bab i - bina nusantara | library & knowledge...

27
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum adalah teori-teori pokok yang digunakan sebagai landasan bagi teori-teori lainnya. 2.1.1 Website Menurut Coupey (2001, p127), website adalah suatu jaringan dair dokumen-dokumen elektronik yang disebut halaman web, yang isinya dapat berupa teks, grafis, dan bahkan format suara dan format video. Dokumen-dokumen tersebut terintegrasi dengan hyperlinks. Hyperlinks memungkinkan user untuk mendapatkan informasi yang diinginkan dari satu halaman ke halaman lainnya menggunakan link tersebut dengan mudah. Website memiliki tiga komponen dasar : Home Page Home page merupakan awal yang muncul saat user mengakses suatu website. Home page dibuat untuk menciptakan kesan 8

Upload: tranthuan

Post on 12-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

Teori umum adalah teori-teori pokok yang digunakan sebagai landasan bagi

teori-teori lainnya.

2.1.1 Website

Menurut Coupey (2001, p127), website adalah suatu jaringan dair dokumen-

dokumen elektronik yang disebut halaman web, yang isinya dapat berupa teks, grafis,

dan bahkan format suara dan format video. Dokumen-dokumen tersebut terintegrasi

dengan hyperlinks. Hyperlinks memungkinkan user untuk mendapatkan informasi yang

diinginkan dari satu halaman ke halaman lainnya menggunakan link tersebut dengan

mudah.

Website memiliki tiga komponen dasar :

Home Page

Home page merupakan awal yang muncul saat user mengakses suatu website. Home

page dibuat untuk menciptakan kesan pertama user terhadap website.

Link

Penghubung antar web page yang digunakan oleh user untuk berpindah

web page.

8

Hal yang dapat dilakukan oleh link:

1. Membawa user ke web page lain dalam website yang sama atau website

berbeda.

2. Memindahkan cursor ke posisi lain dalam web page tersebut.

3. Untuk mengunduh atau menduplikasi data dari website ke komputer user.

4. Menghubungkan user ke tempat lain dalam internet, seperti e-mail.

Content

Content merupakan bagian dari website, dan dapat berupa teks,

gambar, suara, video, link, ke situs lain yang berkaitan

2.1.2 Internet

Menurut Houghton (2005), internet adalah singkatan dari interwork, merupakan

sistem jaringan komputer yang dapat menghubungkan seluruh komputer didunia

menggunakan protokol jaringan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet

Protocol) untuk memfasilitasi transmisi dan pertukaran data komputer. Adaptasi

teknologi internet terbaru adalah internet dan extranet yang juga menggunakan protokol

jaringan TCP/IP.

2.1.3 HTML (Hypertext Markup Language)

Menurut Connolly and Begg (2005,p1001), HTML adalah dokumenyang

8

mengatur bahasa-bahasa yang digunakan untuk mendesain kebanyakan halaman web.

HTML adalah suatu sistem untuk marking-up, tagging, sehingga dokumen tersebut

dapat dipublikasikan ke web.

2.1.4 WWW (World Wide Web)

Menurut Connolly and Begg (2005, p998), suatu sistem yang berbasis

hypermedia yang menyediakan suat simple ‘poin’ dan ‘klik’ artinya adalah menelusuri

informasi melalui internet menggunakan hyperlinks.

2.1.5 HTTP (Hypertext transfer protocol)

Menurut Connolly and Begg (2005,p999), protokol yang digunakan untuk

memindahkan halaman web melalui internet. HTTP menggambarkan bagaimana klien

dan server berkomunikasi. HTTP adalah suatu orientasi objek yang umum, protocol

yang tidak menetap untuk memancarkan informasi antara server dank lien.

HTTP berdasarkan paradigma request-response. Transaksi HTTP meliputi

tahapan di bawah ini :

Koneksi

Klien membuat sebuah koneksi dengan web server

Request

Klien mengirim pesan request kepada web server.

Response

8

Web server mengirim response kepada klien

Close

Koneksi ditutup oleh web server.

2.1.6 PHP (PHP Hypertext Protocol)

Menurut Connolly and Begg (2005, P1014), PHP adalah bahasa pemrograman

open source yang menempel pada HTML yang didukung oleh banyak web sever

termasuk apache HTTP server dan Microsoft’s internet information server, dan pilihan

bahasa pemrograman Linux web. Salah satu keuntungan dari PHP adalah dapat

diperpanjang, dan nomor modul perpanjangannya sudah menyediakan dukungan seperti

koneksi basis data, mail, dan XML.

2.1.7 CSS (Cascading Style Sheets)

Menurut Sulistyawan, Rubianto, Saleh (2008, P32), CSS adalah suatu bahasa

stylesheets yang mengatur tampilan suatun dokumen. Pada umumnya CSS digunakan

untuk mengatur tampilan dokumen. CSS memungkinkan kita untuk menampilkan

halaman yang sama dengna format yang berbeda.

Dengan CSS, tampilan website akan lebih cantik dan konsisten. Ada dua cara untuk

menuliskan kode CSS. Pertama secara internal, yaitu menuliskan langsung diantara tag

HTML/XHTML. Kedua secara eksternal, yaitu kode CSS disimpan dalam file yang

terpisah kemudian dipanggil saat halaman web dibuka, CSS sendiri merupakan sebuah

8

teknologi internet yang direkomendasikan oleh W3C (World Wide Web Consortium) dan

diperkenalkan pada tahun 1996.

2.1.8 JQuery

Menurut Beighley (2010,P8) JQuery adalah open source add-on pustaka Javascript

yang menekankan pada interaksi antara Javascript dan HTML. JQuery merupakan kode

Javascript yang telah ditulis dan tinggal menambahkan satu atau dua baris kode untuk

memanggil JQuery.

JQuery memiliki banyak keuntungan, diantara lainnya adalah :

Mudah digunakan dan dipelajari

Ringkas dan ringan

Tidak perlu me-reload 1 halaman untuk dijalankan

Reusabilitas yang tinggi

Lisensi bebas

2.1.9 SQL

Menurut Yeni Kustiyaningsih (2010,p.145) Basis data adalah sekumpulan

informasi yang diatur agar mudah dicari. Dalam arti umum basis data adalah

sekumpulan data yang diproses dengan bantuan komputer yang memungkinkan data

dapat diakses dengan mudah dan tepat, yang dapat digambarkan sebagai aktivitas dari

8

satu atau lebih organisasi yang berelasi.

MySQL merupakan suatu database. MySQL dapat juga dikatakan sebagai

database yang sangat cocok bila dipadukan dengan PHP. Secara umum, database

berfungsi sebagai tempat atau wadah untuk menyimpan. Mengklarifikasikan data secara

profesional. MySQL bekerja menggunakan SQL Language (Structure Query Language).

Itu dapat diartikan bahwa MySQL merupakan standar penggunaan database di dunia

untuk pengolahan data

MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System).

Sedangkan RDBMS sendiri akan lebih banyak mengenal istilah seperti tabel, baris, dan

kolom digunakan dalam perintah-perintah di MySQL. MySQL merupakan sebuah basis

data yang mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari atas sejumlah baris

dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel ini terdiri atas sejumlah

bari dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom. Di dalam PHP telah

menyediakan fungsi untuk koneksi ke basis data dengan sejumlah fungsi untuk

pengaturan baik menghubungkan maupun memutuskan koneksi dengan server database

MySQL sebagai sarana untuk mengumpulkan informasi.

Pada umumnya, perintah yang paling sering digunakan dalam MySQL adalah

Select (mengambil), insert (menambah), update(mengubah), dan delete (menghapus).

8

Selain itu, SQL juga menyediakan perintah untuk membuat database, field, ataupun

index guna menambah atau menghapus data.

2.1.10 DBMS (Database Management System)

menurut Connolly and Begg (2005,p16), DBMS adalah suatu sistem piranti

lunak yang memungkinkan user untu mendefinisikan, membuat, merawat, dan

mengontrol akses ke dalam basis data

Menurut Connolly and Begg (2005,p18-20), DBMS memiliki 5 komponen

yang penting, yaitu:

1. Hardware (Piranti keras)

Dalam menjalankan aplikasi dalam DBMS diperlukan piranti keras. Piranti

keras dapat berupa sebuah personal computer, single mainframe, atau

komputer jaringan berupa server.

2. Server (Piranti Lunak)

Piranti lunak meliputi DBMS software dan program aplikasi beserta sistem

operasi (OS), termasuk piranti lunak jaringan bila DBMS digunakan dalam

jaringan seperti LAN

3. Data

Data mungkin merupakan komponen terpenting dari DMBS

khususnya sudut pandang dari end-user mengenai data

8

4. Prosedur

Prosedur adalah panduan dari instruksi dalam membuat desain dan

menggunakan basis data. Pengguna dari sistem dan staff dalam

mengelola basis data membutuhkan prosedur dalam menjalankan dan

mengelola basis data itu sendiri. Prosedur didalam basis data berupa

login didalam basis data, penggunaan sebagian fasilitas DBMS, cara

menjalankan dan memberhentikan DBMS, membuat salinan backup

basis data, memeriksa piranti keras dan piranti lunak yang sedang

berjalan, mengubah struktur basis data, meningkatkan kinerja atau

membuat arsip data pada secondary stage.

5. Manusia

Komponen terakhir yaitu manusia sendiri yang terlibat dalam sistem

tersebut

2.1.11 DDL (Data Definition Language)

Menurut Connolly and Begg (2005, p40), Data Definiton Language (DDL) adalah

sebuah bahasa yang memberikan fasilitas kepada DBA (Database Administrator) atau

pengguna untuk menjelaskan dan menamakan entity, attribute, dan relationship data

yang dibutuhkan oleh aplikasi, bersama integritas yang berhubungan dan batasan-

batasan keamanan. Database administrator adalah seorang yang bertanggung jawab

8

terhadap realisasi fisikal basis data, termasuk rancangan fisik basis data dan

implementasi, keamanan dan kontrol integritas, maintenance sistem, dan memastikan

kepuasan performance aplikasi kepada user.

2.1.12 DML (Data Manipulation Language)

Menurut Connolly and Begg (2005,p40), DML adalah suatu bahasa yang

memberikan fasilitas pengoperasian data yang ada di dalam basis data.

Pengoperasian data yang akan dimanipulasi meliputi:

1. Penambahan data baru ke dalam basis data (insert).

2. Modifikasi data yang disimpan ke dalam basis data (update).

3. Pemanggilan data yang terdapat di dalam basis data (View).

4. Penghapusan data dari basis data (delete).

Menurut Connolly and Begg (2005,p41), definisi procedural DML adalah suatu

bahasa yang memperbolehkan user untuk mendeskripsikan ke sistem data apa yang

dibutuhkan dan bagaimana mendapatkan data tersebut.

2.1.13 DAD (Diagram Aliran Dokumen)

Diagram aliran dokumen sering juga disebut dengan diagram aliran data (Data

Flow Diagram), merupakan sebuah visualisasi secara grafis aliran informasi yang

mengalir dari entity dan proses transformasi yang diterapkan hingga di-output-kan

menjadi informasi yang dibutuhkan oleh entitas-entitas tertentu. Diagram Aliran Data

8

adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan aliran data dalam siste, sumber dan

tujuan data, proses yang mengolah data tersebut, serta tempat penyimpanannya.

Menurut Mulyadi (2001,pp58-63), diagram aliran dokumen adalah suatu model

yang menggambarkan aliran dokumen dan proses untuk mengolah dokumen dalam

suatu proses.

Berikut adalah tabel yang menjelaskan komponen-komponen dari diagram

aliran dokumen :

Tabel 2.1 Tabel Simbol-simbol Diagram Aliran Dokumen

Simbol Keterangan

Dokumen

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis

dokumen, yang merupakan formulir untuk merekam data

terjadinya suatu transaksi.

Keputusan

Simbol ini menggambarkan keputusan yang harus dibuat dalam proses

pengolahan data. Keputusan yang dibuat ditulis dalam simbol.

8

Simbol Keterangan

Garis Alir

Simbol ini menggambarkan arah proses pengolahan data.

Persimpangan Garis Alir

Jika dua garis alir bersimpangan, untuk menunjukkan arah masing-

masing garis, salah satu garis dibuat sedikit melengkung tepat pada

persimpangan kedua garis tersebut.

Pertemuan Garis Alir

Simbol ini digunakan jika dua garis alir bertemu dan salah satu garis

mengikuti garis lainnya.

Proses

Simbol ini untuk menunjukkan tempat-tempat dalam sistem informasi

yang mengolah atau mengubah data yang diterima menjadi data yang

mengalir keluar. Nama pengolahan data ditulis didalam simbol.

Mulai / Berakhir (terminal)

Simbol ini untuk menggambarkan awal dan akhir suatu sistem

akuntansi

Komponen-komponen diatas digunakan untuk menguraikan prosedur

pengolahan dokumen dan umumnya setiap komponen mempunyai arti khusus sehingga

mudah untuk dikenali dari bentuknya. Bentuk komponen menunjukkan kegiatan yang

dilaksanakan, menunjuk input, output, pemrosesan dan media penyimpanan.

2.1.14 DFD (Data Flow Diagram)

8

Menurut Roger (2010,P309), Data Flow Diagram adalah teknik grafis yang

menggambarkan aliran data melalui sebuah sistem dan merubah data yang bergerak

dari input ke output. DFD dapat juga disebut Bubble Chart, Data Flow Graph.

Simbol-simbol yang terdapat dalam DFD:

1.

Menggambarkan eksternal entitas (terminal) dari sistem.

2.

Menggambarkan proses atau pekerjaan yang harus diselesaikan

3.

Objek data, menggambarkan aliran data atau input/output dari dan

menuju proses

4.

Menggambarkan penyimpanan data atau biasa disebut basis data

8

(Data Store). Penyimpanan data dapat disamakan dengan seluruh

bagian dari entity tunggal dalam model data.

2.1.15 ERD (Entity Relation Diagram)

Menurut Connolly and Begg (2005, p15), Entity Relation Diagram digunakan untuk

menggambarkan struktu logikal basis data dalam bentuk diagram. ERD menyediakan

cara yang sederhana dan mudah untuk memahami berbagai komponen dalam desain

basis data.

ERD mempunyai tiga komponen, yaitu :

a. Entitas

Entitas adalah suatu objek dalam organisasi yang bisa ditampilkan dalam

basis data. Entitas dapat digambarkan sebagai persegi yang berisi nama dari

entitas tersebut.

b. Relationship

Relationship merupakan asosiasi antara entitas. Entitas merupakan pengikut

dari relationship. Relationship dapat berupa relasi one-to-one, one-to-many,

atau many-to-many. Relationship dapat digambarkan dalam bentuk belah

ketupat yang berisi nama dari relasi tersebut.

c. Properti

8

Properti adalah sebuah kepemilikan yang menjelaskan beberapa aspek dari

objek yang ingin disimpan. Baik entitas maupun relationship memiliki

property. Setiap nilai dari properti diambil dari nilai dalam kelompok

properti tersebut (domain). Properti dapat digambarkan dalam bentuk elips

yang berisi nama property tersebut.

2.1.16 STD (State Transistion Diagram)

Menurut Pressman (2010, p302) STD (State Transistion Diagram)

menunjukkan bagaimana sistem bertingkah laku sebagai akibat dari kejadian eksternal.

STD dapat mengindikasikan bagaimana perilaku(behavior) suatu sistem terhadap suatu

tindakan (event). STD menunjukkan barbagai model tingkah laku (state) sistem dan

cara dimana transis dibuat dari satu state ke state lainnya.

STD sendiri merupakan suatu Modelling Tool yang menggambarkan suatu sifat

ketergantungan akan waktu yang terdapat di sistem. Pada STD ini terdapat 2 macam

cara kerja, yaitu :

1. Pasif

Disini sifatnya lebih kepada menerima data saja dalam melakukan kontrol

terhadap lingkungan. Contoh: sistem yang bertugas menerima sinya dan

8

yang dikirim satelit.

2. Aktif

Untuk sistem ini kontrol dilakukan secara aktif sehingga selain menerima

data, sistem ini juga memberikan suatu respon terhadap lingkungannya.

Contoh : sistem yang digunakan untuk proses kontrol.

Penyajian STD merupakan dasar untuk pembentukan perilaku, STD disajikan

dengan menggunakan notasi-notasi berikut :

State

Merupakan suatu kumpulan model dari tingkah laku yang dapat

diobservasi.

Simbol State :

Transisi

Merupakan simbol yang menyatakan perubahan dari suatu keadaan ke

keadaan yang lain.

Simbol Transisi:

Kondisi

Adalah kejadian pada lingkungan eksternal yang diidentifikasi oleh

sistem.Hal tersebut menyebabkan terjadinya perubahan dari suatu ke state

ke state lainnya.

8

Aksi

Adalah hal yang dilakukan sistem bila terjadi perubahan state. Aksi

menghasilkan keluaran seperti tampilan pesan, cetakan pada printer atau

alat output lainnya.

Gambar 2.1 Gambar STD

2.1.17 IMK (Interaksi Manusia dan Komputer)

Menurut Shneiderman (2005,p74-75), sebuah sistem berbasis komputer selalu

mempunyai elemen manusia yang terkait di dalamnya. Elemen manusia ini berinteraksi

langsung dengan perangkat keras dan perangkat lunak melalui sebuah antarmuka

(interface).

Penggunaan delapan aturan emas berasal dari prinsip-prinsip yang

didapatkan dari pengalaman-pengalaman, dan direvisi selama lebih dari 2

dekade. Delapan aturan emas tersebut adalah :

8

1. Berusaha untuk konsisten.

Urutan aksi yang konsisten diperlukan pada situasi yang sama.

Konsistensi juga harus digunakan pada prompt, menu , layar Bantu.

Warna tampilan, kapitalisasi, huruf dan sebagainya juga harus

konsisten.

2. Memungkinkan pengunaan shortcut

Menambahkan fitur untuk pemakai uang sudah ahli bisa memperkaya

design interface dan meningkatkan kualitas sitem.

3. Memberikan umpan balik yang informative.

Untuk setiap tindakan yang dilakukan peakai, diharapkan adanya

respon dari sistem, untuk tindakan yang sering terjadi dan tidak

membutuhkan banyak aksi, respon yang ada bisa dibuat secara

sederhana, sedangkan tindakan yang jarang dilakukan dan

membutuhkan bamyak aksi harus lebih ditonjolkan

4. Merancang dialog yang memberikan penutupan (keadaan akhir)

Urutan aksi harus disusun ke dalam kelompok awal, tengah, dan akhir.

Suatu umpan balik yang informatif pada akhir pekerjaan sebaiknya

dibuat untuk mengindikasikan bahwa pekerjaan telah selesai dan siap

untuk melanjutkan ke aksi berikutnya.

8

5. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan yang

sederhana

Sebisa mungkin dibuat sistem yang tidak akan menghasilkan kesalahan

yang serius jika digunakan oleh pemakai. Jika pemakai membuat

kesalahan, sistem tersebut harus dapat mendeteksi kesalahan dan

menawarkan instruksi yang sederhana , konstruksif, dan spesifik untuk

perbaikan

6. Memungkinkan pembalikan aksi yang mudah

Aksi yang telah dilakukan harus dapat dikembalikan ke keadaan awal.

7. Mendukung pusat kendali internal

Menjadikan pemakai sebagai pemberi aksi, bukan sebagai orang yang

merespon aksi.

8. Mengurangi beban ingatan jarak pendek

Karena keterbatgasan manusia dalam pemrosesan informasi pada

ingatan jangka pendek, sebaiknya tampilan dibuat sederhana, beberapa

halaman dijadikan satu, frekuensi pergerakan window dikurangi dan

harus ada waktu yang cukup untuk mempelajari kode-kode, singkatan,

serta urutan aksi. Informasi seperti singkatan atau kode sebaiknya juga

tersedia

8

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Waterfall Model

Menurut Pressman (2010, p39), waterfall model memberikan pendekatan yang

sistematis dan sekuensial bagi pengembangan software yang dimulai dari level sistem

dan melalui tahapan communication, planning, construction, dan deployment.

Gambar 2.2 Waterfall Model

(Sumber: Pressman, 2010, p39)

Berikut ini adalah penjelasan dari tahapan-tahapan dari model waterfall :

1. Communication

Terdiri dari project initiation dan requirements gathering. Merupakan

tahapan pengumpulan kebutuhan yang dilakukan secara intensif dan fokus

tertama kepada software.

2. Planning

Terdiri dari estimating, scheduling, dan tracking. Pada tahap ini developer

membuat perkiraan waktu yang diperlukan. Pada tahap ini dilakukan pula

8

penjadwalan untuk menyelesaikan tahap-tahap pembuatan software sesuai

dengan waktu yang telah diperkirakan.

3. Modeling

Tahap modeling ini terdiri dari analisis dan desain. Pada saat merancang

aplikasi, biasanya ada beberapa proses yang memfokuskan pada empat

atribut bagian dari program, diantaranya adalah struktur data, arsitektur

software, representasi interface, dan detail algoritma. Proses desain

mengubah kebutuhan menjadi representasi dari software yang dapat dinilai

untuk kualitas sebelum penulisan kode dimulai.

4. Construction

Tahap construction terdiri dari coding dan test. Pada tahap ini, desain

diterjemahkan menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh mesin. Setelah coding

selesai, testing terhadap aplikasi dilakukan. Proses pengukian ini

menekankan pada logika internal pada aplikasi, meyakinkan semua

pernyataan telah diuji, dan pada fungsi eksternal.

5. Deployment

Tahap terakhir yaitu deployment, terdiri dari delivery, support, dan feedback.

Pada tahap ini, pengembang menyiapkan aplikasi yang menyediakan fungsi

dan fitur yang bermanfaat. Pengembang aplikasi juga menyediakan

8

dokumentasi untuk semua fitur dan fungsi. Pada tahap ini, pengembang

aplikasi mendapatkan umpan balik pada aplikasinya yang berakhir pada

perubahan atau update fungsi dan fitur dari aplikasi tersebut.

8