achmadnursamsudin.files.wordpress.com · web viewbahan ajar 1: penjelasan umum kegiatan...
TRANSCRIPT
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs 3
Topik IDENTIFIKASI MASALAHAlokasi Waktu 4 jam (4 x 50 menit) tatap muka dan
4 jam (4 x 60 menit) tugas terstruktur
4 jam (4 x 60 menit) tugas mandiriPertemuan ke 9
o
PB/IDENTIFIKASI MASALAH/09/BAHASA INGGRIS SMP
BAHAN BELAJAR MANDIRI
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
Agar pembelajaran di MGMP berjalan dengan baik, maka guru peserta belajar di MGMP sebaiknya telah memahami materi: (1)pengenalan proses pembelajaran
BERMUTU, (2) pengenalan PTK, Lesson Study, dan
Studi kasus, (3) kajian pembelajaran. Pemahaman akan materi yang telah dibahas pada pertemuan 1-6 tersebut merupakan prasyarat untuk memulai diskusi prosedur identifikasi masalah.
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs2
1. PENGANTARBahan Belajar Mandiri ini ditujukan untuk Guru yang akan memandu kegiatan belajar di MGMP IPA SMP. Bahan Belajar Mandiri ini akan melatih guru peserta yang belajar di MGMP agar memiliki kemampuan merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan sebagai dasar untuk memperbaiki kinerja pembelajaran dan mengidentifikasi masalah sebagai dasar penyusunan rencana PTK.
Sebagai bahan untuk melatihkan guru peserta, maka dalam Bahan Belajar Mandiri ini diberikan contoh bagaimana melakukan prosedur awal Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pada kegiatan diskusi di MGMP, untuk memiliki keterampilan mengidentifikasi masalah, akan diguna-kan studi kasus yang disediakan sebagai sumber belajar. (Lihat Sumber Belajar 1 Studi kasus: Sulitkah Mempertahankan Minat Belajar Mereka? , Sumber Belajar 2 Studi kasus: Saya harus Menggema dengan Pembalajaran Mereka, dan Sumber Belajar 3 Studi kasus: Materi Harus Tuntas Hari itu).
Studi kasus digunakan dalam pembelajaran ini karena merupakan suatu cara yang efektif yang dapat digunakan guru untuk mengidentifikasi, menggali masalah, dan memdalami pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan demikian guru dapat menargetkan apa yang harus ditingkatkan.
Ada beberapa hal yang berhubungan dengan topik diskusi pada pertemuan ke-9 ini yang harus diketahui Guru pemandu, yaitu sebagai berikut.
a. Kedudukan Topik Identifikasi Masalah Identifikasi masalah merupakan bagian dari tahap perencanaan, yaitu tahap pertama dari empat tahap utama dalam PTK. Prosedur identifikasi masalah adalah topik bahasan pertemuan minggu ke-9 dari 16 pertemuan. Guru pemandu dapat menayangkan bagan 1 tahapan PTK secara umum berikut ini.
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs 3
o
Bagan 1.1 Tahapan PTK secara Umum
b. Pentingnya Prosedur Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah penting dilakukan karena identi-fikasi masalah adalah dasar untuk perbaikan kinerja diri guru peserta dalam pembelajaran. Jika guru peserta dapat mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran yang ia lakukan, ini berarti ia dapat bekerja secara berkelanjutan untuk mengembangkan kinerja dirinya sendiri. Di samping itu, identifikasi masalah merupakan kegiatan awal untuk
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
Refleksi Awal untuk Identifikasi
Masalah
Perencanaan Tindakan
1
Pelaksanaan
Observasi
Refleksi dan Tindak
Lanjut
Revisi Tind. 1
(Perencanaan
Tindakan II)
Pelaksanaan Tindakan
II
Observasi
Refleksi dan
Tindak Lanjut
Revisi Tind II (Perencanaan Tindakan
III)
Dan Seterusnya
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs2
melaksanakan PTK yang merupakan bagian dari kompetensi guru-guru yang profesional.
Jika guru peserta dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, maka ia telah memulai perencanaan PTK dengan benar. Fokus dari perencanaan PTK dan keguna-an dari temuan-temuan yang muncul dari identifikasi masalah bergantung pada kejelasan masalah yang didefinisikan sejak awal.
c. Ruang LingkupRuang lingkup pembahasan prosedur identifikasi masalah meliputi:
1. cara melakukan identifikasi masalah,
2. menganalisis masalah, dan
3. merumuskan masalah.
Konteks yang dibahas dalam topik ini adalah masalah-masalah yang terkait dengan konteks pembelajaran IPA di SMP. Masalah itu dikaitkan dengan aspek pengembangan kurikulum, penguatan materi, dan pelaksanaan pembelajaran.
Aspek pengembangan kurikulum antara lain meliputi pemahaman tujuan mata pelajaran IPA, kemampuan menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar, pengembangan silabus, RPP, LKS, dan penilaian.
Aspek penguatan materi subjek antara lain meliputi pemahaman dan penguasaan konsep materi IPA SMP dalam aspek makhluk hidup dan proses kehidupan, energi dan perubahannya, materi dan sifatnya, bumi dan alam semesta, serta bagaimana bekerja/berpikir secara ilmiah.
Aspek pelaksanaan pembelajaran antara lain men-cakup pemilihan strategi/model pembelajaran, pende-katan, metode, media pembelajaran, pengelolaan kelas, keterampilan dasar mengajar, misalnya ke-terampilan: menjelaskan, bertanya, membuka dan menutup pelajaran, membimbing kelompok kecil dan besar, memberi penguatan, dan membimbing diskusi, serta penilaian proses dan hasil belajar.
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs 3
o
d.Petunjuk Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan yang dirancang dalam pembahasan topik identifikasi masalah meliputi kegiatan:
1. tatap muka di MGMP,
2. tugas terstruktur, dan
3. tugas mandiri.
Pada waktu tatap muka, kegiatan belajar yang dirancang adalah curah pendapat, diskusi kelompok (dengan menggunakan studi kasus dengan judul: Dua Lembar Kertas Pemberi Semangat Belajar (Sumber Belajar: 1), dan latihan menerapkan keterampilan mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah, dan merumuskan masalah, dengan menggunakan studi kasus dengan judul “Saya Harus Menggema dengan Pembelajaran Mereka” (Sumber Belajar: 2).
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs2
2. Kompetensi Dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi dan indikator pencapaian kompetensi yang dapat diinformasikan kepada guru peserta adalah sebagai berikut.
Tabel 2.1 Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi
Guru peserta mampu:a. melakukan refleksi diri
terhadap pembelajaran yang telah dilakukan, sebagai dasar perbaikan kinerja guru dalam pembelajaran.
Guru peserta mampu1) Mengidentifikasi masalah-
masalah pembelajaran IPA di SMP yang terkait dengan aspek pengembang-an kurikulum, penguatan materi subjek, dan strategi pembelajaran;
2) Menganalisis masalah berdasarkan faktor-faktor penyebab timbulnya masalah pada pembelajaran IPA yang telah dilaksanakan.
b. Melakukan langkah pertama dalam perencanaan Penelitian Tindakan Kelas.
1) Merumuskan masalah yang terkait dengan pembelajaran materi IPA di SMP (contoh pada materi pokok klasifikasi zat di kelas VII SMP yang dituangkan dalam suatu studi kasus).
2) Mengklasifikasi masalah–masalah yang terindentifikasi dari pembe-lajaran ke dalam aspek pengem-bangan kurikulum, penguatan materi
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs 3
o
subjek, dan pelaksanaan pembelajaran atau ke dalam komponen input, proses, dan output.
3. PersiapanGuru pemandu perlu mempersiapkan beberapa hal, agar guru peserta memiliki keterampilan mengidentifikasi masalah. Beberapa hal yang perlu disiapkan adalah sebagai berikut.1. Guru pemandu mempelajari topik dan sumber
belajar yang disarankan dan relevan.
2. Guru pemandu menyiapkan Bahan Ajar yang akan digunakan dalam kegiatan sesi tatap muka di MGMP ini.
Bahan ajar yang disiapkan seperti tercantun pada tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Daftar Bahan Ajar
Bahan Ajar 1 Penjelasan Umum Kegiatan Identifikasi Masalah
Bahan Ajar 2 Contoh Masalah yang Sering Dialami Guru dalam Pembelajaran IPA
Bahan Ajar 3 Definisi Masalah, Rumusan Masalah, dan Kaidah Perumusan Masalah
Bahan Ajar 4 Pertanyaan Arahan untuk Diskusi Studi Kasus
Bahan Ajar 5 Contoh Jawaban Guru tentang Studi Kasus
Bahan Ajar 6 Contoh Format Klasifikasi Masalah
Guru pemandu mempersiapkan alat yang diperlukan dalam sesi ini misalnya: papan tulis/kertas plano, kapur/spidol, LCD, dan laptop (bila memungkinkan).
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs2
4. Sumber BelajarSumber belajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran topik ini antara lain seperti pada tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Daftar Sumber Belajar
Sumber Belajar Nama Rujukan Keterangan
Sumber Belajar 1
Studi Kasus: Sulitkah Mempertahankan Minat Belajar Mereka?
Lampiran
Sumber Belajar 2
Studi Kasus: Saya Harus Menggema dengan Pembelajaran Mereka.
Lampiran
Sumber Belajar 3
Studi Kasus: Materi Harus Tuntas Hari Itu.
Lampiran
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs 3
o
5. Kegiatan Belajar
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
Kegiatan 1: 10 menitPENGANTAR
Penjelasan umum tentang topik yang akan dipelajari , kompetensi, indikator pencapaian kompetensi, kegiatan belajar, dan hasil belajar yang diharapkan.
Kegiatan 2: 40 menitCURAH PENDAPAT
Curah pendapat permasalahan umum dalam melaksanakan pembelajaran IPA.
Kegiatan 3: 70 menitDISKUSI KELOMPOK
Diskusi & Pengkajian studi kasus untuk latihan mengidentifikasi masalah, identifikasi, menganalisis faktor penyebab masalah, dan merumuskan masalah.
Kegiatan 4: 40 menitLATIHAN INDIVIDUALLatihan individual menentukan masalah, analisis penyebab timbulnya masalah, dan merumuskan masalah.
Kegiatan 5: 25 menitLATIHAN INDIVIDUALLatihan mengklasifi-kasikan masalah ke dalam aspek pengembangan kurikulum, penguatan materi subjek, dan pelaksanaan pembela-jaran.
Kegiatan 6: 15 menitPENUTUPPerangkuman, penguatan, dan pemberian tugas terstruktur dan tugas mandiri.
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs2
Penjelasan Alur
Kegiatan 1: Pengantar (10 menit)
Mengawali kegiatan belajar, guru pemandu mengucapkan salam dan menginformasikan topik yang akan dipelajari. Melalui tayangan Bahan Ajar 1: Penjelasan Umum Kegiatan Identifikasi Masalah, guru pemandu menginformasikan kompetensi, indikator, kegiatan belajar yang akan dilakukan, dan hasil belajar yang diharapkan selama guru peserta mempelajari prosedur identifikasi masalah.
Selanjutnya guru pemandu memberikan penguatan kedudukan prosedur identifikasi masalah dalam tahapan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas.
Kedudukan prosedur identifikasi masalah dapat diperlihatkan seperti bagan 1 Tahapan PTK Secara Umum (lihat butir a pada pengantar).
Pada waktu menayangkan bagan 1 tahapan PTK Secara Umum, guru pemandu menginformasikan bahwa prosedur identifikasi masalah berada pada tahapan Refleksi Awal sebagai bagian dari perencanaan. Refleksi awal dilakukan oleh guru peserta secara berkolaborasi dengan teman sejawat atau dari praktisi lain untuk mencari informasi dalam mengenali dan mengetahui kondisi awal dari permasalahan yang akan dicari solusinya.
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs 3
o
Refleksi awal dapat dilakukan dengan cara menelaah kekuatan atau kelemahan dari suatu proses pembelajaran yang telah dilakukan baik dari aspek diri sendiri, siswa, sarana belajar, atau sumber/lingkungan belajar. Telaahan kekuatan dan kelemahan pembelajaran dapat ditinjau juga dari aspek pengembangan kurikulum, penguatan materi subjek, dan pelaksanaan pembelajaran. Dari temuan-temuan awal, difokuskan pada identifikasi masalah yang nyata, jelas dan mendesak untuk dicari solusinya.
Kegiatan 2 : Curah pendapat (40 menit)Guru pemandu meminta guru peserta agar mereka duduk per kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4-5 orang. Guru pemandu memandu guru peserta dalam setiap kelompok untuk curah pendapat dengan mengemukakan permasalahan yang pernah dialami pada waktu mengajarkan materi IPA di SMP. Setiap guru peserta dalam kelompok mengungkapkan dan menyebutkan permasalahan yang pernah dialami. Setiap permasalahan dituliskan dalam kertas plano atau papan tulis.
Selanjutnya guru pemandu meminta tiap kelompok diskusi untuk menyimak permasalahan yang dikemukakan kelompok lain yang tertulis dalam kertas plano/papan tulis. Kegiatan ini kira-kira dilakukan dalam 10 menit.
Guru pemandu meminta guru peserta di setiap kelompok untuk menelaah daftar masalah hasil curah pendapat. Setelah masalah teridentifikasi, guru pe-mandu dapat menambahkan masalah-masalah yang umum dihadapi guru IPA dengan menayangkan Bahan Ajar 2: Daftar Contoh Masalah yang Sering Dialami Guru dalam Pembelajaran IPA.
Mintalah kepada guru peserta di setiap kelompok untuk menentukan masalah-masalah yang benar-benar terkait dengan pembelajaran IPA. Selanjutnya guru pemandu mengingatkan guru peserta pada topik sebelumnya yang telah dipelajari dalam materi generik PTK mengenai makna masalah dan ciri-ciri rumusan masalah. Untuk mengingatkan guru peserta pada hal tersebut, tayangkan Bahan Ajar 3: Definisi
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs2
Masalah, Rumusan Masalah, dan Kaidah Perumusan Masalah.
Kegiatan 3: Diskusi Kelompok (70 menit)
Setelah guru peserta di MGMP memiliki persepsi yang sama mengenai makna masalah dan rumusan masalah, ajaklah mereka menggunakan Sumber Belajar 1, Studi Kasus: “Sulitkah Mempertahankan Minat Belajar Mereka?,” untuk berlatih mengidentifikasi masalah.
Guru pemandu meminta guru peserta membentuk lingkaran (reading circle). Kemudian ia membacakan studi kasus kepada mereka (kira-kira 20 menit). Selesai pembacaan, ia meminta guru peserta untuk menyam-paikan pendapat mereka secara bebas tentang penga-laman yang direkam dalam studi kasus tersebut. Tujuan diskusi bebas ini adalah untuk menarik perasaan/empati dan kepemilikan terhadap masalah yang mungkin pernah dialami guru peserta sendiri. Setelah mendis-kusikan studi kasus, guru pemandu menyampaikan pesan-pesan moral, misalnya sebagai berikut.
Setelah diskusi bebas, guru peserta diminta untuk mempertimbangkan pertanyaan yang berada pada Bahan Ajar 4: Pertanyaan Arahan untuk Diskusi Studi Kasus.
Sesudah setiap kelompok mendiskusikan jawaban pertanyaan, mintalah kepada setiap kelompok untuk mempresentasikannya dan mintalah kelompok lain menanggapinya. Guru pemandu untuk memberikan penguatan dengan meminta mereka membandingkan jawaban mereka dengan jawaban yang ada pada contoh yang disiapkan. Perlihatkan Bahan Ajar 5: Contoh Jawaban Pertanyaan Guru tentang Studi Kasus.
Berani mengemukakan pendapat bagian dari kebebasan berbicara, namun ketika berbicara hendaknya jujur sesuai dengan apa yang telah dilakukan.
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs 3
o
Berdasarkan jawaban pertanyaan studi kasus: Sulitkah Mempertahankan Minat Belajar Siswa? tersebut, guru pemandu selanjutnya meminta guru peserta diskusi untuk menerapkan keterampilan mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah, dan merumuskan masalah dengan menggunakan Sumber Belajar 2: Saya Harus Menggema dengan Pembelajaran Mereka.
Mintalah kepada setiap anggota kelompok diskusi untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya. Pada saat presentasi, guru pemandu dapat memberi penguatan. Kemudian guru pemandu memperlihat-kan bagaimana rumusan masalah dapat ditarik dari hasil analisis masalah.
Contoh masalah yang dapat diambil dari studi kasus: Sulitkah Mempertahankan Minat Belajar Mereka adalah sebagai berikut.
“Guru menyimpulkan hasil percobaan asam, basa, garam sendiri, siswa tidak diberi kesempatan mengungkapkan kesimpulan mereka sehingga perhatian siswa tidak terfokus pada apa yang disampaikan guru di akhir pelajaran.”
Dari pernyataan tersebut, pembelajaran yang harus diperbaiki sudah jelas arahnya, yaitu pada proses pengambilan kesimpulan hasil percobaan.
Berdasarkan masalah tersebut, rumusan masalah yang dapat dibuat, misalnya sebagai berikut.
Apakah teknik bertanya probing dapat digunakan guru untuk membantu siswa menyimpulkan hasil pengamatan sehingga siswa mampu memahami konsep asam, basa, dan garam di kelas VII SMP?
Kegiatan 4: Latihan individual (40 menit)Setelah guru peserta mempelajari bersama bagaimana mengidentifikasi masalah, menganalisis faktor penyebab masalah, dan merumuskan masalah berdasarkan studi kasus, tugaskan kepada guru peserta masing-masing untuk berlatih secara individual untuk menentukan masalah, menganalisis faktor
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs2
Informasikan kepada guru peserta
• jika masalah guru peserta terkait dengan penentuan KKM (kriteria ketuntasan minimal), bacalah sumber belajar Bimbingan Teknis Mengenai Penentuan KKM (Depdiknas, 2007).
• Jika masalah guru peserta terkait dengan kesulitan mengajarkan topik –topik aspek kimia di SMP, bacalah sumber belajar modul-modul IPA (sumber belajar belajar: www:pppptk ipa.org atau baca sumber belajar yang relevan.
• Jika masalah guru peserta terkait dengan kesulitan menggunakan model-model pembelajaran IPA, bacalah modul pelatihan terintegrasi berbasis kompetensi (PTBK) mata pelajaran IPA di SMP atau sumber belajar lain yang relevan!
penyebab timbulnya masalah, dan merumuskan masalah berdasarkan pengalaman di kelasnya masing-masing. Permasalahan yang diangkat dapat menyangkut aspek: (a) pengem-bangan kurikulum, (b) penguatan materi subjek, dan (c) pelaksanaan pembelajaran.
Jika guru peserta telah menemukan permasalahan dalam pembelajarannya, guru pemandu meminta guru peserta menelaah masalah yang telah dikemukakan apakah terkait dengan aspek: (a) pengembangan kurikulum, (b) penguatan materi subjek, atau (c) pelaksanaan pembelajaran.
Jika guru peserta mengalami kesulitan dalam menentukan masalah sendiri, maka tayangkan Bahan Ajar 2: Contoh Masalah yang Sering Dialami Guru dalam Pembelajaran IPA. Tanyakan kepada mereka, apakah dari contoh masalah pada Bahan Ajar 2 itu terkait dengan masalah mereka atau tidak.
Kegiatan 5: Kegiatan Individual (25 menit)Guru pemandu meminta setiap kelompok guru peserta untuk melihat kembali daftar masalah
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs 3
o
yang terinden-tifikasi dari kegiatan 2, 3, dan 4. Guru pemandu meminta para guru peserta mengklasifikasikan masalah yang teridentifikasi ke dalam aspek pengembangan kurikulum, penguatan materi subjek, dan pelaksanaan pembelajaran.
Guru peserta mengklasifikasikan masalah ke dalam sumber masalah dalam pembelajaran (pengembangan kurikulum, penguatan materi subjek, dan pelaksanaan pembelajaran). Guru pemandu menayangkan Bahan Ajar 6: Contoh Format Klasifikasi Masalah dalam Pembelajaran IPA.
Kegiatan 6: Penutup (15 menit)Guru pemandu memberi kesempatan kepada guru peserta diskusi untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan prosedur identifikasi masalah yang telah dipelajari. Pada kegiatan ini jawaban pertanyaan bisa diberikan oleh guru peserta lain. Tanyakan kepada guru peserta yang lain apakah indikator yang telah ditetapkan dalam mempelajari prosedur identifikasi masalah ini telah tercapai atau belum.
Setelah tanya-jawab, mintalah seorang guru peserta untuk merangkum hal-hal yang telah dipelajari dalam prosedur identifikasi masalah.
Rangkuman yang diberikan sebaiknya termasuk butir-butir berikut.
a. Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama PTK yang harus dilakukan. Hal ini dapat dilakukan pada saat merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan.
b. Saat refleksi, guru peserta mengingat kembali kejadian, atau hal-hal yang membuat ia tidak puas. Untuk merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan, guru peserta dapat menyusun refleksi secara tertulis.
c. Masalah merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dan kenyataan, jadi dapat berupa situasi yang tidak memuaskan.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs2
d. Rumusan masalah dapat dinyatakan dengan pertanyaan yang akan dicari solusinya.
Setelah perangkuman, guru pemandu meminta seorang guru untuk membacakan tugas terstruktur yang dapat ditemukan di Buku Kerja dan guru pemandu mengingatkan guru peserta lainnya dengan membaca tugas bersama.
Tugas TerstrukurPelaksanaan tugas terstruktur untuk identifikasi masalah terdiri dari langkah sebagai berikut.
1. Guru peserta melaksanakan pembelajaran di kelas masing-masing. Pengajaran tersebut diamati oleh pengamat (rekan sejawat) di sekolah. Mintalah guru peserta sejawat mencatat hasil observasinya sesuai dengan format yang disediakan.
2. Setelah selesai pembelajaran, guru peserta langsung merenungkan pembelajaran yang telah dilakukan dan direfleksikan secara tertulis. Tuliskan pengalaman mengajar ini dalam bentuk studi kasus!
3. Diskusikan dengan teman sejawat masalah-masalah yang teridentifikasi dari pembelajaran tersebut. Klasifikasikan masalah ke dalam aspek pengembangan kurikulum, penguatan materi subjek, atau praktek pembelajaran.
4. Bacalah sumber belajar 3: Teaching Strategy, Modul DBE. Buatlah suatu kajian kritis terhadap strategi-strategi pembelajaran yang diuaraikan dalam modul tersebut.
Tugas terstruktur dialokasikan selama 4 x 60 menit. Laporan tugas terstruktur akan menjadi salah satu tagihan yang akan dijadikan bukti untuk melihat ketercapaian indikator hasil belajar dan dijadikan bahan portofolio guru.
Renungkanlah dengan jujur apa yang telah dilakukan, kejujuran dan keterbukaan merupakan modal utama untuk maju.
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs 3
o
Tugas Mandiri
Untuk belajar mandiri, guru peserta disarankan untuk membuat ringkasan hasil bacaan mengenai penyusunan silabus dan RPP, pengembangan bahan ajar, dan metode-metode penilaian, serta strategi atau model-model pembelajaran berorientasi pada PAKEM.
6. PENILAIANPenilaian terhadap pencapaian hasil belajar guru peserta dilakukan melalui produk kegiatan belajar. Produk yang dapat dinilai adalah: laporan tugas terstruktur berupa daftar identifikasi masalah, rumusan masalah pembelajaran, dan deskripsi kondisi penyebab timbulnya masalah. Produk guru peserta akan dilampir-kan dalam portofolio guru peserta diskusi.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs2
Lampiran-LampiranPetunjuk Kepada Guru pemandu
Guru pemandu dalam kegiatan MGMP bertugas:• Mempelajari topik dan materi yang relevan
dengan topik yang akan dibahas di MGMP;• Mempersiapkan Bahan Ajar yang akan
ditayangkan; • Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan
untuk kelancaran kegiatan;• Mendistribusikan bahan belajar;• Mengarahkan/Memandu diskusi; • Mengarahkan tugas terstruktur;• Melakukan asesmen terhadap peserta diskusi;
dan
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs 3
o
• Mengumpulkan bukti (produk) hasil belajar guru peserta diskusi dalam portofolio guru peserta.
Bahan AjarBahan Ajar 1: Penjelasan Umum Kegiatan Identifikasi
MasalahTabel Kompetensi, Indikator Pencapaian Kompetensi, Kegiatan yang akan dilakukan, dan Hasil belajar yang diharapkan
Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi
Kegiatan
Belajar
Hasil Belajar yang
Diharapka
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs2
nGuru peserta mampu melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan untuk menyusun perencanaan Penelitian Tidakan Kelas.
Mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran IPA pada materi pokok klasifikasi zat di kelas VII SMP melalui studi kasus.
Curah pendapat
Daftar masalah dalam pembelajaran IPA pada materi pokok klasifikasi zat
Mengklasifikasi masalah masalah yang terindentifikasi dalam pembelajaran materi pokok klasifikasi zat di kelas VII ke dalam aspek pengembangan kurikulum, penguatan materi subjek, dan praktik/pelaksanaan pembelajaran.
Diskusi Tabel klasifikasi masalah
Merumuskan masalah yang terkait dengan pembelajaran materi pokok klasifikasi zat di kelas VII SMP.
Latihan Rumusan masalah dalam pembelajaran IPA pada materi pokok klasifikasi zat
Bahan Ajar 2: Contoh Masalah yang Sering Dialami Guru dalam Pembelajaran IPA
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs 3
o
Contoh masalah yang terkait dengan aspek pengembangan kurikulum:• Kesulitan guru dalam mengembangkan
silabus;• Ketidaksiapan guru dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran IPA terpadu;• Kesulitan guru dalam menentukan tema
pembelajaran IPA terpadu; • Kesulitan guru dalam menentukan proporsi
alokasi waktu untuk setiap materi pokok;• Kesulitan guru dalam menentukan kriteria
ketuntasan minimum (KKM);• Kesulitan guru dalam mengembangkan
indikator hasil belajar; dan• Kesulitan guru dalam menentukan teknik dan
bentuk instrumen penilaian hasil belajar.
Contoh masalah yang terkait dengan penguatan materi subjek• Kesulitan guru dalam menjelaskan persamaan
reaksi kimia sederhana.• Kesulitan guru dalam menjelaskan bahan
kimia di rumah• Kesulitan guru dalam menjelaskan sifat-sifat
cahaya (pembiasan cahaya, pemantulan cahaya, pembentukan bayangan benda).
• Kesulitan guru dalam menjelaskan klasifikasi tumbuhan dan tumbuhan.
• Kesulitan guru dalam menjelaskan materi bioteknologi modern.
Contoh masalah yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran:Penggunaan strategi/model pembelajaran• Kesulitan guru dalam menentukan model
pembelajaran IPA yang sesuai dengan topik yang akan diajarkan.
• Kesulitan guru dalam mengoptimalkan kerja kelompok siswa.
• Kesulitan siswa dalam membangun/menemukan konsep sendiri.
Bahan ajar:• Kesulitan guru dalam mengembangkan LKS
untuk mengembangkan keterampilan berpikir siswa.
• Kesulitan siswa memahami konsep sifat-sifat cahaya.
Pengelolaan kelas:
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs2
• Jumlah siswa yang terlalu banyak (melebihi kapasitas maksimum kelas);
• Tidak beraninya siswa mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat;
• Kurang optimumnya kerja kelompok siswa;• Sulitnya guru mengendalikan waktu ketika
siswa praktikum; dan• Kesulitan siswa dalam merumuskan
kesimpulan hasil percobaan.
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs 3
MASALAH:
SITUASI YANG TIDAK MEMUASKAN/GANJALAN PIKIRAN DAN PERASAAN YANG MENDORONG PENELITI UNTUK MENCARI SOLUSI
RUMUSAN MASALAH:
MERUPAKAN PERTANYAAN YANG AKAN DICARI JAWABANNYA MELALUI PENELITIANBERUPA KALIMAT PERTANYAAN
DIRUMUSKAN SECARA RINCI YANG MENUNJUK PADA PROSES DAN HASILMasalah Praktik Pembelajaran
Guru kurang menggunakan strategi pembelajaran yang variatifGuru kurang menguasai penggunaan TIKGuru kurang memberdayakan media pembelajaran Siswa kurang berani mengemukakan pendapatSiswa tidak mau tampil di depan kelasMotivasi siswa untuk belajar bahasa Inggris rendahSiswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan guruSiswa tidak memperhatikan penjelasan guruKemampuan membaca, menulis, berbicara dan mendengar siswa rendah
Siswa mengalami kesulitan dalam menguasai kosa kata dan penggunaan tenses
KAIDAH PERUMUSAN MASALAH:
Masalah hendaknya dirumuskan dengan jelas dan tidak menimbulkan makna ganda
Rumusan masalah dituangkan dalam bentuk kalimat tanya.
Rumusan masalah menunjukkan hubungan antara variabel.
Rumusan masalah menunjukkan secara eksplisit subjek dan ataulokasi penelitianMasalah Praktik Pembelajaran
Guru kurang menggunakan strategi pembelajaran yang variatifGuru kurang menguasai penggunaan TIKGuru kurang memberdayakan media pembelajaran Siswa kurang berani mengemukakan pendapatSiswa tidak mau tampil di depan kelasMotivasi siswa untuk belajar bahasa Inggris rendahSiswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan guruSiswa tidak memperhatikan penjelasan guruKemampuan membaca, menulis, berbicara dan mendengar siswa rendah
Siswa mengalami kesulitan dalam menguasai kosa kata dan penggunaan tenses
o
Bahan Ajar 3: Definisi Masalah, Rumusan masalah, dan Kaidah Perumusan Masalah
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs2
1. Gejala atau fenomena apakah yang muncul pada suasana belajar pada case study: Sulitkah Mempertahankan Minat Belajar Mereka? (misal suasana kelas, keadaan siswa, perilaku siswa, kejadian di kelas)
2. Apakah yang menjadi masalah utama/esensial guru yang tertulis dalam case study: Sulitkah Mempertahankan Minat Belajar Mereka?
3. Hal-hal apakah yang menyebabkan timbulnya fenomena belajar dalam case study tersebut?
4. Tuliskanlah rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan!Masalah Praktik Pembelajaran
Guru kurang menggunakan strategi pembelajaran yang variatifGuru kurang menguasai penggunaan TIKGuru kurang memberdayakan media pembelajaran Siswa kurang berani mengemukakan pendapatSiswa tidak mau tampil di depan kelasMotivasi siswa untuk belajar bahasa Inggris rendahSiswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan guruSiswa tidak memperhatikan penjelasan guruKemampuan membaca, menulis, berbicara dan mendengar siswa rendah
Siswa mengalami kesulitan dalam menguasai kosa kata dan penggunaan tenses
Bahan Ajar 4: Pertanyaan Arahan untuk Diskusi Studi Kasus
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs 3
1. Fenomena yang nampak berdasarkan case study: Sulitkah mempertahankan minat belajar siswa?• Pada awal pembelajaran ada
beberapa siswa yang membelakangi guru.• Guru melakukan apersepsi dalam
waktu kurang dari 15 menit, dan ada beberapa siswa yang belum siap untuk belajar. Mereka masih mengawasi sekeliling ruangan yang masih sangat asing baginya.
• Pada saat guru menjelaskan, ada beberapa siswa yang tidak mengikuti penjelasan itu. Penjelasan yang disampaikan guru dianggap angin lalu dan siswa asyik melihat keliling ruangan Lab. Reki adalah satu dari siswa, mengantuk dan meletakkan kepalanya di meja.
• Perhatian siswa muncul saat guru mendemonstrasi mencapurkan larutan antasid dengan indikator kulit manggis.
• Pada saat diminta bereksplorasi dengan mengunakan LKS, ada siswa yang langsung bekerja dan ada yang hanya menonton temannya.
• Ada salah seorang siswa (Reki) yang masih malas melakukan kegiatan, setelah diminta teman sekelompoknya membantu, ia mulai mencoba kegiatan yang ada dalam LKS.
• Guru berkeliling membimbing dan mengamati aktivitas siswa ketika praktikum.
• Setelah kegiatan kelompok berakhir, guru dengan sangat tergesa-gesa langsung memberikan penjelasan, tapi penjelasan guru tidak menimbulkan adanya interaksi siswa dengan guru. Informasi banyak bersumber dari guru sehingga guru-lah yang memonopoli pembicaraan.
• Guru banyak menjelasakan teori asam basa, tidak ada kegiatan menggali pengetahuan siswa dari apa yang telah siswa lakukan. Dari tulisan guru, “banyak siswa yang merasa sulit menghubungkan sejumlah informasi yang diucapkan guru dan kegiatan ini membuat turunnya konsentrasi belajar siswa.”
• Guru menjawab pertanyaan sendiri karena merasa tidak ada siswa yang dapat menjawabnya.
2. Identifikasi MasalahBerdasarkan fenomena yang muncul dalam kelas pembelajaran Bu Helsi pada studi kasus yang dibahas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut.
• Guru tidak mengkondisikan semua siswa untuk siap belajar;
•
o
Bahan Ajar 5: Contoh Jawaban Guru Tentang Studi Kasus
(Case Study)
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs2
Guru tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk memahami isi LKS;
• Siswa kurang berani mengungkapkan rasa ingin tahu dengan mengajukan pertanyaan;
• Guru kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan hasil percobaan;
• Menurunnya perhatian siswa pada akhir pembelajaran;
• Siswa kurang memahami konsep asam, basa, dan garam berdasarkan penjelasan guru dan hasil praktikum; dan
• Siswa kurang mampu menyimpulkan hasil percobaan.
3. Penyebab timbulnya fenomena/analisis penyebab masalah diantaranya:
• Guru kurang mengkondisikan siswa untuk siap belajar, hal ini terjadi karena guru lupa menginformasikan kepada siswa untuk menghadap ke papan/depan saat guru berbicara;
• Ada beberapa siswa saat dibagi LKS langsung bekerja dan ada yang hanya diam saja, hal ini terjadi mungkin disebabkan siswa di kelas VII belum semuanya terbiasa bekerja dengan LKS karena mereka baru masuk SMP; dan
• Guru langsung menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan mungkin karena waktu pembelajaran hampir habis sedangkan proses kesimpulan belum tersampaikan.
Rumusan masalah:
Jika fokusnya akan membantu siswa menyimpulkan hasil percobaan, maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah:“Apakah teknik bertanya probing dapat digunakan guru untuk membantu siswa menyimpulkan hasil pengamatan sehingga siswa mampu memahami konsep asam, basa, dan garam di kelas VII SMP?”
Jika fokusnya ingin lebih mengaktfkan semua siswa terlibat dalam praktikum, maka contoh rumusan masalahnya:“Apakah strategi pembelajaran jigsaw dapat digunakan untuk melibatkan peran serta siswa dalam kerja kelompok?
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs 3
o
Bahan Ajar 6: Contoh Format Klasifikasi Masalah
No
Sumber Belajar
Masalah Pembelajar
an yang Teridentika
si
Area Masalah
Pengembangan
Kurikulum
Penguatan
Materi Subjek
Praktik/ Pelaksanaa
n Pembelajar
an
1 Pengalaman
2 Studi Kasus “Sulitkah Memperta-hankan Minat Belajar Mereka?”
3 LKS dan Laporan Praktikum siswa dari RPP
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs2
Sumber BelajarSumber Belajar 1: Studi kasus (1)
Sulitkah Mempertahankan Minat Belajar Mereka?Oleh: Helsy Elselia, S.Pd.
Guru SMPN 2, Tanjungsari- Sumedang.
Sebagai seorang guru, saya berkeinginan agar siswa merasa senang saat belajar dan tetap mengikuti pembelajaran sampai jam pelajaran berakhir. Pada kesempatan ini pelajaran yang akan saya sampaikan adalah materi klasifikasi zat.
Konsep yang tercantum dalam RPP adalah asam, basa dan garam dalam kisaran standar kompetensi: Memahami klasifikasi zat, sedangkan kompetensi dasar: Melakukan percobaan sederhana dengan bahan yang diperoleh dalam kehidupan sehari hari. Konsep asam, basa dan garam diajarkan di kelas VII semester 1. Seperti kita ketahui bahwa pelajaran Kimia baru mulai dipelajari siswa setelah masuk SMP. Sehingga siswa yang baru tamat SD tersebut masih sangat merasa asing terhadap Laboratorium beserta alat dan bahannya sampai petunjuk kegiatannya (LKS).
Sabtu, 23 Agustus 2008, pukul 09.50, dilaksanakanlah pembelajaran di kelas 7D SMPN 2 Tanjungsari. Kegiatan belajar saat itu menggunakan pendekatan kontekstual dan siswa belajar dalam kelompok yang terdiri atas 4 orang dan dibagi menjadi 10 kelompok. Pengaturan meja dan bangku disusun membentuk angka II. Pada awal pembelajaran saya lupa meminta siswa untuk menghadap ke depan papan tulis, sehingga ada beberapa siswa yang membelakangi guru. Saat itu saya begitu bersemangat untuk membawa siswa mengerti akan konsep kimia ini.
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs 3
o
Apersepsi disampaikan dalam waktu kurang dari 15 menit, dan ada beberapa siswa yang belum siap untuk belajar. Mereka masih mengawasi sekeliling ruangan yang masih sangat asing baginya. Saya mulai menjelaskan bermacam macam indicator dan ciri asam basa yang biasa dikenal, seperti ciri pada cuka dan sabun. Kemudian penjelasan berlanjut pada alat dan bahan eksperimen .
Saya memperhatikan ada beberapa siswa yang tidak mengikuti penjelasan itu. Penjelasan yang disampaikan dianggap angin lalu dan mereka asyik melihat keliling ruangan Lab. Reki adalah satu dari siswa tadi yang mengantuk dan meletakkan kepalanya di meja.
“Anak-anak, tahukah kalian mengapa untuk mengurangi sakit pada lambung orang sering menggunakan obat seperti antasid? “Ucapan saya mulai sedikit menarik perhatian siswa saat melakukan tahap kontak dalam kontekstual. Lalu kegiatan belajar mulai melangkah ke tahap kuriositi.” Coba kalian perhatikan tabung reaksi yang berisi ekstrak kulit buah manggis ini, apa warnanya? Sekarang Ibu akan mencampurkannya dengan larutan antasid, sedikit kita aduk dan perhatikanlah…… dan ternyata campuran itu jadi berubah warna. Mengapa begitu, apa ada yang tahu alasannya?” Semua siswa terdiam dan terkagum-kagum. Demikianlah demontrasi tersebut dilakukan sehingga terciptalah rasa ingin tahu siswa.
Tiba saatnya siswa ditugaskan untuk bereksplorasi dengan media pembelajaran dengan di pandu oleh LKS pada tahap elaborasi. Setiap siswa mendapatkan 2 lembar LKS. Ada siswa yang sudah aktif membaca dan langsung ingin mencoba melakukan kegiatan seperti perintah dalam LKS, tapi ada juga yang diam menonton. Seperti pada awal pembelajaran Reki berada pada keadaan yang belum mau belajar dan malas mengikuti kegiatan kelompok. Rafima, teman sekelompoknya mulai menegur. ”Ayo Rek baca LKS-nya, bantu saya dong, jangan diam saja,” Gerutu Rafima. Dengan terpaksa Reki mulai melirik demi LKS. Setelah ditemukan hal yang menarik dari kegiatan yang dilakukan teman temannya, mulailah minat Reki muncul. Perlahan Ia mulai melakukan kegiatan dan berdiskusi
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs2
tentang gejala yang timbul setelah meneteskan cuka pada lakmus merah dan lakmus biru. “Kok aneh ya mengapa lakmus biru berubah jadi merah sedangkan yang merahnya tidak berubah. Tapi bila ditetesi air kapur, malah yang berubah lakmus merah jadi biru, sedangkan lakmus biru tetap,” kata Reki aneh. Terbukalah suatu diskusi kelompok untuk membahas gejala yang timbul dan mereka mencatatnya pada tabel pengamatan. Tetapi penyebab terjadinya perubahan itu masih belum dapat mereka temukan dan ada keinginan untuk bertanya kepada guru, tapi keinginan itu hilang.
Sambil berkeliling membimbing kegiatan yang dilakukan siswa kelompok demi kelompok, saya memperhatikan aktivitas siswa. Saya merasa pembelajaran saat itu berhasil karena saya dapat membaca siswa senang dan betah belajar dari kegiatan eksperimen indikator asam basa ini.
Setelah kegiatan kelompok berakhir saya mulai masuk pada tahap nexus yaitu tahap perumusan rangkuman. Dengan sangat tergesa-gesa, saya langsung memberikan penjelasan, tapi sayangnya penjelasan itu tidak menimbulkan adanya interaksi siswa dengan guru. Informasi banyak bersumber dari guru sehingga guru-lah yang memonopoli pembicaraan. Banyak teori asam basa saya sampaikan secara langsung dan tidak ada kegiatan menggali pengetahuan siswa dari apa yang telah mereka lakukan. Dari raut wajah, banyak siswa yang merasa sulit menghubungkan sejumlah informasi yang diucapkan guru dan kegiatan ini membuat turunnya konsentrasi belajar siswa .
“Dari ketiga macam indicator alami yang kita gunakan hari ini, manakah indikotor yang paling baik dan apa alasannya.” Saya mulai meminta perhatian siswa kembali. Banyak siswa terdiam. Kemudian saya mencoba menunjuk salah satu dari mereka untuk menjawab. Tapi apa jawab mereka? “Belum Bu, Kami tidak bisa menjawabnya!”
Akhirnya pertanyaan itu saya jawab dan pertegas sendiri setelah tidak saya temukan jawaban tepat dari mereka. Penjelasan itu saya akhiri dengan kesimpulan ciri ciri larutan yang bersifat asam, basa dan netral. Jumlah siswa yang tidak memperhatikan dan mengikuti pembelajaran
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs 3
o
dengan baik jadi bertambah banyak. Meskipun beberapa pertanyaan dalam LKS dapat dijawab dengan baik, tapi ada beberapa konsep yang belum dipahami, sehingga siswa belum mampu menarik kesimpulan dari percobaan yang mereka lakukan, kemampuan itu hanya terbatas pada beberapa siswa saja. Hal ini terbukti dari hasil test yang diberikan guru.Saya merasa kecewa. Awalnya saya mengira pembelajaran saat itu berhasil, ternyata tidak. Saya tidak dapat mempertahankan semangat belajar siswa yang justru malah di akhir jam pelajaran.
Meskipun sudah saya kuras energi ini untuk membuat siswa mengerti dengan berkeliling membimbing siswa, memberi penjelasan, tapi sia-sia belaka karena justru motivasi yang muncul sangat tinggi pada kegiatan elaborasi menjadi sangat cepat menyusut di akhir pembelajaran. Kejadian ini sangat tidak saya harapkan karena mengapa saya tidak dapat mempertahankan semangat belajar siswa. Apa yang harus saya ubah dari pembelajaran ini.
Sumber Belajar 2: Studi Kasus (2)Saya Harus Menggema dengan Pembelajaran
MerekaOleh: Soni Darma Jatnika, S.Pd.
Guru SMPN 5, Sumedang
Saya akan mengajar Fisika di kelas IX C SMPN 5 Sumedang, sesuai dengan RPP yang saya buat yaitu tentang gaya magnetik/gaya Lorentz.
Saya seorang guru yang sudah mengajar 17 tahun. Namun selama itu dalam proses pembelajaran belum pernah dilihat oleh banyak orang dan di rekam oleh video. Perasaan yang menghantui diri saya ketika pembelajaran akan berlangsung, bisakah saya mengendalikan mereka.
Sabtu, 25 Nopember 2006 pukul 09.00 saya melaksanakan pembelajaran di kelas IX C SMPN 5 Sumedang, saya mengajar fisika mengambil konsep pembelajaran gaya megnetik/gaya lorentz, dengan Standar Kompetensi: Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan untuk untuk
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs2
memahami keterkaitannya dengan pemanfaatan teknologi dalam kehidupan sehari–hari dan Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan gejala kemagnetan dan pemanfaatan dalam teknologi. Seminggu sebelumnya saya menyiapkan RPP dan LKS secara berkolaborasi dengan guru di MGMP dan dosen mitra dari UPI.
Pada awal pembelajaran saya mulai dengan ucapan salam kemudian menuliskan judul yang akan dibahas di papan tulis. Untuk menggali konsep awal saya mulai dengan pertanyaan “Pernahkah kamu melihat mobil mainan (Tamiya) bergerak?” Hampir semua anak menjawab pernah. Saya lanjutkan lagi pertanyaan yang kedua. Mengapa bisa bergerak, ada apa di dalamnya? beberapa orang anak menjawab Dinamo, Pak! Saya langsung membetulkan jawaban, yang tepat bukan Dinamo tetapi Motor Listrik.
Siswa dikelompokan menjadi 6 kelompok dengan masing– masing anggota 7 orang. Pembelajaran terus berjalan, setiap kelompok mengerjakan LKS dengan Judul gaya Magnetik. Interkasi siswa di kelompok tidak terlalu bagus, ada siswa yang tidak ikut berkerja tetapi cuma melihat saja, ini terjadi hampir di semua kelompok.
Ketika eksperimen dimulai, ada 4 kelompok yang alatnya tidak bekerja. Ayunan magnetik yang saya buat ketika di hubungkan dengan batu baterai tidak bergerak, padahal alat itu sudah disiapkan seminggu yang lalu dan dicoba lagi sebelum tampil 1 jam sebelumnya. Saya agak panik karena waktu tersita untuk membetulkan alat-alat itu, yang akhirnya bisa bekerja.Saya melanjutkan pembelajaran dengan meminta semua kelompok mempresentasikan dengan cara menempelkan tabel hasil pengamatan. Kelompok yang selesai membacakan hasil kerjanya diberi penghargaan dengan tepuk tangan, siswa kelihatan senang. Ketidakpuasan terlihat di beberapa kelompok yang sudah menempelkan data tetapi tidak tampil sehubungan dengan waktu yang segera berakhir.
Proses penarikan kesimpulan tergesa-gesa, dengan tidak sabar saya pun ikut menyimpulkan agar target pembelajaran tercapai.
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs 3
o
Saya merasakan tujuan pembelajaran saat itu baru tercapai 90% dan masih banyak kekurangan yang saya harus perbaiki:1. saya menginginkan semua berjalan sesuai
dengan RPP yang saya buat 100%.2. saya ingin semua siwa menjawab dengan
tepat pada tahap apersepsi.3. saya menginginkan semua kelompok bisa
tampil untuk presentasi.4. saya menginginkan semua kelompok bisa
menyimpulkan dengan tepat.
Saya mengakhiri pembelajaran lebih 20 menit dari waktu yang dialokasikan pada RPP. Komentar-komentar dari observer menyebutkan bahwa saya terlalu tergesa-gesa dalam menarik kesimpulan di akhir pembelajaran.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs2
Sumber Belajar 3: Studi kasus (3)Keinginanku Membawa Mereka Menjadi Dirinya
SendiriOleh Helsy Elselia, S.Pd.
Guru SMPN 2 Tangjungsari- Sumedang
Siang itu udara terasa panas dan pelajaran akan diakhiri dengan dua jam sisa dalam arti sisa tenaga, sisa konsentrasi, bahkan mungkin sisa semangat dalam belajar. Pada kesempatan siang itu materi pelajaran yang akan disampaikan adalah sistem peredaran manusia yang mebahas bagaimana sistem transfortasi dalam tubuh manusia.
Materi sistem peredaran darah ini adalah topik yang cukup sulit dipahami oleh siswa karena banyak sekali istilah baru dan tidak adanya media yang dapat langsung diamati oleh siswa. Biasanya media yang sering digunakan adalah charta. Sistem peredaran darah terdiri atas organ jantung, pembuluh arteri, vena, dan kapiler, yang beredar dua kali mengelilingi jantung. Setelah banyak bercerita tentang hubungan organ-organ tersebut, tampak siswa mulai gerah dan lama-lama surut menjadi lebih tenang. Metode yang digunakan berupa ceramah sehingga guru yang menjadi pusat belajar dan siswa hanya tenang mendengarkan. Setelah beberpa waktu kegiatan inti berlangsung, anak-anak mulai mengantuk dan berjuang sekuatnya untuk dapat membuka mata. Terbayang dalam benak saya, anak-anak berusaha menahan kantuk dan mengikuti cerita tentang sistem peredaran darah.
Sayup-sayup suara yang saya ucapkan seolah-olah kegiatan meninabobokan anak di siang hari. Tibalah saatnya proses evaluasi tentang sejauh mana hasil ceramah saya hari ini dengan melemparkan sejumlah pertanyaan. Di luar dugaan saya ternyata tidak seorang anak pun dari 40 siswa yang mengeluarkan suara apalagi untuk menjawab pertanyaan saya.
Kesal, marah, sedih, cape, dan sia-sialah pekerjaan saya hari itu. Muncul beberapa pertanyaan: ada apa ini? Apa yang salah dan apa penyebabnya? Semua pertanyaan ini terus membahana sampai jam pelajaran berakhir. Siapa
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs 3
o
yang dapat membantu memberikan jawaban atas semua pertanyaan tersebut.
Kubayangkan lagi kegiatan pembelajaran saat itu langkah-demi langkah dari kegiatan awal sampai penutup. Ada sedikit jawaban atas permasalahan itu. Timbul pemikiran mungkin pembelajarannya membosankan, suara cenderung monoton dan siswa diam, hanya ditempatkan sebagai pendengar yang setia. Mungkin inilah jawaban penyebab permasalahan di siang itu.
Adakah cara lain yang dapat mengubah suasana belajar agar lebih aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM)? Untuk menjawab masalah itu, saya berbagi pengalaman ini dengan rekan sejawat pada kegiatan MGMP. Ada satu ide bagus yang disampaikan teman, yaitu dengan bermain peran. Akhirnya saya membuat perencanaan mengajar dengan metode bermain peran. Dalam bermain peran itu siswa menjadi bagian-bagian darah yang membawa beberapa zat berkeliling melewati wilayah trasportasi kita. Kegiatan ini dilaksanakan di luar kelas dengan menggambarkan aliran darah yang harus dilalui siswa.
Dari metode yang saya kembangkan itu membuat siswa melakukan aktivitas fisik sehingga membuat mereka tertawa, bersemangat mengikuti kegiatan, dan tidak ada yang terlihat ngantuk, bahkan mereka mampu menceritakan jalan yang mereka tempuh seperti aliran darah. Betapa bahagianya saya menemukan cara mengatasi permasalahan ini.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs2
Sumber Belajar 4: Studi kasus (4)Aku Harus Sabar Membimbing Mereka
Oleh: Soni Darma Jatnika S.Pd.Guru SMPN 5 Sumedang
Di awal tahun pelajaran 2008/2009 saya mulai dengan tekad baru dan semangat baru, saya harus lebih baik membelajarkan mereka. Persiapan pembelajaran mulai dari SILABUS, RPP dan LKS sudah saya siapkan.LKS yang saya persiapkan hanya membuat 2 kegiatan dan masing–masing terdiri dari 3 langkah, cukup sederhana memang.
Hari Senin, tanggal 21 Juli 2008 pukul 08.20 saya melaksanakan pembelajaran di kelas IX I yang baru pertama kali saya mengajar di kelas itu. Konsep yang saya bawakan waktu itu adalah LISTRIK STATIS, dengan Standar Kompetensi “Memahami konsep kelistrikan dan penerapan dalam kehidupan sehari–hari” dan Kompetensi Dasarnya “mendeskripsikan muatan kelistrikan untuk memahami gejala listrik statis“
Wajah anak–anak tampak tegang, mungkin di benaknya mengira seperti apa sih karakter saya itu. Saya mulai dengan pertanyaan “anak–anak apa itu listrik statis?” Anak–anak diam kemudian saya sederhanakan pertanyaannya, ketika berbicara listrik apa yang kalian bayangkan? Mulailah mereka 4 orang mengangkat tangan dan jawabannya bervariasi: Kabel, Setrum, Lampu, dan Energi. Nah kalau kita berbicara plastik, kaca, dan awan; listrik bukan? Anak–anak terdiam.
Kemudian saya melanjutkan pembelajaran, nah kerjakan LKS nya! Anak–anak saya bagi dalam 11 kelompok dengan banyaknya anggota 4 orang. Saya biarkan mereka mengerjakan LKS, saya amati kerja mereka.
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs 3
o
Saya sangat terkejut 8 kelompok melakukan kesalahan dalam praktek, mengerjakan tanpa mengikuti prosedur yang ditetapkan (tidak membaca langkah demi langkah). Saya hampiri mereka, sudah baca LKS nya? Jawabnya, “sudah, pak!“
Silahkan diskusikan lagi dengan temanmu baca dengan teliti! Di akhir pelajaran anak mempresentasikan hasil kerjanya dan dalam menarik kesimpulan tidak terlalu sulit artinya sesuai dengan harapan indikator yang dibuat.
Ketika pelajaran sudah selesai, saya hampiri kelompok yang melakukan kesalahan dalam praktik, mengapa kalian melakukan kesalahan? Habis, Bapak tidak menjelaskan harus bagaimana kami berkerja!Saya termenung mendengar ucapan itu? Mengapa itu terjadi? Timbul pertanyaan-pertanyaan: 1. Mengapa siswa tidak terbiasa melihat
langkah–langkah pada LKS?2. Mengapa kemampuan mengamati kurang
mereka miliki untuk mengekplorasi suatu bahan ajar?
3. Atau barangkali kesalahan saya menganggap bahwa LKS ini sederhana sehingga tidak perlu saya jelaskan?
Refleksi: PenulisDi awal pelajaran saya kira LKS yang kegiatannya demikian sederhana, saya tidak perlu menjelaskan secara rinci langkah-langkahnya. Saya menyadari betapapun sederhana LKS itu menurut kita, belum tentu sederhana menurut anak. Tuntunlah mereka “saya harus sabar membimbing mereka.“
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
SMP
Mata Pelajaran
IPA-Fisika
Kelas/Semester
IX/2
Standar Kompetensi
1.4 Menerapkan Konsep kelistrikan dan kemagnetan untuk memahami keterkaitan dengan pemanfaatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar
14.5 Mendiskripsikan gejala kemagnetan dan pemanfaatan dalam teknologi
Alokasi Waktu 2 x 40 menit
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs 3
o
Indikator:1. Menunjukkan gejala kemagnetan yang
terjadi pada kawat yang berarus listrik.2. Menjelaskan hubungan antara gaya yang
terjadi akibat arus yang mengalir pada kawat.3. Menyebutkan contoh alat dalam kehidupan
sehari-hari yang menggunakan prinsip gaya Lorentz.
Tujuan Pembelajaran1. Menjelaskan arah gaya magnetik pada kawat
arus.2. Menjelaskan hubungan kesebandingan
antara F dengan I.3. Menjelaskan hubungan kesebandingan
antara F dengan l4. Menjelaskan hubungan kesebandingan
antara F dengan B5. Menjelaskan prinsip kerja gaya Lorentz6. Menyebutkan contoh-contoh alat yang
mengguna-kan prinsip gaya Lorentz
Materi:• Arah gaya Magnet.• Kesebandingan antara gaya magnet dengan
kuat arus listrik, panjang penghantar dan kuat medan magnet.
• Produk teknologi yang menggunakan prinsip gaya Lorentz.
Metode Pembelajaran: Tanya jawab, Eksperimen, dan diskusi
Langkah Kegiatan Pembelajaran:Pertemuan keempatKegiatan Pendahuluan• Prasyarat Pengetahuan: Sifat magnet
Guru mengajukan pertanyaan: Bagaimana sifat magnet? Apa yang terjadi jika kawat dialiri arus
listrik?• Motivasi untuk menggali konsep awal:
Guru mengajukan pertanyaan:
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs2
Pernahkan melihat mobil mainan bergerak?
Mengapa bisa bergerak? Ada apa di dalamnya?
Kegiatan Inti• Guru menuliskan tujuan pembelajaran• Siswa berkelompok menjadi 6 kelompok dan
menerima LKS dari Guru.• Siswa melakukan kegiatan percobaan sesuai
dengan LKS secara berkelompok di bawah bimbingan guru sambil melakukan penilaian kinerja setiap kelompok.
• Beberapa kelompok diberi kesempatan mem-presentasikan hasil percobaannya dan guru me-lakukan penilaian kinerja presentasi kelompok.
Kegiatan Penutup• Kelompok yang terbaik kinerjanya di berikan
penghargaan oleh guru.• Siswa melakukan diskusi kelas untuk
menarik kesimpulan di bawah bimbingan guru.
• Siswa diberi pengembangan konsep oleh guru.
• Siswa merangkum hasil pembelajaran di bawah bimbingan guru.
• Siswa melaksanakan tes tertulis untuk mendapat-kan nilai penguasaan konsep.
Sumber BelajarBuku siswa, LKS, Charta
Alat dan Bahan:
Batu Baterai 12 buah
Kit Ayunan magnetik 6 buah
Steker 12 buah
Magnet U 12 buah
Kawat tembaga p=3cm, p=8 cm 6 buah
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs 3
o
Penilaian
Instrumen Penilaian unjuk Kerja ( Performance Test)Lembar Penilaian Presentasi tiap Kelompok
No. Aspek yang dinilai Penilaian Jumlah
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
Teknik Penilaian:
Tes TertulisTes Unjuk kerja (Tes Praktikum
Bentuk Instrumen:
Tes uraianUjian petik kerja prosedur dan produk
Soal/Instrumen:
1. Faktor apa yang menentukan arah gaya Lorentz?
2. Sebutkan 3 faktor yang mempengaruhi besarnya gaya Lorentz!
3. Bagaimana hubungan ketiga faktor itu dengan besarnya gaya Lorentz?
4. Sebutkan 3 contoh alat yang menggunakan prinsip gaya Lorentz!
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs2
4 3 2 11 Persiapan2 Kemampuan
menjawab pertanyaan
3 Kemampuan menyampaikan Informasi
4 Kemampuan menghagai pendapat orang lain
Jumlah
Lembar Penilaian
Uji Petik Prosedur dan Produk: Membuat model motor listrik.
No. Aspek yang dinilai Penilaian Jumlah4 3 2 1
1 Desain alat
2 Kesesuaian alat (lokal materi)
3 Merangkai alat dan bahan
4 Kreativitas produk5 Cara mengetes
alat6 Berfungsi alat
Jumlah
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs 3
Skor yang diperoleh x 10Nilai =
Jumlah skala x jam . Instrument
o
No.
Aspek yang dinilai Penilaian Jumlah4 3 2 1
1 Persiapan Percobaan
2 Merangkai alat
3 Melakukan kegiatan sesuai prosedur
4 Kerja kelompok
5 Melaporkan hasil kegiatan
Jumlah
Keterangan: 4= Sangat Baik, 3= Baik, 2= Cukup, 1= Kurang
Mengetahui, Sumedang, Juli 2006Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. KUSNADI SONI DARMA JATMIKANIP. 130 542 352 NIP. 131 852 316
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs2
Aturan tangan kanan(LORENTZ)
Lembar Kerja Siswa
GAYA MAGNETIK (GAYA LORENTZ)
F
B
I
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs 3
o
Kita telah mengetahui jika kawat diberi arus listrik akan timbul medan magnet di sekitarnya. Nah apa yang akan terjadi jika kawat berarus listrik disimpan di antara dua kutub magnet yang berbeda ? Untuk menyeledikinya ikuti percobaan di bawah ini!
1. Alat dan Bahan1. Batu Baterai 2
buah2. Magnet U 1
buah3. Gantungan kawat , diameter 0,5 mm ,
dengan panjang =3 cm dan 8 cm masing-masing 1 buah
4. Kit ayunan magnetik 1 buah
2. Langkah Kerja1. Pasang gantungan kawat dengan panjang 3
cmPada kit ayunan magnetik seperti pada gambar !
Gambar ayunan magnetik
2. Gunakan satu buah batu baterai! Masukkan steker warna hitam pada kutub negatif batu baterai (B) dan ketika steker warna merah di tempelkan pada kutub positif batu baterai (A) perhatikan arus dan arah medan magnet. Amati apa yang terjadi!
3. Gunakan dua buah baterai ! tempelkan steker warna merah pada kutub positif batu baterai (A). Amati yang terjadi. Bandingkan dengan penggunaan satu buah baterai.
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs2
4. Cabut kedua steker tersebut! tukarkan steker warna merah, masukkan ke kutub negatif batu baterai (B). dan ketika steker warna hitam ditempelkan pada kutub positif batu baterai (A), amati yang terjadi.
5. Cabut steker warna hitam kemudian ganti dengan kawat p=3 cm dengan kawat yang panjangnya 8 cm, ketika steker warna hitam ditempelkan, amati yang terjadi, bandingkan dengan panjang kawat panjang 3 cm!
6. Cabut steker warna hitam, ubah posisi kutub utara (N) di bawah ketika steker warna hitam ditempelkan pada kutub positif batu baterai, amati, apa yang terjadi?
7. Isilah tabel pengamatan di berikut ini!
3. HASIL PENGAMATAN
No. Batu Batera
i
Steker Hitam
Steker Merah
Simpangan (cm)
Arah Gerakan Keterangan
Masuk Keluar
1 1 buah
Kutub –(B)
Kutub +(A)
Kutub Utara di atas
2 2 buah
Kutub –(B)
Kutub +(A)
Kutub Utara di atas
3 2 buah
Kutub + A)
Kutub –(B)
Kutub Utara di atas
4 2 buah
Kutub +(A)
Kutub –(B)
Kutub Utara di atas
5 2 buah
Kutub +(A)
Kutub –(B)
Kutub Utara di bawah
4. PERTANYAAN
IDENTIFIKASI MASALAH
BBM/IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA SMP/MTs 3
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………..
o
Apa yang terjadi jika percobaan tersebut menggunakan magnet yang besar?
5. KESIMPULAN
6. Kemungkinan penerapan gaya Lorentz dalam kehidupan sehari-hari
NAMA KELOMPOK : ………………………………..KETUA : ………………………………..ANGGOTA : ……………………..
PB /IDENTIFIKASI MASALAH/09/IPA