tutorial

92
S e l a y a n g P a n d a n g Kota Palangka Raya Tahun 2011 Kota “Cantik” - Terencana, Aman, Nyaman, Tertib, Indah dan Keterbukaan

Upload: raden-mas-jhoko-hadiningrat

Post on 22-Nov-2015

40 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

as

TRANSCRIPT

  • Selayang Pandang Kota Palangka Raya

    Tahun 2011

    Kota Cantik - Terencana, Aman, Nyaman, Tertib, Indah dan Keterbukaan

  • Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Palangka Raya

    Jl. Tjilik Riwut No. 98 Palangka Raya Telp. 0536-3231542, Fax. 0536-3231539

    Email: [email protected] Website: http://bappeda.palangkaraya.go.id

    SELAYANG PANDANG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2011

  • P uji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas anugerah dan rahmat-Nya sehingga penyusunan buku Selayang Pandang

    Kota Palangka Raya Tahun 2011 ini dapat

    terlaksana dengan baik.

    Adapun maksud dari penyusunan buku ini adalah

    selain dalam rangka menyambut Hari Jadi

    Pemerintah Kota Palangka Raya yang ke-46 pada

    tanggal 17 Juni Tahun 2011 dan Hari Ulang

    Tahun Kota Palangka Raya ke-54 pada tanggal

    17 Juli 2011, juga dimaksudkan untuk

    memperkenalkan/memberikan gambaran secara

    singkat mengenai Kota Palangka Raya.

    Buku ini, pada intinya memuat visi dan misi

    Pemerintah Kota Palangka Raya sebagaimana

    yang terdapat dalam Rencana Pembangunan

    Jangka Menengah (RPJM) Kota Palangka Raya

    2008-2013, pengertian Lambang Daerah Kota

    Palangka Raya, sekilas sejarah terbentuknya

    Kota Palangka Raya, serta berbagai kondisi dan

    potensi yang ada di Kota Palangka Raya. Selain

    berisi narasi singkat buku ini juga dilengkapi

    dengan berbagai foto dan gambar baik berupa

    grafik dan peta.

    Buku ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik

    dan saran perbaikan sangat kami harapkan. Atas

    dukungan dari Bapak Walikota Palangka Raya,

    Wakil Walikota Palangka Raya dan Ketua DPRD

    Kota Palangka Raya, serta pihak-pihak yang

    telah membantu penyusunan buku ini, kami

    mengucapkan terima kasih.

    Semoga buku ini bermanfaat bagi kita sekalian.

    Palangka Raya, Juli 2011 Plt. KEPALA BADAN PERENCANAAN

    PEMBANGUNAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA,

    Drs. Ec. Hadiansyah, M.M. Pembina Utama Muda

    NIP. 19591222 198908 1 001

    Sambutan

    ii

  • Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

    Salam sejahtera bagi kita semua.

    Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat

    Tuhan Yang Maha Esa, Saya menyampaikan

    ucapan terima kasih atas penerbitan buku

    Selayang Pandang ini yang disusun oleh

    Bappeda Kota Palangka Raya, dalam rangka Hari

    Jadi Pemerintah Kota Palangka Raya yang ke-46

    pada tanggal 17 Juni Tahun 2011 dan Hari Ulang

    Tahun Kota Palangka Raya ke-54 pada tanggal

    17 Juli 2011.

    Pembangunan yang sudah dilaksanakan oleh

    Pemerintah Kota Palangka Raya selama ini akan

    terus berlanjut dan akan semakin digalakkan,

    sebab masih banyak potensi dari berbagai

    sumber daya yang belum termanfaatkan secara

    optimal. Untuk itu, pada kesempatan ini

    Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Buku

    Selayang Pandang ini, mencoba untuk

    memperkenalkan dan menyajikan berbagai

    potensi yang dimiliki, dengan harapan dapat

    memberikan informasi awal dan daya tarik bagi

    berbagai kalangan, khususnya wisatawan

    maupun kalangan investor.

    Untuk mencapai cita-cita dimaksud, maka

    harapan kami adalah adanya kerjasama,

    dukungan dan kesadaran dari masyarakat

    sehingga motto Kota CANTIK dapat dinikmati,

    dan dengan semangat Isen Mulang Pantang

    Mundur, Maju Terus dan Tidak Mengenal

    Menyerah, Kota CANTIK Palangka Raya mari

    kita tata, kita bangun dan kita jaga Palangka Raya

    menuju JAYA. Semoga Tuhan selalu menyertai

    usaha kita semua.

    Wassalamualaikum warohamatullahi wabaroka-

    tuh .

    Palangka Raya, Juli 2011

    WALIKOTA PALANGKA RAYA

    H.M. RIBAN SATIA

    Sambutan

    iii

  • D engan ucapan syukur kami dapat mendampingi Pemerintah Kota Palangka Raya dalam melaksanakan pembangunan,

    dengan tujuan utama adalah meningkatkan

    kesejahteraan rakyat Kota Palangka Raya

    sebagai amanat cita-cita bangsa Indonesia. Kami

    menyambut baik prakarsa Walikota Palangka

    Raya memperkenalkan aspek-aspek

    pembangunan dan peningkatan ekonomi rakyat

    dengan harapan peningkatan pendapatan asli

    daerah dan sumber daya manusia.

    Pada kesempatan ini, kami atas nama Dewan

    Perwakilan Rakyat Daerah Kota Palangka Raya

    dan seluruh masyarakat Kota Palangka Raya

    mengucapkan selamat Hari Jadi Pemerintah Kota

    Palangka Raya yang ke-46 pada tanggal 17 Juni

    Tahun 2011 dan Hari Ulang Tahun Kota Palangka

    Raya ke-54 pada tanggal 17 Juli 2011.

    Semoga segala usaha dan kerja keras dari

    Pemerintah Kota Palangka Raya sebagai Ibukota

    Provinsi Kalimantan Tengah dapat memberikan

    citra dan mitra pembangunan di Kalimantan

    Tengah sesuai dengan Visi dan Misi yang

    diemban oleh Pemerintah Kota Palangka Raya.

    Palangka Raya, Juli 2011

    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PALANGKA RAYA

    KETUA,

    SIGIT KARYAWAN YUNIANTO, S.H.

    Sambutan

    iv

  • Halaman Judul i

    Kata Sambutan Kepala Bappeda Kota Palangka Raya .. ii

    Kata Sambutan Walikota Palangka Raya iIi

    Kata Sambutan Ketua DPRD Kota Palangka Raya . iv

    Daftar Isi .. v

    Visi dan Misi 1

    Lambang Kota Palangka Raya 2

    Sejarah Singkat Kota Palangka Raya 4

    Sejarah Singkat Pemerintah Kota Palangka Raya .. 5

    Walikota dan Wakil Walikota Palangka Raya (1965-2009) 7

    Gambaran Umum .. 8

    Kondisi Geografis .. 9

    Pemerintahan . 12

    Pendudukan dan Tenaga Kerja .. 17

    Pendidikan .. 19

    Kesehatan .. 23

    Perekonomian 28

    Perhubungan .. 31

    Utilitas .. 35

    Potensi dan Peluang Investasi 36

    Kehutanan . 41

    Pertanian .. . 43

    Perkebunan ... 45

    Peternakan 46

    Perikanan ... 47

    Industri ... 46

    Pariwisata . . 50

    Seni dan Budaya 67

    Kuliner Khas .. 72

    Handycraft .. 73

    Daftar Hotel . 74

    Penutup .. 86

    Tata Ruang . 87

    Galeri Foto

    Daftar Isi

    v

  • V I S I :

    Terwujudnya Kota Palangka Raya sebagai Kota Pendidikan, Jasa, dan Wisata Berkualitas, Tertata dan Berwawasan Lingkungan, Menuju

    Masyarakat Sejahtera sesuai Falsafah Budaya Betang

    Kesemuanya dengan MOTTO CANTIK (Terencana, Aman, Nyaman, Tertib, Indah dan Keterbukaan)

    M I S I :

    1. Mewujudkan Kota Palangka Raya sebagai kota pendidikan yang berkualias dengan orientasi nasional dan global, sumber daya manusia yang berilmu, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

    2. Mewujudkan Pemerintah Kota Palangka Raya sebagai pelayanan jasa terhadap masyarakat;

    3. Mewujudkan Kota Palangka Raya sebagai kota wisata yang terencana, tertata, berwawasan dan ramah lingkungan;

    4. Mewujudkan Kota Palangka Raya menuju masyarakat sejahtera; 5. Mewujudkan Pemerintahan yang baik dan bersih dengan kedisiplinan tinggi,

    sikap profesional, beribawa dan bertanggungjawab untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat;

    6. Mewujudkan masyarakat yang memiliki kesadaran politik, hukum, tertib dan demokratis.

    1

    VIS

    I &

    MIS

    I

  • RINCIAN:

    1. Bentuk: Badge Berbentuk Persegi

    2. Tata Warna: Hitam, Hijau, Kuning dan Putih

    3. Tulisan: Kata-kata Palangka Raya Putih di atas dasar hitam dan Isen Mulang

    4. Lukisan:

    - Bundaran Hijau

    - Setangkai Padi berdaun enam helai dan tujuh belas biji yang sudah Mekar.

    - Mandau dan Sumpit.

    - Bunga Melati di dalam bundaran, berbintikan bundaran kecil yang dihubungkan dengan jalur-jalur jalan.

    5. Susunan:

    - Dibagian atas melintang bidang lengkung berwarna hitam bertahtakan aksara dengan huruf-huruf balok putih PALANGKA RAYA .

    - Ditengah-tengah dilukiskan sebuah bundaran, jalur-jalur jalan dan bundaran kecil sebagian di dalamnya.

    - Mandau dan Sumpitan menyilang di belakang bundaran, setangkai Padi dan Kapas.

    - Di bagian bawah sehelai pita putih dengan tulisan huruf balok warna hitam ISEN MULANG.

    - Warna dasar ialah hijau dan kuning di tengah-tengahnya.

    - Warna garis tepi lambang ialah hitam

    2

    Lambang

    Kota Palangka Raya

  • A. UMUM

    1. Perisai adalah alat penangkis, merupakan salah satu

    alat untuk mempertahankan diri, walaupun pemilik/

    pemegangnya nampak bersahaja, namun pada

    hakekatnya selalu ingin selaras dan sesuai dengan

    perkembangan jaman, terus maju berjuang melawan

    kemelaratan untuk menegakkan kebenaran yang

    dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan berdasarkan

    Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila.

    2. Bidang lengkung hitam bertahtakan aksara

    Palangka Raya melambangkan kehidupan suci,

    bersih, teguh, dan kokoh, oleh karena sifatnya

    kekal.

    3. Bunga dan melati berdaun lima ditengah, mel-

    ambangkan kepamongprajaan yang menghiasi

    petugas-petugas/pejabat pamong praja di Indonesia.

    4. Bundaran di dalam melambangkan kesejahteraan

    asal mula terjadinya sebuah kota (merupakan lapan-

    gan alun-alun atau kegiatan penduduk), kemudian

    dihubungkan di jalur-jalur jalan ke segala jurusan se-

    bagai syarat pengembangan kota

    B. KHUSUS

    1. Palangka Raya terdiri dari kata Palangka dan

    Raya. Palangka Raya Bulau berasal dari suatu wa-

    dah Palangka (bagian muka dan belakang, melukis-

    kan bentuk gambar Burung Elang) yang menurut ke-

    percayaan leluhur/nenek moyang suku dayak, dipa-

    kai oleh Mahatala Langit (Tuhan Yang Maha Esa)

    untuk menurunkan manusia pertama ke

    atas dunia.

    2. Setangkai padi berdaun enam helai dan tujuh belas

    butir buahnya, setangkai kapas berdaun lima helai

    dan enam buahnya yang sudah mekar dan putih,

    melambangkan saat peresmian Pemerintah Kota

    Palangka Raya mulai berotonomi penuh pada tang-

    gal 17 Juni 1965.

    3. Warna dasar hijau, menyatakan secara geografis

    wilayah Kota Palangka Raya 75% terdiri

    hutan dan danau, berartikan kesuburan. Warna

    dasar kuning lambang kejayaan, cerah,

    terbuka dan berkembang.

    C. ARTI KESELURUHAN LAMBANG

    1. Keberanian/kemauan membangun Kota Palangka

    Raya dari suatu daerah hutan, menjadi kota

    bersemboyan ISEN MULANG , dengan modal alam

    dan tenaga demi kejayaan Negara pada umumnya

    dan rakyat Kalimantan pada khususnya.

    2. Dilengkapi dengan amal, kegiatan, cita-cita dan

    tekad kepamong prajaan bersemboyan TUT WURI

    HANDAYANI untuk membina/membimbing

    masyarakat kearah kesejahteraan rohani-

    ah dan jasmaniah berpedoman falsafah Negara Pan-

    casila.

    3

    Pe

    ng

    er

    tia

    n L

    am

    ba

    ng

    K

    ota

    Pa

    lan

    gk

    a R

    ay

    a

  • Sejarah Singkat

    Kota Palangka Raya

    T erbentuknya Provinsi Kalimantan

    Tengah melalui proses yang cukup

    panjang sehingga mencapai puncaknya

    pada tanggal 23 Mei 1957 dan dikuatkan dengan

    Undang-Undang Darurat Nomor 10 tahun 1957,

    yaitu tentang Pembentukan Daerah Swatantra

    Tingkat I Kalimantan Tengah. Sejak saat itu

    Provinsi Kalimantan Tengah resmi sebagai

    daerah otonom, sekaligus sebagai hari jadi

    Provinsi Kalimantan Tengah.

    Sedangkan tiang pertama Pembangunan Kota Palangka

    Raya dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia

    SOEKARNO pada tanggal 17 Juli 1957 dengan ditandai

    peresmian Monumen/Tugu Ibu Kota Provinsi

    Kalimantan Tengah di Pahandut yang mempunyai

    makna:

    1. Angka 17 melambangkan hikmah Proklamasi

    Kemerdekaan Republik Indonesia.

    2. Tugu Api berarti api tak kunjung padam,

    semangat kemerdekaan dan membangun.

    3. Pilar yang berjumlah 17 berarti senjata untuk

    berperang.

    4. Segi Lima Bentuk Tugu melambangkan Pancasila

    mengandung makna Ketuhanan Yang Maha Esa.

    Kemudian berdasarkan Undang-Undang Nomor 21

    Tahun 1958 Ibu Kota Provinsi yang dulunya

    Pahandut berganti nama dengan Palangka Raya.

    4

  • Sejarah Singkat Pemerintah Kota Palangka Raya

    S ejarah pembentukan Pemerintahan Kota Palangka Raya merupakan bagian integral dari pembentukan Propinsi Kalimantan

    Tengah berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957, lembaran Negara Nomor 53 berikut penjelasannya (Tambahan Lembaran Negara Nomor 1284) berlaku mulai tanggal 23 Mei 1957, yang selanjutnya disebut Undang-Undang Pembentukan Daerah Swatantra Propinsi Kalimantan Tengah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958, Parlemen Republik Indonesia tanggal 11 Mei 1959 mengesahkan Undang-Undang Nomor 27 T a h u n 1 9 5 9 , y a n g m e n e t a p k a n pembagian Propinsi Kalimantan Tengah dalam 5 (lima) Kabupaten dan Palangka Raya sebagai Ibukotanya. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 dan Surat

    Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tanggal 22 Desember 1959 Nomor Des. 52/12/2-206, maka ditetapkanlah pemindahan tempat dan kedudukan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah dari Banjarma-sin ke Palangka Raya terhitung tanggal 20 Desember 1959. Selanjutnya, Kecamatan Kahayan Tengah yang berkedudukan di Pahandut secara bertahap mengalami perubahan dengan mendapat tambahan tugas dan fungsinya, antara lain mempersiapkan Kotapraja Palangka Raya. Kahayan Tengah ini dipimpin oleh Asisten Wedana, yang pada waktu itu dijabat oleh J. M. NAHAN. Peningkatan secara bertahap Kecamatan Kahayan Tengah

    tersebut, lebih nyata lagi setelah dilantiknya Bapak TJILIK RIWUT sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah pada tanggal 23 Desember 1959 oleh Menteri Dalam Negeri, dan Kecamatan Kahayan Tengah di Pahandut dipindahkan ke Bukit Rawi. Pada tanggal 11 Mei 1960, dibentuk pula Kecamatan Palangka Khusus Persiapan Kotapraja Palangka Raya, yang dipimpin oleh J.M. NAHAN. Selanjutnya sejak tanggal 20 Juni 1962 Kecamatan Palangka Khusus Persiapan Kotapraja Palangka Raya dipimpin oleh W. COENRAD dengan sebutan Kepala Pemerintahan Kotapraja Administratif Palangka Raya. Perubahan, peningkatan dan pembentukan yang dilaksanakan untuk kelengkapan Kotapraja Administratif Palangka Raya dengan membentuk 3 (tiga) Kecamatan, yaitu:

    1. Kecamatan Palangka di Pahandut.

    2. Kecamatan Bukit Batu di Tangkiling.

    3. Kecamatan Petuk Katimpun di Marang Ngandurung Langit.

    Kemudian pada awal tahun 1964, Kecamatan Palangka di Pahandut dipecah menjadi 2 (dua) kecamatan, yaitu:

    1. Kecamatan Pahandut di Pahandut.

    2. Kecamatan Palangka di Palangka Raya

    5

  • Sehingga Kotapraja Administratif Palangka

    Raya telah mempunyai 4 (empat) kecamatan

    dan 17 (tujuh belas) kampung, yang berarti

    ketentuan-ketentuan dan persyaratan-

    persyaratan untuk menjadi satu Kotapraja

    yang otonom sudah dapat dipenuhi serta

    dengan disyahkannya Undang-Undang

    Nomor 5 Tahun 1965, Lembaran Negara Nomor 48 tahun

    1965 tanggal 12 Juni 1965 yang menetapkan Kotapraja

    Administratif Palangka Raya, maka terbentuklah

    Kotapraja Palangka Raya yang Otonom.

    Peresmian Kotapraja Palangka Raya menjadi Kotapraja

    yang Otonom dihadiri oleh Ketua Komisi B DPRGR,

    Bapak L.S. HANDOKO WIDJOYO, para anggota DPRGR,

    Pejabat-pejabat Depertemen Dalam Negeri, Deputy Antar

    Daerah Kalimantan Brigadir Jendral TNI

    M. PANGGABEAN, Deyahdak II Kalimantan, Utusan-

    utusan Pemerintah Daerah Kalimantan Selatan dan

    beberapa pejabat tinggi Kalimantan Lainnya.

    Upacara peresmian berlangsung di Lapangan Bukit

    Ngalangkang halaman Balai Kota dan sebagai catatan

    sejarah yang tidak dapat dilupakan sebelum upacara

    peresmian dilangsungkan pada pukul 08.00 pagi,

    diadakan demonstrasi penerjunan payung dengan

    membawa lambang Kotapraja Palangka Raya.

    Demonstrasi penerjunan payung ini, dipelopori oleh Wing

    Pendidikan II Pangkalan Udara Republik Indonesia

    Margahayu Bandung yang berjumlah 14 (empat belas)

    orang, dibawah pimpinan Ketua Tim Letnan Udara II

    M. DAHLAN, mantan paratrop AURI yang terjun

    di Kalimantan pada tanggal 17 Oktober 1947. Demonstrasi

    penerjunan payung dilakukan dengan mempergunakan

    pesawat T-568 Garuda Oil, di bawah pimpinan Kapten

    Pilot Arifin, Copilot Rusli dengan 4 (empat) awak

    pesawat, yang diikuti oleh seorang undangan khusus

    Kapten Udara F.M. Soejoto (juga mantan Paratrop 17

    Oktober 1947) yang diikuti oleh 10 orang sukarelawan

    dari Brigade Bantuan Tempur Jakarta. Selanjutnya,

    lambang Kotapraja Palangka Raya dibawa dengan parade

    jalan kaki oleh para penerjun payung ke lapangan

    upacara. Pada hari itu, dengan Surat Keputusan Menteri

    Dalam Negeri Republik Indonesia, Gubernur Kepala

    Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah Bapak TJILIK

    RIWUT ditunjuk selaku penguasa Kotapraja Palangka

    Raya dan oleh Menteri Dalam Negeri diserahkan lambang

    Kotapraja Palangka Raya.

    Pada upacara peresmian Kotapraja Otonom Palangka

    Raya tanggal 17 Juni 1965 itu, Penguasa Kotapraja

    Palangka Raya, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I

    Kalimantan Tengah, menyerahkan Anak Kunci Emas

    (seberat 170 gram) melalui Menteri Dalam Negeri kepada

    Presiden Republik Indonesia, kemudian dilanjutkan

    dengan pembukaan selubung papan nama Kantor

    Walikota Kepala Daerah Kotapraja Palangka Raya.

    6

  • 7

    Wal

    ikot

    a d

    an W

    akil

    Wal

    ikot

    a

    Pal

    ang

    ka

    Ray

    a (1

    96

    5

    20

    11)

    Walikota Ketiga :

    Let.Kol. Infantri W. Sandi

    Masa Bhakti :

    13 Agustus 1967 s/d 6 September 1975

    Walikota Kelima :

    Let.Kol. Kadiyoto

    Masa Bhakti :

    27 Januari 1978 s/d 16 September 1983

    Walikota Keempat :

    Let.Kol. Cin Madnoch

    Masa Bhakti :

    6 September 1975 s/d 27 Januari 1978

    Wakil Walikota Pertama :

    H.M. Saily Mochtar

    Masa Bhakti :

    22 September 2003 s/d 22 September 2008

    Walikota Kesepuluh :

    Tuah Pahoe

    Masa Bhakti :

    22 September 2003 s/d 22 September 2008

    Walikota Kesebelas :

    H.M. Riban Satia

    Masa Bhakti :

    22 September 2008 s/d Sekarang

    Wakil Walikota Kedua :

    Maryono

    Masa Bhakti :

    22 September 2008 s/d Sekarang

    Walikota Keenam :

    Drs. Lukas Tingkes

    Masa Bhakti :

    16 September 1983 s/d 16 September 1988

    Walikota Ketujuh :

    Drs. D.N. Singaraca

    Masa Bhakti :

    16 September 1988 s/d 16 September 1993

    Walikota Kesembilan :

    Kol.Inf. Salundik Gohong

    Masa Bhakti :

    12 September 1998 s/d 12 September 2003

    Walikota Kedua :

    Agoes Ibrahim

    Masa Bhakti :a

    19 Oktober 1965 s/d 31 Agustus 1967

    Walikota Kedelapan :

    Drs. Nahson Taway

    Masa Bhakti :

    16 September 1993 s/d 16 September 1998

    Walikota Pertama :

    Yanti Saconk

    Masa Bhakti :

    18 September 1965 s/d 18 Oktober 1965

  • S ecara umum Kota Palangka Raya dapat dilihat sebagai sebuah Kota yang memiliki 3 (tiga) wajah yaitu wajah perkotaan, wajah

    pedesaan dan wajah hutan. Kondisi ini,

    memberikan tantangan tersendiri bagi pemerintah

    Kota Palangka Raya dalam membangun

    Kota Palangka Raya. Kondisi in semakin menan-

    tang lagi bila mengingat luas Kota Palangka Raya

    yang berada pada urutan ke-3 di Indonesia yaitu

    2,687 Km2..*)

    Catatan: *) Kota terluas di Indonesia adalah Kota Manokwari = 18.746 km (ibu kota Provinsi Papua Barat), dan kota terluas ke-2 adalah Kota Tidore Kepulauan = 9.564,7 km (salah satu kota di Provinsi Maluku Utara). Sumber: http://id.wikipedia.org

    Gam

    bara

    n U

    mum

    8

    3 (tiga) Wajah Kota Palangka Raya

    Wajah Perkotaan

    Wajah Pedesaan

    Wajah Hutan

  • K ota Palangka Raya secara geografis terletak pada 11330`- 11407` Bujur Timur dan

    135`- 224` Lintang Selatan, dengan

    luas wilayah 2.678,51 Km2 (267.851

    Ha) dengan topografi terdiri dari tanah

    datar dan berbukit dengan kemiringan

    kurang dari 40%.

    Secara administrasi Kota Palangka

    Raya berbatasan dengan:

    Sebelah Utara : Dengan Kabupaten Gunung

    Mas

    Sebelah Timur : Dengan Kabupaten Pulang

    Pisau

    Sebelah Selatan : Dengan Kabupaten Pulang

    Pisau

    Sebelah Barat : Dengan Kabupaten Katingan

    Wilayah Kota Palangka Raya terdiri dari 5 (lima)

    Kecamatan yaitu Kecamatan Pahandut, Kecamatan

    Sabangau, Kecamatan Jekan Raya, Kecamatan

    Bukit Batu dan Kecamatan Rakumpit dengan luas

    masing-masing 117,25 Km2, 583,50 Km2, 352,62

    Km2, 572,00 Km2 dan 1.053,14 Km2.

    9

    Ko

    nd

    isi

    Ge

    og

    ra

    fis

  • Geologi

    Formasi geologi yang ada di wilayah Kota Palangka Raya

    tersusun atas formasi Aluvium (Qa) (tersusun dari bahan-

    bahan liat kaolinit dan debu bersisipan pasir, gambut,

    kerakal dan bongkahan lepas, merupakan endapan

    sungai dan rawa) dan formasi Batuan Api (Trv) (tersusun

    dari batuan breksi gunung api berwarna kelabu kehijauan

    dengan komponennya terdiri dari andesit, basalt dan

    rijang. Selain kedua formasi tersebut, wilayah Kota

    Palangka Raya juga termasuk ke dalam formasi Dahor

    (TQd) (tersusun atas sebagian besar pasir kuarsa dengan

    dasar lempung, pada beberapa tempat terdapat sisipan

    konglomerat yang komponennya berupa batuan malihan,

    granit dan lempung).

    Iklim

    Curah hujan tahunan di wilayah Kota Palangka Raya

    selama 10 tahun terakhir (1997-2006) berkisar dari

    1.8403.117 mm dengan rata-rata sebesar 2.490 mm.

    Kelembaban udara berkisar antara 7589% dengan

    kelembaban rata-rata tahunan sebesar 83,08%.

    Temperatur rata-rata adalah 26,880 C, minimum 22,930 C

    dan maksimum 32,520 C.

    Tanah Tanahtanah yang terdapat di wilayah Kota Palangka Raya dibedakan atas tanah mineral dan tanah gambut (Histosols). Berdasarkan taksonomi tanah (soil survey staff, 1998) tanahtanah tersebut dibedakan menjadi 5 (lima) ordo yaitu histosol, inceptosol, entisol, spodosol dan ultisol.

    Luas Wilayah Menurut Penggunaannya

    Kawasan Hutan Tanah Pertanian Perkampungan Perkebunan Sungai dan Danau Lain-lain

    : : : : : : :

    2.485,75 Km2 12,65 Km2 45,54 Km2 22,30 Km2 42,86 Km2 69,41 Km2

    Sumber: Kota Palangka Raya Dalam Angka 2009

    10

    Ko

    nd

    isi

    Ge

    og

    ra

    fis

    2.485,75

    12,6545,54

    22,342,86

    69,41

    Luas Wilayah Menurut Penggunaannya

    Kawasan Hutan

    Tanah Pertanian

    Perkampungan

    Perkebunan

    Sungai dan Danau

    Lain-lain

  • Ko

    nd

    isi

    Ge

    og

    ra

    fis

    Kubah Gambut

    Gambut dilapisi

    Teras berpasir

    Daerah Berbukit

    Genangan Rawa

    dalam Teras

    Sabuk Meander pada

    Aliran Sungai

    Teras Berpasir dan

    Bergelombang

    Daerah Tergenang

    Permanen

    Teras Berpasir

    dan Bergelombang

    11

    Peta Landform Wilayah Kota Palangka Raya

  • 1. Kecamatan Pahandut

    Terdiri dari 6 (enam) Kelurahan, yaitu Kelurahan Pahandut, Kelurahan Panarung, Kelurahan Langkai, Kelurahan Tumbang Rungan, Kelurahan Tanjung Pinang dan

    Kelurahan Pahandut Seberang.

    2. Kecamatan Jekan Raya Terdiri dari 4 (empat) Kelurahan, yaitu Ke-lurahan Menteng, Kelurahan Palangka, Kelurahan Bukit Tung-gal dan Kelurahan Petuk Katimpun.

    3. Kecamatan Sabangau

    Terdiri dari 6 (enam) Kelurahan, yaitu Kelurahan Kereng Bangkirai, Kelurahan Sabaru, Kelurahan Kalampangan, Kelurahan Kameloh Baru, Kelurahan Danau Tundai dan Kelurahan Bereng Bengkel.

    Pemerintahan

    12

    K ota Palangka Raya terdiri dari 5 (lima) kecamatan dan 30 Kelurahan dengan perincian masing-masing sebagai berikut:

  • 4. Kecamatan Bukit Batu Terdiri dari 7 (tujuh) Kelurahan, yaitu Kelurahan Marang, Kelurahan Tumbang Tahai, Kelurahan Banturung, Kelurahan Tangkiling, Kelurahan Sei Gohong, Kelurahan Kanarakan dan Kelurahan Habaring Hurung.

    5. Kecamatan Rakumpit Terdiri dari 7 (tujuh) Kelurahan, yaitu Kelurahan Petuk Bukit, Kelurahan Pager, Kelurahan Panjehang, Kelurahan Gaung Baru, Kelurahan Petuk Barunai, Kelurahan Mungku Baru dan Kelurahan Bukit Sua.

    Pemerintahan

    13

  • G una lebih meningkatkan sistem pelayanan publik kepada masyara-kat, khususnya dibidang perijinan dan non perijinan, Pemerintah Kota Palangka Raya saat ini telah memiliki sistem pelayanan satu atap yang bernaung di bawah Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT). Keberadaan

    Kantor ini diharapkan akan dapat memangkas birokrasi pelayanan yang cukup panjang, dan juga mengurangi ekonomi biaya tinggi. Saat ini terdapat 24 jenis perijinan/non perijinan yang sudah dilayani oleh KPPT, meliputi: 1. Ijin Usaha Industri (IDI) dan Tanda Daftar Industri (TDI). 2. Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). 3. Ijin Reklame (Billboard, Baliho, Spanduk, Umbul- umbul, Banner, Shop Sign dan lain-lain). 4. Ijin Pengusahaan Pertambangan (IUP) Bahan Galian Golongan C. 5. Ijin Gangguan (HO). 6. Ijin Pangkalan Minyak (BMM). 7. Ijin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol. 8. Ijin Usaha Kepariwisataan, meliputi: a. Perijinan Usaha Hotel dan Restoran. b. Perijinan Usaha Restoran, Rumah Makan, Tempat

    Makan dan Jasa Boga. c. Ijin Tempat Billyard. d. Ijin Permainan Elektronik termasuk Bingo dan

    sejenisnya.

    9. Ijin Bioskop (Tontonan). 10. Surat Ijin Tempat Usaha (SITA). 11. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP). 12. Tanda Daftar Perusahaan (TDP). 13. Ijin Perubahan Fungsi Rumah dijadikan Tempat

    Usaha. 14. Ijin Trayek Angkutan Kota, Bandara, Pedesaan dan

    Ijin Usaha Angkutan. 15. Ijin Pengumpulan Uang atau Barang untuk Kese-

    jahteraan Sosial. 16. Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK). 17. Akta Pengesahan Koperasi. 18. Ijin Penyelenggaraan Program Latihan Swasta. 19. Ijin Penyimpangan Waktu Kerja dan Waktu Istirahat. 20. Ijin Kerja Malam Wanita. 21. Ijin Usaha Pertanian. 22. Akta Kelahiran Umum dan Akta Kelahiran Terlambat. 23. Akta Kematian, Perkawinan, Perceraian, Pengakuan

    dan Pengesahan Anak. 24. Akta Perubahan Nama Bagi Warga Negara Asing

    (WNA).

    Ka

    nto

    r P

    ela

    ya

    n P

    er

    ijin

    an

    Te

    rp

    ad

    u

    (KP

    PT

    ) Pemerintahan

    14

  • D ari 32 kota/kabupaten di Indonesia yang disurvei lembaga Independen Transparancy International Indonesia pada tahun 2006, Palangka Raya memiliki

    Indeks Persepsi Korupsi (IPK) tertinggi, yakni 6,61. Hanya

    Palangka Raya yang nilai IPK-nya di atas 6. Sebelas kota/

    kabupaten lainnya memiliki IPK di atas 5, adapun 20

    lainnya masih di bawah 5.

    Nilai IPK di atas 5 membuktikan meningginya optimisme

    pemberantasan korupsi. Nilai tertinggi 9,29 dari skala 10

    juga diraih Kota Palangka Raya dalam hal komitmen

    kepala daerah dalam memberantas korupsi menurut

    persepsi pengusaha. Kemudian pada tahun 2008, IPK

    Kota Palangka Raya berada diperingkat ke-2 dengan Skor

    6,10 setelah Yogyakarta dengan Skor 6,43.

    Palangka Raya menjadi

    salah satu Kota yang

    memiliki prestasi terbaik

    dalam hal Doing Busi-

    ness In Indonesia 2010

    berd asarkan su rvei

    International Finance

    C o r p o r a t i o n ( I F C ) .

    Survei yang dilakukan di 14 Kota besar (luar Jakarta) di

    Indonesia tersebut, menunjukkan Palangka Raya

    mendapat peringkat ke-3 dalam bidang proses

    mendirikan usaha dan mengurus Ijin Mendirikan

    Bangunan (IMB), peringkat ke 3 (tiga dalam hal

    kemudahan mendirikan usaha, dan peringkat ke 5 (lima)

    dalam hal kemudahan mendaftar property.

    Pada pelaksanaan City

    Expo 2011 di Kota Banda

    Aceh yang dilaksanakan

    pada tanggal 28 Mei sd 2

    Juni 2011, Kota Palangka

    Raya berhasil meraih

    juara harapan 3 (tiga)

    dari 50 kota peserta expo.

    Pemerintahan

    15

  • I n d o n e s i a y a n g diwakili Kota Palang-ka Raya berhasil menjadi

    ju ara k ed u a pad a

    Carnival International

    Best Fload 2nd De Victoria

    Seychelles pada tanggal

    4-6 Maret 2011.

    Dalam perlombaan yang

    diikuti oleh 20 negara di

    dunia itu Kota Palangka

    Raya didaulat mewakili

    Indonesia untuk bertand-

    ing dengan 60 peserta.

    Kota Palangkaraya yang

    berkolaborasi dengan Kabupaten Murungraya

    mengirimkan para penari dari sanggar tari masing-

    masing membawakan tarian daerah dengan nama

    Monalampas Dahiang Baya.

    Di kegiatan karnaval

    yang dilaksanakan di

    Victoria, ibukota Republik

    Seychelles (sebuah negara

    kepulauan yang mencakup sebuah kepulauan

    dari 115 pulau di Samudera Hindia, sekitar 1.600 km

    sebelah timur daratan Afrika), rombongan dari Kota

    Palangka Raya mengikuti parade mengelilingi kota itu.

    Mereka menampilkan replika jukung hias dari mobil,

    serta tari- tarian khas dayak Kalteng.

    Pemerintahan

    16

  • J umlah penduduk Kota Palangka Raya per 31 Desember 2009 sebanyak 200.998 orang, terdiri dari 99.038 (49,27%) laki-laki dan 101.960 (50,73%) perempuan. Tingkat kepadatan penduduk rata-

    rata 75 orang tiap Km, dengan sebaran penduduk tidak merata, sebagian besar terkonsentrasi di Kecamatan

    Pahandut dan Kecamatan Jekan Raya (85,75%) dan sisanya (14,25%) tersebar di Kecamatan Bukit Batu, Kecamatan

    Sabangau dan Kecamatan Rakumpit.

    Penduduk & Tenaga Kerja

    0

    10.000

    20.000

    30.000

    40.000

    50.000

    60.000

    Pahandut Sebangau Jekan Raya Bukit Batu Rakumpit

    36.333

    7.185

    47.649

    6.247

    1.624

    37.461

    6.551

    50.907

    5.553

    1.488

    Laki-laki

    Perempuan

    Piramida Penduduk

    Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

    75+

    70-74

    65-69

    60-64

    55-59

    50-54

    45-49

    40-44

    35-39

    30-34

    25-29

    20-24

    15-19

    10-14

    5-9

    0-4

    Laki-laki Perempuan

    10 8 4 2612 8 10 120 2 4 6

    17

  • P roporsi penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha merupakan satu ukuran untuk melihat potensi perekonomian dalam menyerap tenaga kerja.

    Dari keseluruhan penduduk Kota Palangka Raya,

    penduduk umur 15 tahun ke atas yang bekerja menurut

    lapangan pekerjaan utama sebanyak 110.167 jiwa

    (54,81%), dimana sebagian besar (74,13%) bekerja di

    sektor perdagangan 37.327 jiwa (33,88%), sektor jasa

    36.631 jiwa (33,25%), dan sektor pertanian 11.063 jiwa

    (10,04%). Sedangkan sisanya terbagi pada

    sektor konstruksi 9.540 jiwa (8,66%), sektor transportasi

    & komunikasi 6.505 jiwa (5,90%), sektor industri 4.432

    jiwa (4,02%), sektor keuangan 2.646 jiwa (2,40%), sektor

    pertambangan & penggalian 1.303 jiwa (1,18%), dan

    sektor lisrik, gas & air 720 jiwa (0,65%).

    Penduduk 15 Tahun Ke atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin Tahun 2009

    Penduduk & Tenaga Kerja

    10,04%1,18%

    4,02%

    0,65%

    8,66%

    33,88%

    5,90%

    2,40%

    33,25%

    Penduduk 15 tahun ke atas yang bekerja menurut lapanan usaha tahun 2009

    Pertanian

    Pertambangan dan Penggalian

    Industri

    Lisrik, Gas & Air

    Konstruksi

    Perdagangan

    Transportasi dan Komunikasi

    Keuangan

    Jasa

    Lapangan Pekerjaan Laki-Laki Perempuan Jumlah %

    1. Pertanian 5.808 5.255 11.063 10,04%

    2. Pertambangan dan Penggalian 1.303 0 1.303 1,18%

    3. Industri 1.938 2.494 4.432 4,02%

    4. Lisrik, Gas & Air 543 177 720 0,65%

    5. Konstruksi 8.853 687 9.540 8,66%

    6. Perdagangan 11.914 25.413 37.327 33,88%

    7. Transportasi dan Komunikasi 4.741 1.764 6.505 5,90%

    8. Keuangan 1.805 841 2.646 2,40%

    9. Jasa 17.183 19.448 36.631 33,25%

    Jumlah 54.088 56.079 110.167 100% 18

  • P embangunan di bidang Pendidi-kan di Kota Palangka

    Raya cukup menggembirakan, dimulai dari pembangunan

    USB, RKB dan rehab gedung ruang kelas SD/MI, SMP/

    MTs dan SMA/MA/SMK, adanya peningkatan sarana

    prasarana pendidikan serta peningkatan sumber daya

    manusia (SDM). Keberhasilan pembangunan di

    bidang pendidikan di Kota Palangka Raya tercermin dari

    beberapa indikator antara lain:

    APK & APM Tahun Pelajaran 2009/2010:

    1. SD (usia 7-12 tahun) = 23.064 siswa

    APK = 110,95%

    APM = 96,47%

    2. SLTP (usia 13-15 tahun) = 10.338 siswa

    APK = 118,07%

    APM = 98,44%

    3. SLTA (usia 16-18 tahun) = 13.247 siswa

    APK = 94,22%

    APM = 86,21%

    Angka kelulusan tahun 2010 :

    SD / MI : 100 %

    SMP / MTs : 100 %

    SMA / MA : 97,26 %

    SMK : 98,45 %

    Pada tahun 2008, program wajib belajar 9 tahun

    sudah dapat dituntaskan dan di tahun 2009 Pemerintah

    Kota telah mencanangkan wajib belajar 12 tahun dan

    telah dicanangkan oleh Bapak Dirjen Manajemen

    Dikdasen pada awal tahun 2009 diharapkan dalam

    waktu 5 (lima) tahun ke depan masyarakat Kota

    Palangka Raya usia 16-18 tahun semua dapat

    mengenyam pendidikan minimal setingkat SMA.

    Pemerintah Kota Palangka

    Raya membuka seluas-

    luasnya kesempatan mem-

    peroleh pendidikan bagi

    masyarakat dengan mudah,

    bukan hanya di kota tetapi

    di daerah yang sulit transportasi darat seperti

    pembangunan SMP Satu Atap di kelurahan Panjehang,

    Bukit Sua, Petuk Barunai, Petuk Bukit, Kameloh Baru,

    Danau Tundai, Kanarakan dan Tumbang Rungan serta

    Bereng Bengkel. Juga telah dibangun SMKN 5 Palangka

    Raya di Kelurahan Kereng Bangkirai, SMKN-6 Palangka

    Raya di Kelurahan Panjehang, SMAN-7 Palangka Raya

    di Kelurahan Petuk Bukit, sehingga tidak ada lagi alasan

    bagi masyarakat umum tidak menyekolahkan anaknya

    karena alasan kesulitan transportasi.

    Pendidikan

    19

  • Sejak tahun 2009

    d e n g a n a d a n y a

    Bantuan Operasional

    Sekolah (BOS) dari dana APBN dan pembiayaan bagi

    penyelenggaraan pendidikan (rutin sekolah) dari dana

    APBD Pemerintah Kota Palangka Raya maka peserta

    didik SD dan SMP Negeri dibebaskan dari biaya

    operasional sekolah kecuali RSBI dan SBI dan peserta

    didik miskin dari SD dan SMP swasta juga dibebaskan

    dari segala jenis pemungutan.

    Saat ini di Kota Palangka

    Raya terdapat 368 sekolah

    negeri/swasta dan 19 PTN/

    PTS, dengan jumlah Guru

    PNS 3.298 orang, Guru Non

    PNS 1.400 orang. Jumlah

    Guru yang sudah kualifikasi (S-1/D-4) 1.256 orang dan

    yang sudah sertifikasi 1.328 orang.

    Program pemerintah Kota Palangka Raya ke depan

    pada tahun 2014/2015 seluruh guru yang belum

    bersertifikasi dan guru yang belum S1/D4 diharapkan

    dapat dituntaskan sehingga visi Kota Palangka Raya

    sebagai kota pendidikan dapat tercapai.

    Guna mendukung hal tersebut, pada tahun 2009 yang

    lalu Pemerintah Kota Palangka Raya telah melakukan

    MoU dengan beberapa perguruan tinggi negeri ternama

    yang ada di Indonesia seperti Universitas Indo-

    nesia, Insitiut Pertanian Bogor, Universitas Gajah Mada,

    dan Universitas Palangka Raya mengenai pelaksanaan

    program pendidikan S1 dan S2 bagi guru-guru yang ada

    di Kota Palangka Raya.

    Beberapa sekolah unggulan Kota Palangka Raya dan

    telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat adalah:

    Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI):

    1. SD Negeri Percobaan

    2. SMP Negeri 2 Palangka Raya

    3. SMA Negeri 2 Palangka Raya

    4. SMA Negeri 5 Palangka Raya

    5. SMK Negeri 1 Palangka Raya

    6. SMK Negeri 3 Palangka Raya

    Sekolah bersertifikasi ISO 9001-2000:

    1. SMK Negeri 2 Palangka Raya

    2. SMK Negeri 3 Palangka Raya

    Selain pendidikan formal di atas, di Kota Palangka Raya

    terdapat lebih kurang 32 lembaga pendidikan non

    formal (kursus).

    Pendidikan

    20

  • Pada tahun 2010 yang

    lalu, sudah terpasang

    school-net pada 111

    sekolah tingkat SD, SMP dan SMA negeri/swasta,

    sehingga anak didik dapat dengan mudah mengakses

    berbagai hal terkait dunia pendidikan melalui internet.

    Selain itu, pada tahun

    2009/2010 Kementeri-

    an Negara Pemuda dan

    Olah Raga menetapkan

    Kota Palangka Raya

    sebagai tuan rumah

    p e n e r i m a p e s e rt a

    I n d o n e s i a - C a n a d a

    Youth Exchange

    Program (Program Pertukaran Pemuda Indonesia-

    Kanada). Kegiatan ini dilaksanakan mulai 28 Desember

    2009 sampai dengan 15 Maret 2010 di Kelurahan Sei

    Gohong yang diikuti oleh 19 orang pemuda/pemudi yang

    berasal dari Indonesia dan Kanada. Program ini akan

    terus berlanjut, yang

    direncanakan akan

    dilaksanakan pada

    sekitar bulan Desember

    2010 di lokasi yang

    s a m a y a i t u d i

    Kelurahan Sei Gohong.

    Guna meningkatkan mutu pendidikan di Kota

    Palangka Raya, melalui MoU yang telah ditandatangani

    pada tanggal 23 Nopember 2009 di Jakarta, Pemerintah

    Kota Palangka Raya menerima bantuan dana hibah dari

    Bank Dunia melalui Program BEC-TF sebesar 2,5 milyar

    rupiah, yang akan dibayarkan bertahap selama 3 (tiga)

    tahun berturut-turut mulai tahun 2010.

    Pendidikan

    21

  • Beberapa prestasi yang

    pernah diraih oleh

    pemerintah Kota Palangka

    Raya di bidang

    pendidikan:

    SMKN-2 Palangka Raya dan SMKN-3 Palangka

    Raya memperoleh sertifikat ISO.

    Mendapat perhargaan e-learning Award kategori

    Blog Edukatif sebagai juara I Nasional dari

    SMAN-2 Palangka Raya.

    Juara II Tingkat Nasional Uji Kompetensi di

    Medan dari siswa SMKN-1 Palangka Raya

    Siswa SMKN-1 Palangka Raya diberi

    kepercayaan sebagai sebagai perakit komputer

    oleh PT. Zyrex Jakarta.

    Juara II Tingkat Nasional Lomba Karya Tulis dari

    siswa SMAN-2 Palangka Raya.

    Juara I Olimpiade Olahraga Siswa Nasional

    (O2SN) Kejuaraan Asean Cabang Catur dan

    juara III Cabang Pencak Silat.

    Juara III Olimpiade Olahraga Sekolah

    Dasar Tingkat Asean Cabang Catur dari siswa

    SDN-1 Menteng Palangka Raya.

    Siswi SMPN-2 Palangka Raya menjuarai lomba

    Karya Tulis tentang Sanitasi Tingkat Nasional

    pada Tahun 2011.

    Pendidikan

    22

  • S alah satu prioritas pembangunan Kota Palangka Raya adalah

    Peningkatan Mutu

    Pelayanan Kesehatan.

    Guna mewujudkan hal ter-

    sebut pemerintah Kota

    Palangka Raya telah menetapkan 5 (lima) poin utama

    peningkatan mutu pelayanan kesehatan, yaitu: a) imple-

    mentasi pelayanan prima di puskesmas; b)

    pemenuhan sarana dan prasarana puskesmas; c) pening-

    katan kapasitas SDM kesehatan; d) peningkatan jangkau-

    an pelayanan kesehatan; dan e) peningkatan layanan keg-

    awatdaruratan,

    Perencanaan dan pengelolaan SDM

    yang baik dengan dasar yang seder-

    hana tetapi berbasis pada kebutuhan

    nyata telah mendukung perbaikan

    kualitas pelayanan kesehatan bahkan

    meningkatkan derajat kesehatan

    masyarakat.

    Dasar pengelolaan SDM kesehatan di Kota Palangka

    Raya: konsep sederhana, optimalisasi-revitalisasi,

    efisiensi, strategis dan intuitif, kebersamaan,

    pemenuhan regulasi, berbasis kebutuhan nyata, moderni-

    sasi, rewards (and punishment), dan upaya-upaya inovatif.

    Beberapa tindakan nyata yang telah dilakukan berkaitan

    dengan pengelolaan SDM kesehatan di Kota Palangka

    Raya adalah:

    1. Melakukan efisiensi rekrutmen SDM yaitu dengan

    rekrutmen tenaga profesi kesehatan yang jarang

    tersedia tapi berdampak maksimal, seperti Teknisi

    Elektromedik.

    2. Pembinaan pegawai baru (CPNS).

    Dalam 4 (empat) tahun terakhir ini para CPNS baru

    menjalani masa perkenalan selama 2 (dua) minggu

    antara lain: Belajar program nasional tentang

    kesehatan, Belajar tupoksi ke semua bidang di Dinkes,

    Kunjungan ke puskesmas best practice,dan Seminar

    perkenalan.

    Kesehatan

    23

  • 3. Pemerintah Kota Palangka Raya menjamin resertifikasi

    profesi seluruh tenaga kesehatannya. Seluruh dokter

    PNS di Kota Palangkaraya dijamin akan tersertifikasi

    ulang pada saat STR-nya habis masa berlakunya.

    4. Penghargaan untuk para tenaga kesehatan teladan.

    5. Memberikan rewards untuk 12 orang Nakes Teladan

    tingkat Kota Palangkaraya setiap tahun, berupa:

    Lencana Keteladanan Bakti Husada (juara 1)

    Percepatan Kenaikan Pangkat Istimewa

    Dukungan kendaraan dinas roda dua

    Undangan Kehormatan pada Upacara dan

    Resepsi HUT Kota Palangkaraya.

    Mengikuti Kunjungan Belajar ke Jakarta (Kantor

    Kemenkes, Puskesmas di Jakarta, tour, shopping,

    dll).

    Kesempatan melanjutkan pendidikan.

    Saat ini Pemerintah Kota Palangkaraya memiliki 62 orang

    Nakes Teladan hasil pembinaan (13% dari populasi PNS

    bidang kesehatan).

    Kesehatan

    24

  • Jumlah tenaga kesehatan

    yang bekerja di Kota

    Palangka Raya pada

    tahun 2010 adalah 532

    orang, terdiri dari tenaga

    medis (dokter umum dan

    dokter gigi) 43 orang,

    farmasi 26 orang, S1 Kesehatan Masyarakat 19 orang,

    perawat dan bidan 311 orang, analis kesehatan 12 orang,

    perawat gigi 30 orang, sanitaria16 orang, ahli gizi 16

    orang, lainnya 71 orang.

    Kesehatan Sarana Pelayanan Kesehatan Kota Palangka Raya Tahun 2010

    No Sarana Kesehatan Jumlah

    1 Rumah Sakit Umum (Pemerintah) 3

    2 Rumah Sakit Umum (Swasta) 1

    3 Puskesmas 9

    4 Puskesmas Pembantu 46

    5 Puskesmas Keliling 20

    6 Posyandu 129

    7 Polindes -

    8 Poskedes 3

    9 RB/RSB 5

    10 Balai Pengobatan/Klinik 6

    11 Apotik 66

    12 Praktek Dokter Perorangan 42

    13 Optik 8

    14 Laboratorium Medis 7

    Sumber: Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya

    25

  • B eberapa penghargaan dan pengakuan terkait bidang kesehatan yang diperoleh pemerintah Kota Palangka Raya: 1. Penghargaan PPMI dari Menko Kesra Tahun 2007

    2. Piala Citra Pelayanan Prima Tahun 2006 dari MenPAN 3. Piala Citra Pelayanan Prima Tahun 2010 dari MenPAN 4. Piagam Penghargaan Innovative Government Award

    dari Mendagri Tahun 2010 5. Manggala Karya Bakti Husada dari Menteri Kesehatan

    Tahun 2010.

    Kesehatan

    26

  • Kesehatan

    27

  • P erekonomian Kota Palangka Raya tahun 2009 menunjukkan pertumbuhan positif, walaupun agak lebih kecil/melambat dari pertumbuhan tahun sebelumnya. Pertumbuhan pada tahun 2009 ada-lah sebesar 5,89 persen sedangkan pada tahun sebelumnya mencapai 5,94 persen. Hal ini menunjukkan bahwa krisis ekonomi global terjadi pada akhir tahun 2008 secara tidak langsung mempengaruhi perekonomian Kota Palangka Raya yang ditandai dengan menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi Kota Palangka Raya sebesar 0,05 persen.

    Pendapatan regional perkapita Kota Palangka Raya tahun 2009 yang naik sebesar 7,82 persen dari tahun sebe-lumnya, yakni dari 11,85 juta rupiah menjadi 12,78 juta ru-piah. Laju inflasi tahunan Kota Palangka Raya triwulan II-2010 menunjukkan kecenderungan meningkat. menjadi 6,63% (yoy) lebih tinggi dari triwulan lalu (3,40%). Laju inflasi Kota Palangka Raya cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi nasional yang mencapai 5,05% (yoy) pada akhir triwulan II-2010.

    Sebagai salah satu penunjang sektor perekonomian di Kota Palangka Raya, saat ini selain terdapat 7 (tujuh) bank milik pemerintah (BI, BNI, Bank Man-diri, BRI, BTN, dan Bank Pem-bangunan Kalteng), juga terdapat

    5 (lima) bank milik swasta (Bank Danamon, BCA, BTPN, Bank Mega, dan Bank CIMB Niaga)).

    Perekonomian

    28

  • S truktur perekonomian Kota Palangka Raya selama tahun 2000 sampai dengan tahun 2008 didominasi oleh 3 (tiga) sektor yaitu Jasa-jasa, Pengangkutan dan komunikasi serta Perdagangan, Hotel dan Restoran.

    Kontribusi sektor pertanian tahun 2008 sebesar 6,85 persen naik menjadi 6,88 persen pada tahun 2009. Pada tahun 2009 sektor Jasa-Jasa masih menunjukkan komposisi angka tertinggi dalam memberikan kontribusi pembentukan PDRB di Kota Palangka Raya dengan andil 33,19 persen. Dua sektor lainnya yang cukup menyangga struktur perekonomian Kota Palangka Raya sama dengan tahun 2008 yaitu sektor Pengangkutan & Komunikasi dan sektor Perdagangan, Hotel & Restoran.

    Perkembangan pertumbuhan

    PDRB menurut kelompok sektor,

    pertumbuhan tertinggi dari ketiga

    kelompok sektor pada tahun

    2009 adalah kelompok sektor

    sekunder, dengan pertumbuhan

    7,25%. Sektor primer sebesar 6,67 %, sektor tersier

    tumbuh sebesar 5,54 % lebih rendah dari pertumbuhan

    tahun sebelumnya yaitu 6,34 %. Hal ini menunjukkan

    bahwa struktur

    perekonomian Kota Palangka

    Raya pada tahun 2009

    mengalami pertumbuhan

    yang didominasi oleh

    kelompok sektor sekunder

    yang secara khusus

    kontribusinya berasal dari

    sektor Bangunan, yang secara kasat mata

    pertumbuhannya sangat jelas dengan banyaknya pem-

    bangunan perumahan, perhotelan dan pertokoan.

    Perekonomian

    29

  • K husus untuk indikator-indikator makro ekonomi target pencapaian kinerja ditetapkan tiap tahun dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), sehingga

    yang dapat diukur sampai dengan saat ini baru pada

    tingkat pencapaian kinerja dari target tahunan saja.

    Kemajuan-kemajuan yang telah dicapai tersebut dapat

    dilihat pada tabel berikut ini:

    Perekonomian

    No. Indikator Kondisi Tahun

    2009 Realisasi Tahun

    2010

    (1) (2) (3) (4)

    1. Indek Pembangunan Manusia *) *)

    2. Menurunya angka buta huruf umur 10-44 tahun (%)

    0,5 0,3

    3. Meningkatnya umur harapan hidup (thn)

    73 72,49

    4. Rata-rata lama sekolah (thn) 12 12

    5. Indek hidup layak (konsumsi per kapita)/(Rp.)

    *) *)

    6. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi (%)

    5,89 *)

    7. PDRB per kapita ADHK (Rp. Juta) *) *)

    8. Angka pengangguran terbuka (%) 8,13 9,7

    9. Angka kemiskinan (KK) 13.556 10.444

    Keterangan: *) Data belum tersedia 30

  • P rasarana jalan hingga tahun 2010 tercatat sepanjang 905,69 km, dengan jenis permukaan aspal sepan-jang 477,38 km, tanah 421,07 km, dan tidak dirinci

    (agregat) 7,24 km. Bila dilihat dari kondisinya, jalan

    dengan kondisi baik sepanjang 330,91 km, sedang 167,92

    km, rusak 183,54 km dan rusak berat 223,32. Sedangkan

    untuk kelas jalan, jalan kelas I sepanjang 60,36 km, kelas

    II 35,05 km, kelas IIIA 113,32 km, kelas IIIB 140,96, kelas

    IIIC 494,15 km, kelas tidak dirinci 61,45 km.

    Perhubungan

    31

    52,71%46,49%0,80%

    Jenis Permukaan Jalan Tahun 2010

    Aspal Tanah Tidak Dirinci (Agregat)

    36,54%

    18,54%20,27%

    24,66%

    Kondisi Jalan Tahun 2010

    Baik

    Sedang

    Rusak

    Rusak Berat

    0

    100

    200

    300

    400

    500

    Kelas Jalan Tahun 2010

    Kelas I

    Kelas II

    Kelas IIIA

    Kelas IIIB

    Kelas IIIC

    Kelas tidak dirinci

  • S aat ini, Pemerintah Kota Palangka Raya sedang membangun terminal induk Tipe A yang terletak di Jalan Mahir Mahar (Outer Ring Road). Pembangunan

    Terminal ini dilaksanakan dalam beberapa tahap dan

    direncanakan akan selesai dan bisa operasional pada

    tahun 2011 ini. Dengan adanya terminal ini, diharapkan

    akan dapat lebih memperlancar arus barang dan

    penumpang baik yang akan masuk maupun keluar dari

    Kota Palangka Raya, serta berdampak pada peningkatan

    laju perkembangan perekonomian di Kota Palangka Raya.

    Perhubungan

    32

  • P ada moda transportasi udara, pemerintah juga terus berupaya meningkatkan berbagai sarana, fasilitas, dan pelayanan yang ada di Bandar Udara Tjilik Riwut, di

    antaranya yaitu dengan memperbaiki fasilitas ruang

    tunggu (Penambahan Ruang Tunggu VIP) dan penamba-

    han panjang landasan pacu yang ada. Saat ini, ada 4

    (empat) maskapai penerbangan nasonal (Garuda, Lion

    Air, Batavia dan Sriwijaya) yang melayani rute Palangka

    Raya-Jakarta dan Palangka Raya-Surabaya setiap hari,

    serta 1 (satu) maskapai penerbangan Avia Star yang me-

    layani penerbangan perintis dari Palangka Raya ke ibuko-

    ta kabupaten yang ada di Kalimantan Tengah.

    Perhubungan

    33

  • S istem transportasi sungai merupakan moda transportasi yang bersifat tradisionil dan sudah dimanfaatkan oleh penduduk sejak dahulu, hal ini

    didukung oleh kondisi geografis wilayah Kalimantan

    Tengah yang banyak dilalui sungai-sungai. Desa-desa

    yang menjadi bagian wilayah Kota Palangka Raya

    sebagian berada di tepi sungai sehingga bila transportasi

    darat mengalami gangguan akibat kondisi jalan yang

    kurang baik disaat musim hujan, maka transportasi sungai

    menjadi pilihan oleh sebagian penduduk menjalankan

    aktifitas perekonomian.

    Sistem transportasi sungai tersebut, didukung dengan

    terdapatnya beberapa pelabuhan sungai antara lain

    Pelabuhan Sabangau di Kelurahan Tanjung Pinang dan

    Pelabuhan Rambang di urban area Kota Palangka Raya,

    dengan pelayanan regional di Kalimantan. Selain itu,

    terdapatnya pelabuhan sungai Gunung Mas dan

    Pelabuhan Kereng Bangkirai di Kecamatan

    Pahandut serta Pelabuhan Tangkiling di Kecamatan Bukit

    Batu.

    .

    Perhubungan

    34

  • Listrik

    Produksi energi listrik di Kota Palangka

    Raya dari tahun ke tahun mengalami

    peningkatan, yaitu 145.247.232 kwh pada

    tahun 2007, naik menjadi 161.270.909

    kwh pada tahun 2008. Kemudian, pada

    tahun 2009 produksi energi listrik di Kota

    Palangka Raya meningkat menjadi

    180.929.771 kwh dengan jumlah pelanggan sebanyak

    47.488.

    Telepon

    Sarana telekomunikasi saat

    ini sangat penting guna

    menunjang hampir seluruh

    aspek kehidupan, terutama

    untuk menunjang kegiatan

    ekonomi. Kapasitas

    sambungan telepon di Kota

    Palangka Raya sampai

    dengan tahun 2009 adalah sebanyak 16.695 satuan

    sambungan dengan kapasitas sentral sebesar 22.250

    satuan sambungan.

    Air Bersih

    Pada saat ini PDAM Kota

    Palangka Raya mempunyai

    kapasitas terpasang 255 L/

    det, ditambah dengan

    PDAM Unit Tangkiling

    dengan kapasitas 17,5 L/

    det. Namun dari masing-

    masing kapasitas tersebut

    baru termanfaatkan untuk Kota Palangka Raya 190 L/det,

    sedangkan PDAM Unit Tangkiling 10 L/det.

    Sumber Air Baku untuk PDAM Kota Palangka Raya

    berasal dari air permukaan yaitu sungai Kahayan dan

    untuk Unit Tangkiling dari sungai Rungan.

    Jumlah pelanggan PDAM dari kalangan rumah tangga

    sampai dengan pada tahun 2009 adalah sebesar 16.086,

    dengan besar kubikasi yang disalurkan 3.842.262 m3

    dengan nilai Rp. 15.558.365.610,-. Jumlah pelanggan

    PDAM per 31 Desember 2010 sebanyak adalah 16.347,

    terjadi kenaikan sebesar 1,62%.

    .

    Utilitas

    35

  • P otensi dan peluang investasi di Kota Palangka Raya, cukup menjanjikan diantaranya pertambangan, perkebunan dan pertanian yang tersebar di Kecamatan

    Rakumpit dan Kecamatan Bukit Batu. Sampai dengan

    April 2010 ini, terdapat 7 (tujuh) Kuasa Pertambangan

    (KP) yang terdiri dari 1 (satu) buah KP Batu Bara dan

    selebihnya Zirkon dengan status eksploitasi sebanyak

    6 (enam) buah dan 1 (satu) sisanya masih eksplorasi.

    Potensi pertambangan lainnya adalah usaha

    pertambangan bahan galian C (berupa galian pasir) yang

    lokasinya tersebar di Kecamatan Bukit Batu, Kecamatan

    Sabangau, dan Kecamatan Jekan Raya. Dari 24 perijinan

    kegiatan dan usaha pertambangan bahan galian golongan

    C yang terdaftar, sampai dengan bulan April 2010 ini,

    terdapat 14 yang masih berproduksi 8 (delapan) di

    Kecamatan Bukit Batu, 2 (dua) di Kecamatan Jekan Raya,

    4 (empat) di Kecamatan Sabangau.

    Untuk perkebunan terdapat 4 (empat)

    perusahaan perkebunan besar swasta kelapa sawit

    dengan luas lokasi secara keseluruhan berjumlah sekitar

    55.800 Ha, dimana 2 (dua) perusahaan masih berstatus

    arahan lokasi, 1 (satu) perusahaan sedang dalam proses

    pengajuan permohonan arahan lokasi, dan 1 (satu) lagi

    dalam proses permohonan persetujuan prinsip

    perkebunan kelapa sawit.

    .

    Potensi & Peluang Investasi

    36

  • .

    Potensi & Peluang Investasi

    En

    oid

    a J

    aya

    Kary

    a D

    . A

    mb

    ok

    o

    Cit

    ra I

    nd

    ah

    Tin

    ga

    ng

    K.

    Ab

    ad

    i

    Lis

    be

    th

    Kahayan Permai

    PT

    . In

    do

    Ag

    un

    g

    Ja

    yaM

    akm

    ur

    PT

    . G

    row

    th B

    orn

    eo

    PT

    . B

    um

    i In

    da

    h

    Ka

    ya A

    ba

    di

    PT

    . C

    en

    tral

    Seja

    hte

    ra S

    uk

    ses

    PT

    . C

    en

    tral

    Seja

    hte

    ra S

    uk

    ses

    PT

    . C

    en

    tral

    Seja

    hte

    ra S

    uk

    ses

    Mu

    sti

    ka C

    . M

    an

    dir

    i

    37

  • P rogram pembinaan usaha pertambangan bertujuan untuk mencapai optimalisasi pemanfaatan sumber daya mineral dan air tanah melalui usaha pertambangan dengan prinsip good mining practice dan mempunyai sasaran yang akan dicapai dalam perenanaan jangka waktu periode 2009-2013 adalah Pemanfaatan pertambangan yang berorietasi pada kelesatarian alam diarahkan untuk meningkatkan eksploitasi dengan selalu memperhatikan kerusakan hutan, keanekaragaman hayati dan pencemaran lingkungan, meningkatkan peluang usaha pertambangan skala kecil di wilayah terpencil, meningkatkan manfaat pertambangan dan nilai tambah dan menerapkan good mining practice di lokasi tambang yang sudah ada.

    Eksploitasi mineral golongan C di dalam memenuhi permintaan pasar, terutama kebutuhan material bangunan untuk pelaksanaan pembangunan di wilayah Kota Palang-ka Raya dan daerah sekitarnya. Selain potensi bahan galian mineral golongan C seperti disebutkan di atas, terdapat juga jenis mineral lainnya, yaitu: Pasir Kuarsa, Kaolin, Emas dan Batu Bara.

    Potensi & Peluang Investasi

    38

    Pasir Kuarsa Lokasi : 03-RK-23a (E-2 ) Komposisi: SiO2 (96,37%), AI2O2 (2.73%), Fe2O3(0,04%), MgO (0,05%), CaO (0,14% )Dll. seperti Na2O, K2O, H2O Cadangan: 135 juta ton. Dapat dimanfaatkan untuk bahan baku: industri semen, pengecoran dan bata tahan api (refraktori), pembuatan kaca,

    Kaolin Lokasi: 03-RK-10B (A-2) Komposisi: SiO2 (55,23%), AI2O3 (28,71%), Fe 2O3 (0,60 %), MgO(0,40%), Dll. Dibawah 1% CaO, Na2O, K2O Cadangan: 15 Juta ton. Dapat direkomposisi pada standar tertentu untuk bahan baku: - Industri keramik - Industri kertas - Industri farmasi - Industri karet, cat dan kosmetik,

    dll.

    Batu Bara Lokasi : 03-RK-37a Nilai kalori : 5190 5540 cal/gr Total carbon : 39,15 % Belerang : 0,27 % Cadangan: Tereka 137 juta m ton

    Emas Lokasi: 03-RK-02ss Komposisi pasir dan kandungan emas plaser: Au: 9ppb, Zn: 2 ppm, Pb 2 ppm, Cu: 1 ppm, Ag : 1 ppm

  • Potensi & Peluang Investasi

    39

    Kecamatan

    Kecamatan

    Kecamatan Sungai

    U

    Sungai

  • Potensi & Peluang Investasi

    Potensi Sumber Daya Mineral di Kecamatan Rakumpit Kota Palangka Raya

    Kelurahan

    Batu Pasir Kuarsa Kaolin

    Cadangan Tereka ( M )

    Cadangan Hipotik Cadangan Tereka (M)

    Cadangan Hipotik

    M Ton M Ton

    Mungku Baru 82.826.000 49.695.600 131.693.340 73.058.500 43.835.100 114.847.962

    Bukit Sua 88.860.500 53.316.300 141.288.195 33.794.500 20.276.700 53.124.954

    Petuk Barunai 40.644.500 24.386.700 64.624.755 16.421.500 9.852.900 25.814.598

    Panjehang 17.292.000 10.375.200 27.494.280 - - -

    Gaung Baru 17.402.000 10.441.200 27.669.180 - - -

    Pager 110.564.000 66.338.400 175.796.760 108.962.000 65.337.200 171.288.264

    Petuk Bukit 525 151.227.000 400.751.550 5.235.500 3.141.300 8.230.206

    Jumlah 882.045.000 365.780 969.318.550 237.472.000 142.443.200 373.305.984

    40

  • Hutan Taman Kota Himba Kahui

    S alah satu upaya untuk mengembalikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup perkotaan yang nyaman, segar, bersih, sehat, dan indah sekaligus

    mampu memperbaiki keseimbangan ekosistem kota

    ditetapkan suatu kawasan seluas 1.635 ha yang terletak

    di belakang pusat pemerintahan Kota Palangka Raya

    telah ditetapkan oleh Walikota melalui Keputusan Walikota

    Palangka Raya Nomor 98 Tahun 2010 tanggal 17 April

    2010 sebagai Kawasan Hutan Taman Kota yang terbesar

    di dunia.

    Untuk memperlihatkan ciri khas kawasan secara nyata,

    maka kawasan akan terbagi dalam wilayah pengem-

    bangan berdasarkan zonasi-zonasi berdasarkan

    jenis tumbuhan dan vegetasi antara lain:

    Zonasi Vegetasi Alami merupakan kawasan yang

    tetap dipertahankan menjadi lokasi dengan vegetasi/

    tumbuhan alami dan khas rawa gambut.

    Zonasi Vegetasi Non Alami (perkayaan) dengan jenis

    Anggrek lokal Kalimantan Tengah dan tanaman

    adaptif lainnya. Zonasi ini akan ditempatkan pada

    kawasan yang kurang memiliki vegetasi alami.

    Untuk memberikan manfaat secara maksimal, maka

    kawasan Hutan Kota akan dibangun dengan berbagai

    fasilitas pendukung antara lain halaman parker, bangunan

    pusat informasi kawasan, rest room, ruang pertemuan,

    bungalow, jalan titian, tapal batas, pelabuhan kecil, dan

    sebagainya.

    Selain itu pada kawasan ini akan dikembangkan sarana

    pengembangan perikanan air tawar yang sekaligus

    menjadi sarana rekreasi, akuarium air tawar yang berisi

    berbagai jenis ikan air tawar serta didukung dengan

    prasarana wisata air seperti perahu dan sarana permainan

    lainnya.

    Kehutanan

    41

  • Manfaat hutan kota Himba Kahui

    diantaranya adalah sebagai

    berikut: Identitas Kota, nilai

    estetika, Penyerap Karbondioksida

    (CO2), pelestarian air tanah,

    habitat hidupan liar, produksi

    terbatas atau manfaat ekonomi,

    Sesuai dengan fungsinya, Hutan Kota Himba Kahui

    dapat dimanfaatkan untuk penelitian dan pengembangan

    (kegiatan penelitian meliputi penelitian dasar dan

    penelitian untuk menunjang pengelolaan kawasan

    tersebut) ilmu pengetahuan, pendidikan, kegiatan

    penunjang budidaya, pariwisata alam dan rekreasi, dan

    pelestarian budaya.

    Kehutanan

    42

  • T anaman utama yang banyak diusahakan adalah palawija, hortikultura (sayur- sayuran dan buah-buahan) dan sebagian tanaman padi gogo. Komoditi

    palawija yang banyak diusahakan adalah jagung, kacang

    tanah, kedelai dan ubi kayu sayur-sayuran lainnya seperti

    kacang panjang, mentimun, terong, lombok, tomat, pare,

    bayam, sawi dan kangkung darat. Untuk tanaman buah-

    buahan meliputi rambutan, cempedak, nangka, jeruk,

    durian, mangga dan pepaya.

    Pertanian

    43

    2008 2009 1010 2008 2009 1010

    Padi 380,00 418,00 213,00 615,00 743,81 275,26

    Produksi (Ton)Luas Tanam (Ha)Komoditi

    0,00

    200,00

    400,00

    600,00

    800,00

    2008 2009 2010

    380 418

    213

    615

    744

    275 Luas (Ha)

    Produksi (Ton)

    1.084,00

    86,40

    51,70

    2.017,90

    370,40Jagung

    Kedelai

    Kacang Tanah

    Ubi Kayu

    Ubi Jalar

    Produksi Palawija Tahun 2010

  • Pertanian

    0,00

    500,00

    1.000,00

    1.500,00

    2.000,00

    2.500,00

    Bawang Daun

    Petsai/Sawi

    Kacang Panjang

    Cabe Besar

    Cabe Rawit

    Tomat

    Terong

    Ketimun

    Kangkung

    Bayam

    Buncis

    Gambas

    Pare

    Produksi Sayuran Tahun 2010

    0,00

    100,00

    200,00

    300,00

    400,00

    500,00

    600,00

    700,00

    800,00

    900,00

    1.000,00

    Alpukat

    Belimbing

    Duku

    Durian

    Jambu Biji

    Jambu Air

    Jeruk siam

    Jeruk Besar

    Mangga

    Sukun

    Melinjo

    Petai

    Pisang

    Nangka

    Cempedak

    Nenas

    Pepaya

    Rambutan

    Salak

    Sawo

    Sirsak

    Produksi Buah-buahan Tahun 2010

    44

  • Perkebunan

    45

    365,73

    40,851,96

    Karet

    Kelapa

    Jambu Mete

    Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Tahun 2010

  • D alam upaya pembangunan sub sektor peternakan yang dilaksanakan, merupakan upaya mewujudkan peternakan yang tangguh dan profesional, diarahkan pada

    usaha peningkatan populasi dan produksi ternak, serta

    hasil ikutannya yang merupakan sumber protein hewani,

    sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya

    manusia. Dipinggiran Kota dikembangkan ternak berupa

    babi, ayam buras dan bebek sedangkan di Kelurahan di

    luar Kota Palangka Raya dikembangkan ternak sapi

    potong, kambing dan ayam buras.

    Peternakan

    864.323

    10.476

    13.337

    345.188

    Sapi

    Kerbau

    Kambing/ Domba

    Babi

    Produksi Daging Menurut Jenis Ternak Tahun 2010 (Kg)

    262.800

    2.190.000

    55.845

    Ayam Buras

    Ayam Broiler

    Itik

    Produksi Daging Unggas Menurut Jenisnya Tahun 2010 (Kg)

    5.760292.000

    1.825.000

    54.750

    Ayam Petelur

    Ayam Buras

    Itik

    Puyuh

    46

    Produksi Telur Jenis Ternak Tahun 2010 (Kg)

  • P otensi perikanan di perairan umum Kota Palangka Raya sangat banyak

    sekali jenisnya seperti Betok,

    Biawan, Belida, Baung, Sepat. Budidaya ikan dalam

    karamba dilakukan di sungai, danau, dan kolam dimana

    perkembangannya cukup menggembirakan. Budidaya

    keramba merupakan usaha perikanan/nelayan yang cocok

    untuk dikembangkan dan secara alami mudah disesuaikan

    dengan perairan dan musim. Beberapa pendukung usaha

    perikanan yang dapat dimanfaatkan antara lain:

    Sungai dan danau sebagai tempat budidaya

    pembesaran

    Balai Benih Ikan ( BBI )

    Pasar Benih Ikan ( PBI )

    Perikanan

    47

    9,37%

    36,45%

    54,17%

    Kolam

    Karamba

    Perairan Umum

    Produksi Ikan Tahun 2010 (Ton)

    Perkembangan Luas dan Jumlah Karamba di Kota Palangka Raya Tahun 20072010

    Kolam

    (Ha) (Buah) (Ha)

    2007 12,20 3.180 19,00

    2008 12,50 3.120 19,20

    2009 17,50 1.490 17,31

    2010 51,97 1.547 20,15

    Jumlah 94,17 9.337,00 75,66

    Luas/Jumlah

    Tahun Karamba

    Kolam Karamba Perairan Jumlah

    (Ton) (Ton) Umum (Ton) (Ton)

    2007 26,65 875,48 1.890,50 2.792,63

    2008 94,80 1.152,25 1.982,30 3.229,35

    2009 116,82 1.243,18 1.847,65 3.207,65

    2010 319,74 1.798,00 1.868,40 3.986,14

    Jumlah 558,01 5.068,91 7.588,85 13.215,77

    Produksi

    Tahun

    Perkembangan Produksi Ikan di Kota Palangka Raya Tahun 20072010

  • D i Kota Palangka Raya terdapat lebih kurang 104 buah danau, dengan total luas sekitar 636,10 Ha. Danaudanau ini tersebar di berbagai wilayah Kota

    Palangka Raya. Pada Kecamatan Bukit Batu terdapat 45

    buah danau (281,5 Ha), Kecamatan Rakumpit 42 buah

    (167,6 Ha), Kecamatan Sabangau 10 buah (62 Ha), Keca-

    matan Pahandut 4 buah (90 Ha), dan Kecamatan Jekan

    Raya 3 buah (35 Ha).

    Masing-masing danau ini memiliki keunikan dan

    karakteristik sendiri. Namun secara umum, danau-danau

    yang ada di Kota Palangka Raya merupakan danau

    oxbow, dimana secara hidrologis sumber airnya atau

    suplai airnya berasal dari limpasan sungai utama (Sungai

    Kahayan dan Sungai Rungan).

    Kondisi perairan pada danau-danau tersebut,

    secara umum relatif masih baik (hasil pengujian pada

    beberapa paramameter fisik dan kimia-Survei dan Identifi-

    kasi Perairan Danau Wilayah Kota Palangka Raya, 2008).

    Adapun jenis ikan yang umumnya terdapat/hidup dalam

    danau-danau tersebut adalah seperti Baung, Kapar,

    Gabus, Karandang, Tahuman, Peang, Papuyu, Biawan,

    Lais, dll. Oleh karenanya, danau-danau tersebut cukup

    berpotensi untuk dikembangkan sebagai lokasi pengem-

    bangan perikanan air tawar dengan jenis-jenis ikan lokal.

    Perikanan

    Danau Hampapak Sumber gambar: Survei dan Identifikasi Perairan Danau

    Wilayah Kota Palangka Raya, 2008

    Danau Lutan Sumber gambar: Survei dan Identifikasi Perairan Danau

    Wilayah Kota Palangka Raya, 2008

    48

  • P erkembangan industri di Kota Palangka Raya saat ini sudah mulai memasuki industri

    skala besar, hal ini ditandai

    dengan mulai beroperasinya

    industri pabrik karet yang berlokasi

    di jalan Tjilik Riwut Km. 47 pada

    bulan Oktober 2009 yang lalu.

    Pabrik karet yang berada di bawah naungan PT. Borneo

    Makmur Lestari ini, saat ini mampu memproduksi Karet

    SIR 20/Crumb Rubber kurang lebih 600-800 ton per bulan

    (Kapasitas produksi rencana 1.5002.000 ton per bulan).

    Semua hasil produksinya di ekspor ke negeri China.

    Perusahaan yang menempati lahan seluas kurang lebih

    20 Ha ini, mendapat suplai bahan baku selain dari wilayah

    Kalimantan Tengah juga berasal dari wilayah Kalimantan

    Selatan.

    Industri

    50

  • Selain itu, Pemerintah Kota

    Palangka Raya juga telah

    berusaha memajukan industri

    kecil/kerajinan rakyat dengan

    menerapkan programprogram

    pengembangan usaha industri

    kecil. Programprogram pengem-

    bangan tersebut bertujuan untuk

    meningkatkan kewiraswastaan, proses produksi barang,

    kualitas, desain produk serta ketrampilan pemasaran.

    Usaha-usaha yang telah dilakukan oleh Pemerintah yang

    tidak henti-hentinya ini telah memberikan hasil. Banyak

    sudah corak jenis-jenis hasil produksi industri kecil dari

    Palangka Raya yang asli maupun motif baru yang telah

    dapat dikenal di dunia.

    Industri

    51

  • J umlah perusahaan Industri Kecil di Kota Palangka Raya tahun 2008 sebanyak 673 perusahaan

    sedangkan pada tahun 2009

    bertambah menjadi 713 perusa-

    haan. Demikian pula untuk tenaga

    kerjanya, pada tahun 2008 terserap

    2.992 orang kemudian naik

    menjadi 3.147 orang pada tahun 2009.

    Industri

    52

  • 1. Jembatan Kahayan Jembatan yang membelah Sungai Kahayan ini, memiliki panjang 640 meter dan lebar 9 meter. Jembatan ini pertama kali dibangun pada tahun 1995 dan selesai dibangun pada tahun 2001, diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada tanggal 13 Januari 2002. Selain berfungsi sebagai penghu-bung daerah di kedua sisi sungai Kahayan, kehadiran Jembatan Kahayan juga semakin menambah keindahan Kota Palangka Raya, dan saat ini dapat dikatakan telah

    menjadi Landmark Kota Palangka Raya. Ke depan diharapkan di kedua sisi sekitar jembatan dapat

    ditata dengan lebih baik, sehingga tersedia tempat yang lebih nyaman bagi masyarakat yang ingin menikmati keindahan panorama sungai Kahayan dari sekitar jemba-tan tersebut.

    2. Kum-Kum Lokasi wisata ini berada tidak terlalu jauh dari pusat Kota Palangka Raya, dengan menggunakan kendaraan roda 2 (dua) atau 4 (empat) hanya ditempuh dalam waktu kurang

    dari 10 (lima) menit sudah sampai di lokasi wisata terse-but. Lokasi wisata ini cocok sekali bagi mereka yang sudah berkeluarga karena disediakan pondok-pondok peristirahatan yang dapat disewa sambil menikmati suasana alam di tepian Sungai Kahayan.

    Di lokasi kum-kum ini, selain terdapat beberapa jenis binatang seperti buaya, beruang, monyet dan beberapa jenis burung, juga disediakan beberapa permainan untuk anak-anak, dan pada hari-hari libur ditambah dengan suguhan pertunjukan hiburan musik oleh artis-artis lokal Kota Palangka Raya.

    Pariwisata

    53

  • 3. Monumen Tugu Soekarno Monumen ini, merupakan

    lokasi pemancangan

    tiang pertama Pem-

    bangunan Kota Palangka

    Raya yang dilakukan

    oleh Presiden Republik

    Indonesia SOEKARNO

    pada tanggal 17 Juli

    1957. Monumen yang terletak di jantung Kota Palangka

    Raya ini tepatnya di Jalan S. Parman, menempati areal

    seluas 2,5 ha, dibuka bagi semua pengunjung setiap hari.

    Lokasi monumen ini sangat mudah dijangkau karena

    dilintasi jalur angkutan kota, semua jenis kendaraan dapat

    mencapai lokasi tersebut juga bagi para pejalan kaki.

    4. Sandung Ngabe Sukah Sandung Ngabe Sukah terletak di Kecamatan Pahandut

    berupa sebuah makam pendiri Kota Palangka Raya

    dengan makamnya yang berbentuk rumah kecil

    (sandung). Sandung merupakan sebuah bangunan kecil

    persegi panjang beratap, bertiang terbuat dari kayu ulin/

    beton, tempat menyimpan tulang belulang orang yang

    telah meninggal (setelah ditiwahkan).

    Sandung didirikan di Bukit Pahandut, di belakang

    rumah Ngabe Sukah (seorang tokoh yang disegani di

    Desa Pahandut, dan sebagai kepala desa yang pertama,

    di bawah Kademangan Sawang, sekitar tahun 1928).

    Terletak di jalan Dr. Murjani membelakangi jalan

    Darmosugondo (arah pelabuhan Rambang). Pada tahun

    1988 (15 November 1988) sandung ini mengalami

    musibah kebakaran. Saat ini sandung tersebut telah

    mengalami pemugaran kembali yang dilaksanakan oleh

    Dinas Pariwisata Kota Palangka Raya.

    Pariwisata

    54

  • 5. Rumah Betang (Long House)

    R umah Betang (rumah panjang, rumah besar) merupakan

    rumah adat Dayak.

    Sesuai dengan namanya

    rumah ini berukuran

    besar yang mampu

    menampung puluhan

    orang atau keluarga yang mempunyai ikatan keluarga.

    Rumah betang sudah jarang ditemui, namun di Kota

    Palangka Raya terdapat satu rumah betang yang sengaja

    dibangun sebagai percontohan di Jl. D.I Penjaitan Kota

    Palangka Raya. Pada momen-momen tertentu, di rumah

    betang ini sering dijadikan lokasi pertunjukan/festival

    budaya Dayak. Rumah betang ini juga sering dijadikan

    tempat/objek foto bagi sebagian masyarakat baik warga

    pendatang maupun lokal.

    Walaupun rumah betang sudah semakin jarang di-

    pergunakan oleh masyarakat Dayak, namun falsafah

    hidup rumah betang masih tertanam dan berkembang di

    dalam kehidupan masyarakat Dayak. Masyarakat Dayak

    misalnya, sangat menghargai perbedaan dan itu cermin

    dalam kehidupan rumah betang dimana di dalam satu

    keluarga biasa terdiri dari berbagai macam

    kepercayaan atau agama. Seperti Islam, Kristen dan

    Hindu Kaharingan. Mereka dapat hidup rukun dan saling

    menghargai walaupun berbeda-beda kepercayaan dan

    agama. Kekeluargaan, kegotong-royongan, persatuan dan

    kesatuan merupakan sikap dan prilaku kehidupan sehari-

    hari masyarakat Dayak yang tercermin dalam falsafah

    hidup rumah betang.

    Pariwisata

    55

  • 6. Museum Balanga Museum Balanga ter-letak di Jalan Tjilik Riwut Km 2,5 dengan menem-pati areal seluas sekitar 5 (lima) Ha. Museum ini masih berada di pusat Kota Palangka Raya dan sangat mudah untuk dijangkau baik meng-gunakan angkutan kota

    maupun dengan kendaraan pribadi. Museum ini dibuka setiap hari dari pukul 08.0012.00 WIB, dan disediakan petugas pemandu bagi pengunjung museum. Museum ini berkiprah sebagai lembaga pelestarian, pendokumentasian, serta penyajian berbagai koleksi peninggalan budaya suku Dayak dan segala yang berkaitan dengan sejarah kehidupan suku dayak, seperti ethnografika, barang-barang warisan leluhur dayak yang banyak memiliki kekuatan magis. Di museum ini tersimpan juga berbagai alat tradisional yang biasa dipakai oleh suku Dayak pada jaman dahulu seperti Mihing (sebuah alat penangkap ikan tradisional), Baju Sakarut atau Baju Karungkong Sulau, atau juga Baju Basurat yang biasa dipakai pada upacara ritual, senjatasenjata suku Dayak seperti Mandau, Sumpit, Duhung, dan sebagainya.

    Pariwisata

    56

  • 7. Kolam Renang Isen Mulang Kolam Renang ini terletak di Jalan Tjilik

    Riwut Km 5 Kelurahan Bukit Tunggal,

    Kecamatan Jekan Raya Kota Palang-

    ka Raya, dengan waktu kunjungan

    dapat dilakukan pada siang hari.

    Lokasi tersebut berada di lokasi yang

    mempunyai pemandangan cukup bagus. Kebutuhan

    sebagai tempat berenang telah memenuhi persyaratan

    yang dibutuhkan seperti memiliki kapasitas yang memadai

    untuk segala umur, terdapat pula berbagai sarana dan

    prasarana penunjang lainnya seperti misalnya panggung

    terbuka, gazebo, shelter, cafe dan restaurant, penyewaan

    alat, WC dan Kamar Mandi Umum, Kamar ganti, Kamar

    bilas dan ruang ganti pakaian yang telah disediakan untuk

    para pengunjung.

    8. Lapangan Golf Kawasan olah raga lapangan

    Golf ini terletak di Jalan Tjilik

    Riwut Km. 5 Kelurahan Bukit

    Tunggal, Kecamatan Jekan

    Raya, Kota Palangka Raya.

    Dengan luas sekitar 10 Ha,

    kawasan rekreasi olah raga ini

    dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana

    pendukung untuk olah raga golf antara lain penyewaan

    peralatan olah raga golf, kantor administrasi, shelter,

    gazebo, kantin, serta fasilitas-fasilitas pendukung lainnya.

    Pariwisata

    57

  • 9. Kawasan Bundaran Besar

    Kawasan Bundaran Besar

    yang terletak di jantung

    Kota Palangka Raya ini

    merupakan pusat Kota

    Palangka Raya. Selain

    dipergunakan sebagai

    lokasi berolah raga ringan

    seperti jogging, jalan

    santai, dan bersepeda, kawasan

    bundaran ini juga dipergunakan

    sebagai lokasi hiburan bagi pun-

    cak perayaan hari-hari besar ter-

    tentu seperti HUT Kemerdekaan

    Republik Indonesia, perayaan

    menyambut tahun baru, dsb.

    Tidak jauh dari bundaran ini, pada

    ruas jalan Yos Sudarso, terdapat

    pedagangpedagang makanan

    kaki lima/warung-warung tenda

    yang menggelar dagangannya pada lahan-lahan di kedua

    sisi badan jalan Yos Sudarso yang memang diperuntuk-

    kan bagi para pedagang makanan kaki lima yang bersifat

    temporer pada setiap sore hingga malam hari. Para

    pengunjung yang datang selain dapat menikmati beragam

    makanan yang tersedia di situ, sekaligus juga

    dapat menikmati suasana Kota Palangka Raya di waktu

    malam. Pada waktu-waktu tertentu, di ruas jalan tersebut

    juga sering diadakan panggung hiburan terbuka/rakyat

    baik berupa pagelaran seni tradisional maupun modern.

    Buat para pengunjung yang ingin menikmati suasana

    berbelanja modern di kawasan bundaran besar tersebut

    terdapat sebuah Mall kebanggaan masyarakat Kota

    Palangka Raya yaitu Palma yang selain sebagai tempat

    berbelanja juga dilengkapi dengan berbagai sarana

    hiburan menarik lainnya seperti Bioskop Studio 21, Game

    Zone, permainan Billyard, Food Court, dsb.

    Pariwisata

    58

  • 10. Bumi Perkemahan Tuah Pahoe

    B umi Perkemahan dengan nama Pa-langka Kambariat Tuah

    Pahoe ini berada di

    Kelurahan Sabaru, seki-

    tar 13 Km dari pusat

    Kota Palangka Raya dan

    dapat ditempuh dalam

    waktu sekitar 10 menit perjalanan dari pusat kota.

    Bumi perkemahan ini berada satu jalur dengan Sirkuit

    Road Race Sabaru dan Sirkuit Grass Track Sabaru dan

    bisa ditempuh hanya dalam waktu 2 menit saja. Bumi

    Perkemahan Palangka Kambariat Tuah Pahoe ini

    dibangun di atas tanah seluas kurang lebih 6 Ha. Bumi

    perkemahan ini sendiri merupakan kebanggaan Kota

    Palangka Raya selain

    karena memiliki fasilitas

    yang cukup bagus, juga

    memiliki pemandangan

    yang cukup indah serta

    terletak tidak jauh dari

    tepi Sungai Sabangau.

    11. Taman Nasional Sebangau

    Taman Nasional Sabangau yang

    terletak di antara Sungai Katingan

    dan Sungai Sebangau ini memiliki

    luas sekitar 568.700 Ha. Kawasan

    Taman Nasional ini mencakup 3

    (tiga) wilayah administrasi, yaitu

    Kabupaten Katingan, Kabupaten

    Pulang Pisau dan Kota Palangka

    Raya. Ditunjuk melalui Keputusan

    Menteri Kehutanan No. 423/

    Menhut-II/2004 tanggal 19 Oktober

    2004. Kawasan ini merupakan

    salah satu perwakilan ekosistem hutan rawa gambut yang

    masih tersisa di Kalimantan Tengah setelah Proyek

    Pertanian Lahan Gambut Sejuta Hektar yang telah gagal,

    daerah ini juga memiliki keanekaragaman hayati yang

    sangat bernilai bagi ilmu pengetahuan dan pendidikan.

    Menurut data CIMTROP, badan peneliti hutan rawa

    gambut dari Universitas Palangka Raya ada sekitar 166

    jenis flora, 106 jenis burung, 36 jenis ikan dan 35 jenis

    mamalia dengan spesies kunci orang utan yang

    diperkirakan berjumlah 2.5004.500 ekor.

    Pariwisata

    59

  • 12. Batu Banama Obyek wisata ini terletak sekitar

    35 Km dari pusat Kota Palangka

    Raya, dengan waktu tempuh

    sekitar 50 menit dengan meng-

    gunakan kendaraan roda dua

    maupun roda empat. Lokasi

    obyek wisata ini terletak di

    Kelurahan Tangkiling, Kecama-

    tan Bukit Batu. Jalan menuju obyek wisata Batu Banama

    ini semua sudah diaspal sehingga mudah dicapai baik

    dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda

    empat.

    Obyek wisata Batu Banama ini selain menawarkan

    panorama alam yang indah juga dikategorikan sebagai

    wisata budaya, karena pada areal lokasi ini terdapat situs

    Kaharingan, Pura Agung Sali Paseban/Satya Dharma.

    Disamping itu, legenda mengenai cerita terjadinya

    Batu Banama itu sendiri yang bila dilihat dari samping

    bentuknya mirip sebuah bahtera yang terdampar.

    Di sekitar Cagar

    Budaya Alam Batu

    Banama ini terdapat

    Huma Patah (rumah

    Patahu) dan pura

    integrasi antara

    agama Hindu Bali

    dan Agama Kaha-

    ringan masyarakat

    Dayak. Cagar Budaya Alam Batu Banama ini dikeramat-

    kan oleh masyarakat setempat.

    Pariwisata

    60

  • 13. Arboretum Nyaru Menteng

    Arboretum Nyaru Menteng

    terletak di jalan Tjilik Riwut

    Km 28, dapat di tempuh

    sekitar 30 menit dari pusat

    Kota Palangka Raya.

    Dibangun pada tahun 1988

    merupakan eks areal HPH

    yang telah dieksploitasi pada tahun 1974 dengan luas

    65,2 Ha yang merupakan kawasan pelestarian plasma

    nuftah ekosistem hutan rawa, termasuk ke tipe hutan

    tropika dataran rendah, dengan kondisi tanah berawa dan

    bergambut. Jenis tanah terdiri dari alluvial, organosol,

    pasir kuarsa dengan drainase tergenang. Melainkan

    sebuah hutan yang berisikan berbagai jenis pohon, sering

    dijadikan obyek penelitian dan menjadi tempat berkumpul-

    nya berbagai jenis burung dan satwa lainnya.

    Kawasan Nyaru Menteng ini,

    oleh Gubernur Provinsi

    Kalimantan Tengah telah

    diusulkan kepada Menteri

    Kehutanan untuk dijadikan

    Taman Hutan Raya (Tahura)

    Seluas 150 Ha.

    Di lokasi Arboretum ini

    juga terdapat Klinik Orang Utan

    milik yayasan BOS yang walau-

    pun tidak dibuka untuk umum,

    namun untuk pengunjung telah

    disediakan tempat khusus

    (Pusat Informasi Orang Utan)

    untuk melihat Orang Utan yang relatif sudah sehat. Ada-

    pun sarana prasarana yang tersedia di lokasi ini adalah

    jalan trail, pendopo, shelter, Wisma Cinta Alam dan WC

    umum.

    Pariwisata

    61

  • 14. Danau Tahai Obyek wisata Danau Tahai

    terletak di Kelurahan Tumbang

    Tahai, Kecamatan Bukit Batu,

    berjarak sekitar 29 Km dari

    Pusat Kota Palangka Raya.

    Untuk mencapai ke lokasi ini

    sangat mudah, yaitu hanya

    dengan memakan waktu 45 menit baik dengan

    menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat,

    dengan kondisi jalan aspal yang cukup bagus. Selain

    memiliki panorama yang indah, obyek wisata Danau Tahai

    juga dilengkapi dengan sarana dan prasarana

    penunjangnya, seperti Sepeda air angsa, shelter, Gazebo,

    perahu dayung/bermotor yang dapat disewa, jembatan/

    titian penghubung, tempat karaoke, rumah makan,

    WC Umum dan areal parkir yang cukup luas dilengkapi

    dengan Pos Keamanan di pintu masuknya. Selain itu pada

    obyek wisata Danau Tahai ini juga terdapat rumah

    penginapan/Villa yang cukup bagus dan relatif murah.

    Pariwisata

    62

  • 15. Rungan Sari Resort

    Kawasan Rungan Sari/Subud terletak pada tanah seluas 137 Ha, di jalan Tjilik Riwut Km. 36 Kelurahan Sei Gohong, Kecamatan Bukit Batu. Kawasan Permukiman ini dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasa-rana antara lain Muhammad Subuh Centre, Kalimantan Meeting Centre,

    Sport Centre, Eco-village, Sekolah, dan sebagainya. Hanya 65 menit dari pusat Kota Palangka Raya, Kalimantan Meeting Centre (KMC) merupakan tempat ideal untuk rapat, perayaan-perayaan, liburan, ruang rapat dengan fasilitas lengkap, kamar tidur nyaman dengan kamar mandi modern (terdapat 24 kamar per kamar terdapat dua tempat tidur), AC, Telepon, mini Bar, TV dengan Parabola.

    16. Pertapaan Karmel ST Yoseph Merupakan obyek Wisata

    Religius didalam Kawasan

    Taman Wisata Alam Bukit

    Tangkiling, dihuni oleh

    suster-suster pertapa ordo

    karmelit. Kawasan ini

    mempunyai fasilitas:

    Bangunan Gereja Karmelit,

    Rumah Retret, Biara suster. Obyek ziarah dengan 14

    perhentian termasuk di dalam kawasan dengan mendaki

    dan mengelilingi bukit khusus untuk berdoa dan meditasi

    (Katholik).

    Pariwisata

    63

  • 17. Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling Obyek wisata ini berjarak sekitar 34

    Km dari pusat Kota Palangka Raya,

    dengan waktu tempuh kira-kira 45

    menit menggunakan kendaraan

    roda dua maupun roda empat, dengan

    melewati jalan aspal dan untuk men-

    capai ke puncak bukit diteruskan

    dengan melalui jalan setapak.

    Taman Wisata Alam Bukit Tangkiling yang terletak di

    Kelurahan Banturung Kecamatan Bukit Batu ini merupa-

    kan daerah tujuan wisata yang cukup menarik untuk

    dikunjungi, sambil berekreasi di alam terbuka menikmati

    pemandangan alam dan melihat satwa liar yang dilindungi

    seperti buaya dan rusa. Luas keseluruhan kawasan wisata

    ini adalah 2.594 Ha dengan rincian Cagar Alam seluas

    2.061 Ha dan Taman Wisata Alam seluas 533 Ha.

    Pariwisata

    64

  • 18. Fan