skripsi rosalina yulianingsih - digilib.uns.ac.id/penerapan... · teknik dan kejuruan fakultas...

249
i PENERAPAN MODEL KOOPERATIF DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MENGHITUNG DAN MERENCANAKAN KONSTRUKSI BETON SISWA KELAS XI TGB SMK NEGERI 5 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: ROSALINA YULIANINGSIH K 1506045 Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: vudung

Post on 28-Mar-2019

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

i

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF DENGAN METODE NUMBERED

HEADS TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MENGHITUNG DAN

MERENCANAKAN KONSTRUKSI BETON SISWA

KELAS XI TGB SMK NEGERI 5 SURAKARTA

SKRIPSI

Oleh:

ROSALINA YULIANINGSIH K 1506045

Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2010

Page 2: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

ii

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF DENGAN METODE NUMBERED

HEADS TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MENGHITUNG DAN

MERENCANAKAN KONSTRUKSI BETON SISWA

KELAS XI TGB SMK NEGERI 5 SURAKARTA

Oleh:

ROSALINA YULIANINGSIH K 1506045

Skripsi

Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan

Teknik Dan Kejuruan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2010

Page 3: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi

Program Pendidikan Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik

Kejuruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta pada:

Hari :

Tanggal :

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I,

Drs. Suradji, M.Pd NIP. 19511013 197803 1 002

Pembimbing II,

Ernawati Sri Sunarsih, ST. M.Eng NIP. 19760512 200501 2 001

Page 4: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skrispi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan

diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelas Sarjana Pendidikan

Pada hari : ................

Tanggal : ................

Tim Penguji Sripsi :

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Agus Efendi, M.Pd ...............................

Sekretaris : Taufiq Lilo Adi Sucipto, S.T., M.T ............................

Anggota I : Drs. Suradji, M.Pd ...............................

Anggota II : Ernawati Sri Sunarsih, ST. M.Eng ...............................

Disahkan Oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan

Prof. DR. H. M. Furqon Hidayatulloh, M.Pd NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

v

ABSTRAK

Rosalina Yulianingsih. PENERAPAN MODEL KOOPERATIF DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MENGHITUNG DAN MERENCANAKAN KONSTRUKSI BETON SISWA KELAS XI TGB SMK NEGERI 5 SURAKARTA. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Juli 2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 5 Surakarta dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan metode Numbered Heads Together (NHT) pada mata pelajaran menghitung dan merencanakan konstruksi beton ; (2) Mengetahui efektifitas penerapan metode Numbered Heads Together (NHT) dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 5 Surakarta pada mata pelajaran menghitung dan merencanakan konstruksi beton.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dimulai dengan identifikasi permasalahan yang ada didalam kelas, perencanaan berupa penyusunan langkah-langkah pembelajaran melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif dengan metode Numbered Heads Together (NHT) , pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, analisis dan refleksi untuk memperbaiki tindakan pada siklus I. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2009 / 2010. Data diperoleh melalui observasi afektif dan psikomotor siswa, wawancara, observasi performance guru, tes kognitif siklus I dan tes kognitif siklus II. Teknik analisa data menggunakan teknik analisis interaktif.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif dengan metode Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2009 / 2010 pada kompetensi dasar menghitung dan merencanakan konstruksi balok dan plat lantai. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian. Hasil belajar siswa ranah kognitif (Pra Siklus = 47,62% ; Siklus I = 66,67% ; Siklus II = 90,48%). Hasil belajar siswa pada ranah afektif (Pra Siklus = 57,36% ; Siklus I = 66,242% ; Siklus II = 79,88%). Hasil belajar siswa ranah psikomotor (Pra Siklus = 48,52% ; Siklus I = 60,28% ; 81,35%). Skor penilaian performance guru dalam kegiatan belajar mengajar dikelas (Siklus I = 2,25 ; Siklus II = 3,5). Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode Numbered Heads Together (NHT) efektif dalam meningkatakan hasil belajar siswa, ini terlihat dari proses pembelajaran yang berkualitas.

KATA KUNCI :Metode NHT, hasil belajar MMKB

Page 6: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

vi

ABSTRACT

Rosalina Yulianingsih. THE NUMBERRED HEADS TOGETHER (NHT) METHOD OF COOPERATIVE MODEL APPLICATION IN IMPROVING THE LEARNING ACHIEVEMENT OF ARITHMETIC AND CONCRETE CONSTRUCTION PLANNING SUBJECTS IN THE TGB XI GRANDERS OF SMK NEGERI 5 SURAKARTA. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University, July 2010.

The objectives of research are: (1) to find out the improvement of learning achivement of the TGB XI graders of SMK Negeri 5 Surakarta using the Numbered Heads Together (NHT) method of cooperative model application in arithmetic and concrete construction planning subject; and (2) to find out the effectiveness of Numbered Heads Together (NHT) method application in improving the learning achivement of the TGB XI graders of SMK Negeri 5 Surakarta in arithmetic and concrete constuction planning subjects.

This study belongs to a classroom action research done in two cycles: Cycle I is started by identifying the problem existing in the class, planning in the form of learning procedure development through the use of Numbered Heads Together (NHT) method of cooperative model, implementing the action, observation, evaluation, analysis and reflection to improve the action in cycle I. The subject of research was TGB XI graders of SMK Negeri 5 Surakarta in the school year of 2009/2010. The file obtained through the observation on students affective and psychomotor, interview, observation on teacher’s performance, cognitive test of cyle I and cognitive test of cycle II. Technique of analyzing file employed was an interactive analysis technique.

The result of research shows that the use cooperative learning model with Numbered Heads Together (NHT) method can improve the learning achievement of TGB XI graders of SMK Negeri 5 Surakarta in the school year of 2009/2010 in arithmetic and tile block and plat construction planning basic competence. It can be seen from the result of research. The students learning achievement in cognitive aspect (Pre-cycle = 47.62%; Cycle I = 66.67%; Cycle II = 90.48%). The students learning achievement in affective aspect (Pre-cycle = 57.36%; Cycle I= 66.242%; Cycle II = 79.88%). The students learning achievement in psychomotor aspect (Pre-cycle = 48.52%; Cycle I = 60.28%; Cycle II = 81.35%). The assessment score of teacher performance in teaching-learning activity within the classroom (Cycle I = 2.25; Cycle II = 3.5). The application of cooperative model with Numbered Heads Together (NHT) method is effective in improving the students’ learning achievement, it can be seen from the high-quality learning process.

Page 7: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

vii

MOTTO

“ Allah mencinati seseorang yang apabila mengerjakan sesuatu pekerjaan, maka ia

mengerjakan dengan sempurna”

~ (HR. Baihaqi) ~

“ Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan

ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan) tetaplah bekerja keras

(untuk urusan yang lain) ”

~ (Terjemahan QS. Al Insyiroh : 70-71) ~

“Jadilah kalian orang-prang yang : atsbatuhum mauqiifan (yang paling kokoh atau sabar

sikapnya), arhabuhum shadram (yang paling lapang dadanya), a’maquhum fikran (yang paling

dalam pemikirannya), ausa’uhum nazharan (yang paling luas cara pandangnya), ansyaruhum

‘amalan (yang paling rajin amal-amalnya), aslabuhum tanzhiman (yang paling solid penataan

organisasinya),aktsaruhum naf’an (yang paling banyak manfaatnya)”

~ (KH. Rahmat Abdullah) ~

“Bukankah ketika anda dilahirkan, anda menangis sementara dunia tertawa dan bergembira,

jalani kehidupan dengan penuh makna agar ketika anda mati, dunia menangis sementara

anda berbahagia”

~ (Pepatah Sansekerta) ~

Page 8: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

viii

PERSEMBAHAN

Allah SWT yang maha pengasih dan penyayang, syukurku untuk setiap titik

rahmat dan ampunan serta kasih sayang-Mu yang selalu menyertai disetiap hela nafas ini...

Karya ini dipersambahkan kepada :

1. Juariah dan Alm. Yasril, orang tuaku yang

kucintai, terima kasih atas segala do’a,

semangat, pengorbanan dan kesabaranmu,

kalian mutiara kehidupanku...

2. Adikku tersayang (Anastasha Dewi dan dik

Aulia Andani Putri, yang selalu membuat

bibir ini selalu tersenyum....

3. Agus Purwadi, pendamping hidupku yang

selalu memberikan motivasi dan

doanya...semoga aku tetap menjadi

bidadarimu di dunia dan menjadi bidadarimu

di akhirat...Amin....

4. Keluarga besar Bpk. Sutarno, yang selalu

ada ketika aku senang dan susah...

5. Sahabat-sahabatku (Jenifer Perdana, Wahyu

sintani, Fajar Ika dan Tya Anissa), pelita

dikala semangat mulai meredup, kalian

menguatkanku...

6. Teman-teman PTB angkatan 2006, terima

kasih atas kebersamaan ini,

SEMANGAT...!!!

7. Almamaterku UNS

Page 9: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala

limpahan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “penerapan model kooperatif dengan metode numbered heads

together (NHT) dalam meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran menghitung

dan merencanakan konstruksi beton siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan

(TGB) SMK Negeri 5 Surakarta”, yang disusun untuk memenuhi persyaratan

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan, Program Pendidikan Teknik Bangunan,

Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis mengakui dan menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini

banyak memerlukan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan ijin untuk menyusun skripsi.

2. Bapak Drs. H. Suwachid, M.Pd, M.T, selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.

3. Bapak Drs. AG.Thamrin, M.Pd, M.Si, selaku Ketua Program Pendidikan

Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan ijin untuk menyusun skripsi.

4. Bapak Drs. Sutrisno, M.Pd, selaku Koordinator Skripsi Pendidikan Teknik

Bangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Bapak Drs. Suradji, M.Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan

arahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi.

6. Ibu Ernawati Sri S, ST., M.Eng, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan arahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi.

7. Bapak Drs. Sudarto, MM., selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 5 Surakarta

yang telah memberikan ijin untuk penelitian di SMK tersebut.

Page 10: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

x

8. Bapak Drs. Purwanto, S.T, selaku guru pada mata pelajaran MMKB pada

Program Keahlian Bangunan.

9. Kedua orangtua penulis, yang telah memberikan doa, dorongan serta motivasi.

10. Agus Purwadi, yang selalu memberikan dorongan dan motivasi yang luar

biasa dalam meraih prestasi.

11. Teman – teman seperjuangan PTB angkatan 2006, dan semua pihak yang telah

mendukung terlaksana dan selesainya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan didalam

penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun guna kesempurnaan dalam skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak. Semoga Allah ta’ala selalu membimbing kita semua.Amin.

Surakarta, Juli 2010

Penulis

Page 11: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i  HALAMAN PENGAJUAN............................................................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iv HALAMAN ABSTRAK ............................................................................................... v HALAMAN MOTTO ................................................................................................. vii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ viii KATA PENGANTAR ................................................................................................ ix  DAFTAR ISI ............................................................................................................... xi  DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1 

A.  Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1 B.  Indentifikasi Masalah .................................................................................... 3 C.  Pembatasan Masalah ..................................................................................... 3 D.  Perumusan Masalah ...................................................................................... 4 E.  Tujuan Penelitian .......................................................................................... 4 F.  Manfaat Penelitian ........................................................................................ 5 

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR .......................................... 6 A.  Kajian Teori .................................................................................................. 6 

1. Kajian Tentang Model Pembelajaran Kooperatif ...................................... 6 2. Kajian Tentang Metode Numbered Heads Together (NHT)................... 11 3. Kajian Tentang Hasil Belajar .................................................................. 14 4. Hakekat Pembelajaran Menghitung dan Merencanakan

Konstruksi Beton ............................................................................................. 19 B.  Kerangka Berpikir ....................................................................................... 20 C.  Hipotesis Tindakan ..................................................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................. 23 A.  Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 23 

1. Tempat Penelitian .................................................................................... 23 2. Waktu Penelitian ...................................................................................... 23

Halaman

Page 12: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

xii

B.  Subyek Penelitian ........................................................................................ 23 C.   Data dan Sumber Data ................................................................................ 24

1. Data Penelitian ......................................................................................... 24 2. Sumber Data ............................................................................................ 24 3. Instrumen Penelitian ................................................................................ 24 

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 25

E. Validitas Data .............................................................................................. 27

F. Teknik Analisis Data ................................................................................... 29 G. Indikator Keberhasilan ................................................................................ 30

H. Prosedur Penelitian ..................................................................................... 30

1. Siklus I ..................................................................................................... 31 2. Siklus II .................................................................................................... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 39 A.  Data dan Deskripsi Tempat Penelitian ........................................................ 39

1. Data Sekolah ............................................................................................ 39 a. Profil Sekolah .......................................................................................... 39 b. Struktur Organisasi ................................................................................. 40 c. Kurikulum yang pernah diberlakukan di SMK Negeri 5 Surakarta ........ 43 d. Bidang Studi dan Program Keahlian di SMK Negeri 5 Surakarta .......... 43 2. Data Siswa ............................................................................................... 44

B. Kondisi Awal Pembelajaran Kelas XI TGB SMK Negeri 5 Surakarta ....... 44 C.  Pelaksanaan Penelitian ................................................................................. 50

1. Siklus I ..................................................................................................... 51 2. Siklus II .................................................................................................... 62

D.  Pembahasan Antar Siklus ............................................................................ 74 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN .................................................... 23 

A.  Simpulan ..................................................................................................... 83 B.  Implikasi ...................................................................................................... 83 C.  Saran ............................................................................................................ 84

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 85 LAMPIRAN ............................................................................................................... 86

Page 13: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sintaks Pembelajaran Kooperatif ........................................................... 11 

Tabel 2. Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Gambar Bangunan ....................... 20 

Tabel 3. Jadwal Penelitian.................................................................................... 23 

Tabel 4. Data dan Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 27 

Tabel 5. Indikator Keberhasilan Peningkatan Proses Belajar Siswa

(Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor) ......................................... 30 

Tabel 6. Susunan Jabatan di SMK Negeri 5 Surakarta ........................................ 40 

Tabel 7. Nilai Kompetensi Kognitif Siswa Kemampuan Awal

(Pra Siklus) ............................................................................................ 45 

Tabel 8. Persentase Jumlah Skor setiap Aspek pada Observasi Afektif

Siswa Pra Siklus .................................................................................... 46

Tabel 9. Persentase Jumlah Skor setiap Aspek pada Observasi Psikomotor

Siswa Pra Siklus .................................................................................... 48

Tabel 10. Nilai Kompetensi Kognitif Siswa Siklus I ............................................. 53

Tabel 11. Persentase Jumlah Skor setiap Aspek pada Observasi Afektif

Siswa Siklus I ........................................................................................ 54

Tabel 12. Persentase Jumlah Skor setiap Aspek pada Observasi Psikomotor

Siswa Siklus I ......................................................................................... 55

Tabel 13. Skor Setiap Aspek dalam Performance Guru setiap Pertemuan

pada Siklus I ........................................................................................... 56

Tabel 14. Nilai Kompetensi Kognitif Siswa Siklus II............................................ 65

Tabel 15. Persentase Jumlah Skor setiap Aspek pada Observasi Afektif

Siswa Siklus II ....................................................................................... 66

Tabel 16. Persentase Jumlah Skor setiap Aspek pada Observasi Psikomotor

Siswa Siklus II ....................................................................................... 67

Tabel 17. Skor Setiap Aspek dalam Performance Guru tiap Pertemuan

pada Siklus II ........................................................................................ 68

Tabel 18. Nilai Kompetensi Kognitif Siswa (Capaian Ketuntasan) ...................... 75

Halaman

Page 14: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

xiv

Tabel 19. Persentase Jumlah Skor setiap Aspek pada Observasi Afektif

Siswa ...................................................................................................... 76

Tabel 20. Persentase Jumlah Skor setiap Aspek pada Observasi

Psikomotor Siswa ................................................................................... 78

Tabel 21. Jumlah Skor setiap Aspek pada Performance Guru tiap

Pertemuan ............................................................................................... 78

Tabel 22. Jumlah Skor Setiap Aspek pada Performance Guru tiap

Siklus ...................................................................................................... 80

Page 15: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berfikir ................................................................................ 22 

Gambar 2. Skema Triangulasi ............................................................................... 28

Gambar 3. Model Analisis Interaktif .................................................................... 29 

Gambar 4. Skema Prosedur Penelitian .................................................................. 38

Gambar 5. Diagram Persentase Nilai Kognitif Siswa Pra Siklus

(Capaian Ketuntasan Klasikal) .......................................................... 46 

Gambar 6. Grafik Persentase Skor setiap Aspek Observasi Afektif

Siswa Pra Siklus ................................................................................. 48 

Gambar 7. Grafik Persentase Skor setiap Aspek Observasi Psikomotor

Siswa Pra Siklus ................................................................................. 49 

Gambar 8. Diagram Persentase Nilai Kognitif Siswa Siklus I

(Ketuntasan Klasikal) ......................................................................... 58

Gambar 9. Grafik Persentase Skor setiap Aspek Observasi Afektif

Siswa Siklus I ..................................................................................... 59

Gambar 10. Grafik Persentase Skor setiap Aspek Observasi Psikomotor

Siswa Siklus I ..................................................................................... 60 

Gambar 11. Diagram Persentase Nilai Kognitif Siswa Siklus II

(Ketuntasan Klasikal) ......................................................................... 70

Gambar 12. Diagram Persentase Skor setiap Aspek Observasi Afektif

Siswa Siklus II .................................................................................... 71 

Gambar 13. Diagram Persentase Skor setiap Aspek Observasi Psikomotor

Siswa Siklus II .................................................................................... 72 

Gambar 14. Diagram Batang Capaian Ketuntasan Proses Belajar

Kognitif Siswa setiap Siklus ............................................................... 76

Gambar 15. Diagram Batang Persentase Rata-rata setiap Siklus pada

Observasi Afektif Siswa ..................................................................... 77 

Gambar 16. Diagram Batang Skor Persentase Rata-rata setiap Siklus

pada Observasi Psikomotor Siswa ..................................................... 78 

Halaman

Page 16: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

xvi

Gambar 17. Diagram Batang Skor Rata-rata tiap Pertemuan pada

Observasi Performance Guru ............................................................. 80 

Gambar 18. Diagram Batang Skor Rata-rata setiap Siklus pada

Observasi Performance Guru ............................................................. 81 

Page 17: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Instrumen dan Data Nilai Penelitian

Lampiran 1. Silabus ............................................................................................. 86 

Lampiran 2. RPP Siklus I ..................................................................................... 88 

Lampiran 3. RPP Siklus II ................................................................................. 108 

Lampiran 4. Lembar Tugas 1 Siklus I ................................................................ 129 

Lampiran 5. Kunci Jawaban Lembar Tugas 1 Siklus I ...................................... 130 

Lampiran 6. Lembar Tugas 2 Siklus I ................................................................ 132 

Lampiran 7. Kunci Jawaban Lembar Tugas 2 Siklus I ...................................... 133 

Lampiran 8. Kisi-kisi Tes Kognitif 1 Siklus I .................................................... 135

Lampiran 9. Tes Kognitif 1 Siklus I................................................................... 136

Lampiran 10. Kunci Jawaban Tes Kognitif 1 Siklus I ........................................ 137 

Lampiran 11. Lembar Tugas 3 Siklus II .............................................................. 139 

Lampiran 12. Kunci Jawaban Lembar Tugas 3 Siklus II ..................................... 141 

Lampiran 13. Lembar Tugas 4 Siklus II .............................................................. 146 

Lampiran 14. Kunci Jawaban Lembar Tugas 4 Siklus II ..................................... 148

Lampiran 15. Kisi-kisi Soal Tes Kognitif 2 Siklus II .......................................... 149 

Lampiran 16. Tes Kognitif 2 Siklus II ................................................................. 150 

Lampiran 17. Kunci Jawaban Tes Kognitif 2 Siklus II ........................................ 156 

Lampiran 18. Kisi-kisi Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah

Afektif Siswa (Pra Siklus) .............................................................. 157 

Lampiran 19. Item Soal Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah

Afektif Siswa (Pra Siklus) .............................................................. 158 

Lampiran 20. Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Afektif

Siswa (Pra Siklus) .......................................................................... 159 

Lampiran 21. Hasil Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah

Afektif Siswa (Pra Siklus) .............................................................. 160 

Lampiran 22. Jumlah Skor tiap Item Soal pada Observasi Afektif

Siswa (Pra Siklus) .......................................................................... 161 

Halaman

Page 18: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

xviii

Lampiran 23. Kisi-kisi Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah

Afektif Siswa (Siklus I) .................................................................. 162 

Lampiran 24. Item Soal Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah

Afektif Siswa (Siklus I) .................................................................. 163 

Lampiran 25. Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Afektif

Siswa (Siklus I) .............................................................................. 164 

Lampiran 26. Hasil Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah

Afektif Siswa (Siklus I) .................................................................. 165 

Lampiran 27.Jumlah Skor tiap Item Soal pada Observasi Afektif Siswa

(Siklus I) ......................................................................................... 166 

Lampiran 28. Kisi-kisi Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah

Afektif Siswa (Siklus II) ................................................................ 167 

Lampiran 29. Item Soal Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah

Afektif Siswa (Siklus II) ................................................................ 168 

Lampiran 30. Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Afektif

Siswa (Siklus II) ............................................................................. 169 

Lampiran 31.Hasil Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah

Afektif Siswa (Siklus II) ................................................................ 170 

Lampiran 32.Jumlah Skor tiap Item Soal pada Observasi Afektif

Siswa (Siklus II) ............................................................................. 171 

Lampiran 33. Kisi-kisi Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah

Psikomotor Siswa (Pra Siklus) ....................................................... 172 

Lampiran 34. Item Soal Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah

Psikomotor Siswa (Pra Siklus) ....................................................... 173 

Lampiran 35. Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah

Psikomotor Siswa (Pra Siklus) ....................................................... 174 

Lampiran 36. Hasil Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah

Psikomotor Siswa (Pra Siklus) ....................................................... 175 

Lampiran 37. Jumlah Skor tiap Item Soal pada Observasi Psikomotor

Siswa (Pra Siklus) .......................................................................... 176 

Page 19: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

xix

Lampiran 38. Kisi-kisi Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah

Psikomotor Siswa (Siklus I) ........................................................... 177 

Lampiran 39.Item Soal Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah

Psikomotor Siswa (Siklus I) ........................................................... 178 

Lampiran 40. Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Psikomotor

Siswa (Siklus I) .............................................................................. 179 

Lampiran 41.Hasil Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah

Psikomotor Siswa (Siklus I) ........................................................... 180 

Lampiran 42.Jumlah Skor tiap Item Soal pada Observasi Psikomotor

Siswa (Siklus I) .............................................................................. 181 

Lampiran 43. Kisi-kisi Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah

Psikomotor Siswa (Siklus II) ......................................................... 182 

Lampiran 44. Item Soal Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah

Psikomotor Siswa (Siklus II) ......................................................... 183 

Lampiran 45. Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Psikomotor

Siswa (Siklus II) ............................................................................. 184 

Lampiran 46. Hasil Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah

Psikomotor Siswa (Siklus II) ......................................................... 185 

Lampiran 47.Jumlah Skor tiap Item Soal pada Observasi Psikomotor

Siswa (Siklus II) ............................................................................ 186 

Lampiran 48. Lembar Observasi Performance Guru dalam Kegiatan

Pembelajaran MMKB .................................................................... 187 

Lampiran 49. Hasil Lembar Observasi Performance Guru dalam

Kegiatan Pembelajaran MMKB ..................................................... 191 

Lampiran 50. Nilai Kognitif Siswa Siklus I dan Siklus II ................................... 192 

Lampiran 51. Daftar Nama Kelas Penelitian XI TGB SMK Negeri 5

Surakarta Tahun Ajaran 2009 / 2010 ............................................. 194 

Lampiran 52. Daftar Kelompok Diskusi dengan Metode NHT Mata

pelajaran MMKB Siswa Kelas I TGB SMK Negeri 5

Surakarta Siklus I ........................................................................... 196 

Page 20: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

xx

Lampiran 53. Daftar Kelompok Diskusi dengan Metode NHT Mata

pelajaran MMKB Siswa Kelas I TGB SMK Negeri 5

Surakarta Siklus II .......................................................................... 196 

Lampiran 54. Daftar Presensi Siswa SMK Negeri 5 Surakarta Tahun

ajaran 2009 / 2010 .......................................................................... 197

Lampiran 55. Pedoman Wawancara Guru ........................................................... 198

Lampiran 56. Pedoman Wawancara Siswa .......................................................... 200

Lampiran 57. Catatan Lapangan Hasil Wawancara ( Catatan

Wawancara ke- 1 ) ......................................................................... 203

Lampiran 58. Catatan Lapangan Hasil Wawancara ( Catatan

Wawancara ke- 2 ) ......................................................................... 206

Lampiran 59. Catatan Lapangan Hasil Wawancara ( Catatan

Wawancara ke- 3 ) ......................................................................... 209

Lampiran 60. Foto Dokumentasi Proses Pembelajaran Siswa

Kelas XI TGB SMK Negeri 5 Surakarta Siklus I dan II ................ 213

Lampiran 61. Foto Dokumentasi Wawancara ...................................................... 218

Lampiran Perijinan

Lampiran 62. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi (PA) ............................ 220

Lampiran 63. Surat Pengajuan Judul Sripsi ........................................................ 221

Lampiran 64. Surat Pengajuan Pembimbing I .................................................... 222

Lampiran 65. Surat Pengajuan Pembimbing II .................................................... 223

Lampiran 66. Daftar Hadir Kegiatan Seminar Skripsi ......................................... 224

Lampiran 67. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi (Ketua Jurusan

PTK) ............................................................................................... 226

Lampiran 68. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi (Pembantu

Dekan I) .......................................................................................... 227

Lampiran 69. Surat Permohonan Ijin Research / Try Out (Kepsek) .................... 228

Lampiran 70. Surat Permohonan Ijin Research / Try Out (DIKPORA) .............. 229

Lampiran 71. Surat Keterangan dari Kepala Sekolah SMK Negeri 5

Surakarta ........................................................................................ 230

Page 21: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting dalam proses pembangunan bangsa.

Harus disadari bahwa proses pendidikan selalu diarahkan untuk menyediakan atau

membentuk tenaga terdidik yang profesional bagi kepentingan bangsa Indonesia.

Pendidikan yang berkualitas merupakan hal yang penting dan merupakan dasar kualitas

manusia Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan

kualitas pendidikan melalui perbaikan-perbaikan baik sarana maupun prasarana

pendidikan.

Perbaikan pendidikan antara lain ditempuh melalui perbaikan metode yang

digunakan guru dalam mengajar. Penggunaan metode yang tepat dapat meningkatkan

efisiensi dan efektifitas dalam proses belajar mengajar. Kenyataan di lapangan banyak

dijumpai gaya mengajar guru yang kurang bervariasi dan belum memanfaatkan

kemampuan secara maksimal. Anak didik cenderung pasif dan kurang terangsang untuk

berfikir kreatif. Guru kurang memperhatikan bahwa penggunaan metode yang kurang

tepat bisa jadi menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Seorang guru dituntut dapat

memilih metode yang tepat untuk mengajar, karena sebenarnya tidak ada metode yang

paling baik, setiap metode memiliki spesifikasi masing-masing. Suatu metode tertentu

mungkin efektif jika digunakan untuk mengajarkan pelajaran tertentu, bukan berarti

metode itu efektif juga digunakan untuk menyampaikan pelajaran lain.

Kesulitan dalam pembelajaran yang berkaitan dengan hitungan dapat dipecahkan

dengan menetapkan metode pembelajaran kooperatif (gotong royong). Pembelajaran

kooperatif menitikberatkan pada proses belajar dalam kelompok. Proses belajar dalam

kelompok akan membantu siswa menemukan dan membangun sendiri pemahaman

mereka tentang materi pelajaran yang tidak dapat ditemukan pada metode konvensional.

Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi yang asah, asih dan asuh sehingga

tercipta masyarakat belajar (learning community).

Page 22: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

2

Proses pembelajaran di SMK Negeri 5 Surakarta kelas XI TGB masih

menggunakan metode konvensional yang menjadikan guru sebagai pusat kegiatan

belajar mengajar. Siswa pada umumnya hanya menghafal informasi yang diperoleh,

sehingga konsep yang tertanam tidak begitu kuat. Dari metode ini hasil yang dicapai

kurang optimal dan keaktifan siswa serta potensi yang ada pada diri siswa kurang

terlihat dalam menyelesaikan suatu masalah. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode

mengajar yang dapat membuat siswa aktif menemukan dan membangun sendiri

pemahaman mereka terutama dalam mata pelajaran menghitung dan merencanakan

konstruksi beton.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada siswa kelas XI TGB SMK

Negeri 5 Surakarta, banyak ditemukan permasalahan yang dihadapi. Sebagaian besar

para siswa masih sering berbicara sendiri dengan teman sebangkunya saat kegiatan

belajar mengajar berlangsung sehingga dapat mengganggu para siswa lainnya. Selain itu

setiap guru mengajukan pertanyaan dijawab dengan serempak, hal ini menunjukkan

tidak adanya kepercayaan diri pada siswa untuk mengungkapkan pendapatnya, dan

hanya sebagian kecil saja yang dapat aktif dan selebihnya pasif, serta sering didapati

siswa yang kurang konsentrasi dalam mengikuti pelajaran.

Data penilaian di semester genap pada mata pelajaran produtif untuk pelajaran

Menghitung dan Merencanakan Konstruksi Beton (MMKB) pada kompetensi dasar

menghitung dan merencanakan konstruksi kolom, siswa yang nilainya kurang dari batas

nilai minimal 70 sebanyak 52.38%, sedangkan siswa yang lebih dari batas nilai minimal

70 sebanyak 47.62% dengan rata-rata kelas nilai 61,24. Batas nilai kelulusan mata

pelajaran produktif untuk Menghitung dan Merencanakan Konstruksi Beton (MMKB)

adalah 70.

Melihat permasalahan yang muncul dikelas tersebut, untuk mengoptimalkan

pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa, maka pada penelitian ini peneliti

menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT). Metode NHT termasuk salah

satu tipe dari pembelajaran kooperatif. Pada metode ini, siswa dalam satu kelas dibagi

menjadi beberapa kelompok. Setiap anggota kelompok diberi nomor. Pemberian nomor

dari tiap anggota kelompok, bertujuan jika guru ingin mengetahui sejauh mana tingkat

pemahaman siswa, tinggal menyebutkan salah satu nomor. Setiap anak dengan nomor

Page 23: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

3

tersebut harus dapat menyampaikan aspirasi dari kelompok mereka masing-masing,

sehingga tanggung jawab dari masing-masing anggota kelompok sangat diperlukan

dalam metode ini. Setiap apa yang diputuskan dalam kelompok tersebut harus diketahui

oleh masing-masing anggota, sehingga tidak ada yang dirugikan satu sama lain. Dalam

hal ini pembelajaran dengan metode NHT merupakan salah satu alternatif yang dapat

digunakan guru di sekolah untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran menghitung

dan merencanakan konstruksi beton.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dilakukan penelitian dengan

judul “PENERAPAN MODEL KOOPERATIF DENGAN METODE NUMBERED

HEADS TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA

PEMBELAJARAN MENGHITUNG DAN MERENCANAKAN KONSTRUKSI

BETON SISWA KELAS XI TGB SMK NEGERI 5 SURAKARTA”.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasikan

beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Dalam proses belajar mengajar ada kemungkinan guru kurang memperhatikan

metode pembelajaran yang cocok untuk diterapkan dan dapat diterima oleh siswa.

2. Rendahnya hasil belajar siswa, ada kemungkinan disebabkan pemilihan metode

pembelajaran yang kurang sesuai dengan suatu mata pelajaran tertentu.

3. Metode pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT) dimungkinkan

dapat meningkatkan hasil belajar secara maksimal pada mata pelajaran menghitung

dan merencanakan konstruksi beton.

C. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini peneliti membatasi masalah pada beberapa hal sebagai

berikut :

1. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran dibatasi pada metode kooperatif Numbered Heads

Together (NHT). Metode NHT merupakan metode pembelajaran diskusi kelompok

kepala bernomor dengan memanggil nomor secara acak. Metode ini melatih siswa

bertanggung jawab dalam diskusi kelompok.

Page 24: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

4

2. Mata Pelajaran dan Materi Ajar

Mata pelajaran yang diterapkan adalah menghitung dan merencanakan

konstruksi beton, dengan materi pokok menghitung / merencanakan konstruksi balok

dan plat lantai.

3. Subjek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas XI TGB SMK Negeri 5 Surakarta,

dengan jumlah siswa 21 anak yang terdiri dari 20 siswa laki – laki dan 1 siswa

perempuan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode Numbered Heads

Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri

5 Surakarta pada mata pelajaran menghitung dan merencanakan konstruksi beton ?

2. Bagaimana efektifitas penerapan metode Numbered Heads Together (NHT) dalam

meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 5 Surakarta pada mata

pelajaran menghitung dan merencanakan konstruksi beton ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pembatasan masalah dan perumusan masalah yang ada, maka

penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 5 Surakarta

dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan metode Numbered

Heads Together (NHT) pada mata pelajaran menghitung dan merencanakan

konstruksi beton.

2. Mengetahui efektifitas penerapan metode Numbered Heads Together (NHT) dalam

meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 5 Surakarta pada mata

pelajaran menghitung dan merencanakan konstruksi beton.

Page 25: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

5

F. Manfaat Penelitian

Secara teoritis dan praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

1. Manfaat Praktis :

Bagi Siswa

a. Menambah motivasi siswa dan partisipasi siswa meningkat dalam pembelajaran

menghitung dan merencanakan konstruksi beton.

b. Kualitas hasil belajar siswa dalam pembelajaran menghitung dan merencanakan

konstruksi beton meningkat.

c. Siswa mendapatkan pengalaman pembelajaran dengan model pembelajaran

kooperatif dengan metode Numbered Heads Together (NHT).

Bagi Guru

a. Pemahaman guru mengenai proses pembelajaran meningkat.

b. Dengan kegiatan penelitian ini guru mampu meningkatkan mutu proses dan hasil

pembelajaran.

c. Memberikan masukan bagi guru atau referensi tentang model pembelajaran yang

efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Bagi Sekolah

a. Sebagai acuan dalam meningkatkan prestasi di SMK Negeri 5 Surakarta.

b. Penelitian yang diadakan sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan

kualitas pendidikan khususnya di program keahlian bangunan, yang selanjutnya

model pembelajaran kooperatif dapat diterapkan di kelas-kelas lainnya.

Bagi Peneliti

Memperoleh dan menambah wawasan, pengetahuan serta keterampilan

peneliti khususnya terkait dengan penelitian yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif dengan metode Numbered Heads Together (NHT).

2. Manfaat Teoritis :

a. Sebagai masukan untuk mendukung dasar teori bagi penelitian yang sejenis dan

relevan.

b. Sebagai bahan pustaka bagi siswa Program Pendidikan Teknik Sipil / Bangunan,

Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 26: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR

A. Kajian Teori

Pada bab ini mengemukakan tentang kajian teori, kerangka berfikir, dan hipotesis

tindakan. Kajian teori adalah tinjauan hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan

yang diteliti. Kerangka berfikir berisi tentang kerangka konsep yang digunakan untuk

menjawab permasalahan yang diteliti. Kerangka berfikir disusun berdasarkan kajian

teori, sedangkan hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara yang akan dibuktikan

berdasarkan analisis data.

1. Kajian tentang Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran melukiskan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan

memiliki fungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam merencanakan dan

melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Model pembelajaran adalah konsepsi untuk

mengajar suatu materi dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan

kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif

atau cooperative learning mengutamakan pendekatan pembelajaran yang berfokus pada

penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi

belajar untuk mencapai tujuan belajar. Pembelajaran kooperatif (cooperative learning)

merupakan sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk

bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran

kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara berkelompok. Tetapi belajar kooperatif

lebih dari sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar kooperatif

ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan

terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat interdepedensi efektif

diantara anggota kelompok.

Pembelajaran kooperatif telah dikembangkan secara intensif melalui berbagai

penelitian, tujuannya untuk meningkatkan kerjasama akademik antar siswa, membentuk

hubungan positif, mengembangkan rasa percaya diri, serta meningkatkan kemampuan

Page 27: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

7

akademik melalui aktivitas kelompok. Dalam pembelajaran kooperatif terdapat saling

ketergantungan positif di antara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setiap siswa

mempunyai kesempatan yang sama untuk sukses. Aktivitas belajar berpusat pada siswa

dalam bentuk diskusi, mengerjakan tugas bersama, saling membantu dan saling

mendukung dalam memecahkan masalah. Melalui interaksi belajar yang efektif, siswa

lebih termotivasi, percaya diri, mampu menggunakan strategi berpikir, serta mampu

membangun hubungan interpersonal.

Model pembelajaran kooperatif memungkinkan semua siswa dapat menguasai

materi pada tingkat penguasaan yang relatif sama atau sejajar. Hubungan kerja seperti itu

memungkinkan timbulnya persepsi yang positif tentang apa yang dapat dilakukan siswa

untuk mencapai keberhasilan belajar berdasarkan kemampuan dirinya secara individu

dan andil dari anggota kelompok lain selama belajar bersama dalam kelompok.

Karakteristik pembelajaran kooperatif diantaranya : siswa bekerja dalam kelompok

kooperatif untuk menguasai materi akademis; anggota-anggota dalam kelompok diatur

terdiri dari siswa yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi; jika memungkinkan,

masing-masing anggota kelompok kooperatif berbeda suku, budaya, dan jenis kelamin;

sistem penghargaan yang berorientasi kepada kelompok dari pada individu.

Terdapat empat tahapan keterampilan kooperatif yang harus ada dalam model

pembelajaran kooperatif yaitu :

1) Forming (pembentukan) yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk membentuk

kelompok dan membentuk sikap yang sesuai dengan norma.

2) Functioniong (pengaturan) yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk mengatur

aktivitas kelompok dalam menyelesaikan tugas dan membina hubungan kerja sama

diantara anggota kelompok.

3) Formating (perumusan) yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk pembentukan

pemahaman yang lebih dalam terhadap bahan-bahan yang dipelajari, merangsang

penggunaan tingkat berpikir yang lebih tinggi, dan menekankan penguasaan serta

pemahaman dari materi yang diberikan.

4) Fermenting (penyerapan) yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk merangsang

pemahaman konsep sebelum pembelajaran, konflik kognitif, mencari lebih banyak

informasi, dan mengkomunikasikan pemikiran untuk memperoleh kesimpulan.

Page 28: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

8

Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang

didasarkan pada paham konstruktivisme. Menurut paham konstruktivisme, pengetahuan

seseorang mengenai suatu benda, bukanlah tiruan benda itu, melainkan konstruksi

pemikiran seseorang mengenai benda itu. Tanpa keaktifan seseorang untuk mencerna

dan membentuknya maka seseorang tidak akan mempunyai pengetahuan. Model

kooperatif dapat digunakan dalam pengajaran dengan adanya pengelompokan.

Pengelompokan itu didasarkan pada:

1) Adanya alat pelajaran yang tidak mencukupi.

2) Kemampuan belajar siswa tidak sama.

3) Adanya perbedaan minat setiap siswa.

4) Memperbesar partisipasi siswa.

5) Pembagian tugas atau pekerjaan.

6) Kerjasama yang efektif.

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar

berupa prestasi akademik, toleransi dalam menerima keragaman, dan pengembangan

keterampilan sosial. Untuk mencapai hasil belajar tersebut model pembelajaran

kooperatif menuntut kerja sama dan interpendensi dari peserta didik dalam struktur tugas

dan tujuan. Kooperatif berarti bekerjasama atau melakukan sesuatu bersama dengan

saling membantu dan bekerja sebagai kelompok. Sedangkan pembelajaran kooperatif

berarti belajar bersama, saling membantu dalam pembelajaran agar setiap kelompok

dapat mencapai tujuan atau menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik.

Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada

penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi

belajar untuk mencapai suatu.

Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu bentuk pengajaran atau

pembelajaran yang didasarkan pada pandangan konstruktivisme. Hakikat teori

konstruktivisme adalah bahwa siswa harus menjadikan informasi-informasi baru yang

berbeda dengan skemata lama dan memperbaiki skemata yang dimilikinya jika tidak

sesuai lagi. Teori konstrukstivisme menuntut siswa berperan aktif dalam pembelajaran

mereka sendiri, karena penekanannya pada siswa yang aktif maka strategi

pembelajarannya sering disebut pengajaran yang terpusat pada siswa (student centered

Page 29: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

9

instruction). Di dalam kelas yang pengajarannya terpusat pada siswa, peran guru adalah

membantu siswa menemukan fakta, konsep atau prinsip bagi diri mereka sendiri bukan

memberikan ceramah atau mengendalikan seluruh kegiatan di kelas.

Pengalaman belajar secara kooperatif menghasilkan keyakinan yang lebih kuat

bahwa seseorang merasa disukai, diterima oleh siswa lain, dan menaruh perhatian

tentang bagaimana kawannya belajar dan ingin membantu kawannya belajar. Siswa

sebagai subyek yang belajar merupakan sumber belajar bagi siswa lainnya yang dapat

diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan. Model pembelajaran kooperatif

dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya dua tujuan pembelajaran penting, yaitu:

Hasil belajar akademik, dan penerimaan terhadap perbedaan individu. Dalam

pembelajaran kooperatif meskipun mencangkup beragam tujuan sosial, juga

memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya. Beberapa ahli

berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep

sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model struktur penghargaan

kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik yang

berhubungan dengan hasil belajar.

Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara luas dari

orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, dan kelas sosial. Pembelajaran

kooperatif memberikan peluang bagi siswa dari latar belakang dan kondisi untuk bekerja

dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui struktur penghargaan

kooperatif mengenai belajar saling menghargai satu sama lain. Disamping meningkatkan

nilai siswa yang berhubungan dengan hasil belajar, pembelajaran kooperatif dapat

membuat siswa terbiasa untuk bekerja bersama. Pada pembelajaran kooperatif, kerja

sama merupakan hal yang sangat penting. Model pembelajaran kooperatif tidak hanya

sekedar belajar kelompok. Ada unsur-unsur yang membedakan antara pembelajaran

kooperatif dengan belajar kelompok yang biasa dilakukan di sekolah-sekolah.

Tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning. Untuk

mencapai hasil yang maksimal, ada 5 unsur yang harus diterapkan dalam pembelajaran

kooperatif, yaitu:

Page 30: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

10

1) Saling ketergantungan positif

Tiap anggota dalam kelompok harus ikut serta dalam kegiatan kelompoknya

untuk mencapai tujuan kelompok. Keberhasilan suatu kelompok sangat tergantung pada

usaha setiap anggotanya.

2) Tanggung jawab perseorangan

Setiap anggota dalam kelompok bertanggung jawab untuk melakukan yang

terbaik. Setiap anggota kelompok harus melaksanakan tanggung jawabnya sendiri agar

tugas selanjutnya dalam kelompok bisa dilaksanakan.

3) Tatap muka

Setiap anggota kelompok dalam kelompoknya, harus diberikan kesempatan

untuk bertatap muka dan berdiskusi. Kegiatan ini akan menguntungkan baik bagi

anggota maupun kelompoknya. Hasil pemikiran beberapa orang akan lebih baik daripada

hasil pemikiran satu orang saja.

4) Komunikasi antar anggota

Keberhasilan suatu kelompok sangat tergantung pada kesediaan para

anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan

pendapat mereka.

5) Evaluasi proses kelompok

Evaluasi proses kelompok dalam pembelajaran kooperatif diadakan oleh guru

agar siswa selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih baik. Ada beberapa alasan yang

mendasari dikembangkannya pembelajaran kooperatif, antara lain:

a) Meningkatnya kepekaan dan kesetiakawanan sosial.

b) Para siswa saling belajar mengenai sikap, keterampilan, informasi, perilaku sosial,

dan pandangan-pandangan.

c) Mempermudah siswa melakukan penyesuaian sosial.

d) Terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan komitmen.

e) Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau sifat egois.

f) Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa.

g) Berbagai keterampilan sosial yang diperlukan untuk menjaga hubungan saling

membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan.

h) Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia.

Page 31: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

11

i) Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasa lebih baik.

j) Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis

kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama, dan orientasinya (Nurhadi,

2004: 116).

Urutan langkah-langkah perilaku guru menurut model pembelajaran kooperatif

yang diuraikan oleh Agus Suprijono (2009: 50) adalah sebagaimana terlihat pada tabel

sebagai berikut:

Tabel 1. Sintaks Pembelajaran Kooperatif

Fase Tingkah laku Guru

Fase 1: Present goals and set

Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.

Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.

Fase 2: Present information

Menyajikan informasi.

Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.

Fase 3: Organize students info learning teams

Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.

Fase 4: Assist team work and study

Membimbing kelompok bekerja dan belajar.

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.

Fase 5: Test on the materials

Evaluasi.

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

Fase 6 : Periode recognition

Memberikan Penghargaan.

Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.

2. Kajian tentang Metode Numbered Heads Together (NHT)

Numbered Heads Together (NHT) merupakan salah satu metode struktural dalam

pembelajaran kooperatif. Numbered Heads Together (NHT) dikembangkan oleh Spencer

Kagan (1993) dengan melibatkan para siswa dalam melihat kembali bahan yang

Page 32: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

12

tercangkup dalam suatu pelajaran dan mengecek atau memeriksa pemahaman mereka

mengenai isi pelajaran tersebut. Sebagai pengganti pertanyaan langsung kepada seluruh

kelas, guru menggunakan struktur 4 langkah, yaitu sebagai berikut:

a. Langkah 1 - Penomoran (Numbering)

Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang

beranggotakan 3 hingga 5 orang dan memberi mereka nomor sehingga tiap siswa dalam

tim memiliki nomor berbeda.

b. Langkah 2 - Pengajuan Pertanyaan (Questioning)

Guru mengajukan pertanyaan kepada para siswa. Pertanyaan dapat bervariasi,

dari yang bersifat spesifik hingga yang bersifat umum.

c. Langkah 3 - Berpikir Bersama (Heads Together)

Semua anggota kelompok mendiskusikan pertanyaan dari guru dan memastikan

setiap anggota mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut.

d. Langkah 4 - Pemberian Jawaban (Answering)

Guru menyebutkan satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor

yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas.

Tim terdiri dari siswa yang bervariasi, yaitu: ada yang berkemampuan tinggi,

berkemampuan sedang, dan berkemampuan rendah. Disini ketergantungan positif juga

dikembangkan, dan yang kemampuannya rendah terbantu oleh yang kemampuannya

lebih. Siswa yang berkemampuan tinggi bersedia membantu, meskipun mereka tidak

dipanggil untuk menjawab. Siswa yang paling lemah diharapkan sangat antusias dalam

memahami permasalahan dan jawabannya.

Pembagaian kelompok pada metode NHT didasarkan pada :

a. Kemampuan

Siswa yang berkemampuan tinggi, masing-masing dipecah dan dimasukkan

kedalam kelompok yang berbeda. Begitu pula dengan siswa-siswa yang berkemampuan

sedang dan rendah, dibagi secara rata ke tiap kelompok tersebut.

b. Jenis Kelamin

Anggota-anggota dari tiap kelompok diusahakan terdiri dari jenis kelamin yang

berbeda (pria dan wanita) agar kerjasama, hak dan tanggung jawab dari tiap anggota

kelompok dapat berjalan dengan baik.

Page 33: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

13

c. Pengaturan dalam pembagian tugas

Pembagian tugas untuk tiap kelompok sama rata dan kelompok yang didasarkan

pada pembagian pekerjaan tersebut difungsikan agar tiap kelompok dapat menyelesaikan

bagian-bagian dari tugasnya pada waktu yang sama.

Metode Numbered Heads Together (NHT) pada dasarnya merupakan sebuah

varian diskusi kelompok, ciri khasnya adalah guru hanya menunjuk seorang siswa yang

mewakili kelompoknya, tanpa memberi tahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili

kelompoknya itu. Cara ini menjamin keterlibatan total semua siswa. Cara ini juga

merupakan upaya yang sangat baik untuk meningkatkan tanggung jawab individual

dalam diskusi kelompok.

Teknik belajar mengajar kepala bernomor (Numbered Heads) memberikan

kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide dan mempertimbangkan

jawaban yang paling tepat. Selain itu, teknik ini juga mendorong siswa untuk

meningkatkan semangat kerja sama mereka. Adapun kelebihan dan kelemahan metode

Numbered Heads Together (NHT) yaitu:

1). Kelebihan:

a. Setiap siswa menjadi siap semua.

b. Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.

c. Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.

2). Kelemahan:

a. Kemungkian nomor yang sudah dipanggil akan diulang oleh guru.

b. Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.

Metode NHT termasuk kedalam metode diskusi, dimana suatu cara menyajikan

bahan pelajaran dengan menginstruksikan siswa (setelah dikelompok-kelompokkan) dan

memberikan tugas tertentu untuk mencapai tujuan pengajaran.

Menurut Suradji (2008: 60) menyatakan bahwa:

“Adapun tujuan pengajaran yang mungkin terwujud adalah bermacam-macam, misalnya terkuasainya bahan pelajaran, terbinanya kerjasama, terpupuk serta terpeliharanya persatuan, pelajar akan terlatih bagaimana cara memimpin, pelajar saling tolong-menolong, dan pelajar mendapat kesempatan dalam membuat rencana.”

Page 34: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

14

3. Kajian tentang Hasil Belajar a. Belajar

Ada asumsi atau anggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan

atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi dari materi

pembelajaran. Belajar adalah proses memperoleh berbagai kemampuan, keterampilan

dan sikap. Belajar merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang

relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang

melibatkan proses kognitif.

Belajar berarti perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian

kegiatan, misalnya membaca, mengamati, mendengarkan dan meniru. Belajar akan

lebih efekif apabila dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dan dapat

menghayati objek pembelajaran secara langsung. Tetapi perlu diketahui pula bahwa

sistem lingkungan ini pun dipengaruhi oleh berbagai komponen yang saling

berinteraksi, antara lain tujuan pembelajaran, bahan kajian yang disampaikan oleh

guru, siswa, jenis kegiatan yang dikembangkan, metode serta media pembelajaran

yang dipilih. Secara umum ada tiga tujuan pembelajaran, yaitu:

1) Untuk mendapatkan pengetahuan.

2) Untuk menanamkan konsep dan pengetahuan.

3) Untuk membentuk sikap atau kepribadian.

Suatu kegiatan belajar ialah upaya mencapai perubahan tingkah laku, baik

yang menyangkut aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Bahkan lebih luas

lagi, perubahan tingkah laku ini tidak hanya mengenai perubahan pengetahuan, tetapi

juga berbentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan minat, dan

penyesuaian diri. Pendeknya mengenai segala aspek organisasi atau pribadi seseorang.

Pada prinsipnya, dalam belajar terdapat empat komponen kegiatan, yaitu:

1) Melakukan persepsi terhadap stimulasi.

2) Menggunakan pengetahuan prasyarat.

3) Merencanakan respon.

4) Pelaksanaan respon yang dipilih.

Belajar sebagai proses atau aktivitas disyaratkan oleh banyak sekali hal-hal

atau faktor-faktor. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu:

Page 35: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

15

1) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar, dan ini masih dapat digolongkan

menjadi dua golongan, dengan catatan bahwa overlapping tetap ada, yaitu:

a) Faktor non sosial

Kelompok faktor ini bisa dikatakan tidak terhingga jumlahnya, seperti:

keadaan udara, cuaca, tempat, alat-alat yang dipakai, dan masih banyak lagi.

Semua faktor tersebut harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat membantu

proses belajar secara maksimal.

b) Faktor sosial

Faktor sosial yang dimaksud adalah faktor manusia, baik manusia itu ada

(hadir) maupun kehadirannya itu dapat disimpulkan, jadi tidak langsung hadir.

Kehadiran seseorang ketika seseorang belajar, maka akan menggangu proses

belajar itu, misalnya jika murid di dalam satu kelas sedang mengerjakan ujian, lalu

terdengar banyak anak-anak lain bercakap-cakap di samping kelas. Biasanya

faktor-faktor tersebut mengganggu konsentrasi sehingga perhatian tidak lagi dapat

ditunjukkan kepada hal yang dipelajari itu semata-mata.

2) Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar, dan ini pun dapat

digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:

a) Faktor fisiologis

Faktor fisiologi yang dimaksud adalah fungsi-fungsi jasmani tertentu

terutama fungsi-fungsi pancainderanya. Berfungsinya panca indera merupakan

syarat dapatnya belajar itu berlangsung dengan baik.

b) Faktor psikologis

Perlu memberikan perhatian khusus kepada salah satu hal, yaitu hal yang

mendorong aktivitas belajar itu, hal yang merupakan alasan dilakukannya

perbuatan belajar. Terdapat beberapa hal yang mendorong seseorang untuk belajar

adalah: (1) adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas; (2)

adanya sifat kreatifitas yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu maju;

(3) adanya keinginan mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman-teman;

(4) adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang

baru, dengan kompetisi; (5) adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila

Page 36: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

16

menguasai pelajaran; (6) adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir daripada

belajar.

Apa yang telah dikemukakan itu hanyalah sekedar penyebutan sejumlah

kebutuhan-kebutuhan saja, yang tentu masih dapat ditambahkan lagi, kebutuhan-

kebutuhan tersebut tidaklah lepas satu sama lain, melainkan sebagai suatu keseluruhan

(suatu kompleks) mendorong belajarnya anak. Belajar berlangsung bila perubahan-

perubahan berikut ini terjadi: penambahan informasi; pengembangan atau peningkatan

pengertian; penerimaan sikap-sikap baru; perolehan penghargaan baru; pengerjaan

sesuatu dengan mempergunakan apa yang telah dipelajari.

b. Hasil Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hasil dapat diartikan sebagai sesuatu

yang diadakan, dibuat, dijadikan, dan sebagainya oleh usaha dan pikiran.

Hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari dalam diri

siswa dan faktor dari dalam diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor dari dalam diri

siswa terutama menyangkut kemampuan yang dimiliki siswa. Faktor ini besar

pengaruhnya terhadap hasil belajar yang ingin dicapai. Hasil belajar siswa di sekolah

dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan lingkungan. Selain kemampuan, ada juga

faktor lain yaitu motivasi, minat, perhatian, sikap, kebiasaan belajar, ketekunan,

kondisi sosial ekonomi, kondisi fisik dan psikis.

Salah satu faktor lingkungan yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar

adalah kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah tinggi

rendahnya atau efektif tidaknya proses pembelajaran dalam mencapai tujuan

instruksional. Berdasarkan teori Bloom, bahwa variabel yang utama dalam teori

belajar di sekolah, yaitu faktor pendekatan pembelajaran (approach to learning). Ini

berkaitan dengan upaya belajar yang dilakukan siswa yang meliputi strategi dan

metode pembelajaran.

Hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh 5 (lima) faktor, yaitu:

1) Faktor bakat belajar.

2) Faktor yang tersedia untuk belajar.

3) Faktor kemampuan untuk belajar.

Page 37: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

17

4) Faktor kualitas pengajaran.

5) Faktor lingkungan.

Dalam proses pembelajaran, tipe hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai

siswa penting untuk diketahui oleh guru, agar guru pada tahap selanjutnya dapat

mendesain pembelajaran secara tepat dan penuh makna. Tipe hasil belajar yang

dimaksud perlu nampak dalam perumusan tujuan pembelajaran sebab tujuan itulah

yang akan dicapai oleh proses pembelajaran. Dari berbagai pendapat yang ada dapat

diklasifikasikan menjadi tiga sudut pandang, yaitu:

1) Memandang belajar sebagai proses.

2) Memandang belajar sebagai hasil.

3) Memandang belajar sebagai fungsi.

Menurut W.S. Winkel (2009: 280-285) : Tujuan pendidikan yang hendak

dicapai dapat diklasifikasikan menjadi tiga bidang, yaitu:

1) Ranah Kognitif (cognitive domain)

a. Pengetahuan (knowledge)

b. Pemahaman (comprehension)

c. Penerapan (application)

d. Analisis (analysis)

e. Sintesis (syntesis)

f. Evaluasi (evaluation)

2) Ranah afektif (affective domain)

a. Penerimaan (receiving)

b. Partisipasi (responding)

c. Penilaian/ penentuan sikap (valuing)

d. Organisasi (organization)

e. Pembentukan pola hidup (characterization by a value or value complex)

3) Ranah psikomotor (psychomotoric domain)

a. Persepsi (perception)

b. Kesiapan (set)

c. Gerakan terbimbing (guided response)

d. Gerakan terbiasa ( mechanical response)

Page 38: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

18

e. Gerakan kompleks ( complek respone)

f. Penyesuaian pola gerakan (adjustment)

g. Kreatifitas (creativity)

Hasil proses pembelajaran perlu nampak dalam perubahan perilaku, dalam

perubahan dan perkembangan intelektual serta dalam bersikap mempertahankan nilai-

nilai.

c. Hasil Belajar Kognitif

Tipe hasil belajar bidang kognitif meliputi tipe hasil belajar pengetahuan

hafalan, tipe hasil belajar pemahaman, tipe hasil belajar penerapan, tipe hasil belajar

analisis, tipe hasil belajar sintesa, tipe hasil belajar evaluasi.

Ranah psikologi siswa yang terpenting adalah ranah kognitif. Ranah kejiwaan

yang berkedudukan pada otak, dalam perspektif psikologis kognitif, adalah sumber

sekaligus pengendali ranah-ranah kejiwaan lainnya, yakni ranah afektif (rasa) dan

ranah psikomotor (karsa). Sekurang-kurangnya ada dua macam kecakapan kognitif

siswa yang amat perlu dikembangkan segera khususnya oleh guru, yakni: (1) strategi

belajar memahami isi materi pelajaran; (2) strategi menyakini arti penting isi materi

pembelajaran dan aplikasinya serta menyerap pesan-pesan moral yang terkandung

dalam materi pelajaran tersebut. Tanpa pengembangan dua macam kecakapan kognitif

ini, siswa sulit diharapkan mampu mengembangkan ranah afektif dan psikomotornya

sendiri.

d. Hasil Belajar Afektif

Tingkah laku afektif adalah tingkah laku yang menyangkut keanekaragaman

perasaan seperti: takut, marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was, dan

sebagainya. Tingkah laku seperti ini tidak terlepas dari pengaruh pengalaman belajar.

Oleh karenanya, ia juga dapat dianggap sebagai perwujudan perilaku belajar.

Komponen afektif merupakan keyakinan individu dan penghayatan orang tersebut

tentang objek sikap apakah ia merasa senang atau tidak senang, bahagia atau tidak

bahagia. Sikap mempunyai tiga karakteristik: (1) intensitas yaitu kekuatan perasaan

terhadap objek; (2) arah terhadap objek apakah positif, negatif atau netral; (3) target

merupakan sasaran sikap, terhadap apa sikap ditunjukan.

Page 39: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

19

e. Hasil Belajar Psikomotor

Belajar psikomotor menekankan keterampilan motorik yaitu bekerja dengan

benda-benda atau aktivitas yang memerlukan koordinasi syaraf dan otot. Untuk

menjelaskan konsep tersebut digunakan contoh kegiatan berbicara, menulis, berbagi

aktivitas pendidikan jasmani, dan program-program keterampilan.

Hasil belajar bidang psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan (skill)

dan kemampuan bertindak individu (perseorangan). Ada 6 tingkatan keterampilan,

yaitu: (1) gerak refleks; (2) keterampilan pada gerakan-gerakan sadar; (3) kemampuan

perspektual termasuk didalamnya membedakan visual; (4) kemampuan membedakan

auditif (suara), kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan dan

ketepatan; (5) gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada

keterampilan yang kompleks; (6) kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi.

Keberhasilan pengembangan ranah kognitif juga berdampak positif terhadap

perkembangan ranah psikomotor. Namun kecakapan psikomotor juga tidak terlepas

dari kecakapan afektif.

4. Hakekat Pembelajaran Menghitung dan Merencanakan Konstruksi Beton

Menghitung dan Merencanakan Konstruksi Beton (MMKB) merupakan salah

satu mata pelajaran yang diberikan pada siswa kelas XI TGB Program Keahlian

Bangunan SMK Negeri 5 Surakarta. Pada mata pelajaran MMKB siswa harus benar-

benar mampu memahami dasar dari perhitungan tersebut dan guru dituntut mampu

menyampaikan materi dan memberikan proses pembelajaran yang tepat untuk

menumbuhkan minat dan hasil yang baik bagi siswa.

Menghitung dan Merencanakan Konstruksi Beton (MMKB) merupakan dasar

dari perhitungan struktur beton yang ada pada perkuliahan jurusan bangunan, sehingga

hambatan yang ada pada proses belajar mengajar untuk meningkatkan minat dan hasil

belajar siswa hendaknya dapat dipecahkan. Untuk memperoleh hasil dan tujuan yang

ingin dicapai pada proses pembelajaran guru dituntut dapat memberikan model

pembelajaran yang tepat salah satunya dengan menggunakan metode pembelajaran

kooperatif.

Page 40: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

20

Dasar kompetensi kejuruan pada program keahlian bangunan, mata pelajaran

Menghitung dan Merencanakan Konstruksi Beton (MMKB) dapat terlihat pada tabel

dibawah ini.

B. Kerangka Berpikir

Pada proses pembelajaran ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi hasil

belajar, salah satunya yaitu faktor pendekatan pembelajaran (approach to learning). Ini

berkaitan dengan upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode pembelajaran.

Metode mengajar erat hubungannya dengan proses pendekatan pembelajaran.

Penggunaan metode mengajar yang berbeda dapat menunjukkan hasil belajar yang

berbeda. Setiap metode mengajar mempunyai karakteristik masing-masing baik

Tabel 2. Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Gambar Bangunan

MATA DIKLAT STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Menghitung dan Merencanakan Konstruksi Beton (MMKB) Kelas XI TGB

1. Merencanakan kebutuhan bahan pembuatan konstruksi beton

1. 1. Mengklasifikasikan bahan beton

1. 2 Memahami standar mutu bahan pengikat

1.3 Memahami kelas / mutu bahan agregat

1.4 Memahami cara pengujian slump

1.5 Memahami standar kekentalan campuran beton

2. Menghitung dan merencanakan konstruksi beton

2.1 Mendiskripsikan kolom, balok, plat struktur gedung beton bertulang

2.2 Merencanakan / menghitung konstruksi :

a. Kolom

b. Balok

c. Plat lantai

d. Leufel

Page 41: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

21

kelebihan maupun kekurangan. Dan setiap metode mengajar tidak dapat saling berdiri

sendiri, metode-metode tersebut akan saling bervariasi dengan metode yang lain karena

kelemahan metode yang satu dapat ditutupi oleh metode yang lain.

Metode pembelajaran yang masih konvensional lebih menitik beratkan pada peran

serta guru sebagai sumber belajar. Dengan keadaan seperti ini akan membentuk

kepribadian siswa yang kurang baik, terutama membentuk sikap siswa yang lebih pasif

sehingga mempengaruhi dalam hasil belajar. Metode ini menempatkan guru pada pusat

perhatian. Gurulah yang lebih banyak berbicara sedangkan murid hanya mendengarkan

atau mencatat hal-hal yang dianggap penting.

Adanya variasi dalam strategi dan metode pembelajaran menuntut guru untuk

lebih dapat memperhatikan hal tersebut. Penggunaan model pembelajaran kooperatif

disertai metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) menonjolkan pada

proses pembelajaran yang tidak sendirian, dalam artian setiap siswa dituntut untuk dapat

berkolaborasi dan bekerja sama baik dengan masyarakat, lingkungan, dan temannya

sendiri sesama siswa. Sedangkan metode pembelajaran NHT menonjolkan pada

pemberian nomor untuk setiap anggota dalam kelompok kecil yang telah terbentuk.

Adanya nomor ini akan memudahkan guru dalam memantau perkembanagn siswa

terhadap pemahaman materi MMKB yang akan diajarkan, selain itu untuk merangsang

keaktifan siswa dan menumbuhkan rasa percaya diri dalam mengungkapkan pendapat.

Kelompok subyek yang berasal dari kemampuan yang sama diharapkan dapat

menunjukkan hasil belajar yang berbeda setelah perlakuan, yaitu proses pembelajaran

dengan model pembelajaran kooperatif yang disertai metode pembelajaran Numbered

Heads Together (NHT). Dengan pelaksanaan model pembelajaran kooperatif disertai

metode pembelajaran Numbered Heads Togerther (NHT) yang efektif berarti

pelaksanaan metode tersebut mendukung untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Diterapkannya model pembelajaran kooperatif dengan metode Numbered Heads

Together (NHT) pada mata pelajaran Menghitung dan Merencanakan Konstruksi Beton

(MMKB), diharapkan dapat membantu siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan lebih

memahami penjelasan guru sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Pada uraian di atas, dapat digambarkan pola pemikiran yang menggambarkan

secara singkat konsep hubungan dalam penelitian yaitu sebagai berikut :

Page 42: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

22

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas

dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: “Diduga model kooperatif dengan

metode Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar pada

pembelajaran Menghitung dan Merencanakan Konstruksi Beton (MMKB) di kelas XI

Teknik Gambar Bangunan (TGB) di SMK Negeri 5 Surakarta”.

Gambar 1. Kerangka Berfikir

Kondisi Awal

INPUT Hasil belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 5 Surakarta yang masih rendah

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode NHT

1. Siswa dikelompokan menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang.

2. Pemberian Nomor (numbering) pada setiap anggota kelompok. 3. Guru menyampaikan pertanyaan/tugas (questioning).

4. Setiap anggota dalam kelompok berpikir bersama (heads together).

5. Guru menyebutkan salah satu nomor dari tiap kelompok dan siswa dengan nomor yang disebut harus menjawab(answering)

Pembelajaran Berkualitas

OUTPUT Hasil belajar siswa kelas XI TGB rerata kelasnya meningkat menjadi 70%

Guru belum menggunakan

pembelajaran kooperatif

PROCESS Penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode NHT

OUT COME Guru dapat menerapkan metode NHT pada pembelajaran MMKB

Page 43: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 5 Surakarta yang

beralamat di Jl. LU. Adisucipto No.42 Telp. (0271) 713916 Surakarta Kode Pos 57143.

Pemilihan lokasi penelitian di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Surakarta, dengan

pertimbangan:

a) Dapat memonitor pelaksanaan pembelajaran di SMK Negeri 5 Surakarta seiring telah

dinaikannya standar kompetensi kelulusan di SMK tersebut.

b) Dapat memonitor supervisi dalam pelaksanaan pembelajaran di SMK Negeri 5

Surakarta.

c) Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Surakarta merupakan tempat melakukan

Program Pengalaman Lapangan (PPL) peneliti.

2. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini telah dilaksanakan dalam waktu 3 bulan mulai 17

Maret 2010 sampai 17 Mei 2010. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut.

Tabel 3. Jadwal Penelitian

No Nama Kegiatan Waktu Kegiatan

1 Pengajuan Judul 5 Februari 2010

2 Pembuatan Proposal 6 Februari 2010 – 2 Maret 2010

3 Seminar Proposal 9 Maret 2010

4 Perijinan Penelitian 15 Maret 2010 – 25 Maret 2010

5 Pelaksanaan Penelitian 26 Maret 2010 – 5 Juni 2010

6 Penulisan Laporan Penelitian 6 Juni 2010 – 20 Juni 2010

B. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TGB SMK Negeri 5

Surakarta Tahun Pelajaran 2009 / 2010 yang berjumlah 21 orang. Terdiri dari 20 siswa

23

Page 44: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

24

laki – laki dan 1 siswa perempuan. Alasan peneliti memilih sampel kelas XI TGB yaitu

karena peneliti pernah mengajar dalam Program Pengalaman Lapangan (PPL) di kelas

XI TGB sehingga mengetahui karakteristik belajar siswa.

C. Data dan Sumber Data

1. Data Penelitian

Data penelitian yang dikumpulkan dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri

dari catatan lapangan tentang pelaksanaan pembelajaran, hasil observasi dengan

berpedoman pada lembar pengamatan (hasil belajar ranah afektif dan psikomotor siswa

serta performance guru), dan data dari penilaian hasil belajar siswa (aspek kognitif).

2. Sumber Data

Dalam penelitian ini ada tiga sumber data yang disajikan sebagai sasaran

penggalian dan pengumpulan data sertai nformasi. Sumber data tersebut meliputi:

1). Informan, dalam penelitin ini yaitu: Guru program keahlian bangunan, dan siswa

kelas XI TGB tahun ajaran 2009 / 2010 program keahlian bangunan.

2). Tempat dan peristiwa yang menjadi sumber data dalam penelitian, yakni berbagai

kegiatan pembelajaran Menghitung dan Merencanakan Konstruksi Beton (MMKB)

dengan menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT).

3). Dokumen, yang berupa hasil tes siswa, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran,

buku pelajaran yang berhubungan dengan menghitung dan merencanakan konstruksi

beton, dan lembar penilaian.

3. Instrumen Penelitian

Dalam mengumpulkan data pada penelitian ini, maka digunakan instrumen

sebagai berikut :

a. Silabus

Silabus disusun oleh peneliti sesuai dengan kurikulum tingkat satuan

pendidikan dan mengacu pada langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran

kooperatif dengan metode Numbered Heads Together (NHT).

Page 45: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

25

b. Tes Hasil Belajar

Instrumen ini untuk mengetahui tingkat pemahaman dan peningkatan

penguasaan konsep materi pembelajaran. Tes hasil belajar yang dilakukan adalah tes

kemampuan awal, pasca siklus I, dan pasca siklus II.

c. Lembar Observasi

Instrumen ini digunakan untuk menilai hasil belajar siswa pada aspek afektif

dan penilaian hasil belajar siswa ranah psikomotorik. Kisi-kisi penilaian ranah afektif

mengacu pada Winkel (2009: 282 – 283) yang terdiri dari penerimaan, partisipasi,

penilaian, organisasi dan pembentukan pola hidup. Skor penilaian lembar observasi

afektif ialah :

1) Skor 3 untuk kategori tinggi

2) Skor 2 untuk kategori sedang

3) Skor 1 untuk kategori kurang

Kisi-kisi penilaian observasi psikomotorik mengacu pada Winkel (2009:

283-285) yang meliputi persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa,

gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan dan kreativitas. Aspek-aspek ini

dituangkan dalam pernyataan lembar obervasi kelompok. Skor penilaian lembar

obervasi psikomotorik ialah :

1) Skor 4 untuk kategori baik sekali

2) Skor 3 untuk kategori baik

3) Skor 2 untuk kategori cukup

4) Skor 1 untuk kategori kurang

D. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan jenis data yang dipergunkaan dalam penelitian ini, maka teknik

pengumpulan data terdiri dari:

1. Observasi

Observasi merupakan suatu langkah sangat baik untuk memperoleh data tentang

pribadi dan tingkah laku setiap individu anak didik. Sehingga didapatkan hasil

perubahan perilaku siswa dalam memperbaiki pembelajaran.Dalam penelitian ini metode

observasi digunakan untuk memperoleh data tentang perhatian siswa terhadap materi

Page 46: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

26

yang diajarkan oleh guru dan juga melihat tingkat efektifitas proses serta hasil

pembelajaran.

Observasi yang dilakukan adalah observasi sistematik dimana peneliti

merancang bentuk instrument pengamatan yang akan dilakukan di dalam proses

pembelajaran beserta aspek-aspek yang akan diteliti. Hal ini akan sangat membantu

peneliti di dalam memfokuskan apa yang akan diteliti. Rancangan ini dituangkan dalam

bentuk lembar observasi tertulis yang memuat skala sikap siswa selama mengikuti

kegiatan pembelajaran melalui diskusi kelompok dengan menggunakan metode

Numbered Heads Together (NHT). Pengisian dilakukan dengan membubuhkan check (√)

pada pilihan yang tepat. Fokus dalam observasi adalah peran aktif siswa dalam

mengikuti proses belajar mengajar. Selain itu, lembar observasi disusun untuk mengukur

kinerja guru dalam pembelajaran.

2. Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk

memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara erat kaitannya dengan proses

observasi. Wawancara dilakukan dengan guru dan siswa yang bertujuan untuk

mengadakan informasi balikan terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan.

Wawancara yang dilakukan adalah wawancara bebas (tak berstruktur) dan

dilakukan secara informan kepada guru dan siswa. Waktu dan tempat wawancara tidak

ditentukan secara mendetail tetapi digunakan pada saat yang dianggap tepat. Wawancara

dilakukan berulang kali untuk mendapat masukan yang mendalam pada setiap proses

pembelajaran yang dapat dijadikan refleksi untuk perbaikan pada proses pembelajaran

selanjutunya.

Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara untuk

memperoleh konfirmasi dari siswa dan guru mengenai penyebab kesulitan siswa dalam

memahami pelajaran Menghitung dan Merencanakan Konstruksi Beton (MMKB) dan

mengenai penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode Numbered Heads

Together (NHT).

Page 47: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

27

3. Kajian Dokumen

Kajian dokumen dilakukan terhadap berbagai arsip yang digunakan dalam

proses pembelajaran, misalnya dalam penelitian ini adalah buku ajar yang digunakan,

silabus penelitian serta presensi siswa.

4. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui implikasi dari tindakan yang telah dilakukan

terhadap tingkat penguasaan konsep pada kompetensi dasar menghitung dan

merencanakan konstruksi. Tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu: Pasca siklus I untuk

mengetahui pencapaian konsep materi, pasca siklus II untuk mengetahui pencapaian

konsep yang belum dipahami..

Dari uraian di atas, teknik pengumpulan data yang meliput aspek kognitif,

afektif, dan psikomotorik dapat terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4. Data dan Teknik Pengumpulan Data

No. Target Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan Data

1 Aspek kognitif Tes kemampuan awal, tes pasca siklus I, tes pasca siklus II

2

Aspek afektif

Lembar observasi siswa selama mengikuti pembelajaran dan diskusi di kelas

3 Aspek psikomotorik Lembar observasi siswa selama mengikuti pembelajaran dan diskusi di kelas

E. Validitas Data

Validasi data yang dipilih peneliti dalam penelitian ini, merujuk pada pendapat

Hopskins (Wiriaatmadja, 2005: 168 – 171), yaitu :

a. Member Check, memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi

yang diperoleh selama observasi atau wawancara yang dilakukan dengan cara

mengkonfirmasi dengan guru dan siswa melalui diskusi pada akhir

pembelajaran.

Page 48: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

28

b. Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan

membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti secara

kolaboratif.

c. Audit Trail, yaitu mengecek kebenaran prosedur dam metode pengumpulan

data dengan cara mendiskusikan dengan pembimbing.

d. Expert Opinion, pengecekan terakhir terhadap keabsahan temuan peneliti

kepada pakar profesional. Dalam hal ini penulis mengkonfirmasikan temuan

kepada pembimbing atau dosen.

Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data untuk menjaga validitasnya.

Teknik triangulasi ini merupakan teknik yang didasari pola pikir fenomenologi yang

bersifat multiperspektif. Artinya untuk menarik kesimpulan yang mantap, diperlukan

tidak hanya satu sudut pandang. Peneliti menggunakan triangulasi data (sumber) karena

dalam penelitian ini terdapat tiga sumber data, yaitu informan atau narasumber dengan

tingkatan berbeda (guru dan siswa), lokasi penelitian dan dokumen. Triangulasi data

mengarahkan peneliti dalam mengumpulkan data dengan menggunakan beberapa

sumber data yang berbeda sehingga apa yang diperoleh dari sumber yang satu bisa lebih

teruji kebenarannya.

Triangulasi data dalam penelitian ini menggunakan observasi, pemberian tes

kognitif dan wawancara. Untuk lebih jelasnya, proses triangulasi data (sumber) dapat

dilihat pada gambar berikut:

Atau :

Gambar 2. Skema Triangulasi (Sumber H.B Sutopo, 2002: 80)

Data

Wawancara Informan

Content Analysis

Dokumen/ Arsip

Observasi Aktifitas

Data Wawancara

Informan 1

Informan 2

Informan 3

Page 49: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

29

F. Teknik Analisis Data

Proses analisa dalam penelitian tindakan kelas, dilakukan sejak awal sampai

berakhirnya kegiatan pengumpulan data. Pada penelitian tindakan kelas ini, teknik

analisis data yang digunakan adalah diskriptif kualitatif. Analisis diskriptif kualitatif

dilakukan dengan analisis interaktif. Analisis interaktif adalah analisis yang aktivitasnya

dapat dilakukan dengan cara interaksi, baik antar komponennya, maupun dengan proses

pengumpulan data selama kegiatan pengumpulan data berlangsung. Sesudah

pengumpulan data berakhir, peneliti bergerak di antara komponen analisis tersebut.

Proses analisis data dilakukan dalam tiga komponen berurutan yaitu reduksi data,

penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan yang

tertulis di lapangan. Penyajian data dilakukan dalam mengorganisasi data yang

merupakan penyusunan informasi secara sistematik dari hasil reduksi data, dimulai dari

perencanaan, pelaksanaan tindakan observasi dan refleksi. Sedangkan penarikan

kesimpulan dilakukan secara bertahap untuk memperoleh derajat kepercayaan yang

tinggi. Dengan demikian analisis data dalam penelitian tindakan ini dilakukan semenjak

tindakan–tindakan dilaksanakan. Untuk lebih jelasnya proses analisis interaktif dapat

digambarkan sebagai berikut :

Pengumpulan Data

Penarikan simpulan/ verifikasi

Sajian Data Reduksi data

Gambar 3. Model Analisis Interaktif (Sumber : H.B Sutopo, 2002: 96)

Page 50: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

30

G. Indikator Keberhasilan

Untuk mengukur keberhasilan dari tujuan penelitian di atas, dirumuskan

indikator yang dapat terlihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5. Indikator Keberhasilan Peningkatan Proses Belajar Siswa (Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor)

Instrumen Indikator Target

1. Ranah kognitif

Capaian Ketuntasan

Rata-rata indikator kelas 70%

2. Ranah Afektif Rata-rata indikator kelas 70%

Lembar observasi afektif

1) Menunjukan kemauan 2) Mengakui kepentingan 3) Mematuhi peraturan 4) Ikut serta secara aktif 5) Menerima suatu nilai 6) Mengharrgai pendapat 7) Membentuk sistem nilai 8) Bertanggung jawab 9) Menunjukkan kepercayaan

diri 10) Menunjukan disiplin pribadi

3. Ranah Psikomotorik Rata-rata indikator kelas 70%

Lembar observasi Psikomotorik

1) Persepsi 2) Kesiapan 3) Gerakan Terbimbing 4) Gerakan Terbiasa 5) Gerakan Kompleks 6) Penyesuaian pola gerakan 7) Kreativitas

H. Prosedur Penelitian

Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini berbentuk

siklus yang akan berlangsung lebih dari satu siklus bergantung dari tingkat keberhasilan

target yang akan dicapai, dimana setiap siklus bisa terdiri dari satu atau lebih pertemuan.

Page 51: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

31

Penelitian ini merupakan suatu penelitian yang mengkaji tentang permasalahan dengan

ruang lingkup yang tidak terlalu luas yang berkaitan dengan perilaku seseorang atau

kelompok tertentu, ditujukan untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka

pemecahan masalah yang dihadapi atau memperbaiki sesuatu dan pada umumnya

dilaksanakan secara kolaboratif antara guru dan peneliti senantiasa berupaya

memperoleh hasil yang optimal melalui cara dan prosedur yang efektif sehingga

dimungkinkan adanya tindakan yang berulang-ulang dengan revisi untuk meningkatkan

hasil belajar MMKB siswa serta perolehan manfaat yang lebih baik.

Prosedur dan langkah – langkah dalam penelitian tindakan kelas ini mengikuti

model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart dalam Rochiati Wiriaatmadja

(2007: 45) yang berupa model spiral yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi

dan refleksi. Langkah-langkah operasional penelitian meliputi tahap persiapan, tahap

perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan evaluasi, tahap analisis,

tahap refleksi dan tahap tindak lanjut.

1. Siklus I

1. Tahap Perencanaan Tindakan

1) Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah dan Guru yang mengampu mata

pelajaran Menghitung dan Merencanakan Konstruksi Beton (MMKB) serta wali

kelas XI TGB SMK Negeri 5 Surakarta.

2) Observasi pra tindakan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas. Observasi

dilakukan dengan mengikuti pembelajaran Menghitung dan Merencanakan

Konstruksi Beton (MMKB) di kelas. Observasi diadakan di kelas XI TGB

3) Identifikasi masalah dalam kegiatan belajar mengajar dan menetapkan alternatif

pemecahan masalah

4) Menyusun instrumen penelitian yang akan dilakukan dalam tindakan dengan

menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT).

5) Instrumen penelitian terdiri dari: Silabus mata pelajaran Menghitung dan

Merencanakan Konstruksi Beton (MMKB) dengan materi merencanakan /

menghitung konstruksi balok, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I,

lembar penilaian, soal tes kemampuan pasca siklus I, lembar observasi afektif

Page 52: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

32

siswa, lembar observasi psikomotor siswa dalam proses belajar mengajar di kelas

dan lembar observasi performance guru.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Hal-hal yang dilakukan pada tahap pelaksanan tindakan adalah penerapan

model pembelajaran kooperatif dengan metode Numbered Heads Together (NHT).

Pelaksanaan tindakan penelitian meliputi 2 siklus dengan masing-masing siklus dua kali

pertemuan. Siklus I terdiri dari dua kali tatap muka (masing – masing 3 x 45 menit).

Adapun tahapan pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut:

a. Pertemuan ke- 1

Pada pertemuan ke- 1, kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

1). Menjelaskan indikator yang ingin dicapai dalam mata pelajaran Menghitung dan

Merencanakan Konstruksi Beton (MMKB), berdasarkan silabus pembelajaran

yang telah disusun.

2). Guru bersama dengan siswa mendiskusikan tema yang ingin dikaji, tema dipilih

sesuai dengan kompetensi dasar yaitu “merencanakan/ menghitung konstruksi

balok”.

3). Guru menjelaskan materi pertemuan pertama secara garis besar meliputi balok

persegi bertulangan rangkap dan analisis balok bertulangan rangkap.

4). Guru memberikan pengarahan tentang metode Numbered Heads Together (NHT)

yang ingin diterapkan dan pembentukan kelompok, masing-masing kelompok

terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen baik kemampuan akademik maupun latar

belakangnya. Setiap anggota dalam kelompok mendapat nomor dari guru. Siswa

diminta berdiskusi untuk mengerjakan lembar tugas 1 bersama kelompoknya.

5). Setiap kelompok mengadakan diskusi dan penelusuran terhadap tugas yang

diajukan oleh guru.

6). Guru memanggil satu nomor dari tiap kelompok dan siswa yang nomornya

disebut, melaporkan hasil kerjasama kelompok mereka.

7). Guru menunjuk nomor siswa dari kelompok yang berbeda untuk memberikan

tanggapan atau jawaban lain.

8). Guru dan siswa menyimpulkan materi hasil diskusi secara bersama-sama.

Page 53: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

33

9). Tiap siswa mengumpulkan hasil diskusi mereka.

b. Pertemuan ke- 2

Pada pertemuan kedua, kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

1). Guru mengulas materi sebelumnya yang belum dipahami siswa dalam

pembelajaran mengenai balok bertulangan rangkap dan analisis tulangan rangkap.

2). Guru menjelaskan materi pertemuan kedua secara garis besar mengenai

perhitungan balok bertulangan rangkap.

3). Guru mengarahkan siswa untuk membentuk diskusi kelompok pada pertemuan

kedua, dengan anggota kelompok diacak sesuai yang disebut oleh guru. Masing-

masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen baik kemampuan

akademik, maupun latar belakangnya. Setiap anggota dalam kelompok mendapat

nomor dari guru. Siswa diminta berdiskusi mengerjakan lembar tugas 2 bersama

kelompoknya.

4). Guru memanggil salah satu nomor siswa dan nomor yang dipanggil,

mempresentasikan hasil kerjasama kelompoknya didepan kelas. Kemudian

menerima tanggapan dari kelompok lain, selanjutnya guru menunjuk nomor yang

berbeda dikelompok lain secara acak untuk memberi tanggapan atau jawaban lain

dari kelompoknya jika ada perbedaan pada hasil perhitungannya.

5). Guru dan siswa menyimpulkan materi hasil diskusi secara bersama-sama.

6). Tiap siswa mengumpulkan hasil diskusi mereka.

7). Selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode Numbered Heads

Together (NHT), dilakukan penelitian kegiatan siswa melalui lembar observasi

afektif, lembar observasi psikomotor dan lembar observasi performance guru.

8). Guru mengadakan tes kemampuan kognitif Siklus I

9). Siswa diberikan waktu untuk mengerjakan soal selama 60 menit, kemudian

dikumpulkan.

3. Tahap Observasi dan Evaluasi

Fokus pengamatan adalah pada penerapan penggunaan model pembelajaran

kooperatif dengan metode Numbered Heads Together (NHT) terhadap kualitas

pembelajaran secara keseluruhan yang meliputi pencapaian konsep siswa (ranah

Page 54: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

34

kognitif), keterlibatan siswa dalam pembelajaran (ranah afektif) dan keterampilan siswa

dalam presentasi/kerja kelompok di dalam kelas (ranah psikomotorik) serta performance

guru dalam melaksanakan pembelajaran dan tanggapan siswa terhadap penggunaan

model pembelajaran kooperatif dengan metode Numbered Heads Together (NHT).

4. Tahap Analisa dan Refleksi Tindakan

Siklus I dilakukan analisis terhadap pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar

dan perhatian siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Berdasarkan

pelaksanaan tahap observasi dan evaluasi sebelumnya. Disini bisa terlihat apakah

penerapan metode Numbered Heads Togerther (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar

siswa dengan baik atau tidak. Refleksi merupakan pengkajian hasil data yang telah

diperoleh saat observasi oleh peneliti, praktikan dan pembimbing. Refleksi berguna

untuk memberikan makna terhadap proses dan hasil (perubahan) yang telah dilakukan.

Hasil refleksi yang ada dijadikan bahan pertimbangan untuk membuat perencanaan

tindakan dalam siklus selanjutnya yang berkelanjutan sampai pembelajaran dinyatakan

berhasil.

Peneliti akan melakukan refleksi diakhir pembelajaran dengan merenungkan

kembali secara intensif kejadian atau peristiwa yang menyebabkan sesuatu yang

diharapkan atau tidak diharapkan. Refleksi merupakan bagian yang sangat penting untuk

memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil pembelajaran yang terjadi.

Penyusunan rencana tindakan berikutnya yang dirumuskan dalam skenario pembelajaran

dengan berdasar pada analisa data dari proses dalam tindakan sebelumnya untuk

memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I untuk menyusun

tindakan yang akan dilakukan pada siklus II.

Siklus II

a) Tahap Perencanaan Tindakan

Hasil refleksi pada siklus I menjadi dasar untuk perencanaan pada siklus II.

Proses kegiatan belajar mengajar masih terpusat pada kegiatan siswa dan guru seperti

pada pelaksanaan siklus I. Langkah awal pada tahapan perencanaan tindakan siklus II

peneliti mempersiapkan instrumen penelitian yang akan digunakan. Instrumen penelitian

yang digunakan hampir sama pada siklus I, perbedaannya adalah rancangan

pembelajaran, lembar tugas siswa dan evaluasi tes siswa.

Page 55: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

35

b) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pembelajaran tindakan II merupakan kelanjutan dari tindakan I. Adapun

tahapan pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut:

a. Pertemuan ke- 3

Pada pertemuan ke- 3, kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

1). Menjelaskan indikator yang ingin dicapai dalam mata pelajaran Menghitung dan

Merencanakan Konstruksi Beton (MMKB), berdasarkan silabus pembelajaran

yang telah disusun.

2). Guru bersama dengan siswa mendiskusikan tema yang ingin dikaji, tema dipilih

sesuai dengan kompetensi dasar yaitu “merencanakan/ menghitung konstruksi

plat”.

3). Guru menjelaskan materi pertemuan ketiga secara garis besar meliputi jenis-jenis

perletakan plat dan perencanaan plat.

4). Guru memberikan pengarahan tentang metode Numbered Heads Together (NHT)

yang ingin diterapkan dan pembentukan kelompok, masing-masing kelompok

terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen baik kemampuan akademik maupun latar

belakangnya. Setiap anggota dalam kelompok mendapat nomor dari guru. Siswa

diminta berdiskusi untuk mengerjakan lembar tugas 3 bersama kelompoknya.

5). Setiap kelompok mengadakan diskusi dan penelusuran terhadap tugas yang

diajukan oleh guru.

6). Guru memanggil satu nomor dari tiap kelompok dan siswa yang nomornya

disebut, melaporkan hasil kerjasama kelompok mereka.

7). Guru menunjuk nomor siswa dari kelompok yang berbeda untuk memberikan

tanggapan atau jawaban lain.

8). Guru dan siswa menyimpulkan materi hasil diskusi secara bersama-sama.

9). Tiap siswa mengumpulkan hasil diskusi mereka.

b. Pertemuan ke- 4

Pada pertemuan keempat, kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

Page 56: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

36

1). Guru mengulas materi sebelumnya yang belum dipahami siswa dalam

pembelajaran mengenai jenis-jenis perletakan plat dan perencanaan plat.

2). Guru menjelaskan materi pertemuan keempat secara garis besar mengenai

perhitungan plat satu arah.

3). Guru mengarahkan siswa untuk membentuk diskusi kelompok pada pertemuan

kedua, dengan anggota kelompok diacak sesuai yang disebut oleh guru. Masing-

masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen baik kemampuan

akademik, maupun latar belakangnya. Setiap anggota dalam kelompok mendapat

nomor dari guru. Siswa diminta berdiskusi mengerjakan lembar tugas 4 bersama

kelompoknya.

4). Guru memanggil salah satu nomor siswa dan nomor yang dipanggil,

mempresentasikan hasil kerjasama kelompoknya didepan kelas. Kemudian

menerima tanggapan dari kelompok lain, selanjutnya guru menunjuk nomor yang

berbeda dikelompok lain secara acak untuk memberi tanggapan atau jawaban lain

dari kelompoknya jika ada perbedaan pada hasil perhitungannya.

5). Guru dan siswa menyimpulkan materi hasil diskusi secara bersama-sama.

6). Tiap siswa mengumpulkan hasil diskusi mereka.

7). Selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode Numbered Heads

Together (NHT), dilakukan penelitian kegiatan siswa melalui lembar observasi

afektif, lembar observasi psikomotorik dan lembar observasi performance guru.

8). Guru mengadakan tes kemampuan kognitif Siklus II.

9). Siswa diberikan waktu untuk mengerjakan soal selama 60 menit, kemudian

dikumpulkan.

c) Tahap Observasi dan Evaluasi

Pengamatan (observasi) ditekankan pada proses pengumpulan data dalam

kegiatan pembelajaran siklus II menggunakan instrumen yang telah disusun sebelumnya.

Pada tindakan II ini akan terlihat apakah keterlibatan dan efektifitas bisa lebih besar

dibandingkan pada siklus I.

d) Tahap Analisa dan Refleksi Tindakan

Analisis data dilakukan setelah data terkumpul, sehingga diketahui sampai

sejauh manakah implementasi pembelajaran Menghitung dan Merencanakan Konstruksi

Page 57: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

37

Beton (MMKB) dengan menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT).

Proses pembelajaran pada siklus II bisa terlihat apakah hasilnya lebih baik dari pada

siklus I. Berdasarkan hasil analisis, kemudian dilakukan refleksi untuk mengetahui

keberhasilan pembelajaran. Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode

Numbered Heads Together (NHT) akan dihentikan apabila indikator keberhasilan

penelitian yang telah ditetapkan sudah tercapai yaitu 70% siswa termotivasi dan

berpartisipasi dalam setiap proses pembelajaran.

5. Tahap Tindakan Lanjut

Tahap ini diharapkan ada tindak lanjut guru tempat penelitian untuk melakukan

perbaikan pembelajaran secara terus-menerus, serta mengembangkan strategi

pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Secara rinci urutan

masing-masing tahapan dapat digambarkan dalam skema (gambar 4).

Page 58: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

38

Gambar 4. Skema Prosedur Penelitian

Dilanjutkan ke siklus III

Identisifikasi Permasalahan Mengungkapkan permasalahana dalam proses pembelajaran

Alternatif Pemecahan Penggunaan model pembelajaran kooperatif

dengan menggunakan metode Numbered Heads Togerther (NHT)

Perencanaan Tindakan I

Pelaksanaan Tindakan I Pembelajaran menggunakan metode NHT

Pengamatan dan Pengumpulan Data I Analisis Data I

Refleksi I

Masalah Terselesaikan ?

Perencanaan Tindakan II

Tidak

Ya

Selesai

Pelaksanaan Tindakan II

Pengamatan dan Pengumpulan Data II Analisis Data II

Refleksi II

Berhenti pada Siklus ini

SIKLUS II

SIKLUS I

Masalah Terselesaikan ?

Ya

Tidak

Page 59: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data dan Deskripsi Tempat Penelitian

Tempat penelitian berada di kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK

Negeri 5 Surakarta. Data sekolah dan kelas dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Data Sekolah

a. Profil Sekolah

Profil Sekolah

Nama Sekolah : SMK Negeri 5 Surakarta

Nomor Statistik Sekolah : 321036101002

Provinsi : Jawa Tengah

Otonomi Daerah : Pemerintah Kota Surakarta

Kecamatan : Laweyan

Desa/ Kelurahan : Kerten

Alamat Sekolah : Jl. LU. Adi Sucipto no. 42 Surakarta, kode pos 57143

No. Telepon : (0271) 713916

No. Faximile : (0271) 727068

Kepala Sekolah : Drs. Sudarto, MM.

NIP.19520607 197903 1 012

Status Sekolah : Negeri

Kelompok Sekolah : Teknologi dan Industri

Standar Sekolah : Akreditasi A

Tahun Berdiri : 1965

Tahun Perubahan : 1997

Kepemilikan Tanah : Pemerintah

Luas Tanah : 22.530 m2

Email dan Website : [email protected] dan www.smkn5solo.net

Program Keahlian : 1. Teknik Permesinan

2. Teknik Bangunan

39

Page 60: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

40

3. Teknik Elektronika Industri

4. Teknik Mesin Otomotif

Sertifikasi ISO 9001-2000 : No. 01 100 065 (TUV Rheinland Group)

Tanggal dikeluarkan : 26 Juni 2006

Peserta didik di SMK Negeri 5 Surakarta khususnya di program keahlian

bangunan pada tahun 2009/2010 berjumlah 228 siswa yang terbagi menjadi 3 bidang

keahlian, yaitu Teknik Gambar Bangunan (TGB), Teknik Konstruksi Batu dan Beton

(TKB), dan Teknik Konstruksi Kayu (TKK). Jumlah peserta didik pada Bidang Keahlian

Teknik Gambar Bangunan (TGB) berjumlah 74 siswa, yang terdiri dari siswa kelas X

TGB sebanyak 29 orang, siswa kelas XI TGB sebanyak 21 orang, dan siswa kelas XII

TGB sebanyak 24 orang. Jumlah peserta didik pada jurusan Teknik Konstruksi Batu dan

Beton (TKB) berjumlah 72 siswa, yang terdiri dari siswa kelas X TKB sebanyak 30

orang, siswa kelas XI TKB sebanyak 21 orang, dan siswa kelas XII TKB sebanyak 21

siswa. Sedangkan jumlah peserta didik pada jurusan Teknik Konstruksi Kayu (TKK),

berjumlah 82 orang, yang terdiri dari siswa kelas X TKK sebanyak 30 orang, siswa kelas

XI TKK sebanyak 22 orang, dan siswa kelas XII TKB sebanyak 30 siswa. Dari jumlah

siswa diatas, diasuh oleh tenaga pengajar yang berjumlah 12 orang guru tetap dan 2

orang guru honorer sekolah.

Sekolah ini memiliki beberapa fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh siswa

program keahlian bangunan untuk keperluan mereka. Diantaranya terdapat sebuah

perpustakaan, sebuah Lab SAS (Self Acess Study), sebuah Lab TIK, sebuah bengkel

kayu tangan, dua ruang gambar, sebuah bengkel kayu mesin, sebuah Koperasi Siswa

(KOPSIS), sebuah UKS dan kantin.

b. Struktur Organisasi SMK Negeri 5 Surakarta

Tabel 6. Susunan Jabatan di SMK Negeri 5 Surakarta No. J a b a t a n N a m a

1 Kepala Sekolah Drs. Sudarto, MM

2 Wakil Kepala Sekolah, a. Waka Kurikulum Drs. Widodo b. Waka Kesiswaan Drs. Supartin

Page 61: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

41

c. Waka Ketenagaan Drs. Sunartono, MM d. Waka Hub. Industri Drs. Sriyadi, MM

3 TIM SMM ISO 9001 : 2008 a. QMR Drs. Yulisto b. DQMR Drs. Nuryanto c. Anggota Karseno, SPd

Zaenal Arifin,S.Sos I

4 Koordinator TU Sri Handayani

5 Perencanaan dan Pengembangan a. Koordinator Drs. Rahmad Darmono b. Anggota Drs. Bagyo Sucahyo, M.Pd.

Suhari, SPd

6 Ketua Program Keahlian a. Kaprog. Bangunan Drs. Purwanto, ST b. Kaprog TEI Edy Mugiyono, SST

c. Kaprog. TITL Drs. Sri Wahono d. Kaprog. Pemesinan Drs. Heru Purnanto e. Kaprog. Otomotif Sarman, SPd f. Koordinator GNA Drs. Jarot Mardiyanto

g. Koordinator BP Drs. Hermanto

7 Ketua Kompetensi Keahlian a. Kompetensi KeahlianTP/Kabeng Drs. Sukamto

b. Kompetensi TKB/Kabeng Drs. Suprapto c. Kompetensi TGB/Kabeng Drs. Sri Hardoyo

8 Staf Kurikulum a. Urusan KBM Praktek Lari, S.Pd

b. Urusan KBM Teori Sugiyoto, S.Pd c. Urusan Evaluasi Pendidikan Drs. Agus Imam AP d. Urusan Pengembangan KBM Drs. Cening Budiada e. Urusan Administrasi Drs. Haryanto f. Perpustakaan 1). Koordinator Natalia Kadarini, S.Pd

Page 62: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

42

2). Anggota Dra. Nining Sumarsih g. SAS ( Self Acces Study ) & WEB 1). Koordinator Agus Maryanto, S.Kom 2). Anggota Fendi Prihantono, SPd

9 Staf Kesiswaan a. Pembina OSIS Sukidi, SPd b. Pembina STP2K Drs. Suharyono c. Bendahara Kesiswaan Ti Wahyuni Lelono, SSi d. Pembina Pramuka Dra. Umi Wahidatun e. Urusan Upacara Bendera Sumardi, SPd f. Pembina PMR dan UKS Agus Satyawan, S.PAk g. Pembina Kesenian Dra. JD. Dewi Tri U. h. Pembina Koperasi Siswa 1). Ketua Drs. Slamet, PD 2). Bendahara Dra. Endah Nuningsih

3). Sie Usaha Dra. Siti Nuriyah

10 Staf Ketenagaan a. Urusan Sarpras Drs. Sudarsono b. Urusan SDM Ma’sumah S Suci, SSi, MPd c. Adminstrasi Joko Susilo, SPd

Eko Sapto Nugroho, S.Pd

11 Staf Hubungan Industri a. Sekretaris Hub. Industri Slamet Priyadi, S.Pd. b. Bendahara Hub. Industri Tri Susilowati, S.Pd. c. Ketua Pokja PSG Nanang Supriyanto, S.Pd. d. Bursa Kerja Khusus Candra Denny KD, SPd 1). Koordinator Setyo Adi , SPd

2). Sekretaris Drs. Suteng Supriyantoro, ST 3).Bendahara Retnowatik, S.Pd. 4).Anggota Drs. Rahmad Darmono

e. Koordinator Bisnis Centre / Teaching Factory Drs. Suparjono, MM

f. Koordinator UPS Drs. Suprapto

Page 63: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

43

12 Ketua Bengkel

a. Bengkel Elektronika Joko Wahyu Riyadi, S.Pd b. Bengkel Listrik Drs. Suharyatno c. Bengkel Mesin Perkakas Drs. Djoko Santoso d. Bengkel KB dan Lafalo Slamet, S.Pd e. Bengkel Mekanik Otomotif Mukri Hartanto, S.Pd

13 Ketua Laboratorium

a. Lab. Bahasa Dra. Sri Lasmini b. Lab Komputer Drs. Agus Supratman

c. Kurikulum yang Pernah Diberlakukan di SMK Negeri 5 Surakarta

SMK Negeri 5 Surakarta telah memberlakukan beberapa kurikulum selama

Proses Belajar Mengajar (PBM) dari tahun berdirinya sekolah. Kurikulum yang pernah

diberlakukan di SMK Negeri 5 Surakarta itu antara lain :

1. Kurikulum 1964

2. Kurikulum 1976

3. Kurikulum 1984

4. Kurikulum 1994

5. Kurikulum 1999

6. Kurikulum 2004 (hanya untuk program studi mesin)

7. Kurikulum Berbasis Kompotensi

8. KTSP

9. Kurikulum Spektrum

d. Bidang Studi dan Program Keahlian di SMK Negeri 5 Surakarta

Program studi yang ada di SMK Negeri 5 Surakarta ada empat macam Program

Keahlian, yaitu :

1. Program Keahlian Bangunan

a). Bidang Keahlian Teknik Konstruksi Kayu

b). Bidang Keahlian Teknik Konstuksi Batu dan Beton

c). Bidang Keahlian Teknik Gambar Bangunan

Page 64: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

44

2. Program Keahlian Mesin

a). Bidang Keahlian TMO

b). Bidang Keahlian TPM

3. Program Keahlian Listrik

a). Bidang Keahlian TITL

b). Bidang Keahlian TPTL

4. Program Keahlian Elektronika

Bidang Keahlian TEI

2. Data Siswa

Penelitian ini menggunakan kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB) sebagai

subjek yang akan diteliti. Ruang kelas XI TGB selalu berpindah-pindah tergantung

dengan mata pelajaran yang sedang dipelajari. Untuk mata pelajaran produktif (mata

pelajaran bidang keahlian) dilaksanakan diruang gambar atau ruang bengkel bangunan.

Sedangkan untuk mata pelajaran normatif adaktif dilaksanakan di ruang kelas atau ruang

TIK.

Pada saat mata pelajaran produktif, siswa kelas XI TGB menempati ruang

gambar. Ruang gambar kelas XI TGB SMK Negeri 5 Surakarta berukuran 12x9 m,

dengan lantai keramik berwarna putih serta dinding bercat. Ruang gambar kelas XI TGB

menghadap ke arah selatan. Pada deretan paling depan terdapat sebuah meja guru,

sebuah kursi guru dan sebuah vas bunga diatas meja. Diruang kelas ini terdapat satu

white board yang disebelahnya terdapat sebuah penggaris panjang, sebuah penggaris

siku, sebuah jangka dan busur yang kesemuanya terbuat dari kayu. Kelas ini memiliki

kursi siswa berjumlah 33 buah dengan meja gambar sebanyak 33 buah. Jumlah siswa XI

TGB sebanyak 21 orang, yang terdiri atas 1 siswa perempuan dan 20 siswa laki-laki.

B. Kondisi Awal Pembelajaran Kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB)

Kegiatan penelitian dimulai dari pelaksanaan observasi awal untuk

mengetahui gambaran umum mengenai kondisi sekolah penelitian dan keadaan awal

kelas XI TGB yang berkaitan dengan pembelajaran Menghitung dan Merencanakan

Konstruksi Beton (MMKB). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pra siklus dilaksanakan

bertujuan untuk mengetahui efektifitas pembelajaran Menghitung dan Merencanakan

Page 65: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

45

Konstruksi Beton (MMKB) dan kualitas hasil belajar yang dapat dilihat dari kemampuan

afektif, psikomotorik, dan kognitif siswa selama pembelajaran berlangsung.

Kondisi awal kognitif siswa diketahui dengan memberikan tes kemampuan awal

sebelum pelaksanaan pembelajaran dengan metode Numbered Heads Together (NHT).

Tujuan pemberian tes kemampuan awal ini untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan awal yang dimiliki siswa kelas XI TGB SMK Negeri 5 Surakarta dalam

memahami materi pada mata pelajaran Menghitung dan Merencanakan Konstruksi

Beton (MMKB) dengan pokok bahasan merencanakan / menghitung konstruksi kolom.

Hasil belajar siswa untuk kemampuan awal sebelum tindakan dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 7. Nilai Kompetensi Kognitif Siswa Kemampuan Awal (Pra Siklus)

No. Uraian Pencapaian Hasil Jumlah/nilai

1 Siswa mendapat nilai kurang dari 70 11

2 Siswa mendapat nilai lebih besar atau sama dengan 70 10

3 Rerata kompetensi kognitif 61.24

4 Ketuntasan klasikal 47.62%

5 Tidak tuntas 52.38%

(Leger Nilai Ulangan Harian)

Hasil pada tabel diatas menunjukkan bahwa masih ada siswa yang mendapat nilai

tes kurang dari 70. Sebanyak 11 siswa belum mencapai ketuntasan. Sedangkan hanya 10

siswa yang mendapat nilai lebih besar atau sama dengan 70. Nilai rerata kelas untuk

mata pelajaran Menghitung dan Merencanakan Konstruksi Beton (MMKB) adalah

61,24. Ketuntasan klasikal 47,62% dan ketidaktuntasan sebesar 52,38%. Berdasarkan

hasil tersebut dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan metode yang digunakan oleh

guru belum dapat memberikan hasil maksimal, dimana nilai rerata maupun ketuntasan

klasikal yang dicapai belum memenuhi nilai KKM yaitu 70.

Beberapa hal yang dapat diamati dalam proses pembelajaran sebelum

diterapkannya metode Numbered Heads Together (NHT) yang kiranya sangat

mempengaruhi hasil yang diperoleh adalah kebiasaan belajar dari setiap siswa. Dari

informasi yang didapat dari guru mata pelajaran, siswa sangat susah untuk melatih diri

Page 66: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

mer

Me

sisw

ber

ker

pad

cap

Gam

sisw

dili

Tab

No

1

2

3

4

5

T

reka dengan

enghitung da

wa cenderun

rlangsung m

ras sehingga

da kualitas h

paian ketunta

mbar 5. DiaKla

Kondisi

wa. Data ha

ihat pada tab

bel 8. Persen

o.

1 Mengak

2 Menunj

3 Mematu

4 Ikut sert

5 Menerim

Tidak tunta52,38

n mencoba

an Merencan

ng hanya men

masih ada sis

daya konsen

hasil belajar

asan klasikal

agram Perseasikal)

i awal afekt

asil afektif p

bel di bawah

ntase Jumlah

Aspe

kui kepenting

ukkan kema

uhi peraturan

ta secara akt

ma suatu nila

as

Dia

mengerjakan

nakan Kons

ngikuti apa y

wa yang me

ntrasi siswa

r siswa. Da

l, divisualisa

entase Nilai

tif siswa (pr

ra siklus sep

ini:

h Skor setiap

ek

gan

ampuan

n

tif

ai

agram Nilai(Ketunta

n perhitunga

truksi Beton

yang disamp

encari perha

pun berkura

ata nilai kog

asikan pada d

Kognitif Si

a siklus) dik

perti terlamp

p Aspek pada

Pres

i Kognitif Siasan Belajar

an-perhitung

n (MMKB).

paikan oleh g

atian dengan

ang yang sec

gnitif kema

diagram beri

iswa Pra Si

ketahui deng

pir pada Lam

a Observasi A

sentase Jum

T

iswa Siklus r Siswa)

gan dalam m

Dengan ke

guru. Saat k

n cara menge

cara langsun

ampuan awa

ikut ini:

klus (Capai

gan mengob

mpiran 22,

Afektif Sisw

mlahSkor (%

53,97

57,94

44,44

53,44

58,2

Tuntas47,62

II

TT

mata pelajar

ebiasaan inil

kegiatan belaj

eluarkan sua

ng berpengar

al siswa unt

an Ketuntas

bservasi afek

hasilnya dap

wa Pra Siklus

%)Pra Siklu

TuntasTidak Tuntas

46

ran

lah

ajar

ara

ruh

tuk

san

ktif

pat

s

s

Page 67: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

47

No. Aspek Presentase JumlahSkor (%)Pra Siklus

6 Menghargai pendapat 49,21

7 Membentuk sistem nilai 71,43

8 Bertanggung jawab 66,67

9 Menunjukkan kepercayaan diri 57,14

10 Menunjukkan disiplin pribadi 61,11

Jumlah 573,6

Rata-rata 57,36

Berdasarkan pada hasil observasi afektif siswa, rentangan nilai persentase pada

pra siklus berkisar antara 44,44% - 71,43%. Dengan nilai rata-rata sebesar 57,355%.

Indikator terendah sebesar 44,44% pada aspek 3 yaitu “mematuhi peraturan”. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa kurang mematuhi tata tertib dalam proses belajar mengajar

yang sedang berlangsung. Adanya siswa berbicara dengan suara yang keras membuat

suasana kelas menjadi ramai, terlebih lagi karena siswa lain pun ikut bercanda dengan

suara keras pula. Konsentrasi siswa menjadi terpecah karena ketertiban siswa dalam

proses belajar berkurang. Ini mengakibatkan sewaktu siswa mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru, masih banyak yang kurang konsentrasi. Persentase tertinggi adalah

pada aspek 7 yaitu “membentuk sistem nilai” sebesar 71,43%. Hal ini menunjukkan

nilai-nilai yang tertanam dalam diri siswa untuk menghormati guru baik didalam kelas

maupun diluar kelas masih cukup tinggi, meskipun terkadang siswa masih ada yang

berbicara sendiri sewaktu guru menerangkan pelajaran.

Secara keseluruhan proses belajar afektif siswa masih rendah dan perlu adanya

usaha meningkatkan proses tersebut. Persentase skor setiap aspek pada observasi afektif

pra siklus dapat dilihat pada diagram berikut ini:

Page 68: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

48

Gambar 6. Diagram Persentase Skor setiap Aspek Observasi Afektif Siswa Pra Siklus

Kondisi awal psikomotorik siswa pra siklus diketahui dengan mengobservasi

psikomotor siswa. Data hasil observasi psikomotor pra siklus seperti terlampir pada

Lampiran 37, hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 9. Persentase Jumlah Skor setiap Aspek pada Observasi Psikomotor Siswa Pra Siklus

No. Aspek Presentase Jumlah Skor (%)

1 Persepsi 36,9

2 Kesiapan 42,06

3 Gerakan terbimbing 75

4 Gerakan terbiasa 40,47

5 Gerakan kompleks 42,85

6 Penyesuaian pola gerak 57,14

7 Kreatifitas 45,24

Jumlah 339,66

Rata-rata 48,52

53.9757.94

44.4453.44

58.249.21

71.4366.67

57.1461.11

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pers

enta

se S

kor

(%)

Aspek pasa Observasi Afektif Siswa

Diagram Persentase Skor setiap Aspek Observasi Afektif Siswa Pra Siklus

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Page 69: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

49

Proses pembelajaran pada kondisi awal lebih sering didominasi oleh guru, siswa

masih terbiasa dengan model pembelajaran konvensional. Dalam proses belajar

mengajar, guru lebih banyak berceramah dan mengajar terlalu cepat. Sehingga siswa

kurang bisa menangkap materi yang sedang dijelaskan oleh guru. Terlihat siswa sebelum

pelajaran dimulai, tidak mempersiapkan diri dengan belajar sebelumnya. Sehingga daya

aktif siswa masih rendah.

Berdasarkan pada hasil observasi psikomotor siswa, rentangan nilai persentase

pada pra siklus berkisar antara 36,9% - 75%. Dengan rata-rata sebesar 48,52%. Indikator

terendah sebesar 36,9% pada aspek “persepsi”. Ini menunjukkan tingkat persiapan siswa

masih sangat rendah. Persentase tertinggi berada pada aspek “gerakan terbimbing” yaitu

sebesar 75%. Ini menujukkan tingkat keaktifan siswa cukup tinggi. Ketika guru meminta

salah satu siswa untuk maju dan mengerjakan soal dipapan tulis, siswa terlihat berani

untuk maju tetapi harus sedikit dipaksa.

Secara keseluruhan proses belajar psikomotor siswa masih rendah dan perlu

adanya usaha meningkatkan proses tersebut. Sehingga pembelajaran didalam kelas bisa

berjalan dengan kondusif. Persentase skor setiap aspek pada observasi psikomotor pra

siklus dapat dilihat padadiagram berikut ini:

Gambar 7. Diagram Persentase Skor setiap Aspek Observasi Psikomotor Siswa Pra

Siklus

36.942.06

75

40.47 42.8547.14

45.24

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 2 3 4 5 6 7

Pers

enta

se S

kor

(%)

Aspek pada Observasi Psikomotor Siswa

Diagram Persentase Skor setiap Aspek Observasi Psikomotor Siswa Pra Siklus

1

2

3

4

5

6

7

Page 70: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

50

Berdasarkan nilai kompetensi kognitif siswa pra siklus, dan hasil observasi

afektif serta psikomotor siswa, dilakukan tindakan untuk memperbaiki proses

pembelajaran sehingga diharapkan tingkat pemahaman siswa menjadi lebih baik. Proses

pembelajaran siswa meliputi aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor dapat

diperbaiki dengan menggunakan suatu model pembelajaran yang secara langsung dapat

dilakukan oleh siswa. Model yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif

dengan menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT).

Penerapan model pembelajaran kooperatif merupakan tindakan untuk

meningkatkan sekaligus memperbaiki proses belajar mengajar dikelas XI TGB.

Diharapkan dengan model pembelajaran kooperatif dengan metode Numbered Heads

Together (NHT) mampu membentuk kerjasama siswa, merangsang siswa untuk mampu

dan mau mengungkapkan pendapatnya baik dalam bentuk pertanyaan maupun jawaban.

Sehingga terjadi interaksi yang kondusif dan interaktif antara siswa dan guru dalam

proses pembelajaran.

Pelaksanaan penelitian yang diadakan dalam beberapa siklus, dilakukan sampai

tercapai proses pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar

kognitif, afektif, dan psikomotor dijadikan sebagai nilai awal pembanding terhadap

perubahan yang terjadi pada siklus I. Sedangkan hasil pengukuran yang terjadi pada nilai

kognitif, observasi psikomotor dan afektif siswa, serta observasi performance guru

dengan metode Numbered Heads Together (NHT) pada siklus I dijadikan nilai awal

pembanding terhadap perubahan yang terjadi pada siklus II.

C. Pelaksanaan Penelitian

Berdasarkan pengamatan pembelajaran yang dilaksanakan pada pra siklus

terutama dalam hasil belajar siswa dan proses pembelajaran dikelas, dipergunakan

peneliti untuk mengambil tindakan.

Pelaksanaan penelitian ini mengacu pada prosedur penelitian yang meliputi: 1)

Tahap perencanaan; 2) Tahap tindakan; 3) Tahap observasi; 4) Tahap refleksi. Jika

ternyata permasalahan belum dapat diatasi, perlu dilakukan tindakan selanjutnya pada

siklus berikutnya sampai masalah dapat diatasi. Pada penelitian ini dilaksanakan dua

siklus yang diuraikan berikut ini:

Page 71: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

51

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Dalam rangka perbaikan hasil belajar Menghitung dan Merencanakan

Konstruksi Beton (MMKB) siswa, untuk siklus I ini dirancang dalam dua kali pertemuan

dengan alokasi waktu setiap pertemuan adalah 3 x 45 menit. Instrumen yang disiapkan

untuk pembelajaran adalah silabus Menghitung dan Merencanakan Konstruksi Beton

(MMKB), RPP, lembar tugas 1 dan 2 untuk diskusi kelompok. Selain itu dipersiapkan

pula lembar observasi afektif siswa, lembar observasi psikomotor siswa dan lembar

observasi performance guru.

b. Tahap Tindakan

Sebagai mana telah diuraikan dalam RPP, kegiatan pembelajaran pada siklus

I dirancang dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu untuk setiap pertemuan adalah

3x45 menit. Pelaksanaan siklus I, guru menerapkan metode Numbered Heads Together

(NHT). Guru memberikan materi pelajaran secara singkat mengenai balok bertulangan

rangkap, analisis balok bertulangan rangkap, dan perencanaan / perhitungan balok

bertulangan rangkap. Kegiatan selanjutnya lebih dipusatkan pada aktivitas diskusi siswa

dalam kelompok – kelompok yang sudah ditentukan. Setiap kelompok terdiri dari siswa-

siswa dengan kemampuan akademik yang heterogen. Setiap kelompok harus

mendiskusikan jawaban dari pertanyaan pada lembar tugas siswa, kemudian dilakukan

presentasi oleh tiap kelompok sesuai nomor yang dipanggil oleh guru. Setiap siswa

memiliki kesempatan yang sama untuk mengajukan pertanyaan, pendapat ataupun

tanggapan atas hal-hal yang belum dipahami.

Skenario pembelajaran pada pertemuan ke- 1 pada tanggal 28 April 2010,

yaitu: Guru menjelaskan tentang indikator yang ingin dicapai serta mendiskusikan materi

yang ingin dipelajari yaitu “balok bertulangan rangkap dan analisis balok bertulangan

rangkap”. Kegiatan selanjutnya yaitu guru menjelaskan materi pertemuan pertama secara

garis besar sesuai RPP pertemuan ke- 1. Kemudian guru memanggil siswa untuk maju

dan menyelesaikan contoh soal yang diberikan oleh guru lalu siswa maju mencoba

menyelesaikannya. Setelah itu guru membagi siswa menjadi 5 kelompok dengan jumlah

anggota tiap kelompok antara 4-5 siswa. Guru memberikan lembar tugas 1 (terlampir

seperti pada Lampiran 4) dan siswa berdiskusi mengerjakan tugas tersebut bersama

Page 72: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

52

kelompoknya. Setelah waktu untuk mengerjakan tugas kelompok selesai, guru

memanggil beberapa nomor siswa secara acak dan nomor yang dipanggil maju untuk

mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok mereka didepan kelas. Kemudian guru

memanggil nomor lain secara acak dari kelompok yang berbeda untuk memberikan

tanggapan atau jawaban lain jika ada perbedaan pada hasil perhitungan. Setelah diskusi

selesai, guru menginstruksikan siswa untuk mengumpulkan hasil diskusi mereka.

Pembelajaran pada pertemuan ke- 1 diakhiri dengan refleksi dan menarik kesimpulan.

Refleksi dilakukan untuk merenungkan hal-hal apa saja yang terjadi selama kegiatan

pembelajaran. Penarikan kesimpulan dilakukan bersama-sama antara guru dan siswa.

Dengan begitu siswa akan lebih paham apa saja yang telah dipelajari pada pertemuan ke-

1 ini.

Pertemuan ke- 2 pada tanggal 29 April 2010, diawali dengan mengulas

sedikit pembelajaran yang telah dipelajari sebelumnya. Guru dengan terbuka

memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya bilamana ada hal-hal yang masih

belum paham. Setelah sudah tidak ada yang bertanya, guru menjelaskan indikator yang

ingin dicapai pada pertemuan ke- 2 yaitu “perencanaan / perhitungan balok bertulangan

rangkap”. Setelah itu, guru memberikan materi lanjutan mengenai perencanaan /

perhitungan balok bertulangan rangkap dan bentuk konstruksi balok secara garis besar

sesuai RPP pertemuan ke- 2. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok dengan jumlah

anggota tiap kelompok antara 4-5 siswa. Guru memberikan lembar tugas 2 (terlampir

seperti pada Lampiran 6) dan siswa berdiskusi mengerjakan tugas tersebut bersama

kelompoknya. Setelah waktu untuk mengerjakan tugas kelompok selesai, guru

memanggil beberapa nomor siswa secara acak dan nomor yang dipanggil,

mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok mereka didepan kelas. Kemudian guru

memanggil nomor lain secara acak dari kelompok yang berbeda untuk memberikan

tanggapan atau jawaban lain jika ada perbedaan pada hasil perhitungan. Selama proses

pembelajaran dengan menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT)

berlangsung, dilakukan penelitian kegiatan siswa melalui lembar observasi afektif siswa,

lembar observasi psikomotor siswa dan lembar observasi performance untuk meneliti

kegiatan guru. Guru menginstruksikan siswa untuk mengumpulkan hasil diskusi mereka.

Setelah diskusi kelompok berakhir, siswa kembali ketempat duduk masing-masing.

Page 73: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

53

Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa pada materi balok

bertulangan rangkap, analisis balok bertulangan rangkap, perencanaan / perhitungan

balok bertulangan rangkap dan bentuk konstruksi balok, dengan menggunakan metode

Numbered Heads Together (NHT), dilakukan tes kognitif pasca siklus I. Tes diberikan

dengan model soal esai sebanyak dua soal (seperti pada Lampiran 9). Alokasi waktu

untuk melaksanakan kegiatan ini adalah 60 menit. Setelah waktu tes selesai, guru

menginstruksikan siswa untuk mengumpulkan lembar jawaban. Pembelajaran pada

pertemuan ke- 2 diakhiri dengan refleksi yang bertujuan untuk memberikan penguatan

kepada siswa didalam memahami materi. Kemudian secara bersama-sama, guru dan

siswa menarik kesimpulan dan pelajaran ditutup oleh doa.

c. Tahap Observasi dan Evaluasi

Tahap observasi dan evaluasi terhadap siklus I dilaksanakan dengan

menggunakan tes kemampuan kognitif siswa, lembar observasi psikomotor siswa,

lembar observasi afektif siswa dan lembar observasi performance guru.

1). Hasil Tes Kognitif Siswa

Tes kognitif atau evaluasi akhir pembelajaran diujikan kepada siswa untuk

mengetahui pemahaman siswa terhadap materi balok bertulangan rangkap, analisis balok

bertulangan rangkap, dan perencanaan / perhitungan balok bertulangan rangkap. Tes

diberikan dalam bentuk esai dengan jumlah dua soal. Setiap pertanyaan disesuaikan

dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya. Secara klasikal seperti terlampir pada

Lampiran 50, hasil yang didapatkan bisa disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 10. Nilai Kompetensi Kognitif Siswa Siklus I

No. Uraian Pencapaian Hasil Jumlah/nilai

1 Siswa mendapat nilai kurang dari 70 7

2 Siswa mendapat nilai lebih besar atau sama dengan 70 14

3 Rerata kompetensi kognitif 67,90

4 Ketuntasan klasikal 66,67%

5 Tidak tuntas 33,33%

Page 74: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

54

Hasil tes kognitif siswa menunjukkan bahwa siswa yang mendapt nilai tes

kurang dari 70, sebanyak 7 siswa. Sedangkan siswa yang mendapat nilai lebih besar atau

sama dengan 70, sebanyak 14 siswa. Nilai rerata kompetensi kognitif untuk mata

pelajaran Menghitung dan Merencanakan Konstruksi Beton (MMKB) adalah 67,90.

Dengan ketuntasan klasikal sebesar 66,67%.

2). Hasil Observasi Afektif Siswa Siklus I

Proses pembelajaran afektif yang terjadi pada siswa juga dilakukan dengan

observasi yang ditulis pada lembar observasi. Data observasi afektif siswa dalam

pelaksanaan tindakan pada siklus I seperti terlampir pada Lampiran 27, dapat disajikan

pada tabel berikut ini:

Tabel 11. Persentase Jumlah Skor setiap Aspek pada Observasi Afektif Siswa Siklus I

No. Aspek Presentase Jumlah Skor (%) Siklus I

1 Mengakui kepentingan 57,94

2 Menunjukkan kemampuan 67,46

3 Mematuhi peraturan 61,9

4 Ikut serta secara aktif 64,55

5 Menerima suatu nilai 66,14

6 Menghargai pendapat 69,84

7 Membentuk sistem nilai 70,63

8 Bertanggung jawab 68,25

9 Menunjukkan kepercayaan diri 69,84

10 Menunjukkan disiplin pribadi 65,87

Jumlah 662,42

Rata-rata 66,242

Hasil observasi terhadap pelaksanaan tindakan pada siklus I dapat

dideskripsikan bahwa siswa belum bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Ini terlihat

pada saat siswa diminta membentuk kelompok diskusi untuk bergabung dengan anggota

kelompok masing-masing. Bahkan masih tampak siswa yang bercanda dengan suara

yang keras. Hal ini terjadi karena siswa tidak memikirkan betapa terbatasnya alokasi

waktu yang tersedia sehingga mereka belum bisa memanfaatkan waktu dengan baik.

Page 75: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

55

Kegiatan observasi yang dilakukan oleh setiap kelompok merupakan aplikasi

dari model kooperatif. Dimana mereka harus bekerjasama dalam kelompok agar tugas

yang diberikan oleh guru dapat diselesaikan dengan baik. Sikap tanggung jawab dalam

menyelesaikan tugas dan memahami materi, membuat guru harus merangsang setiap

siswa untuk aktif dengan cara menyebutkan nomor yang diberikan kepada siswa sebagai

identitas dalam kelompok, kemudian beberapa nomor yang dipanggil harus mewakili

kelompoknya mempresentasikan hasil diskusi mereka. Guru juga memanggil beberapa

nomor untuk menanggapi jawaban dari perwakilan kelompok yang maju. Ini diharapkan

dapat merangsang siswa untuk lebih aktif.

Kegiatan ini sudah menunjukkan adanya aplikasi dari metode Numbered

Heads Together (NHT). Sejauh ini guru dan siswa sudah cukup baik melakukan kegiatan

belajar mengajar menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan metode

Numbered Heads Together (NHT).

3). Hasil Observasi Psikomotor Siswa Siklus I

Proses pembelajaran psikomotor yang terjadi pada siswa juga dilakukan dengan

observasi yang dituliskan pada lembar observasi. Data jumlah persentase skor untuk

setiap aspek yang diperoleh dari hasil observasi seperti terlampir pada Lampiran 42

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 12. Persentase Jumlah Skor setiap Aspek pada Observasi Psikomotor Siswa Siklus I

No. Aspek Presentase Jumlah Skor (%) 1 Persepsi 44 2 Kesiapan 59,52 3 Gerakan terbimbing 76,19 4 Gerakan terbiasa 51,78 5 Gerakan kompleks 55,95 6 Penyesuaian pola gerak 60,71 7 Kreatifitas 73,81

Jumlah 421,96 Rata-rata 60,28

Hasil observasi menunjukkan bahwa persiapan tiap kelompok dalam diskusi

dan presentasi masih rendah. Ini terlihat masih banyak kelompok yang belum selesai

Page 76: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

56

mengerjakan tugas ketika waktu untuk diskusi kelompok telah usai. Sehingga ketika

guru memanggil nomor dari beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

kelompok mereka, siswa yang nomornya dipanggil masih melempar tanggung jawab

kepada anggota kelompoknya. Tetapi guru tetap memanggil nomor yang seharusnya

maju. Pada siklus I ini hampir semua kelompok belum selesai mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru, sehingga guru sedikit membantu cara penyelesaian soal tersebut.

4). Hasil Observasi Performance Guru Siklus I

Observasi terhadap performance guru hasilnya dituliskan pada lembar

observasi. Skor tiap aspek pada pertemuan ke-1 dan ke-2 dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

Tabel 13. Skor Aspek dalam Performance Guru setiap Pertemuan pada Siklus I

No Aspek Skor

Pertemuan ke- 1

Skor Pertemuan

ke- 2

1 Penentuan media (alat bantu) mengajar 1 2

2 Pilihan cara-cara pengorganisasian siswa agar berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar

3 3

3 Menggunakan waktu pembelajaransecara efisien 2 3

4 Menggunakan respon dan pertanyaan siswa dalam pembelajaran 2 3

5 Menggunakan ekspresi lisan/ tertulis yang dapat ditangkap oleh siswa 2 2

6 Mendemonstrasikan kemampuan pembelajaran dengan menggunakan berbagai metode 2 2

7 mendemonstrasikan penguasaan bahan pembelajaran 2 2

8 Menggunakan prosedur yang melibatkan siswa pada awal pembelajaran 1 3

9 Memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran 2 2

10 Membantu siswa menyadari kekuatan dan kelemahan diri 2 3

11 Menunjukkan sikap ramah, penuh perhatian, dan sabar kepada siswa maupun orang lain 2 2

Page 77: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

57

No Aspek Skor

Pertemuan ke- 1

Skor Pertemuan

ke- 2

12 Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat dan serasi 3 3

Jumlah 24 30

Rata-rata tiap pertemuan 2 2,5

Rata-rata kedua pertemuan 2,25

Guru membimbing jalannya kegiatan pembelajaran materi pertemuan ke- 1 dan

ke- 2 dengan baik. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan motivasi dan

mengulas materi yang sebelumnya. Ketika guru menyampaikan materi masih terlihat

sedikit unsur konvensional namun pembelajaran tetap mengarahkan siswa agar menjadi

lebih aktif. Peran guru dalam membangkitkan semangat belajar siswa sudah cukup baik.

d. Analisa

Berdasarkan tahap observasi maka dilakukan analisa terhadap pelaksanaan proses

pembelajaran pada siklus I. Hasil analisa pembelajaran menggunakan model

pembelajaran kooperatif dengan metode Numbered Heads Together (NHT) dapat

diketahui dari:

1). Hasil Tes Kognitif Siswa

Penilaian ranah kognitif dilakukan dengan menggunakan tes kognitif yang

berupa soal-soal esai. Tujuan penilaian ranah kognitif adalah untuk mengetahui seberapa

jauh tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru. Hasil

evaluasi kognitif siklus I dapat diketahui bahwa hasil yang diperoleh siswa pada siklus I

cukup baik. Terlihat adanya peningkatan dari tes kemampuan awal.

Pada tes kognitif siklus I diberikan tes dengan jumlah 2 soal esai dengan

ketuntasan klasikal sebesar 66,67%. Ini berarti terdapat 14 siswa dari 21 siswa yang

mencapai batas minimal yang telah ditetapkan untuk mata pelajaran produktif yaitu 70.

Sedangkan rerata kompetensi kognitif mata pelajaran Menghitung dan Merencanakan

Konstruksi Beton (MMKB) mengalami peningkatan dari awal pembelajaran yaitu

sebesar 61,24 menjadi 67,90.

Page 78: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

sisw

Lam

Gam

per

rata

kep

mem

sisw

ber

oleh

per

per

keg

dila

nom

“me

pad

Proses

wa dalam be

mpiran 50, d

mbar 8. Diag

2). Ha

Berdas

rsentase untu

a sebesar 66

pentingan”.

mahami ma

wa memperh

rtanya kepad

h beberapa

rtanyaan yan

rlu ditekank

giatan pemb

akukan den

mornya dis

embentuk si

Persen

da diagram b

s pembelajar

entuk nilai. K

dapat divisua

gram Persen

sil Observas

sarkan pada

uk setiap ind

6,24%. Indik

Hal ini m

ateri yang d

hatikan pelaj

da guru men

hal. Yaitu

ng mereka ta

kan kepada

elajaran. Se

ngan melem

ebutkan ol

istem nilai” s

ntase skor se

berikut ini:

Tidak Tunt33.33 %

Di

ran kognitif

Ketuntasan

alisasikan pa

ntase Nilai K

si Afektif Sis

a hasil obser

dikator berk

kator terenda

menunjukkan

disampaikan

jaran yang d

ngenai hal-h

siswa masih

anyakan sala

siswa agar

elain itu untu

mparkan pert

eh guru. P

sebesar 70,6

etiap aspek p

tas

agram Nila(Ketunta

dapat ditunj

hasil belajar

ada diagram

Kognitif Sisw

swa

rvasi afektif

kisar antara

ah sebesar 5

n bahwa si

guru untuk

disampaikan

al yang belu

h mempuny

ah. Oleh seb

lebih mem

uk meningk

tanyaan yan

Persentase

63%.

pada hasil o

i Kognitif Sasan Belajar

ukkan denga

r kognitif sis

berikut:

wa Siklus I (K

f siswa pada

57,94% - 70

7,94% pada

iswa kuran

k mereka. In

oleh guru. J

um dipaham

yai rasa taku

bab itu, pada

mpersiapkan

katkan keakt

ng harus d

tertinggi ad

observasi afe

T6

Siswa Siklusr Siswa)

an hasil ketu

swa seperti

Ketuntasan K

a siklus I, r

0,63%. Den

a aspek 1 ya

g menyada

ni terlihat d

Jarangnya si

mi sepenuhny

ut dan malu

a pembelajar

diri sebelu

tifan siswa b

dijawab oleh

dalah indik

ektif siklus I

Tuntas66.67 %

s I

untasan belaj

terlampir pa

Klasikal)

rentangan ni

ngan nilai ra

aitu “mengak

ari pentingn

dari kurangn

iswa yang m

ya, disebabk

u jika ternya

ran berikutn

um melakuk

bertanya dap

h siswa ya

kator 7 ya

I, dapat dilih

Tuntas

Tidak Tuntas

58

ajar

ada

ilai

ata-

kui

nya

nya

mau

kan

ata

nya

kan

pat

ang

aitu

hat

s

Page 79: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

59

Gambar 9. Diagram Persentase Skor setiap Aspek Observasi Afektif Siswa Siklus I

3). Hasil Observasi Psikomotor Siswa

Berdasarkan pada hasil observasi psikomotorik siswa, rentangan nilai

persentase pada siklus I ini, berkisar antara 44% - 76,19%. Persentase terendah pada

proses belajar psikomotor siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif

dengan metode Numbered Heads Together (NHT) dalam siklus I adalah pada aspek

“persepsi”. Ini menunjukkan tingkat persiapan siswa masih cukup rendah. Meskipun

dalam aspek persepsi, persentasenya masih rendah diantara aspek-aspek lainnya, tetapi

jika dibandingkan dengan observasi psikomotor siswa pra siklus terlihat adanya

peningkatan yaitu sebesar 36,9% menjadi 44%. Persentase tertinggi berada pada aspek

nomor 3 “gerakan terbimbing” yaitu sebesar 76,19%. Ini menunjukkan tingkat keaktifan

siswa tinggi. Berdasarkan observasi yang dilakukan, semangat siswa dalam diskusi

kelompok sudah cukup baik dalam artian siswa turut serta membangun kekompakan

dalam kelompok diskusi dan mampu beradaptasi pada situasi kelas saat pelajaran

berlangsung. Sehingga diharapkan diskusi yang dilaksanakan bermanfaat untuk

memyempurnakan pemahaman siswa terhadap materi balok bertulangan rangkap,

analisis balok bertulangan rangkap, dan perencanaan/ perhitungan balok bertulangan

57.94

67.4661.9 64.55

66.14 69.84 70.63 68.25 69.8465.87

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pers

enta

se S

kor

(%)

Aspek pasa Observasi Afektif Siswa

Diagram Persentase Skor setiap Aspwk Observasi Afektif Siswa Siklus I

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Page 80: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

60

rangkap. Persentase skor setiap aspek pada observasi psikomotor siswa siklus I, dapat

dilihat pada diagram berikut ini:

Gambar 10. Diagram Persentase Skor setiap Aspek Observasi Psikomotor Siswa Siklus I

4). Hasil Observasi Performance Guru Siklus I

Performance guru pada pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dengan

metode Numbered Heads Together (NHT) terlihat cukup baik. Pada tabel 13

menunjukkan bahwa telah terjadi perbaikan performance guru. Poin tertinggi dalam

performance guru pada siklus I, berada pada aspek “pilihan cara-cara pengorganisasian

siswa agar berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar” dan “ mengembangkan

hubungan antar pribadi yang sehat dan serasi”. Sedangkan poin terendah dalam

performance guru siklus I, berada pada aspek “penentuan media (alat bantu) mengajar”.

Guru belum menerapkan penggunaan media bantu seperti LCD dan power point yang

seharusnya dapat meningkatkan keantusiasan/ ketertarikan siswa dalam proses

pembelajaran. Tetapi selebihnya terlihat adanya usaha guru untuk mengorganisir,

melibatkan siswa, mengembangkan hubungan yang baik sehingga mendorong terjadinya

tukar pendapat antar siswa, dan membantu menyadari kekuatan serta kelemahan diri

siswa dalam proses pembelajaran.

44

59.52

76.19

51.7855.95

60.71

73.81

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 2 3 4 5 6 7

Pers

enta

se S

kor

(%)

Aspek pada Observasi Psikomotor Siswa

Diagram Persentase Skor setiap Aspek Observasi Psikomotor Siswa Siklus I

1

2

3

4

5

6

7

Page 81: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

61

Meskipun model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif

yang mengharuskan siswa belajar mandiri namun guru masih membimbing setiap

langkah dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa seoptimal mungkin agar

tujuan pembelajaran tercapai. Penerapan model pembelajaran dengan metode Numbered

Heads Together (NHT) ini memungkinkan terdapat banyak kesempatan bagi guru untuk

berkomunikasi langsung dengan baik bersama siswa.

e. Refleksi

Pemahaman siswa terhadap materi setelah tindakan dapat dilakukan dengan tes

kognitif yang menunjukkan hasil capaian ketuntasan sebesar 66,67% dan ini belum

mencapai target minimal 70%. Berdasarkan evaluasi dan analisa diketahui bahwa

besarnya persentase proses belajar afektif siswa dari hasil observasi sebesar 66,24%,

yang berarti belum berhasil melampaui target 70%. Hasil observasi proses belajar

psikomotorik siswa menunjukkan persentase sebesar 60,28% dan ini belum mencapai

target yang diinginkan, yaitu sebesar 70%. Ini juga menunjukkan bahwa proses belajar

psikomotorik siswa masih jauh dari yang diharapkan dan perlu pembenahan. Hasil

observasi performance guru pada pertemuan ke- 1 dan ke- 2 menunjukkan rata-rata skor

2,25 artinya belum mencapai target 3,0.

Proses pembelajaran secara keseluruhan terlihat belum mencapai target minimal

yang ditentukan, sehingga masih perlu memaksimalkan perbaikan dan tindakan pada

siklus II agar dapat mencapai ketuntasan yang optimal.

Hasil analisa pelaksanaan tindakan menunjukkan pula adanya kekurangan pada

siklus I. Kekurangan tersebut berdasarkan hasil pembahasan ulang dengan guru yaitu:

Siswa kurang proaktif dalam kegiatan diskusi. Ketika guru memanggil nomor dari

beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka, siswa yang

nomornya dipanggil masih melempar tanggung jawab kepada anggota kelompoknya.

Kemudian juga belum ada inisiatif dan rasa tanggung jawab dari siswa untuk

menyampaikan hasil diskusi yang mereka kerjakan bersama kelompoknya.

Page 82: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

62

2. Siklus II

Pembelajaran pada siklus II masih menggunakan materi yang berbeda yaitu

merencanakan / menghitung konstruksi plat, hanya saja ada sedikit perbaikan pada

proses pembelajaran. Pelaksanaannya dirancang sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan penelitian pada siklus II diawali dengan membuat rencana tindakan

yang disusun berdasarkan hasil analisa dan refleksi pada siklus I. Pada siklus II ini

dirancang dalam dua kali pertemuan dengan alokasi waktu setiap pertemuan adalah 3 x

45 menit. Perencanaan tindakan diawali dengan penyusunan instrumen pembelajaran

untuk siklus II yaitu: Silabus mata pelajaran Menghitung dan Merencanakan Konstruksi

Beton (MMKB), RPP dan lembar tugas 3 dan 4 untuk diskusi kelompok. Selain itu

dipersiapkan pula lembar observasi afektif siswa, lembar observasi psikomotor siswa,

lembar observasi performance guru serta pedoman wawancara.

Berdasarkan hasil refleksi pasca siklus I, maka revisi tindakan yang dapat

dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut:

1). Menumbuhkan motivasi dalam diri siswa sebagai motor penggerak agar siswa aktif

terlibat dalam proses belajar mengajar dengan pendekatan pembelajaran yang

digunakan. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru ialah mengarahkan

perhatian keseluruh siswa secara merata dan memberitahukan nilai perkembangan

hasil belajar siswa yang dicapai pasca siklus I.

2). Guru memberikan penjelasan dengan kata-kata yang lebih mudah dimengerti setiap

siswa dalam memberikan tugas agar pembelajaran dapat berjalan lancar.

3). Guru memberikan pendekatan dan mengarahkan perhatiannya ke seluruh kelompok

secara merata, sehingga fungsi guru sebagai motivator dan fasilitator dalam diskusi

dapat terlaksana dengan baik. Guru memberikan penguatan baik secar lisan melalui

kata-kata pujian, maupun dengan tindakan seperti acungan ibu jari pada semua siswa

agar siswa aktif dalam kegiatan diskusi dan tanya jawab.

4). Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan konsep yang telah

dipelajari, sehingga guru dapat mengetahui siswa yang sudah memahami dan

menguasi konsep materi. Pertanyaan ditujukan lebih dipusatkan kepada 7 siswa yang

belum mencapai kriteria ketuntasan minimal.

Page 83: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

63

b. Tahap Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan

tindakan I yang masih menerapkan metode Numbered Heads Together (NHT). Sebagai

mana telah diuraikan dalam RPP, kegiatan pembelajaran pada siklus II dirancang dalam

2 kali pertemuan dengan alokasi waktu untuk setiap pertemuan adalah 3 x 45 menit.

Guru menjelaskan tema yang dikaji sesuai dengan kompetensi dasar yaitu

merencanakan / menghitung konstruksi plat. Guru menjelaskan materi pelajaran secara

singkat mengenai jenis-jenis perletakan plat dan perencanaan plat. Kegiatan selanjutnya

lebih dipusatkan pada aktivitas diskusi siswa dalam kelompok – kelompok yang sudah

ditentukan. Setiap kelompok terdiri dari siswa-siswa dengan kemampuan akademik yang

heterogen. Setiap kelompok harus mendiskusikan jawaban dari pertanyaan pada lembar

tugas siswa, kemudian dilakukan presentasi oleh tiap kelompok sesuai nomor yang

dipanggil oleh guru. Setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mengajukan

pertanyaan, pendapat ataupun tanggapan atas hal-hal yang belum dipahami.

Tindakan perbaikan ini diawali dengan dialog antar guru dengan siswa yang

mengarah pada ulasan mengenai pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. Mengingat

pada siklus I belum didapatkan hasil yang maksimal, dimana setelah tes pasca siklus I

dilakukan masih ada sekitar 33,33% yang belum mencapai batas tuntas. Selain itu pada

siklus sebelumnya siswa kurang dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Guru

mengulas mengenai kekurangan-kekurangan yang terjadi selama kegiatan pembelajaran

pada siklus I, diharapkan semua itu tidak terjadi lagi dan dapat diatasi pada siklus II ini.

Skenario pembelajaran dipertemuan ke- 3 pada tanggal 26 Mei 2010, yaitu:

Guru menjelaskan tentang indikator yang ingin dicapai adalah “memahami perletakan

plat”. Guru juga menjelaskan materi yang akan dipelajari yaitu: Jenis-jenis perletakan,

perilaku plat, jenis perletakan plat pada balok, dan perencanaan plat satu arah. Kegiatan

selanjutnya guru menjelaskan materi pertemuan ketiga secara garis besar. Guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang

dimengerti mengenai materi yang telah disampaikan oleh guru. Kemudian guru

membuat contoh soal dan memanggil beberapa siswa untuk maju dan menyelesaikan

contoh soal yang diberikan oleh guru. Setelah materi selesai dijelaskan, guru membagi

siswa menjadi 5 kelompok dengan jumlah dari tiap kelompok 4 – 5 siswa. Kemudian

Page 84: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

64

guru memberikan lembar tugas 3 (seperti terlampir pada Lampiran 11) dan siswa

berdiskusi untuk mengerjakan tugas tersebut bersama kelompoknya. Setelah waktu

untuk mengerjakan tugas kelompok selesai, guru memanggil beberapa nomor siswa

secara acak dan nomor yang dipanggil maju untuk mempresentasikan hasil pekerjaan

kelompok mereka didepan kelas. Kemudian guru memanggil nomor lain secara acak dari

kelompok yang berbeda untuk memberikan tanggapan atau jawaban lain jika ada

perbedaan pada hasil perhitungan. Setelah diskusi selesai, guru menginstruksikan siswa

untuk mengumpulkan hasil diskusi mereka. Pembelajaran pada pertemuam ke- 3 diakhiri

dengan refleksi yang bertujuan untuk memberikan penguatan kepada siswa didalam

memahami materi. Setelah itu secara bersama-sama, guru dan siswa menarik

kesimpulan.

Pertemuan ke- 4 pada tanggal 27 Mei 2010, diawali dengan mengulas sedikit

materi yang lalu. Guru dengan terbuka memberikan kesempatan pada siswa untuk

bertanya bilamana ada hal-hal yang masih belum dimengerti. Setelah sudah tidak ada

lagi yang bertanya, guru menjelaskan mengenai indikator yang ingin dicapai, yaitu

”perencanaan / perhitungan plat lantai”. Kegiatan selanjutnya guru menjelaskan materi

pada pertemuan keempat mengenai perhitungan plat dua arah secara garis besar. Guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas

mengenai perhitungan plat dua arah. Setelah tidak ada siswa yang bertanya, guru

membagi siswa menjadi 5 kelompok dengan anggota dari tiap kelompok sebanyak 4 – 5

siswa. Kemudian guru memberikan lembar tugas 4 (seperti terlampir pada Lampiran 13)

dan siswa berdiskusi untuk mengerjakan tugas tersebut bersama kelompoknya. Setelah

waktu untuk mengerjakan tugas kelompok selesai, guru memanggil beberapa nomor

siswa secara acak dan nomor yang dipanggil, maju untuk mempresentasikan hasil

pekerjaan kelompok mereka didepan kelas. Kemudian guru memanggil nomor lain

secara acak dari kelompok yang berbeda untuk memberikan tanggapan atau jawaban lain

jika ada perbedaan pada hasil perhitungan. Selama proses pembelajaran dengan

menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT) berlangsung, dilakukan

penelitian kegiatan siswa melalui lembar observasi afektif siswa, lembar observasi

psikomotor siswa dan lembar observasi performance untuk meneliti kegiatan guru. Guru

menginstruksikan siswa untuk mengumpulkan hasil diskusi mereka. Setelah diskusi

Page 85: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

65

kelompok berakhir, siswa kembali ketempat duduk masing-masing. Selanjutnya untuk

mengetahui seberapa besar pemahaman siswa mengenai jenis-jenis perletakan,

perletakan plat pada balok, perencanaan/ perhitungan plat satu arah dan plat dua arah,

dengan menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT), dilakukan tes kognitif

pasca siklus II. Tes ini diberikan dengan model soal pilihan ganda sebanyak 20 butir soal

(seperti terlampir pada Lampiran 16). Alokasi waktu untuk melaksanakan kegiatan ini

adalah 60 menit. Setelah waktu tes sudah berakhir, guru menginstruksikan siswa untuk

mengumpulkan lembar jawaban. Pembelajaran pada pertemuan ke- 4 diakhiri dengan

refleksi yang bertujuan untuk memberikan penguatan kepada siswa didalam memahami

materi. Setelah itu secara bersama-sama, guru dan siswa menarik kesimpulan

c. Tahap Observasi dan Evaluasi

Pada tahap ini dilakukan kegiatan pengamatan terhadap proses dan hasil

belajar siswa pada siklus II dengan menggunakan instrumen penelitian yang telah

disusun. Hasil perolehan data dicatat dan dirangkum sebagai bahan pertimbangan pada

tahap analisa data. Tahap observasi dan evaluasi dilakukan dengan menggunakan tes

kemampuan kognitif siswa, lembar observasi psikomotor siswa, lembar observasi afektif

siswa dan lembar observasi performance guru.

1). Hasil Tes Kognitif Siswa

Tes kognitif atau evaluasi akhir pembelajaran diujikan kepada siswa untuk

mengetahui pemahaman siswa terhadap materi jenis-jenis perletakan, perilaku plat, jenis

perletakan plat pada balok, perencanaan / perhitungan plat satu arah, dan plat dua arah.

Tes diberikan dalam bentuk pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 20 butir. Setiap

pertanyaan disesuaikan dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya. Secara klasikal

seperti terlampir pada Lampiran 50, hasil yang didapatkan bisa disajikan pada tabel

berikut ini:

Tabel 14. Nilai Kompetensi Kognitif Siswa Siklus II

No. Uraian Pencapaian Hasil Jumlah/nilai

1 Siswa mendapat nilai kurang dari 70 2

2 Siswa mendapat nilai lebih besar atau sama dengan 70 19

3 Rerata kompetensi kognitif 79,82

Page 86: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

66

No. Uraian Pencapaian Hasil Jumlah/nilai

4 Ketuntasan klasikal 90,48%

5 Tidak tuntas 9,52%

Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh guru disesuaikan dengan materi

yang sedang dipelajari. Bentuk pertanyaan dalam tes berupa soal pilihan ganda sebanyak

20 butir, sedikit berbeda dengan bentuk dan jumlah soal pada siklus I.

2). Hasil Observasi Afektif Siswa Siklus II

Proses pembelajaran afektif yang terjadi pada siswa juga dilakukan dengan

observasi yang ditulis pada lembar observasi. Data observasi afektif siswa pada

pelaksanaan tindakan pada siklus II seperti terlampir pada Lampiran 32, dapat disajikan

pada tabel berikut ini:

Tabel 15. Persentase Jumlah Skor setiap Aspek pada Observasi Afektif Siswa Siklus II

No. Aspek Presentase Jumlah Skor (%) Siklus II

1 Mengakui kepentingan 72,22

2 Menunjukkan kemampuan 85,57

3 Mematuhi peraturan 81,75

4 Ikut serta secara aktif 88,89

5 Menerima suatu nilai 78,31

6 Menghargai pendapat 74,6

7 Membentuk sistem nilai 71,43

8 Bertanggung jawab 96,83

9 Menunjukkan kepercayaan diri 74,6

10 Menunjukkan disiplin pribadi 74,6

Jumlah 798,8

Rata-rata 79,88

Observasi terhadap pelaksanaan tindakan dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Siswa sudah berpartisipasi aktif terhadap kegiatan pembelajaran. Partisipasi siswa dalam

pembelajaran terlihat cukup maksimal. Penerapan pendekatan pembelajaran tersebut

cukup memberikan kebebasan kepada siswa untuk terlibat secara langsung dan

Page 87: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

67

mengoptimalkan potensi diri baik secara pribadi maupun kelompok melalui kegiatan

diskusi dan presentasi hasil diskusi yang telah mereka pelajari.

3). Hasil Observasi Psikomotor Siswa Siklus II

Data jumlah persentase skor untuk setiap aspek yang diperoleh dari hasil

observasi siklus II seperti terlampir di Lampiran 47, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 16. Persentase Jumlah Skor setiap Aspek pada Observasi Psikomotor Siswa Siklus II

No. Aspek Presentase Jumlah Skor (%)

1 Persepsi 91,67

2 Kesiapan 71,83

3 Gerakan terbimbing 85,71

4 Gerakan terbiasa 67,85

5 Gerakan kompleks 78,57

6 Penyesuaian pola gerak 83,33

7 Kreatifitas 90,48

Jumlah 569,44

Rata-rata 81,35

Hasil observasi terhadap pelaksanaan proses belajar psikomotor siswa dirasa

sudah mulai menunjukkan perbaikan yang signifikan. Setiap kelompok melalui

perwakilannya sudah bersedia menyampaikan argumennya dalam diskusi dengan

kesadaran masing-masing.

4). Hasil Observasi Performance Guru Siklus II

Observasi terhadap performance guru hasilnya dituliskan pada lembar

observasi. Skor tiap aspek pada pertemuan ke- 3 dan ke- 4 dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Page 88: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

68

Tabel 17. Skor setiap Aspek dalam Performance Guru tiap Pertemuan pada Siklus II

No Aspek Skor

Pertemuan ke- 3

Skor Pertemuan

ke- 4 1 Penentuan media (alat bantu) mengajar 3 3

2 Pilihan cara-cara pengorganisasian siswa agar berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar

4 4

3 Menggunakan waktu pembelajaransecara efisien 3 4

4 Menggunakan respon dan pertanyaan siswa dalam pembelajaran 3 4

5 Menggunakan ekspresi lisan/ tertulis yang dapat ditangkap oleh siswa 4 4

6 Mendemonstrasikan kemampuan pembelajaran dengan menggunakan berbagai metode 3 4

7 Mendemonstrasikan penguasaan bahan pembelajaran 2 3

8 Menggunakan prosedur yang melibatkan siswa pada awal pembelajaran 4 4

9 Memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran 3 4

10 Membantu siswa menyadari kekuatan dan kelemahan diri 4 4

11 Menunjukkan sikap ramah, penuh perhatian, dan sabar kepada siswa maupun orang lain

3

3

12 Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat dan serasi 3 4

Jumlah 39 45

Rata-rata tiap pertemuan 3,25 3,75

Rata-rata kedua pertemuan 3,5

Hasil observasi performance guru pada pasca siklus II mengalami kenaikan jika

dibandingkan pada siklus I. Hal tersebut ditunjukkan dari semua indikator yang

mengalami peningkatan. Kekurangan-kekurangan pada performance siklus I telah dapat

Page 89: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

69

diperbaiki pada siklus II. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan apersepsi dan

pertanyaan untuk mengarahkan siswa menuju konsep perencanaan / perhitungan plat

lantai. Guru berkeliling ke setiap kelompok untuk memberikan bimbingan serta

pengarahan. Serangkaian kegiatan guru pada siklus II telah memperlihatkan upaya untuk

mengaktifkan siswa melalui pemberian stimulasi dan membangkitkan semangat siswa

dalam pembelajaran dengan model kooperatif dengan metode Numbered Heads

Together (NHT) yang baik.

d. Analisa

Berdasarkan pelaksanaan pada tahap observasi sebelumnya, menunjukkan

bahwa proses pembelajaran berjalan lebih baik dari siklus-siklus sebelumnya. Hasil

analisa pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan metode

Numbered Heads Together (NHT) dapat diketahui dari:

1). Hasil Tes Kognitif Siswa

Penilaian ranah kognitif dilakukan dengan menggunakan tes kognitif yang

berupa soal-soal obyektif. Tujuan penilaian ranah kognitif adalah untuk mengetahui

seberapa jauh tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan oleh

guru. Hasil evaluasi kognitif siklus II dapat diketahui bahwa hasil yang diperoleh siswa

pada siklus II cukup baik. Terlihat peningkatan dari tes kemampuan pasca siklus I.

Pada tes kognitif siklus II diberikan bentuk soal pilihan ganda dengan jumlah 20

butir soal. Hasil tes kognitif siswa dapat dijelaskan sebagai berikut: Ketuntasan klasikal

pada siklus II ini adalah 90,48%. Ini berarti terdapat 19 siswa, dari 21 siswa yang

mencapai batas minimal yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 70. Sedangkan rerata

kompetensi kognitif mata pelajaran Menghitung dan Merencanakan Konstruksi Beton

(MMKB) mengalami peningkatan dari awal pembelajaran yaitu dari 61,24 dan 67,90

menjadi 79,82.

Proses belajar kognitif dapat ditunjukkan dengan hasil ketuntasan belajar siswa

dalam bentuk nilai. Ketuntasan hasil belajar kognitif siswa seperti yang terlampir pada

Lampiran 50, dapat divisualisasikan pada diagram berikut ini:

Page 90: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

Gam

per

rata

sist

baik

sew

sew

ber

con

96,

sisw

gur

kelo

dib

sikl

sisw

mbar 11. Dia

2). Ha

Berdas

rsentase untu

a sebesar 79

tem nilai”. M

k didalam k

waktu guru m

waktu guru m

rbicara sendi

ntoh soal yan

Persen

83%. Penye

wa. Siswa s

ru. Nilai yan

ompok suda

ahas dalam

lus II sudah

wa mengala

Tida9

agram Perse

sil Observas

sarkan pada

uk setiap ind

,88%. Indika

Meskipun sik

kelas maupu

menerangkan

menerangkan

iri, diinstruk

ng dibuat ole

ntase tertingg

bab tingginy

sudah bertan

ng cukup tin

ah bertangg

forum disk

h mengalami

ami peningk

ak Tuntas9.52 %

Dia

entase Nilai K

si Afektif Sis

hasil obser

dikator berk

ator terendah

kap siswa ter

n diluar kel

n pelajaran.

n, tetapi mas

ksikan oleh g

eh guru.

gi adalah pa

ya persentase

nggung jawa

nggi juga di

gung jawab

kusi kelas. S

i peningkata

atan sejalan

agram Nilai(Ketunta

Kognitif Sisw

swa

rvasi afektif

kisar antara

h sebesar 71

rhadap guru

as, tetapi m

Meskipun a

sih bisa diata

guru untuk

ada aspek 8

e dari aspek

ab untuk me

iberikan untu

dalam men

Secara umum

an dari siklu

n dengan ke

i Kognitif Siasan Belajar

wa Siklus II

f siswa pada

71,43% - 96

1,43% pada a

u baik, dalam

masih ada sis

da siswa yan

asi oleh guru

maju kedep

8, yaitu “ber

tersebut ada

engerjakan t

uk tanggung

ngerjakan tu

m semua asp

us I. Ini ber

ebiasaan pem

Tu90

iswa Siklus r Siswa)

I (Ketuntasan

a siklus II, r

6,83%. Den

aspek 7 yaitu

m artian men

wa yang be

ng masih be

u dengan car

an kelas dan

rtanggung ja

alah kebiasa

tugas yang

g jawab kelo

ugas yang

pek pada ob

rarti proses

mberian perl

untas0.48 %

II

T

T

n Klasikal)

rentangan ni

ngan nilai ra

u “membent

nghormati gu

rbicara send

erbicara send

ra: Siswa ya

n mengerjak

awab” sebes

an pola belaj

diberikan ol

ompok. Seti

diberikan d

bservasi afek

belajar afek

lakuan deng

Tuntas

Tidak Tuntas

70

ilai

ata-

tuk

uru

diri

diri

ang

kan

sar

ajar

leh

iap

dan

ktif

ktif

gan

Page 91: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

71

model yang diterapkan. Sehingga kebiasaan belajar siswa lambat laun dapat berubah

dengan perlakuan yang diberikan oleh guru.

Persentase skor setiap aspek pada hasil observasi afektif siklus II, dapat dilihat

pada diagram berikut ini:

Gambar 12. Diagram Persentase Skor setiap Aspek Observasi Afektif Siswa Siklus II

Aspek – aspek dalam observasi afektif juga dapat dilihat dari hasil wawancara

dengan siswa yang terlampir pada Lampiran 57. Hasil wawancara dengan siswa

menujukkan bahwa siswa memperhatikan pelajaran dan mengerjakan setiap tugas yang

diberikan oleh guru. Siswa juga aktif dalam diskusi kelompok dan mau berusaha

menjawab pertanyaan guru dengan benar. Siswa menunjukkan kemauan dalam

memahami pelajaran, ini bisa dilihat dari keinginan siswa dalam kutipan jawaban atas

pertanyaan pada catatan wawancara ke- 1, yaitu “jadi menambah pengetahuan dan lebih

mengerti pelajaran”.

3). Hasil Observasi Psikomotor Siswa

Berdasarkan pada hasil observasi psikomotorik siswa, rentangan nilai

persentase pada siklus I ini, berkisar antara 67,85% - 91,67%. Dengan nilai rata-rata

sebesar 81,35%. Persentase tertinggi pada proses belajar psikomotor siswa dalam

72.2285.57 81.75

88.8978.31 74.6 71.43

96.83

74.6 74.6

0

20

40

60

80

100

120

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pers

enta

se S

kor

(%)

Aspek pasa Observasi Afektif Siswa

Diagram Persentase Skor setiap Aspwk Observasi Afektif Siswa Siklus II

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Page 92: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

72

penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode Numbered Heads Together

(NHT) dalam siklus II adalah pada aspek “persepsi” sebesar 91,67%. Ini menunjukan

kesiapan mengikuti pelajaran dengan menyiapkan materi yang akan dipresentasikan

cukup tinggi. Tanpa ada paksaan dari guru, setiap siswa perwakilan dari masing-masing

kelompok maju ke depan untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok masing-masing.

Sedangkan persentase terendah adalah pada aspek “gerakan terbiasa” dengan indikator

sebesar 67,85%. Namun secara umum siswa mampu merespon dan menjawab

pertanyaan ataupun tanggapan yang diajukan kepadanya. Siswa sudah merasa tidak

canggung dan malu-malu lagi untuk menyampaikan gagasan maupun pendapatnya

berkaitan dengan hasil tugas yang telah dikerjakannya. Kerjasama kelompok yang

terjalin baik, membuktikan siswa mampu membangun kekompakan dalam kelompok

diskusi. Kekompakan ini timbul dari mampunya siswa beradaptasi pada situasi kelas saat

pelajaran berlangsung dan diakhir pelajaran, siswa mampu menyusun kesimpulan dari

hasil diskusi.

Persentase skor setiap aspek pada observasi psikomotor siswa siklus II, dapat

dilihat pada diagram berikut ini:

Gambar 13. Diagram Persentase Skor setiap Aspek Observasi Psikomotor Siswa Siklus II

91.67

71.8385.71

67.8578.57 83.33 90.48

0102030405060708090

100

1 2 3 4 5 6 7

Pers

enta

se S

kor

(%)

Aspek pada Observasi Psikomotor Siswa

Diagram Persentase Skor setiap Aspek Observasi Psikomotor Siswa Siklus II

1

2

3

4

5

6

7

Page 93: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

73

Aspek-aspek dalam observasi psikomotor juga dapat dilihat dari hasil

wawancara dengan siswa yang terlampir pada Lampiran 58. Hasil wawancara pada

catatan wawancara ke- 1 dengan siswa menujukkan penyesuaian pola gerak dari siswa

dengan mengkomunikasikan hasil diskusi terlihat cukup memuaskan. Keaktifan anggota

kelompok juga menunjukkan gerakan terbimbing dari siswa yang sudah teratur ketika

diadakan diskusi.

4). Hasil Observasi Performance Guru Siklus II

Performance guru pada pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dengan

metode Numbered Heads Together (NHT) terlihat cukup baik. Pada tabel 17,

menunjukkan bahwa telah terjadi perbaikan performance guru. Tingginya nilai

performance guru ditunjukkan dengan semakin tingginya poin rata-rata pada siklus II

yaitu 3,5, dibandingkan dengan rata-rata pada siklus II yang hanya sebesar 2,25. pesan

yang ingin disampaikan oleh guru dapat diterima baik oleh siswa dalam penerapan

model pembelajaran kooperatif dengan metode Numbered Heads Together (NHT). Guru

lebih banyak bersifat sebagai motivator dan fasilitator. Guru membimbing dan

mengarahkan siswa seoptimal mungkin sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

Skor aspek dalam performance guru pada setiap pertemuan menunjukkan angka

yang bervariasi dari pertemuan ke- 3 sampai pertemuan ke- 4. Peningkatan terlihat pada

aspek ke- 3, 4, 6, 7, 9, dan 12. Guru melaksanakan kegiatan dalam langkah-langkah

pembelajaran sesuai waktu yang direncanakan dan tidak ada waktu yang terbuang sia-

sia. Selain itu, guru juga menampung respon dan pertanyaan siswa untuk dibahas

bersama. Sikap adil terhadap semua siswa juga ditunjukkan oleh guru. Guru dinilai baik

karena guru memperbaiki kekurangan berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pasca

siklus I. Hasil observasi menunjukkan bahwa guru memberikan bimbingan yang sangat

efektif untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa, karena situasi belajar yang

kondusif merupakan salah satu upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

Hasil wawancara dengan siswa menunjukkan bahwa setelah diadakan

pembelajaran dengan metode NHT, guru lebih terarah dalam mengajar. Guru juga selalu

merangsang siswa untuk bertanya jika ada materi yang tidak dimengerti. Hasilnya guru

Page 94: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

74

telah berhasil merangsang siswa sehingga dalam proses pembelajaran, siswa sudah

terespon sendiri untuk bertanya. e. Refleksi

Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi setelah

tindakan, dilakukan tes kognitif yang menunjukkan hasil capaian ketuntasan sebesar

90,48% dan ini berarti telah mencapai target minimal 70%. Berdasarkan evaluasi dan

analisa diketahui bahwa besarnya persentase proses belajar afektif siswa dari hasil

observasi sebesar 79,88%, yang berarti berhasil melampaui target 70%. Hasil observasi

proses belajar psikomotorik siswa menunjukkan persentase sebesar 81,35%. Ini

menunjukkan bahwa proses belajar psikomotorik siswa telah berhasil melampaui target

yang diinginkan yaitu 70%. Hasil observasi performance guru pada pertemuan ke- 3 dan

ke- 4 menunjukkan rata-rata skor 3,5 artinya telah berhasil melampaui target minimal

yaitu 3,0. Proses pembelajaran secara keseluruhan terlihat telah mencapai target minimal

yang ditentukan, sehingga siklus dapat dihentikan.

Tindak lanjut berupa peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilakukan oleh

guru mata pelajaran Menghitung dan Merencanakan Konstruksi Beton (MMKB) setelah

penelitian. Sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik lagi dalam upaya

meningkatkan proses belajar siswa baik aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

D. Pembahasan Antar Siklus

Pembahasan hasil penelitian meliputi hasil belajar siswa baik ranah kognitif,

afektif, dan psikomotor pada pra siklus, siklus I dan II, serta performance guru pada

siklus I dan II. Berdasarkan proses pembelajaran menggunakan metode Numbered

Heads Together (NHT) pada siklus II menunjukkan hasil yang lebih baik dari pada

siklus I. Perbandingan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II diatas

disajikan dalam data antar siklus berikut ini:

1. Hasil Tes Kognitif Siswa

Pemahaman siswa terhadap materi menghitung dan merencanakan konstruksi

balok dan plat lantai yang telah dipelajari pada tiap siklus dapat diketahui dari hasil tes

kognitif, sebagaimana tersaji pada tabel berikut ini :

Page 95: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

75

Tabel 18. Nilai Kompetensi Kognitif Siswa (Capaian Ketuntasan)

Berdasarkan pada tabel 18, terlihat capaian ketuntasan belajar siswa semakin

mengalami peningkatan. Pada pra siklus, capaian ketuntasan hanya mencapai kurang

dari setengah jumlah siswa yang ada (47,62%), selanjutnya dengan memberikan

perlakuan terhadap siswa dengan model pembelajaran kooperatif dengan metode

Numbered Heads Together (NHT) menunjukkan peningkatan pada siklus I sebesar

19,05% yaitu menjadi 66,67%. Hal ini berarti proses pemahaman siswa terhadap materi

yang dipelajari semakin membaik. Begitu pula pada siklus II terjadi kenaikan persentase

dibangdingkan siklus I yaitu menjadi 90,48%.

Data hasil tes kognitif untuk capaian ketuntasan klasikal dapat divisualisasikan

pada diagram sebagai berikut ini :

Gambar 14. Diagram Batang Capaian Ketuntasan Proses Belajar Kognitif Siswa setiap Siklus

47.62

66.67

90.48

52.38

33.33

9.52

0102030405060708090

100

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Pres

enta

se N

ilai K

ogni

tif S

isw

a (%

)

Capaian Jenis Siklus

Diagram Capaian Ketuntasan Proses Belajar Kognitif

Tuntas

Tidak Tuntas

No. Uraian Pencapaian Hasil Jumlah/nilai

Pra Siklus

Jumlah/nilai

Siklus I

Jumlah/nilai

Siklus II

1 Siswa mendapat nilai kurang dari 70 11 7 2

2 Siswa mendapat nilai lebih besar atau

sama dengan 70 10 14 19

3 Rerata kompetensi kognitif 61,24 67,90 79,82

4 Ketuntasan klasikal 47,62% 66,67% 90,48%

5 Tidak tuntas 52,38% 33,33% 9,52%

Page 96: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

76

2. Hasil Observasi Afektif Siswa

Observasi secara khusus dilakukan terhadap proses belajar afektif siswa yang

hasilnya dituliskan pada lembar observasi. Data hasil observasi afektif untuk seluruhnya

dapat ditunjukkan pada tabel berikut ini :

Tabel 19. Persentase Jumlah Skor setiap Aspek pada Observasi Afektif Siswa

No. Aspek Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 Mengakui kepentingan 53,97 57,94 72,22

2 Menunjukkan kemampuan 57,94 67,46 85,57

3 Mematuhi peraturan 44,44 61,9 81,75

4 Ikut serta secara aktif 53,44 64,55 88,89

5 Menerima suatu nilai 58,2 66,14 78,31

6 Menghargai pendapat 49,21 69,84 74,6

7 Membentuk sistem nilai 71,43 70,63 71,43

8 Bertanggung jawab 66,67 68,25 96,83

9 Menunjukkan kepercayaan diri 57,14 69,84 74,6

10 Menunjukkan disiplin pribadi 61,11 65,87 74,6

Jumlah 573,6 662,42 798,8

Rata-rata 57,36 66,242 79,88

Hasil observasi yang menunjukkan kenaikan proses belajar afektif siswa pada

pra siklus ke siklus I dan menuju siklus II. Aktifitas siswa seperti menjawab pertanyaan

guru meningkat dan keterlibatan siswa dalam diskusi juga menunjukkan kemajuan.

Dengan pengkondisian yang dilakukan oleh guru, siswa mampu memanfaatkan waktu

belajar dengan baik. Siswa dalam kondisi belajar dapat diamati dan dicermati melalui

aktifitas yang dilakukan, yaitu perhatian fokus, antusias, bertanya, menjawab,

berkomentar dan diskusi.

Persentase rata-rata perbandingan hasil sebelum dan sesudah pelaksanaan

tindakan pada siklus I dan II, dapat divisualisasikan pada diagram berikut ini:

Page 97: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

77

57.3666.242

79.88

0102030405060708090

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Pers

enta

se N

ilai A

fekt

if Si

swa

(%)

Jenis Siklus pada Observasi Afektif Siswa

Diagram Persentase Rata-rata tiap Siklus pada Observasi Afektif Siswa

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Gambar 15. Diagram Batang Persentase Rata-rata tiap Siklus pada Observasi Afektif Siswa

3.  Hasil Observasi Psikomotor Siswa

Data hasil observasi proses belajar psikomotor siswa setiap aspek / indikator

untuk pra siklus, siklus I dan siklus II, seluruhnya dapat ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 20. Persentase Jumlah Skor setiap Aspek pada Observasi Psikomotor Siswa

No. Aspek Pra Siklus (%) Siklus I (%) Siklus II (%)

1 Persepsi 36,9 44 91,67

2 Kesiapan 42,06 59.52 71,83

3 Gerakan terbimbing 75 76,19 85,71

4 Gerakan terbiasa 40,47 51,78 67,85

5 Gerakan kompleks 42,85 55,95 78,57

6 Penyesuaian pola gerak 57,14 60,71 83,33

7 Kreatifitas 45,24 73,81 90,48

Jumlah 339,66 421,96 569,44

Rata-rata 48,52 60,28 81,35

Page 98: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

78

48.5260.28

81.35

0102030405060708090

Pra Siklus Siklus I Siklus IIPers

enta

se N

ilai P

siko

mot

or S

isw

a (%

)

Jenis Siklus pada Observasi Psikomotor Siswa

Diagram Persentase Rata-rata pada Observasi Psikomotor Siswa

Pra SiklusSiklus ISiklus II

Berdasarkan pada tabel 20, dapat diketahui persentase rata-rata proses belajar

psikomotor siswa mengalami kenaikan seiring dengan perlakuan yang diberikan ditiap

siklus. Semua aspek dari tiap siklus mengalami kenaikan. Hal ini berarti proses belajar

psikomotorik siswa dalam diskusi maupun ketepatan waktu yang dipergunakan dalam

pembelajaran mengalami perbaikan. Pembelajaran pada akhir pertemuan di siklus II

lebih hidup dan bisa membangkitkan keaktifan siswa.

Persentase rata-rata perbandingan hasil sebelum dan sesudah pelaksanaan

tindakan pada siklus I dan Siklus II, dapat divisualisasikan pada diagram berikut ini:

Gambar 16. Diagram Batang Persentase Rata-rata setiap Siklus pada Observasi

Psikomotor Siswa

4. Hasil Observasi Performance Guru

Data jumlah skor untuk setiap pertemuan diperoleh dari hasil observasi

performance guru untuk setiap pertemuan, dapat ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Tabel 21. Jumlah Skor setiap Aspek pada Performance Guru tiap Pertemuan

No Aspek ke- 1 ke- 2 ke- 3 ke- 4

1 Penentuan media (alat bantu) mengajar 1 2 3 3

2 Pilihan cara-cara pengorganisasian siswa agar berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar

3 3 4 4

Page 99: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

79

No Aspek ke- 1 ke- 2 ke- 3 ke- 4

3 Menggunakan waktu pembelajaransecara efisien 2 3 3 4

4 Menggunakan respon dan pertanyaan siswa dalam pembelajaran 2 3 3 4

5 Menggunakan ekspresi lisan/ tertulis yang dapat ditangkap oleh siswa 2 2 4 4

6 Mendemonstrasikan kemampuan pembelajaran dengan menggunakan berbagai metode 2 2 3 4

7 Mendemonstrasikan penguasaan bahan pembelajaran 2 2 2 3

8 Menggunakan prosedur yang melibatkan siswa pada awal pembelajaran 1 3 4 4

9 Memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran 2 2 3 4

10 Membantu siswa menyadari kekuatan dan kelemahan diri 2 3 4 4

11 Menunjukkan sikap ramah, penuh perhatian, dan sabar kepada siswa maupun orang lain 2 2

3

3

12 Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat dan serasi 3 3 3 4

Jumlah 24 30 39 45

Rata-rata tiap pertemuan 2 2,5 3,25 3,75

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa performance guru semakin

terlihat meningkat seiring dengan pergantian siklus. Beberapa indikator mengalami

peningkatan sempurna. Ini menunjukkan guru senantiasa berusaha mendekatkan diri

terhadap anak didiknya dan dengan perlakuan seperti ini diharapkan mampu membentuk

psikologis anak menjadi lebih baik. Diharapkan siswa bisa lebih terbuka terhadap guru

dan berani mengungkapkan pendapat serta keluhan selama kegiatan pembelajaran

berlangsung. Dari proses ini siswa akan menjadi lebih mudah untuk belajar.

Rata-rata skor penilaian untuk performance guru dapat divisualisasikan pada

diagram berikut ini:

Page 100: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

80

Data jumlah skor setiap aspek pada observasi performance guru setiap siklus,

dapat ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Tabel 22. Jumlah Skor setiap Aspek pada Observasi Performance Guru tiap Siklus

No Aspek Siklus I Siklus II

1 Penentuan media (alat bantu) mengajar 1,5 3

2 Pilihan cara-cara pengorganisasian siswa agar berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar

3 4

3 Menggunakan waktu pembelajaransecara efisien 2,5 3,5

4 Menggunakan respon dan pertanyaan siswa dalam pembelajaran 2,5 3,5

5 Menggunakan ekspresi lisan/ tertulis yang dapat ditangkap oleh siswa 2 4

6 Mendemonstrasikan kemampuan pembelajaran dengan menggunakan berbagai metode 2 3,5

7 mendemonstrasikan penguasaan bahan pembelajaran 2 2,5

8 Menggunakan prosedur yang melibatkan siswa pada awal pembelajaran 2 4

Gambar 17. Diagram Batang Skor Rata-rata tiap Pertemuan pada Observasi Performance Guru

22.5

3.253.75

00.5

11.5

22.5

33.5

4

Pertemuan ke- 1 Pertemuan ke- 2 Pertemuan ke- 3 Pertemuan ke- 4

Rat

a-ra

ta S

kor

Peni

laia

n Pe

rfor

man

ceG

uru

Pertemuan

Diagram Skor Rata-rata setiap Pertemuan pada Observasi Performance Guru

Pertemuan ke- 1Pertemuan ke- 2Pertemuan ke- 3Pertemuan ke- 4

Page 101: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

81

2.25

3.5

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

Siklus I Siklus II

Rat

a-ra

ta S

kor

Peni

laia

n Pe

rfor

man

ceG

uru

Siklus Ke-

Diagram Skor Rata-rata setiap Siklus pada Observasi Performance Guru

Siklus ISiklus II

No Aspek Siklus I Siklus II

9 Memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran 2 3,5

10 Membantu siswa menyadari kekuatan dan kelemahan diri 2,5 4

11 Menunjukkan sikap ramah, penuh perhatian, dan sabar kepada siswa maupun orang lain 2 3

12 Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat dan serasi 3 3,5

Jumlah 27 42

Rata-rata tiap siklus 2,25 3,5

Berdasarkan tabel diatas, telah terjadi kenaikan persentase jumlah skor

sebesar 1,25 sepanjang siklus I dan II. Guru sebagai fasilitator semakin terlatih dalam hal

kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa. Kemampuan berkomunikasi

guru secara efektif dapat memudahkan siswa menangkap materi pelajaran.

Data pada tabel 22, dapat divisualisasikan dengan diagram persentase jumlah

rata-rata skor untuk setiap siklus seperti tampak pada diagram berikut ini:

Gambar 18. Diagram Batang Skor Rata-rata setiap Siklus pada Observasi Performance

Guru

Page 102: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

82

Proses pembelajaran bukan hanya ditentukan oleh keaktifan siswa tetapi

tergantung pada kemampuan guru dalam mengembangkan berbagai keterampilan

didalam mengajar. Lembar performance guru digunakan untuk melihat profesionalitas

guru dalam pembelajaran. Refleksi yang dilakukan oleh guru dapat digunakan untuk

perbaikan tersebut. Respon positif yang tercipta karena pembelajaran dengan metode

Numbered Heads Together (NHT) merupakan salah satu variasi belajar yang dapat

memberikan suasana baru dan menyenangkan.

Variasi kelompok yang berbeda dapat mengurangi rasa jenuh / bosan dalam

belajar. Pengelompokan siswa secara heterogen dan memberi kesempatan pada siswa

untuk saling belajar dan membelajarkan satu sama lain. Kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT) ini memberikan dampak yang

berarti bagi siswa dimana setiap siswa dapat mengembangkan potensi diri, antara lain:

1. Tanggung jawab dalam diskusi kelompok

Setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi

mengutarakan pendapat, saling bertanya dan menyelesaikan permasalahan yang timbul

selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu siswa dapat mengembangkan

potensi diri antar sesama anggota kelompok. Didalam kerja kelompok akan timbul

tanggung jawab dari setiap anggotanya sehingga jika dihadapkan pada permasalahan

dapat diselesaikan dengan mudah.

2. Kerjasama

Kerjasama yang ada disetiap kelompok terjalin dengan baik. Dengan ini

setiap siswa dalam anggota kelompok dapat bekerjasama dalam memecahkan masalah

dan menggali informasi.

3. Kesiapan Belajar

Kelebihan dari metode Numbered Heads Together (NHT) ialah kesiapan dari

siswa terlihat. Kesiapan ini terlihat sejalan dengan penerapan metode Numbered Heads

Together (NHT). Sehingga setiap siswa menjadi siap untuk menerima pelajaran baik

yang dijelaskan oleh guru ataupun dari hasil diskusi kelompok dapat diterima baik dan

menambah pemahaman siswa.

Page 103: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

83

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa

penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode Numbered Heads Together

(NHT) pada mata pelajaran Menghitung dan Merencanakan Konstruksi Beton (MMKB)

dengan kompetensi dasar menghitung dan merencanakan konstruksi balok dan plat lantai

dapat meningkatkan kualitas dan hasil belajar siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan

(TGB) SMK Negeri 5 Surakarta, baik dalam hasil belajar ranah kognitif, afektif dan

psikomotor. Besarnya hasil belajar siswa terlihat pada perubahan setiap siklus dan rata-

rata indikator kelas sudah mencapai / melebihi rata-rata indikator kelas yang dijadikan

tolak ukur keberhasilan, yaitu 70%. Kemampuan guru dalam mengembangkan berbagai

keterampilan di dalam mengajar sudah mengalami perbaikan. Ini terlihat dari

profesionalitas guru dalam pembelajaran. Respon positif ini tercipta karena pembelajaran

dengan metode Numbered Heads Together merupakan salah satu variasi belajar yang

dapat memberikan suasana yang efektif dan kondusif. Kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT) memberikan dampak yang

berarti di dalam pembentukan rasa tangung jawab, kerjasama dan kesiapan belajar siswa.

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode Numbered Heads Together

(NHT) dapat meningkatkan efektifitas belajar siswa kelas XI TGB. Ini terlihat dari

proses pembelajaran yang berkualitas sehingga hasil belajar siswa ikut meningkat.

2. Implikasi

Berdasarkan simpulan dari penelitian ini, dapat dikemukakan implikasi

praktis dan teoritis sebagai berikut:

1. Implikasi Praktis

a. Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode Numbered Heads

Together (NHT) pada mata pelajaran Menghitung dan Merencanakan Konstruksi

Beton (MMKB) dengan kompetensi dasar menghitung dan merencanakan konstruksi

balok dan plat lantai, dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Teknik

83

Page 104: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

84

Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 5 Surakarta, dapat memberikan motivasi

kepada guru dalam mengembangkan model pembelajaran yang bervariasi agar

tercipta proses pembelajaran yang efektif dan kondusif sehingga dari proses tersebut

didapat peningkatan demi peningkatan dalam kualitas dan hasil belajar siswa baik

dari segi kognitif, afektif dan psikomotor.

b. Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode NHT pada mata pelajaran

Menghitung dan Merencanakan Konstruksi Beton (MMKB) dalam upaya

meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK

Negeri 5 Surakarta, dapat menjadi sumbangan pemikiran untuk meningkatkan

kualitas pendidikan khususnya di Program Keahlian Bangunan agar dapat

menerapkan model-model pembelajaran kooperatif dengan metode yang bervariasi

dan disesuaikan dengan mata pelajarannya.

2. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian yang diperoleh dapat menjadi masukan pengetahuan tentang

berbagai macam alternatif pembelajaran dan dapat digunakan sebagai dasar teori bagi

penelitian yang sejenis dan relevan.

3. Saran Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang bersifat kolaboratif di atas

dapat diberikan saran sebagai berikut:

1. Kepada siswa hendaknya bisa lebih mempersiapkan diri sebelum kegiatan

pembelajaran berlangsung sehingga ketika mengikuti pelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif dengan metode NHT dapat dilaksanakan dengan baik,

lancar, dan interaktif.

2. Kepada guru sebagai fasilitator dan motivator mampu menerapkan pembelajaran

yang kondusif dan mampu mengikutsertakan siswa lebih aktif dala setiap kegiatan

belajar sehingga partisipasi siswa dalam pembelajaran terus meningkat.

3. Kepada peneliti selanjutnya apabila dalam penelitian ini masih banyak kekurangan

diharapkan peneliti selanjutnya mampu memperbaiki dengan menggunakan metode

yang berbeda. Namun apabila dalam penelitian ini sudah benar diharapkan peneliti

selanjutnya dapat menyempurnakannya.

Page 105: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

85

DAFTAR PUSTAKA Anita Lie. 2005. Mempraktekan Cooperative Learning di Ruang Kelas. Jakarta:

Gramedia Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rienka Cipta Burhan Bangun. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Surakarta : Rajawali Press. Depdikbud. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Evin Tri Rahayu. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif Diserati Metode

metode Numbered Heads Togerther (NHT) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi. (Skripsi, UNS)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta:

UNS Press Hamzah B. Uno. 2007. Teori Motivasi dan Pengukuran Analisis Bidang Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara HB. Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press Nana Sudjana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta: PT. Gramedia

Widiasarana Robertus Angkowo & Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta : PT.

Grasindo Rochiati Wiriaatmadja. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja

Rosdakarya Slavin, R. E. 1955. Cooperative Learning, Theory, Reserch and Practice. Boston : Allyn

and Bacon Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar Suradji. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: UPT Penerbitan dan Percetakan

(UNS Press) W.S. Winkel. 2010. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Cipta

Page 106: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

86

Lampiran 1. Silabus

NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 5 SURAKARTA MATA DIKLAT : MENGHITUNG DAN MERENCANAKAN KONSTRUKSI BETON (MMKB) KELAS/ SEMESTER : XI TGB / GENAP STANDAR KOMPETENSI : MENGHITUNG DAN MERENCANAKN KONSTRUKSI BETON ALOKASI WAKTU : 6 x 45 MENIT

KOMPETESI INDIKATOR MATERI KEGIATAN PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER

DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

2.1 Merencanakan dan menghitung konstruksi

B. Balok

• Memahami analisis

tulanagan rangkap

pada balok

• Memahami

perencanaan /

perhitungan balok

bertulangan rangkap

• Tulangan memanjang

balok

• Balok persegi bertulangan

rangkap

• Analisis balok

bertulangan rangkap

• Perencanaan/perhitungan

balok bertulangan

rangkap

• Pendimensian balok

bertulangan rangkap

• Bentuk konstruksi balok

• Guru menjelaskan kepada siswa tentang

balok persegi bertulangan rangkap.

• Guru menjelaskan kepada siswa tentang

analisis balok bertulangan rangkap.

• Guru memberikan tugas yang harus

dikerjakan secara kelompok.

• Guru menjelaskan kepada siswa tentang

perencanaan/perhitungan balok

bertulangan rangkap.

• Guru menjelaskan kepada siswa tentang

bentuk konstruksi balok.

• Guru memberikan tugas yang harus

dikerjakan secara kelompok.

• Tes tertulis

• Tanya Jawab

• Diskusi kelompok

• Pengamatan

2

10

(20)

-

• Buku konstruksi

beton I

• Istimawan

Dipohusodo, 1994.

Struktur Beton

Bertulang

Page 107: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

87

KOMPETESI INDIKATOR MATERI KEGIATAN PENILAIAN ALOKASI WAKTU SUMBER

DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

2.1 Merencanakan dan menghitung konstruksi

C. Plat lantai

• Memahami perletakan

plat

• Memahami

perencanaan /

perhitungan plat lantai

• Jenis-jenis perletakan

• Perilaku plat

• Jenis perletakan plat pada

balok

• Perencanaan plat satu arah

• Perhitungan plat dua arah

• Gambar penulangan plat

dua arah

• Guru menjelaskan kepada siswa tentang

jenis-jenis perletakan.

• Guru menjelaskan kepada siswa tentang

perletakan plat pada balok.

• Guru menjelaskan kepada siswa tentang

perencanaan plat satu arah.

• Guru memberikan tugas yang harus

dikerjakan secara kelompok.

• Guru menjelaskan kepada siswa tentang

perhitungan plat dua arah.

• Guru memberikan tugas yang harus

dikerjakan secara kelompok.

• Tes tertulis

• Tanya Jawab

• Diskusi kelompok

• Pengamatan

2

10

(20)

-

• Buku konstruksi

beton I

• Istimawan

Dipohusodo, 1994.

Struktur Beton

Bertulang

Page 108: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

Lampiran 2. RPP Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SMK NEGERI 5 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2009/ 2010

MATA PELAJARAN : MENGHITUNG DAN MERENCANAKAN

KONSTRUKSI BETON (MMKB)

KELAS / SEMESTER : XI TGB/ GENAP

PERTEMUAN KE : 1 (SIKLUS I)

ALOKASI WAKTU : 3x45 MENIT

STANDAR KOMPETENSI : MENGHITUNG DAN MERENCANAKAN

KONSTRUKSI BETON

KOMPETENSI DASAR : MERENCANAKAN/ MENGHITUNG KONSTRUKSI:

A. KOLOM

B. BALOK

C. PLAT LANTAI

D. LEUFEL I. INDIKATOR

Memahami analisis tulangan rangkap pada balok

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat merencanakan balok persegi bertulangan rangkap.

2. Siswa dapat mendimensi tulangan balok persegi bertulangan rangkap.

3. Siswa dapat menghitung dan mendimensi balok persegi bertulangan rangkap.

III. MATERI PEMBELAJARAN

1. Balok persegi bertulangan rangkap.

2. Analisis balok bertulangan rangkap.

IV. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

a. Kegiatan awal (15 menit)

1. Mengkondisikan kelas (berdoa sebelum pelajaran dan penguasaan kelas awal).

2. Mengabsensi siswa.

88

Page 109: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

89

3. Menumbuhkan motivasi belajar.

4. Memberikan kaitan materi pembelajaran (merencanakan/ menghitung konstruksi

balok) dengan pelajaran terdahulu.

5. memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang akan dibahas dengan

menjabarkan materi pendahuluan mengenai materi tersebut.

b. Kegiatan inti (1 jam 45 menit)

1. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang balok persegi bertulangan rangkap

secara garis besar.

2. Siswa memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru.

3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang

kurang dimengerti mengenai balok persegi bertulangan rangkap.

4. Siswa bertanya hal-hal yang kurang dimengerti mengenai balok persegi

bertulangan rangkap.

5. Guru mengulas materi pelajaran yang kurang jelas.

6. Guru menjelaskan tentang analisis balok bertulangan rangkap.

7. Siswa memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru.

8. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang

kurang jelas mengenai analisis balok bertulangan rangkap.

9. Siswa bertanya hal-hal yang kurang dimengerti mengenai analisis balok

bertulangan rangkap.

10. Guru mengulas materi pelajaran yang kurang jelas.

11. Guru memanggil beberapa siswa untuk maju dan menyelesaikan contoh soal

yang diberikan oleh guru.

12. Siswa maju dan mencoba menyelesaikan contoh soal tersebut.

13. Guru menugasi siswa untuk diskusi kelompok menggunakan metode Numbered

Heads Together (NHT) dengan proses:

a). Siswa dikelompokan menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4-5

orang.

b). Guru memberikan nomor pada setiap anggota kelompok.

c). Guru memberikan lembar tugas 1 untuk diselesaikan oleh tiap kelompok.

Page 110: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

90

d). Setiap anggota dalam kelompok diharuskan berpikir bersama.

e). Guru menyebutkan salah satu nomor dari tiap kelompok dan siswa dengan

nomor yang disebut harus maju untuk mempresentasikan hasil pekerjaan

kelompoknya.

f). Guru memanggil nomor dari beberapa kelompok untuk memberikan

tanggapan atau jawaban lain jika ada perbedaan pada hasil perhitungan.

c. Kegiatan akhir (15 menit)

1. Memberikan kesempatan kepada anggota dari tiap kelompok untuk melengkapi

hasil pekerjaannya.

2. Siswa mengumpulkan hasil tugasnya.

3. Memberikan kisi-kisi mengenai pelajaran yang akan datang.

4. Guru memberikan penekanan ingatan kepada siswa, kemudian siswa dan guru

menarik kesimpulan bersama-sama.

5. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke- 1 ditutup dengan berdoa.

V. METODE PEMBELAJARAN

a. Ceramah

b. Tanya jawab

c. Diskusi kelompok dengan metode Numbered Heads Together (NHT)

d. Penugasan

VI. SUMBER BELAJAR

1. Alat/ media

a. Ruang kelas

b. White board dan spidol

c. Buku dan alat tulis

d. Lembar untuk menulis hasil jawaban

2. Bahan dan sumber

a. Materi pembelajaran (terlampir )

b. Istimawan Dipohusod, 1994. Struktur beton bertulang

c. Buku konstruksi beton I

Page 111: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

91

VII. PENILAIAN

Penilaian Bentuk

1. Teknik Tugas

2. Instrumen Hasil diskusi lembar tugas 1

3. Soal Terlampir (lampiran 4 dan 5)

Surakarta, April 2010

Guru Mata Diklat MMKB Mahasiswa Observer

Drs. Purwanto S.T Rosalina Yulianingsih NIP. 196611205 198803 1 005 NIM. K 1506045

Page 112: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

92

PERENCANAAN BALOK PERSEGI

BERTULANGAN RANGKAP

I. Pendahuluan

balok bertulangan rangkap ialah balok-balok yang diberi tulangan, baik pada

daerah serat beton tarik maupun daerah serat beton tekan. Dengan dipasangkannya

tulangan pada daerah tarik dan tekan, maka balok akan lebih kuat dalam hal

menerima beban momen.

Pada praktek dilapangan, (hampir) semua balok beton bertulang selalu diberi

tulangan rangkap. Jadi, balok bertulangan tunggal itu secara praktis tidak ada

(jarang sekali dijumpai). Meskipun balok dapat dihitung dengan tulangan tunggal

(yang dipasang sebagai tulangan-memanjang tarik), tetapi pada kenyataannya

selalu dipindahkan tulangan-memanjang tekan minimal 2 batang, yang masing-

masing dipasang pada bagian sudut balok beton yang menahan tekan. Tambahan

tulangan-memanjang tekan ini dimaksudkan selain dapat menambah kekuatan

beton untuk menerima beban yang berupa momen, juga berfungsi untuk

memperkuat kedudukan begel, karena antara tulangan – memanjang dan beugel

diikat dengan kawat lunak yang lazim disebut “bendrat”.

II. Tulangan Memanjang Balok

Tulangan memanjang balok ini dipasang dengan arah sejajar pada sumbu

balok, dan berfungsi untuk menahan beban kerja yanng berupa momen lentur.

Pada daerah balok dengan momen lentur besar, dipasang tulangan memanjang

yang lebih banyak daripada daerah dengan momen lentur kecil. Untuk keperluan

hitungan tulangan memanjang, perlu dijabarkan beberapa rumus pokok yang

membantu mempercepat proses hitungan.

Materi Pelajaran

Page 113: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

93

Mn = Mn1+Mn2

= (As-As’).fy.(d-a/2)

dimana a = (As-As’).fy/(0,85.fc’.b)

= As’.fy.(d-d)

Anggap baja tulangan telah mencapai tegangan luluh (fy)

∑H 0 C . .

, ´ . .

, . .92,4 .

Menghitung Mn

Gaya tekan beton

= C (d - a/2)

= 0,85 . fc´ . a . b (d - a/2)

= 0,85 x 30 x 92,4.250 (570 - 92,4/2)

= 308,54 x 106 Nmm = 308,54 kNm

Gaya tarik tulangan baja:

= T (d-a/2)

= As.fy (d-a/2)

= 1472,6 x 400 (570 - 92,4/2)

= 308,54 kNm

Hitungan diatas berdasarkan asumsi bahwa tulangan baja telah mencapai regangan

luluh, dan mencapai regangan batas max 0,003. Asumsi tersebut harus kita periksa.

0,003

εs

c

d-c

Page 114: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

94

• Hal ini dipengaruhi oleh letak garis netral yang ditentukan oleh regangan baja

tulangan, dan regangan tersebut dipengaruhi oleh jumlah tulangan tarik.

• Apabila jumlah baja tulangan sedemikian sehingga letak garis netral pada posisi

dimana akan terjadi bersamaan regangan luluh baja tulangan dan regangan beton

tekan maksimum (0,003), maka penampang disebut bertulangan seimbang.

• Apabila jumlah tulangan baja tarik lebih banyak dari yang diperlukan untuk

mencapai keseimbangan regangan, maka disebut bertulangan lebih

(overreinforced). Hal ini akan menyebabkan beton mendahului mencapai

regangan maksimum (0,003) sebelum tulangan tariknya luluh dan apabila

penampang balok tersebut dibebani dengan momen yang lebih besar, maka

regangan maksimum terlampaui sehingga akan terjadi keruntuhan dengan beton

hancur secara mendadak tanpa diawali dengan gejala-gejala peringatan terlebih

dahulu.

• Apabila suatu penampang balok mengandung jumlah tulangan, baja tarik

kurang dari yang diperlukan untuk mencapai keseimbangan regangan →

bertulangan kurang (underreinforced).

Pada kondisi ini tulangan baja tarik akan mendahului mencapai regangan

luluhnya (tegangan luluhnya) sebelum beton mencapai regangan maksimum

(0,003), sehingga bertambahnya beban akan menyebabkan tulangan baja

memanjang cukup besar sehingga lendutan balok meningkat tajam dan

merupakan tanda awal dari kehancuran.

III. Balok Persegi Bertulangan Rangkap

Dalam pelaksanaan di lapangan, jarang sekali tulangan tunggal dipasang

pada balok. Selain digunakan untuk mengaitkan sengkang, penggunaan tulangan

rangkap bertujuan:

1. Meningkatkan besarnya momen yang bisa ditahan oleh balok.

2. Meningkatkan kekakuan penampang.

3. Untuk mengatasi terjadinya kemungkinan momen berubah arah.

Akan tetapi dengan pemasangan tulangan pada daerah tekan, dikhawatirkan

terjadinya tekuk yang mengakibatkan selimut beton akan mengalami pecah lepas,

Page 115: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

95

sehingga untuk mengatasi hal tersebut perlu dipasang tulangan sengkang

sepanjang tulangan tekan.

Asumsi 1 : Tulangan Tekan As’ leleh

gaya tekan beton dan terik baja

gaya tekan baja dan tarik baja

Mn2

(As’).fy.(d-a/2)

Kapasitas momen balok bertulangan rangkap

b

As1

As1=As-As´

εc´ 0,001

εs´

d´ c

Ts1

0,85 . fc’

d=a/2 +

As2

Ts’ As’

( ) ( )

Ts1=As1.fy Z1=d-a/2

Ts2-As2.fy Z2=d-d’

Ts2

d d’ h

As

As´

( ) ( )

b

Mn = (Asfy – As’ fs’) (d- a/2) + As’ fs’(d-d’) Mu ≤ Ø Mn

Page 116: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

96

Diagram Alir Analisis Balok Bertulangan Rangkap

Mulai

Data: b, d, d’,Mu, As, As’, fc’, fy

ρ=As/b.d ; ρ’=As’/b.d

ρmin=1,4/fy

ρ ≥ ρmin?

As terlalu kecil

1 2

Tidak ya

Tidak

ya

Tulangan tekan leleh Fs’ = fy

1 2

Perbesar Ukuran

ρ’(0,75 – β1) Tidak ya

A = (As . fy – As’. fs’) / (0,85. fc’. b) Mn = (As . fy – As’. fs’) (d - a/2) + As’ fs’(d – d’)

Mu ≤ Ø Mn

Selesai

Page 117: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

97

Analisis tulangan rangkap

400 mm, h = 800 mm, d = 720 mm, d’ = 60 mm

fc’ = 25 MPa, fy = 400 MPa

Hitung : Mn ?

As = 5735,8 mm2;As’ = 1419,4 mm2

As = 5735,8 mm2;As’ = 3277,4 mm2

Jawab :

5735,8 mm2 ; ρ = As/bd = 1,991 %

1419,4 mm2 - ; ρ’ = As’/bd = 0,493 %-

= 4316,4 mm (ρ-ρ’)= 1,498 %

Tulangan minimum :

ρ min = 1,4/fy = 1,4/400 = 0,35 %

1% > 0,35% (OK)

Tulangan tekan leleh : 0,85. · ′· ′

.600

600 0,85.0,85.25.60

400.720600

600 4001,1289 %.

1,498% > 1,1289% → jadi tul tekan meleleh, fs’ = fy

Tulangan maksimum : , . · 1 , . 0,85 2,709%.

Mn = · ′·, . ′·

, . , ., . .

203 .

= ( As . fy – As’ fs )( d – a/2 ) + As’. fs’ ( d – d )

= 172656 ( 720 – 203/2 ) + 1419,4. 400 ( 720 – 60 )

= 144,259 x 107 Nmm

= 144,259 Ton m

Tul As = 5735,8 mm2 ; ρ = As/bd = 1,991 %

As′ 3277,4 mm2

As 2458,4 mm2 ; ρ

As′/bd 1,138%′ 0,853 %

.

a

d

As’

As

b

h

Page 118: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

98

• Cek tulangan minimum

ρmin = 1,4/fy = 1,4/400 = 0,35 %

Øp = 1,991 % > 0,35 % (OK)

• Cek tulangan tekan leleh : 0,85. 1 · ′ · ′

.600

6000,85.0,85.25.60

400.720600

600 400 1,1289 %

(ρ - ρ’) = 0,853 % < 1,1289 % → jadi tulangan tekan belum meleleh, fs < fy

fs’= 600 1 0,8 · 1·fc′·d′���

600 1 0,85.0,85.25.600,00953.400.720

335,3

• Cek tulangan maksimum

ρ b = 2,709 % (dari hitungan a)

0,75 ρb + ′· ; = 0,75. 2,709 + 1,138 .335,3400

= 2,986 %

ρ = 1,991 % < 2,986 % (OK)

Hitungan Mn

α . ′. ′0,85. ′

5735,8.400 3277,4.335,30,85.25.400

Mn = (As . fy – As’. fs’) ( d – a/2) + As’. fs’ (d-d)

Mn = (5735,8.400 – 3277,4.335,3) (720 – 140/2) + 3277,4.3277,3 (720-60)

Mn = 150,229 x 10 Nmm

Mn = 144,229 Ton m

Page 119: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

99

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SMK NEGERI 5 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2009/ 2010

MATA PELAJARAN : MENGHITUNG DAN MERENCANAKAN

KONSTRUKSI BETON (MMKB)

KELAS / SEMESTER : XI TGB/ GENAP

PERTEMUAN KE : 2 (SIKLUS I)

ALOKASI WAKTU : 3x45 MENIT

STANDAR KOMPETENSI : MENGHITUNG DAN MERENCANAKAN

KONSTRUKSI BETON

KOMPETENSI DASAR : MERENCANAKAN/ MENGHITUNG KONSTRUKSI:

A. KOLOM

B. BALOK

C. PLAT LANTAI

D. LEUFEL

I. INDIKATOR

Memahami perencanaan / perhitungan balok bertulangan rangkap.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat merencanakan, menghitung dan mendimensi balok persegi bertulangan

rangkap sesuai jenis pekerjaan dan gambar di lapangan.

2. Siswa dapat menggambar penulangan rangkap sesuai dengan hasil jawaban.

III. MATERI PEMBELAJARAN

1. Perhitungan balok bertulangan rangkap.

2. Bentuk konstruksi balok.

IV. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

a. Kegiatan awal (10 menit)

1. Mengkondisikan kelas (berdoa sebelum pelajaran dan penguasaan kelas awal).

2. Mengabsensi siswa.

Page 120: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

100

3. Menumbuhkan motivasi belajar.

4. Memberikan kaitan materi pembelajaran (merencanakan/ menghitung konstruksi

balok) dengan pelajaran terdahulu.

5. memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang akan dibahas dengan

menjabarkan materi pendahuluan mengenai materi tersebut.

b. Kegiatan inti (1 jam 40 menit)

1. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang perhitungan balok bertulangan

rangkap secara garis besar.

2. Siswa memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru.

3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang

kurang dimengerti mengenai perhitungan balok bertulangan rangkap.

4. Siswa bertanya hal-hal yang kurang dimengerti mengenai perhitungan balok

bertulangan rangkap

5. Guru mengulas materi pelajaran yang kurang jelas.

6. Guru menjelaskan tentang bentuk konstruksi balok.

7. Siswa memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru.

8. Guru menugasi siswa untuk diskusi kelompok menggunakan metode Numbered

Heads Together (NHT) dengan proses:

a). Siswa dikelompokan menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4-5

orang.

b). Guru memberikan nomor pada setiap anggota kelompok.

c). Guru memberika lembar tugas 2 untuk diselesaikan oleh setiap kelompok.

d). Setiap anggota dalam kelompok diharuskan berpikir bersama.

e). Guru menyebutkan salah satu nomor dari tiap kelompok dan siswa dengan

nomor yang disebut harus maju untuk mempresentasikan hasil pekerjaan

kelompoknya.

f). Guru memanggil nomor dari beberapa kelompok untuk memberikan

tanggapan atau jawaban lain jika ada perbedaan pada hasil perhitungan.

Page 121: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

101

g). Siswa mengumpulkan hasil diskusi mereka dan kembali ke tempat duduk

masing-masing.

h). Guru memberikan tes kognitif I

i). Siswa mengerjakan tes kognitif I

c. Kegiatan akhir (10 menit)

1. Siswa mengumpulkan hasil tes kognitif I.

2. Memberikan kisi-kisi mengenai pelajaran yang akan datang.

3. Guru memberikan penekanan ingatan kepada siswa, kemudian siswa dan guru

menarik kesimpulan bersama-sama.

4. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke- 2 ditutup dengan berdoa.

V. METODE PEMBELAJARAN

a. Ceramah

b. Tanya jawab

c. Diskusi kelompok dengan metode Numbered Heads Together (NHT)

d. Penugasan

VI. SUMBER BELAJAR

1. Alat/ media

a. Ruang kelas

b. White board dan spidol

c. Buku dan alat tulis

d. Lembar untuk menulis hasil jawaban

2. Bahan dan sumber

a. Materi pembelajaran (terlampir)

b. Istimawan Dipohusod, 1994. Struktur beton bertulang

c. Buku konstruksi beton I

Page 122: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

102

VII. PENILAIAN

Penilaian Bentuk

1. Teknik Tugas 2 dan tes kognitif I, lembar observasi afektif, lembar observasi psikomotor

2. Instrumen Hasil diskusi lembar tugas 2, hasil tes kognitif I, hasil lembar observasi afektif, hasil lembar observasi psikomotor

3. Soal Terlampir (lampiran 6, 7, 9 dan 10)

Surakarta, April 2010

Guru Mata Diklat MMKB Mahasiswa Observer

Drs. Purwanto S.T Rosalina Yulianingsih NIP. 196611205 198803 1 005 NIM. K 1506045

Page 123: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

103

 

Diagram Alir Perencanaan Balok Bertulangan Rangkap

Contoh 2 Perencanaan Balok Bertulangan Rangkap

Diketahui :

• b = 300 mm, h = 800 mm, d = 720 mm, d1 = 60 mm

• fc’ = 25 MPa, fy = 400 MPa

• Ø = 0,80

Diminta :

• Hitung tulangan, bila Mu = 120 Tm

Perencanaan Tulangan Rangkap

Tentukan Agar As’ leleh

Hitung : a = (ρ-ρ’) m d Mn1=(ρ-ρ’) b . d . fy . (d . a/2) Mn2= Mn – Mn1

ρ = (ρ – ρ2)

Tulangan : As = ρ.b.d As1= ρ’.b.d

Selesai

b

As’

As

h d

d’

Materi Pelajaran

Page 124: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

104

Penyelesaian :

Mu = 120 Tm = 120 x 107 Nmm

Mn = Mu/Ø = 120 x 107/0,80 = 150 x 107 Nmm

Dari hitungan contoh sebelumnya

ρb = 0,027

ρ max = 0,020

ρ min = 0,0035

m = 18,823

Rn = Mn / (b.d2) = 150.107 / (400.7202) = 2,234

ρ = 1 1 . . ,

1 1 . , . ,

ρ = 0,023

ρ = 0,023 > ρ max = 0,020 → dipakai tulangan rangkap

Tentukan agar tulangan tekan meleleh : 1

1′

600600

118,823 0,85

72060

600600 400 0,0113

Ditentukan :

ρ – ρ’ = 0,015 > 0,0113

ρ – ρ’ = 0,015 < ρ max = 0,020 → (syarat tulangan lemah)

a = (ρ – ρ’) m . d = 0,015 . 18,823 . 720 = 203 mm

Mn1 = (ρ – ρ’) . b . d . fy . (d – a/2)

= 0,015. 400. 720. 400 (720 – 20 3/2)

= 106,877 x 107 Nmm

Mn2 = Mn – Mn1

= 150 . 107 – 106,877 . 107

= 43,123 x 107 Nmm

ρ = (ρ – ρ’) + ρ’ = 0,015 + 0,00566 = 0,02066

As (perlu) = ρ x b x d = 0,02066 . 400 . 720 = 5950,08 mm2

As’(perlu) = ρ’ x b x d = 0,00566 . 400 . 720 = 1630,08 mm2

Page 125: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

105

Dipakai :

Tulangan Tarik = 10 D28 →As (ada) = n . ¼ . π . d2 = 10 . ¼ . π . 282 = 6150 mm2

6150 mm2 > 5950,08 mm2

Tulangan Tarik = 3 D28 →As’(ada) = n . ¼ . π . d2 = 3 . ¼ . π . 282 = 1845 mm2

1845mm2 > 1630,08 mm2

IV. Bentuk Konstruksi Balok

Balok adalah suatu struktur yang berfungsi untuk menahan / memikul

beban dari pelat lantai.

Tulangan – tulangan yang terdapat pada balok :

1. Tulangan pokok (utama) ialah tulangan yang memikul beban, terutama untuk

menahan gaya tarik atau gaya tekan yang terdapat pada setiap konstruksi beton.

2. Tulangan tarik disetiap penampangan balok. Untuk semua jenis baja, diameter

tulangan pokok minimal Ø 10 mm

Pemasangan tulangan 2 lapis sedapat mungkin dihindarkan.

3. Tulangan tambahan atau extra dapat dipasang apabila dianggap perlu misalkan

pada trap sisi balok yang tingginya dari 60 cm, diberi tulangan tambahan

memanjang Ø 8 mm atau lebih besar, supaya jarak masing – masing tulangan

pada sisi tersebut tidak lebih 30 cm. dan pada ujung balok baik berupa lurus

maupun berupa bengkokkan, untuk melengkapi jumlah tulangan pokok

maupun untuk melengkapi tulangan geser.

4. Tulangan beugel (tulangan pembalut) hanya didapat pada balok dan kolom

tulangan ini berfungsi untuk :

a. Memegang tulangan pokok.

b. Menahan gaya geser.

c. Apabila sengkang berfungsi untuk menahan gaya geser jaraknya harus ≤

2/3 x tinggi balok.

d. Pada konstruksi beton bertulang yang memikul gaya lentur, maka harus

dipasang sejumlah tulangan geser minimum.

5. Tulangan pertolongan atau montage biasanya terdapat pada balok beton

bertulangan tunggal gunanya untuk memudahkan pemasangan tulangan beugel.

Page 126: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

106

6. Tulangan serong ialah tulangan yang berfungsi menahan gaya geser.

Balok

d = h – 1/2Øtul - Øskg - p

Sesuai dengan namanya penutup beton ini digunakan untuk melindungi baja

tulangan tujuannya :

a. Untuk menjamin penanaman tulangan dan lekatannya dengan beton.

b. Untuk menghindarkan

c. Untuk meningkatkan perlindungan struktur terhadap bahaya kebakaran.

Tebal Penutup Beton SKNI T15-03-1991

Dalam mm

Konstruksi Tidak Langsung Langsung

Lantai / dinding ≤ 116 = 20

>116 = 40

≤ 116 = 40

> 116 = 50

Balok Seluruh diameter = 40 ≤ 116 = 40

>116 = 50

Kolom Seluruh diameter = 40 ≤ 116 = 40

>116 = 50

• Untuk konstruksi beton yang dituang langsung dan selalu berhubungan

dengan tanah berlaku tebal penutup beton minimal sebesar 70 mm.

Jarak minimum tul utama = 25 mm

d h

b p

Page 127: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

107

Diagram alir analisa balok persegi bertulangan rangkap

Mulai

Diberikan : b, d, As, fc, fy Es = 200000 MPa

ρ = As / b.d

ρ min = 1,4/fy

ρ ≥ ρ min

Tidak ya As terlalu kecil

Tidak ya

Tulangan tekan Leleh fs’ = fy

Fs = 600

ρb =

ρ ≤

a = (As . fy – as’. fs’) / (0,85. fc’. b) Mn = (As . fy – As’. fs’) x (d - a/2) + As’. fs’ (d-d’)

Mu Ø Mn

Page 128: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

108

Lampiran 3. RPP Siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SMK NEGERI 5 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2009/ 2010

MATA PELAJARAN : MENGHITUNG DAN MERENCANAKAN

KONSTRUKSI BETON (MMKB)

KELAS / SEMESTER : XI TGB/ GENAP

PERTEMUAN KE : 3 (SIKLUS II)

ALOKASI WAKTU : 3x45 MENIT

STANDAR KOMPETENSI : MENGHITUNG DAN MERENCANAKAN

KONSTRUKSI BETON

KOMPETENSI DASAR : MERENCANAKAN/ MENGHITUNG KONSTRUKSI:

A. KOLOM

B. BALOK

C. PLAT LANTAI

D. LEUFEL

I. INDIKATOR

Memahami perletakan plat

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat memahami jenis-jenis perletakan plat.

2. Siswa dapat memahami persyaratan dalam perencanaan plat.

3. Siswa dapat memahami perencanaan plat satu arah..

III. MATERI PEMBELAJARAN

1. Jenis-jenis perletakan.

2. Perilaku plat.

3. Jenis-perletakan plat pada balok.

4. Perencanaan plat satu arah.

Page 129: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

109

IV. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

a. Kegiatan awal (10 menit)

1. Mengkondisikan kelas (berdoa sebelum pelajaran dan penguasaan kelas awal).

2. Mengabsensi siswa.

3. Menumbuhkan motivasi belajar.

4. Memberikan kaitan materi pembelajaran (merencanakan/ menghitung konstruksi

plat lantai) dengan pelajaran terdahulu.

5. memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang akan dibahas dengan

menjabarkan materi pendahuluan mengenai materi tersebut.

b. Kegiatan inti (1 jam 45 menit)

1. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang jenis-jenis perletakan, perilaku

plat, dan jenis perletakan plat pada balok secara garis besar.

2. Siswa memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru.

3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang

kurang dimengerti mengenai jenis-jenis perletakan, perilaku plat, dan jenis

perletakan plat pada balok.

4. Siswa bertanya hal-hal yang kurang dimengerti mengenai jenis-jenis perletakan,

perilaku plat, dan jenis perletakan plat pada balok.

5. Guru mengulas materi pelajaran yang kurang jelas.

6. Guru menjelaskan tentang perencanaan plat satu arah.

7. Siswa memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru.

8. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang

kurang jelas mengenai perencanaan plat satu arah.

9. Siswa bertanya hal-hal yang kurang dimengerti mengenai perencanaan plat satu

arah.

10. Guru mengulas materi pelajaran yang kurang jelas.

11. Guru memanggil beberapa siswa untuk maju dan menyelesaikan contoh soal

yang diberikan oleh guru.

12. Siswa maju dan mencoba menyelesaikan contoh soal tersebut.

Page 130: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

110

13. Guru menugasi siswa untuk diskusi kelompok menggunakan metode Numbered

Heads Together (NHT) dengan proses:

a). Siswa dikelompokan menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4-5

orang.

b). Guru memberikan nomor pada setiap anggota kelompok.

c). Guru memberikan lembar tugas 3 untuk diselesaikan oleh tiap kelompok.

d). Setiap anggota dalam kelompok diharuskan berpikir bersama.

e). Guru menyebutkan salah satu nomor dari tiap kelompok dan siswa dengan

nomor yang disebut harus maju untuk mempresentasikan hasil pekerjaan

kelompoknya.

f). Guru memanggil nomor dari beberapa kelompok untuk memberikan

tanggapan atau jawaban lain jika ada perbedaan pada hasil perhitungan.

c. Kegiatan akhir (15 menit)

1. Memberikan kesempatan kepada anggota dari tiap kelompok untuk melengkapi

hasil pekerjaannya.

2. Siswa mengumpulkan hasil tugasnya.

3. Memberikan kisi-kisi mengenai pelajaran yang akan datang.

4. Guru memberikan penekanan ingatan kepada siswa, kemudian siswa dan guru

menarik kesimpulan bersama-sama.

5. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke- 3 ditutup dengan berdoa.

V. METODE PEMBELAJARAN

a. Ceramah

b. Tanya jawab

c. Diskusi kelompok dengan metode Numbered Heads Together (NHT)

d. Penugasan

VI. SUMBER BELAJAR

1. Alat/ media

a. Ruang kelas

b. White board dan spidol

Page 131: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

111

c. Buku dan alat tulis

d. Lembar untuk menulis hasil jawaban

2. Bahan dan sumber

a. Materi pembelajaran (terlampir)

b. Istimawan Dipohusod, 1994. Struktur beton bertulang

c. Buku konstruksi beton I

VII. PENILAIAN

Penilaian Bentuk

1. Teknik Tugas 3

2. Instrumen Hasil diskusi lembar tugas 3

3. Soal Terlampir (lampiran 11)

Surakarta, April 2010

Guru Mata Diklat MMKB Mahasiswa Observer

Drs. Purwanto S.T Rosalina Yulianingsih NIP. 196611205 198803 1 005 NIM. K 1506045

 

Page 132: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

112

KONSTRUKSI PLAT DAN BETON BERTULANG

a. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari kegiatan belajar 6 pada modul ini, diharapkan anda dapat :

1. Merencanakan dan menghitung tulangan plat lantai dan plat tangga.

2. Mengidentifikasikan fungsi utama dari setiap jenis pelat beton bertulang.

3. Menggambar penulangan pelat lantai dan pelat tangga beton bertulang sesuai

dengan hasil perhitungan.

b. URAIAN MATERI

1. Jenis – jenis Perletakan

Pada umumnya plat betoan bertulang dipakai sebagai lantai dan dinding

dari gedung – gedung, serta sebagai plat lantai (“decks”) dari jembatan. Untuk

bangunan gedung plat beton tersebut biasanya ditumpu oleh balok – balok secara

monolit (artinya plat dan balok dicor bersama – sama sehingga menjadi satu

kesatuan) seperti pada gambar (a) atau ditumpun oleh dinding–dinding bangunan

seperti pada gambar (b) tetappi bisa juga plat tersebut didukung oleh balok-

balok baja dengan sistem komposit seperti pada gambar (c) atau didukung oleh

kolom–kolom konstruksi secara langsung tanpa memakai balok dengan sistem

plat cendawan seperti pada gambar (d).

(a). plat ditumpu oleh balok monolit (b). Plat ditumpu oleh dinding

Materi Pelajaran

Page 133: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

113

“sear connector”

(c). Plat ditumpu balok baja dengan (d). Plat ditumpu kolom secsra

sistem komposit langsung (plat cendawan)

2. Perilaku plat seperti balok.

Plat – plat beton bertulang terutama berperilaku sebagai bagian-bagian

konstruksi lentur, sehingga perencanaannya serupa dengan perencanaan balok.

Bahkan secara umum perencanaan ini agak lebih sederhana dari pada balok

karena: Tegangan-tegangan geser yang terjadi pada plat biasanya lebih rendah,

sehingga perhitungan tulangan geser jarang ditinjau, kecuali pada plat tersebut

terdapat beban terpusat yang berat. Pada hitungan plat jarang diperlukan tulangan

tekan.

3. Jenis perletakan plat pada balok.

Menurut Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) 1971, perletakan plat

pada balok dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu plat terjepit penuh,

plat terjepit elastis, dan plat terletak bebas. Agar lebih jelas dapat dilihat pada

gambar 6.2

Balok tidak berputar Balok ikut berputar Balok dan plat tidak

monolit

Page 134: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

114

Keadaan penuh dimungkinkan terjadi jika plat tersebut ditumpu oleh balok

monolit yang berukuran (relatif) besar, sehingga apabila plat berputar karena

mengalami lendutan akibat beban terlalu berat, kedudukan balok tidak ikut

berputar seperti tampak pada gambar (a). Keadaan plat terjepit elastis

dimungkinkan terjadi jika plat ditumpu oleh balok monolit tetapi pengukuran

(relatif) kecil, sehingga apabila plat berputar / berotasi karena mengalami lendutan

maka balok tersebut ikut berputar seperti pada gambar (b). Sedangkan untuk plat

terletak bebas akan terjadi jika hubungan antara balok dan plat tidak menjadi satu

kesatuan / tidak monolit, misalnya plat dicor diatas balok beton yang sudah lama

kering, lihat gambar (c). Disamping itu, PBI 1971 menyebutkan bahwa untuk plat

beton yang dijepit oleh tembok harus dianggap sebagai plat letak bebas.

4. Perencanaan Plat

a. Persyaratan untuk perencanaan

Pada prencanaan plat beton bertulang, perlu diperhatikan baberapa ketentuan

sebagai berikut :

1. Tebal tipis lindungan beton bertgulang, (pasal 3.16.7 SKSNI T – 15 –

1991-03.

Untuk batang tulangan D ≥ 36, tebal lapis lindung = 20 mm.

Untuk batang tulagan D 44 – D 56, tebal lapis lindung = 40 mm.

2. Jarak bersih tulangan s (pasal 3.16.6-1 SKSNI T – 15 – 1991-03)

Jarak bersih tulangan pokok maupun bagi :

S ≥ D (dengan D adalah diameter tulangan deform, dalam aturan mm)

S ≥ 25 mm

Disarankan s ≥ (3/4) x diameter maksimal agregat

3. Jarak maksimal (as ke as) tulangan (pasal 3.16.6–5 SKSNI T–15–1991-03)

Jarak maksimal tulangan pokok :

S ≤ 2.h (berlaku untuk plat dengan bentang 2 arah)

Page 135: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

115

S ≤ 3.h (berlaku untuk plat dengan bentang 1 arah)

Jarak maksimal tulangan bagi : s ≤ 5.h

Dengan h ialah ukuran tebal plat, dalam satuan mm

Baik tulangan pokok maupun tulangan bagi, s harus ≤ 500 mm

4. Tebal minimal plat (pasal 9.1 – 1 PBI 1971)

Untuk plat atap, tebal plat h ≥ 90 mm

Untuk plat lantai, tebal plat h ≥ 120 mm

Pelat Atap

Tulangan–tulangan yang terdapat pada plat atap adalah sebagai berikut:

1. Tulangan pokok yang dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Tulangan pokok primer yaitu tulangan yang dipasang sejajar dengan sisi

plat arah lebar.

b. Tulangan pokok skunder yaitu tulangan yang dipasang sejajar dengan sisi

pelat arah panjang.

2. Tulangan susut yaitu tulangan yang dipasang untuk melawan penyusutan /

pemuaian dan dipasang berhadapan dan tegak lurus dengan tulangan pokok.

3. Tulangan pembagi adalah tulangan yang dipasang pada plat yang mempunyai

satu macam tulangan pokok dan dipasang tegak lurus denagn tulangan pokok.

Guna dari tulangan pembagi adalah :

a). Untuk menahan tulangan pokok supaya tetap pada tempatnya

b). Untuk meratakan pembagian beban

c). Untuk mencegah penyusutan

Jenis – jenis tumpuan plat / konstruksi tepi – tepi plat.

1. Konstruksi denagn bertumpu bebas yaitu bila plat berputar / berotasi bebasb

pada tumpuan.

2. Konstruksi dengan terjepit penuh yaitu bila tumpuan mampu mencegah pelat

berotasi dan relatif sangat kaku terhadap momen puntir.

Page 136: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

116

3. Konstruksi dengan terjepit sebagian yaitu bila balok besi tidak cukup kuat

untuk mencegah rotasi sama sekali.

Jenis-jenis pelat dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Pelat satu arah dapat dipandang sebagai struktur statis tertentu, penyelesaian

dapt digunakan 3 buah persamaan kesetimbangan.

2. Pelat dua arah atau plat dua ujung menerus dapat dikatakan sebagai statis ta

tertentu, penyelesaiannya menggunakan persamaan kesetimbangan dengan

dengan satu persamaan perubahan bentuk.

Langkah-langkah untuk dapat memahami analisis perhitungan plat satu

arah yaitu sebagai berikut :

1. Menentukan tebal plat, dengan syarat bebas lendutan.

2. Menghitung beban-beban : beban mati, beban hidup dan beban berfaktor.

3. Menghitung momen akibat beban berfaktor.

4. Menghitung luas tulangan dengan memperhatikan batas tulangan p max

ρ min = 0,0025

5. Menentukan diameter dan jarak tulangan dengan memperhatikan lebar S max

Smax → Smax = 2,0 h ( 250 mm)

Pemasangan tulangan :

Penutup beton

- Tidak berhubungan langsung dengan tanah /

cuaca 20 mm

- Langsung berhubungan dengan tanah / cuaca

40 mm

h

Page 137: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

117

Jarak minimum tulangan utama :

1. Menurut PBI : 25 mm

2. Disarankan : 40 mm

Jarak maksimum :

1. Tulangan utama = 2,0 h atau 250 mm

2. Tulangan pembagi = 250 mm

Minimum tebal plat :

1. H ≥ 100 mm

2. H ≥ 250 mm, diberikan tulangan atas dan bawah ( tulangan rangkap)

Diameter tulangan minimum :

1. Polos Фp ≥ 8 mm

2. Deform Фp ≥ 6 mm

Kode tulangan :

1. Lapisan terluar

2. Lapisan kedua dari luar

3. Lapisan terluar

4. Lapisan kedua dari luar

Segitiga diatas menunjukan kedalam plat

Tabel 2 : koefisien momen kalikan qn L2

Komponen Dua tumpuan Satu ujung

menerus

Kedua ujung

menerus

kantilever

fy fy fy fy

400 240 400 240 400 240 400 240

Pelat satu arah 20 27 24 32 28 37 10 13

Balok satu arah 16 21 18,5 24,5 21 28 8 11

Page 138: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

118

Contoh perhitungan pelat satu arah

Diketahui pelat lantai seperti gambar dibawah ini, ditumpu bebas pada

tembok bata, menahan beban hidup 150 kc / m2 dan finishing penutup pelat (tegel, spesi,

pasir urug) sebesar 120 kg / m2, pelat ini terletak dalam lingkungan kering, Mutu beton

f1c = 15 Mpa, mutu baja fy = 240 Mpa (polos).

Ditanyakan tebal pelat dan penulangan yang diperlukan .

Penyelesaian :

1. Menentukan tebal pelat

Tebal pelat minimum menurut tabel 1.4 untuk, fy = 240 Mpa, f1c = 15 Mpa dan

pelat ditumpu bebas pada dua tepi adalah :

Hmm = , = 0,1333 m

Tebal pelat ditentukan h = 0,14 m (140 mm)

2. Menghitung beban – beban

qu = 1,2 x qd + 1,6 x ql

qd akibat berat sendiri = 0,14 x 2,4 = 0,336 t / m2

qd dari finishing menutup lantai = 0,120 t / m2 +

Total beban mati qd = 0,456 t / m2

Beban hidup ql = 0,150 t / m2

Beban berfaktor (qu) = 1,2 x 0,456 + 1,6 x 0,150 = 0,7872 t / m

Page 139: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

119

Menentukan momen yang bekerja akibat beban berfaktor.

Ditinjau pelat selebar 1 meter, jadi qu = 0,7872 t / m dengan menggunakan tabel 2.1

terdapat :

1/24 1/24

1/8

Pada lapangan, Mu = 1/8 qu. L2 = 1/8 x 0,7872 x 3,62 = 1,2735 tm

Pada tumpuan (memperhitungkan jepit tak terduga)

Mu = 1/24 qu L2 = 1/24 x 0,7872 x 3,62 = 0, 4251 tm

Menghitung tulangan

Tebal pelat h = 140 mm

Tebal penutup p = 20 mm

Ditentukan diameter tulangan Øp = 10 mm

Tinggi efektif: dx = h – p – ½ . Фp = 140 - 20 – ½ x 10 = 115 mm

b = 1000 mm

f1c = 15 Mpa β1 = 0,85 untuk f1c < 30 Mpa

fy = 240 Mpa

ρ b = , · , , · 0,0323

max = 0,75 x pb = 0,75 x 0,0323 = 0,024

min = 0,0025 (berlaku untuk pelat)

a. Tulangan pada lapangan

Mu = 1,2753 tm = 1,2753 x 107 Nmm

Mn = Ø

,,

1,549 10

Page 140: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

120

Rn = , 1,2053

m = , ,

18,8235

ρ =

ρ < ρ max → diperlukan tulangan tunggal

ρ > ρ min → dipakai ρ = 0,0053

As perlu = ρ x b x d = 0,0053 x 1000 x 115 = 610 mm2

n = ⁄

= ⁄

= 7.777~ 8

Di lapangan dipakai tulangan Ǿ 10

Cek As

As ada = n . · π · d

= 4 . · π · 10

= 628 mm2

As perlu < As ada

610 mm2 < 628 mm2 Aman !!!

Jarak antar tulangan 143

Jarak maksimum tulangan ≥ 2. h atau 250 mm

Jarak antar tulangan ≤ 250 mm

Jadi digunakan tulangan dengan jarak Ǿ 10 – 143

b. Tulangan pada tumpuan

b = 1000 mm, d = 115 mm

Mu = 0,4251 x 107 Nmm

Mn = Ø

, ,

0,5314 10

=

Page 141: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

121

Rn = , 0,4018

m = ,

,

18,8235

ρ =

ρ < ρ max → diperlukan tulangan tunggal

ρ > ρ min → dipakai p min = 0,0025

As perlu = ρ x b x d = 0,0025 x 1000 x 115 = 288 mm2

n =

=

= 3,67 ~ 4 buah

Dilapangan dipakai tulangan Ǿ 10

Cek As

As ada = n . · π · d

= 4 . · π · 10

= 314 mm2

As perlu < As ada

288 mm2 < 314 mm2 Aman !!!

Jarak antar tulangan = 334

Jarak maksimum tulangan ≥ 2 h atau 250 mm

Jarak antar tulangan ≤ 250 mm

Jadi digunakan tulangan dengan jarak Ǿ 10 – 250

c. Tulangan pembagi

Dalam arah tegak lurus terhadap tulangan utama harus disediakan tulangan

pembagi (demi tegangan suhu dan susut)

= 0,0017

Page 142: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

122

Untuk fy = 240 As = , .

Untuk fy = 400 As = , .

Tulangan pembagi di lapangan

As perlu = , . , 350

n = ¼

= ¼

= 4,45 ~ 5 buah

Di lapangan dibagi tulangan Ǿ 10

Cek As

As ada = n . · π · d

= 5 . · π · 10

= 392,5 mm2

As perlu < As ada

350 mm2 < 392,5 mm2 Aman !!!

Jarak antar tulangan = 250

Jarak maksimum tulangan ≥ 2 h atau 250 mm

Jarak antar tulangan ≤ 250 mm

Jadi digunakan tulangan dengan jarak Ǿ 10 – 250

Page 143: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

123

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SMK NEGERI 5 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2009/ 2010

MATA PELAJARAN : MENGHITUNG DAN MERENCANAKAN

KONSTRUKSI BETON (MMKB)

KELAS / SEMESTER : XI TGB/ GENAP

PERTEMUAN KE : 4 (SIKLUS II)

ALOKASI WAKTU : 3x45 MENIT

STANDAR KOMPETENSI : MENGHITUNG DAN MERENCANAKAN

KONSTRUKSI BETON

KOMPETENSI DASAR : MERENCANAKAN/ MENGHITUNG KONSTRUKSI:

A. KOLOM

B. BALOK

C. PLAT LANTAI

D. LEUFEL

I. INDIKATOR

Memahami perhitungan plat lantai.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa dapat memahami perencanaan dan gambar penulangan plat dua arah.

III. MATERI PEMBELAJARAN

Perhitungan dan gambar penulangan plat dua arah

IV. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

a. Kegiatan awal (10 menit)

1. Mengkondisikan kelas (berdoa sebelum pelajaran dan penguasaan kelas awal).

2. Mengabsensi siswa.

3. Menumbuhkan motivasi belajar.

Page 144: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

124

4. Memberikan kaitan materi pembelajaran (merencanakan/ menghitung konstruksi

plat lantai) dengan pelajaran terdahulu.

5. memberikan batasan ruang lingkup pelajaran yang akan dibahas dengan

menjabarkan materi pendahuluan mengenai materi tersebut.

b. Kegiatan inti (1 jam 40 menit)

1. Guru menyampaikan materi pelajaran tentang perhitungan plat dua arah secara

garis besar.

2. Siswa memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru.

3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang

kurang dimengerti mengenai plat dua arah.

4. Siswa bertanya hal-hal yang kurang dimengerti mengenai plat dua arah..

5. Guru mengulas materi pelajaran yang kurang jelas.

6. Guru menugasi siswa untuk diskusi kelompok menggunakan metode Numbered

Heads Together (NHT) dengan proses:

a). Siswa dikelompokan menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4-5

orang.

b). Guru memberikan nomor pada setiap anggota kelompok.

c). Guru memberikan lembar tugas 4 untuk diselesaikan oleh setiap kelompok.

d). Setiap anggota dalam kelompok diharuskan berpikir bersama.

e). Guru menyebutkan salah satu nomor dari tiap kelompok dan siswa dengan

nomor yang disebut harus maju untuk mempresentasikan hasil pekerjaan

kelompoknya.

f). Guru memanggil nomor dari beberapa kelompok untuk memberikan

tanggapan atau jawaban lain jika ada perbedaan pada hasil perhitungan.

g). Siswa mengumpulkan hasil diskusi mereka dan kembali ke tempat duduk

masing-masing.

h). Guru memberikan tes kognitif II.

i). Siswa mengerjakan tes kognitif II.

Page 145: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

125

c. Kegiatan akhir (10 menit)

1. Siswa mengumpulkan hasil tes kognitif II.

2. Guru memberikan penekanan ingatan kepada siswa, kemudian siswa dan guru

menarik kesimpulan bersama-sama.

3. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke- 4 ditutup dengan berdoa.

V. METODE PEMBELAJARAN

a. Ceramah

b. Tanya jawab

c. Diskusi kelompok dengan metode Numbered Heads Together (NHT)

d. Penugasan

VI. SUMBER BELAJAR

1. Alat/ media

a. Ruang kelas

b. White board dan spidol

c. Buku dan alat tulis

d. Lembar untuk menulis hasil jawaban

2. Bahan dan sumber

a. Materi pembelajaran (terlampir)

b. Istimawan Dipohusod, 1994. Struktur beton bertulang

c. Buku konstruksi beton I

VII. PENILAIAN

Penilaian Bentuk

1. Teknik Tugas 4 dan tes kognitif II, lembar observasi afektif, lembar observasi psikomotor

2. Instrumen Hasil diskusi lembar tugas 4, hasil tes kognitif II, hasil lembar observasi afektif, hasil lembar observasi psikomotor

3. Soal Terlampir (lampiran 13 dan 16)

Page 146: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

126

PELAT DUA ARAH

Meninjau suatu plat lantai dengan balok – balok pendukungnya seperti gambar

dibawah ini :

a. Lx ≥ 0,4 Ly b. Lx < 0,4 Ly

Gambar pelat dengan balok – balok pendukungnya

Apabila Lx ≥ 0,4 Ly seperti pada gambar a. pelat dianggap sebagai penumpu pada

balok B1, B2, B3, B4 yang lazimnya disebut sebagai pelat yang menumpu keempat

sisinya. Dengan demikian plat tersebut dipandang sebagai pelat dua arah (arah x dan

arah y), tulangan plat dipasang pada kedua arah yang besarnya sebanding dengan

momen – momen setiap arah yang timbul.

Apabila Lx < 0,4 Ly seperti pada gambar b, pelat tersebut dapat dianggap sebagai

penumpu pada balok B1 dan B3 sedangkan B2 dan B4 hanya kecil didalam memikul

beban pelat. Dengan demikian pelat dapat dipandang sebagai pelat satu arah (arah x),

tulangan utama dipasang pada arah x dan arah y hanya sebagai tulangan pembagi.

Lx Lx

Materi Pelajaran

Page 147: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

127

Mlx = momen lapangan per meter lebar diarah x

Mly = momen lapangan per meter lebar diarah y

Mtx = momen tumpuan per meter lebar diarah x

Mty = momen tumpuan per meter lebar diarah y

Mtlx = momen tumpuan akibt jepit tak terduga diarah x

Mtly = momen tumpuan akibt jepit tak terduga diarah y

Seperti pada pelat satu arah, pemakaian tabel 2.1 ini dibatasi oleh beberapa syarat yaitu

sebagai berikut :

1. Beban pelat terbagi merata.

2. Perbedaan yang terbatas antara besarnya beban maksimumdan minimum antara

panel pelat qu min > 0,4 qu max.

3. Perbedaan terbatas antara panjang bentangn yang berbatasan.

Lx terpendek ≥ 0,8 Lx terpanjang.

Ly terpendek ≥ 0,8 Ly terpanjang.

Jika syarat – syarat diatas terpenuhi, maka tabel 2.2 dapat memberikan hasil yang aman

terhadap momen – momen lentur maksimum.

Momen jepit tak terduga disini dianggap sama dengan setengah momen lapangan di

panel yang berbatasan, maka :

Pada arah x1 Mtlx = ½ Mlx

Pada arah y1 Mtly = ½ Mly

Page 148: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

128

Page 149: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

129

Lampiran 4. Lembar Tugas 1 Siklus I

LEMBAR TUGAS 1 SIKLUS I KELOMPOK : ANGGOTA KELOMPOK : 1. ( ) 2. ( ) 3. ( ) 4. ( ) 5. ( )

1. Tema : Analisis tulangan rangkap pada balok

2. Tujuan : a. Siswa dapat merencanakan balok persegi bertulangan rangkap

b. Siswa dapat mendimensi tulangan balok persegi bertulangan rangkap

c. Siswa dapat menghitung dan mendimensi balok persegi bertulangan

rangkap

3. Metode : Diskusi kelompok dengan metode Numbered Heads Together (NHT)

PETUNJUK

1. Diskusi secara berkelompok dengan bahan-bahan diskusi berikut ini :

a. Balok persegi bertulangan rangkap

b. Diagram alir analisis balok bertulangan rangkap

2. Hasil diskusi dipresentasikan didepan kelas sesuai nomor anggota dari tiap kelompok

yang dipanggil secara acak oleh guru.

SOAL DISKUSI

Analisis tulangan rangkap

Diketahui data suatu balok bertulang sebagai berikut :

b = 200 mm h = 600 mm d = 500 mm

d’ = 30 mm fc’ = 25 Mpa fy = 400 Mpa Ditanya : Hitunglah Mn, dengan tulangan As = 2000 mmm ; As’ = 900 mm2

d

b

h

As’

As

d’

Page 150: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

130

Lampiran 5. Kunci Jawaban Lembar Tugas 1Siklus I

KUNCI JAWABAN LEMBAR TUGAS 1 SIKLUS I 1). Tulangan As = 2000 mm2

As’= 900 mm2 _ As1 = 1100 mm2

2). ρ = As / b . d

= 100500200

2000⋅

⋅%

= 0,02

3). ρ' = As’ / b . d

= 100500200

900⋅

⋅%

= 0,009

4). ρ - ρ' = 0,02 – 0,009 = 0,011

Cek Tulangan Minimum

5). ρ min = 1,4 / 400

= 0,0035

6). ρ > ρmin = 0,02 % > 0,0035 %

Cek Tulangan Tekan Leleh β1 = 0,85, untuk fc’ < 30 Mpa

7). fydfy

dfc−

⋅⋅

⋅⋅600

600''85,01β =

40060060085,0

500400302585,0

−⋅⋅

⋅⋅⋅

= 0,0081

8). ρ - ρ' = 0,011 > 0,0081

= 1,1 % ( jadi, tulangan tekan meleleh, fs’ = fy )

Cek tulangan maksimum

9). ρ b = ⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡+

⋅fyfy

fc600

600'85,01β

= ⎥⎦⎤

⎢⎣⎡

+⋅

⋅400600

60085,0400

2585,0

= 0,0271

Page 151: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

131

10). ρ max = ( 0,75 x ρ b) +400

' fs⋅ρ

= (0,75 x 0,0271) +400

400009,0 ⋅

= 0,019

11). ρ > ρmax = 2 % < 2,93 % [ dipakai tulangan rangkap]

12). a = bfc

fsAsfyAs⋅⋅⋅−⋅

'85,0''

= ( ) ( )( )2002585,0

4009004002000⋅−

= 103,53 mm 104 mm

13). Mn = (As . fy – As’ . fs’) ( d – a / 2 ) + As’ . fs ’ ( d – d’ )

= [(2000 x 400) – (900 x 400) x (500 – 104 / 2 )] + [(900 x 400) x (500 –30)]

= ((440.000) ( 448 ) + ((360.000) ( 470 ))

= 36,632 ton m

Page 152: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

132

Lampiran 6. Lembar Tugas 2 Siklus I

LEMBAR TUGAS 2 SIKLUS I

KELOMPOK : ANGGOTA KELOMPOK : 1. ( ) 2. ( ) 3. ( ) 4. ( ) 5. ( )

1. Tema : Memahami peencanaan / perhitungan balok bertulangan rangkap

2. Tujuan : Siswa dapat merencanakan, menghitung dan mendimensi balok

persegi bertulangan rangkap sesuai gambar di lapangan

3. Metode : Diskusi kelompok dengan metode Numbered Heads Together (NHT)

PETUNJUK

1. Diskusi secara berkelompok dengan bahan-bahan diskusi berikut ini :

a. Contoh soal perhitungan balok bertulangan rangkap

b. Bentuk konstruksi

2. Hasil diskusi dipresentasikan didepan kelas sesuai nomor anggota dari tiap kelompok

yang dipanggil secara acak oleh guru.

SOAL DISKUSI

Diketahui data suatu balok bertulang sebagai berikut :

b = 300 mm h = 800 mm d = 720 mm

d’ = 80 mm fc’ = 25 Mpa fy = 400 Mpa Ø Tulangan = 28 ρ – ρ’ = 0,015 Ditanya : Hitunglah jumlah tulangan, bila Mu = 100 Tm

d

b

h

d’

Page 153: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

133

Lampiran 7. Kunci Jawaban Lembar Tugas 2 Siklus I

KUNCI JAWABAN LEMBAR TUGAS 2 SIKLUS I

1). Mu = 100 Tm = 100 x 107 Nmm

2). Mn = 80,010100 7xMu

= 125 x 107 Nmm

3). ρ b = ⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡+

⋅fyfy

fc600

600'85,01β

= ⎥⎦⎤

⎢⎣⎡

+⋅

⋅400600

60085,0400

2585,0

= 0,0271

4). ρ max = 0,75 x ρ b = 0,75 x 0,0271

= 0,02

5). m = 824,182585,0

400'85,0

=⋅

=⋅ fc

fy

6). Rn = 03,872030010125

2

7

2 =⋅⋅

=⋅ dbMn

7). ρ = 023,0400

03,8824,18211824,1812111

=⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡ ⋅⋅−−⋅=⎥

⎤⎢⎣

⎡ ⋅⋅−−⋅

fyRnm

m

8). ρ > ρmax = 0,023 > 0,02 [dipakai tulangan rangkap]

9). Tentukan agar tulangan tekan meleleh :

219,1400600

6008072085,0

824,181

600600

'1

1 =⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

−⋅⋅⋅=⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛−

⋅⋅⋅fyd

dm

β

10). a = (ρ – ρ’) x m x d = 0,015 x 18,824 x 720 = 203,3 mm

11). Mn 1 = ( ) ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −⋅⋅⋅⋅=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ −⋅⋅⋅⋅−

23,203720400720300015,0

2' adfydbρρ

Page 154: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

134

= 1.296.000 x 618,35 = 80,13816 x 107 Nmm 12). Mn 2 = Mn – Mn 1 = 125 x 107 Nmm - 80,13816 x 107 Nmm = 44,86184 x 107 Nmm

13). ( ) ( ) 0081,080720400720300

1086184,44'

72 =

−⋅⋅⋅⋅

=−⋅⋅⋅ ddfydb

Mn

14). ρ = (ρ – ρ’) + ρ’ = 0,015 + 0,0081 = 0,023

15). As (perlu) = ρ x b x d = 0,023 x 300 x 720 = 4.968 mm2

16). As’ (perlu) = ρ’ x b x d = 0,0081 x 300 x 720 = 1.749,6 mm2

17). Dipakai : Tulangan tarik = 9 Ø 28 As (ada) = n x ¼ x π x d2 = 9 x ¼ x π x 282

= 5.541,77 mm2 Jadi, As (ada) > As (perlu) = 5.541,77 mm2 > 4.968 mm2

Tulangan tarik = 3 Ø 28 As’ (ada) = n x ¼ x π x d2 = 3 x ¼ x π x 282

= 1.847,5 mm2 Jadi, As (ada) > As (perlu) = 1.847,5 mm2 > 1.749,6 mm2

Page 155: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

135

Lampiran 8. Kisi-kisi Tes Kognitif 1 Siklus I

KISI – KISI TES KOGNITIF I SIKLUS I

Mata Pelajaran : MMKB

Satuan Pendidikan : SMK

Kelas / Semester : XI TGB / 2

Jumlah Soal : 2

Standar Kompetensi : Menghitung dan merencanakan konstruksi beton

Kompetensi Dasar : Merencanakan / menghitung konstruksi balok

No Materi Indikator Jumlah

soal

Nomor

soal

Bentuk

soal

1 Balok persegi

bertulangan rangkap

Siswa dapat memahami

tujuan penggunaan balok

bertulangan rangkap

1 1 Uraian /

Esei

2 Perhitungan balok

bertulangan rangkap

Siswa dapat merencanakan,

menghitung dan

mendimensi balok persegi

bertulangan rangkap

1 2 Uraian /

Esei

Page 156: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

136

Lampiran 9. Tes Kognitif 1 Siklus I

TES KOGNITIF 1

SIKLUS I

Mata Pelajaran : MMKB Hari / Tanggal : Rabu / 29 April 2010 Bidang Keahlian : Teknik Gambar Bangunan (TGB) Waktu : 60 menit Kelas : XI Nama :

PETUNJUK : Kerjakanlah soal esai dibawah ini dengan tepat dan cermat.

SOAL TES :

1. Dalam pelaksanaan di lapangan, jarang sekali tulangan tunggal dipasang pada balok.

Sebutkan 4 (empat) tujuan dari penggunaan tulangan rangkap ?

2. Perencanaan balok bertulangan rangkap

Diketahui :

b = 300 mm h = 800 mm d = 720 mm

d’ = 70 mm fc’ = 25 Mpa fy = 400 Mpa Ø Tulangan = 28 ρ – ρ’ = 0,018 Ditanya :

Hitunglah jumlah tulangan, bila Mu = 125 Tm ?

d

b

h

d’

Page 157: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

137

Lampiran 10. Kunci Jawaban Tes Kognititf 1 Siklus I

KUNCI JAWABAN TES KOGNITIF 1 SIKLUS I

1. a. Untuk mengaitkan sengkang b. Meningkatkan besarnya momen yang bisa ditahan oleh balok c. Meningkatkan kekakuan penampang d. Untuk mengatasi terjadinya kemungkinan momen berubah arah

2. a). Mu = 120 Tm = 120 x 107 Nmm

b). Mn = 80,010120 7xMu

= 150 x 107 Nmm

c). ρ b = ⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡+

⋅fyfy

fc600

600'85,01β

= ⎥⎦⎤

⎢⎣⎡

+⋅

⋅400600

60085,0400

2585,0

= 0,0271

d). ρ max = 0,75 x ρ b = 0,75 x 0,0271

= 0,02

e). m = 824,182585,0

400'85,0

=⋅

=⋅ fc

fy

f). Rn = 64,972030010150

2

7

2 =⋅⋅

=⋅ dbMn

g). ρ = 037,0400

64,9824,18211824,1812111

=⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡ ⋅⋅−−⋅=⎥

⎤⎢⎣

⎡ ⋅⋅−−⋅

fyRnm

m

h). ρ > ρmax = 0,037 > 0,02 [dipakai tulangan rangkap]

i). Tentukan agar tulangan tekan meleleh :

39,1400600

6007072085,0

824,181

600600

'1

1 =⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

−⋅⋅⋅=⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛−

⋅⋅⋅fyd

dm

β

Page 158: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

138

j). a = (ρ – ρ’) x m x d = 0,018 x 18,824 x 720 = 244 mm

k). Mn 1 = ( ) ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −⋅⋅⋅⋅=⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ −⋅⋅⋅⋅−

2204720400720300018,0

2' adfydbρρ

= 1.555.200 x 598 = 93,00096 x 107 Nmm

l). Mn 2 = Mn – Mn 1 = 150 x 107 Nmm – 93,00096 x 107 Nmm = 56,99904 x 107 Nmm

m). ( ) ( ) 0019,070720400720300

1099904,56'

72 =

−⋅⋅⋅⋅

=−⋅⋅⋅ ddfydb

Mn

n). ρ = (ρ – ρ’) + ρ’ = 0,018 + 0,0019 = 0,037

o). As (perlu) = ρ x b x d = 0,037 x 300 x 720 = 7.992 mm2

p). As’ (perlu) = ρ’ x b x d = 0,019 x 300 x 720 = 4.104 mm2 q). Dipakai : Tulangan tarik = 13 Ø 28 As (ada) = n x ¼ x π x d2 = 13 x ¼ x π x 282

= 8.004,7 mm2 Jadi, As (ada) > As (perlu) = 8.004,7 mm2 > 7.992 mm2

Tulangan tarik = 7 Ø 28 As’ (ada) = n x ¼ x π x d2 = 7 x ¼ x π x 282

= 4.310 mm2 Jadi, As (ada) > As (perlu) = 4.310 mm2 > 4.104 mm2

Page 159: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

139

Lampiran 11. Lembar Tugas 3 Siklus II

LEMBAR TUGAS 3 SIKLUS II

KELOMPOK :

ANGGOTA KELOMPOK : 1. ( )

2. ( )

3. ( )

4. ( )

5. ( )

1. Tema : Memahami perletakan plat

2. Tujuan : a. Siswa dapat memahami jenis-jenis perletakan plat

b. Siswa dapat memahami persyaratan dalam perencanaan plat

c. Siswa dapat memahami perhitungan plat satu arah

3. Metode : Diskusi kelompok dengan metode Numbered Heads Together (NHT)

PETUNJUK

1. Diskusi secara berkelompok dengan bahan-bahan diskusi berikut ini :

a. Syarat-syarat tulangan plat

b. Perencanaan plat satu arah

2. Kelompok 1 : Mengerjakan perhitungan tulangan pada lapangan

Kelompok 2 : Mengerjakan perhitungan tulangan pada tumpuan

Kelompok 3 : Menerjakan perhitungan tulangan pembagi dan denah

penulangan plat

Kelompok 4 : Mengerjakan perhitungan tulangan pada lapangan

Kelompok 5 : Mengerjakan perhitungan tulangan pada tumpuan

3. Hasil diskusi dipresentasikan didepan kelas sesuai nomor anggota dari tiap kelompok

yang dipanggil secara acak oleh guru.

Page 160: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

140

SOAL DISKUSI

Diketahui pelat lantai seperti pada gambar dibawah ini, ditumpu bebas pada tembok

bata, menahan beban hidup 150 kg/m2 dan finishing penutup pelat (tegel, spesi, pasir

urug) sebesar 120 kg/m2. Pelat ini terletak dalam lingkungan kering. Mutu beton fc’ = 20

Mpa, mutu baja fy = 240 Mpa (polos), b = 1000 mm

Ditanyakan : Tebal pelat dan penulangan yang diperlukan ?

L = 3,6 m

Page 161: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

141

Lampiran 12. Kunci Jawaban Lembar Tugas 3 Siklus II

KUNCI JAWABAN LEMBAR TUGAS 3 SIKLUS II

1. Menentukan tebal plat

fy = 240 Mpa

fc’ = 20 Mpa

h min = mL 1333,027

6,327

==

tebal plat ditentukan (h) = 0,14 m (140 mm)

2. Menentukan beban-beban

qu = (1,2 x qd) + (1,6 x ql)

qd akibat berat sendiri = 0,14 x 2,4 = 0,336 t/m2

qd akibat finishing penutup lantai = 0,120 = 0,120 t/m2 +

Total beban mati (qd) = 0,456 t/m2

Beban hidup (ql) = 0,150 t/m2

Beban terfaktor (qu) = (1,2 x qd) + (1,6 x ql)

= (1,2 x 0,456) + (1,6 x 0,150)

= 0,7872 t/m

3. Menentukan momen yang bekerja akibat beban terfaktor

Mu (lapangan) = 1/8 x qu x L2

= 1/8 x 0,7872 x 3,62

= 1,2753 tm

Mu (tumpuan) = 1/24 x qu x L2

= 1/824x 0,7872 x 3,62

= 0,4561 tm

4. Menentukan tulangan

Tebal plat (h) = 140 mm

Tebal penutup (p) = 20 mm

Øp = 10 mm

Tinggi efektif (d) = h – p – ½ x Øp

= 115 mm

1/8

1/24 1/24

Page 162: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

142

B = 1000 mm

5. Tulangan pada lapangan

a). Mu = 1,2753 Tm = 1,2753 x 107 Nmm

b). Mn = 80,0

102753,1 7xMu=

φ= 1,594 x 107 Nmm

c). ρ b = ⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡+

⋅fyfy

fc600

600'85,01β

= ⎥⎦⎤

⎢⎣⎡

+⋅

⋅240600

60085,0240

2085,0

= 0,043

d). ρ max = 0,75 x ρ b = 0,75 x 0,043 = 0,03225

e). ρ min = 0,0025 (berlaku untuk plat)

f). m = 1176,142085,0

240'85,0

=⋅

=⋅ fc

fy

f). Rn = 2053,1115100010594,1

2

7

2 =⋅⋅

=⋅ dbMn

g). ρ = 0052,0240

2053,11176,142111176,1412111

=⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡ ⋅⋅−−⋅=⎥

⎤⎢⎣

⎡ ⋅⋅−−⋅

fyRnm

m

h). ρ < ρmax = 0,0052 < 0,03225 [dipakai tulangan tunggal]

i). ρ > ρmin = 0,0052 < 0,0025 [dipakai ρ = 0,0052]

j). As (perlu) = ρ x b x d = 0,0052 x 1000 x 115 = 598 mm2

k). Dipakai : Tulangan Ø 10

n = buahd

perluAs 861,710

41

598

41

_22

→=⋅⋅

=⋅⋅ ππ

Page 163: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

143

l). Cek As As (ada) = n x ¼ x π x d2 = 8 x ¼ x π x 102

= 628mm2 As (ada) > As (perlu) Aman

Jadi, jarak antar tulangan = 1000 / 7 = 142,8 mm 143 mm

(digunakan tulangan dengan jarak Ø 10 – 143 mm2 )

6. Tulangan pada tumpuan

a). Mu = 0,4251 Tm = 0,4251 x 107 Nmm

b). Mn = 80,0

104251,0 7xMu=

φ= 0,5314 x 107 Nmm

c). ρ b = ⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡+

⋅fyfy

fc600

600'85,01β

= ⎥⎦⎤

⎢⎣⎡

+⋅

⋅240600

60085,0240

2085,0

= 0,043

d). ρ max = 0,75 x ρ b = 0,75 x 0,043 = 0,03225

e). ρ min = 0,0025 (berlaku untuk plat)

f). m = 1176,142085,0

240'85,0

=⋅

=⋅ fc

fy

f). Rn = 4018,01151000

105314,02

7

2 =⋅⋅

=⋅ dbMn

g). ρ = 0017,0240

4018,01176,142111176,1412111

=⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡ ⋅⋅−−⋅=⎥

⎤⎢⎣

⎡ ⋅⋅−−⋅

fyRnm

m

h). ρ < ρmax = 0,0017 < 0,03225 [dipakai tulangan tunggal]

i). ρ > ρmin = 0,0017 < 0,0025 [dipakai ρ = 0,0025]

j). As (perlu) = ρ x b x d = 0,0025 x 1000 x 115 = 287,5 mm2 288 mm2

Page 164: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

144

k). Dipakai : Tulangan Ø 10

n = buahd

perluAs 467,310

41

288

41

_22

→=⋅⋅

=⋅⋅ ππ

l). Cek As As (ada) = n x ¼ x π x d2 = 4 x ¼ x π x 102

= 314 mm2 Jadi, As (ada) > As (perlu) Aman

Jadi, jarak antar tulangan = 1000 / 3 = 333,3 334 mm

(digunakan tulangan dengan jarak Ø 10 – 250 mm2 )

7. Tulangan Pembagi

Dalam arah tegak lurus terhadap tulangan utama harus disediakan tulangan pembagi (demi tegangan suhu dan susut)

a). Untuk fy = 240 As = 100

25,0 hb ⋅⋅

fy = 400 As = 100

18,0 hb ⋅⋅

b). Tulangan pembagi di lapangan

As perlu = 2350100

240100025,0 mm=⋅⋅

c). n = buahd

perluAs 545,410

41

350

41

_22

→=⋅⋅

=⋅⋅ ππ

d). Cek As As (ada) = n x ¼ x π x d2 = 5 x ¼ x π x 102

= 392,5 mm2 Jadi, As (ada) > As (perlu) Aman

Jadi, jarak antar tulangan = 1000 / 4 = 250 mm

(digunakan tulangan dengan jarak Ø 10 – 250 mm2 )

Page 165: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

145

Detail Penulangan Plat lantai

Page 166: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

146

Lampiran 13. Lembar Tugas 4 Siklus II

LEMBAR TUGAS 4

SIKLUS II

KELOMPOK :

ANGGOTA KELOMPOK : 1. ( )

2. ( )

3. ( )

4. ( )

5. ( )

1. Tema : Memahami perletakan plat lantai

2. Tujuan : Siswa dapat memahami perencaaan dan gambar penulangan plat dua

arah

3. Metode : Diskusi kelompok dengan metode Numbered Heads Together (NHT)

PETUNJUK

1. Diskusi secara berkelompok dengan bahan-bahan diskusi berikut ini :

a. Contoh soal perhitungan balok bertulangan rangkap

b. Bentuk konstruksi

2. Hasil diskusi dipresentasikan didepan kelas sesuai nomor anggota dari tiap kelompok

yang dipanggil secara acak oleh guru.

SOAL DISKUSI

Diketahui : Plat lantai menumpu pada balok seperti gambar, berada dilingkungan kering dan

ditumpu pada balok yang tidak diperhitungkan menahan torsi. Mutu beton fc’ = 15 Mpa,

mutu baja fy = 240 Mpa, tulangan Ø 10 mm

4,80

4,00

h

Page 167: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

147

Dari perhitungan didapat :

tebal plat = 0,15 m

Momen = Mlx = 0,8 tm

Mly = 0,560 tm

Mtix = 0,432 tm

Mtiy = 0,280 tm

Tinggi efektif (dx) = 125 mm

(dy) = 115 mm

Tulangan pada lapangan arah x = Ø p 10 - 200

Tulangan pada lapangan arah y = Ø p 10 - 250

Tulangan pada tumpuan arah x = Ø p 10 - 250

Tulangan pada tumpuan arah y = Ø p 10 - 250

Ditanya : Gambarlah sketsa penulangan yang terdiri dari :

a). Denah penulangan plat

b). Potongan tulangan arah x

c). Potongan tulangan arah y

Page 168: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

148

Lampiran 14. Kunci Jawaban Lembar Tugas 4 Siklus II

KUNCI JAWABAN TUGAS 4 SIKLUS II

159

Page 169: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

149

Lampiran 15. Kisi-kisi Soal Tes Kognitif 2 Siklus II

KISI – KISI SOAL TES KOGNITIF II SIKLUS II

Mata Pelajaran : MMKB

Satuan Pendidikan : SMK

Kelas / Semester : XI TGB / 2

Jumlah Soal : 20

Standar Kompetensi : Menghitung dan merencanakan konstruksi beton

Kompetensi Dasar : Merencanakan / menghitung konstruksi balok

No Materi Indikator Jumlah

soal

Bentuk

soal

1 Perletakan plat,

perhitungan plat satu

arah dan dua arah

Siswa dapat memahami dan

menghitung plat satu arah dan

dua arah

20 Pilihan

ganda

Page 170: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

150

Lampiran 16. Tes Kognitif 2 Siklus II

TES KOGNITIF 2 SIKLUS II

Mata Pelajaran : MMKB Hari / Tanggal : Kamis / 27 Mei 2010

Bidang Keahlian: Teknik Gambar Bangunan (TGB) Waktu : 60 menit

Kelas : XI Sifat Soal : Cloose Book Petunjuk mengerjakan : Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada lembar jawaban yang tersedia.

1. Berikut ini adalah jenis-jenis perletakan plat, kecuali .....

a. Plat ditumpu oleh balok monolit

b. Plat ditumpu oleh dinding

c. Plat ditumpu oleh balok baja dengan sistem komposit

d. Plat ditumpu oleh kolom monolit

e. Plat ditumpu oleh kolom secara langsung (plat cendawan)

2. Gambar disamping adalah jenis perletakan plat yang

ditumpu oleh .....

a. Kolom monolit

b. Kolom secara langsung (plat cendawan)

c. Balok monolit

d. Balok baja dengan sistem komposit

3. Perletakan plat pada balok digolongkan menjadi tiga macam, yaitu .....

a. Plat terjepit penuh, plat terjepit ½ , plat terjepit ¾

b. Plat terjepit penuh, plat terjepit elastis, plat terjepit ½

c. Plat terjepit balok anak, plat terjepit balok induk, plat terletak bebas

d. Plat terjepit balok anak, plat terjepit balok induk, plat terjepit elastis

e. Plat terjepit penuh, plat terjepit elastis, plat terletak bebas

4. Tulangan yang dipasang sejajar dengan sisi plat arah lebar adalah .....

a. Tulangan pokok sekunder

Page 171: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

151

b. Tulangan susut

c. Tulangan pokok primer

d. Tulangan pembagi

e. Tulangan tumpuan

5. 1. Untuk menahan tulangan pokok supaya tetap pada tempatnya

2. Untuk menambah penyusutan

3. Untuk meratakan pembagian beban

4. Untuk mencegah penyusutan

5. Untuk memusatkan pembebanan

Dari fungsi-fungsi tulangan diatas, yang merupakan fungsi dari tulangan pembagi adalah .....

a. 1, 2, 3

b. 1, 3, 5

c. 1, 3, 4

d. 1, 2, 5

e. 2, 3, 5

6. 1. Menghitung momen akibat beban terfaktor

2. Menentukan diameter dan jarak tulangan dengan memperhatikan lebar S max

3. Menentukan tebal plat

4. Menghitung luas tulangan dengan memperhatikan batas tulangan (ρ min)

5. Menghitung beban-beban : beban mati, beban hidup, dan beban terfaktor

Dari langkah-langkah diatas, urutkanlah langkah-langkah untuk menganalisis perhitungan plat satu arah ......

a. 1, 2, 3, 4 dan 5

b. 2, 3, 4, 5 dan 1

c. 3, 5, 1, 4 dan 2

d. 4, 3, 2, 1 dan5

e. 3, 5, 1, 2 dan 4

Untuk soal no.7 dan 8

Page 172: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

152

7. Dari gambar plat diatas, yang manakah yang menunjukkan penutup beton .....

a. E b. D c. C d. B e. A

8. Dari gambar plat diatas, yang manakah yang menunjukkan tebal plat (h) .....

a. E b. C c. A d. B e. D

9. Kode tulangan yang menunjukkan lapisan kedua dari luar (arah ke dalam plat) adalah .....

a.

b.

c.

d.

e.

10. Diketahui plat seperti gambar

disamping, adalah jenis plat .....

a. Satu arah b. Dua arah c. Tiga arah d. Empat arah e. Lima arah

Page 173: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

153

11. Jika diketahui f = 240 Mpa, L = 2,9 m. Maka tebal plat adalah .....

a. 82,75 mm d. 0,10 m

b. 87,75 m e. 0,012 m

c. 0,10 mm

12. Berapakah beban berfaktor (qu), jika diketahui : qd = 0,456 t/m2 dan ql = = 0,50 t/m2 .....

a. 0,0684 t/m2 d. 0,5472 t/m2 b. 0,9096 t/m2 e. 0,606 t/m2 c. 0,7872 t/m2

13. Jika diketahui panjang plat lantai (L) = 3,6 m dan qu = 0,8727 t/m2. Maka momen yang

bekerja akibat beban terfaktor (Mu) pada lapangan adalah .....

a. 1,4137 tm d. 4,4727 tm b. 0,4713 tm e. 4,1251 tm c. 3,1417 tm

14. Jika diketahui: m= 18,8235, Rn = 1,2053, fy = 240 Mpa. Berapakah nilai ( ρ ) .....

a. 0,0053 d. 0,53 b. 0,00053 e. 5300 c. 0,053

15. Diketahui : ρ’ = 0,0056 ρ = 0,02066 b = 400 mm

d = 720 mm Dari data diatas, berapakah nilai ( As perlu ) yang digunakan untuk perencanaan plat .....

a. 5950,08 mm2 d. 0,0467 mm2 b. 1630,08 mm2 e. 0,0841 mm2 c. 33,677 mm2

16. Dalam penentuan jumlah tulangan (n), jika diketahui As perlu = 610 mm2 dan diameter

tulangan yang digunakan adalah 10 mm. Maka jumlah tulangan yang digunakan adalah

sebanyak .....

a. 6 buah c. 9 buah e. 7 buah

b. 8 buah d. 7,77 buah

Page 174: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

154

17. Diketahui : fy = 400 b = 1000 mm h = 140 mm

dari data diatas, berapakah nilai (As) pada perhitungan tulangan pembagi dilapangan .....

a. 5,6 x 107 d. 2,52 mm2 b. 350 mm2 e. 252 mm2 c. 3,5 m

18. Diketahui plat seperti gambar disamping,

adalah jenis plat .....

a. Satu arah d. Empat arah

b. Dua arah e. Lima arah

c. Tiga arah

Untuk soal no.19 dan 20

19. Dari gambar potongan tulangan arah x diatas, berapakah nilai A .....

a. 400 d. 1000

b. 600 e. 200

c. 800

20. Jika diketahui data perhitungan plat dua arah :

1. Tulangan pada lapangan arah x = Ø p 10 – 200

2. Tulangan pada lapangan arah y = Ø p 10 – 250

3. Tulangan pada tumpuan arah x = Ø p 10 – 250

4. Tulangan pada tumpuan arah y = Ø p 10 – 250

Page 175: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

155

Berapakah jumlah tulangan dan jarak antar tulangan di potongan tulangan arah x, pada notasi B .....

a. Ø p 10 – 500 d. Ø p 10 – 250

b. Ø p 10 – 800 e. Ø p 10 – 400

c. Ø p 10 – 200

Page 176: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

156

Lampiran 17. Kunci Jawaban Tes Kognitif 2 Siklus II

KUNCI JAWABAN TES KOGNITIF 2 SIKLUS II

1. D 11. D

2. B 12. C

3. E 13. A

4. C 14. A

5. B 15. A

6. C 16. B

7. E 17. E

8. A 18. B

9. D 19. C

10. A 20. D

Page 177: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

157

Lampiran 18. Kisi-kisi Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Afektif Siswa (Pra

Siklus)

Konsep Aspek Indikator No. Item

Ranah

Afektif

(Winkel,

(2009:

282 – 283)

1. Penerimaan

a. Mengakui Kepentingan

b. Menunjukan kemauan

c. Mematuhi Peraturan

3, 15

1, 2

4, 5

2. Partisipasi Ikut serta secara aktif 13, 16, 19

3. Penilaian/ penentuan a. Menerima suatu nilai

b. Menghargai pendapat

6, 7, 8

20

4. Organisasi Membentuk sistem nilai 9, 10

5. Pembentukan pola

hidup

a. Bertanggung jawab

b. Menunjukan kepercayaan diri

c. Menunjukan disiplin pribadi

12

14, 18

11, 17

Page 178: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

158

Lampiran 19. Item Soal Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Afektif Siswa (Pra

Siklus)

No.

Item Pernyataan

1 Siswa memperhatikan pelajaran dengan aktif

2 Siswa mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru

3 Siswa memperhatikan pelajaran yang diberikan oleh guru

4 Siswa mematuhi tata tertib

5 Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru dengan baik

6 Siswa membuat catatan pelajaran MMKB dengan rapi

7 Siswa mengerjakan soal-soal ujian sendiri

8 Siswa mencatat materi tambahan yang disampaikan oleh guru

9 Siswa berbicara sendiri sewaktu guru menerangkan pelajaran

10 Siswa menghormati guru baik di dalam kelas maupun di luar kelas

11 Siswa datang tepat waktu

12 Siswa tidak meninggalkan pelajaran tanpa alasan

13 Siswa aktif dalam kerja kelompok

14 Siswa berusaha menjawab pertanyaan guru dengan benar

15 Siswa mau bertanya tentang materi yang belum dipahaminya

16 Siswa aktif dalam diskusi kelas

17 Siswa menanggapi setiap materi yang disampaikan oleh guru

18 Siswa antusias dalam mengikuti pelajaran

19 Siswa aktif menyampaikan pendapat dalam setiap kegiatan diskusi dan

pembelajaran

20 Siswa selalu mendengarkan pendapat teman lain

Page 179: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

159

Lampiran 20. Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Afektif Siswa (Pra Siklus)

No. Item Soal

Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Keterangan :

Skor 3 untuk kategori tinggi

Skor 2 untuk kategori sedang

Skor 1 untuk kategori kurang

Page 180: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

160

Lampiran 21. Hasil Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Afektif Siswa (Pra Siklus )

No. Item Soal

Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 1

3 3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 2 2 1

4 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2

5 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 2 2 1

6 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 1

7 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2

8 1 1 2 1 1 1 2 1 3 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1

9 2 1 2 1 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2

10 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2

11 1 1 2 1 1 1 2 1 3 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1

12 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2

13 2 1 2 1 1 1 2 2 3 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2

14 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2

15 2 3 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 1 1 2 1 2 1 2

16 2 1 2 1 1 1 2 2 3 2 2 2 1 1 1 2 3 2 1 2

17 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1

18 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1

19 1 1 1 1 1 1 2 1 3 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1

20 1 1 2 1 1 1 2 1 3 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1

21 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1

∑ 40 33 40 25 31 31 42 37 47 43 44 42 37 30 28 34 33 42 30 31

Keterangan :

Skor 3 untuk kategori tinggi

Skor 2 untuk kategori sedang

Skor 1 untuk kategori kurang

Page 181: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

161

Lampiran 22. Jumlah Skor tiap Item Soal pada Observasi Afektif Siswa (Pra Siklus)

No. Item

Jumlah Per Item No. Item

Jumlah Per Item

1 40 11 44 2 33 12 42 3 40 13 37 4 25 14 30 5 31 15 28 6 31 16 34 7 42 17 33 8 37 18 42 9 47 19 30 10 43 20 31

No. Indikator No. Item Jumlah Item Persentase (%)

1 Mengakui kepentingan 3, 15 40+28 = 68 (68÷126) x 100 = 53,97

2 Menunjukkan kemauan 1, 2 40+33 = 73 (73÷126) x 100 = 57,94

3 Mematuhi peraturan 4, 5 25+31 = 56 (56÷126) x 100 = 44,44

4 Ikut serta secara aktif 13, 16, 19 37+34+30 = 101 (101÷189)x 100 = 53,44

5 Menerima suatu nilai 6, 7, 8 31+42+37 = 110 (110÷198)x 100 = 58,20

6 Menghargai pendapat 20 31 = 31 (31÷63) x 100 = 49,21

7 Membentuk system nilai 9, 10 47+43 = 90 (90÷126) x 100 = 71,43

8 Bertanggung jawab 12 42 = 42 (43÷63) x 100 = 66,67

9 Menunjukkan kepercayaan diri 14, 18 30+42 = 72 (72÷126) x 100 = 57,14

10 Menunjukkan disiplin pribadi 11, 17 44+33 = 77 (77÷126) x 100 = 61,11

Jumlah 573,6

Rata-rata 57,36

Rumus % = Jumlah item x 100

Jumlah maks.Per item

Jumlah maks. Per item = 3 x jumlah siswa = 3 x 21 = 63

Page 182: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

162

Lampiran 23. Kisi-kisi Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Afektif Siswa

(Siklus I)

Konsep Aspek Indikator No. Item

Ranah

Afektif

(Winkel,

(2009:

282 – 283)

1. Penerimaan

a. Mengakui Kepentingan

b. Menunjukan kemauan

c. Mematuhi Peraturan

3, 15

1, 2

4, 5

2. Partisipasi Ikut serta secara aktif 13, 16, 19

3. Penilaian/ penentuan a. Menerima suatu nilai

b. Menghargai pendapat

6, 7, 8

20

4. Organisasi Membentuk sistem nilai 9, 10

5. Pembentukan pola

hidup

a. Bertanggung jawab

b. Menunjukan kepercayaan diri

c. Menunjukan disiplin pribadi

12

14, 18

11, 17

Page 183: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

163

Lampiran 24. Item Soal Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Afektif Siswa

(Siklus I)

No.

Item Pernyataan

1 Siswa memperhatikan pelajaran dengan aktif

2 Siswa mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru

3 Siswa memperhatikan pelajaran yang diberikan oleh guru

4 Siswa mematuhi tata tertib

5 Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru dengan baik

6 Siswa membuat catatan pelajaran MMKB dengan rapi

7 Siswa mengerjakan soal-soal ujian sendiri

8 Siswa mencatat materi tambahan yang disampaikan oleh guru

9 Siswa berbicara sendiri sewaktu guru menerangkan pelajaran

10 Siswa menghormati guru baik di dalam kelas maupun di luar kelas

11 Siswa datang tepat waktu

12 Siswa tidak meninggalkan pelajaran tanpa alasan

13 Siswa aktif dalam kerja kelompok

14 Siswa berusaha menjawab pertanyaan guru dengan benar

15 Siswa mau bertanya tentang materi yang belum dipahaminya

16 Siswa aktif dalam diskusi kelas

17 Siswa menanggapi setiap materi yang disampaikan oleh guru

18 Siswa antusias dalam mengikuti pelajaran

19 Siswa aktif menyampaikan pendapat dalam setiap kegiatan diskusi dan

pembelajaran

20 Siswa selalu mendengarkan pendapat teman lain

Page 184: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

164

Lampiran 25. Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Afektif Siswa (Siklus I)

No. Item Soal

Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Keterangan :

Skor 3 untuk kategori tinggi

Skor 2 untuk kategori sedang

Skor 1 untuk kategori kurang

Page 185: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

165

Lampiran 26. Hasil Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Afektif Siswa (Siklus I)

No. Item Soal

Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 3 2 2 2 2 1 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2

2 3 2 3 2 2 2 3 3 1 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2

3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2

4 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2

5 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2

6 3 2 3 3 2 2 3 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3

7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

8 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2

9 3 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

10 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2

11 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2

12 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2

13 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2

14 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3

15 2 2 2 3 2 2 2 3 1 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2

16 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2

17 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

18 3 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 2 2 1 2 3 3 2 3

19 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2

20 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1

21 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2

∑ 45 40 41 43 35 38 46 41 37 52 45 43 42 39 32 37 38 49 43 44

Keterangan :

Skor 3 untuk kategori tinggi

Skor 2 untuk kategori sedang

Skor 1 untuk kategori kurang

Page 186: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

166

Lampiran 27. Jumlah Skor tiap Item Soal pada Observasi Afektif Siswa (Siklus I)

No. Item

Jumlah Per Item No. Item

Jumlah Per Item

1 45 11 45 2 40 12 43 3 41 13 42 4 43 14 39 5 35 15 32 6 38 16 37 7 46 17 38 8 41 18 49 9 37 19 43 10 52 20 44

No. Indikator No. Item Jumlah Item Persentase (%)

1 Mengakui kepentingan 3, 15 41+32 = 73 (73÷126) x 100 = 57,94

2 Menunjukkan kemauan 1, 2 45+40 = 85 (85÷126) x 100 = 67,46

3 Mematuhi peraturan 4, 5 43+35 = 78 (78÷126) x 100 = 61,90

4 Ikut serta secara aktif 13, 16, 19 42+37+43 = 122 (122÷189)x 100 = 64,55

5 Menerima suatu nilai 6, 7, 8 38+46+41 = 125 (125÷198)x 100 = 66,14

6 Menghargai pendapat 20 44 = 44 (44÷63) x 100 = 69,84

7 Membentuk system nilai 9, 10 37+52 = 89 (89÷126) x 100 = 70,63

8 Bertanggung jawab 12 43 = 43 (43÷63) x 100 = 68,25

9 Menunjukkan kepercayaan diri 14, 18 39+49 = 88 (88÷126) x 100 = 69,84

10 Menunjukkan disiplin pribadi 11, 17 45+38 = 83 (83÷126) x 100 = 65,87

Jumlah 662,42

Rata-rata 66,242

Rumus % = Jumlah item x 100

Jumlah maks.Per item

Jumlah maks. Per item = 3 x jumlah siswa = 3 x 21 = 63

Page 187: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

167

Lampiran 28. Kisi-kisi Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Afektif Siswa (Siklus II)

Konsep Aspek Indikator No. Item

Ranah

Afektif

(Winkel,

(2009:

282 – 283)

1. Penerimaan

a. Mengakui Kepentingan

b. Menunjukan kemauan

c. Mematuhi Peraturan

3, 15

1, 2

4, 5

2. Partisipasi Ikut serta secara aktif 13, 16, 19

3. Penilaian/ penentuan a. Menerima suatu nilai

b. Menghargai pendapat

6, 7, 8

20

4. Organisasi Membentuk sistem nilai 9, 10

5. Pembentukan pola

hidup

a. Bertanggung jawab

b. Menunjukan kepercayaan diri

c. Menunjukan disiplin pribadi

12

14, 18

11, 17

Page 188: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

168

Lampiran 29. Item Soal Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Afektif Siswa

(Siklus II)

No.

Item Pernyataan

1 Siswa memperhatikan pelajaran dengan aktif

2 Siswa mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru

3 Siswa memperhatikan pelajaran yang diberikan oleh guru

4 Siswa mematuhi tata tertib

5 Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru dengan baik

6 Siswa membuat catatan pelajaran MMKB dengan rapi

7 Siswa mengerjakan soal-soal ujian sendiri

8 Siswa mencatat materi tambahan yang disampaikan oleh guru

9 Siswa berbicara sendiri sewaktu guru menerangkan pelajaran

10 Siswa menghormati guru baik di dalam kelas maupun di luar kelas

11 Siswa datang tepat waktu

12 Siswa tidak meninggalkan pelajaran tanpa alasan

13 Siswa aktif dalam kerja kelompok

14 Siswa berusaha menjawab pertanyaan guru dengan benar

15 Siswa mau bertanya tentang materi yang belum dipahaminya

16 Siswa aktif dalam diskusi kelas

17 Siswa menanggapi setiap materi yang disampaikan oleh guru

18 Siswa antusias dalam mengikuti pelajaran

19 Siswa aktif menyampaikan pendapat dalam setiap kegiatan diskusi dan

pembelajaran

20 Siswa selalu mendengarkan pendapat teman lain

Page 189: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

169

Lampiran 30. Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Afektif Siswa (Siklus II)

No. Item Soal

Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Keterangan :

Skor 3 untuk kategori tinggi

Skor 2 untuk kategori sedang

Skor 1 untuk kategori kurang

Page 190: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

170

Lampiran 31. Hasil Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Afektif Siswa (Siklus II)

No. Item Soal

Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2

2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3

3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2

4 2 3 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2

5 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2

6 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3

7 3 2 2 2 3 2 2 3 1 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2

8 2 2 1 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2

9 3 3 2 2 3 2 3 3 1 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2

10 3 2 3 2 3 2 3 3 1 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2

11 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2

12 3 2 2 3 3 2 2 3 1 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2

13 3 2 2 2 3 2 3 2 1 3 2 3 3 2 1 3 2 2 3 2

14 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3

15 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3

16 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2

17 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2

18 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3

19 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2

20 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2

21 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2

∑ 56 52 47 46 57 42 52 54 37 53 52 61 59 42 44 59 42 52 50 47

Keterangan :

Skor 3 untuk kategori tinggi

Skor 2 untuk kategori sedang

Skor 1 untuk kategori kurang

Page 191: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

171

Lampiran 32. Jumlah Skor tiap Item Soal pada Observasi Afektif Siswa (Siklus II)

No. Item

Jumlah Per Item No. Item

Jumlah Per Item

1 56 11 52 2 52 12 61 3 47 13 59 4 46 14 42 5 57 15 44 6 42 16 59 7 52 17 42 8 54 18 52 9 37 19 50

10 53 20 47

No. Indikator No. Item Jumlah Item Persentase (%)

1 Mengakui kepentingan 3, 15 47+44 = 91 (91÷126) x 100 = 72,22

2 Menunjukkan kemauan 1, 2 56+52 = 108 (108÷126) x 100 = 85,57

3 Mematuhi peraturan 4, 5 46+57 = 103 (103÷126) x 100 = 81,75

4 Ikut serta secara aktif 13, 16, 19 59+59+50 = 168 (168÷189)x 100 = 88,,89

5 Menerima suatu nilai 6, 7, 8 42+52+54 = 148 (148÷198)x 100 = 78,31

6 Menghargai pendapat 20 47 = 47 (47÷63) x 100 = 74,60

7 Membentuk system nilai 9, 10 37+53 = 90 (90÷126) x 100 = 71,43

8 Bertanggung jawab 12 61 = 61 (61÷63) x 100 = 96,83

9 Menunjukkan kepercayaan diri 14, 18 42+52 = 94 (94÷126) x 100 = 74,60

10 Menunjukkan disiplin pribadi 11, 17 52+42 = 94 (94÷126) x 100 = 74,60

Jumlah 798,8

Rata-rata 79,88

Rumus % = Jumlah item x 100

Jumlah maks.Per item

Jumlah maks. Per item = 3 x jumlah siswa = 3 x 21 = 63

Page 192: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

172

Lampiran 33. Kisi-kisi Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Psikomotor Siswa (Pra Siklus)

No. Aspek

Psikomotor

Kata Kerja

Operasional Keterangan

1 P1 Mempersiapkan Persiapan kelompok dalam demonstrasi

2 P5 Membangun Kerjasama kelompok

3 P2 Mempertunjukan Kemampuan memberikan usulan/tanggapan saat

berdiskusi

4 P2 Menanggapi Kemampuan menanggapi pendapat orang lain

5 P2 Menanggapi Kemampuan menjawab pertanyaan

6 P6 Membuat variasi Mengkomunikasikan hasil diskusi

7 P4 Mengatur Penyampaian presentasi secara berurutan

8 P3 Mengerjakan Keaktifan anggota kelompok

9 P4 Mengatur Pengaturan waktu pembelajaran secara efisien

10 P7 Menyusun Mengakhiri presentasi dengan kesimpulan

Sumber : Winkel, (2009: 283-285)

Keterangan :

P1 : Persepsi (1)

P2 : Kesiapan (3,4,5)

P3 : Gerakan Terbimbing (8)

P4 : Gerakan Terbiasa (7,9)

P5 : Gerakan Kompleks (2)

P6 : Penyesuaian Pola Gerak (6)

P7 : Kreatifitas (10)

Page 193: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

173

Lampiran 34. Item Soal Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Psikomotor Siswa

(Pra Siklus)

No.

Item Pernyataan

1 Persiapan materi yang akan dipresentasikan

2 Kerjasama kelompok

3 Kemampuan memberikan usulan/tanggapan saat berdiskusi

4 Kemampuan menanggapi pendapat orang lain

5 Kemampuan menjawab pertanyaan

6 Mengkomunikasikan data hasil observasi

7 Penyampaian presentasi secara berurutan

8 Keaktifan anggota kelompok

9 Melakukan kegiatan pembelajaran tepat waktu

10 Mengakhiri presentasi dengan kesimpulan

Page 194: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

174

Keterangan :

Skor 4 untuk kategori baik sekali

Skor 3 untuk kategori baik

Skor 2 untuk kategori cukup

Skor 1 untuk kategori kurang

Lampiran 35. Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Psikomotor Siswa (Pra Siklus)

No. Item Soal

Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

Page 195: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

175

Lampiran 36. Hasil Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Psikomotor Siswa (Pra Siklus)

No. Item Soal

Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 2 1 1 1 1 2 2 3 1 2

2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3

3 2 1 1 1 1 2 2 3 1 2

4 1 2 1 1 1 2 1 3 1 1

5 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3

6 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3

7 2 1 1 1 1 2 2 3 1 1

8 1 1 1 1 1 2 2 3 1 1

9 2 1 2 2 3 2 2 3 1 1

10 1 2 1 2 3 3 2 3 2 2

11 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1

12 1 2 2 2 3 3 2 3 2 1

13 1 1 2 2 1 1 2 3 1 1

14 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3

15 1 2 2 2 3 3 2 3 2 2

16 1 1 1 1 1 2 2 3 1 2

17 1 1 1 1 1 2 2 3 1 2

18 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3

19 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1

20 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1

21 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2

∑ 31 36 33 32 41 48 38 63 30 38

Keterangan :

Skor 4 untuk kategori baik sekali

Skor 3 untuk kategori baik

Skor 2 untuk kategori cukup

Skor 1 untuk kategori kurang

Page 196: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

176

Lampiran 37. Jumlah Skor tiap Item Soal pada Observasi Psikomotor Siswa (Pra Siklus)

No. Item Jumlah Per Item 1 31 2 36 3 33 4 32 5 41 6 48 7 38 8 63 9 30 10 38

No. Aspek Indikator No.

Item Jumlah Item Persentase (%)

1 P1 Persepsi 1 31 (31÷84) x100 = 36,9 2 P2 Kesiapan 3,4,5 33+32+41= 106 (106÷252) x100 = 42,06 3 P3 Gerakan terbimbing 8 63 (63÷84) x 100 = 75 4 P4 Gerakan terbiasa 7,9 38+30 = 68 (68÷168) x 100 = 40,47 5 P5 Gerakan kompleks 2 36 (36÷84) x 100 = 42,85 6 P6 Penyesuaian pola gerak 6 48 (48÷84) x 100 = 57,14 7 P7 Kreatifitas 10 38 (38÷84) x 100 = 45,24 Jumlah 339,66

Rata-rata 48,52

Rumus % = Jumlah item x 100 Jumlah maks.Per item

Jumlah maks. Per item = 4 x jumlah siswa = 4 x 21 = 84

Page 197: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

177

Lampiran 38. Kisi-kisi Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Psikomotor Siswa (Siklus I)

No. Aspek

Psikomotor

Kata Kerja

Operasional Keterangan

1 P1 Mempersiapkan Persiapan kelompok dalam demonstrasi

2 P5 Membangun Kerjasama kelompok

3 P2 Mempertunjukan Kemampuan memberikan usulan/tanggapan saat

berdiskusi

4 P2 Menanggapi Kemampuan menanggapi pendapat orang lain

5 P2 Menanggapi Kemampuan menjawab pertanyaan

6 P6 Membuat variasi Mengkomunikasikan hasil diskusi

7 P4 Mengatur Penyampaian presentasi secara berurutan

8 P3 Mengerjakan Keaktifan anggota kelompok

9 P4 Mengatur Pengaturan waktu pembelajaran secara efisien

10 P7 Menyusun Mengakhiri presentasi dengan kesimpulan

Sumber : Winkel, (2009: 283-285)

Keterangan :

P1 : Persepsi (1)

P2 : Kesiapan (3,4,5)

P3 : Gerakan Terbimbing (8)

P4 : Gerakan Terbiasa (7,9)

P5 : Gerakan Kompleks (2)

P6 : Penyesuaian Pola Gerak (6)

P7 : Kreatifitas (10)

Page 198: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

178

Lampiran 39. Item Soal Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Psikomotor Siswa (Siklus I)

No.

Item Pernyataan

1 Persiapan materi yang akan dipresentasikan

2 Kerjasama kelompok

3 Kemampuan memberikan usulan/tanggapan saat berdiskusi

4 Kemampuan menanggapi pendapat orang lain

5 Kemampuan menjawab pertanyaan

6 Mengkomunikasikan data hasil observasi

7 Penyampaian presentasi secara berurutan

8 Keaktifan anggota kelompok

9 Melakukan kegiatan pembelajaran tepat waktu

10 Mengakhiri presentasi dengan kesimpulan

Page 199: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

179

Keterangan :

Skor 4 untuk kategori baik sekali

Skor 3 untuk kategori baik

Skor 2 untuk kategori cukup

Skor 1 untuk kategori kurang

Lampiran 40. Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Psikomotor Siswa (Siklus I)

No. Item Soal

Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

Page 200: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

180

Lampiran 41. Hasil Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Psikomotor Siswa (Siklus I)

No. Item Soal

Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3

2 2 3 3 2 4 3 2 4 3 3

3 2 3 3 2 4 3 2 4 3 3

4 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2

5 2 3 3 2 4 3 2 3 2 3

6 2 3 3 2 4 3 3 4 3 4

7 2 3 3 2 2 3 2 4 2 4

8 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2

9 2 3 3 2 4 2 2 4 3 3

10 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3

11 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2

12 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4

13 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4

14 2 3 3 2 4 3 2 4 3 3

15 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3

16 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3

17 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3

18 2 3 3 3 4 3 2 4 3 3

19 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2

20 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2

21 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3

∑ 37 47 46 40 54 51 43 64 44 62

Keterangan :

Skor 4 untuk kategori baik sekali

Skor 3 untuk kategori baik

Skor 2 untuk kategori cukup

Skor 1 untuk kategori kurang

Page 201: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

181

Lampiran 42. Jumlah Skor tiap Item Soal pada Observasi Psikomotor Siswa (Siklus I)

No. Item Jumlah Per Item 1 37 2 47 3 46 4 40 5 54 6 51 7 43 8 64 9 44 10 62

No. Aspek Indikator No.

Item Jumlah Item Persentase (%)

1 P1 Persepsi 1 37 (37÷84) x100 = 44 2 P2 Kesiapan 3,4,5 46+50+54= 150 (150÷252) x100 = 59,52 3 P3 Gerakan terbimbing 8 64 (64÷84) x 100 = 76,19 4 P4 Gerakan terbiasa 7,9 43+44 = 87 (87÷168) x 100 = 51,78 5 P5 Gerakan kompleks 2 47 (47÷84) x 100 = 55,95 6 P6 Penyesuaian pola gerak 6 51 (51÷84) x 100 = 60,71 7 P7 Kreatifitas 10 62 (62÷84) x 100 = 73,81 Jumlah 421,96

Rata-rata 60,28

Rumus % = Jumlah item x 100 Jumlah maks.Per item

Jumlah maks. Per item = 4 x jumlah siswa = 4 x 21 = 84

Page 202: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

182

Lampiran 43. Kisi-kisi Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Psikomotor Siswa (Siklus II)

No. Aspek

Psikomotor

Kata Kerja

Operasional Keterangan

1 P1 Mempersiapkan Persiapan kelompok dalam demonstrasi

2 P5 Membangun Kerjasama kelompok

3 P2 Mempertunjukan Kemampuan memberikan usulan/tanggapan saat

berdiskusi

4 P2 Menanggapi Kemampuan menanggapi pendapat orang lain

5 P2 Menanggapi Kemampuan menjawab pertanyaan

6 P6 Membuat variasi Mengkomunikasikan hasil diskusi

7 P4 Mengatur Penyampaian presentasi secara berurutan

8 P3 Mengerjakan Keaktifan anggota kelompok

9 P4 Mengatur Pengaturan waktu pembelajaran secara efisien

10 P7 Menyusun Mengakhiri presentasi dengan kesimpulan

Sumber : Winkel, (2009: 283-285)

Keterangan :

P1 : Persepsi (1)

P2 : Kesiapan (3,4,5)

P3 : Gerakan Terbimbing (8)

P4 : Gerakan Terbiasa (7,9)

P5 : Gerakan Kompleks (2)

P6 : Penyesuaian Pola Gerak (6)

P7 : Kreatifitas (10)

Page 203: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

183

Lampiran 44. Item Soal Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Psikomotor Siswa (Siklus II)

No.

Item Pernyataan

1 Persiapan materi yang akan dipresentasikan

2 Kerjasama kelompok

3 Kemampuan memberikan usulan/tanggapan saat berdiskusi

4 Kemampuan menanggapi pendapat orang lain

5 Kemampuan menjawab pertanyaan

6 Mengkomunikasikan data hasil observasi

7 Penyampaian presentasi secara berurutan

8 Keaktifan anggota kelompok

9 Melakukan kegiatan pembelajaran tepat waktu

10 Mengakhiri presentasi dengan kesimpulan

Page 204: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

184

Keterangan :

Skor 4 untuk kategori baik sekali

Skor 3 untuk kategori baik

Skor 2 untuk kategori cukup

Skor 1 untuk kategori kurang

Lampiran 45. Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Psikomotor Siswa (Siklus II)

No. Item Soal

Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

Page 205: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

185

Lampiran 46. Hasil Lembar Observasi Hasil Belajar untuk Ranah Psikomotor Siswa (Siklus II)

No. Item Soal

Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4

2 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4

3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4

4 3 3 2 1 2 3 3 3 2 3

5 3 3 4 3 4 3 2 4 2 4

6 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4

7 4 4 4 3 3 4 3 3 2 4

8 3 3 2 2 2 2 2 3 2 4

9 4 4 3 2 4 4 4 3 2 4

10 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3

11 3 3 2 1 2 2 2 3 1 3

12 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3

13 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3

14 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4

15 4 3 3 4 4 3 3 4 2 3

16 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4

17 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

18 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4

19 3 2 2 1 1 3 3 2 2 4

20 3 2 3 2 2 4 3 3 2 3

21 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4

∑ 77 66 62 58 61 70 60 72 54 76

Keterangan :

Skor 4 untuk kategori baik sekali

Skor 3 untuk kategori baik

Skor 2 untuk kategori cukup

Skor 1 untuk kategori kurang

Page 206: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

186

Lampiran 47. Jumlah Skor tiap Item Soal pada Observasi Psikomotor Siswa (Siklus II)

No. Item Jumlah Per Item 1 77 2 66 3 62 4 58 5 61 6 70 7 60 8 72 9 54 10 76

No. Aspek Indikator No.

Item Jumlah Item Persentase (%)

1 P1 Persepsi 1 77 (77÷84) x100 = 91,67 2 P2 Kesiapan 3,4,5 62+58+61= 181 (81÷252) x100 = 71,83 3 P3 Gerakan terbimbing 8 72 (72÷84) x 100 = 85,71 4 P4 Gerakan terbiasa 7,9 60+54 = 114 (114÷168) x 100 = 67,85 5 P5 Gerakan kompleks 2 66 (66÷84) x 100 = 78,57 6 P6 Penyesuaian pola gerak 6 70 (70÷84) x 100 = 83,33 7 P7 Kreatifitas 10 76 (76÷84) x 100 = 90,48 Jumlah 569,44

Rata-rata 81,35

Rumus % = Jumlah item x 100 Jumlah maks.Per item

Jumlah maks. Per item = 4 x jumlah siswa = 4 x 21 = 84

Page 207: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

187

Lampiran 48. Lembar Observasi Performance Guru dalam Kegiatan Pembelajaran MMKB

(Sumber: Buku Pedoman Program Pengalaman Lapangan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2005:31 - 46)

No. Aspek Nilai

Jumlah 1 2 3 4

1 Penentuan media (alat bantu) mengajar

2 Pilihan cara-cara pengorganisasian siswa agar berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar

3 Menggunakan waktu pembelajaran secara efisien

4 Menggunkan respon dan pertanyaan siswa dalam pembelajaran

5 Menggunkaan ekspresi lisan/ tertulis yang ditangkap oleh siswa

6 Mendemonstrasikan kemampuan pembelajaran dengan menggunakan berbagai metode

7 Mendemonstrasikan penguasaan bahan pembelajaran

8 Menggunakan prosedur yang melibatkan siswa pada awal pembelajaran

9 Memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran

10 Membantu siswa menyadari kekuatan dan kelemahan diri

11 Menunjukkan sikap ramah, penuh, perhatian, dan sabar kepada siswa maupun orang lain

12 Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat dan serasi

Page 208: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

188

Catatan: Deskripsi Penilaian

1. Penentuan media (alat bantu) mengajar Penilaian 1 = Tidak menggunakan media 2 = Media sesuai dengan materi pelajaran 3 = Media sesuai dengan materi pelajaran dan tujuan pembelajaran 4 = Media sesuai dengan materi pelajaran, tujuan dan sesuai dengan daya cerna siswa

2. Pilihan cara-cara pengorganisasian siswa agar berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar

Penilaian 2 = Tidak mengorganisasikan siswa 2 = Pengelompokan 3 = Pengelompokan dan penguasaan

3. Menggunakan waktu pembelajaran secara efisien Penilaian 1 = Tidak menggunakan waktu secara efisien 2 = Memulai pelajaran tepat waktu 3 = Memulai pelajaran tepat waktu dan meneruskan pembelajaran sampai habis waktu 4 = Seperti no. 2 dan 3 + melaksanakan kegiatan dalam langkah-langkah pembelajaran sesuai waktu yang direncanakan serta tidak ada waktu yang terbuang sia-sia

4. Menggunkan respon dan pertanyaan siswa dalam pembelajaran Penilaian 1 = Mengabaikan pertanyaan siswa 2 = Mengetahui adanya siswa yang ingin bertanya dan sesekali meminta respon/pertanyaan siswa 3 = Meminta respon atau pertanyaan siswa terus menerus selama pembelajaran berlangsung dan memberikan balikan kepada siswa 4 = Guru menampung respon dan pertanyaan siswa untuk dibahas bersama

Page 209: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

189

5. Menggunakan ekspresi lisan/ tertulis yang dapat ditangkap oleh siswa Penilaian 1 = Pembicaraan tidak dapat dimengerti/ tidak jelas 2 = Pembicaraan dapat dimengerti 3 = Pembicaraan dapat dimengerti dan ekspresi lisan tepat 4 = Seperti no. 2 dan 3 + materi tertulis jelas

6. Mendemonstrasikan kemampuan pembelajaran dengan menggunakan berbagai metode Penilaian 1 = Menggunakan dua atau lebih mtode pembelajaran, tetapi tidak relevan dengan tujuan dan siswa 2 = Satu metode digunkaan relevan dengan tujuan, materi dan siswa tetapi metode

lain tidak relevan 3 = Menggunakan dua metode yang relevan dengan tujuan, materi dan siswa 4 = Menggunakan dua metode yang semuanya relevan dengan tujuan, materi dan siswa

7. Mendemonstrasikan penguasaan bahan pembelajaran Penilaian 1 = Tidak dapat mendemontrasikan bahan pembelajaran 2 = Mendemonstrasikan materi pembelajaran secara cermat 3 = No.2 + informasi dan bahan pembelajaran dikemukakan sesuai dengan faktanya 4 = No. 2 dan 3 + mengaitkan pengetahuan yang diajarkan dengan pengetahuan lain yang relevan

8. Menggunakan prosedur yang melibatkan siswa pada awal pembelajaran Penilaian 1 = Tidak menggunakan prosedur 2 = Menggunakan minat siswa untuk mengantar ke kegiatan yang baru 3 = No.2 + memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan yang menggali pemikiran siswa 4 = No. 2 dan 3 + mengemukakan cakupan materi yang akan dibahas serta mengemukakan suatu masalah yang terjadi dalam kehidupan

Page 210: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

190

9. Memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran Penilaian 1 = Sedikit siswa yang terlibat (kurang dari 30%) 2 = Cukup banyak siswa yang terlibat (30% - 50%) 3 = Banyak siswa yang terlibat (50% - 75%) 4 = Hampir semua siswa terlibat (75% - 100%)

10. Membantu siswa menyadari kekuatan dan kelemahan diri Penilaian 1 = Tidak membantu siswa 2 = Menghimpun informasi tentang kemampuan siswa 3 = No. 2 + memberi peluang kepada siswa untuk menyampaikan pengalamannya 4 = No. 2 dan 3 + mendorong siswa agar berani mengemukakan dan menjelaskan karyanya

11. Menunjukkan sikap ramah, penuh perhatian, dan sabar kepada siswa maupun orang lain Penilaian 1 = Tidak menunjukkan sikap yang baik 2 = Menampilkan sikap bersahabat yang baik 3 = No. 2 + mengendalikan diri bila menghadapi perilaku siswa yang tidak diinginkan 4 = No. 2 dan 3 + menggunakan kata-kata halus dalam menegur siswa

12. Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat dan serasi Penilaian 1 = Tidak mengembangkan hubungan yang baik 2 = Berbicara sopan dengan siswa 3 = No.2 + mendorong terjadinya tukar pendapat antar siswa 4 = No.2 dan 3 + menunjukkan sikap adil terhadap semua siswa

Page 211: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

191

Lampiran 49. Hasil Lembar Observasi Performance Guru dalam Kegiatan Pembelajaran MMKB

HASIL LEMBAR OBSERVASI PERFORMANCE GURU DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN MMKB

No. Aspek Nilai Pada

Pertemuan ke-

1 2 3 4

1 Penentuan media (alat bantu) mengajar 1 2 3 3

2 Pilihan cara-cara pengorganisasian siswa agar berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar

3 3 4 4

3 Menggunakan waktu pembelajaran secara efisien 2 3 3 4

4 Menggunkan respon dan pertanyaan siswa dalam pembelajaran 2 3 3 4

5 Menggunkaan ekspresi lisan/ tertulis yang ditangkap oleh siswa 2 2 4 4

6 Mendemonstrasikan kemampuan pembelajaran dengan menggunakan berbagai metode 2 2 3 4

7 Mendemonstrasikan penguasaan bahan pembelajaran 2 2 2 3

8 Menggunakan prosedur yang melibatkan siswa pada awal pembelajaran 1 3 4 4

9 Memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran 2 2 3 4

10 Membantu siswa menyadari kekuatan dan kelemahan diri 2 3 4 4

11 Menunjukkan sikap ramah, penuh, perhatian, dan sabar kepada siswa maupun orang lain 2 2 3 3

12 Mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat dan serasi 3 3 3 4

Rata-rata 2,25 3,5

Page 212: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

192

Lampiran 50. Nilai Kognitif Siswa Siklus I dan Siklus II

NILAI

KOGNITIF SISWA SIKLUS I

No. NIS Nama Siswa Nilai Tes Kognitif

Siklus I

1 12509 Aan Setiawan 70

2 12512 Agus Setiawan 70

3 12513 Agus Supriyanto 71.25

4 12514 Agus Tri Cahyono 60

5 12515 Andrian Wicaksono 75

6 12516 Annas Hangga Raditya 76.25

7 12518 Bayu Martha Nugraha 72.5

8 12521 Destria Dian Permana 71.25

9 12522 Eko Prasetyo 73.75

10 12523 Eko Supriyanto 71.25

11 12524 Erdiyas Angga Prayuda 71.25

12 12525 Irham Subekti 63.75

13 12528 M. Irawan Setya Budi 63.75

14 12529 Nasrul Hudaya 72.5

15 12530 Nolan Enggarani 77.5

16 12531 Rahma Dani Nugroho 67.5

17 12533 Sulis Aryanto 63.75

18 12534 Syahrul Rendra Permana 77.5

19 12535 Taufiq Iriyanto 37.5

20 12536 Wahyu Widodo 52.5

21 12539 Yunianto Adi Putro 71.25

Rata-rata kelas 68.09

Ketuntasan 66.67%

Ketidak tuntasan 33.33%

Page 213: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

193

NILAI KOGNITIF SISWA SIKLUS II

No. NIS Nama Siswa Nilai Test

Kognitif II

1 12509 Aan Setiawan 80

2 12512 Agus Setiawan 75

3 12513 Agus Supriyanto 85

4 12514 Agus Tri Cahyono 80

5 12515 Andrian Wicaksono 85

6 12516 Annas Hangga Raditya 85

7 12518 Bayu Martha Nugraha 80

8 12521 Destria Dian Permana 70

9 12522 Eko Prasetyo 75

10 12523 Eko Supriyanto 80

11 12524 Erdiyas Angga Prayuda 80

12 12525 Irham Subekti 85

13 12528 M. Irawan Setya Budi 90

14 12529 Nasrul Hudaya 75

15 12530 Nolan Enggarani 75

16 12531 Rahma Dani Nugroho 85

17 12533 Sulis Aryanto 80

18 12534 Syahrul Rendra Permana 90

19 12535 Taufiq Iriyanto 65

20 12536 Wahyu Widodo 65

21 12539 Yunianto Adi Putro 80

Rata-rata kelas 79.82

Ketuntasan 90.48%

Ketidak tuntasan 9.52%

NILAI KOMPETENSI KOGNITIF SISWA SIKLUS 1

Page 214: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

194

Diagram Nilai Kognitif Siswa Siklus 1 (Ketuntasan Belajar Siswa)

Tidak Tuntas, 33.33%

Tuntas, 66.67%

Diagram Nilai Kognitif Siswa Siklus 2 (Ketuntasan Belajar Siswa)

Tidak Tuntas 9.52%

Tuntas 90.48%

No. Uraian Pencapaian Hasil Jumlah/nilai

1 Siswa mendapat nilai kurang dari 70 7

2 Siswa mendapat nilai lebih besar atau sama dengan 70 14

3 Rerata kompetensi kognitif 67.9

4 Ketuntasan klasikal 66.67%

5 Tidak tuntas 33.33%

NILAI KOMPETENSI KOGNITIF SISWA SIKLUS 2

No. Uraian Pencapaian Hasil Jumlah/nilai

1 Siswa mendapat nilai kurang dari 70 2

2 Siswa mendapat nilai lebih besar atau sama dengan 70 19

3 Rerata kompetensi kognitif 79.82

4 Ketuntasan klasikal 90.48%

5 Tidak tuntas 9.52%

DAFTAR NAMA KELAS PENELITIAN SISWA XI TGB SMK NEGERI 5 SURAKARTA

Page 215: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

195

Lampiran 51. Daftar Nama Kelas Penelitian XI TGB SMK Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2009 /2010

No. NIS Nama Siswa

1 12509 Aan Setiawan

2 12512 Agus Setiawan

3 12513 Agus Supriyanto

4 12514 Agus Tri Cahyono

5 12515 Andrian Wicaksono

6 12516 Annas Hangga Raditya

7 12518 Bayu Martha Nugraha

8 12521 Destria Dian Permana

9 12522 Eko Prasetyo

10 12523 Eko Supriyanto

11 12524 Erdiyas Angga Prayuda

12 12525 Irham Subekti

13 12528 M. Irawan Setya Budi

14 12529 Nasrul Hudaya

15 12530 Nolan Enggarani

16 12531 Rahma Dani Nugroho

17 12533 Sulis Aryanto

18 12534 Syahrul Rendra Permana

19 12535 Taufiq Iriyanto

20 12536 Wahyu Widodo

21 12539 Yunianto Adi Putro

Page 216: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

196

Lampiran 52. Daftar Kelompok Diskusi dengan Metode NHT Mata Pelajaran MMKB Siswa Kelas XI TGB SMK Negeri 5 Surakarta Siklus I

Pertemuan ke- 1

Kelompok 1 1. Aan Setiawan 2. Agus Tri Cahyono 3. Irham Subekti 4. Sulis Aryanto Kelompok 2 1. Agus Setiawan 2. Eko Supriyanto 3. M. Irawan Setya Budi 4. Wahyu Widodo Kelompok 3 1. Agus Supriyanto 2. Bayu Martha Nugraha 3. Erdiyas Angga Prayuda 4. Nasrul Hudaya Kelompok 4 1. Andrian Wicaksono 2. Eko Prasetyo 3. Nolan Enggarani 4. Syahrul Rendra Permana Kelompok 5 1. Annas Hangga Raditya 2. Destria Dian Permana 3. Rahma Dani Nugroho 4. Taufiq Iriyanto 5. Yunianto Adi Putro

Pertemuan ke- 2

Kelompok 1 1. Agus Setiawan 2. Agus Supriyanto 3. Andrian Wicaksono 4. Destria Dian Permana Kelompok 2 1. Annas Hangga Raditya 2. Eko Supriyanto 3. Irham Subekti 4. Rahma Dani Nugroho 5. Wahyu Widodo Kelompok 3 1. Nasrul Hudaya 2. Nolan Enggarani 3. Syahrul Rendra Permana 4. Yunianto Adi Putro Kelompok 4 1. Aan Setiawan 2. Bayu Martha Nugraha 3. Eko Prasetyo 4. Erdiyas Angga Prayuda Kelompok 5 1. M. Irawan Setya Budi 2. Sulis Aryanto 3. Taufiq Iriyanto 4. Agus Tri Cahyono

Page 217: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

197

Lampiran 53. Daftar Kelompok Diskusi dengan Metode NHT Mata Pelajaran MMKB Siswa Kelas XI TGB SMK Negeri 5 Surakarta Siklus II

DAFTAR KELO

MPOK

DISKUSI

DENGAN

METODE NUMBERED HEADS TOGETHER MATA PELAJARAN MENGHITUNG DAN

MERENCANAKAN KONSTRUKSI BETON

Pertemuan ke- 3

Kelompok 1 1. Andrian Wicaksono 2. Nasrul Hudaya 3. Sulis Aryanto 4. Wahyu Widodo Kelompok 2 1. Agus Tri Cahyono 2. Destria Dian Permana 3. Eko Prasetyo 4. Irham Subekti Kelompok 3 1. Bayu Martha Nugraha 2. M. Irawan Setya Budi 3. Nolan Enggarani 4. Rahma Dani Nugroho Kelompok 4

1. Agus Setiawan 2. Agus Supriyanto 3. Syahrul Rendra Permana 4. Yunianto Adi Putro 5. Taufiq Iriyanto

Kelompok 5 1. Annas Hangga Raditya 2. Aan Setiawan 3. Eko Supriyanto 4. Erdiyas Angga Prayuda

Pertemuan ke- 4

Kelompok 1 1. Agus Tri cahyo 2. Eko Prasetyo 3. Destria Dian Permana 4. Eko Supriyanto Kelompok 2 1. Aan Setiawan 2. Erdiyas Hangga Prayuda 3. Syahrul Rendra Permana 4. Taufiq Iriyanto Kelompok 3 1. Agus Supriyanto 2. Rahma Dani Nugroho 3. Sulis Aryanto 4. Wahyu Wdodo 5. Yunianto Adi Putro Kelompok 4 1. Andrian Wicaksono 2. Bayu Martha Nugraha 3. Irham Subekti 2. M. Irawan Setya Budi Kelompok 5 1. Agus Setiawan

2. Annas Hangga Raditya 3. Nasrul Hudaya 4. Nolan Enggarani

Page 218: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

198

SISWA XI TGB SMK NEGERI 5 SURAKARTA

SIKLUS II DAFTAR PRESENSI SISWA SMK NEGERI 5 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

SEMESTER GANJIL

Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa Kelas : XI TGB

Program Studi Keahlian : Teknik Bangunan Mata Pelajaran : MMKB

Kompetensi Keahlian : Teknik Gambar Bangunan Bulan / Tahun : April dan Mei 2010

No. NIS Nama Siswa Pertemuan Ke Jumlah % Hadir

1 2 3 4 S I A 1 12509 Aan Setiawan √ √ √ √ - - - 100 2 12512 Agus Setiawan √ √ √ √ - - - 100 3 12513 Agus Supriyanto √ √ √ √ - - - 100 4 12514 Agus Tri Cahyono √ √ √ √ - - - 100 5 12515 Andrian Wicaksono √ √ √ √ - - - 100 6 12516 Annas Hangga Raditya √ √ √ √ - - - 100 7 12518 Bayu Martha Nugraha √ √ √ √ - - - 100 8 12521 Destria Dian Permana √ √ √ √ - - - 100 9 12522 Eko Prasetyo √ √ √ √ - - - 100 10 12523 Eko Supriyanto √ √ √ √ - - - 100 11 12524 Erdiyas Angga Prayuda √ √ √ √ - - - 100 12 12525 Irham Subekti √ √ √ √ - - - 100 13 12528 M. Irawan Setya Budi √ √ √ √ - - - 100 14 12529 Nasrul Hudaya √ √ √ √ - - - 100 15 12530 Nolan Enggarani √ √ √ √ - - - 100 16 12531 Rahma Dani Nugroho √ √ √ √ - - - 100 17 12533 Sulis Aryanto √ √ √ √ - - - 100 18 12534 Syahrul Rendra Permana √ √ √ √ - - - 100 19 12535 Taufiq Iriyanto √ √ √ √ - - - 100 20 12536 Wahyu Widodo √ √ √ √ - - - 100 21 12539 Yunianto Adi Putro √ √ √ √ - - - 100

mLampiran 54. Daftar Presensi Siswa SMK Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2009 / 2010

Page 219: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

199

Lampiran 55. Pedoman Wawancara Guru

PEDOMAN WAWANCARA GURU

(Narasumber : Guru)

Judul Penelitian : Penerapan Model Kooperatif Dengan Metode NHT

dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Menghitung

dan Merencanakan Konstruksi Beton Siswa Kelas XI TGB SMK

Negeri 5 Surakarta

Mata Pelajaran : Menghitung Dan Merencanakan Konstruksi Beton (MMKB)

Kelas/Sekolah : XI TGB SMK Negeri 5 Surakarta

Nama Guru : Drs. Purwanto, ST

Variabel Pertanyaan

1. Penerapan model

pembelajaran

kooperatif dengan

metode NHT

1. Apakah dalam pembelajaran MMKB sudah menggunakan

berbagai macam metode atau model?

2. Biasanya metode atau model pembelajaran apa saja yang

sering digunakan? Bisa sebutkan dan dijelaskan?

4. Apakah dari penggunaan berbagai metode itu bisa

menumbuhkan keingintahuan siswa?

5. Bagaimana dengan pengaruhnya terhadap pembelajaran

siswa?

6. Apakah metode atau model yang digunakan sudah

disesuaikan dengan materi pembelajaran?

7. Apakah dengan menerapkan pembelajaran kooperatif

dengan metode NHT sudah mencerminkan konsepsi awal

siswa?

8. Adakah hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan

metode NHT?

2. Hasil belajar siswa

1. Apakah bapak sering memberikan tugas kepada siswa?

Tolong jelaskan!

2. Kesulitan-kesuliatan apa saja yang bapak hadapi?

Page 220: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

200

3. Apakah bapak sering menunjuk siswa untuk menjawab

pertanyaan? Tolong dijelaskan dan diberikan alasannya!

4. Kemampuan tiap siswa pasti berbeda-beda, jalan apa yang

bapak terapkan agar pembelajaran berjalan lancar?

5. Dari proses pembelajaran ataupun model dan metode yang

digunakan, apakah sering muncul permasalahan dan itu dari

siapa? Lalu bagaimana bapak mensiasati untuk

menyelesaikannya?

6. Apakah dalam penggunaan metode membuat pembelajaran

lebih mudah?

Surakarta, Juni 2010

Pewawancara,

Rosalina Yulianingsih K1506015

Page 221: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

201

Lampiran 56. Pedoman Wawancara Siswa

PEDOMAN WAWANCARA SISWA

(Narasumber : Siswa)

Judul Penelitian : Penerapan Model Kooperatif Dengan Metode NHT dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Menghitung

dan Merencanakan Konstruksi Beton Siswa Kelas XI

TGB SMK Negeri 5 Surakarta

Mata Pelajaran : Menghitung Dan Merencanakan Konstruksi Beton (MMKB)

Kelas/Sekolah : XI TGB SMK Negeri 5 Surakarta

Nama Siswa :

Variabel Pertanyaan

1. Penerapan model

pembelajaran

kooperatif dengan

metode NHT

1. Apakah guru dalam memberikan pembelajaran sudah

menggunakan variasi metode atau cara?

2. Metode apa saja yang sering digunakan? Bisa disebutkan!

3. Apakah anda suka dengan model belajar yang digunakan

oleh guru anda?

4. Apakah anda pernah protes dengan cara pembelajaran

yang dilakukan oleh guru anda?

5. Bagaimana caranya agar kalian merasa nyaman dengan

proses pembelajaran di kelas?

6. Apakah kalian suka dengan cara belajar yang

dikelompokan? Mengapa, dan berikan alasannya!

7. Bila dibuat kelompok-kelompok, apakah kalian bisa

belajar dengan baik? Berikan alasan anda!

8. Dari belajar kelompok, apa yang ingin kalian dapatkan?

9. Apakah anda sering ditunjuk guru untuk menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh guru?

10. Bagaimana perasaan anda?

11. Apakah anda sering menjawab pertanyaan yang diajukan

dengan benar?

Page 222: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

202

12. Bila tidak, kiat apa yang kalian lakukan agar mengerti

dengan pertanyaan itu?

13. Apakah kalian suka dengan pemberian tugas? Berikan

alasan anda!

14. Apa yang kalian peroleh dari pemberian tugas itu?

15. Apakah dikelas sering dilakukan kegiatan diskusi?

16. Apakah kalian suka dengan diskusi?

17. Apa yang kalian peroleh dari kegiatan diskusi tersebut?

18. Bila dalam pembelajaran dilakukan demonstrasi, apakah

kalian suka? Mengapa?

19. Apa yang kalian dapatkan dari model pembelajaran seperti

itu?

2. Hasil belajar siswa

1. Apa menurut anda mudah dalam memahami pelajaran

Menghitung dan Merencanakan Konstruksi Beton

(MMKB)?

2. Apakah kalian suka bertanya kepada guru bila kalian tidak

paham dengan materi yang diajarkan?

3. Apakah kalian sering mengerjakan tugas yang diberikan

oleh guru?

4. Apakah kalian paham dengan tugas tersebut?

5. Apakah dengan pemberian tugas dan diskusi dapat

membuat pemahaman konsep kalian lebih baik?

6. Apakah anda sering mengemukakan pendapat saat

kegiatan diskusi dilakukan?

7. Apakah anda selalu ikut mengerjakan setiap tugas yang

diberikan?

8. Bila anda tidak mengerti dengan materi atau tugas yang

dipelajari, apa yang akan anda lakukan?

9. Apakah kalian suka bila diminta untuk membacakan tugas

di depan kelas? Berikan alasannya!

Page 223: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

203

10. Apa yang ingin kalian dapatkan dari setiap akhir

pembelajaran?

Surakarta, Mei 2010

Pewawancara,

Rosalina Yulianingsih K1506015

Page 224: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

204

Lampiran 57. Catatan Lapangan Hasil Wawancara (Catatan Wawancara ke- 1)

CATATAN LAPANGAN HASIL WAWANCARA (Catatan Wawancara ke- 1)

Responden : Siswa kelas XI TGB SMK Negeri 5 Surakarta

Nama Siswa : Nolan Enggarani

Kegiatan : Memperoleh gambaran secara jelas mengenai pembelajaran Menghitung dan Merencanakan Konstruksi Beton (MMKB) setelah diterapan Model Kooperatif Dengan Metode NHT dalam untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada akhir siklus II Hari/tanggal : 29 Mei 2010

Pukul : 09.40 – 10.05 WIB

Tempat : Bengkel kayu tangan, program keahlian bangunan SMK Negeri 5

Surakarta

TRANSKRIP WAWANCARA

Peneliti : ”Apakah guru dalam memberikan pembelajaran sudah menggunakan variasi metode atau cara?” Responden : “Sudah, tapi cuma sedikit” Peneliti : ”Metode apa saja yang sering digunakan? Bisa disebutkan!” Responden : “Hanya ceramah terus diberi tugas” Peneliti : “Apakah kamu suka dengan model belajar yang digunakan oleh guru kamu?” Responden : “Suka, tapi bosen” Peneliti : ”Apakah kalian pernah protes dengan cara pembelajaran yang dilakukan oleh guru kalian?” Responden : “Tidak pernah, jika sedang belajar ya semua didengarkan” Peneliti : ”Bagaimana caranya agar kalian merasa nyaman dengan proses pembelajaran di kelas?” Responden : “Ya dengan mencatat dan mendengarkan, tapi kadang bercanda biar tidak bosen” Peneliti : ”Dengan adanya variasi belajar kalian suka dengan cara belajar yang dikelompokan? Mengapa, dan berikan alasannya!”

Page 225: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

205

Responden : “Suka, karena ada variasi dalam belajar dan bisa bertukar pikiran” Peneliti : ”Bila dibuat kelompok-kelompok, apakah kalian bisa belajar dengan baik? Berikan alasan anda!” Responden : “Bisa, karena bisa kerjasama dengan kelompok” Peneliti : ”Dari belajar kelompok, apa yang ingin kalian dapatkan?” Responden : “Jadi menambah pengetahuan dan lebih mengerti pelajaran” Peneliti : ”Apakah kamu sering ditunjuk guru untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru?: Responden : “Sering” Peneliti : ”Bagaimana perasaan kamu?” Responden : “Deg-degan” Peneliti : ”Kenapa deg-degan?” Responden : “Karena takut salah jawabannya” Peneliti : ”Apakah kamu sering menjawab pertanyaan yang diajukan dengan benar?” Responden : “Sering” Peneliti : ”Apakah kalian suka dengan pemberian tugas? Berikan alasan kamu!” Responden : “Suka, karena jadi lebih paham jika diberikan tugas” Peneliti : ”Apakah kalian suka dengan diskusi?” Responden : “Suka sekali” Peneliti : ”Apa yang kalian peroleh dari kegiatan diskusi tersebut?” Responden : “Jadi bisa bekerjasama dan tukar pikiran jika ada perhitungan yang tidak dimengerti” Peneliti : ”Bila dalam pembelajaran dilakukan demonstrasi, apakah kalian suka? Mengapa?” Responden : “Suka, tapi jadi grogi” Peneliti : ”Apa yang kalian dapatkan dari model pembelajaran seperti itu?” Responden : “Bisa lebih memahami materi yang sedang dipelajari” Peneliti : ”Apa menurut anda mudah dalam memahami pelajaran Menghitung dan

Merencanakan Konstruksi Beton (MMKB)?”

Responden : “Kadang mudah kadang susah” Peneliti : ”Mengapa?” Responden : “Karena sebelum diadakan variasi dengan diskusi kelompok, guru

Page 226: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

206

mengajarnya terlalu cepat ” Peneliti : ”Pernah protes?” Responden : “Tidak pernah” Peneliti : ”Setelah diadakan diskusi, apa guru mengajar lebih baik dari sebelumnya?” Responden : “Iya, jadi lebih terarah” Peneliti : ”Apakah kalian suka bertanya kepada guru bila kalian tidak paham dengan materi yang diajarkan?” Responden : “Suka” Peneliti : ”Mengapa?” Responden : “Karena kalau bertanya jadi tidak bingung waktu mengerjakan tugas” Peneliti : ”Apakah kalian selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru?”

Responden : “Selalu” Peneliti : ”Apakah kalian paham dengan tugas tersebut?” Responden : “Paham” Peneliti : ”Apakah dengan pemberian tugas dan diskusi dapat membuat pemahaman konsep kalian lebih baik?” Responden : “Iya, jadi lebih paham” Peneliti : ”Apakah kamu sering mengemukakan pendapat saat kegiatan diskusi dilakukan?” Responden : “Kadang-kadang, karena nanti juga pasti dapat giliran” Peneliti : ”Apakah anda selalu ikut mengerjakan setiap tugas yang diberikan?”

Responden : “Iya, selalu ikut” Peneliti : ”Bila kamu tidak mengerti dengan materi atau tugas yang dipelajari, apa yang akan kamu lakukan?” Responden : “Bertanya pada guru dan teman” Peneliti : ”Apakah kalian suka bila diminta untuk membacakan tugas di depan kelas? Berikan alasannya!” Responden : “Suka, karena teman-teman jadi memperhatikan dan terlihat aktif bagi guru” Peneliti : ”Apa yang ingin kalian dapatkan dari setiap akhir pembelajaran?” Responden : “Paham dengan materi dan perhitungannya dan dari yang tidak tahu menjadi tahu”

Page 227: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

207

Lampiran 58. Catatan Lapangan Hasil Wawancara (Catatan Wawancara ke- 2)

CATATAN LAPANGAN HASIL WAWANCARA (Catatan Wawancara ke- 2)

Responden : Siswa kelas XI TGB SMK Negeri 5 Surakarta

Nama Siswa : Agus Supriyanto

Kegiatan : Memperoleh gambaran secara jelas mengenai pembelajaran

Menghitung dan Merencanakan Konstruksi Beton (MMKB)

setelah diterapan Model Kooperatif Dengan Metode NHT

dalam untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada akhir

siklus II

Hari/tanggal : 27 Mei 2010

Pukul : 09.40 – 10.00 WIB

Tempat : Ruang gambar jurusan bangunan SMK Negeri 5 Surakarta TRANSKRIP WAWANCARA

Peneliti : ”Apakah guru dalam memberikan pembelajaran sudah menggunakan variasi metode atau cara?” Responden : “Sudah” Peneliti : ”Metode apa saja yang sering digunakan? Bisa disebutkan!” Responden : “Dijelaskan dan mencatat” Peneliti : ”Apakah kamu suka dengan model belajar yang digunakan oleh guru kamu?” Responden : “Suka” Peneliti : ”Apakah kalian pernah protes dengan cara pembelajaran yang dilakukan oleh guru kalian?” Responden : “kadang-kadang” Peneliti : ”Bagaimana caranya agar kalian merasa nyaman dengan proses pembelajaran di kelas?” Responden : “Diam dan memperhatikan pelajaran” Peneliti : ”Dengan adanya variasi belajar kalian suka dengan cara belajar yang dikelompokan? Mengapa, dan berikan alasannya!” Responden : “Suka, karena apabila dikelompokan, kalau ada tugas bisa dikerjakan

Page 228: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

208

dengan kelompok” Peneliti : ”Bila dibuat kelompok-kelompok, apakah kalian bisa belajar dengan baik? Berikan alasan anda!” Responden : “Bisa, jadi semangat” Peneliti : ”Dari belajar kelompok, apa yang ingin kalian dapatkan?” Responden : “Ilmu yang bermanfaat dan pengetahuan jadi bertambah” Peneliti : ”Apakah kamu sering ditunjuk guru untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru?” Responden : “Kadang-kadang” Peneliti : ”Bagaimana perasaan kamu?” Responden : “Senang” Peneliti : ”Apakah kamu sering menjawab pertanyaan yang diajukan dengan benar?” Responden : “Sering” Peneliti : ”Apakah kalian suka dengan pemberian tugas? Berikan alasan kamu!” Responden : “Suka, karena jika tugasnya susah jadi terselesaikan dengan mudah jika diskusi” Peneliti : ”Apakah kalian suka dengan diskusi?” Responden : “Suka” Peneliti : ”Apa yang kalian peroleh dari kegiatan diskusi tersebut?” Responden : “Bisa tukar pendapat dan informasi” Peneliti : ”Bila dalam pembelajaran dilakukan demonstrasi, apakah kalian suka?” Responden : “Suka” Peneliti : ”Mengapa?” Responden : “Jadi tambah paham jika maju” Peneliti : ”Apa yang kalian dapatkan dari model pembelajaran seperti itu?” Responden : “Materi yang diajarkan jadi lebih jelas dan mudah dimengerti” Peneliti : ”Apa menurut anda mudah dalam memahami pelajaran Menghitung dan

Merencanakan Konstruksi Beton (MMKB)?”

Responden : “Tadinya susah, tapi sekarang jadi mudah” Peneliti : ”Mengapa?” Responden : “Karena dalam diskusi diberi tugas, jadinya banyak latihan” Peneliti : ”Setelah diadakan diskusi, apa guru mengajar lebih baik dari sebelumnya?”

Page 229: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

209

Responden : “Iya” Peneliti : ”Apakah kalian suka bertanya kepada guru bila kalian tidak paham dengan materi yang diajarkan?” Responden : “Suka” Peneliti : ”Apakah kalian selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru?”

Responden : “Iya” Peneliti : ”Apakah kalian paham dengan tugas tersebut?” Responden : “Paham, tapi jika ada kesulitan, ya bertanya” Peneliti : ”Apakah dengan pemberian tugas dan diskusi dapat membuat pemahaman konsep kalian lebih baik?” Responden : “Iya, tentunya jadi lebih paham dari sebelumnya” Peneliti : “Bila dilakukan diskusi apakah semua anak dapat aktif?” Responden : “Iya, semua aktif karena kami siap-siap jika dipanggil untuk mempresentasikan tugas dan menjawab pertanyaan” Peneliti : “Bagaimana dengan kamu sendiri?” Responden : “Saya ya aktif, kalau tidak aktif nanti tidak paham” Peneliti : ”Apakah kamu sering mengemukakan pendapat saat kegiatan diskusi dilakukan?” Responden : “Iya, jadi jika ada perhitungan yang salah hitung bisa langsung dibenarkan” Peneliti : ”Apakah anda selalu ikut mengerjakan setiap tugas yang diberikan?”

Responden : “Iya” Peneliti : ”Bila kamu tidak mengerti dengan materi atau tugas yang dipelajari, apa yang akan kamu lakukan?” Responden : “Bertanya pada teman satu kelompok” Peneliti : ”Apakah kalian suka bila diminta untuk membacakan tugas di depan kelas? Berikan alasannya!” Responden : “Suka,kKarena bisa menunjukkan jawaban kita dan bisa dapat masukan jika ada yang salah perhitungannya” Peneliti : ”Apa yang ingin kalian dapatkan dari setiap akhir pembelajaran?” Responden : “Pemahaman dan jadi tambah cermat dalam mengerjakan tugas dan soal ulangan”

Page 230: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

210

Lampiran 59. Catatan Lapangan Hasil Wawancara (Catatan Wawancara ke- 3)

CATATAN LAPANGAN HASIL WAWANCARA

(Catatan Wawancara ke- 3) Responden : Guru Mata Pelajaran Menghitung dan Merencanakan

Konstruksi Beton (MMKB) kelas XI TGB SMKN 5 Surakarta

Nama Guru : Drs. Purwanto S.T

Kegiatan : Memperoleh gambaran secara jelas mengenai pembelajaran

Menghitung dan Merencanakan Konstruksi Beton (MMKB)

setelah diterapan Model Kooperatif Dengan Metode NHT

dalam untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada akhir

siklus II

Hari/tanggal : Sabtu, 5 Juni 2010

Pukul : 09.00 – 09.30

Tempat : Ruang Guru Bidang Keahlian Bangunan SMK Negeri 5 Surakarta TRANSKRIP WAWANCARA

Peneliti : “Apakah dalam pembelajaran MMKB, bapak sudah menggunakan berbagai macam metode atau model ?” Responden : “Sudah” Peneliti : “Biasanya metode atau model apa yang sering bapak gunakan ? Bisa disebutkan ?” Responden : “Untuk mata pelajaran MMKB yang sering digunakan pastinya ceramah dan penugasan. Pada semester ganjil banyak materi hafalan dan pemahaman konsep dasar tapi dalam semester genap ini semua materinya langsung kepada perhitungan / perencanaan, jadinya lebih banyak penugasan” Peneliti : “Apakah dari penggunaan berbagai metode itu bisa menumbuhkan keingintahuan siswa ?” Responden : “Bisa, tetapi kadang anak itu biasanya sulit untuk bertanya” Peneliti : “Kenapa anak sulit untuk aktif bertanya ?” Responden : “Mungkin malu dan takut salah bertanya” Peneliti : “Bagaimana dengan pengaruhnya terhadap belajar siswa sendiri ?”

Page 231: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

211

Responden : “Akhirnya kita harus membawa anak supaya anak itu bertanya” Peneliti : “Jadi harus dirangsang seperti itu supaya anak mau bertanya?” Responden : “Iya, harus dirangsang meskipun dengan dengan pertanyaan yang paling sederhana untuk mengarahkan kesitu dan kita harus pandai mencari pertanyaan yang pas buat anak karena siswa satu dengan lainya tidak sama dalam memahami materi” Peneliti : “Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi peserta didik sulit

memahami materi yang disampaikan?”

Responden : “Yang pasti faktor utamanya ialah kekurangsiapan siswa dalam

mengikuti pelajaran, sehingga siswa pemahaman siswa jadi tidak

maksimal”

Peneliti : “Apakah dengan menerapkan pembelajaran kooperatif dengan metode

NHT sudah mencerminkan konsepsi awal siswa?”

Responden : “Sudah, saya jadi terbantu dengan metode tersebut. Karena setiap saya menyampaikan garis besar materi, saya langsung memberikan contoh soal dan siswa yang saya panggil namanya harus maju, jadi saya amati secara tidak langsung terlihat siswa mau berusaha untuk menjawab pertanyaan” Peneliti : “Apakan respon dari siswa dari segi kesiapan belajar siswa baik ?” Responden : “Ya pastinya baik, siswa jadi seperti siap-siap dipanggil, karena saya memanggil siswa secara acak” Peneliti : “Adakah hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode NHT ?” Responden : “Ada, ketika saya harus menyebutkan secara acak nomor – nomor siswa dari tiap kelompok. Jadi harus berkonsentrasi lebih dalam mengorganisir nomor – nomor tersebut, agar setiap siswa dalam pembelajaran bisa rata sewaktu maju kedepan” Peneliti : “Apakah bapak sering memberikan tugas kepada siswa? Tolong Jelaskan ?” Responden : “Ya pasti ada, saya setiap pertemuan selalu memberikan tugas untuk dikerjakan secara kelompok. Karena materi MMKB itu sendiri lumayan susah bagi siswa untuk dipahami dikarenakan begitu banyak perhitungan dan langkah – langkah yang harus bisa dipahami”

Page 232: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

212

Peneliti : “Kesulitan – kesulitan apa saja yang bapak hadapi selama pembelajaran berlangsung ?” Responden : “Anak kadang kurang teliti dalam menghitung dan menulis satuan” Peneliti : “Adakah faktor – faktor yang menghambat ketika diadakan diskusi kelompok ? ” Responden : “Ya ada, terkadang mereka ramai” Peneliti : “Tetapi dari adanya diskusi kelompok, apakah keaktifan siswa untuk bertanya dan mengemukakan jawaban jadi lebih baik ?” Responden : “Iya, mereka banyak bertanya ketika mereka dihadapkan dengan perhitungan yang prosesnya panjang dan menyetarakan satuan dan sewaktu maju mereka lumayan bisa mengemukakan jawabannya” Peneliti : “Lalu, langkah – langkah apa lagi yang bapak lakukan agar anak itu bisa lebih baik ?” Responden : “Ya selalu saya rangsang untuk bertanya dan saya memberikan pertanyaan dan secara bertahap mereka sudah terbiasa maju kedepan kelas dan kebiasan yang seperti itu yang saya harapkan dari pembelajaran ini” Peneliti : “Dari proses pembelajaran ataupun model dan metode yang digunakan,

apakah sering muncul permasalahan dan itu dari siapa ? Lalu

bagaimana bapak mensiasati untuk menyelesaikannya ?”

Responden : “Ya sering, dari siswa. Terkadang mereka bertanya mungkin pertanyaan diluar konteks. Tetapi anak yang serius dan yang tidak serius bisa terlihat dan saya mengsiasatinya dengan menunjuk siswa yang kurang serius / yang kurang memperhatikan untuk maju kedepan dan mengerjakan contoh soal yang saya buat ” Peneliti : “Apakah dalam penggunaan metode NHT membuat pembelajaran lebih mudah ?” Responden : “Iya... lebih mudah saya terbantu jika dibandingkan dengan ceramah. Kan tidak mungkin saya harus menjelaskan materi dari awal pembelajaran sampai jam pelajaran selesai. Tetapi jika dengan diskusi kan kita bisa lebih santai dan akrab dengan anak”

Page 233: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

213

Lampiran 60. Foto Dokumentasi Proses Pembelajaran Siswa Kelas XI TGB SMK Negeri 5 Surakarta Siklus I dan II

Pembagian kelompok diskusi dan nomor untuk setiap anggota kelompok

Siswa mendengarkan dan mencatat penjelasan materi oleh guru

Siswa mencoba mengerjakan contol soal yang diberikan oleh guru

Siswa maju ke depan untuk menyelesaikan contoh soal yang diberikan oleh guru

Siswa maju ke depan untuk menyelesaikan contoh soal yang diberikan oleh guru

Kelompok 1 yang sedang berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan lembar tugas 1

Page 234: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

214

Kelompok 2 yang sedang berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan lembar tugas 1

Kelompok 3 yang sedang berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan lembar tugas 1

Kelompok 4 yang sedang berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan lembar tugas 1

Kelompok 5 yang sedang berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan lembar tugas 1

Proses diskusi dalam mengerjakan lembar tugas 1 Perwakilan anggota dari setiap kelompok yang mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

Page 235: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

215

Kelompok 3 yang sedang berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan lembar tugas 3

Kelompok 1 yang sedang berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan lembar tugas 2

Suasana kelas ketika diskusi kelompok dengan metode NHT dilaksanakan

Kelompok 3 yang sedang berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan lembar tugas 2

Suasana kelas ketika diskusi kelompok dengan metode NHT dilaksanakan

Suasana kelas ketika diskusi kelompok dengan metode NHT dilaksanakan

FOTO PELAKSANAAN PENELITIAN PADA SIKLUS II

Page 236: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

216

Suasana kelas ketika siswa berdiskusi secara kelompok dalam mengerjakan lembar tugas 4

Suasana kelas ketika diskusi kelompok dengan metode NHT dilaksanakan

Kelompok 5 yang sedang berdiskusi dalam kelompok untuk mengerjakan lembar tugas 3

Kerjasama kelompok siswa dalam mengerjakan lembar tugas 3

Kerjasama kelompok siswa dalam mengerjakan lembar tugas 3

Perwakilan anggota dari setiap kelompok yang mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

Page 237: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

Suasana ke

Suasana kel

elas XI TGBKognit

las XI TGB kKogniti

ketika diadatif II”

ketika diadaf II”

akan ”Tes

akan ”Tes

Su

Si

uasana kelas

iswa kelas XTahun

XI TGB ketKognitif I

XI Teknik Gan ajaran 200

2

tika diadakaII”

ambar Bangu9 / 2010

217

n ”Tes

unan

Page 238: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

218

Wawancara pada tanggal 29 Mei 2010 dengan siswa kelas XI TGB yang bernama Nolan Enggarani, pasca siklus II setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif dengan

metode NHT.

Wawancara pada tanggal 27 Mei 2010 dengan siswa kelas XI TGB yang bernama Agus Supriyanto, pasca siklus II setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif dengan metode NHT.

DOKUMENTASI WAWANCARA PASCA SIKLUS II

Lampiran 61. Foto Dokumentasi Wawancara

Page 239: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

219

Wawancara pada tanggal 5 Juni 2010 dengan bapak Drs. Purwanto, S.T, selaku guru mata pelajaran Menghitung dan Merencanakan Konstruksi Beton (MMKB)

pasca siklus II setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif dengan metode NHT.

Page 240: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

220

Lampiran 63. Surat Pengajuan Judul Skripsi

Page 241: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

221

Lampiran 64. Surat Pengajuan Pembimbing I

Page 242: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

222

Lampiran 65. Surat Pengajuan Pembimbing II

Page 243: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

223

Lampiran 66. Daftar Hadir Kegiatan Seminar Skripsi

Page 244: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

224

Page 245: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

225

Lampiran 67. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi (Ketua Jurusan PTK)

Page 246: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

226

Lampiran 68. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi (Pembantu Dekan I)

Page 247: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

227

Lampiran 69. Surat Permohonan Ijin Research / Tru Out (Kepsek)

Page 248: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

228

Lampiran 70. Surat Permohonan Ijin Research / Tru Out (DIKPORA)

Page 249: SKRIPSI ROSALINA YULIANINGSIH - digilib.uns.ac.id/Penerapan... · Teknik Dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... ajaran 2009 / 2010

229

Lampiran 71. Surat Keterangan dari Kepala Sekolah SMK Negeri 5 Surakarta