untuk siang ini

7/22/2019 Untuk Siang Ini

1/15


2/15

Kelompok IV

Anggota : Febbry (1203008)

Julian Saputra (1203028)Agung Prasetyanto (1203004)

Rendi Arfiansyah (1203024)

Yogi Lusdwi Fazri (1203030)Fadhil Liyaldi (1203029)

Dosen Pembimbing : Roni Alida, ST


3/15

Selama berlangsungnya produksi, tekanan reservoir akan mengalami

penurunan sehingga tekanan reservoir sudah tidak mampu lagi untuk

mengalirkan minyak sampai permukaan, maka untuk mengangkat minyak dari

dasar sumur digunakan cara yang disebut pengangkatan buatan / artificial lift.Ada beberapa metoda artificial lift, diantaranya yaitu : Gas Lift, Pompa Angguk

(Sucker Rod Pump/SRP), Hydraulic Pump, dan PompaReda(ESP).


4/15

Untuk memilih salah satu metoda artificial lift yang

tepat untuk suatu sumur perlu mempertimbangkan

beberapa faktor sebagai screening criteria, yaitu antara

lain : 1. Inflow Performance Relationship,

2. laju produksi,

3. water cut,

4. Gas Liquid Ratio (GLR),

5. kedalaman lubang bor,

6. ukuran casing dan tubing,

7. tipe komplesi,

8. karakteristik fluida reservoir,

9. temperatur di dalam sumur,

10. mekanisme pendorong,

11. kondisi permukaan,

12. problem operasi produksi,

13. keekonomian.


5/15

Gas lift didefinisikan sebagai suatu proses

atau metode pengangkatan fluida dari

lubang sumur dengan cara menginjeksikan

gas yang bertekanan relatif tinggi ke dalam

kolom fluidanya melalui valve-valvegas lift.

Injeksi gas dapat dibedakan menjadi duacara, yaitu : Continous Gas Lift dan

Intermittent Gas Lift.

GAS LIFT


6/15

Pengangkatan fluida dengan cara gas liftdidasarkan pada pengurangan gradien tekanan

fluida di dalam tubing, pengembangan dari gas

yang diinjeksikan serta pendorongan fluida oleh

gas injeksi yang bertekanan tinggi / densitas di

kolom fluida akan menurun.

Prinsip Kerja


7/15

Gambar Gas Lift


8/15

Pompa Angguk

(Sucker Rod Pump/SRP)

Pompa Angguk adalah merupakan salah satu metode

yang banyak digunakan saat ini, dimana untukmengangkat minyak dari dalam sumur ke permukaan

digunakan pompa dengan rod (tangkai pompa).

Pompa angguk sangat dikenal di lapangan karena

terhadap fluktuasi laju aliran produksi, tidak mudah

rusak, mudah diperbaiki, biaya operasi dan biaya

perawatan relatif lebih murah.


9/15

Prinsip Kerja

1. Mekanisme suatu instalasi sumur pompa dengan memperhatikan gerak rotasi

motor penggerak diubah menjadi gerak naik turunpumping unit.

2. Instalasi pumping unit ini dihubungkan dengan pompa yaitu dengan perantara

tangkai pompa sehingga gerak lurus naik turun pada kepala kuda dipindahkan keplunger pompa.

3. Plunger bergerak naik turun di dalam barrelpompa. Apabilaplungerbergerak ke

atas (upstroke) maka dibawahnya akan terjadi penurunan tekanan, sehingga

tekanan dasar sumur lebih besar dari tekanan di dalam pompa.

4. Oleh sebab itu standing valve terbuka dan cairan masuk ke dalam pompa. Pada

saat upstroke, volume pompa di bawahplungerterisi penuh dengan cairan.5. Apabila plunger mulai bergerak turun (downstroke), standing valve tertutup

karenaplungermenekan cairan di dalam pompa.

6. Dalam waktu yang sama cairan yang terdapat dalam pompa menekan travelling

valveke atas sehingga travelling valveterbuka dan cairan masuk ke dalam tubing.


10/15

Gambar


11/15

Electrical Submersible Pump

(ESP)

ESP adalah pompa yang dimasukkan kedalam lubang sumur yang digerakkan

oleh motor listrik. Peralatan pompa listrik

submersible ini terdiri dari centrifugalpump, intake, protectordan motor listrik.


12/15

Prinsip Kerja

1. Unit ini ditenggelamkan di cairan, disambung dengan tubing dan

motornya dihubungkan dengan kabel ke permukaan yaitu dengan

switchboarddan transformator.

2. Prinsip kerjanya berdasarkan pada prinsip kerja pompa sentrifugal.Pompa sentrifugal adalah motor hidrolik dengan jalan memutar cairan

yang melalui impellerpompa.

3. Cairan masuk kedalam impeller pompa menurut poros pompa,

dikumpulkan dalam rumah difusser kemudian dilempar keluar. Oleh

impellertenaga mekanis motor dirubah menjadi tenaga hidrolik.4. Cairan yang ditampung dalam difusserkemudian dievaluasi melalui pipa

keluar, dimana sebagian tenaga kinetik dirubah menjadi tenaga

potensial berupa tekanan. Karena cairan dilemparkan keluar maka

terjadi proses penghisapan.


13/15

Gambar


14/15

VerticalLiftPerformance

Adalah tekanan yang diperlukanuntuk mengangkat sejumlah fluida(minyak dan gas bumi) dari dasar

sumur ke permukaan melalui tubing


15/15

Faktor Pengaruh Pv

1. Diameter tubing2. Laju pruduksi harian3. Kedalaman sumur4. GLR (Gas Liquid Ratio)

untuk siang ini

Documents