universitas muhammadiyah malang - bab iv metode penelitianeprints.umm.ac.id/53435/5/bab iv.pdf ·...
TRANSCRIPT
38
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Sesuai pada tujuan yang ingin dilakukan peneliti, metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi-experiment design dengan metode
yang digunakan adalah pre-post test one group design, yaitu sampel penelitian dalam
rancangan ini diberikan pretest terlebih dahulu sebelum dilakukan intervensi,
kemudian setelah dilakukan intervensi sampel diberi posttest kembali (Nursalam,
2013:165). Rancangan dalam penelitian ini akan dilakukan dengan mengobservasi
terlebih dahulu responden pada penelitian, setelah itu diberikan intervensi berupa
pendidikan kesehatan mengunakan media video dan metode demonstrasi CPR
kepada responden, dilakukan observasi kembali pada akhir penelitian. Berikut
merupakan gambaran desain penelitian pre-post test with control group design.
Subjek Pra-tes Perlakuan Pasca-tes
R
01
I
02
Gambar 4.1 Skema Desain Penelitian pre-post test with control group design
Keterangan : R = Responden
01 = Observasi pretest
I = Intervensi (video dan demonstrasi)
02 = Observasi posttest
4.2 Kerangka Kerja Penelitian
Kerangka penelitian merupakan tahapan dalam suatu penelitian. Pada kerangka
kerja, disajikan alur penelitian, terutama variabel yang akan digunakan pada penelitian
(Nursalam, 2008). Kerangka penelitian disajikan pada Gambar 4.2 berikut :
39
Gambar 4.2 Kerangka kerja penelitian : Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang BLS Menggunakan Metode Video Dan Demonstrasi Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Siswa SMA
4.3 Prosedur Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 Kota Malang, Pada
awalnya responden akan di ambil dari jumlah siswa yang ada di kelas 10 dan kelas 11
di sekolah tersebut kemudian dilakukan purposive Sampling. Kemudian setelah
didapatkan sample, responden di berikan pretest berupa kuisioner yang berisi tentang
pengetahuan dan sikap BLS. Setelah di berikan kuisioner, responden di berikan, lalu
Populasi : Siswa SMA Muhammadiyah 1 Kota Malang berjumlah 140 siswa
Teknik sampling : purposive Sampling
Sampel : Siswa kelas 10 dan 11 di SMA Muhammadiyah 1 Kota Malang sebanyak 51 orang
Prettest : Memberikan kuisioner tentang pengetahuan dan sikap BLS pada siswa
Posttest : Observasi ulang
Pengolahan dan analisa data mengunakan Uji Wilcoxon
Kesimpulan
Memberikan pendidikan kesehatan BLS (5 menit) pemutaran media Video (15 menit) dan metode
Demonstrasi CPR menggunakan Manekin (20 menit)
40
peneliti menampilkan Video CPR dari AHA 2015 selama 15 menit dan dilanjutkan
dengan demonstrasi menggunakan manikin selama 20 menit yang dilakukan oleh
peneliti. Setelah itu 3 Hari kemudian dilakukan postest pada responden menggunakan
kuisioner yang sama (Sirait et al, 2013).
4.4 Populasi, Teknik Sampling dan Sampel Penelitian
4.4.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Jiwantoro, 2017:26).
Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa SMA Muhammadiyah 1 Kota
Malang dengan jumlah 140 orang.
4.4.2 Teknik Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi dapat mewakili populasi.
Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel
agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek
penelitian (Jiwantoro, 2017:28).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan teknik purposive sampling, adalah suatu teknik penetapan sampel dengan
cara memilih sempel di antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti.
Sehingga sempel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal
sebelumnya (Nursalam, 2013:174). Pada penelitian ini siswa yang mengikuti peneliti
adalah kelas 10 dan 11 di SMA 1 Muhammadiyah.
4.4.3 Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan
sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2013:171). Sampel dalam
41
penelitian ini adalah Siswa SMA 1 Muhammadiyah dengan jumlah 51 orang. Dengan
Rumus
Keterangan:
n : besar sempel
N: Besar populasi
d : tingkat signifikan yang dipilih (d : 0,05)
(Nursalam, 2013: 172)
Adapun kriteri sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kriteria Inklusi:
a. Siswa SMA kelas 10 dan 11
b. Siswa yang bersedia menjadi responden dalam penelitian
2. Kriteria Ekslusi
a. Siswa tidak masuk sekolah pada hari penelitian
b. Siswa meninggal dunia atau pindah selama program berjalan.
n = N
1 + N (d)2
n = 57
1+57(0,05)2
= 57
1 + 57. 0,0025
= 57
1,1425
= 49 (50)
Populasi menjadi 51
42
4.5 Variabel Penelitian
Variabel adalah menurut Soeparto, Putra, & Haryanto (2000) Perilaku atau
karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap suatu benda, manusia, dan lain-
lain (Nursalam, 2013:177).
4.5.1 Variabel Independen (Bebas)
Independent Variabel (Variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau
nilainya dianggap menentukan variabel lain. Variabel ini biasanya diamati, dan diukur
untuk mengetahui pengaruh terhadap variable lain. (Nursalam, 2013:177). Variabel
independen dalam penelitian ini adalah Media Pendidikan Kesehatan (Media Video
BLS dan Metode Demonstrasi CPR menggunakan manikin).
4.5.2 Variabel Dependen (Terikat)
Dapendent Variabel (Variabel terikat) yaitu variabel yang dipengaruhi atau
nilainya dianggap ditentukan variabel lain. Variabel terikat adalah faktor yang diamati
dan diukur untuk menentukan ada tidaknya pengaruh dari variable bebas (Nursalam,
2013:177). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Pengetahuan dan Sikap
tentang BLS.
4.6 Definisi Operasional
Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional
Indikator Alat Ukur Skala Data
Keterangan
Independen : Media Pendidikan kesehatan
Memberikan pendidikan kesehatan tentang BLS mengunakan media video dan metode demonstrasi
Materi Video AHA (2015) Manekin.
- -
-
43
4.7 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada 12 Februari 2019 di SMA Muhammadiyah 1
Kota Malang.
Dependen: Peningkatan pengetahuan Sikap
Terjadi peningkatan tentang pengetahuan dan sikap mengenai BLS Terjadi peningkatan tentang sikap mengenai BLS
Meningkatnya pengetahuan pada responden jika terdapat skor 9 - 16 = pengetahuan baik artinya responden memahami pengetahuan dan jika terdapat skor 0 - 8 = pengetahuan tidak baik artinya responden kurang memahami pengetahuan. Meningkatnya sikap pada responden jika terdapat skor 4 - 7 = sikap baik artinya responden menerima Sikap. Dan 0 - 3 = sikap tidak baik artinya responden kurang menerima sikap.
kuisioner dari beberapa item pertanyaan untuk Pengetahuan terdiri 18 item. (Rahman et al 2013). Di tambah 3 pertanyaan modifikasi dari peneliti. Menjadi 16 Item. kuisioner dari beberapa item pertanyaan untuk Sikap terdiri 7 Item (Rahman et al 2013).
Ordinal Ordinal
Nilai Skor Pengetahuan 1. Benar (1) 2. Salah (0) Total: 9 - 16 = pengetahuan baik 0 - 8 =
pengetahuan
tidak baik
Nilai Skor Sikap 1.setuju (1) 2.tidak setuju(0) Total : 4 - 7 = sikap
baik
0 - 3 = sikap
tidak baik
44
4.8 Instrumen Penelitian
Instrumen pada penelitian ini menggunakan lembar observasi dari Rahman et
al (2013) dan mofikasi dari peneliti. Kuesioner, yang terdiri dari 2 bagian
(pengetahuan dan sikap), diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah intervensi).
Pada bagian pengetahuan, pertanyaan terdiri dari 16 pernyataan yang mencerminkan
pengetahuan yang terkait dengan, faktor risiko untuk henti jantung dan CPR terdapat
tanda tanda henti jantung, faktor resiko, dan CPR AHA 2015 pada CPR peneliti
memodifikasi pada 3 pertanyaan dari kuisioner Rahman et al (2013). Item diberi skor
0 Salah dan 1 Benar, Interpretasi skor 9 - 16 adalah pengetahuan baik dan skor 0 - 8
adalah pengetahuan tidak baik. Pada bagian sikap terdiri dari 7 pernyataan. Empat
pernyataan pertama adalah tentang berbagai skenario dengan pasien henti jantung.
Para responden ditanya apakah CPR harus dilakukan atau tidak di setiap skenario.
Tiga pernyataan terakhir adalah tentang melakukan ventilasi mulut ke mulut kepada
anggota keluarga, mengajar BLS di sekolah dan mengajar BLS kepada publik. Item
diberi skor 0 tidak setuju dan 1 Setuju. Interpretasi skor 4- 7 adalah sikap baik dan
skor 0 - 3 adalah sikap tidak baik. Seluruh sistem skoring dikembangkan sesuai
dengan saran dari ahli statistik pada jurnal rahman (Rahman et al 2013) dan peneliti.
Tabel 4.2 Kisi – Kisi Kuesioner Pengetahuan dan Sikap
No Indikator Jumlah Soal Nomor Soal
Skoring
1 PENGETAHUAN
a. Henti Jantung
b. Faktor Resiko
c. CPR
16
1,2,3,4,5
6,7,8,9,10
11,12,13,14
15,16
Kuesioner dalam
bentuk skala Guttman
Nilai Skor Pengetahuan 1. Benar (1) 2. Salah (0) Total: 9 - 16 = pengetahuan
baik > 0 - 8 =
pengetahuan tidak
baik
45
2 SIKAP
a. Skenario pasien henti
jantung perlukah
dilakukan CPR
b. Melakukan mouth-to-
mouth
c. Mengajarkan BLS ke
sekolah dan publik
7
1,2,3,4
5,6
7
Kuesioner dalam
bentuk skala Guttman
Nilai Skor Sikap 1.setuju (1) 2.tidak setuju (0) Total : 4 - 7 = sikap baik >
rata-rata
0 - 3 = sikap tidak
baik.
4.9 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
4.9.1 Uji validitas (kesahihan)
Uji validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip
keandalan instrumen dalam pengumpulan data. Instrumen darus dapat mengukur
(Nursalam, 2013:184). Uji validitas dapat menggunakan rumus Pearson Product Moment
dalam program SPSS (Statistical Product for Social Sciences) for Windows. Uji ini dilakukan
kepada 29 siswa MAN 1 Malang. Hasil yang didapatkan yaitu dari 27 pertanyaan terdapat
10 pertanyaan tidak valid, peneliti melakukan uji validitas kembali dengan 10 siswa MAN
1 Malang, hasilnya yaitu dari 27 pertanyaan terdapat 4 pertanyaan tidak valid, setelah itu
peneliti memutuskan untuk menghilangkan 4 pertanyaan tersebut, untuk pertanyaan yang
valid berjumlah 16 soal pengetahuan dan 7 soal..
4.9.2 Uji Reliabilitas (Keandalan)
Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta
atau kenyataan hidup diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan
(Nursalam, 2013:184). Dalam penelitian ini menggunakan metode Cronbach’s Alpha
reliabilitas (Rahman et al 2013). Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
rumus Cronbach Alpha. Dengan menggunakan rumus tersebut, instrumen memiliki
tingkat reabilitas yang tinggi apabila nilai koefisien yang diperoleh >0,60. Uji ini
dilakukan pengambilan data kepada 10 orang siswa MAN 1 Malang. Nilai Cronbach
46
Alpha didapatkan 0,608 yang artinya kuesioner penelitian reliabel untuk digunakan
dalam penelitian ini.
4.10 Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian. Dalam
proses pengumpulan data, metode yang digunakan adalah observasi (Nursalam,
2013:191).
4.10.1 Tahap Persiapan
1. Membuat proposal penelitian dengan judul Pengaruh pendidikan kesehatan
tentang BLS menggunakan media video dan metode demonstrasi CPR
terhadap tingkat pengetahuan dan sikap pada siswa SMA.
2. Mempersiapkan surat izin untuk melakukan penelitian untuk diberikan kepada
pihak yang berkepentingan.
3. Mempersiapkan lembar persetujuan (informed consent) dan instrumen berupa
kuesioner yang berisi pertanyaan untuk pemberian intervensi kepada
responden.
4. Mempersiapkan alat yang akan digunakan untuk Promosi Kesehatan berupa
kuisioner, manikin dan LCD .
5. Penyusunan intrumen penelitian yang berupa kuesioner (Rahman, et al 2013).
6. Melakukan uji validitas dan reliabilitas instrument.
7. Pengambilan sampel pada daerah yang diteliti.
4.10.2 Tahap Pelaksanaan
1. Sebelum memulai acara peneliti membagi 2 sesi sesuai dengan kelas.
2. Dalam penelitian ini peneliti melibatkan dokter sebagai narasumber
demonstrasi CPR, mahasiswa kedokteran sebagai asisten dokter, dan 2 orang
47
asisten peneliti mahasiswa keperawatan sebagai membantu teknis pelaksanaan
acara.
3. Sesi pertama kelas 10 dan sesi kedua kelas 11
4. Pada sesi pertama tanggal 12 februari 2019, kelas 10 berjumlah 21 siswa
a. Melakukan tahap perkenalan kepada Siswa yang akan dijadikan responden.
b. Permintaan persetujuan untuk menjadi responden pada penelitian dengan
diberikan penjelasan terlebih dahulu secara lisan dan tertulis (Informed
consent) tentang tujuan dan manfaat penelitian, serta hak dari responden.
c. Membagikan lembar kuesioner sebagai data umum responden.
d. Mulai mengobservasi tingkat pengetahuan dan sikap tentang BLS, Dengan
menggunakan lembar kuisioner dari (Rahman et al 2013) dimodifikasi oleh
peneliti dan sudah dilakukan uji validitas. pretest dilakukan selama 10 menit
(Muteara, 2016)
e. Menjelaskan kembali maksud dan tujuan penelitian.
f. Mengumpulkan lembar kuesioner.
g. Persiapan alat Pendidikan Kesehatan berupa kuisioner, Materi BLS,
manikin dan LCD.
h. Pelaksanaan:
1) Pertama Memberikan materi tentang BLS selama 5 menit sebagai
pengantar oleh peneliti dan 40 menit sesuai SAP pemutaran video dengan
durasi 05:52 detik dari AHA 2015 dan terdapat terjemahan bahasa
Indonesia.
2) Kedua adalah memberikan metode Demostrasi CPR update dari AHA
2015 menggunakan Manekin selama 45 menit oleh instruktur dokter dari
TBM nurul Qalbi UMM sesuai SAP.
48
3) Acara selesai ditutup dengan moderator lalu membagikan konsumsi
5. Dilanjutkan untuk sesi kedua kelas 11 pada tanggal 12 februari 2019, kelas 11
berjumlah 30 siswa
a. Melakukan tahap perkenalan kepada Siswa yang akan dijadikan responden.
b. Permintaan persetujuan untuk menjadi responden pada penelitian dengan
diberikan penjelasan terlebih dahulu secara lisan dan tertulis (Informed
consent) tentang tujuan dan manfaat penelitian, serta hak dari responden.
c. Membagikan lembar kuesioner sebagai data umum responden.
d. Mulai mengobservasi tingkat pengetahuan dan sikap tentang BLS, Dengan
menggunakan lembar kuisioner dari (Rahman et al 2013) dimodifikasi oleh
penliti dan sudah dilakukan uji validitas. pretest dilakukan selama 10 menit
(Muteara, 2016)
e. Menjelaskan kembali maksud dan tujuan penelitian.
f. Mengumpulkan lembar kuesioner.
g. Persiapan alat Pendidikan Kesehatan berupa kuisioner, Materi BLS,
manikin dan LCD.
h. Pelaksanaan:
1) Pertama Memberikan materi tentang BLS selama 5 menit sebagai
pengantar oleh peneliti dan 40 menit sesuai SAP pemutaran video
dengan durasi 05:52 detik dari AHA 2015 dan terdapat terjemahan
bahasa Indonesia.
2) Kedua adalah memberikan metode Demostrasi CPR update dari AHA
2015 menggunakan Manekin selama 45 menit oleh instruktur dokter
Dillah dari TBM nurul Qalbi UMM sesuai SAP.
3) Acara selesai di tutup dengan moderator lalu membagikan konsumsi
49
i. Lalu hari ke 3 setelah dilakukan pendidikan kesehatan (Sirait et al, 2013),
peneliti Membagikan soal post-test dan mengambil soal post-test kembali,
responden diberikan waktu selama 10 menit.
j. Lembar kuisioner yang telah di isi dikumpulkan kepada peneliti.
k. Peneliti mengecek kelengkapan data yang telah dikumpulkan.
4.11 Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan salah satu rangkaian kegiatan penelitian setelah
pengumpulan data (Hastono, 2016). Data yang telah terkumpul dari lembar kuesioner
yang telah diisi akan diolah dengan beberapa tahap sebagai berikut :
1. Editing
Editing merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian formulir atau
kuisoner apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap, jelas, relevan,
dan konsisten.
2. Coding
Coding merupakan kegiatan mengubah data berbentuk huruf menjadi data
berbentuk angka/bilangan.
3. Processing
Setelah semua lembar kuesioner terisi penuh dan benar serta sudah melewati
pengkodean, langkah pengolahan selanjutnya adalah memproses data agar data
yang sudah di-entry dapat di analisis. Pemprosesan data dilakukan dengan cara
entry data dari lembar kuesioner ke program SPSS pada komputer.
4. Cleaning
Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang
sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut
dimungkinkan terjadi pada saat kita meng-entry ke komputer.
50
4.12 Analisa Data
Pada umumnya analisis data bertujuan untuk memperoleh gambaran atau
deskripsi masing-masing variabel, membandingkan dan menguji teori atau konsep
dengan infromasi yang ditemukan, menemukan adanya konsep baru dari data yang
dikumpulkan, serta mencari penjelasan apakah konsep baru yang diuji berlaku umum
atau hanya berlaku pada kondisi tertentu (Hastono, 2016).
Tabel 4.3 Tabel Analisa data
No Variable Independen
/ Skala Data
Variable Dependen
/ Skala Data
Analisa Data Uji Statiska
1 Media Pendidikan
Kesehatan (media
Video BLS dan
metode Demonstrasi
CPR menggunakan
manikin) /
Pengetahuan
tentang BLS /
Ordinal
Eksperimen
pre-post test
Uji wilcoxon
2 - Sikap tentang BLS
/ Ordinal
Eksperimen
pre-post test
Uji wilcoxon
1. Uji Wilcoxon
Wilcoxon Sign Rank Test merupakan uji statistik yang dilakukan untuk melihat
apakah ada perbedaan median dari suatu observasi berpasangan dengan
memperhitungkan besarnya selisih-selisih dari dua observasi yang
bersesuaian(misalnya peringkat pre test dan post test) Wilcoxon Sign Rank Test
merupakan suatu uji non parametrik yang biasanya digunakan pada data-data
kualitatif (skala nominal dan ordinal) atau untuk data kuantitatif yang tidak
berdistribusi normal (Dharma, 2011:201). Pada penelitian ini bertujuan untuk
membandingkan perbedaan mean pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah
51
intervensi. Jika p value < α (0,05) maka H1 diterima yaitu adanya pengaruh pendidikan
kesehatan tentang BLS menggunakan metode video dan demostrasi CPR tehadap tingkat
pengetahuan dan sikap pada siswa SMA Muhammadiyah 1Kota Malang.
4.13 Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan izin kepada
yang bersangkutan untuk mendapatkan persetujuan melakukan penelitian agar studi
alamiah benar-benar dapat terjadi dan peneliti tidak mendapat persoalan masalah etik
(Saryono, 2013). Maka ada beberapa yang harus dipersiapkan oleh peneliti antara lain
yaitu:
1. Lembar Persetujuan Penelitian (Informed Consent)
Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
respondenpenelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed Consent
tersebut diberikan kepada responden sebelum melakukan penelitian dengan tujuan
subjek penelitian selama pengumpulan data. Jika subjek bersedia diteliti, maka
responden tersebut harus menandatangani lembar persetujuan dan bila subjek tidak
bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan tersebut (Hidayat, 2008).
2. Tanpa Nama (Annonimity)
Annonimity merupakan masalah etik dalam penelitian keperawatan dengan cara
tidak meberikan nama responden pada lembar kuesioner, hanya menuliskan kode
pada lembat pengumpulan data. Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden,
peneliti tidak mencantumkan nama responden secara lengkap pada lembar
pengumpulan data (lembar observasi), tetapi diganti dengan inisial nama (Hidayat,
2008).
52
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Confidentiality Merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah – masalah lainnya.
Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya
kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2008).