pertemuan 10 wewenang & delegasi
DESCRIPTION
Pertemuan 10 Wewenang & Delegasi. KEKUASAAN ( POWER ). WEWENANG ( AUTHORITY ). TANGGUNG JAWAB (RESPONSIBILITY). PENGARUH ( INFLUENCE ). - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
KEKUASAAN(POWER)
WEWENANG(AUTHORITY)
TANGGUNG JAWAB
(RESPONSIBILITY)
PENGARUH(INFLUENCE)
Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan
sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.
Kekuasaan (power) adalah kemampuan untuk
mempengaruhi individu, kelompok, keputusan atau
kejadian.
Pengaruh (Influencee) adalah suatu transaksi sosial
dimana seseorang atau kelompok di bujuk oleh seorang
atau kelompok lain untuk melakukan kegiatan sesuai
dengan harapan mereka yang mempengaruh.
Pengaruh timbul karena status jabatan, kekuasaan
mengawasi dan hukum, pemilikan informasi lebih lengkap
ataupun penguasaan saluran komunikasi yang lebih baik.
Delegasi wewenang
Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan
tertentu.
Delegasi wewenang adalah proses di mana para manajer
mengalokasikan wewenang kebawah kepada orang-orang
yang melapor kepadanya
Empat kegiatan terjadi akibat pendelegasian
1. Pendelegasi menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas
bawahan
2. Pendelegasi melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk
mencapai tujuan / tugas
3. Penerima delegasi baik implisit atau eksplisit menimbulkan
kewajiban / tanggung jawab.
4. Pendelegasi menerima pertanggung jawaban bawahan
untuk hasil-hasil yang dipercaya.
Wewenang Lini, Staf dan Fungsional
Wewenang Lini, (line authority) adalah wewenang dimana
atasan melakukannya atas bawahannya langsung
Wewenang staf (staff authority) adalah hak yang dipunyai
oleh satuan-satuan staf atau para spesialis untuk
menyarankan, memberi rekomendasi, atau konsultasi,
kepada personalia lini
Wewenang staf fungsional (functional staff authority)
adalah hubungan terkuat yang dimiliki staf dengan satuan-
satuan lini.
Alasan perlu membedakan antara kegiatan lini dan staf
1. Kegiatan ini mencerminkan pekerjaan pokok organisasi
2. Manajemen puncak harus memperhatikan kebutuhan
integrasi dan pengaruh departemen-departemen tersebut.
3. Pengetatan yang dibuat organisasi dalam waktu krisis sangat
ditentukan oleh pilihan.
Faktor timbulnya konflik, diantaranya :
Perbedaan umur dan pendidikan, orang-orang lini biasanya
lebih muda dan lebih berpendidikan dari pada orang staf
sehingga menimbulkan “generation gap”
Perbedaan tugas, dimana orang lini lebih teknis dan
generalasi. Sedangkan staf spesialis, hal ini menimbulkan
kejadian-kejadian :
Karena staf sangat spesialis, menggunakan istilah
dan bahasa yang tidak dipahami orang Lini.
Orang Lini merasa bahwa staf spesialis tidak
sepenuhnya mengerti masalah-masalah Lini dan
menganggap saran mereka tidak dapat diterapkan
atau dikerjakan.
Perbedaan sikap, tercermin pada :
Orang staf cenderung memperluas wewenangnya dan
cenderung memberikan perintah kepada orang lini untuk
membuktikan eksistensinya.
Orang staf cenderung merasa paling berjasa untuk
gagasan yang diimplementasikan oleh lini
sebaliknya orang lini tidak menghargai peranan staf
dalam membantu pemecahan masalahnya.
Orang staf merasa di bawah perintah orang lini, dilain
pihak orang lini selalu curiga bahwa orang staf ingin
memperluas kekuasaannya.
Perbedaan posisi, Manajemen puncak tidak
mengkomunikasikan secara jelas luasnya wewenang staf
dengan hubungannya dengan lini
Pendelegasian dalam Organisasi
Manajer dapat mencapai lebih
Agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien
Memusatkan tenaganya tugas prioritas yang penting
Sebagai alat untuk belajar dari keselamatan
Memfungsikan bawahan untuk tumbuh dan berkembang.
Delegasi dibutuhkan karena manajer tidak selalu
mempunyai semua pengetahuan yang dibutuhkan untuk
membuat keputusan.
Faktor kegagalan pendelegasian, antara lain:
1. Manajer merasa lebih bila mereka tetap mempertahankan hak
pembuatan keputusan.
2. Manajer tidak bersedia menghadapi resiko bahwa bawahan
akan melaksanakan wewenangnya dengan salah atau gagal.
3. Manajer tidak kurang mempunyai kepercayaan akan
kemampuan bawahannya
4. Manajer merasa bahwa bawahan lebih senang tidak
mempunyai hak pembuatan keputusan yang luas.
5. Manajer takut bahwa bawahan akan melaksanakan tugasnya
dengan efektif sehingga posisinya sendiri terancam.
6. Manajer tidak mempunyai kemampuan manajerial untuk
mendelegasikan tugasnya.
Alasan Bawahan Tidak Menerima Delegasi1. Delegasi berarti bawahan menerima tambahan tanggung
jawab dan akuntabilitas2. Selalu ada perasaan bahwa bawahan akan melaksanakan
wewenang barunya dengan salah dan menerima kritik.3. Banyak bawahan yang kurang mempunyai kepercayaan diri
dan merasa tertekan bila dilimpahi wewenang pembuatan keputusan yang lebih besar.
Teknik melakukan delegasi dengan efektif1. Tetapkan Tujuan2. Tegaskan tanggungjawab dan wewenang3. Berikan motivasi kepada bawahan4. Meminta penyelesaian tugas5. Berikan latihan6. Adakan pengawasan yang memadai
Prinsip-prinsip Delegasi:
1. Limit of Control (batas pengawasan) delegasi hanya berlangsung sampai pada batas pegawasan dan penelitian
2. Complete of Authority (kewenangan yang seimbang) wewenang didelegasikan seimbang dengan tanggung jawab
3. Complete Accountability (pertanggungjawaban sepenuhnya) atasan tetap harus bertanggung jawab atas tindakan bawahannya
4. Single Reporting (melapor secara tunggal) tiap orang hanya melapor pada seorang atasan saja, terutama untuk tanggung jawab dan wewenang yang diberikan