what is cultural studies

Upload: irbusd2013

Post on 03-Jun-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 What is Cultural Studies

    1/12

  • 8/12/2019 What is Cultural Studies

    2/12

    momen Enstellung. Ya, untuk melihat jejak-jejakeksistensi mereka.

    ! Keadaran (Marxis). Kesadaran dikaitkan denganpengetahuan.

    ! Subjektivitas. Subjektivitas dikaitkan dengankesiapaan dari budaya, jadi menyangkut soalidentitas budaya. Subjektivitas menurutstrukturalisme diciptakan bukan diandaikan dan oleh

    karena itu perlu diteliti. Kesiapaan ini berkaitandengan dorongan estetis, emosional, feminin (sic!) yangmenggerakkan seseorang tanpa disadarinya.

    ! Cat a t an . Jadi kesadaran dan subjektivitas rupanyadikaitkan dengan aspek kognitif dan emosional dariseseorang atau kelompok orang pendukung budaya.Inilah skop dari budaya. Kajian Budaya harus meneliti

    bentuk-bentuk yang dipakai oleh subjek dalam relasisosial. Apakah bentuk dikaitkan dengan sesuatu yangkognitif sedang subjek dengan yang emosional tidakdisadari?

    !"#$%"& (%)*+*

    ! Selanjutnya Johnon memperkenalkan sirkuit budayayang sangat membantu untuk melokalisasi wilayah-wilayah kajian budaya serta membantu untukmenciptakan apa yang dia sebut kategori-kategoriperantara (perantara menuju bentuk-bentuk subjektif?).

    ! Sirkuit budaya ini memang menjadi salah satu kekhasangagasan Johnson walaupun sebenarnya cara pendekatansemacam ini juga sudah dilakukan banyak orang.

  • 8/12/2019 What is Cultural Studies

    3/12

    Sirkuit ini lazim dipakai untuk menganalisa televisi.Lingkarannya itu sendiri mirip dengan pusaran

    hermeneutik. Akan tetapi, sirkuit itu sebenarnya dekatdengan dunia ekonomi.

    Ci r c u i t o f c ap i t a l c i r c u i t o f c u l t u r e ?

    ! Terdiri dari 4 momen: produksi, teks, pembacaan, danbudaya sehari-hari. Dari kategori-kategori yan dipakaikelihatan bahwa budaya dan produksi dilihat dari

    kategori teks.! Bermanfaat untuk mengaitkan bentuk-bentuk budaya

    dengan modal atau kekuasaan secara umum. Secarakhusus: konteks kapitalis.

    ! Juga bermanfaat untuk mengaitkan kajian budayadengan teori-teori maupun disiplin-disiplin yang ada.

    !Contoh: Metro-car. Mobil ini menjadi contoh modelpenyebaran ideologi yang sangat terkait dengankepentingan nasional. Dimana letak bentuk-bentuksubjektif kesadaran?

    Pub l i c a t i on an d ab s t r a c t i on

    ! Pada bagian ini Johnson menjelaskan apa yang diamaksud denganpublik-privatserta universal-

    konkrit/partikular.

    ! Di mengamati bagaimana hal-hal yang partikular bisaberubah menjadi bentuk-bentuk universal. Diamengaitkan Macro-car dengan Britishness!

  • 8/12/2019 What is Cultural Studies

    4/12

    F orms o f c u l t u r e f o rm s o f s t ud y

    !Johnson mengingatkan adanya dua paradigma yangpernah berkembang dan bersaing sangat panas diCCCS, yaitu paradigma kulturalisdan strukturalis.

    ! Johson mengingatkan juga bahaya dikotomi itu bagiperkembangan KB selanjutnya.

    Pub l i c a t i on an d p ow e r

    &",* -.-/0 $*1"*0 (%)*+*

    Johnson mulai membahas tiga momen atau tiga aspek darikajian budaya:production-based studies, text-based studies,dan studies of lived culuture.

    23 456789: ;6?@A7 @:87;A@

    Kajian Budaya yang memfokuskan pada produksi budayadibahas lewat From perspective of production dan Limitof the viewpoint of production.

    F rom t h e p e r s p e c t i v e o f p r odu c t i on

    !Masalah produksi budaya sejauh ini sudah dikaji olehsosiologi, ekonomi politik, sejarah sosial, dan organisasi.Untuk jaman sekarang bidang ini banyak diteliti olehmanajemen!

    ! Johnson memberikan contoh produksi budaya dilingkungan sastra (Bourdieu?), budaya pop, dan media.

  • 8/12/2019 What is Cultural Studies

    5/12

    Fokus masalah: kritis pada lingkungan kapitalis danefeknya pada produk budaya.

    ! Sejalan dengan minatnya pada masalah bentuk,produksi budaya ini bisa dilihat sebagai production andorganization of social forms. Di sinilah pendekatanMarxis bisa memberikan sumbangan berharga.

    ! Secara khusus Johnson melihat sumbangan gagasanGramsci yang sudah siap pakai dalam kajian tentang

    produksi bentuk-bentuk sosial walaupun Johnsonmengritiknya masih terlalu dekat dengan Lenin.

    L i mi t s o f t h e v i e w p o i n t o f p r odu c t i on

    ! Dua kelemahan: ekonomisme dan produktivisme.Ekonomisme: kurang kultural, kurang memasukistok sumber budaya yang dijadikan bahan mentahproduksi budaya, jadi belum memperhitungkan

    bentuk-bentuk ideologi yang dipruduksi, marxismemasih membutuhkan semiotika untuk menelitikbentuk-bentuk budaya (bentuk-bentuk subjektif manayang diproduksi). Produktivisme: hanya melihatasal-usul bentuk ideologisnya namun kurangmemperhatikan kemungkinannya untuk bisa diterimaoleh konsumen atau pembaca. (Interpelasi Althusser?)

    Problem penting: mengapa bentuk tertentu disenangi?

    ! Johnson masih melihat jejak perdebatan antara Adornodan Benjamin.

    ! Kritik pada Adorno. Nilai guna suatu bentuk budayapop diabaikan, dan diredusksi ke dalam kekuatanpropaganda/promosional semata.

  • 8/12/2019 What is Cultural Studies

    6/12

    ! Johnson mengajak untuk melihat kekuatanproduktivitas teks atau text as porductive.

    B3 $?C ;?< >A5>?@ ;@ :AD@

    ! Setelah melihat keterbatasan produksi budaya, Johnsonmulai melangkah pada kajian budaya berdasarkan teks.Masalah ini dibahas panjang lebar: bagaimnapendekatan tekstual dirintis dalam humanities(Text-based studies), pentingnya menentukan formasupaya bisa membuat deskripsi secara akurat atau,dengan istilah saya, tidak ngawur ke sana ke mari(The importance of being formal), perlunyauntuk tidak memperlakukan teks pada dirinyamelainkan hanya sebagai sarana atau bahan mentahguna memahami social life of subjective forms(What isa text anyway), perlunya analisa tekstual supayabisa melihat produktivitas teks dalam artiankemampuan teks menghasilkan bentuk-bentuksubjektif (Structuralist foreshortening), danbagaimana teks bisa melahirkan subjek (Readers intext readers in society).

    T e x t - ba s e d s t ud i e s

    ! Tradisi humanities. Dia melihat bahwa kajian inidirintis oleh ilmu-imu humaniora dan memang telahbanyak memberikan sumbangan. Akan tetapi di sana-sini dia melihat keterbatasannya praktis studikebudayaan yang dilakukan dalam ilmu-ilmuhumaniora itu.

  • 8/12/2019 What is Cultural Studies

    7/12

    ! Terjadi paradoks. Humanitiesberhasil mengembangkanpiranti analisis dan deskripsi luar biasa namun kurang

    melangkah lebih jauh untuk mengaplikasikan pirantitersebut. Terlepas dari paradoksnya, sejauh punyaperhatian pada subjective form, humanitiessudahmenjadi embrio bagi kajian budaya. Contohfemisnisme (sejauh menganalisa sampai bentuksubjektif!)

    ! Catatan. Soal bentuk subjektif Johnson masih bisu!T he i mp o r t an c e o f b e i n g f o rma l

    ! Masalah linguisti Saussurean dan post-Saussurean sertapsikoanalisa diangkat.

    ! Deskripsi sistematis secara formal. Deskripsi formaldiperlukan guna mendapatkan bentuk subjektif.Bentuk ini sebaiknya jangan cepat-cepat dikembalikan

    ke model arkhetipis melainkan dikembalikan padahistorisnya. Contoh: narativitas.

    ! Pentingnya formal. Kesadaran akan forma atau bentukitu penting. Jangan takut pada formalisme! Sambilmerujuk pada Barthes, dia melihat faedah formalismeuntuk melakukan deskripsi yang penuh kehati-hatianwalaupun dia masih mengritik Barthes kurang formal

    tapi malah terlalu kompleks (Barthes sudahmeninggalkan formalisme!).

    ! Catatan. Apa itu formal? Walaupun dia tidakmenjelaskan tapi perlu dijelaskan di sini. Formalmemungkinkan orang untuk menghubungkan satudengan lainnya. Formal dikenal dalam bahasa, dantentu saja dalam logika. Aspek ini barang kali dipakai

  • 8/12/2019 What is Cultural Studies

    8/12

    Johnson untuk memenuhi kebutuhan kesadarandalam budaya.

    What i s a t e x t an yw ay ?

    ! Tekt itu beraneka ragam.! Johnson mengingatkan perlunya decentreteks sebagai

    objek kajian, maksudnya teks sebaiknya hanya dipakaisebagai pencarian bentuk subjektif dari relasi sosial.

    S t ru c t u r a l i s t f o r e s h o r t e n i n g

    ! Johnson mengritisi strukturalisme dalam berbagaibentuknya. Ada reduksi ke analisa tekstual atauproduktivitas (rupanya dia menyebut masalah sistempemaknaan berdasarkan kode yang sudah ada) danmengabaikan produksi bentuk-bentuk budaya.

    ! Yang dicari: teori pembentukan subjek lewat teks.Kombinasi analisa tekstual dengan psikoanalisa juga iakritik karena subjek tampak terlalu abstrak.

    T he n e g l e c t o f p r odu c t i on

    Re ad e r s i n t e x t , r e ad e r i n s o c i e t y

    !Johnson bicara tentang teori subjek sebagaimanadikembangkan dalam semiotika atau advancedsemiology. Teori tentang subjek ini hampir pastimerupakan koreksi dari semiotika-strukturalsebelumnya yang hampir sama sekali bisu tentangsubjek (subjek sudah mati). Teori semiotika inidigabungkan dengan teori Freud dan Marx (ekonomi

  • 8/12/2019 What is Cultural Studies

    9/12

    politik dengan individualisme bourguis). Teori subjekini merupakan kritik atau oposisi pada subjek modern.

    ! Di antara perkembangan teori subjek yang ada,Johnson tertarik pada ini:

    Within the context of my own argument, theimportance of these insights is that they provide away of connecting the account of textual formswith an exploration of intersections with readers'subjectivities.

    ! Dia mengingatkan tantangan yang dihadapi: darisubjek yang dilahirkan dalam teks dan subjek dalammasyarakat.

    ! Johnson menunjuk teori Barthes tentang reading yangmenggarisbawahi productivity atau aspek writerly. Inibisa memungkinkan replaying of primary human

    experience. Dan ini disejajarkan dengan teori Lacantentang gaze dan fase cermin. Tapi Johnson jugamengingatkan masih kurangnya pembahasan secaraelaboratif tentang aspek material atau formal darisubjektivitas.

    E3 !:87;A@ 6F G ;HA7 98G:85A

    ! Setelah panjang lebar membahas teks, Johnson siapmembahas kajian budaya yang terfokus pada budayasebagaimana dihidupi (lived cultured). Johnsonmengangkat tiga hal yang perlu diperhatikan dalamkajian tentang lived culture: kita diingatkan untuk tidakberhenti pada hal yang umum namun benar-benarsampai yang konkrit dan partikular melalui etnografiyang menghasilkan identifikasi simpatik (Social

  • 8/12/2019 What is Cultural Studies

    10/12

    inquiries logic and history), namun perlu jugadeskripsi yang lebih objektif (the l imit ofexperience), oleh karena itu kita membutuhkanetnografi yang ia sebut kajian akan reading di kalangankonsumen budaya (Best ethnography: studies ofreading)

    S o c i a l i n qu i r y l o g i c an d h i s t o r y

    L i mi t o f e x p e r i e n c e

    B e s t e t hn o g r ap hy : s t ud i e s o f r e ad i n g

    ! Johnson menggarisbawahi kajian budaya sebagai kajianetnografis sebagai bentuk analisa intelektual dan politis.

    ! Etnografi: abstraksi dan deskripsi formal tentang unsur-unsur yang ada dalam suatu perangkat budaya. Pentingdiperhatikan bahwa seperti sudah dilihat di atas

    deskripsi membutuhkan abstraksi dan formalisasi.! Teks & politik: budaya dibaca sedemikian rupa sampai

    kita tahu kedudukan politis pengguna ataupendukungnya.

    ! Reading atau readership. Kajian paling bagus untuk livedcultureadalah kajian tentang readingatau readership.Maksudnya, momen di mana pengguna budaya

    mendecoding suatu teks budaya.

    ! Dua persoalan yang selalu muncul. 1. Popularitypleasure: mengapa bentuk-bentuk subjektif disukaisampai menjadi begitu popular? 2. The use value ofcultural forms . Apa manfaat bentuk-bentuk budayaini bagi hubungan sosial? Menghasilkan subordinasiatau sebaliknya?

  • 8/12/2019 What is Cultural Studies

    11/12

    ! Catatan.Johnson pada akhirnya mengaitkan bentuk-bentuk subjektif dengan masalah pleasure namun dia

    sendiri tidak masuk lebih jauh ke masalah ini.Sebaliknya, dalam kaitannya dengan ideologi dia cukupmemadahi.

    4/0%&%4

    F u t u r e s hap e o f c u l t u r a l s t ud i e s : d i r e c t i on

    I*&*&*0

    1.

    Penjabaran kategori budaya ke dalam kesadaran dansubjektivitas merupakan langkah yang berani untukmelangkah lebih jauh walaupun mungkin kurangpasti ke dalam wilayah kajian budaya setelah banyakberinteraksi dengan banyak teori.

    2. Argumentasi Johnson terombang ambing antarakesadaran dan subjektvitas: begitu mendapatkan

    jaminan mendapatkan kesadaran, dia gelisah denganpudarnya subjektivitas; demikian juga sebaliknya.

    3. Jawaban ini baru bisa diberikan oleh Kajian Budayayang dengan gagah berani mengangkat post-Marxis danpsikoanalisa Lacanian untuk menginterogasi KajianBudaya walaupun barangkali terlalu abstrak untukseorang Marxis Richard Johnson.

  • 8/12/2019 What is Cultural Studies

    12/12

    4. Sebagai roadmap pengembangan Kajian Budayasecara teoritis, tulisan Johnson ini menarik; namun

    sebagai embrio teoretis dalam Kajian Budaya masihsangat miskin karena tidak ada langkah sintetik yangradikal.