library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2doc/2012-2... · web viewsuatu sistem...

38
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Gelinas dan Dull (2008, p12), sistem informasi adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang secara umum terdiri dari sekumpulan komponen-komponen berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang dibentuk untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengatur data serta menyediakan output informasi untuk para penggunanya. Menurut Hall (2007, p9), sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para pengguna. Menurut Rainer dan Cegielski (2010, p38), sistem informasi adalah mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasiuntuk tujuan tertentu. Berdasarkan defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kombinasi sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang saling berinteraksi dalam mengumpulkan, memproses, mengubah, menyebarkan, dan menyimpan informasi yang dibutuhkan bagi pengguna. 2.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Gelinas dan Dull (2008, p14), SIA merupakan subsistem dari SI yang bertujuan mengumpulkan, memproses, dan melaporkan informasi terkait dengan aspek keuangan suatu kejadian bisnis. Artinya , SIA membantu pihak manajemen 7

Upload: nguyenminh

Post on 22-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSuatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Gelinas dan Dull (2008, p12), sistem informasi adalah sistem yang dibuat

oleh manusia yang secara umum terdiri dari sekumpulan komponen-komponen berbasis

komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang dibentuk untuk

mengumpulkan, menyimpan, dan mengatur data serta menyediakan output informasi

untuk para penggunanya.

Menurut Hall (2007, p9), sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana

data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para pengguna.

Menurut Rainer dan Cegielski (2010, p38), sistem informasi adalah mengumpulkan,

memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasiuntuk tujuan tertentu.

Berdasarkan defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah

kombinasi sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang saling berinteraksi dalam

mengumpulkan, memproses, mengubah, menyebarkan, dan menyimpan informasi yang

dibutuhkan bagi pengguna.

2.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Gelinas dan Dull (2008, p14), SIA merupakan subsistem dari SI yang

bertujuan mengumpulkan, memproses, dan melaporkan informasi terkait dengan aspek

keuangan suatu kejadian bisnis. Artinya , SIA membantu pihak manajemen dalam

pengambilan keputusan berkaitan dengan keuangan perusahaan.

MenurutHall (2007, p10), sistem informasi akuntansi adalah suatu subsistem yang

memproses transaksi keuangan dan non-keuangan yang berpengaruh secara langsung

terhadap pemrosesan transaksi keuangan.

Menurut Jones dan Rama (2009, p6), Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sub

sistem dari Sistem Informasi Manajemen yang menyediakan informasi akuntansi dan

keuangan, juga informasi lain yang diperoleh dari pengolahan rutin atas transaksi

akuntansi.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah

kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang mengumpulkan dan mengolah

data keuangan menjadi suatu informasi yang berguna bagi pembuat keputusan.

7

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSuatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi

8

2.2.1 Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2006, p6) dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi akuntansi terdiri dari enam komponen, yaitu:

1. Orang, yang mengoperasikan sistem dan menampilkan berbagai fungsi.

2. Prosedur dan Instruksi, baik manual maupun otomatis termasuk dalam kegiatan

pengumpulan, pemrosesan dan penyimpanan data tentang kegiatan organisasi.

3. Data, tentang organisasi dan proses bisnis organisasi.

4. Perangkat Lunak, digunakan untuk memproses data organisasi.

5. Infrastruktur Teknologi Informasi, termasuk komputer, peralatan peripheral,

dan peralatan jaringan komunikasi yang digunakan untuk mengumpulkan,

memproses, menyimpan dan mentransformasikan data dan informasi.

6. Pengendalian Internal dan Pengukuran Keamanan, uang menjaga keamaan data

dalam sistem informasi akuntansi.

2.2.2 Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2006, p7), kerjasama dari keenam komponen

sistem informasi akuntansi sebagaimana yang telah disebutkan diatas

memungkinkan sistem informasi akuntansi untuk memenuhi 3 fungsi bisnis yang

penting yaitu :

1. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas organisasi, sumber

daya dan personal.

2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna untuk mengambil keputusan

sehingga manajemen dapat merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan

mengevaluasi aktivitas, sumber daya, dan personal.

3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk melindungi aset organisasi,

termasuk datanya, untuk menjamin bahwa aset dan data tersedia ketika

dibutuhkan dan datanya akurat serta dapat diandalkan.

Menurut Jones dan Rama (2009, p7-8) kegunaan sistem informasi akuntansi adalah:

1. Membuat Laporan Eksternal

Perusahaan menggunakan sistem informasi akuntansi untuk menghasilkan

laporan khusus untuk memuaskan informasi yang dibutuhkan oleh para

investor, kreditor, dinas pajak, badan-badan pemerintah, dan yang lain.

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSuatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi

9

2. Mendukung Aktivitas Rutin

Para manajer memerlukan satu sistem informasi akuntansi untuk menangani

aktivitas operasi rutin sepanjang siklus operasi perusahaan itu. Contohnya

antara lain menerima pesanan pelanggan, mengirimkan barang dan jasa,

membuat faktur penagihan pelanggan, dan menagih kas ke pelanggan. Sistem

komputer mahir menangani transaksi-transaksi yang berulang, dan banyak

paket peranti lunakakuntansi yang mendukung fungsi-fungsi yang rutin ini.

3. Mendukung Pengambilan Keputusan

Informasi juga diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan yang tidak

rutin pada semua tingkat dari suatu organisasi. Contohnya antara lain

mengetahui produk-produk yang penjualannya bagus dan pelanggan mana yang

paling banyak melakukan pembelian. Informasi ini sangat penting untuk

merencanakan produk baru, memutuskan produk-produk apa yang harus ada di

persediaan, dan memasarkan produk kepada para pelanggan.

4. Perancanaan dan Pengendalian

Suatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan

pengendalian. Informasi mengenai anggaran dan biaya standar disimpan oleh

sistem informasi, dan laporan dirancang untuk membandingkan angka anggaran

dengan jumlah yang aktual.

5. Menerapkan Pengendalian Internal

Pengendalian internal (internal control) mencakup kebijakan-kebijakan,

prosedur-prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk melindung aset-

aset perusahaan dari kerugian atau korupsi, dan untuk memelihara keakuratan

data keuangan. Dimungkinkan untuk membangun pengendalian kedalam suatu

sistem infromasi akuntansi yang terkomputerisasi untuk membantu mencapai

tujuan ini.

2.2.3 Siklus Sistem Informasi Akuntansi

Menurut pendapat Romney dan Steinbart (2006, p30), siklus pemrosesan

transaksi pada sistem adalah suatu rangkaian aktivitas yang dilakukan perusahaan

dalam melakukan bisnisnya, mulai dari proses pembelian, produksi, hingga

penjualan barang atau jasa. Siklus transaksi pada perusahaan dapat dibagi ke dalam

lima subsistem, yaitu :

1. Siklus Pendapatan, yang terjadi dari transaksi penjualan dan penerimaan kas.

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSuatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi

10

2. Siklus Pengeluaran, yang terjadi dari peristiwa pembelian dan pengeluaran kas.

3. Siklus Sumber Daya Manusia, yang terdiri dari peristiwa yang berhubungan

dengan perekrutan dan pembayaran atas tenaga kerja.

4. Siklus Produksi, yang terdiri dari peristiwa yang berhubungan dengan

pengubahan bahan mentah menjadi produk atau jasa yang siap dipasarkan.

5. Siklus Keuangan Perusahaan, yang terdiri dari peristiwa yang berhubungan

dengan penerimaan modal dari investor dan kreditor.

Menurut Jones dan Rama (2009, p22), proses bisnis dapat disusun menjadi tiga

siklus utama:

1. Siklus Pemerolehan/Pembelian, yang mengacu pada proses pembelian barang

dan jasa.

2. Siklus Konversi, yang mengacu pada proses mengubah sumber daya yang

diperoleh menjadi barang-barang dan jasa.

3. Siklus Pendapatan, yang mengacu pada proses menyediakan barang dan jasa

untuk pelanggan

2.3 Pengertian Pendapatan

Pendapatan merupakan unsur yang sangat penting dalam laporan keuangan, karena

dalam melakukan suatu aktivitas usaha, manajemen perusahaan tentu ingin mengetahui

nilai atau jumlah pendapatan yang diperoleh dalam suatu periode akutansi yang diakui

sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku umum.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2007, p23) Pendapatan adalah arus masuk

bruto manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama periode yang

mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.

Pendapatan hanya terdiri dari arus masuk bruto manfaat ekonomi yang diterima oleh

perusahaan untuk dirinya sendiri. Jumlah yang ditagih untuk dan atau atas nama pihak

ketiga bukan merupakan pendapatan karena tidak menghasilkan manfaat ekonomi bagi

perusahaan dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah arus masuk bruto dari

manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila

arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi

penanaman modal.

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSuatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi

11

2.4 Siklus Pendapatan

Menurut Jones dan Rama (2009, p4) siklus pendapatan (revenue cycle)adalah proses

menyediakan barang atau jasa untuk para pelanggan dan menagih uangnya. Siklus

pendapatan dari berbagai jenis organisasi yang berbeda adalah sama dan meliputi

beberapa atau semua operasi berikut ini :

1. Merespon pertanyaan pelanggan. Pertanyaan pelanggan bisa ditangani oleh tenaga

penjual. Di beberapa industri (misalnya, komputer dan peranti lunak), produk-

produknya bersifar kompleks. Tenaga penjuakan memainkan peran penting dalam

membantu para pelanggan untuk memahami suatu produk perusahaan dan memilih

produk yang sesuai untuknya.

2. Membuat perjanjian dengan pelanggan untuk menyediakan barang dan jasa di masa

yang akan datang. Contoh dari perjanjian tersebut meliputi pesanan pelanggan untuk

produk atau jasa serta kontrak antara perusahaan dengan pelanggan untuk penyerahan

barang atau jasa di masa depan. Karyawan penting di dalam fungsi ini adalah petugas

pencatat pesanan dan tenaga penjualan.

3. Menyediakan jasa atau mengirim barang ke pelanggan. Fungsi ini sangat penting

dalam proses pendapatan. Untuk jasa, karyawan pentingnya adalah para penyedia

layanan. Untuk barang, petugas gudang dan pengiriman memainkan peran yang aktif.

4. Mengakui klaim atas barang atau jasa yang disediakan. Pada kejadian ini, perusahaan

mengakui klaimnya terhadap pelanggan dengan mencatat piutang dan menagih

pelanggan.

5. Menerima kas. Pada suatu waktu dalam siklus pendapatan, kas diperoleh dari

pelanggan

6. Menyetor kas ke bank. Agen yang terlibat disini adalah kasih dan bank.

7. Menyusun laporan. Berbagai macam laporan mungkin dibuat untuk siklus pendapatan.

Contohnya mencakup daftar pesanan, daftar pengiriman, dan daftar penerimaan kas.

Menurut Sampurno (2009, p115) Data flow diagram dari sebuah siklus pendapatan

logis yang selanjutnya akan diproses dengan sistem database dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

1. Proses penjualan dimulai dari pelanggan menghubungi departemen penjualan.

Pelanggan bisa menghubungi perusahaan melalui telepon, surat, atau datang langsung.

Departemen penjualan mencatat perincian penting dari peristiwa ini pada pesanan

penjualan. Informasi ini memicu beberapa aktivitas lainnya.

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSuatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi

12

2. Langkah pertama dari proses penjualan adalah mengesahkan transaksi dengan

meminta persetujuan kredit untuk pelanggan.

3. Saat kredit disetujui, informasi penjualan akan dilanjutkan ke proses penagihan,

gudang, dan pengiriman.

4. Langkah selanjutnya adalah mengirim barang, yang harus dilakukan segera setelah

persetujuan kredit diperoleh. Jika waktu tunggu terlalu lama, pelanggan kemungkinan

akan membatalkan pesanan dan pergi ke tempat lain. Proses pengiriman

merekonsiliasi barang yang diterima dari gudang dengan informasi penjualan yang

sudah diterima. Rekonsiliasi ini digunakan untuk memastikan bahwa perusahaan

mengirimkan barang yang tepat ke pelanggan. Jika semua kondisi sudah sesuai dengan

pesanan, barang akan dikemas dan dikirim ke pelanggan melalui perusahaan

pengiriman barang. Kemudian informasi pengiriman akan diteruskan ke proses

penagihan.

5. Proses penagihan akan mengumpulkan dokumen-dokumen berhubungan dengan

transaksi tersebut seperti produk, harga, biaya pengurusan, angkutan, pajak, dan

ketentuan potongan harga dan menagih pelanggan. Proses penagihan kemudian

mengirim informasi ini ke proses piutang dagang dan proses pengendalian persediaan.

6. Bagian piutang dagang menerima informasi penagihan dan mencatatnya ke dalam

pos transaksi pelanggan.

7. Sama halnya, bagian pengendalian persediaan menggunakan informasi dari bagian

penagihan untuk menyesuaikan record persediaan untuk mencerminkan penurunan

persediaan.

8. Secara berkala aktivitas seperti pada proses batch, harian, mingguan, bulanan,

proses penagihan, piutang dagang, dan pengendalian persediaan mengirim semua

informasi ke proses buku besar umum. Hal ini termasuk (1) total penjualan dari

penagihan, (2) total kenaikan piutang dagang, dan (3) total penurunan persediaan.

Berdasarkan informasi tersebut, buku besar umum memproses ke pos transaksi

pengendali yang dipengaruhi oleh transaksi penjualan selama periode berjalan. Proses

buku besar umum yang merupakan rekonsiliasi rangkuman dikompilasi secara

independen untuk mengidentifikasi kesalahan pencatatan.

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSuatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi

13

2.4.1 Informasi yang Dibutuhkan dalam Siklus Pendapatan

Menurut Romney dan Steinbart (2006, p382–383), dapat disimpulkan bahwa,

informasi yang dibutuhkan dalam siklus pendapatan yaitu :

1. Waktu respon ke pertanyaan pelanggan mengenai account balance dan status

order.

2. Memutuskan apakah akan memperpanjang kredit kepada pelanggan tertentu.

3. Menentukan ketersediaan persediaan.

4. Memilih metode untuk pengiriman produk atau jasa.

5. Waktu yang dibutuhkan untuk menginput dan mengirimkan order.

6. Persentasi penjualan yang dibutuhkan untuk order kembali.

7. Tingkat dan tren kepuasan pelanggan.

8. Analisis pasar saham dan tren penjualan.

9. Analisisprofitability melalui produk, pelanggan dan wilayah penjualan.

10. Volume penjualan baik dalam dolar dan jumlah pelanggan.

11. Efektifitas iklan dan promosi.

12. Kinerja staff penjualan.

13. Beban tak tertagih dan kebijakan kredit.

2.4.2 Metode Pengakuan Pendapatan dalam Kontrak Kontruksi

Ada dua metode akuntansi yang sangat berbeda untuk kontrak kontruksi jangka

panjang yang diakui oleh profesi akuntansi :

1. Metode Persentase Penyelesaian

Dalam metode ini pendapatan dan laba kotor diakui pada setiap periode,

didasarkan atas kemajuan dalam pembangunan, yaitu presentase dari

penyelesaian. Biaya pembangunan ditambah laba kotor yang diperoleh

diakumulasikan ke dalam perkiraan persediaan (Bangunan dalam pelaksanaan)

dan kemajuan penagihan diakumulasikan dalam perkiraan lawan persediaan

(Penagihan atas bangunan dalam pelaksanaan).

2. Metode Kontrak Selesai

Dalam metode ini pendapatan dan laba kotor diakui hanya pada waktu

kontrak diselesaikan. Biaya-biaya pembangunan diakumulasikan ke dalam

perkiraan persediaan (Bangunan dalam pelaksanaan) dan kemajuan penagihan

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSuatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi

14

diakumulasikan dalam perkiraan lawan persediaan (Penagihan atas bangunan

dalam pelaksanaan).

2.5 Pengertian Penjualan Kredit

Menurut Boynton et.al yang diterjemahkan oleh Rajoe, A.P., Gania, G. dan Budi, I.S.

(2004, p20), Penjualan kredit dapat dilakukan secara over-the-counter, atau melalui

telepon, surat, representatif penjualan traveling, fax, atau pertukaran data elektronik.

Barang-barang dapat diambil sendiri oleh pelanggan atau dikirimkan oleh penjual.

2.5.1 Dokumen dan Catatan yang Digunakan

Menurut Boynton et.al yang diterjemahkan oleh Paul A.Rajoe, Gina Gania dan

Ichasan Setio Budi (2004, p21), sejumlah dokumen dan catatan yang digunakan oleh

perusahaan besar dalam pemrosesan transaksi penjualan kredit seringkali mencakup

hal–hal berikut:

a. Pesanan pelanggan. Permintaan barang dagang oleh pelanggan yang diterima

langsung dari pelanggan atau wiraniaga. Pesanan ini dapat berupa formulir yang

disiapkan oleh penjual atau formulir pesanan pembelian dari pembeli.

b. Pesanan Penjualan. Formulir yang menunjukkan deskripsi, kuantitas, dan data

lainnya yang berkaitan dengan pesanan pelanggan. Pesanan ini berfungsi sebagai

dasar dimulainya transaksi dan pemrosesan internal atas pesanan pelanggan oleh

penjual.

c. Dokumen pengiriman. Formulir yang digunakan untuk menunjukkan rincian dan

tanggal setiap pengiriman. Dokumen ini dapat berupa bill of lading, yang

berfungsi sebagai pemberitahuan formal atas penerimaan barang yang

dikirimkan oleh kurir. Dokumen pengiriman lainnya termasuk slip pengepakan

yang merinci item-item yang dikirimkan.

d. Faktur penjualan. Formulir yang menyatakan penjualan tertentu, termasuk

jumlah yang terutang, syarat, dan tanggal penjualan. Formulir ini digunakan

untuk menagih pelanggan dan memberikan dasar untuk mencatat penjualan.

e. Daftar harga yang diotorisasi.Daftar atau file induk komputer yang berisi harga

barang-barang yang diotorisasi yang ditawarkan untuk dijual.

f. File transaksi penjualan. File komputer yang berisi transaksi penjualan yang

telah diselesaikan. File ini digunakan untuk mencetak faktur penjualan, jurnal

penjualan, dan memperbarui file induk piutang usaha, persediaan, buku besar.

g. Jurnal penjualan. Daftar jurnal dari transaksi penjualan yang telah diselesaikan

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSuatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi

15

h. File induk pelanggan. File yang berisi informasi tentang pengiriman dan

penagihan pelanggan serta batas kredit pelanggan.

i. File induk piutang usaha. File yang berisi informasi tentang transaksi dan saldo

dari setiap pelanggan. File ini berfungsi sebagai dasar untuk menyusun buku

pembantu piutang.

j. Laporan bulanan pelanggan. Laporan yang dikirimkan ke setiap pelanggan yang

menunjukkan saldo awal, transaksi selama bulan berjalan, saldo akhir.

2.6 Pengendalian Internal

2.6.1 Pengertian Pengendalian Internal

Menurut Jones dan Rama (2009, p132), pengendalian internal (internal control)

adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi entitas, manajemen, dan

personel lainnya, yang dirancang untuk memberikan kepastian yang beralasan

terkait dengan pencapaian sasaran kategori sebagai berikut : efektivitas dan

efisiensi operasi; keandalan pelaporan keuangan; dan ketaatan terhadap hukum dan

peraturan yang berlaku.

Menurut Hall (2007, p180), pengendalian internal adalah berbagai teknik dan

metode pemrosesan data yang dibangun dan dikembangkan sebagai tanggung

jawab dari manajemen, untuk memberikan jaminan yang masukakal bahwa tujuan

perusahaan dapat tercapai.

Menurut Romney dan Steinbart (2006, p229), pengendalian internal adalah

rencana organisasi dan metode bisnis yang akurat dan andal, mendorong dan

memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan

kebijakan yang telah ditetapkan.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal

adalah suatu proses berupa kebijakan dan prosedur yang dibuat dan dijalankan oleh

seluruh dengan tujuan agar dapat menjaga aset perusahaan guna meningkatkan

kepercayaan dan akurasi data, sehingga dapat menjalankan kegiatan operasional

secara efisien.

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSuatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi

16

2.6.2 Komponen Pengendalian Internal

Menurut Hall (2007, p186), Pengendalian intenal yang dijelaskan dalam SAS

78 terdiri atas lima komponen : lingkungan pengendalian, penilaian resiko,

informasi dan komunikasi, pengawasan, dan aktivitas pengendalian.

1. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian (control environment) adalah dasar dari empat

komponen pengendalian lainnya. Lingkungan pengendalian menentukan arah

perusahaan dan mempengaruhi kesadaran pengendalian pihak manajemen dan

karyawan. Berbagai elemen penting dari lingkungan pengendalian adalah :

a. Integritas dan nilai etika manajemen.

b. Struktur organisasi.

c. Keterlibatan dewan komisaris dan komite audit, jika ada.

d. Filosofi manajemen dan siklus operasionalnya.

e. Prosedur untuk mendelegasikan tanggung jawab dan otoritas.

f. Metode manajemen untuk menilai kinerja.

g. Pengaruh ekternal, seperti pemeriksaan oleh badan pemerintah.

h. Kebijakan dan praktik perusahaan dalam mengelola sumber daya

manusianya.

2. Penilaian resiko

Perusahaan harus melakukan penilaian resiko (risk assessment) untuk

mengidentifikasi, menganalisis dan mengelola berbagai resiko yang berkaitan

dengan laporan keuangan. Resiko dapat muncul atau berubah berdasarkan

berbagai kondisi, seperti :

a. Perubahan dalam lingkungan operasional yang membebankan tekanan baru

atau perubahan tekanan atas perusahaan.

b. Personel baru yang memiliki pemahaman yang berbeda atau tidak memadai

atas pengendalian internal.

c. Sistem informasi baru atau yang baru direkayasa ulang, yang

mempengaruhi pemrosesan transaksi.

d. Pertumbuhan signifikan dan cepat yang menghambat pengendalian internal

yang ada.

e. Implementasi teknologi baru ke dalam proses produksi atau sistem

informasi yang berdampak pada pemrosesan transaksi.

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSuatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi

17

f. Pengenalan lini produk atau aktivitas baru hingga pihak manajemen hanya

memiliki sedikit pengalaman tentangnya.

g. Restrukturisasi organisasional yang menghasilkan pengurangan dana/atau

realokasi personel sedemikian rupa hingga operasi bisnis dan pemrosesan

transaksi terpengaruhi.

h. Memasuki pasar asing yang berdampak pada operasional (contohnya,

resiko yang berhubungan dengan transaksi dengan mata uang asing).

i. Adopsi suatu prinsip akuntansi baru yang berdampak pada pembuatan

laporan keuangan.

3. Informasi dan komunikasi

Kualitas suatu informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntasi

berdampak pada kemampuan pihak manajemen untuk mengambil tindakan serta

membuat keputusan dalam hubungannya dengan operasional perusahaan, serta

membuat laporan keuangan yang andal. Sistem informasi yang efektif akan :

a. Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi keuangan yang valid.

b. Memberikan informasi secara tepat waktu mengenai berbagai transaksi dalam

perincian yang memadai untuk memungkinkan klasifikasi serta laporan keuangan.

c. Secara akurat mengukur nilai keuangan berbagai transaksi agar pengaruhnya dapat

dicatat dalam laporan keuangan.

d. Secara akurat mencatat berbagai transaksi dalam periode waktu terjadinya.

4. Pengawasan

Pengawasan (monitoring) adalah proses yang memungkinkan kualitas desain

pengendalian internal serta operasinya berjalan. Hal ini dapat diwujudkan melalui

beberapa prosedur terpisah atau melalui aktivitas yang berjalan.

5. Aktivitas pengendalian

Aktivitas pengendalian (control activities) adalah berbagai kebijakan dan prosedur

yang digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil untuk

mengatasi resiko perusahaan yang telah diidentifikasi. Aktivitas pengendalian dapat

dikelompokkan menjadi dua kategori yang berbeda :

a. Pengendalian Komputer. Pengendalian komputer adalah hal yang penting.

Pengendalian ini, yang secara khusus berhubungan dengan lingkungan IT dan

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSuatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi

18

audit aplikasi. Pengendalian umum (general control) berkaitan dengan perhatian

pada keseluruhan perusahaan, seperti pengendalian atas pusat data, basis data

perusahaan, pengembangan sistem, dan pemeliharaan program. Pengendalian

aplikasi (application control) memastikan integritas sistem tertentu seperti aplikasi

pemrosesan pesanan penjualan, utang usaha, dan aplikasi penggajian.

b. Pengendalian Fisik. Jenis pengendalian ini terutama berhubungan dengan aktivitas

manusia yang digunakan dalam sistem akuntansi. Aktivitas ini dapat benar-benar

manual, seperti penjagaan aktiva secara fisik, atau dapat melibatkan penggunaan

komputer untuk mencatat berbagai transaksi atau pembaruan akun. Pengendalian

fisik berkaitan dengan logika komputer yang sesungguhnya melakukan pekerjaan

akuntansi ini. Enam kategori aktivitas pengendalian fisik, yaitu : otorisasi

transaksi, pemisahan fungsi, supervisi, pencatatan akuntansi, pengendalian akses,

dan verifikasi independen.

2.7 Anggaran

2.7.1 Pengertian Anggaran

Menurut Rudianto (2009, p3), Anggaran adalah rencana kerja organisasi di

masa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal dan sistematis.

Menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri (2008, p6), Anggaran adalah

suatu pendekatan yang formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab

manajemen didalam perencanaan, koordinasi dan pengawasan.

MenurutGarrison,Norren,danBrewer(2006, p4), Anggara (budget) adalah

rencanaterperinci tentang pemrolehandan penggunaan sumber daya keuangan dan

sumber daya lainnya selama suatu periode waktu tertentu.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran adalah suatu rencana

yang terinci dan sistematis, meliputi seluruh kegiatan perusahaan dalam suatu

periode tertentu.

2.7.2 Manfaat Anggaran

Menurut Gorrison, Noreen, Brewer (2006, p5) manfaat anggaran adalah sebagai

berikut :

a. Anggaran merupakan alat komunikasi bagi rencana manajemen kepada seluruh

organisasi.

b. Anggaran memaksa manajemen untuk memikirkan dan merencanakan masa

depan.

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSuatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi

19

c. Proses penganggaran dapat mengungkap adanya potensi masalah sebelum

masalah itu terjadi.

d. Proses penganggaran merupakan alat alokasi sumber daya pada berbagai bagian

dari organisasi agar dapat digunakan lebih efektif.

e. Anggaran mengkoordinasikan aktivitas seluruh organisasi dengan cara

mengintegrasikan rencana ke berbagai bagian.

2.8 System Analysis and Design

2.8.1 Pengertian Analisis Sistem

Menurut Satzinger et al. (2010, p4), “Systems analysis mean the process of

understanding and specifying in detail what the information system should

accomplish”. Artinya analisis sistem adalah suatu proses untuk memahami dan

mengerti sistem informasi secara rinci untuk merekomendasikan sistem informasi

bagaimana selanjutnya. Sedangkan Menurut Romney dan Steinbart (2006, p792),

“System analysis is a rigorous and systematic approach to decision making,

characterized by acomprehensive definition of available alternatives and exhaustive

analysts of marits of each alternatives as a basis for choosing the best alternatives”.

Artinya, analisis sistem adalah sebuah pendekatan yang teliti dan sistematis untuk

pengambilan keputusan, merupakan definisi dari alternatif yang ada dan analisis

yang mendalam mengenai alternatif yang pantas sebagai sebuah dasar memilih

alternatif yang terbaik.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah sebuah

proses untuk memahami dan mengerti sistem informasi yang mendukung dalam

pengambilan keputusan untuk merekomendasikan sistem baru yang selanjutnya

akan berguna bagi perancang sistem.

2.8.2 Pengertian Perancangan Sistem

Menurut Satzinger ed al (2010, p4), “Systems design mean the process of

specifying in detail how the many components of the information system should be

physically implemented”. Artinya, perancangan sistem adalah proses menentukan

secara rinci bagaimana komponen-komponen dari sistem informasi harus

diimplementasikan secara fisik. Sedangkan menurut Romney dan Steinbart (2006,

p792), “System design is the process of preparing detailed specification for the

development of the new information systems”. Artinya, perancangan sistem adalah

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSuatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi

20

proses menyiapkan spesifikasi secara rinci untuk pengembangan sistem informasi

yang baru.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah suatu

proses penyiapan secara rinci terhadap komponen-komponen sistem informasi

untuk pengembangan sistem informasi yang baru.

2.9 Object-Oriented Analysis and Design

Menurut Satzinger (2010, p60), “Object-Oriented Analysis (OOA) is defining all of the

type of objects that do the work in the system and showing what use cases are required to

completed tasks”. Artinya, analisis berorientasi pada objek adalah semua jenis objek yang

melakukan pekerjaan dalam sistem dan menunjukan interaksi pengguna apa yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tersebut.

Sedangkan “Object-Oriented Design (OOD) is defining all of the type of objects

necessary to communicate with people and devices in system, showing how object interact

to complete tasks, and refining the definition of each type of object so it can be

implemented with a specific language or environment”. Artinya, Perancangan berorientasi

pada objek adalah semua jenis objek yang diperlukan untuk berkomunikasi dengan orang

dan perangkat dalam sistem, menunjukan bagaimana objek berinteraksi untuk

menyelesaikan tugas, dan menyempurnakan definisi dari masing-masing jenis objek

sehingga dapat diimplementasikan dengan bahasa tertentu atau lingkungan. Dan “Object-

Oriented Programming (OOP) mean writing statement in programming language to

define what each type of object does, including the messages that objects send to each

other”.Artinya, OOP adalah menuliskan laporan dalam bahasa pemrograman untuk

mendefinisikan apa yang setiap jenis objek ini termasuk pesan bahwa pengirim satu sama

lain.

2.10 Unified Model Language (UML)

Menurut Rama & Jones (2009, p78), Unified Modeling Language (UML) adalah

bahasa yang digunakan untuk menspesifikasikan, memvisualisasikan, membangun, dan

mendokumentasikan sebuah sistem informasi.

Menurut Satzinger (2005, p48) Unified Modeling Language (UML) merupakan

suatu set standar konstruksi model dan notasi yang dikembangkan secara khusus untuk

pengembangan berorientasi objek. Yang artinya bahwa Unified Modeling Language

(UML) adalah sebuah bahasa yang menjadi standar untuk merancang model sebuah

sistem.

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSuatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi

21

2.11Unified Process (UP)

Menurut Satzinger (2010, p61), Unified Process (UP) merupakan

metodologipengembangan sistemberorientasi obyekyang ditawarkan oleh IBM’s

Rational Software.

Gambar 2.1 UP life cycle with phases, iterations, and disciplines

Sumber : (Satzinger , 2010, p62)

Systems Development Methodology adalah pedoman untuk mengikuti penyelesaian

setiap kegiatan dalam pengembangan sistem, termasuk spesific models, tools, dan

techniques. Models merupakan suatu representasi dari sebuah aspek penting dari dunia

nyata. Tools adalah software pendukung yang membantu membuat model atau

komponen lain yang diperlukan dalam proyek. Techniques adalah suatu pedoman

koleksi yang membantu seorang analis menyelesaikan kegiatan pengembangan sistem

atau tugas.

2.12 The Systems Development Life Cycle (SDLC)

Menurut Satzinger(2010, p38) Systems Development Life Cycle (SDLC) adalah

seluruh proses yang membangun, menyebarkan, menggunakan, dan memperbarui sistem

informasi.

Gambar 2.2 Information systems development phases

Sumber : ( Satzinger, 2010, p40)

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSuatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi

22

Tabel 2.1 SDLC phases and objectives

Sumber : (Satzinger, 2010, p40)

2.13 Activity Diagram

Menurut Satzinger (2010, p141), activity diagram hanyalah sebuah diagram alur

kerja yang menggambarkan akitivitas-aktivitas pengguna dan aliran sekuensialnya.

Terdapat beberapa simbol dalam menggambarkan activity diagram, yaitu :

a. Synchronization bar : merupakan notasi yang digunakan untuk mengontrol

pemisahan atau penyatuan dari jalur yang berurutan.

b. Swimlane : merupakan suatu daerah persegi dalam activity

diagram yang mewakili aktivitas-aktivitas yang

diselesaikan agen tunggal.

c. Starting avtivity (Pseudo) : merupakan notasi yang menandakan dimulainya

sebuah aktivitas.

d. Transition arrow : merupakan garis penunjuk panah yang

menggambarkan transisi dari suatu aktivitas dan arah

dari suatu aktivitas.

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSuatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi

23

e. Activity : merupakan notasi yang menggambarkan suatu

aktivitas.

f. Ending avtivity (Pseudo) : merupakan notasi yang menandakan berakhirnya

sebuah aktivitas.

Gambar 2.3 Activity diagram symbols

Sumber : (Satzinger, 2010, p142)

2.14 Event Table

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010, p168), event table adalah sebuah

pedoman use case daftar peristiwa dalam baris dan potongan kunci informasi setiap

peristiwa dalam kolom.

Gambar 2.4 Information about each event and the resulting use case in an event table

Sumber : (Satzinger, 2010, p169)

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSuatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi

24

Penjelasan bagian dari event table adalah sebagai berikut :

a. Event : kejadian pada waktu dan tempat tertentu, dapat digambarkan, dan

harus diingat oleh sistem.

b. Trigger : tanda yang memberitahukan sistem bahwa telah terjadi peristiwa.

Untuk peristiwa eksternal, trigger merupakan datangnya data yang

harus diproses oleh sistem. Contohnya, ketika pelanggan melakukan

pesanan, maka rincian pesanan baru sebagai input. Untuk peristiwa

sementara, trigger merupakan titik waktu. Contohnya, pada akhir

setiap hari kerja, sistem telah mengetahui waktu untuk menghasilkan

laporan ringkasan transaksi.

c. Source : agen eksternal yang memberikan data ke sistem.

d. Response : output dari sistem. Ketika sistem menghasilkan laporan ringkasan

transaksi, laporan tersebut merupakan outputs. Satu use case dapat

menghasilkan beberapa responses. Contoh, ketika sistem membuat

pesanan baru, maka konfirmasi pesanan diberikan kepada pelanggan,

rincian pesanan diberikan kepada bagian pengiriman, dan catatan

transaksi diberikan kepada bank.

e. Destination : tempat di mana beberapa response telah dikirim. Kadang-kadang use

case tidak menghasilkan response sama sekali. Contoh, jika pelanggan

ingin melakukan update informasi akun, informasi tersebut tersimpan

dalam database, tapi tidak dibutuhkan output untuk dihasilkan.

Mencatat informasi dalam database merupakan bagian dari use case.

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSuatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi

25

2.15 Class Diagram

Menurut Satzinger (2010, p60), class diagram adalah model grafis yang digunakan

dalam berorientasi objek pendekatan untuk menunjukkan kelas benda dalam sistem.

Notasi untuk class diagram yaitu :

1. Class yang berisi atribut dan method.

Gambar 2.5 The UML domain class symbol with name and attributes

Sumber : (Satzinger, 2010, p187)

2. Struktur relasi pada class diagram, yaitu:

a. Asosiasi adalah hubungan umum antar class.

Gambar 2.6 A simple domain model class diagram.

Sumber : (Satzinger, 2010, p188)

b. Agregasi adalah relasi yang menggambarkan class bagian dari class lain.

c. Multiplicity atau hubungan antara objek dengan objek yang lain pada class

diagram.

Gambar 2.7 Multiplicity of accociations.

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSuatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi

26

Sumber : (Satzinger, 2010, p188)

d. Generalisasi adalah pengelompokkan beberapa class secara umum.

Gambar 2.8A generalization / specialization hierarchy for motor vehicles

Sumber : (Satzinger, 2010, p190)

2.16 Statechart Diagram

Menurut Satzinger (2005, p214), statechart diagram adalah Diagram yang

menunjukkan life dari sebuah objek pada states dan transisi. Statechart menggambarkan

sekumpulan state dari setiap objek. Statechart juga digunakan dalam perancangan untuk

mengidentifikasi berbagai macam state dari sistem itu sendiri dan event yang dapat

diproses.

Gambar 2.9 Final statechart for OrderItem

Sumber : (Satzinger, 2005, p244)

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSuatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi

27

2.17 Use Case Diagram

Menurut Satzinger (2010, p242), use case diagram adalah sebuah diagram yang

menunjukkan berbagai peran pengguna dan bagaimana peran mereka menggunakan

sistem. Kasus penggunaan sendiri dilambangkan oleh oval dengan nama use case

didalamnya. Garis yang menghubungkan aktor dengan use case menunjukan bahwa

aktor memanfaatkan penggunaan sistemnya. Pelaku juga dapat menggunakan sistem lain

yang langsung menunjukan antar muka dengan sistem yang sedang dikembangkan.

Gambar 2.10 A simple use case with an actor.

Sumber : (Satzinger, 2010, p243)

Otomatisasi batasan dan organisasi yang ditunjukan di dalam use case diagram

memperluas penggunaan diagram sama halnya dengan aktor-aktor lain dan

menggunakan kasus.

Gambar 2.11 A simple use case diagram of the Order-entry subsytem for RMO

show a system boundary.

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSuatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi

28

Sumber : (Satzinger, 2010, p243)

2.18 Use Case Description

Menurut Satzinger (2010, p171), use case description adalah deskripsi yang berisi

daftar rincian proses untuk use case.

Gambar 2.12 Intermediate description of the telephone order scenario for Create

new order.

Sumber : (Satzinger, 2010, p172)

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSuatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi

29

2.19 System Sequence Diagram

Menurut Satzinger (2010, p242), system sequence diagram adalah diagram yang

menunjukkan urutan pesan antara aktor eksternal dan sistem selama usecase atau

skenario.

Gambar 2.13 Samplesystem sequence diagram

Sumber : (Satzinger, 2010, p253)

Gambar 2.14 SSD for the Create new customer use case.

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewSuatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi

30

Sumber : (Satzinger, 2010, p434)

2.20 User Interface

User Interface menurut Satzinger, JacksonMenurut Satzinger, dan Burd (2005,

p442) adalah bagian dari sistem informasi yang membutuhkan interaksi dari user untuk

membuat input dan output. menjelaskan bahwa sebuah sistem informasi baru

mempengaruhi banyak sistem informasi yang ada lainnya, dan analisis harus

memastikan bahwa mereka semua bekerja bersama-sama. Beberapa interface sistem link

sistem organisasi internal, merupakan sistem lain antarmuka dengan sistem eksternal,

seperti pemasok atau rumah pelanggan. Dalam kasus lain, sistem baru perlu

berkomunikasi dengan aplikasi bahwa organisasi telah dibeli dan di-install. Dalam

setiap kasus hanya terdaftar, analisis harus memiliki informasi tentang setiap sistem

yang akan menyentuh sistem baru.

Sistem juga harus berinteraksi dengan pengguna baik didalam maupun diluar

organisasi. User interface yang lebih dari sekedar layar, itu adalah merupakan pengguna

yang datang ke dalam kontrak dengan saat menggunakan sistem, konseptual, dan fisik.