waspada-keracunan-akibat-logam-berat-pada-kosmetik.pdf

6
-1- Waspada Keracunan Akibat Kandungan Logam Berat pada Kosmetik Cantik. Setiap wanita pasti menginginkan untuk selalu tampil cantik. Keinginan ini dapat diwujudkan dengan menggunakan berbagai macam kosmetik seperti bedak, lipstik, eye liner, eye shadow, dan berbagai kosmetik lain untuk membuat wajah mereka terlihat lebih cantik. Namun banyak wanita yang tidak menyadari bahwa diantara produk kecantikan yang biasa mereka gunakan kemungkinan mengandung bahan berbahaya seperti logam berat. Logam berat yang terkandung dalam kosmetik umumnya merupakan zat pengotor (impuritis) pada bahan dasar pembuatan kosmetik. Pada umumnya, logam berat dapat dijumpai di alam seperti terkandung di dalam tanah, air, dan batuan. Bahan-bahan alam tersebut digunakan sebagai bahan dasar atau pigmen dalam industri kosmetik. Kandungan logam berat dalam kadar yang berlebih dalam kosmetik baik yang ditambahkan dengan sengaja ataupun tidak sengaja sangat tidak dibenarkan karena logam berat tersebut akan kontak dengan kulit secara berulang dan apabila terabsorbsi, logam berat akan masuk ke dalam darah dan menyerang organ-organ tubuh sehingga menimbulkan gangguan kesehatan. Adanya risiko logam berat ini tertelan (kontaminasi dari tangan) atau terhirup memungkinkan timbulnya gangguan kesehatan lainnya. Logam berat yang perlu diwaspadai sering terkandung dalam kosmetik diantaranya adalah timbal, arsen, kadmium, dan merkuri. Toksisitas dari Logam Berat yang Terkandung Dalam Kosmetik a. Timbal Timbal secara alami terdapat di kerak bumi. Timbal dapat berada di lingkungan akibat proses alami (misal: erosi) ataupun kegiatan industri manusia (misal: pengeboran minyak atau akibat penambangan emas). Timbal kemudian digunakan sebagai bahan pembuatan batu baterai, solder, pipa, produk perunggu, pigmen pada cat, dan peralatan militer. Pada kosmetik, timbal sering ditemukan pada lipstik, eye shadow, dan eye liner. Kandungan timbal dalam kosmetik dapat diakibatkan oleh kontaminasi dari bahan baku

Upload: cristin-hess

Post on 26-Oct-2015

75 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

LOGAM

TRANSCRIPT

Page 1: Waspada-Keracunan-Akibat-Logam-Berat-Pada-Kosmetik.pdf

-1-

Waspada Keracunan

Akibat Kandungan Logam Berat pada Kosmetik

Cantik. Setiap wanita pasti menginginkan untuk selalu tampil cantik. Keinginan ini dapat

diwujudkan dengan menggunakan berbagai macam kosmetik seperti bedak, lipstik, eye

liner, eye shadow, dan berbagai kosmetik lain untuk membuat wajah mereka terlihat

lebih cantik. Namun banyak wanita yang tidak menyadari bahwa diantara produk

kecantikan yang biasa mereka gunakan kemungkinan mengandung bahan berbahaya

seperti logam berat.

Logam berat yang terkandung dalam kosmetik umumnya merupakan zat pengotor

(impuritis) pada bahan dasar pembuatan kosmetik. Pada umumnya, logam berat dapat

dijumpai di alam seperti terkandung di dalam tanah, air, dan batuan. Bahan-bahan alam

tersebut digunakan sebagai bahan dasar atau pigmen dalam industri kosmetik.

Kandungan logam berat dalam kadar yang berlebih dalam kosmetik baik yang

ditambahkan dengan sengaja ataupun tidak sengaja sangat tidak dibenarkan karena

logam berat tersebut akan kontak dengan kulit secara berulang dan apabila terabsorbsi,

logam berat akan masuk ke dalam darah dan menyerang organ-organ tubuh sehingga

menimbulkan gangguan kesehatan. Adanya risiko logam berat ini tertelan (kontaminasi

dari tangan) atau terhirup memungkinkan timbulnya gangguan kesehatan lainnya.

Logam berat yang perlu diwaspadai sering terkandung dalam kosmetik diantaranya

adalah timbal, arsen, kadmium, dan merkuri.

Toksisitas dari Logam Berat yang Terkandung Dalam Kosmetik

a. Timbal

Timbal secara alami terdapat di kerak bumi. Timbal dapat berada di lingkungan akibat

proses alami (misal: erosi) ataupun kegiatan industri manusia (misal: pengeboran

minyak atau akibat penambangan emas). Timbal kemudian digunakan sebagai bahan

pembuatan batu baterai, solder, pipa, produk perunggu, pigmen pada cat, dan peralatan

militer.

Pada kosmetik, timbal sering ditemukan pada lipstik, eye shadow, dan eye liner.

Kandungan timbal dalam kosmetik dapat diakibatkan oleh kontaminasi dari bahan baku

Page 2: Waspada-Keracunan-Akibat-Logam-Berat-Pada-Kosmetik.pdf

-2-

yang digunakan atau penggunaan pigmen yang mengandung timbal. Timbal dapat

masuk ke dalam tubuh melalui kulit, tertelan atau kontak dengan mata kemudian masuk

ke dalam peredaran darah dan terakumulasi dalam jaringan, terutama tulang. Selain itu,

timbal juga dapat terakumulasi di hati, ginjal, pankreas, dan paru-paru.

Di dalam tubuh, timbal merupakan neurotoksin yang terbukti dapat menyebabkan tingkat

IQ rendah dan menimbulkan masalah perilaku seperti meningkatnya agresivitas. Bayi,

balita, anak-anak, janin, dan ibu hamil merupakan kelompok yang paling rentan

mengalami keracunan timbal akibat paparan kronis rendah. Timbal sangat mudah

menembus plasenta dan dapat ditransfer melalui air susu ibu (ASI).

Pada paparan kronis tingkat rendah, timbal dapat mempengaruhi ginjal, sistem

kardiovaskuler, darah, sistem kekebalan tubuh, serta sistem saraf pusat dan perifer.

Pada paparan kronis tingkat tinggi, timbal dapat menyebabkan keguguran, perubahan

hormon, mengurangi kesuburan pada pria dan wanita, gangguan menstruasi,

menurunnya daya ingat, serta gangguan pada saraf, persendian, otot, jantung, dan

ginjal.

Waktu paruh timbal di dalam tubuh adalah dua sampai enam minggu, namun

dibutuhkan waktu 25 sampai 30 tahun untuk menghilangkan separuh kandungan timbal

yang tersisa dalam tubuh.

b. Arsen

Arsen merupakan logam yang secara alami terdapat di kerak bumi dan secara alami

dapat masuk ke dalam sumber air tanah. Di industri, arsen digunakan dalam berbagai

produk seperti tekstil, pengawet, pigmen warna, pestisida. Selain itu, arsen dapat juga

ditemukan dari hasil pembakaran bahan bakar fosil, terutama batubara, dan

pembuangan limbah.

Arsen yang terkandung pada produk kosmetik seperti eye shadow dapat memungkinkan

terjadinya penyerapan logam berat tersebut melalui kulit. Di dalam darah, arsen akan

didistribusikan ke seluruh tubuh dan dapat ditemukan di hati, ginjal, paru-paru, dan

limpa. Waktu paruh arsen di dalam tubuh adalah dua sampai 40 hari. Arsen cenderung

terakumulasi dalam rambut, kuku, dan kulit.

Badan Internasional untuk Riset Kanker / International Agency for Research on Cancer

(IARC) menyatakan bahwa kanker termasuk kedalam senyawa karsinogenik. Paparan

jangka panjang arsen dapat menimbulkan kanker kulit, penebalan atau perubahan

warna kulit, penurunan produksi sel darah, kerusakan pembuluh darah, gangguan

Page 3: Waspada-Keracunan-Akibat-Logam-Berat-Pada-Kosmetik.pdf

-3-

sistem kekebalan tubuh, mati rasa pada tangan dan kaki, mual dan diare. Paparan

jangka panjang akibat menghirup produk yang mengandung arsen dapat gangguan kulit,

peredaran darah dan gangguan saraf perifer, peningkatan risiko kanker paru-paru,

saluran pencernaan dan kanker sistem kemih.

c. Kadmium

Kadmium berada di lingkungan secara alami dan dapat terbentuk melalui proses alami

seperti kebakaran hutan, emisi vulkanik gunung berapi, dan pelapukan tanah serta

bebatuan. Sebagian besat kadmium berasal dari hasil aktivitas manusia, terutama hasil

produksi logam, pembakaran bahan bakar, transportasi, dan pembuangan limbah padat

dan juga limbah lumpur. Kegunaan kadmium adalah untuk membuat baterai nikel-

kadmium, sebagai pigmen pada keramik glasir, polyvinyl chloride (PVC), dan plastik.

Pada kosmetik, kadmium dapat ditemukan pada lip gloss, eye liner, produk krim tubuh

dan rambut. Kadmium tersebut dapat diserap ke dalam tubuh melalui kontak dengan

kulit yang kemudian dapat terakumulasi di ginjal dan hati. Waktu paruh kadmium di

dalam tubuh adalah 10 -12 tahun setelah paparan.

IARC menggolongkan kadmium dan senyawanya sebagai zat yang bersifat karsinogen

pada manusia oleh IARC. Paparan tingkat tinggi kadmium secara oral dapat

menyebabkan iritasi perut parah yang menyebabkan muntah dan diare. Sementara itu,

paparan kadmium secara berulang dalam dosis rendah dapat menyebabkan kerusakan

ginjal, deformitas tulang, dan tulang mudah patah. Kadmium memberi efek signifikan

pada ovarium dan saluran reproduksi morfologi bahkan dengan dosis yang sangat

rendah. Paparan kadmium selama kehamilan dapat mengakibatkan bobot lahir rendah

atau kelahiran prematur. Sedangkan paparan kadmium jangka panjang secara inhalasi

dapat menyebabkan kanker paru-paru dan kanker prostat pada manusia.

d. Merkuri

Merkuri merupakan unsur yang relatif terkonsentrasi pada daerah vulkanik dan daerah

endapan mineral dari bijih logam berat. Pada umumnya merkuri digunakan sebagai

fungisida dan pada beberapa industri termasuk pada proses penambangan emas.

Merkuri seringkali disalahgunakan dalam kosmetik, terutama pada krim pemutih dan

bedak. Pemakaian kosmetik yang mengandung merkuri dapat menimbulkan iritasi kulit,

bintik-bintik hitam, penipisan kulit, dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan

kanker kulit. Merkuri pada kosmetik ini dapat diserap oleh kulit dan diedarkan oleh darah

ke seluruh tubuh. Efek toksisitas merkuri terutama pada organ ginjal dan susunan saraf

Page 4: Waspada-Keracunan-Akibat-Logam-Berat-Pada-Kosmetik.pdf

-4-

pusat. Merkuri di dalam darah akan mengendap di dalam ginjal yang mengakibatkan

gagal ginjal. Merkuri juga akan menyerang sistem saraf pusat sehingga menimbulkan

gangguan sistem saraf seperti tremor, insomnia, pikun, gangguan penglihatan, ataksia

(gerakan tangan tidak normal), gangguan emosi, dan depresi.

Merkuri tergolong bahan teratogenik atau bahan yang dapat menimbulkan kerusakan

pada janin dan gangguan pertumbuhan bayi. Merkuri yang terdapat dalam tubuh ibu

yang sedang hamil dapat mengalir ke janin yang dikandungnya dan terakumulasi

sehingga mengakibatkan gangguan pada janin bahkan dapat menyebabkan keguguran.

Merkuri juga dapat masuk ke tubuh anak melalui ASI, sehingga mengakibatkan

kerusakan otak, retardasi mental, kebutaan, dan bisu, selain itu dapat juga terjadi

gangguan pencernaan dan gangguan ginjal.

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI telah menerbitkan Peraturan Kepala Badan

POM Republik Indonesia Nomor HK.00.05.42.1018 Tentang Bahan Kosmetik, dan

melalui Public Warning / Peringatan Publik Nomor KH.00.01.432.6147 Tanggal 26

November 2008 Tentang Kosmetik Mengandung Bahan Berbahaya dan Zat Warna yang

Dilarang, telah menarik dari peredaran kosmetik yang tidak memenuhi ketentuan untuk

dimusnahkan. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa:

1. Timbal sebagai bahan kosmetik hanya boleh digunakan pada pewarna rambut

dengan ketentuan kadar maksimum sebesar 0,6% dihitung dalam bahan timbal.

2. Raksa/Merkuri dan senyawanya dilarang digunakan dalam bahan kosmetik,

kecuali fenil raksa nitrat dan tiomersal dapat digunakan sebagai pengawet dalam

sediaan sekitar mata dengan ketentuan kadar maksimum sebesar 0,007 %

dihitung sebagai Hg.

3. Logam berat yang dilarang digunakan dalam bahan kosmetik:

- Arsen dan senyawanya

- Kadmium dan senyawanya

- Talium dan senyawanya

- Antimoni dan senyawanya.

Page 5: Waspada-Keracunan-Akibat-Logam-Berat-Pada-Kosmetik.pdf

-5-

Upaya Pencegahan Timbulnya Efek Merugikan Akibat Penggunaan Kosmetik

1. Cermat dalam memilih dan membeli kosmetik sesuai kebutuhan

Konsumen lebih rasional dan selektif dalam memilih kosmetik dan tidak mudah

terbujuk iklan atau promosi yang berlebihan.

Pilihlah kosmetik yang sesuai fungsi, tujuan dan manfaatnya.

Pertimbangkan untung-rugi dalam memilih kosmetik.

2. Cermat dalam menggunakan kosmetik

Konsumen memperhatikan dengan baik kegunaan dan cara penggunaan produk.

Jika konsumen sedang hamil, konsultasikan pemilihan kosmetik yang aman ke

dokter kandungan atau dokter kulit.

Sebelum menggunakan kosmetik, sebaiknya lakukan dahulu uji kepekaan

kosmetik yang akan dipakai dengan cara sebagai berikut:

a. Tempatkan beberapa tetes produk ke plester, lalu pasang plester pada kulit

lengan bawah bagian dalam.

b. Biarkan plester selama 24 jam, kemudian lepaskan dan periksa apakah

terjadi reaksi. Selama periode tersebut, jaga jangan sampai plester menjadi

basah.

c. Jika terjadi kemerahan, gatal, melepuh atau nyeri pada bagian kulit yang

ditutupi plester, maka kemungkinan pengguna produk sensitif atau alergi

terhadap produk atau beberapa komponen dalam produk tersebut.

d. Jika tidak terjadi reaksi, maka produk tersebut aman untuk digunakan.

e. Jika kemerahan, gatal, melepuh, nyeri atau gejala lain yang terjadi tidak

hilang atau memburuk setelah mencuci bagian yang diuji, segera

konsultasikan dengan dokter.

Jangan gunakan kosmetik milik orang lain, yang belum tentu cocok dengan jenis

kulit kita.

Simpan kosmetik dengan baik.

Bila timbul iritasi atau efek samping lainnya, segera hentikan penggunaan

kosmetik.

Konsultasikan ke dokter kulit bila efek samping yang terjadi semakin parah.

Page 6: Waspada-Keracunan-Akibat-Logam-Berat-Pada-Kosmetik.pdf

-6-

3. Cermat membaca informasi yang tercantum pada label/kemasan kosmetik

konsumen memperhatikan informasi yang tersedia pada label seperti cara

penggunaan, kegunaan, komposisi, tanggal kadaluarsa atau peringatan lain (bila

ada).

Dianjurkan pula untuk mencari informasi lengkap mengenai produk kosmetika

tersebut.

Untuk produk kosmetika yang teregistrasi diwajibkan mencantumkan nomor izin

edar. Sedangkan produk yang ternotifikasi pencantuman nomor notifikasi tidak

diwajibkan, namun nama dan alamat produsen harus tercantum dengan jelas

pada label.

Daftar produk kosmetik yang ternotifikasi/teregistrasi oleh Badan POM dapat

dicek melalui website Badan POM.

Daftar Pustaka:

1. Heavy Metal Hazard, The Health Risk of Hidden Heavy Metals in Face Make Up

(May 2011), Environmental Defence Canada [http://www.

greenbiz.com/sites/default/files/HeavyMetalHazard_May16_0.pdf] (diunduh Mei

2012)

2. Peraturan Kepala Badan POM Republik Indonesia Nomor : HK.00.05.42.1018

Tentang Bahan Kosmetik. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2008.

[http://www.pom.go.id/public/hukum_perundangan/pdf/Per_bhn_kos_FNL.pdf]

(diunduh Mei 2012)

3. Hidrokinon dalam Kosmetik . Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2011.

[http://ik.pom.go.id/?page_id=989] (diunduh Mei 2012)

4. Public Warning / Peringatan Nomor KH.00.01.432.6147 Tanggal 26 November

2008 Tentang Kosmetik Mengandung Bahan Berbahaya dan Zat Warna yang

Dilarang.[http://www.pom.go.id/public/peringatan_publik/pdf/KH.00.01.432.6147.

pdf] (diunduh Mei 2012)

-tika