tugas kwn

Upload: haroyan

Post on 16-Oct-2015

26 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ini tugas untuk kewarganegaraan

TRANSCRIPT

MAKALAHPANCASILAPANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

OLEHAKBAR ANGGRIAWAN (1307123169)HAROYAN (1307113210)ANDREAS PRASETYO (1307123082)MUHAMMAD IKHSAN JANUARDI (1307114575)MITRODONO (1307114574)

PROGRAM SARJANA TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS RIAU2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.Makalah ini disusun berdasarkan hasil dari referensi berbagai buku dan media internet yang berhubungan dengan pembahasan ini. Ada pun maksud dan tujuan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas Pendidikan Pancasila sebagai syarat yang di perlukan untuk menyelesaikan mata kuliah Pendidikan Pancasila.Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada :1. Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya segala sesuatu dapat berjalan dengan lancar2. Bapak Drs. Suprasman MM. selaku dosen Pendidikan Pancasila yang telah memberikan materi Pancasila sebagai Ideologi Negara serta telah memberikan tugas makalah3. Teman teman penyusun yang telah banyak memberikan dukungan atas pembuatan laporan praktikum iniPenyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran yang membangun sangat di butuhkan penyusun untuk menyempurnakan dalam penyusun laporan di kemudian hari. Semoga laporan ini dapat bermanfaat para pembaca serta semua pihak yang membutuhkan.Februari, 2014

Tim Pemakalah

Daftar IsiKATA PENGANTAR1Hubungan Antara Filsafat dan Ideologi3Perbandingan Antara Ideologi Liberalisme, Komunisme dan Pancasila5Liberalisme5Komunisme6Pancasila sebagai Ideologi Terbuka7Dalam Rumusan Negatif8Pancasila bukan materialisme.8Pancasila bukan pragmatisme8Pancasila bukan Spiritualisme8Dalam rumusan Positif8Pancasila bersifat Integral8Pancasila bersifat Etis9Pancasila bersifat Relegius9Daftar Pustaka11

Hubungan Antara Filsafat dan Ideologi

Pengertian filasafat secara etimologis berasal dari kata yunani philisophia (dari philen berati mencintai, atau philia berarti cinta, dan shophia berarti kearifan, kebenaran) yang melahirkan kata inggiris philosophy, yang biasanya diartikan dengan cinta kearifan. Pada awalnya shopia tidak hanya berarti kearifan, tetapi berarti pula kerajinan sampai kebenaran utama, pengetahuan yang luas kebajikan intelektual, pertimbangan yang sehat dan bahkan kecerdikan dalam memutuskan hal-hal yang praktis. Jadi filsafat mulanya merupakan kata yang sangat umum untuk menyebut usaha mencari keutamaan menta (Encyclopaedia Britannica, dalam The Liang Gie, 1979,6)Pengertian FILSAFAT menurut beberapa tokohadalah sebagai berikut :

Plato ( 428 -348 SM ): Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada.

Aristoteles ( (384 322 SM): Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.

Cicero ( (106 43 SM ): filsafat adalah sebagai ibu dari semua seni ( the mother of all the arts ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan ) Johann Gotlich Fickte (1762-1814 ): filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.

Paul Nartorp (1854 1924 ): filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya .

Imanuel Kant ( 1724 1804 ): Filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan.

1. Apakah yang dapat kita kerjakan ?(jawabannya metafisika )2. Apakah yang seharusnya kita kerjakan (jawabannya Etika )3. Sampai dimanakah harapan kita ?(jawabannya Agama )4. Apakah yang dinamakan manusia ? (jawabannya Antropologi )Notonegoro: Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah , yang disebut hakekat.

Driyakarya: filsafat sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan berbuat, perenungan tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai mengapa yang penghabisan .

Sidi Gazalba: Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran , tentang segala sesuatu yang di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal. Harold H. Titus (1979 ): (1) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi; (2) Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan; (3) Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan pengertian ( konsep ); Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.

Hasbullah Bakry: Ilmu Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai pengetahuan itu.

Prof. Mr.Mumahamd Yamin: Filsafat ialah pemusatan pikiran , sehingga manusia menemui kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.

Prof.Dr.Ismaun, M.Pd.: Filsafat ialah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan qalbunya secara sungguh-sungguh , yakni secara kritis sistematis, fundamentalis, universal, integral dan radikal untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang hakiki (pengetahuan, dan kearifan atau kebenaran yang sejati.

Bertrand Russel: Filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains. Sebagaimana teologi , filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.

Walaupun banyak defenisi filsafat kesemuanya diperoleh dari hasil berfikir yang mempunyai kesamaan dengan ciri-ciri radikal, sistemastis, dan bersifat universal. Radikal berarti berfikir sampai ke akar-akarnya. Sistematis artinya berfikir secara logis selangkah demi selangkah dan menunjukan suatu kerangka pemikiran yang konsisten dan utuh (kebulatan). Universal, artinya berfikir secara umum menyeluruh tidak terikat ruang dan waktu.Filsafat sebagai hasil berfikir dapat dipakai acuan, orientasi, atau dasar dalam kehidupan pribadi ataupun kelompok karena ia meyakini kebenaran yang terkandung didalam pemikiran filsafat tersebut. Filsafat yang demikian ini secara umum diartikan sebagai ideologiIdeologi berasal dari bahasa yunani idein yang artinya melihat dan logia yang artinya Kata, ajaran. Istilah ideologi diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan utama di balik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit. (definisi ideologi Marxisme).Ideologi merupakan suatu belief system dan karena itu berbeda dengan ilmu filsafat maupun theologi yang secara formal merupakan suatu knowlegde system yang bersifat reflektif, sistematis dan kritis (Pranarka, 1985). Oleh karena terdapat beberapa pengertian mengenai ideologi, maka pemahaman makna ideologi hendaknya selalu dikaitkan dalam pembicaraan tertentu sehingga pemahaman yang salah dapat dihindari.

Perbandingan Antara Ideologi Liberalisme, Komunisme dan Pancasila.LiberalismeJohn Locke (1632-1704) merupakan orang pertama yang letetakan dasar-dasar ideologi liberal.Liberalism muncul sebagi reaksi terhadap filsafat filmer yang menyatakan bahwa setiap kekuasaan bersifat monarki mutlak dan tidak ada orang yasng lahir bebas (magnis suseno,1994).Cirri-ciri liberalisme adalah sebagai berikut:1. Memiliki kecenderungan untuk mendukung perubahan2. Mempunyai kepercayaan terhadap nalar manusiawi3. Bersedia mengunakan pemerintah untuk meningkatkan kondisi manusiawi4. Mendukung kebebasan individu5. Bersikap ambivalen

Liberallisme mempunyai kelemahan-kelemahan yaitu:1. Liberalism buta terhadap kenyataan2. Kebebasan yang hamper tampa batas3. Di pengaruhi oleh individu-individu kelompok4. Pihak yang lemah semakin kecil5. Bertitik tolak dari pandangan diatas bila di bandingkan dengan ideologi pancasila yang secara khusus norma-norma terhadap terdapat di dalam undang-undang dasar 1945, maka dapat katakan bahwa hal-hal yang terdapat di dalam liberalisme didalam pasal UUD 1945, tetapi pancasila menolak liberalisme sebagai ideologi yang bersifat absolutisasi dan determinisme. liberalisme merupakan yang pertama kali menyuarakan hak-hak azasi manusia ,yaitu hak-hak yang melekat pada manusia .UUD 1945 tidak hanya menekankan hak-hak azasi manusia, tapi juga kewajiban-kewajiban, misalnya kewajiban untuk menjunjung hukum dan pemerintah, ikut serta dalam upaya pembelan Negara. negara juga berkewajiban untuk mengusakan kesejateraan sosial bagi warga negaranya.UUD 1945 menolak sistem ekonomi liberal yang berdasarkan persaingan bebas dan penyakralan hak milik pribadi. Hak milik pribadi tidak dihilangkan tetapi ditempatkan secara proporsional. Hak milik pribadi dipergunakan sepanjang tidak bertentangan dengan kesejahteraan sosial. Pasal 33 UUD 1945 menyuratkan dan menyiratkan hal ini.

Komunisme

Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia.Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan sebagai Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata.Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap faham kapitalisme di awal abad ke-19an, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, muncul beberapa faksi internal dalam komunisme antara penganut komunis teori dengan komunis revolusioner yang masing-masing mempunyai teori dan cara perjuangannya yang saling berbeda dalam pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya sebagai masyarakat utopia.Secara umum komunisme berlandasan pada teori Dialektika materi oleh karenanya tidak bersandarkan pada kepercayaan agama dengan demikian pemberian doktrin pada rakyatnya, dengan prinsip bahwa agama dianggap candu yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran ideologi lain karena dianggap tidak rasional serta keluar dari hal yang nyata (kebenaran materi).Komunisme merupakan ideologi yang menghendaki penghapusan pranata kaum kapitalis serta berkeinginan membentuk masryarakat kolektif agar tanah dan modal (faktor produksi) dimiliki secara sosial dan pertentangan kelas serta sifat kekuatan menindas dari negara tidak berlangsung lagi. Dalam setiap upaya-upaya untuk menanamkan ideologinya itu, Paham komunis berusaha mengambil jalan pintas yakni dengan jalan revolusi dengan metode kekerasan. Hal inilah yang menyebabkan antipati masyarakat dunia terhadap paham ini. Kalau kita membuka lembaran sejarah berikutnya, Afganistan yang pernah berada di bawah jajahan Unisoviet mengalami tragedi kemanusiaan yang panjang akibat cara-cara kekerasan yang dilakukan Penganut paham komunis tersebut.Ciri ideologi Komunisme1. Bersifat materialis ateis dan koletivistik2. Meruspakan sistem kekuasaaan satu partai atas seluruh masyarakat3. Ekonomi komunis bersifat etatisme4. Ideologi komunisme bersifat absolutisasi dan determinis-men, karena memberika perhatian yang sangat besar kepada kolektivitas atau masyarakat; kebebasan individu, hak milik pribadi tidak diberi tempat dalam negara komunis. Manusia dianggap sekrup dalam sebuah kolektivitas

Pancasila sebagai ideologi memberi kedudukan yang seimbang kepada manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Pancasila bertitik tolak dari pandangan bahwa manusia secara kodrati bersifat monopluralis yaitu manusia yang satu tapi dilhat dari berbagai dimensi dalam aktualisasinya.Dalam hidup manusia haruslah disadari bahwa secara kodrati ia mempunyai kedudukan sebagai makhluk otonom yang bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, sekaligus sebagai makhluk tuhan yang bertanggung jawab pula terhadap tuhannya atas segala potensi dan karunia yang telah diberikan kepadanya.UUD 1945 tidak bersifat absolut dalam memandang manusia dan kehidupan bernegara. Maka, baik ciri komunisme yang bersifat totaliter tidak terdapat didalamnya. Pasal pasal yang menunjukan adanya sarana kontrol yang dapat mencegah kekuasaan satu partai misalnya pasal 1, 27, 28, 29. Sebaliknya pasal 33 yang menyiratkan adanya penguasaan ekonomi oleh negara, tetapi bukan berarti ekonomi bersifat eatatisme.

Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Dalam hubungan dengan Negara ideologi diartikan sama dengan Weltanshauung.selain itu juga di kenal pula sebagi istilah philosophishe grondslag sebagimana dipakai oleh Soekarno pada usulnya tentang dasar-dasar Indonesia merdeka. Pada pidatonya didepan anggota sidang BPUKI pertama pada tanggal 1 juni 1945. Pancasila merupakan hasil berpikir secara kefilsafatan, suatu jasil pemikiran yang mendalam dari para pendiri Negara Indonesia, yang disahkan sebagai dasar filsafat Negara pada tangga 18 agustus 1945.Beberapa pemikiran mengatakan bahwa pancasila merupakan:1. Driyakarya dalam tulisanya pancasila dan religi (1957), berpendapat bahwa pancasila berisi dalil-dalil filsafat.2. Suediman Kartohadiprodjo dalam bukunya beberapa pemikiran pancasila 1980 mengemukakan bahwa: pancasila itu adalah filsafat bangsa Indonesia.3. Notonagaro, dalam berbagai tulisanya berpendapat bahwa kedudukan pancasila dalam Negara RI sebagai dasar Negara dalam pengertian filsafat.Dalam Rumusan Negatif

Pancasila bukan materialisme.Manusia menurut materialisme tidak berbeda dengan objek-objek lainya. Subjektifitas manusia itu tidak masuk akaal. Kepribadian manusia itu nonsense atau (tidak berguna) karena pada dasarnya yangt mengutamakan segala-galanya adalah benda atau materi. Masalah inu akan menjadi sangat serius, jika manusia terjebak dalam sentimentisme, yaitu suatu bentuk gangguan yang mengaagungan terhadap IPTEK. Para filsuf filsafat modern talah menunjukan akibat fatal dari paham ini. Erik fromm mengatakan bahawa masayarakat modern, manusia telah teralienasi (terasing) dari dirinya sendiri dan kehidupan lingkunganya.

Pancasila bukan pragmatismePragmatisme merupakan paham yang menitikberatkan atau meletakan criteria tidakan manusia pada pemanfaatan atau kegunaan . pandangan pragmatisme kalau ditarik lebih jauh akan bermuara pada tindakan-tindakan yang inhuman. Baik buruk tidak ditentukan secara obektif lagi. Ha ini berarti pancasila menolak tindakan-tindakan yang pragmatism dalam kehidupan yang bernegara, tetapi yangt ditolak adalah ideologinya. Ideologi pragmatism merupakan paham yang absolutisasi dan determinisme. Determinisme artinya satu-satunya factor yang menentukan segala kehidupan adalah guna atau manfaat.

Pancasila bukan SpiritualismeHegel mengatakan bahwa realita seluruhnya adalah perwujudan roh (spirit). Paham ini ternyata dalam realita dipakai untuk melegitimasi tindakan otoriter dan tidak demokratsi dari penguasa. Penguasa dapat saja memberi pembenaran terhadap tidakan yang sewenang-sewenang sebagai tidakan roh sedalam mewujudkan diri dalam realita atau kenyataan. Pancasila tentu saja menolak paham spiritualisme tetapi mengakui adanya hal-hal yang bersifat rohani. Hal ini bermuara pada landasan ontoilogis pancasila, yang bersifat monodualisme (Notonagoro), jiwa dan raga. Spiritualisme pada akhirnya bermuara pada tindakan-tindakan otoriter, mengekang kebebasan manusia. Hal ini berarti sudah tidak manusiawi lagi.

Dalam rumusan Positif

Pancasila bersifat IntegralIntegral dalam arti pancasila mengajarkan ajaran kemanusiaan yang integral. Manusia adalah individualistas dan sekaligus sosialitas. Pandangan ini berarti menolak pandangan liberalisme. Liberalisme mengajarkan manusia adalah individu yang bebas, tidak boleh dikekang oleh kekuatan kekuatan luar khususnya oleh negara. Pancasila juga menolak sosialisme otoriter. Sosialisme otoriter merupakan paham yang memberi kritik, atau reaksi terhadap liberalisme-kapitalisme, sehingga pandangannya menolak sisi individualitas manusia dan mengakui humanisme kolektivitas; manusia yaitu makhluk sosial.

Pancasila bersifat EtisEtis berasal dari kata etika, yaitu filsafat yang berkaitan dengan tindakan manusia yang dapat dikenai ukuran baik atau buruk. Pancasila menjadi kaidah nilai baik-buruk. Dengan pandangan etis yang jelas ini, maka pancasila menolak machiavellianisme, suatu paham yang membenarkan cara-cara immoral untuk mencapai tujuan politik dengan semboyan: tujuan menghalalkan segala cara. Pancasila bersifat nilai etis dengan demikian menolak semua paham yang berwajah immoral.

Pancasila bersifat RelegiusRelegiuss merupakan hal yang berkaitan dengan adikodrat yang bersifat supranatural dan trasendental. Adikodrati berarti diatas pengakuan adanya kekuatan, kekuasaan yang mengatasi segala sesuatu yang dipahami oleh bangsa Indonesia adalah Tuhan Yang Maha Esa. Sila pertama pancasila merupakan sila ketuhanan yang maha esa, sehingga paham kemanusiaan pancasila adalah humanisme religius.

Pancasila sebagai Ideologi negara berisikan ajaran mengenai ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan keadilan sosisal bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila sebagai ideologi berarti pemikiran yang memuat pandangan dasar dan cita-cita mengenai sejarah manusia, masyarakat dan negara indonesia yang bersumber dari kebudayaan indonesia.Pancasila jika dilihat dari nilai-nilai dasarnya, dapat dikatakan sebagai ideologi terbuka. Dalam ideologi terbuka terdapat cita-cita dan nilai-nilai yang mendasar, bersifat tetap dan tidak berubah. Oleh karenanya ideologi tersebut tidak langsung bersifat operasional, masih harus dieksplisitkan, dijabarkan melalui penafsiran yang sesuai dengan konteks jaman. Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki dimensi-dimensi idealitas, normatif dan realitas.Pancasila dikatakan sebagai ideologi terbuka memiliki dimensi idealitas karena memiliki nilai-nilai yang dianggap baik, benar oleh masyarakat indonesia pada khususnya dan manusia pada umumnya sebagaimana dikatakan oleh para ahli.Rumusan pancasila sebagai ideologi terbuka bersifat umum, universal sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 45. Pancasila memiliki ideologi normative, artinya nilai-nilai dasar tadi dijabarkan dalam norma-norma atau aturan-aturan sebagaimana tersusun dalam tata aturan perundangan yang berlaku diindonesia dari yang tertinggi sampai yang terendah. Dimensi realitas artinya ideologi pancasila mencerminkan realitas hidup yang ada dimasyarakat sehingga pancasila tidak pernah bertentangan dengan tradisi, adat-istiadat, kebudayaan, dan tata hidup keagamaan yang ada dalam masyarakat.

Kesimpulan:Jadi hubungan filsafat dan ideologi adalah Filsafat sebagai hasil berfikir dapat dipakai acuan, orientasi, atau dasar dalam kehidupan pribadi ataupun kelompok karena ia meyakini kebenaran yang terkandung didalam pemikiran filsafat tersebut. Filsafat yang demikian ini secara umum diartikan sebagai ideologi. Liberalisme adalah paham yang menitik beratkan pada kebebasan atas hak hak manusia selama tidak merugikan orang lain, sedangkan komunisme adalah salah satu ideologi di dunia.Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan sebagai Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata.Pancasila jika dilihat dari nilai-nilai dasarnya, dapat dikatakan sebagai ideologi terbuka. Dalam ideologi terbuka terdapat cita-cita dan nilai-nilai yang mendasar, bersifat tetap dan tidak berubah. Oleh karenanya ideologi tersebut tidak langsung bersifat operasional, masih harus dieksplisitkan, dijabarkan melalui penafsiran yang sesuai dengan konteks jaman. Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki dimensi-dimensi idealitas, normatif dan realitas.

Daftar Pustaka

Rukiyati dkk.2008. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakartahttp://manusiapinggiran.blogspot.com/2013/02/14-pengertian-filsafat-menurut-beberapa.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ideologihttp://yandiyulio.wordpress.com/2009/09/27/perbandingan-ideologi-pancasila-dan-komunis/

7