03 kel03 tt3b indah dian pratiwi
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATURIUM ANALOG
NOMOR PERCOBAAN : 03
JUDUL PERCOBAAN : RESISTANSI DIODA
KELAS / GROUP : TELKOM 3B/3
NAMA PRAKTIKAN : INDAH DIAN PRATIWI
PARTNER : 1. ANGGA MOSANTO PRATAMA
2. WHITA FEBRINA NURKANTI
TANGGAL PERCOBAAN : 10 SEPTEMBER 2012
TGL. PENYRHN LAP. : 18 SEPTEMBER 2012
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2012
PERCOBAAN III
RESISTANSI DIODA
3.1 TUJUAN : - Membandingkan resistansi dioda pada saat dibias maju dan dibias balik
- Membandingkan resistansi dioda Si dengan dioda Ge
- Memperlihatkan bahwa resistansi balik berubah sesuai dengan perubahan
Temperatur
3.2 ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN :
1. Sumber tegangan searah (1 – 15) V DC Pascal PS 150242 : 1 buah
2. Voltmeter analog SANWA CX 506a : 1 buah
3. Dioda Si : 1 buah
4. Dioda Ge : 1 buah
5. Tahanan : 100 Ω
6. Kabel – kabel penghubung
3.3 DASAR TEORI
1. Bias Maju (Forward Bias)
Gambar Dioda dengan Bias Maju
Gambar di bawah ini menunjukkan sambungan PN dengan sedikit porsi kecil yang disebut
lapisan deplesi (depletion layer), dimana terdapat keseimbangan hole dan elektron. Seperti
yang sudah diketahui, pada sisi P banyak terbentuk hole-hole yang siap menerima elektron
sedangkan di sisi N banyak terdapat elektron-elektron yang siap untuk bebas merdeka. Lalu
jika diberi bias positif, dengan arti kata memberi tegangan potensial sisi P lebih besar dari
sisi N, maka elektron dari sisi N dengan serta merta akan tergerak untuk mengisi hole di sisi
P. Tentu kalau elektron mengisi hole disisi P, maka akan terbentuk hole pada sisi N karena
ditinggal elektron. Ini disebut aliran hole dari P menuju N. Jika menggunakan terminologi
arus listrik, maka dapat dikatakan bahwa terjadi aliran listrik dari sisi P ke sisi N atau pada
kondisi ini dioda bekerja bagai kawat yang tersambung.Dengan tegangan bias maju yang
kecil saja dioda sudah menjadi konduktor. Tidak serta merta di atas 0 volt, tetapi memang
tegangan beberapa volt di atas nol baru bisa terjadi konduksi. Ini disebabkan karena adanya
dinding deplesi. Untuk dioda yang terbuat dari bahan Silikon tegangan konduksi adalah di
atas 0.7 volt. Kira-kira 0.3 volt batas minimum untuk dioda yang terbuat dari
bahan Germanium.
2. Bias Mundur (Reverse Bias)
Gambar 5. Dioda dengan Bias Mundur
Pada kondisi bias mundur, sisi N mendapat polaritas tegangan lebih besar dari sisi P. Dalam
hal ini tidak akan terjadi perpindahan elektron atau aliran hole dari P ke N maupun
sebaliknya. Karena baik hole dan elektron masing-masing tertarik ke arah kutup berlawanan.
Bahkan lapisan deplesi (depletion layer) semakin besar dan menghalangi terjadinya arus.
Pada bias mundur ini dioda bekerja bagaikan kawat yang terputus dan membuat tegangan
yang jatuh pada dioda akan sama dengan tegangan supply.Pada keadaan bias negatif ini,
dioda tidak dapat mengalirkan arus, namun memang ada batasnya. Sampai beberapa puluh
bahkan ratusan volt baru terjadi breakdown, dimana dioda tidak lagi dapat menahan aliran
elektron yang terbentuk di lapisan deplesi.
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG
Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang berfungsi untuk merubah arus
bolak-balik (Alternating Current / AC) menjadi arus searah (Direct Current / DC). Komponen
elektronika yang berfungsi sebagai penyearah adalah dioda, karena dioda memiliki sifat
hanya memperbolehkan arus listrik melewati-nya dalam satu arah saja.
Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang Rangkaian penyearah setengah gelombang
merupakan rangkaian penyearah sederhana yang hanya dibangun menggunakan satu dioda
saja, seperti diilustrasikan pada gambar berikut ini.
Prinsip kerja dari rangkaian penyearah setengah gelombang ini adalah pada saat
setengah gelombang pertama (puncak) melewati dioda yang bernilai positif menyebabkan
dioda dalam keadaan ‘forward bias’ sehingga arus dari setengah gelombang pertama ini bisa
melewati dioda. Pada setengah gelombang kedua (lembah) yang bernilai negatif
menyebabkan dioda dalam keadaan ‘reverse bias’ sehingga arus dan setengah gelombang
kedua yang bernilai negatif ini tidak bisa melewati dioda. Keadaan ini terus berlanjut dan
berulang sehingga menghasilkan bentuk keluaran gelombang seperti diperlihatkan pada
gambar berikut ini.
Dari gambar di atas, gambar kurva ‘D1-anoda’ (biru) merupakan bentuk arus AC
sebelum melewati dioda dan kurva ‘D1-katoda’ (merah) merupakan bentuk arus AC yang
telah dirubah menjadi arus searah ketika melewati sebuah dioda.Pada gambar tersebut
terlihat bahwa ketika gelombang masukan bernilai positif, arus dapat melewati dioda tetapi
ketika gelombang masukan bernilai negatif, arus tidak dapat melewati dioda. Karena hanya
setengah gelombang saja yang bisa di searah-kan, itu sebabnya mengapa disebut sebagai
Penyearah Setengah Gelombang.
3.4 CARA MELAKUKAN PERCOBAN :
1. Buatlah rangakaian seperti gambar 1 dengan menggunakan dioda silikon dan
tegangan suplai sebesar + 5V. Ukurlah Vo.
2. Ulangi langkah 1) dengan nilai Vs yang lain
3. Baliklah posisi dioda atau polaritas sumber tegangan dibalik sehingga dioda dibias
mundur/balik. Atur Vs sebesar -5 V. Ukurlah Vo.
4. Ulangi langkah 3) dengan nilai Vs yang lain
5. Kemudian, peganglah ujung katoda dengan ibu jari dan jari telunjuk (untuk
memanaskan dioda dengan panas tubuh). Hati – hati jangan sampai dioda terhubung
oleh jari saudara, atau memparalel dioda dengan tahanan kulit !
6. Perhatikan tegangan pada R selama dioda dipegang dan catat nilai Vo pada alat ukur
!
7. Kemudian lepaskanlah salah satu kaki dioda (seperti saklar terbuka) dengan
tegangan suplai yang sama. Ukur Vo!
8. Gantilah dioda Si dengan dioda Ge dan ulangi langkah – langkah diatas !
3.5 HASIL PERCOBAAN
Tabel 1 Dioda Silikon
Kondisi dioda Vs Vo (ukur) I (hitung) R (hitung)
Bias maju +5 V +8 V
+10 V
4,6 V 46 𝜇A 8,69 KΩ
7,5 V 75 𝜇A 6,67 KΩ
9,6 V 96 𝜇A 4,17 KΩ
Bias balik -5 V -8 V
-10 V
0 V 0 ~
0 V 0 ~
0 V 0 ~
Bias balik dan katoda dipegang -10 V 0,6 V 6 𝜇A 1,77 MΩ
Salah satu kaki dioda dilepas -10 V 0 V 0 ~
Tabel 2 dioda germanium
Kondisi dioda Vs Vo (ukur) I (hitung) R (hitung)
Bias maju +5 V +8 V
+10 V
4,8 V 48 𝜇A 4,17 KΩ
7,8 V 78 𝜇A 2,56 KΩ
9,8 V 98 𝜇A 2,04 KΩ
Bias balik -5 V -8 V
-10 V
0,5 V 5 𝜇A 900 KΩ
0,7 V 7 𝜇A 1,04 MΩ
0,8 V 8 𝜇A 1,15 MΩ
Bias balik dan katoda dipegang -10 V 1,4 V 14 𝜇A 614 KΩ
Salah satu kaki dioda dilepas -10 V 0 V ~ ~
3.6 ANALISA
Pada saat dioda berkonduksi (menghantarkan), dioda akan bersifat sebagai saklar
tertutup sehingga arus mengalir melewati RL. Lalu pada saat dioda pada setengah
perioda dioda akan bersifat sebagai sklar terbuka dan menghambat nilai tahanan dioda.
Sehingga nilai tahanan dioda sangat tinggi sehingga dioda tidak dapat menghantarkan
arus listrik.
3.7 TUGAS
1. Manakah yang lebih besar resistansi balik dioda Ge atau dioda Si ? Mengapa ?
2. Dioda apa yang lebih stabil (tidak banayakdipengaruhi oleh perubahan suhu) ?
Mengapa ?
JAWAB:
1. Dioda silikon. Karena dioda slikon memiliki tegangan yang lebih besar yaitu
senilai 0,7 V. Selain itu dioda silikon berfungsi sebagai penyearah arus.
2. Dioda germanium. Karena dioda silikon hanya dapat menanggapi perubahan
suhu saja sedangkan germanium untuk suhu tubuh lebih stabil.
3.8 KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa bias mundur nilai
resistansinya lebih besar dari pada bias maju. Nilai resistansi terbesar dalam percobaan ini
adalah pada dioda silikon.
3.9 LAMPIRAN
3.10 DAFTAR PUSTAKA
1. http://nindin.wordpress.com/2011/05/25/dioda-semikonduktor/ Pukul 19.00, 18
September 2012
2. http://sandimcron7.blogspot.com/2010/07/rangkaian-rectifier.html Pukul 19.15, 18
September 2012