usulan penelelitian k3.docx

29
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Di era globalisasi pada jaman sekarang, perusahaan harus mampu mengendalikan sumber daya manusia dengan efektif dan efisien, karena majunya suatu perusahaan dilihat dari kinerja para karyawannya, apabila karyawan termotivasi oleh pekerjaannya maka produktivitas karyawan akan semakin tinggi dan timbulah kepuasan dalam bekerja atau bisa saja sebaliknya.Menurut Dewan Produktivitas Nasional Indonesia 1983, dikatakan bahwa produktivitas mengandung pengertian sikap mental (attitude of mind ) yang selalu mempunyai pandangan mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini. produktivitas berarti kekuatan atau kemampuan menghasilkan sesuatu, karena di dalam organisasi kerja yang akan dihasilkan adalah perwujudan tujuannya , maka produktivitas berhubungan dengan sesuatu yang bersifat material dan non 1

Upload: neneng43

Post on 05-Aug-2015

140 views

Category:

Documents


35 download

DESCRIPTION

penelitian

TRANSCRIPT

Page 1: Usulan Penelelitian K3.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi pada jaman sekarang, perusahaan harus mampu

mengendalikan sumber daya manusia dengan efektif dan efisien, karena

majunya suatu perusahaan dilihat dari kinerja para karyawannya, apabila

karyawan termotivasi oleh pekerjaannya maka produktivitas karyawan akan

semakin tinggi dan timbulah kepuasan dalam bekerja atau bisa saja

sebaliknya.Menurut Dewan Produktivitas Nasional Indonesia 1983, dikatakan

bahwa produktivitas mengandung pengertian sikap mental (attitude of mind ) yang

selalu mempunyai pandangan mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari

kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini. produktivitas berarti kekuatan atau

kemampuan menghasilkan sesuatu, karena di dalam organisasi kerja yang akan

dihasilkan adalah perwujudan tujuannya , maka produktivitas berhubungan

dengan sesuatu yang bersifat material dan non material, baik yang dapat dinilai

dengan uang maupun yang tidak dapat dinilai dengan uang (Sedermayanti,2009:

197).Dapat dikatakan bahwa kinerja sebagai suatu hasil atau output dari suatu

proses pelaksanaan tugas akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja.

Semakin baik kinerja seorang pegawai, berarti pegawai tersebut juga semakin

produktif atau produktivitas kerjanya semakin meningkat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas diantaranya adalah

pendidikan dan latihan ketrampilan, gizi/nutrisi, kesehatan, bakat atau bawaan,

1

Page 2: Usulan Penelelitian K3.docx

motivasi atau kemauan, kesempatan kerja, kesempatan manajemen dan

kebijakan pemerintah (Soeprihanto, 1996:153).

Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah kesehatan dalam

bekerja . Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan hal yang penting

bagi buruh karena tidak ada buruh yang bekerja untuk mempertaruhkan

nyawanya. International Labour Organization (ILO) pada tahun 2008

mengeluarkan hasil survey mengenai jumlah kecelakaan kerja yang terjadi di 53

negara di dunia. Hasil survey menunjukkan Indonesia menempati peringkat

kedua sebagai Negara dengan angka kecelakaan tertinggi di dunia, di bawah

Rusia. Sepanjang tahun 2007 tercatat 65.474 kerja di Indonesia. Dari angka

tersebut, 1.451 orang tenaga kerja meninggal dunia,5.326 cacat tetap, dan

58.697 sembuh tanpa cacat1.

Perusahaan perlu memelihara kesehatan para karyawan, kesehatan ini

menyangkut kesehatan fisik ataupun mental. Kesehatan para karyawan yang

buruk akan mengakibatkan kecenderungan tingkat absensi yang tinggi dan

produksi yang rendah. Adanya program kesehatan yang baik akan

menguntungkan para karyawan secara material, karena mereka akan lebih

jarang absen bekerja dengan lingkungan yang menyenangkan, sehingga secara

keseluruhan akan mampu bekerja lebih lama berarti lebih produktif.

Program kesehatan kerja dapat dilakukan dengan penciptaan lingkungan kerja

yang sehat. Hal ini menjaga kesehatan dari gangguan-gangguan penglihatan,

pendengaran, kelelahan dll. Penciptaan lingkungan kerja yang sehat secara tidak

1 Kecelakaan Kerja RI Terbesar Kedua http://www.indopos.co.id, Kecelakaan Kerja RI Terbesar Kedua, 3 April 2008.

2

Page 3: Usulan Penelelitian K3.docx

langsung akan mempertahankan atau bahkan meningkatkan produktivitas

(Tulus, 1992:159).

Program kesehatan kerja tidak terlepas dari program keselamatan kerja,karena

dua program tersebut tercakup dalam pemeliharaan terhadap

karyawan.Keselamatan kerja merupakan keselamatan yang bertalian dengan

mesin ,pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat

kerjadan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan

kerja bersasaran segala tempat kerja , baik didarat, didalam tanah, dipermukaan

air,didalam air, maupun diudara. “Keselamatan kerja merupakan sarana untuk

pencegahan kecelakaan, cacat, dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja.

Penyebab kecelakaan kerja ada empat faktor diantaranya:

faktor nasib dari para karyawan, Faktor lingkungan fisik pada karyawan,seperti

mesin, gedung, ruangan, peralatan. Faktor kelalaian manusia dan faktor

ketidakserasian kombinasi faktor-faktor produksi yang dikelola dalam

perusahaan (Soeprihanto, 1996:47).

Keselematan kerja sangat erat bersangkutan dengan peningkatan produksi dan

produktivitas, keselamatan kerja dapat membantu meningkatkan produksi pada

perusahaan dan produktivitas kerja para karyawan atasa dasar. Dengan tingkat

keselamatan kerja yang tinggi, mengantisipasi terjadinya kecelakaan-kecelakaan

yang diakibatkat ketidak hati-hatian dalam bekerja, yang mengakibatkan cacat

fisik, sakit dan kematian. Tingkat keselamatan yang tinggi sejalan dengan

pemeliharaan dan penggunaan peralatan kerja dan mesin yang produktif dan

efisien dan bertalian dengan tingkat produksi dan produktivitas yang tinggi.

3

Page 4: Usulan Penelelitian K3.docx

Perusahaan Daerah Air Minum Tirtawening (PDAM) kota Bandung adalah

perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang bergerak dalam

memproduksi air limbah mejadi air bersih, yang disalurkan kepada masyarakat di

wilayah kota bandung. Sejarah pendirian PDAM Kota Bandung dimulai sejak

zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Pembentukan PDAM Kota Bandung

sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) berdasarkan Peraturan Daerah

(Perda) Kotamadya Bandung Nomor 7/PD/1974. Dikukuhkan dan disyahkan oleh

Gubernur Jawa Barat tanggal 31 Oktober 1974 No. 340/AU/Perund/SK/1974.

Pada tanggal 07 November 2009 PDAM Kota Bandung berganti nama menjadi

Perusahaan Daerah Air Minum Tirtawening Kota Bandung yang telah disahkan

oleh Walikota Bandung melalui Peraturan Daerah Kota Bandung No. 15 Tahun

2009 tentang Perusahaan Daerah Air Minum.

PDAM Tirtawening menganggap sangat penting variabel program keselamatan

dan kesehatan kerja, karena dalam bekerja dilapangan maupun didalam

perusahaan para karyawan dituntut untuk memperhatikan keselamatan dan

kesehatan kerja yaitu menggunakan alat keselamatan dalam bekerja seperti

menggunakan sarung tangan, helm, dan masker untuk mencegah terjadinya

kecelakaan dalam bekerja dan menghindari penyakit yang bisa mengganggu

kesehatan para pegawai. Aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan PDAM yaitu

mengolah air limbah menjadi air bersih, mencari sumber air bersih dengan cara

pengeboran, dengan menggunakan alat-alat berat yang cukup membahayakan

nyawa para pekerja, dan melayani masyarakat seperti menyalurkan air bersih

dengan menggunakan sistem pipa ke wilayah tertentu. Maka dari itu

4

Page 5: Usulan Penelelitian K3.docx

keselamatan dan kesehatan dalam bekerja harus diperhatikan dengan baik dan

benar sesuai dengan peraturan keselamatan dalam bekrja.

PDAM Tirtawening dalam proses produksinya menggunakan alat dan mesin

dengan teknologi yang canggih, Proses produksi yang menggunakan teknologi

tinggi akan berlangsung dengan cepat serta efisien sehingga menghasilkan

produk yang bermutu dengan harga bersaing, tetapi disisi lain penggunaan

teknologi tinggi dapat menimbulkan kemungkinan bahaya yang lebih besar

adanya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dll.Oleh karenanya PDAM

Tirtawening menganggap perlindungan terhadaptenaga kerja sangat diperlukan

agar perusahaan tidak kehilangan tenaga kerja yang berakibat menghambat

proses produksi yang akan merugikan perusahaan akibat kecelakaan ditempat

kerja tersebut. Perusahaan yang menganggap perlindungan kerja itu penting

tentunya akan memperhatikan hal-hal tersebut diatas untuk menghindari

menurunnya produksi dari perusahaan, sebab dengan adanya kecelakaan kerja

tersebut dapat pula mengakibatkan menurunnya produktivitas karyawan.

Dari uraian diatas, maka dalam penelitian ini peneliti tertarik untukmengambil

judul “Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan di PDAM Tirtawening Kota Bandung.”

5

Page 6: Usulan Penelelitian K3.docx

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti perlu mengidentifikasi beberapa

masalah diantaranya adalah :

1. Perusahaan harus memperhatikan alat keselamatan bekerja yang benar-

benar melindungi keselamatan dan kesehatan karyawan.

2. Adanya proses penyulingan air limbah di perusahaan harus benar-benar

diperhatikan karena limbah bisa menimbulkan penyakit.

3. Mesin yang terlalu bising dapat menimbulkan penyakit seperti gangguangan

pendengaran pada telinga yang menyebabkan tuli pada karyawan.

4. Penggunaan teknologi tinggi di PDAM Tirtawening menimbulkan

kemungkinan bahaya yaitu adanya kecelakaan kerja dan penyakit akibat

kerja.

1.3.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) karyawan di

PDAM Tirtawening?

2. Bagaimana produktivitas kerja karyawan di PDAM Tirtawening?

3. Bagaimana pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

terhadap produktivitas kerja karyawan di PDAM Tirtawening?

6

Page 7: Usulan Penelelitian K3.docx

1.4.Tujuan Penelitian

Penelitian ini diadakan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di PDAM

Tirtawening.

2. Untuk menganalisis produktivitas kerja pada karyawan di PDAM Tirtawening.

3. Untuk menganalisis pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja

(K3) terhadap produktivitas kerja karyawan di PDAM Tirtawening.

1.5.Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

a) Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan

tentang program pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja

b) Sebagai salah satu sumber referensi bagi kepentingan keilmuan dalam

mengatasi masalah yang sama terkait di masa yang akan datang

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai bahan pertimbanganbagi

pihak manajemen sumber daya manusia pada PDAM Tirtawening Bandung

dalam membantu mengidentifikasi bagaimana keselamatan dan kesehatan

kerja akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.

7

Page 8: Usulan Penelelitian K3.docx

1.6.Kerangka Berfikir

Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan

dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat

berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan. Maka dari itu

perusahaan harus memperhatikan kebutuhan karyawannya, terutama dalam

pemeliharaan tenaga kerja yaitu memberikan program keselamatan dan

kesehatan kerja (K3) untuk meningkatkan produktifitas kerja karyawan.

Perusahaan harus mampu memberikan perlindungan kepada

karyawannya, Perlindungan tersebut bermaksud agar tenaga kerja secara

aman melakukan kerjaannya sehari-hari untuk meningkatkan produksi dan

produktivitas. Tenaga kerja harus memperoleh perlindungan dari berbagai

soal disekitarnya dan pada dirinya yang dapat menimpa atau mengganggu

dirinya serta pelaksanaan pekerjaannya.

Keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang aman atau selamat dari

penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja.

(Mangkunegara, 2000:161).

Program kesehatan kerja merupakan suatu hal yang penting dan perlu

diperhatikan oleh pihak pengusaha. Karena dengan adanya program

kesehatan yang baik akan menguntungkan para karyawan secara material,

karena karyawan akan lebih jarang absen, bekerja dengan lingkungan yang

lebih menyenangkan, sehingga secara keseluruhan karyawan akan mampu

bekerja lebih lama. Pengertian program kesehatan kerja:

Program kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari

gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh

lingkungan kerja. Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam

8

Page 9: Usulan Penelelitian K3.docx

lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan,

Lingkungan yang dapat membuat stress emosi atau gangguan fisik

(Mangkunegara, 2000:161)

Apabila perusahaan mampu memberikan jaminan program Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (K3) kepada karyawan dengan baik, maka sangat

berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan untuk mencapai hasil

produksi yang maksimal, merupakan suatu konsep yang menunjukkan adanya

kaitan output dengan input yang dibutuhkan seorang tenaga kerja

untuk menghasilkan produk.

Berdasarkan pemikiran di atas, maka dapat digambarkan sebuah kerangka

pemikiran seperti pada gambar 1.1.

Gambar 1.1

Kerangka berfikir

9

Keselamatan kerja

(X1)

Kesehatan kerja

(X2)

Produktivitas kerja

(Y)

Page 10: Usulan Penelelitian K3.docx

1.7.Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun

dalam bentuk pertanyaan (Sugiyono,2005:51).

Berdasarkan pada pokok permasalahan dan tujuan penelitian maka hipotesis

yang diajukan adalah sebagai berikut :

1. H1 : Diduga ada pengaruh yang signifikan terhadap Program keselamatan

dan kesehatan kerja (K3). karyawan di PDAM Tirtawening.

2. H2 : Diduga ada pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja

karyawan di PDAM Tirtawening.

3. H3 : Diduga ada pengaruh yang signifikan Program Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) terhadap produktivitas kerja karyawan di PDAM

Tirtawening.

10

Page 11: Usulan Penelelitian K3.docx

1.8.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan survei yang dilakukan pada karyawan

yang bekerja di PDAM Tirtawening Bandung. Survei adalah penelitian yang

mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai

alat pengumpulan data yang pokok dan secara umum menggunakan metode

statistik (Singarimbun dan Effendy, 1995).

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yaitu untuk mengetahui

pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja

karyawan pada PDAM Tirtawening Bandung. Penelitian deskriptif kuantitatif

meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesisnya atau menjawab pertanyaan

mengenai status terakhir dari subjek penelitian (Kuncoro, 2003).

1.9.Variabel penelitian dan Operasional variable

Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam

penelitian ini adalah :

1. Variable bebas (independent), yang terdiri dari :

1. Keselamatan (X1)

Keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang aman atau

selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja.

(Mangkunegara, 2000:161)

Selanjutnya variable keselamatan di ukur dengan indicator sebagai berikut

(Soeprihanto, 1996:48)

a. Subsitusi (mengganti alat/sarana yang kurang/tidak berbahaya)

b. Isolasi (memberi isolasi/alat pemisah terhadap sumber bahaya)

11

Page 12: Usulan Penelelitian K3.docx

c. Pengendalian secara teknis terhadap sumber-sumber bahaya.

d. Pemakaian alat pelindung perorangan (eye protection, safety hat and

cap, gas respirator, dust respirator, dan lain-lain).

e. Petunjuk dan peringatan ditempat kerja.

f. Latihan dan pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja.

2. Kesehatan (X2)

kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari

gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh

lingkungan kerja.(Mangkunegara, 2000:161)

Selanjutnya variable kesehatan diukur denga indikator sebagai berikut

(Ranupandojo dan Husnan,2002:263)

a. Pemeriksaan kesehatan pada waktu karyawan pertama kali diterima

bekerja.

b. Pemeriksaan keseluruhan para karyawan kunci (key personal ) secara

periodik.

c. Pemeriksaan kesehatan secara sukarela untuk semua karyawan secara

periodik.

d. Tersedianya peralatan dan staff media yang cukup.

e. Pemberian perhatian yang sistematis yang preventif masalah

ketegangan.

f. Pemeriksaan sistematis dan periodic terhadap persyaratan-persyaratan

sanitasi yang baik.

12

Page 13: Usulan Penelelitian K3.docx

2. Variabel terikat (dependent), yaitu :

Produktivitas kerja (Y)

produktivitas berarti kekuatan atau kemampuan menghasilkan sesuatu,

karena di dalam organisasi kerja yang akan dihasilkan adalah perwujudan

tujuannya , maka produktivitas berhubungan dengan sesuatu yang

bersifat material dan non material, baik yang dapat dinilai dengan uang

maupun yang tidak dapat dinilai dengan uang. (Sedermayanti,2009: 197).

Variable produktivitas kerja diukur menggunakan indicator sebagai berikut :

(Mangkunegara : 20000)

a. Kualitas kerja, yaitu : ketepatan, ketelitian, keterampilan, kebersihan.

b. Kuantitas kerja, yaitu : output, dan penyelesaian kerja dengan ekstra.

c. Keandalan, yaitu : mengikuti instruksi, inisiatif, kehati-hat ian, dan

kerajinan.

d. Sikap, yaitu : sikap terhadap perusahaan dan pimpinan, sikap

terhadap karyawan

lain, sikap terhadap peke rjaan, sikap kerja sama.

13

Page 14: Usulan Penelelitian K3.docx

Variabel Definisi Variabel Indikator kategori skala

Keselamatan (X1)

menunjukkan pada kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja.

1.Subsitusi(menggantialat/sarana yang kurang/tidak berbahaya)

2. Isolasi (memberi isolasi/alat pemisah terhadap sumber bahaya).

3. Pengendalian secara teknis terhadap sumber-sumber bahaya.

4. Pemakaian alat pelindung perorangan (eye protection, safety hat andcap, gas respirator, dust respirator, dan lain-lain).

5. Petunjuk dan peringatan ditempat kerja.

6. Latihan dan pendidikan keselamatan dan kesehatan kerja.(Soeprihanto, 1996 : 48)

Ss,S,ks,Ts

Ss,S,ks,Ts

Ss,S,ks,Ts

Ss,S,ks,Ts

Ss,S,ks,Ts

Ss,S,ks,Ts

Likert

Kesehatan (X2)

menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.

1. Pemeriksaan kesehatan pada waktu karyawan pertama kali diterima bekerja.

2.Pemeriksaan keseluruhan para karyawan kunci (key personal ) secara periodik.

3.Pemeriksaan kesehatan secara sukarela untuk semua karyawan secara periodik.

4.Tersedianya peralatan dan staff media yang cukup.

5.Pemberian perhatian yang sistematis yang preventif masalah ketegangan.

6. Pemeriksaan sistematis dan periodic terhadap persyaratan-persyaratan sanitasi yang baik.

Ss,S,ks,Ts

Ss,S,ks,Ts

Ss,S,ks,Ts

Ss,S,ks,Ts

Ss,S,ks,Ts

Ss,S,ks,Ts

likert

14

Page 15: Usulan Penelelitian K3.docx

(Ranupandojo dan Husnan,2002:263)

Variabel Definisi variabel Indikator Kategori Skala

Produktivitas kerja (Y)

Kekuatan dan kemampuan masing-masing karyawan dalam menghasilkan sesuatu dengan memanfaatkan waktu seefektif mungkin.

1. Kuantitas output

2. Kualitas input

3. Keandalan

4. Sikap

Ss,S,ks,Ts

Ss,S,ks,Ts

Ss,S,ks,Ts

Ss,S,ks,Ts

likert

15

Page 16: Usulan Penelelitian K3.docx

Sampel dan populasi

Populasi penelitian ini adalah karyawan pabrik PDAM Tirtawening

Bandung .Menurut Arikunto (2006), apabila subjeknya kurang dari 100, sampel lebih

baik diambil semuanya. Selanjutnya jika subjeknya lebih besar dari 100, maka

sampel dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Karena subjek dari

penelitian ini lebih besar dari 100 maka sampel dalam penelitian ini ditentukan

sebanyak 25% dari jumlah populasi. selanjutnya jumlah sampel dalam penelitian ini

akan ditentukan dengan metode purposive sampling. Menurut Sugiono

(2005),“metode purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu”. Pada penelitian ini yang dijadikan sampel adalah karyawan

pada PDAM Tirtawening Bandung yang dikhususkan pada karyawan perusahaan

yang berhubungan langsung dengan masalah keselamatan dan kesehatan kerja

(K3). Untuk menentukan karyawan yang dijadikan responden penelitian dilakukan

dengan cara sampel random sederhana yang di proporsionalkan, yakni dimana

seluruh elemen memperoleh kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel

(Kuncoro, 2003).

Untuk memproporsionalkan sampel digunakan rumus sebagai berikut :

ni = NiXn (umar,2005) N

Dimana :

ni = Jumlah sampel ke-i

16

Page 17: Usulan Penelelitian K3.docx

Ni = Jumlah populasi ke-i

N = Jumlah total populasi

n = Jumlah sampel total yang diinginkan

Metode Pegumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket atau

kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan secara tertulis yang akan

dijawab oleh responden penelitian, agar peneliti memperoleh data lapangan/

empiris untuk memecahkan masalah penelitian dan menguji hipotesis yang

telah ditetapkan (Supardi,2005:127).

Dalam penelitian ini, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup

yaitu model pertanyaan dimana pertanyaan tersebut telah disediakan

jawabannya, sehingga responden hanya memilih dari alternatif jawaban yang

sesuai dengan pendapat atau pilihannya (Supardi,2005:133). Cara pengumpulan

data tersebut dilakukan dengan prosedur : 1) responden diberi kuesioner, 2)

sambil mengisi kuesioner, ditunggu dan diberikan penjelasan jika belum jelas

terhadap apa yang dibaca, 3) setelah responden mengisi kemudian jawaban

tersebut ditabulasi, diolah, dianalisis dan disimpulkan.

Metode Analisis

Setelah menentukan pertanyaan atau langkah selanjutnya adalah

pembentukan skala akan memilih satu format jawaban untuk daftar pertanyaan. Di

dalam penelitian ini peneliti menggunakan format tipe linkert karena menurut J.

Supranto dalam Lissita dan Green tipe likert tercermin dalam keragaman skor

(variability of scorer) sebagai akibat penggunaan skala berkisar antara 1 sampai

dengan 5, dari segi pandangan statistik, Skala dengan lima

tingkatan (dari 1 sampai 5) lebih tinggi keandalannya dari skala dua tingkatan yaitu

ya atau tidak. Selain itu tipe pengukuran likert sangat popular dengan sejumlah

keuntungan(Nasution, 2003:63) antara lain :

17

Page 18: Usulan Penelelitian K3.docx

1.Mempunyai banyak kemudahan. Menyusun sejumlah pertanyaan mengenai sifat

atau sikap tertentu relatif mudah. Menentukan skor juga mudah karena tiap jawaban

diberi nilai berupa angka yang mudah dijumlahkan.

2.Skala tipe likert mempunyai reliabilitas tinggi dalam mengurutkan manusia

berdasarkan intensitas sikap tertentu.

3.Selain itu skala likert ini sangat luwes atau fleksibel, lebih fleksibel daripada

teknik pengukuran lainnya.

Kategori dari penilaian skala likert ;

1. SS : 4

2. S : 3

3. KS : 2

4. TS : 1

Jenis dan Sumber data

1. Data Primer dan Sumber data

Data Primer adalah Data yang diperoleh langsung dari lapangan termasuk

laboratorium (Nasution, 2003:143). Penelitian ini data primer diperoleh dengan

menyebar kuesioner kepada para karyawan PDAM Tirtawening.

2.Data Sekunder dan Sumber Data

Data Sekunder adalah Data atau Sumber yang didapat dari bahan bacaan(Nasution,

2003:143). Penelitian ini data sekunder diperoleh dari perusahaan yang dapat dilihat

dokumentasi perusahaan, buku-buku referensi, dan informasi lain yang berhubungan

dengan penelitian.

3. Metode Pengumpulan Data

a) Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan untuk diisi dandikembalikan

18

Page 19: Usulan Penelelitian K3.docx

atau dapat juga dijawab dibawah pengawasan peneliti(Nasution, 2003:128)

b) Library Research

Penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari literatur ataureferensi lain yang

berhubungan dengan pokok bahasan sehinggadigunakan sebagai acuan analisa

untuk memecahkan masalah yangdihadapi oleh perusahaan.

Teknis Analisis Data

Analisis Regresi Berganda

Persamaan regresi berganda mengandung makna bahwa dalam suatupersamaan

regresi terdapat satu variabel dependent dan lebih dari satuvariabel independent

(Algifari, 2000:62). Secara umum model regresi berganda dirumuskan sebagai

berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2

Keterangan :

Y : Produktivitas Kerja Karyawan

a : konstanta

X1 : program Keselamatan Kerja

X2 : program Kesehatan Kerja

b1 : Koefisien regresi Faktor Keselamatan Kerja

b2 : Koefisien regresi Faktor Kesehatan Kerja

19

Page 20: Usulan Penelelitian K3.docx

Tempat Penelitian

Perusahaan Daerah Air Minum Tirtawening (PDAM) Kota Bandung, JL. Badak singa

No. 10 Bandung Jawa Barat 40132 Indonesia. Telp 2506581, 2509030, 2509031,

2509032, 2508063. http://www.pambdg.co.id

20

Page 21: Usulan Penelelitian K3.docx

21