laporan ekowisata bahari

13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini , tempat wisata alam banyak digandrungi oleh wisatawan asing maupun lokal. Mereka lebih memilih untuk datang ketempat tempat yang masih alami, seperti gunung, dan pantai. Wisata Bentar Indah adalah obyek wisata Pantai yang terletak di tepi jalan Surabaya Banyuwangi, Kecamatan Gending 7 Kilometer dari Kota Probolinggo, ke arah timur. Pantai Bentar sangat potensial mengingat lokasi merupakan lintasan wisata overland Jawa-Bali, bisa dikembangkan menjadi semacam resort. Di sekitar pantai direncanakan akan didirikan Hotel Terapung lengkap dengan fasilitas penunjang lainnya berupa water sport, sea aquarium, play ground, swimming pool, mangroves forest, fish pond dll. Apalagi di sepanjang perjalanan dari Surabaya-Bali hanya ada satu stop over bagi wisatawan, yaitu Pantai Pasir Putih (Situbondo). Pantai ini tidak terlalu ramai dikunjungi, tetapi menawarkan satu pemandangan yang indah dan menawan. Karena terletak bersebrangan dengan bukit dan hutan bakau, menjadikan pantai ini serasa menyatu dengan alam yang hijau. Terdapat sebuah dermaga yang panjang kearah tengah laut dan bisa dilalui dengan aman, dan bisa menambah keindahan laut Bentar saat berada di ujung dermaga.

Upload: sai-janani-sevenfoldism

Post on 26-Dec-2015

164 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

laporan tntang ekowisata bahari

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Ekowisata Bahari

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dewasa ini , tempat wisata alam banyak digandrungi oleh wisatawan asing maupun lokal. Mereka lebih memilih untuk datang ketempat tempat yang masih alami, seperti gunung, dan pantai.

Wisata Bentar Indah adalah obyek wisata Pantai yang terletak di tepi jalan Surabaya Banyuwangi, Kecamatan Gending 7 Kilometer dari Kota Probolinggo, ke arah timur. Pantai Bentar sangat potensial mengingat lokasi merupakan lintasan wisata overland Jawa-Bali, bisa dikembangkan menjadi semacam resort. Di sekitar pantai direncanakan akan didirikan Hotel Terapung lengkap dengan fasilitas penunjang lainnya berupa water sport, sea aquarium, play ground, swimming pool, mangroves forest, fish pond dll. Apalagi di sepanjang perjalanan dari Surabaya-Bali hanya ada satu stop over bagi wisatawan, yaitu Pantai Pasir Putih (Situbondo).

Pantai ini tidak terlalu ramai dikunjungi, tetapi menawarkan satu pemandangan

yang indah dan menawan. Karena terletak bersebrangan dengan bukit dan hutan bakau,

menjadikan pantai ini serasa menyatu dengan alam yang hijau. Terdapat sebuah

dermaga yang panjang kearah tengah laut dan bisa dilalui dengan aman, dan bisa

menambah keindahan laut Bentar saat berada di ujung dermaga.

Page 2: Laporan Ekowisata Bahari

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Ekowisata

Ekowisata merupakan pariwisata bertanggung jawab yang dilakukan pada tempat

tempat alami, serta memberi kontribusi terhadap kelestarian alam dan peningkatan

kesejahteraan masyarakat setempat (TIES – The International Ecotourism Society dengan

sedikit modi kasi). Menurut Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia,

Ekowisata merupakan konsep pengembangan pariwisata yang berkelanjutan yang bertujuan

untuk mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan (alam dan budaya) dan

meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan, sehingga memberikan manfaat

ekonomi kepada masyarakat dan pemerintah setempat.

Definisi ekowisata yang pertama diperkenalkan oleh organisasi The Ecotourism Society

(1990) sebagai berikut : " Ekowisata adalah suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami

yang dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan dan

kesejahteraan penduduk setempat " Semula ekowisata dilakukan oleh wisatawan pecinta

alam yang menginginkan di daerah tujuan wisata tetap utuh dan lestari disamping budaya

dan kesejahteraan masyarakatnya tetap terjaga.

Namun dalam perkembangannya ternyata bentuk ekowisata ini berkembang karena

banyak digemari oleh wisatawan. Wisatawan ingin berkunjung ke area alami, yang dapat

menciptakan kegiatan bisnis. Ekowisata kemudian didefinisikan sebagai berikut : Ekowisata

adalah bentuk baru dari perjalanan bertanggungjawab ke area alami dan berpetualang yang

dapat menciptakan industri pariwisata (Eplerwood, 1999).

Menurut Hafild (1995) dan Fennell (1999) dalam Abbas (2000) kegiatan wisata baru dapat

dikatakan sebagai ekoturisme apabila memenuhi empat dimensi, yaitu: (1)

DimensiKonservasi, ini berarti kegiatan wisata tersebut membantu usaha pelestarian alam

setempat dengan dampak negatif seminimal mungkin, (2) Dimensi Pendidikan, wisatawan

mendapatkan ilmu pengetahuan mengenai, ekosistem, keunikan biologi, dan kehidupan sosial

di tempat wisata tersebut, (3).DimensiSosial/Kemasyarakatan, yaitu rakyat setempat yang

menjadi aktor utama dalam penyelenggaraan kegiatan wisata tersebut, dan (4)

DimensiEkonomi, yaitu menumbuhkan kegiatan perekonoian yang berbasis kemasyarakatan.

Berkaitan dengan keempat dimensi tersebut, ada beberapa potensi yang dapat dikembangkan

melalui kawasan wisata Danau, yakni: dibidang ekonomi, konservasi alam, dan kualitas

Page 3: Laporan Ekowisata Bahari

kehidupan masyarakat lokal. Berkenaan dengan uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa

ekowisata merupakan upaya untuk memaksimalkan dan sekaligus melestarikan pontensi

sumber-sumber alam dan budaya untuk dijadikan sebagai sumber pendapatan yang

berkesinambungan. Dengan kata lain ekowisata adalah kegiatan wisata alam plus plus.

Definisi di atas telah telah diterima luas oleh para pelaku ekowisata.( Mara Amin

Harahap,2009).

2.2 Prinsip-prinsip dan komponen-komponen ekowisata

Sejalan dengan pemikiran di atas, Low Choy dan Heillbronn (1996), merumuskan lima

faktor batasan yang mendasar dalam penentuan prinsip pengembangan ekowisata, yaitu :

a. Lingkungan; ekowisata bertumpu pada lingkungan alam, budaya yang belum tercemar.

b. Masyarakat; ekowisata bermanfaat ekologi, sosial dan ekonomi pada masyarakat.

c. Pendidikan dan Pengalaman; Ekotourism harus dapat meningkatkan pemahaman

akan lingkungan alam dan budaya dengan adanya pengalaman yang dimiliki.

d. Berkelanjutan; Ekotourism dapat memberikan sumbangan positip bagi keberlanjutan

ekologi lingkungan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

e. Manajemen; ekotourism harus dikelola secara baik dan menjamin sustainability

lingkungan alam, budaya yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan sekarang

maupun generasai mendatang.

Selanjutnya, menurut Dirjend Pengendalian Kerusakan Keanekaragaman

Hayati, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan tahun 2001, terdapat beberapa

strategi dalam pengembangan ekowisata, yakni:

1). Konservasi

a. Pemanfaatan keanekaragaman hayati tidak merusak sumber daya alam itu

sendiri.

b. Relatif tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kegiatannya

bersifat ramah lingkungan.

c. Dapat dijadikan sumber dana yang besar untuk membiayai pembangunan

konservasi.

d. Dapat memanfaatkan sumber daya lokal secara lestari.

e. Meningkatkan daya dorong yang sangat besar bagi pihak swasta untuk

berperan serta dalam program konservasi.

2). Pendidikan

Meningkatkan kesadaran masyarakat dan merubah perilaku masyarakat tentang

perlunya upaya konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

Page 4: Laporan Ekowisata Bahari

3). Ekonomi

a. Dapat memberikan keuntungan ekonomi bagi pengelola kawasan,

penyelenggara ekowisata dan masyarakat setempat.

b. Dapat memacu pembangunan wilayah, baik di tingkat lokal, regional mapun

nasional.

c. Dapat menjamin kesinambungan usaha.

d. Dampak ekonomi secara luas juga harus dirasakan oleh kabupaten/kota,

propinsi bahkan nasional.

4) Peran Aktif Masyarakat

a. Membangun hubungan kemitraan dengan masyarakat setempat.

b. Pelibatan masyarakat sekitar kawasan sejak proses perencanaan hingg

pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi.

c. Menggugah prakarsa dan aspirasi masyarakat setempat untuk pengembangkan

ekowisata.

d. Memperhatikan kearifan tradisional dan kekhasan daerah setempat agar tidak

terjadi benturan kepentingan dengan kondisi sosial budaya setempat.

e. Menyediakan peluang usaha dan kesempatan kerja semaksimal mungkin bagi

masyarakat sekitar kawasan.

5) Wisata

a. Menyediakan informasi yang akurat tentang potensi kawasan bagi pengunjung.

b. Kesempatan menikmati pengalaman wisata dalam lokasi yang mempunyai

fungsi konservasi.

c. Memahami etika berwisata dan ikut berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan.

d. Memberikan kenyamanan dan keamanan kepada pengunjung.

Disamping strategi pengembangan sebagaimana disebutkan terdahulu,

terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan, antara lain:

1) Aspek Pencegahan

Menguragi dampak negatif dari kegiatan ekowisata dengan cara: pemilihan

lokasi yang tepat (menggunakan pendekatan tata ruang), rancangan pengembangan

lokasi yang sesuai dengan daya dukung dan daya tampung, rancangan atraksi/kegiatan

yang sesuai denan daya dukung kawasan dan kerentanan, merubah sikap dan perilaku

stakeholder, mulai dari pengelola kawasan, penyelenggara ekoturisme (tour operator)

serta wisatawan itu sendiri, dan memilih segmen pasar yang sesuai.

2) Aspek Penanggulangan

Aspek penanggulangan meliputi: menyeleksi pengunjung termasuk jumlah

Page 5: Laporan Ekowisata Bahari

pengunjung yang diperkenankan dan minat kegiatan yang diperkenankan (control of

visitor), menentukan waktu kunjungan, dan mengembangkan pengelolaan kawasan

(rancangan, peruntukan, penyediaan fasilitas) melalui pengembangan sumber daya

manusia, peningkatan nilai estitika serta kemudahan akses kepada fasilitas.

3) Aspek Pemulihan

Aspek pemulihan bias dilakukan dengan cara menjamin mekanisme

pengembalian keuntungan ekowisata untuk pemeliharaan fasilitas dan rehabilitasi

kerusakan lingkungan. Untuk mengembangkan kawsan ekowisata Danau Siais,

peranan dari berbagai pihak atau instansi sangat diperlukan dengan melibatkan:

a. Masyarakat

Khususnya yang bermukim disekitar kawasan yang akan dijadikan daerah tujuan

ekowisata, yaitu desa Siais. Harus disosialisasi dan dijelaskan mengenai pengembangan

ekowisata yang akan dilakukan di desanya, khususnya mengenai dampak dan manfaat apa

yang bisa mereka peroleh. Bisakah mereka menerima kegiatan ekowisata dan maukah

mereka berpartisipasi.. Perlu waktu memang untuk memperoleh 'kata sepakatan dengan

masyarakat. Masyarakat memiliki hak untuk menerima atau menolak pengembangan

ekowisata. Suara dan aspirasi masyarakat harus menjadi bagian dari pengembangan

ekowisata. Masyarakat juga harus memiliki kendali terhadap pengembangaan ekowisata.

Oleh karena itu mereka harus menjadi tokoh sentral dalam tim pengembangan ekowisata.

b. Pemerintah Daerah

Yang merupakan penguasa di Kabupaten Tapanuli Selatan yang

bertanggung jawab terhadap kelestarian dan kesehatan lingkungan serta

kesejahtraan masyarakat. Oleh karena itu PEMDA, mulai dari Bupati dan dinas-

dinas yang terkait harus menjadi anggota tim pengembang ekowisata. Harus ada

sinergi antara kegiatan pengembangan ekowisata dengan program kerja dari dinas-

dinas terkait yang terdiri dari: (1) Dinas Pariwisata sebagai dinas yang paling

bertanggung jawab terhadap kegiatan pariwisata di Danau Siais, tentu saja termasuk

kegiatan ekowisata, (2) Dinas Kesehatan yang bertanggung jawab terhadap

kesehatan lingkungan. Tiap kawasan yang akan dijadikan daerah wisata harus steril

dari berbagai penyakit, karena kesehatan merupakan isu sensitif dalam bisnis

pariwisata. Dinas Kesehatan juga bertanggung jawab terhadap kesehatan

masyarakat, dalam hal ini Dinkes bertugas memberikan training dan penyuluhan

mengenai hygine dan sanitasi, khususnya untuk menyiapkan makanan dan

minuman sehat yang nantinya akan disajikan/dijual kepada wisatawan yang

Page 6: Laporan Ekowisata Bahari

berkunjung, (3) Dinas Pekerjaan Umum yang bertanggung jawab untuk memperbaiki

dan meningkatkan infrastruktur (khususnya jalan dan jembatan) di desa yang

dijadikan daerah tujuan ekowisata, (4) Dinas Koperasi dan UKM bertanggung jawab

untuk memberikan pelatihan kewiraswastaan dan manajemen usaha kecil serta

bantuan modal kepada masyarakat yang akan berusaha dalam bidang pariwisata

(ekowisata), (5) Dinas Kehutanan sebagai penguasa kawasan hutan (hutan lindung)

yang bertugas mengawasi kegiatan pengawasan ekowisata di hutan lindung, membuat

peraturan dan tata tertib kawasan hutan sekitar danau serta memberi penyuluhan

kepada masyarakat dan wisatawan untuk menjaga kelestarian alam, (6) Dinas

Perindustrian dan Perdagangan, memberikan pelatihan-pelatihan yang relevan kepada

anggota masyarakat yang terlibat dengan kegiatan ekowisata. Misalnya memberikan

pelatihan keterampilan membuat kerajinan, dsb., (7) Dinas Pertanian dan Tanaman

Pangan, memiliki peran untuk membantu masyarakat desa untuk mengembangkan

pertanian organik. Daerah pertanian merupakan salah satu objek yang akan dikunjungi

dalam kegiatan ekowisata, (8) Dinas Perikanan dan Kelautan, hal ini sehubungan

bahwa Danau Siais merupakan penghasil ikan, dimana hampir semua kegiatan wisata

selalu berhubungan dengan danau. Dalam kaitannya dengan ekowisata dimana juga

akan dikembangkan wisata memancing tradisional, (9) Badan Pengendalian Dampak

Lingkungan berperan untuk memastikan bahwa kegiatan ekowisata tidak akan merusak

lingkungan disamping itu membantu menyehatkan lingkungan yang akan dikembangkan

ekowisata misalnya dengan menanam kembali pohon bakau, menebar bibit ikan (fish

restoking) dan memberi penyuluhan mengenai kelestarian lingkungan, (10) Badan

Pemberdayaan Masyarakat Desa, berperan untuk ikut memberdayakan masyarakat

yang terlibat dengan kegiatan ekowisata, dan (11) BAPPEDA berperan untuk mengatur

atau mengkoordinir budget dari masing-masing dinas yang akan digunakan untuk

kegiatan pengembangan ekowisata (menentukan skala prioritas)

c. Pelaku Wisata Swasta

Dalam hal ini para operator wisata termasuk pengelola hotel/resort diundang ke

kawasan wisata. Mereka harus dilibatkan sebagai anggota tim pengembangan

ekowisata karena pada dasarnya merekalah yang memilki pasar wisata disamping itu

mereka juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan kegiatan 'community

development' untuk masyarakat yang bermukim disekitar kawasan wisata. Disamping

itu, diberikan berbagai kemudahan-kemudahan yang dapat membantu pelaku wisata

melakukan pengembangan, seperti pengurusan ijin yang tidak berbelit-belit sehingga

mereka dapat lebih cepat melaksanakan kegiatannya. ( Mara Amin Harahap,2009).

Page 7: Laporan Ekowisata Bahari
Page 8: Laporan Ekowisata Bahari

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Pantai Bentar

Kabupaten Probolinggo adalah sebuah wilayah administratif seluas 1.696,166

km persegi yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Jika mengendarai kendaraan

bermotor dari arah barat menuju Banyuwangi, sudah dipastikan kita akan lewati

daerah yang terletak di pesisir pantai ini. Ada satu tempat yang mungkin sering Anda

lewati jika melewati jalur utara menuju Banyuwangi / Bali : Pantai Bentar.

Pantai Bentar adalah salah satu tempat wisata favorit masyarakat

Probolinggo untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Tidak menutup

kemungkinan juga bagi warga luar Kabupaten Probolinggo untuk menikmati wisata

pantai ini. Dengan membayar karcis masuk senilai Rp 4.000 / orang dewasa dan

atau Rp 3.000 / anak – berbagai fasilitas di dalamnya dapat dinikmati bersama

keluarga.

3.2 Atraksi Wisata di Pantai bentar

Di pantai bentar terdapat beberapa atraksi yang dapat dinikmati bagi para

wisatawan yaitu Wahana bermain anak, hutan bakau , kolam buatan , kereta mini, flying

fox, dan pada bulan tertentu , para wisatawan dapat melihat fenomena alam yang unik

yaitu kemunculan hiu tutul di pantai bentar. Dipantai ini juga dapat kita jumpai binatang

binatang seperti burung merak, ular phyton dan juga rusa. Biasanya pada saat hari

libur yang ramai di wisata ini biasanya juga bisa dijumpai kesenian tradisional Jaran

Bodhag yang dengan mengelilingi Pantai Be ntar ini dalam 1 kali putaran.

Wahana Bermain

Wahana bermain anak yang ada di pantai bentar meliputi wahana gratis dan

wahaya berbayar. Wahana gratis berupa ayunan, tempat bermain anak anak, dan

melihat hewan hewan yang ada di dalam pengangkaran dipantai bentar.

Sementara itu wahana berbayar yang ditawarkan di pantai bentar adalah kereta

mini yang mengajak wisatawan berkeliling disekitar kolam buatan, ada juga becak

air berbentuk angsa yang dapat digunakan di dalam kolam buatan dan yang

Page 9: Laporan Ekowisata Bahari

terakhir adalah flying fox yang bisa membawa pengunjung meluncur di atas kolam

itu. Dan juga ada jembatan kearah laut yang sangat menawan.

Hutan bakau

Hutan bakau di pantai bentar terdapat disebelah timur dan sebelah barat. Hutan

mangrove ini berjenis Rhizopora mucronata dan apiculata.

Hiu Tutul

Obyek wisata yang indah ini sering didatangi sekawanan hiu tutul yang

jumlahnya cukup banyak, pengunjungpun membludak dan berlomba-lomba

menyewa kapal motor untuk melihat hiu tutul tersebut sampai ke tengah laut.

Menurut peneliti ahli hiu dari Ecocean Whale Shark and Conservation Organitation

Australia Darcy Bradley (25), takjub dengan kedatangan segerombolan hewan

spesias langka. Rupanya, kedatangan hiu ini dikarenakan kondisi Pantai Bentar

masih banyak terdapat plankton. Biasanya, hiu-hiu tersebut akan datang ke

perairan tropical pada Januari, Februari dan Maret, meski tergantung suhu atau

Page 10: Laporan Ekowisata Bahari

temperatur. Dan hiu-hiu itu biasa mencari makan di 10 tempat dari 100 tempat di

dunia selama setahun.

Ikan hiu tutul ini selalu terlihat berkelompok dan berjumlah sekitar 25 ekor hiu

jenis tutul. Kawanan ini sering terlihat disekitar perairan dangkal yang berjarak 1

hingga 2 kilometer dari garis pantai. Biasanya hiu tutul ini bisa berada dipantai

selama satu atau dua bulan saja. Biasanya para wisatawan asing maupun lokal

banyak tertarik datang ke pantai bentar karena alasan ini. Untuk melihat hiu tutul

ini, wisatawan bisa menaiki speed boat atau perahu motor tradisional.

3.3 Kegiatan konservasi

3.4 interaksi dengan masyarakat

Respon masyarakat dengan dibangunnya wisata pantai bentar ini sangat

baik. Karena banyak tercipta lapangan pekerjaan yang melibatkan masyarakat

sekitar pantai bentar. Pedagang makanan, oleh oleh dan juga penyedia perahu

tradisional adalah orang dari kecamatan gending itu sendiri. Di pantai bentar juga

terdapat nelayan namun para nelayan ini tidak mencari ikan melainkan kepiting,

rajungan dan udang. Hal ini wajar mengingat pantai bentar termasuk pantai dengan

perairan dangkal.

3.5 Dampak terhadap lingkungan

Dengan adanya kawasan wisata pantai bentar indah, hutan bakau yang ada

disebelah utara dan sebelah barat terus menerus dipantau dan semakin baik dari

tahun ketahun dan akibatnya semakin baik Kawasan pemijahan (spawning

ground) dan daerah asuhan (nursery ground) udang yang dijadikan

sumber pencaharian oleh nelayan sekitar.

(tambahin dikit lagi ya apa aja deh ehhe)