wawasan bk new

52
WAWASAN BK By : KELOMPOK 1 FAHRIZAL APRIANTO FENNY SABZUL YASZAK REYNI GUSDANINTA TRESNI WIDYAWATI WINANDA DWINASARI

Upload: olvina-manik

Post on 01-Dec-2015

39 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Wawasan Bk New

WAWASAN BK

By :KELOMPOK 1

FAHRIZAL APRIANTO FENNY SABZUL YASZAK REYNI GUSDANINTA TRESNI WIDYAWATI WINANDA DWINASARI

Page 2: Wawasan Bk New

MATERI :PENGERTIAN BK

PRINSIP BK

TUJUAN BK

FUNGSI BK

ASAS – ASAS BK

HASIL PENELITIAN

Page 3: Wawasan Bk New

PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Page 4: Wawasan Bk New

Dalam mendefinisikan istilah bimbingan, para ahli bidang bimbingan konseling memberikan pengertian yang berbeda-beda. Meskipun demikian, pengertian yang mereka sajikan memiliki satu kesamaan arti bahwa bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan. Pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli memberikan pengertian yang saling melengkapi satu sama lain.

Pengertian Bimbingan Konseling

Page 5: Wawasan Bk New

Menurut Abu Ahmadi (1991: 1),

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik.

.

Page 6: Wawasan Bk New

Prayitno dan Erman Amti (2004: 99)

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa, agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Sedangkan konseling menurut Prayitno dan Erman Amti (2004:105) adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.

Page 7: Wawasan Bk New

Bimo Walgito (2004: 4-5),

Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan hidupnya, agar individu dapat mencapai kesejahteraan dalam kehidupannya.

Page 8: Wawasan Bk New

Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15)

Suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk dapat memahami dirinya (self understanding), kemampuan untuk menerima dirinya (self acceptance), kemampuan untuk mengarahkan dirinya (self direction) dan kemampuan untuk merealisasikan dirinya (self realization) sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah dan masyarakat.

Page 9: Wawasan Bk New

Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990

tentang Pendidikan Menengah dikemukakan bahwa “ Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan.”

Page 10: Wawasan Bk New

Bimbingan pada prinsipnya adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu dalam hal memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Konseling adalah usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.

Jadi....

Page 11: Wawasan Bk New

PRINSIP BIMBINGAN KONSELING

Page 12: Wawasan Bk New

PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING

• Halaen mengatakan bahwa: “ Prinsip berasal dari kata “PRINSIPRA” yang artinya permulaan dengan suatu cara tertentu yang melahirkan hal – hal lain , yang keberadaanya tergantung dari permulaan itu sendiri. “

Prayitno mengatakan bahwa: ” Prinsip merupakan hasil kajian teoritik dan telaah lapangan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan.”

Jadi dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip – prinsip

bimbingan dan konseling merupakan perpaduan hasil – hasil teori dan praktek yang dirumuskan dan dijadikan pedoman

sekaligus dasar bagi penyelenggaran pelayanan.

Page 13: Wawasan Bk New

Rumusan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling adalah :

1. PRINSIP-PRINSIP YANG BERKENAAN DENGAN SASARAN

PELAYANAN.

3. PRINSIP-PRINSIP YANG BERKENAAN DENGAN PROGRAM

PELAYANAN.

5. PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN

KONSELING DISEKOLAH.

4. PRINSIP-PRINSIP YANG BERKENAAN

DENGAN PELAKSANAAN PELAYANAN.

2. PRINSIP-PRINSIP YANG BERKENAAN DENGAN MASALAH

INDIVIDU.

Page 14: Wawasan Bk New

1. Prinsip-Prinsip Berkenaan dengan Sasaran Pelayanan.Sasaran pelayanan bimbingan dan konseling adalah individu-individu, baik secara perorangan maupun kelompok serta tingkah laku individu. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah :

□ Bimbingan dan konseling melayani semua individu, tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, bangsa, agama, dan status sosial ekonomi.

□ Bimbingan dan konseling berurusan dengan sikap dan tingkah laku individu yang terbentuk dari berbagai aspek kepribadian yang kompleks dan unik.

□ Untuk mengoptimalkan pelayanan bimbingan dan konseling sesuai dengan kebutuhan individu itu sendiri, perlu dikenali dan dipahami keunikan setiap individu dengan berbagai kekuatan, kelemahan, dan permasalahannya.

□ Pelayanan bimbingan konseling yang bertujuan mengembangkan penyesuaian individu terhadap segenap bidang pengalaman harus mempertimbangkan berbagai aspek perkembangan individu.

□ Perbedaan individu harus dipahami dan dipertimbangkan dalam upaya yang bertujuan memberikan bantuan atau bimbingan kepada individu-individu tertentu, baik anak-anak, remaja, ataupun orang dewasa.

Page 15: Wawasan Bk New

2. Prinsip-Prinsip Berkenaan Dengan Masalah Individu.

Secara ideal pelayanan bimbingan dan konseling ingin membantu berbagai masalah individu, tetapi pelayanan dan bimbingan konseling hanya mampu menangani masalah klien secara terbatas karena keterbatasan yang ada pada dirinya sendiri. Prinsip-prinsip yang berkenaan adalah:

□ Bidang bimbingan pada umumnya dibatasi hanya pada hal- hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental dan fisik terhadap penyesuaian diri individu dengan lingkungan serta kontak sosial dan pekerjaan, dan sebaliknya.

□ Keadaan sosial, ekonomi dan politik yang kurang menguntungkan menuntut perhatian dari konselor dalam mengentaskan masalah klien.

Page 16: Wawasan Bk New

3. Prinsip – Prinsip Berkenaan Dengan Program Pelayanan.

a. Sebagai bagian integrasi dari proses pendidikan dan pengembangan individu, program BK harus disusun dan dipadukan sejalan dengan program pendidikan dan pengembangan secara menyeluruh.

b. Program bimbingan dan konseling harus fleksibel, disesuaikan dengan kondisi lembaga, kebutuhan individu, dan masyarakat.

c. Program pelayanan bimbingan dan konseling harus disusun dan diselenggarakan secara berkesinambungan kepada anak – anak sampai dengan orang dewasa.

d. Diadakan penilaian yang teratur dan terarah terhadap isi dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling untuk mengetahui hasil dan manfaat yang diperoleh, serta mengetahui kesesuaian antara program yang direncanakan dengan pelaksanaannya.

Page 17: Wawasan Bk New

4. Prinsip-Prinsip Yang Berkenaan Dengan Pelaksanaan Pelayanan.

□ Tujuan akhir bimbingan dan konseling adalah kemandirian setiap individu

□ Dalam proses konseling keputusan yang diambil dan yang akan dilakukan oleh klien hendaklah atas kemauan klien sendiri, bukan karena kemauan atau desakan dari konselor.

□ Permasalahan khusus yang dialami oleh klien (untuk semua usia) harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalahan khusus tersebut.

□ Bimbingan dan konseling adalah pekerjaan professional, oleh karena itu dilaksanakan oleh tenaga ahli yang telah memperoleh pendidikan dan latihan khusus dalam bimbingan dan konseling.

□ Guru dan orang tua memiliki tanggung jawab yang berkaitan dengan pelayanan bimbingan dan konseling.

Page 18: Wawasan Bk New

□ Guru dan konselor berada dalam satu kerangka upaya pelayanan.

□ Untuk mengelola pelayanan bimbingan dan konseling dengan baik dan memenuhi tuntutan peserta didik program pengukuran dan penilaian terhadap peserta didik hendaknya dilakukan dan himpunan data yang memuat hasil pengukuran dan penilaian itu dikembangkan dan dimanfaatkan dengan baik.

□ Organisasi program bimbingan dan konseling hendaknya fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan individu dan lingkungannya.

□ Tanggung jawab pengelolaan program bimbingan dan konseling hendaknya diletakkan di pundak seorang pimpinan program yang terlatih dan terdidik secara khusus dalam pendidikan bimbingan dan konseling.

□ Penilaian periodik perlu dilakukan terhadap program yang sedang berjalan.

Page 19: Wawasan Bk New

5. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling di Sekolah.

□ Pertama, konselor harus memulai kariernya sejak awal dengan program kerja yang jelas, dan memiliki kesiapan yang tinggi untuk melaksanakan program tersebut.

□ Kedua, konselor harus selalu mempertahankan sikap profesional selalu berhubungan baik dan bekerjasama dengan personal sekolah lainnya (kepala sekolah, guru dan siswa).

□ Ketiga, konselor bertanggung jawab untuk memahami peranannya sebagai konselor profesional dan menerjemahkan peranannya itu kedalam kegiatan nyata.

□ Keempat,  konselor bertanggung jawab kepada semua siswa.□ Kelima, konselor harus memahami dan mengembangkan

kompetensi untuk membantu siswa-siswi yang mengalami masalah dengan kadar yang cukup parah dan siswa-siswi yang menderita gangguan emosional.

Page 20: Wawasan Bk New

TUJUAN BIMBINGAN KONSELING

Page 21: Wawasan Bk New

TUJUAN BK adalah agar konseli dapat :

(1) Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya di masa yang akan datang.

(2) Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin;

(3) Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya;

(4) Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.

Page 22: Wawasan Bk New

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan

untuk:(1) Mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan

tugas-tugas perkembangannya.(2) Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang

ada di lingkungannya.(3) Mengenal dan menentukan tujuan dan rencana

hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut. (4) Memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri.(5) Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan

dirinya, kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat.

(6) Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya.

(7) Mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara optimal.

Page 23: Wawasan Bk New

Tujuan Bimbingan dan Konseling dibagi 2 :

Tujuan Umum

Tujuan

Khusus

Page 24: Wawasan Bk New

□ Tujuan umum dari layanan Bimbingan dan Konseling adalah sesuai dengan tujuan pendidikan sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Tahun 1989 (UU No. 2/1989), yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (Depdikbud, 1994 : 5).

Tujuan Umu

m

Page 25: Wawasan Bk New

Aspek Pribadi - Sosial

Aspek Akademik

Aspek Karir

Tujuan Khusu

s

Page 26: Wawasan Bk New

FUNGSI BIMBINGAN KONSELING

Page 27: Wawasan Bk New

Pelayanan bimbingan konseling mengemban sejumlah fungsi yang

hendak dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan konseling.

Fungsi-fungsi yang dimaksud mencakup:

 

Page 28: Wawasan Bk New

FUNGSI PEMAHAMAN

• Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli (klien) agar memiliki pemahaman terhadap potensi dirinya dan lingkungan (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama).

Page 29: Wawasan Bk New

FUNGSI PENCEGAHAN

• Fungsi bimbingan konseling yang akan menghasilkan terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul, yang akan dapat mengganggu, menghambat, ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian-kerugian tertentu dalam proses perkembangannya

Page 30: Wawasan Bk New

FUNGSI PENGENTASAN

• Fungsi bimbingan konseling yang akan menghasilkan terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta didik.

Page 31: Wawasan Bk New

FUNGSI PEMELIHARAAN

• Fungsi bimbingan konseling yang akan menghasilkan terpelihara dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.

Page 32: Wawasan Bk New

FUNGSI PENGEMBANGAN

• Bimbingan berfungsi dalam membantu siswa mengembangkan dirinya secara optimal dalam mencapai sukses belajar.

Page 33: Wawasan Bk New

FUNGSI PENYEMBUHAN

• Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar maupun karir.

Page 34: Wawasan Bk New

FUNGSI PENYALURAN

• Fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan, atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian, dan ciri-ciri kepribadian lainnya.

Page 35: Wawasan Bk New

FUNGSI ADAPTASI

• Fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala sekolah/ madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan konseli.

Page 36: Wawasan Bk New

FUNGSI PENYESUAIAN

• Fungsi penyesuaian yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli untuk menyesuaikan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.

Page 37: Wawasan Bk New

FUNGSI PERBAIKAN

• Fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berpikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak).

Page 38: Wawasan Bk New

FUNGSI FASILITAS

• Fungsi fasilitas yaitu memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras, dan seimbang dalam seluruh aspek dalam diri konseli.

Page 39: Wawasan Bk New

FUNGSI ADVOKASI

• Yaitu pelayanan bimbingan yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan perlindungan pada individu, terhadap tindakan yang tidak adil yang dikenakan kepada mereka, terutama perlindungan terhadap hak pendidikan anak.

Page 40: Wawasan Bk New

ASAS – ASAS BIMBINGAAN KONSELING

Page 41: Wawasan Bk New

1. Asas Kerahasiaan

2. Asas Kesukarelaan

3. Asas Keterbukaan

4. Asas Kekinian

5. Asas Kemandirian

6. Asas Kegiatan

7. Asas Kedinamisan

8. Asas Keterpaduan

9. Asas Kenormatifan

10. Asas Keahlian

11. Asas Alih Tangan

12. Asas Tut Wuri Handayani

Page 42: Wawasan Bk New

ASAS KERAHASIAAN

• Segala sesuatu yang dibicarakan peserta didik kepada pembimbing tidak boleh disampaikan kepada orang lain. Asas kerahasiaan merupakan kunci keberhasilan bimbingan dan konseling karena akan mendasari kepercayaan peserta didik kepada pembimbing.

ASAS KESUKARELAAN

• Pelaksanaan bimbingan dan konseling berlangsung atas dasar kesukarelaan dari kedua belah pihak, baik dari peserta didik maupun pembimbing.

Page 43: Wawasan Bk New

ASAS KETERBUKAAN

• Bimbingan dan Konseling dapat berhasil dengan baik jika peserta didik yang bermasalah mau menyampaikan masalah yang dihadapi kepada pembimbing dan pembimbing bersedia membantunya.

ASAS KEKINIAN

• Masalah yang ditangani oleh bimbingan dan konseling adalah masalah sekarang walaupun ada kaitanya dengan masalah yang lampau dan yang akan datang. Selain itu juga hendaknya pembimbing sesegera mungkin menangani masalah peserta didik.

Page 44: Wawasan Bk New

ASAS KEMANDIRIAN

• Bimbingan dan Konseling membantu agar peserta didik dapat mandiri atau tidak tergantung baik kepada pembimbing atau orang lain

ASAS KEGIATAN

• Bimbingan dan Konseling harus dapat membantu membangkitkan peserta didik agar berusaha melakukan kegiatan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Page 45: Wawasan Bk New

ASAS KEDINAMISAN

• Bimbingan dan Konseling hendaknya dapat membantu terjadinya perubahan yang lebih baik dan mampu kearah pembaruan pada diri peserta didik.

ASAS KETERPADUAN

• Bimbingan dan Konseling hendaknya dapat memadukan aspek kepribadian peserta didik dan proses layanan yang dilakukan.

Page 46: Wawasan Bk New

ASAS KENORMATIFAN

• Usaha Bimbingan dan Konseling harus sesuai dengan norma-norma yang berlaku, baik norma agama, norma adat, norma hukum atau negara, norma ilmu, dan norma kebiasan sehari-hari.

ASAS KEAHLIAN

• Bimbingan dan Konseling adalah layanan professional sehingga perlu dilakukan oleh ahli yang khusus dididik untuk melakukan tugas ini.

Page 47: Wawasan Bk New

ASAS ALIH TANGAN

• Usaha yang dilakukan telah optimal tetapi belum berhasil atau masalahnya diluar kewenangannya, maka penanganannya dapat dialihtangankan pihak lain yang berwenang.

ASAS TUT WURI HANDAYANI

• Bimbingan dan Konseling hendaknya secara keseluruhan dapat memberikan rasa aman, mengembangkan keteladanan, memberi rangsangan dan dorongan serta kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk maju sesuai dengan potensinya.

Page 48: Wawasan Bk New

HASIL PENELITIAN

Page 49: Wawasan Bk New

1• Penerapan Konseling Kelompok Realita untuk

Meningkatkan Disipin Belajar Siswa Oleh Elly Nur Syavanah dan Najlatun Naqiyah

2

• Jurnal Ilmiah Konseling. http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor PEROLEHAN SISWA SETELAH MENGIKUTI LAYANAN KONSELING PERORANGAN Oleh Ilya Rahmi Risno, Asmidir Ilyas, dan Syahniar

3

• Hubungan Persepsi Dengan Partisipasi Guru Bidang Studi Dalam Kegiatan Bimbingan Konseling Di SMP Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Ajaran 2011/2012.

• Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2012. Nuraisah Rangkuti. NIM : 108121065.

Page 50: Wawasan Bk New

Penerapan Konseling Kelompok Realita untuk Meningkatkan Disipin Belajar Siswa Oleh Elly Nur

Syavanah dan Najlatun Naqiyah

□ Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan disiplin belajar setelah diberi konseling kelompok realita.

□Kesimpulan Penelitian : Kesimpulan dari penelitian ini

adalah penerapan konseling kelompok realita dengan

intervensi model WDEP, dapat meningkatkan disiplin belajar

siswa yang ditandai dengan meningkatnya aspek

pengendalian diri dan tanggung jawab dalam kegiatan

belajar dan menurunnya perilaku indisiplin belajar siswa. Hal

ini berarti penerapan konseling kelompok realita dapat

meningkatkan tanggung jawab serta kemandirian siswa

dalam belajar dan siswa dapat belajar secara terarah dan

teratur.

Page 51: Wawasan Bk New

Jurnal Ilmiah Konseling. http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor PEROLEHAN SISWA SETELAH MENGIKUTI LAYANAN

KONSELING PERORANGAN Oleh Ilya Rahmi Risno, Asmidir Ilyas, dan Syahniar

□ Absrtak : Layanan konseling perorangan sangat penting guna membantu siswa agar terjadinya perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik dan terentaskannya masalah yang dialami siswa, yang dapat menggangu perkembangan siswa, baik yang berhubungan dengan diri pribadi, sosial, karir dan belajar.

□ Kesimpulan : Berdasarkan hasil pengolahan data, maka kesimpulan pada penelitian ini adalah sebagian besar (77,93%) siswa sudah mendapatkan perolehan dalam hal memahami layanan konseling perorangan menyangkut dengan pengertian, tujuan dan manfaat layanan konseling perorangan bagi dirinya. Sebagian kecil (22,06%) siswa masih belum mendapatkan perolehan dalam hal memahami layanan konseling perorangan. Sebagian besar (81,43%) siswa sudah mendapatkan perolehan setelah mengikuti layanan konseling perorangan dalam hal pemahaman, kompetensi, usaha dan perasaan terhadap masalah yang dialami. Sebagian kecil (18,04%) siswa masih belum mendapatkan perolehan setelah mengikuti layanan konseling perorangan. Sebagian besar (86,08%) siswa sudah memperoleh hal-hal yang mereka harapkan setelah mengikuti layanan konseling perorangan yaitu dapat menjalani kehidupan efektif sehari-hari (KES), memperoleh informasi dan pemahaman baru, dicapainya keringanan beban perasaan dan melaksanakan komitmen setelah mengikuti layanan konseling perorangan. Sebagian kecil (13,92%) siswa masih belum memperoleh sesuatu sesuai dengan harapannya setelah mengikuti layanan konseling perorangan, yaitu memperoleh informasi dan pemahaman baru, dicapainya keringanan beban perasaan dan melaksanakan komitmen.

Page 52: Wawasan Bk New

Hubungan Persepsi Dengan Partisipasi Guru Bidang Studi Dalam Kegiatan Bimbingan Konseling Di SMP Negeri 1

Panyabungan Selatan Tahun Ajaran 2011/2012.

Abstrak : Pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah seharusnya berjalan sesuai yang tertera dalam program BK, dan dilaksanakan dengan bantuan atau partisipasi oleh personel sekolah lainnya, misalnya guru kelas, guru bidang studi, bahkan kepala sekolah itu sendiri, tanpa partisipasi guru-guru yang lainnya pelaksanaan kegiatan bimbingan konseling kurang terlaksana.

□ Kesimpulan : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara persepsi dan partisipasi guru bidang studi dengan layanan bimbingan konseling di sekolah, hal ini diketahui dari hasil perhitungan diperoleh harga rxy > rtabel yaitu 0,84 > 0.361. Jadi hipotesa yang berbunyi : "ada hubungan yang positif antara persepsi dan partisipasi guru bidang studi dengan layanan bimbingan dan konseling di SMP negeri I panyabungan selatan tahun ajaran 2011/2012, dapat diterima.