skripsi - uin syarif hidayatullah jakarta official...

84
PERKEMBANGAN YAYASAN HAJI KARIM OEI DI JAKARTA PUSAT TAHUN 1991-2016 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) Disusun oleh: Achmad Syahri 1112022000054 PROGRAM STUDI SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M / 1439 H

Upload: others

Post on 28-Oct-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

PERKEMBANGAN YAYASAN HAJI KARIM OEI DI JAKARTA PUSAT

TAHUN 1991-2016

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)

Disusun oleh:

Achmad Syahri

1112022000054

PROGRAM STUDI SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017 M / 1439 H

Page 2: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

PERKEⅣIBANGAN YAYASAN HAJI KARIⅣ 1 0EI DIJAKARTA PUSAT

TAHUN 1991… 2016

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora

untuk Memenuhi Persyaratan Manperoleh

Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)

Olch:

Achmad SvahriNIPI。 1112022000054

Pembimbing

PROGRW STUDISEJARAH PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUttIORA

UNIVERSITASISLAM NEGERI

SYARIF ⅡIDAYATULLAⅡ

JAKARTA

2017Ⅳ1/1438H

Dr.IIllanl Subchi■ 71.A

NIP。 196708102000031001

Page 3: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

A

00.        節

1001C0000τ O180ん961°dIN

8ulqllIIq■■Iod

τ00 1 COシ661 SI106S61:cIIN

VI虹・Iセ3011S IIマBIInpЦIIIじd・IICI

I lln8ued

'e1o33uy

'u1o33uy du>13uure61 suuteDle S

qu.tsubuuny4l Suuprg Brllued

LI1Z ;eqilenoN 97 '1e1ndr3

'ru?lsl uuqepured uep qe:efeg

Ipnls uerSord uped (ulng'g) e:oruurung eueireg rele8 qeloreduour {n}un

1ure,(s n]es qel€s ru8uqes eurrrelrp qele] rur ISdlqS 'LrcZ requeloN 97 eped

eye)ef qu11n1e,(eprH JIre^S NIn uroruurunH r.rep qEpV sutln>leC qe,(subeumu

Suuprs tuulup ue>11fn1p qelet 910Z-166I NnHyI IvS:Id ylg\f,Xvf I11

IIO WIU\ilX IfvH NVSyAyA NyC\yglt3ydfd lnpnireq 3ue,( rsdplg

乙00τ10S00ZんI

Nvlfn vI■IxVdヽVHVSIIDヽⅡd

Page 4: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

LEMBAR PERNYATAAI\

Dengan ini saya menyatakan:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli dari saya sendiri yang diajukan

untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana dalam

jenjang strata satu (Sl) di Fakultas Adab Dan Humaniora Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain. Maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di UN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Ciputat, 20 November 201'7

Page 5: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

ii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli dari saya sendiri yang diajukan

untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana dalam

jenjang strata satu (S1) di Fakultas Adab Dan Humaniora Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain. Maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Ciputat, 20 November 2017

Achmad Syahri

Page 6: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

iii

PERKEMBANGAN YAYASAN HAJI KARIM OEI DI JAKARTA PUSAT

TAHUN 1991-2016

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)

Oleh:

Achmad Syahri

NIM. 1112022000054

Pembimbing

Dr. Imam Subchi M.A

NIP. 19670810 200003 1 001

PROGRAM STUDI SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017 M / 1439 H

Page 7: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

iv

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul PERKEMBANGAN YAYASAN HAJI KARIM OEI

DI JAKARTA PUSAT TAHUN 1991-2016 telah diujikan dalam sidang

munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

pada 20 November 2017. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) pada program studi

Sejarah dan Kebudayaan Islam.

Ciputat, 20 November 2017

Panitia Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,

H. Nurhasan, MA Sholikatus Sa’diyah, M.Pd

NIP: 19690724 199703 1 001 NIP: 19750417 200501 2 007

Anggota,

Penguji I Penguji II

Dr. Parlindungan Siregar, MA Drs. Tarmizy Idris, MA

NIP: 19590115 199403 1 002 NIP: 19601212199003 1 003

Pembimbing

Dr. Imam Subchi M.A

NIP. 19670810 200003 1 001

Page 8: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

v

ABSTRAK

Skripsi ini meneliti tentang Yayasan Haji Karim Oei di wilayah Jakarta

Pusat dalam periode 1991-2016, penelitian ini meliputi sejarah berdiri serta

pekembangan Yayasan Haji Karim Oei yang memiliki dampak terhadap internal

dan eksternal. Menariknya dari Yayasan Haji Karim Oei merupakan sebuah

yayasan Islam yang didirikan oleh mualaf keturunan Cina. Meskipun yayasan ini

dari kelompok minoritas di Indonesia, namun tetap bertahan dengan

keunggulanya yaitu identitas nya sebagai muslim keturunan cina.

Penilitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penilitian sejarah,

yaitu merekonstruksi kembali sejarah dan perkembangan Yayasan Haji Karim

Oei, melalui tahapan-tahapan heuristik, kritik, interpretasi, penulisan, wawancara

dan dokumentasi. Sedangkan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data

ialah melalui telaah pustaka, wawancara, dan observasi langsung ke lokasi

penelitian. Dari hasil penelitian ini akan diperoleh gambaran singkat wilayah

kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya, sejarah Yayasan Haji

KarimOei dan perkembangannya, lalu dampak yang diterima oleh mualaf

keturunan Cina dan masyarakat sekitar Yayasan Haji Karim Oei.

Kata Kunci: Yayasan, Yayasan Haji Karim Oei, Keturunan Cina

Page 9: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

vi

KATA PENGANTAR

Pertama-tama segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT.

Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan pada junjungan baginda Nabi

Muhammad SAW, serta keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya. Akhirnya

Skripsi ini selesai dengan tema tentang Perkembangan Yayasan Haji Karim Oei

di Jakata Pusat Tahun 1991-2016. Tentunya dalam menyelesaikan skripsi ini

saya tidak semata-mata berhasil dengan tenaga dan upaya sendiri namun banyak

pihak yang telah berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini, baik yang bersifat

moril maupun materil, maka dengan ini sepatutnya penulis menyampaikan

terima kasih atas motivasinya. Rasa terimakasih yang begitu tinggi saya

sampaikan kepada:

1. Prof.Dr.Syukron Kamil, M.A selaku Dekan Fakultas Adab Dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak H.Nurhasan MA, selaku Ketua Program Studi Sejarah Dan

Peradaban Islam yang banyak membantu penulis selama menjadi

mahasiswa di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Shalikatus Sa‟diyah M.Pd selaku Sekretaris Program Studi Sejarah

Dan Peradaban Islam yang telah banyak membantu dan memberikan

nasihat kepada penulis saat menjadi mahasiswa yang berkenaan dengan

surat menyurat.

4. Teruntuk bapak Drs. Imam Subchi M.A selaku dosen pembimbing

skripsi yang banyak membantu dengan sabar serta selalu memotivasi

dalam mengarahkan proses penelitian ini.Penulis merasa sangat

beruntung karena telah dibimbing oleh beliau selama penulisan skripsi.

5. Terimakasih untuk para penguji bapak Dr. Parlindungan Siregar, MA dan

bapak Drs. Tarmizy Idris, MA yang telah memberikan pengarahan dan

membimbing hinga skripsi ini menjadi lebih baik.

6. Bapak H. Ali Karim, SH selaku narasumber sebagai ketua Yayasan Haji

Karim Oei yang juga merupakan anak kandung dari Haji Karim Oei yang

telah memberikan keluasan penelitian di yayasan yang beliau pimpin.

Page 10: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

vii

Serta para pengurus Yayasan Haji Karim Oei yang mau menjadi nara

sumber untuk bersedia meluangkan waktunya di tengah-tengah kesibuk

kannya.

7. Dosen-dosen di Jurusan Sejarah Dan Peradaban Islam dan dosen jurusan

lain yang memberikan sumbangsih moril, ilmu dan pengalamannya.

8. Seluruh staf dan pegawai Fakultas Adab Dan Humaniora UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

9. Keluargaku, ayahanda H. Muhibut Tobri S.E, ibunda Hj.Muniroh, S.Pd,

Adikku tercinta Atiatu Saskia dan Fauzi Faturrahman yang selalu

memberikan dukungan setiap waktu dan memberikan pelajaran-pelajaran

kehidupan di rumah menjadikan penulis memiliki karakter.

10. Terimakasih untuk Restu Diniyanti, S.Hum yang selalu memberikan

dukungan melalui meluangkan waktunya dengan sederhana untuk

menemani penulis mengerjakan skripsi ini.

11. Untuk kawan-kawan tersayang yang membuat penulis tersanjung, selalu

memberikan semangat untuk penulis yakni kawan-kawan angkatan 2012

Sejarah Dan Peradaban Islam serta teman-teman di Forum Komunikasi

Mahasiswa Attaqwa, KKN SIGMA, Pesantren Sabilussalam angkatan

2015 yang menemani berproses di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

12. Terimakasih juga untuk The Wawewoh Abdul Rahman S.Pd, Riska

Ramdini S.Pd, Eka Nurdiana S.Pd dan Putri Rizki Amalia, S.Psi yang

selalu memberikan dukungan dan motivasi untuk terus bersemangat

dalam menulis skripsi.

Sekali lagi penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu dan mendukung serta membimbing penulis hingga

selesai.Penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.Semoga skripsi

ini bermanfaat untuk pembaca sekalian.

Page 11: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii

ABSTRAK ...................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR ........................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................... 5

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6

D. Manfaat Peneliti........................................................................ 6

E. Tinjauan Pustaka............................................................... ....... 7

F. Kerangka Konseptual. .............................................................. 10

G. Metode Penelitian ..................................................................... 11

H. Sistematika Penulisan ............................................................... 16

Page 12: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

ix

BAB II SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA YAYASAN

HAJI KARIM OEI

A. Sejarah Berdiri Yayasan Haji Karim Oei ................................. 18

B. Letak Geografis dan Demografis .............................................. 22

C. Tokoh Pendiri Yayasan Haji Karim Oei .................................. 27

D. Profil Yayasan Haji Karim Oei ................................................ 31

E. Perkembangan Yayasan Haji Karim Oei .................................. 34

F. Faktor Perkembangan Yayasan Haji Karim Oei ...................... 37

BAB III KEGIATAN INTERNAL YAYASAN HAJI KARIM OEI DAN

DAMPAKNYA

A. Kegiatan Mingguan .................................................................. 40

B. Kegiatan Tahunan ..................................................................... 42

C. Kegiatan Insidental. .................................................................. 44

BAB IV KEGIATAN EKSTERNAL YAYASAN HAJI KARIM OEI

DAN DAMPAKNYA

A. Kegiatan dengan lembaga islam ............................................... 45

B. Dampak Yayasan Haji Karim Oei bagi masyarakat sekitar ..... 46

1. Bidang dakwah ................................................................... 47

2. Bidang sosial. ..................................................................... 49

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 51

B. Saran ......................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 54

LAMPIRAN .................................................................................................... 58

Page 13: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

x

DAFTAR TABEL

Jumlah penganut agama di kecamatan Sawah Besar ....................................... 27

Jumlah yang masuk Islam di Masjid Lautze tahun 1997 sampai

dengan 2016 .................................................................................................... 36

Jumlah Pasien Teras Sehat Baznas Masjid Lautze Tahun 2016. ..................... 51

DAFTAR GAMBAR

Luas Kecamatan Sawah Besar Menurut Kelurahan ........................................ 25

Page 14: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Yayasan merupakan sarana organisasi yang bergerak di dalam kehidupan

kita, seperti agama, pendidikan, dan sosial. Adapun definisi yayasan menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Yayasan adalah badan hukum yang dikelola

oleh sebuah pengurus dan didirikan untuk tujuan sosial (mengusahakan bantuan

seperti sekolah, rumah sakit, dan sebagainya)”.1Adapun Maksud lain dari

pendirian yayasan yaitu untuk beramal saleh, sehingga tindakannya merupakan

tindakan sukarela untuk menderma sebagian harta kekayaan.Yayasan selain untuk

beramal, ada pula yayasan yang didirikan untuk melestarikan harta warisan yang

telah berlangsung secara turun-temurun.2

Tumbuh kembangnya yayasan akhir-akhir ini menarik perhatian

masyarakat, sehingga sangat perlu sekiranya aturan yang mengatur jalannya

yayasan.Pada awalnya yayasan di Indonesia tidak memiliki landasan hukum

tertulis sehingga yayasan dalam praktiknya mengalami banyak kendala, seperti

yayasan yang bersifat tertutup, status hukumnya tidak jelas, dan pengelolaannya

belum ke arah profesional. 3

Lahirnya undang-undang yang mengatur tentang yayasan baru ada di

tanggal 6 agustus 2001 dengan nomor 16 tahun 2001 tentang yayasan. Dalam

perkembangannya, ternyata undang-undang nomor 16 tahun 2001 tentang yayasan

ini belum mampu menampung seluruh kebutuhan dan perkembangan hukum di

dalam masyarakat.Terdapat beberapa subtansi dari undang-undang tentang

yayasan ini yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran dalam masyarakat

sehingga dapat menimbulkan ke tidak kepastian hukum dan ketertiban hukum,

serta memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat mengenai yayasan,

1 DepDikBud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,1998), h. 1015.

2 Anwar Borahima, Kebudayaan Yayasan Di Indonesia, (Jakarta: Prenada media, 2010),

h.19. 3Media Pan Kharsyi, Peranan Pengurus Terhadap Perkembangan Yayasan Darul

Hikmah di Kabupaten Dharmasraya, Skripsi, (Padang:Universitas Andalas Padang, 2011), h.4.

Page 15: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

2

sehingga dapat mengembalikan fungsi yayasan sebagai pranta hukum dalam

rangka mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan.

Perubahan undang-undang yayasan dilakukan bukan untuk pengganti Undang-

Undang, dalam arti undang-undang yang lama diganti dengan yang baru. Undang-

Undang nomor 28 tahun 2004 tidak mengganti Undang-Undang nomor 16 tahun

2001. Perubahan itu hanya sekedar mengubah sebagian pasal-pasal dari Undang-

Undang nomor 16 tahun 2001.Undang-Undang tahun 28 tahun 2004 tidak

mengubah seluruh pasal dalam Undang-Undang nomor 16 tahun 2001.4 Adanya

perubahan di tahun 2004 merupakan undang-undang yang memiliki arti saling

berkaitan dan menjadi satu kesatuan.

Dari penjelasan di atas, saya bermaksud untuk melakukan penelitian

secara langsung ke lapangan mengenai bagaimana kondisi yayasan pada saat ini,

dan adapun yayasan yang penulis ingin teliti adalah Yayasan Haji Karim Oei yang

terletak di Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat. Yayasan ini memiliki alamat di

pusat kota yaitu Jalan Lautze No.87-89 Kecamatan Sawah Besar dengan memiliki

jumlah penduduk dilihat dari Badan Pusat Statistik Kota Jakarta Pusat di tahun

2014-2015 adalah 100.593 ribu jiwa penduduk.5 Kondisi fisik bangunan empat

lantai berwarna merah mendominasi mencerminkan Cina dan paling bawah

bangunan merupakan masjid yang diberi nama dengan Masjid Lautze memiliki

ornamen dengan warna khas etnis Cina dipadukan kaligrafi Arab dan Cina.

Masjid Lautze diresmikan oleh Bapak B.J Habibie pada tanggal 04 Februari 1994.

Adapun yayasannya didirikan pada tanggal 9 April 1991 di hadapan Notaris

Azhar Alia, SH dengan susunan para pendirinya ialah, Dewan Pembina : Ketua

Prof. Dr. Sri Edi Swasno, Sekretaris Drs. H. Junus Jahja. Anggota : KH. Ali

Yafie, H.Sofyan Tanjoeng, H. Yunan Helmi Nasution, Drs. H.Fahmi Idris, H.M.

D.Rachman dan H.Mohammad Amid.6

4 Gatoto Supramono, Hukum Yayasan Di Indonesia,(Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h.9.

5 https://jakpuskota.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/14, diakses tanggal 22 November

2016, 19:07 WIB. 6 Wiwoho.B, ed. Rumah Bagi Muslim, Indonesia Dan Keturunan Tionghoa

(Jakarta:Teplok Press, 2016), h.5.

Page 16: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

3

Alasan dipilih tempatnya Pasar Baru Pecinan7 oleh para pendiri yayasan

karena wilayah ini kawasan Pecinan Jakarta Pusat tempat berkumpulnya

keturunan Cina dan berdirinya Yayasan Haji Karim Oei di Pecinan untuk menarik

perhatian kepada kelompok-kelompok keturunan Cina yang berada di kawasan

Pecinan Jakarta Pusat.8

“Yayasan Haji Abdul Karim Oei Tjeng Hien” yang disingkat dengan

“Yayasan Haji Karim Oei” awal mulanya merupakan gagasan yang dibawa oleh

bapak Junus Jahja ketika diundang untuk menghadiri Sidang Tanwir

Muhammadiyah di Yogyakarta pada akhir tahun 1980-an yang mana ketika itu

bapak Junus Jahja menjadi salah satu pembicara. Gagasan yang dibawa oleh

bapak Junus Jahja ketika itu belum mendapatkan sambutan yang cukup baik

sehingga dibawa gagasan tersebut kepada kawan-kawannya tentang mendirikan

sebuah yayasan dakwah yang khusus bergerak di kalangan keturunan Cina.9 Atas

usul pak Junus Jahja yang merupakan salah satu pendiri yayasan maka dipilih

nama seorang tokoh keturunan Cina, yaitu Haji Karim Oei alasannya antara lain

beliau salah seorang pelopor warga negara Indonesia keturunan Cina yang

memeluk agama Islam dan mengenang sosok Karim Oei atau yang dikenal

dengan nama Haji Karim Abdul Karim Oei, nama asli nya Oei Tjeng Hien lahir

pada tanggal 6 Juni tahun 1905 dan meninggal pada tanggal 14 Oktober 1988 di

usia 83 tahun.

Beliau adalah orang Cina dan masuk agama Islam pada tahun 1926.

Memang, pada saat itu sangat langka sekali dari keturunan Cina yang masuk

Islam, sehingga keberadaan Karim Oei saat ini menjadi sorotan masyarakat baik

dari kalangan pribumi maupun dari keturunan Cina.10

Karim Oei merupakan

pelopor pembauran melalui agama antara kaum keturunan Cina dengan warga

sekitar.

7 Pecinan berasal kata dari Pe-Cina-an yang berarti wilayah yang banyak ditempati oleh

penduduk etnis Cina. Biasanya banyak ditemukan atribut-atribut khas Cina di wilayah ini. dan

pada waktu tertentu diadakan berbagai acara khas kebudayaan Cina. 8Wiwoho. B, ed. Rumah Bagi Muslim..., h.98.

9Wiwoho. B, ed. Rumah Bagi Muslim..., h.4.

10Junus Jahja, Islam dimata WNI, (Jakarta : Yayasan Haji Karim Oei, 1993), h.37.

Page 17: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

4

Dalam lingkungan keluarganya pun, Karim Oei juga menerapkan konsep

asimilasi di mana putrinya Tjioe Nio menikah dengan seorang dokter asal

Indonesia asli. Putrinya yang kedua Eng Lie (Iriana) juga menikah dengan Ir.

Machyar Helmy Nasution, putra dari mubaligh kenamaan Yunan Helmy

Nasution. Para tokoh-tokoh nasional pada saat itu sangat mengagumi sosok Karim

Oei dalam menerapkan pembaruan dalam keluarganya sendiri.11

Yayasan Haji Karim Oei memiliki fokus perhatian dakwahnya di kalangan

keturunan Cina, sehingga beberapa kegiatan-kegiatan yang dibuat oleh Yayasan

Haji Karim Oei lebih dikhususkan dengan keturunan Cina akan tetapi tidak

menutup kemungkinan yang bukan keturunan Cina untuk berpartisipasi

membantu yayasan atau ikut serta di dalam kegiatan-kegiatan yang

diselenggarakan oleh yayasan seperti acara-acara hari besar Islam seperti

berqurban dengan mengajak masyarakat sekitar untuk saling bahu-membahu

membantu kegiatan tersebut.

Sebagai sebuah lembaga dakwah yang memberikan fokusnya terhadap

keturunan Cina, Yayasan Haji Karim Oei menyadari pentingnya informasi tentang

Islam di kalangan masyarakat keturunan Cina karena dengan berdirinya yayasan

dan masjid Lautze di lingkungan “Chinatown” memang berhasil menarik

perhatian warga keturunan Cina baik sebagai sarana ibadah untuk para

masyarakat, buruh kantor dan tamu yang sudah masuk waktu sholat mereka akan

sholat di Masjid Lautze dan selain itu Yayasan Haji Karim Oei juga menjadi pusat

informasi untuk non Muslim keturunan Cina yang ingin mengetahui tentang

agama Islam. Walaupun Masjid Lautze ini hanya dibuka untuk waktu salat ashar

dan zuhur saja, tetapi momentum tersebut yang telah ikut mendorong cukup

banyak tokoh keturunan Cina untuk memeluk Islam, Dewasa ini Yayasan Haji

Karim Oei mengislamkan keturunan Cina kurang lebih satu sampai dengan tiga

orang setiap bulan.

Diperkirakan sekitar 50.000 etnis Tionghoa di Indonesia masuk Islam

yang pada kali ini akan disebut mualaf, terutama para mualaf yang dari berbagai

11

Leo Suryadinata, Tokoh Tionghoa & Identitas Indonesia dari Tjoe Bou San sampai Yap

Thiam Hien, (Depok: Komunitas Bambu, 2010), 149.

Page 18: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

5

lapisan masyarakat, kaum muda, intelektual dan pengusaha. Menurut Junus Jahja

ketika keturunan Cina masuk Islam itu memberikan daya tarik bagi pengamat

masalah Cina baik dalam negri maupun luar negri dari pihak media massa, serta

peneliti dan ilmuwan, sehingga sampai saat ini semangat proaktif untuk

memberikan informasi tentang Islam di kalangan keturunan Cina, maka

didirikanlah cabang-cabang di Bandung, Cirebon, Cilacap, Tangerang.12

Dari penjelasan di atas, Yayasan Haji Karim Oei bisa saya anggap sebagai

sebuah lembaga yang menjadi fungsi sentral di kalangan masyarakat, khususnya

di kalangan keturunan Cina dan pada umumnya masyarakat sekitar yayasan. Hal

ini menjadi menarik perhatian untuk penulis teliti lebih dalam untuk dikaji secara

historis dengan mengumpulkan bahan-bahan melalui wawancara langsung

terhadap pimpinan yayasan dan masyarakat yang bersentuhan dengan Yayasan

Haji Karim Oei secara langsung. dari kajian berbagai sumber dan wawancara

tersebut saya menulis dalam skripsi ini, dengan judul Perkembangan Yayasan

Haji Karim Oei Di Jakarta Pusat Tahun 1991-2016.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Sebelum melakukan perumusan masalah, penulis terlebih dahulu

membatasi masalah penulisan skripsi ini agar pembahasannya tidak melebar.

Hadirnya Yayasan Haji Karim Oei di tengah-tengah masyarakat bukan hanya

sebagai lembaga dakwah saja, tetapi juga sebagai lembaga sosial kesemua itu

merupakan memiliki tujuan untuk memberikan informasi, memahami dan

mengamalkan nilai-nilai keislaman serta mempererat jalinan silaturrahmi dengan

titik kumpul dan kegiatan di masjid Lautze. Semua usaha mengadakan kegiatan

dan perkumpulan di masjid Lautze menunjukkan bahwa Yayasan Haji Karim Oei

berusaha untuk terus memiliki dampak bagi internal dan eksternal Yayasan Haji

Karim Oei.

Untuk itu Penulis membatasi pembahasannya hanya pada lingkup Sejarah

berdirinya Yayasan Haji Karim Oei dan perkembangannya sampai tahun 2016.

12

Anonim. “ 10 Tahun Masjid Lautze”, dalam Surat Kabar Harian Pelita, 11 Juli 2001, h.

11.

Page 19: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

6

Adapun untuk wilayah penelitian yang penulis teliti berada di kecamatan Sawah

Besar Jakarta Pusat

Dari pembatasan masalah diatas maka Penulis merumuskan masalahnya

sebagai berikut, agar skripsi ini dapat menjawab beberapa pertanyaan :

1. Bagaimana sejarah berdiri dan berkembangnya Yayasan Haji Karim

Oei?

2. Bagaimana dampak kegiatan Yayasan Haji Karim Oei terhadap

internal?

3. Bagaimana dampak kegiatan Yayasan Haji Karim Oei terhadap

eksternal?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian pada umumnya yakni untuk mengetahui perkembangan

Yayasan Haji Karim Oei di Jakarta Pusat tahun 1991-2016 dengan tujuan

penelitian ini :

a. Menjelaskan sejarah Yayasan Haji Karim Oei di kecamatan Sawah

Besar Jakarta Pusat

b. Mendeskripsikan dampak berdirinya Yayasan Haji Karim Oei bagi

internal dan eksternal.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat bagi berbagai pihak yang ingin

mengetahui, adapun manfaat penelitiannya adalah :

1. Menambah wawasan intelektual khususnya wawasan kesejarahan, terkait

sejarah yayasan Islam khususnya di Indonesia.

2. Menyumbang hasil karya Penulis bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

pada umumnya dan Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Sejarah

Kebudayaan Islam khususnya.

Page 20: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

7

3. Memberikan informasi tentang perkembangan Yayasan Haji Karim Oei di

kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat Tahun 1991-2016 dan apa saja

dampak yang diperoleh mualaf Yayasan Haji Karim Oei dan masyarakat

sekitar.

E. Tinjauan Pustaka

Penelitian terkait dengan yayasan tentunya bukan penelitian yang baru.

Yayasan merupakan objek penelitian yang tidak pernah habis. Penelitian tentang

yayasan telah banyak dimuat dalam buku-buku, jurnal ilmiah, skripsi, tesis,

ataupun disertasi. Penelitian mengenai Yayasan Haji Karim Oei dalam skirpsi ini,

akan banyak merujuk kepada sumber-sumber yang telah penulis dapati di

kearsipan Yayasan Haji Karim Oei dan wawancara dari pengurus dan pimpinan

Yayasan Haji Karim Oei,selain itu juga wawancara dari para mualaf dan

masyarakat sekitar yang bersentuhan langsung dengan Yayasan Haji Karim Oei.

Oleh karena itu penelitian yang membahas tentang yayasan telah banyak

yang meneliti dan telah ada penelitian-penelitian sebelumnya. Dalam penyusunan

skripsi ini, Penulis melakukan tinjauan pustaka di perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan perpustakaan di yayasan yang sedang penulis teliti,

kalau untuk buku ada beberapa referensi tentang Yayasan Haji Karim Oei di

Jakarta Pusat.

Sumber-sumber berupa buku yang dianggap penting dan berhubungan

langsung dengan permasalahan yang hendak diuraikan dalam penulisan ini ialah

sebagai berikut :

1. Buku Rumah Bagi Muslim,Indonesia Dan Keturunan Tionghoa (Jakarta:

Yayasan Haji Karim Oei 2016),disunting oleh B.Wiwoho. Buku berisi

berbagai macam tulisan tentang Masjid Lautze dan Yayasan Haji Karim Oei

yang berbagai macam aktivitasnya membuktikan bahwa nilai-nilai Islam dan

Cina adalah selaras dan saling melengkapi sehingga proses pembauran

Page 21: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

8

menjadi suatu yang lebih nyata.13

Buku ini sangat berguna bagi penulis skirpsi

ini, khususnya pada bab III skripsi ini. untuk mengetahui latar belakang

Yayasan Haji Karim Oei didirikan.

2. Junus Jahja melalui buku Catatan Seorang WNI (Jakarta: Yayasan Tunas

Bangsa 1989). Buku ini berisi bahan-bahan yang ditulis oleh Tokoh keturunan

Cina yang masuk islam. Buku ini disetiap bagian beberapa judulnya terdapat

informasi mengenai inti permasalahan keturunan Cina dengan dasar-dasar

pokok untuk menyelesaikannya adapun gagasan-gagasannya mengenai

pembauran dan proses keindonesiaan masyarakat Tionghoa di Indonesia.14

3. Buku dengan judul Tokoh Tionghoa dan Identitas Indonesia: Dari Tjpe Bou

San sampai Yap Thiam Hien ditulis oleh Leo Suryadinata. Buku ini

memaparkan tokoh-tokoh Tionghoa di Indonesia yang ditulis tahun 1983-

1989. Jumlah 8 (delapan) tokoh yang di paparkan oleh penulis ialah tokoh

Tionghoa yang sudah meninggal dan terbagi menjadi dua waktu yakni tokoh

sesudah dan sebelum perang. Buku ini sangat berguna bagi penulis skirpsi ini,

khususnya untuk mengenal sosok Abdul Karim Oei Tjeng Hien atau biasa

disebut H. Karim Oei.15

Penulis juga menemukan beberapa skripsi yang mengangkat judul seperti

di atas yang berkaitan dengan Yayasan Haji Karim Oei di kecamatan Sawah Besar

Jakarta Pusat. dari hasil penelusuran sebelumnya mengenai Yayasan Haji Karim

Oei ini. yakni :

4. Tesis yang berjudul; “Penggunaan dan Pengakuan Identitas Islam pada

Masyarakat Cina Muslim”, karya Nurarni Widiastuti dari Universitas

Indonesia. Tesis ini membahas upaya masyarakat Tionghoa muslim Yayasan

13

Wiwoho.B, ed. Rumah Bagi Muslim, Indonesia Dan Keturunan Tionghoa

(Jakarta:Teplok Press, 2016). 14

Junus Jahja, Islam dimata WNI, (Jakarta : Yayasan Haji Karim Oei, 1993). 15

Leo Suryadinata, Tokoh Tionghoa & Identitas Indonesia dari Tjoe Bou San sampai Yap

Thiam Hien, (Depok: Komunitas Bambu, 2010).

Page 22: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

9

Haji Karim Oei didalam berinteraksi dan penulis tesis ini memilih informan

yakni mualaf dengan penelitian mengamati keseharian mualaf.16

5. Tesis yang berjudul; “Islam dan Pembauran: Suatu Studi Mengenai Tionghoa

Muslim di Jakarta”, karya Mustopa dari Universitas Indonesia. Tesis ini

membahas tentang pembauran etnis Tionghoa dan interaksi sosial yang terjadi

antara muslim Tionghoa dengan pribumi di Jakarta. Masjid Lautze yang

berada di Yayasan Haji Karim Oei adalah tempat penelitian penulis.17

6. Skripsi yang berjudul Interpersonal Needs Dalam Komunikasi Kelompok

Kecil Antara Pengurus Dan Mualaf (Studi Kasus Yayasan Haji Karim Oei

Jakarta) kajian tentang yayasan yang sama namun berbeda judul, dia

membahas tentang Interpersonal needs dalam komunikasi kelompok kecil

antara pengurus yayasan dan mualaf yang diterapkan oleh Yayasan Haji

Karim Oei dan dia juga menjelaskan pentingnya interpersonal yang digunakan

pengurus yayasan untuk mempengaruhi pada perubahan pandangan dan

adanya penambahan pengetahuan tentang ke Islaman.18

7. Skripsi yang berjudul Respon Jamaah Terhadap Metode Dakwah di Yayasan

Haji Karim Oei yang mengkaji tentang Yayasan Haji Karim Oei namun

berbeda pembahasan, ia membahasa tentang Respon jamaah yang mengikuti

kegiatan tafakur yakni salah satu kegiatan di Yayasan Haji Karim Oei dengan

yang di jadikan pembahasannya adalah tentang adanya hubungan antara umur

dan pendidikan responden terhadap metode dakwah Yayasan Haji Karim

Oei.19

16

Nurarni Widiastuti, Penggunaan dan Pengakuan Identitas Islam pada Masyarakat

pada Masyarakat Cina Muslim, Skripsi, (Depok: Universitas Indonesia, 2009). 17

Mustopa, Islam dan Pembauran: Suatu Studi Mengenai Tionghoa Muslim di Jakarta,

Skripsi, (Depok: Universitas, 2006. 18

Abdul Fatah, Interpersonal Needs Dalam Komunikasi Kelompok Kecil Antara

Pengurus Dan Mualaf (Studi Kasus Yayasan Haji Karim Oei Jakarta), Skripsi,

(Ciputat:Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016). 19

Ababil Nur Alam, Respon Jmaah Terhadap Metode Dakwah di Yayasan Haji Krim

Oei, Skripsi, (Ciputat:Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015).

Page 23: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

10

F. Kerangka Konseptual

Menurut Sartono Kartodirdjo bahwa penggambaran kita mengenai suatu

peristiwa sangat tergantung pada pendekatan, ialah dari segi mana kita

memandangnya, dimensi mana yang di perhatikan, unsur-unsur mana yang

diungkapkan, dan lain sebagainya.20

mengutip dari penjelasan Sartono Kartodirdjo

tersebut, maka penulis memutuskan untuk menggunakan Pendekatan sosoiologi

dalam penulisan skirpsi ini.

Pendekatan sosiologi yang penulis gunakan adalah diferensiasi sosial yang

digambarkan oleh variabel-variabel parsons yakni AGIL : (1). Adaptasi

(Adaption) dimana Yayasan Haji Karim Oei dapat bertahan dan mampu

menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang mayoritas adalah komunitas

keturunan Cina, (2). Tujuan (Goal) merupakan sebuah sistem yang dapat

berproses untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan oleh para pendiri yayasan

secara bersama-sama, (3). Integrasi (Integration) yakni Yayasan Haji Karim Oei

dapat mengintegrasikan komponen-komponen masyarakat yang mana dapat

dilihat dari dari faktor-faktor berkembangnya Yayasan Haji Karim Oei yang mana

komponen-komponen masyarakat sekitar yayasan bersedia bekerja sama untuk

berkembangnya yayasan, (4). Pemilahan pola-pola yang sudah ada (Latensy)

dengan melihat kebutuhan masyarakat yang berbeda-beda Yayasan Haji Karim

Oei memilih pola-pola/format yang tepat untuk kegiatan masyarakat sekitar dan

para mualaf.21

Serta konsep organisasi yang Penulis tambahkan guna menjelaskan

tentang kondisi Yayasan Haji Karim Oei mengenai peranannya di masyarakat

khususnya bagi mualaf keturunan Cina. Organisasi di bangun dari suatu

keputusan yang disadari atau disengaja oleh individu atau sekumpulan individu

untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu melalui kerjasama dengan disiplin yang

tinggi dari sumber daya manusia dan sumber daya material, terbentuknya sebuah

organisasi pada akhirnya secara sadar maupun tidak sadar akan membentuk suatu

komunitas yang orang-orangnya adalah anggota dari organisasi tersebut.

20

Sartono Kartodidjo, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah,

(Jakarta:Gramedia Pustaka Utama,1992), h.4. 21

George Ritzer, Handbook Teori Sosial, (Bandung: Penerbit Nusa Media,2012), h.301.

Page 24: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

11

komunitas itu sendiri dapat dilihat sebagai satuan kehidupan berskala kecil yang

menempati suatu wilayah. Komunitas dapat juga dilihat sebagai perkumpulan

profesi, kepentingan, atau lainnya.22

Oleh karena itu, organisasi sekecil apapun akan membutuhkan kontrol dan

monitoring terhadap hubungan-hubungan antara tujuan dengan tata cara dan hasil

yang akan atau telah diperoleh. Begitu juga halnya dengan Yayasan Haji Karim

Oei yang juga merupakan suatu bentuk dari organisasi. Yayasan tersebut juga

memiliki tujuan dan fungsi yang telah disepakati bersama oleh para pendiri serta

pengurus yayasan tersebut yakni untuk meciptakan pembauran antara keturunan

Cina dengan masyarakat sekitar dengan melalui agama Islam sebagai perantara.

Dan juga penulis memaparkan dampak sosial yang diterima oleh para

mualaf Yayasan Haji Karim Oei, secara etimologis dampak artinya pelanggaran,

tubrukan, atau benturan, sedangkan pendekatan secara sosiologis dapat diartikan

sebagai penggunaan konsep dasar untuk menelaah sebuah gejala sosial dalam

artian dampak sosial merupakan sebuh efek dari fenomena sosial yang terjadi

dalam kehidupan masyarakat.23

Dalam hal ini berdirinya Yayasan Haji Karim Oei

memiliki dampak terhadap mualaf keturunan Cina dan masyarakat sekitar.

G. Metode Penelitian

Metode satu hal lain yang dalam dunia keilmuan segera dilekatkan pada

masalah sistem adalah Metode. Dalam arti kata yang sesungguhnya, maka kata

metode (Yunani :Methodos) adalah cara atau jalan. Sehubungan dengan upaya

ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja ; yaitu cara kerja untuk

memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.24

Dalam karya ilmiah metode penelitian mempunyai peranan penting,

karena metode sangat terkait dengan tata cara mengkaji dan menganalisis

22

Suparlan Parsudi, Sukubangsa dan Hubungan Antar Sukubangsa, (Jakarta: YPKIK

Press, 2005), h.28. 23

Soerjono Soekanto, Sosiologi: Suatu Pengantar, (Depok: Raja Grafindo Persada, 2006),

h.374. 24

Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT Gramedia,1985),

h.7.

Page 25: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

12

persoalan yang akan diteliti. Penulisan ini menggunakan metode penelitian

sejarah. Metode penelitian sejarah adalah suatu proses menguji dan menganalisis

secara kritis terhadap rekaman dan peninggalan masa lampau berdasarkan data-

data yang telah di peroleh.25

Setelah penulis menetapkan dan menentukan obyek

dalam pembahasan tentang Perkembangan Yayasan Haji Karim Oei tahun di

Jakarta Pusat Tahun 1991-2016, sebagai lembaga dakwah yang tentunya dalam

mendirikan lembaga tersebut memiliki latar belakang atau sejarah tersendiri .

Dengan demikian penulis akan melakukan penelitian mengenai sejarah

berdiri dan berkembangnya Yayasan Haji Karim Oei dan dampaknya bagi mualaf

keturunan Cina dan masyakarat sekitar.

Dalam buku metode penelitian sejarah karya Dudung Abdurrahman,

pendekatan sosiologis sebagai penggambaran peristiwa masa lalu yang

didalamnya terungkap segi-segi sosial. Sejarah sosial dalam pembahasannya

melingkupi golongan sosial yang berperan, jenis hubungan sosial, konflik

berdasarkan kepentingan, pelapisan sosial, peranan dan status sosial dan sebagai

metode historis dengan pendekatan sosiologi dapat dikatakan sebagai sejarah

sosial. Karena, ada hubungannya dengan upaya pemahaman atas pergerakan sosial

dan perubahan sosial yang mempunyai efek terhadap kehidupan masyakarat.

Metode historis ialah sebuah penelitian yang tujuannya mendeskripsikan dan

menganalisis peristiwa- peristiwa masa lampau, 26

yang bertumpu pada 6 (enam)

langkah kegiatan diantaranya yaitu : (1) Pengumpulan data (heuristik), (2) Kritik

sumber (verifikasi), (3) Interpretasi, (4) Penulisan, (5) wawancara dan (6)

dokumentasi.27

25

Louis Gottschalck, Mengerti Sejarah, Terj. Nugroho Noto Susanto, (Jakarta: Universitas

Indonesia, Press, 2008), h.39. 26

Dudung Abddurahman, Metode Penelitian Sejarah (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,

2007), h.63, Lihat juga Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metode Sejarah

(Yogya: Benteng Pustaka,n 2005), h.5. 27

Dudung Abddurahman, Metode Penelitian Sejarah…, h.90.

Page 26: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

13

1. Tahap Pencarian Sumber (heuristik)

Heuristik merupakan tahap awal yakni kegiatan pengumpulan sumber.

Pengumpulan sumber dilakukan oleh penulis melalui survey lapangan, data

tertulis berupa dokumen terkait, buku-buku, Koran-Koran yang terkait dengan

Yayasan Haji Karim Oei dan wawancara langsung. Pengumpulan sumber-sumber

dilakukan penulis dengan menggunakan 2 (dua) metode, yakni :

Metode Library research (Penelusuran sumber kepustakaan) yakni

kegiatan penelusuran data-data tertulis, berupa buku-buku, skripsi-skripsi dan

tesis yang berkaitan dengan tema yang serupa melalui Perpustakaan Utama UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora,

Perpustakaan Universitas Indonesia, Perpustakaan Kecil Yayasan Haji Karim Oei

dan Arsip Yayasan Haji Karim Oei.

Metode field research (penelitian lapangan), yakni dengan mengunjungi

kantor Yayasan Haji Karim Oei yang berada di kecamatan Sawah Besat Jakarta

Pusat. untuk memperoleh data di lapangan dilakukan dengan wawancara

(Interview) dengan narasumber, diantaranya dengan pengurus Yayasan Haji

Karim Oei yaitu H. Ali Karim Oei (Pimpinan Yayasan Haji Karim Oei), Yusman

Irwansyah, S.H (Humas Yayasan Haji Karim Oei), Hj. Kirbrandiana (Sekretaris

Pengurus Harian Yayasan Haji Karim Oei), Para Mualaf Yayasan Haji Karim Oei

dan masyarakat sekitar Yayasan Haji Karim Oei.

2. Kritik Sumber (Verifikasi)

Kritik sumber merupakan tahap selanjutnya dalam penulisan karya ilmiah

atau skripsi setelah melakukan pengumpulan data. Dalam tahap ini penulis

menganalisis dan mengkritik sumber-sumber yang didapati serta melakukan

perbandingan terhadap sumber-sumber yang didapat agar mendapatkan sumber

yang valid dan relevan dengan tema yang dikaji oleh penulis.

Page 27: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

14

a) Kritik Eksteren (Otentisitas)

Tahapan ini dikaukan dalam rangka menguji apakah sumber tersebut

asli atau tidak, baik sumber tertulis maupun lisan, sumber tertulis dilakukan

dengan memperhatikan aspek fisik sumber tertulis baik segi gaya tulisan dan

penampilan luar yang lain. Dalam menguji sumber lisan penulis mencoba melihat

latar belakang informasi yang terkait ada hubungannya dengan Yayasan Haji

Karim Oei atau Masyarakat sekitar yang memiliki kedekatan waktu dengan

penelitian ini.

b) Kritik Interen (Kredibilitas)

Langkah ini dilakukan guna menguji sumber yang dapat dipercaya atau

tidak untuk sumber tertulis, peneliti membandingkan isi sumber tersebut dengan

karya lain, untuk data yang diperoleh dari hasil wawancara atau sumber lisan

penulis membandingkan hasil wawancara mulai dari kondisi fisik, dan informasi

yang di ungkapkan oleh responden terkait hubungannya dengan Yayasan Haji

Karim Oei.

3. Interpertasi

Setelah sumber-sumber tadi dikumpulkan dan dikritisi, tahap selanjutnya

yaitu menafsirkan sumber-sumber itu sehingga didapatkan pemecahan

permasalahannya. Dalam hal ini mengenai perkembangan Yayasan Haji Karim

Oei dan dampak berdirinya yayasan bagi mualaf dan masyarakat sekitar.

4. Penulisan

Tahap ini adalah tahap akhir dari penelitian atau sebagai penulisan akhir,

yang berupa skripsi sebagai tugas akhir perkuliahan di Jurusan Sejarah dan

Kebudayaan Islam (SKI) Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Pendekatan yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan sosiologis.

Menurut Dudung Abdurrahman pendekatan sosiologi ialah penggambaran

peristiwa masa lalu yang didalamnya akan terungkap segi-segi sosial, yakni

pembahasannya mencakup golongan sosial yang berperan, jenis hubungan sosial,

Page 28: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

15

dan sebagainya, oleh karena metode historis dengan pendekatan sosiologis dapat

dikatakan sebagai sejarah sosial.28

Menurut Sartono Kartodirdjo, deskripsi dalam sejarah sosial sebagai peta

sosial gejala sejarah akan mencakup golongan sosial, jenis hubungan sosial,

pelapisan sosial, peranan dan status sosial, dan lain-lain. 29

Dalam hal ini

hubungan pendekatan sosiologis yang di gunakan penulis teori identitas dan

dampak sosial ialah pembahasan dalam studi penulisan skirpsi ini mengenai suatu

Yayasan Haji Karim Oei yang memberikan informasi Islam kepada Keturunan

Cina dan dampak berdirinya Yayasan Haji Karim Oei bagi masyarakat sekitar.

5. Wawancara

Wawancara dalam suatu penelitian yang bertujuan mengumpulkan

keterangan tentang kehidupan manusia dalam suatu masyarakat serta pendirian-

pendirian mereka itu,30

pengumpulan sumber dengan wawancara dilakukan

dengan bertemu beberapa responden yang berkaitan dengan Yayasan Haji Karim

Oei, seperti pengurus yayasan, pengajar yayasan, para mualaf, dan masyarakat

sekitar Yayasan Haji Karim Oei. Terdapat 10 responden yang penulis

wawancarai, diantaranya 3 dari pengurus Yayasan Haji Karim Oei yaitu Pimpinan

Yayasan Haji Karim Oei, Sekretaris Harian Yayasan Haji Karim Oei dan Humas

Yayasan Haji Karim Oei. 3 dari para mualaf Yayasan Haji Karim Oei, 1 dari

pengajar atau pendamping Yayasan Haji Karim Oei dan 3 dari masyarakat sekitar

Yayasan Haji Karim Oei. Penulis dalam wawancara ini belum termasuk

wawancara diluar rekaman yang di dapatkan, karena saat di lapangan ada

beberapa responden yang tidak terekam akan tetapi penulis mencatatnya di sebuah

catatan milik penulis.

Wawancara yang dilakukan adalah untuk mencari data yang berkaitan

dengan perkembangan Yayasan Haji Karim, dampak berdirinya Yayasan Haji

Karim Oei dan berbagai hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian.

28

Dudung Abddurahman, Metode Penelitian Sejarah…, h.22. 29

Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial…, h.5. 30

Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT Gramedia,1985),

h.129.

Page 29: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

16

6. Dokumentasi

Dokumentasi berupa arsip tertulis yang diperoleh dengan cara

dokumentasi. Data tertulis yang ditemukan dalam penelitian ini adalah buku-buku

arsip dan dokumen Yayasan Haji Karim Oei yang diperoleh dari pengurus

Yayasan Haji Karim Oei. Penelusuran dokumen dilakukan untuk mendapatkan

data tambahan untuk memperkuat data yang diperoleh melalui wawancara,

dokumen yang terkumpul akan melewati fase seleksi data kritik sumber. Proses

seleksi data dilakukan sebagai bentuk atau upaya untuk menyeleksi dan mengubah

data mentah yang diperoleh dari catatan penelitian di lapangan. Penulis dalam hal

ini, melakukan dokumentasi dalam bentuk foto di lingkungan Yayasan Haji

Karim Oei. Dapat dilihat lebih lanjut di halaman lampiran.

Penelitian dalam skripsi ini berusaha menyajikan fakta sejarah secara

sistematis dan dalam penulisannya disajikan dalam beberapa tahapan Bab per Bab

yang saling berkaitan satu sama lain, agar mudah di pahami pembaca. adapun

sumber pedoman yang digunakan dalam penulisan hasil penelitian ini adalah buku

Pedoman penulisan karya ilmiah Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang diterbitkan

oleh UIN Press, dengan harapan bahwa penulisan ini tidak hanya baik dari segi

isi, tetapi juga baik dari segi metode penulisan.31

H. Sistematika Penulisan

Skripsi yang berjudul “ Perkembangan Yayasan Haji Karim Oei di Jakarta

Pusat Tahun 1991-2016” agar mudah di mengerti dan dipahami gambaran dalam

proses pemahaman penelitian, oleh karena itu penulis menyusun secara sistematis

hasil penelitian tersebut menjadi lima bab, yaitu :

Bab I Pendahuluan

A. Latar belakang masalah

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

C. Tujuan penelitian

31

Hamid Nasuhi, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi), (Jakarta:

Ceqda,Uin Syarif Hidayatullah. 2007), h.17.

Page 30: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

17

D. Manfaat penelitian

E. Tinjauan pustaka

F. Kerangka Konseptual

G. Metode penelitian

H. Sistematika penulisan

Bab II Sejarah Berdiri dan Berkembangnya Yayasan Haji Karim Oei

A. Sejarah Berdiri Yayasan Haji Karim Oei

B. Letak Geografis dan Demografis

C. Tokoh Pendiri Yayasan Haji Karim Oei

D. Profil Yayasan Haji Karim Oei

E. Perkembangan Yayasan Haji Karim Oei

F. Faktor Perkembangan Yayasan Haji Karim Oei

Bab III Kegiatan Internal Yayasan Haji Karim Oei dan Dampaknya

A. Kegiatan Mingguan

B. Kegiatan Tahunan

C. Kegiatan Insidental

Bab IV Kegiatan Eksternal Yayasan Haji Karim Oei dan Dampaknya

A. Kegiatan Dengan Lembaga Islam

B. Dampak Yayasan Haji Karim Oei Bagi Masyarakat Sekitar

1. Bidang Dakwah

2. Bidang Sosial

Bab V Penutup

A. Kesimpulan.

B. Saran.

Page 31: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

18

BAB II

SEJARAH BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA

YAYASAN HAJI KARIM OEI

A. Sejarah Berdiri Yayasan Haji Karim Oei

Sejarah berdirinya “Yayasan Haji Abdul Karim Oei Tjeng Hien” yang

disingkat “Yayasan Haji Karim Oei” dimulai Pada tahun 1991 dengan akte notaris

no.49 tanggal 9 April 1991 oleh pejabat notaris H.Azhar Alia, SH. menurut Ketua

Umum Yayasan Haji Karim Oei Junus Jahja yang mendirikan yayasan itu

bersama sejumlah tokoh NU, Muhammadiyah, Al-Wasliyah, ICMI, KAHMI dan

muslim keturunan Cina.1

Dinamakan Yayasan Haji Karim Oei alasannya antara lain beliau

merupakan seorang pelopor warga negara Indonesia keturunan Cina yang

memeluk agama Islam sampai memegang peranan penting dalam

Muhammadiyah. Beliau seorang pedagang yang sukses.2 . Beliau salah satu

pengurus di Muhammadiyah pada akhir tahun 1980-an. Maka diambil lah sosok

bapak H.Karim Oei yang menurut Junus Jahja sebagai tokoh three in one yang

mana diketahui setelah memeluk Islam , ia berjuang melawan kolonialisme

Belanda dan Jepang lalu dikenal sebagai pejuang dan nasionalis tulen, Bapak

H.Karim Oei juga dikenal sebagai pemulak Islam yang saleh dan dibidang

ekonomi pak Karim Oei juga dikenal sebagai penguasaha yang sukses. Ia pendiri

bank tersebar di Indonesia, Bank Central Asia (BCA). Dalam perjalananya, bank

tersebut diambil oleh Liem Sie Liong. Menurut Bapak Ali Karim,seluruh sayap

bisnis Liem Sie Liong awalnya dirintis dan dibesarkan oleh ayahnya maka di

juluki oleh pak Junus jahja sebagai tokoh three in one yaitu karena kehebatannya

di ketiga bidang tersebut.3

1 Junus Jahja, Muslim Tionghoa : Kumpulan Karangan, (Jakarta: Yayasan Haji Karim

Oei, 1996), h.69. 2 Wiwoho. B, ed. Rumah Bagi Muslim…, h.4.

3Anonim. ”Karim Oei Tokoh Theere in One”,dalam surat kabar Nastional News a

friendly newspaper. No.78, 04 Oktober 2006, h.18.

Page 32: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

19

Nama lengkapnya adalah Abdul Karim Oei Tjeng Hien akan tetapi

masyakarat lebih kenal dengan nama Abdul Karim Oei, ia seorang Tionghoa dari

ayah dan ibunya yang berasal dari propinsi Fujian (Hokkian) Tiongkok Selatan

sehingga di abad ke 19 ayah dan ibu Abdul Karim Oei berimigrasi ke Indonesia

sehingga Abdul Karim Oei lahir di padang pada tahun 1905. Di usia 25 tahun

Abdul Karim Oei memeluk agama Islam didepan guru agamnya Abdul Kadir.

Pada waktu itu masih belum banyak orang keturunan Cina yang memeluk Islam

dengan kondisi sosial yang tidak mendukung Islam dan prasangka yang ada

terhadap agama Islam, banyak kebiasaan agama Islam tampak tak sesuai dengan

sistem kepercayaan keturunan Cina seperti makan daging Babi.4

Pada tahun 1937 merupakan kejadian Sukarno dibuang ke Bengkulu, pada

suatu hari ia mengadakan suatu pertemuan Muhammadiyah untuk memilih konsul

baru karena konsul yang lama mengalami sakit keras. Dari beberapa pengurus

yang hadir mencalonkan tokoh-tokoh Muhammadiyah yang hadir, akan tetapi dari

beberapa yang dicalonkan itu tidak diterima oleh Sukarno dengan alasan orang-

orang yang dicalonkan kala itu terlalu menonjolkan kesukuan dan kedaerahannya

sehingga akhirnya Hasan Din mengusulkan nama Abdul Karim Oei, sehingga

ditelegramlah Abdul Karim Oei untuk diminta tingggal di Bengkulu menjadi

konsul Muhammadiyah. Di bengkulu Abdul Karim Oei bergaul erat dengan

Sukarno.5

Setalah Indonesia merdeka, Abdul Karim Oei tetap bermukim di Bengkulu

dan menjadi konsul Muhammadiyah disana sehingga di tahun 1952 ia pindah ke

Jakarta dan di tahun yang sama ia diangkat menjadi anggota Majelis Tanwir

Muhammadiyah anggota Majelis Tanwir Muhammadiyah dari tahun 1952-1973.

Di tahun 1957 beliau juga terpilih sebagai dewan Partai Masyumi dan dari tahun

1956 menjadi anggota DPR selama empat tahun. Di tahun 1963 Abdul Karim Oei

juga mendikrian Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) dan dipilih

sebagaiTionghoa Indonesia (PITI) dan dipilih sebagai ketua umum. Hingga

4Leo Suryadinata, Tokoh Tionghoa & Identitas Indonesia Dari Tjoe Bou San Sampai Yap

Thiam Hien, (Komunitas Bambu: Jakarta,2010), h. 141 5 Leo Suryadinata, Tokoh Tionghoa & Identitas Indonesia,,, h. 143

Page 33: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

20

akhirnya Abdul Karim Oei meninggal dunia 13 Oktober 1998 di Jakarta dalam

usia 83 tahun. Beliau yang memiliki semangat nasionalis yang tinggi terhadap

Indonesia. Hingga akhirnya, untuk mengenang sosok beliau dan konstribusinya

kepada Negara, didirikanlah Yayasan Haji Karim Oei.6

Atas usul pak Junus Jahja maka dipilihlah nama seorang tokoh keturunan

Cina yang pernah menjadi Konsul Muhammadiyah di Bengkulu, yaitu Haji Karim

Oei.7 Yayasan Haji Karim Oei bergerak didalam memberikan informasi Islam

kepada orang-orang Cina yang selama ini orang Islam tidak banyak berdakwah

kepada mereka karena menurut Bapak Ali Karim selama ini dibenci dengan istilah

kafir. Sedangkan semestinya mengasih contoh, berangkat dari salah satu alasan

didirikannya yayasan Haji Karim Oei ini maka yayasan mendirikan masjid.

Menurut keterangan bapak Ali Karim selaku ketua Yayasan Haji Karim Oei

Masjid Lautze bisa disebut Masjid Cina supaya orang keturunan Cina itu yang

mau tau tentang Islam pada datang, mau nanya seputar agama Islam.8

Alamat yayasan Jl.Lautze No.87-89 RT.010 RW.03 Karang Anyar

Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Kantor sementara yayasan dengan

menyewa bangunan/ruko bertingkat empat di Jalan Lautze no.89 Pasar Baru

Jakarta. Kegiatan Yayasan Haji Karim Oei yang mulai dilakukan di gedung yang

statusnya sewa berfungsi sebagai Islamic Center yang merupakan motor kegiatan

Yayasan Haji Karim Oei seperti tempat memberi informasi mengenai Islam

kepada WNI keturunan Cina dan biasa dipakai juga untuk melaksanakan Sholat

Jum‟at. Dengan berjalannya waktu, Pemilik dari jalan Lautze 89 menawarkan

bangunan Jalan Lautze No.87-89 tersebut untuk dibeli dengan harga Rp.200 juta.

Pengurus yayasan diberi waktu enam bulan. Jika bangunan tersebut tidak dibeli

,pengurus yayasan harus meninggalkam tempat tersebut setelah jangka waktu

enam bulan. Setelah dirapatkan di yayasan, pengurus yayasan mencoba

menghubungi beberapa pihak termasuk Menteri Agama RI Bapak H. Munawir

Sjadzali. Bapak Munawir menaruh perhatian bersar terhadap persoalan kami dan

6 Leo Suryadinata, Tokoh Tionghoa & Identitas Indonesia,,, h. 149

7 Wiwoho. B, ed. Rumah Bagi Muslim…., h.4.

8H.M. Ali Karim, SH, ketua Yayasan Haji Karim Oei, Wawancara Pribadi,Jakarta Pusat-

Sawah Besar, Tanggal 06 Juni 2017

Page 34: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

21

ikut membantu Rp.25 Juta. Namun tentu saja uang tersebut jauh dari

mencukupi.Tanggal 19 September 1992 pengurus yayasan membuat surat kepada

Bapak Presiden Soeharto dan Ketua Umum ICMI/ Menteri Negara Riset dan

Teknologi/Ketua BPPT Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie. Diluar dugaan pengurus

yayasan, Prof. H. Habibie. Selaku Ketua Umum ICMI memberi perhatian yang

serius atas surat yang dibuat oleh pengurus yayasan. Melalui Yayasan Abdi

Bangsa yang didirikan ICMI beliau menugaskan untuk membeli bangunan

tersebut. akhirnya pada tanggal 16 Desember 1992 terjadi jual beli bangunan

antara pemilik dengan Yayasan Abdi Bangsa. Kemudian Yayasan Abdi Bangsa

menyerahkan penggunaan dan pengelolaan bangunan kepada Yayasan Karim

Oei.9

Pada tanggal 4 Februari 1994 diresmikannya bangunan Yayasan Haji

Karim Oei yang sekaligus juga Masjid Lautze oleh bapak Prof. Dr. B.J. Habibie.

Masjid Lautze tempatnya startegis sekali karena berada di daerah pecinan. Papan

nama Yayasan Karim Oei menarik perhatian keturunan Cina. Adanya perkataan

“Oei” ternyata juga mempunyai daya tarik tersendiri, karena ada identitas

Cinanya, karena itulah banyak orang-orang keturunan Cina yang mampir untuk

bertanya mengenai Islam, sehingga cukup banyak yang memeluk Islam.

Dikalangan keturunan Cina yang berwarganegara Indonesia telah masuk agama

Islam masjid Lautze memiliki daya tarik sendiri, dengan lokasi dimana keturunan

Cina yang berwarganegara Indonesia senang menjadi titik kumpul bagi mereka

yang lintas wilayah, Dengan berwarna merah yang mendominasi mencerminkan

warna Cina dan memiliki ornament dengan warna khas etnis Cina dapadukan

kaligrafi Arab ala Shu Fa atau kaligrafi Cina asli buatan Beijing.

Dengan menjadikan Masjid Lautze sebagai titik kumpul untuk sebagian

besar mualaf keturunan Cina yang telah memeluk agama Islam karena hampir

sebagian jamaah10

Yayasan Haji Karim Oei terdiri dari lintas daerah, sekitaran

9 Wiwoho. B, ed. Rumah Bagi Muslim…., h.5.

10 Dalam kamus Arabic-English yang ditulis oleh Hanz Wehr Kata Jamaah dalam bahasa

Arab berasal dari akar kata جمع (Jama‟a) artinya berkumpul, mengumpulkan, bersatu. Lalu dalam

bentuk nominannya berasal dari kata dasar جماعة (Jamã’a) jamaknya جماعت artinya berkelompok

,golongan, kumpulan orang, dan masyarakat. Adapun didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) kata Jamaah pengertiannya adalah sehimpuna penganut agama, orang banyak, dan

Page 35: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

22

Jabodetabek. Sehingga kultur Cina yang senang berkumpul sesama mereka

terlihat di Masjid Lautze, sehingga mereka tidak malu kalau dalam melakukan

salatnya masih ada yang belum sempurna, karena mereka berada di tengah-tengah

mualaf.

B. Letak Geografis dan Demografis

Jakarta sebagai Ibu kota yang memiliki status daerah khusus, telah

membawa serta peranan penting untuk tampil sebagai kota besar di Indonesia,

yang cukup berpengaruh dalam percaturan pembangunan nasional dan

internasional. Dengan keberadaaannya itu pula, kemudian Jakarta meyandang

sebutan sebagai “pintu gerbang utama Indonesia”, dan juga sebagai barometer

stabilitas Nasional, sebagai panutan pembangunan bagi daerah-daerah lain.11

Kecamatan Sawah Besar adalah salah satu daerah penyangga ibu kota

tersebut yang banyak orang menduga dan meyakini bahwa nama Sawah Besar

berasal dari kedaan tempat itu di masa lampau yang mana di tempat itu dulu

banyak sawah luas dan besar akan tetapi berbeda menurut Zaenuddin HM Sawah

Besar bukanlah dari kata “Sawah” melainkan dari kata “Sawo” jadi dikawasan

tersebut dahulunya terdapat pohon sawo yang bukan hanya pohonnya besar,

melainkan buahnya pun besar-besar.Sehingga orang-orang sering menyebutnya

“sawo besar dan lama-lama menjadi Sawah Besar yang mana kata “sawo

diplesetkan menjadi sawah.12

Daerah Sawah Besar yang memiliki peranan penting didalam menopang

pertumbuhan sosial, ekonomi, politik dan budaya Indonesia, maka dari itu

menurut penulis penting untuk di bahas tentang kondisi umum masyarakat

kecamatan Sawah Besar di Jakarta Pusat. Yayasan Haji Karim Oei terletak di

Kecamatan Sawah Besar Jalan Lautze No.87-89 kota Jakarta Pusat. lokasi ini

dipilih oleh para pendiri yayasan karena wilayah ini merupakan Chinatown di

kumpulan dan rombongan orang. Adapun kata jamaah dipakai untuk menunjukkan orang yang

mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan yayasan Haji Karim Oei. 11

R.Soeprapto, “Rentangan Pembangunan Jakarta”, (Jakarta:C.V. Cahaya Makmur,

1987), h.29. 12

Zaenuddin HM, “212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe”, (Jakarta: Ufuk Press, 2012),

h. 86.

Page 36: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

23

kawasan pecinan Jakarta Pusat yang mana demi memasyaratkan gagasan dakwah

Islam di kalangan keturunan Cina.13

Kecamatan Sawah Besar yang merupakan salah satu kecamatan di Jakarta

Pusat, yang mencakup 5 Kelurahan yaitu Pasar Baru, Gunung Sahari Utara,

Kartini, Karang Anyar dan Mangga Dua Selatan. Secara umum akan diuraikan

kondisi masyarakat di Kecamatan Sawah Besar diantaranya dari letak Geografis,

Demografis, dan Kondisi keagamaan. Oleh karenanya informasi ini sangat

mendukung didalam perkembangan yayasan yang ada di Jakarta Pusat tepatnya di

Kecamatan Sawah Besar terlebih Khususnya bagi Yayasan Haji Karim Oei adalah

lembaga yang bergerak tidak hanya dalam bidang dakwah tetapi juga pada sosial

dan bidang keagamaan.

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 171

Tahun 2007, Maka luas wilayah Kecamatan Sawah Besar adalah 6,16 Km (12,79

persen dari total luas wilayah Kota Administrasi Jakara Pusat). Secara

Administrasu pemerintahan, Kecamatan Sawah Besar terdiri dari 5 Kelurahan,

Yaitu kelurahan Pasar Baru, Gunug Sahari Utara, Kartini, Karang Anyar dan

Mangga Dua Selatan.14

Dilihat dari luas keluarahan, kelurahan Gunung Sahari Utara merupakan

kelurahan yang terluas dengan luas wilayah 1,9 km atau sekitar 30,81 persen dari

seluruh luas kecamatan Sawah Besar dan kelurahan yang terkecil luasnya adalah

Karang Anyar dengan luas wilayah 0,51 km atau sekitar 8,3 persen dari seluruh

luas wilayah Kecamatan Sawah Besar sedangkan topografi permukaan dataran

kecamatan ini relatif datar .15

13

Wiwoho.B, ed. Rumah Bagi Muslim…, h.4. 14

https://jakpuskota.bps.go.id/backend/pdf_publikasi/STATISTIK-KECAMATAN--

SAWAH-BESAR-2016.pdf, diakses tanggal 22 November 2016, 20:07 WIB. 15

https://jakpuskota.bps.go.id/backend/pdf_publikasi/STATISTIK-KECAMATAN--

SAWAH-BESAR-2016.pdf, diakses tanggal 22 November 2016, 20:16 WIB..

Page 37: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

24

Page 38: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

25

dengan curah hujan sebesar 0,1 mm dan jumlah hari hujan hanya 1 hari. Rata-rata

suhu udara di Kecamatan Sawah Besar berkisar antara 24,3 Celcius hingga 29,8

Celcius.17

Di akhir tahun 2010 jumlah penduduk Sawah Besar adalah sebesar

100.801 jiwa yang terdiri atas 49.793 laki-laki atau sekitar 49,4 persen dari

seluruh jumlah penduduk kecamatan Sawah Besar dan 51.008 perempuan atau

50,6 persen dari seluruh jumlah penduduk kecamatan Sawah Besar dengan

kepadatan rata-rata 23.944 jiwa per km². Sebagian besar mata pencaharian

penduduk bergerak dibidang pemerintahan dan jasa-jasa kemudian perdagangan,

industri pertanian dan angkutan umum.18

Secara administrasi, kecamatan sawah besar terbagi menjadi 5 kelurahan.

dan untuk mempermudah koordinasi dan pemantauan, setiap keluarahan dibagi

menjadi beberapa rukun warga (RW) dan rukun warga terbagi menjadi beberapa

rukun tetangga (RT). Adapaun kecamatan Sawah Besar memiliki 49 RW dan 598

RT. Pada tahun 2015, terdapat 147.794 penduduk. Kelurahan Mangga Dua

Selatan memiliki RT,RW dan rumah tangga terbanyak yaitu 13 RW,167 RT dan

34.321 penduduk adapun terendah adalah keluarahan Gunung Sahari Utara yaitu 7

RW, 99 RT dan 19.651 penduduk.19

Indonesia merupakan negara yang berlandaskan pancasila dan Undang-

Undang Dasar 1945, kecamatan Sawah Besar yang dihuni oleh berbagai macam

suku dan ras tentu memiliki agama yang pastinya beragam. Ada 5 Agama yang

diakui oleh Negara antara lain: Islam, Kristen, Protestan, Katholik, Hindu dan

Budha. Adapun jika dilihat dari kondisi kegamaan dari badan statistik untuk

kecamatan Sawah Besar20

,sebagai berikut:

17

https://jakpuskota.bps.go.id/backend/pdf_publikasi/KECAMATAN-SAWAH-BESAR-

DALAM-ANGKA-2016.pdf, diakses tanggal 22 November 2016, 22:50 WIB. 18

https://jakpuskota.bps.go.id/backend/pdf_publikasi/KECAMATAN-SAWAH-BESAR-

DALAM-ANGKA-2016.pdf, diakses tanggal 22 November 2016, 23:15WIB.. 19

https://jakpuskota.bps.go.id/backend/pdf_publikasi/KECAMATAN-SAWAH-BESAR-

DALAM-ANGKA-2016.pdf, diakses tanggal 22 November 2016, 23:24 WIB.. 20

http://data.jakarta.go.id/dataset/jumlah-penduduk-dki-jakarta-berdasarkan-agama,

diakses tanggal 25 November 2016, 23:00 WIB.

Page 39: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

26

Tabel 2.1

Jumlah penganut agama di Kecamatan Sawah Besar

AGAMA PENGIKUT

ISLAM 78.110/Orang

KRISTEN 22.852/Orang

KATHOLIK 11.532/Orang

HINDU 987/Orang

BUDHA 18.401/Orang

KHONGHUCU 33/Orang

Dapat terlihat dari jumlah pengikut agama yang tertera diatas penganut

agama Islam di kecamatan Sawah besar memiliki jumlah yang paling banyak,

penganut agama islam ini merupakan penganut agama tertinggi di Kecamatan

Sawah Besar dibanding dengan 4 (empat) agama lainnya.

Kondisi penganut agama diatas sangat mempengaruhi bagaimana kondisi

suatu yayasan berada serta dampaknya bagi masyarakat sekitar atas berdirinya

Yayasan Haji Karim Oei. Apabila ada di dalam suatu wilayah yang mayoritas

penduduknya beragama Islam, itu berarti akan memudahkan yayasan tersebut

menjalankan kegiatan yang diselenggarakan setiap minggu, tahun serta kegiatan

insidentalnya, karena diharapkan umat Islam dapat menerima kehadiran dan dapat

memberikan konstribusinya atas Yayasan Haji Karim Oei yang berada ditengah-

tengah mereka. Kondisi demikian akan sangat membantu untuk sebuah yayasan

yang lebih mengembangkan agama Islam di wilayah tersebut misalnya

mengadakan salat berjamaah lima waktu, pengajian dan memberikan informasi-

informasi seputar Islam terhadap keturunan Cina.

Page 40: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

27

C. Tokoh-Tokoh Pendiri Yayasan Haji Karim Oei

Pendirian Yayasan Haji Karim Oei tidak terlepas dari peran serta beberapa

tokoh agama maupun para hartawan dan dermawan yang ikut berperan aktif

dalam pembangunan Yayasan Haji Karim Oei, baik dalam bentuk sumbangan

moril maupun materil. Salah satu tokoh yang mempunyai pemikiran dan gagasan

dalam pendirian Yayasan Haji Karim Oei di kawasan pecinan kecamatan Sawah

Besar ini adalah bapak Junus Jahja, seorang mualaf keturunan Cina yang

menggencarkan informasi Islam untuk keturunan Cina dan membuat wadah untuk

aksinya tersebut.21

Menurut keterangan Bapak Ali Karim Oei selaku anak kandung dari Haji

Karim Oei, Junus Jahja selalu membujuk untuk mendirikan yayasan yang

mengatas namakan ayahnya, setelah sekian lama dipikirkan maka pada tahun

1991 berdirilah Yayasan Haji Karim Oei dengan status kontrak ruko di kawasan

pecinan. para tokoh pendiri dengan berdirinya di ruko kawasan pecinan tersebut

dijadikan tempat berdirinya yayasan yang bergerak karena niatnya sama jadi

Yayasan Haji Karim Oei ini ingin memberikan informasi islam itu kepada orang-

orang Cina yang selama ini orang Islam tidak banyak berdakwah kepada

mereka.22

Adapun penamaan yayasan menjadi Yayasan Haji Karim Oei. Atas saran

Junus Jahja salah satu pendiri yang berkeinginan untuk mendirikan lembaga Islam

yang memberikan informasi kepada keturunan Cina dan diberinya nama Haji

Karim Oei, menurut keterangan penulis dapatkan dari Ali Karim Oei selaku

pimpinan yayasan Haji Karim Oei:

“penamaan yayasan Haji karim Oei karena Haji Karim Oei adalah tokoh aneh dia Cina,

tapi nasionalismenya tinggi, dia Cina, dia beragama bener, dia pemimpin Muhammadiyah

di sumatera selatan, dan pengusaha sukses. Dia mendirikan BCA. Nah kita memakai

nama itu, kata junus jahja buat menciptakan karim oei,karim oei baru. Cina-cina itu

21

https://tirto.id/junus-jahja-tionghoa-nasionalis-petinggi-mui-cnfm, diakses tanggal 29 oktober 2017, 22:03 WIB.

22H.M. Ali Karim, SH, ketua Yayasan Haji Karim Oei, Wawancara Pribadi,Jakarta

Pusat-Sawah Besar, Tanggal 06 Juni 2017

Page 41: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

28

supaya beragama islam, dia mempunyai nasionalismenya yang tinggi dan penguasaha

sukses”.23

Dengan harapan dinamakan Yayasan Haji Karim Oei tersebut maka lahir Karim

Oei-Karim Oei yang baru.

Salah satu pendiri Yayasan Haji Karim Oei yaitu :

Nama Lengkap : Junus Jahja (Lauw Chuan To)

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 22 April 1927

Pendidikan : pada tahun 1949 Tamat pendidikan sekolah

Belanda/HBS, melanjutkan di Universiteit Van Rotterdam dan meraih gelar Drs.

Pada tahun 1959.

Pengalaman-pengalaman :

Pada tahun 1951, saat kuliah di Belanda ia aktif di PPI.

Pada tahun 1974 diangkat menjadi anggota Badan Komunikasi Penghayatan

Kesatuan Bangsa (Bakom-PKB) untuk daerah DKI Jakarta.

Pada tahun 1980 ia menjadi anggota MUI.

Pada tahun 1981 menjadi ketua dari Yayasan Ukhwah Islamiah.

Ketua lembaga pengkajian pembauran dan penasihat Pembina Iman Tauhid

Islam (PITI: dulunya perhimpunan Islam Tionghoa Indonesia).

Pada tahun 1988 mendirikan Parpindo (Partai Pembauran Indonesia)

bersama Jusuf Hamka.

Pendiri Yayasan Haji Karim Oei dan menjadi sekretaris yayasan di tahun

1991

Dimasa Presiden Bj. Habibie dari tahun 1998-2003, ia menjadi anggota

DPA dan mendapat anugrah Bintang Mahaputera Utama No.080/TK/1998

tertanggal 13 Agustus 1998.

1960 menulis di majalah Star weekly tentang gerakan Asimilasi.

23

H.M. Ali Karim, SH, ketua Yayasan Haji Karim Oei, Wawancara Pribadi,Jakarta

Pusat-Sawah Besar, Tanggal 06 Juni 2017

Page 42: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

29

Dan menulis bukut antara lain Catatan seorang WNI (1988) dan Peranakan

Idealis (2000).24

Kemudian tokoh pendiri Yayasan Haji Karim Oei lainnya yakni :

Nama Lengkap : Ali Karim Oei

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 11 Juli 1956

Pendidikan :

SD Negri Menteng

SMP negri 4 Jakarta

SMA 24 Jakarta

Dan melanjutkan Kuliah S1 di Fakultas Hukum Universitas

Muhammadiyah Jakarta.

Pengalaman-pengalaman :

Bendahara di Majelis Ekonomi Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Pendiri Yayasan Haji Karim Oei.

Pendiri Yayasan Sultan Hasanuddin.25

Kemudian tokoh pendiri Yayasan Haji Karim Oei lainnya yakni:

Nama Lengkap : Sri Edi Swasono

Tempat Tanggal Lahir : Ngawi, 16 September 1940

Pendidikan :

TK Tulungagung, Ngawi, Solo (1945-1947)

Lulus SMP II Solo (1955)

Lulus SMA IV Solo (1958)

24

Sam Setyautama, Tokoh-tokoh etnis Tionghoa di Indonesia, (Jakarta: KPG, 2008),

h.159 25

H.M. Ali Karim, SH, ketua Yayasan Haji Karim Oei, Wawancara Pribadi,Jakarta

Pusat-Sawah Besar, Tanggal 06 Juni 2017

Page 43: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

30

Dan melanjutkan Kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia di

tahun 1963

Kemudian melanjutkan studi S2 di University of Pittsburgh mendapat

gelar MPIA (1966)

Lalu dilanjutkan studi S3 di Universtias yang sama dengan meraih P.hD

(1969), Pengalaman-pengalaman :

Ketua Umum Himpunan Pengembangan Ilmu Kopeerasi (1987).

Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (1988).

Dewan Pembina Yayasan Haji Karim Oei di tahun (1991).

Anggota Ikatan Peminat dan Ahlo Demografi (IPADI).

Pengajar di SESKOAD (1971).

Pengajar pada SESKOGAB/SESKOABRI (1972).

Pengajar pada Lemhanas (1973).

Staf Pengajar tetap (Guru Besar) pada Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia (1961).26

Kemudian tokoh pendiri Yayasan Haji Karim Oei lainnya yakni :

Nama Lengkap : Ali Yafie

Tempat Tanggal Lahir : Donggala, 1 September 1926

Pengalaman-pengalaman:

Ketua Dewan Penasehat ICMI.

Pengasuh Pondok Pesantren Darul Dakwah Al Irsyad Pare-Pare (1947).

Badan Penasihat Yayasan Haji Karim Oei di tahun (1999).

Rais „Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (1991-2000).

Ketua Yayasan Pengurus Perguruan Tinggi AS-Syafiyah.

Ketua Umum Majelis Ulama (MUI) tahun 1990-2000.

Badan Penasihat Yayasan Haji Karim Oei di tahun (1999).

Anggota Dewan Riset Nasional (BDN).27

26

https://tokoh.id/tokoh/direktoris/sri-edi-swasono/, diakses tanggal 26 September 2016,

15:53WIB. 27

https://tokoh.id/tokoh/ensiklopedi/ali-yafie/, diakses tanggal 24 September 2016, 16:33

WIB

Page 44: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

31

D. Profil Yayasan Haji Karim Oei

1. Visi Misi Yayasan

Pada umumnya sebagai organisasi atau lembaga lainnya, Yayasan Haji

Karim Oei juga memiliki Visi dan Misi yang dipegang teguh oleh para

pengurusnya. Berikut visinya antara lain:28

Dalam Al-Qur‟an dinyatakan bahwa kita itu saling menghargai satu sama

lain, sebagaimana yang dijelaskan dalam Surah al-Hujuraat ayat 13, berikut :

“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang

perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu

saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi

Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha

mengetahui lagi Maha Mengenal”.

Dalam Al Qur‟an dinyatakan bahwa sesama muslim itu saudara,

sebagaimana yang dijelaskan dalam surah al-Hujuraat ayat 10,berikut :

“orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah

(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya

kamu mendapat rahmat”

“Orang yang benar-benar Muslim harus cinta tanah air dan cinta pribumi”

(H.Abdul Karim Oei dalam Tempo, 23 Februari 1973).

28

Abdul Fatah, Interpersonal Needs Dalam Komunikasi Kelompok Kecil Antara

Pengurus Dan Mualaf (Studi Kasus Yayasan Haji Karim Oei Jakarta), Skripsi,

(Ciputat:Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016), h.46.

Page 45: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

32

Page 46: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

33

1. Makna kubah masjid

Makna kubah masjid adalah melambangkan tempat ibadah agama

Islam untuk melaksanakan salat dan kegiatan Islam lainnya.

2. Makna kepala seseorang yang memakai peci

Makna kepala seseorang yang memakai peci adalah seseorang

yang sedang salat pada tahiyyat terakhir ketika mengucapkan

salam terakhir

3. Makna warna kuning

Makna warna kuning yang ada di seseorang memakai peci adalah

kata dari Oei, karena arti dari Oei sendiri adalah Kuning

4. Makna lingkaran yang didalam kubah masjid

Makna lingkaran yang didalam kubah masjid adalah didalam

kubah masjid seperti celengan diartikan tabungan untuk akhirat

5. Makna garis warna hijau

Makna garis warna hijau adalah garis tersebut berjumlah Sembilan

mengartikan walisongo dan warna hijau itu diartikan perdamaian.

6. Tulisan “Yayasan Haji Karim Oei”

Yakni menunjukkan sebutan bagi sebuah nama yayasan tersebut

dengan dipilih warna hijau sebagai arti perdamaian.30

3. Struktur Kepengurusan Yayasan Haji Karim Oei

Diresmikannya Yayasan Haji Karim Oei sebagai Yayasan yang berbadan

hukum pada tahun 1991, maka dibentuklah stuktur yang terdiri dari Pembina dan

pengurus bertujuan untuk menjadikan Yayasan Haji Karim Oei lebih

terorganisir.Sehingga jangka waktu kepengurusan di Yayasan Haji Karim Oei

tidak memiliki jangka waktu tertentu dalam struktur kepengurusan, mekanisme

jika diperlukan pergantian pengurusanpun dilakukan apabila jika dari pengurus

yang menjabat itu ada yang meninggal dunia, mengundurkan diri ataupun hasil

rapat tahunan yang diadakan oleh yayasan setiap tahunnya lalu untuk pengesahan

susunan kepengurusan yang ada akan dilakukan oleh notaris dan orang-orang

30

H.M. Ali Karim, SH , ketua Yayasan Haji Karim Oei, Wawancara Pribadi,Jakarta

Pusat-Sawah Besar, Tanggal 06 Juni 2017.

Page 47: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

34

yang terpilih untuk menandatanganinya sebagai pengurus Yayasan Haji Karim

Oei. (Struktur Yayasan Haji Karim Oei dari masa ke masa: terlampir di Lampiran

15).

E. Perkembangan Yayasan Haji Karim Oei

Semakin lama Yayasan Haji Karim Oei semakin berkembang, saat ini

sudah ada dua bangunan yang dijadikan satu yang menjadikan ruangan lumayan

luas untuk menopang kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Yayasan Haji

Karim Oei adapun perkembangan yayasan Haji Karim Oei sebagai berikut :

A. Sertifikat Mualaf

Masjid besar di Indonesia biasanya dapat memberikan sertifikat mualaf

resmi sebagai bukti bahwa calon mualaf telah menjadi Mualaf dan untuk

sertifikat Mualaf ini menjadi penting terutama untuk para mualaf yang nantinya

berniat menikah secara resmi melalui Kantor Urusan Agama (KUA) karena kantor

urusan agama memberlakukan persyaratan tentang adanya Sertifikat Mualaf ini

untuk pasangan bakal menikah yang sebelumnya berbeda agama, agar kantor

urusan agama juga dapat menerbitkan buku nikah.31

Perkembangan Yayasan Haji Karim Oei didalam mengeluarkan sertifikat

mualaf itu memiliki beberapa proses, Menurut ibu Anna selaku sekretaris harian

Yayasan Haji Karim Oei ini memiliki dua periode mengislamkan yakni 1991

sampai dengan 1996 dan tahun 1997 sampai dengan saat ini. pada periode pertam,

calon mualaf yang mau masuk Islam itu tidak dilakukan di Yayasan Haji Karim

Oei walaupun warga yang ingin masuk Islam banyak yang datang dan mencari

informasi tentang Islam di Yayasan Haji Karim Oei. Selama lima tahun itu

pengislaman dilakukan dengan merujuk ke masjid Agung Sunda Kelapa agar

dapat sertifikat mualaf karena ditahun itu Yayasan Haji Karim Oei belum dapat

mengeluarkan sertifikat mualaf sehingga pembukuan mengenai jumlah dan nama

31

http://www.sajadalife.com/index.php/sajada-news/189-mendapatkan-sertifikat-mualaf-di-masjid, diakses tanggal 07 November 2017, 23:16 WIB.

Page 48: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

35

para mualaf yang masuk Islam pada periode pertama juga tidak tercatat dalam

arsip yayasan. karena banyak permintaan dari masyarakat untuk dilakukan

pengislaman di Yayasan Haji Karim Oei dan yayasan bisa memberikan sertifikat

mualaf atas nama Yayasan Haji Karim Oei maka barulah diperiode kedua ini

tahun 1997 sampai saat ini dilakukan proses pengucapan syahadat di yayasan dan

mendapatkan sertifikat dari Yayasan Haji Karim Oei.32

Adapun berikut table

jumlah orang yang masuk Islam di Masjid Lautze tahun 1997 sampai dengan 2016

:

Tabel 4.1.

Jumlah yang masuk Islam di Masjid Lautze tahun 1997 sampai dengan 201633

TAHUN PRIA WANITA JUMLAH

1997 67 39 106

1998 62 21 83

1999 39 15 54

2000 36 15 51

2001 25 19 44

2002 35 7 42

2003 20 7 27

2004 23 7 30

2005 13 9 22

2006 30 17 47

2007 42 14 56

2008 50 11 61

2009 64 17 81

2010 54 25 79

32

Hj. Kirbrandiana, pengurus yayasan haji karim oei dari tahun 1991sampai dengan

sekarang, Wawancara Pribadi,Jakarta Pusat-Sawah Besar, Tanggal 08 September 2017. 33

Arsip Yayasan Haji Karim Oei (Di Lampiran nomer 13)

Page 49: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

36

2011 58 19 77

2012 46 25 71

2013 43 21 64

2014 49 17 66

2015 60 28 88

2016 46 25 71

Maka pada tahun 1997 Yayasan Haji Karim Oei bisa memberikan

serfitikat mualaf dan melaksanakan pengislamannya di Yayasan. adapun syarat

calon mualaf yang sudah ditentukan oleh pengurus Yayasan Haji Karim Oei untuk

mendapatkan sertifikat mualaf yakni harus memiliki KTP dengan status agama

bukan Islam di kolom KTP kalau KTP calon mualaf sudah Islam pengurus

Yayasan Haji Karim Oei tidak akan memberikan sertifikat mualaf akan tetapi bisa

diadakan pengislaman di yayasan tanpa diberikan sertifikat mualaf dan syarat

yang terakhir yakni bersedia mengikuti pembinaan seperti mengikuti kegiatan-

kegiatan selama satu bulan di Yayasan Haji Karim Oei.34

B. Cabang - Cabang Yayasan Haji Karim Oei

Di tahun 1999 Yayasan Haji Karim Oei memiliki Perkembangan yakni

dengan mendirikan cabang di daerah-daerah salah satunya wilayah Bandung di

Jalan Tambalong Nomor 27, jadi bukan hanya di daerah Jakarta Pusat saja yang

dapat merasakan informasi-informasi Islam dari Yayasan Haji Karim Oei akan

tetapi dapat di rasakan diluar Jakarta Pusat karena menurut penuturan Bapak

Yusman ada dari jamaah Yayasan Haji Karim Oei yang ingin cabang yayasan ada

di daerah tempat tinggalnya sehingga di daerah Bandung, Cilacap, Cirebon dan

Tangerang sudah menjadi cabang-cabang dari Yayasan Haji Karim Oei. terkait

bentuk yayasan sendiri disetiap cabang itu berbeda-beda ada yang berupa hanya

yayasan dan ada juga yang mendirikan masjid. Seperti Masjid Lautze 2 di

34

Yusman Iryansyah, SH , Humas Yayasan Haji Karim Oei, Wawancara Pribadi,Jakarta

Pusat-Sawah Besar, Tanggal 19September 2017.

Page 50: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

37

Bandung adalah contohnya yang memiliki kantor yayasan dan ada masjidnya juga

lalu ada juga di daerah Gading Serpong Tangerang salah satu masjid di komplek

perumahan dengan akhiran Kata Lautze yang diambil dan meminta izin ke

Yayasan Haji Karim Oei untuk dipakai nama Lautze. Adapun untuk pelaksanaan

kegiatan dan mekanisme kepengurusan dicabang itu semua diatur oleh daerah

masing-masing cabang Yayasan adapun pusat Yayasan Haji Karim Oei hanya

meresmikan saja.35

F. Faktor berkembangnya Yayasan Haji Karim Oei

Sejak pertama kali berdiri yaitu tanggal 9 April 1991, Yayasan Haji Karim

Oei, memiliki peranan langsung dalam berdakwah di sekitar Jakarta khususnya

daerah Sawah Besar atau tepatnya di Pecinan, dengan berbagai macam kegiatan

yang diselenggarakan serta ikut andil didalam konsep pembauran bangsa

Indonesia dengan menghadirkan pembicara dari bebarapa tokoh nasional dan

para pendakwah yang mengambil bagian untuk memberikan motivasi dengan

bersama-sama memahami persepsi yang keliru tentang ajaran agama Islam sejak

zaman kolonial Belanda yang bertujuan memecah belah bangsa.

Yayasan Haji Karim Oei sampai saat ini masih berusaha terus

mengembangkan dan mewujudkan pengabdian kepada masyarakat khususnya

para mualaf yang sudah menjadi warga negara Indonesia, dengan pusat yayasan

di Jakarta tidak menutup kemungkinan untuk para mualaf yang datang dari

berbagai daerah bukan hanya Jabodetabek saja. Yayasan Haji Karim Oei selalu

berusaha menyempurnakan visi dan misinya dengan meningkatkan kualitas,fungsi

dan peranannya sebagai lembaga yang membina umat Islam khususnya para

mualaf.

Berdirinya Yayasan Haji Karim Oei dikarenakan adanya berbagai macam

faktor yang mendukungnya. Untuk mencapai yang di cita-citakan oleh para

pendiri yayasan serta menjaga keseimbangan Yayasan Haji Karim Oei diperlukan

dukungan dari berbagai pihak, karena tanpa adanya dukungan tersebut suatu

Yayasan Haji Karim Oei tidak dapat berjalan hingga saat ini, Untuk menjadi

35

Yusman Iryansyah, SH , Humas Yayasan Haji Karim Oei, Wawancara Pribadi,Jakarta

Pusat-Sawah Besar, Tanggal 19 September 2017.

Page 51: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

38

yayasan yang besar,setiap yayasan tidak lahir begitu saja, melainkan berproses

sedikit demi sedikit dengan kurun waktu yang lama.

Grafik naik tidak selalu menandakan bahwa yayasan itu berkembang, akan

tetapi dengan mengalami pasang surut, oleh karena itu para pendiri yayasan

nampaknya memiliki peranan atas pasang surutnya sebuah yayasan. ada beberapa

faktor yang turut mendukung dalam melancarkan perkembangan Yayasan Haji

Karim Oei adalah :

1. Jamaah Yayasan Haji Karim Oei

Jamaah Yayasan Haji Karim Oei atau yang pernah melakukan ibadah di

Masjid Lautze, mereka yang menyerahkan bantuan dalam wujud dana, tenaga,

berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan Haji Karim Oei

dan aktif didalam kegiatan yang diselenggarakan.

2. Tokoh Muslim

Tokoh Muslim adalah orang yang dijadikan panutan dalam hal kehidupan

ataupun keilmuan, sebagai tokoh yang sangat berperan sekali di masyarakat dalam

perkembangan Yayasan Haji Karim Oei, yang memberikan ilmunya untuk jamaah

Yayasan Haji Karim Oei pada umumnya dan khusus bagi mualaf yang perlu di

bina dan diberikan motivasi sehingga menjadikan rasa simpati terhadap Yayasan

Haji Karim Oei seperti bapak B.J. Habibi yang bukan saja memberikan ilmunya

tetapi jauh lebih dari itu memberikan rukonya untuk menjadikan Yayasan Haji

Karim Oei ini berkembang.

3. Pemerintah

Pemerintah dalam hal ini adalah pemerintah DKI Jakarta yang

mengijinkan atas berdirinya Yayasan Haji Karim Oei di lingkungan pecinan, dan

juga memberikan bantuan berupa dukungan moril dan pembinaan melalui

kegiatan-kegiatan seperti bina mental untuk mualaf Yayasan Haji Karim Oei.

Page 52: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

39

4. Wartawan

Wartawan adalah orang yang bekerja mencari segala informasi dan berita,

sehingga dengan di beritakan adanya Yayasan Haji Karim Oei di pecinan ini

menjadi magnet untuk para pengunjung datang ada yang hanya sekedar

mendokumentasikan, menggali informasi di kantor Yayasan dan sengaja

melaksanakan ibadah walaupu jarak tempat tinggal dan lokasi Yayasan Haji

Karim Oei jauh. Berkat informasi yang di beritakan oleh para wartawan baik cetak

maupun online itu memberikan rasa keingintahuan untuk mengunjungi Yayasan

Haji Karim Oei.

5. Memiliki identitas dan niat baik

Yayasan Haji Karim Oei memiliki identitas yang jelas menjadikan

yayasan ini memiliki dasar yang mana setiap yayasan didirikan itu modal

pertama adalah identitas, identitas Yayasan Haji Karim Oei dengan niat

baiknya yaitu memberikan informasi Islam terhadap keturunan Cina yang

bukan hanya di Jakarta akan tetapi di Indonesia mengembangkan yayasan

ini memiliki cabang yang ada di Bandung, Tangerang, Cilacap dan

Cirebon.36

36

H.M. Ali Karim, SH, ketua Yayasan Haji Karim Oei, Wawancara Pribadi,Jakarta

Pusat-Sawah Besar, Tanggal 05 Oktober 2017

Page 53: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

40

BAB III

KEGIATAN INTERNAL YAYASAN HAJI KARIM OEI DAN

DAMPAKNYA

A. Kegiatan Mingguan

1. Pengajian Mingguan

Yayasan Haji Karim Oei sering melakukan pengajian mingguan yang rutin

dilaksankan sebelumnya kegiatan ini dinamakan Cermin akronim dari Ceramah

Mingguan yang dirintis oleh Bapak Junus Jahja di tahun 1992.1

Pengajian mingguan ini diadakan setiap hari Minggu dan hanya sekali

dalam seminggu dengan waktu dimulainya dari pukul 11:00 WIB hingga waktu

Ashar atau sekitar 15:30 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat muslim baik

dari kalangan keturunan Cina maupun masyarakat sekitar. Banyak dari para

mualaf pria maupun wanita yang ikut serta dalam kegiatan ini, diantara para

jamaah pengajian mingguan juga banyak orang-orang yang sudah beragama Islam

sejak lahir yang ingin mendalami agama Islam maupun yang baru mengucapkan

kalimat sahadat. Untuk mengikuti pengajian Minggu ini bukan hanya sekitaran

yayasan saja yang datang tetapi banyak yang datang dari berbagai sejumlah

daerah luar Jakarta dan ini alasan mengapa hari Minggu dijadikan hari untuk

kegiatan pengajian mingguan alasannya mempermudah orang-orang yang diluar

Jakarta untuk hadir serta hari minggu inilah biasanya libur dari rutinitas kerja

karena sebagian dari orang-orang yang ikut pengajian mingguan yayasan

memiliki hari Minggu sebagai waktu luang.

Kegiatan pengajian mingguan diadakan dengan dua sesi, sesi pertama itu

biasanya di isi dengan ceramah-ceramah dan sesi kedua di isi dengan pembinaan

mualaf. Kegiatan ini merupakan pembinaan serta pengisian pengetahuan bagi para

mualaf yang datang tentang dasar-dasar agama Islam. Adapun hal-hal yang dibina

dan diajarkan adalah seputar tata cara hidup seorang muslim dan tata cara salat,

1 Wiwoho. B, ed. Rumah Bagi Muslim…., h.329.

Page 54: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

41

dengan contoh mengenai hal apa saja saja yang diperbolehkan dan dilarang

didalam agama Islam serta berbagai pengetahuan dasar tentang Islam.

2. Lingkaran Kecil

Kelompok Kecil merupakan salah satu kegiatan yang biasa di lakukan

setiap minggunya di jam 13:00 WIB sampai dengan waktu salat Ashar, kegiatan

ini biasanya mempunyai satu pendamping dalam lingkaran kecil hal ini seorang

mualaf yang sudah lama masuk Islamnya dan beberapa orang mualaf yang baru di

Yayasan Haji Karim Oei, seperti penuturan salah satu pengajar/pendamping di

Yayasan Haji Karim Oei yang penulis temui menyatakan bahwa:

“saya bilang lingkaran kecil karena memang tidak ada pembelajaran khusus karena di

sesuaikan oleh masing-masing orang, individu yang dateng itu kebutuhannya beda-beda

ada yang belum masuk Islam hanya sekedar maksudnya pacarnya mungkin muslim tapi

dia cuman mau tanya-tanya aja boleh gitu, tapi ada yang masuk Islam baru masuk Islam

dia mau belajar mungkin belajar wudu baru mau belajar salat silakkan, ada yang mungkin

udah agak lama Islamnya dikit oh saya pengen bisa baca quran hayuk belajar iqro gitu,

jadi kebutuhan setiap orang yang dateng kesini beda-beda”.2

Maka dari itulah lingkaran kecil muncul, apabila ada yang ingin belajar

baca Quran Yayasan Haji Karim Oei menyediakan metode Iqro‟ untuk di

gunakan. berkat lingkaran kecil juga para mualaf yang tadinya tidak sudah bisa

membaca al Quran dan menulis Arab serta tidak dapat salat maka seiring

berjalannya proses dapat dipelajari secara pelan-pelan. Seperti Bapak Naga yang

merupakan salah satu mualaf keturunan Cina dari Kabupaten Tangerang yang

mana beliau juga melakukan pengislaman di Yayasan Haji Karim Oei.

Menuturkan Bahwa sebelumnya bapak Naga dateng ke Yayasan itu di tahun 2000

tidak mengerti apa itu Islam ? dan bagaimana tata cara beribadah dengan

seringnya hadir dan ikut kegiatan, semua itu bisa dipelajari di yayasan dari nol

sehingga saat ini Bapak Naga merupakan menjadi salah satu tenaga pengajar di

2 Hj. Hevi Wirda Han Hai Lie, pengajar dan pendamping Yayasan Haji Karim Oei dari

tahun 1996 sampai dengan sekarang,Wawancara Pribadi Jakarta Pusat-Sawah Besar,Tanggal 08

Oktober 2017.

Page 55: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

42

Yayasan Haji Karim Oei.3 Karena mungkin yang ada dilingkaran kecil ini hampir

mayoritas adalah mualaf keturunan Cina maka itu membuat suatu ciri khas

tersendiri, laih halnya ceritanya ketika penulis menemui Bapak Ruli ini yang

sudah mengikuti beberapa kegiatan pembinaan untuk mualaf dari berbagai macam

tempat, akan tetapi di tahun 2000 ketika diberitahu oleh temannya ada Yayasan

yang memang mayoritas keturunan Cina, beliau tertarik untuk melihat bagaimana

dan apa aja kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di Yayasan Haji Karim Oei,

sehingga saat ini beliau sudah 17 tahun mengabdi di Yayasan Haji Karim Oei.

Karena Bapak Ruli juga berharap kedepannya Yayasan Haji Karim Oei ini dapat

menjadi lembaga pendamping hukum yang menangani kasus-kasus hukum seperti

pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga yang menimpa para jamaah

Yayasan Haji Karim Oei.4

B. Kegiatan Tahunan

1. Pembagian hewan kurban Masjid Lauzte

Setiap hari raya Idul Adha kegiatan ini biasa dilakukan oleh Yayasan Haji

Karim Oei dengan mengadakan pembagian hewan kurban untuk sekitar yayasan.

Adapun alasan tidak dipotongnya hewan kurban di Yayasan adalah karena bau

yang ditinggalkan masih sangat menyengat dan menyebar kemana-mana. Terlebih

bekas penyembelihan sangat sulit dihilangkan dan lingungan Yayasan Haji Karim

Oei merupaka area pertokoan dan perkantoran yang mana baunya dapat

menganggu masyarakat sekitar, jadi pengurus masjid Lautze menyerahkan

pemotongan hewa kurban di pusat penjegalan daerah cakung setelahnya sampai di

masjid, hewan kurban yang sudah dipotong-potong dan dibungkus dengan plastik

pengurus Yayasan Haji Karim Oei menyerahkan langsung kepada RT dan RW

setempat.5

3Naga Funadi, mualaf yang di Islamkan di Yayasan Haji Karim Oei, Wawancara

Pribadi,Jakarta Pusat-Sawah Besar, Tanggal 19 September 2017. 4Ruli, Mualaf di Yayasan Haji Karim Oei, Wawancara Pribadi,Jakarta Pusat-Sawah

Besar, Tanggal 06 Juni 2017. 5Joko Nugroho. “Masjid Lautze Kurbankan 17 Kambing dan Satu Sapi”, dalam surat

kabar Harian Indonesia Business Today, 09 Desember 2008, h.6.

Page 56: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

43

2. Buka Puasa Bersama Mualaf

Bulan Ramadhan merupakan sangat penting bagi Yayasan Haji Karim Oei

yang dimanfaatkan untuk melakukan berbagai kegiatan Pada saat bulan puasa

rutinitas yang dilakukan oleh Yayasan Haji Karim Oei yaitu mengadakan acara

buka puasa bersama yang berlangsung di hari Sabtu, begitu juga dengan

dilanjtkan salat tarawih berjamaah juga dilakukan setelah acara buka puasa

bersama. Hari Sabtu dipilih karena pada saat itulah mualaf keturunan Cina lebih

dapat meluangkan waktu mereka untuk datang ke yayasan Haji Karim Oei.

Adapun susunan kegiatan yang dilaksanakan buka puasa bersama dibulan

Ramadhan yakni dimulai dengan Ashar Jamaah di masjid Lautze setelah itu

tadarus bersama di masjid dengan membuat lingkaran kecil. Setelah itu ketika

sudah waktunya berbuka para jamaah Yayasan Haji Karim Oei dan warga sekitar

ikut serta melakukan kegiatan buka bersama . Selain itu ada yang unik didalam

pelaksanaan terawih di Yayasan Haji Karim Oei ini yakni menurut keterangan

yang penulis dapat dari ibu Ana merupakan salah satu pengurus dari Yayasan Haji

Karim Oei selaku Sekretaris di yayasan. pelaksanaan terawihnya dengan

memberikan kesempatan para mualaf untuk menjadi imam salat terawih jadi dua

rakaat selesai maka diganti imam salatnya dengan para mualaf yang hadir, itu

merupakan dari wujud dari memberikan pelajaran dan pemantapan kepada para

mualaf untuk berani tampil dan mau belajar walaupun bacaan surah didalam

salatnya ada yang salah.6

6 Hj. Kirbrandiana, pengurus yayasan haji karim oei dari tahun 1991sampai dengan

sekarang, Wawancara Pribadi,Jakarta Pusat-Sawah Besar, Tanggal 08 September 2017.

Page 57: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

44

C. Kegiatan Insidental

1. Pengislaman

Yayasan Haji Karim Oei memiliki wadah untuk melakukan pengislaman

untuk non muslim yang berada di Jakarta Pusat, kegiatan pengislaman ini biasa

dilakukan di hari Jumat atau hari Minggu dengan alasan waktu tersebut Yayasan

Haji Karim Oei ramai di kunjungi masyarakat sehingga masyarakat dapat

menyakasikan proses pengislaman dan juga masyarakat dapa menjadi saksi bagi

calon mualaf yang hari itu melakukan pengislaman di lantai satu masjid Lautze.

Namun kesemua hari itu dikembalikan lagi dengan kesediaan calon mualaf

namun biasanya pengurus yayasan memberikan pilihan karena proses

pengislaman menurut bapak Yusman selaku Humas Yayasan Haji Karim Oei ada

beberapa tahap seseorang calon mualaf itu untuk diislamkan dari mulai dari

proses wawancara oleh pengurus yayasan seputar pemantapan untuk menjadi

seorang muslim karena biasanya calon mualaf akan sering bolak-balik ke yayasan

bukan hanya sekali saja, ketika sudah mantap untuk menjadi seorang mualaf maka

barulah pemilihan hari proses pengislaman.7

Selama Yayasan Haji Karim Oei berdiri sudah banyak mualaf-mualaf

yang melakukan pengislamannya di yayasan dari berbagai macam alasan,

sebagaimana penuturan pak Ali Karim, ada beberapa alasan orang-orang

keturunan Cina untuk masuk Islam diantaranya adalah perkawaninan serta

lingkuan setempat yang mayoritas teman-temannya muslim.8 Akan tetapi, jika

dilihat lebih banyak mana maka para mualaf keturunan Cina yang berpindah ke

agama Islam lebih banyak disebabkan karena faktor perkawinan dengan

masyarakat sekitar.9

7 Yusman Iryansyah, SH , Humas Yayasan Haji Karim Oei, Wawancara Pribadi,Jakarta

Pusat-Sawah Besar, Tanggal 19September 2017. 8H.M. Ali Karim, SH , ketua Yayasan Haji Karim Oei, Wawancara Pribadi,Jakarta

Pusat-Sawah Besar, Tanggal 06 Juni 2017.

Page 58: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

45

BAB IV

KEGIATAN EKSTERNAL YAYASAN HAJI KARIM OEI DAN

DAMPAKNYA

A. Kegiatan dengan lembaga Islam

1. Teras Sehat Baznas Mask Masjid Lautze

Teras sehat merupakan salah satu kegiatan yayasan dalam bidang sosial

yang dilaksanakan pada tahun 2016 di bulan maret sampai saat ini dalam rangka

meringankan beban masyarakat sekitar Yayasan Haji Karim Oei yang kurang

mampu itu dapat terbantu didalam segi kesehatannya. Kegiatan ini atas kerja sama

dengan lembaga zakat yaitu Baznas yang berada di Jakarta yaitu rumah sehat

Baznas Sunda Kelapa. Dengan jadwal di hari selasa setiap minggunya para

masyarakat sekitar sudah berkumpul di sekitaran yayasan dengan suka rela

mengantri yang diadakan pemeriksaan serta daftarnya di lantai dua Yayasan Haji

Karim Oei, Baznas yang mengutus Dokter Iqbal untuk bertugas di teras sehat

Yayasan Haji Karim Oei ini biasanya dibantu oleh pengurus-pengurus Yayasan

Haji Karim Oei dengan mekanisme Dokter Iqbal yang memberikan resep lalu

pengurus dari yayasan Haji Karim Oei yang akan memberikan obatnya dengan

tetap diawasi oleh Dokter Iqbal.1

Kegiatan ini tidak dipungut biaya cukup membawa fotocopy kartu tanda

penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), serta surat keterangan tidak mampu dari

RT/RW dan termasuk penerima zakat. Untuk pasein yang belum mempunyai

kartu anggota/yang belum terdaftar adapun yang sudah punya tinggal

membawanya karena data pasein biasanya sudah ada di dokumen yang telah

disimpan dengan begitu para pasein dapat menggunakan layanan teras sehat ini

1 Dokter Iqbal, Dokter di teras sehat Baznas mask masjid lautze, Wawancara Pribadi

Jakarta Pusat-Sawah Besar,Tanggal 07 November 2017.

Page 59: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

46

tanpa biaya, waktu operasional dua jam yakni dari jam 10:00 pagi sampai dengan

12:00 siang disetiap hari selasa.

B. Dampak Yayasan Haji Karim Oei Bagi Masyarakat Sekitar

Yayasan Haji Karim Oei tidak menutup diri dari berbagai kalangan

masyarakat untuk ikut serta didalam kegiatan yang diselenggarakan, karena fungsi

yayasan sendiri salah satunya adalah menyebarkan informasi Islam seluas-

luasnya. Akan tetapi karena kebutuhan mualaf itu berbeda. Seperti penuturan dari

salah satu pengajar yang penulis temui di Yayasan Haji Karim Oei yakni Ibu Hevi

sudah mengabdi di Yayasan Haji Karim Oei 21 Tahun sebagai berikut :

“untuk masyarakat sekitar kitakan memang berbaur jadi pengajian yang hari minggu/hari

ahad jam 11 siang itu adalah bentuknya, kalau ngomongnya dulu cermin ya ceramah

mingguan itu memang gabungan artinya buat umum, siapapun boleh hadir, termasuk

sekitar lingkungan masjid lautze. tapi yang saya bilang lingkaran kecil itu memang kita

mengkhususkan tapi sebenarnya tidak mualaf aja si tapi bagi orang-orang yang bener-

bener serius mau belajar pasti kita ajarkan juga jadi dalam belajar engga pernah

membeda-bedakan cuman memang kalau untuk mualaf pasti berbeda gitu ya, seperti itu”.

2

Maka penulis hanya dapat menemui bidang dakwah dan bidang sosial

yang memiliki dampak untuk eksternal Yayasan Haji Karim Oei. Adapun

ekternal adalah masyarakat sekitar Yayasan Haji Karim Oei didalam hal ini

warga kecamatan Sawah Besar yang ikut serta didalam kegiatan Yayasan Haji

Karim Oei.

2 Hj. Hevi Wirda Han Hai Lie, pengajar dan pendamping Yayasan Haji Karim Oei dari

tahun 1996 sampai dengan sekarang,Wawancara Pribadi Jakarta Pusat-Sawah Besar,Tanggal 08

Oktober 2017.

Page 60: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

47

Bidang Dakwah

Pengertian dakwah secara etimologis adalah panggilan, seruan, ajakan

yang berasal dari bahasa Arab yaitu isim masdar dari kata da‟aa yad‟u-da‟wah.

Sedangkan menurut istilah, dakwah yaitu setiap kegiatan yang menyeru,

mengajak dan memanggil orang untuk beriman kepada Allah sesuai dengan garis

aqidah, syari‟at dan ahlak islamiyah. Adapun tujuan utama dakwah adalah

mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup didunia dan akhirat yang

diridhoi oleh Allah sesuai dengan segi bidang masing-masing.3

Dakwah salah satu kegiatan yang dilaksanakan dengan menggunakan

metode yang bermacam-macam dan dilaksanakan oleh perorangan, sekelompok

komunitas dan masyarakat. Kegiatan ini telah berlangsung sejak dunia ini

berkembang. Yayasan Haji Karim Oei sebagai lembaga tertua yang sudah ada

dan mengakar di masyarakat Indonesia, tentunya memiliki dampak yang cukup

besar dalam kehidupan beragama bagi para mualaf, Yayasan Haji Karim Oei

sebagai tempat informasi bagi orang yang bukan beragama Islam untuk lebih

mengenal Islam dari sudut pandang yang berbeda. Adapun kegiatan dakwah

Yayasan Haji Karim Oei Pengajian Mingguan ini memang dibagi dua sesi yang

biasanya untuk masyarakat sekitar yayasan mengikuti sesi pertama yakni

pengajian-pengajian yang di isi oleh para ustadz dan ustadzah yang biasa di gilir

setiap minggunya, bertugas di minggu pertama itu Hj. Yayah Umayah, minggu

kedua Drs. H. Fefen Efendi dan minggu ketiga Bunda Lea dengan tema yang

diangkat biasanya seputar penguatan aqidah.4

Dengan hadirnya kegiatan pengajian mingguan ini menjadi sebuah wujud

bahwa Yayasan Haji Karim Oei tidak menutup diri untuk masyarakat sekitar,

bahkan ikut serta membantu menyebarkan ilmu tentang Islam seperti pengakuan

ibu Rosalina Romlah, sebagai berikut :

3 Dewan Redaksi Ensklopedia Islam, Ensklopedia Islam, (Jakarta : Ikhtiar Baru Van

Hoeve, 1994), Cet ke-3, h.280-281. 4 Yusman Iryansyah, SH , Humas Yayasan Haji Karim Oei, Wawancara Pribadi,Jakarta

Pusat-Sawah Besar, Tanggal 19September 2017.

Page 61: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

48

“banyak manfaatnya, bagus sekali bener deh.. yayasan sendiri terbuka, pokoknye

enak deh, sekarang dimana ada pengajian tiap habis ngaji begini banyak orang di kasih

makan di sediain makan, dimane ade yang kayak gitu, udah gitu udah engga ada iuran

yang macem-macem.. kan orang suka ada tuh pengajian ini buat anak yatim ini buat ini-

itu, kalau soal anak yatim mah gimane kita aja masing-masing, kalau emang kita niat mau

ngasih ya ngasih ama anak yatim. pake seragam-seragam juga engga boleh jadi kita mau

ngaji mau nuntut ilmu dateng engga di bebanin apa-apa jangankan pake seragam bayaran

aje engga paling kita mau ngisi tromol kalau engga ya engga”.5

Lalu dirasa manfaatnya juga oleh ibu Tati Herawati yakni masyarakat

Karang Anyar yang mengikuti pengajian mingguan sudah lima belas tahun, beliau

mengaku bahwa perkembangan yang dirasakan oleh nya adalah menjadi tahu

pejabat-pejabat negara yang datang sekedar memberi sambutan di pengajian

mingguan Yayasan Haji Karim Oei.6 Adapun ibu Sri Wagini berbeda lagi karena

baginya selama ia mengikuti pengajian mingguan ini jadi tahu bagaimana dalil-

dalil yang ada bukan karena alasan ikut-ikutan, karena ibu Sri Wagini mengaku

adalah Islam keturunan dengan mengikuti pengajian ini ia merasa lebih tau isi Al

quran.7

Adapun susunan acara pengajian mingguan ini yakni dimulai dengan

kegiatan ceramah dari pukul 11:00 WIB setelah acara Ceramah selesai, maka

dilanjutkan dengan salat Zuhur berjamaah yang diikuti oleh seluruh warga dan

pengunjung Yayasan Haji Karim Oei. Setelah salat zuhur berjamaah, para jamaah

pengajian mingguan dipersilakkan untuk mengikuti acara makan siang bersama

dengan model perasmanan yang disediakan di lantai tiga yayasan Haji Karim Oei.

5 Rosalina Romlah, jamaah pengajian Yayasan Haji Karim Oei yang sudah lima belas

tahun lebih, Wawancara Pribadi, Jakarta Pusat-Sawah Besar, Tanggal 08 Oktober 2017. 6Tati Herawati, Jamaah pengajian Yayasan Haji Karim Oei yang sudah lima belas tahun,

Wawancara Pribadi, Jakarta Pusat-Sawah Besar, Tanggal 08 Oktober 2017. 7Sri Wagini, Jamaah pengajian Yayasan Haji Karim Oei yang baru tiga tahun,

Wawancara Pribadi, Jakarta Pusat-Sawah Besar, Tanggal 08 Oktober 2017.

Page 62: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

49

Bidang Sosial

Yayasan secara umum berdiri dan berkembang di tengah masyarakat,

dapat di katakan bahwa yayasan tersebut hidup dari masyarakat dan mengabdi

juga untuk masyarakat. Jadi yayasan memiliki basis sosial yang jelas, karena

hidup menyatu dengan masyarakat. Yayasan Haji Karim Oei tidak hanya sebagai

lembaga informasi saja tetapi juga sebagai lembaga sosial yang berusaha

memecahkan masalah-masalah kemasyarakatan, khususnya dalam segi Agama.

Untuk itu Yayasan Haji Karim Oei sangat tanggap dengan itu semua , apalagi

dengan lokasi Yayasan Haji Karim Oei di tengah-tengah area pertokoan dan

perkantoran yang padat dengan para pekerja meskipun tidak semua beragama

Islam akan tetapi dengan hadirnya Yayasan Haji Karim Oei yang didalamnya ada

Masjid Lautze itu mempermudah warga sekitar area pertokoan dan perkantoran

untuk menunaikan kewajiban beribadahnya sebagai penganut agama Islam.

Yayasan Haji Karim Oei yang bekerjasama dengan Baznas telah

memberikan terobosan baru di tahun 2016 guna menjawab masalah sosial yakni

dalam aspek kesehatan, berkat kerjasama tersebut masyarakat sekitar sangat

terbantu. Sebagaimana keterangan yang penulis dapatkan dari Dokter Iqbal selaku

dokter yang memiliki tanggung jawab Teras sehat Baznas di masjid Lautze,

mereka sangat terbantu dalam hal kesehatan. Masyarakat sekitar yang tidak

memiliki biaya untuk berobat menjadi tidak perlu kesusahan dan pusing untuk

mendapatkan pengobatan sehingga awal dibukanya Teras sehat antusiasme

masyarakat yang datang sangat banyak bahkan yang bukan termasuk orang yang

tidak mampu dan bukan yang beragama Islam juga ikut serta berobat. Teras sehat

yang bekerja sama dengan Baznas ini mendapatkan respon yang baik dari

masyarakat sekitar Yayasan Haji Karim Oei.8

Hal ini terbukti dari beberapa warga sekitar yang penulis temui untuk

diwawancarai. Masyarakat sekitar bersyukur dengan adanya Yayasan Haji Karim

Oei ada di tempat sekitar mereka tinggal. Adanya teras sehat Baznas ini

8 Dokter Iqbal, Dokter di teras sehat Baznas mask masjid lautze, Wawancara Pribadi

Jakarta Pusat-Sawah Besar,Tanggal 07 November 2017.

Page 63: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

50

membantu masyarakat sekitar yang kurang mampu, seperti Ibu Rosmawati

berumur 57 tahun merupakan salah satu warga sekitar yayasan yang berstatus

janda memiliki penyakit darah tinggi sehingga mesti minum obat rutin yang

biasanya 2 minggu sekali datang guna berobat ke Teras sehat Baznas masjid

Lautze.9 Hampir semua warga sekitar yang kurang mampu berobat di Teras sehat

Baznas yang berada di Yayasan Haji Karim Oei ini, Berikut adalah jumlah pasien

yang penulis dapat dari arsip Yayasan Haji Karim Oei :

Tabel 4.1.

Jumlah Pasien Teras Sehat Baznas Masjid Lautze tahun 201610

BULAN PRIA WANITA ANAK-ANAK JUMLAH

Maret 24 52 5 81

April 14 51 7 72

Mei 23 43 3 69

Juni 14 30 2 46

Juli 13 12 2 26

Agustus 39 83 8 130

September 29 59 15 103

Oktober - - - -

November 20 78 21 119

Desember 12 37 4 53

9 Rosmawati, Pasein dari teras sehat Baznas mask masjid lautze, Wawancara Pribadi

Jakarta Pusat-Sawah Besar,Tanggal 07 November 2017. 10

Arsip Yayasan Haji Karim Oei , diakses pada tanggal 05 Oktober 2017

Page 64: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian Penulis diatas berkenaan dengan perkembangan

Yayasan Haji Karim Oei yang berlokasi di Kecamatan Sawah Besar, Jakarta

Pusat. Penulis dapat menyimpulkan skripsi ini sebagai berikut :

Di tahun 1991 adalah tahun dimana yayasan masih sangat sederhana

dengan posisi bangunan satu ruko yang berlantai empat. Pada tahun tersebut juga,

Yayasan Haji Karim Oei baru mulai mau berkembang dengan diadakannya

berbagai macam kegiatan dan menghadirkan tokoh-tokoh nasional untuk

mengenalkan adanya Yayasan Islam yang dipegang oleh keturunan Cina dan

hadirnya komunitas keturunan Cina yang muslim. Setelah itu, dari tahun ke tahun

Yayasan Haji Karim Oei mulai melengkapi keperluan untuk menopang kegiatan-

kegiatan yang sering diselenggarakan di Yayasan.

Maka di tahun 1994 diresmikan oleh bapak Prof. Dr. B.J. Habibie

bangunan Yayasan Haji Karim Oei yang ditahun itu juga Masjid Lautze dengan

menjadi dua bangunan ruko yang digabung jadi satu bangunan dengan luas lebih

leluasa untuk digunakan berbagai macam kegiatan-kegiatan yayasan. Masjid

Lautze yang berada di lantai paling bawah yayasan merupakan Masjid yang

menjadi ciri khas dari Yayasan Haji Karim Oei dan di Masjid Lautze juga

dijadikan pusat lokasi kegiatan maupun pusat lokasi perkumpulan mualaf

keturunan Cina.

Kemudian, pada tahun 1994-2016 Yayasan Haji karim Oei terus

berkembang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar dan para mualaf. Hal

ini terbukti di tahun 1997 masyarakat sekitar yayasan ataupun diluar Yayasan Haji

Karim Oei dapat mengislamkan di yayasan dan dapat sertifikat mualafnya atas

nama Yayasan Haji Karim Oei karena sebelumnya Yayasan Haji Karim Oei hanya

menyalurkan ke Masjid Agung Sunda Kelapa. Serta di buatnya cabang di daerah-

daerah menjadikan Yayasan Haji Karim Oei tidak hanya di Jakarta. Dan ada juga

Page 65: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

52

kegiatan yang diselenggarakan oleh Yayasan Haji Karim Oei untuk menjawab

kebutuhan jamaah Yayasan Haji Karim Oei bekerja sama dengan Rumah Sehat

Baznas Masjid Agung Sunda Kelapa melakukan pengobatan gratis untuk mereka

yang kurang mampu dilaksanakan di Yayasan Haji Karim Oei serta tersedianya

berbagai macam buku-buku mengenai pembauran di perpustakaan Yayasan Haji

Karim Oei.

Dalam penelitian studi ini menemukan bahwa, aktifitas kegiatan-kegiatan

yang diselenggarakan oleh Yayasan Haji Karim Oei sangat baik dan mendapatkan

respon positif dari masyarakat sekitar maupun masyarakat diluar Jakarta, seperti

dalam bidang dakwah yakni kegiatan yang setiap minggu di adakan dihari minggu

yang awalnya cermin (ceramah mingguan) menjadi pengajian mingguan adapun

perbedaannya untuk cermin biasanya yang mengisi acara yakni para mualaf

Yayasan Haji Karim Oei yang bercerita kenapa bisa masuk Islam dan adapun

pengajian mingguan yang saat ini dilaksanakan adalah kegiatan yang diisi oleh

para ustadz-ustadzah. Yayasan Haji Karim Oei memiliki kegiatan-kegiatan yang

positif berbasis kemasyarakatan walaupun kebutuhan mualaf itu lebih banyak,

akan tetapi tidak menutup pintu untuk masyarakat ikut serta didalam kegiatan,

diantaranya adalah acara-acara keagamaan seperti kegiatan yang rutin yang

dilaksanakan yaitu pengajian mingguan yang di isi oleh ceramah-ceramah dan

pembelajaran tata cara beribadah.

B. Saran

Dengan adanya penelitian tentang Yayasan Haji Karim Oei ini, Penulis

ingin memberikan saran untuk pihak yang mendukung adanya penelitian tentang

Yayasan Haji Karim Oei,adapun saran-saran yang ingin Penulis berikan sebagai

berikut :

1. untuk perpustakaan umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, agar lebih

memperkaya sumber-sumber menengenai sejarah perkembangan

lembaga dakwah yang dimotori oleh keturunan Cina di Indonesia, baik

dalam cetakan buku maupun jurnal. Selain itu disediakan buku yang

Page 66: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

53

berkenaan dengan tokoh-tokoh tionghoa di Indonesia, agar Penulis

maupun penulis selanjutnya mendapatkan sumber penulisan yang baik.

2. Untuk Yayasan Haji Karim Oei, diharapkan terus berinovasu dalam

memajukan dan meningkatkan kuliatas kegiatan-kegiatan yang di

selenggarakan dengan semangat cita-cita pendiri Yayasan Haji Karim

Oei yang terus hidup.selain itu, Yayasan Haji Karim Oei agar

menambahkan koleksi buku-buku yang berkenaan dengan sejarah

maupun biografi para pendiri yayasan, agar peniliti maupun penulis

selanutnya akan lebih baik dan mudah dalam mencari sumber

mengenai Yayasan Haji Karim Oei.

3. Untuk para pembaca skripsi ini, diharapkan dengan adanya penelitian

secara tertulis ini dapat memberikan informasi mengenai lembaga

Islam yang dimotori oleh keturunan Cina.

Demikian lah kesimpulan ini dibuat, dengan harapan agar penulisan ini

dapat memberikan mafaat bagi penulis khususnya, dan bagi pembaca pada

umumnya.

Page 67: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

54

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Abdurahman, Dudung , Metodologi Penelitian Sejarah, (Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media, 2007).

Borahima, Anwar, Kebudayaan Yayasan Di Indonesia, (Jakarta: Prenada media,

2010).

DepDikBud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,1998)

Dewan Redaksi Ensklopedia Islam, Ensklopedia Islam, (Jakarta : Ikhtiar

Baru Van Hoeve, 1994), Cet ke-3.

Gottschalck, Louis. Mengerti Sejarah, Terj. Nugroho Noto Susanto, (Jakarta:

Universitas Indonesia, Press, 2008).

HM, Zaenuddin , “212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe”, (Jakarta: Ufuk Press,

2012).

Jahja, Junus, Islam dimata WNI, (Jakarta : Yayasan Haji Karim Oei, 1993).

Jahja, Junus, Muslim Tionghoa : Kumpulan Karangan, (Jakarta: Yayasan Haji

Karim Oei, 1996).

Nasuhi, Hamid. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi),

(Jakarta: Ceqda,Uin Syarif Hidayatullah. 2007).

Kartodidjo, Sartono, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah,

(Jakarta:Gramedia Pustaka Utama,1992).

Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT

Gramedia,1985)

Parsudi, Suparlan, Sukubangsa dan Hubungan Antar Sukubangsa, (Jakarta:

YPKIK Press, 2005).

Ritzer, George, Handbook Teori Sosial, (Bandung: Penerbit Nusa Media,2012).

Setyautama, Sam, Tokoh-tokoh etnis Tionghoa di Indonesia, (Jakarta: KPG,

2008).

Soeprapto, R., “Rentangan Pembangunan Jakarta”, (Jakarta:C.V. Cahaya

Makmur, 1987).

Page 68: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

55

Soekanto , Soerjono. Sosiologi : Suatu Pengantar, (Depok: Raja Grafindo

Persada, 2006).

Suryadinata. Leo. Tokoh Tionghoa & Identitas Indonesia dari Tjoe Bou San

sampai Yap Thiam Hien, (Depok: Komunitas Bambu, 2010).

Supramono, Gatot, Hukum Yayasan Di Indonesia,(Jakarta: Rineka Cipta, 2008)

Wehr, Hans, “Dictionary of Modern Written Arabic: Arabic-English” (Beirut:

Libraire Du Liban,1980).

Wiwoho.B, ed. Rumah Bagi Muslim, Indonesia Dan Keturunan Tionghoa

(Jakarta:Teplok Press, 2016).

B. Surat Kabar dan Majalah

Anonim. “ 10 Tahun Masjid Lautze”, dalam Surat Kabar Harian Pelita, 11 Juli

2001.

Anonim. ”Karim Oei Tokoh Theere in One”,dalam surat kabar Nastional News a

friendly newspaper. No.78, 04 Oktober 2006.

Anonim. “Eksistensi Muslim Tionghoa di Indonesia ; Anak Bangsa yang Cinta

Damai dan kebersamaan”, Majalah Kartini No.2124, Oktober 2004.

Joko Nugroho. “Masjid Lautze Kurbankan 17 Kambing dan Satu Sapi”, dalam

surat kabar Harian Indonesia Business Today, 09 Desember 2008.

C. Internet

https://jakpuskota.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/14, diakses tanggal 22

November 2016, 19:07 WIB.

https://jakpuskota.bps.go.id/backend/pdf_publikasi/STATISTIK-KECAMATAN-

-SAWAH-BESAR-2016.pdf, diakses tanggal 22 November 2016, 20:16

WIB.

https://jakpuskota.bps.go.id/backend/pdf_publikasi/KECAMATAN-SAWAH-

BESAR-DALAM-ANGKA-2016.pdf, diakses tanggal 22 November 2016,

22:50 WIB.

http://data.jakarta.go.id/dataset/jumlah-penduduk-dki-jakarta-berdasarkan-agama,

diakses tanggal 25 November 2016, 23:00 WIB.

Page 69: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

56

https://tokoh.id/tokoh/ensiklopedi/ali-yafie/, diakses tanggal 26 September 2016,

16:33 WIB.

https://tokoh.id/tokoh/direktoris/sri-edi-swasono/, diakses tanggal 26 September

2016, 15:53WIB.

http://www.sajadalife.com/index.php/sajada-news/189-mendapatkan-sertifikat-mualaf-di-masjid, diakses tanggal 07 November 2017, 23:16 WIB.

D. Wawancara

Wawancara kepada H.M. Ali Karim, SH, ketua Yayasan Haji Karim Oei, Pada 06

Juni 2017.

Wawancara kepada Yusman Iryansyah, SH , Humas Yayasan Haji Karim Oei,

Wawancara Pribadi, Pada 19September 2017.

Wawancara kepada Hj. Kirbrandiana, SekretarisYayasan Haji Karim Oei, pada 08

September 2017.

Wawancara kepada Naga Funadi, Tenaga Pengajar Yayasan Haji Karim Oei, Pada

19September 2017.

Wawancara kepada Ruli, Pelayan Informasi Yayasan Haji Karim Oei, Pada 06

Juni 2017.

Wawancara kepada Hj. Hevi Wirda Han Lie, Pengajar dan Pendamping di

Yayasan Haji Karim Oei, Pada 08 Oktober 2017.

Wawancara kepada Andi Suryadi, Mualaf Yayasan Haji Karim Oei, Pada 08

Oktober 2017.

Wawancara kepada Tati Herawati, Jamaah pengajian Yayasan Haji Karim Oei,

Pada 08 Oktober 2017.

Wawancara kepada Sri Wagini, Jamaah pengajian Yayasan Haji Karim Oei, Pada

08 Oktober 2017.

Wawancara kepada Rosalina Romlah, Jamaah Pengajian Yayasan Haji Karim Oei,

Pada 08 Oktober 2017.

Wawancara kepada Dokter Iqbal, Dokter di teras sehat Baznas mask masjid

Lautze, Pada 07 November 2017.

Wawancara kepada Rosmawati, Pasein dari teras sehat Baznas mask masjid

lautze, Pada 07 November 2017.

Page 70: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

57

E. Skripsi dan Tesis

Ababil Nur Alam, Respon Jmaah Terhadap Metode Dakwah di Yayasan Haji

Krim Oei, Skripsi, (Ciputat:Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2015).

Media Pan Kharsyi, Peranan Pengurus Terhadap Perkembangan Yayasan Darul

Hikmah di Kabupaten Dharmasraya, Skripsi, (Padang:Universitas

Andalas Padang, 2011).

Abdul Fatah, Interpersonal Needs Dalam Komunikasi Kelompok Kecil Antara

Pengurus Dan Mualaf (Studi Kasus Yayasan Haji Karim Oei Jakarta),

Skripsi, (Ciputat:Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2016).

Widiastuti , Nurarni. Penggunaan dan Pengakuan Identitas Islam pada

Masyarakat pada Masyarakat Cina Muslim, Tesis, (Depok: Universitas

Indonesia, 2009).

Mustopa. Islam dan Pembauran: Suatu Studi Mengenai Tionghoa Muslim di

Jakarta, Tesis, (Depok: Universitas, 2006).

Page 71: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

58

Page 72: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

59

Page 73: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

60

Page 74: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

61

Page 75: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

62

Page 76: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

63

Page 77: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

64

Page 78: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

65

Page 79: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

66

Lampiran 15 :

STRUKTUR PEMBINA DAN PENGURUS YAYASAN HAJI KARIM OEI

DENGAN AKTE NOTARIS H.AZHAR ALIA, SH., No.49 09-04-1991

Dewan Pembina

Prof. DR. Sri Edi Swasono,K.H. Ali Yafie, H.Sofyan

S.Tandjoeng, H.Yunan Helmi Nasution, SH., Drs.H.

Lukman Harun, Fahmi Idris, M.D.Rachman, Drs.H.

Junus Jahja, Muhammad Amid

Badan Pengurus

Ketua Umum H.M. Ali Karim, SH

Ketua I Drs.Fairus Lubis

Ketua II H. Ahmad Gozali Katianda, SH

Ketua III Endang Suhendi

Sekretaris Umum Bambang Wiwoho

Sekretaris I M. Ridwan Lubis Ir.Lubis

Sekretaris H.R. Sudrajat Brotokuntjoro

Bendahara Umum H. Suria, SE

Bendahara II H. Syarief Tanujaya

STRUKTUR PEMBINA DAN PENGURUS YAYASAN HAJI KARIM OEI

DENGAN AKTE NOTARIS MINTARSIH NATAMIHARDJA, SH., No.4

15-10-1993

Dewan Pembina Prof. DR. Sri Edi Swasono, Sekretaris Drs. Junus Jahja,

dengan anggota K.H. Ali Yafie, H. Sofyan Tandjoeng,

H.Yunan Helmi Nasution, SH., Fahmi Idris,

H.M.D.Rachman, H.Muhammad Amid

Page 80: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

67

Badan Pengurus

Ketua Umum Drs.H. Lukman Harun dengan wakil ketua H.M. Ali

Karim, SH

Ketua I Drs.Fairus Lubis

Ketua II H. Ahmad Gozali Katianda, SH

Ketua III H. Endang Suhendi

Sekretaris Umum H. Bambang Wiwoho

Sekretaris I M. Ridwan Lubis Ir.Lubis

Sekretaris H.R. Sudrajat Brotokuntjoro

Bendahara Umum H. Suria, SE

Bendahara II H.M. Syarief Tanujaya, SH

PERNYATAAN KEPUTUSAN RAPAT YAYASAN HAJI KARIM OEI

DENGAN AKTA NOTARIS HAJI SYARIF SIANGAN TANUDJAJA SH.,

No.01 01-07-1999

Badan Pendiri Prof. DR. Sri Edi Swasono, H. Marzuki Usman MS,

Drs.Junus Jahja, H.Bambang Wiwoho, Drs. Fahmi Idris,

Prof. H.M.Hembing Wijayakusuma, Drs. H.Fairus Lubis,

H.M. Ridwan Ibrahum Lubis, H.R. Sudradjat

Brotokuntjoro, H.Azroel Haroen, H.M.Ali Karim,SH.,

H.M. Syarif Siangan Tanudjaja, SH., H.M.Syafi‟I

Antonio, M.Sc

Badan Perintis

Yayasan

Drs.H. Lukman Harun (Alm), H. Sofyan Tanjung (Alm),

H.Yunan Helmi Nasution, SH (Alm), H. Ahmad Gozali

Katianda, SH (Alm), H. Endang Suhendi, H. Suria, SE,

H. Muhammad Amid

Page 81: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

68

Badan Penasihat

Yayasan

Ketua K.H. Ali Yafie, Sekretaris H.Bambang Wiwoho,

dengan anggota Drs. H.M. Ridwan Ibrahum Lubis, H.R.

Sudradjat Brotokuntjoro, H.Azroel Harun

Badan Pengurus Yayasan

Ketua Umum Drs.Junus Jahja

Wakil ketua umum H.M. Ali Karim, SH

Ketua I Drs.Fairus Lubis

Ketua II H.M.Syafi‟I Antonio, M.Sc

Sekretaris Umum Ir.H. Surya Madya

Sekretaris H.M.Ongko Brawi Santoso Hoentoro (Robert Ongko)

Bendahara Umum H.M. Syarif Siangan Tanudjaja, SH

Bendahara H. Prana Tanjudin, SH

Anggota- Anggota H.Azhar Burhanuddin,SE., Drs.Wasitomo, Fauzi HS, Dr.

Wierianto Prasodjo, Ir.H.Syafei Arif, H.Adirsyah,

H.Nabhan, Semua Ketua Cabang (Ex Officio)

AKTA PENDIRIAN YAYASAN HAJI KARIM OEI AKTA NOTARIS SRI

SULASTRI ANGGRAINI, SH.MH., No.4 07-01-2011

Dewan Pembina Prof. K.H. Ali Yafie, Prof. DR. H. Din Syamsuddin, Prof.

H.M.Hembing Wijayakusuma, Drs. H.Fahmi Idris, Drs.

H.M.Ridwan Ibrahim Lubis, H.Bambang wiwoho

Pengawas Ketua Marzuki Usman, dengan anggota H.M.Syafi‟I

Antonio, M.Sc., K.H. Moehammad Zain

Badan Pengurus

Ketua Umum Drs.Junus Jahja

Page 82: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

69

Wakil ketua umum H.M. Ali Karim, SH

Ketua Umar Al Fattah Lubis

Sekretaris Umum Ir. H.Surya Madya

Wakil Sekretaris

Umum

Azmi Ali Yafie

Sekretaris Anita A.Witjaksono

Bendahara Dra. Hj. Lina Liputri, Apt

Wakil Bendahara

Umum

Nova Agung Siswanto

BERDASARKAN RAPAT BADAN PEMBINA YAYASAN HAJI KARIM

OEI AKTA NOTARIS RETNO WAHYUNINGSIH SH., 08-12-2015

Dewan Pembina Prof. K.H. Ali Yafie, Prof. DR. H. Din Syamsuddin, Drs.

H.Fahmi Idris.SE,, Drs. H.M.Ridwan Ibrahim Lubis,

H.Bambang wiwoho

Pengawas Ketua Marzuki Usman. MA., dengan anggota

H.M.Syafi‟I Antonio, M.Sc., K.H. Moehammad Zain

Badan Pengurus

Ketua Umum H.M. Ali Karim, SH

Ketua I Umar Al Fattah Lubis

Ketua II Ir. H.Surya Madya

Sekretaris Umum Azmi Ali Yafie

Sekretaris Kristanti

Bendahara Umum Dra. Hj. Lina Liputri, Apt

Page 83: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

70

Wakil Bendahara

Umum

Nova Agung Siswanto

Sumber : Buku Wiwoho. B, ed. Rumah Bagi Muslim, Indonesia Dan Keturunan Tionghoa

(Jakarta:Teplok Press, 2016), h.358.

Lampiran 16 :

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

Daftar pertanyaan wawancara ini berfungsi untuk menjawab rumusan

masalah pada penelitian yang berjudul “Perkembangan Yayasan Haji Karim

Oei di Jakarta Pusat Tahun 1991-2016”. Adapun pertanyaanya yang diajukan

dibedakan menjadi 3 (tiga), yang pertama pertanyaan wawancara terhadap

pengurus dan pengajar Yayasan Haji Karim Oei, yang kedua pertanyaan

wawancara terhadap para mualaf Yayasan Haji Karim Oei, dan yang ketiga

pertanyaan terhadap masyarakat sekitar Yayasan Haji Karim Oei. Berikut daftar

pertanyaan,antara lain :

A. Pertanyaan wawancara terhadap pengurus dan pengajar Yayasan Haji

Karim Oei

1. Sebelum menanyakan seputar yayasan, boleh bapak/ibu memperkenalkan

diri terlebih dahulu ?

2. Kenapa beridiri Yayasan Haji Karim Oei?

3. Kenapa dinamai Yayasan Haji Karim Oei?

4. Kenapa di Pecinan ?

5. Apa Visi dan Misi Yayasan ?

6. Apa Makna lambang Yayayasan Haji Karim Oei?

7. Apakah Faktor yang mendukung Yayasan berkembang?

8. Bagaimana Perkembangan Yayasan Haji Karim Oei dari awal sampai saat

ini?

9. Bagaimana menurut bapak/Ibu tentang berdirinya yayasan ini ?

10. Kegiatan pengislaman, bagaimana untuk waktu teknis pelaksanaannya?

11. Untuk pengajian mingguan, bagaimana teknis pelaksanaanya ?

Page 84: Skripsi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Official Websiterepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37613... · 2018. 1. 17. · kecamatan Sawah Besar, dan kondisi masyarakatnya,

71

12. Bagaimana Pengajar bahasa mandari yang justru berasal dari pribumi dan

bahasa arab berasal dari keturunan cina, itu sebuah semangat pembauran ?

13. Proses sertifikat mualaf itu bagaimana ?

14. Dan untuk masyarakat sekitar yang Bapak/ibu lihat bagaimana?

B. Pertanyaan wawancara terhadap mualaf Yayasan Haji Karim Oei

1. Sebelum menanyakan seputar yayasan, boleh bapak memperkenalkan diri

terlebih dahulu ?

2. Bapak kenal Yayasan Haji Karim Oei dari siapa?

3. Boleh di ceritakan bapak proses masuk Islam bagaimana ?

4. Bagaimana menurut bapak tentang perkembangan Yayasan Haji Karim

Oei dengan kegiatan-kegiatannya yang diselenggarakan ?

5. Menurut bapak bagaimana dampaknya dengan berdirinya Yayasan Haji

Karim Oei ini ?

6. Pertanyaan wawancara terhadap masyakarat sekitar Yayasan Haji

Karim Oei

1. Sebelum menanyakan seputar yayasan, boleh Bapak/Ibu memperkenalkan

diri terlebih dahulu ?

2. Sudah berapa lama mengikuti pengajian mingguan di Yayasan Haji Karim

Oei ?

3. Tau adanya pengajian mingguan di Yayasn Haji Karim Oei ini darimana?

4. Ibu ikut kegiatan apa aja selain pengajian mingguan ?

5. Ibu sebagai warga asli sini, bagaimana menrutu ibu dengan adanya

yayasan haji karim oei ?

6. Bagaimana menurut Bapak/ibu perkembangan Yayasan Haji Karim Oei ini

?