ketahanan nasional (kwn)

26
KETAHANAN NASIONAL KETAHANAN NASIONAL DI ERA GLOBALISASI Disusun oleh : BRIGITA YULISE 118114012 AGESTY 118114013 ASRIANTI MASSAU 118114014 ALFONSA LIQUORY SERAN 118114018 THERESIA LENNY LYANA 118114037 MG NIKEN ARUM DATI 118114075 SHINTA CHRISTIA MAHARANI 118114088 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

Upload: azriianti-massau

Post on 16-Jan-2016

235 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Ketahanan nasional di Era globalisasi

TRANSCRIPT

Page 1: Ketahanan Nasional (KWN)

KETAHANAN NASIONAL

KETAHANAN NASIONAL DI ERA GLOBALISASI

Disusun oleh :

BRIGITA YULISE 118114012

AGESTY 118114013

ASRIANTI MASSAU 118114014

ALFONSA LIQUORY SERAN 118114018

THERESIA LENNY LYANA 118114037

MG NIKEN ARUM DATI 118114075

SHINTA CHRISTIA MAHARANI 118114088

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

Page 2: Ketahanan Nasional (KWN)

A. PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Setiap negara dibangun atas suatu dasar yang kokoh yang biasa disebut ideologi. Di

Indonesia sendiri ideologi nyata dan menjadi landasan pengembangan negara. Upaya Indonesia

untuk mempertahankan ideologi dari segala bentuk ancaman khususnya di era globalisasi adalah

dengan menciptakan ketahanan nasional. Ketahanan nasional merupakan suatu dinamika bangsa

yang berisi ketangguhan dalam upaya untuk mempertahankan keutuhan bangsa dari setiap

ancaman, gangguan, dan tantangan baik datang dari dalam maupun dari luar. Di jaman era

globalisai ini segala aspek kehidupan manusia menjadi tidak terbatas yang ditandai dengan

perkembangan teknologi di segala bidang, mulai dari bidang ekonomi, sosial budaya, pendidikan

dan politik. Hal ini menuntut negara untuk tetap waspada dan tidak menutup diri dari

perkembangan dan perubahan yang terjadi.

Era globalisasi ini menempatkan Indonesia dalam posisi yang dilema, disatu sisi

globalisasi merupakan ajang untuk mengembangkan potensi bangsa Indonesia kepada negara

lain agar tercapai hubungan internasional yang baik yang dapat mendatangkan keuntungan untuk

bangsa Indonesia, proses ini merangsang bangsa Indonesia untuk melakukan upaya untuk

meningkatkan daya saing dan kompetensi dengan bangsa lain dalam segala segi aspek

kehidupan. Di sisi lain globalisasi dapat menjadi beban tersendiri dari bangsa Indonesia karena

dituntuk untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan masyarakat Internasional.

Masyarakat Indonesia pun ikut mempengaruhi negara karena tidak terbatasnya akses untuk

mengetahui segala isu yang terjadi di dunia saat ini. Apabila Indonesia tidak dapat mengatasi

tuntutan-tuntutan dari lingkungan sekitar maka tidak menutup kemungkinan aka nada campur

Page 3: Ketahanan Nasional (KWN)

tangan dari negara lain. Penanganan suatu masalah dalam negeri yang tidak efektif dapat

menganggu ketahanan nasional bangsa Indonesia yang dapat ditandai dengan munculnya

berbagai konflik-konflik seperti munculnya gerakan-gerakan separatis di pelosok tanah air yang

dapat menganggu ideologi bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan dan cita-cita menjadi bangsa

yang satu dan maju.

Berdasarkan uraian tersebut sebagai kaum muda yang nantinya akan menjadi penurus

bangsa kita ini, sudah sewajarnya kita paham betul tentang ketahanan negara khususnya di era

globalisasi ini. Era globalisasi membuat dunia seakan tidak bersekat sehingga masyarakat dengan

mudah mengetahui apa yang ingin mereka ketahui. Sebagai kaum muda kita dapat ikut serta

menjaga ketahanan nasional dari berbagai ancaman dan gangguan tentunya dengan tidak

menutup diri dari perkembangan jaman namun tetap waspada terhadap perubahan yang terjadi.

Makalah ini dibuat agar dapat membantu dalam proses mempelajari konsep ketahanan nasional.

II. Perumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan ketahan nasional?

2. Bagaimana pengaruh era globalisasi terhadap ketahanan nasional?

3. Apa saja asas – asas ketahanan nasional?

4. Apa saja sifat-sifat ketahanan nasional?

5. Bagaimana kedudukan dan fungsi ketahan nasional?

6. Apa saja ancaman, tantangan, hambatan, dan ganguan yang mengancam ketahanan

Negara?

7. Bagaimana contoh ketahanan nasional dalam kehidupan sehari – hari? (KASUS)

Page 4: Ketahanan Nasional (KWN)

B. PEMBAHASAN

1. Pengertian Ketahanan Nasional

Secara umum ketahanan nasional adalah kondisi dinamika suatu bangsa yang berisi

keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, kekuatan nasional

dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang

datang dari dalam maupun dari luar.

Pengertian ketahanan nasional menurut Lemhanas, yang disebut dalam konsep 1968

adalah sebagai berikut :

Ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan kita dalam menghadapi segala

kekuatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak

langsung membahayakan kelangsungan hidup Negara dan bangsa Indonesia.

Pengertian ketahanan nasional menurut Lemhanas yang disebut dalam konsep tahun

1969 merupakan penyempurnaan dari konsepsi pertama yaitu :

Ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan suatu bangsa yang mengandung

kemampuan untuk memperkembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala

ancaman baik yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam yang langsung

maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup Negara Indonesia.

Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan

ketangguahan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam

menghadapi dan mengisi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan baik yang datang

dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas,

identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Ketahanan nasional harus senantiasa

Page 5: Ketahanan Nasional (KWN)

diwujudkan dan dibina secara terus-menerus dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dimulai

dari lingkungan terkecil yaitu diri pribadi, keluarga, masyarakat.

Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan

nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang,

serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh, menyeluruh dan terpadu

berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Dengan kata lain, konsepsi

Ketahanan Nasional Indonesia merupakan pedoman (sarana) untuk meningkatkan (metode)

keuletan dan ketangguhan  bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan

nasional, dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.

2. Bagaimana Pengaruh Era Globalisasi Terhadap Ketahanan Nasional?

Globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang

kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata,

sehingga sulit untuk diseleksi atau dikontrol. Globalisasi memiliki hubungan dengan

peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia

melalui perdagangan, investasi, budaya, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-

batas suatu negara menjadi biasa sehingga pada akhirnya globalisasi dapat mempengaruhi

ketahanan nasional suatu negara. Hal ini disebabkan karena adanya keterkaitan dan

ketergantungan antar bangsa di seluruh dunia sehingga tidak menutup kemungkinan akan

adanya campur tangan bangsa lain dalam sistem ketahanan nasional bangsa. Dampak

globalisasi terhadap Ketahanan Nasional antara lain terdiri dari :

a) Dampak positif

Globalisasi sosial budaya

Page 6: Ketahanan Nasional (KWN)

Dalam globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos

kerja yang tinggi dan disiplin dan iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk

meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan

mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.

Semakin menguatnya supremasi hukum dan demokratisasi. Hal ini dapat ditunjukkan

dengan menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan

yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan rakyat banyak.

Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum yang lebih

profesional, transparan, dan akuntabel. Hal ini dapat ditunjukkan dengan menguatnya

supremasi sipil dengan mendudukkan tentara dan polisi sebatas penjaga keamanan,

kedaulatan, dan ketertiban negara yang profesional.

Adanya hubungan kerja sama antarbangsa, khususnya dalam bidang pertahanan

keamanan baik kerja sama bilateral, regional maupun internasional.

b) Dampak negatif

Ideologi bangsa.

Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat

membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan

mengubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi

akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang dan sistem ketahanan nasional akan

menurun.

Peran masyarakat dalam menjaga keamanan, kedaulatan, dan ketertiban negara semakin

berkurang karena hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab pihak tentara dan polisi.

Page 7: Ketahanan Nasional (KWN)

Perubahan dunia yang cepat, mampu mempengaruhi pola pikir masyarakat secara

global. Masyarakat sering kali mengajukan tuntutan kepada pemerintah dan jika tidak

dipenuhi, masyarakat cenderung bertindak anarkis sehingga dapat mengganggu

stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Aspek-aspek yang dapat mempengaruhi ketahanan nasional di era globalisasi yaitu :

a) Aspek sosial-politik yang juga akan terpengaruh globalisasi. Keadaan sosial politik bangsa

akan berpengaruh ataupun dipengaruhi oleh dunia luar dan bisa merubah paham dan asas

yang sudah dianut. Hal ini akan melemahkan Ketahanan Nasional Indonesia dan

menurukan wibawa bangsa di mata bangsa lain.

b) Kehidupan tatanan nasional akan dipengaruhi secara langsung juga dengan globalisasi.

Oleh karena itu diperlukan kebijakan - kebijakan dari pemerintah untuk dapat

mengatasinya. Apabila kebijakan yang diambil pemerintah salah maka globalisasi akan

memperlemah Ketahanan Nasional. Pedoman yang digunakan bangsa Indonesia adalah

wawasan nusantara. Wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia

terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.

Wawasan nusantara juga merupakan sumber utama dan landasan yang kuat dalam

menyelenggarakan kehidupan nasional sehingga wawasan nusantara dapat disebut sebagai

wawasan nasional dan merupakan landasan ketahanan nasional.

3. Asas – asas ketahanan nasional adalah :

Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun

berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah

sebagai berikut (Lemhannas, 2000: 99 – 11).

Page 8: Ketahanan Nasional (KWN)

Asas kesejahtraan dan keamanan

Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi

individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan nasional berbangsa

dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur

bagi mantap/tidaknya ketahanan nasional.

Asas komprehensif/menyeluruh terpadu

Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut

berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi, dan seimbang.

Asas kekeluargaan

Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan

tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal

hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, dan kenyataan real ini

dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang

bersifat merusak/destruktif.

4. Sifat-Sifat Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional memiliki beberapa sifat yang melandasi untuk tetap memberikan

kontribusi konstruktif bagi Indonesia. Sifat - sifat tersebut antara lain tercermin dari beberapa

hal di bawah ini, antara lain:

a) Mandiri, artinya ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan

sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah

menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian

Page 9: Ketahanan Nasional (KWN)

ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam

perkembangan global.

b) Dinamis, artinya ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat ataupun

menurun bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta kondisi

lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala

sesuatu di dunia ini senantiasa berubah. Oleh sebab itu, upaya peningkatan ketahanan

nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya di arahkan

untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.

c) Wibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang dapat mewujudkan

kewibawaan nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain sehingga dapat menjadi

daya tangkal suatu negara. Semakin tinggi daya tangkal suatu negara, semakin besar pula

kewibawaannya.

d) Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional Indoneisa tidak mengutamakan

sikap konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik

semata, tetapi lebih pada sifat konsultatif dan kerja sama serta saling menghargai dengan

mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

5. Kedudukan dan fungsi ketahanan nasional

a) Kedudukan :

Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh

bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara

berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan,

wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual,

Page 10: Ketahanan Nasional (KWN)

yang didasari oleh Pancasil sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan

konstisional dalam paradigma pembangunan nasional.

b) Fungsi :

Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu

dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola

kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter – regional (wilayah), inter –

sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya tidak ada cara berfikir

yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila penyimpangan terjadi,

maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam

cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan

nasional.

6. Beberapa bentuk ancaman era globalisasi terhadap ketahanan nasional   

a) Ancaman di dalam negeri

Ancaman dalam negeri menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia dalam

mengukuhkan ketahanan nasional bangsa Indonesia dalam berbagai kondisi ancaman yang

berasal dari dalam negeri. Ancaman ini bisa berupa pemberontakan, subversi, kudeta, atau

tindakan apapun yang berasal atau terbentuk dari masyarakat Indonesia sendiri

b) Ancaman dari luar negeri

Ancaman dari luar negeri meliputi bentuk fisik dan nonfisik. Dalam bentuk fisik antara

lain infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta

invasi dari darat, udara dan laut dari luar negri. Ancaman dalam bentuk non fisik meliputi

perang pemikiran, propaganda global, pelemehan sistem – sistem kehidupan yang

Page 11: Ketahanan Nasional (KWN)

berhubungan dengan SARA. Hal ini jika tidak disadari dan dibiarkan berlarut – larut akan

memicu kemerosotan suatu bangsa. Dimulai dari kemerosotan finansial, hingga

kemerosotan moral.

7. Kasus Ketahanan Nasional

Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas dan kaya akan kebudayaan dan adat istiadat

yang berbeda antara suku bangsa satu dan yang lainnya. Bangsa Indonesia memiliki sekitar

17.506 pulau dan sebanyak 92 pulau diantaranya adalah pulau-pulau terluar. Ketahanan

nasional sangat diperlukan untuk mempertahankan kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia.

Ketahanan nasional cenderung digoyahkan oleh ancaman-ancaman yang datang dari eksternal

seperti ancaman globalisasi maupun internal dari dalam negeri sendiri. Kasus-kasus yang

pernah terjadi antara lain :

a) Masalah keamanan dalam negeri.

Gerakan Aceh Merdeka (GAM)

Masalah ini menjadi masalah yang cukup pelik dalam penanganannya karena adanya

perbedaan pandangan seperti dikatakan bahwa : “Persoalan yang menjadi masalah

adalah terminologi self government yang berbeda. Bagi Bangsa Indonesia self

government adalah otonomi khusus yang cukup luas, tetapi bagi GAM adalah state.

State yang dimaksud adalah provinsi dengan kewenangan luas, termasuk lagu

kebangsaan, bendera, memiliki kewenangan pendidikan, pelabuhan, pariwisata,

anggota DR asal Aceh yang memiliki veto masalah Aceh” (Kompas, Minggu 17

April 2005). Masalah perbedaan pandangan ini ditangani dengan perundingan yang

juga dihadiri oleh Menkoinfo yang menyatakan ada proposal GAM yang langsung

Page 12: Ketahanan Nasional (KWN)

disetujui dan ada yang perlu diubah serta ada pula yang tidak bisa diterima karena

menyentuh konstitusi negara. Babak pembicaraan inilah yang menjadi fokus

pembicaraan maraton antara delegasi RI dengan delegasi GAM di Helsinki. Belajar

mengenai perundingan di antara dua delegasi yang berunding memang harus bekerja

keras dan saling memperlihatkan good faith dan mendekatkan pendapat masing-

masing agar mendapatkan titik temu dan menciptakan perdamaian di bumi Aceh.

Papua Merdeka

Isu tentang referendum Papua mencuat kembali pada awal Agustus 2013 lalu dimana

ribuan orang turun ke jalan-jalan di Jayapura dan Manokwari. Massa yang turun ke

jalan-jalan di Papua merupakan gabungan dari tiga kelompok organisasi yaitu

Pergerakan Papua Merdeka atau West Papua National Authoroty (WNPA), Komite

Nasional Papua Barat (KNPB), dan Dewan Adat Papua (DAP). Mereka mendesak

pemerintah untuk segera merealisasikan referendum di tanah Papua.

Papua Barat memang menjadi wilayah yang diperdebatkan sejak kemerdekaan

Indonesia pada tahun 1945. Indonesia mengklaim seluruh wilayah Hindia-Belanda

termasuk bagian barat pulau Papua, namun pihak Belanda menganggap wilayah itu

masih menjadi salah satu provinsi Kerajaan Belanda yang dipersiapkan untuk

menjadi negara merdeka selambat-lambatnya pada tahun 1970-an. Masalah ini

menjadikan Papua Barat menjadi pembicaraan yang dibahas hingga ke berbagai

forum Nasional seperti Konferensi Meja Bundar tahun 1949 namun belum mencapai

kesepakatan. Pada Desember 1950, PBB memutuskan bahwa Papua Barat memiliki

hak merdeka sesuai dengan pasal 73e Piagam PBB. Pihak Belanda mengundang

Indonesia ke Mahkamah Internasional untuk membicarakan masalah ini namun

Page 13: Ketahanan Nasional (KWN)

Indonesia menolak. Sebagai kelanjutannya, pada tahun 1956 Indonesa membentuk

Provinsi Irian Barat dan pada Desember 1961 Soekarno menyatakan Trikora yang

isinya adalah : Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan kolonial

Belanda; Kibarkan Sang Saka Merah Putih di seluruh Irian Barat; Bersiaplah untuk

mobilisasi umum, mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air bangsa.

Konflik yang terjadi di tanah Papua sangat banyak terjadi. Konflik horizontal

antar warga sipil dan juga konflik vertikal yang terjadi antara pemerintah Indonesia

dengan orang asli Papua. Di satu pihak, orang Papua dicurigai sebagai anggota atau

pendukung gerakan separatis. Di pihak lain, orang Papua juga tidak mempercayai

Pemerintah. Konflik yang masih terus terjadi secara jelas menunjukkan tuntutan

Merdeka dan Referendum, serta terjadinya pengibaran bendera bintang kejora, dan

berlangsungnya aksi pengembalian Undang-undang No. 21 Tahun 2001 Tentang

Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua. Masalah separatisme yang terjadi di Papua

akhir-akhir ini semakin mengkhawatirkan. Belakangan, kelompok Organisasi Papua

Merdeka mengaku bertanggungjawab atas konflik yang terjadi. Organisasi Papua

Merdeka (OPM) didirikan pada tahun 1965. Tujuan OPM adalah mewujudkan

kemerdekaan Papua bagian Barat dari NKRI. OPM ini muncul menentang

pemerintahan yang sah, Melakukan pemberontakan atau perlawanan kepada

pemerintah Indonesia diantaranya pemberontakan fisik yaitu dengan melakukan

penyerangan terhadap pasukan TNI yang menjaga pos keamanan di Irian Jaya yang

menimbulkan korban jiwa dari TNI. Sedangkan pemberontakan non-fisik yaitu

melakukan pengibaran bendera Bintang Kejora, penculikan dan proklamasi

pemerintahan Papua Barat di Viktoria, Mencari dukungan kepada rakyat Irian Jaya.

Page 14: Ketahanan Nasional (KWN)

Organisasi Papua Merdeka dalam mencari dukungan rakyat Irian Jaya yaitu dengan

cara mempengaruhi rakyat yang tinggal dipedalaman, karena mudah diprovokasi,

Mencari dukungan kepada dunia internasional, yaitu negara-negara yang serumpun,

Negara Eropa Barat, dan negara Afrika. OPM ini bermula sebelum masa revormasi,

pada saat itu OPM merasa bahwa mereka bukanlah bagian dari NKRI, maupun

Negara-negara Asia lainnya. Organisasi Papua Merdeka ini beranggapan bahwa

penyatuan wilayah papua kedalam NKRI hanya merupakan hasil perjanjian yang

dilakukan antara bangsa Indonesia dengan bangsa Belanda, dimana bangsa belanda

menyerahkan wilayah jajahannya kepada bangsa Indonesia. Berbeda pada masa orde

baru latar belakang OPM pada era reformasi ini  dikarenakan  konflik atau pertikaian

yang sering terjadi di papua serta pelanggaran HAM seperti yang diungkapkan oleh

Lambert Pekikir, sehingga untuk menangani ini semuah NKRI harus melepaskan

Papua. Usaha pemerintah RI dalam memadamkan pemberontakan Organisasi Papua

Merdeka adalah dengan menggunakan pendekatan keamanan yaitu mengirim

pasukan TNI untuk melakukan berbagai operasi untuk menumpas Organisasi Papua

Merdeka dan pendekatan kesejahteraan, yaitu pemerintah melibatkan TNI untuk

melakukan operasi di daerah sasaran operasi kemudian setelah daerah itu dikuasai

oleh TNI, baru diselenggarakan pembangunan.

Kekalahan diplomasi dalam Mahkamah Internasional

Bermula dengan lepasnya Timor Timur 1999, kemudian kekalahan diplomasi kita di

Mahkamah Internasional dengan kasus Sipadan dan Ligitan pada tahun 2002 sehingga

kedua pulau tersebut menjadi milik Malaysia. Lepasnya kedua pulau Sipadan dan Ligitan

Page 15: Ketahanan Nasional (KWN)

dengan waktu relatif singkat membuat rakyat Indonesia menjadi trauma akan lepasnya

blok Ambalat yang kaya minyak ke tangan Malaysia.

Klaim oleh negara tetangga

Kekayaan budaya dan luasnya wilayah kepulauan Indonesia menjadi kekayaan dan

tanggung jawab yang cukup berat bgi bangsa Indonesia. Sudah banyak kebudayaan

Indonesia yang di klaim negeri Jiran seperti misalnya batik motif Parang Rusak,

angklung, wayang kulit, rendang, lagu Rasa Sayange, tari Barongan yang muncul di

Malaysia yang sangat mirip dengan Reog Ponorogo, hingga bahasa Indonesia yang

diklaim sebagai bahasa Melayu yang merupakan milik Malaysia pada tahun 2007.

Dengan adanya kasus seperti ini, dibutuhkan pengembangan ketahanan nasional sebagai

usaha untuk mengembangkan dan meningkatkan ketahanan nasional bagi warga negara

dalam rangka mengatasi berbagai aspek ancaman terhadap kehidupan bangsa dan negara.

Page 16: Ketahanan Nasional (KWN)

C. KESIMPULAN

Ketahanan nasional Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi

segenap aspek kehidupan nasional, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung

kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menggapai dan mengatasi segala

tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar dan dari dalam untuk

menjamin identitas, integrasi, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai

tujuan nasional.

Era globalisasi akan dapat berdampak posistif bagi kehidupan berbangsa. Globalisasi

dapat menjadi ajang untuk mengembangkan potensi bangsa Indonesia melalui hubungan

internasional yang baik yang dapat mendatangkan keuntungan untuk bangsa Indonesia. Proses

ini merangsang bangsa Indonesia untuk melakukan upaya untuk meningkatkan daya saing dan

kompetensi dengan bangsa lain dalam segala segi aspek kehidupan. Akan tetapi era globalisasi

juga akan berdampak negatif bagi kehidupan negara jika tidak dibentengi dengan ketahanan

nasional. Dampak paling nyata hilangnya ideologi suatu bangsa. Dampak negatif tersebut dapat

diatasi dengan beberapa prinsip ketahanan nasional salah satunya asas-asas yang terdapat pada

ketahanan nasional, antara lain asas kesejahtraan dan keamanan, komprehensif/menyeluruh

terpadu dan kekeluargaan. Selain itu, negara perlu memiliki suatu landasan konseptual untuk

melindungi ketahanan nasional, yang didasari oleh Pancasila sebagai landasan ideal dan UUD

sebagai landasan konstisional dalam paradigma pembangunan nasional.

Page 17: Ketahanan Nasional (KWN)

D. SARAN

Indonesia merupakan negara yang kompleks oleh karena itu kita sebagai kaum muda

haruslah ikut aktif dalam menjaga keutuhan Indonesia dengan cara mengetahui dan memahami

teori dari Ketahanan Nasional yang selanjutnya akan dipakai untuk memperjuangkan dan

mempertahankan kesatuan Indonesia. Pemerintah diharapkan tidak mudah menerima ideologi

dari negara asing yang dapat membawa kita menjauh dari ideologi sendiri dan berdampak pada

melemahnya Ketahanan Nasional. Semangat juang para pemuda diharapkan dapat membantu

dan mempelopori terbentuknya Ketahanan Nasional yang baik, membawa serta menjaga

kesatuan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan cita- cita bangsa.

E. DAFTAR PUSTAKA