tugas ph 1

20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang lingkungan merupakan salah satu faktor yang pengaruhnya paling besar terhadap status kesehatan masyarakat disamping faktor pelayanan kesehatan, faktor genetik dan faktor perilaku. Bahaya potensial terhadap kesehatan yang diakibatkan oleh lingkungan dapat bersifat fisik, kimia ataupun biologi. 1 Penyakit berbasis lingkungan yang masih menjadi pola kesakitan dan kematian di Indonesia, mengindikasikan masih rendahnya cakupan dan kualitas intervensi kesehatan lingkungan, dimana salah satunya adalah kebutuhan akan air bersih. Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok makhluk hidup sehari-hari. Air yang digunakan untuk kebutuhan manusia sebagai air minum atau keperluan rumah tangga lainnya harus mengetahui syarat kesehatan, antara lain bebas dari kuman penyakit dan tidak mengandung bahan beracun. Air minum yang memenuhi syarat kesehatan sangat penting dalam mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. 2 Di Indonesia, liputan penyediaan air bersih telah mulai diperbaiki sejak Pelita I. Perbaikan ini dimulai dengan liputannya, Indonesia memulainya dengan melakukan rehabilitasi fasilitas yang

Upload: rendyaprianpriatama

Post on 13-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kkk

TRANSCRIPT

Page 1: tugas ph 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

lingkungan merupakan salah satu faktor yang pengaruhnya paling besar

terhadap status kesehatan masyarakat disamping faktor pelayanan kesehatan, faktor

genetik dan faktor perilaku. Bahaya potensial terhadap kesehatan yang diakibatkan

oleh lingkungan dapat bersifat fisik, kimia ataupun biologi.1

Penyakit berbasis lingkungan yang masih menjadi pola kesakitan dan kematian di

Indonesia, mengindikasikan masih rendahnya cakupan dan kualitas intervensi

kesehatan lingkungan, dimana salah satunya adalah kebutuhan akan air bersih. Air

bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok makhluk hidup sehari-hari. Air yang

digunakan untuk kebutuhan manusia sebagai air minum atau keperluan rumah tangga

lainnya harus mengetahui syarat kesehatan, antara lain bebas dari kuman penyakit dan

tidak mengandung bahan beracun. Air minum yang memenuhi syarat

kesehatan sangat penting dalam mempertinggi derajat kesehatan masyarakat.2

Di Indonesia, liputan penyediaan air bersih telah mulai diperbaiki sejak Pelita

I. Perbaikan ini dimulai dengan liputannya, Indonesia memulainya dengan

melakukan rehabilitasi fasilitas yang ada, dan kemudian dilakukan

pembangunan fasilitas baru. Sampai tahun 1990, Sarana Air Bersih (SAB)

dikelola oleh dua departemen utama, yaitu Departemen Pekerjaan Umum

untuk masyarakat perkotaan dan Departemen Kesehatan untuk masyarakat

pedesaan.2

Namun sejak Pelita ke lima, semua urusan konstruksi dan teknis SAB menjadi

tanggung jawab Departemen Pekerjaan Umum, sedangkan Departemen

Kesehatan meningkatkan kualitas manusia pemanfaat SAB. Laporan resmi pada akhir

Pelita IV tentang liputan masyarakat dengan SAB menyebutkan bahwa liputan SAB

di perkotaan mencapai 65 % dan di pedesaan mencapai 30%. Karena penduduk

pedesaan merupakan 70% dari seluruh penduduk Indonesia, maka liputan SAB

di seluruh Indonesia hanya mencakup 44% saja. Sedangkan liputan untuk sanitasi

adalah 31% diperkotaan dan 25% dipedesaan, sehingga liputan untuk sanitasi untuk

seluruh Indonesia adalah 26,8%. Evaluasi dampak kesehatan dari sektor ini

Page 2: tugas ph 1

menunjukkan bahwa liputan SAB dan Sanitasi terus naik, akan tetapi insiden penyakit

bawaan air juga terus meningkat.

Dalam hubungan dengan penyakit yang ditularkan melalui air, angka

kesakitan maupun kematian karena penyakit diare masih cukup tinggi.

Angka kesakitan 374 per 1000 penduduk, selain itu diare merupakan

penyebab kematian nomor 2 pada balita dan nomor 3 pada bayi serta nomor 5 bagi

semua umur.1

Page 3: tugas ph 1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penyediaan Air Bersih

2.1.1 Pengertian air bersih

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja

Perkantoran dan industri terdapat pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang

dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan

kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

dapat diminum apabila dimasak.1

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun

2005 Tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, didapat beberapa

pengertian mengenai :1

1. Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku

adalah air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah

dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air

minum.

2. Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan

atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat

langsung diminum.

3. Air limbah adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga termasuk tinja

manusia dari lingkungan permukiman.

4. Penyediaan air minum adalah kegiatan menyediakan air minum untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang sehat,

bersih, dan produktif.

5. Sistem Penyediaan Air Minum yang selanjutnya disebut SPAM

merupakan satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan non fisik dari prasarana dan

sarana air minum.

6. Pengembangan SPAM adalah kegiatan yang bertujuan membangun,

memperluas dan/atau meningkatkan sistemfisik (teknik) dan non fisik

(kelembagaan, manajemen,keuangan, peran masyarakat, dan hukum) dalam

kesatuan yang utuh untuk melaksanakan penyediaan air minum kepada

masyarakat menuju keadaan yang lebih

Page 4: tugas ph 1

7. Penyelenggaraan pengembangan SPAM adalah kegiatan merencanakan,

melaksanakan konstruksi, mengelola, memelihara, merehabilitasi, memantau,

dan/atau mengevaluasi sistem fisik (teknik) dan non fisik penyediaan air

minum.

8. Penyelenggara pengembangan SPAM yang selanjutnya disebut

Penyelenggara adalah badan usaha milik negara/badan usaha milik

daerah, koperasi, badan usaha swasta, dan/atau kelompok masyarakat

yang melakukan penyelenggaraan pengembangan sistem penyediaan air

minum.

2.1.2 Sumber Air Bersih

Air merupakan sumber daya yang mutlak harus ada dalam kehidupan. Air di

dalam tubuh manusia berkisar 50-70% dari seluruh berat badan, di tulang ( 22% berat

tulang ), di darah dan ginjal (83%). Pentingnya air bagi kesehatan dapat dilihat dari

jumlah air yang ada`didalam organ, seperti 80% dari darah terdiri atas air, 25% dari

tulang, 75% dari urat saraf, 80% dari ginjal, 70% dari hati dan 75% dari otot

adalah air. Kehilangan air untuk 15% dari berat badan dapat

mengakibatkan kematian. Oleh karenanya orang dewasa perlu minum minimum 1,5 –

2 liter air sehari. Fungsi air bagi kehidupan manusia antara lain adalah untuk

pemakaian domestik (minum, makan, mandi, cuci), industri, listrik,

pertanian/perikanan, rekreasi, penguraian kotoran, dll. Untuk keperluan sehari-hari air

dapat diperoleh dari beberapa macam sumber diantaranya : air tanah, air hujan

dan air permukaan.2

1. Air tanah

a) Sifat air tanah

Sebagian air hujan yang mencapai permukaan bumi akan menyerap kedalam tanah

dan akan menjadi air tanah. Sebelum mencapai lapisan tempat air tanah, air hujan

akan menembus beberapa lapisan tanah sambil berubah sifatnya.

1) Lapisan air tanah (Topsoil)

Pada lapisan ini terjadi kegiatan bakteria yang cukup banyak sambil melepaskan

CO2 sebanyak-banyaknya. CO2 yang banyak ini akan bereaksi dengan air hujan dan

menambah konsentrasi H2CO3. Bila dalam lapisan ini terdapat CaCO3 (batu kapur)

Page 5: tugas ph 1

maka akan terjadi reaksi CaCO3 dengan H2CO3 menghasilkan kalsium

bikarbonat yang larut dalam air.

2) Lapisan tanah bawah (Subsoil)

Kegiatan bakteria tidak seberapa banyak terjadi disini. Reaksi yang terjadi

pada lapisan tanah atas terjadi juga disini tetapi tidak sebanyak pada lapisan

tanah atas.

3) Lapisan batu kapur ( Limestone)

Pada lapisan ini terdapat batu-batuan, diantaranya batu kapur

(CaCO3). Air hujan yang sudah bereaksi asam karena mengandung H2CO3

itu akan bereaksi dengan batu-batuan ini.

b) Permukaan air tanah

Air akan mencapai lapisan didalam tanah yang tidak tembus

(impervious) yang disebut aquiclude. Disini air akan mengalir kelateral

membentuk air tanah. Bagian lapisan tanah dimana air tanah ini mengalir disebut

“Zone of saturation”. Karena berisi air, ia disebut juga “Water table”. Bagian atas

permukaan “Zone saturation” sering dilapisi oleh aquiclude. Permukaan air

tanah dapat turun atau naik tergantung dari banyak air yang terdapat. Arah

aliran air tanah dapat berubah-ubah bila menemui lapisan yang tidak tembus

( impervious).

1. Air hujan

Merupakan penyubliman awan/uap air murni yang ketika turun dan

melalui udara akan melarutkan benda-benda yang terdapat di udara, yaitu gas (O2 ,

CO2 , N2), jasad-jasad renik, debu dan lain-lain. Kelarutan gas CO2 di dalam air akan

membentuk asam karbonat (H2CO3) yang menjadikan air hujan bereaksi asam.

Beberapa macam gas oksida dapat berada pula didalam udara, diantaranya yang

penting adalah oksida belerang dan oksida nitrogen (S2O4 dan N2O5). Kedua

oksida ini bersama-sama dengan air hujan akan membentuk larutan asam

sulfat dan larutan asam nitrat (H2SO4 dan H2NO3). Setelah mencapai

permukaan bumi air hujan bukan merupakan air bersih lagi.

2. Air permukaan

Air permukaan merupakan salah satu sumber yang dapat dipakai untuk bahan

baku air bersih. Dalam menyediakan air bersih terutama untuk air minum, dalam

sumbernya perlu diperhatikan tiga segi yang penting, yaitu mutu air baku, banyaknya

Page 6: tugas ph 1

air baku dan kontinuitas air baku. Dibandingkan dengan sumber lain, air permukaan

merupakan sumber air yang tercemar. Keadaan ini berlaku terutama bagi

tempat-tempat yang dekat dengan tempat tinggal penduduk. Hampir semua buangan

dan sisa kegiatan manusia dilimpahkan kepada air atau dicuci dengan air, dan pada

waktunya akan dibuang ke dalam badan air permukaan.

2.1.3 Sarana air bersih

Dalam memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari diperlukan sarana air bersih

yang sesuai dengan keadaan, kebutuhan dan peruntukannya. Berikut ini disajikan

berbagai sarana air bersih yang lazim dipergunakan masyarakat dari sumber.1

1. Sumur gali

Sumur gali merupakan sarana penyediaan air bersih tradisional yang banyak

dijumpai di masyarakat pada umumnya. Sumur gali menampung air dangkal atau

kurang dari 7 meter.

2. Sumur pompa

Sumur pompa merupakan sarana penyediaan air bersih yang mempergunakan

pompa baik pompa tangan maupun pompa listrik untuk menaikan air dari lubang

sumur. Sumur pompa tangan (SPT) berdasarkan kedalaman muka air yang diisapnya

terdapat 3 jenis sumur pompa tangan yaitu :

a. Sumur pompa tangan dangkal (SPTDK)

SPTDK merupakan sumur yang dilengkapi dengan pompa tangan yang bisa

mengisap air secara teoritis dengan tekanan 1 atmosfer, tetapi dalam praktek (setelah

dikurangi daya gesek dan lainnya) dapat menaikan air dari kedalaman 7 meter atau

kurang. Pompa tangan dapat dipasang pada sumur gali, atau membuat lubang atau

sumuran dengan jalan pemboran maupun penyidukan.

b. Sumur pompa tangan sedang (SPTS)

SPTS merupakan sumur yang dilengkapi dengan pompa tangan yang

bisa mengisap air dengan kedalaman lebih dari 7 meter sampai 20 meter. Hal ini

sudah didesain sesuai dengan peruntukan kedalaman tersebut. Pompa tangan ini bisa

dipasang pada sumur gali dengan kedalaman 7 meter atau lebih sesuai dengan

keadaan kedalaman sumur, namun biasanya membuat lubang atau sumuran

dengan jalan pemboran atau penyidukan.

Page 7: tugas ph 1

c. Sumur pompa tangan dalam (SPTDL).

SPTDL merupakan lubang atau sumuran yang dilengkapi dengan

pompa tangan yang bisa mengisap air dengan kedalaman 20 s/d 30 meter. Lubang

atau sumuran yang dibuat biasanya menggunakan cara pemboran.

3. Sumur pompa listrik (SPL)

Pada prinsipnya cara pembuatan dan cara kerja SPL sama dengan

SPT, bedanya kalau SPL menggunakan tenaga listrik sedang SPT menggunakan

tenaga manusia. Jenis-jenis SPL seperti SPL untuk sumur dangkal yaitu 9 meter

atau kurang, jet pump untuk kedalaman sampai 30 meter, dan pompa selam

(submersible pump) untuk kedalaman sampai 30 meter.

4. Penampungan air hujan (PAH)

PAH merupakan sarana penampungan hujan sebagai persediaan kebutuhan air

bersih pada musim kemarau. Konstruksi PAH bisa terbuat dari beton, pasangan bata

dan plesteran, ferrocement, fiberglass, dan sebagainya.

5. Perlindungan mata air (PMA)

PMA merupakan suatu bangunan untuk menampung air dan

melindungi sumber air dari pencemaran. Bentuk dan volume PMA disesuaikan

dengan tata letak, situasi sumber, dekat air dan kapasitas air yang di butuhkan.

6. Perpipaan

Perpipaan merupakan sistem penyediaan air bersih dengan mempergunakan

jaringan pipa. Terdapat 2 tenaga dalam mengalirkan air yaitu Gravitasi atau dengan

gaya berat sendiri dan kemampuan. Ditinjau dari asal air yang dialirkan terdapat

berbagai sumber antara lain mata air, air tanah melalui pemboran atau dikenal

sebagai artesis, air permukaan disini diperlukan proses pengolahan terlebih dahulu.

Jenis-jenis pipa yang umum dipergunakan ada berbagai macam antara lain: Pipa besi

(galvanized iron), pipa plastik (polyvinyl chloride), pipa asbes semen (asbestos

cement), pipa besi tulang (last iron), ductile pipe.

7. Hidran umum (public hydran)

Penggunaan hidran umum pada prinsipnya sama dengan kran umum, tetapi

hydran umum ini air dialirkan melalui bak penampung terlebih dahulu yang bisa

Page 8: tugas ph 1

diambil melalui kran-kran yang tersedia. Bak penampung dimaksudkan untuk lebih

menjamin ketersediaan air karena adanya keterbatasan debit air dan fluktuasi

penggunaan air oleh masyarakat. Untuk keperluan hidup sehari-hari, air harus

memenuhi syarat tertentu, agar tidak membahayakan kesehatan.

Adapun syarat/standar mutu air minum adalah :1

1. Standar fisik terdiri dari :

a. Suhu

Suhu sebaiknya sejuk dan tidak panas terutama agar tidak terjadi pelarutan zat

kimia yang ada pada saluran/pipa yang dapat membahayakan kesehatan.

b. Warna

Air minum sebaiknya tidak berwarna untuk alasan estesis dan untuk mencegah

keracunan dari berbagai zat kimia maupun mikroorganisme yang berwarna. Secara

alamiah air rawa berwarna kuning muda karena ada tanin, asam humat dan lain-lain.

c. Bau

Air minum yang berbau selain tidak estesis juga tidak diterima

oleh masyarakat. Bau air dapat memberi petunjuk akan kualitas. Bau anyir karena

tumbuhnya algae, dan sebagainya.

d. Rasa

Air minum biasanya tidak memberi rasa/tawar. Air yang tidak tawar dapat

menunjukan kehadiran berbagai zat yang dapat membahayakan kesehatan.

e. Kekeruhan

Kekeruhan air disebabkan masih terdapat banyak zat padat yang tersuspensi.

2. Standar biologik terdiri dari :

Air yang mengandung coliform tinja berarti air tersebut telah tercemar tinja.

Tinja dari penderita sangat potensial menularkan penyakit yang berhubungan dengan

air, terutama penyakit-penyakit saluran pencernaan dan kulit.

3. Standar kimia

a. Air raksa (Hg)

Hg organik dapat merusak susunan saraf pusat dan Hg anorganik

dapat merusak ginjal dan menyebabkan cacat bawaan.

Page 9: tugas ph 1

b. Arsen (As)

Keracunan akut menimbulkan gejala muntaber dan dapat meninggal. Secara

kronis menimbulkan anoreksia, diare, iritasi kulit dan cacat bawaan.

c. Barium (Ba)

Kadar Barium yang berlebihan dapat mengganggu saluran pencernaan

dan sistem saraf pusat.

d. Besi (Fe)

Konsentrasi yang lebih dari 0,3 mg/l dapat menimbulkan warna kuning, rasa

tidak enak pada minuman dan kekeruhan.

e. Fluorida (F)

Konsentrasi yang lebih dari 1,5 mg/l dapat menyebabkan fluorosis pada gigi.

2.1.4 Standar Kualitas Air Baku

Air bersifat universal dalam pengertian bahwa air mampu melarutkan

zat-zat yang alamiah dan buatan manusia. Untuk menggarap air alam, meningkatkan

mutunya sesuai tujuan, pertama kali harus diketahui dahulu kotoran dan kontaminan

yang terlarut di dalamnya. Pada umumnya kadar kotoran tersebut tidak begitu besar.

Dengan berlakunya baku mutu air untuk badan air, air limbah dan air

bersih, maka dapat dilakukan penilaian kualitas air untuk berbagai kebutuhan. Di

Indonesia ketentuan mengenai standar kualitas air bersih mengacu pada Peraturan

Menteri Kesehatan berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 416 tahun 1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan

Kualitas Air Bersih. Berdasarkan SK Menteri Kesehatan 1990 Kriteria penentuan

standar baku mutu air dibagi dalam tiga bagian yaitu:

1. Persyaratan kualitas air untuk air minum.

2. Persyaratan kualitas air untuk air bersih.

3. Persyaratan kualitas air untuk limbah cair bagi kegiatan yang telah beroperasi.

Mengingat betapa pentingnya air bersih untuk kebutuhan manusia, maka

kualitas air tersebut harus memenuhi persyaratan, yaitu:

1. Syarat fisik, antara lain:

a. Air harus bersih dan tidak keruh.

b. Tidak berwarna

Page 10: tugas ph 1

c. Tidak berasa

d. Tidak berbau

e. Suhu antara 10o-25 o C (sejuk)

f. Syarat kimiawi, antara lain:

1. Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun.

2. Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan.

3. Cukup yodium.

4. pH air antara 6,5 – 9,2.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

173/Men.Kes/Per/VII/1977, penyediaan air harus memenuhi kuantitas dan kualitas,

yaitu:

1. Aman dan higienis.

2. Baik dan layak minum.

3. Tersedia dalam jumlah yang cukup.

4. Harganya relatif murah atau terjangkau oleh sebagian besar masyarakat.

Mengenai parameter kualitas air baku, Depkes RI telah menerbitkan standar

kualitas air bersih tahun 1977 (Ryadi Slamet, 1984:122). Dalam peraturan

tersebut standar air bersih dapat dibedakan menjadi tiga kategori (Menkes No.

173/per/VII tanggal 3 Agustus 1977):

1. Kelas A. Air yang dipergunakan sebagai air baku untuk keperluan air minum.

2. Kelas B. Air yang dipergunakan untuk mandi umum, pertanian dan air yang

terlebih dahulu dimasak.

3. Kelas C. Air yang dipergunakan untuk perikanan darat.

Page 11: tugas ph 1

2.1.5 Hubungan air dan kesehatan

Air yang tidak memenuhi persyaratan sangat baik sebagai media penularan

penyakit. Penyakit yang dapat ditularkan melalui air dapat dikelompokan menjadi

4 kategori, yaitu :1

1. Water borne diseases

Adalah penyakit yang ditularkan langsung melalui air minum,

dimana air minum tersebut bila mengandung kuman patogen terminum oleh

manusia maka dapat terjadi penyakit. Diantara penyakit tersebut adalah:

penyakit cholera, penyakit thypoid, penyakit hepatitis infektiosa, penyakit disentri dan

gastroenteritis.

2. Water washed diseases

Adalah penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air untuk

pemeliharaan hygiene perseorangan. Dengan terjaminnya kebersihan oleh

tersedianya air yang cukup, maka penyakit-penyakit tertentu dapat dikurangi

penularannya pada manusia, dan penyakit ini banyak terdapat di daerah tropis.

Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh cara penularan dan sangat banyak dan

dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :

a. Penyakit infeksi saluran pencernaan

Salah satu penyakit infeksi saluran pencernaan adalah penyakit diare yang

merupakan penyakit dimana penularannya bersifat fecal-oral. Penyakit diare dapat

ditularkan melalui beberapa jalur, diantaranya jalur yang melalui air (water borne)

dan jalur yang melalui alat-alat dapur yang dicuci dengan air (water washed). Contoh

penyakit ini serupa dengan yang terdapat pada jalur water borne, yaitu : Kholera,

Typhoid, Hepatitis infektiosa dan Disentri basiler. Berjangkitnya penyakit ini sangat

erat kaitannya dengan kesediaan air untuk makan, minum dan memasak, serta

kebersihan alat-alat makan.

b. Penyakit infeksi kulit dan selaput lendir

Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan higiene perseorangan yang buruk.

Yang perlu diperhatikan adalah kualitas air bersih sehingga air tidak

Page 12: tugas ph 1

mengandung mikroba-mikroba yang menimbulkaan penyakit seperti: infeksi fungus

pada kulit, penyakit konjunctivitis (trachoma) dan sebagainya.

c. Penyakit-penyakit yang ditimbulkan oleh insekta pada kulit dan selaput lendir.

Penyakit ini sangat ditentukan oleh tersedianya air bersih untuk

hygiene perseorangan yang ditujukan untuk mencegah invasi insekta parasit

pada tubuh. Insekta parasit akan mudah berkembang biak dan menimbulkan

penyakit bila kebersihan perseorangan dan kebersihan umum tidak terjamin. Yang

termasuk parasit ini adalah sarcoptes scabies, louse borne relapsing fever dan

sebagainya.

3. Water based diseases

Adalah penyakit yang ditularkan oleh bibit penyakit yang sebagian

siklus hidupnya di air seperti schistosomiasis. Larva schistosoma hidup di dalam

keong-keong air. Setelah waktunya larva ini akan mengubah bentuk menjadi carcaria

dan menembus kulit (kaki) manusia yang ada didalam air tersebut. Dan air ini sangat

erat hubungannya dengan kehidupan manusia sehari-hari seperti menangkap ikan,

mandi, cuci dan sebagainya.

4. Water related insect vectors

Adalah penyakit yang ditularkan melalui vektor yang hidupnya tergantung

pada air misalnya Malaria, Demam berdarah, Filariasis, Yellow fever dan

sebagainya. Nyamuk Aedes aegepty yang merupakan vektor penyakit dengue

berkembang biak dengan mudah bila dilingkungan tersebut terdapat tempat- tempat

genangan/penampungan air bersih seperti gentong, pot dan sebagainya.

Page 13: tugas ph 1

BAB III

KESIMPULAN

Air merupakan sumber daya yang mutlak harus ada dalam kehidupan. Air di

dalam tubuh manusia berkisar 50-70% dari seluruh berat badan, di tulang ( 22% berat

tulang ), di darah dan ginjal (83%). Fungsi air bagi kehidupan manusia antara lain adalah

untuk pemakaian domestik (minum, makan, mandi, cuci), industri, listrik,

pertanian/perikanan, rekreasi, penguraian kotoran.

Pemerintah No. 416 tahun 1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas

Air Bersih. Berdasarkan SK Menteri Kesehatan 1990 Kriteria penentuan standar

baku mutu air dibagi dalam tiga bagian yaitu:

1. Persyaratan kualitas air untuk air minum.

2. Persyaratan kualitas air untuk air bersih.

3. Persyaratan kualitas air untuk limbah cair bagi kegiatan yang telah beroperasi

Hubungan air dengan kesehatan dapat menimbulkan suatu penyakit yang dapat

ditularkan melalui air dapat dikelompokan menjadi 4 kategori, yaitu Water borne

diseases, Water washed diseases, Water based diseases, Water related insect vectors