11repository.ump.ac.id/5759/3/tri yana bab ii.pdf · merupakan aset tak berwujud yang mewakili...

15
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Dalam penelitian tentang “ Efisiensi Intellectual Capital dan Pengaruhnya Terhadap Profitabilitas” membutuhkan kajian teori sebagai berikut : 2.1.1 Pengertian Intellectual Capital Sebagian besar mendefinisikan bahwa Intellectual Capital merupakan aset tak berwujud yang mewakili penciptaan dari sebuah nilai yang potensial (Mavridis, 2004). Karakteristik utama dari Intellectual Capital yaitu aset tersebut dipandang sebagai sumber profit ekonomi di masa depan, tidak ada secara fisik, namun dapat dipelihara dan diperdagangkan oleh perusahaan. Secara garis besar Intellectual Capital dibagi dalam tiga kelompok besar meliputi : 1. Human Capital Human Capital meliputi sumber daya manusia di dalam organisasi (yaitu sumber daya tenaga kerja) dan sumber daya eksternal yang berkaitan dengan organisasi, seperti konsumen dan pemasok. 2. Structural Capital Structural Capital adalah pengetahuan yang dimiliki oleh organisasi secara keseluruhan dalam hal teknologi, penemuan, data, publikasi, strategi, dan budaya, serta rutinitas organisasi dan prosedur. Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Upload: others

Post on 18-Sep-2019

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 11repository.ump.ac.id/5759/3/Tri Yana Bab II.pdf · merupakan aset tak berwujud yang mewakili penciptaan dari sebuah nilai yang potensial (Mavridis, 2004). Karakteristik utama dari

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Dalam penelitian tentang “ Efisiensi Intellectual Capital dan

Pengaruhnya Terhadap Profitabilitas” membutuhkan kajian teori sebagai

berikut :

2.1.1 Pengertian Intellectual Capital

Sebagian besar mendefinisikan bahwa Intellectual Capital

merupakan aset tak berwujud yang mewakili penciptaan dari sebuah nilai

yang potensial (Mavridis, 2004). Karakteristik utama dari Intellectual

Capital yaitu aset tersebut dipandang sebagai sumber profit ekonomi di

masa depan, tidak ada secara fisik, namun dapat dipelihara dan

diperdagangkan oleh perusahaan. Secara garis besar Intellectual Capital

dibagi dalam tiga kelompok besar meliputi :

1. Human Capital

Human Capital meliputi sumber daya manusia di dalam organisasi

(yaitu sumber daya tenaga kerja) dan sumber daya eksternal yang

berkaitan dengan organisasi, seperti konsumen dan pemasok.

2. Structural Capital

Structural Capital adalah pengetahuan yang dimiliki oleh

organisasi secara keseluruhan dalam hal teknologi, penemuan, data,

publikasi, strategi, dan budaya, serta rutinitas organisasi dan prosedur.

Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 2: 11repository.ump.ac.id/5759/3/Tri Yana Bab II.pdf · merupakan aset tak berwujud yang mewakili penciptaan dari sebuah nilai yang potensial (Mavridis, 2004). Karakteristik utama dari

12

Structural Capital mengacu pada hal-hal seperti rutinitas organisasi,

prosedur, sistem, budaya, sistem perangkat lunak, dan database.

3. Relational (Customer) Capital

Customer Capital merupakan hubungan antara organisasi dengan

orang-orang yang berbisnis dengan organisasi tersebut. Customer Capital

merupakan kecenderungan pelanggan pada suatu perusahaan untuk tetap

melakukan bisnis dengan perusahaan tersebut.

Metode Value Added Intellectual Capital (VAICTM) yang

dikembangkan oleh Pulic (1998), metode ini didesain untuk menyajikan

informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud (tangible

asset) dan aset tak berwujud (intangible assets). VAICTM merupakan

instrumen untuk mengukur kinerja atau kemampuan intelektual

perusahaan. VAICTM menunjukan total value creation efficiency dari dua

sumber daya utama, yaitu Intellectual Capital dan financial capital.

Dengan kata lain, VAICTM digunakan untuk mengukur efisiensi dari dua

sumber daya utama perusahaan yaitu Intellectual Capital dan financial

capital.

2.1.2 Profitabilitas

Bagi perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan paling utama

adalah mendapatkan keuntungan yang optimal. Meskipun demikian

masalah profitabilitas adalah lebih penting dari pada masalah laba, karena

laba yang besar saja belumlah merupakan ukuran bagi perusahaan tersebut

telah bekerja dengan efisien. Efisien baru dapat diketahui dengan

Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 3: 11repository.ump.ac.id/5759/3/Tri Yana Bab II.pdf · merupakan aset tak berwujud yang mewakili penciptaan dari sebuah nilai yang potensial (Mavridis, 2004). Karakteristik utama dari

13

membandingkan laba usaha perusahaan tersebut atau dengan kata lain

adalah menghitung profitabilitasnya.

Rasio profitabilitas atau rasio rentabilitas, yaitu rasio yang

digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam mendapatkan

keuntungan (Desy, 2012).

Profitabilitas suatu perusahaan merupakan pencerminan

kemampuan modal perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Oleh

karenanya, profitabilitas merupakan pencerminan efisiensi suatu

perusahaan di dalam menggunakan modal kerja, maka cara menggunakan

tingkat profitabilitas untuk ukuran efisiensi suatu perusahaan merupakan

cara yang baik. Rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return on

Assets (ROA).

Return on Asset (ROA) adalah rasio profitabilitas kunci yang

mengukur jumlah profit yang diperoleh untuk tiap rupiah aset yang

perusahaan miliki. Return on Asset (ROA) memperlihatkan kemampuan

perusahaan dalam melakukan efisiensi penggunaan total aset untuk

operasional perusahaan.

2.1.3 Resources Based Theory/Resources Based View

Resources Based View (RBV) dipelopori oleh Penrose (1959), teori

ini berpendapat bahwa perusahaan memeperoleh keunggulan kompetitif

dan kinerja keuangan yang baik dengan cara memiliki, menguasai, dan

memanfaatkan aset-aset strategis yang penting (Wernerfelt, 1984). Teori

Resources Based View memandang perusahaan sebagai kumpulan sumber

Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 4: 11repository.ump.ac.id/5759/3/Tri Yana Bab II.pdf · merupakan aset tak berwujud yang mewakili penciptaan dari sebuah nilai yang potensial (Mavridis, 2004). Karakteristik utama dari

14

daya dan kemampuan (Penrose, 1959; Wernerfelt, 1984). Perbedaan

sumber daya dan kemampuan perusahaan dengan perusahaan pesaing akan

memberikan keuntungan kompetitif (Peteraf, 1993). Asumsi Resources

Based View yaitu bagaimana perusahaan dapat bersaing dengan

perusahaan lain untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dengan

mengelola sumber daya yang dimiliki sesuai dengan kemampuan

perusahaan.

Cheng et al., (2010) menjelaskan bahwa dalam teori Resources

Based View, untuk mengembangkan keunggulan kompetitif, perusahaan

harus memiliki sumber daya dan kemampuan yang superior dan melebihi

para pesaing atau kompetitor.

2.1.4 Knowledge Based View

Pandangan berbasis pengetahuan perusahaan atau Knowledge

Based View (KBV) adalah ekstensi baru dari pandangan berbasis sumber

daya perusahaan Resource-Based View (RBV) dari perusahaan dan

memberikan teoritis yang kuat dalam mendukung modal intelektual.

Knowledge Based View (KBV) berasal dari Resources Based View (RBV)

dan menunjukkan bahwa pengetahuan dalam berbagai bentuknya adalah

kepentingan sumber daya (Grant, 1996; Machlup, 1984). Asumsi dasar

teori berbasis pengetahuan perusahaan berasal dari pandangan berbasis

sumber daya perusahaan. Namun, pandangan berbasis sumber daya

perusahaan tidak memberikan pengakuan akan pengetahuan yang

Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 5: 11repository.ump.ac.id/5759/3/Tri Yana Bab II.pdf · merupakan aset tak berwujud yang mewakili penciptaan dari sebuah nilai yang potensial (Mavridis, 2004). Karakteristik utama dari

15

memadai. Teori berbasis pengetahuan perusahaan menguraikan

karakteristik khas sebagai berikut:

1. Pengetahuan memegang makna yang paling strategis di perusahaan.

2. Kegiatan dan proses produksi di perusahaan melibatkan penerapan

pengetahuan.

3. Individu-individu dalam organisasi tersebut yang bertanggung jawab

untuk membuat, memegang, dan berbagi pengetahuan.

Pendekatan Knowledge Based View membentuk dasar untuk

membangun keterlibatan modal manusia dalam kegiatan rutin perusahaan.

Hal ini dicapai melalui peningkatan keterlibatan karyawan dalam

perumusan tujuan operasional dan jangka panjang perusahaan. Dalam

pandangan berbasis pengetahuan, perusahaan mengembangkan

pengetahuan baru yang penting untuk keuntungan kompetitif dari

kombinasi unik yang ada pada pengetahuan (Fleming 2001, Nelson dan

Winter 1982). Dalam era persaingan yang ada saat ini, perusahaan sering

bersaing dengan mengembangkan pengetahuan baru yang lebih cepat

daripada pesaing mereka. Knowledge-Based Theory mengidentifikasi

dalam pengetahuan, yang ditandai oleh kelangkaan dan sulit untuk

mentransfer dan mereplikasi, merupakan sebuah sumber daya penting

untuk mencapai keunggulan kompetitif.

Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 6: 11repository.ump.ac.id/5759/3/Tri Yana Bab II.pdf · merupakan aset tak berwujud yang mewakili penciptaan dari sebuah nilai yang potensial (Mavridis, 2004). Karakteristik utama dari

16

2.1.5 Definisi dan Jenis Bank

Bank merupakan lembaga keuangan yang menawarkan jasa

keuangan seperti kredit, tabungan, pembayaran jasa, dan melakukan

fungsi-fungsi keuangan lainnya secara profesional. Keberhasilan sebuah

bank ditentukan oleh kemampuan mengidentifikasi permintaan masyarakat

akan jasa-jasa keuangan kemudian memberikan pelayanan secara efisien

dan menjualnya dengan harga yang bersaing.

Berdasarkan PSAK No. 31, bank adalah suatu lembaga yang

berperan sebagai perantara keuangan (Financial Intermediary) antara

pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (Surplus Unit) dengan pihak-

pihak yang memerlukan dana (Deficit Unit), serta sebagai lembaga yang

berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.

Pada Pasal 1 (butir 2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998

tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

Perbankan, dikatakan bahwa “Bank adalah badan usaha yang menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Usaha pokok bank adalah

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, seperti

tabungan, deposito, maupun giro, dan menyalurkan dana simpanan

tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan, baik dalam bentuk kredit

maupun bentuk-bentuk lainnya (Fahmi, 2010).

Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 7: 11repository.ump.ac.id/5759/3/Tri Yana Bab II.pdf · merupakan aset tak berwujud yang mewakili penciptaan dari sebuah nilai yang potensial (Mavridis, 2004). Karakteristik utama dari

17

Beberapa bank dapat diklasifikasikan berdasarkan kepemilikan dan

klasifikasi bank berdasarkan fungsi atau status operasi. Klasifikasi bank

berdasarkan kepemilikan yaitu bank asing. Bank asing yaitu bank yang

mayoritas sahamnya dimiliki pihak asing, yang membuka kantor cabang di

Indonesia sedangkan kantor pusatnya berada di luar negeri (Nainggolan,

2009 dalam Fahmi 2010). Sedangkan klasifikasi bank berdasarkan fungsi

atau status operasi yaitu bank umum atau bank komersial. Pada Pasal 1

(butir 3) UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas UU Nomor 7

Tahun 1992 tentang Perbankan, disebutkan bahwa “Bank umum adalah

bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau

berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa

dalam lalu lintas pembayaran”.

Dari beberapa definisi bank dapat disimpulkan bahwa bank adalah

lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dan menyalurkan

dana dari dan kepada masyarakat yang memiliki fungsi memperlancar lalu

lintas pembayaran. Atau dengan kata lain bank adalah suatu lembaga

keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit serta jasa-jasa dalam

lalu lintas pembayaran dan peredaran uang (Rosy, 2009).

2.1.6 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan yang berhubungan

dengan pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan dan

digunakan sebagai referensi serta pembanding dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut :

Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 8: 11repository.ump.ac.id/5759/3/Tri Yana Bab II.pdf · merupakan aset tak berwujud yang mewakili penciptaan dari sebuah nilai yang potensial (Mavridis, 2004). Karakteristik utama dari

18

1. Selvi dan Golrida (2013), telah melakukan penelitian mengenai

“Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan”. Dengan

hasil penelitian bahwa Intellectual Capital mempengaruhi kinerja

keuangan perusahaan. Capital Employed Efficiency (CEE)

berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan, baik dengan

Return on Equity (ROE) maupun dengan Earning per Share (EPS).

Walaupun dalam model model ROE bukti empiris menunjukan bahwa

Human Capital Efficiency berpengaruh signifikan terhadap Return on

Equity (ROE), namun dengan model Earning per Share (EPS) bukti

empiris belum menunjukan pengaruh signifikan Human Capital

Efficiency (HCE) terhadap EPS.

Analisa atas Structural Capital Efficiency (SCE) juga

menunjukan hasil yang tidak konsisten antara model Return on Equity

(ROE), dan model Earning per Share (EPS). Pada model Earning per

Share (EPS) bukti empiris menunjukan pengaruh signifikan Structural

Capital Efficiency (SCE) terhadap Earning per Share (EPS), namun

dengan model Return on Equity (ROE), Structural Capital Efficiency

(SCE) belum terbukti signifikan terhadap Return on Equity (ROE).

2. Rizki (2012), dengan judul penelitian “Pengaruh Intellectual Capital

Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia”. Hasil penelitian menunjukan bahwa

Intellectual Capital memiliki pengaruh positif terhadap kinerja

keuangan perusahaan, yang diwakili oleh Return on Asset (ROA) dan

Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 9: 11repository.ump.ac.id/5759/3/Tri Yana Bab II.pdf · merupakan aset tak berwujud yang mewakili penciptaan dari sebuah nilai yang potensial (Mavridis, 2004). Karakteristik utama dari

19

Return on Equity (ROE). Sedangkan Growth of Reveneu (GR) tidak

dipengaruhi secara signifikan oleh Intellectual Capital.

3. Putu dan Ida (2012), melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Intellectual Capital pada Kinerja Keuangan Di Bursa Efek Indonesia”.

Dengan hasil penelitian yaitu Intellectual Capital dengan metode

Value Added Intellectual Coefficient (VAICTM) berpengaruh positif

pada Return on Assets (ROA). Intellectual Capital dengan Market to

Book Value (MBV) berpengaruh positif pada Return on Assets (ROA)..

4. Fahmi (2009), melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Intellectual Capital Terhadap Return on Asset Perusahaan Perbankan

yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2007 sampai

2009”. Dengan hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Human

Capital Efficiency (HCE) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return

on Asset perusahaan perbankan. Variabel Structural Capital Efficiency

(SCE) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset

perushaan perbankan. Variabel Capital Employed Efficiency (CEE)

memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Return on Asset

perusahaan perbankan. Variabel Value Added Intellectual Coefficient

(VAICTM) yang terdiri dari Human Capital Efficiency (HCE),

Structural Capital Efficiency (SCE), dan Capital Employed Efficiency

(CEE) secara bersamaan (simultan) berpengaruh positif secara

signifikan terhadap Return on Asset (ROA) perusahaan perbankan.

Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 10: 11repository.ump.ac.id/5759/3/Tri Yana Bab II.pdf · merupakan aset tak berwujud yang mewakili penciptaan dari sebuah nilai yang potensial (Mavridis, 2004). Karakteristik utama dari

20

5. Kirmizi dan Jessica (2011), dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh

Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan (Pada Perusahaan

LQ45 yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)”. Hasil dari penelitian

yang dilakukan yaitu bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

nilai tambah dari modal yang digunakan (Capital Employed) dan nilai

tambah modal yang berasal dari sumber daya manusia (Human

Capital) terhadap kinerja perusahaan yang diukur melalui earning per

share selama tahun pengamatan yaitu dari tahun 2007 hingga tahun

2009.

6. Rousilita (2012), dengan penelitian yang berjudul "Pengaruh

Intellectual Capital Terhadap Profitabilitas, Produktivitas, dan

Penilaian Pasar Pada Perusahaan Yang Go Public Di Indoesia Pada

Tahun 2005-2007". Hasil penelitian memberikan bukti bahwa

intellectual capital berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas

(positif) dan produktivitas (negatif), namun tidak berpengaruh

signifikan terhadap penilaian pasar. Physical capital tidak berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas, produktivitas, dan penilaian pasar.

Human capital berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas dan

penilaian pasar. Structural capital berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas dan produktivitas, namun tidak berpengaruh signifikan

terhadap penilaian pasar.

Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 11: 11repository.ump.ac.id/5759/3/Tri Yana Bab II.pdf · merupakan aset tak berwujud yang mewakili penciptaan dari sebuah nilai yang potensial (Mavridis, 2004). Karakteristik utama dari

21

2.2 Kerangka Pemikiran

Human Capital merupakan indikator efisiensi nilai tambah modal

manusia. Hubungan antara Value Added dengan Human Capital

mengindikasikan bahwa kemampuan modal manusia dalam membuat nilai

pada perusahaan menghasilkan nilai tambah. Human Capital merupakan

faktor penting dalam sebuah perusahaan, karena Human Capital

merupakan penggabungan sumber-sumber daya dari intangible yang

melekat dalam diri anggota organisasi, selain itu juga merupakan aset

perusahaan dan sumber inovasi serta pembaharuan bagi perusahaan.

Structural Capital, rasio ini mengukur jumlah Structural Capital

yang dibutuhkan untuk menghasilkan nilai dari Value Added dan

merupakan indikasi bilamana keberhasilan Structural Capital dalam

penciptaan nilai (Ulum, 2009). Structural Capital meliputi seluruh non-

human storehouse of knowledge dalam organisasi. Perusahaan dengan

Structural Capital yang kuat akan memiliki dukungan budaya yang

memungkinkan perusahaan untuk mencoba sesuatu untuk belajar, dan

mencoba untuk diukur dan dikembangkan dalam suatu perusahaan

(Anatan, 2004).

Customer Capital atau Relational Capital, merupakan modal yang

paling nyata dari ketiga jenis Intellectual Capital, fungsi dari Customer

Capital (modal pelanggan) adalah agar dapat menyalurkan Human Capital

agar dapat tercipta hubungan yang positif dengan konsumen, pasar, serta

institusi tertentu. Dalam hubungannya dengan pelanggan, maka Customer

Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 12: 11repository.ump.ac.id/5759/3/Tri Yana Bab II.pdf · merupakan aset tak berwujud yang mewakili penciptaan dari sebuah nilai yang potensial (Mavridis, 2004). Karakteristik utama dari

22

Capital dapat muncul dari berbagai bagian di luar lingkungan yang bisa

menambah nilai bagi perusahaan tersebut.

Metode Value Added Intellectual Coefficient (VAICTM)

memungkinkan perusahaan untuk mengukur efisiensi penciptaan nilai

perusahaan (Pulic, 1998). Metode VAICTM menggunakan laporan

keuangan perusahaan untuk menghitung koefisien efisiensi pada 3 (tiga)

komponen modal, yaitu Human Capital, Structural Capital, dan Physical

Capital. Metode VAICTM memberikan informasi mengenai efisiensi aset

berwujud dan aset tak berwujud yang dapat digunakan untuk

menghasilkan nilai perusahaan.

Keunggulan dari metode VAICTM adalah karena data yang

digunakan relatif mudah diperoleh dari berbagai sumber dan jenis

perusahaan. Data yang dibutuhkan untuk menghitung berbagai rasio

tersebut adalah angka-angka keuangan yang standar yang umumnya

tersedia dari laporan keuangan perusahaan.

Return on Asset (ROA) merupakan rasio profitabilitas yang

digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan

keuntungan dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Menurut

Brigham dan Houston, (2006) dikutip dari Rizki, (2012), menyatakan

bahwa rasio antara laba bersih terhadap total aktiva digunakan untuk

mengukur tingkat pengembalian total aktiva (Return on Tottal Asset –

ROA) setelah beban bunga dan pajak. ROA merupakan indikator yang

digunakan untuk melihat bagaimana tingkat profitabilitas dari suatu

Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 13: 11repository.ump.ac.id/5759/3/Tri Yana Bab II.pdf · merupakan aset tak berwujud yang mewakili penciptaan dari sebuah nilai yang potensial (Mavridis, 2004). Karakteristik utama dari

23

perusahaan jika dikaitkan dengan total asetnya. Sehingga dapat

menjelaskan mengenai seberapa efisien pihak manajemen perusahaan

menggunakan aset perusahaan dalam menghasilkan pendapatan.

Beberapa penelitian yang dilakukan yang menjadi acuan dalam

penelitian sekarang yaitu penelitian yang dilakukan oleh Selvi dan Golrida

(2013) melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Intellectual Capital

Terhadap Kinerja Keuangan”. Dengan hasil penelitian bahwa Intellectual

Capital mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Capital Employed

Efficiency (CEE) berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan,

baik dengan Return on Equity (ROE) maupun dengan Earning per Share

(EPS). Walaupun dalam model ROE bukti empiris menunjukan bahwa

Human Capital Efficiency berpengaruh signifikan terhadap Return on

Equity (ROE), namun dengan model Earning per Share (EPS) bukti

empiris belum menunjukan pengaruh signifikan Human Capital Efficiency

(HCE) terhadap Earning per Share (EPS). Analisa atas Structural Capital

Efficiency (SCE) juga menunjukan hasil yang tidak konsisten antara model

Return on Equity (ROE), dan model Earning per Share (EPS). Pada

model Earning per Share (EPS) bukti empiris menunjukan pengaruh

signifikan Structural Capital Efficiency (SCE) terhadap Earning per Share

(EPS), namun dengan model Return on Equity (ROE), Structural Capital

Efficiency (SCE) belum terbukti signifikan terhadap Return on Equity

(ROE).

Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 14: 11repository.ump.ac.id/5759/3/Tri Yana Bab II.pdf · merupakan aset tak berwujud yang mewakili penciptaan dari sebuah nilai yang potensial (Mavridis, 2004). Karakteristik utama dari

24

Sementara penelitian yang dilakukan oleh Rizki (2012), melakukan

penelitian “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Hasil

penelitian menunjukan bahwa Intellectual Capital memiliki pengaruh

positif terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diwakili oleh Return on

Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). Sedangkan Growth of Reveneu

(GR) tidak dipengaruhi secara signifikan oleh Intellectual Capital.

Fahmi (2009), melakukan penelitian “Pengaruh Intellectual

Capital Terhadap Return On Asset Perusahaan Perbankan yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2009”. Dengan hasil bahwa variabel

Human Capital Efficiency (HCE) tidak berpengaruh signifikan terhadap

ROA. Variabel Structural Capital Efficiency (SCE) tidak berpengaruh

signifikan terhadap ROA. Variabel Capital Employed Efficiency (CEE)

memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA, VAICTM yang

terdiri dari Human Capital Efficiency, Structural Capital Efficiency, dan

Capital Employed Efficiency secara bersamaan (simultan) berpengaruh

positif secara signifikan terhadap ROA perusahaan perbankan.

Berdasarkan dari uraian di atas, maka kerangka pemikiran dapat

digambarkan sebagai berikut :

Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015

Page 15: 11repository.ump.ac.id/5759/3/Tri Yana Bab II.pdf · merupakan aset tak berwujud yang mewakili penciptaan dari sebuah nilai yang potensial (Mavridis, 2004). Karakteristik utama dari

25

Intellectual Capital

H1(+)

H2(+)

H3(+)

H4(+)

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

2.3 Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu kesimpulan awal yang bersifat

sementara dari penelitian yang masih harus diuji kebenarannya.

Berdasarkan landasan terori di atas, maka terdapat empat hipotesis

alternatif, yaitu sebagai berikut :

H1 : Human Capital Efficiency berpengaruh positif terhadap

profitabilitas (ROA).

H2 : Structural Capital Efficiency berpengaruh positif terhadap

profitabilitas (ROA).

H3 : Capital Employed Efficiency berpengaruh positif terhadap

profitabilitas (ROA).

H4 : Human Capital Efficiency, Sructural Capital Efficiency, dan

Capital Employed Efficiency secara simultan berpengaruh positif

terhadap profitabilitas (ROA).

Human Capital Efficiency(X1)

Profitabilitas (Y)(ROA)

Structural Capital Efficiency(X2)

Capital Employed Efficiency(X3)

Efisiensi Intellectual Capital..., Tri Yana, Fakultas Ekonomi UMP, 2015