keracunan umum

21
1 KERACUNAN SECARA UMUM BIDANG INFORMASI KERACUNAN PUSAT INFORMASI OBAT DAN MAKANAN BADAN POM RI ooo

Upload: gaizi-nisma

Post on 13-Feb-2015

182 views

Category:

Documents


28 download

TRANSCRIPT

Page 1: KERACUNAN UMUM

1

KERACUNAN SECARA UMUM

BIDANG INFORMASI KERACUNANPUSAT INFORMASI OBAT DAN MAKANAN

BADAN POM RI

ooo

Page 2: KERACUNAN UMUM

2

DIAGNOSA

PENATALAKSANAAN

UMUM KERACUNAN AKUT

Page 3: KERACUNAN UMUM

3

1. ANAMNESI :

a. Informasi tentang bahan penyebab keracunan : bungkus, jumlah, kapan pasien minum bahan dll

b. Informasi tentang kenapa pasien keracunan: bunuh diri, kecelakaan. Kekerasan, dll

c. Riwayat penyakit pasien

d. Pengobatan yang telah diberikan

D I A G N O S A

Page 4: KERACUNAN UMUM

4

2. PEMERIKSAAN FISIK a. Ukur tekanan darah, nadi, suhu, frekwensi pernapasan b. Tentukan tingkat kesadaran korban c. Lakukan pemeriksaan fisik yang teliti, dan cari gejala keracunan yang mungkin timbul Contoh : * Koma yang tenang : gol sedatif hipnotika * Koma yang gelisah sampai kejang-kejang : alkohol, INH atau insektisida hidroklorin * Adanya luka sekitar mulut : bahan korosif. * Adanya hipersalivasi, hiperhidrosis, miosis: insektisida organofosfat

Page 5: KERACUNAN UMUM

5

3. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

a. Laboratorium rutin : darah / urin /feses lengkap

b. Pemeriksaan khusus seperti : - Kadar kolinesterease plasma : keracunan organofosfat - Kadar methemoglobin darah : keracunan nitrit. - Kadar barbiturat plasma derajat keracunan barbiturat

c. Pemeriksaan Toksikologi : - Penting untuk kepastiandiagnosa terutama untuk : visum et repertum, bahan diambil dari : muntahan / bahan kumbah lambung pertama ( 100 ml ), urine ( 100 ml ), darah tanpa antikoagulan ( 10 ml ) atau sisa obat / bahan kimia lain yang dicurigai sebagai penyebab keracunan

Page 6: KERACUNAN UMUM

6

4. PEMERIKSAAN PATOLOGI / OTOPSI

a. Digunakan untuk membantu diagnosa keracunan jika cara Toksikologi tidak berhasil

b.Umumnya digunakan untuk menyingkap kasus keracunan akibat pembunuhan

Page 7: KERACUNAN UMUM

7

PENATALAKSANAAN UMUM KERACUNAN AKUT

A. PERTOLONGAN PERTAMA ( FIRST AID )

B. PENATALAKSANAAN DARURAT

C. PERAWATAN JIWA

Page 8: KERACUNAN UMUM

8

A. PERTOLONGAN PERTAMA

1. TERTELAN :

• Baringkan penderita di tempat datar

• Usahakan memuntahkan racun dengan cara : - Merangsang faring dengan ujung telunjuk - Sirup ipecac Kontra indikasi : - Kejang-kejang - Koma - Tertelan bahan korosif ( asam atau basa kuat ) - Tertelan minyak ( minyak tanah, bensin, minyak cat atau thinner )• Beri karbon aktif (norit) : Dewasa 25 - 40 gram; Anak - anak 1 gram / kg BB

Page 9: KERACUNAN UMUM

9

3. KULIT - Bersihkan kulit dengan air mengalir.( 15 menit ) - Sabuni kulit yang terkena dengan sabun sampai bersih - Keramasi rambut sampai bersih

4. MATA - Lipat kelopak mata keluar - Segera bersihkan mata dengan air mengalir sekitar 15 menit

2. TERHIRUP - Bawa penderita ketempat udara yang segar - Beri oksigen secepatnya, bila perlu beri pernapasan buatan

Page 10: KERACUNAN UMUM

10

B. PENATALAKSANAAN DARURAT

1. TINGKAT KESADARAN PASIEN

2. RESUSITASI ( ABC )

3. ELIMINASI RACUN

4. TERAPI PENUNJANG

(SUPPORTIF TREATMENT )

5. ANTIDOTUM

Page 11: KERACUNAN UMUM

11

Tingkat I : Penderita mengantuk atau tidur, tetapi memberi reson pada perintah suara Tingkat II : Penderita tidak sadar, tetapi memberi reaksi

terhadap rangsang sakit yang minimal

Tingkat III : Pendetrita tidak sadar, dan hanya bereaksi terhadap rangsang sakit yang maksimal

Tingkat IV : Penderita tidak sadar, dan tidak bereaksi terhadap rangsang sakit

Catatan : untuk pasien yang tidak sadar segera berikan bantuan pernapasan / oksigen

1. TINGKAT KESADARAN PASIENTujuan : sebagai dasar penilaian berat ringannya keracunan

Page 12: KERACUNAN UMUM

12

2. RESUSITASI ( ABC )Tujuan : untuk mengatasi henti jantung dan henti nafas

A ( airway = jalan napas ) : bebaskan jalan napas dari

sumbatan muntahan, lendir, gigi palsu, lidah dll

B ( breathing = pernapasan ) : jaga agar pernapasan tetap

berlangsung baik, bila perlu beri pernapasan buatan

C ( circulation = peredaran darah) : tekanan darah dan nadi dipertahankan dengan infus D-5 atau RL

Page 13: KERACUNAN UMUM

13

3. ELIMINASI RACUNTujuan : detoksifikasi bahan kimia serta mencegah absorbsi lebih lanjut A. Dekontaminasi eksternal - Dekontaminasi mata - Dekontaminasi kulit - Dekontaminasi pulmonal

- Induksi muntah ( emesis ) - Pengenceran - Bilas lambung - Arang aktif

- Katartik - Irigasi usus - Endoskopi - Tindakan bedah

B. Pengosongan lambung

C. Ekskresi bahan yang diabsorbsi- Diuresis paksa ( forced diuresis )- Alkalinasi urine- Hemodialisa

Page 14: KERACUNAN UMUM

14

Induksi muntah ( emesis ) - Mencolok farings dengan jari atau sendok - Pemberian sirup ipecac : 15 - 30 ml

Kontra indikasi :

- Kesadaran menurun - Keracunan bahan korosif, minyak, obat-obat konvulsan

PengenceranBeri air dingin atau susu sebanyak 250 ml ( dewasa ) dan 15 ml / kg BB anak

Indikasi : segera setelah menelan alkali atau asam lemah dan jika pasien sadar dan dapat menelan.

Kontra indikasi :- Pada penelanan bahan korosif- Kesadaran menurun, gangguan pernapasan- Nyeri abdomen

Page 15: KERACUNAN UMUM

15

Arang aktifDosis : - Dewasa : 50 - 100 g dalam 200 ml air- Anak-anak : 1g / kg BB dilarutkan 1 : 3 air atau 30 - 50 g dalam 100 ml air

Kontra indikasi :

- Jika terjadi kerusakan mukosa gastrointestinal- Jika jalan nafas tidak aman / terlindungi- Jika menelan bahan kimia sbb :

* C caustic and corrosive * H heavy metal (arsenic, iron, lead, lithium, mercury) * A alcohol ( ethanol, methanol, isopropyl ) and glycol * R rapid onset ar absorbtion cyanide andstrychnine * C chlorine and iodine * O others insoluble in water (substance in tablet form ) * A aliphatic and poorly absorbed hydrocarbon ( petroleum destilates) * L laxatives sodium, magnesium, potassium

Page 16: KERACUNAN UMUM

16

Kumbah lambung (Harus Di RS)- Efektif bila dilakukan ( 1 - 4 jam ) setelah keracunan

- Menggunakan pipa lambung besar ( nasogastrik ) dan diberi cairan NaCl fisiologis atau air hangat 38°C sebanyak 150 - 300 ml ( untuk anak < 5 tahun : 10 ml / kg BB) dan lakukanlah bilas lambung sampai bersih.

Indikasi :- Kalau emesis tidak berhasil- Kesadaran menurun atau tidak kooperatif

Kontra indikasi :- keracunan bahan korosif, hidrokarbon, bahan konvulsan- ada gangguan elektrolit

Catatan : - Hati hati dengan pasien hamil trimester 3, - Pasien dengan kelainan jantung - Potensial terjadi depressi ssp atau kejang, - Pasien yang kemungkinan perforasi gastrointestinal

,

Page 17: KERACUNAN UMUM

17

Diuresis paksa ( Forced diuresis )

Indikasi : keracunan litium, bromide, dan obat yang diekskresi lewat ginjal.

Cara : furosemide 250 mg dalam 100 ml dextrose 5% diberikan melalui infus selama 30 menit

Alkalinasi urineIndikasi : keracunan bahan kimia yang bersifat asamCara : natrium bicarbonat 50 - 100 meq dalam 1 liter larutan ( dextrose 5% dalam nNaCl 2,25 %) diberikan dalam infus secara kontinyu 2-3 ml / kg / jamCatatan Hipokelemi dan dehidrasi akan menurunkan efektivitas alkalinisasi urione . Karena itu perlu ditambahkan kalium 20 meq dalam setiap liter, kecuali ijka ada gagal ginjal.

HemodialisaPasien keracunan etilen glikol setelah stabil dapat dirujuk kerumah sakit yang memiliki fasilitas hemodialisa

Page 18: KERACUNAN UMUM

18

4. TERAPI PENUNJANG Tujuan : untuk mempertahankan fungsi alat-alat tubuh, sementara menunggu eliminasi seluruh bahan toksik dan hasil metabolitnya, maupun efeknya dari tubuh penderita.

Contoh :a. Kejang,

Diatasi dengan diazepam dengan dosis : 0,1 - 0,2 mg/kg IV setiap 10 - 15 menit sampai jumlah total 30 mg untuk dewasa, atau 5 mg ( balita) dan 10 mg (anak 5 - 12 tahun ).

Page 19: KERACUNAN UMUM

19

4. TERAPI PENUNJANG

Contoh :

b. Penurunan kesadaran ( koma ) Bahan kimia yang sering menyebabkan kesadaran menurun : - Etanol dan alkohol lainnya - CO2, sianida, Hidrogen sulfida, Bromium, litium

Terapi : * Dextrose : dewasa : dextrosa 40 % sebanyak 50 ml IV anak-anak : dextrose 25 %sebanyak 2 ml / kg / IV * Tiamin : mencegah sindroma Wernicke akibat defesiensi tiamin pada pasien alkoholik Dosis : 100 mg IV atau IM, Tidak boleh diberikan untuk anak

Page 20: KERACUNAN UMUM

20

5. ANTIDOTUM Hanya kurang dari 10 % bahan beracun punya antidote Contoh : - Nalokson untuk keracunan morfin

- Atropin sulfas untuk keracunan pestisida organofosfat dan karbamat

- Metilen biru untuk keracunan nitrit

- N-acetylcystein untuk keracunan paracetamol

- Dimercaprol untuk keracunan arsenik, Copper, gold, mercury

- Ethanol untuk keracunan Ethylene glycol dan metanol. - Pyridoxin untuk keracunan isoniazid, theophyline - Vitamin K untuk keracunan Coumarin ( antikoagulans )

Page 21: KERACUNAN UMUM

21

C.PERAWATAN JIWA

Untuk penderita yang diduga keracunan akibat bunuh diri,pasien segera dikirim ke psikiter sebelum pulang.

Bila perlu perawatan kejiwaan dapat dilanjutkan secara rawat jalan ke poliklinik