makalah kwn 2012

65
UNIVERSITAS INDONESIA PROGRAM VOKASI MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI PADA DAERAH YANG TIDAK MERATA MERUPAKAN PENYIMPANGAN KONSEP WAWASAN NUSANTARA DI BIDANG EKONOMI DISUSUN OLEH: LUKMAN FIRDAUS 120679160 DOSEN PENGAJAR: Untung Darwadi Mochtar S.H

Upload: lukman-firdaus

Post on 29-Dec-2015

97 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah kwn 2012

UNIVERSITAS INDONESIA

PROGRAM VOKASI

MAKALAH

PERTUMBUHAN EKONOMI PADA DAERAH YANG TIDAK MERATA MERUPAKAN PENYIMPANGAN KONSEP WAWASAN NUSANTARA

DI BIDANG EKONOMI

DISUSUN OLEH:

LUKMAN FIRDAUS

120679160

DOSEN PENGAJAR:

Untung Darwadi Mochtar S.H

Makalah yang disusun untuk memenuhi Tugas Karya Akhir mata kuliah Kewarganegaraan

Depok, 2012

Page 2: makalah kwn 2012

Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya

saya dapat menyelesaikan makalah ini yang ber-judul “Pertumbuhan Ekonomi Pada

Daerah Yang Tidak Merata Merupakan penyimpangan Konsep Wasantara di Bidang

Ekonomi” dalam rangka memenuhi Tugas Karya Akhir Semester 1 pada mata kuliah

Kewarganegaraan Vokasi Kedokteran 2012.

Dalam penyusunan makalah ini, tentunya saya tidak lupa untuk mengucapkan

terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu saya

dalam proses penyelesaian tugas makalah ini. Tidak lupa juga saya ucapkan

terimakasih kepada bapak Untung Darwadi Mochtar S.H yang telah sangat berjasa

kepada saya dan rekan-rekan, dalam mendidik serta membangun jiwa kami

sehingga menjadi lebih baik Serta tidak lupa keluarga, kerabat, dan teman-teman

yang juga menjadi faktor pendorong semangat saya dalam penyelesaian makalah

ini.

Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya sendiri

maupun kepada pembaca pada khususnya.

Depok. Desember 2012

Penyusun

2

Page 3: makalah kwn 2012

Daftar Isi

Kata Pengantar...........................................................................................................2

Daftar Isi......................................................................................................................3

BAB 1. PENDAHULUAN.............................................................................................5

1.a. Latar Belakang...............................................................................................5

1.b. Pembatasan Masalah.....................................................................................6

1.c. Rumusan Masalah..........................................................................................6

1.d. Tujuan Penulisan............................................................................................6

1.e. Manfaat Penulisan..........................................................................................7

1.f. Metode Pengumpulan Data............................................................................7

BAB 2. PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA.................................................8

2.a Konteks Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia................................................8

2.b Pembangunan Ekonomi Indonesia Yang Berkualitas: Langkah dan Tantangan....................................................................................................10

BAB 3. WAWASAN NUSANTARA............................................................................15

3.a. Latar Belakang.............................................................................................15

3.b. Landasan Wawasan Nasional.....................................................................16

3.c. Wawasan Nasional Indonesia......................................................................19

3.d. Pengertian Wawasan Nasional....................................................................23

3.e Unsur Wawasan Nusantara.........................................................................24

3.f. Hakekat Wawasan Nusantara.....................................................................25

3.g. Asas Wawasan Nusantara...........................................................................25

3.h. Kedudukan Wawasan Nusantara................................................................26

3.i. Implementasi Wawasan Nusantara.............................................................27

BAB 4. WAWASAN NUSANTARA DI BIDANG EKONOMI.......................................32

4.a. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Bidang Ekonomi.......................32

3

Page 4: makalah kwn 2012

BAB 5. PERTUMBUHAN EKONOMI PADA DAERAH YANG TIDAK MERATA MERUPAKAN PENYIMPANGAN KONSEP WAWASAN NUSANTARA DI BIDANG EKONOMI.................................................................................................................34

5.a. Pertumbuhan Perekonomian Indonesia Tidak Merata................................34

5.b. Penguasaan SDA Indonesia Tidak Merata.................................................37

5.c. Laju Ekonomi RI Tak Diimbangi Pembangunan Merata.............................38

5.d. Dampak Pertumbuhan Ekonomi Yang Tidak Merata Di Indonesia.............39

5.e Pertumbuhan Ekonomi Yang Tidak Merata Merupakan Penyimpangan Konsep Wawasan Nusantara Di Bidang Ekonomi........................................40

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................44

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................46

LAMPIRAN................................................................................................................47

4

Page 5: makalah kwn 2012

BAB 1. PENDAHULUAN

1.a. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi merupakan hal penting bagi suatu negara. Karena

pertumbuhan ekonomi bisa menjadi tolak ukur bahwa negara tersebut telah

sejahtera, atau belum. Negara yang sejahtera adalah negara yang bisa membuat

rakyat nya merasakan kesejahteraan negara tersebut.

Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia bisa dibilang negara yang

sejahtera. Mengingat banyaknya kebudayaan, suku, dan yang tentunya sumberdaya

alam yang sangat amat kaya. Akan tetapi, apakah rakyat Indonesia merasakan

kesejahteraan tersebut di negara mereka sendiri? Mungkin bisa dibilang Indonesia

hanyalah men-sejahterakan sebagian rakyatnya yang memang mempunyai

kekuasaan di negaranya. Tapi untuk rakyatnya yang tertindas, tentu saja semakin

tertindas.

Indonesia mempunyai wawasan nusantara yang mencakup aspek

permasalahan nasional. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu

penyimpangan konsep wawasan nusantara di bidang ekonomi. Karenanya perlu di

bahas dan di tuntaskan lebih lanjut.

Melalui makalah ini, saya akan mencoba menjelaskan tentang pertumbuhan

ekonomi di Indonesia, wawasan nusantara, wawasan nusantara di bidang ekonomi,

dan pertumbuhan ekonomi yang tidak merata merupakan penyimpangan konsep

wawasan nusantara. Semoga bermanfaat.

5

Page 6: makalah kwn 2012

1.b. Pembatasan Masalah

            Melihat dari latar belakang masalah serta memahami pembahasannya

maka penulis dapat memberikan batasan-batasan pada :

1. PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

2. PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA DAN ASPEK-ASPEK TENTANG WAWASAN

NUSANTARA

3. PERTUMBUHAN EKONOMI MERUPAKAN PENYIMPANGAN KONSEP WAWASAN

NUSANTARA

 

1.c. Rumusan Masalah

            Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah :

1. BAGAIMANA PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA?

2. BAGAIMANA CARA MENCIPTAKAN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA MENJADI

MERATA ?

 

 

1.d. Tujuan Penulisan

            Tujuan daripada penulisan makalah ini adalah :

1. MENGETAHUI PERKEMBANGAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

2. MENGETAHUI PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA DAN ASPEKNYA DI BIDANG

EKONOMI

 

 

6

Page 7: makalah kwn 2012

1.e. Manfaat Penulisan

            Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada

semua pihak, untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam pemahaman

pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Manfaat lain dari penulisan makalah ini

adalah dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan

didalam memperbaiki masalah perekonomian di Indonesia. Agar nantinya,

Indonesia menjadi negara yang sejahtera, dan menjadi negara maju di dunia.

1.f. Metode Pengumpulan Data

            Data penulisan makalah ini diperoleh dengan metode studi

kepustakaan. Metode studi kepustakaan yaitu suatu metode dengan membaca

telaah pustaka tentang pertumbuhan ekonomi yang tidak meratamerupakan

penyimpangan konsep wawasan nusantara.

 

7

Page 8: makalah kwn 2012

BAB 2. PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

2.a Konteks Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Dari 234 juta penduduk Indonesia, saat ini lebih dari 32 juta hidup di bawah

garis kemiskinan dan sekitar setengah dari seluruh rumah tangga tetap berada di

sekitar garis kemiskinan nasional yang ditetapkan pada Rp. 200.262 per bulan

(US$22 pada bulan maret 2010).

Pertumbuhan lapangan kerja lebih lambat daripada pertumbuhan penduduk.

Layanan publik tetap tidak mencukupi berdasarkan standar negara berpendapatan

menengah. Indonesia pun mencatatkan prestasi buruk dalam sejumlah indikator

terkait kesehatan dan infrastruktur, dan akibatnya, kemungkinan gagal mencapai

sejumlah target Tujuan Pembangunan Milenium (MDG).

Data dari tahun 2009 menunjukkan bahwa Indonesia masih mengalami 307

kematian untuk setiap 100.000 kelahiran hidup, sementara MDG bertujuan untuk

menurunkannya menjadi 105 kematian pada tahun 2015. Selain itu, meski telah

terjadi kemajuan baru, akses ke peningkatan fasilitas sanitasi saat ini mencatatkan

68 persen dari populasi, yang masih sangat jauh dari target MDG sebesar 86

persen.

Indonesia mengalami penurunan kecil dalam peringkat “2011 Doing

Business”, dari peringkat 126 pada tahun 2011 menjadi 129 di tahun 2012. Masih

ada beberapa tantangan besar, dan kalangan bisnis di Indonesia mengidentifikasi

tenaga kerja, infrastruktur, dan reformasi regulasi sebagai hal-hal penting untuk

meningkatkan investasi.

Namun, di tengah kemerosotan ekonomi global, Indonesia terus mencatatkan

pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan data Juli 2012, pertumbuhan baseline

perekonomian nasional diperkirakan sebesar 6 persen pada tahun 2012 dan 6,4

8

Page 9: makalah kwn 2012

persen pada tahun 2013. Pendapatan nasional per kapita beranjak naik dari $2.200

pada tahun 2000 menjadi $3.720 pada tahun 2009.

Dalam hal stabilitas makro ekonomi, Indonesia telah berhasil mencapai

banyak target fiscal, termasuk secara signifikan menurunkan rasio utang terhadap

produk domestik bruto dari 61 persen di tahun 2003 menjadi 27,5 persen pada tahun

2009. Sementara itu defisit anggaran diproyeksikan hanyak 0,4 persen dari produk

domestik bruto tahun 2011.

Indonesia telah membuat rencana pembangunan jangka panjang untuk tahun

2005-2025. Rencana ini dibagi menjadi ke dalam periode lima tahun, masing-masing

dengan prioritas pembangunan yang berbeda. Rencana pembangunan jangka

menengah untuk tahun 2009-2014 merupakan tahap kedua dan memberi fokus

pada:

Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia

Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Memperkuat daya saing ekonomi

9

Page 10: makalah kwn 2012

2.b Pembangunan Ekonomi Indonesia Yang Berkualitas: Langkah dan Tantangan

Enam puluh tujuh tahun Indonesia telah merdeka.  Usia untuk sebuah bangsa

yang semakin matang tersebut, tidak seharusnya menyurutkan perjuangan masyarakat

Indonesia untuk terus membangun dan mewujudkan Indonesia yang maju dan

sejahtera.  Melalui pembangunan yang kuat dan berkelanjutan oleh seluruh komponen

masyarakat Indonesia, diharapkan pada tahun 2045 nanti, tepat 100 tahun

kemerdekaan Indonesia, Indonesia memiliki ekonomi yang kuat dan berkeadilan;

demokrasi yang stabil dan berkualitas; serta peradaban bangsa yang maju dan unggul.

Untuk mencapai misi besar bangsa Indonesia tersebut, fundamental ekonomi yang kuat,

merupakan salah satu syarat yang harus dibangun dan dipelihara.  Tahun 1998 telah

membuktikan, bahwa kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang dinilai rapuh pada

saat itu, tidak kuasa menahan gempuran badai krisis ekonomi yang menerjang

Indonesia, sehingga merontokan hampir semua sendi kehidupan bangsa yang telah

dibangun puluhan tahun.      

Pengalaman pahit tersebut, tentunya harus dapat menjadi pelajaran bagi seluruh

komponen masyarakat Indonesia.  Apalagi ditengah kondisi perekonomian globat saat

ini yang penuh dengan ketidakpastian.  Bangsa Indonesia perlu mewaspadai imbas dari

krisis keuangan yang terpicu perkembangan di Eropa dewasa ini.  

Pengelolaan fiskal yang mengedepankan prinsip kehati-hatian menjadi satu hal penting

yang harus dilakukan secara tepat dan terukur.  Pemberian stimulus fiskal oleh

Pemerintah kepada dunia usaha, perlu dilakukan secara hati-hati. Kerjasama yang

sinergis antara jajaran pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, lembaga-

lembaga keuangan, serta  lembaga-lembaga lainnya, perlu pula menjadi kekuatan yang

harus diciptakan guna membangun dan membuat sektor riil tetap berjalan normal, serta

mengendalikan situasi agar tidak terjadi gelombang pengangguran baru. 

Kolaborasi Pemerintah dengan dunia usaha, lembaga-lembaga keuangan serta

lembaga-lembaga lainnya tersebut, perlu pula diwujudkan guna memberikan proteksi

untuk melindungi, membantu, dan meringankan beban golongan menengah ke bawah

yang mengalami kesulitan ekonomi. Dengan paduan itulah,  ekonomi Indonesia

diharapkan tidak goyah; tidak terjadi ledakan pengangguran; inflasi tetap terjaga; dan

indikator ekonomi lainnya juga terkendali, tidak seperti halnya pada saat krisis ekonomi

tahun 1998.

10

Page 11: makalah kwn 2012

Menghadapi gejolak perekonomian global yang kurang menguntungkan bagi

bangsa Indonesia dewasa ini, tentunya tidak mudah.  Perlu langkah-langkah nyata yang

harus dilakukan guna menjaga stabilitas ekonomi dan memperkokoh fundamental

ekonomi nasional.  Indonesia tidak boleh kehilangan peluang sedikitpun dari kondisi

perekonomian global yang tidak menentu ini.  Penurunan ekspor harus dapat ditutup

dengan peningkatan investasi di dalam negeri. Potensi pasar dalam negeri, harus dapat

dioptimalkan.  Biaya logistik harus terus diturunkan. Hambatan-hambatan bagi kegiatan

usaha, investasi, dan pembangunan infrastruktur, harus diatasi dan disingkirkan.

Pengelolaan fiskal yang sehat sebagaimana dikemukakan di atas, juga menjadi

keharusan dalam menghadapi situasi global saat ini.  Persoalan angka subsidi yang

terlalu besar dapat mengurangi ruang gerak anggaran (fiscal space). Sehingga perlu

kiranya penataan kembali besaran subsidi dalam APBN, sehingga akhirnya subsidi

menjadi tepat sasaran dan tepat jumlah.

Pengendalian subsidi BBM yang sehat ditengah naik turunnya harga minyak

dunia, perlu pula dilakukan tanpa harus merugikan rakyat. Pembatasan dan

penghematan BBM yang telah dicanangkan Pemerintah agar beban APBN dapat

dikurangi, harus terus diupayakan secara bertahap pencapaiannya. Sehingga, alokasi

subsidi BBM dapat digunakan untuk peningkatan pembangunan infrastruktur maupun

sektor pembangunan ekonomi lainnya. Selain itu yang terpenting, dengan pembatasan

dan penghematan BBM tersebut, Indonesia dapat memiliki Ketahanan Energi di masa

mendatang.

Dalam pengelolaan fiskal yang sehat tersebut pula, keseimbangan antara

kebijakan fiskal yang mampu memberikan stimulus pembangunan sekaligus

mengedepankan semangat kehati-hatian (prudent) perlu dilakukan. Rasio defisit

anggaran terhadap total PDB, perlu dijaga pada tingkat yang aman. Selain itu, upaya

peningkatan kualitas belanja Negara perlu terus dilakukan baik melalui upaya efisiensi,

menjamin kelancaran penyerapan anggaran, dan penghilangan sumber-sumber

kebocoran anggaran.

Langkah penting lainnya yang perlu mendapat perhatian adalah penguatan di

sektor pangan.  Tingginya harga pangan, diproyeksikan masih akan berlangsung dalam

kurun waktu yang cukup lama. Langkah pemerintah untuk menyediakan  ketersediaan

pangan yang memadai melalui optimalisasi sumber daya domestik perlu terus

ditingkatkan.  Upaya pemerintah untuk memperluas dan meingkatkan swasembada

pangan khususnya dalam mengamankan penyediaan pangan pokok, utamanya beras,

11

Page 12: makalah kwn 2012

perlu terus didukung. Target penetapan surplus beras 10 juta ton pada tahun 2014,

harus dapat diwujudkan.

Mengimplementasikan langkah-langkah tersebut, juga bukan tidak ada

tantangannya. Tantangan Indonesia sekarang dan ke depan adalah, bagaimana bangsa

Indonesia dapat beradaptasi dengan perubahan zaman; bagaimana infrastruktur harus

diperluas; iklim investasi dan kepastian hukum harus dipastikan untuk tidak menjadi

kendala.

Tantangan berupa kesenjangan pembangunan, baik antar golongan masyarakat

maupun antar daerah yang relatif masih tinggi, perlu secara terus menerus diturunkan.

Upaya penurunan kesenjangan tersebut salah satunya telah dilakukan Pemerintah

melalui penciptaan lapangan kerja formal, terutama melalui pembangunan industri

dalam kerangka Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia (MP3EI). MP3EI telah mendorong pertumbuhan ekonomi yang digerakkan

oleh inovasi serta penguatan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sejak diluncurkan Pemerintah pada tanggal 27 Mei 2011, banyak yang telah dicapai

dalam implementasi MP3EI. 135 proyek pembangunan infrastruktur dan sektor riil

dengan investasi senilai lebih dari Rp 490 Triliun, telah dilakukan ground breaking.

Strategi percepatan dan perluasan pembangunan infrastruktur, telah menjadi terobosan

untuk menghindari middle income trap. Sehingga Indonesia luput dari stagnasi

pembangunan yang banyak dialami oleh negara-negara berpendapatan menengah.

Penyelesaian permasalahan kesenjangan antarwilayah, antar desa-kota, dan

antarsektor khusunya di wilayah Kawasan Timur Indonesia, telah dilakukan Pemerintah

pula dengan mengupayakan untuk mengatasi kemahalan harga, peningkatan akses

rakyat untuk memperoleh pelayanan pendidikan dan kesehatan yang layak, menguatkan

sektor perikanan dan kelautan, serta  mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif

berbasis tradisi dan budaya lokal.  Upaya pemerintah tersebut perlu terus didukung, dan

perlu diperluas dengan keterlibatan serta peran aktif dari dunia usaha. 

Tantangan yang terkait dengan sejumlah hambatan iklim investasi dan kepastian

hukum yang dikeluhkan oleh berbagai kalangan telah menciptakan ketidakpastian,

ekonomi biaya tinggi (high cost economy), dan hilangnya kesempatan untuk

mendapatkan pertumbuhan yang lebih tinggi dan berkualitas, harus dapat segera

ditiadakan. Pemerintah Daerah perlu mendukung upaya Pemerintah Pusat dalam

penciptaan kondisi iklim usaha yang kondusif termasuk kepastian hukum tersebut.

Hambatan-hambatan yang ada di daerah perlu terus dikurangi. Pemerintah Pusat harus

konsisten dan tegas dalam mengevaluasi peraturan-peraturan Daerah yang tidak

12

Page 13: makalah kwn 2012

mendukung atau menghambat investasi. Upaya penegakkan hukum yang tegas juga

memegang peranan penting dalam meningkatkan rasa aman dan stabilitas dalam

berinvestasi.  Selanjutnya, kemudahan perijinan dengan menekan dan mempercepat

penerbitan ijin berusaha dari semula 60 hari menjadi 17 hari yang telah dilakukan

pemerintah, perlu dipertahankan dan terus diupayakan percepatan waktunya, agar

dapat terus bersaing dengan negara-negara pesaing.

Investasi pembangunan dibidang infrastruktur sebagai tantangan lainnya, sangat terkait

erat dengan iklim investasi yang menyejukkan dan kepastian hukum. Potensi dan

peluang yang terbentang luas di Indonesia dibidang infrastruktur, sesungguhnya

menarik bagi para investor. Inilah peluang emas atau “golden opportunity” yang harus

diambil dalam upaya meningkatkan ekonomi nasional.  Pembangunan dibidang

infrastruktur tersebut selain dapat menjamin keberlanjutan pertumbuhan dan

pemerataan pembangunan ekonomi juga memberikan manfaat dalam perluasan

kesempatan kerja, dan penciptaan lapangan usaha baru.      

Tantangan terberat dalam pembangunan infrastruktur adalah kebutuhan infrastruktur

yang amat tinggi di seluruh wilayah Indonesia. Sementara itu, pemerintah memiliki

anggaran relatif terbatas dalam APBN. Meskipun dalam tahun-tahun terakhir ini,

Pemerintah telah meningkatkan anggaran belanja modal dan pembangunan

infrastruktur, tetap saja anggaran APBN untuk pembangunan infrastruktur masih dinilai

belum mencukupi. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah juga harus dapat

mengalokasikan APBD-nya untuk belanja modal, dan tidak habis untuk belanja pegawai

dan belanja rutin, apalagi pada Tahun Anggaran 2013, direncanakan pengalokasian

transfer dana ke daerah sebesar lebih dari Rp 500 triliun. Selain itu, keterlibatan BUMN

dan Swasta untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam penyediaan infrastruktur

melalui konsep public private partnership (PPP), juga perlu diperluas dan ditingkatkan.

Apabila tidak, ekonomi Indonesia yang tumbuh rata-rata 6 persen dewasa ini, dengan

peluang investasi yang amat besar, tidak akan mencapai hasil yang setinggi-tingginya.

***

Indonesia saat ini telah menjadi negara emerging economy, dan menjadi kekuatan

ekonomi ke-16 dunia. Indonesia menjadi negara berpendapatan menengah, dengan

tingkat kemiskinan dan pengangguran yang secara bertahap berhasil diturunkan.

Dengan mengatasi tantangan-tantangan pembangunan ekonomi melalui implementasi

langkah-langkah kebijakan sebagaimana telah diuraikan di atas, sebagai bangsa, kita

harus yakin dan percaya, pada saatnya nanti, kita dapat memiliki ekonomi yang lebih

13

Page 14: makalah kwn 2012

kuat dan berkeadilan; demokrasi yang stabil dan berkualitas; serta peradaban bangsa

yang maju dan unggul sebagaimana kita cita-citakan bersama.  Semoga.

14

Page 15: makalah kwn 2012

BAB 3. WAWASAN NUSANTARA

3.a. Latar Belakang

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara keanekaragaman (pendapat,

kepercayaan, hubungan, dsb) memerlukan suatu perekat agar bangsa yang

bersangkutan dapat bersatu guna memelihara keutuhan negaranya.

Suatu bangsa dalam menyelenggarakan kehidupannya tidak terlepas dari

pengaruh lingkungannya, yang didasarkan atas hubungan timbal balik atau kait-

mengait antara filosofi bangsa, idiologi, aspirasi, dan cita-cita yang dihadapkan pada

kondisi sosial masyarakat, budaya dan tradisi, keadaan alam dan wilayah serta

pengalaman sejarah.

Upaya pemerintah dan rakyat menyelenggarakan kehidupannya,

memerlukan suatu konsepsi yang berupa Wawasan Nasional yang dimaksudkan

untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta jati diri.

Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu wawas (mawas) yang artinya

melihat atau memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau

cara melihat.

Kehidupan negara senantiasa dipengaruhi perkembangan lingkungan

strategik sehingga wawasan harus mampu memberi inspirasi pada suatu bangsa

dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan dalam

mengejar kejayaannya.

Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan ada tiga faktor penentu utama

yang harus diperhatikan oleh suatu bangsa :

1. Bumi/ruang dimana bangsa itu hidup

2. Jiwa, tekad dan semangat manusia/rakyat

3. Lingkungan

15

Page 16: makalah kwn 2012

Wawasan Nasional adalah cara suatu bangsa yang telah menegara tentang

diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (interaksi &

interelasi) serta pembangunannya di dalam bernegara di tengah-tengah

lingkungannya baik nasional, regional, maupun global.

3.b. Landasan Wawasan Nasional

Wawasan nasional dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan

geopolitik yang dianut oleh negara yang bersangkutan.

1. Paham-paham kekuasaan

a. Machiavelli (abad XVII)

Dengan judul bukunya “The Prince” dikatakan sebuah negara itu akan

bertahan apabila menerapkan dalil-dalil :

1. Dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan segala cara

dihalalkan.

2. Untuk menjaga kekuasaan rezim, politik adu domba (devide et

empera) adalah sah.

3. Dalam dunia politik, yang kuat pasti dapat bertahan dan menang.

b. Napoleon Bonaparte (abad XVIII)

Perang di masa depan merupakan perang total, yaitu perang yang

mengerahkan segala daya upaya dan kekuatan nasional. Napoleon berpendapat

kekuatan politik harus didampingi dengan kekuatan logistik dan ekonomi, yang

didukung oleh sosial budaya berupa ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa

untuk membentuk kekuatan pertahanan keamanan dalam menduduki dan menjajah

negara lain.

c. Jendral Clausewitz (abad XVIII)

Jendral Clausewitz sempat diusir pasukan Napoleon hingga sampai Rusia

dan akhirnya dia bergabung dengan tentara kekaisaran Rusia. Dia menulis sebuah

buku tentang perang yang berjudul “Vom Kriegen” (tentang perang). Menurut dia

perang adalah kelanjutan politik dengan cara lain. Buat dia perang sah-sah saja

untuk mencapai tujuan nasional suatu bangsa.

16

Page 17: makalah kwn 2012

d. Fuerback dan Hegel (abad XVII)

Paham materialisme Fuerback dan teori sintesis Hegel menimbulkan aliran

kapitalisme dan komunisme. Pada waktu itu berkembang paham

perdagangan bebas (merchantilism). Menurut mereka ukuran keberhasilan

ekonomi suatu negara adalah seberapa besar surplus ekonominya,

terutama diukur dengan seberapa banyak emas yang dimiliki oleh negara

itu.

e. Lenin (abad XIX)

Memodifikasi teori Clausewitz dan teori ini oleh Mao Zhe Dong yaitu perang adalah

kelanjutan politik dengan cara kekerasan. Perang bahkan pertumpahan

darah/revolusi di negara lain di seluruh dunia adalah sah, yaitu dalam

rangka mengomuniskan bangsa di dunia.

2. Teori-teori geopolitik (ilmu bumi politik)

Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala politik dari aspek geografi.

Teori ini banyak dikemukakan oleh para sarjana seperti :

a. Federich Ratzel

1. Pertumbuhan negara dapat dianalogikan (disamakan/mirip) dengan

pertumbuhan organisme (makhluk hidup) yang memerlukan ruang hidup,

melalui proses lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup tetapi

dapat juga menyusut dan mati.

2. Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik

dalam arti kekuatan. Makin luas potensi ruang makin memungkinkan

kelompok politik itu tumbuh (teori ruang).

3. Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak

terlepas dari hukum alam. Hanya bangsa unggul yang dapat bertahan hidup

terus dan langgeng.

4. Semakin tinggi budaya bangsa semakin besar kebutuhan atau dukungan

sumber daya alam. Apabila tidak terpenuhi maka bangsa tsb akan mencari

pemenuhan kebutuhan kekayaan alam di luar wilayahnya (ekspansi).

17

Page 18: makalah kwn 2012

Apabila ruang hidup negara (wilayah) sudah tidak mencukupi, maka dapat diperluas

dengan mengubah batas negara baik secara damai maupun dengan

kekerasan/perang. Ajaran Ratzel menimbulkan dua aliran :

- Menitikberatkan kekuatan darat

- Menitikberatkan kekuatan laut

Ada kaitan antara struktur pokitik/kekuatan politik dengan geografi di satu pihak,

dengan tuntutan perkembangan atau pertumbuhan negara yang

dianalogikan dengan organisme (kehidupan biologi) di lain pihak.

b. Rudolf Kjellen

1. Negara sebagai satuan biologi, suatu organisme hidup. Untuk mencapai

tujuan negara, hanya dimungkinkan dengan jalan memperoleh ruang

(wilayah) yang cukup luas agar memungkinkan pengembangan secara

bebas kemampuan dan kekuatan rakyatnya.

2. Negara merupakan suatu sistem politik/pemerintaan yang meliputi bidang-

bidang : geopolitik, ekonomi politik, demopolitik, sosialpolitik dan kratopolitik.

3. Negara tidak harus bergantung pada sumber pembekalan luar, tetapi harus

mampu swasembada serta memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan

teknologi untuk meningkatkan kekuatan nasional.

c. Karl Haushofer

Pandangan Karl Haushofer ini berkembang di Jerman di bawah kekuasaan Adolf

Hitler, juga dikembangkan ke Jepang dalam ajaran Hako Ichiu yang

dilandasi oleh semangat militerisme dan fasisme. Pokok-pokok teori

Haushofer ini pada dasarnya menganut teori Kjelle, yaitu sebagai berikut :

1. Kekuasaan imperium daratan yang kompak akan dapat mengejar

kekuasaan imperium maritim untuk menguasai pengawasan di laut.

2. Negara besar didunia akan timbul dan akan menguasai Eropa, Afrika, dan

Asia barat (Jerman dan Italia) serta Jepang di Asia timur raya.

3. Geopolitik adalah doktrin negara yang menitikberatkan pada soal strategi

perbatasan. Geopolitik adalah landasan bagi tindakan politik dalam

perjuangan kelangsungan hidup untuk mendapatkan ruang hidup (wilayah).

18

Page 19: makalah kwn 2012

3.c. Wawasan Nasional Indonesia

Wawasan nasional Indonesia dikembangkan berdasarkan wawasan nasional secara

universal sehingga dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan

geopolitik yang dipakai negara Indonesia.

a. Paham kekuasaan Indonesia

Bangsa Indonesia yang berfalsafah dan berideologi Pancasila menganut paham

tentang perang dan damai berdasarkan : “Bangsa Indonesia cinta damai,

akan tetapi lebih cinta kemerdekaan”. Dengan demikian wawasan nasional

bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran kekuasaan dan adu

kekuatan karena hal tersebut mengandung persengketaan dan

ekspansionisme.

b. Geopolitik Indonesia

Indonesia menganut paham negara kepulauan berdasar ARCHIPELAGO CONCEPT

yaitu laut sebagai penghubung daratan sehingga wilayah negara menjadi

satu kesatuan yang utuh sebagai Tanah Air ini disebut negara kepulauan.

c. Dasar pemikiran wawasan nasional Indonesia

Bangsa Indonesia dalam menentukan wawasan nasional mengembangkan dari

kondisi nyata. Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman kekuasaan

dari bangsa Indonesia yang terdiri dari latar belakang sosial budaya dan

kesejarahan Indonesia.

Untuk itu pembahasan latar belakang filosofi sebagai dasar pemikiran dan

pembinaan nasional Indonesia ditinjau dari :

1. Pemikiran berdasarkan falsafah Pancasila

Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai naluri, akhlak

dan daya pikir, sadar akan keberadaannya yang serba terhubung dengan

sesama, lingkungan, alam semesta dan dengan Penciptanya. Kesadaran ini

menumbuhkan cipta, karsa dan karya untuk mempertahankan eksistensi

dan kelangsungan hidupnya dari generasi ke generasi. Adanya kesadaran

yang dipengaruhi oleh lingkungannya, manusia Indonesia memiliki motivasi

demi terciptanya suasana damai dan tenteram menuju kebahagiaan serta

19

Page 20: makalah kwn 2012

demi terselenggaranya keteraturan dalam membina hubungan antar

sesamanya.

Dengan demikian nilai-nilai Pancasila sesungguhnya telah bersemayam dan

berkembang dalam hati sanubari dan kesadaran bangsa Indonesia,

termasuk dalam menggali dan mengembangkan Wawasan Nasional.

Wawasan Nasional merupakan pancaran dari Pancasila oleh karena itu

menghendaki terciptanya persatuan dan kesatuan dengan tidak

menghilangkan ciri, sifat dan karakter dari kebhinekaan unsur-unsur

pembentuk bangsa (suku bangsa, etnis dan golongan).

2. Pemikiran berdasarkan aspek kewilayahan

Dalam kehidupan bernegara, geografi merupakan suatu fenomena yang mutlak

diperhatikan dan diperhitungkan baik fungsi maupun pengaruhnya terhadap

sikap dan tata laku negara yang bersangkutan.

Wilayah Indonesia pada saat merdeka masih berdasarkan peraturan tentang wilayah

teritorial yang dibuat oleh Belanda yaitu “Territoriale Zee en Maritieme

Kringen Ordonantie 1939” adalah 3mil diukur dari garis air rendah masing-

masing pulau Indonesia.

TZMKO 1939 tidak menjamin kesatuan wilayah Indonesia sebab antara satu pulau

dengan pulau yang lain menjadi terpisah-pisah, sehingga pada tanggal 13

Desember 1957 pemerintah mengeluarkan Deklarasi Djuanda yang isinya :

a. Segala perairan di sekitar, di antara dan yang menghubungkan pulau-pulau

yang termasuk negara Indonesia dengan tidak memandang luas/lebarnya

adalah bagian-bagian yang wajar sebagai wilayah daratan Indonesia.

b. Lalu-lintas yang damai di perairan perdalaman bagi kapal-kapal asing

dijamin selama dan sekedar tidak bertentangan/mengganggu kedaulatan

dan keselamatan negara Indonesia.

c. Batas laut teritorial adalah 12mil diukur dari garis yang menghubungkan titik-

titik ujung terluar pada pulau-pulau negara Indonesia.

Sebagai negara kepulauan yang wilayah perairan lautnya lebih luas daripada

wilayah daratannya, maka peranan wilayah laut menjadi sangat penting bagi

kehidupan bangsa dan negara.

Luas wilayah Indonesia sekitar 5.176.800 km2. Ini berarti luas wilayah laut Indonesia

lebih dari dua setengah kali luas daratannya. Sesuai dengan Hukum Laut

20

Page 21: makalah kwn 2012

Internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun 1982. Wilayah perairan

laut Indonesia dapat dibedakan tiga macam, yaitu zona Laut Teritorial, zona

Landas kontinen, dan zona Ekonomi Ekslusif.

Melalui Konferensi PBB tentang Hukum Laut Internasional ke-3 tahun 1982, pokok-

pokok negara kepulauan berdasarkan Archipelago Concept negara

Indonesia diakui dan dicantumkan dalam UNCLOS 1982 (United Nation

Convention on the Law of the Sea) atau konvensi PBB tentang Hukum Laut.

Indonesia meratifikasi Unclos 1982 melalui UU No. 17 th.1985 dan sejak 16

Nopember 1993 Unclos 1982 telah diratifikasi oleh 60 negara sehingga

menjadi hukum positif (hukum yang sedang berlaku di masing-masing

negara).

Berlakunya UNCLOS 1982 berpengaruh dalam upaya pemanfaatan laut bagi

kepentingan kesejahteraan seperti bertambah luas ZEE (Zona Ekonomi

Eksekutif) dan Landas Kontinen Indonesia.

Perjuangan tentang kewilayahan dilanjutkan untuk menegakkan kedaulatan

dirgantara yakni wilayah Indonesia secara vertikal terutama dalam

memanfaatkan wilayah Geo Stationery Orbit (GSO) untuk kepentingan

ekonomi dan pertahanan keamanan.

Ruang udara adalah ruang yang terletak diatas ruang daratan dan atau ruang lautan

sekitar wilayah negara dan melekat pada bumi di mana suatu negara

mempunyai hak yurisdiksi. Ruang daratan, ruang lautan dan ruang udara

merupakan satu kesatuan ruang yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

Sebagian besar negara di dunia, termasuk Indonesia, telah meratifikasi Konvensi

Geneva 1944 (Convention on International Civil Aviation) sehingga kita

menganut pemahaman bahwa setiap negara memiliki kedaulatan yang

lengkap dan ekslusif terhadap ruang udara diatas wilayahnya, dan tidak

dikenal adanya hak lintas damai. Jadi tidak satu pun pesawat udara asing

diperbolehkan melalui ruang udara nasional suatu negara tanpa izin negara

yang bersangkutan.

3. Pemikiran berdasarkan Aspek Sosial Budaya

21

Page 22: makalah kwn 2012

Budaya/kebudayaan secara etimologis adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh

kekuatan budi manusia. Kebudayaan diungkapkan sebagai cita, rasa dan

karsa (budi, perasaan, dan kehendak).

Sosial budaya adalah faktor dinamik masyarakat yang terbentuk oleh keseluruhan

pola tingkah laku lahir batin yang memungkinkan hubungan sosial diantara

anggota-anggotanya.

Secara universal kebudayaan masyarakat yang heterogen mempunyai unsur-unsur

yang sama :

- Sistem religi dan upacara keagamaan sistem masyarakat dan organisasi

kemasyarakatan

- Sistem pengetahuan

- Bahasa

- Keserasian

- Sistem mata pencaharian

- Sistem teknologi dan peralatan

Sesuai dengan sifatnya, kebudayaan merupakan warisan yang bersifat memaksa

bagi masyarakat yang bersangkutan, artinya setiap generasi yang lahir dari

suatu masyarakat dengan serta-merta mewarisi norma-norma budaya dari

generasi sebelumnya. Warisan budaya diterima secara emosional dan

bersifat mengikat ke dalam (cohesiveness) sehinnga menjadi sangat sensitif.

Berdasar ciri dan sifat kebudayaan serta kondisi dan konstelasi geografi, masyarakat

Indonesia sangat heterogen dan unik sehingga mengandung potensi konflik

yang sangat besar, terlebih kesadaran nasional masyarakat yang relatif

rendah sejalan dengan terbatasnya masyarakat terdidik.

Besarnya potensi antar golongan di masyarakat yang setiap saat membuka peluang

terjadinya disintegrasi bangsa semakin mendorong perlunya dilakukan

proses sosial yang akomodatif. Proses sosial tersebut mengharuskan setiap

kelompok masyarakat budaya untuk saling membuka diri, memahami

eksistensi budaya masing-masing serta mau menerima dan memberi.

22

Page 23: makalah kwn 2012

Proses sosial dalam upaya menjaga persatuan nasional sangat membutuhkan

kesamaan persepsi atau kesatuan cara pandang diantara segenap

semangat untuk membina kehidupan bersama secara harmonis.

4. Pemikiran berdasarkan aspek kesejarahan

Perjuangan suatu bangsa dalam meraih cita-cita pada umumnya tumbuh dan

berkembang akibat latar belakang sejarah. Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit

landasannya adalah mewujudkan kesatuan wilayah, meskipun belum timbul

rasa kebangsaan namun sudah timbul semangat bernegara. Kaidah-kaidah

negara modern belum ada seperti rumusan falsafah negara,konsepsi cara

pandang dsb. Yang ada berupa slogan-slogan seperti yang ditulis oleh Mpu

Tantular yaitu Bhineka Tunggal Ika.

Penjajahan di samping menimbulkan penderitaan juga menumbuhkan semangat

untuk merdeka yang merupakan awal semangat kebangsaan yang diwadahi

Boedi Oetomo (1908) dan Sumpah Pemuda (1928).

Wawasan Nasional Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang

menginginkan tidak terulangnya lagi perpecahan dalam lingkungan bangsa

yang akan melemahkan perjuangan dalam mengisi kemerdekaan untuk

mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional sebagai hasil kesepakatan

bersama agar bangsa Indonesia setara dengan bangsa lain.

3.d. Pengertian Wawasan Nasional

1. Prof.Dr.Wan Usman

Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan

tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan

yang beragam.

2. Kelompok kerja LEMHANAS 1999

Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai

diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan

23

Page 24: makalah kwn 2012

mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah

dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

Sedangkan pengertian yang digunakan sebagai acuan pokok ajaran dasar

Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia adalah : cara pandang

dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba

beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan

kesatuan wilayah dengan tetap menghargai dan menghormati kebhinekaan

dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.

Landasan Wawasan Nusantara

Idiil Pancasila

Konstitusional UUD 1945

3.e Unsur Wawasan Nusantara

1. Wadah (Contour)

Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh

wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan

alam dan penduduk serta aneka ragam budaya. Bangsa Indonesia memiliki

organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan

kenegaraan dalam wujud supra struktur politik dan wadah dalam kehidupan

bermasyarakat adalah berbagai kelembagaan dalam wujud infra struktur

politik.

2. Isi (Content)

Adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan

nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai

aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan

nasional seperti tersebut di atas bangsa Indonesia harus mampu

menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan dalam kehidupan

nasional yang berupa politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam. Isi

24

Page 25: makalah kwn 2012

menyangkut dua hal, pertama realisasi aspirasi bangsa sebagai

kesepakatan bersama dan perwujudannya, pencapaian cita-cita dan tujuan

nasional persatuan, kedua persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan

yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.

3. Tata laku (Conduct)

Hasil interaksi antara wadah dan isi wasantara uang terdiri dari :

- Tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang

baik dari bangsa Indonesia.

- Tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku

dari bangsa Indonesia.

Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas diri/kepribadian bangsa

berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga

dan cinta terhadap bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan rasa

nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.

3.f. Hakekat Wawasan Nusantara

Adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertian : cara pandang yang selalu

utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional.

Berarti setiap warga bangsa dan aparatur negara harus berfikir, bersikap dan

bertindak secara utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan

bangsa termasuk produk-produk yang dihasilkan oleh lembaga negara.

3.g. Asas Wawasan Nusantara

Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan

diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur

pembentuk bangsa Indonesia (suku/golongan) terhadap kesepakatan

(commitment) bersama. Asas wasantara terdiri dari :

1. Kepentingan/Tujuan yang sama

25

Page 26: makalah kwn 2012

2. Keadilan

3. Kejujuran

4. Solidaritas

5. Kerjasama

6. Kesetiaan terhadap kesepakatan

Dengan latar belakang budaya, sejarah serta kondisi dan konstelasi geografi serta

memperhatikan perkembangan lingkungan strategis, maka arah pandang

wawasan nusantara meliputi :

1. Ke dalam

Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi sedini

mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan

mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan.

Tujuannya adalah menjamin terwujudnya persatuan kesatuan segenap aspek

kehidupan nasional baik aspek alamiah maupun aspek sosial.

2. Keluar

Bangsa Indonesia dalam semua aspek kehidupan internasional harus berusaha

untuk mengamankan kepentingan nasional dalam semua aspek kehidupan

baik politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan demi

tercapainya tujuan nasional.

Tujuannya adalah menjamin kepentingan nasional dalam dunia yang serba berubah

dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.

3.h. Kedudukan Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara merupakan yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat

dengan tujuan agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam

rangka mencapai dan mewujudkan tujuan nasional.

26

Page 27: makalah kwn 2012

Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari hirarki paradigma

nasional sbb :

- Paradigma (dasar negara) Landasan Idiil

- UUD 1945 (Konstitusi negara) Landasan Konstitusional

- Wasantara (Visi bangsa) Landasan Visional

- Ketahanan Nasional (Konsepsi Bangsa) Landasan Konsepsional

- GBHN (Kebijaksanaan Dasar Bangsa) Landasan Operasional.

Fungsi Wawasan Nusantara adalah pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-

rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan

perbuatan, baik bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah

maupun bagi seluruh rakyat dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara

dan berbangsa.

Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala

bidang dari rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan

nasional daripada kepentingan orang perorangan, kelompok, golongan, suku

bangsa/daerah.

3.i. Implementasi Wawasan Nusantara

Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan

pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara.

a. Implementasi dalam kehidupan polang kuitik, adalah menciptakan iklim

penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis, mewujudkan

pemerintahan yang kuat, aspiratif, dipercaya.

b. Implementasi dalam kehidupan ekonomi, adalah menciptakan tatanan

ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan

kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil.

c. Implementasi dalam kehidupan sosial budaya, adalah menciptakan sikap

batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan menghormati segala

bentuk perbedaan sebagai kenyataan yang hidup di sekitarnya dan

merupakan karunia Sang Pencipta.

27

Page 28: makalah kwn 2012

d. Implementasi dalam kehidupan pertahanan keamanan, adalah

menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap bela negara

pada setiap WNI.

Sosialisasi Wawasan Nusantara

1. Menurut sifat/cara penyampaian :

a. Langsung ceramah, diskusi, tatap muka

b. Tidak langsung media massa

2. Menurut metode penyampaian :

a. Ketauladanan

b. Edukasi

c. Komunikasi

d. Integrasi

Materi Wasantara disesuaikan dengan tingkat dan macam pendidikan serta

lingkungannya supaya bisa dimengerti dan dipahami.

Tantagan Implementasi Wasantara :

1. Pemberdayaan Masyarakat

John Naisbit dalam bukunya “Global Paradox” menyatakan negara harus dapat

memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya.

Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan peranan dalam bentuk aktivitas

dan partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan nasional hanya dapat

dilaksanakan oleh negara-negara maju dengan buttom-up planning, sedang

untuk negara berkembang dengan top-down planning karena adanya

keterbatasan kualitas sumber daya manusia, sehingga diperlukan landasan

operasional berupa GBHN.

Kondisi nasional (pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan keterbelakangan

dan ini merupakan ancaman bagi integritas. Pemberdayaan masyarakat

diperlukan terutama untuk daerah-daerah tertinggal.

2. Dunia Tanpa Batas

a. Perkembangan IPTEK

28

Page 29: makalah kwn 2012

Mempengaruhi pola pikir, pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam aspek

kehidupan. Kualitas sumber daya Manusia merupakan tantangan serius

dalam menghadapi tantangan global.

b. Kenichi Omahe dalam bukunya “ Borderless Word” dan “The End of Nation

State” menyatakan : dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas

wilayah negara dalam arti geografi dan politik relatif masih tetap, namun

kehidupan dalam satu negara tidak mungkin dapat membatasi kekuatan

global yang berupa informasi, investasi, industri dan konsumen yang makin

individual. Untuk dapat menghadapi kekuatan global suatu negara harus

mengurangi peranan pemerintah pusat dan lebih memberikan peranan

kepada pemerintah daerah dan masyarakat.

Perkembangan Iptek dan perkembangan masyarakat global dikaitkan dengan dunia

tanpa batas dapat merupakan tantangan Wawasan Nusantara, mengingat

perkembangan tsb akan dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam

pola pikir, pola sikap dan pola tindak di dalam bermasyarakat, berbangsa

dan bernegara.

3. Era Baru Kapitalisme

a. Sloan dan Zureker

Dalam bukunya “Dictionary of Economics” menyatakan kapitalisme adalah suatu

sistem ekonomi yang didasarkan atas hak milik swasta atas macam-macam

barang dan kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak

lain dan untuk berkecimpung dalam aktivitas-aktivitas ekonomi yang

dipilihnya sendiri berdasarkan kepentingan sendiri serta untuk mencapai

laba guna diri sendiri.

Di era baru kapitalisme, sistem ekonomi untuk mendapatkan keuntungan dengan

melakukan aktivitas-aktivitas secara luas dan mencakup semua aspek

kehidupan masyarakat sehingga diperlukan strategi baru yaitu adanya

keseimbangan.

b. Lester Thurow

Dalam bukunya “The Future of Capitalism” menyatakan : untuk dapat bertahan

dalam era baru kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu

keseimbangan (balance) antara paham individu dan paham sosialis. Di era

baru kapitalisme, negara-negara kapitalis dalam rangka mempertahankan

29

Page 30: makalah kwn 2012

eksistensinya di bidang ekonomi menekan negara-negara berkembang

dengan menggunakan isu-isu global yaitu emokrasi, hak asasi manusia, dan

lingkungan hidup.

4. Kesadaran Warga Negara

a. Pandangan Indonesia tentang Hak dan Kewajiban

Manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Hak dan

kewajiban dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan.

b. Kesadaran bela negara

Dalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan non

fisik untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial,

memberantas KKN, menguasai Iptek, meningkatkan kualitas SDM,

transparan dan memelihara persatuan.

Dalam perjuangan non fisik, kesadaran bela negara mengalami penurunan yang

tajam dibandingkan pada perjuangan fisik.

Prospek Implementasi Wawasan Nusantara

Berdasarkan beberapa teori mengemukakan pandangan global sebagai berikut :

1. Global Paradox menyatakan negara harus mampu memberikan peranan

sebesar-besarnya kepada rakyatnya.

2. Borderless World dan The End of Nation State menyatakan batas wilayah

geografi relatif tetap, tetapi kekuatan ekonomi dan budaya global akan

menembus batas tersebut. Pemerintah daerah perlu diberi peranan lebih

berarti.

3. The Future of Capitalism menyatakan strategi baru kapitalisme adalah

mengupayakan keseimbangan antara kepentingan individu dengan

masyarakat serta antar negara maju dengan negara berkembang.

4. Building Win Win World (Handerson) menyatakan perlu ada perubahan

nuansa perang ekonomi, menjadikan masyarakat dunia yang lebih

bekerjasama, memanfaatkan teknologi yang ersih lingkungan serta

pemerintahan yang demokratis.

5. The Second Curve (Ian Morison) menyatakan dalam era baru timbul adanya

peranan yang lebih besar dari pasar, peranan konsumen dan teknologi baru

yang menghantar terwujudnya masyarakat baru.

30

Page 31: makalah kwn 2012

Dari rumusan-rumusan diatas ternyata tidak ada satupun yang menyatakan tentang

perlu adanya persatuan, sehingga akan berdampak konflik antar bangsa

karena kepentingan nasionalnya tidak terpenuhi. Dengan demikian wawasan

nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia dan sebagai visi

nasional yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa masih tetap

valid baik saat sekarang maupun mendatang, sehingga prospek wawasan

nusantara dalam era mendatang masih tetap relevan dengan norma-norma

global.

Dalam implementasinya perlu lebih diberdayakan peranan daerah dan rakyat kecil,

dan terwujud apabila dipenuhi adanya faktor-faktor dominan: keteladanan

kepemimpinan nasional, pendidikan berkualitas dan bermoral kebangsaan,

media massa yang memberikan informasi dan kesan yang positif, keadilan

penegakangan hukum dalam arti pelaksanna pemerintahan yang bersih dan

berwibawa.

Keberhasilan Implementasi Wasantara

Diperlukan kesadaran WNI untuk :

1. Mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban warganegara

serta hubungan warganegara dengan negara, sehingga sadar sebagai

bangsa Indonesia.

2. Mengerti, memahami, menghayati tentang bangsa yang telah menegara,

bahwa dalam menyelenggarakan kehidupan memerlukan konsepsi

wawasan nusantara sehingga sadar sebagai warga negara yang memiliki

cara pandang.

Agar kedua hal dapat terwujud, diperlukan sosialisasi dengan program yang terarur,

terjadwal dan terarah.

31

Page 32: makalah kwn 2012

BAB 4. WAWASAN NUSANTARA DI BIDANG EKONOMI

4.a. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Bidang Ekonomi

Setiap bangsa mempunyai wawasan nasional yang merupakan visi bangsa

tersebut untuk menggapai cita-citanya menuju masa depan. Adapun wawasan

nasional Bangsa Indonesia adalah Wawasan Nusantara, sebuah konsep yang

diperkenalkan oleh pemerintahan Orde Baru sebagai identifikasi Bangsa Indonesia.

Menurut ketetapan MPR tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN, wawasan

nusantara merupakan wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan

berdasarkan UUD 1945 yang berarti cara pandang dan sikap Bangsa Indonesia

mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan

bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

Implementasi atau penerapan wawasan nusantara menjadi pola yang

mendasari cara berpikir, bersikap dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai

masalah menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Implementasi wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat

dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh.

Dalam bidang ekonomi, implementasi wawasan nusantara akan menciptakan

tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan

kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Di samping itu, juga

dapat mencerminkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam yang

memperhatikan kebutuhan masyarakat antar daerah secara timbal balik serta

kelestarian sumber daya alam itu sendiri.

Prinsip-prinsip implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi yaitu

32

Page 33: makalah kwn 2012

1)      Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal

dan milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia

secara merata.

2)      Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah

tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah masing-masing dalam

pengembangan kehidupan ekonominya.

3)      Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan

sebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi

kerakyatan untuk kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya.

Contoh implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi diantaranya

dengan menyeimbangkan Keuangan Pusat dan Daerah dengan keluarnya Undang-

Undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan

Daerah. Pembagian keuangan yang semula hampir 80% anggaran daerah harus

menunggu didatangkan dari pusat, padahal 90% hasil-hasil daerah diserahkan pada

pemerintahan pusat, kini pada UU tersebut diubah menjadi :

1)   Hasil Pajak Bumi dan Bangunan, 10% untuk pemerintah pusat dan 90% untuk

daerah.

2)   Hasil Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, 20% untuk pusat, 80%

untuk daerah.

3)   Hasil kehutanan, pertambangan umum dan perikanan, 20% untuk pusat dan

80% untuk daerah.

4)   Hasil minyak bumi, 85% untuk pusat, 15% untuk daerah dan gas alam, 70%

untuk pusat dan 30% untuk daerah.

Bahkan, porsi daerah ditambah lagi dengan adanya “Dana Alokasi Umum”

yang dialokasikan untuk daerah-daerah dengan perimbangan tertentu, yang jumlah

totalnya adalah 25% dari penerimaan dalam negeri APBN, sebagai perimbangan.

(Dikutip dari berbagai sumber)

33

Page 34: makalah kwn 2012

34

Page 35: makalah kwn 2012

BAB 5. PERTUMBUHAN EKONOMI PADA DAERAH YANG TIDAK MERATA MERUPAKAN PENYIMPANGAN KONSEP WAWASAN

NUSANTARA DI BIDANG EKONOMI

5.a. Pertumbuhan Perekonomian Indonesia Tidak Merata

Badan Pusat Statistik mengumumkan, pertumbuhan ekonomi tahun 2010

mencapai 6,1 persen terhadap tahun 2009. Jika perhitungan pemerintah benar, ada

2,44 juta lapangan kerja baru yang tercipta karena setiap persen pertumbuhan

ekonomi diasumsikan akan menyerap 400.000 tenaga kerja. Sayangnya,

pengumuman tingkat pengangguran selalu dilakukan berbeda dengan produk

domestik bruto, yakni Maret.

Mendapatkan pekerjaan adalah impian setiap warga negara yang memasuki

masa produktif. Namun, mendapatkan pekerjaan bukanlah akhir dari semua

masalah. Apa jadinya jika penghasilan yang diperolehnya itu tidak mencukupi? Apa

jadinya jika gaji yang diperolehnya habis tergerus oleh kenaikan harga kebutuhan

pokok?

Pertumbuhan ekonomi 2010 yang cukup tinggi itu diiringi kenaikan harga 12

jenis komoditas pangan pokok. Lihat saja, harga beras antara Januari 2010 dan

Januari 2011 naik 22,74 persen menjadi Rp 9.200 per kilogram, sementara harga

beras termurah juga dilaporkan naik 22,6 persen menjadi Rp 7.452 per kg.

Harga minyak goreng umum antara Januari 2010 dan Januari 2011 naik

14,71 persen menjadi Rp 11.707 per liter, sementara harga minyak goreng curah

meningkat 6,8 persen menjadi Rp 11.466 per liter. Komoditas tempe juga lebih

mahal 0,82 persen antara Januari 2010 dan Januari 2011 menjadi Rp 8.554 per kg,

sementara harga tahu pada periode yang sama dilaporkan lebih tinggi 2,8 persen

menjadi Rp 7.471 per kg.

35

Page 36: makalah kwn 2012

Dengan demikian, meskipun ada tambahan jumlah orang yang memperoleh

pekerjaan, penghasilannya itu harus tergerus kenaikan harga. Apalagi, laju inflasi

pun begitu tinggi tahun lalu, yaitu 6,69 persen.

Atas dasar itu, wajar saja ada kenaikan kontribusi konsumsi rumah tangga

dalam pertumbuhan ekonomi tahun 2010 sebesar 4,6 persen karena ada kenaikan

harga barang. Pengeluaran rumah tangga atas dasar harga berlaku ini meningkat

dari Rp 3.290,8 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp 3.642 triliun pada 2010.

Kontributor pertumbuhan ekonomi lainnya yang menonjol adalah konsumsi

pemerintah. Komponen ini diumumkan hanya melonjak 0,3 persen menjadi Rp 581,9

triliun (atas dasar harga berlaku). Itu jelas bukanlah ekspansi pemerintah yang

maksimal sebab penyerapan anggaran terjadi sangat lambat.

Realisasi belanja negara hingga akhir November 2010 saja baru Rp 817,2

triliun atau masih 72,26 persen dari target APBN Perubahan (APBN-P) 2010 yang

ditetapkan Rp 1.102 triliun. Realisasi belanja ini lebih rendah dibandingkan dengan

periode yang sama tahun 2009 yang sudah mencapai 75,8 persen dari target APBN-

P 2009 atau sekitar Rp 758 triliun.

Komponen lain yang wajib diperhitungkan dalam pertumbuhan ekonomi

adalah ekspor minus impor (net export). Nilai ekspor Januari-Desember 2010

tercatat Rp 1.580,8 triliun, lebih tinggi 14,9 persen di atas tahun 2009, yakni Rp

1.354,4 triliun. Harap diingat, kenaikan itu terdongkrak oleh kenaikan harga jual

komoditas andalan ekspor Indonesia, seperti minyak kelapa sawit mentah (CPO),

karet, dan barang tambang mentah, seperti batu bara, nikel, dan timah. Ini pun

mengindikasikan bahwa Indonesia belum menjadi negara yang mampu

memaksimalkan potensi ekonomi yang dimilikinya.

Perhatian juga perlu diarahkan kepada komponen produk domestik bruto

(PDB) lain, yakni pembentukan modal tetap bruto (PMTB). Meskipun tumbuh 8,5

persen menjadi Rp 2.065,2 triliun pada 2010, masih ada aliran modal asing yang

mengalir ke pasar modal tetapi tidak menetap di sektor riil. Ini artinya, ada dana

segar yang belum dimanfaatkan secara maksimal untuk menggerakkan mesin

pertumbuhan di dalam negeri.

36

Page 37: makalah kwn 2012

Harap diingat pula bahwa aliran investasi di sektor riil pun masih

terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Sumatera. Inilah makanya dalam master plan

Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025,

pemerintah berniat mengalihkan konsentrasi industri dari Jawa ke luar Jawa, yakni

dari 30 persen menjadi 40 persen dari total industri di Indonesia pada lima tahun ke

depan. Ini menunjukkan bahwa kue ekonomi belum dinikmati seluruh penduduk

Indonesia.

Pembangunan ekonomi yang tidak merata menjadi masalah serius karena

selain berpotensi menimbulkan kecemburuan antardaerah, hal tersebut juga menjadi

sumber ketimpangan kualitas hidup yang berujung pada kerawanan sosial. BPS

mencatat, Pulau Jawa menyumbangkan 58 persen terhadap PDB 2010, sedangkan

pulau yang lebih besar, seperti Sumatera dan Kalimantan, masing-masing hanya

berkontribusi 23,1 persen dan 9,2 persen.

37

Page 38: makalah kwn 2012

5.b. Penguasaan SDA Indonesia Tidak Merata

Penguasaan dan pengelolaan SDA di Indonesia berada di sekelompok orang

yang menguasai lahan puluhan juta hektare, seperti pertambangan dan perkebunan

sawit. Hal ini menghadirkan kenyataan yang bertolak belakang untuk dua generasi

berbeda. Di satu sisi generasi muda diminta menjaga keberlanjutan lingkungan,

namun di sisi lain, generasi sebelumnya mengeksploitasi kekayaan SDA

Demikian pernyataan Direktur Eksekutif Greenomics Indonesia Elfian Effendi.

Elfian lebih lanjut mengatakan, "SDA diekspor, sebagai bahan mentah. Bahkan ada

yang dipergunakan untuk alat perebutan kekuasaan, di tingkat nasional maupun di

daerah," imbuhnya. Hal ini juga berkaitan dengan masalah kebijakan. Pemerintah

menetapkan rencana induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia yang membagi wilayah Indonesia menjadi koridor ekonomi dan dianggap

ancaman terhadap kelestarian lingkungan.

Emil Salim, mantan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup

Indonesia menyatakan pula kegundahannya melihat fenomena kerusakan

lingkungan Indonesia. Menurut Emil, pembangunan tidak boleh menitikberatkan

aspek ekonomi semata. Tetapi harus memperhatikan dua aspek lain--sosial dan

lingkungan. Ia menegaskan, bahwa tahun 2045 Bumi sudah tidak akan mampu lagi

menyokong kehidupan sembilan miliar penduduk dunia.

Paparan Kementerian LH dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup 2011 lalu

menyebut, laju kerusakan hutan masih lebih cepat dibandingkan laju pemulihannya.

Kerusakan hutan sekitar 1,1 juta hektare per tahun di Indonesia, sedangkan

kemampuan pemulihan lahan yang telah rusak hanya sekitar 0,5 juta hektare per

tahun. Akibatnya, kondisi kerusakan lingkungan terjadi hampir di seluruh pelosok

Indonesia dan menimbulkan berbagai bencana alam.

38

Page 39: makalah kwn 2012

39

Page 40: makalah kwn 2012

5.c. Laju Ekonomi RI Tak Diimbangi Pembangunan Merata

Indonesia tengah menghadapi tantangan-tantangan besar dalam

pembangunan. Salah satunya adalah bagaimana menjamin agar keuntungan

ekonomi yang diperoleh Indonesia dinikmati oleh seluruh rakyat.

Ekonom senior dari Lembaga Pengkajian Ekonomi dan Sosial Fakultas

Ekonomi (LPEM) Universitas Indonesia, Arianto Patunru, mengatakan pertumbuhan

ekonomi yang lebih tinggi masih belum menyentuh secara optimal. 

"Pemerintah dalam hai ini harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang

berkualitas, investasi yang lebih besar dibidang infrastruktur," ujar Arianto di Hotel

Akmani, Jakarta, Rabu (11/4/2012).

Pertumbuhan tinggi tersebut, lanjutnya, terbukti pada 2011, di mana

Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen. Menurutnya,

pertumbuhan ekonomi tersebut, merupakan yang tertinggi dalam 15 tahun terakhir,

didorong oleh kuatnya konsumsi dalam negeri. "Serta meningkatnya investasi dan

naiknya nett ekspor," jelas dia.

Selain itu, konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,7 persen dan

menyumbang 2,7 persen dari total pertumbuhan ekonomi, namun investasi publik

turun karena lemahnya pelaksanaan belanja modal. "Konsumsi rumah tangga

diperkirakan akan tetap tinggi tahun ini dan tahun depan," ungkap Arianto.

Berdasarkan analisa makro ekonomi, Arianto menyebutkan indeks

kemiskinan di Indonesia turun menjadi 12,4 persen pada bulan September 2011 dari

13,3 persen pada bulan Maret 2010. Menurutnya tahun lalu tercipta 1,5 juta

lapangan kerja dan kualitas pekerjaan meningkat dengan banyaknya tercipta

lapangan kerja di sektor formal.

40

Page 41: makalah kwn 2012

5.d. Dampak Pertumbuhan Ekonomi Yang Tidak Merata Di Indonesia

41

Page 42: makalah kwn 2012

5.e Pertumbuhan Ekonomi Yang Tidak Merata Merupakan Penyimpangan Konsep Wawasan Nusantara Di Bidang Ekonomi

42

Page 43: makalah kwn 2012

43

Page 44: makalah kwn 2012

44

Page 45: makalah kwn 2012

45

Page 46: makalah kwn 2012

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

46

Page 47: makalah kwn 2012

47

Page 48: makalah kwn 2012

DAFTAR PUSTAKA

http://www.setkab.go.id/artikel-5409-.html

http://www.worldbank.org/in/country/indonesia

ST. Munadjat Dasaputro, 1978, Wawasan Nusantara (dalam ilmu politik dan hukum),

Buku I, Alumni, Bandung.

ST. Munadjat Dasaputro, 1980, Wawasan Nusantara (dalam Implementasi &

Implikasi hukumnya), Buku II, Alumni, Bandung.

ST. Munadjat Dasuputro,1982, Wawasan Nusantara (dalam hukum laut

Internasional), Buku III dan IV, Alumni, Bandung.

ST. Munadjat Dasuputro, 1983, Wawasan Nusantara (dalam gejolak

teknologi dan konstitusi laut & samudra), Buku V, Alumni, Bandung.

ST. Munadjat Dasuputro,1983, Wawasan Nusantara (dalam azas dan filsafat serta

Metodologi), Buku VI, Alumni, Bandung.

ST. Munadjat Dasuputro,1983, Wawasan Nusantara (dalam strategi pembangunan

Dan Ketahanan Nasional untuk menyongsong Konvensi hukum laut baru),

Buku VII, Alumni, Bandung.

48

Page 49: makalah kwn 2012

LAMPIRAN

49

Page 50: makalah kwn 2012

50