digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id fakultas ilmu sosial dan ilmu...

140
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i MANAJEMEN PROGRAM NASIONAL SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (SANIMAS) DI KELURAHAN SANGKRAH SURAKARTA OLEH : DEDY HERMAWAN D0108118 Skripsi Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: ngodieu

Post on 02-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

MANAJEMEN PROGRAM NASIONAL SANITASI BERBASIS

MASYARAKAT (SANIMAS) DI KELURAHAN SANGKRAH

SURAKARTA

OLEH :

DEDY HERMAWAN

D0108118

Skripsi

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam memperoleh

Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Ilmu Administrasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Disetujui untuk Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pembimbing Skripsi

Drs. H. Marsudi, M.S

NIP. 19550823 198303 1 001

Page 3: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Telah diuji dan disahkan oleh Panitia penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas sebelas Maret

Surakarta

Pada Hari :

Tanggal :

Panitia Penguji :

1. Drs. Pramono, S.U. (………………..)

2. Drs. Suryatmojo, M.Si (………………..)

3. Drs. H. Marsudi, M.S (………………..)

Mengetahui,

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Prof. Drs. Pawito, Ph.D

NIP. 195408051985031002

Page 4: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

Ingatlah sesungguhnya pertolongan ALLAH itu amat dekat.

(Al Baqarah : 214)

Tidaklah suatu musibah menimpa seorang muslim baik berupa malapetaka,

kegundahan, rasa letih, kesedihan, rasa sakit, kesusahan sampai-sampai duri yang

menusuknya kecuali ALLAH akan melebur dengan kesalahan-kesalahannya.

( HR. Bukhari )

Kejujuran adalah mata uang yang dapat digunakan kapan pun dan dimana pun

juga.

( Peppy )

Page 5: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk :

Bapak dan Ibu tercinta yang selalu senantiasa memberikan cinta, doa, bimbingan

dan dukungan dalam perjalanan hidupku selama ini.

Kakak-kakakku tersayang yang selalu memberikan semangat dan nasehat

kepadaku.

Page 6: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, atas

limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik. Shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad

SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah memperjuangkan agama

Allah di muka bumi ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya dukungan dan bantuan dari

berbagai pihak, maka skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik. Untuk

itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak di bawah ini yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini, yaitu kepada :

1. Bapak Drs. H. Marsudi, M.S. selaku pembimbing skrispi yang

senantiasa memberikan bimbingan dan pengarahan dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. AW Erlin Mulyadi, S.Sos, M.PA. selaku pembimbing akademis yang

telah banyak memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis

selama kuliah.

3. Drs. Is Hadri Utomo, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi

Fakultasi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Page 7: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

4. Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta, Pemerintah Kelurahan

Sangkrah, KSM Insan Harapan, dan seluruh warga Sangkrah.

5. Bapak Suryanto, Ibu Bekti Dharmayani, Bapak Farhat Kamil, Bapak

Mahendra Nugrahadi, Bapak Udin, dan Bapak Supangat selaku

informan yang telah banyak memberikan bantuan, informasi dan

semua hal yang dibutuhkan oleh penulis demi kelancaran skripsi ini.

6. Seluruh teman-teman seperjuangan Jurusan Ilmu Administrasi 2008

7. Organisasi yang telah memberikan banyak pengalaman dan pelajaran,

BEM FISIP UNS, HIMAGARA dan CENCOR

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis juga sadar bahwa skripsi ini juga masih jauh dari sempurna, maka

dengan senang hati akan menerima kritik dan saran atas perbaikan skripsi ini.

Penulis berharap agar penelitian ini bisa dijadikan awal penelitian selanjutnya

yang lebih mendalam dan dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang

membutuhkan. Terima Kasih

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Surakarta, Juli 2012

Dedy Hermawan

Page 8: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN MOTTO .................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... Ix

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi

ABSTRAK ..................................................................................................... xiii

ABSTRACT ..................................................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 10

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 11

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 11

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 12

A. Landasan Teori........................................................................... 12

1. Manajemen .......................................................................... 12

2. Program ................................................................................ 17

Page 9: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

3. Manajemen Program.................................................. ......... 19

4. Fungsi-Fungsi Manajemen Program..................................... 22

5. Pemberdayaan Masyarakat ............................................... . 46

6. Program Sanitasi Berbasis Masyarakat

(SANIMAS)............................................... ......................... 52

B. Kerangka Pemikiran................................................................... 56

BAB III. METODE PENELITIAN................................................................ 59

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 59

B. Lokasi Penelitian ....................................................................... 59

C. Sumber Data ............................................................................ 60

D. Teknik Pengumpulan Data...................................................... .. 61

E. Teknik Pengambilan Sampel .................................................... 62

F. Validitas Data .......................................................................... 63

G. Teknik Analisis Data ................................................................ 65

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 67

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ......................................................... 67

1. Gambaran Umum Kota Surakarta ........................................ 67

2. Gambaran Umum Kelurahan Sangkrah ............................... 68

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ................................................ 79

1. Sosialisasi .............................................................................. 79

2. Perencanaan......... .................................................................. 90

3. Pengorganisasian ................................................................... 98

4. Pengarahan ............................................................................ 102

Page 10: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

5. Pengoperasian........................................................................ 110

6. Pengawasan ........................................................................... 116

BAB V. PENUTUP. ....................................................................................... 123

A. Kesimpulan.................................................................................. 123

B. Saran. ........................................................................................... 126

DAFTAR PUSTAKA. ................................................................................... 127

LAMPIRAN

Page 11: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I.1 : Sumber Air Bersih Kelurahan Sangkrah Tahun

2008.................... .................................................................... 6

Tabel IV.1 : Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kepala

Keluarga ................................................................................. 71

Tabel IV.2 : Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis

Kelamin .................................................................................. 72

Tabel IV.3 : Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan ............................ 73

Tabel IV.4 : Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian (Bagi

umur 10 tahun ke atas) .......................................................... 74

Tabel IV.5 : Komposisi Perangkat Kelurahan ............................................ 75

Tabel IV.6 : Sarana Peribadatan ................................................................. 76

Tabel IV.7 : Sarana Kesehatan.................................................................... 76

Tabel IV.8 : Sarana Pendidikan .................................................................. 77

Tabel IV.9 : Sarana Perekonomian ............................................................. 78

Tabel IV.10: Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya dan Matrikulasi

Kontribusi SANIMAS Sangkrah ........................................... 94

Tabel IV.11 : Iuran Penggunaan SANIMAS Sangkrah ................................ 113

Tabel IV.12 : Pertanggung Jawaban (LPJ) KSM Insan Harapan pada

Bulan Februari 2012 .............................................................. 118

Tabel IV.13 : Pengawasan dalam Program SANIMAS Sangkrah ................ 120

Page 12: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar I.1 : Daftar WC di Kelurahan Sangkrah Tahun 2008 .................. 5

Gambar II.1 : Bagan Kerangka Pikir .......................................................... 56

Gambar III.1 : Model Analisis Interaktif...................................................... 66

Gambar IV.1 : Peta Daerah Zona Merah Kota Surakarta ............................. 83

Page 13: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

ABSTRAK

Dedy Hermawan, D0108118, “Manajemen Program Nasional Sanitasi

Berbasis Masyarakat (SANIMAS) di Kelurahan Sangkrah Surakarta”.

Skripsi, Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2012, 129 halaman.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen Program Sanitasi

Berbasis Masyarakat (SANIMAS) di Kelurahan Sangkrah Surakarta. Kelurahan

Sangkrah merupakan daerah yang tergolong padat, miskin, dan kumuh sehingga

Kelurahan Sangkrah masuk dalam peta merah di Surakarta. Pada tahun 2006

Kelurahan Sangkrah mendapatkan program SANIMAS dari Kementerian

Pekerjaan Umum.

Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data

melalui observasi, wawancara, dan telaah dokumentasi. Data yang sudah

diperoleh kemudian diuji validitasnya dengan menggunakan teknik pengujian

triangulasi data, yaitu triangulasi sumber. Analisis data meliputi reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa manajemen program SANIMAS

meliputi sosialisasi, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengoperasian,

dan pengawasan sudah berjalan dengan baik. Sosialisasi program SANIMAS

melalui 2 tahap yaitu sosialisasi tingkat provinsi dan tingkat kampung. Sosialisasi

program SANIMAS hanya bersifat formal saja. Perencanaan program SANIMAS

menggunakan pendekatan bottom up dimana masyarakat berperan aktif dalam

perencanaan program. Pengorganisasian program SANIMAS melalui

pembentukan KSM Insan Harapan dengan pembagian struktur berdasarkan

kelompok kegiatan kerja (departementalisasi) dan pembagian kerja. KSM Insan

Harapan melakukan koordinasi eksternal dengan AKSANSI dan TFL. Pengarahan

dilakukan melalui pemberian motivasi, pelatihan, serta pendampingan.

Pendampingan program SANIMAS dilakukan oleh LSM BORDA. Pengoperasian

dilakukan sendiri oleh masyarakat selama 24 jam. Biaya operasional hanya

mengandalkan bantuan dari iuran pengguna SANIMAS. Pengawasan program

SANIMAS dilakukan pada seluruh tahapan kegiatan. Pascakontruksi pengawasan

hanya dilakukan oleh masyarakat melalui laporan rutin tiap akhir bulan. Secara

keseluruhan pelaksanaan program SANIMAS di Sangkrah sudah baik dan sampai

saat ini pun SANIMAS Sangkrah masih terus beroperasi dan bangunan fisiknya

pun terlihat kokoh dan bersih.

Page 14: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

ABSTRACT

Dedy Hermawan, D0108118, “The Management of Community-Based

Sanitation National Program (SANIMAS) in Kelurahan Sangkrah of

Surakarta”. Thesis, Administration Science Department, Social and Political

Sciences Faculty, Sebelas Maret University, Surakarta, 2012, 129 pages.

This research aims to find out the management of Community-Based

Sanitation National Program (SANIMAS) in Kelurahan Sangkrah of Surakarta.

Kelurahan Sangkrah is the area categorized into dense, poor, and slump area so

that it belongs to red map in Surakarta. In 2006, Kelurahan Sangkrah obtained

SANIMAS program from Public Work Ministry.

This study was a descriptive qualitative research. Techniques of collecting

data used were observation, interview, and documentation study. The data

obtained was then tested for its validity using data triangulation examination

technique, namely source triangulation. The data analysis included data

reduction, data display, and conclusion drawing.

From the result of research, it could be found that the management of

SANIMAS program included socialization, planning, organization, briefing,

operation, and supervision had run well. The socialization of SANIMAS program

encompassed 2 stages: the socialization at province and kampong levels. The

socialization of SANIMAS program was only formal in nature. The SANIMAS

program planning used bottom-up approach in which the society participated

actively in planning the program. The SANIMAS program organization was done

through Insan Harapan KSM by dividing the structure based on work activity

group (departmentalization) and job division. KSM Insan Harapan undertook

external coordination with AKSANSI and TFL. Briefing was done by giving

motivation, training, as well as counseling. SANIMAS program counseling was

undertaken by LSM BORDA. The operation was done by the society itself for 24

hours. The operational cost only relied on the grant from SANIMAS users’ dues.

The society undertook post-construction supervision only through routinely

monthly report. Overall, the implementation of SANIMAS program in Sangkrah

had been good and up to now SANIMAS Sangkrah still operates and its physical

structure is still apparently strong and clean.

Page 15: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, Indonesia dihadapkan berbagai tantangan lingkungan

hidup yang begitu besar. Adapun masalah dari lingkungan hidup sendiri

sangatlah komplek seperti masalah air bersih, pencemaran lingkungan,

perusakan ekosistem dan juga sanitasi. Masalah - masalah tersebut tidak

terlepas dari perkembangan jaman dan juga kesadaran masyarakat yang

semakin menurun terhadap lingkungan. Pola perilaku manusia sekarang

kebanyakan cenderung merusak lingkungan bukan melestarikannya. Sehingga

hal ini dapat menyebabkan masalah baru yang akan dihadapai masyarakat.

Semakin banyak penduduk semakin banyak pula masalah lingkungan yang

harus dihadapi, karena setiap orang pastilah akan menghasilkan limbah.

Kepadatan penduduk biasanya identik dengan kondisi lingkungan yang kumuh

dan kurang peduli terhadap kesehatan. Indonesia sebagai negara yang

memiliki penduduk yang sangat besar juga tidak terlepas dari kondisi tersebut.

Hal ini menimbulkan tingkat kesehatan masyarakat yang rendah. Banyak

masyarakat yang terjangkit penyakit karena lingkungan yang kotor seperti

diare dan penyakit kulit.

Sanitasi di Indonesia dapat dinilai sangat buruk. Pada tahun 2010,

Indonesia menempati peringkat ketiga dalam urutan negara dengan layanan

sanitasi terburuk di Asia Tenggara. Indonesia hanya lebih baik dari Timor

Page 16: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Leste dan Laos (Kompas, 21 Oktober 2010). Secara Financial, sebenarnya

dampak yang ditimbulkan dari buruknya sanitasi lebih besar dari pada kita

membuat infrastruktur kesehatan. Karena apabila sanitasi buruk maka orang

yang terserang penyakit pun juga akan banyak sehingga diperlukan biaya

untuk berobat.

Seiring dengan adanya program sanitasi nasional dengan landasan

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 42/PRT/M/2007 tentang Petunjuk

Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur, Pemerintah

Kota Surakarta juga serius dalam menangani masalah sanitasi seperti yang

tertuang dalam UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional, maka Pemerintah Kota Surakarta mengeluarkan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surakarta

Tahun 2005-2010. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Pemerintah Kota Surakarta Tahun 2005-2010, dijelaskan bahwa

adanya program pembangunan infrastruktur untuk sanitasi masyarakat.

SANIMAS merupakan akronim dari program Sanitasi Berbasis

Masyarakat. Program ini merupakan program peningkatan kualitas lingkungan

di bidang sanitasi khususnya pengelolaan air limbah yang diperuntukkan bagi

kawasan padat, kumuh, dan miskin (PAKUMIS) perkotaan dengan

menerapkan pendekatan pemberdayaan masyarakat. Program Sanimas dimulai

sejak bulan Agustus 2001 dan berakhir pada Februari 2004. Inisyatif program

diprakarsai dan dibiayai oleh Water Supply and Sanitation Policy Formulation

and Action Planning (Waspola) bekerjasama dengan AusAID dan Pemerintah

Page 17: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Indonesia (Pemda) melalui Program Bank Dunia untuk Water and Sanitation

Program (WSP/World Bank). Tahun 2004 program ini dilanjutkan oleh

Bappenas melalui Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

(POKJA AMPL) bekerjasama dengan Bremen Overseas Research and

Development Association (BORDA) dan LSM lokal lainnya. Sejak tahun 2006

Sanimas telah dijadikan sebagai program nasional oleh Departemen Pekerjaan

Umum. (Wikipedia.org).

Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) mulai dari tahun 2006

merupakan program dari pemerintah pusat melalui Departemen Pekerjaan

Umum. Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) dianggap berhasil

sehingga program ini diteruskan. Pembiayaan program ini tidak semuanya

dilimpahkan kepada pemerintah pusat akan tetapi melibatkan pemerintah

daerah dan juga swadana masyarakat. Pemerintah pusat mengucurkan biaya

melalui Dana Alokasi khusus ( DAK ) sebesar 40 % dari anggaran. Sisanya

berasal dari pemerintah daerah, masyarakat dan sponsor seperti LSM.

Masyarakat dilibatkan dalam pembiyaan supaya masyarakat mempunyai rasa

memiliki Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) tersebut sehingga mereka

akan menjaga dan merawat dengan baik. Peran pemerintah dalam program ini

sebenarnya tidak terlihat, karena dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan

semua dilakukan oleh masyarakat, pemerintah hanya sebagai jembatan untuk

mendapatkan dana.

Page 18: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Kita ketahui Kota Surakarta dilewati dua sungai besar yaitu Sungai

Pepe dan Sungai Bengawan yang mana kedua tersebut sering meluap pada

saat hujan turun sampai mengakibatkan banjir. Sehingga masyarakat pinggiran

sungai pastinya terkena dampak yang luar biasa pasca banjir dari dua sungai

tersebut. dampak tersebut dapat berupa penyebaran penyakit, krisis air bersih

dan juga pastinya lingkungan yang kotor. Pada tahun 2010, Kota Surakarta

sudah membangun sembilan sanitasi berbasis masyarakat (SANIMAS) di

beberapa kelurahan. Seperti di Kadipiro, Sangkrah, Sewu, Purwodiningratan,

Serengan dan Danukusuman. Setiap sanimas dapat digunakan minimal oleh 50

kepala keluarga.

Dari beberapa lokasi SANIMAS di Kota Surakarta, peneliti memilih

Kelurahan Sangkrah sebagai lokasi penelitian. Pemilihan lokasi ini

berdasarkan waktu keberadaan SANIMAS Sangkrah yang sudah ada sejak

tahun 2006 dan merupakan SANIMAS pertama di Kota Surakarta, selain itu

juga kondisi lokasi yang terkenal dengan daerah kumuh, padat, miskin, serta

selalu menjadi langganan banjir saat hujan turun. Alasan lain adalah

SANIMAS Sangkrah pada tahun 2011 mendapat predikit SANIMAS terbaik

se-Jawa Tengah sehingga menarik untuk diteliti.

Kelurahan Sangkrah merupakan daerah yang berbatasan langsung

dengan dua sungai besar di Surakarta. Jadi daerah ini perlu menjadi perhatiaan

khusus dalam pengamatan masalah sanitasi. Kelurahan Sangkrah masuk dalam

kategori merah pemerintah Kota Surakarta karena dinilai daerah ini tergolong

Page 19: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

kumuh dan padat penduduk, serta memiliki sanitasi yang buruk. Data

monografi kelurahan Sangkrah menunjukkan jumlah penduduknya sekitar

11.218 jiwa terdiri dari 5.561 jiwa laki-laki dan 5.657 jiwa perempuan. Dari

segi ekonomi, kebanyakan masyarakatnya bekerja sebagai buruh. Pada tahun

2008 kemiskinan di kelurahan Sangkrah mencapai 30 %, ini berarti lebih

tinggi dari rata-rata tiap kecamatan yaitu 23 %. Dengan demikian daerah

tersebut sangat berpotensi menjadi daerah yang tingkat kualitas kesehatannya

rendah. Begitu juga dengan tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya

kebersihan dan sanitasi juga sangat rendah. Ada tiga isu kesehatan utama yang

dihadapi oleh kelurahan Sangkrah yaitu pemukiman kumuh dan tidak sehat,

toilet yang tidak standar, serta problem kesehatan terkait pencemaran air. Hal

ini terbukti dengan data di bawah ini pada tahun 2008 :

Gambar I.1

Daftar WC di kelurahan Sangkrah Tahun 2008

(Sumber : Solokotakita.org)

WC PRIBADI

WC UMUM

TIDAKADA DATA

51 %

35 %

14 %

Page 20: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Data di atas menunjukkan bahwa jumlah WC pribadi sangat kurang

dan jumlah WC umum di atas rata-rata kecamatan yaitu 35%. Beberapa lokasi

tidak punya layanan WC umum dan pribadi yang memadai. Selain perlunya

infrastruktur yang memadai, juga perlu adanya penyediaan air bersih untuk

menunjang peningkatan kesehatan di Kelurahan Sangkrah. Selama ini

masyarakat Kelurahan Sangkrah mendapatkan air bersih dari berbagai sumber

seperti yang tercantum dalam data di bawah ini :

Tabel I.1

Sumber Air Bersih Kelurahan Sangkrah 2008

Sumber : Solokotakita.org

Data-data tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2008 daerah

Sangkrah sebenarnya masih minim infrastruktur penunjang untuk meningkat

kualitas sanitasi masyarakat. Dengan adanya program Sanitasi berbasis

masyarakat (Sanimas) di kelurahan Sangkrah diharapkan mampu mengatasi

permasalahan-permasalahan yang dihadapi masyarakat Sangkrah dalam

No Sumber Air Bersih Jumlah ( % )

1 PDAM 27 %

2 Sumur Pribadi 30 %

3 Sumur Umum 21 %

4 Tidak ada data 22 %

Page 21: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

bidang sanitasi. Kenyataannya sampai saat ini program tersebut dapat berjalan

dengan baik.

Keberadaan SANIMAS di Kelurahan Sangkrah ternyata menjadi

proyek percontohan untuk pembuatan sanitasi di Kota Surakarta bahkan juga

untuk kota lain. SANIMAS Kelurahan Sangkrah merupakan satu-satunya

SANIMAS yang memenuhi standar karena telah dilengkapi teknologi

pengelolaan air limbah pipa komunal yang akhirnya menjadi biogas.

(Joglosemar, 18 November 2011). Selain itu SANIMAS Kelurahan Sangkrah

pada tahun 2011 mendapatkan predikat SANIMAS terbaik se-Jawa Tengah.

Predikat SANIMAS terbaik merupakan pencapaian yang luar biasa yang

dilakukan oleh masyarakat Kelurahan Sangkrah.

SANIMAS Kelurahan Sangkrah dapat memenangkan lomba

SANIMAS tingkat provinsi karena telah memenuhi kriteria yang sudah

ditentukan oleh panitia. Kriteria lomba tersebut seperti pengelolaan yang baik,

adanya partisipasi masyarakat dan juga pemeliharaan sarana prasarana.

SANIMAS Kelurahan Sangkrah sendiri dapat dikatakan sangat baik dalam

pengelolaan terbukti dengan masih berjalannya program SANIMAS dimana

kita ketahui banyak SANIMAS di daerah lain yang mangkrak karena tidak

terurus. Selama ini SANIMAS di Kelurahan Sangkrah sudah berjalan selama

6 tahun dan menjadi SANIMAS pertama di Kota Surakarta .

Page 22: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Pelaksanaan program SANIMAS di Sangkrah sepenuhnya melibatkan

masyarakat karena memang tujuan utama dari program ini adalah untuk

memberdayakan masyarakat agar lebih memperhatikan lingkungannya.

Partisipasi dari masyarakat sendiri menjadi sasaran yang paling utama

sehingga program tersebut dapat dikatakan sukses atau tidak tergantung dari

keseriusan masyarakat ikut serta dalam pelaksanaan kebijakan atau program.

Program SANIMAS ini bersifat otonomi dan desentralisasi maksudnya bahwa

masyarakat diberikan kepercayaan yang luas dalam proses perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan, pemanfaatan maupun pengelolaan hasilnya.

Dengan demikian masyarakat mempunyai hak dan tanggung jawab penuh

terhadap program SANIMAS ini sedangkan pemerintah hanya sebagai

penyedia dana dan pemantau di belakangnya saja. Pemerintah sengaja

membuat program SANIMAS untuk memberdayakan masyarakat di

lingkungan permukiman padat, kumuh dan miskin di daerah perkotaan seperti

Sangkrah.

Partisipasi masyarakat Sangkrah dimulai sejak program SANIMAS

tersebut disosialisasikan. Pada mulanya Pemerintah Kota Surakarta

mengajukan surat minat kepada Kementerian Pekerjaan Umum untuk ikut

serta dalam kegiatan SANIMAS. Setelah dilakukan seleksi dan disetujui,

dibentuklah komite atau panitia pembangunan SANIMAS yang semua

anggotannya adalah masyarakat Sangkrah sendiri. Kelompok komite yang

diberi nama Kelompok Swadaya Masyarakat Insan Harapan ini diketuai oleh

Bapak Farhat Kamil. Tugas pokoknya adalah merencanakan serta

Page 23: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

mengkoordinir segala pelaksanaan pembangunan SANIMAS yang didampingi

oleh LSM dan juga konsultan. Dalam tahap pembangunan dan pemeliharaan

peran masyarakat sangat dibutuhkan baik materiel maupun nonmaterial.

Setelah bangunan fisik selesai dibangun maka LSM memberikan pelatihan

kepada masyarakat tentang pengoperasian SANIMAS Sangkrah serta

manajemen pengelolaannya. Jadi masyarakat selalu ikut serta dalam

pembangunan SANIMAS ini melalui kelompok yang telah mereka buat.

Keberhasilan program SANIMAS Kelurahan Sangkrah pastinya tidak

terlepas dari manajemen yang baik. Pada dasarnya manusia memiliki

keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan . Dengan keterbatasannya, manusia

terdorong untuk membagi pekerjaan, tugas serta tanggung jawab dengan yang

lainnya. Dalam pembagian tugas tersebut maka terbentuklah kerjasama, proses

untuk tersebut dinamakan manajemen. Di dalam proses manajemen terdapat

fungsi-fungsi manajemen yang harus diterapkan dalam pelaksanaan kebijakan

atau program agar program tersebut dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Manajemen program dapat dikatakan berhasil apabila tujuan dari program

tersebut dapat tercapai sesuai dengan apa yang sudah direncanakan

sebelumnya serta dapat memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya

lainnya secara efektif dan efisien. Tujuan dasar dari program SANIMAS ini

adalah untuk menempatkan masyarakat sebagai pelaku, pengambil keputusan,

dan penanggung jawab kegiatan mulai dari identifikasi, perencanaan,

pelaksanaan, pengelolaan serta pengawasan program. Manajemen program

SANIMAS ini sepenuhnya dilakukan oleh masyarakat Sangkrah melalui KSM

Page 24: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Insan Harapan, dengan demikian masyarakat memegang peranan penting

dalam program ini. Dengan bimbingan dan pelatihan dari LSM serta

pemerintah kota, masyarakat Sangkrah mampu mengelola program tersebut

dengan baik terbukti dengan masih bertahannya program tersebut sampai

dengan saat ini. Padahal sebelumnya kita ketahui bahwa daerah Sangkrah

merupakan daerah yang rawan bencana banjir dan juga daerah kumuh padat

penduduk, akan tetapi dengan tekat dan semangat yang tinggi dari masyarakat

program tersebut dapat berjalan dengan baik.

Berawal dari latar belakang di atas peneliti ingin mengetahui mengapa

Sanitasi berbasis Masyarakat (SANIMAS) di Kelurahan Sangkrah dapat

berjalan dengan baik, bahkan mendapat predikat SANIMAS terbaik se-Jawa

Tengah, padahal kita ketahui bahwa daerah tersebut merupakan daerah yang

sering terkena bencana banjir dan padat penduduk. Dengan demikian

diharapkan peneliti mampu mengetahui mulai dari perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan sampai dengan pengawasan dari program

Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) di Kelurahan Sangkrah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah penelitian ini dirumuskan

sebagai berikut : Bagaimanakah Manajemen Program Nasional Sanitasi

Berbasis Masyarakat (SANIMAS) di Kelurahan Sangkrah Surakarta ?

Page 25: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manajeman Program

Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) di Kelurahan Sangkrah ditinjau

dari aspek sosialisasi, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

pengoperasian, serta pengawasan.

D. Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi dalam pelaksanaan program

Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) baik untuk masyarakat maupun

Dinas Pekerjaan Umum.

2. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang program Sanitasi

Berbasis Masyarakat (SANIMAS) dari tahap persiapan sampai dengan

pengawasan.

3. Untuk melengkapi tugas akademis skripsi sebagai syarat meraih gelar

sarjana jurusan ilmu administrasi.

4. Sebagai acuan untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya.

Page 26: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Manajemen

Manajemen merupakan dasar utama sebuah organisasi untuk

menjalankan segala kegiatan dengan mengoptimalkan seluruh sumber

daya yang ada. Dengan manajemen yang baik maka program atau

kebijakan yang telah dibuat oleh sebuah organisasi akan terlaksana dengan

baik. Tanpa adanya manajemen dalam sebuah organisasi sudah dapat

dipastikan usaha yang dilakukan akan lebih lama dan tidak teratur. Dengan

demikian setiap organisasi membutuhkan manajemen untuk mencapai

tujuan secara efektif dan efisien.

Definisi manajemen begitu beragam, sampai saat ini belum ada

kesepakatan untuk menentukan batasan atau definisi dari manajemen. Ahli

manajemen memberikan definisi sesuai dengan kebutuhan atau penekanan

maksud dari masing-masing. Walaupun definisi dari para ahli berbeda-

beda akan tetapi masih ada kesamaan dari unsur-unsurnya. Perbedaan-

perbedaan itu sebenarnya merupakan perbedaan dalam meletakkan titik

berat sudut pandangnya. Dengan demikian sulit untuk menentukan

batasan-batasan serta selama belum ada definisi manajemen yang diterima

secara universal maka dalam mempelajarinya pun juga akan sulit. Akan

tetapi untuk memperjelas perbedaan-perbedaan antara pendapat satu

Page 27: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

dengan yang lainnya, maka definisi manajemen dapat dikelompokkan

menjadi 3, yaitu manajemen sebagai proses, manajemen sebagai

kolektivitas serta manajemen sebagai suatu ilmu dan seni.

Menurut pengertian pertama manajemen sebagai suatu proses. John

D.Millet (dalam Priyanto, 2006:3) memberikan definisi yaitu manajemen

adalah proses pembimbingan dan penyediaan fasilitas kerja orang-orang

yang terorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan

yang dikehendaki. Sedangkan Stoner (dalam Hani Handoko, 2003:8)

mendefinisikan bahwa manajemen adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota

organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Dari pengertian-pengertian tersebut

menjelaskan bahwa dalam manajemen terdapat tahapan - tahapan yaitu

berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang

harus dilakukan secara berurutan atau sistematis untuk mencapai tujuan

dengan kerjasama antar sumber daya manusia yang ada.

Pengertian kedua yaitu manajemen sebagai suatu kolektivitas.

Peter F. Ducker (dalam Priyanto, 2006:7) mengemukakan bahwa

manajemen harus fokus pada sasaran sehingga dapat memberikan arah

yang jelas terhadap lembaga yang dikelolanya, serta mengorganisasikan

sumber daya untuk tujuan-tujuan yang telah dibuat oleh lembaga.

Sesungguhnya manajemen merupakan pengarahan sumber daya ke jurusan

hasil yang paling besar dan efisien. Dari pengertian tersebut tampak

Page 28: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

bahwa manajemen itu merupakan kolektivitas orang-orang yang

melakukan aktivitas pengelolaan, dalam pengertian tunggal disebut

manajer. Dan seorang manajer pastinya membutuhkan bantuan orang lain

dalam mencapai tujuannya, sehingga kegiatan orang-orang tersebut dapat

dikatakan sebagai manajemen.

Pengertian yang ketiga yaitu manajemen sebagai suatu seni dan

ilmu. Definisi ini masih menjadi perselisihan pendapat diantara para ahli,

apakah manajemen itu termasuk ilmu ataukah termasuk seni. Setiap ahli

memiliki pendapatnya sendiri-sendiri untuk mendefinisikannya. Seperti

luther Gullick (dalam Hani Handoko, 2003:11) memberikan pengertian

bahwa :

“manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang

berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan

bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan

membuat sistem kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan”.

Menurut Gullick manajemen telah memenuhi syarat untuk menjadi

sebuah ilmu pengetahuan, manajemen telah dipelajari untuk waktu yang

lama dan telah terorganisasi menjadi serangkaian teori. Teori-teori

manajemen selalu diuji dalam praktek, sehingga manajemen sebagai ilmu

akan terus berkembang. Manajemen merupakan ilmu juga berarti

manajemen memerlukan disiplin ilmu yang lain untuk menerapkannya

seperti ilmu statistik, akuntansi, ekonomi dan sebagainnya.

Sedangakan Chester I. Bernard menyatakan ( Priyanto, 2006:7 )

bahwa manajemen itu merupakan seni dan ilmu. Manajemen sebagai seni

Page 29: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

mempunyai fungsi untuk mencapai tujuan-tujuan nyata, mendatangkan

hasil atau manfaat, serta menghasilkan keadaan-keadaan yang tidak dapat

dicapai tanpa usaha-usaha yang sadar untuk mencapai hal-hal yang pasti.

Sedangkan fungsi sebagai ilmu adalah untuk menjelaskan fenomena-

fenomena (gejala-gejala), kejadian-kejadian dan keadaan masa lalu.

Seperti halnya Chester, Malayu Hasibuan ( 2009:2 ) juga

mendefiniskan bahwa manajemen sebagai seni dan ilmu yaitu sebagai

berikut :

“manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan

sumberdaya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan

efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”

Seorang manajer dalam menjalankan tugasnya pastilah dituntut

untuk bisa memimpin dan menjadi teladan bagi bawahannya. Untuk

menjadi seorang pemimpin tentunya harus memiliki ketrampilan dan

pengetahuan yang cukup agar nantinya tidak gagal dalam melaksanakan

tugasnya. Ketrampilan untuk memimpin inilah yang sering kali orang

menyebutnya sebagai seni. Dimana seorang manajer harus membuat

rencana dan strategi untuk dapat mengatasi segala hambatan-hambatan

yang nantinya dapat menggagalkan suatu tujuan. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa manajemen merupakan seni yang unik dan menarik.

Dari pengertian-pengertian tersebut dapat kita ketahui bahwa

manajemen sangat dibutuhkan oleh semua manusia karena perannya yang

sangat penting. Tanpa adanya manajemen yang baik maka usaha pun akan

Page 30: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

sia-sia dan tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya akan sulit tercapai.

Menurut Hani Handoko (2003 : 6-7) ada tiga alasan utama diperlukannya

manajemen yaitu sebagai berikut :

1. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan, baik organisasi

maupun pribadi.

2. Manajemen diperlukan untuk menjaga keseimbangan di antara

tujuan-tujuan, sasaran-sasaran serta kegiatan-kegiatan yang saling

bertentangan dengan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam

organisasi.

3. Suatu kerja organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang

berbeda. Sebagai salah satu cara pada umumnya adalah efisiensi

dan efektifitas.

Berdasarkan berbagai pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa manajemen merupakan suatu proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan serta pengawasan dengan mengoptimalkan

sumber daya manusia dan juga sumber daya lainnya guna mencapai tujuan

secara efektif dan efisien. Dimana dalam pelaksaanaan proses atau

tahapan-tahapan manajemen harus dikerjakan secara bersama-sama

(kerjasama) dan juga sistematis atau berurutan. Apabila disesuaikan

dengan program SANIMAS maka lebih cocok dengan pengertian

manajemen sebagai proses serta manajemen sebagai suatu kolektivitas.

Disini manajemen sebagai proses karena dalam program SANIMAS juga

terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui agar tujuan untuk

Page 31: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

memberdayakan masyarakat tercapai. Sedangkan manajemen sebagai

kolektivitas karena program SANIMAS tidak dapat berjalan sendiri tanpa

adanya kerjasama dari seluruh masyarakat.

2. Program

Secara umum program merupakan rancangan mengenai asas-asas

serta usaha-usaha yang akan dijalankan oleh suatu lembaga. Lembaga

yang dimaksud di sini adalah pemerintah sebagai lembaga eksekutif

pembuat kebijakan.

Definisi menurut Suharsimi Ari Kunto dalam bukunya “Program

dan Penilian Program” menjelaskan bahwa Program adalah sederetan

kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu

(suharsimi 1988:1). Oleh karena suatu program merupakan kegiatan yang

direncanakan maka tentu saja perencanaan itu diarahkan pada pencapaian

tujuan. Dengan demikian maka program itu bertujuan dan keberhasilannya

dapat diukur.

Menurut Cepi Syafruddin (2004:2) Program dapat diartikan secara

umum yaitu rencana atau rancangan kegiatan yang akan dilakukan. Fungsi

dari penilaian program adalah sebagai pembantu, pengontrol pelaksanaan

program agar dapat diketahui tindak lanjut dari pelaksanaan program. Para

perencana, pengelola dan pelaksana program perlu mengetahui

keberhasilan dari usahanya menyelenggarakan program terutama pihak

pertama yakni perencanaan. Ada tiga hal yang ditekankan dalam program,

yaitu :

Page 32: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

a. Realisasi atau implementasi suatu kebijakan

b. Terjadi dalam waktu yang relati lama, bukan kegiatan tunggal tetapi

jamak berkesinambungan

c. Terjadi dalam organisasi yang melibatkan sekelompok orang

Suatu program tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat, tetapi

merupakan kegiatan yang berkesinambungan karena program merupakan

pelaksanaan dari suatu kebijakan. Dengan demikian program dapat

berlangsung dalam tempo yang lama. Program dapat dikatakan sebagai

sistem karena dalam program terdapat serangkaian unit yang saling

berkaitan. Dengan banyaknya unit yang harus dikerjakan maka dalam

pelaksanaan program harus melibatkan sekelompok orang.

Jadi berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

program merupakan suatu rangkaian unit perencanaan yang dilaksanakan

bersama-sama dalam tempo yang relatif lama. Program Sanimas sendiri

merupakan program dari Kementrian Pekerjaan Umum yang ditujukan

untuk daerah yang masyarakatnya belum peduli dengan kebersihan

lingkungan. Program SANIMAS juga merupakan rangkaian dari beberapa

kegiatan antara lain sosialisasi, perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, dan juga pengawasan. Dengan demikian dalam penelitian ini

mencoba mengkaji manajemen program dari program SANIMAS di

Sangkrah.

Page 33: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

3. Manajemen Program

Berdasarkan pengertian manajemen di atas yaitu suatu proses

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta pengawasan dengan

mengoptimalkan sumber daya manusia dan juga sumber daya lainnya guna

mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Serta pengertian program yaitu

merupakan suatu rangkaian unit perencanaan yang dilaksanakan bersama-

sama dalam tempo yang relatif lama. Maka dapat diambil sebuah

pengertian tentang manajemen program yaitu sederetan kegiatan dari

perencanaan sampai pengawasan yang dilaksanakan secara bersama-sama

(pembuat program dan sasaran program) untuk mencapai tujuan program

secara efektif dan efisien.

Setiap pelaksanaan kegiatan apapun selalu disertai dan terikat

dengan faktor ketidakpastian yaitu faktor yang mempengaruhi pencapaian

tujuan tetapi di luar jangkauan untuk mengendalikannya. Untuk

mengatisipasi faktor ketidakpastian maka setiap program yang dibuat

pastinya akan membuat perencanaan terlebih dahulu. Perencanaan tersebut

meliputi pendefinisian sasaran, penetapan strategi untuk mencapai sasaran,

dan pengembangan rencana kerja untuk mengelola aktivitas-aktivitas

dalam pelaksanaan program. Dengan adanya proses manajemen yaitu

perencanaan maka diharapkan dalam pelaksanaan program nanti dapat

berjalan dengan lancar, efektif dan efisien. Sebaliknya apabila program

tersebut tanpa adanya perencanaan maka nantinya dapat terjadi

pembengkakan anggaran dan sumber daya lain serta program tersebut

Page 34: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

tidak tepat sasaran, dengan begitu maka program dapat dinilai gagal

karena tujuan program tidak tercapai.

Menurut Istimawan Dipohusodo (2005:10) manajemen program

dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan panjang yang dimulai sejak

direncanakan, kemudian dilaksanakan sampai benar-benar memberikan

hasil atau keluaran sesuai dengan perencanaan. Perencanaan program

berawal dan dimulai dari masalah-masalah pokok dalam pembangunan

lalu menyusun strategi pengembangan yang lebih luas dan kemudian

menetapkan program atau kebijakan yang diharapkan dapat menyelesaikan

masalah-masalah tersebut. Suatu program dapat dilaksanakan dengan

berbagai proyek. Jadi proyek dapat dikatakan sebagai bagian dari suatu

program.

Sedangkan Definisi Manajemen Program menurut Ir. Abrar Husen

merupakan :

“penerapan keahlian, ilmu pengetahuan dan ketrampilan, baik secara

teknis dengan menggunakan resource terbatas untuk menggapai

sasaran yang ditetapkan, supaya menhasilkan kinerja, waktu, mutu

dan keselamatan kerja yang optimal”. (www.gbaconsultant.co.id)

Manajemen program juga diartikan sebagai suatu proses terpadu

dimana individu-individu sebagai bagian dari organisasi dilibatkan untuk

melakukan proses perencanaan, pengorganisasian, serta menjalankan dan

mengendalikan aktivitas-aktivitas produksi, yang kesemuanya diarahkan

pada sasaran yang telah ditetapkan dan berlangsung terus-menerus seiring

dengan berjalannya waktu (www.squidoo.com).

Page 35: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Menurut Istimawan Dipohusodo (2005:12) Agar pelaksanaan

program dapat berhasil dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan maka

perlu diperhatikan faktor-faktor spesifik penting yang disebut sebagai ciri-

ciri umum manajemen program atau proyek, sebagai berikut :

a. Tujuan, sasaran, harapan-harapan, dan strategi program hendaknya

dinyatakan secara jelas dan terinci sedemikian rupa sehingga dapat

dipakai untuk mewujudkan dasar kesepakatan segenap individu dan

satuan organisasi yang terlibat.

b. Diperlukan rencana kerja, jadwal, dan anggaran belanja yang realistis.

c. Diperlukan kejelasan dan kesepakatan tentang peran dan tanggung

jawab diantara semua satuan organisasi dan individu yang terlibat

dalam program.

d. Diperlukan mekanisme untuk memonitoring, mengkoordinasikan,

mengendalikan, dan mengawasi pelaksanaan program.

e. Diperlukan mekanisme sistem evaluasi yang diharapkan dan

memberikan umpan balik bagi manajemen.

Jadi jika melihat dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan

bahwa manajemen sangat berpengaruh terhadap program yang dibuat.

Dalam pelaksanaan program SANIMAS pun juga perlu adanya

manajemen. Dengan adanya manajemen program yang baik diharapkan

program SANIMAS dapat berjalan dengan lancar dan tepat sasaran.

Manajemen program ini perlu adanya peran baik dari pembuat program

(pemerintah) maupun sasaran program (masyarakat).

Page 36: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

4. Fungsi- Fungsi Manajemen Program

Berbagai pendapat di atas menunjukkan bahwa dalam setiap

kegiatan manajemen program perlu melalui proses atau tahapan-tahapan

agar tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan

efisien. Tahapan atau proses tersbut sering disebut dengan fungsi-fungsi

manajemen. Fungsi manajemen merupakan elemen dasar dalam setiap

kegiatan manajemen sehingga keberadaannya dirasa cukup penting dalam

manajemen. Dengan penerapan fungsi manajemen maka segala kegiatan

kita akan terarahkan dengan baik dan usaha kita tidak akan sia-sia.

Banyaknya literatur tentang definisi manajemen maka beragam

pula pendapat mengenai fungsi manajemen. Namun keanekaragaman

pendapat tersebut sebenarnya tidak prinsipil karena dilandasi oleh pola

berpikir yang sama hanya cara pandangnya yang berbeda.

Menurut Hani Handoko (2003:23-27) ada lima fungsi manajemen

yang menurutnya paling penting yaitu planning, organizing, staffing,

leading dan controlling. Dalam pendapat ini menempatkan perencanaan

sebagai awal dari tahapan manajemen. Menurut Hani Handoko

perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar

mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat

mungkin. Fungsi berikutnya adalah merancang dan mengembangkan

organisasi atau sering disebut dengan pengorganisasian, fungsi ini

merupakan proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan

Page 37: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

mengatur serta membagi tugas diantara para anggota agar tujuan

organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Setelah struktur sudah

terbentuk maka fungsi yang selanjutnya adalah penyusunan personalia.

Fungsi ini cukup dinilai penting dalam dunia bisnis karena berkaitan

langsung dengan sumber daya manusia yang mana sumber daya manusia

merupakan unsur utama dalam organisasi. Fungsi selanjutnya adalah

pengarahan. Biasanya fungsi ini dilakukan oleh top leader untuk

memberikan petunjuk tentang apa yang harus dilakukan oleh karyawan

agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik. Fungsi yang terakhir

adalah pengawasan. Program yang telah dilaksanakan perlu adanya

pengawasan hal ini bertujuan agar program tersebut tidak sia-sia dan akan

berlangsung terus menerus.

Sedangkan menurut Billows (2002) dalam International Journal of

Business and Management, vol. 5, number. 1 halaman 79 menjelaskan

tentang fungsi manajemen yaitu sebagai berikut :

“…indicated that project management includes 19 steps in five

phases, and the five phases are initiating, planning, executing,

controlling, and closing processes. Projects are different from

operations. Projects are temporary and unique, and operations are

repetitive and ongoing (PMI, 2004; Zanoni & Audy, 2004), but both

of them still share many same characteristics as follows: 1)

performed by people; 2) constrained by limited resources; 3)

planned, executed and controlled.”

Pendapat Henry Fayol (dalam Manullang, 2009:7) tentang fungsi

manajemen berbeda dengan Hani Handoko. Dia menggunakan lima fungsi

manajemen yaitu planning, organizing, commanding, coordinating, dan

controlling. Disini Fayol tidak menggunakan fungsi penyusunan

Page 38: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

personalia (staffing) serta pengarahan (leading) seperti yang dikemukakan

oleh Hani handoko akan tetapi Fayol memilih perintah (commanding) dan

pengkoordinasiaan (coordinating) dalam fungsi manajemennya.

Sedangkan fungsi-fungsi manajemen menurut George R.Terry (dalam

Manullang, 2009:8) terdiri dari planning, organizing, actuating, dan

controlling. Perbedaan dengan Hani Handoko adalah fungsi ini tidak

menggunakan penyusunan personalia (staffing) serta pengarahan (leading)

akan tetepi diganti dengan pergerakan (actuating). Pergerakan ini adalah

tahap menggerakkan bawahan supaya mau bekerja dengan sendirinya atau

dengan penuh kesadaran untuk bersama-sama mencapai tujuan. Dari

ketiga pengertian di atas sebenarnya memiliki garis besar yang sama,

mereka bermula dari perencanaan dan berakhir pada pengawasan hanya

saja G. R Terry memasukkan koordinasasi di dalam pengorganisasian

karena pengorganisasian itu sudah cukup luas dan mencakup koordinasi

sehingga lebih efisien.

Sedangkan pada program SANIMAS (dalam buku pedoman

SANIMAS) juga terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui. meliputi :

a. Sosialisasi atau persiapan

b. Perencanaan

c. Pelaksanaaan

d. Pengoperasian

e. Pengawasan

Page 39: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Sebenarnya tahapan-tahapan pada program SANIMAS hampir

sama dengan fungsi-fungsi manajamen, akan tetapi sebelum dilakukan

perencanaan aterdapat tahapan persiapan terlebih dahulu, tahapan

persiapan ini merupakan tahapan awal yang di dalamnya terdapat

sosialisasi program. Tujuan dari tahapan sosialisasi adalah untuk

menginformasikan seluas-luasnya kepada masyarakat tentang program

SANIMAS agar masyarakat paham dan mengerti. Dengan demikian

pelaksanaan program SANIMAS nantinya dapat berjalan dengan baik dan

dapat berjalan terus menerus.

Dalam tahap program SANIMAS juga terdapat tahap

pengoperasian. Tahap ini dilakukan setelah pembangunan sarana

SANIMAS selesai dilaksanakan. Pengoperasian merupakan output dari

sebuah program dengan kata lain pengoperasian merupakan suatu usaha

untuk menambah manfaat atau menciptakan manfaat baru dari suatu

barang atau jasa yang dihasilkan. Tahap pengoperasian ini sepenuhnya

dilimpahkan kepada masyarakat dengan demikian masyarakat diberikan

pelatihan-pelatihan untuk mengoperasikan SANIMAS yang sebelumnya

telah dibuat. Masyarakat diharapkan mampu menggunakan dan

mengelolannya secara mandiri.

Berdasarkan teori mengenai fungsi-fungsi manajemen program

yang ada, maka peneliti memilih indikator yang digunakan sebagai dasar

untuk mengetahui pelaksanaan manajemen program Sanitasi Berbasis

Masyarakat (SANIMAS) di Kelurahan Sangkrah. Adapun fungsi-fungsi

Page 40: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

manajemen yang kami pilih adalah Sosialisasi, perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, pengoperasian, serta pengawasan.

a. Sosialisasi (Socializing)

Sosialisasi merupakan salah satu tahapan dalam pelaksanaan

sebuah kebijakan atau program. Sosialisasi dilakukan oleh pembuat

program (pemerintah) untuk memberitahukan maksud dan tujuan program

kepada sasaran program (masyarakat). Dengan sosialisasi diharapakan

sasaran program mampu memahami dan mau menerima program yang

ditawarkan. Apabila dalam sosialisasi ini sasaran program sudah menolak

maka program tersebut pastinya tidak dapat dilaksanakan. Di Indonesia

biasanya pada tahap sosialisasi ini pemerintah sering mengabaikannya

untuk menghindari kritikan serta penolakan dari masyarakat. Pemerintah

beranggapan bahwa sosialisasi dapat dilakukan seiring berjalannya

program. Hal ini lah yang biasanya membuat program tidak dapat berjalan

dengan maksimal dan kurang mengena sasaran. Pengertian Sosialisasi

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:1371) adalah upaya

memasyarakatkan sesuatu sehingga menjadi dikenal, dipahami, dihayati

oleh masyarakat.

Adapun beberapa hal yang berkaitan dengan sosialisasi program

menurut Mas Roro Lilik Ekowati dalam Yusroni (2005), antara lain :

Page 41: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

a. Proses pelaksanaan sosialisasi harus dimulai dari para komunikator

dan kemudian berlanjut pada audiens yang sesuai dengan kepentingan

informasi yang akan disampaikan.

b. Melalui sosialisasi internal dikalangan komunikator akan diketahui

personil yang tepat untuk melaksanakan tugas, lokasi tempat tugas

tersebut dilaksanakan, dan kepada siapa sosialisasi harus dilakukan.

c. Dalam proses itu pula harus secepatnya diketahui apakah audiens

merespon informasi yang disampaikan secara positif ataukah

sabaliknya, dengan temuan data ini maka komunikator akan mampu

mengambil kebijakan antisipatif atas hasil tersebut.

Adapun sosialisasi menurut Soerjono Soekanto (1990:140)

mendefinisikan sosialisasi sebagai berikut :

“Secara luas sosialisasi dapat diartikan sebagai proses dimana

masyarakat dididik untuk mengenal, memahami, mentaati, menghargai

menghayati norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di dalam

masyarakat secara khusus sosialisasi mencakup suatu proses dimana

warga masyarakat mempelajari kebudayaannya, belajar mengendalikan

diri serta mempelajari peranan-peranan dalam masyarakat”.

Ada dua tipe sosialisasi yaitu sosialisasi formal dan informal.

Sosialisasi formal terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang

menurut ketentuan yang berlaku dalam negara.. Sedangkan sosialisasi

informal terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat

kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat, sesama anggota klub, dan

kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat. (Soekanto,

1990).

Page 42: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Menurut Warsito Utomo dalam bukunya “Dinamika Administrasi

Publik” (2003:119) menyebutkan bahwa Suatu kebijakan dapat diterima

dan dilaksanakan oleh masyarakat atau komponen-komponen yang ada

dengan pelaksanaan kebijakan yang antusias dari masyarakat maka

sosialisasi harus dilakukan. Apabila masyarakat atau komponen-

komponen sudah mengerti tujaun program tersebut maka dalam

pelaksanaannya akan tercipta rasa senang dan semangat dari masyarakat.

Tetapi sebaliknya apabila kita mendasarkan legitimasi tanpa sosialisasi

yang cukup dan berkelanjutan maka yang akan dihadapi adalah penolakan

atau perlawanan. Apabila program tetap dilaksanakan maka hanya ada rasa

keterpaksaan dengan begitu tujuan dari program tidak dapat dikatakan

tercapai.

Sosialisasi program dapat dilakukan dengan dua cara yaitu

sosialisasi program formal dan sosialisasi program non formal :

a. Sosialisasi program formal yaitu sosialisasi yang dilakukan

oleh pembuat program (pemerintah) yang bersifat langsung

melalui komunikasi tatap muka dengan masyarakat sebagai

penerima sosialisasi. Sosialisasi ini dapat dilakukan dengan

workshop, sarasehan, seminar atau pertemuan-pertemuan

lainnya.

b. Sosialisasi program non formal yaitu sosialisasi yang dilakukan

oleh pembuat program kepada masyarakat secara tidak

langsung atau tatap muka. Sosialisasi ini melalui media-media

Page 43: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

cetak maupun elektronik seperti poster, leaflet, spaduk, surat

kabar, radio, maupun melalui televisi

Setiap program atau kebijakan pastinya perlu melakukan sosialisasi

untuk memberitahukan informasi kepada masyarakat, begitu juga dengan

program SANIMAS di Sangkrah. Pemerintah kota Surakarta melalui

Dinas Pekerjaan Umum serta kelurahan Sangkrah melakukan sosialisasi

dengan mengumpulkan perwakilan masyarakat Sangkrah untuk diberikan

penjelasan-penjelasan serta pengarahan terkait program tersebut. Dengan

penjelasan serta pengarahan diharapkan masyarakat Sangkrah dapat

mengerti tujuan dari program SANIMAS. Masyarakat didampingi pihak

Kelurahan Sangkrah melakukan diskusi untuk memutuskan apakah

program tersebut dapat diterima. Dengan diterimannya program tersebut

berarti sudah mendapatkan legitimasi dari masyarakat dan program

SANIMAS siap untuk dilaksanakan dan dibuat perencanaan.

b. Perencanaan (planning)

Perencanaan merupakan awal dari sebuah fungsi manajemen.

Fungsi ini dijadikan dasar dalam tindakan-tindakan manajemen dalam

memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Perencanaan dalam

kenyataannya memegang peranan yang sangat penting dibandingkan

dengan fungsi-fungsi manajemen yang lain. Untuk fungsi

pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasan hanyalah melaksanakan

Page 44: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

dari apa yang sudah direncanakan sebelumnya. Perencanaan sangat

penting (Malayu, 2009:91) karena :

1. Tanpa perencanaan dan rencana berarti tidak ada tujuan yang ingin

dicapai.

2. Tanpa perencanaan dan rencana tidak ada pedoman pelaksanaan

sehingga banyak pemborosan

3. Rencana adalah dasar pengendalian karena tanpa ada rencana,

pengendalian tidak dapat dilakukan.

4. Tanpa perencanaan dan rencana berarti tidak ada keputusan dan proses

manajemen tidak ada.

Hani Handoko ( 2003:77-78 ) mendefinisikan perencanaan adalah

“pemilihan sekumpulan kegiatan serta pemutusan selanjutnya apa yang

harus dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya, dan

oleh siapa yang melakukannya. Perencanaan adalah sesuatu yang tidak

akan berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan sehingga perlu

adanya pelaksanaan.”

Jadi setiap perencanaan yang akan dibuat sebaiknya segera

diimplementasikan, apabila rencana itu tidak cocok maka dapat

direncanakan kembali. Kadang-kadang perencanaan kembali dapat

menjadi faktor kunci pencapaian sukses akhir.

Sebenarnya definisi Handoko hampir sama dengan pendapatnya

manullang (2009:41 ) yaitu dalam suatu perencanaan termuat 6 unsur The

what, the why, The where, The when, The who dan The how atau orang

sering menyebutnya dengan 5W+1H. dengan demikian suatu rencana yang

baik harus menjawab dari keenam pertanyaan tersebut :

a. Tindakan apa yang harus dikerjakan?

b. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan?

c. Di manakah tindakan itu harus dilaksanakan?

Page 45: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

d. Kapankah tindakan itu dilaksanakan?

e. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu?

f. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu?

Menurut Manullang suatu rencana dari jawaban-jawaban

pertanyaan di atas harus memuat hal-hal berikut:

a. Penjelasan dari perincian kegiatan-kegiatan yang dibutuhkannya,

faktor-faktor produksi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-

kegiatan tersebut agar apa yang menjadi tujuan dapat dihasilkan.

b. Penjelasan mengapa kegiatan-kegiatan itu harus dikerjakan dan

mengapa tujuan yang ditentukan itu harus dicapai.

c. Penjelasan tentang lokasi fisik setiap kegiatan yang harus dikerjakan

sehingga tersedia segala fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan untuk

mengerjakan pekerjaan itu.

d. Penjelasan tentang waktu dimulainya pekerjaan dan diselesaikannya

pekerjaan baik untuk tiap-tiap bagian pekerjaan maupun untuk seluruh

pekerja. Disini harus ditetapkan standar waktu untuk mengerjakan,

baik bagian-bagian pekerjaan maupun untuk seluruh pekerjaan.

e. Penjelasan tentang para petugas yang akan mengerjakan pekerjaannya,

baik mengenai kuantitas maupun mengenai kualitas, yaitu kualifikasi-

kualifikasi pegawai, seperti keahlian, pengalaman dan sebagainya.

Disini pula harus dijelaskan authority, responsibility, dan

accountability dari masing-masing pegawai.

f. Penjelasan tentang teknis mengerjakan pekerjaan.

Page 46: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Menurut Hasibuan ( 2009:93 ) rencana adalah sebuah keputusan

yang didalamnya berisi pedoman pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang

diinginkan itu. Sehingga rencana tersebut mengandung dua unsur yaitu

“tujuan dan pedoman”. Manullang (2009:42) berpendapat bahwa suatu

rencana mengandung unsur-unsur seperti tujuan perusahaan, politik

perusahaan, prosedur, budget dan program. Sedangkan Malayu Hasibuan

(2009:95-102), menambahkan unsur kebijaksanaan (policy), metode dan

strategi serta mengartikan politik perusahaan sebagai rule.

Hasibuan juga mengemukakan syarat-syarat rencana yang baik

sebagai berikut :

a. Tujuannya harus jelas, rasional, obyektif, dan cukup menantang

untuk diperjuangkan.

b. Rencana harus mudah dipahami dan penafsirannya harus satu.

c. Harus dapat dipakai sebagai pedoman untuk bertindak dan

ekonomis.

d. Harus menjadi dasar dan alat untuk mengendalikan semua tindakan.

e. Harus dapat dikerjakan oleh sekelompok orang.

f. Harus menunjukkan urutan dan waktu pengerjaan.

g. Harus fleksibel.

h. Harus berkesinambungan.

i. Harus meliputi semua tindakan yang akan dilakukan.

j. Harus berimbang

k. Tidak boleh ada pertentangan antar departemen, hendaknya saling

mendukung untuk tercapainya tujuan organisasi.

l. Harus sensitive terhadap situasi sehingga terbuka kemungkinan

untuk mengubah teknik pelaksanaannya tanpa mengalami

perubahan pada tujuannya.

Berdasarkan berbagai definisi maka perencanaan merupakan

sekumpulan kegiatan yang menghasilkan keputusan sebagai pedoman

tentang apa yang harus dilakukan, mengapa dilakukan, dimana dilakukan,

kapan akan dilakukan, siapa yang melakukan, serta bagaimana

Page 47: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

melakukannya. Perencanaan haruslah fleksibel agar mampu menyesuaikan

diri dengan keadaan,situasi dan kondisi sekarang maupun yang akan

datang. Dalam program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) di

Kelurahan Sangkrah, perencanaan dilakukan oleh masyarakat sendiri

sedangkan pihak kelurahan serta DPU hanyalah sebagai pendamping saja.

Masyarakat lah yang merencanakan seluruh kegiatan yang nantinya akan

dilakukan dengan berpedoman 6W+1H yaitu :

a. Apa yang harus dilakukan masyarakat Sangkrah untuk

menjalankan program SANIMAS?

b. Mengapa program SANIMAS harus dilaksanakan?

c. Dimanakah sebaiknya program SANIMAS dilaksanakan?

d. Kapan Program SANIMAS akan dilakasanakan?

e. Siapa saja yang akan melaksanakan program SANIMAS?

f. Bagaimanakah cara melaksanakan program SANIMAS?

Dengan menjawab pedoman perencanaan tersebut maka

perencanaan program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) dapat

tersusun dengan baik, selain itu juga harus melihat teori dari Hasibuan

yaitu syarat-syarat perencanaan yang baik. Apabila perencanaan yang

dibuat oleh masyarakat Sangkrah sudah memenuhi semuanya maka tahap

selanjutnya siap untuk dilaksanakan.

Page 48: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

c. Pengorganisasian (organizing)

Fungsi pengorganisasian dilakukan setelah rencana selesai dibuat

karena fungsi ini sulit dijalankan apabila tidak ada rencana yang dapat

dijadikan sebagai pedoman untuk menyusun struktur organisasi. Dalam

fungsi manajemen ini telah menjadikan manusia sebagai sasaran utama

dalam organisasi. Sehingga pastinya pengorganisasian ini lebih menitik

beratkan pada pengoptimalan sumber daya manusia yang ada. Menurut

Hani Handoko (2003:17) Pengorganisasian dapat dikatakan sebagai

berikut :

”penentuan sumber daya manusia dan kegiatan-kegiatan yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, perencanaaan, dan

pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat

membantu hal-hal tersebut kearah tujuan, penugasan tanggung jawab

tertentu dan kemudian mendelegisikan wewenang yang diperlukan

kepada individu untuk melaksanakan tugasnya.”

Dua aspek utama dalam proses penyusunan sturktur organisasi

adalah depertementalisasi dan pembagian kerja. Departementalisasi

merupakan pengelompokan kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan

yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama. Sedangkan

pembagian kerja adalah pemerincian tugas pekerjaan agar individu dalam

organisasi bertanggungjawab untuk melaksanakan tugas tersebut.

Keduanya merupakan dasar proses pengorganisasian dalam suatu

organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dengan

demikian manajer harus berpedoman dua aspek tersebut agar organisasi

tersebut dapat mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.

Page 49: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Menurut Malayu Hasibuan (2009:20) mengemukakan pengertian

pengorganisasian adalah :

“suatu proses penentuan, pengelompokan dan pengaturan bermacam-

macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan,

menempatkan orang-orang pada aktivitas ini, menyediakan alat-alat

yang diperlukan, menetapkan wewenang secara relatif didelegasikan

kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas

tersebut.

Sedangkan pengertian pengorganisasian menurut Koontz dan

O’Donnel (dalam Malayu, 2009:119) sebagai berikut :

“the organization function of the manager involves the determination

and enumeration of the activities required to achieve the objective of

the enterprise, the grouping of these activities, the assignment of

such group of activation to a department headed by a manager and

the delegation of authority carry them out. Artinya fungsi

pengorganisasian manager meliputi penentuan penggolongan

kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk tujuan-tujuan perusahaan,

pengelompokan kegiatan-kegiatan tersebut ke dalam suatu bagian

yang dipimpin oleh seorang manajer, serta melimpahkan wewenang

untuk melaksanakannya”.

Dari beberapa pengertian para ahli di atas hampir sama dan dapat

diambil kesimpulan bahwa pengorganisasian itu merupakan pelimpahan

wewenang dari atasan ke bawahan. Wewenang tersebut disertai dengan

tugas dan kedudukan yang harus dipertanggungjawabkan kepada atasan

atau manajer. Biasanya pengorganisasian dijabarkan dalam sebuah struktur

organisasi agar lebih jelas dan mudah dipahami. Struktur organisasi sendiri

merupakan suatu kerangka yang menunjukkan seluruh aktivitas dalam

pencapaian suatu tujaun organisasi dan pola tetap hubungan-hubungan di

antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi, maupun orang-orang yang

Page 50: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

menunjukkan wewenang, kedudukan, tugas dan tanggung jawab yang

berbeda-beda dalam suatu organisasi.

Dalam penelitian ini pengorganisasian dilakukan oleh KSM Insan

Harapan dengan menyusun struktur yang dilandaskan atas

departementalisasi dan pembagian kerja. Dengan departementalisasi maka

kegiatan-kegiatan SANIMAS yang kiranya sejenis dikelompokkan

menjadi satu dan dikerjakan bersama-sama oleh masyarakat. Sedangkan

dengan pembagian kerja maka masyarakat sangkrah dikelompokkan

menjadi beberapa bagian dan masing-masing diberikan tugas yang

berbeda-beda. Struktur tersebut nantinya akan menjelaskan tugas-tugas,

kedudukan, wewenang, serta taanggung jawab dari setiap pengurus.

Dengan penyusunan struktur ini diharapakan masyarakat mampu bekerja

sesuai dengan kedudukannya masing-masing sehingga tidak ada timpang

tindah wewenang.

d. Pengarahan (actuating)

Fungsi pengarahan atau yang juga disebut sebagai fungsi pergerakan

ini merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendorong orang lain

agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan penuh kesadaran untuk

secara bersama-sama mencapai tujuan yang dikehendaki. Dengan

demikian fungsi pengarahan merupakan pendorong semangat kerja dan

penjurusan akitivitas bawahan agar menuju maksud dan tujuan yang

dikehendaki.

Page 51: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Manurut Koontz dan O’Donnel (dalam Malayu, 2009:184) kunci

utama dari fungsi ini adalah pemimpin atau terkenal dengan istilah

“leadership is managerial key”. Seorang manajer yang tidak memiliki

kemampuan untuk memimpin akan mengalami kegagalan. Seorang

pemimpin haruslah memiliki kemapuan untuk mempengaruhi orang lain

supaya mau bekerja dengan kesadarannya sendiri, sehingga nantinya

pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan tujuan yang telah direncanakan

akan tercapai dengan baik.

Sedangkan menurut Hani Handoko (2003:251) dalam pengarahan

lebih menekankan pada motivasi, komunikasi dalam organisasi, serta

kepemimpinan. Untuk menjadi pemimpin harus lebih hebat dari

bawahannya, tidak hanya hebat dari kemampuannya tapi juga hebat dalam

menjalin hubungan komunikasi dengan bawahannya. Hal tersebut

diharapkan akan mudah menggerakkan atau mengarahkan bawahan serta

akan tercipta suasana kerja yang harmonis dan bawahan akan merasakan

senang dalam menjalankan pekerjaannya. Dengan demikian bawahan akan

termotivasi dengan sendirinya apabila kita mampu menguasai keadaan

yang ada dalam suatu organisasi.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengarahan atau

pergerakan itu merupakan aktivitas yang harus dilakukan oleh manajer

untuk memotivasi dan membimbing para bawahan agar mau bekerja

dengan maksimal sehingga apa yang menjadi tujuan dari organisasi

tersebut dapat tercapai dengan baik.

Page 52: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Pelaksanaan Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS)

dipimpin oleh ketua KSM Insan Harapan yang ditunjuk langsung oleh

masyarakat. Orang yang dipilih untuk menjadi ketua pastinya orang yang

mumpuni dan dipercaya dapat mengarahkan masyarakat untuk bekerja

secara maksimal. unsur-unsur dari pengarahan seperti motivasi,

komunikasi serta kepemimpinan harus dapat dijalankan dengan baik oleh

Ketua KSM. Biasanya semangat bekerja secara sosial seperti program

SANIMAS ini lebih rendah dari semangat bekerja apabila diberikan gaji.

Dengan demikian ketua KSM harus mampu memberikan motivasi kepada

masyarakat. Komunikasi juga menjadi unsur penting, pemimpin harus

memberikan pengarahan dengan jelas agar masyarakat Sangkrah bekerja

lebih efektif dan efisien. Ketua KSM pastinya harus mempunyai jiwa

pemimpin agar nantinya permasalahan-permasalahan yang dihadapi dapat

diselesaikan dengan cepat dan tepat.

e. Pengoperasian (operating)

Tahap pengoperasiaan dilaksanakan setelah semua fungsi sudah

dijalankan dengan baik. Dapat dikatakan bahwa pengoperasian merupakan

output dari sebuah program. Hasil dari pelaksanaan manajemen program

akan dapat dinilai dari tahap ini. Pengoperasian sulit untuk didefinisikan

karena arti kata tersebut sangatlah kompleks tergantung penggunaannya.

Operasional berasal dari kata dasar operasi yang artinya ialah suatu usaha

Page 53: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

untuk menambah manfaat atau menciptakan manfaat baru dari suatu

barang atau jasa yang dihasilkan.

Pengertian Operasional menurut Rosenberg (dalam Murdifin dan

Mafmud, 2007:17) adalah suatu proses atau tindakan tertentu untuk

membuat suatu produk, sedangkan menurut Russel dan Taylor

menyamakan makna operasional dengan proses pengubahan (transformasi

process). Sehingga operasional merupakan fungsi atau sistem yang

melakukan kegiatan proses pengolahan masukan menjadi keluaran dengan

nilai tambah yang lebih besar. Dari kedua pengertian tersebut sesuai

dengan pengoperasian SANIMAS di Kelurahan Sangkrah yang bukan

hanya melayani masyarakat untuk mendapatkan air bersih serta MCK yang

nyaman melainkan juga mengoperasikan teknologi pengolah limbah

(Digester) untuk dijadikan biogas. Dengan demikian dalam pengoperasian

SANIMAS dapat menghasilkan produk baru dan menciptakan manfaat

baru bagi masyarakat.

Adapun operasional yang baik secara umum menurut Djiteng

Marsudi (2006:10) harus melalui:

a. Perencanaan Operasi

Pemikiran mengenai bagaimana sistem alat akan dioperasikan

untuk jangka waktu tertentu.

b. Pelaksanaan dan pengendalian operasi

Pelakasanaan dari rencana operasi serta pengendaliaanya

apabila terjadi hal-hal menyimpang dari rencana operasi.

Page 54: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

c. Analisis operasi

Analisis untuk memberikan umpan balik bagi perencanaan,

pelaksanaan maupun pengendalian operasi.analisis operasi juga

diperlukan serta penyempurnaan pemeliharaan instalasi.

Pengoperasian merupakan kegiatan yang penting yang harus

dilakukan dengan penuh perencanaan. kegiatan pengoperasian ini tidak

terlepas dari pemeliharaan, keduanya saling mempengaruhi dalam

pelaksanaannya. Pengoperasian SANIMAS tidak hanya memerlukan

operasi fisik dari berbagai komponen tetapi operasinya juga dalam kondisi

darurat. Menurut Suripin (2004:318), pengoperasian adalah usaha untuk

memanfaatkan prasarana dengan maksimal dan pemeliharaan merupakan

usaha-usaha untuk menjaga agar prasarana selalu berfungsi dengan baik

selama mungkin. Dari pengertian Suripin tersebut pengoperasian

merupakan kegiatan yang di dalamnya terdapat usaha pemeliharaan

prasarana agar dapat terus digunakan dan berproduksi. Pemeliharaan

dalam SANIMAS meliputi pemeliharaan bangunan fisik serta

pemeliharaan alat Digester.

Pengoperasian dalam program SANIMAS memerlukan partisipasi

dari masyarakat. Hal ini sesuai dengan tujuan utama dari program tersebut

yaitu untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dan terberdayakan.

Banyak alasan pelibatan masyarakat dalam pengoperasian program

SANIMAS, alasan-alasan tersebut antara lain :

Page 55: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

a. Partisipasi masyarakat memberikan kontribusi pada upaya

pemanfaatan sebaik-baiknya sumber dana program yang terbatas.

b. Patisipasi masyarakat membuka kemungkinan keputusan yang

diambil didasarkan pada kebutuhan, prioritas, dan kemampuan

masyarakat. Hal ini akan dapat menghasilkan rancangan rencana

program dan kebijaksanaan yang lebih realistis sesuai dengan

keinginan masyarakat.

c. Partisipasi masyarakat menjamin penerimaan dan apresiasi yang

lebih besar terhadap segala sesuatu yang dibangun (prasarana,

rumah, bangunan umum). Hal ini akan merangsang pemeliharaan

yang baik dan bahkan menimbulkan kebanggaan.

Jadi pengoperasiaan yang dilakukan oleh masyarakat dirasa lebih

efektif dan efisien dibandingkan pengoperasian yang dilakukan oleh

pemerintah sendiri. Dari segi pembiayaan akan lebih hemat karena dalam

bidang sosial biasanya masyarakat akan bekerja secara sukarela tanpa

mengutamakan upah yang didapat. Selain itu juga masyarakat akan merasa

memiliki apabila dilibatkan dalam pengoperasian suatu program. Dengan

demikian dalam pengoperasiaan peran masyarakat harus lebih diutamakan.

Pengoperasian SANIMAS sepenuhnya diserahkan kepada

masyarakat agar masyarakat Sangkrah lebih mandiri dalam memelihara

kebersihan lingkungannya. Beberapa masyarakat diberikan pelatihan untuk

mengoperasikan bangunan SANIMAS. Tidak sembarangan orang bisa

mengoperasikannya karena di dalamnya terdapat beberapa teknologi

Page 56: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

canggih untuk mengolah limbah menjadi biogas. Selain diberikan

pelatihan pengoperasian alat, masyarakat yang dipilih juga berkewajiban

untuk memelihara sarana prasarana yang ada.

f. Pengawasan (controlling)

Pengawasaan merupakan salah satu fungsi manajemen. Setelah

semua kegiatan telah terlaksana maka perlu adanya pengawasan agar

program tersebut sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Pengawasan ini

dilakukan untuk mengantisipasi adanya kasus-kasus seperti tidak

terselesaikannya suatu penugasan, tidak ditepatinya target waktu yang

sudah disepakati, suatu anggaran yang berlebihan, serta kegiatan lain yang

menyimpang dari rencana semula.

Menurut Diemer, dalam jurnal internasional giovany B. Giglioni dengan

judul Acadeny of management journal, vol 17 number 2, halaman 294.

Pengawasan adalah

“the methods by which the executive or managing heads of abusiness

carry out their authority to regulate its affairs in accordance with the

laws of the organization”

Dalam pengertian Diemer pengawasan sebagai metode-metode yang

eksekutif atau kapala pengelola bisnis laksanakan untuk mengatur urusan

mereka sesuai dengan undang-undang organisasi. Jadi dalam pengawasan

tidak sembarangan untuk mengawasi bawahan, akan tetapi harus sesuai

dengan prosedur atau aturan yang telah ditentukan.

Page 57: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Sedangkan pengertian pengawasan menurut Robert J. Mokler

(dalam Hani Handoko, 2003:360-361) yaitu sebagai berikut :

“pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk

menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan,

merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan

nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan

dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil

tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua

sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif

dan efisisen dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan”.

Menurut Sondang P.Siagian (2005:137) setiap pengawasan

membutuhkan instrumen agar dapat terselenggara dengan efektif.

Instrument tersebut antara lain:

a. Standar hasil yang direncanakan.

Makna dan hakikat standar hasil yang ingin dicapai merupakan

hal yang sangat fundamental karena terhadap standar itulah

penyelenggaraan berbagai kegiatan dibandingkan. Situasi yang ideal

ialah apabila pimpinan dapat mengamati sendiri segala sesuatu yang

terjadi dalam organisasi dan mengambil tindakan-tindakan yang

diperlukan apabila terbukti terjadi penyimpangan atau kesalahan.

b. Anggaran.

Anggaran merupakan instrument pengawasan karena dengan

mudah diketahui berapa jumlah dana yang tersedia untuk membiayai

kegiatan tertentu dan apakah dana yang digunakan sebagaimana

mestinya atau tidak. Agar pengawasan dengan anggaran lebih efektif

maka seorang pemimpin harus dapat mengetahui apa yang

dianggarakan oleh organisasi tersebut.

Page 58: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

c. Data statistik.

Analisis statistik dari berbagai segi operasional satu organisasi

merupakan alat pengawasan yang sangat penting bagi manajemen.

Pengawasan dengan data statistik dapat dilakukan dengan berbagai

teknik penyajian data seperti tabel, bagan, kurva, atau grafik. Data

statistik harus sudah terolah sedemikian rupa sehingga merupakan

informasi yang mempunyai arti.

d. Laporan.

Laporan yang digunakan untuk pengawasan dapat berbentuk

tertulis maupun laporan lisan. Selama ini banyak program yang

menggunakan laporan sebagai alat untuk pengawasan. Laporan yang

dibuat harus sesuai dengan realita yang sesungguhnya. Laporan juga

harus sesuai dengan format yang sudah disepakati, disusun secara

lengkap dan menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat

pendidikan, daya kognitif, serta sesuai dengan daya nalar penerima

laporan.

e. Auditing.

Auditing merupakan usaha verifikasi yang sistematis dan

ditujukan pada berbagai segi operasional dan organisasi. Auditing

ditujukan kepada bidang kepegawaian, bidang logistic, dan bidang

finansial. Auditing finansial melihat apakah prinsip efisiensi dipegang

teguh atau tidak dalam pengeluaran dana tertentu di samping ketepatan

penggunaan anggaran yang sudah dialokasikan. Auditing kepegawaian

Page 59: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

berusaha menemukan fakta-fakta apakah berbagai peraturan yang

berlaku diterapkan sebagai mana mestinya atau tidak dalam

manajemen sumber daya manusia. Sedangkan auditing logistic untuk

melihat apakah asas-asas manajemen logistik diterapkan dengan baik

atau tidak

f. Observasi langsung.

Pengawasan ini perlu dilakukan oleh pimpinan organisasi

karena dengan pengawasa observasi pemimpin dapat melihat sendiri

pelaksanaan kegiatan-kegiatan operasional yang diselenggarakan oleh

para bawahannya. Selain itu, dengan observasi pegawai merasa

diperhatikan dan dapat menjadi motivasi langsung dari pemimpin.

Sondang P.Siagian (2005:134) juga mengemukakan ada 3 (tiga)

tipe dasar dalam pengawasan, yaitu :

a. Pengawasan pendahuluan (steering controls)

Dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan-

penyimpangan dari standar atau tujuan dan kemungkinan koreksi

dibuat sebelum suatu tujuan kegiatan tertentu diselesaikan.

b. Pengawasan concurrent

Pengawasan ini dilakukan selama kegiatan berlangsung. Merupakan

proses dimana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui dulu

sebelum suatu kegiatan itu dilaksanakan atau dilanjuti untuk mengecek

ketepatan waktu pelaksanaan.

Page 60: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

c. Pengawasan umpan balik

Pengawasan ini dilakukan setelah kegiatan selesai. Penyimpangan

yang ditemukan dijadikan bahan evaluasi untuk kegiatan selanjutnya.

Dalam penelitian ini, pengawasan dilakukan oleh semua pihak

yang terkait dalam Program Sanitasi Masyarakat (SANIMAS). Untuk

mempertanggung jawabkan apa yang sudah dilaksanakan maka fasilitator

beserta KSM biasanya membuat laporan secara periodik sejak proses

perencanaan hingga program tersebut dilaksanakan. Hasil akhir harus

sesuai dengan standar rencana yang sudah ditentukan awal. Selain dengan

laporan dari KSM, pengawasan juga dilakukan dengan auditing dan

observasi langsung ke Sangkrah untuk mengawasi langsung jalannya

program.

5. Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan sangat erat kaitannya dengan pembangunan,

pemerintah pada saat ini menekankan bahwa setiap pembangunan haruslah

mengacu kepada pemberdayaan masyarakat. Maka dalam hal ini

masyarakat menjadi titik tekan atau pusat dalam pembangunan ( people

centered development ). Masyarakat diharapakan mampu mengolah

potensi sumber daya yang dimilikinya secara mandiri. Jadi dalam setiap

pembangunan tidak hanya mengandalkan pemerintah saja akan tetapi

masyarakat juga ikut peran di dalamnya. Kesinergisitasan ini akan

mempercepat pencapaian tujuan pembangunan.

Page 61: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Program SANIMAS merupakan program pemberdayaan

masyarakat yang mana masyarakat menjadi unsur yang paling penting

dalam pelaksanaannya. Sasaran utama dari program tersebut adalah

partisipasi masyarakat dalam fungsi-fungsi manajemen program

SANIMAS. Partisipasi masyarakat dimulai dari kegiatan sosialisasi yaitu

masyarakat diharapkan memberikan masukan tentang apa yang mereka

butuhkan, serta membantu DPU untuk menyebarkan informasi tentang

program SANIMAS. Setelah masyarakat mengetahui dan paham dengan

program SANIMAS lalu masyarakat merencanakan segala yang akan

dilakukan dalam pembangunan sarana dan prasarana Sanitasi Berbasis

Masyarakat (SANIMAS) dengan dibantu oleh pihak konsultan dan LSM.

Begitu juga dalam fungsi pengorganisasian, masyarakat dituntut untuk

membuat kelompok swadaya agar nantinya lebih mudah dalam

melaksanakannya dan kelompok tersebut diberi nama KSM Insan

Harapan. Untuk fungsi yang ketiga yaitu pergerakan masyarakat Sangkrah

selalu didorong dari berbagai pihak baik dari pemerintah maupun dari

LSM. Dorongan tersebut dapat berupa dana, gagasan, motivasi, dan

sebagainya. Setelah sarana dan prasarana SANIMAS sudah terbangun

tahap selanjutnya adalah pengoperasian. Peran masyarakat sangat penting

dalam tahap ini karena sarana dan prasarana yang sudah dibuat harus

dipelihara dan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat sendiri.

Untuk tahap yang terakhir adalah pengawasan, Dalam tahap ini semua

Page 62: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

pihak berhak melakukan pengawasan agar program yang sudah dibuat

nantinya dapat terus berjalan dan selalu perbaikan-perbaikan.

Pemberdayaan berasal dari kata empowerment yang bermakna

kekuatan. Ambar Teguh ( 2004:77 ) mendefinisikan pemberdayaan

sebagai suatu proses menuju berdaya, atau proses memperoleh kekuatan

atau kemampuan dan proses pemberian kekuatan atau kemampuan dari

pihak yang memiliki daya kepada pihak yang kurang atau belum berdaya.

Dalam definisi tersebut dijelaskan bahwa adanya interaksi antara dua

kelompok yang mana disini kelompok yang memiliki daya dan kelompok

yang belum berdaya. Maksud dari kelompok berdaya adalah pemerintah

dengan segala wewenangnya serta kelompok yang belum berdaya adalah

masyarakat. Dengan demikian dapat dijelakan bahwa pemberdayaan itu

pemberian wewenang atau kekuatan dari pemerintah kepada masyarakat.

Pemberdayaan pastinya ditujukan kepada masyarakat rentan dan

lemah sehingga kelompok masyarakat tersebut tidak memiliki kekuatan

atau kemampuan dalam :

a. Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan,

dalam arti bukan saja bebas mengemukakan pendapat, melainkan

bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari kesakitan.

b. Menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka

dapat meningkatkan pendapatnya dan memperoleh barang-barang dan

jasa-jasa yang mereka perlukan.

Page 63: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

c. Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan

yang mempengaruhi mereka.

Pemberdayaan membangun hubungan kekuatan dan kemampuan

individu dengan sistem bantuan yang alami, dan perilaku proaktif menuju

kebijakan sosial dan perubahan sosial. Pemberdayaan berorientasi pada

intervensi peningkatan yang baik, selama mereka juga memiliki tujuan

untuk memperbaiki masalah, menyediakan kesempatan untuk anggotanya

atau individu untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan, serta

melibatkan para profesional yang berkolaborasi atau bekerjasama sebagai

pengganti tenaga ahli. Pemberdayaan tidak lepas dari peran serta pihak

luar kelompok sebagai pendukung dan fasilitator dalam memperoleh

kekuatan atau keberdayaan kembali.

Dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat haruslah melalui

beberapa proses atau tahapan-tahapan agar pemberdayaan tersebut efektif

untuk dilakukakan. Proses tersebut meliputi (dalam Dwi Tiyanto, Dkk,

2006:106-108) :

a. Getting to know the local community

Dalam pelaksanaan pemberdayaan diharapkan mampu mengenali

karakteristik masyarakat setempat yang akan diberdayakan.

b. Ghatering knowledge about the local community

Mengumpulkan informasi atau data tentang masyarakat setempat.

Missal umur, pendidikan, jenis kelamin, ekonomi dan lain-lain.

Page 64: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

c. Identifying the local leaders

Program pemberdayaan tersebut harus mendapat persetujuan dari

pimpinan atau tokoh setempat.

d. Stimulating the community to reaalice that it has problems

Masyarakat perlu diberi pengarahan secara persuasif bahwa mereka

mempunyai masalah yang harus dipecahkan dan kebutuhan yang harus

dipenuhi.

e. Helping people to discuss their problems

Pemberdayaan tersebut bertujuan agar masyarakat mau berdiskusi

untuk memecahkan masalahnya sendiri.

f. Helping people to identifying their most pressing problems

Pemberdayaan membantu masyarakat mengidentifikasi masalah yang

paling utama yaitu masalah yang paling menekan atau mendesak.

g. Fostering self-confidence

Pemberdayaan tersebut diharapkan mampu membangun rasa percaya

diri masyarakat.

h. Deciding on a program action

Masyarakat setempat harus dilibatkan dalam pemutusan suatu program

yang akan dilakukan. Program tersebut perlu ditetapkan menurut skala

prioritas, yang rendah, sedang, tinggi. program dengan skala prioritas

yang tinggilah yang didahulukan.

Page 65: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

i. Recognition of strengths and resources

Menyadarkan masyarakat bahwa mereka sebenarnya memiliki

kekuatan-keukatan dan sumber daya yang dapat dimobilisasi untuk

memecahkan persoalan dan memenuhi kebutuhan.

j. Helping people to continue to work on solving their problems

Pemberdayaan masyarakat adalah suatu kegiatan yang

berkesinambungan dengan demikian masyarakat perlu diberdayakan

agar mampu bekerja memecahkan masalah secara terus menerus.

Sedangkan menurut Parsons (Suharto, 2005:66-67) menyatakan

bahwa proses pemberdayaan umumnya dilakukan secara kolektif.

Menurutnya, tidak ada literatur yang menyatakan proses pemberdayaan

terjadi dalam relasi satu lawan satu antara pekerja sosial dan klien dalam

setting pertolongan perseorangan. Dalam beberapa situasi, strategi

pemberdayaan dapat saja dilakukan secara individual, meskipun pada

gilirannya startegi ini pun tetap berkaitan dengan kolektivitas, dalam arti

mengkaitkan klien dengan sumber atau sistem lain di luar dirinya.

Dari beberapa penjelasan tentang pemberdayaan masyarakat maka

pemberdayaan masyarakat merupakan kegiatan untuk membangun

kesadaran kritis bagi sekelompok masyarakat dengan mengaktualisi

potensi yang sudah ada. Tujuan dari pemberdayaan sendiri untuk

memperkuat kekuasaan masyarakat khususnya kelompok lemah yang

memilki ketidakberdayaan. Dengan pemberdayaan masyarakat

diharapakan masyarakat mampu memecahkan masalahnya sendiri dan juga

Page 66: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

dapat berperan penuh dalam pembangunan. Hal ini serupa dengan tujuan

dari Program Sanimas yaitu menempatkan masyarakat sebagai pelaku,

pengambil keputusan, serta penanggung jawab kegiatan mulai dari

sosialisasi, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengoperasian,

sampai pengawasan.

6. Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS)

Pengertian Sanitasi menurut G.J.W de Kruijff (1987:XI) dalam

bukunya “Teknik Sanitasi Tepat Guna” adalah Usaha untuk mendapatkan

kondisi yang sehat dalam pengaturan pembuangan kotoran manusia atau

sanitasi dapat diartikan sebagai cara pembuangan yang memenuhi aspek-

aspek penyehatan lingkungan.

Sedangkan definisi sanitasi menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia adalah usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan

yang baik di bidang kesehatan terutama kesehatan masyarakat. Dapat

dikatakan bahwa sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan

hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung

dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan

untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia .

Pengertian sanitasi mengarah kepada usaha konkrit dalam

mewujudkan kondisi higienis dan usaha ini dinyatakan dengan

pelaksanaan di lapangan berupa pembersihan, penataan, sterilisasi,

penyemprotanhama, dan sejenisnya. Oleh karena itu jika higienis

Page 67: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

merupakan tujuan, maka sanitasi merupakan tindakan nyata untuk

mencapai tujuan tersebut. Tujuan diadakannya usaha sanitasi adalah untuk

mencegah timbulnya penyakit dan keracunan serta mengganggu kesehatan

lain sebagai akibat adanya interaksi faktor-faktor lingkungan hidup.

SANIMAS merupakan singkatan dari program Sanitasi Berbasis

Masyarakat. Program ini merupakan program peningkatan kualitas

lingkungan di bidang sanitasi khususnya pengelolaan air limbah yang

diperuntukkan bagi kawasan padat kumuh miskin (PAKUMIS) perkotaan

dengan menerapkan pendekatan pemberdayaan masyarakat. Program

Sanimas dimulai sejak tahun 2001. Inisiatif program diprakarsai dan

dibiayai oleh Waspola bekerjasama dengan AusAID dengan Pemerintah

Indonesia (Pemda) melalui WSP (Bank Dunia). Tahun 2004 program ini

dilanjutkan oleh Bappenas melalui POKJA AMPL bekerjasama dengan

BORDA melalui BEST dan LSM lokal lainnya. Sejak tahun 2006 Sanimas

telah dijadikan sebagai program nasional oleh Departemen Pekerjaan

Umum.

Menurut Dinas Pekerjaan Umum, SANIMAS (dalam buku

pedoman SANIMAS, 2008) adalah Program nasional yang dirancang

untuk memberdayakan masyarakat yang berada di lingkungan

permukiman yang padat, kumuh, dan miskin di perkotaan yang difokuskan

pada penanganan pembuangan air limbah rumah tangga. Bersifat Tanggap

Kebutuhan, dengan masyarakat yang layak mengikuti SANIMAS akan

bersaing untuk mendapatkan dukungan program dengan menunjukkan

Page 68: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

komitmen serta kesiapan untuk melaksanakan sistem sesuai pilihan

mereka sendiri. Pengambilan keputusan sepenuhnya berada di tangan

masyarakat, Peran LSM, dan Pemerintah hanya sebatas sebagai fasilitator.

Karakteristik yang paling menonjol dari pengelolaan berbasis

masyarakat adalah bahwa kekuasaan tertinggi dalam pengambilan

keputusan atas seluruh aspek yang menyangkut air minum dan atau

penyehatan lingkungan berada di tangan anggota masyarakat mulai dari :

1. Identifikasi kebutuhan pelayanan air minum dan penyehatan

lingkungan (tahap awal)

2. Perencanaan tingkat pelayanan yang diinginkan

3. Perencanaan teknis (Pilihan Teknologi desain profesional).

4. Pelaksanaan pembangunan.

5. Pengelolaan operasional

6. pengawasan

Pada proses pelaksanaannya, diterapkan tahapan-tahapan proses

pemberdayaan masyarakat dan pelaksanaan pembangunan dalam usaha

untuk menjamin kelanjutan (sustainability) program SANIMAS tersebut.

Adapun tahapan implementasi SANIMAS adalah

1. Tahap Persiapan Persiapan segala materi SANIMAS.

2. Tahap Seleksi Kabupaten/Kota Kesiapan Kabupaten/Kota bekerja

sama dengan Fasilitator LSM.

3. Tahap Seleksi Masyarakat/Kampung Penilaian seleksi kampung

dari Longlist menjadi Shortlist.

Page 69: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

4. Tahap Penyusunan Rencana Kerja Masyarakat (RKM)

Pemilihan teknologi oleh masyarakat (Informed Choice

Catalogue/ICC).

Pembuatan DED dan RAB.

Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).

Skema kontribusi masyarakat.

Rencana konstruksi, kontribusi, pelatihan dan OM.

5. Tahap Konstruksi dan Capacity Building.

MCK Plus.

Septictank Bersama.

IPAL Komunal.

6. Tahap Evaluasi dan Support OM

7. Pengujian terhadap output dan jaminan konstruksi selama 1 tahun

Page 70: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

B. Kerangkan Pikir

Kerangkan pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut :

Gambar II.1

Bagan Kerangka Pikir

Berdasarkan bagan di atas, maka kerangka pikir dari penelitian ini dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Kelurahan Sangkrah merupakan daerah urban di Kota Surakarta. Sering

kali daerah urban dinilai sebagai daerah yang jauh dari perhatian pemerintah

dan biasanya daerah ini dipadati oleh banyak penduduk. Padatnya penduduk

- Sangkrah merupakan

daerah PAKUMIS

- Masyarakat Sangkrah

kurang peduli dengan

lingkungan sekitar

Manajemen Program

SANIMAS:

1. Sosialisasi

(socializing)

2. Perencanaan

(planning)

3. Pengorganisasi

an (organizing)

4. Pengarahan

(actuating)

5. Pengoperasian

(operating)

6. Pengawasan

(controlling)

Tujuan Program

SANIMAS :

- Terciptanya masyarakat

yang sadar lingkungan

- Terciptanya lingkungan

yang bersih dan sehat

- Terciptanya masyarakat

yang mandiri dalam

mengatasi masalah

- Munculnya energi

alternatif biogas

Page 71: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

menjadi masalah tersendiri bagi kelurahan Sangkrah baik masalah sosial,

ekonomi, maupun masalah lingkungan. Pemerintah Kota Surakarta

memasukkan kelurahan Sangkrah ke zona merah dalam hal kebersihan

lingkungan. Ini karena Kelurahan Sangkrah merupakan daerah langganan

banjir setiap hujan deras tiba di Kota Surakarta selain itu juga daerah ini

dikelilingi oleh dua sungai besar yaitu sungai Pepe dan Sungai Bengawan Solo

sehingga banyak masyarakat yang memanfaatkan sungai ini untuk kegiatan

MCK dan membuang sampah. Perilaku tersebut mencerminkan bahwa

masyarakat masih kurang peduli dengan lingkungan. Masyarakat Sangkrah

sendiri mayoritas bermata pencaharian di bidang informal seperti buruh

bangunan, buruh industri, dan pedagang. Dengan kondisi demikian maka

Sangkrah masuk dalam kriteria sebagai daerah PAKUMIS. Hal ini yang

mendorong Kelurahan Sangkrah menjadi daerah pelaksanaan program

SANIMAS.

Melihat kondisi yang demikian, maka program SANIMAS dinilai

sangat cocok untuk dibangun di Kelurahan Sangkrah. Seiring dengan

berjalannya waktu masyarakat Sangkrah mulai sadar akan pentingnya

kebersihan lingkungan. Dengan semangat dan tekad dari masyarakat yang mau

bekerja sama maka pada tahun 2011 SANIMAS Kelurahan Sangkrah menjadi

SANIMAS terbaik Se-Jawa Tengah serta menjadi SANIMAS percontohan di

Indonesia. Prestasi tersebut pastinya tidak terlepas dari manajemen yang baik

dari KSM Insan Harapan. Melihat prestasi yang diraih KSM Insan Harapan,

peneliti ingin mengkaji lebih jauh tentang keberhasilan SANIMAS Sangkrah

Page 72: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

dilihat dari fungsi manajemen program SANIMAS seperti sosialisasi,

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengoperasional, serta

pengawasan. Diharapkan nantinya peneliti dapat mengkaji manajemen KSM

Insan harapan sehingga program SANIMAS dapat dikatakan berhasil dan

tujuan program pun dapat tercapai yaitu terciptanya masyarakat yang sadar

lingkungan, terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat, terciptanya

masyarakat yang mandiri dalam mengatasi masalah, dan Munculnya energi

alternatif biogas yang dapat dimanfaatkan masyarakat Sangkrah.

Page 73: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

deskriptif. Menurut Sutopo (2002:35), metode deskriptif merupakan metode

dengan mengumpulkan data-data (kata-kata, kalimat, gambar yang memiliki

arti lebih daripada sekedar angka atau frekuensi). Sedangkan menurut Bogdan

dan Taylor (dalam Moleong 2006:4) mendefinisikan metodologi kualitatif

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Dalam penelitian ini, penulis berusaha mendeskripsikan kondisi objek

atau keadaan serta fenomena sosial yang ada dihadapi dalam pelaksanaan

program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) di Kelurahan Sangkrah

Surakkarta dengan menggunakan indikator sosialisasi, perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, serta pengoperasiaan. Metode

kualitatif ini merujuk pada prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif, apa yang ditulis dan dikatakan oleh orang atau tingkah laku yang

diamati.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini mengambil tempat di Kelurahan Sangkrah

Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta. Adapun alasan dipilihnya tempat ini

Page 74: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

sebagai lokasi penelitian karena daerah Sangkrah merupakan pelaksana dari

program SANIMAS pertama di Kota Surakarta, serta Program SANIMAS di

Kelurahan Sangkrah tersebut menjadi program percontohan nasional dan pada

tahun 2011 kemarin dinobatkan menjadi SANIMAS terbaik se-Jawa Tengah.

C. Sumber Data

Sumber data merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian

karena ketepatan memilih dan menentukan jenis sumber data akan

menentukan ketepatan dan kekayaan data yang diperoleh. Menurut H. B.

Sutopo (2002:49-54) mengatakan bahwa dalam penelitian kualitatif Sumber

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari keterangan langsung

informan yang ditunjuk oleh penulis. Dalam penelitian ini data primer

diperoleh melalui wawancara langsung dengan berbagai sumber (key

informan) yang pernah terlibat dengan hal-hal yang terkait dengan

program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) seperti Dinas

Pekerjaan Umum (DPU), Lurah Kelurahan Sangkrah, Kelompok Swadaya

Masyarakat (KSM) Insan Harapan, serta masyarakat Kelurahan Sangkrah.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari sumber lain selain data primer. Dalam penelitian

ini data skunder dapat diperoleh melalui dokumen, buku, arsip-arsip,

Page 75: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

buletin, catatan statistik, media internet dan data lain yang mendukung

Program SANIMAS di Kelurahan Sangkrah.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan tiga macam metode pengumpulan data

meliputi :

1) Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua orang yaitu peneliti sebagai

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dengan

sejumlah orang sebagai responden yang diwawancarai, untuk

mendapatkan sejumlah informasi yang berhubungan dengan masalah

yang diteliti (Moleong, 2006: 186). Wawancara dilakukan dengan

pertanyaan yang mengarah pada kedalam informasi untuk menggali

pandangan subyek yang diteliti tentang banyak hal yang sangat

bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggalian informasi secara lebih

mendalam. Wawancara ini dapat dilakukan beberapa kali sesuai dengan

keperluan para peneliti yang berkaitan dengan kejelasan dan

kemantapan masalah yang sedang diteliti. Wawancara dilakukan untuk

menggali data deskriptif tentang pelaksanaan program Sanitasi Berbasis

Masyarakat di Kelurahan Sangkrah Surakarta.

Page 76: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

2) Observasi

Teknik observasi atau teknik pengamatan adalah suatu teknik

pengumpulan data dengan menggunakan mata untuk melihat secara

langsung kejadian-kejadian yang berhubungan, dengan tujuan

penelitian kemudian kejadian-kejadian itu dicatat secara sistematis.

Observasi ini dilakukan untuk mengamati lokasi penelitian dan

aktivitas-aktivitas dari program Sanitasi Berbasis Masyarakat

(SANIMAS) di Kelurahan Sangkrah Surakarta.

3) Telaah Dokumen

Telaah dokumen merupakan teknik penelitian yang dilakukan

dengan mengumpulkan data yang bersumber dari dokumen dan arsip

yang isinya relevan dengan permasalahan dan tujuan penelitian.

Dokumen dan arsip tersebut berasal dari literatur-literatur baik buku

yang berkaitan dengan program Sanitasi Berbasis Masyarakat di

Sangkrah seperti pedoman juklak dan juklis pelaksanaan program

SANIMAS, serta undang-undang yang menjadi landasan pelaksanaan

program SANIMAS.

E. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan

menggunakan teknik purposive sampling. Teknik ini mempunyai

kecenderungan untuk memilih informan yang dianggap mengetahui atau

menguasai permasalahan dan informasi secara mendalam dan tentunya dapat

Page 77: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

dipercaya. Dalam pelaksanaan penelitian pengumpulan data dapat berkembang

sesuai dengan kebutuhan peneliti untuk memperoleh data. ( Sutopo, 2002 : 36).

Dalam pemilihan sampel berdasarkan penilaian atas karakteristik anggota

sampel yang sesuai dengan apa yang dimaksud oleh peneliti. Dalam penelitian

ini penulis memilih informan sebagai berikut :

a. Kepala DPU, sebagai ketua penanggung jawab pelaksana program

SANIMAS.

b. Kepala Kelurahan Sangkrah, sebagai pihak yang memfasilitasi

hubungan masyarakat dengan DPU.

c. Ketua KSM Insan Harapan Kelurahan Sangkrah, sebagai pelaksana

program.

d. Masyarakat Kelurahan Sangkrah Kecamatan Pasar Kliwon.

F. Validitas Data

Validitas data menunjukkan sejauh mana kualitas data dapat

dipertanggungjawabkan kebenaraanya, untuk mendapatkan validitas data

dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah triangulasi. Triangulasi

merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu

yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekkan atau pembanding

terhadap data itu

Menurut Patton (dalam Sutopo, 2002: 78) menjelaskan bahwa ada

empat macam triangulasi yaitu :

Page 78: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

a. Triangulasi data (sumber) , di mana peneliti menggunakan beberapa

sumber data yang berbeda untuk mengumpulkan data yang sama.

b. Triangulasi investigator yaitu mengumpulkan data semacam yang

dilakukan oleh beberapa orang peneliti.

c. Triangulasi metodologi yaitu penelitian yang dilakukan dengan

menggunakan metode teknik pengeumpulan data yang berbeda untuk

mengumpulkan data yang sama.

d. Triangulasi teoritik yaitu melakukan penelitian tentang topik yang sama

dan datanya dianalisis dengan menggunakan beberapa perspektif realitas

yang berbeda.

Dari empat macam teknik triangulasi yaitu: triangulasi antar peneliti,

triangulasi sumber, triangulasi teknik/metode yang ada dalam penelitian ini

hanya menggunakan triangulasi data atau sumber.

Peneliti memanfaatkan jenis sumber data yang berbeda-beda dengan

menggali data sejenis. Peneliti bisa memperoleh informasi dari narasumber

(informan) yang berbeda-beda posisinya dengan teknik wawancara mendalam

terhadap beberapa stackholder yang terkait dengan program Sanitasi Berbasis

Masyarakat (SANIMAS) sehingga informasi dari narasumber yang satu bisa

dibandingkan dengan informasi dari narasumber yang lain. Selain itu,

triangulasi juga bisa dilakukan dengan menggali informasi dari sumber data

berupa dokumen dan arsip yang memuat catatan yang berkaitan dengan data

yang ada sehingga teruji kemantapan dan kebenaran data tersebut.

Page 79: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

G. Teknik Analisis Data

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis

interaktif dimana Menurut Miles & Huberman dalam H. B. Sutopo (2002)

model ini mempunyai tiga komponen analisis, Ketiga komponen itu saling

berkaitan dan menentukan hasil akhir analisis. Komponen itu dijelaskan

sebagai berikut :

a. Data Reduction (reduksi data)

Reduksi data merupakan proses yang berlangsung terus menerus mulai dari

tahap awal seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan pengabsahan data

kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan sampai laporan akhir

penelitian.

b. Data Display (sajian data)

Sajian data merupakan sekumpulan informasi yang tersusun dan

memungkinkan adanya pengambilan tindakan dan penarikan kesimpulan

terhadap masalah yang diteliti.

c. Conclution Drawing (penarikan kesimpulan)

Dalam hal ini sejak awal penelitian, peneliti sudah harus memahami arti dari

berbagai data yang diperoleh. Simpulan akhir baru akan diperoleh setelah

proses pengumpulan data berakhir.

Page 80: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Gambar III.1

Bagan Analisis Interaktif

(H.B. Sutopo, 2002:96)

Pengumpulan data

Reduksi data Sajian data

Penarikan

kesimpulan

Page 81: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi lokasi

1. Gambaran Umum Kota Surakarta

Penelitian ini dilakukan di Kota Surakarta tepatnya di Kelurahan

Sangkrah Kecamatan Pasar Kliwon. Kota Surakarta merupakan salah satu

kota di Provinsi Jawa Tengah yang berupa dataran rendah dan terletak di

antara sungai Bengawan Solo, Pepe, dan Sungai Jenes dengan ketinggian

+ 92 meter di atas permukaan laut. Kota Surakarta berada di antara

110’45’15” bujur timur dan 110’45’35” bujur timur dan antara 7’36’00”

lintang selatan dan 7’56’00” lintang selatan. Kota Surakarta merupakan

kota yang terletak diantara kabupaten-kabupaten se-eks Karesidenan

Surakarta dengan batas administratif sebagai berikut :

a. Sebelah utara : Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali

b. Sebelah timur : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar

c. Sebelah Selatan : Kabupaten Sukoharjo

d. Sebelah Barat : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar

Luas wilayah Kota Surakarta adalah 44,04 Km2 yang dibagi

menjadi 5 kecamatan dan 51 kelurahan yaitu :

Page 82: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

a. Kecamatan Laweyan dengan luas wilayah 8,64 Km terdiri dari 11

kelurahan.

b. Kecamatan Serengan dengan luas wilayah 3,19 Km terdiri dari 7

kelurahan.

c. Kecamatan Pasar Kliwon dengan luas wilayah 4,82 Km terdiri dari

9 kelurahan.

d. Kecamatan Jebres dengan luas wilayah 12,58 Km terdiri dari 11

kelurahan.

e. Kecamatan Banjarsari dengan luas wilayah 14,81 Km terdiri dari

13 kelurahan.

Dalam penelitian ini mengambil lokasi di daerah Kecamatan Pasar

Kliwon tepatnya di Kelurahan Sangkrah yang mana merupakan daerah

PAKUMIS atau Padat, Kumuh, dan Miskin dan masuk dalam zona merah

peta Kota Surakarta. Penduduk Kelurahan Sangkrah masih banyak yang

hidup di bawah garis kemiskinan yaitu dengan jumlah mencapai 1010 KK

atau 3879 jiwa.

2. Gambaran Umum Kelurahan Sangkrah

Gambaran umum Kelurahan Sangkrah ini merupakan data yang

diambil dari data monografi Kelurahan Sangkrah pada tahun 2011.

Gambaran umum tersebut meliputi data luas wilayah, kondisi geografis,

batas-batas wilayah, orbitasi (jarak dari pusat pemerintahan), penggunaan

Page 83: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

lahan, pembagian administratif, keadaan penduduk, komposisi perangkat

kelurahan, sarana dan prasarana yang ada di Kelurahan Sangkrah.

1) Luas Wilayah

Kelurahan Sangkrah memiliki luas wilayah 45,20 Ha.

2) Kondisi geografis

Kelurahan Sangkrah merupakan daerah dataran rendah dengan

ketinggian tanahnya hanya 89 m. curah hujan di Kelurahan

sangkrah antara 2000-3000 mm/tahun dan rata-rata suhu udaranya

26o.

3) Batas-batas wilayah

Sebelah Utara : Kelurahan gandekan

Sebelah barat : Sungai Timur Solo

Sebelah Selatan : Kelurahan Kedunglumbu

Sebelah Barat : Kelurahan Kedunglumbu

4) Orbitasi ( Jarak dari pusat pemerintahan)

a. Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan : 0,80 Km

b. Jarak dari Ibukota kabupaten/kota : 1,40 Km

c. Jarak dari Ibukota Provinsi : 100 Km

d. Jarak dari Ibukota Negara : 600 Km

5) Penggunaan Lahan

Di Kelurahan Sangkrah dari luas lahan 45,20 Ha yang digunakan

untuk pekarangan/bangunan seluas 37Ha sedangkan untuk

jalan,sungai,kuburan seluas 8,2 Ha.

Page 84: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

6) Pembagian administrtif

Kelurahan Sangkrah dibagi menjadi 7 kampung yaitu

Sawahan, Dadapan, Sampangan, Demangan, Tegalrejo, Dadapsari,

dan Ngepung. Kelurahan Sangkrah terbagi menjadi 58 RT dan 13

RW, diantaranya yaitu RW 1 sampai dengan RW 5 masing-masing

terdapat 4 RT. Sedangkan RW 6 terdiri dari 3 RT, RW 7 dan 8 ada

4 RT, RW 9 dan RW 11 terdapat 5 RT, RW 10 ada 7 RT, RW 12

terdiri dari 4 RT dan RW 13 terdapat 6 RT.

7) Keadaan Penduduk

Data mengenai keadaan penduduk meliputi komposisi

penduduk menurut jenis kelamin dan kepala keluarga (KK),

komposisi penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin,

komposisi peduduk menurut pendidikan, komposisi penduduk

menurut mata pencaharian, komposisi jumlah perangkat desa atau

kelurahan, sarana dan prasarana.

a. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kepala

Keluarga (KK)

Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dan kepala

keluarga dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 85: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Tabel IV.1

Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kepala

Keluarga

no Komposisi

penduduk

Jenis Kelamin

Jumlah

%

L P L P

1 Jenis Kelamin 5794 5786 11580 50,03 49,97

2 KK 2833 492 3325 85,20 14,80

Sumber : Data monografi Kelurahan Sangkrah 2011

Data di atas menunjukkan jumlah penduduk Kelurahan

Sangkrah secara keseluruhan adalah 11580 jiwa dari 3325 KK.

Menurut jenis kelamin, penduduk laki-laki sebanyak 5794 jiwa

atau 50,03%, sedangkan jumlah penduduk perempuan adalah

sebanyak 5786 jiwa atau 49,97%. Sehingga penduduk laki-laki

di Kelurahan Sangkrah lebih banyak dibandingkan dengan

penduduk perempuan.

b. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis

Kelamin

Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan

Jenis Kelamin dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 86: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Tabel IV. 2

Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Kel. Umur Laki-laki Perempuan Jumlah %

0-4 292 297 589 5,08

5-9 459 404 863 7,45

10-14 452 441 893 7,71

15-19 480 551 1031 8,90

20-24 503 551 1054 9.10

25-29 611 674 1285 11,09

30-39 1032 1084 2116 18,27

40-49 831 739 1570 13,55

50-59 646 603 1249 10,78

60 < 488 442 930 8,03

Jumlah 5794 5786 11580 100

Sumber : data monografi Kelurahan Sangkrah 2011

Berdasarkan data dalam tabel di atas menunjukkan

bahwa jumlah penduduk dibagi menurut kelompok umur dan

jenis kelamin. Dalam kelompok umur kategori anak mulai

umur 0-4 tahun sampai dengan 5-9 tahun. Sedangkan usia

remaja antara 10-14 sampai 15-19 tahun. Kategori dewasa

mulai umur 20-24 sampai dengan 30-39 tahun, dan kategori tua

umur 40-49 sampai dengan 60 tahun ke atas. Dari komposisi

penduduk Kelurahan Sangkrah dapat dilihat bahwa penduduk

Page 87: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

usia dewasa mendominasi yaitu sebanyak 4455 jiwa atau 38,47

%. Sementara kategori anak berjumlah 1452 jiwa atau 12,53%.

Sedangkan untuk remaja antara 10-14 sampai 15-19 tahun yaitu

1924 jiwa atau 16,61%. Untuk kelompok usia tua sebanyak

3749 jiwa atau 32,36%.

c. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Komposisi Penduduk Menurut tingkat pendidikan dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel IV. 3

Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan

Pendidikan Jumlah %

Tamat akademi/perguruan tinggi 689 5,95

Tamat SMA/Sederajat 3102 26,79

Tamat SMP/Sederajat 2223 19,19

Tamat SD 2711 23,41

Tidak Tamat SD 916 7,91

Belum Sekolah 940 8,11

Tidak Sekolah 999 8,62

Jumlah 11.580 100

Sumber :Data Monografi Kelurahan Sangkrah Tahun 2011

Melihat tabel di atas menunjukan bahwa masyarakat

Kelurahan Sangkrah yang sudah tamat sekolah formal

berjumlah 8725 jiwa atau 75,34% sedangkan masyarakat yang

Page 88: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

tidak atau belum tamat sekolah sebanyak 2855 jiwa atau

24,66%. Penduduk Kelurahan Sangkrah ¾ penduduknya

mengenyam pendidikan formal.

d. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Komposisi penduduk menurut mata pencaharian (bagi

umur 10 tahun ke atas) dapat dilihat pada table di bawah ini :

Tabel IV. 4

Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

(Bagi umur 10 tahun ke atas)

No. Janis Mata Pencaharian Jumlah %

1 Pengusaha 1185 11,70

2 Buruh Industri 2629 25,95

3 Buruh Bangunan 1112 10.97

4 Pedagang 1184 11,69

5 Pengangkutan 1505 14,85

6 PNS (Sipil / Polisi /TNI) 98 0,96

7 Penisunan 146 1,44

8 Lain-lain 2269 22,40

Jumlah 10128 100

Sumber :Data Monografi Kelurahan Sangkrah Tahun 2011

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa mata

pencaharian yang dominan di Kelurahan Sangkrah adalah

Page 89: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

sebagai buruh. Penduduk Kelurahan Sangkrah yang bermata

pencaharian sebagai buruh industri sebanyak 2629 jiwa atau

25,95%, sedangkan buruh bangunan sebanyak 1112 jiwa atau

10,97%. Mata pencaharian sebagai pengusaha berjumlah 1185

jiwa atau 11,70%. Penduduk yang bermata pencaharian sebagai

pedagang berjumlah 1184 jiwa atau 11,69%. Untuk mata

pencaharian sebagai pengangkutan sebanyak 1505 jiwa atau

14,85%. Sebagai PNS hanya 98 jiwa atau 0,96% dan pensiunan

sebanyak 146 jiwa atau 1,44%. Dan penduduk yang bermata

pencaharian tidak tetap sebanyak 2269 jiwa atau 22,40%.

8) Komposisi Perangkat Kelurahan

Komposisi Perangkat Kelurahan Sangkrah dijelaskan dalam

tabel berikut :

Tabel IV. 5

Komposisi Perangkat Kelurahan

No. Perangkat Kelurahan Jumlah

1 Kepala Kelurahan 1

2 Sekretaris 1

3 Kepala Urusan/ Kasi 4

4 staf 3

Jumlah 9

Sumber :Data Monografi Kelurahan Sangkrah Tahun 2011

Page 90: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

9) Sarana dan Prasarana

a. Sarana Peribadatan

Di Kelurahan Sangkrah terdapat tempat peribadatan

yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel IV. 6

Sarana Peribadatan

No. Jenis Sarana Jumlah

1 Masjid 11

2 Gereja 3

Jumlah 14

Sumber :Data Monografi Kelurahan Sangkrah Tahun 2011

b. Sarana Kesehatan

Di Kelurahan Sangkrah terdapat sarana kesehatan yang

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel IV. 7

Sarana Kesehatan

No. Jenis Sarana Jumlah

1 BKIA/Pos Kesehatan/Klinik 1

2 Puskesmas 1

3 Dokter 5

4 Bidan 5

Jumlah 12

Sumber :Data Monografi Kelurahan Sangkrah Tahun 2011

Page 91: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

c. Sarana Pendidikan

Di Kelurahan Sangkrah terdapat sarana pendidikan

yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel IV. 8

Sarana Pendidikan

No. Jenis Sarana Jumlah

1 Taman Kanak-Kanak (TK) 6

2 Sekolah Dasar (SD) 5

3 Madrasah Tsanawiyah 1

Jumlah 12

Sumber :Data Monografi Kelurahan Sangkrah Tahun 2011

d. Sarana Pemerintahan

Sarana pemerintahan yang ada di Kelurahan Sangkrah hanya

memiliki 1 gedung Balai Desa dan memiliki 1 Kantor

Kelurahan.

e. Sarana Perekonomian

Di kelurahan Sangkrah terdapat sarana perekonomian yang

dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 92: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Tabel IV. 9

Sarana Perekonomian

No. Jenis Sarana Jumlah

1 Pasar Umun 1

2 Toko 10

3 Kios 18

4 Warung 22

5 Industri besar/sedang 12

6 Industri kecil 33

Jumlah 96

Sumber :Data Monografi Kelurahan Sangkrah Tahun 2011

f. Prasarana Perhubungan

Secara umum kondisi jalan di Kelurahan sangkrah

cukup baik, jalan penghubung antar kampong yang satu

dengan yang lainnya merupakan jalan aspal. Jalan di

Kelurahan Sangkrah merupakan akses yang penting bagi

masyarakat dari luar kota Surakarta yang akan menuju ke kota

sehingga dapat terlihat jalan-jalan di Kelurahan Sangkrah

sangat padat pada jam-jam tertentu. Prasarana perhubungan

yang ada di Kelurahan Sangkrah meliputi jalan aspal 3,5 Km,

jembatan sebanyak 3buah, stasiun kereta api 1 buah.

Page 93: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Sosialisasi

Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) diawali dengan

tahap sosialisasi. Tahap sosialisasi merupakan tahap pengenalan program

kepada berbagai pihak yang terkait dengan program SANIMAS baik itu

pemerintah daerah maupun masyarakat. Suatu program dapat berjalan

dengan baik apabila masyarakat mengerti dan paham akan program tersebut.

Program SANIMAS sendiri menekankan pada partisipasi penuh dari

masyarakat baik dari awal perencanaan sampai dengan pengawasan

sehingga tahap sosialisasi dianggap penting untuk mengawali sebuah

program. Diharapkan dengan adanya sosialiasi masyarakat Sangkrah sadar

akan pentingnya program SANIMAS dan ikut berpartisipasi penuh untuk

mensukseskan program tersebut. Program SANIMAS merupakan program

yang bersifat bottem up sehingga masyarakat mempunyai andil banyak

dalam implementasi program tersebut. Sehingga dalam tahap sosialisasi

pemerintah Kota Surakarta harus bisa memberikan pemahaman yang betul

dan jelas kepada masyarakat Sangkrah agar mereka benar-benar paham.

Hal tersebut sesuai dengan penjelasan dari Bapak Saryanto selaku

Kepala Seksi Perumahan dan Pemukiman Dinas pekerjaan Umum Kota

Surakarta :

“Setiap program itu perlu adanya sosialisasi termasuk Program

Sanimas ini, Program Sanimas merupakan Program yang agak rumit

karena program ini langsung dari Pemerintah Pusat melalui DAK dan

semuanya dilaksankan oleh masyarakat sehingga masyarakat harus

Page 94: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

paham dan mengerti betul bagaimana pelaksanaan program ini.”

(wawancara, 7 Mei 2012)

Sosialisasi Program SANIMAS pada umumnya dibagi menjadi 2

tahap yaitu sosialisasi tingkat provinsi dan sosialisasi tingkat kampung.

a. Sosialiasasi tingkat Provinsi

Sosialisasi program SANIMAS ditingkat provinsi Jawa Tengah

diberikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum untuk Pemerintah Kota

dan Kabupaten se-Jawa Tengah. Sosialisasi tingkat provinsi ini

dilakukan pada tahun 2006 yaitu satu tahun sebelum tahun anggaran

2007. Pemerintah Kota atau kabupaten melalui Dinas Pekerjaan

Umum diberikan pengarahan tentang kebijakan dan strategi

pengelolaan sanitasi dan air limbah, pengenalan teknologi pengelolaan

air limbah, potensi peningkatan dan pemeliharaan sarana sanitasi serta

diberikan gambaran kondisi dan permasalahan sanitasi secara umum

dan setempat.

Hasil yang diharapkan dari kegiatan sosialisasi tingkat provinsi

adalah adanya surat minat dari pemerintah kota atau kabupaten yang

diserahkan kepada pemerintah pusat pada tahun anggaran berikutnya

beserta kesanggupan untuk melaksanakan program tersebut dengan

baik dan tepat waktu serta sanggup menyediakan kontribusi dana

untuk kontruksi dan pemberdayaan.

Page 95: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

PERNYATAAN MINAT

(Expression of Interest)

Sebagai tindak-lanjut kegiatan Pelatihan Fasilitator dan Sosialisasi

Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) yang dilaksanakan di

Kota…….. pada tanggal……. Yang diadakan oleh Satuan Kerja Non

Vertikal Tertentu Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan

Air Limbah Prov…………, Direktorat Jendral Cipta Karya,

Departemen Pekerjaan Umum, kami menyatakan BERMINAT untuk

penerapan Program SANIMAS 2007.

Berikut ini, kami informasikan data-data sebagai berikut:

Kota/Kabupaten :……………………………………….

Dinas Penanggungjawab :……………………………………….

Kontak Person :……………………………………….

Telp.Pribadi/Handphone :……………………………………….

Alamat Instansi Lengkap :………………………………………

Telepon :………………………………………

Fax :………………………………………

Kami akan mengusahakan matching fund sebesar Rp. ………….,

dalam APBD 2007 untuk biaya implementasi SANIMAS sebanyak

………….lokasi.

…………, …………….2006

Menyetujui, Yang menyatakan,

………………………… …………………………

(walikota/bupati) (Dinas Penanggung

Jawab)

Kepada Yth,

Direktorat Pengembangan PLP

Direktorat Jendral Cipta Karya, Departemen

Pekerjaan Umum

Jl. Patimura No. 20 Lantai 7 Gedung Blok B 1C

Kebayoran Baru,

Jakarta Selatan – 12110

Telepon: 021-72797175, Fax: 021 – 7261939

Tembusan:

DPRD Kabupaten/Kota…………….

Satuan Kerja Non Vertkal Tertentu

Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air

Minum dan Air Limbah, Dinas KIMPRAS

Prov. ……

Page 96: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Pada tahun 2006 Pemerintah Kota Surakarta mengirimkan surat

minat kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan terpilih dalam seleksi

tingkat kabupaten atau kota. Kota Surakarta memenuhi syarat yang

sudah ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Berdasarkan

data sekunder yang didapat dari Buku Pedoman SANIMAS, syarat-

syarat tersebut antara lain :

a. Terdaftar dalam administrasi pemerintah Kabupaten atau

Kota.

b. Memiliki permasalahan sanitasi yang mendesak untuk

segera ditangani.

c. Tersedia lahan yang cukup, seluas 100 m2

untuk 1 (satu)

unit pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah/ IPAL

dan 150 M2

untuk 1 (satu) MCK.

d. Tersedia sumber air (PDAM/Sumur/mata air/air tanah).

e. Adanya saluran/sungai/badan air untuk menampung efluen

IPAL.

f. Masyarakat yang bersangkutan menyatakan tertarik dan

bersedia untuk berpartisipasi melalui kontribusi, baik dalam

bentuk uang, barang maupun tenaga.

Pemerintah Kota Surakarta melalui Dinas Pekerjaan Umum

langsung menyiapkan Tenaga Fasilisator Lapangan (TFL). TFL

merupakan tim gabungan yang berasal dari pemda dan LSM yang

terdiri dari orang-orang yang memiliki latar belakang pendidikan yang

Page 97: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

berbeda-beda. Tugas TFL adalah mendampingi masyarakat dari

pembuatan perencanaan sampai dengan pengoperasian SANIMAS.

b. Sosialiasi Tingkat Kampung

Sosialiasi tingkat kampung dilakukan pada tahun 2006 setelah

pemerintah Kota Surakarta terpilih menjadi kota yang mendapatkan

anggaran program SANIMAS. Sosialiasi ini dilakukan oleh TFL ke

daerah-daerah di Kota Surakarta yang masuk dalam zona merah yaitu

daerah yang dianggap padat, kumuh, dan miskin. Salah satu daerah

yang masuk dalam daftar zona merah adalah Kelurahan Sangkrah.

Gambar IV. 1

Peta Daerah Zona Merah Kota Surakarta

Sumber : Arsip DPU Kota Surakarta

Sosialisasi tingkat kampung dilakukan oleh Dinas Pekerjaan

Umum Kota Surakarta bersama dengan TFL. Sosialisasi ini dilakukan

Page 98: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

di aula Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta dengan mengundang 3

sampai 5 orang perwakilan dari masyarakat yang masuk dalam

shortlist atau daerah yang memenuhi syarat kelayakan. Substansi

muatan materi sosialisasi berupa penjelasan tentang program

SANIMAS dan pemutaran film best practice tentang SANIMAS oleh

DPU Kota Surakarta.

Setelah perwakilan masyarakat mendapatkan penjelasan dari

DPU Kota Surakarta dan TFL maka langkah selanjutnya adalah

sosialisasi kepada masyarakat Sangkrah secara umum. Pihak

Kelurahan Sangkrah mengundang TFL untuk memberikan penjelasan

dan presentasi di depan ketua RT dan RW yang diundang.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak Mahendra Nugrahadi,

S.Sos selaku Kepala Kelurahan Sangkrah, sebagai berikut :

“Pada awalnya masyarakat melalui RT dan RW dikumpulkan di

Kantor Kelurahan sini, terus mereka diberikan penjelasan dari

konsultan DPU dan masyarakat ditekankan untuk memberikan

masukan apa yang mereka butuhkan”. (wawancara, 11 Mei 2012)

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Farhat Kamil selaku

Ketua KSM Insan Harapan dan juga ketua RT 04 RW 08, sebagai

berikut :

“Awalnya kami diundang ke kantor kelurahan bahwa ada program

MCK yang dananya mencapai 500 juta, pada saat itu ternyata ada 6

RW yang berminat, saya kira 500 juta itu untuk 6 MCK, setelah

TFL melakukan survey ternyata hanya 2 yang layak dan memenuhi

syarat dan salah satunya tempat saya. Kami semua sangat tertarik

dengan program ini karena dulunya daerah sini sangat

memperihatinkan, setiap hari tercium bau yang tidak sedap di

sekitar rel kereta api, kebanyakan masyarakat sini membuang hajat

di sekitar rel, itu sungguh sangat memperihatinkan.” (wawancara,

12 Mei 2012)

Page 99: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Setelah masyarakat Sangkrah merasa paham dan siap dengan

program SANIMAS maka masyarakat akan mengundang TFL untuk

melakukan survei cepat partisipatif (Rapid Participatory

Assessment/RPA). RPA merupakan metode yang digunakan untuk

melakukan pemetaan kondisi sanitasi masyarakat, mengetahui masalah

yang mereka hadapi, serta kebutuhan untuk memecahkan masalah

sanitasi secara cepat dan dilakukan secara bersama-sama oleh

masyarakat. Hasil RPA ini akan dipresentasikan pada sesi seleksi

lokasi di aula DPU Kota Surakarta. Dari hasil RPA nantinya dapat

dilihat masyarakat mana yang paling siap untuk melaksanakan

program SANIMAS. Di Kelurahan Sangkrah sementara terpilih 2

lokasi dan nantinya akan di seleksi lagi menjadi 1 lokasi saja.

Adapun indikator untuk menilai kesiapan masyarakat menurut

Buku Pedoman SANIMAS dengan 5 variabel, yaitu :

1. Pengalaman membangun infrastruktur kampung (Timeline)

2. Kesiapan masyarakat untuk berkontribusi (Ladder-1)

3. Kelayakan teknis untuk infrastruktur sanitasi (Transect

Walk)

4. Kesiapan lembaga setempat untuk mengelola sarana (Venn

Diagram)

5. Prioritas perbaikan sanitasi (Problem Tree)

Page 100: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Dalam pembuatan RPA ini melibatkan partisipasi masyarakat

sekitar untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah ada dengan

didampingi oleh TFL. TFL disini tugasnya hanya memberikan

penjelasan tentang pertanyaan-pertanyaan yang dirasa kurang jelas

oleh masyarakat dan tidak melakukan intervensi atau mengarahkan

jawaban-jawaban dari masyarakat. Diharapkan masyarakat menjawab

pertanyaan-pertanyaan dengan jujur dan sesuai dengan kondisi

sebenarnya. TFL sangat berperan penting dalam RPA karena

bertanggung jawab atas proses dan hasil RPA sesuai dengan rencana.

Ketua RT mengumpulkan masyarakat dalam sebuah forum, biasanya

sekalian dengan rapat rutin bulanan atau arisan karena tidak ada

anggaran khusus dari DPU maupun dari Kelurahan Sangkrah sendiri.

Setelah TFL selesai melakukan survey dan mendapatkan

jawaban dari masyarakat Sangkrah lalu hasil dari RPA tersebut

disusun dan dipresentasikan di aula DPU Kota Surakarta. Presentasi

tersebut bertujuan untuk menyeleksi daerah mana yang paling pantas

dan siap untuk melaksanakan program SANIMAS. Dalam presentasi

tersebut dihadiri oleh 2 kompetitor yang kedua-duanya dari Kelurahan

Sangkrah yaitu dari RT 06 dan RT 04. Setiap kompetitor diwakili oleh

3 orang dan diberikan waktu antara 10 sampai 15 untuk

mempresentasikan hasil RPA yang telah mereka buat. Setelah

dipresentasikan hasil RPA tersebut lalu diberikan skor sesuai dengan

skor yang telah ditentukan oleh DPU dan TFL.

Page 101: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Hal tersebut sesuai dengan penjelasan dari Bapak Saryanto

selaku Kepala Seksi Perumahan dan Pemukiman Dinas pekerjaan

Umum Kota Surakarta :

“Dulu mereka presentasi di sini, setiap kelompok berjumlah 3

orang, mereka membawa RPA yang sudah mereka lalu

dipresentasikan dan bersaing satu sama lain, dari presentasi

tersebut dapat diketahui siapa yang akan mendapatkan bantuan

program SANIMAS ini, kalau dilihat dari presentasi dari mereka

sebenarnya semua layak untuk mendapatkan program ini akan

tetapi disini yang memilih adalah dari skor yang mereka jawab

sendiri.” (wawancara, 7 Mei 2012)

Pernyataan tersebut diperkuat Ibu Bekti Dharmayani selaku staf

Seksi Perumahan dan Pemukiman Dinas Pekerjaan Umum. Sebagai

berikut :

“Biasanya tempat seleksi itu di aula DPU, perwakilan masyarakat

mempresentasikan hasil RPA di depan para juri yaitu dari pihak

DPU, konsultan, dan kompetitor lainnya. Nanti pertanyaan-

pertanyaan RPA yang sudah mereka jawab dinilai, setiap

pertanyaan ada skornya masing-masing. Jadi mereka kalau tidak

terpilih tidak bisa protes karena yang menilai adalah skornya tadi

dan disaksikan oleh masyarakat dan kompetitor yang lain”.

(wawancara, 7 Mei 2012)

Penetapan skor hasil RPA merupakan tahap terakhir dari

rangkaian tahapan sosialisasi sebelum nantinya terpilih siapa yang

pantas dan siap untuk mendapatkan program SANIMAS. Dari lima

variabel RPA terdapat beberapa indikator dan masing-masing indikator

tersebut memiliki skor yang berbeda-beda. Dari setiap pertanyaan yang

sudah dijawab oleh masyarakat akan diberi skor dan skor tersebut akan

dikonversikan ke dalam bentuk nilai. Skor berkisar antara 0, 1, 2, 3,

dan 4, sedangkan nilai berkisar antara 0, 25, 50, dan 100. Skor ini

Page 102: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

pertama bersifat rahasia hanya DPU dan TFL yang tahu setelah

masyarakat selesai presentasi skor tersebut ditampilkan sebagai bukti

kalau tidak ada kecurangan dalam seleksi lokasi. Skor ini sangat

penting karena penentuan kampung yang lolos seleksi didasarkan pada

total skor yang dimiliki oleh masing-masing kampung. Dan akhirnya

DPU Kota Surakarta mengumumkan bahwa yang mendapatkan

program SANIMAS pada tahun anggaran 2007 adalah RT 04 RW 08

Kelurahan Sangkrah dengan skor yang paling tinggi. melihat dari hasil

RPA maka RT 04 RW 08 Kelurahan Sangkrah paling siap dan paling

pantas untuk implementasi SANIMAS.

Sosialisasi SANIMAS di Kelurahan Sangkrah hanya lewat

pertemuan-pertemuan RT atau RW tidak ada media lain (seperti poster,

spanduk, pamphlet, dll) untuk menyebar luaskan informasi sehingga

sosialisasi ini termasuk jenis sosialisasi formal yaitu sosialisasi yang

dilakukan oleh pembuat program (pemerintah) yang bersifat langsung

melalui komunikasi tatap muka dengan masyarakat sebagai penerima

sosialisasi.

Hal senada diungkapkan oleh Bapak Saryanto selaku Kepala

Seksi Perumahan dan Pemukiman Dinas pekerjaan Umum Kota

Surakarta :

“Untuk sosialisasi kami hanya lewat kelurahan saja, biasanya TFL

yang presentasi menggunakan power point, sampai saat ini untuk

poster-poster belum ada, mungkin kedepannya akan dicoba dengan

media-media lain juga.” (wawancara, 7 Mei 2012)

Page 103: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Sosialisasi secara formal sebenarnya sudah efektif, akan tetapi

lebih baik apabila sosialisasi dilakukan secara formal maupun

nonformal. Diharapakan masyarakat Sangkrah sebagai aktor utama

program SANIMAS mendapatkan informasi yang sejelas-jelasnya

sehingga mereka dapat menjalankan program SANIMAS dengan baik.

Adapun kendala dalam tahap Sosialisasi program SANIMAS ini adalah

kurangnya pos anggaran untuk sosialisasi sehingga sosialisasi tingkat

kampung hanya dapat dilakukan dengan numpang pertemuan-

pertemuan RT dan kurangnya media pendukung.

Berdasarkan data-data di atas dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan tahap sosialisasi program SANIMAS Sangkrah sudah baik.

Sosialisasi program SANIMAS Sangkrah ini sudah sesuai dengan

prosedur yang telah ditetapkan. Sosialisasi dilakukan dalam 2 tahap

yaitu sosialisasi tingkat provinsi lalu sosialisasi tingkat kampung. Tahap

sosialisasi program SANIMAS berbeda dengan sosialisasi-sosialisasi

program yang lainnya. Sosialiasasi ini dapat dikatakan cukup rumit dan

memerlukan banyak waktu. Akan tetapi sistem sosialisasi program

SANIMAS sangat efektif dalam pemberdayaan masyarakat dan melatih

kemandirian masyarakat. Secara keseluruhan sosialisasi program

SANIMAS sudah tepat sasaran.

Page 104: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

2. Perencanaan

Perencanaan merupakan tahap awal sebelum program

dilaksanakan. Perencanaan menjadi dasar dalam tindakan-tindakan

manajemen untuk memutuskan tujuan dan cara mencapai tujuan tersebut.

Dalam pembuatan rencana perlu dipikirkan secara matang-matang karena

nantinya akan berdampak pada berhasil atau tidaknya sebuah program.

Sehingga perencaan menjadi tahapan yang penting dalam pelaksanaan

sebuah program.

Perencanaan dalam program SANIMAS di Kelurahan Sangkrah

dilakukan pada tahun 2006 setelah masyarakat diberikan sosialisasi dan

paham dengan program tersebut. Perencanaan program SANIMAS dibuat

oleh masyarakat yang kampungnya terpilih menjadi lokasi SANIMAS

yaitu masyarakat RT 04 RW 08 Sangkrah dengan didampingi TFL.

Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Bapak Farhat Kamil selaku

Ketua KSM Insan Harapan dan juga ketua RT 04 RW 08, sebagai berikut :

“perencanaan ini dari masyarakat sendiri, setiap bulan di RT sini selalu

ada pertemuan dengan masyarakat, pada saat pertemuan itu saya

tawarkan kepada mereka untuk membantu pelaksanaan program ini

ternyata mereka setuju dan antusias, masyarakat sangat kepingin

banget sehingga dalam pertemuan tersebut mereka ngomong sendiri

keinginannya. Setelah itu TFL menerjemahkan keinginan mereka

melalui gambar-gambar” (wawancara, 12 Mei 2012)

Perencanaan tersebut dibuat dan dibukukan dalam sebuah dokumen

yang disebut Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM). Tujuan dari

pembuatan RKM adalah teridentifikasinya kebutuhan semua golongan

masyarakat untuk memecahkan masalah sanitasi yang ada berdasarkan

Page 105: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

kemampuan masyarakat itu sendiri. semua rencana pelaksanaan program

sudah ada di RKM dari teknologi yang akan digunakan dalam SANIMAS

di Sangkrah, calon penerima manfaat, pembentukan forum pengguna,

Detailed Engineering Design (DED) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB),

Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) SANIMAS, mekanisme dan

jadwal pencairan kontribusi, serta sampai penjaminan sistem yang

digunakan.

Pembuatan RKM di Sangkrah sendiri melibatkan banyak

komponen masyarakat di wilayah RT 04 RW 08. Sebagai koordinatornya

adalah KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) Insan Harapan yang

sebelumnya telah dibentuk oleh masyarakat. KSM Insan Harapan

bertanggung jawab penuh terhadap pembuatan RKM. Pemerintah tidak

ikut campur dalam pembuatan KRM, akan tetapi pemerintah melalui

kelurahan selalu melakukan pengawasan apabila ada permasalahan-

permasalahan yang muncul dalam masyarakat.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari Bapak Udin selaku

warga masyarakat Kelurahan Sangkrah, sebagai berikut:

“kalau ada pembahasan tentang SANIMAS ini masyarakat selalu

dilibatkan, saya dulu juga pernah diundang oleh pak RT, kalau ada

apa-apa pak RT yang selalu memberikan penjelasan kepada

masyarakat, bagus pokoknya kerjanya pak RT”. (wawancara, 18 Mei

2012)

Berdasarkan pernyataan tersebut berarti tahap perencanaan program

SANIMAS di Kelurahan Sangkrah melibatkan masyarakat. Hal tersebut

sesuai dengan sasaran dari program SANIMAS yaitu memberdayakan

potensi masyarakat setempat. Pernyataan tersebut juga dikuatkan oleh

Page 106: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Bapak Mahendra Nugrahadi, S.Sos selaku Kepala Kelurahan Sangkrah,

sebagai berikut :

“saya memberikan kebebasan penuh kepada masyarakat sini,

kepentingan saya adalah agar masyarakat saya itu bisa maju, agar

mereka mempunyai semangat untuk membangun kemudian mereka

mampu mengatasi permasalahan yang mereka hadapi, tapi kadang-

kadang masyarakat itu sama masalahnya sendiri saja tidak tahu,

perubahan paradigma ini ya butuh waktu lama, meskipun

memberikan kebebasan tapi saya juga terus memantau kalau ada

yang tidak mau bekerja ya saya marahi” (wawancara, 11 Mei 2012)

Perencanaan anggaran merupakan tahap yang penting dan tidak

boleh terlewatkan. Program SANIMAS tidak dapat berjalan dengan baik

atau bahkan bisa gagal apabila tidak membuat perencanaan anggaran

terlebih dahulu. Hal ini untuk mengetahui berapa total biaya yang

dihabiskan untuk pembuatan SANIMAS jangan sampai rencana anggaran

tersebut kurang dari total biaya sebenarnya. Dengan demikian masyarakat

melalui bendahara KSM Insan Harapan harus didampingi oleh TFL yang

berlatar belakang pendidikan ekonomi dalam pembuatan rencana

anggaran. TFL tersebut yang tahu banyak tentang pembukuan keuangan,

sedangkan masyarakat Sangkrah yang membuat daftar material yang

nantinya dibutuhkan dalam pembangunan. Dalam pembuatan rencana

anggaran ini harus berhati-hati dan teliti karena menyangkut

keberlangsungan program ke depan.

Menurut data sekunder yang didapat dari KSM Insan Harapan,

sumber dana program SANIMAS di Kelurahan Sangkrah berasal dari 4

sumber yaitu : pemerintah pusat (APBN), pemerintah daerah (APBD),

Page 107: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

donor (LSM Borda), serta swadaya dari masyarakat. Adapun pembagian

kontribusi dari masing-masing sumber sebagai berikut:

1. Biaya Pemberdayaan dan Pendampingan

Biaya pendampingan dari APBN yaitu TFL dan beberapa pelatih,

sedangkan biaya pemberdayaan dari APBD sebesar 15 % dari nilai

Rencana Anggaran Biaya (RAB) plus dari LSM BORDA sebesar 15 %

dari nilai RAB.

2. Biaya Kontruksi

Pembiayaan kontruksi bersumber dari :

a. Pemerintah pusat (APBN) sebesar Rp. 100 juta (untuk pengadaan

material)

b. Pemerintah daerah (APBD) sebesar Rp. 200 juta (untuk material

dan upah)

c. Swadaya masyarakat berupa dana tunai (on cash) sebesar 2 – 4 %

serta kontribusi dalam bentuk lahan, tenaga, material, dan lain-lain.

d. Dana pihak swasta lainnya dapat dikumpulkan melalui berbagai

upaya yang lain saling menguntungkan.

3. Biaya operasional

Biaya operasional ditanggung oleh masing-masing stakeholder.

Berdasarkan aspirasi dari masyarakat Sangkrah dan juga beberapa

usulan dari TFL yang terkait maka ditetapkan rencana anggaran untuk

program SANIMAS di Kelurahan Sangkrah sebagai berikut :

Page 108: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Page 109: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa rencana total biaya yang

dibutuhkan untuk pembangunan SANIMAS di Kelurahan Sangkrah

sebesar Rp. 318.568.775; yang berasal dari 4 sumber yaitu dari swadaya

masyarakat sebesar Rp. 9.973.500. atau 3,1% , dari Pemerintah daerah

Kota Surakarta sebesar Rp. 183.713.275. atau 57,7%, sedangkan dari

Pemerintah pusat sebesar Rp.100.000.000 atau 31% dan yang terakhir dari

LSM BORDA sebesar Rp. 24.882.000 atau 7,8%. Semua dana tunai

(bukan material) yang didapatkan langsung ditransfer ke Rekening atas

nama KSM Insan Harapan. Dalam pengambilan uang pun harus ada tanda

tangan 3 orang yaitu bendahara KSM, TFL (wakil dari pemerintah), dan

perwakilan dari masyarakat. Hal ini bertujuan untuk transparasi dana

supaya tidak terjadi penyelewengan.

Setelah rencana anggaran sudah dibuat tahap selanjutnya adalah

pemilihan teknologi sanitasi. Ada 3 model teknologi yang ditawarkan

untuk pembuatan SANIMAS di Kelurahan Sangkrah yaitu Septitank

bersama, IPAL sistem komunal dan MCK plus plus. Setelah warga

mendapatkan penjelasan dari TFL lalu dilakukan perundingan bersama

dan dipilihlah MCK plus plus yang nantinya akan digunakan di

SANIMAS Sangkrah. Masyarakat Sangkrah merasa MCK plus plus lah

yang sesuai dengan kondisi di daerah tersebut. Selama ini masyarakat

Sangkrah masih banyak yang belum memiliki MCK pribadi dan MCK

Page 110: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

umum di daerah tersebut dapat dibilang sangat kotor dan tidak terawat.

Hal ini lah yang menjadi alasan mengapa mereka memilih MCK plus plus

dibandingkan dengan teknologi yang lain.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari Bapak Farhat Kamil

selaku Ketua KSM Insan Harapan dan juga ketua RT 04 RW 08, sebagai

berikut :

“terus dalam pertemuan RT saya meminta pendapat dari masyarakat

ternyata mereka milih MCK plus plus, sebenarnya disini banyak MCK

umum termasuk lahan yang dipakai untuk SANIMAS ini akan tetapi

kumuh sekali tidak ada yang merawat, untuk saat ini pun sebenarnya

pengguna MCK itu tiap hari semakin menurun karena berhubungan

dengan privasi, mereka sudah mulai sadar dan membuat MCK sendiri

di rumah, menurut saya saat ini yang lebih cocok untuk daerah urban

adalah MCK komunal.” (wawancara, 12 Mei 2012)

Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Bapak Udin selaku warga

masyarakat Kelurahan Sangkrah, sebagai berikut:

“iya disini ada 3 MCK dan salah satunya yang dijadikan SANIMAS

ini, masyarakat sini masih banyak yang belum mempunyai MCK

sendiri ada juga yang memiliki kamar mandi tapi tidak memiliki WC,

sehingga masyarakat terasa terbantu sekali dengan adanya SANIMAS

ini”. (wawancara, 18 Mei 2012)

Dalam Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM), MCK plus plus di

SANIMAS Sangkrah terdiri dari beberapa komponen yaitu meliputi :

1. Komponen toilet

SANIMAS Sangkrah rencanannya menggunakan MCK umum

yang terdiri dari 5 pintu jamban, dilengkapi dengan 3 kamar mandi,

sarana cuci dan pengolahan air limbah. Dengan demikian setiap jamban

dapat melayani 6 KK atau 20 sampai 25 orang. Sesuai dengan

pemukiman Sangkrah yang masih banyak masyarakatnya belum

Page 111: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

memiliki jamban. Adapun kelebihan dari komponen ini adalah sistem

sarana dasar sanitasi terpusat, nyaman untuk pemukiman padat, dan

memungkinkan untuk meningkatkan sistem.

2. Komponen pengolahan

Komponen pengolahan di SANIMAS Sangkrah menggunakan

Septitank bersusun dengan filter. Filter tersebut berguna untuk

menguraikan air limbah agar menjadi air bersih. Filter yang digunakan

adalah batu vulkanikano yang di dalamnya mengandung organism

anaerobic yang dapat melakukan pengolahan limbah secara biologis.

Selain itu SANIMAS Sangkrah juga menggunakan komponen

pengolahan bio-digester yang dapat menghasilkan biogas sebagai

energy alternatif untuk memasak dan penerangan.

3. Komponen pembuangan dan pemanfaatan ulang

Dalam komponen pembuangan dan pemanfatan ulang

SANIMAS Sangkrah menggunakan pengurasan dengan truk tinja.

Pengurasan ini hanya mengambil lumpur hitam yang mengendap, cara

ini dinilai lebih efisien di daerah pemukiman seperti Sangkrah.

4. Komponen pengoperasian dan pemeliharaan.

SANIMAS Sangkrah dikelola sendiri oleh masyarakat dengan

mempekerjakan salah seorang warga untuk menjaga dan merawat

SANIMAS tersebut. Pemerintah tidak ikut campur dalam pengelolaan

karena program SANIMAS ini tujuan utamanya adalah untuk

memberdayakan masyarakat Sangkrah.

Page 112: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

3. Pengorganisasian

Pengorganisasian merupakan pelimpahan wewenang dari atasan ke

bawahan. Wewenang tersebut dijabarkan dalam sebuah struktur organisasi

agar bawahan lebih jelas dalam penerimaan informasi dan mudah untuk

memahaminya. Tahap pengorganisasian menitik beratkan pada potensi

sumber daya manusia yang ada.

Program SANIMAS Sangkrah merupakan program yang ditujukan

untuk memberdayakan masyarakat. Sebagai penjamin keberlangsungan

program SANIMAS maka perlu suatu wadah untuk mengkoordinasi

seluruh kegiatan dan masyarakat. Dengan demikian dibentuklah suatu

organisasi yang disebut Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Insan

Harapan. KSM Insan Harapan dibentuk berdasarkan musyawarah

masyarakat Sangkrah yang dalam pembentukannya difasilitasi oleh TFL

dan disaksikan oleh Kepala Kelurahan Sangkrah. Pembentukan KSM

Insan Harapan ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Kelurahan

Sangkrah nomor 600/7/IX/2006 Tentang Pembentukan Panitia

Pelaksanaan Pembangunan SANIMAS Insan Harapan RT 04 RW VIII

Kelurahan Sangkrah.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Bapak Farhat Kamil selaku

Ketua KSM Insan Harapan dan juga ketua RT 04 RW 08, sebagai berikut :

“KSM itu awal mula terbentuk dari SK Kelurahan, semua ketentuan

KSM ada di SK tersebut, KSM perlu di SK kan untuk mendapatkan

legalitas agar masyarakat nantinya mau diajak bekerja bersama-sama

dengan KSM, kalau tidak ada SK kan bisa saja masyarakat

Page 113: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

menyepelekannya, ya meskipun masyarakat sini tidak begitu”.

(wawancara, 12 Mei 2012)

Pengorganisasian merupakan tahap untuk mendukung perencanaan

agar dapat berjalan dengan baik. Tujuan dari program SANIMAS

Sangkrah mudah tercapai karena terdapat KSM Insan Harapan yang

mampu mengkoordinasi dan menyalurkan aspirasi masyarakat Sangkrah.

Guna mempermudah pelaksanaan program maka KSM Insan Harapan

dalam penyusunan struktur organisasi berdasarkan kelompok kegiatan

kerja (departementalisasi) dan juga pembagian kerja. Departementilisasi

KSM Insan Harapan merupakan pengelompokan kegiatan kerja agar

kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama.

Sedangkan pembagian kerja adalah pemerincian tugas pekerjaan agar

individu dalam organisasi bertanggungjawab untuk melaksanakan tugas

tersebut.

KSM Insan Harapan dibagi menjadi beberapa kelompok kerja

untuk mempermudah dalam kordinasi. Kelompok ini dibagi menjadi 2

yaitu kelompok inti dan kelompok sementara, kalau kelompok inti dari

awal pembentukan sampai pengoperasian, sedangkan kelompok sementara

dari awal sampai pembangunan selesai saja. Puncak pimpinan adalah

ketua yang bertugas mengkoordinasi perencanaan serta memimpin

pelaksanaan tugas panitia dan kegiatan rapat-rapat. Sekretaris bertugas

menyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan kegiatan tata usaha serta

dokumentasi, selain itu juga melaksanakan surat menyurat dan melaporkan

kegiatan secara bertahap. Bendahara bertanggung jawab atas pengelolaan

Page 114: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

keuangan baik uang yang masuk maupun uang keluar dan membuat

pembukuaannya. ada juga seksi operasi dan pemeliharaan yang bertugas

mengoperasikan dan memelihara sarana sanitasi setelah dibangun serta

bertanggung jawab terhadap hal-hal teknis.

Selain dibentuk pengurus inti juga dibentuk pengurus sementara

yang terdiri dari beberapa seksi. Seksi Kontribusi bertugas melakukan

penarikan kontribusi dari masyarakat dan menyetorkannya ke bendahara.

Selanjutnya ada seksi tenaga kerja tugasnya adalah melakukan

inventarisasi, rekrutmen, dan mengawasi tenaga kerja serta mengatur

segala kebutuhan yang diperlukan untuk pembangunan kontruksi.

Sedangkan seksi yang terakhir adalah seksi logistik bertanggungjawab

terhadap keamanan material yang dibutuhkan selama pembangunan.

Penyusunan struktur KSM Insan Harapan melibatkan seluruh

komponen masyarakat Sangkrah. Seluruh pengurus dan anggotanya pun

juga dari masyarakat Sangkrah RT 04 RW 08 dengan latar belakang yang

berbeda-beda. Masyarakat yang terpilih akan mendapatkan pelatihan

khusus dari DPU Kota Surakarta. Sedangkan masyarakat yang tidak

masuk dalam kepengurusan tetap diberi tanggung jawab dalam

pembangunan SANIMAS Sangkrah. Hal ini untuk menghidari

kecemburuan sosial antar masyarakat selain itu juga untuk

memberdayakan potensi yang mereka miliki sesuai dengan tujuan utama

SANIMAS. Selama ini KSM Insan Harapan

Page 115: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Bapak Saryanto selaku

Kepala Seksi Perumahan dan Pemukiman Dinas pekerjaan Umum Kota

Surakarta :

“KSM itu yang membentuk masyarakat sendiri, DPU hanya

memberikan kriteria untuk personel KSM, dalam pemilihan personal

tersebut harus sesuai dengan pedoman yang sudah ada. Meskipun

daerah miskin kan pasti juga memiliki orang-orang yang berpotensi,

ini juga untuk melatih kemandirian mereka”. (wawancara, 7 Mei

2012)

Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan dari Ibu Bekti

Dharmayani selaku staf Seksi Perumahan dan Pemukiman Dinas

Pekerjaan Umum. Sebagai berikut :

“masyarakat memegang peran penting dalam program SANIMAS,

semua kegiatan dari pekerjaan teknis sampai pemeliharaan dan

pengoperasian yang melaksanakan adalah masyarakat sendiri

sehingga perlu dibentuk badan untuk mengkoordinasi mereka, maka

dibentuklah KSM yang semua pengurusnya dipilih oleh masyarakat

setempat, dan pengurus tersebut akan dilatih selama beberapa hari

oleh DPU meliputi pelatihan administrasi, pelatihan mandor, dan

pelatihan tukang”. (wawancara, 7 Mei 2012)

KSM Insan Harapan juga melakukan koordinasi eksternal dengan

pihak-pihak yang terkait dengan program SANIMAS seperti koordinasi

dengan LPTP sebagai Tenaga Fasilisator Lapangan (TFL). Koordinasi ini

sangat penting karena KSM dirasa belum siap untuk bekerja sendiri, maka

perlu adanya pendampingan dan pembinaan dari TFL. Disini TFL harus

mampu mengenal lokasi, sosio-budaya, memiliki ketrampilan dan keahlian

bidang pemberdayaan masyarakat dan/atau teknologi sanitasi, serta

integritas yang tinggi sehingga memperlancar proses pelaksanaan kegiatan

dari tahap persiapan, konstruksi sampai pascakonstruksi. Selain dengan

Page 116: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

TFL, KSM Insan Harapan juga melakukan koordinasi dengan AKSANSI

yaitu Asosiasi KSM Sanimas Seluruh Indonesia. AKSANSI selalu

mengadakan forum setahun sekali untuk menjaring aspirasi serta bertukar

pengalaman tentang SANIMAS di daerah-daerah. KSM Insan Harapan

biasanya mengadakan koordinasi dengan AKSANSI tingkat Jawa Tengah

maupun tingkat Surakarta. Kebetulan Bapak Farhat Kamil selaku ketua

KSM Insan Harapan diberikan amanat sebagai bendahara AKSANSI

tingkat Jawa Tengah dan Ketua umum AKSANSI Kota Surakarta

sehingga lebih mudah untuk berkoordinasi dengan KSM-KSM SANIMAS

yang lainnya.

4. Pengarahan

Fungsi pengarahan atau penggerakan dilakukan untuk

meningkatkan kinerja dan kemampuan masyarakat Sangkrah dalam

melaksanakan program SANIMAS. Pengarahan biasanya diberikan oleh

pembuat program yaitu pemerintah kepada penerima program. Meskipun

sudah dijelaskan saat sosialisasi tapi penerima program belum tentu semua

paham dengan program yang akan dilakukan. Dengan adanya pengarahan

atau pergerakan diharapkan masyarakat akan menjadi lebih paham dan

potensi yang mereka miliki dapat dikembangkan, masyarakat yang

dulunya pasif dalam kegiatan sosial akan menjadi aktif sehingga akan

tercipta masyarakat yang suka bergotong-royong, bertoleransi, dan dapat

menyelesaikan masalahnya sendiri ataupun masalah publik.

Page 117: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Dalam masyarakat, setiap individu pasti memiliki kemampuan

yang berbeda-beda apalagi untuk daerah-daerah yang tergolong padat,

kumuh, dan miskin seperti di Sangkrah. Peran pemerintah dan KSM Insan

Harapan sebagai koordinator masyarakat sangat dibutuhkan untuk

meningkatkan kemampuan mereka dalam melaksanakan program

SANIMAS di kelurahan Sangkrah. Ketua KSM harus mampu memberikan

motivasi kepada masyarakat agar masyarakat mau mendukung dan bekerja

bersama-sama untuk menyukseskan program SANIMAS. Selama ini KSM

Insan Harapan memberikan motivasi kepada masyarakat berupa dukungan

moril seperti meyakinkan kepada masyarakat bahwa program SANIMAS

milik semua yang nantinya juga dibutuhkan oleh masyarakat.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari Bapak Farhat Kamil

selaku Ketua KSM Insan Harapan dan juga ketua RT 04 RW 08, sebagai

berikut :

“awal memang ada sebagian masyarakat yang ragu akan

pembangunan SANIMAS ini, tapi setelah ada pendekatan dan

mengadakan pertemuan-pertemuan akhirnya mereka bersemangat,

saya terus memberikan dorongan kepada mereka selain itu juga

mereka termotivasi dengan besarnya anggaran yang didapatkan dari

pembangunan program ini”. (wawancara, 12 Mei 2012)

Sedangkan Bapak Mahendra Nugrahadi, S.Sos selaku Kepala

Kelurahan Sangkrah memberikan pernyataan sebagai berikut :

“masyarakat sini itu tergolong kompak-kompak, setiap ada kegiatan

mereka saling bantu membantu, kalau sudah seperti itu kerja saya

jadi enak tinggal berkeliling memantau mereka dan memberikan

motivasi kepada mereka, dengan adanya saya di lokasi kerja bakti

mereka akan lebih semangat bekerja karena merasa diperhatikan,

motivasi dari kelurahan ya seperti itu”. (wawancara, 11 Mei 2012)

Page 118: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Motivasi masyarakat Sangkrah juga didapat dari kompetisi antar

SANIMAS se-Jawa Tengah. Untuk mendorong kinerja masyarakat dalam

mengoperasikan dan memelihara SANIMAS, maka Kementerian

Pekerjaan Umum memiliki program yang bernama SANIMAS Award.

Program SANIMAS Award ini diadakan sekali dalam setahun di tiap-tiap

provinsi, pesertanya adalah SANIMAS se-Jawa Tengah yang nantinya

akan diseleksi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan LSM BORDA.

Untuk kategori kompetisi ini adalah pengelolaan yang baik, adanya

partisipasi masyarakat dan juga pemeliharaan sarana prasarana. Pada tahun

2011 kemarin SANIMAS Sangkrah keluar menjadi juara pertama

menyisihkan 53 kontestan lainnya. Dengan adanya penghargaan ini

masyarakat Sangkrah semakin semangat mengelola dan bangga akan

SANIMAS yang telah mereka buat.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari Bapak Udin selaku

warga masyarakat Kelurahan Sangkrah, sebagai berikut:

“citra dari SANIMAS ini bagus orang luar juga sering datang kesini,

kemarin itu SANIMAS ini dimuat di media-media karena meraih

juara 1 SANIMAS terbaik, saya merasa bangga dan terbantu karena

adanya SANIMAS ini”. (wawancara, 18 Mei 2012)

Pernyataan tersebut dikuatkan oleh Bapak Supangat selaku seksi

operasional dan pemeliharaan di SANIMAS Sangkrah, sebagai berikut :

“iya kemarin SANIMAS sini dapat penghargaan dari Dinas

Pekerjaan Umum, mungkin penilainya dilihat dari kebersihan dan

keberlanjutannya, sekarang ini banyak SANIMAS yang mangkrak

karena pengelolaannya kurang baik seperti contoh SANIMAS

Danukusuman itu kemarin saya datang kesana kelihatan kumuh

Page 119: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

sekali, sebenarnya juga ada yang mengelola tapi mungkin tidak

maksimal atau mungkin masyarakatnya sendiri yang memang kurang

peduli.” (wawancara, 18 Mei 2012)

Selain dengan dorongan atau motivasi untuk meningkatkan

kemampuan masyarakat Sangkrah, pengarahan program SANIMAS juga

dilakukan dengan pelatihan-pelatihan. Pelatihan-pelatihan tersebut berasal

dari Kementerian Pekerjaan Umum dengan tujuan agar masyarakat

nantinya dapat mengetahui apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang

tidak boleh dilakukan apabila bangunan IPAL SANIMAS Sangkrah sudah

jadi dan juga dapat mengatasi masalah-masalah yang mungkin akan

terjadi. Berdasarkan data sekunder yang didapat dari Buku Pedoman

Sanimas, Pelatihan program SANIMAS Sangkrah meliputi :

1. Pelatihan Seleksi Kampung

Pelatihan seleksi kampung diikuti oleh TFL dan juga LSM

(pendamping) dan staf Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta.

Tujuannya adalah agar para pihak yang terkait dengan program

SANIMAS Sangkrah memahami keluaran yang hendak dicapai dalam

proses seleksi lokasi kegiatan SANIMAS yaitu lokasi padat, kumuh,

miskin memiliki masalah sanitasi serius, serta masyarakatnya memiliki

respon yang positif terhadap program SANIMAS. Sedangkan untuk

TFL sendiri dapat memfasilitasi proses sosialisasi, pemberdayaan dan

proses seleksi penentuan lokasi kegiatan. Pelatihan seleksi kampung

dilakukan pada awal program SANIMAS dengan lama waktu pelatihan

selama 4 hari.

Page 120: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

2. Pelatihan Rencana Kerja Masyarakat (RKM)

Tujuannya adalah agar semua pihak yang terkait dengan

program SANIMAS Sangkrah dapat memahami proses keluaran dari

penetapan lokasi, penetapan dan penguatan kelompok swadaya

Masyarakat (KSM) sebagai perwakilan masyarakat model pelaksanaan

pekerjaan kontruksi yang telah disepakati masyarakat, serta pencairan

dana bantuan dari Pemerintah Kota Surakarta. Sasaran dari pelatihan ini

adalah masyarakat Sangkrah, tenaga fasilisator, staf DPU Surakarta,

dan juga LSM BORDA dengan narasumber dari Kementerian Pekerjaan

Umum bidang Pengembangan Penyehatan Lingkungan Pemukiman,

LSM dan Praktisi. Pelatihan Rencana Kerja Masyarakat ini berlangsung

selama 5 hari.

3. Pelatihan Pelaksanaan Kontruksi

Pelatihan pelaksanaan kontruksi merupakan pelatihan untuk

teknis pembangunan IPAL SANIMAS. Pelatihan ini meliputi:

a. Pelatihan Kelompok Swadaya Masyarakat

KSM Insan Harapan perlu diberikan pelatihan secara khusus

agar mereka dapat memahami tugas-tugas pokok mereka. KSM

Insan Harapan harus dapat memahami dan bertanggung jawab dalam

menyusun dan menjalankan anggaran dasar dan anggaran rumah

tangga KSM yang telah ditetapkan bersama masyarakat Sangkrah.

KSM Insan Harapan diharapkan transparan terhadap anggaran serta

akuntabel dalam administrasi. Peserta pelatihan KSM ini tingkatnya

Page 121: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

adalah 54 KSM SANIMAS yang ada di wilayah Jawa Tengah. Setiap

KSM terdiri dari 3 orang dengan rincian 1 orang ketua atau

sekretaris, 1 orang bendahara, dan 1 orang seksi operasional.

Pelatihan ini berlangsung selama 1 hari.

b. Pelatihan Mandor dan Tukang

Pelatihan mandor dan tukang dilaksanakan bersamaan dengan

pelatihan KSM tingkat provinsi. Mandor dan tukang ini berasal dari

masyarakat Sangkrah sendiri mereka dilatih supaya mampu

memahami spesifikasi teknis, membaca dan mengaplikasikan

pekerjaan fisik dari detail engineering design (DED) maupun

rencana anggaran biaya yang akan dibuat oleh TFL. Topik dari

penelitian ini meliputi:

- Prinsip dasar pengolahan limbah

- Standar kualitas kontruksi

- Supervisi dan laporan progress pembangunan

- Penjelasan gambar

- Material standar

-Pelaksanaan pekerjaan dan

- Finishing

Peserta diberikan pengarahan oleh satuan kerja dari

Kementerian Pekerjaan Umum dalam bentuk on the job training.

Jumlah peserta ditentukan oleh jumlah titik lokasi pelaksanaan

kegiatan kontruksi dalam masa anggaran pembangunan yang sama,

Page 122: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

SANIMAS Sangkrah masuk dalam anggaran tahun 2006 sehingga

pelaksanaan pelatihannya pun juga tahun 2006. Peserta pelatihan

mandor dan tukang ini terdiri dari 1 orang seksi pembangunan, 1

orang mandor, dan 1 orang tukang dari masing-masing lokasi

SANIMAS.

4. Pelatihan Pengoperasian dan Pemeliharaan

Program SANIMAS merupakan program dari pemerintah pusat

untuk masyarakat kumuh dan miskin agar dapat mengolah limbah

secara mandiri. Untuk dapat mengolah limbah maka masyarakat perlu

diberikan pelatihan secara khusus agar nantinya sesuai dengan harapan

program SANIMAS. Sasaran dari penelitian Pelatihan operator dan

pengguna bertujuan agar operator teknis dan masyarakat mengetahui

dasar-dasar peraturan pemerintah tentang air limbah domestik, operator

teknis diharapkan dapat mengerti cara kerja DEWATS dan mengerti

cara-cara mengoperasikan dan memelihara IPAL yang sudah dibuat.

Bentuk pelatihan pengoperasian dan pemeliharaan ini sama dengan

pelatihan mandor dan tukang yaitu dengan pelatihan on the job training

karena ini berhubungan langsung dengan teknis pelaksanaan tidak

efektif apabila hanya dengan teori sehingga perlu dipraktekkan

langsung. Peserta dari pelatihan operator dan pemeliharaan ini adalah

masyarakat Sangkrah dan juga operator teknis yang sudah ditunjuk oleh

masyarakat Sangkrah sendiri. Pelatihan ini berlangsung selama 2 hari.

Page 123: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Pemerintah Kota Surakarta melakukan pengarahan hanya melalui

pelatihan-pelatihan. Setelah IPAL SANIMAS Sangkrah sudah selesai

dibangun tidak ada lagi pengarahan atau pun pendampingan dari

pemerintah. Program SANIMAS memang ditujukan untuk masyarakat

agar dapat hidup secara mandiri. Selama ini Selama lebih dari 6 tahun

keberlangsungan SANIMAS di Sangkrah terbilang baik meskipun tidak

mendapatkan pendampingan secara keberlanjutan dari pemerintah. Hal

tersebut terbukti dari penghargaan yang telah diraih oleh SANIMAS

Sangkrah pada tahun 2011 kemarin. Selain mendapatkan predikat

SANIMAS terbaik se-Jawa Tengah, SANIMAS Sangkrah juga ditunjuk

sebagai SANIMAS riset dari LSM BORDA. LSM BORDA hanya

memilih SANIMAS yang benar-benar berjalan dengan baik untuk

dijadikan riset. Di Indonesia hanya ada 3 SANIMAS yang dipilih oleh

LSM BORDA yaitu SANIMAS di Sangkrah, SANIMAS di Blitar, dan

SANIMAS di Bali.

Hal tersebut diungkapkan oleh Bapak Supangat selaku seksi

operasional dan pemeliharaan di SANIMAS Sangkrah, sebagai berikut :

“selama ini tidak ada pendampingan dari pemerintah, kadang-kadang

kalau ada kunjungan tamu dari luar kota selalu ada pemberitahuan

terlebih dahulu dari DPU biasanya juga Pak Saryanto yang

menghubungi saya seperti kemarin ada 8 bus dari jogja yang

berkunjung kesini, pendampingan untuk pengembangan SANIMAS

ini pun juga tidak ada, paling dari BORDA yang kesini untuk

melakukan riset’. (wawancara, 18 Mei 2012)

Page 124: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

Hal tersebut dibenarkan oleh Bapak Saryanto selaku Kepala Seksi

Perumahan dan Pemukiman Dinas pekerjaan Umum Kota Surakarta :

“untuk pengecekan atau pendampingan sekarang sudah jarang,

biasanya dilakukan oleh bu Bekti dan Pak Sofyan tapi karena

pekerjaan kita di kantor banyak dan juga tidak itu saja jadi kita lepas

dan kita pasrahkan ke KSM meskipun dalam penyerahan itu tidak

secara formal”. (wawancara, 7 Mei 2012)

Dalam pelaksanaan program SANIMAS di Kelurahan Sangkrah

diharapkan pemerintah Kota Surakarta lebih berperan aktif memberikan

dukungan teknis kepada masyarakat agar mereka lebih termotivasi serta

dapat memanfaatkan sarana dan prasarana dengan baik. Masyarakat juga

berharap agar pemerintah Kota Surakarta melakukan pengecekan kondisi

SANIMAS secara rutin baik dari segi fisik bangunan maupun dari segi

kesehatan.

5. Pengoperasian

Tahap pengoperasian dilaksanakan pada awal bulan Maret tahun

2007 yang diresmikan oleh walikota Surakarta Ir.Joko Widodo. Tahap ini

dilakukan setelah pembangunan kontruksi IPAL SANIMAS sudah selesai

dilakukan. SANIMAS Sangkrah tidak akan terasa menfaatnya apabila tidak

dioperasikan dengan baik. Pengoperasian ini merupakan wujud

keberlanjutan dari program SANIMAS serta pelestarian aset yang telah

dibangun oleh masyarakat Sangkrah. Dalam tahap pengoperasian

pemerintah menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat Sangkrah melalui

KSM Insan Harapan.

Page 125: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

Pengoperasian SANIMAS Sangkrah menjadi tanggung jawab KSM

Insan Harapan sebagai lembaga yang telah dibentuk oleh masyarakat. Dalam

pengoperasian SANIMAS Sangkrah, KSM Insan Harapan membuat aturan-

aturan organisasi dan operasional prasarana dan sarana atas kesepakatan

masyarakat Sangkrah dalam sebuah forum. Aturan tersebut mengatur

tentang siapa penerima manfaat SANIMAS Sangkrah, besarnya iuran yang

harus dibayar, apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh pengguna, serta

siapa petugas yang melakukan pemeriksanaan dan perbaikan kalau terjadi

kerusakan dan juga menentukan biaya operasional. Masyarakat Sangkrah

menunjuk Bapak Supangat untuk menjadi seksi operasional SANIMAS

Sangkrah. Bapak Supangat bertanggung jawab penuh terhadap

pengoperasian serta pemeliharaan sarana dan prasarana SANIMAS

Sangkrah, selain itu juga mengontrol saluran pemipanaan secara rutin.

Meskipun sudah ada petugas diharapkan masyarakat juga ikut menjaga

kebersihan dan memelihara prasarana dan sarana SANIMAS.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari Bapak Mahendra

Nugrahadi, S.Sos selaku Kepala Kelurahan Sangkrah memberikan

pernyataan sebagai berikut

“SANIMAS itu yang mengoperasikan masyarakat sendiri mas, yang

milih juga masyarakat sekarang kan jamannya demokrasi jadi

semuanya dari masyarakat, kelurahan juga tidak mungkin karena

SDMnya juga terbatas, apalagi mereka yang diberi pelatihan jadi

mereka sudah paham betul dalam mengoperasikan SANIMAS

tersebut”. (wawancara, 11 Mei 2012)

Page 126: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

Pernyataan tersebut diperkuat Ibu Bekti Dharmayani selaku staf

Seksi Perumahan dan Pemukiman Dinas Pekerjaan Umum. Sebagai berikut :

“pengoperasian dan pemeliharaan SANIMAS biasanya dari

masyarakat sendiri, masyarakat yang terpilih untuk mengoperasikan

SANIMAS akan diberikan bekal berupa training oleh DPU, agar

nantinya apabila menemui kendala-kedala dalam mengoperasikan

SANIMAS akan dapat diatasi sendiri, masyarakat tersebut juga dapat

gaji.” (wawancara, 7 Mei 2012)

Setiap pengoperasian dan pemeliharanaan pastinya membutuhkan

dana untuk keberlangsungan program SANIMAS. Dana tersebut digunakan

untuk :

1. Membiayai perbaikan sarana

2. Menggaji petugas operasional

3. Membiayai penggantian komponen yang rusak

4. Membiayai operasional sehari-hari seperti listrik, PDAM, sabun, dan

lain-lain

5. Depresiasi alat atau sarana

Sumber pendanaan SANIMAS Sangkrah berasal dari masyarakat

Sangkrah sendiri. Dana tersebut berupa iuran dari pengguna SANIMAS

yang sudah dihitung berdasarkan kesepakatan bersama akan kebutuhan

operasional dan pemeliharaan serta rencana pengembangan sarana di masa

mendatang. Meskipun iuran tersebut terbilang kecil masih ada masyarakat

yang tidak membayar, hal tersebut yang dapat menghambat pengembangan

SANIMAS di Sangkrah. Untuk iuran di SANIMAS Sangkrah telah

disepakati bersama seperti pada tabel berikut ini :

Page 127: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

Tabel IV. 11

Iuran Penggunaan SANIMAS Sangkrah

NO FASILITAS

IURAN

Masyarakat

Sangkrah

Masyarakat

luar

1 Kamar Mandi Rp. 300 Rp. 500

2 WC Rp. 200 Rp. 300

3 Mencuci Rp. 500 Rp. 1000

4 Air bersih (PDAM)

Disesuaikan

pemakaian

_

5 Biogas

Rp. 15.000/

bulan

_

Sumber : hasil wawancara dengan Bapak Supangat 18 Mei 2012.

SANIMAS Sangkrah mempunyai 5 fasilitas yang dapat

dimanfaatkan oleh masyarakat. Untuk fasilitas air bersih dan biogas hanya

bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar SANIMAS saja. Selama ini pelanggan

air bersih mencapai 20 KK dan biogas 2 KK. Tidak semua SANIMAS dapat

menyediakan fasilitas seperti di Sangkrah, biasanya SANIMAS-SANIMAS

yang ada hanya berupa MCK dan biogasnya pun hanya dimanfaatkan sendiri

oleh petugas operasional bahkan ada juga yang tidak dimanfaatkan sama

sekali. Inilah yang menjadi nilai lebih dari SANIMAS Sangkrah

dibandingkan dengan SANIMAS-SANIMAS yang lainnya.

Selama ini SANIMAS Sangkrah dalam membiayai kebutuhan untuk

operasional dan pemeliharaan hanya mengandalkan iuran dari masyarakat.

Page 128: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

Pemerintah Kota Surakarta tidak pernah menganggarkan untuk biaya

operasional SANIMAS. Pendanaan dari pemerintah hanyalah untuk

pembangunan dan pembimbingan saja. Pemerintah sengaja tidak

memberikan bantuan pembiayaan operasional karena masyarakat biar lebih

mandiri dan kreatif. Meskipun tidak mendapatkan dana dari pemerintah,

masyarakat Sangkrah sadar bahwa pemeliharaan, perbaikan, dan

pengembangan prasarana adalah tugas bersama.

Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Bapak Farhat Kamil selaku

Ketua KSM Insan Harapan dan juga ketua RT 04 RW 08, sebagai berikut :

“Pemerintah gak pernah memberikan dana untuk operasional, selama

ini apabila ada kerusakan atau untuk menggaji Pak Supangat ya cuma

dari kotak saja, sebenarnya bantuan dana operasional itu tergantung

pemerintahannya kok mas kalau di Sleman itu tiap bulan dianggarkan

Rp. 300.000 nah ini yang akan saya perjuangkan di Solo melalui

AKSANSI dan minta dukungan dari AKSANSI pusat agar bisa

menganggarkan pengurasan kan juga butuh biaya, kalau tidak bisa

seperti Sleman ya paling tidak Pemkot memberikan bantuan mobil

tanki untuk menguras SANIMAS se-Solo, Solo kan termasuk kota

yang mempunyai banyak SANIMAS”. (wawancara, 12 Mei 2012)

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Pak Supangat :

“selama ini gak ada anggaran dari pemerintah, kalau ada kerusakan ya

memperbaiki sendiri dengan kas kita sendiri, paling gak disini setiap 2

bulan sekali harus melakukan pengurasan, kalau tidak saluran pipa itu

selalu mampet. Masalah operasional ya saat pipa itu mampet, selama

ini masyarakat masih ada yang buang putung rokok, pembalut,

bungkus sampo ke dalam toilet, padahal itu yang membuat mampet,

udah gitu kadang masih ada yang habis menggunakan langsung

pergi,kita juga tidak bisa memaksa, bangunan ini kan juga milik

masyarakat”.

Page 129: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Sedangkan pernyataan dari Bapak Mahendra Nugrahadi, S.Sos selaku

Kepala Kelurahan Sangkrah memberikan pernyataan sebagai berikut :

“Tidak ada anggaran rutin dari pemerintah, mereka kan memiliki kas

sendiri yang pemasukannya dari iuran warga jadi apabila ada apa-apa

ya menggunakan kas tersebut, kalau mereka dikasih uang terus kan

mereka malah tidak bisa maju, dengan uang terus menerus mengalir

maka akan mematikan kreatifitas mereka dan pasti ada

permasalahan-permasalahan sosial yang akan muncul”. (wawancara,

11 Mei 2012)

Operasional SANIMAS Sangkrah dapat dikatakan cukup baik dan

profesional. Keberlanjutan SANIMAS Sangkrah sampai saat ini merupakan

bukti yang nyata, selain itu banyak pengembangan prasarana yang sudah

dilakukan oleh KSM Insan Harapan dalam jangka waktu 6 tahun.

SANIMAS Sangkrah telah menyalurkan air bersih ke rumah-rumah warga

sekitar SANIMAS. Masyarakat yang dulunya mengambil air harus datang

ke SANIMAS sekarang tinggal memutar kran air saja. SANIMAS Sangkrah

juga menyalurkan biogas kepada masyarakat sekitar meskipun kapasitasnya

kecil. Hal tersebut yang tidak ada di SANIMAS-SANIMAS lainnya. Petugas

operasional SANIMAS Sangkrah juga tinggal di bangunan IPAL tersebut

sehingga SANIMAS Sangkrah selalu ada yang jaga dan dapat beroperasi 24

jam. Permasalahan yang dihadapi adalah tidak adanya anggaran operasional,

dan masih adanya masyarakat yang membuang sampah di dalam toilet.

Meskipun masih terdapat masalah akan tetapi secara umum operasional

SANIMAS Sangkrah sudah sangat baik sehingga pantas mendapatkan

predikat SANIMAS terbaik se-Jawa Tengah.

Page 130: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

6. Pengawasan

Pengawasan dilakukan diseluruh kegiatan program SANIMAS mulai

dari perencanaan sampai tahap pengawasan itu sendiri. Pengawasan penting

untuk dilakukan agar penyimpangan dalam pelaksanaan program SANIMAS

dapat diantisipasi serta sebagai sarana untuk mengevaluasi pelaksanaan

program. pengawasan dapat dilakukan dengan cara memantau langsung atau

membuat catatan dan pelaporan secara berjenjang dan sistematis, selain itu

pengawasan juga dilakukan dengan cara supervis baik terhadap administrasi

kegiatan maupun kegiatan di lapangan. Tujuan pengawasan dan evaluasi

menurut Buku Pedoman SANIMAS antara lain :

a. Memantau kemajuan pelaksanaan kegiatan

b. Memantau proses pelaksanaan

c. Mengevaluasi dampak untuk menentukan apakah kegiatan yang

dilakukan telah mencapai tujuan

d. Memantau kinerja pelaksana dan institusi pelakasana kegiatan dalam

menjamin keberhasilan kegiatan

Semua kegiatan SANIMAS harus dilaporkan kepada masyarakat dan

juga pihak yang terkait baik dalam bentuk laporan tertulis maupun laporan

lesan. Laporan tersebut merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksana

program yaitu KSM Insan Harapan kepada masyarakat dan pihak lain.

laporan tersebut harus dipublikasikan agar seluruh pihak dapat

mengetahuinnya. Untuk SANIMAS Sangkrah laporan pembangunan IPAL

SANIMAS dan laporan lainnya dipasang di papan informasi dekat pintu

Page 131: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

masuk, dengan harapan masyarakat yang datang ke SANIMAS tersebut

mengetahui laporan tersebut. KSM Insan Harapan juga melaporkan seluruh

kegiatannya secara rutin dalam forum setiap satu bulan sekali biasanya

sekalian dengan arisan RT. Laporan kegiatan harus dibuat secara periodik

agar masyarakat mengetahui informasi-informasi terkini tentang SANIMAS

Sangkrah. Informasi yang selalu disampaikan kepada masyarakat Sangkrah

antara lain mengenai keuangan bulanan, kondisi fisik bangunan atau

perpipaan, serta laporan yang bersifat administrasi.

Hal tersebut tersebut sesuai dengan pernyataan dari Bapak Farhat

Kamil selaku Ketua KSM Insan Harapan dan juga ketua RT 04 RW 08,

sebagai berikut :

“kalau laporan itu pasti selalu ada, setiap bulan saya membuat

laporan yang nantinya diberikan kepada masyarakat, saya kan

bekerja juga untuk masyarakat jadi mereka harus tau apa saja yang

sudah saya lakukan, kalau ada laporan kan semuanya jadi lebih enak

tidak ada omongan di sana sini, setiap 3 bulan sekali saya juga

mengirimkan laporan tersebut ke AKSANSI Jawa Tengah yang nanti

dilombakan di AKSANSI Award”. (wawancara, 12 Mei 2012)

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Udin Selaku warga

masyarakat Sangkrah :

“Di sini selalu ada rapat rutin setiap satu bulan sekali, dan pasti

selalu ada laporan dari pak RT biasanya yang dilaporkan tentang

keuangan KSM dan juga apa saja yang sudah dilakukan KSM selama

satu bulan yang lalu seperti ada kunjungan dari dinas atau ada

pelatihan-pelatihan ke luar kota, semuanya dilaporkan kepada warga

sini”. (wawancara, 18 Mei 2012)

Berikut adalah tabel Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) KSM

Insan Harapan pada bulan Februari 2012 :

Page 132: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

Tabel IV. 12

Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) KSM Insan Harapan pada bulan Februari 2012

LAPORAN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN UANG SANIMAS

KSM INSAN HARAPAN

BULAN : FEBRUARI 2012

A. SALDO AWAL

1. Kas Rp. 995.247

2. Bank Rp. 501.261 +

Jumlah Saldo awal Rp. 1.496.508

B. PEMASUKAN

1. Hasil Kotak SANIMAS Rp. 871.500

2. Iuran pengguna air Rp. 610.000

3. Iuran pengguna biogas Rp. 30.000 +

Jumlah pemasukan uang Rp. 1.511.500 +

Jumlah dana SANIMAS yang bisa digunakan Rp. 3.008.008

C. PENGELUARAN

1. Biaya operasional

a. Upah operator dan bonus Rp. 287.000

b. Rekening PDAM Rp. 1.135.000

c. Rekening listrik Rp. 70.000

d. Kran, keni, dan lem Rp. 53.000

e. Kompor, stopkran, kran gas dll Rp. 340.000

f. Pralon, lampu petromak Rp. 137.000 +

Jumlah biaya operasional Rp. 2.204.400 _

D. SALDO AKHIR

Saldo akhir Rp. 983.608

Page 133: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

Saat ini banyak KSM SANIMAS yang kurang profesional. Banyak

KSM yang tidak membuat laporan dalam pelaksanaan kerjanya, selain itu

juga masyarakatnya pun tidak peduli dengan kinerja KSM. Sehingga tidak

ada pengawasan langsung dari masyarakat dan SANIMASnya pun tidak

berkembang bahkan tidak terurus. Selama ini SANIMAS Sangkrah tertib

dalam urusan laporan. Pada saat pengecekan langsung dari LSM BORDA

mereka selalu dapat menunjukkan laporan perkembangan setiap bulan. Hal

tersebut yang menjadi salah satu poin lebih kenapa LSM BORDA memilih

SANIMAS Sangkrah sebagai SANIMAS riset di Indonsia.

Pengawasan SANIMAS Sangkrah dilakukan secara internal maupun

eksternal. Pengawasan internal dilakukan oleh masyarakat Sangkrah sendiri

melalui forum-forum ataupun melihat langsung ke lokasi SANIMAS.

Masyarakat Sangkrah sendiri yang akan mengawasi kinerja dari KSM Insan

harapan apakah sudah sesuai dengan prosedur atau belum. Sedangkan

pengawasan eksternal dilakukan oleh berbagai pihak seperti Dinas Pekerjaan

Umum, kelompok AKSANSI, maupun dari LSM BORDA. Selama ini Dinas

Pekerjaan Umum memonitor kerja KSM Insan Harapan pada saat tahap

pembangunan kontruksi saja, setelah bangunan SANIMAS selesai tidak ada

lagi melakukan pengawasan. Pengawasan dari AKSANSI dilakukan pada

saat ada pertemuan ataupun rapat resmi setiap satu bulan sekali, KSM Insan

harapan akan melaporkan hasil kinerjanya dan juga berbagi pengalaman

kepada KSM-KSM lainnya. Sedangkan pengawasan dari LSM BORDA

rata-rata dilakukan setiap 6 bulan sekali, LSM tersebut selalu mengecek

Page 134: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

kondisi IPAL dan juga kesehatan masyarakat sekitar. Pengawasan terhadap

KSM Insan harapan berasal dari berbagai pihak dengan demikian dapat

meningkatkan kinerja KSM tersebut.

Tabel IV. 13

Pengawasan dalam Program SANIMAS Sangkrah

Jenis

Pengawasan

Pelaku pengawasan Bentuk pengawasan

Internal Masyarakat - Masyarakat memantau langsung

keadaan SANIMAS setiap hari

- Menerima laporan kegiatan satu

bulan sekali

- Menyampaikan keluhan

langsung kepada KSM Insan

Harapan

eksternal DPU Kota Surakarta - Menilai kelayakan material yang

digunakan

- Melakukan kunjungan langsung

ke lokasi

AKSANSI - Mengadakan forum setiap satu

bulan sekali

- Mempunyai agenda rutin

pengecekan ke daerah-daerah

LSM BORDA - Melakukan riset setiap 6 bulan

sekali

Sumber : Data primer yang diolah, 2012

Masyarakat menjadi sasaran utama dalam program SANIMAS.

Pastisipasi masyarakat dibutuhkan tidak hanya dalam tahap perencanaan,

melainkan seluruh kegiatan sampai dengan pengawasan juga. Program

SANIMAS bukan hanya milik anggota KSM sehingga masyarakat juga

diharapkan ikut bertanggungjawab atas keberlanjutan SANIMAS.

Pengawasan dari masyarakat sendiri karena masyarakat dirasa sangat efektif

Page 135: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

karena masyarakat yang mengetahui keadaan setiap hari dan masyarakat lah

yang menjadi pengguna utama dalam program SANIMAS ini. Sehingga

mereka yang paling tahu apa yang kurang dan apa yang seharusnya

dilakukan.

Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Ibu Bekti Dharmayani selaku

staf Seksi Perumahan dan Pemukiman Dinas Pekerjaan Umum. Sebagai

berikut:

“selama ini pengawasan dilakukan oleh masyarakat sendiri, mereka

sudah diberikan pelatihan jadi kalau ada masalah biasanya langsung

ditangani oleh KSM sendiri, mereka sudah profesional kalau ada

apa-apa mereka sudah cepat tanggap, DPU tidak bisa setiap saat

memantau keadaan di tiap-tiap SANIMAS karena SDM kami juga

terbatas”. (wawancara, 7 Mei 2012)

Ibu Marni selaku masyarakat Sangkrah menambahkan sebagai berikut :

“untuk pengawasan langsung dari masyarakat, yang saya tahu kalau

ada keluhan-keluhan ya diutarakan pada saat rapat RT, kalau

langsung menegur teman yang tidak bekerja itu biasanya pada

sungkan jadi ya di bahas di rapat-rapat, kalau dulu masih dari Dinas

dan Pak lurah juga ikut memantau apabila ada yang tidak ikut

bekerja ada yang berani negur tapi sekarang sudah jarang beliau-

beliau kesini”. (wawancara, 18 Mei 2012)

Berdasarkan hasil wawancara di atas maka dapat diambil kesimpulan

bahwa secara keseluruhan pelaksanaan tahap pengawasan sudah baik.

Meskipun pemerintah daerah dirasa kurang aktif pasca kontruksi akan tetapi

masyarakat Sangkrah dirasa sudah mampu menyelesaikan masalahnya

sendiri. Selain itu masyarakat dapat belajar untuk lebih bertanggung jawab

akan apa yang mereka miliki. Selama ini dalam pelaksanaan program

Page 136: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

SANIMAS, juga tidak didapati penyimpangan-penyimpang yang dilakukan

oleh KSM Insan harapan.

Keberhasilan Program SANIMAS di Kelurahan Sangkrah tidak

terlepas dari peran serta KSM Insan Harapan dan juga Masyarakat Sangkrah

sendiri. Dengan adanya pengawasan langsung dari masyarakat kinerja KSM

Insan Harapan menjadi baik. Selama 6 tahun keberlangsungan program

SANIMAS, KSM insan Harapan telah banyak melakukan pengembangan.

Melihat dari kajian manajemen program di atas dapat dismpulkan bahwa

tujuan SANIMAS yaitu terciptanya masyarakat yang sadar lingkungan,

terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat, Terciptanya masyarakat yang

mandiri dalam mengatasi masalah, dan Munculnya energi alternatif biogas

yang dapat dimanfaatkan masyarakat Sangkrah dapat tercapai dengan baik.

Tujuan terciptanya masyarakat yang sadar lingkungan terbukti dengan

antusias masyarakat Sangkrah dalam melaksanakan pembanguanan

SANIMAS, untuk tujuan terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat

terbukti sekarang disekitar daerah SANIMAS tidak ada lagi bau yang

menyengat yang disebabkan oleh perilaku masyarakat yang membuang hajat

disembarang tempat, dalam program SANIMAS ini semua dilakukan oleh

masyarakat sehingga tercipta kemandirian masyarakat. Tujuan yang terakhir

adalah sudah dimanfaatkannya energi biogas untuk kepentingan masyarakat.

Page 137: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

mengenai Manajemen Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) di

Kelurahan Sangkrah, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Sosialisasi

Sosialisasi program SANIMAS dibagi menjadi 2 tahap yaitu sosialisasi

tingkat provinsi dan sosialisasi tingkat kampung. Sosialisasi tingkat

provinsi meliputi lokakarya dari Kementerian Pekerjaan Umum serta

pemberian surat minat. Sedangkan sosialisasi tingkat kampung meliputi

pembuatan RPA, presentasi RPA, dan seleksi lokasi. Secara umum

pelaksanaan sosialisasi program SANIMAS di Sangkrah berjalan dengan

baik. Pelaksanaan sosialisasi tersebut sudah sesuai prosedur dan sudah

tepat sasaran.

2. Perencanaan

Perencanaan Program SANIMAS menggunakan pendekatan dari bawah

atau bottom up sehingga perencanaan sepenuhnya dilakukan oleh

masyarakat Sangkrah. Rencana dari masyarakat dibukukan dalam sebuah

dokumen bernama Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM). Sumber dana

berasal dari pemerintah pusat (APBN), pemerintah daerah (APBD), donor

(LSM Borda), serta swadaya dari masyarakat. Sedangkan teknologi yang

digunakan di SANIMAS Sangkrah adalah MCK plus-plus. Dalam tahap

Page 138: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

ini sepenuhnya dilakukan oleh masyarkat dan diberikan pembimbingan

oleh TFL.

3. Pengorganisasian

Pengorganisasian program SANIMAS diawali dengan pembetukan KSM

Insan Harapan sebagai wadah aspirasi masyarakat Sangkrah. Guna

mempermudah pelaksanaan program maka KSM Insan Harapan menyusun

struktur organisasi berdasarkan kelompok kegiatan kerja

(departementalisasi) dan juga pembagian kerja. KSM Insan Harapan

melakukan koordinasi eksternal dengan AKSANSI dan Tenaga Fasilisator

Lapangan (TFL). Semua pengurus KSM berasal dari masyarakat Sangkrah

senidiri.

4. Pengarahan

Pengarahan dilakukan melalui pemberian motivasi, pelatihan, serta

pendampingan. Motivasi didapatkan dari pengurus KSM Insan Harapan

serta dari pemerintah melalui program SANIMAS Award. Pelatihan

diberikan oleh pemerintah untuk pihak-pihak yang terkait seperti

masyarakat, pemda, dan TFL. Pelatihan-pelatihan tersebut meliputi

pelatihan seleksi kampung, pelatihan RKM, pelatihan pelaksanaan

kontruksi, serta pelatihan pengoperasian. Sedangkan untuk pendampingan

dilakukan oleh LSM BORDA. Secara umum tahap ini terbilang sudah

cukup baik akan tetapi pemerintah daerah dirasa masih kurang dalam

memberikan perhatian pascakontruksi.

Page 139: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

5. Pengoperasian

Operasional SANIMAS Sangkrah dapat dikatakan cukup baik dan

profesional. Selama 6 tahun pengoperasian sudah dapat menyalurkan

biogas dan air bersih ke rumah-rumah warga sekitar. Sedangkan untuk

pembiayaan hanya mengandalkan dari kotak iuran pengguna SANIMAS.

Hal tersebut membuktikan bahwa selama ini manajamen pelaksanaan

program SANIMAS Sangkrah sudah baik. Dengan keterbatasan, mereka

mampu bertahan disaat banyak SANIMAS-SANIMAS yang lain

mangkrak karena masalah anggaran dan manajemen pengelolaan. Selama

ini SANIMAS Sangkrah dapat beroperasi selama 24 jam per hari dan

pengoperasian dilakukan oleh masyarakat Sangkrah sendiri.

6. Pengawasan

Pengawasan program SANIMAS Sangkrah meskipun hanya dilakukan

oleh masyarakat akan tetapi secara keseluruhan berjalan dengan baik.

KSM Insan Harapan selalu rutin memberikan laporan kepada masyarakat

setiap satu bulan sekali. Selama ini tidak ada penyimpangan-

penyimpangan yang dilakukan oleh KSM Insan harapan sebagai

penanggungjawab program. Pelaksanaannya pun sesuai dengan rencana

yang telah dibuat. Pengawasan dilakukan secara internal maupun

eksternal.

Page 140: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user i MANAJEMEN PROGRAM …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

B. Saran

1. Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta setelah kontruksi selesai dibuat

kurang memberikan perhatian kepada SANIMAS baik dalam

pendampingan maupun pengawasan. Setidaknya DPU membuat jadwal

rutin untuk mengunjungi SANIMAS-SANIMAS di Kota Surakarta

minimal sebulan sekali. Kunjungan cukup satu orang saja sehingga lebih

hemat personel. Paling tidak DPU mengetahui langsung kondisi dan

perkembangan SANIMAS.

2. Selama ini masalah yang muncul dalam pengoperasian SANIMAS adalah

kurangnya anggaran. Untuk mengatasi masalah anggaran, sebaiknya

pemerintah daerah melalui PDAM memberikan subsidi kepada SANIMAS

Sangkrah dalam pengadaan air bersih. Karena selama ini pengeluaran

anggaran terbesar program SANIMAS Sangkrah berasal dari pengaadaan

air bersih.

3. Kepedulian pengguna terhadap SANIMAS Sangkrah harus ditingkatkan.

Selama ini masih banyak pengguna SANIMAS yang tidak mematuhi

aturan-aturan yang ada seperti membuang sampah di dalam toilet serta

tidak membayar setelah menggunakan SANIMAS. KSM Insan Harapan

harus lebih tegas serta selalu memberikan peringatan pada saat forum

dengan masyarakat. Kalau perlu diberikan sanksi atas kesepakatan

bersama.