repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/musholia...repository.uinjkt.ac.idauthor:...

164
PROGRAM PELATIHAN TATA BUSANA BAGI USIA PRODUKTIF RUMAH GEMILANG INDONESIA (RGI) LAZNAS AL-AZHAR DEPOK Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyarat Memperoleh Gelar Sarjana Dakwah (S.Sos) Oleh: Musholia Murniati NIM. 11150530000104 KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M / 1440 H  

Upload: others

Post on 31-Aug-2019

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

PROGRAM PELATIHAN TATA BUSANA

BAGI USIA PRODUKTIF RUMAH GEMILANG

INDONESIA (RGI) LAZNAS AL-AZHAR DEPOK

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Persyarat Memperoleh

Gelar Sarjana Dakwah (S.Sos)

Oleh:

Musholia Murniati

NIM. 11150530000104

KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019 M / 1440 H

 

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

 

Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

 

Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

 

Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

i

ABSTRAK

Musholia Murniati, NIM: 11150530000104, “Program

Pelatihan Tata Busana Bagi Usia Produktif Rumah

Gemilang Indonesia LAZNAS Al-Azhar Depok Tahun

2018.” Di bawah bimbingan Bapak Dr. Muhammad

Sungaidi, MA. Pada Tahun 2019.

Rumah Gemilang Indonesia LAZNAS Al-Azhar memiliki

salah satu prorgam tata busana yang memiliki manfaat dan

efek positif. Program pelatihan tata busan bagi usia produktif

adalah salah satu program pengetasan pengangguran dan

pemberdayaan pemuda produktif yang dilakukan di Rumah

Gemilang Indonesia LAZNAS Al-Azhar, yang di bentuk

untuk membangun skill.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas bagi

usia produktif dalam pelatihan tata busana RGI dan bagaimana

tahap pelaksanaannya. Penelitian ini menggunakan

metedologi kualitatif dengan teknik analisis deskriptif. Data-

data yang didapatkan dari lembaga kemudian dioleh secara

sistematis baik berupa kata-kata tertulis, arsip dan lisan serta

perilaku yang diamati.

Hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukan bahwa

program tata busana yang dilakukn RGI memberikan manfaat

baik dari segi ekonomi dan segi kepribadian para alumni.

Sebagian dari mereka secara ekonomi sudah mampu untuk

memenuhi kebutuhannya. Kualitas lain yaitu dari segi

kepribadian, para alumni merasakan lebih percaya diri, dan

memiliki kepribadian yang religius. Adapun langkah-langkah

perencanaan yang dilakukan dalam pelatihan tata busana

berjalan sesuai dengan teori, yaitu: forecasting, Objective,

Policies, Programing. Schedule, Prosedure, Budge. Kemudian

tahap programing pelatihan tata busana RGI, terdiri dari: Pra

pelatihan yaitu sosialisasi, perekrutan, dan orientasi bagi calon

peserta pelatihan tata busana. Pasca pelatihan: diawali dengan

factory tour dan wokshop, magang, pendampingan.

Kata Kunci : Program, Pelatihan, Tata Busana, Usia

Produktif dan RGI.

 

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

iii

KATA PENGANTAR

Segal puji bagi Allah SWT karena berkat rahmat dan

hidayah serta inayah-Nya sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap

tercurah kepada pengemban risalah dakwah Islam yaitu

Rasulullah SAW beserta keluarga, sahabat dan para

pengikutnya yang senantiasa berjalan di jalan Allah sampai

akhir zaman dan yang membawa ajaran Islam sebagai rahmat

bagi semesta alam.

Peneliti sepenuhnya menyadari bahwa skripsi ini

masih terhadap banyak kekurangan baik segi isi ataupun dari

teknik penulisan. Untuk itu, kritikan dan saran yang betujuan

membangun sungguh merupakan masukan bagi peneliti agar

dapat bisa memperbaiki kembali sehingga bisa menghasilkan

karya ilmiah yang baik lagi.

Berkat keridhoan dari Allah SWT, akhirnya skripsi ini

terselesaikan. Penulis menyampaikan ungkapan terimakasih

kepada pihak yang telah memberikan bantuan, motivasi, dan

arah-arahan terhadap penelitian untuk dapat menyelesaikan

skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati penelitian

menyampaikan ucapan terimahkasih kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, Lc, MA.

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Suparto M.Ed, Ph.D Dekan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi, Ibu Dr. Raudhonah, MA Wakil

 

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

iv

Dekan II Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi.

3. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA Ketua Program

Studi Manajemen Dakwah dan Bapak Drs. Sugiharto, MA

selaku Sekretaris Program Studi Manajemen Dakwah.

4. Bapak Mulkanasir, BA, S.Pd, MM Dosen Penasihat

Akademik yang telah membimbing dan mengarahkan

penulis selama menjadi mahasiswi.

5. Bapak Dr. Muhammad Sungaidi, MA Dosen Pembimbing

Skripsi yang telah bersedia membimbing penulis dari awal

hingga akhir penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Drs. Hasanudin, MA penguji I dan Bapak

Muhamad Zen, MA penguji II yang telah bersedia

menguji sidang munaqasah skripsi ini.

7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Program Studi Manajemen

Dakwah yang telah memberikan pengajaran dan

pembelajaran teori maupun pengalaman hidup yang luar

biasa.

8. Perpustakaan Umum dan Perpustakan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatuallah

Jakarta, terima kasih telah membantu saya dalam

memberikan referensi buku, jurnal maupun skripsi.

9. Bapak Mahrus Ali Manajer Rumah Gemilang Indonesia

yang telah mengizikan penulis meneliti di RGI.

10. Ibu Liza Triastuti Tata Usaha, Ibu Yanita Sabrina dan Ibu

Ri’fa’ana Instruktur Tata Busana, Sdri. Nurizki

Yuliandini peserta RGI, Sdri. Siska Rantika peserta RGI,

 

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

v

Sdri. Karlina peserta RGI yang telah bersedia penulis

wawancarai untuk kepentingan penelitian.

11. Pengurus Rumah Gemilang Indonesia serta seluruh

jajaran yang terlibat dalam penulis dan penyelesaian

skripsi.

12. Kepada Ibu yang tercinta (Musarmadah), yang tidak

pernah henti memberikan dukungan, kasih sayang dan

cinta yang tak pernah padam. Tidak pernah bosan untuk

memberikan semangat kepada penulis. Kata-kata tidak

akan pernah bisa mengambarkan rasa sayang dan terimah

kasih penulis, tidak sanggup pula penulis membalas

kebaikan dari kedua orang tuaku yang sangat kucintai.

13. Kepada Kakak kandung Alfu Fatin, Munzilah Nur

Rohmah dan Kholilati Istiqomah, S.E., dan kepada kakak

ipar Abdul Fattah, Lc., Muhammad Hidayat dan Andi

Shobak yang terus mendukung adiknya agar tetap

berjuang dan semangat untuk menuntut ilmu di tanah

rantau.

14. Teman-teman seperjuangan Prodi Manajemen Dakwah

angkatan 2015, khususnya MD ZISWAF yang telah

berjuang bersama dalam susah maupun senang.

15. Kepada teman-teman penerima BIDIK MISI 2015 yang

selalu berjuang dari semester awal hingga sekarang.

16. Kepada teman Lembaga Dakwah Kampus Syahid

khususnya Forkat An-Naml yang selalu mendukung dan

memberikan semangat untuk segera menyelesaikan

skripsi.

 

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

vi

17. Kepada Syekh Abu Hilyah Najmul Mujahid, Lc., MA.,

Ust. Budi Mulyana, Lc., S.E., S.Pd., Ukh Devie

Purnamasari, S.Sos, Umi Ida, umi-umi dauroh Pamulang,

teman-teaman Kosan Pondok Fitri dan semua pihak yang

telah memberikan dukungan, bantuan baik moril maupun

materil sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

Demikianlah skripsi ini peneliti persembahkan, penulis

berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya

dan semua pembaca pada umumnya.

Ciputat, 16 Januari 2019.

Musholia Murniati

 

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................... iii

DAFTAR ISI ....................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................... xi

DAFTAR BAGAN ............................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................ 1

B. Pembatasan Masalah ................................................... 5

1. Pembatasan Masalah ............................................. 5

2. Perumusan Masalah .............................................. 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................... 5

1. Tujuan Penelitian .................................................. 5

2. Manfaat Penelitian ................................................ 6

D. Metodologi Penelitian ................................................. 6

1. Pendekatan Penelitian ........................................... 7

2. Sumber Data .......................................................... 8

3. Subjek dan Objek Penelitian ................................. 9

4. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................ 9

5. Metode Pengumpulan Data ................................. 10

 

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

viii

6. Teknik Analisis Data ........................................... 12

7. Teknik Penulisan ................................................. 12

E. Tinjaun Pustaka ......................................................... 12

F. Sistematika Penulisan ............................................... 15

BAB II LANDASAN TEORI .......................................... 19

A. Program ..................................................................... 19

1. Pengertian Program ............................................. 19

2. Tujuan Program ................................................... 21

3. Langkah-langkah Perencanaan Program ............. 21

4. Macam-macam Program ..................................... 24

B. Pelatihan .................................................................... 25

1. Pengertian Pelatihan ............................................ 25

2. Tujuan Pelathan ................................................... 28

3. Manfaat Pelatihan................................................ 30

4. Unsur-unsur Pelatihan ......................................... 31

5. Rancangan Pelatihan ........................................... 33

6. Metode Pelatihan ................................................. 34

7. Prinsip-prinsip Pelatihan ..................................... 35

8. Peran Pelatihan dan Intruktur .............................. 37

C. Tata Busana ............................................................... 39

1. Pengertian Busana ............................................... 39

2. Fungsi Busana ..................................................... 41

3. Pengelompokan Busana ...................................... 43

D. Usia Produktif ........................................................... 44

1. Pengertian Usia Produktif ................................... 44

 

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

ix

E. Penerima Manfaat Tata Busana Rumah Gemilang

Indonesia (RGI) LAZNAS Al-Azhar ........................ 44

BAB III GAMBARAN UMUM RUMAH GEMILANG

INDONESIA LAZNAS AL-AZHAR ................ 47

A. Profil dan Sejarah Berdirinya LAZNAS Al-Azhar ... 47

B. Sejarah Berdirinya Rumah Gemilang Indonesia

(RGI) ......................................................................... 49

C. Visi dan Misi RGI ..................................................... 50

D. Struktur Manajemen Rumah Gemilang Indonesia .... 51

E. Program-program Rumah Gemilang Indonesia ........ 52

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ............ 57

A. Penerima Manfaat Program....................................... 57

B. Kriteria Program........................................................ 58

C. Prosedur Pendaftaran ................................................ 58

D. Pola Rekritment Peserta Program ............................. 59

E. Proses Diklat ............................................................. 59

F. Kurikulum Standar Kompetensi Dasar ..................... 61

G. Ouput Program .......................................................... 63

H. Metode Pelatihan Tata Busana Rumah Gemilang

Indonesia ................................................................... 64

I. Sinergi dan Kemitraan............................................... 68

J. Sarana dan Prasana .................................................... 68

K. Kegiatan Para Peserta ................................................ 72

L. Penyaluran Dana Untuk RGI .................................... 74

 

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

x

BAB V PROGRAM PELATIHAN TATA BUSANA

UNTUK USIA PRODUKTIF RUMAH

GEMILANG INDONESIA LAZNAS AL-

AZHAR ................................................................ 75

A. Program Pelatihan Tata Busana Dalam Meningkatkan

Kualitas Produktif Di Rumah Gemilang Indonesia .. 75

B. Tahapan Pelaksanaan Program Pelatihan Tata Busana

Untuk Usia Produktif Rumah Gemilang Indonesia

LAZNAS Al-Azhar ................................................... 87

BAB VI PENUTUP ........................................................ 103

A. Simpulan ................................................................. 103

B. Saran ........................................................................ 104

DAFTAR PUSTAKA ........................................................ 107

LAMPIRAN

 

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Tinjaun Pustaka 1 ................................................ 13

Tabel 1.2 : Tinjaun Pustaka 2 ................................................ 13

Tabel 1.3 : Tinjaun Pustaka 3 ................................................ 14

Tabel 4.1 : Peralatan Pratikum & Workshop Tata Busana ... 70

Tabel 4.2 : Jadwal Kegiatan Santri Tata Busana................... 72

Tabel 4.5 : Penyaluran Dana ZIS LAZNAS Al-Azhar untuk

RGI ..................................................................... 74

Tabel 5.1 : Daftar Peserta RGI Tata Busana Angkatan 18

Tahun 2018 ......................................................... 81

Tabel 5.2 : Daftar Peserta RGI Tata Busana Angkatan 19

Tahun 2018 ......................................................... 84

 

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

xiii

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 : Struktur Manajemen RGI................................... 51

Bagan 4.2 : Proses Pelatihan ................................................. 61

Bagan 5.1 : Proses Pelatihan ............................................... 100

 

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 : Pola Sitem Dressmeking ................................. 65

 

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Transkip Wawancara

Lampiran 2 : Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 4 : Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 5 : Foto-foto wawancara

Lampiran 6 : IMZ Award 2012

Lampiran 7 : Formulir Pendaftaran

 

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengangguran merupakan salah satu masalah yang di hadapi

semua negara di dunia sebagai akibat dari adanya kesenjangan

antara jumlah penduduk usia kerja yang masuk dalam angkatan

kerja dengan ketersedian kesempatan kerja. Pengangguran terdidik

merupakan angkatan kerja yang berpendidikan menengah ke atas

(SMA, Diploma, dan Sarjana) dan tidak bekerja.1 Tingkatan

pengangguran terdidik (Educated Unemployment Rate)

merupakan resio jumlah pencari kerja yang berpendidikan SLTA

ke atas (sebagai kelompok terdidik) terhadap besarnya angkatan

kerja pada kelompok tersebut. Setiap tahun perguruan tinggi

menghasilkan lulusan sarjana yang jumlahnya terus meningkat.

Beberapa ahli ekonomi memperkirakan pengangguran di negara-

negara sedang berkembang pada umumnya didominasi oleh

pengangguran berpendidikan.2

Menurut Data Pusat Statistika (BPS) pada bulan Februari

2018, melaporkan bahwa jumlah pengangguran di Indonesia

berkurang sebanyak 140.000 jiwa. Persentase TPT yang juga turun

ke angka 5,13% dari 5,33% pada Februari 2017. Total jumlah

angkatan kerja tahun 2018 naik sebanyak 2,39 juta dari Februari

1 Tobing Elwin, Pengangguran Tenaga Kerja Terdidik, (Media

Indonesia, 2004), h. 45. 2 Tadaro Michael, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, (Jakarta:

Erlangga, 2004), h. 32.

 

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

2

2017 menjadi 133,94 juta jiwa, dengan jumlah pengangguran

sebanyak 6,87 juta dan yang bekerja sebanyak 127,07 juta jiwa.

Jika dilihat dari tingkat pendidikan, lulusan Sekolah Menengah

Kejuruan atau SMK menyumbang porsi pengangguran terbanyak,

yaitu sebesar 8,92%.3

Tingkat pengangguran kelompok muda yang relatif tinggi

dibandingkan dengan tingkat pengangguran penduduk disebabkan

oleh beberapa faktor yaitu: Pertama, faktor struktural faktor ini

terdiri dari kurangnya keterampilan kelompok muda di banding

kelompok yang lebih matang, ketimpang atau kendala geografis

dan kelangkaan informasi yang menghambat pasar tenaga kerja,

dan faktor usia ketika meninggalkan sekolah, biasannya

meninggalkan sekolah pada usia lebih awal mengalami tingkat

pengangguran yang lebih tinggi. Kedua, faktor non struktural yang

terdiri dari kenaikan tingkat upah buruh yang mendorong majikan

untuk memutuskan hubungan kerja atau tidak menerima pegawai

baru, meningkatmya partisipasi perempuan termasuk mereka yang

berstatus kawin ke dalam angkatan kerja, persepsi pemuda

terhadap pekerjaan yang tersedia antara lain tentang tingkat upah

yang rendah, serta persepsi karir maupun lingkungan kerjanya.

Kecenderungan meningkatnya angka pengangguran tenaga kerja

terdidik disebabkan bahwa semakin tinggi pendidikan akan

semakin tinggi pula aspirasinya untuk mendapatkan kedudukan

atau kesempatan kerja yang lebih sesuai.4

3https://glints.com/id/lowongan/fakta-pengangguran-indonesia/,

diakses pada tanggal 29 Oktober 2018 pukul 20.00 WIB. 4 Musfira Nur, “Pengangguran Terdidik Di Provinsi Sulawesi Selatan”,

Jurnal Analisis, Vol. 5, No. 01, Juni 2016, h. 29-33.

 

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

3

Generasi muda adalah bagian dari suatu masyarakat yang

paling produktif. Namun, potensi atau kemampuan yang dimiliki

oleh rata-rata kaum muda tidak termanfaatkan secara optimal

disebabkan kurangnya arahan dan motivasi. Banyak dari mereka

terjebak pada masalah pengangguran yang disebabkan minimnya

lapangan dan ketidakmampuan untuk menciptakan pekerjaan.

Bertambahnya deret pengangguran yang ada saat ini di dominasi

oleh kaum muda atau remaja. Ironisnya, di antaranya adalah

lulusan sekolah menengah kejurusan (SMK). Keadaan ini sungguh

ironis mengigat remaja adalah generasi muda harapan bangsa yang

kelak masa depan ada di tangan mereka.

Salah satu permasalahannya adalah kurangnya keterampilan

hidup (life skill) yang dimiliki pemuda dalam hal

memproduktifkan dirinya (berwirausaha) dan paradigma berpikir

generasi muda yang lebih ingin menjadi pegawai sementara

ketersedian lapangan kerja di sektor formal sangatlah terbatas.

Sedangkan, kemampuan dan kreativitas generasi muda sebenarnya

sangat tinggi. Keterampilan merupakan hal penting yang memang

harus dimiliki oleh setiap generasi muda khususnya dalam

menghadapi era globalisasi ini. Dengan bakat memungkinkan

seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu. Untuk

mewujudkan bakat ke dalam suatu prestasi diperlukan latihan,

pengetahuan, pengalaman, dan motivasi. Pelatihan ini merupakan

bakat khusus dalam bidang kreatif, produktif, bakat menciptakan

sesuatu yang baru.5

5 Mohammad Ali, Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik),

(Jakarta: PT. Bumi Askara, 2010), h. 78.

 

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

4

Adanya pelatihan untuk usia produktif dalam upaya

peningkatan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia dalam

rangka pengatasan penggangguran serta upaya pemberdayaan

pemuda produktif baik oleh pemerintah maupun lembaga-lembaga

tertentu. Hal ini di anggap memiliki dampak positif terhadap

masyarakat, selain untuk memberi ilmu pengetahuan juga adanya

upaya masyarakat menjadi trampil dalam berbagai hal. Otomatis

dengan memiliki keterampilan mereka mampu merubah taraf

hidup mereka menjadi lebih baik, sehingga dana yang dikelurkan

dapat berguna dan berjalan sesuai dengan rencana dan target yang

telah ditetapkan bersama.

Salah satu lembaga sosial yang turut serta membantu

pemerintah dalam proses pembangunan Indonesia adalah LAZNAS

Al-Azhar. Al-Azhar adalah lembaga nirlaba yang dibentuk

Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar yang bertujuan untuk

memberdayakan masyarakat dhuafa, berbasis pendidikan dan

dakwah dengan mendayagunakan sumber daya dan partisipasi

publik, dan bukan berorientasi pada pengumpulan profit bagi

pengurus organisasi.6

Program LAZNAS Al-Azhar adalah Rumah Gemilang

Indonesia yang memiliki tujuan yakni mengentaskan

pengangguran dan pemberdayaan pemuda produktif melalui

pelatihan di Sawangan Kota Depok. Berdasarkan latar belakang

tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengangkat sebuah

penelitian yang berjudul: “Program Pelatihan Tata Busana

6 http: //id.wikipedia.org/wiki/Al-Azhar Peduli Ummat, diakses pada

25 Oktober 2018 pukul 14.10 WIB.

 

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

5

Untuk Usia Produktif Rumah Gemilang Indonesia (RGI)

Laznas Al-Azhar Depok Tahun 2018”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah di buat agar penelitian atau analisis ini

lebih terarah dan tidak meluas ke permasalahan lain, maka

penulis membatasi masalah “Program pelatihan tata busana

pada usia produktif Rumah Gemilang Indonesia LAZNAS Al-

Azhar Depok Tahun 2018”.

2. Perumusan Masalah

Agar pembahasan lebih terarah dan terfokus, maka penulis

membuat perumusan masalah pada penulisan skripsi ini.

Adapun perumusan masalah sebagai berikut :

a. Apa yang dapat meningkatkan kualitas usia produktif

dalam program pelatihan tata busana Rumah Gemilang

Indonesia (RGI) LAZNAS Al-Azhar Depok?

b. Bagaimana tahapan pelaksanaan program pelatihan tata

buasan untuk usia produktif Rumah Gemilang Indonesia

LAZNAS Al-Azhar Depok?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk megetahui kegiatan apa saja yang dapat

meningkatkan kualitas usia produktif dalam program

pelatihan tata busana Rumah Gemilang Indonesia

(RGI) LAZNAS Al-Azhar Depok

 

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

6

b. Untuk megetahui tahapan program pelatihan tata buasan

untuk usia produktif Rumah Gemilang Indonesia

LAZNAS Al-Azhar Depok.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian adalah:

a. Bagi Akademis, hasil dari penelitian ini diharapkan

dapat memberikan suatu kontribusi teoritis khususnya

salam ruang lingkup ilmu-ilmu sosial serta dapat

dijadikan rujukan bagi peneliti selanjutnya dalam

mengembangkan penelitian-penelitian selanjutnya

terutama penelitian tentang program pelatihan.

b. Bagi pedoman, penelitian ini bisa dijadikan sebagai

referensi untuk pihak-pihak lain yang membutuhkan.

c. Bagi rekomendasi atau lembaga, penelitian ini

diharapkan dan memberikan masukan yang

bermanfaat bagi lembaga untuk dimasa yang akan

datang, dalam program pelatihan.

D. Metodologi Penelitian

Metedologi berasal dari kata metode dan logos, metode artinya

cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, dan logos artinya ilmu

atau pengetahuan, dengan demikian metetodologi dapat diartikan

cara melakukan sesuatu dengan menggunakan ilmu pengetahuan

secara seksama untuk mencapai tujuan. Adapun penelitian adalah

berasal dari Bahasa Inggris research yang kemudian di adopsi

menjadi kata riset dalam Bahasa Indonesia. Secara Etimologi,

 

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

7

research berasal dari kata re yang berarti mencari, dengan

demikian research adalah mencari kembali.7

Menurut Wiranto Surahmad pada hakikatnya penelitian adalah

suatu bentuk kegiatan dengan mengumpulkan dan mengklarifikasi

untuk kemudian menemukan sifat-sifat umum yang dapat

dipandang sebagai hukum, kaidah dan dalil-dalil atau generalisasi

terhadap fenomena yang berada dalam bidang yang diteliti dengan

menggunakan prosedur yang sistematik, jelas dan terkontrol.8

Dengan demikian metedologi penelitian adalah menjelaskan

dan menggambarkan bagaimana dilaksanakan secara sistematis

dan bagaimana landasan teori tentang rancangan penelitian dan

model yang didahului dengan rancangan pengumpulan,

pengelolaan dan analisis data.

1. Pedeketan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Deskritif

Kualitatif yakni prosedur penelitian yang menghasilkan data

Deskriptif tentang objek berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang diamati guna mendapatkan data-

data yang di perlukan.9

Penelitian deskriptif bertujuan untuk mengolah dan

memanfaatkan data-data yang diperoleh berdasarkan di lapangan,

sehingga dapat memberikan jawaban mengenai gambaran yang

7 M. Hariwijaya, Cara Mudah Menyusun Proposal, (Yogyakarta:

Pararaton, 2009), cet-2, h. 53. 8 Wiranto Surahmad, Metodologi Penelitian, (Bandung: Tarsito, 1987),

h. 27. 9 Sudarto, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2002), cet-3, h. 62.

 

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

8

diteliti yaitu program pelatihan tata busana untuk usia produtif

Rumah Gemilang Indonesia LAZNAS Al-Azhar Depok.

2. Sumber Data

Data adalah yang sangat penting dalam sebuah penelitian

karena bila tidak ada data maka penelitian tidak dapat dilakukan.

dari sekian banyak data yang diperoleh hanya data-data penting

sajalah yang penulis ambil agar arah penelitian tetap pada jalurnya

dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dalam pengumpulan

data penulis mendapatkan berbagi macam data yang

diklarifikasikan kedalam beberapa poin sebagai berikut:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari

sumber data pertama di lokasi penelitian atau sumber data

pertama di mana sebuah data dihasilkan.10 Data primer akan

penulis dapatkan melalui wawancara dengan pihak terkait.

Wawancara dapat dipandang sebagai metode pengumpulan data

sepihak yang dikerjakan secara sistematis berlandaskan pada

tujuan penelitian. Dengan penelitian langsung melalui pihak

yang terkait guna memperoleh data-data mengenai program

pelatihan tata busana untuk usia produktif Rumah Gemilang

Indonesia (RGI) LAZNAS Al-Azhar.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua

atau sumber sekunder dari data yang dibutuhkan penulis. Data

sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen seperti buku,

10 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif. (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2001), h. 122.

 

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

9

jurnal, surat kabar, artikel atau data-data yang diperoleh dari

Rumah Gemilang Indonesia. Data sekunder yang diperoleh dari

arsip data dalam bentuk tabel, bagan, matriks, gambar dan lain

sebagainya.11 selain itu, data sekunder di peroleh dari literatur-

literatur kepustakaan seperti buku-buku, jurnal dan sumber

lainnya yang berkaitan dengan materi skripsi ini.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian ini adalah kantor dan sekaligus

asrama program pelatihan Rumah Gemilang Indonesia yang

beralamat di Jl. Pengasinan RT 01/06, Kampung Kebon Kopi,

Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok dan

orang-orang yang dapat memberikan informasi dan data, yaitu

manajer Rumah Gemilang Indonesia, pengurus dan para peserta

RGI. Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah

perogram pelatihan tata busana untuk usia prodiktif Rumah

Gemilang Indonesia.

4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun yang menjadi lokasi penelitian ini adalah kantor

program sekaligus asrama Rumah Gemilang Indonesia yang

berlokasi Jl. Pengasinan RT 01/06, Kampung Kebon Kopi,

Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok.

Sedangkan waktu penelitian ini diperkirakan dimulai pada

Desember 2018.

11 Marzuki, Metodologi Riset, (Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII

Yogyakarta, 1983), h. 57.

 

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

10

5. Metode Pengumpulan Data

a. Penelitian Kepustakaan (Library research)

Yaitu teknik pengumpulan data di mana penulis melakukan

kunjungan ke beberapa perpustakaan, untuk sumber tertulis

baik itu buku, artikel, hasil-hasil seminar dan sumber tertulis

lainnya. Yang bersangkutan dengan pembahasan penulis.

Penelitian ini merupakan kegiatan telah pustaka dengan teknik

dokumentasi terhadap sumber-sumber buku, kitab-kitab,

majalah, surat kabar, dan lain-lainnya yang mendukung dengan

kegiatan penulis serta dapat dijadikan acuan dalam suatu

penelitian.

b. Penelitian Lapangan

Yaitu teknik pengumpulan data dimana penulis melakukan

kegiatan observasi langsung ketempat objek penelitian tersebut,

dan penelitian ini dilakukan dengan cara meminta data-data dan

dokumen langsung kepada objek yang diteliti.

c. Observasi

Menurut E.C wragg dalam bukunya An Introductionto

Classroom Observation yang di kutip oleh Nurul Hidayat,

Observasi adalah Pengamatan secara sistematis dan analisis

yang memegang peranan penting untuk meramalkan tingkah

laku sosial, sehingga hubungan antara satu dengan peristiwa

yang lain dapat menjadi jelas.12 Pengumpulan data dengan

teknik ini dilakukan dengan mengendalikan pengamatan

langsung dengan objek penelitian.

12 Nurul Hidayati, Metodologi Penelitian Dakwah, (Jakarta : Lembaga

Penelitian UIN Jakaerta dengan UIN Jakarta Press, 2006), h. 8.

 

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

11

d. Wawancara

Yakni teknik penulisan melakukan wawancara atau

komunikasi langsung antara pengumpulan data dengan

responden atau informasi dengan melakukan interview kepada

pihak-pihak yang dianggap memberikan informasi mengenai

pembahasan untuk kepentingan penelitian.13 Wawancara ini

dilakukan berkali-kali hingga penulis mendapatkan data yang

akurat.

Menurut Sukandarmidi dalam bukunya dikatakan bahwa

wawancara merupakan proses informasi tanya jawab lisan,

dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu

dapat melihat muka yang lain dan mendengar dengan telingga

sendiri dan suaranya.14

Pada penelitian ini, penulis telah wawancara secara langsung

dari Rumah Gemilang Indonesia (RGI) LAZNAS Al-Azhar

Depok, beberapa staf lainnya serta para pelatih tata busana yang

penulis kira ada hubungannya untuk mendapatkan informasi

yang akan menjadi bahan acuan dalam peenelitian ini.

e. Dokumentasi

Yakni mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

rapat, lenggar agenda, dan sebagainya.15

13 Sutrino Hadi, Metode Research, (Yogyakarta: Fakultas Psikologi

UGM, 1994), h.136. 14 Sukandarmidi, Metodologi Penelitian; Petunjuk Praktis Untuk

Penelitian Pemula, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press: 2012), cek-4,

h. 88. 15 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Sebuah Pendekatan

Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), Edisi Revisi II, h. 202.

 

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

12

6. Teknik Analisis Data

Tenik analisis data adalah proses mengorganisasikan dan

mengurutkan ke dalam, pola katagori dan uraian dasar kemudian

dianalisis agar mendapatkan hasil berdasarkan yang ada. Hal ini

disesuaikan dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah deskriptif.16

Data yang diperoleh dari buku-buku, artikel-artikel maupun

tulisan-tulisan yang didapat melalui internet kemudian

diklasifikasikan kebenarannya untuk dimasukan ke masing-

masing variabel dan kemudian diinterprestasikan. Begitu pula data

yang diperoleh dari hasil lapangan, maka setiap pertanyaaan dan

jawaban dari wawancara akan dimasukkan ke variabel yang tepat

untuk diinterpretasikan.

7. Teknik Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis berpedoman dan mengacu

pada “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan

Disertasi) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” yang ditetapkan oleh

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 14 Juni 2017.

E. Tinjauan Pustaka

Dari beberapa skripsi yang penulis baca, banyak pendapat yang

harus diperhatikan dan menjadi perbandingan selanjutnya. Adapun

setelah penulis melakukan kajian kepustakaan, penulis

menemukan beberapa skripsi yang menggunakan teori program

dalam pembahasannya, judul-judul skripsi sebagai berikut:

16 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Sebuah Pendekatan

Praktek, (Jakarta:Bulan Bintang, 2003), h. 11.

 

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

13

Tabel 1.1 : Tinjaun Pustaka 1

Nama Penelitian Fajar Khoirunisa

Judul Penelitian Analisis Pendayagunaan Zakat Melalui

Program Layanan Jenazah Gratis (LJG) Pada

Lembaga Amil Zakat Al-Azhar Peduli

Ummat.

Program Studi Manajemen Dakwah

Tahun 2016

Keterangan dan

Isi Penelitian

Membahas tentang bagaimana

pendayagunaan zakat melalui program di

lembaga LAZNAS Al-Azhar

Perbedaan Skripsi ini lebih fokus pada menganalisis

perihal pendayagunaan dana zakat yang

disalurkan melalui program Layanan Jenazah

Gratis (LJG)

Persamaan Sama-sama meneliti lembaga yang sama dan

program LAZNAS Al-Azhar.

Tabel 1.2 : Tinjaun Pustaka 2

Nama Penelitian Skripsi Entak Saeroji

Judul Penelitian Program Pengentasan Kemiskinan Lembaga

Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar Peduli Ummat

Jakarta Selatan

Program Studi Manajemen Dakwah

Tahun 2012

 

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

14

Keterangan dan

Isi Penelitian

Membahas tentang bagaimana rancangan

program pengentasan kemiskinan LAZ Al-

Azhar Peduli Umat tahun 2009-2011.

Perbedaan Skripsi ini membahas perihal rancangan

keseluruhan program pengentasan

kemiskinan.

Persamaan Sama-sama meneliti lembaga yang sama dan

program LAZNAS Al-Azhar.

Tabel 1.3 : Tinjaun Pustaka 3

Nama Penelitian Ayu Triana

Judul Penelitian Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program

Pelatihan Desain Grafis Di Rumah Gemilang

Indonesia Sawang Depok

Program Studi Manajemen Dakwah

Tahun 2017

Keterangan dan

Isi Penelitian

Membahas tentang bagaimana tahapan dan

proses pemberdayaan masyarakat melalui

pelatihan keterampilan desain grafis oleh

RGI

Perbedaan Skripsi ini lebih fokus pada pemberdayaan

masyarakat melalui program pelatihan desain

grafis.

Persamaan Sama-sama meneliti lembaga yang sama dan

program LAZNAS Al-Azhar.

 

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

15

Dilihat dari judul-judul di atas, peneliti penulis berbeda dari

penelitian-penelitian sebelumnya. Peneliti kali ini menggambarkan

bagaimana penulis meneliti mengenai sebuah program yang

dimiliki oleh LAZNAS Al-Azhar dalam program pelatihan tata

busana RGI.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulis dalam membahas masalah yang

diteliti, maka penulis membagi pembahasan dalam enam bab,

setiap bab terdiri dari sub bab. Bab-bab tersebut secara keseluruhan

saling berkaitan satu sama lain, yang diawali dengan pendahuluan

dan diakhir dengan penutup yang berupa kesimpulan dan saran-

saran.

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini, penulis menerangkan secara garis

besar mengenai pembahasan tentang semua yang

sudah dilakukan, adapun isi dalam bab ini adalah:

latar belakang masalah, pembatasan masalah,

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metedologi penelitian, tinjaua pustaka serta

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini, penulis menguraikan dan

menjelaskan kajian teoritas mengenai pengertian

program, tujuan program dan macam-macam

program. Mengenai pelatihan yaitu pengertian

pelatihan, tujuan pelatihan, manfaat pelatihan,

 

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

16

unsur-unsur pelatihan, rancangan pelatihan, metode

pelatihan, prinsip-prinsip pelatihan dan peran

pelatihan atau instruktur. Mengenai tata busana

yaitu pengertian busana, fungsi busana dan

pengelompokan busana. Mengenai usia produktif

yaitu pengertian usia produktif. Dan mengenai

penerima manfaat tata busana Rumah Gemilang

Indonesia (RGI) LAZNAS Al-Azhar.

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA AMIL

ZAKAT NASIONAL AL-AZHAR

Dalam bab ini, penulis menguraikan dan

menjelaskan mengenai Profil dan Sejarah

berdirinya LAZNAS Al-Azhar. Mengenai Rumah

Gemilang Indonesia (RGI) yaitu sejah berdirinya

Rumah Gemilang Indonesia, visi dan misi RGI,

Struktur Manajemen RGI dan program-program

RGI.

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Pada bab ini berisikan data dan temuan penelitian.

BAB V “PROGRAM PELATIHAN TATA BUSANA

UNTUK USIA PRODUKTIF RUMAH

GEMILANG INDONESIA (RGI) LAZNAS AL-

AZHAR DEPOK TAHUN 2018”

Pada bab ini berisikan hasil penelitian yang peneliti

peroleh dari Rumah Gemilang Indonesia (RGI)

LAZNAS AL-Azhar.

 

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

17

BAB VI PENUTUP

Dalam bab ini, merupakan penutup atas

pembahasan masalah yang telah diuraikan pada

skripsi ini yang berisikan mengenai kesimpulan dan

menemukan saran-saran yang berkaitan dengan

pembahasan diatas.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

 

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

19

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Program

1. Pengertian Program

Menurut Widoyo, yang dikutip dari perkataan Ashiong P.

Munthe program dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan

yang direncanakan dengan saksama dan dalam pelaksanaannya

berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi

dalam suatu organisasi yang melibatkan banyak orang.1

Menurut Charles O. Jones, yang dikutip dari perkataan

Ramandhita Salafiah bahwasannya pengertian program adalah

cara yang disahkan untuk mencapai tujuan, beberapa

karakteristik tertentu yang dapat membantu seseorang untuk

mengidentifikasi suatu aktivitas sebagai program atau tidak

yaitu :pertama, program cenderung membutuhkan staf,

misalnya untuk melaksanakan atau sebagai pelaku program.

Kedua, program biasannya memiliki anggaran tersendiri,

program kadang biasanya juga diidentifikasikan melalui

anggaran. Ketiga, program memiliki identitas sendiri, yang bila

berjalan secara efektif dapat diakui oleh publik.2

1 Ashiong P. Munthe, “Pentingnya Evaluasi Program Di Institusi

Pendidikan”, Jurnal Scholaria, Vol. 5, No. 2, Mei 2015, h. 3. 2 Ramandita Shalfiah, “Peran Pemberdayaan dan Kesejahteraan

Keluarga (PKK) Dalam Mendukung Program-Program Pemerintahan Kota

Bontang”, eJournal Ilmu Pemerintahan, Vol. 1, No. 3, 2013, h. 978.

 

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

20

Menurut Suherman dan Sukjaya, program adalah suatu

rencana kegiatan yang dirumuskan secara operasional dengan

memperhitungkan segala faktor yang berkaitan dengan

pelaksanaan dan pencapaian program tersebut.3

Program juga adalah sederetan kegiatan yang akan dilakukan

untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut J. C. Tukiman

Taruno, dalam pengembangan masyarakat program merupakan

kegiatan yang dapat mendukung adanya aktualisasi dan

partisipasi aktif dari masyarakat.4

Program didefinisikan sebagai suatu unit atau kesatuan

kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu

kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkeseinambungan

dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok

orang. Dalam hal ini ada tiga pengertian penting dan perlu

ditekankan dalam menentukan program yaitu:5

a. realisasi atau implementasi suatu kebijakan.

b. terjadi dalam waktu relatif lama dan bukan kegiatan

tunggal tetapi jamak berkesinambungan.

c. terjadi dalam organisasi yang melibatkan sekelompok

orang.

Menurut Joan Sebagaimana dikutip Tayibnapis, program

adalah segala sesuatu yang dicoba lakukan dengan harapan akan

mendatangkan hasil atau pengaruh. Dalam hal ini suatu

3 Rusydi Ananda, Pengantar Evaluasi Program Pendidikan (Jakarta:

Perdana Publising, 2017), h. 5. 4 J.C Tukiman Taruno, Pengembangan Masyarakat dalam Konteks

Pendidikan Untuk Semua, (Jakarta: Penerbit Kanisius, 2000), h. 183-184. 5 Rusydi Ananda, Pengantar Evaluasi Program Pendidikan, h. 5.

 

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

21

program dapat saja berbentuknya nyata (tangible) seperti

kurikulum, atau yang berbentuk abstrak (intaanglible) seperti

prosedur. Sedangkan menurut Feuerstein, program adalah

sebuah rencana yang diputuskan terlebih dahulu, biasanya

dengan sasaran-sasaran, metedo, urutan dan konteks tertentu.6

Maka dapat disimpulkan dari keseluruhan pengertian,

program ialah sebagai suatu kegiatan atau aktivitas yang

terencana dengan sistematis untuk diimplementasikan dalam

kegiatan nyata secara berkelanjutan dalam suatu organisasi

serta melibatkan banyak orang didalamnya.

2. Tujuan Program

Tujuan program merupakan suatu yang pokok dan harus

dijadikan pusat perhatian oleh evaluator. Jika satu program

tidak mempunyai tujuan yang tidak bermanfaat maka program

tersebut tidak perlu dilaksanakan. Tujuan menentukan apa yang

akan diraih.

Tujuan program dibagi menjadi dua bagian yaitu tujuan

umum dan tujuan khusus (obyektif). Tujuan umum biasanya

menunjukan ouput dari program jangka panjang sedangkan

tujuan khusus outputnya jangka pendek.7

3. Langkah-langkah Perencanaan Program

Proses perencanaan program akan meliputi langkah-

langkah sebagai berikut:

6 Rusydi Ananda, Pengantar Evaluasi Program Pendidikan, h. 5. 7 Suharsimi Arikunto, Penilian Program Pendidikan, (Yogyakarta:

Bina Aksara, 1998), h. 35.

 

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

22

a. Perkiraan (Forecasting)

Perkiraan (Forescasting) yaitu pekerjaan yang

dilakukan oleh seorang manajer dalam memperkirakan

waktu yang akan datang.8 Dalam forecasting ini manajer

melihat keadaan yang akan datang atas sistematis dan

continue yang ada.

b. Tujuan (Objectivitas, Goals, Purpose, Target)

Tujuan yaitu suatu hal yang merupakanarah yang

dituju oleh suatu kegiatan yang hendak dicapai atau

diingini oleh suatu organisasi atau badan usaha. Dengan

adanya tujuan kita dapat mengetahui apa program kita

berhasil.

c. Kebijakan (Policies)

Kebijakan adalah suatu pernyataan umum yang

memberikan pedoman atau saluran pemikiran dari tindakan

dalam setiap pengambilan keputusan.9 Kebijakan

cenderung pada pemecahan persoalan yang memberikan

keluasan gerak dan inisiatif dengan batas-batas tertentu.

d. Program (Proraming)

Yang dimaksud program adalah suatu deretan kegiatan

yang digambarkan untuk melaksanakan kebijakan dalam

mencapai tujuan.10 Pekerjaan ini dilakukan oleh manajer

8 M. Manullang, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta : Galia Indonesia,

1996) Cet. Ke-1, h. 51. 9 Djati Julitriasa dan Jhon Suprianto, Manajemen Umum Sebuah

Pengantar, (Yogyakarta : BPFE, 1998), Cet-1, h. 34. 10 E.K Mochtar Efendi, Manajemen : Suatu Pendekatan Berdasarkan

Ajaran Islam, (Jakarta : Bhatar Karya Aksara, 1986), h. 37.

 

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

23

dalam menetapkan urutan-urutan kegiatan yang diperlukan

untuk mencapai maksud dan tujuan.

e. Jadwal (Schedule)

Jadwal adalah suatu daftar saat dimulainya suatu

pekerjaan dan saat selesainya pekerjaan tersebut.11 Karena

itu manajer harus dapat menentukan waktu yang tepat,

karena schedule merupakan ciri yang penting dari suatu

tindakan-tindakan yang akan berhasil baik.

f. Prosedur (Prosedure)

Prosedure adalah rencana yang merupakan metode

yang biasa dipakai dalam menangani kegiatan-kegiatan

yang dilakukan.12 perbedaannya dengan program yaitu jika

program menyatakan apa yang harus dikerjakan, maka

prosedur berbicara bagaimana melaksanakannya.

g. Anggaran (Budget)

Anggaran adalah suatu perkiraan dan taksiran yang

harus dikeluarkan disuatu pihak dan pendapat (Income)

yang diharapkan diperoleh pada masa datang di pihak

lain.13 Anggaran merupakan salah satu bentuk rencana

kegiatan dan yang diharapkan serta dinyatakan dalam

bentuk kualitatif atau angka.

11 Djati Julitriasa dan Jhon Suprianto, Manajemen Umum Sebuah

Pengantar, h. 47. 12 A.M, Kadarman dan JusUf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen :

Buku Panduan Mahasiswa, (Jakarta: PT Garamedia Pustaka Utama, 1994), Cet.

Ke-4, h. 47. 13 E.K Mochtar Efendi, Manajemen : Suatu Pendekatan Berdasarkan

Ajaran Islam, h. 81.

 

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

24

Dari uraian di atas memberikan penjelasan bahwa

perencanaan adalah proses kegiatan pengambilan

keputusan yang mengandung peramalan masa depan

tentang fakta, kebutuhan organisasi yang berhubungan

dengan program kegiatan yang akan dilaksanakan seefisian

mungkin. Jadi perencanaan harus dapat menggariskan

segala tindakan organisasi agar berjalan sesuai dengan

tujuan yang telah ditetapkan.

4. Macam-macam Program

Macam atau jenis program dapat bermacam-macam wujud

jika ditinjau dari berbagai macam aspek. Program ditinjau

dari:14

a. Ditinjau dari tujuan, ada program yang kegiatannya

bertujuan mencari keuntungan (kegiatan komersil) dan

yang bertujuan sukarela (kegiatan sosial).

b. Ditinjau dari jenisnya, ada program pendidikan, program

koperasi, program kemasyarakatan, program pertanian,

program pelatihan dan sebagainya atas isi kegiatan

program tersebut.

c. Ditinjau dari jangka waktunya, ada program berjangka

pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Untuk

ukuran jangka waktu bagi sesuatu program agak relatif.

d. Dijangkau dari keluasannya, ada program sempit, hanya

menyangkut variable yang terbatas. Program luas

menyangkut banyak variable.

14 Suharsimi Arikunto, Penilian Program Pendidikan, h. 1-3.

 

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

25

e. Ditinjau dari pelaksana, maka ada program kecil yang

hanya dilaksanakan oleh beberapa orang dan program

besar yang dilaksanakan berpuluh bahkan beratus orang.

f. Ditinjau dari sifatnya, ada program penting dan program

kurang penting. Program penting adalah program yang

dampaknya menyangkut nasib orang banyak mengenai

hal yang viral, sedangkan program kurang penting adalah

sebaliknya

B. Pelatihan

1. Pengertian Pelatihan

Penggunaan istilah pelatihan (training) berdasarkan

pendapat Andraw F. Sikula adalah bahwa pelatihan (training)

adalah proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan

prosedur sistematis dan terorganisir dimana para peserta

mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan

terbatas.15

Menurut Kamil Mustofa, istilah pelatihan merupakan

terjemahan dari kata “training” dalam bahasa Inggris. Secara

Harfiah akar kata “training” adalah”train”, yang berarti: (1)

memberi pelajaran dan praktik (give teaching and practice), (2)

menjadikan berkembang dalam arah yang dikehendaki (cause

to grow in a required direction), (3) persiapan (preparation),

(4) praktik (practice).16

15 Amwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), Cet ke-3, h. 44. 16 Mustofa Kamil, Model Pendidikan dan Pelatihan (Konsep dan

Aplikasi), (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 3.

 

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

26

Hani T. Handoko mengemukan bahwa latihan diperlukan

untuk mengurangi atau menghilangkan kebiasaan-kebiasaan

kerja yang jelek atau untuk mempelajari keterampilan-

keterampilan baru yang akan meningkatkan prestasi kerja

mereka.17

Menurut Dr. Oemar Hamalik melihat dari segi operasional,

pelatihan diartikan sebagai suatu proses yang meliputi

serangkaian tindakan (upaya) yang dilaksanakan secara sengaja

dalam bentuk kepribadian kepada tenaga kerja yang dilakukan

oleh tenaga profesional kepelatihannya dalam satuan waktu

yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta

dalam bidang pekerjaan tertentu guna meningkatkan efektifitas

dan produtifitas dalam suatu organisasi.18

Begitu juga menurut Veitzal Rivai, bahwa pelatihan adalah

sebagai bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar

untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar

sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relative

singkat dengan metede yang lebih mengutamakan praktiknya

dari pada teori.19

Pelatihan merupakan wahana untuk membangun sumber

daya manusia menuju era globalisasi yang penuh dengan

tantangan. Karena itu, kegiatan pelatihan tidak dapat di abaikan

17 Hani T. Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya

Manusia, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2001), h. 107. 18 Oemar Hamalik, Pembangunan Sumber Dan Manusia Manajemen

Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2005), h. 10. 19 Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta:

Rajawali Pers Year, 2009), h. 226.

 

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

27

begitu saja terutama dalam memasuki era persaingan yang

semakin ketat, tajam, berat pada abad ini. Berkaitan dengan hal

tersebut merupakan salah satu cara untuk memberdayakan

masyarakat.

Pelatihan akan berhasil jika identifikasi kebutuhan pelatihan

dilakukuan dengan benar. Pada dasarnya kebutuhan pelatihan

itu adalah untuk memenuhi kekurangan pengetahuan,

meningkatkan keterampilan atau sikap masing-masing kadar

kemampuannya. Secara umum pelatihan adalah proses untuk

mengubah sikap dan tingkah laku, untuk memenuhi tujuan

organisasi. Proses pelatihan resmi adalah program pelatihan

yang dikoordinasikan secara khusus dan terarah, baik dikelas

maupun di tempat kerja, sedangkan yang tidak adalah proses

perubahan sikap dan tingkah laku yang dilakukan sambil

bekerja dengan pengarahan dan contoh dari atasnya dan

ahlinya.20

Pelatihan, secara singkat didefinisikan sebagai suatu

kegiatan untuk meningkatkan kinerja saat ini dan kinerja dimasa

mendatang. Hal-hal berikut ini penting untuk mengetahui

konsep pelatihan lebih lanjut, yaitu: 21

a. Pelatihan adalah proses secara sistematis mengubah

tingkah laku peserta untuk mencapai tujuan organisasi.

Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan

20 Tandjung Mursanto, Sistem Manajemen Semesta, (Jakarta: Dunia

Bulan Bintang, 1995), h. 132-133. 21 Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk

Perusahaan Dari Teori Ke Praktek, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004),

h. 226.

 

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

28

peserta untuk melaksanakan pekerjaan saat ini. Pelatihan

memiliki orientasi saat ini dan membantu peserta untuk

mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar berhasil

dalam melaksanakan pekerjaannya.

b. Program pelatihan formal adalah usaha pemberi kerja

untuk memberikan kesempatan kepada peserta pelatihan

untuk memperoleh pekerjaan atau bidang tugas yang

sesuai dengan kemampuan, sikap, dan pengetahuan.

2. Tujuan Pelatihan

Menurut Dr. Oemar Hamalik, kegiatan pelatihan mempunyai

tujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta yang

menimbulkan perubahan aspek-aspek kognitif, keterampilan-

keterampilan dan sikap-sikap22. Contoh tersebut antara lain:

a. Kemampuan membentuk dan membina hubungan antara

perorangan dan organisasi

b. Kemampuan menyesuaikan diri dengan keseluruhan

lingkungan kerja.

c. Pengetahuan dan kecakapan untuk melakukan suatu

pekerja.

d. Kebiasaan, pikiran dan tindakan serta sikap dalam

pekerjaan.

Dalam hal ini tujuan pelatihan secara umum adalah

pengembangan kualitas sumber daya manusia yang bersumber

22 Oemar Hamalik, Manajemen Pelatihan, h.12.

 

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

29

dari kualitas manusia seperti yang diharapkan antara lain dari

aspek-aspek sebagai berikut:23

a. Peningkatan semangat kerja

b. Pembinaan budi pekerti

c. Peningkatan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan

yang Maha Esa

d. Meningkatkan taraf hidup.

e. Meningkatkan kecerdasan

f. Meningkatkan keterampilan

g. Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan

h. Menciptakan lapangan kerja

i. Memeratakan pembangunan dan pendapatan.

Sedangkan program pelatihan (training) secara khusus

bertujuan untuk memperbaiki penguasaan berbagai

keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu untuk

kebutuhan sekarang. Adapun tujuan dan pelatihan secara

khusus adalah sebagai berikut:

a. Mendidik, melatih serta membina tenaga kerja yang

memiliki keterampilan yang produktif dalam rangka

pelaksanaan program organisasi lapangan.

b. Mendidik, melatih serta membina unsur-unsur ketenaga

kerjaan yang memiliki kemampuan dan hastrat

meningkatkan dirinya sebagai tenaga yang tangguh,

23Amelia,“Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan

Keterampilan Teknisi Handphone di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa”

(Jakarta: Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negri

Jakarta, 2009), h. 34-35.

 

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

30

mandiri, profesional, beretos kerja yang tinggi dan

produktif.

c. Mendidik, melatih serta membina tenaga kerja sesuai

dengan bakat, minat, nilai dan pengalamannya masing-

masing (Individu).

d. Mendidik dan melatih tenaga kerja yang memilih derajat

relevasi yang tinggi dengan kebutuhan pembangunan.

3. Manfaat Pelatihan

Banyak manfaat yang bisa didapat dalam melakukan

pelatihan baik untuk peserta pelatihan, maupun penyelenggara

pelatihan. Setidaknya ada tujuh manfaat yang dapat di ambil

melalui penyelenggara program pelatihan, diantaranya

adalah:24

a. Peningkatan produktivitas organisasi sebagai keseluruhan

antara lain karena tidak terjadinya pemborosan, karena

kecermatan melaksanakan tugas, tumbuh suburnya

kerjasama antara berbagai satuan kerja yang

melaksanakan kegiatan yang berbeda-beda dan bahkan

spesialistik, meningkatnya tekad mencapai sasaran yang

telah ditetapkan serta lancarnya koordinasi sehingga

organisasi bergerak sebagai suatu kesatuan yang bulat dan

utuh.

24 Adiatma, “Strategi Rumah Gemilang Indonesia Dalam

Pemberdayaan Masyarakat Kaum Dhuafa Melalui Pelatihan Keterampilan”,

(Jakarta: Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negri

Jakarta, 2017), h. 47-48.

 

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

31

b. Terwujudnya hubungan yang serasi antara atasan dan

bawahan antara lain karena adanya pendelegasian

wewenang, interaksi yang didasarkan pada sikap dewasa

baik secara teknikal maupun intelektual, saling

menghargai dan adanya kesempatan bagi bawahan untuk

berpikir dan bertindak secara inovatif.

c. Terjadinya proses pengambilan yang lebih cepat dan tepat

karena melibatkan para pegawai yang bertanggung jawab

menyelenggarakan kegiatan-kegiatan oprasional dan

tidak sekedar diperintahkan oleh manajer.

d. Meningkatkan semangat kerja seluruh tenaga kerja dalam

organisasi dengan komitmen organisasional yang lebih

tinggi.

e. Mendorong sikap keterbukaan manajemen melalui

penerapan gaya manajerial yang partisipatif.

f. Mempelancar jalanya komunikasi yang efektif yang pada

gilirannya memperlancar proses perumusan

kebijaksanaan organisasi dan operasionalisasinya.

g. Penyelesaian konfilik secara fungsional yang dampaknya

adalah tumbuh suburnya rasa persatuan dan suasana

kekeluargaan di kalangan para anggota organisasi.

4. Unsur-unsur Pelatihan

Dalam melakukan pelatihan terdapat beberapa unsur yang

diperlukan, antara lain sebagai berikut.25

25 Oemar Hamalik, Pembangunan Sumber Dan Manusia Manajemen

Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu, h. 35.

 

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

32

a. Peserta Pelatihan

Penetapan calon peserta pelatihan erat kaitannya dengan

keberhasilan pelatihan yang pada gilirannya menentukan

efektivitas pelatihan. karena itu perlu dilakukan seleksi yang

teliti untuk memperoleh peserta yang baik berdasarkan

kriteria antara lain:

1. Akademik, yaitu jenjang dan keahlian.

2. Jabatan, yang bersangkutan telah menempati

pekerjaan tertentu atau akan ditempatkan pada

pekerjaan tertentu.

3. Pengalaman kerja, pengalaman yang diperoleh dalam

pekerjaan.

4. Motivasi dan minat yang bersangkutan terhadap

pekerjaannya.

5. Pribadi yaitu aspek moral, moril dan sifat-sifat untuk

pekerjaan tertentu.

6. Intelektual, tingkat berpikir dan pengetahuan yang

dapat diketahui melalui tes seleksi.

b. Pelatihan (Instruktur).

Pelatihan memegang peranan penting dalam setiap

pelatihan keterampilan. Karena itu ada beberapa persyaratan

sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan pelatihan

atau instruktur, yaitu:

1. Telah disiapkan secara khusus sebagai pelatihan yang

ahli dalam bidang spesialisasi tertentu.

2. Memiliki keperibadian yang baik yang menunjang

pekerjaannya sebagai pelatih.

 

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

33

3. Pelatihan berasal dalam organisasi atau lembaga

sendiri lebih baik dibandingkan dengan yang dari luar.

c. Lamanya Pelatihan

Lama tidaknya pelatihan harus didasari pada:

1. Jumlah banyaknya suatu kemampuan yang hendak

dipelajari dalam pelatihan tersebut lebih baik dan

bermutu, kemampuan yang ingin diperoleh

mengakibatkan lebih lama waktu yang diperlukan.

2. Kemampuan belajar peserta dalam mengikuti kegiatan

pelatihan. Kelompok peserta yang ternyata kurang

mampu belajar memerlukn waktu lebih lama.

3. Media pengajaran yang menjadi alat bantu bagi peserta

dan pelatih. Media pengajaran yang serasi dan canggih

akan membantu kegiatan pelatihan dan ikut

mengurangi lamanya pelatihan tersebut.26

5. Rancangan Pelatihan

Rancangan pelatihan (Training Design) adalah rancangan

yang akan dijadikan pegangan, pedoman atau acuan pada

waktu melaksanakan training, penyusunan rancangan

pelatihan harus memperlihatkan pihak-pihak yang akan

terlibat dalam pelatihan (peserta, penyelenggara dan trainer)

tujuan yang akan dicapai, materi yang akan diolah metode

dan peralatan yang hendak dicapai, tempat pelaksanaan,

26 Basir Barthos, Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pendekatan

Makro, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), Cet Ke-7, h. 98-99.

 

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

34

jadwal kegiatan untuk setiap sesi ataupun secara

keseluruhan.27

6. Metode Pelatihan

Terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan pada

saat melakukan pelatihan. Metode tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Metode ceramah adalah penerangan dan penuturan

secara lisan oleh guru terhadap kelas. Dalam

pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya,

guru dapat menggunakan alat-alat bantu seperti

gambar-gambar. Metode ini pada dasarnya

berhubungan dengan interaksi berbicara antara

narasumber dan peserta.

b. Metode tanya jawab, dalam metode ini narasumber

umumnya perusaha menanyakan apakah peserta

mengetahui fakta tertentu yang sudah diajarkan, dapat

juga dilakukan dengan cara apresepsi, tanya jawab

selingan dan tanya jawab di akhir sesi. Hal ini

diharapkan terjadi interaksi di dalam kelas yang aktif

sehingga peserta mempunyai peran di dalam kelas.

c. Metode demonstrasi adalah mempraktekkan hal-hal

yang terkait dengan materi. Tujuan dari metode ini

adalah membuat suasana kelas aktif dan dinamis

karena proses pelatihan dan menjemukan apabila

hanya dilakukan dengan cara ceramah. Demonstrasi

27 Agus M. Hardjana,Training Sumber Daya Manusia yang Efektif,

(Yogyakarta: Kasnisius, 2001), Cet-1, h. 35.

 

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

35

merupakan kegiatan yang melibatkan peserta aktif

sehingga partisipasi peserta akan berjalan secara

maksimal.

d. Metode sosiodrama adalah bermain peran. Dalam hal

ini peserta memainkan sebuah kasus bersama,

kemudian peserta diharapkan dapat mendiskusikan apa

saja yang harus dimunculkan, setelah selesai peserta

diharapkan dapat merefleksikan permainan drama

tersebut dalam materi yang akan disampaikan atau

telah disampaikan.

e. Metode diskusi adalah memusyawarakan masalah-

masalah yang ada di lapangan untuk dicarikan

solusinya. Format daru diskusi ini dapat dilakukan

secara kelompok maupun individual.28

7. Prinsip-prinsip Pelatihan

Dalam melakukan pelatihan terhadap prinsip-prinsip

yang harus diketahui, yaitu sebagai berikut:29

a. Latihan hanya dilakukan dengan maksud untuk

menguasai bahan pelajaran tertentu, melatih

keterampilan dan penguasaan simbol-simbol rumus.

Latihan tidak dilakukan terhadap pegertian atau

pemahaman, sikap dan penghargaan.

b. Peserta menyadari bahwa latihan itu bermakna bagi

kehidupannya.

28 Ibnu Anshori, Modal Pelatihan, h. 10-12. 29 Omar Hamalik, Manajemen Pelatihan, h. 31.

 

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

36

c. Latihan harus dilakukan terhadap hal-hal yang telah

diperoleh peserta, misalnya fakta-fakta hafalan dan

keterampilan yang baru dipelajari.

d. Latihan berfungsi sebagai diagnosis melalui

reproduksi usaha membaca berkali-kali, mengadakan

koreksi atas kesalahan-kesalahan yang timbul, latihan

juga merupakan self-guidance dan mengembangkan

pemahaman dan kontrol.

e. Latihan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

latihan dilakukan untuk mendapatkan ketepatan,

selanjutnya keduanya dicari keseimbangan antara

pelatihan dan ketepatan.

f. Latihan dibagi-bagi menjadi sejumlah kurun waktu

latihan yang singkat. Misalnya latihan untuk

penguasaan dan latihan untuk mengulang hasil

belajar.

g. Kegiatan latihan harus hidup, menarik dan

menyenangkan.

h. Latihan juga dianggap sebagai upaya sambilan untuk

dilakukan seenaknya secata insidental. Maksudnya

latihan dapat dilakukan dengan semaunya dan kapan

saja dalam kapasitas lebih kecil untuk mengulang

suatu materi.

i. Latihan dapat mencapai kemajuan berkat ketekunan

dan kedispilinan yang tinggi.

j. Latihan yang di lakukan lebih berhasil, bila unsur

emosi sedapat mungkin dikurangi.

 

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

37

Pemahaman mengenai pelatihan dan keterampilan dapat

disimak dari penjelasan Henry Minamora yang mengatakan

bahwa program pelatihan dan pengembangan merupakan

serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan

pengetahuan, kemampuan, sikap dan kinerja individu dan

seluruh organisasi.30

8. Peran Pelatihan dan Instruktur

Dalam setiap pelatihan, unsur pelatihan sangat berperan

dalam menciptakan baik buruknya hasil dari pelatihan

tersebut. Pelatihan bukan hanya sebagai pemberi materi bagi

peserta tetapi juga harus dapat melakukan bimbingan dengan

baik. Dr. Omar Hamalik menjelaskan peran pelatihan adalah

sebagai berikut:31

a. Peranan sebagai pengajar, menyampaikan

pengetahuan dengan cara menyajikan berbagai

informasinya. Diperlukan berupa konsep-konsep,

fakta-fakta dan informasi lainnya yang memperkaya

wawasan pengetahuan para peserta.

b. Peranan sebagai pemimpin kelas, maka setiap pelatih

perlu menyusun perencanaan, pelaksaan, pengawasan

dan penilaian selama berlangsungnya proses

pembelajaran.

c. Peranan sebagai pembimbing, pelatihan perlu

memberikan bantuan kepada peserta yang mengalami

30 Henry Sinamora, Manjemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT

Bumi Askara, 1994), h. 15. 31 Oemar Hamalik, Manajemen Pelatihan, h. 145.

 

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

38

kesulitan atau masalah khususnya dalam kegiatan

belajar, yang pada gilirannya diharapkan peserta lebih

aktif membimbing dirinya sendiri.

d. Peranan sebagai fasilitator, berpesan menciptakan

kondisi lingkungan yang memungkinkan peserta

belajar aktif.

e. Peranan sebagai peserta aktif, pelatih sering

melaksanakan diskusi kelompok dan kerja kelompok

dalam rangka memecahkan masalah. Misalnya

merumuskan masalah, mencari data dan membuat

kesimpulan.

f. Peranan sebagai ekspeditor, melakukan pencarian,

penjelajahan dan penyedian mengenai sumber-

sumber yang diperlukan oleh kelas atau kelompok

peserta.

g. Peranan sebagi pembelajaran, berperan menyusun

perencanaan pembelajaran, mulai dari rencana materi

pelatihan disusun berdasarkan garis besar pedoman

pendidikan pelatihan, perencanaan harian dan

perencanaan satuan acara pertemuan.

h. Peranan sebagai pengawasan, pelatihan harus

mengawasi kelas secara terus menerus supaya

pembelajaran senantiasa terarah.

i. Peranan sebagai motivator, pelatihan perlu terus

menggerakan motivasi belajar para peserta, baik

selama berlangsungnya proses pembelajaran maupun

di luar kelas pada setiap kesempatan yang ada.

 

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

39

j. Peranan sebagai evaluator, pelatihan berkewajiban

melakukan penilaian pada awal pelatihan dan selama

berlangsungnya proses pelatihan.

k. Peranan sebagi konselor, jika diperlukan dan

memungkinkan maka pelatihan dapat juga

memberikan penyuluhan tentang kesulitan pribadi

dan sosial.

l. Peranan sebagai penyidik sikap dan nilai, sistem nilai

yang dijadikan panutan hidup dan sikap para peserta

pelatihan perlu diselidiki.

C. Tata Busana

1. Pengertian Busana

Istilah busana berasal dari bahasa sanskerta yaitu

“bhusanan" dan istilah yang populer dalam bahasa Indonesia

yaitu “busana” yang dapat diartikan “pakaian”. Namun

demikian pengertian busana dan pakaian terdapat sedikit

perbedaan, dimana busana mempunyai konotasi :pakaian yang

bagus atau indah yaitu pakaian yang serasi, harmonis, selaras,

enak di pandang, nyaman melihatnya, cocok dengan pemakai

serta sesuai dengan kesempatan. Sedangkan pakaian adalah dari

busana itu sendiri.32

Busana dalam pengertian luas adalah segala sesuatu yang

dipakai mulai dari kepala sampai ujung kaki yang memberi

32 Emawati, Tata Busana, (Jakarta: Direktor Pembinaan Sekolah

Menegah Kejuruan, 2008), h. 23-25.

 

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

40

kenyamanan dan menampilkan keindahan bagi si pemakai.

Secara garis besar busana meliputi:

a. Busana mutlak yaitu busana yang tergolong busana

pokok seperti baju, rok, kebaya, blus, bebe dan lain-lain,

termasuk pakaian dalam seperti single, bra celana dalam

dan lain sebagainya.

b. Milineris yaitu pelengkapan busana yang sifatnya

melengkapi busana mutlak, serta mempunyai nilai guna

disamping juga untuk keindahan seperti sepatu, tas, topi,

kaus kaki, kaca mata, selendang, scraf, shawl, jam

tangan dan lain-lain.

c. Aksesoris yaitu pelengkap busana yang sifatnya hanya

untuk menambah keindahan sipemakai seperti cincin,

kalung,leontin, bross dan lain sebagainya.

Dari penjelasan di atas jelas bahwa busan tidak hanya

terbatas pada pakaian seperti rok, blus atau celana saja, tetapi

merupakan kesatuan dari keseluruhan yang kita pakai mulai dari

kepala sampai ke ujung kaki, baik yang sifatnya pokok maupun

sebagai pelengkap yang bernilai guna atau untuk perhiasan.

Pemahaman hal di atas sangat penting sekali bagi seseorang

yang akan berkecimpung di bidang tata busana.

Pemakaian istilah busana dalam Bahsa Inggris sangat

beragam, tergantung pad konteks yang dikemukan, seperti:

a. Fashion lebih difokuskan pada mode yang umumnya

ditampilkan seperti istilah-istilah mode yang sedang

digemari masyarakat yaitu in fashion, mode yang

 

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

41

dipamerkan atau diperagakan disebut fashion designer,

dan buku mode disebut fashion book.

b. Costume istilah ini berkaitan dengan jenis busana seperti

busana nasional yaitu national custome, busana muslim

disebut moslem custume, busana daerah disebut

traditional custume.

c. Clothing dapat diartikan sandang yaitu busana yang

berkaitan dengan kondisi atau situasi seperti busana untuk

musim dingin disebut winter clothing, busana musim

panas yaitu summer clothing dan busana untuk musim

semi disebut spring cloth.

d. Dress dapat diartikan gaun, rok, blus yaitu busana yang

menunjukkan kesempatan tertentu, misalnya busana

untuk kesempatan resmi disebut dress suit, busana

seragam dikatakan dress unifrom dan busana untuk pesta

disebut dress party. Dress juga menunjukkan model

pakaian tertentu seperti long dress, snack dress dan

Malaysian dress.

e. Wear istilah ini dipakai untuk menunjukkan jenis busana

itu sendiri, contoh busana anak disebut children’s wear,

busana pria disebut men’s wear dan busana wanita disebut

women’s wear.

2. Fungsi Busana

Busana berfungsi hanya untuk melindungi tubuh baik dari

sinar matahari, cuaca ataupun dari gigitan serangga. Sering

 

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

42

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka hal

tersebut juga mempegaruhi fungsi dari busana itu sendiri.33

Fungsi busana dapat ditinjau dari beberapa aspek antara lain

aspek biologis, psikologis dan sosial. Untuk lebih jelasnya dapat

diuraikan sebagai berikut:

A. Ditinjau dari aspek biologis, busana berfungsi:

1. Untuk melindungi tubuh dari cuaca, sinar matahari,

debu serta gangguan binatang, dan melindungi tubuh

dari benda-benda lain yang membahayakan kulit.

Seperti orang yang berada di daerah kutup memerlukan

busana untuk melindungi tubuhnya dari udara dingin.

Begitu juga orang yang tinggal di daerah yang beriklim

panas, busana di gunakan untuk melindungi tubuh dari

udara panas yang mungkin dapat merusak kulit.

2. Untuk menutupi atau menyamarkan kekurangan dari si

pemakai. Untuk menutupi kekurangan dan menonjolkan

kelebihannya dengan ukuran lebar juga dapat dilakukan

dengan memakai busana yang tepat. Seperti seorang

yang bertubuh kurus pendek, hindari memakai kerah.

B. Ditinjau dari aspek psikologis

1. Dapat menambah keyakinan dan rasa percaya diri.

Dengan busana yang serasi memberikan keyakinan atau

rasa percaya diri yang tinggi bagi si pemakai, sehingga

menimbulkan sikap dan tingkah laku yang wajar.

2. Dapat memberi rasa nyaman.

33 Emawati, Tata Busana, h. 25-26.

 

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

43

C. Dinjau dari aspek sosial

Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat norma-norma

yang mengatur pola perilaku di masyarakat. Norma-norma

tersebut antara lain norma kesopanan, norma agama, norma adat

dan norma hukum. Tatanan tersebut diantarannya juga

mengatur tentang bagaiman berpakaian. Dilihat dari aspek

sosial busana berfungsi sebagai:

1. Untuk menutupi aurat atau memenuhi syarat kesusilaan.

2. Untuk mengambarkan adat atau budaya suatu daerah.

3. Untuk media informasi bagi suatu instansi atau lembaga.

4. Media komunikasi non verbal. Busana yang kita kenakan

dapat menyampaikan misi atau pesan kepada orang lain,

pesan itu akan terpancar dari keperibadian kita.

3. Pengelompokan Busana

Seacara garis besar busana dapat di kelompokan menjadi dua

yaitu;34

A. Busana Dalam

Busana dalam dapat dikelompokan menjadi dua yaitu:

1. Busana yang langsung menutup kulit berfungsi untuk

melindungi bagian-bagian tubuh tertentu, dan membantu

membentuk atau memperindah bentuk tubuh, dan juga

menjadi fundamen pakaian luar.

2. Busana Luar adalah busana yang tidak langsung menutupi

kulit.

34 Emawati, Tata Busana, h. 26-27.

 

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

44

B. Busana Luar

Busana luar ialah busana yang dipakai di atas busana dalam.

Pemakaian busana luar disesuaikan pula dengan

kesempatannya.

D. Usia Produktif

1. Pengertian Usia Produktif

Usia Produktif adalah usia kerja yang sudah bisa

menghasilkan barang dan jasa di Indonesia. Badan Pusat

Statistika (BPS) mengambil umur 10 tahun ke atas sebagai

kelompok usia kerja. Akan tetapi sejak tahun 1998 mulai

menggunakan usia 15 tahun ke atas atau lebih tua dari batas usia

kerja pada periode sebelumya. Kelompok umur 0-14 tahun

dianggap sebagi kelompok yang belum produktif secara

ekonomis, kelompok umur 15-64 tahun sebagai kelompok yang

produktif, dan kelompok umur 64 tahun ke atas sebagai

kelompok yang tidak lagi produktif.35

E. Penerima Manfaat Tata Busana Rumah Gemilang

Indonesia (RGI) LAZNAS Al-Azhar.

Penerima manfaat pelatihan tata busana hanya dikhususkan

untuk masyarakat pengangguran, putus sekolah, kaum dhuafa

secara ekonomi masih kurang untuk usia produktif antara 17-30

35 Wasisto Raharjo Jati, “Bonus Demografi Sebagai Mesin

Pertumbuhan Ekonomi: Jendela Peluang atau Jendela Bencana Di Indonesia”,

Populasi, Vol. 23, No. 1, Mei 2015, h. 1.

 

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

45

tahun yang sesuai dengan sasaran dalam al-quran surat at-taubah:

60

م ه وب ل ة ق ؤلف م ل ا وا ه ي ل ني ع ل ام ع ل ني وا اك س م ل ء وا را ق ف ل ل ات ق د ا الص ن إ

ن الل والل ة م ريض يل ف ب ن الس ب يل الل وا ب ني وف س ارم غ ل اب وا ق لر وف ا

يم ﴿٠٦﴾ ك يم ح ل ع

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang

fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para

mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,

orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka

yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang

diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Bijaksana”. (QS. At-taubah : 60)

 

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

47

BAB III

GAMBARAN UMUM RUMAH GEMILANG INDONESIA

LAZAS AL AZHAR

A. Profil dan Sejarah Berdirinya LAZNAS Al Azhar

Berawal dari tercatat dalam sebuah YPI Al Azhar,

pembangunan masjid dimulai 19 November 1993, masjid

dibangun diatas areal tanah seluas 43.775 m2 dengan luas

bangunan 7.656,2 m2. Masjid dirancang selain untuk tempat shalat

juga sebagai pusat pendidikan, dakwah, sosial, dan pusat

kebudayan Islam. pada tanggal 7 April 1952 terbentuk Yayasan

Pesantren Islam dengan Akta Notaris Raden Kadiman No. 25, dan

tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari lahirnya Yayasan 14

pendiri tersebut menjadi pengurus periode pertama yang berlaku

sampai 31 Desember 1953, dengan pelindungannya Bapak

Syamsurijal Walikota Jakarta Raya. Maksud dan tujuan yayasan

yang sesuai dengan akta kelahiran adalah untuk mendidik pemuda-

pemuda Indonesia untuk menjadi kader pembangunan akhlak guna

menjadi mubaligh Islam di belakang hari.1

Al-Azhar Peduli Umat adalah lembaga Amil Zakat yang

dibentuk oleh Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar untuk mengelola

dana zakat, infak, sedekah, dan dana sosial lain yang dibentuk oleh

syariat agama dan sumber daya yang ada di masyarakat dan bukan

berorientasi pada profit bagi pengurus organisasi. Lembaga ini

1 Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar, Proposal Pembetukan LAZ

YPI AZHAR, (Jakarta: YPI Al Azhar, (Jakarta: YPI Al Azhar, 2004), h. 3.

 

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

48

resmi dibentuk oleh Badan Pengurus Yayasan Pesentren Islam Al-

Azhar pada tanggal 1 Desember 2004 melalui SK Nomor

079/XII/KEP/BPYPIA/1425.2004 yang di tanda tangani oleh

Ketua Badan Pengurus YPI Al-Azhar H. Rusydi Hamka dan

sektaris H. Nasrul Hamzah. Seiring berjalannya waktu Al-Azhar

mendapat pengukuhan sebagai Lembaga Zakat Skala Nasional

oleh Kementrian Agama Republika Indonesia melalui SK Mentri

Agama RI Nomor 240 tahun 2016 tanggal 23 Mei 2016.2

Seiring perkembangannya LAZ Al-Azhar mempunyai jejering

yang tersebar di Indonesia, jejering ini merupakan program yang

berada di daerah masing-masing dari berbagai program pemberian

bantuan dana zakat yang berada di wiliyah tersebut akan dijalankan

oleh oleh jejering LAZ Al-Azhar

1. Program Kegiatan LAZ Al-Azhar

Berkaitan dengan program kegiatan LAZ Al-Azhar meliputi

berbagai kegiatan. Realisasi setiap program disesuaikan dengan

ketersedian dana zakat dan non zakat berdasarkan skala

prioritas yang telah ditetapkan oleh badan pelaksanaan LAZ Al-

Azhr. Disamping itu, dalam merealisasikan setiap program

yang telah ditetapkan, badan pelaksana LAZ Al-Azhar wajib

memperhatikan ketentuan tentang persyaratan dan prosedur

pendayagunaan hasil pengumpulan zakat sebagaimana

ditetapkan dalam bab V keputusan Mentri Agama RI No. 373

Tahun 2003 tentang Pelaksanann UUPZ.

2 http://alazharpeduli.com/profil Profil Laznas Al-Azhar diakses pada

tanggal 16 Mei 2018, pukul 10.05 WIB.

 

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

49

adapun berbagai program kegiatan tersebut sebagai berikut:

a. Program pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan

masyarakat desa

b. Program pengetasan pengangguran dan pemberdayaan

pemuda produktif

c. Program pemberdayaan ekonomi, invrastruktur,

konservasi, lingkungan

d. Program penanggulangan bencana dan jaringan relawan

e. Program anak yatim dhuafa

f. Program layanan edukasi dan inspirasi.

B. Sejarah Berdirinya Rumah Gemilang Indonesia (RGI)

Rumah Gemilang Indonesia (RGI), berdiri di lahan wakaf

seorang donatur seluas 1.600 mater persegi di Kampung Kebon

Kopi, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok.

Rumah Gemilang Indonesia (RGI), sebuah unit program

pemberdayaan dan pusat pelatihan (empowering and training

center) di bawah direktorat Program Al-Azhar. Secara resmi,

Rumah Gemilang Indonesia (RGI) mulai beroperasi sejak 1 Juni

2009 dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat di wilayah

Kecamatan Sawangan Kota Depok.3

Sebagai bagian dari program pemberdayaan Al-Azhar, Rumah

Gemilang Indonesia (RGI) mengadopsi platform pesantren yang

berfokus pada sistem pendidikan non fomal yang dikemas dalam

3 Hary Rahmat, Profil Al-Azhar Peduli Ummat, (Jakarta: Yayasan

Pesantren Islam (YPI) Al-Azhar, 2014), h. 36.

 

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

50

bentuk short course (kursus singkat). Sistem Pendidikan ini

bertujuan agar para peserta didik RGI tidak hanya menyerap

pengetahuan dan keterampilan unggul yang menjadi pondasi masa

depan mereka, tapi juga memiliki pengetahuan dan dasar aqidah

iman yang baik.

Dalam peran empowowering, RGI disiapkan sebagai pusat

pemberdayaan dan entrepreneur. Seluruh produk yang dihasilkan

RGI, disiapkan sebagai produk bisnis yang akan menopang

operasional RGI dan menjadi wahana bagi para peserta RGI

memasarkan hasil karyanya. Tujuannya meningkatkan taraf

ekonomi alumni RGI untuk mendapatkan kehidupan lebih baik,

mandiri, berjiwa sosial, dan memiliki nilai-nilai agama dengan

baik.4

C. Visi dan Misi RGI5

1. Visi

Menjadi pusat pendidikan dan pelatihan keterampilan

serta pengembangan masyarakat yang mampu menciptakan

generasi kreatif, produktif, mandiri dan berakhlaq mulia.

2. Misi

a. Menjadikan RGI pusat pengetahuan dan keterampilan

bagi generasi produktif

4http://rumahgemilang.com/profil/sejarah-singkat/ diakses pada

tanggal 15 November 2018 pukul 14:11 WIB. 5 http://rumahgemilang.com/profil/visi-dan misi/ diakses pada tanggal

15 November 2018 pukul 14:40 WIB.

 

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

51

1. KESEKRETARIATAN

2. SECURITY SERVICE

3. CLEANING SERVICE

4. PERAWATAN &

PENGEMBANGAN

ASET

5. PENYEWAAN

1. TEKNIK KOMPUTER

& JARINGAN

2. FOTOGRAFI &

VIDIEOGRAFI

3. TATA BUSANA

4. DESAIN GRAFIS

5. APLIKASI

PERKANTORAN

6. TEKNIK OTOMOTIF

b. Membentuk sumber daya insani yang kreatif, produktif,

mandiri dan berakhlaq mulia.

c. Melahirkan para entrepreuneur yang mandiri dan

menjadi agent of change masyarakat

d. Menjadikan RGI business centre bagi produk asli

masyarakat

D. Struktur Manajemen Rumah Gemilang Indonesia

Adapaun struktur manajemen RGI dapat dilihat dalam bagan

sebagai berikut:

Bagan 3.1 : Struktur Manajemen RGI

Sumber : Arsip Lembaga RGI

DIREKTUR

MANAGER

ADM & KEUANGAN

UNIT PENDIDIKAN

PELATIHAN

PARA INSTRUKTUR

UNIT BUILDING

MANAJEMEN

PROG. REGULER PROG. NON REGULER

UNIT USAHA &

KEMANDIRIAN

1. IBU KREATIF

2. DA’I MELEK TEKNOLOGI

3. SANTRI MELEK

TEKNOLOGI

4. MOBILE TRAINING

1. KREATIF HANDICRAFT

2. MINI GARMENT

3. MINI BUTIK

4. KREATIF DESIGN &

PRODUCTION

5. KOMPUTER

 

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

52

E. Program-program Rumah Gemilng Indonesia

Berikut adalah program-program yang dibuka Rumah

Gemilang Indonesia6

1) Progrom Reguler

a. Program Pelatihan Tata Busana

Peserta diberikan materi mulai dari pengenalan mesin jahit

dan pirantinya, keterampilan menjahit, membuat pola sampai

bagaimana hasil jahitan menarik bisa dipasarkan. Secara umum

materi ajarnya adalah:

1. Pengetahuan tata busana

2. Pemahaman dasar-dasar pola

3. Pemahaman dan praktek teknik menjahit

4. Teori dan teknik mengukur

5. Mengambar dan membuat pola

Orientasi kompetensi adalah operator, penjahit

profesional, desainer, wirausaha butik.

b. Program Fotografi dan Videografi

Materi pelatihan yang diajarkan untuk kelas fotografi dan

vidieografi adalah:

1. Basic fotografi

2. Basic videografi

3. Improving digital images

4. Praktek fotografi & vidiografi

5. Editing foto & editing vidio

6. Basic jurnalistic

6 Katalog Profil Rumah Gemilang Indonesia, Pemuda Bermasa Depan,

h. 22.

 

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

53

Orientasi kompetensi adalah Fotografer, Kameraman,

Foto Jurnal, Vidio Editing.

c. Program Teknik Komputer dan Jaringan

Materi pelatihan yang diajarkan di kelas teknik komputer

dan jaringan adalah:

1. Pengenalan haedware computer

2. Pengenalan software computer

3. Basic programming (web design, software, internet)

4. Teknik perakitan

5. Sistem jaringan

Orientasi kompetensi adalah Web Developer, Perakit

Komputer, Programming.

d. Program Desain Grafis

Materi pelatihan yang diajarkan di kelas Desain Grafis

adalah:

1. Basic Desain

2. Pengenalan software desain

3. Basic jurnalistik.

Orientasi kompetensi adalah Desainer Layouter,

Aristic.

e. Program Aplikasi Perkantoran

Materi pelatihan yang diajarkan di kelas Aplikasi

Perkantoran adalah:

1. Aplikasi Perkantoran (MS Word, MS excel, Ms Power

Point)

2. Pengenalan Internet

3. Web Develoment Hardware & Software

 

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

54

4. Menulis Kreatif

Orientasi kompentasi adalah Administrasi Perkantoran,

Rental, Warnet, Web Developer.

f. Program Teknik Otomatif

Materi pelatihan yang diajarkan di kelas Teknik Otomatif

adalah:

1. Dasar-dasar Mesin (Stastika Tegangan)

2. Konversi Energi

3. Hand Tools

4. Power Tools

Orientasi kompetensi adalah Teknisi, Mekanik,,

Wirausahawan dalam bidang otomatif.

2) Program Non Reguler

Program non reguler merupakan pengembangan program

reguler dengan mengoptimalkan sarana dan peralatan

pelatihan keterampilan. Waktu pelatihan setiap hari sabtu dan

minggu mulai pukul 08.00 WIB program non reguler terdiri

dari:7

a. Ibu Kreatif

Program khusus bagi ibu-ibu rumah tangga dengan

pelatihan keterampilan handiccraft. Masa pelatihan 3 bulan

teori dan praktek ditambah 1 bulan workshop. Setelah

diklat, peserta didampingi dalam kewirausahaan dengan

7 http://Rumahgemilang.com/profil/program/ diakses pada tanggal 20

Desember 2018 pukul 20:30 WIB.

 

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

55

stimulasi usaha kelompok. Jumlah peserta setiap angkatan

20 orang.

b. Santri Melek Teknologi (SMT)

Ikhtiar memberikan bekal keterampilan ilmu komputer

bagi santri pondok pesantren tradisional. Melek teknologi

melalui ilmu komputer menjadi target para santri setelah

mengikuti program ini.

c. Da’i Melek Teknologi (DMT)

Program khusus bagi da’i-da’i dengan memberikan

keterampilan teknik komputer, pengenalan teknologi

komunikasi dan internet serta teknik dakwah melalui dunia

maya. Pelatihan selama 1 bulan ini, peserta ditargetkan

mengenal dan menguasai teknologi komputer dan internet

yang akan dimanfaatkan untuk kepentingan dakwaknya.

d. Mobile Training

Mobile training merupakan ikhtiar agar masyarakat luas

mampu menjangkau nilai manfaat RGI. Bentuk

kegiatannya, RGI secara aktif mendatangi kelompok-

kelompok masyarakat yang relatif jauh dari RGI untuk

memberikan pelatihan keterampilan. Varian keterampilan

berdasarkan kebetulan masyarakat lokal tertentu, seperti

keterampilan handirafits yang unsur input sudah disiapkan

RGI. Program ini juga merupakan titik awal pengembangan

ekonomi dan spritual masyarakat.

 

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

57

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Rumah Gemilang Indonesia (RGI) menghadapi platform pondok

pesantren, tapi fokus pada penyelenggaraan pendidikan non formal

dalam kemasan short course (kursus singkat) selama 6 bulan.

Perpanduan ini agar peserta pelatihan Rumah Gemilang Indonesia

tidak hanya memiliki keterampilan unggul yang menjadi pondasi

masa depan, tapi juga memiliki pengetahuan dan dasar akidah, iman

dan akhlak yang baik. Program pelatihan tata busana untuk usia

produktif berdiri sejak tahun 2009 awal Rumah Gemilang Indonesia

ada.1

A. Penerima Manfaat Program

Berikut penerima manfaat program pelatihan tata busana RGI:2

1. Generasi muda produktif (17 s/d 30 th)

2. Generasi putus sekolah

3. Genersi yang bermasalah secara ekonomi

4. Generasi yang tak mampu menempuh pendidikan non formal

5. Genersi muda pengangguran

1 Wawancara pribadi dengan Tata Usaha Rumah Gemilang Indonesia Ibu

Liza Triastuti pada tanggal 10 Desember 2018. 2http://Rumahgemilang.com/dibuka-pendaftaran-baru-peserta-rgi-

angkatan-19/ diakses pada tanggal 20 Desemberr 2018 pukul 20:00 WIB.

 

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

58

B. Kriteria Program

Berikut kriteria program pelatihan tata busana RGI:3

1. Generasi mudah produktif (17 s/d 30 tahun)

2. Dari keluarga tidak mampu

3. Pengangguran

4. Jenjang pendidikan tidak diutamakan (Maks. Lulusan

SMA/Sederajat)

5. Bisa membaca, menulis, berhitung

6. Sehat jasmani dan rohani

7. Tidak sedang terikat kontrak kerja, sekolah atau kuliah

8. Komunitas pesantren tradisional

9. Bersedia tinggal di asrama selama pendidikan

10. Komitmen dan siap mengikuti seluruh rangkaian kegiatan diklat

11. Mematuhi semua peraturan yang telah dibuat dan disepakati

C. Prosedur Pendaftaran

Berikut prosedur pendaftaran pelatihan tata busana RGI:4

1. Mengisi formulir yang telah tersedia

2. Melampirkan fotocopy KTP, KK

3. Melampirkan SKTM dari RT/RW

4. Melampirkan surat kelakuan baik dari sekolah atau DKM Masjid

setempat

5. Menyerahkan formulir yang telah diisi lengkap.

3http://Rumahgemilang.com/dibuka-pendaftaran-baru-peserta-rgi-

angkatan-19/ diakses pada tanggal 20 Desemberr 2018 pukul 20:00 WIB. 4http://Rumahgemilang.com/dibuka-pendaftaran-baru-peserta-rgi-

angkatan-19/ diakses pada tanggal 20 Desemberr 2018 pukul 20:00 WIB

 

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

59

D. Pola Rekruitmen Peserta Program

Ada 3 tes dalam perekrutan peserta pelatihan tata busana Rumah

Gemilang Indonesia, yaitu:5

1. SCC (Spiritual Care Community)

Spritual Care Community yaitu membahas tentang pengembangan

diri dalam beribadah. Tujuannya adalah agar para penyelenggara tahu

sejauh mana peserta mengetahui tentang agama Islam.

2. Tes kejuruan

Dalam tes ini peserta di uji kejuruan dan hasil tes ini akan bisa

melihat sisi unggul dari para peserta. Tes ini juga akan menentukan

kelas kejuruan mana yang sesuai dengan peserta.

3. Tes Wawancara

Dalam tes ini peserta akan ditanyakan tentang keberadaan

perekonomian keluarganya. Karena pihak lembaga harus mengetahui

sisilah keluarga peserta.

E. Proses Diklat

Proses diklat Rumah Gemilang Indonesia terdiri dari beberapa tahapan-

tahapan. Tahapan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keterampilan

secara lengkap adalah sebagai berikut:6

1. Seleksi

Setelah seleksi administrasi, pendaftaran mengikuti pretest (tertulis

dan wawancara) yang hasilnya akan dapat mengukur kemampuan

basic keterampilan dan tingkat kemauan serta motivasi peserta. Secara

5 Wawancara pribadi dengan Tata Usaha Rumah Gemilang Indonesia Ibu

Liza Triastuti pada tanggal 10 Desember 2018. 6 Katalog Profil Rumah Gemilang Indonesia, Pemuda Bermasa Depan,

h.14.

 

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

60

umum, pertayaan dalam pretest ini adalah pertayaan minat & motivasi

dan pertayaan kemampuan basic keterampilan.

2. Orientasi (Ta’aruf)

Seluruh peserta yang lulus seleksi berikutnya mengikuti orientasi

dan ta’aruf bersama para instruktur, manajemen RGI dan manajemen

LAZ AL-Azhar. Materi orientasi adalah pengenalan secara umum

materi pelatihan, target atau ouput diklat, dan penyammaan visi misi

diklat.

3. Bimbingan Mental dan Motivasi

Pendampingan khusus spritual. Materi ini menjadi salah satu menu

utama yang harus diikuti oleh semua peserta diklat sebagai ikhtiar

penguatan mental spritual & pembinaan akhlaq.

4. Pelatihan

Diklat dilaksanakan selama 6 (enam) bulan, dengan rangkaian 4

(empat) bulan teori &praktek, 1 (satu) bulan workshop terpadu, 1

(satu) bulan pemagangan.

5. Factory Tour

Kunjungan & studi banding ke perusahaan-perusahaan yang terkait

langsung dengan jenis keterampilan. Kegiatan ini di maksudkan untuk

memperdalam materi dan memperluas wawasan peserta diklat.

6. Workshop & Ujian

Dilaksanakan 1 (satu) bulan setelah teori & praktek, yang

merupakan pematangan dan wadah kreativitas peserta untuk berkarya

dengan model ilmu keterampilan yang dimiliki selama pelatihan.

 

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

61

7. Magang

Pemagangan dilakukan untuk memperluas ilmu & wawasan peserta

dalam dunia kerja serta menjalin jaringan kerja bagi peserta diklat.

Dilaksankan 1 (satu) bulan setelah tahap pelatihan & workshop.

8. Wisuda

Pelantikan kelulusan bagi peserta yang telah menempuh masa

belajar di Rumah Gemilang Indonesia selama 6 (enam) bulan secara

penuh. Berikut penyerahan sertifikat kelulusan.

Bagan 4.2 : Proses Pelatihan

Sumber : Arsip Lembaga RGI

F. Kurikulum Standar Kompetensi Dasar

Kurikulum yang disiapkan RGI meliputi materi khusus, materi umum,

materi keahlian dan kegiatan-kegiatan peningkatan kualitas skill dan

akhlaqul karimah, yaitu:7

7 Katalog Profil Rumah Gemilang Indonesia, Pemuda Bermasa Depan,

h.16.

REKRUITMEN

PENDIDIKAN

PELATIHAN

WORKSHOP

TERPADU

UJIAN AKHIR MAGANG WISUDA

OUPUT

BEKERJA

WIRAUSAHA

USAHA BERSAMA

RGI

 

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

62

1. Materi Khusus

Materi khusus adalah materi keterampilan yang khusus berkaitan

dengan program keterampilan, yaitu:

a. Teori & Praktek Keterampilan

Pelatihan keterampilan khusus sesuai program keterampilan yang

didampingi langsung instruktur profesional. Teori dan praktek dalam

satu angkatan selama 4 bulan dengan kurikulum yang disusun khusus

oleh para instruktur.

b. Factory Tour, Workshop dan Magang

Kunjungan dan studi banding ke perusahaan-perusahaan yang

terkait langsung dengan jenis keterampilan. Kegitan ini dimaksudkan

untuk memperdalam materi dan memperluas wawasan peserta diklat,

mampu menginspirasi dan motivasinya untuk terus berkarya, kreatif,

produktif dan mandiri. RGI menjalin kemitraan dengan lembaga,

perusahaan dan mitra unit usaha dalam factory tour dan

pemangangan.

2. Materi Umum

Materi umum adalah materi untuk semua peserta program, yaitu:

a. Spiritual Care Community (SCC)

SCC adalah pendampingan khusus spritual kepada seluruh peserta

oleh instruktur pendampingan. Materi ini menjadi salah satu menu

utama yang harus diikuti penguatan mental spritual dan pembinaan

akhlaq.

b. Menulis Kreatif dan Pengenalan Internet

Semua peserta diberikan materi menulis kreatif dan pengenalan

internet. Dua keterampilan ini penting menjadi bekal setiap peserta.

Dengan kemampuan tersebut, peserta pandai dan mampu

 

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

63

menuangkan ide-ide kreatifnya dalam betuk tulisan dan

mempublikasikannya. Karya-karya kreatif peserta pun dapat

dikemas dan dijual melalui teknologi internet.

c. Leadership dan Kewirausahaan.

Materi leadership dan kewirausahaan disampaikan sebagai bekal

pengetahuan dan pengalaman para peserta di tengah masyarakat dan

dunia usaha setelah mengikuti proses diklat.

G. Ouput Program8

1. Berpegetahuan (Knowledge)

Peserta mampu menjadi pribadi yang cerdas secara intelektual

dengan muatan materi-materi keislaman, kemanusiaaan, kepedulian dan

pengetahuan umum.

2. Berkeahlian (Skill)

Peserta memiliki keahlian atau keterampilan khusus sesuai dengan

keterampilannya sehingga mampu membuka kesempatan kerja dan

berwirausaha

3. Berakhlaqul Karimah (Value)

Peserta mampu menjadi pribadi yang cerdas dalam spritual dan

emosionalnya. Hal ini menjadi kekuatan bagi peserta baik dalam

keluarga, masyarakat dan dunia kerja.

8 Wawancara pribadi dengan Tata Usaha Rumah Gemilang Indonesia Ibu

Liza Triastuti pada tanggal 10 Desember 2018.

 

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

64

H. Metode Pelatihan Tata Busana Rumah Gemilang Indonesia

Rumah Gemilang Indonesia metode pelatihan tata busana untuk

pola dasar baju menggunkan metode sistem dressmaking dari

Jepang.9

Ukuran yang dibutuhkan untuk pola sistem Dressmaking

a. Lingkar leher : 38 cm

b. Lenar muka : 33 cm

c. Lingkar badan : 88 cm

d. Tinggi dada : 15 cm

e. Lingkar pinggang : 66 cm

f. Lingkar panggul : 96 cm

g. Tinggi panggul : 16 cm

h. Lebar punggung : 34 cm

i. Panjang punggung : 37 cm

j. Panjang rok : 50 cm

k. Panjang bahu : 12 cm

l. Panjang lengan : 24 cm

m. Tinggi puncak lengan : 12 cm

** ukuran diatas adalah ukuran untuk belajar menggambar pola

dasar pakaian wanita dewasa. Jadi untuk membuat pola baju anda

sendiri tinggal mengganti angka-angkanya sesuai ukuran anda

9 Seokarno, Penuntun Membuat Busana SistemTailoring & Custom Made

Tingkat Dasar, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama), h. 7-11.

 

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

65

Gambar 4.1 : Pola Sistem Dresmeking

Keterangan Pola

Menggambar pola sistem Dressmaking dimulai dari pola

belakang, tetapi sebelumnya ditentukan pedoman umumnya

yaitu ukuran ½ lingkar badan yang dimulai dengan sebuah titik.

A - B = ½ ukuran lingkar badan.

A - C = ¼ lingkar badan ditambah 1 cm.

B - B1 = 1,5 cm.

B1 - D = ukuran panjang punggung, buat garis horizontal

ketitik E.

B - B2 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm.

Hubungkan titik B1 dengan B2 seperti gambar (leher belakang).

C - C1 = 5cm, hubungkan ke titik B2 dengan garis putus-putus

 

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

66

(garis bantu).

B2 dipindahkan ukuran panjang bahu melalui garis bantu diberi

nama titik B3

B3 - B4 = 1 cm, samakan ukuran B2 ke B4 dan

dihubungkandengan garis tegas.

B1 - G = ½ panjang punggung ditambah 1 cm, buat garis

horizontal kekiri dan beri nama titik H.

B1 - G1 = 9 cm.

G1 - F1 = ½ lebar punggung (buat garis batas lebar punggung).

Bentuk garis lingkar kerung lengan belakang mulai dari titik B4

menuju F1 terus ke F seperti gambar.

D - D1 = ¼ ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm (besar lipit

kup) dikurang 1 cm.

D - D2 = 1/10 lingkar pinggang.

D2 - D3 = 3 cm (besar lipit kup).

Dari D2 dan D3 dibagi 2, dibuat garis putus-putus sampai

kegaris badan (G dan H) diukur 3 cm kebawah, dihubungkan

dengan titik D2 dan D3 menjadi lipit kup.

D - D1 = ¼ ukuran lingkar pinggang ditambah 3 cm.

D1 dihubungkan dengan F, menjadi garis sisi badan bagian

belakang.

Keterangan pola bagian muka

A - A1 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm.

A - A2 = 1/6 lingkar leher ditambah 1,5 cm.

Hubungkan titik A1 dengan A2 seperti gambar (garis leher pola

muka).

 

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

67

A1 - C2 = ukuran panjang bahu.

A2 - A3 = 5 cm.

A3 - F2 = ½ lebar muka.

Hubungka titik C2 ke F2 terus ke F seperti gambar (lingkar

kerung lengan bagian muka).

E - E1 = 2 cm (sama besarnya dengan ukuran kup sisi).

E1 - E4 = ¼ lingkar pinggang ditambah 4 cm (3 cm besar lipit

kup dan 1 cm untuk membedakan pola muka dengan belakang).

E1 - E2 = 1/10 lingkar pinggang.

E2 - E3 = 3 cm (besar lipit kup).

E2 dan E3 dibagi dua dibuat garis putus-putus sampai kegaris

tengah bahu.

A2 - J = ukuran tinggi dada.

Dari J dibuat garis sampai ke J1.

J1 - J2 = 2 cm, lalu dihubungkan dengan titik E2 dan E3

membentuk lipit kup.

F - I = 9 cm, lalu dihubungkan dengan garis putus-putus ke titik

J1.

J1 - K = 2 cm.

Dari I ke I1 dan I2 diukur masing-masing 1 cm, lalu hubungkan

dengan titik K.

I1 - K = I2 - K, yang dijadikan patokan panjang adalah ukuran

I1 ke K.

E4 dihubungkan dengan I2 dan titik I1 dengan F, menjadi garis

sisi badan bagian muka

 

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

68

I. Sinergi dan Kemitraan

Kemitraan menjadi strategi dan kekuatan penting. Dalam

mengoptimalkan proses dan output program RGI menjalin kemitraan

dengan berbagai pihak:10

1. Senergi dengan donotor, CSR atau lembaga pendonor dalam

pembiyaan operasional dan pengadaan peralatan pelatihan.

2. Kemitraan dengan perusahaan atau unit usaha dalam pemagangan,

factory tour dan penyaluran tenaga kerja.

3. Kemitraan dengan LAZ dan lembaga daerah dalam perekrutan diklat

di wilayah Indonesia.

J. Sarana dan Prasarana

1. Beasiswa full pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi

yang lulus seleksi11

Diklat RGI baik program reguler ataupun non reguler

semuannya full beasiswa (gratis). Peserta adalah mereka yang

telah lulus seleksi yang prosesenya sebagaimana dijabarkan

diatas. Seluruh peserta diklat adalah mereka yang termasuk

ashnaf penerima zakat yang berhak menerima dana zakat, infak

dan shadaqah yang sesuai dengan sasaran dalam al-quran surat at-

taubah: 60

10 Katalog Profil Rumah Gemilang Indonesia, Pemuda Bermasa Depan,

h. 22. 11 Katalog Profil Rumah Gemilang Indonesia, Pemuda Bermasa Depan,

h.18.

 

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

69

م ه وب ل ة ق لف ؤ م ل ا وا ه ي ل ني ع ل ام ع ل ني وا اك س م ل ء وا را ق ف ل ل ات ق د ا الص ن إ

ن الل والل ة م ريض يل ف ب ن الس ب يل الل وا ب ني وف س ارم غ ل اب وا ق لر وف ا

يم ﴿٠٦﴾ ك يم ح ل ع

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang

fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para

mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,

orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk

mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan

yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Bijaksana”. (QS. At-taubah : 60)

2. Ruang Kelas Pelatihan Representative12

Ruang kelas disiapkan senyaman dan seindusif mungkin untuk

kegiatan belajar mengajar. Di lantai bahwah (satu) terdapat 4

ruang kelas yang terdiri dari:

a. 1 ruang kelas program studi teknik komputer dan jaringan

b. 1 ruang kelas praktek program studi menjahit dan tata

busana

c. 1 ruang kelas program studi menjahit dan tatabusana

untuk teori, pembuatan pola dan pemotongan bahan

jahitan

d. 1 ruang kelas umum

Sedangkan di lantai atas (dua) terdiri dari:

a. 1 ruang kelas program studi desain grafis

b. 1 ruang kelas program studi fotografi dan vidieografi

12 Katalog Profil Rumah Gemilang Indonesia, Pemuda Bermasa Depan,

h.19.

 

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

70

c. 1 ruang perpustakaan umum RGI

d. 1 ruang produksi “kreatif handicrafts”

e. 1 ruang produksi “mini butik”

f. 1 ruang produksi “mini garment”

3. Peralatan keterampilan, pratikum dan workshop tata busana

Saat ini, RGI memiliki peralatan keterampilan sebagai

berikut:

Tabel 4.1 : Peralatan Pratikum & Workshop Tata Busana

No. Peralatan Unit Peruntukan

1. Mesin jahit biasa 20 Praktek tata busana

2. Mesin jahit hightspeed 5 Praktek tata busana

3. Mesin obras 2 Praktek tata busana

4. Infocus/LCD projector 2 Teori materi (sesuai

kebutuhan kelas)

Sumber: Diolah Berdasarkan Hasil Wawancara

Peralatan tersebut adalah peralatan utama dan wajib ada

untuk mendukung berjalannya proses perlatihan. Selain

peralatan tersebut, terdapat peralatan dan perlengkapan lain

yang mendukung kegiatan pelatihan

4. Perpustakaan Umum

Perpustakaan disiapkan untuk menunjang referensi dan

bahan bacaan peserta diklat. Perpustakaan juga terbuka untuk

umum, dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan beberapa

ketentuan. Jenis bukunya tentang buku keterampilan khusus,

buku-buku motivasi dan pengembangan diri, buku pengetahuan

 

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

71

umum dan Islam, tafsir, novel & cerpen, eksiklopedi, dll.

(prosedur pemakaian dan peminjaman buku terlampir).13

5. Musholla dan Aula Serbaguna

Area musholla berukuran 15 x 4 m, terletak di depan. Tata

letak ini didesain agar tercapai kondisi sprit islami. Musholla

yang mudah diakses dan luas dengan kapasitas sekitar 100

orang. Selain untuk sarana ibadah sholat sehari-hari, juga

difungsikan untuk taklim/pengajian, training motivasi &

bimbel, serta kegiatan lain.14

6. Aula Serbaguna

Aula terletak di belakang. Fungsinya sebagai ruang kelas

umum, yaitu untuk materi SCC, leadership & kewirausahaan,

makan siang bersama dan kegiatan umum lainnya. Area ini juga

dapat disewakan untuk tempat seminar atau training terbatas.

7. Funcion Hall

Ruang ini sering difungsikan sebagai kelas studium general,

rapat manajemen, training dan workshop. Ruangan ini juga

dapat disewakan untuk masyarakat umum.

8. Lapangan Olaraga

Halamanan depan RGI dimanfaatkan untuk lapangan bulu

tangkis. Sarana olaraga standar bagi peserta diklat.

9. Makan Siang

RGI memberikan fasilitas makan siang bersama selama masa

diklat berlangsung. Makan siang bersama dilaksanakan setelah

13 Katalog Profil Rumah Gemilang Indonesia, h. 18. 14 Katalog Profil Rumah Gemilang Indonesia, h. 19.

 

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

72

dhuhur berjama’ah dan kultum dhuhur. Makan siang dilakukan

bersama-sama. Duduk rapi dan mulai dengan do’a bersama.15

K. Kegiatan Para Peserta

Mengingat Rumah Gemilang Indonesia mengadopsi sistem

pesantren maka setiap santri di RGI 24 jam beraktifitas hanya di

lingkungan asrama saja seperti pesantren pada umumnya, adapun

aktifitas-aktifitas para santri RGI sebagai berikut:

Tabel 4.2 : Jadwal Kegiatan Santri Tata Busana

NO KEGIATAN SEHARI WAKTU

1. Qiamulail 03.00 – 04.00

2. Sholat Subuh Berjama’ah &

Do’a Pagi

04.00 – 05.30

3. Bersih-bersih 05.30 – 06.30

4. Sarapan Pagi & Sholat Dhuha 06.30 – 07.00

5. SCC (Spiritual Care

Community) Kelas Keagamaan

07.00 – 09.00

6. KBM (Kegiatan Belajar

Mengajar)

09.00 – 11.30

7. ISOMA (Istirahat Sholat

Makan Siang)

11.30 – 13.30

8. KBM (Kegiatan Belajar

Mengajar)

13.30 – 15.00

15 http://rumahgemilang.com/profil/sarana-dan-prasarana/ diakses pada

tanggal 16 November 2018 pukul 13:53 WIB.

 

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

73

9. Sholat Ashar Berjamaah 15.00 – 16.00

10. KBM (Kegiatan Belajar

Mengajar)

16.00 – 17.00

11. Persiapan Sholat Magrib

Berjamaah

17.00 – 18.00

12. Sholat Magrib Berjama’ah &

Pengajian Ba’da Magrib

18.00 - 19.30

13. Sholat Isya Berjama’ah 19.30 – 20.00

14 Makan Malam 20.00 – 20.30

15. KBM (Kegiatan Belajar

Mengajar) / Kelas Tambahan

20.30 - 22.00

16. Istirahat Malam 22.00 – 03.00

Sumber : Saudari Dede Rika (peserta RGI Pelatihan Tata Busana)

 

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

74

L. Penyaluran Dana untuk RGI

Dalam penyaluran program Rumah Gemilang Indonesia, hal ini

dapat dilihat dari laporan penyalurannya pada bulan Maret 2018.

Tabel 4.5 : Penyaluran Dana ZIS LAZNAS Al-Azhar untuk RGI

MARET 2018

Penyaluran untuk Fakir/Miskin

Layanan mustahik 430.631.400

Layanan Jenazah Gratis 16.870.00

Bantuan Pendidikan 67.730.000

Bantuan Karitas Pendidikan 0

Bantuan Karitas Dakwah 11.000.000

Bantuan Karitas Kesehatan 9.000.000

Polotik Umum & Gigi Gratis 26.000.000

Pemberdayaan 279.784.000

Pembinaan Rohani Pasien & LP 12.500.000

Fisabilillah 0

Rumah Gemilang Indonesia 273.980.000

Penyaluran Infak Khusus

a. Penyaluran Kemanusiaan

b. Penyaluran Infak Khusus

c. Penyaluran Akikah

53.500.000

190.732.300

0

Penyaluran Infak Umum 130.180.000

Penyaluran Fidyah 0

Penyaluran Wakaf Tunai 0

Sosialisasi Ziswaf 37.653.500

Total 1539.561.900

Sumber : Annual repot lembaga amil zakat Al-azhar Peduli umat tahun 2018

 

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

75

BAB V

PROGRAM PELATIHAN TATA BUSANA BAGI USIA

PRODUKTIF RUMAH GEMILANG INDONESIA LAZNAS

AL-AZHAR DEPOK

A. Program Pelatihan Tata Busana dalam Meningkatkan

Kualitas Usia Produktif di Rumah Gemilang Indonesia.

Berdasarkan dari beberapa hasil wawancara yang peneliti

lakukan baik itu terhadap staf Rumah Gemilang Indonesia

LAZNAS Al-Azhar sendiri maupun dari alumni yang terkait serta

berdasarkan data yang ada, penulis melihat dan menilai bahwa

program pelatihan tata busana ini bisa dikatakan memberikan

perubahan yang signifikan terhadap para peserta atau alumni

penerima manfaat, baik itu perubahan dari segi mental,

perekonomian, kemampuan serta ruhaniah mereka. Perubahan ini

dirasakan secara nyata oleh para alumni bahwa sebelum mengikuti

pelatihan di Rumah Gemilang Indonesia LAZNAS Al-Azhar,

mereka belum memiliki mental optimis terhadap kehidupan

mereka lebih baik kedepannya, belum mandiri, tidak rajin ibadah,

dan belum memiliki skill atau kemampuan yang baik untuk

mensejahterakan kehidupan mereka. Namun, setelah mengikuti

seluruh proses dan kegiatan pelatihan di Rumah Gemilang

Indonesia LAZNAS Al-Azhar mereka merasakan adanya banyak

perubahan di dalam diri dan kehidupan mereka secara nyata. Ini

semua dapat dibuktikan dari beberapa hasil wawancara yang

penulis lakukan tehadap peserta pelatihan tata busana mengenai

 

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

76

perubahan yang dirasakan, antara lain wawancara yang dilakukan

penulis dengan beberapa peserta pelatihan tata busana angkatan 18

dan 19, yaitu:

1. Wawancara bersama Karlina, alumni pelatihan tata busana

angkatan 19.

Mengetahui Rumah Gemilang Indonesia LAZNAS Al-

Azhar awalnya saya dapat info dari tetangga. Beliau itu guru

ngaji di PLN. Jadi, saya itu bawaan dari PLN dan kalau ada

informasi bahwa di RGI ini ada beasiswa pendidikan selama 6

bulan dengan gratis. Setelah masuk proses pembelajaran, saya

menilai bahwa materi-materi yang diajarkan baik teori maupun

praktek saya rasa sangat bagus dan sudah baik di tambah lagi

dengan kemampuan yang dimiliki olek instrukturnya yang baik

dan asik sehingga apa yang diajarkan oleh instruktur cepat

ditangkap dan dipahami. Hari demi hari saya jalani setiap

prosesnya dan kendala saya malas tapi karena tekat yang saya

miliki mengalahkan itu semua.1

Banyak hal yang saya dapati ketika menjalani proses dan

kegiatan di Rumah Gemilang Indonesia LAZNAS Al-Azhar,

baik itu dari kemampuan pelatihan tata busana yang saya

pelajari, sebelumnya saya sama sekali tidak memahami

akhirnya saya paham akan hal itu, dari segi mental saya juga

yang dulunya hanya memiliki cita-cita sekedarnya saja, namun

kini dengan kemampuan yang saya miliki saya ingin menjadi

1 Wawancara pribadi dengan peserta tata busana Rumah Gemilang

Indonesia saudari Karlina pada tanggal 11 Desember 2018.

 

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

77

pribadi yang lebih baik lagi, bermanfaat buat diri, keluarga dan

orang banyak, dan yang paling penting saya merasakan

terhadap ruhaniah saya bahwa yang dulunya jarang ngaji kini

sudah rajin ngaji dan lain-lain.

Saya kemarin magang di konveksi pak kawi, Cimanggis

Depok. Saat ini saya masih mencari pekerjaan karena kemarin

bulan desember baru wisudah RGI angkatan 19. Harapan saya

untuk RGI adalah agar secepatnya di tutup, dalam artian tidak

ada lagi orang yang miskin, tidak ada lagi orang yang

menganggur.

2. Wawancara bersama Siska Rantika, alumni pelatihan tata

busana angkatan 19.

Saya mengetahui dari grup paket C kemudian alumninya

itu di bikin grup terus ada yang share RGI. Kemudian saya

mencoba mendaftarkan ke RGI ini dari salah satu tutor saya.

Dan saya sangat tertarik sekali sehingga saya mencoba untuk

mendaftar sebagai peserta pelatihan tata busana, pada akhirnya

saya diterima dan saya sangat senang sekali akan hal ini, karena

disamping saya pastinya mendapatkan ilmu dan kemampuan

baru saya, banyak memiliki teman dan pengalam tentunya.2

Hari demi hari saya jalani dengan semangat dan penuh

syukur kepada Allah SWT karena saya di sini berkat kemurahan

hati para muzaki, untuk itu saya tidak akan menyia-nyiakan

kesempatan ini, berbagai proses saya jalani, seperti belajar di

2 Wawancara pribadi dengan peserta tata busana Rumah Gemilang

Indonesia saudari Siska Rantika pada tanggal 11 Desember 2018.

 

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

78

kelas yang menarik dan menyenangkan karena materi yang

diajarkan banyak sekali mengenai tata busana. Bu Yuanita

Sabrina merupakan instruktur pelatihan tata busana dan sudah

punya desain Hitam Putih sendiri. Beliau saya rasa sangat hebat

dan berkompeten sekali, sehingga materi yang beliau ajarkan

mudah saya dan tema-teman terima.

Rumah Gemilang Indonesia tak hanya kemampuan dalam

pengetahuan saja yang di ajarkan namun mengenai pemahaman

agama juga di ajarkan dan saya rasa inilah nilai plusnya. Saya

sangat merasakan betapa pentingnya ilmu agama dalam

menjalani hidup ini. Selama saya menjalani semua proses dan

kegiatan di RGI kendala saya benar-benar dasar tata busana dan

baru tau banget dasar-dasar untuk menjahit. Para peserta

pelatihan tata busana RGI yang datang dari berbagai karakter,

budaya, pendidikan, pola pikir dan usia. Bagi saya ini yang

menjadi kendala ketika bulan pertama berada di RGI,

bagaimana caranya agar saya ketika berkomunikasi dengan

teman-teman lainnya tidak timpang dan nyambung, sehingga

asik dan nyaman ketika bersama dengan yang lainnya.

Saya merasakan RGI bagi saya lebih dari apa yang saya

inginkan dahulu ketika awal masuk, semua yang saya dapati

lebih dari apa yang saya bayangkan dulu, baik itu mengenai

kemampuannya, keagamaanya, saya betah di RGI karena saya

tau dan sadar saya bukan siapa-siapa dan yang perlu saya

lakukan adalah menyelesaikan semua prosesnya dengan baik

dan senantiasa bersyukur. Alhamdulillah kini saya telah bekerja

 

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

79

di butik Ciputat dan gaji saya kini sudah bisa mencukupi

kebutuhan saya sehari-hari.

3. Wawancara bersama Nurizki Yuliandini, alumni pelatihan

tata busana angkatan 19.

Saya partama mengetahui RGI dari guru, terus beliau itu

punya anak alumni RGI dan saya mencoba untuk mendaftar

dengan berbagai proses yang saya lalui pada akhirnya saya

diterima. Saya sangat bersyukur sekali karena dengan diterima

di RGI kemungkinan saya mencapai keinginan saya untuk

membuka usaha menjahit. Hari demi hari saya jalani pelatihan

tata busana ini, dalam hal materi saya rasa sudah sangat bagus

dan mudah untuk dipahami, karena metode belajar efektif yang

diterapkan oleh instrukturnya, dengan rasa kekeluargaan, dari

hati ke hati, sabar dan kreatif sehingga segala apa yang di

ajarkan langsung dapat dipahami.3

Banyak manfaat yang telah saya rasakan dan dapati baik itu

dari segi keahlian yang saya miliki, dari sisi agama saya

mendapatkan wawasan ilmu agama, kedisiplinan, kesabaran,

motivasi hidup, pembentukan karakter yang kuat, dengan kata

lain manfaat yang saya rasakan dari semua aspek kehidupan ini.

Kini saya telah lulus dari RGI, dengan bekal yang saya

dapati selama berproses di RGI baik itu keahlian dalam bidang

menjahit maupun juga kewirausahaan, sesuai dengan keinginan

saya sebelum masuk RGI ialah ingin membuat usaha menjahit.

3 Wawancara pribadi dengan peserta tata busana Rumah Gemilang

Indonesia saudari Nurizki Yuliandini pada tanggal 11 Desember 2018.

 

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

80

Alhamdulillah sekarang saya bekerja di instruktur RGI

Surabaya dan gaji yang saya dapati sudah mencukupi kebutuhan

sehari-hari saya.

Harapan saya untuk RGI adalah semoga RGI tetap berjalan,

sehingga banyak orang yang bisa terbantu dan setelah lulus dari

RGI kehidupannya bisa menjadi lebih baik dan bermanfaat buat

orang banyak.

Peran pendukung dari manfaat yang diperoleh peserta pelatihan

setelah mengikuti pelatihan tentu tidak terlepas dari peran staf-staf

dan pelatih yang ada di Rumah Gemilang Indonesia yang mudah

berkomunikasi dengan para peserta saat pelatihan ataupun pada

jam istirahat, peran penyelenggara yang sering mebantu kegiatan

pelatihan dan juga membantu peserta memiliki jaringan pekerjaan

yang dilakukan pada saat magang. Setelah peserta menjadi alumni

pihak RGI tidak terlepas tangan begitu saja, pihak RGI juga

memantau perkembangan kegiatan alumni setelah lulus dari RGI,

berikut penjelasan dari Ibu Rifa'ana selaku intruktur pelatihan tata

busana:

“Setelah peserta pelatihan lulus dari RGI, pihak lembaga

tidak akan berlepas tangan, akan tetapi akan selalu di

pantau perkembangan para alumni, apakah mereka telah

mendapatkan peerjaan atau memiliki usaha, sehingga

rata-rata semua alumni mereka mendapatkan pekerjaan

dan memiliki usaha.”4

4 Wawancara pribadi dengan Instruktur Tata Busana Rumah Gemilang

Indonesia Ibu Rifa’ana pada tanggal 11 Desember 2018.

 

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

81

Melihat dari tabel 5.1 dan tabel 5.2 bahwa peserta angakatan 18

dan 19 belum menjadi 4M (Mengubah Mustahik Menjadi

Muzzaki) karena peserta angkatan 18 baru wisuda bulan Juni 2018

dan peserta angkatan 19 baru wisuda bulan Desember 2018 dan

penghasilannya belum sesuai dengan nisab. Dari 2 angkatan

pelatihan tata busana RGI dengan total 37 peserta dan yang sudah

bekerja baru 9 alumni.

Tabel 5.1 : Daftar Peserta RGI Tata Busana Angkatan 18 Tahun 2018

No

Nam

a

L/P

Pen

did

ikan

Um

ur

Ala

mat

Keg

iata

n

Set

elah

RG

I

1 Kinati Pradini P SLTA 26

Jl. Parung Bingung

Gg. H. Sarah

RT.3/9 No.72 Kel.

Rangkapan Jaya

Baru Kec.

Pancoran Mas Kota

Depok, JAWA

BARAT

2 Siti Khadijah P SMA 21

Kp. Ciherang

RT.1/5 Desa

Ciherang Kec.

Cibeber Kota

Lebak, BANTEN

Guru TK

Tangerang

3 Siti Rahmah

Jazila P SMK 21

Jl. Letnan Arsyad

RT.5/1 Kel.

Kayuringin Jaya

Kec. Bekasi Utara

Kota Bekasi,

JAWA BARAT

Dagang

Salad

Buah

4 Aulia Dwi

Syafira P SMK 19

KDH Serikat

RT.3/1 Kel. Cilebut

 

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

82

Barat Kec. Suka

Raja Kota Bogor,

JAWA BARAT

5 Nurul Addini

Husnayaini P SLTA 19

Jl. Desa Banyurata

Rt.1/3 No.20 Kel.

Banyurata Kec.

Adimulyo Kota

Kebumen, Jawa

Tengah

6 Dwi

Srikawanti P SMK 24

Desa Sido Harum

RT./1 Kec. Sempor

Kota Kebumen,

JAWA TENGAH

7 Indah Putri

Permata Sari P MTS 18

Jl. Kp. Jati RT.12/7

No.47 Kel. Parung

Kec. Parung Kota

Bogor, JAWA

BARAT

8 Alin Sonaya P SMK 19

Jl. Madrasah 02

RT.3/3 No.19 Kel.

Pondok Benda

Kec. Pamulang

Kota Tanggerang

Selatan, BANTEN

9 Prima Sari P SMA 19

Jl. Perum. Bukit

Sejahtera Blok.12

RT.12/14 Kel.

Karang Jaya Kec.

Gandus Kota

Palembang,

SUMATERA

SELATAN

10 Nadia P MA 20

Jl. Tumpuan Hati

RT.7/4 Kel.

Bentunai Kec.

Selakau Kota

Sombas,

KALIMANTAN

BARAT

 

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

83

11

Cut

Mahardika

Nur Pratiwi

P MA 25

Jl. Parit Bugis CRG

Wijaya RT.9/6 Kel.

Arang Cimbung

Kec. Sungai Raya

Kota Kubu Raya,

KALIMANTAN

BARAT

12 Samsul Dayat L Tidak

Sekolah 23

Jl. Pangkalan Batu

RT.06/02 Kel.

Ranggung Kec.

Payung Kota

Bangka Selatan,

KEPULAUAN

BANGKA

BELITUNG

Nabring

Newpwlin

stiker

Ciledung

Tangerang

13 Salwa Nadya

Aulia Ritonga P SMK 19

Jl. Sanrateg RT.6/1

No.9 kel. Ciputat

timur kec. Rempoa

kota Tanggerang

Selatan, BANTEN

14 Ratu Ashilah

Farras P SMK 19

Jl. Sultan

hasanudin RT.4/1

No.7 kel.

Tukmudal kec.

Sumber kota

Cirebon, JAWA

BARAT

15 Manarul

Hidayat L MTS 18

Jl. Raya

pengasinan

sawangan RT.2/1

NO.31A kel.

Sawangan kec.

Sawangan kota

Depok, JAWA

BARAT

Di bagian

Nambring

(Nempel

ke bahan

yang baru

di potong)

Ciledung

Tangerang

16 Zaenal

Mustofa L SMA 22

Jl. Kp. Sindang sari

RT.2/9 kel.

Kersamanah kec.

Kersamanah kota

 

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

84

Garut, JAWA

BARAT

17 Nupu Zakiah P SMA 20

Jl. Silaberanti Gg.

Slamet Kel.

Silaberanti Kec.

Seberang Ulu II

Kota Palembang,

SUMATERA

SELATAN

Tabel 5.2 : Daftar Peserta RGI Tata Busana Angkatan 18 Tahun 2018

No

Nam

a

L/P

Pen

did

ikan

Um

ur

Ala

mat

Keg

iata

n

Set

elah

RG

I

1

Siti Anisa

Anggun

Ningsih

P SMK 18

Jl. Jend Sudirman

KM 77 RT 003/002

Kel. Selunuk Kec.

Seruyan Raya,

Seruyan

KALIMANTAN

TENGAH

2 Narsih P SD 16

Jl. Katsuri Kel.

Desa Paren Kec.

Danau Sembuluh,

Seruyan

KALIMANTAN

TENGAH

3 Nur Baina P SMK 18

Jl. H Tahrani Kel.

Lanpasa Kec.

Seruyan Raya,

Seruyan

KALIMANTAN

TENGAH

Membuka

Usaha

Jahit

4 Siti Rohmah P MA 19

Kp. Tipar RT 01/01

Kel. Pamoyanan

Kec. Cibinong Kec.

 

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

85

Cibinong, Cianjur

JAWA BARAT

5 Nurul Hikmah P SMK 18

Jl. Kusan RT 01

Kel. Mangkalapi

Kec. Kusan Hulu,

Tanah Bumbu

KALIMANTAN

SELATAN

6 Nurus Syifa P MA 18

Jl. Kusan RT 02

Kel. Tibarau

Panjang Kec.

Kusan Hulu, Tanah

Bumbu

KALIMANTAN

SELATAN

7 Alia Yunira

Maslaehah P SMA 18

Jl. Haji Ahmad

Kel. Balai

Karangan Kec.

Sekayam, Sanggau

KALIMANTAN

BARAT

8 Dini Ardila P SMA 18

Jl. Raya Koba KM

15 RT 03/01 Kel.

Cambai Kec.

Namang, Bangka

Tengah BANGKA

BELITUNG

9 Nurizki

Yuliandini P SMK 20

Jl. Duren Tiga

Barat VI RT 06/02

No. 89 Kel. Duren

Tiga Kec.

Pancoran, Jakarta

Selatan DKI

JAKARTA

Instruktur

RGI

Surabaya

10 Mamad

Mualana L SMK 20

Kp. Empang RT

003/021 No. 14

Kel. Cigudeg Kec.

Cigudeng, Bogor

JAWA BARAT

Puji

Collection

 

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

86

11 Dede Rika P SMK 19

Jl.Raya Bojong,

Kp.Bunisari

RT/RW 06/03

Kel.Bojong Barat

Kec.Bojong ,

Purwakarta JAWA

BARAT

12 Siska Rantika P MA 19

Kp. Empang RT

003/021 No. 14

Kel. Cigudeg Kec.

Cigudeng, Bogor

JAWA BARAT

13 Tika Nuraeni P SMK 19

Kp. Babakan

Peundeuy RT

02/06 Kel.

Bojongkokosan

Kec. Parung Kuda,

Sukabumi JAWA

BARAT

14 Karlina P SMA 20

Dusun 01 RT 01/02

Kel. Pabedilan

Kidul Kec.

Pabedilan, Cirebon

JAWA BARAT

15 Falya Devi P SMA 19

Jl. Sosial RT 04/06

Ke. Jatiwaringin

Kec. Pondok Gede,

Bekasi JAWA

BARAT

16 Nurul Latifah P SMA 17

JL.Kemayoran

Tengah RT 05/07

Kel.Kemayoran

Kec.Kemayoran ,

Jakarta Pusat DKI

JAKARTA

17 Nita Efendi P SD 18

Kp. Sampalan RT

03/04 Kel.

Bumisari Kec.

Cikadang,

Butik

Ciputat

 

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

87

Sukabumi JAWA

BARAT

18 Sulistakani P SMA 17

JL. Kebon Jeruk

XVII RT 02/09

Kel. Maphar Kec.

Taman Sari,

Jakarta Barat DKI

JAKARTA

19 Tria Septiani P SMA 18

Kp. Jombang RT

003/003 Kel.

Lengkong Gudang

Timur Kec.

Serpong,

Tangerang Selatan

BANTEN

20 Yuyun

Yunengsih P SMA 20

Jl. Ata Sutisna RT

04/03 No. 53 Kel.

Sukatani Kec.

Pacet, Cianjur

JAWA BARAT

Ngajar

Privat

Sumber: Eka Nur Prihantari selaku pengurus RGI.

B. Tahapan Pelaksanaan Program Pelatihan Tata Buasan

Bagi Usia Produktif Rumah Gemilang Indonesia LAZNAS

Al-Azhar Depok

Perencanaan pada program pelatihan tata busana bagi usia

produktif RGI dilakukan untuk merumuskan segala aktivitas yang

akan dilakukan dalam meningkatan kehidupan lebih baik, mandiri,

berjiwa sosial, memiliki nilai-nilai agama dan memberi skill.

Program pelatihan tata busana dilakukan di RGI Sawangan Depok

yang terdiri dari sosialisasi, seleksi, orientasi, bimbingan mental

dan motivasi, pelatihan, factory tour, workshop dan ujian, magang,

wisuda dan pendampingan.

 

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

88

Adapun langkah-langkah program yang diterapkan pada

program pelatihan tata busana bagi usia produktif melalui beberapa

tahapan yaitu:

a. Perkiraan dan perhitungan masa depan (Forecasting)

Penyusunan perencanaan suatu kegiatan yang efektif,

diperlakukan kemampuan untuk memperhitungkan dan

memperkirakan situasi dan kondisi setiap kegiatan dapat

dilakukan dengan lancar. Perkiraan dalam program pelatihan

tata busana adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas

sumber daya manusia dalam rangka pengatasan pengangguran

serta upaya pemberdayaan pemuda produktif. Forecasting

pada program pelatihan tata busana adalah merupakan tugas

manager RGI, di mana seorang manager dalam hal ini harus

mempunyai kepekaan terhadap kebutuhan pelatihan tata

busana. Perkiraan yang dilakukan untuk program pelatihan

tata busana yaitu dengan menentukan tema yang sesuai,

instruktur haruslah orang yang ahli dalam bidang yang akan

disampaikan, menentukan scheduling (jadwal) yang tepat

untuk program pelatihan tata busana agar pelatihan ini dapat

memberikan dalam memahami materi yang diberikan,

menentukan metode waktu pelatihan yang sesuai dengan

peserta.

b. Tujuan yang ingin dicapai (Objective)

Tujuan yang ingin dicapai pada program pelatihan tata

busana bagi usia produktif adalah meningkatkan taraf

ekonomi alumni RGI untuk mendapatkan kehidupan lebih

baik mandiri, berjiwa sosial, memiliki nilai-nilai agama

 

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

89

dengan baik dan memberi skill, kemampuan sarana kepada

teman-teman pengetahuan tata busana di RGI ini.

c. Kebijakan yang diambil untuk menetapkan keputusan

(Policies)

Kebijakan pada program pelatihan tata busana dilakukan

oleh manager di mana kebijakan dilakukan untuk menentukan,

menetapkan atau mengambil suatu keputusan pada setiap

kegiatan yang ada pada program pelatihan tata busana.

Kebijakan yang ada untuk menetapkan tema (materi),

instruktur, jadwal, sasaran dan lokasi.

1. Tema (Materi)

Materi yang disajikan pada program pelatihan tata

busana dirumuskan oleh instruktur dan disetujuai atau

disahkan manager RGI apakah sesuai atau tidak. Peserta

diberikan materi mulai dari pengenalan mesin jahit dan

pirantinya, keterampilan menjahit, membuat pola sampai

bagaimana hasil jahitan menarik bisa dipasarkan. Secara

umum materi ajarnya adalah:

1. Pengetahuan tata busana

2. Pemahaman dasar-dasar pola

3. Pemahaman dan praktek teknik menjahit

4. Teori dan teknik mengukur

5. Mengambar dan membuat pola

Orientasi kompetensi adalah operator, penjahit

profesional, desainer, wirausaha butik.

 

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

90

2. Instruktur / Pelatih

Berkaitan dengan persiapan selanjutnya ialah adanya

unsur pelatih yang mempunyai peran penting juga terhadap

pelaksaan program, mengenai tenaga pelatih atau instruktur

RGI mempunyai kriteria khusus dalam perekrutannya

sehingga pelatih yang ada merupakan pelatihan yang

mempunyai SDM yang bagus yang mampu memberikan

pelatihan dan pengajaran ilmu kepada peserta. Dalam

pelaksanaan pelatihannya tata busana RGI mempunyai 3

instruktur yang membidangi bagian 1 instruktur desain dan

2 instruktur pola-pola menjahit.

3. Sasaran

Berkaitan dengan tahap persiapan, adanya peserta yang

mengikuti pelatihan merupakan hal yang penting, tanpa

adanya peserta mustahil program pelatihan tata busana

akan berjalan, karena peserta merupakan objek dari

program itu sendiri yakni untuk usia produktif.

Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan di lapangan

mereka berasal dari berbagai latar belakang keadaan

keluarga seperti penggangguran, putus sekolah, dan kaum

dhuafa yang berasal dari berbagai daerah yakni Bangka

Belitung, Sumatra, Jawa, Kalimatan, Sulawesi dan

kebanyakan dari luar daerah.

Adapun mengenai jumlah peserta yang mengikuti

program pelatihan tata busana di RGI pada 2018 (angkatan

18 dan 19) sebanyak 37 peserta.

 

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

91

4. Lokasi

Adapun yang menjadi lokasi penelitian ini adalah

kantor program sekaligus asrama Rumah Gemilang

Indonesia yang berlokasi Jl. Pengasinan RT 01/06,

Kampung Kebon Kopi, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan

Sawangan, Kota Depok.

d. Programing

Program adalah suatu deretan kegiatan yang digambarkan

untuk melaksanakan policies dalam mencapai tujuan. Program

yang ada pada program pelatihan tata busana, yaitu:

1. Input Program Pelatihan Tata Busana

Input program pelatihan tata busana merupakan suatu

persiapan awal untuk menjalankan program. Berdasarkan

hasil penelitian yang dilakukan, diawali dengan sosialisasi

baik dengan media masa, media socila, internet, dan lain-

lain. Secara umum persyaratan pendaftaran calon penerima

manfaat pada pelatihan ialah:

a. Syarat Kepersertaan

Peserta yang akan mengikuti pendiddikan dan pelatihan

di Rumah Gemilang harus memenuhi persyaratan yakni

sebagai berikut :

1. Mengisi formulir yang telah tersedia

2. Melampirkan fotocopy KTP, KK

3. Melampirkan SKTM dari RT/RW

4. Melampirkan surat kelakuan baik dari sekolah atau DKM

Masjid setempat

5. Menyerahkan formulir yang telah diisi lengkap.

 

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

92

b. Proses Kepersertaan

Kepersertaan pada awalnya, para peserta ada yang datang

melalui mitra dari Rumah Gemilang Indonesia, datang untuk

mengajukan calon peserta dan di samping itu juga ada yang

perseorangan ia datang ke Rumah Gemilang Indonesia , ia

mendapatkan informasi mengenai Rumah Gemilang Indonesia

baik melalui alumni, media sosial, selembaran, brosur, dan lain-

lain. Kemudian diseleksi sesuai standar peneriman dan ditentukan

yang lulus dan tidak lulus berapa, dikarenakan menimbang bahwa

Rumah Gemilang Indonesia memiliki kuota yang terbatas, agar

pelatihan dapat berjalan lebih efektif.

Beberapa hal standar seleksi peserta diantara dari segi

kemustahikan peserta, bagaimana perekonomiaan keluarganya

dan itu secara detail, setelah dinilai layak secara termasuk

kedalam golongan 8 asnaf, laki-laki atau perempuan tidak kita

bedakan apabila termasuk kedalam 8 asnaf maka ia layak, dalam

hal pendidikan maka dibatsi maksiml menamati bangku SMA

sederajat, disamping itu kalau seandainya ia tidak sekolah namun

bisa baca dan tulis maka kita bisa pertimbangan.

c. Sarana dan Prasarana

Dalam perencanaan atau input pelatihan tata busana, lembaga

menyediakan berbagai sarana untuk menunjang atau mendukung

terlaksananya pelatihan tata busa untuk penerima manfaat, karena

sarana dan prasarana merupakan komponen penting yang dapat

mempengaruhi proses pelatihan, adapun sarana dan prasarana

yang telah disiapkan oleh lembaga yaitu:

 

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

93

“Jadi peserta itu tinggal di asrama selama 6 bulan selama

pelatihan berlangsung secara gratis, mendapatkan konsumsi tiga

kali sehari, yakni pagi, siang dan sore. Secara khusus, peserta

pelatihan tata busana, maka di kelas akan di lengkapi dengan

semua peralatan yang ada dengan tempat menjahit lainnya, baik

mesin atau pun lain sebagainya. Mengenai jumlah peserta, kita

batasi 20 peserta. Di pelatihan tata busana memiliki mesin jahit

biasa 20 unit, mesin jahit hightspeed 5 unit, mesin obras 2 unit

dan Infocus / LCD projector 2 unit.”

Secara umum:

1. Beasiswa full pendidikan dan pelatihan bagi yang lulus

seleksi.

2. Ruang Kelas Pelatihan Representative.

3. Perpustakaan Umum

4. Musholla dan Aula Serbaguna

5. Aula Serbaguna

6. Funcion Hall

7. Lapangan Olaraga

Sarana yang telah disediakan oleh lembaga ini guna untuk

mempermudah atau mempelancar segala proses atau kegiatan

selama masa pelatihan berlangsung.

d. Program Pelatihan

1. Orientasi dan Pelatihan Kewirausahaan

Pelaksanaan orientasi penerima manfaat dan pelatihan

kewirausahaan bertujuan untuk mengenal profil lembaga

kepada peserta pelatihan dan juga diadakan pelatihan

 

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

94

kewirausahaan untuk membentuk mental baik dari segi

motivasi hidup, kepercayaan diri dan lain-lain.

2. Kegiatan Pelatihan Tata Busana

Kegiatan pelatihan keterampilan dilakukan agar para

peserta pelatihan memiliki kemampuan dan kemandirian

sehingga mereka dapat terampil dan mampu, dengan

keterampilan mereka miliki mampu untuk memenuhi

kebutuhan hidup dimasa yang akan datang. Pelatihan tata

busana yang ada di Rumah Gemilang Indonesia di laksanakan

6 bulan yaitu : 4 bulan teori dan praktek, 1 bulan Factory Tour

dan Workshop, 1 bulan magang dan wisuda. Kegiatan

pelatihan tata busana dilaksanakan jadwal harian senin-sabtu

mulai jam 03.00 - 22.00 .

3. Factory Tour dan Workshop

Setelah teori dan praktek, mereka akan ada Factory Tour

dan Workshop yakni kunjungan dan studi banding ke

perusahaan-perusahaan yang terkait langsung dengan jenis

keterampilan. Kegitan ini dimaksudkan untuk memperdalam

materi dan memperluas wawasan peserta diklat, mampu

menginspirasi dan motivasinya untuk terus berkarya, kreatif,

produktif dan mandiri.

4. Magang

Setelah selesai Factory Tour dan Workshop ini mereka akan

melanjutkan kembali mengikuti proses magang selama

sebulan, pada saat mangang mereka pun akan tetap di kontrol

misalkan keseharian apa saja yang telah di kerjakan dan

kemudian semua itu akan di bukukan dalam bentuk laporan

 

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

95

magang ini yang nantinya akan mereka tukar dengan sertifikat

yang di keluarkan oleh Rumah Gemilang Indonesia yang mana

peserta pelatihan tata busana RGI ini sudah resmi dinyatakan

lulus dari RGI.

5. Wisuda

Setelah magang pelatihan kelulusan bagi peserta yang

telah menempuh masa belajar di Rumah Gemilang Indonesia

selama 6 (enam) bulan secara penuh dan penyerahan sertifikat

kelulusan.

6. Pendampingan

Tidak terlepas dari ini saja, Rumah Gemilang Indonesia

akan tetap terus mengontrol para alumninya baik itu

menggunakan telepon ataupun media sosial serta dari

seangkatan mereka di Rumah Gemilang Indonesia. Mereka

tetap saling terhubung dengan rekan-rekannya selama di RGI.

Dengan demikian adanya teman-teman yang belum memiliki

usaha atau belum memiliki pekerjaan, maka teman-teman lain

akan membantu teman yang belum dapat pekerjaan tersebut.

e. Tenaga Pelatih Instruktur

Untuk memenuhi terlaksananya pelatihan tata busana pada

Rumah Gemilang Indonesia, lembaga menyiapkan beberapa

instruktur untuk membimbing dalam proses pendidikan dan

pelatihan. kriteria khusus dalam perekrutannya sehingga pelatih

yang ada merupakan pelatihan yang mempunyai SDM yang

bagus dan kompetan guna untuk menunjang penjapaian tujuan

yang RGI inginkan. Dalam pelaksanaan pelatihnya tata busana

 

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

96

RGI mempunyai 3 instruktur yang membidangi bagian 1

instruktur desain dan 2 instruktur pola-pola menjahit.

2. Pelaksanaan Pelatihan Tata Busana

Proses pelaksanaa pelatihan tata busana, yang mana suatu

proses memberikan bekal kemampuan kepada penerima manfaat,

dan juga para penerima manfaat bebas menentukan atau memilih

suatu bidang pelatihan yang sesuai dengan keinginannya sendiri

sehingga mereka dapat menjadi seseorang yang dilengkapi

dengan kemampuan yang mereka miliki agar mampu merubah

taraf hidup menjadi lebih baik.

Berdasarkan hasil wawancara dan penelitian yang dilakukan

di Rumah Quran Indonesia ialah, bahwa setelah para peserta

pelatihan diterima di Rumah Gemilang Indonesia, pada tanggal

yang telah ditentukan maka kita kumpulkan seluruh peserta

pelatihan dan diadakan masa orientasi. Pada saat masa orientasi

maka akan dikenalkan profil lembaga dan ta’aruf dengan para

peserta baru.

Tujuannnya adalah agar para peserta baru tidak kaget ketika

masuk di Rumah Gemilang Indonesia langsung ke pelatihannya,

tapi dibekali terlebih dahulu dengan character building, peserta

itu harus mentalnya dahulu dibedah, tidak bisa misalkan ikut

pelatihan tata busana setelah selesai langsung jadi kaya.

Maka mentalnya dahulu yang harus dibangun, mental itu

bukan hanya kewirausahaan, tapi moral, motivasi hidup, itu yang

mesti dibeda terlebih dahulu. Kita kenalkan dulu dengan dunia

usaha, skill cara menghadapi kliennya, master plan, bagaimana

memulai usaha, maka lembaga mengundang pembica-pembicara

 

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

97

yang kita butuhkan tentunya langsung kepada pelaku usaha

ataupun alumni-alumni yang telah sukses.

Pada akhir acara kita bekali dengan muhasabah, atau ruhilah

pendekatan diri pada Allah, karena mereka dari berbagai latar

belakang, bukan hanya dari yayasan santri tapi ada juga anak

putus sekolah, pengangguran dan kaum dhuafa. Karena bagi

Rumah Gemilang Indonesia karakter yang lebih utama, soft skill,

bukan hanya hard skillnya atau keterampilannya, tapi soft skillnya

lebih diutamakan maka ketika ada peserta yang melanggar

peraturan yang ada, maka dikasih peringatan, apabila tidak

dipatuhi juga maka dikeluarkan, karena Rumah Gemilang

Indonesia bukan lembaga yang sekadar pelatihan saja, namun

unsur-unsur agamanya tetap dikedepankan,

Berdasarkan hasil wawancara dan penelitian yang dilakukan

pada Rumah Gemilang Indonesia, pada saat pelaksanaan

pelatihan tata busana yang diangkatan 18 bulan Januari sampai

Juni dan 19 bulan Juli sampai Desember.

3. Hasil Pelatihan Tata Busana

a. Factory Tour

Kunjungan & studi banding ke perusahaan-perusahaan yang

terkait langsung dengan jenis keterampilan. Kegiatan ini di

maksudkan untuk memperdalam materi dan memperluas

wawasan peserta diklat.

b. Workshop & Ujian

Dilaksanakan 1 (satu) bulan setelah teori & praktek, yang

merupakan pematangan dan wadah kreativitas peserta untuk

 

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

98

berkarya dengan model ilmu keterampilan yang dimiliki selama

pelatihan.

c. Magang

Setelah selesai workshop ini mereka akan melanjutkan

kembali mengikuti proses magang, di saat magang ini merupakan

ajang untuk mempraktekkan dan mengasah kemampuan mereka

di dunia kerja nantinya terhadap segala ilmu yang di dapati

selama pelatihan. magang dilakukan selama 1 bulan, dan tempat

magang ditentukan oleh pihak lembaga.

Sistemnya pihak lembaga menawarkan dahulu kepada tempat

yang akan dituju baik itu mitra ataupun tidak, kemudian nantinya

mereka yang akan menawarkan kepada lembaga berapa orang

yang mereka butuhkan, mereka sangat apabila ada peserta

magang yang dari Rumah Gemilang, karena mereka juga merasa

terbentuk dan pihak lembaga pun sebaliknya. Pada saat magang

mereka pun akan tetap di kontrol misalkan keseharian apa saja

yang telah di kerjakan dan kemudian semua itu akan di bukukan

dalam bentuk laporan. Buku laporan ini yang nantinya akan

mereka tukar dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh Rumah

Gemilang Indonesia ini sudah resmi dinyatakan lulus dari Rumah

Gemilang Indonesia.

d. Pendampingan

Tidak terlepas dari ini saja, Rumah Gemilang Indonesia akan

tetap terus mengontrol para alumninya baik itu menggunakan

telepon ataupun media sosial serta dari seangkatan mereka di

Rumah Gemilang Indonesia pun juga demikian. Mereka tetap

saling terhubung degan rekan-rekannya selama Rumah Gemilang

 

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

99

Indonesia dengan demikian misalkan ada teman-teman yang

belum memilki usaha atau belum memiliki pekerjaan, maka

teman-teman lain akan membantu teman yang belum dapat

pekerjaan tersebut.

Alhasil rata-rata semua alumni Rumah Gemilang Indonesia

tidak ada yang menganggur alias punya kerjaan dan punya usaha

sendiri dan terdaya, setelah tamat dari Rumah Gemilang

Indonesia jika mereka ingin kembali ke Rumah Gemilang

Indonesia dalam artian shareing, selama Rumah Gemilang

Indonesia mereka akan diteima dengan senang hati. Tak hanya

sampai disini para alumni Rumah Gemilang Indonesia semuanya

terdaya yang tadinya menjadi mustahik atau penerima manfaat

sekarang menjadi muzaki atau penerima manfaat. Dengan

demikian bahwa Rumah Gemilang Indonesia tidak terlepas

tangan, setelah peserta pelatihan tamat merka akan tetap di

kontrol agar ilmu yang mereka dapati selama di Rumah Gemilang

bermanfaat buat dirinya dan bermanfaat buat orang lain, sehingga

dana zakat yang di niatkan oleh para muzaki tersalurkan dengan

tepat, serta mampu mengangkat derajat mustahik menjadi

muzaki.

 

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

100

Bagan 5.1 : Proses Pelatihan

e. Jadwal (Schedule)

Jadwal adalah daftar saat dimulainnya suatu pelatihan dan

saat selesainya pelatihan tersebut. Adapun waktu tempuh dalam

menyelesaikan kegiatan pelatihan bagi peserta RGI dilakukan

selama 6 bulan yang dilaksanakan berdasarkan jadwal pelatihan

tata busana senin sampai sabtu jam 03.00-22.00.

f. Prosedur (Prosedure)

Prosedure adalah gambaran dan metode untuk melaksanakan

suatu program, pada program pelatihan tata busana. Prosedur atau

metode yang digunakan adalah memberikan materi kemudian

praktek tentang dasar-dasar menjahit, desain dan metode

menggunakan pola sistem dresmeking dari Jepang.

g. Anggaran (Budget)

Anggaran yang dikeluarkan pada program pelatihan tata

busana untuk mempelancar atau menunjang kegiatan yang ada

pada program pelatihan tata busana tersebut. Penyusunan dan

pertanggung jawaban anggaran untuk semua kegiatan pada

program pelatihan tata busana dilakukan oleh bagian

REKRUITMEN

PENDIDIKAN

PELATIHAN

WORKSHOP

TERPADU

UJIAN AKHIR MAGANG WISUDA

OUPUT

BEKERJA

WIRAUSAH

A

USAHA

BERSAMA

RGI

 

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

101

administrasi. Anggaran yang ada pada program pelatihan tata

busana tersebut didapatkan dari dana ZISWAF LAZNAS Al-

Azhar dan dana yang disalurkan untuk RGI bulan Februari 2018

adalah Rp. 273.980.000.

Dari perencanaan di atas, penulis menyimpulkan bahwa

perencanaan yang dilakukan pada program pelatihan tata busana

pada dasarnya untuk menentukan tahapan-tahapan apa yang harus

dilakukan pada program pelatihan tata busana tersebut, selain itu

perencanaan juga dibuat sebagai alat untuk mengkonsep keadaan

yang lebih cocok dengan apa yang diinginkan serta memudahkan

suatu kegiatan dilaksanakan dengan teratur dan terarah sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan.

 

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

103

BAB VI

PENUTUP

Pada bab ini berisikan kesimpulan dari keseluruhan hasil

penelitian yang penulis lakukan di Rumah Gemilang Indonesia

LAZNAS Al-Azhar Depok. Selain dari bab ini juga terdapat saran-

saran yang penulis cantumkan pada poin terakhir, sarana-sarana

tersebut berisikan pendapat penulis terhadap lembaga dan program

yang penulis teliti.

A. Simpulan

1. Meningkatkan kualitas bagi usia produktif pelatihan tata

busana RGI sebelum mengikuti pelatihan dan sesudah

mengikuti pelatihan yaitu ada perubahan baik dari segi

ekonomi dan segi kepribadian para alumni. Sebagian alumni

merasakan adanya perubahan yang di alami, dari segi

ekonomi mereka sudah ada beberapa mampu untuk

memenuhi kebutuhannya. Kualitas lain yaitu dari segi

kepribadian, para alumni merasakan dirinya lebih baik, lebih

percaya diri, lebih rajin beribadah dan menjadi lebih tahu

tentang agama.

2. Langkah-langkah perencanaan yang dilakukan dalam

pelatihan tata busana berjalan sesuai dengan aturan yang ada,

karena telah sesuai dengan teori yang ada yaitu: forecasting,

Objective, Policies, Programing. Schedule, Prosedure,

Budget.

 

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

104

3. Tahap programing pelatihan tata busana yang di terapkan

oleh Rumah Gemilang Indonesia, yaitu: Pra pelatihan: yaitu

sosialisasi, perekrutan, dan orientasi bagi calon peserta

pelatihan tata busana. Pasca pelatihan: diawali dengan

factory tour dan wokshop selama 1 bulan, magang 1 bulan,

pendampingan, dengan demikian bahwa Rumah Gemilang

Indonesia tidak terlepas tangan, setelah peserta pelatihan

tamat mereka akan tetap di control, sehingga dana zakat yang

di niatkan oleh para muzaki tersalurkan degan tepat, serta

mampu mengangkat derajat mustahik.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis

menyampaikan beberapa saran, antara lain:

1. Perlu adanya sosiolisasi lebih luas kepada masyarakat

mengenai Rumah Gemilang Indonesia khususnya

masyarakat untuk usia produktif yang berpenggangguran,

putus sekolah dan kaum dhuafa di seluruh pelosok nusantara

agar lebih banyak lagi yang merasakan dampak positif dari

kehadiran Rumah Gemilang Indonesia.

2. Perlu adanya tambahan kuota santri agar semakin banyak

pemuda indonesia yang dapat mengembangkan

kemampuannya dalam industri kreatif.

3. Hendaknya RGI menjalin kerjasama dengan instansi atau

perusahaan lain, untuk membuka peluang pekerjaan bagi

para alumninya.

 

Page 118: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

105

4. Menambah realisasi kemitraan dengan instansi atau

perusahaan yang sesuai dengan bidang pelatihannya, agar

alumni mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidang

pelatihan yang diperoleh di RGI.

 

Page 119: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

107

DAFTAR PUSTAKA

Adiatma. (2017). Strategi Rumah Gemilang Indonesia Dalam

Pemberdayaan Masyarakat Kaum Dhuafa Melalui Pelatihan

Keterampilan. Jakarta: Skripsi S1, Fakultas Dakwah dan

Komunikasi, Universitas Islam Negri Jakarta.

Ali, Mohammad. (2010). Psikologi Remaja (Perkembangan

Peserta Didik). Jakarta: PT. Bumi Askara.

Amelia. (2009). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan

Keterampilan Teknisi Handphone di Institut Kemandirian

Dompet Dhuafa. Jakarta: Skripsi S1, Fakultas Dakwah dan

Komunikasi, Universitas Islam Negri Jakarta.

Ananda, Rusydi. (2017). Pengantar Evaluasi Program

Pendidikan. Jakarta: Perdana Publising.

Arikunto, Suharsimi. (1993). Prosedur Penelitian Sebuah

Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

__________________. (1998). Penilian Program Pendidikan.

Yogyakarta: Bina Aksara.

_________________. (2003). Prosedur Penelitian Sebuah

Pendekatan Praktek. Jakarta:Bulan Bintang.

Barthos, Basir. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu

Pendekatan Makro. Jakarta: Bumi Aksara.

Bungin, M. Burhan. (2001). Metodologi Penelitian Kuantitatif.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Efendi, E.K Mochtar. (1986). Manajemen : Suatu Pendekatan

Berdasarkan Ajaran Islam. Jakarta : Bhatar Karya Aksara.

Elwin, Tobing. (2004). Pengangguran Tenaga Kerja Terdidik.

Media Indonesia.

 

Page 120: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

108

Emawati. (2008). Tata Busana. Jakarta: Direktor Pembinaan

Sekolah Menegah Kejuruan.

Hadi, Sutrino. (1994). Metode Research. Yogyakarta: Fakultas

Psikologi UGM.

Hamilik, Oemar. (2005). Pembangunan Sumber Daa Manusia

Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

_____________. Manajemen Pelatihan.

Handoko, Hani T. (2001). Manajemen Personalia dan Sumber

Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Hardjana, Agus M. (2001). Training Sumber Daya Manusia yang

Efektif. Yogyakarta: Kasnisius.

Hariwijaya, M. (2009). Cara Mudah Menyusun Proposal.

Yogyakarta: Pararaton.

Hidayati, Nurul. (2006). Metodologi Penelitian Dakwah. Jakarta :

Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press.

Isbandi. (2002). Pemikiran-pemikiran dalam Pembangunan

Kesejahteraan Sosial, Jakarta: Fakultas Ekonomi UI.

Jati, Wasisto Raharjo. (2015). Bonus demografi sebagai mesin

pertumbuhan ekonomi: jendela peluang atau jendela bencana

di indonesia. Populasi, 23 (1), 1.

Julitriasa, Djati dan Suprianto, Jhon. (1998). Manajemen Umum

Sebuah Pengantar. Yogyakarta : BPFE.

Kadarman, A.M dan Udaya, Jusuf. (1994). Pengantar Ilmu

Manajemen : Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta: PT

Garamedia Pustaka Utama.

Kamil, Mustofa. (2007). Model Pendidikan dan Pelatihan (Konsep

dan Aplikasi). Bandung: Alfabeta.

 

Page 121: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

109

Katalog Profil Rumah Gemilang Indonesia. Pemuda Bermasa

Depan.

Mangkunegara, Amwar Prabu. (2001). Manajemen Sumber Daya

Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Manullang , M. (1996). Dasar-dasar Manajemen, Jakarta : Galia

Indonesia.

Marzuki. (1983). Metodologi Riset.Yogyakarta: Fakultas Ekonomi

UII Yogyakarta.

Michael, Tadaro. (2004). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga.

Jakarta: Erlangga.

Munthe, Ashiong P. (2015). Pentingnya evaluasi program di

institusi pendidikan. Jurnal Scholaria, 5 (2), 3.

Mursanto, Tandjung. (1995). Sistem Manajemen Semesta. Jakarta:

Dunia Bulan Bintang.

Nur, Musfira. (2016). Pengangguran terdidik di provinsi sulawesi

selatan. Jurnal Analisis, 5 (1), 29-33.

Profil Tim Laznas Al-Azhar. (2016). Makking Happines and

Better Future. Jakarta.: LAZNAS Al-Azhar.

Rahmat, Hary. (2014). Profil Al-Azhar Peduli Ummat. Jakarta:

Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al-Azhar.

Rivai, Veithzal. (2009). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi.

Jakarta: Rajawali Pers Year.

____________. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk

Perusahaan Dari Teori Ke Praktek. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Shalfiah, Ramandita. (2013). Peran pemberdayaan dan

kesejahteraan keluarga (pkk) dalam mendukung program-

 

Page 122: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

110

program pemerintahan kota bontang. eJournal Ilmu

Pemerintahan, 1(3), 978.

Sinamora, Henry. (1994). Manjemen Sumber Daya Manusia.

Jakarta: PT Bumi Askara, 1994.

Seokarno. Penuntun Membuat Busana SistemTailoring & Custom

Made Tingkat Dasar. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sudarto. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

Sukandarmidi.(2012). Metodologi Penelitian; petunjuk praktis

untuk penelitian pemula. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Surahmad, Wiranto. (1987). Metdologi Penelitian. Bandung:

Tarsito.

Taruno, J.C Tukiman. (2000). Pengembangan Masyarakat dalam

Konteks Pendidikan Untuk Semua. Jakarta: Penerbit Kanisius.

Tulung, Jeane Marie. (2014). Evaluasi program pendidikan dan

pelatihan kepemimpinan tingkat iv di balai diklat keagamaan

manado. Jurnal “Acta Diuma”, 3 (3), 6.

Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar. (2004). Proposal

Pembetukan LAZ YPI AZHAR. Jakarta: YPI Al Azhar.

 

Page 123: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

111

Internet

http://alazharpeduli.com/profil Profil Laznas Al-Azhar diakses

pada tanggal 16 Mei 2018.

http://alazharpeduli.com/rumah-gemilang-indonesia, diakses pada

17 September 2018.

https://glints.com/id/lowongan/fakta-pengangguran-indonesia/

diakses pada tanggal 29 Oktober 2018.

http: //id.wikipedia.org/wiki/Al-Azhar Peduli Ummat diakses pada

25 Oktober 2018.

http://rumahgemilang.com/profil/program/ diakses pada tanggal

15 November 2018.

http://rumahgemilang.com/profil/visi-dan misi/ diakses pada

tanggal 15 November 2018.

http://rumahgemilang.com/profil/sejarah-singkat/ diakses pada

tanggal 15 November 2018.

http://Rumahgemilang.com/profil/program/, diakses pada tanggal

20 Desember. 2018

 

Page 124: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

Lampiran 1

TRANSKIP WAWANCARA 1

Informasi : Tata Usaha / Supervisor RGI

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara : Ruang Meeting

2. Hari, Tanggal Wawancara : Senin, 10 Desember 2018

3. Waktu Wawancara : 10.30

B. Identitas Informasi

1. Nama : Liza Triastuti

2. Usia :

3. Jenjang Pendidikan :

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana latar

belakang, setting,

berdirinya LAZ AL-

Azhar?

Al-Azhar Peduli Umat adalah

lembaga Amil Zakat yang dibentuk

oleh Yayasan Pesantren Islam Al-

Azhar untuk mengelola dana zakat,

infak, sedekah, dan dana sosial lain

yang dibentuk oleh syariat agama

dan sumber daya yang ada di

masyarakat dan bukan berorientasi

pada profit bagi pengurus

organisasi. Lembaga ini resmi

dibentuk oleh Badan Pengurus

Yayasan Pesentren Islam Al-Azhar

pada tanggal 1 Desember 2004

melalui SK

 

Page 125: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

Nomor079/XII/KEP/BPYPIA/1425

.2004 yang di tanda tangani oleh

Ketua Badan Pengurus YPI Al-

Azhar H. Rusydi Hamka dan

sektaris H. Nasrul Hamzah. Seiring

berjalannya waktu Al-Azhar Peduli

Umat mendapat pengukuhan

sebagai Lembaga Zakat Skala

Nasional oleh Kementrian Agama

Republika Indonesia melalui SK

Mentri Agama RI Nomor 240 tahun

2016 tanggal 23 Mei 2016.

2. Apa tujuan LAZ Al-

Azhar?

Tujuan yayasan yang sesuai dengan

akta kelahiran adalah untuk

mendidik pemuda-pemuda

Indonesia untuk menjadi kader

pembangunan akhlak guna menjadi

mubaligh Islam di belakang hari.

3. Sejarah berdirinya RGI

LAZ Al-Azhar?

Rumah Gemilang Indonesia (RGI),

berdiri di lahan wakaf seorang

donatur seluas 1.600 mater persegi

di Kampung Kebon Kopi,

Kelurahan Pengasinan, Kecamatan

Sawangan, Kota Depok. Rumah

Gemilang Indonesia (RGI), sebuah

unit program pemberdayaan dan

 

Page 126: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

pusat pelatihan (empowering and

training center) di bawah direktorat

Program Al-Azhar Peduli Ummat.

Secara resmi, Rumah Gemilang

Indonesia (RGI) mulai beroperasi

sejak 1 Juni 2009 dengan melakukan

sosialisasi kepada masyarakat di

wilayah Kecamatan Sawangan Kota

Depok.

4. Apa Visi Misi dari RGI

LAZ Al-Azhar?

Visi : Menjadi pusat pendidikan dan

pelatihan keterampilan serta

pengembangan masyarakat yang

mampu menciptakan generasi

kreatif, produktif, mandiri dan

berakhlaq mulia.

Misi :1)Menjadikan RGI pusat

pengetahuan dan keterampilan bagi

generasi produktif, 2) Membentuk

sumber daya insani yang kreatif,

produktif, mandiri dan berakhlaq

mulia, 3) Melahirkan para

entrepreuneur yang mandiri dan

menjadi agent of change

masyarakat, 4)Menjadikan RGI

business centre bagi produk asli

masyarakat

 

Page 127: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

5. Program-program apa

saja yang ada di RGI?

Program-program Reguler :

Teknik komputer dan jaringan,

Fotografi dan videografi, Tata

busana, Desain grafis, Aplikasi

perkantoran dan Teknik otomatif.

Program-program Non Reguler :

Ibu kreatif, Da’i melek teknologi,

Santri melek teknologi, dan Mobile

Training.

6. Program pelatihan tata

busana itu berasal dari

mana?

Melihat peluang masyarakat yang

banyak dibutuhkan dan karena baju

pasti banyak yang makai.

7. Apa tujuan dan manfaat

dari program pelatihan

tata busana?

Meningkatkan taraf ekonomi alumni

RGI untuk mendapatkan kehidupan

lebih baik mandiri, berjiwa sosial

dan memiliki nilai-nilai agama

dengan baik dan memberi skill dan

kemampuan sarana kepada teman-

teman pengetahuan tata busana.

8. Kenapa program

pelatihan tata busana

untuk usia produktif

umur 17-30?

Karena kita ingin teman-teman yang

lulus dari RGI siap untuk bekerja

maupun membuka usahanya. Dan

umur 17 tahun kita anggap usia

matang dari segi pikiran, pola

pikiran, mereka sudah matang.

Istilah sudah ada basic untuk di

 

Page 128: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

terpa apapun udah tangguh. Umur

17 tahun masih labil jadi proses

pendewasaan lebih matang benar-

benar siap untuk bekerja. Intinya

benar-benar kesiapan mental peserta

untuk menuju kedunia mandiri atau

dunia pekerjaan dan kesiapan

mental peserta untuk menuju

kedunia mandiri atau dunia

pekerjaan.

9. Program pelatihan tata

busana apa saja yang

diberikan RGI?

Kita tidak cuma ngajarin peserta

bikin model, desain sendiri, sampai

hasil untuk menjahit tapi kita

ngajarin dari awal bagaimana cara

membuat pola, bagaimana cara

mendesain baju sebelum desain baju

kita ajarin pemilihan warna yang

baik itu bagaimana, ukuran badan

besar dan kecil itu bagusnya seperti

apa, potongan baju seperti apa, terus

baru peserta bisa mengembangkan

bikin model desain sendiri dari hasil

desainnya peserta bisa pecah pola

sendiri, jahit sendiri dan jadi baju

yang diinginkan.

 

Page 129: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

10. Adakah program yang

tertunda dalam masalah

teknis / anggaran?

Tidah ada teknis / anggaran yang

bermasalah dalam masalah

program.

11. Apakah ada evaluasi

program?

Evaluasi bulanan bersama seluruh

instruktur dan manajemen RGI.

Rapat ini mengevaluasi secara

umum proses berjalannya diklat.

Temuan kendala-kendala dalam

kegiatan diklat dapat disampaikan

dan dipecahkan dalam forum ini.

Instruktur juga bebas memberikan

ide, masukan bahkan kritik yang

membangun kepada instruktur lain

dan manajemen RGI. Forum ini

dibangun dengan semangat

kebersamaan dalam melakukan

perbaikan-perbaikan sistem RGI.

12. Bagaimana proses seleksi

peserta dalam pelatihan

tata busana?

Ada 3 tes dalam perekrutan peserta

pelatihan tata busana Rumah

Gemilang Indonesia, yaitu:

1. SCC (Spiritual Care

Community)

Spritual Care Community

yaitu membahas tentang

pengembangan diri dalam

beribadah. Tujuannya adalah

 

Page 130: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

agar para penyelenggara tahu

sejauh mana peserta mengetahui

tentang agama Islam.

2. Tes kejuruan

Dalam tes ini peserta di uji

kejuruan dan hasil tes ini akan

bisa melihat sisi unggul dari para

peserta. Tes ini juga akan

menentukan kelas kejuruan

mana yang sesuai dengan

peserta.

3. Tes Wawancara

Dalam tes ini peserta akan

ditanyakan tentang keberadaan

perekonomian keluarganya.

Karena pihak lembaga harus

mengetahui sisilah keluarga

peserta.

13. Persiapan apa saja dalam

pelatihan tata busana?

1. Sosialisasi Program

2. Rekrutment : pendaftaran,

Pre Test, Interview dan

Survey.

3. Orientasi dan Ta’aruf

4. Pendidikan dan Pelatihan

(diklat) : Teori & Praktek

Keterampilan, Workshop

 

Page 131: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

Terpadu, Pemagangan dan

wisuda.

14. Berapa total jumlah

peserta tata busana tahun

2017?

40 peserta

15. Berasal dari mana saja

peserta pelatihan tata

busana RGI tahun 2017?

Bangka Belitung, Sumatra, Jawa,

Kalimatan, Sulawesi dan

kebanyakan dari luar daerah.

16. Bagaimana menghadapi

peserta yang berhenti di

pertengahan jalan?

Tergantung berhentinya peserta

karena apa. Kalau sakit kita tidak

akan ikutkan peserta pelatihan

karena dari kondisi fisik badannya

yang tidak kuat, kalau yang bandel

kita pulangkan dan itu ada di

program pelatihan teknik komputer

dan jaringan.

17. Setelah lulus para peserta

pelatihan tata busana RGI

tahun 2017 apa langsung

bekerja atau membuka

usaha sendiri?

Ada yang bekerja, ada yang

melanjutkan kuliah, ada yang nikah

dan ada yang masih pengangguran.

18. Para alumni RGI sudah

diserap (bekerja) di mana

saja?

Ada yang buka usaha sendiri, ada

yang langsung di ambil dari tempat

magangnya, ada ynang kerja di

mekanisme dan mikranda.

 

Page 132: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

19. Para alumni RGI apakah

sudah terdokumentasi?

Beberapa, tapi tidak semuanya

karena ada yng jauh-jauh juga.

Monitornya yang agak jauh dan

banyak peserta yang ganti nomor

jadi kita agak kesulitan

menghubungi alumni karena

nomernya pada ganti-ganti dan ada

peserta yang tidak konfirmasi ke

RGI karena ganti nomer ada yang

Hpnya hilang dan alasannya

macam-macam. Apalagi daerah

yang susah sinyal di daerah

pedalaman misalnya di Palembang.

Dan palembang itu benar-benar di

ujung gunung sinyal jadi agak

susah.

20. Bagaimana pelaksanaan

rekrumen bagi instruktur

program?

Kita buka lowongan dan biasanya

ada di web LAZ Al-Azhar.

21. Bagaimana bapak

melakukan seleksi

instruktur pelatihan tata

busana RGI?

Nanti ada interviewnya ada tesnya

juga untuk instruknya. Kemampuan

sejauh mana, pengalaman ngajarnya

sejauh mana, nanti baru diseleksi

dan yang mana layak untuk

mengajar di RGI.

 

Page 133: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

22. Tenaga pelatih Tata

Busana dari daerah

mana?

Bu Yuanita Sabrina : Pamulang

Bu Rifa’ana : Bogor

Bu Sofiyah : Jakarta Selatan

23. Bagaimana sosialisai

yang dilakukan RGI

dalam menjaring calon

peserta didik?

Sosialisasi dilakukan semaksimal

mungkin sehingga dapat diakses dan

dijangkau oleh masyarakat luas

seluruh Indonesia. Selain sosialisasi

reguler ke wilayah Jabodetabek,

RGI juga menjalin kemitraan

dengan lembaga-lembaga daerah

dalam perekrutan peserta. Hal ini

dilakukan agar penerima manfaat

RGI semakin luas dan merata untuk

generasi bangsa usia produktif. Di

awal berjalannya diklat, pendekatan

sosiolisasi RGI melalui DKM

(Dewan Kemakmuran Masjid),

pesantren, madrasah yang menjadi

basis sasaran pendayagunaan ZIS

Al-Azhar Peduli Ummat. Seiring

berjalannya waktu dan semakin

luasnya informasi RGI yang

tersebar, saat ini tanpa

diasosialisasikan pun jumlah

pendaftaran semakin meningkat.

 

Page 134: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

25. Bagaimana pelaksanaan

rekrutmen dan

persyaratan-persyaratan

yang harus dipenuhi oleh

calon peserta RGI?

Pendaftaran atau peserta seleksi

harus mengisiformulir yang telah

tersedia RGI. Point dalam formulir

adalah data pribadi, data keluarga,

permintaan dan pemilihan

program studi keterampilan dan

motivasi mengikuti diklat.

Lampiran yang harus dilengkapi

dengan melampirkan fotocopy

KTP, KK, melampirkan SKTM

dari RT/RW, melampirkan surat

kelakuan baik dari sekolah atau

DKM Masjid setempat.

Peneliti

Musholia Murniati

NIM. 11150530000104

Ciputat, 1 Desember 2019

Tata Usaha / Supervisor RGI

Liza Triastuti

 

Page 135: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

TRANSKIP WAWANCARA 2

Informasi : Instruktur Tata Busan (Pola Tata Busana) RGI

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara : Ruang Kelas Tata Busan

2. Hari, Tanggal Wawancara : Senin, 11 Desember 2018

3. Waktu Wawancara : 10.00

B. Identitas Informasi

1. Nama : Rifa’ana

2. Usia : 40

3. Jenjang Pendidikan : SLTA

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. Apa yang menjadi

penilaian kerberhasilan

anda sebagai seorang

instruktur dalam program

pelatihan tata busa RGI?

Kalau saya menilai keberhasilan

dari saya itu ketika anak-anak bisa

apa yang dari tadinya tidak bisa

menjadi bisa itu sebuah kesenangan

yang tidak bisa di nilai dari apapun.

Ketika anak-anak datang kesini ke

kelas hususnya materi saya yang

mereka tidak tau apa-apa ini alat

jahit ketika menjalankan mesin

awalnya mencong-mencong. Begitu

keluar saya tidak terlalu muluk-

muluk untuk ekspetasi anak-anak

karena memang masuk kesini itu

rata-rata ada yang tidak melihat

pendidikan dari mana. Ada yang

 

Page 136: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

yang cuma sampai SD, SMP, SMA

dan kebetulan RGI ini tidak melihat

dari sisi formalnya sampai di mana.

nah disitu tantanggan bagi saya

kenapa saya bertahan disini. Saya

masuk 9 tahun di RGI (angkatan 4).

Jadi ketika melihat mereka tidak

bisa apalagi namanya pola dengan

kerumitannya karena ada

matematikanya kan sedikit bisa

paling tidak mereka punya bekal

darinya. Saya melihat berhasil itu

hanya mengukur paling tidak

mereka punya bekal gitu aja tidak

karena ekpetasi saya disini tidak

muluk-muluk ini harus seperti ini

dan seperti itu. Karena disini hanya

3 bulan, jadi dalam 3 bulan itu saya

harus menggodok mereka, paling

tidak dirinya sendiri punya bekal

saat keluar dari RGI.

2. Apa saja peran instruktur

dalam pelatihan tata

busana?

Peran saya mungin hanya bisa jadi

sharing anak-anak juga. Tidak

hanya kontribusinya dan makanya

begini tidak hanya di kelas sebagai

guru yang formal. Tapi yah

 

Page 137: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

mungkin sebagian yang deket

dengan saya. Karena usia mereka

kan 17 tahun dan suasana yang lagi

emosinya, tingkat yang secara

psikologi harus tau kitanya. Paling

tidak curhatan mereka paling tidak

bisa jadi sahabat mereka. Jadi kalau

ada apa-apa kadang mereka suka

ceritaaa begitu saja.

3. Materi apa saja yang

diberikan RGI dalam

pelatihan tata busana?

Kalau materinya ada 2:

-konstruksi busana (teorinya)

tentang pola semua bagaimnaa

tentang pola dasar semua itu, di

jadikan baju seperti ini terus sama

menjahit

- manajemen busana itu ke praktek.

4. Bagaimana dengan

pelaksanaan

pengembangan mental

yang dilakukan?

Pengembangan mental paling tidak

saya mengetahui mereka ingin

magang. Jadi, mereka harus kuat

mental ketika ke luar dari RGI ini,

bagaimana tempaan hidup di dunia

kerja. Karena mereka keluar dari

sini harus bisa memenej waktu,

kerjaan. Jadi, tidak bisa disuapin aja

kalau ngajar seperti anak TK. Kita

latih dengan banyaknya tugas disisi

 

Page 138: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

kuat atau tidak karena kita ajarkan

teori dan praktek hanya 3 bulan. Nah

3 bulan itu kita godok mereka. Jadi,

mereka harus kuat mental. Habis

magang dunia inilah dunia kerja

entah kamu harus siap ketika di

dunia kerja ketika sudah keluar dari

RGI mungkin hanya sebagai tukang

benang kan kita tidak mungkin

menutup kemungkinan di tempat

kerja cuma sebagai itu lah sebagai

apalah. Jadi, jangan sampai apalah

jarak jauh aja kadang ada yng geluh

kosan ke tempat RGI. Kalau kita

geluh terus itu hanya mental tempe.

Jadi tidak hanya pembekalan mental

itu ketika di mulai dari kelas. Jadi

sebelum ini bagaimana mereka

keluar dari RGI mereka siap di dunia

pekerjaan.

5. Dalam bentuk apa

pendampingan mental

dilakukan?

Pendampingan mental paling

enggak sering-sering saya panggil

karena kelihatan kalau ada masalah.

Karena di jahitan itu jangan di

bilang mudah, kalau ngerjain kusut

terus hati kamu lagi kurang bagus,

 

Page 139: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

makanya kerjaan itu di nikmati dan

di jadikan teman.

dan paling tidak saya tau dari

keseharian anak-anak. Karena

terutama masalahnya paling enggak

di SCC dan SCC itu pelajaran pagi

dalam pendampingan mental,

spritual itu di pagi kalau di kelas

sebatas itu. Peserta kurang ini kita

komunikasikan dengan SCC dengan

manajer.

6. Bagaimana metode yang

digunakan dalam

pelatihan tata busana?

Metode yang digunakan teori

metode dressmaking dari jepang.

Mana yang muda dipahami sama

anak-anak yang benar-benar mulai

dari nol yang tidak punya basic

apapun. Jadi metodenya saya ambil

metode ini.

7. Apa saja media yang di

gunakan dalam

pelaksanaan pelatihan

tata busana?

Media pelatihan tata busana yaitu

mesin jahit, mesin obras dan alat-

alat jahit.

8. Bagaimana pengaturan

jadwal pelatihan tata

busana?

Pengaturan jadwal pelatihan senin –

kamis praktek, hari jum’at desain.

Idealnya itu penurunan dari desain

dulu baru praktek. Karena kami

 

Page 140: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

berhubung 3 orang dan punya

pekerjaan di luar juga. Jadi,

disesuaikan dengan jadwal tapi

tidak merubah kurikulum karena

saya sesuaikn ke desain dulu baru ke

praktek.

9. Apa faktor pendukung

dan penghambat program

pelatihan tata busana

RGI?

Penghambat dari program ini tidak

ada.

pendukung karya hasil di pamerkan

seperti dalam acara yang sekarang di

Surabaya.

Peneliti

Musholia Murniati

NIM. 11150530000104

Ciputat, 1 Desember 2019

Instruktur Tata Busan RGI

Rifa’ana

 

Page 141: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

TRANSKIP WAWANCARA 3

Informasi : Instruktur Tata Busan (Desain Tata Busana) RGI

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara : Ruang Kelas Tata Busan

2. Hari, Tanggal Wawancara : Selasa, 18 Desember 2018

3. Waktu Wawancara : 13.00

B. Identitas Informasi

1. Nama : Yuanita Sabrina

2. Usia :

3. Jenjang Pendidikan :

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. Apa yang menjadi penilaian

kerberhasilan anda sebagai

seorang instruktur dalam

program pelatihan tata busa

RGI?

Mungkin kelulusan RGI tata

busana itu lulus dia kerja atau dia

usaha di bidangnya yang di

pelajari itu sih. Sampailah

ilmunya dengan maksud

tercapailah visi misi RGI untuk

menggantaskan pengangguran

dan kaum dhuafa usia produktif.

2. Apa saja peran instruktur

dalam pelatihan tata busana?

Perannya saya memberi materi,

praktek. Biasanya kita ke acara

yang berkaitan dengan fashion

apabila dari pihak RGI

mengizinkan, seperti angkatan 15

itu pernah ke Indonesia week biar

mereka melihat . oh... ternyata

 

Page 142: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

bisa yah baju muslimah seperti

ini. Jadi wawasannya lebih luas

kan mereka dari natobennya yang

tau-taunya online shop atau

barang-barang yang memang di

online mungkin barang sepertian

korean. Misalnya mereka

mungkin tau seperti itu yang

bukan produksi bukti mereka

sekedar beli baju-baju online

terus hasilnya pas datang di foto

bagus tapi pas datang jelek .

sedangkan mereka belajar di RGI

apa yang di kasih tau di sisi itu di

atas itu hasilnya seperti itu.

3. Materi apa saja yang

diberikan RGI dalam

pelatihan tata busana?

Dari desain busana manual tidak

pakai komputer maksudnya

masih tetap pakai tangan

kemudian bikin pola terus potong

kain, menjahit, finiting dan

segela macamnya. Untuk

angkatan ini pelatihan tata

busana minta anak-anak

bberdagang, mereka

menawarkan hasilnya

prakteknya. Jadi hasilnya praktek

 

Page 143: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

di tawarin keteman-temannya

kemudian dijualin istilahnya

begitu.

4. Bagaimana dengan

pelaksanaan pengembangan

mental yang dilakukan?

Mental menelial itu ada bagusnya

ada jeleknya. Tapi, kalau disini

memang belem tau dunia kerja

terus maunya yang instan jadi

kalau saya lebih ke mentalnya

meraka harus ngaca aja ke

dirinya sendiri maksudnya

adalah kemampuan mereka

bagus atau enggak seperti itu.

Terus jadi walaupun kerja nanti

harus lihat mereka mampu tidak

ngerjain itu. Dan mereka emang

pantas tidak di hargain lebih atau

ternyata mereka memang mulai

semua dari 0 dulu karena mereka

hanya belajar 3 bulan di RGI. jadi

kalu saya pengembangan mental

lebih biasakan mereka target

terus bertanggung jawab. kalau

mereka tidak tercapai dengan

targetnya itu konsenkuasinya

saya akan tegur dan saya akan

marah. Marah dalam masalah

 

Page 144: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

menasehatin kamu tidak sesuai

yang di target sedangkan kamu

sendiri yang bilang ke saya, yah

lebih seperti itu. Karena nanti di

dunia kerja pun mereka terima

jahitan segala macam dan mereka

janjinya hari senin tapi blm

selesai. Pasti itu mendapatkan

komplenan dari custamer.

Karena saya di sini bukan

ngajarkan dengan full tapi

berbagai. Dan kalau belajar di

kelas harus terbuka karena di

dunia industri kreatif itu bukan

cuma sekedar orang yang pinter

terus berhasil tapi dia mau

belajar, dia mau semua dari 0

karena semua anak menelial

sekarang serba ingin instan dan

tergantung lingkungan juga yang

mempegaruhi.

5. Dalam bentuk apa

pendampingan mental

dilakukan?

Pendampingan mental belajar

seperti belajar yang mana mereka

bertanggung jawab dengan

tugasnya seperti itu sih

 

Page 145: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

pendampingan mental yang saya

lakukan dalam kelas.

6. Bagaimana metode yang

digunakan dalam pelatihan

tata busana?

Metodenya praktek teori, tata

busana memang kurang alat

untuk media buat vidio. Saya

biasanya menyuruh mereka buka

internet kalau hari libur untuk

buka tentang fashion.

7. Apa saja media yang di

gunakan dalam pelaksanaan

pelatihan tata busana?

Hasil praktek yang udah-udah itu

di jadikan medianya supaya

mereka tau. Oh...kita akan

membuat seperti ini, dan kayak

seperti ini.

8. Bagaimana pengaturan

jadwal pelatihan tata

busana?

Tata busana itu harus

berkesinambungan antara desain

dan praktek. Desain dulu baru

beli kain, potong kain baru segala

macam sampai selesai jadi tidak

bisa masing-masing.

9. Apa faktor pendukung dan

penghambat program

pelatihan tata busana RGI?

Faktor pengdukung insyaAllah

sudah semua.

Faktor penghambat yah mungkin

dari fasilitas yang penunjang

misalnya komputer belum ada.

Karena perlu juga juga sedikit

terus mereka kurang untuk

 

Page 146: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

bergaul tanda kutip maksudnya

bukanlah apalah, jadi lingkungan

tidak hanya sempit busana,

fashion, industri kreatif harus

buka wawasannya mau bergaul

dan siapapun karena walaupun

kita lihatnya istilahnya misalnya

oh... modal bajunya tidak tertutup

seperti ini maka saya harus buat

baju muslimah. Apabila di tata

busana minder kita repot karena

keluar dari RGI punya usaha

sendiri, terus bagaimana punya

custemer yang loyal dan kitanya

harus lebih kreatif lagi. Kalau

tidak begitu yah udah akan

terlupakan.

Peneliti

Musholia Murniati

NIM. 11150530000104

Ciputat, 1 Desember 2019

Instruktur Tata Busan RGI

Yuanita Sabrina

 

Page 147: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

TRANSKIP WAWANCARA 4

Informasi : Peserta Pelatihan Tata Busana RGI

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara : Ruang Kelas Tata Busan

2. Hari, Tanggal Wawancara : Selasa, 11 Desember 2018

3. Waktu Wawancara : 09.00

B. Identitas Informasi

1. Nama : Karlina

2. Usia : 20 tahun

3. Angkatan : 19

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. Darimana anda mengetahui

informasi RGI pelatihan

tata busana?

Awalnya saya dapat info dari

tentangga. Dia itu guru ngaji di

PLN jadi saya itu bawaan dari

PLN dan kalau ada informasi

bawah di RGI ini ada beasiswa

pendidikan selama 6 bulan.

2. Persyaratan apa saja yang

dipenuhi ketika anda

masuk RGI pelatihan tata

busana?

Mengisi formulir yang telah

tersedia, melampirkan fotocopy

KTP, KK, melampirkan SKTM

dari RT/RW, melampirkan surat

kelakuan baik dari sekolah atau

DKM Masjid setempat dan

menyerahkan formulir yang telah

diisi lengkap.

 

Page 148: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

3. Bagaimana backround

pendidikan anda sebelum

masuk RGI?

Dari SMK Jakarta pemasaran,

dulu SMP sempet belajar juga

tata busana itu terus ingin masuk

ke jurusan tata busana dan itu pun

tidak masuk akhirnya masuk ke

pemasaran jadi sekarang ingin

menlanjutkan lagi jadi saya ingin

punya skill.

4. Apa yang menjadi motivasi

anda masuk RGI?

ingin merubah diri karena tau di

RGI itu agamanya ada dan untuk

mengangkat derajat orang tua.

5. Materi apa saja yang ada

dapatkan selama di RGI?

disini tidak cuma materi

menjahit, materi agama juga ada

materi SCC di pagi dan materi

menjahit di lancarkan.

6. Apa pendapat anda tentang

pelatihan tata busana di

RGI?

menurut saya pelatihan tata

busana di sini cukup membantu

untuk orang-orang yang putus

sekolah, kaum dhuafa dan bisa

menlanjutkan pendidikannya

terus menambah skillnya juga.

7. Apa yang menjadi

penghambat dan

pendukung pelaksanaan

program pelatihan tata

busana di RGI?

- Penghambat saya itu malas

- Pendukung yaitu inget tujuan

kita di awal dan disini buat apa,

inget orang tua

 

Page 149: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

8. Apa rencana anda setelah

mengikuti pelatihan tata

busana RGI?

insyaAllah kalau ada umur

misalnya ingin melanjutkan lagi

ke tahap Universitas yang

menjurus tata busana, terus

InsyaAllah ingin buka usaha

sendiri.

Peneliti

Musholia Murniati

NIM. 11150530000104

Ciputat, 1 Desember 2019

Peserta Tata Busan RGI

Karlina

 

Page 150: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

TRANSKIP WAWANCARA 5

Informasi : Peserta Pelatihan Tata Busana

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara : Ruang Kelas Tata Busan

2. Hari, Tanggal Wawancara : Selasa, 11 Desember 2018

3. Waktu Wawancara : 09.00

B. Identitas Informasi

1. Nama : Siska Rantika

2. Usia : 19 Tahun

3. Angkatan : 19

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. Darimana anda mengetahui

informasi RGI pelatihan

tata busana?

Dulu saya ikut paket C

alumninya itu di bikin grup, terus

ada yang share RGI. Kemudian

saya mencoba mendaftar ke RGI

ini dari salah satu tutor saya.

2. Persyaratan apa saja yang

dipenuhi ketika anda

masuk RGI pelatihan tata

busana?

Mengisi formulir yang telah

tersedia, melampirkan fotocopy

KTP, KK, melampirkan SKTM

dari RT/RW, melampirkan surat

kelakuan baik dari sekolah atau

DKM Masjid setempat dan

menyerahkan formulir yang telah

diisi lengkap.

 

Page 151: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

3. Bagaimana backround

pendidikan anda sebelum

masuk RGI?

Saya ikut sekolah kesetaraan

SMA dan itu paket C di tanah

abang.

4. Apa yang menjadi motivasi

anda masuk RGI?

Orang itu apabila punya skill

akan mudah mencari kerja dan di

RGI ada 6 program sama ingat

tujuan pertama saya ke sini

5. Materi apa saja yang ada

dapatkan selama di RGI?

Dari materi tata busana sendiri itu

ada buat pola, desain sama

menjahit sama kita ada

keagamaannya setiap pagi dan

sore terus selain itu juga ada

kelas menulis juga.

6. Apa pendapat anda tentang

pelatihan tata busana di

RGI?

Sangat mendukung untuk usia

produktif di RGI ini dan

menambah wawawasan terus

bisa menciptakan skill juga

7. Apa yang menjadi

penghambat dan

pendukung pelaksanaan

program pelatihan tata

busana di RGI?

- Penghambat : saya masuk RGI

ini benar-benar dasar tata

busana dan baru tau banget

dasar-dasar untuk menjahit.

- Pendukung : inget lagi tujuan

saya kesini, inget orang tua,

ingin apa yang saya ingikan

kedepannya.

 

Page 152: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

8. Apa rencana anda setelah

mengikuti pelatihan tata

busana RGI?

Ingin ikut kursus lagi supaya

lebih mendalami ilmunya dan

ingin kerja juga sambil

mendalami ilmunya tata busana.

Peneliti

Musholia Murniati

NIM. 11150530000104

Ciputat, 1 Desember 2019

Peserta Tata Busan RGI

Siska Rantik

 

Page 153: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

TRANSKIP WAWANCARA 6

Informasi : Peserta Pelatihan Tata Busana RGI

A. Tempat dan Waktu Wawancara

1. Tempat Wawancara : Ruang Kelas Tata Busan

2. Hari, Tanggal Wawancara : Selasa, 11 Desember 2018

3. Waktu Wawancara : 09.00

B. Identitas Informasi

1. Nama : Nurizki Yuliandini

2. Usia : 20 Tahun

3. Angkatan : 19

NO PERTANYAAN JAWABAN

1. Darimana anda mengetahui

informasi RGI pelatihan tata

busana?

Pertamanya sih saya tau dari

guru, terus guru itu punya

anak alumni RGI dan saya

untuk mencoba mendaftar.

2. Persyaratan apa saja yang

dipenuhi ketika anda masuk RGI

pelatihan tata busana?

Mengisi formulir yang telah

tersedia, melampirkan

fotocopy KTP, KK,

melampirkan SKTM dari

RT/RW, melampirkan surat

kelakuan baik dari sekolah

atau DKM Masjid setempat

dan menyerahkan formulir

yang telah diisi lengkap.

 

Page 154: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

3. Bagaimana backround

pendidikan anda sebelum masuk

RGI ?

Saya tahun kemarin lulusan

MA di Sukabumi kemarin

jurusan IPS di sana itu ada

eskul menjahit jadi menjalur

sama tata busana. Intinya ada

latar belakang sama dengan

tata busana

4. Apa yang menjadi motivasi anda

masuk RGI?

ingin mempunyai usaha

sendiri dan memiliki skill.

Sama menambah wawasan

juga.

5. Materi apa saja yang ada

dapatkan selama di RGI?

bikin pola dasar, desain, baju

dan menjahit.

6. Apa pendapat anda tentang

pelatihan tata busana di RGI?

Sangat karena bisa menambah

skill dan wawasan keagaman

juga selama 6 bulan di sini.

7. Apa yang menjadi penghambat

dan pendukung pelaksanaan

program pelatihan tata busana di

RGI?

- Pendukung : saya ingin

banget mendalami bidang

tata busana karena

berhubungan dengan cita

saya menjadi disainer.

- Penghambat : saya kurang

dalam berhitung tapi kalau

belajar insyaAllah.

 

Page 155: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

8. Apa rencana anda setelah

mengikuti pelatihan tata busana

RGI?

pengen kerja sambil kuliah

yang berhubungan dengan tata

busana, konveksi dan butik.

Kalau kuliahnya ingin jurusan

tata busana supaya biar muda

cita-cita sebagai disainer.

Peneliti

Musholia Murniati

NIM. 11150530000104

Ciputat, 1 Desember 2019

Peserta Tata Busan RGI

Nurizki Yuliandini

 

Page 156: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

Lampiran 2

 

Page 157: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

Lampiran 3

 

Page 158: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

Lampiran 4

 

Page 159: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

Lampiran 5

Foto-foto Penulis Dengan Narasumber

Penulis dengan Ibu Liza Triastuti (Tata Usaha / Supervisor RGI)

Penulis dengan Ibu Rifa’ana (Instruktur Tata Busana RGI)

 

Page 160: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

Penulis dengan Ibu Yuanita Sabrina (Instruktur Tata Busana RGI)

\

Penulis dengan Saudari Nurizki Yuliandini (Peserta Pelatihan Tata Busana

RGI)

 

Page 161: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

Penulis dengan Saudari Siska Rantika (Peserta Pelatihan Tata Busana

RGI)

Penulis dengan Saudari Karlina (Peserta Pelatihan Tata Busana RGI)

 

Page 162: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

Lampiran 6

 

Page 163: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019

Lampiran 7

 

Page 164: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46325/1/MUSHOLIA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Musholia MurniatiPublish Year: 2019