06-ipsg-bedah

2
Sasaran Internasional Keselamatan Pasien (SIKP) / International Patient Safety Goals (IPSG) Kepastian Tepat Prosedur – Tepat Lokasi – Tepat Pasien Pembedahan Ikuti prosedur Verifikasi, pemberian penandaan / Marking pra- pembedahan dan Time Out. Verifikasi : Dilakukan untuk mengidentifikasi hal-hal yang harus tersedia pada saat tindakan, meliputi Dokumen Rekam Medis (Asesmen, Informed Consent), Hasil Pemeriksaan Penunjang dan Kebutuhan Khusus / Implant / Darah. Marking : Dilakukan pada saat visite pra operasi dan melibatkan pasien secara aktif sebelum jadwal operasi. Dilakukan oleh DPJP / Operator yang akan melakukan prosedur bedah. Tanda yang digunakan : Lingkaran (O), garis () atau tanda panah (). Dilakukan bila : a. Terdapat lebih dari satu kemungkinan lokasi operasi termasuk sisi (laterality) b. Multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi) c. Multipel level (tulang belakang) d. Bila melakukan prosedur pada tempat yang salah akan mencederai pasien. Penandaan tidak dilakukan pada : a. Prosedur yang dilakukan bersamaan pada struktur lokasi bilateral, misalnya pada kedua tonsil dan kedua ovarium. b. Permukaan mukosa atau perineum. c. Prosedur dengan akses minimal pada organ internal lateral. d. Lokasi insersi kateterisasi jantung, insersi pacemaker jantung. e. Prosedur gigi. f. Prosedur pada bayi prematur. g. Organ tunggal. Time Out : Sebelum memulai tindakan / operasi apapun, lakukan suatu proses kesepakatan akhir oleh seluruh anggota tim untuk mengkonfirmasi tepat pasien, tepat prosedur, dan tepat lokasi melalui suatu teknik komunikasi aktif. Saat Time Out harus melakukan verifikasi : 1. Tepat pasien,

Upload: safira-aulia-rahma

Post on 23-Oct-2015

40 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: 06-IPSG-Bedah

Sasaran Internasional Keselamatan Pasien (SIKP) / International Patient Safety Goals (IPSG)

Kepastian Tepat Prosedur – Tepat Lokasi – Tepat Pasien PembedahanIkuti prosedur Verifikasi, pemberian penandaan / Marking pra-pembedahan dan Time Out.Verifikasi : Dilakukan untuk mengidentifikasi hal-hal yang harus tersedia pada saat tindakan, meliputi

Dokumen Rekam Medis (Asesmen, Informed Consent), Hasil Pemeriksaan Penunjang dan Kebutuhan Khusus / Implant / Darah.

Marking : Dilakukan pada saat visite pra operasi dan melibatkan pasien secara aktif sebelum jadwal

operasi. Dilakukan oleh DPJP / Operator yang akan melakukan prosedur bedah. Tanda yang digunakan : Lingkaran (O), garis (―) atau tanda panah (↑). Dilakukan bila :

a. Terdapat lebih dari satu kemungkinan lokasi operasi termasuk sisi (laterality)b. Multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi)c. Multipel level (tulang belakang)d. Bila melakukan prosedur pada tempat yang salah akan mencederai pasien.

Penandaan tidak dilakukan pada :a. Prosedur yang dilakukan bersamaan pada struktur lokasi bilateral, misalnya pada kedua

tonsil dan kedua ovarium.b. Permukaan mukosa atau perineum.c. Prosedur dengan akses minimal pada organ internal lateral.d. Lokasi insersi kateterisasi jantung, insersi pacemaker jantung.e. Prosedur gigi.f. Prosedur pada bayi prematur.g. Organ tunggal.

Time Out : Sebelum memulai tindakan / operasi apapun, lakukan suatu proses kesepakatan akhir oleh

seluruh anggota tim untuk mengkonfirmasi tepat pasien, tepat prosedur, dan tepat lokasi melalui suatu teknik komunikasi aktif.

Saat Time Out harus melakukan verifikasi :1. Tepat pasien,2. Tepat sisi dan lokasi (terdapat marking yang sesuai),3. Adanya bahan dan / atau peralatan khusus yang dibutuhkan selama tindakan dilakukan.

RSUP Dr. Kariadi mengadopsi WHO Surgical Safety Check List yang merupakan prosedur standar dalam operasi, meliputi pembacaan dan pengisian formulir sign in yang dilakukan sebelum pasien dianestesi di Ruang Serah Terima, time out yang dilakukan di kamar operasi sesaat sebelum insisi pasien operasi dan sign out setelah operasi selesai (dapat dilakukan di Recovery Room / RR). Proses sign in, time out dan sign out ini dipandu oleh perawat sirkuler dan diikuti oleh operator, dokter anestesi serta perawat.