repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/ta...repository.uinjkt.ac.idauthor:...

124
MANAJEMEN PADA KEGIATAN DAKWAH DEWAN PENGURUS DAERAH BADAN KOMUNIKASI PEMUDA DAN REMAJA MASJID INDONESIA (DPD BKPRMI) JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan meraih Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I) Disusun Oleh : Ta’miruddin Sya’bana 1110053000033 JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H./2014 M.

Upload: haxuyen

Post on 09-Apr-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

MANAJEMEN PADA KEGIATAN DAKWAH DEWAN

PENGURUS DAERAH BADAN KOMUNIKASI PEMUDA DAN

REMAJA MASJID INDONESIA (DPD BKPRMI) JAKARTA

SELATAN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan meraih

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)

Disusun Oleh :

Ta’miruddin Sya’bana

1110053000033

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1436 H./2014 M.

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014
Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014
Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

i

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar di Strata Satu (S-1) di Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan in telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

ii

ABSTRAK

Ta’miruddin Sya’bana, 1110053000033

Manajemen Pada Kegiatan Dakwah Dewan Pengurus Daerah Badan

Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (DPD BKPRMI) Jakarta

Selatan

Sebagai lembaga dakwah tentu kegiatan/program dakwah merupakan

prioritas yang utama, karenanya semua itu merupakan tugas dan sebagai sumber

poros berjalannya lembaga tersebut. Peran dakwah sebagai salah satu bentuk

untuk merubah seseorang menjadi lebih baik, tentu sangatlah dibutuhkan di setiap

lapisan masyarakat karena sebagai benteng diri dalam menghadapi kemerosotan

moral yang akhir-akhir ini sudah banyak terjadi.

Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia Jakarta Selatan

merupakan salah satu lembaga dakwah yang lebih bergerak pada tataran generasi

muda Islam. Disadari atau tidak, ternyata BKPRMI mampu memberikan sentuhan

yang berbeda untuk dapat menciptakan generasi muda Islam yang lebih baik dan

berbasis pada masjid.

Dalam segala bentuk pengaplikasian kegiatan dakwahnya yang dilakukan,

disini manajemen menjadi alat yang sangat dibutuhkan untuk mengatur pada

setiap lini kegiatan dakwah yang sudah terprogram. Tentu dengan adanya

manajemen, SDM yang ada mampu bekerja secara maksimal dan

program/kegiatan yang sudah direncanakan akan berjalan secara efektif (berdaya

guna) dan efisien (berhasil guna).

Setelah penulis menelaah, hal ini menunjukkan bahwa manajemen pada

kegiatan dakwah yang dilakukan Dewan Pengurus Daerah BKPRMI Jakarta

Selatan sudah berjalan dengan baik sesuai prinsip dan fungsi manajemen modern.

Sehingga berdampak positif pada kegiatan dakwah yang sudah ada. Dan yang

menjadi subjek penelitian ini adalah pengurus dan anggota yang terlibat di Dewan

Pengurus Daerah BKPRMI Jakarta Selatan. Teknik analisis data yang digunakan

pada penulisan ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan nikmat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Manajemen Pada

Kegiatan Dakwah Dewan Pengurus Daerah Badan Komunikasi Pemuda dan

Remaja Masjid Indonesia (DPD BKPRMI) Jakarta Selatan”.

Shalawat dan salam dicurahkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad

SAW, sebagai pembawa cahaya kebenaran dan penyempurnaa akhlak.

Skripsi ini penulis ajukan guna memenuhi salah satu persyaratan untuk

menempuh Ujian Sarjana (Strata-1) di Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini adalah buah dari proses yang sangat panjang. Serta

diberikannya segenap motivasi, kesabaran, kerja keras, serta doa dari seluruh

orang yang mensupport penulis, akan sangat mustahil bagi penulis untuk dapat

menjalani tahap demi tahap dalam kehidupan akademik di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Ada banyak tangan, sumbangan pikiran dan tenaga yang

ikut ambil bagian didalamnya sejak penyusunan hingga selesainya skripsi ini.

Oleh karena itu penulis juga ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya atas segala dorongan, bantuan moril maupun materil serta segala

bimbingannya kepada :

1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA. Selaku Dekan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

iv

2. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA. Selaku Ketua Jurusan Manajemen

Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Drs. Mulkanasir, MA. Selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Drs. Muhammad Luthfi, M.Ag. Selaku Dosen Pembimbing dalam

menyusun skripsi ini, yang telah banyak memberikan bimbingan dengan

penuh bijaksana serta kritikan, ilmu dan motivasi kepada penulis guna

selesainya skripsi ini.

5. Bapak Prof. Dr. Sudarnoto, selaku pembantu rektor III bagian kemahasiswaan

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah banyak memberikan spirit

motivasi untuk terus menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, khususnya di Jurusan Manajemen Dakwah yang telah

mendidik dan memberikan ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan

di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Terima kasih penulis ucapkan kepada Kedua Orang Tua Tercinta Drs. H

Maswan HM M.Pd.i dan Hj Herlina S.Pd.i yang telah membesarkan dan

mendidik penulis dengan penuh ikhlas dan tanpa pamrih. Penulis berterima

kasih karena berkat do’a dan dorongan motivasi setiap hari yang diberikan

oleh beliau, penulis mampu memiliki rasa tanggung jawab penuh untuk dapat

menyelesaikan jenjang Strata Satu ini. Serta kepada Adik-adik yang penulis

banggakan, yaitu Ahmad Hudori Syahri, Ahmad Katsiri Agung, dan

Muhammad Zaid Fauzi untuk dukungan dan dorongan yang kalian berikan.

8. Kepada Bapak Andri Anas selaku Ketua Umum (DPD) BKPRMI Jakarta

Selatan, saudara Abdul Aziz selaku Sekretaris Umum (DPD) BKPRMI Jakarta

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

v

Selatan, Azki Erlangga selaku Bendahara Umum (DPD) BKPRMI Jakarta

Selatan, dan para anggota pada bidang-bidang maupun remaja masjid yang

terlibat di (DPD) BKPRMI Jakarta Selatan. Penulis mengucapkan terimakasih

atas bantuan penelitian yang telah disediakan.

9. Kepada para sahabat-sahabat PMII KOMFAKDA maupun KOMPABANGSA

yaitu Didik Setyawan, Matsalul Jaki, Sirojuddin, Said, Faiz Mubarok, Didi

Triadi serta yang lainnya telah banyak memberikan motivasi, ilmu, dan

masukan untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Terima kasih untuk teman-teman MD A angkatan 2010, serta sahabat kelas

Nurul Husna, Ahmad Nursyamsi, Alung dan Siro yang banyak memberikan

canda tawa dan hiburan, semoga pintu kesuksesaan terus menghampiri kita

semua.

11. Terima kasih untuk teman-teman di Jakampus UIN yang selalu loyal dan terus

mensuport penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi para pembaca

dan semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua

Amin.

Jakarta, 4 November 2014

Ta’miruddin Sya’bana

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................... i

ABSTRAK .............................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ................................................. 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 6

D. Metodelogi Penelitian ....................................................................... 7

E. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 9

F. Sistematika Penulisan ..................................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Manajemen ..................................................................................... 12

1. Pengertian Manajemen .............................................................. 12

2. Unsur-Unsur Manajemen .......................................................... 15

3. Fungsi Manajemen .................................................................... 17

4. Tahapan dan Penerapan Manajemen ......................................... 23

B. Dakwah .......................................................................................... 26

1. Pengertian Dakwah ..................................................................... 26

2. Unsur-unsur Dakwah ................................................................. 29

3. Penerapan Manajemen dalam Dakwah ...................................... 36

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

vii

C. Remaja Masjid ............................................................................... 39

1. Pengertian Remaja Masjid .......................................................... 39

2. Remaja Masjid Sebagai Lembaga Dakwah ............................... 42

BAB III GAMBARAN UMUM DEWAN PENGURUS DAERAH

BADAN KOMUNIKASI PEMUDA DAN REMAJA

MASJID INDONESIA JAKARTA SELATAN

A. Sejarah Berdirinya .......................................................................... 44

B. Visi, Misi dan Tujuan .................................................................... 47

C. Organisasi Kepengurusan .............................................................. 50

D. Program dan Bentuk Kegiatan ....................................................... 56

E. Sarana dan Prasarana ..................................................................... 60

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN ANALISIS MANAJEMEN

PADA KEGIATAN DAKWAH DEWAN PENGURUS

DAERAH BADAN KOMUNIKASI PEMUDA DAN

REMAJA MASJID INDONESIAJAKARTA SELATAN

A. Deskripsi Informan (Subjek Penelitian) ....................................... 62

B. Kegiatan Dakwah DPD BKPRMI Jakarta Selatan ...................... 65

C. Program Manajemen Dakwah DPD BKPRMI Jakarta

Selatan .......................................................................................... 70

D. Analisis Manajemen pada Kegiatan Dakwah DPD BKPRMI

Jakarta Selatan .............................................................................. 76

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

viii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 87

B. Saran .............................................................................................. 91

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya manajemen merupakan suatu perencanaan yang sangat

berperan penting pada kehidupan sehari-hari. Karena segala sesuatunya

apabila ingin tercapai dengan baik maka harus adanya penerapan manajemen

secara baik atau dalam hal ini bisa disebut juga sebagai pengaturan.

Manajemen yang dapat dikategorisasikan sebagai ilmu (science), maupun

sebagai seni (art), pada mulanya tumbuh dan berkembang dikalangan dunia

industri dan perusahaan (bussiness). Akan tetapi dalam perkembangan

selanjutnya ternyata sangat diperlukan dan bermanfaat bagi setiap usaha dalam

berbagai lapangan.

Pada zaman modern sekarang ini boleh dikatakan tidak ada suatu usaha

kerjasama manusia untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang tidak

mempergunakan manajemen. Maka usaha dakwah yang lebih luas dan

complicated dibandingkan dengan kegiatan bussiness, tentulah tidak dapat

berjalan secara efektif dan efisien, apabila tidak disertai dengan manajemen.

Dengan demikian, penggunaan prinsip-prinsip manajemen dalam proses

penyelenggaraan dakwah adalah conditio sine qua non.1

Islam merupakan salah satu dorongan yang bersifat rohani yang

menimbulkan untuk senantiasa aktif dalam melakukan kegiatan dakwah.

Kemajuan dan kemunduran umat Islam, sangat berkaitan erat dengan kegiatan

1

Abdul Rosyad Shaleh, Manajemen Da’wah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993), Cet-

3. h. 4.

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

2

dakwah yang dilakukan. Kata “dakwah” berasal dari bahasa arab yang artinya

ajakan, seruan, panggilan, undangan. Jadi definisi dakwah secara umum

adalah suatu ilmu pengetahuan yang berisi ajaran–ajaran dan tuntuan–

tuntunan, bagaimana seharusnya menarik perhatian manusia untuk menganut,

menyetujui, melaksanakan suatu idiologi pendapat pekerjaan tertentu.

Adapun definisi ilmu dakwah menurut Islam adalah mengajak manusia

dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan

untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka didunia dan akhirat.2

Dakwah sebagai ajakan juga bisa dilihat dari peranan budaya yang

dapat dilihat bagaimana komunikasi terhadap budaya itu sendiri dilihat dari

berbagai level, komunikator, level keluarga, komunikasi antar pribadi, orang

yang berbeda jenis kelamin, etnis dan ras serta komunikasi antar kelompok,

komunikasi organisasi, komunikasi politik tingkat nasional dan internasional.3

Berangkat dari masalah di atas, maka suatu organisasi/lembaga dakwah

merupakan pilihan positif dalam rangka pembinaan ajaran Islam yang

Rahmatanlil’alamin, terlebih konteks ini mengarah kepada para

pemuda/remaja. Contohnya seperti badan remaja masjid, dimana hal tersebut

mampu memberikan wadah yang positif yaitu kreatifitas dengan tetap

menjunjung tinggi nilai–nilai agama sebagai penggerak semua aktivitas.

Manajemen berperan sebagai alat untuk membantu terlaksananya dakwah agar

lebih efektif dan efisien. Di mana sumber daya manusia sebagai poros dan

mengerucut pemuda sebagai pelaku utamanya. Pemuda yang akan berperan

2 Toha Jahja Omar, Ilmu Dakwah, (Jakarta : Widjaya Jakarta, 1967), Cet. Ke-1. h. 10. 3 Armawati Arbi, Dakwah dan komunikasi, (Jakarta:UIN Jakarta Press, 2003) , h. 171.

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

3

dalam mengembangkan dakwah adalah pemuda yang memiliki iman yang

mantap, ilmu yang memadai dan amal yang ihsani. Ketiganya harus menyatu

pada diri pemuda yang akan mengembangkan dakwah Islam. Ilmu berguna

memperkaya pengetahuan dan menjadi faktor komplementer dari pemaknaan

terhadap keimanan dan kehidupan, dan amal merupakan upaya keteladanan

sebagai juru dakwah yang akan menjadi tuntunan (orang yang didakwahi).

Perkataan dakwah secara etimologis (kebahasaan) merupakan bentuk mashdar

dari kata da’a, yad’u, da’watan yang berarti memanggil, menundang,

mengajak, mendorong dan menghimpun manusia untuk suatu perkara dan

menganjurkan untuk mengamalkannya.4

Untuk itu, penerapan manajemen pada kegiatan dakwah dianggap perlu

dan kedepan harus mengantarkan terbinanya solidaritas dan kerja sama dalam

menyelesaikan persoalan umat terutama pada kaum muda yang memang

merupakan bibit generasi Islam yang didambakan nantinya. Untuk itu,

koordinasi menyeluruh antar organisasi bidang dakwah harus terwujud. Jika

kepercayaan bisa diwujudkan, maka dakwah kolaboratif bisa terwujud. Oleh

karena itu hakikat dakwah Islam telah berlangsung lama yang intinya adalah

sebuah proses dan upaya tabligh dalam arti menyampaikan kebenaran ajaran

agama untuk membangun tatanan kehidupan yang lebih baik.

Keseluruhannya semakin dibutuhkan manakala kita melihat begitu

pengapnya dunia modernisme yang terbaratkan (westernisasi dan sekulerisasi)

karena telah menutup ruang-ruang, ventilasi pada kehidupan manusia di mana

4 Jum’ah Amin Abdul Aziz, Prinsip Kaidah Dakwah Islam (Solo : Era Intermedia 2000),

Cet ke-3. h. 24.

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

4

agama sejatinya menyinarinya. Karenanya para pemuda juga harus dapat

membaca prospek dan tantangan dakwah ke depan muaranya pada massifnya

gerakan dakwah yang akan menghantarkan pada ampunan Allah Swt dan

keberkahan negeri Indonesia. Persoalan yang kita hadapi sekarang adalah

tantangan dakwah yang semakin hebat, baik yang bersifat internal maupun

eksternal, dimana tujuannya mampu menciptakan masyarakat madani yang

bersyariatkan Islami.

Serta pada hakikatnya, dakwah Islam merupakan aktualisasi imani

(teologis) yang dimanifestasikan dalam suatu kegiatan manusia beriman dalam

bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi

cara merasa, berpikir, bersikap dan bertindak manusia pada dataran kenyataan

individual dan sosio–kulturan dalam rangka mengusahakan terwujudnya

ajaran Islam dalam semua segi kehidupan dengan menggunakan cara tertentu.5

Dengan menggunakan prinsip manajemen, kegiatan dakwah diharapkan

terus mampu merencanakan dan mengorganisasikan dalam suatu kesatuan

yang digerakkan dan diarahkan untuk mencapai sasaran dan tujuan. Kemudian

langkah selanjutnya dilakukan pengawasan atau penilaian untuk memeriksa

dan mengetahui sampai dimana usaha-usaha dakwah yang telah dilakukan.

BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia)

Dewan Pengurus Daerah DKI Jakarta Selatan Merupakan salah satu lembaga

dakwah yang dalam aktivitas–aktivitasnya menerapkan pola manajemen guna

tercapainya tujuan dakwah yang telah direncanakan, baik itu menggunakan

5 Amrullah Ahmad, (editor), Dakwah Islam dan Perubahan Sosial, (Yogyakarta:

Primaduta, 1983), h. 32.

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

5

pendekatan dakwah verbal maupun melalui dakwah bil hal. Kegiatan dakwah

di BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia)

Dewan Pengurus Daerah DKI Jakarta Selatan diharapkan dapat memberikan

perubahan, bagi remaja muslim khususnya yang ada di Jakarta Selatan dan

umumnya pada seluruh lapisan masyarakat.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis meneliti tentang

“Manajemen Pada Kegiatan Dakwah Dewan Pengurus Daerah Badan

Komunikasi Pemuda Dan Remaja Masjid Indonesia (DPD BKPRMI)

Jakarta Selatan “.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan skripsi ini lebih fokus dan mendalam penulis

akan membatasi pada penerapan manajemen pada kegiatan dakwah yang

ada di DPD BKPRMI Jakarta Selatan.

2. Perumusan Masalah

Sedangkan pembahasannya lebih terarah dan terfokus, maka

penulis perlu membuat perumusan masalah pada penulisan penelitian ini

untuk menjawab permasalahan – permasalahan sebagai berikut :

a. Apa saja kegiatan Dakwah DPD BKPRMI Jakarta Selatan yang

dilakukan ?

b. Bagaimana bentuk program manajemen dakwah yang dilakukan DPD

BKPRMI Jakarta Selatan ?

c. Bagaimana temuan analisis manajemen pada kegiatan dakwah DPD

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

6

BKPRMI Jakarta Selatan ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penulisan penelitian ini, yaitu

:

a. Melakukan analisis terhadap kegiatan dakwah pada DPD BKPRMI

Jakarta Selatan yang selama ini telah dilakukan.

b. Untuk mengetahui program manajemen dakwah yang dilakukan DPD

BKPRMI Jakarta Selatan.

c. Untuk mengetahui temuan analisis manajemen pada kegiatan dakwah

yang dilakukan DPD BKPRMI Jakarta Selatan.

2. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Bagi peneliti dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam

masalah ini, disamping sebagai pembanding antara teori yang

didapatkan dari bangku kuliah dengan praktek yang terjadi dilapangan.

Serta dalam akademis diharapkan dapat menambah wawasan dan

khazanah ilmu pengetahuan khususnya jurusan Manajemen Dakwah

dan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi pada umumnya.

b. Manfaat praktis penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian

guna mengembangkan konsep dakwah yang sesuai dengan kondisi dan

situasi.

c. Penelitian ini diharapkan menjadi rekomendasi bagi proses

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

7

pengembangan dakwah DPD BKPRMI Jakarta Selatan untuk menjadi

contoh bagi lembaga-lembaga lain.

D. Metodelogi Penelitian

Metodelogi penelitian adalah seperangkat pengetahuan tentang

langkah–langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan

dengan masalah–masalah tertentu untuk diolah, dianalisis, diambil kesimpulan

dan selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. Dalam pembahasan penelitian

ini penulis menggunakan metode deskriptik analitik, yaitu penelitian yang

dilakuakan dengan cara mengamati dan mengumpulkan data–data, dan

kemudian data–data yang diperoleh disusun dan dikemukakan dengan

subjektif mungkin untuk kemudian dianalisis.6

1. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini yaitu tempat memperoleh keterangan. Dan yang

menjadi subjek dalam penelitian ini adalah pengurus dan anggota DPD

BKPRMI Jakarta Selatan, dimana terdapat 5 orang yang dapat dijadikan

acuan untuk penelitian ini. Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini

adalah penerapan manajemen pada kegiatan dakwah yang dilaksanakan

DPD BKPRMI Jakarta Selatan.

2. Waktu dan Lokasi penelitian

Sekiranya penulis melakukan penelitian dan pengamatan langsung sesuai

6 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 2000), Cet. Ke-25, h

136.

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

8

dengan batasan waktu yang ditentukan. Adapun tempat penelitiannya di

sekretariat DPD BKPRMI Jakarta Selatan yang bertempat di Masjid Jami’

Al Hikmah Jl. Ulujami Raya No 22b, Kecamatan Pesanggrahan, Ulujami

Jakarta Selatan.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Penelitian Lapangan (Field Research)

Melalui penelitian lapangan akan diperoleh data-data primer dimana

penelitian tersebut dilakukan dengan cara :

1) Observasi

Dalam penelitian ini penulis mengamati langsung objek yang akan

diteliti, adapun hal-hal yang diperlukan untuk observasi ini adalah

alat perekam, kamera, buku catatan yang akan digunakan selama

observasi berlangsung.

2) Wawancara (Interview)

Interview merupakan suatu alat pengumpulan informasi langsung

tentang beberapa jenis data.7 Dalam penelitian ini penulis langsung

mewawancarai pengurus DPD BKPRMI Jakarta Selatan.

3) Dokumentasi

Dokumentasi dapat diartikan sebagai bahan tertulis maupun data

yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang berupa catatan formal

organisasi itu sendiri.

4) Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan untuk memperoleh data sekunder.

7 Sustrisno Hadi, Metodelogi Reasearch, h. 49.

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

9

Dilakukan dengan cara membaca buku-buku, literatur, dan

referensi dari sumber-sumber lainnya yang dapat

dipertanggungjawabkan dan relevan dengan masalah yang diteliti.

4. Teknik Analisa Data

Dari data yang dikumpulkan, kemudian dianalisis dan

diinterpretasikan. Adapun dalam analisis data, penulis menggunakan

metode analisis deskriptif, maksudnya adalah cara melaporkan data

dengan menerangkan dan memberi gambaran mengenai data yang

terkumpul secara apa adanya dan kemudian data tersebut disimpulkan.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam menentukan judul skripsi ini penulis telah membaca dan

menganalisis dari beberapa karya ilmiah mengenai manajemen program

pengembangan dakwah dan remaja masjid diantaranya dengan judul :

”Manajemen Dakwah Pada Kelompok Usia Dini” oleh Rahmawati

jurusan Manajemen Dakwah, yang membedakannya yaitu terletak pada

lembaga yang diteliti serta pada pengembangan manajemen dakwah.

“Strategi Dakwah Sanggar Budaya Betawi Si Pitung dalam Pembinaan

Pemuda di Wilayah Rawa Belong Jakarta Barat” oleh Ahmad Rifqi jurusan

Manajemen Dakwah, yang membedakan dari skripsi ini terletak pada strategi

pelaksanaan dakwah yang dimiliki sanggar budaya betawi si pitung dalam

upaya pembinaan pemuda di wilayah Rawa Belong Jakarta Barat.

“Manajemen Program Dakwah Pusbinroh DKI Jakarta” oleh Safrida

Fitri Auriyah jurusan Manajemen Dakwah yang membedakan skripsi ini

terletak pada subjek penelitiannya atau lembaga yang diteliti.

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

10

Berdasarkan kajian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti dengan

sudut pandang yang berbeda yaitu mengenai “ Penerapan Manajemen pada

Kegiatan Dakwah Dewan Pengurus Daerah Badan Komunikasi Pemuda dan

Remaja Masjid Indonesia (DPD BKPRMI) Jakarta Selatan “.

F. Sistematika Penulisan

Sebagai gambaran mengenai penelitian ini, penulis telah menyusun

penulisan ini dalam lima bab. Masing – masing bab terdiri dari beberapa sub

bab, diawali dengan pendahuluan dan diakhiri dengan kesimpulan serta saran–

saran. Adapun sistematika penulisan ini sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, metodelogi penelitian, tinjauan

pustaka, sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Terdiri dari pengertian Manajemen, Fungsi Manajemen, Unsur–

unsur Manajemen, Tahapan dan Penerapan Manajemen,

Pengertian Dakwah, Unsur-unsur Dakwah, Penerapan

Manajemen dalam Dakwah, Pengertian Remaja Masjid, Remaja

Masjid Sebagai Lembaga Dakwah.

BAB III : GAMBARAN UMUM DEWAN PENGURUS DAERAH

BADAN KOMUNIKASI PEMUDA DAN REMAJA MASJID

INDONESIA JAKARTA SELATAN

Sejarah Berdirinya, Visi, Misi dan, Tujuan, Organisasi

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

11

Kepengursan, Program dan Bentuk Kegiatan, Sarana dan

Prasarana.

BAB IV : TEMUAN PENELITIAN DAN ANALISIS MANAJEMEN

PADA KEGIATAN DAKWAH DEWAN PENGURUS

DAERAH BADAN KOMUNIKASI PEMUDA DAN REMAJA

MASJID JAKARTA SELATAN

Dalam bab ini dijelaskan tentang Deskripsi Informan (Subjek

Penelitian), Kegiatan Dakwah pada DPD BKPRMI Jakarta

Selatan, Program Manajemen Dakwah DPD BKPRMI Jakarta

Selatan, Analisis Manajemen pada Kegiatan Dakwah DPD

BKPRMI Jakarta Selatan.

BAB V : PENUTUP

Kesimpulan dan Saran.

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Istilah manajemen memiliki berbagai pengertian, secara universal

merupakan sumberdaya suatu organisasi untuk mencapai sasaran dan

kinerja yang tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit maupun non

profit. Secara etimologis, kata manajemen berasal dari bahasa Inggris,

management, yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, dan

pengelolaan. Serta pada kesimpulannya adalah sebagai suatu proses yang

diterapkan oleh individu atau kelompok dalam upaya-upaya koordinasi

untuk mencapai suatu tujuan.1

Sedangkan secara terminologi terdapat banyak definisi yang

dikemukakan oleh para ahli tentang pengertian manajemen, diantaranya :

a. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas

manajemen.

Yang berpendapat dalam hal ini adalah George R. Terry yang

pernyataannya dikutip oleh Mochtar Effendi, dengan mengemukakan

bahwa manajemen adalah suatu tindakan perbuatan seorang yang

berhak menyuruh orang lain mengerjakan sesuatu, sedangkan

tanggung jawab tetap di tangan yang memerintah.2

1M. Munir, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Prenada Media Grup, 2012), Cet. Ke-3. h. 9.

2Mochtar Effendi, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam, (Jakarta:

Bhratara Karya Aksara, 1986), h. 9.

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

13

Pengertian ini juga dikemukakan oleh Laurent A. Aply yang

dikutip oleh Jawahir Tantowi, mengatakan bahwa “Management is art

of getting think done tough people” (Manajemen adalah seni untuk

menggerakan orang melakukan suatu pekerjaan untuk mencapai hasil

tertentu melalui orang lain dan dengan cara tertentu).3

b. Manajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu.

Hal ini dikemukakan oleh A. W. Widjaya dengan mengatakan

bahwa manajemen adalah suatu seni dan ilmu, yaitu seni dan ilmu

perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan, penyusunan, dan

pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang ditentukan.4

Manajemen sebagai seni berfungsi untuk mencapai tujuan yang

nyata mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan manajemen

sebagai ilmu berfungsi menerangkan fenomena-fenomena, gejala-

gejala, kejadian-kejadian dan keadaan. Mary Parker Follet juga

mendefinisikan manajemen sebagai seni, yaitu dimana dalam

menyelesaikan pekerjaan yang ditentukan dengan melalui orang lain.

Hal ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan

organisasi melalui pengaturan-pengaturan orang lain untuk

melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan.5

Sedangkan manajemen dikatakan sebagai ilmu, karenamenurut

Gullick manajemen telah memenuhi persyaratan bidang ilmu. Karena

3Jawahir Tantowi, Unsur-unsur Manajemen Menurut Al Quran, (Jakarta: Pustaka Al

Husna, 1983), h. 9. 4A. W. Widjaya, Administrasi Kepegawaian Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Press,

1990), cet, ke-II, h. 13. 5T. Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 1990), edisi ke-2, Cet, ke-3, h. 8.

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

14

telah dipelajari untuk waktu yang lama dan telah diorganisasikan

menjadi suatu rangkaian teori, teori manajemen selalu diuji dalam

prektek sehingga manajemen sebagai ilmu akan terus berkembang.6

c. Manajemen sebagai suatu proses.

Manajemen sebagai suatu proses dikemukakan oleh Robert

Kreitner dalam bukunya Manajemen yang dikutip oleh Zaini

Muhtarom mengatakan bahwa “Management is the process of working

with and trough others to achive organizational objectives in a

changing environment. Central to this process is the effective and

efficient use of limited resources” (Manajemen ialah proses bekerja

dengan dan melalui orang-orang lain untuk mencapai tujuan organisasi

dalam lingkungan yang berubah. Proses ini berpusat pada pengunaan

secara efektif dan efisien terhadap sumber daya yang terbatas).7

Sedangkan pendapat yang sama dikatakan manajemen sebagai

suatu proses, hal ini dikemukakan oleh James A.F. Stoner dalam

bukunya Manajemen yang dikutip oleh T. Hani Handoko mengatakan

bahwa “Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan

penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan”.8

Kesimpulan dari rumusan di atas, bahwa manajemen merupakan

serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan,

6Ibid, h. 11.

7Zaini Muhtarom, Dasar-dasar Manjemen Dakwah, (Yogyakarta: Al Amin Press, 1996),

Cet, ke-I, h. 36. 8T. Hani Handoko, Manajemen Edisi II,(Yogyakarta: BPFE, 1984),h. 8.

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

15

mengendalikan dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan

menggunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

Di samping itu, pengertian manajemen juga sangat ditekankan pada aspek

pengaturan aktivitas fungsi dari sumber daya manusia. Dalam hal ini manajer

atau pimpinan serta manajer staff sangat berkepentingan, karena ketiga

komponen tersebut merupakan faktor penggerak dalam sebuah organisasi.

Sesuai dengan definisi tentang manajemen yang dikemukakan oleh para

pakar di atas, maka esensi manajemen adalah proses integrasi dan

koordinasi.

2. Unsur-Unsur Manajemen

Pada umumnya seperti yang telah diketahui bahwa untuk mencapai

tujuan secara efektif dan efisien, maka sangat diperlukan sekali adanya

fasilitas atau sarana-sarana alat kerja yang disebut juga sumber atau unsur-

unsur manajemen. Unsur-unsur tersebut dikenal dengan 6M, yaitu man,

money, materials, machines, method, dan markets.

a. Man (SDM)

Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling

menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang

melakukan proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk

kerja. Serta dalam diri manusia terdapat potensi berupa akal, daya fikir,

daya hayal, dan berbagai daya yang memungkinkan akan terbentuknya

berbagai macam inspirasi.9

9Yayat M Herujito, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta: Grasindo, 2001), h. 6.

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

16

b. Money(Uang)

Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan.

Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai, besar kecilnya

hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam

perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting

untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan

secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang

harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang

dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari

suatu organisasi.

c. Materials (Bahan)

Materi terdiri dari bahan setengah jadi atau bersumber pada

sumber daya alam yang dikelola. Dalam dunia usaha untuk mencapai

yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus

dapat menggunakan bahan atau materi-materi sebagai salah satu

sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi

tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.

d. Machines (Mesin)

Dalam menopang manajemen, mesin menjadi pembantu dalam

terselenggaranya kegiatan manajemen. Tanpa adanya mesin proses

manajemen akan berjalan lambat dan sulit diwujudkan. Karena

penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan

keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja.

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

17

e. Methods (Metode)

Metode adalah cara yang digunakan untuk mewujudkan

rencana yang telah ditentukan sebelumnya guna mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Metode atau cara sangat menentukan kelancaran roda

manajemen dalam organisasi, dengan metode yang tepat akan

menghasilkan output yang bagus sehingga menguntungkan bagi yang

menggunakanya.

Metode yang tepat adalah metode yang memiliki jiwa ilmiah

dalam arti mengandung dua aspek, yakni analisis dan kontruksi.

Analisis berarti pemilihan yang dilakukan manajemen, sedangkan

kontruksi berarti penambahan yang dilakukan manajemen dari hal

yang dihadapi oleh manajemen itu sendiri.10

f. Market (Pasar)

Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting, sebab

bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang

akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh

sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi

merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat

dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera

konsumen dan daya beli kemampuan konsumen.

3. Fungsi Manajemen

Manajemen adalah proses yang khas untuk mengatur kelangsungan

kegiatan, karena dengan adanya manajemen maka terdapat mekanisme

10

Hery Noer dan Munzir, Watak Pendidikan Islam, (Jakarta: Friska Agung Insani, 2000),

h. 20.

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

18

yang menjamin untuk menyelesaikan kewajiban dan mendapatkan hasil

baru sesuai dengan proses yang teratur. Sebuah organisasi atau aktivitas

jika dilaksanakan dengan manajemen dengan manajemen dapat diketahui

secara utuh kapasitas kemampuannya dan menunjukkan jalan yang paling

utuh untuk mewujudkan tujuan-tujuannya.11

Manajemen juga merupakan faktor utama yang terdiri dari

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan sebuah

rancangan yang dijadikan dasar-dasar untuk pelaksanaan organisasi yang

sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Banyak sekali para ahli ilmu

manajemen yang memiliki pendapat tentang fungsi manajemen, seperti

Henry Fayol industriawan Perancis sebagai pelopor pendekatan fungsional

mengemukakan lima fungsi manajemen sekaligus menandai urutan proses

pelaksanaan manajemen yaitu Planning (perencanaan), Organizing

(pengorganisasian), Command (perintah), Coordination (koordinasi), dan

Control (pengawasan).12

Dan juga pendapat Luter Gullich yang berpendapat bahwa fungsi

manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia,

pemberian perintah, pengkordinasian, pelaporan dan pembiayaan.13

Adapun fungsi manajemen disini hanya dipaparkan satu pendapat

saja yang mana secara umum telah dipergunakan dalam berbagai instansi

atau lembaga yaitu menurut pendapat M. Manulang. Fungsi tersebut

11

M. Munir, Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Prenada Media Grup, 2012),

Cet, ke-2, h. 82. 12

Zaini Muhtarom, Dasar-dasar Manajemen, h. 38. 13

M. Manulang, Dasar-dasar Manajemen, h. 7.

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

19

adalah perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasan.

Berikut penjelasan masing-masing fungsi manajemen, yaitu :

a. Perencanaan (Planning)

Rencana merupakan pokok dasar yang harus dimiliki dari setiap

organisasi maupun lembaga. Karena dengan adanya rencana program

apapun yang sudah tertera pasyi dapat berjalan dengan maksimal dan

sesuai dengan harapan yang sudah ditentukan.

Oleh karena itu definisi perencanaan adalah pemilihan atau

penetapan tujuan-tujuan organisasi yang telah disepakati dengan

penentuan strategi, kebijaksanaan proyek, prosedur, metode, system,

anggaran, dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.14

Menurut Louis A. Allen yang dikutip oleh Bedjo Siswanto

mengatakan bahwa perencanaan terdiri dari aktivitas-aktivitas yang

dioperasikan oleh manajer untuk berfikir ke depan dan mengambil

keputusan yang memungkinkan untuk mendahului serta menghadapi

tantangan di waktu yang akan datang.15

Aktivitas-aktivitas yang ada dalam perencanaan adalah :

1) Perkiraan (Forecasting)

Perkiraan adalah suatu prediksi guna mempersiapkan hal

apapun yang nantinya akan terjadi pada masa yang akan datang.

2) Tujuan (Objectives)

Tujuan adalah penentuan perumusan sasaran dalam rangka

pencapaian dari prioritas pelaksanaannya. Agar tujuan itu tercapai

14

T. Hani Handoko, Manajemen Edisi II, h. 23. 15

Bedjo Siswanto, Manajemen Modern, (Bandung: Sinar Baru, 1990), Cet, ke-I, h. 55.

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

20

maka instansi atau organisasi harus berusaha dengan sungguh-

sungguh.

3) Kebijakan (Policies)

Kebijakan adalah suatu yang diperlukan sebagai rujukan atau

pedoman umum dalam pengambilan keputusan. Kebijakan akan

sangat mempengaruhi cara, pola, strategi, dan fokus perubahan

yang akan dicapai.16

4) Program (Programming)

Program adalah rancangan kegiatan-kegiatan yang akan

dilakukan oleh sebuah organisasi. Di dalam program juga

ditemukan mana yang harus lebih dulu diprioritaskan, mana

program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.17

5) Jadwal (Shedule)

Jadwal adalah penetapan waktu untuk melaksanakan

program-program yang sudah ditentukan dan batas-batas waktu

program harus dijalankan.

6) Prosedur (Prosedures)

Prosedur adalah metode atau cara yang digunakan dalam

melaksanakan suatu pekerjaan. Tanpa adanya prosedur maka

proses jalannya organisasi akan tidak stabil.18

16

Markinuddin, Tri Hadyanto Sasongko, Analisis Sosial, (Bandung: Yayasan Akatiga,

2006), h. 24. 17

Jhon M. Ivancevich, Robert Konopaske, Perilaku dan Manajemen Organisasi, (Mc

Graw Hill: Erlangga, 2006), h. 27. 18

Zulkifli AM, Manajemen Kearsipan, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003), h.

67.

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

21

7) Anggaran (Budget)

Budget merupakan anggaran-anggaran atau ongkos biaya

yang akan dikeluarkan dalam proses pelaksanaan organisasi.19

b. Pengorganisasian (Organizing)

Sarwoto memberikan pengertian pengorganisasian secara

umum yang diartikan adalah sebagai keseluruhan proses

pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas tanggung jawab atau

wewenang sedemikian rupa sehinga tercipta suatu organisasi yang

dapat digerakkan sebagai kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang

telah ditentukan.20

Sedangkan T. Hani Handoko mengemukakan pengertian

bahwa pengorganisasian adalah :

1) Penentuan sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan

untuk mencapai tujuan organisasi.

2) Pegangan dari pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja

yang akan dapat membawa hal-hal tersebut kearah tujuan.

3) Penugasan tanggung jawab tertentu dan kemudian.

4) Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu untuk

melaksanakan tugas-tugasnya. Fungsi ini menciptakan struktur

formal dimana ditetapkan, dibagi dan dikoordinasikan.21

Hasil dari pada proses pengorganisasian adalah suatu organisasi yang

dapat digerakan sebagai suatu kesatuan yang bulat.

19

Justin T. Sirait, Anggaran sebagai Alat Bantu bagi Manajemen, (Jakarta: Grasindo,

2005), h. 73. 20

Sarwoto, Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1991),

h. 77. 21

T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE), h. 77.

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

22

c. Penggerakkan (Actuating)

Penggerakkan adalah tindakan-tindakan yang menyebabkan

suatu organisasi menjadi “berjalan”, George R. Terry memberikan

definisi penggerakan ini sebagai “tindakan untuk mengusahakan agar

semua anggota kelompok suka berusaha untuk mencapai sasaran-

sasaran agar sesuai dengan perencanaan manajerial dari usaha-usaha

organisasi”.22

Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya dan kekuasaan pemimpin

serta kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi, motivasi,

dan disiplin karena kegiatan ini langsung menyangkut dan berhubungan

dengan orang-orang dalam organisasi.

d. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan mengandung arti penjagaan stabilitas guna

mencapai keseimbangan, bagaimanapun juga manajer harus selalu

merubah apa yang dikerjakannya atau merubah standar yang digunakan

sekarang untuk mengukur pelaksanaan.23

Fungsi pengawasan sangatlah dibutuhkan, tanpa adanya

pengawasan maka fungsi-fungsi lain tidak akan berjalan dengan baik.

Di dalam pengawasan ini seorang pimpinan bisa merubah atau

memperbaiki apa yang dikerjakan jika terjadi penyimpangan-

penyimpangan di tengah jalan yang tidak sesuai dengan rencana yang

telah ditetapkan.

22

Sarwoto, Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen, h. 87. 23

T. Hani Handoko, Manajemen, h. 375.

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

23

Menurut prosesnya maka pengawasan terdiri dari kegiatan-

kegiatan antara lain :

1) Menentukan standar sebagai suatu ukuran pengawasan.

2) Pengukuran dan pengamatan terhadap berjalannya operasi

berdasarkan rencana yang ditentukan.

3) Penafsiran dan perbandingan hasil yang ada dengan standar yang

diminta.

4) Melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan.

5) Perbandingan hasil akhir dengan masukan yang telah terjadi.24

4. Tahapan dan Penerapan Manajemen

Manajemen diperlukan sebagai upaya agar segala kegiatan yang

dilakukan berjalan efektif dan efisien. Agar manajemen yang dilakukan

mengarah kepada apa yang diharapkan, ada beberapa fungsi yang sudah

diketahui sebelumnya yaitu adanya perencanaan, pengorganisasian,

penggerakkan atau implementasi, serta pengendalian atau pengawasan.25

Agar manajemen dapat berjalan dengan mulus serta dapat bekerja

ekstra di setiap lini maka dibutuhkan tahapan manajemen dari tingkat

teratas sampai terbawah, pelaksanaan ini dapat berlangsung dalam wilayah

kerja masing-masing namun berkewajiban untuk saling berkomunikasi.

Adapun tahapan manajemen tersebut adalah26

:

a. Manajemen level atas, dimana manajemen ini bekerja untuk

mengonsep dan mewujudkan visi dan misi. Serta merancang strategi

24

Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, (Yogyakarta: Bina Aksara, 1998),

h. 129.

25Erni Tisnawati Sule, Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Prenada

Media Grup, 2005), h. 7.

26Irham Fahmi, Manajemen Teori, Kasus, dan Solusi, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 12.

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

24

secara keseluruhan dan mengedepankan pekerjaan dengan format

keputusan bersifat umum.

b. Manajemen level menengah, yaitu mengedepankan konsep efektivitas

dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Dan bertugas mengkoordinir

pada setiap bidang yang ada.

c. Manajemen level bawah, yaitu mengedepankan konsep efisiendi

dalam bekerja. Dan melakukan pekerjaan dengan sangat sistematis

sesuai arahan yang sudah ada terhadap tujuan yang akan dicapai.

Dalam penerapannya tentu manajemen sangat dibutuhkan dalam

segala bidang. Ini merupakan faktor yang tidak bisa diabaikan begitu saja,

karena peranannya dapat menjadikan suatu tujuan yang diharapkan

menjadi efektif dan efisien. Untuk itu, penerapan yang dilakukan adalah

memasukkan fungsi-fungsi manajemen pada setiap instansi/lembaga yang

terkait dan telah menjadi tolak ukur suatu keberhasilan dalam mencapai

tujuan. Maka fungsi-fungsi manajemen inilah yang menjadi suatu terapan,

yaitu27

:

a. Menerapkan fungsi perencanaan, yaitumenyadari bahwa

apapuntujuannya hanya dapat berjalan secara efektif dan efisien

bilamana sudah dipersiapkan dan direncanakan terlebih dahulu dengan

matang. Demikian pula dengan suatu program/kegiatan yang sudah

ada, dan proses pencapaian tujuannya memerlukan proses manajemen

yang sehat, dalam arti terarah dengan efektif, dan efisien. Empat tahap

dasar perencanaan :

27Erni Tisnawati Sule, Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, h. 19.

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

25

1) Menetapkan tujuan/serangkaian tujuan

2) Merumuskan keadaan saat ini

3) Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan

4) Mengembangkan rencana/serangkaian kegiatan untuk pencapaian

tujuan

b. Menerapkan fungsi pengorganisasian, yaitu

mampumengimplementasikan suatu tindakan atau kegiatan

danmenggabungkan seluruh potensi yang ada dari seluruh bagian

dalam suatu kelompok, serta bersama-sama bekerja guna mencapai

tujuan yang telah ditentukan. Dalam penerapan ini harus menggunakan

metode yang dikenal dengan KISS (koordinasi, integrasi,simplifikasi,

dan sinkronisasi) untuk dapat menciptakankeharmonisan dalam

kegiatan organisasi.

c. Menerapkan fungsi penggerakkan, yaitu usaha, cara, teknik dan

metode untuk mendorong para anggota serta menjuruskan semua

anggota agar berkeinginan, bertujuan bergerak untuk mencapai

maksud-maksud yang telah ditentukan dan mereka berkepentingan

serta bersatu padu dengan rencana usaha organisasi.

d. Menerapkan fungsi pengawsan, yaitu merupakan proses untuk

mengamati secara terus menerus pelaksanaan rencana kerja yang sudah

disusun dan mengadakan koreksi terhadap penyimpangan yang terjadi.

Untuk menjalankannya tentu diperlukan adanya standar kinerja yang

jelas. Dari standar tersebut dapat ditentukan indikator kinerja yang

akan dijadikan dasar untuk menilai hasil kerja anggota.

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

26

B. Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Pada dasarnya pengenalan orang terhadap suatu istilah tidak selalu

menjadi jaminan bahwa orang tersebut dapat memahami dengan baik

pengertian yang dikandung oleh istilah itu. Demikian pula terhadap

konteks istilah dakwah, meskipun istilah tersebut sudah sangat populer di

Indonesia akan tetapi belum tentu setiap orang dapat memahami

pengertian dakwah secara sebaik-baiknya. Ditinjau dari segi bahasa,

dakwah berarti : panggilan, seruan, atau ajakan. Bentuk perkataan tersebut

dalam bahasa Arab disebut mashdar.28

Hal ini diartikan secara etimologis yang berasal dari kata da’a,

yad’u, da’wan, du’a sebagai artian mengajak, menyeru, dan permintaan.

Istilah ini sering diberi arti yang sama dengan istilah-istilah tabligh, amr

ma’ruf dan nahi munkar, mau’idzoh hasanah, tabsyir, indzhar, washiyah,

tarbiyah, ta’lim, dan khotbah.29

Oleh karena itu, pengertian dakwah secara terminologis dimaknai

dari aspek positif ajakan tersebut, yaitu ajakan kepada kebaikan dan

keselamatan dunia dan akhirat. Sementara itu, para ulama memberikan

definisi dakwah yang bervariasi, diantaranya :

a. Toha Yahya Omar yang dikutip oleh Nasaruddin Latif mengatakan

bahwa dakwah adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana

28

A. Rosyad Saleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1977), h. 7. 29

M. Munir, Wahyu Ilaihi,Manajemen Dakwah, (Jakarta: Prenada Media Grup, 2012),

Cet, Ke-3, h. 17.

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

27

kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk

kemaslahatan dan kebahagiaan mereka dunia dan akhirat.30

b. Quraish Shihab mendefinisikan sebagai seruan atau ajakan kepada

keinsafan, atau usaha mengubah situasi yang tidak baik kepada situasi

yang lebih baik dan sempurna beik terhadap pribadi maupun

masyarakat.31

c. Masdar Helmy mengatakan bahwa dakwah adalah mengajak dan

menggerakkan manusia agar menaati ajaran-ajaran Allah termasuk

amr ma’ruf nahi munkar untuk bisa memperoleh kebahagiaan di dunia

dan akhirat.32

d. Sedangkan M. Arifin mendefinisikan dakwah sebagai suatu kegiatan

yang “mengajak” baik dalam bentuk tulisan, tingkah laku dan

sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha

mempengaruhi orang lain, baik secara individual maupun secara

kelompok, agar timbul di dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran,

sikap, penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama sebagai

message (pesan) yang disampaikan kepadanya tanpa adanya unsur-

unsur paksaan.33

Dalam Al Qur‟an terdapat beberapa ayat yang mengandung

pengertian dakwah, diantaranya adalah surat Ali Imran ayat 104 dan 110,

surat Al „Araf ayat 157 dan surat At Taubah ayat 71, yang berbunyi :

30

Nasaruddin Latif, Teori dan Praktek Dakwah Islamiah, (Jakarta: PT Firma Dara, 2007),

h. 11. 31

Quraish Shihab, Membumikan Al Qur’an, (Bandung: Mizan, 1992), h. 194. 32

Masdar Helmi, Dakwah dalam Alam Pembangunan, (Semarang: CV Toha Putra, 2001),

h. 31. 33

M. Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Study, (Jakarta: Bulan Bintang, 1997),

Cet, ke-1, h. 17.

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

28

Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah

dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al.

Imran:104)34

Artinya : “ Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk

manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang

munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman,

tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman,

dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”(QS. Al.

Imran:110)35

Artinya : “ Orang-orang yang mengikut Rosul, Nabi yang ummi yang

mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka,

yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka

dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala

yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan

membuang dari mereka beban-beban dan belenggu pada mereka. Maka

34

Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Yayasan Penyelenggaraa

dan Penafsir Al Qur‟an, 1990), h. 93. 35

Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, h. 94.

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

29

orang-orang yang beriman kepadanya. Memuliakannya, menolongnya dan

mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya, mereka itulah

orang-orang yang beruntung. “ (QS. Al.A‟raf:157)36

Artinya : “ Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,

sebahagian mereka menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka

menyuruh yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat,

menunaikan zakat, dan mereka ta’at pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka

itu akan diberi rahmat oleh Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

(QS. At. Taubah:71)37

Dari beberapa pengertian di atas, meskipun formulasinya berbeda-

beda antara satu dengan yang lainnya, namun dapat disimpulkan bahwa

esensi dakwah merupakan aktivitas dan upaya untuk mengubah manusia,

baik individu maupun masyarakat dari situasi yang tidak baik kepada

situasi yang lebih baik.

Dimana dakwah adalah usaha peningkatan pemahaman keagamaan

untuk mengubah pandangan hidup, sikap bathin dan perilaku ummat yang

tidak sesuai dengan ajaran Islam menjadi sesuai dengan tuntutan syariat

untuk memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

2. Unsur-unsur Dakwah

Unsur-unsur dakwah adalah komponen-komponen yang terdapat

dalam setiap kegiatan dakwah. Unsur-unsur tersebut adalah da’i (pelaku

36Ibid, h. 246.

37Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, h.299.

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

30

dakwah), mad’u (mitra dakwah), maddah (materi dakwah), wasilah (media

dakwah), thariqoh (metode), dan atsar (efek dakwah).38

a. Da’i (Pelaku Dakwah)

Da’i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan, tulisan,

maupun perbuatan yang dilakukan baik secara individu, kelompok, atau

lewat organisasi/lembaga. Kata Da’i berasal dari bahasa Arab yang

berarti orang yang mengajak. Menurut istilah Da’i berarti orang yang

mengajak kepada orang lain baik secara langsung atau tidak langsung

menuju kearah perbuatan yang lebih baik menurut ajaran Islam.39

Menurut penulis, seorang Da’i harus memiliki keistiqomahan

dalam melaksanakan tugasnya sebagai penyeru kepada jalan yang benar

dengan cara-cara yang sesuai dengan tuntunan Al-Qur‟an. Dimana Da’i

berperan sebagai pemandu bagi orang-orang yang ingin mendapat

keselamatan hidup baik di dunia maupun akhirat kelak.

Subyek dakwah sangat menentukan terhadap keberhasilan suatu

proses dakwah di samping faktor hidayah Allah SWT. Hal ini

mengerucut kepada tataran subyek dakwah yaitu manusia. Manusia

tertarik oleh ajaran Islam karena sikap subyek dakwah, sebagaimana

yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW terhadap orang kafir,

sehingga mereka mau masuk Islam. Dengan demikian faktor subyek

Da’i sangat mempengaruhi terhadap keberhasilan suatu proses dakwah.

38

M. Munir, Wahyu Ilaihi,Manajemen Dakwah, Cet, Ke-3, h. 21.

39Aliyudin, Dasar-dasar Ilmu Dakwah, (Bandung: Fakultas Dakwah UIN Sunan Gunung

Djati, 2007), h. 10.

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

31

Seorang Da’i juga harus berfungsi mengetahui cara

menyampaikan tentang dakwah tentang Allah, alam semesta, dan

kehidupan, serta apa yang dihadirkan dakwah untuk memberikan solusi,

terhadap problema yang dihadapi manusia, juga metode-metode yang

dihadirkannya untuk menjadikan agar pemikiran dan perilaku manusia

tidak salah dan tidak melenceng.40

b. Mad’u (Penerima Dakwah)

Mad’u yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah, atau manusia

penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok,

baik manusia yang beragama Islam maupun tidak atau dengan kata lain,

manusia secara keseluruhan. Kepada manusia yang belum beragama

Islam, dakwah bertujuan untuk mengajak mereka untuk mengikuti

agama Islam sedangkan kepada orang-orang yang telah beragama

Islam, dakwah bertujuan meningkatkan kualitas iman, Islam dan

Ihsan.41

Mad’u merupakan mitra dakwah yang terdiri dari berbagai

macam golongan manusia. Oleh karena itu, menggolongkan mad’usama

dengan menggolongkan manusia itu sendiri dari aspek profesi,

ekonomi, dan seterusnya. M. Munir mengutip di dalam bukunya

ungkapan Muhammad Abduh yang menyatakan bahwasannya membagi

mad’u menjadi tiga golongan, yaitu :

40Mustafa Malaikah, Manhaj Dakwah Yusuf Al-Qardhowi Harmoni antara Kelembutan

dan Ketegasan, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1997), h. 18.

41M. Munir, Wahyu Ilaihi,Manajemen Dakwah, Cet, Ke-3, h. 23.

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

32

1) Golongan cerdik cendikiawan yang cinta kebenaran, dapat berpikir

secara kritis, dan cepat dapat menangkap persoalan.

2) Golongan awam, yaitu orang kebanyakan yang belum dapat berpikir

secara kritis dan mendalam, serta belum dapat menangkap

pengertian-pengertian yang tinggi.

3) Golongan yang berbeda dengan kedua golongan trsebut, mereka

senang membahas sesuatu tapi hanya dalam batas tertentu saja, dan

tidak mampu membahasnya secara mendalam.42

c. Maddah (Materi Dakwah)

Materi dakwah atau pesan adalah pesan-pesan atau segala sesuatu

yang harus disampaikan oleh Da‟i kepada Mad‟u, yaitu keseluruhan

ajaran Islam, yang ada di dalam Kitabullah maupun sunnah Rasul-Nya.43

Secara umum materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi empat

masalah pokok, yaitu :

1) Akidah

2) Ibadah

3) Muamalah

4) Akhlak

5) Sejarah

6) Prinsip-prinsip pengetahuan dan teknologi, yaitu petunjuk-petunjuk

singkat yang memberikan dorongan kepada manusia untuk

42M. Munir, Wahyu Ilaihi,Manajemen Dakwah, Cet. Ke-3, h. 24.

43

Aliyudin, Dasar-dasar Ilmu Dakwah, (Bandung: Fakultas Dakwah UIN Sunan Gunung

Djati, 2007), h. 14.

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

33

mengadakan analisa dan mempelajari isi alam dan perubahan-

perubahannya.44

Dalam materi dakwah di harapkan para penyuluh agama

(da’i) dalam hal ini sebagai agen perubahan menyampaikan ajaran

agama Islam senantiasa memasukkan (difusi) ide-ide yang terbaru, ide-

ide terbaru tersebut harus sesuai dengan ajaran Islam.

d. Wasilah(Media Dakwah)

Wasilah atau media dakwah adalah alat yang digunakan untuk

menyampaikan materi dakwah kepada mad’u.45

Untuk menyampaikan

hal tersebut dapat menggunakan berbagai wasilah. M. Munir mengutip

ungkapan Hamzah Ya‟qub yaitu membagi wasilah dakwah menjadi

lima macam, yaitu : lisan, tulisan, lukisan, audiovisual, dan akhlak.

1) Lisan adalah media dakwah yang paling sederhana yang

menggunakan lidah dan suara, dakwah dengan media ini dapat

berbentuk pidato, ceramah, kuliah, bimbingan, penyuluhan dan

sebagainya.

2) Tulisan adalah media dakwah melalui tulisan, buku, majalah, surat

kabar, spanduk dan sebagainya.

3) Lukisan adalah media dakwah melalui gambar, karikatur, dan

sebagainya.

4) Audiovisual adalah dakwah melalui indra pendengaran, penglihatan,

atau kedua-duanya, seperti televisi, film, internet, dan sebagainya.

44Aliyudin, Dasar-dasar Ilmu Dakwah, h. 14.

45

M. Munir, Wahyu Ilaihi,Manajemen Dakwah, (Jakarta: Prenada Media Grup, 2012),

Cet. Ke-3. h. 32.

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

34

5) Akhlak yaitu media dakwah melalui perbuatan-perbuatan nyata yang

mencerminkan ajaran Islamyang secara langsung dapat dilihat dan

didengarkan oleh mad’u.

e. Thariqah (Metode Dakwah)

Kata metode telah menjadi bahasa Indonesia yang memiliki

pengertian “suatu cara yang bisa ditempuh atau cara yang ditentukan

secara jelas untuk mencapai dan menyelesaikan suatu tujuan, rencana

sistem, dan tata pikior manusia.46

Metode dakwah adalah jalan atau cara yang dipakai juru dakwah

untuk menyampaikan ajaran materi dakwah Islam. Dalam

menyampaikan suatu pesan dakwah, metode sangat penting

peranannya, karena suatu pesan walaupun baik, tetapi disampaikan

lewat metode yang tidak benar maka pesan itu bisa saja ditolak oleh si

penerima pesan.47

Secara garis besar ada tiga pokok metode (Thariqah) dakwah,48

yaitu :

1) Bi al-Hikmah, yaitu berdakwah dengan memperhatikan situasi dan

kondisi sasarn dakwah dengan menitikberatkan pada kemampuan

mereka, sehingga di dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam

selanjutnya, mereka tidak lagi merasa terpaksa atau keberatan.

2) Mau’izatul Hasanah, yaitu berdakwah dengan memberikan nasihat-

nasihat atau menyampaikan ajaran-ajaran Islam dengan rasa kasih

46M. Syafaat Habib, Buku Pedoman Dakwah, (Jakarta: Wijaya, 1992), cet, ke-1, h. 160.

47

M. Munir, Wahyu Ilaihi,Manajemen Dakwah, Cet, Ke-3, h. 33. 48

Ibid, h. 34.

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

35

sayang, sehingga nasihat dan ajaran Islam yang disampaikan itu

dapat menyentuh hati mereka.

3) Mujadalah Billati Hiya Ahsan, yaitu berdakwah dengan cara

bertukar pikiran dan membantah dengan cara yang sebaik-baiknya

dengan tidak memberikan tekanan-tekanan yang memeberatkan

pada komunitas yang menjadi sasaran dakwah.

f. Atsar (Efek Dakwah)

Atsar (efek) sering disebut dengan feedback(umpan balik) dari

proses dakwah ini sering dilupakan atau tidak banyak menjadi perhatian

Da’i. Kebanyakan mereka menganggap bahwa setelah dakwah

disampaikan, maka selesailah tugas dakwah. Padahal atsar sangat besar

artinya dalam penentuan langkah-langkah dakwah berikutnya.

Dengan menganalisis atsar dakwah secara cermat dan tepat, maka

diadakan penyempurnaan pada langkah-langkah berikutnya. Demikian

juga strategi dakwah termasuk di dalam penentuan unsur-unsur dakwah

yang dianggap baik dapat ditingkatkan. Jika proses ini dapat terlaksana

dengan baik, maka terciptalah suatu mekanisme perjuangan dalam

bidang dakwah. Dalam bahasa agama, inilah sesungguhnya yang

disebut dengan ikhtiar insani.49

Jalaluddin Rahmat menyatakan bahwa ada beberapa efek yang

timbul dari suatu tindakan dakwah yang dilakukan, yaitu efek kognitif

hal ini terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami,

atau dipersepsi khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi

49M. Munir, Wahyu Ilaihi,Manajemen Dakwah, Cet. Ke-3. h. 35.

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

36

pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, dan informasi. Efek afektif

timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi atau

dibenci, khalayak, yang meliputi segala yang berhubungan dengan

emosi, sikap, serta nilai. Sedangkan efek behavioral merujuk pada

perilaku nyata yang diamati, yang meliputi pola-pola tindakan,

kegiatan, atau kebiasaan berperilaku.50

3. Penerapan Manajemen dalam Dakwah

Semakin berkembangnya zaman dalam mengatasi suatu problema

diperlukanlah suatu ilmu manajemen. Hal ini digunakan sebagai alat

pengaturan untuk mencapai tujuan yang pasti secara maksimal. Chester J.

Barnard mengemukakan bahwa “ tidak ada suatu hal untuk akal modern

seperti sekarang ini yang lebih penting dari administrasi dan manajemen,

kelangsungan hidup pemerintah yang beradab akan sangat bergantung

pada kemampuan untuk mengelola dan mengembangkan sesuatu

memerlukan administrasi dan manajemen sebagai alat dalam memecahkan

masyarakat modern”.51

Alasan tersebut yang membuat mengapa masyarakat modern

mengkaji dan mengembangkan manajemen termasuk dalam kegiatan

dakwah yang kemudian diimplementasikan dalam kehidupan sehari-

harinya. Ajaran Islam termasuk dalam konsepsi yang sempurna dan

komprehensif, karena ia meliputi segala aspek kehidupan manusia.52

50Jalaluddin Rahmat, Retorika Modern, Sebuah Kerangka, Teori dan Praktik Berpidato,

(Bandung: Akademika, 1982), h. 269. 51

Sondang P. Siagian, Manajemen Strategis, (Yogyakarta: BPFE UGM, 1978), h. 2.

52M. Munir, Wahyu Ilaihi,Manajemen Dakwah, Cet, Ke-3. h. 64.

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

37

Dalam konteks dakwah sebagai suatu proses usaha kerjasama untuk

mencapai apa yang menjadi tujuannya, menyangkut segi-segi atau bidang-

bidang yang sangat luas. A. Rosyad Saleh dalam bukunya Manajemen

Dakwah Islam mengemukakan bahwa dakwah memasuki segenap

lapangan kehidupan manusia, yaitu bidang pendidikan, sosial, ekonomi,

politik dan kebudayaan kesemuanya itu terdapat persoalan dakwah.53

Dalam bidang pendidikan misalnya, yaitu bagaimana usaha

pendidikan itu harus diselenggarakan. Sehingga dapat mengantarkan dan

mencetak anak-anak didik menjadi manusia yang berilmu dan berakhlak

mulia, dimana hal ini merupakan salah satu aspek penting bagi dakwah.

Dalam bidang sosial, dimana berperan sangat penting karena untuk

mewujudkan kesejahteraan, melenyapkan segenap hambatan dan

kepincangan hidup, seperti kemiskinan, keterbelakangan, kebidihan

merupakan persoalan-persoalan dakwah.

Dalam bidang ekonomi, proses dakwah antara lain berupa

mencarikan jalan keluar terhadap kesulitan yang dihadapi masyarakat

dalam mendapatkan lapangan kerja serta memberikan dorongan agar

setiap orang mendapatkan kesempatan yang sama dalam memperoleh

pekerjaan. Kemudian dalam bidang politik, dimana usaha-usaha dalam

rangka dakwah antara lain memberikan warna keIslaman ke dalam

lingkungan pemegang kekuasaan, sehingga kekuasaan yang dipegangnya

tidak dipergunakan untuk menindas dan tidak disalah gunakan untuk

kepentingan sendiri.

53A. Rosyad Saleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: PT Bulan Bintang, 1993), h. 29.

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

38

Serta berikutnya dalam bidang kebudayaan, dimana dakwah

berperan sebagai usaha mengukuhkan nilai-nilai ajaran Islam dalam

kehidupan masyarakat, sehingga ajaran Islam benar-benar menjadi sumber

dan mewarnai seluruh ide dan karya manusia.

Sesuai dengan pengertian dakwah yang begitu luas, maka

pelaksanaan dakwah tidaklah mungkin dilakukan oleh orang seorang

secara sendiri-sendiri. Pelaksanaan dakwah yang mempunyai skope

kegiatan yang begitu kompleks, hanya akan dapat berjalan secara efektif,

bilamana diterapkan ilmu manajemen serta kepemimpinan didalamnya.

Hal ini dilakukan agar setiap tenaga yang berada dalam proses dakwah

berjalan dengan maksimal.54

Adapun prosesnya yaitu dengan cara merencanakan tugas,

mengelompokan tugas, menghimpun dan menempatkan tenaga-tenaga

pelaksana dalam kelompok-kelompok tugas itu dan kemudian

menggerakkannya ke arah pencapaian tujuan dakwah yang dalam hal ini

disebut Manajemen Dakwah.55

Dalam hal ini, kemampuan serta keahlian untuk penerapan

manajemen dalam dakwah dapat diklasifikasikan sebagai berikut56

:

a. Melihat kedepan, menetapkan dan merumuskan kebijaksanaan dan

tindakan-tindakan dakwah yang akan dilaksanakan pada waktu-waktu

yang akan datang, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

b. Mengelompokkan tindakan-tindakan dakwah dalam kesatuan-kesatuan

tertentu, menempatkan para pelaksana yang kompoten pada kesatuan-

54A. Rosyad Saleh, Manajemen Dakwah Islam, h. 32.

55

Ibid, h.34.

56 Ibid, h. 46.

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

39

kesatuan tersebut serta memberikan wewenang dan jalinan hubungan di

antara mereka.

c. Menggerakkan para pelaksana dakwah untuk segera melaksanakan

kegiatan-kegiatan yang telah ditentukan.

d. Mengusahakan agar tindakan yang dilakukan dan hasilnya senantiasa

sesuai dengan rencana, instruksi, petunjuk, pedoman dan ketentuan-

ketentuan lain yang telah diberikan sebelumnya.

Keempat kelompok kemampuan atau keahlian diatas oleh para ahli

manajemen disebut sebagi fungsi manajemen, yang secara berurutan

dinamakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan

pengendalian.

C. Remaja Masjid

1. Pengertian Remaja Masjid

Kumpulan dari remaja yang beraktivitas di masjid dalam rangka

memberikan kontribusi secara langsung maupun tidak langsung bagi

keberlangsungan dakwah di masjid dan atau di masyarakat. Visi Remaja

Masjid itu sendiri bertujuan melakukan aktivitas sosial dan ibadah di

lingkungan masjid.Hal ini sangat perlu dan mutlak keberadaannya dalam

menjamin estafet makmurnya suatu masjid sehingga fungsi dinamika

masjid itu sendiri dapat di pertahankan kelangengannya. Sedangkan misi

dari remaja masjid adalah berdakwah dengan hikmah dan pelajaran yang

baik serta menjadi rahmat bagi semesta alam.57

57

Pinterngaji.blogspot.com/.../memajukan-remaja-masjid-dan-memakmurkan. Di akses

pada tanggal 22/06/2014 pukul 10.35 WIB.

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

40

Remaja masjid adalah perkumpulan pemuda masjid yang melakukan

aktivitas sosial dan ibadah di lingkungngan masjid. Pembagian tugas dan

wewenang dalam remaja masjid termasuk dalam golongan organisasi yang

menggunakan konsep Islam dengan menerapkan asas musyawarah,

mufakat dan amal jama‟i (gotong royong) dalam segenap melakukan

aktivitasnya.

Remaja masjid sebagai agen strategis dalam pemberdayaan umat perlu

dibekali keilmuan dan keterampilan yang dibutuhkan, misalnya para

aktivis remaja masjid juga perlu menekuni pengetahuan jurnalistik dan

kewirausahaan. Hal itu penting untuk menguatkan dakwah dan

pemberdayaan umat. Dua pengetahuan itu dapat menjadi sarana dakwah,

maupun peningkatan SDM Remaja Masjid sehingga mampu mandiri.

Dengan demikian, kedudukan remaja masjid adalah sebagai organisasi

otonom yang relatif independen dalam membina anggotanya. Remaja

masjid dapat menyusun program, menentukan bagan dan struktur

organisasi serta memilih pengurusnya sendiri. Karena itu aktivis remaja

masjid memiliki kesempatan untuk berkreasi, mengembangkan potensi

dan kemampuannya serta beraktivitas secara mandiri. Adapun peran dan

fungsi remaja masjid antara lain :

a. Memakmurkan Masjid

b. Pembinaan Remaja Muslim

c. Kaderisasi Umat

d. Pendukung Kegiatan Ta‟mir Masjid

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

41

e. Dakwah dan Sosial58

Remaja masjid membina para anggotanya agar beriman, berilmu dan

beramal sholih dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT untuk

mencapai keridhaanNya. Pembinaan dilakukan dengan menyusun aneka

program yang selanjutnya ditindak lanjuti dengan berbagai aktivitas.

Remaja Masjid yang telah mapan biasanya mampu bekerja secara

struktural dan terencana. Mereka menyusun program kerja periodik dan

melakukan berbagai aktivitas yang berorientasi pada :

a. Keislaman.

b. Kemasjidan.

c. Keremajaan.

d. Keterampilan.

e. Keilmuan. 59

Mereka juga melakukan pembidangan kerja berdasarkan

kebutuhan organisasi, agar dapat bekerja secara efektif, dan efisien.

Beberapa bidang kerja dibentuk untuk mewadahi fungsi – fungsi

organisasi yang disesuaikan dengan program kerja dan aktivitas yang akan

diselenggarakan diantaranya :

a. Administrasi dan Kesekretariatan.

b. Keuangan.

c. Pembina Anggota.

d. Perpustakaan dan Informasi.

58Lukman Hakim, “peranan RISMA sebagai lembaga dakwah masjid agung Jawa

Tengah”,(Semarang, 2009), h. 32.

59Siswanto, Panduan Praktis Organisasi Remaja Masjid,h. 49.

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

42

e. Kesejahteraan Umat.

f. Kewanitaan.60

Remaja masjid yang terorganisir dengan baik, bukan saja akan

memberikan kesempatan bagi anggotanya untuk mengembangkan bakat

dan kemampuannya, namun juga akan memberi bekal yang baik bagi masa

depan mereka, terutama bekal taqwa. Sehingga hadirnya generasi muslim

yang terbaik, beriman, berilmu pengetahuan, beramal shalih dan ber‟amar

ma‟ruf nahi munkar.

2. Remaja Masjid Sebagai Lembaga Dakwah

Telah diketahui bahwa remaja masjid merupakan organisasi

dakwah yang menghimpun remaja muslim. Keterikatannya dengan masjid,

maka peran utamanya adalah memakmurkan masjid. Organisasi ini dapat

berpartisipasi aktif dalm mendakwahkan Islam oleh sebab itu bisa

dikategorikan sebagai lembaga dakwah. Dan secara luas, disesuaikan

dengan situasi dan kondisi yang melingkupinya.

Aktivitas dakwah bil lisan, bil hal, bil kalam dan lain sebagainya

dapat diselenggarakan dengan baik oleh anggotanya, meskipun kegiatan

tersebut diselenggarakan oleh remaja masjid akan tetapi tidak akan

membatasi hanya bidang keremajaan saja melainkan juga melaksanakan

aktifitas yang menyentuh masyarakat luas, seperti bakti sosial, kebersihan

lingkungan, membantu korban bencana alam, pengajaran Al Qur‟an dan

lain – lain.

60Siswanto, Panduan Praktis Organisasi Remaja Masjid,h. 51.

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

43

Semuanya adalah contoh aktivitas dakwah yang dilakukan oleh

remaja masjid dan mereka juga dapat bekerja sama dengan ta‟mir masjid

dalam merealisasikan kegiatan kemasyarakatan tersebut.61

61

Lukman Hakim, “peranan RISMA sebagai lembaga dakwah masjid agung Jawa

Tengah”, h.36.

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

44

BAB III

GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya Dewan Pengurus Daerah (DPD) BKPRMI Jakarta

Selatan

Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia Dewan

Pengurus Daerah Jakarta Selatan merupakan salah satu lembaga dakwah yang

dalam aktivitas–aktivitasnya di samping menggunakan pendekatan dakwah

verbal juga melalui dakwah bil hal. Kegiatan dakwah di BKPRMI diharapkan

dapat memberikan perubahan bagi remaja muslim yang berada di wilayah

Jakarta Selatan dan umumnya pada seluruh lapisan masyarakat.1

Pada dasarnya sejarah pembentukan Dewan Pengurus Daerah

BKPRMI Jakarta Selatan dimulai dengan dilaksanakannya (Musyawarah

Daerah (musda), setelah berdirinya BKPRMI pusat di Bandung. Pada saat itu

terlaksananya Musyawarah Nasional (munas) yang terdapat perwakilan

tokoh–tokoh dari Jakarta. Awal mula nama lembaga ini adalah Badan

Komunuikasi Pemuda Masjid Indonesia (BKPMI) berdiri tanggal 3 September

1977/19 Ramadhan 1397 Hijriah di Masjid Istiqamah Bandung, Jawa Barat.

Dengan terbentuknya kepengurusan periode 1977–1980 hasil musyawarah

kerja nasional dan dilantik oleh KH. EZ Muttaqien mewakili ketua Umum

Majelis Ulama Indonesia Pusat.2

1 Wawancara Pribadi dengan Andri Anas. Ketua Umum DPD BKPRMI Jakarta Selatan.

Sekretariat BKPRMI Jakarta Selatan 10 September 2014. Pukul 20.00 WIB.

2 Said Abdul Qodir, Sejarah dan Panduan Organisasi BKPRMI, (Jakarta: CV Setya

Printing, 2001), h. 7.

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

45

Lahirnya BKPMI ini adalah pada forum Musyawarah Kerja Nasional I

yang kemudian disepakati sebagai Musyawarah Nasional I, dan dihadiri oleh

BKPMI wilayah dengan kepemimpinan model presidium. Dan terpilihlah

sebagai ketua umum pada saat itu, yaitu Toto Tasmara dengan sekretaris

umum Bambang Pranggono. Tercatat sebagai pendiri adalah : Toto Tasmara,

Ahmad Mansur Suryanegara, Syamsuddin Manaf, Bambang Pranggono,

masing–masing dari Jawa Barat. Kemudian Mustafid Amna, Syaifuddin

Danondjoyo, Muhammad Anwar Ratnaprawira, Muchlis Ma’ruf masing–

masing dari DKI Jakarta. Nasir Budiman, Nurcholis Turmudzi masing–masing

dari Jawa Tengah, dan Mubayin dari Jawa Timur.3

Pembentukannya yaitu dilatarbelakangi sebagai reaksi terhadap gejala

sosial yang berkembang di tanah air seperti konsep pembangunan nasional

yang dinilai cenderung yang berorientasi pada pembentukan masyarakat

sekuler. Isu kebangkitan Islam abad XV Hijriah yang ditandai dengan

kesemarakan kegiatan keagamaan, pencerahan keagamaan melalui kajian–

kajian dalam berbagai bentuknya, kuatnya dorongan untuk membangun

Ukhuwah Islamiyah serta tumbuhnya kesadaran beragama di kalangan muda

Islam.4

Tumbuh kembangnya kajian–kajian Islam di berbagai belahan dunia di

satu sisi, menjadikan semakin kuatnya semangat Generasi Muda Islam

Indonesia untuk memantapkan posisi dan citra Indonesia tidak hanya sebagai

pemeluk Islam terbesar di dunia. Namun menjadi suatu kesadaran dan

3 Said Abdul Qodir, Sejarah dan Panduan Organisasi BKPRMI, h. 7.

4 Ibid, h. 8.

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

46

memunculkan gerakan umat Islam di seluruh dunia untuk kembali ke Masjid

sebagai basis perjuangannya, dimana masjid sebagai Baitullah dan masjid

sebagai milik umat.5

Rapat pembentukan dan pelantikan pengurus BKPMI periode I itu di

lakukan di Masjid Istiqomah Bandung. Pada saat pelantikan pengurus tersebut,

hadir beberapa tokoh pemuda Masjid dari Jakarta,Yogyakarta, dan Semarang.

Mengingat pengurus periode I ini berkedudukan di Bandung, maka sekretariat

BKPMI terletak di Bandung, yakni di gedung sekretariat Majelis Ulama

Indonesia, Jawa Barat. Kemudian berpindah mengikuti sekretariat MUI pusat.

Tahun 1986 di Masjid Al–Azhar Jakarta, dan mulai tahun 1989 sampai

sekarang di Masjid Istiqlal.6

Perubahan dari Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia

(BKPMI) ke Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia

(BKPRMI) dilakukan dalam Musyawarah Nasional VI tahun 1993 di Asrama

Haji Pondok Gede Jakarta, bersamaan dengan itu tergabungnya Forum

Silaturahmi Remaja Masjid (FOSIRAMA) di bawah pimpinan DR. H. Idrus

Marham, M.A. (Ketua Umum DPP BKPRMI sebelumnya). Serta dengan

perubahan nama organisasi dalam MUNAS VI ini pula di sepakati, bahwa

BKPRMI merupakan lembaga otonom dari organisasi Dewan Masjid

Indonesia (DMI). Selain itu, di bawah pengurus BKPRMI terbentuk beberapa

Lembaga Pembinaan dan Pengembangan seperti Lembaga Pembinaan dan

Pengembangan Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an (LPP-TKA), Lembaga

5 Wawancara Pribadi dengan Andri Anas. Ketua Umum DPD BKPRMI Jakarta Selatan.

Sekretariat BKPRMI Jakarta Selatan 10 September 2014. Pukul 20.00 WIB.

6 Said Abdul Qodir, Sejarah dan Panduan Organisasi BKPRMI, h. 9.

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

47

Pembinaan dan Pengembangan Dakwah dan Sumber Daya Manusia (LPP-

DSDM), Ekonomi Koperasi (LPP-EKOP), Lembaga Badan Hukum (LPP-

LBH), Keluarga Sakinah (LPP-KS), Lembaga Pembinaan dan Pengembangan

Ketahanan Santri (LKS)/Brigade Masjid, Lembaga Pembinaan Kesehatan

Masyarakat (LPKM).7

B. Visi, Misi dan Tujuan Dewan Pengurus Daerah (DPD) BKPRMI Jakarta

Selatan

Visi adalah pandangan gambaran masa depan dalam aktivitas apapun,

konteks disini ialah tentang dakwah dan merupakan tugas atau amanah yang

harus diemban oleh para da’i dalam posisi dirinya sebagai pembawa risalah

dakwah. Visi merupakan inviseble matter yang mengantarkan ke sesuatu yang

akan dilakukan secara berkesinambungan, sifat visi adalah cenderung pada

dasar filosofi. Untuk itu hendaknya visi ini bukan hanya sebuah tulisan atau

pernyataan kososng, melainkan sebuah gambaran yang ideal.8

Misi merupakan tujuan yang memberikan pedoman pada manajemen

dalam memusatkan aktivitasnya, misi adalah bentuk implementasi dari visi.

Misi ini diperuntukkan untuk manajemen, sedangkan visi bersumber dari para

pelaku dakwah. Perlu digarisbawahi, bahwa dalam misi hendaknya tidak

dinyatakan terlalu luas agar tetap menjadi pedoman manajemen dalam

memfokuskan aktivitas dakwah.9

7 Said Abdul Qodir, Sejarah dan Panduan Organisasi BKPRMI, h. 11.

8 Didin Hafidhuddin, Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktik, (Jakarta:

Gema Insani Press, 2002), h. 92. 9 M. Munir, Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Prenada Media Grup, 2012),

Cet, Ke-3, h. 86.

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

48

Dari pembentukan visi serta misi yang ada di Dewan Pengurus Daerah

BKPRMI Jakarta Selatan, berkaitan dengan visi misi yang telah dibentuk dari

pengurus BKPRMI pusat, dan berlaku sampai tingkat kecamatan.10

Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia memiliki Visi

dan Misi yaitu :

Visi : Memiliki kecintaan kepada masjid serta Memberdayakan dan

mengembangkan potensi Pemuda Remaja Masjid agar bertaqwa

kepada Allah SWT, memiliki wawasan ke-Islaman dan ke–

Indonesiaan yang utuh dan kokoh.

Misi : Menjadikan masjid sebagai pusat ibadah, pembinaan umat serta

pusat kebudayaan dan perjuangan untuk membina generasi muda

menjadi kader umat yang memiliki wawasan keIslaman yang

utuh, bersikap Istiqamah, dan berakhlak mulia serta mempunyai

citra sebagai berikut :

a. Muwahid (Pemersatu)

b. Mujahid (Pejuang)

c. Musyadid (Pelurus)

d. Muaddib (Pendidik)

e. Mujadid (Pembaharu Iman)11

Untuk mencapai visi dan misi tersebut Dewan Pengurus Daerah

BKPRMI Jakarta Selatan melakukan usaha–usaha dalam meningkatkan upaya

pengembangan minat, kemampuan dan pemahaman Al – Qur’an bagi seluruh

10 Wawancara Pribadi dengan Andri Anas. Ketua Umum DPD BKPRMI Jakarta Selatan.

Sekretariat BKPRMI Jakarta Selatan 10 September 2014. Pukul 20.00 WIB.

11 Said Abdul Qodir, Sejarah dan Panduan Organisasi BKPRMI, h. 15.

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

49

pemuda, remaja, anak–anak serta jama’ah masjid. Mendorong tumbuhnya

organisasi pemuda remaja masjid dan mengkokohkan komunikasi di kalangan

pemuda remaja masjid dalam mengembangkan program dan gerakan dakwah

Islam.12

Meningkatkan kualitas dan prestasi generasi muda bangsa melalui

pendekatan keagamaan, pendidikan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan

sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan bangsa. Memantapkan

wawasan keislaman dan keindonesiaan serta kesadaran pemuda remaja

masjid Indonesia tentang cita – cita perjuangan bangsa bela negara dan

dakwah Islamiyah dalam arti luas. Membina dan mengembangkan

kemampuan manajemen dan kepemimpinan pemuda remaja masjid yang

berorientasi kepada kemasjidan, keutamaan, dan keIndonesiaan, serta

meningkatkan hubungan dan kerja sama dengan pemerintah, organisasi

keagamaan, kepemudaan dan profesi lainnya, baik di tingkat nasional maupun

internasional.13

Tujuan atau cita–cita Dewan Pengurus Daerah BKPRMI Jakarta

Selatan yaitu memfungsikan masjid sebagai pusat ibadah, perjuangan dan

kebudayaan umat demi kejayaan Islam dan muslimin (Izzul Islam Wal

Muslimin) dalam Negara Indonesia. Menjadi wahana komunikasi dan

organisasi harapan umat sebagai tempat lahirnya pemimpin Islam yang

berakhlak mulia. Serta mewujudkan persatuan dan kesatuan umat dalam

12 Wawancara Pribadi dengan Andri Anas. Ketua Umum DPD BKPRMI Jakarta Selatan.

Sekretariat BKPRMI Jakarta Selatan 10 September 2014. Pukul 20.00 WIB.

13 Said Abdul Qodir, Sejarah dan Panduan Organisasi BKPRMI, h. 16.

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

50

Ukhuwah Islamiyah demi tercapainya umat yang satu, serta mewujudkan

masyarakat Marhamah yang berpegang teguh pada nila–nilai Islam.14

C. Organisasi Kepengurusan Dewan Pengurus Daerah (DPD) BKPRMI

Jakarta Selatan

Pembina : Walikota Administrasi Jakarta Selatan

Kabag. Dikmental Kota Administrasi Jakarta Selatan

Ka. Badan Kesatuan Bangsa Kota Administrasi

Jakarta Selatan

Ka. BAZIS Kota Administrasi Jakarta Selatan

Kasudin. Olahraga dan Pemuda Kota Administrasi

Jakarta Selatan

Kasudin. Sosial Dikmen Kota Administrasi Jakarta

Selatan

Ka. Kantor Kementrian Agama Kota Administrasi

Jakarta Selatan

Ketua MUI Kota Administrasi Jakarta Selatan

Ketua DMI Kota Administrasi Jakarta Selatan

Penasehat : KH. Muhaimin Lutfi

KH. Abdul Rodjak

H. Edi

Ir. Endah Pradjoko

14 Said Abdul Qodir, Sejarah dan Panduan Organisasi BKPRMI, h. 17.

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

51

Majelis Pertimbangan Daerah ( MPD )

Ketua : Drs. HM. Nurraihan, MM

Sekretaris : H. Sofyan Hadi, S.Pd.I

Anggota : Agus Sudono, S.Pd.I

Abbas Ma’moer, S.Ag

Haryadi, S.Pd.I

Dewan Pengurus Daerah ( DPD )

Ketua Umum : Andri Anas, S.Pd,I

Ketua I : Romdhoni

Ketua II : Nur’aini

Ketua III : Khoirul Anwar

Ketua IV : Siti Roqiqoh

Ketua V : Abdurrahman

Sekretaris Umum : Abdul Aziz

Wakil Sekretaris : Murjiningsih

Bendahara Umum : Azki Erlangga

Wakil Bendahara : Santi

Lembaga Otonom DPD BKPRMI Jakarta Selatan

1. Lembaga Pembinaan Pengembangan Taman Kanak Kanak Al-

Qur’an (LPPTKA)

Direktur Daerah : Drs. H Ahmad Darka, AW

Wadir I : Nurjamal, S.Pd.I

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

52

Wadir II : Abdul Halim Rahmat

Sekretaris : Kanafi Inaf

Bendahara : Dra. Hj. Rahmawati

2. Lembaga Pembinaan Pengembangan Keluarga Sakinah (LPPKS)

Direktur Daerah : Yuli

Wadir I : Yani Mulyani

Wadir II : Ikhwanudin, SQ

Sekretaris : Saipudin

Wakil Sekretaris I : Rusmalini S.Pd.I

Wakil Sekretaris II : Adi

Bendahara : Istikhanah Amd

3. Lembaga Pembinaan Pengembangan Dakwah dan Sumber Daya

Manusia (LPPDSDM)

Direktur Daerah : Ahmad Muhadjir

Wadir I : M. Fadli, S.Ag

Wadir II : H. Ridwan Hasyim

Sekretaris : Fitria Rachmawati

Bendahara : Nur Lu’lu

4. Lembaga Pembinaan Pengembangan Ekonomi dan Koperasi

(LPPEKOP)

Direktur Daerah : Ukar

Wadir : Tuti Alawiyah

Sekretaris : Ahmad Pramegi

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

53

Bendahara : Rika

5. Lembaga Pembinaan Pengembangan Ketahanan Santri / Brigade

Masjid

Komandan Direktur : Abu Bakar

Wakil Komandan : Sudharmono

Kepala Staff : Rahmatulloh

Asisten Div Logistic : Ismail

Asisten Div Umum : Sutris

6. Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi (LBHA)

Direktur Daerah : Agus Darmawan, SH.I

Wadir : Joko Wasono SH.I

Sekretaris : Irwan Chaerul Umam

Wakil Sekretaris : Maulana Hasanuddin

7. Lembaga Pembinaan Kesehatan Masyarakat (LPKM)

Direktur Daerah : Dr. Dian

Wadir : Ust. Mustofa

Sekretaris : Dr. Trisna

Wakil Sekretaris : Nowo

Bidang–Bidang

1. Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Komunikasi Ummat

Ketua : Ahmad Romdoni

Sekretaris : Siti Ruqoyah

Anggota : A. Taufik

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

54

2. Bidang Pembinaan Organisasi dan Keanggotaan

Ketua : Umar

Sekretaris : Nurhasan

Anggota : Afi

3. Bidang Olah Raga dan Budaya

Ketua : Sarwo

Sekretaris : Rosyid

Anggota : Fatur

4. Bidang Penelitian, Pengkajian dan Kemakmuran Masjid

Ketua : Syarif

Sekretaris : Doni

Anggota : Jahir

5. Bidang Publikasi, Dokumentasi dan Humas

Ketua : A. Baidowi

Sekretaris : Uju Tajudin

Anggota : Siswanto

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

55

Struktur Pengurus BKPRMI DPD Jakarta Selatan

KETUA UMUM

ANDRI ANAS M.A

Ketua I : Romdoni

Ketua II : Nuraini

Ketua III : Khairul Anwar

Ketua IV : Siti Roqiqoh

Ketua V : Abdurrahman

SEKUM

ABDUL AZIZ BENDUM

AZKI ERLANGGA

WASEKUM

MURJININGSIH WABENDUM

SANTI

Bidang Hubungan

Antar Lembaga dan

Komunikasi Umat

Bidang Pembinaan

Organisasi dan

Keanggotaan

Bidang Olahraga

dan Budaya

Bidang

Penelitian

Pengkajian dan

kemakmuran

Masjid

Bidang

Publikasi,

Dokumentasi

dan Humas

LPPTKA

LPPKS

LPPDSDM

LPP EKOP

LPP KETAHANAN SANTRI

LBHA

LPKM

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

56

D. Program dan Bentuk Kegiatan Dewan Pengurus Daerah (DPD) BKPRMI

Jakarta Selatan

Pada dasarnya sesuai dengan Munas VI BKPRMI dari tingkat pusat

sampai kecamatan, BKPRMI memiliki Lembaga Pembinaan dan

Pengembangan (LPP) dan termasuk program kegiatan yang formal

diantaranya yaitu15

:

a. Lembaga Pembinaan Pengembangan Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an

Melakukan penyiapan generasi qur’ani guna menyongsong masa

depan gemilang. Kegiatan ini guna mendukung program pemerintah bagi

peningkatan kemampuan baca tulis huruf Al–Qur’an untuk umat Islam

terutama generasi muda Islam, demi terciptanya generasi yang bertaqwa.

b. Lembaga Pembinaan Pengembangan Dakwah dan Sumber Daya Manusia

Mengembangkan potensi ke Ilmuan Islam dan belajar dalam

berdakwah secara bil hal, bil lisan, dan bil kalam serta mengkaji

ajaran/syariat Islam yang sudah berkembang. Guna meningkatkan kualitas

diri pada anggota organisasi serta melakukan perhatian kepada pembinaan

kader yang berkesinambungan untuk tercapainya kualitas pemuda remaja

masjid dan masyarakat yang beriman, dan bertaqwa, berakhlak mulia,

tangguh dan cerdas.

c. Lembaga Pembinaan Pengembangan Ekonomi dan Koperasi

Melakukan perhatian pengembangan potensi ekonomi untuk

meningkatkan partisipasi pemuda remaja masjid dalam pengembangan

15 AD/ART BKPRMI Dewan Pengurus Pusat, BAB IV, Pasal 22, h. 24

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

57

dan pembinaan ekonomi ummat yang berjiwa keislaman, kerakyatan,

kemandirian, kewirausahaan dan keadilan.

d. Lembaga Pembinaan Pengembangan Kesehatan Masyarakat

Memberikan perhatian kepada kesehatan masyarakat dengan

memberikan penyuluhan kesehatan serta pengobatan bagi para masyrakat

dan bekerjasama pada instansi pemerintahan seperti puskesmas/posyandu.

e. Lembaga Pembinaan Pengembangan Bantuan Hukum dan Advokasi

Memberikan perhatian dalam mewujudkan tertib organisasi dan

meletakkan dasar serta arah perjuangan lembaga. Membangun, membina

dan meningkatkan kualitas keilmuan khususnya di bidang hukum

terhadap anggota dan pengurus sebagai upaya dalam mencermati

dinamika hukum, dan memberikan konsultasi hukum atau bantuan hukum

terhadap masyarakat.

f. Lembaga Pembinaan Pengembangan Keluarga Sakinah

Memberi perhatian kepada kesejahteraan keluarga Muslim,

khususnya keluarga besar BKPRMI dan peningkatan potensi keluarga

muslim.

g. Lembaga Pembinaan Pengembangan Ketahanan Santri/Brigade Masjid

Menjadikan cinta tanah air, bela negara dan bela masyarakat,

termasuk kegiatan SAR, dalam arti luas bagi pemuda Remaja Masjid

Indonesia.

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

58

Dewan Pengurus Daerah (DPD) BKPRMI Jakarta Selatan

memiliki bentuk-bentuk kegiatan yang bersifat keorganisasian, otonom,

sosial dan kegiatan dakwah baik secara rutin maupun tahunan yang

semuanya mampu di kemas secara sebaik mungkin, yaitu :

1. Bentuk Kegiatan Pengembangan Organisasi

a. Melakukan pelatihan pengembangan setiap LPP BKPRMI dengan

mengadakan TOT (Training Of Trainer) dari setiap anggota jangka

waktu 4 tahun sekali.

b. Melakukan pengkaderan dan pembinaan anggota.

c. Melakukan Up-Grading, dari setiap kepengurusan.

d. Melakukan Training Manajemen Remaja Masjid.

e. Mengadakan pelatihan Leadership Camp.

f. Mengadakan Silaturahmi Remaja Masjid.

g. Mengadakan Bulan Olah Raga dan Seni untuk Remaja Masjid.

2. Bentuk Kegiatan Semi Otonom

a. Kewirausahaan.

b. Pendidikan Pengajaran untuk Anak kurang mampu.

c. Pengembangan Sosial.

3. Bentuk Rutin Kegiatan Dakwah

a. Pengajian keliling masjid untuk pemuda dan masyarakat setiap 2

minggu sekali.

b. Kajian Kitab Kuning Al Majlis Saniyah untuk umum, setiap sabtu

ba’da subuh di masjid Jami’ At Taqwa.

c. Mengadakan Kegiatan Peringatan Hari Besar Islam ( PHBI ) :

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

59

1) Isra’ Mi’raj

2) Maulid Nabi Muhammad SAW

3) Muharram

4) Bulan Ramadhan

d. Kuliah Dhuha untuk pemuda dan masyarakat setiap hari minggu,

dilakukan dengan jangka waktu 1 bulan 2 kali pertemuan dengan

masjid yang ditentukan.

e. Melakukan Pengajaran TPA dan ta’lim untuk Anak - anak di setiap

masjid, dilakukan ba’da maghrib bekerjasama dengan pengurus

kecamatan BKPRMI dan Remaja Masjid.

f. Mengadakan pelatihan baca qur’an yang bekerjasama dengan Dewan

Pengurus Kecamatan BKPRMI.

g. Mengadakan pelatihan dan pembinaan Da’i muda yang di pilih 2

orang dari setiap Kecamatan yang berada di Jakarta Selatan.

h. Mengadakan santunan untuk kaum Dhuafa.

4. Bentuk Kegiatan Sosial/Umum

a. Mengadakan seminar–seminar yang bersifat agamis, sosialis,

akademis, dan problematika masyarakat. Bekerjasama dengan

organisasi seperti Karang Taruna, KNPI, dan Pemerintahan.

b. Menggerakkan kader–kader untuk mampu bekerja bakti di lingkungan

Masjid maupun lingkungan umum.

c. Mengadakan bakti sosial apabila terjadi bencana alam dan sejenisnya.

5. Bentuk Kegiatan Dakwah Tahunan Ramadhan

a. Mengadakan Gema Ramadhan yaitu :

1) Perlombaan Islami untuk santri TPA.

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

60

2) Pesantren Ramadhan untuk TPA, SD dan SMP.

3) Kuliah Ramadhan untuk remaja dilakukan ba’da Tarawih.

a. Mengadakan bazar Ramadhan.

b. Santunan Dhuafa dan Buka Puasa Bersama.

c. Mengadakan I’tikaf.

d. Membentuk kepanitiaan ZIS.16

E. Sarana dan Prasarana Dewan pengurus Daerah (DPD) BKPRMI

Jakarta Selatan

Sarana dan prasaran yang sudah dimiliki Dewan Pengurus Daerah

BKPRMI Jakarta Selatan merupakan salah satu penunjang guna tercapainya

tujuan yang diharapkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Kantor kesekretariatan bertempat di masjid Al Hikmah Ulujami

2. Aula Rapat

3. Tempat TPA

4. Sound system

5. Alat kesenian Islam

6. Marawis/Hadroh

7. Komputer

8. Proyektor

9. Administrasi.17

16 Arsip Kegiatan Kepanitian Ramadhan, DPD BKPRMI Jakarta Selatan.

17

Wawancara Pribadi dengan Abdul Aziz. Sekretaris Umum DPD BKPRMI Jakarta

Selatan. Sekretariat BKPRMI Jakarta Selatan 10 September 2014. Pukul 20.45 WIB.

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

61

Organisasi lembaga dakwah yang baik tentunya harus memiliki sarana

dan pra sarana yang memadai. Baik itu administratif, alat inventaris, maupun

alat–alat kesenian dakwah, karena itu semua merupakan penunjang atau bisa

disebut sebagai alat bantu agar kegiatan dakwah yang direncanakan bisa

tercapai secara maksimal dan dapat diterima di kalangan masyarakat dengan

sebaik mungkin.

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

62

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN ANALISIS MANAJEMEN PADA

KEGIATAN DAKWAH DEWAN PENGURUS DAERAH BADAN

KOMUNIKASI PEMUDA DAN REMAJA MASJID INDONESIA

JAKARTA SELATAN

A. Deskripsi Informan (Subjek Penelitian)

Dalam penelitian ini, penulis mendeskripsikan beberapa informan

sebagai subjek penelitian guna mengakuratkan sebuah data/sumber yang telah

didapat. Dalam menentukan informan pertimbangannya adalah1 :

1. Keakuratan dan validitas informasi yang diperoleh. Berdasarkan hal ini

maka jumlah informan sangat tergantung pada hasil yang dikehendaki ,

bila mereka yang menjadi informan adalah orang-orang yang benar

menguasai masalah yang diteliti, maka informasi tersebut dijadikan

analisis.

2. Jumlah informan sangat bergantung pada pencapaian tujuan penelitian,

artinya bila masalah-masalah dalam penelitian yang diajukan sudah

terjawab dari 5 informan, maka jumlah tersebut adalah jumlah yang tepat.

3. Peneliti diberi kewenangan dalam menentukan siapa saja yang menjadi

informan, tidak terpengaruh jabatan seseorang.

Informan yang telah didapat oleh peneliti dari setiap anggota yang

berada didalam kepengurusan Dewan Pengurus Daerah BKPRMI Jakarta

Selatan adalah 5 (lima) orang, karena dianggap menguasai permasalahan

1 Julia Brannen, Memadu Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Samarinda:

Pustaka Pelajar, 2002), Cet ke-IV, h. 151.

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

63

yang sedang diteliti. Informasi dari 5 informan tersebut dianggap sudah dapat

menjawab segala hal yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian.

Selanjutnya pengumpulan informasi dilakukan dengan intensif sehingga

mendapatkan informasi yang valid. Kelima orang tersebut merupakan orang-

orang yang sangat memahami dalam bagiannya masing-masing. Mereka

adalah sebagai berikut :

1. Ketua umum Dewan Pengurus Daerah BKPRMI Jakarta Selatan, beliau

bernama Andri Anas. Dimana sebagai jabatan yang diperolehnya beliau

memiliki peranan yang cukup besar bagi perkembangan DPD BKPRMI

Jakarta Selatan pada setiap bidang, kegiatan, dan program yang telah

ada. Untuk itu, penulis memilih beliau sebagai salah satu informan karena

menganggap sangat mampu membantu memberikan informasi-informasi

yang akurat untuk penelitian ini. Disamping itu pula, beliau juga

merupakan orang yang dianggap mampu dalam bidang intelektual karena

sudah menyelesaikan jenjang strata 2.

2. Sekretaris umum Dewan Pengurus Daerah BKPRMI Jakarta Selatan,

beliau bernama Abdul Aziz. Dimana sebagai jabatan yang diperolehnya,

tentu beliau mengerti tentang tata cara administratif yang berada di DPD

BKPRMI Jakarta Selatan dan mengenal tentang aplikasi-aplikasi

manajemen yang dilakukan DPD BKPRMI Jakarta Selatan. Untuk itu,

penulis memilih beliau sebagai informan karena dianggap sangat perlu dan

dapat membantu terselesaikannya penelitian ini.

3. Bendahara umum Dewan Pengurus Daerah BKPRMI Jakarta Selatan,

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

64

beliau bernama Azki Erlangga. Penulis memilih beliau sebagai informan

karena dianggap mampu mengetahui pengauditan keuangan yang ada.

Dimana hal tersebut merupakan yang dianggap penting, karena demi

terciptanya roda manajemen yang akurat pada setiap bidang yang telah

ada.

4. Ketua Umum Dewan Pengurus Kecamatan BKPRMI Pesanggrahan

Jakarta Selatan, bernama Andika Abdullah. Beliau merupakan salah satu

perwakilan dari DPK BKPRMI di Jakarta Selatan, penulis memilih beliau

sebagai informan karena menganggap penting untuk lebih mengetahui alur

koordinasi yang telah ada. Hal ini untuk lebih menguatkan informasi

penerapan manajemen kegiatan dakwah yang telah dilakukan, dan sejauh

mana keterkaitannya dengan Dewan Pengurus Kecamatan BKPRMI.

5. Ketua umum Remaja Masjid At Taqwa, bernama Rizal Wahyudi. Beliau

merupakan salah satu anggota yang remaja masjidnya sudah terdaftar

dalam Dewan Pengurus Daerah BKPRMI Jakarta Selatan. Penulis memilih

beliau sebagai informan, karena agar lebih mengetahui sejauh mana

keterkaitannya remaja masjid yang telah terdaftar di dalam DPD BKPRMI

Jakarta Selatan dan dikelola dengan penerapan manajemen pada kegiatan

dakwah yang dilakukan. Hal ini untuk lebih menguatkan hasil informasi

yang didapat dari penelitian ini.

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

65

B. Kegiatan dakwah pada DPD BKPRMI Jakarta Selatan

Pada bab III sebagai mana telah dijelaskan, salah satu lembaga

dakwah yang bergerak pada tingkat generasi muda berbasis masjid tentu

BKPRMI menjadi organisasi kader sekaligus pelopor gerakan dakwah dengan

segala potensi yang dimilikinya berkewajiban mewujudkan masyarakat

madani. Khususnya pembinaan yang kontinu kepada generasi muda muslim

untuk dijadikan motivator dan penggerak sebagai bagian dari proses

terwujudnya masyarakat madani.

Untuk itu, kegiatan–kegiatan yang direncanakan dan dibuat adalah

kegiatan dakwah yang memang sebagai salah satu mesin untuk mencapai

tujuan dari BKPRMI. Berpusat atau berkonsentrasi pada pemuda remaja

masjid yang bergerak untuk dakwah, wadah kaderisasi, gerakan ekonomi,

sosial–budaya dan pemberdayaan masyarakat serta gerakan keumatan.2

Kegiatan dakwah yang dilakukan Dewan Pengurus Daerah BKPRMI

Jakarta Selatan sudah tertera dalam program yang direncanakan yaitu sebagai

berikut :

1. Kegiatan Dakwah Rutin

a. Pengajian keliling masjid untuk pemuda dan masyarakat setiap 2

minggu sekali.

Hal ini dilakukan untuk mensinergikan silaturahmi antar

pengurus DPD BKPRMI Jakarta Selatan dengan Remaja Masjid dan

Jama’ah masjid tersebut. Dan pengajian ini diisi dengan metode

2 Wawancara Pribadi dengan Andri Anas. Ketua Umum BKPRMI DPD Jakarta Selatan.

Sekretariat BKPRMI Jakarta Selatan 10 September 2014. Pukul 20.00 WIB.

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

66

dakwah tabligh yang mengundang pemateri dari da’i atau ulama yang

sudah mumpuni. Tujuan kegiatan ini agar masyarakat dan seluruh

generasi muda muslim mampu memupuk nilai ke Islaman didalam

dirinya.

b. Kajian Kitab Kuning Al Majlis Saniyah untuk umum, setiap sabtu

ba’da subuh di masjid Jami’ At Taqwa bekerjasama dengan Remaja

Masjid At Taqwa.

Kajian kitab kuning ini adalah tentang hadits–hadits Rasulullah

SAW, dimaksudkan untuk mampu mendalami ilmu pengetahuan

dengan kitab gundul dan mengetahui kajian seperti nahwu, shorof

serta mengenalkan akhlak Rasulullah SAW secara murni. Dengan

pengaplikasian mencapai masyarakat yang madani.

c. Mengadakan Kegiatan Peringatan Hari Besar Islam ( PHBI ) :

1) Isra’ Mi’raj

2) Maulid Nabi Muhammad SAW

3) Muharram

4) Gema Ramadhan

Dengan memeriahkan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)

diharapkan para generasi muda Islam mampu menyadari pola dalam

kehidupan sehari hari dengan terus menanamkan nilai dakwah dan ke

Islaman, karenanya setiap peringatan tersebut mengandung makna

untuk kehidupan yang lebih baik. Hal ini juga untuk mensyiarkan

kepada umat bahwa ke Islaman memiliki makna yang sangat

mendalam bagi kemaslahatan bersama.

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

67

d. Kuliah Dhuha untuk pemuda dan masyarakat setiap hari minggu,

dilakukan dengan jangka waktu 1 bulan 2 kali pertemuan dengan

masjid yang ditentukan.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menambah kecintaan umat

kepada shalat Dhuha, seperti apa yang telah dilakukan secara rutin

oleh Rasulullah SAW. Mendalami keilmuan tentang ke-Islaman agar

kehidupan yang dijalani selalu menanamkan syariat–syariat Islam.

Pembicara yang mengisi dalam kuliah dhuha tersebut adalah dari

kalangan akademisi Islam dan para Ulama.

e. Melakukan Pengajaran TPA dan ta’lim untuk anak-anak di setiap

masjid, dilakukan ba’da maghrib bekerjasama dengan pengurus

kecamatan BKPRMI dan Remaja Masjid.

Kegiatan ini untuk mencetak generasi anak yang handal dalam

membaca Al-Qur’an serta mengetahui makna, hukum dan kaidahnya.

Dan mengenalkan nilai–nilai ke-Islaman sejak usia dini.

f. Mengadakan pelatihan/tahksin qur’an yang bekerjasama dengan

Dewan Pengurus Kecamatan BKPRMI.

Kegiatan ini dilakukan untuk mendalami Ilmu Al–Qur’an bagi

kaum muda dan remaja, yang bertujuan untuk mampu membaca

dengan lancar dan jelas sesuai dengan hukum tajwid yang ditetapkan.

Serta mengenal makna dari Qur’an tersebut.

g. Mengadakan pelatihan dan pembinaan Da’i muda yang di pilih 2

orang dari setiap Kecamatan yang berada di Jakarta Selatan.

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

68

Pelatihan Da’i yang dilaksanakan ini bertujuan untuk mencetak

Mubaligh muda yang nantinya akan diterjunkan ke masyarakat luas

dan daerah tertinggal.

h. Mengadakan santunan untuk kaum Dhuafa.

Santunan untuk kaum dhuafa dimaksudkan agar pemberdayaan

ekonomi umat dapat berjalan secara maksimal dan agar kita belajar

untuk lebih peduli kepada orang yang memang membutuhkan. Yaitu

dengan memberikan santunan secara konsumtif dan produktif, dana

yang diperoleh yaitu dari uang kas organisasi dan pemberian

sumbangan dari masyarakat.

2. Bentuk Kegiatan Dakwah Tahunan

a. Kegiatan Dakwah Ramadhan

1) Mengadakan Gema Ramadhan yaitu :

a) Perlombaan Islami untuk santri TPA.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengasah kemampuan

santriwan/i TPA dibidang keagamaan, serta memberikan

penghargaan kepada yang berprestasi. Hal ini bertujuan untuk

tetap mencetak generasi yang lebih muda agar terus mencintai

Islam dan mengamalinya.

b) Pesantren Ramadhan untuk TPA, SD dan SMP.

Hal ini untuk membina para santri/i TPA tentang keluasan

Ilmu Agama, Sosial dan Pendidikan umum agar dapat berimbang

dalam pengaplikasiaannya. Serta di didik untuk lebih mandiri.

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

69

c) Kuliah Ramadhan untuk remaja dilakukan ba’da Tarawih.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk lebih bersilaturahmi

sesama Remaja Masjid dan menambah ke Ilmuawan serta

wawasan keagamaan yang bermanfaat. Dan lebih positif dalam

mengamalkan bulan Ramadhan.

d) Mengadakan Bazar Ramadhan.

Mengadakan Bazar Ramadhan adalah sebagai wadah dalam

memeriahkan bulan suci Ramadhan dan memfasilitasi para

pedagang sehingga dapat terjalinnya ukhuwah Islamiyah.

e) Santunan Dhuafa dan Buka Puasa Bersama.

Memberikan suatu manfaat dan kebahagiaan di bulan

Ramadhan dengan para kaum dhuafa, sehingga nantinya kita di

ajarkan untuk bisa lebih bersyukur dan terus peduli.

f) Mengadakan I’tikaf.

Menjalin silaturahmi antara pengurus dan Jama’ah dengan

cara mencari Ridho Allah serta meramaikan masjid pada bulan

suci Ramadhan.

g) Membentuk kepanitiaan ZIS.

Agar setiap anggota organisasi mampu belajar menjadi

Amil yang baik untuk memudahkan dan memfasilitasi para

muzakki dalam mengeluarkan zakat untuk para mustahiq.3

3 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Azki. Bendahara Umum BKPRMI DPD Jakarta

Selatan. Sekretariat BKPRMI Jakarta Selatan 10 September 2014. Pukul 20.15 WIB.

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

70

Sebagai ciri organisasi lembaga dakwah, tentu kegiatan–kegiatan

dakwah yang ada di DPD BKPRMI Jakarta Selatan tidak bergerak sama

sekali untuk mencari keuntungan. Namun bergerak untuk memajukan

Dakwah Remaja Masjid, sehingga tidak ada keuntungan yang dinikmati

oleh organisasi. Yang ada adalah suatu nilai kepuasan apabila rencana

kegiatan dakwah tersebut bisa di aplikasikan untuk kehidupan umat. Jika

adanya pendapatan, maka hal tersebut akan digunakan untuk kegiatan

atau sebagai subsidi kegiatan yang lainnya.

C. Program Manajemen Dakwah yang dilakukan DPD BKPRMI Jakarta

Selatan

Dalam manajemen dakwah, hasil yang difokuskan adalah sasaran

dakwah yang menjadi target bagi aktivitas dakwah yang direalisasikan dalam

bentuk yang konkret. Oleh karena itu, diperlukan tindakan kolektif dalam

bentuk kerja sama sesuai dengan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki

oleh para pelaku dakwah dan lembaga dakwah, shingga masing–masing

mampu memberikan kontribusi yang maksimal secara profesional. Kapasitas

peranan yaitu peran interpersonal, peran informasi, dan peran dessional

dalam hal ini manajemen dakwah adalah melakukan kerja sama secara

harmonis yang merupakan sebuah usaha kolektif, terwujud dalam sebuah

organisasi yang masing–masing memiliki fungsi dan tugas sesuai dengan

bidangnya serta diatur menurut prinsip–prinsip manajemen. Bila kondisi

tersebut berjalan, maka tujuan dari organisasi dakwah akan mencapai sasaran

yang telah ditetapkan.4

4 M. Munir, Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Prenada Media Grup 201,

2012), Cet, ke-3, h. 69.

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

71

Maka dari itu, organisasi lembaga Dakwah dan sekaligus pelopor

gerakan Dakwah DPD BKPRMI Jakarta Selatan juga mengaplikasikan

program Manajemen dakwah yang sudah terdapat didalam Garis–Garis Besar

Program Nasional. Dimana hal tersebut sebagai bahan acuan guna

tercapainya masyarakat madani sampai ruang lingkup yang terkecil.

BKPRMI juga memiliki tujuan memberdayakan dan mengembangkan

potensi pemuda remaja masjid agar senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT,

memiliki wawasan keislaman dan keindonesiaan yang utuh dan kokoh, serta

senantiasa memakmurkan Masjid sebagai pusat ibadah, perjuangan dan

kebudayaan dengan tetap berpegang teguh kepada prinsip aqidah, ukhuwah,

dan dakwah Islamiyah untuk mewujudkan masyarakat marhamah dalam

Negara Kesatuan Republik Indonesia.5

Dilihat dari tujuan dan sifatnya, pengaplikasian program Manajemen

Dakwah yang ada di DPD BKPRMI Jakarta Selatan yaitu mengikuti acuan

yang sudah di sahkan dari pengurus pusat. Dalam hal ini bentuk Manajemen

Dakwah yang dilakukan terus mengedepankan nilai–nilai syariat Islam dan

sama sekali tidak menyampingkan hal-hal yang bersifat nasional dan

kebangsaan. Dengan menjalankan dari dua hal tersebut, diharapkan organisasi

penggerak Dakwah BKPRMI bisa terus bersinergi untuk mewujudkan cita-

cita Masyarakat Madani. Khususnya pembinaan yang kontinue kepada

generasi muda muslim untuk dijadikan motivator dan penggerak sebagai

5 Musyawarah Nasional X BKPRMI, Anggaran Dasar BKPRMI, (Banda Aceh: 2006), h. 5.

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

72

bagian dari proses terwujudnya Masyarakat Madani yang berlandaskan

syariat Islam.6

Program–program Manajemen Dakwah yang dilakukan yaitu

didasarkan pada azas dan aqidah Islam yang diimplementasikan dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara serta berpedoman pada AD/ART, yaitu

sebagai berikut :

1. Pokok–Pokok Program

a. Iman dan Taqwa, artinya program dan kegiatan disusun berdasarkan

usaha untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah

SWT.

b. Mandiri dan Kemitraan, artinya program dan kegiatan diupayakan

untuk kemandirian organisasi, dengan secara maksimal berdasarkan

kemampuan sendiri dan tidak menutup kemungkinan melakukan

kerjasama.

c. Manfaat, artinya program dan kegiatan direncanakan dengan

memperhatikan prestasi organisasi, untuk memperoleh

kesinambungan dan perluasan yang harmonis serta dilaksanakan

secara bertahap dan sistematis.

d. Kesinambungan, artinya program dan kegiatan direncanakan dengan

memperhatikan prestasi organisasi yang telah diperoleh.

e. Keterpaduan, artinya program dan kegiatan diarahkan untuk

dilaksanakan dengan terpadu dan menyeluruh secara lintas sektor,

lintas daerah dan lintas personal.

6 Wawancara Pribadi dengan Andri Anas. Ketua Umum BKPRMI DPD Jakarta Selatan.

Sekretariat BKPRMI Jakarta Selatan 12 September 2014. Pukul 16.00 WIB.

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

73

f. Profesional, artinya program dan kegiatan dilaksanakan dengan arah,

memperhatikan metode keilmuan yang mantap, sistem standar yang

jelas melibatkan para pengelola sesuai kemampuan dan keahlian, serta

membangun jaringan kemitraan yang luas.

g. Otonomi Daerah, artinya program dan kegiatan dilaksanakan dengan

diarahkan pada pengembangan dan pemberdayaan daerah serta

organisasi Pemuda Remaja Masjid, untuk melaksanakan kegiatan

sesuai dengan potensi serta sumber daya yang dimiliki.7

2. Bentuk Implementasi Program Pokok Manajemen Dakwah BKPRMI

a. Pengembangan kehidupan bersyariat Islam dan pengamalan Akhlaq

Mulia serta pemantapan sosialisasi dan implementasi kewajiban

pemuda dan remaja masjid Indonesia.

Yaitu melakukan kegiatan rutin dakwah untuk meningkatkan

dan mengembangkan wawasan dan pendalaman terhadap ajaran Islam

dari berbagai dimensi sehingga profil agama Islam lebih tercermin

pada perwujudan akhlak mulia dalam tindakan disegala bidang

kehidupan, baik secara individual maupun sosial-kultural.

Mempelopori dialog sosial antar umat beragama untuk membangun

persepsi yang mendukung tumbuh kembangnya masyarakat madani

dan memprakarsai berbagai program aksi yang terkait isu aktual umat

beragama dalam gerakan pembangunan karakter bangsa yang

bermoral.

7 Garis–Garis Besar Program Nasional BKPRMI, (Banda Aceh, 2006), h. 3.

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

74

b. Pembangunan Paradigma Demokrasi untuk Kemakmuran Rakyat.

Yaitu melanjutkan upaya–upaya pengembangan ekonomi

kerakyatan yang bertumpu pada partisipasi masyarakat dengan

mengedepankan pemerataan dalam akses dan peluang usaha kecil,

dalam rangka membangun demokrasi untuk kemakmuran rakyat.

Melakukan pembangunan BMT dan mengadakan diklat

kewirausahaan serta koperasi masjid di setiap masjid/musholla binaan

BKPRMI. Pembangunan badan usaha BKPRMI yang Islami, mandiri

dan profesional dengan tujuan utama untuk mendukung pembiayaan

program–program organisasi pembentukan lembaga keuangan modal

ventural dengan berbasis pada masjid.

c. Gerakan Kaderisasi : BKPRMI sebagai Pemimpin Umat dan Bangsa.

Yaitu pelaksanaan Training Kaderisasi Anggota dalam bentuk

latihan kepemimpinan, latihan Manajemen Dakwah serta pendidikan

khusus Mubaligh secara berjenjang dan berkesinambungan.

Pembentukan lembaga kajian pemuda Remaja Masjid untuk

mengantisipasi pengaruh informasi dan globalisasi yang dapat

berdampak negatif dikalangan pemuda muslim. Mengembangkan

program pembinaan dan peningkatan peran pemudi dan remaja putri

di bidang keterampilan, kepemimpinan, Taman Asuh Anak Muslim

(TAAM) serta pemahaman dalam mengelola keluarga sakinah. Dan

melakukan pengkajian mendalam dan pemanfaatan kader BKPRMI

dalam berbagai intitusi termasuk partai politik.

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

75

d. Pemantapan Program Unggulan BKPRMI.

Yaitu melakukan peningkatan kualitas pengembangan program

pendidikan masyarakat yang mendukung generasi Qur’ani melalui

penyelenggaraan pendidikan alternatif gerakan TK/TPA. Serta

peningkatan kualitas pelatihan Da’i/Muballigh yang profesional,

handal dan berdaya saing tinggi di era globalisasi. Meningkatkan

partisipasi pemuda dan Remaja Masjid Indonesia dalam

penanggulangan ancaman dan tantangan penyakit masyarakat.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas fesival budaya Remaja

Khatam Qur’an. Dan meningkatkan peran Brigade Masjid dalam

mengantisipasi berbagai persoalan masyarakat, antara lain ketertiban

dan keamanan, penanganan bencana alam, menjaga Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

e. Pemantapan Jaringan Kerja Organisasi.

1) Penyusunan panduan tentang tata kerja Organisasi BKPRMI yang

meliputi : standarisasi pelaksanaan program unggulan BKPRMI,

tertib administrasi kesekretariatan, tertib kepemimpinan

organisasi, dan sistem keanggotaan.

2) Menjadikan BKPRMI sebagai perekat/pemersatu berbagai

komponen potensi pemuda muslim.

3) Pembangunan komunikasi dengan memanfaatkan info teknologi

(IT).

4) Penyususnan panduan pola hubungan antara BKPRMI dengan

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

76

badan–badan otonom/khususnya yang didirikan oleh BKPRMI.

5) Sosialisasi dan pemantapan pelaksanaan Khittah, sepuluh

kewajiban Pemuda Remaja Masjid, AD/ART dan berbagai

ketetapan hasil MUNAS.

D. Analisis Manajemen Pada Kegiatan Dakwah DPD BKPRMI Jakarta

Selatan

Manajemen adalah sebuah bentuk proses pencapaian untuk menuju

tujuan yang diharapkan, dan menjadi dinamisator dari keseluruhan kegiatan

yang dinamis dan terarah. Karenanya sebagaimana kita ketahui bersama

peranan manajemen sangatlah vital didalam sendi kehidupan, demikian

juga yang terjadi pada setiap lembaga dakwah. Karena ajaran Islam adalah

sistem nilai yang sempurna dan komprehensif yang ditegaskan dalam ayat–

ayat Al–Qur’an.

Aplikasi manajemen yang dilakukan DPD BKPRMI Jakarta Selatan

tentunya banyak melibatkan peran mad’u untuk senentiasa mengikuti

kegiatan–kegiatan dakwah yang sudah dirancang oleh DPD BKPRMI Jakarta

Selatan. Dan juga menguatkan nilai–nilai dakwah terhadap para kader dan

anggota organisasi. Menurut Andri Anas sebagai ketua umum DPD BKPRMI

Jakarta Selatan, aplikasi manajemen yang dilakukan tidak jauh dengan

menggunakan metode manajemen yang ada. Yaitu :

1. Menetapkan rencana dan mengalokasikan sumber daya yang ada untuk

mewujudkan rencana.

2. Menetapkan struktur organisasi untuk mencapai persyaratan yang telah

direncanakan dan menetapkan orang–orang sesuai dengan struktur yang

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

77

ada. mendelegasikan tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan

apa yang telah direncanakan.

3. Memantau hasil–hasil yang dicapai dan melakukan sebuah identifikasi

penyimpangan–penyimpangan yang terjadi, serta membuat perencanaan

kegiatan atau aktivitas dakwah dan pengorganisasian dakwah untuk

menyelesaikan masalah–masalah yang ada.

4. Menciptakan taraf yang telah direncanakan untuk tetap menghasilkan

output yang sesuai dengan kebutuhan mad’u atau masyarakat.8

Sebagai salah satu organisasi penggerak dakwah yang bersentuhan

secara langsung dengan umat, para kader DPD BKPRMI Jakarta Selatan

dituntut untuk dapat mentransformasikan sikap batin dan prilaku umat

menuju tatanan kesalehan individu sekaligus sosial. Berjibaku dengan

kompleksitas permasalahan umat serta permasalahan kaum muda Islam yang

terkena dampak globalisasi guna menuju generasi Islami dan masyarakat

yang madani. Dalam konteks ini, profesionalisme dalam pelaksanaan dakwah

menjadi sebuah keharusan untuk menggapai hasil optimal. Berikut adalah

pengaplikasian manajemen dakwah di DPD BKPRMI Jakarta Selatan :

1. Menerapkan Perencanaan.

Menurut Louis A. Allen yang dikutip oleh Bedjo Siswanto

mengatakan bahwa perencanaan terdiri dari aktivitas0aktivitas yang

dioprasikan oleh manajer untuk berfikir ke depan dan mengambil

8 Wawancara Pribadi dengan Andri Anas. Ketua Umum BKPRMI DPD Jakarta Selatan.

Sekretariat BKPRMI Jakarta Selatan 12 September 2014. Pukul 16.00 WIB.

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

78

keputusan yang memungkinkan untuk mendahului serta menghadapi

tantangan di waktu yang akan datang.9

Perencanaan yang dilakukan DPD BKPRMI Jakarta Selatan

adalah sebagai berikut :

a. Penetapan visi

Peranan visi merupakan hal penting, karena tentunya akan

mengantarkan ke sesuatu yang akan dilakukan secara

berkesinambungan. Menjadikan sebuah gambaran yang ideal,

sehingga para anggota akan bersungguh–sungguh untuk

mewujudkannya dan sekaligus merupakan petunjuk dalam

melaksanakan aktivitas dakwah yang dilakukan. Visi dari BKPRMI

DPD Jakarta Selatan itu sendiri adalah “Memiliki kecintaan kepada

masjid serta Memberdayakan dan mengembangkan potensi Pemuda

Remaja Masjid agar bertaqwa kepada Allah SWT, memiliki wawasan

ke-Islaman dan ke Indonesiaan yang utuh dan kokoh.”

b. Memformulasikan misi

Misi bertujuan memberikan pedoman pada manjemen dalam

memusatkan aktivitas yang ditentukan. Misi dari BKPRMI DPD

Jakarta Selatan adalah “Menjadikan masjid sebagai pusat ibadah,

pembinaan umat serta pusat kebudayaan dan perjuangan untuk

membina generasi muda menjadi kader umat yang memiliki wawasan

keislaman yang utuh, bersikap Istiqamah, dan berakhlak mulia serta

9 Bedjo Siswanto, Manajemen Modern, (Bandung: Sinar Baru, 1990), Cet ke-1, h.55.

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

79

mempunyai citra Muwahid (Pemersatu) Mujahid (Pejuang) Musyadid

(Pelurus) Muaddib (Pendidik) Mujadid (Pembaharu Iman ).”

c. Menetapkan Tujuan.

DPD BKPRMI Jakarta Selatan bertujuan memberdayakan dan

mengembangkan potensi pemuda remaja masjid agar bertaqwa kepada

Allah SWT, memiliki wawasan keislaman dan keindonesiaan yang

utuh dan kokoh, serta senantiasa memakmurkan masjid sebagai pusat

ibadah, perjuangan dan kebudayaan dengan tetap berpegang teguh

kepada prinsip aqidah, ukhuwah dan dakwah Islamiyah untuk

mewujudkan masyarakat marhamah dalam Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Dimana harus bersinergi denga usaha yang sudah

ditetapkan, yaitu :

1) Terus meningkatkan upaya pengembangan minat, kemampuan dan

pemahaman Al–Qur’an bagi seluruh pemuda, remaja dan anak–

anak serta jam’ah masjid.

2) Mendorong tumbuhnya organisasi pemuda remaja masjid dan

mengokohkan komunikasi di kalangan pemuda remaja masjid

dalam rangka mengembangkan program dan gerakan dakwah.

3) Meningkatkan kualitas dan prestasi generasi muda bangsa melalui

pendekatan keagamaan, kependidikan, kebudayaan ilmu

pengetahuan sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan

bangsa.

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

80

4) Memantapkan wawasan keislaman dan keindonesiaan serta

kesadaran pemuda remaja masjid tentang cita – cita perjuangan

bangsa, bela negara dan dakwah islamiyah dalam arti luas.

5) Membina dan mengembangkan kemampuan manajemen dan

kepemimpinan pemuda remaja masjid yang berorientasi kepada

kemasjidan, keumatan dan keindonesiaan.

6) Meningkatkan kesejahteraan dan kemampuan kewirausahaan

pemuda dan remaja masjid melalui pengembangan ekonomi dan

umat.

7) Meningkatkan hubungan dan kerjasama dengan pemerintah,

organisasi keagamaan dan kepemudaan.

d. Menyediakan SDM/Melakukan pembinaan kader.

Mengadakan pelatihan SDM dengan penguatan pengetahuan

tentang ke-Islaman, ke-Indonesiaan, organisasi, manajemen dan

dakwah. Hal ini dilaksanakan setiap dua tahun sekali, serta

mendapatkan sertifikat yang memang bisa dipertanggung jawabkan.

Kegiatan tersebut dilaksanakan guna meningkatkan pencapain

kegiatan dakwah yang sudah ditetapkan.10

e. Merancang program kerja.

Program kerja yang dirancang oleh DPD BKPRMI Jakarta

Selatan tentu selalu mengandung unsur dakwah meski ada sifatnya

yang nasional. Berikut ini adalah penekanan program pada DPD

BKPRMI Jakarta Selatan :

10

Wawancara Pribadi dengan Andri Anas. Ketua Umum BKPRMI DPD Jakarta Selatan.

Sekretariat BKPRMI Jakarta Selatan 12 September 2014. Pukul 16.00 WIB.

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

81

1) Komunikatif, yaitu adanya penyelenggaraan komunikasi dan

silaturahmi program antar aktivis dengan organisasi pemuda

remaja masjid/mushollah, serta kepada umat dan bangsa.

2) Informatif, yaitu mampu berperan sebagai pemberian informasi

tentang potensi, kegiatan dan program pemuda remaja

masjid/mushollah kepada sesama pemuda remaja masjid, umat

dan bangsa.

3) Konsultatif, yaitu pemberian bimbingan dan penyamaan persepsi

dalam rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan para

aktivis dan perhimpunan organisasi pemuda remaja

masjid/mushollah.

4) Koordinatif, dimana alah upaya terpadu dalam menumbuh-

kembangkan aktivitas organisasi pemuda remaja

masjid/mushollah sehingga tercipta suasana fungsionalisasi dan

harmonisasi program.

f. Pembagian Kepengurusan di setiap Kecamatan

DPD BKPRMI Jakarta Selatan tentu memiliki Dewan Pengurus

Kecamatan (DPK) BKPRMI yang terbagi dalam sepuluh Kecamatan

yaitu Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Pesanggrahan, Cilandak,

Pasar Minggu, Setiabudi, Tebet, Pancoran, Mampang Prapatan, dan

Jagakarsa. Dan juga mempunyai perwakilan pengurus Remaja Masjid

dari setiap masjid yang ada di seluruh kecamatan tersebut.

Hal ini memang dimaksudkan untuk terus merambah

perkembangan dakwah di ruang lingkup masyarakat yang paling

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

82

terkecil, sehingga dampak kegiatan yang dilakukan menjadi sangat

terasa.

g. Pengelolaan Dana

DPD BKPRMI Jakarta Selatan dalam pengelolaan

pendanaannya diperoleh dari berbagai sumber yang ada, yaitu :

1) Uang iuran atau kas organisasi

2) Dana sumbangan dari pihak yang tidak mengikat

3) Zakat, Infak dan Sedekah

4) Kerjasama Sponsorship

2. Penerapan Pengorganisasian

Pada bagian ini DPD BKPRMI Jakarta Selatan memiliki arti yang

sangat penting, dimana pengorganisasian itu memiliki arti penting bagi

proses dakwah dan dengan pengorganisasian rencana dakwah akan lebih

mudah aplikasinya. DPD BKPRMI Jakarta Selatan menanamkan

organisasi yang bersifat :

a. KeIslaman, yaitu memiliki nilai dasar Islam dengan dakwah

membawa kedamaian dan kebenaran untuk kesejahteraan umat.

b. Kemasjidan, yaitu berusaha menjadikan masjid sebagai perjuangan,

ibadah dan kebudayaan untuk mengembangkan umat dan bangsa.

c. Keummatan, yaitu mempunyai arah dan perhatian kepada

pengembangan dan pemecahan permasalahan umat Islam dan

kemanusiaan.

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

83

d. KeIndonesiaan yaitu berpijak pada nilai dasar bangsa, menjaga

persatuan dan kesatuan, serta berwawasan nusantara untuk mencapai

keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.11

Untuk itu DPD BKPRMI Jakarta Selatan menerapkan

keorganisasiannya dengan cara sebagai berikut :

a. Membagi kegiatan–kegiatan menjadi departemen–departemen,

seperti adanya lembaga pengembangan dan pemberdayaan (LPP).

Hal ini untuk ini untuk menguatkan tugas secara spesifik.

b. Membagi kegiatan dakwah serta tanggung jawab yang berkaitan

dengan masing–masing jabatan atau tugas dakwah.

c. Mengkoordinasikan berbagai tugas dakwah.

d. Mengalokasikan dan memberikan sumber daya organisasi dakwah.

e. Menyalurkan kegiatan–kegiatan dakwah secara logis dan

sistematis.

3. Penerapan Penggerakkan

Penggerakkan adalah merupakan suatu kegiatan untuk

mengintegrasikan usaha–usaha anggota dari suatu kelompok, sehingga

melalui tugas–tugas mereka dapat terpenuhi tujuan–tujuan pribadi dan

kelompok.12

Di DPD BKPRMI Jakarta Selatan, pengurus dan para kader dalam

menggerakkan kegiatan–kegiatan didasari oleh kewajiban dan kesadaran

yang memang sudah terarah melalui program–program yang telah

11

Musyawarah Nasional X BKPRMI, Anggaran Rumah Tangga BKPRMI, (Banda Aceh,

2006), h. 15. 12

George R. Terry, Prinsip–Prinsip Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), h. 198.

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

84

terwujud, serta merangkul para pengurus kecamatan BKPRMI dan

mengajak para remaja masjid yang tertera dalam keanggotaan.13

Penggerakkan DPD BKPRMI Jakarta Selatan memiliki strategi

dalam menggerakkan dakwah agar terwujudnya efek dakwah kepada

mad’u secara berkesinambungan, yaitu :

a. Melakukan kritis atas paham–paham keagamaan dan konvensional

yang cenderung meligitimasikan status-quo dan kurang berpihak pada

kemaslahatan rakyat banyak.

b. Membentuk wacana keagamaan yang kritis dialogis yang bertolak dari

problem–problem kemanusiaan yang objektif dan lintas batas (cross-

boarder) untuk tujuan menguatkan aqidah dan meningkatkan jiwa

kemanusiaan.

c. Membangun, dengan mendorong terjadinya proses–proses perubahan

sosial, terutama dilapis bawah, bertolak dari kesadaran kritis

masyarakat sendiri.

Serta alur koordinasi antara pengurus daerah Jakarta Selatan

dengan para pengurus kecamatan melakukan pertemuan yang rutin setiap

dua bulan sekali. Sehingga kegiatan yang sudah atau yang belum

dijalankan bisa terlapor dan bisa berjalan lebih maksimal dengan adanya

koordinasi. Yaitu dengan melakukan evaluasi, karena dengan itu dapat

menjadi bahan masukan terhadap rencana strategis dan taktis pada

13

Wawancara Pribadi dengan Andri Anas. Ketua Umum BKPRMI DPD Jakarta Selatan.

Sekretariat BKPRMI Jakarta Selatan 12 September 2014. Pukul 16.00 WIB.

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

85

pelaksanaan program berikutnya. Hal ini dilakukan guna roda organisasi

dapat terus diupayakan berjalan secara simultan dan terstruktur.14

4. Penerapan Pengawasan

Pengawasan yang dilakukan ini adalah dengan melakukan

pengawasan langsung dari setiap ketua pada bidang yang memang sudah

ditunjuk untuk bertanggung jawab serta dari para ketua Dewan Pengurus

Kecamatan yang ikut serta dalam pengaswan di setiap kegiatan yang

terkait, dan para badan pengurus harian termasuk ketua umum DPD

BKPRMI Jakarta Selatan. Pengawasan tersebut dengan menggunakan

metode, yaitu :

a. Prapengawasan, dimana setiap kegiatan atau program dakwah yang

dilakukan harus dicerna sebaik mungkin dan di kemas agar bisa

disampaikan serta dilaksanakan sesuai dan tepat sasaran.

b. Pengawasan pengarahan, hal ini dilakukan ketika sudah terjadinya

program atau kegiatan dakwah yang dilaksanakan, dan disini para

kader diusahakan untuk mendapatkan masalah yang ada serta di ikuti

dengan tindakan perbaikan sebelum hasil dari kegiatan tersebut.

c. Pengawasan pasca, yaitu dilakukan setelah kegiatan selesai dengan

mengadakan action control kepada para mad’u, hal ini untuk

mengukur sejauh mana efektivitas tujuan yang telah dicapai dari

program atau kegiatan dakwah yang terlaksana.

14

Wawancara Pribadi dengan Andri Anas. Ketua Umum BKPRMI DPD Jakarta Selatan.

Sekretariat BKPRMI Jakarta Selatan 12 September 2014. Pukul 16.00 WIB.

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

86

Dalam hal ini, penulis melihat bahwa pola manajemen yang

dilakukan DPD BKPRMI Jakarta Selatan pada kegiatan dakwahnya sudah

cukup baik. Karena menerapkan fungsi manajemen modern yang sudah ada

sesuai dengan apa yang ada pada manajemen yaitu perencanaan,

pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan. Karena untuk mencapai

tujuan dakwah yang sebenarnya tidaklah semudah membalikan telapak

tangan, semua program dan struktural yang ada harus bekerja sesuai dengan

manajemen yang telah disesuaikan.

Untuk itu dalam menjalankan tugas dakwahnya, DPD BKPRMI

Jakarta Selatan bisa melihat masa depan generasi muda Islam yang nantinya

menjadi penerus bangsa yang mumpuni. Pola manajemen yang ada harus

selalu berkesinambungan, hal ini guna menjaga program dakwah sesuai pada

jalurnya dan selalu berada pada syariat Islam. Karenanya manajemen

mencakup kegiatan untuk mencapai tujuan, dilakukan oleh orang yang

mendedikasiakn usaha terbaiknya melalui suatu tindakan. Hal tersebut tentu

dilakukan pada pengurus DPD BKPRMI Jakarta Selatan, meliputi

pengetahuan, tentang apa yang harus dilakukan, menerapkan metode

bagaimana melakukannya, memahami dalam melakukan tindakan dan

mengukur efektivitas dari usaha-usaha yang telah dilakukan.

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian–uraian pada bab–bab terdahulu, dapat diambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Deskripsi Informan (Subjek Penelitian)

Dalam penelitian ini, penulis mendeskripsikan beberapa informan

sebagai subjek penelitian guna mengakuratkan sebuah data/sumber yang

telah didapat. Hal ini dilakukan guna menguatkan penelitian yang

dilakukan, beberapa informan tersebut terdiri dari :

a. Ketua umum DPD BKPRMI Jakarta Selatan

b. Sekretaris umum DPD BKPRMI Jakarta Selatan

c. Bendahara umum DPD BKPRMI Jakarta Selatan

d. Ketua umum DPK BKPRMI Pesanggrahan

e. Ketua umum Remaja Masjid Jami’ At Taqwa

2. Bentuk Kegiatan Dakwah yang dilakukan DPD BKPRMI Jakarta Selatan,

antara lain :

a. Kegiatan Dakwah Rutin, terdiri dari :

1) Pengajian keliling masjid untuk pemuda dan masyarakat setiap 2

minggu sekali. 2)

2) Kajian Kitab Kuning Al Majlis Saniyah untuk umum, setiap sabtu

ba’da subuh di masjid Jami’ At Taqwa bekerjasama dengan

remaja masjid At Taqwa.

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

88

3) Mengadakan Kegiatan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) :

a) Isra’ Mi’raj

b) Maulid Nabi Muhammad SAW

c) Muharram

d) Bulan Ramadhan

4) Kuliah Dhuha untuk pemuda dan masyarakat setiap hari minggu,

dilakukan dengan jangka waktu 1 bulan 2 kali pertemuan dengan

masjid yang ditentukan.

5) Melakukan Pengajaran TPA dan ta’lim untuk anak-anak di setiap

masjid, dilakukan ba’da maghrib bekerjasama dengan pengurus

kecamatan BKPRMI dan Remaja Masjid.

6) Mengadakan pelatihan/tahksin qur’an yang bekerjasama dengan

Dewan Pengurus Kecamatan BKPRMI.

7) Mengadakan pelatihan dan pembinaan Da’i muda yang di pilih 2

orang dari setiap Kecamatan yang berada di Jakarta Selatan.

8) Mengadakan santunan untuk kaum Dhuafa.

3. Kegiatan Dakwah Tahunan

Mengadakan Gema Ramadhan yaitu :

a. Perlombaan Islami untuk santri TPA.

b. Pesantren Ramadhan untuk TPA, SD dan SMP.

c. Kuliah Ramadhan untuk remaja dilakukan ba’da Tarawih.

d. Mengadakan Bazar Ramadhan.

e. Santunan Dhuafa dan Buka Puasa Bersama.

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

89

f. Mengadakan I’tikaf.

g. Membentuk kepanitiaan ZIS.

4. Bentuk Program Manajemen Dakwah yang dilakukan Dewan Pengurus

Daerah BKPRMI Jakarta Selatan.

Pengaplikasian program Manajemen Dakwah yang ada di Dewan

Pengurus Daerah BKPRMI Jakarta Selatan yaitu mengikuti acuan yang

sudah di sahkan dari pengurus pusat. Dalam hal ini bentuk Manajemen

Dakwah yang dilakukan terus mengedepankan nilai–nilai syariat Islam

dan sama sekali tidak menyampingkan hal-hal yang bersifat nasional dan

kebangsaan. Program Manajemen Dakwah yang dilakukan sebagai

berikut :

a. Adanya pokok–pokok program yang mengedepankan tentang Iman

dan ketaqwaan, Mandiri dan Kemitraan, Bermanfaat,

Berkesinambungan, Keterpaduan, Profesional, serta adanya Otonomi

Daerah.

b. Pengimplementasi Program Pokok Manajemen Dakwah BKPRMI,

yaitu melakukan :

1) Mengembangkan kehidupan bersyariat Islam dan pengamalan

Akhlaq Mulia serta pemantapan sosialisasi dan implementasi

kewajiban pemuda dan remaja masjid Indonesia.

2) Membangun Paradigma Demokrasi untuk Kemakmuran Rakyat.

3) Terwujudnya Kaderisasi : BKPRMI sebagai Pemimpin Umat dan

Bangsa. Melaksanakan Training Kaderisasi Anggota dalam

bentuk latihan kepemimpinan, latihan Manajemen Dakwah serta

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

90

pendidikan khusus Mubaligh secara berjenjang dan

berkesinambungan.

4) Memantapkan Program–Program Unggulan Dewan Pengurus

Daerah BKPRMI Jakarta Selatan.

5) Memantapkan Jaringan Kerja Organisasi.

5. Bentuk aplikasi/penerapan Manajemen pada kegiatan Dakwah Dewan

Pengurus Daerah BKPRMI Jakarta Selatan, yaitu berupa :

a. Menetapkan rencana dan mengalokasikan sumber daya yang ada

untuk mewujudkan rencana.

b. Menetapkan struktur organisasi untuk mencapai persyaratan yang

telah direncanakan dan menetapkan orang–orang sesuai dengan

struktur yang ada..

c. Memantau hasil–hasil yang dicapai dan melakukan sebuah

identifikasi penyimpangan–penyimpangan yang terjadi.

d. Menciptakan taraf yang telah direncanakan untuk tetap menghasilkan

output yang sesuai dengan kebutuhan mad’u atau masyarakat.

Berikut adalah pengaplikasian manajemen pada kegiatan dakwah di

Dewan Pengurus Daerah BKPRMI Jakarta Selatan :

1. Menerapkan Perencanaan.

Dimana DPD BKPRMI Jakarta Selatan memformulasikan visi,

misi dan tujuan serta mengkoordinasikan kepada setiap jajaran pengurus

agar mampu bekerja secara baik dan lebih profesional.

2. Penerapan Pengorganisasian.

Pada bagian ini Dewan Pengurus Daerah BKPRMI Jakarta Selatan

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

91

memiliki arti yang sangat penting, dimana pengorganisasian itu memiliki

arti penting bagi proses dakwah dan dengan pengorganisasian rencana

dakwah akan lebih mudah aplikasinya. Sifat organisasi Dewan Pengurus

Daerah BKPRMI Jakarta Selatan yaitu menanamkan KeIslaman,

Keummatan, Kemasjidan, dan KeIndonesiaan.

3. Penerapan Penggerakkan.

Dewan Pengurus Daerah BKPRMI Jakarta Selatan, pengurus dan

para kader dalam menggerakkan kegiatan–kegiatan dakwah didasari oleh

kewajiban dan kesadaran yang memang sudah terarah melalui program–

program yang telah terwujud.

4. Penerapan Pengawasan

Pengawasan yang dilakukan ini adalah dengan melakukan

pengawasan langsung dari setiap ketua pada bidang yang memang sudah

ditunjuk untuk bertanggung jawab, serta para badan pengurus harian

termasuk ketua umum Dewan Pengurus Daerah DPD Jakarta Selatan.

B. Saran

Pada akhir penelitian ini, penulis memberikan beberapa saran :

1. Saran untuk Dewan Pengurus Daerah BKPRMI Jakarta Selatan (DPD

BKPRMI Jakarta Selatan)

a. Lebih menanamnkan pola-pola manajemen pada setiap

kegiatan/program yang telah ada, hal ini guna menumbuhkembangkan

kinerja agar menjadi lebih baik pada setiap lini.

b. Memikirkan pola aktifitas yang bisa terus menumbuhkembangkan

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

92

organisasi pemuda masjid yang lain. Hal ini akan membuat organisasi-

organisasi tersebut merasa mendapatkan manfaat dengan keberadaan

Dewan Pengurus Daerah BKPRMI Jakarta Selatan.

c. Memfasilitasi pemuda dan remaja masjid sesuai dengan minat dan

bakat yang dimiliki serta terus mengenalkan ilmu tentang manajemen

guna dapat dipergunakan pada setiap kegiatan yang dilakukan. Hal ini

menjadi bagian yang penting karena dapat mencetak para pemuda

masjid sesuai dengan skill yang sudah ada dan bekerja secara

maksimal.

d. Memperbanyak koordinasi dengan organisasi–organisasi kepemudaan

yang ada, seperti KNPI atau Karang Taruna. Hal ini sebagai wadah

untuk membangun kebersamaan dan pola aktifitas bersama yang lebih

padu, dalam konteks hubungan equal agar terciptanya cita–cita bangsa.

e. Mengoptimalkan kinerja dalam organisasi gerakan dakwah serta

manajemen, administrasi dan kearsipan organisasi.

f. Meningkatkan sistem Manajemen di setiap kegiatan dakwah yang

mampu memperluas dakwah sampai kepelosok daerah dan

meningkatkan peran dakwah secara terang–terangan agar lebih banyak

dikenal lagi oleh masyarakat umum, yaitu dengan meningkatkan

sumber daya manusia, baik itu dalam segi pendidikan dan pengajaran.

2. Saran untuk Fakultas dan Jurusan Manajemen Dakwah

a. Dapat mampu mengenalkan lembaga–lembaga dakwah yang berada di

luar kampus, baik itu instasi atau perkantoran. Hal ini agar mahasiswa

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

93

manajemen dakwah dapat lebih mengenal problem–problem dakwah

yang berada di masyarakat serta mahasiswa lulusannya dapat bekerja

dengan pasti sesuai dengan skill yang sudah dimiliki.

b. Sebagai fakultas dakwah harus mengedepankan prinsip tentang filosofi

kebijakan dakwah serta memberikan warna dakwah masuk kedalam

manajemen yang lebih baik dan pendidikannya.

c. Mencetak mahasiswa–mahasiswa yang mampu mengedepankan

syariat Islam sebagai salah satu dasar pokok tentang dakwah.

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

94

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz, Amin Jum’ah. Prinsip Kaidah Dakwah Islam. Solo : Era Intermedia

2000, Cet ke-3.

AD/ART BKPRMI Dewan Pengurus Pusat, BAB IV, Pasal 22.

AD/ART BKPRMI Dewan Pengurus Pusat. BAB IV. Pasal 22, Banda Aceh, 2009

Ahmad, Amrullah (editor). Dakwah Islam dan Perubahan Sosial. Yogyakarta:

Primaduta, 1983.

Al Faruqi Isma’il. Atlas Budaya Menjelajah Khazanah Peradaban Gemilang

Islam, ( edisi Indonesia ), Bandung : Mizan, 1998.

Ali Asghar. Islam dan Pembebasan. Yogyakarta : LKIS. 1993.

Aliyudin. Dasar-dasar Ilmu Dakwah. Bandung: Fakultas Dakwah UIN Sunan

Gunung Djati, 2007.

AM, Zulkifli. Manajemen Kearsipan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003.

Arifin, M. Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Study. Jakarta: Bulan Bintang,

1997, cet, ke-1.

Arikunto, Suharsimi. Penilaian Program Pendidikan. Yogyakarta: Bina Aksara,

1998.

Armawati, Abi. Dakwah dan komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press. 2003.

Arsip Kegiatan Kepanitian Ramadhan, DPD BKPRMI Jakarta Selatan.

Aziz, Abdul, Amir Jum’ah. Prinsip Kaidah Dakwah Islam. Solo : Era Intermedia.

2000.

Brannen, Julia. Memadu Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Samarinda:

Pustaka Pelajar, 2002, Cet ke-IV.

Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Yayasan

Penyelenggaraa dan Penafsir Al Qur’an, 1990.

Effendi, Mochtar. Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam.

Jakarta: Bhratara Karya Aksara, 1986.

Fahmi, Irham. Manajemen Teori, Kasus, dan Solus. Bandung: Alfabeta, 2012.

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

95

Garis–Garis Besar Program Nasional BKPRMI. Banda Aceh: 2006.

Habib Syafaat, M. Buku Pedoman Dakwah. Jakarta: Wijaya, 1992, cet, ke-1.

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset, 2000, Cet. Ke-25.

Hafidhuddin Didin, Tanjung Hendri. Manajemen Syariah dalam Praktik. Jakarta:

Gema Insani Press, 2002.

Hakim, Lukman. “Peranan RISMA sebagai lembaga dakwah masjid agung Jawa

Tengah”, Semarang, 2009.

Handoko, T. Manajemen. Yogyakarta: BPFE, 1990. edisi ke-2, Cet. ke-3.

Helmi, Masdar. Dakwah dalam Alam Pembangunan. Semarang: CV Toha Putra,

2001.

Herujito, Yayat M. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Grasindo, 2001.

Konopaske Robert, Ivancevich, Jhon, M. Perilaku dan Manajemen Organisasi,

Mc Graw Hill: Erlangga, 2006.

Latif, Nasaruddin. Teori dan Praktek Dakwah Islamiah. Jakarta: PT Firma Dara,

2007.

Manulang, M. Dasar-dasar Manajemen, Jakarta: Pustaka Antara, 1997.

Muhtarom, Zaini. Dasar-dasar Manajemen Dakwah. Yogyakarta: Al Amin

Press, 1996, Cet, ke-I.

Munir, M, Ilaihi, Wahyu. Manajemen Dakwah. Jakarta: Prenada Media Grup,

2012, Cet. Ke-3.

Munzir, Noer Hery. Watak Pendidikan Islam. Jakarta: Friska Agung Insani, 2000.

Musyawarah Nasional X BKPRMI, Anggaran Dasar BKPRMI. Banda Aceh:

2006.

Qodir Abdul, Said. Sejarah dan Panduan Organisasi BKPRMI. Jakarta: CV

Setya Printing, 2001.

Rahmat, Jalaluddin. Retorika Modern, Sebuah Kerangka, Teori dan Praktik

Berpidato. Bandung: Akademika, 1982.

Rosyad Abdul, Shaleh. Manajemen Da’wah Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1993,

Cet-3.

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

96

Saefullah Kurniawan, Sule Tisnawati Erni. Pengantar Manajemen. Jakarta:

Prenada Media Grup, 2005.

Sarwoto. Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia,

1991.

Sasongko Tri Hadyanto, Markinuddin. Analisis Sosial. Bandung: Yayasan

Akatiga, 2006.

Shihab,Quraish. Membumikan Al Qur’an. Bandung: Mizan, 1992.

Siswanto, Bedjo. Manajemen Modern. Bandung: Sinar Baru, 1990, cet, ke-I.

Siswanto. Panduan Praktis Organisasi Remaja Masjid. Jakarta: Pustaka Al

Kautsar, 2005.

T. Sirait, Justin. Anggaran sebagai Alat Bantu bagi Manajemen. Jakarta:

Grasindo, 2005.

Tantowi, Jawahir. Unsur-unsur Manajemen Menurut Al Quran. Jakarta: Pustaka

Al Husna, 1983.

Terry, R, Terry. Prinsip – Prinsip Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara, 1993.

Widjaya, A. W. Administrasi Kepegawaian Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali

Press, 1990, Cet. Ke-II.

Referensi Internet

Website : http://pinterngaji.blogspot.com/.../memajukan-remaja-masjid-dan-

memakmurkan

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014
Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014
Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014
Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

WAWANCARA

Nama : Andri Anas

Jabatan : Ketua Umum DPD BKPRMI Jakarta Selatan

Lokasi Wawancara : Sekretariat DPD BKPRMI Jakarta Selatan, Masjid Al

Hikmah Jl, Ulujami Raya Jakarta Selatan

Waktu Wawancara : 10 dan 12 September 2014

1. Pewawancara (P) : Apa yang menjadi tujuan didirikannya DPD BKPRMI

JakartaSelatan ?

Narasumber (N) : Tujuan berdirinya BKPRMI diharapkan menjadi

organisasi penggerak Dakwah, BKPRMI bisa terus

bersinergi untuk mewujudkan cita-cita Masyarakat

Madani. Khususnya pembinaan yang kontinue kepada

generasi muda muslim untuk dijadikan motivator dan

penggerak sebagai bagian dari proses terwujudnya

Masyarakat Madani yang berlandaskan syariat Islam.

2. (P) : Bagaimana struktural organisasi dan alur koordinasi

antar pengurus yang ada di DPD BKPRMI Jakarta

Selatan ?

(N) : Struktural organisasi DPD BKPRMI Jakarta Selatan

terdiri dari

1. Ketua Umum

2. Sekretaris Umum

3. Bendahara Umum

4. Ketua Pembinaan Pengembangan

5. Ketua Bidang

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

Koordinasi formal dilakukan melalui rapat–rapat atau

kunjungan ke masjid–masjid. Yaitu adanya rapat

Munas, Muswil, Musda dan Muskec.

3. (P) : Program apa saja yang dibuat oleh DPD BKPRMI

Jakarta Selatan untuk menunjang kegiatan dakwah yang

dilakukan?

(N) : Program yang dibuat DPD BKPRMI Jakarta Selatan

tentu selalu harus mengundang unsur dakwah, salah

satunya menerapkan Lembaga Pengembangan dan

Pembinaan yang berasaskan untuk kebaikan ummat.

kegiatan–kegiatan yang direncanakan dan dibuat adalah

kegiatan dakwah yang memang sebagai salah satu

mesin untuk mencapai tujuan dari BKPRMI. Serta

berpusat atau berkonsentrasi pada pemuda remaja

masjid yang bergerak untuk dakwah, wadah kaderisasi,

gerakan ekonomi, sosial–budaya dan pemberdayaan

masyarakat serta gerakan keumatan.

a. Adanya kegiatan dakwah secara rutin

b. Kegiatan dakwah secara Tahunan

c. Kegiatan Sosial

4. (P) : Bagaimana konsep Manajemen yang baik menurut

bapak untuk merealisasikan dakwah secara terprogram?

(N) : Menurut pendapat saya, manajemen yang baik itu harus

berkesinambungan sesuai dengan program dakwah

yang sudah terencana. Mensinergikan dengan

keteladanan serta motivasi- motivasi diperlukan untuk

mengarahkan dan menyemangati dalam gerak

organisasi. Untuk itu juga diperlukan kemampuan

komunikasi dalam menjembatani dialog antar pengurus

atau anggota.

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

5. (P) : Bagaimana penerapan aplikasi manajemen pada

kegiatan dakwah di DPD BKPRMI Jakarta Selatan ?

(N) : Aplikasi manajemen pada kegiatan dakwah yang kami

lakukan tentu terus kami lakukan dan tidak jauh beda

dengan metode manajemen yang ada pada umumnya.

Dimana setiap unsur tersebut pasti kami masukkan

nilai–nilai dakwah yang sejatinya kami sebagai

organisasi penggerak dakwah. Dimana kesemuanya itu

ada perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan serta

pengawasan. Hal ini dilakukan demi terciptanya tujuan

yang utama dari BKPRMI yaitu terciptanya masyarakat

madani.

6. (P) : Apa dan Bagaimana rencana strategi manajemen pada

kegiatan dakwah di DPD BKPRMI Jakarta Selatan ?

(N) : strategi yang kami lakukan guna berjalannya kegiatan

dakwah yang sudah direncanakan yaitu dengan cara :

a. Menetapkan rencana dan mengalokasikan sumber

daya yang ada untuk mewujudkan rencana.

b. Menetapkan struktur organisasi untuk mencapai

persyaratan yang telah direncanakan dan

menetapkan orang – orang sesuai dengan struktur

yang ada. mendelegasikan tanggung jawab dan

wewenang untuk melaksanakan apa yang telah

direncanakan.

c. Memantau hasil–hasil yang dicapai dan melakukan

sebuah identifikasi penyimpangan–penyimpangan

yang terjadi, serta membuat perencanaan kegiatan

atau aktivitas dakwah dan pengorganisasian dakwah

untuk menyelesaikan masalah–masalah yang ada.

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

d. Menciptakan taraf yang telah direncanakan untuk

tetap menghasilkan output yang sesuai dengan

kebutuhan mad’u atau masyarakat.

Ketum DPD BKPRMI Jakarta Selatan

Andri Anas

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

WAWANCARA

Nama : Abdul Aziz

Jabatan : Sekretaris Umum DPD BKPRMI Jakarta Selatan

Lokasi Wawancara : Sekretariat DPD BKPRMI Jakarta Selatan, Masjid Al

Hikmah Jl, Ulujami Raya Jakarta Selatan

Waktu Wawancara : 10 dan 12 September 2014

1. Pewawancara (P) : Apa saja sarana dan prasarana yang dapat menunjang

keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan dakwah di

DPD BKPRMI Jakarta Selatan ?

Narasumber (N) : BKPRMI merupakan suatu lembaga penggerak dakwah

yang berlatarbelakang masjid sebagai basis dan

pemuda/remaja sebagai kader-kader dakwah. Dengan

diawali niatan baik, tentu sarana dan prasarana sangat

didukung oleh berbagai pihak.

Sarana dan prasarana yang kita sudah miliki, tentu

datang dari arah yang tak terduga seperti pengurus

masjid, pemerintah, bahkan organisasi sosial lain yang

memang memandang pentingnya urusan mengenai

dakwah, yang selalu ikut serta dalam membantu

mengadakan sarana dan prasarana. Diantaranya yang

ada yaitu komputer, sound system, alat kesenian Islam,

kantor kesekretariatan, administrasi, TPA, aula

rapat/pertemuan, dan proyektor.

2. (P) : Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan faktor

penghambat secara internal/eksternal yang dialami

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

DPD BKPRMI Jakarta Selatan dalam menjalankan

kegiatan dakwah yang telah ada ?

(N) : Yang menjadi faktor pendukung yaitu :

Internal

a. Semangat kesadaran dalam berorganisasi sehingga

mampu bekerja secara maksimal.

b. Menyadari bahwa tugas yang di amanahkan adalah

untuk kebaikan ummat.

c. Semangat dari setiap pengurus yang terus

memberikan motivasi kepada anggota-anggota yang

lain.

Eksternal

a. Didukung oleh para ulama, masyarakat, dan orang

tua karena merupakan kegiatan yang positif.

b. Didukung oleh pemerintah baik dari tingkat RT

sampai Walikota.

Faktor penghambat :

a. Adanya persaingan dari agen penyeru/pengajak ke

arah modernis yang lebih menarik karena kemasan

yang bagus, dukungan dana yang kuat dan juga

memiliki akses media yang luas.

b. Pendanaan, yang memang agak minim dan

membuat aktivitas yang dilaksanakan menjadi

terhambat.

c. Masih banyak masyarakat yang kurang sadar

terhadap cara-cara syariat Islam dan masih banyak

yang kurang tertarik terhadap pengajian.

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

3. (P) : Berapa jumlah organisasi remaja masjid yang terdaftar

di DPD BKPRMI Jakarta Selatan sampai saat ini ?

(N) : Jumlah organisasi remaja masjid yang terdaftar dalam

berbagai aktivitas di DPD BKPRMI Jakarta Selatan

sampai saat ini berjumlah sekitar 75 organisasi remaja

masjid, dengan melibatkan hampir 250 orang.

Sekum DPD BKPRMI Jakarta Selatan

Abdul Aziz

Page 118: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

WAWANCARA

Nama : Azki Erlangga

Jabatan : Bendahara Umum BKPRMI DPD Jakarta Selatan

Lokasi Wawancara : Sekretariat BKPRMI DPD Jakarta Selatan, Masjid Al

Hikmah Jl, Ulujami Raya Jakarta Selatan

Waktu Wawancara : 12 September 2014

1. Pewawancara (P) : Bagaimana cara DPD BKPRMI Jakarta Selatan dalam

menggerakkan serta mengevaluasi setiap kegiatan

dakwah yang dilaksanakan ?

Narasumber (N) : Cara kita yaitu dengan melaksanakan alur koordinasi

antara pengurus daerah Jakarta Selatan dengan para

pengurus kecamatan melakukan pertemuan yang rutin

setiap dua bulan sekali. Sehingga kegiatan yang sudah

atau yang belum dijalankan bisa terlapor dan bisa

berjalan lebih maksimal dengan adanya koordinasi.

Serta dengan melakukan evaluasi, yaitu melihat point–

point dakwah yang disampikan dan melihat kelebihan

serta kekurangan yang ada, karena dengan itu dapat

menjadi bahan masukan terhadap rencana strategis dan

taktis pada pelaksanaan program berikutnya. Hal ini

dilakukan guna roda organisasi dapat terus diupayakan

berjalan secara simultan dan terstruktur.

2. (P) : Bagaimana kedudukan DPD BKPRMI Jakarta Selatan

untuk masyarakat umum ?

(N) : Dengan label organisasi dimana masjid sebagai basis

utama, tentu masyarakat mengharapkan peran kami

guna membentengi hal–hal yang bentuknya negatif dari

luar. Dimana DPD BKPRMI Jakarta Selatan

melakukan strategi untuk dapat membina masyarakat

agar lebih merasa terayomi, yaitu :

Page 119: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

a. Melakukan kritis atas paham–paham keagamaan

dan konvensional yang cenderung meligitimasikan

status-quo dan kurang berpihak pada kemaslahatan

rakyat banyak.

b. Membentuk wacana keagamaan yang kritis dialogis

yang bertolak dari problem–problem kemanusiaan

yang objektif dan lintas batas (cross-boarder) untuk

tujuan menguatkan aqidah dan meningkatkan jiwa

kemanusiaan.

c. Membangun, dengan mendorong terjadinya proses–

proses perubahan sosial, terutama dilapis bawah,

bertolak dari kesadaran kritis masyarakat sendiri.

3. (P) : Melihat banyak sekali kegiatan dakwah yang

dilaksanakan DPD BKPRMI Jakarta Selatan, oleh

karena itu dari manakah sumber dana untuk menunjang

kegiatan dakwah yang dilakukan ?

(N) : DPD BKPRMI Jakarta Selatan mendapatkan sumber

dana untuk berjalannya kegiatan dakwah yang sudah

direncanakan adalah dengan melakukan pengelolaan

secara sistematis dan diperoleh dari berbagai sumber

yang ada, yaitu :

1) Uang iuran atau kas organisasi

2) Dana sumbangan dari pihak yang tidak mengikat

3) Zakat, Infak dan Sedekah

4) Kerjasama Sponsorship

Bendum DPD BKPRMI Jakarta Selatan

Azki Erlangga

Page 120: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

WAWANCARA

Nama : Andika Abdullah

Jabatan : Ketua Umum DPK BKPRMI Pesanggrahan

Lokasi Wawancara : Masjid At Taqwa, Ulujami Raya no. 25a Jakarta Selatan

Waktu Wawancara : 8 Oktober 2014

1. Pewawancara (P) : Bagaimana alur koordinasi DPK BKPRMI

Pesanggrahan dengan DPD BKPRMI Jakarta Selatan ?

Narasumber (N) : Adapun alur koordinasi antara DPD dan DPK

Pesanggrahan, dilakukannya pertemuan koordinasi

rutin antara sesama pengurus baik dari DPD maupun

DPK sebagai utusan. Sehingga agenda/kegiatan yang

akan dilaksanakan dapat terlapor, dievaluasi dan di

diskusikan secara bersama.

2. (P) : Bagaimana kedudukan dan keikutsertaan DPK

BKPRMI Pesanggrahan di keanggotaan DPD BKPRMI

Jakarta Selatan ?

(N) : Pada dasarnya konteks disetiap kecamatan sudah ada

dan kedudukannya berada dibawah kontrol DPD

BKPRMI Jakarta Selatan. Setiap agenda dan kegiatan

yang akan dan telah dilaksanakan seluruhnya dievaluasi

dan terlapor kepada DPD BKPRMI. Inilah wujud satu

kesatuan koordinasi dan fungsi roda organisasi.

3. (P) : Bagaimana peran serta DPD BKPRMI Jakarta Selatan

terhadap pembinaan dan pengembangan manajemen

Page 121: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

pada kegiatan, terutama kegiatan dakwah yang ada di

DPK BKPRMI Pesanggrahan ?

(N) : Dalam hal pembinaan dan pengembangan manajemen,

DPD BKPRMI Jakarta Selatan selalu mengadakan

pelatihan tentang Manajemen Organisasi dan

Kepemimpinan. Hal ini dilakukan guna

mengembangkan jaringan dan meningkatkan kualitas

SDM yang ada di DPK dan Remaja Masjid yang

menjadi anggota. Tentu saja kegiatan ini merupakan

yang sangat penting karena dapat membina para

anggota organisasi sadar akan penggunaan manajemen

di setiap lini kegiatan terutama kegiatan dakwah yang

terus di agendakan.

Ketum DPK BKPRMI Pesanggrahan

Andika Abdullah

Page 122: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

WAWANCARA

Nama : Rizal Wahyudi

Jabatan : Ketua Umum Remaja Masjid Jami’ At Taqwa

Lokasi Wawancara : Masjid At Taqwa, Ulujami Raya no. 25a Jakarta Selatan

Waktu Wawancara : 8 Oktober 2014

1. Pewawancara (P) : Apa yang melatarbelakangi Remaja Masjid At Taqwa

bergabung ke dalam anggota DPD BKPRMI Jakarta

Selatan ?

Narasumber (N) : Bergabungnya Remaja Masjid At Taqwa ke dalam

anggota DPD BKPRMI Jakarta Selatan tentu ingin

menggabungkan tujuan yang ada yaitu menumbuh

kembangkan pemuda Islam melalui organisasi berbasis

masjid dan menjadikan masyarakat muslim menjadi

masyarakat yang madani. Menjalin ukhuwah Islamiyah

yang berkekuatan dari para remaja/pemuda muslim

demi tercapainya tujuan dakwah yang diinginkan.

Koordinasi ini tentu menjadi sangat berdampak positif

bagi peningkatan efektifitas dakwah Islam dan

efektifitas dalam bidang manajemen di kalangan

pemuda Islam/remaja masjid.

2. (P) : Sejauhmana dampak positif yang diperoleh Remaja

Masjid At Taqwa di keikutsertaannya dalam DPD

BKPRMI Jakarta Selatan ?

(N) : Dampak yang diperoleh tentu adalah silaturahmi yang

sangat besar, dalam hal ini mampu mengenal dari setiap

anggota yang ada dan saling bertukar pikiran untuk

lebih memajukan pemuda Islam. Dan mendapatkan

ilmu-ilmu yang bermanfaat serta mampu belajar

Page 123: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

berorganisasi dan bermanajemen secara lebih baik

dalam setiap melaksanakan kegiatan dakwah yang telah

di agendakan.

Ketum Remaja Masjid At Taqwa

Rizal Wahyudi

Page 124: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26549/1/TA...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Ta’miruddin Sya’banaPublish Year: 2014

Setelah wawancara oleh Andri Anas dampak (Ketua Umum DPD BKPRMI

Jakarta Selatan)

Kegiatan sosialisasi terhadap negatif

pada Narkoba dan Sex bebas untuk para

remaja serta masyarakat umum

Kegiatan manasik haji yang dilakukan LPPTKA DPD BKPRMI Jakarta Selatan

Kegiatan pembinaan pengurus BKPRMI

Jakarta Selatan

Kegiatan pesantren ramadhan Pengurus DPD BKPRMI Jakarta Selatan

Silaturahmi kepada Dewan Kecamatan

BKPRMI Jakarta Selatan