wewenang

7
A. Lembaga-Lembaga Negara sebelum amandemen: 1. MPR: Wewenang MPR antara lain : 1. Membuat putusan-putusan yang tidak dapat dibatalkan oleh lembaga negara yang lain, termasuk penetapan Garis-Garis Besar Haluan Negara yang pelaksanaannya ditugaskan kepada Presiden/Mandataris. 2. Memberikan penjelasan yang bersifat penafsiran terhadap putusan-putusan Majelis. 3. Menyelesaikan pemilihan dan selanjutnya mengangkat Presiden Wakil Presiden. 4. Meminta pertanggungjawaban dari Presiden/ Mandataris mengenai pelaksanaan Garis-Garis Besar Haluan Negara dan menilai pertanggungjawaban tersebut. 5. Mencabut mandat dan memberhentikan Presiden dan memberhentikan Presiden dalam masa jabatannya apabila Presiden/mandataris sungguh-sungguh melanggar Haluan Negara dan/atau Undang-Undang Dasar. 6. Mengubah Undang-Undang Dasar 1945. 7. Menetapkan Peraturan Tata Tertib Majelis. 8. Menetapkan Pimpinan Majelis yang dipilih dari dan oleh anggota. 9. Mengambil/memberi keputusan terhadap anggota yang melanggar sumpah/janji anggota. 2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Wewenang DPR antara lain : 1. Memberikan persetujuan atas RUU yang diusulkan presiden. 2. Memberikan persetujuan atas PERPU. 3. Memberikan persetujuan atas Anggaran. 4. Meminta MPR untuk mengadakan sidang istimewa guna meminta pertanggungjawaban presiden.

Upload: joko-prayitno

Post on 06-Aug-2015

177 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Wewenang

A.    Lembaga-Lembaga Negara sebelum amandemen:

1.      MPR:

Wewenang MPR antara lain :

1.      Membuat putusan-putusan yang tidak dapat dibatalkan oleh lembaga negara yang lain,

termasuk penetapan Garis-Garis Besar Haluan Negara yang pelaksanaannya ditugaskan kepada

Presiden/Mandataris.

2.      Memberikan penjelasan yang bersifat penafsiran terhadap putusan-putusan Majelis.

3.      Menyelesaikan pemilihan dan selanjutnya mengangkat Presiden Wakil Presiden.

4.      Meminta pertanggungjawaban dari Presiden/ Mandataris mengenai pelaksanaan Garis-

Garis Besar Haluan Negara dan menilai pertanggungjawaban tersebut.

5.      Mencabut mandat dan memberhentikan Presiden dan memberhentikan Presiden dalam

masa jabatannya apabila Presiden/mandataris sungguh-sungguh melanggar Haluan Negara

dan/atau Undang-Undang Dasar.

6.      Mengubah Undang-Undang Dasar 1945.

7.      Menetapkan Peraturan Tata Tertib Majelis.

8.      Menetapkan Pimpinan Majelis yang dipilih dari dan oleh anggota.

9.      Mengambil/memberi keputusan terhadap anggota yang melanggar sumpah/janji anggota.

2.      Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Wewenang DPR antara lain :

1.      Memberikan persetujuan atas RUU yang diusulkan presiden.

2.      Memberikan persetujuan atas PERPU.

3.      Memberikan persetujuan atas Anggaran.

4.      Meminta MPR untuk mengadakan sidang istimewa guna meminta pertanggungjawaban

presiden.

3.      PRESIDEN

Wewenang Presiden antara lain :

1.      Presiden memegang posisi sentral dan dominan sebagai mandataris MPR,

2.      Presiden menjalankan kekuasaan pemerintahan negara tertinggi

3.  Presiden selain memegang kekuasaan eksekutif (executive power), juga memegang

kekuasaan legislative (legislative power) dan kekuasaan yudikatif (judicative power).

4.  Tidak ada aturan mengenai batasan periode seseorang dapat menjabat sebagai presiden serta

mekanisme pemberhentian presiden dalam masa jabatannya.

5.      Mengangkat dan memberhentikan anggota BPK.

6.      Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (dalam kegentingan yang

memaksa)

7.      Menetapkan Peraturan Pemerintah

Page 2: Wewenang

8.      Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri pemilihan.

4.      Mahkamah Agung (MA)

Wewenang MA antara lain :

1.      Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundangundangan di bawah

undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan

oleh undang-undang.

2.      Mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi.

3.      Memberikan pertimbangan dalam hal presiden memberi grasi dan rehabilitasi.

5.      BPK dan DPA

Disamping lembaga-lembaga tinggi Negara diatas terdapat lembaga tinggi Negara yang lain

yang wewenangnya cukup minim, yaitu BPK dan DPA. tanggung jawab tentang keuangan

negara diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang peraturannya ditetapkan dengan

undang-undang.

Adapun wewenang dari Dewan Pertimbangan Agung (DPA), yaitu berkewajiban memberi jawab

atas pertanyaan Presiden dan berhak memajukan usul kepada pemerintah.

B.     Lembaga-lembaga Negara pasca Amandemen

1.      MPR

Tugas dan wewenang[3]

1)      Mengubah dan menetapkan Undang –undang Dasar.

2)      Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilihan umum, dalam Sidang

Paripurna MPR

3)      Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk memberhentikan

Presiden dan / atau wakil presiden.

Sidang dan Putusan[4]

MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di Ibukota Negara. Sidang MPR sah apabila:

1)      Sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah anggota MPR untuk memutus usul Dpr untuk

memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden.

2)      Sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR untuk mengubah dan menetapkan UUD

3)    Sekurang-kurangnya 50% ditambah satu dari jumlah anggota MPR untuk selain siding-

sidang sebagai mana dimaksud diatas.

2.      PRESIDEN

Wewenang, kewajiban, dan hak Presiden antara lain[5]:

·         Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD

Page 3: Wewenang

·         Memegang kekuasaan yang tertinggi atas angkatan darat, angkatan laut dan angkatan

udara.

·   Mengajukan Rancangan Undang-undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Presiden

melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR serta mengesahkan

RUU menjadi UU.

·         Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (dalam kegentingan yang

memaksa)

·         Menetapkan Peraturan Pemerintah

·         Mengangkat dan memberhentikan Mentri-mentri

·     Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan

persetujuan DPR

·         Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR

·         Menyatakan keadaan bahaya.

·         Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan

pertimbangan DPR

·         Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR.

·         Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung

·         Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR

·         Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya yang diatur dengan UU

·    Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang dipilih oleh DPR dengan

memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah.

·         Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh Komisi Yudisial dan disetujui

DPR

·         Menetapkan hakim konstitusi dari calon yang diusulkan Presiden, DPR, dan Mahkamah

Agung

·         Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan persetujuan DPR.

3.      DPR

Tugas dan wewenang DPR[6]

1)      Membentuk undang-undang yang dibahasa dengan presiden ntuk mendapat persetujuan

bersama;

2)      Membahas dan memerikan persetujuan peraturan pemerintah pengganti undang-undang;

3)  Menerima dan membahas usulan rancangan undang-undang yang diajukan DPD yang

berkaitan dengan bidang tertentu dan mengikutsertakannya dalam pembahasan;

4)      Memperhatikan pertimbangan DPD atas rancangan Undang-Undang APBN dan rancangan

undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan Agama;

5)      Menetapkan APBN bersama Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD;

Page 4: Wewenang

6)    Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, anggaran pendapatan dan

belanja Negara serta kebijakang pemerintah.

HAK-HAK DPR[7]

4.      DPD

Tugas dan Wewenang DPD[9]

1)      DPD dapat mengajukan kepada DPR rancangan Undang-undang yang berkaitan dengan

otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran, dan penggabungan

daerah, pengolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta berkaitan dengan

perimbangan keuangan pusat dan daerah.

2)    DPD memberikan pertimbangan kepada DPR atas rancangan undang-undang yang berkaitan

dengan pajak.pendidikan dan agama

5.      BPK

BPK adalah lembaga tinggi Negara yang memiliki wewenang memeriksa pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan negara. menurut UUD 1945, BPK merupakan lembaga yang bebas

dan mandiri. Anggota BPK dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat  dengan memperhatikan

pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah, dan diresmikan oleh Presiden. BPK Berwenang

mengawasi dan memeriksa pengelolaan keuangan negara (APBN) dan daerah (APBD) serta

menyampaikan hasil pemeriksaan kepada DPR dan DPD dan ditindaklanjuti oleh aparat penegak

hukum. Berkedudukan di ibukota negara dan memiliki perwakilan di setiap

provinsi. Mengintegrasi peran BPKP sebagai instansi pengawas internal departemen yang

bersangkutan ke dalam BPK.

6.      DPA (Dewan Pertimbangan Agung) telah dihapus pasca amandemen keempat

7.      MAHKAMAH AGUNG

Menurut Undang-Undang Dasar 1945, kewajiban dan wewenang MA adalah:

·       Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang undangandi bawah

Undang- undang , dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh Undang-Undang

·         Mengajukan 3 orang anggota Hakim Konstitusi

·         Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberikan grasi dan Rehabilitasi

8.      MAHKAMAH KONSTITUSI

Mahkamah Konstitusi adalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia 

yang merupakan pemegang kekuasaan Kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah Agung

Keberadaanya dimaksudkan sebagai penjaga kemurnian konstitusi (the guardian of the

constitution).

Page 5: Wewenang

MK Mempunyai kewenangan: Menguji UU terhadap UUD, Memutus sengketa kewenangan

antar lembaga negara, memutus pembubaran partai politik, memutus sengketa hasil pemilu dan

memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh presiden dan atau

wakil presiden menurut UUD.

9.      KOMISI YUDISIAL

WEWENANG[12]

1. Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkamah Agung kepada

DPR untuk mendapatkan persetujuan;

2. Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim;

3. Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) bersama-sama dengan

Mahkamah Agung;

4. Menjaga dan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim

(KEPPH).

 

TUGAS MENGUSULKAN PENGANGKATAN HAKIM AGUNG DAN HAKIM AD HOC DI

MAHKAMAH AGUNG:

1. Melakukan pendaftaran calon hakim agung;

2. Melakukan seleksi terhadap calon hakim agung;

3. Menetapkan calon hakim agung;

4. Mengajukan calon hakim agung ke DPR.