repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/dilah...

230
PENGARUH METODE CERAMAH DENGAN AKTIVITAS ICE BREAKING TERHDAP KEMMPUAN MEMAHAMI SISWA PADA KONSEP PEMANASAN GLOBAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Oleh : DILAH AAS SAPUTRA NIM: 1112016300042 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 13-Sep-2019

80 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

PENGARUH METODE CERAMAH DENGAN AKTIVITAS

ICE BREAKING TERHDAP KEMMPUAN MEMAHAMI

SISWA PADA KONSEP PEMANASAN GLOBAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh :

DILAH AAS SAPUTRA

NIM: 1112016300042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

i

Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

ii

Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

iii

Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

iv

ABSTRAK

Dilah Aas saputra, NIM 1112016300042. Pengaruh metode Ceramah Dengan

Aktivitas Ice Breaking Terhadap kemampuan Memahami Siswa pada

Konsep Pemanasan Global. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2019.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara metode ceramah

dengan metode ceramah yang berbantuan dengan aktivitas ice breaking terhadap

kemampuan memahami siswa pada konsep pemanasan global. Penelitian ini

dilaksanakan di SMK Islamiyah Ciputat pada bulan April sampai mei 2017.

Sampel diambil secara purposive sampling yang terdiri dari kelas XI TKJ 1 dan

kelas XI TKJ 2. Dengan jumlah masing-masing kelas yaitu 32 siswa dan

keseluruhan dari kedua kelas yaitu 64 siswa. Jenis penelitian yang digunakan

adalah quasi eksperimen dengan metode yang digunakan adalah two group

pretest-posttest digunakan sebagai desain penelitian. Hasil pengujian hipotesis

dengan paired samples t test pada α = 0,005 diperoleh nilai symp. Sig ( 2-tailed)

sebesar 0,000 kesimpulan yang didapat adalah H0 ditolak. Terdapat perbedaan

yang signifikan antara penerapan metode ceramah dengan metode ceramah yang

menggunakan aktivitas ice breaking terhadap kemampuan memahami siswa pada

konsep pemanasan global. Kemampuan memahami siswa pada kelas eksperimen

lebih tinggi ( N gain 0,52), dibandingkan kelas kontrol ( Ngain 0,32) hampir

seluruh siswa tertarik mengikuti pembelajaran dengan metode ceramah dengan

aktivitas ice breaking (81%) dan sebagian besar siswa tertarik denag metode

ceramah (74%).

Kata kunci : metode ceramah, aktivitas ice breaking , kemampuan memahami

siswa, pemanasan global.

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

v

ABSTRACT

Dilah Aas saputra, NIM 1112016300042. Effect of the lecture method on Ice

Breaking Activities on the ability to understand students on the concept of

global warming. Undergraduate Thesis and Theachig Faculty, Islamic State

University Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

This research is aiminhg to determine the differences between the lecture method

and the lecture method which is assisted with ice breaking activity on the ability

to understand students on the concept of global warming. This research was

conducted at Ciputat Islamic School in April to May 2017. Samples were taken by

purposive sampling consisting of class XI TKJ 1 and class XI TKJ 2. The number

of each class was 32 students and all of the two classes were 64 students. The type

of research used is quasi experiment with the method used is two group pretest-

posttest used as research design.The results of testing the hypothesis by paired

samples t test on α = 0.005 obtained the value of symp. Sig (2-tailed) of 0,000

conclusions obtained is H0 rejected. There is a significant difference between the

application of the lecture method and the lecture method that uses ice breaking

activities to the ability to understand students on the concept of global warming.

The ability to understand students in the experimental class is higher (N gain

0.52), compared to the control class (Ngain 0.32), almost all students are

interested in attending the lecture method with ice breaking activities (81%) and

most students are interested in the lecture method (74%).

Keywords: lecture method, ice breaking activity, ability to understand students,

global warming.

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,

taufik dan karunia-Nya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “ Pengaruh Metode Ceramah Dengan Berbantuan Aktivitas Ice Breaking

Terhadap Kemampuan Memahami Siswa Pada Konsep Pemanasan Global”.

Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw,

kepada keluarganya, para sahabatnya dan kita semua selaku umatnya hingga akhir

zaman. Aamiin ya Robbal’alamiin.

Apresiasi dan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang

telah berpartisipasi dalam penelitian ini. Secara khusus, apresiasi dan terima kasih

tersebut disampaikan kepada

1. Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc,selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ipa Fakultas

Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dwi Nanto, Ph.D selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan

juga sebagai pembimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.

4. Seluruh dosen, staf , dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

khususnya jurusan pendidikan IPA, Program Studi Fisika yang telah

memberikan ilmu pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses

perkuliahan berlangsung.

5. Bapak Mulyono, M.Pd. selaku kepala sekolah SMK Islamiyah Ciputat yang

telah memberikan izizn kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah

tersebut, bapak Iwan hermawan selaku guru bidang studi fisika yang telah

memberikan dukungan dan arahan selama kegiatan penelitian berlangsung.

6. Keluarga tercinta, Bapak Saheri, Ibu Muniah, Kakak Siti Asiah, S.Pd.

Sobirin, dan Adik Kuri Wahyu Wahono yang senantiasa memberikan doa,

kasih sayang motivasi dan dukungan yang luar biasa kepada peneliti.

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

vii

7. Keluarga Besar Fisika 2012 yang senantiasa menjadi keluarga selama di

perantauan, tempat peneliti berproses untuk menjadi lebih baik, tempat

berbagi suka dan duka selama perkuliahan.

8. Sahabat-sahabat Ikatan Mahasiswa Pelajar Pemalang Jakarta ( IMPP-J) yang

senantiasa memberikan pengelaman, motivasi dan dukungan kepada peneliti

untuk dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi.

9. Sahabat, Rekan kerja dalam dunia Pariwisata terutama kepada Octa

Production, Hana Holiday, Chaterine Wisata, serta teman-teman fasilitator

Outbond yang selalu membrikan semangat kepada peneliti khususnya

memberikan pekerjaan kepada peneliti untuk dapat mempertahankan kuliah

dan hidup selam di perantauan.

10. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah

membentu dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga segala bentuk bantuan, dorongan , saran dan bimbingan yang

diberikan kepada peneliti mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT.

Amin.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat

peneliti harapkan untuk perbaikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak. Amin.

Wassalamu’alaikumwr.wb

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI ......................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

ABSTACT .............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL.................................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 4

C. Rumusan Masalah............................................................................ 4

D. Batasan Masalah .............................................................................. 4

E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5

F. Manfaat Penelitian..................................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS ........................................................................................ 6

A. Kajian Teori .............................................................................................. 6

Pengertian Ceramah ............................................................................... 6

1. Ice Breaking .............................................................................. 9

2. Kemampuan Memahami ......................................................... 16

3. Pemanasan Global ................................................................... 20

B. Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................... 23

C. Kerangka Berfikir .......................................................................... 26

D. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 28

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 28

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

ix

B. Metode dan Desain Penelitian ...................................................... 28

C. Variabel Penelitian ....................................................................... 29

D. Populasi dan Sampel .................................................................... 30

1. Populasi Penelitian .................................................................. 30

2. Sampel Penelitian ................................................................... 30

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 30

F. Instrumen Penlitian ..................................................................... 31

G. Teknik Analisis Data .................................................................... 34

1. Analisis Data Tes ..................................................................... 34

2. Analisis Data Non Tes.............................................................. 40

H. Uji Hipotesis ................................................................................ 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 43

A. Hasil Penelitian ............................................................................ 43

1. Kondisi Kemampuan awal memahami siswa sebelum

pemeberian perlakuan ............................................................. 43

2. Kondisi Kemampuan Akhir Memahami Siswa Setelah

Diberikan Perlakuan ............................................................... 44

3. Hasil Uji Prasyarat ................................................................. 46

4. Hasil Uji Hipotesis .................................................................. 48

5. Peningkatan Kemampuan Memahami Siswa pada Kelas

Kontrol dan Eksperimen ....................................................... 49

6. Hasil Analisis Angket ............................................................. 50

B. Pembahasan .................................................................................. 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 55

A. Kesimpulan................................................................................... 55

B. Saran ............................................................................................. 55

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 56

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1Desain Penelitian..................................................................................29

Tabel 3.2Kisi-kisi Instrumen Tes ........................................................................31

Tabel 3.3Kisi-kisi Instrumen non Tes .................................................................34

Tabel 3.4Uji Shapiro-Wilk ..................................................................................35

Tabel 3.5Hasil Uji Levene Statistik ....................................................................36

Tabel 3.6 Skala Penilaian Angket .......................................................................40

Tabel 3.7 Interpretasi Presentase Angket ............................................................41

Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen ......................................................44

Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen ......................................................46

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Shapiro-Wilk.....................................................47

Tabel 4.4 Hasil Uji Homogentitas Pretest dan Posttest Berdasarkan Jenjang

Kognitif Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .............................48

Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis .............................................................................48

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan N-Gain ...................................................................49

Tabel 4.7 Respon Ketertarikan Siswa Terhadap Metode Ceramah dengan

Aktivitas Ice Breaking Pretest dan Posttest Siswa Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen ......................................................51

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Perangkat Pembelajaran .......................................................58

1. Angket Studi Pendahuluan Skripsi ( Siswa) ....................59

2. Angket Studi Pendahuluan Skripsi ( Guru) .....................63

3. RPP Kelas Eksperimen ....................................................67

4. RPP Kelas Kontrol ...........................................................95

Lampiran B Instrumen Penelitian ..............................................................122

1. Instrumen Tes ..................................................................123

2. Instrumen Tes Uji Coba Penlitian ...................................126

3. Analisis Hasil Uji Instrumen ...........................................161

a. Uji Validitas Butir Soal ............................................161

b. Uji Reliaabilitas Butir Soal .......................................163

c. Uji Daya Pembeda ....................................................164

d. Uji Taraf Kesukaran .................................................166

4. Instrumen Nontes .............................................................182

a. Kisi-kisi Instrumen Angket ......................................182

b. Lembar Angket .........................................................183

Lampiran C Analisis Data Hasil Penelitian ................................................185

1. Hasil Pretest ....................................................................186

2. Hasil Posttest ...................................................................189

3. Data Pretest Kemampuan Memahami Kelas Kontrol .....192

4. Data Pretest Kemampuan Memahami Kelas Eksperimen

.........................................................................................194

5. Uji Normalitas Hasil Pretest dan Posttest .......................201

6. Uji Homogenitas Hasil Pretest dan Postetst ....................204

7. Uji Hipotesis Hasil Pretest dan Postest ...........................205

8. Uji N-Gain Kelas Konrtol ................................................206

9. Uji N-Gain Kelas Eksperimen .........................................207

10. Data Hasil Angket Respon Siswa ....................................209

Lampiran D Surat-surat Penelitian .............................................................211

1. Surat Izin penelitian ......................................................212

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

xii

2. Surat Keterangan Penelitian ..........................................213

3. Uji Referensi .................................................................214

4. Daftar Riwayat Hidup penulis .......................................217

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses belajar adalah proses yang dapat mengembangkan seluruh potensi

siswa. Seluruh potensi ini hanya mungkin dapat berkembang manakala siswa

terbebas dari rasa takut, dan menegangkan. Oleh karena itu perlu diupayakan agar

proses pembelajaran merupakan proses yang menyenangkan ( enjoyful learning ).1

Berbicara tentang belajar,“belajar merupakan suatu perubahan dalam

tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang

lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih

buruk”.2

Kegiatan belajar mengajar merupakan fungsi pokok dan usaha yang paling

strategis guna mewujudkan tujuan institusional yang diemban oleh pendidikan

tersebut. Dalam rangka pelaksanaan fungsi dan tugas itu guru guru menempatkan

tugas sentral. Ditangan para gurulah terletak kemungkinan berhasil atau tidak

pencapaian tujuan pendidikan di sekolah, serta di tangan mereka pula

tergantungan masadepan karir para siswa yang menjadi tumpuan orang tua.

Didalam menunaikan peranya para guru mempunyai tugas-tugas pokok antara lain

bahwa ia harus mampu dan cakap merencanakan, mengevaluasi dan membimbing

kegiatan belajar mengajar. Dengan kata lain, agar para guru mampu menunaikan

tugasnya dengan sebaik-baiknya. Ia hendaknya terlebih dahulu hendaknya

memahami dengan seksama hal-hal yang bertalian dengan proses belajar

mengajar.

Proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai suatu interaksi antara

siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Interaksi yang

terjadi harusnya tidak hanya dari satu arah, akan tetapi terjadi antara dua arah (

Timbal balik ), dimana kedua belah pihak antara siswa dan guru harus saling aktif

1Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Prenada Media Group, 2006), h. 134 2 Ngalim purwant, psikologi pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017) h.8

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

2

berinteraksi. Selain itu antara siswa dan guru juga harus aktif didalam suatu

kerangka kerja dan dengan menggunakan cara dan kerangka berfikir yang

dipahami dan disepakati bersama.

Dalam proses pembelajaran ada komponen guru yang mengajar dan murid

yang belajar. Mekanisme siswa dalam proses belajar mengalami tiga tahap yaitu

tahap penerimaan input informasi, tahap pengolahan informasi, dan tahap ekspresi

pengolahan informasi. Keberhasilan setiap tahap mempengaruhi tahap berikutnya.

Di dalam kegiatan pembelajaran sukses tidaknya kegiatan dipengaruhi

oleh empat hal yaitu adanya motivasi, perhatian dan tahu sasaran, usaha, serta

evaluasi dan pemantapan hasil. Kadar motivasi, perhatian dan usaha siswa dalam

belajar dipengaruhi banyak hal, salah stu yang cukup mendasar adalah suasana

belajar. Suasana belajar yang kurang kondusif akan memberikan pengaruh psikis

maupun fisik siswa. Suasana belajar yang tegang akan menimbulkan rasa sakit

kepala dan kecemasan yang hebat ( mudah tegang dan takut dan sikapnya pasih,

seakan-akan takut berbuat salah). Suasana yang membosankan karena kurang

adanya variasi akan menimbulkan kejemuan dan membosankan pada siswa

sehingga siswa akan mengalami keletihan. Jika kondisi ini terjadi, maka siswa

akan mengalami kejenuhan belajar. Pada saat seperti ini siswa akan mengalami

penurunan daya ingat dan tidak mampu lagi mengakomodasikan informasi atau

pengalaman baru.

Untuk melihat kualitas pembelajaran maka dapat kita ukur dari dua sisi,

yakni proses dan hasil belajar. Proses belajar berkaitan dengan pola perilaku siswa

dalam mempelajari bahan pelajaran. Sedangkan hasil belajar berkaitan dengan

perubahan perilaku yang diperoleh sebagai pengaruh dari proses belajar. Untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran, dibutuhkan persiapan maksimal agar proses

pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan diikuti dengan hasil belajar yang

baik pula.3

Dalam kegiatan pembelajaran kita tidak bisa terlepas dari metode ceramah,

namun penggunanan metode ceramah yang terlalu dominan juga dapat

mempengaruhi semangat siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

3 Wina Sanjaya, penelitian tindakan kelas , (Jakarta : Kencana, 2010), h. 2

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

3

Hendaknya penggunaan metode pembelajaran ceramah ini juga diimbangi

dengann aktivitas yang dapat memberikan kesegaran pada siswa dalam belajar,

dalam hal ini ice breaking merupakan salah satu aktivitas yang tepat untuk

memberi penyegaran suasana dalam kegiatan pembelajaran yang mereka rasakan

selama kegiatan pembelajaran berlangsung.4

Ice breaking merupakan permainan atau kegiatan yang sederhana, ringan

dan ringkas yang berfungsi untuk mengubah suasana kebekuan, kekakuan, rasa

bosan atau mengantuk dalam pembelajaran. Sehingga bisa membangun suasana

belajar yang dinamis penuh semangat dan antusias yang dapat menciptakan

suasana belajar yang menyenangkan, serius tapi santai. Dengan demikian,

disinilah peran ice breaking sangat diperlukan untuk menghilangkan situasi yang

membosankan bagi pengajar dan siswa serta kembali segar dan menyenangkan.5

Ice breaking dapat dilakukan dalam berbagai bentuk aktivitas misalnya

dalam bentuk cerita lucu dan bermakna dari guru, tebakan berhadiah, ataupun

game-game. Aktivitas ini dilakukan dalam waktu 5-10 menit tergantung pada

kebutuhan. Ice breaking dapat dilakukan pada saat kapan saja tergantung dari

kondisi dan kebutuhan, selain itu ice breaking juga dapat dilakukan oleh guru

siapa saja. Dalam pelaksanaannya memang membutuhkan keterampilan dan

kreativitas dari seorang guru terutama dalam pemilihan aktivitas yang sesuai

dengan kondisi siswa. Beberapa manfaat dari aktivitas ice breaking diantaranya

adalah :

1. Melatih berfikir secara kreatif dan luas siswa,

2. mengembangkan dan mengoptimalkan otak dan kreativitas siswa

3. merekatkan hubungan antar siswa dengan siswa, siswa dengan guru yang

renggang. 6

4 Sunarto, Ice Breaker Dalam Pembelajaran Aktif, (Surakarta : Cakrawala media, 2012),

h. 3 5 Alena Soraya, Pegaruh Penerapan Ice Breaking Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada

Pembelajaran Sosiologi di SMA Darussalam Ciputat, (Jakarta: UIN Syarif HIdayatullah Jakarta,

2014 ) 6Achmad Fanani, “Ice Breaking Dalam Proses Belajar Mengajar” Jurnal Nasional.

October 2010, h.3

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

4

Beberapa manfaat diatas memperlihatkan bahwa ice breaking dapat

sebagai solusi untuk memecahkan masalah yang disebabkan faktor non akademik

serta untuk meningkatkan pencapaian tujuan belajar.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengkaji lebih luas

melalui sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh

Metode Ceramah Dengan Aktivitas Ice Breaking Terhadap Kemampuan

Memahami Siswa Pada Konsep Pemanasan Global”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas, Identifikasi masalah yang timbul dari latar

belakang diantaranya :

1. Kurangnya minat siswa pada mata pelajaran fisika karena kurang dilibatkan

secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2. Kurangnya semangat siswa dalam kegiatan pembelajaran.

3. Suasana belajar yang kurang kondusif.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah

1. Apakah terhadap peningkatan kemampuan memahami siswa pada konsep

pemanasan global dengan menggunakan metode ceramah dengan aktivitas ice

breaking?

2. Bagaimanakah respon siswa terhadap penerapan metode ceramah dengan

aktivitas ice breaking?

C. Pembatasan Masalah

Agar lebih memfokuskan hasil yang diteliti maka dibuat batasan maslah

yaitu :

1. Pengukuran hasil belajar berorientasi mengacu pada Taksonomi Bloom revisi

Lorin W. Anderson pada jenjang C1 dan (C2).

2. Aktivitas ice breaking akan dilaksanakan ketika kegiatan pembelajaran

dikelas yaitu seperti “say hello, tepuk semangat, dan senam otak “

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

5

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang dikemukakan, maka penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui :

1. Mengetahui peningkatan kemampuan memahami siswa pada konsep

pemanasan global dengan menggunakan metode ceramah dengan aktivitas ice

breaking.

2. Mengetahui respon siswa terhadap penerapan metode ceramah dengan

aktivitas ice breaking.

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pihak sekolah

dalam hal ini guru, dan para siswa terutama peneliti sendiri.

1. Para siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa

akan lebih merasa nyaman ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.

2. Bagi sekolah, diharapkan dengan aktivitas ini dapat menjadi solusi dalam

problematika selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

3. Bagi peneliti suatu pengalaman yang berarti sebagai bekal untuk

meningkatkan kemampuan metodelogi penelitian,pembelajaran, dan juga

dalam sistematika penulisan.

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

6

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Kajian Teori

1. Pengertian Metode Ceramah

a. Pengertian Metode

Secara sederhana, metode berarti cara atau jalan yang ditempuh sehingga

fungsi metode adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Jika

dianalogkan dalam dunia pendidikan, metode mengajar adalah cara yang

digunakan seorang pendidik dalam membelajarkan peserta didik. Masing-masing

pendidik tentu memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengajar, baik didalam

kelas maupun diluar kelas. Begitu juga dalam dunia kesehatan, hukum, ekonomi

serta dimensi lain, penggunaan metode lebih menjadi alat bantu dalam mencapai

tujuan. 7

Menurut Efendi, metode adalah rencana menyeluruh penyajian

(pengajaran atau pembelajaran) secara sistematis berdasarkan pendekatan yang

ditentukan. Metode mengajar adalah adalah ilmu yang mepelajari cara-cara untuk

melakukan aktifitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari

seorang pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam mel;akukan

suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan

pengajaran tercapai. 8

Menurut Sriyono. Metode ceramah adalah penuturan dan penjelasan secara

lisan dimana dalam pelaksanannya guru dapat menggunakan alat bantu mengajar

untuk memperjelas uraian yang disampaikan kepada murid-muridnya.

b. Pengertian Ceramah

Ceramah adalah suatu tekhnik penyajian materi kepada anak didik yang

disampaikan dengan lisan dan merupakan suatu uraian lengkap ceramah. Guru

7Musfiqon, Paduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta : prestasi

pustaka publisher, 2012), h 4. 8 Ibid,.h.138

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

7

harus mengorganisasikan materi sedemikian rupa, sehingga peserta didik

diberikan gambaran secara keseluruhan terlebih dahulu, kemudian menjelaskan

kaitan-kaitan satu sama lain dan kemudian mengumpulkannyadengan

pertimbanghan dari kemungkinan rata-rata anak didik dapat menyerap materi. Hal

yang perlu dipertimbangan dalam teknik ceramah, yaitu faktor seks, umur, profesi

dan jenjang atau kelas atau pengalaman.

c. Pengertian Metode Ceramah

Ceramah adalah sebuah metode mengajar yang paling klasik, tetapi

masih dipakai orang dimana-mana hingga sekarang. Metode ceramah ialah sebuah

metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan

kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.9

Metode ceramah atau ( lecture method) adalah sebuah cara melaksanakan

pengajaran yang dilakukan guru secara monolog dan hubungan satu arah ( one

way communication ). Aktivitas siswa daam pengajaran yang menggunakan

metode ini hanya menyimak sambil sesekali mencatat. Meskipun begitu para guru

yang terbuka kadang-kadang memberi peluang bertanya kepada sebagian kecil

siswanya.

Dalam pengajaran yang menggunakan metode ceramah, perhatian

berpusat kepada guru ( teacher centered), sedangkan para siswa hanya menrima

secara pasif, mirip anak balita atau bayai yang sedang disuapi. Dalam hal ini tibul

kesan siswa hanya sebagai objek yang selalu menganggap benar apa-apa yang

disampaikan guru10

d. Kelebihan Metode Ceramah

Metode cramah memiliki kelebihan yang memungkinkan dapat

diguanakan oleh guru dalam menyampaikan materi disetiap kegiatan

pembelajaran, ada beberapa kelebihan metode ceramah dalam pembelajaran yaitu

1. Metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi.

9 Muhibin Syah, Psikologi pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2010) 10

Ibid,.h200

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

8

2. Paling evektif dalam mengatasi kelangkaan literature atau rujukan yang

sesuai dengan jangkauan daya beli dan daya paham siswa. 11

e. Kekurangan Metode Ceramah

Disamping kelebihan terdapat pula kekurangan ndalam penggunaan

metode ceramah. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam

pengguanaan metode ceramah ini, hal yang harus diperhatikan ini merupakan

bagian terpenting untuk dihindari sekaligus sebagai kelemahan dari metode

ceramah. Terdapat beberapa hal kelemahan metode ceramah ini dalam roses

pembelajaran yaitu :

1. aktivitas kegiatan pembelajaran hanya satu arah ( one way communication).

2. Membuat siswa pasif.

3. Mengandung unsur paksaan kepada siswa.

4. Menghambat daya kritis siswa12

Untuk mengurangi kelemahan-kelemahan tersebut, metode ceramah

perlu didukung dengan alat-alat pengajaran seperti : gambar, lembar peraga, OHP,

tape recorder, dan sebagainya. Perlu juga dicatat meskipun metode ini telah

disukung dengan aneka ragam alat bagi guru bidang studi tertentu sangat

bergantung pada kepiawaian guru.13

f. Tujuan Penggunaan Metode Ceramah

Tujuan penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran harus dipahami

oleh guru sebagai dasar dalam pembelajaranya antara lain:

1. Untuk mengarahkan peserta didik memperoleh pemahaman yang jelas

tentang masalah yang dihadapi.

2. Untuk membantu peserta didik memahami generalisasi, rules, prinsip

berdasar penalaran dan objektivitas.

11

Ibid,. h.210 12 Muhibin Syah, Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru, (Bandung : Remaja

Rosdakarya,2010), h 212 13

Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung : Rosakarya, 2003

)h. 162

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

9

3. Untuk melibatkan peserta didik dalam berfikir melalui pemecahan masalah.

4. Memperoleh umpan balik dari peserta didik tentang kualitas pemahamanya

dan mengatasi kesalah pahaman.

5. Untuk membantu peserta didikdalam apresiasi dan memproses penalaran

serta penggunaan bukti dalam pemecahan keraguan.14

2. Ice Breaking

a. Pengertian Ice Breaking

Ice breaking adalah kegiatan yang dilakukan diawal atau tengah-tengah

kegiatan belajar mengajar untuk mencairkan suasana, membangun kesiapan

belajar atau memacu motivasi siswa.15

Sedangkan menurut Abduh

mendeskripsikan Ice breaking adalah suatu aktivitas-aktivitas kecil dalam suatu

acara atau dalam suatu pendidikan yang semisal yang bertujuan agar para peserta

acara saling akrab dan saling interaktif kemudian komunikatif dan merasa

nyaman dengan lingkungan tertentu.16

Dalam hal ini Ice breaking digunakan

dalam dunia pendidikan. ice breaking dapat dimanfaatkan oleh seorang guru

untuk nmemecah kebekuan suasana dalam kelas. Ice breaking juga dapat

dilakukan dalam berbagai cara salah satunya memberikan suatu informasi,

pencerahan atau permainan.

Melihat arti kata dari ice breaking yaitu pemecah es atau secara harfiah

adalah pencair suasana, maka, aktivitas ice breaking ini perlu diterapkan oleh guru

ketika situasi dalam kelas nampak sudah mulai menjenuhkan atau mungkin juga

kaku dan menegangkan. Sehingga apabila situasi ini berlanjut maka

dikhawatirkan akan mengganggu konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran,

sehingga akan berdampak pada menurunya hasil belajar siswa tersebut.17

14

Ibid,.h 164 15

Ayu Novia Kurniasih dan Dedi Hidayatullah Al Arifin, “Penerapan Ice Breaking

(Penyegar Pemeblajaran) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII A Mts An-Nur

Pelopor Bandar Jaya Tahun Pelajaran 2013/2014”, Jurnal Pendidikan Fisika Universitas

Muhammadiyah Metro, Vol. III. No. 1. Maret 2015, h. 28 16 Riya Susanah dan Dedi Hidayatullah Al Arifin, Penerapan Permainan Penyegar (Ice

Breaking) Dalam Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar”, dikutip

dari https://reporsitory.ummetro.ac.id 17

Ibid,. h. 3

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

10

“Menurut the Encyclopedia Of Ice Breaker terbitan University Associates

Inc bentuk ice breaking ada bermacam-macam, mulai dari sekedar teka-

teki, cerita lucu atau humor ringan yang memancing senyum, lagu-lagu

atau nyanyian yang disertai gerakan tubuh, sampai permainan – permainan

berkelompok yang cukup menguras tenaga atau bahkan pikiran, selain itu

juga dapat dilakukan dengan senam otak”.18

Ada beberapa prosedur ataupun langkah-langkah yang harus diperhatikan

untuk melakukan aktivitas ice breaking:

1. Tunjukan pentingnya subyek itu

2. Gunakan kelucuan ( kondisi tertentu jangan melawak )

3. Ceritakanlah sebuah kisah ilustrasi. Contoh kisah ilustrasi pipa dan ember

atau cerita motivasi yang lain yang berhubungan dengan materi yang akan

disampaikan.

4. Gunakan kutipan yang merangsang.

5. Sebutkan hubungan, keyakinan, kepentingan dan perasaaan bersama.

6. Berikan sebuah pertanyaan yang merangsang.

7. Buatlah sebuah pernyataaan yang ringkas dan tajam serta merangsang

menyangkut subyek yang akan dibahas.

8. Kemukakakn kesempatan atau tujuan pujian itu.

9. Pujilah hadirin19

Oleh karena itu perlu diingat bahwa kegembiraaan yang ditimbulkan oleh

aktivitas ice breaking tidak boleh membuat suasana menjadi ribut dan hura-hura,

atau kesenangan dan kemeriahan yang berlebihan harus bisa terkontrol dengan

baik dalam aktivitas ice breaking ini. kegembiraan dalam kelas berarti bangkitnya

minat pada siswa. selain itu juga adanya keterlibatan penuh, dan terciptanya

makna, pemahaman, nilai yang membuat bahagia pada diri peserta didik.

18

Sri Narwati, creative learning (kiat menjadi guru yang kreatif dan favorit), (yogyakarta

: familia pustaka keluarga, 2011), h. 41-42. 19

M.said, 80+ ice breaker games kumpulan permainan penggugah semangat,

(Yogyakarta: Andi Offset, 2010), h.1

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

11

b. Tujuan Ice Breaking

Ada beberapa tujuan ice breaking, yaitu :

1. Menghilangkan sekat-sekat pembatas di antara siswa, dengan adanya selingan

ice breaking dalam pembelajaran, sehingga tidak ada lagi anggapan si A

pandai, si B kurang pandai dan lain sebagainya yang ada hanyalah kesamaan

untuk maju.

2. Terciptanya kondisi yang dinamis diantara siswa adalah menimbulkan

kegairahan antara sesama siswa untuk melakukan aktivitas selama proses

pembelajaran berlangsung dan pemecah suasana canggung.

3. Menciptakan motivasi antar sesama siswa untuk melakukan aktivitas selama

proses belajar-mengajar berlangsung.

4. Membuat peserta saling mengenal dan akan menghilangkan jarak mental

sehingga suasana menjadi benar-benar rileks,cair dan mengalir.

5. Mengarahkan atau memfokuskan peserta ppada topik pembahasan atau

pembicaraan.20

c. Macam-macam Jenis Ice Breaking

Model dan ragam ice breaking sebenarnya dapat diperoleh dengan mudah.

Materi ice breaking dapat kita jumpai di buku-buku, majalah, surat kabar, dan

internet. Bahkan kita juga dapat mengembangkanya kembali sesuai dengan

kemampuan yang kita miliki. Kita dapat memodifikasi ulang permainan yang kita

sudah tau sebelumnya. Akan tetapi adabeberapa hal yang memang harus

diperhatikan selama kegiatan ice breaking ini dilakukan salah satunya

pemanfaaatan waktu, durasi waktu jangan terlalu panjang karena kegiatan ini

hanya sebatas selingan. Ice breaking dapat dilakukan dengan berbagai macam cara

atau permainan.21

Berikut ini beberapa contoh ice breaking yang dapat ditiru, dimodifikas,

dan dikembangkan sesuai dengan kondisi peserta didik.

20

Ibid,. h. 46 21

Adi Sunarno, ice breaker permainan atraktif – edukatif untuk pelatihan manajemen,

(Yogyakarta : Andi Offset,2005). h. 1

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

12

1) Yel-Yel

Yel-yelYel-yel merupakan ungkapan penyemangat. Yel-yel biasa

diungkapkan pada setiap kelompok dengan beragam kata dan gaya. Masing-

masing kelompok biasanya akan menampilkan yel-yel yang berbeda atau sesuai

dengan karakteristiknya dengan gaya yang lucu, unik dan energik. Tak butuh

waktu lama dalam melakukanya. Yang penting saaat melakukan yel-yel harus

dilakukan dengan kompak dan riang gembira.

2) Jenis tepuk tangan

Jenis ice breaking ini adalah jenis yang paling digunakan oleh para tenaga

pendidik.tekhnik tepuk tangan merupakan teknik ice breaking yang paling mudah

dilakukan, karena tidak memerlukan persiapan yang membutuhkan banyak waktu.

Seorang guru hanya perlu memodifikasi sedikit jenis yang ada atau membuat

sendiri model-model tepuk tangan yang sudah adabeberapa variasi tepuk tangan

seperti, kata balas tepuk tangan, tepuk balas tepuk, tepuk tangan balas gerak

tubuh.

3. Jenis Lagu

Lagu-lagu sangat populer dalam proses pembelajaranpada zaman dahulu.

Namun, sering dengan perkembangnya zaman, para guru kini telah jarang

menggunakan jenis ini. Sedangkan banyak varian lagu-lagu yang dapat digunakan

untuk aktivitas ice breaking dalam pembelajaran ini.

3) Jenis Gerakan Badan

Jenis ice breaking ini bertujuan untuk menggerakan tubuh setelah beberapa

jam berdiam diri dalam kegiatan belajar. Dengan digerakanya anggota badan

maka akan memperlancar aliran darah pada tubuh dengan demikian proses

berfikir akan menjadi lebih segar dan kreatif.

4) Jenis Humor

Humor berasal dari istilah bahasa inggris yang pada mulanya memiliki

beberapa arti. Namun semuanya berasal dari suatu istilah yang berarti “ cairan

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

13

“humor aalah sesuatu yang menimbulkan pendengaranya merasa tergelitik,

perasaan lucu, sehingga terdoronguntuk tertawa. Humor dalam pembelajaran yang

diperlukan tidaklah mengharuskan siswa didik bisa tertawa terpingkal-pingkal,

namun lebih kepada bagaimana membuat suasana menjadi lebih cair tanpa ada

ketegangan setelah beberapa jam serius memperhatikan materi pelajaran22

5) Jenis Permainan Games

Permainan ( games ) adalah jenis ice breaking yang paling membuat siswa

heboh. Siswa akan muncul semangat baru yang lebih saat melakukan kegiatan

atau permainan. Dengan permainan akan mampu membangun konsentrasi anak

untuk dapat berfikir dan bertindak lebihbaik dan lebih efektif. Permainan

merupakan kegiatan yang banyak digemari oleh banyak orang. Bukan saja anak-

anak, namun juga bagi siswa didik dewasa. Hal yang perlu diperhatikan dalam

memilih games yang akan digunakan sebagai ice breaking antara lain.23

a. Faktor Keselamatan

Faktor keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam pemilihan games

yang akan dijadikan aktivitas ice breaking.

b. Faktor Waktu

Pilihlah games yang tidak banyak membutuhkan waktu dalam

penyampaianya agar kegiatan pembelajaran berjalan baik.

c. Faktor Peralatan

Game yang dipilih hendaknya yang membutuhkan peralatan sederhana

yangs elalu tersedia di dalam kelas.

d. Faktor Edukasi

Apapun yang dilakukan guru terhadap siswa adalah dalam rangka

pendidikan dan pembelajaran. Nilai-nilai edukatif yang biasa diperoleh dari

pelaksanaan games, yaitu terciptanya kekompakan, kerjasama, konsentrasi,

kreativitas dan sebagainya.

7. Jenis Audio Visual

22

Adi sunarno, ice breaker dalam pembelajaran aktif, (Yogyakarta: Andi Offset,2005),

h, 10. 23

Sunarto, Ice Breaker Pembelajaran aktif, h. 38-39

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

14

Perlu kita ketahui terlebih dahulu tentang pengertian audio visual “ audio

visual yaitu media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman

(kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi) meliputi media yang dapat dilihat dan

didengar.24

Contohnya pemutaran video motivasi, banyak sekali jenis audio visual

yang dapat digunakan sebagai ice breaking, biasanya berupa klip film pendek

yang lucu, inspiratif, atau memotivasi anak didik untuk belajar lebih keras saling

mengharga, dan Lain-lain.25

d. Prinsip-Prinsip Penggunaan Ice Breaking

Sunarto menyatakan bahwa penggunaan ice breaking dalam proses

pembelajaran perlu mempertimbangkan beberapa prinsip antara lain26

1. Efektivitas

Jenis ice breaking yang sekiranya akan membuat pembelajaran tidak

kondusif dalam situasi tertentu hendaknya dihindari. Misalnya jenis ice breaking

gerak badan yaitu kepala pundak tidak cocok digunakan dalam situasi kelas

dengan jumlah peserta didik banyak dengan ruangan sempit, karena dapat

membahayakan keselamatan peserta didik.

2. Motivasi

Tujuan utama ice breaking adalah meningkatkan motivasi siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran. Dengan ice breaking diharapkan siswa yang

belum termotivasi untuk mengikuti pembelajaran menjadi termotivasi. Peserta

didik yang memiliki motivasi belajar tinggi dapat lebih fokus dan memusatkan

perhatianya saat proses pembelajaran berlangsung.

3. Sinkronized

Ice breaking yang dipilih akan baik jika sesuai dengan materi yang dibahas

pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian , ice breaking akan

mempunyai daya penguat ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

4. Tidak Berlebihan

24

Rohani, pengertian Media Pembelajaran,(Jakarta: Rineka Cipt: 1997), hlm 97-98. 25

Sunarto, Ice Breaker Dalam pembelajaran Aktif...,hlm,42 26

Ibid., hlm105-107

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

15

Ice breaking adalah kegiatan yang menyenangkan bagi peserta didik,

sehingga mereka akan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Namun

pengguinaan ice breaking yang berlebihan justru akan mengaburkan tujuan

pembelajaran itu sendiri, selain itu perlu memperhatikan ketersediaan waktu

pelajaran yang sedang diampu.

5. Tepat Situasi

Ice breaking hendaknya dilakukan tepat pada situasi. Ice breaking yang

dilaksanakan seenaknya sendiri dikhawatirkan akan merusak situasi yang sudah

kondusif. Misalnya saat peserta didik sedang mengerjakan tugas yang diberikan

guru, tiba-tiba guru memberikan ice breaking, tentu situasi akan menjadi

membingungkan dan menjadikan proses pengerjaan tugas tidak terfokus kembali.

6. Tidak Mengandung Unsur Sara

Ice breaking yang diberikan kepada peserta didik hendaknya dipilih ice

breaking yang memiliki niai positif terhadap rasa persatuan dan kesatuan. Hal

yang mengandung unsur membedakan atau menghina suku, agama, ras dan antar

golonganharus dihindarkan.

7. Tidak Mengandung Unsur Pornografi

Banyak sekali ice breaking yang menarik bagi para guru untuk diterapkan

dalam pembelajaran, namun sebagai seorang pendidik juga harus bisa memilih

jenis ice breaking yang edukatif, sopan,tidak mengandung unsur pornografi.

e. Teknik Penerapan Ice Breaking dalam pembelajaran

Ada dua cara teknik penerapan ice breaking yaitu:

1) Teknik spontan dalam situasi pembelajaran

Ice breaking digunakan secara spontan dalam proses pembelajaran

biasanya diguanakan tanpa rencana, teknik ini digunakakn karena situasi yang

sudah terlihat butuh penyemangatagar pembelajaran dapat fokus kembali.

2) Teknik direncanakan dalam situasi pembelajaran

Ice breaking yang baik dan efektif membantu proses pembelajaran adalah

ice breaking yang direncanakan dan dimasukan dalam rencana pembelajaran. “ ice

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

16

breaking yang direncanakan dan dimasukan dalam rencan apembelajaran dapat

mengoptimalkan pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan”.27

f. Kelebihan dan Kelemahan Ice Breaking

Setiap model pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kelemahan

masing-masing, termasuk ice breaking ini. Kelbihan dari ice breaking yaitu

1) Membuat waktu panjang menjadi terasa cepat.

2) Membawa dampak menyenangkan dalam pembelajaran.

3) Dapat digunakan secara spontan ataupun terkonsep

4) Membuat suasana kompak dan menyatu

Sedangkan kelemahan ice breaking yaitu penerapan disesuaikan dengan

kondisi tempat masing-masing.28

3. Kemampuan Memahami

Pemahaman adalah proses berfikir dan belajar. Hal ini dikarenakan untuk

menuju suatu pemahaman perlu diimbangi dengan belajar dan berfikir.

Pemahaman merupakan suatu proses, perbuatan dan cara memahami. 29

Pemahaman merupakan tingkatan kemampuan yang mengharapkan

seseorang mampu memahami suatu konsep atau arti, situasi, serta fakta yang dia

ketahui. Pada dasarnya memahami bukan hanya hafal secara verbalitas namun

memahami lebih kepada pemahaman konsep dan masalah atau fakta yang

ditanyakan, maka operasionalnya dapat membedakan, mengubah,

mempersiapkan, memberi contoh, memperkirakan, memnentukan, serta dapat

mengambil keputusan.30

Dalam ranah kognitif ditunjukan tingkatan-tingkatan kemampuan yang

dicapai dari yang terendah sampai yang tertinggi. Dapat dikatakan bahwa

27 Sunarto, ice breaker dalam pembelajaran aktif, (Surakarta : Cakrawala Media,2012),

h.107. 28

Sunarto, ice breaker dalam pembelajaran aktif...,hlm 109 29

W.J.S. Purwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia.(Jakarta : Balai Pustaka,

1991), h.636. 30

Ahmad Susanto, teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar, (Jakarta :

Prenadamedia, 2013), h.210

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

17

pemahaman tingkatanya lebih dari sekedar pengetahuan. Menurut Annas Sudijono

adalah “ kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah

sesuatu itu diketahui dan diingat. Atau dapat dikatakan pula bahwa memahami

adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dalam berbagai segi.

Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berfikir yang setingkat lebih tinggi

dari ingatan dan hafalan. 31

4. Indikator Kemampuan Memahami

pada indikator kemampuan memahami siswa pada dasarnya sama, yaitu

dengan memahami sesuatu berarti seseorang dapat membedakan, menerangkan,

menafsirkan, memperluas, menyimpulkan, menganalisis , menulis kembali

mengklasifikasikan. Berdasarkan indikator tersebut menunjukan bahwa

pemahaman mengandung makna lebih luas atau lebih dalam dari pengetahuan.

Dengan pengetahuan seseorang belum tentu memahami sesuatu yang

dimaksud secara mendalam, hanya sekedar mengetahui tanpa bisa menangkap

makna dari arti sesuatu yang dipelajari. Sedangkan dengan memahami, seseorang

tidak hanya bisa menghafal sesuatu yang dipelajari, tetapi juga mempunyai

kemampuan untuk menangkap makna dari sesuatu yang dipelajari juga mampu

memahami konsep dari pelajaran tersebut.32

5. Proses – proses kognitif dalam kategori memahami

Siswa memahami ketika mereka menghubungkan pengetahuan baru dan

pengetahuan lama mereka. Lebih teptnya, pengetahuan yang baru masuk

dipadukan dengn skema-skema dan kerangka-kerangka kognitif yang ada. Proses-

proses kognitif dalam kategori memahami meliputi33

:

a) Menafsirkan

Menafsirkan terjadi ketika siswa dapat mengubah informasi dari satu

bentuk ke bentuk lain34

. Menafsirkan berupa pengubahan kata-kata menjadi kata-

31

Anas Sudijono, pengantar evaluasi pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

1996), hlm.50 32

Ibid,. h 55. 33

Lorin W. Anderson dan David R. Kartwohl, Kerangka landasan Untuk

Pembelajaran , Pengajaran dan Asesmen, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2010), h. 105 34

Ibid,. h. 106

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

18

kata lain (misalnya, memparafrasekan), gambar dari kata-kat, kata-kata jadi

gambar, angka jadi kata-kata, kata-kata jadi angka, not balok jadi suara music dan

semacamya. Nama-nama lainya adalah menerjemahkan, memparafrasekan,

menggambarkan dan mengklarifikasi.

b) Mencontohkan

Proses kognitif mencotohkan terjadi manakala siswa memberikan contoh

tentang konsep atau prinsip umum. Mencontohkan melibatkan proses identifikasi

ciri-ciri pokok dari konsep atau prinsip umum ( misalnya, segitika sama kaki hrus

mempunyai du sisi yang sama panjang) dan menggunakan ciri-ciri ini untuk

memilih atau membuat contoh ( misalnya, siswa dapat memilih segitiga sama kaki

dari tiga segitiga yang ditunjukan). Nama-nama lain untuk mencontohkan adalah

mengilustrasikan dan memberi contoh35

c) Mengklasifikasikan

proses kognitif mengklasifikasikan terjadi ketika siswa mengetahui

bahwa sesuatu ( misalnya, suatu contoh ) termasuk dalam kategori tertentu (

misalnya, konsep atau prinsip ) Mengklasifikasikan melibatkan proses mendeteksi

ciri-ciri atau pola yang sesuai dengan contoh dan konsep atau prinsip tersebut.

Mengklasifikasikan adalah proses kognitif yang melengkapi proses

mencontohkan. Jika mencontokan dimulai dengan konsep atau prinsip umum dan

mengharuskan siswa menemukan contoh tertentu, mengklasifikasikan dimulai

dengan contoh tertentudan mengharuskan siswa untuk menemukan konsep atau

prinsip umum. Nama-nama lain dari mengklasifikasikan adalah mmengategorikan

dan mengelompokan.36

d) Merangkum

Merangkum terjadi ketika siswa mengemukakan satu kalimat yang

merepresentasikan informasi yang diterima atau mengabstraksikan sebuah tema.

Merangkum melibatkan melibatkan proses membuat ringkasan informasi,

misalnya makna suatu adegan drama dan proses mengabstraksikan ringkasanya,

35

Ibid,. h. 109 36

Ibid,. h. 109

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

19

misalnya menentukan tema atau poin-poin pokoknya. Nama-nama lain untuk

merangkum adalah menggeneralisasi dan mengabstraksi37

e) Menyimpulkan

Proses kognitif menyimpulkan menyertakan proses menemukan pola dan

sejumlah contoh. Menyimpulkan terjadi ketika siswa dapat mengabstraksi sebuah

konsep atau prinsip yang menerangkan contoh-contoh tersebut dengan

mencermati ciri-ciri setiap contohnyadan yang terpenting dengan menarik

hubungan diantara ciri-ciri tersebut. Misalnya ketika siswa diberi angka 1, 2, 3, 5,

8, 13, 21, mereka memperhatikan nilai numeric setiap digit, bukan ciri-cirinya

yang tak relevan seperti bentuk setiap digit atau apakah setiap digitnya ganjil atau

genap. Mereka dapat membedakan pola dalam susunan angka tersebut ( yakni

setelah dua angka pertama, setiap angkanya merupakan jumlah dari dua angka

sebelumnya. Nama – nama lain dari menyimpulkan adalah mengekstapolasi,

menginterpolasi, memprediksi dan menyimpulkan.38

f) Membandingkan

proses kognitif membendingkan melibatkan proses mendeteksi

persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih objek, peristiwa, ide, masalah,

atau situasi, seperti menentukan bagaimanasuatu peristiwa terkenal.

Membandingkan meliputi pencarian korespndensi satu-satu antara elemen-elemen

dan pola-pola dalam satu objek, peristiwa, atau ide lain. Nama – nama lainya

adalah mengontraskan, memetakan dan mencocokan.39

g) Menjelaskan

Proses kognitif menjelaskan berlangsung ketika siswa dapat membuat

dan menggunakan model sebab-akibat dalam sebuah sistem. Model ini dapat

diturunkan dari teori ( sebagaimana sering terjadi dalam sains) atau didasarkan

pada hasil peelitian atau pengalaman. Penjelasan yang lengkap melibatkan proses

membuat model sebab-akibat, yang mencakup satu bagian pokok dari suatu

sistem atau setiap peristiwa penting dalam rangkaian peristiwa, dan proses

37

Ibid,.h. 110 38

Ibid,. h. 114 39

Ibid,. h.114

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

20

menggunakan model ini untuk menentuksn bagaimana perubahan satu bagian

dalam sistem tadi atau sebuah peristiwa dalam rangkaian peristiwa tersebut

memengaruhi perubahan pada bagian lain. Nama lain dari menjelaskan adalah

membuat model.40

6. Pemanasan Global

Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata

atmosfer, laut dan daratan Bumi. Peneliti dari Center for International Forestry

Research (CIFOR), menjelaskan, bahwa pemanasan global adalah kejadian

terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari (gelombang panas atau infra

merah), yang dipancarkan ke bumi oleh gas-gas rumah kaca41

.

Ada enam jenis gas rumah kaca, yaitu Karbondioksida (CO2), Metana

(CH4), Nitrous oksida (N2O), Hydroperflourokarbon (HFCs), Perflourokarbon

(CFCs), Sulfur Heksaflorida (SF6). Gas –gas ini secara alami terdapat diudara (

atmosfer). Efek rumah kaca adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan

panas yang terperangkap didalam atmosfer bumi dan tidak bisa menyeba42

Penipisan lapisan ozon juga memperpanas suhu bumi. Karena makin tipis

lapisan-lapisan teraatas atmosfe, makin leluasa memancarkan radiasi gelombang

pendek matahari (termasuk ultraviolet) memasuki bumi. Selanjutnya radiasi

gelombang pendek ini juga berubah menjadi gelombang panjang atau gelombang

panas matahari atau infra merah, sehingga semakin meningkatkan konsentrasi gas

rumah kaca. 43

Lebih jelasnya proses penmanasan global ini sebagai berikut :

1. Energi yang masuk kebumi mengalami serangkaian proses.

2. 25% energi dipantulkan oleh awan atau partikel lain ke atmosfer.

3. 25% diadsorpsi oleh awan

4. 45% diadsorpsi oleh permukaan bumi.

40

Ibid,.h.114 41

Ali Hanapiah Muhi, praktek lingkungan hidup, (Bandung : Institut Pemerintahan

Dalam Negeri, 2011), h.11 42

Ibid,. h. 13 43

Wisnu Arya Wardana, dampak pencemaran lingkungan, (Yogyakarta: Andi, 2004),

h.133

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

21

5. 5% dipantulkan kembali oleh permukaaan bumi.

6. Energi yang diadsorpsi oleh awan dan permukaan bumi dipantulkan kembali

dalam bentuk radiasi infra merah atau gelombang panas matahari.44

7. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh

awan, gas CO2 dan gas-gas lain ( efek rumah kaca ), untuk dikembalikan ke

permukaan bumi.

Dalam keadaan normal efek rumah kaca alami diperlukan untuk

mengurangi perbedaan suhu antara siang dan malam. Namun dengan

meningkatnya gas rumah kaca terutama CO2 akan semakin banyak gelombang

panas matahari atau infra merah yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap

atmosfer sehingga suhu permukaan bumi semakin meningkat.45

Efek rumah kaca juga dialami oleh bumi dalam skala besar. Permukaan

bumi pada siang hari hangat karena adanya penyerapan energy surya dan dingin

pada malam hari dengan memancarkan sebagian energinya ke ruang angkasa

berupa radiasi inframerah. Karbondioksida, uap air, dan sisa-sisa dari beberapa

gas lainya sperti metana dan nitrogen oksida menyelimuti bumi dan membuat

bumi tetap hangat pada malam hari dengan cara mengahalangi panas dari bumi.

Oleh Karena itu ini disebut juga sebagai gas rumah kaca, dengan CO2 sebagai

komponenya. 46

8. Penyebab Pemanasan Global

Pada saat ini, bumi menghadapi pemanasan yang cepat, para ilmuan

beranggapan hal ini disebabkan oleh aktivitas manusia. beberapa penyebab

terjadinya pemanasan global :

a) Penggunaan berlebihan pada bahan bakar fosil seperti batubara, produk minyak

bumi, gas alam di pembangkit tenaga listrik.

b) Banyaknya bangunan

c) Polus udara yang diakibatkan asap kendaraan, asap pabrik, dan pembakaran

hutan/ lahan.

44

Ibid,. h. 146 45

Fathiah Alatas dan Ai Nurlaela, termodinamika 1, (Jakarta : UIN Press), h.115 46

Ibid,. h 115

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

22

Pada tahun 1995 sebanyak 6,5 miliarton karbon terlepas ke atmosfer

sebagai sebagai CO2. Konsentrasi CO2 di atmosfer sekarang ini adalah sekitar

360 ppm ( atau 0,36%). Konsentrasi ini adalah 20% lebih tinggi dari satu abad

yang lalu dan diperkirakan akan meningkat lebih dari 700ppm pada tahun 2100.

Pada kondisi normal tumbuhan-tumbuhan mengkonsumsi CO2 sekitar 12 kg tiap

tahunya dan mengeluarkan cukup oksigen dan dapat menunjang kebutuhan

bernapas untuk empat keluarga. Akan tetapi penebangan hutan dan meningkatnya

produksi CO2 dalam beberapa decade terakhir mengganggu keseimbangan ini.47

9. Dampak Pemanasan Global

Dalam laporan tahun 1995, ilmuan terkemuka didunia menyimpulkan

suhu dibumi meningkat sekitar 0,50C selama beberapa abad terakhir, dan

memperkirakan suhu dibumi akan meningkat sekitar 200C lagi pada tahun 2100.

Kenaikan sebesar ini dikhawatirkan akan menyebabkan perubahan besar pada

pola cuaca dan hujan lebat serta banjir di beberapa tempat dan kemarau di tempat

lain. Selain itu dengan kenaikan suhu ini dapat menyebabkan seperti :

a) Banjir besar karena mencairnya es di kutub.

b) Hilangnya lahan basah dipesisir karena meningkatnya permukaan laut.

c) Banyaknya bentuk dalam penyediaaan air.

d) Perubahan ekosistem karena ketidakmampuan beberapa spesies hewan dan

tumbuhan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan suhu.

e) Menngkatnya wabah penyakit karena kenaikan suhu.

f) Efek samping yang merugikan kesehatan manusia dan kondisi sosial ekonomi

di beberapa daerah.48

10. Solusi Pemanasan Global

Beberapa upaya pencegahan didunia adalah dengan mengadakan

perjanjian-perjanjian internasional. Perjanjian internasional yang membahas

masalah pemanasan global adalah protokol kyoto. Perjanjian ini membahas

47 Ibid,. h 116 48 Ibid,. h 116

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

23

tentang upaya pengendalian pemanasan global dalam kinerja PBB mengenai iklim

( UNFCC ). Selain itu perjanjian ini jugaa dibentuk seperti Protokol Montreal,

UNFCCR, International Climate Change Summit. 49

Pada skala kecil masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengurangi

dampak pemansan global , antara lain dengan :

a) Menghemat pemakaian air.

b) Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

c) Menggunakan bahan pembersih, sabun yang aman bagi lingkungan.

d) Menghijaukan lingkungan sekitar dengan penanaman pohon.

e) Memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar.

f) Membuat kompos.

g) Mendorong usaha kerajinan dengan bahan sisa yang bisa didaur ulang.

h) Menggunakan lampu hemat energi.50

B. Hasil Penelitian Relevan

Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan

dilakukan adalah

1. Skripsi yang ditulis oleh Alaena Soraya pada tahun 2014 dengan judul “

Pengaruh Penerapan Ice Breaking Terhadap Hasil Belajar Siswa pada

Pembelajaran Sosiologi di SMA Darusallam Ciputat”. Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian yang

dilakukan adalah penelitian ekperimen dengan tujuan menguji pengaruh

penerapan ice breaking terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran

sosiologi. Dan dapat disimpulakan dari hasil penelitian tersebut, penerapan

49

Yaumi, Wisanti dan Setyo Admoko, penerapan perangkat model discoveri learning

pada materi pemanasan global untuk melatih kemampuan literasi sains siswa smp kelas VII, (e-

journal 2017) 50 Siti Asfuriyah dan Murbangun Nuswowati, pengembangan majalah sains berbasis

contextual learning pada tema pemanasan global untuk meningktkan minat belajar siswa,

(Semarang : Unes science education journal,2015)

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

24

ice breaking pada kegatan pembelajaran mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap hasil pembelajaran.51

2. Ayu Novia Kurniasih dan Dedi Hidayatullah Alarifin pada tahun 2014 dalam

jurnal “ Penerapan Ice Breaking ( Penyegar Pembelajaran) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII A MTS AN-NUR Pelopor

Bandarjaya Tahun Pelajaran 2013/2014”

3. Skripsi yang ditulis oleh Suryanti pada tahun 2014 dengan judul “ Pengaruh

Ice Breaking Terhadap Motivasi Belajar Kimia siswa Kelas X Semester 2 di

SMA Negeri 10 Yogyakarta” Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas

Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penelitian yang

dilakukan dengan metode eksperimen semu dengan desain penelitian

nonequivalent control group design. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa

rata-rata gain ternormalisasikelas eksperimen sebesar 43,5 % berada pada

kategori sedang sedangkan gain ternormalisasi kelas kontrol sebesar 25,2%

berada pada kategori kurang. Uji t yang dilakukan menghasilkan thitung 3,296

yang lebih besar dari ttabel 1,998, sehingga dapat dinyatakan bahwa ada

perbedaan yang signifikan antara motivasi belajar kimia kelas yang

menggunakan ice breaking tipe motorik dengan motivasi belajar kimia kelas

yang menggunakan ice breaking tipe auditori. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan ice

breaking terhadap motivasi belajar kimia siswa kelas X semester 2 di SMA

Negeri 10 Yogyakarta.52

4. Program Kreativitas Mahasiswa yang di tulis oleh, Noormayasanti,

Dwilujeng Hariani, Dianur Rahman, dan Moch. Firul Huda 2010. Dengan

judul meningkatkan Motivasi belajar siswa dengan model pembelajaran “

Take And Give learning WithQuis, Ice Breaking, and Bonus” Universitas

Negeri Malang. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ( Classroom

51

Alaena Soraya, Pengaruh Penerapan Ice Breaking Terhadap hasil Belajar Siswa Pada

Pembelajaran Sosiologi di Sma Darusallam Ciputat, (Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2014). 52

Suryanti, pengaruh Ice Breaking Terhadap Motivasi Belajar Kimia Siswa Kelas X

semester 2 di SMAN 10 Yogyakarta, (Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga, 2014).

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

25

action Reaserch) denagn menerapkan model pembelajaran “ Take and Give

Learning With Quiaz, Ice Breaking and Bonus “ tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh pembelajaran fisika dengan model pembelajaran

tersebut, serta dengan demonstrasi sederhana terhadap peningkatan motivasi

belajar fisika siswa kelas X SMU Negeri 1 Kandangan. Hasil dari penelitian

tersebut menunjukan bahwa adanya peningkatan motivasi belajar siswa pada

siklus I dan siklus II. Sebelum penelitian, skor rata-rata motivasi belajar siswa

adalah 2,83 ( tidak setuju ), skor meningkat pada siklus I menjadi 3,13 (

setuju ) dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 3,52 ( sangat setuju )53

5. Hasil penelitian Diya Rahmatika dengan judul penelitian “ pengaruh

Permainan Ice Breaker terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran

IPS di SD Islam Al-Amanah trangerang Selatan. Metode yang digunakan

adalah metode kuasi eksperiment dengan penelitian One group Pretest-

Posttest design. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa permainan Ice

Breaker berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran

IPS. Rata-rata motivasi belajar siswa sebelum diberi perlakuan sebesar 38,2

sedang rata-rata motivasi siswa pada pembelajaran IPS setelah diberi

perlakuan meningkat menjadi 46,89. Berdasarkan thitung ≥ ttabel (8.5 ≥ 2.05),

sehingga rata-rata motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS sesudah

diberi perlaakuan lebih tinggi dari rata-rata motivasi belajar siswa dalam

pembelajaran IPS sebelum diberi Perlakuan.54

6. Dian Arsita, dengan judul “ strategi penerapan Ice Breaking sebagai

kreativitas guru dalam mengatasi kebosanan siswa dalam pembelajaran

bahasa China di SMAN 1 Karanganyar” dari hasil penelitian ini dapat

ditunjukan bahwa dalam proses belajar bahasa China siswa-siswa SMAN 1

Karanganyar pernah dilanda rasa bosan. Cara untuk mengatasi atau bahkan

menghindari hal tersebut dibutuhkan kreativitas guru dan sarana yang

53

Noormayasanti,dkk, Take And Give learning WithQuis, Ice Breaking, and Bonus,

(Malang: Universitas Negeri Malang, 2010). 54

Diya Rahmatika, Pengaruh permainan Ice Breaking Terhadap Motivasi Belajar Siswa

Dalam Pembelajaran IPS di SD islam Al- Amanah tangerang Selatan, (Jakarta : UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta,2012).

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

26

mendukung dalam proses belajar. Salah satu yang bisa dilakukan oleh guru

adalah dengan memberikan Ice breaking dalam proses belajar bahasa China.

Dengan demikian hasil penelitian daapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan

strategi Ice breakingn mampu mengatasi kebosanan siswa dalam proses

pembelajaran bahasa China di SMAN 1 Karanganyar.55

C. Kerangka Berpikir

55

Dian Arshinta, Strategi Penerapan Ice Breaking untk Meningkatkan Hasil Belajar

Kognitif siswa Dalam Pembelajaran Fisika Kelas X SMA Babusalam Pekanbaru, (Pekanbaru:

Universitas Pendidikan Riau, 2012)

Rendahnya semangat siswa dalam kegiatan

pembelajaran karena tidak ada variasi metode dalam

kegiatan pembelajaran

Kemampuan memahami siswa terhadap permasalahan

nyata dalam pembelajaran fisika masih rendah

Metode Pembelajaran

Metode Ceramah Metode Ceramah Berbantuan

Aktivitas Ice Breaking

Kemampuan Memahami Siswa Kemampuan Memahami Siswa

PENGARUH METODE CERAMAH BERBANTUAN

AKTIVITAS ICE BREAKING TERHADAP KEMAMPUAN

MEMAHAMI SISWA PADA KONSEP PEMANASAN

GLOBAL

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

27

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini dapat dinyatakan sebagai berikut

Ho : Tidak ada pengaruh metode ceramah dengan aktivitas ice breaking terhadap

kemampuan memahami siswa pada konsep pemanasan global.

Ha: Terdapat pengaruh metode ceramah dengan aktivitas ice breaking terhadap

kemampuan memahami siswa pada konsep pemanasan global.

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

28

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian dilaksanakan di SMK Islamiyah Ciputat yang

berlokasi di Jl. KH. Dewantara No. 1 Ciputat, Tangerang Selatan. Pengambilan

data dilakukan pada tanggal 12 sampai 2 Mei 2019 dengan total siswa 62 siswa

yaitu 31 siswa kelas X TKJ 1 dan 31 kelas X TKJ 2 pada semester genap tahun

ajaran 2018/2019.

B. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuantitatif. Metode ini dinamakan metode kuantitatif karena data penelitian

berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.56

Sedangkan jenis

penelitian yang peneliti gunakan adalah quasi experiment (eksperimen semu).

Kuasi eksperimen adalah metode penelitian yang mempunyai kelas kontrol, tetapi

tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Pemilihan metode ini dikarenakan pada

kenyataan lapangannya sulit untuk mendapatkan kelas kontrol yang digunakan

untuk penelitian.57

2. Desain

Pada penlitian ini menggunakan desain, nonequivalent group design

dipilih sebagai desain untuk mengetahui pengaruh metode ceramah dengan

aktivitas ice breaking terhadap kemampuan memahami siswa.

56 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &

D, (Bandung : Alfabeta, 2011), h. 13 57 Ibid,.h. 77

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

29

Tabel 3.1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design

Kelompok Pretest Treatment posttest

RE O1 X1 O2

Rk O1 X2 O2

Keterangan :

RE = pemilihan subyek kelas eksperimen

Rk = pemilihan subyek kelas kontrol

X1 = perlakuan menggunakan metode ceramah dengan aktivitas ice breaking

X2 = perlakuan menggunakan metode cramah

O1 = pretest

O2 = postest

Kedua kelompok sebelum diberikan perlakuan terlebih dahulu melakukan

tes awal (pretest) untuk mengetahui pemahaman peserta didik terkait konsep

pemanasan global selanjutnya yaitu memberikan perlakuan yang berbeda pada

kedua kelompok tersebut. Kelompok eksperimen pembelajaran menggunakan

metode ceramah berbantuan ice breaking sedangkan pada kelas kontrol

pembelajaran yang dilakukan menggunakan metode ceramah yang tidak ada

aktivitas ice breaking.selanjutnya kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

melakukan posttest untuk mengetahui kemampuan akhir siswa pada konsep

pemanasan global.

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat atau nilai dari orang, objek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.58

Dalam penelitian yang akan

dilakukan, terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel-variabel tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

a. Variabel bebas (X) : pengaruh metode ceramah dengan aktivitas ice

breaking.

58

Sugiono, Ibid., h. 61.

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

30

b. Variabel terikat (Y) : kemampuan memahami siswa pada konsep pemanasan

global.

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau dapat juga disebut

wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian

ditarik kesimpulannya.59

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta

didik kelas XI SMK Islamiyah Ciputat yang berjumlah 280 siswa.

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.60

Sampel

yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 62 siswa. Sampel ini terbagi

menjadi dua kelas, yaitu X TKJ 1 sebagai kelas kontrol dan XI TKJ 2 sebagai

kelas eksperimen. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu

purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel

dengan pertimbangan tertentu.61

Pertimbangan yang dilakukan dalam pemilihan

sampel berdasarkan tingkat kemampuan dan homogenitas yang relatif sama

diantara kedua kelas tersebut. Hasil dari pemilihan sampel didapat bahwa kelas

eksperimen dan kelas kontrol memiliki jumlah yang sama yaitu masing-masing

sebanyak 31 siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui tes dan nontes yang telah

diuji coba atau memenuhi prasyarat instrumen tes yang baik. Tes digunakan untuk

mengukur kemampuan memahami siswa. Tes yang digunakan yaitu berupa

pretest dan postest. Pretest dilakukan sebelum kedua kelas diberikan perlakuan

sedangkan postest dilakukan setelah perlakuan selesai diberikan. Nontes dengan

metode angket digunakan untuk memperoleh data respon peserta didik terhadap

59

Sugiyono, op.cit., h. 117

60 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka

Cipta, 2013) h. 174

61 Sugiyono, op.cit., h. 85

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

31

pembelajaran dengan menggunakan metode cramah dengan aktivitas ice breaking.

Pemberian angket dilakukan setelah perlakuan selesai dilaksanakan.

F. Instrumen Penelitian

1. Tes Kemampuan Memahami

Instrumen tes kemampuan memahami ini diberikan kepada peserta didik

kelas X SMK Islamiyah Ciputat yang dijadikan sampel baik kelas eksperimen

maupun kelas kontrol. Kisi-kisi instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini

diambil dari penelitian Moh. Andri Sutanto, dapat dilihat pada Tabel 3.2

berikut:62

Tabel 3. 2 Tabel kisi-kisi instrumen tes

Sub-

konsep Indikator

Indikator Memahami

Jumlah

Soal

Men

afsir

kan

Men

con

toh

kan

Men

gk

lasifik

asik

an

Meran

gk

um

Men

yim

pu

lkan

Mem

ban

din

gk

an

Men

jela

skan

1.

Gejala

Pemana

san

Global

3.8.1

Menjelaskan

gejala

timbulnya

pemanasan

global

5 4 3**

6**

1**

2** 6

3.8.2

Mencontohkan

efek rumah

kaca dan emisi

9 10** 8* 7* 4

62

Moh. Andri Sutanto, perbedaan metode karya wisata dengan diskusi berbantun video

terhadap kemampuan memahami siswa pada konsep pemanasan global, (Jakarta : UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2017)

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

32

Sub-

konsep Indikator

Indikator Memahami

Jumlah

Soal

Men

afsir

kan

Men

con

toh

kan

Men

gk

lasifik

asik

an

Meran

gk

um

Men

yim

pu

lkan

Mem

ban

din

gk

an

Men

jela

skan

karbon yang

terjadi akibat

adanya

pemanasan

global

2.

Dampa

k

Pemana

san

Global

3.8.3

Menafsikan

dampak yang

ditimbulkan

dari adanya

pemanasan

global

13,23** 19**

22**

14**

21

26**

25**

11**

12**

17*

18

15**

16

20**

24*

27**

17**

3.

Solusi

Pemana

san

Global

3.8.4

Membandingk

an kesepakatan

Internasional

terkait upaya

mengatasi

pemanasan

global

29* 28

31** 30**

4

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

33

Sub-

konsep Indikator

Indikator Memahami

Jumlah

Soal

Men

afsir

kan

Men

con

toh

kan

Men

gk

lasifik

asik

an

Meran

gk

um

Men

yim

pu

lkan

Mem

ban

din

gk

an

Men

jela

skan

3.8.5

Menyimpulkan

suatu tindakan

sebagai solusi

atas terjadinya

pemanasan

global

38 34 35** 33** 36**

37*

32

39** 40** 9

Jumlah Soal 6 4 9 3 6 4 8 40

Persentase Soal 15% 10% 22,5% 7,5% 15% 10% 20% 100%

Keterangan: * = 27 Soal yang valid

**= 25 Soal yang digunakan/dipakai

2. Intrumen Nontes (Angket)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini tidak hanya dengan

menggunakan tes saja, melainkan juga dengan nontes. Peneliti menggunakan

metode angket untuk instrumen nontes. Angket atau kuesioner adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.63

Angket

dalam penelitian ini digunakan untuk penilaian yang berhubungan dengan sikap.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah model angket skala

Likert. Model ini menggunakan skala deskriptif Sangat Setuju (SS), Setuju (S),

Cukup (C), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Masing-masing

63 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Op.cit., h. 194

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

34

jawaban mempunyai skor atau nilai : SS = 5, S = 4, C = 3, TS = 2, STS = 1. bagi

pernyataan yang mendukung sifat positif dan nilai yang mendukung sifat negatif

berkebalikan dengan nilai positif, yaitu : SS = 1, S = 2, C = 3, TS = 3, STS = 5.

Kisi-kisi instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada

Tabel 3.3 berikut ini:

Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen nontes (Angket)

No Indikator Nomer soal Jumlah

soal Positif Negatif

1

Penggunaan metode

ceramah dengan

aktivitas ice breaking.

1 2 2

2

Keunggulan metode

ceramah dengan

aktivitas ice breaking

dibandingkan dengan

metode pembelajaran

yang diterapkan di

kelas.

3 4 2

3 Penyampaian konsep

materi 5,6 7,8 4

4

Keuntungan metode

ceramah dengan

aktivitas ice breaking

dalam kegiatan

pembelajaran.

9,10 11,12 4

Jumlah soal 6 6 12

G. Teknik Analisis Data Tes dan Nontes

1. Teknik Analisis Data Tes

Data yang terkumpul melalui instrumen penelitian selanjutnya diolah dan

dianalisis dengan tujuan agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian dan

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

35

menguji hipotesis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan

software SPSS 22 mulai dari uji normalitas, homogenitas dan uji hipotesis. Untuk

perhitungan uji normalitas, homogenitas dan uji hipotesis menggunakan cara

sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan salah satu cara untuk memeriksa

keabsahan/normalitas sampel.64

Pada penelitian ini, perhitungan uji normalitas

pada software SPSS melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menyusun hipotesis

H0 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi nomal

H1 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal

2) Tingkat signifikan = 5%

3) Perhatikan kolom Shapiro-Wilk (Liliefors) pada Tabel 3.13 sebagai berikut:

Tabel 3.4 Uji Shapiro-Wilk (Liliefors)

Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig.

Nilai 0.956 32 0.185

4) Jika:

Tingkat signifikansi () < Nilai signifikansi SPSS, maka H0 diterima, dan H1

ditolak

Tingkat signifikansi () > Nilai signifikansi SPSS, maka H0 ditolak, dan H1

diterima.65

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-

variansi dua buah distribusi atau lebih.66

Uji yang digunakan, yaitu uji

64

Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 466.

65

Pramesti, Kupas Tuntas Data Penelitian dengan SPSS 22, (Jakarta:PT Elex Media

Komputindo), hal 24-28

66

Ruseffendi, Statistika Dasar untuk penelitian pendidikan, (Bandung:IKIP Bandung

Press, 1998), hal 294.

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

36

homogenitas (uji Levene) pada software SPSS melalui langkah-langkah sebagai

berikut:

1) Menyusun hipotesis

H0 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi homogen

H1 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak homogen

2) Tingkat signifikan = 5% = 0,05

3) Perhatikan kolom uji homogenitas variansi Levene pada tabel 3.14, sebagai

berikut:

Tabel 3.5 hasil uji Levene statistic

Levene

statistic df1 df2 Sig.

0.416 1 62 0.522

4) Jika:

Tingkat signifikansi () < Nilai signifikansi SPSS, maka H0 diterima, dan H1

ditolak.

Tingkat signifikansi () > Nilai signifikansi SPSS, maka H0 ditolak, dan H1

diterima.67

c. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan pengujian untuk menjawab rumusan

masalah. Berikut ini kondisi asumsi distribusi dan kehomogenan varians dari data

hasil penelitian serta uji hipotesis yang digunakannya:

1. Data yang berdistribusi normal dan homogen

Untuk data berdistribusi normal dan homogen, pengujian hipotesis

menggunakan statistik parametrik yaitu uji t dengan persamaan sebagai

berikut:68

67

Pramesti, op.cit, hal 29-33. 68

Sudjana, op.cit., h.239.

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

37

dengan

√( )

( )

dan

∑( )

Keterangan:

= Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

= Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

= Jumlah sampel kelas x1

= Jumlah sampel kelas x2

= Varian kelas X1

= Varian kelas X2

= Hasil hitung distribusi

= Varian gabungan.

jika:

thitung< ttabel = Tolak H0, Terima H1

thitung> ttabel = Terima H0, Tolak H1

Langkah-langkah uji t menggunakan SPSS 22 sebagai berikut:69

1) Buka lembar kerja SPSS → Variable View → pada bagian Name pertama

tuliskan nilai dan untuk Name kedua tuliskan kelompok → pada bagian

Decimals yang kedua ganti dengan 0 → klik Value hingga muncul Value

Label → pada kotak value isikan 1 dan kotak label isikan Kelompok A → klik

Add → isikan lagi pada kotak Value dengan isian 2 dan kotak Label isikan

kelompok B → klik Add → Ok.

69

Kadir, op.cit., h. 162-168.

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

38

2) Klik Variable View → pada kolom nilai isikan dengan nilai siswa → pada

kolom kelompok isikan 1 untuk nilai kelompok A dan 2 untuk nilai kelompok

B.

3) Klik Analyze → Compare Means → Independent Sample T Test → sampai

muncul kotak dialog Independent Sample T Test.

4) Maukkan variabel nilai ke kotak Test Variable (s) dan masukkan variabel

Kelompok ke kotak groping variable.

5) Klik Define Grouping → pada kolom Group 1 isikan 1 dan kolom Group 2

isikan 2 → Continue → Ok.

6) Kriteria pengujian:

a) H0 diterima dan H1 ditolak, jika Sign (2-tailed)> 0,05

b) H0 ditolak dan H1 diterima, jika Sign (2-tailed)< 0,05

2. Data Berdistribusi Normal dan Heterogen

Data berdistribusi normal dan tidak homogen pengujian hipotesis

menggunakan statistik non parametrik yaitu uji t’ dengan persamaan sebagai

berikut:70

√(

) (

)

Keterangan

Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut:

70

Rostina, op.cit., h.148

= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

= rata-rata hasil belajar kelompok control

= jumlah sampel kelas x1

= jumlah sampel kelas x2

= varian kelas eksperimen

= varian kelas control

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

39

1) Jika tHitung< ttabel maka H0 diterima danH1 ditolak

2) Jika tHitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima

3. Data Berdistribusi Tidak Normal

Data berdistribusi tidak normal pengujian hipotesis menggunakan statistik

non parametrik yaitu uji Mann-Whitney dengan persamaan sebagai berikut:71

( ) ( )

( ) ( )

Keterangan:

U1 = jumlah peringkat 1

U2 = jumlah peringkat 2

n1 = jumlah sampel 1

n2 = jumlah sampel 2

K1 = jumlah ranling pada sampel 1

K2 = jumlah ranling pada sampel 2

Kriteria pengujian uji U sebgai berikut:

Jika U < Utabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima dan jika U > Utabel, maka H0

diterima dan H1 ditolak.

Langkah-langkah uji Mann-Whitney menggunakan aplikasi SPSS 22

sebagai berikut:72

1) Masukkan data pada menu Data View.

2) Pili menu Analyze → Nonparametric Test → Legacy Dialogs → 2

Independent Samples.

3) Pada jendela Two Independent Samples Test, masukkan variabel terikat pada

Test Variable List dan grouping variable → klik Define Group → klik

Continue → kembali ke menu Independent Samples Test → Test Type →

Mann-Whitney U → Ok.

4) Kriteria pengujian:

71

Kadir, op.cit., h.490-491 72

Ibid., h.492-493.

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

40

a) Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

b) Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

2. Teknik Analisis Data Nontes

Respon peserta didik dalam penelitian ini, diberikannya angket kepada

peserta didik kelas eksperimen. Pengolahan data untuk nontes menggunakan

bantuan software SPSS. Hasil angket dihitung dengan model skala Likert seperti

pada Tabel 3.15.73

Tabel 3.6 Skala Penilaian Angket

Alternatif Jawaban Bobot Penilaian Pernyataan

Positif Negatif

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5

Tidak Setuju (TS) 2 4

Cukup (C) 3 3

Setuju (S) 4 2

Sangat Setuju (SS) 5 1

Langkah-langkah dalam menganalisis angket skala respon peserta didik :

a. Memberikan nilai pada setiap item, kemudian dihitung nilai totalnya,

sehingga didapat rata-rata dari tiap peserta didik

b. Membandingkan nilai rata-rata peserta didik dengan nilai alternatif jawaban

netral (3), dengan kriteria :

1) Jika rata-rata nilainya <3, maka peserta didik tersebut memiliki respon

negatif terhadap penggunaan metode ceramah dengan aktivitas ice

breaking.

2) Jika rata-rata nilainya >3, maka peserta didik tersebut memiliki sikap

positif terhadap penggunaan metode ceramah dengan aktivitas ice

breaking.

73

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010), Cet. 6, h. 240.

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

41

c. Menghitung presentase jawaban peserta didik pada setiap item, terlebih

dahulu data yang diperoleh dipresentasekan dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

P = presentase jawaban

F = frekuensi jawaban

n = banyak responden

d. Mengintepretasikan data dengan menggunakan kriteria presentase angket.

Tabel 3.7 Interpretasi Presentase Angket

Besar Presentase Interpretasi

0% Tak seorangpun

0% < P < 25% Sebagian kecil

25% P < 50% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

50% P < 75% Sebagian besar

75% P < 100% Hampir seluruhnya

100% Seluruhnya

H. Uji Hipotesis

Uji hipotesis adalah proses untuk menjawab besar atau kecilnya pengaruh

dari variabel bebas terhadap variabel terikat hipotesis penelitian. Pada penelitian

yang diuji dalam uji hipotesis adalah hipotesis nol ( Ho). Perhitungan hipotesis

pada penelitian menggunakan aplikasi komputer SPSS. Berbagai tahap-tahap

sebagai berikut :

Tetapkan terlebih dahulu hipotesis statistik yaitu

Ho : Hipotesis nol, metode ceramah dengan aktivitas ice breaking tidak

berpengaruh terhadap kemampuan memahami siswa pada konsep

pemanasan global.

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

42

Ha : Hipotesis alternatif, metode ceramah dengan aktivitas ice breaking

berpengaruh terhadap kemampuan memahami siswa pada konsep

pemanasan global.

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

43

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada subbab ini akan diuraikan gambaran hasil penelitian yang telah

dilakukan. Data-data yang dideskripsikan merupakan data hasil pretest, posttest

kelas kontrol dan kelas eksperimen.

1. Kondisi Kemampuan Memahami Siswa Sebelum Pemberian Perlakuan

Kemampuan awal siswa diketahui dari hasil pretest. Hasil pretest yang

diperoleh dari kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan

pada penelitian ini disajikan dalam bentuk diagram distribusi frekuensi berikut ini.

Gambar 4. 1 Diagram distribusi frekuensi kemampuan memahami siswa

kelas kontrol dan kelas eksperimen

Gambar 4.1 menunjukkan nilai yang diperoleh siswa kelas kontrol

maupun siswa kelas eksperimen jika skor maksimalnya adalah 25. Berdasarkan

diagram di atas diketahui bahwa sebaran siswa kelas kontrol pada interval 5-6

yaitu sebanyak 9 siswa, pada interval 7-8 yaitu 10 siswa, pada interval 9-10 yaitu

sebanyak 6 siswa, pada interval 11-12 sebanyak 4 siswa, pada interval 13-14

sebanyak 1 siswa, dan pada interval 15-16 sebanyak 1 siswa.

0

2

4

6

8

10

5,5 7,5 9,5 11,5 13,5 15,5

Fre

ku

en

si

Nilai Tengah

PRETEST KONTROL Vs EKSPERIMEN

Kontrol Eksperimen

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

44

Sedangkan pada kelas eksperimen diketahui bahwa sebaran siswa pada

interval 5-6 yaitu sebanyak 4 siswa, interval 7-8 yaitu sebanyak 3 siswa, interval

9-10 yaitu sebanyak 9 siswa, interval 11-12 yaitu sebanyak 7 siswa, interval 13-14

yaitu sebanyak 6 siswa, dan 15 – 16 yaitu sebanyak 2 siswa.

Ukuran pemusatan dan penyebaran kemampuan awal siswa disajikan

pada tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4. 1 Ukuran pemusatan dan penyebaran nilai pretest

kelas control dan kelas eksperimen.

Pemusatan dan

Penyebaran Data Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Skor Terendah 5 5

Skor Tertinggi 15 15

Mean 8,23 10,32

Median 8 10

Modus 6 9

Standar Deviasi 2,47 2,96

*skor tertinggi 15 dari 25 soal yang di uji.

Skor terendah pada kelas kontrol dan eksperimen adalah 5. Skor tertinggi

yang diperoleh kelas kontrol dan eksperimen adalah 15. Skor rata-rata atau mean

yang didapat pada kelas kontrol adalah 8,23 sementara pada kelas eksperimen

adalah 10,32. Skor tengah atau median untuk kelas kontrol adalah 8, sedangkan

untuk kelas eksperimen adalah 10. Skor yang sering muncul atau modus untuk

kelas kontrol adalah 6, sedangkan untuk kelas eksperimen adalah 9. Pada kelas

kontrol, diperoleh nilai standar deviasi sebesar 2,47 sementara pada kelas

eksperimen sebesar 2,96

2. Kondisi Kemampuan Akhir Memahami Siswa Setelah Diberikan

Perlakuan.

Kemampuan akhir siswa diketahui dari hasil posttest. Hasil posttest yang

diperoleh dari kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

45

yang berbeda pada penelitian ini disajikan dalam bentuk diagram distribusi

frekuensi berikut.

Gambar 4. 2 Distribusi frekuensi kemampuan akhir memahami siswa kelas

kontrol dan kelas eksperimen

Gambar 4.2 menunjukkan Skor yang diperoleh oleh siswa kelas kontrol

maupun siswa kelas eksperimen jika skor maksimalnya adalah 25 dari 25 soal

yang di ujikan. Berdasarkan diagram diatas diketahui bahwa sebaran siswa pada

kelas kontrol mendapatkan skor pada interval 7-8 yaitu sebanyak 4 siswa, pada

interval 9-10 yaitu sebanyak 4 siswa, pada interval 11-12 yaitu sebanyak 4 siswa,

pada interval 13-14 sebanyak 4 siswa, pada interval 15-16 yaitu sebanyak 7 siswa,

17-18 sebanyak 5 siswa, pada interval 19-20 sebanyak 3 siswa.

Sedangkan pada kelas eksperimen diketahui bahwa skor pada kelas

interval 7-8 yaitu sebanyak 0 siswa, pada interval 9-10 yaitu sebanyak 4 siswa,

pada interval 11-12 sebanyak 8 siswa, pada interval 13-14 sebanyak 3 siswa, pada

interval 15-16 sebanyak 5 siswa, pada interva 17-18l yaitu sebanyk 3 siswa, pada

interval 19-20 sebanyak 7 siswa, dan pada interval 21-22 sebanyak 1 siswa.

Ukuran pemusatan dan penyebaran kemampuan awal siswa disajikan pada

tabel 4.2 berikut ini.

0

2

4

6

8

7,50 9,5 11,5 13,5 15,5 17,5 19,5 21,5

Fre

ku

en

si

Nilai Tengah

POSTEST KONTROL Vs EKSPERIMEN

Kontrol Eksperimen

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

46

Tabel 4. 2 Ukuran pemusatan dan penyebaran nilai posttest

kelas kontrol dan kelas eksperimen

Pemusatan dan

Penyebaran Data Kelas kontrol Kelas Eksperimen

Skor Terendah 7 9

Skor Tertinggi 19 21

Mean 13.45 14.71

Median 14 15

Modus 15 11

Standar Deviasi 3.72 3.77

*Skor maksimum 21 dari 25 soal yang diujikan.

Skor terendah yang diperoleh kelas kontrol adalah 7 dan eksperimen

adalah 9. Skor tertinggi yang diperoleh dari kelas kontrol 19 dan kelas eksperimen

adalah 21. Skor rata-rata atau mean yang didapat pada kelas kontrol adalah 13.45,

sedangkan pada kelas eksperimen adalah 14.71, Nilai tengah atau median untuk

kelas kontrol adalah 14 dan eksperimen adalah 15. Nilai yang sering muncul atau

modus untuk kelas kontrol adalah 15 dan eksperimen adalah 11. Pada kelas

kontrol, diperoleh skor standar deviasi sebesar 3.72, sementara pada kelas

eksperimen sebesar 3.77.

3. Hasil Uji Prasyarat

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi

normal atau tidak. Uji ini dilakukan terhadap dua buah data, yaitu hasil pretest

dan posttest pada kelas kontrolmaupun kelas eksperimen. Uji normalitas kedua

data menggunakan rumus Shapiro-Wilk melalui softwere SPSS. Berikut

merupakan tabel 4.3 menggambarkan hasil yang diperoleh.

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

47

Tabel 4. 3 Hasil Uji Normalitas Shapiro-Wilk Pretest dan Posttest

Kelas Kontroldan Kelas Eksperimen

Kelas

Shapiro-Wilk Kesimpulan

Statistic df Sig.

Pretest Kelas Kontrol .912 31 .015

Tidak

Normal

Kelas Eksperimen .950 31 .158 Normal

Posttest Kelas Kontrol .938 31 .018

Tidak

Normal

Kelas Eksperimen .916 31 .071 Normal

Nilai sig. diperoleh dari Tabel Shapiro-Wilk pada taraf signifikansi 5%

atau 0,05. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis

normalitas, yaitu jika , maka data dinyatakan terdistribusi

normal. Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa nilai sig. data pretest dan posttest

kelas kontrol secara berurutan yaitu sebesar 0,015 dan 0,018 sehingga dapat

disimpulkan data hasil pretest dan posttest berdistribusi tidak normal. Sedangkan

pada nilai sig. data pretest dan posttest kelas eksperimen secara berurutan yaitu

sebesar 0,158 dan 0,071 sehingga dapat disimpulkan data hasil pretest dan

posttest berdistribusi normal

b. Hasil Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas

memiliki varians yang homogen atau tidak. Sama halnya dengan uji normalitas,

uji homogenitas juga dilakukan terhadap dua buah data, yaitu hasil pretest dan

posttest kelas kontrolmaupun kelas eksperimen. Uji homogenitas kedua data

menggunakan uji Levene melalui softwere SPSS. Berikut merupakan tabel 4.4

menggambarkan hasil yang diperoleh.

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

48

Tabel 4. 4 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Statistik Test of Homogenity of Variance

Pretest Posttest

Levene

statistic 1.496 0,034

Sig. 0.226 0,854

Kesimpulan Homogen Homogen

Nilai sig. diperoleh dari tabel uji Leverne’s pada taraf signifikansi 5% atau

0,05. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis

homogenitas, yaitu jika , maka data dinyatakan data

homogen. Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa nilai sig. data hasil pretest dan

posttest secara berurutan yaitu sebesar 0,226 dan 0,854 sehingga dapat

disimpulkan bahwa varian kedua kelas sama atau homogen.

4. Hasil Uji Hipotesis

Uji normalitas dan uji homogenitas yang telah dilakukan memperlihatkan

bahwa pada penelitian ini berdistribusi normal dan berasal dari varian yang sama.

Karena itu,

Tabel 4. 5 Hasil Uji Hipotesis Pretest dan Posttest

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Statistik Pretest Posttest

Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen

N 31 31 31 31

8,23 10,32 13,45 14,71

SD 2.47 2.96 3.72 3.77

Mann-

Whitney U

392.000 274.500

Symp. Sig.(2- 0,211 0,004

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

49

tailed)

Keputusan Ha Ditolak Ha Diterima

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa pada pretest sig ( 2 tailed ) ≥

taraf signifikansi (α) maka Ha ditolak hal ini menunjukan saat sebelum diberi

perlakuan kedua kelas menunjukan kemampuan awal yang sama dan pada posttest

sig (2-tailed) ≤ taraf signifikansi ( α ), maka Ha diterima, artinya pengaruh metode

ceramah dengan aktivitas ice breaking terbukti berpengaruh terhadap kemampuan

memahami siswa pada konsep pemanasan global.

5. Peningkatan Kemampuan Memahami Siswa pada Kelas Kontrol dan

Eksperimen

Berdasarkan hasil perhitungan N-gain pada lampiran C.6, diperoleh rata-

rata N-gain untuk kelas kontrol sebesar 0,32 yang dikategorikan bahwa

peningkatan memahami siswa di kelas kontrol berada pada tingkat tinggi. Rata-

rata N-gain untuk kelas eksperimen sebesar 0,40 yang dikategorikan bahwa

kemampuan memahami siswa di kelas eksperimen berada pada tingkat sedang.

Dengan demikian, kemampuan memahami siswa yang telah melaksanakan

pembelajaran menggunakan metode ceramah dengan aktivitas ice breaking lebih

tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode ceramah saja.

Berikut merupakan tabel 4.6 tentang hasil N-gain kelas kontrol dan eksperimen.

Tabel 4. 6 Hasil Perhitungan N-gain

Kelas kontrol dan Kelas Eksperimen

Kelas N-gain Keterangan

Kontrol 0.32 Sedang

Eksperimen 0.40 Sedang

Nilai N-gain pada masing-masing kelas didapatkan dari rata-rata N-gain

yang didapatkan siswa pada masing-masing kelas, dengan menghitung selisih

nilai posttest-pretest dan dibandingkan dengan selisih nilai ideal dengan nilai

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

50

pretest sehingga didapatkan nilai N-gain pada masing-masing siswa di dalam

kelas kontroldan eksperimen.

Gambar 4. 3 Hasil N-gain kemampuan Memahami per indikator pada kelas

kontrol dan eksperimen pada pretest

Hasil rata-rata peningkatan kemampuan memahami per indikator (N-

gain) pada kelas kontrol dan eksperimen. Peningkatan kemampuan memahami

siswa tertinggi pada kelas kontrol adalah pada indikator menjelaskan yaitu sebesar

0,40, pada kelas eksperimen skor tertinggi terdapat pada indikator merangkum

yaitu sebesar 0,47. Sedangkan peningkatan kemampuan memahami siswa

terendah pada kelas kontrol yaitu pada indikator mencontohkan sebesar 0,28 dan

pada kelas eksperimen terdapat pada indikator mencontohkan yaitu sebesar 0,31.

6. Hasil Analisis Angket Respon Siswa

Hasil data angket yang diperoleh dari kelas kontrol selanjutnya diolah

secara kuantitatif berdasarkan tiap-tiap indikatornya menghasilkan data berupa

presentase, kemudian dikonversi menjadi kualitatif. Berikut merupakan tabel 4.7

hasil perhitungan angket respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan

metode ceramahdengan aktivitas ice breaking.

0,00

0,05

0,10

0,15

0,20

0,25

0,30

0,35

0,40

0,45

0,50

EKSPERIMEN

KONTROL

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

51

Tabel 4. 7 Respon Ketertarikan Siswa terhadap metode ceramah

dengan aktivitas ice breaking

Indikator Angket Presentase Interpretasi

Menunjukan minat terhadap mata

pelajaran fisika 64% Sebagian besar minat

Menunjukan kegunaan mempelajari ilmu

fisika 67% Sebagian besar setuju

Menunjukan minat terhadap

pembelajaran fisika dengan metode

ceramah berbantuan ice breaking

60% Sebagian besar minat

Menunjukan kegunaan mengikuti

pembelajaran fisika dengan metode

ceramah berbantuan ice breaking

66% Sebagian besar setuju

Rata-rata 64% Sebagian besar setuju

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa penggunaan metode ceramah berbantuan

aktivitas ice breaking dalam proses pembelajaran fisika pada konsep pemanasan

global sebagian besar siswa tertarik atau memperoleh hasil yang baik. Nilai rata-

rata yang diperoleh adalah 64%. Artinya siswa sebagian besar tertarik dengan

metode ceramah berbantuan dengan aktivitas ice breaking.

B. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan kuntuk membandingkan penerapan metode

ceramah dengan aktivitas ice breaking dengan metode ceramah tanpa ada aktivitas

ice breaking. Penelitian dimulai dengan memberik soal pretest dengan tujuan

untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum di beri perlakuan pada

kegiatan pembelajaran. Selanjutnya ditentukan untuk kelas eksperimen yaitu kelas

X TKJ 2 dan sebagai kelas kontrol adalah kelas X TKJ 1. Pada tahap selanjutnya

kegiatan pembeajaran diberikan kepada du kelas tersebut namun yang

membedakan adalah adanya aktivitas tambahan pada kelas eksperimen yaitu kelas

X TKJ 2 dimana kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan ada aktivitas ice

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

52

breaking, sedang pada kelas X TKJ 1 pada kegiatan pembelajaran tanpa ada

aktivitas tambahan atau dapat dikatakan kegiatan pembelajaran hanya

menggnakan metode ceramah saja.

Penerapan metode ceramah dengan aktivitas ice breaking pada kelas

eksperimen ini harus dimualai dengan prencanaan apa saja aktivitasnya dan kapan

aktivitas ice breaking ini akan diterapkan. Pada tahap pembelajaran sama halnya

dengan kelas kontrol kelas eksperimen pun dimulai dengan aktivitas pembelajaran

menggunakan metode ceramah namun pada kelas eksperimen ini ketika siswa

dilihat sudah mulai jenuh dengan suasana kelas maka akan diberi sebuah aktivitas

agar membangkitkan Susana semangat belajar siswa kembali.

Kondisi kemampuan awal siswa pada kelas ksperimen dan kelas kontrol

sebelum diberi perlakuan masih rendah hal ini dapat terlihat dari rata-rata skor

pretest siswa pada kelas eksperimen yaitu sebesar 10,32 sedangkan pada kelas

kontrol sebesar 8,32. Selain itu skor tertinggi dari pretest baik kelas kontrol dan

kelas eksperimen sama-sama mendapatkan skor 15.

Setelah dilakukakan uji pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa

brulh siswa diberikan pengetahuan mengenai konsep yang di pelajarai pada saat

pembelajaran berlangsung. Masing –masing kelas di beri perlakuan dengan

metode yang sama hanya yang membedakanya adalah dengan memberikan

aktivitas tambahan pada kelas eksperimen yaitu berupa ice breaking. Pada akhir

kegiatan pembelajaran siswa diberikan uji posttest untuk mengetahui bagaimana

reaksi ataupun pengaruh metode belajar yang diberikan pada masing-masing

kelas, dan dari uji posttest ini didapatkan ada kenaikan pada rata-rata skor siswa

serta ada kenaikan pada jumlah siswa yang mendapatkan skor tertinggi. Rata-rata

skor postest siswa pada kelas eksperimen sebesar 14,71 dan kelas kontrol sebesar

13,42, dari skor rata-rata yang diperoleh siswa pada uji posttest ini terdapat

kenaikan sebesar 4,39 pada kelas eksperimen dan 5.1 pada kelas kontrol

sedangkan untuk skor tertinggi pada uji posttest ini untuk kelas eksperimen berada

pada skor 21 sedang pada kelas kontrol berada pada skor 19. Hal ini menunjukan

adanya peningkatan skor rata-rata setelah di berikan perlakuan pada kegiatan

pembelajaran.

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

53

Berdasarkan hasil perhitungan Ngain, diperoleh rata-rata Ngain untuk

kelas kontrol sebesar 0,32 yang dikategorikan sedang, sedangkan untuk niai ngain

kelas eksperimen sebesar 0,40 yng di ktegorikan kemampun memahmi siswa di

kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Dengan, demikian kemampuan

memahmi siswa yang telah melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan

metode ceramah dengan aktivitas ice breaking lebih tinggi dibandng siswa yang

menggunakan metode ceramah saja.

Pada hasil uji hipotesis dengan menggunakan Mann Whitney didapatkan

bahwa nilai signifikansi dari kedua kelas pada pretest dan posttest didapatkan nilai

signifikansi pretest sebesar 0,211 dimana Ha ditolak hal ini menunjukan bahwa

saat sebelum diberi perlakuan kedua kelas menunjukan kemampuan awal yang

sama, sedang pada posttest nilai signifikansi sebesar 0,004 dimana Ha diterima,

artinya pengaruh metode ceramah dengan aktivitas ice breaking terbukti

berpengaruh terhadap kemampuan memahami siswa pada konsep pemanasan

global. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan

metode ceramah denagn aktivitas ice breaking berpengaruh terhadap kemampuan

memahmi siswa hal ini sam dengan ksimpulan yang dilakukan oleh Alaena

Soraya dalam penelitianya denagn judul “pengaruh penerapan ice breaking

terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran sosiologi di sma darusallam

ciputat”, serta jurnal pendidikan fisika yang ditulis oleh Aya Novia Kurniasih dan

Dedi Hidayatullah Alarifin pada penelitianya yang berjudul “ penerapan ice

breaking ( penyegar pembelajaran ) untuk meningkatkan hasil belajar ipa siswa

kelas VIIIA MTS An-nur pelopor bandarjaya tahun pelajaran 2013/2014).

C. Keterbatasan Penelitian

Ketika pelaksanaan penelitian terdapat keterbatasan yang dihadapi,

diantaranya:

1. Variasi permainan dalam aktivitas ice breaking saat kegiatan pembelajaran.

2. Penyesuaian permainan ataupun games dengan materi yang sedang

disampaikan.

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

54

3. Waktu pelaksanaan pembelajaran yang terbatas pada saat aktivitas ice

breaking di laksanakan.

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

55

55

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan, maka

penelitian ini dapat disimpulkan:

1. Terdapat pengaruh terhadap suasana kelas terhadap penggunaaan metode

ceramah dengan aktivitas ice breaking, hasil uji homogenitas menunjukan

bahwa nilai sig secar berurutan sebesar 0,226 dan 0,854.

2. Hasil N-Gain menunjukan bahwa pada metode ceramah mendapat nilai

sebesar 0,33 kategori sedang. Sedangkan pada metode ceramah dengan

aktivitas ice breaking mendapatkan nilai sebesar 0,40 kategori sedang.

Sehingga metode ceramah dengan aktivitas ice breaking lebih evektif

diterapkan dibanding metode ceramah biasa. Hampir seluruh siswa tertarik

dengan pembelajaran menggunakan metode ceramah dengan aktivitas ice

breaking. Hal ini dibuktikan dengan prosentase angket respon sisw yaitu

sebesar 64% sisw tertarik dengan metode ini.

B. Saran

Berdasarkan temuan selama penelitian, saran yang dapat diajukanuntuk

penelitian lanjutan antara lain.

1. Sebaiknya guru maupun siswa dapat mempersiapkan lebih matang sebelum

kegiatan pembelajaran dimulai, mulai dari persiapan materi, tempat dll,

sehingga pelaksananan pembelajaran dapat berjalan dengaan lancar.

2. Sebaiknya guru mampu memberikan cara belajar yang lebih menyenangkan,

tidak terpaku pada satu macam cara yang biasa digunakan dalam kegiatan

pembelajaran.

3. Metode ceramah dengan aktivitas ice breaking merupakan kombinasi metode

dengan suatu kegiatan dalam pembelajaran, metode seperti ini sangat baik

diterapkan dalam kegiatan pembelajaran agar ada pemecah kejenuhan peserta

didik ketika mengalami kejenuhan dalam kegiatan pembelajaran.

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

56

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi

Aksara.

Arshinta, Dian. 2012. Strategi Penerapan Ice Breaking untk Meningkatkan Hasil

Belajar Kognitif siswa Dalam Pembelajaran Fisika Kelas X SMA

Babusalam Pekanbaru.Pekanbaru : Universitas Pendidikan Riau.

Definisi – ice – breaking – ice – breaking –definition, 2010/08/20/, (http:

//akselera.wordpress.com) diakses pada tanggal 25 September 2018

Fanani, Achmad.2010. Ice Breaking Dalam Proses Belajar Mengajar. Jurnal

Nasional. October

Musfiqon. 2010 Paduan Lengkap metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:

prestasi pustaka publisher.

Musfiqon.2012. Paduan lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:

prestasi pustaka publisher.

Narwati, Sri. 2011. Creative Learning ( Kiat menjadi Guru yang Kreatif Dan

Favorit), Yogyakarta : familia pustaka keluarga.

Noormayasanti,dkk. 2010. Take And Give learning WithQuis, Ice Breaking, and

Bonus. Malang: Universitas Negeri Malang.

Pramesti. Kupas Tuntas Data Penelitian dengan SPSS 22.Jakarta:PT Elex Media

Komputindo

Purwanti, Ngalim.2017. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rahmatika, Diya. 2012. Pengaruh permainan Ice Breaking Terhadap Motivasi

Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS di SD islam Al- Amanah

tangerang Selatan. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Rohani.1997. pengertian Media Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipt

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

57

Ruseffendi.1998. Statistika Dasar untuk penelitian pendidikan. Bandung:IKIP

Bandung Press.

Said,M.2010. 80+ Ice Breaker Games Kumpulan Permainan Penggugah

Semangat. Yogyakarta: Andi Offset.

Sanjaya, Wina.2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group

Soraya, Alaena. 2014 Pengaruh Penerapan Ice Breaking Terhadap hasil Belajar

Siswa Pada Pembelajaran Sosiologi di Sma Darusallam Ciputat. Jakarta :

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Suryanti. 2014. Pengaruh Ice Breaking Terhadap Motivasi Belajar Kimia Siswa

Kelas X semester 2 di SMAN 10 Yogyakarta. Yogyakarta : UIN Sunan

Kalijaga.

Sunarto. 2012. Ice breaker Dalam embelajaran Aktif.Surakarta : Cakrawala media.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika.Bandung: Tarsito.

Sugiyono.2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Yoni, Acep. 2012. Cara Cerdas Membangkitkan Semangat Belajar

Siswa.Yogyakarta: PT.Citra Aji Parama.

Sukmadinata.2010 Saodih.Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Suharsimi Arikunto.2013.Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Rineka Cipta.

Sudjana.2005. Metoda Statistika.Bandung: Tarsito.

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

58

LAMPIRAN A

PERANGKAT PEMBELAJARAN

1. Lembar Angket Siswa pada Studi Pendahuluan

2. Lembar Angket Guru pada Studi Penduluan

3. RPP Kelas Eksperimen

4. RPP Kelas kontrol

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

59

Lampiran A1

ANGKET STUDI PENDAHULUAN SKRIPSI

TENTANG METODE PEMBELAJARAN FISIKA

Identitas Responden

Nama :

Kelas :

Sekolah :

Penjelasan dan petunjuk pengisian angket

a. Isilah jawaban sesuai dengan pertanyaan dan berilah check list ( √ ) pada

kolom yang sudah disediakan.

Pertanyaan

1. Apa jenis kurikulum yang diguanakan saat ini disekolah anda.

o Kurikulum tingkat satuan pendidikan ( KTSP )

o Kurikulum 2013 ( Kurtilas )

o Revisi kurikulum ( K-13 )

Keterangan

………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

2. Pada konsep fisika apakah yang anda anggap sulit ?

o Kesetimbangan dan dinamika rotasi

o Elastisitas dan hukum hook

o Fluida dinamis

o Fluida statis

o Suhu dan kalor

o Teori kinetika gas

o Termodinamika

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

60

o Gelombang mekanik

o Gelombang bunyi

o Alat-alat optik

*Jawaban lebih dari satu

Keterangan

………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

3. Kendala apakah yang sering kamu alami ketika belajar fisika ?

o Cakupan materi yang luas

o Waktu belajar disekolah yang terbatas

o Tempat belajar kurang fleksibel

o Terbatasnya media untuk belajar mandiri

o Mood belajar yang tidak pasti

Keterangan

………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

4. Tempat yang kamu rasa lebih kondusif untuk belajar?

o Kelas

o Perpustakaan

o Halaman sekolah

o Rumah

………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

5. Berapa lama waktu belajar fisika di sekolah kamu selama seminggu?

o 2 jam pelajaran

o 3 jam pelajaran

o 4 jam pelajaran

o 5 jam pelajaran

o 6 jam pelajaran

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

61

………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

6. Bagaimanakah kondisi kelas ketika pembelajaran berlangsung ?

o Ramai

o Gaduh

o Sepi

Keterangan

………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

7. Metode apakah yang sering digunakan dalam pembelajaran dikelas ?

o Ceramah

o Diskusi

o Kelompok

o Tanya jawab

Keterangan

………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

8. Pernahkah anda mendengar tentang aktivitas ice breaking?

o Pernah

o Tidak pernah

Keterangan

………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

9. Menurut anda apakah aktivitas ice breaking dapat membantu proses belajar?

o Dapat

o Tidak dapat

Keterangan

………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

62

10. Apa langkah-langkah yang anda gunakan untuk memecah masalah fisika ?

o Memahami masalah, menyusun rencana, menjalankan rencana, melihat

kembali

o Memahami masalah, menyusun rencana, menjalankan rencana

o Memahami masalah, mencari solusi, melihat kembali

o Menyusun rencana, menjalankan rencana, melihat kembali

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

63

Lampiran A2

KUISIONER (ANGKET)

PEMBELAJARAN FISIKA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

SWASTA TANGERANG SELATAN

Nama :

Jenis Kelamin :

(P/L)

Umur :

Penjelasan dan petunjuk pengisian angket

a. Isilah jawaban sesuai dengan pertanyaan dan berilah check list (√) pada

kolom yang telah disediakan.

b. Isilah jawaban sesuai dengan kapasitas Bapak/Ibu sebagai seorang guru mata

pelajaran fisika.

c. Jawablah pertanyaan dengan apa adanya sesuai dengan pengalaman

Bapak/Ibu.

d. Jawaban boleh lebih dari satu.

Pertanyaan.

1. Kurikulum apakah yang digunakan/diterapkan di sekolah tempat Bapak/Ibu

guru mengajar?

KBK

KTSP

Kurtilas

Kurikulum 2013

Keterangan:

………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

2. Sejak tahun berapakah Bapak/Ibu menerapkan kurikulum tersebut di sekolah?

Sebelum 2006

2006 – 2013

2013 – 2016

Keterangan: ………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

3. Menurut Bapak/Ibu, bagaimanakah minat siswa terhadap mata perlajaran

fisika?

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

64

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

Keterangan: ………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

4. Apa saja faktor penyebab kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran

fisika? Cakupan materi yang luas.

Metode pembelajaran yang membosankan.

Media pembelajaran yang kurang menarik.

Evaluasi yang dianggap sulit.

Lainnya_______________ Keterangan: ………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………… 5. Manakah diantara konsep-konsep fisika kelaas XI berikut ini yang dianggap

sulit oleh siswa?

Hukum Newton tentang Gravitasi

Usaha, Energi, Daya

Gerak Harmonik Sederhana

Momentum, impuls, dan Tumbukan

Fluida Dinamis

Teori Kinetik Gas

Gejala Pemanasan Global

Karakteristik dan Persamaan Gelombang

Lainnya_______________ Keterangan:

………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………… 6. Manakah diantara konsep-konsep fisika kelaas XI berikut ini yang sulit

diajarkan oleh Bapak/Ibu?

Hukum Newton tentang Gravitasi

Usaha, Energi, Day

Gerak Harmonik Sederhana

Momentum, impuls, dan Tumbukan

Fluida Dinamis

Teori Kinetik Gas

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

65

Gejala Pemanasan Global

Karakteristik dan Persamaan Gelombang

Lainnya_______________ Keterangan: ………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………… 7. Dari beberapa metode dibawah ini, manakah metode pembelajaran yang

pernah Bapak/ibu gunakan untuk pembelajaran fisika?

Ceramah

Diskusi Kelompok

Demonstrasi

Eksperimen

Drill

Permainan

Drama

Observasi Lapangan

Karyawisata

Lainnya_______________

Keterangan:

………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………… 8. Jelaskan kekurangan dan kelebihan metode yang sering Bapak/ibu gunakan

tersebut?

Kekurangan

Keterangan:

………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………… Kelebihan Keterangan:

………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………… 9. Pernahkah Bapak/Ibu mendengar tentang Ice Breaking ?

Pernah

Tidak Pernah

10. Apakah yang Bapak/Ibu ketahui tentang Ice Breaking ?

Keterangan: ………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

66

11. Pernahkah Bapak/Ibu menggunakan aktivitas Ice breaking dalam kegiatan

pembelajaran?

Pernah

Tidak Pernah

12. Jika Pernah, bagaimanakah Tanggapan Bapak/Ibu Setelah menggunakan

aktivitas Ice breaking dalam pembelajaran?

Membantu

Kurang membantu

Tidak membanu

Tangerang Selatan, Maret 2019

(..................................................)

Keterangan

………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

67

Lampiran A3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Kelas Eksperimen)

Satuan Pendidikan : SMK Islamiyah Ciputat

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI/Dua

Materi Pokok : Pemanasan Global

Alokasi Waktu : 2 x 45menit

Pertemuan ke - : 1 (Pertama)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan

pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

68

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari

hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan

jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang

menciptakannya.

1. Mengagumi kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan berbagai hal yang

terkandung di alam semesta.

2. Menghayati kebesaran Tuhan melalui pokok bahasan pemanasan global

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur

benda titik dan benda tegar, fluida, gas dan gejala

gelombang.

1. Merasakan kekuasaan tuhan yang telah menciptakan keteraturan di alam

semesta.

2. Mengamalkan rasa syukur kepada Tuhan karena diberi kesempatan untuk

mengetahui fenomena pemanasan global

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa

ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-

hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;

inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas

sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap

dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.

1. Menjalankan prilaku ilmiah dalam mempelajari materi pemanasan global

2. Menunjukkan prilaku ilmiah dalam melakukan kegiatan pembelajaran

tentang pemanasan global

2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam

aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi

melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil

percobaan.

1. Mengamalkan sikap menghargai kerja individu dan kelompok dalam metode

pembelajaran yang diterapkan pada materi pemanasan global

2. Menerapkan sikap tangguh bertanggung jawab, rasa ingin tahu, disiplin,

kritis, dan jujur dalam mempelajari materi memahami pemanasan global

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

69

3.9 Memahami gejala pemanasan global, efek

rumah kaca, dan perubahan iklim serta dampaknya

bagi kehidupan dan lingkungan

1. Menjelaskan gejala timbulnya pemanasan global.

2. Mencontohkan efek rumah kaca dan emisi karbon yang terjadi akibat adanya

pemanasan global

3. Menafsirkan dampak yang ditimbulkan dari adanya pemanasan global.

4. Membandingkan kesepakatan internasioal terkait upaya mengatasi

pemanasan global.

5. Menyimpulkan suatu tindakan sebagai solusi atas terjadinya gejala

pemanasan global.

4.8 Menjabarkan ide/gagasan pemecahan masalah

gejala pemanasan global dan dampaknya bagi

kehidupan dan lingkungan.

1. Merangkum pernyataan dan pertanyaan terkait konsep pemanasan global.

2. Menafsirkan asumsi terkait fenomena gejala pemanasan global dalam

kehidupan sehari-hari.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

1. Mengaitkan berdasarkan pengalaman langsung dan permasalahan-permasalahan terkait gejala pemanasan global.

2. Menunjukan beberapa fakta terkait gejala pemanasan global berdasarkan sumber relevan.

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

70

D. Materi Ajar

1. Peta Konsep

2. Materi

Gejala Pemanasan Global

Pemanasan global atau global warming adalah adanya proses peningkatan suhu

rata-rata dari permukaan bumi.

Penyebab utama dari pemanasan global adalah penggunaan energi fosil seperti

minyak bumi, batubara, gas, dll.

Penyebab pemanasan global diantaranya adalah efek rumah kaca dan emisi

karbon.

Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca adalah proses penyerapan radiasi termal permukaan atmosfer

oleh gas rumah kaca dan dipancarkan lg ke segala arah.

Secara alami, gas rumah kaca ini hanya sekitar 1% dari seluruh atmosfer, tetapi

memiliki peranan yang sangat signifikan sebagai “jaket” yang membungkus dan

menghangatkan bumi.

Gas rumah kaca terdiri atas karbondioksida (CO2) sebesar 60% dan sisanya adalah

gas metana (CH4), atau dinitro oksida (N2O). Tanpa adanya gas rumah kaca, suhu

permukaan bumi akan 330 Celcius lebih dingin dari sekarang.

GEJALA PEMANASAN GLOBAL

EFEK RUMAH KACA

EMISI GAS KARBON

terdiri atas

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

71

Efek rumah kaca yang berlebihan karena adanya pantulan sinar matahari yang

terperangkap oleh emisi gas rumah kaca mengakibatkan suhu rata-rata tahunan

bumi yang terus meningkat.

Sumber-sumber emisi gas rumah kaca, secara global dihasilkan dari pembakaran

bahan bakar fosil dengan rincian sebagai berikut:

36 % dari industri energi (pembangkit listrik/kilang minyak).

27 % dari sektor transportasi.

21 % dari sektor industri.

15 % dari sektor rumah tangga dan jasa.

1 % dari sektor lain-lain.

Emisi Karbon

Pada tahun 2006, organisasi pangan dan pertanian dunia (FAO) mengeluarkan

laporan “Livestock’s Long Shadow” dengan menyimpulkan bahwa sektor

peternakan merupakan salah satu penyebab utama pemanasan global. Diataranya:

Emisi karbon dari pembuatan pakan ternak dan pupuk yang menyumbang 41 juta

ton CO2 setiap tahunnya.

Emisi karbon dari sistem pencernaan hewan sebesar 86 juta ton dan dari kotoran

hewan sebanyak 18 juta ton pertahunnya.

Emisi karbon dari pengolahan dan pengangkutan daging hewan ternak ke

konsumen mencapai puluhan juta ton pertahunnya.

Sektor energi merupakan sumber penting gas rumah kaca, khususnya karena

energi dihasilkan dari bahan bakar fosil, seperti minyak, gas, dan batubara, yang

banyak digunakan untuk menghasilkan listriki. Sumbangan sektor ini terhadap

emisi gas rumah kaca mencapai 25,9 %.

Sumbangan sektor industri terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 19,4%.

Hampir semua emisi gas rumah kaca dari sektor ini berasal dari industri besi, baja,

kimia, semen, kaca dan keramik, serta kertas.

Sumbangan sektor pertanian terhadap emisi gas rumah kaca sebesar 13,5%.

Sumber emisi pertanian diantaranya berasal dari pengerjaan tanah dan pembukaan

hutan, penggunaan pupuk dari bahan bakar fosil, pengangkutan hasil pertanian.

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

72

Sumbangan seluruh sektor transportasi terhadap emisi gas rumah kaca mencapai

13,1%. Sumbangan terbesar dari transportasi darat sebesar 80%, udara 13%,

transportasi laut 7%.

Hunian dan bangunan bertanggung jawab sebesar 7,9%. Jika dipandang dari

penggunaan energi, hunian dan bangunan komkersial menjadi sumber emisi gas

rumah kaca yang besar. Didalamnya termasuk penggunaan limbah rumah tangga

yang juga menyumbangkan 3,6% emisi gas rumah kaca.

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Pendekatan Saintifik (scientifict approach)

Metode : ceramah dengan aktivitas ice breaking

F. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Pembelajaran Langkah – Langkah Kegiatan

Guru Siswa

Pendahuluan Orientasi a) Guru membuka

pelajaran dengan

mengucapkan salam

kemudian menanyakan

kabar siswa.

b) Guru memberi ice

breaking jenis gerak

badan untuk membuat

siswa rileks sebelum

memulai pelajaran

c) Guru menggali

pengetahuan siswa

a) Siswa menjawab

salam.

b) Siswa

memperhatikan dan

melaksanakan ice

breaking yang

diberikan guru

c) Siswa

memperhatikan

Tujuan

Pembelajaran

Menyampaikan

pentingnya subjek

Menyimak

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

73

Tahap Pembelajaran Langkah – Langkah Kegiatan

Guru Siswa

pembelajaran mengenai

gejala pemanasan global.

Apersepsi Menceritakan sebuah

ilustrasi mengenai gejala

pemanasan global.

Menyimak dan

menjawab pertanyaan

Motivasi Menstimulus siswa dengan

sebuah pertanyaan

mengenai mengapa bisa

terjadi pemanasan global.

Menjawab pertanyaan

yang diberikan

Inti

(70 menit)

Mengamati a. Meminta siswa untuk

menyebutkan hubungan

dan pentingnya fenomena

gejala pemanasan global. .

a. melaksanakan perintah

guru untuk

Menghubungkan

fenomena sehari- hari

dengan fenomena gejala

pemanasan global.

Menanya a. Memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk bertanya

dengan memberikan

stimulus.

a. siswa menanya tentang

gejala pemanasan

global.

Mengeksplorasi/E

ksperimen

Menyuruh siswa untuk

mengumpulkan informasi

terkait gejala pemanasan

global dari berbagai

sumber

Mengumpulkan

informasi dari berbagai

sumber terkait gejala

pemanasan global.

Mengasosiasi Meminta siswa untuk

mencatat, dan membuat

sebuah pernyataan yang

Mencatat dan membuat

sebuah pernyataan yang

ringkas dan tajam.

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

74

Tahap Pembelajaran Langkah – Langkah Kegiatan

Guru Siswa

ringkas dan tajam

mengenai gejala

pemanasan global.

Mengkomunikasi

kan

a. Memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

menyampaikan

pertanyaan ataupun

tanggapan mengenai

gejala pemanasan

global.

b. Memberikan

penghargaan pada

siswa yang

mengemukakan

pendapat atau

pertanyaan.

a. Mendiskusikan hasil

pengamatan gejala

pemanasan global.

b. Memberikan

appalause kepada

siswa yang bertanya

atau mengemukakan

pendapat.

Penutup

(10 menit)

Menarik

Kesimpulan

Menyimpulkan hasil

pembelajaran

Mendengarkan

kesimpulan dari guru

Mengevaluasi Memberikan soal kuis Mengejarkan soal-soal

kuis

Memberikan

Umpan Balik

a) Memberikan Reward

kepada siswa apabila

mendapatkan nilai kuis

terbaik berupa pujian.

b) Guru menutup proses

pembelajaran dengan

a) Menerima reward

yang diberikan

oleh guru

b) Siswa

memperhatikan

dan

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

75

Tahap Pembelajaran Langkah – Langkah Kegiatan

Guru Siswa

memberikan ice

breaking berupa bryn

gym ( senam otak )

melaksanakan ice

breaking yang

diberikan guru.

Memberikan

Tindak Lanjut

Meminta siswa

mempelajari materi

selanjutnya terkait dampak

pemanasan global.

Mendengarkan perintah

guru

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media dan Alat:

No. Media Alat Jumlah

1.

Media Presentasi

Papan tulis 1 buah

Spidol 1 buah

Buku pelajaran 2 buah

Penghapus papan 1 buah

2 Lembar Diskusi Siswa Alat Tulis Satu paket

2. Sumber Belajar:

Kanginan, Marthen. 1996. Fisika SMA. Jakarta: Erlangga.

Subagya, Hari. Konsep dan Penerapan Fisika SMA/MA Kelas XI. Jakarta:

PT. Bumi Akasara

Supiyanto, Fisika untuk SMA. Jakarta: Phibeta

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

76

H. Penilaian

Penilaian Teknik Instrumen

Proses Tes Kinerja Rubrik Penilaian Tes Kinerja

Hasil Tes tertulis Soal pilihan ganda

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Dra. Yuyun Yuliani

NIP.

Tangerang Selatan 2 Mei 2019

Peneliti

Dilah Aas Saputra

NIM. 1112016300042

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

77

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kelas eksperimen

Satuan Pendidikan : SMK Islamiyah Ciputat

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI/Dua

Materi Pokok : Pemanasan Global

Alokasi Waktu : 2 x 45menit

Pertemuan ke : 2 (Kedua)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan

menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan

diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

78

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari

hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad

raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.

1. Mengagumi kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan berbagai hal yang

terkandung di alam semesta.

2. Menghayati kebesaran Tuhan melalui pokok bahasan pemanasan global.

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur benda

titik dan benda tegar, fluida, gas dan gejala gelombang.

1. Merasakan kekuasaan tuhan yang telah menciptakan keteraturan di alam

semesta.

2. Mengamalkan rasa syukur kepada Tuhan karena diberi kesempatan untuk

mengetahui fenomena pemanasan global.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin

tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;

bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan

peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai

wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan

dan berdiskusi.

1. Menjalankan prilaku ilmiah dalam mempelajari materi pemanasan global.

2. Menunjukkan prilaku ilmiah dalam melakukan kegiatan pembelajaran

tentang pemanasan global.

2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam

aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi

melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil

percobaan.

1. Mengamalkan sikap menghargai kerja individu dan kelompok dalam

metode pembelajaran yang diterapkan pada materi pemanasan global.

2. Menerapkan sikap tangguh bertanggung jawab, rasa ingin tahu, disiplin,

kritis, dan jujur dalam mempelajari materi memahami pemanasan global.

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

79

3.9 Memahami gejala pemanasan global, efek rumah

kaca, dan perubahan iklim serta dampaknya bagi

kehidupan dan lingkungan

1. Menjelaskan gejala timbulnya pemanasan global.

2. Mencontohkan efek rumah kaca dan emisi karbon yang terjadi akibat

adanya pemanasan global

3. Menafsirkan dampak yang ditimbulkan dari adanya pemanasan global.

4. Membandingkan kesepakatan internasioal terkait upaya mengatasi

pemanasan global.

5. Menyimpulkan suatu tindakan sebagai solusi atas terjadinya gejala

pemanasan global.

4.8 Menjabarkan ide/gagasan pemecahan masalah gejala

pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan

lingkungan.

1. Merangkum pernyataan dan pertanyaan terkait konsep pemanasan global.

2. Menafsirkan asumsi terkait fenomena gejala pemanasan global dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

80

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

1. Menjabarkan dampak yang ditimbulkan dari adanya pemanasan global.

2. Menunjukan dampak pemanasan global bagi kehidupan.

3. Mempertimbangkan keputusan pencegahan dampak pemanasan global.

D. Materi Ajar

1. Peta Konsep

2. Materi

Dampak Pemanasan Global

Mencairnya es dikutub utara dan kutub selatan. Penelitian menyebutkan bahwa lapisn es

di Greenland telah mencair hampir mencapai 19 juta ton. Volume es di artik pada

musim panas 2007 hanya tinggal setengah dari yang ada di tahun 2004.

Perubahan iklim. Perubahan iklim merupakan perubahan yang signifikankhususnya

suhu udara dan curah hujan yang terjadi secara berangsur-angsur dalam jangka waktu

yang panjang antara 50 tahun smpai 100 tahun. Banjir, badai, dan topan yang

bermunculan memiliki kecenderungan semakin lama semakin kuat.

Meningkatnya level permukaan laut. Tinggi permukaan laut di seluruh dunia telah

meningkat 10-25 cm selama abad ke-20, para ilmuwan IPCC memprediksi peningkatan

lebih lanjut 9-88 cm paada abad ke-21.

Gelombang panas menjadi semakin intensif. Gelombang panas adalah periode lanjutan

dai cuaca yang sangat panas dan diikuti oleh kelembaban tinggi yang biasa terjadi di

DAMPAK PEMANASAN GLOBAL

PENCEMARAN UDARA

PENCEMARAN AIR

PENCEMARAN TANAH

terdiri atas

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

81

wilayah yang sedang mengalami musim panas atau di daerah dingin bila mereka berada

diluar pola iklim normal untuk daerah tersebut.

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Pendekatan Saintifik (scientifict approach)

Metode : ceramah dengan aktivitas ice breaking

F. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Pembelajaran Langkah – Langkah Kegiatan

Guru Siswa

Pendahulu

an

(10 menit)

Orientasi

a. Guru membuka pelajaran

dengan mengucapkan

salam kemudian

menanyakan kabar.

b. Guru memberi ice breaking

jenis gerak badan untuk

membuat siswa rileks

sebelum memulai pelajaran.

c. Guru menggali

pengetahuan siswa.

a) Siswa menjawab

salam.

b) Siswa

memperhatikan

dan

melaksanakan

ice breaking

yang diberikan

guru.

c) Siswa

memperhatikan.

Tujuan

Pembelaj

aran

Menyampaikan pentingnya

subjek pembelajaran mengenai

dampak pemanasan global.

Menyimak

Apersepsi

Meceritakan sebuah ilustrasi

mengenai dampa dari

pemanasan global.

Menyimak dan

menjawab

pertanyaan

Motivasi

Menstimulus siswa dengan

sebuah pertanyaan mengenai

dampak dari pemanasan

Menjawab

pertanyaan yang

diberikan

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

82

Tahap Pembelajaran Langkah – Langkah Kegiatan

Guru Siswa

global.

Inti

(70 menit)

Mengam

ati

a. Meminta siswa untuk

menyebutkan hubungan dari

fenomena sehari-hari dengan

dampak pemanasan global.

a. Menyebutkan

fenomena dampak

pemanasan global

di sekitar kita.

Menanya

a. Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

bertanya mengenai

dampak dari pemanasan

global dengan sebuah

stimulus.

a. Menanyakan

kepada guru

terhadap

pemahaman yang

masih dianggap

ragu

Mengeks

plorasi/E

ksperime

n

a. Menyuruh siswa untuk

mengumpulkan informasi

terkait dampak pemanasan

global dari berbagai

sumber

a. Mengumpulkan

informasi dari

berbagai

sumber terkait

dampak

pemanasan

global.

Mengasos

iasi

Meminta siswa untuk mencatat

dan dan membuat sebuah

pernyataan yang ringkas dan

tajam mengenai dampak

pemansaan global.

Mencatat dan

menggabungkan

semua informasi

dari berbagai

sumber mengenai

dampak pemanasan

global

Mengko

munikasi

kan

a. Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

menyampaikan pertanyaan

a. menyampaikan

hasil pengamatan

dari dampak

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

83

Tahap Pembelajaran Langkah – Langkah Kegiatan

Guru Siswa

atau tanggapan mengenai

dampak dari pemanasan

global.

b. Memberikan penghargaan

pada kelompok terbaik

pemanasan global.

b. Memberikan

appalause kepada

kelompok tersebut

Penutup

(10 menit)

Menarik

Kesimpul

an

Menyimpulkan hasil

pembelajaran

Mendengarkan

kesimpulan dari

guru

Mengeval

uasi Memberikan soal kuis

Mengejarkan soal-

soal kuis

Memberi

kan

Umpan

Balik

a) Memberikan Reward

kepada siswa apabila

mendapatkan nilai kuis

terbaik

b) Guru memberikan ice

breaking berupa audio

visual untuk

memotivasi siswa.

a) Menerima

reward

yang

diberikan

oleh guru

b) Siswa

memperhati

kan

Memberi

kan

Tindak

Lanjut

Meminta siswa mempelajari

materi selanjutnya terkait

solusi atas pemanasan global.

Mendengarkan

perintah guru

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

84

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media dan Alat:

No. Media Alat Jumlah

1.

Media Presentasi

Infokus 1 buah

Laptop 1 buah

Sound 1 buah

2 Lembar Diskusi Siswa Alat Tulis Satu paket

1. Sumber Belajar:

Kanginan, Marthen. 1996. Fisika SMA. Jakarta: Erlangga.

Subagya, Hari. Konsep dan Penerapan Fisika SMA/MA Kelas XI. Jakarta: PT.

Bumi Akasara

Supiyanto, Fisika untuk SMA. Jakarta: Phibeta

H. Penilaian

Penilaian Teknik Instrumen

Proses Tes Kinerja Rubrik Penilaian Tes Kinerja

Hasil Tes tertulis Soal pilihan ganda

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Dra. Yuyun Yuliani

NIP.

Tangerang Selatan 2 Mei 2019

Peneliti

Dilah Aas Saputra

NIM. 1112016300042

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

85

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Eksperimen)

Satuan Pendidikan : SMK Islamiyah Ciputat

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI/Dua

Materi Pokok : Pemanasan Global

Alokasi Waktu : 2 x 45menit

Pertemuan ke : 3 (Ketiga)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan

pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

86

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan

keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya

terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.

1. Mengagumi kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan berbagai hal

yang terkandung di alam semesta.

2. Menghayati kebesaran Tuhan melalui pokok bahasan pemanasan

global.

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur benda titik

dan benda tegar, fluida, gas dan gejala gelombang.

1. Merasakan kekuasaan tuhan yang telah menciptakan keteraturan di

alam semesta.

2. Mengamalkan rasa syukur kepada Tuhan karena diberi kesempatan

untuk mengetahui fenomena pemanasan global.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu;

objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;

bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan

peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai

wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan

dan berdiskusi.

1. Menjalankan prilaku ilmiah dalam mempelajari materi pemanasan

global.

2. Menunjukkan prilaku ilmiah dalam melakukan diskusi tentang

pemanasan global.

2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam

aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi

melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil

percobaan.

1. Mengamalkan sikap menghargai kerja individu dan kelompok dalam

metode pembelajaran yang diterapkan pada materi pemanasan global.

2. Menerapkan sikap tangguh bertanggung jawab, rasa ingin tahu,

disiplin, kritis, dan jujur dalam mempelajari materi pemanasan global.

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

87

3.9 Memahami gejala pemanasan global, efek rumah kaca,

dan perubahan iklim serta dampaknya bagi kehidupan

dan lingkungan

1. Menjelaskan gejala timbulnya pemanasan global.

2. Mencontohkan efek rumah kaca dan emisi karbon yang terjadi akibat

adanya pemanasan global

3. Menafsirkan dampak yang ditimbulkan dari adanya pemanasan global.

4. Membandingkan kesepakatan internasioal terkait upaya mengatasi

pemanasan global.

5. Menyimpulkan suatu tindakan sebagai solusi atas terjadinya gejala

pemanasan global.

4.8 Menjabarkan ide/gagasan pemecahan masalah gejala

pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan

lingkungan.

1. Merangkum pernyataan dan pertanyaan terkait konsep pemanasan

global.

2. Menafsirkan asumsi terkait fenomena gejala pemanasan global dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

88

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

1. Mempertimbangkan kredibilitas (kriteria) suatu sumber untuk mengurangi

terjadinya pemanasan global.

2. Menjabarkan suatu tindakan untuk menyelamatkan bumi dari pemanasan

global.

D. Materi Ajar

1. Peta Konsep

2. Materi

Pengendalian Pemanasan Global Efisiensi penggunaan energi. Efisiensi energi merupakan solusi untuk

mengurangi emisi gas rumah kaca dan kerusakan lingkungan hidup.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan energi secara

efisien antara lain:

Menggunakan lampu hemat energi. Meskipun mahal, lampu hemat

energi delapan kali lebih kuat dan 80% lebih hemat dibandingkan dengan

lampu pijar biasa.

Tidak membiarkan peralatan elektronik dalam keadaan standby. Dengan

cara ini, kita dapat mengurangi jumloah emisi CO2 dari peralatan

elektronik secara signifikan.

SOLUSI PEMANASAN GLOBAL

PERTEMUAN INTERNATIONAL

PENGGUNAN EBT

terdiri atas

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

89

Mengurangi penggunaan kendaraan berbahan bakar (seperti

motor/mobil) fosil.

Menggunakan transportasi masal untuk mengurangi dampak emisi

karbon.

Penggunaan energi baru terbarukan sebagai energi alternatif. Beberapa

energi alternatif seperti:

Energi nuklir. Energi nuklir telah menjadi salah satu alternatif energi

yang cukup dinikmati dan banyak digunakan. Dari data RedBook yang

dikeluarkan oleh IAEA (International Atomic Energy Agency), cadangan

uranium dunia mencapai 50.000 ton. Energi nuklir sebagai sumber energi

yang sedikit mengeluarkan gas rumah kaca menjadi salah satu pilihan

guna mendukung upaya pelestarian lingkungan.

Energi surya. Energi sel surya dianggap efektif digunakan pada pulau-

pulau kecil yang tidak memerlukan pembuangan limbah. Namun

sayangnya, biaya yang digunakan untuk membuat pembangkit ini masih

sangat besar.

Energi micro hydro. Energi ini biasanya digunakan untuk daerah

terpencil yang memiliki potensi aliran air sungai. Energi ini

dimanfaatkan untuk sumber energi rumah tangga yang membutuhkan

daya kecil.

Energi panas bumi. Potensi energi panas bumi di Indonesia sangat besar,

karena Indonesia berada pada jalur cincin api (ring of fire) yang banyak

memiliki gunung berapi aktif sehingga potensi energi panas buminya

sangat besar. Energi panas bumi hanya memanfaatkan panas bumi dari

sumber air panas alam, dan membuang air limbah nya kembali kebumi

untuk kemudian dipanaskan kembali oleh energi alam. Sehingga, sangat

direkomendasikan untuk keperluan eksploitasi energi karena sangat

ramah lingkungan.

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

90

Kesepakatan Internasional Pengendalian Pemanasan Global IPCC

(Interngovernmental Panel on Climate Change)

IPCC adalah sebuah panel antar pemerintah yang terdiri dari ilmuwan dan

ahli dari berbagai disiplin ilmu di seluruh dunia dan bermarkas di Jenewa,

Swiss.

IPCC bertugas untuk menyediakan data-data ilmiah terkini yang

menyeluruh, tidak berpihak dan transparan mengenai informasi teknis,

sosial, dan ekonomi yang terkait dengan isu perubahan iklim.

Mengumpulkan informasi mengenai sumber penyebab perubahan iklim,

dampak yang ditimbulkan serta strategi yang perlu dilakukan dalam hal

pengurangan emisi, pencegahan, dan adaptasi. IPCC melakukan sidang

pleno setiap setahun sekali dan membahas tiga hal utama berikut:

informasi ilmiah mengenai perubahan iklim.

Dampak, adaptasi, dan kerentanan.

Mitigasi perubahan iklim.

Protokol Kyoto

Protokol Kyoto adalah kesepakatan yang mengatur upaya penurunan emisi

gas rumah kaca oleh negara maju, secara ndividu atau bersama-sama.

Protokol ini merupakan sarana teknis untuk mencfapai tujuann konvensi

perubahan iklim.

Protokol ini disepakati pada Konferensi Para Pihak Ketiga (COP III) yang

diseloenggarakan di Kyoto pada Desember 1997.

Protokol Kyoto mengatur mekanisme fleksibel berikut.

Implementasi Bersama (Joint Implementation), yaitu mekanisme

penurunan emisi negara-negara Annex I (negara yang telah

menyumbangkan gas rumah kaca sejak tahun 1850-an) dapat

mengalihkan pengurangan emisi akibat kegiatan manusia atau yang

meningkatan peresapan gas rumah kaca.

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

91

Perdagangan Emisi (Emission Trading), negara industri yang

mempunyai emisi gas rumah kaca dibawah batas yang diizinkan dapat

menjual kelebihan jatah emisinya ke negara industri lain yang tidak

dapat memenuhi kewajibannya.

Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean Development Mechanism),

yaitu pengelolaan pembangunan gedung baru dengan standar ketat

seperti bahan yang digunakan, tata gedung, pengolahan limbah,

pemanfaatan energi alternatif, dll.

Konvensi Perubahan Iklim

Konvensi perubahan iklim adalah kesepakatan internasional tentang

penanganan perubahan iklim.

Tujuannya adalah menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca di lapisan udara

pada tingkat yang tidak membahayakan sistem iklim global.

Prinsip-prinsip dasar konvensi perubahan iklim sebagai berikut:

Kesetaraan iklim global dan sistem iklim. Dimiliki secara adil dan setara

oleh semua umat manusia, termasuk generasi mendatang.

Tanggung jawab bersama tapi berbeda. Semua negara mempunyai

tanggung jawab yang sama, namun dalam tingkat yang berbeda dalam

hal target pengurangan emisi gas rumah kaca.

Tindakan kehati-hatian. Apabila ada ancaman kerusakan yang serius,

dunia tidak bisa menunggu hasil kajian yang mutlak tanpa melakukan

sesuatu untuk mencegah dampak pemanasan global lebih lanjut.

Pembangunan berkelanjutan. Pembangunan yang memenuhi kebutuhan

saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk

memenuhi kebutuhan mereka pula.

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Pendekatan Saintifik (scientifict approach)

2. Metode : ceramah dengan akyivitas ice breaking

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

92

F. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Pembelajaran Langkah – Langkah Kegiatan

Guru Siswa

Pendahuluan

(10 menit)

Orientasi

a. Menyuruh siswa untuk

menyiapkan pembelajaran

b. Membacakan tentang pentingnya

pembelajaran.

c. Guru memberikan ice breaking

jenis games untuk memfokuskan

perhatian siswa.

a. Melaksanakan

perintah guru.

b. Menyimak

c. Siswa memperhatikan

dan melaksanakan ice

breaking yang

diberikan guru.

Tujuan

Pembelaja

ran

Menyampaikan pentingnya subjek

pembelajaran mengenai solusi dari

pemanasan global.

Menyimak

Apersepsi

Menyampaikan sebuah ilustrasi

mengenai solusi dari pemanasan

global.

Menyimak dan menjawab

pertanyaan

Motivasi

Menstimulus siswa dengan

pertanyaan bagaimana solusi dari

pemanasan global.

Menjawab pertanyaan

yang diberikan

Inti

(70 menit)

Mengamati

a. Meminta siswa untuk

menyebutkan tentang pentingnya

solusi pemanasan global bagi

kehidupan sehari-hari.

a. Melaksanakan

perintah guru untuk

mendapatkan solusi

dari pemanasan

global.

Menanya

a. Memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mananyakan solusi

dari pemanasan global dengan

sedikit stimulus dari guru.

a. Menanyakan kepada

guru mengenai solusi

dari pemanasan

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

93

global.

Mengekspl

orasi/Eksp

erimen

Menyuruh siswa untuk

mengumpulkan informasi terkait

solusi atas pemanasan global dari

berbagai sumber

Mengumpulkan informasi

dari berbagai sumber

terkait solusi atas

pemanasan global.

Mengasosi

asi

Meminta siswa untuk mencatat dan

membuat sebuah pernyataan yang

ringkas dan tajam mengenai solusi

dari pemanasan global.

Mencatat dan membuat

sebuah pernyataan yang

ringkas dan tajam.

Mengkomu

nikasikan

a. Memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menyampaikan

pertanyaan ataupun tanggapan

mengenai solusi dari pemanasan

global.

b. Memberikan penghargaan pada

siswa terbaik

c. Memberikan aktivitas ice

breaking jenis pertanyaan.

a. menyampaikan hasil

pengamatan untuk solusi

pemanasan global.

b. Memberikan appalause

kepada siswa tersebut

c. memperhatikan dan

menjawab pertanyaan ice

breaking.

Penutup

(10 menit)

Menarik

Kesimpula

n

Menyimpulkan hasil pembelajaran Mendengarkan

kesimpulan dari guru

Mengevalu

asi Memberikan soal kuis

Mengejarkan soal-soal

kuis

Memberik

an Umpan

Balik

a) Memberikan Reward kepada

siswa apabila mendapatkan

nilai kuis terbaik berupa

pujian.

b) Guru memberikan aktivitas

ice breaking jenis gerakan

tubuh ( senam otak )

a) Menerima reward

yang diberikan

oleh guru

b) Siswa

memperhatikan

dan mengikuti

gerakan.

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

94

Memberik

an Tindak

Lanjut

Meminta siswa mempelajari materi

selanjutnya terkait solusi atas

pemanasan global.

Mendengarkan perintah

guru

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media dan Alat:

NO. Media Alat Jumlah

1.

Media Presentasi

Papan tulis 1 buah

Spidol 1 buah

Penghapus papan

tulis

1 buah

Buku pelajaran 2 buah

2 Lembar Diskusi Siswa Alat Tulis Satu paket

2. Sumber Belajar:

Kanginan, Marthen. 1996. Fisika SMA. Jakarta: Erlangga.

Subagya, Hari. Konsep dan Penerapan Fisika SMA/MA Kelas XI. Jakarta: PT.

Bumi Akasara

Supiyanto, Fisika untuk SMA. Jakarta: Phibeta

H. Penilaian

Penilaian Teknik Instrumen

Proses Tes Kinerja Rubrik Penilaian Tes Kinerja

Hasil Tes tertulis Soal pilihan ganda

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Dra. Yuyun Yuliani

NIP.

Tangerang Selatan 2 Mei 2019

Peneliti

Dilah Aas Saputra

NIM. 1112016300042

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

95

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Kontrol)

Satuan Pendidikan : SMK Islamiyah Ciputat

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI/Dua

Materi Pokok : Pemanasan Global

Alokasi Waktu : 2 x 45menit

Pertemuan ke - : 1 (Pertama)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan

pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

96

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan

keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya

terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.

1. Mengagumi kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan berbagai hal

yang terkandung di alam semesta.

2. Menghayati kebesaran Tuhan melalui pokok bahasan pemanasan

global.

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur benda

titik dan benda tegar, fluida, gas dan gejala

gelombang.

1. Merasakan kekuasaan tuhan yang telah menciptakan keteraturan di

alam semesta.

2. Mengamalkan rasa syukur kepada Tuhan karena diberi kesempatan

untuk mengetahui tentang pemanasan global.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin

tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;

bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif

dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari

sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan

percobaan dan berdiskusi.

1. Menjalankan prilaku ilmiah dalam mempelajari materi pemanasan

global

2. Menunjukkan prilaku ilmiah dalam melakukan kegiatan

pembelajaran tentang konsep pemanasan global.

2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam

aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi

melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil

percobaan.

1. Mengamalkan sikap menghargai kerja individu dan kelompok dalam

metode pembelajaran yang diterapkan pada materi pemanasan

global.

2. Menerapkan sikap tangguh bertanggung jawab, rasa ingin tahu,

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

97

disiplin, kritis, dan jujur dalam mempelajari materi pemanasan

global.

3.9 Memahami gejala pemanasan global, efek rumah

kaca, dan perubahan iklim serta dampaknya bagi

kehidupan dan lingkungan

1. Menjelaskan gejala timbulnya pemanasan global.

2. Mencontohkan efek rumah kaca dan emisi karbon yang terjadi akibat

adanya pemanasan global

3. Menafsirkan dampak yang ditimbulkan dari adanya pemanasan

global.

4. Membandingkan kesepakatan internasioal terkait upaya mengatasi

pemanasan global.

5. Menyimpulkan suatu tindakan sebagai solusi atas terjadinya gejala

pemanasan global.

4.8 Menjabarkan ide/gagasan pemecahan masalah gejala

pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan

lingkungan.

1. Merangkum pernyataan dan pertanyaan terkait konsep pemanasan

global.

2. Menafsirkan asumsi terkait fenomena gejala pemanasan global dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

98

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

1. Mengaitkan berdasarkan pengalaman langsung dan permasalahan-

permasalahan terkait gejala pemanasan global.

2. Menunjukan beberapa fakta terkait gejala pemanasan global berdasarkan

sumber relevan.

D. Materi Ajar

1. Peta Konsep

2. Materi

Gejala Pemanasan Global

Pemanasan global atau global warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata

dari permukaan bumi.

Penyebab utama dari pemanasan global adalah penggunaan energi fosil seperti minyak

bumi, batubara, gas, dll.

Penyebab pemanasan global diantaranya adalah efek rumah kaca dan emisi karbon.

Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca adalah proses penyerapan radiasi termal permukaan atmosfer oleh gas

rumah kaca dan dipancarkan lg ke segala arah.

Secara alami, gas rumah kaca ini hanya sekitar 1% dari seluruh atmosfer, tetapi

memiliki peranan yang sangat signifikan sebagai “jaket” yang membungkus dan

menghangatkan bumi.

GEJALA PEMANASAN GLOBAL

EFEK RUMAH KACA

EMISI GAS KARBON

terdiri atas

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

99

Gas rumah kaca terdiri atas karbondioksida (CO2) sebesar 60% dan sisanya adalah gas

metana (CH4), atau dinitro oksida (N2O). Tanpa adanya gas rumah kaca, suhu

permukaan bumi akan 330 Celcius lebih dingin dari sekarang.

Efek rumah kaca yang berlebihan karena adanya pantulan sinar matahari yang

terperangkap oleh emisi gas rumah kaca mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi

yang terus meningkat.

Sumber-sumber emisi gas rumah kaca, secara global dihasilkan dari pembakaran bahan

bakar fosil dengan rincian sebagai berikut:

36 % dari industri energi (pembangkit listrik/kilang minyak).

27 % dari sektor transportasi.

21 % dari sektor industri.

15 % dari sektor rumah tangga dan jasa.

1 % dari sektor lain-lain.

Emisi Karbon

Pada tahun 2006, organisasi pangan dan pertanian dunia (FAO) mengeluarkan laporan

“Livestock’s Long Shadow” dengan menyimpulkan bahwa sektor peternakan merupakan

salah satu penyebab utama pemanasan global. Diataranya:

Emisi karbon dari pembuatan pakan ternak dan pupuk yang menyumbang 41 juta ton

CO2 setiap tahunnya.

Emisi karbon dari sistem pencernaan hewan sebesar 86 juta ton dan dari kotoran hewan

sebanyak 18 juta ton pertahunnya.

Emisi karbon dari pengolahan dan pengangkutan daging hewan ternak ke konsumen

mencapai puluhan juta ton pertahunnya.

Sektor energi merupakan sumber penting gas rumah kaca, khususnya karena energi

dihasilkan dari bahan bakar fosil, seperti minyak, gas, dan batubara, yang banyak

digunakan untuk menghasilkan listriki. Sumbangan sektor ini terhadap emisi gas rumah

kaca mencapai 25,9 %.

Sumbangan sektor industri terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 19,4%. Hampir

semua emisi gas rumah kaca dari sektor ini berasal dari industri besi, baja, kimia,

semen, kaca dan keramik, serta kertas.

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

100

Sumbangan sektor pertanian terhadap emisi gas rumah kaca sebesar 13,5%. Sumber

emisi pertanian diantaranya berasal dari pengerjaan tanah dan pembukaan hutan,

penggunaan pupuk dari bahan bakar fosil, pengangkutan hasil pertanian.

Sumbangan seluruh sektor transportasi terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 13,1%.

Sumbangan terbesar dari transportasi darat sebesar 80%, udara 13%, transportasi laut

7%.

Hunian dan bangunan bertanggung jawab sebesar 7,9%. Jika dipandang dari

penggunaan energi, hunian dan bangunan komkersial menjadi sumber emisi gas rumah

kaca yang besar. Didalamnya termasuk penggunaan limbah rumah tangga yang juga

menyumbangkan 3,6% emisi gas rumah kaca.

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Pendekatan Saintifik (scientifict approach)

2. Metode : Metode ceramah

F. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Pembelajaran Langkah – Langkah Kegiatan

Guru Siswa

Pendahuluan

(10 menit)

Orientasi a) Membuka kegiatan

pembelajaran dengan

doa.

b) Menyuruh siswa

menyiapkan

pembelajaran

a) Siswa menjawab

salam

b) Melaksanakan

perintah guru

Tujuan

Pembelajaran

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Menyimak

Apersepsi Menanyakan tentang konsep

gejala pemanasan global

Menyimak dan

menjawab pertanyaan

Motivasi Menanyakan tentang

mengapa pemanasan global

bisa terjadi?

Menjawab pertanyaan

yang diberikan

Inti Mengamati Meminta siswa mengamati Mengamati fenomena

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

101

(70 menit) fenomena gejala pemanasan

global.

gejala pemanasan global.

Menanya Memberikan kesempatan

kepada siswa bertanya dan

mengklarifikasi gagasan

mereka

Menanyakan kepada

guru terhadap

pemahaman yang masih

dianggap ragu

Mengeksplora

si/Eksperimen

Menyuruh siswa untuk

mengumpulkan informasi

terkait gejala pemanasan

global dari berbagai sumber

Mengumpulkan

informasi dari berbagai

sumber terkait gejala

pemanasan global.

Mengasosiasi Meminta siswa untuk

mencatat dan

menggabungkan semua

informasi terkait gejala

pemanasan global

Mencatat dan

menggabungkan semua

terkait gejala pemanasan

global

Mengkomuni

kasikan

a. Menyuruh siswa untuk

mengamati gejala

pemanasan global

b. Menyuruh siswa untuk

mempresentasikan hasil

pengamatan terkait

gejala pemanasan

global

c. Meminta siswa lain

untuk memberikan

tanggapan kepada salah

satu siswa yang

menyampaikan hasil

pengamatan.

d. Memberikan

a. Mengamati gejala

pemanasan global

b. Mempresentasikan

hasil pemgamatan

terkait gejala

pemanasan global

c. Menanggapi salah

satu siswa yang

menyampaikan hasil

pengamatan.

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

102

penghargaan pada siswa

terbaik

d. Memberikan

appalause kepada

siswa tersebut

Penutup

(10 menit)

Menarik

Kesimpulan

Menyimpulkan hasil

pembelajaran

Mendengarkan

kesimpulan dari guru

Mengevaluasi Memberikan soal kuis Mengejarkan soal-soal

kuis

Memberikan

Umpan Balik

Memberikan Reward

kepada siswa apabila

mendapatkan nilai kuis

terbaik

Menerima reward yang

diberikan oleh guru

Memberikan

Tindak

Lanjut

Meminta siswa mempelajari

materi selanjutnya terkait

dampak pemanasan global.

Mendengarkan perintah

guru

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media dan Alat:

NO. Media Alat Jumlah

1.

Media Presentasi

Papan tulis 1 buah

Spidol 1 buah

Buku pelajaran 2 buah

Penghapus papan 1 buah

2 Lembar Diskusi Siswa Alat Tulis Satu paket

2. Sumber Belajar:

Kanginan, Marthen. 1996. Fisika SMA. Jakarta: Erlangga.

Subagya, Hari. Konsep dan Penerapan Fisika SMA/MA Kelas XI. Jakarta: PT.

Bumi Akasara

Supiyanto, Fisika untuk SMA. Jakarta: Phibeta

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

103

H. Penilaian

Penilaian Teknik Instrumen

Proses Tes Kinerja Rubrik Penilaian Tes Kinerja

Hasil Tes tertulis Soal Pilihan Ganda

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Dra. Yuyun Yuliani

NIP.

Tangerang Selatan 2 Mei 2019

Peneliti

Dilah Aas Saputra

NIM. 1112016300042

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

104

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Kontrol)

Satuan Pendidikan : SMK

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI/Dua

Materi Pokok : Pemanasan Global

Alokasi Waktu : 2 x 45menit

Pertemuan ke - : 2 (Kedua)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan

pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Page 118: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

105

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari

hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan

jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang

menciptakannya.

1. Mengagumi kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan berbagai hal yang

terkandung di alam semesta.

2. Menghayati kebesaran Tuhan melalui pokok bahasan pemanasan global.

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur benda

titik dan benda tegar, fluida, gas dan gejala

gelombang.

1. Merasakan kekuasaan tuhan yang telah menciptakan keteraturan di alam

semesta.

2. Mengamalkan rasa syukur kepada Tuhan karena diberi kesempatan untuk

mengetahui pemanasan global.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin

tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;

bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif

dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari

sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan

percobaan dan berdiskusi.

1. Menjalankan prilaku ilmiah dalam mempelajari materi pemanasan global.

2. Menunjukkan prilaku ilmiah dalam melakukan kegiatan pembelajaran

pada materi pemanasan global.

2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam

aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi

melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil

percobaan.

1. Mengamalkan sikap menghargai kerja individu dan kelompok dalam

metode pembelajaran yang diterapkan pada materipemanasan global.

2. Menerapkan sikap tangguh bertanggung jawab, rasa ingin tahu, disiplin,

kritis, dan jujur dalam mempelajari materi pemanasan global.

Page 119: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

106

3.9 Memahami gejala pemanasan global, efek rumah

kaca, dan perubahan iklim serta dampaknya bagi

kehidupan dan lingkungan

1. Menggambarkan gejala timbulnya pemanasan global.

2. Menjabarkan dampak yang ditimbulkan dari adanya pemanasan global.

3. Mempertimbangkan suatu tindakan sebagai solusi atas gejala pemanasan

global.

4.8 Menjabarkan ide/gagasan pemecahan masalah gejala

pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan

lingkungan.

1. Menanyakan dan menjawab pertanyaan klarifikasi dan pertanyaan yang

menantang terkait konsep pemanasan global.

2. Mengidentifikasi asumsi terkait fenomena gejala pemanasan global dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 120: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

107

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

1. Menjabarkan dampak yang ditimbulkan dari adanya pemanasan global.

2. Menunjukan dampak pemanasan global bagi kehidupan.

3. Mempertimbangkan keputusan pencegahan dampak pemanasan global.

D. Materi Ajar

1. Peta Konsep

2. Materi

Dampak Pemanasan Global

Mencairnya es dikutub utara dan kutub selatan. Penelitian menyebutkan bahwa lapisn es

di Greenland telah mencair hampir mencapai 19 juta ton. Volume es di artik pada

musim panas 2007 hanya tinggal setengah dari yang ada di tahun 2004.

Perubahan iklim. Perubahan iklim merupakan perubahan yang signifikankhususnya

suhu udara dan curah hujan yang terjadi secara berangsur-angsur dalam jangka waktu

yang panjang antara 50 tahun smpai 100 tahun. Banjir, badai, dan topan yang

bermunculan memiliki kecenderungan semakin lama semakin kuat.

Meningkatnya level permukaan laut. Tinggi permukaan laut di seluruh dunia telah

meningkat 10-25 cm selama abad ke-20, para ilmuwan IPCC memprediksi peningkatan

lebih lanjut 9-88 cm paada abad ke-21.

Gelombang panas menjadi semakin intensif. Gelombang panas adalah periode lanjutan

dai cuaca yang sangat panas dan diikuti oleh kelembaban tinggi yang biasa terjadi di

wilayah yang sedang mengalami musim panas atau di daerah dingin bila mereka berada

diluar pola iklim normal untuk daerah tersebut.

DAMPAK PEMANASAN GLOBAL

PENCEMARAN UDARA

PENCEMARAN AIR

PENCEMARAN TANAH

terdiri atas

Page 121: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

108

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Pendekatan Saintifik (scientifict approach)

2. Metode : Metode ceramah

F. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Pembelajaran Langkah – Langkah Kegiatan

Guru Siswa

Pendahuluan

(10 menit)

Orientasi a) Guru membuka

kegiatan pembelajaran

dengan salam.

b) Menyuruh siswa

menyiapkan

pembelajaran

a) Siswa menjawab

salam

b) Melaksanakan

perintah guru

Tujuan

Pembelajaran

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Menyimak

Apersepsi Menanyakan tentang

konsep pemanasan global

Menyimak dan

menjawab pertanyaan

Motivasi Menanyakan tentang

apakah dampak

pemanasan global yang

telah terjadi?

Menjawab pertanyaan

yang diberikan

Inti

(70 menit)

Mengamati Meminta siswa

mengamati fenomena

dampak pemanasan

global melalui kehidupan

sehari-hari.

Mengamati fenomena

dampak pemanasan

global melalui kehidupan

sehari-hari.

Menanya Memberikan kesempatan

kepada siswa bertanya

mengenai dampak

pemanasan global.

Menanyakan kepada

guru terhadap

pemahaman yang masih

dianggap ragu

Mengeksploras Menyuruh siswa untuk Mengumpulkan

Page 122: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

109

Tahap Pembelajaran Langkah – Langkah Kegiatan

Guru Siswa

i/Eksperimen mengumpulkan informasi

terkait dampak

pemanasan global dari

berbagai sumber

informasi dari berbagai

sumber terkait dampak

pemanasan global.

Mengasosiasi Meminta siswa untuk

mencatat dan

menggabungkan semua

informasi dari sumber

yang mereka dapatkan.

Mencatat dan

menggabungkan semua

informasi dari sumber

yang mereka dapatkan.

Mengkomunik

asikan

a. Menyuruh siswa

untuk mengamati

dampak pemanasan

global

b. Menyuruh siswa

untuk

mempresentasikan

hasil pengamatan

terkait dampak

pemanasan global

c. Meminta siswa lain

untuk memberikan

tanggapan kepada

siswa yang

menyampaikan hasil

diskusi

d. Memberikan

penghargaan pada

siswa terbaik

a. Pengamatan terhadap

dampak pemanasan

global

b. Mempresentasikan

hasil pengamatan

terkait dampak

pemanasan global

c. Menanggapi salah

satu siswa yang

menyampaikan hasil

pengamatan.

d. Memberikan

appalause kepada

siswa tersebut

Page 123: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

110

Tahap Pembelajaran Langkah – Langkah Kegiatan

Guru Siswa

Penutup

(10 menit)

Menarik

Kesimpulan

Menyimpulkan hasil

pembelajaran

Mendengarkan

kesimpulan dari guru

Mengevaluasi Memberikan soal kuis Mengejarkan soal-soal

kuis

Memberikan

Umpan Balik

Memberikan Reward

kepada siswa apabila

mendapatkan nilai kuis

terbaik

Menerima reward yang

diberikan oleh guru

Memberikan

Tindak Lanjut

Meminta siswa

mempelajari materi

selanjutnya terkait solusi

atas pemanasan global.

Mendengarkan perintah

guru

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media dan Alat:

NO. Media Alat Jumlah

1.

Media Presentasi

Papan tulis 1 buah

spidol 1 buah

Buku pelajaran 2 buah

Penghapus papan 1 buah

2 Lembar Diskusi Siswa Alat Tulis Satu paket

2. Sumber Belajar:

Kanginan, Marthen. 1996. Fisika SMA. Jakarta: Erlangga.

Subagya, Hari. Konsep dan Penerapan Fisika SMA/MA Kelas XI. Jakarta: PT.

Bumi Akasara

Supiyanto, Fisika untuk SMA. Jakarta: Phibeta

Page 124: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

111

H. Penilaian

Penilaian Teknik Instrumen

Proses Tes Kinerja Rubrik Penilaian Tes Kinerja

Hasil Tes tertulis Soal pilihan ganda

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Dra. Yuyun Yuliani

NIP.

Tangerang Selatan 2 Mei 2019

Peneliti

Dilah Aas Saputra

NIM. 1112016300042

Page 125: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

112

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Kontrol)

Satuan Pendidikan : SMK

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI/Dua

Materi Pokok : Pemanasan Global

Alokasi Waktu : 2 x 45menit

Pertemuan ke - : 3 (Ketiga)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan

pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Page 126: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

113

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan

keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya

terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.

1. Mengagumi kekuasaan Tuhan yang telah menciptakan berbagai hal

yang terkandung di alam semesta.

2. Menghayati kebesaran Tuhan melalui pokok bahasan pemanasan

global.

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur benda titik

dan benda tegar, fluida, gas dan gejala gelombang.

1. Merasakan kekuasaan tuhan yang telah menciptakan keteraturan di

alam semesta.

2. Mengamalkan rasa syukur kepada Tuhan karena diberi kesempatan

untuk mengetahui pemanasan global.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu;

objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;

bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan

peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai

wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan

dan berdiskusi.

1. Menjalankan prilaku ilmiah dalam mempelajari materi pemanasan

global.

2. Menunjukkan prilaku ilmiah dalam melakukan kegiatan

pembelajaran tentang pemanasan global.

2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam

aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi

melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil

percobaan.

1. Mengamalkan sikap menghargai kerja individu dan kelompok dalam

metode pembelajaran yang diterapkan pada materi pemanasan

global.

2. Menerapkan sikap tangguh bertanggung jawab, rasa ingin tahu,

Page 127: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

114

disiplin, kritis, dan jujur dalam mempelajari materi memahami

pemanasan global.

3.9 Memahami gejala pemanasan global, efek rumah kaca,

dan perubahan iklim serta dampaknya bagi kehidupan dan

lingkungan

1. Menjelaskan gejala timbulnya pemanasan global.

2. Mencontohkan efek rumah kaca dan emisi karbon yang terjadi akibat

adanya pemanasan global

3. Menafsirkan dampak yang ditimbulkan dari adanya pemanasan

global.

4. Membandingkan kesepakatan internasioal terkait upaya mengatasi

pemanasan global.

5. Menyimpulkan suatu tindakan sebagai solusi atas terjadinya gejala

pemanasan global.

4.8 Menjabarkan ide/gagasan pemecahan masalah gejala

pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan

lingkungan.

1. Merangkum pernyataan dan pertanyaan terkait konsep pemanasan

global.

2. Menafsirkan asumsi terkait fenomena gejala pemanasan global dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 128: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

115

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

1. Mempertimbangkan kredibilitas (kriteria) suatu sumber untuk mengurangi

terjadinya pemanasan global.

2. Menjabarkan suatu tindakan untuk menyelamatkan bumi dari pemanasan

global.

D. Materi Ajar

1. Peta Konsep

2. Materi

Pengendalian Pemanasan Global Efisiensi penggunaan energi. Efisiensi energi merupakan solusi untuk

mengurangi emisi gas rumah kaca dan kerusakan lingkungan hidup.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan energi secara

efisien antara lain:

Menggunakan lampu hemat energi. Meskipun mahal, lampu hemat

energi delapan kali lebih kuat dan 80% lebih hemat dibandingkan dengan

lampu pijar biasa.

Tidak membiarkan peralatan elektronik dalam keadaan standby. Dengan

cara ini, kita dapat mengurangi jumloah emisi CO2 dari peralatan

elektronik secara signifikan.

SOLUSI PEMANASAN GLOBAL

PERTEMUAN INTERNATIONAL

PENGGUNAN EBT

terdiri atas

Page 129: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

116

Mengurangi penggunaan kendaraan berbahan bakar (seperti

motor/mobil) fosil.

Menggunakan transportasi masal untuk mengurangi dampak emisi

karbon.

Penggunaan energi baru terbarukan sebagai energi alternatif. Beberapa

energi alternatif seperti:

Energi nuklir. Energi nuklir telah menjadi salah satu alternatif energi

yang cukup dinikmati dan banyak digunakan. Dari data RedBook yang

dikeluarkan oleh IAEA (International Atomic Energy Agency), cadangan

uranium dunia mencapai 50.000 ton. Energi nuklir sebagai sumber energi

yang sedikit mengeluarkan gas rumah kaca menjadi salah satu pilihan

guna mendukung upaya pelestarian lingkungan.

Energi surya. Energi sel surya dianggap efektif digunakan pada pulau-

pulau kecil yang tidak memerlukan pembuangan limbah. Namun

sayangnya, biaya yang digunakan untuk membuat pembangkit ini masih

sangat besar.

Energi micro hydro. Energi ini biasanya digunakan untuk daerah

terpencil yang memiliki potensi aliran air sungai. Energi ini

dimanfaatkan untuk sumber energi rumah tangga yang membutuhkan

daya kecil.

Energi panas bumi. Potensi energi panas bumi di Indonesia sangat besar,

karena Indonesia berada pada jalur cincin api (ring of fire) yang banyak

memiliki gunung berapi aktif sehingga potensi energi panas buminya

sangat besar. Energi panas bumi hanya memanfaatkan panas bumi dari

sumber air panas alam, dan membuang air limbah nya kembali kebumi

untuk kemudian dipanaskan kembali oleh energi alam. Sehingga, sangat

direkomendasikan untuk keperluan eksploitasi energi karena sangat

ramah lingkungan.

Page 130: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

117

Kesepakatan Internasional Pengendalian Pemanasan Global

IPCC (Interngovernmental Panel on Climate Change)

IPCC adalah sebuah panel antar pemerintah yang terdiri dari ilmuwan dan

ahli dari berbagai disiplin ilmu di seluruh dunia dan bermarkas di Jenewa,

Swiss.

IPCC bertugas untuk menyediakan data-data ilmiah terkini yang

menyeluruh, tidak berpihak dan transparan mengenai informasi teknis,

sosial, dan ekonomi yang terkait dengan isu perubahan iklim.

Mengumpulkan informasi mengenai sumber penyebab perubahan iklim,

dampak yang ditimbulkan serta strategi yang perlu dilakukan dalam hal

pengurangan emisi, pencegahan, dan adaptasi. IPCC melakukan sidang

pleno setiap setahun sekali dan membahas tiga hal utama berikut:

informasi ilmiah mengenai perubahan iklim.

Dampak, adaptasi, dan kerentanan.

Mitigasi perubahan iklim.

Protokol Kyoto

Protokol Kyoto adalah kesepakatan yang mengatur upaya penurunan emisi

gas rumah kaca oleh negara maju, secara ndividu atau bersama-sama.

Protokol ini merupakan sarana teknis untuk mencfapai tujuann konvensi

perubahan iklim.

Protokol ini disepakati pada Konferensi Para Pihak Ketiga (COP III) yang

diseloenggarakan di Kyoto pada Desember 1997.

Protokol Kyoto mengatur mekanisme fleksibel berikut.

Implementasi Bersama (Joint Implementation), yaitu mekanisme

penurunan emisi negara-negara Annex I (negara yang telah

menyumbangkan gas rumah kaca sejak tahun 1850-an) dapat

mengalihkan pengurangan emisi akibat kegiatan manusia atau yang

meningkatan peresapan gas rumah kaca.

Perdagangan Emisi (Emission Trading), negara industri yang

mempunyai emisi gas rumah kaca dibawah batas yang diizinkan dapat

Page 131: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

118

menjual kelebihan jatah emisinya ke negara industri lain yang tidak

dapat memenuhi kewajibannya.

Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean Development Mechanism),

yaitu pengelolaan pembangunan gedung baru dengan standar ketat

seperti bahan yang digunakan, tata gedung, pengolahan limbah,

pemanfaatan energi alternatif, dll.

Konvensi Perubahan Iklim

Konvensi perubahan iklim adalah kesepakatan internasional tentang

penanganan perubahan iklim.

Tujuannya adalah menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca di lapisan udara

pada tingkat yang tidak membahayakan sistem iklim global.

Prinsip-prinsip dasar konvensi perubahan iklim sebagai berikut:

Kesetaraan iklim global dan sistem iklim. Dimiliki secara adil dan setara

oleh semua umat manusia, termasuk generasi mendatang.

Tanggung jawab bersama tapi berbeda. Semua negara mempunyai

tanggung jawab yang sama, namun dalam tingkat yang berbeda dalam

hal target pengurangan emisi gas rumah kaca.

Tindakan kehati-hatian. Apabila ada ancaman kerusakan yang serius,

dunia tidak bisa menunggu hasil kajian yang mutlak tanpa melakukan

sesuatu untuk mencegah dampak pemanasan global lebih lanjut.

Pembangunan berkelanjutan. Pembangunan yang memenuhi kebutuhan

saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk

memenuhi kebutuhan mereka pula.

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Pendekatan Saintifik (scientifict approach)

2. Metode : Metode ceramah

F. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Pembelajaran Langkah – Langkah Kegiatan

Guru Siswa

Pendahuluan Orientasi a) Guru membuka a) Siswa menjawasb

Page 132: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

119

(10 menit) kegiatan

pembelajaran

dengan salam

b) Menyuruh siswa

menyiapkan

pembelajaran

salam

b) Melaksanakan

perintah guru

Tujuan

Pembelajaran

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Menyimak

Apersepsi Menanyakan tentang konsep

pemanasan global

Menyimak dan

menjawab pertanyaan

Motivasi Menanyakan tentang solusi

atas pemanasan global yang

telah terjadi?

Menjawab pertanyaan

yang diberikan

Inti

(70 menit)

Mengamati Meminta siswa mengamati

berbagai solusi atas

pemanasan global melalui

video

Mengamati solusi atas

pemanasan global

melalui video yang

diputar oleh guru

Menanya Memberikan kesempatan

kepada siswa bertanya dan

mengenai solusi pemanasan

global.

Menanyakan kepada

guru terhadap

pemahaman yang masih

dianggap ragu

Mengeksploras

i/Eksperimen

Menyuruh siswa untuk

mengumpulkan informasi

terkait solusi atas

pemanasan global dari

berbagai sumber

Mengumpulkan

informasi dari berbagai

sumber terkait solusi atas

pemanasan global.

Mengasosiasi Meminta siswa untuk

mencatat dan

menggabungkan semua

informasi dari berbagai

Mencatat dan

menggabungkan semua

informasi dari berbagi

sumber diskusi nya

Page 133: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

120

sumber terkait solusi atas

pemanasan global

terkait solusi atas

pemanasan global

Mengkomunik

asikan

a. Menyuruh siswa untuk

mencari solusi atas

pemanasan global

b. Menyuruh siswa untuk

menyampaikan hasil

terkait solusi atas

pemanasan global

c. meminta siswa lain

untuk menanggapi.

d. Memberikan

penghargaan pada siswa

terbaik

a. Mencari solusi atas

pemanasan global

b. Mempresentasikan

hasil terkait solusi

pemanasan global

c. Menanggapi salah

satu siswa yang

menyampaikan

tentang solusi

pemanasan global.

d. Memberikan

appalause kepada

siswa tersebut

Penutup

(10 menit)

Menarik

Kesimpulan

Menyimpulkan hasil

pembelajaran

Mendengarkan

kesimpulan dari guru

Mengevaluasi Memberikan soal kuis Mengejarkan soal-soal

kuis

Memberikan

Umpan Balik

Memberikan Reward

kepada siswa apabila

mendapatkan nilai kuis

terbaik

Menerima reward yang

diberikan oleh guru

Memberikan

Tindak Lanjut

Meminta siswa mempelajari

materi selanjutnya.

Mendengarkan perintah

guru

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media dan Alat:

Page 134: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

121

NO. Media Alat Jumlah

1.

Media Presentasi

Papan tulis 1 buah

Spidol 1 buah

Buku pelajaran 2 buah

Penghapus papan 1 buah

2 Lembar Diskusi Siswa Alat Tulis Satu paket

2. Sumber Belajar:

Kanginan, Marthen. 1996. Fisika SMA. Jakarta: Erlangga.

Subagya, Hari. Konsep dan Penerapan Fisika SMA/MA Kelas XI. Jakarta: PT.

Bumi Akasara

Supiyanto, Fisika untuk SMA. Jakarta: Phibeta

H. Penilaian

Penilaian Teknik Instrumen

Proses Tes Kinerja Rubrik Penilaian Tes Kinerja

Hasil Tes tertulis Soal Pilihan Ganda

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Dra. Yuyun Yuliani

NIP.

Tangerang Selatan 2 Mei 2019

Peneliti

Dilah Aas Saputra

NIM. 1112016300042

Page 135: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

122

LAMPIRAN B

INSTRUMEN PENELITIAN

1. Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba Penelitian

2. Instrumen Tes Uji Coba Penelitian

3. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Tes

a. Uji Validitas Butir Soal

b. Uji Reliabilitas Instrumen

c. Uji Daya Beda

d. Uji Taraf Kesukaran

e. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen

4. Soal Tes yang Digunakan

5. Instrumen Nontes

a. Kisi-kisi Instrumen Nontes (Angket)

b. Instrumen Nontes (Angket)

6. Lembar Uji Validasi Instrumen Nontes

Page 136: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

123

Lampiran B1

Kisi-kisi Instrumen Tes Uji coba Penelitian

Satuan Pendidikan : SMK Islamiyah Ciputat

Mata Pelajaran : FISIKA

Materi Pokok : Pemanasan Global

Kelas / Semester : XI/ II

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Jumlah Soal : 40 soal

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Kompetensi Inti :

KI. 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar :

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.9 Memahami gejala pemanasan global, efek rumah kaca,

dan perubahan iklim serta dampaknya bagi kehidupan dan

lingkungan

1. Menjelaskan gejala timbulnya pemanasan global.

2. Mencontohkan efek rumah kaca dan emisi karbon yang terjadi akibat adanya

pemanasan global

3. Menafsirkan dampak yang ditimbulkan dari adanya pemanasan global.

4. Membandingkan kesepakatan internasioal terkait upaya mengatasi pemanasan

global.

5. Menyimpulkan suatu tindakan sebagai solusi atas terjadinya gejala

pemanasan global.

Page 137: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

124

4.8 Menjabarkan ide/gagasan pemecahan masalah gejala

pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan

lingkungan.

1. Merangkum pernyataan dan pertanyaan terkait konsep pemanasan global.

2. Menafsirkan asumsi terkait fenomena gejala pemanasan global dalam

kehidupan sehari-hari.

Kisi-kisi Soal :

Sub-konsep Indikator Indikator Kognitif Memahami Jumlah

Soal MN MC MK MR MY MB MJ

1. Gejala

Pemanasan

Global

3.8.1 Menjelaskan gejala

timbulnya pemanasan global. 5 4 3*,6* 1*,2* 6

3.8.2 Mencontohkan efek

rumah kaca dan emisi karbon

yang terjadi akibat adanya

pemanasan global.

9 10* 8* 7* 4

2. Dampak

Pemanasan

Global

3.8.3Menafsirkan dampak

yang ditimbulkan dari adanya

pemanasan global.

13,23* 19*,22* 14*,21,26* 25* 11*,12*,17* 18 15*,16,20*,24,27* 17

3. Pencegahan

dan Solusi

pemanasan

global

3.8.4 Membandingkan

kesepakatan internasioal

terkait upaya mengatasi

pemanasan global.

29* 28,31* 30* 4

Page 138: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

125

Sub-konsep Indikator Indikator Kognitif Memahami Jumlah

Soal MN MC MK MR MY MB MJ

3.8.5 Menyimpulkan suatu

tindakan sebagai solusi atas

terjadinya gejala pemanasan

global.

38 34 35* 33* 36,37* 32,39* 40* 9

Jumlah Soal 6 4 9 3 6 4 8 40

Persentase Soal 15% 10% 23% 8% 15% 10% 20% 100%

Keterangan: *= 27 Soal yang valid

Page 139: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

126

Lampiran B2

Instrumen Tes Uji Coba Penelitian

Mata pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : XI / 2 (Genap)

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Jumlah Soal : 40 soal

Bentuk soal : Pilihan ganda

Indikator

Pembelajaran

Indikator Proses

Kognitif

Memahami (C2)

Butir Soal

Jawaban

dan

Pembahasa

n

Kesesuaian soal

antar indikator

pembelajaran,

indikator

proses kognitif,

dan indikator

soal.

Ket.

Ya Tidak

3.8.1

Menjelaskan

gejala

timbulnya

pemanasan

global.

Menjelaskan 1. Perhatikan gambar berikut!

Gambar di atas merupakan fenomena dari hujan es di

Indonesia. Manakah dari pernyataan di bawah ini yang

(A)

Hujan es

yang terjadi

di negara

tropis

merupakan

hal yang

wajar,

karena

hujan es

terjadi

Page 140: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

127

paling tepat...

Opsi Keterangan Alasan

a. Wajar

hujan es disebabkan karena

tekanan dingin di atmosfer

dan bisa terjadi di daerah

dengan iklim tropis.

b. Wajar

hujan es disebabkan karena

adanya awan yang sama

dengan hujan salju.

c. tidak wajar

hujan es harusnya terjadi

pada daerah beriklim sub-

tropis dan dingin.

d. tidak wajar hujan es terjadi pada suhu

udara yang sangat dingin.

e. tidak wajar

hujan tidak sering terjadi di

Indonesia, sehingga sangat

merusak lingkungan yang

ada.

karena

tekanan

dingin di

atmosfer.

Walaupun

demikian,

awan yang

menyebabka

n hujan es

berbeda

dengan

awan yang

menyebabka

n hujan

salju.

Menjelaskan 2. Perhatikan gambar berikut ini! (D)

Meningkatn

ya suhu

bumi

Page 141: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

128

Pemanasan global merupakan peristiwa meningkatnya

suhu bumi yang menyebabkan perubahan seperti

gambar di atas yaitu.…

a. pohon layu

b. buah tidak tumbuh

c. naiknya permukaan air laut

d. meningkatnya kekeringan lahan

e. penggunaan tv

menyebabka

n curah

hujan

menurun

sehingga

mengakibat

kan

kekeringan

lahan sangat

mudah di

jumpai.

Mengklasifikasik

an

3. Perhatikan pernyataan berikut!

(1) Peternakan

(2) Pembakaran hutan

(3) Penghematan listrik

(4) Penggundulan hutan

Pernyataan yang bukan merupakan penyebab

pemanasan global adalah pernyataan nomor…

a. 1 dan 3

b. 3

c. 1,2 dan 4

(C)

Peternakan,

pembakaran

hutan, dan

penggundul

an hutan

menjadi

penyebab

pemanasan

global.

Sedangkan

penghemata

n listrik

Page 142: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

129

d. 1,2 dan 3

e. 2,3 dan 4

adalah salah

satu upaya

untuk

mencegah

pemanasan

global.

Mencontohkan 4. Perhatikan gambar di bawah ini!

Banyaknya industri akan mempengaruhi suhu di suatu

daerah sehingga daerah tersebut dapat mempengaruhi

pemanasan global. Hal ini disebabkan adanya...

a. ozon yang mulai berlubang

b. banyak gas rumah kaca yang terlepas ke atmosfer

c. banyak hasil produksi yang telah dibuat

d. banyak manusia yang melakukan berbagai aktivitas

e. banyak pekerja yang menggunakan kendaraan

(B)

Cukup jelas.

Page 143: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

130

bermotor

Menafsirkan 5. Perhatikan gambar berikut!

Radiasi panas matahari yang terkurung dalam atmosfer

bumi, serta meningkatnya panas oleh pengikatan

CO2 dikenal sebagai pemanasan global. Diantara gas-

gas pada gambar di atas manakah penyebab terjadinya

pemanasan global ....

a. P, Q dan R

b. Q, R, dan T

c. Q, R, dan S

d. R, S, dan T

e. P, T, dan S

(B)

Gas-gas

penyebab

pemanasan

global

adalah CH4,

NO2, dan

CO2.

Mengklasifikasik

an

6. Perhatikan pernyataan berikut!

1) Efek rumah kaca

2) Mencegah kerusakan hutan

3) Emisi gas karbon

(D)

Penyebab

utama

pemanasan

global

adalah efek

Page 144: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

131

4) Banjir skala besar

Berikut ini yang merupakan penyebab pemanasan

global adalah...

a. 1 dan 2

b. 1 dan 4

c. dan 3

d. 1 dan 3

e. 3 dan 4

rumah kaca

dan emisi

karbon

3.8.2

Mencontohkan

efek rumah kaca

dan emisi

karbon yang

terjadi akibat

adanya

pemanasan

global

Membandingkan 7. Perhatikan gambar di bawah ini!

Penggunaan sepeda motor dibandingkan dengan mobil

sedikit mengurangi penipisan lapisan ozon, hal ini

dikarenakan....

a. motor memiliki cc yang lebih kecil dibandingkan

mobil

b. mobil memiliki jangkauan yang jauh

c. mobil memiliki ruang bbm yang jauh lebih besar

(E)

Penyebab

penipisan

lapisan ozon

adalah

karena

masih

digunakann

ya

pendingin

berbahan

gas freon.

Page 145: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

132

d. mobil cenderung berjalan dengan pelan dikondisi

macet

e. motor tidak menggunakan AC yang mengandung

freon

Merangkum 8. Perhatikan tabel berikut ini!

Keterangan Gunung Krakatau Gunung Merapi

Jenis

gunung

Ultra Plinian Decade

Volcanos

Tahun

meletus

1883 2010

Dampak

Letusan

Letusan besar

terakhir terdengar

hingga 3000 mil

jauhnya;

menimbulkan

stidaknya 36.417

korban jiwa;

Sekitar 20 juta ton

sulfur dilepaskan

ke atmosfer;

menyebabkan

letusan

terdengar

sejauh 100 km;

menimbulkan

korban jiwa

sebanyak 273

orang;

menghempaska

n 4 juta meter

kubik awan

panas merapi;

(C)

Cukup jelas

Page 146: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

133

musim dingin

vulkanik selama

15 tahun terakhir.

menyebabkan

suhu panas di

sekitar gunung

merapi.

*sumber: Wikipedia bahasa Indonesia.

Letusan gunung-gunung berapi di atas dapat

mengakibatkan perubahan iklim karena…

a. letusan kedua gunung tersebut mampu terdengar

hingga jarak yang jauh

b. baik gunung Krakatau maupun gunung merapi

menelan koban jiwa yang sangat banyak

c. gunung Krakatau menyebabkan musim dingin

dalam jangka waktu 15 tahun sedangkan gunung

merapi mengakibatkan suhu panas di sekitar

letusannya akibat adanya awan panas.

d. daerah yang terkena imbas letusan besar

e. dua gunung tersebut merupakan tipe gunung

dengan ledakan yang tinggi.

Menafsirkan 9. Perhatikan gambar di bawah ini! (E)

Gas CO2

yang

berlebihan

Page 147: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

134

Makin tebal gas CO2 yang menutupi atmosfer akan

menyebabkan …

a. Suhu bumi merata

b. iklim bumi makin stabil

c. suhu bumi makin dingin

d. curah hujan di bumi merata

e. suhu bumi makin panas

akan

berakibat

menaikan

suhu bumi

karena

sifatnya

yang panas.

Mengklasifikasik

an

10. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!

(1) Reklamasi pantai

(2) Pembukaan lahan tambak

(3) Kenaikan permukaan air laut

(4) terjadinya tsunami

Pemanasan global berpengaruh terhadap lingkungan

hutan bakau. Dalam jangka waktu 10 tahun terakhir,

terjadi penyusutan hutan bakau hingga 50%. Hal yang

merupakan penyebab terjadinya penyusutan tersebut

(C)

Selain

tsunami,

factor-faktor

penyebab

penyusutan

hutan bakau

adalah

reklamasi

pantai,

pembukaan

lahan

Page 148: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

135

adalah…

a. (1), (2), (3) dan (4)

b. (1), (3) dan (4)

c. (1), (2), dan (3)

d. (2) dan (4)

e. (4) saja

tambak,

kenaikan

permukaa

air laut.

Sedangkan

tsunami,

tidak

merupakan

bagian dari

pemanasan

global.

3.8.3

Menafsirkan

dampak yang

ditimbulkan

dari adanya

pemanasan

global.

Menyimpulkan 11. Perhatikan gambar berikut!

Gambar di atas merupakan gambar dampak terjadinya

pemanasan global. Hal yang harus dilakukan untuk

mencegah terjadinya dampak tersebut adalah…

a. tidak menggunakan kendaraan bermotor

b. menghemat penggunaan bahan bakar

c. menebang hutan sembarangan

d. membersihkan selokan

e. melakukan reboisasi dan membuang sampah pada

(E)

Upaya

mencegah

pemanasan

global

adalah

dengan

melakukan

reboisasi

dan tidak

membuang

sampah

pada

tempatnya.

Page 149: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

136

tempatnya

Menyimpulkan 12. Perhatikan tabel di bawah ini!

Kota kadar PH air Intensitas hujan/tahun

Jakarta 5,67 – 6,41 2340 – 3000 mm/tahun

Tangera

ng 5,29 – 5,98 2000 – 2780 mm/tahun

Bandung 6,67 – 7,02 3120 – 3690 mm/tahun

Tegal 6,87 – 7,65 2980 – 3570 mm/tahun

Bogor 6,74 – 7,06 3500 – 4120 mm/tahun

Manakah diantara kota-kota berikut yang berpotensi

menimbulkan hujan asam....

a. Bandung dan Bogor

b. Jakarta dan Bogor

c. Tegal dan Tangerang

d. Bogor dan Tangerang

e. Jakarta dan Tangerang

(E)

Hujan asam

merupakan

hujan yang

mengandun

g zat asam

dan

memiliki

PH di

bawah 6.

Oleh karena

itu potensi

hujan asam

dapat terjadi

di kota

Jakarta dan

Tangerang.

Menafsirkan 13. Perhatikan gambar berikut ini! (D)

Penyebab

hujan asam

adalah

akibat

adanya

interaksi zat

Page 150: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

137

Hujan yang memiliki PH rendah akan menimbulkan

masalah bagi lingkungan. Pada gambar di atas, hujan

tersebut akan bereaksi antara…

a. dan

b. dan

c. dan

d. dan

e. dan

metana dan

nitrogendiok

sida.

Mengklasifikasik

an

14. Perhatikan pernyataan berikut ini!

(1) Asap kendaraan bermotor

(2) Industri pabrik

(3) Penggunaan kipas angin

(4) Kelautan, perikanan

(5) Pertanian, pertenakan

Manakah dari pernyataan di atas yang merupakan

penyebab pemanasan global…

(C)

Penggunaan

alat-alat

elektronoik,

industri

pabrik, dan

asap

kendaraan

bermotor

merupakan

Page 151: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

138

a. (1) dan (2)

b. (1), (2), dan (4)

c. (1), (2), dan (3)

d. (1), (4), dan (5)

e. Semua benar, kecuali (3)

penyebab

utama

pmanasan

global.

Menjelaskan 15. Perhatikan gambar di bawah ini!

Mekanisme efek rumah kaca yang normal sebenarnya

sangat di perlukan bagi kehidupan di bumi karena…

a. mencegah lubang ozon

b. mengurangi polusi udara

c. menghambat radiasi masuk atsmofer bumi

d. menghangatkan suhu bumi dengan menahan

radiasi sinar inframerah.

e. menyerap limbah industri

(D)

Efek rumah

kaca dapat

menahan

radiasi sinar

inframerah

yang akan

keluar bumi.

Sehingga

mengakibat

kan bumi

menjadi

lebih

hangat.

Menjelaskan 16. Perhatikan gambar di bawah ini! (A)

Cukup jelas.

Page 152: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

139

Mengapa tidak semua sinar ultraviolet tidak tertembus

ke bumi....

a. Sinar ultraviolet memiliki panjang gelombang yang

berbeda, sehingga hanya sebagian saja yang masuk

ke permukaan bumi.

b. karena lapisan ozon dapat menghentikan semua

sinar ultraviolet

c. sinar UVC memiliki panjang gelombang yang

tinggi, sehingga tidak bisa di tembus.

d. Lapisan ozon menahan sinar ultraviolet karena

berbahaya bagi manusia.

e. Sinar ultraviolet dipantulkan kembali oleh lapisan

ozon.

Menyimpulkan 17. Perhatikan tabel berikut! (A)

Page 153: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

140

Lapisan Ozon Keterangan

1 Troposfer a Bersifat meracuni

2 Stratosfer b Bersifat menahan radiasi

sinar UV pada matahari

Pasangan yang tepat pada pernyataan di atas adalah….

a. 1a dan 2b

b. 1a dan 2a

c. 1b dan 2a

d. 1b dan 2b

e. 1b dan 2b

Lapisan

ozon pada

Stratosfer

dapat

menahan

radiasi

gelombang

pendek yang

berbahaya

bagi

manusia

termasuk

sinar UV.

Sedangkan

pada

Troposfer

akan

bersifat

meracuni.

Membandingkan 18. Perhatikan gambar di bawah ini!

KOTA A KOTA B

(D)

Cukup Jelas

Page 154: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

141

Pada proses terjadinya emisi gas karbon, kota B akan

lebih panas suhu nya daripada kota A karena ....

a. pada kota A, tidak terdapat gedung tinggi sehingga

suhu nya tidak lebih tinggi daripada kota B.

b. pada kota B, terletak di pesisir pantai sehingga

suhu nya lebih panas daripada kota A.

c. pada kota B gas oksigen beredar lebih banyak

sehingga suhu udaranya lebih tinggi.

d. pada kota A, karbondioksida terikat oleh adanya

ekosistem tanaman sehingga menyebabkan suhu

kota A lebih rendah daripada kota B

e. tidak terdapat lahan kosong pada kota A, sehingga

terjadi pemantulan panas dari gedung-gedung

tinggi.

Mencontohkan 19. Berikut ini yang bukan termasuk akibat dari ”efek

rumah kaca” adalah ....

a.

(B)

Berkurangn

ya

penggunaan

transportasi

justru malah

mengurangi

efek rumah

kaca.

Page 155: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

142

b.

c.

d.

e.

Menjelaskan 20. Perhatikan gambar di bawah ini! (A)

Cukup jelas.

Page 156: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

143

Pada gambar di atas, cerobong asap dibuat tinggi

karena….

a. dapat dihempaskan langsung ke atmosfer sehingga

suhu udara lingkungan disekitarnya tidak panas

dan tidak terkontaminasi zat yang berbahaya.

b. cerobong asap akan menyebarkan udara berbahaya

di sekitar pabrik.

c. pegawai pada pabrik tersebut tidak terkontaminasi

zat yang berbahaya

d. penggunaan cerobong asap untuk membuang

limbah udara

e. semua benar

Mengklasifikasik

an

21. Perhatikan data berikut ini!

1. Es kutub mencair

2. Perubahan iklim

(B)

Dampak

pemanasan

global yang

Page 157: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

144

3. Suhu yang sejuk

4. Berkurangnya flora fauna

5. Banyak tumbuhan yang tumbuh

Dari data di atas yang termasuk dampak pemanasan

global adalah….

a. 1,2,3

b. 1,2,4

c. 3,4,5

d. 1,3,4

e. 2,3,5

muncul

yaitu es

kutub cair,

perubahan

iklim, dan

berkurangny

a flora dan

fauna.

Mencontohkan 22. Perhatikan gambar berikut!

Dari beberapa gambar diatas, manakah yang merupakan

(A)

Kabut asap

merupakan

dampak dari

pemanasan

global yaitu

kebakaran

hutan.

Page 158: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

145

dampak pemanasan global...

a. 4

b. 3

c. 2

d. 1

e. Semua benar

Menafsirkan 23. Perhatikan beberapa gambar berikut!

dampak yang terjadi pada gambar di atas adalah…

a. kulkas dapat mengakibatkan berlubangnya lapisan

ozon

b. penggunaan kulkas dapat menurunkan suhu bumi

c. matahari yang panas dapat didinginkan dengan

penggunaan kulkas

d. lapisan ozon akan dapat bertahan dengan

penggunaan kulkas

e. lapisan ozon dapat di perbaiki dengan terus

menerus menggunakan kulkas

(A)

Pada kulkas

mengandun

g zat CFC

yang dapat

mengubah

lapisan ozon

menjadi

oksigen.

Dalam

jangka

waktu yang

panjang,

ozon akan

menipis

sehingga

bisa

tertembus

oleh radiasi

sinar

Page 159: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

146

matahari.

Menjelaskan 24. Perhatikan gambar di bawah ini!

Dampak dari fenomena alam manakah yang

mengakibakan benagunan-bangunan di atas menjadi

berkarat…

a. hujan es batu

b. emisi gas rumah kaca

c. hujan asam

d. menipisnya lapisan ozon

e. es kutub yang mencair

(C)

bahan-bahan

logam yang

berkarat

disebabkan

karena

adanya

interaksi

dengan zat

asam.

Fenomena

alam yang

menyebabka

n

beredarnya

zat asam

yang

berlebih di

alam adalah

hujan asam.

Merangkum 25. Perhatikan gambar berikut!

(D)

Jenis

tanaman

untuk

reboisasi

hutan adalah

jenis pohon

Page 160: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

147

Gambar: Penebangan hutan jati secara illegal.

Kerusakan hutan adalah salah satu dampak dari

pemanasan global. Upaya menangani kerusakan hutan

adalah dengan reboisasi atau penanaman kembali. Jika

kamu harus melakukan reboisasi, jenis tanaman apakah

yang akan kamu tanam ….

a. padi, jagung, dan jenis tanaman kacang-kacangan.

b. Semua jenis umbi-umbian

c. tanaman berjenis mangrove

d. pinus, mahoni, dan ulin.

e. semua benar

dengn akar

tunggang

yang kuat

yaitu pinus,

mahoni, dan

ulin.

Mengklasifikasik

an

26. Di bawah ini yang bukan merupakan dampak

pemanasan global!

1) terputusnya rantai makanan

2) terganggunya keseimbangan ekosistem

3) terjadinya keseimbangan ekosistem

4) terganggunya pola interaksi antar makhluk

hidup

5) hilangnya habitat untuk spesies

Dampak terhadap ekosistem adalah....

a. (1), (2), (3), dan (4)

(B)

Cukup jelas.

Page 161: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

148

b. (1), (2), dan (5)

c. (1) dan (3)

d. (2) dan (4)

e. Semua benar

Menjelaskan 27. Perhatikan gambar di bawah ini!

Salah satu alasan mengapa dalam ruangan ber-AC

terdapat larangan merokok adalah…

a. dalam ruangan ber-AC asap rokok akan menempel

pada udara dan beresiko berkali lipat berdampak

terhadap kesehatan dan lingkungan.

b. dalam ruangan ber-AC akan menganggu suhu

dingin ruangan.

(A)

Cukup jelas.

Page 162: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

149

c. pada AC mengandung Freon yang bereaksi

terhadap asap rokok dan menimbulkan naiknya

suhu ruangan.

d. karena dapat mengganggu ketertiban umum.

e. Semuanya benar

3.8.4

Membandingka

n kesepakatan

internasioal

terkait upaya

mengatasi

pemanasan

global.

Mengklasifikasik

an

28. Beberapa kesepakatan Protokol Kyoto!

1) Joint Implementation

2) Clean Development Mechanism

3) Emmission Trading.

4) Freedom of Toxic

5) Clean Energy and Save Earth

Manakah yang merupakan beberapa kesepakatan

hasil dari Protokol Kyoto...

a. 1,2,4

b. 3,4,5

c. 1,3,4

d. 2,3,5

e. 1,2,3

(E)

Cukup jelas.

Menafsirkan 29. ”tabel potensi penyumbang pemanasan global

tahun 2035”

(E)

Indonesia

berpeluang

menyumban

Page 163: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

150

Berdasarkan tabel di atas, negara yang harus mencegah

peluang terjadinya pemanasan global sesuai

kesepakatan Internasional pada tahun 2035 mendatang

adalah....

a. Filipina

b. Malaysia

c. Thailand

d. Brunei Darussalam

e. Indonesia

gkan emisi

gas rumah

kaca

terbesar

dibandingka

n negara

ASEAN

lain. Oleh

karena itu,

Indonesia

harus lebih

berbenah

untuk

mencegah

terjadinya

pemanasan

global yang

kian

meningkat.

Menyimpulkan 30. Perhatikan tabel di bawah ini!

Negara CH4 (%) CO (%) NO2 (%)

Jepang 0,71 0,45 0,52

Inggris 0,45 0,67 0,34

Amerik

a 0,87 0,56 0,66

(E)

Amerika

Serikat telah

melampaui

batas aman

penggunaan

zat

berbahaya.

Page 164: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

151

Berdasarkan Protokol Kyoto, batas maksimum

peredaran penggunaan gas-gas berbahaya adalah

sebesar 5,00 %. Berdasarkan data di atas, negara

manakah yang paling melanggar Protokol Kyoto...

a. Semua Negara

b. Jepang

c. Inggris

d. Jerman

e. Amerika Serikat

Serikat

Jerman 0,45 0,36 0,32

Baik CH4,

CO, maupun

NO2.

Mengklasifikasik

an

31. Perhatikan beberapa pernyataan berikut!

(1) mempercepat mengembangkan penggunaan air

bersih

(2) teknologi yang lebih efisien

(3) memenuhi tujuan untuk keamanan energi

(4) mengurangi polusi udara nasional dan perubahan

iklim

Tujuan dari Asia-Pasific Partnership on Clean

Development and Climate (AAPCDC) ….

a. (1), (2), (3), dan (4)

(D)

Cukup jelas.

Page 165: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

152

b. (1), (2), dan (3)

c. (1) dan (3)

d. (2) dan (4)

e. (4) saja

3.8.5

Menyimpulkan

suatu tindakan

sebagai solusi

atas terjadinya

gejala

pemanasan

global.

Membandingkan 32. Perhatikan gambar di bawah ini!

Dari dua alat elektronik di atas, manakah yang akan

kamu pilih ketika merasakan suhu ruangan yang panas

namun kamu juga ingin mengurangi pemanasan

global….

a. kipas angin, karena memiliki udara yang lebih

sejuk dibandingkan Air Conditioner.

b. Air Conditioner (AC), karena suhu udara yang

dihasilkan akan lebih dingin di udara meskipun

menghasilkan zat freon (CFC)

c. Air Conditioner (AC), walaupun daya yang

dihasilkan cukup besar tetapi AC dapat

mendinginkan suhu ruangan secara cepat.

d. menggunakan kedua alat tersebut secara bersamaan

(E)

Penggunaan

kipas angin

pada saat

subu

ruangan

panas lebih

efektif dari

pada AC

yang

beresiko

merusak

lapisan ozon

karena

bahan CFC

didalamnya.

Page 166: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

153

supaya lebih cepat dingin.

e. kipas angin, karena dengan penggunaan listrik

yang kecil dan tidak ada zat berbahaya yang

ditimbulkan.

Merangkum 33. Perhatikan gambar berikut!

Penggunaan produk berbahan dasar plastik telah banyak

dikurangi dan diganti dengan produk ramah lingkungan,

hal ini karena….

a. plastik merupakan produk sekali pakai dengan

harga yang murah.

b. produk ramah lingkungan dibuat karena harganya

yang mahal dan tidak hanya digunakan sekali

waktu.

c. produk ramah lingkungan dibuat untuk mengganti

(E)

Cukup jelas.

Page 167: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

154

penggunaan plastik yang bhannya sudah jarang

sekali ditemukan.

d. plastik dan produk ramah lingkungan dibuat untuk

kebutuhan hidup manusia.

e. plastik merupakan produk berbahaya yang

berbahan dasar fosil (minyak) dan butuh waktu

jangka panjang untuk terurai.

Mencontohkan 34. Perhatikan pernyataan berikut!

(1) menghindari penggunaan kantong plastik, sehingga

menghemat minyak bumi sebagai bahan bakar

pembuatan kantong plastik

(2) mematikan lampu belajar setelah selesai belajar

sehingga akan menghemat listrik

(3) jalan kaki ke sekolah, sehingga mengurangi

produksi CO2 ke atmosfer

(4) memakai parfum semprot ke sekolah, sehingga

membebaskan gas CFC ke atmosfer

(5) hemat memakai kertas, sehingga tidak banyak

pohon yang ditebang untuk pembuatan kertas

Pencegahan pemanasan global yang dapat dilakukan

oleh siswa yaitu….

(D)

Penggunaan

parfum akan

menimbulka

n penipisan

lapisan ozon

akibat

adanya CFC

yang

terlepas ke

atmosfer.

Page 168: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

155

a. (1), (2), (3), dan (4)

b. (1), (2), dan (5)

c. (3) dan (5)

d. Semua benar kecuali (4)

e. (2) dan (4)

Mengklasifikasik

an

35. Perhatikan tabel di bawah ini!

Pembangkit

Listrik

Bahan

Bakar

Besar

Daya

Listrik

Emisi

Gas

Buang

PLTU Batu

Bara

350 –

1500 MW

130 – 240

Ox/tahun

PLTG Gas 100 – 500

MW

90 – 125

Ox/tahun

PLTA Aliran

air

5 – 75

MW

0,2 – 1

Ox/tahun

PLTN Uraniu

m

300 –

2000 MW

1 – 1,6

Ox/tahun

PLTB Angin 1 – 50

MW

0,1 – 0,8

Ox/tahun

Berikut ini yang merupakan sumber energi alternatif

yang dapat membantu mengurangi polusi lingkungan

(C)

PLTN,

PLTA,

PLTB

merupakan

energi baru

terbarukan

yang

beresiko

sangat

minim

terhadap

kerusakan

lingkungan.

Page 169: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

156

berupa emisi karbon adalah….

a. PLTU, PLTG, dan PLTA

b. PLTU, PLTA, dan PLTN

c. PLTA, PLTN, dan PLTB

d. PLTG, PLTA, dan PLTN

e. Semua benar

Menyimpulkan 36. Perhatikan gambar di bawah ini!

Proses pada gambar di atas menerapkan prinsip…

a. reduse

b. recycle

c. replace

d. reuse

e. composting

(B)

Proses

diatas

merupakan

proses

memanfaatk

an sampah

menjadi

produk yang

bisa

dimanfaatka

n kembali

atau dikenal

dengan

recycle.

Menyimpulkan 37. Perhatikan proses berikut! (D)

Prinsip

reuse

merupakan

Page 170: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

157

Sedangkan proses pada gambar di atas menerapkan

prinsip…

a. reduse

b. recycle

c. replace

d. reuse

e. composting

penggunaan

kembali

limbah

sampah

menjadi

bahan yang

bermanfaat

untuk

tanaman.

Menafsirkan 38. Perhatikan grafik dibawah ini!

Solusi utama (prioritas) yang paling tepat untuk

mengatasi permasalahan gas rumah kaca dari grafik di

atas adalah…

(D)

Solusi

priotitas

yang

terpenting

dari

permasalaha

n

penggunaan

industry

energi listrik

dengan

minyak

adalah

Industri Energi

(Pembangkit

Listrik/kil… Sektor

Transportasi

27%

Sektor Industri

21%

Sektor Rumah

Tangga dan Jasa 15%

Sektor Lain-lain

1%

Presentase

Page 171: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

158

a. penambahan transportasi massal

b. mengganti tenaga manusia menjadi tenaga mesin

c. mendaur ulang sampah rumh tangga

d. penggunaan alternatif energi selain energi fosil

seperti PLTN, PLTU, dsb.

e. pemanfaatan listrik dengan bijak

mengurangi

penggunaan

nya dengan

alternative

energi

seperti

PLTN,

PLTU, dll.

Membandingkan 39. Tabel biaya pembangunan PLTU dan PLTN

dengan daya 1000 MW.

Berdasarkan tabel di atas, pilihan pembangunan

pembangkit listrik dengan jangka waktu 50-100 tahun

kedepan yaitu….

a. PLTU karena biaya awal lebih murah

Keterangan PLTU PLTN

Biaya

Pembangunan Rp. 5 Triliun Rp. 600 Milliar

Biaya bahan

bakar/ tahun Rp. 500 Juta Rp. 100 Milliar

Perawatan/

tahun Rp. 1 milliar Rp. 30 Milliar

Pengembangan

SDM Rp. 500 Juta Rp. 1 Milliar

(E)

Dalam 50

tahun

kedepan,

PLTN akan

berbiaya 5,1

trilliun

rupiah.

Sedangkan

untuk PLTU

akan

berbiaya

7,15 triliun.

Page 172: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

159

dibandingkan PLTN

b. PLTU karena selain biaya murah, bahan bakarnya

juga mudah ditemukan.

c. PLTN, karena energinya ramah lingkungan.

d. Dibangun keduanya supaya kebutuhan listrik

terpenuhi.

e. PLTN, walaupun biaya pembangunannya mahal,

tetapi jika untuk 50 tahun kedepan PLTN dinilai

lebih murah daripada PLTU.

Menjelaskan 40. “peningkatan suhu udara sebesar 7,20 F”

Upaya pencegahan dampak pemanasan global

(A)

Untuk

mencegah

naiknya

permukaan

air laut,

perlu

dilakukan

reformasi

penggunaan

zat-zat

Page 173: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

160

berdasarkan gambar di atas adalah....

a. Pengurangan penggunaan gas-gas berbahaya

seperti Nox, COx, CFC, dsb.

b. Penanaman hutan secara bertahap di tiap daerah.

c. Mengurangi penggunaan plastik rumah tangga

d. Berhenti mengunjungi tempat-tempat wisata di

kutub utara

e. Menggunakan listrik yang efisien dan alat-alat

elektronik hemat energi.

berbahaya

seperti Nox,

COx, CFC,

dsb. untuk

menstabilka

n suhu bumi

supaya es

dikutub

tidak

mencair.

Page 174: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

161

Lampiran B3.a

Uji Validitas Butir Soal

Jumlah Subyek= 31

Butir Soal= 40

No Butir Korelasi Signifikansi

1 0,383 Signifikan

2 0,689 Sangat Signifikan

3 0,539 Sangat Signifikan

4 0,076 -

5 0,098 -

6 0,321 Signifikan

7 0,356 Signifikan

8 0,817 Sangat Signifikan

9 0,536 -

10 0,817 Sangat Signifikan

11 0,384 Signifikan

12 0,321 Signifikan

13 0,076 -

14 0,357 Signifikan

15 0,759 Sangat Signifikan

16 0,034 -

17 0,778 Sangat Signifikan

18 0,077 -

19 0,341 Signifikan

20 0,319 Signifikan

21 0,416 -

22 0,384 Signifikan

23 0,703 Sangat Signifikan

24 0,182 -

25 0,703 Sangat Signifikan

26 0,864 Sangat Signifikan

27 0,749 Sangat Signifikan

28 0,204 -

29 0,358 Signifikan

30 0,4 Sangat Signifikan

31 0,668 Sangat Signifikan

32 0,536 -

33 0,864 Sangat Signifikan

34 0,165 -

35 0,759 Sangat Signifikan

36 0,203 -

Page 175: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

162

37 0,668 Sangat Signifikan

38 0,172 -

39 0,864 Sangat Signifikan

40 0,336 Signifikan

Page 176: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

163

Lampiran B3.b

Uji Reliabilitas Butir Soal

Rata2= 18,61

Simpang Baku= 6,97

KorelasiXY= 0,74

Reliabilitas Tes= 0,85

No. Urut Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total

1 E1 7 4 11

2 E2 14 17 31

3 E3 12 13 25

4 E4 6 3 9

5 E5 5 5 10

6 E6 10 5 15

7 E7 6 5 11

8 E8 10 8 18

9 E9 12 12 24

10 E10 12 13 25

11 E11 6 5 11

12 E12 9 13 22

13 E13 8 5 13

14 E14 5 5 10

15 E15 9 12 21

16 E16 12 12 24

17 E17 7 2 9

18 E18 7 5 12

19 E19 6 5 11

20 E20 12 14 26

21 E21 10 16 26

22 E22 8 11 19

23 E23 12 14 26

24 E24 11 5 16

25 E25 14 10 24

26 E26 12 14 26

27 E27 8 5 13

28 E28 14 9 23

29 E29 6 4 10

30 E30 9 5 14

31 E31 11 14 25

Page 177: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

164

Lampiran B3.c

Uji Daya Beda

Jumlah Subyek= 31

Klp atas/bawah(n)= 8

Butir Soal= 40

No Butir Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)

1 7 3 4 50,00

2 6 0 6 75,00

3 5 0 5 62,50

4 5 3 2 25,00

5 6 7 -1 -12,50

6 2 0 2 25,00

7 3 1 2 25,00

8 7 0 7 87,50

9 5 8 -3 37,50

10 7 0 7 87,50

11 3 0 3 -37,50

12 3 1 2 25,00

13 6 3 3 37,50

14 1 0 1 12,50

15 8 0 8 100,00

16 8 7 1 12,50

17 6 0 6 75,00

18 3 3 0 0,00

19 5 3 2 25,00

20 3 0 3 37,50

21 6 8 -2 -25,00

22 4 2 2 25,00

23 6 0 6 75,00

24 7 5 2 25,00

25 6 0 6 75,00

26 8 0 8 100,00

27 7 0 7 87,50

28 5 4 1 12,50

29 2 0 2 25,00

30 3 0 3 37,50

31 5 0 5 62,50

32 5 8 -3 -37,50

33 8 0 8 100,00

34 4 3 1 12,50

35 8 0 8 100,00

Page 178: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

165

36 8 7 1 12,50

37 5 0 5 62,50

38 6 5 1 12,50

39 8 0 8 100,00

40 6 2 4 50,00

Page 179: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

166

Lampiran B3.d

Uji Taraf Kesukaran

Jumlah Subyek= 31

Butir Soal= 40

No Butir Jml Betul Tkt. Kesukaran (%) Tafsiran

1 21 67,74 Sedang

2 8 25,81 Sukar

3 6 19,35 Sukar

4 20 64,52 Sedang

5 28 90,32 Sangat Mudah

6 2 6,45 Sangat Sukar

7 8 25,81 Sukar

8 12 38,71 Sedang

9 24 77,42 Mudah

10 12 38,71 Sedang

11 3 9,68 Sangat Sukar

12 10 32,26 Sedang

13 20 64,52 Sedang

14 5 16,13 Sukar

15 11 35,48 Sedang

16 27 87,1 Sangat Mudah

17 12 38,71 Sedang

18 18 58,06 Sedang

19 16 51,61 Sedang

20 5 16,13 Sukar

21 28 90,32 Sangat Mudah

22 15 48,39 Sedang

23 10 32,26 Sedang

24 23 74,19 Mudah

25 10 32,26 Sedang

26 14 45,16 Sedang

27 12 38,71 Sedang

28 20 64,52 Sedang

29 4 12,9 Sangat Sukar

30 4 12,9 Sangat Sukar

31 9 29,03 Sukar

32 24 77,42 Mudah

33 14 45,16 Sedang

34 20 64,52 Sedang

35 11 35,48 Sedang

36 30 96,77 Sangat Mudah

Page 180: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

167

37 9 29,03 Sukar

38 21 67,74 Sedang

39 14 45,16 Sedang

40 17 54,84 Sedang

Page 181: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

168

Lampiran B3.e

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen

Rata2= 18,61

Simpang Baku= 6,97

KorelasiXY= 0,74

Reliabilitas Tes= 0,85

Butir Soal= 40

Jumlah Subjek= 31

Btr Baru Btr Asli D.Pembeda (%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi

1 1 50,00 Sedang 0,383 Signifikan

2 2 75,00 Sukar 0,689 Sangat Signifikan

3 3 62,50 Sukar 0,539 Sangat Signifikan

4 4 25,00 Sedang 0,076 -

5 5 -12,50 Sangat Mudah 0,098 -

6 6 25,00 Sangat Sukar 0,321 Signifikan

7 7 25,00 Sukar 0,356 Signifikan

8 8 87,50 Sedang 0,817 Sangat Signifikan

9 9 37,50 Mudah 0,536 -

10 10 87,50 Sedang 0,817 Sangat Signifikan

11 11 -37,50 Sangat Sukar 0,384 Signifikan

12 12 25,00 Sedang 0,321 Signifikan

13 13 37,50 Sedang 0,076 -

14 14 12,50 Sukar 0,357 Signifikan

15 15 100,00 Sedang 0,759 Sangat Signifikan

16 16 12,50 Sangat Mudah 0,034 -

17 17 75,00 Sedang 0,778 Sangat Signifikan

18 18 0,00 Sedang 0,077 -

19 19 25,00 Sedang 0,341 Signifikan

20 20 37,50 Sukar 0,319 Signifikan

21 21 -25,00 Sangat Mudah 0,416 -

22 22 25,00 Sedang 0,384 Signifikan

23 23 75,00 Sedang 0,703 Sangat Signifikan

24 24 25,00 Mudah 0,182 -

25 25 75,00 Sedang 0,703 Sangat Signifikan

26 26 100,00 Sedang 0,864 Sangat Signifikan

27 27 87,50 Sedang 0,749 Sangat Signifikan

28 28 12,50 Sedang 0,204 -

29 29 25,00 Sangat Sukar 0,358 Signifikan

30 30 37,50 Sangat Sukar 0,400 Sangat Signifikan

31 31 62,50 Sukar 0,668 Sangat Signifikan

32 32 -37,50 Mudah 0,536 -

Page 182: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

169

33 33 100,00 Sedang 0,864 Sangat Signifikan

34 34 12,50 Sedang 0,165 -

35 35 100,00 Sedang 0,759 Sangat Signifikan

36 36 12,50 Sangat Mudah 0,203 -

37 37 62,50 Sukar 0,668 Sangat Signifikan

38 38 12,50 Sedang 0,172 -

39 39 100,00 Sedang 0,864 Sangat Signifikan

40 40 50,00 Sedang 0,336 Signifikan

Page 183: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

170

Lampiran B4

Soal Tes yang Digunakan

1. Perhatikan gambar berikut!

Gambar di atas merupakan fenomena dari hujan es di Indonesia. Manakah dari

pernyataan di bawah ini yang paling tepat...

opsi keterangan Alasan

a. wajar hujan es disebabkan karena tekanan dingin di atmosfer dan bisa

terjadi di daerah dengan iklim tropis.

b. wajar hujan es disebabkan karena adanya awan yang sama dengan

hujan salju.

c. tidak wajar hujan es harusnya terjadi pada daerah beriklim sub-tropis dan

dingin.

d. tidak wajar hujan es terjadi pada suhu udara yang sangat dingin.

e. tidak wajar hujan tidak sering terjadi di Indonesia, sehingga sangat merusak

lingkungan yang ada.

2. Perhatikan gambar berikut ini!

Pemanasan global merupakan peristiwa meningkatnya suhu bumi yang menyebabkan

perubahan seperti gambar di atas yaitu.…

a. pohon layu

b. buah tidak tumbuh

c. naiknya permukaan air laut

d. meningkatnya kekeringan lahan

e. penggunaan tv

Page 184: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

171

3. Perhatikan pernyataan berikut!

(1) Peternakan

(2) Pembakaran hutan

(3) Penghematan listrik

(4) Penggundulan hutan

Pernyataan yang bukan merupakan penyebab pemanasan global adalah pernyataan

nomor…

a. 1 dan 3

b. 3

c. 1,2 dan 4

d. 1,2 dan 3

e. 2,3 dan 4

4. Perhatikan pernyataan berikut!

1) Efek rumah kaca

2) Mencegah kerusakan hutan

3) Emisi gas karbon

4) Banjir skala besar

Berikut ini yang merupakan penyebab pemanasan global adalah...

a. 1 dan 2

b. 1 dan 4

c. dan 3

d. 1 dan 3

e. 3 dan 4

5. Perhatikan tabel berikut ini!

Keterangan Gunung Krakatau Gunung Merapi

Jenis gunung Ultra Plinian Decade Volcanos

Tahun meletus 1883 2010

Dampak Letusan Letusan besar terakhir

terdengar hingga 3000 mil

jauhnya; menimbulkan

stidaknya 36.417 korban jiwa;

Sekitar 20 juta ton sulfur

dilepaskan ke atmosfer;

letusan terdengar sejauh 100

km; menimbulkan korban

jiwa sebanyak 273 orang;

menghempaskan 4 juta

meter kubik awan panas

merapi; menyebabkan suhu

Page 185: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

172

menyebabkan musim dingin

vulkanik selama 15 tahun

terakhir.

panas di sekitar gunung

merapi.

*sumber: Wikipedia bahasa Indonesia.

Letusan gunung-gunung berapi di atas dapat mengakibatkan perubahan iklim karena…

a. letusan kedua gunung tersebut mampu terdengar hingga jarak yang jauh

b. baik gunung Krakatau maupun gunung merapi menelan koban jiwa yang sangat

banyak

c. gunung Krakatau menyebabkan musim dingin dalam jangka waktu 15 tahun

sedangkan gunung merapi mengakibatkan suhu panas di sekitar letusannya akibat

adanya awan panas.

d. daerah yang terkena imbas letusan besar

e. dua gunung tersebut merupakan tipe gunung dengan ledakan yang tinggi.

6. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!

(1) Reklamasi pantai

(2) Pembukaan lahan tambak

(3) Kenaikan permukaan air laut

(4) terjadinya tsunami

Pemanasan global berpengaruh terhadap lingkungan hutan bakau. Dalam jangka waktu

10 tahun terakhir, terjadi penyusutan hutan bakau hingga 50%. Hal yang merupakan

penyebab terjadinya penyusutan tersebut adalah…

a. (1), (2), (3) dan (4)

b. (1), (3) dan (4)

c. (1), (2), dan (3)

d. (2) dan (4)

e. (4) saja

7. Perhatikan gambar berikut!

Gambar di atas merupakan gambar dampak terjadinya pemanasan global. Hal yang

harus dilakukan untuk mencegah terjadinya dampak tersebut adalah…

Page 186: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

173

a. tidak menggunakan kendaraan bermotor

b. menghemat penggunaan bahan bakar

c. menebang hutan sembarangan

d. membersihkan selokan

e. melakukan reboisasi dan membuang sampah pada tempatnya

8. Perhatikan tabel di bawah ini!

Kota kadar PH

air

Intensitas

hujan/tahun

Jakarta 5,67 – 6,41 2340 – 3000 mm/tahun

Tangerang 5,29 – 5,98 2000 – 2780 mm/tahun

Bandung 6,67 – 7,02 3120 – 3690 mm/tahun

Tegal 6,87 – 7,65 2980 – 3570 mm/tahun

Bogor 6,74 – 7,06 3500 – 4120 mm/tahun

Manakah diantara kota-kota berikut yang berpotensi menimbulkan hujan asam....

a. Bandung dan Bogor

b. Jakarta dan Bogor

c. Tegal dan Tangerang

d. Bogor dan Tangerang

e. Jakarta dan Tangerang

9. Perhatikan pernyataan berikut ini!

(1) Asap kendaraan bermotor

(2) Industri pabrik

(3) Penggunaan kipas angin

(4) Kelautan, perikanan

(5) Pertanian, pertenakan

Manakah dari pernyataan di atas yang merupakan penyebab pemanasan global…

a. (1) dan (2)

b. (1), (2), dan (4)

c. (1), (2), dan (3)

d. (1), (4), dan (5)

e. Semua benar, kecuali (3)

10. Perhatikan gambar di bawah ini!

Page 187: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

174

Mekanisme efek rumah kaca yang normal sebenarnya sangat di perlukan bagi kehidupan

di bumi karena…

a. mencegah lubang ozon

b. mengurangi polusi udara

c. menghambat radiasi masuk atsmofer bumi

d. menghangatkan suhu bumi dengan menahan radiasi sinar inframerah.

e. menyerap limbah industri

11. Perhatikan tabel berikut!

Lapisan Ozon Keterangan

1 Troposfer a Bersifat meracuni

2 Stratosfer b Bersifat menahan radiasi

sinar UV pada matahari

Pasangan yang tepat pada pernyataan di atas adalah….

a. 1a dan 2b

b. 1a dan 2a

c. 1b dan 2a

d. 1b dan 2b

e. 1b dan 2b

12. Berikut ini yang bukan termasuk akibat dari ”efek rumah kaca” adalah ....

a.

b.

Page 188: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

175

c.

d.

e.

13. Perhatikan gambar di bawah ini!

Pada gambar di atas, cerobong asap dibuat tinggi karena….

a. dapat dihempaskan langsung ke atmosfer sehingga suhu udara lingkungan

disekitarnya tidak panas dan tidak terkontaminasi zat yang berbahaya.

b. cerobong asap akan menyebarkan udara berbahaya di sekitar pabrik.

c. pegawai pada pabrik tersebut tidak terkontaminasi zat yang berbahaya

d. penggunaan cerobong asap untuk membuang limbah udara

e. semua benar

Page 189: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

176

14. Perhatikan gambar berikut!

Dari beberapa gambar diatas, manakah yang merupakan dampak pemanasan global...

a. 4

b. 3

c. 2

d. 1

e. Semua benar

15. Perhatikan beberapa gambar berikut!

dampak yang terjadi pada gambar di atas adalah…

a. kulkas dapat mengakibatkan berlubangnya lapisan ozon

b. penggunaan kulkas dapat menurunkan suhu bumi

c. matahari yang panas dapat didinginkan dengan penggunaan kulkas

d. lapisan ozon akan dapat bertahan dengan penggunaan kulkas

e. lapisan ozon dapat di perbaiki dengan terus menerus menggunakan kulkas

16. Perhatikan gambar berikut!

Kerusakan hutan adalah salah satu dampak dari pemanasan global. Upaya menangani

kerusakan hutan adalah dengan reboisasi atau penanaman kembali. Jika kamu harus

melakukan reboisasi, jenis tanaman apakah yang akan kamu tanam ….

a. padi, jagung, dan jenis tanaman kacang-kacangan.

Penebangan

hutan jati secara

illegal.

Page 190: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

177

b. Semua jenis umbi-umbian

c. tanaman berjenis mangrove

d. pinus, mahoni, dan ulin.

e. semua benar

17. Di bawah ini yang bukan merupakan dampak pemanasan global!

terputusnya rantai makanan

terganggunya keseimbangan ekosistem

terjadinya keseimbangan ekosistem

terganggunya pola interaksi antar makhluk hidup

hilangnya habitat untuk spesies

dampak terhadap ekosistem adalah....

a. (1), (2), (3), dan (4)

b. (1), (2), dan (5)

c. (1) dan (3)

d. (2) dan (4)

e. Semua benar

18. Perhatikan gambar di bawah ini!

salah satu alasan mengapa dalam ruangan ber-AC terdapat larangan merokok adalah…

a. dalam ruangan ber-AC asap rokok akan menempel pada udara dan beresiko berkali

lipat berdampak terhadap kesehatan dan lingkungan.

b. dalam ruangan ber-AC akan menganggu suhu dingin ruangan.

c. pada AC mengandung Freon yang bereaksi terhadap asap rokok dan menimbulkan

naiknya suhu ruangan.

d. karena dapat mengganggu ketertiban umum.

e. Semuanya benar

Page 191: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

178

19. Perhatikan tabel di bawah ini!

Berdasarkan Protokol Kyoto, batas maksimum peredaran penggunaan gas-gas berbahaya

adalah sebesar 5,00 %. Berdasarkan data di atas, negara manakah yang paling melanggar

Protokol Kyoto...

a. Semua Negara

b. Jepang

c. Inggris

d. Jerman

e. Amerika Serikat

Negara CH4 (%) CO (%) NO2 (%)

Jepang 0,71 0,45 0,52

Inggris 0,45 0,67 0,34

Amerika Serikat 0,87 0,56 0,66

Jerman 0,45 0,36 0,32

20. Perhatikan beberapa pernyataan berikut!

(1) mempercepat mengembangkan penggunaan air bersih

(2) teknologi yang lebih efisien

(3) memenuhi tujuan untuk keamanan energi

(4) mengurangi polusi udara nasional dan perubahan iklim

Tujuan dari Asia-Pasific Partnership on Clean Development and Climate (AAPCDC)

….

a. (1), (2), (3), dan (4)

b. (1), (2), dan (3)

c. (1) dan (3)

d. (2) dan (4)

e. (4) saja

Page 192: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

179

21. Perhatikan gambar berikut!

Penggunaan produk berbahan dasar plastik telah banyak dikurangi dan diganti dengan

produk ramah lingkungan, hal ini karena….

a. plastik merupakan produk sekali pakai dengan harga yang murah.

b. produk ramah lingkungan dibuat karena harganya yang mahal dan tidak hanya

digunakan sekali waktu.

c. produk ramah lingkungan dibuat untuk mengganti penggunaan plastik yang

bhannya sudah jarang sekali ditemukan.

d. plastik dan produk ramah lingkungan dibuat untuk kebutuhan hidup manusia.

e. plastik merupakan produk berbahaya yang berbahan dasar fosil (minyak) dan butuh

waktu jangka panjang untuk terurai.

22. Perhatikan tabel di bawah ini!

Pembangkit

Listrik

Bahan

Bakar

Besar Daya

Listrik Emisi Gas Buang

PLTU Batu Bara 350 – 1500 MW 130 – 240 Ox/tahun

PLTG Gas 100 – 500 MW 90 – 125 Ox/tahun

PLTA Aliran air 5 – 75 MW 0,2 – 1 Ox/tahun

PLTN Uranium 300 – 2000 MW 1 – 1,6 Ox/tahun

PLTB Angin 1 – 50 MW 0,1 – 0,8 Ox/tahun

Berikut ini yang merupakan sumber energi alternatif yang dapat membantu mengurangi

polusi lingkungan berupa emisi karbon adalah….

a. PLTU, PLTG, dan PLTA

b. PLTU, PLTA, dan PLTN

c. PLTA, PLTN, dan PLTB

d. PLTG, PLTA, dan PLTN

e. Semua benar

Page 193: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

180

23. Perhatikan proses berikut!

Sedangkan proses pada gambar di atas menerapkan prinsip…

a. reduse

b. recycle

c. replace

d. reuse

e. composting

24. Tabel biaya pembangunan PLTU dan PLTN dengan daya 1000 MW.

Berdasarkan tabel di atas, pilihan pembangunan pembangkit listrik dengan jangka waktu

50-100 tahun kedepan yaitu….

a. PLTU karena biaya awal lebih murah dibandingkan PLTN

b. PLTU karena selain biaya murah, bahan bakarnya juga mudah ditemukan.

c. PLTN, karena energinya ramah lingkungan.

d. Dibangun keduanya supaya kebutuhan listrik terpenuhi.

e. PLTN, walaupun biaya pembangunannya mahal, tetapi jika untuk 50 tahun kedepan

PLTN dinilai lebih murah daripada PLTU.

Keterangan PLTU PLTN

Biaya Pembangunan Rp. 5 Triliun Rp. 600 Milliar

Biaya bahan bakar/

tahun Rp. 500 Juta Rp. 100 Milliar

Perawatan/ tahun Rp. 1 milliar Rp. 30 Milliar

Pengembangan SDM Rp. 500 Juta Rp. 1 Milliar

25. “peningkatan suhu udara sebesar 7,20 F”

Page 194: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

181

Upaya pencegahan dampak pemanasan global berdasarkan gambar di atas adalah....

a. Pengurangan penggunaan gas-gas berbahaya seperti Nox, COx, CFC, dsb.

b. Penanaman hutan secara bertahap di tiap daerah.

c. Mengurangi penggunaan plastik rumah tangga

d. Berhenti mengunjungi tempat-tempat wisata di kutub utara

e. Menggunakan listrik yang efisien dan alat-alat elektronik hemat energi.

Page 195: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

182

Lampiran B5.a

Kisi-kisi instrument nontes (Angket)

No Indikator Nomer soal Jumlah

soal Positif Negatif

1

Penggunaan metode

ceramah dengan

aktivitas ice breaking.

1 2 2

2

Keunggulan metode

ceramah dengan

aktivitas ice breaking

dibandingkan dengan

metode pembelajaran

yang diterapkan di

kelas.

3 4 2

3 Penyampaian konsep

materi 5,6 7,8 4

4

Keuntungan metode

ceramah dengan

aktivitas ice breaking

dalam kegiatan

pembelajaran.

9,10 11,12 4

Jumlah soal 6 6 12

Page 196: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

183

lapiran B5.b

KUISIONER (ANGKET) RESPON SISWA

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE CERAMAH DENGAN AKTIVITAS ICE BREAKING

Penjelasan dan petunjuk pengisian angket!

a. Isilah jawaban sesuai dengan pertanyaan dan berilah check list (√) pada kolom yang telah disediakan.

b. Isilah jawaban sesuai dengan kapasitas kamu sebagai siswa pada mata pelajaran fisika.

c. Jawablah pertanyaan dengan apa adanya sesuai dengan pengalaman kamu.

Keterangan:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

C : Cukup

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan Jawaban

SS S C TS STS

1 Saya lebih suka pelajaran fisika daripada pelajaran lain

2 Bagi saya fisika adalah pelajaran yang menyenangkan

3 Saya belajar fisika karena salah satu pelajaran yang wajib diikuti

4 Pelajaran fisika sangat merepotkan karena harus disiapkan secara khusus

5 Pelajaran fisika tidak dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

Identitas

Nama :

Jenis Kelamin : (L/P)*

Umur :

Page 197: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

184

No Pernyataan Jawaban

SS S C TS STS

6 Belajar fisika dengan metode seperti ini tidak menarik dan membosankan

7 Pembelajaran fisika dengan metode seperti ini membuat saya senang dan

tertarik terhadap pelajaran fisika

8 Pembelajaran seperti ini membuat saya malas untuk menyimak materi yang

sedang dipelajari

9 Pembelajaran fisika dengan metode seperti ini tidak ada bedanya dengan

pembelajaran fisika yang biasa di laksanakan

10 Metode/cara seperti ini membuat saya dapat lebih mudah memahami materi

yang disampaikan.

11 Bahan ajar yang disajikan menyulitkan saya dalam memahami materi

12 Saya lebih senang pembelajaran seperti ini dibandingkan pembelajaran biasa

(konvensional)

Page 198: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

185

LAMPIRAN C

ANALISIS HASIL PENELITIAN

1. Hasil pretest

2. Hasil posttest

3. Perhitungan Data Pretest dan Posttest Keterampilan Memahami Siswa

4. Uji normalitas

5. Uji homogenitas

6. Uji hipotesis

7. Uji N-gain

8. Hasil peningkatan per indikator keterampilan memahami siswa

9. Data hasil angket siswa

Page 199: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

186

Lampiran C1

Nilai Pretest Kelas Kontrol dan kelas Eksperimen

a. Data pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen.

No. Kontrol Eksperimen

Pretest pretest

1 5 5

2 5 5

3 5 5

4 6 6

5 6 7

6 6 7

7 6 8

8 6 9

9 6 9

10 7 9

11 7 9

12 7 9

13 7 9

14 8 10

15 8 10

16 8 10

17 8 11

18 8 11

19 8 12

20 9 12

21 9 12

22 9 12

23 9 12

24 9 13

25 10 13

26 11 13

27 11 14

28 11 14

29 11 14

30 14 15

31 15 15

N 31 31

Jumlah 255 320

Rata-rata 8,23 10,32

SD 2,47 2,96

Variansi 6,1140 8,7591

Maksimum 15 15

Minimum 5 5

Median 8 10

Modus 6 9

Page 200: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

187

b. Distribusi Frekuensi Kontrol

Panjang kelas = k = 1 + 3,3 log n

Diketahui : n = 31

log n = 1,4914

3,3 log n = 4,9215

1 + 3,3 log n = 5,921

k = 6

Rentang = Nilai tertinggi -nilai terendah

Nilai Tertinggi = 15

Nilai Terendah = 5

Rentang = 10

Interval = Rentang / kelas

Interval = 1,67

Interval dibuat = 2,0

Interval

Tengah frekuensi

interval

5 - 6 5,50 9

7 - 8 7,50 10

9 - 10 9,50 6

11 - 12 11,50 4

13 - 14 13,50 1

15 - 16 15,50 1

Jumlah 31

c. Distribusi kelas eksperimen

Panjang kelas = k = 1 + 3,3 log n

Diketahui : n = 36

log n = 1,5563

3,3 log n = 5,1358

1 + 3,3 log n = 6,136

k = 6

Rentang = Nilai tertinggi -nilai terendah

Nilai Tertinggi = 15,0

Nilai Terendah = 5,0

Rentang = 10,00

Interval = Rentang / kelas

Interval = 1,67

Page 201: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

188

Interval dibuat = 2,0

Interval Tengah frekuensi

interval

5 - 6,0 5,5 4

7,0 - 8,0 7,5 3

9,0 - 10,0 9,5 9

11,0 - 12,0 11,5 7

13,0 - 14,0 13,5 6

15,0 - 16,0 15,5 2

Jumlah 31

Page 202: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

189

Lampiran C2.

Nilai Postest Kelas Kontrol dan Eksperimen

a. Data Postest Kelas Kontrol

No. Kontrol Eksperimen

Postest postest

1 7 9

2 8 10

3 8 10

4 8 10

5 9 11

6 9 11

7 9 11

8 10 11

9 11 11

10 11 12

11 11 12

12 12 12

13 13 13

14 13 13

15 14 14

16 14 15

17 15 15

18 15 15

19 15 15

20 15 16

21 15 17

22 15 17

23 16 18

24 17 19

25 17 19

26 17 19

27 18 20

28 18 20

29 19 20

30 19 20

31 19 21

N 31 31

Jumlah 417 456

Rata-rata 13,45 14,71

SD 3,72 3,77

Variansi 13,8559 14,2129

Maksimum 19 21

Minimum 7 9

Median 14 15

Modus 15 11

Page 203: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

190

b. Distribusi kelas kontrol

Panjang kelas = k = 1 + 3,3 log n

Diketahui : n = 31

log n = 1,4914

3,3 log n = 4,9215

1 + 3,3 log n = 5,921

k = 6

Rentang = Nilai tertinggi -nilai terendah

Nilai Tertinggi = 19

Nilai Terendah = 7

Rentang = 12

Interval = Rentang / kelas

Interval = 2,00

Interval dibuat = 2,0

Interval

Tengah frekuensi

interval

7 - 8 7,50 4

9 - 10 9,50 4

11 - 12 11,50 4

13 - 14 13,50 4

15 - 16 15,50 7

17 - 18 17,50 5

19 - 20 19,50 3

Jumlah 31

c. Distribusi kelas eksperimen

Panjang kelas = k = 1 + 3,3 log n

Diketahui : n = 36

log n = 1,5563

3,3 log n = 5,1358

1 + 3,3 log n = 6,136

k = 6

Rentang = Nilai tertinggi -nilai terendah

Nilai Tertinggi = 21,0

Nilai Terendah = 9,0

Rentang = 12,00

Interval = Rentang / kelas

Interval = 2,00

Interval dibuat = 2,0

Page 204: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

191

Interval Tengah frekuensi

interval

9 - 10,0 9,5 4

11,0 - 12,0 11,5 8

13,0 - 14,0 13,5 3

15,0 - 16,0 15,5 5

17,0 - 18,0 17,5 3

19,0 - 20,0 19,5 7

21,0 - 22,0 21,5 1

Jumlah 31

Page 205: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

192

Lampiran C3

Perhitungan Data Pretest Keterampilan Memahami Siswa Kelas kontrol

Nama

Menafsirka

n Mencontohkan Mengklasifikasikan Merangkum Menyimpulkan Membandingkan Menjelaskan

9 16 19 8 13 22 25 3 4 7 10 18 21 6 17 11 15 23 24 5 12 20 1 2 14

Ahmad Irham 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Alfath miftah 1 1 1 1 1 1 1 1

Alfiansyah 1 1 1 1 1 1 1 1

Anugrah Ageng 1 1 1 1 1 1

Bagas Ibas 1 1 1 1 1 1

carlista 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Catur 1 1 1 1 1 1 1 1

Chaerudin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Dimas Alfa

Pratama 1 1 1 1 1

Fikri Al Arif 1 1 1 1 1 1

Gilang Arif 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Hadad Hanafi 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Haibil 1 1 1 1 1 1 1

Kevin 1 1 1 1 1 1

Kiritod 1 1 1 1 1 1 1

Lutfi Junaedi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

M Farhan Hanif 1 1 1 1 1 1

M Ferdi

Septiyan 1 1 1 1 1 1 1

M Jibril Alkafi 1 1 1 1 1 1 1 1

M Rafli

Ardiansyah 1 1 1 1 1 1 1

Page 206: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

193

M Ridho 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Mahesa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Muhamad Iqbal 1 1 1 1 1 1 1 1

Muhamad Rizki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Panca Aprilia 1 1 1 1 1 1 1 1 1

R Rizki

Firmansyah 1 1 1 1 1 1 1 1

Raven 1 1 1 1 1 1

Satriaditama 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Sri Ayu Manik

Tirta 1 1 1 1 1

Sulton 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Syifa Rahayu 1 1 1 1 1

Total 6 11 11 10 12 11 11 7 14 10 5 9 12 8 14 10 10 12 8 14 6 14 10 10 10

Jumlah 28 44 57 22 40 34 30

N-Gain 0,30 0,35 0,31 0,35 0,32 0,37 0,32

Page 207: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

194

Perhitungan Data Pretest Kemampuan Memahami SiswaKelas Eksperimen

No. Nama Menafsirkan Mencontohkan Mengklasifikasikan Merangkum Menyimpulkan Membandingkan Menjelaskan

9 16 19 8 13 22 25 3 4 7 10 18 21 6 17 11 15 23 24 5 12 20 1 2 14

1 Aditya Riski 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 Adnan Bafaqih 1 1 1 1 1 1

3 Ahmad Al Yusuf 1 1 1 1 1

4 Ainun Putri 1 1 1 1 1

5 Akbar Firmansyah 1 1 1 1 1 1 1 1

6 Alwi Zugraha 1 1 1 1 1 1 1 1 1

7 Anonda Radefa 1 1 1 1 1 1 1 1 1

8 Ardi damanhuri 1 1 1 1 1 1

9 Ardiansyah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

10 Bayu Indra Darmawan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

11 Cakra Sugiarto 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

12 Candra Bagaskara 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

13 Dzullfikar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

14 Evita Junia 1 1 1 1 1 1 1 1

15 Fadnur Robi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

16 farhan Zufa 1 1 1 1 1 1 1 1

17 Haniv Muatikin 1 1 1 1 1 1 1

18 Imron Syabani 1 1 1 1 1 1 1

19 Irban Kusuma 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

20 M Aditya 1 1 1 1 1 1

21 M Rafka 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

22 M Rasyiq 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

23 M Rifaldi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 208: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

195

24 M Rizki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

25 Mahya Nur Zaman 1 1 1 1 1

26 Nur Fauzi 1 1 1 1 1 1 1

27 Restu Arif 1 1 1 1 1 1 1 1 1

28 Riyan Sofyan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

29 Satria Akbar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

30 Sultan Aljudin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

31 Yogha 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Total 11 13 13 13 13 12 12 8 14 7 9 13 13 14 10 13 6 11 9 18 6 15 12 10 16

Jumlah 37 50 64 24 39 39 38

N-gain 0,40 0,40 0,34 0,39 0,31 0,42 0,41

Page 209: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

196

Perhitungan Data Posttest Kemampuan Memahami Siswa Kelas kontrol

Nama Menafsirkan Mencontohkan Mengklasifikasikan Merangkum Menyimpulkan Membandingkan Menjelaskan

9 16 19 8 13 22 25 3 4 7 10 18 21 6 17 11 15 23 24 5 12 20 1 2 14

Ahmad Irham 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Alfath miftah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Alfiansyah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Anugrah Ageng 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Bagas Ibas 1 1 1 1 1 1 1 1 1

carlista 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Catur 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Chaerudin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Dimas Alfa

Pratama 1 1 1 1 1 1 1

Fikri Al Arif 1 1 1 1 1 1 1 1

Gilang Arif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Hadad Hanafi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Haibil 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Kevin 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Kiritod 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Lutfi Junaedi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

M Farhan Hanif 1 1 1 1 1 1 1 1 1

M Ferdi Septiyan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

M Jibril Alkafi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

M Rafli

Ardiansyah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

M Ridho 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Mahesa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 210: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

197

Muhamad Iqbal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Muhamad Rizki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Panca Aprilia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

R Rizki

Firmansyah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Raven 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Satriaditama 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Sri Ayu Manik

Tirta 1 1 1 1 1 1 1 1

Sulton 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Syifa Rahayu 1 1 1 1 1 1 1 1

Total 12 19 17 18 13 19 16 15 20 16 11 16 16 18 18 16 18 17 15 20 12 20 18 17 20

Jumlah 48 66 94 36 66 52 55

Ngain 0,52 0,53 0,51 0,58 0,53 0,56 0,59

Page 211: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

198

Perhitungan Data Posttest Kemampuan Memahami Siswa Kelas eksperimen

No. Nama Menafsirkan Mencontohkan Mengklasifikasikan Merangkum Menyimpulkan Membandingkan Menjelaskan

9 16 19 8 13 22 25 3 4 7 10 18 21 6 17 11 15 23 24 5 12 20 1 2 14

1 Aditya Riski 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 Adnan Bafaqih 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3 Ahmad Al Yusuf 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

4 Ainun Putri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

5 Akbar Firmansyah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

6 Alwi Zugraha 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

7 Anonda Radefa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

8 Ardi damanhuri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

9 Ardiansyah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

10 Bayu Indra Darmawan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

11 Cakra Sugiarto 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

12 Candra Bagaskara 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

13 Dzullfikar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

14 Evita Junia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

15 Fadnur Robi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

16 farhan Zufa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

17 Haniv Muatikin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

18 Imron Syabani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

19 Irban Kusuma 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

20 M Aditya 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

21 M Rafka 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

22 M Rasyiq 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

23 M Rifaldi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 212: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

199

24 M Rizki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

25 Mahya Nur Zaman 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

26 Nur Fauzi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

27 Restu Arif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

28 Riyan Sofyan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

29 Satria Akbar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

30 Sultan Aljudin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

31 Yogha 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Total 16 23 22 20 17 18 18 15 25 17 17 18 19 22 20 17 17 21 17 24 15 22 21 21 17

Jumlah 61 73 111 42 72 61 59

n-gain 0,66 0,59 0,60 0,68 0,58 0,66 0,63

Page 213: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

200

Persentase Kemampuan Memahami Siswa Per indikator

INDIKATOR

KELAS KONTROL KELAS EKSPERIMEN

PRETEST

POSTTEST PRETEST

POSTTEST

Menafsirkan 30% 52% 40% 66%

Mencontohkan 35% 53% 40% 59%

Mengklasifikasikan 31% 51% 34% 60%

Merangkum 35% 58% 39% 68%

Menyimpulkan 32% 53% 31% 58%

Membandingkan 37% 56% 42% 66%

Menjelaskan 32% 59% 41% 63%

Rata-rata 33% 55% 38% 63%

Page 214: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

201

Lampiran C4.

Uji Prasyarat Analis

Case Processing Summary

Kelas

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Hasil Pretest Kelas Eksperimen 31 100.0% 0 0.0% 31 100.0%

Kelas Kontrol 31 100.0% 0 0.0% 31 100.0%

Descriptives

Kelas Statistic Std. Error

Hasil Pretest Kelas Eksperimen Mean 10.3226 .53156

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 9.2370

Upper Bound 11.4082

5% Trimmed Mean 10.3584

Median 10.0000

Variance 8.759

Std. Deviation 2.95958

Minimum 5.00

Maximum 15.00

Range 10.00

Interquartile Range 4.00

Skewness -.271 .421

Kurtosis -.805 .821

Kelas Kontrol Mean 8.2258 .44410

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 7.3188

Upper Bound 9.1328

5% Trimmed Mean 8.0484

Median 8.0000

Variance 6.114

Std. Deviation 2.47265

Minimum 5.00

Maximum 15.00

Range 10.00

Interquartile Range 3.00

Skewness .996 .421

Kurtosis .975 .821

Page 215: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

202

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hasil Pretest Kelas Eksperimen .134 31 .167 .950 31 .158

Kelas Kontrol .151 31 .069 .912 31 .015

a. Lilliefors Significance Correction

UJI NORMALITAS KELAS POSTEST

Case Processing Summary

Kelas

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Hasil Postest Eksperimen 31 100.0% 0 0.0% 31 100.0%

Kontrol 31 100.0% 0 0.0% 31 100.0%

Descriptives

Kelas Statistic Std. Error

Hasil Postest Eksperimen Mean 14.7097 .67711

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 13.3268

Upper Bound 16.0925

5% Trimmed Mean 14.6774

Median 15.0000

Variance 14.213

Std. Deviation 3.77000

Minimum 9.00

Maximum 21.00

Range 12.00

Interquartile Range 8.00

Skewness .210 .421

Kurtosis -1.399 .821

Kontrol Mean 13.4516 .66855

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 12.0862

Upper Bound 14.8170

5% Trimmed Mean 13.4821

Median 14.0000

Page 216: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

203

Variance 13.856

Std. Deviation 3.72235

Minimum 7.00

Maximum 19.00

Range 12.00

Interquartile Range 7.00

Skewness -.162 .421

Kurtosis -1.190 .821

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hasil Postest Eksperimen .151 31 .070 .916 31 .018

Kontrol .145 31 .095 .938 31 .071

a. Lilliefors Significance Correction

Page 217: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

204

Lampiran C5

Uji Homogenitas Pretest

Test of Homogeneity of Variances

Hasil Pretest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.496 1 59 .226

ANOVA

Hasil Pretest

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 57.430 1 57.430 7.999 .006

Within Groups 423.586 59 7.179

Total 481.016 60

Test of Homogeneity of Variances

Hasil Postest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.034 1 60 .854

ANOVA

Hasil Postest

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 24.532 1 24.532 1.748 .191

Within Groups 842.065 60 14.034

Total 866.597 61

Page 218: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

205

Lampiran C6

Uji Hipotesis

PRETEST

Ranks

kelas N Mean Rank Sum of Ranks

skor_pret_test 1 31 38.15 1182.50

2 31 24.85 770.50

Total 62

Test Statisticsa

skor_ pret _test

Mann-Whitney U 392.000

Wilcoxon W 888.000

Z -1.252

Asymp. Sig. (2-tailed) .211

a. Grouping Variable: kelas

POSTTEST

Ranks

kelas N Mean Rank Sum of Ranks

skor_post_test 1 31 38.15 1182.50

2 31 24.85 770.50

Total 62

Test Statisticsa

skor_post_test

Mann-Whitney U 274.500

Wilcoxon W 770.500

Z -2.918

Asymp. Sig. (2-tailed) .004

a. Grouping Variable: kelas

Page 219: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

206

Lampiran C7.

Hasil Uji N-gain Kelas kontrol

No NAMA PRETEST

(d1)

POSTEST

(d2)

N = d2 -

d1

Ngain = N/(25-

d1)

1 Ahmad Irham 11 18 7 0,50

2 Alfath miftah 8 15 7 0,41

3 Alfiansyah 8 13 5 0,29

4 Anugrah Ageng 6 10 4 0,21

5 Bagas Ibas 6 9 3 0,16

6 carlista 14 19 5 0,45

7 Catur 8 15 7 0,41

8 Chaerudin 11 19 8 0,57

9

Dimas Alfa

Pratama 5 7 2 0,10

10 Fikri Al Arif 6 8 2 0,11

11 Gilang Arif 9 15 6 0,38

12 Hadad Hanafi 9 17 8 0,50

13 Haibil 7 12 5 0,28

14 Kevin 6 9 3 0,16

15 Kiritod 7 11 4 0,22

16 Lutfi Junaedi 11 17 6 0,43

17 M Farhan Hanif 6 7 1 0,05

18 M Ferdi Septiyan 7 11 4 0,22

19 M Jibril Alkafi 8 14 6 0,35

20

M Rafli

Ardiansyah 7 13 6 0,33

21 M Ridho 9 15 6 0,38

22 Mahesa 15 19 4 0,40

23 Muhamad Iqbal 8 15 7 0,41

24 Muhamad Rizki 10 17 7 0,47

25 Panca Aprilia 9 15 6 0,38

26

R Rizki

Firmansyah 8 15 7 0,41

27 Raven 6 11 5 0,26

28 Satriaditama 9 16 7 0,44

29

Sri Ayu Manik

Tirta 5 7 2 0,10

30 Sulton 11 18 7 0,50

31 Syifa Rahayu 5 8 3 0,15

N-Gain 0,32

Page 220: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

207

Hasil Uji N-gain Kelas Eksperimen

No NAMA PRETEST

(d1)

POSTEST

(d2)

N = d2 -

d1

Ngain = N/(25-

d1)

1 Aditya Riski 12 18 6 0,46

2 Adnan Bafaqih 6 11 5 0,26

3 Ahmad Al Yusuf 5 12 7 0,35

4 Ainun Putri 5 11 6 0,30

5 Akbar Firmansyah 8 12 4 0,24

6 Alwi Zugraha 9 13 4 0,25

7 Anonda Radefa 9 13 4 0,25

8 Ardi damanhuri 6 15 9 0,47

9 Ardiansyah 14 20 6 0,55

10

Bayu Indra

Darmawan 13 19 6 0,50

11 Cakra Sugiarto 14 20 6 0,55

12 Candra Bagaskara 15 21 6 0,60

13 Dzullfikar 10 13 3 0,20

14 Evita Junia 8 16 8 0,47

15 Fadnur Robi 11 20 9 0,64

16 farhan Zufa 8 15 7 0,41

17 Haniv Muatikin 7 11 4 0,22

18 Imron Syabani 7 11 4 0,22

19 Irban Kusuma 12 17 5 0,38

20 M Aditya 6 15 9 0,47

21 M Rafka 11 15 4 0,29

22 M Rasyiq 10 15 5 0,33

23 M Rifaldi 11 15 4 0,29

24 M Rizki 10 18 8 0,53

25 Mahya Nur Zaman 5 11 6 0,30

26 Nur Fauzi 7 15 8 0,44

27 Restu Arif 9 12 3 0,19

28 Riyan Sofyan 11 20 9 0,64

29 Satria Akbar 10 19 9 0,60

30 Sultan Aljudin 12 17 5 0,38

31 Yogha 10 19 9 0,60

N-Gain 0,40

Page 221: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

208

Lampiran C8

Nilai N-gain perindikator Kemampuan Memahami Siswa Kelas kontrol

KONTROL Menafsirkan Mencontohkan Mengklasifikasikan Merangkum Menyimpulkan Membandingkan Menjelaskan

PRETEST 0,30 0,35 0,31 0,35 0,32 0,37 0,32

POSTEST 0,52 0,53 0,51 0,58 0,53 0,56 0,59

NGAIN 0,31 0,28 0,29 0,35 0,31 0,31 0,40

NGAIN 0,32

Nilai N-gain perindikator Kemampuan Memahami Siswa Kelas kontrol

EKSPERIMEN menafsirkan mencontohkan mengkllasifikasikan merangkum menyimpulkan membandingkan menjelaskan

PRETEST 0,40 0,40 0,34 0,39 0,31 0,42 0,41

POSTEST 0,66 0,59 0,60 0,68 0,58 0,66 0,63

N-gain 0,43 0,31 0,39 0,47 0,39 0,41 0,38

n-gain 0,40

Page 222: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

209

Lampiran C9

Data Hasil Angket Respon Siswa terhadap Pembelajaran Menggunakan

Metode Ceramah dengan Aktivitas Ice Breaking

No Jenis

kelaamin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 L 3 3 4 3 3 1 5 3 4 4 3 4

2 L 3 3 2 2 2 4 4 2 2 4 2 4

3 L 3 3 4 3 2 4 6 2 3 5 4 4

4 L 3 4 5 5 2 2 5 4 4 5 3 3

5 L 3 4 4 5 4 2 4 2 2 4 3 3

6 L 2 3 3 4 3 3 4 2 4 4 2 3

7 L 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 2 4

8 L 4 4 5 3 3 5 4 4 3 5 4 4

9 L 4 4 4 3 4 2 3 2 2 4 1 3

10 L 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3

11 L 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3

12 L 4 3 4 4 3 2 4 2 4 4 3 3

13 L 5 4 5 1 2 2 5 2 4 5 4 5

14 L 4 3 5 3 4 1 3 4 2 4 4 2

15 L 3 3 3 2 2 2 4 2 3 4 2 4

16 L 3 3 5 3 2 3 4 2 2 4 3 4

17 L 3 3 3 2 1 2 4 2 3 4 2 5

18 L 2 3 4 4 5 4 2 4 4 3 2 3

19 L 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3

20 L 3 3 3 4 1 3 3 2 2 4 2 3

21 L 3 3 3 4 1 3 3 2 2 4 2 3

22 L 3 3 4 2 2 3 4 2 4 5 2 4

Page 223: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

210

23 P 3 3 4 3 2 4 4 4 3 4 3 3

24 P 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3

25 L 2 3 1 2 3 2 2 2 4 4 2 2

26 L 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3

27 L 3 4 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3

28 L 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3

29 L 4 3 5 3 4 1 3 4 2 4 3 2

30 L 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3

31 L 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3

jumlah 96 102 109 99 88 86 113 87 96 122 87 102

presentase 62% 66% 70% 64% 57% 55% 73% 56% 62% 79% 56% 66%

Per Indikator 64% 67% 60% 66%

rata-rata 64%

Page 224: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

211

LAMPIRAN D

SURAT-SURAT PENELITIAN

1. Surat Izin Penelitian

2. Surat Keterangan Penelitian

Page 225: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

212

Page 226: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

213

Page 227: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

214

Page 228: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

215

Page 229: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

216

Page 230: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45603/1/DILAH AAS...repository.uinjkt.ac.idAuthor: Dilah Aas SaputraPublish Year: 2019

217

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DILAH AAS SAPUTRA. Anak ketiga dari empat bersaudara

pasangan Bapak Saheri dan Ibu Muniah. Lahir di Pemalang pada

tanggal 25 Desember 1992 dan bertempat tinggal di Desa Kreyo

Rt 02 Rw 01, Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang,

Jawa Tengah.

Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh

penulis diantaranya SD Negeri 04 Kreyo Tahun 2005, SMP Negeri 3 Randudongkal

lulus Tahun 2008. Selanjutnya penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 01

Randudongkal Lulus pada tahun 2011. Penulis tercatat sebagai mahasiswa Universitas

islam Negeri syarif Hidayatullah Jakarta , Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Studi Pendidikan Fisika Pada

tahun 2012 melalui sistem Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri (

SPMB-MANDIRI).