tutorial

37
SKENARIO A : Wowo Wowo menandapat nilai assignment yang rendah dari dosen. Assignment-nya berupa membuat intisari jurnal tentang PBL yang harus dikumpulkan via e-mail. Menurut dosen, assignment Wowo tidak dikerjakan dengan baik dan terlamabat dikumpulkan. Wowo mengajukan protes karena menurutnya dosen tidak mau mengerti keadaannya. Selama ini Wowo lebih senang belajar dengan mendengarkan kuliah dan berdiskusi bersama teman-temannya. Ia tidak senang membaca sehingga kesulitan membuat intisari jurnal Selain itu, Wowo juga tidak mengerti dari mana dia harus mulai mengerjakan assignment. Wowo juga merasa bahwa kegiatan akademik di fakultas kedokteran terlalu padat sehingga ia merasa sangat sibuk dan tidak sempat mengerjakan assignment dengan baik. Ditambah lagi, ia tidak mengerti bagaimana cara mengirim file melalu e-mail sehingga dia minta tolong kakaknya untuk mengirimkan assignment-nya. Kakaknya yang tidak tahu batas akhir pengumpulan, mengirimkan e-mail ke dosen 3 hari setelahnya. I. Klarifikasi Istilah 1. Assignment (tugas) : Yang wajib dikerjakan atau ditentukan untuk dilakukan. 2. Intisari : Isi atau bagian yang terpenting dari sesuatu. 3. Jurnal : Catatan harian atau surat kabar harian. Majalah 1

Upload: triantami-wijayenti-h-sarbi

Post on 04-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan tutorial blok 1

TRANSCRIPT

Page 1: Tutorial

SKENARIO A : Wowo

Wowo menandapat nilai assignment yang rendah dari dosen. Assignment-nya berupa

membuat intisari jurnal tentang PBL yang harus dikumpulkan via e-mail. Menurut dosen,

assignment Wowo tidak dikerjakan dengan baik dan terlamabat dikumpulkan. Wowo

mengajukan protes karena menurutnya dosen tidak mau mengerti keadaannya. Selama ini

Wowo lebih senang belajar dengan mendengarkan kuliah dan berdiskusi bersama teman-

temannya. Ia tidak senang membaca sehingga kesulitan membuat intisari jurnal Selain itu,

Wowo juga tidak mengerti dari mana dia harus mulai mengerjakan assignment. Wowo juga

merasa bahwa kegiatan akademik di fakultas kedokteran terlalu padat sehingga ia merasa

sangat sibuk dan tidak sempat mengerjakan assignment dengan baik. Ditambah lagi, ia tidak

mengerti bagaimana cara mengirim file melalu e-mail sehingga dia minta tolong kakaknya

untuk mengirimkan assignment-nya. Kakaknya yang tidak tahu batas akhir pengumpulan,

mengirimkan e-mail ke dosen 3 hari setelahnya.

I. Klarifikasi Istilah

1. Assignment (tugas) : Yang wajib dikerjakan atau ditentukan untuk

dilakukan.

2. Intisari : Isi atau bagian yang terpenting dari sesuatu.

3. Jurnal : Catatan harian atau surat kabar harian. Majalah

khusus yang membuat artikel dalam suatu

bidang tertentu.

4. File (arsip) : Dokumen tertulis yang berupa akta dan

sebagainya di waktu lampau, biasanya

dikeluarkan oleh lembaga/instansi resmi,

disimpan dan dipelihara khusus untuk

referensi.

5. E-mail : Untuk pengiriman data melalui jaringan

komputer.

6. Kegiatan akademik : Kegiatan yang berkaitan dengan lembaga

pendidikan tinggi.

7. Fakultas : Bagian perguruan tinggi tempat mempelajari

suatu bidang ilmu yang terdiri atas beberapa

jurusan.

1

Page 2: Tutorial

8. Tidak dikerjakan dengan baik : Tidak dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan

tidak sesuai aturan.

II. Identifikasi Masalah

KENYATAAN KESESUAIAN KONSEN

Wowo mendapatkan nilai

assignment yang rendah.Tidak sesuai harapan. VVV

Assignment Wowo tidak

dikerjakan dengan baik dan

Wowo tidak mengerti dari

mana dia harus memulai

pekerjaannya.

Tidak sesuai harapan. V

Dia tidak mengerti cara

mengirim e-mail.Tidak sesuai harapan. V

Wowo tidak senang

membaca sehingga

kesulitan membuat intisari

jurnal.

Tidak sesuai harapan. VV

Wowo tidak memberitahu

kakaknya batas akhir

pengumpulan assignment.

Tidak sesuai harapan. V

Wowo merasa kegiatan

akademiknya terlalu padat.Tidak sesuai harapan. V

Wowo mengajukan protes

kepada dosen.Tidak sesuai harapan. VV

Masalah yang paling prioritas adalah masalah Wowo mendapatkan nilai assignment

yang rendah karena nilai assignment ini bisa berpengaruh terhadap nilai akhir Wowo dan

kelulusannya pada blok ini.

III. Analisis Masalah

2

Page 3: Tutorial

1. Wowo mendapatkan nilai assignment yang rendah.

a. Apa yang menyebabkan Wowo mendapat nilai yang rendah?

Yang menyebabkan Wowo mendapat nilai yang rendah :

1) Dia tidak menerapkan cara adult learning.

2) Gaya belajar Wowo adalah auditori, ciri-ciri gaya belajar ini adalah tidak suka

membaca.

3) Dia tidak dapat memanajemen waktunya dengan baik.

4) Dia tidak dapat memanfaatkan teknologi informasi dengan baik.

5) Dia tidak dapat berkomunikasi dengan efektif.

b. Apa yang bisa dilakukan Wowo untuk memperbaiki tugas assignment-nya?

Wowo sebaiknya meminta maaf kepada dosen atas keterlambatannya dalam

mengirim tugas dan bertanya secara sopan tugas tambahan apa yang bisa ia

kerjakan untuk memperbaiki nilai assignment-nya yang rendah.

c. Berapa persentase nilai assignment pada nilai akhir?

Persentase nilai akhir adalah sebagai berikut :

1) Soal pilihan ganda (MCQ) sebesar 65%.

2) Umpan balik tutorial dengan sebesar 15%.

3) Hasil kerja keterampilan (skill lab, praktikum) mahasiswa sebesar 10%.

4) Hasil tugas mandiri (pada kasus Wowo adalah assignment intisari jurnal)

dengan proporsi sebesar 10%.

d. Bagaimana kriteria penilaian dalama assignment?

Kriteria penilaian intisari jurnal yang baik :

1) Kesesuaian (relevansi) > Isi dan pembahasan berhubungan logis.

2) Menggunakan bahasa yang efektif serta tidak meniru kalimat yang terdapat

dalam jurnal.

3) Menggunakan ejaan yang disempurnakan.

4) Tidak menghilangkan poin penting/informasi jurnal.

5) Terstruktur (sesuai sistematika jurnal).

6) Memiliki sitasi yang baik (jika ada).

e. Apakah assignment menjadi syarat untuk kelulusan blok?

3

Page 4: Tutorial

Assignment memang berpengaruh terhadap kelulusan blok. Akan tetapi persentase

nilai assignment tidak sebesar persentase nilai MCQ pada nilai akhir blok.

2. Wowo tidak suka membaca sehingga kesulitan membuat intisari.

a. Apa langkah-langkah dalam membuat intisari?

b. Bagaimana cara meningkatkan minat baca seseorang?

Cara meningkatkan minat baca pada mahasiswa :

1) Bagi para orang tua membudayakan membaca adalah hal yang sangat penting

sehingga seorang mahasiswa pun bisa bergelut dengan banyak buku.

2) Luangkan waktu kita untuk membaca.

3) Sebaiknya pihak kampus bisa meningkatkan fasilitas perpustakaan demi para

mahasiswanya agar minat baca mahasiswa meningkat.

4) Khusus mahasiswa dengan gaya pembelajaran sistem auditorial seperti Wowo

dapat mencoba untuk membiasakan diri membaca sambil mendengarkan

alunan lagu sehingga dapat meningkatkan minat bacanya.

c. Apa gaya belajar Wowo?

Gaya belajar Wowo adalah gaya belajar auditori. Cara belajar auditori lebih

cenderung memilih cara belajar melalui berdiskusi daripada membaca .

4

1. Baca abstrak dan kesimpulan.

2. Setelah mendapat ide umum, baca jurnal per bagian

3. Tandai bagian penting dan baca

kembali yang penting

4. Tulis catatan kecil tentang permasalahan dalam jurnal

5. Mulai tulis intisari dengan mencatumkan poin penting dengan

kalimat sendiri

6. Periksa akurasi

7. Lakukan revisi pada bagian yang dianggap kurang

Page 5: Tutorial

d. Apakah ada hubungan antara gaya belajar Wowo dengan minat bacanya yang

kurang?

Ya, ada hubungan. Karakteristik gaya belajar auditori benar-benar menempatkan

pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Ciri-ciri

gaya belajar auditori :

1) Semua informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran, tipe belajar ini lebih

suka kegiatan berdiskusi.

2) Sulit untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara langsung.

3) Sulit menulis ataupun membaca.

e. Apa gaya belajar yang efektif atau cocok untuk anak Fakultas Kedokteran?

Gaya belajar yang cocok adalah gaya belajar varian. Gaya belajar ini

menggabungkan tiga tipe belajar (auditori, kinestetik, dan visual). Setiap individu

memiliki gaya belajar yang dominan terhadap satu tipe. Tetapi, alangkah baiknya

jika kita bisa menggabungkan tiga gaya belajar (auditori, kinestetik, dan visual)

untuk mencapai hasil yang lebih maksimal.

3. Wowo tidak mengerjakan tugas dengan baik dan tidak tahu harus memulai dari mana.

a. Apa kriteria assignment (membuat intisari jurnal) yang baik?

Kriteria penilaian intisari jurnal yang baik :

1) Kesesuaian (relevansi) > Isi dan pembahasan berhubungan logis.

2) Menggunakan bahasa yang efektif serta tidak meniru kalimat yang terdapat

dalam jurnal.

3) Menggunakan ejaan yang disempurnakan.

4) Tidak menghilangkan poin penting/informasi jurnal.

5) Terstruktur (sesuai sistematika jurnal).

6) Memiliki sitasi yang baik (jika ada).

b. Apa kemampuan awal yang harus dimiliki seseorang untuk membuat intisari

jurnal?

Kemampuan dasar yang harus dimiliki dalam membuat intisari jurnal adalah

kemampuan untuk mencari jurnal yang valid, membaca efektif, berpikir logis,

kritis, dan analitis.

5

Page 6: Tutorial

4. Wowo tidak mengerti cara mengirim e-mail.

a. Bagaimana cara mengirimkan e-mail?

Cara mengirim e-mail serta menyisipkan file pada email :

1) Buka akun e-mail kita.

2) Klik compose new email atau “Tulis”.

3) Sebelumnya, kita tulis Subject dan untuk siapa e-mail itu akan dikirim. Dalam

tampilan Compose terdapat cc yang berarti alamat tambahan.

4) Klik tab attachment.

5) Setelah muncul tampilan Attachment file, kita pilih file mana yang akan kita

lampirkan

6) Klik Attach file/Open.

7) Tunggu sampai bar Upload File selesai.

8) Klik Send.

b. Bagaimana etika pengiriman e-mail kepada dosen?

Apabila kita mengirimkan tugas kuliah, jangan hanya mengirimkan attachment

tanpa redaksional. Kita juga harus:

1) Mengucapkan salam.

2) Menuliskan identitas.

3) Menuliskan keperluan kita.

4) Akhiri dengan terimakasih.

5) Tuliskan salam penutup.

5. Wowo tidak memberi tahu batas akhir pengiriman e-mail.

a. Bagaimana cara menyampaikan informasi secara efektif?

Cara menyampaikan informasi secara efektif adalah :

1) Mengenali dengan lawan bicara

2) Menghindari terlalu banyak bicara dan kurang mendengar

3) Jangan merasa dan memperlihatkan bahwa kita lebih tahu dari lawan bicara.

4) Mengenali betul-betul diri sendiri dan kemampuan diri.

5) Meminta maaf dengan tulus ketika membuat kesalahan

6. Wowo merasa bahwa kegiatan akademiknya terlalu padat.

6

Page 7: Tutorial

a. Bagaimana cara mengatur waktu yang baik di kalangan mahasiswa Fakultas

Kedokteran?

1) Lakukan survei waktu pribadi dengan cara mengamati seberapa banyak waktu

yang kita miliki setiap harinya.

2) Perhatikan jadwal harian.

3) Jangan perfeksionis. Seseorang yang perfeksionis akan melihat segala sesuatu

sedetail-detailnya sehingga dapat menimbulkan kekecewaan apabila tidak

terpenuhi. Lebih jauhnya, seseorang yang sangat perfeksionis akan

menghabiskan waktu untuk mencari kesempurnaan yang diinginkannya. Hal

ini tidak efektif dalam manajemen waktu.

4) Belajarlah untuk berkata tidak pada setiap godaan yang mungkin timbul yang

mengakibatkan kita menunda sesuatu.

5) Belajar menentukan prioritas. Penentuan prioritas dapat berdasarkan status

permasalahan.

6) Gabungkan sejumlah aktivitas apabila memungkinkan, hal ini tentunya dapat

menghemat waktu kerja.

7) Adaptasi diri. Hal ini sangat penting terutama dalam menghadapi suatu

lingkungan yang baru, apabila telah menyatu dengan lingkungan pekerjaan

yang dilakukan terasa lebih menyenangkan sehingga dapat meningkatkan

tempo kerja.

b. Adakah peran unit di Fakultas Kedokteran yang dapat membantu dalam

manajemen waktu?

Di Fakultas Kedokteran ada unit UBKM yang mengurus tentang masalah

mahasiswa mengenai ketidakhadiran dan masalah akademik dengan dosen.

Sedangkan, masalah menejemen waktu dosen pembimbing akademik yang

bertanggung jawab untuk membantu mahasiswa.

c. Apa saja jenis-jenis kegiatan akademik di Fakultas Kedokteran?

Jenis-jenis kegiatan akademik:

1) Integrated Teaching (IT).

2) Skill lab.

3) Praktikum.

4) Tutorial dan pleno.

7

Page 8: Tutorial

5) Assignment.

7. Wowo mengajukan protes kepada dosen.

a. Bagaimana mekanisme protes yang baik kepada dosen?

Tata cara protes yang baik kepada dosen:

1) Menggunakan sikap yang baik dan sopan.

2) Mempunyai bukti yang akurat.

3) Memaparkan dengan bahasa yang sopan dan santun.

4) Jangan menyinggung perasaan dosen.

5) Bersikap terbuka terhadap informasi yang didapat.

6) Menggunakan etika komunikasi yang baik.

7) Menunjukkan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap apa yang diprotes,

apakah sudah benar atau tidak.

b. Apakah protes kepada dosen dibenarkan?

Mengajukan protes boleh dilakukan jika kita memiliki alasan yang kuat dan dapat

memengaruhi nilai atau proses belajar mahasiswa. Mengajukan protes jika

mahasiswa yakin tidak melakukan kesalahan dan memiliki alasan yang kuat

untuk membela diri. Pengajuan protes yang baik harus memiliki alasan yang kuat

mengenai apa yang akan diajukan, harus bersifat subjektif, serta berbicara dengan

etika yang baik. Alangkah baiknya tidak menemui langsung dan menyatakan

protes tetapi menanyakan dulu apakah beliau sedang disibukkan dengan

kegiatannya atau ada waktu untuk berbicara. Saat mengajukan protes berusaha

berbicara secara runtut jangan langsung memberikan protes, ajukan juga alasan

pendukung mengapa memprotes beliau, juga berusaha tidak menyinggung beliau.

c. Bagaimana jika ditinjau dari kasus ini?

Dalam kasus ini, Wowo sebaiknya tidak mengajukan protes kepada dosen karena

kesalahan yang terjadi merupakan kesalahan dari dirinya sendiri, yaitu tidak

mengerjakan tugas dengan baik serta telat dalam mengirimkan tugas.

IV. Keterbatasan Ilmu Pengetahuan

Learning What I Know What I Don’t Know How Will I How Will I

8

Page 9: Tutorial

Issues Prove Learn

Adult

Learning

Definisi

adult

learning

Kriteria adult

learner.

Bagaimana cara

menjadi adult

learner.

Jurnal

Textbook

Internet

Manajemen

Waktu

Definisi

Manajemen

Waktu

Prinsip

manajemen

waktu.

Cara manajemen

waktu.

Teknologi

Informasi

Definisi

Teknologi

Definisi

Informasi

Cara mengirim e-

mail.

Etika mengirim

e-mail.

Manfaat

perkembangan

teknologi dan

informasi.

Gaya Belajar

Jenis-jenis

gaya belajar.

Gaya belajar

yang cocok untuk

anak Fakultas

Kedokteran.

Teori

Komunikasi

Definisi

Komunikasi Cara komunikasi

yang efektif.

Etika Protes

Kepada

Dosen

Etika

berkomunikasi

dengan dosen.

Etika dalam

menyampaikan

pendapat.

9

Page 10: Tutorial

Mengambil

Kesimpulan

Jurnal

Definisi

Jurnal

Definisi

Intisari

Cara mencari

jurnal.

Langkah-langkah

membuat intisari

jurnal.

V. Sintesis Masalah

1. Adult Learning

a. Definisi adult dan adult learning

Adult (dewasa) adalah seseorang yang telah mencapai tahap kematangan. Adult

learning adalah proses belajar dalam suatu pelatihan yang ditujukan kepada orang

dewasa untuk dapat memaknai suatu keadaan dan menghubungkannya dengan

kehidupan nyata, terutama yang berkaitan dengan dirinya sendiri (Rothwell,2008).

Sedangkan pelaku dari adult learning ini disebut adult learner.

b. Kriteria adult learner

1) Memiliki banyak pengalaman dan berpikiran terbuka.

2) Senang menerima saran.

3) Memberikan perhatian terhadap hal-hal menarik.

4) Berpikir kritis terhadap masalah yang dialaminya.

5) Bertanggung jawab dan bersifat optimistik.

6) Berorientasi pada tujuan.

c. Tahapan menjadi seorang adult learner

10

Page 11: Tutorial

d. Manfaat adult learning

1) Dapat menerapkan pengetahuan yang dimilikinya dalam kehidupan.

2) Mudah berbaur dalam kegiatan organisasi.

3) Dapat memecahkan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan.

4) Membuat kita lebih siap ketika terjun ke masyarakat.

5) Membuat kita menjadi lebih mandiri.

2. Time Management ( Manajemen Waktu)

a. Definisi Time Management

Time Management (Manajemen Waktu) adalah suatu keterampilan dalam

memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya sehingga tercapai tujuannya dan

memperoleh manfaat yang maksimal. Time Management dapat terjadi suatu

kendala yang sulit dihadapi apabila seseorang sama sekali tidak terampil dalam

mengatur kegiatannya.

b. Prinsip Manajemen Waktu

7 Prinsip manajemen waktu menurut dr.Jan Yager :

D : Divide, Membagi-bagi tugas sesuai dengan tujuan kita (memprioritas tugas-

tugas).

O : Organize, Atur bagaimana melaksanakannya.

I : Ignore, Mengabaikan gangguan (pertahankan fokus).

T : Take, Mengambil kesempatan (hindari prokrastinasi).

N : Now, Jangan menunda-nunda tugas-tugas yang dapat dikerjakan sekarang.

O : Opportunity, Memanfaatkan kesempatan yang ada.

11

Menciptakan iklim belajar yang kondusif

Menyusun rencana kegiatan belajar beserta

tujuannya

Melaksanakan kegiatan pembelajaran (harus bersifat aktif dalam

prosesnya)

Saling berbagi pengalaman dan hasil

belajar dengan yang lain

Melakukan evaluasi terhadap hasil belajar

Page 12: Tutorial

W : Watch Out! Berhati-hati dalam menggunakan waktu.

c. Cara-Cara Memanajemen Waktu

1) Lakukan survei waktu pribadi dengan cara mengamati seberapa banyak waktu

yang kita miliki setiap harinya.

2) Perhatikan jadwal harian.

3) Jangan perfeksionis. Seseorang yang perfeksionis akan melihat segala sesuatu

sedetail-detailnya sehingga dapat menimbulkan kekecewaan apabila tidak

terpenuhi. Lebih jauhnya, seseorang yang sangat perfeksionis akan

menghabiskan waktu untuk mencari kesempurnaan yang diinginkannya. Hal

ini tidak efektif dalam manajemen waktu.

4) Belajarlah untuk berkata tidak pada setiap godaan yang mungkin timbul yang

mengakibatkan kita menunda sesuatu.

5) Belajar menentukan prioritas. Penentuan prioritas dapat berdasarkan status

permasalahan.

6) Gabungkan sejumlah aktivitas apabila memungkinkan, hal ini tentunya dapat

menghemat waktu kerja.

7) Adaptasi diri. Hal ini sangat penting terutama dalam menghadapi suatu

lingkungan yang baru, apabila telah menyatu dengan lingkungan pekerjaan

yang dilakukan terasa lebih menyenangkan sehingga dapat meningkatkan

tempo kerja.

3. Teknologi Informasi

Kata email merupakan singkatan dari Electronic Mail, yang dalam bahasa

indonesia memiliki arti ‘surat elektronik’. Email merupakan sistem yang

memungkinkan pesan berbasis teks untuk dikirim dan diterima secara elektronik

melalui komputer maupun telepon seluler.

Untuk menerima email, kita harus memiliki alamat email. Seperti yang telah

disebutkan di atas, alamat email diibaratkan sebagai sebuah nomor HP. Hanya saja

formatnya tidak angka semua sebagaimana pada nomor HP. Alamat email

menggunakan format semacam berikut ini:

[email protected]

Alamat email memuat dua identitas yang dipisahkan oleh tanda @. Dibagian kiri

tanda @ biasa disebut sebagai username email dan dibagian kanan adalah server atau

12

Page 13: Tutorial

penyedia dari email tersebut. Username menyatakan identitas pengguna email,

sedangkan server menunjukkan identitas dari penyedia layanan email. Jika kita salah

menuliskan alamat email, maka email yang kita kirim tidak mungkin sampai.

Layanan email yang tersedia saat ini:

1. Yang berbayar.

2. Yang tidak berbayar.

Contoh: yahoo, gmail.

Kelebihan email

1. Tidak memerlukan amplop dan perangko, serta pembuatannya tidak memerlukan

pulpen, kertas, maupun tinta seperti halnya surat biasa.

2. Proses berkirim email pun dapat dilakukan dengan sangat cepat, kapan pun dan

dimana saja ke seluruh dunia sehingga dapat menghemat uang dan waktu dalam

berkirim surat.

Kelemahan email:

1. Kemungkinan terjadinya pemalsuan identitas. Hal ini berkenaan dengan

kemudahan proses pembuatan alamat email dapat membuat orang yang tidak

bertanggung jawab memanfaatkan keadaan ini dengan membuat email beridentitas

palsu untuk keperluan-keperluan yang bersifat negatif.

2. Kemungkinan terjadinya penyadapan informasi. Hal ini bisa terjadi terlebih jika

kita menggunakan komputer yang digunakan secara massal misalnya di warnet

atau di komputer umum.

Cara mengirim e-mail serta menyisipkan file pada email:

1. Buka akun e-mail kita.

2. Klik compose new email atau “Tulis”.

3. Sebelumnya, kita tulis Subject dan untuk siapa e-mail itu akan dikirim. Dalam

tampilan Compose terdapat cc yang berarti alamat tambahan.

4. Klik tab attachment.

5. Setelah muncul tampilan Attachment file, kita pilih file mana yang akan kita

lampirkan

6. Klik Attach file/Open.

7. Tunggu sampai bar Upload File selesai.

13

Page 14: Tutorial

8. Klik Send.

4. Gaya Belajar

Menurut Fleming dan Mills (1992), gaya belajar merupakan kecenderungan siswa

untuk mengadaptasi strategi tertentu dalam belajarnya sebagai bentuk tanggung

jawabnya untuk mendapatkan satu pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan

belajar di kelas/sekolah maupun tuntutan dari mata pelajaran.

Willing (1988) mendefinisikan gaya belajar sebagai kebiasaan belajar yang

disenangi oleh pembelajar.

Definisi yang lebih menjurus pada gaya belajar bahasa dan yang dijadikan

panduan pada penelitian ini dikemukakan oleh Oxford (2001:359) dimana gaya

belajar didefinisikan sebagai pendekatan yang digunakan peserta didik dalam belajar

bahasa baru atau mempelajari berbagai mata pelajaran.

Macam-macam gaya belajar serta ciri-cirinya :

1. Visual (Visual Learners)

Menitikberatkan pada ketajaman penglihatan. Gaya belajar seperti ini

mengandalkan penglihatan atau melihat dulu buktinya untuk kemudian bisa

memercayai atau memahainya.

Karakter khas:

1) Kebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual untuk

mengetahuinya atau memahaminya.

2) Memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna.

3) Memiliki pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik.

4) Memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung.

5) Terlalu reaktif terhadap suara.

6) Sulit mengikuti anjuran secara lisan, ketujuh seringkali salah

menginterpretasikan kata atau ucapan.

Ciri-ciri gaya belajar visual:

1) Cenderung melihat sikap, gerakan, dan bibir guru yang sedang mengajar.

2) Bukan pendengar yang baik saat berkomunikasi.

3) Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu, biasanya akan

melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak.

4) Tak suka bicara didepan kelompok dan tak suka pula mendengarkan

orang lain.

14

Page 15: Tutorial

5) Terlihat pasif dalam kegiatan diskusi.

6) Kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan.

7) Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan.

8) Dapat duduk tenang ditengah situasi yang rebut dan ramai tanpa

terganggu.

2. Auditori (Auditory Learners)

Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar menempatkan

pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan.

Karakter khas:

1) Semua informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran.

2) Sulit untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara langsung

3) Sulit menulis ataupun membaca.

Ciri-ciri gaya belajar Auditori yaitu :

1) Mampu mengingat dengan baik penjelasan guru di depan kelas, atau

materi yang didiskusikan dalam kelompok/ kelas.

2) Pendengar ulung: anak mudah menguasai materi iklan/ lagu di televise/

radio.

3) Cenderung banyak omong.

4) Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik

karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja

dibacanya.

5) Kurang cakap dalm mengerjakan tugas mengarang/menulis.

6) Senang berdiskusi dan berkomunikasi dengan orang lain

7) Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru dilingkungan sekitarnya,

seperti hadirnya anak baru, adanya papan pengumuman di pojok kelas,

dan lain-lain.

3. Kinestetik (Kinesthetic Learners)

Mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang

memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya.

Karakter khas :

Menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus

mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki

gaya ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya.

Ciri-ciri gaya belajar Kinestetik yaitu :

15

Page 16: Tutorial

1) Menyentuh segala sesuatu yang dijumapinya, termasuk saat belajar.

2) Sulit berdiam diri atau duduk manis, selalu ingin bergerak.

3) Mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya aktif.

Contoh: saat guru menerangkan pelajaran, dia mendengarkan sambil

tangannya asyik menggambar.

4) Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar.

5) Sulit menguasai hal-hal abstrak seperti peta, symbol dan lambang.

6) Menyukai praktek/percobaan.

7) Menyukai permainan dan aktivitas fisik.

Cara menumbuhkan minat belajar untuk masing-masing gaya belajar :

Pembelajaran praktikum adalah model proses belajar yang efektif untuk

mencapai 3 tujuan secara bersamaan (keterampilan kognitif, keterampilan

afektif, dan keterampilan psikomotorik).

Gaya belajar yang cocok untuk fakultas kedokteran :

Ketiga gaya belajar memiliki kecocokan dengan ragam cara pembelajaran

di kedokteran. Untuk Integrated Teaching (IT), cocok dengan gaya belajar

visual dan gaya belajar auditori yang lebih senang mendengarkan orang lain

berbicara. Lalu saat skill lab dan tutorial, cocok untuk ke-3 gaya belajar

tersebut karena skill lab dan tutorial menggabungkan ke-3 gaya belajar.

Gaya belajar yang cocok adalah gaya belajar varian. Gaya belajar ini

menggabungkan tiga tipe belajar (auditori, kinestetik, dan visual). Setiap

individu memiliki gaya belajar yang dominan terhadap satu tipe. Tetapi,

alangkah baiknya jika kita bisa menggabungkan tiga gaya belajar (auditori,

kinestetik, dan visual) untuk mencapai hasil yang lebih maksimal.

5. Jurnal

Jurnal menurut KBBI adalah majalah yang khusus memuat artikel dalam satu

bidang ilmu tertentu.

Jurnal adalah suatu karya ilmiah berupa suatu hasil penelitian atau telaah

artikel/review articles (buku, hasil penelitian yang relevan) yang dipublikasikan

dalam bentuk cetak.

16

Page 17: Tutorial

Sistematika jurnal secara umum:

a. Judul

Komponen pertama dibaca.

Mencerminkan/mewakili isi tulisan.

Umumnya jelas dan lugas

b. Nama pengarang

Nama pengarang dan institusi tempat peneliti mengadakan penelitian sering

dipakai sebagai jaminan mutu.

Pengarang jurnal:

Memberikan kontribusi dalam desain, pengumpulan data, analisis,

interpretasi data.

Membuat draft manuskrip.

Memberikan persetujuan final makalah yang akan diterbitkan.

Peneliti yang mempunyai andil terbesar dalam ide, persiapan, pelaksanaan dan

penulisan hasil penelitian disebut penulis utama (principal author)

c. Abstrak dan kata kunci

Abstrak merupakan bentuk mini karangan dan mencakup komponen yang

tersusun sebagai IMRAD:

a) Introduction : alasan utama mengapa penelitian dilakukan.

b) Methods : bagaimana penelitian dilakukan.

c) Results : hasil utama yang diperoleh.

d) Discussion : simpulan utama penelitian.

Ke-4 komponen isi laporan penelitian dikemukakan secara ringkas dan jelas.

Ada 2 jenis abstrak:

a) Abstrak satu paragraf (one-paragraph abstract) dituliskan secara naratif

alasan penelitian, apa yang dikerjakan, hasil yang didapat dan simpulan

utama, harus dituliskan dengan sekuen yang logis dengan kalimat pengantar

yang lancar.

b) Abstrak terstruktur (structured abstract) ditulis dalam subjudul

background, setting, methods, main results, conclusions.

d. Isi laporan:

a) Pendahuluan (Introduction)

17

Page 18: Tutorial

Alasan atau pembenaran mengapa penelitian diperlukan, dan hipotesis

atau pertanyaan penelitian yang akan dijawab beserta desain yang

dipakai.

Ringkas dan jelas.

Didukung oleh rujukan yang kuat, namun uraian yang rinci tidak

dibenarkan sehingga seluruh isinya tidak lebih dari 1 halaman.

Hal-hal penting lainnya dari pustaka tidak dimasukkan di Pendahuluan

tetapi Pembahasan.

b) Bahan dan Cara (Materials and Methods).

Sering disebut juga Materials and Methods (bahan dan cara kerja),

Subjects and Methods (subjek dan cara kerja), Patients and Methods

(pasien dan cara kerja), atau Methods (cara kerja).

Pada umumnya cara kerja meliputi :

Desain penelitian.

Tempat dan waktu penelitian.

Sumber data: primer atau sekunder.

Populasi target dan terjangkau, sampel, cara pemilihan sampel.

Kriteria pemilihan.

Keterangan khusus sesuai dengan desain yang dipakai.

Teknik pengukuran (pemeriksaan).

Rencana analisis.

c) Hasil (Results)

Bagian sentral laporan penelitian.

Biasanya ditampilkan dalam bentuk narasi dan diperjelas dengan dengan

tabel dan/atau gambar.

Didahului dengan penyajian data deskriptif tentang subjek yang diteliti

(biasanya dilengkapi tabel atau gambar).

Bagian analitik hasil biasanya dikemukakan terlebih dahulu yang bersifat

umum baru kemudian analisis yang lebih rinci.

d) Diskusi (Discussion)

Pada diskusi, dianalisis makna temuan penelitian yang dinyatakan dalam

hasil.

Diperbandingkan dengan penemuan sebelumnya sampai dengan pustaka

mutakhir; apakah memperkuat, berlawanan atau baru sama sekali.

18

Page 19: Tutorial

Dikemukakan pula keterbatasan penelitian.

Pada paragraf terakhir dibuat simpulan yang diperoleh dari penelitian

dan relevansinya dengan ilmu pengetahuan, praktik dan manfaat untuk

penelitian mendatang.

e. Ucapan terima kasih

Diberikan kepada orang atau institusi yang telah memberi bantuan

substansial kepada peneliti, sponsor.

Tidak perlu mencantumkan nama orang yang tidak terlibat dalam penelitian

walau orang tersebut terkenal.

f. Daftar Pustaka (Reference)

Penulisan dilakukan dengan cermat sesuai dengan aturan dalam jurnal.

Rata-rata menggunakan sistem penulisan Vancouver (berdasarkan urutan

waktu keluarnya referensi) atau Harvard (berdasarkan nama keluarga

pengarang).

g. Lampiran

Kiat membaca jurnal:

1) Membaca Abstrak, Pendahuluan dan Kesimpulan untuk mendapatkan

gambaran umum yang jelas mengenai maksud, tujuan serta hasil dari

penelitian.

2) Setelah mendapat ide umum dari makalah, kemudian membaca sepintas dan

mencari ide-ide umum dari setiap subbab dalam makalah untuk mencari alur

pengambilan kesimpulan secara jelas dari makalah yang ditulis. Apabila

menemui detai-detail makalah yang menarik perhatian ataupun yang

diperkirakan memiliki andil besar dalam pengambilan kesimpulan, kita dapat

memilih untuk membaca bagian tersebut terlebih dahulu.

3) Bagian Diskusi yang mendahului pengambilan kesimpulan terkadang juga

sangat penting untuk disimak untuk mencari hubungan antara penjelasan-

penjelasan sebelumnya dengan kesimpulan di akhir makalah.

4) Setelah semua itu dilakukan, selanjutnya kita dapat membaca kalimat per

kalimat pada makalah tersebut secara lengkap. Cara membaca yang memakan

waktu seperti ini hanya akan dilakukan apabila perlu.

5) Catat setiap poin-poin yang penting, juga catat setiap istilah baru dan konsep

yang tidak kita mengerti. Setelah selesai membaca keseluruhan jurnal, kita

19

Page 20: Tutorial

bisa kemudian mencari arti dari istilah-istilah baru yang telah kita catat tadi.

Buatlah juga pertanyaan.

6. Komunikasi Efektif

Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan.

Secara sederhana kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan

penerimaan pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai

kesamaan pandangan atas ide yang dipertukarkan tersebut.

Elemen dalam komunikasi :

1) Komunikator : orang yang menyampaikan pesan

2) Pesan : ide atau informasi yang disampaikan berupa verbal, non verbal dan

paralinguistik

3) Media : sarana komunikasi berupa tatap langsung, media elektronik, tertulis

pribadi dan tertulis bukan pribadi.

4) Komunikan : audience, pihak yang menerima pesan.

5) Umpan Balik: respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya.

Hukum komunikasi :

“REACH”

Respect (sikap menghargai)

Empathy (kemampuan mendengar)

Audible (dapat didengarkan)

Clarity (jelas)

Humble (rendah hati)

Pondasi membangun komunikasi efektif :

1) Berusaha benar-benar mengerti orang lain

2) Memenuhi komitmen atau janji

3) Menjelaskan harapan

4) Meminta maaf dengan tulus ketika membuat kesalahan

5) Memperhatikan integritas pribadi

Kiat-kiat agar dapat sukses dalam berkomunikasi adalah:

1) Mengenali dengan baik lawan bicara

2) Menghindari terlalu banyak bicara dan kurang mendengar

3) Jangan merasa dan memperlihatkan bahwa kita lebih tahu dari lawa bicara kita

4) Mengenali betul-betul diri sendiri dan kemampuan diri

20

Page 21: Tutorial

Cara berkomunikasi efektif :

1) Berpikirlah dulu sebelum menyampaikan pesan

Kecepatan berbicara manusia lima kali lebih cepat dari kecepatan berpikirnya,

sehingga sering perkataan manusia dapat menimbulkan rasa tersinggung, kecewa,

depresi, dan berbagai bentuk perasaan lainnya. Oleh karena itu kita harus berpikir

terlebih dahulu sebelum berpikir.

2) Tahu apa yang akan dikatakan

Seorang harus mengerti dan mengetahui apa yang akan dikatakannya dan

mengapa mengatakan itu, sebelum benar-benar mengatakannya.

3) Situasi

Sesuaikan apa yang akan dikatakan dengan situasi yang sedang dihadapi. Oleh

karena itu sebelum berkomunikasi, sebaiknya seseorang mengetahui siapa yang akan

dihadapi dan bagaimana situasinya.

4) Perhatikan nada suara dan pilihan kata

Ingatlah bahwa cara mengatakan sesuatu melalui nada suara dan pemilihan kata,

benar-benar mempunyai makna yang sama seperti hal yang kita sampaikan. Jangan

ada maksud tersembunyi dibaliknya. Nada yang lembut untuk keakraban dan nada

yang keras untuk memberi perintah. Pilihan kata yang runtut dan komunikatif sangat

penting, agar dapat diterima dengan baik oleh si penerima.

5) Bukan kata-kata saja, tetapi gerak tubuh dan tangan juga perlu diperhatikan

Perlu diketahui bahwa komunikasi bukan menyangkut suara yang keluar dari

mulut saja, namun tubuh kita dengan berbagai ekspresi dan gerak tangan juga

melakukan komunikasi. Terlalu banyak bergerak juga dapat menimbulkan gangguan

dalam proses komunikasi. Menatap mata lawan bicara adalah syarat mutlak dalam

berkomunikasi.

6) Kebutuhan pendengar

Dalam berkomunikasi kita perlu menyadari kebutuhan pendengar, sehingga pesan

akan lebih mudah diingat oleh mereka.

7) Dapatkanlah umpan balik

Kita perlu mendapatkan umpan balik agar kita tahu bahwa pendengar paham

dengan apa yang kita maksud.

8) Berpengaruh jangka panjang

21

Page 22: Tutorial

Wowo diberikan assignment

Dalam berkomunikasi haruslah mempunyai pengaruh jangka panjang. Mungkin

kita telah memberi suatu penyelesaian yang cemerlang, tetapi kita juga perlu

mengimplementasikannya.

9) Kata dan perbuatan harus sejalan

Kita harus mendukung kata-kata kita dengan tindakan kita, kalau tidak pesan

komunikasi tidak akan sampai.

10) Menjadi pendengar yang baik

Kita harus mendengar menjadi pendengar yang baik.

7. Protes

a. Cara Mengajukan Protes

Menyatakan suatu pendapat seperti mengungkapkan keberatan (protes) itu

diperbolehkan sebagai bentuk komunikasi dan pemikiran yang kritis namun dalam

konteks yang sesuai dan harus ada aturannya seperti:

1) Sopan santun yang harus dijaga2) Bukti yang akurat3) Jangan memvonis salah4) Menggunakan bahasa yang jelas dan tidak menyinggung5) Bersikap terbuka terhadap informasi yang didapat6) Menunjukkan data, fakta, ilustrasi, contoh, atau perbandingan yang dapat

meyakinkan pihak yang akan di protes.7) Menunjukkan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap apa yang diprotes

apakah sudah benar atau tidak.

VI. Kerangka Konsep

22

Page 23: Tutorial

Tidak berkomunikasi dengan efektif

Gaya belajar auditorik yang tidak suka membaca

Tidak menguasai teknologi informasi

Tidak menjadi adult learner

Tidak memanajemen waktu dengan baik

Protes kepada dosen

Nilai assignment yang rendah

Nilai assignment Wowo rendah karena Wowo tidak mengerjakan assignment dengan baik dan terlambat mengumpulkan assignment. Hal ini dikarenakan Wowo tidak menerapkan adult learning, gaya belajar auditori yang bersifat tidak suka membaca, tidak memanfaatkan teknologi informasi dengan baik, tidak bisa memanajemen waktu dengan baik, serta tidak bisa berkomunikasi dengan efektif sehingga ia melakukan protes kepada dosen.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Jawwad M Ahmad.(2004).Manajemen Waktu. Bandung:

SyaamilCiptaMedia.

23

Tidak mengerjakan assignment dengan baik dan terlambat mengumpulkan

Etika berkomunikasi kepada dosen

Page 24: Tutorial

Argogalih.(2006).Manajemen Waktu dalam Berkarir. Diakses pada tanggal 2

September 2014.

http://www.binuscareer.com/Article.aspx?

id=xeBNjswr5NHzcVcoR323Ssbt5HuG7PKybDVI7TZTaM0%3D [online]

De Porter, Bobbi dan Mike Hernacki.(2002). Quantum Learning: Membiasakan

Belajar Nyaman dan Menyenangkan.Bandung:Kaifa

Dahlan, SA. (2010). Membaca dan Menelaah Jurnal Uji Klinis.

Jakarta:SalembaMedika.

Halomoan, Fahrizal. (2006). Membangun Komunikasi Efektif dan Beretika

Pustakawan Untuk Memberdayakan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Pustakawan Penyelia pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara: Sumatera Utara.

Harsono, dan Djoko Dwiyanto.(2005).Pembelajaran Berpusat Mahasiswa.

Yogyakarta : Pusat Pengembangan Pendidikan UGM.

Haryanto.(2011). Macam-macam Gaya belajar. Diakses pada tanggal 2

September 2014. http://belajarpsikologi.com/macam-macam-gaya-belajar/ [online]

Gredler, Margaret E. Bell. (1991). Terjemahan: Belajar dan Membelajarkan.

Jakarta: CV. Rajawali

Kamil, Mustofa.(n.d.). Andragogi. Diakses pada tanggal 2 September

201

4.http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/196111091987031

001-MUSTOFA_KAMIL/Andragogi.pdf [online]

Puspitasari, Widya.(n.d.). Hubungan antara Manajemen Waktu dan Dukungan

Sosial dengan Prestasi Akademik Mahasiswa yang Bekerja. Diakses pada tanggal 2

September 2014.

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=123312&val=5545&title=

[online]

Rothwell, William J. (2008). Adult Learning Basics.Massachusetts. United

States of America:ASTD. Hlm7-12

Shinta, Rosalia.(2014). Etika Berkomunikasi. Diakses pada tanggal 1 September

2014.http://shintarosalia.lecture.ub.ac.id/2014/05/etika-berkomunikasi/ [online]

Tim Dosen Undip. Teknologi Informasi. Diakses pada tanggal 1 September

2014.http://ondoc.logand.com/d/3148/pdf [online]

24

Page 25: Tutorial

Wulandari, Retno. (2011). Hubungan Gaya Belajar Dengan Prestasi Belajar

Mahasiswa Semester IV Program Study D IV Kebidanan Universitas Sebelas Maret.

JurnalKesMaDaSka 2(1): 45-52

25