strategi komunikasi percik dalam sosialisasi dan …/strategi... · fakultas ilmu sosial dan ilmu...

162
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN KAMPANYE POLMAS DI SALATIGA (Studi Deskripsi Kualitatif Mengenai Strategi Komunikasi LSM Percik dalam Sosialisasi dan Kampanye Program Perpolisian Masyarakat di Salatiga) Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Program Studi Ilmu Komunikasi Oleh : MAYANG TISTIA D0207071 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: hoangque

Post on 06-Mar-2019

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK

DALAM SOSIALISASI DAN KAMPANYE POLMAS

DI SALATIGA (Studi Deskripsi Kualitatif Mengenai Strategi Komunikasi LSM Percik dalam Sosialisasi

dan Kampanye Program Perpolisian Masyarakat di Salatiga)

Disusun Untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)

Program Studi Ilmu Komunikasi

Oleh :

MAYANG TISTIA

D0207071

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

“Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu”

Ibrani 10 : 36

“Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia”

1 Korintus 15 :58b

Page 5: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Karya ini teruntuk:

Tuhan Yesus Kristus, Bapa dan Sahabatku

My super family: Mama, Bapak, Tyka

My Precious

Page 6: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus,

karena oleh kasih dan anugrahNya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN

KAMPANYE POLMAS DI SALATIGA (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai

Strategi komunikasi LSM Percik dalam Sosialisasi dan Kampanye Program

Perpolisian Masyarakat di Salatiga) sebagai syarat memperoleh gelar sarjana (S-1)

Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

PolitikUniversitas Sebelas Maret Surakarta. Semoga Skipsi ini dapat bermanfaat

bagi perkembangan ilmu komunikasi.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada

semua pihak yang telah membantu, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan:

1. Prof. Drs. Pawito Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Prahastiwi Utari, Ph.D, selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Prof. Drs. Totok Sarsito, SU, MA, Ph. D selaku Dosen Pembimbing, terima

kasih untuk waktu yang diberikan untuk membimbing dengan penuh

kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Page 7: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

4. Drs. IGN. Agung Satyawan, SE ,S.Ikom, M.Si, selaku Pembimbing

Akademis, terimakasih atas bimbingannya selama penulis menjadi mahasiswa

Ilmu Komunikasi.

5. Bapak dan Ibu Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta, terima kasih atas semua ilmu yang telah

dibagikan.

6. Mbak Christin, Mas Seto, Mas Hery, Mbak Dewi, Mbak Dwi, Mas Yusman,

Mas Damar, Mas Singgih (Tim COP Percik), Om Lomo, Om Nick, Pak Budi,

Pak Pradjarta, Pak Made, Pak Slamet, Mas Wahid, dan semua saudara-saudara

di LSM Percik, terimakasih telah menerima penulis dengan sambutan hangat.

7. Semua informan yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk penulis.

8. Mama dan Bapak yang sangat kukasihi terima kasih atas segala limpahan

dukungan, doa, kasih sayang, perhatian dan pengertian yang diberikan dengan

tulus kepada penulis.

9. Rumpii (Agnes, Nanda, Nindut, Beta), saudara seiman di PMK Fisip

(terkhusus Mas Abe, Haryo, Ezra, Yohana, Pepi) terimakasih untuk segala

dukungan dan sharing yang membuat penulis merasakan persahabatan yang

indah dalam Tuhan.

10. Adi Nugroho yang selalu sabar mendengar keluh kesah dan selalu

memberikan semangat bagi penulis. Terimakasih untuk dukungan doa, kasih

sayang dan perhatiannya.

Page 8: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

11. Teman berpetualang di Salatiga, Widayani Utami, terimakasih untuk segala

dukungan yang diberikan kepada penulis.

12. Teman-teman Kompi, terkhusus teman-teman Segitiga Production, POINT

Advertising, UNO advertising, Puente Production, SBTV, KTV, UNS MAXI

Event Organizer, Portal 10, terima kasih untuk segala pelajaran berharga dan

kenangan indah tentang totalitas, kebersamaan dan kekompakan yang

diberikan selama menuntaskan segala tugas-tugas perkuliahan.

13. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih ada beberapa kekurangan dalam penulisan skripsi

ini, oleh karena itu penulis terbuka akan setiap kritik dan saran yang membangun.

Surakarta, 3 Januari 2011

Penulis

Page 9: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iii

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ............................................................................................. v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

ABSTRAKSI ..................................................................................................... xiv

ABSTRACTION................................................................................................ xv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 10

Page 10: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

C. Tujuan Penelitian.......................................................................... 11

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 11

E. Telaah Pustaka .............................................................................. 12

F. Implementasi Konsep .................................................................... 34

G. Metodologi Penelitian ................................................................... 35

H. Definisi Konsep ………………………………………………….. 44

BAB II : DESKRIPSI LOKASI

1. LSM Percik Salatiga ..................................................................... 47

A. Latar Belakang.......................................................................... 47

B. Visi dan Misi ………..................................................................48

C. Profil Kegiatan ......................................................................... 50

2. Kota Salatiga ………………………………..……...……………. 75

A. Sejarah Kota ……………………………………………..…... 75

B. Gambaran Wilayah …………………………………..………. 78

C. Pemerintah …………………………………………………… 80

D. Visi dan Misi ……………………………………………...…. 81

E. Lambang Daerah ……………………………………..…….. 83

F. Sesanti Kota ………………..……………………………..… 85

G. Politik, Hukum dan Keamanan ……..……………………..… 85

BAB III : Strategi Komunikasi Percik dan Pengaruhnya

Page 11: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

A. Temuan Data .......................................................................... 88

B. Strategi Komunikasi Percik …………...…………...……….. 90

C. Pengaruh penerapan Strategi …………...…..………………. 127

D. Kendala dan Faktor Pendorong …...………..……………….. 137

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 143

B. Saran .............................................................................................................. 145

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 147

\

Page 12: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Komponen-komponen analisa data model interaktif …………….. 41

Gambar 2 Skema Kerangka Pikir …………………………………………… 43

Gambar 3 Tabel Perkara/Kasus Pelanggaran Hukum………………...……… 86

Gambar 4 Tabel penggunaan media…………………………..……….……. 124

Gambar 5 Bagan Strategi Komunikasi Percik……………………..………… 136

Page 13: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Proposal Perencanaan LSM Percik

Lampiran II : Foto dan Arsip Kegiatan Sosialisasi dan Kampanye

Polmas oleh Percik

Lampiran III : 1. Pedoman Interview Informan

2. Transkrip Wawancara, Tabel Profil Informan

Page 14: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Page 15: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

ABSTRAK

MAYANG TISTIA, 2012, STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN KAMPANYE POLMAS DI SALATIGA (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi LSM Percik dalam Sosialisas dan Kampanye Program Perpolisian Masyarakat di Salatiga).

Perpolisian masyarakat (Polmas) adalah paradigma baru di lingkungan organisasi Polri. Perumusan model Polmas diadopsi dari keberhasilan konsep Community Policing (COP) yang diterapkan di berbagai Departemen Kepolisian Negara Bagian Amerika Serikat dan Kepolisian Nasional Jepang.

Sebelum model Polmas diterapkan, Polri menganut model perpolisian tradisional dan militeristik. Konsep ini memunculkan citra bahwa polisi belum melihat masyarakat sebagai mitra sehingga menimbulkan jarak antara polisi dengan masyarakat. Polmas diidealkan dapat meraih kepercayaan publik pada Polri, namun implementasinya masih diwarnai berbagai masalah. Oleh karena itu terlibatnya lembaga diluar kepolisian sangat diperlukan. Salah satu lembaga di luar kepolisian yang dapat berperan dalam proses tersebut adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Percik adalah salah satu LSM yang ada di Kota Salatiga. Percik ingin ikut serta untuk merealisasikan nilai-nilai Polmas yang bermuara pada keamanan dan ketertiban di tingkat lokal.

Dalam penelitian ini, penulis berusaha mengetahui bagaimanakah strategi komunikasi Percik dalam sosialisasi dan kampanye Polmas di Salatiga. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi kualitatif, pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi non partisipan, wawancara mendalam, dan studipustaka. Informan dipilih berdasarkan purposive sampling dengan sedikit bubuhan Snowball Sampling. Analisis data menggunakan model interaksi Miles dan Huberman, dan keabsahan data itu sendiri diuji menggunakan triangulasi sumber.

Hasil yang diperoleh dari strategi komunikasi ini adalah (1) Polmas di Salatiga dibagi atas dua model, yaitu kawasan dan wilayah, (2) Strategi komunikasi yang dilakukan telah melewati beberapa tahap seperti proses analisis khalayak melalui need assessment, menyusun pesan, menetapkan metode serta menyeleksi penggunaan media (3) Strategi Komunikasi telah membawa pengaruh pada pencairan hubungan antara polisi dan masyakarat, peningkatan kapasitas polisi dan FKPM, turunnya dana keamanan dari Pemerintah Daerah ke wilayah dan terlibatnya mahasiswa dalam proses reformasi kepolisian. (4) Dalam sosialisasi dan kampanye ini ada beberapa hal yang menjadi faktor pendorong yaitu kekuatan komunikator dan kekuatan opinion leader. (5) Adapun kendalanya adalah masalah kultur dan birokrasi, keterbatasan biaya dan SDM dan tidak adanya support dari lembaga lain.

Page 16: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

ABSTRACTION

Mayang Tistia, 2012, COMMUNICATION STRATEGIES DONE BY PERCIK IN SOCIALIZING AND CAMPAIGNING POLMAS IN SALATIGA (Qualitative Descriptive Study of Communication Strategies done by Percik NGO in socializing and campaigning Polmas in Salatiga)

Polmas is a new paradigm within the Indonesian Police Department. The formulation of Polmas is adopted from the success of the Community Policing (COP) concept which is applied in various Department of States Police in United States and the Japanese National Police Department.

Before Polmas is applied, Indonesian Police Department adopts traditional

and militaristic model of policing. This concept leads to an image that the police has not seen the Indonesian society as a partner, so that it creates a gap between the police and the society. Polmas program, which aims to achieve public reliance toward Indonesian police, is still be marred by various problems. Therefore, the involvement of agencies beyond the police are needed. One of institutions outside the police that play a role in that process is non-governmental organizations (NGOs). Percik is one of the NGOs in Salatiga. Percik purposes to participate for the realization of the values of Polmas which brings to security and order at the local level.

In this study, the author tries to find out the strategy and campaign used in

the socialization of Polmas in Salatiga. This study is a qualitative descriptive research. The data collection technique is non-participant observation, thorough interviews, and literary study. Informants are selected based on purposive sampling with Snowball Sampling. Data analysis is obtained by using the Miles and Huberman interaction model, and the validity of the data is tested using a triangulation of sources.

The results of this communication strategy are (1) Polmas in Salatiga is

divided into two models, Polmas kawasan and Polmas wilayah (2) communication strategy undertaken has gone through several stages as the process of audience analysis through needs assessment, composing messages, set the method as well as selecting use of media (3) Communication strategies bring influence on the relationship between police and communities, increasing capacity building police and FKPM, local government gives the security fund and college student join the process of police reform. (4) In this campaign and socialization, there are some factors that support, they are the power of the communicator and strength of leaders opinion. (5) The difficulties are problem of culture and bureaucracy; cost and human resource limitations; and the deficiency of money and support from other institutions.

Page 17: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Era reformasi telah mengantarkan perubahan yang signifikan pada posisi

dan peran Polri. Hal ini ditandai dengan keputusan politik berupa pemisahan

Polri dari lembaga dan garis komando TNI pada 1 April 1999. Karena adanya

dukungan politik yang cukup kuat, keputusan politik tersebut kemudian diikuti

dengan munculnya dua ketetapan (TAP) MPR RI, yakni TAP MPR/VI/2000

tentang pemisahan ABRI (TNI dan Polri), serta TAP MPR/VII/2000 tentang

peran kedua lembaga tersebut, yakni dengan menempatkan TNI dibawah

Departemen Pertahanan dan Polri secara langsung berada di bawah Presiden.

Tindak lanjut dari kedua TAP MPR tersebut adalah dikeluarkannya Undang-

Undang (UU) No.2/2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dan UU

No.3/2002 tentang Pertahanan Negara. 1

Kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang

pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum,

perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. 2 Untuk mencapai

hasil yang maksimal dari fungsi ini dibutuhkan kerjasama antara polisi dengan

masyarakat. Polisi akan mengalami kesulitan dalam menciptakan situasi yang

1 Muradi. 2009. Penantian Panjang Reformasi Polri. Yogyakarta: Tiara Wacana, hal.7 2 Pasal 2 UU No.2/2002

Page 18: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

kondusif tanpa adanya kesadaran dari masyarakat itu sendiri akan pentingnya

membangun suasana yang aman dan tertib. Selain itu, image atau citra sangat

penting bagi Polri karena dasar utama Polri menyelenggarakan tugasnya adalah

kepercayaan dari masyarakat.

Untuk membangun kepercayaan (trust building) masyarakat, berbagai

upaya untuk melakukan reformasi Polri terus dilakukan. Untuk itu melalui Skep

Kapolri No.Pol : Skep/737/X/2005, tanggal 13 Oktober 2005, mulailah diterapkan

model Perpolisian Masyarakat dalam penyelenggaraan tugas Polri.

Sebagaimana yang dikemukakan Arianto (2008:3):

“Community Policing (Perpolisian Masyarakat) adalah gaya perpolisian yang mendekatkan polisi dengan masyarakat yang dilayaninya. Namun dapat pula didefinisikan sebagai cara, gaya atau model pemolisian dimana polisi bekerjasama dengan masyarakat setempat untuk mengidentifikasikan penyelesaian masalah sosial dalam masyarakat”. Perpolisian masyarakat (Polmas) adalah paradigma baru di lingkungan

organisasi kepolisian di Negara Indonesia. Perumusan model Polmas diadopsi dari

keberhasilan konsep Community Policing (COP) yang diterapkan di berbagai

Departemen Kepolisian Negara Bagian di Amerika Serikat dan Kepolisian

Nasional Jepang. Jepang menduduki peringkat ke-3 negara teraman di dunia

menurut survey yang dilakukan oleh Global Peace Index Ranking.3 Hal ini terjadi

karena tingginya kepedulian masyarakat. Masyarakat Jepang menyadari bahwa

menjadi polisi bagi diri sendiri adalah sikap yang sangat mendukung bagi

pencegahan berkembangnya kejahatan. Department of Policy Studies, Universitas

3 http://www.visionofhumanity.org/gpi-data/#/2011/scor

Page 19: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Lincoln, UK mengeksplorasi bagaimana konsep Policing perlu di kembangkan

dalam masyarakat masa kini. Dengan model ini isu-isu yang berkembang dapat di

deteksi sehingga mencegah kejahatan, bermanfaat bagi penegakan ketertiban

umum, polisi tanggap tuntutan publik terhadap jaminan keamanan masyakat, dan

meningkatkan kerjasama polisi dan masyarakat. 4 Sejalan dengan itu penelitian

kantor Community Policing Service United States Department of Justice,

menyatakan bahwa Community Policing merupakan pencegahan gangguan dan

kejahatan secara proaktif yang strategis dibanding dengan patroli rutin yang

dilakukan Kepolisian. Community Policing merupakan solusi jangka panjang

untuk mengurangi kejahatan dan tindak pidana. 5 Studi kepolisian membuktikan

model kepolisian konvensional kurang efektif bila dibandingkan pesatnya

perkembangan masalah dalam masyarakat sehingga direkomendasikan model

kepolisian modern dengan konsep Community Policing.

Konsep Community Policing diadopsi Polisi Republik Indonesia (Polri)

disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan masyarakat Indonesia serta

diubah dengan nama Indonesia. Secara formal oleh jajaran Polri, model tersebut

diberi nama Perpolisian Masyarakat. Selanjutnya, secara konseptual dan

4 Peter Somerville, “Understanding Community Policing”, The Journal of Police Strategies and

Management, Nomor 2 Volume 32, (2009), hlm 261-277

5 Matthew C. Scheider, Robert Chapman and Amy Schapiro, “Towards the Unification of

Policing Innovations Under Community Policing”, The Journal of Police Strategies and

Management, Nomor 4 Volume 32 No. 4, (2009), hlm 694-718

Page 20: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

operasional disebut Polmas. Perpolisian dalam hal ini adalah membuat masyarakat

berfungsi seperti polisi. Dalam aplikasinya kehadiran polisi di tengah masyarakat

lebih mengedepankan aspek-aspek pre-emtif dan preventif bukan lagi represif. 6

Namun menurut Peneliti Puslitbang Kemasyarakatan dan Kebudayaan

LIPI, kepolisian Indonesia masih menerapkan dan menganut model perpolisian

tradisional. Model ini dalam aplikasinya berupaya mengendalikan terjadinya

kejahatan melalui penegakan hukum yang reaktif, melakukan patroli preventif dan

memberikan respon cepat terhadap tindak kejahatan dan menindaklanjutinya

dengan investigasi kejahatan7. Banyaknya serentetan kasus yang terjadi di

beberapa daerah di Indonesia seperti penembakan di Aceh, kasus Mesuji, Bima

dan Papua mengungkap fakta bahwa polisi masih menerapkan konsep polisi

tradisional dan militeristik. Konsep perpolisian tradisional dan militeristik yang

telah dianut selama beberapa dekade ini memunculkan citra bahwa polisi belum

melihat masyarakat sebagai mitra utama dalam perpolisian sehingga menimbulkan

jarak antara polisi dengan masyarakat. Budaya militeristik yang lebih menekankan

pada hierarki dan kewenangan telah membuat sistem Polri menjadi tertutup dan

kurangnya akuntabilitas kepada masyarakat. Pada konteks inilah sebenarnya

pendekatan Polmas berbeda dengan kepolisian tradisional dan militeristik. Polmas

berupaya mengendalikan kejahatan melalui pencegahan secara proaktif melalui

6 Kadarmanta. 2007. Membangun Kultur Kepolisian. Jakarta: Forum Media Utama, hal.164 7 Ari Wahyono, “Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM): Sebuah Pendekatan

Perpolisian Masyarakat Untuk Membangun Citra Polisi. Jurnal Masyarakat dan Budaya Volume

11 No.1 tahun 2009, hal 125 - 143

Page 21: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

hubungan kemitraan yang sudah terjalin dengan masyarakat. Konsep Polmas

menunjukkan bahwa konteks network atau jaringan antar manusia merupakan

sumber untuk mengontrol kejahatan. Selain itu Perpolisian Masyarakat menuntut

adanya kesediaan untuk mempertanyakan aturan, prosedur, dan strategi yang

berlaku guna mencapai efektivitas yang optimal serta menjamin pemberian

pelayanan sebaik mungkin. Polri dituntut memiliki kemampuan beradaptasi dan

keterbukaan komunikasi.

Konsep Polmas sebenarnya sederhana yaitu masyarakat dengan kepolisian

bisa duduk bersama dan menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Dua

komponen utamanya adalah kemitraan dan pemecahan persoalan bersama antara

polisi dan masyarakat dalam soal keamanan dan ketertiban masyarakat agar

tercipta situasi yang aman dan nyaman demi kesejahteraan seluruh komponen

masyarakat. Namun pelaksanaannya tidaklah sesederhana itu. Ada satu prinsip

dasar yang harus ditegakkan di lapangan yaitu bagaimana mengajak masyarakat

untuk bekerjasama dengan kepolisian. Syarat utama dari paradigma baru ini

adalah terjalinnya kedekatan hubungan antara polisi dengan masyarakat.

Penerapan Polmas di Indonesia tidak bisa diterapkan dengan sistem yang

baku, yaitu dengan memakai metode yang sama di semua daerah di Indonesia. Hal

ini dikarenakan bangsa Indonesia bersifat multikultural. Keragaman budaya, adat

istiadat dan bahasa menjadi tantangan tersendiri. Selain itu perbedaan kondisi

tingkat ekonomi, pendidikan dan strata dalam masyarakat juga dapat

Page 22: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

mempengaruhi dalam pemilihan pendekatan dalam mengimplementasikan

Polmas.

Berbagai upaya telah dilakukan Polri dalam mengimplementasikan

Polmas. Salah satunya adalah dengan membentuk FKPM (Forum Kemitraan

Polisi dan Masyarakat) di Kecamatan dan Kelurahan/Desa. Keanggotaan FKPM

terdiri dari polisi dan perwakilan masyarakat setempat yang dipilih secara

demokratis. FKPM adalah wadah komunikasi, konsultasi, transparansi dan

akuntabilitas Polri dengan masyarakat yang dilayaninya. Dalam rapat-rapat

FKPM akan dibahas bersama berbagai masalah yang dihadapi warga, harapan dan

keluhan warga, sebaliknya Polri akan menyampaikan rencana-rencana kegiatan

Polri untuk mendapat dukungan warga.

Namun dalam pelaksanaannya, program Polmas yang sebenarnya

diidealkan untuk dapat meraih kepercayaan publik pada Polri, dalam

implementasinya masih diwarnai dengan berbagai masalah. Hal tersebut

diantaranya adalah sosialisasi yang belum merata, pemahaman mengenai filosofi

Polmas yang belum tuntas dan merata di kepolisian sehingga seringkali dalam

implementasinya hanya sekedar formalitas saja dan belum menyentuh kepada

substansi dari Polmas. Selain itu masyarakat juga masih apatis terhadap

keberadaan Polmas.

Oleh karena itu terlibatnya lembaga diluar kepolisian sangat diperlukan

dalam memperkuat akuntabilitas Polri sehingga proses sosialisasi dan kampanye

Polmas dapat menyentuh seluruh stake-holders yang ada. Salah satu lembaga di

Page 23: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

luar kepolisian yang dapat berperan dalam proses tersebut adalah LSM (Lembaga

Swadaya Masyarakat). LSM dipandang dapat melihat secara lebih netral, bersama

masyarakat dapat melakukan pengawasan pada kinerja Polri dan memperjuangkan

proses penanganan keluhan masyarakat dilakukan secara obyektif dan transparan.

Lembaga Percik (Persemaian Cinta Kemanusiaan) adalah salah satu LSM

yang ada di Kota Salatiga. Sebagai bagian dari masyarakat Percik ingin turut serta

dalam kemitraan dengan polisi untuk merealisasikan nilai-nilai Polmas yang

bermuara pada keamanan dan ketertiban di tingkat lokal. Sejak tahun 2004, Percik

atas dukungan The Asia Foundation Jakarta bahkan telah menginisiasi Program

Community Policing (COP) di Salatiga. COP sendiri merupakan cikal bakal

lahirnya Polmas di Indonesia. Awalnya, pelaksanaan program dilaksanakan di dua

RW (Rukun Warga), yaitu RW VII, Kelurahan Turusan (area perkotaan) dan RW

IV, V, Kelurahan Nobowetan (area pedesaan). Program ini bertujuan untuk

menyemai benih-benih saling percaya antara polisi dan masyarakat antara lain

dengan cara mencairkan hubungan antara polisi dan masyarakat yang dilayaninya.

Dalam program ini, paling tidak, masyarakat, polisi dan pemerintah mengetahui

prinsip-prinsip dan filosofi program COP karena program ini sulit direalisasikan

manakala tidak memperoleh dukungan dan atau legitimasi dari stakeholder di

Kota Salatiga. 8

Program awal lebih dititikberatkan kepada masyarakat sipil kemudian

dalam program lanjutan, Percik dan The Asia Foundation merancang dan 8 Lembaga Percik. Laporan Pelaksanaan Program Community Policing (COP) Percik di Kota

Salatiga tahun 2007 hal.1

Page 24: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

melaksanakan program yang menitikberatkan pada peningkatan kapasitas dan

fungsi Perpolisian Masyarakat (Polmas) kepada Petugas Polmas di Kota Salatiga.

Dalam kegiatannya, stakeholder Perpolisian Masyarakat diajak untuk memberikan

komitmennya bagi terlaksananya program Polmas di Kota Salatiga.

Tiga tujuan yang hendak dicapai dalam program Perpolisian Masyarakat

(Polmas) yaitu :

1. Mencairkan hubungan antara polisi dan masyarakat yang dilayaninya agar

tercipta kemitraan yang dilandasi oleh saling percaya dan saling

membutuhkan.

2. Meningkatkan kualitas pelayanan polisi dalam jalinan kerjasama proaktif

dengan masyarakat.

3. Menciptakan suasana kondusif bagi upaya meniadakan terjadinya tindakan

kriminalitas.

Sejak awal Percik menyadari bahwa untuk mencapai tujuan seperti

dirumuskan di atas diperlukan suatu proses panjang karena didalamnya

terkandung unsur adanya tuntutan terjadi perubahan sikap dan perilaku baik pada

diri polisi maupun masyarakat yang selama ini sudah terlanjur saling memberi

stigma yang kurang baik antara satu dengan yang lain. Sebagai Lembaga di luar

Polri, Percik telah mengambil peran dalam mendukung program Polmas di

Salatiga. Hal itu dilakukan dengan turut terlibat dalam proses sosialisasi dan

kampanye program Perpolisian Masyarakat khususnya dalam hal normatif.

Page 25: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Program Polmas ini bisa dikatakan berhasil apabila masyarakat dapat

paham tentang konsep Polmas, kesan negatif terhadap polisi terkikis, masyarakat

terkesan polisi membaik, tumbuh empati, simpati dan percaya, paham hak dan

kewajibannya, paham hukum tertulis dan tidak tertulis, paham cara mengatasi

masalah dan akarnya. Sedangkan bagi kepolisian adalah polisi mampu mengikis

tindakan yang menyakiti masyarakat, berperilaku sesuai harapan masyarakat,

mampu bersikap sebagai mitra, terbuka bagi kerjasama, professional, etis, dan

bermoral dalam bertugas, mampu menfasilitasi dan memberdayakan masyarakat.9

Melalui setiap tindakan komunikasinya Percik hendak mengawal program

Polmas di Salatiga. Setiap komunikasi memiliki fungsi dan tujuan. Menurut

Onong Uchjana Effendi tujuan komunikasi adalah perubahan sosial dan

partisipasi sosial, perubahan sikap, perubahan pendapat dan perubahan perilaku.

Demikian juga dengan komunikasi yang dilakukan Percik untuk mencapai tataran

ideal perwujudan Polmas di Salatiga. Namun tidak setiap komunikasi dapat

mencapai tujuannya. Sebagai sebuah proses, komunikasi mungkin saja mengalami

kegagalan. Kegagalan komunikasi merupakan suatu aspek yang menggambarkan

bahwa suatu tindakan dan bentuk komunikasi baik verbal, non verbal maupun

simbolik tidak berjalan maksimal. Problem bisa terjadi pada tingkat komunikator,

pesan, saluran dan komunikan sehingga berpotensi menyebabkan hambatan dalam

melakukan tindakan komunikasi.

9 Irjen Pol. Drs. Nanan Sukarna, “Reformasi Kepolisian Negara RI (Taking The Heart and Mind)”,

disampaikan pada Diskusi Publik ProPatria. 2008, hal. 26

Page 26: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Untuk menghindari kegagalan dalam berkomunikasi diperlukan strategi

komunikasi yang efektif. Strategi komunikasi merupakan panduan dari

perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen

(communications management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai

tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana

operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan

(approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi.

Penelitian ini akan mengambil titik fokus pada strategi komunikasi yang

dilakukan LSM Percik dalam sosialisasi dan kampanye Polmas di Salatiga.

Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat

kualitatif. Artinya, penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran secara

sistematis dan akurat mengenai gejala komunikasi yang diteliti. Data dalam

penelitian ini merupakan data kualitatif, yaitu berupa kata-kata, kalimat atau

gambar yang memiliki arti lebih daripada sekedar angka.

B. RUMUSAN MASALAH

Setiap komunikasi memiliki fungsi dan tujuan. Demikian juga dengan

komunikasi yang dilakukan Percik untuk mencapai tataran ideal bagi perwujudan

Polmas di Salatiga. Namun tidak setiap komunikasi dapat mencapai tujuannya.

Sebagai sebuah proses, komunikasi mungkin saja mengalami kegagalan. Untuk

menghindari kegagalan dalam berkomunikasi diperlukan strategi komunikasi

yang efektif. Berdasarkan hal tersebut, maka rumusan masalah pokok penelitian

Page 27: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana strategi komunikasi LSM

Percik dalam sosialisasi dan kampanye program Polmas di Salatiga?

C. TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk memahami dan mendeskripsikan strategi komunikasi Percik dalam

sosialisasi dan kampanye program Polmas di Salatiga, dengan mengarahkan

kajiannya pada:

1. Gambaran model Polmas di Salatiga.

2. Strategi komunikasi LSM Percik dalam Sosialisasi dan Kampanye Program

Polmas di Salatiga.

3. Pengaruh dari penerapan strategi komunikasi LSM Percik terhadap sosialisasi

dan kampanye program Polmas di Salatiga.

4. Kendala dan faktor pendukung dalam sosialisasi dan kampanye program

Polmas di Salatiga.

D. MANFAAT PENELITIAN

Dari hasil penelitian ini diharapkan akan dapat diperoleh manfaat sebagai

berikut :

Page 28: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu

pengetahuan dan ilmu komunikasi, khusunya pada kajian yang berkaitan dengan

strategi komunikasi dalam sosialisasi dan kampanye.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini juga diharapkan bisa bermanfaat sebagai informasi dan

bahan masukan untuk LSM Percik, pegiat Polmas, polisi, serta lembaga lain

dalam menentukan strategi secara khusus bagi sosialisasi dan kampanye program

Perpolisian Masyarakat (Polmas) di berbagai daerah di Indonesia.

E. TELAAH PUSTAKA

Dalam penelitian ini, teori-teori yang relevan adalah Komunikasi, Strategi

Komunikasi, Komunikasi Persuasif, Teori Opinion Leader, Social Relationship

Theory.

1. Komunikasi

Secara etimologis, komunikasi mempunyai arti proses penyampaian suatu

pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Istilah komunikasi diambil dari

bahasa Inggris “communication”. Istilah ini diambil dari bahasa Latin

communicatio bersumber pada kata “communis” yang berarti sama, dalam arti

sama makna. Jadi antara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi harus

terdapat kesamaan makna (Onong U. Effendy, 1993: 27).

Page 29: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran

atau perasaan seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran

bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari

benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan,

kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya yang timbul

dari lubuk hati. Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer

dan sekunder.

1) Proses Komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan

atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang

(symbol) sebagai media. Lambang dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial,

isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu

“menterjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.

Media primer atau lambang yang paling sering digunakan dalam komunikasi

adalah bahasa. Kata-kata mengandung dua jenis pengertian, yakni pengertian

denotatif (mengandung arti sebagaimana di kamus dan diterima secara umum

dengan bahasa dan kebudayaan yang sama) dan pengertian konotatif

(mengandung pengertian emosional atau mengandung penilaian tertentu). Dengan

perkataan lain, komunikasi adalah sebuah proses membuat sebuah pesan setala

(tuned) bagi komunikator dan komunikan. Pertama-tama komunikator menyandi

(encode) pesan yang akan disampaikan kepada komunikan yang diperkirakan

akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian giliran komunikan menafsirkan

Page 30: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

pengertiannya (decode). Menurut Schram, bidang pengalaman (field of

experience) merupakan faktor yang penting dalam komunikasi. Jika bidang

pengalaman komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan,

komunikasi akan berlangsung lancar. Sebaliknya, bila pengalaman komunikan

tidak sama dengan pengalaman komunikator, akan timbul kesukaran untuk

mengerti satu sama lain. Umpan balik memainkan peranan yang amat penting

dalam komunikasi sebab ia menentukan berkelanjutanya komunikasi atau

berhentinya komunikasi yang dilancarkan oleh komunikator. Umpan balik bisa

bersifat positif maupun negatif. Umpan balik dapat disampaikan oleh komunikan

secara verbal maupun non verbal.

2) Proses Komunikasi secara Sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh

seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media

kedua setelah lambang sebagai media pertama. Media yang sering digunakan

adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, film. Pentingnya peranan media yakni

media sekunder dalam proses komunikasi disebabkan oleh efisiensinya dalam

mencapai komunikan. Surat kabar, radio, televisi misalnya, merupakan media

yang efisien dalam mencapai komunikan dalam jumlah yang amat banyak. Akan

tetapi, oleh para ahli komunikasi diakui bahwa keefektifan dan efisiensi

komunikasi bermedia hanya dalam menyebarkan pesan-pesan yang bersifat

informatif. Menurut mereka, yang efektif dan efisien dalam menyampaikan pesan

persuasif adalah komunikasi tatap muka karena kerangka acuan (frame of

Page 31: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

reference) komunikan dapat diketahui komunikator, sedangkan umpan balik

berlangsung seketika.

Dalam sebuah proses komunikasi ada unsur-unsur sebagai berikut:

· Komunikator : Orang yang menyampaikan pesan; · Pesan : Pernyataan yang didukung oleh lambang; · Komunikan : Orang yang menerima pesan; · Media : Sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh

tempatnya atau banyak jumlahnya; · Efek : Dampak sebagai pengaruh dari pesan. (Effendy, 2009 : 10)

Model komunikasi diatas menegaskan faktor-faktor kunci dalam

komunikasi efektif. Komunikator harus tahu khalayak mana yang dijadikannya

sasaran dan tanggapan apa yang diinginkannya. Ia harus terampil dalam menyandi

pesan dengan memperhitungkan bagaimana komunikan sasarannya biasanya

mengawasandi pesan. Komunikator harus mengirimkan pesan melalui media yang

efisien dalam mencapai khalayak sasaran.

Yang penting dalam komunikasi ialah bagaimana caranya agar suatu pesan

yang disampaikan komunikator itu menimbulkan dampak atau efek tertentu pada

komunikan. Dampak yang ditimbulkan dapat diklasifikasikan menurut kadarnya

(Effendy, 2004: 7), yaitu :

a. Dampak kognitif, adalah yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia

menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya.

b. Dampak afektif, tujuan dari komunikator bukan hanya sekedar supaya

komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya.

Page 32: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

c. Dampak behavioral, yakni dampak yang timbul pada komunikan dalam

bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan.

Seseorang akan dapat mengubah sikap, pendapat, atau perilaku orang lain

apabila komunikasinya komunikatif. Komunikator mampu berkomunikasi sesuai

dengan komunikannya. Selain itu pula, seorang komunikator harus mempunyai

rencana dan tujuan, tidak saja pesan itu tersampaikan, tapi juga dapat merubah

sikap dan pendapat serta mempengaruhi komunikan, hal ini dipertegas dari

definisi komunikasi, yaitu

“Komunikasi atau upaya–upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas penyampaian informasi serta pembentukan sikap dan pendapat”. Secara khusus Hovland menjelaskan bahwa “Communication is the process to modify the behavior of other individual”, (komunikasi adalah perubah perilaku orang lain) (Hovland dalam Effendy, 2009:10).

Dalam definisi tersebut tersimpul tujuan, yakni memberi tahu atau mengubah

sikap (attitude), pendapat (opinion), atau perilaku (behavior).

2. Strategi Komunikasi

Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh

penentuan strategi komunikasi. Strategi komunikasi merupakan panduan

perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen komunikasi

(communication management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Adapun tujuan strategi komunikasi antara lain:

1. To secure understanding, yaitu memastikan komunikan mengerti pesan yang

diterimanya

Page 33: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

2. To establish acceptance, yaitu pembinaan atau pengelolaan pesan yang

diterima oleh komunikan.

3. To motivate action, yaitu mendorong komunikan untuk melakukan tindakan

sesuai dengan yang kita inginkan.

Arti dari strategi komunikasi Menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku

yang berjudul “Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek” menyatakan bahwa :

“Strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen (communications management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi” (Effendy, 2009 : 32).

Definisi singkat disampaikan oleh Harold D Laswell, cara tepat untuk

menerangkan tindakan komunikasi adalah dengan: Who says What In Which

Channel To Whom With What effect ? Who? (Siapakah komunikatornya?), Says

What? (pesan apa yang dikatakannya?), In Which Channel? (media apa yang

digunakannya), To Whom? (Siapa komunikannya?), With What Effect (Efek apa

yang diharapkannya? (kapan dilaksanakannya?, bagaimana melaksanakannya?,

mengapa dilaksanakan demikian?) Tambahan pertanyaan tersebut dalam strategi

komunikasi sangat penting karena pendekatan terhadap efek yang diharapkan dari

suatu kegiatan komunikasi bisa berjenis-jenis, yakni informasi, persuasi dan

instruksi.

Agar pesan yang disampaikan kepada sasaran menjadi efektif, Arifin

(1992:50) menawarkan strategi-strategi komunikasi sebagai berikut:

Page 34: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

a) Mengenal khalayak

Untuk mencapai hasil yang positif dalam proses komunikasi, maka

komunikator harus menciptakan persamaan kepentingan dengan khalayak

terutama dalam pesan metode dan media. Untuk menciptakan persamaan

kepentingan tersebut, maka komunikator harus mengerti dan memahami, pola

pikir (frame of reference) dan lapangan pengalaman (field of experince) khalayak

secara tepat dan seksama meliputi :

1) Kondisi kepribadian dan kondisi fisik khalayak yang terdiri atas:

a. Pengetahuan khalayak mengenai pokok persoalan

b. Pengetahuan khalayak untuk menerima pesan – pesan lewat media yang

digunakan

c. Pengetahuan khalayak terutama pembendaharaan kata yang digunakan

2) Pengaruh kelompok dan masyarakat serta nilai – nilai dan norma – norma

dalam kelompok dan masyarakat yang ada.

3) Situasi dimana kelompok itu berada.

Dalam observasi atau penelitian, publik dapat diidentifikasikan dari

berbagai segi, dari segi pengetahuan khalayak misalnya terdapat pesan – pesan

yang disampaikan dapat ditemukan khalayak yang tidak memiliki pengetahuan,

memiliki hanya sedikit, memiliki banyak, dan yang ahli tentang masalah yang

disajikan. Sedang dari segi sikap khalayak terhadap isi pesan yang disampaikan

dapat ditemukan khalayak yang setuju, ragu- ragu, dan yang menolak. Mengenal

pengaruh kelompok dan nilai-nilai kelompok, memang merupakan hal yang harus

Page 35: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

dikenal dan diteliti oleh komunikator untuk menciptakan komunikasi yang efektif,

sebab manusia hidup dalam dan dari kelompoknya. Dalam identifikasi publik ini

dapat dilihat, bahwa makin modern hidup seseorang makin banyak kelompok

referensinya (reference group), selanjutnya semakin luas pula lingkungan

referencenya (frame of reference). Sebaliknya semakin tradisional seseorang,

makin kecil kelompok referencenya, makin sempit pula lingkungan referencenya.

Artinya makin modern seseorang makin kurang dan renggang hubungannya

dengan kelompok, sebaliknya makin tradisional seseorang makin kuat dan erat

hubungannya dalam kelompoknya Pengenalan mengenai khalayak sangat

diperlukan, unsur manusia dalam proses komunikasi adalah unsur yang sangat

penting dan merupakan inti dari komunikasi.

b) Menyusun pesan

Syarat – syarat perlu diperhatikan dalam menyusun pesan yaitu

menentukan tema dan materi. Syarat utama dalam mempengaruhi khalayak dari

pesan tersebut, ialah mampu membangkitkan “ perhatian”. Hal ini sesuai dengan

A-A Procedure atau From Attention To Action Procedure. Artinya

membangkitkan perhatian (attention) untuk selanjutnya menggerakkan seseorang

atau banyak orang melakukan suatu kegiatan (action) sesuai tujuan yang

dirumuskan.

Selain A-A Procedure, dikenal pula rumus klasik AIDDA yang juga

dikenal dengan adoption process, yaitu attention, interest, desire, decision, dan

action. Artinya dimulai dengan membangkitkan perhatian (attention), kemudian

Page 36: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

menimbulkan minat dan kepentingan (interest), sehingga banyak memiliki hasrat

(desire), untuk menerima keputusan untuk mengamalkan dalam tindakan (action).

Menurut Wilbur Schramm, sebagaimana yang dikutip oleh Onong Uchjana

Effendy (2009 : 11 – 19), syarat- syarat berhasilnya suatu pesan sebagai berikut :

1. Pesan harus direncanakan dan disampaikan sedemikian rupa sehingga pesan

itu dapat menarik perhatian yang ditujukan.

2. Pesan haruslah menggunakan tanda–tanda yang dirasakan pada pengalaman

yang sama antara sumber dan sasaran, sehingga kedua pengertian bertemu.

3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi pada sasaran dan

menyarankan cara – cara mencapai kebutuhan itu.

4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh suatu kebutuhan

yang layak bagi situasi kelompok dimana sasaran pada saat digerakkan untuk

memberi jawaban yang dikehendaki.

c) Menetapkan Metode

Setelah mengidentifikasikan situasi dan kondisi khalayak serta telah

menyusun pesan sedemikian rupa, maka tahap selanjutnya adalah memilih metode

penyampaian yang sesuai. Pemilihan metode ini harus disesuaikan dengan bentuk

pesan, keadaan khalayak, fasilitas dan biaya. Arifin (1984 : 73) menawarkan

merode komunikasi yang efektif yaitu :

1. Redundancy (repetition)

Adalah mempengaruhi khalayak dengan cara mengulang-ulang pesan

kepada khalayak. Dengan metode ini banyak manfaat yang dapat ditarik. Manfaat

Page 37: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

itu antara lain bahwa khalayak akan lebih memperhatikan pesan itu, karena justru

berkonsentrasi pada pesan yang diulang-ulang, sehingga ia akan lebih banyak

menarik perhatian. Manfaat lainnya, bahwa khalayak tidak akan mudah

melupakan hal yang penting disampaikan berulang-ulang itu. Selanjutnya dengan

metode repetition ini, komunikator memperoleh kesempatan untuk memperbaiki

kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja dalam penyampaian- penyampaian

sebelumnya.

2. Analizing

Untuk mempengaruhi khalayak haruslah lebih dahulu mengerti tentang

kerangka referensinya dan lapangan pengalaman dari khalayak tersebut dan

kemudian menyusun pesan dan metode sesuai dengan itu. Hal tersebut

dimaksudkan, agar khalayak tersebut pada permulaan dapat menerima pesan yang

dikehendaki. Maksudnya komunikator menyediakan saluran-saluran tertentu

untuk menguasai motif – motif tertentu yang ada pada khalayak, juga termasuk

dalam proses canalizing ialah memahami atau meneliti dan memahami pengaruh

kelompok terhadap individu atau khalayak.

3. Informatif

Dalam dunia komunikasi massa dikenal salah satu bentuk pesan yang

bersifat informatif, yaitu suatu bentuk isi pesan, yang bertujuan mempengaruhi

khalayak dengan cara (metode) memberikan penerangan. Penerangan berarti

penyampaian suatu apa adanya, apa sesungguhnya. Dengan kata lain,

penyampaian sesuatu sesuai dengan fakta-fakta dan data-data yang benar serta

Page 38: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

pendapat-pendapat yang benar. Jadi dengan penerangan (information) berarti

pesan-pesan yang dilontarkan itu berisi tentang fakta-fakta dan pendapat-pendapat

yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sehingga bagi komunikan

dapat diberi kesempatan untuk menilai, menimbang-nimbang dan mengambil

keputusan atas dasar pemikiran-pemikiran yang sehat.

4. Persuasif

Persuasif berarti, mempengaruhi khalayak dengan cara membujuk. Dalam

hal ini khalayak digugah baik pikirannya, terutama perasaannya. Komunikasi

persuasif lebih sulit dilakukan dibandingkan dengan komunikasi informatif. Jika

komunikasi informatif bertujuan hanya untuk memberi tahu, komunikasi persuasif

bertujuan untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku. Misal dalam sebuah

penyuluhan mengenai pemakaian helm pada pengendara sepeda motor. Tataran

komunikasi persuasif sampai kepada mengubah sikap pengendara untuk selalu

menggunakan helm saat berkendara, tidak hanya tahu mengenai pentingnya

memakai helm (komunikasi informatif). Istilah persuasi (persuasion) bersumber

pada perkataan Latin persuasio. Kata kerjanya persuadere yang berarti

membujuk, mengajak atau merayu. Persuasi adalah kegiatan psikologis. Agar

komunikasi persuasif mencapai tujuan dan sasarannya, maka perlu dilakukan

perencanaan yang matang. Perencanaan dilakukan berdasarkan komponen-

komponen proses komunikasi (komunikator, pesan, media, dan komunikan).

Sehubungan dengan proses komunikasi persuasif itu berikut ini adalah teknik-

teknik yang dapat dipilih :

Page 39: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

a. Teknik asosiasi : adalah penyajian pesan komunikasi dengan cara

menumpangkannya pada suatu objek atau peristiwa yang sedang menarik

perhatian khalayak.

b. Teknik integrasi : adalah kemampuan komunikator untuk menyatukan diri

secara komunikatif dengan komunikan, contohnya adalah penggunaan

perkataan “kita”, bukan “saya” atau “kamu”

c. Teknik ganjaran : adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang lain dengan

cara mengiming-iming hal yang menguntungkan atau yang menjanjikan

harapan

d. Teknik tataan : adalah upaya menyusun pesan komunikasi sedemikian rupa,

sehingga enak di dengar atau dibaca serta termotivasikan untuk melakukan

sebagaimana disarankan oleh pesan tersebut.

e. Teknik red-herring : adalah seni seorang komunikator untuk meraih

kemenangan dalam perdebatan dengan mengelakkan argumentasi yang lemah

untuk kemudian mengalihkannya sedikit demi sedikit ke aspek yang

dikuasainya guna dijadikan senjata ampuh untuk menyerang lawan.

Komunikasi persuasif perlu dilaksanakan secara sistematis. Formula

AIDDA dapat dijadikan landasan pelaksanaan yaitu A – attention (perhatian), I –

interest – (minat), D – desire (hasrat), D – decision (keputusan), A – action

(kegiatan). Komunikasi persuasif didahulukan dengan upaya membangkitkan

perhatian. Upaya ini tidak hanya dilakukan dalam gaya bicara dengan kata-kata

yang merangsang, tetapi juga dalam penampilan (appearance) ketika menghadapi

Page 40: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

khalayak. Ketika perhatian sudah terbangkitkan, kini menyusul upaya

menumbuhkan minat. Upaya ini bisa berhasil dengan mengutarakan hal-hal yang

menyangkut kepentingan komunikan. Tahap berikutnya dengan memunculkan

hasrat pada komunikasi untuk melakukan ajakan, bujukan, atau rayuan

komunikator. Disini imbauan emosional (emotional appeal) perlu ditampilkan

oleh komunikator, sehingga pada tahap berikutnya komunikan mengambil

keputusan untuk melakukan suatu kegiatan sebagaimana yang diharapkan.

5. Edukatif Method (metode pendidikan)

Salah satu usaha untuk mempengaruhi khalayak dari suatu pertanyaan

umum yang dilontarkan, dapat diwujudkan dalam bentuk pesan yang berisi:

pendapat-pendapat, fakta-fakta, dan pengalaman-pengalaman. Metode ini dapat

juga disebut metode mendidik. Mendidik berarti memberikan ide kepada

khalayak, apa adanya dari segi kebenarannya, dengan sengaja, teratur dan

berencana, dengan tujuan mengubah tingkah laku manusia kearah yang

diinginkan.

6. Cursive Method

Yang berarti mempengaruhi khalayak dengan cara memaksa. Dalam hal

ini khalayak dipaksa, tanpa perlu berfikir lebih banyak lagi, untuk menerima

gagasan-gagasan atau ide-ide yang dilontarkan, oleh karena itu pesan dari

komunikator ini selain pendapat-pendapat juga berisi ancaman-ancaman. Metode

kursif ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk peraturan-peraturan, perintah-

Page 41: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

perintah, dan intimidasi-intimidasi dan untuk pelaksanaannya yang lebih lancar,

biasanya dibelakangnya berdiri kekuatan yang cukup tangguh.

d) Seleksi dan penggunaan media.

Sebelum suatu pesan disampaikan perlu dipertimbangkan tentang

penggunaan media atau saluran yang paling efektif. Didalam ilmu komunikasi

dikenal komunikasi langsung (face to face) dan media massa. Media komunikasi

adalah sarana atau alat yang digunakan untuk mempermudah proses penyampian

warta/pesan/informasi dari komunikator kepada komunikan untuk mecapai tujuan

tertentu. Media komunikasi banyak jenisnya, mulai dari cetak, tulis hingga

elektronik. Namun efektifitas dari masing-masing media itu sendiri juga berbeda.

Karena itu seorang komunikator yang handal harus dapat memahami karakteristik

media komunikasi, sehingga pada akhirnya dapat memilih media apa yang tepat

dan sesuai dengan karakter pesan maupun karakter khalayaknya. Fungsi media

komunikasi adalah sebagai berikut :

1. Menumbuhkan motivasi bagi para komunikan

2. Menumbuhkan daya tarik pesan atau informasi yang akan disampaikan

3. Mengefektifkan proses penyampaian pesan atau informasi

4. Mempercepat waktu yang diperlukan untuk menyampaiakan informasi

5. Menjelaskan isi dan maksud pesan atau informasi yang akan disampaikan

6. Membuat isi pesan atau informasi lebih nyata

7. Sebagai media hiburan dan pendidikan bagi komunikan

Page 42: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Jika sasarannya hanya terdiri dari beberapa orang saja dan lokasinya dapat

dijangkau saja digunakan komunikasi langsung, termaksud jika sasarannya

internal publik biasa digunakan pertemuan – pertemuan. Jika sasarannya banyak

orang dan tersebar dimana – mana, maka salurannya yang sesuai adalah media

massa. Sebagaimana dalam penyusunan pesan harus selektif dalam artian

menyesuaikan keadaan dan kondisi khalayak, maka dengan sendirinya dalam

penggunaan mediapun harus demikian adanya.

e) Hambatan dalam komunikasi

Dalam komunikasi, pada saat penyampaian pesan dari komunikator

kepada komunikan sering terjadi tidak tercapainya pengertian sebagaimana yang

dikehendaki, malah timbul kesalahpahaman. Tidak dapat diterimanya pesan

tersebut dengan sempurna dikarenakan perbedaan lambang atau bahasa antara apa

yang dipergunakan dengan yang diterima. Atau terdapat hambatan teknis lainnya

yang dipergunakan dengan yang diterima. Menurut Kreitner di dalam

Rosady Ruslan (2003:8), menerangkan empat macam hambatan yang dapat

mengganggu dalam sistem komunikasi tersebut, yaitu:

1. Hambatan dalam proses penyampaian ( process barrier)

Hambatan ini bisa datang dari pihak komunikator (sender barrier) yang

mendapat kesulitan dalam penyampaian pesan – pesannya, tidak menguasai

materi pesan, dan belum memiliki kemampuan sebagai komunikator yang handal.

Hambatan ini bisa juga berasal dari penerima pesan tersebut (receiver barrier)

karena sulitnya komunikan dalam memahami pesan itu dengan baik. Hal ini dapat

Page 43: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

disebabkan oleh rendahnya tingkat penguasaan bahasa, pendidikan, intelektual

dan sebagainya yang terdapat dalam diri komunikan. Kegagalan komunikasi dapat

pula terjadi dikarenakan faktor- faktor, feed backnya (hasil tidak tercapai),

medium barrier (media atau alat dipergunakan kurang tepat) dan decoding barrier

(hambatan untuk memahami pesan secara tepat)

2. Hambatan secara fisik (physical barrier)

Sarana fisik dapat menghambat komunikasi yang efektif, misalnya

pendengaran kurang tajam dan gangguan pada sistem dan gangguan pada sistem

pengeras suara (sound system) yang sering terjadi dalam suatu ruangan kuliah /

seminar / pertemuan, dll. Hal ini dapat membuat pesan – pesan tidak efektif

sampai dengan tepat kepada komunikannya.

3. Hambatan semantik (semantik barrier)

Hambatan segi semantik (bahasa dan arti perkataan), yaitu adanya

perbedaan pengertian dan pemahaman antara pemberi pesan dan penerima tentang

satu bahasa atau lambang Mungkin saja bahasa yang disampaikan terlalu teknis

dan formal, sehingga menyulitkan pihak komunikan yang tingkat pengetahuan

dan pemahaman bahasa teknisnya kurang. Atau sebaliknya, tingkat pengetahuan

dan pemahaman bahasa teknis komunikator yang kurang.

4. Hambatan psiko – sosial (psychosocial barrier)

Adanya perbedaan yang cukup lebar dalam aspek kebudayaan, adat

istiadat, kebiasaan, persepsi dan nilai-nilai yang dianut sehingga kecenderungan,

kebutuhan serta harapan-harapan dari kedua belah pihak yang berkomunikasi juga

Page 44: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

berbeda. Misalnya, seorang komunikator (pembicara) menyampaikan kata

“momok “ yang dalam kamus besar bahasa Indonesia sudah benar. Nyatanya kata

tersebut dalam bahasa sunda berkonotasi kurang baik. Jika kata tersebut

diucapkan pada pidato/kata sambutan dalam sebuah acara formal yang dihadiri

para pejabat, tokoh dan sesepuh masyarakat sunda, maka citra yang bersangkutan

(komunikator) dapat turun karena adanya salah pengertian bahasa.

f) Peranan Komunikator dalam Komunikasi

Keefektifan komunikasi tidak saja ditentukan oleh kemampuan

berkomunikasi, tetapi juga oleh diri si komunikator. Fungsi komunikator adalah

sebagai pengutara pikiran dan perasaan dalam bentuk pesan untuk membuat

komunikan menjadi tahu atau berubah sikap, pendapat, dan perilakunya.

Komunikan yang dijadikan sasaran akan mengkaji siapa komunikator yang

menyampaikan informasi itu. Jika ternyata komunikasi yang diutarakan tidak

sesuai dengan diri komunikator betapapun tingginya teknik komunikasi yang

dilakukan hasilnya tidak akan sesuai dengan yang diharapkan.

a. Etos Komunikator

Keefektifan komunikasi ditentukan oleh etos komunikator. Etos adalah

nilai diri seseorang yang merupakan paduan dari kognisi (proses memahami),

afeksi (perasaan yang ditimbulkan oleh perangsang dari luar), dan konasi (aspek

psikologis yang berkaitan dengan upaya atau perjuangan). Etos tidak timbul

begitu saja, tetapi ada faktor-faktor tertentu yang mendukungnya. Faktor-faktor

tersebut adalah :

Page 45: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

1. Kesiapan (preparedness)

Seorang komunikator yang tampil di mimbar harus menunjukkan kepada

khalayak, bahwa ia muncul di depan forum dengan persiapan yang matang.

Kesiapan ini akan tampak pada gaya yang meyakinkan dan penguasaan materi

yang akan dibahas.

2. Kesungguhan (seriousness)

Seorang komunikator yang berbicara dan membahas suatu topic dengan

menunjukkan kesungguhan akan menimbulkan kepercayaan komunikan padanya.

3. Ketulusan (sincerity)

Seorang komunikator harus membawakan kesan kepada khalayak, bahwa

ia berhati tulus dalam niat dan perbuatannya.

4. Kepercayaan diri (confidence)

Seorang komunikator harus senantiasa memancarkan kepastian. Ini harus

selalu muncul dengan penguasaan diri dan situasi secara sempurna.

5. Ketenangan (poise)

Khalayak cenderung akan menaruh kepercayaan kepada komunikator yang

tenang dalam penampilan dan tenang dalam mengutarakan kata-kata.

6. Keramahan (friendship)

Keramahan komunikator akan menimbulkan rasa simpati komunikan

kepadanya. Keramahan tidak hanya ditentukan dari ekspresi wajah tetapi

pengutaraan paduan pikiran dan perasaan.

Page 46: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

7. Kesederhanaan (moderation)

Kesederhanaan tidak hanya menyangkut hal-hal yang bersifat fisik tetapi

juga dalam penggunaan bahasa.

b. Sikap Komunikator

Dalam hubungannya dengan kegiatan komunikasi yang melibatkan

manusia sebagai sasarannya, pada diri komunikator terdapat lima jenis sikap,

yaitu :

1. Reseptif, yaitu kesediaan menerima gagasan orang lain

2. Selektif, yaitu kemampuan memilah gagasan atau informasi

3. Dijektif, yaitu kemampuan komunikator dalan mencerna gagasan atau

informasi dari orang lain sebagai bahan bagi pesan yang akan ia

komunikasikan.

4. Asimilatif, yaitu kemampuan mengkorelasikan gagasan atau informasi yang ia

terima dari orang lain secara sistematis dengan apa yang telah ia miliki dalam

benaknya sebagai hasil pendidikan dan pengalamannya.

5. Transmisif, yaitu kemampuan komunikator dalam mentransmisikan konsep

yang telah ia formulasikan secara kognitif, afektif dan konatif kepada orang

lain

3. Model Komunikasi

Dalam proses komunikasi yang bertujuan untuk mengubah sikap model

komunikasi yang biasa dilakukan adalah:

Page 47: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

a. Model Aliran Satu Tahap

Pesan model aliran satu tahap ini, langsung berhubungan dengan

audincenya. Dengan kata lain, pesan yang disampaiakan mengalir tanpa ada

perantara. Model aliran satu tahap mengakui bahwa tidak semua media

mempunyai kekeuatan yang sama. Dan model jarum hypodermik meyakini bahwa

media itu all powerfull, ibarat peluru yang ditembakkan. Pesan yang diterima

sangat tergantung pada sistem seleksi yang ada pada masing-masing audience.

Model aliran satu tahap mempengaruhi kemungkinan timbulnya reaksi atau efek

yang berbeda dikalangan audience terhadap pesan-pesan dari media yang sama.

Artinya pesan media yang sama diterima beberapa audience belum tentu

menimbulkan reaksi yang sama, begitu pula dengan efek yang ditimbulkan.

b. Model Aliran Dua Tahap

Dalam model ini pesan-pesan tidak seluruhnya langsung mengenai

audience, tetapi pesan tersebut disampaikan oleh pihak tertentu artinya pihak

tertentu tersebut dikenal dengan opinion leader (pemimpin opini/pemuka

pendapat). Ada dua tahap penyampaian pesan dalam aliran ini. Pertama pesan

media pada opinion leader dan kedua pesan opinion leader pada audience.

Menurut Everett M. Rogers (1973) ada tiga cara mengukur dan

mengetahui adanya opinion leader yaitu :

1) Metode Sosiometrik

Dalam metode ini, masyarakat ditanya kepada siapa mereka meminta

nasihat atau mencari informasi mengenai masalah kemasyarakatan yang

Page 48: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

dihadapinya. Misalnya masalah itu mengenai difusi inovasi, kepada masyarakat

diajukan pertanyaan: “dari mana anda memperoleh informasi tentang difusi

inovasi?” jadi orang yang paling banyak mengetahui dan dimintai nasihat tentang

masalah tersebut dialah yang disebut sebagai opinion leader.

2) Informast Ratting

Metode ini mengajukan pertanyaan tertentu kepada orang atau responden

yang dianggap sebagai key informants dalam masyarakat mengenai siapa yang

dianggap masyarakat sebagai pemimpin mereka. Jadi dalam hal ini responden

tersebut haruslah jeli dalam mimilih siapa yang benar-benar harus memimpin

dalam masyarakat tersebut. Dari segi kepribadian, pendidikan, serta tindakan yang

dilakukannya terhadap masyarakat tersebut.

3) Self Designing Method.

Metode ini mengajukan pertanyaan kepada responden dan meminta

tendensi orang lain untuk menunjuk siapa yang mempunyai pengaruh. Misalnya.

Apakah seseorang yang memerlukan suatu informasi perlu meminta keterangan

kepada ibu /bapak. Jika jawabannya tidak maka hal tersebut belum menunjukkan

siapa yang sering dimintai keterangan. Hal ini sangat bergantung kepada

ketepatan (akurasi) responden untuk mengindentifikasi dirinya sebagai pemimpin.

Opinion leader adalah orang yang mempunyai keungulan dari masyarakat

kebanyakan. Adapun karakteristik tersebut adalah :

a. Lebih tinggi pendidikan formalnya dibanding anggota masyarakat lainnya.

b. Lebih tinggi status sosial ekonominya.

Page 49: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

c. Lebih inovatif dalam menerima dan mengambil ide baru.

d. Lebih tinggi pengenalan medianya (media exposure)

e. Kemampuan empatinya lebih besar

f. Partisipasinya lebih besar.

g. Lebih Kosmopolit (mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas).

Floyd Ruch (Slamet Santoso, 1992) mengatakan syarat seorang pemimipin

(termasuk pemimpin opini) adalah :

a. Social perception, artinya seorang pemimpin harus dapat memiliki ketajaman

dalam menghadapi situasi.

b. Ability in abstrac thinking, artinya pemimpin harus memiliki kecakapan secara

abstrak terhadap masalah yang dihadapi.

c. Emotional stability, artinya pemimpin harus memiliki perasaan stabil, tidak

mudah terkena pengaruh dari luar (yang tidak dinyakini dan bertolak belakang

dengan keyakinan masyarakat).

c) Model Aliran Banyak Tahap

Pada prinsipnya., model ini adalah gabungan dari semua model yang

sudah disebutkan diatas. Model ini menyatakan bahwa pesan-pesan media massa

menyebar kepada audience atau khalayak melalui interaksi yang kompleks.

4. Social Relationship Theory

Menurut teori ini, sebuah pesan komunikasi mula-mula disiarkan melalui

media massa kepada sejumlah perorangan yang terang lengkap (well-informed),

yang dinamakan “pemuka pendapat” (opinion leaders). Oleh pemuka pendapat

Page 50: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

pesan komunikasi tersebut diteruskan melalui saluran antarpesona (dari mulut ke

mulut), kepada orang-orang yang kurang terpaan media massa.

Dalam hubungan sosial yang informal seperti itu, si pemuka pendapat tadi

bukan saja meneruskan informasi tetapi juga menginterpretasikannya. Disini

tampak adanya pengaruh pribadi yang merupakan mekanisme penting yang bisa

mengubah pesan komunikasi.

F. IMPLEMENTASI KONSEP

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, implementasi berarti

pelaksanaan atau penerapan. Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti Strategi

Komunikasi LSM Percik dalam Sosialisasi dan Kampanye Program Polmas di

Salatiga. Perumusan strategi tersebut diwujudkan dalam heading pertanyaan

wawancara kepada stakeholders Polmas yang merupakan target sasaran sosialisasi

dan kampanye Polmas yang dilakukan Percik, yaitu masyarakat, polisi,

pemerintah, dan akademisi.

Dalam hal ini peneliti akan membahas dari tiap heading pertanyaan yang

meliputi pendapat mengenai komunikator, pesan yang ditangkap, media yang

mempengaruhi, sejauh mana efek/dampak sosialisasi dan kampanye yang

dilakukan Percik, serta faktor pendorong dan penghambat dari program tersebut.

Page 51: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

G. METODOLOGI PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini dikategorikan dalam penelitian deskriptif kualitatif.

Deskriptif artinya hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa.10 Penelitian

komunikasi kualitatif biasanya tidak dimaksudkan untuk memberikan penjelasan-

penjelasan (explanations), mengontrol gejala-gejala komunikasi, mengemukakan

prediksi-prediksi, atau menguji teori apapun, tetapi lebih dimaksudkan untuk

mengemukakan gambaran dan/atau pemahaman (understanding) mengenai

bagaimana dan mengapa suatu gejala atau realitas komunikasi terjadi. 11

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah LSM Percik dan wilayah kerjanya di Salatiga.

Percik beralamat di Jl. Patimura Km 1, Kampung Percik, Turusan, Salatiga.

Alasan pemilihan LSM ini adalah karena Percik telah melakukan pilot project di

Salatiga terlebih dahulu sebelum Skep Kapolri No.Pol : Skep/737/X/2005 tentang

Polmas turun. LSM ini telah melakukan pengembangan Community Policing

(COP) di wilayah pilot project Turusan dan Nobowetan yang menjadi embrio dari

program Polmas. Adapun untuk wilayah Salatiga yang terdiri dari 22 kelurahan,

penulis memilih 4 kelurahan dari 4 kecamatan yang berbeda untuk diteliti.

Kelurahan tersebut adalah Kelurahan Pulutan, Kutowinangun, Kecandran dan

10 Jalaluddin Rakhmat. 1999. Metode Penelitian Komunikasi .Bandung: PT Remadja Rosdakarya,

hal.24 11 Pawito.2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LkiS.hal.35

Page 52: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Noborejo. Pemilihan 4 kelurahan tersebut mewakili karakteristik masyarakat desa

dan kota.

3. Sumber Data

Menurut Lofland dan Lofland (1984:17) sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan selebihnya data tambahan

seperti dokumen dan lain-lain. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari informan melalui

wawancara. Informan adalah orang yang dianggap mengetahui permasalahan

yang akan dihadapi dan bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan.

b. Data Sekunder yaitu data yang berupa kepustakaan yang berkaitan dengan

penelitian ini. Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari buku,

laporan kegiatan, media massa atau internet sebagai bahan tambahan data.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data melalui beberapa cara,

yaitu:

a. Observasi

Dalam penelitian ini digunakan observasi non partisipan atau pengamatan

tidak berperan serta. Menurut Moleong (2002:126), pada pengamatan tidak

berperan serta pengamatan hanya melakukan satu fungsi yaitu melakukan

pengamatan. Sehingga peneliti tidak masuk secara langsung dalam

mengumpulkan informasi, tetapi tetap berdiri sebagai orang luar dalam situasi

sosial yang tengah diamati. Peneliti mengamati, memahami, dan mencatat segala

Page 53: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan informan dan segala data yang

diperlukan sehubungan dengan kegiatan penelitian. Observasi dilakukan agar

peneliti dapat mengetahui kondisi atau situasi dari informan maupun wilayah

penelitian. Selain itu dari hasil pengamatan peneliti memperoleh data yang dapat

digunakan untuk melengkapi hasil penelitian.

b. Wawancara Mendalam

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

dilakukan dua pihak, pihak pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang

diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. (Moleong,

2002:135). Maksud mengadakan wawancara, seperti yang ditegaskan oleh

Lincoln dan Guba (1985:266), antara lain mengkonstruksi mengenai orang,

kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian.

Teknik wawancara mendalam ini tidak dilakukan secara ketat dan

terstruktur, tertutup, dan formal, tetapi lebih menekankan pada suasana akrab dan

mengajukan pertanyaan terbuka. Cara pelaksanaan wawancara yang lentur dan

longgar ini mampu menggali dan menangkap kejujuran informasi di dalam

memberikan informasi yang sebenarnya. Hal ini semakin bermanfaat bila

informasi yang diperlukan berkaitan dengan pendapat, memperlancar jalannya

wawancara yang digunakan petunjuk umum wawancara yang berupa daftar

pertanyaan yang telah disusun sebelum terjun ke lapangan.

Page 54: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

c. Dokumen

Studi dokumen digunakan untuk mendapatkan data yang diperoleh di luar

informan, seperti studi pustaka, hasil penelitian terkait, laporan kegiatan, foto,

maupun artikel yang sesuai dengan penelitian ini.

5. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive

sampling atau sampel bertujuan. Maksud sampling dalam hal ini adalah untuk

menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan

bangunannya. Dengan demikian tujuannya bukanlah memusatkan diri pada

adanya perbedaan-perbedaan yang nantinya dikembangkan ke dalam generalisasi.

Logika pemilihan sampel yang dipakai adalah keterwakilan dari informasi

atau data. Pemilihan sampel penelitian ini bersifat purposive sampling di mana

peneliti cenderung memilih informan yang dianggap tahu dan dapat dipercaya

untuk menjadi sumber data yang mantap dan mengetahui masalahnya secara

mendalam. Namun demikian informan yang dipilih dapat menunjukkan informan

lain yang lebih tahu, maka pilihan informan dapat berkembang sesuai dengan

kebutuhan yang ada dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data.

Di samping itu, peneliti juga membubuhkan snowball sampling sebagai

awal dari proses pengambilan data. Peneliti berangkat dari seorang informan

untuk mengawali pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh

informasi utama dari komunikator di Percik, kemudian berlanjut kepada sasaran

komunikasi program seperti anggota FKPM, pemerintah, polisi dan akademisi.

Page 55: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Teknik pengambilan snowball mengimplikasikan jumlah sampel yang membesar

seiring dengan perjalanan waktu pengamatan. Peneliti berangkat dari seorang

informan untuk mengawali pengumpulan data. Kepada informan ini peneliti

menanyakan siapa lagi yang berikutnya (atau siapa saja) orang yang selayaknya

diwawancarai, kemudian peneliti beralih menemui informan berikutnya sesuai

disarankan oleh informan pertama, dan begini seterusnya hingga peneliti merasa

yakin bahwa data yang dibutuhkan sudah didapatkan secara memadai. Untuk

menghindari bias, peneliti meminta informan yang tergolong awal didatangi untuk

menyebutkan beberapa (relatif banyak) nama yang disarankan untuk didatangi.

6. Validitas Data

Dalam penelitian kualitatif, validitas data sering diragukan. Untuk dapat

meningkatkan validitas data yang diperoleh selama penelitian, maka peneliti

mengadakan member chek yaitu pada saat akhir wawancara juga pada saat

wawancara berlangsung. Peneliti mengulangi dalam garis besarnya apa yang

dikatakan oleh responden dengan maksud agar dia memperbaiki bila ada

kekeliruan atau menambah apa yang masih kurang. Untuk meningkatkan

kredibilitas data yang diperoleh selama proses penelitian dilakukan dengan

menggunakan teknik trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar itu untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data. Trianggulasi

terdiri dari empat macam, yaitu dengan penggunaan sumber, metode, penyidik,

Page 56: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

dan teori. Teknik trianggulasi yang paling banyak digunakan adalah pemeriksaan

melalui sumber lain.

Adapun di dalam penelitian ini, trianggulasi yang digunakan adalah

trianggulasi dengan sumber. Trianggulasi dengan sumber berarti membandingkan

dan mengecek balik kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu

dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal tersebut dapat dicapai dengan

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang

dikatakannya secara pribadi.

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian

dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu

d. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen.

e. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat

dan pandangan orang seperti rakyat biasa orang yag berpendidikan menengah,

atau orang yang berpendidikan tinggi, orang berada, dan orang pemerintahan.

7. Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menarik kesimpulan-kesimpulan. Analisa

data dalam penelitian komunikasi kualitatif pada dasarnya dikembangkan dengan

maksud memberi makna terhadap data, menafsirkan, atau mentranformasikan data

ke dalam bentuk narasi yang kemudian mengarah pada temuan-temuan ilmiah

hingga sampai pada kesimpulan-kesimpulan final. Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif (interactive

Page 57: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Penyajian

data

Reduksi

data

Kesimpulan-kesimpulan

Penarikan/Verifikasi

Pengumpulan

data

models of analysis), seperti yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman.

Penelitian ini bergerak di antara tiga komponen, yaitu reduksi data, penyajian

data, dan penarikan kesimpulan/ verifikasi, di mana aktivitas ketiga komponen

tersebut bukanlah linear namun lebih merupakan siklus dalam struktur kerja

interaktif. Di dalam penelitian kualitatif proses analisis yang digunakan tidak

dilakukan setelah data terkumpul seluruhnya, tetapi dilakukan pada waktu

bersamaan dengan proses pengumpulan data. Hal ini dilakukan karena analisis ini

dimaksudkan untuk memperoleh gambaran khusus yang bersifat menyeluruh

tentang apa yang tercakup dalam permasalahan yang akan diteliti.

Setelah data terkumpul, dilakukan reduksi data. Data ini sebagai bahan

deskripsi keadaan, kemudian dilakukan penarikan kesimpulan. Adapun teknik

analisis data digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1. Komponen-komponen analisa data: model interaktif

(Miles dan Huberman, 1992: 20)

Page 58: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Keterangan:

a. Reduksi data (data reduction)

Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan

abstraksi data (kasar) yang ada dalam fieldnote. Proses ini berlangsung

terussepanjang pelaksanaan riset yang dimulai dari bahan reduction yang sudah

dimulai sejak peneliti mengambil keputusan. Data reduction adalah bagian dari

analisis, suatu bentuk analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat

fokus, membuang hal yang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa

sehingga kesimpulan akhir dapat dilakukan.

b. Penyajian data (data display)

Merupakan suatu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan kesimpulan

riset untuk dilakukan.dengan melihat suatu penyajian data, peneliti akan mengerti

apa yang terjadi dan memungkinkan untuk mengejakan sesuatu pada analisis

ataupun tindakan lain berdasarkan pengertian tersebut. Display meliputi berbagai

jenis matriks, gambar atau skema, jaringan kerja keterkaitan kegiatan, dan tabel.

Kesemuanya dirancang guna merakit informasi secara teratur supaya mudah

dilihat dan dimengerti.

c. Penarikan kesimpulan (conclusion drawing)

Dalam awal pengumpulan data, peneliti sudah harus mulai mengerti apa arti dari

hal-hal yang ditemui dengan melakukan pencatatan peraturan-peraturan, pola-

pola, pernyataan-pernyataan, dan proposisi-proposisi. Kesimpulan akhir tidak

akan terjadi sampai proses pengumpulan data berakhir.

Page 59: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

8. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini berusaha menggambarkan bagaimana strategi komunikasi

LSM Percik dalam sosialisasi dan kampanye perpolisian masyarakat di Salatiga,

karena itu diperlukan kerangka berpikir yang akan membawa kepada simpulan.

Berikut adalah skema kerangka pemikiran yang dipakai dalam penelitian ini:

Gambar 2 Skema Kerangka Pikir

WHO?

SAYS WHAT?

IN WHICH

CHANNEL?

TO

WHOM?

WITH WHAT

EFFECT?

LSM Percik Salatiga

Sosialisasi dan Kampanye

Polmas di Salatiga

Strategi Komunikasi

· Mengenal khalayak · Menyusun pesan · Menyusun metode

· Seleksi dan penggunaan media

A

I

D

D

A

Faktor Pendukung Faktor Penghambat

Implementasi perpolisian

masyarakat di Salatiga

Masyarakat, Polisi,

Pemerintah, Akademisi

Page 60: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Polmas merupakan paradigma baru di kepolisian Indonesia sehingga

pelibatan lembaga diluar kepolisian sangat diperlukan dalam memperkuat

akuntabilitas Polri sehingga proses sosialisasi dan kampanye Polmas dapat

menyentuh seluruh stake-holders yang ada. Salah satu lembaga di luar kepolisian

yang dapat berperan dalam proses tersebut adalah LSM (Lembaga Swadaya

Masyarakat). Lembaga Percik (Persemaian Cinta Kemanusiaan) adalah salah satu

LSM yang ada di Kota Salatiga. LSM ini telah menginisiasi program Community

Policing (COP) yang merupakan embrio Polmas sejak tahun 2004.

Untuk mewujudkan cita-cita ideal perwujudan nilai-nilai Polmas maka

dalam sosialisasi dan kampanye Polmas dibutuhkan strategi komunikasi yang

tepat. Strategi pada hakikatnya adalah suatu perencanaan (planning) dan

manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk

mecapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya

menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik

operasionalnya.

H. DEFINISI KONSEP

Agar tidak terjadi salah pengertian terhadap konsep-konsep yang

digunakan dalam penelitian ini, maka dipandang perlu memberi batasan

pengertian sebagai berikut:

1. Strategi Komunikasi

Keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan

guna mencapai tujuan.

Page 61: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

2. Sosialisasi

Menurut Charlotte Buhler, sosialisasi adalah proses yang membantu

individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan

berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.

Sosialisasi dapat terjadi melalui interaksi sosial secara langsung ataupun tidak

langsung. Proses sosialisasi dapat berlangsung melalui kelompok sosial, seperti

keluarga, teman sepermainan dan sekolah, lingkungan kerja, maupun media

massa. Adapun media yang dapat menjadi ajang sosialisasi adalah keluarga,

sekolah, teman bermain media massa dan lingkungan kerja. Sosialisasi yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah sosialisasi normatif, mencakup nilai dan

falsafah yang terkandung dalam program Perpolisian Masyarakat seperti

kesetaraan, kemitraan, pencegahan konflik dan pemecahan masalah.

3. Kampanye

Kampanye adalah kegiatan komunikasi terencana yang dilakukan serentak

bertujuan untuk mempengaruhi individu, kelompok atau masyarakat mengenai

suatu masalah/isu/pesan. Kampanye yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

kegiatan komunikasi terencana yang dilakukan Percik dalam mengkampanyekan

nilai-nilai program Perpolisian Masyarakat.

4. Polmas

Polmas adalah penyelenggaraan tugas kepolisian yang mendasari kepada

pemahaman bahwa untuk menciptakan kondisi aman dan tertib tidak mungkin

dilakukan oleh Polri sepihak sebagai subjek dan masyarakat sebagai objek. Oleh

Page 62: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

karena itu dalam upaya menciptakan keamanan dan ketertiban ini harus dilakukan

bersama oleh Polisi dan masyarakat, dengan cara mengajak masyarakat untuk

bermitra dengan polisi. Sebagai falsafah, Polmas mengandung makna suatu model

pemolisian yang menekankan hubungan yang menjunjung nilai-nilai

sosial/kemanusiaan dalam kesetaraan, menampilkan sikap perilaku yang santun

serta saling menghargai antara polisi dan warga. Tujuannya adalah menimbulkan

rasa saling percaya dan kebersamaan dalam rangka menciptakan kondisi yang

menunjang kelancaran penyelenggaraan fungsi kepolisian dan peningkatan

kualitas hidup masyarakat.

Page 63: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

BAB II

DESKRIPSI LOKASI

1. LSM PERCIK

A. Latar Belakang Percik

Percik, merupakan lembaga independen yang diperuntukan bagi penelitian

sosial, demokrasi dan keadilan sosial. Lembaga ini didirikan pada 1 Februari 1996

oleh sekelompok ilmuwan di Salatiga yang terdiri dari sejumlah peneliti sosial,

pengajar universitas, serta aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang

bergerak di bidang bantuan hukum serta pengorganisasian masyarakat.

Para pendiri ini merupakan sebagian dari staf akademik sebuah universitas

di Salatiga yang terpaksa keluar dari universitas tersebut karena menolak beberapa

kebijakan dari pengurus yayasan dan pimpinan universitas yang dinilai tidak

demokratis, bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, dan tidak menjunjung

tinggi kebebasan akademis serta otonomi kampus. Berdirinya Lembaga Percik

merupakan wadah baru untuk mewujudkan idealisme mereka mengenai

masyarakat yang demokrastis dan berkeadilan sosial.

Kelahiran Percik juga tidak dapat dilepaskan dari tuntutan yang semakin

luas dalam masyarakat Indonesia tentang perlunya proses demokratisasi

dilaksanakan dengan segera di berbagai bidang kehidupan bermasyarakat dan

bernegara. Tuntutan tersebut muncul sebagai bagian dari keprihatinan yang

meluas di masyarakat terhadap sistem politik yang semakin sentralistik,

Page 64: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

hegemonik, opresif, dan tidak toleran. Sistem politik yang tidak sehat tersebut

berakibat pada rendahnya kesadaran dan partisipasi politik rakyat, tiadanya ruang

publik yang memungkinkan terjadinya pertukaran wacana publik secara bebas,

tidak berkembangnya lembaga-lembaga demokrasi, lemahnya penegakan hukum

dan Hak Azasi Manusia (HAM), serta birokrasi pemerintahan yang korup. Di lain

pihak perkembangan masyarakat menunjukan kecederungan kearah masyarakat

plural yang tersekat-sekat yang di dalamnya mengandung potensi konflik

horisontal yang besar.

Kondisi politik yang tidak sehat tersebut melanda kehidupan politik baik

pada aras nasional, maupun pada aras lokal. Keterlibatan panjang staf Percik

dalam berbagai penelitian dan studi pada aras lokal yang dimiliki secara

individual oleh staf Percik dan dilandasi pula oleh keyakinan bahwa bagi masa

depan Indonesia karena politik pada aras lokal ini justru semakin penting dan

menentukan, maka lahirnya Percik merupakan perwujudan dari keinginan untuk

ikut menggulirkan proses demokratisasi politik pada aras lokal.

B. Visi dan Misi

1. Visi

a) Visi Jangka Panjang

Percik sebagai Lembaga independen yang didirikan untuk penelitian

sosial, demokrasi dan keadilan sosial memiliki visi jangka panjangnya sebagai

berikut:

Page 65: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

i. Mendukung penciptaan masyarakat sipil, melalui pemberdayaan lembaga

lembaga demokrasi dan pengembangan nilai-nilai demokrasi.

ii. Mendorong masyarakat pada penyadaran akan dasar-dasar kehidupan

masyarakat plural dan toleransi dalam seluruh kehidupan sosial.

iii. Memberikan perhatian pada dasar-dasar masyarakat sipil, HAM

khususnya bagi orang-orang yang telah dilemahkan dan dipinggirkan dari

pelayanan pemerintah dan sistem hukum.

b) Visi Jangka Pendek

i. Peningkatan kinerja pemerintah lokal menuju kearah pemerintahan lokal

yang sehat dan baik.

ii. Meningkatkan kesadaran politik masyarakat kearah perwujudan prinsip-

prinsip bernegara dan bermasyarakat yang demokratis, menjunjung tinggi

penegakan hukum dan menghormati Hak Azasi Manusia (HAM)

iii. Memperkuat civil society yang berbasis pada nilai-nilai pluralisme dan

toleransi.

2. Misi

Untuk mewujudkan ketiga segi dari visi tersebut, misi Percik berpusat

kepada tiga pilar kegiatan berikut:

i. Menyelenggaraan kegiatan-kegiatan studi dan penelitian yang memenuhi

standart keilmuan yang tinggi, independen, serta memenuhi nilai-nilai

kegunaan bagi kehidupan masyarakat luas.

Page 66: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

ii. Melakukan kegiatan refleksi sebagai upaya untuk meningkatkan

pemahaman yang lebih mendalam terhadap berbagai gejala yang diteliti,

serta menghubungkannya dengan berbagai nilai luhur yang diyakini dan

menjadi komitmen Percik.

iii. Melakukan program aksi yang ditujukan kepada terciptanya masyarakat

demokratis dan berkeadilan.

C. Profil Kegiatan Percik

Dalam perjalanan waktu kegiatan Percik telah berkembang dengan pesat

pada empat areas of concern, yaitu (1) bidang politik lokal, (2) pluralisme

masyarakat dan budaya, (3) civil society dan demokrasi, serta (4) hukum dan

HAM. Keempat bidang perhatian ini saling kait mengait satu sama lain. Di empat

bidang perhatian tersebut Percik telah mengembangkan kegiatan-kegiatan sebagai

berikut:

(1) Kegiatan Penelitian

Percik menempatkan kegiatan penelitian sebagai salah satu pilar utama

disamping kegiatan advokasi dan refleksi. Kegiatan penelitian dilaksanakan

berdasar minat dari dalam lingkungan Percik sendiri, kerjasama dengan lembaga

lain, ataupun atas ‘pesanan’dari pihak luar. Khususnya terhadap penelitian

pesanan, Percik berusaha secara kritis mempertimbangkan kandungan

kepentingan dan kemanfaatan dari penelitan yang dipesan. Untuk

mengembangkan kegiatan di bidang penelitian Percik mengembangkan dua pusat

Page 67: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

penelitian, yaitu Pusat Penelitian Politik Lokal (P2PL), serta Pusat Studi

Transformasi Praktek-Praktek Keagamaan Lokal.

(2) Pusat Penelitian Politik Lokal (P2PL)

Pusat Penelitian Politik Lokal (P2PL), semula bernama Pusat Penelitian

dan Pengembangan Politik Lokal (P3PL), berdiri pada pertengahan tahun 1999.

Pendirian pusat penelitian ini merupakan wujud keinginan Percik untuk mengkaji

dinamika dan perkembangan politik lokal sesudah Orde Baru, memberikan

dukungan kepada kebijakan yang mempertimbangkan situasi dan kondisi politik

lokal, mengembangkan fungsi pusat informasi tentang politk lokal, dan

mendorong upaya pemberdayaan masyarakat dalam bidang sosial politk oleh

masyarakat yang bersangkutan dengan memperhitungkan temuan penelitian.

(3) Pusat Studi Transformasi Praktek-Praktek Keagamaan Lokal

Disamping Pusat Penelitian Politik Lokal, Percik mengambangkan Pusat

Studi dan Penelitian Transformasi Praktek-Praktek Keagamaan Lokal.

Pengembangan pusat studi dan penelitian ini dilatar belakangi oleh pemikiran

bahwa kajian praktek-praktek keagamaan lokal sangat diperlukan untuk

memahami sifat perubahan politik pada aras lokal. Kajian praktek-praktek

keagamaan lokal dapat membantu mencermati berbagai bentuk ‘keagenan’ lokal

dalam arti luas; ‘akar dan rute’ perubahan yang bermula sebagai proses lokal.

Studi agama lokal sering diabaikan karena dianggap kurang relevan bagi

pemahaman terhadap perubahan politik dan ekonomi. Pada hal praktek-praktek

keagamaan membantu mengungkapkan cara-cara pemegang peran lokal

Page 68: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

memahami situasi setempat dan berupaya mengatasi hambatan yang mereka

hadapi. Dalam praktek keagamaan, masyarakat setempat merenungkan dan

menanggapi isu-isu penting serta hambatan yang mereka hadapi. Praktek

keagamaan dapat dipandang sebagai cara-cara mengatasi isu-isu serta hambatan

konkret yang menantang para pemegang peran lokal. Pemahaman tentang agama-

agama setempat dapat menjadi kunci untuk memahami transformasi politik dalam

arti yang lebih luas.

(4) Seminar, Diskusi dan Loka Karya (Workshop).

Kegiatan seminar, diskusi, dan loka karya diselenggarakan oleh Percik

sebagai wahana untuk bertukar wacana, belajar bersama mengenai topik-topik

yang diminati, mendesiminasikan dan membahas hasil-hasil penelitian, serta

melakukan refleksi kritis terhadap perkembangan masyarakat dan ilmu

pengetahuan. Dalam penyelenggaraan seminar, diskusi, dan lokakarya, nilai-nilai

kebebasan, keterbukaan, dan kritis mendapat perhatian dan pengutamaan. Tema-

tema berikut menjadi pokok bahasan Lembaga Percik:

a) Seminar di seputar masalah HAM dan Kebebasan Beragama.

b) Seminar, Lokakarya dan Diskusi mengenai Pemilu

c) Seminar tentang Desentralisasi dan Otonomi Daerah.

d) Seminar Internasional Tahunan Dinamika Politik Lokal di Indonesia.

e) Seminar Jurnal Renai yang diadakan dua kali per tahun

f) Seminar Tamu.

g) Seminar dengan Tema Khusus

Page 69: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

h) Seminar mengenai Metodologi Penelitian

(5) Kegiatan Advokasi.

Selain kegiatan penelitian dan penyelenggaraan seminar, lokakarya dan

diskusi, Percik juga menyelenggarakan program yang bersifat advokasi.

Diantaranya adalah:

a) Program Kepemerintahan Lokal (Local Good Governance programme)

Program ini secara khusus bertujuan untuk penguatan lembaga-lembaga

demokrasi di tingkat lokal, peningkatan mutu SDM, serta peningkatan partisipasi

masyarakat dalam penentuan kebijakan publik. Bentuk-bentuk kegiatan yang

dikembangkan antara lain adalah: skill training programme di bidang

kelegislatifan (legal drafting, analisis budget, dsb), pengembangan kapasitas

organisasi, dan penyelesaian sengketa alternatif. Skill training programme ini

antara lain diperuntukkan bagi para anggota legislatif, eksekutif, para anggota

kelompok perempuan, para aktifis muda di pedesaan, dsb. Sebagai contoh

kegiatan advokasi di bidang kepemerintahan lokal, adalah:

1. Lokakarya dan Pelatihan Peningkatan Kinerja Kepemerintahan yang Baik

(Agustus, September 2000 dan Januari 2001)

Pada bulan Agustus, September tahun 2000 dan Januari 2001, misalnya

Percik menyelenggarakan serangkaian training dibidang Legislatif Drafting bagi

para anggota DPRD Salatiga, bersama dengan beberapa Staf Pemerintah Kota,

dan aktivis Partai Politik. Materi pelatihan dan lokakarya ini antara lain meliputi

pendalaman konsep tetang pengembangan civil society, demokratisasi

Page 70: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

pemerintahan lokal, serta partisipasi politik; peningkatan ketrampilan dalam

bidang legislative drafting, penyerapan aspirasi masyarakat, perencanaan

keuangan daerah, pencegahan konflik dan Alternative Dispute Resolution (ADR),

dsb.

Sebagai salah satu tindak lanjut dari progam pelatihan di atas, Percik

melakukan process documentation research (PDR) terhadap kegiatan dan peranan

sejumlah sampel tamatan pelatihan. Selama tiga bulan (November, Desember

2000 dan Januari 2001) kegiatan para sampel tamatan, terkait dengan materi

pelatihan yang telah diterima, dipantau. Berdasar laporan pemantauan itu, para

sampel tamatan membahas pelaksanaan dan perkembangan peran mereka pasca

pelatihan, mengupayakan jalan keluar terhadap persoalan dan hambatan yang

dihadapi, dan/atau memodifikasi peran yang dianggap perlu, demi

mengembangkan optimalisasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan yang makin

baik.

2. Proces Documentation Research (PDR) dan Forum Belajar Bersama Para

Pengambil Keputusan di Tingkat Desa di Kecamatan Suruh. (Maret 2003)

Kegiatan Process Documentation Research (PDR) untuk para pengambil

keputusan di tingkat desa diawali dengan kegiatan Forum Belajar Bersama (FBB).

Forum belajar Bersama yang diadakan di Percik berlangsung dalam dua tahap.

Tahap pertama ditujukan kepada pemerintah desa dan BPD, berlangsunng pada

tanggal 21-22 Maret 2003, dengan materi otonomi desa, demokratisasi, dan

penyerapan aspirasi masyarakat. Sedangkan tahap kedua, yang dilaksanakan pada

Page 71: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

tanggal 28-29 Maret 2003, dengan materi yang sama dengan melibatkan tokoh-

tokoh masyarakat, pengurus partai politik tingkat desa, tokoh agama, tokoh

pemuda, dan lain-lain. Harapan dari dilaksanakan FBB oleh Lembaga Percik ini

adalah supaya elemen-elemen masyarakat desa (dalam hal ini elit-elit desa baik

yang menduduki jabatan formal desa maupun yang tidak menduduki jabatan

formal) dapat mengintegrasikan dirinya dengan sistem yang terjadi di desa

sehingga peluang untuk melaksanakan otonomi dan demokratisasi di desa dapat

dimanfaatkan sebaik mungkin dengan tetap melibatkan partisipasi masyarakat

bagi peningkatan kualitas pengelolaan pemerintahan desa.

b) Program Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) dan Peningkatan

Kesadaran Politik Masyarakat.

Program pendidikan politik ini antara lain bertujuan untuk memberikan

pengetahuan dasar mengenai demokrasi, hak-hak politik warga negara, serta

penegakan hukum dan HAM. Untuk tujuan itu selain menyelenggarakan pelatihan

(antara lain Pendidikan HAM untuk Perempuan, untuk para pamong desa, serta

untuk warga gereja), berbagai bentuk advokasi, Percik juga mengembangkan

materi dan modul pelatihan advokasi politik dan pendidikan HAM. Dalam rangka

menyongsong Pemilu 1999, Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden 2004, serta

Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Pilkadal), Percik ikut melakukan

serangkaian kegiatan berikut:

1) Pendidikan Pemilih Pemilu 1999 di Jawa Tengah - DIY, serta di Sumba

Timur.

Page 72: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Pendidikan pemilih di Jawa Tengah dan DIY diawali dengan workshop

pembentukan jaringan komunikasi dan kerja antar-LSM untuk pemberdayaan

pemilih. Lima puluh empat LSM dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan DIY

bersepakat untuk bekerja bersama-sama melaksanakan pendidikan pemilih di

wilayah kerja masing-masing. Selain melalui jaringan 54 LSM tersebut, pendidian

pemilih di Jateng dan DIY juga dilakukakan melalui Konsorsium Pendidikan

Pemilih untuk Warga Gereja yang terdiri dari Lembaga Percik, Forum Masyarakat

Katolik Indonesia (FMKI) Jateng, dan LSP Gereja Kristen Jawa. Di Sumba Timur

pendidikan pemilih dilakasanakan bersama Gereja Kristen Sumba (GKS).

Program pendidikan pemilih ini selain menyediakan informasi-informasi penting

mengenai pelaksanaan pemilu, juga menekankan kepada penyadaran terhadap

hak-hak warga negara dalam Pemilu.

2) Pendidikan Pemilih dan Pemantauan Pemilu Legislatif dan Pilpres 2004

Menjelang Pemilu Legislatif 2004, Percik melaksanakan beberapa

kegiatan pendidikan Pemilih. Dengan dukungan dana dari ICCO dan PCN, Percik

melaksanakan pendidikan pemilih lintas agama di Lampung, Jawa Tengah dan

Sumba. Penyelenggaraan pendidikan pemilih lintas agama ini dimulai dengan

melakukan pelatihan untuk pelatih (TOT atau trainning of trainners) yang

diselenggarakan besama dengan berbagai lembaga dan organisasi keagamaan di

wilayah setempat. Melalui tokoh-tokoh agama dan lembaga-lembaga keagamaan

pendidikan pemilih dilakukan di gereja-gereja, pesantren, ataupun di tempat-

tempat umum. Pilihan penyelenggaraan pendidikan pemilih melalui tokoh agama

Page 73: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

dan lembaga keagamaan ini didasarkan pada hasil survey need assesment yang

dilakukan oleh The Asia Foundation yang menunjukkan bahwa mereka

merupakan sumber informasi dengan score tertinggi bagi pemilih di Indonesia.

3) Pendidikan Pemilih dan Pemantauan Pilkadal 2005.

Untuk pemilihan kepala daerah secara langsung di berbagai kabupaten dan

kota di Indonesia Percik bersama anggota JPPR lainnya, melaksanaan kegiatan

pemantauan. Berdasar pembagian tugas, Percik diserahi tugas untuk ikut

melakukan pemantauan di 12 propinsi, di 8 kabupaten atau kota, yang meliputi 43

kecamatan dan 542 desa. Secara khusus Percik memberi perhatian kepada

partisipasi Umat Kristiani dalam kegiatan pemantauan, berdasar pertimbangan

bahwa partisipasi Umat Islam telah diperhatikan oleh ormas NU dan

Muhamadiah. Melalui kegiatan Desk Pembangunan Kehidupan Bergereja, Percik

melakukan kegiatan pendidikan kewarganegaraan menyangkut Pilkada.

Pendidikan kewarganegaraan ini dilaksanakan melalui kerjasama dengan lembaga

dan organisasi kegerejaan.

(6) Program Pemberdayaan Civil Society

Program pemberdayaan Civil Society terutama menekankan pada upaya

pengembangan nilai-nilai pluralisme dan toleransi, serta mendorong semakin

luasnya partisipasi masyarakat dalam proses penentuan kebijakan publik. Diantara

berbagai kegiatannya, termasuk didalamnya adalah pembentukan forum-forum

komunikasi lintas agama dan lintas golongan kemasyarakatan serta

Page 74: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

pengembangan forum warga (CBO) di tingkat lokal. Termasuk dalam program ini

adalah:

a) Forum Sarasehan Lintas Iman: SOBAT

Perkembangan masyarakat Indonesia akhir-akhir ini menunjukkan

menguatnya cirri-ciri sebagai segregated plural society. Di banyak tempat di

Indonesia, relasi antar kelompok umat beragama acap kali menegang, bahkan

diwarnai dengan konflik dan kekerasan. Relasi lintas agama sering diwarnai

dengan ketidak percayaan dan buruk sangka yang berkepanjangan. Komunikasi

lintas agama acap kali sangat terbatas dan cenderung bersifat formal dan

seremonial.

Kegiatan dialog lintas iman dimulai sejak pertengahan tahun 1999.

Bersama dengan Gereja Kristen Jawa (GKJ) di Salatiga, dan Pesantren Edi

Mancoro, Gedangan, Percik memprakarsai pertemuan tiga hari, antara 15 pendeta

GKJ dengan 15 kiai dari beberapa pesantren di Jawa Tengah. Keberhasilan

pertemuan tersebut dalam mencipkatan suasana akrab, dan terbuka, melahirkan

ide untuk mengembangkan program dialog lintas iman di tingkat lokal. Selama

periode 1999-2004 kegiatan dialog lintas iman ini telah melahirkan 32 simpul

lokal di Jawa Tengah yang pesertanya tidak terbatas kepada para tokoh agama

saja. Para peserta itu berasal dari berbagai latar belakang agama yang ada (tidak

lagi hanya Islam dan Kristen).

Pada pertengahan tahun 2004 Percik mulai memprakarsai forum lokal

dialog lintas iman di Lampung dan Sumba Barat. Di Propinsi Lampung forum

Page 75: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

lokal dialog lintas iman tersebut berkembang secara cepat di lima kabupaten dan

di kota Bandar Lampung. Menjelang Pemilu 2004 kegiatan forum lintas iman ini

meliputi juga berbagai kegiatan pendidikan pemilih lintas agama.

Pogram Sobat pada dasarnya berusaha untuk (1) memperbaiki relasi lintas

iman melalui hubungan pertemanan yang langsung dan akrab, (2) menciptakan

kesediaan untuk belajar bersama tentang konteks lokal kehidupan mereka (3)

menciptakan kesediaan untuk belajar bersama mengembangkan kemampuan

untuk menghadapi ketidakpastian, krisis dan kekerasan (4) menekankan

pentingnya refleksi yaitu merenungkan dan mengevaluasikan kembali proses yang

sudah dilalui, dan menempatkannya dalam konteks perkembangan yang lebih luas

dan menyeluruh (5) kebersamaan dalam mengembangkan etika relasi yang

menghormati prinsip-prinsip kemanusiaan umum, kesama derajatan, kebebasan

serta kearifan lokal, (6) menghargai sejarah atau konteks lokal sebagai sumber

kehidupan pokok bersama, serta (7) menekankan segi-segi praktek pada tingkat

akar rumput. Untuk mencapai tujuan itu program Sobat sangat menekankan

kepada proses, khususnya dalam merumuskan/ mendefinisikan persoalan

bersama, dan mencari penyelesaian bersama, berdasar sumber-sumber lokal.

Beberapa tema Seminar dan Workshop Sobat yang dilakukan sepanjang

kurun waktu 2006:

· “Makna Kebebasan Beragama dalam Konteks Pluralitas Umat Beragama di

Indonesia Pasca Reformasi.” Pilihan tema ini antara lain diinspirasi oleh kasus

pengusiran jemaat Ahmadiyah di Lombok (Nusa Tenggara Barat) dan kasus

Page 76: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

yang sama juga terjadi di Bogor, Jawa Barat. Bagi Sobat peristiwa itu penting

untuk dikaji bahwa makna kebebasan beragama dalam konteks pluralitas di

Indonesia khususnya, menjadi relevan.

· “Pertemuan Persaudaraan Antar Umat Beriman Se-Jawa Tengah: Peran Umat

Beriman Dalam Memperteguh Bhineka Tunggal Ika”. Seminar ini

diselenggarakan di Pendopo Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Dalam acara

seminar yang dipercakapkan adalah implementasi Peraturan Bersama Menteri

(PBM) Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2006 dan Nomor 8

Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil

Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama,

Pemberdayaan Forum Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan

Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadah.

· “Memaknai Hubungan Agama dan Negara di Indonesia (Belajar dari Polemik

PBM No 9/8 Tahun 2006). Seminar ini diselenggarakan di Kampoeng Percik

pada tanggal 18 Desember 2006, dan dilanjutkan dengan workshop internal

Sobat pada tanggal 19 – 20 Desember 2006 di Wisma Santri Edi Mancoro

Gedangan, Kabupaten Semarang.

b) Forum Kata Hawa : Forum Perempuan Lintas Iman

Sebagai upaya untuk mendorong partisipasi perempuan dalam kegiatan

publik lintas iman, sejak awal tahun 2004 telah terbentuk Forum Kata Hawa di

Banyu Biru dan Wonogiri. Forum perempuan lintas iman ini beranggotakan

perempuan dengan berbagai latar belakang agama. Dalam awal kegiatannya

Page 77: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Forum ini memfokuskan diri pada upaya pengembangan wacana gender dan

meminimalisir terjadinya kekerasan domestik terhadap perempuan. Forum ini

menyelenggarakan pertemuan rutin bulanan dengan tempat yang berpindah-

pindah.

Khusus pada tahun 2006 pertemuan Forum Kata Hawa mengadakan

Diskusi Nasional dengan tema, “Poligami dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Dalam Tinjauan Teologi, Yuridis dan HAM.” Dalam membahas tema tersebut,

permasalahannya didekati dari tiga perspektif dengan menghadirkan tiga nara

sumber, masing-masing Drs Amir Mahmud S.Sos, M.Ag (Forum Kita-Solo,

mewakili perspektif Islam), Pdt. Nani Minarni Sag (Kata Hawa-Wonogiri, dari

perspektf Kristen) dan Prof. Dr. Siti Musdah Mulia (ICRP Jakarta dari perspektif

Gender dan HAM).

c) Program Belajar Bersama: Sohbat.

Dalam rangka kerjasama dengan gereja-gereja di Negeri Belanda, pada

Februari 2003 Percik ikut memfasilitasi dan mendukung dimulainya program

lintas iman di Negeri Belanda. Program Belajar Bersama Lintas Iman yang diberi

nama SOHBAT (dari bahasa Turki yang dalam bahasa Indonesia berarti sahabat

atau SOBAT) berusaha mempertemuakan para pendeta dan imam masjid Turki

dari lima provinsi di Negeri Belanda.

Pada pertengahan tahun 2004 serombongan peserta Sohbet berkunjung

selama tiga minggu ke Jawa Tengah untuk melakukan studi banding lima simpul

Sobat yaitu Salatiga, Pekalongan, Purwodadi, Wonogiri, dan Klaten.

Page 78: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Perkunjungan balik kemudian dilakukan oleh 10 delegasi Sobat Indonesia yang

berkunjung ke Negeri Belanda pada bulan Maret 2006 dengan dukungan dari

PCN Belanda. Kesepeuluh delegasi tersebut terdiri dari Pendeta, Ulama dan Staf

Sobat Percik.

d) Desk Pengembangan Kehidupan Bergereja (DPKB)

DPKB merupakan wadah yang diluncurkan pada tanggal 9 Desember

2003 oleh dua lembaga yaitu CRWRC dan Lembaga PERCIK. Area of concern

dari Desk PKB adalah pembangunan masyarakat sipil dalam bergereja. Corncern

ini pada satu pihak tertuju pembangunan kehidupan bergereja ke dalam, yaitu

kehidupan bergereja dari anggota gereja dengan menampakkan nilai-nilai kristiani

dalam interaksi sehari-hari, dan pada pihak lain ia sekaligus menjadi kehidupan

dan interaksi yang membangun masyarakat sipil dengan mengacu pada nilai-nilai

kesetaraan, partisipasi, transformasi, demokratisasi, pluralitas, kesinambungan

dan pemberdayaan. Nilai-nilai yang diangkat ini adalah nilai-nilai kristiani yang

perlu dikembangkan di dalam kehidupan publik dalam masyarakat sipil, sehingga

ruang publik menjadi ajang yang di dalamnya semua anggota masyarakat dapat

berinteraksi secara terus menerus dengan setara, partisipatif, demokratis dan

mengakui kemajemukan menuju masyarakat yang mampu menentukan bagi diri

sendiri apa yang mereka inginkan dan kemana mereka akan mengarah.

e) Teologi Lokal (2006)

Dalam program ini, secara ringkas yang dimaksud dengan Teologi Lokal

adalah semua bentuk atau jenis refleksi iman yang menggunakan sumber-sumber

Page 79: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

lokal. Berbagai isu dan persoalan lokal yang menyangkut kehidupan sehari-hari di

tengah masyarakat luas menjadi materi penting dalam berteologi lokal. Istilah

lokal dipilih untuk memberikan penegasan terhadap pentingnya kepekaan

terhadap realitas lokal dalam proses berteologi.

f) Wacana Lintas Iman

Program ini diharapkan dapat memberikan refleksi teologis antropologis

terhadap kegiatan dari hasil Sobat dan Kata Hawa.

(7) Program Pendampingan di Bidang Hukum

Percik memiliki dua program di bidang pendampingan hukum yaitu

program bantuan hukum di bidang litigasi dan non litigasi yang dilakukan oleh

Biro Pelayanan dan Bantuan Hukum (BPBH), dan program peningkatan fungsi

kepolisian beorientasi masyarakat (COP) di Salatiga.

a) Program Biro Pelayanan dan Bantuan Hukum (BPBH)

Dalam pelayanannya biro ini mengutamakan pelayanan kepada golongan

yang secara ekonomi, sosial, hukum dan politik terpinggirkan. Sejak tahun 1996

hingga 2004 BPBH telah menangani secara selektif 52 perkara yang berupa

perkara pidana, perdata, keluarga, tanah dsb. Sejak dua tahun terakhir BPBH

Percik menangani kasus-kasus class action, antara lain berkenaan dengan kasus

penggunaan air dan reclaiming tanah.

b) Program Peningkatan Fungsi Kepolisian Beorientasi Masyarakat

(Community Policing - COP) di Salatiga.

Page 80: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Program ini dilatarbelakangi oleh buruknya citra polisi di mata masyarakat

yang berakibat pada kurang harmonisnya hubungan masyarakat dengan polisi.

Masyarakat takut dan enggan berhubungan dengan polisi karena mereka

memandang polisi sebagai sosok yang mengancam, bukan sebagai pengayom.

Rasa takut masyarakat terhadap polisi dan citra polisi yang buruk itu tidak boleh

dibiarkan, karena rasa takut itu bisa berkembang menjadi apatisme atau

sebaliknya bisa menjadi sangat agresif, dengan mengambil alih peran polisi dalam

bentuk main hakim sendiri, seperti gejala yang cukup banyak di masyarakat. Baik

apatisme maupun agresivisme harus dicegah. Hubungan sinergi antara polisi dan

masyarakat perlu dikembangkan. Polisi tidak boleh dibiarkan bermain sendiri

dalam pemeliharaan keamanan. Hubungan yang kaku dan tegang antara

masyarakat dengan polisi harus dicairkan dan diakrabkan agar tercipta hubungan

kemitraan yang saling menguntungkan (saling membutuhkan). Peran serta

masyarakat dalam penyelenggaraan keamanan perlu diupayakan, kecurigaan

masyarakat terhadap polisi perlu dikikis, rasa saling-percaya perlu dibangun.

Ada tiga tujuan yang hendak dicapai dalam program ini yaitu :

1. Mencairkan hubungan antara polisi dan masyarakat yang dilayaninya agar

tercipta kemitraan yang dilandasi oleh saling percaya dan saling

membutuhkan.

2. Meningkatkan kualitas pelayanan polisi dalam jalinan kerjasama proaktif

dengan masyarakat.

Page 81: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

3. Menciptakan suasana kondusif bagi upaya meniadakan terjadinya tindakan

kriminalitas.

Dari tujuan tersebut di atas, perubahan yang diharapkan antara lain adalah

meningkatnya kinerja polisi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,

serta berubahnya persepsi masyarakat terhadap polisi dari yang menganggap

polisi sebagai sosok yang menakutkan, ”pemeras”, korup, ”pelindung” penyakit

masyarakat, menjadi polisi sebagai mitra masyarakat dalam menciptakan

ketertiban dan keamanan.

Kegiatan program COP ini antara lain meliputi (1) Need assesment untuk

memperoleh pengetahuan awal tentang masalah-masalah di masyarakat yang

berkaitan dengan peranan dan tugas polisi (kamtibmas). Persoalan kamtibmas

tidak selalu muncul dalam bentuk “statistik” (besar-kecilnya angka kriminalitas di

masyarakat) tetapi bisa dalam bentuk respek dan respon masyarakat terhadap

polisi. Meskipun jumlah kriminalitas di satu wilayah kecil misalnya, belum

tentu respon dan respek masyarakat terhadap polisi positip. Hal-hal semacam ini

tidak bisa diketahui secara pasti tanpa adanya penelusuran secara mendalam. (2)

Seminar mengenai temuan-temuan dalam need assesment untuk memperoleh

masukan dari berbagai kalangan dan juga untuk membangun komitmen bersama

antara polisi dan stakeholder di wilayah terpilih. (3) penyeleggaraan FGD (Focus

Group Discussion) untuk secara bersama-sama melakukan pemetaan terhadap

persoalan-persoalan yang ada di masyarakat, serta secara bersama-sama pula

merumuskan cara pengatasannya, (4) malaksanakan program-program aksi yang

Page 82: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

menunjang tujuan adsvokasi. Seluruh bentuk dan jenis kegiatan advokasi

dikoordinir oleh sebuah kelompok kerja (Pokja) yang dibentuk dan dipilih oleh

komunitas di wilayah program.

Kemudian dalam kurun waktu 2006 COP melakukan beberapa kegiatan

lanjutan yaitu:

1. Seminar dengan tema:

(a) “Hak Asasi Hidup Aman bagi Individu” (Januari 2006) dengan serangkaian

diskusi mengetengahkan persoalan-persoalan terkait, antara lain:

- Citra Polisi Masa Lalu & Ke Depan

- Belajar COP dari Yogyakarta

- Aturan Terkait Perwujudan Rasa Aman

- Polmas Atau COP

- Jaring Asmara Bukan untuk Elite Saja

- Perda tentang Kesejahteraan Sosial

- Perubahan Kultur Polisi dari Militer ke Sipil

(b) “Kontribusi Peran Pemangku Hak Dalam Arena PILKADA Langsung

Salatiga 2006” (Maret 2006). Dalam seminar itu dibahas antara lain mengenai isu-

isu terkait dengan:

- Bagaimana Mengawal Demokrasi Melalui Pilkada Salatiga

- KPUD, Regulasi dan Sosialisasi Pilkada

- Peran Panwas dalam Mengawasi Pilkada 2006

- Peran Pemantau dalam Pikadal Salatiga 2006

Page 83: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

- Peran Polisi dalam Pengamanan Pilkada 2006

2. Publikasi:

- Koran Visi dan Misi calon Walikota dan Wakil Walikota Salatiga dalam

Pilkakada 2006.

- Leaflet serta selebaran-selebaran mengenai hak hidup aman dan beberapa

sosialisasi kepada para pengguna jalan diantaranya penggunaan helm yang

benar.

- Majalah Kenthongan: yang merupakan wahana saling bertukar informasi

untuk pokja-pokja COP.

(8) Pengembangan Unit Penunjang

Untuk mendukung kinerja lembaga, Percik mengembangkan unit-unit

penunjang yaitu perpustakaan dan dokumentasi dengan koleksi khusus, publikasi,

teknologi informasi, dan pengembangan Kampoeng Percik. Lembaga Percik

mengembangkan Perpustakaan dengan koleksi khusus di bidang politik lokal,

perkembangan civil society, demokrasi, keadilan sosial, Hak Asasi Manusia, serta

praktek-praktek keagamaan lokal.

a) Perpustakaan

Hingga saat ini koleksi buku-buku pada perpustakaan telah mencapai

lebih dari 3500 judul. Perpustakaan ini selain dimanfaatkan oleh staf Percik untuk

mendukung program-programnya, juga dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

Para pengguna perpustaan ini sangat bervariasi, meliputi para peneliti, mahasiswa

(diantaranya mahasiswa S2 dan S3 yang sedang melakukan penelitian), aktivis

Page 84: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

LSM, anggota DPRD, tokoh masyarakat, dsb. Hingga saat ini tercatat 722 anggota

dari dalam maupun luar Kota Salatiga. Disamping pengembangan koleksi buku

serta penambahan jumlah anggota, bagian perpustakaan sebagai unit penunjang

juga memfasilitasi diadakan diskusi bedah buku yang menurut agenda akan

dilaksanakan setiap 2 bulan sekali. Untuk bulan Nopember 2006 Perpustakaan

telah melakukan diskusi buku: Baptisan Massal Pasca Peristiwa 30 September

1965 (Studi Kasus Perpindahan ke Agama Kristen Pada Tahun-tahun Sesudah

1965 – 1966 di Salatiga dan Sekitarnya)

b. Unit publikasi

Pustaka Percik sebagai Unit penerbitan telah menerbitkan beberapa publikasi,

diantaranya adalah:

1 Renai: Jurnal Politik Lokal dan Sosisal-Humaniora. Jurnal ini mengutamakan

hasil-hasil penelitian dan terbit empat kali setahun.

2 Telaga: Majalah ini berfungsi sebagai media komunikasi dan pembentukan

opini publik di tingkat lokal Salatiga. Sampai dengan saat ini majalah Telaga

sudah terbit sebanyak sebelas terbitan.

3 Deras: Buletin ini berfungsi sebagai sarana komunikasi antar anggota jaringan

untuk kegiatan advokasi. Buletin ini terbit berdasarkan isu-isu penting yang

sedang berkembang di masyarakat.

4 Seri Monografi: Seri monografi merupakan terbitan sementara dari laporan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Percik ataupun artikel lepas.

Page 85: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

5 Prosiding Seminar Tahunan Dinamika Politik Lokal: Presentasi makalah dan

diskusi yang berlangsung dalam seminar tahunan dinamika politik lokal

diterbitkan dalam bentuk prosiding (rekaman proses).

6 Buku: Penerbitan buku-buku Percik dilakukan melalui kerjasama Pustaka

Percik dengan penerbit umum seperti LKIS dan Pustaka Pelajar. Buku-buku

tersebut antara lain: 90 Menit Bersama Gus Dur, Desentralisasi Dalam

Perspektif Lokal, Yang Pusat dan Yang Lokal, Civil Society Pada Aras Lokal,

Konflik dan Kekerasan Pada Aras Lokal, dan sebagainya.

c. Unit Teknologi Informasi

Unit ini dikembangkan untuk memberikan dukungan teknis informatika

terhadap berbagai kegiatan Percik yang jangkauannya semakin meluas. Selain

pengembangan Web site unit ini bermaksud memberikan dukungan teknis kepada

penerbitan journal electronik Renai, pengembangan program jaringan

perpustakaan dan pengolahan data secara electronis.

Pada bulan Nopember 2006, unit ini telah melakukan pemasangan jaringan

LAN di semua komputer milik Percik. Dengan demikian saat ini ada (1) sistem

penyimpanan data yang lebih terstruktur, (2) komunikasi data antar komputer, (3)

sharing penggunaan printer. Kemudian pada bulan Desember 2006, untuk

meningkatkan konelsi internet, Percik berlangganan enam (6) account internet

Wafe LAN.

Page 86: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

(9) Pengembangan Relasi dan Kerjasama

Relasi dan kerjasama Percik dengan berbagai mitra telah berkembang

dengan pesat. Relasi tersebut antara lain dengan:

a. Relasi dengan berbagai pusat studi

Melalui penyelenggaraan seminar internasional tahunan di bidang politik

lokal, telah terjalin jaringan antar para pemerhati dan peneliti di bidang politik

lokal dari berbagai pusat studi di dalam maupun luar negeri. Kerjasama dengan

berbagai pusat studi juga terbina melalui kerjasama di bidang penelitian. Beberapa

diantaranya adalah kerjasama dengan P3PK Gajah Mada, kantor Menteri Riset

dan Teknologi, Universitas Melbourne, dan Free University di Amsterdam.

Sejak tahun 2000 Universitas Twente di Negeri Belanda mengirimkan

beberapa mahasiswanya untuk berada 6 bulan di Percik dalam rangka kuliah kerja

atau penulisan tesis mereka. Bersama-sama dengan Free University di Negeri

Belanda, beberapa universitas dari Vietnam, Thailand, Singapore, Malaysia, dan

Indonesia, Percik ikut mengembangkan jaringan studi Asia Tenggara. Jaringan ini

semakin memperoleh bentuknya melalui penyelenggaraan seminar dan konferensi

pada akhir Maret 2005 yang lalu.

Selain kerjasama di bidang penelitian, kerjasama dengan Free University

di Amsterdam mengambil bentuk kesediaan Universitas tersebut mendukung

program studi lanjut staf Percik. Empat orang staf Percik memperoleh dukungan

pendanaan dari Free University untuk melanjutkan studi S2 mereka di beberapa

Universitas di Indonesia.

Page 87: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Mulai awal Januari 2006 Percik telah melakukan kerjasama dengan

program Sourth East Asia - ANU (Australian National University), yaitu

menerima mahasiswa dari universitas tersebut untuk melakukan Practical

Assigment (KKN) di Percik. Pada tahun 2006 sudah ada dua mahasiswa dari

ANU yang melakukan Practical Assigment, dan akan dilanjutkan pada tahun-

tahun berikutnya.

b. Relasi dengan berbagai kelompok dan organisasi keagamaan

Relasi dengan berbagai kelompok keagamanaan, khususnya di tingkat

lokal, terbina melalui kerjasama di bidang advokasi. Relasi dengan Matakin

terbina dangan baik melalui keikutsertaan Percik dalam memperjuangkan

pengakuan terhadap Kong Hoe Tjoe sebagai agama resmi di Indonesia. Relasi

dan kerjasama dengan organisasi gereja-gereja di Indonesia, dengan pesantren,

organisasi Islam, Hindu dan Budha terjalin melalui kerjasama dalam

mengembangkan forum-forum dialog pada tingkat lokal dan dalam

penyelenggaraan program bersama untuk kepentingan umum (antara lain

misalnya program besama dalam pengentasan kemiskinan, program

pengembangan wacana pluralisme, demokrasi, dan pendidikan kewarganegaraan).

c. Relasi dengan berbagai LSM di tingkat lokal, profinsial, nasional

Relasi Percik dengan berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat terbentuk

melalui keikutsertaan dalam beberapa jaringan lembaga atau organisasi swadaya

masyarakat baik di tingkat lokal, regional maupun nasional. Beberapa jaringan itu

antara lain adalah:

Page 88: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

(a) Kelompok Indonesia bagi Penanggulangan Kemiskinan Struktural (KIKIS).12

(b) Forum Pengembangan Partisipasi Masayarakat (FPPM).13

(c) Forum Partisipasi Pembaharuan Desa (FPPD)14

(d) Kaukus 17 ++.15

(e) Jaringan Pendidikan Pemilih Untuk Rakyat (JPPR)16

d. Relasi dengan berbagai lembaga donor

Relasi dengan The Ford Foundation terjalin sejak tahun 1999. The Ford

Foundation telah memberikan dukungan pendanaan antar lain bagi

pengembangkan Pusat Penelitian Politik Lokal (P2PL). Dukungan dana tersebut

memungkinkan Percik melakukan kegiatan penelitian, mengorganisir seminar

tahunan dinamika politik lokal, menyelenggarakan pelatihan penelitian bagi

peneliti pemula dari beberapa daerah di luar Jawa. The Ford Foundation juga telah

memfasilitasi keikutsertaan staf percik dalam perkunjungan studi ke beberapa

negara, yaitu India, Brazilia dan Inggris. Dalam salah satu penyelenggaraan 12 KIKIS beranggotakan beberapa LSM, organisasi masyarakat, lembaga penelitian dan perguruan tinggi yang bergerak di

bidang advokasi kebijakan bagi penanggulangan kemiskinan struktural. Jaringan ini antara memfungsikan diri sebagai

resouce sharing dalam rangka memperkuat kapasitas gerakan advokasi bersama. Percik menjadi anggota dari focal point

petani sawah, satu diantara 6 focal point yang menjadi perhatian KIKIS. 13FPPM merupakan wahana terbuka bagi lembaga-lembaga pemerintah, swadaya masyarakat,perguruan tinggi dan swasta

yang mempromosikan pendekatan partisipatoris dalam program-program pembangunan. Melalui FPPM gagasan dan

pengalaman mengenai pengembangan partisipasi masyarakat saling dipertukarkan. Pertukaran ini pada gilirannya dapat

mendorong prakarsa, perancangan, dan proses perubahan yang inovatif dengan menjadikan masyarakat sebagai pelaku

utama.

14 FPPD merupakan merupakan arena bagi proses pembelajaran dan pertukaran pengetahuan multi pihak yang

memungkinkan penyebarluasan gagasan pembaharuan desa, konsolidasi gerakan dan jaringan, serta kelahiran kebijakan

yang responsive terhadap desa. 15 Jaringan ini merupakan forum bersama untuk pengembangan Forum Warga. 16 JPPR merupakan koalisi dari 30 organisasi yang bekerjasama untuk melakukan program pendidikan pemilih dan

pemantauan Pemilu.

Page 89: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

seminar tahunan dinamika politik lokal, selain dari Ford Foundation, Percik

memperoleh dukungan pendanaan dari Oxfam Hongkong.

Sejak akhir tahun 1998 the Asia Foundation di Jakarta telah bekerjasama

dengan Percik antara lain dalam program-program pemberdayaan pemilih dan

pendidikan kewarganegaraan, peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan

lokal, dan program peningkatan kinerja kepolisian berbasis masyarakat.

Percik bekerjasama dengan Christian Reformed World Relief Committee

dalam melaksanakan program-program pendidikan kewarganegaraan dan

peningkatan kapasitas organisasi di lingkungan warga dan lembaga gereja. Sejak

awal tahun 2005 kerjasama dengan CRWRC ini juga meliputi program pemulihan

Aceh pasca tsunami.

Sejak tahun 2003 Percik telah bekerjasana dengan Uniting Protestant

Chuches in the Netherlands untuk pengembangan program-program dialog dan

kerjasama lintas Iman di Indonesia dan di Negeri Belanda. Bersama dengan ICCO

Gereja-gereja Belanda ini ikut mendukung pelaksanaan program pendidikan

pemilih lintas agama di Sumatra Selatan, Sumba dan Jawa Tengah.

(10) Pengembangan Kampoeng Percik

Sejak tahun 2002 secara bertahap Percik mengembangkan tempat kerja

yang diberi nama Kampoeng Percik. Tempat kerja ini terletak di kota Salatiga

berjarak sekitar 1 km dari pusat kota. Di atas tanah seluas 1.25 ha, tempat kerja

ini terdiri dari 6 rumah tradisional Jawa dari kayu jati tua yang semula merupakan

Page 90: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

rumah-rumah penduduk di pedesaan.17 Rumah-rumah tersebut kini difungsikan

sebagai kantor administrasi, ruang kerja staf, ruang perpustakaan, aula seminar,

kantin, dan rumah tamu. Dengan lokasi yang berada ditengah persawahan,

lingkungan pepohonan yang hijau, udara yang sejuk dan segar, Kampoeng Percik

memberi suasana yang akrab dengan alam, nyaman untuk bekerja dan berseminar.

Di masa mendatang Percik bermaksud melengkapi Kampoeng Percik ini dengan

fasilitas untuk pusat pelatihan.

17 Rumah-rumah tersebut dipindahkan dari tempat asalnya tanpa mengubah bentuk aslinya.

Page 91: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

2. KOTA SALATIGA

A. Sejarah Kota

Salatiga adalah kota kecil di propinsi Jawa Tengah, mempunyai luas

wilayah ± 56,78 km², terdiri dari 4 kecamatan, 22 kelurahan, berpenduduk

176.795 jiwa. Terletak pada jalur regional Jawa Tengah yang menghubungkan

kota regional Jawa Tengah yang menghubungkan kota Semarang dan Surakarta,

mempunyai ketinggan 450-800 meter dai permukaan laut dan berhawa sejuk serta

dikelilingi oleh keindahan alam berupa gunung (Merbabu, Telomoyo, Gajah

Mungkur). Kota Salatiga dikenal sebagai kota pendidikan, olah raga,

perdagangan, dan transit pariwisata.

Ada beberapa sumber yang dijadikan dasar untuk mengungkapkan asal-

usul Salatiga, yaitu yang berasal dari cerita rakyat, prasasti, maupun penelitian

dan kajian yang cukup detail. Dari beberapa sumber tersebut Prasasti

Plumpungan-lah yang dijadikan dasar asal-usul Kota Salatiga. Berdasarkan

prasasti ini Hari Jadi Kota Salatiga dibakukan, yakni tanggal 24 Juli tahun 750

Masehi ditetapkan dengan Peraturan Daerah Tingkat II Nomor 15 Tahun 1995

Tentang Hari Jadi Kota Salatiga.

a. Prasasti Plumpungan

Cikal bakal lahirnya Salatiga tertulis dalam batu besar berjenis andesit

berukuran panjang 170cm, lebar 160cm dengan garis lingkar 5 meter yang

selanjutnya disebut prasasti Plumpungan. Berdasarkan Prasasti yang berada di

Dukuh Plumpungan, Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo itu, maka

Page 92: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Salatiga sudah ada sejak tahun 750 Masehi, yang ada pada saat itu merupakan

wilayah Perdikan. Sejarahwan yang sekaligus ahli Epigraf Dr. J. G. de Casparis

mengalihkan tulisan tersebut secara lengkap yang selanjutnya disempurnakan oleh

Prof. Dr. R. Ng Poerbatjaraka. Prasasti Plumpungan berisi ketetapan hukum

tentang status tanah perdikan atau swatantra bagi suatu daerah yang ketika itu

bernama Hampra, yanng kini bernama Salatiga. Pemberian perdikan tersebut

merupakan hal yang istimewa pada masa itu oleh seorang raja dan tidak setiap

daerah kekuasaan bisa dijadikan daerah Perdikan. Perdikan berarti suatu daerah

dalam kerajaan tertentu yang dibebaskan dari segala kewajiban pembayaran pajak

atau upeti karena memiliki kekhususan tertentu. Dasar pemberian daerah perdikan

itu diberikan kepada desa atau daerah yang benar-benar berjasa kepada seorang

raja. Prasasti yang diperkirakan dibuat pada Jumat, 24 Juli tahun 750 Masehi itu,

ditulis oleh seorang Citraleka, yang sekarang dikenal dengan sebutan penulis atau

pujangga, dibantu oleh sejumlah pendeta atau resi dan ditulis dalam bahasa jawa

kuno: "Srir Astu Swasti Prajabyah" yang berarti "Semoga Bahagia, Selamatlah

Rakyat Sekalian". Sejarahwan memperkirakan, bahwa masyarakat Hampra telah

berjasa kepada Raja Bhanu yang merupakan seorang raja besar dan sangat

memperhatikan rakyatnya, yang memiliki daerah kekuasaan meliputi sekitar

Salatiga, Kabupaten Semarang, Ambarawa, dan Kabupaten Boyolali. Penetapan di

dalam prasasti itu merupakan titik tolak berdirinya daerah Hampra secara resmi

sebagai daerah Perdikan dan dicatat dalam prasasti Plumpungan. Atas dasar

Page 93: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

catatan prasasti itulah dan dikuatkan dengan Perda No. 15 tahun 1995 maka

ditetapkan Hari Jadi Kota Salatiga jatuh pada tanggal 24 Juli.

b. Zaman Penjajahan

Pada zaman penjajahan Belanda telah cukup jelas batas dan status Kota

Salatiga, berdasarkan Staatblad 1917 No. 266 mulai 1 Juli 1917 didirikan Stood

Gemente Salatiga yang daerahnya terdiri dari 8 desa. karena dukungan faktor

geografis, udara sejuk dan letaknya sangat strategis, maka Salatiga cukup dikenal

keindahannya di masa penjajahan Belanda.

c. Zaman Kemerdekaan

Kota Salatiga adalah Staat Gemente yang dibentuk berdasarkan Staatblad

1923 No. 393 yang kemudian dicabut dengan Undang-Undang No. 17 tahun 1995

tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kecil Dalam Lingkungan Provinsi Jawa

Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Ditinjau dari segi administratif pemerintah

dikaitkan dengan kondisi fisik dan fungsi Kotamadya Daerah Tingkat II,

keberadaan Daerah Tingkat II Salatiga yang memiliki luas 17,82 km dengan 75%

luasnya merupakan wilayah terbangun adalah tidak efektif. Berdasarkan

kesadaran bersama dan didorong kebutuhan areal pembangunan demi

pengembangan daerah, muncul gagasan mengadakan pemekaran wilayah yang

dirintis tahun 1983. Kemudian terealisir tahun 1992 dengan terbitnya Peraturan

Pemerintah No. 69 tahun 1992 yang menetapkan luas wilayah Salatiga menjadi

5.898 Ha dengan 4 Kecamatan yang terdiri dari 22 Kelurahan. Berdasarkan

Page 94: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

amanat Undang-Undang No. 22 tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah, Kota

Salatiga

B. Gambaran Wilayah

Kota Salatiga terletak antara 007.17’ dan 007.17’.23” Lintang Selatan dan

antara 110.27’.56,81” dan 110.32’.4,64” di kelilingi oleh wilayah Kabupaten

Semarang, antara lain:

· Sebelah Utara: Kecamatan Pabelan (Desa Pabelan dan Desa Pajaten) dan

Kecamatan Tuntang (Desa Kesongo, Desa Watu serta Desa Agung)

· Sebelah Selatan: Kecamatan Getasan (Desa Sumogawe, Desa Samirono serta

Desa Jetak) dan Kecamatan Tengaran (Desa Patemon dan Desa Karang

Duren)

· Sebelah Timur: Kecamatan Pabelan (Desa Ujung-ujung, Desa Sukoharjo serta

Desa Glawan) dan Kacamatan Tengaran (Desa Bener, Desa Tegal Waton serta

Desa Nyamat)

· Sebelah Barat: Kecamatan Tuntang (Desa Candirejo, Desa Jombor, Desa

Sraten serta Desa Gendongan) dan Kecamatan Getasan (Desa Polobogo).

Kota Salatiga dilalui oleh jalan Arteri Primer (jalan nasional) Semarang –

Solo. Salatiga menjadi perlintasan dua kota besar di Jawa Tengah (Semarang –

Solo) serta perlintasan dari Jawa Timur (jalur tengah) ke Semarang dan Jawa

Barat sehingga transportasi darat melalui Salatiga cukup ramai. Salatiga berjarak

100 km dari Yogyakarta dan 53 km dari Solo, serta Secara administratif Kota

Salatiga mempunyai 4 Kecamatan dan 22 Kelurahan, dengan Jumlah RT 1038 dan

Page 95: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

RW 198 pada Tahun 2010. Berikut adalah Luas Wilayah Kota Salatiga per

kelurahan. Pada awalnya Kotamadya Salatiga hanya terdiri dari satu kecamatan

saja, yaitu Kecamatan Salatiga. Seiring dengan adanya pemekaran wilayah, Kota

Salatiga mendapatkan beberapa tambahan daerah yang berasal dari Kabupaten

Semarang. Hingga sekarang, secara administratif Kota Salatiga terdiri dari 4

Kecamatan dan 22 Kelurahan.

1. KECAMATAN SIDOREJO

· Kelurahan Blotongan

· Kelurahan Sidorejo Lor

· Kelurahan Salatiga

· Kelurahan Bugel

· Kelurahan Kauman Kidul

· Kelurahan Pulutan

2. KECAMATAN TINGKIR

· Kelurahan Kuto Winangun

· Kelurahan Gendongan

· Kelurahan Kali Bening

· Kelurahan Sidorejo Kidul

· Kelurahan Tingkir Lor

· Kelurahan Tingkir Tengah

3. KECAMATAN ARGO MULYA

· Kelurahan Noborejo

Page 96: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

· Kelurahan Ledok

· Kelurahan Tegalrejo

· Kelurahan Kumpulrejo

· Kelurahan Randuacir

· Kelurahan Cebongan

4. KECAMATAN SIDOMUKTI

· Kelurahan Kecandran

· Kelurahan Dukuh

· Kelurahan Mangunsari

· Kelurahan Kalicacing

C. Pemerintahan

Untuk memenuhi standar pelayanan bagi masyarakat, Salatiga memiliki

organisasi perangkat daerah yaitu: 1 Sekretariat Daerah (9 Bagian), 1 Sekretariat

DPRD, 4 lembaga teknis daerah/badan, 10 Dinas, 4 Kantor,1 Inspektorat, 4

Kecamatan dengan 22 Kelurahan dan 25 UPT. Menurut data sampai dengan

Oktober 2010, jumlah PNS di lingkungan Pemerintah Kota Salatiga adalah 4172

orang. Pada tahun 2010 jumlah PNS golongan I berjumlah 219 orang, golongan II

943 orang, golongan III 1996 dan golongan IV 1014 orang. Sementara banyaknya

PNS tingkat pendidikan adalah 205 Orang lulusan SD, 200 Orang lulusan SMP.

845 Orang lulusan SMU/SMK, 426 Orang lulusan Diploma III, 1686 Orang

lulusan Strata 1 dan 181 Orang lulusan Strata 2 dan Strata 3.

Page 97: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

D. Visi dan Misi

1) Visi : Salatiga yang sejahtera, mandiri dan bermartabat

· “Sejahtera” mempunyai arti meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar,

fasilitas umum, pelayanan publik dan pembangunan berwawasan lingkungan.

· “Mandiri” mengandung arti mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat kegiatan

masyarakat yang berkemampuan serta berperan aktif dalam pembangunan

yang dilandasi oleh jiwa dan semangat kewirausahaan untuk meningkatkan

potensi dan daya saing daerah.

· “Bermartabat” bermakna untuk mewujudkan Kota Salatiga sebagai pusat

penyelenggaraan pemerintahan yang tunduk pada prinsip-prinsip tata

pemerintahan yang bersih, profesional, berwibawa, demokratis, menjunjung

tinggi supremasi hukum, dan penghormatan yang tinggi terhadap hak asasi

manusia.

2. Misi

2.1 Menyediakan pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar

a. Peningkatan akses pendidikan

b. Peningkatan akses pelayanan kesehatan

2.2 Mengelola tata ruang kota yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

a. Mengembangkan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial

b. Penanganan atas penyandang masalah sosial

c. Kemiskinan, konflik-konflik sosial, kesenjangan pemerataan pendapatan.

Page 98: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

2.3 Meningkatkan perekonomian daerah berbasisi ekonomi kerakyatan dan

partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan

c. Pemberdayaan ekonomi lokal

d. Pemberdayaan rumah tangga kurang mampu

e. Produksi dan produktifitas hasil pertanian dan perikanan

f. Peningkatan partisipasi publik dalam pembangunan.

2.4 Melestarikan nilai-nilai kearifan lokal dalam rangka memperkuat identitas dan

jati diri daerah

a. Menyelaraskan pembangunan dengan budaya serta nilai kearifan lokal

masyarakat (local wisdom).

b. Mengembangkan hubungan yang sinergis antara pemangku kepentingan

pembangunan

c. Mengembangkan hubungan yang sinergis antara pemangku kepentingan

menuju terciptanya pembangunan yang berbasis pada upaya peningkatan

kesejahteraan, kemandirian.

d. Meningkatkan tata kelola pemerintah dengan prinsip-prinsip good

governance

e. Mewujudkan konsep good governance, pembangunan daerah dan

pengelolaan sektor publik dilakukan dengan berbasis pada partisipasi,

transparansi, dan akuntabilitas.

f. Mengembangkan pemahaman politik melalui budaya politik demokratis

yang santun dan mengedepankan supremasi hukum

Page 99: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

2.5 Peningkatan kualitas masyarakat menuju masyarakat demokratis

membutuhkan adanya pendidikan politik.

a. Mengembangkan pengarustamaan gender dalam berbagai bidang

kehidupan dan perlindungan anak, remaja, serta perempuan dalam segala

bentuk diskriminasi dan eksploitasi

E. Lambang Daerah

1. Makna warna dalam lambang daerah:

a. Putih : kejujuran/ kesucian

b. Kuning emas : berarti keluhuran / keagungan / kemulian/ kejayaan

c. Hijau : kemakmuran

d. Biru : kedamaian

e. Hitam : keabadian/ keteguhan

f. Merah : keberanian

2. Makna bentuk dan motif yang terkandung dalam lambang daerah:

a. Bentuk Perisai: melambangkan pertahanan dan ketahanan wilayah/daerah.

b. Lukisan dasar tanpa batas berwarna biru laut: melambangkan kesetiaan.

Page 100: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

c. Bintang bersudut lima berwarna kuning emas yang disebut "Nur Cahaya"

melambangkan bahwa rakyat Salatiga adalah insan yang percaya dan

takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan

kepercayaannya masing-masing.

d. Lukisan Sadak Kinang: melambangkan kesuburan daerah Salatiga dan

sumber kekuatan.

e. Lukisan dua buah gunung yang berhimpit menjadi satu:

melambangkan bersatunya rakyat dengan Pemerintah Daerah, disamping

melambangkan Kota Salatiga berada di daerah pegunungan yang berhawa

sejuk.

f. Lukisan Padi dan Kapas: melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan

rakyat Salatiga, sedangkan jumlah biji padi 24 buah dan daun kelopak

bunganya berjumlah 7, melambangkan tanggal dan bulan hari jadi Kota

Salatiga

g. Lukisan Patung Ganesa: melambangkan peranan dan fungsi Salatiga

sebagai kota pendidikan.

h. Susunan Batu Bata: melambangkan status Kota / Kotamadya; sedangkan 4

lekukan serta 5 kubu perlindungan melambangkan diproklamasikannya

kemerdekaan Republik Indonesia pada Tahun 1945.

i. Pita dengan tulisan "SRIR ASTU SWASTI PRAJABHYAH":

mempunyai makna "Semoga Bahagia Selamatlah Rakyat Sekalian".

Page 101: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

j. Diatas lambang bertuliskan "SALATIGA": menyatakan bahwa lambang

ini adalah milik Daerah Kota Salatiga.

F. Sesanti Kota

Sesanti Kota Salatiga adalah: "HATI BERIMAN", yang ditetapkan dalam

Perda Kodya Tingkat II Salatiga Nomor 10 Tahun 1993 tentang Penetepan

Semboyan Kota Salatiga Hati Beriman. Adapun kepanjangan dari sesanti Hati

Beriman adalah:

a. S E H A T : kesehatan jasmani, rohani, dan lingkungan;

b. T E R T I : kesadaran sosial dan disiplin;

c. B E R S I H : kondisi kehidupan yang bersih secara fisik dan psikis;

d. I N D A H : keindahan alam;

e. A M A N : keamanan lingkungan pemukiman, kerja, dan umum.

Keindahan alam di kaki Gunung Merbabu adalah motivasi untuk

mewujudkan sesanti "Hati Beriman".

G. Politik, Hukum dan Keamanan

Kota Salatiga merupakan Kota yang tenang dan dan memiliki kondisi

politik, hukum dan keamanan yang stabil. Kondisi yang stabil merupakan salah

satu modal dasar bagi tumbuh berkembangnya investasi perekonomian dan

pembangunan. Politik dalam negeri di lingkungan Pemerintah Kota Salatiga

didukung oleh adanya anggota Dewan Perwakilan Rakyat, dimana salah satu

fungsinya mewakili aspirasi rakyat yang dalam hal ini adalah masyarakat Kota

Salatiga.

Page 102: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Beberapa kasus pelanggaran hukum baik pidana, perdata dan lalu lintas

yang dilaporkan maupun yang sudah ditangani, yaitu.

Gambar 3

Tabel Perkara/Kasus Pelanggaran Hukum Kota Salatiga

Tahun 2006 – 2010

Tahun Kasus pelanggaran

hukum

Perkara

Pidana Perdata Politik

dan HAM

Lakalantas

2006 Dilaporkan 190 - - 158

Terselesaikan 49 11 - 647

2007 Dilaporkan 186 - - 165

Terselesaikan 81 36 - 1907

2008 Dilaporkan 200 - - 97

Terselesaikan 113 42 - 4532

2009 Dilaporkan - - - -

Terselesaikan 147 44 - 12.799

2010 Dilaporkan 188 52 - 2914

Terselesaikan 165 43 - 2914

Sumber : Pengadilan Negeri / Bagian Hukum Setda Kota Salatiga

Catatan: Data tahun 2010 sampai Oktober

Untuk menangani kasus di Kota Salatiga, pada tahun 2009 Polres Salatiga

memiliki sarana Prasarana dan personil 515 personil polres, 1 kantor polres, 1

Page 103: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

kantor polsek, 1 kantor pos polisi dan 1 kantor lantas. Adapun pelanggaran yang

terjadi dalam lalu lintas, salah satunya karena para pengendara tidak memiliki

SIM, jumlah pencari SIM di Kota Salatiga yang dirinci sesuai kategorinya pada

tahun 2009 adalah 5025 pencari SIM A, 815 pencari SIM B, 15408 pencari SIMC.

Kondisi Kota Salatiga yang cukup aman, namun masih terdapat 8 kasus

unjuk rasa politik dan 1 unjuk rasa ekonomi. Peran aparat keamanan dan

msyarakat pada umumnya diperlukan untuk menjaga stabilitas kemanan agar tetap

kondusif.

Page 104: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

BAB III

STRATEGI KOMUNIKASI LSM PERCIK

DAN PENGARUHNYA

Pada Bab III ini akan dipaparkan sejumlah data dan pembahasan mengenai

strategi komunikasi LSM Percik dalam sosialisasi dan kampanye Polmas di

Salatiga dan pengaruhnya. Data diperoleh selama penelitian dari proses observasi,

studi pustaka dan wawancara (interview) dengan sejumlah informan yang

dianggap memenuhi prinsip keterwakilan data, yaitu dari:

a. Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat

b. Polisi

c. Pemerintah

d. Akademisi

A. TEMUAN DATA

1. Sekilas Tentang Gambaran Perpolisian Masyarakat di Salatiga

Program perpolisian masyarakat diawali tahun 2005 melalui Keputusan

Kapolri No.Pol: Skep/737/X/2005 tentang Kebijakan dan Strategi Penerapan

Model Perpolisian Masyarakat dalam Penyelenggaraan Tugas Polri, melalui

model ini penyelenggaraan fungsi kepolisian lebih menekankan pendekatan

kemanusiaan (humanistic approach) sebagai perwujudan dari kepolisian sipil dan

menempatkan masyarakat sebagai mitra kerja yang setara dalam upaya penegakan

Page 105: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

hukum dan pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat. Masyarakat terbagi

atas beberapa kelompok, sehingga dalam implementasinya model Polmas dibagi 2

(dua) yaitu :

1. Polmas model wilayah

Polmas wilayah mencakup satu atau gabungan beberapa area/kawasan

pemukiman (RW). Pembentukan Polmas model ini harus lebih didasarkan pada

keinginan masyarakat itu sendiri, walaupun proses ini bisa saja dilatarbelakangi

oleh dorongan polisi.

2. Polmas model Kawasan

Polmas kawasan merupakan model Polmas yang diterapkan pada satu

kesatuan area kegiatan dengan pembatasan yang jelas. Pembentukan Polmas

model ini dapat dilakukan atas inisiatif bersama.

Hal ini sesuai dengan keterangan dari Kanit Bin Polmas, AIPDA Tri

Wibowo yang menyatakan bahwa:

Polmas di Salatiga itu dibagi Polmas wilayah dan Polmas kawasan. Kalau Polmas wilayah di kelurahan dengan membentuk FKPM. Kalau Polmas kawasan itu berdasarkan kawasan yang sama misalnya dalam satu universitas. Untuk penyelesaian masalah menggunakan pendekatan dengan tokoh, hampir sama dengan FKPM. (Wawancara 12 Desember 2011 di Polres Salatiga)

Christina Arief, koordinator wilayah Salatiga dari Percik, juga mengatakan

hal yang senada :

Pemilihan program ada Polmas kawasan dan Polmas wilayah. Polmas wilayah itu adalah berbasis dimana mereka tinggal pada wilayah yang sama (RT, RW, Kelurahan). Tetapi ketika kami memilih universitas tertentu itu kan kawasan, dimana mereka tidak tinggal dalam satu wilayah

Page 106: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

yang sama tetapi mereka memiliki kepentingan yang sama di dalamnya. (Wawancara 8 November 2011 di Percik)

2. Strategi Komunikasi Percik dalam Sosialisasi dan Kampaye Program

Polmas di Salatiga

Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran

atau perasaan seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran

bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari

benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan,

kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya yang timbul

dari lubuk hati. Yang penting dalam komunikasi ialah bagaimana caranya agar

suatu pesan yang disampaikan komunikator itu menimbulkan dampak atau efek

tertentu pada komunikan, baik itu dampak kognitif, afektif maupun behavioral.

Untuk mencapai tujuan dalam mensosialisasikan dan mengkampanyekan tentang

Perpolisian Masyarakat, maka Percik perlu didukung oleh suatu strategi

komunikasi yang efektif agar hal – hal yang disampaikan dalam rangka sosialisasi

dan kampanye Polmas di Salatiga dapat berjalan dengan baik. Empat hal yang

merupakan inti dalam penyusunan suatu strategi komunikasi yaitu:

a. Mengenal khalayak

b. Menyusun pesan

c. Menetapkan metode

d. Seleksi dan Penggunaan Media

Page 107: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Dengan menggunakan keempat hal tersebut maka dapat diketahui mengenai

strategi komunikasi yang digunakan Percik dalam mensosialisasikan dan

mengkampanyekan program perpolisian masyarakat. Strategi tersebut adalah:

a. Mengenal Khalayak (Analisis Khalayak)

Langkah pertama dalam melakukan kegiatan komunikasi yang terencana

adalah dengan melakukan analisis khalayak. Hal ini dilakukan untuk dapat

menetapkan strategi komunikasi yang tepat dan mengenali dengan pasti siapa

yang menjadi khalayak sasaran. Upaya untuk mengenali khalayak sasaran dapat

ditempuh melalui kegiatan analisis khalayak, yang berisi langkah-langkah:

pengumpulan fakta, analisis kebutuhan khalayak, dan identifikasi permasalahan

yang dihadapi khalayak. Data yang berhasil dikumpulkan selanjutnya digunakan

untuk menganalisis kebutuhan khalayak dan mengidentifikasi permasalahan yang

sedang dihadapi yang akan dijadikan patokan dalam merumuskan tujuan program

komunikasi.

Hal ini sejalan dengan yang dilakukan Percik. Manajer program COP

Percik, Hery Wibowo, menjelaskan :

Need assessment merupakan penelitian awal apakah masyarakat itu masih percaya kepada polisi, apakah polisi masih percaya kepada masyarakat untuk soal-soal reformasi keamanan atau soal-soal pengamanan lingkungan di wilayah mereka masing-masing. Hal yang lain adalah kita melakukan pemetaan, kita petakan apa kebutuhan masyarakat. (Wawancara 2 November 2011 di Percik)

Page 108: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Tahap pertama program COP/Polmas adalah melakukan penelitian awal

atau yang disebut dengan need assesment (NA). Kegiatan ini dilaksanakan untuk

memperoleh pengetahuan awal tentang masalah-masalah di masyarakat,

pengetahuan dan persepsi serta harapan-harapan masyarakat terhadap peranan dan

kinerja polisi. Secara lebih spesifik, tujuan need assesment ini adalah untuk : (1).

Membantu mendapatkan isu utama dalam kegiatan COP; (2). Menolong

melakukan penentuan wilayah pelaksanaan program COP secara bertanggung

jawab, lebih akurat dan terarah; dan (3) Mendapatkan model kegiatan COP di

tingkat wilayah.

Selanjutnya dijelaskan lebih mendalam oleh koordinator Polmas untuk

wilayah Salatiga, Christina Arief dari Percik. Beliau mengatakan :

Proses awalnya kami mengadakan need assessment di enam wilayah RW, tetapi karena keterbatasan tenaga juga biaya pada saat itu sehingga kami hanya memilih 2 wilayah pilot project. Nah 2 wilayah itu ya memang pertemuannya terpisah, antara masyarakat saja lalu polisi saja. Baru setelah masyarakat mau baru ditemukan, lalu ada kelompok kerja (pokja). Pokja itulah yang kemudian bekerja merancang kegiatan. (Wawancara 8 November 2011 di Percik)

Penelitian awal atau Need Assesment (NA) dilakukan di enam RW di

empat kelurahan (Kelurahan Sidorejo Lor, Salatiga di Kecamatan Sidorejo;

Kelurahan Noborejo di Kecamatan Argomulyo, dan Kelurahan Kecandran di

Kecamatan Sidomukti). Wilayah-wilayah tersebut termasuk dalam wilayah kerja

tiga Kepolisian Sektor (Polsek), yakni Polsek Sidorejo, Argomulyo dan

Sidomukti. Pilihan atas wilayah penelitian didasarkan pada pembagian wilayah

perkotaan dan pedesaan. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan

Page 109: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

corak dan dinamika masalah antara komunitas pedesaan dan perkotaan.

Selanjutnya dari dua karakter wilayah terpilih, ditetapkan dua RW di Kelurahan

Sidorejo Lor, dua RW di Kelurahan Salatiga dan masing-masing satu RW di

Kelurahan Noborejo serta Kecandran.

Pemilihan RW tersebut dilakukan berdasarkan karakteristik sosial

masyarakatnya, diantaranya perluasan wilayah pedesaan menjadi perkotaan,

lokasi yang berdekatan dengan lingkungan kampus (banyaknya tempat kos)

dengan berbagai konsekuensinya, dan tingkat kriminalitas. Selain itu, juga

dimaksudkan untuk memberi fokus terhadap kemungkinan kemampuan jangkauan

program.

Warga Noborejo, Jamiludin, menjelaskan kondisi wilayahnya yang terpilih

menjadi pilot project Percik:

Nobo itu wilayah peralihan, sebenarnya dari desa pindah menjadi kelurahan kan, masih dalam peralihan. Jadi karakter desa itu masih kuat, jadi jiwa kegotong royongan pada dasarnya masih kuat. Terus di satu sisi kesiapan warga untuk menerima perubahan belum ada. Karena sekarang Noborejo dijadikan sentra industri. (Wawancara 17 November 2011 di tempat kerja pak Jamiludin)

Sumber informasi dikumpulkan dari 30 responden yang dipilih secara acak

dan tersebar di masing-masing RT dengan memperhatikan keterwakilan

perempuan di masing-masing RW melalui wawancara tertutup (close

questionaire) dan terbuka (open questionaire).

Keterangan yang didapat dari Siswoyo, warga Nobowetan :

Awalnya Percik melakukan pendekatan, jalan-jalan ke masyarakat. Tanya-tanya tentang banyak hal sampai akhinya perlu ada program COP

Page 110: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

di Noborejo. Waktu itu ada tawaran dari Percik. Percik itu sebagai jembatan, sebagai fasilitator, menjembatani polisi dengan masyarakat. Sebagai perwakilan dari masyarakat sebagai sampel adalah kami. Waktu itu juga kegiatan-kegiatannya dipandu oleh Percik. (Wawancara 24 November 2011 di Nobowetan)

Penelitian need assesment (termasuk analisa) dilakukan pada bulan

Januari-Pebruari 2005. Penulisan laporan dilakukan pada bulan Maret 2005.

Tentang hasil analisis khalayak, Hery Wibowo, mengatakan :

Dari hasil survey yang kita lakukan ternyata lebih dari 60% masyarakat masih mempercayai bahwa polisi masih merupakan sosok yang dianggap mampu untuk melakukan pengamanan di lingkungan masyarakat. Itu memang berbanding terbalik dengan persepsi-persepsi masyarakat selama ini mengenai polisi sebelum program Polmas (Wawancara 2 November 2011 di Percik)

Hal ini sejalan dengan yang dijelaskan Christina Arief :

Meski dalam penelitian ini ditemukan sejumlah persepsi masyarakat yang kurang baik terhadap polisi, tapi bersamaan dengan itu pula masyarakat masih menaruh kepercayaan kepada polisi dalam menyelesaikan persoalan kamtibmas dan pelanggaran hukum. (Wawancara 8 Novemver di Percik)

Kesimpulan yang didapat dari need assement tersebut adalah meski telah

terjadi pemisahan antara Polri dengan TNI, namun polisi belum serta merta bisa

meninggalkan kultur lama yang mengedepankan watak militeristik. Perubahan

watak yang belum tuntas itu berpengaruh terhadap cara pandang dan bertindak

kepada masyarakat. Polisi dianggap masih menampakkan wajah militeristik,

kurang ramah, masih membedakan status sosial masyarakat, cenderung

mempersulit, terkesan mudah mengancam (main kuasa), dan berperilaku korup.

Akibatnya masyarakat merasa takut, enggan, trauma dan merasa tidak menerima

Page 111: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

manfaat saat berhubungan dengan polisi. Meski persepsi masyarakat terhadap

polisi kurang baik namun ternyata masyarakat masih menaruh rasa percaya

kepada polisi dalam menyelesaikan persoalan Kamtibmas dan pelanggaran

hukum. Kepercayaan ini merupakan modal besar untuk melanjutkan program

reformasi polisi ke arah fungsi polisi yang dicita-citakan.

Setelah proses need assessment dilakukan, kemudian Percik mengadakan

review dalam bentuk seminar. Seminar ini bertujuan untuk memperoleh masukan

dari berbagai pihak atas hasil need assesment dan membangun komitmen bersama

antara polisi dan stakeholder khususnya dengan wilayah terpilih. Beberapa tema

dalam seminar COP Percik ialah:

1. Perjalanan Reformasi Polisi Pasca UU No. 2 Tahun 2002 oleh Irjen Farouk

Muhammad [Gubernur PTIK], (Makalah : Merealisasikan Konsep Kepolisian

“Sipil”).

2. Diskusi Hal Ikhwal tentang Community Policing (COP) oleh Erlyn Indarti

[Dosen FH UNDIP dan Akpol Semarang], (Makalah: Padi Masak, Jagung

Mengupih: Membangun Community Policing, Mewujudkan Civil Society).

3. Program COP dan penguatan masyarakat sipil oleh Kepala Biro Binamitra

Polisi Daerah Jawa Tengah dan Drs. Soekamid, M.Sc (International

Organization for Migration Indonesia - IOM)

4. Diskusi laporan Penelitian NA dan Sharing pengalaman COP di Indonesia

oleh Tim COP Percik dan Herbin Siahaan [The Asia Foundation], (Makalah:

Pengembangan Community Policing (COP) di Indonesia).

Page 112: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Topik 1,2 dan 3 dimaksudkan untuk membuka wawasan peserta tentang

COP, sedangkan topik ke-4 adalah penyajian dan diskusi hasil NA oleh Percik.

Awalnya Percik menduga akan terjadi pembelaan, baik secara pribadi maupun

secara institusional dari pihak Polres Salatiga terhadap hasil penelitian ini, juga

ada kekhawatiran sebahagian peserta, khususnya para responden yang juga

diundang hadir dalam seminar ini akan mendapat ”tekanan” dari pihak polisi

karena informasi yang mereka berikan. Ternyata hal tersebut tidak terjadi, pihak

polisi (Polres Salatiga) menerima hasil penelitian ini sebagai sebuah harapan besar

dari masyarakat untuk merubah kinerja dan citra kepolisian. Kritik yang sangat

pedas juga ditanggapi secara baik oleh Polres Salatiga.

Setelah mendapatkan gambaran melalui proses need assesment dan review

dalam bentuk seminar, tim COP Percik melakukan evaluasi dan memilih wilayah

pilot project yaitu di wilayah RW VII Dusun Turusan Kelurahan Salatiga

(wilayah kerja Polsek Sidorejo) dan Dusun Nobo Wetan [RW V&VI] (wilayah

kerja Polsek Argomulyo). Pemilihan ini didasarkan beberapa pertimbangan antara

lain:

1. Dusun Turusan merupakan wilayah perkotaan yang cukup rawan (pencurian,

perjudian) dan Percik berada dalam wilayah ini. Oleh karena itu Percik juga

memiliki tanggung jawab sosial untuk mengembangkan community

developmentnya dengan masyarakat setempat;

2. Berdasarkan hasil penelitian, wilayah Dusun Nobo Wetan lebih rawan

dibandingkan dengan Dusun Kecandran. Di samping itu, masyarakat Nobo

Page 113: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

terlanjur apriori terhadap keberadaan NGO karena mereka pernah

’dikecewakan’ oleh NGO berkaitan dengan tanah bengkok desa.

Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Jamiludin, penduduk Noborejo :

Dulu di Nobo mayoritas kan petani, mendapat tanah bengkok, nah sekarang tanah bengkok sudah beralih menjadi industri. Otomatis mengurangi dan menghilangkan mata pencaharian sebagian besar penduduk. Itu sedikit banyak berpengaruh pada warga sehingga cenderung sensitive. (Wawancara 17 November di tempat kerja pak Jamiludin – Noborejo)

Setelah itu, Percik beserta wilayah terpilih melakukan penyusunan

program melalui FGD. Dalam FGD ini bersama-sama stakeholder melakukan

pemetaan persoalan-persoalan yang ada, kemudian merumuskannya berdasarkan

skala prioritas, dan merencanakan tindak lanjut dalam bentuk kegiatan-kegiatan

bersama menyangkut apa bentuknya, bagaimana dilaksanakan, bagaimana cara

pengawalannya, bagaimana anggarannya. Tugas Pokja yang terbentuk ini adalah:

1. Menjadi fasilitator sekaligus mediator hubungan antara polisi dengan

masyarakat, terutama di komunitasnya, tanpa mengambil alih tugas kepolisian

yang represif

2. Merancang program berdasarkan aspirasi yang berkembang di komunitas dan

sumber-sumber lain yang dianggap relevan

3. Melakukan sosialisasi program COP ke masyarakat

4. Mengawal pelaksanaan program COP

5. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan program

Page 114: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

6. Membangun relasi kemitraan dengan kepolisian tanpa mengabaikan sikap

kritis-obyektif

7. Bertanggung jawab atas pelaksanaan program kepada Percik sebagai

penggagas dan komunitas sebagai stakeholder

Siswoyo yang waktu itu menjabat sebagai ketua pokja COP menjelaskan :

Waktu itu saya yang menjadi ketua Pokja COP di Nobowetan, Pokja itu tugasnya menjembatani polisi dan masyarakat supaya bisa membaur dan ada komunikasi yang terbangun (Wawancara 24 November dengan pak Siswoyo di Noborejo) Lebih lanjut Christina Arief selaku koordinator wilayah Salatiga dari

Percik mengatakan :

Nah awalnya baik di 2 wilayah, Nobowetan dan Turusan memang pertemuannya terpisah, antara masyarakat saja lalu polisi saja. Mau tidak kami mau melakukan hal ini baru setelah masyarakat mau polisi mau baru ditemukan, lalu kemudian kami membentuk kelompok kerja (pokja). Pokja itulah yang kemudian bekerja merancang kegiatan. (Wawancara 8 November di Percik) Pokja kemudian menyusun sejumlah kegiatan formal dan informal untuk

mencairkan hubungan antara polisi dan masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang

dilakukan adalah kegiatan yang bersifat fun dan menarik perhatian masyarakat,

yaitu:

1. Kegiatan Formal :

a. Pelatihan Siskamling untuk warga oleh polisi

b. Penyuluhan hukum (termasuk hukum adat), narkoba, kenakalan remaja,

serta bidang-bidang lain terkait

Page 115: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

c. Peningkatan SDM anggota polisi, diantaranya kursus bahasa Inggris serta

komputer

d. Membuat program Polisi sahabat anak

e. Sosialisasi mengenai informasi kriminal kontemporer baik yang sudah

maupun akan terjadi serta cara penanganannya

2. Kegiatan Informal :

e. Olahraga bersama

f. Kesenian bersama

g. Memasak bersama

h. Kegiatan sosial bersama

i. Kegiatan siskamling bersama

j. Kunjungan siskamling

k. Meningkatkan forum kantibcarlantas

l. Turnamen olahraga bersama

Hal ini sejalan dengan pernyataan Hery Wibowo dari Percik yang

menjelaskan bahwa:

Untuk tahap pertama itu cuma bermain bersama, main catur bareng, main badminton bareng supaya mereka duduk dan bermain bersama (Wawancara 8 November 2011 di Percik) Siswoyo, ketua Pokja Nobowetan menjelaskan bahwa : Kami sebagai Pokja merancang kegiatan seperti sosialisasi, lomba, permainan, sarasehan, kerja bakti bersama antara polisi dengan

Page 116: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

masyarakat. Waktu itu juga pernah diadakan pentas seni tari, kami pilihkan campur sari yang main adalah Cinde Laras, kelompok campur sari terkenal di daerah sini. Sehingga betul masyarakat yang datang banyak. (Wawancara 24 November 2011 di rumah pak Siswoyo – Noborejo) Dalam program yang dirancang Percik dan Pokja terlihat masyarakat dan

polisi antusias. Sejalan dengan itu tujuan program ini juga sedikit demi sedikit

tercapai. Hal ini tampak pada olah raga, baik jalan santai, sepak bola,

bulutangkis, ping-pong, catur, paling tidak sudah mulai tampak bahwa kebekuan

hubungan antara polisi dan masyarakat sudah mulai mencair. Hal ini juga terlihat

dalam beberapa kegiatan lain seperti, masak bersama, lomba mewarnai gambar

tentang polisi idaman anak.

Haryati yang mengikuti proses awal pembentukan Pokja sampai

terlaksananya program-program mengatakan bahwa :

Saya melihat program itu berhasil karena di setiap acara masyarakat yang datang banyak, polisi dan masyarakat juga bisa membaur. Waktu itu acaranya diselenggarakan beruntun, olahraga, lomba masak, mewarnai anak, dan hubungan antara polisi dengan masyarakat itu lama-lama mulai cair (Wawancara 24 November 2011 di rumah ibu Haryati – Nobowetan)

Setelah penguatan kapasitas masyarakat untuk memiliki kesetaraan

sehingga memiliki kecairan hubungan dengan Polisi tercapai di wilayah pilot

project desa Turusan dan Nobowetan, maka langkah selanjutnya adalah fase

peningkatan partisipasi masyarakat untuk memberikan perhatian terhadap

persoalan Kamtibmas dan juga mendorongkan advokasi untuk kepolisian.

Dijelaskan Christina Arief bahwa :

Page 117: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Dari tahun 2004-2007 itu adalah penguatan kapasitas masyarakat untuk memiliki kesetaraan atau kecairan hubungan dengan Polisi. Setelah itu ada pergeseran supaya lebih balance, kami berharap kedua belah pihak saling mempunyai kerjasama yang baik untuk meningkatkan pelayanan polisi.(Wawancara 8 November di Percik)

Hal senada diungkapkan Hery Wibowo :

Setelah hubungan mulai cair kita mulai mengelompokkan sesuai dengan kebutuhan dan persoalannya. Ada advokasi Kebijakan khusunya untuk institusi kepolisian dan peningkatan kapasitas pegiat Polmas kalau di salatiga pengurus FKPM baik pengetahuan, kemampuan untuk mengadvokasi, dan melibatkan juga unsur pemerintah. (Wawancara 2 November 2011 di Percik)

b. Menyusun pesan

Percik terjun dalam sosialisasi dan kampanye Polmas dalam hal normatif,

yaitu bagaimana mensosialisasikan dan mengkampanyekan nilai dan filosofi yang

terkandung dalam perpolisian masyarakat. Nilai-nilai tersebut adalah kemitraan,

kesetaraan, problem solving dan conflict prevention. Pesan komunikasi yang

disampaikan adalah mendorongkan reformasi keamanan dan ketertiban melalui

kinerja kepolisian yang baik (good governance).

Hal tersebut seperti yang diungkapkan Christina Arief, koordinator

program COP wilayah Salatiga, bahwa :

Sosialisasi program Polmas itu dilakukan kepolisian, tetapi ketika mensosialisasikan nilai dan filosofi di dalam Program Polmas itu yang kami lakukan. Pencapaiannya ada pelayanan public yang baik melalui good governance. Bagaimana mendorongkan pelayanan publik. Kita menggunakan kegiatan advokasi yang didalamnya ada komunikasi sebagai kunci. (Wawancara 8 November 2011 di Percik) Koordinator program COP/Pomas dari Percik, Hery Wibowo juga

mengatakan bahwa :

Page 118: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Percik mendorong adanya forum-forum dimana masyarakat dan polisi bisa duduk setara, forum itu bisa digunakan untuk menagih pelayanan yang maksimal dari pemerintah, dari polisi, dari pengambil kebijakan. Forum itu juga digunakan untuk memecahkan masalah, mencegah konflik bahkan mendorong terciptnaya good governance (Wawancara 2 November 2011 di Percik) Secara lebih spesifik pesan komunikasi yang coba disampaikan Percik

kepada Pemerintah (Kesbangpol dan Linmas) adalah bagaimana mendorong

turunnya anggaran keamanan di wilayah-wilayah.

Pada detik terakhir itu disadari ternyata di seluruh kegiatan tetap membutuhkan pembiayaan kegiatan. Maka disana lalu didorongkan pihak pemerintah untuk memberikan perhatian. Karena pemerintah itu punya dana banyak di Kesbangpol dan Linmas. Nah itu didorongkan melalui pertemuan dengan pihak Pemerintah, Bappeda, Kesbangpol dan Linmas. (Wawancara 8 November 2011 di Percik)

Untuk mensosialisasikan dan mengkampanyekan nilai-nilai dan filosofi

yang ada Polmas, Percik memilih khalayak potensial agar pesan-pesan yang

disampaikannya efektif dan efisien. Sejalan dengan itu untuk mendukung strategi

komunikasi, pesan komunikasi yang akan disampaikan kepada komunikan harus

disesuaikan dengan kerangka referensinya. Komunikan atau khalayak sasaran

dalam hal ini adalah masyarakat (FKPM), polisi, pemerintah dan akademisi.

Mereka perlu mengetahui prinsip-prinsip dan filosofi program Polmas karena

program ini sulit direalisasikan bila tidak memperoleh dukungan dan atau

legitimasi dari stakeholder di Kota Salatiga.

Hal ini dijelaskan oleh pernyataan Hery Wibowo dari Percik bahwa :

Untuk Polmas ada beberapa stakeholders, polisi, pemerintah, pegiat Polmas, dan masyarakat itu sendiri. Masyarakat ini kita pilah-pilah juga,

Page 119: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

golongan masyarakat di kawasan tertentu dan di wilayah tertentu. Misalnya di wilayah pedesaan nanti kita progamnya yang berkaitan dengan isu-isu yang terjadi di desa itu sendiri. Kalau di suatu desa yang lain juga menyesuaikan. Isu apa yang sebaiknya dibicarakan disana. Jadi masih hal-hal seperti itu yang kita lakukan. Mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, kabupaten. Jadi kita tidak merancang begitu ketat kegiatan kita, tapi apa kebutuhan masyarakat untuk suatu program Polmas. Nah sasaran yang lain kalau polisi itu polisi secara umum. Tapi yang akan kita gembar-gemborkan adalah bagaimana mereformasi polisi di dua fungsi, fungsi rekrim (reserse dan criminal) dan fungsi lalu lintas. Karena dua fungsi ini yang merupakan dua etalase kepolisian. (Wawancara 2 November 2011 di Percik) Lebih lanjut Christina Arief, koordinator wilayah Salatiga menjelaskan :

Dari tahun 2004-2007 itu adalah penguatan kapasitas masyarakat untuk memiliki kesetaraan atau kecairan hubungan dengan Polisi. Tahun 2007 sampai sekarang itu ada pergeseran supaya lebih balance, karena masyarakat itu dari tahun 2004-2007 sudah mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan polisi tapi belum ada sambutannya. Tahun 2007 kami berharap kedua belah pihak saling mempunyai kerjasama yang baik untuk meningkatkan pelayanan polisi.. Tahun 2007 partisipannya juga bergeser karena ada mahasiswa, artinya ada kelompok-kelompok muda yang kemudian diharapkan bisa mengawal proses reformasi keamanan kedepannya. Karena teman-teman akademisi ini kan lebih independent, tidak memiliki kepentingan untuk memberikan suara yang baik terhadap kinerja kepolisian di masyarakat. Lalu yang lain adalah pergeseran sasaran terhadap kelompok-kelompok agama. Hal ini sebagai bagian dari conflict prevention dan untuk kehidupan beragama yang baik. (Wawancara 8 November 2011 di Percik)

Sasaran yang dianggap potensial oleh Percik adalah sebagai berikut :

1. Polisi

Semenjak reformasi, institusi kepolisian memiliki kewenangan yang

sangat luas dalam bidang keamanan dalam negeri dan penegakan hukum. Namun

sejumlah kendala masih dihadapi oleh institusi kepolisian. Kendala-kendala yang

hingga saat ini masih menyelimuti institusi kepolisian antara lain:

Page 120: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

a. Kapasitas Sumber Daya Manusia dan dana belum cukup memadai untuk

memikul tanggung jawab di atas.

b. Problem kultural polisi berwatak militeristik sulit untuk dihilangkan atau

diminimalisir.

c. Citra negatif polisi di mata masyarakat masih sangat dominan (korup, pemeras

dan keras).

d. Sistem politik dalam negeri yang relatif belum stabil bisa mengakibatkan

reformasi kepolisian dibawa seperti masa Orde Baru bahkan bisa lebih buruk.

e. Problem sistemik yang masih dialami oleh kepolisian.

Sejalan dengan itu, Kanit Bin Polmas, AIPDA Tri Wibowo menjelaskan

bahwa:

Jumlah polisi di Indonesia saat ini masih jauh dari angka memadai jika dibandingkan jumlah penduduk Indonesia. Untuk Polmas selama ini juga tidak ada dana dari kepolisian, jadi semuanya sukarela. (Wawancara 12 Desember di Polres Salatiga) AIPTU Sriyati juga menambahkan bahwa:

Untuk menghilangkan kultur polisi yang militer butuh proses baik untuk polisi sendiri atau bagi masyarakat untuk menghilangkan predikat itu. (Wawancara 12 Desember di Polres Salatiga)

2. Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM)

Tujuan pembentukan FKPM antara lain sebagai salah satu perangkat yang

diharapkan bisa mewujudkan kemitraan polisi dan masyarakat. Di satu sisi patut

diapresiasi khususnya dalam konteks reformasi kepolisian. Namun disamping itu

Page 121: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

proses pembentukan dan pengisian organisasi tersebut ternyata masih menyisakan

sejumlah masalah, antara lain ialah:

a. Proses pembentukan FKPM, bagi sebagian pihak menilai kurang

mengedepankan prinsip partisipatif, dan lebih mengutamakan aspek

mobilisasi.

b. Kapasitas pengurus FKPM belum memadai, dimana sebagian besar

mempunyai keterbatasan sumber daya manusia dan pengetahuan yang cukup

tentang tugas dan kewajibannya dalam program Polmas. Situasi ini, bisa

membuka peluang, munculnya relasi polisi-masyarakat tetap tidak seimbang.

c. Dari sisi keorganisasian, FKPM belum mempunyai strategi advokasi bagi

keberlanjutan organisasi ini dalam reformasi keamanan.

Alasan ini diperkuat oleh pernyataan Syafii, ketua FKPM Pulutan :

Pembentukan FKPM itu kan karena SKEP Kapolri 737 tahun 2005. Setelah ada itu langsung dibentuk dimana-mana. Dulu tidak melalui kelurahan tapi dari babin langsung ke tokoh masyarakat. Mencari orang-orang yang memang tokoh masyarakat di masing-masing wilayah. Dulu awalnya juga tidak memahami tentang FKPM. (Wawancara 11 November 2011 di rumah Pak Syafii – Pulutan) Sejalan dengan pernyataan Syafii, ketua FKPM Noborejo, Jamiludin

mengatakan bahwa :

Itu yang membentuk dari kepolisian. Itu kita waktu itu dikoordinasi pak Lurah mengumpulkan tokoh-tokoh masyarakat, dari ketua RW, tokoh pemuda, tokoh agama dan teman-teman yang selama ini punya power cukup di lingkungan. Setelah dibentuk diberi penyuluhan dari babinnya. (Wawancara 17 November 2011 di rumah pak Jamiludin – Noborejo)

Page 122: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Begitupula yang diungkapkan Sujiono, FKPM Kutowinangun :

Itu terbentuk tahun 2005 oleh polisi. Prosesnya satu orang tiap RW, yang sudah terbiasa menangani masalah di tiap wilayah diseleksi lalu kita undangi. Setelah itu dibentuk kepengurusannya. Prosesnya seperti itu, jadi ada tokoh-tokoh masyarakat dan dari keamanan kampung. (Wawancara 8 November 2011 di rumah bapak Sujiono – Kutowinangun) Senada dengan pernyataan sebelumnya, Yudi, ketua FKPM Kecandran

mengungkapkan :

Awalnya kita bertemu, dari kepala kelurahan, mengumpulkan beberapa tokoh-tokoh. Disana kita membentuk forum kemitraan polisi dan masyarakat. Dari awal ada bayangan bahwa FKPM itu tangan panjang dari Kepolisian terkait masalah kamtibmas. Ternyata independent. (Wawancara 8 November 2011 di rumah bapak Yudi – Kecandran)

3. Masyarakat Umum

Motto polisi adalah pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Motto

ini sejatinya juga bisa berarti bahwa masyarakat adalah pemilik (owner), sekaligus

subyek dari polisi. Sayangya untuk mengimplementasikan motto itu polisi belum

sepenuhnya berhasil karena sikap dan perilaku polisi yang korup, militeristik,

serta lebih berorientasi pada kekuasaan dan materi masih dominan. Dalam

konteks ini penting untuk melibatkan masyarakat sebagai pihak ekstenal untuk

mengontrol dan mengawal reformasi kepolisian. Upaya itu harus disertai juga

dengan gerakan advokasi kepada masyarakat. Pelibatan masyarakat memiliki

posisi strategis, antara lain, karena:

a. Bargaining position masyarakat dengan polisi masih sangat rendah.

Page 123: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

b. Sebagian besar masyarakat belum memiliki pengetahuan cukup tentang

anatomi polisi dalam segi struktur, fungsi, tugas dan kewenangannya dalam

reformasi keamanan.

c. Demoralisasi di kalangan anggota polisi, dalam beberapa kasus, tidak hanya

dipengaruhi oleh faktor intern kepolisian, tetapi terkadang (sebagian)

masyarakat malah turut mendukungnya.

d. Masyarakat belum sepenuhnya appresiatif terhadap reformasi internal

kepolisian untuk berubah ke civilian police.

e. Partisipasi masyarakat, khususnya kelompok minoritas (anak-anak, pemuda,

perempuan, kelompok marginal) untuk mendukung program reformasi

kepolisian belum terbangun.

Syafii, warga Pulutan mengungkapkan bahwa:

Dulu memang ada jarak antara polisi dengan masyarakat. Lalu kalau polisi ada di tengah masyarakat orang itu asumsinya siapa yang akan ditangkap, siapa yang bermasalah. Nah orang akan takut.(Wawancara 11 November di rumah Pak Syafii – Pulutan)

Hampir serupa dengan itu, Jamil juga menambahkan bahwa :

kalau hubungan dengan polisi sebelumnya sosok yang namanya polisi itu adalah sosok yang kalau orang desa bilang itu sosok yang paling di-emohi. Yang paling tidak di maui. Ah polisi paling gini-gini. Kalau dulu kalau sudah ada melibatkan polisi, wah pasti ada masalah, kalau ada polisi di jalan, wah pasti ada masalah. (Wawancara 17 November di rumah Pak Jamil – Noborejo)

Bejo, warga Kutowinangun menerangkan juga bahwa :

Awalnya hubungan dengan polisi itu jauh, kebanyakan ketakutan, karena dari masyarakat taunya kalau ada polisi masuk pasti ada apa-apa.

Page 124: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Istilahnya mau cari orang atau ada apa. (Wawancara 9 November di rumah Pak Bejo - Kutowinangun)

Prapti, warga Kecandran mengungkapkan bahwa :

Kalau dulu orang malas berhubungan dengan polisi, ujung-ujungnya ada apa-apa. Masyarakat kalau bisa ya tidak berurusan dengan polisi. (Wawancara 24 November di rumah Bu Prapti – Kecandran)

4. Pemerintah

Sebagai salah satu pihak yang memegang mandat untuk terwujudnya tertib

sosial, pemerintah selayaknya ikut mendukung program reformasi keamanan.

Namun sayangnya, reformasi keamanan masih dianggap kebutuhan sekunder

dalam pembangunan. Hal ini disebabkan oleh, antara lain:

a. Pemerintah beranggapan bahwa sektor keamanan tidak menghasilkan

pendapatan untuk anggaran belanja negara baik pusat maupun daerah.

b. Pemerintah beranggapan bahwa sektor keamanan merupakan urusan instansi

vertikal khususnya lembaga kepolisian.

c. Pemerintah seringkali menggunakan polisi sebagai ‘pemadam kebakaran’

apabila terjadi gejolak di masyarakat.

d. Upaya pemerintah dalam koordinasi dan konsolidasi untuk membangun

reformasi sektor keamanan belum tersistematisir dengan baik.

Umbu Dedo Ngara dari Kesbangpol dan Linmas menjelaskan bahwa:

Pemda memberi kontribusi sejauh yang diminta. Jadi kita berdasarkan inisiatif dari pihak bawah. Pada akhirnya disadari bahwa Polmas ini sesuai dengan salah satu moto atau sesanti Salatiga Beriman yaitu nyaman. (Wawancara 15 Desember 2011 di Kesbangpol dan Linmas)

Page 125: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Christina Arief menyatakan bahwa:

Pada detik terakhir itu disadari ternyata di seluruh kegiatan tetap membutuhkan pembiayaan kegiatan. Maka disana lalu didorongkan pihak pemerintah untuk memberikan perhatian. (Wawancara 8 November 2011 di Percik)

5. Akademisi

Kalangan akademisi dipandang memiliki intelektualitas yang tinggi, dapat

berpikir kritis dan pro pada perubahanan. Selain itu kalangan ini lebih

independent, tidak memiliki kepentingan sehingga dapat memberikan sumbangsih

kepada masyarakat dan mengawal kinerja kepolisian di masyarakat.

Hery Wibowo, program manajer COP Percik menjelaskan bahwa :

kelompok muda ini yang kemudian diharapkan bisa mengawal proses reformasi keamanan kedepannya. Karena teman-teman akademisi ini kan lebih independent, tidak memiliki kepentingan untuk memberikan suara yang baik terhadap kinerja kepolisian di masyarakat. (Wawancara 8 November di Percik)

Teguh Kayan, mahasiswa Hukum STAIN juga menambahkan bahwa :

Mahasiswa itu lebih pro aktif dalam menyikapi masalah yang terjadi di masyarakat terutama masalah keamanan. Selain itu mahasiswa dapat menjadi contoh di masyarakat. (Wawancara 20 Desember di STAIN)

c. Menetapkan Metode

Tujuan komunikasi yang dilakukan dituangkan dalam tujuan program

yang dirumuskan sebagai berikut :

1. Mencairkan hubungan antara polisi dan masyarakat yang dilayaninya agar

tercipta kemitraan yang dilandasi oleh saling percaya dan saling

membutuhkan.

Page 126: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

2. Meningkatkan kualitas pelayanan polisi dalam jalinan kerjasama proaktif

dengan masyarakat.

3. Menciptakan suasana kondusif bagi upaya meniadakan terjadinya tindakan

kriminalitas.

Melalui tujuan program yang dirumuskan tersebut, aktivitas komunikasi

yang dilakukan Percik hendak menyentuh pada perubahan perubahan sikap dan

perilaku baik pada diri polisi maupun masyarakat yang selama ini sudah terlanjur

saling memberi stigma yang kurang baik antara satu dengan yang lain (efek

behavioral), bukan hanya menyentuh aspek kognitif dan afektif.

Reformasi sektor keamanan merupakan pekerjaan besar yang

membutuhkan proses panjang dan melibatkan berbagai aktor. Terkait dengan

program reformasi sektor keamanan, khususnya reformasi kepolisian, Percik

memilih metode pelaksanaan program, antara lain:

1. Menghargai proses dan keanekaragaman tradisi dan kebudayaan lokal.

2. Menghargai dan saling belajar dari kemajemukan pengalaman yang

menyertainya.

3. Membangun hubungan antar aktor dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip

kesetaraan dalam ranah kepelbagaian etnis, agama, suku, jenis kelamin dan

kelas sosial.

4. Penghormatan terhadap nilai-nilai HAM dan demokrasi.

Page 127: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

5. Menumbuhkembangkan budaya partisipasi, kemandiran dan kreatifitas untuk

selalu belajar dari proses-proses sebagai modal sosial untuk memecahkan

persoalan yang ada.

6. Memperluas dan memperkuat jaringan sebagai salah satu sarana peningkatan

kapasitas (teknis dan substantif).

Mengenai hal ini, Prapti, anggota FKPM Kecandran mengungkapkan

bahwa :

Percik itu merangsang kami, FKPM, untuk merancang sendiri seminar-seminar yang ada di wilayah. Pembiayaan dari mereka tapi kita diberi kepercayaan untuk mengelola. Hubungan FKPM dengan Percik itu sangat erat sekali, komunikasinya enak. (Wawancara 24 November 2011 di rumah ibu Prapti – Kecandran) Lebih lanjut, Hery Wibowo, Manajer Program COP Percik menjelaskan

bahwa :

Dalam perjalanan waktu ada proses belajar bersama, bukan training namanya, kami mengambil experience masyarakat, masyarakat belajar dari kami, teoritis, filing, pembuatan proposal. Mereka membuat, jadi sampai merencanakan kegiatan membuat, setelah itu mereka mempraktekkan di masyarakat. Mereka juga diberi keleluasaan mengundang polisi atau pemerintah yang diharapkan datang atas nama FKPM masing-masing. Tapi kalau macet dan mereka butuh bantuan, kami akan membantu untuk menghubungkan. (Wawancara 8 November 2011 di Percik)

Sehubungan dengan proses komunikasi persuasif, teknik-teknik yang

dipilih Percik adalah :

Page 128: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

1. Teknik asosiasi

Penyajian pesan komunikasi Percik seringkali dilakukan dengan cara

menumpangkannya pada suatu peristiwa yang sedang menarik perhatian

khalayak.

Hal ini seperti yang diungkapkan Syafii, ketua FKPM Pulutan,

Jadi masalah yang dibahas itu selalu yang hangat, contohnya menjelang pemilu kemarin, bagaimana pemilu bisa berjalan tertib, aman, damai. Lalu pada waktu hangat kasus teroris itu membuat acara seminar tindakan terorisme. (Wawancara 11 November 2011 di rumah Pak Syafii)

Sejalan dengan itu, Prapti, anggota FKPM Kecandran mengatakan bahwa:

Mungkin lewat diskusi waktu itu Percik melihat permasalahan yang ada di masyarakat akhirnya diangkatlah tema sarasehan dampak sosilogis JLS karena isunya JLS juga masih hangat. (Wawancara 24 November di rumah Bu Prapti) Akademisi dari STAIN, Ilyya Muchsin, juga menyatakan hal yang serupa,

Pemilihan tema dilakukan melalui diskusi dengan Percik, kita ke depan mau diskusi apa dalam rangka keamanan dan polmas. Kita melihat isu yang aktual juga. Seperti pada waktu itu ada pemilukada, perlindungan perempuan kemudian waktu munculnya NII dimunculkan seminar radikalisme. (Wawancara 20 Desembe di STAIN Salatiga)

2. Teknik integrasi

Dalam setiap aktivitas komunikasinya, komunikator Percik menyatukan

diri secara komunikatif dengan komunikan.

Seperti yang dikatakan oleh Sujiono, FKPM Kutowinangun bahwa:

Komunikasinya baik. Hubungan kami dengan Percik itu sudah sangat baik dan terjalin akrab. Percik itu menjadi pendamping untuk kami. (Wawamcara 8 November 2011 di rumah bapak Sujiono-Kutowinangun)

Page 129: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

Sejalan dengan itu mantan Kapolres Salatiga, AKBP Susetio Cahyadi

menyatakan bahwa:

Singkat kata, saya sengat dekat dengan Percik seperti saudara kandung. Percik itu punya konsep yang baik untuk pembelajaran pengetahuan anggota Polri dan masyarakat kecil juga dicoba ditolong oleh Percik untuk memiliki beberapa pengetahuan. (Wawancara 1 Desember 2011 di Polres Sragen)

Ilyya Muchsin, Kepala Prodi Ahwalus-al Syakhiyyah Jurusan Syariah

STAIN juga menambahkan bahwa:

Komunikasi dengan Percik terjalin baik. Dalam setiap kesempatan kita selalu berdiskusi bersama mengangkat satu tema yang nantinya diusung dalam seminar. (Wawancara 20 Desember 2011 di STAIN)

Umbu Dedo Ngara, Kesbangpol dan Linmas juga menjelaskan bahwa:

Dengan Pecik kami selalu berkomunikasi dan Percik juga sangat bagus, kegiatan Polmas apapun selalu memberikan laporan kepada kesbang. Kita juga terlibat dalam diskusi dengan Percik dan pernah bersama sosialisasi lewat radio. (Wawancara 15 Desember 2011 di Kesbangpol dan Linmas)

d. Pemilihan Media

Dalam komunikasi persuasif yang dilakukan Percik, komunikasi tatap

muka merupakan sesuatu yang sangat penting karena komunikator dapat secara

langsung mengontrol efektif tidaknya komunikasi yang terjadi. Komunikasi tatap

muka yang dilakukan Percik diwujudkan dalam bentuk-bentuk kegiatan sebagai

berikut:

Page 130: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

1. Lobi-lobi

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh dukungan dari berbagai

aktor dan atau lembaga. Di samping itu, kegiatan ini juga hendak

mensosialisasikan secara terbatas kepada sejumlah tokoh-tokoh kunci agar

pelaksanaan program di wilayah-wilayah tidak menemui kendala dan

melapangkan kegiatan-kegiatan lanjutan. Percik melobi kepada sejumlah tokoh

kunci, antara lain Kapolda, Kapolres, Pemkot/Pemkab, Kyai, dan Tokoh

Masyarakat.

2. Seminar (Workshop)

Beberapa seminar dan workshop yang pernah digelar Percik adalah:

a. Penyamaan Persepsi tentang Perpolisian Masyarakat untuk Seluruh Kabag

Bina Mitra se-Polda Jateng.

b. Membangun komitmen dan kerjasama antara Pemerintah, Polisi dan

Masyarakat dalam mewujudkan Keamanan dan Ketertiban Sosial

c. Reformasi Kepolisian, Governance, dan Demokrasi

d. Realisasi Program Polmas (Belajar dari pengalaman kota Jogjakarta)

e. Workshop menggagas implemetasi Polmas di kota Salatiga

Dalam seminar yang diadakan oleh Percik pembahasan masalah dilakukan

secara ilmiah. Tujuan seminar adalah mencari suatu pemecahan, oleh karena itu

suatu seminar selalu diakhiri dengan kesimpulan atau keputusan-keputusan yang

merupakan hasil pendapat bersama, yang kadang-kadang diikuti dengan resolusi

atau rekomendasi. Pembahasan dalam seminar berpangkal pada makalah atau

Page 131: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

kertas kerja yang telah disusun sebelumnya oleh beberapa orang pembicara sesuai

dengan pokok-pokok bahasan yang diminta oleh sesuatu panitia penyelenggara.

Kelebihan metode seminar adalah:

1) Membangkitkan pemikiran yang logis.

2) Mendorong pada analisa menyeluruh.

3) Prosedurnya dapat diterapkan untuk berbagai jenis problem.

4) Membangkitkan tingkat konsentrasi yang tinggi pada diri peserta.

5) Meningkatkan keterampilan dalam mengenal problema.

Kekurangannya adalah:

1) Membutuhkan banyak waktu.

2) Memerlukan pimpinan yang terampil.

3) Sulit dipakai bila kelompok terlalu besar.

4) Mengharuskan setiap anggota kelornpok untuk mempelajari terlebih dahulu.

5) Mungkin perlu dilanjutkan pada diskusi yang lain.

Untuk waktu-waktu tertentu Percik menyadari bahwa bentuk seminar dan

workshop kurang tepat untuk diselenggarakan di wilayah-wilayah. Pembicara

yang ditunjuk juga kadang enggan menyiapkan makalah. Kini Percik mulai

menerapkan bentuk-bentuk diskusi tanpa pemakalah.

Christina Arief menjelaskan:

Supaya tidak bosan kami mulai mencari bentuk-bentuk baru di luar seminar, yang baru-baru ini kami coba terapkan adalah diskusi seperti model Indonesia Lawyers Club dibantu dengan fasilitator dari kami. (Wawancara 8 November 2011 di Percik)

Page 132: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

3. Training/ Pelatihan

Demi meningkatkan kapasitas pegiat Polmas, Percik melakukan beberapa

training, diantaranya:

a. Training manajerial kepada pengurus FKPM se- Kota Salatiga (Forum Belajar

Bersama Perpolisian Masyarakat)

Percik memberikan pemahaman mengenai latar belakang dan teknis

pelaksanaan Polmas kepada salah satu perwakilan pengurus FKPM di masing-

masing kelurahan se-Kota Salatiga pada tanggal 26 dan 27 Maret 2007. Sebagian

besar yang hadir dalam forum ini adalah para Ketua, Seksi Keagamaan, Seksi

Keamanan dan Seksi Pemuda (dan Olah Raga). Di samping itu, Percik juga

melibatkan para Babinkamtibmas (Wakil Ketua FKPM) dalam forum ini agar

terjadi dialog mengenai Polmas dengan Pengurus FKPM yang lain secara

langsung.

Dalam forum ini, Percik memberikan pemahaman mengenai hal-ihwal

mengenai latar belakang reformasi kepolisian dan pentingnya Program Perpolisian

Masyarakat (COP) kepada pengurus FKPM agar bisa merancang dan menyusun

program Polmas di wilayahnya masing-masing. Di samping itu, Percik juga telah

memberikan bahan-bahan (piranti lunak) mengenai Polmas berupa Modul

Pelatihan Polmas, Skep Kapolri 737 dan 433 untuk dipelajari dan disosialisasikan

kepada pengurus dan khalayak lain.

Page 133: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

b. Training Perpolisian Masyarakat untuk Petugas Polmas (Training of

Trainer)

Materi-materi yang diberikan dalam training sebagian besar berasal dari

manual pelatihan Polmas yang dipersiapkan oleh Tim Khusus Percik dan telah

dibahas dalam workshop penyusunan modul yang terdiri dari:

1. Modul Kognitif (Selayang Pandang tentang Perpolisian Masyarakat);

2. Modul Psikomotorik (Kemampuan Membangun Komunikasi, Penyerapan

dan penggalian Aspirasi);

3. Modul Afektif (Penyadaran dan Pengembangan Nilai-nilai Pendukung

Penyelenggaraan Perpolisian Masyarakat di Lingkungan Polres – Salatiga.

Sementara itu, materi tambahan yang diberikan dalam training adalah “Mendekati

Kelompok-Kelompok Sosial dengan Simpatik” dan Kemampuan Menjadi

Mediator. Materi yang disebutkan terakhir telah diintegrasikan dalam manual

pelatihan. Materi Mendekati Kelompok-Kelompok Sosial dengan Simpatik

merupakan ‘nada dasar’ untuk membuka wawasan peserta training mengenai

sejumlah kelompok sosial yang ada di Kota Salatiga. Terkait dengan program

Polmas, materi ini memberikan pemahaman bahwa Polmas dapat dilihat sebagai

salah satu corak kelompok sosial yang keanggotaanya terdiri dari kelompok sosial

(polisi dan kelompok sosial yang ada di masyarakat). Untuk itu diperlukan pihak-

pihak yang mampu mengorganisasikan kelompok-kelompok sosial yang dijadikan

mitra ke dalam suatu sistem penataan yang sesuai dengan filosofi Polmas.

Page 134: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

Salah satu contoh yang dianggap baik dalam mendekati kelompok sosial oleh

lembaga kepolisian adalah mengenai sosialisasi pemakaian helm terkait dengan

pemberlakuan UU No. 14 tahun 1992 mengenai Lalu Lintas dan Jalan Raya.

Dalam diskusi terungkap bahwa polisi tidak secara serentak melakukan

pemberlakuan pemakaian helm di seluruh Indonesia kepada masyarakat.

Sosialisasi dan pendekatan secara persuasif dilakukan dengan menyesuaikan

karekateristik daerah masing-masing. Sebagai misal, Polres Salatiga (melalui

Polantas) melakukan sosialisasi pemakaian helm standard secara berkala, dengan

metode melakukan razia di beberapa titik jalan di Kota Salatiga. Bagi pengendara

yang tidak memakai helm standard tidak akan terkena ‘Tilang’, justru malah

diberikan pinjaman helm standard oleh Polantas (dengan tanda terima). Namun

helm tersebut harus dikembalikan kepada Polantas sesegera mungkin setelah yang

bersangkutan bisa menunjukkan helm standard yang akan dipakainya.

AKBP Susetio Cahyadi menerangkan bahwa :

Percik itu punya program, punya materi dan punya anggaran untuk melakukan pelatihan-pelatihan. Contoh misalkan bagaimana penegakan hukum yang tidak melanggar HAM. Itu sering disampaikan di Polres oleh staff-staff dari Percik. (Wawancara 1 Desember 2011 di Polres Sragen)

Syafii, ketua FKPM Pulutan menerangkan bahwa :

Percik mengadakan Training FKPM dan itu sangat membantu dalam menjalankan tugas FKPM, hal itu kita pelajari betul-betul. Yang namanya menyelesaikan masalah orang lain itu kan tidak mudah. (Wawancara 11 November 2011 di rumah pak Syafii – Pulutan)

Page 135: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

3. Diskusi-diskusi tematik antara pengurus FKPM dan polisi di wilayah

Percik memberi kesempatan kepada pengurus FKPM untuk merencanakan

proses diskusi dengan polisi dengan melihat kebutuhan di setiap wilayah. Proses

penentuan tema dilakukan melalui proses diskusi antara Percik dengan FKPM.

Percik membiayai segala kebutuhan diskusi dan menyerahkan kepanitiaan dan

pengelolaan anggaran kepada FKPM. Tidak semua masyarakat diundang dalam

proses diskusi, hanya perwakilan yang merupakan tokoh di masyarakat.

Hal tersebut dikuatkan dengan pernyataan Prapti, anggota FKPM

Kecandran:

Percik sendiri selalu memberikan dana yang cukup sesuai dengan kebutuhan. Semua itu dicukupi oleh Percik. Misalnya waktu terdekat kemarin kami mengadakan diskusi di mbok Berek, sosialisasi tentang Jalan Lingkar itu. (Wawancara 24 November 2011 di rumah Bu Prapti) Anggota FKPM Pulutan, Tri Wahyuningsih menambahkan, FKPM itu menjadi panitia diskusi, segala acara dan perencanaan anggaran yang menghandle panitia, tapi Percik juga membantu kalau ada hambatan. Pesertanya itu tidak semua masyarakat tapi dengan perantara tokoh-tokoh masyarakat seperti RW, pak Lurah, tokoh wanita, pemuda. (Wawancara 16 November 2011 di Pulutan)

Untuk menjangkau lebih banyak khalayak dalam sosialisasi dan kampanye

program Perpolisian Masyarakat, Percik juga menggunakan berbagai media massa

diantaranya adalah :

Page 136: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

a. Media Cetak

1. Buletin Kenthongan

Buletin Kenthongan mengusung tag line “Menyemai Benih Saling Percaya

Antara Polisi dan Masyarakat. Buletin ini terbit tiga bulan sekali dicetak hingga

2000 ekspemplar dan digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan-kegiatan

sosialisasi dan kampanye yang telah Percik lakukan. Pendistribusiannya diberikan

secara cuma-cuma kepada stake holder Polmas seperti FKPM, polisi, pemerintah

dan akademisi. Harapannya mereka akan mengkomunikasikan kepada orang-

orang disekitarnya.

2. Modul dan buku

Percik juga membuat modul pengembangan Community Policing. Modul

yang dibuat berisi rangkuman kegiatan yang berisi pengalaman-pengalaman yang

sudah dipraktekkan oleh pegiat COP di berbagai provinsi sejak tahun 2002.

Metode dan teknik yang dipilih lebih menekankan pada aktivitas bersama antara

fasilitator dan peserta. Modul ini dibuat untuk bisa digunakan oleh fasilitator baik

pemula maupun profesional yang ingin meningkatkan pengetahuan dan

kemampuannya mempraktekkan pola-pola hubungan sosial yang didasari nilai

partisipasi, demokrasi, transparansi dan kesetaraan.

3. Pamflet, Sticker, tas dan kaos

Di awal masa kampanye-kampanye Percik membuat pamflet, sticker dan

kaos untuk dibagikan kepada masyarakat. Desainnya membuat berbagai tagline

seperti: “Mewujudkan Polisi Sipil di kota Salatiga”, “Ayo Nyedulur”, “Ayo

Page 137: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

Perbaiki Polisi”, “Sekedar mencaci maki itu tidak menyelesaikan masalah”.

Dalam beberapa kali diskusi wilayah, Percik membagikan tas kepada peserta

diskusi dengan tagline “Melalui Perpolisian Masyarakat Menciptakan Masyarakat

yang Damai, Aman dan Tertib”

b. Media elektronik

1. Talk Show Radio

Pelaksanaan talkshow mengenai Polmas dilakukan di salah satu radio

milik Pemerintah Kota Salatiga (RSPD) yang banyak diminati oleh berbagai

kalangan. Talkshow ini dilaksanakan dalam 8 kali putaran. Awalnya, talkshow

dilaksanakan pada jam 10.00 WIB, namun dalam perkembangannya diubah

menjadi jam 14.00 WIB.18 Perubahan jam siaran dilakukan mengingat pada jam

10.00 WIB sebagian besar pendengar radio masih sibuk dengan aktivitas

pekerjaan. Talkshow ini dilaksanakan secara rutin setiap Hari Jumat dengan

maksud bahwa hari tersebut merupakan hari yang dianggap ‘santai’ untuk

mendengarkan persoalan-persoalan yang agak ‘berat’. Talkshow ini dilaksanakan

pada bulan Januari (26 dan 31 Januari 2007), Februari (7, 14, 21 dan 28 Februari

2007), Maret (14 dan 28 Maret 2007).

Sebelum pelaksanaan Talkshow, Percik telah memberikan Term of

Reference kepada calon narasumber yang akan menjadi pembicara, namun karena

kesibukan dan acara yang mendadak, tidak semua narasumber yang telah

diundang bisa menyediakan waktunya untuk berbicara dalam forum ini. Peristiwa 18 Menurut pihak radio, jam yang dianggap lebih efektif untuk melaksanakan talkshow adalah

pukul 10.00 WIB dan pukul 14.00 WIB.

Page 138: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

ketidakhadiran narasumber pada saat talkshow telah diantisipasi oleh Percik,

sehingga ketika salah satu narasumber tidak hadir, Percik telah siap untuk menjadi

narasumber pengganti. Namun secara keseluruhan narasumber yang hadir dalam

pelaksanaan talkshow telah memenuhi keterwakilan dalam rangka sosialisasi dan

pelaksanaan Program COP/Polmas.

Berikut disajikan topik dan narasumber dalam talkshow mengenai Polmas

di RSPD:

1. Reformasi Polri dan Sosialisasi Polmas. Narasumber: Wakapolres Salatiga,

Hery Wibowo dan Christina Arief (Percik), tanggal 26 Januari 2007;

2. Peran Polisi dalam Penanganan dan Penanggulangan Kejahatan. Narasumber:

Andis Tofani (Kaur Bin Ops Reskrim) dan Dayusman Junus (Percik), tanggal 31

Januari 2007;

3. Perspektif Masyarakat Terhadap Polisi Sebagai Pelindung, Pelayan dan

Pengayom masyarakat. Narasumber: Sukamto (Pokja COP Kampung Turusan)

dan Dewi Retnowati (Percik), tanggal 7 Pebruari 2007;

4. Sosialisasi dan Penegasan Program Polmas di Kota Salatiga. Narasumber:

Wakapolres Salatiga dan I Made Samiana (Percik), tanggal 14 Pebruari 2007;

5. Membangun Kerjasama Polisi dan Masyarakat dalam Kamtibmas.

Narasumber: Agus Suryanto (Kabag Bina Mitra Polres Salatiga) dan Singgih

Nugroho (Percik), tanggal 21 Pebruari 2007;

Page 139: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

6. Hak Asasi Manusia Bagi Kelompok Rentan (Perempuan dan Anak-anak).

Narasumber: Meyria (Aktivis Perempuan LSKAR) dan Christina Arief (Percik),

tanggal 28 Pebruari 2007;

7. Sosilaisasi Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat. Narasumber: Agus

Suryanto (Kabag Bina Mitra Polres Salatiga) dan Suwarto (Pokja COP

Turusan/FKPM Kelurahan Salatiga), tanggal 14 maret 2007;

8. Membangun Kerjasama Polisi dan Pemerintah Kota Salatiga dalam

Memberikan Rasa Aman Kepada Masyarakat. Narasumber: Wakapolres Salatiga,

Husodo, SH. M.Si (Kepala Kantor Kesbang Linmas Kota Salatiga) dan Hery

Wibowo (Percik), tanggal 28 Maret 2007.

Sementara itu, partisipasi masyarakat dalam talkshow masih dianggap

kurang, rata-rata tiga orang penelpon. Menurut beberapa kalangan yang ditemui

oleh Percik, seharusnya pihak Percik dan Polres Salatiga bekerjasama dengan

Kantor Telkom untuk membuka akses bagi masyarakat yang akan berinteraksi

(telepon bebas pulsa) agar masyarakat tidak dibebani biaya telepon. Namun yang

cukup menggembiarakan bahwa talkshow ini dijangkau secara luas oleh

masyarakat yaitu dengan turut berpartisipasinya masyarakat di luar Kota Salatiga,

yaitu Kabupaten Semarang dalam talkshow ini.

Page 140: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

Gambar 4

Tabel Penggunaan Media

Sasaran Pesan Penggunaan Media

Alasan

FKPM (Opinion leader di masyarakat)

1. Mencairkan hubungan

2. meningkatkan kapasitas

3. mendorong partisipasi

1. Seminar, diskusi, sarasehan melibatkan polisi dan masyarakat

2. Training/ pelatihan

3. Talkshow radio

4. Buletin

1. Melalui seminar, diskusi, sarasehan, masyarakat dan polisi bisa duduk bersama untuk memecahkan persoalan sehingga tercapai kesetaraan hubungan dan pemecahan masalah.

2. Melalui pelatihan, FKPM dapat mendapat pemahaman mengenai latar belakang dan teknis pelaksanaan Polmas

3. Melalui talkshow radio dapat menyosialisasikan Polmas kepada masyarakat luas dan membuka akses bagi masyarakat untuk berinteraksi

4. Melalui Buletin masyarakat mengetahui kegiatan Polmas yang telah dilakukan dan mafaatnya

Page 141: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

Pemerintah (DPRD, Kepala daerah tingkat

kelurahan, kecamatan,

kota, Bappeda, Kesbangpoli dan Linmas,

Depag)

Advokasi agar menaruh perhatian pada masalah keamanan dan menurunkan anggaran

1. Lobi 2. Seminar,

diskusi 3. Talkshow

radio 4. Buletin

1. Dengan lobi dapat menjelaskan keberadaan Polmas yang bisa menyelesaikan persoalan ringan melalui jalur musyawarah kepada tokoh-tokoh kunci.

2. Melalui seminar dan diskusi dapat menghadirkan berbagai stakeholder dalam satu forum guna-mendiskusikan isu keamanan di tingkat lokal melalui Program Polmas; memperoleh komitmen dari pemerintah untuk mewujudkan keamanan di tingkat lokal melalui Polmas.

3. Melalui talkshow bersama polisi dan masyarakat dapat menunjukkan pengaruh baik Polmas terhadap keamanan dan menagih janji Pemerintah

4. Melalui Buletin Pemerintah mengetahui kegiatan Polmas yang telah dilakukan dan mafaatnya

Page 142: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

Polisi 1. Mencairkan hubungan,

2. Meningkatkan kapasitas SDM,

3. Meminimalisir citra negatif Polri

1. Lobi 2. Training 3. Workshop

penyusunan Modul

4. Diskusi dan Seminar

5. Buletin

1. Lobi dilakukan untuk menjelaskan progam Polmas yang dilakukan Percik dan menjalin kerjasama dengan Polri

2. Training dilakukan agar semua fungsi kepolisian mengetahui dan memahami Perpolisian Masyarakat

3. Pembuatan modul merupakan salah satu perubahan budaya dan kinerja di kepolisian dimana modul yang dibahas dalam workshop memuat sisi kognitif, afektif dan psikomotorik.

4. Melalui seminar, diskusi, sarasehan, masyarakat dan polisi bisa duduk bersama untuk memecahkan persoalan sehingga tercapai kesetaraan hubungan dan pemecahan masalah.

5. Melalui Buletin Pemerintah mengetahui kegiatan Polmas yang telah dilakukan dan mafaatnya

Page 143: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

Akademisi 1. Mencairkan hubungan

2. Akademisi peduli pada masalah keamanan dan ketertiban wilayah dan mengawal kinerja kepolisian

1. Seminar dan diskusi

2. Buletin

1. Melalui Seminar dan diskusi, akademisi dan polisi dapat duduk bersama membicarakan masalah keamanan,

3. Melalui Buletin akademisi mengetahui kegiatan Polmas yang telah dilakukan dan mafaatnya

3. Pengaruh dari penerapan strategi komunikasi

a. Evaluasi

Tahap evaluasi dilakukan Percik setiap 2 tahun sekali dengan

mengumpulkan dan menganalisis informasi untuk melihat apakah tujuan program

komunikasi telah tercapai. Dengan hasil evaluasi dilakukan rancang ulang untuk

bagian-bagian tertentu, misalnya menspesifikasikan perumusan tujuan tertentu,

memfokuskan pada khalayak tertentu dan lain-lain. Percik membagi proses

komunikasi dalam beberapa fase sebagai berikut :

· Tahun 2004 – 2006 merupakan fase awal yang bertujuan untuk mencairkan

hubungan antara polisi dan masyarakat.

· Tahun 2007 - 2008 merupakan fase advokasi kebijakan khusunya untuk

institusi kepolisian dan peningkatan kapasitas pegiat Polmas

Page 144: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

· Tahun 2008 - 2010 merupakan fase advokasi kebijakan di bidang Polmas

dengan melibatkan unsur masyarakat dan pemerintah

· Tahun 2010 - 2011 merupakan fase advokasi kebijakan yang melibatkan

pemerintah, polisi, tokoh masyarakat dan akademisi.

b. Mengukur dampak keseluruhan

Aktivitas komunikasi yang dipadukan dengan strategi dijalankan sesuai

pembagian fase. Hal ini cukup berdampak di tingkat khalayak dalam hal

perubahan perilaku, bisa menyangkut perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan.

Hery wibowo, menjelaskan bahwa :

Capaian kami tahun 2004 – 2007 adalah pencairan hubungan dan itu terjadi. Tahun 2007 – sekarang adalah masuknya substansi, masuk lebih dalam, misalnya seperti aspek pelayanan public, toleransi beragama, masuk disana. Lalu bagaimana teman-teman akademisi mau peduli dengan persoalan Kamtibmas di sekitar wilayah kampusnya. (Wawancara 8 November 2011 di Percik)

Lebih lanjut, Chrstina Arief menjelaskan bahwa:

Paling tidak sudah ada hubungan antara masyarakat dengan polisi, hubungan egaliter antara masyarakat dengan polisi, pelayanan polisi yang diberikan kepada masyarakat menjadi meningkat, Polisi cukup responsif terhadap laporan-laporan dari masyarakat. Kalau ada laporan langsung didatangi. Masyarakat sudah mulai speak up, berani mengungkapkan pendapatnya, berani menagih janji-janji, berani meminta pertanggungjawaban polisi atas pelayanan yang diberikan. Intensitas pertemuan antara polisi dan masyarakat di tingkat desa itu menjadi agak sering. (Wawancara 2 November 2011 di Percik)

Pernyataan tersebut dibenarkan Tri Wahyunungsih dari Kelurahan Pulutan

bahwa:

Sekarang ini masyarakat sudah mulai mempunyai kesadaran untuk menjaga lingkungannya, kesadaran hukumnya juga baik. Hubungannya

Page 145: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

dengan polisi juga cenderung meningkat. (Wawancara 16 November di rumah ibu Tri Wahyuningsih – Pulutan) Senada dengan itu Yudi dari Kecandran juga mengungkapkan bahwa: Polisi sudah banyak turun ke masyarakat, mau bekerjasama dengan masyarakat. Meskipun atribut polisi tetap melekat tetapi kalau ada dalam masyarakat ya mereka sama dengan masyarakat yang lain. Sebagian besar sudah begitu. (Wawancara 8 November di rumah pak Yudi – Kecandran)

Bejo, dari Kutowinangun juga menjelaskan bahwa: Setelah adanya Polmas jadi polisi dengan masyarakat bisa membaur, jadi tidak ada rasa takut. Kriminalitas juga cenderung berkurang karena masyarakat punya kesadaran. Kalau ada pidana ringan bisa diselesaikan di FKPM dulu tidak perlu langsung ke atas (Wawancara 9 November 2011 di rumah pak Bejo – Kutowinangun) Jamiludin, warga Noborejo menyatakan bahwa : Sekarang senang bergaul dengan pak polisi. Karena pertama merasa nyaman, yang kedua dapat ilmu, wawasan yang lebih luas lagi. Kalau dulu kalau sudah ada melibatkan polisi, wah pasti ada masalah, kalau ada polisi di jalan, wah pasti ada masalah. Tapi sekarang nggak, kalau ada pak polisi berarti pak polisi baru kontrol, baru patroli, mendekatkan diri pada masyarakat. (Wawancara di tempat kerja 17 November 2011 pak Jamiludin – Noborejo)

Percik memilih khalayak potensial agar pesan-pesan yang disampaikannya efektif

dan efisien. Penerapan strategi komunikasi pada komunikan atau khalayak sasaran

yang dalam hal ini adalah FKPM, polisi, pemerintah dan akademisi memiliki

pengaruh yaitu:

1. Masyarakat (FKPM)

Anggota Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat menganggap Percik

adalah mitra kerja yang banyak membantu dalam meningkatkan kapasitas mereka

Page 146: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

sebagai anggota FKPM untuk memecahkan persoalan di wilayah. Dengan adanya

FKPM setiap tindak pidana ringan yang terjadi masyarakat dapat diselesaikan

melalui FKPM dengan kesepakatan bersama. Hubungan yang tercipta antara

FKPM dan Percik adalah hubungan yang setara dan berlangsung harmonis.

Hal ini seperti yang diungkapkan Prapti, FKPM Kecandran, yang

menyatakan bahwa :

Jadi dengan adanya Percik itu sangat membantu kita di dalam FKPM. Kalau dari Percik malah sering mengundang untuk memecahkan sesuatu yang ada di masyarakat lewat FKPM. Nah itu enaknya ada Percik itu. Jadi memang hubungannya sangat erat sekal. (Wawancara 24 November 2011 di Kecandran)

Bejo, ketua FKPM Kutowinangun mengungkapkan bahwa:

Percik itu sebagai mitra dan juga memberi pengarahan-pengarahan. Jadi seperti FKPM sendiri bisa melangkah dan bekerja yang sesuai dengan aturan-aturan itu karena sudah ada petunjuk-petunjuk dari Percik. Jadi Percik adalah sebagai penunjuk atau pengarah tugas-tugas dari FKPM. Jadi tahunya tentang Polmas ini juga penjelasan-penjelasan dari Percik. (Wawancara 9 November di Kutowinangun)

Lebih lanjut, Jamiludin, ketua FKPM Noborejo memberi penjelasan

bahwa:

Percik itu lebih kepada penguatan lembaga FKPM. Jadi selama ini Percik memberikan bantuan yang begitu besar dalam bentuk pelatihan. Jadi berdiri kan tahun 2007, bulan Maret, April, Mei, Juni kita ada pelatihan disana sekitar 1 minggu. Itu per kelurahan atau FKPM. Disana kita dilatih teknik-teknik menyelesaikan masalah dan berkomunikasi, pokoknya berkaitan tentang tugas-tugas yang berkaitan dengan FKPM. Disana ada diskusi, ada praktek penyelesaian masalah, lalu ada evaluasi dan juga ada sharing pengalamanan. (Wawancara 17 November di Noborejo)

Page 147: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

Syafii, ketua FKPM Pulutan menjelaskan hal senada:

Itu hubungan kemitraan. Jadi Percik itu kan punya wawasan yang luas dalam membantu polisi dengan masyarakat dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada. Dan juga untuk mensejajarkan dengan masyarakat, jadi banyak hal yang dibagi kepada masyarakat sehingga menambah wawasan masyarakat. (Wawancara 11 November 2011 di Pulutan)

Hal tersebut didukung pernyataan mantan Kapolres Salatiga, AKBP

Susetio Cahyadi:

Kita punya FKPM disana. Nah FKPM-FKPM itu diberikan support oleh Percik. Baik dalam bentuk materi atau anggaran untuk melakukan seminar-seminar kecil di tingkat-tingkat desa. Jadi ketua FKPM di Salatiga itu menurut saya se Indonesia paling aktif untuk mengadakan seminar lokal di tingkat desa dan kecamatan. Dia juga mengundang Muspida untuk selalu hadir. Dia membicarakan permasalahan yang lokal begitu. (Wawancara 1 Desember di Polres Sragen) Peningkatan kapasitas FKPM yang dilakukan Percik melalui training/

pelatihan membawa pengaruh, hal ini terlihat dari sejumlah permasalahan yang

berhasil di selesaikan melalui FKPM dan adanya kesadaran masyarakat untuk

menangani kasus – kasus lokal yang bersifat tindak pidana ringan.

Hal tersebut didukung dengan pernyataan Yudi dari FKPM Kecandran:

Kami melaukan banyak hal. Antara lain menangani kasus-kasus ringan. Bulan Oktober kemarin, ada dua kasus yang kami tangani. Sebetulnya kasus itu kriminal murni, pencurian, akan tetapi dilakukan anak di bawah umur, masih anak sekolah. (Wawancara 8 November 2011) Sujiono, anggota FKPM Kutowinangun juga menjelaskan bahwa: Kami sudah pernah menyelesaikan masalah kumpul kebo, akhirnya mereka sadar dan mau menikah. Lalu masalah KDRT, KDRT juga bisa selesai, sepakat untuk tidak menuntut ke hukum. Akhirnya sekarang malah punya anak lagi. Kemudian tentang warisan itu juga bisa selesai tidak sampai ke perdata. Kemudian ada juga tentang jual beli tanah yang

Page 148: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

bermasalah karena sudah membayar tetpai tanahnya tidak diberikan. Lalu yang banyak masalah pencurian (Wawancara 8 November 2011) Ketua FKPM Noborejo juga menyatakan bahwa: Kemarin ada kasus pencurian di perusahaan tapi justru pelakunya orang luar Noborejo tapi bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Soal keamanan sekarang sudah bagus termasuk masalah tawuran. Dulu wilayah kami ini paling terkenal tawurnya. Jadi lewat sepakbola itu ada tawuran antar penonton. (Wawancara 17 November 2011) Demikian pula dijelaskan Syafi’i, ketua FKPM Pulutan: Masalah tindak pidana ringan, seperti pencurian yang sifatnya ringan, perkelahian warga karena pembagian gas LPG, masalah keluarga seperti perselingkuhan, kumpul kebo, KDRT, dan sebagainya. Sekarang kalau ada masalah apa-apa masyarakat menghubungi FKPM tidak langsung main hakim atau langsung lapor polisi. (Wawancara 11 November 2011)

2. Polisi

Untuk mengatasi problem kultur kepolisian dan peningkatan sumber daya

manusia, Percik mengadakan sejumlah kegiatan pelatihan dan seminar untuk

anggota kepolisan resor Salatiga.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Binmas Polres Salatiga, AIPTU Sriyati

yang menyatakan bahwa :

Setahu saya Percik itu terlibat sejak awal terbentuk Polmas. Polmas kan didirikan 2005, nah sebelum itu Percik terlibat dalam Community Policing, nah waktu Polmas dan FKPM sudah terbentuk Percik ikut membantu. Kita juga pernah sama-sama pelatihan di Percik. Semua anggota babin yang ada di Salatiga maupun warga yang terlibat Polmas dilatih oleh Percik. (Wawancara 12 Desember di Polres Salatiga)

Sejalan dengan itu Kanit Bin Polmas, AIPDA Tri Wibowo juga

menerangkan bahwa :

Page 149: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

Percik mengadakan pelatihan yang isinya tentang materi filosofi dan pengetahun umum tentang Perpolisian Masyarakat, bagaimana membangun Komunikasi, Penggalian dan Penyerapan Aspirasi. (Wawancara 12 Desember di Polres Salatiga

3. Pemerintah

Sosialisasi dan kampanye yang dilakukan Percik ke Pemerintah lebih

kepada penyadaran akan hak atas rasa aman masyarakat yang berujung pada

dukungan Pemerintah atas dana keamanan di wilayah. Hal ini memakan waktu

dan melewati proses yang panjang hingga akhirnya 22 kelurahan di Salatiga lewat

FKPM menerima dana dari Pemerintah Daerah lewat pintu Kesbangpol dan

Linmas. Hal ini seperti yang diungkapkan Christina Arief dari Percik bahwa :

Proses itu panjang. Karena intinya dana dari pemerintah tidak bisa diturunkan ketika tidak ada permintaan kegiatan dari masyarakat. Maka jalan menuju kesana adalah dengan mendorong melalui musrengbangkel, kemudian naik. Nah beberapa FKPM melakukan itu. Jalan yang lain adalah kami melakukan advokasi kebijakan. Advokasi kebijakan ini memang khusus untuk mendorongkan anggaran Pemerintah bagi pendanaan kegiatan FKPM. Itu khusus. Maka yang diundang adalah pihak-pihak strategis, ada Bappeda, Sekda, Kesbangpolingmas, Dewan, Walikota. Dalam satu tahun kami mengadakan 3 kali diskusi. Itu berlangsung selama 2 tahun. Lalu selama satu tahun itu kami juga melakukan talkshow di radio. Dan itu juga mengudang mereka. (Wawancara 8 November di Percik)

Proses panjang itu berhasil karena pemerintah daerah akhirnya

mengeluarkan dana untuk keamanan wilayah. Umbu Dedo Ngara dari badan

Kesbangpol dan Linmas yang menyatakan bahwa :

Kesbang itu hanya fasilitator lebih kepada menyiapkan semacam dana bantuan jadi karena Polmas itu filosofinya adalah sistem pengamanan yang sifatnya berangkat dari inisiatif masyarakat, jadi kita lebih sifatnya support saja dengan dana-dana yang diberikan. Boleh dikatakan memang tidak signifikan dengan dana kebutuhan Polmas. Tetapi karena begitu

Page 150: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

pentingnya Polmas itu untuk wilayah Salatiga, dan sudah jelas manfaatnya untuk semua masyarakat maka Pemerintah Daerah itu mendukung. Polmas ini sesuai dengan salah satu moto atau sesanti Salatiga Beriman yaitu nyaman. Nah kenyamanan itu kan aman lahir batin. Kalau aman saja mungkin sifatnya lahir, kelihatannya saja tapi kita hendak menyentuh bukan pada aspek fisik tetapi spiritualnya juga. (Wawancara 15 Desember di Kesbangpol dan Linmas)

Lebih lanjut Umbu mengungkapkan bahwa :

Proses sampai turunnya dana butuh campur tangan banyak pihak. Pertama Polmas, pihak Polmas, Polmas itu ada tembusan ke polres, di Polres itu ada bagian binamitra yang sekarang binmas. Kemudian mereka menyampaikan rincian anggarannya sekaligus untuk rasionalisasi anggarannya, diusulkan ke walikota Salatiga melalui badan kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat. Kemudian bersama usulan kesbang yang lain di akumulasikan kemudian diusulkan ke Bappeda. Bappeda kemudian melakukan akumulasi selanjutnya ke SKPD-SKPD lain , kemudian tim anggaran Pemda akan merumuskan ke RAPBD. RAPBD itu kemudian diusulkan ke Dewan Perwakilan Rakyat, selanjutnya disetujui atau ditolak atau dikurangi dan sebagainya kemudian akhirnya oleh Walikota ditetapkan sebagai program daerah lewat APBD. (Wawancara 15 Desember di Kesbangpol dan Linmas)

Kukuh Ngudiono, Kepala bidang ideology politik kesbangpol dan linmas

menyatakan bahwa :

Proses penurunan dana itu yang jelas ada penetrasi dari berbagai pihak secara vertikal. Tidak semua kabupaten Kota memberikan dana bagi Polmas. Tapi untuk kota Salatiga memang segala sesuatu yang mendukung kenyamanan dan keamanan lingkungan kita bantu. Untuk tahun ini dana yang diberikan kepada FKPM dari 22 kelurahan di Salatiga, itu 1 Kelurahan mendapat 2.640.000. Jumlahnya meningkat tiap tahunnya. Jumlah total yang dibagikan ada 30.800.000. (Wawancara 15 Desember di Kesbangpol dan Linmas)

4. Akademisi

Percik melibatkan unsur akademisi dalam kegiatan sosialisasi dan

kampanyenya. Kegiatan dilakukan dengan seminar dalam bentuk diskusi

Page 151: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

panel yang digelar tiap 3 bulan sekali. Meskipun baru dimulai sejak tahun

2010 namun proses ini sudah membuahkan hasil.

Seperti yang dikatakan oleh Ilyya Muhsin, dosen STAIN Salatiga bahwa:

Percik sudah sangat bagus dalam berusaha memfasilitasi masyarakat dalam hal ini masyarakat kampus agar mengetahui Polmas secara umum. Nah dengan menfasilitsi ini sebetulnya ada dua keuntungan di tingkatan Polri dan juga di tingkatan masyarakat yang dalam hal ini di tingkat akademisi. Polisi bisa sosialisasi terhadap program kerja mereka dan di satu sisi masyarakat kampus bisa memberikan masukan, kritik, evaluasi, saran bagi polisi supaya menjadi lebih baik. Masyarakat juga untung, polisi juga untung oleh adanya fasilitasi dari Percik. Kalau tidak ada kegiatan ini kan banyak mahasiswa yang tidak tahu apa itu Polmas. (Wawancara 20 Desember di STAIN Salatiga)

Hal tersebut dikuatkan dengan pernyataan Teguh Kayan, mahasiswa Hukum

STAIN yang menyatakan bahwa:

Peran percik itu mampu mengarahkan mahasiswa, menjadi semacam mediator antara polisi dengan mahasiswa. Selama ini kan mahasiswa memandang polisi itu sebagai musuh, sering berseberangan. Tapi setelah ada proses diskusi dengan polisi, tahu tentang Polmas ibaratnya mahasiswa mau bersalaman dengan polisi bahkan mau ikut proses reformasi kepolisian, mengaplikasikan yang didapat kepada masyarakat. (Wawancara 20 Desember di STAIN Salatiga) Berikut dipaparkan dalam bagan mengenai strategi komunikasi yang

dilakukan Percik dalam sosialisasi dan kampanye Polmas di Salatiga:

Page 152: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

LSM Percik Salatiga

Sosialisasi dan Kampanye Nilai dan Filosofi Polmas (kemitraan, kesetaraan, problem solving, conflict prevention)

Akademisi peduli pada masalah keamanan dan ketertiban wilayah dan

mengawal kinerja kepolisian

Mencairkan hubungan, meningkatkan kapasitas

FKPM, mendorong partispasi masyarakat

Mencairkan hubungan, meningkatkan kapasitas SDM,

meminimalisir citra negatif Polri

Advokasi agar menaruh perhatian pada masalah

keamanan, turun anggaran keamanan

Mendorongkan Reformasi Keamanan dan Ketertiban Melalui Kinerja Kepolisian Yang Baik (Good Governance)

Akademisi Masyarakat (FKPM) Polisi Pemerintah

Seminar, Diskusi, Buletin Training, Seminar, Diskusi, Buletin, pamflet, sticker, tas

Lobi, Training, Workshop penyusunan Modul, Diskusi dan

Seminar, Buletin, pamflet, sticker, tas

Lobi, Diskusi dan Seminar, Talkshow radio

Mahasiswa peduli dan ikut terlibat dalam mengawal

proses reformasi kepolisian

Pencairan hubungan antara polisi dan masyarakat,

peningkatan kapasitas FKPM dalam menyelesaikan persoalan di wilayah

Pencairan hubungan antara polisi dan masyarakat,

peningkatan kapasitas Polisi terutama dalam merubah diri

menjadi polisi sipil

Turunnya dana keamanan untuk wilayah melalui pintu

Kesbang Pol dan Linmas

Page 153: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

4. Kendala dan Faktor Pendorong

Program Polmas telah berjalan dari tahun 2004 hingga tahun 2011 dan

akan dilanjutkan kembali hingga tahun 2013. Oleh karena itu perlu kajian secara

menyeluruh mengenai evaluasi (tantangan, kendala, capaian dan harapan). Hal

tersebut akan bermanfaat untk menyusun rencana ulang untuk periode sosialisasi

dan kampanye yang baru, yaitu 2012-2013.

Beberapa tantangan dan kendala yang dialami selama periode waktu 2004-

2011 adalah :

1. Kendala kultur dan birokrasi

Kadang-kadang untuk hal tertentu pemerintah tidak terbuka untuk dikritik.

Apalagi polisi kinerjanya berdasarkan komando. Kalau diatas mengatakan jangan

hadir mereka tidak akan hadir. Sebetulnya polisi juga memiliki ide-ide agar

mereka dekat dengan masyarakat tapi selalu itu terbentur oleh struktur yang lebih

atas. Rotasi di kepolisian juga terhitung cepat paling tidak 2 tahun sekali, sehingga

Percik dituntut harus membangun komunikasi terus-menerus.

2. Keterbatasan Biaya

Biaya untuk mensupport kegiatan-kegiatan di tengah masyarakat terbatas

padahal masyarakat memiliki keinginan yang besar untuk mengadakan kegiatan

seminar atau diskusi dengan polisi dan pemerintah di wilayahnya. Karena

keterbatasan dana inilah sosialisasi dan kampanye nilai Polmas tidak bisa

dilakukan secara massive kepada seluruh masyarakat khususnya Salatiga.

Page 154: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

3. Tidak adanya support dari lembaga yang lain

Kendala yang lain adalah bahwa yang bergerak di bidang perpolisian

masyarakat di Salatiga hanya Percik. Sehingga untuk mendorongkan kegiatan-

kegiatan perpolisian masyarakat yang lebih massif dan bekerjasama dengan

lembaga-lembaga yang lain masih agak kurang. Selama ini Percik hanya

memberdayakan FKPM-FKPM yang ada di kota Salatiga, sementara pengurus

FKPM yang aktif hanya orang-orang tertentu.

4. Kendala Sumber Daya Manusia

Kendala yang lain adalah sumber daya manusia yang secara kuantitas

masih sangat kurang. Orangnya hanya beberapa untuk mengadvokasi banyak

wilayah, banyak kegiatan. Percik telah mengadakan perluasan wilayah ke

Magelang dan Semarang sehingga kini wilayah Salatiga hanya dipegang oleh 2

orang saja.

Hal ini seperti yang diungkap Christina Arief, bahwa :

Hambatan dari masyarakat adalah banyaknya keinginan masyarakat, seringkali kami tidak bisa memuaskan semuanya. Nah itu yang membuat kami tidak bisa mengakomodir semuanya karena masalah pendanaan. Seringkali kepesertaan kami batasi, hanya kepada tokoh-tokoh saja yang kami undang. Padahal sosialisasi nilai ini harus massive, sehingga bukan hanya program yang jalan tetapi nilainya massif di masyarakat itu yang paling penting. Keterbatasan dana itu membuat sosialisasi nilai yang ada di dalam Polmas itu tidak bisa massive. (Wawancara 8 November di Percik)

Page 155: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

AKBP Susetio Cahyadi mengungkap hambatan lain bahwa: Hambatannya kultur, kultur orang Indonesia dan kultur polisi. Yang pertama masih minta dilayani. Yang kedua cenderung mau enak. Sedangkan bagaimana kita mengedepankan Polmas itu pertama kita harus melayani dan yang kedua memang capek menerima aspirasi masyarakat. Dan ketika saya mau mengajak anggota saya begitu belum tentu semuanya mau. Itu kendalanya. (Wawancara 1 Desember 2011 di Polres Sragen dengan mantan Kapolres Salatiga yang kini menjabat sebagai Kapolres Sragen) Adapun faktor pendorong dalam hal ini adalah kekuatan komunikator,

peran pemuka pendapat (opinion leader) dalam masyarakat.

a. Komunikator

Komunikator Percik dianggap memiliki kemampuan berkomunikasi yang

baik, mampu menjadi mediator, menghargai gagasan orang lain dan memiliki

kapasitas untuk bicara mengenai masalah reformasi keamanan sehingga pesan

komunikasi dapat diterima dengan baik. Ada lima jenis sikap yang dimiliki

Komunikator Percik, yaitu:

1. Reseptif, yaitu kesediaan menerima gagasan orang lain

2. Selektif, yaitu kemampuan memilah gagasan atau informasi

3. Dijektif, yaitu kemampuan komunikator dalan mencerna gagasan atau

informasi dari orang lain sebagai bahan bagi pesan yang akan ia

komunikasikan.

4. Asimilatif, yaitu kemampuan mengkorelasikan gagasan atau informasi yang ia

terima dari orang lain secara sistematis dengan apa yang telah ia miliki dalam

benaknya sebagai hasil pendidikan dan pengalamannya.

Page 156: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

5. Transmisif, yaitu kemampuan komunikator dalam mentransmisikan konsep

yang telah ia formulasikan secara kognitif, afektif dan konatif kepada orang

lain

Hal ini seperti yang diungkapkan anggota FKPM Kutowinangun, Sujiono: Percik itu bisa memberikan gairah untuk berinovasi istilahnya, sehingga yang semula kita itu merasa sebagai orang yang tidak berani tampil di depan, akhirnya berani, seperti itu. (Wawancara 8 November 2011) Jamiludin, ketua FKPM Noborejo juga menyatakan bahwa: Percik itu selalu mengajak FKPM untuk berdiskusi, ide kita juga dipakai dan ditambahi mereka. (Wawancara 17 November 2011 di Noborejo) Ilyya Muchsin dari STAIN menambahkan,

Saya senang dengan proses diskusi yang terjalin dengan Percik, mereka punya pengetahuan yang luas dan baik komunikasinya. (Wawancara 20 Desember 2011) AKBP Susetio Cahyadi juga menerangkan bahwa:

Kita sangat welcome dan berterimakasih Percik yang telah memberikan perubahan di bidang pengetahuan. Singkat kata, saya sengat dekat dengan Percik. Percik itu punya konsep yang baik untuk pembelajaran pengetahuan anggota Polri dan masyarakat kecil juga dicoba ditolong oleh Percik untuk memiliki beberapa pengetahuan. (Wawancara 1 Desember di Polres Sragen)

b. Kekuatan opinion leader

Percik memilih FKPM sebagai salah satu target sasaran dalam sosialisasi

dan kampanye Polmas dan mereka yang tergabung dalam FKPM merupakan

tokoh di wilayahnya. Mereka yang disebut tokoh masyarakat ini dianggap

memiliki pengetahuan yang lebih dibandingkan masyarakat lain dan bisa menjadi

teladan di lingkungannya.

Page 157: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

Hal ini seperti yang diungkapkan Yudi mengenai proses awal

pembentukan FKPM:

Awalnya kita bertemu, dari kepala kelurahan, mengumpulkan beberapa tokoh-tokoh. Saat itu saya menjabat sebagai ketua RW. Disana kita membentuk forum kemitraan polisi dan masyarakat. (Wawancara 8 November di Percik) AIPDA Tri Wibowo juga menyatakan hal serupa mengenai pembentukan

FKPM

Orang-orang yang ditunjuk sebagai FKPM dan safe house ini dasarnya sama , mereka yang dianggap masyarakat sebagai tokoh di wilayahnya. Entah itu tokoh pemuda, wanita atau agama. Kita menggunakan adat orang Jawa yang biasanya ewuh pekewuh terhadap orang yang dihargai. Jadi tidak bisa orang sembarangan. (Wawancara 12 Desember 2011 di Polres Salatiga) Demikian pula dalam setiap diskusi dan seminar Percik selalu

menyertakan tokoh-tokoh masyarakat di setiap wilayahnya dan keterwakilan

perempuan sekurang-kurangnya 30%. Tokoh masyarakat yang merupakan

pemuka pendapat ini berperan dalam menyebarkan nilai-nilai Polmas di

masyarakat.

Hal ini seperti yang dikatakan Syafii, ketua FKPM Pulutan bahwa:

Kami FKPM selalu menyebarkan pengetahuan kepada warga yang lain. (Wawancara 11 November 2011 di Pulutan)

Prapti, anggota FKPM Kecandran menambahkan pula:

Dari FKPM sering melakukan sosialisasi ke masyarakat, saya sendiri lewat PKK, pertemuan RT. (Wawancara 24 November 2011 di Kecandran)

Page 158: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

Anggota FKPM Noborejo, Siswoyo juga mengungkapkan hal serupa:

Dari FKPM ada sosialisasi kepada warga. FKPM itu kan ada di semua RW. Dulu diambilkan dari ketua RW setempat. Sosialisasi yang dilakukan anggota FKPM disampaikan masyarakat lewat pertemuan RT, RW, PKK seperti itu. (Wawancara 24 November di Noborejo) Demikian juga yang diungkapkan Sujiono dari FKPM Kutowinangun,

Di Kutowinangun setiap RW ada anggota FKPMnya, pada saat sarasehan di tingkat RW maupun RT itu mereka datang. Jadi setiap anggota FKPM bertanggungjawab di wilayahnya untuk sosialisasi disitu. Pada saat rapat FKPM nanti anggota melaporkan apa saja kejadian yang terjadi di wilayahnya dan juga rencana kegiatan sebulan kedepan

Page 159: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan data yang telah diperoleh dan telah dianalisa, maka penulis

menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perpolisian masyarakat di Salatiga dibagi dalam dua model, yaitu Polmas

model wilayah yang melibatkan Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat

(FKPM) gabungan dari beberapa RW dalam satu kelurahan dan Polmas model

kawasan yang diterapkan pada satu kesatuan area kegiatan dengan pembatas

jelas yang dalam penelitian ini adalah institusi pendidikan (universitas) yang

dilakukan atas inisiatif bersama.

2. Strategi komunikasi yang dilakukan oleh LSM Percik telah melewati beberapa

tahap yang sesuai dengan teori strategi komunikasi seperti proses analisis

khalayak atau riset khalayak (melalui proses need assessment), bagaimana

menyusun pesan, menetapkan metode yang digunakan serta menyeleksi

penggunaan media yang disampaikan secara menyeluruh melalui media cetak

dan elektronik. Percik melakukan kegiatan komunikasi secara terencana dan

membagi proses komunikasi dalam beberapa fase yang dievaluasi setiap 2

tahun sekali.

3. Strategi komunikasi yang diterapkan oleh Percik membawa pengaruh pada

pencairan hubungan antara polisi dan masyakarat, peningkatan kapasitas polisi

Page 160: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

dan FKPM, turunnya dana keamanan dari Pemerintah Daerah ke wilayah dan

terlibatnya mahasiswa dalam proses reformasi kepolisian.

4. Dalam sosialisasi dan kampanye ini ada beberapa hal yang menjadi faktor

pendorong. Yang menjadi faktor pendorongnya adalah kekuatan komunikator

dan kekuatan opinion leader. Komunikator Percik dianggap memiliki

kemampuan berkomunikasi yang baik, mampu menjadi mediator antara

masyarakat, mahasiswa dan polisi, menghargai gagasan orang lain dan

memiliki kapasitas untuk bicara mengenai masalah reformasi keamanan

sehingga pesan komunikasi dapat diterima dengan baik. Selain itu kekuatan

opinion leader dalam masyarakat Salatiga memegang peranan penting dalam

sosialisasi dan kampanye perpolisan masyarakat di wilayah. Pengurus FKPM

berasal dari tokoh masyarakat memiliki dukungan yang luar biasa terhadap

program Polmas meskipun terlibat dalam FKPM bisa dikatakan sebagai kerja

sosial karena tidak dibayar.

5. Dalam sosialisasi dan kampanye Polmas yang dilakukan Percik ditemukan

beberapa faktor pengambat yaitu (1) kendala kultur dan birokrasi yang

menyebabkan dalam hal tertentu pemerintah tidak terbuka untuk dikritik,

selain itu komunikasi vertikal polisi menyebabkan kinerja polisi berdasar

komando, belum lagi rotasi kepolisian yang cenderung cepat (2) keterbatasan

biaya dan Sumber Daya Manusia yang mengakibatkan sosialisasi dan

kampanye Polmas tidak bisa dilakukan massive kepada seluruh masyarakat

Page 161: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

Salatiga, (3) Tidak adanya support dari lembaga lain karena hanya Percik satu-

satunya LSM di Salatiga yang bergerak di bidang perpolisian masyarakat.

B. SARAN

Ada beberapa saran yang disampaikan penulis kepada riset atau penelitian

lanjutan, pihak LSM Percik, dan polisi.

1. Bagi riset atau penelitian lanjutan

Demi perkembangan studi komunikasi, khususnya pada tataran

komunikasi dan perpolisian masyarakat, penulis menyarankan untuk diadakan

penelitian lanjutan mengenai strategi komunikasi dalam sosialisasi dan

kampannye Polmas yang dilakukan oleh LSM di daerah lain sebagai pembanding.

2. Bagi LSM Percik

Mengingat belum maksimalnya penggunaan media massa, sehingga perlu

untuk lebih membangun jejaring dengan media massa paling tidak media massa

lokal supaya Polmas lebih dikenal dan dirasakan manfaatnya.

3. Bagi Polisi

Melihat campur tangan lembaga di luar kepolisian dalam hal ini LSM

begitu nyata dan sangat berpengaruh bagi implementasi program Polmas, ada

baiknya perlu untuk terus-menerus menjaga hubungan baik dalam bahu-

membahu membangun keamanan dan ketertiban. Terkait dengan hambatan soal

kultur dan birokrasi ada baiknya untuk benar-benar mengimplementasikan

Page 162: STRATEGI KOMUNIKASI PERCIK DALAM SOSIALISASI DAN …/Strategi... · FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 . perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

Polmas dalam tubuh Polri dengan menjunjung akuntabilitas dan lebih bijak

dalam merotasi anggota Polri.