keracunan enviromen.ppt

16
KERACUNAN ENVINOMASI Kelompok 3 Fasilitator : dr. Susy Rahmawaty. M,Kes

Upload: meyru-ikuta

Post on 25-Oct-2015

46 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

keracunan

TRANSCRIPT

Page 1: Keracunan Enviromen.ppt

KERACUNAN ENVINOMASI

Kelompok 3Fasilitator : dr. Susy Rahmawaty. M,Kes

Page 2: Keracunan Enviromen.ppt

TRIGGER

Grup pendaki gunung universitas baiturrahmah mendapat musibah saat mendaki gunung singgalaang. Karena cuaca jelek di tengah pendakian salah seorang pendaki digigit ular yang cukup besar dan melukai daerah pahanya. Perdarahannya idak terlalu banyak, teman2nya segera berbalik arah dan membawa temannya turun mencari pertolongan di puskesmas terdekat. Di puskesmas hanya dilakukan perawatan luka dan segera dikirim ke RSUP M. Djamil di padang, dan sampai dipadang sepuluh jam setelah digigit ular. Dokter UGD RSUP M. Djamil memberikan perawatan dan pengobatan yang memadai sehingga nyawa mahasiswa tersebut dapat diselamatkan.

Page 3: Keracunan Enviromen.ppt

LATAR BELAKANG

Definisi envinomasi

“efek beracun yang disebabkan oleh gigitan, sengatan, atau sekret dari serangga atau antropoda lainnya ataupun oleh gigitan ular.”

Page 4: Keracunan Enviromen.ppt

SENGATAN DAN GIGITAN HEWAN BERBISA Karena bisa sengatan atau gigitan binatang berbisa juga mempengaruhi fungsi organ atau jaringan tubuh manusia, maka sebagai akibatnya dapat terjadi keracunan. Akibat yang dapat ditimbulkan dapat berupa gejala keracuna yang ringan dan dapat juga berakhir dengan kematian.

Page 5: Keracunan Enviromen.ppt

JENIS-JENIS ULAR BERBISA

Berdasarkan morfologi gigi taringnya, ular dapat diklasifikasi kedalam 4 famili utama yaitu :

1. famili Elapidae : misalnya ular weling, welang, ular sendok, ular anang, ular cabai.

2. famili Crotalidae/Viperidae : misalnya ular tanah, ular hijau, dan ular bandotan puspo

3. famili Hydropidae : misalnya ular laut

4. famili Colubridae : misalny ular pohon.

Page 6: Keracunan Enviromen.ppt

CIRI-CIRI ULAR BERBISA DAN TIDAK BERBISA Ciri-ciri ular berbisa :

1. bentuk kepala segi 4 panjang

2. gigi taring kecil

3. bekas gigitan : luka halur, berbentuk lengkungan

Ciri-ciri ular tidak berbisa :

1. kepala segitiga

2. dua gigi taring besar dirahang atas

3. dua luka gigitan utama akibat gigi taring

Page 7: Keracunan Enviromen.ppt

B. DASAR DIAGNOSA

A. Anamnesis lengkap : identitas lengkap, waktu dan tempat kejadian, jenis dan ukuran ular, riwayat penyakit sebelumnya.

B.Pemeriksaan fisik : status umum dan lokal, serta perkembangannya setiap 12 jam.

Page 8: Keracunan Enviromen.ppt

Klasifikasi gigitan ular menurut schwartzderajat venerasi luka nyeri Edema/

eritamaSistemik

0 0 + +/- <3 cm/12 jam

0

I +/- + - 3-12cm/12 jam

0

II + + +++ >12-25 cm/12 jam

+ ( neurotoksik, mual , pusing, syok )

III + + +++ >25cm/12 jam

++ (ptekie, syok. Ekhimosis )

IV +++ + +++ > Ekstremitas

++ ( GGA, koma perdarahan)

Page 9: Keracunan Enviromen.ppt

C. GAMBARAN KLINIS

Diagnosis gigitan ular berbisa tergantung pada keadaan bekas gigitan atau luka yang terjadi dan memberikan gejala lokal dan sistemik sebagai berikut (dreisbach, 1987 ) :

1. gejala lokal : edema, nyeri tekan pada luka gigitan, ekhimosis (dalam 30 menit -24 jam)

2. gejala sistemik : hipotensi, kelemahan otot, berkeringat, menggigil, mual, hipersalivasi, muntah, nyeri kepala dan pandangan kabur.

Page 10: Keracunan Enviromen.ppt

3. gejala khusus gigitan ular berbisa :

Hematotoksik : perdarahan ditempat gigitan, paru, jantung, ginjal, peritonium, otak, gusi, hematemesis dan melena, perdarahan kulit (ptekie dan ekhimosis), hemaptoe, hematuria, koagulasi intravaskular diseminata (KID).

Neurotoksik : hipertonik, fasikulasi, paresis, paralisis pernapasan, ptosis, oftalmoplegi, paralisis otot laring, reflek abnormal, kejang dan koma.

Kardiotoksik : hipotensi, henti jantung, koma

Sindrom kompartemen : edema tungkai dengan tanda2 5 P (Pain, Pallor, Paresthesia, paralysis, Pulselesness)

Page 11: Keracunan Enviromen.ppt

D. PATOGENESA Bisa ular masuk

kedalam tubuh

Toksik masuk ke pembuluh darah

Gangguan sistem neurologis

Sukar bernafas

Mengenai saraf yg brhbungan dgn sistm.

pernafasan

Koagulopati hebat

Daya toksik menyhebar melalui peredaran darah

Gangguan pada sistem kardiovaskular

hipotensiUdem pada saluran

pernafasan

Syok hipovolemik

Gagal nafas

Gangguan pernapasan

Page 12: Keracunan Enviromen.ppt

E. PENATALAKSANAAN DAN PENGOBATAN A. Sebelum penderita dibawa ke pusat pengobatan, beberapa hal yang perlu diperhatikan :

penderita diistirahatkan dengan posisi horizontal terhadap luka gigitan

Jangan memanipulasi daerah gigitan

penderita dilarang berjalan dan dilarang minum2an yang mengandung alkohol

Apabila gejala timbul secara cepat sementara belum tersedia antibisa, ikat daerah proksimal dan distal dari daerah gigitan. Tindakan mengikat ini kurang berguna jika dilakukan lebih dari 30 menit pasca gigitan. Tujuan ikatan adalah untuk menahan aliran limfe, bukan menahan aliran vena atau arteri.

Page 13: Keracunan Enviromen.ppt

B. Setelah penderita tiba dipusat pengobatan diberikan terapi suportif sebagai berikut

Penatalaksanaan jalan nafas

Penatalaksanaan fungsi nafas

Penatalaksanaan sirkulasi : beri infus cairan kritaloid

Beri pertolongan pertama pada luka gigitan : perban ketat dan luas diatas luka, imobilisasi dengan bidai.

Ambil 5-10 mL darah untuk pemeriksaan : waktu protrombin, APTT, D-dimer, fibrinogen, dan Hb, leukosit, trombosit, kreatinin urea N, elektrolit terutama K. Periksa wektu pembekuan jika lebih dari 10 menit, kemungkinan ada koagulopati.

Page 14: Keracunan Enviromen.ppt

Apus tempat gigitan dengan venom detection.

Beri SABU, polivalen 1 mL berisi :

10 – 50 LD50 bisa ankystrodon

25-50 LD50 bisa bungarus

25-50 LD50 bisa naya sputarix

Fenol 0,25% v/v

Page 15: Keracunan Enviromen.ppt

KESIMPULAN

Keracunan dapat disebabkan oleh gigitan hewan atau serangga, yang mana dapat menyebabkan kematian. Jika digigit oleh ular, yang pertama harus dilakukan adalah mengenali jenis ular, dan mencegah penyebaran bisa jika ternyata yang menggigit adalah ular berbisa. Segera bawa korban ke tempat pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapat penanganan medis.

Page 16: Keracunan Enviromen.ppt

DAFTAR PUSTAKA

Depkes.2001. Penatalaksanaan gigitan ular berbisa. Dalam SIKer. Ditjen POM Depkes RI.Pedoman penatalaksaan keracunan untuk rumah sakit :253-259