wira bahari
TRANSCRIPT
PEMBUATAN ASAM SULFANILIK
I. TUJUAN
Tujuan dari percobaan adalah:
1. Mengenal reaksi sulfonasi derivat benzena
2. Menentukan kadar jumlah rendemen dari reaksi sulfonasi.
II. DASAR TEORI
2.1 REAKSI SUBSTITUSI
Reaksi yang paling umum pada senyawa aromatik adalah substitusi atom
atau gugus lain terhadap hidrogen pada cincin benzena. Beberapa reaksi
substitusi pada benzena adalah :
1. Halidasi misalnya klorinasi dan brominasi
+ Cl2 → + HCl
Benzena Klorobenzena
2. Nitrasi
+HNO3 → + H2O
Benzena Nitrobenzena
3. Sulfonasi
+H2SO4 → + H2O
Benzena
4. Alkilasi
SO3H
CH2CH3
+CH2=CH2 → + H2O
Benzena etilbenzena
Kebanyakan reaksi –reaksi tersebut dilakukan pada suhu 0 sampai 50oC.
salah satu reaksinya adalah reaksi sulfonasi. Sulfonasi senyawa aromatik
adalah salah satu tipe yang paling penting dari sulfonasi. Pada saat
penambahan anilin ke dalam asam sulfat terjadi reaksi sulfonasi yaitu suatu
reaksi substitusi yang mensubstitusikan atom hidrogen dengan gugus asam
sulfonat (SO3H) pada molekul organik melalui ikatan kimia pada atom
karbonnya. Pada reaksi sulfonasi, bahan utama yang digunakan yaitu anilin
dan asam sulfat yang menghasilkan asam sulfanilat dan air.
Mula-mula pada saat penambahan anilin dan asam sulfat terbentuk asap
putih yang disebut asap monosulfat. Selanjutnya akan terjadi tahap
mekanisme sulfonasi. Mekanisme sulfonasi dibagi menjadi 2 tahap, dimana
tahap pertama, anilin direaksikan dengan asam sulfat pekat di mana elektrofil
atau gugus asam sulfonat (SO3H) dalam asam sulfat pekat menyerang cincin
aromatik sehingga satu sisi anilin dari mengikat H dan SO3H kekuatan
kelompok. Pada tahap kedua, senyawa anilin yang mengikat H dan kelompok
SO3H dan kemudian hidroksida sehingga ion hidroksida akan mengikat H
dan H akan meninggalkan senyawa anilin yang salah satu sisi belakang dari
senyawa anilin mengikat kelompok SO3H dan membentuk sulfanilat dan
air. Sulfonasi dapat dilakukan dengan mereaksikan anilin (C6H5NH2) dengan
asam sulfat pekat (H2SO4) pada suhu 180 – 195 oC. Hasil yang diperoleh
asam sulfanilat (C6H7NO3S) dan air (H2O).
C6H5(NH2) + H2SO4 → C6H4(NH2) SO3H
Atau:
+H2SO4 → + H2O
2.2 ANILIN
Anilin mempunyai nama lain yaitu fenilamin atau aminobenzena. Selain
itu reaksi sulfonasi juga terjadi pada alkohol. Reaksi sulfonasi antara asam
sulfat pekat dengan alkohol dapat menghasilkan ester sulfat monoalkil atau
dialkil. Misalnya :
metil hidrogen dimetil sulfat metil etil sulfat sulfat
secara singkat reaksi sulfonasi antara alkohol dan asam sulfat adalah sebagai
berikut:
ROH + H2SO4 d⃗ingin ROSO3H + H2O alkohol asam sulfat alkil hidrogen
sulfat
2.3 ASAM SULFANILIK
Asam sulfanilik atau sering disebut asam sulfanilat adalah senyawa
golongan asam kuat yang sering digunakan untuk bahan baku pembuatan
obat-obatan. Asam Sulfanilat adalah bubuk abu-abu terang atau kristal; sedikit
larut dalam air, alkohol, dan eter, dan larut dalam air panas. Asam
Sulfaniat adalah produk anilin tersulfonasi. Anilin adalah bahan awal dalam
industri manufaktur pewarna. Asam sulfonat dan garamnya hadir dalam
pewarna organik menyediakan fungsi yang berguna kelarutan air mengikat
lebih erat ke kain. Asam Sulfanilat digunakan sebagai perantara untuk
pewarna (warna makanan, bahan pencemerlang optik), obat-obatan dan
SO3H
NH2
sintesis organik lainnya. Ini adalah komponen dari reagen untuk menentukan
asam nitrit. Asam Sulfanilat dikonversi ke sulfanilamidayang merupakan salah
satu bahan dasar untuk memproduksi obat sulfat antibakteri. Ada sebuah
isomer disebut asam metanilat, sulfonat kelompok di posisi 2. Hal ini
digunakan dalam pembuatan bahan celup azo dan obat sintesis sulfat.
2.4 Aplikasi Dalam Industri
Produksi Metil Ester Sulfonat
Produksi metil ester sulfonat dalam skala industri terdiri dari 4 (empat)
tahap yaitu tahap sulfonasi, tahap pemucatan, tahap netralisasi, dan tahap
pengeringan.
1. Tahap Sulfonasi
MES diproduksi melalui proses sulfonasi metil ester dengan campuran
SO3/udara. Reaksi pengontakkan SO3 dan bahan organik terjadi di dalam
suatu falling film reactor. Gas dan organik mengalir di dalam tube secara co-
current dari bagian atas reaktor pada temperatur 45oC dan keluar reaktor pada
temperatur sekitar 30oC. Proses pendinginan dilakukan dengan air pendingin
yang berasal dari cooling tower. Air pendingin ini mengalir pada bagian shell
dari reaktor. Hal ini bertujuan untuk menjaga kestabilan temperatur reaksi
akibat reaksi eksoterm yang berlangsung di dalam reaktor. Agar campuran
MESA mencapai waktu yang tepat dalam reaksi sulfonasi yang sempurna,
MESA harus dilewatkan kedalam digester yang memilki temperature konstan
(~80oC) selama kurang lebih satu jam. Efek samping dari MESA digestion
adalah penggelapan warna campuran asam sulfonat secara signifikan.
Sementara itu, gas-gas yang meninggalkan reaktor menuju sistem
pembersihan gas buangan (waste gas cleaning system).
2. Tahap Pemucatan (Bleaching)
Untuk mengurangi warna sampai sesuai dengan spesifikasi, digested MESA
harus diukur didalam sistem kontinu acid bleaching, dimana dicampurkan
dengan laju alir metanol yang terkontrol dan hidrogen peroksida sesudahnya.
Reaksi bleaching lalu dilanjutkan dengan metanol reflux dan pengontrolan
temperatur yang presisi.
3. Tahap Netralisasi
Acid ester yang terbentuk dalam proses sulfonasi bersifat tidak stabil dan
mudah terhidrolisis. Oleh karena itu, pencampuran yang sempurna antara
asam sulfonat dan aliran basa dibutuhkan dalam proses netralisasi untuk
mencegah lokalisasi kenaikan pH dan temperatur yang dapat mengakibatkan
reaksi hidrolisis yang berlebih. Neutralizer beroperasi secara kontinu,
mempertahankan komposisi dan pH dari pasta secara otomatis.
4. Tahap Pengeringan
Selanjutnya, pasta netral MES dilewatkan ke dalam
sistem TurboTubeTM Dryer dimana metanol dan air proses yang berlebih
dipisahkan untuk menghasilkan pasta terkonsentrasi atau produk granula
kering MES, dimana produk ini tergantung pada berat molekul MES dan
target aplikasi produk. Langkah akhir adalah merumuskan dan menyiapkan
produk MES dalam komposisi akhir, baik itu dalam bentuk cair, batangan
semi-padat atau granula padat, dengan menggunakan teknologi yang tepat.
III. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
No Alat Ukuran/Jumlah
1 Pendingin pembalik -
2 Pemanas/kompor listrik -
3 Labu alas bulat (corong tiga)
-
4 Gelas Kimia -
5 Termometer -
6 Pipet -
7 Pasir untuk pemanasan -
b. Bahan
No Bahan Konsentrasi / Jumlah
1 Anilin -
2 H2SO4 pekat -
3 NaOH Padat -
4 Carbon Black (norit) -
5 Es Batu -
IV. PROSEDUR KERJA
1. Mencampurkan Asam sulfat pekat sebanyak 30 gram dengan analin
sebanyak 20 gram dalam labu alas bulat dan mengocoknya,
2. Memasang pendingin pembalik diatas labu alas bulat, kemudian
memanaskannya dengan kompor listrik pada suhu sekitar 150 OC – 200
OC,
3. Mengakhiri pemanasan dengan mengetes sedikit campuran tersebut
dengan mengencerkanya dengan air dan NaOH (hasil larutan jernih),
4. Menuangkan larutan campuran setelah larutan campuran tersebut dingin
ke dalam gelas kimia yang berisi 25 cc air es dan sambil mengaduknya,
sehingga timbul endapan yang suka larut,
5. Menyaring endapan dan mencucinya dengan air dingin,
6. Pemurnian :
Mengopen endapan kemudian agar kering lalu kemudian melarutkannya
ke dalam air panas dan menambahkan norit bila larutan tersebut berwarna.
Kemudian menyaring dalam keadaan panas dan kemudian mengkristalkan
filtrat yang keluar (dalam air es) dan menyaringnya. Mengopen endapan
yang dihasilkan sebagai hasil dan kemudian menimbangnya.
V. HASIL PENGAMATAN
Pada percobaan ini ditentukan bahwa nilai praktis dari asam sulfanilik adalah
sebesar 6 gram.
VI. PEMBAHASAN
Yang diketahui dari percobaan adalah :
- Massa praktis asam sulfanilik = 6 gram
- Massa anilin = 20 gram
- Massa atom relatif (Mr) anilin = 93 gram/mol
- Massa atom relatif (Mr) As. Sulfanilat = 173 gram/mol
- Massa H2SO4 pekat = 30 gram
Dan reaksinya adalah:
C6H5(NH2) + H2SO4 pekat C6H5(NH2)SO3H + H2O
Maka tentunya berdasarkan konsep mol didapatkan bahwa mol C6H5(NH2)
(anilin) = mol C6H5(NH2)SO3H (asam sulfanilat). maka :
mol C6H5(NH2) = mol C6H5(NH2)SO3H
massa C6 H 5(NH2)Mr C6 H5( NH2)
=massa C6 H 5(NH2)SO3 H
Mr C6 H5( NH2)SO3 H
sehingga :
massa C6 H 5(NH2 )SO3 H = Mr C6 H5( NH2 )SO3 H x
massa C6 H5 (NH2)Mr C6 H 5(NH2 )
massa C6 H 5(NH2 )SO3 H = 173 gram/mol x
20 gram93 gram/mol
massa C6 H 5(NH2 )SO3 H =
346093
gram
massa C6 H 5(NH2 )SO3 H = 37,204 gram
dari perhitungan diperoleh massa teoritis dari asam sulfanilat adalah 37,204
gram. Sehingga rendemen dari asam sulfanilat adalah sebagai berikut :
Rendemen =
massa C6 H 5(NH2 )SO3 H praktis
massa C6 H 5(NH2 )SO3 H teoritis x 100%
Rendemen =
6 gram37,20 gram
x 100%
Rendemen = 0,1613 x 100%
Rendemen = 16,13 %
Dari perhitungan diatas, maka rendemen dari asam sulfanilat adalah sebesar
16,13 %.
VII. KESIMPULAN
Dari data hasil kegiatan yang kemudian berlanjut dengan pembahasan data
hasil kegiatan tersebut, maka saya dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Reaksi sulfanilat (pembentukan asam sulfanilat) merupakan salah satu
reaksi substitusi Sulfonasi dari cincin benzena.
2. Rendemen dari proses pembuatan asam sulfanilat adalah sebesar 16,13 %.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Anshory, Irvan. 2003. Kimia SMU untuk kelas 3. Jakarta: Erlangga
Ciptadi. 1999. Penuntun Praktikum Kimia Organik. Palangkaraya: UNPAR
Fessenden & Fessenden. 1999. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta :
Erlangga
Hart, Harold. 1999. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat. Jakarta : Erlangga
http://www.chem-is-try.org/?sect=belajar
IX. LAMPIRAN
Fotocopy Laporan Sementara
Laporan Lengkap
Praktikum Kimia Organik
PEMBUATAN ASAM SULFANILIK
Disusun Oleh :
Wira Bahari
ACC 092 020
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
2003