perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id jurnal skripsi

18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user JURNAL SKRIPSI PERBANDINGAN APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : YOGI SYAHLAM MAULANA K4610095 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

Upload: others

Post on 08-Nov-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id JURNAL SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

JURNAL SKRIPSI

PERBANDINGAN APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STAD DENGAN KONVENSIONAL

TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI

PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 KARANGANYAR

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Oleh :

YOGI SYAHLAM MAULANA

K4610095

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id JURNAL SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERBANDINGAN APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STAD DENGAN KONVENSIONAL

TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI

PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 KARANGANYAR

TAHUN AJARAN 2014/2015

Yogi Syahlam Maulana

K4610095

Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi

JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

Email : [email protected]

ABSTRAK

Yogi Syahlam Maulana. PERBANDINGAN APLIKASI MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN

KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH

BOLAVOLI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 KARANGANYAR

TAHUN AJARAN 2014/2015. Skripsi,Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Desember. 2014

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dan untuk membandingkan antara model

pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran konvensional

terhadap hasil belajar passing bawah bolavoli siswa kelas X SMK Negeri 2

Karanganyar tahun ajaran 2014/2015.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi (PEK).Penelitian

dilaksanakan dengan desain Pretest-Postest Non- Equivalent Control

Group.Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMK Negeri 2 Karanganyar yang

berjumlah 71 siswa.Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok, yaitu kelompok

control sebanyak 35 siswa dan kelompok eksperimen sebanyak 36 siswa.Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan tes awal dan tes

akhir.Teknik analisis data meliputi uji reliabilitas, uji prasyarat analisis, uji

regresi, dan uji anakova.Analisis statistik deskriptif didasarkan pada analisis

observasi kegiatan siswa.

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id JURNAL SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif

tipe STAD efektif terhadap hasil belajar passing bawah bolavoli dan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif daripada model pembelajaran

konvensional. Dari hasil analisis, menunjukkan bahwa dengan menggunakan

lembar observasi kegiatan siswa, pembelajaran dalam kategori baik sebesar

5,56%, pada kategori cukup sebesar 58,33%, dan pada kategori kurang sebesar

36,11%.Jumlah siswa pada kategori baik adalah 2 siswa dan pada kategori cukup

sebanyak 21 siswa, dan pada kategori kurang sebanyak 13 siswa.Dalam

pembelajaran konvensional tidak dapat dilaksanakan karena pembelajaran tidak

terdesain dengan rinci sebagaimana pada kelompok eksperimen. Dilihat dari

peningkatan hasil belajar siswa yang belajar dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD ketuntasan belajar siswa meningkat dari 4

siswa menjadi 23 siswa, maka dapat dilihat bahwa peningkatan jumlah siswa yang

tuntas belajar adalah 19 siswa atau bila dipersentase peningkatan jumlah siswa

yang tuntas adalah 52,78%, sedangkan untuk pembelajaran konvensional

ketuntasan belajar siswa meningkat dari 3 siswa menjadi 13siswa, maka dapat

dilihat bahwa peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar adalah10 siswa atau

bila dipersentase peningkatan jumlah siswa yang tuntas 28,57%. Dari segi

persentase ketuntasan hasil belajar passing bawah bolavoli secara keseluruhan

dapat dilihat bahwa untuk kelompok eksperimen adalah 63,89%, sedangkan untuk

kelompok kontrol adalah 37,14%. Untuk persentase ketidaktuntasan kelompok

eksperimen adalah 36,11%, dan kelompok kontrol adalah 62,86%, maka dapat

dikatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif untuk

pembelajaran passing bawah bolavoli.Dari segi produk, perbandingan kemampuan

passing bawah bolavoli anatara siswa yang mendapatkan perlakuan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik daripada siswa yang mendapat

perlakuan dengan model pembelajaran konvensional. Dilihat dari rata-rata tes

akhir siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD adalah 7,19, sedangkan rata-rata tes akhir siswa yang belajar dengan

model pembelajaran konvensional adalah 5,91. Hal ini menunjukkan bahwa hasil

belajar passing bawah bolavoli dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD lebih efektif dibandingkan model pembelajaran

konvensional.

Simpulan penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD

efektif untuk pembelajaran passing bawah bolavoli dan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD lebih efektif terhadap hasil belajar passing bawah bolavoli

daripada model pembelajaran konvensional pada siswa kelas X SMK Negeri 2

Karanganyar tahun ajaran 2014/2015.

Kata Kunci : Hasil belajar, Passing Bawah Bolavoli, Model Pembelajaran

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id JURNAL SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Yogi Syahlam Maulana. THE COMPARATION APPLICATION OF

COOPERATIVE LEARNING MODEL STAD TYPE WITH THE

CONVENTIONAL TO THE RESULT LEARNING OF VOLLYBALL

UNDER PASSING FOR THE STUDENTS OF X GRADE IN SMKN 2

KARANGANYAR OF 2014 / 2015 ACADMIC YEAR, Thesis. Surakarta:

Teaching and Education Faculty of SebelasMaret University, December 2014.

The purposes of this research are to know the effectiveness of cooperative

learning model STAD type and to compare between cooperative learning model

STAD type and conventional learning model to the result learning of volleyball

under passing for the students of X grade in SMKN 2 Karanganyar of 2014 /

2015 Academic Year.

This research Kuasi experiment research (PEK). The research was done

with Pretest-Postest Non-Equivalent Control Group Design. The subject of the

research is the students of X Grade in SMKN 2 Karanganyar for 71 students. In

this research, there are two groups,those are 35 students of control group and 36

students of experiment group. The technique of data collection in this research is

by doing pre- test and post- test. The techniques of analyzing data are reliability

test, analysis of prerequisite test, regretion test, and anacova test. Statistic

description analysis is based on the analysis of students‟activity.

The result of the research shows that Cooperative Learning Model STAD

Type is effective to the result learning of under passing Volleyball and

cooperative learning STAD type is more effective than Conventional Learning

Model. From the result analysis shows that by using student observation sheet, the

learning in good category is 5,56 %, in enough category is 58,33 %, and in lack

category is 36,11 %. Total number in good category is 2 students, the total number

in enough category is 21 students, and total number of lack category is 13

students. In conventional learning could not be done because the learning is not

list designed as in experiment group. We can see from increasing the students

learning result by using cooperative learning model STAD type, completeness of

students learning increase from 4 students to 23 students, so it can be seen that

increasing total students who complete the passing grade 52,78%, whereas, in the

conventional learning , the completeness of students learning increase from 3

students to 13 students, so it can be seen that increasing total students who

complete in learning is 10 students or 25,71% increasing. From presentation side,

the completeness of learning result of under passing volleyball in experimental

group is 63,89 %, whereas the control group is 37,14 %. For the un-completeness

of experiment group is 36,11%, and the control group is 62,86%, so it can be said

that Cooperative Learning Model STAD type is more effective to the under

passing volleyball. From the product aspect, the comparation under passing

volleyball ability between the students of cooperative learning model STAD type

treatment is better than the students of conventional model treatment. It can be

seen from the final test rate of the students who learn by using Cooperative

Learning Model STAD type is 7,19, whereas the final test rate to the students of

Conventional Learning is 5,91. It shows that the result of under passing volleyball

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id JURNAL SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

by using Cooperative learning Model STAD Type is more effective than

Conventional Learning Model.

The result of this research is Cooperative Learning Model STAD Type is

effective to under passing volleyball learning and Cooperative Learning Model

STAD Type is more effective to the result learning of under passing of volleyball

than Conventional Learning to the X Grade students of SMKN 2 Karanganyar in

2014 / 2015 Academic Year.

Keywords: Learning result, Under-passing Volleyball skill, Teaching Model

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id JURNAL SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENDAHULUAN

Pendidikan jasmani adalah

suatu proses pembelajaran melalui

aktifitas jasmani yang dilaksanakan

untuk meningkatkan kesegaran

jasmani, keterampilan motorik,

pengetahuan dan perilaku hidup

sehat. Artinya pendidikan jasmani

tidak hanya pada aspek jasmani

semata tetapi juga aspek kognitif,

afektif dan juga psikomotor.

Salah satu yang diajarkan

dalam pendidikan jasmani adalah

cabang olahraga permainan, terdapat

banyak macam cabang olahraga

permainan, misalnya : sepak bola,

bolavoli, bola basket, bulu tangkis

dan banyak lainya. Melalui

pembelajaran permainan banyak

manfaat yang diperolehnya, antara

lain untuk mendatangkan

kegembiraan, kesenangan, kepuasan

bagi pelakunya dan sebagai salah

satu alat untuk mendidik manusia

untuk meningkatkan kualitas diri.

Bolavoli merupakan salah satu

cabang olahraga permainan yang

diajarkan dalam pendidikan jasmani.

Permainan bolavoli tersebut

diajarkan dari tingkat SD, SMP,

SMA/SMK bahkan Perguruan

Tinggi. Salah satunya yang diajarkan

di sekolah SMK Negeri 2

Karanganyar. Dari beberapa teknik

dasar dalam permainan bolavoli

yaitu servis, passing, smash dan

block. Maka setiap siswa harus bisa

melakukan teknik dasar khususnya

passing bawah yang ada dalam

permainan bolavoli tersebut.

Dari hasil observasi dan

wawancara di SMK Negeri 2

Karanganyar, mengenai

pembelajaran permaianan bolavoli

khususnya dalam teknik dasar

passing bawah diketahui bahwa

pelaksanaannya sudah berjalan

sesuai RPP yang telah direncanakan

oleh guru. Namun dalam

pembelajaran passing bawah bolavoli

tersebut belum menunjukkan hasil

yang diharapkan. Hasil belajar

bolavoli tersebut khususnya passing

bawah masih sangat tidak

memuaskan. Dari 36 siswa hanya 8

siswa yang dinyatakan mencapai

target, artinya bahwa hanya sekitar

22% siswa yang dinyatakan tuntas

dalam pembelajaran. Hal ini bisa

dibuktikan pada saat siswa

melakukan pembelajaran passing

bawah bolavoli masih ada siswa

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id JURNAL SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang mengalami kesulitan. Kesulitan

yang dihadapi para siswa yaitu pada

saat passing bawah kebanyakan

perkenaan bola berada di kepalan

tangan dan juga kedua lengan yang

diayunkan tidak sejajar serta lengan

masih kaku dan masih ditekuk pada

siku sehingga pukulan bola arahnya

tidak beraturan sehingga hasil

pukulan tidak sesaui dengan apa

yang dituju atau tidak sesuai sasaran

yang telah ditentukan sebelumnya.

Dengan minimnya kemampuan siswa

dalam melakukanpembelajaran

passing bawah bolavoli, sehingga

berdampak pada hasil belajar

bolavoli khususnya materi passing

bawah yang kurang memuaskan.

Pembelajaran passing bawah

bolavoli yang diajarkan di SMK

Negeri 2 Karanganyar, masih

menggunakan model pembelajaran

konvensional /tradisional. Artinya

bahwa pembelajaran tersebut masih

berpusat pada guru (Teacher

Centered), kurangnya kebebasan

seorang murid dalam

mengeksplorasikan kemampuannya

serta pembelajaran yang dilakukan

dengan berulang-ulang dan sering

kali siswa harus menunggu giliran

untuk melakukan. Sehingga hal ini

berdampak pada munculnya

emosional siswa yaitu rasa bosan dan

disertai dengan ketidakseriusan

untuk melakukan kegiatan

pembelajaran.

Salah satu model

pembelajaran yang akhir-akhir ini

baru marak diperbincangkan adalah

model pembelajaran kooperatif. Inti

dari pembelajaran kooperatif itu

sendiri adalah dimana siswa bekerja

dalam kelompok-kelompok kecil

untuk saling membantu satu sama

lainnya dalam mempelajari materi

pelajaran. Sedangkan dalam

penerapannya pembelajaran

kooperatif itu terdiri dari berbagai

macam tipe. Salah satunya adalah

tipe Student Teams Achievement

Divisions (STAD). Dalam

pembelajaran kooperatif tipe Student

Teams Achievement Divisions

(STAD) ini siswa dituntut untuk

saling kerjasama, aktif dan

bertanggungjawab terhadap dirinya

sendiri maupun kelompoknya. Selain

itu dalam pembelajaran STAD ini

siswa dihadapkan pada suatu

permasalahan yang harus dipecahkan

antar anggota dalam setiap kelompok

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id JURNAL SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kecil dan mempunyai kemampuan

yang berbeda-beda. Dengan model

pembelajaran tersebut diharapkan

kebebasan dan keaktifan siswa

meningkat, sehingga siswa menjadi

senang dalam mengikuti pelajaran.

Berdasarkan permasalahan

diatas, maka diperlukan upaya

pengoptimalan hasil belajar melalui

penelitian dengan judul

“Perbandingan Aplikasi Model

Pembelajaran Kooperatif tipe STAD

dengan Konvensional terhadap Hasil

Belajar Passing Bawah Bolavoli

Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2

Karanganyar Tahun Ajaran

2014/2015”.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan

yang telah dirumuskan di atas,

penelitian ini mempunyai tujuan

untuk:

1. Mendeskripsikan keefektifan

aplikasi model pembelajaran

Kooperatif tipe STAD terhadap

hasil belajar passing bawah

bolavoli.

2. Membandingkan hasil belajar

passing bawah bolavoli dengan

menggunakan model

pembelajaran Kooperatif tipe

STAD dengan model

pembelajaran Konvensional.

PEMBAHASAN

A. Permainan Bolavoli

1. Pengertian Bolavoli

Maksud dan tujuan

permainan bolavoli adalah

memasukkan bola ke daerah

lawan melewati suatu

rintangan berupa tali atau net

dan berusaha memenangkan

permainan dengan

mematikan bola itu di daerah

lawan. Semua bagian tubuh

dapat digunakan untuk

memainkan bola.

2. Teknik Dasar Bolavoli

Berkaitan dengan

teknik dasar bolavoli M.

Yunus, menyatakan bahwa,”

teknik dalam permainan

bolavoli dapat diartikan

sebagai cara memainkan bola

dengan efisien dan efektif

sesuai dengan peraturan-

peraturan permainan yang

berlaku untuk mencapai suatu

hasil yang optimal”(1992:68).

”. Berkaitan dengan teknik

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id JURNAL SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dasar bermain bolavoli,

Sunardi menjelaskan adapun

teknik dasar bermain bolavoli

adalah sebagai berikut:

1) Passing :

a) Passing bawah

b) Passing atas

2) Servis :

a) Servis tangan

bawah

b) Servis tangan

atas

(1) Tennis

servis

(2) Floating

servis

(3) Cekis servis

3) Smash :

a) Normal smash

b) Semi smash

c) Push smash

4) Block/ bendungan :

a) Block tunggal

b) Block berkawan

(2011:17).

3. Passing Bawah

Passing bawah

menurut Nuril Ahmadi

(2007: 23) adalah teknik

memainkan bola dengan sisi

lengan bawah bagian dalam

baik dengan menggunakan

satu atau pun dua lengan

secara bersamaan.

B. Hakikat Pembelajaran

1. Pengertian Belajar

Heinich (2005)

menyatakan bahwa „‟belajar

merupakan sebuah proses

pengembangan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang

terjadi manakala seseorang

melakukan interaksi secara

intensif dengan sumber –

sumber belajar‟‟ (Pribadi,

2011 : 6).

2. Hasil Belajar

Agus Suprijono (2013

: 5) menyatakan bahwa,

“Hasil belajar adalah pola-

pola perbuatan, nilai-nilai,

pengertian-pengertian, sikap-

sikap, apresiasi dan

ketrampilan”.

3. Pengertian Pembelajaran

Bambang Wijanarka

(2008:85) menjelaskan “

Pembelajaran adalah suatu

usaha untuk membuat peserta

didik belajar atau suatu

kegiatan untuk

membelajarkan peserta

didik”.

C. Pembelajaran Konvensional

Menurut Amung Ma‟mun &

Toto Subroto (2001:7)

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id JURNAL SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menyatakan ” Pendekatan

tradisional adalah cara belajar

yang lebih menekankan pada

komponen-komponen teknik”.

Sedangkan Beltasar Tarigan

(2001:15) menjelaskan ”

Pendekatan konvensional /

tradisional adalah teknik

pembelajaran yang menekankan

pada penguasaan ketrampilan

atau teknik dasar suatu cabang

olahraga”.

D. Pembelajaran Kooperatif

Menurut Slavin (1985),

“pembelajaran kooperatif adalah

dalam suatu model pembelajaran

dimana siswa belajar dan bekerja

kelompok-kelompok kecil secara

kolaboratif yang anggotanya 4-6

orang dengan struktur kelompok

yang heterogen” (Isjoni,

2012:15).

E. Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD

Pembelajaran kooperatif tipe

STAD merupakan suatu model

pembelajaran kooperatif yang

bertujuan untuk mendorong

partisipasi siswa dalam belajar.

Mendorong respon siswa

ketingkat yang lebih tinggi dan

dapat membantu siswa dalam

memecahkan suatu permasalahan

dalam kelompok.

Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka

dan kerangka berpikir yang telah

dikemukakan di atas dapat

dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

1. Pembelajaran kooperatif tipe

STAD efektif untuk

meningkatkan hasil belajar

passing bawah bolavoli.

2. Hasil belajar passing bawah

bolavoli siswa yang belajar

dengan pembelajaran kooperatif

tipe STAD lebih baik dari pada

siswa yang belajar dengan

metode pendekatan

konvensional.

METODE PENELITIAN

Desain yang digunakan

dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen kuasi (PEK). Penelitian

dilaksanakan pada bulan Agustus –

September 2014. Subjek dalam

penelitian ini adalah siswa kelas X

SMK Negeri 2 Karanganyar tahun

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id JURNAL SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ajaran 2014/2015 yang berjumlah 71

siswa. Pengumpulan data dalam

penelitian ini menggunakan teknik

sebagai berikut :

1. Hasil belajar passing bawah

bolavoli diukur dengan tes

passing bawah bolavoli (

Strand dan Wilson, 1993 :

136-137)

2. Lembar Observasi Siswa

Analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini antara lain adalah :

1. Uji Reliabilitas data

2. Pengujian Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

b. Uji Homogenitas

c. Uji Linieritas

3. Uji Regresi

4. Uji ANAKOVA

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI DATA

Penelitian Eksperimen

Kuasi (PEK) ini berlangsung

dari bulan Agustus sampai

bulan September 2014. Sebagai

subjek penelitian ini adalah

siswa kelas X SMK Negeri 2

Karanganyar tahun ajaran

2014/2015 yang barjumlah 71

siswa. Penelitian ini

dilaksanakan dengan

menggunakan 4 RPP selama 4

pertemuan.

B. RELIABILITAS DATA

Pengecekan

reliabilitas dimaksudkan

untu.k mengetahui kestabilan

nilai dari tes yang

dilaksanakan.

Hasil Tes Koefisien

Reliabilitas

Kategori

Kelompok

Eksperimen

Awal 0,922 Tinggi

Akhir 0,932 Tinggi

Kelompok

Kontrol

Awal 0,934 Tinggi

Akhir 0,940 Tinggi

Kelompok

Gabungan

Awal 0,928 Tinggi

Akhir 0,940 Tinggi

C. UJI PRASYARAT

ANALISIS

1. UJI NORMALITAS

Keseluruhan nilai

probabilitas atau asymp.

Sig. (2-tailed) > a (0,05),

maka dari itu H0 diterima.

Jadi semua data sampel

pada kelompok

eksperimen, kelompok

kontrol, dan kelompok

gabungan berdistribusi

normal. Dengan demikian

syarat normalitas data

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id JURNAL SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kelompok eksperimen,

kelompok kontrol, dan

kelompok gabungan

dapat terpenuhi.

2. UJI HOMOGENITAS

Dari tabel uji

homogenitas tanpa

maupun dengan kovariat,

ternyata nilai probabilitas

atau nilai sig. > a (0,05)

yaitu uji homogenitas

tanpa kovariat sebesar

0,859 maka > a (0,05)

dan uji homogenitas

dengan kovariat sebesar

0, 611 maka > a (0,05),

sehingga H0 diterima. Ini

berarti bahwa varians

variabel dependen pada

kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol

adalah sama atau

homogen, baik dengan

maupun tanpa

memasukkan kovariat

3. UJI LINIERITAS

Pada tabel anova, dari

baris deviation from

linearity ternyata nilai

probabilitas atau nilai sig.

> (0,05), yaitu untuk

kelompok eksperimen

sebesar 0, 681 nilai sig. >

(0,05), untuk kelompok

kontrol sebesar 0,618

maka nilai sig. > (0,05),

dan untuk kelompok

gabungan adalah sebesar

0,847 maka nilai sig. >

(0,05), dengan demikian

H0 diterima.

D. UJI REGRESI

1. KELOMPOK

EKSPERIMEN

Dari tabel diperoleh t

hitung untuk koefisien

kemampuan sebelum (X)

adalah 9,221, sedangkan

untuk konstanta 2,456.

Ternyata nilai

probabilitas atau nilai sig.

< a (0,05) maka H0

ditolak. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa

koefisien sebelum X dan

konstanta adalah

signifikan.

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id JURNAL SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. KELOMPOK

KONTROL

Dari tabel diperoleh t

hitung untuk koefisien

kemampuan sebelum (X)

adalah 10,129, sedangkan

untuk konstanta 8,093.

Ternyata nilai

probabilitas atau nilai sig.

< a (0,05) maka H0

ditolak. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa

koefisien sebelum X dan

konstanta adalah

signifikan.

3. KELOMPOK

GABUNGAN

Dari tabel diperoleh t

hitung untuk koefisien

kemampuan sebelum (X)

adalah 13,551, sedangkan

untuk konstanta 9,241.

Ternyata nilai

probabilitas atau nilai sig.

< a (0,05) maka H0

ditolak. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa

koefisien sebelum X dan

konstanta adalah

signifikan.

E. UJI ANAKOVA

Dari tabel test of

between subject effect, amati

pada model, ini berarti

menunjukan bahwa ada

perbedaan kemampuan

passing bawah bolavoli pada

siswa yang belajar dengan

menggunakan model

pembelajaran yang berbeda

dengan melakukan kontrol

terhadap tes awal sebagai

kovariat kedalam model

sebelum perlakuan diberikan.

Hal ini dapat dilihat dari nilai

signifikansi <0,05 sehingga

H0 ditolak. Ini

mengimplikasikan bahwa

variabel kovariat kemampuan

awal siswa perlu dikontrol.

Perbandingan Adjust R

Square pada analisis tanpa

kovariat sebesar 0,111,

sedangkan pada analisis

dengan kovariat sebesar

0,758. Hal ini menunjukan

adanya kenaikan, yaitu dari

11,1% menjadi 75,8%. Bila

dikalkulasi kontibusinya

dalam persen adalah sebesar

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id JURNAL SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

581,08%, diperoleh dari:

(0,758-0,111)/0,111*100.

PENUTUP

A. SIMPULAN

1. Model pembelajaran

kooperatif tipe STAD

efektif terhadap hasil

belajar passing bawah

bolavoli siswa kelas X

SMK Negeri 2

Karanganyar tahunajaran

2014/2015 ( Keefektifan

model pembelajaran

kooperatif tipe STAD

ditunjukkan oleh hasil-

hasil analisis data.

Analisis data dengan

lembar observasi terhadap

kegiatan siswa dalam

proses pembelajaran

berada dalam kategori

baik sebesar5,56%

dengan 2 siswa, pada

kategori cukup sebesar

58,33% dengan 21 siswa,

dan pada kategori kurang

sebesar 36,11% dengan

13 siswa. Dari segi

persentase ketuntasan

hasil belajar passing

bawah bolavoli dapat

dilihat bahwa untuk

kelompok eksperimen

adalah 63,89%,

sedangkan kelompok

kontrol adalah 37,14%.

Untuk persentase ketidak

tuntasan kelompok

eksperimen adalah

36,11% dan untuk

kelompok kontrol sebesar

62,86%, maka dapat

dikatakan bahwa model

pembelajaran kooperatif

tipe STAD efektif untuk

membelajarkan materi

passing bawah bolavoli.

2. Hasil belajar passing

bawah bolavoli siswa

yang belajar

menggunakan model

pembelajaran kooperatif

tipe STAD lebih efektif

daripada hasil belajar

passing bawah bolavoli

dengan menggunakan

pembelajaran

konvensional. (Dari hasil

perhitungan yang telah

dilakukan diperoleh rata-

rata tes akhir siswa yang

belajar passing bawah

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id JURNAL SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bolavoli dengan model

pembelajaran kooperatif

tipe STAD sebesar 7,19,

sedangkan rata-rata tes

akhir siswa yang belajar

passing bawah bolavoli

dengan model

pembelajaran

konvensional sebesar

5,91)

B. IMPLIKASI

Penelitian ini

memberikan suatu gambaran

yang jelas bahwa,

keberhasilan proses

pembelajaran tergantung

pada beberapa faktor. Faktor-

faktor tersebut berasal dari

pihak guru, siswa dn model

pembelajaran yang

digunakan. Faktor dari guru

yaitu kemampuan seorang

guru dalam mengembangkan

materi, menyampaukan

materi, mengelola kelas,

model pembelajaran yang

digunakan serta teknik yang

digunakan dalam

menyampaikan materi. Faktor

dari siswa yaitu, minat dan

motivasi dalam mengikuti

proses pembelajaran, dan dari

faktor model pembelajaran

yaitu, model pembelajaran

yang menarik dapat

membantu siswa dalam

mengikuti pembelajaran,

sehingga akan diperoleh hasil

belajar yang optimal.

C. SARAN

Sehubungan dengan

simpulan yang telah diambil

dan implikasi yang

ditimbulkan, maka kepada

pengajar disarankan hal-hal

sebagai berikut:

1. Bagi Guru Penjasorkes

SMK Negeri 2

Karanganyar

a. Sebaiknya guru terus

berusaha untuk

meningkatkan

kemampuannya dalam

mengembangkan

materi,

menyampaikan

materi, serta dalam

mengelola kelas,

sehingga kualitas

pembelajaran yang

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id JURNAL SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dilakukan dapat terus

meningkat seiring

dengan peningkatan

kemampuan yang

dimilikinya.

b. Sebaiknya guru lebih

inovatif dalam

menerapkan model

pembelajaran,

pendekatan

pembelajaran, gaya

mengajar, media

untuk menyampaikan

materi pembelajaran

2. Bagi Siswa Kelas X MA

dan X MC SMK Negeri 2

Karanganyar tahun ajaran

2014/2015

a. Meskipun

pembelajaran

menggunakan model

pembelajaran

kooperatif dapat

membuat suasana

belajar menjadi lebih

santai dan

menyenangkan, siswa

sebaiknya mengikuti

proses pembelajarn

dengan tertib agar

makna pembelajaran

tetap tercapai.

b. Keaktifan siswa

sebaiknya tidak hanya

selama kegiatan

belajar mengajar

berlangsung

melainkan aktif

belajar mandiri

dengan banyaklatihan

diluar jam belajar,

untuk menggali

kemampuan passing

bawah bolavoli.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono. 2013. Cooperative

Learning Teori dan Aplikasi

PAIKEM. Yogyakarta. Pustaka

Pelajar.

Amung Ma‟mum & Totok Subroto.

2001. Pendekatan

Ketrampilan Taktis Dalam

Permainan Bola Voli Konsep

& Metode Pembelajaran.

Jakarta : Depdiknas.

Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar &

Menengah. Bekerjasama

Dengan Direktorat Jenderal

Olahraga.

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id JURNAL SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

A. Tabrani Rusyan., Atang

Kusdinar., dan Zainal Arifin.

1989. Pendekatan Dalam

Proses Belajar Mengajar.

Bandung : Remadja Karya CV.

A.Sarumpaet dkk. 1992, Permaianan

Bola Besar. Jakarta :

Depdikbud Dirjendikti.

Proyek Pembinaan Tenaga

Kerja Kependidikan

Bambang Warsita. (2008). Teknologi

Pembelajaran Landasan dan

Aplikasinya. Jakarta : Rineka

Cipta

Barbara L. Viera & Bonnie Jill

Ferguson. 1996. Bola Voli

Tingka Pemula. Alih Bahasa.

Monti. Jakarta : Raja Grafindo.

Beltasar Tarigan. (2001). Pendekatan

Ketrampilan Taktis Dalam

pembelajaran Bola Basket.

Jakarta: Depdiknas.

Direktorat

JenderalPendidikan Dasar

dan Menengah, bekerjasama

dengan Direktorat Jenderal

Olahraga.

Benny A. Pribadi. (2011). Model

Desain Sistem Pembelajaran.

Jakarta : Dian Rakyat.

Daryanto & Muljo Rahardjo. (2012).

Model Pembelajaran Inovatif.

Yogyakarta : Gava Media

Depdikbud. (2001). Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

Dieter Beutelstahl. 2005. Belajar

Bermain Bola Volley. Bandung

: Pioner Jaya.

Dini Rosdiani. (2013). Perencanaan

Pembelajaran Dalam

Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan. Bandung :

Alfabeta

Hudastra & Yudha M. (2013).

Belajar dan Pembelajaran

Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan. Bandung :

Alfabeta

Isjoni. (2013). Pembelajaran

Kooperatif Meningkatkan

Komunikasi Antar Peserta

Didik. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Marta Dinata. (2004). Belajar

Bolavoli. Jakarta: Cerdas

Jaya

M. Yunus. (1992). Olahraga Pilihan

Bola Voli. Jakarta :

Depdikbud

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id JURNAL SKRIPSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Nuril Ahmadi. (2007). Panduan

Olahraga Bola Voli.

Surakarta : Era Pustaka

Utama

Oemar Hamalik. (1980). Media

Pendidikan. Bandung :

Alumni.

Roji. (2007). Pendidikan Jasmani

Olahraga dan Kesehatan. Jakarta:

Erlangga.

Rusli Lutan. (1988). Belajar

Ketrampilan Motorik

Pengantar Teori dan Metode.

Jakarta : Depdikbud

Dirjendikti

Sanaky, H.A.H. (2011). Media

Pembelajaran. Yogyakarta :

Kaukaba Dipantara.

Sanjaya, W. (2010). Perencanaan

dan Desain Sistem

Pembelajaran. Jakarta:

Prenada Media Group

Sarwono. (2008). Aplikasi Model

Pembelajaran Kooperatif

Pada Mata Kuliah

Biomekanika Olahraga Di

Program Studi PJKR JPOK

FKIP UNS. Surakarta:

Universitas Sebelas Maret.

Slavin, R.E. (2009).Cooperative

Learning Teori, Riset, dan

Praktik. Bandung : Nusa

Dua.

Sunardi. (2008). Bolavoli I.

Surakarta : UNS Press.

Sugiyanto. (1996). Belajar Gerak I.

Surakarta: UNS Press

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan R & D.

Bandung : Alfabeta

Tim Penyusun. 2012. Pedoman

Penulisan Skripsi. Surakarta.

Trianto. (2009). Mendesain Model

Pembelajaran Inovatif-

Progresif. Jakarta: Prenada

Media.