tutorial eritoderma

29
BAB I PENDAHULUAN IDENTITAS Nama : Tn. CS Usia : 39 thn Jenis Kelamin : Laki-laki Status : Menikah Agama : Islam Alamat : Cilincing Pekerjaan : Karyawan No. RM :1043xx Tgl. Berobat : 11-08-2015 KELUHAN UTAMA Kulit terkelupas dan bersisik sejak 2 minggu SMRS KELUHAN TAMBAHAN Gatal RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Pasien datang ke RSIJ Sukapura dengan keluhan kulit terkelupas dan bersisik kasar sejak 2 minggu SMRS. Pasien 1

Upload: tri-utami-ningrum

Post on 08-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

mnm

TRANSCRIPT

Page 1: Tutorial Eritoderma

BAB I

PENDAHULUAN

IDENTITAS

• Nama : Tn. CS

• Usia : 39 thn

• Jenis Kelamin : Laki-laki

• Status : Menikah

• Agama : Islam

• Alamat : Cilincing

• Pekerjaan : Karyawan

• No. RM :1043xx

• Tgl. Berobat : 11-08-2015

KELUHAN UTAMA

Kulit terkelupas dan bersisik sejak 2 minggu SMRS

KELUHAN TAMBAHAN

Gatal

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang ke RSIJ Sukapura dengan keluhan kulit terkelupas dan bersisik kasar

sejak 2 minggu SMRS. Pasien mengatakan awalnya timbul bercak kemerahan disekitar

paha yang disertai dengan rasa gatal, 2 hari kemudian bercak kemerahan menyebar ke

perut, punggung dan tangan, pasien merasakan pada bercak kemerahan tersebut timbul

sisik-sisik halus dan kulit terkelupas diseluruh tubuh.

1

Page 2: Tutorial Eritoderma

Kemudian bercak-bercak kemerahan timbul hampir pada seluruh tubuhnya kecuali

pada kulit kepala. Pasien mengatakan keluhan ini muncul setelah pasien mengkonsumsi

obat ginjal yang diberikan oleh dokter umum setelah ia di nyatakan mempunyai penyakit

ginjal. Pasien mengatakan ia tidak mengingat nama obat yang diberikan. Keluhan seperti

adanya mata merah maupun bibir sariawan disangkal oleh pasien. Pasien juga mengatakan

mengalami demam namun tidak terlalu tinggi.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Pasien menyangkal pernah mengalami keluhan kulit bersisik dan gatal sebelumnya.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Pasien menyangkal didalam keluarga memiliki keluhan yang sama dengan pasien.

RIWAYAT ALERGI

Pasien menyangkal didalam keluarga memiliki keluhan yang sama dengan pasien.

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda vital

Suhu : tidak dilakukan

TD : tidak dilakukan

Frekuensi nadi: 88 x/menit

Frekuensi napas: 18 x/menit

STATUS GENERALIS

Kepala : T.A.K

Leher : T.A.K

Thorax : T. A.K

Abdomen : T.A.K

2

Page 3: Tutorial Eritoderma

Ekstremitas : T.A.K

Kulit : Lihat di status dermatologi

STATUS DERMATOLOGIS

Regio : Seluruh Tubuh

Karakteristik Lesi :

Lesi multiple, kering, berbatas tegas, sebagian bentuk bulat, sebagian tidak

beraturan, sebagian lentikular dan numular

Efloresensi :

Skuama tebal

3

Page 4: Tutorial Eritoderma

4

Page 5: Tutorial Eritoderma

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Laboratorium : 11/08/15

Hb : 13.0 (N)

Trombosit : 522 (↑)

Hematokrit : 40.0 (N)

Leukosit : 19.5 (↑)

Eritrosit : 4.97 (N)

GDS : 106 g/dl)

SGOT : 489 (↑)

SGPT : 465 (↑)

Ureum : 180 (↑)

Creatinin : 8,2 (↑)

RESUME

Pasien datang ke RSIJ Sukapura dengan keluhan kulit terkelupas dan bersisik kasar

sejak 2 minggu SMRS. Pasien mengatakan awalnya timbul bercak kemerahan disekitar

paha yang disertai dengan rasa gatal, 2 hari kemudian bercak kemerahan menyebar ke

perut, punggung dan tangan pasien merasakan bintik-bintik kemerahan ini kemudian

5

Page 6: Tutorial Eritoderma

timbul sisik-sisik pada bercak-bercak tersebut. Kemudian bercak-bercak kemerahan timbul

hampir pada seluruh tubuhnya kecuali pada kulit kepala. Pasien mengatakan keluhan ini

muncul setelah pasien mengkonsumsi obat ginjal yang diberikan oleh dokter umum setelah

ia di nyatakan mempunyai penyakit ginjal. Pasien mengatakan ia tidak mengingat nama

obat yang diberikan. Status dermatologis :

Regio: Seluruh Tubuh

Karakteristik Lesi : Lesi multiple, kering, berbatas tegas, sebagian bentuk bulat,

sebagian tidak beraturan, sebagian lentikular dan numular

Efloresensi : Skuama tebal sebagian berlapis

DIAGNOSIS

Diagnosis Kerja :

Eritroderma

Diagosis Banding :

Psoriasis

SSJ

PENATALAKSANAAN

Non-Medikamentosa

Edukasi tentang penyakit

Menghentikan konsumsi obat yang memungkinkan memiliki potensi yang

menyebabkan timbulnya keluhan yang ada pada pasien.

Menjaga kebersihan dan menghindari stress

Diet tinggi protein

Medica – Mentosa

Karena obat = Prednison 4x10 mg

Perluasan pnykit kulit = 4x10/15 mg/ hr

Pnykit leiner = 3x1-2 mg/hr

Sindrom sezary = prednison 30 mg/hr

PROGNOSIS

6

Page 7: Tutorial Eritoderma

Quo ad vitam: ad bonam

Quo ad functional: ad bonam

Quo ad sanationam: dubia ad bonam

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

Eritroderma adalah kelainan kulit yang ditandai dengan adanya kemerahan

atau eritema yang bersifat generalisata yang mencakup 90% permukaan tubuh yang

berlangsung dalam beberapa hari sampai beberapa minggu.Bila eritemanya antara 50-

90% dinamakan pre-eritroderma.3 Dermatitis eksfoliativa dianggap sinonim dengan

7

Page 8: Tutorial Eritoderma

eritroderma.2,4Bagaimanapun, kedua istilah ini adalah berbeda, karena pada gambaran

klinik dapat menghasilkan penyakit yang berbeda. Pada banyak kasus, eritroderma

umumnyadisebabkan kelainan kulit yang ada sebelumnya (misalnya psoriasis atau

dermatitis atopik), cutaneous T-cell lymphoma (CTCL) atau reaksi obat. Identifikasi

penyakit yang menyertai menggambarkan satu dari sekian banyak kelainan kulit.5

Epidemiologi

Insidens eritroderma sangat bervariasi, menurut penelitian dari 0,9-70 dari

100.000 populasi. Penyakit ini dapat mengenai pria ataupun wanita namun paling

sering pada pria dengan rasio 2 : 1 sampai 4 : 1, dengan onset usia rata-rata > 40 tahun,

meskipun eritroderma dapat terjadi pada semua usia.Insiden eritroderma makin

bertambah. Penyebab utamanya adalah psoriasis. Hal tersebut seiring dengan

meningkatnya insidens psoriasis.3,6

Penyakit kulit yang sedang diderita memegang peranan penting lebih dari

setengah kasus dari eritroderma. Identifikasi psoriasis mendasari penyakit kulit lebih

dari seperempat kasus. Didapatkan laporan bahwa terdapat 87 dari 160 kasus adalah

psoriasis berat.6

Abraham et al. menyatakan bahwa dari 101 kasus eritroderma didapatkan 75%

adalah pria dengan usia rata-rata 50 tahun, dengan durasi penyakit adalah 5 tahun.

Anak-anak bisa menderita eritroderma diakibatkan alergi terhadap obat. Alergi

terhadap obat bisa karena pengobatan yang dilakukan sendiri ataupun penggunaan obat

secara tradisional.2

Etiologi

Eritroderma dapat disebabkan oleh akibat alergi obat secara sistemik, perluasan

penyakit kulit, penyakit sistemik termasuk keganasan.6 Penyakit kulit yang dapat

menimbulkan eritroderma diantaranya adalah psoriasis 23%, dermatitis spongiotik

20%, alergi obat 15%, CTCL atau sindrom sezary 5%.7

Secara morfologis gambaran eritroderma menyerupai beberapa kelainan kulit

dan penyakit sistemik, begitu pula akibat alergi obat-obatan tertentu (Tabel 1).

8

Page 9: Tutorial Eritoderma

1. Eritroderma yang disebabkan oleh alergi obat secara sistemik

Keadaan ini banyak ditemukan pada dewasa muda. Obat yang dapat

menyebabkan eritroderma adalah arsenik organik, emas, merkuri (jarang), penisilin,

barbiturat. Insiden ini dapat lebih tinggi karena kebiasaan masyarakat orang sering

melakukan pengobatan sendiri dan pengobatan secara tradisional.2Waktu mulainya

obat ke dalam tubuh hingga timbul penyakit bervariasi dapat segera sampai 2

minggu. Gambaran klinisnya adalah eritema universal. Bila ada obat yang masuk

lebih dari satu yang masuk ke dalam tubuh diduga sebagai penyebabnya ialah obat

yang paling sering menyebabkan alergi.3,13

2. Eritroderma yang disebabkan oleh perluasan penyakit kulit

Eritroderma et causa psoriasis, merupakan eritroderma yang paling banyak

ditemukan dan dapat disebabkan oleh penyakit psoriasis maupun akibat pengobatan

psoriasis yang terlalu kuat.3

Dermatitis seboroik pada bayi juga dapat menyebabkan eritroderma yang

juga dikenal sebagai penyakit Leiner. Etiologinya belum diketahui pasti. Usia

penderita berkisar 4-20 minggu.Ptyriasis rubra pilaris yang berlangsung selama

beberapa minggu dapat pula menjadi eritroderma. Selain itu yang dapat

menyebabkan eritroderma adalah pemfigus foliaseus, dermatitis atopik dan liken

planus.2,3

3. Eritroderma akibat penyakit sistemik

Berbagai penyakit atau kelainan alat dalam termasuk infeksi fokal dapat

memberi kelainan kulit berupa eritroderma. Jadi setiap kasus eritroderma yang

tidak termasuk akibat alergi obat dan akibat perluasan penyakit kulit harus dicari

penyebabnya, yang berarti perlu pemeriksaan menyeluruh (termasuk pemeriksaan

laboratorium dan sinar X toraks), untuk melihat adanya infeksi penyakit pada alat

dalam dan infeksi fokal. Ada kalanya terdapat leukositosis namun tidak ditemukan

penyebabnya, jadi terdapat infeksi bakterial yang tersembunyi (occult infection)

yang perlu diobati.3

Tabel 1. Proses yang Berkaitan dengan Timbulnya Eritroderma

Penyakit Kulit Penyakit Sistemik Obat-obatan

Dermatitis atopik Mikosis fungoides Sulfonamid

9

Page 10: Tutorial Eritoderma

Dermatitis kontak

Dermatofitosis

Penyakit Leiner

Liken planus

Mikosis fungoides

Pemfigus foliaceus

Pitiriasis rubra

Psoriasis

Sindrom Reiter

Dermatitis seboroik

Dermatitis statis

Penyakit Hodgkin

Limfoma

Leukemia akut dan kronis

Multipel mieloma

Karsinoma paru

Karsinoma rektum

Karsinoma tuba falopii

Dermatitis

papuloskuamosa pada

AIDS

Antimalaria

Penisilin

Sefalosporin

Arsen

Merkuri

Barbiturat

Aspirin

Kodein

Difenilhidantoin

Yodium

Isoniazid

Kuinidin

Kaptopril

Sumber: Fitzpatrick et all. Fitzpatrick’s dermatology in general medicine.

Patofisiologi

Dalam mempelajari patogenis dari eritroderma membutuhkan pengetahuan

biologi normal dari epidermis. Seperti pada jaringan lainnya, epidermis melakukan

regenerasi secara rutin yang terjadi pada membrana basalis, dan sel-sel ini berubah

menjadi struktur keratin yang utuh melalui proses selama 10-12 hari. Pada umumnya,

sel-sel ini membutuhkan tambahan sekitar 12-14 hari lagi di stratum korneum sebelum

sel ini dilepaskan.6

Berdasarkan penelitian, jumlah skuama yang hilang pada manusia normal

antara 500-1000 mg/hari. Pengelupasan keratin paling banyak terjadi pada telapak

tangan, kulit kepala, dan dahi (kurang lebih 2-3,5 gr/m2 per 24 jam) dan paling sedikit

pada dada, lengan bawah dan tungkai bawah (0,1 gr/m2 per 24 jam). Karena Tubuh

mengkatabolisme 50-60 gr protein per hari, pengelupasan kulit yang fisiologis ini

berperan penting dalam metabolisme protein secara keseluruhan.6

Pada eritroderma terjadi peningkatan laju pengelupasan epidermis. Meskipun

beberapa peneliti memperkirakan sekitar 100 gr epidermis hilang setiap harinya, tetapi

pada beberapa literatur menyatakan bahwa hanya 20-30 gr yang hilang. Pada skuama

penderita eritroderma ditemukan peningkatan jumlah asam nukleat dan hasil

10

Page 11: Tutorial Eritoderma

metabolismenya, penurunan jumlah asam amino, dan peningkatan jumlah protein

bebas.6

Reaksi tubuh terhadap suatu agen dalam tubuh (baik itu obat-obatan, perluasan

penyakit kulit dan penyakit sistemik)adalah berupa pelebaran pembuluh darah kapiler

(eritema) yang generalisata.Eritema berarti terjadi pelebaran pembuluh darah yang

menyebabkan aliran darah ke kulit meningkat sehingga kehilangan panas bertambah.

Akibatnya pasien merasa dingin dan menggigil. Pada eritroderma kronis dapat terjadi

gagal jantung. Juga dapat terjadi hipotermia akibat peningkatan perfusi kulit.

Penguapan cairan yang makin meningkat dapat menyebabkan dehidrasi. Bila suhu

badan meningkat, kehilangan panas juga meningkat. Pengaturan suhu terganggu.

Kehilangan panas menyebabkan hipermetabolisme kompensatoar dan peningkatan laju

metabolisme basal. Kehilangan cairan oleh transpirasi meningkat sebanding laju

metabolisme basal.1,6

Kehilangan skuama dapat mencapai 9 gram/m2 permukaan kulit atau lebih

sehari sehingga menyebabkan kehilangan protein Hipoproteinemia dengan

berkurangnya albumin dan peningkatan relatif globulin terutama gammaglobulin

merupakan kelainan yang khas. Edema sering terjadi, kemungkinan disebabkan oleh

pergesaran cairan ke ruang ekstravaskuler.1

Eritroderma akut dan kronis dapat menganggu mitosis rambut dan kuku berupa

kerontokan rambut dan kuku berupa kerontokan rambut difus dan kehilangan kuku.

Pada eritroderma yang telah berlangsung berbulan – bulan dapat terjadi perburukan

keadaan umum yang progresif.2

Manifestasi Klinis

Gambaran klinis eritroderma beraneka ragam dan bervariasi tiap individu.

Kelainan yang paling pertama muncul adalah eritema, yang disebabkan oleh pelebaran

pembuluh darah, yang umumnya terjadi pada area genetalia, ekstremitas, atau kepala.

Eritema ini akan meluas sehingga dalam beberapa hari atau minggu seluruh permukaan

kulit akan terkena, yang akan menunjukan gambaran yang disebut “red man

syndrome”.6

Skuama muncul setelah eritema, biasanya setelah 2-6 hari.Skuama adalah

lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit. Skuama berkonsistensi mulai dari

11

Page 12: Tutorial Eritoderma

halus sampai kasar.6 Ukuran skuama bervariasi; pada proses akut akan berukuran besar,

sedangkan pada proses kronis akan berukuran kecil. Warna skuama juga bervariasi,

dari putih hingga kekuningan. Deskuamasi yang difus dimulai dari daerah lipatan,

kemudian menyeluruh. Dapat juga mengenai membran mukosa, terutama yang

disebabkan oleh obat. Bila kulit kepala sudah terkena, dapat terjadi alopesia, perubahan

kuku, dan kuku dapat lepas. Pada eritroderma, skuama tidak selalu terdapat, misalnya

eritroderma karena alergi obat sistemik, pada mulanya tidak disertai skuama, skuama

kemudian timbul pada stadium penyembuhan timbul.6,10

Gambar 1. Eritema disertai Skuama

Sumber: www.your-doctor.net/dermatology_atlas

Kulit kepala dapat terlibat, yang akan meluas ke folikel rambut dan matriks

kuku. Kurang lebih 25% dari pasien mengalami alopesia, dan pada banyak kasus, kuku

akan mengalami kerapuhan sebelum lepas seluruhnya. Telapak tangan dan kaki

biasanya ikut terlibat, namun jarang mengenai membran mukosa. Sering terjadi pula

bercak hiper dan hipopigmentasi.Pada eritroderma kronis, eritema tidak begitu jelas

karena bercampur dengan hiperpigmentasi.2,6

Epidermis berukuran tipis pada awal proses penyakit dan akan terlihat dan

terasa tebal pada stadium lanjut. Kulit akan terasa kering dengan krusta berwarna

kekuningan yang disebabkan serum yang mengering dan kemungkinan karena infeksi

sekunder. Pada beberapa kasus, manifestasi klinis yang muncul pada eritroderma yang

akut menyerupai nekrolisis epidermal toksik, walaupun secara patofisiologi sangat

berbeda.6

12

Page 13: Tutorial Eritoderma

Pada eritroderma karena penyakit kulit, penyakit sistemik dan obat-

obatan,sering dijumpai kelainan-kelainan yang mendasarinya, yang membantu dalam

menegakan diagnosis. Sering ditemukan plak psioriasis yang masih tersisa; papul atau

lesi oral likenplanus; gambaran pulau yang khas dari pitiriasis rubra; dan lesi papular

dari drug eruption.6 Gejala dari penyakit yang mendasari ini sering sulit ditemukan dan

harus diperiksa dengan cermat.3

Pasien mengeluh kedinginan. Pengendalian regulasi suhu tubuh menjadi hilang,

sehingga sebagai kompensasi terhadap kehilangan panas tubuh, sekujur tubuh pasien

menggigil untuk dapat menimbulkan panas metabolik. Eritroderma akibat alergi obat

secara sistemik diperlukan anamnesis yang teliti untuk mencari obat penyebabnya.

Umumnya alergi timbul akut dalam waktu 10 hari. Pada mulanya kulit hanya eritem

saja, setelah penyembuhan barulah timbul skuama.2,3 Pada eritroderma akibat alergi

obat, dapat disertai edema pada wajah dan leher.12,13

Gambar 2. Eritroderma karena alergi obat (gambar kiri); Red Man Syndrome (gambar

kanan)

Sumber: www.your-doctor.net/dermatology_atlas

Eritroderma akibat perluasan penyakit kulit seringkali pada psoriasis dan

dermatitis seboroik bayi. Psoriasis dapat menjadi eritroderma karena dua hal yaitu:

karena penyakitnya sendiri atau karena pengobatan yang terlalu kuat. Psoriasis yang

menjadi eritroderma tanda khasnya akan menghilang. Pada eritroderma et causa

13

Page 14: Tutorial Eritoderma

psoriasis, merupakan eritroderma yang disebabkan oleh penyakit psoriasis atau

pengobatan yaitu kortikosteroid sistemik, steroid topikal, komplikasi fototerapi, stress

emosional yang berat, penyakit terdahulu misalnya infeksi.2,3,11

Diagnosis

Diagnosis agak sulit ditegakkan, harus melihat dari tanda dan gejala yang sudah

ada sebelumnya misalnya, warna hitam-kemerahan di psoriasis dan kuning-kemerahan

di pilaris rubra pityriasis; perubahan kuku khas psoriasis; likenifikasi, erosi, dan

ekskoriasi di dermatitis atopik dan eksema menyebar, relatif hiperkeratosis tanpa

skuama,dan pityriasis rubra; ditandai bercak kulit dalam eritroderma. Dengan beberapa

biopsi biasanya dapat menegakkan diagnosis.2,6,9

+

-

+ +

- --

+

-

+

Diagram 1. Diagnosis pasien yang dicurigai

(CBC = pemeriksaan sel darah, CXR = x-ray thoraks)

Sumber: Champion RH ed. Rook’s, textbook of dermatology, 5th ed

14

mencari tanda dari etiologi dari riwayat dan pemeriksaan fisik

terlihat multiple pada biopsy punch; diulangi biopsy 3-6 bulan untuk menentukan diagnosis pasti

dilakukan pemeriksaan tambahan : biopsy untuk immunofluorescence, CBC, CD4: ratio CD8, CXR, biopsy kelenjar limfa

pikirkan DD lain

diagnosis pasti dan pengobatan yang tepat

Page 15: Tutorial Eritoderma

Diagnosis Banding

Ada beberapa diagnosis banding pada eritorderma :

1. Dermatitis Atopik

Dermatitis atopik adalah peradangan kulit kronis yang terjadi di lapisan

epidermis dan dermis, sering berhubungan dengan riwayat atopik pada keluarga

asma bronchial, rhinitis alergi, konjungtivitis. Atopik terjadi diantara 15-25%

populasi, berkembang dari satu menjadi banyak kelainan dan memproduksi

sirkulasi antibodi IgE yang tinggi, lebih banyak karena alergi inhalasi. Dermatitis

atopik adalah penyakit kulit yang mungkin terjadi pada usia

berapapun,tetapibiasanyatimbulsebelumusia5tahun. Biasanya, adatigatahap: balita,

anak-anak dan dewasa.5,8

Dermatitis atopik merupakan salah satu penyebab eritroderma pada orang

dewasa dimana didapatkan gambaran klinisnya terdapat lesi pra-existing, pruritus

yang parah, likenifikasi dan prurigo nodularis, sedangkan pada gambaran histologi

terdapat akantosis ringan, spongiosis variabel, dermal eosinofil dan parakeratosis.3,8

2. Psoriasis

Eritroderma psoriasis dapat disebabkan oleh karena pengobatan topikal

yang terlalu kuat atau oleh penyakitnya sendiri yang meluas. Ketika psoriasis

menjadi eritroderma biasanya lesi yang khas untuk psoriasis tidak tampak lagi

karena terdapat menghilang dimana plak-plak psoriasis menyatu, eritema dan

skuama tebal universal. Psoriasis mungkin menjadi eritroderma dalam proses yang

berlangsung lambat dan tidak dapat dihambat atau sangat cepat. Faktor genetik

berperan. Bila orang tuanya tidak menderita psoriasis resiko mendapat psoriasis

12%, sedangkan jika salah seseorang orang tuanya menderita psoriasis resikonya

mencapai 34 – 39%.2,9

Psoriasis ditandai dengan adanya bercak-bercak, eritema berbatas tegas

dengan skuama yang kasar, berlapis-lapis dan transparan disertai fenomena tetesan

lilin, Auspitz, dan Kobner.3

3. Dermatitis seboroik

15

Page 16: Tutorial Eritoderma

Dermatitis seboroikadalah peradangan kulit yang kronis

ditandaidenganplakeritema yang sering terdapat pada daerah tubuh yang banyak

mengandung kelenjar sebasea sepertikulit kepala, alis, lipatannasolabial, belakang

telinga, cuping hidung, ketiak, dada, antara skapula. Dermatitis seboroik dapat

terjadi pada semua umur, dan meningkat pada usia 40 tahun. Biasanya lebih berat

apabila terjadi pada laki-laki daripada wanita dan lebih sering pada orang-orang

yang banyak memakan lemak dan minum alkohol.2,10

Biasanya kulit penderita tampak berminyak, dengan kuman Pityrosporum

ovale yang hidup komensal di kulit berkembang lebih subur. Pada kepala tampak

eritema dan skuama halus sampai kasar (ketombe). Kulit tampak berminyak dan

menghasilkan skuama putih yang berminyak pula. Penderita akan mengeluh rasa

gatal yang hebat.(3)DS dapat diakibatkan oleh ploriferasi epidermis yang meningkat

seperti pada psoriasis. Hal ini dapat menerangkan mengapa terapi dengan sitostatik

dapat memperbaikinya. Pada orang yang telah mempunyai faktor predisposisi,

timbulnya DS dapat disebabkan oleh faktor kelelahan sterss emosional infeksi, atau

defisiensi imun.10

Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium

Pada pemeriksaan laboratorium darahrutin, didapatkan penurunan

hemoglobin, peningkatan eosinofil, dan peningkatan leukosit (pada infeksi

sekunder). Kadar imunoglobulin dapat meningkat, khususnya IgE.

Albuminserummenurun dangamma globulin meningkat relatif. Didapatkan pula

ketidakseimbanganelektrolit karena dehidrasi.6

Pasien dengan eritrodetma yang luas dapat ditemukan tanda-tanda dari

ketidakseimbangan nitrogen: edema, hipoalbuminemia, dan hilangnya masa otot.

Beberapa penelitian menunjukan terdapat perubahan keseimbangan nitrogen dan

potasium ketika laju pembentukan skuama mencapai 17 gr/m2 per 24 jam.

2. Histopatologi

Pada kebanyakan pasien dengan eritroderma histopatologi dapat membantu

mengidentifikasi penyebab eritroderma pada sampai dengan 50% kasus, biopsi

kulit dapat menunjukkan gambaran yang bervariasi, tergantung berat dan durasi

16

Page 17: Tutorial Eritoderma

proses inflamasi. Pada tahap akut, spongiosis dan parakeratosis menonjol, terjadi

edema. Pada stadium kronis, akantosis dan perpanjangan rete ridge lebih dominan.2

Eritroderma akibat limfoma, yang infiltrasi bisa menjadi semakin

pleomorfik, dan mungkin akhirnya memperoleh fitur diagnostik spesifik, seperti

bandlike limfoid infiltrat di dermis-epidermis, dengan sel cerebriform mononuklear

atipikal dan Pautrier's microabscesses. Pasien dengan sindrom Sezary sering

menunjukkan beberapa fitur dari dermatitis kronis, dan eritroderma jinak mungkin

kadang-kadang menunjukkan beberapa gambaran tidak jelas pada limfoma.2

Pemeriksaan immunofenotipe infiltrat limfoid juga mungkin sulit

menyelesaikan permasalahan karena pemeriksaan ini umumnya memperlihatkan

gambaran sel T matang pada eritroderma jinak maupun ganas. Pada psoriasis

papilomatosis dan gambaran clubbing lapisan papiler dapat terlihat, dan pada

pemfigus foliaseus, akantosis superficial juga ditemukan. Pada eritroderma

ikhtisioform dan ptiriasis rubra pilaris, biopsi diulang dari tempat-tempat yang

dipilih dengan cermat dapat memperlihatkan gambaran khasnya. 2

Penatalaksanaan

Terapi yang optimal untuk eritroderma tergantung pada penegakan penyebab

penyakit.2 Pada eritroderma karena alergi obat, penghentian dari obat-obat yang

menyebabkan alergi atau berpotensi menyebabkan alergi memberikan hasil yang baik.

Pada eritroderma karena penyakit kulit, penyakit yang mendasari harus diatasi.

Pemberian salep ter pada psoriasis sebaiknya secara hati-hati karena mampu

mencetuskan eksaserbasi eritroderma.3

Karena terdapat peningkatan kehilangan cairan transepidermal, dehidrasi sering

ditemukan sebagai komplikasi. Input dan output cairan harus dipantau secara hati-

hati.Pemberian kortikosteroid topikal efektif dalam mengatasi inflamasi pada kulit.

Pemberian antihistamin ditujukan untuk mengatasi pruritus.2

Pada eritroderma idiopatik, pemberian steroid diindikasikan apabila pengunaan

terapi konservatis tidak menunjukan perbaikan. Rata-rata 100-300 mg kortison

diberikan perhari dan biasanya digunakan sebagai terapi awal, walaupun dosis rumatan

17

Page 18: Tutorial Eritoderma

harian hanya 50 mg kortison. Pemberian kortikosteroid harus dipantau secara ketat

dalam hal efek samping, terutama pada pasien usia lanjut.2

Perhatikan kemungkinan terjadinya masalah medis sekunder (misal: dehidrasi,

gagal jantung, dan infeksi).

Komplikasi

Banyak sistem organ selain epidermis dan dermis juga terlibat pada

eritroderma. Limpadenopati terjadi pada 60% dari sebagian besar kasus. Hepatomegali

ditemukan pada 20% kasus (Abrahams et al.). spenomegali ditemukan pada 3% kasus

(kesemuanya mengalami limpoma) baik pada stadium awal dan pada hampir 20%

stadium akhir.

Rusaknya barier kulit pada eritroderma menyebabkan peningkatan extrarenal

water lost(karena penguapan air berlebihan melalui barrier kulit yang rusak).

Peningkatan extrarenal water lost ini menyebabkan kehilangan panas tubuh yang

menyebabkan hipotermia dan kehilangan cairan yang menyebabkan dehidrasi.2,6

Respon tubuh terhadap dehidrasi dengan meningkatkan cardiac output, yang bila terus

berlanjut akan menyebabkan gagal jantung, dengan manifestasi klinis seperti

takikardia, sesak, dan edema.Oleh karena itu evaluasi terhadap balans cairan sangatlah

penting pada pasien eritroderma.6

Pasien dengan eritroderma yang luas dapat ditemukan tanda-tanda dari

ketidakseimbangan nitrogen: edema, hipoalbuminemia, dan hilangnya masa otot.Pada

eritroderma kronik dapat mengakibatkan kakeksia, alopesia, palmoplantar keratoderma,

kelainan pada kuku and ektropion.2

Prognosis

Prognosis eritroderma tergantung pada proses penyakit yang

mendasarinya.Prognosis pada kasus alergi obat adalah baik setelah obat

dihentikan.Penyembuhan golongan ini adalah yang tercepat dibandingkan dengan

golongan lain.Prognosis kasus akibat gangguan sistemik seperti limfoma akan

18

Page 19: Tutorial Eritoderma

tergantung pada keberhasilan pengobatan penyakitnya itu sendiri.Kasus idiopatik

adalah kasus yang sulit diramalkan, dapat bertahan dalam waktu yang lama, dan

seringkali disertai dengan keadaan umum yang lemah.

Pada eritroderma yang belum diketahui sebabnya, pengobatan dengan

kortikosteroid hanya mengurangi gejalanya, danpasien akan mengalami ketergantungan

kortikosteroid.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Eritroderma adalah kelainan kulit yang ditandai dengan eritema di seluruh/

hampir seluruh tubuh dan biasanya disertai skuama. Kelainan ini lebih banyak

didapatkan pada pria, terutama pada usia rata-rata 40-60 tahun. Penyebab tersering

eritroderma adalah akibat perluasan penyakit kulit sebelumnya, reaksi obat, alergi obat,

dan akibat penyakit sistemik termasuk keganasan.

Gambaran klinik eritroderma berupa eritema dan skuama yang bersifat

generalisata. Penatalaksanaan eritroderma yaitu dengan pemberian kortikosteroid dan

pengobatan topikal dengan pemberian emolien serta pemberian cairan dan perawatan di

ruangan yang hangat.

Prognosis eritroderma yang disebabkan obat-obatan relatif lebih baik,

sedangkan eritroderma yang disebabkan oleh penyakit idiopatik, dermatitis dapat

berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dan cenderung untuk kambuh.

19

Page 20: Tutorial Eritoderma

DAFTAR PUSTAKA

1. Wasitaatmadja SM. Anatomi kulit. Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. 5th

ed. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007.p;3-5.

2. Champion RH. Eczema, Lichenification, prurigo, and erythroderma. In: Champion

RH eds. Rook’s, textbook of dermatology, 5th ed. Washington; Blackwell Scientific

Publications. 1992.p;17.48-17.52.

3. Djuanda A. Dermatosis eritroskuamosa. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. 5th ed.

Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007.p;197-200.

4. Sanusi UH. Erythroderma (generalized exfoliative dermatitis). Emedicine (updated

24 Januari 2012). Available from: URL:

http://emedicine.medscape.com/article/1106906-overview

5. Shimizu H. Shimizu’s textbook of dermatology. 1st ed. Hokkaido: Nakayama Shoten

Publishers; 2007.p; 122-25, 98-101.

6. Freederg IM. Exfoliative dermatitis. Fitzpatrick et all. Fitzpatrick’s dermatology in

general medicine. 4th ed. Newyork: Mcgraw-Hill. 1996. Chapter-41.p; 527-531.

7. Siregar RS. Dermatosis eritroskuamosa. Saripati penyakit kulit. 2nd ed. Jakarta:

EGC. 2005.p; 94-106,236-238.

8. Sularsito SA, Djuanda S. Dermatitis. Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin.

5th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2005.p; 138.

20

Page 21: Tutorial Eritoderma

9. Imtikhananik. Dermatitis Exfoliativa. Cermin Dunia Kedokt 1992;74:16-18.

10. Utama HW, Kurniawan D. Erupsi alergi obat. Tesis. Palembang: Fakultas

Kedokteran Universitas Sriwijaya.2007.p; 11.

11. Schön MP, Boehncke WH. Psoriasis. N Engl J Med 2005;352:1899-912.

12. Tyrrell JD. Severe exfoliating dermatitis from sodium sulphocyanate therapy. Can

Med Assoc J. 1930 January; 22(1): 80–81.

13. Akhyani M et al. Erythroderma: a clinical study of 97 cases. BMC Dermatology.

2005; 5:5

14. Bruno TF, Grewal P. Erythroderma: a dermatologic emergency. CJEM

2009;11(3):244-246

21