yunita lufiana131810101015_msdm_matematika_uts.pdf
TRANSCRIPT
-
TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER
GAMBARAN KERJA PT.KERETA API INDONESIA
Oleh
YunitaLufiana
NIM 131810101015
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2015
-
PEMBAHASAN
1. Sejarah PT.Kereta Api Indonesia(Persero)
PT. KAI (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
menyelenggarakan jasa angkutan Kereta api yang meliputi aogkutan penumpang dan
barang. Pada akhir Maret 2007. DPR mengesahkan revisi UU No.13/1992 yang
menegaskan bahwa investor swasta maupun pemerintah daerah dberi kesempatan
untuk mengelola jasa angkutan Kereta api di Indonesia.
Perkeretaapian di Indonesia dimulai pada saat jaman penjajahan Belanda.
Belanda membawa kemajuan terutama kereta api yang lebih dahulu berkembang di
beberapa negara Eropa saat itu. Pembangunan kereta api ditandai dengan pemasangan
rel kereta api pertama di desa Kemijen Kota Semarang pada tanggal 17 Juni 1864.
Pemerintahan Belanda membangun rel kereta api ini dibawah komando NISM
(Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij) yang dipimpin langsung oleh
Gubernur Jenderal Sloet Van Beele. Pembangunan jalur kereta api pertama ini lebih
didasari oleh kebutuhan bangsa Belanda mengangkut hasil bumi berupa tembakau,
nila dan gula yang merupakan barang ekspor ke Pelabuhan Semarang.
Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, para
karyawan perusahaan Kereta Api yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api
(AMKA) mengambil alh kekuasaan perkeretaapian dari tangan Jepang.Pembacaan
pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA dilakukan pada tanggal
28 September 1945 yang menegaskan bahwa mulai hari itu kekuasaan perkeretaapian
berada di tangan bangsa Indonesia, inilah yang melandasi tanggal 28 September1945
ditetapkan sebagai Hari Kereta Api serta dibentuknya Djawatan Kereta Api
Repoeblik Indonesia atau dsingkat DKARI. Kemudian nama DKARI digant
menjadi Perusahaan Negara Jawatan Kereta Api (PNKA), dan selanjutnya pada
tanggal 15 September1971 PNKA diganti lagi dengan nama Perusahaan Jawatan
Kereta Api (PJKA). Pada tanggal 2 Januari 1991, nama PJKA secara resmi menjad
Perusahaan Umum Kereta Api (PERUMKA). Kemudian berubah lagi menjadi PT.
-
Kereta Api Indonesia atau PT. KAI (Persero) pada tanggal 1 Juni 1999 hingga
sekarang.Panjang Keseluruhan Jalur Kereta api di Indonesia adalah 7583 km, namun
lebih dar 2500 km telah ditutup karena dianggap tidak menguntungkan bila tetap
digunakan, jadi panjang total yang doperasionalkan adalah 5.042 km.
PT. KAI mengoperaskan Kereta Ap di Semua Propinsi Pulau Jawa, di Aceh,
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Lampung.
2. Profil PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak dalam bidang jasa khususnya transportasi kereta api dan satu-satunya Badan
Usaha Milik Negara di lingkungan Departemen Perhubungan yang bertugas
menyelenggarakan pelayanan jasa angkutan Kereta Api dalam rangka memperlancar
arus perpindahan orang dan atau barang secara massal untuk menunjang
Pembangunan Nasional di Indonesia. Berkembangnya tekhnologi transportasi
menyebabkan angkutan kereta api menjadi tulang punggung pergerakan orang
dibanyak Negara maju. Banyak aktivitas masyarat yang bergantung pada transportasi
ini. Seperti di Negara-negara maju seperti Singapore, Jepang, Korea, dan Negara-
negara lain di Benua Eropa, Sarana transportasi kereta api sangatlah diminati oleh
masyarakat karena kenyamanannya serta kecilnya resiko kecelakaan. Di Indonesia
sarana transportasi kereta api memiliki banyak pengguna sebab harga transportasi
kereta api memiliki banyak pengguna sebab harga transportasi kereta api yang
ditawarkan dapat terjangkau oleh masyarakat. Dari hasil observasi yang dilakukan di
stasiun Jember menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang menggantungkan
pelaksanaan aktivitas pada transportasi kereta api. Hal ini diperkuat oleh banyaknya
masyarakat yang rela antri sampai berjam-jam untuk mendapatkan tiket kereta
tujuannya.
Dalam pembinaan dan pengelolaan usaha PT KAI, ada beberapa strategi yang
dilakukan, antara lain:
-
a. Peningkatan efisiensi melalui cost cutting program (program pengurangan biaya)
dan cost reduction program (efisien biaya). Cost cutting program harus dilihat
dalam sebuah pemikiran yang tepat, yaitu efisiensi yang tidak mengorbankan
produktivitas serta efektivitas sebuah program.
b. Taat azas dalam pencatatan pendapatan perusahaan untuk menghilangkan
kebocoran penerimaan dan melakukan upaya-upaya untuk menghilangkan
penumpang tanpa tiket.
c. Penetrasi pasar melalui pemberdayaan angkutan gerbong non penumpang
(barang/cargo/batubara, semen dll) dalam rangka memperkuat struktur usaha.
d. Kajian terhadap rute-rute yang tidak dapat berkompetisi dengan model
transportasi lain (khususnya jarak jauh), dan membuka rute-rute yang potensial.
Sebab itu paradigma memberikan pelayanan apa adanya yang sudah terlalu
lama mendarah daging di tubuh PT KAI, sudah saatnya diubah. Meski harus diakui
upaya untuk mengubah paradigma PT KAI dalam melayani, bukannya persoalan
yang mudah. PT KAI harus memahami apa yang menjadi kebutuhan pengguna kereta
api. Dengan cara seperti itu, jajaran PT KAI diharapkan lebih mengerti keinginan
pengguna kereta api.
Di dalam tubuh PT KAI saat ini telah ada perubahan, meski masih dalam
skala kecil-kecilan. Sedang ada pergerakan ke arah perubahan. Terlihat PT KAI mulai
memprioritaskan pada pembenahan pelayanan. Misalnya, Kereta Ekonomi (K3) dan
Kereta Bisnis (K2) masuk salon kecantikan Dipo Kereta, Stasiun dipermak, gaji
dinaikkan, struktur organisasi disolidkan, anak perusahaan PT KA dilahirkan,
pelayanan ditingkatkan, dan 27 ribu jajaran PT KA diminta siap menjadi pelayan
penumpang. Sebagai simbol pelayanan, seluruh karyawan dan direksi menggunakan
pakaian seragam (R6) abu-abu untuk menunjukkan mereka siap melayani.
Kesungguhan PT KAI dalam melayani penumpang, yang penting semangatnya,
niatnya terlebih dahulu. Bahwa banyak petugas di lapangan yang pontang-panting
atau dipaksa melakukan disiplin pelayanan, tetapi ini hanyalah masalah waktu. Yakni
-
masalah pola pikir, kebiasaan, perilaku dan profesionalisme. Saatnya kereta
api Indonesia menuju Stasiun Masa Depan. Yang tak bisa mengikuti perubahan,
memang sebaiknya ditinggal karena perubahan memang memerlukan kesadaran.
Yang tak kalah pentingnya berharap dari perubahan adalah kontinuitas. Banyak
program perubahan (dalam hal ini pelayanan, perbaikan) dilakukan, sering lebih
bersifat seremonial, dan sering berantakan karena tak ada pengawasan. Apalagi masih
banyaknya orang yang apatis bahwa perubahan ini bersifat tiba-tiba dan bukan
merupakan program berkelanjutan. Yang repot apabila perubahan ini juga belum
disosialisasikan dengan baik, sehingga kalaupun sekarang penumpang merasa senang
ada perubahan pelayanan, berharap promosi dari mulut ke mulut jelas perlu waktu
panjang dan melelahkan. Seperti sebuah perlombaan yang tak imbang antara menjaga
kualitas pelayan dengan perubahan perilaku masyarakat pengguna transportasi kereta
api dan sebaliknya.
Selain itu, petugas di atas KA yang menjadi ujung tombak pelayanan kereta api
juga perlu jam terbang untuk mendisiplinkan diri mengubah pola pelayanan dan
bisnis mereka. Kalau dulu mereka dibayar untuk pelayanan oleh PT KA, sekarang
harus memahami keinginan penumpang, kalau ingin uang mengucur dari kocek
pelayanan. Kalau dulu restorasi menerima uang Rp 100 miliar dari PT KA atas
pelayanan yang diberikan, sekarang berapapun yang mereka inginkan tergantung
strategi mereka dalam menggaet penumpang dalam hal menu yang sesuai.
Transportasi kereta api sangat menjanjikan di masa depan, mengingat tingkat
kemacetan di jalan raya semakin padat.
3. Visi dan Misi PT. Kereta Api (Persero)
PT. Kereta Api (Persero) memiliki visi dan Misi yang ingin diwujudkan,
yaitu:
a. Visi
Visi yang ingin dicapai oleh PT. Kereta Api (Persero adalah terwujudnya kereta
api sebagai pilihan utama jasa transportasi dengan fokus keselamatan dan pelayanan.
-
b. Misi
Misi yang berusaha dilakukan oleh PT.Kereta Api (Persero) adalah
menyelenggarakan jasa transportasi sesuai keinginan stake holder dengan
meningkatkan keselamatan dan pelayanan, serta penyelenggaraan yang semakin
effisien.
4. Tujuan PT. Kereta Api (Persero)
Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka
panjang. Tujuan dari PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah sebagai berikut:
a. Turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan pemerintah di bidang
ekonomi dan pembangunan nasional khususnya di bidang transportasi.
b. Mendukung penyediaan barang atau jasa di bidang perkeretaapian yang bermutu
tinggi dan berdayasaing kuat dipasar domestik maupun mancanegara.
c. Meningkatkan kemampuan perawatan prasarana dan sarana perkeretaapian, serta
menyelenggarakan usaha penunjang di bidang prasarana dan sarana kereta api dan
kemanfaatan umum dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas.
5. Struktur Organisasi PT.Kereta Api (Persero)
Struktur mencerminkan garis wewenang dan tanggung jawab dari masing-
masing bagian dan hubungan satu bagian lainnya serta merupakan kerangka kaerja
operasional perusahaan yang direncenakan, dikendalikan dan diawasii dalam
mencapai keseluruhan tujuan perusahaan, sruktur organisasi PT.Kereta Api (Persero):
-
DIREKTUR UTAMA Ignasius Johan
DIREKTUR
KEUANGANDIREKTUR
OPERASIONAL
DIREKTUR SDM
DAN UMUM DIREKTUR
PENGEMBANGAN
SEKRETARIS PERUSAHAAN
PUSAT PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT KESELAMATAN DAN MANAGEMEN
SATUAN PENGAWASAN INTERN
DIVISI SARANA
DIVISI PELATIHAN
DIVISI PROPERTI
DAERAH OPERASI
(I-IX) DI JAWA
DIVISI REGIONA
(1-3) DI SUMATRA
-
6. Gambaran Pekerjaan (job description)
a. Direktur utama
Direktur utama sebagai pimipinan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang
memiliki kuasa dan pemberi keputusan terhadap perusahaan atas laporan yang
telah diberikan
b. Direktur keuangan
Seksi Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pendayagunaan dan
pengadministrasian keuangan, mengkoordinasi penyuluhan Rencana Kerja
Anggaran Tahunan dan mengkoordinir agar urusan Anggaran, Akuntansi,
Penagihan Sewa Rumah dinas dan asset asset tersebut dilaksanakan dengan baik
dan benar.
c. Direktur operasional
Direktur Operasional memiliki tugas mengkoordinasi unit Operasional agar
urusan Operasional perjalanan KA. Sarana perkereta-apian serta pelayanan jasa
dapat dilaksanakan secara baik dan benar.
d. Direktur SDM dan Umum
Direktur SDM dan umum mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan
kebutuhan, administrasi, dan sistem informasi SDM, melaksanakan pengendalian,
pembinaan, pelatihan, sertifikat dan evaluasi kinerja SDM.
e. Direktur pengembangan
Direktur pengembangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan,
pengendalian, pelaksanaan dan evaluasi kinerja pemasaran jasa angkutan
penumpang dan barang, serta koordinasi dengan seksi operasi dan UPT stasiun.
f. Sekertaris perusahaan
Sekertaris perusahaan berugas mendampingi direktur utama dalam menjalankan
tugasnya, dan sebagai pengelola utama segala laporan perusahaan beserta surat
menyurat.
g. Satuan pengawasan intern
-
Tuga peengawas intern adalah melakukan pengawasan manejemen, pengujian,
penilaian atas hasil laporan serta pengusutan atas perintah Direktur Utama
menyangkut bidang keuangan, bagian teknis pemeliharaan prasarana, bagian
operasi dan pemasaran (pelayanan) jasa ankutan kereta api, bidang administras
personalia, administrasi umum dan administrasi pendidikan serta pelatihan,bidang
perencanaan penelitian tegnologi informasi dan system informasi serta bidang
kelengkapan.
h. Daerah operasi (I IX) di Jawa
Tugas masing-masing daerah operasi adalah menyelenggarakan pegusahaan
angkutan kereta api, serta merumuskan dan menyusun program pembinaan dan
pengendalian pelaksanaan angkutan penumpang dan barang di daerah opersi
tersebut.
i. Daerah regional (1-3) di Sumatra
Tugas masing-masing daerah regional adalah menyelenggarakan pegusahaan
angkutan kereta api, serta merumuskan dan menyusun program pembinaan dan
pengendalian pelaksanaan angkutan penumpang dan barang di daerah regional
pengoprasian kereta api tersebut.
7. Tugas pokok dan fungsi PT.Kereta Api (Persero)
a. Tugas pokok PT.Kereta Api (Persero)
PT.Kereta Api (Persero) mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pegusahaan
angkutan kereta api, serta merumuskan dan menyusun program pembinaan dan
pengendalian pelaksanaan angkutan penumpang dan barang.
b. Fungsi PT.Kereta Api (Persero)
Dalam menyelenggarakan tugas pokok PT.Kereta Api (Persero) mempunyai fungsi:
1) Pengelolaan sumber daya manusia (SDM), adminitrasi kerumahtanggaan dan
umum, pertimbangan dan bantuan hukum, serta penguji, pengendalian dan
pembinaan hygiene perusahaan, kesehatan (HIPERKES) dan keselamatan kerja
-
2) Pendayagunaan keuangan, serta pelaksanaan dan pembinaan anggaran dan
ukuntansi
3) Pemeriksaan kas daerah
4) Pelaksanaan hubungan masyarakat di daerah
5) Pemeliharaan dan pengendalian jalan rel dan jembatan
6) Pelaksanaan dan pengendalian operasi
7) Pelaksanaan pemasaran angkutan kereta api
8) Pemeliharaan dan pengendalian sinyal, telekomunikasi dan listrik
8. Tantangan PT.Kereta Api Indonesia (Persero)
Tantangan yang ada di PT.Kereta Api Indonesia (Persero) berkaiytan dengan
Tugas karyawan yang memberikan layanan langsung kepada masyarakat diupayakan
dan dituntut agar karyawan dapat menampilkan produktivitas yang tinggi. Tetapi bila
kita cermati, tingginya tingkat kebutuhan masyarakat akan transportasi kereta api
yang disediakan oleh PT.Kerata Api(Persero) tidaklah sebanding dengan kualitas
kerja karyawan sehingga belum dapat menampilkan produktivitas kerja karyawan
yang tinggi.
Hal tersebut dapat dilihat dari munculnya masalah-masalah pelayanan,
keselamatan, ketepatan waktu, masalah ketepatan jadwal K masih diwarnai dengan
keterlambatan, karena pada bagian jalan KA tertentu ada pelaksanaan pekerjaan
perbaikan pada komponen jalan rel. baik berupa penggantian rel, bantalan. maupun
penambahan balas, sehingga KA harus berjalan perlahan dan berpengaruh terhadap
total waktu tempuhnya maupun kenyamanan sarana dan prasarana yang dinilai
kurang baik.
Bukan suatu kondisi yang mudah untuk meningkatkan pelayanan PT KAI, di
tengah banyaknya persoalan teknis maupun klasik yang menggayuti satu-satunya
pengelola moda transportasi kereta api di negeri ini. Terlebih lagi selama ini, jajaran
PT KAI baik mereka yang berada di pusat maupun daerah, tampaknya sudah terbiasa
dengan layanan apa adanya karena memang tidak ada saingan.
-
Banyak sekali kendala yang terjadi di dalam dunia perkeretaapian
di Indonesia, yang bila dinilai kendala yang dihadapi PT KAI secara umum adalah
sebagai berikut :
a. Secara finansial masih kurang baik dikarenakan PT KAI masih
menjalankan Public Service Obligation (PSO) yang melayani masyarakat sebagai
angkutan massal dengan tarif yang relatif rendah dan tidak komersial. Di lain
pihak pengusahaan kereta api merupakan usaha padat modal dimana sebagian
besar digunakan untuk pengadaan dan pemeliharaan sarana (lokomotif dan
gerbong) maupun pengadaan dan pemeliharaan prasarana (rel, jembatan dan
sinyal). Namun demikian PT KAI diminta untuk meningkatkan kapasitas
angkutan, keselamatan dan kualitas pelayanannya.
b. Kondisi prasarana kereta api (rel, jembatan dan sinyal) yang sudah tua dan kurang
terpelihara dengan baik dikarenakan keterbatasan dana pemerintah, karena
masalah prasarana tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah.
c. Kondisi sarana kereta api (Iokomotif dan gerbong) sebagian besar sudah tua
(tidak efisien), karena keterbatasan dana PT KAI untuk melakukan replacement.
Di lain pihak bisnis perkeretaapian juga belum efektif sehingga tidak menarik
bagi perbankan untuk menyalurkan pinjaman investasi.
d. Disiplin masyarakat pengguna jasa kereta api yang tidak mendukung PT KAI
dalam metakukan perawatan sarana dan prasarana, yang mengakibatkan angkutan
kereta api menjadi kurang nyaman dan kurang aman bagi para pengguna jasa
kereta api.
e. Rendahnya kemampuan ekonami masyarakat yang selama ini menggunakan jasa
angkutan kereta api sehingga tarif kereta api belum dapat menutupi biaya.
9. Kelemahan PT.Kereta Api (Persero)
Kelemahan yang sering terjadi di PT.Kereta Api adalah masalah ketepatan
jadwal perjalanan KA masih diwarnai dengan kelambatan, karena pada bagian jalan
KA tertentu sedang ada pelaksanaan pekerjaan perbaikan pada komponen jalan rel,
-
baik berupa penggantian rel, bantalan, maupun penambahan balas, sehingga KA
harus berjalan perlahan dan berpengaruh terhadap total waktu tempuh.
Rangkaian KA yang ada sekarang masih kurang, jika dibandingkan dengan
jumlah penumpang yang sangat banyak. bahkan disetiap gerbong KA selalu
kelebihan muatan atau OverLoad dari jumlah kapasitas yang diharuskan.
Pelayanan dan keamanan masih sangat kurang dan perlu di tingkatkan lagi
kinerjanya, baik pada saat di stasiun maupun saat di dalam gerbong kereta msaih
belum terdapat pelayanan dan keamanan yang memuaskan konsumen.