library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2doc/2013-2... · web viewhasil dari...

38
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Okoli Margaret Nnenna dalam jurnalnya yang berjudul “The Use Accounting Information as an Aid to Management in Decision Making (2012: 61) mengemukakan bahwa penggunaan sistem informasi akuntansi dapat meningkatkan pengambilan keputusan dalam organisasi, dan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara penggunaan sistem informasi akuntansi dalam perusahaan dan efesiensi managerial. Menurut Rommey dan Steinbart (2009: 6) accounting information system is a system that collects, records, stores, and prosecess data to produce information for decision makers”. Pendapat tersebut menyatakan pada pengumpulan, pencatatan, penyimpanan dan pengolahan data yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah informasi dalam membantu pengambilan keputusan. Menurut Gelinas dan Dull (2008: 14) “the accounting information system is a specialized subsystem of the information system that have a purpose to collect, process, and report information system related to the financial aspect of business event”. Gelinas dan Dull menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi 7

Upload: others

Post on 11-Feb-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewHasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi Akuntansi

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Okoli Margaret Nnenna dalam jurnalnya yang

berjudul “The Use Accounting Information as an Aid to

Management in Decision Making” (2012: 61) mengemukakan

bahwa penggunaan sistem informasi akuntansi dapat meningkatkan

pengambilan keputusan dalam organisasi, dan dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan yang kuat antara penggunaan sistem

informasi akuntansi dalam perusahaan dan efesiensi managerial.

Menurut Rommey dan Steinbart (2009: 6) “accounting

information system is a system that collects, records, stores, and

prosecess data to produce information for decision makers”.

Pendapat tersebut menyatakan pada pengumpulan, pencatatan,

penyimpanan dan pengolahan data yang bertujuan untuk

menghasilkan sebuah informasi dalam membantu pengambilan

keputusan.

Menurut Gelinas dan Dull (2008: 14) “the accounting

information system is a specialized subsystem of the information

system that have a purpose to collect, process, and report

information system related to the financial aspect of business

event”. Gelinas dan Dull menyatakan bahwa sistem informasi

akuntansi merupakan sub-sistem dari sebuah sistem dalam

perusahaan yang berkaitan dengan aspek keuangan. Fungsi utama

dari sistem informasi akuntansi secara garis besar adalah untuk

mengumpulkan, memproses, dan melaporkannya dalam bentuk

data ataupun informasi yang akan digunakan untuk membantu

pengambilan keputusan.

Menurut Rama dan Jones (2006: 5), SIA merupakan subsistem

dari Management Information System (MIS) yang memberikan

informasi akuntansi dan keuangan seperti memperoleh informasi

lain dari proses rutin atas transaksi akuntansi.

7

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewHasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam

8

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari pernyataan di atas yaitu

hasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu

dalam pengambilan keputusan dalam suatu organisasi karena

sistem informasi akuntansi merupbakan sub-sistem dari sistem

informasi yang memiliki tugas mengumpulkan, mengolah dan

melaporkan informasi yang berkaitan dengan informasi akuntansi

dan keuangan. Hasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk

membantu dalam pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.

2.1.2 Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2009: 6), terdapat 6

komponen pada SIA, terdiri dari:

1. Orang yang mengoperasikan sistem dan berbagai fungsi.

2. Prosedur dan instruksi, baik manual dan otomatis, termasuk

mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan data mengenai

aktivitas organisasi.

3. Data mengenai organisasi dan proses bisnisnya

4. Software yang digunakan untuk mengolah data organisasi

5. Instruktur teknologi informasi, termasuk komputer dan

peralatan komunikasi jaringan yang digunakan untuk

mengumpulkan, menyimpan, mengolah, dan mengirimkan

data serta informasi

6. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang

mengamankan data pada SIA

2.1.3 Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Rama dan Jones (2006: 6), manfaat SIA terdiri dari 5

komponen, yaitu :

1. Producing External Report

Dalam menjalankan proses bisnisnya, perusahaan

menggunakan SIA untuk menghasilkan laporan yang

memenuhi kebutuhan informasi bagi stakeholder.

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewHasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam

9

2. Supporting Routine

Manajer membutuhkan SIA untuk mendukung aktivitas

rutin di dalam perusahaan, seperti penerimaan pesanan,

pengiriman barang, menagih pelanggan, dan menerima kas.

Sistem komputer dan beberapa software akuntansi juga

menangani aktivitas rutin.

3. Decision Support

Informasi juga dibutuhkan untuk mendukung pengambilan

keputusan non-rutin pada semua tingkat organisasi,

termasuk informasi mengenai produk yang paling banyak

terjual. Informasi ini sangat kritis dalam perencanaan

produk baru, memutuskan produk apa yang harus tetap ada,

dan pemasaran produk ke pelanggan.

4. Planning and Control

Sistem Informasi dibutuhkan untuk aktivitas perencanaan

dan pengendalian. Contoh, informasi mengenai anggaran

dan biaya disimpan oleh sistem perusahaan, kemudian

laporan yang dihasilkan digunakan untuk membandingkan

anggaran dengan jumlah aktual. Menggunakan scanner

untuk mencatat item yang dibeli dan pendapatan hasil

penjualan memungkinkan user merencanakan dan

mengendalikan secara detail. Sebagai contoh, analisis

pendapatan dan beban dapat diselesaikan pada individual

product level. Data historis dapat ditarik dari database dan

digunakan pada spreadsheet atau program untuk

meramalkan kenaikan dan arus kas.

5. Implementing Internal Control

Pengendalian internal meliputi kebijakan, prosedur, dan SI

yang digunakan untuk melindungi aset perusahaan dari

kerugian atau pencurian. Selain itu, pengendalian internal

juga dapat memelihara data keuangan. Sangat mungkin

untuk membangun pengendalian ke dalam SIA

komputerisasi untuk membantu mencapai tujuan ini.

Sebagai contoh, SI dapat menggunakan password untuk

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewHasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam

10

mencegah orang-orang mengakses entri data dan laporan

yang tidak dibutuhkan dalam jobdesk masing-masing

karyawan.

2.2 Penganggaran

2.2.1 Pengertian Anggaran

Menurut Garrison, Noreen, dan Brewer (2007: 4), “Anggaran

(budget) adalah rencana terperinci tentang pemerolehan dan

penggunaan sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya

selama suatu periode waktu tertentu”. Anggaran menunjukkan

rencana masa depan yang dinyatakan dalam bentuk kuantitatif yang

formal.

Menurut Bagranoff, Smikin dan Norman (2010: 19), “A

budget is a financial projection for the future and is thus a valuable

managerial planning aid”. Yang artinya anggaran merupakan

proyeksi keuangan masa depan dan terutama dalam membantu

perencanaan manajerial yang berharga.

Menurut Shim dan Shiegel (2009: 1), “A budget is defined as

the formal expression of plans, goals, and objecives of

management that covers all aspects of operations for a designated

time period.”, yang artinya anggaran didefinisikan sebagai

peryataan formal dari perencanaan, tujuan dan objektivitas dari

manajemen yang melingkupi semua aspek operasi untuk periode

waktu yang telah ditentukan.

Dari pengertian – pengertian yang ada diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa anggaran adalah rencana proyeksi keuangan

masa depan yang terperinci dari manajemen untuk jangka waktu

periode yang telah ditentukan.

2.2.2 Fungsi Anggaran

Menurut Nafarin, M (2009: 28-30), Anggaran memiliki tiga

fungsi yaitu:

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewHasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam

11

1. Fungsi Perencanaan

Anggaran sebagai alat perencanaan harus memperhatikan kaitan

anggaran yang satu dengan yang lain. Aspek lain yang penting dari

perencanaan menggunakan anggaran adalah perencanaan

penggunaan dana yang tersedia seefisien mungkin. Oleh karena itu,

para penyusun anggaran harus memperhitungkan berbagai

kemungkinan biaya apa saja yang dibutuhkan dan menentukan

kemungkinan mana yang paling menguntungkan bagi perusahaan.

Jadi salah satu fungsi anggaran adalah menentukan rencana

pembiayaan dan penggunaan dana seefisien mungkin bagi

perusahaan.

2. Fungsi Pelaksanaan

Anggaran sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan yang artinya

sebelum suatu pekerjaan dijalankan terlebih dahulu harus

mendapatkan persetujuan dari pihak yang berwenang. Pekerjaan

disetujui untuk dijalankan apabila terdapat dana yang digunakan

sebagai anggaran, atau kebutuhannya tidak menyimpang dari

anggaran yang disediakan.

3. Fungsi Pengawasan

Anggaran merupakan alat pengawasan atau pengendalian

(controlling). Pengawasan disini berarti mengevaluasi atau menilai

proses bagaimana suatu pekerjaan dilakukan, dengan cara

membandingkan rencana anggaran dengan realisasi dan melakukan

tindakan perbaikan apabila dirasa perlu atau jika terdapat

penyimpangan yang memungkinkan mengalami kerugian.

Anggaran digunakan sebagai alat menilai. Anggaran yang

tidak sesuai dengan keadaan, akan dilakukan revisi anggaran sesuai

dengan perkembangan keadaan. Selain itu anggaran dijadikan

pegangan oleh manajer yang bertanggungjawab menjalankan

operasi untuk mengadakan penilaian dari hasil yang dicapainya.

2.2.3 Tujuan Penyusunan Anggaran

Menurut Nafarin, M (2009: 19), ada beberapa tujuan dalam

disusunnya anggaran :

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewHasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam

12

a) Untuk digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih

sumber dan penggunaaan dana.

b) Untuk mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan

digunakan.

c) Untuk merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis

penggunaan dana sehingga dapat mempermudah pengawasan.

d) Untuk merasionalkan sumber dan penggunaan dana agar dapat

mencapai hasil yang maksimal.

e) Untuk menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena

dengan anggaran lebih nyata dan jelas terlihat.

f) Untuk menampung dan menganalisa serta memutuskan setiap

usulan yang berkaitan dengan keuangan.

2.2.4 Manfaat Penyusunan Anggaran

Menurut Nafarin, M (2009: 19-20), ada beberapa manfaat

yang dimiliki anggaran :

a) Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.

b) Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan

pegawai.

c) Dapat memotivasi pegawai.

d) Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada pegawai.

e) Mengindari pemborosan dan pembayran yang kurang perlu.

f) Sumber daya, seperti : tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat

dimanfaatkan seefisien mungkin.

g) Alat pendidikan bagi para manajer.

2.2.5 Tipe Anggaran

Menurut Banks dan Gilliberti (2008: 11), anggaran dapat

dikelompokkan dari beberapa sudut pandang berikut ini :

a) Anggaran Pendapatan

Anggaran pendapatan merupakan estimasi yang berasal dari

pendapatan sebuah organisasi untuk suatu periode yang spesifik.

Penyusunan anggaran pendapatan membentuk proses awal dari

penganggaran

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewHasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam

13

b) Anggaran Operasional

Anggaran operasional merupakan anggaran yang mengestimasikan

kegiatan yang akan mempengaruhi keuntungan perusahaan.

c) Anggaran Laporan Keuangan

Anggaran laporan keuangan merupakan laporan laba rugi, laporan

neraca, laporan arus kas yang menunjukkan hasil dan kondisi

keuangan yang diproyeksikan dari sebuah organisasi.

Tipe anggaran pada anggaran pendapatan dan anggaran

operasional berkaitan dengan analisis permasalahan yang terdapat

pada perusahaan yang dijadikan objek penelitian. Dalam

penyusunan anggaran pendapatan, perusahaan merencanakan

pendapatan berdasarkan proyek yang sedang berjalan. Sedangkan

pada anggaran operasional, pada perusahaan berkaitan dengan

penyusunan anggaran kegiatan operasional untuk suatu event.

2.2.6 Proses Penyusunan Anggaran

Menurut Shim dan Siegel (2009: 9): “A sound budget process

communicates organizational goals, allocates resources, provides

feedback, and motivates employess” Dari kutipan tersebut dapat

diartikan bahwa dalam proses penganggaran terdapat beberapa hal

penting, seperti sosialisasi target perusahaan, alokasi sumber daya,

memberikan timbal balik, dan memotivasi karyawan. Proses

penyusunan anggaran harus dibuat sesuai dengan kebutuhan

perusahaan, harus konsisten dengan struktur perusahaan, dan

memperhitungkan sumber daya manusia yang dimiliki. Proses

penganggaran akan menghasilkan target dan kebijakan,

mengformulasikan limit, menghitung kebutuhan sumber daya,

memeriksa kebutuhan yang spesifik, menyajikan fleksibilitas,

menggabungkan asumsi-asumsi, dan mempertimbangkan kendala.

Proses penganggaran harus memperhitungkan analisis yang berasal

dari kondisi perusahaan saat ini. Waktu yang dibutuhkan dalam

proses penyusunan anggaran akan lebih lama apabila kompleksitas

dari sebuah proses produksi yang meningkat. Anggaran dibuat

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewHasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam

14

berdasarkan pengalaman masa lalu dan tren saat ini. Enam langkah

dalam proses penganggaran adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan tujuan

b. Menganalisis sumber daya yang tersedia

c. Melakukan negoisasi terhadap estimasi komponen anggaran

d. Mengkordinasikan dan meninjau komponen anggaran

e. Mendapat persetujuan akhir

f. Mendistribusikan anggaran yang telah disetujui

2.2.7 Anggaran Kas

Menurut Shim dan Siegel (2009: 258): “The cash budget is

schedule of estimated cash collections and payment” Dari kutipan

tersebut dapat disimpulkan bahwa anggaran kas merupakan suatu

perencanaan waktu dari estimasi pendapatan kas dan pengeluaran

kas. Hal ini menyajikan arus masuk kas yang diharapkan dan arus

keluar kas untuk jangka waktu yang ditetapkan. Anggaran kas

membantu manajemen dalam menjaga saldo kas dalam hubungan

yang wajar dengan kebutuhannya. Anggaran merupakan alat untuk

perencanaan dan pengendalian kas dimana harus detail sehingga

manajer tahu berapa banyak yang dibutuhkan untuk menjalankan

bisnis mereka. Jika arus kas dapat diestimasi dengan baik, saldo

kas dapat dipertahankan dekat dengan tingkat target dan transaksi

yang lebih sedikit. Selain itu, menurut Carter dan Usry (2005: 64)

anggaran kas juga dapat diartikan sebagai estimasi terinci atas

antisipasi penerimaan dan pengeluaran kas yang memperlakukan

kas sebagai aktiva yang menghasilkan laba.

Tujuan dan karakteristik anggaran kas menurut Carter dan Usry

(2005: 64) :

1. Mengindikasikan kebutuhan kas untuk aktifitas operasi

saat ini.

2. Membantu dalam memfokuskan prioritas penggunaan

kas yang sekarang diperlukan, antara pengeluaran yang

tidak dapat dihindari dengan yang dapat ditunda atau

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewHasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam

15

dapat dihindari seterusnya.

3. Mengindikasikan dampak kas dari kebutuhan musiman,

persediaan dalam jumlah besar, penerimaan yang

tidak biasa, dan kelambanan dalam menagih piutang.

4. Mengindikasikan ketersediaan kas untuk memanfaatkan

diskon.

5. Mengindikasikan kebutuhan kas untuk program

ekspansi pabrik atau peralatan.

6. Membantu dalam merencanakan penarikan obligasi,

pembayaran pajak penghasilan, dan kontribusi ke dana

pensiun.

7. Menunjukkan ketersediaan dari kelebihan dana untuk

investasi jangka pendek atau jangka panjang.

8. Menunjukkan kebutuhan untuk melakukan pinjaman

atau penjualan efek. Dalam hal ini, anggaran kas

memberikan pengaruh pada kehati-hatian atas rencana

ekspansi, yang mungkin menyebabkan dilakukannya

modifikasi atas rencana pengeluaran modal.

9. Berguna sebagai dasar untuk mengevaluasi manajemen

kas aktual, dengan menggunakan kriteria pengukuran

seperti selisih antara target saldo kas rata-rata dengan

saldo kas rata-rata aktual disetiap akun kas.

2.2.8 Anggaran Pendapatan

Menurut Carter dan Usry (2005: 14) anggaran

pendapatan/penjualan merupakan estimasi penjualan yang realistis

berdasarkan analisis atas penjualan di masa lampau dan pasar saat

ini. Anggaran pendapatan umumnya diakui sebagai alat manajemen

yang berguna dan penting. Manajemen kas yang efektif

memerlukan jumlah kas yang tepat di tempat yang tepat pada

waktu yang tepat.

Anggaran pendapatan melibatkan pengelolaan arus kas dan

memperlakukan pendapatan sebagi aktiva yang menghasilkan laba

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewHasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam

16

dan bukan sekadar mata uang untuk membayar tagihan. Meskipun

jika suatu perusahaan tidak membuat anggaran yang ekstensif

untuk penjualan dan produksi, maka perusahaan tersebut sebaiknya

menganggarkan penerimaan dan pengeluaran kas.

Tugas mempersiapkan anggaran pendapatan biasanya didekati

dari dua sudut yang berbeda yaitu,(1) menilai dan mengevaluasi

pengaruh eksternal dan (2) mempertimbangkan pengaruh internal.

Pengaruh eksternal meliputi tren umum dalam aktivitas individual,

tindakan pesaing, kebijakan pemerintah, siklus dari ekonomi

negara, perkiraan tingkat harga, daya beli populasi, pergeseran

dalam populasi, dan perubahan dalam kebiasaan membeli dan gaya

hidup. Sedangkan pengaruh internal adalah tren penjualan,

kapasitas pabrik, produk baru, ekspansi pabrik, produk musiman,

estimasi penjualan, dan penetapan kuota dari tenaga penjualan dan

daerah penjualan.

2.2.9 Anggaran Pengeluaran

Menurut Carter dan Usry (2005: 60), Pengeluaran modal

adalah komitmen jangka panjang atas sumber daya untuk

merealisasikan manfaat masa depan. Pembuatan anggaran

pengeluaran modal merupakan salah satu fungsi pengambilan

keputusan manajerial yang paling penting. Besarnya dana yang

terlibat untuk setiap pengeluaran dan lama waktu yang diperlukan

untuk mengembalikan investasi mengharuskan dilakukannya

analisis dan penilaian yang hati-hati. Keputusan mengenai operasi

sekarang ini selalu dapat diubah, tetapi karena proyek modal

melibatkan dana yang substansial dan periode waktu yang panjang,

maka kesalahan dapat menjadi sangat mahal.

Untuk meminimalkan kesalahan dalam pengeluaran modal,

maka perusahaan menetapkan sistem untuk mengevaluasi proyek

sebelum dana dikucurkan. Evaluasi proyek harus dilakukan oleh

manajemen untuk menentukan apakah proyek yang akan

dikerjakan tersebut dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewHasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam

17

mencukupi terhadap laba sehingga dapat menutupi dana yang

dikeluarkan untuk proyek tersebut.

Nilai ekonomis dari suatu proyek harus ditentukan dan

dibandingkan dengan proyek lain. Anggaran dapat memberikan

kesempatan untuk memeriksa proyek guna membandingkan dan

untuk mengevaluasi kontribusinya atas laba di masa depan.

Penentuan waktu merupakan hal yang sangat penting dalam

mencapai hasil yang baik di perencanaan pengeluaran modal.

2.3 Pengendalian Internal

2.3.1 Pengertian Pengendalian Internal

Menurut Hall, J (2008: 128) sistem pengendalian internal

terdiri dari kebijakan, praktik, dan prosedur yang digunakan oleh

organisasi untuk mencapai empat tujuan yang luas, yaitu :

1. Untuk melindungi aset perusahaan.

2. Untuk memastikan akurasi dan keandalan catatan

akuntansi dan informasi.

3. Untuk mempromosikan efisien dalam suatu

perusahaan.

4. Untuk mengukur kesesuaian dengan kebijakan

manajemen dan prosedur yang ditentukan.

Pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2009: 132),

adalah suatu proses, yang dipengaruhioleh dewan direksi entitas,

manajemen, dan personel lainnya, yang dirancang untuk

memberikan kepastian yang beralasan terkait dengan pencapaian

sasaran kategori berikut :efektivitas dan efisiensi operasi,

keandalan pelaporan keuangan, dan ketaatan terhadap peraturan

yang berlaku.

Dari definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

pengendalian internal adalah pengendalian dalam sebuah organisasi

yang meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang

dikoordinasikan untuk menjaga kekayaaan organisasi, memeriksa

ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan

mendorong agar kebijakan manajemen tidak dilanggar.

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewHasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam

18

2.3.2 Komponen Pengendalian Internal

Dalam COSO terdapat 5 komponen yang berhubungan dengan

pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2006: 143), yaitu

sebagai berikut :

1. Pengendalian Lingkungan

Pengendalian lingkungan mengacu pada faktor-faktor

umum yang menetapkan sifat organisasi dan

mempengaruhi kesadaran karyawannya terhadap

pengendalian. Faktor-faktor ini meliputi integritas, nilai-

nilai etika, serta filosofi, dan gaya operasi manajemen.

2. Penentuan Resiko

Penentuan resiko adalah identifikasi dan analisis resiko

yang mengganggu pencapaian sasaran pengendalian

internal.

3. Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang

dikembangkan oleh organisasi untuk menghadapi risiko.

4. Informasi dan Komunikasi

Informasi dan komunikasi merupakan sistem informasi

perusahaan merupakan kumpulan (otomatisasi dan manual)

dan record yang dibuat untuk memulai, mencatat,

memproses, dan melaporkan kejadian pada proses entitas.

Sedangkan komunikasi merupakan penyediaan pemahaman

mengenai peran dan tanggung jawab individu.

5. Pengawasan

Manajemen harus mengawasi pengendalian internal untuk

memastikan bahwa pengendalian organisasi berfungsi

sebagaimana dimaksudkan.

2.3.3 Model Pengendalian Internal

Menurut Romney dan Steinbart (2009: 222), pengendalian

internal memiliki beberapa fungsi penting, yaitu :

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewHasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam

19

1. Pengendalian Pencegahan (Preventif)

Pengendalian preventif adalah mencegah permasalahan

sebelum masalah itu muncul. Dengan cara mempekerjakan

karyawan yang berkualitas, memisahkan tugas karyawan

dengan tepat, mengendalikan hak akses secara efektif untuk

menjaga informasi. Sebagian besar kejadian yang tidak

diinginkan dapat diselesaikan ditahap pertama ini.

2. Pengendalian Detektif

Pengendalian detektif merupakan garis pertahanan kedua.

Pengendalian detektif membutuhkan suatu standar yang

dapat menyelesaikan masalah sebelum masalah itu muncul

dan dicegah. Pengendalian detektif ini mengidentifikasi

peringatan terhadap masalah yang ada.

3. Pengendalian Korektif

Pengendalian korektif adalah menyelesaikan masalah yang

ditemukan

2.3.4 Tujuan Sistem Pengendalian Internal

Menurut Romney dan Steinbart (2009: 227), berdasarkan

COSO, tujuan sistem pengendalian internal adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Strategis

Tujuan strategis adalah tujuan yang selaras dan mendukung

misi perusahaan.

2. Tujuan Operasi

Tujuan yang menghasilkan efektif dan efisiensi dari operasi

perusahaan.

3. Tujuan Laporan

Tujuan yang membantu perusahaan dalam memberikan

laporan internal dan eksternal perusahaan, finansial maupun

non finansial, yang akurat, lengkap, dan nyata.

4. Tujuan Pemenuhan

Tujuan yang memenuhi hukum dan peraturan yang

ditetapkan.

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewHasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam

20

2.4 Analisis dan Perancangan Informasi

2.4.1 Object Oriented Design

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 60), Object

Oriented Design (OOD) adalah suatu cara untuk menentukan

seluruh tipe obyek yang memungkinkan berkomunikasi dengan

orang-orang dan perangkat-perangkat di dalam sistem,

menggambarkan bagaimana obyek berinteraksi untuk

menyelesaikan tugasnya dan memperbaiki definisi masing-masing

tipe dari obyek sehingga dapat diimplementasikan dengan sebuah

bahasa atau lingkungan khusus.

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 60), Object

Oriented Analysis (OOA) adalah suatu pendekatan yang

mendefinisikan semua tipe objek yang bekerja di dalam sistem dan

menyajikan interaksi antara aktor dan proses untuk menyelesaikan

tugasnya.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Object Oriented

Analysis and Design adalah pendekatan yang dapat menentukan

seluruh tipe objek di dalam suatu sistem, menggambarkan interaksi

yang dibutuhkan pengguna dan memperbaiki definisi masing-

masing tipe dari obyek sehingga dapat diterapkan dengan sebuah

bahasa atau lingkungan khusus.

Salah satu notasi yang digunakan untuk permodelan OOAD

adalah Unified Modeling Language (UML), yaitu standar notasi

yang dimiliki oleh Object Management Group, perusahaan yang

merupakan perusahaan non-profit dan bergerak dalam bidang

industri komputer. UML digunakan untuk menentukan spesifikasi,

visualisasi dan permodelan dari struktur dan tingkah laku bisnis

dan sistem aplikasi.

2.4.2 Activity Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 144), Activity

Diagram adalah diagram yang menggambarkan alur kerja yang

menggambarkan berbagai aktivitas sistem atau user, pihak yang

melakukan aktivitas dan alur bertahap dari aktivitas tersebut.

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewHasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam

21

Activity Diagram merupakan salah satu diagram di dalam Unified

Modelling Language (UML) dan dapat digunakan di semua tipe

jenis penelitian pengembangan. Activity Diagram yang baik

menurut Satzinger harus berfokus pada penggambaran alur

aktivitas. Berikut adalah simbol – simbol yang digunakan dalam

Activity Diagram:

Gambar 2.1 Activity Diagram

2.4.3 Event Table

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 174), Event

table adalah suatu pedoman dari use case yang mendeskripsikan

event dalam baris dan potongan-potongan kunci dari informasi

mengenai tiap-tiap event di dalam kolom. Sebuah event table terdiri

dari baris dan kolom yang mewakili event dan detail dari masing-

masing. Informasi yang ditampilkan dalam event table terdiri dari:

Event : Peristiwa yang menyebabkan sistem melakukan

sesuatu

Trigger : Sinyal yang memberitahu sistem bahwa suatu

peristiwa telah terjadi, baik karena adanya data yang harus

diproses ataupun karena kejadian pada waktu tertentu

Source : External agent atau actor yang memberikan data

ke dalam sistem

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewHasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam

22

Use Case : Apa yang dilakukan sistem ketika suatu

peristiwa terjadi

Response : Output yang dihasilkan sistem

Destination : External agent yang menerima dari sistem

Gambar 2.2 Event Table

2.4.4 Use Case

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 166), Use case

diagram adalah diagram yang menggambarkan bagaimana sistem

bereaksi terhadap event yang ada atau diagram yang

menghubungkan antara aktor dan use case. Diagram ini memiliki

notasi untuk use casenya berupa oval dan aktor berupa stick figure.

Notasi yang digunakan untuk menyusun use case diagram adalah :

Actor

Merupakan representasi dari siapa yang melakukan

interaksi dengan use case dalam sebuah sistem

Use Case

Merupakan bentuk interaksi antara sistem dengan actor

Garis Penghubung

Merupakan penghubung antara actor dengan use case

Hubungan pada Use Case Diagram terbagi menjadi :

1. <<include>> relationship atau disebut juga <<uses>>

relationship adalah hubungan antar use case yang

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewHasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam

23

memungkinkan satu use case menggunakan fungsionalitas

yang disediakan oleh use case lain.

2. <<extends>> relationship merupakan hubungan antar use

case yang memungkinkan satu use case secara optional

menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh use case

lain.

Gambar 2.3 Use Case Diagram

2.4.5 Use Case Description

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 220), Use Case

Description adalah deskripsi yang menjelaskan proses detail untuk

masing-masing use case. Setiap detail informasi dalam use case

digambarkan dengan deskripsi use case. Ada 3 pembagian level

dalam detail Use Case Description, untuk pengembangan sistem

yang lebih baik, kita harus lebih masuk ke level detil dengan

pendeskripsian :

1. Brief Description

Use Case Description hanya menjelaskan proses detail di

dalam use case, tingkat detailnya hanya sebatas deskripsi

use case. Brief Description biasa digunakan sebatas untuk

use case yang sederhana, yang tidak memiliki proses terlalu

rumit

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewHasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam

24

Gambar 2.4 Use Case Brief Description

2. Intermediate Description

Intermediate Description merupakan deskripsi yang lebih

detail dan merupakan perluasan dari sebuah brief

description untuk memasukkan arus aktivitas-aktivitas

internal untuk suatu use case. Jika terdapat multiple

scenarios, maka tiap arus aktivitas-aktivitas dideskripsikan

secara masing-masing. Selain itu, dokumentasi mengenai

kondisi-kondisi pengecualian juga dapat didokumentasikan

jika diperlukan.

Gambar 2.5 Use Case Intermediate Description

3. Fully Developed Description

Fully Developed Description merupakan metode yang

paling formal untuk mendokumentasikan sebuah use case.

Dengan detail lebih banyak memberikan gambaran

bagaimana internal flow dari suatu aktivitas terjadi.

Kesulitan utama daripada use case description ini adalah

software developer kesulitan dalam menemukan

requirement user. Tetapi kelebihan use case description ini

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewHasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam

25

adalah memberikan pengertian menyeluruh dalam bisnis

dan bagaimana cara sistem bisa mendukung proses tersebut.

Gambar 2.6 Use Case Fully Developed Description

2.4.6 Class Diagram

2.4.6.1 Domain Class Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 184) Class

diagram digunakan untuk menunjukkan objek class untuk sistem.

Notasinya dari Unified Modelling Language (UML), yang telah

menjadi standar untuk model yang digunakan dengan

pengembangan system object oriented.

Salah satu jenis class diagram UML menunjukkan hal-hal

dalam pekerjaan domain user disebut sebagai domain model class

diagram. Tipe lain dari notasi class diagram UML digunakan untuk

membuat desain class diagram ketika merancang class perangkat

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewHasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam

26

lunak. Di class diagram, persegi panjang mewakili class, dan garis

yang menghubungkan persegi panjang menunjukkan asosiasi

antara class. Dalam persegi panjang (kotak) terbagi dua, bagian

atas berisi nama class, dan bagian bawah merupakan atribut class.

Nama class selalu diawali dengan huruf kapital, dan atribut nama

selalu diawali dengan huruf kecil. Diagram class digambarkan

dengan menampilkan class dan asosiasi antara class

.

Gambar 2.7 Domain Class Diagram

2.4.6.2 First-Cut Class Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 309),

first-cut design class diagram ini dikembangkan dengan

cara memperluas domain model. Dalam pembuatannya

diperlukan dua langkah, yaitu:

a. Menguraikan atribut dengan jenis dan informasi

nilai awal

b. Menambahkan panah navigation visibility yang

berfungsi untuk menjelaskan objek yang dapat

berinteraksi satu sama lain.

2.4.6.3 Updated Class Diagram

Updated Class Diagram merupakan bentuk yang

hampir sama dengan first cut class diagram hanya selain

ditambahkan navigasi visibilitas panah, juga ditambahkan

behaviour yang membedakannya.

2.4.7 System Sequence Diagram

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewHasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam

27

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 252), System

sequence diagram adalah sebuah diagram yang menunjukkan

urutan pesan antara aktor eksternal dan sistem selama berjalannya

use case atau skenario, System Sequence Diagram berguna untuk

mendeskripsikan alur dari informasi masuk dan keluar ke dalam

sistem yang terotomatisasi. Sequence Diagram merupakan contoh

dari diagram interaksi (Interaction Diagram).

Notasi yang digunakan dalam sequence diagram :

1. Actor

Actor merupakan orang yang berinteraksi dengan sistem.

Dalam sequence diagram aktor digambarkan sebagai stick

figure.

2. Object

Terdapat berbagai simbol dalam System Sequence Diagram,

kotak dengan tulisan “system” merepresentasikan

kesulurahan sistem yang terotomatisasi. Di dalam sequence

diagram penggambaran menggunakan notasi obyek, dimana

interaksi yang terjadi bukan antara class dimana obyek-

obyek tersebut berasal, tetapi menggunakan masing-masing

obyek. Notasi untuk menggambarkan obyek adalah kotak

dengan tulisan digaris bawah, penggarisan nama obyek

tersebut opsional, tidak wajib digunakan.

3. Lifeline

Notasi lifeline digambarkan dengan garis putus-putus yang

ditarik dari notasi kotak yang menggambarkan obyek.

Lifeline atau garis hidup merupakan penggambaran

perpanjangan dari obyek. Garis panah diantara lifeline

merepresentasikan pesan yang dikirim dan diterima antar

obyek-obyek di dalam Sequence Diagram.

4. Pengiriman pesan dan pengembalian nilai

Notasi pengiriman pesan berupa panah lurus yang

mengarah ke lifeline dari obyek. Notasi ini digunakan untuk

mengirimkan pesan ataupun parameter dari 1 obyek ke

obyek lain. Sedangkan pengembalian nilai digambarkan

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewHasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam

28

dengan panah putus-putus yang mengarah ke lifeline obyek.

Notasi ini digunakan untuk mengembalikan nilai kembali

ke pengirimnya.

Setiap panah memiliki asal dan tujuan, asal berarti obyek

yang mengirimkan pesan sedangkan tujuan berarti obyek

yang akan menerima pesan tersebut. Tujuan dari lifeline

adalah menentukan urutan dari pengiriman pesan. Urutan

tersebut dibaca dari atas ke bawah lifeline. Setiap pesan

akan diberikan label untuk menggambarkan tujuan pesan

dan isi pesan tersebut.

Gambar 2.8 Sequence Diagram

2.4.8 Completed Three-Layer Sequence Diagram

Completed three-layer design sequence diagram merupakan

gambaran lengkap dari sequence diagram dan juga pengembangan

dari first-cut sequence diagram. Completed three-layer design

sequence diagram menambahkan data layer

2.4.9 User Interface

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 442), User Interface

adalah bagian dari sistem informasi yang membutuhkan interaksi dengan

user untuk menghasilkan input dan output. Terdapat delapan aturan dalam

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewHasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam

29

merancang User Interface, delapan aturan ini disebut dengan Eight Golden

Rules of Interface Design, yaitu :

1. Konsistensi

Konsistensi dilakukan pada urutan tindakan, perintah, dan istilah yang

digunakan pada prompt, menu, serta layar bantuan.

2. Memungkinkan pengguna untuk menggunakan shortcut

Ada kebutuhan dari pengguna yang sudah ahli untuk meningkatkan

kecepatan interaksi, sehingga diperlukan singkatan, tombol fungsi,

perintah tersembunyi, dan fasilitas makro.

3. Memberikan umpan balik yang informatif

Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem

umpan balik. Misalnya muncul suatu suara ketika salah menekan

tombol pada waktu input data atau muncul pesan kesalahannya.

4. Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan

Umpan balik yang informatif akan memberikan indikasi penutupan

bahwa cara yang dilakukan sudah benar dan dapat mempersiapkan

kelompok tindakan berikutnya.

5. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana

Sedapat mungkin sistem dirancang sehingga pengguna tidak dapat

melakukan kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi, sistem dapat

mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan mekanisme yang

sederhana dan mudah dipahami untuk penanganan kesalahan.

6. Mudah kembali ke tindakan sebelumnya

Hal ini dapat mengurangi kekuatiran pengguna karena pengguna

mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan sehingga

pengguna tidak takut untuk mengeksplorasi pilihan-pilihan lain yang

belum biasa digunakan.

7. Mendukung tempat pengendali internal

Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon

tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna merasa bahwa

sistem mengontrol pengguna.

8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewHasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam

30

Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan yang sederhana

atau banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan serta

diberikan cukup waktu pelatihan untuk kode dan urutan tindakan.

2.5 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir dalam penyusunan skripsi ini dimulai dari tahap

perencanaan, yaitu pengumpulan data dan mempelajari proses bisnis yang

sedang berjalan. Mempelajari proses bisnis yang sedang berjalan dengan cara

memperoleh struktur organisasi, visi dan misi perusahaan, tugas dan

wewenang, operasi perusahaan, dan proses penganggaran perusahaan. Dari

proses penganggaran dapat dilakukan tahap kedua yaitu tahap analisis

Tahap analisis dilakukan dengan mengolah dan menganalisis proses

bisnis dan data-data yang diperoleh. Dari analisis masalah yang dilakukan,

kemudian direkomendasikan solusi yang diusulkan untuk mendukung tahap

selanjutnya yaitu, tahap perancangan.

Pada tahap perancangan, analisis masalah dan rekomendasi perbaikan

yang telah dilakukan pada tahap analisis digunakan untuk melakukan

aktivitas-aktivitas pada tahap perancangan. Perancangan sistem informasi

dilakukan dengan menggunakan pendekatan Object Oriented Analysis and

Design (OOAD), yang terdiri dari tahap analisis dan perancangan yang

mengikuti metode Satzinger dan dipresentasikan melalui notasi Unified

Modelling Language (UML Diagram).

Berikut adalah kerangka pikir penulisan skripsi seperti yang ditunjukkan pada

gambar 2.10

Tahap Perancangan

Tahap Analisis :Activity DiagramEvent TableUse Case DiagramUse Case DescriptionDomain ClassSequence Diagram

Tahap Perancangan :Membuat User Interface

Tahap Analisis

Analisis Proses Bisnis

Masalah

Rekomendasi

Tahap PerencanaanProses Bisnis yang Berjalan

- Struktur Organisasi- Visi dan Misi Perusahaan- Tugas dan Wewenang- Operasi Perusahaan

ProsesPenganggaran

Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewHasil dari informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan dalam

31

Gambar 2.10 Kerangka Berpikir