vort eks

5
PROPOSAL BISNIS PEMBANGKIT LISTRIK BERTENAGA AIR ARUS RENDAH – “VORTEX TECHNOLOGY” GROUP VI : Ade Permana Asli - MMBM0152122001 Dyah F. Kusumadewi - MMBM0152121029 Ratna Hayati - MMBM0152122021 Ranto S.B - MMBM0152122028 Sayed Muhammad - MMBM0152122022 PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN BUSINESS MANAGEMENT PRIORITAS III

Upload: jarjitupinipinjarjit

Post on 13-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

vortex

TRANSCRIPT

Page 1: Vort Eks

PROPOSAL BISNIS

PEMBANGKIT LISTRIK BERTENAGA AIR ARUS RENDAH – “VORTEX TECHNOLOGY”

GROUP VI :Ade Permana Asli - MMBM0152122001Dyah F. Kusumadewi - MMBM0152121029Ratna Hayati - MMBM0152122021Ranto S.B - MMBM0152122028Sayed Muhammad - MMBM0152122022

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN BUSINESS MANAGEMENT

2014

PRIORITAS III

Page 2: Vort Eks

LATAR BELAKANG PEMILIHAN IDE BISNIS

Energi merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, terutama di Indonesia. Oleh karenanya permintaan akan tenaga listrik akan terus bertumbuh setiap tahun mengikuti pertumbuhan penduduk, meningkatnya kemakmuran masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh. Saat ini terjadi krisis pasokan listrik yang mengakibatkan besaran elektrifikasi nasional baru mencapai 80.1% (sumber esdm.go.id per September 2013) akibat pertumbuhan pasokan listrik rata-rata per tahun baru mencapai 6,2% dibandingkan pertumbuhan permintaan listrik rata-rata per tahun sebesar 9,2%.

BATASAN SEMENTARA PRODUK DAN / ATAU LAYANAN

Dalam ide bisnis ini, yang ditawarkan adalah penyediaan pasokan listrik dengan memanfaatkan potensi sumber daya air yang bergerak dengan arus rendah pada aliran sungai yang telah dipasangi water way (kombinasi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air/PLTA) maupun yang belum terdapat water way (pembuatan water way) menggunakan alat disebut VORTEX.

Prinsip kerja alat ini adalah dengan memanfaatkan arus air yang mengalir dengan kecepatan kurang dari 2 knot dan tidak tergantung pada pasang surut air, turbin ataupun bendungan. Alat ini akan menghasilkan getaran-getaran hasil induksi dari pusarannya (system hidrokinetik). Getaran-getaran yang diinduksi pusaran ini merupakan getaran yang dihasilkan apabila sebuah benda berbentuk bulat atau melengkung dimasukkan dalam fluida yang bergerak, yang bisa berupa air atupun udara. Adanya benda tersebut akan menimbulkan pusaran dengan kecepatan sebesar aliran fluida tersebut. Akhirnya akan terbentuk arus edy, atau pusaran, pada bagian belakang benda tersebut. Pusaran ini ternyata menggerakkan benda, mendorong dan menarik ke arah kiri-kanan atau atas-bawah, tegak lurus dengan arah arus. Sehingga alat yang kami produksi ini nantinya bisa dipasang di water way sungai yang telah ada infrastruktur PLTAnya, maupun aliran sungai yang belum ada water way dengan opsi pemasangan water way.

Page 3: Vort Eks

BATASAN SEMENTARA PASAR SASARAN

Penawaran kami akan disasarkan kepada kontraktor penyedia listrik dengan system pembangkit menggunakan air yang sudah memasang water way pada PLTA dan atau PLTMHnya. Dengan kombinasi Vortex dan PLTA, nantinya kapasitas terpasang listrik akan meningkat kurang lebih 10% dan penjualan ke PLN (captive market) akan meningkat.

Disamping penawaran di atas, produk kami juga disasarkan kepada industri swasta yang mau memanfaatkan aliran sungai karena terbatasnya pasokan bahan baku energi listrik.

EKSPEKTASI DAMPAK BISNIS BAGI CALON PEMBELI DAN PEMANGKU KEPENTINGAN LAIN YANG BERADA DI DALAM LINGKUNGAN BISNIS

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (“UU 30/2009”):

- Pasal 4 ayat 2 bahwa “Badan usaha swasta, koperasi, dan swadaya masyarakat dapat berpartisipasi dalam usaha penyediaan tenaga listrik”;

- Pasal 11 ayat 1 bahwa “Usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) dilaksanakan oleh badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, badan usaha swasta, koperasi, dan swadaya masyarakat yang berusaha di bidang penyediaan tenaga listrik” ;

- Pasal 3 ayat 2 bahwa “Untuk penyelenggaraan penyediaan tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya menetapkan kebijakan, pengaturan, pengawasan, dan melaksanakan usaha penyediaan tenaga listrik”.

Pemerintah berwenang untuk melaksanakan usaha penyediaan tenaga listrik dan badan usaha swasta dapat berpartisipasi dalam usaha penyediaan tenaga listrik.

Saat ini melihat rasio elektrifikasi yang baru 80.1% (namun tidak merata di seluruh Indonesia), pemerintah belum mampu memenuhi penyediaan tenaga listrik, sehingga peran serta badan usaha swasta sangat diperlukan. Dalam hal ini, pemerintah akan membeli berapapun pasokan tenaga listrik yang dihasilkan oleh badan usaha swasta dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah dalam hal ini diwakili oleh PLN.

Sehingga dari bisnis ini akan memberikan keuntungan kepada:

- kontraktor penyedia energi listrik pembangkit air (PLTA) dengan bertambahnya pasokan energi listrik sebesar 10% tanpa mengeluarkan Capital Expenditure yang besar (memanfaatkan fasilitas yang ada).

- PLN sebagai perwakilan pemerintah dalam melaksanakan usaha penyediaan tenaga listrik karena mampu meningkatkan pasokan energi listrik sebesar 10%;

- Masyarakat yang akan semakin banyak merasakan manfaat energy listrik.

Disamping itu, pemanfaatan Vortex ini juga tidak mengakibatkan kerusakan kepada lingkungan, karena tidak melibatkan proses pembakaran serta sangatlah kecil kemungkinannya untuk mengganggu ekosistem alami sekitarnya..

Page 4: Vort Eks

DESKRIPSI PELUANG KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BISNIS

Saat ini, potensi pasar adalah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dimana listrik yang dihasilkan akan dijual ke PLN maupun pemenuhan kebutuhan pasokan listrik industry swasta.

Potensi pasar dimasa yang akan datang adalah di kawasan Asia Tenggara yang mengalami permasalahan kekurangan pasokan listrik.

PLTA yang ada saat ini selalu menggunakan air terjun, padahal keberadaan air terjun di Indonesia

Biaya real cost operasionalnya nyaris tidak ada, hanya biaya investasi di awal proyek saja, yang bisa dibiayai dengan skema pendanaan 20% : 80% dengan investor hingga saatnya BEP (Break Even Point), di mana 20% dari hasil penjualan listrik untuk kita, sebagai produsen vorteks, dan 80% untuk investor. Setelah BEP, rasio pendapatan menjadi 80% : 20%, di mana 80% keuntungan untuk kita sebagai produsen dan 20% untuk keuntungan investor.