library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2doc/2013-2... · web viewddl adalah...

67
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data Menurut Connolly and Begg (2010, p7) data merupakan bagian terpenting dari komponen sebuah basis data. Data mewakili nilai dari objek dan kejadian sehingga memiliki arti dan kepentingan bagi pengguna. Jadi data adalah suatu kumpulan dari fakta-fakta yang ada. Data dapat berbentuk gambar, keadaan, suara, huruf, angka, matematika, bahasa, atau symbol yang biasa digunakan untuk menilai suatu keadaan atau obyek. 2.1.2 Database Menurut Connoly dan Begg (2010,p65), database adalah kumpulan data yang saling terhubung secara logis serta deskripsi dari data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi organisasi. Menurut Gelogo dan Sunguk Lee(2012,p2) dalam jurnalnya menyebutkan bahwa database adalah kumpulan catatan, file, dan objek data lain yang terintegrasi. 5

Upload: others

Post on 20-Mar-2020

36 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Data

Menurut Connolly and Begg (2010, p7) data merupakan bagian terpenting

dari komponen sebuah basis data. Data mewakili nilai dari objek dan kejadian

sehingga memiliki arti dan kepentingan bagi pengguna.

Jadi data adalah suatu kumpulan dari fakta-fakta yang ada. Data dapat

berbentuk gambar, keadaan, suara, huruf, angka, matematika, bahasa, atau

symbol yang biasa digunakan untuk menilai suatu keadaan atau obyek.

2.1.2 Database

Menurut Connoly dan Begg (2010,p65), database adalah kumpulan data

yang saling terhubung secara logis serta deskripsi dari data tersebut, yang

dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi organisasi.

Menurut Gelogo dan Sunguk Lee(2012,p2) dalam jurnalnya

menyebutkan bahwa database adalah kumpulan catatan, file, dan objek data lain

yang terintegrasi.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa database adalah sebuah

kumpulan data yang saling terhubung dan memiliki struktur, untuk diproses

menjadi sebuah informasi yang bermanfaat untuk memenuhi tujuan tertentu.

5

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

6

2.1.3 Database System

Database membutuhkan aplikasi untuk mengubah dan menyimpan data

yang ada sebelum menjadi informasi yang akan dimanfaatkan sesuai tujuan

tertentu. Aplikasi ini disebut juga sebagai database system.

Menurut Date (2000, p6) database system adalah system terkomputerisasi

yang secara keseluruhan memiliki tujuan untuk menyimpan informasi dan

memelihara informasi dan membuat informasi tersebut tersedia pada saat

dibutuhkan.

2.1.4 Database Management System (DBMS)

2.1.4.1 Definisi Database Management System

Menurut Connolly dan Begg (2010 , p6), database management

system adalah system perangkat lunak yang memungkinkan pengguna

dapat mendefinisikan, membuat, merawat, dan mengatur akses ke

database.

Menurut E.Gelogo dan Sunguk Lee dalam jurnalnya menyebutkan

bahwa DBMS adalah sepaket software dan program komputer yang

mengontrol pembuatan, pemeliharaan dan penggunaan dari sebuah basis

data. DBMS memungkinkan organisasi untuk dengan mudah

mengembangkan system basis data untuk database administrator atau

spesialis lain.

Jadi dapat disimpulkan bahwa DBMS adalah sekumpulan

perangkat lunak yang berguna untuk mengatur segala data yang ada di

basis data agar dapat dimanfaatkan menjadi suatu informasi yang berguna

bagi organisasi.

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

7

2.1.4.2 Komponen DBMS

Menurut Connolly and Begg (2010,p68-71), terdapat 5

komponen utama dalam DBMS. Kelima komponen tersebut adalah

Hardware, Software, data, Prosedur, dan Manusia.

Gambar 2.1 Komponen DBMS Ennvirontment

(Sumber: Connolly dan Begg,2010,p68)

1. Hardware

Dalam pengaplikasian DBMS sangat diperlukan adanya

perangkat keras yang memadai. Perangkat ini dapat berupa personal

computer, mainframe, atau jaringan komputer. Penggunaan hardware

ini pun harus di sesuaikan dnegan DBMS yang digunakan, hal ini

disebabkan adanya DBMS yang hanya dapat digunakan pada

hardware dan system operasi tertentu.

2. Software

Perangkat lunak dalam komponen DBMS terdiri dari perangkat

lunak DBMS, program aplikasi, system operasi, juga perangkat lunak

jaringan jika diperlukan, bahasa pemrograman yang umum digunakan

dalam DBMS adalah bahasa pemrograman generasi ketiga seperti C,

C++, java, Visual Bsic, dll atau generasi ke 4 seperti SQL.

3. Data

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

8

Data adalah penghubung antara hardware dengan manusia. Data

ini dapat berupa data operasional atau meta data (data yang

menjelaskan data). Data merupakan salah satu komponen terpenting

dalam DBMS, terutama bagi pengguna akhir.

4. Procedures

Prosedur adalah kumpulan aturan dan instruksi yang mengatur

penggunaan basis data. Pengguna system yang mengelola basis data

membutuhkan prosedur tentang penggunaan system. Instruksi ini

mencakup:

Login ke DBMS

Menggunakan fasilitas DBMS

Memulai dan mengakhiri DBMS

Membuat back-up basis data.

Menangani kerusakan perangkat keras dan lunak.

Mengubah struktur table

Mengatur ulang data antara banyak disk.

Meningkatkan kinerja atau menyimpan arsip pada secondary

storage/cadangan.

5. People

Komponen penting yang terakhir adalah manusia yang

menggerakan system. Manusia sebagai kunci keberhasilan DBMS.

Ada empat peran manusia dalam sebuah DBMS:

1. Data dan database administrator

Data Administrator (DA) bertugas untuk mengatur

sumber data. Seperti perencanaan basis data, standart

pengaturan dan pengembangan, kebijakan dan

prosedur dan rancangan konseptual dan logical basis

data.

Database Administrator (DBA) bertugas dalam

merealisasikan basis data. Tugasnya mencakup

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

9

rancangan physical basis data dan implementasi,

Security, dan pengaturan intehritas, pada intinya

memastiklan aplikasi bekerja sesuai dengan kebutuhan

pengguna.

2. Database Designer

Database designer dibagi menjadi 2 bagian, logical database

designer dan physical database designer:

Logical Database Designer berhubungan dengan

dentifikasi entitas dan atribut, hubungan antar data,

dan batasan pada data untuk disimpan di database.

Physical Database Designer bertugas untuk

merealisasikan logical database yang telah dibuat.

3. Application Developer

Application Developers bertanggung jawab untuk

mengimplementasikan program aplikasi yang telah dibuat untuk

kemudian digunakan oleh pengguna akhir (end user).

4. End User

End User atau pengguna akhir adalah orang orang yang

berperan sebagaii klien dan pengguna basis data yang telah

dibuat untuk memenuhi kebutuhan mereka.

2.1.4.3 Fungsi DBMS

Fungsi DBMS menurut Date (2000,p43), adalah sebagai berikut:

o Data Definition Language (DDL)

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

10

DDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau

pengguna akhir mendeskripsikan dan member nama suatu entitas,

atribut, relasi data, dan juga integritas dan keamanan data.

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

11

o Data Manipulation Language (DML)

DML adalah bahasa yang menyediakan satu set operasi untuk

mendukung pengoprasian manipulasi data dasar pada basis data.

Data yang akan dimanipulasi meliputi:

o Penambahan data pada basis data (Add)

o Modifikasi data pada basis data (Alternate)

o Pengembalian data pada basis data (Recovery)

o Penghapusan data pada basis data (Deleting)

o Data Security and Integrity

DBMS harus dapat mengecek keamanan dan integritas data

yang disimpan dan didefinisikan oleh DBA.

o Data Recovery and Concurrency

DBMS harus dapat mengatasi masalah yang timbul oleh

kesalahan sistem atau kerusakan hardware sehingga data yang

hilang atau rusak dapat diambil kembali. DBMS juga harus

mengontrol pengaksesan data jika data diakses bersamaan oleh

lebih dari satu user.

o Data dictionary

DBMS harus memiliki data dictionary. Informasi Repository

terpusat tentang data seperti arti, hubungan ke data lain, asal,

penggunaan, dan format.

o Data performance

DBMS harus dapat menangani semua pekerjaan dan fungsi

seefisien mungkin.

Sedangkan menurut Connolly and Begg (2010,p100-400),

menjelaskan fungsi-fungsi DBMS sebagai berikut:

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

12

o Data storage, Retrival, dan Update

DBMS harus dilengkapi dengan kemampuan uintuk

menyimpan, mengambil, dan meng-update data.

A User-Accessible Catalog

DBMS harus memiliki sebuah dokumen yang berisikan

seluruh data yang disimpan dan dapat diakses oleh pengguna.

Transaction Support

DBMS harus memiliki system yang dapat menjamin

semua kegiatan yang berhubungan dengan alternasi data,

sesuai dengan transaksi yang dilakukan.

Concurrency Control Service

DBMS menyediakan system yang menjamin basis data di-

update dengan benar jika ada dua atau lebih user yang meng-

update basis data secara bersamaan.

Recovery Service

DBMS harus menyediakan cara untuk memperbaiki basis

data yang mengalami kerusakan.

Authorization Service

DBMS menyediakan batasan agar hanya pengguna yang

berhak yang dapat mengakses ke basis data.

Support to Communication Data

DBMS harus dapat berintegrasi dengan perangkat lunak

komunikasi.

Integrity Service

DBMS harus harus menjamin bahwa perubahan apapun

dalam basis data harus mengikuti aturan yang ditetapkan pada

basis data tersebut.

Service to promote Data Independence

DBMS harus mencakup fasilitas yang mendukung

independensi program struktur basis data

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

13

o Utility Service

DBMS harus menyediakan satu set fasilitas pelayanan.

Contoh nya adalah:

1. Fasilitas import basis data dari flat files, dan fasilitas

export flat files ke basis data.

2. Fasilitas untuk memantau penggunaan basis data dan

setiap kegiatan yang dilakukan.

3. Statistical Analysis Program, untuk menganalisa performa

dan statistic penggunaan.

4. Tempat pembuangan dan pemindahan, untuk

memindahkan dan menghapus record secara fisik dari

tempat penyimpanan, dan menyediakan ruang kosog pada

saat dibutuhkan.

2.1.4.4 Keuntungan DBMS

Menurut Connolly dan Begg (2010,p26), keuntungan

penggunaan DBMS adalah sebagai berikut:

o Kontrol redudansi data

Pendekatan basis data untuk menghilangkan redudansi

dengan mengintegrasikan file-file sehingga salinan data yang

sama tidak disimpan. Walau begitu, penggunaan pendekatan

basis data tidak dapat menghilangkan redudansi sepenuhnya tetapi

hanya mengontrol jumlah redudansi.

o Konsistensi data

Pengurangan redudansi secara otomatis akan

meningkatkan konsistensi data.

o Memberi lebih banyak informasi dengan jumlah data yang sama

Terintegrasinya data operasional akan memungkinkan

organisasi memiliki informasi tambahan dari data yang sama

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

14

karena sebuah data dapat dimanfaatkan oleh beberapa pidah

sekaligus.

o Sharing data

Basis data milik sebuah organisasi dapat dimanfaatkan

oleh seluruh bagian organisasi yang berhak mengakses data

tersebut.

o Meningkatkan integrirtas data

Integritas basis data mengacu pada validitas dan

konsistensi data yang tersimpan. Integritas menunjukan batasan

dan aturan yang tidak boleh dilanggar dalam sebuah basis data.

o Menigkatkan keamanan data

Keamanan basis daya merupakan perlindungan basis data

dari pihak yang tidak berhak. Hal ini dapat dilakukan dengan

member use sebuah username dan password serta melakukan

pembagian hak akses bagi pengguna (Retrival, insert, update,

delete).

o Meningkatkan standar-standar

Peningkatan integrasi memungkinkan DBA untuk

menetapkan standarisasi. Contoh nya penetapan format data untuk

memfasilitasi pertukaran data antar system, konvensi penamaan,

standarisasi dokumentasi, prosedur update,dan aturan

pengaksesan.

o Skala ekonomi

Menyatukan data operasional organisasi dalam basis data,

dan membuat serangkaian aplikasi yang bekerja pada sumber data

tunggal untuk menghemat pengeluaran.

o Menyeimbangkan kebutuhan yang saling berlawanan

Penyeimbangan kebutuhan yang bertentangan dapat

dikontrol oleh Dba sehingga DBMS dapat berfungsi dnegan baik

dan keseimbangan pemenuhan kebutuhan bisa tercapai.

o Meningkatkan akses dan respons data

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

15

Sebagai hasil dari integrasi, data yang melewati batasan

departemen dapat langsung diakses oleh end user.

o Meningkatkan produktifitas

DBMS menyediakan fungsi-fungsi standar yang

memungkinkan programmer untuk berkonsentrasi pada fungsi-

fungsi khusus yang dibutuhkan user tanpa perlu memikirkan detil

implementasi yang terlalu ruinci. Hal ini akan meningkatkan

produktivitas programmer dan memangkas waktu pengembangan.

o Meningkatkan perawatan melalui data independence

DBMS memisahkan aplikasi dengan file data segingga

aplikasi menjadi independen dan perubahan pada data tidak

mempemngaruhi aplikasi.

o Meningkatkan Concurrency

DBMS dapat mengelola pengaksesan data sehingga data

dapat dieakses secara bersamaan tanpa saling mempengaruhi 1

sama lain.

o Meningkatkan layanan backup dan recovery.

DBMS memberikan fasilitas untuk meminimalisasikan

jumlah pemrosesan yang hilang. Hal ini mendukung fungsi back

up file pada system berbasis file sebagai keamanna lanjutan.

2.1.4.5 Kerugian DBMS

Menurut Connolly dan Begg (2010, p80-81), kerugian DBMS:

o Kompleksitas

DBMS memiliki kompleksitas tinggi demi menjamin

fungsionalitas yang baik.

o Ukuran

DBMS membutuhkan media penyimpanan yang sangat

besar agar DBMS bisa berjalan dnegan efisien, hal ini disebabkan

kompleksnya fungsionalitas DBMS itu sendiri.

o Meningkatkan biaya untuk tambahan perangkat keras

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

16

DBMS membutuhkan media penyimpanan yang besar. Hal

ini akan mempengaruhi biaya yang dibutuhkan dalam

menjalankan DBMS karena perusahaan akan perlu membeli

perangkat penyimpanan yang berukuran besar.

o Meningkatkan biaya untuk DBMS

Biaya yang dibutuhkan dalam menjalankan DBMS

bervariasi tergantung dari kebutuhan, lingkungan dan

fungsionalitas yang diberikan.

o Meningkatkan biaya untuk konversi data

Dalam menerakan DBMS, aplikasi ang telah berjalan

kemungkinan tidak kompatibel dengan DBMS. Karena hal ini

dibutuhkan biaya tambahan untuk mengubah aplikasi yang telah

ada ke bentuk yang kompatibel dengan DBMS. Disamping itu

dibutuhka pula biaya untuk pelatihan karyawan agar dapat

mengoprasikan DBMS.

o Kinerja

DBMS akan menyebabkan beberapa aplikasi tidak dapat

bekerja secepat semestinya. Hal ini dikarenakan DBMS

diciptakan untuk melayani berbagai aplikasi sehingga

kemungkinan besar akan ada hambatan dalam kinerja aplikasi

yang menggunakan DBMS.

o Dampak kegagalan yang lebih besar

Dalam penerapan DBMS, akan terjadi sentralisasi system

pada DBMS. Hal ini berarti system sangat bergantung pada

DBMS dan semua bagian system terkait satu sama lain sehingga

jika ada kegagalan pada satu bagian system, kegiatan operasional

akan terhenti.

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

17

2.1.4.6 Arsitektur Multi-User DBMS

Menurut Connolly dan Begg (2010, p108-115), terdpaat 3

arsitektur yan umumnya digunakan untuk mengimplementasikan

DBMS yaitu:

1. Teleprocessing

Arsitektur yang tradisional untuk system multi-user adalah

teleprocessing. Teleprocessing adalah sebuah arsitektur diamana

arsitektur ini memiliki 1 CPU dan terhubung dengan beberapa

terminal.

Gambar 2.2 Teleprocessing

(Sumber: Connolly dan Begg,2010,p108)

2. File-Server

Arsitektur file-server adalah sebuah arsitektur yang

menghubungkan beberapa terminal pada satu jaringan sebagai

media penyimpanan yang dapat membagi file seperti dokumen,

gambar, dan database.

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

18

Gambar 2.3 File-Server

(Sumber: Connolly dan Begg,2010,p109)

3. Client-Server

Arsitektur Client-Server mengacu pada cara komponen

software berinteraksi kepada form dari system. Terdapat proses

client yang memerlukan sumber, dan sebuah server yang

menyediakan sumber tersebut

.

Gambar 2.4 Client-Server

(Sumber: Connolly dan Begg,2010,p110)

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

19

2.1.4.7 Database System Development Lifecycle

Menurut Connolly dan Begg (2010,p315) ada beberapa tahap

dalam pengimplementasian basis data:

o Database Planning

Menurut Connolly dan Begg (2010,p313) database

planning adalah tahap perencanaan dalam membangun siklus

hidup basis data agar menjadi efisien dan efektif. Tahap ini harus

dilakukan dengan cermat berdasarkan masalah yang dihadapi.

Jadi database planning adalah tahap dimana designer

menentukan tujuan dan tugas yang akan dicapai oleh system yang

akan dirancang untuk memenuhi kebutuhan perusahaan secara

efisien dan efektif.

Database planning harus berintegrasi dengan keseluruhan

strategi IS organisasi. Ada 3 hal utama dalam membuat strategi

system informasi, yaitu:

Indentifikasi rencana dan tujuan perusahaan berikut IS

yang dibutuhkan.

Evaluasi IS yang sudah ada saat ini untuk menentukan

kekuatan dan kelemahan yang ada.

Menaksir kekuatan IT yang dimiliki yang mungkin

menjadi keuntungan kompetitif.

o System Definition

Menurut Connolly dan Begg (2010,p315) system definition

adalah menetapkan batasan batasan pada basis data yang akan

dibuat, termasuk dari segi user atau aplikasinya. Dari segi user

basis data harus memenuhi kebutuhan user yang bersangkutan,

karena itu sudut pandang pengguna diperlukan untuk memastikan

tidak ada user yang kebutuhannya tidak terpenuhi oleh basis data

yang dikembangkan.

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

20

Jadi system definition adalah tahap menentukan batasan

dari system basis data dan memastikan kebutuhan pengguna

terpenuhi dengan baik, sehingga basis data yang dibangun tepat

guna.

o Requirement Collection and Analysis

Menurut Connolly dan Begg (2010,p316) Requirement

Collection and Analysis adalah proses pengumpulan dan analisa

informasi tentang bagian organisasi yang akan di dukung oleh

system basis data, dan menggunakan informasi ini untuk

mengidentifikasi kebutuhan system.

Jadi requirement collection and analysis adalah proses

dimana segala informasi dikumpulkan dan dianalisa. Informasi

dikumpulkan untuk tiap user view utama, meliputi:

Deskripsi data yang dipakai atau dihasilkan

Detil bagaimana data digunakan atau dihasilkan

Segala kebutuhan tambahan untuk system basis data yang

baru

Dalam pengumpulan informasi , informasi yang didapat

kemungkinan akan tidak terstruktur dan melibatkan permintaan

informal. Karena itu informasi ini harus dirubah menjadi bentuk

yang lebih terstruktur. Hal ini dapat diraih menggunakan

requirement specification technique yang termasuk, structured

analysis design, data flow diagram, dan hierarchical input

process output.

Aktivitas penting lainnya dalam mengumpulkan dan

menganalisa informasi adalah mengatur kebutuhan basis data

dengan menggunakan multiple user view, yaitu:

Centralized Approach

Kebutuhan untuk tiap user view disatukan dalam satu set

kebutuhan untuk system basis data baru. Sebuah model

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

21

data yang menggambarkan seluruh user view dibuat pada

saat pembuatan desain basis data.

View Integrated Approach

Kebutuhan setiap user view tetap berbentuk daftar

terpisah.model data yang menggambarkan setiap user view

dibuat lalu nantinya digabungkan kembali pada saat

pembuatan desain basis data.

Combination of Both Approach

Kombinasi dari kedua pendekatan di atas.

o Database Design

Menurut Connolly dan Begg (2010,p320) database design

adalah proses mmembuat design yang akan mendukung misi

perusahaaan dan tujuan untuk database system yang dibutuhkan.

Jadi database design adalah proses men-design bentuk

konseptual, logical, dan physical dari basis data. Dalam

perancangan database, ada beberapa langkah yang harus diikuti,

yaitu:

Menentukan pendekatan perancangan basis data

Bottom-up

Pendekatan yang dimulai dari level dasar dari atribut,

yang melalui analisa hubungan dari atribut

dikelompokan dalam hubungan yang menggambarkan

tipe entitas dan hubungan antar entitas.

Top-down

Pendekatan ini diawali dengan pengembangan model

data yang mengandung beberapa entitas level tinggi

dan relationship dan kemudian mengembangkan top-

down untuk mengidentifikasi entitas dan hubungan

entitas.

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

22

Inside-out

pendekatan ini berhubungan dengan pendekatan

bottom-up, tetapi dibedakan dengan langkah awal yaitu

mengidentifikasi set entitas utama dan kemudian

mempertimbangkan entitas , relationship, dan atribut

lain yang diidentifikasi lebih dulu.

Mixed

Pendekatan dengan menggunakan pendekatan bottom-

up dan top-down untuk digunakan ke bagian – bagian

berbeda sebelum kemudian disatukan.

Data modeling

Menurut Connolly dan Begg (2010,p321) ada 2

tujuan utama dari data modeling yaitu untuk membantu

memahami arti dari data (semantic) dan memfasilitasi

komunikasi tentang kebutuhan informasi. Membangun

data model membutuhkan jawaban pertanyaan tentang

entitas, atribut, dan relationship. Dengan melakukannya,

perancang dapat menemukan semantic dari data perushaan

yang ada baik dicatat dalam model formal atau pun tidak.

Sebuah model data memastikan kita untuk dapat

memahami:

Pandangan setiap pengguna pada data.

Asal data itu sendiri, tidak tergantung dari tampilan

fisik.

Kegunaan data menurut pengguna.

Conceptual database design

Menurut Connolly dan Begg (2010,p322)

conceptual database design adalah proses membangun

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

23

sebuah model data yang digunakan perusahaan, terlepas

dari segala pertimbangan fisik.

Jadi dapat disimpulkan bahwa conceptual database

design adalah proses merancang basis data sesuai dengan

fakta yang ada tanpa mempertimbangkan realisasi bentuk

fisiknya.

Logical database design

Menurut Connolly dan Begg (2010,p323) logical

database design adalah proses pembangunan model data

yag digunakan perusahaan berdasarkan data model yang

spesifik, tetapi tidak bergantung pada DBMS tertentu.

Jadi dapat disimpulkan bahwa logical database

design adalah lanjutan dari tahap konseptual, yang

diperiksa dan dikembangkan agar dapat digunakan

terlepas dari DBMS yang akan digunakan. Pada proses ini,

teknik normalisasi memiliki peran yang besar untuk

menentukan kebenaran dari logical data model.

Physical database design

Menurut Connolly dan Begg (2010,p324) physical

database design adalah proses produksi deskripsi dari

implementasi database pada penyimpanan sekunder.

Proses tersebut menjelaskan relasi dasar, perorganisasian

file, dan index yang digunakan untuk mencapai akses data

yang efisien dan integritas constraint yang berhubungan,

dan tingkat keamanan.

Jadi physical database design adalah proses

penerapan logical database design beserta index,

organisasi file, batasan integritas, relasi dan semua yang

berhubungan dengan keamanan media penyimpanan.

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

24

Jadi, tujuan dari physical database design adalah

untuk mendeskripsikan bagaimana cara untuk

mengimplementasi secara fisik logical database. Untuk

model relational, ini meyangkut:

Menciptakan set relational tables dan konstrain

nyapada table tersebut dari informasi yang ada pada

logical data model.

Mengidentifikasi struktur penyimpanan tertentu dan

metode akses agar data mencapai performa yang

makimal untuk system basis data.

Merancang system kemanan untuk system.

Secara ideal, konseptual dan logical basis data yang

dirancang untuk system yang besar harus dipisahkan dari

rancangan fisik untuk 3 alasan utama:

Berhubungan dengan subjek yang berbeda

Dilakukan di waktu berbeda

Membutuhkan kemampuan yang berbeda.

o Database Management System Selection

Menurut Connolly dan Begg (2010,p325) database

management system selection adalah proses menentukan

DBMS yang cocok untuk mendukung database system.

Jadi database management system selection diperlukan

untuk menentukan DBMS yang sesuai untuk digunakan

dalam basis data yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan

perusahaan. Dalam memilih DBMS yang akan digunakan ada

beberapa tahap yang harus diperthatikan, yaitu:

Mendefinisikan istilah studi referensi

Mendaftar dua atau tiga produk

Evaluasi produk

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

25

Rekomendasi pilihan dan laporan produk

o Application Design

Menurut Connolly dan Begg (2010,p329) application

design adalah men-design user interface dan aplikasi yang

akan digunakan pada proses basis data.

Jadi application design adalah tahap untuk menentukan

tampilan dari aplikasi yang akan dibuat agar sesuai dengan

basis data yang akan dibuat. Ada dua aktifitas penting pada

tahap ini:

Transaction design

Transaksi adalah sebuah aksi atau serangkaian aksi

, yang dilakukan oleh seorang user, atau program

aplikasi, yang mengakses atau mengganti isi dari

database

Jadi rancangan transaksi bertjuan untuk

mendefinisikan dan mendokumentasi karakteristik level

tinggi transaksi yang dibutuhkan database, termasuk:

Data untuk digunakan dalam transaksi

Karakteristif fungsional transaksi

Hasil transaksi

Pentingnya transaksi bagi user

Perikiraan tingkat pengunaan

Aktivitas ini harus dijalankan pada awal proses

perancangan untuk memastikan bahwa implementasi basis

data mampu mendukung seluruh kebutuhan transaksi. Ada

3 tipe utama transaksi, yaitu:

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

26

Retrival transaction

Retrival transction digunakan untuk

mengambil data untuk ditampilkan pada layar

atau pada laporan produksi.

Update transaction

Update transaction digunakan untuk

memasukan catatan baru, menghapus catatan

lama, atau memodifikasi catatan yang sudah ada

pada database.

Mixed transaction

Melibatkan kedua tipe transaksi

sebelumnya. Contohnya tindakan untuk mencari

dan menampilka detil property lalu mengupdate

nilai sewa bulanan.

User interface design

Sebelum mengimplementasi form atau report,

sangat penting untuk merancang dahulu tampilan dari

form atau report tersebut. Ada beberapa aturan pokok

yang harus diikuti dalam membuat user intrerface, yaitu:

Meaningful title, usahakan nama dari form yang

dibuat memiliki makna yang menggambarkan

fungsi dari form tersebut.

Comprehensible instruction, terminology yang

familiar harus dugunakan untuk memberikan

instruksi bagi pengguna. Informasi haru singkat

dan saat dibutuhkan layar bantuan harus tersedia.

Logical grouping and sequencing of field, field

yang berhubungan harus diposisikan berdekatan

dalam form/report. Jarak dari field harus konsisten

dan logis.

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

27

Visually appealing layout of the

form/report,tampilan form harus menarik, dan

sesuai dengan hard copy agar konsisten.

Familiar field labels, label yang digunakan harus

familiar.

Consistent terminology and abbreviations,

penggunaan ungkapan dan singkatan harus

konsisten seperti yang telah disetujui.

Consistent use of color, warna harus digunakan

untuk menandai fields atau pesan yang penting.

Warna ini harus digunakan dnegan konsisten dan

bermakna.

Visible space and boundaries for data-entry

fields, pengguna harus tau total ruang yang

terseduapoada field agar pengguna dapat

menentukan format yang terbaik dalam mengisi

form.

Convenient crusor movement, crusor harus mudah

digunakan untuk menjalankan fungsi yang

diinginkan pada form/report.

Error correction for individual characters and

entire fields, pengguna harus dapat mengubah

atau memperbaiki inputan pada field.

Error messages for unacceptable values, adanya

pesan eror jika ada kesalahan saat pengguna

memasukan nilai pada field.

Optional fields marked clearly, field yang bersifat

optional harus ditandai agar user dapat

mengetahui dengan baik.

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

28

Explatory messages for fields, saat pengguna

meletakan krusor pada field, harus muncul

penjelasan tentang field tersebut.

Completion signal, harus ada pesan yang

menunjukan bahwa form/report yang diisi oleh

pengguna telah selesai/berhasil.

o Prototyping

Menurut Connolly dan Begg (2010,p333) prototyping

adalah proses membuat sebuah model dari system basis data. Jadi

dapat diartikan bahwa prototyping adalah proses pembuatan

model awal yang akan digunakan sebagai bahan evaluasi

perkiraan hasil akhir dari system oleh perancang atau end user.

Ada 2 strategi prototyping, yaitu:

Requirement Prototyping

Requirement prototyping adalah penggunaan prototype

untuk menentukan kebutuhan dari basis data yang

diajukan, setelah kebutuhan ditetapkan prototype dihapus.

Evolutionary Prototyping

Evolutionary prototyping adalah penggunaan prototype

yang hampir sama dengan requirement prototyping

perbedaannya adalah, di sini prototype tidak dihapus

setelah kebutuhan ditetapkan, tetapi dibangun sebagai

dasar bagi basis data yang dibuat.

o Implementation

Menurut Connolly dan Begg (2010,p333) implementation adalah

proses realisasi secara fisik dari basis data dan aplikasi yang

dirancang. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

29

implementation adalah proses membuat penjelasan physical database

dan aplikasi program nya untuk diterapkan pada perusahaan.

o Data Conversional and Loading

Menurut Connolly dan Begg (2010,p334) Data

Conversional and Loading adalah proses mentransfer data yang

telah ada ke basis data baru dan mengubah aplikasi yang ada

menjadi aplikasi yang dapat berjalan pada basis data baru.

Jadi dapat diartikan bahwa Data Conversional and

Loading adalah proses memindahkan data dari system lama ke

system baru, dan melakukan penyesuaian pada aplikasi agar

memungkinkan untuk digunakan kembali di system baru.

o Testing

Menuruc Connolly dan Begg (2010,p334) testing adalah

tahap penjalanan system basis data yang baru dengan tujuan

menemukan eror yang ada.

Jadi testing adalah tahap pengujian untuk memastikan

tidak ada eror pada system dan memastikan system dapat berjalan

dengan baik serta memenuhi kebutuhan end user.

o Operational Maintenance

Menurut Connolly dan Begg (2010,p335) operational

maintenance adalah proses mengawasi dan merawat system basis

data setelah dilakukan instalasi.

Jadi operational maintenance adalah tahap setelah system

basis data diimplementasikan. System harus terus dipantau dan

dirawat. Maintenance juga meliputi pengimplementasian fungsi

baru pada system basis data saat diperlukan melalui tahap-tahap

siklus hidup basis data. Pengawasan dan pemeliharaan system

meliputi:

Page 26: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

30

Mengawasi performa system. Jika performa system turun

di bawah level yang diterima, mungkin diperlukan

pengaturan ulang system basis data.

Merawat dan meningkatkan system basis data saat

diperlukan. System basis data harus dapat di-update

melalui tahap lifecycles saat kebutuhan baru muncul.

Gambar 2.5 Siklus Hidup Aplikasi Basis Data

(Sumber: Connolly dan Begg,2010,p314)

Page 27: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

31

2.1.5 Fact Finding Techniques

Menurut Connolly dan Begg (2010, p341-345), fact finding technique

merupakan sebuah proses formal menggunakan teknik seperti interview dan

kuisioner untuk mengumpulkan fakta mengenai system, kebutuhan, dan preferensi.

Seorang database developer biasanya menggunakan beberapa fact finding

technique selama mengerjakan proyek basis data.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa fact finding technique

merupakan proses pencarian fakta atau data melalui berbagai metode dalam

rangka mencari kebutuhan dari system yang akan dibuat. Ada 5 jenis fact finding

technique yaitu:

o Examining Documentation

Teknik pencarian yang dilakukan dengan cara memeriksa dan

mempelajari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan system seperti

form, laporan, dan file agar dapat memahami system berjalan dengan cepat.

o Interviewing

Teknik pencarian yang dilakukan dengan cara melakukan wawancara

individual scara langsung. Terdapat 2 jenis wawancara yang dapat dilakukan

yaitu wawancara tidak terstruktur dan wawancara terstruktur. Teknik ini

memberikan data yang detil dan fleksibel, hanya saja tidak efektif dilakukan

jika diperlukan data dengan jumlah yang besar dari berbagai sumber karena

harus dilakukan secara individual.

o Observing the enterprise in operation

Teknik pencarian yang dilakukan dengan cara mempelajari dan

mengamati aktivitas yang terjadi sehari-hari. Teknik ini menarik fakta dan

data melalui pengamatan pada system atau aktivitas yang ada sehingga dapat

diketahui kondisi dari system berjalan secara jelas.

o Research

Teknik pencarian ini dilakukan melalui penelitian yang dilakukan pada

berbagai sumber yang relevan dengan aplikasi dan permasalahan perusahaan.

Teknik ini memanfaatkan data – data dari luar perusahaan yang memiliki

kemiripan dengan masalah yang dihadapi untuk diteliti cara penyelesaian

Page 28: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

32

yang telah dilakukan. Cara ini efektif karena kita mendapat referensi

penyelesaian masalah melalui pengalaman orang lain, hanya saja cara ini tidak

efektif untuk permasalahan yang unik karena sumber data sangat minimal.

o Questionnaires

Teknik pencarian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner

kepada banyak sumber data. Ada 2 jenis kuesioner yang dapat digunakan,

free-format questioner yang mengutamakan kebebasan responden dengan

tidak memberikan pilihan jawaban, dan fixed-format questioner yang

memberikan pilihan jawaban yang spesifik. Questioner efektif jika kita

membutuhkan sumber data yang luas, hanya saja keakuratan dari cara ini

minimal karena data yang dapat ditampung kuestioner terbatas dan jawaban

dari responden belum tentu akurat.

2.1.6 Normalisasi

Menurut Connolly dan Begg (2010,p416), normlaisasi adalah suatu teknik

untuk menghasilkan sekumpulan relasi dengan properties yang diinginkan, untuk

memenuhi kebutuhan data di perusahaan.

Menurut Carlos Coronel, Steven A.Morris dan Peter Rob (2013, p181)

normalisasi adalah sebuah proses untuk mengevaluasi dan memperbaiki struktur

table untuk memminimalisasi redudansi data, dan mengurangi kemungkinan

anomali data.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa normalisasi adalah proses

untuk memperbaiki struktur table dengan menghilangkan redudansi data sehingga

mengurangi anomali data.

Page 29: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

33

Gambar 2.6 Tahap normalisasi data

(Sumber: Connolly dan Begg,2010,p429)

2.1.6.1 Unnormalized Form (UNF)

Menurut Connolly dan Begg (2010,p430) UNF adalah sebuah

table yang mengandung satu atau lebih Repeating group. UNF

merupakan table dasar yang dibuat berdasarkan informasi yang

didapatkan dari form yang ada secara mentah.

Gambar 2.7 Contoh UNF

(Sumber: Connolly dan Begg,2010,p432)

2.1.6.2 First Normal Form (1NF)

Menurut Connolly dan Begg (2010,p430), 1NF adalah sebuah

relasi dimana titik pertemuan antara setiap baris dan kolom hanya berisi

satu nilai.

Page 30: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

34

Peroses perubahan dari UNF ke 1NF adalah dengan

mengidentifikasi dan emisahkan repeating group dari table. Menurut

Indrajani, S.Kom., MM. (2011,p60) proses perubahan UNF ke 1NF

adalah sebagai berikut:

Tentukan satu atau kumpulan atribut sebagai kunci untuk table

unnormalized.

Identifikasikan grup yang berulang dalam table unnormalized

yang berulang untuk kunci tersebut.

Hapus grup yang berulang dengan cara:

Memasukan data yang semestinya ke dalam kolom yang

kosong pada baris yang berisikan data yang berulang

(flatteningthe table)

Menggantikan data yang ada dengan menulis ulang dari

kunci atribut yang sesungguhnya ke dalam relasi terpisah.

Gambar 2.8 Contoh 1NF

(Sumber: Connolly dan Begg,2010,p432)

2.1.6.3 Second Normal Form (2NF)

Menurut Connolly dan Begg (2010,p434), 2NF adalah sebuah

relasi dalam 1NF dan setiap atribut non-primary-key bersifat fully

functionally dependant pada primary key.

Fully functional dependency sendiri adalah keadaan dimana jika

dalam suatu relasi terdapat atribut (B) yang bergantung secara

Page 31: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

35

fungsional pada atribut lain (A) tetapi attribute (B) bukan subset dari

atribut (A). Suatu functional dependency A ke B adalah fully functional

dependency jika apabila ada atribut yang dihilangkan dari A maka

dependency B kepada A akan hilang.

Menurut Indrajani, S.Kom., MM. (2011,p60) proses perubahan

1NF ke 2NF adalah sebagai berikut:

Identifikasikan primary key untuk relasi 1NF

Identifikasikan functional dependency dalam relasi

Jika terdapat partial dependencies terhadap primary key,

maka hapus dengan menempatkan relasi yang baru bersama

dengan salinan determinannya.

Gambar 2.9 Contoh 2NF

(Sumber: Connolly dan Begg,2010,p435)

2.1.6.4 Third Normal Form (3NF)

Menurut Connolly dan Begg (2010,p435), Third Normal Form

(3NF) yaitu sebuah relasi yang terdapat pada bentuk normalisasi

Page 32: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

36

pertama dan kedua, yang mana atribut non primary key bergantung

pada primary key nya.

Berdasarkan konsep transitive dependency, yaitu suatu kondisi

dimana A,B, dan C adalah atribut sebuah relasi, maka A ke B dan B ke

C, maka transitively dependent pada A melalui B.

Menurut Indrajani, S.Kom., MM. (2011,p60) proses perubahan

2NF ke 3NF adalah sebagai berikut:

Identifikasi primary key dalam relasi 2NF

Identifikasi functional dependencies dalam relasi

Jika terdapat transitive dependencies terhadap primary key,

hapus dengan menempatkannya dalam relasi yang baru

bersama dengan salinan determinannya.

Gambar 2.10 Gambar 3NF

(Sumber: Connolly dan Begg,2010,p436)

2.1.7 Entity Relationship Model

Menurut Connolly dan Begg (2010,p371), Entity Relationship Model adalah

sebuah pendekatan top-down pada database design yang dimulai dengan

mengidentifikasi data penting yang disebut entity dan relationship antara data yang

harus direpresentasikan dalam model. Jadi ER model adalah cara untuk

mengidentifikasi data dan aktivitas dari perusahaan, dengan tujuan agar designer,

programmer, dan end-user dapat memiliki pandangan yang sama pada data dan

aktivitas yang ada sehingga database dapat sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Page 33: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

37

2.1.7.1 Entities Type

Menurut Connolly dan Begg (2010,p372-373), Entity Type

adalah sekumpulan objek dengan sifat yang sama, yang

didentifikasikan oleh perusahaan atau perorangan sebagai keberadaan

yang independen. Entity Type memiliki keberadaan yang independen

dan dapat menjadi objek fisik (nyata) atau objek konseptual

(abstrak).Jadi entity type adalah objek-objek fisik atau abstrak yang

memiliki sifat/properties yang sama dan bersifat independen.

Gambar 2.11 Contoh tipe entitiy

(Sumber: Connolly dan Begg,2010,p374)

Menurut Connolly dan Begg (2010,p374), entity occurrence

adalah setiap objek unik yang dapat diidentifikasi dari sebuat tipe

entity. Jadi entity occurrence adalah kejadian unik yang terjadi pada

sebuah entitas.

2.1.7.2 Relationship Type

Menurut Connolly dan Begg (2010,p374) relationship type

adalah sebuah set dari asosiasi yang memiliki arti di antara entity types.

Setiap relationship type diberi nama yang menjelaskan fungsinya. Jadi

dapat disimpulkan bahwa relationship type adalah suatu kumpulan

hubungan antar entitas yang memiliki arti dan memiliki nama yang

sesuai dengan relationship tersebut.

Menurut Connolly dan Begg (2010,p375) relationship

occurance adalah relationship yang dapat diidentifikasi dan unik yang

Page 34: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

38

termasuk sebuah kejadian dari tiap entity type yang berpartisipasi. Jadi

dapat disimpulkan bahwa relationship occurance adalah kejadian unik

yang menghubungkan tiap entitas.

Gambar 2.12 Semantic net yang menunjukan kejadian dari tipe hubungan has

(Sumber: Connolly dan Begg,2010,p375)

Menurut Connolly dan Begg (2010,p376), terdapat istilah degree

of relationship type yang menujukan jumlah dari entitiy yang berpartisipasi

dalam sebuah relationship. Entitiy yang terkait dalam relationship tertentu

disebut dengan participant, jadi degree of relationship adalah jumlah

participant yang terdapat dalam sebuah relationship. Terdapat beberapa tipe

degree of relationship dilihat dari jumlah participant yang terhubung, yaitu:

Binary relationship,hubungan antara 2 tipe entity, tipe yang

paling umum ditemukan.

Page 35: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

39

Gambar 2.13 Comtoh binary relationship

(Sumber: Connolly dan Begg,2010,p376)

Ternary relationship, hubungan antara 3 tipe entity. Contoh

dari ternary relationship adalah sbeagai berikut. Misalnya

register adalah sebuah relationship dengan 3 entity type yang

berpartisipasi: staff, branch, dan client. Relationship ini

merepresentasikan registrasi client oleh staff dalam sebuah

branch

Gambar 2.14 Contoh ternary relationship

(Sumber: Connolly dan Begg,2010,p377)

Quaternary relationship, hubungan antara 4 entity type.

Contoh quaternary relationship adalah sebagai berikut.

Misalnya Arranges adalah sebuah relationship dengan 4 entity

type yang berpartisipasi. Dengan nama buyer, solicitor,

financial institution, dan bid. Situasi ini merepresentasikan

situasi dimana buyer diberi masukan oleh soliciator dan

didukung oleh financial institution, memberi bid.

Page 36: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

40

Gambar 2.15 Contoh quaternary relationship

(Sumber: Connolly dan Begg,2010,p377)

Recrusive Relationship merupakan keterlibatan sebuah entity

type lebih dari satu kali pada peran yang berbeda.

Relationship diberikan role name yang berguna untuk

mengidentifikasikan peran yang dimainkan dalam

relationship.

Gambar 2.16 Contoh recursive relationship

(Sumber: Connolly dan Begg,2010,p378)

2.1.7.3 Attribut and Domain

Menurut Connolly dan Begg (2010,p379) attribute adalah

sebuah property dari entity atau tipe relationship.

Menurut Connolly dan Begg (2010,p379) domain atribut

adalah sekelompok nilai yang diperbolehkan bagi satu atau lebih

Page 37: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

41

atribut. Jadi atribut adalah properti tertentu dari entity types, dan

domain adalah sekumpulan nilai yang berhubungan dengan atribut.

2.1.7.4 Simple and Composite Attribute

Menurut Connolly dan Begg (2010,p379) atribut simple adalah

sebuah atribut yang terdiri dari komponen tunggal dengan keberadaan

yang independen.

Dan menurut Connolly dan Begg (2010,p380) atribut composite

adalah atribut yang terdiri dari beberapa komponen yang stiap

bagiannya memiliki keberadaan yang independen.

Jadi simple attribute adalah atribut yang terdiri dari satu atribut,

dan composite attribute adalah atribut yang merupakan gabungan

beberapa atribut.

2.1.7.5 Single-Valued dan Multi-Valued Attribute

Menurut Connolly dan Begg (2010,p380) single value attribute

adalah sebuah atribut yang memiliki nilai tunggal untuk setiap

occurance dari entity type.

Dan menurut Connolly dan Begg (2010,p380) multi value

attribute adalah sebuah atribut yang memiliki beberapa nilai untuk

setiap occurance dari entity type.

Jadi single value attribute adalah atribut yang hanya memiliki

satu nilai saja, dan multi value attribute adalah atribut yang memiliki

beberapa nilai dalam tiap occurance.

2.1.7.6 Derived Attribute

Menurut Connolly dan Begg (2010,p380) derived attribute

adalah sebuah atribut yang menggambarkan nilai yang diturunkan dari

nilai atribut yang berhubungan atau satu set atribut, dan tidak harus

dalam entitas yang sama.

Page 38: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

42

Jadi derived attribute adalah nilai yang didapatkan dari satu atau

lebih atribut yang memiliki atau tidak memiliki tipe entitas yang sama.

2.1.7.7 Keys

Menurut Connolly dan Begg (2010,p381) candidate keys adalah

set minimal dari atribut yang mengidentifikasi dengan unik tiap

occurance dari entity type.

Menurut Connolly dan Begg (2010,p381) Primary Keys adalah

candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasi secara unik setiap

occurance dari entity type.

Menurut Connolly dan Begg (2010,p382) Composite keys

adalah candidate keys yang memiliki dua atau lebih atribut.

Jadi candidate keys adalah key yang dapat digunakan untuk

mengidentifikasi occurance secara unik, primary key adalah candidate

key yang terpilih untuk menjadi catatan yang unik dalam sebuah

entitas, dan composite key adalah atribut dalam entitas yang memiliki

lebih dari satu atribut.

2.1.7.8 Strong and Weak Entity

Menurut Connolly dan Begg (2010,p383) strong entity adalah

tipe entitas yang tidak existence-dependent pada tipe entitas lain.

Sedangkan menurut Connolly dan Beggg (2010,p383) weak entity

adalah tipe entitas yang existence-dependent pada tipe entitas lain. Jadi

strong entity adalah entitas yang tidak bergantung pada entitas lain, dan

weak entity adalah entitas yang bergantung pada entitas lain.

Page 39: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

43

Gambar 2.17 contoh strong entity dan weak entity

(Sumber: Connolly dan Begg,2010,p384)

2.1.7.9 Multiplicity

Menurut Connolly dan Begg (2010,p385) multiplicity adalah

jumlah (atau jarak) dari kemungkinan occurance dari sebuah tipe

entitas yang mungkin berhubungan dengan ocurance tunggal dari

beberapa tipe entitas melalui hubungan tertentu

Jadi multiplicity adalah jumlah atau jarak dari kejadian yang

terjadi antar entitas satu dengan lain yang berhubungan melalui sebuah

relationship. Dengan kata lain multiplicity adalah tipe constraint utama

dalam sebuah relationship. Ada beberapa jenis multiplicity, yaitu:

One-to-one (1:1) Relationship

Gambar 2.18 Contoh one-to-one Relationship

(Sumber: Connolly dan Begg,2010,p386)

Page 40: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

44

One-to-Many (1:*) Relationship

Gambar 2.19 Contoh One-to-Many Relationship

(Sumber: Connolly dan Begg,2010,p387)

Many-to-Many (*:*) Relationship

Gambar 2.20 Contoh Many-to-Many Relationship

(Sumber: Connolly dan Begg,2010,p387)

2.1.8 Metodologi Desain Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2010: 466), metodologi desain basis data

adalah sebuah pendeketan terstruktur yang menggunakan prosedur, teknik,

peralatan dan dokumentasi untuk mendukung dan memfasilitasi proses

perancangan. Tahapan metodologi desain basis data, yaitu:

Page 41: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

45

2.1.8.1 Desain Basis Data Konseptual

Desain basis data konseptual adalah proses mengkontruksi model

data yang digunakan dalam perusahaan terlepas dari semua pertimbangan

fisik.Langkah-langkah dalam perancangan basis data konseptual adalah

sebagai berikut:

Step 1: Membangun model data konseptual.

Tujuannya adalah untuk membangun model data konseptual dari

data kebutuhan perusahaan

Step 1.1: Mengidentifikasi tipe entitas.

Step 1.2.: Mengidentifikasi tipe relasi.

Step 1.3: Mengidentifikasi dan mengasosiasikan atribut suatu entitas

atau hubungan.

Step 1.4: Menentukan domain atribut.

Step 1.5: Mengidentifikasi atribut candidatekey dari setiap tipe

entitas, dan jika terdapat lebih dari satu candidatekeymaka

dipilih satu menjadi primarykey, dan sisanya menjadi

alternatekey.

Step 1.6: Mempertimbangkan penggunaan konsep pemodelan

lanjutan (langkah optional).

Step 1.7: Mengecek model untuk redudansi.

Step 1.8: Memvalidasi model konseptual lokal terhadap transaksi

pengguna.

Step 1.9: Meninjau kembali model data konseptual lokal dengan

pengguna.

2.1.8.2 Desain Basis Data Logikal

Page 42: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

46

Desain basis data logikal adalah proses mengkonstruksi model dari

informasi yang digunakan dalam perusahaan berdasarkan model data

spesifik, terlepas dari DMBS khusus dan pertimbangan fisikal lainya.

Step 2: Membangun dan memvalidasi model data logikal.

Tujuannya untuk menerjemahkan data model konseptual kedalam

model data logis, kemudian untuk memvalidasikan model tersebut

guna memerikasa model tersebut benar secara struktural dan mampu

mendukung transaksi yang dibutuhkan.

Step 2.1: Menurunkan hubungan untuk data model logikal.

Step 2.2: Memvalidasikan hubungan menggunakan normalisasi.

Step 2.3: Memvalidasi hubungan terhadap transaksi pengguna.

Step 2.4: Mengecek batasan integritas.

Step 2.5: Meninjau data model logikal dengan pengguna.

Step 2.6: Menggabungkan data model logikal kedalam model global

(langkah opsional).

Step 2.7: Mengecek perkembangan kedepannya.

2.1.8.3 Desain Basis Data Fisikal

Desain basis data fisikal adalah proses memproduksi deskripsi dari

implementasi basis data pada tempat penyimpanan sekunder, yang

mendefinisikan relasi dasar, organisasi file, dan indeks yang digunakan untuk

mencapai akses efisien ke dalam data, dan batasan integritas terkait dan

batasan keamanan.

Step 3: Menerjemahkan data model logikal untuk target DBMS.

Tujuannya untuk menghasilkan skema basis data relational dari data

model logikal yang dapat diimplementasikan dalam target DBMS.

Step 3.1: Merancang relasi dasar.

Step 3.2: Merancang representasi dari data turunan.

Step 3.3: Merancang batasan umum.

Step 4: Merancang organisasi file dan index.

Page 43: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

47

Tujuannya untuk menentukan file organisasi yang optimal, untuk

menyimpan hubungan dasar dan indeks yang diperlukan untuk

mencapai kinerja yang pantas untuk diterima.

Step 4.1: Menganalisis transaksi.

Step 4.2: Memilih file organisasi.

Step 4.3: Memilih indeks.

Step 4.4: Memperkirakan kebutuhan space disk.

Step 5: Merancang pandangan pengguna.

Tujuannya untuk merancang tampilan pengguna yang diidentifikasi

dengan menggunakan kumpulan kebutuhan dan tahapan analisis dari

siklus hidup pengembangan sistem basis data.

Step 6: Merancang mekanisme pengamanan.

Tujuannya untuk merancang mekanisme keamanan basis data seperti

yang yang ditentukan oleh pengguna selama kebutuhan

pengumpulan siklus hidup pengembangan basis data.

Step 7: Mempertimbangkan pengenalan dari redudansi terkontrol.

Tujuanya untuk menentukan apakah memperkenalkan redudansi

secara terkendali dengan relaksasi aturan normalisasi akan

meningkatkan kinerja sistem.

Step 8: Memantau dan menyesuaikan sistem operasional.

Tujuannya untuk mengawasi sistem operasional dan meningkatkan

kinerja dari sistem untuk memperbaiki ketidaklayakan rancangan

keputusan atau mencerminkan perubahan kebutuhan.

2.1.9 SQL Server

Menurut Knight, Brianet al(2008: 2), SQL Server merupakan salah satu

produk database kelas server yang dikembangkan oleh Microsoft Co. , Release

terbaru yang diluncurkan Microsoft memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan

database perusahaan besar dengan fitur-fitur Business Intelegence dan integrasi

yang lebih maksimal platform yang dirilis hingga saat ini.

Page 44: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

48

SQL Server memiliki otentikasi yang kuat dan perlindungan akses serta

memiliki fitur manajemen password yang lebih baik. SQL Server menggunakan

Kebijakan Manajemen Berbasis untuk mendeteksi ketidakpatuhan kebijakan

keamanan, yang memungkinkan hanya personil yang berwenang akses ke

database.

2.1.10 State Transition Diagram (STD)

Menurut Whitten (2004,p636) State transition diagram adalah alat yang

digunakan untuk menggambarkan urutan variasi screen yang dapat terjadi selama

satu sesi pengguna.

Jadi dapat disimpulkan bahwa state transitional diagram adalah diagram

yang menggambarkan alur kejadian yang dapat terjadi pada form yang ada secara

berurutan

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Sumber Daya Manusia

Menurut Malayu S.P Hasibuan (2012: 244), sumber daya manusia adalah

kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu.

Perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan

prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.

Menurut Tjutju Yuniarsih dan Suwatno (2008: 8), sumber daya manusia

adalah faktor sentral dalam suatu organisasi. Apapun bentuk serta tujuannya,

organisasi dibuat berdasarkan visi untuk kepentingan manusia dan dalam

pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Dengan demikian maka

dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari

daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu yang merupakan faktor sentral

dalam suatu organisasi.

2.2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Haslinda,A(2009:181), manajemen sumber daya manusia adalah

sebuah proses dalam mengelola talenta yang dimiliki oleh setiap manusia

untu mencapai tujuan dari perusahaan.

Page 45: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

49

2.2.3 Perekrutan Karyawan

Menurut Wilson Bangun (2012: 140), perekrutan (recruitment) adalah

proses pencarian tenaga kerja untuk mengisi kekosongan pekerjaan dalam suatu

perusahaan.

2.2.2.1 Tahap Penyeleksian Karyawan

Menurut Wilson Bangun (2012: 159), seleksi (selection) adalah

proses memilih calon karyawan yang memliki kualifikasi sesuai dengan

persyaratan pekerjaan untuk ditempatkan pada pekerjaan yang lowong.

Menurut Malayu S.P Hasibuan (2012: 54), untuk dapat melakukan proses

perekrutan karyawan, maka perusahaan wajib untuk melakukan

kualifikasi dalam menyeleksi calon karyawan yang meliputi:

1. Umur

2. Keahlian

3. Kesehatan Fisik

4. Pendidikan

5. Jenis Kelamin

6. Tampang

7. Bakat

8. Temperamen

9. Karakter

10. Pengalaman Kerja

11. Kerja Sama

12. Kejujuran

13. Kedisiplinan

14. Inisiatif dan Kreatif

Page 46: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewDDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan DBA atau pengguna akhir mendeskripsikan dan member

50

2.2.4 Absensi

Menurut Hasan Alwi (2007). Absensi adalah suatu pendataan kehadiran,

bagian dari pelaporan aktifitas suatu institusi, atau komponen institusi itu sendirir

yang berisi data-data kehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa

sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu

diperlukan oleh pihak yang berkepentingan.