dengan permukiman

warga seluas 2 hektar

milik tanah Desa

Licin. Asal api dari

kuntung rokok.

02 September 2019 NIHIL - Lahan

terbakar2 Ha

rusaknya

lahan dan

kebun

Page 199: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

194BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran rumah atas

nama Bapak Osad

Rosadi .

Mengakibatkan

setengah rumah milik

korban hangus

terbakar, dengan

ukuran rumah 5 x 7

m. Api berasal dari

tungku api.

04 September 2019 NIHIL 10,000,000Rp 1 unit rumah 35 M²tidak bisa

dihuni

195BENCANA

ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan yang

menyebabkan lahan

seluas ± 100 M²

terbakar.

05 September 2019 NIHIL - Lahan

terbakar100 M²

rusaknya

lahan dan

kebun

196BENCANA

ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan yang

menyebabkan lahan

seluas ± 1 Ha

terbakar.

07 September 2019 NIHIL - Lahan

terbakar1 Ha

rusaknya

lahan dan

kebun

197BENCANA

ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan yang

menyebabkan lahan

seluas ± 10 Ha

terbakar.

07 September 2019 NIHIL - Lahan

terbakar10 ha

rusaknya

lahan dan

kebun

Page 200: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

198BENCANA

ALAM

Mengakibatkan 3

rumah mengalami

kerusakan di bagian

atas genting. Adapun

pemilik rumah atas

nama Bapak Ratim

(60 thn), Bapak Adim

(50 thn) dan Bapak

Endang S (56thn).

08 September 2019 NIHIL - 3 unit rumah -tidak bisa

dihuni

199BENCANA

NON ALAM

Terbakarnya rumah

semi permanen atas

nama Bapak Aris (

54thn, 1 KK5 Jiwa).

08 September 2019 NIHIL - 1 unit rumah -tidak bisa

diuhuni

200BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran rumah

panggung atas nama

Bapak Aris (54) thn

dengan ukuran rumah

6m x 9m dan yang

terbakar berukuran

4m x 5m.Penyebab

kebakaran diduga dari

hubungan pendek arus

listrik (konsleting).

Tidak ada korban

jiwa.

08 September 2019 NIHIL 20,000,000Rp 1 unit rumah 20 m²tidak bisa

diuhuni

Page 201: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

201BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran rumah

milik Bapak Wawan

Wardiman ( 23 Thn,1

KK 3 Jiwa), Sebagian

rumah ukuran 6 x 8m²

dan dapur dengan

ukuran 3 x 5m².

Penyebab kebakaran

berasal dari konsleting

listrik.

09 September 2019 NIHIL 50,000,000Rp 1 unit rumah 48 M²tidak bisa

dihuni

202BENCANA

ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan yang

menyebabkan lahan

seluas ± 5 Ha

terbakar.

10 September 2019 NIHIL - lahan 5 ha

rusaknya

lahan dan

kebun

203BENCANA

ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan yang

menyebabkan lahan

seluas ± 1,5 Ha

terbakar.

10 September 2019 NIHIL - lahan 1.5 Ha

rusaknya

lahan dan

kebun

204BENCANA

NON ALAM

Api berasal dari

tungku yangh

ditinggalkan dalam

posisi

menyala oleh pemilik

rumah, sehingga api

membakar bagian

dapur dengan ukuran

2 x 3 m.

10 September 2019 NIHIL - 1 unit rumah 6 M²tidak bisa di

huni

Page 202: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

205BENCANA

NON ALAM

Kebakaran 2 Rumah

semi permanen atas

nama Bapak Dayat

(49 Thn) dan Bapak

Kuswandi (65 Thn)

11 September 2019 NIHIL 60,000,000Rp 2 unit rumah -tidak bisa

dihuni

206BENCANA

ALAM

Sekitar pkl.11.30 wib

pohon jenis Alba

berdiameter ± 40 cm

yang tepat berada di

belakang 3 (tiga)

rumah korban di atas,

tiba-tiba patah dan

menimpa dapur

rumah korban.

11 September 2019 NIHIL - lahan

terbakar-

Rusak nya

lahan dan

kebun warga

207BENCANA

ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan yang

menyebabkan lahan

seluas ± 2 Ha

terbakar. Lahan

tersebut milik

perhutani dan warga

11 September 2019 NIHIL - lahan

terbakar2 Ha

rusaknya

lahan dan

kebun

208BENCANA

ALAM

Api pertama kali

terlihat pukul 13.00

WIB. BPBD Kab.

Sumedang

mengasessment

langsung ke lokasi

kejadian dan

melakukan

pemadaman ke titik

api serta pembuatan

sekat bakar dilokasi.

11 September 2019 NIHIL - lahan

terbakar-

rusaknya

lahan dan

kebun

Page 203: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

209BENCANA

ALAM

Pada pukul 14.00

WIB api mulai

terlihat dan api dapat

dipadamkan pada

pukul 21.40 WIB.

11 September 2019 NIHIL - lahan

terbakar-

rusaknya

lahan dan

kebun

210BENCANA

ALAM

Api pertama kali

terlihat pukul 10.00

WIB. BPBD Kab.

Sumedang

mengasessment

langsung ke lokasi

kejadian dan

melakukan

pemadaman ke titik

api serta pembuatan

sekat bakar dilokasi.

11 September 2019 NIHIL - lahan

terbakar-

rusaknya

lahan dan

kebun

211BENCANA

ALAM

Telah terjadi

kebakaran rumah semi

permanen milik

Bapak Unu Sumara (

67 Thn, 1 KK 1 Jiwa).

Api bersal dari tungku

dapur, tidak ada

korban jiwa.

11 September 2019 NIHIL 35,000,000Rp 1 unit rumah -tidak bisa

dihuni

212BENCANA

ALAM

api berasal dari

kuntung roko dan

merembet ke alang-

alang dekat

permukiman warga

12 September 2019 NIHIL - 1 unit rumah -tidak bisa

dihuni

Page 204: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

213BENCANA

ALAM

Api mulai muncul

perkiraan pada jam

15.30 dan api berhasil

dipadamkan sekitar

jam 18.20 sehingga

tidak meluas ke area

pemukiman warga.

12 September 2019 NIHIL - lahan

terbakar-

rusaknya

kebun bambu

214BENCANA

ALAM

api berasal dari

pembakaran lahan,

dan merembet ke

alang-alang dekat

permukiman warga.

12 September 2019 NIHIL - lahan

terbakar-

rusaknya

kebun bambu

215BENCANA

NON ALAM

Diperkirakan api

berasal dari tungku

pembakaran.

12 September 2019 NIHIL - 1 unit rumah -tidak bisa

dihuni

216BENCANA

ALAM

Api pertamakali

terlihat pukul 18.00

WIB. BPBD Kab.

Sumedang

mengasessment

langsung ke lokasi

kejadian.

13 September 2019 NIHIL - lahan

terbakar-

rusaknya

kebun bambu

217BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan dekat

dengan permukiman

warga seluas 50m²

milik desa mekarjaya.

Asal api dari

pembakaran lahan.

14 September 2019 NIHIL - lahan

terbakar-

rusaknya

kebun bambu

Page 205: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

218BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan dekat

dengan permukiman

warga seluas 2

hektar.Asal api dari

pembakaran sampah,

tidak ada korban jiwa

dalam peristiwa ini.

15 September 2019 NIHIL - lahan

terbakar2 Ha

rusaknya

kebun bambu

219BENCANA

NON ALAM

Telah Terjadi

kebakaran rumah

milik Bapak Usup ( 1

KK 3 Jiwa). Penyebab

kebakaran belum

diketahui. Tidak ada

korban jiwa.

16 September 2019 NIHIL 70,000,000Rp 1 unit rumah -tidak bisa

dihuni

220BENCANA

ALAM

Api membakar area

kebun bambu seluas 1

Ha dan mengancan

permukiman warga.

16 September 2019 NIHIL - Kebun

terbakar1 ha

rusaknya

kebun bambu

221BENCANA

ALAM

Api membakar area

kebun bamboo seluas

1 Ha dan mengancan

permukiman warga.

16 September 2019 NIHIL - Kebun

terbakar1 Ha

rusaknya

kebun bambu

222BENCANA

ALAM

Telah terjadi

kebakaran Lahan

dekat dengan

permukiman warga

seluas 3 hektar.Asal

api belum diketahui,

tidak ada korban jiwa

dalam peristiwa ini.

20 September 2019 NIHIL - Kebun

terbakar3 Ha

rusaknya

kebun bambu

Page 206: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

223BENCANA

ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan yang

menyebabkan lahan

seluas ± 500 m²

terbakar.

23 September 2019 NIHIL - lahan

terbakar500 M²

Rusaknya

lahan

224BENCANA

NON ALAM

telah terjadi

kebakaran rumah

permanen atas nama

Bpk. Watma (1 kk 2

Jiwa,75 Thn) dengan

ukuran yang terbakar

seluas 6m x

7m,ruangan kamar

tidur dan ruang tengah

yang terbakar . Api

diduga berasal dari

putung rokok

27 September 2019 NIHIL 26,000,000Rp 1 unit rumah 42 M²tidak bisa

dihuni

225BENCANA

ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan yang

menyebabkan lahan

seluas ± 500 m²

terbakar.

29 September 2019 NIHIL - lahan

terbakar500 M²

rusaknya

lahan

226BENCANA

ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan yang

menyebabkan lahan

seluas ± 200 m²

terbakar.

29 September 2019 NIHIL - lahan

terbakar200 M²

rusaknya

lahan

Page 207: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

227BENCANA

ALAM

Api pertamakali

terlihat pukul 19.00

WIB di kebun milik

masyarakat. BPBD

Kab. Sumedang

mengasessment

langsung ke lokasi

kejadian dan

melakukan

pemadaman ke

titik api serta

pembuatan sekat

bakar dilokasi.Api

dapat

dipadamkan pukul

20.00 WIB

01 Oktober 2019 NIHIL - kebun -rusaknya

kebun bambu

228BENCANA

ALAM

Api pertama kali

terlihat pukul 19.00

WIB di kebun bambu

milik masyarakat.

BPBD Kab.

Sumedang

mengasessment

langsung ke lokasi

kejadian dan

melakukan

pemadaman ke

titik api serta

pembuatan sekat

bakar dilokasi.Api

dapat dipadamkan

pukul 21.30 WIB.

01 Oktober 2019 NIHIL - kebun -rusaknya

kebun bambu

Page 208: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

229BENCANA

ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan yang

menyebabkan lahan

seluas ± m² terbakar.

02 Oktober 2019 NIHIL -lahan

terbakar-

rusaknya

lahan

230BENCANA

ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan yang

menyebabkan lahan

seluas ± 200 Bata

terbakar.

02 Oktober 2019 NIHIL -lahan

terbakar200 M²

rusaknya

lahan

231BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran kebun

bambu dekat

pemukiman warga

seluas 100 m²,milik

perum griya pesona.

Api berasal dari

puntung rokok

02 Oktober 2019 NIHIL - kebun banbu 200 M²rusaknya

kebun bambu

232BENCANA

ALAM

Api Terlihat sekitar

pukul 20.00

membakar area Lahan

04 Oktober 2019 NIHIL - lahan -

rusaknya

lahan dan

kebun

233BENCANA

ALAM

Api Terlihat sekitar

pukul 20.30

membakar area

Lahan Gambut dan

kebun bambu seluas -

+ 3 Ha dan mengarah

ke permukiman warga

04 Oktober 2019 NIHIL -lahan gambut

dan kebun3 ha

rusaknya

lahan dan

kebun

Page 209: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

234BENCANA

ALAM

Api Terlihat sekitar

pukul 20.00

membakar area

Lahan Gambut dan

kebun bambu seluas -

+ 20 Ha dan

mengarah ke

permukiman warga.

04 Oktober 2019 NIHIL -lahan gambut

dan kebun20 ha

rusaknya

lahan dan

kebun

235BENCANA

ALAM

Api Terlihat sekitar

pukul 1500 membakar

area Lahan Gambut

dan kebun bambu

seluas -+ 5 Ha dan

mengarah ke

permukiman warga.

04 Oktober 2019 NIHIL -lahan gambut

dan kebun5 ha

rusaknya

lahan dan

kebun

236BENCANA

ALAM

Api Terlihat sekitar

pukul 12.00

membakar area

Lahan Gambut dan

kebun bambu seluas -

+ 50 Ha dan

mengarah ke

permukiman warga.

04 Oktober 2019 NIHIL -lahan gambut

dan kebun50 ha

rusaknya

lahan dan

kebun

237BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran kebun

bambu dekat

pemukiman warga

seluas 150 bata,luas

areal yang terbakar

seluas 80 bata. Api

berasal dari

pembakaran sampah.

05 Oktober 2019 NIHIL -Kebun

bambu500 M²

rusaknya

kebun bambu

Page 210: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

238BENCANA

ALAM

Gambut dan kebun

bambu seluas -+ 500

m2

05 Oktober 2019 NIHIL -Kebun

bambu500 M²

rusaknya

kebun bambu

239BENCANA

ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan yang

menyebabkan lahan

seluas ± 50 Ha

terbakar.

05 Oktober 2019 NIHIL -Lahan

terbakar50 ha

rusaknya

lahan dan

kebun

240BENCANA

ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan yang

menyebabkan lahan

seluas ± 2 Ha Kebun

Bambu dan Lahan

Gambut terbakar.

08 Oktober 2019 NIHIL -Lahan

terbakar2 ha

rusaknya

lahan dan

kebun

241BENCANA

ALAM

Beberapa rumah

warga di dua dusun

tersebut retak-retak

dan dihawatirkan

amblas. ± 10 rumah

retak-retak.

09 Oktober 2019 NIHIL - 10 Rumah -

terganggunya

tempat

tinggaal

warga

242BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi rumah

ambruk milik Bpk.

Rahman (49 Thn),

untuk sementara

penyebab kejadian

karena kondisi rumah

yang rusak

09 Oktober 2019 NIHIL - 1 unit rumah -tidak bisa

dihuni

Page 211: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

243BENCANA

NON ALAM

1 Bangunan dan

peralatan tempat

budidaya jamur habis

terbakar. Adapun

pemilik rumah a.n

Bpk Atam Sukandar

(74 Thn)

11 Oktober 2019 NIHIL Rp 30,000,000 1 unit

bangunan-

tidak bisa

digunakan

kembali

244BENCANA

ALAM

Api Terlihat sekitar

pukul 10.30

membakar area Lahan

Gambut dan kebun

bambu seluas -+ 50

Ha dan mengarah ke

permukiman warga.

13 Oktober 2019 NIHIL -lahan gambut

dan kebun50 Ha

rusaknya

lahan dan

kebun

245BENCANA

ALAM

Api Terlihat sekitar

pukul 17.30

membakar area Lahan

Gambut dan kebun

bambu seluas -+ 10

Ha dan mengarah ke

permukiman warga.

13 Oktober 2019 NIHIL -lahan gambut

dan kebun10 Ha

rusaknya

lahan dan

kebun

246BENCANA

ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan yang

menyebabkan lahan

seluas ± 18 Ha

terbakar.

14 Oktober 2019 NIHIL -Lahan

terbakar18 Ha

rusaknya

lahan dan

kebun

Page 212: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

247BENCANA

ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan yang

menyebabkan lahan

seluas ± 5 Ha Kebun

Bambu dan Lahan

Gambut terbakar.

14 Oktober 2019 NIHIL -Lahan

terbakar5 ha

rusaknya

lahan dan

kebun

248BENCANA

ALAM

Api Terlihat sekitar

pukul 10.30

membakar area

Lahan Gambut dan

kebun bambu seluas -

+ 1 Ha dan mengarah

ke permukiman

warga.

16 Oktober 2019 NIHIL -lahan gambut

dan kebun1 Ha

rusaknya

lahan dan

kebun

249BENCANA

NON ALAM

Terbakarnya rumah

dengan ukuran ± 4 x

7 m² a.n saudara

Bapak Rustadi (25

thn, 1KK 4 Jiwa).

Tidak ada korban

jiwa. Penyebab

kebakaran belum

diketahui

17 Oktober 2019 NIHIL Rp 70,000,000 1 unit rumah 28 m²tidak bisa

dihuni

250BENCANA

ALAM

Api Terlihat sekitar

pukul 17:00

membakar area

Lahan Gambut dan

kebun bambu seluas -

+ 5 Ha dan mengarah

ke permukiman

warga.

19 Oktober 2019 NIHIL -lahan gambut

dan kebun5 Ha

rusaknya

lahan dan

kebun

Page 213: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

251BENCANA

NON ALAM

Api berhasil

dipadamkan pukul

20.20 WIB

20 Oktober 2019 NIHIL -lahan gambut

dan kebun1 Ha

rusaknya

lahan dan

kebun

252BENCANA

ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan yang

menyebabkan lahan

seluas ± 10 Ha

terbakar. Api berhasil

dipadamkan pada

pukul 02.00 WIB

pada

tanggal 21-10-2019

20 Oktober 2019 NIHIL -lahan

terbakar10 Ha

rusaknya

lahan dan

kebun

253BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan dekat

pemukiman wraga

seluas 3 Ha. Api

berasal dari

pembakaran lahan.

21 Oktober 2019 NIHIL -Lahan

terbakar3 Ha

rusaknya

lahan

254BENCANA

ALAM

Kebakaran Blok

Cicapar melahap

semak belukar dan

pohon-pohon kering,

selanjutnya warga

melaporkan kejadian

kebakaran hutan

tersebut kepada

Aparat Desa dan

Babinsa Desa

Situraja.

21 Oktober 2019 NIHIL -lahan

terbakar-

rusaknya

lahan dan

kebun

Page 214: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

255BENCANA

ALAM

Kebakaran Blok

Ciceri melahap semak

belukar dan pohon-

pohon kering,

selanjutnya

melaporkan kejadian

kebakaran hutan

tersebut kepada

Aparat Desa dan

Babinsa Desa

Pamulihan.

21 Oktober 2019 NIHIL -lahan

terbakar-

rusaknya

lahan dan

kebun

256BENCANA

ALAM

Kebakaran Blok

Cilandak Dan Blok

Tanah Pangangonan

Dusun Pajagan RT

004 RW 005 melahap

semak belukar dan

pohon-pohon kering,

selanjutnya warga

melaporkan kejadian

kebakaran hutan

tersebut kepada

Aparat Desa dan

Babinsa Desa

Pajagan.

21 Oktober 2019 NIHIL -lahan

terbakar-

rusaknya

lahan dan

kebun

Page 215: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

257BENCANA

ALAM

Kebakaran blok

Rasamala G.

Kareumbi sudah 2

hari mengalami

kebakaran melahap

semak belukar dan

pohon Pinus serta

Pohon bambu.

Selanjutnya warga

melaporkan kejadian

kebakaran hutan

tersebut kepada

Aparat Desa dan

Babinsa Desa

Cipancar.

21 Oktober 2019 NIHIL -lahan

terbakar-

rusaknya

lahan dan

kebun

Page 216: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

258BENCANA

ALAM

Kebakaran Blok Pasir

Jati Surya kaki

Gunung Tampomas

mengalami kebakaran

melahap semak

belukar dan pohon

Pinus Serta Pohon

Bambu, Pada pukul

09.30 WIB warga

melihat kepulan asap

di titik Blok Pasir Jati

Surya Kaki Gunung

Tampomas

selanjutnya warga

melaporkan kejadian

kebakaran hutan

tersebut kepada

Aparat Desa dan

Babinsa Desa

Padasari.

21 Oktober 2019 NIHIL -lahan

terbakar-

rusaknya

lahan dan

kebun

259BENCANA

ALAM

Telah

terjadikebakaran

kebun pinus seluas 10

Ha milik kas Desa

Wargaluyu dan

Perhutani KPH

Manglayang Timur.

Asal api dari gesekan

bambu kering.

23 Oktober 2019 NIHIL - Kebun pinus 10 Ha

rusak nya

lahan kebun

pinus

Page 217: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

260KEBAKARAN

LAHAN

Telah terjadi

kebakaran lahan yang

menyebabkan lahan

seluas ± 1 Ha

terbakar. Api berhasil

dipadamkan pada

pukul 21.30 WIB.

23 Oktober 2019 NIHIL -Lahan

terbakar1 ha

rusaknya

lahan

261BENCANA

ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan yang

menyebabkan lahan

seluas ± 55 Ha

terbakar. Api berhasil

dipadamkan pada

pukul 22.30 WIB.

23 Oktober 2019 NIHIL -Lahan

terbakar55 ha

rusaknya

lahan dan

kebun

262BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan

seluas 1 Ha. Asal api

dari pembakaraan

sampah

24 Oktober 2019 NIHIL -Lahan

terbakar1 ha

rusaknya

lahan

263BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan

seluas 1 Ha . Asal api

dari pembakaran

lahan.

26 Oktober 2019 NIHIL -Lahan

terbakar1 ha

rusaknya

lahan

Page 218: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

264BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran rumah

kontrakan (4 Petak

Kontrakan) terdiri dari

4 kepala keluarga a.n

Asep, Aris, Lukman

dan Suparman. Api

berasal dari kompor

gas.

26 Oktober 2019 NIHIL Rp 200,000,000 4 unit rumah -tidak bisa di

tempati

265BENCANA

ALAM

Api Terlihat sekitar

pukul 14.30

membakar area

Lahan Gambut dan

kebun bambu seluas -

+ 10 Ha dan

mengarah ke

permukiman warga.

26 Oktober 2019 NIHIL -lahan gambut

dan kebun10 Ha

rusaknya

lahan dan

kebun

266BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan dekat

pemukiman warga

seluas 2 Ha milik

Desa Margalaksana.

Asal api dari puntung

rokok.

26 Oktober 2019 NIHIL -Lahan

terbakar2 HA

rusaknya

lahan

267BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan dekat

pemukiman warga

seluas 2 Ha. Asal api

dari pembakaran

sampah.

26 Oktober 2019 NIHIL -lahan

terbakar2 ha

rusaknya

lahan

Page 219: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

268BENCANA

NON ALAM

Mengantisifasi

kebakaran pengelola

kayu. Asal Api dari

pembakaran sampah.

26 Oktober 2019 NIHIL - 1 gudang -

terhambat

pengerjaan

pengolola

kayu

269BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan dekat

pemukiman warga

seluas 10 Ha. Api

berasal dari puntung

rokok

27 Oktober 2019 NIHIL -Lahan

terbakar10 Ha

rusaknya

lahan dan

kebun

270BENCANA

ALAM

Telah terjadi

kebakaran hutan yang

menyebabkan hutan

seluas ± 1Ha terbakar.30 Oktober 2019 NIHIL -

Lahan

terbakar1 Ha

rusaknya

lahan dan

kebun

271BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan

seluas 1 Ha. Asal

Api diduga berasal

dari pembakaran

lahan.

04 November 2019 NIHIL - Lahan

terbakar1 Ha

rusaknya

lahan dan

kebun

272BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan

seluas 4 Ha. Asal

Api diduga berasal

dari pembakaran

lahan.

07 November 2019 NIHIL - Lahan

terbakar4 ha

rusaknya

lahan dan

kebun

Page 220: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

273BENCANA

ALAM

Angin disertai hujan

dengan curah yang

sangat deras dalam

waktu lama di

daerah tersebut

mengakibatkan 1

rumah warga

ambruk tertimpah

pohon, 1 masjid

ambruk tertimpah

pohon dan 6 tiang

listrik ambruk.

Tidak ada korban

jiwa pada peristiwa

ini.

08 November 2019 NIHIL Rp 200,000,000 1 unit rumah

da mesjid-

tidak bisa di

tempati dan

terganggunya

aktivitas

warga

274BENCANA

ALAM

selokan air diatas

rumah Bpk Kasim

jebol

mengakibatkan

longsor,longsoran

tanah menimbun

jalan Desa.

08 November 2019 NIHIL Rp 75,000,000 akses jalan

tertutup-

terganggunya

aktivitas

warga

275BENCANA

NON ALAM

Hujan deras yang

disertai angin

kencang

mengakibatkan 1

unit rumah hampir

roboh a.n Bpk dodo

(55 Thn). Tidak ada

korban jiwa pada

peristiwa ini.

09 November 2019 NIHIL Rp 15,000,000 1 unit rumah -tidak bisa di

tempati

Page 221: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

276BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran rumah

a.n Bpk Ajat dan

Junaedi. Api diduga

berasal dari

konsleting listrik.

11 November 2019 NIHIL - 1 unit rumah -tidak bisa di

tempati

277BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran rumah (

Rusak Sedang) a.n

Bapak Kuswendi (1

KK 4 Jiwa). Api

diperkirakan berasal

dari tungku

pembakaran

11 November 2019 NIHIL Rp 1,000,000 1 unit rumah -tidak bisa di

tempati

278BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan

seluas 1 Ha. Asal Api

diduga berasal dari

pembakaran lahan.

16 November 2019 NIHIL - Lahan

terbakar1 ha

rusaknya

lahan dan

kebun

279BENCANA

ALAM

Telah terjadi

kebakaran lahan

seluas 5 Ha. Asal

Api belum diketahui

16 November 2019 NIHIL - Lahan

terbakar5 ha

rusaknya

lahan dan

kebun

280BENCANA

ALAM

Telah terjadi pohon

tumbang di ruas jalan

raya Jatinangor

Cileunyi

16 November 2019 NIHIL - akses jalan

terhambat

tehambat nya

lalu lintas

Page 222: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

281BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran 2 unit

rumah panggung milik

Bpk. Edi Ukuran 6x9

M² dan rumah semi

permanen ukuran 4 x

6 m². Api

diperkirakaan berasal

dari konsleting listrik

dan meledaknya 2

tabung gas. Tidak ada

korban jiwa.

16 November 2019 NIHIL - 2 unit rumah 78 m²tidak bisa di

tempati

282BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran hutan/lahan

seluas ± 5 Ha. Api

berasal dari

pembakaran alang-

alang

16 November 2019 NIHIL -

lahan dan

hutan

terbakar

5 ha

rusaknya

hutan

danlahan

283BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran bangunan

kandang ayam seluas

225 M². sumber

belum diketahui.

16 November 2019 NIHIL 25,000,000Rp 1 bangunan 225 M²

terhambat

aktivitas

warga

284BENCANA

ALAM

sungai yang deras

mengerus tebing/TPT

jalan dan bila

dibiarkan akan

mengerus tebing

sehingga jalan

berpotensi terputus

dengan P 10 M dan T

2 M

21 November 2019 NIHIL - TPT roboh -

mengakibatka

n akses jalan

tertutup

Page 223: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

285BENCANA

ALAM

Terdapat retakan-

retakan di kebun milik

warga, jarak dari

lokasi retakan ke

pemukiman 20 M

dengan P. 60 M, L. 10-

50 Cm dan

Kedalaman 30-150

Cm. peyebab kejadian

tersebut adalah Hujan

dengan intensitas

tinggi.

21 November 2019 NIHIL - kebun -mrusaknya

rumah warga

286BENCANA

ALAM

Telah terjadi

longsoran lokasi

pertama P. 15 M, L.

50 M Kedalaman 3 M

dan lokasi kedua

P.11,40 M, L. 5 M,

Kedalaman 2 M

22 November 2019 NIHIL - lahan -

terganggunya

aktivitas

warga

Page 224: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

287BENCANA

ALAM

7 rumah warga

terkena banjir lumpur,

Adapun pemilik

rumah atas nama :

1. Enceng sudarwono

(38 tahun).

2. Rojak (52 THN).

3. Memed (70 THN)

4. Weri (49 THN)

5. Yanto (36 THN)

6. Dadan (36 THN)

7.Yuyu (48 THN).

Hujan dengan

intensitas tinggi dan

tidak ada saluran air

akibat pembuatan

jalan menuju tempat

pembuangan sampah

hal tersebut yang

merupakan

menyebabkan

peristiwa tersebut.

Tidak ada korban jiwa

24 November 2019 NIHIL - 7 rumah -tidak bisa di

huni

Page 225: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

288BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran tempat

penyimpanan limbah

milik Bpk. H. Yusuf (

H. Peng peng). Api

diduga bersal dari

puntung rokok. Tidak

ada korban dalam

peristiwa ini.

27 November 2019 NIHIL 7 unit rumah -

terganggunya

aktivitas

warga

289BENCANA

NON ALAM

Telah terjadi

kebakaran rumah

permanen yang

berukuran 8 x10 Tipe

36, yang terbakar

dengan ukuran 3 x3

m. Api diduga berasal

dari hubungan arus

pendek listrik.

27 November 2019 NIHIL 15,000,000Rp 1 unit rumah 80 M²tidak bisa di

tempati

Page 226: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

S U M E D A N GS U M E D A N G

S U B A N GS U B A N G

M A J A L E N G K AM A J A L E N G K A

B A N D U N GB A N D U N GG A R U TG A R U T

I N D R A M A Y UI N D R A M A Y U

I N D R A M A Y UI N D R A M A Y U

K O T A B A N D U N GK O T A B A N D U N G

T A S I K M A L A Y AT A S I K M A L A Y A

B A N D U N G B A R A TB A N D U N G B A R A T

Kec. Buahdua

Kec. Tomo

Kec. Jatigede

Kec. Conggeang

Kec. Surian

Kec. Wado

Kec. Cisitu

Kec. Ujungjaya

Kec. Sukasari

Kec. Sumedang Selatan

Kec. Situraja

Kec. Cibugel

Kec. Jatinunggal

Kec. Tanjungmedan

Kec. Pamulihan

Kec. Cimalaka

Kec. Ranca Kalong

Kec. Paseh

Kec. Darmaraja

Kec. Cimanggung

Kec. Ganeas

Kec. Jatinangor

Kec. Cisarua

Kec. Tanjung Kerta

Kec. Sumedang Utara

Kec. Tanjungsari

SURIAN

GENDEREH

CIBULUH

CITENGAH

UNGKAL

KADU

KAMAL

TANJUNG

BUGEL

TOMO

JINGKANG

JEMAH

GENTENG

CIBUBUAN

CIMARGA

SUKAJAYA

CIJAMBU

CIPICUNG

CIPELES

JAMBU

CIMANINTIN

KAREDOK

CIMUNGKAL

UJUNGJAYA

SUKAJADI

CIPEUTEUY

CIPELANG

PAJAGAN

CIBUNAR

CINTAJAYA

CIPASANG

SUKARJAYA

CISAMPIH

LICIN

SUKAMANAH

KARYAMUKTI

KARANGLAYUNG

CILOPANG

BOROS

CIBUGEL

CIBITUNG

BABAKANASEM

WANASARI

GANJARESIK

SARIMEKAR

PADAASIH

BANGBAYANG

PALABUAN

SINDULANG

CACABAN

PADANAAN

CIRANGGEM

SUKARAJA

KADAKAJAYA

CIPEUNDEUY

CILENGKRANG

CIJERUK

MEKARASIH

BANYURESMI

PASANGGRAHAN

BUANAMEKAR

PADASARI

CIMARIAS

WARGALUYU

KIRISIK

KERTAMUKTI

JAYAMEKAR

MARONGGE

CIHERANG

PAKUALAM

CILEMBU

CIKURUBUK

PANADEGAN

CIGENDEL

CITALEUS

DARMAWANGI

GUNASARI

NEGLASARI

SUKAHAJI

CIPAKU

LINGGAJAYA

WADO

CIMANGGUNG

CISITU

CICARIMANAH

LEBAKSIUH

SITU

PASIRBIRU

TOLENGAS

AMBIT

TAMANSARI

CIJEUNGJING

WANAJAYA

CILELES

CIBOGO

CINANGSI

CIKARAMAS

BANJARSARI

TANJUNGMULYA

CILANGKAP

NARIMBANG

KADUWULUNG

JEMBARWANGI

KARANGBUNGUR

HARIANG

CIBUNGUR

SUKAWANGI

RAHARJA

CIJATI

SUKAKERSA

CITIMUN

RANCAKALONG

SINDANGSARI

CIPAMEKAR

MEKARBAKTI

SINDANGGALIH

BONGKOK

NAGARAWANGI

NALUK

SUKAMULYA

SUKAPURA

SUKATALI

GIRIMUKTI

TEGALMANGGUNG

BUAHDUA

GUNTURMEKAR

SUKAMUKTI

KUDANGWANGI

CIGINTUNG

KADUJAYA

SUKAMANTRI

CINANJUNG

PAMEKARAN

CIJAMBE

SUKATANI

TARIKOLOT

WANAKERTA

NAGRAK

CIUYAH

TANJUNGMEKAR

CIKONENG

KEBONCAU

CISURAT

CITALI

GANEAS

PADAJAYA

RANJENG

SEKARWANGI

CIKAREO SELATAN

TANJUNGWANGI

BANYUASIH

SUKAMAJUMALAKA

PASIREUNGIT

SUKASIRNARASA

CIKAHURIPAN

KOTAKULON

JATIHURIP

JATIROKE

HEGARMANAH

PASEH KALER

CIEUNTEUNG

CISALAK

CISEPUR

CIKEUSI

TRUNAMANGGALA

KARANGPAKUAN

CILAYUNG

RANCAMULYA

CIGENTUR

CIPANDANWANGI

CIPACING

JATIMEKAR

MULYAMEKAR

HAURKUNING

MULYASARI

LEGOK KIDUL

CIPTASARI

SUKAMENAK

BANTARMARA

MARGAMEKAR

BOJONGLOA

CINANGGERANG

SUNDAMEKARCIKONDANG

CIPANAS

PAMEKARSARI

PAMULIHAN

CIBEUSI

CIBEUREUM KULON

CIPANCAR

MULYAJAYA

SUKALUYU

CIJELER

CIPAMEUNGPEUK

MEKARMUKTI

PALASARI

CIBEUREUM WETAN

MEKARJAYA CISARUA

SIRNAMULYA

BAGINDA

SUKASARI

SIRNASARI

PANYINDANGAN

TANJUNGHURIP

SUKAWENING

PAWENANG

NYALINDUNG

MARGAMUKTI

SINDANGPAKUAN

SITURAJA UTARA

DAYEUHLUHUR

PASIGARAN

TARUNAJAYA

LEGOK KALER

SAYANG

KEBONKALAPA

JATIMULYA

GALUDRA

CIKADU

CIKERUH

CIKOLE

CIMARA

SITUMEKAR

MEKARSARI

CIBEUREUNYEUH

MANDALAHERANG

PADASUKA

GUDANG

GUNUNGMANIKMARGAJAYA

PASEH KIDUL

MEKARMULYA

SUKADANA

LEUWIHIDEUNG

KEBONJATI

KOTAKALER

KERTAMEKAR

KARANGHEULEUT

CIHANJUANG

KUTAMANDIRI

NANGGERANG

KERTAHARJA

CIKAREO UTARA

HAURGOMBONG

DARMAJAYA

SAWAHDADAP

CIMALAKA

SUKARAPIH

CONGGEANG WETAN

SERANG

SITURAJA

JATISARI

CIMUJA

SUKAGALIH

TALUN

MANGUNARGACINTAMULYA

SUKARATU

MARGALUYU

MEKARGALIH

JATIMUKTI

CONGGEANG KULON

JATIBUNGUR

TANJUNGSARI

DARMARAJA

REGOL WETAN

WADUK JATIGEDE

810000

810000

820000

820000

830000

830000

840000

840000

850000

8500009220

000

9220

000

9230

000

9230

000

9240

000

9240

000

9250

000

9250

000

9260

000

9260

000

9270

000

9270

000

PETA ADMINISTRASIKABUPATEN SUMEDANG

PETA INDEKS

:Sumber Peta :- Peta RBI, Badan Informasi Geospasial- Peta Administrasi Kabupaten Sumedang Tahun 2019- Peta Rawan Bencana BNPB Tahun 2018- Peta Rawan Bencana Kab Sumedang 2015 (BPBD Sumedang)- RTRW Kabupaten Sumedang Tahun 2011 - 2031- Digital Elevation Model (DEM) Terrasar Th 2012 Resolusi 9 m- Hasil Interpretasi dan Analisis Konsultan, Tahun 2019

0 10 20 30 405Kilometers

Proyeksi : WGS-84, UTM Zone 48 S

LEGENDA :

Wilayah Administrasi :Kec. PasehKec. Ranca KalongKec. SiturajaKec. SukasariKec. Sumedang SelatanKec. Sumedang UtaraKec. SurianKec. Tanjung KertaKec. TanjungmedanKec. TanjungsariKec. TomoKec. UjungjayaKec. Wado

Kec. BuahduaKec. CibugelKec. CimalakaKec. CimanggungKec. CisaruaKec. CisituKec. ConggeangKec. DarmarajaKec. GaneasKec. JatigedeKec. JatinangorKec. JatinunggalKec. Pamulihan

Batasan Wilayah : Jaringan Jalan :Rel Kereta ApiJalan TolJalan ArteriJalan KolektorJalan LainJalan Lokal

SungaiHidrologi :

!( Ibukota KabupatenIbukota Kecamatan!(

Ibukota Pemerintahan :Waduk Jatigede

Batas KabupatenBatas KecamatanBatas Desa

SKALA 1:190.000

PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANGBADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PENYUSUNAN DOKUMENRENCANA KONTIJENSI BENCANA TANAH LONGSOR

KABUPATEN SUMEDANG

Page 227: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

!(!(

!(

S U M E D A N GS U M E D A N G

G A R U TG A R U TB A N D U N GB A N D U N G

Kec. Sumedang Selatan

Kec. Ganeas

Kec. Pamulihan

Kec. Cimanggung

Kec. Sumedang Utara

Kec. Situraja

Kec. Cisarua

Kec. Cibugel

Kec. Ranca Kalong

Kec. Situraja

Kec. Cimalaka

Kec. Cisitu

Desa Sukajaya

Desa Cipancar

Desa Citengah

Desa Pasanggrahan

Desa Gunasari

Desa Ciherang

Desa Margamekar

Desa Baginda

Kelurahan Kota Kulon

Desa Regol Wetan

Desa Cipamengpeuk

Desa Sukagalih

Kelurahan Talun

CITENGAH

SUKAJAYA

MARGAMEKAR

SINDULANG

PASANGGRAHAN

CIMARIAS

CIHERANG

CIJERUK

GUNASARI

CINANGGERANG

CIKONDANG

BANGBAYANGCILEMBU

CIPANCAR

GIRIMUKTI

CIMANGGUNG

CIPAMEUNGPEUK

CIKONENG

GANEAS

SITU

TEGALMANGGUNG

KOTAKULON

BAGINDA

TANJUNGHURIP

SUKAWENING

RANCAMULYA

SUKALUYU

DAYEUHLUHUR

JAYAMEKAR

SIRNAMULYA

PADASUKA

CISALAK

PAMEKARAN

SINDANGGALIH

KOTAKALER

MULYASARI

SUKAGALIH

TALUN

BANTARMARAKEBONKALAPA

CIGENDEL

PASIRBIRU

BUANAMEKAR

MEKARBAKTI

REGOL WETAN

SUKAHAJI

CIUYAHCIMUJA

CIGENDEL

MARGAMUKTI

SINDANGPAKUAN

KADUWULUNG

MEKARJAYAMARGAMUKTI KEBONJATI

KARANGHEULEUT

CISARUA CIMARA

816000

816000

819000

819000

822000

822000

825000

825000

828000

828000

9231

000

9231

000

9234

000

9234

000

9237

000

9237

000

9240

000

9240

000

9243

000

9243

000

PETA ADMINISTRASI KECAMATAN SUMEDANG SELATANKABUPATEN SUMEDANG

PETA INDEKS

:Sumber Peta :- Peta RBI, Badan Informasi Geospasial- Peta Administrasi Kabupaten Sumedang Tahun 2019- Peta Rawan Bencana BNPB Tahun 2018- Peta Rawan Bencana Kab Sumedang 2015 (BPBD Sumedang)- RTRW Kabupaten Sumedang Tahun 2011 - 2031- Digital Elevation Model (DEM) Terrasar Th 2012 Resolusi 9 m- Hasil Interpretasi dan Analisis Konsultan, Tahun 2019

PENYUSUNAN DOKUMENRENCANA KONTIJENSI BENCANA TANAH LONGSOR

KABUPATEN SUMEDANG

SUMEDANG MAJALENGKA

SUBANGCIREBON

BANDUNG

KUNINGAN

BANDUNG BARAT

PURWAKARTA

GARUT

INDRAMAYU

KOTA BANDUNG

INDRAMAYU

KOTA CIREBON

KOTA CIMAHI

WPNK-JB

CIANJUR

CIAMIS CIAMIS

0 10 20 30 405Kilometers

Proyeksi : WGS-84, UTM Zone 48 S

SKALA 1:50.000

PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANGBADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LEGENDA :Batasan Wilayah : Jaringan Jalan :

Rel Kereta ApiJalan TolJalan ArteriJalan KolektorJalan LainJalan Lokal

SungaiHidrologi :

!( Ibukota KabupatenIbukota Kecamatan!(

Ibukota Pemerintahan :Waduk Jatigede

Batas KabupatenBatas KecamatanBatas Desa

Wilayah Administrasi :Desa Pasanggrahan

Kelurahan TalunKelurahan Kota KulonDesa SukajayaDesa SukagalihDesa Regol Wetan

Desa MargamekarDesa GunasariDesa CitengahDesa CipancarDesa CipamengpeukDesa CiherangDesa Baginda

Page 228: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

!(!(

Kec. Sumedang Selatan

Kec. Pamulihan

Kec. Sumedang Utara

819000

819000

822000

822000

9237

000

9237

000

9240

000

9240

000

PETA JALUR EVAKUASIKELURAHAN PASANGGRAHAN BARU

PETA INDEKS

:Sumber Peta :- Peta RBI, Badan Informasi Geospasial- Peta Administrasi Kabupaten Sumedang Tahun 2019- Peta Rawan Bencana BNPB Tahun 2018- Peta Rawan Bencana Kab Sumedang 2015 (BPBD Sumedang)- RTRW Kabupaten Sumedang Tahun 2011 - 2031- Digital Elevation Model (DEM) Terrasar Th 2012 Resolusi 9 m- Hasil Interpretasi dan Analisis Konsultan, Tahun 2019

SUMEDANG MAJALENGKA

SUBANGCIREBON

BANDUNG

KUNINGAN

BANDUNG BARAT

PURWAKARTA

GARUT

INDRAMAYU

KOTA BANDUNG

INDRAMAYU

KOTA CIREBON

KOTA CIMAHI

WPNK-JB

CIANJUR

CIAMIS CIAMIS

0 10 20 30 405Kilometers

Proyeksi : WGS-84, UTM Zone 48 S

SKALA 1:50.000

PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANGBADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LEGENDA :Batasan Wilayah : Jaringan Jalan :

SungaiHidrologi :

Batas KabupatenBatas KecamatanBatas Desa

Ciraja

Ciraja Girang

CibiukCiguling

Citepus

Kareumbi

Darmaga

Cilipung

Ciguling

Cirahong

Pasirhuni

GentengParigi

Citamiang

PENYUSUNAN DOKUMENRENCANA KONTIJENSI BENCANA TANAH LONGSOR

KABUPATEN SUMEDANG

Jalan ArteriJalan KolektorJalan Lokal

Penggunaan Lahan :Kawasan Permukiman

Titik Kumpul Pengungsian :1. Kantor Camat Sumedang Selatan2. Kantor Lurah Pasanggrahan Baru3. Kantor Polsek Sumedang Selatan4. Kantor Kodim 0610 Sumedang

Kondisi Jalur Evakuasi

Jalur Evakuasi Bencana

Page 229: 10 Januari - Sumedang · 2020. 7. 14. · 3.6 Rencana Kontijensi Bencana Tanah Longsor ..... 71 3.7 Pengembangan Skenario ... Tabel 3.10 Potensi Luas Bahaya Banjir di Kabupaten Sumedang

!(!(

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXYXY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XYXY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

XY

è

è

èè

®v

D

D

è

DDD

è

DDD

è

èè

D

DD

è

è

è

è

èè

è è

DDD

DDD

è

è

è

__

&

?

?

®v

d

DD

DD

DD

DD

DD

DD

DD

DD

DD

D

D

D

D

D

D

D

D

D

D

G

è

è

è è

è

è

è

èèè

è

èè

è

è

è

è

è è

è

è

èè

èè è

è

è

è

è

èè

è

è

è

è

è

è

$1

$1

$1$1

![

Kec. Sumedang Selatan

Kec. Pamulihan

Kec. Sumedang Utara

819000

819000

822000

822000

9237

000

9237

000

9240

000

9240

000

PETA SEBARAN FASILITAS UMUMKELURAHAN PASANGGRAHAN BARU

PETA INDEKS

:Sumber Peta :- Peta RBI, Badan Informasi Geospasial- Peta Administrasi Kabupaten Sumedang Tahun 2019- Peta Rawan Bencana BNPB Tahun 2018- Peta Rawan Bencana Kab Sumedang 2015 (BPBD Sumedang)- RTRW Kabupaten Sumedang Tahun 2011 - 2031- Digital Elevation Model (DEM) Terrasar Th 2012 Resolusi 9 m- Hasil Interpretasi dan Analisis Konsultan, Tahun 2019

SUMEDANG MAJALENGKA

SUBANGCIREBON

BANDUNG

KUNINGAN

BANDUNG BARAT

PURWAKARTA

GARUT

INDRAMAYU

KOTA BANDUNG

INDRAMAYU

KOTA CIREBON

KOTA CIMAHI

WPNK-JB

CIANJUR

CIAMIS CIAMIS

0 10 20 30 405Kilometers

Proyeksi : WGS-84, UTM Zone 48 S

SKALA 1:50.000

PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANGBADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

LEGENDA :Batasan Wilayah : Jaringan Jalan :

Rel Kereta ApiJalan TolJalan ArteriJalan KolektorJalan LainJalan Lokal

SungaiHidrologi :

!( Ibukota KabupatenIbukota Kecamatan!(

Ibukota Pemerintahan :Waduk Jatigede

Batas KabupatenBatas KecamatanBatas Desa

Ciraja

Ciraja Girang

CibiukCiguling

Citepus

Kareumbi

Darmaga

Cilipung

Ciguling

Cirahong

Pasirhuni

GentengParigi

Citamiang

PENYUSUNAN DOKUMENRENCANA KONTIJENSI BENCANA TANAH LONGSOR

KABUPATEN SUMEDANG

Fasilitas Umum :

XY XY XY XY Kawat Listrik Tegangan TinggiPipa Bahan Bakar Diatas Tanah

d PLTDO Pasar& Pelayanan Pos_ Pelayanan Telepon®v Rumah Sakit/Puskesmas

G Gereja![ Kantor Camat$1 Kantor Lurah? Kantor PolisiD Kuburan Islamè Masjid