penerapan pembelajaran aktif metode...

171
PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE PERMAINAN BINGO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SDN TUNAS MEKAR Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Pencapaian Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: RESTU PERTIWI 1110018300031 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Upload: ngokhue

Post on 15-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE PERMAINAN BINGO

UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA

SISWA KELAS III SDN TUNAS MEKAR

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Pencapaian Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

RESTU PERTIWI

1110018300031

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

I,EMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul "Penerapan Pembelajaran Aktif Metode Permainan Bingo

untuk Nteningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa Kelas III SDN

Tunas Nlekar", disusun oleh Restu Pertirvi, NIM 1110018300031, Jurusan

Pendidikan Guru Madrasah lbtidaiyah; Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinvatakan lulus

dalam LIjran Munaqasah pada tanggal l6 Januan 2015 dihadapan dervan penguji.

Karena itu. penulis berhak memDeroleh gelar sarjana Sl (S.Pd) dalam bidang

P.endidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

Jakarta, l6 Januari 2015

Panitia Ujian Munaqasah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan)

Dr. Fauzan. MAMP. 19761107 200701 I 013

Sekretaris (Sekretaris Jurusan)

Asep Ediana Latip. M.PdNIP. 19810623 200912 I 003

Penguji I

Dra. Afidah Mas'udMP. 196t0926 198603 2 004

Penguji Il

Firdausi.SSi.MPdNIP 19690629 200,s01 I 003

Tanggal

!?/e:r::t

*/* *u*

29/ bls/04

Tanda Tangan

,rO{uur

W,W

"91,r-ot-{'t " ""' '"''

Mengetahui,

Ilmu Tarbiyah dan KeguruanHrdayatullah Jakarta

9591402 198603 2 001

Page 3: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE PERIT{AINAN BINGO

T]NTI'K MEI\IINGKATKAI\i AKTTVITAS BELAJAR MATEMATIKA

SIS1VA KELAS III SDN TUNAS MEKAR

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Saiah Satu Syamt Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Restu Pertiwi

NIM. I110018300031

Dibawah Bimbingan

JURUS$I PENDIDIKAN GURU MADRASAII IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBTYA}I I}AI\I KEGURUAN

UNIYERSITAS ISLAM NEGERI SYARIT HIDAYATULLAII

JAKARTA

20r5

Dr. Gcfar llwirahavu. M.Pd

NIP. 1979060t 200604 4 A04

Page 4: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAII

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

NIM

Jurusan

Angkatan Tahun

Alamat

bimbingan dosen:

Nama

NIP

Dosen Jurusan

: Restu Pertiwi

: 11 10018300031

: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

:2010

: Kp. Jarnpang Pulo RT. 003/003 Kec. Kemang Kab. Bogor

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul Penerapan Pembelajaran Aktif Metode

Permainan Bingo untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa

Kelas III SIIN Tunas Mekar adalah benar hasil karya sendiri di bawah

: Dr. Gelar Dwirahayu, M.Pd

: 19790601 20A604 2 004

: Pendidikan Matematika

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya

siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil

karya sendiri.

Jakafia,05 Januari 2015

Yang Menyatakan,ffiremzuIffiMPEL

ffi;*;;;;;mp

Restu Pertiwi

Page 5: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul "Penerapsn Pembelajaran Aktif Metode Permainan

Bingo untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa Kelas IIIsDN Tunas Mekar" disusun oleh Restu Pertiwi, NIM. l t 10019300031, jurusan

Pendidikan Guru Madrasah IbJidaiyah, Universitas Islam Negeri Jakarta. Telah

melakukan bimbingan dan dinyatakan syah sebagai karya ilmiatr yang berhak

untuk diujikan pada sidang munaqosah sesuai ketentuan yang ditetapkan fakultas.

Jakart4 05 Januari 2015

Yang Mengesahkan,

Pembimbing

Dr. Gelar lhivirahavu. M.PdNrP. 19790601 200604 2 W4

Page 6: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

i

ABSTRAK

Restu Pertiwi (1110013800031). “Penerapan Pembelajaran Aktif Metode

Permainan Bingo untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa

Kelas III SDN Tunas Mekar”. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Peningkatan aktivitas

belajar matematika melalui penerapan pembelajaran aktif metode permainan

Bingo. 2) Respon siswa terhadap penerapan pembelajaran aktif metode permainan

Bingo pada pembelajaran matematika. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tunas

Mekar tahun ajaran 2014/2015.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) dua siklus dan tiap siklusnya terdiri dari empat tahap, yaitu tahap

perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Instrumen penelitian yang

digunakan adalah lembar observasi aktivitas, tes hasil belajar, pedoman

wawancara, dan dokumentasi.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa 1) Aktivitas belajar matematika

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran

aktif metode permainan Bingo mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata

persentase aktivitas belajar matematika siswa sebesar 66% dan meningkat pada

siklus II menjadi 85,20%. 2) Pembelajaran matematika dengan menggunakan

metode permainan bingo dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

karena belajar matematika jadi tidak membosankan tetapi justru menyenangkan

dan menantang, dimana matematika menjadi permainan bukan pekerjaan atau

tugas. Siswa juga jadi lebih tertarik karena dengan permainan siswa dapat

termotivasi untuk bersaing sehat terhadap teman-temannya. Kesimpulan

penelitian ini adalah pembelajaran aktif metode permainan Bingo dapat

meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa.

Kata kunci: Pembelajaran Aktif Metode Permainan Bingo, Aktivitas Belajar

Matematika Siswa

Page 7: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

ii

ABSTRACT

Restu Pertiwi (1110013800031). “Implementation of Active Learning with

Bingo Games to Improve Students’ Activities in Learning of Mathematics at

3rd

grade State Elementary Schools Tunas Mekar”. A Thesis, Primary School

Teachers’ Education Departement, Faculty of Tarbiyah and Teacher

Training, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

The purpose of this study was to determine 1) Increased activity of

learning mathematics through the application of active learning methods Bingo

game. 2) The student response to the application of active learning methods Bingo

games on mathematics learning. The research was conducted in SDN Tunas

Mekar 2014/2015 academic year.

The method used in this research is the Classroom Action Research (CAR)

two cycles and each cycle consists of four stages of planning, action, observation,

dan reflection. The research instrument used is the observation sheet activity,

achievement test, interview sheet, and documentation.

Results of the study revealed that 1) Students' mathematics learning

activities in the learning process by applying active learning methods Bingo

game. In the first cycle the average percentage of students' mathematics learning

activity by 66% and increased in the second cycle into 85.20%. 2) Learning

mathematics using bingo games can create a fun learning environment for

learning mathematics so not boring but rather fun and challenging, where

mathematics becomes a game instead of a job or task. Students also become more

interested because the games students can be motivated to compete well against

his friends. The conclusion of this study is an active learning method Bingo

games can improve students' mathematics learning activities.

Keywords: Active Learning Method Bingo Games, Activities Learning Math

Students

Page 8: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah segala puji hanya bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam

yang menggenggam setiap kejadian, penyempurna setiap kebahagiaan, tempatku

bersandar dan bersyukur atas seluruh nikmat tanpa batas bilangan. Shalawat serta

salam senantiasa menyelimuti Rasullah SAW tercinta beserta seluruh keluarga,

sahabat, dan para pengikutnya sampai akhir zaman.

Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak

sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami. Namun, berkat kerja keras, do’a,

dan kesungguhan hati serta dukungan dari berbagai pihak untuk penyelesaian

skripsi ini., semua dapat teratasi. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Dra. Nurlena, MA.,Ph.D selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Fauzan, MA., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Asep Ediana Latip, M.Pd. Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. Gelar Dwirahayu, M.Pd., Dosen Pembimbing yang dengan penuh

kesabaran dan perhatian telah meluangkan waktunya untuk memberikan

bimbingan, arahan, dan nasehat bagi penulis.

5. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta

bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang

telah Bapak dan Ibu berikan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

6. Kepala SDN Tunas Mekar, Bapak Bambang Suherman, S.Pd beserta guru

dan stafnya yang telah memberikan izin dan kemudahan dalam proses

penelitian skripsi ini.

Page 9: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

iv

7. Teristimewa untuk kedua orang tuaku ayahanda Herdi Suryadi dan ibunda

Nengsih yang selalu penulis banggakan. Mereka tak henti-hentinya

mendoakan, melimpahkan kasih sayang, dan memberikan dukungan moril

maupun materiil kepadaku. Hanya Allah SWT yang dapat membalasnya,

semoga penulis dapat memberikan yang terbaik untuk kalian.

8. Sahabat-sahabatku Roro, Nc, Erien, Fika, Hilma, Vina, Wilky, Nufus,

Zizah, Fitri, Ai, Lina, Aila, dan teman-teman seperjuangan Jurusan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah angkatan 2010 kelas A dan B yang

tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas kebersamaannya dalam

berjuang melewati hari-hari kuliah yang penuh suka duka, semoga

persahabatan kita abadi.

9. Kakak-kakak kelas Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah angkatan 2009

dan 2008, terimakasih atas ketersediaannya dalam memberikan dukungan,

kasih sayang, serta perhatian kepada penulis.

10. Adik-adik kelas Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah angkatan 2011,

terimakasih atas ketersediaannya dalam memberikan dukungan, kasih

sayang, serta perhatian kepada penulis.

Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, mudah-

mudahan bantuan, bimbingan, dukungan, semangat, dan do’a yang telah diberikan

menjadi pintu datangnya ridho dan kasih sayang Allah SWT di dunia dan akhirat.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi khazanah

ilmu pengetahuan umumnya. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alalamiin.

Jakarta, Januari 2015

Penulis,

Page 10: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ................................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian ............................................. 4

C. Pembatasan Fokus Penelitian ............................................................ 4

D. Perumusan Masalah Penelitian .......................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5

BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Deskripsi Teoritik .............................................................................. 6

1. Aktivitas Belajar ......................................................................... 6

a. Pengertian Aktivitas Belajar ................................................. 6

b. Jenis-jenis Aktivitas Belajar ................................................. 7

c. Nilai Aktivitas dalam Pengajaran ......................................... 10

2. Pembelajaran Aktif Metode Permainan Bingo ............................ 11

a. Pembelajaran Aktif ............................................................... 11

b. Metode Permainan ................................................................ 14

c. Metode Permainan Bingo ..................................................... 17

3. Operasi Hitung Bilangan .............................................................. 20

a. Penulisan Bilangan dalam Bentuk Panjang .......................... 20

b. Operasi Penjumlahan ............................................................ 21

c. Operasi Pengurangan ............................................................ 23

d. Menjumlahkan dan Mengurangkan Tiga Bilangan atau Lebih 25

e. Menyelesaikan Soal Cerita .................................................... 25

Page 11: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

vi

4. Penerapan Metode Permainan Bingo dapat Meningkatkan

Aktivitas Belajar Matematika ...................................................... 26

B. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................... 28

C. Kerangka Berpikir ............................................................................. 29

D. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 33

B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian ........................................ 33

C. Subjek Penelitian .............................................................................. 36

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ...................................... 36

E. Tahapan Intervensi Tindakan .......................................................... 36

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ................................... 39

G. Data dan Sumber Data ..................................................................... 39

H. Instrumen Pengumpulan Data ......................................................... 40

I. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 48

J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan .................................................. 48

K. Analisis Interpretasi Data ................................................................ 49

L. Pengembangan dan Perencanaan Tindakan ..................................... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksaan Penelitian ......................................................... 51

B. Interpretasi Hasil Penelitian dan Pembahasan .................................. 72

C. Keabsahan Data ................................................................................. 77

D. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...................................................................................... 79

B. Saran ................................................................................................ 79

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 80

LAMPIRAN ......................................................................................................... 82

Page 12: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Aktivitas Belajar Siswa

Tabel 3.1 Rincian Kegiatan Penelitian

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus I

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus II

Tabel 3.4 Kriteria Koefisien Reliabilitas

Tabel 3.5 Interpretasi Tingkat Kesukaran

Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda

Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Tabel 4.1 Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Matematika Siswa Pada

Pembelajaran Siklus I

Tabel 4.2 Deskriptif Nilai Tes Hasil Belajar Matematika Siklus I

Tabel 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa pada Siklus I

Tabel 4.4 Refleksi Tindakan Pembelajaran pada Siklus I

Tabel 4.5 Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Matematika Siswa

Pada Pembelajaran Siklus II

Tabel 4.6 Deskriptif Nilai Tes Hasil Belajar Matematika Siklus II

Tabel 4.7 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa pada Siklus II

Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Matematika Siswa

Tabel 4.9 Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa

Tabel 4.10 Rekapitulasi Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa dan Hasil Belajar

Siswa

Page 13: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Papan Permainan Bingo

Gambar 2.2 Ilustrasi pembagian kelompok

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Gambar 3.2 Tahapan dalam Penelitian

Gambar 4.1 Aktivitas Siswa Mengerjakan LKS secara Individu pada Pertemuan

ke-1

Gambar 4.2 Aktivitas Siswa saat Melakukan Tanya Jawab

Gambar 4.3 Aktivitas Siswa pada saat Melakukan Permainan Bingo

Gambar 4.4 Aktivitas Siswa pada Pelaksanaan Tes Akhir Siklus I

Gambar 4.5 Aktivitas Siswa Mengerjakan Soal di Papan Tulis

Gambar 4.6 Aktivitas Siswa Melakukan Permainan Bingo

Gambar 4.7 Aktivitas Siswa pada Pelaksanaan Tes Akhir Siklus II

Diagram 4.1 Perbandingan Persentase Aktivitas Belajar Matematika Siswa

pada Siklus I dan Siklus II

Diagram 4.2 Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa pada Siklus I dan

Siklus II

Page 14: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 83

Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa Siklus I 93

Lampiran 3 Soal dan Kunci Jawaban Bingo Babak Penyisihan Siklus I 95

Lampiran 4 Soal dan Kunci Jawaban Bingo Babak Final Siklus I 99

Lampiran 5 Uji Instrumen Siklus I 102

Lampiran 6 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siklus I 106

Lampiran 7 Soal Tes Hasil Belajar Matematika Siklus I 107

Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 108

Lampiran 9 Lembar Kerja Siswa Siklus II 122

Lampiran 10 Soal dan Kunci Jawaban Bingo Babak Penyisihan Siklus II 128

Lampiran 11 Soal dan Kunci Jawaban Bingo Babak Final Siklus II 131

Lampiran 12 Uji Instrumen Siklus II 134

Lampiran 13 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siklus II 138

Lampiran 14 Soal Tes Hasil Belajar Matematika Siklus II 138

Lampiran 15 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Matematika Siswa 141

Lampiran 16 Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Matematika Siswa

Siklus I dan Siklus II 144

Lampiran 17 Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II 146

Lampiran 18 Lembar Pedoman Wawancara dengan Guru 148

Lampiran 19 Lembar Pedoman Wawancara dengan Siswa 150

Page 15: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mengalami dinamika yang semakin lama semakin berkembang

dan berusaha beradaptasi dengan gerak perkembangan yang dinamis tersebut.

Oleh karenanya pendidikan yang diterapkan pada waktu sekarang tidak akan sama

dengan pendidikan pada masa yang lalu ataupun masa yang akan datang.

Sehingga akan selalu ada perubahan yang mengarah pada kemajuan pendidikan

yang lebih baik. Hal ini seharusnya diikuti keberhasilan kegiatan pembelajaran,

baik berupa peningkatan prestasi, motivasi, kreativitas, dan aktivitas peserta didik.

Sesuai dengan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Fungsi Pendidikan

Nasional Bab II Pasal 3 yang berbunyi:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak

serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.1

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dalam mewujudkan

tujuan tersebut. Salah satunya faktor guru dan siswa dalam melaksanakan

pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses belajar antara guru dan siswa,

hubungan interaksi antara guru dan siswa terlihat jelas dalam kegiatan belajar

mengajar di kelas. Kegiatan pembelajaran akan berhasil apabila terjadi perubahan

tingkah laku pada peserta didik dan sesuai dengan tujuan yang akan di capai.

Perubahan tingkah laku pada anak terjadi apabila dalam proses pembelajaran

siswa melakukan aktivitas.

1 Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang SISDIKNAS 2003, (Jakarta: Sinar

Grafika, 2003), h. 5-6.

Page 16: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

2

Namun untuk mewujudkan fungsi pendidikan nasional tersebut masih

mendapatkan berbagai macam persoalan, salah satunya yaitu masih rendahnya

aktivitas siswa dalam pembelajaran, khususnya dalam mata pelajaran matematika.

Matematika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan, sebagai mata pelajaran

yang diajarkan pada semua tingkat pendidikan dasar hingga jenjang pendidikan

tinggi. Dari masing-masing jenjang tersebut, banyak siswa yang mengalami

kesulitan dalam mempelajari matematika sehingga wajar jika matematika

termasuk dalam nominasi mata pelajaran yang tidak disenangi bahkan ditakuti

oleh sebagian peserta didik.

Pembelajaran matematika di kelas pada umumnya lebih mengutamakan

pada penyampaian informasi bukan penekanan proses pembelajaran.

Pembelajaran seperti itu kemudian akan melahirkan model pembelajaran pasif

dan tidak demokratis, karena peran inti di tangan guru dan bahkan guru seringkali

bersikap otoriter. Peserta didik selama ini hanya dianggap anak-anak yang dapat

dikembangkan secara mekanik. Dengan sikap guru yang demikian memperkuat

daya tekan yang dapat mematikan aspek positif yang semestinya dimiliki siswa.

Akibatnya siswa tidak dapat melakukan aktivitas belajar secara optimal,

kehilangan kemampuan mandiri (self-reliance), toleransi terhadap perbedaan

pendapat, dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab.

Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan di kelas III-A

Sekolah Dasar Negeri Tunas Mekar Bogor, terdapat beberapa masalah yang

muncul, khususnya dalam proses pembelajaran matematika. Kegiatan pra

penelitian ini dilakukan selama kurang lebih dua minggu dan setiap minggunya

terdapat dua kali pertemuan untuk pelaksanaan proses pembelajaran matematika.

Pembelajaran yang terlihat saat itu ialah pembelajaran konvensional yang hanya

terpusat pada guru semata (teacher centered). Disisi lain keberanian dan inisiatif

siswa untuk bertanya pun masih sangat rendah. Sehingga aktivitas siswa belum

nampak pada saat pembelajaran.

Menyikapi hal demikian, seorang guru matematika seharusnya dapat

melakukan tindakan alternatif yang berguna untuk meningkatkan aktivitas siswa

dalam menerima pembelajaran matematika. Sebaiknya guru berupaya

Page 17: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

3

menciptakan proses pembelajaran yang terpusat pada siswa. Dengan kata lain,

guru dapat menerapkan strategi pembelajaran yang memandang siswa sebagai

subjek belajar yang dinamis, sedangkan guru hanya bertindak sebagai fasilitator.

Selain itu, selama proses pembelajaran berlangsung, guru juga hendaknya mampu

menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga terjadi interaksi antara

guru dan siswa. Salah satu strategi pembelajaran yang dianggap tepat untuk

memecahkan masalah tersebut adalah dengan penerapan pembelajaran aktif

metode permainan bingo.

Dengan menerapkan metode permainan diharapkan siswa menjadi aktif

berpartisipasi, tidak hanya sebagian siswa tetapi semua siswa yang hadir

pembelajaran. Selain itu diharapkan agar komunikasi siswa dengan siswa lain dan

guru dapat terjalin dengan baik sehingga pesan yang disampaikan guru sama

dengan pesan yang diterima siswa.

Ada beberapa jenis metode permainan, salah satunya adalah metode

permainan bingo. Permainan ini berupa tabel bernomor, dimana apabila siswa

dapat menyelesaikan soal dengan benar dalam deretan secara horisontal, vertikal,

maupun diagonal, maka akan mendapatkan poin yang akan berpengaruh terhadap

nilai kelompoknya. Dengan bermain, siswa lebih mudah dalam belajar dan

termotivasi yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dan aktivitas

siswa. Selain itu dengan metode ini, diharapkan proses pembelajaran dapat

mewadahi siswa untuk bekerja sama, toleransi, saling menghargai, mampu

mengendalikan emosi, berkomunikasi serta bersifat kreatif dalam pembelajaran,

sehingga lebih mudah menguasai materi pelajaran matematika.

Berdasarkan dari uraian di atas peneliti ingin melakukan suatu penelitian

tindakan kelas guna meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran

matematika melalui pembelajaran aktif metode permainan bingo pada siswa kelas

III SDN Tunas Mekar Bogor. Adapun judul penelitian ini yaitu “Penerapan

Pembelajaran Aktif Metode Permainan Bingo untuk Meningkatkan

Aktitivitas Belajar Matematika Siswa Kelas III SDN Tunas Mekar Bogor”.

Page 18: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

4

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

dapat di identifikasikan beberapa masalah yang timbul, antara lain:

1. Rendahnya aktivitas siswa dalam pembelajaran, khususnya dalam mata

pelajaran matematika.

2. Matematika merupakan mata pelajaran yang tidak disenangi bahkan ditakuti

oleh sebagian peserta didik.

3. Pembelajaran matematika di kelas pada umumnya lebih mengutamakan pada

penyampaian informasi bukan penekanan proses pembelajaran.

4. Pembelajaran di SD/MI saat ini masih banyak menggunakan pembelajaran

konvensional yang hanya terpusat pada guru semata (teacher centered).

5. Keberanian dan inisiatif siswa untuk bertanya khususnya dalam pelajaran

matematika masih sangat rendah.

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Agar penelitian ini lebih terfokus dan terarah, diperlukan adanya pembatasan

fokus penelitian. Adapun hal-hal yang dibatasi dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Metode pembelajaran yang diterapkan adalah metode permainan bingo. Metode

tersebut merupakan salah satu metode yang terdapat dalam pembelajaran aktif.

2. Aktivitas siswa dibatasi pada kegiatan yang dilakukan sehari-hari dalam kelas

atau dalam istilah proses belajar mengajar. Aktivitas dalam belajar dilakukan

apabila ada guru dan siswa. Aktivitas tersebut berupa memperhatikan, diskusi,

mengajukan dan menanggapi pertanyaan, memecahkan masalah, membuat

keputusan, menulis serta minat dan antusias siswa dalam proses pembelajaran

matematika.

D. Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan fokus penelitian

yang di kemukakan dalam penelitian ini, maka rumusan masalah yang diajukan

adalah:

Page 19: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

5

1. Apakah penerapan pembelajaran aktif metode permainan bingo dapat

meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa?

2. Apakah penerapan pembelajaran aktif metode permainan bingo dapat

meningkatkan hasil belajar matematika siswa?

3. Bagaimana respon siswa terhadap penerapan pembelajaran aktif metode

permainan bingo pada pembelajaran matematika?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan

yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar matematika melalui

penerapan pembelajaran aktif metode permainan bingo.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika melalui penerapan

pembelajaran aktif metode permainan bingo.

3. Untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan pembelajaran aktif

metode permainan bingo pada pembelajaran matematika.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian terkait penerapan pembelajaran aktif metode permainan

bingo terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa ini diharapkan memberikan

manfaat, antara lain:

1. Siswa menjadi lebih aktif dan termotivasi dalam kegiatan pembelajaran

2. Siswa berani dalam mengungkapkan pendapat, dan mengajukan pertanyaan,

sehingga siswa mendapatkan pengalaman dalam belajar, khususnya dalam

pembelajaran matematika.

3. Siswa tidak merasa jenuh atau bosan selama proses pembelajaran berlangsung.

4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi sekolah

(guru) untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa dengan

memberikan inovasi baru berupa penerapan pembelajaran aktif metode

permainan bingo.

Page 20: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

6

BAB II

KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Deskripsi Teoritik

1. Aktivitas Belajar

a. Pengertian Aktivitas Belajar

Dalam proses pembelajaran, keaktifan peserta didik merupakan hal

yang sangat penting dan perlu diperhatikan oleh guru sehingga proses

pembelajaran yang ditempuh benar-benar memperoleh hasil yang optimal.

Keaktifan tersebut dapat terlihat dalam aktivitas belajar siswa.

Menurut Mulyono, aktivitas artinya kegiatan atau keaktifan. Segala

kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan suatu

aktivitas.1 Menurut Slameto dalam Desi Sumiati, dalam proses pembelajaran

guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir maupun berbuat.

Penerimaan pelajaran jika dengan aktivitas siswa sendiri, kesan itu tidak akan

berlalu begitu saja tetapi dipikirkan diolah kemudian dikeluarkan lagi dalam

bentuk yang berbeda, atau siswa akan bertanya, mengajukan pendapat,

menimbulkan diskusi dengan guru. Dalam berbuat siswa dapat menjalankan

perintah, melaksanakan tugas, membuat grafik, diagram, inti sari dari

pelajaran yang disajikan oleh guru, bila siswa menjadi partisipasi yang aktif

maka ia memiliki ilmu pengetahuan itu dengan baik. Dalam proses

pembelajaran terjadi interaksi antara guru dengan peserta didik. Interaksi

tersebut menimbulkan aktivitas.2

Membahas mengenai belajar, Sardiman menyebutkan bahwa belajar

dalam pengertian luas dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju

perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar

1 Anton M. Mulyono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2000), h.

26. 2 Desi Sumiati, ”Studi Tentang Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran Geografi di

SMA Negeri 1 Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman”, Maret 2013, h. 5

Page 21: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

7

dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang

merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.3

Belajar memerlukan proses dan tahapan serta kematangan diri para siswa.

Belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Baik dilakukan di sekolah

secara formal maupun dilakukan di alam sekitar. Sesuai dengan pendapat

Masitoh dan Laksmi Dewi yang menjelaskan bahwa belajar merupakan suatu

proses atau kegiatan yang dilakukan sehingga membuat suatu perubahan

perilaku yang berbentuk kognitif, afektif, maupun psikomotorik4

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas

belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi

(guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas belajar

adalah seluruh kegiatan siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik

sampai psikis yang tergolong dalam kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

Aktivitas yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab

dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi

belajar aktif. Aktivitas yang timbul dari siswa diharapkan mengakibatkan pula

terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada

peningkatan hasil maupun prestasi belajar peserta didik.

b. Jenis-Jenis Aktivitas dalam Belajar

Keinginan untuk mempelajari matematika dapat dilihat dari aktivitas

belajar siswa. Aktivitas merupakan hal penting dalam pembelajaran, tanpa

adanya aktivitas maka proses belajar tidak akan berlangsung dengan baik.

Aktivitas siswa tidak hanya dinilai dari partisipasi dalam menyelesaikan

tugas-tugas yang diberikan guru. Aktivitas siswa juga dapat dilihat dari

kemampuan siswa berpikir kritis dan kreatif.

Hal demikian dapat terjadi dalam sekolah, karena sekolah adalah salah

satu pusat kegiatan belajar. Sekolah merupakan arena untuk mengembangkan

3 Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2011), Cet. Ke-19, h. 20-21. 4 Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009), h. 4.

Page 22: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

8

aktivitas. Oleh karena itu, banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh

siswa di sekolah. Untuk melihat adanya aktivitas siswa dalam pembelajaran,

Paul D. Diedrich membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan

siswa, antara lain dapat digolongkan sebagai berikut:5

1) Visual activities, seperti: membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi,

percobaan, pekerjaan orang lain.

2) Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi

saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi, interupsi.

3) Listening activities, seperti mendengarkan uraian, percakapan, diskusi,

music, pidato.

4) Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, tes, angket,

menyalin.

5) Drawing activities, seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram.

6) Motor activities, seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi,

model, mereparasi, bermain, berkebun, memelihara binatang, dan

sebagainya.

7) Mental activities, seperti menanggapi, mengingat, memecahkan soal,

menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.

8) Emosional activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira,

berani, tenang, gugup.

Jadi, dengan klasifikasi seperti diuraikan diatas, menunjukkan bahwa

aktivitas disekolah cukup kompleks dan bervariasi. Jika berbagai macam

kegiatan tersebut dapat diciptakan disekolah, tentu pembelajaran disekolah

akan lebih dinamis, tidak membosankan dan benar-benar menjadi pusat

aktivitas belajar yang maksimal.

5 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), cet. ke-1,

h. 101.

Page 23: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

9

Selain itu keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan

salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar.

Siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku

seperti:6

1) Sering bertanya kepada guru atau siswa lain

2) Mau mengerjakan tugas yang diberikan guru

3) Mampu menjawab pertanyaan

4) Senang diberi tugas belajar

5) Berani maju ke depan kelas tanpa disuruh oleh guru

6) Siswa berbuat sesuatu untuk memahami materi pembelajaran

7) Pengetahuan dipelajari, dialami, dan ditemukan oleh siswa

8) Mencoba sendiri konsep-konsep

9) Siswa mengomunikasikan hasil pemikirannya.

Lebih lanjut dapat dijelaskan indikator keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran adalah:

1. Siswa tidak hanya menerima informasi tetapi lebih banyak mencari dan

memberikan informasi.

2. Siswa banyak mengajukan pertanyaan baik kepada guru maupun kepada

siswa lainnya.

3. Siswa lebih banyak mengajukan pendapat terhadap informasi yang

disampaikan oleh guru atau siswa lain.

4. Siswa memberikan respon yang nyata terhadap stimulus belajar yang

dilakukan guru.

5. Siswa berkesempatan melakukan penilaian sendiri terhadap hasil

pekerjaannya, sekaligus memperbaiki dan menyempurnakan hasil

pekerjaan yang belum sempurna.

6. Siswa membuat kesimpulan pelajaran dengan bahasanya sendiri.

6 Wasik Islamiyah, Aktivitas Belajar, diakses dari

https://www.academia.edu/4570365/Aktivitas_Belajar, pada tanggal 19 Agustus 2014 pukul

10.47.

Page 24: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

10

7. Siswa memanfaatkan sumber belajar atau lingkungan belajar yang ada

disekitarnya secara optimal.

Dari ciri-ciri diatas, perlu diperhatikan bahwa peserta didik belajar

dengan gaya belajar masing-masing. Sehingga kepekaan dan keahlian guru

dalam menentukan strategi dan metode pembelajaran sangatlah penting agar

aktivitas belajar siswa lebih optimal. Prinsip aktivitas yang diuraikan di atas

didasarkan pada pandangan psikologis bahwa segala pengetahuan harus

diperoleh melalui pengamatan (mendengar, melihat, meraba, dan sebagainya)

sendiri dan pengalaman sendiri.

c. Nilai Aktivitas dalam Pengajaran

Aktivitas siswa merupakan salah satu aspek yang penting diperhatikan

untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada proses pembelajaran. Sehingga,

suatu aktivitas memiliki beberapa nilai bagi pengajaran. Cucu Suhana

menjelaskan bahwa aktivitas dalam belajar memberikan nilai tambah (added

value) bagi peserta didik, antara lain:7

1) Peserta didik memiliki kesadaran (awareness) untuk belajar sebagai wujud

adanya motivasi internal atau driving force untuk belajar sejati.

2) Peserta didik mencari pengalaman dan langsung mengalami sendiri, yang

dapat memberikan dampak terhadap pembentukan pribadi yang integral.

3) Menumbuhkembangkan sikap disiplin dan suasana belajar yang

demokratis dikalangan peserta didik.

4) Pembelajaran dilaksanakan secara kongkrit sehingga dapat

menumbuhkembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta

menghindarkan terjadinya verbalisme.

5) Menumbuhkembangkan sikap kooperatif di kalangan peserta didik,

sehingga sekolah menjadi hidup, sejalan, serasi dengan kehidupan

masyarakat disekitarnya.

7 Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2014),

Cet. keempat, h. 22.

Page 25: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

11

Nilai-nilai aktivitas tersebut diatas menegaskan kembali bahwa

pelajaran tidak berpusat pada guru saja, melainkan siswa dituntut aktif dalam

proses belajar. Dengan demikian, pengajaran yang menjadikan aktivitas

sebagai acuannya dapat berdampak positif bagi siswa.

2. Pembelajaran Aktif Metode Permainan Bingo

a. Pembelajaran Aktif

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat

terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran, serta

pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,

pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar

dengan baik. Selanjutnya, Kunandar menjelaskan bahwa pembelajaran adalah

proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi

perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.8 Dalam pembelajaran tugas guru

yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang

terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik.

Disisi lain, menurut Mohammad Surya pembelajaran adalah suatu

proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya.9

Corey pun menyebutkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses

dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia

turut serta dalam tingkah laku tertentu. Pembelajaran merupakan subjek

khusus dari pendidikan.10

Mencermati beberapa konsep pembelajaran sebagaimana yang

dikemukakan diatas, dapat dimaknai bahwa didalam pembelajaran terdapat

interaksi antara peserta didik dan pendidik, melibatkan unsur-unsur yang

8 Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2007), h. 287. 9 Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009), h. 8. 10

Masitoh dan Laksmi Dewi. Ibid., h. 9.

Page 26: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

12

saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan atau kompetensi yang

diharapkan.

Belajar aktif menuntut siswa untuk bersemangat, gesit, menyenangkan,

dan penuh gairah, bahkan siswa sering meninggalkan tempat duduk untuk

bergerak leluasa dan berfikir keras (moving around and thinking aloud).

Selama proses belajar siswa dapat beraktivitas, bergerak dan melakukan

sesuatu dengan aktif. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Pat

Hollingsworth dan Gina Lewis, yang menjelaskan bahwa siswa belajar aktif

ketika mereka secara terus menerus terlibat, baik secara mental ataupun fisik.

Pembelajaran aktif itu penuh semangat, hidup, giat, berkesinambung, kuat,

dan efektif. Pembelajaran aktif melibatkan pembelajaran yang terjadi ketika

siswa bersemangat, siap secara mental, dan bisa memahami pengalaman yang

dialami.11

Belajar aktif adalah salah satu cara untuk mengikat informasi yang

baru kemudian menyimpannya dalam otak. Faktor kelemahan otak manusia

untuk menyimpannya informasi baru cepat dilupakan, sebagaimana terdapat

dalam konsep belajar aktif menurut Confusius filosof kenamaan dari Cina,

mengatakan:

Apa yang saya dengar, saya lupa

Apa yang saya lihat, saya ingat

Apa yang saya lakukan, saya pahami.

Dalam pembelajaran aktif, cara belajar dengan mendengar saja akan

cepat lupa, dengan mendengar dan melihat akan ingat sedikit, dengan

mendenggar dan melihat akan ingat sedikit, dengan mendengar, melihat, dan

mendiskusikan dengan siswa lain akan paham, dengan cara mendengar,

melihat, diskusi, dan melakukan akan memperoleh pengetahuan dan

keterampilan.

Melvin L. Silberman telah memodifikasi dan memperluas pernyataan

Confisius tersebut menjadi apa yang ia sebut paham belajar aktif,

11

Pat Hollingsworth dan Gina Lewis, Pembelajaran Aktif, Meningkatkan Keasyikan

Kegiatan di Kelas, (Jakarta: PT. Indeks, 2008), h. viii.

Page 27: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

13

Yang saya dengar, saya lupa.

Yang saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat.

Yang saya dengar, lihat, dan pertanyakan atau diskusikan dengan

orang lain, saya mulai pahami.

Dari yang saya dengar, lihat, bahas, dan terapkan, saya dapatkan

pengetahuan dan keterampilan.

Yang saya ajarkan kepada orang lain, saya kuasai.12

Ada beberapa alasan yang dikemukakan mengenai penyebab

kebanyakan orang cenderung melupakan apa yang mereka dengar. Salah satu

jawaban yang menarik adalah karena adanya perbedaan antara kecepatan

berbicara guru dengan tingkat kemampuan siswa terhadap apa yang

disampaikan guru. Mel Silberman menjelaskan bahwa pada umumnya guru

berbicara dengan kecepatan 100-200 kata per menit, sementara anak didik

hanya mampu mendengarkan dengan penuh perhatian terhadap 50-100 kata

per menitnya, karena siswa mendengarkan pembicaraan guru sambil

berfikir.13

Jadi dari definisi terkait belajar aktif yang telah dipaparkan, maka

dalam pembelajaran aktif, proses pembelajaran haruslah menumbuhkan

suasana sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif bertanya,

mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang proses aktif

bagi siswa untuk membangun proses pengetahuannya, bukan proses pasif

yang hanya menerima ceramah guru dari materi yang diajarkan. Seperti yang

diungkapkan oleh Dimyati, bahwa sekolah yang melakukan pembelajaran

aktif dengan baik harus mempunyai karakteristik, yaitu pembelajaran berpusat

pada siswa, guru membimbing dalam terjadinya pengalaman pembelajaran,

tujuan kegiatan tidak hanya sekedar mengejar standar akademis, pengelolaan

kegiatan pembelajaran, dan penilaian.14

12

Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Jakarta: Nuansa,

2012), cet. VI, h. 23. 13

Melvin L. Silberman, Ibid., h. 24. 14

Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 120-121.

Page 28: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

14

Siswa berperan aktif dalam mengembangkan cara-cara belajar mandiri

dan guru bukan satu-satunya sumber informasi dalam proses pembelajaran,

guru hanya membimbing siswa, memotivasi siswa untuk memperoleh

pengetahuan keterampilannya melalui usaha mereka sendiri sehingga proses

belajar lebih bermakna untuk siswa.

Pembelajaran aktif mengacu kepada bagaimana menciptakan proses

pembelajaran yang memperbanyak aktivitas siswa dalam mengakses berbagai

informasi dari berbagai sumber, untuk dibahas dalam proses pembelajaran

dalam kelas, sehingga memperoleh berbagai pengalaman yang tidak saja

menambah pengetahuan, tapi juga kemampuan analisis dan sintesis.

Secara umum pembelajaran aktif memungkinkan diperolehnya

beberapa hal. Pertama, penekanan proses pembelajaran bukan pada

penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan

ketrampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan

yang dibahas. Kedua, peserta didik tidak hanya mendengarkan materi secara

pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

Ketiga, penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan

dengan materi pembelajaran, selain itu peserta didik lebih banyak dituntut

untuk berpikir kritis, menganalisa, dan melakukan evaluasi, sehingga umpan-

balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.

b. Metode Permainan

Metode mengajar dapat diartikan sebagai cara yang digunakan oleh

guru dalam mengadakan interaksi dengan siswa pada saat berlangsungnya

proses pembelajaran, hal tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar metode perlu diperlukan oleh

guru, penggunaan bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah

pengajaran berakhir.

Menurut Ali Hamzah dan Muhlisrarini, metode adalah suatu cara yang

teratur atau yang telah dipikirkan secara mendalam untk digunakan dalam

mencapai suatu tujuan. jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan

Page 29: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

15

pendidikan.15

Maka, metode didefinisikan sebagai seperangkat cara ataupun

jalan yang digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran agar peserta

didik mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi tertentu yang

dirumuskan dalam perencanaan pembelajaran.

Sedangkan membahas mengenai permainan, kebanyakan orang

menganggap bahwa permainan atau bermain hanyalah sebagai kegiatan yang

tidak memiliki manfaat dan hanya dianggap sebagai kegiatan yang dilakukan

oleh anak untuk mengisi waktu luang. Sejalan dengan perkembangannya, ilmu

pengetahuan dan para ahli pun mulai mengemukakan pendapat mengenai

manfaat bermain sebagai nilai praktis yang mendukung perkembangan anak,

para ilmuan telah menunjukkan bahwa bermain merupakan pengalaman

belajar yang berharga. Maka bermain tidak lagi dianggap sebagai kegiatan

yang membuang-buang waktu. Sedangkan definisi khusus mengenai

permainan ialah setiap kontes antara para pemain yang berinteraksi satu sama

lain dengan mengkuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan

tertentu pula.16

Menurut Ruslin Badru, bermain merupakan cara bagi anak untuk

memperoleh pengetahuan tentang segala sesuatu. Bermain akan

menumbuhkan anak untuk melakukan eksplorasi, melatih pertumbuhan fisik

serta imajinasi, serta memberikan peluang yang luas untuk berinteraksi dengan

orang dewasa dan ternan lainnya, mengembangkan kemampuan berbahasa dan

menambah kata-kata, serta membuat belajar yang dilakukan sebagai belajar

yang sangat menyenangkan.17

Selain itu, Frobel lebih menekankan pentingnya bermain dalam belajar

karena berdasarkan pengalamannya sebagai guru, dia menyadari bahwa

15

Ali Hamzah dan Muhlisrarini, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika,

(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014) h. 257. 16

Arief S. Sadiman dkk., Media Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2007),

h. 75. 17

Ruslin Badru, “Pengembangan Model Pelatihan Permainan Tradisional Edukatif

Berbasis Potensi Lokal dalam Meningkatkan Kemampuan dan Keterampilan Orang Tua Anak

Usia Dini di Paud Kota Gorontalo”, dalam Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol. 08, No. 1, 2011, h.

71.

Page 30: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

16

kegiatan bermain maupun mainan yang dinikmati anak dapat digunakan untuk

menarik perhatian serta mengembangkan pengetahuan mereka.18

Permainan sebagai metode pembelajaran juga memiliki beberapa

kelebihan, yaitu:

1. Permainan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan, sesuatu

yang menyenangkan (menghibur)

2. Permainan memungkinkan adanya partisipatif aktif dari siswa untuk

belajar

3. Permainan dapat memberikan umpan balik langsung

4. Permainan bersifat luwes, yaitu permainan yang dapat dipakai untuk

berbagai tujuan pendidikan dengan mengubah sedikit alat, aturan, maupun

persoalannya

5. Permainan dapat dengan mudah dibuat dan diperbanyak.19

Melihat dari sisi kelebihan permainan sebagai metode pembelajaran,

maka metode permainan ini dapat bermanfaat bagi siswa, karena dengan

permainan ini dapat membuat siswa menjadi lebih aktif, berfikir kritis, dan

kreatif. Siswa juga akan termotivasi untuk belajar berhitung dan semangat saat

belajar melalui permainan yang menyenangkan dan menantang tersebut.

Dengan demikian nampak bahwa metode permainan dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa.

Dan apabila dikaitkan dalam pembelajaran, maka metode permainan

merupakan salah satu cara untuk menyajikan bahan pengajaran dengan

memposisikan siswa sebagai pemain yang dapat berinteraksi satu sama lain

dengan mengikuti aturan-aturan tertentu dan untuk mencapai tujuan-tujuan

tertentu pula. Tujuan yang dimaksud dapat berupa tujuan instruksional

matematika yang menyangkut aspek kognitif, psikomotorik, ataupun afektif.

18

Mayke S. Tedjasaputra, Bermain, Mainan, dan Permainan (Jakarta: Grasindo 2006), h.

1-2. 19

Arief S. Sadiman dkk., Media Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2007),

h. 78-81.

Page 31: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

17

c. Metode Permainan Bingo

Metode permainan yang dapat digunakan dalam pembelajaran

matematika tidaklah sedikit. Salah satu metode permainan tersebut adalah

metode permainan bingo, metode ini diadopsi dari pembelajaran aktif yang

dikembangkan oleh Melvin L. Silberman. Ia, menyebutkan bahwa metode ini

membantu mengingatkan kembali akan istilah-istilah yang telah siswa pelajari

selama menempuh mata pelajaran, dengan menggunakan format permainan

bingo.20

Selain itu Melvin L. Silberman juga menyebutkan terkait prosedur

dan variasi metode permainan bingo, diantaranya:21

1) Prosedur Permainan Bingo

Metode permainan bingo dapat diterapkan dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a) Susunlah sejumlah 24 atau 25 pertanyan tentang materi pelajaran anda

yang bisa dijawab dengan istilah baku yang digunakan dalam mata

pelajaran anda. Berikut adalah beberapa contoh istilahnya: Angka

penyebut yang paling sedikit, Hieroglifik, Inflasi, Otokrasi, Database,

Hokum humurabi, Byte, dan lain-lain.

b) Sortirlah pertanyaan menjadi lima tumpukan. Labeli tiap tumpukan

dengan huruf B-I-N-G-O…… kartu Bingo untuk tiap siswa. Kartu ini

mesti mirip betul dengan kartu Bingo biasa, dengan nomor-nomor dalam

tiap 24 celah dalam matrik 5 x 5 (celah tengah “Kosong”).

c) Bacalah sebuah pertanyaan dengan angka yang terkait. Jika seorang siswa

memiliki angkanya dan dia dapat menuliskan jawabannya dengan benar,

maka dia dapat mengisi celah tersebut.

d) Bila seorang siswa mencapai lima jawaban benar dalam sebuah deretan

(baik vertikal, horizontal, maupun diagonal), siswa tersebut boleh

meneriakkan “Bingo”. Permainan dapat diteruskan hingga ke 25 celah

tersebut terisi.

20

Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Jakarta: Nuansa,

2012), cet. VI, h. 265. 21

Melvin L. Silberman, Ibid., h. 265-266.

Page 32: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

18

Page 33: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

19

kelompok pemenang dari tiap grup akan di adu kembali dalam babak final dan

didapatkan sebuah kelompok sebagai pemenang. Pembagian kelompok dapat

dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2.2

Ilustrasi pembagian kelompok

Para pemain memilih angka yang terdapat dalam papan bingo dan

dapat beradu strategi untuk mencapai lima jawaban benar dalam sebuah

deretan baik secara horizontal, vertikal, maupun diagonal. Namun apabila

kesempatan tersebut tidak dapat dilakukan atau dengan kata lain jawabannya

salah, maka strategi lain yang dapat dilakukan adalah dengan menutup jalan

(memilih angka) agar kelompok lawan pun tidak dapat membuat deretan

angka secara horizontal, vertikal, maupun diagonal. Bagi kelompok yang

dapat menjawab pertanyaan dengan benar akan menempelkan simbol

kelompok diatas papan bingo hingga membuat deretan secara horizontal,

vertikal, atau diagonal, kemudian berteriak “BINGO” dan kelompok tersebut

dinyatakan sebagai pemenang.

Berkompetisi Berkompetisi

Kelompok yang menang akan masuk final

A B C D

Jumlah siswa kelas III B = 20 siswa

Page 34: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

20

Page 35: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

21

b. Operasi Penjumlahan

Ketika sudah mengenal bentuk panjang suatu bilangan. Bentuk panjang

tersebut akan digunakan untuk menjumlahkan bilangan. Khususnya bilangan tiga

angka.

1) Menjumlahkan Tanpa Teknik Menyimpan

Menjumlahkan bilangan tiga angka, dapat dilakukan dengan cara bersusun

panjang dan pendek. Langkah-langkah penjumlahan bersusun panjang adalah

sebagai berikut:

a) Uraikan bilangan menjadi bentuk panjangnya.

b) Jumlahkan satuan dengan satuan; puluhan dengan puluhan; ratusan dengan

ratusan.

c) Jumlahkan seluruh hasil yang diperoleh.

Sedangkan langkah-langkah penjumlahan bersusun pendek adalah sebagai

berikut:

a) Susunlah ke bawah bilangan-bilangan yang akan dijumlahkan.

b) Jumlahkan satuan dan satuan; puluhan dan puluhan; ratusan dan ratusan.

Agar lebih jelas, mari perhatikan contoh berikut!

Jawab:

(1) Cara bersusun panjang

273 = 200 + 70 +3

326 = 300 + 20 + 6

500 + 90 + 9

= 599

(2) Cara bersusun pendek

273

326 +

599

Jadi, 273 + 326 = 599

273 + 326 = ….

+

3 + 6 = 9

7 + 2 = 9

2 + 3 = 5

Page 36: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

22

2) Menjumlahkan dengan Satu Kali Teknik Menyimpan

a) Menjumlahkan dua bilangan

Untuk menjumlahkan dua bilangan dengan teknik menyimpan, bisa

gunakan cara bersusun pendek. Agar lebih jelas, perhatikan contoh berikut!

368 + 25

Jawab: 1

368

25 +

393

Jadi, 368 + 25 = 393

b) Menjumlahkan tiga bilangan, dapat dilakukan dengan cara bertahap atau cara

langsung. Perhatikan contoh berikut!

27 + 49 + 601 = ….

Jawab:

Cara bertahap

Jumlahkan 27 + 49, kemudian hasilnya ditambah 601.

Langkah 1 Langkah 2

Cara langsung:

1

27

49

601 +

677

Jadi, 27 + 49 + 601 = 677

8 + 5 = 13, ditulis 3 simpan 1

1+ 6 + 2 = 9

1 27

49 +

76

76

601 +

677

7 + 9 + 1 = 17, tulis 7 simpan 1

1 + 2 + 4 + 0 = 7

Page 37: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

23

Page 38: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

24

Page 39: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

25

d. Menjumlahkan dan Mengurangkan Tiga Bilangan atau Lebih

Bagaimanakah cara menghitung 438 + 275 – 321? Soal ini diselesaikan

dengan langkah penjumlahan dan pengurangan sekaligus dengan aturan sebagai

berikut.

1) Jika penjumlahan di depan pengurangan, kerjakan dahulu penjumlahan.

2) Jika pengurangan di depan penjumlahan, kerjakan dahulu.

e. Menyelesaikan Soal Cerita

Dalam kehidupan sehari-hari, kita menemukan banyak persoalan

penjumlahan dan pengurangan. Tentunya, kita harus bisa menyelesaikannya.

Untuk itu, mari kita perhatikan contoh-contoh berikut!

Contoh:

Di suatu daerah jumlah penduduk laki-laki 372 orang dan perempuan 149 orang.

Jika yang ikut transmigrasi sebanyak 245 orang. Berapa orang penduduk daerah

tersebut sekarang?

Jawab:

Kalimat matematika penyelesaian di atas adalah:

372 + 149 – 245 = ….

Kerjakan 372 + 149 dahulu, kemudian hasilnya dikurangi 245.

Langkah 1 Langkah 2

Dalam pe

Dalam penelitian ini, seluruh materi yang telah dijabarkan diatas akan

dijelaskan oleh guru. Dan setelah itu permainan bingo pun akan dimulai.

Permainan bingo ini akan mengemas pertanyaan sesuai materi yang telah

dijelaskan, pertanyaan terdapat dalam kartu bingo. Angka yang telah dipilih pada

papan bingo menunjukan amgka yang terdapat dalam kartu bingo, dan siswa atau

kelompok yang memilih angka tersebut haruslah menjawab pertanyaan dengan

benar demi mencapai sebuah deretan secara horizontal, diagonal, maupun vertikal.

1 1

3 7 2

1 4 9 +

5 2 1

4 11

5 2 1

2 4 5 +

2 7 6

Page 40: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

26

4. Penerapan Metode Permainan Bingo dapat Meningkatkan Aktivitas

Belajar Matematika

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit

untuk dipelajari oleh beberapa siswa disekolah, apalagi dengan rumus-rumus atau

persoalan dalam matematika terlalu banyak dan sukar untuk dipahami. Selain itu

siswa merasa bosan dengan pembelajaran matematika yang monoton, sehingga

siswa pun cenderung tidak menyukai matematika.

Agar hal tersebut tidak terus berulang maka para guru senantiasa selalu

mencoba dan terus berusaha mencari metode atau strategi yang tepat yang sesuai

dengan materi dalam pelajaran matematika, sehingga proses belajar mengajar

akan lebih efisien, efektif, dan bermakna. Para guru juga selalu berusaha kreatif

mencari strategi pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan bervariasi

sehingga dapat menghidupkan aktivas siswa dan akhirnya menumbuhkan minat

siswa untuk lebih menyenangi pelajaran matematika dan terus ingin belajar

matematika agar dapat mencapai keberhasilan yang terus membaik dan dapat

mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran aktif metode permainan bingo merupakan salah satu strategi

pembelajaran yang menyenangkan, rileks dan menarik yang diyakini dapat

membangkitkan motivasi belajar siswa, dapat membuat siswa menjadi lebih aktif,

lebih berani dalam mengungkapkan gagasan, dan lebih rileks karena adanya

doingmath dalam proses pembelajaran.

Penerapan metode permainan bingo dalam pembelajaran matematika akan

terlihat dalam penyelesaian soal-soal yang terdapat dalam papan bingo. Sebelum

melakukan permainan, guru menjelaskan tentang materi yang akan dibahas,

setelah itu guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan permainan bingo

pun dimulai. Dalam pelaksanaan pembelajaran ini terdapat beberapa jenis

aktivitas belajar yang akan diamati. Aktivitas tersebut mencakup aktivitas fisik

dan aktivitas mental yang saling berkaitan hingga membuahkan aktivitas belajar

yang optimal. Akan tetapi aktivitas mental cukup sulit untuk diamati secara

langsung.

Page 41: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

27

Ketika seorang siswa berpikir mengenai pemecahan masalah, maka siswa

sedang melakukan aktivitas mental. Proses berlangsungnya aktivitas mental

tersebut sulit untuk diamati secara langsung, namun peneliti merujuk pada teori

Paul D. Dierich bahwa dampak dari aktivitas tersebut dapat dilihat dari jawaban

yang dikemukakan siswa atau pertanyaan yang diajukan siswa sebagai bentuk

kegiatan menanggapi permasalahan. Selain itu, kemampuan siswa dalam

mengingat informasi dan memecahkan soal menurutnya juga dipandang sebagai

hasil aktivitas mental siswa yang dapat diamati.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka pada penelitian ini aktivitas yang

diamati meliputi aktivitas fisik dan mental yang dijabarkan dalam klasifikasi

aktivitas belajar menurut Paul D. Dierich. Kemudian, peneliti kembali membatasi

klasifikasi aktivitas belajar tersebut berdasarkan indikator aktivitas belajar yang

akan muncul dalam penerapan metode permainan bingo ini. Indikator aktivitas

tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 2.1

Indikator Aktivitas Belajar Siswa

No. Jenis Aktivitas Indikator Aktivitas Belajar Siswa

1. Visual Activities (1) Memperhatikan penjelasan yang disampaikan

oleh guru.

(2) Memperhatikan pertanyaan atau tanggapan

teman.

2. Oral Activities (1) Berdiskusi dalam kegiatan kelompok.

(2) Mengajukan pertanyaan.

(3) Menanggapi penjelasan/menjawab pertanyaan

guru atau teman.

3. Mental Activities (1) Memecahkan/menyelesaikan soal yang

didapatkan.

(2) Mengambil keputusan atas keberagaman

pendapat dan keinginan antar siswa.

4. Writing Activities (1) Menuliskan proses atau cara dalam

menemukan jawaban.

5. Motor Activities (1) Menempelkan simbol kelompok kedalam

papan bingo.

6. Emotional Activities (1) Semangat dan antusias siswa selama belajar.

Page 42: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

28

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa dalam

kegiatan pembelajaran merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa

untuk belajar khususnya melalui penerapan metode permainan bingo dalam

pembelajaran matematika ini. Dalam penerapan metode tersebut, peserta didik

diajak untuk turut serta dan berperan aktif dalam semua proses pembelajaran

hingga seluruh aktivitas yang diharapkan dapatlah terwujud. Berdasarkan uraian

di atas maka dapat diasumsikan bahwa pembelajaran matematika dengan

menggunakan pembelajaran aktif metode permainan bingo dapat meningkatkan

aktivitas belajar matematika siswa.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penerapan permainan bingo ini telah di uji cobakan oleh Bety Rosidah

dengan judul penelitian “Pengaruh Aktivitas Siswa dalam Pelaksanaan Model

Pembelajaran Bingo terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS SMP

Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012/2013”. Hasil

penelitian dari aktivitas-aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran bingo yang

diterapkan pada kelas VII termasuk dalam kriteria aktif dengan rata-rata skor

aktivitas belajar siswa sebesar 41. Para siswa mulai menunjukkan keaktifan

belajarnya sejak awal. Dimulai dari tahap pembagian kelompok belajar hingga

tahap permainan merebutkan skor kelompok. Siswa juga dapat belajar secara

individu, beraktivitas dalam kelompok, menyampaikan pendapat secara lisan, dan

kemampuan berfikir dalam memecahkan masalah, serta andil dalam tim untuk

menjadi yang pertama.

Selain itu dari hasil penelitian dijelaskan bahwa ada pengaruh positif

antara aktivitas belajar siswa dalam pelaksanaan model pembelajaran permainan

bingo terhadap hasil belajar. Dalam proses pembelajaran permainan bingo

menimbulkan sikap aktif kepada siswa, sehingga salah satu cara yang ditempuh

oleh siswa yaitu dengan meningkatkan keaktifan didalam proses pembelajaran.

Siswa yang aktif dalam proses pembelajaran dapat menyelesaikan masalah

dengan cepat, tepat, dan dapat meningkatkan hasil belajar. Siswa yang aktif dalam

model pembelajaran yang inovatif seperti model pembelajaran permainan bingo

Page 43: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

29

tersebut dapat melatih siswa menyelesaikan masalah-masalah yang ditemui dalam

proses belajar dan menghargai waktu untuk belajar sehingga dapat memperoleh

hasil belajar optimal.

C. Kerangka Berpikir

Matematika merupakan mata pelajaran yang mempunyai peranan penting,

baik dalam kehidupan akademis maupun kehidupan sehari-hari. Namun

sayangnya pembelajaran di SD/MI saat ini masih banyak menggunakan

pembelajaran konvensional yang hanya terpusat pada guru semata (teacher

centered). Pembelajaran ini masih sering diterapkan oleh guru dengan alasan

pembelajaran ini adalah yang paling praktis dan tidak menyita waktu yang

banyak, sehingga siswa tidak dapat melakukan aktivitas belajar secara optimal,

siswa menjadi pasif, kehilangan kemampuan mandiri (self-reliance), kurangnya

toleransi terhadap perbedaan pendapat, serta tidak berani mengambil keputusan

yang bertanggung jawab. Disisi lain keberanian dan inisiatif siswa untuk bertanya

pun masih sangat rendah. Sehingga aktivitas siswa belum nampak pada saat

pembelajaran.

Dalam lembaga pendidikan formal, guru diharapkan dapat mengajar dan

mendidik siswanya dengan tidak mengabaikan proses atau aktivitas yang terjadi

dalam pembelajaran. Aktivitas dalam pembelajaran juga memiliki peranan yang

penting demi terwujudnya tujuan pembelajaran yang diinginkan. Salah satu cara

terbaik untuk menghidupkan aktivitas belajar tersebut ialah dengan memberikan

kegiatan yang menantang, menyenangkan, serta menyediakan bahan pelajaran

yang majemuk yang melibatkan siswa secara aktif. Hal tersebut dapat ditemukan

dalam penerapan metode permainan. Secara psikologis dan pendagogis, ada nilai-

nilai yang sangat berharga yang anak dapatkan dalam bermain, diantaranya:23

23

Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2004, Cet. 5, h. 172.

Page 44: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

30

1. Anak memperoleh perasaan senang, puas, bangga

2. Anak dapat mengembangkan sikap percaya diri, tanggung jawab, dan

kooperatif (bekerja sama)

3. Anak dapat mengembangkan daya fantasi, atau kreativitas

4. Anak dapat mengenal aturan, atau norma yang berlaku dalam kelompok serta

belajar untuk menaatinya

5. Anak dapat memahami bahwa dirinya maupun orang lain, sama-sama

mempunyai kelebihan dan kekurangan,

6. Anak dapat mengembangkan sikap sportif, tenggang rasa, atau toleran

terhadap orang lain.

Salah satu metode permainan yang dapat digunakan dalam pembelajaran

matematika adalah permainan bingo. Permainan bingo ini bermanfaat bagi siswa

karena dapat merangsang berfikir siswa dalam memecahkan permasalahan

terutama dalam berhitung, menumbuhkan sikap percaya diri sehingga mampu

mengemukakan gagasan atau pertanyaan, berani mengambil keputusan, serta

menumbuhkan sikap kooperatif dalam berdiskusi dan berkompetisi antar

kelompok dalam pembelajaran.

Permainan bingo yang digunakan dalam pembelajaran matematika ini

bertujuan untuk mempermudah siswa dalam memahami konsep tentang

penjumlahan dan pengurangan, karena melalui permainan kegiatan belajar

mengajar dikelas menjadi lebih menyenangkan dan image siswa yang menyatakan

bahwa belajar matematika sulit dapat berubah menjadi belajar matematika itu

asyik. Dengan demikian, diharapkan pembelajaran matematika dengan

menggunakan metode permainan bingo dapat meningkatkan aktivitas belajar

siswa.

Page 45: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

31

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapat disimpulkan dengan bagan

kerangka konseptual berikut:

Gambar 2.3

Kerangka Konseptual

Teacher Centered

Siswa menjadi pasif

Kehilangan kemampuan mandiri (self-reliance)

Kurangnya toleransi terhadap perbedaan pendapat

Tidak berani mengambil keputusan yang bertanggung jawab

Keberanian dan inisiatif siswa untuk bertanya masih sangat rendah.

Aktivitas siswa rendah

Metode Permainan Bingo

Visual Activities

Oral Activities

Mental Activities

Writing Activities

Emotional Activities

1. Merangsang berfikir siswa untuk memecahkan

permasalahan

2. Menumbuhkan sikap percaya diri

3. Berani mengambil keputusan

4. Menumbuhkan sikap kooperatif dalam

berdiskusi

5. Menumbuhkan sikap kompetisi antar kelompok

dalam pembelajaran.

Aktivitas belajar siswa meningkat

Page 46: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

32

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teoritik dan penyusunan kerangka berpikir yang telah

dipaparkan, maka dirumuskan hipotesis penelitian yaitu dengan menerapkan

pembelajaran aktif metode permainan bingo dapat meningkatkan aktivitas belajar

matematika siswa.

Page 47: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tunas Mekar yang berlokasi di jalan

Jabon Mekar RT.02/05 Kecamatan Parung Kabupaten Bogor. Adapun waktu

penelitian ini dimulai dari bulan September-Oktober 2014. Berikut merupakan

rincian kegiatan penelitian:

Tabel 3.1

Rincian Kegiatan Penelitian

Kegiatan Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov

Persiapan dan perencanaan √ √ √

Observasi √

Kegiatan Penelitian √

Analisis Data √ √

Laporan Penelitian √

B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). PTK berusaha mengkaji dan merefleksi suatu pendekatan, strategi, model

ataupun teknik pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan proses dan

produk pelajaran di kelas. Peneliti memilih metode PTK karena pada saat

observasi awal, ditemukan permasalahan pada pembelajaran di kelas yang pada

umumnya lebih mengutamakan pada penyampaian informasi bukan penekanan

proses pembelajaran. Pembelajaran seperti itu kemudian melahirkan model

pembelajaran pasif, akibatnya siswa pun tidak dapat melakukan aktivitas belajar

secara optimal.

Oleh karena itu peneliti memilih metode penelitian tindakan kelas untuk

memperbaiki proses pembelajaran yang memberikan pengaruh terhadap aktivitas

belajar siswa. Selain itu Hopkins menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas

Page 48: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

34

adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan

substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha

seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah

proses perbaikan dan perubahan.1

Penelitian ini diawali dengan melakukan penelitian pendahuluan (Pra

Penelitian) dan akan dilanjutkan dengan 2 siklus. Menurut Kunandar, dalam setiap

siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan

(observation), dan refleksi (reflection).2 Adapun kerangka dari setiap tahapan

yang akan menjadi gambaran dari proses penelitian ini meliputi:

1. Perencanaan (Planning)

Pada tahap ini, peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan

penelitian. Selain itu, peneliti menyiapkan skenario pembelajaran berupa Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), instrumen penelitian yang terdiri atas lembar

kerja siswa (LKS), tes akhir siklus, lembar observasi, dan pedoman wawancara.

2. Tindakan (Action)

Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan kolaborasi dengan guru

kelas yang mengajar matematika. Pelaku tindakan adalah peneliti, sedangkan

observer adalah guru kelas yang mengajar matematika. Pada tahap ini digunakan

rancangan metode dan RPP yang sudah disusun pada tahap perencanaan.

3. Pengamatan (Observation)

Tahap ketiga dilakukan selama tahap pelaksanaan tindakan. Peneliti

dengan dibantu seorang observer mengamati segala aktivitas dan respon siswa

terhadap skenario pembelajaran yang telah dibuat peneliti dengan menggunakan

lembar observasi. Observasi dimaksudkan sebagai kegiatan mengamati,

mengenali, dan mendokumentasikan segala aktivitas siswa selama proses

pembelajaran.

1 Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja Rosda

Karya Offset, 2009), h. 11. 2 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi

Guru, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), Cet. Ke-5, h. 63.

Page 49: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur
Page 50: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

36

C. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas

III-B dengan jumlah siswa 20 orang, yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9

siswa perempuan. Alasan pemilihan subjek penelitian pada kelas III-B

berdasarkan belum terlaksananya pembelajaran operasi penjumlahan dan

pengurangan, selain itu pada saat observasi awal peneliti melihat terdapat

permasalahan mengenai rendahnya aktivitas belajar siswa. Hal ini dikarenakan

metode guru dalam mengajar yang bersifat teacher centered sehingga

pembelajaran pun berlangsung pasif.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Peran peneliti dalam penelitian ini sebagai pengkaji permasalahan,

mendiagnosis masalah, perencana tindakan, dan pelaksana tindakan. Dan

berkolaborasi dengan guru matematika yang mengajar dikelas III, untuk bersama-

sama meneliti dan menganalisis data yang diperoleh. Pada penelitian ini dibantu

pula oleh seorang observer yang mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran

sekaligus sebagai sumber data guna menguji keabsahan data.

Peneliti, guru kelas dan guru bidang studi, masing-masing memiliki

kedudukan yang setara, artinya masing-masing mempunyai peran dan tanggung

jawab yang saling membutuhkan satu sama lain dan saling melengkapi untuk

mencapai tujuan.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Sebelum penelitian tindakan kelas ini dilakukan, peneliti melakukan

penelitian pendahuluan (pra penelitian), kemudian akan dilanjutkan dalam dua

siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan

tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan atau observasi, dan

tahap refleksi terhadap tindakan.

Jika pada saat refleksi dari siklus I terdapat masalah dalam tindakan, dan

indikator keberhasilan belum tercapai, maka dilakukan tindakan ulang melalui

siklus berikutnya (siklus II) yang meliputi tahap perencanaan tindakan, tahap

Page 51: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

37

pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan atau observasi, dan tahap refleksi

terhadap tindakan dengan hasil dari siklus I sebagai acuannya.

Jika pada saat refleksi dari siklus II terdapat masalah dalam tindakan, dan

indikator keberhasilan belum tercapai, maka dilakukan tindakan ulang melalui

siklus III, dimana hasil refleksi siklus II sebagai acuannya. Tetapi, jika pada saat

refleksi dari siklus II sudah tidak ditemukan masalah, dan indikator keberhasilan

sudah tercapai, maka penelitian dicukupkan dan diberhentikan.

Adapun tahap penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan

digambarkan sebagai berikut:

1. Penelitian Pendahuluan (Pra Penelitian)

Kegiatan Pendahuluan

a) Observasi di sekolah yang akan menjadi tempat pelaksanaan penelitian.

b) Pembuatan surat izin penelitian.

c) Pembuatan instrumen penelitian.

d) Menghubungi kepala sekolah dan guru kelas yang akan menjadi

kolaborator.

e) Mengobservasi proses belajar mengajar matematika di kelas.

f) Menentukan kelas subjek penelitian.

g) Wawancara guru tentang aktivitas dan hasil belajar siswa.

h) Melakukan diagnosa mengenai timbulnya permasalan yang muncul.

i) Mensosialisasikan hasil observasi kepada wali kelas.

2. Siklus I, dilakukan dengan susunan kegiatan sebagai berikut:

Tahap Perencanaan

a) Merencanakan pembelajaran dengan membuat RPP menggunakan

pembelajaran aktif metode permainan bingo.

b) Menyusun lembar kerja siswa (LKS).

c) Menyiapkan media pembelajaran.

d) Membuat lembar observasi aktivitas siswa.

e) Menentukan indikator keberhasilan siklus bersama wali kelas.

f) Menyiapkan dokumentasi kegiatan pembelajaran.

Tahap Pelaksanaan

a) Memastikan seluruh siswa siap untuk mengikuti pembelajaran.

b) Menyampaikan materi sesuai dengan RPP yang dibuat.

c) Menerapkan pembelajaran aktif metode permainan bingo yang terbagi

menjadi 2 babak yaitu babak penyisihan dan babak final.

d) Memberikan tes akhir siklus I

Page 52: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

38

Tahap Pengamatan

a) Mengamati dan mencatat proses yang terjadi selama pembelajaran siklus

I berlangsung, dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh kolaborator.

Dalam hal ini peneliti juga melakukan pengamatan secara langsung

untuk melihat aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran.

b) Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dan aktivitas belajar siswa

di kelas.

Tahap Refleksi

a) Peneliti bersama kolaborator mendiskusikan hasil pengamatan atau

merefleksikan untuk menentukan keberhasilan serta dilakukan

perbaikan-perbaikan dari tindakan tersebut.

b) Peneliti melakukan evalusi proses pembelajaran siklus I. Apabila

indikator keberhasilan belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan ke

siklus II dengan hasil evaluasi siklus I digunakan sebagai acuannya.

b. Siklus II, dilakukan dengan susunan kegiatan sebagai berikut:

Tahap Perencanaan

a) Merencanakan pembelajaran dengan membuat RPP menggunakan

metode permainan bingo yang telah diperbaiki berdasarkan pada siklus I.

b) Menyusun lembar kerja siswa (LKS).

c) Menyiapkan media pembelajaran.

d) Membuat lembar observasi aktivitas siswa.

e) Menentukan indikator keberhasilan siklus bersama wali kelas.

Tahap Pelaksanaan

e) Memastikan seluruh siswa siap untuk mengikuti pembelajaran.

f) Menyampaikan materi sesuai dengan RPP yang dibuat.

g) Menerapkan pembelajaran aktif metode permainan bingo yang terbagi

menjadi 2 babak yaitu babak penyisihan dan babak final.

h) Memberikan tes akhir siklus II

i) Mencatat hal-hal penting yang terjadi di kelas.

Page 53: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

39

Tahap Pengamatan

c) Mengamati dan mencatat proses yang terjadi selama pembelajaran siklus

II berlangsung, dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh kolaborator.

Dalam hal ini peneliti juga melakukan pengamatan secara langsung

untuk melihat aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran.

d) Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dan aktivitas belajar siswa

di kelas.

Tahap Refleksi

a) Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari hasil pengamatan untuk

dilakukan perbaikan-perbaikan dari tindakan tersebut.

b) Setelah proses analisis dan evaluasi, peneliti dan guru membuat

kesimpulan dari hasil penelitian.

Gambar 3.2

Tahapan dalam Penelitian

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Hasil intervensi tindakan yang diharapkan ialah sesuai dengan tujuan

penelitian ini yakni meningkatkan aktivitas siswa melalui pembelajaran

matematika dengan metode permainan bingo. Jika hasil yang diharapkan sudah

tercapai maka penelitian ini dihentikan atau siklus berakhir. Penelitian ini berakhir

atau dihentikan jika kedua indikator keberhasilan berikut ini telah tercapai, yaitu:

1. Persentase rata-rata aktivitas belajar matematika siswa setelah mengikuti

pembelajaran dengan metode permainan Bingo mencapai ≥ 70 %.

2. Seluruh siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran

matematika yang telah ditetapkan yaitu ≥ 65.

G. Data dan Sumber Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif dan

data kuantitatif.

1. Data kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi proses pembelajaran, hasil

observasi aktivitas belajar siswa, wawancara, dan hasil dokumentasi jalannya

proses pembelajaran.

Page 54: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

40

2. Data kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes belajar setiap akhir siklus ataupun

hasil lembar kerja siswa (LKS). Sumber data penelitian ini diperoleh dari peneliti,

siswa kelas III, dan guru kelas yang sekaligus sebagai observer.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

yaitu:

1. Lembar Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk

memperoleh gambaran langsung mengenai aktivitas siswa selama proses

pembelajaran aktif metode permainan bingo. Hal-hal yang diobservasi mengenai

aktivitas belajar matematika siswa. Lembar observasi yang digunakan terdiri dari

10 poin terkait aktivitas belajar siswa. Instrumen ini di adopsi dari jenis-jenis

aktivitas belajar yang diungkapkan oleh Paul B. Diedrich.

Tabel 3.7

Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa

No. Jenis Aktivitas Indikator Aktivitas Belajar Siswa

1. Visual Activities (1) Memperhatikan penjelasan yang disampaikan

oleh guru.

(2) Memperhatikan pertanyaan atau tanggapan

teman.

2. Oral Activities (1) Berdiskusi dalam kegiatan kelompok.

(2) Mengajukan pertanyaan.

(3) Menanggapi penjelasan/menjawab pertanyaan

guru atau teman.

3. Mental Activities (1) Memecahkan/menyelesaikan soal yang

didapatkan.

(2) Mengambil keputusan atas keberagaman

pendapat dan keinginan antar siswa.

4. Writing Activities (1) Menuliskan proses atau cara dalam

menemukan jawaban.

5. Emotional Activities (1) Semangat dan antusias siswa selama belajar.

Page 55: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

41

2. Tes Formatif

Bentuk tes yang digunakan dalam instrumen ini berupa tes formatif, yaitu

tes yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Tes ini bertujuan untuk mengukur

tingkat pemahaman siswa terhadap seluruh materi yang telah diberikan pada

kedua siklus dengan impilikasi dari PTK. Instrumen tes yang digunakan dalam

penelitian ini terdiri dari 10 butir soal yang berbentuk uraian, berikut kisi-kisi

instrumen tes siklus I dan siklus II:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus I

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus II

Indikator

Aspek yang diukur

(Nomor Soal)

Ingatan Pemahaman Penerapan

1.1.1 Mengurutkan bilangan yang terdiri

dari tiga angka pada garis bilangan 1 2

1.1.2 Membandingkan dua bilangan

yang terdiri dari tiga angka 3 4

1.1.3 Menentukan bilangan yang terletak

diantara dua bilangan 5 6

1.1.4 Menaksir bilangan yang ditentukan

letaknya pada garis bilangan 7 8

1.1.5 Menentukan pola bilangan pada

garis bilangan 9 10

Jumlah Soal 3 4 3

Indikator

Aspek yang diukur

(Nomor Soal)

Ingatan Pemahaman Penerapan

1.2.1 Menuliskan bentuk panjang suatu

bilangan 1

1.2.2 Melakukan operasi hitung

penjumlahan bilangan tiga angka 2

Page 56: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

42

Sebelum intrumen dipergunakan dalam pelaksanaan tindakan, instrumen

tersebut dikonsultasikan terlebih dahulu pada dosen pembimbing, dosen ahli, dan

guru matematika yang telah berpengalaman. Selain melalui pengujian validitas isi

oleh ahli atau pakar, instrumen tes tersebut juga diujicobakan secara empirik guna

mengetahui kualitas ataupun kelayakan instrumen untuk digunakan. Hasil uji coba

instrumen tersebut kemudian akan diolah guna mengetahui serta mengukur

validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda.

Adapun hasil uji validitas ahli dan cara pengolahan data hasil uji coba

instrumen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Uji Validitas

Validitas adalah ketetapan alat penilaian pada suatu konsep yang akan

dinilai sehingga menilai sesuai dengan keharusan mana yang harus dinilai. Untuk

mengetahui kesejajaran tersebut peneliti menggunakan teknik korelasi product

moment sebagai berikut:4

4 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), Cet.

ketiga, h. 254.

1.2.3 Menebak angka pada operasi hitung

penjumlahan sehingga menunjukkan

hasil yang tepat

3 4

1.2.4 Melakukan operasi hitung

pengurangan bilangan tiga angka 7

1.2.5 Menebak angka pada operasi hitung

pengurangan sehingga menunjukkan

hasil yang tepat

5 6

1.2.6 Memecahkan masalah sehari-hari

dengan melibatkan operasi hitung

penjumlahan

8

1.2.7 Memecahkan masalah sehari-hari

dengan melibatkan operasi hitung

pengurangan

9

1.2.8 Memecahkan masalah sehari-hari

dengan melibatkan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan

10

Jumlah Soal 4 3 3

Page 57: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

43

r = ( ) ( )( )

√* ( ) +* ( ) +

Keterangan:

r = koefisien korelasi

= jumlah skor item

= jumlah skor total

= jumlah responden

Perhitungan validitas menggunakan program Microsoft Excel. Setelah

diperoleh harga rxy (r hitung) kemudian dikembalikan dengan r product moment

dengan taraf α = 5 % dan ketentuan jika rhitung > rtabel, maka soal

dikatakan valid. Untuk soal uji siklus I dari 10 item yang di ujikan terdapat 1 item

yang tidak valid (lampiran), sehingga peneliti hanya menggunakan 9 item yang

valid begitupun pada uji tes siklus II dari 10 item yang diujikan terdapat 9 item

yang valid dan 1 soal yang tidak valid (lampiran).

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas juga dapat diartikan sama dengan konsistensi atau keajegan.

Suatu instrumen evaluasi, dikatakan mempunyai nilai reabilitas tinggi, apabila tes

yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak

diukur.5 Selain itu, Nana Syaodih mengatakan bahwa reliabilitas berkenaan

dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran. Suatu tes memiliki

tingkat reliabilitas yang memadai, bila instrumen tersebut digunakan mengukur

aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau relatif sama.6

Untuk mengukur reliabilitas instrumen tes hasil belajar matematika

digunakan Rumus Alpha, yaitu:7

5 Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya, (Jakarta: Bumi Aksara,

2012), Cet. 7, h. 43. 6 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya Offset, 2010), Cet. ke-6, h. 230. 7 Anas Sudjiono, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), Cet. ke-13, h. 208.

Page 58: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

44

r11= [

] [

]

Keterangan:

r11 = Reliabilitas yang dicari

si2 = Jumlah varians skor tiap-tiap item

st2 = Varians total

n = Jumlah soal yang valid

Tabel 3.4

Kriteria Koefisien Reliabilitas

Interval Kriteria

0,80 ≤ r ≤ 1,00 Sangat tinggi

0,70 ≤ r < 0,80 Tinggi

0,40 ≤ r < 0,70 Sedang

0,20 ≤ r < 0,40 Rendah

r ≤ 0,20 Sangat rendah (tidak valid)

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh hasil uji reliabilitas yaitu 0,79

pada siklus I dan hasil uji reliabilitas pada siklus II yaitu 0,83. Dengan nilai

reliabilitas demikian, maka instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi

dan memenuhi persyaratan instrumen yang baik.

c. Taraf Kesukaran

Bermutu atau tidaknya butir-butir item tes hasil belajar pertama-tama

dapat diketahui dari derajat kesukaran atau taraf kesulitan yang dimiliki oleh

masing-masing butir item tersebut. Butir-butir item tes hasil belajar dapat

dinyatakan sebagai butir-butir item yang baik, apabila butir-butir item tersebut

tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain derajat kesukaran

Page 59: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

45

item itu adalah sedang atau cukup.8 Tingkat kesukaran dapat diperoleh dengan

rumus: 9

Keterangan :

P = Angka indeks kesukaran item

B = Banyaknya testee yang dapat menjawab dengan betul terhadap butir item

yang bersangkutan

JS = Jumlah testee yang mengikuti tes hasil belajar

Mengenai bagaimana cara memberikan penafsiran (interpretasi) terhadap

angka indek kesukaran item, Robert L. Thorndike dan Elizabeth Hagen dalam

bukunya berjudul Measurement and Evaluation in Psychology and Education

mengemukakan sebagai berikut:10

Tabel 3.5

Interpretasi Tingkat Kesukaran

Besarnya P Interpretasi

Kurang dari 0,30 Terlalu Sukar

0,31-0,70 Cukup (Sedang)

Lebih dari 0,70 Mudah

Dari perhitungan uji taraf kesukaran pada siklus I terdapat 9 butir soal

yang valid dengan kriteria mudah 4 butir soal dan dengan kriteria sedang 5 butir

soal. Pada siklus II dari perhitungan uji taraf kesukaran terdapat 9 butir soal yang

valid dengan kriteria mudah 4 butir soal dan dengan kriteria sedang 5 butir soal.

d. Daya Pembeda

Pengujian daya pembeda soal digunakan untuk mengetahui kemampuan

soal dalam membedakan siswa ynag pandai dengan siswa yang kurang pandai.

8 Anas Sudjiono, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), Cet. ke-13, h. 370.

9 Anas Sudjiono, ibid. h. 372. 10

Anas Sudjiono, ibid. h. 372.

P =

Page 60: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

46

Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi,

disingkat D. Adapun cara menentukan daya pembeda dapat menggunakan rumus:

Keterangan:

D = Daya pembeda

BA = Total skor yang diperoleh peserta kelas atas

BB = Total skor yang diperoleh peserta kelas bawah

JA = Skor maksimum yang dapat diperoleh siswa kelas atas

JB = Skor maksimum yang dapat diperoleh siswa kelas bawah

Adapun klasifikasi daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut:11

Tabel 3.6

Klasifikasi Daya Pembeda

Nilai D Klasifikasi Interpretasi

Kurang dari 0,20 Jelek (poor)

Butir item yang bersangkutan daya

pembedanya lemah sekali (jelek),

dianggap tidak memiliki daya

pembeda yang baik.

0,20-040 Cukup

(satisfactory)

Butir item yang bersangkutan telah

memiliki daya pembeda yang cukup

(sedang).

0,40-0,70 Baik (good) Butir item yang bersangkutan telah

memiliki daya pembeda yang baik.

0,70-1,00 Baik sekali

(excellent)

Butir item yang bersangkutan telah

memiliki daya pembeda yang baik

sekali.

Bertanda negatif - Butir item yang bersangkutan daya

pembedanya negatif (jelek sekali).

Berdasarkan perhitungan daya pembeda 9 butir soal tes siklus I, diperoleh

1 butir soal termasuk dalam kriteria baik sekali, 5 butir soal termasuk dalam

kriteria baik, dan 2 butir soal termasuk dalam kriteria cukup, serta 1 butir soal

termasuk dalam kriteria jelek. Pada perhitungan daya pembeda 9 butir soal tes

11

Anas Sudjiono, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), Cet. ke-13, h. 389

D =

-

Page 61: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

47

siklus II, diperoleh 7 butir soal termasuk kriteria cukup dan 2 butir soal termasuk

kriteria jelek.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setelah melalui proses

interpretasi dan revisi dari data hasil uji validitas empiris diperoleh 9 butir soal

uraian valid bagi masing-masing tes akhir siklus. Untuk tes akhir atau tes hasil

belajar mengenai urutan bilangan siklus I diperoleh butir soal valid dari soal

nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Kemudian untuk tes akhir atau tes hasil belajar

mengenai operasi hitung penjumlahan dan pengurangan siklus II diperoleh butir

soal valid dari soal nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, dan 10.

3. Pedoman Wawancara

Wawancara dilaksanakan kepada guru mata pelajaran matematika pada

kegiatan pra penelitian untuk mengetahui metode belajar yang digunakan guru

dalam mengajar matematika, keaktifan belajar siswa, dan motivasi belajar

matematika siswa. Wawancara juga dilakukan kepada siswa sebelum

dilaksanakannya penelitian dan sesudah akhir setiap siklus penelitian.

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi aktivitas belajar matematika siswa, data diperoleh dari lembar

observasi aktivitas belajar matematika siswa, yang diisi oleh guru kelas yang

bertindak sebagai observer dengan memberi skor pada setiap aspek aktivitas

yang dinilai pada setiap pertemuan.

2. Nilai hasil belajar, data diperoleh dari tes akhir yang dilakukan pada setiap

akhir siklus.

3. Wawancara, data diperoleh dengan mewawancarai guru bidang studi

matematika dan beberapa siswa kelas III pada penelitian pendahuluan dan

pada setiap akhir siklus.

4. Dokumentasi, diperoleh dengan cara mengambil gambar segala aktivitas yang

dilakukan oleh guru dan siswa selama proses pembelajaran.

Page 62: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

48

Setelah semua data terkumpul, peneliti bersama guru kolaborator

melakukan analisis dan evaluasi data untuk mengambil kesimpulan tentang

perkembangan aktivitas belajar matematika siswa, serta tentang kelebihan dan

kekurangan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan

Untuk mendapatkan hasil evaluasi yang baik tentunya diperlukan instrumen

yang berkualitas baik pula. Instrumen yang baik dapat ditinjau dari validitas.

Suatu instrumen disebut valid apabila instrumen tersebut mampu mengevaluasi

apa yang seharusnya dievaluasi.

Untuk memperoleh data yang valid digunakan teknik triangulasi, yaitu

dengan:

1. Menggali data dari sumber yang sama dengan menggunakan cara yang

berbeda. Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa

dilakukan dengan mengobservasi siswa, wawancara siswa, dan memeriksa

hasil kerja dalam mengerjakan soal.

2. Menggali data dari sumber yang berbeda untuk informasi tentang hal yang

sama. Untuk memperoleh informasi tentang pemahaman siswa dengan

memeriksa hasil tes siswa dan mengadakan wawancara dengan guru.

3. Memeriksa kembali data-data yeng terkumpul, baik tentang kejanggalan-

kejanggalan, keaslian maupun kelengkapan.

4. Mengulang pengolahan dan analisis data yang sudah terkumpul.

K. Analisis Interpretasi Data

Data yang diperoleh dalam peelitian, selanjutnya diiterpretasikan melalui

analisis perhitungan. Langkah-langkah yang ditempuh dalam menganalisis data

pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Data hasil observasi disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisis

menggunakan nilai persentase. Rumus persentase yang digunakan adalah:

Persentase =

x 100%

Page 63: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

49

Kategori persentase penilaian aktivitas siswa secara keseluruhan adalah

sebagai berikut12

:

0% - 20% : Sangat Kurang

21% - 40% : Kurang

41% - 60% : Sedang

61% - 80% : Baik

81% - 100% : Sangat Baik

Untuk mendapatkan jumlah skor pada setiap akhir siklus, peneliti

berpedoman pada kriteria skor yang telah ditetapkan, yaitu:

1 = Buruk (hanya 1-4 siswa yang melakukan aktivitas)

2 = Kurang (hanya 5-8 siswa yang melakukan aktivitas)

3 = Cukup (hanya 9-12 siswa yang melakukan aktivitas)

4 = Baik (siswa yang melakukan aktivitas 13-16 siswa)

5 = Sangat Baik (seluruh siswa melakukan aktivitas/lebih dari 17 siswa

melakukan aktivitas)

2. Tes Formatif

Data ini didapatkan dari data hasil tes siswa yang telah dianalisis pada setiap

siklus yang telah dilakukan. Data berupa hasil belajar siklus I akan dikoreksi

sesuai dengan pedoman penskoran yang telah ditetapkan. Analisis data secara

kuantitatif dapat dilakukan melalui tahapa-tahapan sebagai berikut:

a. Tingkat keberhasilan siswa berdasarkan skor tes yang ditetapkan dalam nilai

dengan menggunakan rumus:

Nilai Akhir (NA) =

b. Untuk memperoleh nilai rata-rata, rumus yang digunakan yaitu:

Rata-rata tes hasil belajar siswa =

12

Estina Ekawati dan Sumaryanta, Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran

Matematika SD/SMP, (Yogyakarta: PPPPTK Matematika, 2011), h. 45.

Page 64: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

50

c. Peneliti mencari persentase ketuntasan dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Persentase Ketuntasan =

3. Wawancara

Data hasil wawancara dideskripsikan dalam kalimat kemudian disusun

dalam bentuk rangkuman hasil wawancara.

L. Pengembangan dan Perencanaan Tindakan

Setelah tindakan pertama (siklus I) selesai dilakukan dan hasil yang

diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu peningkatan aktivitas

belajar siswa dalam pembelajaran matematika maka akan ditindak lanjuti untuk

melakukan tindakan selanjutnya sebagai rencana perbaikan pembelajaran. Siklus

ini terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanakan tindakan, observasi, serta

analisis dan refleksi. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, apabila

indikator keberhasilan belum tercapai maka penelitian akan dilanjutkan dengan

siklus II. Penelitian ini berakhir, apabila peneliti menyadari bahwa penelitian ini

telah berhasil menguji penerapan pembelajaran aktif metode permainan bingo

dalam meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa.

Page 65: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

1. Penelitian Siklus I

Pembelajaran siklus I ini terdiri dari 4 pertemuan. Pembelajaran dengan

menggunakan metode permainan Bingo terdiri dari 4 bagian, yaitu penjelasan

materi, pemberian LKS individu, melakukan permainan Bingo, serta tes yang

diadakan pada akhir siklus. Dalam penelitian ini, keempat bagian tersebut

dilaksanakan secara terpisah, sehingga dalam 4x pertemuan terdapat 2x

pembahasan materi dan pemberian LKS, 1x pertemuan untuk melakukan

permainan Bingo babak penyisihan, dan 1x pertemuan untuk melakukan

permainan Bingo babak final serta mengerjakan tes akhir siklus. Sub pokok

bahasan yang dipelajari siswa pada pembelajaran siklus I yaitu mengurutkan

bilangan pada garis bilangan, membandingkan dua bilangan, menentukan

bilangan yang terletak diantara dua bilangan, menaksir bilangan, serta

menentukan pola bilangan. Uraian pelaksanaan tindakan pada siklus I ini adalah

sebagai berikut:

a. Pelaksanaan Pembelajaran

1) Pertemuan ke-1

Pertemuan ini dilaksanakan pada Senin, 15 September 2014, berlangsung

selama 2 x 35 menit (2 jam pelajaran). Penelitian diawali dengan berdo’a, salam

dan sapa, menanyakan kabar siswa, serta mengabsen kehadiran siswa. Tercatat

seluruh siswa hadir pada pertemuan ini. Sebelum menyampaikan materi, terlebih

dahulu siswa siswa dijelaskan mengenai tujuan pembelajaran pada materi yang

akan disampaikan.

Kegiatan selanjutnya adalah tahap penjelasan materi mengenai urutan

bilangan pada garis bilangan. membandingkan dua bilangan serta menentukan

bilangan yang terletak diantara dua bilangan. Siswa memperhatikan penjelasan

peneliti. Di tengah penjelasan, siswa diberikan pertanyaan menyebar. Beberapa

siswa menjawab secara bersamaan dan beragam, sehingga tidak dapat di dengar

Page 66: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

52

Page 67: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

53

Setelah seluruh siswa selesai mengerjakan soal, peneliti bersama siswa

mengkoreksi hasil kerja tersebut. Peneliti meminta beberapa siswa untuk

mengerjakan hasil kerjanya di papan tulis, siswa yang lain diminta untuk

membandingkan hasil kerjanya dari soal nomor 1 dan seterusnya. Ketika ada

siswa yang berbeda jawaban, siswa tersebut diminta untuk menyebutkan

jawabannya, dan peneliti bersama siswa pun meluruskan sesuai dengan jawaban

yang tepat.

Sebagai penutup pelajaran, peneliti mengarahkan siswa untuk membuat

kesimpulan, bertanya, mengkonfirmasi pemahaman siswa, dan meminta siswa

untuk mempelajari materi selanjutnya, kemudian ditutup dengan berdo’a beserta

salam.

2) Pertemuan ke-2

Pertemuan ini dilaksanakan pada Selasa, 16 September 2014 berlangsung

selama 2 x 35 menit (2 jam pelajaran). Penelitian diawali dengan berdo’a, salam

dan sapa, menanyakan kabar siswa, serta mengabsen kehadiran siswa. Tercatat

seluruh seluruh siswa pun hadir. Sebelum menyampaikan materi, terlebih dahulu

siswa dijelaskan mengenai tujuan pembelajaran pada materi yang akan

disampaikan.

Tahap selanjutnya yaitu mengulas materi pelajaran yang lalu, mengenai

urutan bilangan. Siswa memperhatikan penjelasan peneliti. Pada tahap ini, peneliti

bersama siswa melakukan tanya jawab. Terlihat yang benar-benar aktif hanya

beberapa orang saja, yang lain diam dan bersuara dengan volume yang cukup

kecil. Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti mengeluarkan gambar bintang-

bintang, bagi siswa yang berani mengungkapkan pendapat atau jawabannya, maka

akan mendapatkan sebuah bintang dan bintang tersebut dapat terus dikumpulkan

selama siswa aktif dalam pembelajaran.

Page 68: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

54

Page 69: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

55

3) Pertemuan ke-3

Selain hari Senin dan Selasa, pelajaran matematika dijadwalkan pada hari

Kamis, sehingga penelitian ke-3 kali ini dilaksanakan pada Kamis, 18 September

2014. Pada kegiatan ini, peneliti mulai menerapkan metode permainan Bingo

babak penyisihan, yang diawali dengan membagi siswa menjadi 4 kelompok

heterogen. Masing-masing kelompok mendapatkan gambar atau simbol sebagai

penanda kelompok. 4 kelompok tersebut akan dikelompokkan kembali menjadi 2

grup yang akan di adu dalam babak penyisihan ini, kelompok pemenang dari tiap

grup tersebut akan di adu kembali dalam babak final dan didapatkan sebuah

kelompok sebagai pemenang.

Sebelum permainan dimulai, peneliti dibantu dengan observer

menjelaskan aturan dan cara bermain Bingo, adapun cara bermain Bingo sebagai

berikut:

(1) Para pemain memilih angka yang terdapat dalam papan Bingo dan dapat

beradu strategi untuk mencapai lima jawaban benar dalam sebuah deretan baik

secara horizontal, vertikal, maupun diagonal.

(2) Apabila kesempatan tersebut tidak dapat dilakukan atau dengan kata lain

jawabannya salah, maka strategi lain yang dapat dilakukan adalah dengan

menutup jalan (memilih angka) agar kelompok lawan pun tidak dapat

membuat deretan angka secara horizontal, vertikal, maupun diagonal.

(3) Bagi kelompok yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar akan

menempelkan simbol kelompok diatas papan Bingo hingga membuat deretan

secara horizontal, vertikal, atau diagonal, kemudian berteriak “BINGO” dan

kelompok tersebut dinyatakan sebagai pemenang.

(4) Permainan disesuaikan dengan waktu yang tersedia.

Masing-masing kelompok telah menerima 1 paket alat permainan Bingo

yang terdiri dari papan Bingo, kartu Bingo (soal dan kunci jawaban), dan simbol

kelompok. Pada grup 1, kelompok A mendapatkan giliran pertama untuk memilih

nomor pada papan Bingo, nomor yang dipilih oleh anggota kelompok tersebut

adalah nomor 1, mereka mendapatkan pertanyaan “Bandingkan dengan

menggunakan simbol >, <, dan =, yaitu 399 … 421” dan siswa menjawab “<”,

Page 70: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

56

Page 71: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

57

4) Pertemuan ke-4

Pertemuan keempat ini dilaksanakan pada Jumat, 19 September 2014, hal

tersebut dikarenakan peneliti menggantikan guru kelas yang berhalangan hadir

pada hari itu. Peneliti melanjutkan permainan Bingo babak final, siswa telah

mendapatkan satu paket alat permainan Bingo. Perwakilan dari masing-masing

kelompok melakukan undian, dan kelompok D berhasil mendapatkan giliran

pertama untul memilih nomor yang ada pada papa Bingo. Kelompok D

mendapatkan soal cerita “Aku sebuah bilangan ganjil. Terletak di antara 998 dan

1000. Bilangan berapakah aku?”, soal tersebut ada di dalam kotak nomor 8.

Anggota kelompok D berdiskusi terlebih dahulu untuk menjawab pertanyaan

berikut, terdengar ada anggota kelompok yang berbisik “989” namun siswa lain

langsung menjawab “ih… bukan tau, habis 998 mah 999 baru deh 1000”, siswa

yang lain setuju dan mereka menjawab “999”. Kelompok A pun berkata “benar”,

karena mereka telah melihat kunci jawaban yang ada di kartu Bingo. Setelah

beberapa nomor telah terpilih dan telah ditandai dengan simbol kelompok baik

kelompok A dan kelompok D. Selanjutnya saat giliran kelompok A memilih

nomor 25, mereka mendapatkan “Maaf anda kurang beruntung, kelompok lawan

berhak mengambil nomor soal berikutnya”. Seorang anggota kelompok A sempat

protes dan tidak menerima hal tersebut, suasana jadi gaduh, peneliti dan observer

pun memberikan penjelasan kepada siswa.

Permainan berlangsung kurang lebih 30 menit, dan telah didapatkan

pemenangnya yaitu kelompok D. Kelompok D berhasil membuat deretan secara

mendatar (horisontal) pada nomor 6, 7, 8, 9, dan 10. Selanjutnya pada kesempatan

kali ini, peneliti memberikan tes akhir siklus I dengan materi mengurutkan

bilangan pada garis bilangan. membandingkan dua bilangan, menentukan

bilangan yang terletak diantara dua bilangan, menaksir bilangan, serta

menentukan pola bilangan. Siswa mengerjakan soal secara individu. Setelah

pelaksanaan tes selesai dan jam belajar mengajar matematika berakhir, peneliti

mengadakan wawancara dengan beberapa siswa, siswa yang dipilih berdasarkan

prestasi yang didapat dalam pembelajaran matematika, yaitu siswa yang hasil

Page 72: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

58

belajarnya tinggi, sedang, dan rendah. Hal ini dilakukan agar informasi yang

diperoleh dapat mewakili siswa-siswa dalam kelas secara keseluruhan.

Adapun aktivitas siswa saat mengerjakan soal tes siklus I dapat dilihat

pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.4

Aktivitas Siswa pada Pelaksanaan Tes Akhir Siklus I

b. Tahap Observasi dan Analisis

Tahap ini berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

Pengamatan dilakukan oleh guru kolaborator yang mencatat seluruh aktivitas

siswa dan semua hal yang terjadi selama proses pembelajaran. Hasil pengamatan

motivasi melalui lembar observasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Matematika Siswa

Pada Pembelajaran Siklus I

No. Aspek Aktivitas Skor Persentase

Rata-rata (%) P.1 P.2 P.3 P4

1. Visual Activities 2,5 2,5 4 4 65

2. Oral Activities 1,5 2,5 4 4 60

3. Mental Activities 5 4 3,5 4,5 85

4. Writing Activities 2 3 4 4 65

5. Emotional Activities 2 2 4 3 55

Jumlah 13 14 17,5 19,5 330

Persentase (%) 52 56 78 78

Rata-rata Persentase (%) 66 66

Page 73: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

59

Keterangan:

P.1 = Pertemuan 1 P.3 = Pertemuan 3

P.2 = Pertemuan 2 P.4 = Pertemuan

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, diperoleh informasi bahwa aktivitas belajar

siswa pada siklus I yang termasuk dalam aspek visual activities sebesar 65%,

yang termasuk dalam aspek oral activities sebanyak 60%, yang termasuk dalam

aspek mental activities sebanyak 85%, yang termasuk dalam aspek mental

activities sebanyak 65%, yang termasuk dalam aspek emotional activities

sebanyak 55%. Selanjutnya, hasil rata-rata persentase pada siklus I ini dapat

dikatakan belum baik, karena rata-rata persentase yang diperoleh hanya 67%,

sedangkan standar rata-rata aktivitas yang diharapkan sebesar 85%, sehingga

perlu adanya perbaikan pada siklus II.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan tiga orang

siswa yang dipilih berdasarkan prestasi dalam pelajaran matematika dan dilihat

dari hasil ulangan harian yang pernah dilaksanakan, serta hasil diskusi dengan

guru kolaborator, semua siswa yang diwawancarai menyatakan senang belajar

matematika dengan menggunakan metode permainan Bingo, kebanyakan siswa

mengatakan senang belajar matematika karena pembelajaran matematika

dilakukan melalui bermain membuat mereka semangat dan menghilangkan

kejenuhan dalam belajar matematika.

Pada pertemuan keempat, setelah pelaksanaan permainan Bingo babak

final selesai, siswa mengerjakan soal sebanyak 9 soal isian yang harus dikerjakan

dalam waktu 30 menit. Semua siswa kelas III-B yang berjumlah 20 orang siswa

mengikuti tes akhir siklus I ini, siswa terlihat tekun dalam menjawab soal.

Berikut disajikan deskriptif nilai matematika yang diperoleh siswa pada

siklus I:

Tabel 4.2

Deskriptif Nilai Tes Hasil Belajar Matematika Siklus I

No. Hasil Tes Nilai

1. Nilai Terendah 55,55

2. Nilai Tertinggi 100

3. Nilai Rata-rata 79,30

Page 74: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

60

Berdasarkan tabel 4.4 diatas maka diperoleh rata-rata ketuntasan belajar

siswa mencapai 79,30 dengan nilai tertinggi yang diperoleh beberapa siswa yaitu

100 dan nilai terendah yang diperoleh seorang siswa yaitu 55,55.

Selain itu, berikut disajikan tabel yang menunjukkan ketuntasan hasil

belajar siswa yang didapat dari hasil tes akhir siklus I setelah dilaksanakannya

pembelajaran aktif metode permainan Bingo.

Tabel 4.3

Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa pada Siklus I

No. Jumlah

Siswa

Keterangan

Tuntas Belum Tuntas Persentase (%)

1. 17 siswa √ - 85

2. 3 siswa - √ 15

Dari tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas

belajar sebanyak 23 siswa atau 85%, sedangkan siswa yang belum tuntas

berjumlah 3 siswa atau 15%. Ketuntasan tersebut beracuan pada KKM yang telah

ditetapkan untuk pelajaran matematika yaitu ≥ 65. Dan hasil yang diperoleh

belum mencapai tujuan yang diharapkan yaitu seluruh siswa berhasil mencapai

nilai diatas KKM.

c. Tahap Refleksi

Tahap ini dilakukan oleh peneliti dan guru kolaborator setelah melakukan

analisis pada siklus I. Berdasarkan hasil analisis pada lembar observasi, hasil

wawancara serta catatan lapangan ditemukan beberapa permasalahan yang ada

pad siklus I. Hasil refleksi tersebut dijelaskan dalam tabel berikut:

Page 75: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

61

Tabel 4.4

Refleksi Tindakan Pembelajaran pada Siklus I

No. Permasalahan Rencana Perbaikan

1. Beberapa siswa tidak setuju dengan

pembagian kelompok yang

ditentukan oleh guru.

Pada pertemuan sebelumnya harus

disepakati terlebih dahulu mengenai

aturan pembagian kelompok tersebut.

2. Siswa mash malu untuk mengangkat

tangannya ketika bertanya kepada

peneliti.

Memberikan reward berupa bintang

prestasi pada siswa yang berani

mengangkat tangannya untuk bertanya.

3. Ramainya siswa saat memilih dan

menjawab pertanyaan pada saat

permainan Bingo berlangsung

membuat suasana kelas tidak

kondusif.

Memberikan peraturan permainan

“tepuk diam” untuk mengatasi apabila

siswa sudah mulai berisik.

4. Masih ada beberapa siswa dalam

setiap kelompok yang hanya diam

menunggu hasil kerjaan teman

sekelompoknya

Memberikan poin tambahan agar siswa

termotivasi dan ikut aktif pada saat

permainan Bingo berlangsung.

Berdasarkan hasil refleksi tindakan pembelajaran pada siklus I terlihat

bahwa masih banyak kekurangan dan kendala yang dihadapi peneliti, sehingga

dapat dinyatakan bahwa siklus I belum mencapai hasil yang diharapkan. Karena

target yang harus dicapai yaitu aktivitas siswa yang diamati melalui lembar

observasi siswa pada setiap akhir siklus harus mencapai lebih ≥ 70%, selain itu

hasil belajar seluruh siswa harus mencapai nilai diatas KKM yaitu ≥ 65. Sehingga

perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan hasil refleksi siklus I digunakan

sebagai perbaikan.

2. Tindakan Pembelajaran Siklus 2

Kegiatan pembelajaran matematika pada siklus II dimulai pada Selasa, 23

September 2014. Pokok bahasan pada siklus II ini terdiri dari menuliskan bentuk

panjang suatu bilangan, penjumlahan bilangan tiga angka, pengurangan bilangan

tiga angka, memecahkan masalah sehari-hari dengan melibatkan operasi hitung

penjumlahan, memecahkan masalah sehari-hari dengan melibatkan operasi hitung

Page 76: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

62

pengurangan, serta memecahkan masalah sehari-hari dengan melibatkan operasi

hitung penjumlahan dan pengurangan.

Pembelajaran dengan menggunakan metode permainan Bingo terdiri dari 4

bagian, yaitu penjelasan materi, pemberian LKS individu, melakukan permainan

Bingo, serta tes yang diadakan pada akhir siklus. Dalam penelitian ini, keempat

bagian tersebut dilaksanakan secara terpisah, sehingga dalam 5 kali pertemuan

terdapat 3 kali pembahasan materi dan pemberian LKS, 1 kali pertemuan untuk

melakukan permainan Bingo babak penyisihan, dan 1 kali pertemuan untuk

melakukan permainan Bingo babak final serta mengerjakan tes akhir siklus.

Pembahasan pelaksanaan tindakan pada siklus I ini adalah sebagai berikut:

a. Pelaksanaan Pembelajaran

1) Pertemuan ke-5

Pertemuan ini berlangsung selama 2 x 35 menit (2 jam pelajaran) pada

Selasa, 23 September 2014. Pembelajaran diawali dengan berdo’a, salam dan

sapa, menanyakan kabar siswa, serta mengabsen kehadiran siswa. Tercatat ada 2

orang siswa yang tidak hadir pada pertemuan ini yaitu S5 dan S17. Sebelum

menyampaikan materi, terlebih dahulu siswa siswa dijelaskan mengenai tujuan

pembelajaran pada materi yang akan disampaikan.

Materi pada pertemuan kali ini telah memasuki operasi penjumlahan.

Operasi penjumlahan telah dipelajari sejak kelas 1 SD, maka peneliti pun

mengawali pelajaran hari ini dengan tanya jawab penjumlahan yang telah

dipelajari. Hampir seluruh siswa masih mengingat materi tersebut. Namun

sebelum memasuki pada materi penjumlahan yang lebih konkrit, peneliti

memberikan contoh soal kepada siswa mengenai penulisan bentuk panjang suatu

bilangan. Siswa diminta membantu guru menyelesaikan soal tersebut, melalui

kegiatan ini siswa mengurutkan bilangan ratusan, puluhan, dan satuan hingga

nanti siswa dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan

mudah. Peneliti juga memberikan contoh lain di papan tulis untuk dikerjakan oleh

siswa.

Page 77: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

63

Page 78: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

64

siswa hadir pada pertemuan kali ini. Sebelum menyampaikan materi, terlebih

dahulu siswa siswa dijelaskan mengenai tujuan pembelajaran pada materi yang

akan disampaikan.

Tahap selanjutnya yaitu peneliti melakukan apersepsi, mengulas kembali

materi yang telah dipelajari pada pertemuan yang lalu. Apersepsi dilakukan

dengan metode tanya jawab, dan dilanjutkan dengan mengkoreksi bersama tugas

rumah yang telah dikerjakan. Siswa juga diberi kesempatan untuk bertanya

sebelum melanjutkan materi baru. Ada siswa yang bertanya, “Bu, penjumlahan

sama tambah-tambahan sama kan bu?”. Siswa yang lain dengan serentak

menjawab, “iya, samaaa…”

Memasuki materi baru yaitu operasi hitung pengurangan. Peneliti

memberikan contoh soal pengurangan kepada siswa. Siswa diminta untuk

meletakkan urutan bilangannya dengan benar hingga mendapatkan hasil

pengurangan yang tepat. Siswa diminta membantu peneliti menyelesaikan soal

tersebut. Siswa juga diminta untuk mengisi kotak-kotak pengurangan yang telah

disediakan hingga mendapatkan hasil pengurangan yang tepat. Sebagai evaluasi,

peneliti memberikan beberapa soal latihan yang terdapat dalam lembar kerja siswa

(LKS).

Sebagai penutup pelajaran, peneliti mengarahkan siswa untuk membuat

kesimpulan, mengkonfirmasi pemahaman siswa, peneliti juga memberikan tugas

rumah, dan meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya. Dan

pembelajaran ditutup dengan berdo’a beserta salam.

3) Pertemuan ke-7

Pertemuan ketujuh dilaksanakan pada Selasa, 30 September 2014.

Pertemuan ini berlangsung selama 2 x 35 menit (2 jam pelajaran). Pembelajaran

diawali dengan berdo’a, salam dan sapa, menanyakan kabar siswa, serta

mengabsen kehadiran siswa. Tercatat seluruh siswa hadir pada pertemuan kali ini.

Sebelum menyampaikan materi, terlebih dahulu siswa siswa dijelaskan mengenai

tujuan pembelajaran pada materi yang akan disampaikan.

Page 79: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

65

Tahap selanjutnya yaitu mengulas pelajaran lalu, mengenai operasi

penjumlahan. Kemudian membahas PR bersama-sama. Siswa juga diberi

kesempatan untuk bertanya jika ada pembahasan yang akan disampaikan.

Siswa dijelaskan materi baru yaitu memecahkan masalah sehari-hari

dengan melibatkan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. Untuk

mengawali penjelasan materi, peneliti melakukan eksplorasi dengan bertanya

“siapa yang bisa menyebutkan contoh penjumlahan atau pengurangan dalam

kehidupan sehari-hari?”. Beberapa siswa mengangkat tangannya dan

menyebutkan contohnya seperti, “itu bu, saya beli permen 6 tapi pas dirumah

saya kasih adik saya 2, jadi permen saya tinggal 4 dah bu…” dan siswa lain

berpendapat “bu, kalau saya mah main kelereng menang bu, sebelumnya saya

cuma punya 33 trus saya menang 14 jadi kelereng saya semuanya 47 bu…”.

Peneliti pun langsung mengkonfirmasi dan mengapresiasi pendapat beberapa

siswa, “yaa.. bagus sekali, itu semua merupakan contoh dari penjumlahan dan

pengurangan dalam kehidupan sehari-hari”.

Selanjutnya, peneliti juga memberikan contoh soal kepada siswa

mengenai pemecahan masalah sehari-hari dengan melibatkan operasi hitung

penjumlahan, pengurangan, serta contoh soal yang menggabungkan keduanya,

yaitu operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. Siswa diminta membantu

peneliti untuk menyelesaikan soal tersebut. Sebagai evaluasi, guru memberikan

beberapa soal latihan yang terdapat dalam lembar kerja siswa (LKS).

Sebagai penutup pelajaran, peneliti mengarahkan siswa untuk membuat

kesimpulan, mengkonfirmasi pemahaman siswa, dan memberitahu kepada siswa

bahwa pertemuan selanjutnya ialah melakukan permainan bingo babak

penyisihan. Dan pembelajaran ditutup dengan berdo’a beserta salam.

4) Pertemuan ke-8

Pertemuan kedelapan ini dilaksanakan pada Kamis, 01 Oktober 2014.

Rutinitas mengawali pembelajaran yaitu berdo’a, salam dan sapa, menanyakan

kabar siswa, serta mengabsen kehadiran siswa. Ternyata ada 1 siswa yang izin

pada pertemuan kali ini. Pada kegiatan ini, peneliti menerapkan kembali metode

Page 80: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

66

permainan Bingo babak penyisihan, yang diawali dengan membagi siswa menjadi

4 kelompok heterogen. Masing-masing kelompok mendapatkan gambar atau

simbol sebagai penanda kelompok. 4 kelompok tersebut akan dikelompokkan

kembali menjadi 2 grup yang akan di adu dalam babak penyisihan ini, kelompok

pemenang dari tiap grup tersebut akan di adu kembali dalam babak final dan

didapatkan sebuah kelompok sebagai pemenang. Aturan dan cara permainan

Bingo ini masih sama dengan permainan Bingo sebelumnya, namun agar siswa

lebih mengerti maka peneliti dibantu dengan observer menjelaskan kembali aturan

dan cara bermain Bingo.

Grup 1 yang terdiri dari kelompok B dan C, kelompok C adalah kelompok

yang mendapatkan giliran pertama untuk memilih nomor pada papan Bingo,

nomor yang dipilih adalah nomor 8, mereka mendapatkan pertanyaan “549 + 229

= ……”. Sebelum menjawab soal tersebut, seorang anggota kelompok C bertanya

kepada peneliti, “bu… pakai cara engga? Caranya yang bersusun panjang apa

pendek bu?”. Dan peneliti menjawab, “pakai cara yah, gunakan buku tulis kalian

untuk menulis caranya, nanti caranya akan ibu nilai. Cara yang kalian pakai

sesuai yang kalian mengerti”. Selanjutnya seluruh anggota kelompok C bergegas

mengerjakan soal tersebut, cara yang mereka gunakan adalah penjumlahan

bersusun pendek dan jawaban yang diperoleh adalah “778”, kelompok lawan

yaitu kelompok B pun membuka kunci jawaban nomor 8, dan jawabannya benar

yaitu 778. Maka kelompok C berhak menempelkan simbol kelompok berupa

bintang berwarna kuning pada kotak nomor 8.

Kelompok yang mendapatkan giliran berikutnya ialah kelompok B.

Kelompok B mempunyai strategi untuk menutup jalan kelompok C dengan

memilih soal nomor 9, soal yang didapat ternyata sebuah keberuntungan, “selamat

anda beruntung! Tanpa menjawab pertanyaan, anda berhak menempelkan simbol

kelompok anda dikotak nomor 9”. Suasana permainan berubah menjadi ramai.

Kelompok C sempat protes dengan penyataan tersebut, sehingga peneliti

mengeluarkan jargon “tepuk diam”, serentak mereka bertepuk dan terdiam,

kemudian beberapa siswa menjelaskan yang sedang terjadi. Peneliti juga

mengulang kembali aturan permainan yang telah disebutkan bahwa memang ada

Page 81: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

67

beberapa nomor yang berisi keberuntungan ataupun jebakan, untuk meyakinkan

bahwa kelompok B mendapat keberuntungan maka peneliti meminta kelompok C

sebagai kelompok lawan membuka kunci jawaban nomor 9, setelah dicek melalui

kartu jawaban nomor 9 ternyata memang pernyataannya sama yaitu, “selamat

anda beruntung! Tanpa menjawab pertanyaan, anda berhak menempelkan simbol

kelompok anda dikotak nomor 9”. Hingga akhirnya kelompok C pun dapat

menerima kenyataan tersebut. Dan dengan cepat kelompok B menempelkan

simbol kelompok berupa bintang berwarna orange.

Dokumentasi aktivitas siswa melakukan permainan Bingo dapat dilihat

pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.6

Aktivitas Siswa Melakukan Permainan Bingo

Permainan berlanjut hingga pada grup 1 ditemukan satu kelompok

pemenang yaitu kelompok C dan pada grup 2 yang menang adalah kelompok A.

Maka kelompok yang berhasil bertanding kembali dalam permainan Bingo adalah

kelompok A dan kelompok C. Dan pembelajaran ditutup dengan berdo’a beserta

salam.

Page 82: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

68

5) Pertemuan ke-9

Pembelajaran dilaksanakan selama 2 x 35 menit (2 jam pelajaran) pada

Senin, 06 Oktober 2014. Peneliti melanjutkan permainan Bingo babak final.

Siswa telah mendapatkan satu paket alat permainan Bingo. Perwakilan dari

masing-masing kelompok melakukan undian dan pada grup 1, kelompok A

berhasil mendapatkan giliran pertama untuk memilih nomor yang ada pada papan

Bingo. Kelompok A memilih kotak nomer 1 dan mendapatkan soal cerita “di

suatu daerah, banyaknya siswa sekolah dasar 452 orang. Siswa perempuan 267

orang. Jika siswa laki-laki bertambah 125 orang, berapa jumlah siswa laki-laki

sekarang?”. Anggota kelompok A berdiskusi terlebih dahulu untuk menjawab

pertanyaan tersebut, mereka terlihat bingung hingga membaca berulang-ulang

soal yang didapatkan. Setelah dihitung, akhirnya kelompok A menjawab “844”.

Untuk membuktikan kebenaran jawaban tersebut, kelompok bergegas mengambil

kunci jawaban nomor 1, dan ternayata jawabannya adalah “310”, kelompok A

mendapatkan jawaban tersebut dari menjumlahkan seluruh angka yang ada pada

soal, yaitu “452 + 267 + 125”, maka jawaban kelompok A salah dan kotak nomor

1 pun diberi tanda silang.

Selanjutnya giliran kelompok C memilih nomor, begitu seterusnya hingga

diperoleh kelompok pemenang. Namun, setelah beberapa nomor telah terpilih dan

telah ditandai dengan simbol kelompok baik kelompok A dan kelompok C hingga

jam pembelajaran hampir berakhir, dari masing-masing grup belum ada yang

berhasil meneriakan “Bingo”, karena siswa belum bisa menempelkan simbol

kelompoknya secara berderet horizontal, vertikal, maupun diagonal. Namun, yang

dijadikan pemenang adalah kelompok yang paling banyak menempelkan simbol

kelompoknya di papan Bingo, dan pemenangnya adalah kelompok C.

Tahap berikutnya yaitu peneliti memberikan tes akhir siklus II dengan

materi menuliskan bentuk panjang suatu bilangan, penjumlahan bilangan tiga

angka, pengurangan bilangan tiga angka, memecahkan masalah sehari-hari

dengan melibatkan operasi hitung penjumlahan, memecahkan masalah sehari-hari

dengan melibatkan operasi hitung pengurangan, serta memecahkan masalah

sehari-hari dengan melibatkan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan.

Page 83: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

69

Setelah pelaksanaan tes selesai dan jam belajar mengajar matematika berakhir,

peneliti mengadakan wawancara dengan beberapa siswa, siswa yang dipilih

berdasarkan prestasi yang didapat dalam pembelajaran matematika, yaitu siswa

yang hasil belajarnya tinggi, sedang, dan rendah. Hal ini dilakukan agar informasi

yang diperoleh dapat mewakili siswa-siswa dalam kelas secara keseluruhan.

Adapun aktivitas siswa saat mengerjakan soal tes siklus II dapat dilihat

pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.7

Aktivitas Siswa pada Pelaksanaan Tes Akhir Siklus II

b. Tahap Observasi dan Analisis

Tahap ini berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

Pengamatan dilakukan oleh guru kolaborator yang mencatat seluruh aktivitas

siswa dan semua hal yang terjadi selama proses pembelajaran. Hasil pengamatan

motivasi melalui lembar observasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 84: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

70

Tabel 4.5

Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Matematika Siswa

Pada Pembelajaran Siklus II

No. Aspek Aktivitas Skor Persentase

Rata-rata (%) P.1 P.2 P.3 P.4 P.5

1. Visual Activities 3,5 3,5 4 3 4 72

2. Oral Activities 3 3,5 4,5 5 5 84

3. Mental Activities 5 5 3,5 4,5 4,5 90

4. Writing Activities 4 5 5 5 5 96

5. Emotional Activities 4 4 4 4 5 84

Jumlah 19,5 21 21 21,5 23,5 426

Persentase (%) 78 84 84 86 94

Rata-rata Persentase (%) 85,2 85,2

Keterangan:

P.1 = Pertemuan 1 P.4 = Pertemuan 4

P.2 = Pertemuan 2 P.5 = Pertemuan 5

P.3 = Pertemuan 3

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, diperoleh informasi bahwa aktivitas belajar

siswa pada siklus II yang termasuk dalam aspek visual activities sebesar 72%,

yang termasuk dalam aspek oral activities sebanyak 84%, yang termasuk dalam

aspek mental activities sebanyak 90%, yang termasuk dalam aspek mental

activities sebanyak 96%, yang termasuk dalam aspek emotional activities

sebanyak 84%. Jika dihitung rata-rata persentase aktivitas pada siklus II ini

sebesar 85,2%. Dalam hal ini siswa sudah menunjukkan aktivitas yang sangat

baik dalam belajar matematika dengan diterapkannya pembelajaran aktif metode

permainan Bingo.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan tiga orang

siswa yang dipilih berdasarkan prestasi dalam pelajaran matematika dan dilihat

dari hasil ulangan harian yang pernah dilaksanakan, serta hasil diskusi dengan

guru kolaborator, semua siswa yang diwawancarai menyatakan senang belajar

matematika dengan menggunakan metode permainan Bingo, kebanyakan siswa

mengatakan senang belajar matematika karena pembelajaran matematika

dilakukan melalui bermain membuat mereka semangat dan menghilangkan

Page 85: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

71

kejenuhan dalam belajar matematika. Dan mereka merasa termotivasti dengan

pemberian bintang prestasi.

Pada pertemuan kesembilan, setelah pelaksanaan permainan Bingo babak

final selesai, siswa mengerjakan soal sebanyak 9 soal isian yang harus dikerjakan

dalam waktu 30 menit. Semua siswa kelas III-B yang berjumlah 20 orang siswa

mengikuti tes akhir siklus II ini, siswa terlihat tekun dalam menjawab soal.

Berikut disajikan deskriptif nilai matematika yang diperoleh siswa pada

siklus II:

Tabel 4.6

Deskriptif Nilai Tes Hasil Belajar Matematika Siklus II

No. Hasil Tes Nilai

1. Nilai Terendah 69,44

2. Nilai Tertinggi 100

3. Nilai Rata-rata 87,63

Berdasarkan tabel 4.6 diatas maka diperoleh rata-rata ketuntasan belajar

siswa mencapai 87,636 dengan nilai tertinggi yang diperoleh beberapa siswa yaitu

100 dan nilai terendah yang diperoleh seorang siswa yaitu 69,44.

Selain itu, berikut disajikan tabel yang menunjukkan ketuntasan hasil

belajar siswa yang didapat dari hasil tes akhir siklus I setelah dilaksanakannya

pembelajaran aktif metode permainan Bingo.

Tabel 4.7

Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa pada Siklus II

No. Jumlah

Siswa

Keterangan

Tuntas Belum Tuntas Persentase (%)

1. 20 siswa √ - 100

Dari tabel 4.7 diatas, dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas

belajar sebanyak 100%. Hal tersebut menunjukan, indikator pembelajaran pada

siklus II ini sudah sepenuhnya tercapai, hingga tidak ada siswa yang mendapatkan

nilai kurang dari 65. Ketuntasan tersebut beracuan pada KKM yang telah

ditetapkan untuk pelajaran matematika.

Page 86: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

72

c. Tahap Refleksi

Pembelajaran matematika berlangsung dengan baik, siswa secara aktif

terlibat dalam pembelajaran dan apabila mengalami kesulitan siswa tidak enggan

untuk bertanya kepada penelti maupun temannya. Ramainya siswa pada saat

pembelajaran dapat teratasi dengan diberikannya “tepuk diam”, dan pemberian

bintang prestasi dapat memotivasi siswa untuk lebih berprestasi.

Berdasarkan pengamatan melalui lembar aktivitas siswa dengan

pembelajaran menggunakan metode permainan Bingo diperoleh hasil rata-rata

persentase sebesar 84,7%. Nilai rata-rata persentase ini sudah menunjukkan

bahwa aktivitas belajar matematika cukup tinggi dan sudah memenuhi indikator

aktivitas belajar yang sangat baik. Nilai tes hasil belajar yang diperoleh pada

siklus II menunjukkan nilai rata-rata yang cukup tinggi yaitu 87,63 dan semua

siswa mendapatkan nilai diatas kriteria ketuntasan minimal hasil belajar

matematika yang ditetapkan sekolah yaitu ≥ 65. Pada siklus II ini indikator

keberhasilan pembelajaran matematika sudah tercapai. Dengan adanya

peningkatan aktivitas belajar matematika siswa dan indikator pembelajaran sudah

tercapai maka penelitian ini dihentikan pada siklus II sesuai dengan target yang

telah direncanakan.

B. Interpretasi Hasil Penelitian dan Pembahasan

Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada, yang

diperoleh dari berbagai sumber. Diantaranya sebagai berikut:

1. Aktivitas Belajar Siswa

Aktivitas belajar siswa dianalisis berdasarkan lembar hasil observasi

aktivitas belajar matematika siswa, yang bertujuan untuk mengetahui persentase

aktivitas belajar matematika siswa. Lembar observasi juga digunakan untuk

menganalisis dan merefleksi setiap tindakan pada akhir siklus.

Adapun hasil observasi aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel

berikut:

Page 87: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

73

Tabel 4.8

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Matematika Siswa

No. Aspek Aktivitas Persentase

Siklus I Siklus II

1. Visual Activities 65 72

2. Oral Activities 60 84

3. Mental Activities 85 90

4. Writing Activities 65 96

5. Emotional Activities 55 84

Rata-rata 66 85,2

Dari tabel diatas terlihat adanya peningkatan persentase pada tiap aspek

aktivitas. Aspek yang memperoleh persentase paling tinggi dari setiap siklusnya

ialah aspek mental activities, hal ini dikarenakan dalam pembelajaran baik siklus I

maupun siklus II, sebagian besar siswa telah berhasil memecahkan/menyelesaikan

soal yang didapatkan serta dapat mengambil keputusan atas keberagaman

pendapat dan keinginan antar siswa. Selain itu, peningkatan yang cukup signifikan

terlihat pada aspek writing activities, aspek tersebut meningkat sebanyak 31%

dikarenakan pada siklus I siswa yang menuliskan proses atau cara dalam

menemukan jawaban masih sangat sedikit, namun setelah diadakannya refleksi

dan siswa diingatkan untuk menuliskan proses atau cara dalam menemukan

jawaban, maka setiap pertemuan dalam pembelajaran siswa pun menuliskan cara

atau prosesnya, sehingga penilaian terhadap pengamatan dalam aspek writing

activities juga terus meningkat hingga mencapai skor 5 yang artinya hampir

semua siswa melakukan writing activities tersebut (lampiran).

Selanjutnya, dilihat dari perolehan persentase paling rendah pada siklus I

ditempati oleh aspek emotional activities dengan persentase 55%. Hal ini

dikarenakan semangat dan antusias siswa selama belajar masih rendah. Masih

banyak siswa yang terlihat belum antusias dalam proses pembelajaran, terlebih

saat pertemuan pertama dan kedua saat metode permainan bingo belum

dilaksanakan, hingga pada pertemuan tersebut hanya mendapatkan skor 2. Namun

skor pada setiap pertemuan terus meningkat, sehingga rata-rata persentase pada

siklus II pun cukup tinggi yaitu 84% (lampiran). Persentase tersebut dapat

Page 88: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

74

mengeser peringkat persentase terendah dalam siklus II, sehingga perolehan

persentase paling rendah pada siklus II ditempati oleh aspek visual activities, yang

termasuk dalam aspek ini adalah memperhatikan penjelasan yang disampaikan

oleh guru dan memperhatikan pertanyaan atau tanggapan teman, persentase rata-

ratanya ialah 72%. Pada siklus II ini perolehan skor aspek visual activities

meningkat dan menurun, skor menurun pada pertemuan keempat. Namun skor

naik kembali pada pertemuan kelima (lampiran). Dan dalam aktivitas

memperhatikan pertanyaan atau tanggapan teman, skor yang didapatkan masih

tergolong rendah, masih banyak siswa yang acuh dan mengobrol saat temannya

bertanya atau memberi tanggapan.

Selain itu, pada lembar observasi aktivitas belajar siswa, jumlah rata-rata

untuk siklus I terlihat masih rendah yaitu 66%. Akan tetapi, pada siklus II jumlah

rata-rata aktivitas belajar matematika siswa meningkat menjadi 85,2%. Hal ini

membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran aktif

metode permainan Bingo dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa.

Peningkatan rata-rata aktivitas belajar matematika siswa sebesar 19,2%.

Perbandingan persentase aktivitas belajar matematika siswa pada siklus I dan

siklus II disajikan dalam diagram sebagai berikut:

Diagram 4.1

Perbandingan Persentase Aktivitas Belajar Matematika Siswa

pada Siklus I dan Siklus II

0

20

40

60

80

100

120

VisualActivities

OralActivities

MotorActivities

WritingActivities

EmotionalActivities

Siklus I

Siklus II

Page 89: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

75

Peningkatan aktivitas belajar matematika siswa dari siklus I ke siklus II

yang terlihat pada diagram 4.1 menunjukkan bahwa seluruh aspek aktivitas siswa

mengalami peningkatan. Persentase rata-rata tertinggi pada siklus I yaitu aspek

motor activities dan persentase rata-rata tertinggi pada siklus II yaitu aspek

writing activities. Sedangkan persentase rata-rata terendah pada siklus I yaitu

aspek emotional activities dan persentase rata-rata terendah pada siklus II yaitu

aspek visual activities.

2. Tes Hasil Belajar

Untuk tes hasil belajar digunakan tes formatif yaitu tes yang dilaksanakan

pada setiap akhir siklus, dan tes subsumatif yang diberikan pada akhir

pembelajaran yaitu berupa soal latihan pada LKS (Lembar Kerja Siswa). Adapun

hasil tes tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa

No. Hasil Tes Siklus I Siklus II

1. Nilai Terendah 55,55 69,44

2. Nilai Tertinggi 100 100

3. Nilai Rata-rata 79,30 87,63

Berdasarkan tabel 4.9 tersebut diperoleh informasi bahwa rata-rata hasil

belajar siswa siklus I yaitu 79,30 sedangkan rata-rata hasil belajar siswa siklus II

sebesar 87,63. Rata-rata nilai pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus

sebelumnya. Pada siklus I masih ada siswa yang mendapat nilai dibawah KKM

yang ditetapkan yaitu lebih dari 65, namun pada siklus II nilai terendahnya adalah

69,44 dan sudah tidak ada lagi siswa yang mendapat nilai dibawah KKM.

Peningkatan hasil belajar jika disajikan dalam diagram batang sebagai berikut:

Page 90: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

76

Diagram 4.2

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa pada Siklus I dan Siklus II

Sedangkan hasil lembar observasi dan aktivitas belajar matematika siswa

dan hasil belajar siswa disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.10

Rekapitulasi Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa dan Hasil Belajar Siswa

No. Aspek yang dinilai Siklus I Siklus II

1. Rata-rata aktivitas belajar siswa 66% 85,20%

2. Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa 79,30 87,63

Berdasarkan tabel 4.10 di atas diperoleh informasi bahwa rata-rata

aktivitaas belajar matemetika siswa pada siklus I sebesar 66%, sedangkan rata-

rata nilai hasil belajar siswa pada akhir siklus I sebesar 79,30. Akan tetapi, rata-

rata aktivitas belajar matematika siswa pada siklus II sebesar 85,20%, sedangkan

rata-rata nilai hasil belajar siswa pada akhir siklus II sebesar 87,63.

Karena seluruh indikator keberhasilan telah tercapai yaitu untuk aktivitas

belajar matematika dan rata-rata persentase aktivitas belajar siswa mengalami

peningkatan dan telah mencapai batasan indikator 70% sedangkan untuk hasil

belajar rata-rata nilai tes akhirs siklus juga telah mencapai indikator, yaitu 65 dan

sudah tidak ada lagi siswa yang mendapat nilai di bawah KKM maka penelitian

ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.

74

76

78

80

82

84

86

88

90

Siklus I

Siklus II

Page 91: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

77

3. Wawancara

Wawancara dilakukan pertama kali saat pra penelitian dan setelah

dilakukannya tindakan pada akhir siklus. Wawancara dilakukan terhadap guru

kolaborator dan siswa.

Dari hasil wawancara saat pra penelitian diperoleh informasi bahwa

sebagian siswa cukup antusias dengan matematika, tetapi sebagian siswa ada yang

kurang senang dengan matematika karena mereka menganggap matematika itu

sangatlah sulit, siswa masih merasa takut untuk bertanya jika ada pembahasan

yang belum dipahami, siswa juga pernah merasa bosan pada saat pembelajaran

matematika dikarenakan cara mengajar guru cenderung monoton.

Dari hasil wawancara saat akhir siklus I diperoleh informasi bahwa

pembelajaran aktif metode permainan Bingo sangat baik digunakan karena siswa

merasa senang belajar matematika, pembelajaran matematika dilakukan melalui

bermain membuat mereka semangat dan menghilangkan kejenuhan dalam belajar

matematika, selain itu siswa sudah tidak malu untuk bertanya, meskipun masih

ada beberapa siswa yang masih malu.

Adapun hasil wawancara saat akhir siklus II diperoleh informasi bahwa

siswa cukup antusias dengan pembelajaran matematika khususnya dengan

pembelajaran aktif metode permainan Bingo dan guru kolaborator mengatakan

bahwa pembelajaran aktif metode permainan Bingo sudah dilaksanakan dengan

cukup baik sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa.

.

C. Keabsahan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 3 instrumen penelitian yaitu

lembar observasi aktivitas belajar matematika siswa, tes hasil belajar matematika

siswa, dan lembar wawancara. Berdasarkan hasil lembar observasi terjadi

peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada tiap siklus. Kenyataan ini

ditunjukkan dengan perolehan skor rata-rata aktivitas siswa selama pembelajaran

siklus I dan siklus II adalah 66% dan 85,2%. Lembar observasi ini mencatat

semua aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan metode permainan

Bingo berlangsung pada siklus I dan siklus II.

Page 92: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

78

Berdasarkan hasil belajar matematika siswa, terdapat peningkatan hasil

belajar pada tiap siklus. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata nilai yaitu 79,30

pada siklus I dan 87,63 pada siklus II. Tes diadakan pada setiap akhir siklus I dan

II dengan soal tes yang terdiri dari 9 soal isian. Sedangkan berdasarkan hasil

wawancara terhadap siswa, menunjukkan bahwa siswa cukup antusias dengan

pembelajaran matematika khususnya dengan pembelajaran aktif metode

permainan bingo. Siswa merasa senang belajar matematika, pembelajaran

matematika dilakukan melalui bermain membuat mereka semangat dan

menghilangkan kejenuhan dalam belajar matematika.

Dari ketiga instrumen yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu

lembar observasi, tes hasil belajar, dan wawancara telah terbukti keabsahannya

karena menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar matematika siswa

dengan menggunakan pembelajaran aktif metode permainan Bingo.

D. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna, dikarenakan

penelitian ini mempunyai keterbatasan. Temuan yang diperoleh dilapangan,

menunjukkan suasana kelas selama melaksanakan kegiatan belajar matematika

dengan menggunakan permainan menjadi ramai. Hal ini terjadi karena pada

metode permainan menekankan keaktifan siswa dalam belajar. Suara-suara yang

terdengar umumnya adalah berupa pertanyaan-pertanyaan, tetapi tidak dipungkiri

bahwa aktivitas diluar kegiatan belajar seperti bercanda, mengganggu temannya

yang lain, dan bercakap-cakap dengan teman. Sehingga untuk mengatasinya,

peneliti memperkenalkan tepuk diam agar siswa mau diajak diam bukan

merupakan aturan tetapi sebagian dari permainan. Selain itu, keterbatasan waktu

penelitian juga membuat siswa belum terlalu merasakan manfaat belajar

kelompok dan terkesan membuat siswa belum puas melakukan permainan, karena

mereka menganggap permainan belum selesai jika belum menemukan pemenang

dalam permainan bingo tersebut.

Page 93: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

79

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan,

maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Penerapan pembelajaran aktif metode permainan Bingo dapat meningkatkan

aktivitas belajar matematika siswa. Hal ini dapat terlihat dari aktivitas belajar

matematika siswa yang meningkat 19,2%, berdasarkan data diperoleh rata-rata

persentase aktivitas belajar matematika siswa yaitu sebesar 66%, dan rata-rata

persentase aktivitas belajar matematika siswa pada siklus II sebesar 85,20%.

2. Penerapan pembelajaran aktif metose permainan Bingo dapat meningkatkan

hasil belajar siswa. Hal ini dapat terlihat dari rata-rata hasil belajar siswa

siklus I yaitu 79,30 sedangkan rata-rata hasil belajar siswa siklus II sebesar

87,63. Rata-rata nilai pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus

sebelumnya. Selain itu, pada siklus I masih ada siswa yang mendapat nilai

dibawah KKM yang ditetapkan yaitu lebih dari 65, namun pada siklus II nilai

terendahnya adalah 69,44 dan sudah tidak ada lagi siswa yang mendapat nilai

dibawah KKM.

3. Pembelajaran matematika dengan menggunakan metode permainan bingo

dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan karena belajar

matematika jadi tidak membosankan tetapi justru menyenangkan dan

menantang, dimana matematika menjadi permainan bukan pekerjaan atau

tugas. Siswa juga jadi lebih tertarik karena dengan permainan siswa dapat

termotivasi untuk bersaing sehat terhadap teman-temannya.

Page 94: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

80

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti dapat

memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Guru mempunyai kreativitas dalam memberikan dorongan dan semangat

belajar siswa-siswinya, serta menciptakan suasana yang menyenangkan

sehingga anak tidak jenuh dan dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

2. Dalam proses pembelajaran di kelas perlu diciptakan suasana pembelajaran

yang kompetitif/bersaing antar siswa, agar dapat memberikan semangat

belajar.

3. Guru hendaknya dapat terus menerapkan pembelajaran aktif metode

permainan Bingo ini sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran

matematika, dan tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan metode-

metode pembelajaran yang lain dalam kegiatan pembelajaran yang sesuai

dengan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik.

Page 95: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

81

DAFTAR PUSTAKA

A.M., Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2011.

Arifin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011.

Arikunto, Suharsimi dkk., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2007.

Badru, Ruslin, Pengembangan Model Pelatihan Permainan Tradisional Edukatif

Berbasis Potensi Lokal dalam Meningkatkan Kemampuan dan

Keterampilan Orang Tua Anak Usia Dini di Paud Kota Gorontalo, dalam

Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol. 08, No. 1, 2011.

Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang SISDIKNAS 2003, Jakarta:

Sinar Grafika, 2003.

Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Ekawati, Estina dan Sumaryanta, Pengembangan Instrumen Penilaian

Pembelajaran Matematika SD/SMP, Yogyakarta: PPPPTK Matematika,

2011.

Hamzah, Ali dan Muhlisrarini, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran

Matematika, Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

Hollingsworth, Pat dan Gina Lewis, Pembelajaran Aktif, Meningkatkan

Keasyikan Kegiatan di Kelas, Jakarta: PT. Indeks, 2008.

Islamiyah, Wasik, Aktivitas Belajar, diakses dari

https://www.academia.edu/4570365/Aktivitas_Belajar, pada tanggal 19

Agustus pukul 10.47.

Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: PT.

Rajagrafindo Persada, 2007.

Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan

Profesi Guru, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010.

Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam Departemen Agama RI. 2009.

Page 96: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

82

Mulyono, Anton M., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,

2000.

Putri, Y. dan H. Siregar, Matematika untuk Siswa SD/MI Kelas III, Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Sadiman, Arief S., dkk., Media Pendidikan, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

2007.

Silberman, Melvin L. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Jakarta:

Nuansa, 2012.

Sudjiono, Anas, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Suhana, Cucu, Konsep Strategi Pembelajaran, Bandung: PT. Refika Aditama,

2014.

Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya, Jakarta: Bumi

Aksara, 2012.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja

Rosdakarya Offset, 2010.

Sumiati, Desi, Studi Tentang Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran

Geografi di SMA Negeri 1 Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman,

2013.

Tedjasaputra, Mayke S., Bermain, Mainan, dan Permainan Jakarta: Grasindo

2006.

Wiriaatmadja, Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja

Rosda Karya Offset, 2009.

Yusuf, Syamsu, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2004.

Page 97: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

83

Lampiran 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Nama Sekolah : SDN Tunas Mekar

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : III/1 (Satu)

Pertemuan Ke- : 1

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi :

1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka

B. Kompetensi Dasar :

1.1 Menentukan letak bilangan pada garis bilangan

C. Indikator :

1. Mengurutkan bilangan yang terdiri dari tiga angka pada garis bilangan

2. Membandingkan dua bilangan yang terdiri dari tiga angka

3. Menentukan bilangan yang terletak diantara dua bilangan

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa diharapkan mampu mengurutkan bilangan yang terdiri dari tiga angka

pada garis bilangan.

2. Siswa diharapkan mampu membandingkan dua bilangan yang terdiri dari

tiga angka.

3. Siswa diharapkan mampu menentukan bilangan yang terletak diantara dua

bilangan.

E. Materi Ajar : Urutan bilangan

F. Model Pembelajaran : Active Learning

G. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Penugasan, dan Tanya Jawab

Page 98: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

84

H. Kegiatan Pembelajaran :

Tahap

Pembelajaran Langkah Kegiatan

Kegiatan Awal

Guru masuk kelas dengan mengucapkan salam.

Sebelum pelajaran dimulai, guru mempersilakan ketua kelas

untuk memimpin doa.

Guru memerikasa kehadiran siswa.

Guru melakukan kegiatan motivasi atau ice breaking.

Guru menyampaikan topik yang akan dibahas pada

pertemuan ini.

Guru melakukan kegiatan apersepsi yaitu mengulas materi

mengurutkan bilangan yang pernah dilakukan pada kelas II.

Kegiatan Inti

Guru menggambarkan garis bilangan. Melalui garis bilangan

tersebut, guru menjelaskan mengenai konsep garis bilangan,

bahwa urutan bilangan pada garis bilangan menunjukkan

makin kekanan maka bilangannya makin besar, begitupun

sebaliknya. Dan bilangan yang terletak di sebelah kanan lebih

besar daripada bilangan yang terletak di sebelah kiri.

Guru menuliskan beberapa bilangan dengan nilai yang

berbeda, kemudian guru meminta siswa untuk mengurutkan

bilangan tersebut pada garis bilangan.

Melalui konsep garis bilangan tersebut, siswa mengajak siswa

untuk membandingkan dua bilangan dengan menggunakan

lambang “>” dan “<”.

Selain itu, guru juga memberikan beberapa contoh bilangan

yang rumpang diantara dua bilangan agar siswa dapat

menentukan bilangan yang terletak diantara dua bilangan.

Sebagai evaluasi, guru memberikan beberapa soal latihan

Page 99: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

85

I. Media/Alat dan Sumber Belajar :

a. Media/Alat

1. Garis bilangan

2. Lembar kerja siswa (LKS)

b. Sumber Belajar

1. Fajariyah, Nur dan Devi Triratnawati. 2008. Cerdas Berhitung

Matematika untuk Kelas III SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

2. Y. Putri, H. Siregar. 2009. Matematika untuk Kelas III SD/MI. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

3. www.guruparents.com

J. Penilaian

1. Penilaian proses pembelajaran dapat dilakukan melalui lembar pengamatan

aktivitas belajar siswa.

2. Penilaian hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai atau skor yang

didapatkan saat menjawab pertanyaan yang terdapat dalam LKS.

yang terdapat dalam lembar kerja siswa (LKS), yang

dikerjakan secara individu.

Kegiatan

Penutup

Guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan

bersama mengenai materi yang telah dipelajari.

Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada

pertemuan berikutnya yaitu mengenai menaksir bilangan dan

menentukan pola bilangan.

Bersama siswa, guru berdoa untuk mengakhiri pelajaran.

Guru mengucapkan salam, dan menutup pelajaran.

Page 100: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

86

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Nama Sekolah : SDN Tunas Mekar

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : III/1 (Satu)

Pertemuan Ke- : 2

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi :

2. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka

B. Kompetensi Dasar :

1.2 Menentukan letak bilangan pada garis bilangan

C. Indikator :

1.1.4 Menaksir bilangan yang ditentukan letaknya pada garis bilangan

1.1.5 Menentukan pola bilangan pada garis bilangan

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa diharapkan mampu menaksir bilangan yang ditentukan bilangannya

pada garis bilangan

2. Siswa diharapkan mampu menentukan pola bilangan pada garis bilangan.

E. Materi Ajar : Garis bilangan

F. Model Pembelajaran : Active Learning

G. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Penugasan, dan Tanya Jawab,

Page 101: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

87

H. Kegiatan Pembelajaran :

Tahap

Pembelajaran Langkah Kegiatan

Kegiatan Awal

Guru masuk kelas dengan mengucapkan salam.

Sebelum pelajaran dimulai, guru mempersilakan ketua kelas

untuk memimpin doa.

Guru memerikasa kehadiran siswa.

Guru melakukan kegiatan motivasi atau ice breaking.

Guru menyampaikan topik yang akan dibahas pada

pertemuan ini.

Guru melakukan kegiatan apersepsi yaitu mengulas materi

sebelumnya.

Kegiatan Inti

Guru memberikan beberapa contoh agar siswa dapat

menaksir bilangan yang ditentukan letaknya pada garis

bilangan.

Selain itu, guru juga memberikan contoh bilangan loncatan

yang akan membentuk pola bilangan dan barisan bilangan

pada garis bilangan.

Selanjutnya guru menjelaskan secara keseluruhan tentang

menaksir bilangan, pola bilangan serta barisan bilangan pada

garis bilangan

Sebagai evaluasi guru memberikan beberapa soal latihan

yang terdapat dalam lembar kerja siswa (LKS), yang

dikerjakan secara individu.

Kegiatan

Penutup

Guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan

bersama mengenai materi yang telah dipelajari.

Guru memberitahukan kegiatan yang akan dilakukan pada

pertemuan berikutnya yaitu melakukan permainan bingo.

Page 102: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

88

I. Media/Alat dan Sumber Belajar :

c. Media/Alat

1. Garis bilangan

2. Lembar kerja siswa (LKS)

d. Sumber Belajar

1. Fajariyah, Nur dan Devi Triratnawati. 2008. Cerdas Berhitung

Matematika untuk Kelas III SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

2. Y. Putri, H. Siregar. 2009. Matematika untuk Kelas III SD/MI. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

3. www.guruparents.com

J. Penilaian

1. Penilaian proses pembelajaran dapat dilakukan melalui lembar

pengamatan aktivitas belajar siswa.

2. Penilaian hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai atau skor yang

didapatkan saat menjawab pertanyaan dalam permainan bingo.

Bersama siswa, guru berdoa untuk mengakhiri pelajaran.

Guru mengucapkan salam, dan menutup pelajaran.

Page 103: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

89

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Nama Sekolah : SDN Tunas Mekar

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : III/1 (Satu)

Pertemuan Ke- : 3 dan 4

Alokasi Waktu : 4 x 35 menit

A. Standar Kompetensi :

3. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka

B. Kompetensi Dasar :

1.3 Menentukan letak bilangan pada garis bilangan

C. Indikator :

1. Mengurutkan bilangan yang terdiri dari tiga angka pada garis bilangan

melalui permainan bingo

2. Membandingkan dua bilangan yang terdiri dari tiga angka melalui

permainan bingo

3. Menentukan bilangan yang terletak diantara dua bilangan melalui

permainan bingo

4. Menaksir bilangan yang ditentukan letaknya pada garis bilangan melalui

permainan bingo

5. Menentukan pola bilangan pada garis bilangan melalui permainan bingo

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Melalui permainan bingo, siswa diharapkan dapat mengurutkan bilangan

yang terdiri dari tiga angka pada garis bilangan

2. Melalui permainan bingo, siswa diharapkan dapat membandingkan dua

bilangan yang terdiri dari tiga angka

Page 104: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

90

3. Melalui permainan bingo, siswa diharapkan dapat menentukan bilangan

yang terletak diantara dua bilangan

4. Melalui permainan bingo, siswa diharapkan dapat menaksir bilangan

yang ditentukan letaknya pada garis bilangan

5. Melalui permainan bingo, siswa diharapkan dapat menentukan pola

bilangan pada garis bilangan

E. Materi Ajar : Urutan bilangan dan garis bilangan

F. Model Pembelajaran : Active Learning

G. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Penugasan, Tanya Jawab,

dan Permainan.

H. Kegiatan Pembelajaran :

Tahap

Pembelajaran Langkah Kegiatan

Kegiatan Awal

Guru masuk kelas dengan mengucapkan salam.

Sebelum pelajaran dimulai, guru mempersilakan ketua kelas

untuk memimpin doa.

Guru memerikasa kehadiran siswa.

Guru melakukan kegiatan motivasi atau ice breaking.

Guru menyampaikan topik yang akan dibahas pada

pertemuan ini.

Guru melakukan kegiatan apersepsi yaitu mengulas materi

sebelumnya.

Kegiatan Inti Guru mengajak siswa untuk beradu strategi dalam permainan

“Bingo”. Dengan tata cara dan aturan permainan sebagai

berikut:

1. Guru telah mempersiapkan sumber, alat, dan bahan yang

digunakan untuk menerapkan metode permainan bingo,

berupa papan bingo, kartu bingo yang berisi soal-soal

Page 105: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

91

sesuai materi yang sedang dibahas, serta kartu bingo yang

berisi kunci jawaban.

2. Guru membagi siswa (secara heterogen) menjadi 4

kelompok, masing-masing kelompok mendapatkan

gambar atau simbol sebagai penanda kelompok.

(Kelompok 1=bintang, kelompok 2=bulan, kelompok

3=matahari, kelompok 4=bunga).

3. Dalam pertemuan kali ini, siswa berada dalam babak

penyisihan dengan cara membagi 4 kelompok tersebut

menjadi 2 grup, yang nantinya setiap kelompok dalam

grup tersebut akan beradu strategi untuk mencapai lima

jawaban benar dalam sebuah deretan (baik vertikal,

horizontal, maupun diagonal) dan berhak menempelkan

simbol kelompok dalam papan bingo kemudian berteriak

“Bingo”, hingga mendapatkan satu kelompok masing-

masing grup yang paling unggul dan akan beradu kembali

dalam babak final.

4. Permainan akan disesuaikan dengan alokasi waktu yang

tersedia.

Setelah permainan selesai, guru mengajak siswa untuk

melakukan tes siklus 1 dengan cara menjawab beberapa

pertanyaan yang telah disiapkan dalam sebuah LKS.

Kegiatan

Penutup

Guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan

bersama mengenai materi yang telah dipelajari.

Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada

pertemuan berkutnya, yaitu operasi hitung penjumlahan.

Bersama siswa, guru berdoa untuk mengakhiri pelajaran.

Guru mengucapkan salam, dan menutup pelajaran.

Page 106: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

92

I. Media/Alat dan Sumber Belajar :

a. Media/Alat

1. Papan bingo

2. Kartu bingo berisi pertanyaan

3. Kartu berisi kunci jawaban

4. Simbol kelompok

b. Sumber Belajar

1. Fajariyah, Nur dan Devi Triratnawati. 2008. Cerdas Berhitung

Matematika untuk Kelas III SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

2. Y. Putri, H. Siregar. 2009. Matematika untuk Kelas III SD/MI. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

3. www.guruparents.com

J. Penilaian

1. Penilaian proses pembelajaran dapat dilakukan melalui lembar

pengamatan aktivitas belajar siswa saat permainan bingo berlangsung.

2. Penilaian hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai atau skor yang

didapatkan saat menjawab pertanyaan dalam permainan bingo dan nilai

atau skor yang didapatkan saat menjawab soal tes siklus 1 yang terdapat

dalam LKS.

Bogor, 2014

Guru Kelas III Peneliti

Kiki Pratiwi, S.Pd Restu Pertiwi

Page 107: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

93

119 121 120 117

123 118 116 122

715 713 710 712

711 716 709 714

Lampiran 2

Lembar Kerja Siwa

”Garis Bilangan”

1. Gambarlah garis bilangan lalu urutkan dan letakkan bilangan pada garis

bilangan!

a.

b.

2. Ayo, mengisi dengan tanda “>”, “<“, atau “=”!

a. 108 …… 200

b. 909 …… 888

c. 208 + 11 …… 89 – 6

d. 312 – 12 …… 200 + 100

3. Bilangan yang terletak diantara 56 dan 58 adalah ……

4. Bilangan yang terletak diantara 559 dan 561 adalah ……

5. Aku adalah sebuah bilangan genap. Terletak di antara 777 dan 789.

Bilangan berapakah aku?

6. Ano, Ato, dan Avo adalah anggota tim sepakbola. Pada suatu

pertandingan, Ano dan Avo datang lebih awal. Ano dan Avo masing-

masing memakai kaos dengan nomor punggung 54 dan 56. Ato mendapat

kaos dengan nomor punggung sebelum Avo dan sesudah Ano. Coba kamu

cari, berapakah nomor punggung Ato?

Nama: _____________ Kelas: ____

Page 108: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur
Page 109: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur
Page 110: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

96

516 517 … 519 … 521 … … 524

13. Nomor rumahku terletak di antara nomor 299 dan 301. Berapakah nomor

rumahku?

14. Bandingkan dengan menggunakan simbol “>, <, dan =”

211 … 199

15.

16. Buatlah garis bilangan dengan pola membilang loncat ke kanan lima-lima dari

20 sampai 55!

17. Bandingkan dengan menggunakan simbol “>, <, dan =”

27 – 6 … 8 + 8

18. Bilangan yang terletak di antara 79 dan 81 adalah ....

19. Isilah titik dalam garis bilangan dibawah ini!

20. Tentukan pola dari bilangan berikut!

Polanya …

21. Gambarlah garis bilangan lalu urutkan dan letakkan bilangan pada garis

bilangan!

22. Catatlah tanggal lahir teman sekelompokmu. Lalu urutkan tanggal lahir tersebut

mulai dari yang terkecil. Siapakah yang tanggal lahirnya paling besar? Dan

siapakah yang tanggal lahirnya paling kecil?

23. Gambarlah garis bilangan lalu urutkan dan letakkan bilangan pada garis

bilangan!

24. Buatlah garis bilangan dengan pola membilang loncat ke kanan tujuh-tujuh dari

14 sampai 63!

25. Buatlah garis bilangan dengan pola membilang loncat ke kanan enam-enam dari

0 sampai 42!

221 203 215 209

212 224 206 218

48 52 49 51

47 46 50 53

Page 111: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

97

516 517 518 519 520 521 522 523 524

85 86 87 88 89 90 91 92 93

KUNCI JAWABAN BINGO BABAK PENYISIHAN

SIKLUS I

1. <

2. 233

3. =

4. 815

5.

6.

7. 120

8. >

9. 570

10.

11. 945 dan 946

12. Polanya adalah membilang loncat ke kanan dua puluh-dua puluh dari 0.

13. 300

14. >

15.

16.

17. >

18. 80

19.

20. Polanya adalah membilang loncat ke kanan seratus-seratus dari 0.

21.

22. (Sesuai dengan tanggal lahir teman sekelompok)

104 105 106 107 108 109 110 111

20 25 30 35 40 45 50 55

0 9 18 27 36 45 54 63

46 47 48 49 50 51 52 53

4 9 14 19 24 29 34 39

Page 112: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

98

23.

24.

25.

203 206 209 212 215 218 221 224

14 21 28 35 42 49 56 63

0 6 12 18 24 30 36 42

Page 113: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

99

Lampiran 4

SOAL BINGO BABAK FINAL

SIKLUS I

1. Andi mempunyai 37 buah kelereng, dan Ari mempunyai 43 buah kelereng.

Bandingkan banyak kelereng Andi dan Ari!

2. Gambarlah garis bilangan lalu urutkan dan letakkan bilangan pada garis

bilangan!

3. Bilangan yang terletak di antara 901 dan 899 adalah ....

4. Sinta dan Santi pergi ke Bank Nasional, mereka mendapatkan nomer antrian 78

dan 79. Saat sedang mengantri, ternyata sebelumnya ada 2 orang yang sedang

mengantri juga, berapakah nomer antrian kedua orang tersebut?

5. Bandingkan dengan menggunakan simbol “>, <, dan =”

90 … 99 – 10

6. Bilangan yang terletak di antara 665 dan 667 adalah ....

7. Anda Sedang Beruntung!!! Tanpa menjawab pertanyaan, kelompok anda berhak

menempelkan simbol di nomer ini.

8. Aku sebuah bilangan ganjil. Terletak di antara 998 dan 1000. Bilangan

berapakah aku?

9.

10. Bandingkan dengan menggunakan simbol “>, <, dan =”

481 + 3 … 230 + 110

11. Saat bermain kartu bilangan, Lucky mendapatkan angka 602. Sedangkan Robert

mendapatkan tiga angka sebelum angka yang didapatkan Lucky. Berapakah

angka tersebut?

899 894 901 897

895 898 900 896

57 … 59 … 61 … 63 … 65

Page 114: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

100

Page 115: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur
Page 116: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

102

Lampiran 5

UJI VALIDITAS

SIKLUS I

NO.

NO. SOAL JML

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 38

2 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 37

3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 37

4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 36

5 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 35

6 4 4 4 3 2 3 3 4 4 2 33

7 2 4 3 4 3 4 3 2 4 4 33

8 4 4 3 3 2 3 4 3 4 2 32

9 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 32

10 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 31

11 3 3 2 2 3 4 2 3 4 4 30

12 1 3 4 3 3 2 3 3 4 3 29

13 4 3 4 2 2 4 2 4 4 0 29

14 1 1 4 3 3 3 4 3 4 3 29

15 2 3 3 3 1 4 2 1 4 4 27

16 3 2 3 3 1 4 3 0 4 2 25

17 2 4 3 3 1 2 3 0 4 2 24

18 1 2 4 4 2 2 4 0 4 1 24

19 2 1 0 0 3 0 0 3 4 3 16

20 2 3 1 1 4 1 1 0 1 1 15

21 2 3 0 0 2 0 0 3 3 1 14

∑ 59 66 62 59 56 59 59 53 80 53 606

rhitung 0.623 0.580 0.758 0.777 0.332 0.774 0.757 0.518 0.777 0.486

rtabel 0.433

ket valid valid valid valid invalid valid valid valid valid valid

Page 117: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

103

UJI RELIABILITAS

SIKLUS I

NO.

NO. SOAL JML

2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35

4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35

5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 34

6 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35

7 3 4 4 1 4 2 3 3 4 28

8 3 4 3 1 1 3 4 3 4 26

9 2 3 3 2 2 3 3 3 4 25

10 3 2 2 4 4 1 3 2 4 25

11 0 1 3 4 4 1 4 4 4 25

12 2 0 4 2 3 3 4 2 4 24

13 4 1 2 0 4 2 3 4 4 24

14 2 2 4 4 1 4 2 0 4 23

15 1 4 2 2 4 4 2 0 3 22

16 4 2 2 3 1 3 2 2 1 20

17 4 4 0 3 1 3 2 1 2 20

18 1 1 2 3 1 2 2 2 4 18

19 3 2 2 2 0 3 1 2 3 18

20 2 0 2 1 1 2 2 2 4 16

21 0 1 3 1 0 1 3 4 3 16

∑ 57 55 62 57 55 59 63 57 76 541

Si 1.347 1.499 1.117 1.347 1.596 1.030 0.949 1.309 0.805

Si2 1.814 2.248 1.248 1.814 2.548 1.062 0.900 1.714 0.648

∑Si2 13.995

St 6.877

St2 47.290

r11 0.79206525

ket tinggi

Page 118: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

104

TINGKAT KESUKARAN

SIKLUS I

NO.

NO. SOAL JML

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39

4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39

5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 38

6 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 38

7 4 3 4 4 1 4 2 3 3 4 32

8 4 3 4 3 1 1 3 4 3 4 30

9 4 2 3 3 2 2 3 3 3 4 29

10 4 3 2 2 4 4 1 3 2 4 29

11 4 0 1 3 4 4 1 4 4 4 29

12 4 2 0 4 2 3 3 4 2 4 28

13 4 4 1 2 0 4 2 3 4 4 28

14 4 2 2 4 4 1 4 2 0 4 27

15 4 1 4 2 2 4 4 2 0 3 26

16 4 4 2 2 3 1 3 2 2 1 24

17 3 4 4 0 3 1 3 2 1 2 23

18 4 1 1 2 3 1 2 2 2 4 22

19 3 3 2 2 2 0 3 1 2 3 21

20 4 2 0 2 1 1 2 2 2 4 20

21 4 0 1 3 1 0 1 3 4 3 20

∑ 81 57 55 62 57 55 59 63 57 76 622

JS 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

P 0.96 0.68 0.65 0.74 0.68 0.65 0.70 0.75 0.68 0.90

ket m s s m s s s m s m

Page 119: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

105

DAYA BEDA

SIKLUS I

NO.

NO. SOAL

2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

6 4 4 4 4 4 4 4 4 4

7 4 4 4 4 4 3 4 4 4

8 4 4 4 4 4 3 4 4 4

9 3 4 4 4 4 3 3 3 4

10 3 4 3 3 4 3 3 3 4

11 3 3 3 3 4 3 3 3 4

BA 41 43 42 42 44 39 41 41 44

JA 44 44 44 44 44 44 44 44 44

12 3 2 3 3 3 3 3 3 4

13 3 2 3 2 2 3 3 2 4

14 2 2 2 2 1 3 3 2 4

15 2 2 2 2 1 2 2 2 4

16 2 1 2 2 1 2 2 2 4

17 2 1 2 1 1 2 2 2 3

18 1 1 2 1 1 2 2 2 3

19 1 1 2 1 1 1 2 1 3

20 0 0 2 1 0 1 2 0 2

21 0 0 0 0 0 1 1 0 1

BB 16 12 20 15 11 20 22 16 32

JB 40 40 40 40 40 40 40 40 40

D 0.53 0.68 0.45 0.58 0.73 0.39 0.38 0.53 0.20

Ket. baik baik baik baik baik

sekali cukup cukup baik jelek

Page 120: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

106

Lampiran 6

KISI-KISI TES HASIL BELAJAR

SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SDN Tunas Mekar

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : III/1

Bentuk Soal : Isian Singkat

Standar Kompetensi : 1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka

Kompetensi Dasar : 1.1 Menentukan letak bilangan pada garis bilangan

Indikator

Aspek yang diukur

(Nomor Soal)

Ingatan Pemahaman Penerapan

1.1.1 Mengurutkan bilangan yang terdiri

dari tiga angka pada garis bilangan 2

1.1.2 Membandingkan dua bilangan

yang terdiri dari tiga angka 3 4

1.1.3 Menentukan bilangan yang terletak

diantara dua bilangan 5 6

1.1.4 Menaksir bilangan yang ditentukan

letaknya pada garis bilangan 7 8

1.1.5 Menentukan pola bilangan pada

garis bilangan 9 10

Jumlah Soal 3 3 3

Page 121: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur
Page 122: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

108

Lampiran 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SDN Tunas Mekar

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : III/1 (Satu)

Pertemuan Ke- : 5

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi :

1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka

B. Kompetensi Dasar :

1.2 Melakukan penjumlahan dan pengurangan tiga angka

C. Indikator :

1.2.1 Menuliskan bentuk panjang suatu bilangan

1.2.2 Melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan tiga angka

1.2.3 Menebak angka pada operasi hitung penjumlahan sehingga menunjukkan

hasil yang tepat

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa diharapkan mampu menuliskan bentuk panjang suatu bilangan

2. Siswa diharapkan mampu melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan

tiga angka

3. Siswa diharapkan mampu menebak angka pada operasi hitung penjumlahan

sehingga menunjukkan hasil yang tepat

E. Materi Ajar : Operasi hitung penjumlahan

F. Model Pembelajaran : Active Learning

G. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Penugasan, dan Tanya Jawab

Page 123: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

109

H. Kegiatan Pembelajaran :

Tahap

Pembelajaran Langkah Kegiatan

Kegiatan Awal

Guru masuk kelas dengan mengucapkan salam.

Sebelum pelajaran dimulai, guru mempersilakan ketua kelas

untuk memimpin doa.

Guru memerikasa kehadiran siswa.

Guru melakukan kegiatan motivasi atau ice breaking.

Guru menyampaikan topik yang akan dibahas pada

pertemuan ini.

Guru melakukan kegiatan apersepsi yaitu mengulas materi

penjumlahan yang pernah dilakukan pada kelas II.

Kegiatan Inti

Guru memberikan contoh soal kepada siswa mengenai

penulisan bentuk panjang suatu bilangan

Siswa diminta membantu guru menyelesaikan soal tersebut,

melalui kegiatan ini siswa mengurutkan bilangan ratusan,

puluhan, dan satuan hingga nanti siswa dapat melakukan

operasi penjumlahan dan pengurangan dengan mudah

Masuk dalam materi penjumlahan, guru memberikan contoh

soal kepada siswa mengenai penjumlahan

Siswa diminta untuk meletakkan urutan bilangannya dengan

benar hingga mendapatkan hasil penjumlahan yang tepat.

Siswa diminta membantu guru menyelesaikan soal tersebut

Siswa juga diminta untuk mengisi kotak-kotak penjumlahan

yang telah disediakan hingga mendapatkan hasil

penjumlahan yang tepat

Sebagai evaluasi, guru memberikan beberapa soal latihan

yang terdapat dalam lembar kerja siswa (LKS)

Page 124: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

110

I. Media/Alat dan Sumber Belajar :

a. Media/Alat

1. Lembar kerja siswa (LKS)

2. Spidol

3. White board

b. Sumber Belajar

1. Fajariyah, Nur dan Devi Triratnawati. 2008. Cerdas Berhitung

Matematika untuk Kelas III SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

2. Y. Putri, H. Siregar. 2009. Matematika untuk Kelas III SD/MI. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

3. www.guruparents.com

J. Penilaian

1. Penilaian proses pembelajaran dapat dilakukan melalui lembar pengamatan

aktivitas belajar siswa.

2. Penilaian hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai atau skor yang

didapatkan saat menjawab pertanyaan yang terdapat dalam LKS.

Kegiatan

Penutup

Guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan

bersama mengenai materi yang telah dipelajari.

Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada

pertemuan berikutnya yaitu mengenai operasi hitung

pengurangan.

Bersama siswa, guru berdoa untuk mengakhiri pelajaran.

Guru mengucapkan salam, dan menutup pelajaran.

Page 125: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

111

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SDN Tunas Mekar

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : III/1 (Satu)

Pertemuan Ke- : 6

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi :

1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka

B. Kompetensi Dasar :

1.2 Melakukan penjumlahan dan pengurangan tiga angka

C. Indikator :

1.2.4 Melakukan operasi hitung pengurangan bilangan tiga angka

1.2.5 Menebak angka pada operasi hitung pengurangan sehingga menunjukkan

hasil yang tepat

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa diharapkan mampu melakukan operasi hitung pengurangan bilangan

tiga angka

2. Siswa diharapkan mampu menebak angka pada operasi hitung pengurangan

sehingga menunjukkan hasil yang tepat

E. Materi Ajar : Operasi hitung pengurangan

F. Model Pembelajaran : Active Learning

G. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Penugasan, dan Tanya Jawab

Page 126: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

112

H. Kegiatan Pembelajaran :

Tahap

Pembelajaran Langkah Kegiatan

Kegiatan Awal

Guru masuk kelas dengan mengucapkan salam.

Sebelum pelajaran dimulai, guru mempersilakan ketua kelas

untuk memimpin doa.

Guru memerikasa kehadiran siswa.

Guru melakukan kegiatan motivasi atau ice breaking.

Guru menyampaikan topik yang akan dibahas pada

pertemuan ini.

Guru melakukan kegiatan apersepsi yaitu mengulas materi

pengurangan yang pernah dilakukan pada kelas II.

Kegiatan Inti

Guru memberikan contoh soal pengurangan kepada siswa

Siswa diminta untuk meletakkan urutan bilangannya dengan

benar hingga mendapatkan hasil pengurangan yang tepat.

Siswa diminta membantu guru menyelesaikan soal tersebut

Siswa juga diminta untuk mengisi kotak-kotak pengurangan

yang telah disediakan hingga mendapatkan hasil

pengurangan yang tepat

Sebagai evaluasi, guru memberikan beberapa soal latihan

yang terdapat dalam lembar kerja siswa (LKS)

Kegiatan

Penutup

Guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan

bersama mengenai materi yang telah dipelajari.

Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada

pertemuan berikutnya yaitu mengenai operasi hitung

pengurangan.

Page 127: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

113

I. Media/Alat dan Sumber Belajar :

a. Media/Alat

1. Lembar kerja siswa (LKS)

2. Spidol

3. White board

b. Sumber Belajar

1. Fajariyah, Nur dan Devi Triratnawati. 2008. Cerdas Berhitung

Matematika untuk Kelas III SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

2. Y. Putri, H. Siregar. 2009. Matematika untuk Kelas III SD/MI. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

3. www.guruparents.com

J. Penilaian

1. Penilaian proses pembelajaran dapat dilakukan melalui lembar pengamatan

aktivitas belajar siswa.

2. Penilaian hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai atau skor yang

didapatkan saat menjawab pertanyaan yang terdapat dalam LKS.

Bersama siswa, guru berdoa untuk mengakhiri pelajaran.

Guru mengucapkan salam, dan menutup pelajaran.

Page 128: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

114

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SDN Tunas Mekar

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : III/1 (Satu)

Pertemuan Ke- : 7

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi :

1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka

B. Kompetensi Dasar :

1.2 Melakukan penjumlahan dan pengurangan tiga angka

C. Indikator :

1.2.6 Memecahkan masalah sehari-hari dengan melibatkan operasi hitung

penjumlahan

1.2.7 Memecahkan masalah sehari-hari dengan melibatkan operasi hitung

pengurangan

1.2.8 Memecahkan masalah sehari-hari dengan melibatkan operasi hitung

penjumlahan dan pengurangan

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa diharapkan mampu memecahkan masalah sehari-hari dengan

melibatkan operasi hitung penjumlahan

2. Siswa diharapkan mampu memecahkan masalah sehari-hari dengan

melibatkan operasi hitung pengurangan

3. Siswa diharapkan mampu memecahkan masalah sehari-hari dengan

melibatkan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan

E. Materi Ajar : Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan

F. Model Pembelajaran : Active Learning

Page 129: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

115

G. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Penugasan, dan Tanya Jawab

H. Kegiatan Pembelajaran :

Tahap

Pembelajaran Langkah Kegiatan

Kegiatan Awal

Guru masuk kelas dengan mengucapkan salam.

Sebelum pelajaran dimulai, guru mempersilakan ketua kelas

untuk memimpin doa.

Guru memerikasa kehadiran siswa.

Guru melakukan kegiatan motivasi atau ice breaking.

Guru menyampaikan topik yang akan dibahas pada

pertemuan ini.

Guru melakukan kegiatan apersepsi.

Kegiatan Inti

Guru memberikan contoh soal kepada siswa mengenai

pemecahan masalah sehari-hari dengan melibatkan operasi

hitung penjumlahan

Siswa diminta membantu guru menyelesaikan soal tersebut

Guru memberikan contoh soal kepada siswa mengenai

pemecahan masalah sehari-hari dengan melibatkan operasi

hitung pengurangan

Siswa diminta membantu guru menyelesaikan soal tersebut

Guru memberikan contoh soal kepada siswa mengenai

pemecahan masalah sehari-hari dengan melibatkan operasi

hitung penjumlahan dan pengurangan

Siswa diminta membantu guru menyelesaikan soal tersebut

Sebagai evaluasi, guru memberikan beberapa soal latihan

yang terdapat dalam lembar kerja siswa (LKS)

Kegiatan

Penutup

Guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan

bersama mengenai materi yang telah dipelajari.

Page 130: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

116

I. Media/Alat dan Sumber Belajar :

a. Media/Alat

1. Lembar kerja siswa (LKS)

2. Spidol

3. White board

b. Sumber Belajar

1. Fajariyah, Nur dan Devi Triratnawati. 2008. Cerdas Berhitung

Matematika untuk Kelas III SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

2. Y. Putri, H. Siregar. 2009. Matematika untuk Kelas III SD/MI. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

3. www.guruparents.com

J. Penilaian

1. Penilaian proses pembelajaran dapat dilakukan melalui lembar pengamatan

aktivitas belajar siswa.

2. Penilaian hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai atau skor yang didapatkan

saat menjawab pertanyaan yang terdapat dalam LKS.

Guru memberitahukan kegiatan pada pertemuan berikutnya

yaitu melakukan permainan bingo.

Bersama siswa, guru berdoa untuk mengakhiri pelajaran.

Guru mengucapkan salam, dan menutup pelajaran.

Page 131: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

117

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SDN Tunas Mekar

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : III/1 (Satu)

Pertemuan Ke- : 8 dan 9

Alokasi Waktu : 4 x 35 menit

A. Standar Kompetensi :

1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka

B. Kompetensi Dasar :

1.2 Melakukan penjumlahan dan pengurangan tiga angka

C. Indikator :

1.2.1 Menuliskan bentuk panjang suatu bilangan melalui permainan bingo

1.2.2 Melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan tiga angka melalui

permainan bingo

1.2.3 Menebak angka pada operasi hitung penjumlahan sehingga menunjukkan

hasil yang tepat melalui permainan bingo

1.2.4 Melakukan operasi hitung pengurangan bilangan tiga angka melalui

permainan bingo

1.2.5 Menebak angka pada operasi hitung pengurangan sehingga menunjukkan

hasil yang tepat melalui permainan bingo

1.2.6 Memecahkan masalah sehari-hari dengan melibatkan operasi hitung

penjumlahan melalui permainan bingo

1.2.7 Memecahkan masalah sehari-hari dengan melibatkan operasi hitung

pengurangan melalui permainan bingo

Page 132: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

118

1.2.8 Memecahkan masalah sehari-hari dengan melibatkan operasi hitung

penjumlahan dan pengurangan melalui permainan bingo

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Melalui permainan bingo, siswa diharapkan dapat menuliskan bentuk

panjang suatu bilangan

2. Melalui permainan bingo, siswa diharapkan dapat melakukan operasi hitung

penjumlahan bilangan tiga angka

3. Melalui permainan bingo, siswa diharapkan dapat menebak angka pada

operasi hitung penjumlahan sehingga menunjukkan hasil yang tepat

4. Melalui permainan bingo, siswa diharapkan dapat melakukan operasi hitung

pengurangan bilangan tiga angka

5. Melalui permainan bingo, siswa diharapkan dapat menebak angka pada

operasi hitung pengurangan sehingga menunjukkan hasil yang tepat

6. Melalui permainan bingo, siswa diharapkan dapat memecahkan masalah

sehari-hari dengan melibatkan operasi hitung penjumlahan

7. Melalui permainan bingo, siswa diharapkan dapat memecahkan masalah

sehari-hari dengan melibatkan operasi hitung pengurangan

8. Melalui permainan bingo, siswa diharapkan dapat memecahkan masalah

sehari-hari dengan melibatkan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan

E. Materi Ajar : Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan

F. Model Pembelajaran : Active Learning

G. Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Penugasan, Tanya Jawab, dan

Permainan.

Page 133: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

119

H. Kegiatan Pembelajaran :

Tahap

Pembelajaran Langkah Kegiatan

Kegiatan Awal

Guru masuk kelas dengan mengucapkan salam.

Sebelum pelajaran dimulai, guru mempersilakan ketua kelas

untuk memimpin doa.

Guru memerikasa kehadiran siswa.

Guru melakukan kegiatan motivasi atau ice breaking.

Guru menyampaikan topik yang akan dibahas pada

pertemuan ini.

Guru melakukan kegiatan apersepsi yaitu mengulas materi

sebelumnya.

Kegiatan Inti Guru mengajak siswa untuk beradu strategi dalam permainan

“Bingo”. Dengan tata cara dan aturan permainan sebagai

berikut:

5. Guru telah mempersiapkan sumber, alat, dan bahan yang

digunakan untuk menerapkan metode permainan bingo,

berupa papan bingo, kartu bingo yang berisi soal-soal

sesuai materi yang sedang dibahas, serta kartu bingo yang

berisi kunci jawaban.

6. Guru membagi siswa (secara heterogen) menjadi 4

kelompok, masing-masing kelompok mendapatkan

gambar atau simbol sebagai penanda kelompok.

(Kelompok 1=bintang, kelompok 2=bulan, kelompok

3=matahari, kelompok 4=bunga).

7. Dalam pertemuan kali ini, siswa berada dalam babak

penyisihan dengan cara membagi 4 kelompok tersebut

menjadi 2 grup, yang nantinya setiap kelompok dalam

Page 134: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

120

I. Media/Alat dan Sumber Belajar :

a. Media/Alat

1. Papan bingo

2. Kartu bingo berisi pertanyaan

3. Kartu berisi kunci jawaban

4. Simbol kelompok

5. Spidol

6. White board

grup tersebut akan beradu strategi untuk mencapai lima

jawaban benar dalam sebuah deretan (baik vertikal,

horizontal, maupun diagonal) dan berhak menempelkan

simbol kelompok dalam papan bingo kemudian berteriak

“Bingo”, hingga mendapatkan satu kelompok masing-

masing grup yang paling unggul dan akan beradu kembali

dalam babak final.

8. Permainan akan disesuaikan dengan alokasi waktu yang

tersedia.

Setelah permainan selesai, guru mengajak siswa untuk

melakukan tes siklus 2 dengan cara menjawab beberapa

pertanyaan yang telah disiapkan dalam sebuah LKS.

Kegiatan

Penutup

Guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan

bersama mengenai materi yang telah dipelajari.

Guru memberitahukan materi atau pembelajaran yang akan

dibahas pada pertemuan berkutnya.

Bersama siswa, guru berdoa untuk mengakhiri pelajaran.

Guru mengucapkan salam, dan menutup pelajaran.

Page 135: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

121

b. Sumber Belajar

1. Fajariyah, Nur dan Devi Triratnawati. 2008. Cerdas Berhitung

Matematika untuk Kelas III SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

2. Y. Putri, H. Siregar. 2009. Matematika untuk Kelas III SD/MI. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

3. www.guruparents.com

J. Penilaian

1. Penilaian proses pembelajaran dapat dilakukan melalui lembar pengamatan

aktivitas belajar siswa saat permainan bingo berlangsung.

2. Penilaian hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai atau skor yang

didapatkan saat menjawab pertanyaan dalam permainan bingo dan nilai atau

skor yang didapatkan saat menjawab soal tes siklus 2 yang terdapat dalam

LKS.

Bogor, 2014

Guru Kelas III Peneliti

Kiki Pratiwi, S.Pd Restu Pertiwi

Page 136: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

122

Lampiran 9

LEMBAR KERJA SIWA 1

”Operasi Hitung Penjumlahan”

1. Ayo, kita tulis bentuk panjang bilangan-bilangan berikut!

Lambang Bentuk Panjang

a. 250 …… ratusan + …… puluhan + …… satuan

…… + …… + ……

b. 999 …… ratusan + …… puluhan + …… satuan

…… + …… + ……

2. Ayo, kita sederhanakan bentuk panjang berikut!

a. 623 + 65 = ………

b. 467 + 170 = ………

c. 300

100 +

......

d. 537

266 +

......

e. 223

324 +

......

f. 430

279 +

......

Nama: _____________ Kelas: ____

Page 137: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

123

Page 138: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur
Page 139: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

125

LEMBAR KERJA SIWA 3

”Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan”

Ayo hitunglah soal-soal dibawah ini dengan cermat dan teliti!

1. 736 + 526 – 457 = ……

2. 628 – 573 + 621 = ……

3. Pak Anton memanen pepaya dari kebun. Pepaya-pepaya itu ditempatkan

pada 2 buah keranjang besar. Masing-masing keranjang memuat 578 buah

dan 439 buah pepaya. Berapakah buah pepaya yang dipanen Pak Anton?

Jawab:

4. Seorang peternak mempunyai 3 rak telur. Rak pertama berisi 376 butir.

Rak kedua berisi 265 butir. Rak ketiga berisi 985 butir telur. Berapa

telur yang disimpan peternak di dalam rak?

Jawab:

Nama: _____________ Kelas: ____

Page 140: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

126

5. Seorang peternak mempunyai 3 rak telur. Rak pertama berisi 376 butir.

Rak kedua berisi 265 butir. Rak ketiga berisi 985 butir telur. Berapa

telur yang disimpan peternak di dalam rak?

Jawab:

6. Suatu rangkaian gerbong kereta api mengangkut 563 penumpang. Sampai

di Stasiun A diturunkan 418 penumpang. Berapa banyak penumpang yang

masih ada dalam kereta api?

Jawab:

7. Kantor Tata Usaha Sekolah mempunyai 856 lembar kertas. Sebanyak 573

di antaranya digunakan untuk mencetak pengumuman. Berapakah sisa

kertasnya?

Jawab:

8. Banyak murid SD Jati adalah 320 orang. SD Jati merencanakan kegiatan

darmawisata. Banyak siswa yang telah mendaftar adalah 256 anak.

Berapakah banyak siswa yang belum mendaftar?

Jawab:

Page 141: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

127

9. Di suatu daerah, banyaknya siswa sekolah dasar 452 orang. Siswa

perempuan 267 orang. Jika siswa laki-laki bertambah 125 orang, berapa

jumlah siswa laki-laki sekarang?

Jawab:

10. Pak Munar mempunyai sawah di dua tempat. Dari sawah yang satu dipanen

756 kg gabah. Dari sawah yang lain dipanen 145 kg gabah. Setelah menjadi

gabah kering, berat seluruhnya 668 kg. Susut berapa kilogram berat

gabah tersebut?

Jawab:

Page 142: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur
Page 143: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

129

Page 144: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

130

KUNCI JAWABAN BINGO BABAK PENYISIHAN

SIKLUS II

1. 618 = 6 ratusan + 1 puluhan + 8 satuan

= 600 + 10 + 8

2. 903 = 9 ratusan + 0 puluhan + 3 satuan

= 900 + 0 + 3

3. 774

4. Sesuai angka dan hasil yang dituliskan

5. Sesuai angka dan hasil yang dituliskan

6. 421

7. Sesuai angka dan hasil yang dituliskan

8. 778

9. 700 + 70 + 7

10. 551

11. Anda berhak menempelkan simbol kelompok anda dikotak nomor 9

12. 299

13. 898

14. 892

15. 1071

16. 999

17. 641

18. 309

19. 471

20. 152

21. 1617

22. Kelompok lawan berhak mengambil soal berikutnya

23. 11

24. Sesuai angka dan hasil yang dituliskan

25. 500 + 10 + 0

Page 145: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur
Page 146: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

132

Page 147: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

133

JAWABAN BINGO BABAK FINAL

SIKLUS II

1. 310

2. 500 + 90 + 0

3. 283

4. 399

5. 416 = 4 ratusan + 1 puluhan + 6 satuan

= 400 + 10 + 6

6. 235

7. 561

8. Sesuai angka dan hasil yang dituliskan

9. Sesuai angka dan hasil yang dituliskan

10. 736

11. 109 = 1 ratusan + 0 puluhan + 9 satuan

= 100 + 0 + 9

12. 400 + 0 + 0

13. 948

14. 313

15. 70

16. 340

17. Sesuai angka dan hasil yang dituliskan

18. 189

19. 851

20. Sesuai angka dan hasil yang dituliskan

21. 170

22. 422

23. 600 + 80 + 9

24. 336

25. 78

Page 148: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

134

Lampiran 12

UJI VALIDITAS

SIKLUS II

NO.

NO. SOAL JML

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 38

2 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 37

3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 37

4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 36

5 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 35

6 4 4 4 3 2 3 3 4 4 2 33

7 2 4 3 4 3 4 3 2 4 4 33

8 4 4 3 3 2 3 4 3 4 2 32

9 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 32

10 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 31

11 3 3 2 2 3 4 2 3 4 4 30

12 1 3 4 3 3 2 3 3 4 3 29

13 4 3 4 2 2 4 2 4 4 0 29

14 1 1 4 3 3 3 4 3 4 3 29

15 2 3 3 3 1 4 2 1 4 4 27

16 3 2 3 3 1 4 3 0 4 2 25

17 2 4 3 3 1 2 3 0 4 2 24

18 1 2 4 4 2 2 4 0 4 1 24

19 2 1 0 0 3 0 0 3 4 3 16

20 2 3 1 1 4 1 1 0 1 1 15

21 2 3 0 0 2 0 0 3 3 1 14

∑ 59 66 62 59 56 59 59 53 80 53 606

rhitung 0.623 0.580 0.758 0.777 0.332 0.774 0.757 0.518 0.777 0.486

rtabel 0.433

ket valid valid valid valid invalid valid valid valid valid valid

Page 149: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

135

UJI RELIABILITAS

SIKLUS II

NO.

NO. SOAL JML

1 2 3 4 6 7 8 9 10

1 4 4 4 3 4 4 3 4 4 34

2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 33

3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 33

4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 33

5 4 4 3 4 3 4 3 4 2 31

6 4 4 4 3 3 3 4 4 2 31

7 2 4 3 4 4 3 2 4 4 30

8 4 4 3 3 3 4 3 4 2 30

9 3 3 3 4 3 3 4 4 3 30

10 3 3 3 3 3 4 3 4 2 28

11 3 3 2 2 4 2 3 4 4 27

12 1 3 4 3 2 3 3 4 3 26

13 4 3 4 2 4 2 4 4 0 27

14 1 1 4 3 3 4 3 4 3 26

15 2 3 3 3 4 2 1 4 4 26

16 3 2 3 3 4 3 0 4 2 24

17 2 4 3 3 2 3 0 4 2 23

18 1 2 4 4 2 4 0 4 1 22

19 2 1 0 0 0 0 3 4 3 13

20 2 3 1 1 1 1 0 1 1 11

21 2 3 0 0 0 0 3 3 1 12

∑ 59 66 62 59 59 59 53 80 53 550

Si 1.123 0.964 1.244 1.209 1.250 1.250 1.436 0.680 1.167

Si2 1.262 0.929 1.548 1.462 1.562 1.562 2.062 0.462 1.362

∑Si2 12.210

St 6.831

St2 46.662

r11 0.830633228

ket sangat tinggi

Page 150: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

136

TINGKAT KESUKARAN

SIKLUS II

NO.

NO. SOAL JML

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 38

2 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 37

3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 37

4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 36

5 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 35

6 4 4 4 3 2 3 3 4 4 2 33

7 2 4 3 4 3 4 3 2 4 4 33

8 4 4 3 3 2 3 4 3 4 2 32

9 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 32

10 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 31

11 3 3 2 2 3 4 2 3 4 4 30

12 1 3 4 3 3 2 3 3 4 3 29

13 4 3 4 2 2 4 2 4 4 0 29

14 1 1 4 3 3 3 4 3 4 3 29

15 2 3 3 3 1 4 2 1 4 4 27

16 3 2 3 3 1 4 3 0 4 2 25

17 2 4 3 3 1 2 3 0 4 2 24

18 1 2 4 4 2 2 4 0 4 1 24

19 2 1 0 0 3 0 0 3 4 3 16

20 2 3 1 1 4 1 1 0 1 1 15

21 2 3 0 0 2 0 0 3 3 1 14

∑ 59 66 62 59 56 59 59 53 80 53 606

JS 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

P 0.70 0.79 0.74 0.70 0.67 0.70 0.70 0.63 0.95 0.63

ket m s s m s s s m s m

Page 151: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

137

DAYA BEDA

SIKLUS II

NO. NO. SOAL

1 2 3 4 6 7 8 9 10

1 4 4 4 3 4 4 3 4 4

2 4 4 4 3 3 3 4 4 4

3 4 4 3 4 4 3 4 4 3

4 4 4 4 4 3 4 3 4 3

5 4 4 3 4 3 4 3 4 2

6 4 4 4 3 3 3 4 4 2

7 2 4 3 4 4 3 2 4 4

8 4 4 3 3 3 4 3 4 2

9 3 3 3 4 3 3 4 4 3

10 3 3 3 3 3 4 3 4 2

11 3 3 2 2 4 2 3 4 4

BA 39 41 36 37 37 37 36 44 33

JA 44 44 44 44 44 44 44 44 44

12 1 3 4 3 2 3 3 4 3

13 4 3 4 2 4 2 4 4 0

14 1 1 4 3 3 4 3 4 3

15 2 3 3 3 4 2 1 4 4

16 3 2 3 3 4 3 0 4 2

17 2 4 3 3 2 3 0 4 2

18 1 2 4 4 2 4 0 4 1

19 2 1 0 0 0 0 3 4 3

20 2 3 1 1 1 1 0 1 1

21 2 3 0 0 0 0 3 3 1

BB 20 25 26 22 22 22 17 36 20

JB 40 40 40 40 40 40 40 40 40

D 0.39 0.31 0.17 0.29 0.29 0.29 0.39 0.10 0.25

ket cukup cukup jelek cukup cukup cukup cukup jelek cukup

Page 152: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

138

Lampiran 13

KISI-KISI TES HASIL BELAJAR

SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SDN Tunas Mekar

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : III/1

Bentuk Soal : Isian Singkat

Standar Kompetensi : 1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka

Kompetensi Dasar : 1.2 Melakukan penjumlahan dan pengurangan tiga angka

Indikator

Aspek yang diukur

(Nomor Soal)

Ingatan Pemaha-

man

Penera-

pan

1.2.1 Menuliskan bentuk panjang suatu bilangan 1

1.2.2 Melakukan operasi hitung penjumlahan

bilangan tiga angka 2

1.2.3 Menebak angka pada operasi hitung

penjumlahan sehingga menunjukkan hasil

yang tepat

3 4

1.2.4 Melakukan operasi hitung pengurangan

bilangan tiga angka 7

1.2.5 Menebak angka pada operasi hitung

pengurangan sehingga menunjukkan hasil

yang tepat

6

1.2.6 Memecahkan masalah sehari-hari dengan

melibatkan operasi hitung penjumlahan 8

1.2.7 Memecahkan masalah sehari-hari dengan

melibatkan operasi hitung pengurangan 9

1.2.8 Memecahkan masalah sehari-hari dengan

melibatkan operasi hitung penjumlahan dan

pengurangan

10

Jumlah Soal 4 3 3

Page 153: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur
Page 154: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

140

8. Pada sore hari Anton pergi kerumah Rendy untuk bermain kelereng, dan Anton

pun membawa 230 kelereng, namun saat diperjalanan kelereng Anton terjatuh

sebanyak 16 kelereng. Berapakah sisa kelereng Anton sekarang?

9. Di sebuah perpustakaan jumlah buku pelajaran dan buku cerita adalah 952 buah.

Jumlah buku cerita adalah 451 buah. Dan kemudian Pak Tono menyumbangkan

120 buku pelajaran, berapa buah buku pelajaran sekarang?

Page 155: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

141

Lampiran 15

LEMBAR OBSERVASI

AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Nama Observer :

Materi Pokok :

Hari/Tanggal :

Pertemuan ke- :

Berilah tanda Check List (√) pada skor yang Ibu/ibu anggap sesuai dengan kegiatan

aktivitas siswa yang diamati. Adapun kriteria skor sebagai berikut:

1 = Buruk (hanya 1-4 siswa yang melakukan aktivitas)

2 = Kurang (hanya 5-8 siswa yang melakukan aktivitas)

3 = Cukup (hanya 9-12 siswa yang melakukan aktivitas)

4 = Baik (siswa yang melakukan aktivitas 13-16 siswa)

5 = Sangat Baik (seluruh siswa melakukan aktivitas/lebih dari 17 siswa

melakukan aktivitas)

1. Memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru

Komentar/Saran:

2. Memperhatikan pertanyaan atau tanggapan teman

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

Petunjuk:

A. Visual Activities

Page 156: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

142

Komentar/Saran:

1. Berdiskusi dalam kegiatan kelompok

Komentar/Saran:

2. Mengajukan pertanyaan

Komentar/Saran:

3. Menanggapi penjelasan/menjawab pertanyaan guru atau teman

Komentar/Saran:

1. Memecahkan/menyelesaikan soal yang didapatkan

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

B. Oral Activities

C. Mental Activities

Page 157: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

143

Komentar/Saran:

2. Mengambil keputusan atas keberagaman pendapat dan keinginan antar siswa

Komentar/Saran:

1. Menulis proses atau cara dalam menemukan jawaban

Komentar/Saran:

1. Semangat dan antusias siswa selama belajar

Komentar/Saran:

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

D. Writing Activities

E. Emotional Activities

Page 158: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

144

Lampiran 16

REKAPITULASI PERSENTASE AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA

SIKLUS I

No. Aspek yang diamati

Skor

Pert.

1

Skor

Pert.

2

Skor

Pert.

3

Skor

Pert.

4

Rata-

rata

tiap

aspek

Rata-

rata

(%)

1.

Visual Activities

Memperhatikan penjelasan

yang disampaikan oleh guru

3 4 5 4

3,25 65 Visual Activities

Memperhatikan pertanyaan

atau tanggapan teman

2 1 3 4

2.

Oral Activities

Berdiskusi dalam kegiatan

kelompok

0 0 4 5

3 60

Oral Activities

Mengajukan pertanyaan 1 2 0 0

Oral Activities

Menanggapi

penjelasan/menjawab

pertanyaan guru atau teman

2 3 4 3

3.

Mental Activities

Memecahkan/menyelesaikan

soal yang didapatkan

5 4 4 5

4,25 85 Mental Activities

Mengambil keputusan atas

keberagaman pendapat dan

keinginan antar siswa

0 0 3 4

4.

Writing Activities

Menuliskan proses atau cara

dalam menemukan jawaban

2 3 4 4 3,25 65

5.

Emotional Activities

Semangat dan antusias siswa

selama belajar

2 2 4 3 2,75 55

Jumlah 330

Persentase Rata-rata 66

Kriteria Baik

Page 159: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

145

REKAPITULASI PERSENTASE AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA

SIKLUS II

No. Aspek yang diamati

Skor

Pert.

1

Skor

Pert.

2

Skor

Pert.

3

Skor

Pert.

4

Skor

Pert.

5

Rata-

rata

tiap

aspek

Rata-

rata

(%)

1.

Visual Activities

Memperhatikan penjelasan

yang disampaikan oleh

guru

4 4 5 4 5

3,6 72

Visual Activities

Memperhatikan pertanyaan

atau tanggapan teman

3 3 3 2 3

2.

Oral Activities

Berdiskusi dalam kegiatan

kelompok

0 0 5 5 5

4,2 84

Oral Activities

Mengajukan pertanyaan 2 3 0 0 0

Oral Activities

Menanggapi

penjelasan/menjawab

pertanyaan guru atau

teman

4 4 4 5 5

3.

Mental Activities

Memecahkan/menyelesai-

kan soal yang didapatkan

5 5 4 5 5

4,37 90 Mental Activities

Mengambil keputusan atas

keberagaman pendapat dan

keinginan antar siswa

0 0 3 4 4

4.

Writing Activities

Menuliskan proses atau

cara dalam menemukan

jawaban

4 5 5 5 5 4,8 96

5.

Emotional Activities

Semangat dan antusias

siswa selama belajar

4 4 4 4 5 4,2 84

Jumlah 423,5

Persentase Rata-rata 84,7

Kriteria

Sangat

Baik

Page 160: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

146

Lampiran 17

NILAI TES HASIL BELAJAR

SIKLUS I

No. Nama Nilai

KKM

Hasil Tes Akhir

Siklus I Keterangan

1. S1

65 72,22 Tuntas

2. S2 65 97,22 Tuntas

3. S3 65 80,55 Tuntas

4. S4 65 55,55 Belum Tuntas

5. S5 65 83,33 Tuntas

6. S6 65 66,66 Tuntas

7. S7 65 77,77 Tuntas

8. S8 65 72,22 Tuntas

9. S9 65 100 Tuntas

10. S10 65 80,55 Tuntas

11. S11 65 58,33 Belum Tuntas

12 S12 65 100 Tuntas

13. S13 65 100 Tuntas

14. S14 65 91,66 Tuntas

15. S15 65 100 Tuntas

16. S16 65 66,66 Tuntas

17. S17 65 80,55 Tuntas

18. S18 65 72,22 Tuntas

19. S19 65 72,22 Tuntas

20. S20 65 58,33 Belum Tuntas

Jumlah 1586,04

Rata-rata Nilai 79,30

Page 161: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

147

NILAI TES HASIL BELAJAR

SIKLUS II

No. Nama Nilai

KKM

Hasil Tes Akhir

Siklus II Keterangan

1. S1

65 94,44 Tuntas

2. S2 65 100 Tuntas

3. S3 65 77,77 Tuntas

4. S4 65 69,44 Tuntas

5. S5 65 88,88 Tuntas

6. S6 65 75,00 Tuntas

7. S7 65 72,22 Tuntas

8. S8 65 100 Tuntas

9. S9 65 100 Tuntas

10. S10 65 86,11 Tuntas

11. S11 65 77,77 Tuntas

12 S12 65 91,66 Tuntas

13. S13 65 100 Tuntas

14. S14 65 83,33 Tuntas

15. S15 65 100 Tuntas

16. S16 65 83,33 Tuntas

17. S17 65 83,33 Tuntas

18. S18 65 100 Tuntas

19. S19 65 97,22 Tuntas

20. S20 65 72,22 Tuntas

Jumlah 1752,72

Rata-rata Nilai 87,636

Page 162: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

148

Lampiran 18

LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA DENGAN GURU

Tahap : Pra Penelitian

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar matematika siswa

dan permasalahan yang terjadi pada pembelajaran

matematika dikelas tersebut.

Daftar Pertanyaan :

1. Apakah Ibu membuat perencanaan pembelajaran terlebih dahulu sebelum

mengajar di kelas?

2. Metode apa saja yang sering Ibu gunakan dalam pembelajaran matematika,

mengapa?

3. Apakah ibu pernah menggunakan metode permainan dalam proses pembelajaran

matematika?

4. Apakah siswa memperhatikan penjelasan materi pelajaran yang Ibu sampaikan?

5. Apakah ada siswa yang bertanya tentang materi yang Ibu sampaikan?

6. Apakah siswa lain memperhatikan saat ada salah satu siswa bertanya atau

memberi tanggapan?

7. Apabila Ibu memberikan pertanyaan, bagaimana respon atau antusias siswa

terhadap pertanyaan Ibu?

8. Apakah setiap tugas yang diberikan oleh Ibu selalu dikerjakan dengan baik oleh

siswa?

9. Apakah Ibu memberikan kesempatan siswa untuk bertanya, berapa banyak rata-

rata siswa bertanya?

10. Bagaimana respon siswa selama pembelajaran matematika berlangsung?

Page 163: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

149

LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA DENGAN GURU

Tahap : Penelitian (Siklus I dan Siklus II)

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui perkembangan tingkat aktivitas belajar

matematika siswa, tanggapan guru mengenai

“Pembelajaran Aktif Metode Permainan Bingo”, dan

permasalahan yang terjadi pada pembelajaran matematika di

kelas tersebut.

Daftar Pertanyaan :

1. Bagaimana pendapat Ibu terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan

penerapan pembelajaran aktif metode permainan Bingo?

2. Apakah ada perkembangan aktivitas belajar matematika siswa setelah diterapkan

pembelajaran aktif metode permainan Bingo? Jika ada, perkembangan apa saja?

3. Menurut Ibu apa kelebihan dan kekurangan dalam penerapan pembelajaran aktif

metode permainan Bingo?

4. Apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran selanjutnya?

Page 164: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

150

Lampiran 19

LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA

Tahap : Pra Penelitian

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar matematika siswa,

minat siswa terhadap pelajaran matematika dan

permasalahan yang dihadapi siswa terkait dengan pelajaran

matematika sebelumnya.

Daftar Pertanyaan :

1. Apakah kamu suka dengan pelajaran matematika? Berikan alasan!

2. Apakah kamu bertanya tentang materi pelajaran yang disampaikan guru, jika

masih kurang jelas atau belum paham?

3. Apabila guru memberi pertanyaan, apakah kamu berusaha ingin menjawabnya?

4. Pernahkah kamu merasa bosan pada saat pelajaran matematika? Jika iya, pada

saat atau kondisi apa?

5. Apakah kamu selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru?

a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

Jika jawabannya b dan c, berikan alasannya!

Page 165: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

151

LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA

Tahap : Penelitian (Siklus I dan Siklus II)

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar matematika siswa,

antusias siswa terhadap pelajaran matematika.

Daftar Pertanyaan :

1. Apakah kamu menyukai pelajaran matematika setelah diterapkan pembelajaran

aktif permainan Bingo?

2. Ketika Ibu menjelaskan, apakah kamu dapat memahami dengan baik?

3. Apakah kamu merasa bosan ketika pembelajaran berlangsung?

4. Apakah kamu dapat mengerjakan soal-soal pada permainan Bingo dengan baik?

5. Bagaimana menurut kamu setelah mengikuti proses belajar matematika dengan

permainan Bingo?

Page 166: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

Nama

NII\4

Jurusan

Judul Skripsi

LEMBAR U.II REFERENSI

Restu Pertiwi

r r r0018300031

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Penerapan Pembelaiaran Aktif Metode Permainan Bingo untuk

Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa Kelas III

SDN Tunas Mekar

Referensi

Departemen Pendidikan Nasional. Undang-Lindang

SlSi)IKNAS 2003. (Jakarta: Sinar Grafika. 2003). h. 5-6.

Kunandar, Guru Profesional lmplementasi Knrikulum Tingkat

Satttun Pendidikan (KTSP) dun Suk^res dalam Serti/ikasi Guru.

(Jakarta: PT. Raiagrafindo Persada. 2007). h.287.

Masitoh dan Laksmi Dewi. Strategi Pemhelaiarcn" (Jakarta:

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Rl.

200er. h.4. h. tl. h. 9.

P"t FI"tti"gr*;rrth da. Gina Lewis. Pembelaiarun Aktif,

Kegiotan di Kelus. (Jakarta: PI'.Meningkatkan Keasyikan

Indcks, 2008), h. ',iii.

Melvin L. Silberman, Active Learning l0l Cara Belajur Siswzr

Aktit. 1J'akarta: Nuansa, 2012). cet. VI, h. 23. h.24.h.265-266.

oimlati. Betaiii

200et, h. 120-llr.

Ali tlamzah dan Muhlisrarini, Perencsnuun dan Strategi

Pemhelajarcn Matematika" (Jakarta: P"f. Reia Grafindo

Persada. 2014\ h. 251 .

w

?vl,l-*-r4.

fiu

+L

Page 167: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

8. Ari, r' S. Sadinran dkk.. Mediu Pendidikan. (.lakarta: Pl-, Ra.ia

9. i Rus,rn Badru. "Pengemhangan Model Pelutihan Permuinan

, Tru'iisional l'.dukatif' Berbasis Potensi Lokal dolttnt

1, ,\!et ingkulkutr Kernctmpuon clon Ke,terumpilan Orang Tutt Anuk

', {-'.tt,t Dini di l'uud Kata Gorontalo ". dalam Jurnal Penelitianlrr i Pen iidikan. Vol. 08" No. 1. 2011. h.ri

71.

Ir Ol-ivr", (. S. T."\itup"t u. Ar*uin,i r0. i

It{ainun- dan Permarnan

LL(.lal arta: (irlr.ittdo 2006). h. I -2.

Tt.lV.l',,tri da., FL .iitegar. ltfokmqtika untuk Siru'a SD,L'fi Kt'lust-.:

i il\. (Jakarta: Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan , lt ii -r "b.z, Na:r'rnal. 20091. h. 8-29. i V '

I

'Jrl .qni,,n Na-t,trn o"o. xnr*r*^oi Brhc,to Indonesii tl'att,ni: t, n.? i,l\.fllu_. l\Ll,r,Ll,, uc.tqt uut.L ,r*. t"*^*..*. i firlLI Bal,ri Pustaka. 1000). h.26. ; ll -

l-i. Desr Sumiati. ",\tudi Tentang Aktivitus Belu.iar Slsu'a dttlunt

Perr:ltsl6jovun (ieografi di Sl'{A i\'egeri I L'lakan Tapukis

Kui'upaten PuLlung Pariaman "- Maret 2013. h. 5.

14. ,sar,liman A.i\,1.. lnteraksi dan Motitasi Balaiar l{engttlur^

(JaL.rrta:PT''RrrjaGratlndoPersada.20l1).(.et.Ke-l9.h.]()-.A:, i 'llt-i l2l.r. l0l. I U"

it0. Cu,rr Suhana. Konsep Strutegi Pembelaioran. (Bandung: PT. ' l

i i d. I\lrllJvl,, t)tt (ltg(,t , otrt.r.tulut ut,. \uq)

A ,q_ 1i I .^rrr ^ ^ ,,------^,- ^.

- I ,1 ,h I

i i Rel rka Aditama. l0l4). Cet. keempar.h.22. ' I f - i

17. , Srr,r'rsu Yusul. l'.sikologi Perkembongan .4nak dan Remttitt-

(Ba:rdung: PT. llcmaja Rosdakar.va. 2004,Cet. 5. h.172. i 4ft-18. : Ror hiati \\'iriaatmadja. Metode Penelitian Tindukan

,,/,1

I

,1,

I t//t,,-z1

L5-

(Bti:idung: Rema.ia Rosda Karya Offset. 2009). h. 11.

(e /r.r.s.

11

Page 168: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

rndar. Langkuh Mudah Penelitian Tindokan Kelas sehugai

ymbangan l'rtdbsi Guru. (Jakarta: P1". Raja Gralindo

rda,2010). C'et. Ke-5. h.63.A

^ltV.rrsimi Arikunto dkk." Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:

Bumi Aksara.2007), Cet. keempa1 h. 16. lvL,I Arifin, Evalua.si Pembela.iaran. (Bandung: PT. Remaja

rkarya- 201 I ). Cet. ketiga- h. 254. 1*rrdi. Uvalrnsi Pendidiknn Prinsip dan Operasionalnya.

arta: Bumi Aksara.20l2). Cet.7. h.43. 1frr Syaodih Sukmadinata- Melode Penelitian Pendidikan.

dung: Remaja Rosdakarya Offset,2010), Cet. ke-6. h. 230. 1vtSudjiono. Evaluasi Pendidiksn (Jakarta: Rajawali Pers,

). Cet. ke-l 3, h. 208, h. 370, h. 372. 389. fin-ra Ekawati dan Sumaryanta. Pengemhangan Instrumen

I ai an P e m h e I ai ar an hl at e mct ikn S D/ S M P . ( Yogyakarta:

[]TK Matematika. 2011). h. 45. 1L

Suha

Pl'. I

Nana

(Bant

Ana:

20t-l

Estina

Penila

PPPP.

Pembimbing,

t)

.4^*,#rin.lv,rar-vv..

-UDr. Gelar Dwirahavu. M.PdNIP. 19790601 200604 2 004

Rosdakarya-

Page 169: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

KEMENTERIAN AGAMA

r.d}. UIN.JAKARTA

L1itrl l,',)fr,"*" *" ns ciputar 1s412 tndonesia

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082

Tgl. Terbit : 1 Maret 2010No. Revisi: : 01

Hal 1t1

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Nomor : Un.O liF. I/KM.O I 31 119U201 4Lamp. : Outline/ProposalHal : Permohonan Izin Penelitian

Kepada Yth.Kepala SDN Tunas MekardiTempat

As salamu' alaikum wr.wb.Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

NamaNIMJurusanSemesterJudul Skripsi

Tembusan:l. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswa yang bersangkutan

Jakarta, I I September 2014

Restu Pertiwi1 I 1001830003rPendidikan Guru Madrasah IbtidaiyahIX (Sembilan)Penerapan Pembelajaran Aktif Metode Permainan Bingo untukMeningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa Kelas III SDNTunas Mekar

adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yangsedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) diinstansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.

Oleh karena itu, kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswatersebut dan memberikan bantuannya.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu' alaikum wr.w b.

a.n. Dekan

'( ;,': $eu\',[rt*-"-p',ilu24n, MA

3\$1.1.r,1' to7 2oo7or r or 3

Page 170: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

PEMERINTAH KABUPATEN BOGORUPT PENDIDIKAN X KECAMATAN PARUNG

$EIOLAH DA$AR ]IEOERI TllIIA$ IIEIfiRJl. Tunus Mekar RT. 02/05 Kec. Parung Bogor 16330

SURAT KETERANGAI\ SELESAI PENELITIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Bambang Suherman, S.Pd

Kepala Sekolah SDN Tunas Mekar

rangkan bahwa mahasiswa yang beridentitas:

Restu Pertiwi

I I 10018300031

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nama

Jabatan

Dengan ini mene

Nama

NIM

Fakultas

Jurusan

Universitas

Telah selesai melakukan penelitian di SDN Tunas Mekar selama 3 minggu, terhitung

mulai tanggal 15 September 2014 sampai dengan 06 Oktober 2014 untuk memperoleh data

dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul "Penerapan Pembelajaran Ahif Metode

Permainan Bingo untuk Meningkatkan Alaivitas Belajar Matematika Siswa Kelas III SDN

Tunas Mekar"'

Demikian surat keterangan ini dibuat dan diberikan kepada yang bersangkutan untuk

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Oktober 2014

580315197803100s

Page 171: PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF METODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28799/1/RESTU... · Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia ... 29/ bls /04 Tanda Tangan,rO{uur

Biodata Penulis

Restu Pertiwi Lahir di Bogor, 06 September 1992.

Anak Pertama dari 2 bersaudara dari pasangan

Bapak Herdi Suryadi dan Nengsih. Penulis

beralamat di Kp. Pulo RT. 003 RW. 003 Desa

Jampang Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor.

Penulis menempuh pendidikan sekolah dasar di

SDN Jampang 04 (1998-2004), Sekolah Menengah

Pertama di SMP Negeri 1 Kemang (2004-2007),

dan Sekolah Menengah Atas di SMK Negeri 1

Bogor (2007-2010), dan melanjutkan S1 tahun 2010

pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan (FITK) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta. Judul skripsi penulis ialah “Penerapan Pembelajaran

Aktif Metode Permainan Bingo Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar

Matematika Siswa Kelas III SDN Tunas Mekar”.