tugas riset kuantitatif

Upload: yulius-tiranda

Post on 21-Jul-2015

99 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

UNIVERSITAS INDONESIA

TUGAS KELOMPOK 4 RISET KUANTITATIF TOPIK: KAJIAN LITERATUR, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

DOSEN : PROF ELLY NUR RACHMAH, PhD

DISUSUN OLEH:

DESAK MADE WIDYANTHARI DEWY HARYANTI PARMAN DIKHA AYU KURNIA RENI SUSANTI SUSILAWATI YULIUS TIRANDA

1106042706 1106042725 1106122404 1106043141 1106122871 1106043362

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH UNIVERSITAS INDONESIA 2012

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayahnya kepada kita sebagai hambanya, sehingga sampai saat ini kita masih bisa melaksanakan apa yang menjadi tanggung jawab sebagai perwujudan dari ibadah yang kita jalankan dimuka bumi ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi/menyelesaikan tugas mata kuliah Riset Kuiantitatif dan juga bertujuan untuk media internalisasi mahasiswa agar dapat memahami mengenai kajian literatur, kerangka konsep dan hipotesis. Selain itu, juga diharapkan makalah ini dapat menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa dan seluruh pembaca dalam memahami mengenai statistika dasar. Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu tim penulis dalam penyusunan makalah ini, semoga apa yang telah diberikan menjadi amal kebaikan yang sempurna. Terimakasih kepada pembimbing atau dosen yang telah membantu dan memberi motivasi dalam penyusunan makalah ini sehingga selesai tepat pada waktunya. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman seangkatan yang selalu bersedia memberikan informasi yang berguna dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih memerlukan perbaikan, maka kami berharap masukan, koreksi dan kritik yang membangun dari rekan sejawat demi kesempurnaan makalah ini.

ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii TUGAS................................................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1 1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................... 1 1.2 TUJUAN .................................................................................................................... 1 1.2.1 TUJUAN UMUM .......................................................................................... 1 1.2.2 TUJUAN KHUSUS ....................................................................................... 2 BAB II LANDASAN TEORITIS ....................................................................................... 3 BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................... 8 BAB IV PENUTUP ............................................................................................................ 12 4.1 KESIMPULAN ........................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA

iii

TUGAS Saudara bekerja di institusi pendidikan dengan jumlah mahasiswa 1200 orang, staf dosen 18 orang dan staf kependidikan 36 orang. Lulus tepat waktu 36%, mahasiswa dropped out 8% per tahun. Diskusikan: Susun fenomena yang dapat dikembangkan dari situasi hipotetikal tersebut untuk dijadikan sebagai inti dari riset kelompok. Konsep-konsep apa saja yang dapat dikaji melalui kajian literature. Teori apa yang akan kelompok gunakan untuk melandasi riset tersebut dan bagaimana kerangka teoritis yang dapat dikembangkan untuk mengakomodasi fenomena diatas. Bagaimana skema kerangka konseptual yang dapat disusun Kembangkan hipotesis dengan mengacu pada kerangka konseptual tersebut.

iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Penelitian merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari teori/literatur. Penelitian harus selalu disandarkan dan berdasarkan pada teori-teori yang relevan, tidak hanya pada penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan teori atau keterkaitan teori, bahkan penelitian yang bertujuan untuk mengungkap atau menciptakan teori baru sekalipun, harus tetap berpijak kepada teori-teori yang telah ada sebelumnya. Setiap penelitian harus memiliki landasan teori yang kuat yang secara eksplisit teori-teori yang melandasi suatu penelitan. Mengingat pentingnya teori untuk melandasi kegiatan penelitian, diperlukan kemampuan para peneliti untuk memahami dan memaparkan teori yang digunakannya sebagai landasan dalam kajian literatur. Melalui pengkajian terhadap berbagai teori yang ada, peneliti diharapkan mampu menemukan dan merumuskan landasan teori secara tepat. Untuk itu, para peneliti secara fundamental harus memiliki pemahaman yang tepat tentang teori karena hanya dengan berbekal pemahaman tentang arti atau konsep teori dan bagaimana teori itu diciptakan dan dikembangkan, peneliti tidak akan mendapat kesulitan berarti dalam menyusun landasan teori untuk penelitiannya.

Salah satu contoh yang nyata akan pentingnya teori dalam kegiatan penelitian adalah untuk perumusan hipotesis. Sebagai jawaban sementara atas hasil penelitian, hipotesis harus dirumuskan dengan benar. Jawaban-jawaban sementara tersebut tentunya tidak dirumuskan secara asal, melainkan dirumuskan dengan bersandarkan pada teori-teori yang telah ada. Dengan kata lain hipotesis hanya akan dapat dirumuskan dengan tepat jika peneliti telah mengkaji teori secara benar. Pentingnya kedudukan hipotesis dalam penelitian mengharuskan peneliti memahami betul konsep hipotesis. Selain itu peneliti pun harus memahami secara jelas bagaimana hipotesis dirumuskan, apa fungsi atau kegunaan hipotesis dalam suatu penelitian. 1.2 TUJUAN 1.2.1 TUJUAN UMUM Untuk mengetahui masalah mengenai kajian literatur, kerangka konsep dan hipotesis pada mata kuliah riset kuantitatif.

1

1.2.2 TUJUAN KHUSUS Mengidentifikasi dan memahami mengenai kajian literatur pada mata kuliah riset kuantitatif. Mengidentifikasi dan memahami mengenai kerangka konsep pada mata kuliah riset kuantitatif. Mengidentifikasi dan memahami mengenai hipotesis pada mata kuliah riset kuantitatif. Menyusun kerangka konsep, kerangka konseptual dan hipotesis pada mata kuliah riset kuantitatif.

2

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.1 KAJIAN LITERATUR Pengkajian teori tidak akan terlepas dari kajian pustakan atau studi pustaka. Karena teori secara nyata dapat diperoleh melalui studi atau kajian kepustakaan. Nazir (2005) menyatakan bahwa studi kepustakaan atau studi literatur, selain dari mencari sumber data sekunder yang akan mendukung penelitian, juga diperlukan untuk mengetahui sampai ke mana ilmu yang berhubungan dengan penelitian telah berkembang, sampai ke mana terdapat kesimpulan dan generalisasi yang pernah dibuat, sehingga situasi yang diperlukan diperoleh.

Menelusuri literatur yang ada serta menelaahnya secara tekun merupakan kerja kepustakaan yang sangat diperlukan dalam mengerjakan penelitian. Melalui studi atau kajian kepustakaan akan diperoleh informasi dari penelitian terdahulu. Survei atau kajian teori dapat dikerjakan sebelum atau setelah masalah penelitian dipilih. Jika studi kepustakaan dilakukan sebelum pemilihan masalah, penelaahan kepustakaan termasuk memperoleh ide tentang masalah apa yang paling up to date untuk dirumuskan dalam penelitian. Kajian teori dapat diperoleh dengan menggunakan berbagai sumber bacaan. Berikut dijelaskan beberapa jenis sumber bacaan yang dapat digunakan untuk memperoleh teori-teori yang relevan (Nazir, 2005) diantaranya buku teks, Jurnal, Yearbook, Periodical, Buletin, Circular, Leaflet, Annual Review, Off Print, Reprint, Recent Advance, Bibliografi, Handbook dan Manual.

Tujuan utama dari tinjauan pustaka/kajian literatur adalah untuk melihat apa saja yang pernah dilakukan sehubungan dengan masalah yang akan diteliti. Selain menghindarkan diri dari duplikasi penelitian, tinjauan pustaka juga dapat menghasilkan pengertian dan pandangan yang lebih jauh tentang permasalahan yang diteliti. Melalui langkah ini, penyusunan hipotesis. juga lebih baik karena pemahaman permasalahan yang diteliti akan lebih mendalam.

2.1.1 Kegunaan literatur: Kegunaan kajian literatur diantaranya merumuskan topik dan tujuan, mengembangkan kerangka berpikir, membuat rancangan penelitian, mengumpulkan data dan melakukan analisis dan interpretasi.

3

2.1.2 Cara mempersiapkan literatur Persiapan studi literatur pada dasarnya meliputi dua macam kegiatan, yaitu identifikasi bahanbahan yang relevan, dan merekam keterangan bibliografis mengenai sumber yang ditemukan dan beberapa bagian dari isinya. 1. Identifikasi sumber informasi Ada banyak sarana dan cara yang dapat dipakai oleh peneliti untuk mengakses sumber informasi yang relevan. Dia bisa mulai dari catatan kaki atau bibliografi yang tercantum dalam artikel yang sudah ada di tangannya; kemudian mengunjungi perpustakaan terdekat untuk mencari sumber-sumber yang tercantum dalam bibliografi tersebut, melalui katalog kartu maupun komputer (kalau tersedia); 2. Melakukan pencatatan Setelah suatu sumber ditemukan, dan peneliti memutuskan akan memanfaatkannya, peneliti sebaiknya membuat dua macam catatan, yaitu catatan bibliografis sumber tersebut, dan catatan isinya, terutama yang dirasakan penting untuk kajian literaturnya dan kemungkinan besar akan dikutipnya (Keraf, 1994; Heffernan & Lincoln, 1990; Neuman, 1997).

2.2 KERANGKA KONSEP Konsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal khusus. Oleh karena konsep merupakan abstraksi maka konsep tidak dapat langsung diamati atau diukur (Notoadmojo, 2005). Konsep hanya dapat diamati atau diukur melalui konstruk atau yang lebih dikenal dengan nama variabel. Jadi variabel adalah simbol atau lambang yang menunjukkan nilai atau bilangan dari konsep. Variabel adalah sesuatu yang bervariasi. Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan.

2.3 HIPOTESIS 2.3.1 Definisi Trealese (1960) memberikan definisi hipotesis sebagai suatu keterangan semnatara dari suatu fakta yang dapat diamati. Good dan scates (1954) menyatakan bahwa hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-langkah selanjutnya. Kerlinger (1973) menyatakan hipotesis adalah pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan antara dua atau lebih variabel .

4

Hipotesis dapat juga dipandang sebagai suatu konklusi yang sifatnya sementara. Sebagai konklusi sudah tentu hipotesis dibuat dengan sembarangan, tetapi atas dasar pengetahuan tertentu yang sebagian dapat diambil dari hasil-hasil penelitian terdahulu, dan teori-teori yang relevan. Hipotesis mempunyai fungsi pengarah, yang memberikan batasan-batasan mengenai macam-macam data yang harus dikumpulkan, cara-cara pengumpulan data, dan model-model analisisnya. Dari arti katanya, hipotesis memang dari dua penggalan. Kata HYPO yang artinya DI BAWAH dan THESA yang artinya KEBENARAN jadi hipotesis yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia menjadi hipotesa, dan berkembang menjadi hipotesis. Apabila peneliti telah mendalami permasalahan penelitiannya dengan seksama serta menetapkan anggapan dasar, maka lalu membuat suatu teori sementara , yang kebenarannya masih perlu di uji (di bawah kebenaran). Inilah hipotesis peneliti akan bekerja berdasarkan hipotesis. Peneliti mengumpulkan data-datadata yang paling berguna untuk membuktikan hipotesis. Berdasarkan data yang terkumpul, peneliti akan menguji apakah hipotesis yang dirumuskan dapat naik status menjadi teas, atau sebaliknya tumbang sebagai hipotesis, apabila ternyata tidak terbukti.

Terhadap hipotesis yang sudah dirumuskan peneliti dapat bersikap dua hal yakni : 1. Menerima keputusan seperti apa adanya seandainya hipotesisnya tidak terbukti (pada akhir penelitian). 2. Mengganti hipotesis seandainya melihat tanda-tandatanda bahwa data yang terkumpul tidak mendukung terbuktinya hipotesis (pada saat penelitian berlangsung).

Untuk mengetahui kedudukan hipotesis antara lain : 1. Perlu di uji apakah ada data yang menunjuk hubungan variabel penyebab dan variabel akibat. 2. Adakah data yang menunjukkan bahwa akibat yang ada ,memang ditimbulkan oleh penyebab itu. 3. Adanya data yang menunjukkan bahwa tidak ada penyebab lain yang bisa menimbulkan akibat tersebut.

5

2.3.2 Kegunaan Hipotesis Kegunaan hipotesis antara lain : 1. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang. 2. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam penelitian. 3. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian. 4. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan

2.3.3 Jenis-jenis Hipotesis Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian antara lain : 1. Hipotesis kerja atau alternatif ,disingkat Ha, hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok. Rumusan hipotesis kerja a) Jika... Maka... b) Ada perbedaan antara... Dan... Dalam... c) Ada pengaruh... Terhadap... 2. Hipotesis nol (null hypotheses) disingkat Ho. Hipotesis ini menyatakan tidak ada perbedaan antara dua variabel, atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y Rumusannya: a) Tidak ada perbedaan antara... Dengan... Dalam... b) Tidak ada pengaruh... terhadap...

2.3.4 Ciri-ciri hipotesis Ciri-ciri hipotesis yang baik: 1. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas 2. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabelvariabel. 3. Hipotesis harus dapat diuji 4. Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada. 5. Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.

6

2.3.5 Menggali dan merumuskan hipotesis Dalam menggali hipotesis, peneliti harus: 1. Mempunyai banyak informasi tentang masalah yang ingin dipecahkan dengan jalan banyak membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan penelitian yang sedang dilaksanakan. 2. Mempunyai kemampuan untuk memeriksa keterangan tentang tempat-tempat, objekobjek serta hal-hal yang berhubungan satu sama lain dalam fenomena yang sedang diselidiki. 3. Mempunyai kemampuan untuk menghubungkan suatu keadaan dengan keadaan lainnya yang sesuaia dengan kerangka teori ilmu dan bidang yang bersangkutan.

2.3.6 Menguji hipotesis Sesudah hipotesis dirumuskan, hipotesis tersebut kemudian diuji secara empiris dan tes logika. Untuk menguji suatu hipotesis ,peneliti harus: 1. Menarik kesimpulan tentang konsekuensi-konsekuensi yang akan dapat diamati apabila hipotesis tersebut benar. 2. Memilih metode-metode penelitian yang mungkin pengamatan , eksperimental, atau prosedur lain yang diperlakukan untuk menunjukkan apakah akibat-akibat tersebut terjadi atau tidak. 3. Menerapkan metode ini serta mengumpulkan data yang dapat dianalisis untuk menunjukkan apakah hipotesis tersebut didukung oleh data atau tidak.

7

BAB III PEMBAHASAN

TUGAS: Saudara bekerja di institusi pendidikan dengan jumlah mahasiswa 1200 orang, staf dosen 18 orang dan staf kependidikan 36 orang. Lulus tepat waktu 36%, mahasiswa dropped out 8% per tahun.

Diskusikan: Susun fenomena yang dapat dikembangkan dari situasi hipotetikal tersebut untuk dijadikan sebagai inti dari riset kelompok. Konsep-konsep apa saja yang dapat dikaji melalui kajian literature. Teori apa yang akan kelompok gunakan untuk melandasi riset tersebut dan bagaimana kerangka teoritis yang dapat dikembangkan untuk mengakomodasi fenomena diatas. Bagaimana skema kerangka konseptual yang dapat disusun Kembangkan hipotesis dengan mengacu pada kerangka konseptual tersebut.

FENOMENA: Masalah: Staf dosen 1:80 mahasiswaa Mahasiswa yang lulus tepat waktu 36%= 432 mahasiswa per tahun Mahasiswa yang DO 8% pertahun= 96 mahasiswa per tahun = 48 mahasiswa per semester

Fenomena: Minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di institusi kesehatan masih sangat tinggi Opini di masyarakat pekerjaan Institusi keperawatan semakin banyak dan menjamur yang hanya mencari kuantitas bukan kualitas sehingga tidak tercapainya jaminan mutu pendidikan tinggi yang ekual. Jumlah spesialis keperawatan yang masih kurang di Indonesia tentang alumni institusi kesehatan yang cepat mendapatkan

8

Minat dan motivasi mahasiswa dalam mengikuti pendidikan bukan karena keinginan sendiri akan tetapi karena adanya dorongan dan paksaan dari keluarga. Perekrutan tenaga pendidik dan staf pendidik yang tidak sesuai dengan standar dari dikti. Pola pengajaran tenaga pendidik yang monoton dan kurang mampu untuk menyampaikan materi yang terkait. Belum adanya evaluasi alumni institusi pendidikan kesehatan. Belum maksimalnya peran PA (Pembimbing Akademik) dalam menindak lanjuti/follow up perkembangan proses pembelajaran mahasiswa.

KONSEP-KONSEP: Pendidikan Dosen Cara/metode mengajar dosen Mahasiswa Motivasi dan minat mahasiswa Standar nasional pendidikan Kualitas dosen/SDM tinggi. Manajemen pendidikan Bimbingan dan pengawasan Peran dari leader dan

Standar mutu kinerja dosen Tingkat intelegensia dan staf mahasiswa

manager dalam pendidikan Tata kelola pendidikan

LANDASAN TEORITIS

a. Standar Nasional Pendidikan Tinggi DALAM PP No. 19 tahun 2005 1. Standar Isi 2. Standar Proses 3. Standar Kompetensi Lulusan 4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5. Standar Sarana dan Prasarana 6. Standar Pengelolaan 7. Standar Pembiayaan 8. Standar Penilaian Pendidikan b. Faktor yang mempengaruhi Pendidikan Anak didik Alat pendidikan

9

Tujuan pendidikan Pendidik Lingkungan pendidikan c. Motivasi dan minat mahasiswa d. Tingkat intelegensia mahasiswa e. Standar Mutu Kinerja Dosen f. Cara/metode pengajaran

KERANGKA TEORITIS

Publik

Standar Kualitas Pendidikan: 1. Standar Isi 2. Standar Proses 3. Standar Kompetensi Lulusan 4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5. Standar Sarana dan Prasarana 6. Standar Pengelolaan 7. Standar Pembiayaan 8. Standar Penilaian Pendidikan

Jaminan Mutu Pendidikan

Manajemen Kelembagaan

Faktor yang mempengaruhi pendidikan Anak didik Alat pendidikan Tujuan pendidikan Pendidik Lingkungan pendidikan

Publik

Motivasi dan minat mahasiswa

10

KERANGKA KONSEPTUAL

Standar Kualitas Pendidikan: 1. Standar Isi 2. Standar Proses 3. Standar Kompetensi Lulusan 4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5. Standar Sarana dan Prasarana 6. Standar Pengelolaan 7. Standar Pembiayaan 8. Standar Penilaian Pendidikan

Jaminan Mutu Pendidikan

Faktor yang mempengaruhi pendidikan Anak didik Alat pendidikan Tujuan pendidikan Pendidik Lingkungan pendidikan

Hipotesis H0 : Tidak ada pengaruh antara standar kualitas pendidikan terhadap jaminan mutu pendidikan Ha : Ada pengaruh antara standar kualitas pendidikan terhadap jaminan mutu pendidikan

11

BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN Kajian literatur mempunyai peranan sebagai berikut: (1) mendefinisikan orientasi utama dari ilmu dengan cara memberikan definisi terhadap jenis-jenis data yang akan dibuat abstraksinya; (2) memberikan rencana (scheme) konseptual, dengan rencana mana fenomena-fenomena yang relevan disistematiskan, diklarifikasikan, dan dihubung-hubungkan; (3) memberi ringkasan terhadap fakta dalam bentk generalisasi empiris dan sistem generalisasi; (4) memberikan prediksi terhadap fakta; dan (5) memperjelas celah-celah di dalam pengetahuan kita.

Beberapa jenis sumber bacaan yang dapat digunakan untuk memperoleh teori-teoriyang relevan, antara lain bersumber dari: buku teks, jurnal ilmiah, periodical, yearbook, bulletin, bibliografi, handbook dan lain-lain. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoretis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesis yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: (1) hipotesis harus menyatakan hubungan; (2) hipotesis harus sesuai dengan fakta; (3) hipotesisi harus berhubungan dengan ilmu, serta sesuai dengan tumbuhnya ilmu pengetahuan; (4) hipotesis harus dapat diuji; (5) hipotesis harus sederhana; dan (6) hipotesis harus bisa menerangkan fakta.

12

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktika. Jakarta. Rineka Cipta. Furchon, A. (1982). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya. Usaha Nasional. Faisal, S. (1982) Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya. Usaha Nasional. Nazir (2003). Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia. ___________Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.

13