tugas terstruktur kwn

21
TUGAS TERSTRUKTUR ANALISIS DAMPAK YANG DITIMBULKAN AKIBAT KABUT ASAP UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN Oleh : MOHASYM BUDI SYAHPUTRA F1F015006 JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2015

Upload: mohasym-budi-syahputra

Post on 23-Jan-2018

352 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS TERSTRUKTUR KWN

TUGAS TERSTRUKTUR

ANALISIS DAMPAK YANG DITIMBULKAN AKIBAT KABUT ASAP

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN

Oleh :

MOHASYM BUDI SYAHPUTRA

F1F015006

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2015

Page 2: TUGAS TERSTRUKTUR KWN

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrabbilalamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkahan rahmad

dan hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Tugas ini

adalah tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan oleh bapak Drs. Bambang Suswanto,

M.Si

Dalam menyelesaikan tugas ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak,

oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Drs. Bambang

Suswanto, M.Si yang telah memberikan bimbingan, kepada orang tua yang selalu memberikan

dukungan dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini.

Penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi khalayak umum, meskipun dalam

penulisan tugas ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, oleh karena itu

penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun agar tugas ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata penulis berharap agar tugas ini bermanfaat bagi semua pembaca

PURWOKERTO, SEPTEMBER 2015

Penulis

Page 3: TUGAS TERSTRUKTUR KWN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

1.2 RUMUSAN MASALAH

BAB 2 PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KABUT ASAP

B. DAMPAK KABUT ASAP

C. DAMPAK KABUT ASAP TERHADAP PEREKONOMIAN

MALAYSIA DAN SINGAPORE

D. USAHA PEMERINTAH DALAM MENANGANI KABUT ASAP

E. BENTUK TANGGUNG JAWAB NEGARA

BAB 3 PENUTUP

1.1 KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: TUGAS TERSTRUKTUR KWN

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masalah asap kebakaran hutan di Indonesia adalah masalah yang tak kunjung selesai,

kebakaran hutan selalu terjadi setiap tahunnya, bahkan kebakaran hutan dari tahun ke

tahun tidak semakin berkurang malah semakin bertambah besar. Kurangnya sosialisasi

pemerintah tentang resiko dari asap kebakaran hutan dinilai menjadi penyebab makin

banyaknya kebakaran hutan setiap tahun. Hutan sendiri merupakan suatu sumber daya

alam yang menyediakan berbagai kebutuhan manusia.

Padahal hutan adalah komponen penting dalam dunia ini, hutan sendiri merupakan

suatu atau asosiasi pohon-pohon yang cukup rapat dan menutup areal yang cukup luas

sehingga akan dapat membentuk iklim mikro yang kondisi ekologis yang khas serta

berbeda dengan areal luarnya.1 istilah hutan dianggap sebagai persekutuan antara

tumbuhan dan binatang dalam suatu asosiasi biotis. Asosiasi ini bersama-sama dengan

lingkungannya membentuk suatu sistem ekologis dimana organisme dan lingkungan

saling berpengaruh di dalam suatu siklus energi yang kompleks.2

Penyebab dari masalah kebakaran hutan adalah karena banyak perusahaan ataupun

warga yang membuka lahan perkebunan atau land clearing dengan cara membakar lahan,

alasannya karena dengan membakar biayanya lebih murah dan efisien ketimbang harus

1 Anonimous. 1997. 2 Spurr. 1973.

Page 5: TUGAS TERSTRUKTUR KWN

dengan cara lain. Pemerintah memberikan hak penguasaan hutan (HPH) kepada

pengusaha-pengusaha perkebunan sawit. kebanyakan lahan yang dibakar adalah lahan

gambut sehingga menyebabkan bencana kebakaran yang begitu besar dan pada akhirnya

menimbulkan masalah baru yaitu transboundary haze pollution. Penerapan metode land

clearing dengan pembakaran hutan ini bertentangan dengan hukum nasional Indonesia

sendiri. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Bab III Pasal 5 ayat (1) menyatakan

bahwa ”Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan

sehat”3.Selain itu, Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 H ayat (1) UUD 1945 pasca

Amandemen menyatakan bahwa ”Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,

bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak

memperoleh pelayanan kesehatan”.4

1.2 Rumusan Masalah

Apa pengertian dari kabut asap ?

Bagaimanakah dampak kabut asap bagi manusia dan lingkungan ?

Bagaimanakah dampak polusi kabut asap yang terjadi di Riau terhadap negara

Malaysia dan Singapura (transboundary haze) ?

Bagaimana usaha pemerintah dalam menangani masalah kabut asap ?

3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 BAB III Pasal 5 Ayat 1 4 UUD 1945 Pasal 28 H Ayat 1

Page 6: TUGAS TERSTRUKTUR KWN

BAB 2

A. PENGERTIAN KABUT ASAP

Seperti yang kita ketahui kabut asap merupakan kasus pencemaran udara berat yang

diakibatkan mulai dari kebakaran hutan, hasil pembuangan asap mobil dan lain

sebagainya. Kabut asap bisa terjadi berhari-hari bahkan berminggu-minggu. Dalam

keadaan cuaca yang menghalangi sirkulasi udara kabut asap bisa menutupi suatu wilayah

dalam jangka waktu yang lama. Kabu asap senediri merupakan koloid jenis aerosol padat

dan aerosol cair.

Kabut sendiri terbentuk karena udara yang jenuh akan uap air didinginkan

dibawah titik bekunya. Kabut asap yang berasal dari pembuangan asap mobil mobil dan

polutan lainnya sangat berbahaya karena mengandung hidrokarbaon dan oksida-oksida

nitrogen yang dirubah menjadi kabut berasap fotokimia oleh sinar matahari.

1.1 Jenis-jenis kabut

Kabut Advection

Kabut advection adalah kabut yang terbentuk dari aliran udara yang melalui suatu

permukaan yang memiliki suhu yang berbeda. Salah satu contoh kabut ini adalah kabut

Laut yang terjadi ketika udara yang basah dan hangat mengalir di atas suatu permukaan

yang dingin. Kabut laut sering muncul di sepanjang pesisir pantai dan di tepi-tepi danau.

Salah satu jenis yang lain dari Kabut Advection disebut Kabut Uap. Kabut ini terbentuk

dari aliran udara dingin yang melalui air hangat. Uap air dari hasil penguapan permukaan

air secara terus menerus, bertemu dengan udara dingin. Ketika udara mencapai titik

Page 7: TUGAS TERSTRUKTUR KWN

jenuh, maka kelebihan uap air secara cepat mengembun menjadi kabut yang berasal dari

penguapan permukaan air. Kabut Uap sering muncul pada saat udara dingin bertiup di

atas danau yang luas dan bertiup diatas danau yang hangat.

Kabut Frontal

Kabut frontal terbentuk melalui suatu pertemuan antara dua masa udara yang berbeda

temperaturnya. Kabut ini terbentuk ketika hujan turun dari masa udara yang hangat ke

dalam masa udara yang dingin tempat uap air menguap. Dengan demikian akan

menyebabkan uap air pada udara dingin melampau titik jenuh.

Kabut Radiasi

Kabut radiasi terbentuk pada malam yang tenang dan bersih, ketika tanah memancarkan

kembali panas ke dalam udara. Satu lapis kabut terbentuk di seluruh permukaan tanah,

dan secara bertahap bertambah menjadi tebal. Kabut Radiasi sering muncul di lembah-

lembah yang dalam.

Kabut Gunung

Kabut gunung terbentuk ketika uap air bergerak menuju ke atas melewati lereng-lereng

gunung. Udara dingin bergerak ke atas lereng sampai tidak sanggup menahan uap air.

Titik-titik kabut kemudian terbentuk di sepanjang lereng gunung.

Page 8: TUGAS TERSTRUKTUR KWN

B. DAMPAK KABUT ASAP

1.1 Dampak Kabut Asap bagi Manusia

Penyebab dari kabut asap sendiri yaitu banyaknya kebakaran hutan yang terjadi,

khususnya daerah Riau yang setiap tahun selalu terjadi kebakaran hutan, ditambah lagi

disaat musim kemarau panjang, lahan gambut yang luas menjadi pemicu besarnya

kebakaran hutan yang terjadi. Sampai saat ini masi belum ada penanganan yang tepat

untuk menghentikan kebakaran hutan. Tercatat kebakaran hutan di Riau mencapai 55

hotspot (sumber Staf Analisa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

Pekanbaru Yesi Chisty kepada Okezone, Senin (14/9/2015).

Hasil dari kebakaran ini jelas adalah kabut asap yang berdampak buruk bagi

masyarakat Riau. Jalur transportasi masyarakat dari darat, laut, udara mulai terganggu

akibat bencana kabut asap. Banyak kecelakaan lalu lintas terjadi akibat jarak pandang

yang pendek hanya beberapa meter saja. Kabut asap juga sangat membahayakan

kesehatan, sudah mulai banyak masyarakat yang mengalami gangguan pernapasan.

Infeksi pernapasan atau ispa adalah penyakit yang bnyak diderita masyarakat akibat

menghirup asap.

Dinas Kesehatan Riau menyebutkan hingga kini sebanyak 9.386 orang terjangkit

penyakit akibat paparan asap. "Pasien berasal dari seluruh daerah di Riau," kata Kepala

Dinas Kesehatan Riau, Andra Sjfril, saat dihubungi Tempo, Sabtu, 5 September 2015.

Menurut Andra, pasien mengidap penyakit berbeda akibat asap yakni penderita saluran

Page 9: TUGAS TERSTRUKTUR KWN

pernafasan atas (ISPA) sebanyak 7.312 orang, asma 296 orang, pneumonia 290 orang,

iritasi mata 485 orang dan iritasi kulit 903 orang.

Berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara yang dikeluarkan Badan Lingkungan

Hidup Riau, kualitas udara berada dalam kategori tidak sehat hingga berbahaya terjadi di

setiap daerah.

Menurut Andra, dengan kondisi cuaca buruk akibat asap ini sebaiknya masyarakat Riau

mengurangi aktivitas di luar rumah, terutama bagi anak di bawah umur dan berusia

lanjut.

Dinas Kesehatan Riau telah memerintahkan seluruh Puskesmas mendirikan posko di

setiap daerah serta memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat rawat inap dan gawat

darurat. "Kami sudah salurkan 100 ribu masker ke seluruh wilayah," ujarnya.

Kabut asap tidak hanya mendatangkan penyakit bagi warga Riau, tetapi juga

melumpuhkan aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

Kemarin, 52 penerbangan terpaksa dibatalkan akibat jarak pandang hanya 500 meter.

Sedangkan untuk hari ini, Sabtu, 5 September 2015, delapan pesawat terpaksa menunda

keberangkatan hingga siang. Sejumlah pesawat dapat terbang saat cuaca mulai membaik

pada pukul 12.00. "Pesawat akan terbang jika jarak pandang berada di atas 1.000 meter,"

kata Manajer Bandara SSK II, Ibnu Hasan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyebutkan satelit

Tera dan Aqua memantau 390 titik panas di Sumatera. Empat belas titik di antaranya

terdapat di Riau. "Titik panas terpantau pukul 07.00 pagi," kata Kepala BMKG

Pekanbaru Sugarin,

Page 10: TUGAS TERSTRUKTUR KWN

Sumatera Selatan masih menjadi penyumbang titik panas terbanyak mencapai 224 titik,

disusul Jambi 92 titik, Lampung 25 titik, Bangka Belitung 13 titik, Sumatera Utara

sembilan titik, Sumatera Barat lima titik, Bengkulu lima titik, dan Kepulauan Riau tiga

titik. Sedangkan Riau 14 titik.

Kabut asap masih mengganggu jarak pandang di beberapa wilayah, seperti Pekanbaru

dengan jarak pandang yang menurun hingga 400 meter, Rengat 200 meter, Pelalawan

300 meter dan Dumai 1 kilometer.

Dampak lain kabut asap bagi kesehatan yaitu dapat menyebabkan iritasi lokal atau

setempat pada selaput lendir di hidung, mulut dan tenggorokan yang memang langsung

kena asap kebakaran hutan. Serta menyebabkan reaksi alergi, peradangan dan mungkin

juga infeksi. Gangguan serupa juga dapat terjadi di mata dan kulit, yang langsung

kontak dengan asap kebakaran hutan, menimbulkan keluhan gatal, mata berair,

peradangan dan infeksi yang memberat. Dampak kabut asap dapat memperburuk asma

dan penyakit paru kronis lain, seperti bronkitis kronik, PPOK. Karena asap kebakaran

hutan akan masuk terhirup ke dalam paru. Kemampuan kerja paru menjadi berkurang

dan menyebabkan orang mudah lelah dan mengalami kesulitan bernapas. Kemampuan

paru dan saluran pernapasan mengatasi infeksi berkurang, sehingga menyebabkan lebih

mudah terjadi infeksi. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) jadi lebih mudah terjadi,

utamanya karena ketidak seimbangan daya tahan tubuh (host), pola bakteri/virus dll

penyebab penyakit (agent) dan buruknya lingkungan (environment).

Page 11: TUGAS TERSTRUKTUR KWN

Bahan polutan di asap kebakaran hutan yang jatuh ke permukaan bumi juga mungkin

dapat menjadi sumber polutan di sarana air bersih dan makanan yang tidak terlindungi.

Kalau kemudian air dan makanan terkontaminasi itu dikonsumsi masyarakat, maka

bukan tidak mungkin terjadi gangguan saluran cerna dan penyakit lainnya.

Secara umum maka berbagai penyakit kronik di berbagai organ tubuh (jantung, hati,

ginjal dll) juga dapat saja memburuk. Ini terjadi karena dampak langsung kabut asap,

maupun dampak tidak langsung di mana kabut asap menurunkan daya tahan tubuh dan

juga menimbulkan stres.

Mereka yang berusia lanjut dan anak-anak (juga mereka yang punya penyakit kronik)

dengan daya tahan tubuh rendah akan lebih rentan untuk mendapat gangguan kesehatan.

(ase)

1.2 Dampak Kabut Asap bagi Lingkungan

Dampak kabut asap bagi lingkungan sendiri antara lain Adanya perubahan iklim,

misalnya yang sudah terasa adalah kenaikan suhu yang ekstrim dalam beberapa wakti

belakangan ini, contohnya suhu di Sumatra yang biasanya 33-34oC naik menjadi 37oC.

Sebagai akibat dari efek rumah kaca yang berakibat secara global semakin menipisnya

lapisan ozon dan kenaikan suhu permukaan bumi. Kebakaran hutan ini harus ditanggapi

dengan serius oleh semua pihak. Selain itu hilangnya areal hutan akibat terbakar semakin

memperparah keadaan dengan hilangnya sejumlah areal paru-paru dunia.

Page 12: TUGAS TERSTRUKTUR KWN

Hilangnya sejumlah spesies. Hal ini disebabkan oleh kebakaran hutan yang dapat

menghancurkan habitat satwa-satwa yang ada di dalamnya. Umumnya satwa musnah

karena terperangkap oleh asap dan sulit keluar karena api mengepung dari segala

penjuru. Hal lain yang menyebabkan hilangnya sejumlah spesies adalah adanya

perubahan iklim yang menyebabkan spesies ini tidak mampu lagi bertahan dan

menyesuaikan diri

Ancaman erosi. Kebakaran yang terjadi di lereng-lereng pegunungan ataupundataran

tinggi akan memusnahkan sejumlah tanaman yang berfungsi menahan lajutanah pada

lapisan atas untuk mencegah erosi. Pada saat hujan turun, ketiadaan akartanah, akibat

terbakar, sebagai pengikat akan menyebabkan tanah ikut terbawa oleh hujan ke bawah

yang pada akhirnya juga potensial menimbulkan banjir dan longsor.

Perubahan fungsi lahan. Fungsi hutan yang sebenarnya adalah sebagai

catchmentarea, penyaring karbondioksida maupun sebagai mata rantai dari suatu

ekosistem yang lebih besar yang menjaga keseimbangan planet bumi. Namun fungsi

hutan ini hilang karena karbondioksida tidak lagi dapat disaring, panas matahari tidak

dapat terserap dengan baik, dan perubahan fungsi hutan menjadi lahan perkebunan atau

terkadang malah menjadi padang ilalang yang membutuhkan waktu lama untuk kembali

pada fungsinya yang semula.

Penurunan kualitas air. Kualitas air berubah karena adanya erosi yang muncul

dibagian hulu. Air hujan tidak lagi memiliki penghalang untuk menahan lajunya, makaia

akan membawa seluruh butir tanah yang ada di atasnya untuk masuk ke dalam sungai-

sungai yang ada. Akibatnya sungai pun menjadi keruh. Punahnya keanekaragaman hayati

baik flora maupun fauna di sekitar lokasi kebakaran.

Page 13: TUGAS TERSTRUKTUR KWN

C. DAMPAK KABUT ASAP YANG TERJADI DI RIAU TERHADAP

NEGARA MALAYSIA DAN SINGAPURA (TRANSBOUNDARY

HAZE)

Dampak kabut asap sendiri bukan hanya dirasakan oleh masyarakat Riau saja akan

tetapi dampak kabut asap juga dirasakan masyarakat Malaysia dan Singapura. Kabut

asap tahun ini merupakan tragedi paling parah ketimbang tahun sebelumnya. Masalah

kabut asap bukan lagi masalah nasional tetapi sudah menjadi masalah internasional atau

transboundary haze Pollution. Transboundary haze pollution atau pencemaran udara

lintas batas adalah Transboundary haze pollution means haze pollution whose physical

origin is situated wholly or in part within the area under the national jurisdiction of one

Member State and which is transported into the area under the jurisdiction of another

Member State.5 Dapat disumpulkan, bahwa pencemaran udara lintas batas adalah

pencemaran udara yang berasal dari sebgian wilayah atau seluruh bagian wilayah dari

Negara yang menimbulkan dampak diwilayah yang berada dibawah yurisdiksi Negara

lain. Kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia setiap tahunnya seringkali merugikan

Negara lain. Akibat kebakaran hutan ini kualitas udara semakin menurun bahkan sampai

di ambang yang sangat berbahaya. Kerugian yang diakibatkan dari kebakaran hutan ini

sangat besar, ditaksir kerugian bisa mencapat triliunan. Tragedy kabut asap membuat

perekonomian Negara Malaysia dan Singapura sempat lumpuh. Sector bisnis dan

pariwisata yang banyak terkena dampak dari tragedy bencana kabut asap tahun ini.

Akibat kabut asap juga F1 Singapore hampir terancam batal bergulir karena kabut asap

5 ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution, 2002

Page 14: TUGAS TERSTRUKTUR KWN

yang menyelimuti singapura. Kabut asap juga mengakibatkan turunnya jumlah

kunjungan wisata di Malaysia. Turunnya jumlah kunjungan turis asing ke Malaysia dan

Singapore berdampak buruk bagi bisnis pariwisata di kedua Negara tetangga ini.

Kerugian yang diakibatkan kabut asap kiriman Indonesia ini mencapai jutaan dolar

amerika. Pemerintah Malaysia dan Singapore berharap pemerintah Indonesia dapat

menyelesaikan masalah tragedy kabut asap ini yang merugikan kedua Negara tetangga

ini. Pemerintah Malaysia mendesak pemerintah Indonesia agar dapat cepat menangani

peristiwa kebakaran hutan yang selalu terjadi setiap tahunnya.

D. USAHA PEMERINTAH DALAM MENANGANI KEBAKARAN

HUTAN

Dalam menangani masalah kabut asap ini, pemerintah Indonesia sudah

mengambil berbagai tindakan untuk mengatasi kabut asap yang selalu terjadi setiap

tahunnya. Berbagai usaha sudah dilakukan untuk mengurangi terjadinya kebakaran.

Tetapi sampai saat ini masi belum ada cara yang tepat untuk mengatasi kebakaran hutan.

Penanganan masalah kabut asap ini masi di titik beratkan pada pengejaran pelaku

karhutla. Sampai sekarang ini saja POLDA RIAU sudah menetapkan 46 orang tersangka

karhutla, termasuk seorang pejabat perusahaan perkebunan. "Dua hari terakhir ada

penambahan lima tersangka baru, termasuk seorang pejabat PT Langgam Inti Hibrindo

Pelalawan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat POLDA Riau Guntur Aryo Tejo

kepada wartawan hari Kamis (17/09) di Pekanbaru. Dalam penyelidikan selanjutnya

penanganan masalah karhutla tidak lagi di fokuskan pada pengejaran tersangka

Page 15: TUGAS TERSTRUKTUR KWN

pembakar hutan dan lahan, akan tetapi pemda Riau melalui badan penyelidik pegawai

negeri sipil sudah melakukan pemasangan police line pada areal hutan dan lahan yag

terbakar. Sebelumnya usaha ini tidak pernah dilakukan karena kurangnya koordinasi

antara kementerian kehutanan dan kementerian lingkungan hidup.

Pemerintah juga sudah menyiapkan dana sesesar 385 M untuk mengatasi kebakaran

hutan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga sudah menyiapkan 10

helikopter untuk mengatasi kebakaran yang terjadi. BNPB juga sudah membuat operasi

hujan buatan di Riau. Untuk proses pembuatan hujan dengan penyemaian bahan garam

melalui udara itu, pihaknya menyiapkan dua pesawat Hercules TNI-AU, satu unit

pesawat CN-295 dan dua pesawat Cassa 212.

E. BENTUK TANGGUNG JAWAB NEGARA

Timbulnya tanggung jawab negara atas lingkungan didasarkan pada adanya

tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan yang berada diwilayah suatu

negara atau dibawah pengawasan negara tersebut yang membawa akibat merugikan

terhadap lingkungan tanpa mengenal batas negara. Dalam hukum internasional,

tanggung jawab Negara dalam hal hukum lingkungan Internasional khususnya masalah

transbondary haze pollution, diatur dalam beberapa peraturan internasional, seperti

Deklarasi Stockholm 1972, Deklarasi Rio 1992, Biodiversity Convention, dan Climate

Change Convention, serta dilengkapi dengan prinsip-prinsip hukum lingkungan

internasional yang telah disebutkan diatas.

Page 16: TUGAS TERSTRUKTUR KWN

Dalam Draft Articles on State Responsibility yang diadopsi oleh Komisi Hukum

Internasional (ILC) 6 , disebutkan dalam pasal 1 bahwa ”Every internationally wrongful

act of a State entails the international responsibility of that State”. Jadi setiap tindakan

atau kelalaian yang dilarang oleh hokum internasional membawakan pertanggung

jawaban internasional bagi negara itu. ILC Draft tersebut tidak mengikat sebagai suatu

instrumen hukum Internasional

karena belum ditetapkan sebagai sebuah produk hukum. Namun demikian, kekuatan

mengikat ILC Draft tidak dilihat dari bentuknya sebagai suatu instrumen, melainkan dari

isinya. ILC Draft dapat digunakan sebagai sumber tambahan dan mengikat sebagai

hukum kebiasaan Internasional.7

Secara lengkap, bentuk-bentuk pertanggung jawaban Negara diatur dalam

pasal-pasal draf ILC. Ganti rugi atau reparation diatur dalam Pasal 31. Bentukbentuk

ganti rugi dapat berupa :

a. Restitution (Pasal 35) : kewajiban mengembalikan keadaan yang dirugikan

seperti semula.

b. Compensation (Pasal 36) : kewajiban ganti rugi berupa materi atau uang

c. Satisfaction (Pasal 37) : penyesalan, permintaan maaf resmi.

Dalam kasus transboundary haze pollution ini, negara yang dirugikan

dapat saja menggugat Pemerintah Indonesia karena menurut sejumlah konvensi

internasional yang juga telah diratifikasi oleh Indonesia, seperti Biodiversity

Convention dan Climate Change Convention dan ASEAN Agreement on the

6 Draft Articles Responsibility of States for Internationally Wrongful Acts, International Law Commission, 2001 7 Martin Dixon, Textbook on International Law , third edition, Blackstone Press

Limited 1996, hal 219

Page 17: TUGAS TERSTRUKTUR KWN

Conservation of Nature and Natural Resources 1985, di mana Indonesia telah

meratifikasinya, yang memuat ketentuan bahwa negara boleh saja mengeksploitasi

sumber daya alam mereka, tetapi berkewajiban untuk memastikan bahwa aktivitas

tersebut tidak menimbulkan kerusakan di wilayah negara lain (state responsibility).

Ketentuan ini bahkan telah menjadi hukum kebiasaan internasional (international

customary law) dan mengikat semua negara beradab, bahkan telah diterapkan

sejak tahun 1941 dalam kasus Trail Smelter (AS vs Kanada).

Di samping itu, ketentuan di atas juga telah diadopsi dalam Undang-

Undang (UU) Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup.8 Oleh karena itu, tidak ada alasan hukum yang bisa

membebaskan Indonesia daritanggung jawab jika negara yang dirugikan

menggugat Indonesia. Tanggungjawab Indonesia diperkuat lagi oleh hukum

Nasional Indonesia sendiri karenaUU No 4/1999 tentang Kehutanan dan Peraturan

Pemerintah (PP) No 4/2001tentang Kebakaran Hutan serta PP No 45/2004 tentang

Perlindungan Hutan melarang dengan tegas pembakaran hutan. Untuk membuktikan

apakah Indonesia dapat dimintai ganti rugi, harus dilihat bentuk dari kerugian yang

diakibatkan oleh suatu Negara yang bisa berupa tindakan aktif (an act) atau tidak adanya

tindakan (omission). Tindakan aktif berarti tindakan yang dilakukan secara sengaja oleh

aparat Negara yang kemudia

menjadi tanggung jawab Negara. Sementara tindakan omission adalah aparat Negara

tidak melakukan tindakan apapun namun karena ketiadaan tindakan mengakibatkan

kerugian bagi Negara lain.

8 Undang (UU) Nomor 32 tahun 2009

Page 18: TUGAS TERSTRUKTUR KWN

BAB 3

PENUTUP

1.1 KESIMPULAN

Indonesia merupakan salah satu Negara tropis yang memiliki wilayah hutan

hujan tropis terbesar dunia setelah Brazil. Hutan sendiri merupakan unsure terpenting

dalam kehidupan. Karena hutan merupakan tempat tinggal bagi bnyak binatang dan

juga merupakan tempat mata pencarian manusia. Hutan juga menghasilkan oksigen,

hutan Indonesia merupakan paru-paru dunia karena menyumbang 40% oksigen

dunia. Indonesia dikarunia hutan hujan tropis paling luas dan paling keanekaragaman

hayati di dunia. Hutan Indonesia merupakan hutan dimana tinggalnya berbagai

ragam aneka binatang dan tumbuhan, seperti harimau Sumatra, bunga raflesia arnoldi

dan masi bnyak lagi.

Kebakaran hutan merupakan tragedy yang tiada habisnya di negeri ini. Setiap

tahun selalu terjadi kebakaran hutan. Kebakaran hutan bukan lagi masalah nasional

tetapi sudah menjadi masalah internasional. Kebakaran hutan mengakibatkan

pencemaran udara lintas batas (transboundary haze pollution). Semakin hari

keberadaan hutan Indonesia semakin menyusut. Jika keberadaan hutan tidak

ditangani dengan solusi yang tepat, maka tidak akan lama lagi keberadaan hutan

Indonesia akan musnah beserta keanekaragaman hayati didalamnya.

Dampak kebakaran hutan yang terjadi setiap tahunnya yaitu, hilangnya habitat

asli binatang Indonesia, dan juga kebakaran berdampak pada aspek sosial dan

ekonomi masyarakat. Kebakaran hutan juga menggagu kesehatan masyarakat,

Page 19: TUGAS TERSTRUKTUR KWN

ribuaan penduduk akan mengalami ispa atau gangguan saluran pernapasan. Mata

pencaharian masyarakat akan hilang.

Bentuk tanggung jawab Negara dalam hal kebakaran hutan adalah Pemerintah

sebagai pemegang otoritas tertinggi seharusnya bisa mencari solusi agar kebakaran

hutan yang terjadi setiap tahun dapat ditangani. Kejadian yang selalu berulang ini

takkan pernah terjadi lagi, asap yang selalu menjadi masalah setiap tahunnya dapat

dihindarkan serta masyarakat tak ada lagi yang terkena dampak dari kebakaaran

hutan. Kita sebagai manusia hendaknya menjaga kelestarian hutan kita, menjaga

keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya.

1.2 SARAN

Dalam hukum internasional, pertanggungjawaban negara timbul dalam hal negara yang

bersangkutan merugikan Negara lain, dan dibatasi hanya terhadap perbuatan yang melanggar

hukum internasional. Bila dilihat, sebenarnya Indonesia telah melakukan segala upaya yang

mampu dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi polusi asap akibat kebakaran hutan.

Hal ini jelas bukan merupakan tindakan aktif negara dan juga tidak dapat dikategorikan

sebagai tindakan membiarkan, mengingat upaya-upaya telah dilakukan.

Page 20: TUGAS TERSTRUKTUR KWN

DAFTAR PUSTAKA Anonimous. 1997.

Spurr. 1973.

Putra, Akbar Karunia, Jurnal Ilmu Hukum, Transboundary Haze Pollution Dalam Perspektif Hukum Lingkungan Internasional, 2015

Draft Articles Responsibility of States for Internationally Wrongful Acts, International Law Commission, 2001

Martin Dixon, Textbook on International Law , third edition, Blackstone Press Limited 1996, hal 219

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru, 2015

Majalah dan Surat Kabar

http://www.infostmkg.com/2014/01/jenis-jenis-kabut-gambar-dan-penjelasan.html

http://news.okezone.com/read/2015/09/14/340/1213771/kebakaran-hutan-menggila-982-titik-panas-penuhi-sumatera

http://life.viva.co.id/news/read/656263-ini-dampak-asap-kebakaran-hutan-bagi-kesehatan http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150731130405-20-69319/pemerintah-siapkan-dana-

rp107-m-untuk-atasi-kebakaran-hutan/

http://news.merahputih.com/asia/2015/09/16/dampak-kabut-asap-sumatra-untuk-malaysia-dan-singapura/26564/

http://library.upnvj.ac.id/pdf/2s1hi/205613011/bab4.pdf

Peraturan Perundang-Undangan

Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang kehutanan

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 BAB III Pasal 5 Ayat 1

P a g e |

Page 21: TUGAS TERSTRUKTUR KWN

UUD 1945 Pasal 28 H Ayat 1

Undang UU Nomor 32 tahun 2009

Perjanjian Internasional

ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution, 2002

P a g e |