zncl2 kompleksometri

13
Laporan Praktikum Kimia Analitik PENETAPAN KADAR ZnCl 2 Disusun Oleh : Restu Khoirul Saban P01734110072 Non Reguler/II KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Upload: arieska-prasasti

Post on 27-Dec-2015

250 views

Category:

Documents


29 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

Page 1: ZnCl2 kompleksometri

Laporan Praktikum

Kimia Analitik

PENETAPAN KADAR ZnCl2

Disusun Oleh :

Restu Khoirul Saban

P01734110072

Non Reguler/II

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

2010 / 2011

Page 2: ZnCl2 kompleksometri

A. HARI,TANGGAL PRAKTIKUM

Rabu,1 Juni 2011

B. TUJUAN

Didapatkan kadar ZnCl2 dengan metode kompleksometri

C. DASAR TEORI

Titrasi kompleksometri merupakan titrasi yang berdasarkan atas

pembentukan persenyawaan kompleks (ion kompleks atau garam yang

sukar mengion).Salah satu cara penetapan kadar suatu ion logam

berdasarkan terbentuknya suatu senyawa kompleks antar ion logam

dengan senyawa pembentuk kompleks ialah dengan kompleksometri.

Senyawa pembentuk kompleks sebagai donor elektron sedangkan ion

logam yang bertindak sebagai akseptor elektron. Dalam larutan alkali,

pembentukan kompleks lebih efisien dan lebih stabil. Namun, jika terlalu

alkali, perlu diwaspadai akan terbentuknya endapan logam teroksidasi.

Kompleksometri dapat melibatkan reaksi pembentukan kompleks,

atau reaksi ligan (dimana ligan pada ion pusat atau logam digantikan

oleh ligan lain).Ada beberapa faktor yang mempengaruhi reaksi

kompleks diantaranya kestabilan ion kompleks dan kereaktifan ligan.

Kestabilan ion logam dicirikan oleh harga ketetapan ketakstabilan

kompleks. Salah satu reagen yang sangat serbaguna sebagai zat

pengompleks adalah EDTA atau bentuk garamnya serta tersedianya

berbagai jenis indikator ion logam yang efektif pada pH tertentu.

Reagen yang digunakan adalah EDTA dan EBT.

a. EDTA

EDTA adalah reagensia yang sangat reaktif karena ia berkompleks

dengan banyak sekali kation di -,tri -,tetra valen.EDTA sebagai asam

memiliki valensi 4 dengan harga pKa yaitu 2;2,7;6,2;10,3.Dari harga

pKa ini maka pembentukan kompleks dapat berjalan pada suasana

asam,netral,atau alkalis.Jika sebagai garam natrium,EDTA dengan

rumus Na2H2C10H12O8N2.2H2O (BME 372,25)

Page 3: ZnCl2 kompleksometri

b. INDIKATOR EBT

Indikator yang dibutuhkan dalam titrasi kompleksometri adalah

indicator ion logam.Pada prinsipnya indicator ion logambereaksi

membuat senyawa kompleks dengan ion logam membentuk

kompleks yang berwarna lain dengan warna indicator dalam bentuk

bebas.Indikator yang dipakai contohnya adalah EBT Eriocrom Black

T = Hitam Solokrom.EBT merupakan indicator yang sesuai untuk

titrasi Zn dengan EDTA dalam buffer amoniak pH 9.EBT tidak stabil

dalam larutan dan larutannya harus dibuat baru agar memperoleh

perubahan warna yang benar.

Reaksi antara ion Mg2+ dengan EDTA tanpa adanya penambahan

indikator adalah :

Mg2+ + H2Y2- MgY2- + 2H+

Jika sebelum titrasi ditambahkan indikator maka indicator akan

membentuk kompleks dengan Mg2+ (berwarna merah) kemudian

Mg2+ dalam komplek akan bereaksi dengan EDTA yang

ditambahkan.Jika semua Mg2+ sudah bereaksi dengan EDTA maka

warna merah akan hilang selanjutnya kelebihan sedikit EDTA akan

menyebabkan terjadinya titik akhir titrasi yaitu terbentuknya warna

biru.

Mg Ind- + H2Y2- MgY2- + H Ind2- + H+

(merah) (tak berwarna) (biru)

D. ALAT DAN BAHAN

Alat

a. Buret

b. Botol timbang

c. Statif

d. Erlenmeyer

e. Gelas kimia

f. Labu ukur

g. Pipet volume

h. Tissue

i. Botol semprot

j. Gelas ukur

k. Neraca analitik

Page 4: ZnCl2 kompleksometri

Bahan dan Reagen

a. Akuades

b. Sampel

c. Larutan buffer phosphate pH 10

d. EBT

e. EDTA

f. ZnSO4.7H2O

E. CARA KERJA

1. Disiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan

2. Dibilas alat gelas yang akan digunakan dengan akuades

sebanyak 3 kali

3. Pembakuan EDTA

a. Ditimbang 0,2875 gram dan dilarutkan dalam labu ukur 100 ml

b. Dibilas buret dengan EDTA sebanyak 1 kali

c. Diisi buret dengan EDTA dan dihilangkan gelembung pada

kran, dikeringkan bagian atas dalam buret.

d. Dipipet 25 ml ZnSO4 dimasukkan dalam labu Erlenmeyer

e. Diambil akuades 20 ml dengan gelas ukur dan dimasukkan

dalam labu Erlenmeyer

f. Dipipet 2 ml buffer ph 10 di lemari asam dan dimasukkan dalam

labu Erlenmeyer

g. Ditambahkan sepucuk pisau 50 mg EBT ke dalam labu

Erlenmeyer

h. Dicatat volum awal buret kemudian dititrasi dengan EDTA

sampai terjadi perubahan warna kemudian titrasi dihentikan

i. Dicatat volum akhir titrasi

4. Penetapan kadar ZnCl2

a. Ditimbang gram sampel dengan menggunakan neraca

analitik dan botol timbang

b. Dilarutkan dalam labu ukur ml

Page 5: ZnCl2 kompleksometri

c. Ditambahkan akuades sebanyak ¼ bagian labu ukur

kemudian digojog hingga homogen

d. Ditambahkan akuades sampai ¾ bagian labu ukur dan

digojog hingga homogen.

e. Ditambahkan akuades sampai ± 1 cm dibawah garis tera

kemudian mengeringkan bagian leher labu dengan kertas

saring

f. Ditepatkan dengan akuades dan pipet pasteur sampai

meniscus dasar tepat sejajar garis tera

g. Digojog larutan hingga benar – benar homogen

h. Dibilas buret dengan larutan EDTA sekali kemudiaan buret

diisi dengan larutan tersebut

i. Dihilangkan gelembung pada ujung buret

j. Dipipet sebanyak 25 ml ZnCl2 , dimasukkan dalam erlenmeyer

k. Ditambahkan 25 akuades dengan gelas ukur

l. Ditambahkan 2 ml buffer dalam Erlenmeyer

m. Ditambahkan 30 – 40 mg EBT ke dalam erlenmeyer

n. Dititrasi dengan titran EDTA sampai perubahan warna dari

merah anggur sampai biru jernih

o. Dicatat volum awal dan akhir titrasi

F. PENGAMATAN

1. Pembakuan EDTA

Perubahan warna yang diamati adalah dari warna merah anggur

menjadi biru murni

2. Penetapan kadar

Perubahan warna yang diamati adalah dari warna merah anggur

menjadi biru murni

G. DATA

1. Pembakuan EDTA

M= gram

BM ×V1000

Page 6: ZnCl2 kompleksometri

0,01= gram

287,54×1001000

gram=0,2875

Penimbangan ZnSO4 :

Berat alas + zat = gram

Berat alas kosong = gram

Berat Zat = gram

Volum titrasi :

Titrasi V awal (ml) V akhir (ml) V titrasi (ml)

1

2

3

2. Penetapan kadar

Penimbangan sampel :

Berat alas + zat = gram

Berat alas kosong = gram

Berat Zat = gram

Volum titrasi:

Titrasi V awal (ml) V akhir (ml) V titrasi (ml)

1

2

3

H. PERHITUNGAN

a. Molaritas ZnSO4

BM = 287,54

M= gram

BM ×V1000

Page 7: ZnCl2 kompleksometri

M= ❑287,54× ❑

1000

M=¿

Molaritas EDTA sesungguhnya :

M EDTA × V EDTA = M ZnSO4 x V ZnSO4

M EDTA × V EDTA = M ZnSO4 x V ZnSO4

M EDTA × V EDTA = M ZnSO4 x V ZnSO4

Molaritas rata−rata=3

= M

Page 8: ZnCl2 kompleksometri

Molaritas Molaritas rata-rata Selisih

Rata – rata selisih

BTR= selisihmolaritasrata−ratamolaritas rata−rata

×1000

¿ ×1000

=

b. Kadar ZnCl2

BM ZnCl2 =

% ZnCl2=ml EDTA×M EDTA×BM×100%×

V LabuV pipet

mg sampel

Page 9: ZnCl2 kompleksometri

kadar rata−rata=3

Kadar Kadar rata-rata Selisih

Rata – rata selisih

BTR= kadar selisih rata−ratakadarrata−rata

x 1000

= x 1000

I. KESIMPULAN

Page 10: ZnCl2 kompleksometri

Dari hasil praktikum didapatkan molaritas EDTA adalah M

dengan BTR dan kadar ZnCl2 dalam sampel adalah %

dengan BTR .

J. DAFTAR PUSTAKA

Vogel. 1994. Buku Ajar Vogel : Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik.

EGC : Jakarta .

RA,Day,Underwood.1992.Analisa Kuantitatif.Jakarta:Erlangga.

Yogyakarta,01 Juni 2011

Pembimbing Praktikan

Sujono,SKM.M,Sc Restu Khoirul Saban