makalah teori akuntansi kontijensi

37
MAKALAH Teori Akuntansi Tentang ”Analisis atas aspek teori keagenan, metode pengungkapan, dan teori kepemilikan saham dalam PT SEKAR LAUT Tbk.” Dosen : Bapak Haitami Abubakar 1

Upload: michael-silaban

Post on 25-Jul-2015

668 views

Category:

Documents


26 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

MAKALAH

Teori Akuntansi

Tentang

”Analisis atas aspek teori keagenan, metode pengungkapan,

dan teori kepemilikan saham dalam PT SEKAR LAUT Tbk.”

Dosen :

Bapak Haitami Abubakar

Oleh :

Tiomsar Michael

34090431

E

2012

1

Page 2: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

DAFTAR ISIDAFTAR ISI 2BAB I PENDAHULUAN 3BAB II TEORI 5BAB III RINGKASAN DARI LAPORAN KEUANGAN 11BAB IV KESIMPULAN 30

2

Page 3: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ketika sebuah perusahaan yang memiliki potensi untuk mengembangkan

usahanya, namun mengalami keterbatasan sumber daya modal untuk mewujudkan hal

tersebut, maka dibuatlah sebuah keputusan. Yaitu pemilik memutuskan mengambil dana

dari luar seperti dari perbankan atau pasar modal. Dana yang berasal dari perbankan

jumlahnya relatif kecil dan biaya modalnya pada umumnya relatif mahal sedangkan

dana dari pasar modal jumlahnya relatif besar dan biaya modalnya relatif kecil. Oleh

karena itu maka banyak perusahaan besar memutuskan untuk go public dengan menjual

saham ke pasar modal.

Menjual saham ke pasar modal memiliki arti menjual sebagian kepemilikan

kepada pihak lain yang memiliki sumber daya untuk membeli saham perusahaan.

Dengan demikian, pemilik lama akan saling berbagi kekuasaan dengan pemilik

(pemegang saham) baru. Walaupun sudah terjadi kesepakatan untuk berbagi kekuasaan,

pemilik lama pada umumnya tidak mau begitu saja melepas kontrolnya atas perusahaan.

Kontrol tersebut akan tetap pada pemilik lama (meskipun kepemilikan sudah dibagi-

bagi) asal pemilik lama masih memiliki saham mayoritas.

Fenomena inilah yang banyak terjadi di Indonesia. Salah satunya terjadi pada

salah satu Perseroan Terbatas yang sudah go public, Yaitu PT Sekar Laut Tbk. Dimana,

dalam PT Sekar Laut Tbk terdapat saham mayoritas yang dikuasai oleh Pemodal

Perseroan dan Perseorangan serta saham minoritas yaitu sebesar 4%. Adanya

kepemilikan mayoritas akan memunculkan kemungkinan konflik kepentingan antara

pemegang saham mayoritas dan pemegang Permasalahan saham minoritas. Konflik ini

dapat dilihat dalam kerangka masalah agensi.Sebagai prinsipal dalam hal ini adalah

pemegang saham minoritas dan pemegang saham mayoritas yang ikut mengelola

perusahaan bertindak sebagai agen.

3

Page 4: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

Masalah agensi bukan merupakan satu-satunya permasalahan dalam membentuk

good corporate governance, namun penanganan akan hal ini merupakan suatu faktor

yang sangat penting untuk mewujudkan good corporate governance terutama pada

perusahaan yang sudah go public

Metode Pengungkapan yang dipakai juga menjadi salah satu pokok penting

dalam sebuah laporan keuangan. Dimana setiap perusahaan yang telah go public harus

memenuhi segala kriteria yang telah diatur dalam PSAK dalam pembuatan laporan

keuangan, dalam hal ini laporan tahunan.

Hal ini dikarenakan, laporan keuangan tahunan digunakan tidak hanya oleh

internal perusahaan tapi oleh pihak eksternal, baik pemerintah, investor, pemegang

saham minoritas dan publik. Dimana, pihak eksternal memerlukan informasi yang jelas

dari laporan tahunan tersebut agar dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

penilaian dan keputusan yang akan diambil.

PT Sekar Laut Tbk., sebagai perusahaan go public juga mengeluarkan laporan

tahunan yang telah diterbitkan di tahun 2010, dan hal ini perlu dikaji apakah teori agensi

digunakan di dalam PT Sekar Laut Tbk dan apakah laporan tahunan PT Sekar Laut Tbk.

Memenuhi kriteria teori pengungkapan

4

Page 5: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

BAB II

TEORI

A. Teori Tentang Pengungkapan

1. Tingkat Pengungkapan

Secara konseptual, pengungkapan merupakan bagian integral dari pelaporan

keuangan. Secara teknis, pengungkapan merupakan langkah akhir dalam proses

akuntansi yaitu penyajian informasi dalam bentuk seperangkat penuh statemen

keuangan. Pengungkapan sering juga dimaknai segabagi penyediaan infromasi lebih

dari apa yang dapat disampaikan dalam bentuk statemen keuangan formal.

Menyangkut penyajian infromasi, dalam pengungkapan terdapat tiga tingkat

pengungkapan yaitu memadai, wajar atau etis, dan penuh. Tingkat ini mempunyai

implikasi terhadap apa yang harus diungkapkan.

Tingkat memadai adalah tingkat minimum yang harus dipenuhi agar statemen

keuangan secara keseluruhan tidak menyesatkan untuk kepentingan pengambilan

keputusan yang diarah.

Tingkat wajar adalah tingkat yang harus dicapai agar semua pihak mendapat

perlakuan atau pelayanan informasional yang sama. Artinya, tidak ada satu pihak pun

yang kurang mendapat informasi sehingga mereka menjadi pihak yang kurang

diutungkan posisinya. Dengan kata lain, tidak ada preferensi dalam pengungkapan

informasi.

Tingkat penuh menuntut penyajian secara penuh semua informasi yang berpaut

dengan pengambilan keputusan yang diarah. Diperlukan kriteria atau pertimbangan

untuk menentukan batas atas(kos>benefit) dan batas bawah (materialitas). Hal ini harus

dilakukan, karena terlalu banyak informasi sama tidak menguntungkannya dengan

terlalu sedikit informasi. Dalam pentnuan batas atas dan bawah, bagi penentu kebijakan

harus menentukan seberapa luas pengungkapan harus dilakukan lebih problematik

dibanding menentukan informasi mana yang tidak perlu diungkapkan.

5

Page 6: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

2. Pengungkapan Wajib dan Sukarela

Pengungkapan sukarela adalah pengungkapan yang dilakukan perusahaan diluar

apa yang diwajibkan oleh standar akuntansi atau peraturan badan pengawas. Batas

pengukuran dan pengakuan sesuai kerangka konspetual FASB tentang Pengungkapan

Sukarela meliputi Sarana Pelaporan Keuangan Lain dan Informasi Lainnya.

Teori pensignalan melandasi pengungkapan sukarela ini. Manajemen selalu

berusaha untuk mengungkapkan informasi privat yang menurut pertimbangannya sangat

diminatai oleh investor dan pemegang saham khususnya, jika informasi tersebut

merupakan berita baik. Manajemen juga berminat menyampaikan informasi yang dapat

meningkatkan kredibilitasnya dan kesuksesan perusahaan meskipun informasi tersebut

tidak diungkapkan.

Sedangkan Pengungkapan wajib adalah pengungkapan yang dilakukan

perusahaan yang diwajibkan oleh standar akuntansi atau peraturan badan pengawas.

Menurut kerangka konseptual FASB, pengungkapan wajib meliputi Statemen

Keuangan, Catatan Atas Statemen Keuangan, dan Informasi Pelengkap

Dengan kebersediaan manajemen dalam pengungkapan sukarela ini, tingkat

pengungkpan wajib dapat ditetapkan ke tingkat wajar atau bahkan memadai tidak terlalu

penuh.

3. Metode Pengungkapan

A. Pos Statemen Keuangan

Informasi keuangan dapat diungkpakan melalui statemen keuangan dalam

bentuk pos atau elemen statemen keuangan sesuai dengan standar tentang definisi,

pengukuruan, penilaian, dan penyajian (jenis statemen, format statemen, klasifikasi pos,

dan susunan pos). Jenis stateen meliputi neraca, statemen laba-rugi, statemen perubahan

ekuitas, dan statemen aliran kas.

B. Catatan Kaki

Catatan kaki atau catatan atas statemen keuangan merupakan metoda

pengungkapan untuk informasi yang tidak praktis atau tidak memenuhi kriteria untuk

disajikan dalam bentuk pos atau elemen statemen keuangan. Catatan atas statemen

keuangan menjadi bagian penting dari statemen keuangan.

6

Page 7: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

Catatan kaki harus diberi indeks yang jelas dan teratur sehingga memudahkan

pengauan. Hendriksen dan van Breda (1992) merinic lebih lanjut apa yang dapat

diungkapkan dalam bentuka catatan kaki yaitu perubahan metoda, hak kreditor atas aset

tertentu, aset atau kewajiban bergantung, pembatasan atas pembayaran dividen, dan

ihak yang mempunyai hubungan istimewa. Catatan Kaki tidak dimaksudkan untuk

mengganti pengungkapan yang memenuhi kriteria klasifikasi dan pengukuran yang

tepat.

C. Penjelasan Dalam Kurung

Penjelasan singkat berbentuk tanda kurung mengikuti suatu pos dapat dijadikan

cara untuk mengungkapkan informasi,. Metoda akuntasi, makna suatu istilah,

ktermasukan suatu unsurm penilaian alternatif dan acuan, merupakan informasi yang

dapat disajikan dalam tanda kurung. Pengungkapan dalam bentuk tanda kurung lebih

merupakan konvensi daripada sebagai ketentuan standar akuntansi

D. Istialh Teknis

Istilah teknis dan strategik merupakan bagiandari pengungkapan. Oleh karea itu,

istialah yang tepat harus digunakan secara konsistenuntuk nama pos, elemen. Judul .

atau subjudul. Menurut Hendriksen dan van Breda, penyusun laporan (termasuk

auditor) harus menggunakan istilah teknis yang khusus digunakan dalam perusahaan

dan belum digunakan dalam standar akuntansi.

Bila suatu istilah telah digunakan dalam standar akuntansi, penyusun laporan

atau auditor tidak harus selalu mengikuti standar jika suatu istilah dirasa tidak tepat.

Bila istilah dalam standar telah dirasa tepat, penyusun laporan tidak perlu memberi

uraian deskriptif hanya lantaran kekhawatiran bahwa analis atau pembaca yang

mengenal standar akan bingung. Penyusun standar berkewajiban untuk mensosialisasi

istilah teknis yang ditawarkan dan dalam meinciptakan istilah teknsi, pihakyang diacu

adalah pihak dengan pengetahuan tertentu yang cukup.

E. Lampiran

Statemen keuangan sebenarnya merupakan slah satu bentuk ringkasan untuk

pengambilan keputusan investasi dan kredit yang dapat dipandang sebagai keputusan

strategik. Statemen keuangan utama hampir sama dengan ringkasan eksekutif dalam

pelaporan manajemen. Rincian, statemen tambahan, dan daftar rincian dapat disajikan

sebagai lampiran

7

Page 8: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

Menurut Hendriksen dan van Breda, statemen tambahan berfungsi untuk

menambah informasi lebih dari yang dimuat dalam statemen keuangan utama atau

untuk menyajikan kembali inforamsi dalam statemenutuama dalam susunan yang

berbeda. Statemen tambahan bisasanya tidak merupakan bagian dari statemen

keuangan yang dicakupi oleh laporan auditor.

F. Komunikasi Manajemen

Manajemen dapat menyampaikaninformasi kualitatif atau nontfinansial yang

dirasa penting untuk diketahui pemakai statemen melalui berbagai cara. Komunikasi

manajemen secara resmi dapat disampaikan bersamaan dengan penerbitan laporan

tahunan dalam bentuk surat ke pemegan saham, laporan dewan komisaris, dan laporan

direksi.

G. Catatan dalam Laporan Auditor

Pengungkapan yang dinilai auditor telah memadai dan wajar sesuai dnegan

PABU secara otomatis akan terefleksi dalam statemen keuangan. Auditor tidak perlu

lagi untuk mengungkapnya dalam laporan auditor karena akan terjadi duplikasi. Hal

yang perlu diperhatikan adalah, statemen keuangan adalah asersi dan representasi

manajemen sehingga pengungkapan adalah kewajiban manajemen bukan auditor.

Pengungkapan auditor yang dianggap penting dan bermanfaat adalah

pengungkapan informasi yang berkaitan dengan hal – hal yang menghalangi audiro

untuk menerbitkan laporan auditor.

B. Teori Agensi

Hubungan keagenan adalah hubungan antara prisipal dan agen yang di dalamnya

agen bertindak atas nama dan untuk kepentingan prisnipal dan atas tindakannya terebut

agen mendapatakan imbalan tertentu. Hubungan tersebut biasanya dinyatakan dalam

bentuk kontrak.

Dalam teori keagenan, agen biasanya dianggap sebagai pihak yang ingin

memaksimumkan dirinya tetapi ia tetap selalu berusaha memenuhi kontrak. Kontrak

dikatakan efisien apabila mendorong pihak yang berkontrak melaksanakan apa yang

diperjanjikan tanpa perselisihan dan para pihak mendapatkan hasil yang paling optimal

dari dari berbagai kemungkinan alternatif tindakan yang dapat dilakukan agen. Kontrak

8

Page 9: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

efisien adalah kontrak yang tidak banyak menimbulkan persengketaan dan yang

mendorong pihak yang berkontrak melaksanakan apa yang diperjanjikan.

Dalam konteks pelaporan keuangan, hubungan ntara investor dan manajemen

dapat dikarakterisasi sebagai hubungan keagenan: pemegang saham sebagai prinsipal

dan manajemen sebagai agen.

C. Teori tentang pemegang Saham Mayoritas dan Minoritas

1. Sekilas Corporate Governance

Corporate governance merupakan suatu mekanisme pengelolaan yang

didasarkan pada teori keagenan. Penerapan konsep corporate governance diharapkan

memberikan kepercayaan terhadap agen (manajemen) dalam mengelola kekayaan

pemilik (investor), dan pemilik menjadi lebih yakin bahwa agen tidak akan melakukan

suatu kecurangan untuk kesejahteraan agen.

Corporate governance timbul karena kepentingan perusahaan untuk memastikan

kepada pihak penyandang dana (principal/investor) bahwa dana yang ditanamkan

digunakan secara tepat dan efisien. Selain itu dengan corporate governance, perusahaan

memberikan kepastian bahwa manajemen (agent) bertindak yang terbaik demi

kepentingan perusahaan.

Prinsip-prinsip good corporate governance diantaranya yaitu fairness,

transparency, accountability dan responsibility merupakan upaya agar terciptanya

keseimbangan antar kepentingan dari para stakeholder yaitu pemegang saham

mayoritas, pemegang saham minoritas, kreditor, manajemen perusahaan, karyawan

perusahaan, suppliers, pemerintah, konsumen dan tentunya para anggota masyarakat

yang merupakan indikator tercapainya keseimbangan kepentingan, sehingga benturan

kepentingan yang terjadi dapat diarahkan dan dikontrol serta tidak menimbulkan

kerugian bagi masing-masing pihak.

Pemegang saham yang memiliki control sebenarnya memiliki insentif secara

lebih dekat untuk memonitor perusahaan serta manajemen yang memberikan pengaruh

positif bagi corporate governance. Sebaliknya, pemegang saham pengendali juga

berpotensi untuk berkonflik dengan pemegang saham lain, khususnya pemegang saham

minoritas.

9

Page 10: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

Sejak lahirnya UU Nomor 40 Tahun 2007 terdapat pengaturan yang lebih pasti

terhadap kedudukan pemegang saham minoritas. Dalam Pasal 84 ayat 1 disebutkan

bahwa setiap saham yang dikeluarkan mempunyai satu hak suara, kecuali anggaran

dasar menentukan lain. Dalam hal ini berlaku ketentuan one share one vote. Sistem ini

telah mengubah ketentuan yang trdapat dalam Pasal 54 KUHD yang menyatakan

sebaliknya.

Hal ini pula berarti bahwa UU Perseroan Terbatas tidak membatasi kekuataan

pemegang saham dalam jumlah yang besar dalam perolehan hak suara yang didapat.

Bagi pemegang saham minoritas yang mempunyai saham yang lebih sedikit maka

pemegang saham hanya bertanggungjawab hanya sebatas setoran atas seluruh saham

yang dimiliki dan tidak sampai bertanggungjawab sampai harta pribadi pemegang

saham. Hal itu sesuai dengan bunyi pasal 3 UU No 40 tahun 2007 yang menentukan

bahwa pemegang saham perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi atas

perikatan yang dibuat atas nama perseroan dan tidak bertanggung jawab atas kerugian

saham.

Mengenai pembelaan pemilik saham minoritas dari kesewenagan pemilik saham

mayoritas juga terdapat suatu prinsip yang disebut prinsip perlekatan. Artinya terdapat

perlekatan antara kepemilikan saham dengan hak suara. Sekalipun saham sudah beralih

kepihak ketiga melalui lembaga penjaminan seperti misalnya gadai. Perjanjian tersebut

dikenal denegn nama voting agreement yang merupakan voting persetujuan oleh pihak

pemegang saham yang dilakukan didalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Dengan prinsip inilah kebebasan pemegang saham mayoritas dibatasi.

Pemegang saham yang telah membuat suatu perjanjian hak suara dapat mengeluarkan

suaranya sesuai dengan kehendaknya. Dengan demikian kekuatan dapat dihimpun oleh

pemegang-pemegang saham yang kecil-kecil atau minoritas sehingga dapat menyatukan

suara.

10

Page 11: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

BAB III

RINGKASAN DARI LAPORAN KEUANGAN

A. ULASAN NERACA

PT SEKAR LAUT Tbk DAN ANAK PERUSAHAANNERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan)Per 31 Desember 2010 dan 2009

PT SEKAR LAUT Tbk AND ITS SUBSIDIARYCONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued)

As of December 31, 2010 and 2009

(Disajikan dalam Rupiah) (Expressed in Rupiah)

Catatan/Notes 2010 2009

KEWAJIBAN, HAK MINORITASDAN EKUITASKEWAJIBAN LANCARPinjaman bank jangka pendek 9Hutang usahaPihak ketiga 10Pihak yang mempunyai hubunganistimewa 2l,11,28Hutang lain-lain 12Hutang pajak 2i,16bBeban masih harus dibayarBagian hutang jangka panjang yangjatuh tempo satu tahunBank 2k, 14,28Sewa pembiayaan 2n,15

13.119.037.061

20.360.915.563

4.259.508.4042.893.086.349689.429.039

4.066.958.309

3.139.365.472565.998.307

12.931.084.488

19.890.105.145

4.396.059.0863.414.074.60493 1.357. 1511.196.784.730

3.301.385.999451.373.620

LIABILITIES, MINORITY IN TEREST

AND EQUITYCURRENT LIABILITIES

Short-term bank borrowingsAccounts payable

Third parties

Related partiesOther payablesTaxes payable

Accrued expensesCurrent maturity portion of

long-term loanBank

Finance leaseJUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 49.094.298.504 46.512.224.823 TOTAL CURRENT LIABILITIES

KEWAJIBAN JANGKA PANJANGHutang jangka panjang, setelah

dikurangi bagian yang jatuh tempodalam satu tahunBank 2k, 14,28Sewa pembiayaan 2n,15

Pendapatan sewa guna usaha ditangguhkanKewajiban manfaat karyawan 2h,17

18.346.770.928586.029.322178.574.863

12.864.730.594

23.480.247.8301.152.927.945

357.149.72411.212.284.729

LONG-TERM LIABILITIESLong-term loan, net of

current maturity portionwithin one year

BankFinance lease

Deferred leased incomeEmployee benefit liabilities

JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 31.976.105.707 36.202.610.228 TOTAL LONG-TERM LIABILITIES

JUMLAH KEWAJIBAN 81.070.404.211 82.714.835.051 TOTAL LIABILITIES

HAK MINORITAS ATAS ASET MINORITY IN TEREST IN

BERSIH ANAK PERUSAHAAN 2b,18 3.584.245 3.271.529 SUBSIDIARY'S NET ASSETS

EKUITAS EQUITY

Modal saham, nilai nominal Rp 100 Share capital, nominal value of

per lembar saham pada tahun 2010 Rp 100 per share in 2010 and 2009.

dan 2009. Modal dasar 2.500.000.000 saham Authorized capital of 2,500,000,000

pada tahun 2010 dan 2009. Ditempatkan shares in 2010 and 2009. Issued and

dan disetor penuh 690.740.500 saham 2j, 19 69.074.050.000 69.074.050.000 fully paid-up 690,740,500 sharesTambahan modal disetor, bersih 2j,20 21.578.739.873 21.578.739.873 Additional paid-in capital, net

Accumulated profit, after

11

Page 12: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

Akumulasi laba, setelah eliminasi eliminated accumulated losses

saldo rugi sebesar Rp 325.390.647.140 amounted to Rp 325,390,647,140

melalui kuasi-reorganisasi pada tanggal through quasi-reorganization on

31 Desember 2006 December 31, 2006

Saldo laba dicadangkan 21 13.8 14.8 10 .000 - Appropriated retained earnings

Saldo laba belum dicadangkan 2j 13.833.854 .140 22.815.132.206 Unappropriated retained earnings

JUMLAH EKUITAS 118.301.454 .013 113.467.922.079 TOTAL EQUITY

JUMLAH KEWAJIBAN, TOTAL LIABILITIES, MINORITY

HAK MINORITAS DAN EKUITAS 199.375.442 .469 196.186.028.659 INTEREST AND EQUITY

B. LAPORAN RUGI LABA

PT SEKAR LAUT Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIANUntuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

PT SEKAR LA UT Tbk AND ITS SUBSIDIARYCONS OLIDA TED STA TEMENTS OF INCOME

For the years endedDecember 31, 2010 and 2009

31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah) (Expressed in Rupiah)Catatan/

Notes 2010 2009

PENDAPATAN BERSIH 2k,2m,22,30 3 14.145.710.944252.082.911.939

276.312.034.061223.898.329.158

NET REVENUECOST OF REVENUEBEBAN POKOK PENDAPATAN 2k,2l,2m,21,23,24,30

LABA KOTOR 62.062.799.005 52.413.704.903 GROSS PROFIT

BEBAN USAHAPenjualan 2m,25Umum dan administrasi 2h,2m,26

30.337.836.73025.999.950.072

28.190.609.35622.515.834.833

OPERA TING EXPENSESSelling

General and administrativeJUMLAH BEBAN USAHA 56.337.786.802 50.706.444.189 TOTAL OPERATING EXPENSES

LABA USAHA 5.725.012.203 1.707.260.714 OPERATING PROFIT

PENDAPATAN/(BEBAN)LAIN-LAIN

Pendapatan bungaPendapatan sewa 2l,28Beban bunga 2k,2l,9,14,15Laba selisih kurs, bersih 2k,2lLaba (rugi) penjualan aset tetap 8Pendapatan sewa guna usaha

ditangguhkan 2nLain-lain, bersih 2e,2f,27

42.273.9222.119.540.556

(2.852.135.933)870.320.394(3.080.000)

178 .574. 86291.648.300

86.951.9072.545.760.590

(3.152.443.896)3.615.145.491

32.925.000

178.574.862,007.396.544.463

OTHER INCOME/(EXPENSES)

Interest incomeRent income

Interest expenseForeign exchange gain, net

Gain (loss) on sale of fixed asset

Deferred leased incomeOthers, net

JUMLAH PENDAPATANLAIN-LAIN, BERSIH 447.142.101 10.703.458.417 TOTAL OTHER INCOME, NET

LABA SEBELUM PAJAKPENGHASILAN BADAN 6.172.154.304 12.410.719.131

PROFIT BEFORE CORPORATEINCOME TAX

MANFAAT (BEBAN) PAJAKPENGHASILAN BADANPajak kini 2i,16c,16ePajak tangguhan 2i,16c,16e

(1.682.016.250)343.705.596

(83.447.280)475.359.253

CORPORATE INCOME TAXBENEFIT (EXPENSE)

Current taxDeferred tax

LABA SEBELUM HAK MINORITAS 4.833.843.650 12.802.631.104PROFIT BEFORE MINORITY

INTEREST

12

Page 13: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH(3 11.716) (103. 125)

MINORITY INTEREST ONSUBSIDIARY'S NET PROFITANAK PERUSAHAAN 2b

LABA BERSIH 30 4.833.531.934 12.802.527.979 NET PROFIT

LABA BERSIH PER SAHAMDASAR 2q 7,00 18,53 NET PR OFIT PER SHARE

13

Page 14: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

14

Page 15: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

15

Page 16: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

16

Page 17: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

17

Page 18: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

18

Page 19: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

19

Page 20: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

20

Page 21: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

21

Page 22: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

22

Page 23: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

23

Page 24: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

24

Page 25: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

25

Page 26: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

26

Page 27: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

27

Page 28: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

28

Page 29: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

29

Page 30: Makalah Teori Akuntansi Kontijensi

BAB IV

KESIMPULAN

Penerapan teori agensi pada PT Sekar Laut Tbk. Sudah diterapkan. Hal ini

dibuktikan dari laporan tahunan perusahaan yang menyatakan bahwa terdapat Dewan

Komisioner dalam perusahaan yang tugasnya adalah melakukan fungsi pengawasan

terhadap kinerja manajemen. sesuai dengan wewenang yang diberikan oleh pemegang

saham dan anggaran dasar. Dewan Komisaris juga dibantu oleh Komite Audit, yang

diketuai Komisaris Independen dalam rangka penugasan wewenang tersebut.

Hal ini dilakukan untuk kepentingan perusahaan dan para pemegang saham, agar

kontrak yang telah ditetapkan diantara kedua pihak dapat berjalan sesuai dengan

semestinya. Selain itu, dengan dibentuknya Dewan Komisaris dan Komite Audit, maka

dampak terjadinya perselisihan antara perusahaan dan pemegang saham dapat

diminimalisir

Dalam hal hubungan antara pemegang saham mayoritas dan minoritas, tidak ada

indikasi adanya kecurangan yang dilakukan oleh pemegang saham mayoritas terhadap

minoritas. Hal ini dibuktikan dari Penelahaan yang dilakukan Komite Audit, yang

terdapat pada Laporan Tahunan perusahaan, terhadap dokumen dokumen, data,

informasi yang diperoleh, yang menyatakan bahwa tidak ada indikasi penyimpangan

yang dilakukan oleh perseroan, sebagai pemegang saham mayoritas.

Perusahaan juga melakukan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate

Governance) semenjak pedoman itu diperkenalkan, seperti yang diungkap dalam

laporan tahunan. Dimana menurut perusahaan, pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

yang baik sebagai tanggung jawab perusahaan atas pemegang saham.

Dalam mengungkap laporan audit dan tahunan telah memenuhi metode yang

diwajibkan. Laporan audit yang diterbitkan oleh auditor, jelas telah memenuhi standar

yang ditetapkan oleh PSAK, dimana semua metode yang diwajibkan telah tertera dalam

laporan audit, dan tingkat pengungkapannya adalah tingkat penuh (full disclosure).

Perusahaan menggunakan metode pengungkapan sukarela dalam laporan tahunannya,

diantaranya: perusahaan mengungkapkan visi dan misi, Negara tujuan ekspor, dan

rencana pengembangan,

30