perencanaan kontijensi

18
Eko Pastia . M Sunaryono Diah Sari Utami Liskanaria Diana Putri Sari Wiwin Tri Oktavia Agusni Adam Budiman Yatini Irvan Rosadinata 09320002 09320014 09320016 09320030 09320031 09320032 09320033 09320034 09320039 09320046

Upload: eko-pastia-mukti-skep-ns

Post on 12-May-2017

251 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • Eko Pastia . MSunaryonoDiah Sari UtamiLiskanariaDiana Putri SariWiwin Tri OktaviaAgusni AdamBudimanYatiniIrvan Rosadinata09320002093200140932001609320030093200310932003209320033093200340932003909320046

  • Topografi Kota Bandar Lampung dapat diklasifikasikan menjadi sebagai berikut: daerah pantai yaitu sekitar Teluk Betung dan Panjang kurang lebih 27,01 km (BPN 1998), daerah perbukitan yaitu sekitar Teluk Betung bagian utara, dataran tinggi dan bergelombang (diselatan Tanjung Karang bagian barat, sekitar Gunung Balau, Gunung Betung, Sukadana Ham, Perbukitan Batu Serampok di bagian timur), teluk dan pulau-pulau kecil terdapat di bagian selatan

    Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5020 sampai dengan 5030 lintang selatan dan 105028 sampai dengan 105037 bujur timur. Letak tersebut berada pada Teluk Lampung di ujung selatan pulau Sumatera.

  • Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah 197,22 km yang terbagi ke dalam 13 Kecamatan dan 98 Kelurahan dengan populasi penduduk 881.801jiwa(berdasarkan sensus 2010), kepadatan penduduk sekitar 8.142 jiwa/km.Kota Bandar Lampung terdiri dari 13 kecamatan, yaitu :1.Kedaton8. Tanjung Karang Pusat2.Kemiling9. Tanjung Karang Timur3.Panjang10. Tanjung Senang4.Rajabasa11. Teluk Betung Barat5.Sukabumi12. Teluk Betung Selatan6.Sukarame13. Teluk Betung Utara7.Tanjung Karang Barat

  • Pengenalan Bahaya (hazard)

    BanjirTanah Longsor

    Sumber : Bappeda Kota Bandar Lampung

    NokecamatanLokasi banjirTinggi banjirLas genanganLama banjirPD1Teluk BetungSelatanBumi Waras, Teluk Betung, Kangkung, Pesawahan,Garuntang, Sukaraja,Pecoh Raya0,50 m 1,00 m0,10 ha 8,00 ha0,5 jam -2 hari312PanjangKetapang, WayLunik, Pidada,Panjang Utara0,25 m 1,70 m0,50 ha 6,00 ha2 jam 2 hari32

  • Pasang surut (Pasut)ArusGelombangSedimen dan Material Dasar LautTerumbu Karang dan Padang Lamun

  • Kronologi kejadian bencana banjir yang disertai tanah longsor di wilayah Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung :Pada tanggal 22 Juli 2010 pukul 04.00 WIB telah terjadi bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung.Pada tanggal 22 Juli 2010 pukul 04.00 WIB telah terjadi bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Banjir dengan ketinggian 100 cm tersebut menyebabkan 1 rumah rusak berat, 2 rumah rusak ringan dan 1 sekolah rusak ringan.Kejadian tersebut tidak menimbulkan korban meninggal dunia. Korban luka berat sebanyak 1 orang di rujuk ke rumah sakit. Tidak ada korban luka ringan dan tidak terjadi pengungsian maupun kerusakan fasilitas kesehatan.Jajaran kesehatan setempat telah memberikan pelayanan kesehatan, melakukan kaporisasi, memberikan penyuluhan dan melakukan pemantauan di lokasi bencana.Hingga saat ini permasalahan kesehatan masih dapat diatasi oleh jajaran kesehatan setempat dan pemantauan tetap dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dan Pusat Penanggulangan Krisis Kementerian Kesehatan.

  • NOKECAMATANJUMLAHPENDUDUKKEPADATAN12345678Tanjungkarang PusatTanjungkarang TimurTanjungkarang BaratTelukbetung SelatanTelukbetung BaratPanjangSukarameKedaton69.98275.29699.78587.39952.50068.65295.885136.68514.1383.5682.4339.05016.2152.1772.5283.492TOTAL742.7493.849

  • Jumlah Sekolah Dasar di Kota Bandar Lampung pada tahun 2001 adalah 303 unit, sedangkan jumlah SLTP mengalami peningkatan dari 116 unit pada tahun 1997 menjadi 130 unit pada tahun 2001. Jumlah SLTA di Kota Bandar Lampung tidak mengalami perubahan sejak tahun 1997 yaitu sebanyak 95 unit.

    Sumber: Pendidikan dan Perpustakaan Kota Bandar Lampung 2001

  • JENIS SARANAJUMLAHPuskesmas Non TTPuskesmas TTPuskesmas PembantuPuskesmas KelilingPosyanduBalai PengobatanRumah BersalinRumah Sakit BersalinRSAMRS. ABRIRS. SwastaApotikToko Obat BerizinKlinik SpesialisJumlah TT Rs.P/SJumlah TT. RSB + RBPraktek Dr SwastaLaboratorium P/S2025520555371811145174-615/8492652352/9

  • Komponen Air BersihKomponen Sanitasi/Limbah CairKomponen DrainaseKomponen JalanAspek EkonomiAspek Lingkungan

  • Beberapa kebijakan penting yang harus diambil tersebut adalah :Mengerahkan semua sumber daya yang ada yang ada untuk dapat dipergunakan dalam penanganan bencana.Membangun suatu sistem komunikasi dan koordinasi yang baik antar dinas/lembaga terkait dengan bencana di lingkungan kecamatan panjang kota bandar lampung.Mengkoordinasikan kegiatan penanganan bencana yang dilakukan berbagai lembaga baik pemerintah, swasta dan relawan.Memastikan semua korban (manusia) dapat segera ditolong. Bagi korban yang luka-luka diberikan pengobatan dan korban yang kehilangantempat tinggal ditampung pada tempat-tempat pengungsian.Sedangkanyangmeninggal dunia segera dimakamkan.Apabila intensitas bencana cukup besar, maka perlu dilakukan koodinasi dengan lembaga-lembaga internasional melalui Bakornas PB.

  • Adapun untuk merealisasikan kebijakan yang telah ditetapkan diatas, maka perlu dioperasionalkan dalam beberap strategi, yaitu :Merealisasikan prosedur tetap yang dibuat sebelum terjadinya bencana banjir dan tanah longsor Menentukan arah atau langkah pemecahan permasalahan yang akan dilaksanakan.Membagi tugas pelaksanaan kerja dari unsur yang terkait.Memerintahkan seluruh Dinas instansi/lembaga/masyarakat untuk mengarahkan semua sumber daya dengan mempergunakan sarana dan prasarana yang sudah disiapkan sebelumya.Menginventarisir semua kerugian / korban yang ditimbulkan oleh bencana.Menyediakan sarana mobilisasi pengungsi antara lain ambulance, tenaga medis/obat-obatan, tenda pengungsi /dapur umum, pangan /air bersih/MCK/sanitasiPrioritas penanganan adalah lanjut usia (lansia),anak-anak, pasienRumah Sakit, penyandang cacat, ibu hamil, dan orang stres/traumaMemberikan laporan pertanggung jawaban tugas yang diberikan.Mengevaluasi seluruh kegiatan yang sudah dilaksanakan dan tindak lanjut yang direncanakan.

  • SEKTOR MANAJEMEN DAN KOORDINASISEKTOR PENYELAMATAN DAN PERLINDUNGAN (EVAKUASI)SEKTOR KESEHATANSEKTOR PENYELAMATAN DAN PERLINDUNGAN ( SAR )SEKTOR PERHUBUNGAN DAN TRANSPORTASISEKTOR LOGISTIKSEKTOR SARANA DAN PRASARANA/ INFRASTRUKTUR

  • SIMULASI / GLADI

    Mari kita bangun dan gugah partisipasi masyarakat untuk memperhatikan kebersihan lingkungan. Andai seluruh masyarakat tahu bencana banjir itu menyakitkan, maka mereka akan melakukan upaya untuk membersihkan tempat tinggalnya masing-masing.

    TRANSISI

    Tindakan sebelum terjadi banjirTindakan Saat Terjadi BanjirTindakan Sesudah Terjadinya Banjir

    Re-entry ( Pemulihan )

  • Rencana kontinjensi inidisusun bersama oleh berbagai intansi/lembaga yang bergabung dalam SATLAK Penanggulangan Bencana dan keabsahan dari pedoman yang telah disusun menjadi sebuah dokumen yang telah disepakati dan akan ditanda tanggani oleh Walikota selaku Ketua SATLAK PB, yang sebelumnya ditandatangani oleh kepala dinas/lembaga yang terkait.

    Rencana kontijensi ini dapat diaktivasi apabila terjadi bencana dengan melaksanakan kegiatan yang tercantum dalam rencana kontinjensi sesuai dengan kebutuhan dari masing masing sektor.

  • Apabila terjadi bencana banjir atau pun tanah longsor , pada saat itu juga rencana kontinjensi bisa ditetapkan menjadi rencana Operasi Tanggap Darurat yang disesuaikan dengan kejadian. Sebaliknya bila tidak terjadi bencana, rencana kontinjensi akan ditinjau kembali dalam 1 (satu) tahun berikutnya, dengan cacatan akan disesuaikan dengan poyeksi kebutuhan secara berkala melalui rapat/pertemuan berkala dengan dinas atau lembaga terkait.

    Apabila terjadi bencana banjir yang diikuti dengan tanda-tanda akan adanya tanah longsor, maka yang akan menginformasikan peringatan dini Tsunami kepada masyarakat adalah SATLAK Penanggulangan Bencana.