uin syarif hidayatullah jakarta official...

110
KEBERKAHAN AL-QUR’AN BAGI MUALAF (Studi Kasus Para Mualaf Di Pondok Pesantren Pembinaan Mualaf An-Naba Center Indonesia) Skripsi Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar sarjana Agama (S.Ag) Oleh Ledia Septiana NIM 11150340000264 PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA 1441 H/2019 M.

Upload: others

Post on 31-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

KEBERKAHAN AL-QUR’AN BAGI MUALAF

(Studi Kasus Para Mualaf Di Pondok Pesantren Pembinaan Mualaf

An-Naba Center Indonesia)

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Gelar sarjana Agama (S.Ag)

Oleh

Ledia Septiana

NIM 11150340000264

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA

1441 H/2019 M.

Page 2: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian
Page 3: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian
Page 4: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian
Page 5: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

i

ABSTRAK

Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian ini

ingin menguji pertanyaan bagaimana para mualaf di Pesantren an-Naba

Center memahami adanya kebaikan dan manfaat saat mereka berinteraksi

dengan al-Qur‟an? penulis memahami kata dampak dan manfaat sebagai

kata yang menunjukkan bahwa al-Qur‟an adalah kitab yang mengandung

kebaikan atau keberkahan. Penelitian ini merupakan penguat dari

penelitian yang berkenaan dengan keberkahan al-Qur‟an, seperti

keberkahan bagi para penghafal dan keberkahan bagi pembaca al-Qur‟an.

Data yang digunakan adalah hasil wawancara dan observasi pada sejumlah

mualaf yang berinterakasi dengan al-Qur‟an seperti membaca, mengahafal

dan mendengarkan al-Qur‟an.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research).

Subjek terdiri dari tujuh belas orang mualaf yang sebelumnya beragama

Katholik, Kristen Protestan, Hindu, Konghucu. Data ini dianalisis dengan

menggunakan pendekatan kualitatif, koding data, deskripsi hasil koding,

dan klasifikasi

Hasil penelitian ini menemukan bahwa cara mualaf memahami

adanya kebaikan serta manfaat al-Qur‟an adalah dengan; 1) Berinteraksi

dengan al-Qur‟an, seperti membaca, menghafal dan mendengarkan al-

Qur‟an, 2) Memiliki Pengalaman peribadi dengan al-Qur‟an, 3)

Mengamalkan beberapa ayat al-Qur‟an. Adapun kebaikan – kebaikan al-

Qur‟an yang mereka pahami dan mereka rasakan, yaitu: 1) Dampak

langsung, berupa ketenangan hati dan pikiran, menambah keyakinan

mualaf. 2) Dampak tidak langsung, yang terdiri dari perubahan sikap dan

perilaku, kemudahan dalam belajar, al-Qur‟an sebagai jalan dakwah, dan

merasakan kenyamanan hidup.

Kata Kuci : Berkah, Mualaf, Konversi Agama.

Page 6: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt, karena atas

petunjuk, taufik, rahmat dan rahman-Nya sehigga penelitian ini dapat

terwujud denga judul” Keberkahan Al-Qur‟an Menurut Mualaf (Studi

Kasus Para Mualaf Di Pondok Pesantren Pembinaan Mualaf An-Naba

Center Indonesia)”. Skripsi ini diajukan guna memenuhi syarat dalam

penyelesaian pendidikan pada Program Studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk

itu penulis akan menerima dengan senang hati semua koreksi dan saran-

saran demi untuk perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini.

Rampungnya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak

yang turut memberi andil, baik secara langsung maupun tidak langsung,

baik moril maupun materil. Maka, sepatutnya peneliti mengucapkan rasa

syukur terimakasih dan penghargaam sebesar besarnya kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis Lc, M.A,

selaku rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Yusuf Rahman, M.A, selaku dekan Fakultas Ushuluddin

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Eva Nugraha, M.A, selaku Kaprodi Ilmu Al-Qur‟an dan

Tafsir dan Bapak Fahrizal Mahdi, Lc. MIRK, selaku sekertaris

Jurusan Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir.

4. Dosen pembimbing skripsi penulis, Bapak Eva Nugraha, M.A

yang senantiasa membimbing, mengarahkan, dan memberikan

motivasi penulis dalam melakukan penelitian sehingga penulisan

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Page 7: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

iii

5. Dosen penasehat akademik bapak Dr. Yusuf Rahman, M.A, yang

banyak memberikan masukan kepada penulis selama studi di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Seluruh dosen di Jurusan Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir yang dengan

tulus memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

7. Para staff Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, terimakasih untuk referensi yang ada

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Ayahanda dan ibunda tercinta: Bapak Sanam Syahrial dan Ibu

Sinah, mereka adalah orang tua penulis yang tidak henti – hentinya

memberikan dukungan, kasih sayang, do‟a yang tulus, serta nasihat

kepada penulis agar selalu menjadi sosok yang kuat dan sabar

dalam menghadapi hidup.

9. Kakak-kakak : aa Angga Junistira, teh Yani, dan adikku: Fadli

Hidayah yang telah menyemangati.

10. Keluarga TPQ al-Muhajirun dan Keluarga Ponpes Nurul Hikmah,

yang selalu mendukung dan menyemangati saya dalam penelitian

ini dan mengingatkan saya untuk mengaji.

11. Khen Nuhfus Sanjaya, seseorang yang selalu setia dan ikhlas

mendengarkan keluh kesah saya dan selalu mendukung saya untuk

meneliti dan menyemangati saya dalam setiap keadaan.

12. Abda „Ilma Rodiana, sahabat terdekat yang selalu setia menemani

saya, selalu mendengarkan curhatan saya dan menghibur saya.

13. Bang Ade, teh Ela, teh Nurul, ka Fauzan, neng Fajri geulis, yang

bersedia meluangkan waktunya untuk mengajari saya.

14. Ustadz Nababan dan Ustadz Idham Cholid: Selaku pembina Santri

Mualaf an-Naba Center yang bersedia meluangkan untuk

diwawancarai dan mendukung penelitian ini.

Page 8: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

iv

15. Ka Siti, ka Aminah, ka Yolan, ka Zainab, ka Sonia, ka Giawa, ka

Prima, Ustadz Burhan, Abdurrahman, Fatih, Indra, Rifqi, Umar,

Tertius Bait, Abdurrahman, Fatullah, Yusuf, Nuruddin, Mustaqim,

Abdullah Azzam: Santri mualaf yang dengan senang hati saya

wawancarai dan memberikan pelajaran yang bermanfaat untuk

saya serta mendukung saya untuk penelitian ini.

16. Seluruh teman-teman Tafsir hadist angkatan 2015 yang saling

mendukung dan menyemangati penulis untuk menyelesaikan

penelitian ini.

Page 9: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................... v

PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................. x

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi dan Batasan Masalah ............................................. 5

C. Rumusan Masalah ....................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6

E. Kegunaan Penelitian .................................................................... 7

F. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 7

G. Metodelogi Penelitian ............................................................... 10

H. Sistematika Penelitian ............................................................... 12

BAB II KONSEP KEBERKAHAN AL-QUR’AN ............................ 14

A. Pengertian Berkah .................................................................... 14

B. Data Ayat-ayat tentang Berkah ................................................ 15

C. Berkah Al-Qur‟an Menurut Ulama Tafsir ................................ 17

D. Cara Mendapatkan Berkah ...................................................... 20

BAB III PROFIL PESANTREN MUALAF DAN INFORMAN .... 23

A. Sejarah Singkat Lembaga Visi Misi Lembaga ........................ 23

B. Data Informan........................................................................... 24

C. Konversi Agama ....................................................................... 28

1. Pengertian dan Faktor Konversi Agama .............................. 28

2. Proses dan Dampak Konversi Agama ................................ 29

3. Konversi Agama ke Islam ................................................ 32

D. Alasan Mualaf an-Naba Center Masuk Islam ......................... 35

1. Kesadaran Pribadi ................................................................ 36

Page 10: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

vi

2. Ajakan Orang Lain .............................................................. 40

BAB IV INTERAKSI DAN BERKAH AL-QUR’AN BAGI

MUALAF ............................................................................... 42

A. Cara Mualaf Belajar al-Qur‟an dan Berinteraksi

dengan al-Qur‟an ...................................................................... 43

1. Metode Pembelajaran al-Qur‟andi Pesantren Mualaf

an-Naba Center .................................................................... 43

2. Cara Mualaf Membaca al-Qur‟an ........................................ 44

3. Cara mualaf Mendengarkan al-Qur‟an ................................ 45

4. Cara Mualaf menghafal al-Qur‟an ..................................... 46

B. Ketertarikan Mualaf Terhadap Al-Qur‟an ............................. 47

1. Mendengarkan Bacaan Al-Qur‟an ....................................... 47

2. Membaca Terjemahan al-Qur‟an ....................................... 49

3. Mendengarkan Ceramah Terkait Al-Qur‟an ...................... 51

C. Tujuan Mualaf Berinteraksi Dengan Al-Qur‟an ..................... 52

1. Tujuan Mualaf Membaca al-Qur‟an .................................... 53

2. Tujuan Mualaf Menghafal Al-Qur‟an ................................. 56

D. Pandangan Mualaf terhadap Al-Qur‟an ................................... 58

1. Segi Keotentikan Al-Qur‟an ................................................ 58

2. Segi Manfaat Al-Qur‟an ..................................................... 60

3. Kitab petunjuk ................................................................... 60

E. Keberkahan Berinteraksi dengan Al-Qur‟an

antara Dampak dan Manfaat ................................................... 62

1. Dampak Langsung ............................................................. 63

a. Merasakan Ketenangan Hati dan Pikiran ...................... 63

b. Menambah Keyakinan .................................................... 69

2. Dampak Tidak Langsung ................................................... 70

a. Perubahan Sikap dan Perilaku ....................................... 70

Page 11: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

vii

b. Al-Qur‟an sebagai Jalan Dakwah ................................... 71

c. Kemudahan Dalam Belajar ............................................ 73

d. Kenyamanan Hidup ........................................................ 73

BAB V PENUTUP ................................................................................ 75

A. Kesimpulan .............................................................................. 75

B. Saran ........................................................................................ 75

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 77

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

viii

DAFTAR DIAGRAM, TABEL

Tabel 2.1 Data ayat-ayat tentang Berkah.

Tabel 3.1 Data Informan (Santri).

Tabel 3.2 Tabel Identitas Informan (Pengajar al-Qur‟an dan Pembina).

Tabel 3.3 Alasan Ketertarikan Menjadi Mualaf Karena al-Qur‟an

Tabel 3.4 Alasan Ketertarikan Menjadi Mualaf Karena akhlak dan

Ibadah.

Tabel 3.5 Alasan Ketertarikan Menjadi Mualaf Karena ajakan.

Tabel 4.1 Dampak langsung berinteraksi dengan al-Qur‟an.

Page 13: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Transkip pertanyaan wawancara santri

Lampiran II : Transkip hasil wawancara pembina

Lampiran III : Dokumentasi

Page 14: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

x

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini berpedoman

pada Romanisasi Standar Bahasa Arab (Romanization of Arabic) yang

pertama kali diterbitkan pada tahun 1991 dari American Library

Association (ALA) dan Library Congress (LC).

I. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

Alīf ……… Tidak ا

dilambangkan

Bā´ B Be ة

Tā´ T Te د

Tsā´ TS Te dan Es ث

Jā´ J Je ج

Hā´ Ḥ Ha titik bawah ح

Khā Kh Ka dan Ha خ

Dal D De د

Dzal Dz De dan Zet ذ

Rā´ R Er ر

Zai Z Zet ز

Sīn S Es ش

Syīn SY Es dan Ye ش

Ṣād´ Ṣ Es Titik bawah ص

Ḍād Ḍ De titik bawah ض

Ṭā´ Ṭ Te titik bawah ط

Ḍā´ Ẓ Zet titik bawah ظ

Ayn …’… Koma terbalik‘ ع

(di atas)

Gayn Gh Ge dan Ha غ

Fā´ F Ef ف

Qāf Q Qi ق

Kāf K Ka ك

Lām L El ل

Mīm M Em م

Nūn N En ن

Waw W We و

Hā´ H Ha ي

Page 15: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

xi

Hamzah …‟… Apostrof ء

Yā´ Y Ye

II. Konsonan Rangkap karena tasydīd ditulis rangkap

Ditulis mutaʻddidah متعددح

Ditulis „iddah عدح

III. Tā′ marbūṭāh di akhir kata

1. Bila dimatikan ditulis h:

Ditulis Hibbah هجخ

Ditulis Jizyah جسيخ

(Ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang

sudah terserap ke dalam Bahasa Indonesia seperti zakat, sholat

dan sebagainya, kecuali di kehendaki lafazh aslinya).

2. Bila dihidupkan karena berangkaian dengan kata lain ditulis t :

Ditulis Ni‟matullah وعمخ الل

Ditulis Zakat Al-Fiṭri زكبح انفطر

IV. Vokal Pendek

Fatḥah Ditulis a Contoh ب ض ditulis Ḍaraba ر

Kasrah Ditulis i Contoh فهم ditulis Fahima

Ḍammah Ditulis u Contoh كتت ditulis Kutiba

V. Vokal Panjang

1. Fatḥah + alif ditulis ā (garis di atas)

يخجبهم Ditulis Jāhiliyyah

2. Fatḥah + alif maqṣurah ditulis ā (garis di atas)

Ditulis Yasʻā يسع

3. Kasrah + ya mati ditulis ī (garis di atas)

Ditulis Majīd مجيد

Page 16: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

xii

4. Ḍammah + waw mati ditulis ū (garis di atas)

Ditulis Farūd فرود

VI. Vokal Rangkap

1. Fatḥah + ya mati ditulis ai

Ditulis Bainakum ثيىكم

2. Fatḥah + waw mati ditulis au

قىل Ditulis Qaul

VII. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisah

dengan

apostrof

Ditulis a‟antum أأوتم

Ditulis u‟iddah أعدح

Ditulis La‟in syakartum نئه شكرتم

VIII. Kata sandang alif dan lam

1. Bila diikuti huruf qamariyyah ditulis al

Ditulis al-Qur′ān انقرءان

Ditulis al-Qiyās انقيبش

2. Bila diikuti huruf syamsiyyah ditulis sama dengan huruf

qamariyyah

Ditulis Al-Syams انشمص

′Ditulis al-samā انسمآء

Page 17: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

xiii

IX. Huruf Besar

Huruf Besar dalam tulisan latin digunakan sesuai dngan Ejaan yang

disempurnakan (EYD).

X. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat dapat ditulis

menurut tulisannya.

Ditulis dzawī al-furūḍ ذوي انفروض

Ditulis ahl al-sunnah أهم انسىخ

Page 18: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur‟an adalah kitab suci yang mulia, yang mengandung banyak

keberkahan dan keistimewaan. Allah Swt berfirman:

“dan Al Quran ini adalah suatu kitab (peringatan) yang mempunyai

berkah yang telah Kami turunkan. Maka Mengapakah kamu

mengingkarinya (Q.S al- Anbiya/21:50).”

Dalam kitab Tafsīr al-Mishbah karya M. Quraish Shihab Kata

mubārak terambil dari kata barakah yang berarti kebajikan yang banyak.

Memang Al-Qur‟an al-Karim mengandung banyak sekali kebajikan dan

keistimewaan. Bukan saja pada redaksinya yang demikian mempesona,

bahkan lebih-lebih kandungannya. Di samping itu, ia juga menjadi bukti

kebenaran yang membungkam para penentangnya. Orang-orang terpelajar

walau tidak mempercayainya sebagai wahyu Ilahi pun mengakui

keistimewaan Al-Qur‟an bahkan tidak sedikit dari petunjuk – petunjuk

kitab suci al-Qur‟an yang mereka adopsi.1

Salah satu keberkahan Al-Qur‟an di antaranya ialah berpengaruh

terhadap jiwa manusia. Dalam literatur keagamaan dan sejarah ditemukan

riwayat-riwayat yang menjadi bukti adanya pengaruh tersebut. Seperti

kisah Umar bin Khathab yang memeluk Islam karena mendengar adiknya

Fathimah membaca Al-Qur‟an.2

1 M. Quraish Shihab, Tafsīr Al-Misbah (Pesan, Kesan, Dan Keserasian Al-

Qur‟an), (Jakarta: Lentera Hati, 2002), 466. 2 M. Quraish Shihab, Mukjizat Al-Qur‟an (Ditinjau Dari Aspek Kebahasaan,

Isyarat Ilmiah, Dan Pemberitaan Gaib), (Bandung, Mizan, 2007), 236.

Page 19: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

2

Beberapa ulama menjadikan kasus tersebut dan yang semacamnya

sebagai bukti adanya pengaruh psikologis bagi pendengar dan pembaca

ayat-ayat Al-Qur‟an, bahkan menjadikan hal tersebut salah satu aspek

keberkahannya.

Dalam penelitian lain keberkahan Al-Qur‟an juga dirasakan oleh

para penghafal Al-Qur‟an, yaitu berupa kedamaian hati dan pikiran, serta

dikuatkan dalam menghadapi masalah dan selalu diberi kesehatan.3 Dalam

penelitian yang dilakukan oleh Aida Dakhliyah Sufriani, al-Qur‟an

berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku para narapidana yang

mengikuti pelatihan keteraturan membaca Al-Qur‟an dan menghayati

makna al-Qur‟an.4 Pembacaan Al-Qur‟an juga berpengaruh terhadap

penurunan tingkat kecemasan pada para pelajar, penelitian ini dilakukan

oleh Rela Mar‟ati. Menurutnya, membaca dan menghafal Al-Qur‟an yang

dibaca berulang – ulang akan mendapat ketenangan dan mengalami

rekontruksi kognitif dari ayat Al-Qur‟an yang dibaca, dihafalkan, dan

dimengerti arti dan tafsirnya sehingga memiliki pemahaman yang tepat

dalam menilai permasalahan.5

Dari beberapa penjelasan ulama di atas dan hasil penelitian

sebelumnya di atas, mengatakan bahwa Al-Qur‟an memberikan pengaruh

terhadap pembaca, penghafal maupun yang mendalami maknanya.

Menurut Dr. Ahsin Sakho Muhammad, keberkahan Al-Qur‟an akan lebih

banyak didapatkan jika Al-Qur‟an diperlakukan sebagai sahabat setia,

3 Ilham Mabruri Sapari, “Keberkahan Al-Qur‟an menurut Penghafal al-Qur‟an

(Studi Kasus Para Penghafal Di Pondok Pesantren Nur Medina) “, (Skripsi S1, Fakultas

Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah Jakart, 2018) 4 Aida Dakhliyah Sufriani, “Pengaruh Keteraturan Membaca dan Penghayatan

Makna Ayat Al-Qur‟an pada Kemampuan Positif Para Pidana”,Jurnal Intervensi

Psikologi. vol.1 no.1 (Juni 2009): 15. 5 Rela Mar‟ati, “Pengaruh Pembacaan dan Pemaknaan Ayat-ayat Al-Qur‟an

terhadap Penurunan Kecemasan Pada Santriwati ”, Jurnal Penelitian Psikologi, vol.1

no.1 (November 2016), h.46.

Page 20: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

3

bergaul dengannya secara intensif.6 Untuk menguatkan penelitian

sebelumnya terkait keberkahan al-Qur‟an, penulis akan meneliti

keberkahan Al-Qur‟an menurut para mualaf.

Perubahan keyakinan pada diri seorang mualaf bukanlah yang

terjadi secara kebetulan, dan tidak pula merupakan pertumbuhan yang

wajar, akan tetapi adalah suatu kejadian yang didahului oleh berbagai

proses dan kondisi yang dapat diteliti dan dipelajari7. Mualaf dalam

insklopedi hukum Islam menurut pengertian bahasa didefinisikan sebagai

orang yang hatinya dibujuk dan dijinakkan atau dicondongkan hatinya

dengan perbuatan baik dan kecintaan kepada Islam. Yang ditunjukkan

melalui ucapan dua kalimat Syahadat8. Sedangkan, kata mualaf berasal

dari kata allafa, yuallifu, muallif, muallaf . Mualaf merupakan isim maf‟ul

dari allafa yang bermakna mengikat yang artinya bahwa seorang yang

disebut mualaf diikat hatinya agar memeluk islam dan tetap dalam

keislaman.9

Terkait dengan keberkahan Al-Qur‟an ada beberapa mualaf yang

masuk Islam karena Al-Qur‟an. Dikutip dari buku karangan Abu

Muhammad Al-Isfari, salah satu tokoh yang masuk Islam karena Al-

Qur‟an adalah Prof Dr. Jeffrey Lang yang merupakan dosen peneliti di

Universitas Kansas, agama yang dianut oleh Jeffrey Lang sebelum Islam

ialah Kristen Katoik. Jeffrey Lang masuk Islam karena mempelajari isi Al-

6 Ahsin Sakho Muhammad, Keberkahan Al-Qur‟an (Memahami Tema – Tema

Penting Kehidupan Dalam Terang Kitab Suci ), (Jakarta: PT Qaf Media Kreativa, 2017),

cet I, h.25. 7 Heny Narendrany Hidayati dan Andri Yudiantoro, Psikologi Agama, (Jakarta:

UIN Jakarta Press, 2007), 138. 8 Titian Hakiki dan Rudi Cahyono, “Komitmen beragama Pada Mualaf (Studi

Kasus Pada Mualaf Usia Dewasa, Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, vol.4

no.1, (April 2015): 21. 9 Saftani Ridwan, “Konversi Agama Dan Faktor Ketertarikan Terhadap Islam

(Studi Kasus Mualaf Yang Memeluk Islam Dalam Acara Dakawah DR. Zakir Naik Di

Makassar)”, Jurnal Sulesana, vol.11 no.1, (2017): 2.

Page 21: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

4

Qur‟an. Menurutnya Al-Qur‟an selalu memberikan jawaban atas

pertanyaan yang ada pada dirinya dan dua juz pertama yang ia pelajari

membuat dirinya takjub, sehingga ia Jeffrey Lang masuk Islam.10

Dalam penelitian ini yang menjadi perhatian adalah keberkahan al-

Qur‟an menurut para mualaf dan apa keberkahan yang mereka dapat

setelah mereka mengenal al-Qur‟an. Dari hasil penelusuran awal penulis

mewawancarai beberapa mualaf, yang ditemukan :

1. Seorang mualaf bernama Erni (13 tahun) , agama yang dianut

sebelum Islam adalah Kristen Protestan. Menurutnya keberkahan

al-Qur‟an terletak pada cara membaca al-Qur‟an yang tidak sulit.

Dan mempengaruhi ketenangan jiwanya ketika membaca al-

Qur‟an.

2. Seorang mualaf bernama Ciella (17 tahun), agama yang dianut

sebelum Islam adalah Kristen Protestan. Menurutnya, al-Qur‟an

memberikan dia arah hidup yang lebih baik.

3. Siti Hajar (31 tahun), agama yang dianut sebelum Islam adalah

Kristen Protestas dan Hindu. Menurutnya di dalam al-Qur‟an

banyak solusi untuk permasalahan hidupnya, al-Qur‟an

membuatnya semakin tertantang untuk lebih mendalami Islam, al-

Qur‟an mengubah karakter dia yang dahulunya sering emosional

menjadi lebih tenang dan ikhlas. Sikapnya yang senantiasa ikhlas

memberikan dampak positif bagi kesehatan fisiknya.

Mualaf yang diwawancarai di atas merupakan santri dari Pondok

Pesantren Pembinaan Mualaf An-Naba Center yang didirikan oleh Ustadz

Syamsul Arifin Nababan. Ustadz Syamsul Arifin Nababan sebelumnya

adalah seorang misionaris gereja yang mendapat hidayah dari Allah SWT

10

Abu Muhammad Al-Isfari, Masuk Islam Karena al-Qur‟an, (Jakarta: Al-

Qudwah Publishing, 2014), 47.

Page 22: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

5

yang kemudian mendirikan sebuah pesantren khusus untuk para mualaf.

Bermula dari keprihatinan akan banyaknya mualaf di Indonesia yang

masih terlantar, melihat fenomena tersebut ustadz Syamsul Arifin

Nababan bangkit dan memperhatikan mereka, dengan harapan keyakinan

mereka tidak berbalik arah pada kemurtadan. Berdirilah Pesantren An-

Naba' Center di Ciputat, Tangerang. Sang pendiri, Ustadz Syamsul Arifin

Nababan awalnya mendirikan bangunan kecil dan sederhana pada tahun

2007.11

Dari hasil temuan di atas maka penting bagi penulis untuk meneliti

tentang keberkahan al-Qur‟an bagi para mualaf. Penulis akan

mengembangkan serta menguatkan bukti – bukti nyata dari keberkahan al-

Qur‟an menurut orang yang baru masuk Islam yaitu mualaf.

B. Identifikasi dan Batasan Masalah

Identifikasi masalah yang dapat dipetakan dari tema penelitian

sebagai berikut :

1. Pengertian Mualaf dan yang melatarbelakangi para mualaf tersebut

menjadi mualaf. Ini dapat dikaji karena sebelum lebih jauh ke

pemahaman mereka terhadap Al-Qur‟an kita harus tau apa yang

melatarbelakangi seorang tersebut menjadi mualaf.

2. Faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran Al-Qur‟an

di Pondok Pesantren Mualaf An-Naba Center.

3. Metode pembelajaran Al-Qur‟an yang digunakan di Pesantren

Mualaf An-Naba berdasarkan pendekatan keilmuan tafsir menjadi

identifikasi selanjutnya.

11

Detik Ramadhan, “Pesantren Khusus Mualaf”, Diakses, 02 Agustus, 2013,

http://www.annaba-center.com/berita/pesantren-khusus-para-mualaf.

Page 23: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

6

4. Latar belakang pendirian Pesantren Pembinaan Mualaf An-Naba

Center.

5. Cara para santri mualaf belajar membaca, menghafal, serta

memahami al-Qur‟an.

6. Berkah al-Qur‟an menurut mualaf dan kebaikan apa saja yang

mualaf dapatkan dari al-Qur‟an.

7. Bagaimana konsep berkah dalam Al-Qur‟an?

Identifikasi masalah yang terdapat diatas menjadi bahan kajian

tentang tema keberkahan Al-Qur‟an menurut mualaf. Namun dari

beberapa masalah yang telah teridentifikasi di atas penulis membatasi

penelitian ini kepada keberkahan Al-Qur‟an bagi mualaf di Pondok

Pesantren Pembinaan Mualaf An-Naba Center .

C. Rumusan Masalah

Dari identifikasi penelitian di atas, maka rumusan masalah yang

akan penulis kaji :

a. Bagaimana para mualaf di Pesantren Pembinaan Mualaf An-Naba

Center memahami adanya kebaikan dan manfaat saat mereka

berinteraksi dengan al-Qur‟an ?

D. Tujuan Penelitian

Bertolak dari rumusan masalah di atas, maka tujuan diadakannya

penelitian ini meliputi aspek sebagai berikut :

1. Mengetahui dan menganalisis kebaikan dan manfaat yang didapat

oleh para mualaf setelah berinteraksi dengan al-Qur‟an.

Page 24: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

7

E. Kegunaan Penelitian

1. Melengkapi serta menjadi penguat penelitian sebelumnya yang

membahas tentang keberkahan Al-Qur‟an menurut para

penghafal al-Qur‟an yang diteliti oleh Ilham Mabruri 12

.

2. Memberikan pengetahuan kepada setiap pembaca dalam

memahami makna keberkahan menurut para mualaf.

F. Tinjauan Pustaka.

1. Taufiq Halily (Skripsi, 2013)13

. Skripsi ini membahas konsep

dakwah di lakukan Ustadz Nababan dalam membina aqidah di

Pondok Pesantren Mualaf An-Naba Center. Skripsi ini

menggunakan metode kualitatif.

2. Komunikasi penyuluhan yang dilakukan oleh pembina pada

pembinaan mualaf di yayasan An-Naba Center serta strategi yang

dilakukan pembina dalam membina para mualaf Tri Prasetyo

Aprianto (Skripsi, 2015)14

. Skripsi ini membahas proses yang

dilakukan oleh Ustadz Nababan untuk membina para mualaf di

Pesantren an-Naba.

3. Niko Afriandi (Skripsi, 2018) 15

Skripsi ini membahas tentang

peran pembimbing agama dalam meningkatkan penyesuaian diri

mualaf di Pesantren Pembinaan Mualaf An-Naba Center serta

12

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Jurusan Ilmu al-Qur‟an dan Tafsir,

2018. 13

Taufiq Halily, ” Metode Dakwah Ustadz Syamsul Arifin Nababan Dalam

membina Aqidah Santri Mualaf Pondok Pesantren Pembinaan Mualaf An-Naba Center

Tangerang Selatan Banten”, (Skripsi SI, Fakultas Dakwah dan Imu Komunikasi, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013) 14

Tri Prasetyo Aprianto, “Strategi Komunikasi Penyuluhan Pada Pembinaan

Mu‟allaf di Yayasan An-Naba Center Sawah Baru Ciputat” (Skripsi SI, Fakultas Dakwah

dan Imu Komunikasi , UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015) 15

Niko Afriandi,“Peran Pembimbing Agama dalam Meningkatkan Kemampuan

Penyesuaian Diri (Self Adjusment) Bagi Mualaf di Yayasan An-Naba Center Sawah Baru

Ciputat, (Skripsi SI, Fakultas Dakwah dan Imu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2018)

Page 25: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

8

faktor vyang mendukung dan penghambat bagi para pembimbing

di Pondok Pesantren An-Naba Center.

4. Zaki Yatunupus (Skripsi, 2016)16

Skripsi ini membahas tentang

remaja yang melakukan konversi agama dengan menggunakan

tahap komunikasi intrapersonal, yaitu persepsi, sensasi, memori,

dan berfikir. Stimuli yang diterimanya diperoleh melalui dua

sampai tiga alat indera yaitu penglihatan, pendengaran, dan

peraba. Kemudian stimuli tersebut dimaknai dan disimpan dan

selanjutnya diolah dalam proses berfikir hingga akhirnya

memutuskan berkonversi agama.

5. Umma Auliya‟ul Hidayah (Skripsi, 2008)17

Skripsi ini

membahas tentang pola komunikasi antar pembina dan mualaf,

upaya pembina dalam menciptakan komunikasi yang efektif

dengan mualaf serta faktor pendukung dan penghambat dalam

pembinaan tahfidh Qur‟an di Pondok Pesantren Mualaf An-Naba

Center.

6. Amalia Zul Farida (Skripsi, 2011) 18

skripsi ini membahas

tentang materi dakwah yang disampaikan oleh ustadz Rikza

Abdullah dalam membina akhlak para mualaf di Masjid Al-

Hakim Menteng. Setelah diteliti Ustadz Rikza senantiasa

memberikan pengarahan setiap minggu.

16

Zaki Yatunupus, “Komunikasi Intrapersonal Pada Remaja Konversi Agama

di Pesantren Pembinaan Mualaf Yayasan An-Naba Center”, (Skripsi SI, Fakultas

Dakwah dan Imu Komunikasi , UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016) 17

Umma Auliya‟ul Hidayah, “Pola Komunikasi Antar Ustadz dan Mualaf dalam

pembinaan Tahfidhul Qur‟an di Pesantren Pembinaan Mualaf An-Naba Center” (Skripsi

S1, Fakultas Dakwah dan Imu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008) 18

Amalia Zul Farida, Materi Dakwah Ustadz Rikza Abdullah dalam Pembinaan

Akhlak Mualaf di Masjid Al-Hakim – Menteng, (Skripsi S1, Fakultas Dakwah dan Imu

Komunikasi , UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011)

Page 26: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

9

7. Nur Jamal Sha‟id (Skripsi, 2015)19

skripsi membahas tentang

kegiatan bimbingan agama yang di lakukan di Pesantren mualaf

An-Naba Center dan pengaruhnya terhadap penguatan keimanan

mereka.

8. Ilham Mabruri Sapari (Skripsi, 2018)20

skripsi ini membahas

tentang pemahaman para penghafal terhadap makna Al-Qur‟an

sebagai kitab berkah yang terbagi menjadi dua kelompok,

pertama. Memahami mubaarakun sebagai berkah bersumber dari

Allah SWT. Kedua. Memahami Mubārakun sebagai berkah yang

bersumber dari al-Qur‟an. Akan tetapi, dari kedua kategori

pemahaman tersebut para pengahafal memahami berkah secara

esensial berasal dari Allah SWT.

9. Ahmad Kusaeri (Skripsi, 2017) skripsi ini membahas tentang

keberkahan pada al-Qur‟an, keberkahan pada malam turunnya al-

Qur‟an, keberkahan pada masyarakat yang berimane dan

bertakwa, keberkahan pada air, keberkahan pada pohon zaitun

dan keberkahan pada suatu negeri. Penelitian ini menggunakan

metode tematik (maudhu‟i).21

19

Nur Jamal Sha‟id, “Pengaruh Bimbingan Agama Terhadap Penguatan

Keimanan Mualaf di Pondok Pesantren Pembinaan Mualaf An-Naba Center Ciputat

Tangerang”, (Skripsi S1, Fakultas Dakwah dan Imu Komunikasi, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2015) 20

Ilham Mabruri Sapari, “Keberkahan Al-Qur‟an menurut Penghafal al-Qur‟an

(Studi Kasus Para Penghafal Di Pondok Pesantren Nur Medina) ”, (Skripsi S1, Fakultas

Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah Jakart, 2018) 21

Ahmad Kusaeri, Berkah Dalam perspektif al-Qur‟an (Kajian tentang objek

yang mendapatkan berkah ),” (Skripsi S1, Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah

Jakart, 2017

Page 27: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

10

G. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian

yang memberikan gambaran secara objektif suatu masalah. Metodologi

penelitian dalam pembahasan ini penulis menggunakan penelitian

lapangan ( field research ) dengan cara mendatangi langsung objek yang

akan diteliti untuk mendapatkan data – data yang berkaitan dengan

permasalahan yang akan dibahas.

Berdasarkan fakta yang ada dalam tehnik pengumpulan data

penulis memperoleh langsung dari objek penelitian berupa catatan penulis

dari hasil wawancara, dokumentasi sebagai gambar primer sedangkan

sumber sekunder penulis dapat dari berbagai dokumen, literatur, artikel

dan data yang berhubungan dengan penelitian.

2. Tempat dan Objek Penelitian

Tempat penelitian ini adalah Pesantren Pembinaan Mualaf An-

Naba Center Jl. Cendrawasih IV No. 1, Sawah Baru, Ciputat, Sawah Baru,

Tangerang Selatan, Kota Tangerang Selatan, Banten. Sedangkan objek

dari penelitian ini mualaf yang berada di Pondok Pesantren Pembinaan

Mualaf An-Naba Center.

3. Tehnik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dari penelitian ini, penulis menggunakan

tekhnik sebagai berikut :

a. Observasi

Tehnik observasi yang peneliti gunakan bersifat langsung dengan

mengamati objek yang diteliti, yakni metode yang digunakan Pondok

Pesantren Mualaf An-Naba Center dalam waktu 4 bulan terhitung dari

bulan Maret sampai dengan Juni 2019 .

Page 28: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

11

b. Wawancara/Interview

Wawancara atau interview adalah sebuah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil

bertatap muka antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai.22

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah upaya peneliti dalam mengumpulkan

dokumen-dokumen/file yang berkaitan dengan penelitian ini. Data ini

berupa gambar, majalah, rekaman. Dan untuk melengkapi dari teori dalam

penelitian ini juga dilakukan melalui buku-buku yang berkaitan dengan

penelitian ini.

d. Metode Analisis Data

Untuk memperoleh suatu simpulan yang benar, data yang

diperoleh dari hasil observasi dan dokumentasi, selanjutnya adalah

mengorganisir catatan lapangan berdasarkan catatan-catatan khusus secara

lengkap untuk dianalisis. Teknik analisis data merupakan cara untuk

mendapatkan hasil penelitian yang sistematis dari hasil observasi dan

dokumentasi. Perolehan data tersebut diorganisasi menjadi satu untuk

dipakai dan diinterpretasikan sebagai bahan temuan untuk menjawab

permasalahan penelitian.23

Tehnik yang digunakan peneliti adalah penelitian deskritif,

dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai sesuatu fenomena

atau kenyataan sosial dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel

yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti.24

22

Nazin Moh, Metode Penelitian, (Bandung: Ghalia Indonesia, 1999) , h. 234. 23

Rohendi Tjetjep Rohidi, Analisis Data Kualitatif, (Jakarta: Universitas

Indonesia, 1992), 55. 24

Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2005) , 20.

Page 29: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

12

e. Tehnik analisis Data

Adapun tehnik analisis data penulisan dalam skripsi ini terdiri dari

beberapa tahap yaitu:

- Pengumpulan data (Data Colletion): data yang dikelompokkan

selanjutnya disusun dan dibentuk dalam rangkaian informasi yang

bermakna sesuai masalah penelitian.

- Reduksi Data (Data Redaction): kategori mereduksi data, yaitu

melakukan pengumpulan dan merangkum terhadap informasi

penting yang terkait dengan masalah penelitian, dan membuang

hal-hal yang tidak perlu, selanjutnya data dikelompokkan sesuai

topik masalah.

- Penyajian Data (Data Display): melakukan interpretasi data yaitu

menginterpretasikan apa yang telah di interpretasikan informan

terhadap masalah yang diteliti kemudian disimpulkan.

H. Sistematika Penulisan

Penelitian ini akan disusun bab demi bab dengan rancang runtutan

sebagai berikut:

Bab pertama berisi Pendahuluan yang akan mengulas perihal latar

belakang masalah yang menjadi pijakan awal penelitian ini. Di dalamnya

juga terdapat rumusan masalah, tujuan, kegunaan penelitian, tinjauan

pustaka, tinjauan penelitian dan sistematika penelitian.

Bab kedua berisi Landasan Teori yang berisikan landasan teori

yang memuat tentang gambaran umum tentang berkah, gambaran umum

tentang mualaf, deskripsi lokasi dan penelitian.

Bab Ketiga berisi profil Pesantren Mualaf An-Naba Center yang

terdiri dari Sejarah berdirinya, Aktivitas Santri di Pondok, Program

Kegiatan, dan Visi misinya.

Page 30: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

13

Bab Keempat berisi temuan dan analisis data dan bab ini

merupakan pembahasan inti dari hasil penelitian, yang berisi dalam bab ini

juga mengungkap secara detail tentang para mualaf di Pesantren

Pembinaan Mualaf An-Naba Center memahami serta menerima dampak

adanya kebaikan dan manfaat saat mereka berinteraksi dengan al-Qur‟an.

Bab Kelima berisi penutup sebagaimana lazimnya dalam sebuah

laporan hasil penelitian, dalam bab ini berisikan mengenai kesimpulan dan

implementasi yang merupakan dari rumusan masalah yang diajukan pada

bab pertama dan saran-saran.

Page 31: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

14

Page 32: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

15

BAB II

KONSEP KEBERKAHAN AL-QUR’AN

A. Pengertian Berkah

Keberkahan diambil dari kata berkah yang merupakan bahasa arab

dari kata البركت yang mempunyai beberapa makna yaitu السعادة ,النعمت,

.yang berarti kenikmatan, kebahagiaan, dan penambahan النماءوالزيادة

Mubārak yang berarti yang diberkati dan tabarruk yang berarti meminta

berkah.1 Barokah ini sering disebut dengan kata berkah, dan kata berkah di

sini menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah karunia Tuhan yang

mendatangkan kenikmatan bagi kehidupan manusia.2 Barokah juga

bermakna tetapnya sesuatu, dan bisa juga bermakna bertambah atau

berkembangnya sesuatu.3 Dalam kitab Mu‟jam Muqāyīsil Lughoh

disebutkan bahwa lafaz برك memiliki makna asal, yaitu tetapnya sesuatu.

Dalam kitab ini al-Khalil berkata bahwa berkah artinya bertambah dan

berkembang. Di dalam kitab Al- Ṣihāh

bermakna sesuatu yang tetap برك

dan menetap. 4

Menurut Ishlah Gusmian yang dimaksud dengan berkah adalah

kebaikan yang melimpah (al-khaīr al-Katsīr), keberkahan tidak ditentukan

dengan jumlah kekayaan yang banyak, melainkan kebajikan yang

terkandung di dalamnya sehingga memberikan manfaat kepada

pemiliknya dan orang-orang di sekelilingnya.5

1 Ahmad Warson Munawwir, al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia Terlengkap,

(Surabaya: Pustaka Progressif, 1997), 78. 2 Bambang Marhiyanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Jakarta: Victori

Inti Cipta, 2015), 53. 3 Nashir bin „Abdurrahman bin Muhammad Al-Juda‟I, Al-Tabarruk (Riyadh :

Maktabah Ar-Rusyd, 1989), 25. 4 Nashir bin Abdurrahman bin Muhammad al-Juda‟I , Tabarruk Memburu

Berkah, (Jakarta: Pustaka Imam Syafi‟i, 2009), 29. 5 Ishlah Gusmian, Agar Rezeki Lebih Mudah Lebih Berkah, (Jakarta: Zaman,

2009), 22.

Page 33: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

16

Menurut Ahmad Kusaeri dalam penelitiannya “Berkah dalam

Persfektif al-Qur‟an” yang dimaksud berkah adalah kebaikan yang nikmat

dan selalu bertambah, dengan diiringi tetap atau langgengnya kebaikan

tersebut, baik pada harta, anak, ilmu, waktu, maupun yang lainnya.6

Dari beberapa pengertian berkah dia atas, penulis menyimpulkan

yang dimaksud berkah adalah kebaikan yang bersumber dari Allah dan

terus-menerus bertambah sehingga memberikan manfaat untuk diri sendiri

maupun orang lain.

B. Data Ayat-Ayat tentang Berkah

Setelah ditelusuri dalam kitab al-Mu‟jam al-Mufahras li alfadh al-

Qur‟ān al-Karīm. Kata Berkah atau yang semakna dengannya ada 31

kata, diantaranya:7

Tabel 2.1: Data ayat-ayat tentang Berkah

No Istilah Jumlah Kata Surat

Al-Fuṣṣilat:10 1 بارك 1

An-Naml:8 1 بورك 2

Q.S al-Mulk:1 - - 9 تبارك 3

- - Ar-Rahmān: 1

- - Al-Mu‟minūn: 14

- - Al-Furqan: 1, 10, 64

- - Al-Ghāfir: 64

- - Al-Zukhruf: 85.

6 Ahmad Kusaeri, “Berkah Dalam Persfektif Al-Qur‟an (Kajian Tentang Objek

Yang Mendapat Berkah), Skripsi Strata 1, Program Studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir

Fakultas Ushuluddin UIN Syarifhidayatullah Jakarta, 2017. 7 Muhammad Fu‟ad Abdu al-Baqiy, Mu‟jam al-Mufahras li Alfadh al-Qur‟an

al-Karim, (Kairo: Matba‟ah Dar al-Kutub al-Misriyyah, 126 H), 182-184

Page 34: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

17

Al-A‟raf: 96 - 3 بركات 4

- Hūd: 48, 73

Al-An‟am: 92 dan155 - 4 مبارك 5

- AlAnbiya‟:50,

- Ṣod:29

An-Nūr:3 dan 61 - 4 مباركة 6

- Al- Qaṣaṣ: 30

- Ad-Dukhan: 3

,Al-Imrān:96 - 4 مباركا 7

- Maryam:31,

- AlMu‟minūn:29,

- Qaf:9

Al-Isra‟:1 - 6 باركنا 8

- Al-A‟raf:137,

- Al-Anbiya‟:71 dan

81

- Al-Saba‟:18

As-Ṣāffat:113

Dari 31 kata yang sejenis dengan berkah, terdapat 5 kali yang

menunjukkan bahwa al-Quran adalah kitab yang penuh keberkahan yaitu

pada surah : al-An‟am: 92; al-An‟am: 155; al-Anbiya‟: 50, Shad: 29 dan

ad-Dukhan: 3.

Penafsiran atas lafaz mubārak al-Qur‟an didasarkan pada lafaz

dhikr (QS. Al-Anbiyā‟[21]: 50) dan kitāb (QS. al-An‟ām[6]: 92), 155; al-

Ṣad [38]: 29). Abū Tha‟labah menyatakan bahwa makna dhikr di QS, al

Anbiyā‟ [21] : 50, bermakna al-Qur‟an. Al- Ṭabarī (w. 310) menyatakan

bahwa makna kitāb (QS al-An‟ām [6]: 9, 155; Ṣad[38]: 29) memiliki

fungsi sebagai “hudan dan nūr” sebagaimana kitab-kitab suci

sebelumnya, dan yang dimaksud adalah al-Qur‟an. Adapun berkaitan

dengan penafsiran lafadz mubārak dari ayat di atas, bahwa lafaz tersebut

Page 35: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

18

dimaknai oleh mufassir dengan kata mā fīhi al-Barakah”(yang ada

keberkahan di dalamnya). Al-Rāzī `(W.606) memberikan alasan mengapa al-

Qur‟an menjadi dhikr mubārak, ia mengatakan “fa al-Qur‟an dhikr

mubārak, anzalnāhu malakun mubārak, fi laylat mubārak,‟alā nabiyy

mubārak, li ummat mubārakah.” (al-Qur‟an menjadi dhikr yang mubārak

karena Allah menurunkannya melalui malaikat yang memiliki keberkahan,

di malam yang penuh keberkahan, yang disampaikan kepada Nabi yang

memiliki keberkahan untuk umat yang diberkati.8

C. Berkah al-Qur’an Menurut Ulama Tafsir

Dalam Al-Qur‟an disebutkan sebanyak 5 kali bahwa Al-Qur‟an

adalah kitab yang penuh keberkahan, seperti dalam surat al-An‟am/6:92 :

“Dan ini (al-Quran) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang

diberkahi, membenarkan Kitab-Kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan

agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah)

dan orang-orang yang di luar lingkungannya. orang-orang yang beriman

kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (al-Quran) dan

mereka selalu memelihara sembahyangnya. (QS. Al-An‟am/6:92)”

Menurut M. Quraish Shihab dalam Tafsīr Al-Misbah, kata بركت

berkah/sesuatu yang mantap juga berarti kebajikan yang berlimpah dan

beraneka ragam serta bersinambung. Adanya berkat pada sesuatu berarti

adanya kebajikan yang menyertai sesuatu itu. Misalnya berkat pada waktu,

berkat pada makanan. Berkat Al-Quran juga berpengaruh positif terhadap

manusia dalam sukses dan keberhasilan yang diraih oleh yang

mengamalkannya. Keberkahan Al-Qur‟an bersumber dari Allah Swt.

Tampak bahwa keberkahan Al-Qur‟an diperlukan upaya manusia untuk

8 Eva Nugraha, “Ngalap Berkah Qur‟an: Dampak Membaca Al-Qur‟an Bagian

Para Pembacanya”, vol 5. no 2, Jurnal Ilmu Ushuluddin (Juli 2018): 116.

Page 36: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

19

menyesuaikan diri dengan sebab – sebab yang mengantar kepada

wujudnya keberkatan itu.9

Menurut Fakhruddin Al-Rāzi dalam kitab Tafsīr Al-Kabīr Māftihul

Ghaib yang di maksud al-Qur‟an adalah kitab (مبارك) adalah kitab yang

banyak kebaikannya, kekal berkahnya dan memberikan manfaat,

memberikan kabar gembira dalam bentuk pahala dan ampunan dan

melarang berbuat keburukan dan kemaksiatan.10

Menurut Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa‟di dalam Tafsīr

Al-Qur‟ān, dalam menafsirkan kata (مبارك) yang diberkahi, maksudnya

adalah Allah memberikan sifat keberkahan pada Al-Qur‟an. Hal itu karena

kebaikannya yang banyak dan luas.11

Dalam ayat lain Allah Swt berfirman dalam Q.S Al-Anbiya/21:50:

“dan Al Quran ini adalah suatu kitab (peringatan) yang mempunyai

berkah yang telah Kami turunkan. Maka Mengapakah kamu

mengingkarinya?(QS Al-Anbiya/21:50”

Menurut Al-Syanqiṭi dalam dalam kitabnya Tafsīr Adhwa‟ul

Bayān kitab al-Qur‟an adalah kitab yang penuh berkah. Untuk

mendapatkan berkah dari al-Qur‟an adalah dengan menelaah dan

merenungi ayat-ayat Al-Qur‟an serta mengamalkan apa yang terdapat di

dalamnya daripada yang halal juga yang haram, perintah juga larangan,

9 M. Quraish Shihab, Tafsīr Al-Misbah (Pesan, Kesan, Dan Keserasian Al-

Qur‟an), ( Jakarta: Lentera Hati, 2002 ) , 190. 10

Fakhruddin Al-Razi Abu „Abdullah Muhammad, Tafsīr Al-Kabīr Mafatihul

Ghaib, Juz 13 (Beirut: Darul Fikr, 1990), 85. 11

Syaikh Abdurrahman, Taisir al-Karīm ar-Rahman fi Tafsīr Kalam al-Manan,

Terj. dari Taisir al-Karîm ar-Rahmān fi Tafsīr Kalam al-Manan oleh Muhammad Iqbal,

(Jakarta: Darul Haq, 2013), 513.

Page 37: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

20

sifat –sifat mulia juga sopan santun, dan perintah melaksanakan dan

perintah menjauhi.12

Kemudian Allah Swt berfirman dalam Q.S al- Ṣad [38]: 29

“ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan

berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat

pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.(Q.S al- Ṣad [38]: 29) ”

Dalam tafsir Ibn Kathir, bahwasannya terkait ayat tersebut,

bahwasannya al-Qur‟an diturunkan kepada manusia dengan berkah supaya

mereka memperhatikan ayat-ayatNya agar orang orang mendapat

pelajaran yang mempunyai pikiran, yaitu yang mempunyai akal. Al-Albab

jamak dari kata lub yang artinya berakal.13

Dalam kitab tafsir al-Maraghi bahwasannya al-Qur‟an diturunkan

kepada manusia yang banyak manfaatnya dan membimbing mereka

kepada sesuatu yang membuat kebaikan dan kebahagiaan dalam persoalan

Agama maupun dunia, yang memuat berbagai kemaslahatan agar

dipikirkan oleh orang – orang yang mempunyai akal, yang telah diterangi

oleh Allah hati sanubari mereka sehingga menempuh petunjuk dan

mengikuti bimbingannya dalam perbuatan – perbuatan mereka. Mustafa

dalam memaknai kata (مبارك) yakni bermanfaat bagi manusia.

Dalam ayat lain Allah Swt berfirman dalam Q.S Ad-Dukhan: 3

yaitu:

12

Al-Syanqiṭhi, Tafsīr Al-Qur‟ān dengan Al-Qur‟an, terj. Tafsīr Adhwa‟ul

Bayān oleh Fachrurrazi Ahmad Khatib, (Jakarta : Pustaka Azzam, 2009), 68. 13

Abu Al-Fida‟I Ismail Ibn Katsīr al-Qurasy ad-Damasyqi, Tafsīr al-Qur‟an al-

Adzim, 40.

Page 38: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

21

“ Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi

dan Sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.‟‟ (Q.S Ad-

Dukhan [28]: 3)

Ayat tersebut menjelaskan tentang malam turunnya Al-Qur‟an yang

dinamai dengan malam yang penuh berkah karena dengan turunnya al-

Qur‟an menyebabkan munculnya segala kebaikan dan manfaat di dunia

dan di akhirat . Manfaat di dunia yang terdapat pada malam yang

diturunkannya al-Qur‟an adalah pada malam itu ditentukan rezeki dan ajal

seseorang serta diberikan syafa‟at kepada nabi Muhammad Saw,

sedangkan manfaat di akhirat adalah pada malam tersebut turun malaikat

yang membawa rahmat bagi yang beribadah di malam itu serta

dikabulkannya do‟a.14

Al-Qur‟an (baik dalam konteks al-dhikr maupun al-kitāb) memiliki

sifat mubārak. Mufassir memandang di dalamnya terdapat banyak

kebaikan, manfaat, dan faedah. Kebaikan, manfaat dan faedah dari al-

Qur‟an itu baru bisa didapatkan apabila orang tersebut berinteraksi

dengannya. Bentuk dari interaksi al-Qur‟an adalah membaca,

menghafalkan, memahami, mengajarkan dan menghayati isi al-Qur‟an

sehingga menjadi bagian dari perilaku seseorang.15

D. Cara Mendapatkan Berkah

Pada bagian ini penulis akan memaparkan terkait cara mendapat

berkah, penulis juga mengutip pendapat Neneng Maghfira16

. Adapun cara

mendapat berkah di antaranya:

14

Mahmud Al-Alusi, Ruh al-Ma‟ani fi Tafsir al-Qur‟an al-Adzim wa al- Sab‟al

masani, vol. 25 (Beirut: Dar al-Kutub Al-Ilmiyah: 1994), 112. 15

Eva Nugraha, “Ngalap Berkah Qur‟an: Dampak Membaca Al-Qur‟an Bagian

Para Pembacanya”, Jurnal Ilmu Ushuluddin. vol 5. no 2 ( Juli 2018): 116. 16 Peneliti el-Bukhari Institute dan Tim Redaksi Bincang Syariah.

Page 39: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

22

1. Beriman dan Bertaqwa Kepada Allah Swt

Allah Swt telah memberikan konsep hidup berkah sebagaimana

firman Nya:

“Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,

pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan

bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa

mereka disebabkan perbuatannya.( Q.S Al-A‟raf [7]: 96)”

Ayat di atas menjelaskan bahwa laki-laki dan perempuan dalam

Islam mendapatkan pahala yang sama dan amal saleh harus disertai iman

dan takwa. Orang yang saleh disertai iman dan takwa Allah akan

memberikannya hidup yang baik. Kehidupan baik dapat dirasakan semua

aspek, di antaranya kesehatan, rezeki mengalir, rajin beribadah, dan

sebagainya. Bahkan Allah akan memberikan ganjaran pahala yang lebih

baik dan besar baginya. Dengan kata lain orang ini memperoleh

keberkahan.17

2. Berpedoman pada Al-Qur’an

Al-Qur‟an adalah sumber keberkahan, apabila seseorang

menjalankan nilai-nilai dan perintah yang terkandung di dalam al-Qur‟an,

maka Allah SWT akan memberikan keberkahannya. Sebagaimana Allah

SWT Berfirman dalam al-Qur‟an:

17

Syarif Muhammad Alaydrus, Agar Hidup Selalu Berkah(Meraih Ketentraman

Hati dengan Hidup penuh Berkah), (Bandung: Mizan Media Utama , 2009), 63

Page 40: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

23

“dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati,

Maka ikutilah Dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.”(Q.S al-

An‟am/6: 155)

Dalam tafsir Kemenag RI, bahwa al-Qur‟an mempunyai sifat dan

kedudukan yang mencakup segala macam hukum dan petunjuk dan

hukum syariat yang dibutuhkan oleh seluruh manusia, untuk mencapai

kebahagiaan di dunia dan akhirat. 18

Pada ayat ini Allah Swt menerangkan sifat-sifat dan kedudukan al-

Qur‟an yang lebih luas jangkauannya dalam segala macam petunjuk dan

hukum syariat yang dibutuhkan oleh umat manusia untuk mencapai

kebahagiaan duniawi dan ukhrawi.19

18

Kemenag RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya (edisi yang disempurnakan), 267. 19

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah (Jakarta: Lentera Hati, 2011), 355.

Page 41: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

24

Page 42: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

25

BAB III

PROFIL PESANTREN DAN INFORMAN

A. Sejarah Singkat dan Visi Misi Lembaga

Pendirian Pesantren mualaf an-Naba Center ini bermula dari rasa

keprihatinan ustadz Nababan terhadap mualaf karena kurang diperhatikan

oleh masyarakat. Pendirian pesantren mualaf juga dilatarbelakangi dengan

pengalaman pribadi ustadz Nababan yang juga merupakan seorang

mualaf. Ketika Ustadz Nababan berpindah ke Jawa Timur ustadz Nababan

melakukan dakwah dengan cara mengajarkan Islam kepada para mualaf.

Pada tahun 1998 Ustadz Nababan mengawali dakwahnya dengan

cara berpindah – pindah dari masjid ke masjid. Setelah sepuluh tahun

kemudian Ustadz Nababan mulai mendirikan Pesantren khusus untuk

mualaf. Yayasan Pendidikan Pembinaan Mualaf dibangun pada tahun

2008 di atas tanah seluas 1.200 meter yang merupakan wakaf dari kaum

muslimin, bermula dari asrama pembinaan untuk putra yang berlokasi di

Jalan Cendrawasih IV, No.1 Rt.02 Rw.03 Kel. Sawah Baru, Kec. Ciputat.

Kemudian setelah itu pada tahun 2014 dibangunlah asrama khusus putri

dan diresmikan pada tahun 2016.1

Melihat Pondok Pesantren An-Naba dikhususkan untuk mualaf

maka para mualaf dibimbing dan dikumpulkan bersama mualaf lainnya,

sehingga adanya kenyamanan para mualaf untuk belajar Islam karena

memang memiliki pengalaman yang sama. Dalam membangun Pesantren

tentunya ada sebuah visi yang menjadi tujuan demi terwujudnya lembaga

yang lebih baik. Visi dari Pesantren Mualaf an-Naba adalah “Membentuk

pribadi muslim yang kaffah dan mampu menjadi avan-guard (penjaga

1 Nababan (Pembina Mualaf Pesantren An-Naba Center), diwawancarai oleh

Ledia Septiana, Kampung Sawah Baru Ciputat Tangerang Selatan, 23 April 2019,

Banten.

Page 43: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

26

gawang) bagi penguatan akidah Islamiyah.2”. Untuk kemajuan Pesantren

an-Naba Center, Ustadz Nababan memiliki misi. Misi tersebut adalah:

a. Menggugurkan seluruh sisa-sisa keyakinan sebelumnya dan

menggantikan dengan Iman dan Islam yang lurus.

b. Menanamkan pondasi keislaman yang kokoh berdasarkan al-

Qur'an dan Sunnah.

c. Mencetak juru dakwah (da'i) yang militan berwawasan

perbandingan agama.

d. Membentuk pribadi Muslim yang berakhlak karimah, mandiri dan

terampil.

e. Menggalang kesatuan dan persatuan di antara kaum Muslimin

Indonesia dalam memberikan daya dukung terhadap bangunan

iman dan taqwa yang kuat di kalangan saudara kita kaum Mualaf.

f. Sebagai ikhtiar kelembagaan dalam kerangka mengajak

masyarakat untuk peduli melihat keterbelakangan pendidikan dan

pembinaan para mualaf Indonesia yang merupakan salah satu

potensi dan aset umat yang dapat diandalkan keberadaannya bagi

bangunan sebuah masyarakat bangsa yang beriman dan bertakwa. 3

Dalam menjalankan semua misi tentunya tidaklah mudah, untuk itu

perlu adanya pendekatan serta dukungan terhadap mualaf. Oleh karena

itu, di Pesantren Mualaf diadakan program atau kegiatan yang mendukung

mereka termotivasi untuk lebih mengenal Islam. Kegiatan tersebut berupa

pelatihan berdakwah, belajar bahasa Arab dan Inggris, pelatihan kesenian,

belajar al-Qur‟an dan Hadist, dan lain-lain.4

B. Data Informan

Data informan merupakan data yang dijadikan rujukan utama

untuk penelitian ini. Dari 43 santri mualaf, penulis hanya meneliti 17

orang yang dijadikan informan. Berikut data informan yang penulis

paparkan dalam bentuk tabel.

2 Pesantren Pembinaan Mualaf An-Naba Center, Profil Pesantren Pembinaan

Mualaf An-Naba Center, (Akta Notaris No. 8), 8 Oktober 2014, 5. 3 Profil Pesantren Pembinaan Mualaf An-Naba Center, 5

4 Profil Pesantren Pembinaan Mualaf An-Naba Center, 5

Page 44: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

27

Tabel 3.1: Data Informan (Santri)

No Nama TTL Usia

Agama

Sebelum

Islam

Lama

Waktu

menjadi

Muslim

1 Kasinudin

Noruru

Amuri, 24 Jan 2004 15 th

Kristen

Protestan -

2 Alberto

Xiemen

Baucau, 02 agustus

1997

21 th Khatolik 3 tahun

3 Abdullah

Azzam/ Iwan

Tuoscarsae

Timur Leste, 11 jan

2000

19 th Khatolik 4 tahun

4 Ahmad

Fatullah

Tuhewaebo, 25

Juni 2001

18 th Kristen

Protestan -

5 Armando

Babis

Camplong , 02

November 2000

19 th Khatolik 2 tahun

6 Muhammad

Yusuf/Tertius

Bait

Camplong, 31

Desember 1999

19 th Khatolik 2 tahun

7 Indra Siregar Bengkulu, 24

Februari 1999

20 th Kristen

(HKPB)

-

8

Muhammad

Fatih

Timor Leste, 11

Januari 2000

18 th Khatolik 1 tahun

9 Sonia

Abdullah

/Soares

08 November 1999

19 th

Khatolik 10

Tahun

10 Prima

Rumaharbo

Medan, 11 Juli

1991

27 th Kristen

Protestan

11

Tahun

11 Aminah Asri

Hutabarat/

Kristina

Hutabarat.

Padang, 3 Januari

1995

24 th Kristen

Protestan

1,5

tahun

12 Yolan

Wilanda

03 Maret 1999 20 th Konghuc

u

1.5

tahun

13 Siti Hajar/

Elwin Windi

11 juni 1987

32 th Kristen

Protestan

&budha

1,5

tahun

14

Pliateri

Giawa

Nias, 29 Maret

2003

16 th

Kristen

Protestan

4 tahun

Page 45: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

28

15 Zainab

Qurrata a'yun

Viqueque, 27April

1999

20 th Khatolik 7 tahun

16 Rifqi/

Jerouimo

Kupang, 03

Agustus 2001

18 th Khatolik

5 tahun

17 Abdurrahman So'e 02 Februari

1999

18 th Kristen

Protestan

2 tahun

Dari 17 informan hampir semua informan dulunya beragama

Kristen yang berasal dari daerah luar Jawa seperti Kupang, Timor Leste

dan Medan, yang penulis ketahui, itu merupakan daerah yang mayoritas

non Muslim. Dari 17 mualaf yang merupakan informan, mualaf yang

paling lama sudah menjadi Muslim adalah Prima Sari Rumaharbo yang

berusia 27 tahun dan sudah 11 tahun menjadi Muslim. Prima mengaku

banyak sekali rintangan ketika dia memutuskan menjadi seorang muslim,

begitu pula mualaf yang lainnya yang mengaku banyak rintangan yang

harus ditempuh ketika mereka memutuskan menjadi mualaf. Rintangan

tersebut berupa tidak disetujui orang tua mereka, diusir dari rumah, tidak

disekolahkan, tidak diakui keluarga, dan lain-lain. Seperti yang dikatakan

oleh Kristina “Rintangan saya ketika saya memutuskan menjadi mualaf

waktu itu papah saya nampak sekali kecewa tapi tidak mukul, mama saya

juga sangat kecewa, saya di kurung di dalam kamar, saya tidak bisa keluar

rumah, saya tidak bisa bebas.5 Di Pesantren mualaf an-Naba mereka

seperti saudara, mereka dibina dan di fasilitasi agar tidak terlantar.

5 Kristina Hutabarat, (Santri Mualaf Pesantren An-Naba Center), diwawancarai

oleh Ledia Septiana, Kampung Sawah Baru Ciputat Tangerang Selatan, 2 Juli 2019,

Banten.

Page 46: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

29

Tabel 3.2: Tabel Identitas Informan (Pengajar al-Qur‟an dan Pembina)

No Nama TTL Usia Pendidikan

Terakhir

Ket

1 Syamsul

Arifin

Nababan

Tebing

Tinggi, 10

November

1966

54 th S1 Syariah Pembina

Yayasan

2 Idham

Cholid

Palembang,

23 Mei

1989

30 th S1 Ilmu al-

Qur‟an

Pengajar

al-

Qur‟an

1) Ustadz Syamsul Arifin Nababan

Ustadz Syamsul Arifin Nababan lahir di Tebing Tinggi (Sumatra

Utara), 10 Nopember 1966, dan mulai menjadi pembimbing agama bagi

para mualaf sejak tahun 1998. Ustadz Nababan termotivasi untuk

membangun Pesantren karena melihat banyak mualaf yang terlantar.

Dengan adanya Pesantren an-Naba, para mualaf terbimbing dengan baik.

Dengan kegigihannya ustadz Nababan berhasil membangun Pesantren

putri dan Putra. Dalam membina mualaf, ustadz Nababan menekankan

para mualaf untuk bisa membaca al-Qur‟an.6

2) Ustadz Idham Cholid

Ustadz Idham Cholid lahir di Palembang, 23 Mei 1989. Ustadz

Idham Cholid merupakan pembina al-Qur‟an di Pesantren Mualaf an-

Naba, dia membina para mualaf sejak tahun 2011. Dalam membina para

mualaf, ustadz Idham memiliki teknik pendekatan dengan cara

memotivasi para mualaf agar mualaf semangat belajar al-Qur‟an.7

6 Nababan, Wawancara.

7 Idham Cholid, (Guru al-Qur‟an Mualaf Pesantren An-Naba Center),

diwawancarai oleh Ledia Septiana, SerpongTangerang Selatan, 3 Agustus 2019, Banten.

Page 47: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

30

C. Konversi Agama

1. Pengertian dan Faktor Konversi Agama

Konversi agama menurut etimologi konversi berasal dari kata lain

“conversio” yang berarti tobat, pindah, berubah (agama). Selanjutnya kata

tersebut dipakai dalam kata inggris conversion yang mengandung

pengertian: berubah dari suatu keadaan, atau dari suatu agama ke agama

lain (Change from one state or from one religion, to another). Sedangkan

menurut terminologi konversi agama adalah suatu tindakan di mana

seseorang atau sekelompok orang masuk atau berpindah ke suatu sistem

kepercayaan sebelumnya.8

Konversi agama banyak menyangkut masalah kejiwaan dan

pengaruh lingkungan tempat tinggal. Selain itu, konversi agama yang

dimaksud juga mempunyai beberapa pengertian dengan ciri-ciri, sebagai

berikut:

1) Adanya perubahan arah pandang dan keyakinan seseorang

terhadap agama dan kepercayaan yang dianutnya, 2) Perubahan

yang terjadi dipengaruhi kondisi lingkungan, sehingga perubahan

dapat terjadi secara berproses atau secara mendadak, 3) Perubahan

tersebut bukan hanya berlaku bagi perpindahan ke kepercayaan

satu ke kepercayaan yang lain, tetapi juga termasuk perubahan

pandangan terhadap agama yang dianutnya sendiri, 4) Selain faktor

kejiwaan dan kondisi lingkungan namun perubahan tersebu karena

adanya petunjuk dari yang Maha Kuasa.9

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi konversi agama

menurut Jalaluddin adalah sebagai berikut:

(1) Faktor keluarga, keretakan keluarga; berlainan agama,

kesepian, kesulitan seksual, kurang mendapat pengakuan dari

kaum kerabat dan lainya. Hal ini dapat memicu terjadinya konversi

agama, (2) Lingkungan tempat tinggal; Orang yang merasa

8 Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997), 245-

246 9 Mukti Ali, dkk, Agama Dalam Pergumulan Masyarakat Kontemporer

(Yogyakarta, Tiata Wacana, 2001), 30.

Page 48: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

31

terlempar dari lingkungan tempat tinggal atau tersingkir dari

kehidupan di suatu tempat merasa dirinya hidup sebatang kara.

Keadaan ini membuat seorang mendambakan ketenangan dan

dapat terjadi konversi agama, (3) Perubahan status; perubahan

status seperti kasus perceraian, ke luar sekolah atau perkumpulan,

perubahan pekerjaan, kawin dengan orang beda agama, (4)

Kemiskinan; terjadi pada masyarakat awam yang miskin

cenderung untuk memeluk agama yang menjadikan kehidupan

dunia yang lebih baik. Kebutuhan mendesak akan sandang dan

pangan akan mempengaruhinya.10

2. Proses dan Dampak Konversi Agama

Adapun proses orang berkonversi agama berbeda antara satu

dengan yang lainnya, berlainan sebab yang mendorongnya dan bermacam

pula tingkatnya ada yang mudah dan ada yang sulit. Namun dapat

dikatakan, bahwa tiap-tiap konversi agama itu melalui suatu proses.

Seperti yang dikemukakan oleh Zakiyah derajat dalam bukunya ilmu jiwa

agama, bahwa proses-proses jiwa dalam konversi agama sebagai berikut:

(1) Masa tenang pertama, masa tenang sebelum mengalami konversi.

Tingkah laku dan sifat-sifatnya acuh tak acuh menentang agama, (2)

Masa tidak tenang, konflik dan pertentangan hati berkecamuk dalam

hatinya, gelisah, putus asa. Pada tahap ini seseorang mudah perasa,

cepat tersinggung, dan mudah mendapat sugesti, (3) Peristiwa

konversi itu sendiri setelah masa goncangan itu mencapai puncaknya,

maka terjadilah peristiwa konversi itu sendiri. Orang merasa

mendapat petunjuk dari Tuhan dan merasakan kekuatan dan semangat

hidup, (4) Keadaan tenteram dan tenang. Setelah krisis konversi lewat

dan masa menyerah dilalui, maka timbullah perasaan atau kondisi

jiwa yang baru, rasa aman dan damai, (5) Ekspresi konversi dalam

hidup. Tingkat terakhir dari konversi itu adalah pengungkapan

konversi agama dalam tindakan, kelakuan, sikap dan perkataan, dan

seluruh jalan hidupnya berubah mengikuti aturan-aturan yang

diajarkan oleh agama.11

10

Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997), 251. 11

Zakiyah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2010), 161-163.

Page 49: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

32

Konversi agama yang di lakukan seseorang dengan kesadaran diri

dan tanpa ada paksaan dari faktor eksternal selain berdampak positif

terhadap diri mualaf yang dapat memudahkan dia lebih mudah untuk

memahami agama secara mendalam dan dapat memberikan inspirasi

terhadap orang lain dan juga dengan semakin dalamnya pemahaman

agama hal tersebut dapat di aplikasikan, konversi agama juga dapat

menyebabkan tekanan-tekanan batin yang dapat mengganggu kondisi

psikologis mualaf.12

Menurut Prof. Dr. H. Kurnia Ilahi, MA dalam

penelitiannya terkait konversi agama seorang yang melakukan konversi

agama, maka kemudian mereka akan merasakan dampak dalam

kehidupannya Dampak tersebut di antaranya:

a. Dampak Konversi Agama terhadap Aqidah dan Ibadah

Sebagai manusia yang beragama harus memiliki dasar nilai-nilai

agama baik dari dimensi hubungan manusia dengan Tuhannya atau

hubungan antar sesama manusia. Dengan memiliki dasar nilai-nilai agama

baik dari dimensi hubungan manusia dengan Tuhannya atau hubungan

antar sesama manusia. Dengan memiliki dasar nilai – nilai agama tersebut

dimaksudkan bahwa perilaku seseorang ada hubungannya dengan masalah

ibadah, zikir dan memberi dorongan kepada antar sesama umat beragama

untuk mencari karunia Allah Swt.13

Fenomena beragama merupakan

perwujudan sikap dan perilaku manusia yang menyangkut hal-hal yang

dipandang suci keramat dan sakral. Ilmu pengetahuan sosial dengan

metode peralatannya dapat mengamati dengan cermat perilaku manusia

itu, sehingga menemukan segala unsur yang menjadi terjadinya perilaku.14

12

Hafidh Mudhari, “Treatmen dan Kondisi Psikologis Mualaf”, Jurnal Edukasi,

(2018): 37. 13

Abdul Wahab Kallaf, Kaidah-kaidah Hukum Islam, (Bandung: Risalah, 1985),

139. 14

Abdul Wahab Kallaf, Kaidah-kaidah Hukum Islam, h. 140.

Page 50: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

33

Dilihat dari sudut sosiologis, agama mempunyai peranan yang

sangat penting dalam kehidupan di masyarakat. Dengan harapan seseorang

memperoleh kemudahan dalam bersosialisasi di dalam lingkungan

masyarakat maupun keluarga. Setiap ajaran agama, seseorang dianjurkan

berakhlak yang baik. Sebab akhlak merupakan pondasi utama yang

menjadi tumpuan membangun manusia. Orang sudah memeluk suatu

agama tertentu kemudian pindah ke agama lain menjadi lebih tekun untuk

mempelajari agama dan syariat-syariatnya. Dengan yakin agama yang

dipeluknya dapat menciptakan rasa kebahagiaan serta mempunyai rasa

optimisme untuk mampu dalam menjalankan hidup. Dampak konversi

dapat memberi ketenangan dan menyelesaikan masalah, berperilaku dan

budi pekerti dalam pergaulan, cara bertutur kata dan berpakaian.15

b. Dampak Konversi Agama terhadap Muamalah

Agama dalam kehidupan individu berfungsi sebagai suatu sistem

nilai yang memuat norma-norma tertentu. Secara umum norma-norma

tersebut menjadi kerangka acuan dalam bersikap dan bertingkah laku agar

sejalan dengan keyakinan agama yang dianutnya. Sebagai sistem nilai,

agama memiliki arti yang khusus dalam kehidupan individu serta

dipertahankan sebagai bentuk ciri khas.16

Pengaruh agama dalam kehidupan seseorang dalam memberi

kemantapan batin, rasa bahagia, rasa terlindung dan rasa puas. Pengaruh

positif ini lebih lanjut akan menjadi pendorong untuk berbuat. Agama

dalam kehidupan seseorang selain menjadi motivasi juga merupakan

harapan. Agama berpengaruh dalam mendorong seseorang untuk

melakukan suatu aktifitas, karena perbuatan yang dilakukan dengan latar

15

Kurnia Ilahi, Konversi Agama (Kajian Teoritis dan Empiris Terhadap

Fenomena, Faktor, dan dampak Sosial di Minangkabau), (Malang: Inteligensia Media,

2017), 34. 16

Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: Raja Grafindo, 1996), 226.

Page 51: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

34

belakang keyakinan agama dinilai mempunyai ketaatan. Keterkaitan ini

akan memberi pengaruh diri seseorang untuk berbuat sesuatu. Agama

mendorong seseorang untuk berkreasi, berbuat kebajikan maupun

berkorban.17

Ajaran agama yang sudah menjadi keyakinan mendalam akan

mendorong seseorang untuk mengejar tingkatan kehidupan yang lebih

baik. Pengalaman ajaran agama tercermin dari pribadi yang berpartisipasi

dalam peningkatan mutu kehidupan tanpa mengharapkan imbalan yang

berlebihan. Keyakinan akan balasan Tuhan terhadap perbuatan baik telah

mampu memberikan ganjaran batin yang akan mempengaruhi seseorang

untuk berbuat tanpa imbalan. Balasan Tuhan beberapa pahala bagi

kehidupan hari akhirat lebih didambakan oleh penganut agama yang taat.

Agama yang menjadi panutan seseorang jika diyakini dan dihayati secara

mendalam mampu memberikan garis-garis pedoman tingkah laku seorang

dalam bertindak sesuai agama yang diakuinya. Segala perbuatan yang

dilarang agama dijauhinya dan selalu giat dalam menerapkan perintah

agama.18

3. Konversi Agama ke Islam

Seseorang yang melakukan konversi agama dari non Islam lazim

disebut dengan mualaf. Kata mualaf berasal dari kata allafa, yuallifu,

muallif, mualaf. Mualaf merupakan isim maf‟ul dari allafa yang

bermakna mengikat yang artinya bahwa seorang yang disebut mualaf

diikat hatinya agar memeluk Islam dan tetap dalam keislaman. Di dalam

al-Qur‟an terdapat kata mualaf yang merupakan bagian orang yang berkah

menerima zakat.

17

Jalaluddin, Psikologi Agama, 227. 18

Kurnia Ilahi, Konversi Agama (Kajian Teoritis dan Empiris Terhadap

Fenomena, Faktor, dan dampak Sosial di Minangkabau), 35.

Page 52: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

35

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,

orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk

hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang,

untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan,

sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha

mengetahui lagi Maha Bijaksana.(Q.S At-Taubah[9]:60)

.

Menurut al- Qurṭubi dalam tafsirnya Al-Jami‟ Li Ahkām Al-Qur‟ān

yang dimaksud dengan mualaf adalah orang yang hidup pada masa awal

kemunculan Islam, yang baru memeluk Islam secara lahiriah akan tetapi

keyakinan mereka masih sangat lemah. Harta zakat diberikan kepada

mereka agar mereka tetap konsisten dengan keyakinannya.19

Dalam menafsirkan “mualaf yang dibujuk hatinya” para ulama

berbeda pendapat. Menurut Al-Ṭabarī dalam Tafsīr Jami‟ Al-Bayān An-

Ta‟wil Ayi Al-Qur‟ān yang dimaksud dengan mualaf yang dibujuk hatinya

adalah mereka yang hatinya terpikat dengan Islam namun belum berhak

mendapatkan pertolongan. Tujuannya adalah untuk memperbaiki

hubungan dengan dirinya dan keluarganya.20

Dalam Tafsīr Ibnu Katsīr kata adalah orang – orang mualaf

yang terdiri dari beberapa macam, di antaranya. Pertama, orang yang

19

Imam al-Qurṭubi, Tafsīr Al-Qurṭhubi, Terj. dari Al- Jami‟ Li Ahkām Al-

Qur‟ān oleh M. Ikbal Kadir, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), 434. 20

Abu Ja‟far Muhammad bin Jarīr Al-Ṭabarī, Tafsīr Al-Ṭabarī, Terj. Tafsīr

Jami‟ Al-Bayān An-Ta‟wil Ayi Al-Qur‟ān oleh Yusuf Hamdani, (Jakarta: Pustaka Azzam,

2008), 891.

Page 53: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

36

diberi zakat dengan tujuan agar masuk Islam. Kedua, orang yang diberi

supaya kualitas dalam keislamannya menjadi lebih baik serta untuk

meneguhkan hatinya. Ketiga, orang yang diberi dengan tujuan supaya

orang yang di sekelilingnya juga dapat memeluk agama Islam. Keempat,

orang yang diberi supaya dapat mengumpulkan zakat dari orang – orang di

sekitarnya. 21

Menurut Hamka dalam Tafsīr al-Azhar dalam menafsirkan orang

yang ditarik hatinya adalah mualaf yang dipakai untuk orang

yang baru memeluk Islam. Lalu mereka diberikan harta sampai mereka

tegak sendiri sebagai Muslim dan berusaha.22

Berdasarkan beberapa pendapat ulama di atas, yang dimaksud

dengan mualaf adalah orang yang sebelumnya tidak meyakini Islam,

kemudian dibujuk hatinya untuk condong kepada Islam atau orang yang

baru masuk Islam. Mereka termasuk ke dalam golongan orang yang

berhak menerima zakat. Hal tersebut bertujuan untuk menambah kualitas

Islamnya dan menambah keyakinannya terhadap Islam, dan diberikan

sampai mereka tegak sendiri sebagai muslim.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Saftani Ridwan yang

berjudul “Konversi Agama dan Faktor Ketertarikan terhadap Islam(Studi

Kasus Mualaf yang memeluk Islam dalam Acara Dakwah Zakir Naik di

Makassar” ditemukan bahwa yang menjadi alasan Non muslim khususnya

umat Kristiani memilih Islam sebagai agama mereka, di antaranya;

1. Persoalan teologis dalam agama Kristen sulit dipahami dan ini

berbeda dengan ajaran Islam yang lebih Rasional.

2. Islam adalah agama yang sesuai fitrah dan kodrat manusia, serta

membawa kebaikan duniawi seperti melarang hal-hal yang

21

Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Shahih Tafsīr Ibnu Katsīr, Jilid 4,

(Bogor: Pustaka Azzam, 2009), 239-241. 22

Hamka, Tafsīr Al-Azhar, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1984), 252.

Page 54: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

37

mendatangkan buruk bagi manusia, contohnya pengharaman

alkohol yang dapat merusak kesehatan.

3. Tata cara ibadah yang kadang kurang masuk akal, misalnya ibadah

dengan bernyanyi-nyanyi serta suasana tempat ibadah yang tidak

kondusif. Banyaknya patung dalam gereja. Kondisi tersebut

berbeda dengan Islam yang lebih tenang.

4. Ajakan oleh kerabat atau teman yang lebih dahulu memeluk Islam

dan terlihat menampakkan perilaku yang baik setelah menjadi

Muslim. Misalnya tidak mengonsumsi alkohol.23

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Zaenab dan Farid yang

berjudul “Hubungan Antara Religiusitas dan dukungan sosial dengan

kebahagiaan Pelaku Konversi Agama” kebahagiaan mualaf didorong

dengan adanya religiusitas dan dukungan sosial. Namun, juga ditemukan

pelaku konversi agama yang secara kaffah memilih Islam tetap merasakan

kebahagiaan meski tanpa adanya dukungan sosial.24

Walaupun pelaku

konversi agama ini mengalami tekanan atau stress karena dijauhi atau

tidak mendapat dukungan sosial, mereka tidak larut dalam kesedihan atau

penyesalan. Pelaku Konversi agama telah menerima kebenaran agamanya

berdasarkan penelitian yang matang. Pemikiran bahwa pelaku konversi

agama telah melakuapn kegiatan untuk memperbaiki diri menjadi lebih

baik.

D. Alasan Mualaf an-Naba Center Masuk Islam

Sebelum penulis menjelaskan terkait dampak dan manfaat al-

Qur‟an terhadap mualaf. Berdasarkan hasil penelusuran tentang alasan

santri mualaf berpindah agama dari non Islam ke Islam. Dibagi menjadi 2

yaitu; karena kesadaran pribadi dan karena ajakan dari orang lain.

23

Saftani Ridwan, “Konversi Agama dan Faktor Ketertarikan Terhadap Islam

(Studi Kasus Mualaf Yang Memeluk Islam Dalam Acara Dakwah DR. Zakir Naik di

Makassar)”, Jurnal Sulesna, vol.1, no.1, (2017): 13. 24

Zainab Pontoh dan Farid, “Hubungan Antara Religiusitas dan Dukungan

Sosial dengan Kebahagiaan Pelaku Konversi Agama”, Jurnal Psikologi Indonesia

(2015): 108.

Page 55: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

38

1. Kesadaran Pribadi

Kesadaran pribadi yang dimaksud adalah seorang mualaf

memutuskan memeluk Islam bukan ajakan dari orang lain melainkan

inisiatif dari diri sendiri. Adapun kesadaran pribadi tersebut dipengaruhi

oleh beberapa faktor, antara lain:

a. Al-Qur‟an

Al-Qur‟an merupakan kitab hidayah, karena al-Qur‟an

memberikan petunjuk kepada umat manusia. Peran al-Qur‟an sebagai

kitab yang membawa perubahan telah terbukti. Sebagaimana diketahui,

dahulu masyarakat Arab jahili sangat terbelakang dari semua sisi

kehidupan, mulai dari akidah, akhlak, budaya, ilmu pengetahuan, dan

sebagainya. Namun, setelah al-Qur‟an turun, semuanya berubah. Sedikit

demi sedikit menjadi masyarakat maju dari semua sisi kehidupan.25

Saat

ini ini penulis ingin membuktikan bahwa al-Qur‟an memang benar-benar

dapat memberikan petunjuk bagi umat manusia, penulis menemukan

beberapa mualaf yang masuk Islam karena al-Qur‟an.

Tabel 3.3: Alasan Ketertarikan Menjadi Mualaf Karena al-Qur‟an

No Objek Tindakan Kondisi

1 Al-Qur‟an Membaca Terjemah

surat al-Ikhlas

Tidak sengaja

melihat dirumah

temannya.

2 Al-Qur‟an Baca ayat kursi saat

sakit.

Sedang sakit dan

gelisah, hafal

ayat kursi dari

SD

3 Al-Qur‟an Bertanya terkait al-

Qur‟an dengan

dosen

Penasaran

dengan al-Qur‟an

karena dengar

bacaan alqur‟an

25

Ahsin Sakho Muhammad, Keberkahan Al-Qur‟an (Memahami Tema – Tema

Penting Kehidupan Dalam Terang Kitab Suci), (Jakarta, PT Qaf Media Kreativa, 2017),

22-23

Page 56: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

39

Berdasarkan tabel di atas, yang menjadi objek dari penyebab

mualaf masuk Islam adalah al-Qur‟an, pada poin pertama informan

tertarik dengan Islam karena membaca terjemah ayat kursi dan surat al-

ikhlas. Hal tersebut dialami oleh Prima. Al-Qur‟an mampu meruntuhkan

akidah Prima saat dia masih beragama Kristen, menurutnya ayat kursi

yang di baca mampu mengalahkan Tuhan agamanya.

Berbeda dengan poin pertama, pada poin kedua informan tertarik

masuk Islam karena melantunkan ayat kursi ketika sedang dalam keadaan

sakit. Hal tersebut dialami oleh Aminah, Ayat Kursi sudah ada dalam

ingatannya sejak SD, Aminah mengatakan sakit yang dialaminya

diakibatkan karena depresi dan hidupnya tidak tenang. Ayat kursi

membuatnya tenang dan memberikan kesembuhan pada dirinya sehingga

dia memutuskan untuk masuk Islam.

Pada poin ketiga, informan tertarik untuk masuk Islam karena

tertarik dengan al-Qur‟an, hal tersebut dialami oleh Yolan, Yolan

mengatakan bahwa pada awalnya dia tidak mau diajak orang tuanya

memeluk Islam. Namun lama – kelamaan dia tertarik dengan al-Qur‟an

dan kemudian memutuskan untuk masuk Islam.

Kesadaran mereka tentang keistimewaan al-Qur‟an membuat

mereka memutuskan untuk masuk Islam, Allah Swt memberikan hidayah

kepada mualaf tersebut melalui al-Qur‟an.

b. Akhlak dan Ibadah orang Islam

Islam memang agama yang sangat mengutamakan akhlak, dari hasil

penelitian ada beberapa mualaf yang masuk Islam karena melihat perilaku

atau akhlak orang Islam.

Page 57: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

40

Tabel 3.4: Alasan Ketertarikan Menjadi Mualaf Karena Akhlak dan

Ibadah

No Subjek Objek Tindakan Kondisi

1 Saudara

(Kakak)

Akhlak Bertanya terkait

Islam.

Melihat

kakaknya

berbakti

kepada orang

tua.

2 Tetangga Jilbab Panjang

dan akhlak

Bertanya

tentang Islam

dan Jilbab.

Melihat

tetangganya

berubah ketika

balik ke

kampung.

3 Teman Ibadah Bertanya terkait

Islam.

Berteman

dekat dengan

orang Islam.

Dan melihat

cara

berdo‟anya.

4 Saudara

(Kakak)

Jilbab dan

Akhlak

Coba-coba

memakai jilbab.

Melihat

kakaknya

berubah baik

& memakai

jilbab.

5 Teman Sholat Mencari terkait

Islam di

internet, ikut

kegiatan,

download

aplikasi al-

Qur‟an

Hidup tidak

tenang dan

banyak

masalah,adem

melihat orang

Islam sholat 5

waktu.

Berdasarkan tabel di atas, informan tertarik untuk memeluk Islam

karena kagum terhadap akhlak serta cara ibadah orang muslim.

Kekaguman tersebut timbul karena adanya subjek yang mempengaruhi

kehidupan mereka, seperti saudara, tetangga, dan teman. Tindakan yang

mereka lakukan setelah mereka kagum terhadap orang Muslim adalah

Page 58: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

41

mencari tahu terkait Islam dan kemudian ada yang mencoba

membandingkan dengan agama mereka sebelumnya dan barulah mereka

bertekad untuk memeluk Islam. Seperti yang dikatakan oleh Zainab, ia

masuk Islam karena kagum dengan kakanya yang sudah terlebih dahulu

masuk Islam. Dulunya ia beragama Khatolik. Awalnya dia mengaku

hanya coba – coba memakai jilbab, namun lama-kelamaan dia tertarik

dengan Islam.

Seorang mualaf yang bernama Jerouimo juga memutuskan menjadi

seorang mualaf karena ia kagum dengan akhlak seorang muslim, pada

awalanya dia melihat tatangganya yang baru saja pulang kampung dan

sudah masuk Islam, kemudian orang tersebut berpeli.”26

Nuruddin juga

mengatakan “Awalnya saya memeluk agama Islam itu ketika tetangga

saya masuk Islam dan kembali ke kampung dengan jilbabnya yang

panjang adab dan akhlak yang baik juga menjadi penilaianya di

masyarakat yang mayoritas Kristen, dan itu membuat saya bertanya dalam

diri sendiri apa itu Islam.27

Penulis berpendapat bahwa faktor seseorang melakukan konversi

agama tidak hanya karena rasa kekecewaan seseorang terhadap kondisi

hidup, namun juga bisa berasal dari rasa kekaguman terhadap sesuatu

seperti akhlak atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang.

26

Jerouimo (Santri Mualaf Pesantren Pembinaan Mualaf An-Naba Center).

Diwawancarai oleh Ledia Septiana, Kampung Sawah Ciputat Tangerang Selatan, 2 Juli

2019, Banten. 27

Nuruddin Jerouimo (Santri Mualaf Pesantren Pembinaan Mualaf An-Naba

Center). Diwawancarai oleh Ledia Septiana, Kampung Sawah Ciputat Tangerang Selatan,

2 Juli 2019, Banten.

Page 59: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

42

2. Ajakan Orang Lain

Penulis mendapatkan beberapa mualaf yang masuk Islam karena

ajakan. ajakan yang dimaksud adalah mengikuti penawaran orang lain

terkait dengan konversi agama. Berikut penulis paparkan dalam bentuk

tabel:

Tabel 3.5: Alasan Ketertarikan Menjadi Mualaf Karena Ajakan

No Subjek Tindakan Kondisi

1 Orang tua Mengucap 2

kalimat syahadat

dihadapan

ustadz.

Diajak ke

ustadz untuk

bersyahadat

oleh ayahnya.

2 Saudara

(kakak)

Mengikuti

kakak

sepupunya yang

Islam untuk

bersyahadat.

Persyaratan

masuk sekolah

Dasar di Jakarta

Berdasarkan tabel di atas informan memeluk Islam karena ajakan.

Subjek di atas menunjukkan orang yang mengajak informan tersebut

untuk masuk Islam. Seseorang yang berkonversi agama yang disebabkan

karena ajakan akan berbeda dengan orang yang melakukan konversi

agama dengan kesadaran pribadi. Perbedaan tersebut yaitu orang yang

masuk Islam dengan kesadaran pribadi, dia akan terlebih dahulu mencari

tahu terkait Islam dan kemudian menyadari ajaran-ajaran apa saja yang

ada dalam agama Islam dan bahkan mencoba membandingkan dengan

agama dia sebelumnya. Sedangkan orang yang masuk Islam karena ajakan

akan lebih mudah menerima dan kemungkinan tidak adanya proses

pemikiran yang panjang. Hal tersebut diungkapkan oleh Alberto yang

dulunya beragama Kristen Khatolik, dia mengaku masuk Islam karena

diajak ayahnya dan dipertemukan dengan seorang ustadz kemudian

Page 60: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

43

disuruh untuk bersyahadat.28

Mualaf bernama Pliateri yang dulu beragama

Kristen Protestan memeluk Islam karena ajakan saudaranya untuk

memeluk Islam sejak ia SD.29

Berdasarkan pemaparan di atas penulis membagi faktor yang

membuat seseorang non muslim masuk Islam menjadi 2 yaitu faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang

terjadi karena dari diri sendiri seperti kesadaran pribadi, dan faktor

eksternal adalah faktor yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar seperti

adanya ajakan dari orang lain.

28

Alberto Xiemen, Wawancara 29

Pliateri Giawa, Wawancara.

Page 61: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

44

Page 62: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

45

BAB IV

INTERAKSI DAN BERKAH AL-QUR’AN BAGI MUALAF

Berinteraksi adalah satu relasi antara dua sistem yang terjadi

sedemikian rupa sehingga kejadian yang berlangsung pada satu sistem

akan mempengaruhi kejadian yang terjadi pada sistem lainnya.1 Sebelum

penulis membuktikan adanya dampak serta manfaat al-Qur‟an bagi para

mualaf, penulis perlu menjelaskan terlebih dahulu apa yang menjadi

alasan para mualaf masuk Islam dan kemudian tertarik mempelajari al-

Qur‟an serta kita perlu mengetahui bagaimana mereka berinteraksi dengan

al-Qur‟an yang kemudian mereka akan merasakan dampak al-Qur‟an

terhadap diri mereka.

Diantara tuntunan tadabbur al-Qur‟an adalah adalah kaum

Muslimin berdialog dan berinteraksi dengan al-Qur‟an yang ia baca

dengan akal dan hatinya. Yaitu, dalam keadaan terjaga, sadar dan serius,

bukan dalam keadaan melamun atau sedang tidak berkonsentrasi. Caranya,

adalah dengan mencurahkan hatinya untuk menafakuri yang ia baca,

mengetahui makna setiap ayat, merenungkan perintah dan larangannya

serta menerimanya dengan sepenuh hati. 2

Terkait dengan penelitian keberkahan al-Qur‟an bagi mualaf,

penulis akan menjelaskan secara rinci bagaimana mualaf tersebut

memahami adanya keberkahan al-Qur‟an yang berpengaruh terhadap

dirinya setelah mereka berinteraksi dengan al-Qur‟an.

1 Virginia Ningrum Fatnar, “Kemampuan Interaksi Sosial Antara Remaja Yang

Tinggal Di Pondok Pesantren Dengan Remaja Yang Tinggal Bersama Keluarga”, Jurnal

Fakultas Psikologi. vol. 2 no. 2, (2014), 71. 2 Yusuf Qardawi, Bagaimana Berinteraksi dengan Al-Qur‟an, Terj. dari Kaifa

Nata‟amal ma‟a al-Qur‟an, oleh Abdul Hayyie al-Katanie, (Jakarta: Gema Insani Press,

1999), 272

Page 63: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

46

A. Cara Mualaf Belajar al-Qur’an dan Berinteraksi dengan al-

Qur’an

Berbicara terkait keberkahan al-Qur‟an bagi muallaf, aspek

keberkahan tidaklah langsung didapatkan oleh seorang muallaf begitu

saja. Melainkan adanya suatu proses atau sistem yang akan sampai kepada

keberkahan tersebut. Oleh karena itu penulis menjadi berangkat dari

sebuah cara bagaimana mereka mempelajari serta berinteraksi dengan al-

Qur‟an kemudian sampai mereka memahami adanya kebaikan dalam al-

Qur‟an.

1. Metode Pembelajaran al-Qur’an Mualaf an-Naba Center

Metode yang digunakan dalam pembelajaran di Pesantren Muallaf

an-Naba Center Indonesia ini sangat beragam dan cenderung sama seperti

pesantren pada umumnya. Menurut ustadz Cholid sebagai berikut:

“Cara mengajarkan mualaf itu dari nol, yang kami terapkan itu

adalah talaqqi, talaqqi itu gurunya membacakan kemudian muridnya

menirukan diikuti dengan tikrar atau berulang-ulang. Tapi harus

terus digembleng, sehari sampai 5 kali lebih. Pertama harus kenal

huruf dulu, kenal huruf itu satu hari. Harus cepat dan kami harus

benar-benar semangat dan sabar. Targetnya bisa baca Qur‟an selama

1 bulan, setelah itu proses pelancaran. Tapi kapasitas kemampuan

beda-beda, ada yang cepat ada yang lambat, kalo yang lemot itu

sampai berbulan-bulan. Umumnya bisa, karena keinginan mereka

belajar tinggi sekali mereka penasaran. Kalau kita semangatnya

seratus persen mereka para mualaf sampai dua ratus persen.

semangat sekali mereka, Selain itu, untuk al-Qur‟an dengan metode

tilawati yang di desain perorangan (sorogan). Dan kalau yang sudah

mulai bisa maka bisa dengan halaqah.”3

Dari data di atas metode yang digunakan dalam pembelajaran al-

Qur‟an di Pesantren mualaf an-Naba Center adalah metode talaqqi,

metode tilawati, sorogan, hafalan. Dalam metode tersebut, terdapat

beberapa metode yang tidak mengadopsi metode pembelajaran dalam

3 Idham Cholid, Wawancara.

Page 64: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

47

pesantren pada umumnya. Banyak pertimbangan dan penyesuaian

terhadap pemilihan metode-metode karena kondisi mualaf itu sendiri.

Seperti pada metode tilawati, biasanya pada metode tersebut adanya

pembacaan murid secara serentak melagukan materi dengan nada-nada

Qur‟ani. Namun, di Pesantren Mualaf an-Naba hanya menerapkan cara

individual. Kemudian, pada pengenalan huruf, mualaf cenderung harus

cepat, karena melihat mualaf yang sudah usia dewasa, agar cepat bisa

membaca al-Qur‟an. Namun kembali lagi kepada kapasitas mualaf tersbut.

Dikutip dari wawancara yang dilakukan dengan ustadz Nababan

untuk menambah antusias para mualaf diterapkannya metode ceramah

terkait kemukjizatan al-Qur‟an untuk menambah rasa iman, metode

pengulangan bacaan al-Qur‟an agar mualaf terbiasa mendengar bacaan al-

Qur‟an, metode hafalan surah pendek Berbagai metode tersebut

diterapkan sesuai dengan kreativitas masing – masing ustadz.4

Dikemukakan oleh Yolan, metode praktik juga ditekankan oleh

para santri, pada materi al-Qur‟an dan Iqra‟ yaitu setoran dengan ustadz,

namun sebelumnya murajaah dengan dibantu teman sejawat.5 Dari

penjelasan meode di atas, penulis juga melihat antusiasme para santri

muallaf dalam belajar al-Qur‟an, mereka sangat aktif dalam belajar al-

Qur‟an, semangat dan serius dalam menghafal al-Qur‟an.

2. Cara Muallaf Membaca Al-Qur’an

Pada bagian ini penulis ingin menganilisis cara mualaf membaca al-

Qur‟an. Berdasarkan hasil pengamatan serta wawancara, penulis

menemukan beberapa cara mualaf membaca al-Qur‟an. Menurut penulis,

dalam membaca al-Qur‟an mereka sama seperti pada umumnya. Yaitu,

4 Nababan, Wawancara.

5 Yolan Wilanda (Santri Mualaf Pesantren Pembinaan Mualaf An-Naba Center).

Diwawancarai oleh Ledia Septiana, Kampung Sawah Ciputat Tangerang Selatan, 2 Juli

2019, Banten.

Page 65: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

48

sebelum membaca mereka terlebih dahulu mengambil air wudhu

kemudian memakai pakaian muslim, menghadap kiblat, membaca

basmallah dan ta‟awudz. Menurut Prima, mengapa mereka bersuci terlebih

dahulu sebelum membaca al-Qur‟an, karena al-Qur‟an itu suci firman

Allah Swt.6 Dari 17 informan, penulis mengamati 5 informan dalam

membaca al-Qur‟an. Menurut penulis bacaan mereka cenderung baik dan

mereka memahami kaidah – kaidah tajwid.

Selain membaca dihadapan guru, mualaf juga membaca al-Qur‟an

secara individual. Bahkan, beberapa mualaf secara individu memiliki

target mengkhatamkan al-Qur‟an dalam waktu satu bulan, hal tersebut

diungkapkan oleh Yolan. Dalam membaca al-Qur‟an mereka sering

membaca dengan menggunakan nada dan dengan suara yang keras dan

tartil. Dari 17 informan, mereka mengaku bahwa mereka tidak nyaman

ketika mereka tidak membaca al-Qur‟an.

3. Cara Mualaf Medengarkan Al-Qur’an

Pada saat sekarang sekarang, kesempatan mendengarkan al-Qur‟an

menjadi terbuka luas dari para qari yang bagus dan khusyu, bacaannya

menyentuh kalbu. Bacaan mereka telah menyebar dengan perantaraan

kaset rekaman yang dijual dengan harga murah. Juga ada radio yang

khusus menyiarkan al-Qur‟an di banyak negara Islam. Ini merupakan

nikmat yang diberikan Allah Swt kepada manusia.

Menurut Yusuf Qardawi, kaset-kaset rekaman jika di qiyaskan

dengan mushaf tidak dapat diterima, karena adanya perbedaan diantara

keduanya. Kaset tidak dapat dilihat atau didengar apa yang ada di

dalamnya, sebelum ia diputar pada alat tertentu yang dihubungkan ke

listrik. Berbeda dengan mushaf sudah langsung dapat diketahui

6 dengan Prima Sari Rumaharbo, (Santri Mualaf Pesantren Pembinaan Mualaf

An-Naba Center). Diwawancarai oleh Ledia Septiana, Kampung Sawah Ciputat

Tangerang Selatan, 2 Juli 2019, Banten.

Page 66: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

49

bahwasannya ia adalah al-Qur‟an. Namun demikian, kaset-kaset tersebut

harus tetap dihormati jika diketahui di dalamnya terdapat rekaman bacaan

al-Qur‟an.7

Jika al-Qur‟an menjadi ibadah dengan membacanya, ia juga menjadi

ibadah dengan mendengarkannya. Berdasarkan penelitian, mualaf

mendengarkan al-Qur‟an dengan menggunakan media seperti handphone,

mp3 dan lain sebagainya. Ketika penulis perhatikan, mereka sangatlah

senang dan antusias ketika mendengarkan al-Qur‟an. Bahkan, ketika di

wawancarai, dari mereka ada yang mengaku menangis ketika

mendengarkan al-Qur‟an Hal tersebut diungkapkan oleh Prima saat

mendengar murratal al-Qur‟ah surah al-Baqarah ayat 1-10.

Bacaan al-Qur‟an yang indah membuat mualaf semakin mencintai

al-Qur‟an dan ingin cepat bisa membacanya. Hal tersebut diungkapkan

oleh Giawa. Rata-rata dari mualaf mengatakan sering mendengarkan al-

Qur‟an lewat kaset, radio, dan lain sebagainya.

4. Cara Mualaf Menghafalkan al-Qur’an

Menurut penulis, menghafalkan al-Qur‟an bukanlah hal yang

mudah, butuh waktu untuk berinteraksi dengan bacaan al-Qur‟an agar

mudah mengahafalkannya. Adapun cara mualaf di Pesantren Mualaf

mengahafalkan al-Qur‟an adalah terlebih dahulu mereka melaksanakan

adab-adab membaca al-Qur‟an seperti bersuci, menghadap kiblat,

membaca ta‟awudz dan basmallah. Ustadz Cholid mengungkapkan,

sebelum mereka menghafal al-Qur‟an terlebih dahulu mereka harus

menyelesaikan pembelajaran membaca al-Qur‟an seperti talaqqi

sebanyak-banyaknya dengan guru al-Qur‟an, jika sudah baik dalam

membaca al-Qur‟an, mereka baru boleh mengahafal al-Qur‟an. Dalam

menghafal al-Qur‟an, mualaf dimulai dari juz 30 dan kemudian ke juz 1.

7 Yusuf Qardawi, Kaifa Nata‟amal ma‟a al-Qur‟an, 272.

Page 67: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

50

Berdasarkan wawancara, mualaf mengatakan merasakan kesulitan ketika

awal menghafal al-Qur‟an, namun setelah dibaca berkali-kali mereka

mulai merasa mudah. Dalam sehari ada sebagian mualaf yang mampu

menghafal 5 ayat untuk ayat yang pendek, dan ada yang 2 ayat dalam

sehari untuk ayat yang panjang. Hafalan yang mereka dapat akan mereka

setorkan kepada ustadz pada waktu tertentu yaitu setelah shalat maghrib

dan subuh.

B. Ketertarikan Mualaf Terhadap Al-Qur’an

Keinginan mualaf dalam mempelajari al-Qur‟an sangat besar hal

ini dipengaruhi karena rasa penasaran mualaf terhadap al-Qur‟an,

sehingga mereka sangat terpacu untuk bisa membaca serta memahami al-

Qur‟an. Hal tersebut diungkapkan oleh Ustadz Idham selaku guru al-

Qur‟an mualaf di Pesantren an-Naba

Melihat mualaf merupakan orang yang baru memeluk Islam maka

tidaklah mudah bagi mereka untuk mempelajari al-Qur‟an. Namun

demikian, ketertarikan mereka terhadap al-Qur‟an bisa menjadi alasan

mengapa mualaf sangat terpacu dalam mempelajari al-Qur‟an. Penulis

menemukan penyebab mualaf tertarik untuk mempelajari al-Qur‟an.

Penyebab ketertarikan tersebut di antaranya:

1. Mendengarkan Bacaan Al-Qur’an

Penulis menemukan beberapa mualaf tertarik mempelajari al-

Qur‟an karena mendengar lantunan ayat suci al-Qur‟an. Seperti Zainab

Qurrata „Ayun yang tertarik ketika mendengar kakaknya yang sudah

masuk Islam membaca al-Qur‟an. Zainab mengatakan “Saya tertarik

mempelajari al-Qur‟an karena dari cara pembacaan yang bagus.

Pertamanya denger dari kakak yang sering baca di rumah, ketika saya

Page 68: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

51

perhatikan ternyata al-Qur‟an sangat enak di dengar”8. Ketertarikan

tersebut membawanya untuk lebih lanjut mengenal Islam dan tertarik

mempelajari al-Qur‟an. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Alberto

Xiemen “Saya tertarik dengan al-Qur‟an karena Ketika saya bertemu

seorang ustadz dari daerah saya yang bernama ustadz Iwan Pewa dia bisa

melantunkan ayat suci al-Qur‟an dengan suara yang indah di situlah saya

mulai tertarik dengan al-Qur‟an dan diajarkan mempelajari al-Qur'an.”9

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ahmad Fatullah “saya

tertarik ingin belajar al-Qur'an karena mendengar bacaan al-Qur'an indah.

Ketika saya bandingkan dengan al-Kitab saya sebelumnya saya biasa saja

dan saya merasa seperti kita membaca novel saja, dan saya tertarik juga

karena al-Qur‟an berbahasa arab.”10

Penulis berpendapat bahwasannya lantunan ayat suci al-Qur‟an

akan memberikan pengaruh baik terhadap emosional seseorang, sehingga

orang akan tertarik saat mendengarkan bacaan tersebut sekalipun dia tidak

mengetahui apa maksud dari ayat itu. Sejalan dengan sebuah penelitian

yang di lakukan oleh Virgianti Nur Fadhilah mendengarkan al-Qur‟an

dapat di jadikan terapi otak, di mana ketika didorong oleh rangsangan dari

luar berupa murrotal al-Qur‟an maka otak akan memproduksi zat kimia

8 Zainab Qurrata A'yun, (Santri Mualaf Pesantren Pembinaan Mualaf An-Naba

Center). Diwawancarai oleh Ledia Septiana, Kampung Sawah Ciputat Tangerang Selatan,

2 Juni 2019, Banten. 9 Alberto Xiemen Jerouimo (Santri Mualaf Pesantren Pembinaan Mualaf An-

Naba Center). Diwawancarai oleh Ledia Septiana, Kampung Sawah Ciputat Tangerang

Selatan, 26 Mei 2019, Banten. 10

Ahmad Fatullah Jerouimo (Santri Mualaf Pesantren Pembinaan Mualaf An-

Naba Center). Diwawancarai oleh Ledia Septiana, Kampung Sawah Ciputat Tangerang

Selatan, 26 Mei 2019, Banten.

Page 69: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

52

berupa neuropeptida. Molekul ini akan mengangkut ke dalam tubuh dan

akan memberikan umpan balik berupa kenikmatan dan kenyamanan.11

Hal ini bisa dijadikan bukti keistimewaan al-Qur‟an. Al-Qur‟an

memiliki susunan huruf-huruf yang sangat rapi. Merupakan penghormatan

mengeluarkan suara, membaguskan makhraj, memadukan satu dengan

dengan yang lainnya sebagai sebuah keserasian yang alami, baik dalam

segi hams (bisikan), jahr (suara yang jelas), keras-lembut, tebal-tipis,

berhenti dan pengulangan bacaan. Penggalan-penggalan akhir al-Qur‟an

serasi dengan ayat-ayat lain dalam rima, dengan keteraturan yang

menakjubkan, sehingga dapat sesuai dengan jenis suara dan

kecenderungan hati.12

2. Membaca Terjemahan al-Qur’an

Secara bahasa terjemahan bermakna penjelasan atau keterangan

secara istilah terjemahan bermakna mengungkapkan perkataan atau

kalimat dengan menggunakan bahasa lain. Menerjemahkan Al Qur‟an

adalah mengungkapkan makna Al Qur‟an dengan menggunakan bahasa

lain.13

Di Indonesia sudah banyak sekali al-Qur‟an yang sudah

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Sehingga, menyebar di seluruh

wilayah Indonesia. Sehingga orang mudah untuk mengetahui ari dari al-

Qur‟an tersebut.

Penulis menemukan bahwa ada beberapa mualaf yang tertarik

mempelajari al-Qur‟an ketika membaca terjemahan dari beberapa ayat al-

Qur‟an, bahkan hal tersebut dapat mempengaruhi akidahnya yang pada

saat itu belum memeluk Islam. Prima Sari Rumaharbo mengatakan bahwa

11

Virgianti Nur Fadhilah, “Terapi Murratal Al-Qur‟an Mampu Menurunkan

Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Laparatomi”, Jurnal Keperawatan, vol. 6

no 1, (Januari 2015), 6. 12

Hisam Thalbah, Ensiklopedi Mukjizat Al-Qur‟an dan Hadist (Kemukjizatan

Sastra dan Bahasa Al-Qur‟an), Jilid 7 cet.III, (Jakarta: PT. Sapta Sentosa, 2009), 24-25. 13

Amin Suma, Muhammad, Ulumul Qur‟an, (Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada), 112-123.

Page 70: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

53

dia sangat terkejut ketika membaca terjemah Ayat Kursi di rumah

temannya yang Muslim, menurutnya ayat tersebut mampu meruntuhkan

akidah yang dia yakini.14

Dari pernyataan tersebut kita dapat mengetahui

bahwasannya ayat kursi merupakan ayat yang artinya mudah untuk

dimengerti dan mengandung nilai tauhid.

Begitu juga yang diungkapkanYolan Wilanda juga mengatakan

bahwa dirinya tertarik dengan al-Qur‟an karena membaca terjemahan al-

Qur‟an. Menurut Yolan Wilanda al-Qur‟an sangatlah berbeda dari kitab

yang lainnya jika dilihat dari segi isinya al-Qur‟an memiliki kata-kata

yang sangatlah bagus. ”15

Mualaf bernama Kristina Hutabarat yang mencoba

membandingkan al-Qur‟an dengan kitab sebelum dia masuk Islam.

Menurutnya al-Qur‟an adalah kitab yang tidak mungkin dibuat oleh

tangan manusia. Dia tertarik dengan al-Qur‟an karena di dalam al-Qur‟an

memuat perihal penciptaan manusia.”16

Pernyataan Aminah di atas menunjukkan bahwa dia

membandingkan al-Qur‟an dengan kitab lain. Kemudian timbullah

pemahaman yang dapat mengubah keyakinan tersebut. Di dalam al-Qur‟an

terdapat ayat yang mengandung nilai akidah seperti surat al-Ikhlash, surat

ini ternyata juga memberikan pengaruh terhadap mualaf yang bernama

Iwan Touscarsae, yang tertarik ketika membaca surah al-Ikhlas.Karena

ayat tersebut membuat dirinya semakin yakin dengan agama Islam.”17

14

Prima Sari Rumaharbo, Wawancara. 15

Yolan WilandaWawancara. 16

Kristina Hutabarat, Santri Mualaf Pesantren Pembinaan Mualaf An-Naba

Center). Diwawancarai oleh Ledia Septiana, Kampung Sawah Ciputat Tangerang Selatan,

2 Juni 2019, Banten. 17

Abdullah Azzam, Santri Mualaf Pesantren Pembinaan Mualaf An-Naba

Center). Diwawancarai oleh Ledia Septiana, Kampung Sawah Ciputat Tangerang Selatan,

26 Mei 2019, Banten.

Page 71: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

54

Ketertarikan mualaf terhadap al-Qur‟an yang disebabkan karena

membaca terjemah ayat al-Qur‟an dengan yang hanya mendengarkan

lantunan ayat al-Qur‟an tampaknya berbeda, perbedaan tersebut terlihat

bahwa orang yang tertarik dengan al-Qur‟an karena mendengar, dia

belum tentu mengerti maksud ayat al-Qur‟an yang didengar, sedangkan

yang membaca terjemahan bisa dipastikan dia mengerti isi ayatnya.

3. Mendengarkan Ceramah Terkait Al-Qur’an

Penulis menemukan penyebab ketertarikan mualaf terhadap al-

Qur‟an yaitu karena mendengarkan ceramah terkait dengan keistimewaan

serta kebenaran al-Qur‟an. Hal tersebut membuat mualaf semakin tertarik

untuk mempelajari al-Qur‟an. Ustadz Nababan juga mengatakan bahwa di

Pesantren Pembinaan Mualaf ia sering memberikan ceramah serta

motivasi agar mereka semakin yakin terhadap kebenaran al-Qur‟an dan

agar lebih giat lagi dalam belajar al-Qur‟an, ceramah tersebut berupa nilai-

nilai keberkahan al-Qur‟an, seperti dapat menambah rezeki, menenangkan

hati, membuat wajah bercahaya dan lain sebagainya.”18

Hal tersebut

ternyata berpengaruh terhadap mualaf di Pesantren an-Naba. Misalnya,

Mualaf bernama Abdurrahman mengungkapkan bahwa dia sering

mendengarkan ceramah dari gurunya sehingga dia banyak mengetahui

keistimewaan – keistimewaan al-Qur‟an dari gurunya, seperti al-Qur‟an

adalah kitan yang tidak ada keraguan di dalamnya.”19

Sama halnya dengan

Muhammad Nuruddin juga yang termotivasi dengan gurunya. Dia

mengatakan “Saya merasa damai dan senang bisa belajar al-Qur'an dengan

guru saya. Dia selalu memotivasi saya untuk terus belajar al-Qur‟an, di

18

Nababan, Wawancara. 19

Abdurrahman (Santri Mualaf Pesantren Pembinaan Mualaf An-Naba Center).

Diwawancarai oleh Ledia Septiana, Kampung Sawah Ciputat Tangerang Selatan, 28 Mei

2019, Banten.

Page 72: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

55

dalam al-Qur‟an mengandung banyak manfaat dalam hidup sehari-hari

dan juga sebagai pedoman hidup.”20

Ketertarikan mualaf terhadap al-Qur‟an yang disebabkan karena

mendengarkan ceramah menunjukkan bahwa pentingnya pembinaan untuk

mualaf. Pembinaan tersebut bertujuan agar mualaf semakin yakin dengan

al-Qur‟an dan tidak terjadinya kemurtadan. Pesantren an-Naba menjadi

wadah para mualaf untuk mempelajari Islam lebih dalam.”21

Penyebab ketertarikan mualaf terhadap al-Qur‟an mualaf tersebut

kemungkinan besar membuat mualaf ingin terus berinteraksi dengan al-

Qur‟an. Seperti yang dikatakan oleh Sonia Abdullah “saya selalu

membaca al-Qur‟an setiap hari dan membawa al-Qur'an ke sekolah

supaya bisa mengulang hafalan yang sudah saya hafal dan agar saya bisa

mengingat kembali hafalan.”22

Setelah adanya interaksi kemungkinan

akan adanya dampak al-Qur‟an terhadap mualaf yang kemudian disebut

dengan berkah al-Qur‟an .

C. Tujuan Mualaf Berinteraksi dengan Al-Qur’an

Pada bagian sebelumnya penulis telah menjelaskan terkait dengan

ketertarikan mualaf terhadap al-Qur‟an, hal tersebut dapat diketahui

bahwa mualaf memahami adanya kebaikan yang terkandung dalam al-

Qur‟an. Sebelum penulis lebih lanjut menjelaskan apa yang dialami

mualaf ketika berinteraksi dengan al-Qur‟an, penulis akan menjelaskan

tujuan mualaf berinteraksi dengan al-Qur‟an yang akan berbanding lurus

dengan tindakan yang kemudian menjadi dampak dari berinteraksi dengan

al-Qur‟an. Berikut akan penulis sampaikan Tujuan tersebut yang terbagi

20

Muhammad Nuruddin, Santri Mualaf Pesantren Pembinaan Mualaf An-Naba

Center). Diwawancarai oleh Ledia Septiana, Kampung Sawah Ciputat Tangerang Selatan,

26 Mei 2019, Banten. 21

Idham Cholid, Wawancara. 22

Sonia Abdullah Soares, Wawancara.

Page 73: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

56

menjadi tiga, yaitu tujuan membaca, menghafal serta mendengarkan al-

Qur‟an.

1. Tujuan Mualaf Membaca al-Qur’an

Sebelum penulis memaparkan terkait tujuan membaca al-Qur‟an,

penulis terlebih dahulu melihat bagaimana kualitas serta kuantitas

interaksi informan dengan al-Qur‟an. Pembaca yang menjadi informan ini

adalah mualaf, untuk melihat kompetensi bacaan mereka penulis

melakukan percobaan dengan cara mendengarkan bacaan mereka.

Menurut penulis bacaan mereka terbilang sedang dan baik. Hal ini juga

bisa dilihat dari berapa lama mereka masuk Islam. Terlebih di Pesantren

an-Naba yang menekankan santri mualaf untuk bisa membaca al-Qur‟an

dengan baik. Seperti yang dikatakan oleh Ustadz Nababab selaku pemilik

Pondok Pesantren Mualaf an-Naba Center, bahwa pembelajaran al-Qur‟an

di Pesantren bisa mencapai 60-70 persen.”23

Beberapa dari mereka juga mengatakan bahwa mereka memang

mengkhususkan diri untuk membaca al-Qur‟an di depan guru atau sendiri

agar bacaan mereka semakin lancar dan kemudian agar bisa mengahafal.

Begitu pula dengan intensitas mereka berinteraksi dengan al-Qur‟an,

kebanyakan dari mereka memiliki kebiasaan membaca al-Qur‟an setiap

hari dan belajar al-Qur‟an dengan guru sebanyak 3 kali dalam sehari.

Berdasarkan penelitian penulis mendapatkan tujuan mualaf membaca al-

Qur‟an, di antaranya:

a. Beribadah Kepada Allah

Penulis menemukan bahwa ada beberapa mualaf yang membaca

al-Qur‟an karena membaca al-Qur‟an menurutnya adalah bagian dari

ibadah yang akan menyelamatkannya di akhirat, seperti yang dikatakan

oleh Sonia “Tujuan saya terus membaca al-Qur‟an adalah agar saya

23

Nababan, Wawancara.

Page 74: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

57

semakin lancar membaca al-Qur'an. Karena al-Qur'an kita baca ini akan

membawa kita ke surga Allah Swt. Walaupun kita membaca al-Qur'an

masih terbata-bata, InsyaAllah Allah akan membantu hambanya yang

bersungguh-sungguh.”24

.

Kristina mengatakan bahwa al-Qur‟an dapat menambah ketaatan

kepada Allah Swt “Setiap hari saya membaca al-Qur‟an soalnya al-Qur'an

itu ibarat makanan untuk hati yang dapat menambah keimanan kita kepada

Allah Swt, jika kita tidak membaca al-Qur'an maka hati akan mati.”25

.

Ahmad Fatullah juga mengatakan “Saya sering membaca al-Qur‟an karena

itu adalah ibadah, kita itu bagaikan berdialog dengan Allah Swt, al-Qur‟an

memberikan kita petunjuk yang lurus.”26

Dari pernyataan informan memahami bahwa al-Qur‟an memiliki

kebaikan serta manfaat dan menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah

Swt.

b. Kebutuhan

Yang dimaksud kebutuhan di bagian ini adalah kebutuhan yang

bersifat rohani seperti untuk ketenangan batin. Nuruddin mengatakan

bahwa al-Qur‟an dapat dijadikan penenang diri ketika seseorang sedang

mengalami masalah.27

Siti juga mengatakan mengatakan “Udah

kebutuhan kita sebagai Muslim, kalau hati pengen tenang ya baca al-

Qur'an.”28

. Pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa al-Qur‟an dapat

dijadikan sebagai obat untuk menghilangkan kegelisahan.

24

Sonia Abdullah Soares, Wawancara. 25

Kristina Hutabarat, Wawancara. 26

Tertius Bait (Santri Mualaf Pesantren Pembinaan Mualaf An-Naba Center).

Diwawancarai oleh Ledia Septiana, Kampung Sawah Ciputat Tangerang Selatan, 26 Mei

2019, Banten. 27

Ahmad Fatullah, Wawancara. 28

Siti Hajar (Santri Mualaf Pesantren Pembinaan Mualaf An-Naba Center).

Diwawancarai oleh Ledia Septiana, Kampung Sawah Ciputat Tangerang Selatan, 2 Juni

2019, Banten.

Page 75: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

58

c. Belajar

Di Pesantrena an-Naba, mualaf ditekankan untuk dapat membaca

al-Qur‟an dengan baik dan lancar. Zainab mengatakan “kita diajarkan dari

Iqra setelah kita bisa membaca al-Qur'an baru menghafal. Kalo Iqra

biasanya 1 bulan, setelah itu baca-baca sampe lancar, terus disuruh ngafal

al-Fatihah dan surat pendek.”29

Terkait dengan tujuan mualaf membaca al-

Qur‟an ada mualaf yang membaca al-Qur‟an untuk belajar dan

memperlancar bacaan. Indra Siregar mengatakan “Saya sering membaca

al-Qur‟an supaya bacaan saya lebih lancar”30

, hal tersebut juga dikatakan

oleh Abdurahman “ Saya membaca al-Qur‟an karena ingin bacaan al-

Qur‟an saya lebih lancar”.

Tidak hanya tujuan membaca al-Qur‟an untuk memperlancar

membaca al-Qur‟an, namun ada mualaf yang belajar untuk memahami isi

dari al-Qur‟an dengan cara dia membaca terjemahan dari ayat al-Qur‟an

seperti yang dilakukan oleh Prima, dia memiliki hobi membaca

terjemahan al-Qur‟an menurutnya, al-Qur‟an dapat memberikan petunjuk

kebenaran terhadapnya “Saya sangat hobi membaca terjemah dari al-

Qur‟an kan saya masuk Islam itu karena al-Qur'an, ternyata benar Al-

Qur'an itu kitab petunjuk, bayangkan hanya dengan surat itu saja saya bisa

masuk Islam, saya hobi menandai terjemahan al-Qur'an agar saya dapat

memahami isi dari al-Qur‟an” 31

Hal tersebut menunjukkan bahwa mualaf tersebut sering

berinteraksi dengan al-Qur‟an.

29

Zainab Qurrata A'yun, Wawancara. 30

Siregar (Santri Mualaf Pesantren Pembinaan Mualaf An-Naba Center).

Diwawancarai oleh Ledia Septiana, Kampung Sawah Ciputat Tangerang Selatan, 26 Mei

2019, Banten. 31

dengan Prima Sari Rumaharbo, Wawancara

Page 76: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

59

2. Tujuan Mualaf Menghafal Al-Qur’an

Tujuan ini ditunjukkan kepada kelompok mualaf yang membaca

al-Qur‟an namun lebih mengkhususkan untuk menghafal. Adapun tujuan

mualaf tersebut mengahafal al-Qur‟an, antara lain:

a. Mendapat Syafaat

Jawaban tujuan mualaf menghafal al-Qur‟an untuk mendapatkan

syafa‟at di akhirat menjadi jawaban yang populer. Menurut penulis

mereka meyakini bahwa orang yang menghafal al-Qur‟an itu sangat

istimewa karena dapat menolong mereka di akhirat. Aminah mengatakan

“tujuan saya menghafal al-Qur'an bisa memberikan syafa‟at kepada kita,

dan kita akan di tinggikan derajatnya dan bisa memberikan mahkota

kepada kedua orang tua. Dan apapun yang diharapkan di dunia Allah akan

dikabulkan.”32

Prima juga mengatakan “saya ingin meninggal dalam

keadaan hafal al-Qur'an, karna untuk persiapan di akhirat. Untuk bekal,

aku ingin kuburan aku mewah karena syafa‟at dari al-Qur'an, saya ingin

menjadi terbaik diantara muslim yang lain.”33

Rifqi juga mengatakan

“saya pengen bener-bener hafal Qur'an agar bisa menyelamatkan keluarga

saya nanti.”34

Jika dilihat dari pernyataan mereka, mereka sangat meyakini

bahwa al-Qur‟an bermanfaat untuk menolong manusia di akhirat nanti.

Seperti Pada salah satu hadits Nabi yang dikemukakan oleh Imam Ibnu

Majah dalam karyanya, Sunan Ibnu Majah, bahwa orang yang membaca

Al-Qur‟an dan menghafalkannya, maka ia akan mendapatkan garansi

syafaat beserta sepuluh keluarganya, meskipun sepuluh keluarga tersebut

telah divonis masuk neraka.

32

Kristina Hutabarat, Wawancara 33

Sari Rumaharbo, Wawancara. 34

Ahmad Fatullah, Wawancara.

Page 77: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

60

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من ق رأ القرآن وحفظه أدخله الله هم قد است وجبوا الناالجنة وشفعه في عشرة من أهل ب يته كل

“Barangsiapa yang membaca Al-Qur‟an dan menghafalkannya,

maka Allah masukkan ia ke surga, dan memberikan syafaat kepadanya

sepuluh dari keluarganya yang semua divonis masuk neraka.” Kata

menghafalkan di sini memiliki dua makna; pertama, mengamalkan isi

kandungannya, melaksanakan apa yang diwajibkan kepadanya. Kedua,

membaca Al-Qur‟an secara kontinyu dan konsisten sehingga ia hafal tanpa

ada niat menghafal.35

b. Untuk Bacaan Sholat

Beberapa mualaf menghafal al-Qur‟an bertujuan untuk bacaan

sholat. Fathullah mengatakan “saya menghafal surah-surah dalam al-

Qur‟an agar bisa untuk bacaan sholat, dan ketika lupa akan membawa al-

Qur'an kita tidak repot lagi untuk membaca al-Qur'annya. “Abdurrahman

juga mengatakan bahwa dia menghafal al-Qur‟an agar bisa dibaca ketika

sholat.”36

Melihat mereka adalah orang yang baru memeluk Islam,

sebelumnya mereka belum pernah menghafal al-Qur‟an. Jadi, Ketika

mereka sudah menjadi muslim mereka lebih fokus menghafal surah –

surah pendek untuk bacaan sholat.

c. Kewajiban

Melihat di Pesantren an-Naba terdapat program menghafal al-

Qur‟an, ada diantara mualaf yang mengatakanan bahwa dia menghafal al-

Qur‟an karena memang sudah ada programnya di Pesantren. Alberto

Xiemen mengatakan“ Saya menghafal al-Qur‟an karena memang di

Pesantren dituntut untuk setoran, al-Qur'an juga merupakan kitab Allah

35 Muhammad bin Abdul Wahhab al-Sanadiy, Kifayat al-Hajah fi Syarh Sunan

Ibnu Majah, (Beirut: Dar al-Jail, tt,), 94. 36

Ahmad Fatullah, Wawancara.

Page 78: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

61

diwajibkan atas seorang Muslim untuk menghafal dan mempelajari al-

Qur'an.”37

Dari pernyataan di atas menurut penulis sebelum seseorang

mampu memaknai dampak keberkahan dari intreraksi mereka atas al-

Qur‟an baik dengan cara membaca, mengahafal atau mendengarkan al-

Qur‟an. Pemahaman mereka atas bagaimana al-Qur‟an bisa menjadi

pegangan dalam hidup yang tidak dapat dipisahkan. Namun terkait dengan

term berkah itu sendiri, penulis tidak menemukan tujuan mualaf

berinteraksi dengan al-Qur‟an untuk mendapat berkah. Penulis meyakini

bahwa tujuan mualaf dalam berinteraksi dengan al-Qur‟an akan

berpengaruh terhadap dampak yang akan didapatkan oleh mualaf tersebut

yang kemudian itu yang disebut berkah.

D. Pandangan Mualaf terhadap Al-Qur’an

Pada bagian sebelumnya penulis telah menjelaskan apa yang

menjadi ketertarikan mualaf dan tujuan mualaf membaca dan menghafal

al-Qur‟an. Maka menurut penulis penting untuk mengetahui bagaimana

pandangan mualaf terhadap al-Qur‟an setelah mereka berinteraksi dengan

al-Qur‟an. Hal ini dapat dijadikan bukti bahwa mualaf tersebut benar-

benar meyakini adanya kebaikan serta keistimewaan al-Qur‟an dan

kemudian akan berdampak pada dirinya.

Penulis mengelompokkan pandangan mualaf terhadap al-Qur‟an

menjadi tiga yaitu:

1. Segi Keotentikan Al-Qur’an

Keotentikan al-Qur‟an sebagai mukjizat berfungsi untuk menentang

bagi siapa saja yang meragukannya. Selain berfungsi sebagai mukjizat, al-

Qur‟an juga mengandung hikmah yang menyangkut segala aspek

kehidupan.

37

Alberto Xiemen, Wawancara.

Page 79: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

62

Penulis menemukan bahwa sebagian mualaf berpandangan bahwa

al-Qur‟an adalah firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Dalam hal ini para mualaf

tersebut memandang bahwa al-Qur‟an itu otentik. Abdurrahman

megatakan “Yang saya ketahui tentang al-Qur'an adalah di dalam al-

Qur'an saya tidak pernah menemukan satu kesalahan yang membuat saya

ragu-ragu dan al-Qur'an adalah ayat - ayat dari Allah yang sempurna.38

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa mualaf tersebut sudah sangat

meyakini bahwa al-Qur‟an kitab yang paling benar.

Hal yang sama juga diungkapkan olehh Muhammad Fathullah, dia

sangat meyakini bahwa al-Qur‟an merupakan kitab suci yang benar-benar

dari fiman Allah Swt.”39

Muhammad Nuruddin juga berpendapat bahwa al-Qur‟an

merupakan kitab suci yang murni dari Allah Swt dan tidak pernah ada

yang mengubah dari dulu hingga saat ini. “Allah turunkan al-Qur'an secara

murni dan sampai sekarang isi al-Qur'an tersebut masih murni tidak ada

yang mampu merubahnya. Kitab saya sebelumnya sangat berkontradiksi

dan susah untuk dipahami dan tidak memberikan manfaat dalam

kehidupan sehari-hari.”40

Dari penjelasan di atas terkait pandangan mualaf terhadap al-

Qur‟an, mualaf tersebut memahami bahwa al-Qur‟an adalah kitab yang

benar- benar murni firman Allah Swt yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad Saw melalui perantara malaikat Jibril. Namun hal yang

menarik dari mereka adalah bahwa pemahaman mereka terkait keaslian al-

Qur‟an itu didapat dengan menganalisa perbandingan antara al-Qur‟an

38

Abdurrahman, Wawancara 39

Ahmad Fatullah, Wawancara 40

Muhammad Nuruddin, Wawancara.

Page 80: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

63

dengan kitab mereka sebelumnya, hal tersebut justru menambah

keyakinan mereka terhadap kebenara al-Qur‟an.

2. Segi Manfaat Al-Qur’an

Berdasarkan hasil penelitian penulis menemukan pandangan mualaf

terhadap al-Qur‟an yang dilihat dari segi manfaat al-Qur‟an. Menurut

Kristina Hutabarat al-Qur‟an dapat melembutkan hati seseorang walaupun

seseorang tersebut tidak mengerti arti dari ayat tersebut.”41

Tampaknya al-Qur‟an berdampak terhadap kehidupan Kristina,

kemudian dia juga mengatakan bahwa di dalam al-Qur‟an terdapat ayat

yang menjelaskan tentang balasan perbuatan seseorang. Siti Hajar

mengungkapkan bahwa al-Qur‟an dapat memberikan ketenangan terhadap

dirinya “al-Qur'an itu obat segala masalah, ketika kita ada masalah

kemudian membaca al-Qur'an menjadi tenang. Al-Qur'an itu suci sebelum

membaca saya berwudhu.42

Abdullah Azzam juga mengatakan “yang saya

tahu tentang al-Qur‟an adalah jika kita sering membaca dan hafal al-

Qur‟an maka al-Qur'an akan memberikan syafaat di akhirat nanti.”43

Pernyataan mualaf di atas menunjukkan bahwa mualaf memahami

adanya kebaikan yang terkandung dalam al-Qur‟an apabila seseorang

berinteraksi dengan al-Qur‟an.

3. Kitab Petunjuk

Al-Qur‟an merupakan kitab suci al-Qur‟an yang dijadikan pedoman

bagi umat Islam. Penulis menemukan pandangan mualaf terhadap al-

Qur‟an adalah bahwa al-Qur‟an merupakan kitab petunjuk yang dapat

dijadikan pedoman kehidupan yang mengandung hukum – hukum

sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pliateri Giawa

mengatakan “al-Qur‟an memberikan petunjuk bagi saya karena di

41

Aminah Kristina Hutabarat, Wawancara. 42

dengan Pribadi Siti Hajar, Wawancara. 43

Abdullah Azzam, Wawancara

Page 81: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

64

dalamnya ada tauhidnya, diwajibkannya wanita memakai hijab, berbakti

kepada orang tua.”44

Zainab Qurrata „Ayun juga mengatakan bahwa “al-Qur‟an

mengandung banyak pelajaran yang sesuai dengan kehidupan. Al-Qur'an

mempunyai kemukjizatannya yang luar biasa. Di dalam al-Qur'an sudah

mencakup semua tentang kehidupan, lengkap seperti akhlak, sejarah,

tauhid, sehingga dapat dijadikan petunjuk.45

Prima Sari Rumaharbo yang

merupakan mualaf yang masuk Islam karena al-Qur‟an juga mengatakan

bahwa al-Qur‟an memang benar-benar kitab petunjuk. “Aku masuk Islam

itu karena al-Qur'an, ternyata benar Al-Qur'an itu kitab petunjuk,

bayangkan hanya dengan surat itu saja saya bisa masuk Islam, saya hobi

menandai terjemahan al-Qur'an.”46

Penulis beranggapan bahwa kitab al-Qur‟an sebagai kitab

petunjuk sangat dirasakan oleh Prima Sari Rumaharbo, karena dia masuk

Islam karena membaca terjemah dari al-Qur‟an, sehingga al-Qur‟an sangat

berpengaruh terhadap keyakinan. Sonia Abdullah Soares juga mengatakan

bahwa al-Qur‟an mengatur tata cara kehidupan termasuk cara

menghormati orang tua “Al-Qur'an adalah kitabullah yang mengajarkan

saya bagaimana tata cara dalam kehidupan saya sehari-hari dengan cara

menghormati kedua orang tua saya.”47

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa pandangan mereka

terhadap al-Qur‟an sebagai petunjuk karena al-Qur‟an mengandung aturan

yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Penulis

beranggapan bahwa al-Qur‟an sangat mempengaruhi kehidupan mualaf.

44

Pribadi Pliateri Giawa Santri Mualaf Pesantren Pembinaan Mualaf An-Naba

Center). Diwawancarai oleh Ledia Septiana, Kampung Sawah Ciputat Tangerang Selatan,

5 Juni 2019, Banten. 45

Zainab Qurrata A'yun, Wawancara. 46

Prima Sari Rumaharbo, Wawancara. 47

Sonia Abdullah Soares, Wawancara.

Page 82: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

65

Pandangan tersebut mengandung tiga aspek yaitu dari segi keotentikan al-

Qur‟an, manfaat al-Qur‟an, dan al-Qur‟an sebagai kitab petunjuk. Dari

pernyataan mereka maka terlihatlah bahwa mereka telah mendengar

Kalamullah dan memahaminya, mereka mengerti bahwa pedoman

kebenaran dan penerang keyakinan terpancar dari al-Qur‟an dan masuklah

mereka ke dalam Agama Allah tanpa paksaan. Mereka juga memahami

bahwa al-Qur‟an adalah kitab suci yang harus diperlakukan berbeda

dengan kitab lainnya. Seperti berwudhu sembelum membaca, menghadap

kiblat, membaca ta‟awudz dan basmallah.

E. Keberkahan Berinteraksi dengan Al-Qur’an antara Dampak

dan Manfaat

Pada bagian sebelumnya penulis telah menjelaskan pengertian al-

Qur‟an sebagai kitab berkah. Berdasarkan pencaharian penulis hampir

semua kalangan mufassir berpendapat bahwa al-Qur‟an mengandung

banyak kebaikan, manfaat, serta dapat memberikan kebahagiaan. Menurut

Eva Nugraha Keberkahan al-Qur‟an adalah ketercukupan manfaat bagi

orang yang berinteraksi dengan al-Qur‟an.48

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ilham Mabruri yang

berjudul “Keberkahan Al-Qur‟an Menurut Pengahafal Al-Qur‟an” dia

memberikan kesimpulan bahwa berkah al-Qur‟an bersumber menjadi dua,

yaitu berkah berasal dari Allah Swt dan berkah berasal dari kitab Al-

Qur‟an, namun pada esensinya keberkahan tersebut berasal dari Allah Swt

dan memberikan dampak kepada para penghafal al-Qur‟an.49

Berdasarkan penelitian, penulis juga sepakat dengan pernyataan

di atas. Namun hal tersebut diperkuat dengan penelitian ini, melihat

48

Eva Nugraha, “Ngalap Berkah Qur‟an: Dampak Membaca Al-Qur‟an Bagian

Para Pembacanya”, Jurnal Ilmu Ushuluddin. vol 5.no 2 (2018): 121-122. 49

Ilham Mabruri Sapari “Keberkahan Al-Qur‟an menurut Penghafal al-Qur‟an

(Studi Kasus Para Penghafal Di Pondok Pesantren Nur Medina)”, (Skripsi S1, Fakultas

Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah Jakart, 2018 ): 99.

Page 83: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

66

mualaf merupakan orang yang sebelumnya tidak terlalu mengenal al-

Qur‟an dan bahkan tidak pernah, kemudian setelah berinteraksi dengan al-

Qur‟an penulis meyakini bahwa ada pengaruh besar yang sangat terlihat

pada diri mualaf, yang kemudian al-Qur‟an menjadi pegangan yang kuat

bagi mereka sampai mereka memahami bahwa adanya kebaikan serta

manfaat al-Qur‟an dalam kehidupan. Penulis memahami bahwa manfaat

dan dampak yang diterima oleh mualaf tersebut merupakan bagian dari

keberkahan al-Qur‟an.

Terkait antara dampak dan manfaat al-Qur‟an, keduanya

memiliki sedikit perbedaan. Menurut Eva Nugraha manfaat adalah akibat

baik yang bersifat logis atau tidak logis, yang terjadi setelah seseorang

membaca, menghafal serta mendengarkan bacaan al-Qur‟an. Sedangkan

dampak merupakan bagian dari manfaat yang bersifat langsung.50

Dengan

demikian, penulis membagi dampak berinteraksi dengan al-Qur‟an

menjadi dua yaitu; dampak langsung dan tidak langsung.

Berikut penulis akan paparkan terkait dampak langsung dan tidak

langsung saat mualaf berinteraksi dengan al-Qur‟an:

1. Dampak Langsung

Adapun dampak langsung yang dirasakan oleh mualaf saat

berinteraksi dengan al-Qur‟an penulis membaginya menjadi beberapa

bagian yaitu:

a. Merasakan Ketenangan Hati Dan Pikiran

Berdasarkan penelitian, penulis menemukan bahwa ada pengaruh al-

Qur‟an terhadap jiwa dan pikiran. Dampak tersebut disebabkan oleh

beberapa keadaan, seperti saat membaca membaca al-Qur‟an. Kegiatan

membaca menurut Sudarso adalah aktivitas yang kompleks dengan

mengerahkan sejumlah besar tindakan terpisah-pisah meliputi orang harus

50

Eva Nugraha, “Ngalap Berkah Qur‟an, 123.

Page 84: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

67

menggunakan pengertian, khayalan, mengamati dan mengingat – ingat.51

Pada umumnya, seseorang akan dikatakan membaca apabila minimal

memiliki dua kemampuan, yaitu; pertama, mampu memahami simbol-

simbol berupa rangkaian dari huruf-huruf. Kedua, mampu memahami

bahasa yang digunakan dalam simbol-simbol yang berupa huruf-huruf

tersebut. Jika kemampuan tersebut tidak terpenuhi, maka tidaklah disebut

membaca. Dengan demikian dapat dipahami bahwa, apabila pembaca

tidak memahami maksud teks tersebut maka pembaca akan sia-sia dan

tidak mendapatkan apa-apa.52

Namun pandangan tersebut tidak semua berlaku pada saat

membaca al-Qur‟an. Penulis berpendapat bahwa seseorang akan

merasakan hal yang berbeda ketika membaca al-Qur‟an dengan membaca

kitab – kitab atau buku-buku lainnya, dan orang yang membaca al-Qur‟an

secara terus-menerus akan merasakan dampak serta manfaat. Bahkan,

seseorang yang tidak memahami makna al-Qur‟an saja dapat merasakan

ketenangan pada saat membaca al-Qur‟an dan mendengarkan al-Qur‟an

pun dapat memberikan pengaruh ketenangan terhadap jiwa dan pikiran

seseorang. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Virgianti Nur

Fadhilah mendengarkan al-Qur‟an dapat dijadikan terapi otak, di mana

ketika didorong oleh rangsangan dari luar berupa murrotal al-Qur‟an

maka otak akan memproduksi zat kimia berupa neuropeptida. Molekul ini

akan mengangkut ke dalam tubuh dan akan memberikan umpan balik

berupa kenikmatan dan kenyamanan.53

51

Sudarso, System Membaca Cepat dan Efektif, (Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 1993), 4. 52

Baradja, Kapita Selekta Pengajaran Bahasa, (Malang: IKIP Malang, 1990),

105. 53

Virgianti Nur Fadhilah, “Terapi Murratal Al-Qur‟an Mampu Menurunkan

Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Laparatomi”, Jurnal Keperawatan, vol. 6,

no 1 (Januari 2015): 6.

Page 85: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

68

Berdasarkan hasil wawancara, berikut penulis paparkan dalam

bentuk tabel terkait dampak al-Qur‟an terhadap mualaf berupa ketenangan

hati dan pikiran.

Tabel 4. 1: Dampak Langsung Berinteraksi dengan Al-Qur‟an.

No Informa

n Kondisi Tindakan Dampak Kategori

1

Siti

Aminah

- Sakit

akibat

stress.

- Tidak

tenang.

- Membaca

ayat kursi

- Tenang,

- Penyakit

hilang

- Ingin

masuk

Islam

Dampak

Langsung

2

Siti

Hajar/El

Windi

- Hati tidak

tenang.

- Ada

masalah.

- Membaca

ayat al-

Qur‟an.

- Membawa

al-Qur‟an

jika

berpergian.

- Adem

- Hati

menjadi

tenang,

- Masalah

terasa

mudah.

Dampak

Langsung

3 Abdurrah

man

- Membaca

al-Qur‟an

hari.

- Membaca

al-Qur‟an.

- Menangis

dan

tenang.

Dampak

Langsung

4

Prima

Sari R

- Pertama

kali

mendenga

rkan al-

Qur‟an.

- Mendengark

an bacaan

al-Qur‟an

surah al-

Baqarah 1-

10.

- Menangis

,tenang.

Dampak

Langsung

Penulis menemukan dampak langsung yang dirasakan oleh mualaf

ketika dia membacakan ayat suci al-Qur‟an pada saat mualaf tersebut

belum masuk Islam yang kemudian dia memutuskan untuk masuk Islam

karena merasakan ketenangan dan kenyamanan pada saat dia membaca al-

Qur‟an. Kristina Hutabarat mengatakan bahwa al-Qur‟an berdampak

terhadap ketenangan jiwanya ketika dia merasakan sakit akibat stress, ia

Page 86: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

69

memutuskan masuk Islam setelah penyakitnya sembuh ketika ia

melantunkan ayat kusi yang sudah ia hafal sejak SD di sekolah..54

Dampak yang di rasakan oleh Kristina termasuk dampak yang

bersifat langsung karena pada saat dirinya merasakan kegelisahan dan

mengalami tekanan jiwa kemudian dia membaca ayat kursi dia merasa

tenang dan bahkan mengobati penyakit pada dirinya akibat stress. Al-

Qur‟an juga berpengaruh besar terhadap keyakinannya, sehingga dia

memutuskan untuk menjadi mualaf. Siti Hajar juga mengatakan hal yang

sama, menurutnya al-Qur‟an merupakan obat yang dapat menyembuhkan

kegelisahan.

Ketika saya membaca al-Qur‟an yang saya rasakan itu tenang,

adem, berasa disiram air dingin. al-Qur'an itu obat segala masalah,

ketika kita ada masalah kemudian membaca al-Qur'an menjadi

tenang, oleh karena itu saya selalu membawa al-Qur‟a kalo ada waktu

luang saya menyempatkan baca al-Qur'an, saya ga betah kalau ga

bawa.55

Al-Qur‟an sudah sangat melekat di kehidupan para mualaf, karena

dalam kesehariannya mereka tidak pernah jauh dari al-Qur‟an. Prima sari

mempraktekkan bacaan al-Qur‟an pada kesehariannya, seperti membaca

al-Fatihah sebelum minum dan mandi yang kemudian dia mengatakan hal

tersebut berdampak terhadap dirinya. Al-Qur‟an juga mampu

menghilangkan kegelisahan-kegelisahan yang dia alami. 56

Dari pernyataan di atas, dampak yang dirasakan oleh Prima

merupakan dampak yag bersifat langsung. Namun yang menarik adalah

dia mendapat pengaruh dari air yang telah dibacakan al-Fatihah dan

kemudian berdampak terhadap fisiknya yaitu berupa kenyamanan.

54

Kristina Hutabarat, Wawancara 55

Siti Hajar, Wawancara. 56

Prima Sari Rumaharbo, Wawancara.

Page 87: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

70

Artinya, mualaf tersebut memahami adanya keberkahan yang terkandung

dalam air setelah dibacakan ayat al-Qur‟an.

Abdurrahman juga mengatakan bahwa membaca al-Qur‟an dapat

membuatnya menangis dan tenang, menurutnya ketika dibaca al-Qur‟an

berbeda dari kitab lainnya. “Ketika saya membaca al-Qur‟an itu membuat

saya menangis dan itulah dengan kitab saya sebelumnya. Membaca al-

Qur‟an juga membuat saya untuk semangat dalam membaca dan belajar

dengan sungguh - sungguh.”57

Dampak ini juga dirasakan oleh

Muhammad Nuruddin yang menyatakan bahwa al-Qur‟an membuat

pikirannya menjadi tenang “setiap hari saya membaca dan menghafal al-

Qur'an.”Ketika saya membaca Al-Qur'an pikiran saya menjadi tenang, itu

mempengaruhi hidup saya ketika saya membaca dalam setiap waktu

karena al-Qur'an bisa menenangkan diri saya, kalau saya tidak membaca

al-Qur‟an pikiran saya menjadi tidak tenang” 58

Selain membaca al-Qur‟an, mendengarkan al-Qur‟an juga

berpengaruh terhadap mualaf yaitu berupa ketenangan. Berdasarkan

penelitian penulis menemukan dampak mendengarkan al-Qur‟an terhadap

mualaf berupa perasaan sedih dan tenang pada saat mendengarkan al-

Qur‟an. Tertius mengatakan“ ketika saya mendengar al-Qur‟an rasanya

seperti berhadapan dengan Allah Swt saya sangat sedih dan menangis

dan saya meraskan kebahagiaan yang belum pernah saya rasakan

sebelumnya”59

. Prima juga mengatakan bahwa ada efek besar ketika kita

mendengarkan al-Qur‟an, bacaan al-Qur‟an membuatnya menangis dan

tenang. 60

57

Abdurrahman, Wawancara. 58

Muhammad Nuruddin, Wawancara. 59

Tertius Bait, Wawancara. 60

Prima Sari Rumaharbo, Wawancara..

Page 88: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

71

Dampak yang dirasakan oleh Prima adalah dampak yang bersifat

langsung. Penulis berpendapat bahwa tidak semua orang menangis ketika

mendengarkan al-Qur‟an, hanya orang yang diberi kelembutan hati dan

hidayah yang dapat menangis ketika mendengarkan al-Qur‟an. Seperti

yang dikatakan Kristina “sebelum saya masuk Islam saya biasa saja ketika

mendengar bacaan al-Qur‟an, tetapi setelah Muslim saya selalu

menangis”61

. Manfaat dari al-Qur‟an juga dapat melembutkan hati. Seperti

yang diungkapkan oleh siti Hajar” ketika mendengarkan al-Qur‟an saya

merasakan ketenangan, saya orangnya sangat tempramental, tapi sekarang

sudah berkurang karena saya membaca dan mendengarkan murratal setiap

hari, jadi sekarang lebih sabar”62

.

Berdasarkan hasil penelitian di atas kita dapat mengetahui bahwa

mualaf memahami adanya dampak keberkahan al-Qur‟an yaitu untuk

menenangkan hati dan pikiran mereka. Melihat mualaf adalah orang yang

dulunya bukan beragama Islam, mereka merasakan betul perbedaan ketika

mereka membaca al-Qur‟an dengan kitab yang lainnya. Menimbang dari

pengalaman mereka yang melakukan konversi agama penulis beranggapan

bahwa mereka cenderung mengambil keputusan untuk masuk Islam

karena kegelisahan, baik yang berkaitan dengan agamanya, keluarganya

dan lain sebagainya, sehingga ketika mereka memeluk Islam dan mampu

membaca al-Qur‟an, al-Qur‟an menjadi pilihan yang tepat untuk

menenangkan hati mereka dengan cara membaca al-Qur‟an setiap hari.

61

Aminah Kristina, Wawancara. 62

Pribadi Siti Hajar, Wawancara

Page 89: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

72

b. Menambah Keyakinan Mualaf

Pada surat al-Anfal ayat 2 Allah Swt berfirman;

“ Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila

disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-

ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada

Tuhanlah mereka bertawakkal”(Q.S Al-Anfal: 2)

Menurut penafsiran kementrian agama di terangkan bahwa hati

orang akan luluh ketika di bacakan ayat-ayat Alquran, dengan keluluhan

hati akan merasa bergetar, denga bergetar inilah maka keimanan

seseorang akan bertambah. Karena seseorang telah merasa getaran

tersebut ialah karena ada unsur takut kepada Allah SWT, jika telah

merasakan takut kepada Allah SWT maka keimanan seseorang tersebut

akan bertambah.63

Penulis menemukan beberapa mualaf merasakan kagum ketika

mendengarkan bacaan al-Qur‟an. Kekaguman mualaf terhadap al-Qur‟an

disebabkan karena bacaan al-Qur‟an yang indah ketika dilantunkan.

Abdullah mengatakan “saya kagum ketika mendengarkan ayat suci al-

Qur‟an karena indah, terasa sejuk dan nyaman, enak didengar beda dengan

bacaan Injil.”64

Pliateri Giawa juga mengungkapkan bahwa dia kagum

terhadap lantunan ayat suci al-Qur‟an “ketika saya mendengarkan al-

Qur‟an saya merasa kagum karena indah sekali, saya rasanya pengen

cepet-cepet bisa baca al-Qur‟an”.65

Aminah juga mengungkapkan bahwa

al-Qur‟an mampu melembutkan hatinya dan menambah keyakinannya.

63

Kementrian agama RI, Alquran dan Tafsirnya ,jilid 3, (Jakarta:Widya Cahya,

2011), 569 64

Abdullah Azzam, , Wawancara. 65

Giawa, Wawancara.

Page 90: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

73

Kekaguman mualaf terhadap al-Qur‟an, mampu menambah keyakinan

mualaf terhadap al-Qur‟an dan lebih mencintai al-Qur‟an.

2. Dampak Tidak Langsung

Pada bagian ini, penulis akan memaparkan apa saja dampak

berinteraksi dengan al-Qur‟an yang bersifat tidak langsung. Adapun

dampak tidak langsung yang di rasakan oleh mualaf saat berinteraksi

dengan al-Qur‟an di antaranya:

a. Perubahan Sikap dan Perilaku

Mualaf yang merasakan dampak ketenangan setelah membaca al-

Qur‟an akan membuat mereka semakin yakin terhadap kebenaran al-

Qur‟an. Selain itu, untuk memahami isi al-Qur‟an mereka membaca

terjemah dan dibarengi dengan mendengarkan ceramah dari guru mereka.

Berdasarkan penelitian setelah mereka membaca terjemah dan

memahaminya mereka mencoba mempraktekkan dan kemudian

berdampak terhadap perubahan sikap dan perilaku mereka. Seperti yang

dikatakan oleh Jerouimo “Ketika saya membaca ar-Rahman yang tentang

kasih sayang Allah membuat saya tersentuh dan saya menjadi orang yang

sabar, bersyukur dan tenang, saya merasa saya tidak punya adab, al-Qur'an

membuat saya lebih terarah.” 66

Menurut penulis, dampak yang dirasakan Jerouimo adalah dampak

yang bersifat tidak langsung, karena perilaku terjadi jika kita

mempraktekkannya. Dari pernyataan Nuruddin, ketika dia membaca arti

dari surah ar-Rahman, dia menjadi lebih sabar dan bersyukur.Oleh karena

itu, untuk menguji kesabaran tersebut, maka perlu adanya suatu peristiwa

yang terjadi secara tidak langsung. Artinya, dalam mengubah perilaku

dalam diri seseorang butuh waktu serta proses yang tidaklah cepat.

Namun, surah ar-Rahman membuatnya sadar dan dijadikan acuan agar

66

Jerouimo, Wawancara.

Page 91: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

74

ingat selalu dan bersyukur bahwa Allah Swt memberikan kenikmatan

yang sangat luar biasa.

Prima juga mengatakan bahwa ketika dia membaca terjemahan al-

Qur‟an dan mengamalkannya dia merasakan perilakunya menjadi lebih

baik, misalnya, ia sering membaca terjemah dari al-Qur‟an, ayat yang

paling melekat dalam dirinya adalah surah Ibrahim ayat 7, surah tersebut

kemudian ia amalkan dan dapat mengubah pribadinya menjadi lebih

bersyukur.”67

Dari pernyataan di atas, kita dapat mengetahui bahwa ada beberapa

ayat yang mualaf yakini sebagai suatu ajaran yang mengandung nilai,

kemudian ayat tersebut diamalkan dengan baik, sehingga dapat

berpengaruh terhadap sikap dan perilakunya. Hal tersebut sejalan dengan

teori yang dikemukakan oleh Yayat Suharyat. Menurutnya, Perilaku

dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tetapi juga oleh norma-norma subjektif

yaitu sikap terhadap suatu perilaku bersama norma-norma subjektif

membentuk suatu intensi atau niat untuk berperilaku tertentu. Sikap yang

mempengaruhi perilaku merupakan sikap yang menjadi sebuah kebiasaan

yang berasal dari nilai-nilai dan norma serta adanya kekuatan penahan

berupa nasihat dan penyuluhan.68

b. Al-Qur‟an Sebagai Jalan Dakwah

Dakwah merupakan suatu proses upaya mengubah suatu situasi

kepada situasi lain yang lebih baik yang sesuai ajaran Islam atau proses

mengajak manusia menuju ke jalan Allah Swt.69

Setelah mualaf

merasakan keberkahan mempelajari al-Qur‟an mereka tidak akan

membiarkan keluarga mereka tetap pada agama yang dianut. Para mualaf

67

Wawancara Pribadi dengan Prima Sari Rumaharbo, Wawancara.. 68

Yayat Suharyat, “Hubungan antara Sikap, Minat dan Perilaku”, Jurnal

Region ,vol I. no.3, (September 2019): 17 69

Wardi Bachtiar, Metodologi Ilmu Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997)

, 13.

Page 92: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

75

mengatakan bahwa mereka harus menyampaikan apa yang mereka ketahui

tentang keistimewaan al-Qur‟an kepada keluarga mereka. Ada beberapa

mualaf yang berhasil mengajak keluarganya masuk Islam. Keberadaan

Pesantren an-Naba juga bermanfaat untuk mendidik para mualaf yang

kemudian akan mengajak saudaranya yang non Muslim untuk masuk

Islam. Ustadz Idham selaku pembimbing al-Qur‟an di Pesantren Mualaf

An-Naba mengungkapkan bahwa Pesantren Mualaf an-Naba mualaf

dididik dan dibina untuk bisa berdakwah kepada saudara mereka yang

belum masuk Islam.”70

Ketika mualaf sudah bisa membaca al-Qur‟an dan memahami

beberapa makna al-Qur‟an, kemudian mualaf tersebut berinisiatif untuk

mengajak saudaranya masuk Islam dengan cara menyampaikan

kebenaran-kebanaran al-Qur‟an. Metode dakwah tersebut biasanya bisa

berupa Al-Mujadalah Hiya Ahsan (berdebat dan berdiskusi dengan cara

yang baik), atau bahkan hanya membaca al-Qur‟an bisa membuat

saudaranya kagum. Alberto Xiemen mengungkapkan bahwa dengan al-

Qur‟an dia bisa mengIslamkan keluarganya dan tiga orang sepupunya

dengan cara berdiskusi terkait keistimewaan al-Qur‟an 71

Hal ini juga disampaikan oleh Siti Hajar yang mengatakan dirinya

tergabung dalam komunitas aku sisterfillah. Dalam komunitas tersebut dia

berperan sebagai pendakwah dari kalangan mualaf yang kemudian

menceritakan perjalanan hidupnya selama menjadi non Muslim dan

kemudian diberi hidayah memeluk Islam. Siti Hajar mengatakan ketika dia

berdakwah ia menyampaikan keistimewaan al-Qur‟an dan dampak al-

Qur‟an yang dirasakan oleh dirinya. Dalam menjalankan dakwahnya Siti

juga sering menghadiri kegiatan debat terkait al-Qur‟an dengan orang-

70

Idham Cholid, Wawancara 71

Alberto Xiemen, Wawancara.

Page 93: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

76

orang non Muslim. Ketika ditanya adakah orang yang masuk Islam ketika

anda melakukan dakwah, dia mengatakan “ada”.72

Seorang mualaf

bernama Prima juga mengatakan dirinya sering dipanggil untuk menjadi

pembicara terkait pengalaman spiritualnya yang masuk Islam karena Al-

Qur‟an.73

Dari pernyataan di atas menunjukkan bahwa al-Qur‟an memiliki

andil besar terhadap dakwah para mualaf, karena al-Qur‟an merupakan

kitab yang mengandung kebenaran serta petunjuk untuk umat manusi

c. Kemudahan dalam Belajar

Pada bab sebelumnya penulis telah menjelaskan terkait tujuan

mualaf berinteraksi dengan al-Qur‟an, dan salah tujuan tersebut adalah

menghafal al-Qur‟an. Ada Seorang mualaf yang merasakan dampak

positif dari menghafal al-Qur‟an, yaitu merasakan kemudahan belajar.

Dampak ini dirasakan oleh Pliateri Giawa, menurutnya al-Qur‟an dapat

membuat dia menjadi lebih mudah menghafal, sehingga disekolah ia

selalu membawa al-Qur‟an dan menghafal al-Qur‟an. “Semenjak saya

mengahafal al-Qur‟an rutin di Pesntren yang saya rasakan otak saya lebih

cerdas, pelajaran di sekolah tidak tau kenapa cepat masuk, makanya saya

selalu membawa al-Qur‟an untuk mengulang hafalan.74

Dampak tersebut

merupakan dampak yang bersifat tidak langsung.

d. Kenyamanan Hidup

Kebanyakan dari para mualaf yang melakukan konversi agama

adalah karena mereka merasakan kegelisahan serta tidak nyaman dalam

beragama dan menjalankan kehidupan. Namun ada juga dari mereka yang

masuk Islam karena ajakan dari orang lain. Beberapa mualaf mengatakan

bahwa setelah mereka memeluk Islam dan mempelajari al-Qur‟an di

72

Siti Hajar,W awancara 73

Prima Sari Rumaharbo, W awancara 74

Pliateri Giawa, Wawancara.

Page 94: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

77

Pesantren an-Naba, mereka sudah tidak lagi merasakan kegelisahan hidup

serta hidup sudah menjadi lebih nyaman. Hal ini menunjukkan bahwa al-

Qur‟an berpengaruh besar terhadap kehidupan mereka. Yolan wilanda

mengatakan, al-Qur‟an membuat hidupnya menjadi berkah. 75

Berkah

menurut Yolanda adalah suau kebaikan yang dia rasakan.

Berdasarkan uraian di atas keberkahan al-Qur‟an mereka rasakan

baik secara langsung maupun tidak langsung. Ketika penulis

mewawancarai pengurus yang sudah lama, dia mengatakan bahwa ada

mualaf yang sudah memiliki pesantren, Kuliah di Sudan, menjadi

pendakwah, dan lain sebagainya. Namun hal tersebut juga adanya faktor

bimbingan yang kuat dari para guru di Pesantren Mualaf

75

Yolan Wilanda, Wawancara.

Page 95: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

78

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Al-Qur‟an dapat memberikan dampak bagi siapapun yang

berinteraksi dengannya, salah satunya adalah mualaf, walaupun mereka

terbilang baru memeluk Islam ternyata mereka merasakan dampak dan

manfaat al-Qur‟an setelah mereka mengenal dan kemudian berinteraksi

dengan al-Qur‟an.

Berdasarkan data yang diperoleh, mualaf tidak memahami secara

definitif terkait pengertian berkah al-Qur‟an. Namun mereka memahami

bahwa al-Qur‟an adalah kitab yang otentik dari Allah Swt yang

mengandung banyak kebaikan. Adapun cara bagaimana mereka

memahaminya adalah dengan; 1) Berinteraksi dengan al-Qur‟an, seperti

membaca, menghafal dan mendengarkan al-Qur‟an, 2) Memiliki

Pengalaman peribadi dengan al-Qur‟an, 3) Mengamalkan beberapa ayat

al-Qur‟an.

Adapun kebaikan – kebaikan al-Qur‟an yang mereka pahami dan

mereka rasakan, yang kemudian penulis artikan sebagai keberkahan al-

Qur‟an, yaitu: 1) Dampak langsung berupa ketenangan hati dan pikiran,

menambah keyakinan mualaf. 2) Dampak tidak langsung, yang terdiri dari

perubahan sikap dan perilaku, kemudahan dalam belajar, al-Qur‟an

sebagai jalan dakwah, dan merasakan kenyamanan hidup.

B. Saran

Setelah penulis menyelesaikan penelitian ini, penulis sangat

menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kata cukup apalagi sempurna.

Sehingga penulis yakin bahwa penelitian ini meninggalkan banyak

kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Karena itu sesungguhnya

Page 96: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

79

penelitian ini tidak dapat dikatakan selesai, masih banyak hal yang dapat

dikaji dari penelitian ini lebih dalam lagi, perlu pengkajian secara

mendetail mengenai keberkahan al-Qur‟an yang dirasakan oleh mualaf.

Page 97: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

80

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman. Taisir al-Karīm ar-Rahmān fi Tafsīr Kalām al-

Manān.Terjemahan oleh Muhammad Iqbal. Jakarta: Darul Haq.

2013.

Abdu al-Baqiy ,Muhammad, Mu‟jam al-Mufahras li Alfadh al-Qur‟an al-

Karim. Kairo: Matba‟ah Dar al-Kutub al-Misriyyah. 126 H.

Afriandi, Niko. "Peran Pembimbing Agama dalam menigkatkan

Kemampuan Penyesuaian diri (Self Adjusment) bagi Mualaf di

Yayasan An-Naba Center Sawah Baru Ciputat". Skripsi Strata

1 UIN Syarif Hidayatullah. 2018.

Alaydrus, Syarif Muhammad. Agar Hidup Selalu Berkah(Meraih

Ketentraman Hati dengan Hidup penuh Berkah. Bandung: Mizan.

2009.

Ali, Mukti. Agama Dalam Pergumulan Masyarakat Kontemporer.

Yogyakarta: Tiata Wacana. 2001.

Baradja. Kapita Selekta Pengajaran Bahasa. Malang: IKIP Malang. 1990.

Daradjat, Zakiyah. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang. 2010.

Farida, Amalia Zul. "Materi Dakwah Ustadz Rikza Abdullah dalam

Pembinaan Akhlak Mualaf di Masjid Al-Hakim – Menteng".

Strata 1 UIN Syarif Hidayatullah. 2011.

Fatnar, Virginia Ningrum. Kemampuan Interaksi Sosial Antara Remaja

Yang Tinggal Di Pondok Pesantren Dengan Remaja Yang Tinggal

Bersama Keluarga. Jurnal Fakultas Psikologi, Vol. 2 No.2. (2014)

Gusmian, Ishlah. Agar Rezeki Lebih Mudah Lebih Berkah. Jakarta:

Zaman. (2009).

Hakiki, Titian. Komitmen beragama Pada Mualaf (Studi Kasus Pada

Mualaf Usia Dewasa. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan

Mental, Vol.4 No.1. 2015.

Halili, Taufiq. Metode Dakwah Ustadz Syamsul Arifin Nababan Dalam

Membina Aqidah Santri Mualaf Pondok Pesantren Pembinaan

Mualaf An-Naba Center Tangeran Selatab Banten. Skripsi Strata 1

UIN Syarif Hidatullah. 2013.

Hamka. Tafsīr Al-Azhar. Jakarta: Pustaka Panjimas. 1984.

Hidayati. Psikologi Agama. Jakarta: UIN Jakarta Press. 2007.

Page 98: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

81

Ilahi, Kurnia. Konversi Agama (Kajian Teoritis dan Empiris Terhadap

Fenomena, Faktor, dan dampak Sosial di Minangkabau). Malang:

Inteligensia Media. 2017.

Isfari, Abu Muhammad. Masuk Islam Karena al-Qur‟an. Jakarta: Al-

Qudwah Publishing. 2014.

Jalaluddin. Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 1997.

Juda‟I, Nashir bin Abdurrahman bin Muhammad. Tabarruk Memburu

Berkah. Jakarta: Pustaka Imam Syafi‟i. 2009

Kallaf, Abdul Wahab. Kaidah-kaidah Hukum Islam. Bandung: Risalah.

1985.

Kusaeri, Ahmad. "Berkah Dalam Persfektif Al-Qur‟an (Kajian Tentang

Objek Yang Mendapat Berkah)". Skripsi Strata 1. Program Studi

Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin UIN

Syarifhidayatullah Jakarta, 2017.

Mabruri, Ilham.“Keberkahan Al-Qur‟an menurut Penghafal al-Qur‟an

(Studi Kasus Para Penghafal Di Pondok Pesantren Nur

Medina)".Skripsi Strata 1. Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan

Tafsir Fakultas Ushuluddin UIN Syarifhidayatullah Jakarta. 2017.

Mahfudz, Choirul. The Power of Syukur (Tafsir Kontekstual Konsep

Syukur dalam Al-Qur‟an). Jurnal Episteme. vol. 9, no. 2. tth.

Marhiyanto, Bambang. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta:

Victori Inti Cipta. 2015.

Meleong, Lexi. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya.

2000.

Mubarakfuri, Syaikh Shafiyyurrahman. Shahih Tafsīr Ibnu Katsīr. Jakarta:

Pustaka Azzam. 2009.

Muhammad, Ahsin Sakho. Keberkahan Al-Qur‟an (Memahami Tema –

Tema Penting Kehidupan Dalam Terang Kitab Suci. Jakarta:

Media Kreativa. 2017.

Muhammad, Fakhruddin Al-Razi Abu „Abdullah. Tafsīr Al-Kabīr

Mafatihul Ghaib. Beirut: Darul Fikr: Darul Fikr. 1990.

Muhammad bin Abdul Wahhab al-Sanadiy, Kifayat al-Hajah fi Syarh

Sunan Ibnu Majah. Beirut: Dar al-Jail. tth. Munawwir, Ahmad Warson. Kamus Arab-Indonesia Terlengkap.

Surabaya: Pustaka Progressif. 1997.

Nazin, Moh. Metode Penelitian. Bandung: Ghalia Indonesia. 1999.

Page 99: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

82

Nugraha, Eva. “Ngalap Berkah Qur‟an: Dampak Membaca Al-Qur‟an

Bagian Para Pembacanya. Jurnal Ilmu Ushuluddin, vol 5, no 2.

(Juli 2018).

Pontoh, Zainab. Hubungan Antara Religiusitas dan Dukungan Sosial

dengan Kebahagiaan Pelaku Konversi Agama. Jurnal Psikologi

Indonesia, vol. 4 no. 01. t.thn.

Qardawi, Yusuf. Kaifa Nata‟amal ma‟a al-Qur‟an Terj. Abdul Hayyie al-

Katanie. Jakarta: Gema Insani Press. 1999.

Qurṭubi. Al- Jami‟ Li Ahkām Al-Qur‟ān. Terjemah oleh Ikbal Kadir.

Jakarta: Pustaka Azzam. 2008.

Rela Mar‟ati."Pengaruh Pembacaan dan Pemaknaan Ayat-ayat Al-Qur‟an

terhadap Penurunan Kecemasan Pada Santriwati". Jurnal

Penelitian Psikologi. vol.1, no.1 (November 2016).

Ridwan, Saftani. "Konversi Agama Dan Faktor Ketertarikan Terhadap

Islam (Studi Kasus Mualaf Yang Memeluk Islam Dalam Acara

Dakawah DR. Zakir Naik Di Makassar". Jurnal Sulesana, vol.11

no.1. 2017.

Sanapiah, Faisal. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Raja

Grafindo. 2005.

Sha'id, Nur Jamal. Pengaruh Bimbingan Agama Terhadap Penguatan

Keimanan Mualaf di Pondok Pesantren Pembinaan Mualaf An-

Naba Center Ciputat Tangerang", Fakultas Dakwah dan Imu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015

Shihab, M. Quraish. Tafsīr Al-Misbah (Pesan, Kesan, Dan Keserasian Al-

Qur‟an). Jakarta: Lentera Hati. 2002.

Shihab, M. Quraish. Tafsir al-Mishbah. Jakarta: Lentera Hati. 2011.

Shihab, M. Quraish. Pesan, Dan Keserasian Al-Qur‟an. Jakarta: Lentera

Hati. 2002.

Sudarso. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama. 1993.

Sufriani, Aida Dakhliyah. “Pengaruh Keteraturan Membaca dan

Penghayatan Makna Ayat Al-Qur‟an pada Kemampuan Positif

Para Pidana". Jurnal Intervensi Psikologi. vol.1 no.1 ( Juni 2002).

Suharyat,Yayat. “Hubungan antara Sikap, Minat dan Perilaku”. Jurnal

Region, vol I. no. 3. (September 2019)

Syanqiṭi. Tafsīr Adhwa‟ul Bayān. Terj. Fachrurrazi Ahmad Khatib. Jakarta:

Pustaka Azzam. 2009.

Page 100: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

83

Ṭabarī, Abu Ja‟far Muhammad bin Jarī. Tafsīr Jami‟ Al-Bayān An-Ta‟wil

Ayi Al-Qur‟ān. Terj. Ahmad Hamdani. Jakarta: Pustaka Azzam.

2008.

Thalbah, Hisam. Ensiklopedi Mukjizat Al-Qur‟an dan Hadist

(Kemukjizatan Sastra dan Bahasa Al-Qur‟an). Jakarta: PT. Sapta

Sentosa. 2009.

Yatunupus, Zaki. "Komunikasi Intrapersonal Pada Remaja Konversi

Agama di Pesantren Pembinaan Mualaf Yayasan An-Naba

Center". Jurusan Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah. 2016.

---------------------------

Nababan. (Pembina Santri Mualaf An-Naba Center Indonesia).

Diwawancarai oleh Ledia Septiana, Ciputat pada tanggal 23 April

2019. Banten

Idham Cholid. (Guru al-Qur‟an Santri Mualaf An-Naba Center Indonesia).

Diwawancarai oleh Ledia Septiana, Ciputat pada tanggal 3

Agustus 2019, Banten.

Kristina Hutabarat, (Santri Mualaf An-Naba Center Indonesia).

Diwawancarai oleh Ledia Septiana, Ciputat pada tanggal 2 Juli

2019, Banten.

Prima Sari Rumaharbo (Guru al-Qur‟an Santri Mualaf An-Naba Center

Indonesia). Diwawancarai oleh Ledia Septiana, Ciputat pada

tanggal 2 Juli 2019. Banten.

Yolan Wilanda (Santri Mualaf An-Naba Center Indonesia). Diwawancarai

oleh Ledia Septiana, Ciputat pada tanggal 2 Juli 2019, Banten.

Abdullah Azzam (Santri Mualaf An-Naba Center Indonesia).

Diwawancarai oleh Ledia Septiana, Ciputat pada tanggal 26 Mei

2019, Banten.

Ahmad Fatullah (Santri Mualaf An-Naba Center Indonesia).

Diwawancarai oleh Ledia Septiana, Ciputat pada tanggal 26

Mei2019, Banten.

Mustaqim (Santri Mualaf An-Naba Center Indonesia). Diwawancarai oleh

Ledia Septiana, Ciputat pada tanggal 26 Mei 2019, Banten.

Siti Hajar (Santri Mualaf An-Naba Center Indonesia). Diwawancarai oleh

Ledia Septiana, Ciputat pada tanggal 26 Mei2019, Banten.

Jerouimo (Santri Mualaf An-Naba Center Indonesia). Diwawancarai oleh

Ledia Septiana, Ciputat pada tanggal 26 Mei 2019, Banten.

Page 101: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

84

Muhammad Nuruddin (Santri Mualaf An-Naba Center Indonesia).

Diwawancarai oleh Ledia Septiana, Ciputat pada tanggal 26 Mei

2019, Banten.

Tertius Bait (Santri Mualaf An-Naba Center Indonesia). Diwawancarai

oleh Ledia Septiana, Ciputat pada tanggal 26 Mei 2019, Banten. http://www.annaba-center.com/berita/pesantren-khusus-para-

mualafhttp://www.annaba-center.com/berita/pesantren-khusus-para-mualaf.

https://bincangsyariah.com/ubudiyah/lakukan-empat-hal-ini-agar-hidup-

berkah/

Page 102: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

Lampiran 1

WAWANCARA PENELITIAN SKRIPSI

KEBERKAHAN AL-QUR’AN MENURUT MUALLAF

No. Responden Kode Responden TTD

Tanggal Waktu

Pengantar :

Penelitian Skripsi ini diajukan atas nama Ledia Septiana, pada Jurusan

Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Penelitian skripsi ini bertujuan untuk mencari tahu kebaikan dan

manfaat yang didapat oleh para muallaf setelah berinteraksi dengan al-

Qur‟an. Keterlibatan Bapak/Ibu/Sdr sebagai Informan/responden menjadi

peluang penting untuk membantu peneliti dalam memahami tujuan

penelitian di atas. Saudara/i akan diminta untuk memberikan jawaban dan

tanggapan atas pertanyaan pertanyaan mengenai identitas

informan/responden, pandangan tentang keberkahan Al-Qur‟an.

Kerahasiaan jawaban dan tanggapan dar saudara/i dijaga sesuai kode etik

penelitian.

A. IDENTITAS

1 Nama* :

2 TTL :

3 Umur :

4 Jenis Kelamin : [a] laki-laki [b]

perempuan

6 Sekolah : [a] SMA [b] SMP

[c] Lainnya ...............

7 Asal Daerah :

8 Alamat :

9 Anak ke : dari bersaudara

10 Agama sebelum Islam

*Boleh tidak dicantumkan

11. Berapa lama anda sudah menjadi seorang muslim?

12. Bagaimana kisah anda sampai anda memeluk agama Islam?

13. Bagaimana Respon keluarga anda ketika awal anda masuk Islam ?

Page 103: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

86

B. PENGETAHUAN

1. Apa yang anda ketahui tentang Pesantren Pembinaan Muallaf An-

Naba Center ?

2. Apa yang anda ketahui tentang agama Islam?

3. Apa yang anda rasakan ketika menjadi seorang muslim?

4. Apa yang anda ketahui tentang al-Qur‟an?

5. Apa yang anda ketahui tentang kitab agama sebelum anda memeluk

Islam?

6. Sudah berapa lama anda mempelajari al-Qur‟an?

7. Mengapa anda tertarik untuk mempelajari al-Qur‟an?

C. PEMAHAMAN

1. Bagaimana dengan sistem pembelajaran al-Qur‟an di Pesantren

muallaf An-Naba?

2. Menurut anda apa yang membedakan agama Islam dengan agama

sebelum anda?

3. Menurut anda apa yang membedakan al-Qur‟an dengan kitab sebelum

anda memeluk Islam?

4. Menurut anda keistimewaan apa saja yang ada pada al-Qur‟an?

5. Adakah sesuatu yang anda temukan dalam al-Qur‟an yang tidak

ditemukan di kitab anda sebelumnya?

6. Apakah ada beberapa ayat/surah Al-Qur‟an yang anda pahami

artinya? Jika ada, surat/ayat apa? Dan jelaskan

7. Menurut anda mengapa al-Qur‟an harus sering di baca?

8. Menurut anda mengapa al-Qur‟an perlu dihafal?

D. PERILAKU

1. Apa saja kegiatan yang anda lakukan di Pesantren muallaf ini?

2. Apakah setiap hari anda membaca/menghafal Al-Qur‟an?

3. Apa yang anda lakukan sebelum memulai membaca atau menghafal

Al-Qur‟an ?

4. Berapa kali dalam seminggu anda belajar Al-Qur‟an ?

5. Apakah anda sering membawa al-Qur‟an ketika anda berpergian ?

mengapa?

6. Apakah sebelum anda memeluk Islam anda sering membawa kitab

suci anda ? mengapa?

Page 104: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

E. DAMPAK

1. Apa dampak yang anda rasakan ketika membaca Al-Qur‟an?

2. Apa dampak yang anda rasakan ketika menghafal Al-Qur‟an?

3. Apa yang anda rasakan pertama kali mendengar bacaan al-Qur‟an ?

4. Bagaimana perasaan anda sekarang ketika belajar al-Qur‟an dengan

guru ngaji anda?

F. PENGALAMAN KHUSUS

1. Bagaimana al-Qur‟an mempengaruhi kehidupan anda baik materi

maupun non materi ?

2. Ada beberapa ayat/ surat Al-Qur‟an yang melekat dalam pikiran

anda? Mengapa?

Page 105: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

88

Lampiran II

Transkip Hasil Wawancara Pembina

Nama lengkap : Syamsul Arifin Nababan

Tempat Tanggal lahir : Tebing Tinggi, 10 Nopember 1966

Tempat wawancara : Kantor Pesantren Putri

Tanggal/Pukul : 23 April 2019 / 16.00 WIB

1. Bagaimana sejarah awal berdirinya pondok Pesantren

Pembinaan Muallaf An-Naba Center?

Jawaban :“Pendirian Pesantren ini diawali dari pengalaman saya

pribadi, saya sendiri dulu juga berlatar belakang muallaf. Ketika

saya sudah masuk ke agama Islam saat itu kepedulian masyarakat

terhadap muallaf ini kurang. Ketika saya hijrah dari Jawa Timur ke

Jakarta kemudian saya menjadi da‟i dan saya banyak berinteraksi

dengan para muallaf yang senasib dengan saya. Muallaf yang saya

temui umumnya muallaf yang tidak belajar, hanya mengucap dua

kalimat syahadat keeudian mendapat sertifikat masuk Islam dan

setelah itu tidak ada pembinaan. Ketika mereka melihat saya sudah

menjadi ustadz, bisa menjadi da‟i, muncullah rasa iri mereka

kepada saya. Ustadz ko bisa ya muallaf jadi da‟i, ko kami gini aja.

Lalu mereka mengusulkan kepada saya untuk diadakan pembinaan

muallaf. Waktu itu saya coba membina muallaf di Jakarta ini secara

nomaden ( berpindah- pindah ) dari mesjid ke mesjid lain, saya

rutin membina satu minggu sekali kadang di Mesjid Raya al Hakim

Menteng, jadi sekian lama saya membina muallaf ini dari tahun

1998 Alhamdulillah sepuluh tahun kemudian saya bisa mendirikan

pesantren Muallaf. Itu juga dorongan dari para muallaf. Karena

mereka kan lintas umur, jadi kalau mereka digabung dengan anak-

anak tentu secara psikologi kan ada beban. Tapi kalau mereka

berkumpul dengan yang senasib mereka akan lebih nyaman.

Tentunya visinya adalah mewujudkan para muallaf di Pesantren An-

Naba Center menjadi muslim yang kaffah. Sedangkan misinya ialah

dengan pendidikan dan pembinaan. Alhamdulillah lewat pesantren

ini juga banyak orang non muslim dapet hidayah disini.

2. Bagaimana cara bapak memperkenalkan al-Qur’an dengan

para muallaf ?

Jawaban : Saya mengenalkan kepada para muallaf ini pertama-

tama saya perkenalkan dulu keunggulan kitab suci al-Qur‟an

dengan kitab suci mereka yang sebelumnya. Bahwa Al-Qur‟an itu

benar – benar wahyu Allah Swt, benar – benar kitab suci yang

otentik, lalu ada perbandingan dengan injil Setelah itu mereka ada

Page 106: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

keinginan untuk belajar membaca al-Qur‟an, belajar

memahaminya, tafsirnya. Dan kita mengakurasi ayat al-Qur‟an

dengan kenyataan ( Mukjizat al-Qur‟an ) sehingga mereka terpacu

belajar al-Qur‟an.

3. Bagaimana cara bapak membiasakan para muallaf untuk

berinteraksi dengan al-Qur’an?

Jawaban : Dengan cara membuat aturan. Kami mewajibkan mereka

senantiasa membaca al-Qur‟an dan ada kegiatan belajar al-Qur‟an

pada sore hari.

4. Bagaimana sikap para muallaf ketika mempelajari al-Qur’an?

Jawaban : Secara umum mereka tidak kesulitan, mereka semangat

belajar al-Qur‟an. Satu bulan mereka sudah bisa membaca al-

Qur‟an.

5. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam mengajarkan

para muallaf mempelajari al-Qur’an?

Jawaban : Faktor pendukung kami sediakan sarana dan prasarana

seperti proyektor, guru-guru yang berkualitas, penghalangnya adalah

diri sendiri seperti malas. Tapi secara umum kita berhasil.

6. Apa yang sering bapak sampaikan kepada para muallaf

mengenai keberkahan al-Qur’an ?

Jawaban : Diantaranya kita memotivasi mereka seperti membaca al-

Qur‟an itu satu huruf saja mendapatkan sepuluh pahala. Kami

memberikan motivasi bahwa kalau membaca al-Qur‟an maka rizki

akan mudah, wajahmu akan bercahaya, derajatmu akan ditinggikan

oleh Allah, engkau akan mudah medapatkan teman yang baik, akan

beribawa, punya kharisma. Keberkahan yang seperti ini yang selalu

kami tekankan. Kamu mau kaya ga ? Qur‟an, Qur‟an, Qur‟an.

7. Adakah muallaf di Pesantren pembinaan mualaf yang masuk

Islam karena Al-Qur’an? Dan jelaskan Jawaban : Tidak ada, sebagian dari mereka karena berdialog,

sebagian karena melihat akhlak dari sodaranya yang lebih dahulu

masuk islam, atau karena akhlak dari teman-temannya.

8. Metode apa yang bapa terapkan dalam belajar al-Qur’an para

muallaf dan mengapa memakai metode itu?

Jawaban : Dengan metode tilawati dan iqra. Karena sudah terbukti

secara ilmiah dan praktis dan mempercepat membaca al-Qur‟an

hanya saja ada perbedaan kalau tilawati lebih di tekankan

memperbagus bacaan tetapi kalau iqro lebih cepat.

9. Resolusi apa yang diberikan kepada para muallaf terkait dengan

pembelajaran al-Qur’an?

Jawaban : Tentu di pesantren ini porsi mempelajari al-Qur‟an 60-

70%, artinya titik tekan kita untuk peduli belajar al-Qur‟an lebih

Page 107: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

90

dominan. Karena letak inti ajaran islam kan di situ. Jadi Resulusi

yang kita tawarkan kepada mereka adalah bagaimana mereka bisa

peduli meluanngkan waktu lebih banyak untuk mentadaburi al-

Qur‟an.

10. Evaluasi apa yang diberikan kepada para muallaf terkait

pembelajaran al-Qur’an ? Jawaban : Diadakan evaluasi dengan bersama guru-guru al-Qu`an.

Page 108: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

Transkip Hasil Wawancara Pembina

Nama lengkap : Idham Cholid

Tempat Tanggal lahir : Palembang, 23 Mei 1989.

Tempat wawancara : Rumah Ustadz Idham

Tanggal/Pukul : 3 Agustus 2019 Pukul 14.00 WIB

1. Apa yang bapak ketahui tentang an-naba Center ?

Jawaban: Sejak selama saya tingga di An-Naba Center saya di

amanahkan mengajarkan santri an-Naba, yang saya rasakan dampak

adanya yayasan an-naba Center itu sangat besar karena mungkin

banyak yayaan muallaf lain, namun yang resmi dan real ada tempat

pendidikannya hanya yayasan an-Naba Center. Jadi an-Naba itu

sangat besar dampaknya bagi muallaf karena memberikan wadah

untuk muallaf, pertama berdampak untuk masa depan muallaf.

Karena banyak muallaf setelah bersyahadat mereka kebingungan

untuk belajar Islam sehingga tidak sedikit yang murtad ini karena

tidak ada pembinaan. Alhamdulillah muallaf yang tingga di an naba

mulai terarah. Dampak positif lain juga dirasakan muslim lain karena

mengambil pelajaran dari muallaf tersebut. Dengan keberadaan itu

muallaf itu dididik kemudian menghasilkan muallaf yang baru. Tanpa

mereka harus berceramah, dengan menunjukkan akhlak yang baik,

dan bisa membaca al-Qur‟an dan ketika non muslim lain lihat merasa

kagum.

2. Sejak kapan ustadz mengajar Muallaf ?

Jawaban: Sejak Tahun 2011 sekitar 8 – 9 tahun.

3. Berapa muallaf yang sudah diajar?

Jawaban: Banyak, karena lintas usia, ada yang stay lama, ada juga

yang sebentar. Sudah 100 lebih. Generasi lama sudah ada yang

punya pesantren, kuliah di Sudan.

4. Bagaimana cara ustadz membina mualaf sampai bisa membaca

al-Qur’an?

Jawaban:Kalo muallaf ngajarinnya dari 0, metode yang kami

terapkan itu adalah talaqqi, talaqqi itu gurunya membacakan

muridnya menirukan diikuti dengan tikrar atau berulang-ulang tapi

harus terus digembleng, sehari sampai 5 kali lebih. Pertama harus

kenal huruf dulu, kenal huruf itu satu hari. Harus cepat, kami harus

Page 109: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian

92

ekstra semangat dan sangat super sabar. Targetnya bisa baca Qur‟an

selama 1 bulan, setelah itu proses pelancaran. Tapi kapasitas

kemampuan beda-beda, ada yang cepat ada yang lambat, kalo yang

lemot itu sampai berbulan-bulan. Umumnya bisa, karen keinginan

mereka belajar tinggi sekali mereka penasaran.

5. Bagaimana metode penyampaian mengajar al-Qur’an muallaf?

Jawaban:Karena mereka orang baru, sehingga kami lebih banyak

memberi pengertian terhadap mereka, saya menggunakan

pendekatannya supaya nyaman tidak banyak tekanan, jadi kita

membuat bagaimana caranya mereka tidak tertekan. Mereka betul –

betul mengahayati dan berfikir, bahkan banyak pertanyaan di luar

nalar kita, makanya kita lebih banyak pendekatan. Kalo al-Qur‟an

Talaqqi, kalo Akidah ushul Tsalatsah, dan perbandingan agama agar

kompeir. Jadi, gimana caranya menggugurkan keyakinan mereka

sebelumnya.

6. Berapa lama muallaf mampu membaca al-Qur’an dengan baik?

Jawaban: “Mungkin paling lama 3 bulan dengan didorong dengan

menghafal jadi diulang –ulang”

7. Apa kesulitan-kesulitan mereka saat belajar al-Qur’an ?

Jawaban:Kesulitannya mereka pertama aneh ketika melihat huruf,

katanya seperti cacing. Mereka sulit di makhroj soalnya mengubah

lahjah nya itu susah. Kalo kesulitan gurunya itu sering termakan

emosi, mereka susah diatur dan sulit menangkap.Jadi kita harus tau

kepribadian mereka.

8. Bagaimana ustadz membiasakan muallaf berinteraksi dengan al-

Qur’an?

Jawaban:Kita membuat Program, pertama setoran al-Qur‟an setelah

subuh, setelah ashar mereka disuruh menyiapkan setoran. Dan

kesekolalh mereka dianjurkan bawa al-Qur‟an. Dan ada hukuman

bagi yang melanggar. Kita juga sering memotivasi mereka.

Page 110: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · i ABSTRAK . Mualaf dikenal sebagai orang yang baru masuk Islam. Penelitian