universitas muhammadiyah malang - bab iv metode penelitianeprints.umm.ac.id/53435/5/bab iv.pdf ·...

15
38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Sesuai pada tujuan yang ingin dilakukan peneliti, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi-experiment design dengan metode yang digunakan adalah pre-post test one group design, yaitu sampel penelitian dalam rancangan ini diberikan pretest terlebih dahulu sebelum dilakukan intervensi, kemudian setelah dilakukan intervensi sampel diberi posttest kembali (Nursalam, 2013:165). Rancangan dalam penelitian ini akan dilakukan dengan mengobservasi terlebih dahulu responden pada penelitian, setelah itu diberikan intervensi berupa pendidikan kesehatan mengunakan media video dan metode demonstrasi CPR kepada responden, dilakukan observasi kembali pada akhir penelitian. Berikut merupakan gambaran desain penelitian pre-post test with control group design. Subjek Pra-tes Perlakuan Pasca-tes R 0 1 I 0 2 Gambar 4.1 Skema Desain Penelitian pre-post test with control group design Keterangan : R = Responden 0 1 = Observasi pretest I = Intervensi (video dan demonstrasi) 0 2 = Observasi posttest 4.2 Kerangka Kerja Penelitian Kerangka penelitian merupakan tahapan dalam suatu penelitian. Pada kerangka kerja, disajikan alur penelitian, terutama variabel yang akan digunakan pada penelitian (Nursalam, 2008). Kerangka penelitian disajikan pada Gambar 4.2 berikut :

Upload: others

Post on 28-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Universitas Muhammadiyah Malang - BAB IV METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/53435/5/BAB IV.pdf · 2019. 9. 18. · berupa kuisioner yang berisi tentang pengetahuan dan sikap BLS

38

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Sesuai pada tujuan yang ingin dilakukan peneliti, metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi-experiment design dengan metode

yang digunakan adalah pre-post test one group design, yaitu sampel penelitian dalam

rancangan ini diberikan pretest terlebih dahulu sebelum dilakukan intervensi,

kemudian setelah dilakukan intervensi sampel diberi posttest kembali (Nursalam,

2013:165). Rancangan dalam penelitian ini akan dilakukan dengan mengobservasi

terlebih dahulu responden pada penelitian, setelah itu diberikan intervensi berupa

pendidikan kesehatan mengunakan media video dan metode demonstrasi CPR

kepada responden, dilakukan observasi kembali pada akhir penelitian. Berikut

merupakan gambaran desain penelitian pre-post test with control group design.

Subjek Pra-tes Perlakuan Pasca-tes

R

01

I

02

Gambar 4.1 Skema Desain Penelitian pre-post test with control group design

Keterangan : R = Responden

01 = Observasi pretest

I = Intervensi (video dan demonstrasi)

02 = Observasi posttest

4.2 Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka penelitian merupakan tahapan dalam suatu penelitian. Pada kerangka

kerja, disajikan alur penelitian, terutama variabel yang akan digunakan pada penelitian

(Nursalam, 2008). Kerangka penelitian disajikan pada Gambar 4.2 berikut :

Page 2: Universitas Muhammadiyah Malang - BAB IV METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/53435/5/BAB IV.pdf · 2019. 9. 18. · berupa kuisioner yang berisi tentang pengetahuan dan sikap BLS

39

Gambar 4.2 Kerangka kerja penelitian : Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang BLS Menggunakan Metode Video Dan Demonstrasi Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Siswa SMA

4.3 Prosedur Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 Kota Malang, Pada

awalnya responden akan di ambil dari jumlah siswa yang ada di kelas 10 dan kelas 11

di sekolah tersebut kemudian dilakukan purposive Sampling. Kemudian setelah

didapatkan sample, responden di berikan pretest berupa kuisioner yang berisi tentang

pengetahuan dan sikap BLS. Setelah di berikan kuisioner, responden di berikan, lalu

Populasi : Siswa SMA Muhammadiyah 1 Kota Malang berjumlah 140 siswa

Teknik sampling : purposive Sampling

Sampel : Siswa kelas 10 dan 11 di SMA Muhammadiyah 1 Kota Malang sebanyak 51 orang

Prettest : Memberikan kuisioner tentang pengetahuan dan sikap BLS pada siswa

Posttest : Observasi ulang

Pengolahan dan analisa data mengunakan Uji Wilcoxon

Kesimpulan

Memberikan pendidikan kesehatan BLS (5 menit) pemutaran media Video (15 menit) dan metode

Demonstrasi CPR menggunakan Manekin (20 menit)

Page 3: Universitas Muhammadiyah Malang - BAB IV METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/53435/5/BAB IV.pdf · 2019. 9. 18. · berupa kuisioner yang berisi tentang pengetahuan dan sikap BLS

40

peneliti menampilkan Video CPR dari AHA 2015 selama 15 menit dan dilanjutkan

dengan demonstrasi menggunakan manikin selama 20 menit yang dilakukan oleh

peneliti. Setelah itu 3 Hari kemudian dilakukan postest pada responden menggunakan

kuisioner yang sama (Sirait et al, 2013).

4.4 Populasi, Teknik Sampling dan Sampel Penelitian

4.4.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Jiwantoro, 2017:26).

Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa SMA Muhammadiyah 1 Kota

Malang dengan jumlah 140 orang.

4.4.2 Teknik Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi dapat mewakili populasi.

Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel

agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek

penelitian (Jiwantoro, 2017:28).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan teknik purposive sampling, adalah suatu teknik penetapan sampel dengan

cara memilih sempel di antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti.

Sehingga sempel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal

sebelumnya (Nursalam, 2013:174). Pada penelitian ini siswa yang mengikuti peneliti

adalah kelas 10 dan 11 di SMA 1 Muhammadiyah.

4.4.3 Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan

sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2013:171). Sampel dalam

Page 4: Universitas Muhammadiyah Malang - BAB IV METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/53435/5/BAB IV.pdf · 2019. 9. 18. · berupa kuisioner yang berisi tentang pengetahuan dan sikap BLS

41

penelitian ini adalah Siswa SMA 1 Muhammadiyah dengan jumlah 51 orang. Dengan

Rumus

Keterangan:

n : besar sempel

N: Besar populasi

d : tingkat signifikan yang dipilih (d : 0,05)

(Nursalam, 2013: 172)

Adapun kriteri sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kriteria Inklusi:

a. Siswa SMA kelas 10 dan 11

b. Siswa yang bersedia menjadi responden dalam penelitian

2. Kriteria Ekslusi

a. Siswa tidak masuk sekolah pada hari penelitian

b. Siswa meninggal dunia atau pindah selama program berjalan.

n = N

1 + N (d)2

n = 57

1+57(0,05)2

= 57

1 + 57. 0,0025

= 57

1,1425

= 49 (50)

Populasi menjadi 51

Page 5: Universitas Muhammadiyah Malang - BAB IV METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/53435/5/BAB IV.pdf · 2019. 9. 18. · berupa kuisioner yang berisi tentang pengetahuan dan sikap BLS

42

4.5 Variabel Penelitian

Variabel adalah menurut Soeparto, Putra, & Haryanto (2000) Perilaku atau

karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap suatu benda, manusia, dan lain-

lain (Nursalam, 2013:177).

4.5.1 Variabel Independen (Bebas)

Independent Variabel (Variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau

nilainya dianggap menentukan variabel lain. Variabel ini biasanya diamati, dan diukur

untuk mengetahui pengaruh terhadap variable lain. (Nursalam, 2013:177). Variabel

independen dalam penelitian ini adalah Media Pendidikan Kesehatan (Media Video

BLS dan Metode Demonstrasi CPR menggunakan manikin).

4.5.2 Variabel Dependen (Terikat)

Dapendent Variabel (Variabel terikat) yaitu variabel yang dipengaruhi atau

nilainya dianggap ditentukan variabel lain. Variabel terikat adalah faktor yang diamati

dan diukur untuk menentukan ada tidaknya pengaruh dari variable bebas (Nursalam,

2013:177). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Pengetahuan dan Sikap

tentang BLS.

4.6 Definisi Operasional

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional

Indikator Alat Ukur Skala Data

Keterangan

Independen : Media Pendidikan kesehatan

Memberikan pendidikan kesehatan tentang BLS mengunakan media video dan metode demonstrasi

Materi Video AHA (2015) Manekin.

- -

-

Page 6: Universitas Muhammadiyah Malang - BAB IV METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/53435/5/BAB IV.pdf · 2019. 9. 18. · berupa kuisioner yang berisi tentang pengetahuan dan sikap BLS

43

4.7 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada 12 Februari 2019 di SMA Muhammadiyah 1

Kota Malang.

Dependen: Peningkatan pengetahuan Sikap

Terjadi peningkatan tentang pengetahuan dan sikap mengenai BLS Terjadi peningkatan tentang sikap mengenai BLS

Meningkatnya pengetahuan pada responden jika terdapat skor 9 - 16 = pengetahuan baik artinya responden memahami pengetahuan dan jika terdapat skor 0 - 8 = pengetahuan tidak baik artinya responden kurang memahami pengetahuan. Meningkatnya sikap pada responden jika terdapat skor 4 - 7 = sikap baik artinya responden menerima Sikap. Dan 0 - 3 = sikap tidak baik artinya responden kurang menerima sikap.

kuisioner dari beberapa item pertanyaan untuk Pengetahuan terdiri 18 item. (Rahman et al 2013). Di tambah 3 pertanyaan modifikasi dari peneliti. Menjadi 16 Item. kuisioner dari beberapa item pertanyaan untuk Sikap terdiri 7 Item (Rahman et al 2013).

Ordinal Ordinal

Nilai Skor Pengetahuan 1. Benar (1) 2. Salah (0) Total: 9 - 16 = pengetahuan baik 0 - 8 =

pengetahuan

tidak baik

Nilai Skor Sikap 1.setuju (1) 2.tidak setuju(0) Total : 4 - 7 = sikap

baik

0 - 3 = sikap

tidak baik

Page 7: Universitas Muhammadiyah Malang - BAB IV METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/53435/5/BAB IV.pdf · 2019. 9. 18. · berupa kuisioner yang berisi tentang pengetahuan dan sikap BLS

44

4.8 Instrumen Penelitian

Instrumen pada penelitian ini menggunakan lembar observasi dari Rahman et

al (2013) dan mofikasi dari peneliti. Kuesioner, yang terdiri dari 2 bagian

(pengetahuan dan sikap), diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah intervensi).

Pada bagian pengetahuan, pertanyaan terdiri dari 16 pernyataan yang mencerminkan

pengetahuan yang terkait dengan, faktor risiko untuk henti jantung dan CPR terdapat

tanda tanda henti jantung, faktor resiko, dan CPR AHA 2015 pada CPR peneliti

memodifikasi pada 3 pertanyaan dari kuisioner Rahman et al (2013). Item diberi skor

0 Salah dan 1 Benar, Interpretasi skor 9 - 16 adalah pengetahuan baik dan skor 0 - 8

adalah pengetahuan tidak baik. Pada bagian sikap terdiri dari 7 pernyataan. Empat

pernyataan pertama adalah tentang berbagai skenario dengan pasien henti jantung.

Para responden ditanya apakah CPR harus dilakukan atau tidak di setiap skenario.

Tiga pernyataan terakhir adalah tentang melakukan ventilasi mulut ke mulut kepada

anggota keluarga, mengajar BLS di sekolah dan mengajar BLS kepada publik. Item

diberi skor 0 tidak setuju dan 1 Setuju. Interpretasi skor 4- 7 adalah sikap baik dan

skor 0 - 3 adalah sikap tidak baik. Seluruh sistem skoring dikembangkan sesuai

dengan saran dari ahli statistik pada jurnal rahman (Rahman et al 2013) dan peneliti.

Tabel 4.2 Kisi – Kisi Kuesioner Pengetahuan dan Sikap

No Indikator Jumlah Soal Nomor Soal

Skoring

1 PENGETAHUAN

a. Henti Jantung

b. Faktor Resiko

c. CPR

16

1,2,3,4,5

6,7,8,9,10

11,12,13,14

15,16

Kuesioner dalam

bentuk skala Guttman

Nilai Skor Pengetahuan 1. Benar (1) 2. Salah (0) Total: 9 - 16 = pengetahuan

baik > 0 - 8 =

pengetahuan tidak

baik

Page 8: Universitas Muhammadiyah Malang - BAB IV METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/53435/5/BAB IV.pdf · 2019. 9. 18. · berupa kuisioner yang berisi tentang pengetahuan dan sikap BLS

45

2 SIKAP

a. Skenario pasien henti

jantung perlukah

dilakukan CPR

b. Melakukan mouth-to-

mouth

c. Mengajarkan BLS ke

sekolah dan publik

7

1,2,3,4

5,6

7

Kuesioner dalam

bentuk skala Guttman

Nilai Skor Sikap 1.setuju (1) 2.tidak setuju (0) Total : 4 - 7 = sikap baik >

rata-rata

0 - 3 = sikap tidak

baik.

4.9 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

4.9.1 Uji validitas (kesahihan)

Uji validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip

keandalan instrumen dalam pengumpulan data. Instrumen darus dapat mengukur

(Nursalam, 2013:184). Uji validitas dapat menggunakan rumus Pearson Product Moment

dalam program SPSS (Statistical Product for Social Sciences) for Windows. Uji ini dilakukan

kepada 29 siswa MAN 1 Malang. Hasil yang didapatkan yaitu dari 27 pertanyaan terdapat

10 pertanyaan tidak valid, peneliti melakukan uji validitas kembali dengan 10 siswa MAN

1 Malang, hasilnya yaitu dari 27 pertanyaan terdapat 4 pertanyaan tidak valid, setelah itu

peneliti memutuskan untuk menghilangkan 4 pertanyaan tersebut, untuk pertanyaan yang

valid berjumlah 16 soal pengetahuan dan 7 soal..

4.9.2 Uji Reliabilitas (Keandalan)

Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta

atau kenyataan hidup diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan

(Nursalam, 2013:184). Dalam penelitian ini menggunakan metode Cronbach’s Alpha

reliabilitas (Rahman et al 2013). Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan

rumus Cronbach Alpha. Dengan menggunakan rumus tersebut, instrumen memiliki

tingkat reabilitas yang tinggi apabila nilai koefisien yang diperoleh >0,60. Uji ini

dilakukan pengambilan data kepada 10 orang siswa MAN 1 Malang. Nilai Cronbach

Page 9: Universitas Muhammadiyah Malang - BAB IV METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/53435/5/BAB IV.pdf · 2019. 9. 18. · berupa kuisioner yang berisi tentang pengetahuan dan sikap BLS

46

Alpha didapatkan 0,608 yang artinya kuesioner penelitian reliabel untuk digunakan

dalam penelitian ini.

4.10 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses

pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian. Dalam

proses pengumpulan data, metode yang digunakan adalah observasi (Nursalam,

2013:191).

4.10.1 Tahap Persiapan

1. Membuat proposal penelitian dengan judul Pengaruh pendidikan kesehatan

tentang BLS menggunakan media video dan metode demonstrasi CPR

terhadap tingkat pengetahuan dan sikap pada siswa SMA.

2. Mempersiapkan surat izin untuk melakukan penelitian untuk diberikan kepada

pihak yang berkepentingan.

3. Mempersiapkan lembar persetujuan (informed consent) dan instrumen berupa

kuesioner yang berisi pertanyaan untuk pemberian intervensi kepada

responden.

4. Mempersiapkan alat yang akan digunakan untuk Promosi Kesehatan berupa

kuisioner, manikin dan LCD .

5. Penyusunan intrumen penelitian yang berupa kuesioner (Rahman, et al 2013).

6. Melakukan uji validitas dan reliabilitas instrument.

7. Pengambilan sampel pada daerah yang diteliti.

4.10.2 Tahap Pelaksanaan

1. Sebelum memulai acara peneliti membagi 2 sesi sesuai dengan kelas.

2. Dalam penelitian ini peneliti melibatkan dokter sebagai narasumber

demonstrasi CPR, mahasiswa kedokteran sebagai asisten dokter, dan 2 orang

Page 10: Universitas Muhammadiyah Malang - BAB IV METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/53435/5/BAB IV.pdf · 2019. 9. 18. · berupa kuisioner yang berisi tentang pengetahuan dan sikap BLS

47

asisten peneliti mahasiswa keperawatan sebagai membantu teknis pelaksanaan

acara.

3. Sesi pertama kelas 10 dan sesi kedua kelas 11

4. Pada sesi pertama tanggal 12 februari 2019, kelas 10 berjumlah 21 siswa

a. Melakukan tahap perkenalan kepada Siswa yang akan dijadikan responden.

b. Permintaan persetujuan untuk menjadi responden pada penelitian dengan

diberikan penjelasan terlebih dahulu secara lisan dan tertulis (Informed

consent) tentang tujuan dan manfaat penelitian, serta hak dari responden.

c. Membagikan lembar kuesioner sebagai data umum responden.

d. Mulai mengobservasi tingkat pengetahuan dan sikap tentang BLS, Dengan

menggunakan lembar kuisioner dari (Rahman et al 2013) dimodifikasi oleh

peneliti dan sudah dilakukan uji validitas. pretest dilakukan selama 10 menit

(Muteara, 2016)

e. Menjelaskan kembali maksud dan tujuan penelitian.

f. Mengumpulkan lembar kuesioner.

g. Persiapan alat Pendidikan Kesehatan berupa kuisioner, Materi BLS,

manikin dan LCD.

h. Pelaksanaan:

1) Pertama Memberikan materi tentang BLS selama 5 menit sebagai

pengantar oleh peneliti dan 40 menit sesuai SAP pemutaran video dengan

durasi 05:52 detik dari AHA 2015 dan terdapat terjemahan bahasa

Indonesia.

2) Kedua adalah memberikan metode Demostrasi CPR update dari AHA

2015 menggunakan Manekin selama 45 menit oleh instruktur dokter dari

TBM nurul Qalbi UMM sesuai SAP.

Page 11: Universitas Muhammadiyah Malang - BAB IV METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/53435/5/BAB IV.pdf · 2019. 9. 18. · berupa kuisioner yang berisi tentang pengetahuan dan sikap BLS

48

3) Acara selesai ditutup dengan moderator lalu membagikan konsumsi

5. Dilanjutkan untuk sesi kedua kelas 11 pada tanggal 12 februari 2019, kelas 11

berjumlah 30 siswa

a. Melakukan tahap perkenalan kepada Siswa yang akan dijadikan responden.

b. Permintaan persetujuan untuk menjadi responden pada penelitian dengan

diberikan penjelasan terlebih dahulu secara lisan dan tertulis (Informed

consent) tentang tujuan dan manfaat penelitian, serta hak dari responden.

c. Membagikan lembar kuesioner sebagai data umum responden.

d. Mulai mengobservasi tingkat pengetahuan dan sikap tentang BLS, Dengan

menggunakan lembar kuisioner dari (Rahman et al 2013) dimodifikasi oleh

penliti dan sudah dilakukan uji validitas. pretest dilakukan selama 10 menit

(Muteara, 2016)

e. Menjelaskan kembali maksud dan tujuan penelitian.

f. Mengumpulkan lembar kuesioner.

g. Persiapan alat Pendidikan Kesehatan berupa kuisioner, Materi BLS,

manikin dan LCD.

h. Pelaksanaan:

1) Pertama Memberikan materi tentang BLS selama 5 menit sebagai

pengantar oleh peneliti dan 40 menit sesuai SAP pemutaran video

dengan durasi 05:52 detik dari AHA 2015 dan terdapat terjemahan

bahasa Indonesia.

2) Kedua adalah memberikan metode Demostrasi CPR update dari AHA

2015 menggunakan Manekin selama 45 menit oleh instruktur dokter

Dillah dari TBM nurul Qalbi UMM sesuai SAP.

3) Acara selesai di tutup dengan moderator lalu membagikan konsumsi

Page 12: Universitas Muhammadiyah Malang - BAB IV METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/53435/5/BAB IV.pdf · 2019. 9. 18. · berupa kuisioner yang berisi tentang pengetahuan dan sikap BLS

49

i. Lalu hari ke 3 setelah dilakukan pendidikan kesehatan (Sirait et al, 2013),

peneliti Membagikan soal post-test dan mengambil soal post-test kembali,

responden diberikan waktu selama 10 menit.

j. Lembar kuisioner yang telah di isi dikumpulkan kepada peneliti.

k. Peneliti mengecek kelengkapan data yang telah dikumpulkan.

4.11 Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan salah satu rangkaian kegiatan penelitian setelah

pengumpulan data (Hastono, 2016). Data yang telah terkumpul dari lembar kuesioner

yang telah diisi akan diolah dengan beberapa tahap sebagai berikut :

1. Editing

Editing merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian formulir atau

kuisoner apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap, jelas, relevan,

dan konsisten.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan mengubah data berbentuk huruf menjadi data

berbentuk angka/bilangan.

3. Processing

Setelah semua lembar kuesioner terisi penuh dan benar serta sudah melewati

pengkodean, langkah pengolahan selanjutnya adalah memproses data agar data

yang sudah di-entry dapat di analisis. Pemprosesan data dilakukan dengan cara

entry data dari lembar kuesioner ke program SPSS pada komputer.

4. Cleaning

Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang

sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut

dimungkinkan terjadi pada saat kita meng-entry ke komputer.

Page 13: Universitas Muhammadiyah Malang - BAB IV METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/53435/5/BAB IV.pdf · 2019. 9. 18. · berupa kuisioner yang berisi tentang pengetahuan dan sikap BLS

50

4.12 Analisa Data

Pada umumnya analisis data bertujuan untuk memperoleh gambaran atau

deskripsi masing-masing variabel, membandingkan dan menguji teori atau konsep

dengan infromasi yang ditemukan, menemukan adanya konsep baru dari data yang

dikumpulkan, serta mencari penjelasan apakah konsep baru yang diuji berlaku umum

atau hanya berlaku pada kondisi tertentu (Hastono, 2016).

Tabel 4.3 Tabel Analisa data

No Variable Independen

/ Skala Data

Variable Dependen

/ Skala Data

Analisa Data Uji Statiska

1 Media Pendidikan

Kesehatan (media

Video BLS dan

metode Demonstrasi

CPR menggunakan

manikin) /

Pengetahuan

tentang BLS /

Ordinal

Eksperimen

pre-post test

Uji wilcoxon

2 - Sikap tentang BLS

/ Ordinal

Eksperimen

pre-post test

Uji wilcoxon

1. Uji Wilcoxon

Wilcoxon Sign Rank Test merupakan uji statistik yang dilakukan untuk melihat

apakah ada perbedaan median dari suatu observasi berpasangan dengan

memperhitungkan besarnya selisih-selisih dari dua observasi yang

bersesuaian(misalnya peringkat pre test dan post test) Wilcoxon Sign Rank Test

merupakan suatu uji non parametrik yang biasanya digunakan pada data-data

kualitatif (skala nominal dan ordinal) atau untuk data kuantitatif yang tidak

berdistribusi normal (Dharma, 2011:201). Pada penelitian ini bertujuan untuk

membandingkan perbedaan mean pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah

Page 14: Universitas Muhammadiyah Malang - BAB IV METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/53435/5/BAB IV.pdf · 2019. 9. 18. · berupa kuisioner yang berisi tentang pengetahuan dan sikap BLS

51

intervensi. Jika p value < α (0,05) maka H1 diterima yaitu adanya pengaruh pendidikan

kesehatan tentang BLS menggunakan metode video dan demostrasi CPR tehadap tingkat

pengetahuan dan sikap pada siswa SMA Muhammadiyah 1Kota Malang.

4.13 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan izin kepada

yang bersangkutan untuk mendapatkan persetujuan melakukan penelitian agar studi

alamiah benar-benar dapat terjadi dan peneliti tidak mendapat persoalan masalah etik

(Saryono, 2013). Maka ada beberapa yang harus dipersiapkan oleh peneliti antara lain

yaitu:

1. Lembar Persetujuan Penelitian (Informed Consent)

Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

respondenpenelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed Consent

tersebut diberikan kepada responden sebelum melakukan penelitian dengan tujuan

subjek penelitian selama pengumpulan data. Jika subjek bersedia diteliti, maka

responden tersebut harus menandatangani lembar persetujuan dan bila subjek tidak

bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan tersebut (Hidayat, 2008).

2. Tanpa Nama (Annonimity)

Annonimity merupakan masalah etik dalam penelitian keperawatan dengan cara

tidak meberikan nama responden pada lembar kuesioner, hanya menuliskan kode

pada lembat pengumpulan data. Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden,

peneliti tidak mencantumkan nama responden secara lengkap pada lembar

pengumpulan data (lembar observasi), tetapi diganti dengan inisial nama (Hidayat,

2008).

Page 15: Universitas Muhammadiyah Malang - BAB IV METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/53435/5/BAB IV.pdf · 2019. 9. 18. · berupa kuisioner yang berisi tentang pengetahuan dan sikap BLS

52

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Confidentiality Merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah – masalah lainnya.

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2008).