keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

103
Materi Kuliah K4 1 K4 Oleh : Naniek Ratni JAR

Upload: riska21

Post on 13-Jul-2015

3.589 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 1

K4

Oleh :Naniek Ratni JAR

Page 2: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 2

PERBEDAAN K3 & KESEHATAN MASYARAKAT

NO K3 NO KESEHATAN MASYARAKAT

1. Tujuan : Masyarakat Tenaga Kerja

1. Tujuan : Masyarakat Umum

2. Yang diurusi golongan karyawan

2. Yang diurusi golongan masyarakat

3. Ditandai sangat efektifnya pemeriksaan sebelum dan periodik

3. Sulit untuk pemeriksaan medik

4. Yang dihadapi adalah lingkungan kerja

4. Lingkungan umum

5. Terutama bertujuan peningkatan produktivitas

5. Kesehatan dan kesejahteraan masyarakat

6. Dibiayai oleh perusahaan 6. Oleh anggaran pemerintah

7. Perkembangannya pesat setelah revolusi industri

7. Perkembangan cepat setelah kemajuan ilmu di bidang jazad renik

8. Per UU dalam lingkup ketenagakerjaan

8. Per UU dalam lingkungan kesehatan

Page 3: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 3

PER-UU YANG MENGATUR KESELAMATAN DANKESEHATAN KERJA

UU No. 14 tahun 1969 berisi:1. Tiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan,

kesehatan, pemeliharaan moral kerja dan perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama

2. Pemerintah membina- Norma kesehatan kerja & higiene perusahaan- Norma keselamatan kerja- Norma kerja- Norma pemberian ganti rugi, perawatan dan rehabilitasi dalam hal

kecelakaan kerja

UU yang lain:- UU kerja tahun 1948 – 1951- UU kecelakaan tahun 1947 – 1957- UU No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja- UU No. 3 tahun 1969 tentang persetujuan konvensi ILO- UU No. 120 tentang higiene dalam perniagaan dan kantor-kantor- Permen Perburuhan tentang syarat-syarat kebersihan dan kesehatan

tempat kerja - UU higiene untuk perusahaan umum- UU gangguan (HO)

Uu No.

UU No. 14 1969Ketentuan-ketentuan pokok

Mengenai tenaga kerja

DEPNAKER DEPKES

PERUSAHAAN

- Insepski - Membina- Memaksa

Page 4: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 4

1. UU-Kerja tahun 1948 - 1951

2. UU Kecelakaan (1947 – 1957)- diundangkan tahun 1947- resmi berlaku tahun 1957

* Berisi : penggantian pada buruh yang mengalami kecelakaan atau penyakit akibat kerja

* UU ini sering disebut UU kompensasi pekerja (WorkmenCompensation Law)

* UU ini perlu ditinjau bila:a. Besarnya kompensasi tidak mencukupib. Penilaian taraf / derajat cacat

karena cacat tidak hanya anatomis & faal tapi harus juga psikis, sosial & ekonomi

UU-Kerja th. 1948

Berlaku 1951 sekarang didukung PP No. 1 th. 1951

- Tidak semua pasal berlaku - Hanya pasal 16 ayat

Mengatur

- Jam kerja - Cuti tahunan- Cuti hamil- Cuti haid

- Pekerja anak-anak- Orang muda- Wanita- Tempat kerja, dll

Page 5: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 5

3. UU – Keselamatan KerjaMerupakan pengganti dari Veilligheids Reglement (1910)

Berisi : Ketentuan umum keselamatan kerja yang disesuaikan dengan:1. Perkembangan masyarakat2. Industrialisasi3. Teknik & teknologi

Keselamatan kerja segala tempat kerja di wilayah RI- Di darat- Di dalam tanah- Di permukaan air- Di dalam air & udara

Jenis kegiatan yang harus dipenuhi keselamatan kerjanya * Pekerjaan yang berbahaya (diatur dalam UU)* Semua produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan

- perencanaan- pengangkutan- peredaran- perdagangan- pemasangan- pemakaian- penggunaan- pemeliharaan & penyimpanan

# barang, bahan# produk teknis

- aparat produksi

Pembinaan norma-normaKeselamatan kerja

Page 6: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 6

* Jenis pekerjaan yang memerlukan syarat teknis ilmiah- Konstruksi- Bahan- Pengolah- Pembuatan- Perlengkapan- Alat-alat perlindungan- Pengujian & pengesahan- Pengepakan- Labelisasi- Aparat

Pelaksanaan K-3Umum DirekturLangsung pegawai pengawas & ahli Kes. KerjaPembina Menaker Depnaker SPSI Sekarang

4. Konvensi ILO No. 120Hygiene dalam perniagaan & kantor-kantorBerlaku bagi:1. Badan perniagaan2. Badan-badan, lembaga-lembaga dan kantor pemberi jasa3. Setiap bagian & badan, lembaga atau kantor pemberi jasa

dan pekerjanya melakukan dagang / kantor sejauh mereka taat pada UU & ketentuan (Nas. / Internas) lain mengenai hygiene dalam industri, pertambangan, pengangkutan & pertanian

UU yang lain:a) Artikel 10 dari politic mijn reglement (1916) tentang hygiene

pertambanganb) Veillegheids Ordonantie (1910) berdasarkan besarnya

tenaga penggerak dalam perusahaanc) Permen Perburuhan tentang syarat-syarat kebersihan dan

kesehatan tempat kerja (1964)

Page 7: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 7

d) UU – hygiene bagi usaha-usaha umum DepkesTerutama yang menyangkut aspek gangguan hygiene dan sanitasi dari suat perusahaan ke masyarakat

e) HO (1927) usaha preventif tentang gangguan hygiene & Kes. Kerja kepada masyarakat akibat perusahaan tersebut

ORGANISASI NASIONAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN K-3DEPNAKER Bekerja DEPKES InterdepartementYang berfungsi:1. Menaker dan Menkes akan bekerjasama dalam pembinaan

dan peningkatan kegiatan hygiene perusahaan dan kesehatan kerja.

2. Depnaker & Depkes mengambil langkah-langkah ke arahperkembangan hygiene perusahaan dan kesehatan kerjadengan perluasan usaha Kesmas melalui unit kesehatan

3. Depnaker dan Depkes melakukan pengaturan pengorganisasian, pembinaan & pengawasan denganperaturan perundangan

4. Depnaker & Depkes mengadakan pembinaan & pengerahan

tenaga kesehatan

5. Kedua Departemen memanfaatkan bantuan LN dalamhygiene perusahaan dan kesehatan kerja

Page 8: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 8

UNTUK EVALUASI BAIK BURUKNYA, BERHASIL TIDAKNYA,EFEKTIF TIDAKNYA ORGANISASI PERUSAHAAN & KESEHATAN KERJA DIPERLUKAN FAKTA-FAKTA:1. Angka Prevalensi : Jumlah yang sakit dalam waktu tertentu

Pop saat pengamatan

2. Angka rata-rata prevalensi sewaktu:a) Angka prevalensi dalam waktu yang telah ditentukan

3. Angka sakit (Morbidity Rate)a) Incidence rate

= Jml kasus baru peny. Yang ditemukan setahun Pop. Tengah tahun

b) Prevalence rate= Jml kasus peny. ditemukan pada suatu saat Pop. pada saat tersebut

4. Angka kematian (Mortality Rate)a) Angka kematian oleh semua sebab penyakit

= Jml kematian oleh semua sebab dalam 1 th x 1000 Populasi tengah tahun

b) Angka kematian untuk semua sebab menurut umur, sukukelamin, kedudukan ekonomi, pekerjaan= Jml kematian sesuai gol. Dimaksud dalam 1 th x 100.000 Populasi tengah tahun

c) Angka kematian oleh sebab suatu penyakit= Jml kematian oleh sebab suatu penyakit dalam 1 th x

100.000 Populasi pertengahan tahun

d) Ratio kematian suatu penyakit= Jml kematian karena suatu penyakit A x 100 Jml kasus penyakit A

Page 9: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 9

e) Angka kematian bayi= Jml kematian bayi dibawah 1 th selama 1 th x 1000 Jml kelahiran hidup selama 1 th

f) Angka kematian Neonatus= Jml kematian bayi umur < 1 bulan selama 1 th x 1000 Jml kelahiran hidup dalam setahun

g) Angka kematian ibu bersalin= Jml kematian ibu bersalin dalam 1 th x 1000 Jml kelahiran hidup dalam 1 th

5. Kecelakaana) Angka banyaknya kecelakaan (accident frequency rate)

= Jml seluruh kecelakaan x 1.000.000 Jml seluruh “manhours”Di USA = 1 – 33 dengan x = 5 – 6

b) Angka kecelakaan sewaktu-waktu (accident incident rate)= Jml seluruh kecelakaan x 1000 Jml rata-rata orang dengan resiko kecelakaan

c) Angka beratnya kecelakaan= Jml / hari-hari terbuang x 1000 Jml seluruh “man hours”Di USA = 50 – 6.000 dengan x = 700

* Untuk perhitungan kematian dan cacat menetap seluruhnya dipergunakan 6.000 atau 7.500

6. Hasil pemeriksaan kesehatan, baik sebelum, berkala

Page 10: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 10

7. Besar biaya pengobatan dan kompensasi kecelakaan atau penyakit akibat kerja.

8. Kadar dan intensitas bahaya dalam lingkungan kerja oleh faktor kimiawi & fisik

9. Tingkat produktivitas kerja perorangan / kelompok.

Page 11: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 11

GANGGUAN PADA KESEHATAN DAN DAYA KERJA

Agar tenaga kerja terjamin kesehatan dan produktivitas T perlu Keseimbangan.

1. Beban kerja2. Beban tambahan akibat lingkungan kerja3. Kapasitas kerja

BEBAN KERJAPekerjaan yang merupakan beban terdiri dari beban fisik, mentaldan sosial.Contoh: * Beban fisik Pekerja bongkar muat

* Usaha K3 mengganti dengan alat kereta doreng

* Beban mental / sosial ketidakcocokkan kemampuan pengalaman, ketrampilan, motivasi,dll

BEBAN TAMBAHAN AKIBAT LINGKUNGAN KERJAPekerjaan dilakukan dalam suatu lingkungan yang mengakibatkanbeban tambahan pada jasmani dan rohani.

1. Faktor Fisik Suhu, kelembaban, tekanan, penerangan radiasi, vibrasi mekanis, kebisingan.

2. Faktor Kimia Gas, uap, debu kabut, fume, asap, dll

3. Faktor Biologi Baik golongan tumbuhan, hewan

4. Faktor fisiologis Konstruksi mesin, sikap dan cara kerja

5. Faktor mental psikologisSuasana kerja, hubungan diantara pekerja / pengusaha

Page 12: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 12

Diciptakan Suasana Kerja yang Serasi* Penggunaan musik di tempat kerja* Penerangan yang diatur intensitasnya* Dekorasi warna di tempat kerja* Bahan-bahan beracun dikendalikan* Suhu yang nyaman* Keserasian manusia dan mesin, dll

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYAKITAKIBAT KERJA (PAK)1. Golongan Fisik

- Suara ketulian- Radiasi U.V = conjuctivitis photo electric

Infra merah = cataract Radioaktif = susunan darah

- Suhu naik heat gramp (hyper pyrexia) suhu = “Frostbite”

- Tekanan naik Caison Disease- Bau-bauan- Penerangan Indera penglihatan / silau sehingga

mempermudah kecelakaan- Getaran mekanis

2. Golongan Kimia- Debu Pneumoconiosis = silicosis, dll- Uap Dermatitis; keracunan; “Metal

Fume Disease”- Gas Keracunan CO, H2S, dll- Larutan Dermatitis- Kabut Racun serangga, jamur yang

menimbulkan keracunan- Awan- Fume- Asap

Page 13: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 13

3. Golongan Infeksi- Antrax- Brucella

4. Golongan Fisiologis- Konstruksi mesin yang salah- Sikap badan- Kelelahan (salah cara melakukan pekerjaan)

5. Golongan Mental Psikologis- Hubungan kerja yang tidak baik- Keadaan yang membosankan (monoton)

PENCEGAHAN TERHADAP GANGGUANKESEHATAN DAN DAYA KERJA

1. SubtitusiMengganti bahan berbahaya dengan barang yang tidak berbahaya.Ex.- Triclor Etilen

- CFC etc

2. Ventilasi UmumMengalirkan udara menurut perhitungan dalam ruang kerjabahan berbahaya < NAB

3. Local ExhausterMenghisap bahan-bahan tertentu keluar ruangan

Penyamak kulit

Page 14: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 14

4. IsolasiMengisolasi operasi / proses dalam perusahaan yang membayakanEx. Isolasi campuran besin dengan Tetra Etil Lead (TEL)

atau sumber api lain.

5. Pakaian pelindungEx. Masker, kaca mata, sarung tangan, sepatu, topi

6. Pemeriksaan Kesehatan Sebelum KerjaMengetahui calon pekerja, apakah sesuai dengan pekerjaan yang akan diberikan (fisik, mental)

7. Pemeriksaan Kesehatan BerkalaUntuk evaluasi faktor peny. gangguan / kelainan pada tubuhpekerja.

8. Peraturan sebelum bekerjaMengetahui, mentaati peraturan hati-hati

9. Pendidikan Tentang Kesehatan & Keselamatan KerjaAgar pekerja waspada menjalankan pekerjaannya

Page 15: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 15

PER U – U

1. UU No. 14 tahun 1969Tentang ketentuan pokok mengenai tenaga kerja

2. UU Kerja 1948 mengatur jam kerja P.P. Tahun 1951 No. 1Cuti, dll (tidak semua pasal berlaku)

3. UU Kecelakaan 1947 - 1957Diberlakukan Tahun 1951.Menentukan penggantian kerugian tenaga kerja yang mendapatkec. Kerja

4. UU Keselamatan kerjaUU No. 1 tahun 1970 memuat ketentuan umum tentang keselamatan kerja baik di darat, laut, udara

5. Konvensi ILO No. 120Mengenai Higiene dalam perniagaan dan kantor-kantor

6. Per UU lainnya.

Page 16: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 16

N A BYaitu BATAS TERTINGGI YANG DIIJINKAN

(KTD / MAC)

Keracunan : Kwantitas Kualitas

TUJUAN: (1) MAC / KTD(2) NAB / TLV

MAC : Kandungan maksimum suatu zat yang pekerja,tidak terganggu karenanya / tidak menderita penyakit. (lebih menekankan efek akut)

NAB : Kadar suatu zat dimana pekerja sanggupmenghadapinya dengan tidak menunjukkanpenyakit / kelainan dalam pekerjaan merekauntuk waktu 8 jam sehari & 40 jam / minggu.

GUNA NAB1. Sebagai standard untuk perbandingan2. Perencanaan & design pengendalian peralatan (pedoman)

tugas TL.3. Substitusi bahan-bahan yang lebih dengan yang kurang

beracun4. Membantu menentukan gangguan kesehatan / penyakit

akibat faktor kimiawi

Suatu bahan

Perlu adanya PengetahuanTentang Kadar Zat Kimia Tertentu TerutamaDi Udara

KADAR ZAT PEKERJA

EFEK FAAL TUBUH

Page 17: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 17

APLIKASI NAB TERGANTUNG:(1) Adequat (memadai) tidakna alat-alat analitik(2) Cara-cara pengambilan contoh-contoh udara dan lokasi

pengambilannya.

KOREKSI NABNAB dinilai dan dikoreksi dari sudut:- Perubahan musim- Keadaan cuaca- Kemungkinan efek kumulatif

Untuk bahan-bahan yang NAB-nya kurang dari KTD:NAB masih dapat dilampaui sewaktu-waktu ditentukan menurut faktor ekskursi (penyimpangan) di dapat kadaryang dialami seseorang menurut waktu

C = Ceiling value= Nilai tertinggi NAB = KTD

Kriteria C:(1) Perangsangan yang tak tertahankan(2) Perubahan jaringan kronis/tak dapat sembuh kembali(3) Efek Narkotis dapat terjadi gangguan efisiensi kerja

yang nyata

NAB FE KTD UNTUK PENDEK

0 – 1 3 3

1 – 10 2 2 – 20

10 – 100 1,5 15 – 150

100 – 1.000 1,25 1,25

C C

Page 18: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 18

Kadar rata-rata seseorang kontak dengan suatu zat dihitung dariBerbagai keadaan dan dihitung rata-ratanya.

Contoh :Seseorang pekerja bekerja 2 jam pada tempat dengan kadarCO 70 Bds, 4 jam dengan CO 50 BDS dan 2 jam kadar BDS

Maka:Kadar rata-rata yang dialami seharusnya: (Weight DailyExposure)2.70 + 4.50 + 2.150 = 640 = 80 BDS 8 8

Jika ada 2 atau lebih zat berbahaya bersama-sama kombinasi Pengaruhnya diperhatikan secara khusus jika tidak ada penjelasan lebih lanjut, dianggap effeknya adalah bersifatSaling menambah

Sehingga bisa dihitung : C1 + C2 + …………………NAB.1 NAB.2

Jika jumlah > 1 NAB dilampaui

2 at NAB FE KTD

Nitrobenzena 1 3 3

Karbontetra Klorida 10 2 20

Karbon Monoksida 50 1,50 75

Aceton 1.000 1,25 1.250

Brontofluorida C1 - 1

Butil amina C5 - 5

Styrene Monomer C100 - 100

Page 19: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 19

Contoh :A. Keadaan umum yaitu : udara dianalisa menurut komponnya

Pemerintah dengan program langit biru yang dicanangkanbeberapa waktu yang lalu sekarang ini mulai ada “Followup” nya. Salah satunya adalah PEMDA KMS melakukancheck / Recheck kualitas udara yang dilakukan secara rutin. Dari hasil analisa tersebut didapatkan :1. CCL4 = 5 BDS NAB = 10 BDS2. Etilen Clorida = 20 BDS NAB = 50 BDS3. Etilen Dibromida = 10 BDS NAB = 25 BDI

1. Berapa kadar udara campurannya?2. Berapa NAB campurannya?Jawab:1. Kadar campuran = 5 + 20 + 10 = 35 BDS2. NAB = 5 + 20 + 10 = 25 + 20 + 20 = 65 = 1,3

10 50 25 50 50 50 50 NAB > 1 dilampauiNAB Camp = 35 = 27 BDS 1,3

Contoh 2. Heksan di udara 200 BDS (NAB 500 BDS)Metilen Clorida 100 BDS (NAB 500 BDS)Perclor Etilen 20 BDS (NAB 100 BDS)

a. Berapa kadar campuran di udara?b. NAB campuran?

B. Keadaan KhususYaitu jika sumber pencemar adalah campuran cairan dan komposisi bahan-bahan di udara dianggap sama dengan komposisi campuran komposisi dari campuran diketahui dalam prosentase berat, sedangkan NAB dinyatakan dalam mg / m3

Page 20: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 20

Sehingga rumusnya menjadi = 1 . ta + tb + ……….. NAB. b NAB. B

Contoh:Sebuah campuran organik mengandung menurut beratnya 50% Heptan (NAB : 2.000 mg/m3). 30% metilen klorida (NAB = 1.740 mg/m3) dan perkloretilen 20% dengan NAB 670 mg / m3.Berapa NAB campuran ?NAB camp = 1 .

0,5 + 0,3 + 0,2 = 1.390 mg /m3 2000 1740 670

Sehingga Heptan = 50% x 1.390 = 695 mg / m3 Metelen Clorida = 30% x 1.390 = 417 mg / m3 Perkloritilen = 20% x 1.390 = 278 mg / m3

Daftar NAB dapat dilihat:2000 mg / m3 = 500 BDS 1 mg / m3 = 0,25 BDS

695 mg / m3 = 174 BDS

Page 21: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 21

NAB diperoleh :1. Penelitian lapangan, dengan ./ tanpa supervisi medis2. Penentuan MLD 50 = Minimum Lethal Dosis

Yaitu kadar minimum bahan kimia yang menyebabkan kematian 50% hewan percobaan selama waktu tertentu (96 jam)

3. Analogi, percobaan pada manusia, dll.

NAB tidak boleh dipakai pada :1. Indek Relatif Toksisitas2. Evaluasi / pengendalian pencemaran kepada masyarakat3. Penaksiran bahaya kontak terus menerus4. Pembuktian suatu penyakit5. Dipakai negara lain, tanpa penyesuaian.

Page 22: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 22

KEBERSIHAN DALAMPERUSAHAAN/ SANITASI

A. SEGI KEBERSIHAN PERUSAHAANKebersihan luar & dalam gedung LUAR = Halaman

JalanDALAM = Lantai

DindingAtapMesin-mesinGudang bahan baku

B. PENYEDIAAAN AIR MINUM- Layak minum- Penyediaan gelas

C. KAMAR MANDI / WCJumlah WC = Pekerja = 1 : 24

= 2 : 25 – 50 = 3 : 51 – 100

Page 23: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 23

GIZI KERJA

Gizi Kerja ialah nutrisi yang diperlukan oleh para pekerjauntuk para pekerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan pekerjaan.

KESEHATAN DAN DAYA KERJA ERATHUBUNGANNYA DENGAN TK. GIZI

GIZI KERJA KALORIHubungan pekerjaan, bahan makanan oleh tenaga kerja untukmemenuhi gizi & tambahan kalori untuk bekerja.Perlu diperhatikan1) Pengaruh frekuensi makan & komposisi makanan

- Kantin- Makan pagi- Dll

2) Tempat kerja dengan suhu tinggiHarus diperhatikan kebutuhan air dan garam sebagai ganticairan tubuh yang diuapkan.Kerja berat : + perlu 2,8 liter air minum / orangKerja ringan : + perlu 1,9 liter air minum / orang

Atau- Kadar garam + 0,2%- Non alkohol- Soft drink / minuman penyegar- Susu sebagai pelengkap 4 sehat 5 sempurna

3) Zat makanan dapat mengurangi zat racun yaitu vitamin C terutama logam berat, larutan organik, fenol, sianida, dll susu tidak dapat menyerap racun makanan ekstra berfungsi memperbaiki keadaan tubuh dan meninggikan daya tahan.

Page 24: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 24

DAFTAR 24

PEMAKAIAN ENERGI PER-JAM PADA KEADAAN KEGIATAN OTOT YANG BERBEDA*)

*) Diambil dari “The health aspects of food and nutrition, Western Pacific Office, Manila W.H.O. 1965

Standard ini untuk seorang tenaga kerja tertentu harus diKoreksi dengan faktor-faktor sebagai berikut:1. Usia menurut persentasi sebagai dinyatakan dalam daftar

di bawah.

DAFTAR 25

Jenis kelamin Berat badan (Kg)Kalori (=1000

kalori)

Laki-laki

60

55

50

3000

2900

2600

Wanita

50

45

40

2050

2000

1800

Umur (tahun) Persent (%)

20 – 30

30 – 40

40 – 50

50 – 60

60 – 70

Lebih 70

100,0

97,0

94,0

86,5

79,0

69,0

Page 25: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 25

2. Derajat kegiatan. Untuk orang standard dapat dipakai kegiatan-kegiatan yang meliputi:

Laki-laki WanitaIstirahat 8 jam 8 jamBekerja 8 jam 8 jamBerjalan 1 ½ jam 1 jamMencuci dan berpakaian 1 ½ jam 1 jamDuduk 4 jam 5 jamRekreasi akif dan ataukegiatan-kegiatan di rumah 1 jam 1 jam

Sedangkan penyesuaian didasarkan atas daftar 23.

Page 26: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 26

DAFTAR 23. KEBUTUHAN ZAT MAKANAN

Kelamin UsiaBerat badan

Kalori (kilo

kalori)

Putih telur (g)

Kalsium (mg)

Besi (mg)

Vit A sebagai karoten (mokro gram)

Triamin (mg)

Ribo flavin

Niasin (mg)

Vit. C (mg)

Laki-laki

20 – 39

40 – 59

60 ke atas

55

55

55

2.600

2.400

2.400

65

65

65

0,5

0,5

0,5

10

10

10

4.000

4.000

4.000

1,0

1,0

0,8

1,4

1,3

1,1

17

16

13

60

60

60

Wanita

20 – 39

40 – 59

60 ke atas

47

47

47

2.000

1.900

1.600

55

55

55

0,5

0,5

0,5

12

12

12

4.000

4.000

4.000

0,8

0,8

0,6

1,1

1,0

0,9

13

13

9

60

60

60

Hamil +100 +10 +0,5 +5 +500 +0,2 +0,2 +2 +30

Menyusui

+800 +25 +0,5 +5 +2.500 +0,4 +0,4 +5 +30

Page 27: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 27

KEBUTUHAN KALORI SEHARI-HARI YANG DIANJURKAN UNTUK ORANG STANDARD*)

*) Diambil dari Sherman H.C. : Chemistry of Food and Nutrition, New York, Macmillan

Jenis Kegiatan

Kalori perjam

Untuk orang dengan berat badan 70 kg

Per kg berat badan

Tidur 65 0,95

Bangun sambil tiduran tenang 77 1,10

Duduk istirahat 100 1,43

Membaca keras 105 1,50

Berdiri dalam keadaan tenang 105 1,50

Menjahit dengan tangan 111 1,59

Berdiri dengan suatu perhatian 115 1,63

Menyulam (kecepatan 23 sulaman per

menit atas sweater)116 1,66

Memakai dan membuka pakaian 118 1,69

Menyanyi 122 1,74

Menjahit dengan mesin 135 1,93

Mengetik cepat 140 2,00

Menyetrika (berat setrika 2 ½ kg) 144 2,06

Cuci piring (piring, cangkir, dan lain-lain) 144 2,06

Menyapu lantai terbuka (38 x permenit) 169 2,41

Menjilid buku 170 2,43

Latihan enteng 170 2,43

Membuat sepatu 180 2,57

Jalan perlahan (3,9 km per jam) 200 2,86

Pekerjaan kayu, logam dan pengecatan dalam

industri240 3,43

Latihan aktif 290 4,14

Jalan agak cepat (5,6 km per jam) 300 4,28

Jalan turun tangga 364 5,20

Pekerjaan tukang batu 400 5,71

Page 28: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 28

PENYESUAIAN MENURUTTINGKAT KEGIATAN

Berat Badan (kg)

Tingkat 0

(dikurangi)

Tingkat I (orang

standard)Tingkat II Tingkat III

41 – 50

51 – 60

61 – 70

71 – 80

– 530

– 610

– 690

– 760

0

0

0

0

+ 360

+ 390

+ 400

+ 410

+ 810

+ 870

+ 900

+ 930

Aktivitas

Hanya pemeliharaan tubuh (istirahat tetapi bukan basal)

Pekerjaan administrasi, rumah, pengemudi, mengetik

Tukang-tukang, petani yang mempunyai keahlian

Pekerjaan buruh kasar

Page 29: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 29

FAKTOR PSIKOLOGIS

MANUSIA BUKAN MESIN

PUNYA PERASAANPIKIRANKEHIDUPAN SOSIAL

KOMPLEKS

PEKERJA MEMPUNYAI PERASAAN,PIKIRAN-PIKIRAN DANKEHIDUPAN SOSIAL

MISAL : RASA SUKA & BENSI

1) Kebencian dan ketidakcocokkan kepada atasannya / kawankawannya menimbulkan berbagai akibat yang terlihat sebagai seringnya mungkir * Sakit (sebagai alasan)

* Sering terlambat / lebih cepat pulang

Seseorang yang menyukai pekerjaan akan bekerjapenuh semangat dan kegembiraan kerja.

Dedikasi harus dimulai dengan suka kepada pekerjaan lebih dahulu.Tetapi target pribadi.mungkin * Manusia penyedih * Manusia kebal

Page 30: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 30

2) Mungkin pekerjaannya tidak sesuai dengan cita-citanya sehingga berpengaruh pada pekerjaannya.

3) Konflik dalam R.T berpengaruh pada pekerjaannya

Konflik Horizontal & Vertikal(tidak ada penyesuaian diri)

Suatu tegangan

Terjadinya kecelakaanTerjadinya penyakit yang disengaja

Labour Turn Over

Rasa gembira, suka akan pekerjaan. Pikiran terang, kehidupan sosial baik tekun bekerja meningkatkan produksi

Page 31: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 31

Jadi seorang pimpinan dapat menciptakan kesatuanMoral kerja

DENGAN MOTIVASI

APA YANG AKAN SAYA KERJAKANHARI INI

TANPA MOTIVASI

APA YANG AKAN DITUGASKAN SESEORANG KEPADA SAYA

Page 32: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 32

KAPASITAS KERJAKemampuan kerja dari seorang tenaga kerja

Kemampuan Tenaga Kerja:- Keterampilan- Keserasian- Keadaan gizi- Jenis Kelamin- Usia- Ukuran tubuh

PENCEGAHAN TERHADAP GANGGUANKESEHATAN & DAYA KERJA

1. SubtitusiMengganti bahan yang lebih bahaya dengan bahan yangkurang bahaya.

2. Ventilasi UmumMengalirkan udara sebanyak mungkin ke ruang kerjaagar supaya di bawah NAB

3. Ventilasi Lokal (lokal exhauser)Menghisap udara di suatu tempat kerja tertentu. Agarbahan berbahaya dapat dikeluarkan.

4. IsolasiMengisolasi proses atau operasi dalam industri Misal : Isolasi mesin

5. Pakaian pelindungMisal : masker, kaca mata, sarung tangan, sepatu, topi, dll

Page 33: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 33

6. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerjaPemeriksaan kesehatan kepada calon pekerja untukevaluasi

7. Pemeriksaan kesehatan berkalaApakah faktor-faktor penyebab menimbulkan gangguan.

8. Penerangan sebelum kerjaMengetahui dan mentaati peraturan agar mereka berhati-hati.

9. Pendidikan tentang K3Agar bekerja tetap waspada dalam menjalankan pekerjaannya.

FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA

Page 34: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 34

DIAGNOSA PAK

Langkah-langkah:1. Riwayat penyakit dan riwayat pekerjaan.2. Pemeriksaan klinis3. Pemeriksaan laboratorium4. Pemeriksaan Ro5. Pemeriksaan ruang atau tempat kerja6. Hubungan antara bekerja dengan gejala penyakit

TERAPIPAK Terapi Kausal & Terapi Symtomatis

Page 35: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 35

EVALUASI LINGKUNGAN DENGAN PENGUKURAN-PENGUKURAN

Kebisingan : > 80 dB membahayakanPengukuran :- Sound level meter- Mikrofon- Sound Analyzer

Radiasi = Detector “Film Badge”Suhu Udara = termometer kering / basah

“Comfort Zone” = 19 – 24o CNEGARA LAIN

INDONESIA = 31o C

Suhu ruang 100o C DPTDilakukan dengan “SITIELDING”

Yaitu isolasi menggunakan lembar aluminium

Kelembaban udara = Psikometer

* Tekanan diukur dengan : BarometerTekanan udara dalam saluran Ventilasi= - Pipa PITOT (mmHg / drynes)

* Penerangan : menggunakan Luks Meter (Luks)Luks Meter (Luks)

* Kecepatan Udara : ANEMOMETER(Cm / det, mil / jam)> 25 cm / det menyebabkan gangguan kesehatanpekerja

Page 36: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 36

* Bahan Kimia = INDIKATORGas Cl2 kertas + Jod Alkali

* Getaran mekanis =Vibration Acceleration Meter

* Debu :- High volume sampler- Gravi metric dust sampler- Electrostatic Precipitator- Atomic Absorption Spektrometer

* Gas & Uap : mercury vapor detector gas chromatography

PENCEGAHAN PAK GANGGUAN KESEHATAN

DARI ASPEK

SUMBER PROSES PEKERJA

Isolasi Substitusi Ventilasi-Umum-Lokal exhaust

Yang terkena

-Pakaian- Pelindung- Alat pelindung- Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja- Diklat K3

Page 37: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 37

KECELAKAAN AKIBATKERJA

KECELAKAAN SEBAB

PENCEGAHAN

- Faktor mekanis & lingkungan- Faktor manusia

ACCIDENT PRONENESS(Kecenderungan untuk celaka)

SURVEY

CELAKA

85% kecelakaan karena faktor manusia

“KERUGIAN” - BIAYA KECELAKAAN

(BEBAN NEGARA & RAKYAT)

BIAYA LANGSUNG BIAYA TAK LANGSUNG

- Segala sesuatu yang tidak terlihat setelah atau beberapa waktu setelah kecelakaan

- PPK- Pengobatan- Perawatan- Biaya Rumah Sakit- Biaya Transportasi- Selama tak Kerja- Kompensasi Cacat- Kerusakan Alat & bahan Mesin dll.

Page 38: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 38

PENCEGAHAN KECELAKAAN

PENCEGAHAN KECELAKAAN1. Lingkungan2. Peralatan / Perkakas Kerja3. Manusia

Ad. 1. Lingkungana. Lingkungan kerja ventilasi, penerangan cahaya,

sanitasi & suhu udara.b. Pemeliharaan rumah tangga

Penimbunan, pengaturan mesin-mesin bejana-bejana dll

KECELAKAAN BIAYA

DICEGAH ASAL ADA KEMAUAN

SEBAB-SEBAB KECELAKAAN ANALISA KECELAKAAN

HARUS BENAR CARA ANALISANYA

Page 39: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 39

c. Keadaan gedung pintu darurat, pemadam, dlld. Perencanaan yang baik pengaturan tempat

mesin, pelindung mesin, juklak, cukup alat, dll

Ad. 2 Peralatan / Perkakas Kerja- Harus ada pengaman (garding) terutama untuk alat

bergerak- Perawatan

Ad. 3 Manusia- Aturan kerja, disiplin kerja, kurangnya konsentrasi,

perbuatan-perbuatan yang mendatangkan perbuatan kecelakaan, ketidakcocokan fisik danmental

- Pemeriksaan kesehatan sebelum dan sesudahkerja

- Latihan kerja untuk meningkatkan ketrampilan danpengalaman

- Pengawasan yang kontinu- Insentif- Peringatan jika melakukan kesalahan

Jenis pekerjaan yang rawan kecelaan1. Pertambangan2. Industri maritim3. Perkebunan / kehutanan4. Pembangunan rumah5. Alat dengan listrik tegangan tinggi6. Industri kimia

Page 40: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 40

ALAT PELINDUNG DIRI

Syarat :1. Enak dipakai2. Tidak mengganggu kerja3. Memberikan perlindungan efektif terhadap jenis bahaya

BERDASARKAN BAGIAN YANG DILINDUNGI1. Kepala : Pengikat rambut, penutup rambut,

topi dari berbagai bahan.2. Mata : Kacamata3. Muka : Perisai Muka4. Tangan & Jari : Sarung tangan5. Kaki : Sepatu6. Alat pernafasan : Masker khusus / respirator7. Telinga : Sumbat telinga, tutup telinga8. Tubuh : Pakaian kerja dari berbagai bahan

Page 41: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 41

KEBISINGAN

Bunyi yang tidak dikehendaki.

Kebisingan

Kualitas bunyi

Frekuensi : Jumlah getaran perdetik (HZ)Intensitas : Arus energ persatuan luas (dB)

LogaritmisdB = 2010 Log. P

PoP = Tegangan suara yang bersangkutanPo = Tegangan suara standard

(0,0002 dyne / cm2)1 dB = Kekuatan dari bunyi dengan frekuensi

1000 Hz yang tepat dapat didengar olehtelinga normal

JENIS-JENIS KEBISINGAN YANG SERING DITEMUKANi) Kebisingan yang kontinyu dengan f luas (mesin-mesin,

kipas angin, dll)ii) Kebisingan kontinyu dengan f sempit

Misal : Gergaji, katup gas, dlliii) Kebisingan terputus-putus (intermitent)

Misal : Lalu lintas.Iv) Kebisingan impulsif

Misal : Tembakan, meriam, ledakanv) Kebisingan impulsif berulang

Misal : Mesin tempa di perusahaan

Intensitas

Frekuensi

Page 42: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 42

MAKSUD PENGUKURAN KEBISINGAN

- MEMPEROLEH DATA- MENGURANGI TINGKAT KEBISINGAN

ALAT PENGUKUR KEBISINGAN1. Sound Level Meter

20 – 120 dB2. Oktaf Band Analyser3. Narrow Band Analyser4. Tape Recorder f 20 – 20 KHz5. Impact Noise Analyser6. Personal Noise Dosis Meter

• GANGGUAN KEBISINGAN PADA KESEHATAN- Kerusakan pada indera pendengar Ketulian Progresif

NAB 85 dB

DAFTAR INTENSITAS & JAM DIPERKENANKANINTENSITAS (Db) WAKTU KERJA (JAM)

85 8 92 6

110 0,5 115 0,25

Page 43: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 43

• EFEK KEBISINGAN TERHADAP DAYA KERJAa. Gangguanb. Komunikasic. Pada pekerjaan mengganggu perhatian karyawan

Misal : Pada proses produksi

• PENGENDALIANa. Pengurangan pada sumber Peredamb. Isolasi memberi penghalang pada jalan transmisic. Tutup telinga

JENIS KEBISINGAN1) Kebisingan Kontinue (KK) dengan spektrum frekuensi luas

Ex. : Mesin, kipas angin2) KK denga Spektrum Frekuensi Sempit

Ex : Gergaji sirkuler3) Kebisingan Intermitent

Ex : Lalu lintas, suara kapal terbang di Bandara4) Kebisingan Impulsif

Ex : Tembakan senjata, meriam, ledakan5) Kebisingan Impulsif Berulang

Ex : Mesin tempa perusahaan

ALAT PENGUKUR KEBISINGAN1. Sound Level Meter2. Oktaf Band Analyser3. Narrow Band Analyser4. “Tape Recorder” Frekwensi 20 – 20 KHz5. Impact Noise Analyser6. Personal Noise Dosis Meter

Page 44: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 44

GANGGUAN KEBISINGAN PADA KESEHATAN

*) Kerugian indra pendengar (telinga) ketulian progresif*) Mengganggu komunikasi, mengganggu konsentrasi pekerja

intensitas dan jam kerja yang diijinkan.

Di Indonesia : 85 dB (A)

Kebisingan menyeluruh

Intensitas (dB) Waktu Kerja (Jam)

80 (90 ….?) 8

92 6

95 4

97 3

100 2

105 1

110 0,5

115 0,25

Page 45: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 45

RACUN-RACUN METALOID DANPERSENYAWAANNYA DALAM INDUSTRI

Toksisitasnya TGT1. Persenyawaan kimianya2. Wujud Fisik (cair, PDT, Cair, Gas)3. Valensi Ikatannya4. Port D’entreenya

1. KERACUAN Pb (Timah Hitam)Terjadi karena ada 2 bentuka) Pb dan persenyawaan anorganis ex lead white / lood wit

Chronisb) Pengolahan persenyawaan organis ex (TEL)

Yang masukDalam tubuhPekerja

Pb

Anorganik Organik

- Sifat Kronis - Akut

Dengan gejala :- Kolik usus- Wrist drop- Stippling erythrocit- Anemia

Dengan gejala :- Insomnia- Kekacauan pikiran- Delirium- Mania

Asal :Pabrik Accu, Percetakan cat, vulkanisir, Glazzur menyolder, pembuatan kawatListrik, mainan-mainan anak, aliage logam

Pembuat TEL, pencampuranTel dengan Gasolin, tangkiPenyimpan TEL

Page 46: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 46

CARA MASUK:a. Absorbsi tidak tampak - Menghirup uap TEL

gejala klinis - Absorsi lewat kulitb. Keracunan tampak

PEMERIKSAAN LABORATORIUMNormal 0,03 mg / 100 cc darahBila > 0,1 mg / 100 cc darah Tampak gejala klinis dan

pasti keracunanNAB 0,2 mg / m3 udara NAB TEL 0,1 mg/m3

sebagai Pb

Pengobatan + Na EDTA Sama

Pencegahan- Kebersihan tempat kerja Sama ditambah

perseorangan, pemerik mengenal bau saan berkala, dll uap TEL

2. KERACUNAN AIR RAKSA (Hg)Ada 3 bentuk :a. Cair atau uapb. Kontak kulit dengan persenyawaan Hg – Fulminatc. Persenyawaan Organis

Page 47: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 47

A B CSumber:- Pengubahan biji

menjadi logam murninya

- Pemisahan emasdan Ag dari bijidengan amalgam

- Pembuatan barometer &termometer

- Lampu merkury

Gejala Sifatnya- Hypersalirasi - Setempat - Akut- Thermor ex : Dermatitis - Berpengaruh- Erethisme - Umum bila pada susunan- Stomatitis dengan absorbsi Saraf Pusat- Mercuryalentis dan organ

dalam- Fungsi lain &

racun tanaman

Pencegahan- Substitusi NAB 0,01 mg/m3

- Ventilasi- Pengeboran basah- Pemakaian masker- Pemeriksaan berhala

Pengobatan- 2,3 dimercapto propanol

NAB 0,1 mg / m3

Page 48: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 48

3. KERACUNAN ARSEN (As)1. Inhalasi dan atau kontak dengan senyawa arsen

Anorganik debu2. Inhalasi Arsen yang bersenyawa dengan air3. Kontak dengan senyawa Arsen Anorganik

GejalaAnorganis Dengan Air Organis- Perangsang - Hemolytik thd - Perangsang

setempat pada darah lokal dapatkulit & selaput haemoglobi jg sistematiklendir nuria anemi,

- Carsinogenik ikterus

Sumber:- Pencairan & pembersihan biji, sublimasi arsen putih,

pembuatan insektisida fungisida, pembuatan pengawetkulit, bulu dan kayu

- Dalam bentuk cupri aceto –arsenit racun hama tanaman dan buah-buahan

Pencegahan:- Mengurangi jumlah debu arsen di udara- Tidak boleh melebihi NAB 0,2 mg / m3

- Pengobatan sama dengan Hg

4. KERACUNAN MANGAN (Mn)Penyebab : menghirup udara yang mengandung Mn cukupbanyak Terjadi pada : proses bijihGejala :- Insomnia, nyeri otot, kejang-kejang dan sempoyongan

bila jalan, lemah & kaku pada anggota tubuh thermordan perkinson.

- Kadang-kadang tertawa / menangis di luar kesadaran, terganggu alat bicara atau (Aphoni) dan impotensi

Page 49: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 49

Pencegahan :- Ventilasi- Kebersihan perseoranganPengobatan sama dengan HgNAB : 5 mg / m3 udara

5. KERACUNAN NIKEL1. Kontak dengan garam nikel pengolahan bijih dan

galvanisasi dermatitis2. Inhalasi Ni-Carbonyl Bronchopneumonia hemombage

kematian3. Inhalasi debu karsinogenik pada paru-paru

NAB : 0,001 bds (ppm)

6. KERACUNAN CHROM- Kabut Crom perforasi septum nasi- Garam Crom Borok krom- Digunakan sebagai pelapis logam- Pencegahan : ventilasi, kebersihan perorangan dan

lingkunganNAB = 0,1 mg / m3

- Pengobatan : Ca – EDTA

7. BERRYLIUM Perangsang Cronis Berryliosis NAB = 0,002 mg/m3

8. FOSFORFosfor Putih : Beracun Merah : tak beracunFosfor :- Menyebabkan kerusakan jaringan dengan mengganggu

metabolisme KH, lemak dan putih telur dalam hati- Penimbunan glykogen terhambat sedang penimbunan

lemak meningkat

Page 50: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 50

Keracunan : Kerusakan hati, ginjal dan saluranpernafasan

Kegunaan : Racun tikus, mercon, kembang apiNAB : 0,1 mg / m3 udara ; persenyawaan 1 mg / m3

9. DEMAM UAP LOGAMPada penjelasan, pemotongan, pelelehan dan peleburanlogam. Gejala : demam mendadak, kepala pusing, dllPencegahan : Ventilasi lokalPengobatan : Istirahat, acetosal untuk mengurangi sakitNAB : 5 mg / m3 udara

Page 51: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 51

1. RACUN BAHAN ORGANIK (TERUT, DERIVAT TERARANG)a. Benzen

Keracunan mendadak dengan gejala kejang-kejang

mati Keracunan kronis dengan gejala lemah badan,

anemia, dllPencegahan : Substitusi dengan bahan lainPengobatan : Transfusi darah

b. Anilin : berguna sebagai tinda cetak, cat, pakaian dan sintesa warnaEfek : susunan tulang, hati dan hampir semua jaringantubuh.

2. KERACUNAN HALOGEN HIDROKARBONEx. Karbon Tetrachlorida (CCl4) sangat beracun

Dalam industri digunakan sebagai:1. Pelarut lemak dan karet2. Dry washing3. Pembersih oli-oli dalam mesin 4. Pemadam kebakaran (BCF)

Menyebabkan kerusakan pada hati, paru-paru dan organdalam lainnya kerusakan terberat tergantung port diantaranya.Pencegahan : Substitusi dengan tricloretilenKegunaan : Racun serangga

Ex. DDT, lindane, Endrin, dll

3. KERACUNAN OLEH ALKOHOL & DIDLBisa digunakan dalam pelarut cat, sirlak & vernis dll Keracunan umum karena : menghirup, absorbsi,

meminiumGejala : Susunan syarat pusat, menurun tek. Darah,

coma, dll

Page 52: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 52

KERACUNAN OLEH ESTER ALDEHID, KETON & ETER

1. Dimetil Sulfat Metanol + Asam Sulfat

- Merangsang mata, hidung, tenggorok & paru-paru- Mempercepat kerusakan alat- + NaOH 5% untuk menetralkan bila dalam bentuk

cair- NAB / BDS atau 5 mg / m3

Pencegahan- Masker, aliran udara bertekanan

2. Tri – Ortho – Cresyl – Fosfat - untuk membuat pabrik plastik - Pelincir pada pemadam

- Degenerasi otot- Demyelinisasi saraf

Pencegahan:- Substitusi dan- Diolah dalam ruangan tertutup pada suhu tinggi

3. Acetaldehyd sintesa bahan kimia NAB : 200 BDS

Metaldehyd racun siput acetaldehid NAB = 5 BDS

Paraldehyd hipnotik acetaldehyd + metaldehyd

lembab

Dipakai dalam sintesa bahan organik

penyebab

Tubuh

Dlm

Asam

Page 53: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 53

AcetaldehidZat yang sangat reaktif

- Merangsang- Depressif pada sel tubuh- Iritasi oedem paru-paru

4. Keton, Eter & Ester

- Iritasi pada selaput lendir- Depresi susunan saraf pusat- Kerusakan hati dan ginjal

Bahan-bahan korosif asam-asam, basa-basa serta garamnya

Sifatnya : - Asam / basa- Inorganik / organik

Asam - Asam asetat- Acetil an hidrid- Al-Chlorida- Ozon- Al-Sulfat- Borontrifluorida- Asam laktat- Asam perclorat- CaCl2- Brom dalam air

- Asam nitrat- Dll

Basa - CaO, Cement, K2CO3, KOH, Na2CO3, Na3PO4,

Na2SiO3, Trietanolamin, Ammoniak, NH4OH dll

Page 54: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 54

- Kerusakan bagian tubuh bila terkenai :* Terpecik, tumpah* Mata, kulit* Diminum* Ditelan* Terhirup

Pencegahan- Simpan di tempat yang aman- Cukup air bila sewaktu-waktu dibutuhkan- Peralatan ukurannya pas (kacamata, sarung tangan, dll)- Menjaga kebersihan- Saluran pembuangan- Pendidikan, penyuluhan, dll

A. Amoniak (NH3) Tekanan Normal Gas

dalam NH4OH larutan mudah menguap

- Sintesa bahan organik- Anti beku - Perangsang kuat- Bahan baku pupuk - Oedem / pneumonia- Pembersih logam

B. Fluor, HF dan derivatnya F = Sintesa bahan organikHF = - mengelas gelas

- pembuatan minyak alam

- Mengganggu metabolisme enzym- Kulit dan sel lendir- Oedem

Page 55: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 55

Tanda-tanda Keracunan Fluorida (Kronis)> 6 mg - Tulang mudah patah

- Berat badan turun- Anemi, lesu- Warna putih gigi hilang

C. Cement kontak langsung --. dermatitis

RACUN-RACUN GAS

A. ASAM CYANIDA = ASAM BIRU- Fumigasi tikus- Sintesa bahan kimia- Di alam sebagai racun singkong

Garam Cyanida- Pembersih logam- Mengeraskan- Memperoleh emas murni dari bijihnya

Cyanida bersifar Racun- Menghambat cytochrom – Oxidase penggunaan - pertama merangsang pernafasan Oksigen dlm

sel

Pusat pernafasan

Pernafasan lumpuh

Page 56: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 56

B. ASAM SULFIDA

- Pengolahan minyak bumi- Penyamakan kulit- Tambang-tambang- Pabrik Rayon

Penyebab

- Kerusakan susunan syaraf pusat- > 50 bds

- tak sadar diri- napas dangkal & lambat- 30 – 50 menit --. mati

- 100 – 1000 Bds- Enek, muntah, sempoyongan, alat pernafasan lumpuh

C. KARBON MONOKSIDA (CO)Sumber

Pembakaran tak sempurna- Kadar > 4000 Bds kematian dengan cepat- Dalam darah membentuk HbCO = 3CO x lebih kuat dari

Hb CO2

Kekurangan O2

- NAB : 100 Bds

Page 57: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 57

D. GAS LAIN1. CO2 diudara lebih - 3% pusing

- 10% - penglihatan NAB : 5000 BDS - tremor

- pinsan SH 1 menit

2. OZONNAB = 0,1 BDS

Pusing, rangsangan pada paru-paru

CARA MENYELAMATKAN KORBAN1. Memindahkan ke tempat dengan udara segar2. Membantu dengan pernapasan buatan3. Memberi O2 pada penderita

4. Memberi terapi khusus

Page 58: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 58

PENGELOLAAN KESELAMATANDAN KESEHATAN KERJA

Sehat : suatu kondisi dimana terjadi kesetimbangan antara komponen lingkungan, hospes dan agent dalam sebuah sistem

Selamat : Aman dari semua kondisi yang tidak menguntungkan

SEHAT (WHO)Bila dalam suatu keadaan / kondisi terdapat kesetimbanganAntara hospes, environment dan agent

MANAGE

KELOLA

MANUSIA KERJA KERJA

SEHAT&

SELAMAT

SAFETY

Page 59: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 59

HOSPES

A G E N TTuan Rumah

ENVIRONMENTLingkungan

S A K I T

AE

HAtau

A

E H

Penyebab

Page 60: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 60

FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN YANGMENYEBABKAN SAKIT1. Mikro Environment (Lingkungan Domestik)

a. Lingkungan rumahb. Pemaparan (Exposure)

- Kebiasaan ex. Cara memasak, hobby penggunaan alat dan bahan tertentu

2. Lingkungan KerjaEx. Sebagai petani, nelayan, pedagang, pegawai, dll

3. Lingkungan PemukimanEx. Pemukiman kumuh, elite, rusun kampung, komplek

perumahan

4. Lingkungan Umum

Faktor Genetik(keturunan)

Status Kesehatan(Health Status)

Perilaku

Sistem Pelaksanaan kesehatan

Lingkungan

Page 61: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 61

HIGINE PERUSAHAAN K – 3

Tujuan : Untuk menciptakan kondisi / keadaan tenaga kerja“Sehat” & “Produktif” serta “Efisien”

Sasaran :

Tinjauan : Menilai faktor-faktor penyakit lingkungan kerja melalui pengukuran hasil Korektif terhadaplingkungan.

MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KERJA YANG NYAMAN

Sifatnya Teknis

JENIS PENYAKIT AKIBAT KERJA

3. INFEKSI4. FISIOLOGIS

5. MENTAL PSIKOLOGIS

2. KIMIA

1. FISIK

Page 62: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 62

1. GOLONGAN FISIKa. Suara tulib. Radiasi kelainan pada : susunan darah, kulitc. Suhu penyebab heatstruck, hiperyrexiad. Tekanan hipertensi (darah tinggi)e. Penerangan lampu kurangf. Bau-bauan di tempat kerja

2. GOLONGAN KIMIAa. Debu pneumioniosis antara lain : silicosis, asbestosisb. Uap keracunan “Metal Fume Fever”c. Gas keracunan CO, H2S dll

d. Larutan H2SO4

e. Awan / kabut racun (insektisida) serangga, dll

3. GOLONGAN INFEKSIEx. Bibit penyakit antrak / Brucella penyamakan kulit

4. GOLONGAN FISIOLOGISMisal : karena kesalahan konstruksi mesin, sikap badan kurang baik, dll menimbulkan kelainan fisik perubahan fisik pekerja

5. GOLONGAN MENTAL - PSIKOLOGY- Hubungan kerja yang kurang baik- Keadaan yang membosankan

A. KEBISINGAN

Suara yang tidak diinginkan

Kwalitas bunyi ditentukan1. Frekwensi (Herza (NZ) jumlah getaran / detik2. Intensitas (dB) arus energi / satuan luas

Db (desibel) = dyne / cm2 1dB = 0,0002 dyne/cm2

Page 63: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 63

Jadi 1 db = kekuatan dari bunyi dengan frekuensi 1000 Hz yang tepat dapat didengar oleh telinga normal

dB = 2010 log P p = tegangan suara yang bersangkutan Po Po = tegangan suara standard

(0,0002 dyne / cm2)Contoh : Kebisingan dengan intensitas 60 dB = 106 x intensitas

kebisingan standardSkala Intensitas Kebisingan

Suasana dB Batas dengan maksimal

Menulikan

120

110

100

Halilintar

Meriam

Mesin Uap

Sangat hiruk 90Perusahaan sangat gaduh

Pluit Polisi

80

Kuat 70

Kantor gaduh

Atau pada umumnya

Radio

Perusahaan

60

Sedang 50

Rumah gaduh

Kantor umumnya

Percakapan kuat

Radio perlahan

40

Tenang 30

Rumah tenang

Kantor perorangan

Auditorium

Percakapan

20

Sangat teng 10 Suara daun-daun berbisik

0

Page 64: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 64

PENGUKUR KEBISINGAN Sound Level Meter

- Memperoleh data- Mengurangi tingkat kebisingan

PENGENDALIAN KEBISINGAN

Sumber Medium Penerima

PENANGGULANGANKEBISINGAN

Diredam (dikurangi)

Dihalangi Proteksi

Page 65: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 65

RADIASI1. Gelombang elektromagnetik = Laser, Sinar Infra Red, UV2. Radiasi zat radiokatif

Gelombang elektromagnetikGelombang mikro X = 3.000 – 0,3 cmF = 10 – 10.000 MHz

Sumber Radiasi : Sistim Radar Gelombang Radio, TV,Tenaga lepas, (Ratusan Volt Meter)

Kriteria seseorang menerima radiasi- Dosis- Lama waktu radiasi

Dosis:- Frekuensi 300 – 30.000 MHz- > 10 MW / cm2. Berbahaya bagi massa, tidak bagi

karyawan- 1 – 10 MW / cm2 kadang-kadang akan aman

Pekerja kontinue tidak aman- < 1 MW / cm2 aman secara kontine

RADIASIa. R. Elektromagnetis yaitu glb mikrob. R. Radioaktif yaitu sinar-sinar dari bahan radioaktif

Page 66: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 66

KRITERIA GELOMBANG MIKROi. Tingkat kekuatan > 10 MW / cm2

berbahaya karyawan tidak boleh masukii. Tingkat kekuatan 1 – 10 MW/cm2 dianggap aman untuk

kadang-kadang terkena radiasi, tetapi tidak untuk terusmenerus

iii. Tingkat kekuatan < 1 MW/cm2 adalah aman untuk kerjayang kontinyu

UNTUK KERJA TERPUTUS-PUTUSTP = 6000

W2

TP = Waktu kerja dalam menit selama 1 jamW = Densitas kekuatan dalam, M Watt / cm2

Penanggulangan1. Dilusi2. Disimpan (limbah lestari)

Radiasi lain1. LASER pengelasan, pemotongan, dll

Bahan Cair : (Helium, Neon), Argon, CO2, NeII, N2+

Padat : Nd3, C23+

Semi kdt : semi konductorEfek : Mata dan kulit

2. UV pengelasan suhu tinggi3. Sinar Ro / Gama

- Luka bakar- < 100 m Rad aman

4. Raido aktif lain- Dosis- Waktu

Page 67: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 67

FAAL KERJA & ERGONOMI

A. FAAL KERJA* Faal bekerja adalah : hasil kerjasama antara

- Panca Indra (DRIA) - Otak- Susunan syaraf- Otot

Untuk pertukaran zat dan peredarannya

* Yang penting bagi pekerjaan ukuran1. Berdiri : Tinggi badan berdiri, tinggi bahu,

tinggi siku, tinggi pinggul dan panjang lengan

2. Duduk: Tinggi duduk, panjang lengan atas, panjang lengan bawah dan tangan,

tinggilutut, jarak lekuk lutut, garis panggung, jarak lekuk lutut, telapak kaki

3. Faktor-faktor yang diperhatikan dalam ilmu faal faala. Faktor beban kerja dan peralatan di dalam

tubuhb. Faktor waktu (lama dan periodisitas)c. Faktor lingkungan (kebisingan, toksisitas)

JANTUNG MERUPAKAN ALAT YANG PENTING DALAMBEKERJAFungsi : memompa darah ke jaringan tubuh, sehingga zat

yang diperlukan sampah ke otot dan zat sampah dapat diambil dari otot untuk dibuang

Dengan sejumlah denyutan / menitnya jantung memompa Sejumlah darah arteri yang cukup untuk sejumlah keperluan Bekerja.

Page 68: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 68

DENYUTAN JANTUNG DAPAT DIUKUR MELALUIDENYUTAN NADI Dengan bekerja, mula-mula denyut nadi bertambah

kemudian menetap sesuai kebutuhan, setelah berhenti bekerja nadi berangsur-angsur normal.

Jantung yang baik- Sanggup meningkatkan denyutannya dan kembali

normal sesudah kegiatan normal kembali- 15 menit setelah melakukan aktivitas akan normal

kembali seperti sebelumnya.

FAKTOR-FAKTOR PENENTU TINGKAT BEBAN KERJA1. Denyutan jantung

* Denyut jantung dipengaruhi oleh:- Keadaan cuaca kerja- Reaksi psikis & psikologis- Keadaan sakit, dll

2. Pemakaian O2 (l / menit)

3. Kalori per menit4. Suhu netral (oC)5. Kecepatan penguapan berkeringat (ml / jam rata-rata

untuk bekerja sehari 8 jam)

Nadi / menit

Mulai kerja Berhenti kerja

istirahat

Page 69: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 69

B. ERGONOMI* Bahasa Yunani Ergon : kerja

Nomos : peraturan, hukumAdalah :pengetrapan ilmu : biologis tentang manusia, bersama-sama dengan ilmu teknik, dan teknologi. Untuk mencapai penyesuai optimal dari manusia terhadappekerjaannya diukur dengan efisiensi dan kesejahteraan kerja.

* Program Ergonomi meliputi:1. Penentuan problematik

Gejala absenteisme, ganti-ganti kerja, dll yangmerupakan akibat beban kerja yang berlebihanorganisasi kerja tidak baik. Kesulitan melakukanlatihan kerja cermin buruknya desain peralatan dan cara kerja

2. Percobaan untuk pemecahan3. Pengetrapan hasil percobaan4. Pembuktian efektifitas

* Prinsip-prinsip ergonomi sebagai pegangan:1. Sikap tubuh dalam pekerjaan

Bentuk, susunan, ukuran dan penempatan mesin, penempatan alat-alat petunjuk, cara-cara harusmelayani mesin (macam gerak, arah dan kekuatan)

2. Normalisasi ukuran mesin dan alat-alat industri3. Ukuran antropometri terpenting

seperti dasar ukuran-ukuran dan penempatan alat-alat industri.

4. Ukuran-ukuran kerja5. Otot dan tulang

sikap duduk tegak, diselingi istirahat sedikitmembungkuk

Page 70: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 70

6. Pek. Berdiri pek. Duduk Jika tidak mungkin kesempatan dan tempat

untuk duduk.

7. Arah penglihatan* Pekerjaan berdiri : 23 – 37o ke bawah* Pekerjaan duduk : 32 – 44o ke bawah Sesuai sikap kepala istirahat (=Relaxeo)

8. Macam gerakan yang kontinyu dan berirama lebih diutamakan. Hindari - Gerakan ke atas

- Getaran = kuat PD, kaki danlengan

Beri papan penyokong pada sikap lengan yangmelelahkan

9. Pembebanan dipilih yang optimum efisien Beban fisik max IL.o : 50 kg

10.Kemampuan seseorang bekerja 8 – 10 jam/hari > 8 – 10 jam/hari efisiensi dan kualitas kerja

menurun

Page 71: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 71

11.Waktu istirahat didasarkan keperluan atas dasarpertimbangan ergonomi

12.Beban tambahan akibat lingkungan minimize13.Penerangan yang baik14.Kondisi mental psikologis dipertahankan15.Beban kerja harus selalu dinilai16.Batas kesanggupan kerja sudah tercapai bila

bilangan nadi kerja mencapai angka 30/menit

C. ERGOMETRI

Mengukur Kerja

Tenaga yang dibutuhkanKemampuan fisik maksimal

Secara langsung Tidak langsung

Kalorimeter(Lab. Khusus) Jml kalori /e O2 =

4,7 – 5,0 kkal/menit

Mengukur Jml O2

Page 72: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 72

CARA PENGUKURAN O2 SAAT KERJA

1. Kantung Udara Douglas- Meniupkan ke kantong dalam waktu tertentu (2 – 5 menit)- Volume udara diukur (gas meter)- Menganalisa O2, CO2 dan H2

2. Gas Meter Kofranyi – Michaelis - Mengumpulkan dan mengukur volume udara ekspirasi

secara terus menerus (20 – 30) menit

3. Pneumotakograf Wolf- Mengukur udara ekspirasi secara elektronis dan

mengambil contoh-contoh udara dengan pompa elektronis

4. Analisa Kontinu- Gabungan pengukuran udara expirasi kontinu dengan

analisa gas secara polarografis, sedang penggunaanO2 dapat dibaca melalui telemetri (tape recorder)

5. Volume udara pernapasan permenit - Indikator pemakaian O2 & pengerahan tenaga

6. Denyutan jantungIndex pemakaian O2 sehingga denyutan berubah denganberubahnya beban kerja fisiologikDipengaruhi :- Sikap tubuh- Lingkungan - Kelelahan- Emosi / merokok

D. AUTOMASI DAN MEKANISME

Page 73: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 73

E. KELELAHANBerbeda-beda semua berakibat kepada pengurangan

kapasitas kerja dan ketahanan tubuh

Otot Tremor

Kelelahan

Umum Berkurangnya kemauan kerja

Penyebab:* Monoton* Intensitas dan lama kerja mental dan fisik Mental - tanggung jawab

- kekhawatiran- konflik- Penyakit

* Keadaan lingkungan

Ukur Kelelahan:1. Waktu Reaksi reaksi yang memerlukan koordinasi2. Konsentrasi3. Uji-uji flicker fusion4. Eeg

Gejala-gejala yang ada hubungan dengan kelelahan1 s/d 301 – 10 : pelemahan kegiatan11 – 20 : pelemahan motivasi21 – 30 : kelelahan fisik akibat keadaan umum

Page 74: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 74

F. WAKTU KERJA6 – 8 jamWaktu pemilihan:

tp = M - tb 4,2

tp = waktu pemulihanM = pengerahan tenaga (kkal / menit)tb = waktu bekerja

1. Perasaan berat di kepala2. Menjadi lelah seluruh badan3. Kaki merasa berat4. Menguap5. Merasa kacau pikiran6. Menjadi mengantuk7. Merasakan beban pada mata8. Kaku dan canggung dalam gerakan9. Tidak seimbang dalam berdiri10. Mau berbaring11. Merasa susah berpikir12. Lelah bicara13. Menjadi gugup14. Tidak dapat berkonsentrasi15. Tidak dapat perhatian terhadap sesuatu16. Cenderung untuk lupa17. Kurang kepercayaan18. Cemas terhadap sesuatu19. Tak dapat mengontrol sikap20. Tidak dapat tekun dalam pekerjaan21. Sakit kepala22. Kekakuan di bahu23. Merasa nyeri di punggung24. Merasa pernafasan tertekan25. Haus

Page 75: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 75

26. Suara serak27. Merasa pening28. Spasme dengan kelopak mata29. Tremor pada anggota badan30. Merasa kurang sehat

DENYUT JANTUNG > & < BEBAN KERJA< 75 / menit = Pekerjaan sangat ringan75 – 100 = Pekerjaan ringan100 – 125 = Agak berat125 – 150 = Berat150 – 200 = Sangat berat

Usia 40 tahun = 170 / menit

JANTUNG SEHAT 15 Menit= Susah bekerja

normal kembali

Page 76: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 76

TOKSIKOLOGIINDUSTRI

A) PENGERTIANToksikologi = ilmu tentang racunRacun = bahan kimia yang dalam jumlah

sedikit berbahaya bagi kesehatanDalam industri = racun / tidaknya zat dalam

kuantitas dan derajat racunContoh: NaClJumlah sedikit bergunaJumlah banyak beracun

B) BAHAN-BAHAN KIMIA SEBAGAI FAKTOR (PAK)Bahan-bahan kimia yang merupakan racun-racun dalam

industriSifat dan derajat racunnya tergantung dari faktor1. Sifat-sifat fisik bahan kimia, yaitu:

a. Gas : bentuk wujud zat yang mengisi ruang tertutup pada keadaan suhu dan tekanan normal

b. Uap : bentuk gas dari zat-zat yang dalam keadaan biasa berbentuk zat padat/cair

c. Debu : partikel-partikel zat padatd. Kabut : titik cairan halus di udara yang terjadi

dari kondensasi uape. Fume : partikel zat padat yang terjadi karena

kondensasi dari bentuk gasf. Awan : partikel-partikel cair sebagai hasil

kondensasi dari fase gasg. Asap : Partikel-partikel zat karbon yang

ukurannya kurang dari 0,5 sebagai akibat pembakaran tidak sempurna bahan-bahan mengandung karbon

Page 77: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 77

Bahan : debu, awan, kabut,Partikel fume

Bahan kimiaDalam udara

Non : gas, guapPartikelmm

Zat perangsang: kapas, bubuk, sabun, dll

Toksik : partikel Pb, As, Mn dll

Bahan partikel dapatDigolongkan menurutSifatnya

Fibrosis : debu asbes (pembentukan jaringan ikat)

Allergi : tepung sari, kapas

Demam : fume, ZnO

Page 78: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 78

Asphyxiants : methanesesak nafas

Perangsang : HCl, Amoniak, H2S

Racun organik dan = TEL &anorganik Nikel

Carbonyl

Bahan non partikel(gas, uap)Digolongkan menurutSifatnya

Bahan yang mudah menguap Efek pada

pekerja

- Anestesi : tri chlor etylen- Merusak organ tubuh : C Cl4- Merusak susunan darah : benzene- Merusak susunan syaraf : parathion

Page 79: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 79

TOKSIKOLOGI TOKSIK & LOGOSINDUSTRI

Racun IlmuJadi ilmu pengetahuan tentang racun yang dipergunakan,

diolah,Dihasil, atau diprodusir dalam perusahaan.

Bahan kimia yang dalam jumlah relatif sedikit berbahaya bagi kesehatan bahkanjiwa manusia.

Sifat dan derajat racun bahan kimia1. Sifat fisik bahan kimia

- Gas- Uap- Debu- Kabut- Fume- Awan 0,1 – 1 mm- Asap 0,5 mm

2. Sifat kimia bahan tersebut- Jenis persenyawaan- Besar molekul- Konsentrasi- Derajat larut & jenis pelarut

3. Port d’entrée (jalan masuk)- Pernapasan- Pencernaan- Kulit

4. Faktor manusia- Usia- Idiosincrasi (keanehan) kepekaan abnormal thdp obat

berdasar kelainan genetika- Habituasi = ketergantungan- Toleransi (daya menahan)- Derajat kesehatan tubuh

Page 80: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 80

XENOBIOTIKA(Zat asing bagi tubuh)Contoh:* O2 sangat diperlukan tubuh

bila lebih cepat lelah* Zat endogen digunakan pada dosis tertentu bermanfaat bila dosis kurang berbahaya bagi tubuh

Aspek kerja bahan aktif toksik pada organisme:1. Aspek farmakon

Senyawa yang aktif secara biologis bagi organisme2. Aspek farmako kinetin / toksokinetik

Pengaruh organisme terhadap zat aktif

Efek bahan toksik pada organisme:1. Efek toksik akut (cepat)

- ada korelasi langsung antara zat aktif dengan tingkatabsorbsi

2. Efek toksik kronis (lambat)- Zat toksik jumlah kecil diabsorbsi waktu lama terakumulasi konsentrasi tertentu gejala keracunan

Page 81: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 81

PERMENAKERNO. PER. 05/MEN/1996

TentangSISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN

DAN KESEHATAN KERJA

Lampiran 1 : Pedoman penerapan dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja

Lampiran 2 : Pedoman teknis audit sistem manajemen K3

Lampiran 3 : Formulir laporan audit (laporan audit sistemmanajemen K3)

Lampiran 4 : Ketentuan penilaian hasil audit sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja

Page 82: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 82

Lampiran 2

1. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen1.1 Kebijakan K31.2 Tanggung jawab & wewenang untuk bertindak1.31.4

2. Strategi pendokumentasian2.1 Perencanaan rencana strategi K32.22.3

3. Peninjauan ulang perancangan dan kontrak

4. Pengendalian dok

5. Pembelian

6. Keamanan bekerja berdasarkan sistem manajemen K3

7. Standar pemantauan

8. Pelaporan dan perbaikan kekurangan

9. Pengelolaan material dan perpindahannya

10. Pengumpulan dan penggunaan data

11. Audit sistem manajemen K3

12. Pengembangan ketrampilan dan kemampuan

Page 83: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 83

Metilen Klorida : 1.740 mg / m3 : 500 Bds1 mg / m3 : 0,278 Bds417 mg / m3 : 119 Bds

Perkloretilen : 670 mg / m3 : 100 Bds1 mg / m3 : 0,15 Bds278 mg / m3 : 42 Bds

N.A.B campuran : 174 + 119 + 42 = 335 Bds

C. Campuran sejumlah N zat dengan effek additing dan tekanan uap yang berbedamaka rumusnya menjadi:aF 1p 1 0 + aF2p 2 0 + ………..NAB’ NAB2

a : KonstantaF : Fraksimol dalam campuranPo : Tekanan uap dari zat murni

Contoh:

Zat BMBj

(g/ml)NAB

Po pada 25oC mmHg

Fraksi mol dlm campuran 50-50%

Friklor etilen 131,4 1,46 100 73 0,527

Metil kloroform 133,42 1,33 350 125 0,473

Page 84: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 84

F’P10 = 0,527 x 73 = 38,2F2P20= 0,473 x 125 = 59,2

38,2 + 59,2

NAB campuran = 38,2 + 59,2 = 194,8 100 350

D. Campuran yang komposisinya tidak berubah denganpenguapanContoh:Campuran 1 bagian paration (NAB = 0,1) dan 2 bagianEPN (NAB = 0,5)Rumusnya menjadi: C’ + C2 + … C’ + C2 = C campNAB NAB 0,1 0,5 NAB Camp

C2 = 2C1

C camp = 3 C1 C’ + 2C’ = 3C’

0,1 0,5 NABCamp

NABcamp = 1,5 = 0,21 mg/m3

7

E. NAB untuk debu-debu biologis yang aktif. Misal campuran debu tack (80%), maka :

NAB = 1 . = 8,4 JPPKK (juta partikel per 0,8 + 0,2 kaki kubik)

20 2,5Catatan:1. Zat yang diberi tanda (*) pada daftar NAB, berarti zat

tsb efektif / bisa terasorbsi ke dalam tubuh lewat kulit2. Zat inert (lamban) debu yang hanya mengganggu

kenikmatan kerja, sedang pada fibrosis part sedikit/tidak terlalu berpengaruh.

(*) awas kulit

Page 85: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 85

DERMATOSES

* PENGERTIAN ? Dermatitis 50 – 60 PAK

* SEBAB-SEBAB DERMATOSES AKIBAT KERJA?* DIAGNOSA?* PENGOBATAN & PENCEGAHAN? Gejala / symtom* JENIS-JENIS PENYAKIT KHUSUS? MENURUT

PEKERJAANNYA

1. Hygiene Pers alat2. Dipindahkan ke tempat lain (unit pek).

* FORMAL DEHYDE Balsem* Cr6F Penyamakan kulit

DERMATOSES : Kelainan kulit yang timbul yangdisebabkan oleh pek.

Penyebab:• Faktor Fisik : tekanan, suhu dll• Bahan berasal dari tanaman : getah, umbi, dll• Makhluk hidup : bakteri, virus, dll• Bahan kimia : asam-asam, senyawa hidro karbon.

Iritasi (Perangsangan kulit)

Ada 2 cara kerjaDari penyebab

Pemekaan kulit(sensitisasi)

Page 86: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 86

MEKANISME: Melarutkan lemakKulit, dengan jalan melarut air sehingga mengganggu keseterilan bagian kulit.

PENCEGAHAN:Test Kesehatan1. Sebelum kerja2. Ber3. Patch test4. Cuti beberapa hari

Psikis

Dermatoses

Allergis imunitas manusia formal

FAKTOR-FAKTOR BIOLOGIS- Virus- Bakteri- Protozoa- Jamur- Cacing, dll

Vaccinia pemerah sapiBakteri antrax Pekerjaan penyembelihan sapi

Pek. Penyamakan kulitPiferella malai Pek. Pemeliharaan kudaDifferidel dokter, perawatPsitaccosis Pemelihara burung(Riketsia)Malaria Penyebab protozoaCandida Albicans pek. PD. Kelembaban

tinggi: pabrik roti / manisanTBC Kelembaban sinar matahari

Page 87: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 87

PNEUMOKONIOSES

- Penyakit akibat penimbunan debu-debu dalam paru-paru- Nama penyakit tergantung dari jenis debunya

1. Silicosis SiO2 bebas

2. Asbestosis debu asbes3. Berryliosis debu Be4. Siderosis debu Fe2O3

5. Stannosis debu SnO2

6. Byssinosis debu kapas7. Anthrocosis debu batu-batu arang

PENIMBUNAN DEBU DALAM PARU-PARU1) Ukuran

5 – 10 M : tertahan di bulu-bulu hidung3 – 5 M : tertahan oleh lendir pada cilia / batang

tenggorokan1 – 3 M : Broncheal & permukaan broncheal paru-paru0,1 – 1 M : Alveoli< 0,1 M : Aliran darah

0,1 – 14 dibagi 2a) Mudah larut larut dalam darahb) Tidak mudah larut menempel pada dinding alveoli

Page 88: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 88

2) MEKANISME1. Inertia (kelembaman) : dari partikel debu yang

bergerak 3 – 5 M2. Sedimentasi : karena kecepatan lambat dan partikelnya

kecil (1 cm/dt) mengendap pada bronchioli3. Gerak brown < 0,1 M alveoli

1. SILICOSIS- Sebab silicon (SiO2) bebas

- Masa inkubasi 2 – 4 tahun* TBT pada kadar silikon dan jumlah yang tinggi

- Industri penghasil silicon* Pabrik keramik* perusahaan pipa* perusahaan besi* perusahaan sandblasting

- Gejala1) tingkat pertama (ringan)2) tingkat kedua (sedang)3) tingkat ketiga (berat)

Bronchioli

Alveoli yang dilindungiKapiler darah

tenggorokBronchus

Page 89: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 89

GEJALA PENYAKIT TINGKAT

Asal-usul terjadinya silicosis (4 teori)(1) Teori mekanis

Dilihat dari faktor fisik silika silika runcing sehinggaakan menusuk bagian tubuh kita.

(2) Teori elektromagnetikDi lihat dari gelombang elektromagnetik

(3) Teori silikatSi + H2O SiO2 + H2 mengikuti aliran darah

(4) Teori imunologisAntigen yang terbentuk setelah masuknya zat asing kedalam tubuh mampu menetralisir tubuh tetap sehat,bila tidak tubuh sakit

A. Ringan B. Sedang C. Berat

- Batuk kering

- Sesak napas

- Gangguan pada

suara, kerja &

klinis paru (bila

di rongten

tidak terlihat)

- Perubahan suara

- Mempengaruhi

kerja

- Paru-paru cacat

(bintik-bintik)

- Gagal paru-

paru (paru-paru

kanan tak ber

fungsi dengan

baik)

- Kematian

Page 90: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 90

PENCEGAHAN(1) Perlindungan pekerja dengan masker dll(2) Isolasi(3) Subtitusi,

Misal mengganti sandblasting dari pasir yang berkecepatantinggi diganti dengan alumina

(4) Ventilasi- Umum- Local : menghisap

(5) Pemeriksaan kesehatan- Mula-mula (pemeriksaan sebelum kerja)- Berkala

2. ANTHRACOSIS- Penyebab : debu-debu arang- Masa inkubasi : 2 – 4 tahun

Gambaran klinis antracosis (3 macam)A. ANTRACOSIS MURNI

- Penyebab : debu-debu arang batu- Tidak berbahaya, bila dibiarkan dapat menyebabkan kematian- Gejala : batuk-batuk, perubahan klinis paru-partu tidak terlihat

B. SILICOANTRACOSIS- Penyebab : silika (SiO2) + arang batu

- Perubahan klinis paru-paru tidak terlihat meski sampai akut, tapi tidak sampai mati

C. TUBERCULOSILICO ANTHRACOSIS- Penyebab : basil-basil TBC, SiO2 + arang batu

- Gejala klinis Batuk dahak selanjutnya dada mengembung (bundar) ujung jari membesar gagal paru-paru kanan

Page 91: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 91

PENCEGAHAN(1) Perlindungan diri (masker)(2) Ventilasi

UmumLocal : menghisap

(3) Dibasahi air (arang)a. Pengeboran dengan cara dialiri air pada percepatan &

tekanan tinggib. Permukaan arang batu dilakukan penyiramanc. Pemotongan arang batu tetap disiram aird. Transportasi : mulai awal – akhir diperciki air

(4) Pengukuran kadar debu(5) Pemeriksaan berhala

3. ASBETOSIS- Penyebab : debu-debu asbes

Asbes campuran beberapa silikat terutama silikat yang mengandung Magnesium

- Contoh :(a) penenunan dan pemintalan asbes(b) reparasi tekstil yang terbuat dari asbes(c) pengolahan asbes, pemasangan asbes

- Gejala* Sesak napas* Batuk mengeluarkan riak* Pelebaran ujung jari* Ludah mengandung badan asbestos

Asbes masuk jaringan tubuh manusia membentuk jaringan asbes (berbentuk seperti jarum)* Gambaran rontgen paru-paru “Ground Glass Appearance” - terlihat bintik-bintik pada paru-paru - batas antara paru-paru dan jantung tak terlihat

Page 92: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 92

PENCEGAHAN1. Ventilasi2. Perlindungan diri3. Penurunan kadar debu4. Pembersihan mesin (hampa udara)5. Pendidikan dan penerangan6. Pemeriksaan berkala7. Disiram dengan air

4. BYSSINOSIS- Penyebab : debu kapas- Masa inkubasi : > 5 tahun

Proses terjadinya (Teori)1. Efek mekanis

Kapas masuk pernapasan dan masuk paru-paru2. Endotoksin bakteri3. Alergi (terhadap kapas)4. Bahan kimia oleh debu5. Reaksi psikis

TINGKATAN BISSINOSIS- Tingkat 0 : tidak ada gejala- Tingkat ½ : kadang dada terasa berat dan sesak

(hari senin) (sesak hari pertama masuk)- Tingkat 1 : berat dada dan sesak napas (Senin)

kontinue hampir setiap hari- Tingkat 2 : berat dada & sesak napas (pada hari

Senin & hari lainnya)- Tingkat 3 : Cacat paru-paru

Page 93: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 93

PENCEGAHAN- Penurunan kadar- Perlindungan diri- Ventilasi, lokal- Pemeriksaan

* Awal : tujuan : menghindari pekerja yang berpenyakit* Berkala:

a) Wawancara : bila Senin sesak, perlu pemeriksaan lanjutb) Uji faali tubuh

- Pemindahan pekerja- Pembersihan mesin pompa hampa- Pembersihan lantai tidak dengan disapu (disiram)

5. BERRILIOSIS- Penyebab : Berrilium berupa : logam, sulfat- Gejala:

* Demam sedikit* Batuk kering (sering dahak)* Sesak napas* Nadi sangat cepat* Kapasitas vital paru-paru menurun* Berat badan turun

- Pencegahan* Penurunan kadar (NAB)* Perlindungan diri* Kebersihan diri* Pemeriksaan berkala

6. STANNOSISPenyebab : debu timah putihGejala : pada rongten tidak ada cacat paru-paru

Page 94: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 94

7. SIDEROSISPenyebab : Fe2O3 (besi)Gejala : tidak ada cacat paru-paru

tapi bila beserta silicosis cacat paru-paru

PENGUKURAN PENYAKIT PNEUMOKONIOSIS1. NAB2. Pengukuran Radiologi

- Syarat pengukuran radiologi1. Klasifikasi diskriptik (gambaran yang nampak)

bukan kira-kira2. Klasifikasi harus cocok dengan riwayat alami

penyakit3. Klasifikasi harus diuji dengan penelitian

DIAGNOSA PNEUMOKONIOSIS1. Gejala:

a) Sesak napasb) Batuk-batukc) Demamd) Rongten bila ada tanda-tanda penyakit

2. Riwayat penyakitPada pemeriksaan awal, bila ada tanda penyakit pada pekerja

3. Berhubungan NAB (pemeriksaan tempat & lokasi)

Page 95: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 95

B. RADIASI* Radiasi elektro magnetis

- Gelombang mikro- Laser- Infra merah- U.V- Ro- Alfa

* Radiasi radio aktif

Sumber gelombang Mikro:- Antena dengan kekuatan elektromagnetik

Misal : sistem radar, pemancar radio / TV

Kriteria / standard pengamanan untuk gelombangMikro menurut Bell Tel Lab. (1960)1. > 10 mW / cm2 berbahaya bagi karyawan2. 1 – 10 mW/ cm2 dianggap aman untuk waktu-waktu

tertentu3. < 1 mW / cm2 aman untuk kerja kontinyu

Untuk kerja terputus-putus

Tp = 6000 W2

Tp = waktu kerja (menit / 1 jam)W = densitas kek. (milli watt / cm2)

Page 96: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 96

RADIASI LASER Sinar Laser Digunakan untuk pemotongan, pengelasan, holografi, dll

Bahan yang menghasilkan sinar laser yaitu:- Helium – Neon- Argon

- CO2

- Ne II

Efek:a. Mata

Yaitu kerusakan retinaBatas aman 1 x 10-2 W/cm2 (kontinyu)

b. KulitBatas : 1 W/cm2 (kontinyu)

PENGENDALIANa. Indoktrinasi rutin akan bahaya dan pengamananb. Pengetahuan lengkap tentang alat Laserc. Pemeriksaan sebelum dan selama kerja terhadap mata

dan kulitd. Pengawasan yang memadai

SINAR INFRA MERAHSumber : - Tanur

- Bahan-bahan pijarEfek : Lensa mataPengendalian : Kaca kobalt biruResiko kepada : - Masinis

- Penuang cairan logam pada industri logam

Page 97: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 97

SINAR ULTRA VIOLETSumber : - Pengelasan pada suhu tinggi

- Lampu pijar- Sinar matahari

Efek : Mata (konjungtivitis foto elektrika)Resiko : - Bintang film

- Laboran- Sterilisasi

Pencegahan : - Kaca mata- Menghindari

SINAR RO & SINAR GAMMASumber : - Alat-alat dan logam

- Keperluan medisEfek : - Sistim hemopoitik

- Leukemia- Luka bakar

Resiko : Pekerja medisPencegahan / pengendalian :

: - Dosimeter (100 mRad / bulan)- Mengurangi waktu kerja

SINAR RADIOAKTIFSinar radioaktif menyebabkan penyakit akut & kronis tergantungDari dosis yang diterima.- Sinar Alfa : daya tembus kecil- Sinar gamma : daya tembus besar- Sinar beta : daya tembus cukup besar

C. GETARAN MEKANIS* Berakibat timbulnya resonansi alat-alat tubuh* Efek mekanis kepada jaringan metabolisme* Rangsangan reseptor syaraf di dalam jaringan

saraf sentral

Page 98: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 98

Getaran MekanisKekuatan mekanis yang disalurkan ke tubuh pekerja / lainnyaDalam bentuk getaran mekanis

Sebab-sebab:• Efek mekanis kepada jaringan• Rangsangan reseptor syaraf di dalam jaringan

Tingkatan efek getaran mekanis• Gangguan kenyamanan• Cepatnya kelelahan• Bahaya terhadap kesehatan

Kerja saraf kelumpuhan

Tekanan udara tinggi & rendah• Ruang angkasa• Gunung• Tambang• Laut (penyelam)

MekanismeDasarnya adalah tekanan udara, pada dekompresi didasarkanAtas bebasnya Nitrogen dalam tubuh dari larutan menjadi gas.Gas Nitrogen ini dapat menimbulkan penutupan pembuluh darahSehingga terjadi degenerasi dan kelumpuhan.

Page 99: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 99

PENGARUH CUACA KERJA

Tekanan panas

SuhuKulitnaik

Hilangnyapanas

meningkatdengan konveksi

dan radiasi

DibatasiPembuluh

darah

DibatasiPembuluh

Darah lebih lanjut dan

keluarkeringat

Pemindahanpanas daridalam kepori-pori

Hilangpanas olehpenguapan

Ketidakmantapanperedarandarah &

vasomotor

1. Kehilangan garam

2. Kehilangan cairan

3. Kemampuan berkeringat menurun

Kejang

Kehilangan panasOleh hilangnya

garam

Kelelahan karenaHilangnya cairan

Keringat

Keringat berkurang

Suhu naik

Berhentiberkeringat

Suhu, kelembaban

Page 100: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 100

CUACA KERJA

SUHU UDARA

KELEMBABAN UDARA

KECEPATAN GERAKAN

SUHU RADIASI

Page 101: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 101

PENERANGAN DI TEMPAT KERJA

Untuk melihat benda / obyek kerjaFaktor yang menentukan dalam lingkup kerja- Ukuran obyek- Derajat kontras obyek & sekelilingnya- Luminensi- Lama melihat

Sifat terlihat (visi bilitas)Suatu obyek bagi seseorang perbandingan ukuran obyekdan ukuran obyek terkecil yang dapat dilihat.

• Ukuran obyek terkecil yang dapat dilihat = DoKetajaman penglihatan ( V = 1 )

Do• D = ukuran sudut suatu benda

Ketajaman penglihatan (R) = D Do• t = benda dengan tinggi tertentu

d = jarak benda dengan orang / pekerjaKETAJAMAN PENGLIHATAN (R) = 3,400 . t

d

h = t

d

D

Page 102: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 102

UPAYA PENCEGAHAN KELELAHAN MENTALAKIBAT LELAH MATAa) Perbaikan kontrasb) Meninggikan penerangan min 2xc) Pemindahan tenaga kerja dengan visus yang setinggi

tingginya

AKIBAT PENERANGAN YANG BURUK1. Kelelahan mata dengan berkurangnya daya dan efisiensi

kerja2. Kelelahan mental3. Kelainan pegal dan sakit di sekitar mata4. Kerusakan alat penglihat5. Meningkatnya kecelakaan

SATUAN- Lilin- Lumen (Lm)- Luks (Lx)- Lilin / m2

Lilin : Satu kesatuan kekuatan sumber cahayaLumen : Arus cahaya yang ditimbulkan oleh sumber

cahaya kesemua arahLuks : Satuan penerangan yang per m2 nya jatuh

cahaya 1 lumenLuminensi : Arus cahaya yang dipantulkan oleh daerah atau

obyek kerja dinyatakan dalam lilin / m2

Untuk melihat dengan mudahPerbandingan ukuran benda terhadap Do harus cukupbesar.Minimum = 2,5

Page 103: Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasi

Materi Kuliah K4 103

KONTRAS (C)Perbedaan derajat terang yang relatif diantara obyek dan sekelilingnya

C = L 1 – L 2

L

L1 = Derajat terang dari obyekL2 = Derajat terang dari sekelilingL = Luminensi, lilin / m2

Hubungan Do, C & LumensiLog Do + g = – 2,17 log C – 1,57 log L – 3,96

Do = Ukuran benda, derajatC = KontrasL = Luminensig = log (9 – 01 A)A = Usia dalam tahun