tutorial
DESCRIPTION
laporan tutorial blok 1TRANSCRIPT
SKENARIO A : Wowo
Wowo menandapat nilai assignment yang rendah dari dosen. Assignment-nya berupa
membuat intisari jurnal tentang PBL yang harus dikumpulkan via e-mail. Menurut dosen,
assignment Wowo tidak dikerjakan dengan baik dan terlamabat dikumpulkan. Wowo
mengajukan protes karena menurutnya dosen tidak mau mengerti keadaannya. Selama ini
Wowo lebih senang belajar dengan mendengarkan kuliah dan berdiskusi bersama teman-
temannya. Ia tidak senang membaca sehingga kesulitan membuat intisari jurnal Selain itu,
Wowo juga tidak mengerti dari mana dia harus mulai mengerjakan assignment. Wowo juga
merasa bahwa kegiatan akademik di fakultas kedokteran terlalu padat sehingga ia merasa
sangat sibuk dan tidak sempat mengerjakan assignment dengan baik. Ditambah lagi, ia tidak
mengerti bagaimana cara mengirim file melalu e-mail sehingga dia minta tolong kakaknya
untuk mengirimkan assignment-nya. Kakaknya yang tidak tahu batas akhir pengumpulan,
mengirimkan e-mail ke dosen 3 hari setelahnya.
I. Klarifikasi Istilah
1. Assignment (tugas) : Yang wajib dikerjakan atau ditentukan untuk
dilakukan.
2. Intisari : Isi atau bagian yang terpenting dari sesuatu.
3. Jurnal : Catatan harian atau surat kabar harian. Majalah
khusus yang membuat artikel dalam suatu
bidang tertentu.
4. File (arsip) : Dokumen tertulis yang berupa akta dan
sebagainya di waktu lampau, biasanya
dikeluarkan oleh lembaga/instansi resmi,
disimpan dan dipelihara khusus untuk
referensi.
5. E-mail : Untuk pengiriman data melalui jaringan
komputer.
6. Kegiatan akademik : Kegiatan yang berkaitan dengan lembaga
pendidikan tinggi.
7. Fakultas : Bagian perguruan tinggi tempat mempelajari
suatu bidang ilmu yang terdiri atas beberapa
jurusan.
1
8. Tidak dikerjakan dengan baik : Tidak dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan
tidak sesuai aturan.
II. Identifikasi Masalah
KENYATAAN KESESUAIAN KONSEN
Wowo mendapatkan nilai
assignment yang rendah.Tidak sesuai harapan. VVV
Assignment Wowo tidak
dikerjakan dengan baik dan
Wowo tidak mengerti dari
mana dia harus memulai
pekerjaannya.
Tidak sesuai harapan. V
Dia tidak mengerti cara
mengirim e-mail.Tidak sesuai harapan. V
Wowo tidak senang
membaca sehingga
kesulitan membuat intisari
jurnal.
Tidak sesuai harapan. VV
Wowo tidak memberitahu
kakaknya batas akhir
pengumpulan assignment.
Tidak sesuai harapan. V
Wowo merasa kegiatan
akademiknya terlalu padat.Tidak sesuai harapan. V
Wowo mengajukan protes
kepada dosen.Tidak sesuai harapan. VV
Masalah yang paling prioritas adalah masalah Wowo mendapatkan nilai assignment
yang rendah karena nilai assignment ini bisa berpengaruh terhadap nilai akhir Wowo dan
kelulusannya pada blok ini.
III. Analisis Masalah
2
1. Wowo mendapatkan nilai assignment yang rendah.
a. Apa yang menyebabkan Wowo mendapat nilai yang rendah?
Yang menyebabkan Wowo mendapat nilai yang rendah :
1) Dia tidak menerapkan cara adult learning.
2) Gaya belajar Wowo adalah auditori, ciri-ciri gaya belajar ini adalah tidak suka
membaca.
3) Dia tidak dapat memanajemen waktunya dengan baik.
4) Dia tidak dapat memanfaatkan teknologi informasi dengan baik.
5) Dia tidak dapat berkomunikasi dengan efektif.
b. Apa yang bisa dilakukan Wowo untuk memperbaiki tugas assignment-nya?
Wowo sebaiknya meminta maaf kepada dosen atas keterlambatannya dalam
mengirim tugas dan bertanya secara sopan tugas tambahan apa yang bisa ia
kerjakan untuk memperbaiki nilai assignment-nya yang rendah.
c. Berapa persentase nilai assignment pada nilai akhir?
Persentase nilai akhir adalah sebagai berikut :
1) Soal pilihan ganda (MCQ) sebesar 65%.
2) Umpan balik tutorial dengan sebesar 15%.
3) Hasil kerja keterampilan (skill lab, praktikum) mahasiswa sebesar 10%.
4) Hasil tugas mandiri (pada kasus Wowo adalah assignment intisari jurnal)
dengan proporsi sebesar 10%.
d. Bagaimana kriteria penilaian dalama assignment?
Kriteria penilaian intisari jurnal yang baik :
1) Kesesuaian (relevansi) > Isi dan pembahasan berhubungan logis.
2) Menggunakan bahasa yang efektif serta tidak meniru kalimat yang terdapat
dalam jurnal.
3) Menggunakan ejaan yang disempurnakan.
4) Tidak menghilangkan poin penting/informasi jurnal.
5) Terstruktur (sesuai sistematika jurnal).
6) Memiliki sitasi yang baik (jika ada).
e. Apakah assignment menjadi syarat untuk kelulusan blok?
3
Assignment memang berpengaruh terhadap kelulusan blok. Akan tetapi persentase
nilai assignment tidak sebesar persentase nilai MCQ pada nilai akhir blok.
2. Wowo tidak suka membaca sehingga kesulitan membuat intisari.
a. Apa langkah-langkah dalam membuat intisari?
b. Bagaimana cara meningkatkan minat baca seseorang?
Cara meningkatkan minat baca pada mahasiswa :
1) Bagi para orang tua membudayakan membaca adalah hal yang sangat penting
sehingga seorang mahasiswa pun bisa bergelut dengan banyak buku.
2) Luangkan waktu kita untuk membaca.
3) Sebaiknya pihak kampus bisa meningkatkan fasilitas perpustakaan demi para
mahasiswanya agar minat baca mahasiswa meningkat.
4) Khusus mahasiswa dengan gaya pembelajaran sistem auditorial seperti Wowo
dapat mencoba untuk membiasakan diri membaca sambil mendengarkan
alunan lagu sehingga dapat meningkatkan minat bacanya.
c. Apa gaya belajar Wowo?
Gaya belajar Wowo adalah gaya belajar auditori. Cara belajar auditori lebih
cenderung memilih cara belajar melalui berdiskusi daripada membaca .
4
1. Baca abstrak dan kesimpulan.
2. Setelah mendapat ide umum, baca jurnal per bagian
3. Tandai bagian penting dan baca
kembali yang penting
4. Tulis catatan kecil tentang permasalahan dalam jurnal
5. Mulai tulis intisari dengan mencatumkan poin penting dengan
kalimat sendiri
6. Periksa akurasi
7. Lakukan revisi pada bagian yang dianggap kurang
d. Apakah ada hubungan antara gaya belajar Wowo dengan minat bacanya yang
kurang?
Ya, ada hubungan. Karakteristik gaya belajar auditori benar-benar menempatkan
pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Ciri-ciri
gaya belajar auditori :
1) Semua informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran, tipe belajar ini lebih
suka kegiatan berdiskusi.
2) Sulit untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara langsung.
3) Sulit menulis ataupun membaca.
e. Apa gaya belajar yang efektif atau cocok untuk anak Fakultas Kedokteran?
Gaya belajar yang cocok adalah gaya belajar varian. Gaya belajar ini
menggabungkan tiga tipe belajar (auditori, kinestetik, dan visual). Setiap individu
memiliki gaya belajar yang dominan terhadap satu tipe. Tetapi, alangkah baiknya
jika kita bisa menggabungkan tiga gaya belajar (auditori, kinestetik, dan visual)
untuk mencapai hasil yang lebih maksimal.
3. Wowo tidak mengerjakan tugas dengan baik dan tidak tahu harus memulai dari mana.
a. Apa kriteria assignment (membuat intisari jurnal) yang baik?
Kriteria penilaian intisari jurnal yang baik :
1) Kesesuaian (relevansi) > Isi dan pembahasan berhubungan logis.
2) Menggunakan bahasa yang efektif serta tidak meniru kalimat yang terdapat
dalam jurnal.
3) Menggunakan ejaan yang disempurnakan.
4) Tidak menghilangkan poin penting/informasi jurnal.
5) Terstruktur (sesuai sistematika jurnal).
6) Memiliki sitasi yang baik (jika ada).
b. Apa kemampuan awal yang harus dimiliki seseorang untuk membuat intisari
jurnal?
Kemampuan dasar yang harus dimiliki dalam membuat intisari jurnal adalah
kemampuan untuk mencari jurnal yang valid, membaca efektif, berpikir logis,
kritis, dan analitis.
5
4. Wowo tidak mengerti cara mengirim e-mail.
a. Bagaimana cara mengirimkan e-mail?
Cara mengirim e-mail serta menyisipkan file pada email :
1) Buka akun e-mail kita.
2) Klik compose new email atau “Tulis”.
3) Sebelumnya, kita tulis Subject dan untuk siapa e-mail itu akan dikirim. Dalam
tampilan Compose terdapat cc yang berarti alamat tambahan.
4) Klik tab attachment.
5) Setelah muncul tampilan Attachment file, kita pilih file mana yang akan kita
lampirkan
6) Klik Attach file/Open.
7) Tunggu sampai bar Upload File selesai.
8) Klik Send.
b. Bagaimana etika pengiriman e-mail kepada dosen?
Apabila kita mengirimkan tugas kuliah, jangan hanya mengirimkan attachment
tanpa redaksional. Kita juga harus:
1) Mengucapkan salam.
2) Menuliskan identitas.
3) Menuliskan keperluan kita.
4) Akhiri dengan terimakasih.
5) Tuliskan salam penutup.
5. Wowo tidak memberi tahu batas akhir pengiriman e-mail.
a. Bagaimana cara menyampaikan informasi secara efektif?
Cara menyampaikan informasi secara efektif adalah :
1) Mengenali dengan lawan bicara
2) Menghindari terlalu banyak bicara dan kurang mendengar
3) Jangan merasa dan memperlihatkan bahwa kita lebih tahu dari lawan bicara.
4) Mengenali betul-betul diri sendiri dan kemampuan diri.
5) Meminta maaf dengan tulus ketika membuat kesalahan
6. Wowo merasa bahwa kegiatan akademiknya terlalu padat.
6
a. Bagaimana cara mengatur waktu yang baik di kalangan mahasiswa Fakultas
Kedokteran?
1) Lakukan survei waktu pribadi dengan cara mengamati seberapa banyak waktu
yang kita miliki setiap harinya.
2) Perhatikan jadwal harian.
3) Jangan perfeksionis. Seseorang yang perfeksionis akan melihat segala sesuatu
sedetail-detailnya sehingga dapat menimbulkan kekecewaan apabila tidak
terpenuhi. Lebih jauhnya, seseorang yang sangat perfeksionis akan
menghabiskan waktu untuk mencari kesempurnaan yang diinginkannya. Hal
ini tidak efektif dalam manajemen waktu.
4) Belajarlah untuk berkata tidak pada setiap godaan yang mungkin timbul yang
mengakibatkan kita menunda sesuatu.
5) Belajar menentukan prioritas. Penentuan prioritas dapat berdasarkan status
permasalahan.
6) Gabungkan sejumlah aktivitas apabila memungkinkan, hal ini tentunya dapat
menghemat waktu kerja.
7) Adaptasi diri. Hal ini sangat penting terutama dalam menghadapi suatu
lingkungan yang baru, apabila telah menyatu dengan lingkungan pekerjaan
yang dilakukan terasa lebih menyenangkan sehingga dapat meningkatkan
tempo kerja.
b. Adakah peran unit di Fakultas Kedokteran yang dapat membantu dalam
manajemen waktu?
Di Fakultas Kedokteran ada unit UBKM yang mengurus tentang masalah
mahasiswa mengenai ketidakhadiran dan masalah akademik dengan dosen.
Sedangkan, masalah menejemen waktu dosen pembimbing akademik yang
bertanggung jawab untuk membantu mahasiswa.
c. Apa saja jenis-jenis kegiatan akademik di Fakultas Kedokteran?
Jenis-jenis kegiatan akademik:
1) Integrated Teaching (IT).
2) Skill lab.
3) Praktikum.
4) Tutorial dan pleno.
7
5) Assignment.
7. Wowo mengajukan protes kepada dosen.
a. Bagaimana mekanisme protes yang baik kepada dosen?
Tata cara protes yang baik kepada dosen:
1) Menggunakan sikap yang baik dan sopan.
2) Mempunyai bukti yang akurat.
3) Memaparkan dengan bahasa yang sopan dan santun.
4) Jangan menyinggung perasaan dosen.
5) Bersikap terbuka terhadap informasi yang didapat.
6) Menggunakan etika komunikasi yang baik.
7) Menunjukkan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap apa yang diprotes,
apakah sudah benar atau tidak.
b. Apakah protes kepada dosen dibenarkan?
Mengajukan protes boleh dilakukan jika kita memiliki alasan yang kuat dan dapat
memengaruhi nilai atau proses belajar mahasiswa. Mengajukan protes jika
mahasiswa yakin tidak melakukan kesalahan dan memiliki alasan yang kuat
untuk membela diri. Pengajuan protes yang baik harus memiliki alasan yang kuat
mengenai apa yang akan diajukan, harus bersifat subjektif, serta berbicara dengan
etika yang baik. Alangkah baiknya tidak menemui langsung dan menyatakan
protes tetapi menanyakan dulu apakah beliau sedang disibukkan dengan
kegiatannya atau ada waktu untuk berbicara. Saat mengajukan protes berusaha
berbicara secara runtut jangan langsung memberikan protes, ajukan juga alasan
pendukung mengapa memprotes beliau, juga berusaha tidak menyinggung beliau.
c. Bagaimana jika ditinjau dari kasus ini?
Dalam kasus ini, Wowo sebaiknya tidak mengajukan protes kepada dosen karena
kesalahan yang terjadi merupakan kesalahan dari dirinya sendiri, yaitu tidak
mengerjakan tugas dengan baik serta telat dalam mengirimkan tugas.
IV. Keterbatasan Ilmu Pengetahuan
Learning What I Know What I Don’t Know How Will I How Will I
8
Issues Prove Learn
Adult
Learning
Definisi
adult
learning
Kriteria adult
learner.
Bagaimana cara
menjadi adult
learner.
Jurnal
Textbook
Internet
Manajemen
Waktu
Definisi
Manajemen
Waktu
Prinsip
manajemen
waktu.
Cara manajemen
waktu.
Teknologi
Informasi
Definisi
Teknologi
Definisi
Informasi
Cara mengirim e-
mail.
Etika mengirim
e-mail.
Manfaat
perkembangan
teknologi dan
informasi.
Gaya Belajar
Jenis-jenis
gaya belajar.
Gaya belajar
yang cocok untuk
anak Fakultas
Kedokteran.
Teori
Komunikasi
Definisi
Komunikasi Cara komunikasi
yang efektif.
Etika Protes
Kepada
Dosen
Etika
berkomunikasi
dengan dosen.
Etika dalam
menyampaikan
pendapat.
9
Mengambil
Kesimpulan
Jurnal
Definisi
Jurnal
Definisi
Intisari
Cara mencari
jurnal.
Langkah-langkah
membuat intisari
jurnal.
V. Sintesis Masalah
1. Adult Learning
a. Definisi adult dan adult learning
Adult (dewasa) adalah seseorang yang telah mencapai tahap kematangan. Adult
learning adalah proses belajar dalam suatu pelatihan yang ditujukan kepada orang
dewasa untuk dapat memaknai suatu keadaan dan menghubungkannya dengan
kehidupan nyata, terutama yang berkaitan dengan dirinya sendiri (Rothwell,2008).
Sedangkan pelaku dari adult learning ini disebut adult learner.
b. Kriteria adult learner
1) Memiliki banyak pengalaman dan berpikiran terbuka.
2) Senang menerima saran.
3) Memberikan perhatian terhadap hal-hal menarik.
4) Berpikir kritis terhadap masalah yang dialaminya.
5) Bertanggung jawab dan bersifat optimistik.
6) Berorientasi pada tujuan.
c. Tahapan menjadi seorang adult learner
10
d. Manfaat adult learning
1) Dapat menerapkan pengetahuan yang dimilikinya dalam kehidupan.
2) Mudah berbaur dalam kegiatan organisasi.
3) Dapat memecahkan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan.
4) Membuat kita lebih siap ketika terjun ke masyarakat.
5) Membuat kita menjadi lebih mandiri.
2. Time Management ( Manajemen Waktu)
a. Definisi Time Management
Time Management (Manajemen Waktu) adalah suatu keterampilan dalam
memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya sehingga tercapai tujuannya dan
memperoleh manfaat yang maksimal. Time Management dapat terjadi suatu
kendala yang sulit dihadapi apabila seseorang sama sekali tidak terampil dalam
mengatur kegiatannya.
b. Prinsip Manajemen Waktu
7 Prinsip manajemen waktu menurut dr.Jan Yager :
D : Divide, Membagi-bagi tugas sesuai dengan tujuan kita (memprioritas tugas-
tugas).
O : Organize, Atur bagaimana melaksanakannya.
I : Ignore, Mengabaikan gangguan (pertahankan fokus).
T : Take, Mengambil kesempatan (hindari prokrastinasi).
N : Now, Jangan menunda-nunda tugas-tugas yang dapat dikerjakan sekarang.
O : Opportunity, Memanfaatkan kesempatan yang ada.
11
Menciptakan iklim belajar yang kondusif
Menyusun rencana kegiatan belajar beserta
tujuannya
Melaksanakan kegiatan pembelajaran (harus bersifat aktif dalam
prosesnya)
Saling berbagi pengalaman dan hasil
belajar dengan yang lain
Melakukan evaluasi terhadap hasil belajar
W : Watch Out! Berhati-hati dalam menggunakan waktu.
c. Cara-Cara Memanajemen Waktu
1) Lakukan survei waktu pribadi dengan cara mengamati seberapa banyak waktu
yang kita miliki setiap harinya.
2) Perhatikan jadwal harian.
3) Jangan perfeksionis. Seseorang yang perfeksionis akan melihat segala sesuatu
sedetail-detailnya sehingga dapat menimbulkan kekecewaan apabila tidak
terpenuhi. Lebih jauhnya, seseorang yang sangat perfeksionis akan
menghabiskan waktu untuk mencari kesempurnaan yang diinginkannya. Hal
ini tidak efektif dalam manajemen waktu.
4) Belajarlah untuk berkata tidak pada setiap godaan yang mungkin timbul yang
mengakibatkan kita menunda sesuatu.
5) Belajar menentukan prioritas. Penentuan prioritas dapat berdasarkan status
permasalahan.
6) Gabungkan sejumlah aktivitas apabila memungkinkan, hal ini tentunya dapat
menghemat waktu kerja.
7) Adaptasi diri. Hal ini sangat penting terutama dalam menghadapi suatu
lingkungan yang baru, apabila telah menyatu dengan lingkungan pekerjaan
yang dilakukan terasa lebih menyenangkan sehingga dapat meningkatkan
tempo kerja.
3. Teknologi Informasi
Kata email merupakan singkatan dari Electronic Mail, yang dalam bahasa
indonesia memiliki arti ‘surat elektronik’. Email merupakan sistem yang
memungkinkan pesan berbasis teks untuk dikirim dan diterima secara elektronik
melalui komputer maupun telepon seluler.
Untuk menerima email, kita harus memiliki alamat email. Seperti yang telah
disebutkan di atas, alamat email diibaratkan sebagai sebuah nomor HP. Hanya saja
formatnya tidak angka semua sebagaimana pada nomor HP. Alamat email
menggunakan format semacam berikut ini:
Alamat email memuat dua identitas yang dipisahkan oleh tanda @. Dibagian kiri
tanda @ biasa disebut sebagai username email dan dibagian kanan adalah server atau
12
penyedia dari email tersebut. Username menyatakan identitas pengguna email,
sedangkan server menunjukkan identitas dari penyedia layanan email. Jika kita salah
menuliskan alamat email, maka email yang kita kirim tidak mungkin sampai.
Layanan email yang tersedia saat ini:
1. Yang berbayar.
2. Yang tidak berbayar.
Contoh: yahoo, gmail.
Kelebihan email
1. Tidak memerlukan amplop dan perangko, serta pembuatannya tidak memerlukan
pulpen, kertas, maupun tinta seperti halnya surat biasa.
2. Proses berkirim email pun dapat dilakukan dengan sangat cepat, kapan pun dan
dimana saja ke seluruh dunia sehingga dapat menghemat uang dan waktu dalam
berkirim surat.
Kelemahan email:
1. Kemungkinan terjadinya pemalsuan identitas. Hal ini berkenaan dengan
kemudahan proses pembuatan alamat email dapat membuat orang yang tidak
bertanggung jawab memanfaatkan keadaan ini dengan membuat email beridentitas
palsu untuk keperluan-keperluan yang bersifat negatif.
2. Kemungkinan terjadinya penyadapan informasi. Hal ini bisa terjadi terlebih jika
kita menggunakan komputer yang digunakan secara massal misalnya di warnet
atau di komputer umum.
Cara mengirim e-mail serta menyisipkan file pada email:
1. Buka akun e-mail kita.
2. Klik compose new email atau “Tulis”.
3. Sebelumnya, kita tulis Subject dan untuk siapa e-mail itu akan dikirim. Dalam
tampilan Compose terdapat cc yang berarti alamat tambahan.
4. Klik tab attachment.
5. Setelah muncul tampilan Attachment file, kita pilih file mana yang akan kita
lampirkan
6. Klik Attach file/Open.
7. Tunggu sampai bar Upload File selesai.
13
8. Klik Send.
4. Gaya Belajar
Menurut Fleming dan Mills (1992), gaya belajar merupakan kecenderungan siswa
untuk mengadaptasi strategi tertentu dalam belajarnya sebagai bentuk tanggung
jawabnya untuk mendapatkan satu pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan
belajar di kelas/sekolah maupun tuntutan dari mata pelajaran.
Willing (1988) mendefinisikan gaya belajar sebagai kebiasaan belajar yang
disenangi oleh pembelajar.
Definisi yang lebih menjurus pada gaya belajar bahasa dan yang dijadikan
panduan pada penelitian ini dikemukakan oleh Oxford (2001:359) dimana gaya
belajar didefinisikan sebagai pendekatan yang digunakan peserta didik dalam belajar
bahasa baru atau mempelajari berbagai mata pelajaran.
Macam-macam gaya belajar serta ciri-cirinya :
1. Visual (Visual Learners)
Menitikberatkan pada ketajaman penglihatan. Gaya belajar seperti ini
mengandalkan penglihatan atau melihat dulu buktinya untuk kemudian bisa
memercayai atau memahainya.
Karakter khas:
1) Kebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual untuk
mengetahuinya atau memahaminya.
2) Memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna.
3) Memiliki pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik.
4) Memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung.
5) Terlalu reaktif terhadap suara.
6) Sulit mengikuti anjuran secara lisan, ketujuh seringkali salah
menginterpretasikan kata atau ucapan.
Ciri-ciri gaya belajar visual:
1) Cenderung melihat sikap, gerakan, dan bibir guru yang sedang mengajar.
2) Bukan pendengar yang baik saat berkomunikasi.
3) Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu, biasanya akan
melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak.
4) Tak suka bicara didepan kelompok dan tak suka pula mendengarkan
orang lain.
14
5) Terlihat pasif dalam kegiatan diskusi.
6) Kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan.
7) Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan.
8) Dapat duduk tenang ditengah situasi yang rebut dan ramai tanpa
terganggu.
2. Auditori (Auditory Learners)
Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar menempatkan
pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan.
Karakter khas:
1) Semua informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran.
2) Sulit untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara langsung
3) Sulit menulis ataupun membaca.
Ciri-ciri gaya belajar Auditori yaitu :
1) Mampu mengingat dengan baik penjelasan guru di depan kelas, atau
materi yang didiskusikan dalam kelompok/ kelas.
2) Pendengar ulung: anak mudah menguasai materi iklan/ lagu di televise/
radio.
3) Cenderung banyak omong.
4) Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik
karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja
dibacanya.
5) Kurang cakap dalm mengerjakan tugas mengarang/menulis.
6) Senang berdiskusi dan berkomunikasi dengan orang lain
7) Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru dilingkungan sekitarnya,
seperti hadirnya anak baru, adanya papan pengumuman di pojok kelas,
dan lain-lain.
3. Kinestetik (Kinesthetic Learners)
Mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang
memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya.
Karakter khas :
Menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus
mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki
gaya ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya.
Ciri-ciri gaya belajar Kinestetik yaitu :
15
1) Menyentuh segala sesuatu yang dijumapinya, termasuk saat belajar.
2) Sulit berdiam diri atau duduk manis, selalu ingin bergerak.
3) Mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya aktif.
Contoh: saat guru menerangkan pelajaran, dia mendengarkan sambil
tangannya asyik menggambar.
4) Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar.
5) Sulit menguasai hal-hal abstrak seperti peta, symbol dan lambang.
6) Menyukai praktek/percobaan.
7) Menyukai permainan dan aktivitas fisik.
Cara menumbuhkan minat belajar untuk masing-masing gaya belajar :
Pembelajaran praktikum adalah model proses belajar yang efektif untuk
mencapai 3 tujuan secara bersamaan (keterampilan kognitif, keterampilan
afektif, dan keterampilan psikomotorik).
Gaya belajar yang cocok untuk fakultas kedokteran :
Ketiga gaya belajar memiliki kecocokan dengan ragam cara pembelajaran
di kedokteran. Untuk Integrated Teaching (IT), cocok dengan gaya belajar
visual dan gaya belajar auditori yang lebih senang mendengarkan orang lain
berbicara. Lalu saat skill lab dan tutorial, cocok untuk ke-3 gaya belajar
tersebut karena skill lab dan tutorial menggabungkan ke-3 gaya belajar.
Gaya belajar yang cocok adalah gaya belajar varian. Gaya belajar ini
menggabungkan tiga tipe belajar (auditori, kinestetik, dan visual). Setiap
individu memiliki gaya belajar yang dominan terhadap satu tipe. Tetapi,
alangkah baiknya jika kita bisa menggabungkan tiga gaya belajar (auditori,
kinestetik, dan visual) untuk mencapai hasil yang lebih maksimal.
5. Jurnal
Jurnal menurut KBBI adalah majalah yang khusus memuat artikel dalam satu
bidang ilmu tertentu.
Jurnal adalah suatu karya ilmiah berupa suatu hasil penelitian atau telaah
artikel/review articles (buku, hasil penelitian yang relevan) yang dipublikasikan
dalam bentuk cetak.
16
Sistematika jurnal secara umum:
a. Judul
Komponen pertama dibaca.
Mencerminkan/mewakili isi tulisan.
Umumnya jelas dan lugas
b. Nama pengarang
Nama pengarang dan institusi tempat peneliti mengadakan penelitian sering
dipakai sebagai jaminan mutu.
Pengarang jurnal:
Memberikan kontribusi dalam desain, pengumpulan data, analisis,
interpretasi data.
Membuat draft manuskrip.
Memberikan persetujuan final makalah yang akan diterbitkan.
Peneliti yang mempunyai andil terbesar dalam ide, persiapan, pelaksanaan dan
penulisan hasil penelitian disebut penulis utama (principal author)
c. Abstrak dan kata kunci
Abstrak merupakan bentuk mini karangan dan mencakup komponen yang
tersusun sebagai IMRAD:
a) Introduction : alasan utama mengapa penelitian dilakukan.
b) Methods : bagaimana penelitian dilakukan.
c) Results : hasil utama yang diperoleh.
d) Discussion : simpulan utama penelitian.
Ke-4 komponen isi laporan penelitian dikemukakan secara ringkas dan jelas.
Ada 2 jenis abstrak:
a) Abstrak satu paragraf (one-paragraph abstract) dituliskan secara naratif
alasan penelitian, apa yang dikerjakan, hasil yang didapat dan simpulan
utama, harus dituliskan dengan sekuen yang logis dengan kalimat pengantar
yang lancar.
b) Abstrak terstruktur (structured abstract) ditulis dalam subjudul
background, setting, methods, main results, conclusions.
d. Isi laporan:
a) Pendahuluan (Introduction)
17
Alasan atau pembenaran mengapa penelitian diperlukan, dan hipotesis
atau pertanyaan penelitian yang akan dijawab beserta desain yang
dipakai.
Ringkas dan jelas.
Didukung oleh rujukan yang kuat, namun uraian yang rinci tidak
dibenarkan sehingga seluruh isinya tidak lebih dari 1 halaman.
Hal-hal penting lainnya dari pustaka tidak dimasukkan di Pendahuluan
tetapi Pembahasan.
b) Bahan dan Cara (Materials and Methods).
Sering disebut juga Materials and Methods (bahan dan cara kerja),
Subjects and Methods (subjek dan cara kerja), Patients and Methods
(pasien dan cara kerja), atau Methods (cara kerja).
Pada umumnya cara kerja meliputi :
Desain penelitian.
Tempat dan waktu penelitian.
Sumber data: primer atau sekunder.
Populasi target dan terjangkau, sampel, cara pemilihan sampel.
Kriteria pemilihan.
Keterangan khusus sesuai dengan desain yang dipakai.
Teknik pengukuran (pemeriksaan).
Rencana analisis.
c) Hasil (Results)
Bagian sentral laporan penelitian.
Biasanya ditampilkan dalam bentuk narasi dan diperjelas dengan dengan
tabel dan/atau gambar.
Didahului dengan penyajian data deskriptif tentang subjek yang diteliti
(biasanya dilengkapi tabel atau gambar).
Bagian analitik hasil biasanya dikemukakan terlebih dahulu yang bersifat
umum baru kemudian analisis yang lebih rinci.
d) Diskusi (Discussion)
Pada diskusi, dianalisis makna temuan penelitian yang dinyatakan dalam
hasil.
Diperbandingkan dengan penemuan sebelumnya sampai dengan pustaka
mutakhir; apakah memperkuat, berlawanan atau baru sama sekali.
18
Dikemukakan pula keterbatasan penelitian.
Pada paragraf terakhir dibuat simpulan yang diperoleh dari penelitian
dan relevansinya dengan ilmu pengetahuan, praktik dan manfaat untuk
penelitian mendatang.
e. Ucapan terima kasih
Diberikan kepada orang atau institusi yang telah memberi bantuan
substansial kepada peneliti, sponsor.
Tidak perlu mencantumkan nama orang yang tidak terlibat dalam penelitian
walau orang tersebut terkenal.
f. Daftar Pustaka (Reference)
Penulisan dilakukan dengan cermat sesuai dengan aturan dalam jurnal.
Rata-rata menggunakan sistem penulisan Vancouver (berdasarkan urutan
waktu keluarnya referensi) atau Harvard (berdasarkan nama keluarga
pengarang).
g. Lampiran
Kiat membaca jurnal:
1) Membaca Abstrak, Pendahuluan dan Kesimpulan untuk mendapatkan
gambaran umum yang jelas mengenai maksud, tujuan serta hasil dari
penelitian.
2) Setelah mendapat ide umum dari makalah, kemudian membaca sepintas dan
mencari ide-ide umum dari setiap subbab dalam makalah untuk mencari alur
pengambilan kesimpulan secara jelas dari makalah yang ditulis. Apabila
menemui detai-detail makalah yang menarik perhatian ataupun yang
diperkirakan memiliki andil besar dalam pengambilan kesimpulan, kita dapat
memilih untuk membaca bagian tersebut terlebih dahulu.
3) Bagian Diskusi yang mendahului pengambilan kesimpulan terkadang juga
sangat penting untuk disimak untuk mencari hubungan antara penjelasan-
penjelasan sebelumnya dengan kesimpulan di akhir makalah.
4) Setelah semua itu dilakukan, selanjutnya kita dapat membaca kalimat per
kalimat pada makalah tersebut secara lengkap. Cara membaca yang memakan
waktu seperti ini hanya akan dilakukan apabila perlu.
5) Catat setiap poin-poin yang penting, juga catat setiap istilah baru dan konsep
yang tidak kita mengerti. Setelah selesai membaca keseluruhan jurnal, kita
19
bisa kemudian mencari arti dari istilah-istilah baru yang telah kita catat tadi.
Buatlah juga pertanyaan.
6. Komunikasi Efektif
Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan.
Secara sederhana kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan
penerimaan pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai
kesamaan pandangan atas ide yang dipertukarkan tersebut.
Elemen dalam komunikasi :
1) Komunikator : orang yang menyampaikan pesan
2) Pesan : ide atau informasi yang disampaikan berupa verbal, non verbal dan
paralinguistik
3) Media : sarana komunikasi berupa tatap langsung, media elektronik, tertulis
pribadi dan tertulis bukan pribadi.
4) Komunikan : audience, pihak yang menerima pesan.
5) Umpan Balik: respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya.
Hukum komunikasi :
“REACH”
Respect (sikap menghargai)
Empathy (kemampuan mendengar)
Audible (dapat didengarkan)
Clarity (jelas)
Humble (rendah hati)
Pondasi membangun komunikasi efektif :
1) Berusaha benar-benar mengerti orang lain
2) Memenuhi komitmen atau janji
3) Menjelaskan harapan
4) Meminta maaf dengan tulus ketika membuat kesalahan
5) Memperhatikan integritas pribadi
Kiat-kiat agar dapat sukses dalam berkomunikasi adalah:
1) Mengenali dengan baik lawan bicara
2) Menghindari terlalu banyak bicara dan kurang mendengar
3) Jangan merasa dan memperlihatkan bahwa kita lebih tahu dari lawa bicara kita
4) Mengenali betul-betul diri sendiri dan kemampuan diri
20
Cara berkomunikasi efektif :
1) Berpikirlah dulu sebelum menyampaikan pesan
Kecepatan berbicara manusia lima kali lebih cepat dari kecepatan berpikirnya,
sehingga sering perkataan manusia dapat menimbulkan rasa tersinggung, kecewa,
depresi, dan berbagai bentuk perasaan lainnya. Oleh karena itu kita harus berpikir
terlebih dahulu sebelum berpikir.
2) Tahu apa yang akan dikatakan
Seorang harus mengerti dan mengetahui apa yang akan dikatakannya dan
mengapa mengatakan itu, sebelum benar-benar mengatakannya.
3) Situasi
Sesuaikan apa yang akan dikatakan dengan situasi yang sedang dihadapi. Oleh
karena itu sebelum berkomunikasi, sebaiknya seseorang mengetahui siapa yang akan
dihadapi dan bagaimana situasinya.
4) Perhatikan nada suara dan pilihan kata
Ingatlah bahwa cara mengatakan sesuatu melalui nada suara dan pemilihan kata,
benar-benar mempunyai makna yang sama seperti hal yang kita sampaikan. Jangan
ada maksud tersembunyi dibaliknya. Nada yang lembut untuk keakraban dan nada
yang keras untuk memberi perintah. Pilihan kata yang runtut dan komunikatif sangat
penting, agar dapat diterima dengan baik oleh si penerima.
5) Bukan kata-kata saja, tetapi gerak tubuh dan tangan juga perlu diperhatikan
Perlu diketahui bahwa komunikasi bukan menyangkut suara yang keluar dari
mulut saja, namun tubuh kita dengan berbagai ekspresi dan gerak tangan juga
melakukan komunikasi. Terlalu banyak bergerak juga dapat menimbulkan gangguan
dalam proses komunikasi. Menatap mata lawan bicara adalah syarat mutlak dalam
berkomunikasi.
6) Kebutuhan pendengar
Dalam berkomunikasi kita perlu menyadari kebutuhan pendengar, sehingga pesan
akan lebih mudah diingat oleh mereka.
7) Dapatkanlah umpan balik
Kita perlu mendapatkan umpan balik agar kita tahu bahwa pendengar paham
dengan apa yang kita maksud.
8) Berpengaruh jangka panjang
21
Wowo diberikan assignment
Dalam berkomunikasi haruslah mempunyai pengaruh jangka panjang. Mungkin
kita telah memberi suatu penyelesaian yang cemerlang, tetapi kita juga perlu
mengimplementasikannya.
9) Kata dan perbuatan harus sejalan
Kita harus mendukung kata-kata kita dengan tindakan kita, kalau tidak pesan
komunikasi tidak akan sampai.
10) Menjadi pendengar yang baik
Kita harus mendengar menjadi pendengar yang baik.
7. Protes
a. Cara Mengajukan Protes
Menyatakan suatu pendapat seperti mengungkapkan keberatan (protes) itu
diperbolehkan sebagai bentuk komunikasi dan pemikiran yang kritis namun dalam
konteks yang sesuai dan harus ada aturannya seperti:
1) Sopan santun yang harus dijaga2) Bukti yang akurat3) Jangan memvonis salah4) Menggunakan bahasa yang jelas dan tidak menyinggung5) Bersikap terbuka terhadap informasi yang didapat6) Menunjukkan data, fakta, ilustrasi, contoh, atau perbandingan yang dapat
meyakinkan pihak yang akan di protes.7) Menunjukkan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap apa yang diprotes
apakah sudah benar atau tidak.
VI. Kerangka Konsep
22
Tidak berkomunikasi dengan efektif
Gaya belajar auditorik yang tidak suka membaca
Tidak menguasai teknologi informasi
Tidak menjadi adult learner
Tidak memanajemen waktu dengan baik
Protes kepada dosen
Nilai assignment yang rendah
Nilai assignment Wowo rendah karena Wowo tidak mengerjakan assignment dengan baik dan terlambat mengumpulkan assignment. Hal ini dikarenakan Wowo tidak menerapkan adult learning, gaya belajar auditori yang bersifat tidak suka membaca, tidak memanfaatkan teknologi informasi dengan baik, tidak bisa memanajemen waktu dengan baik, serta tidak bisa berkomunikasi dengan efektif sehingga ia melakukan protes kepada dosen.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Jawwad M Ahmad.(2004).Manajemen Waktu. Bandung:
SyaamilCiptaMedia.
23
Tidak mengerjakan assignment dengan baik dan terlambat mengumpulkan
Etika berkomunikasi kepada dosen
Argogalih.(2006).Manajemen Waktu dalam Berkarir. Diakses pada tanggal 2
September 2014.
http://www.binuscareer.com/Article.aspx?
id=xeBNjswr5NHzcVcoR323Ssbt5HuG7PKybDVI7TZTaM0%3D [online]
De Porter, Bobbi dan Mike Hernacki.(2002). Quantum Learning: Membiasakan
Belajar Nyaman dan Menyenangkan.Bandung:Kaifa
Dahlan, SA. (2010). Membaca dan Menelaah Jurnal Uji Klinis.
Jakarta:SalembaMedika.
Halomoan, Fahrizal. (2006). Membangun Komunikasi Efektif dan Beretika
Pustakawan Untuk Memberdayakan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Pustakawan Penyelia pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara: Sumatera Utara.
Harsono, dan Djoko Dwiyanto.(2005).Pembelajaran Berpusat Mahasiswa.
Yogyakarta : Pusat Pengembangan Pendidikan UGM.
Haryanto.(2011). Macam-macam Gaya belajar. Diakses pada tanggal 2
September 2014. http://belajarpsikologi.com/macam-macam-gaya-belajar/ [online]
Gredler, Margaret E. Bell. (1991). Terjemahan: Belajar dan Membelajarkan.
Jakarta: CV. Rajawali
Kamil, Mustofa.(n.d.). Andragogi. Diakses pada tanggal 2 September
201
4.http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/196111091987031
001-MUSTOFA_KAMIL/Andragogi.pdf [online]
Puspitasari, Widya.(n.d.). Hubungan antara Manajemen Waktu dan Dukungan
Sosial dengan Prestasi Akademik Mahasiswa yang Bekerja. Diakses pada tanggal 2
September 2014.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=123312&val=5545&title=
[online]
Rothwell, William J. (2008). Adult Learning Basics.Massachusetts. United
States of America:ASTD. Hlm7-12
Shinta, Rosalia.(2014). Etika Berkomunikasi. Diakses pada tanggal 1 September
2014.http://shintarosalia.lecture.ub.ac.id/2014/05/etika-berkomunikasi/ [online]
Tim Dosen Undip. Teknologi Informasi. Diakses pada tanggal 1 September
2014.http://ondoc.logand.com/d/3148/pdf [online]
24
Wulandari, Retno. (2011). Hubungan Gaya Belajar Dengan Prestasi Belajar
Mahasiswa Semester IV Program Study D IV Kebidanan Universitas Sebelas Maret.
JurnalKesMaDaSka 2(1): 45-52
25