(word) kelompok 7-sosialisasi diversifikasi pangan-thp a 2012

Upload: cazperftp12

Post on 19-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

SOSIALISASI DIVERSIFIKASI PANGAN

TRANSCRIPT

TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN LOKALHASIL SOSIALISASI DI SD MUHAMMADIYAH 01 JEMBER

Kelompok A7 :Ilmi Khoirunnisa(121710101005)Ari Yoga Utomo(121710101023)Radia Tantri Dewi(121710101034)Endang Jumiyanti(121710101041)Nurus Zahro(121710101044)

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIANUNIVERSITAS JEMBER2014BAB 1. PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangTelah kita ketahui bahwasanya Negara kita, Indonesia memiliki beragam bahan pangan seperti ubi ubian, kacang kacangan, padi - padian hingga menu menu kuliner yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Keragaman pangan local yang tersebar di Indonesia memiliki nilai nilai budaya dan cita rasa yang khas pada masing masing daerah. Mulai dari makanan yang manis atau pun gurih, minuman hangat atau pun dingin, hingga jajanan jajanan tradisional yang luar biasa enaknya tersedia di Tanah Air ini.Jajanan tradisional yang merupakan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat golongan etnik dan daerah spesifik yang diolahan oleh masyarakat dari bahan baku daerah local dan dengan resep resep yang sudaqh dikenal oleh masyarakat, ialah salah satu bentuk pelestarian budaya yang ada di Indonesia. Dahulu sebelum globalisasi marak di Indonesia, makanan ini sangat digemari dan menjadi makanan yang sangat akrab dengan masyarakat dari usia bawah hingga usia atas. Aneka rasa dan warna makanan tradinsional menjadi cirri khas Indonesia yang mempunyai warna warni ras dan suku.Akan tetapi seiring berjalannya waktu persaingan persaingan yang hadir ke Indonesia mengakibatkan segala aspek kehidupan termasuk pola makan dan jajanan jajanan tradisional telah tergeser oleh menu menu yang baru. Globalisasi yang begitu besar dampaknya mengakibatkan masyarakat Indonesia sendiri pun telah melupakan makanan - makanan yang dulu sangat mereka gemari dan agungkan. Disinalah titiik kelemahan kita ketika hadirnya sesuatu yang baru mengkibatkan apa yang telah kita punya dilupakan begitu saja. Bahkan ketika kita melihat kembali bahwasanya makanan yang dibawa oleh arus globalisasi seperti Junk Food, Fast Food, MC Donald, KFC dll mempunyai dampak negative bagi kesehatan dari pada makanan local atau tradisional yang jelas diolah dari bahan baku alami.Dari uraian diatas sangat ironis sekali apabila kita seorang mahasiswa yang mengaku sebagai pelaksanan Tri Dharma hanya menyaksikan permainan globalisasi yang mengakibatkan masyarakat Indonesia telah melupakan jati diri Negara kita tercinta. Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi pengenalan pangan local khususnya jajanan tradisional terhadap beberapa pihak, pada kesempatan kali ini penulis melaksanakan sosialisasi di SD Muhammadiyah 1 Jember. Harapanya pengenalan kembali mengenai pangan local pada usia dini dapat memberikan kesempatan kepada meraka untuk terus berkembang dan mengamalkan apa yang telah diketahui.

1.2 TujuanTujuan dari Sosialisasi ini ialah sebagai berikut :1. Untuk memperkenalkan dampak globalisasi terhadap pola makan kepada anak anak usia dini.2. Untuk memperkenalkan jajanan tradisional kepada anak anak usia dini.

1.3 Manfaat1. Anak anak dapat lebih mencintai dan mengenal jajanan tradisional yang sehat dan bergizi.2. Anak anak dapat beralih mengkonsumsi jajanan tradisioanl daripada jajanan modern.

BAB 2. MATERI SOSIALISASI2.1 GlobalisasiMenurut Selo Soemardjan (1986) Globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi adalah untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama. Perkembangan Globalisasi juga berpengaruh pada aspek makanan. Yang dulunya makanan dibuat dengan cara sederhana, seperti membuat tempe, tahu, tapai. Kini makanan dapat dibuat dengan cepat. Hal ini membuat makanan yang selama ini kita konsumsi semakin langka dan membuat makanan yang baru kembali beranjak semakin luas yaitu makanan siap saji atau di sebut juga jungfood.Masyarakat Indonesia yang ada di kota-kota besar banyak yang mengkonsumsi makanan junk food sebenarnya berasal dari negara lain seperti ayam goreng (Mc Donald), pizza, spaghetti, dan hamburger dari pada makanan tradisional yang sudah jarang terlihat contohnya, kue cucur, kue putu, lontong sayur, ketupan sayur dan masih banyak lagi. Mereka lebih bangga atau menyukai makanan tersebut daripada makanan khas Indonesia seperti nasi gudeg, nasi gandul, nasi pecel dan lain-lain.Masyarakat yang beralih selera ke junk food Berawal dari masakan luar yang masuk ke Indonesia seperti halnya burger, pizza, steak, friedchiken, dan yang lainnya. Kemudian segala masakan yang berasal dari daerah lain pun semakin ditinggalkan. Oleh karena itu mulailah banguna resto berdiri ke wilayah-wilayah atau daerah yang membuat makanan tradisional terhapus dengan adanya jungfood.Bukan hanya makanan tradisional yang menghilang sekarang pun sudah banyak berdiri supermarket yang menjual segala bahan makanan yang ingin di konsumsi. Oleh sebab itu pasar tradisional sudah jarang kita temui di wilayah kota. Padahal makan atau bahan-bahan masakan yang ingin kita nikmati tidak mengandung zat-zat kimia yang akan merusakan kesehatan kita.

2.2 Dampak GlobalisasiDampak dari globalisasi sangat nyata, salah satunya dapak pada makanan kita. Dampak tersebut dapat ditandai dengan berbagai jenis makanan instan. Instan artinya cepat saji. Masyarakat dapat menikmati tanpa harus susah payah membuat dan memasaknya. Apalagi sekarang banyak produk makanan dari luar negeri. Menu makanan juga banyak yang berasal dari luar negeri. Perusahaan makanan cepat saji adalah perusahaan luar negeri yang sekarang banyak beroperasi di Indonesia. Demikian pula produk berupa minuman. Tapi bahayanya adalah zat kimia yang ada di dalamnya, seperti zat pengawet, pewarna, dan perasa. Contoh makanan yang ada di era globalisasi misalnya: pizza, hamburger, sushi, steak, hot dog,dll. Sedangkan contoh minumannya misalnya : soft drink, minuman isotonik,dll.Pola hidup masyarakat di masa globalisasi ini perlu diperhatikan oleh kita semua. Karena efek dari globalisasi ini terhadap kehidupan masyarakat, ditandai dengan banyaknya orang yang tidak lagi memperdulikan kesehatan dirinya, kesehatan lingkungan, dan kesehatan orang lain di sekitarnya. Selain itu, prinsip lebih mudah mengobati daripada mencegah sepertinya telah mengakar dikalangan masyarakat. Hal ini diakibatkan oleh meningkatnya kesibukan dan berkurangnya waktu istirahat sehingga mereka tidak sempat menjaga pola makan yang sehat (Anonim, 2012).Mengonsumsi makanan siap saji yang berlebihan tidak baik bagi kesehatan tubuh. Karena makanan siap saji tersebut lebih banyak mengandung bahan kimia berbahaya dibandingkan kandungan vitamin atau zat lain yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu, makanan siap saji juga mengandung bahan-bahan yang tidak alami, gizi rendah dan cenderung menggunakan zat additif berlebihan (Tafani, 2012).2.3 Pangan LokalMenurut Peraturan Pemerintah RI nomor 28 tahun 2004, pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia. Termasuk didalamnya adalah tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman. Pengertian Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia. Tersedianya pangan yang cukup, aman, bermutu, bergizi, sehat serta halal merupakan syarat utama guna mewujudkan masyarakat yang bermartabat serta sumberdaya yang berkualitas. Pangan juga merupakan hak asasi setiap individu untuk memperolehnya dengan jumlah yang cukup dan aman serta terjangkau. Oleh karena itu, upaya pemantapan ketahanan pangan harus terus dikembangkan dengan memperhatikan sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokal.Menurut UU Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan meyatakan bahwa pangan Lokal adalah makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat sesuai dengan potensi dan kearifan lokal.2.4 Jajanan TradisionalJajanan Tradisional adalah warisan budaya yang unik dan sering terlupakan tapi sesungguhnya cukup diminati. Meskipun kecil, tapi kue tradisional adalah bagian dari atribut tradisi bangsa Indonesia yang perlu dijaga dan dilestarikan, sebagai local jewel untuk memajukan pariwisata Indonesia (Alamsyah, 2006). Salah satu upaya untuk menjaganya adalah dengan mengenal lebih jauh tentang bagaimana jenis-jenis jajan tradisional itu bukan hanya resep, bahan dasar, cara membuat, cara menyajikan, namun juga cerita dibalik jajan pasar itu sendiri, mitologi, serta hubungannya dalam acara adat tradisional masyarakat Jawa. Kue-kue tradisional mempunyai cita rasa yang khas. terbuat dari bahan alami yang tetap layak dan bisa digali lagi untuk dijadikan sebagai salah satu pelestarian budaya yang menjadi daya tarik wisatawan (Hartini, 2009)Jajanan tradisional merupakan salah satu komponen penting dalam pusaka kuliner Indonesia. Bukan saja karena jajanan tradisional enak rasanya atau unik warna dan penampilannya, melainkan juga karena jajanan tradisional sangat sarat dengan unsur simbolisme atau perlambangan. Di masa lalu, sangat banyak masakan tradisional yang mempunyai makna khusus dan menjadi bagian dari sesajen dalam upacara pelintasan (rite of passage, seperti: kehamilan, kelahiran, ulang tahun, dan kematian). Misalnya ingkung ayam (ayam yang dimasak utuh dengan bumbu-bumbu khusus) yang hampir selalu hadir dalam tumpeng masyarakat jawa. Jajanan tradisional justru lebih kaya makna simbolisnya dalam adat masyarakat Jawa. Apem (semacam serabi) yang diberi sekeping uang logam, misalnya, dilempar ke atap rumah sebagai simbolisme mengirim uang transpor bagi kerabat yang telah meninggal. Tetapi, apem juga selalu hadir dalam sajian pada upacara Maulid Nabi. Dan apem juga merupakan penganan yang popular di masyarakat kita (Alamsyah, 2006).2.5 Hubungan antara globalisasi, pangan lokal dan jajanan tradisionalGlobalisasi merupakan cara pandang yang menghendaki kebebasan yang mendunia sehingga tidak ada batasan ruang dan waktu terhadap perkembangan jaman. Salah satu dampak globalisasi adalah berubahnya pola makan pada masyarakat di indonesia. Adanya dampak dari globalisasi menyebabkan masyarakat khususnya di kalangan anak anak telah melupakan jajanan jananan tradisional seperti gethuk, klepon, apem dll. Pada saat ini banyak masyarakat yang beralih makan makanan cepat saji dan instan. Hal ini membuat makanan yang selama ini kita konsumsi semakin langka dan membuat makanan yang baru kembali beranjak semakin luas seperti makanan siap saji atau di sebut juga jungfood.Jajanan tradisional merupakan salah satu komponen penting dalam pusaka kuliner Indonesia. Salah satu upaya untuk menjaganya adalah dengan mengenal lebih jauh tentang bagaimana jenis-jenis jajan tradisional itu bukan hanya resep, bahan dasar, cara membuat, cara menyajikan, namun juga cerita dibalik jajan pasar itu sendiri, mitologi, serta hubungannya dalam acara adat tradisional masyarakat di Indonesia.

BAB 3. METODOLOGI3.1 WaktuSosialisasi dilakukan pada hari Senin, 24 Februari 2014 pukul 07.30-11.00 WIB dengan estimasi waktu 35 menit/kelas3.2 TempatSosialisasi dilakukan di SD 01 Muhammadiyah Jember yang beralamatkan Jln.Mastrip No.02 Jember 3.3 SasaranSosialisasi mengambil 3 kelas sekaligus yaitu kelas 6A, 6B dan 6C. Siswa pada kelas 6A sebanyak 36 anak, kelas 6B sebanyak 37 anak dan kelas 6C sebanyak 36 anak. Sehingga total dari keseluruhan adalah 107 anak.

BAB 4. PEMBAHASAN4.1 Hasil SosialisasiSosialisasi di SD 01 Muhammadiyah Jember mengambil tema tentang Pangan Lokal khususnya yang berkaitan dengan Jajanan Tradisional. Alasan kami melakukan sosialisasi pangan lokal tentang jajanan tradisional adalah karena jajanan tradisional telah banyak dilupakan oleh anak-anak massa sekarang. Saat ini mereka menggemari makanan cepat saji yang notabennya tidak sehat dan tidak mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sosialisasi ini dilakukan mengambil jam pelajaran IPS. Hal ini dikarenakan dari pihak sekolah tidak menghendaki sosialisasi dilakukan di luar jam pelajaran. Oleh karena itu, guru mata pelajaran IPS yaitu Bapak Ivan meminta kita juga menyangkut pautkan Globalisasi dengan Pangan Lokal.Langkah awal yang dilakukan adalah perkenalan awal dari kami. Kami memperkenalkan diri satu per satu. Kemudian kami melakukan games ringan sekaligus memperkenalkan contoh-contoh jajanan tradisonal. Games ringan yang kami lakukan berbeda-beda pada setiap kelas sehingga ada tiga jenis games yang kami lakukan. Ketiga games tersebut adalah Cerita Tono dan Toni, Tepuk Tunggal dan Tebak Gambar. Games yang dilakukan berbeda-beda pada setiap kelas. Selain menggunakan games, penyampaian materi juga menggunakan alat peraga. Setelah melakukan games dan perkenalan penyampaian materi dimulai.Materi yang disampaikan adalah mengenai dampak globalisasi tehadap kecintaan anak-anak terhadap jajanan tradisional. Globalisasi merupakan cara pandang yang menghendaki kebebasan yang mendunia sehingga tidak ada batasan ruang dan waktu terhadap perkembangan jaman. Salah satu dampak globalisasi adalah berubahnya pola makan masyarakat Indonesia terutama di kalangan anak-anak. Oleh karena itu, kami menjelaskan apa dampak perubahan pola makan tersebut ke anak-anak dan mengajaknya untuk kembali mencintai jajanan tradisional. Sosialisasi yang dilakukan berjalan dengan lancar. Para siswa sangat senang dengan kedatangan kami. Hal ini dapat dilihat dari antusias para siswanya. Mereka banyak yang mengajukan pertanyaan dan mengacungkan tangan untuk menjawab pertanyaan dari pemateri. Mereka yang berani maju ke depan untuk menjawab pertanyaan akan diberi sebuah hadiah yaitu jajanan tradisional. Hal ini juga bertujuan untuk memperkenalkan jajanan tradisional. Sosialisasi diakhiri dengan foto bersama dengan para siswa dan guru pembimbingnya.

BAB 5. PENUTUP5.1 KesimpulanDari hasil sosialisasi yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa :a. Globalisasi merupakan cara pandang yang menghendaki kebebasan yang mendunia sehingga tidak ada batasan ruang dan waktu terhadap perkembangan jaman b. Globalisasi memiliki dapak yang besar, salah satunya yaitu dampak terhadap pola konsumsi di suatu Negara.c. Adanya era globalisasi memaksa kita unutk mengkonsumsi makanan makanan instan dan cepat saji.d. Pangan lokal adalah makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat sesuai dengan potensi dan kearifan lokale. Jajanan tradisional merupakan salah satu komponen penting dalam pusaka kuliner Indonesia.f. Sosialisasi yang kami lakukan di SD Muhammadiyah 01 Jember telah terlaksana dengan baikg. Materi yang kami sampaikan berupa pengenalan jajanan tradisional dan dampak dari globalisasi terhadap jajanan tradisional5.2 Saran Perlu dilakukan pengenalan kembali mengenai pangan local kepada masyarakat agar masyarakat dapat lebih mengantisipasi adanya era globalisasi

DAFTAR PUSTAKAAnonim. Kemenkes Memantau penggunaan Jenis Kemasan Makanan. http://www.depkes.go.id/ (diakses pada 21 November 2012).Hartini, Sri . 2009. Aneka Resep Wisata Kuliner Nusantara. Yogyakarta: Tugu Publisher. Soemardjan, Selo. 1986. Perubahan Sosial di Jogjakarta, GMU PressTafany. Dampak Makanan Saji. http://tafany.wordpress.com/2009/03/23/dampak-makanan-siap-saji.html (diakses pada 22 November 2012)Yuyun Alamsyah. 2006. Warisan Kuliner Nusantara Kue Basah dan Jajan Pasar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.