tugas kapita selekta & seminar (hamzahrudin sunandar-08224011)-1

Upload: hamzahrudin-sunandar

Post on 11-Jul-2015

68 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TUGAS KAPITA SELEKTA & SEMINAR NAMA N.I.M JURUSAN : Hamzahrudin Sunandar : 08224011 : Elektro (Telekomunikasi)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi sudah menjadi suatu kebutuhan dan memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat saat ini. Kebutuhan msayarakat akan komunikasi bergerak tidak hanya kebutuhan komunikasi suara saja, akan tetapi telah berkembang sesuai dengan kebutuhan pasar saat ini yang menginginkan komunikasi global yang mendukung layanan multimedia, WLL, Transmisi Data Pita Lebar dan memiliki performa dan efisisensi spectrum yang cukup tinggi. Sistem komunikasi bergerak generasi ketiga diharapkan dapat memberikan sebuha komunikasi bergerak global dangen cakupan yang lebih luas dengan kualitas yang lebih baik. Pelayanan yang diberikan antara lain adalah telephony paging, messaging, internet, dan broadband data. Pada awal pengembangannya, jangkauan wilayah UMTS tidak akan lengkap dan terkonsentrasi pada area tertentu, sebagai contoh kota besar dan jalan besar.Diluar area ini, tidak ada koneksi UMTS yang tersedia. Untuk mendapatkan level layanan yang dirasakan oleh pelanggan setidaknya sebaik pada jaringan GSM, mekanisme handover dari UMTS ke GSM penting saat sebuah UE meninggalkan jangkauan wilayah UMTS pada saat dalam keadaan terkoneksi.

1

1.2 Pokok Permasalahan Adapun pokok permasalahan yang akan dibahas pada tugas kapita Selekta ini adalah kelebihan dan kekurangan system prabayar pascabayar secara online dan ofline. Beberapa waktu lalu PLN menawarkan jenis pelayanan baru pada pelanggan , yaitu system prabayar. Pada tugas kapita selekta ini akan dijelaskan seputar listrik prabayar dan pascabayar. 1.3 Batasan Masalah Dalam penulisan tugas kapita selekta ini penulis memberikan batasan masalah pada analisa kelebihan dan kekurangan system prabayar pascabayar pada Perusahaan Listrik Negara (PLN) 1.4 Metode Pendekatan Masalah Metode yang dipakai dalam penyusunan tugas kapita selekta ini adalah dengan melakukan: a. Seminar Kapita selekta yang telah terlaksana pada 30 oktober 2011 di Kampus ISTN Bumi Srengseng Indah gedung C3. b. Pengumpulan data data yang dibutuhkan secara online. 1.5 Sistematika Penulisan Pembahasan tugas kapita selekta ini terdiri dari 5 (lima) bab, setiap bab membahas masalah masing-masing, namun setiap bab memiliki hubungan satu dengan yang lainnya dan pembahasan pada setiap sub bab untuk menambah pengertian dan maksud dari bab yang dibahas. Sistematika tugas akhir adalah sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN, bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Pokok Permasalahan , Batasan masalah, Metode Pendekatan Masalah, dan sistematika penulisan tugas akhir.

2

BAB II. DASAR TEORI, bab ini berisi mengenai PLN (Perusahaan Listrik Negara), penjabaran umum dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) serta sejarah singkat perjalanan PLN (Perusahaan Listrik Negara)

BAB III. SISTEM PRABAYAR , disini penulis menjabarkan konsep dasar, system prabayar, kelebihan dan kekurangan bila di bandingkan dengan system Pascabayar baik secara online maupun secara offline.

BAB IV. DESAIN SISTEM PLC 1 ARAH, pada bab ini penulis mencoba melengkapi tugas kapita selekta untuk konsentrasi elektronika.

BAB V. KESIMPULAN, dalam bab ini berisi uraian mengenai kesimpulan dari pembahasan tugas kapita selekta serta saran-saran penulis tentang kelemahan sistem, sarana penunjang yang dibutuhkan.

3

Disetujui Oleh :

Jakarta, 14 Nov 2011 Dibuat Oleh :

Tanda Tangan

---------------------------Koordinator Tugas Akhir

Hamzahrudin Sunandar -----------------------------Nama Mahasiswa

4

BAB II DASAR TEORI Perusahaan Listrik Negara (disingkat PLN) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Direktur Utamanya adalah Dahlan Iskan, yang dilantik pada 23 Desember 2009 menggantikan Fahmi Mochtar (yang menjabat sejak 2008). Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkitan tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Pengusahaan tenaga listrik untuk kepentingan umum dimulai sejak perusahaan swasta Belanda NV. NIGM memperluas usahanya di bidang tenaga listrik, yang semula hanya bergerak di bidang gas. Kemudian meluas dengan berdirinya perusahaan swasta lainnya. Sejarah Setelah diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945, perusahaan listrik yang dikuasai Jepang direbut oleh pemuda-pemuda Indonesia pada bulan September 1945, lalu diserahkan kepada pemerintah Republik Indonesia. Pada tanggal 27 Oktober 1945 dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas oleh Presiden Soekarno. Waktu itu kapasitas pembangkit tenaga listrik hanyalah sebesar 157,5 MW. Peristiwa

Tanggal 1 Januari 1961, dibentuk BPU - PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas.

5

Tanggal 1 Januari 1965, BPU-PLN dibubarkan dan dibentuk 2 perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang mengelola gas.

Saat itu kapasitas pembangkit tenaga listrik PLN sebesar 300 MW.

Tahun 1972, Pemerintah Indonesia menetapkan status Perusahaan Listrik Negara sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN).

Tahun 1990 melalui peraturan pemerintah No 17, PLN ditetapkan sebagai pemegang kuasa usaha ketenagalistrikan.

Tahun 1992, pemerintah memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan tenaga listrik.

Sejalan dengan kebijakan di atas maka pada bulan Juni 1994 status PLN dialihkan dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

Konsumsi listrik di Indonesia Konsumsi listrik Indonesia secara rata rata adalah 473 kWh/kapita pada 2003. Angka ini masih tergolong rendah dibandingkan rata rata konsumsi listrik dunia yang mencapai 2215 kWh/kapita (perkiraan 2005). Dalam daftar yang dikeluarkan oleh The World Fact Book, Indonesia menempati urutan 154 dari 216 negara yang ada dalam daftar. Menurut koran Sindo hari Senin tanggal 9 Juni 2008 halaman 5, daftar konsumsi listrik perdaerah di Indonesia adalah (dalam satuan kWh/kapita):

6

1. Jakarta dan Tangerang: 1873.9 2. Sumatra Utara: 390.78 3. NAD: 206.06 4. Bali: 619.26 5. Sumatra Barat: 375.83 6. Jawa Tengah: 343.84 7. Kalimantan Selatan: 306.14 8. DIY: 398.77 9. Jawa Timur: 500.73 10. Sulawesi Selatan: 281.58 11. Sulawesi Utara: 290.78 12. Jawa Barat: 621.4 13. Banten: 1293.76 14. Maluku: 176.08 15. Kalimantan Timur: 461.7 16. Kalimantan Barat: 214.45 17. Bengkulu: 176.44 18. Bangka Belitung: 278.02 19. Sulawesi Tengah: 146.14 20. Sumatra Selatan: 256.45 21. Kalimantan Tengah: 195.87 22. Maluku Utara: 127.54 23. Lampung: 208.31 24. Gorontalo: 134.78

7

25. Sulawesi Tenggara: 120.22 26. Jambi: 213.91 27. Sulawesi Barat: 79.78 28. Riau: 274.21 29. NTB: 119.27 30. Papua: 180.11 31. NTT: 64.32 32. Rata-rata nasional: 352.59

8

BAB III SISTEM PRABAYAR Layanan Listrik Pra Bayar merupakan bentuk pelayanan PLN dalam menjual energi listrik dengan cara pelanggan membayar dimuka. Mudahnya, sebelum menggunakan listrik dari PLN, pelanggan terlebih dahulu membeli sejumlah nominal energi listrik, sesuai yang dibutuhkan. Dengan cara ini, kendali penggunaan listrik sepenuhnya ada pada diri pelanggan. Kekhawatiran tagihan listrik membengkak tak perlu lagi lagi terjadi. Baik yang disebabkan oleh penggunaan listrik yang tak terkontrol maupun terjadinya kesalahan baca meter. Dengan membeli listrik di awal, hal-hal yang tidak diinginkan tersebut tak perlu lagi terjadi. Bila dibandingkan dengan penggunaan layanan pasca bayar selama ini, pelanggan relatif tak leluasa untuk mengetahui berapa besar energy listrik yang telah dikonsumsi. Pelanggan baru bisa mengetahuinya setelah waktu pembayaran atau bahkan saat akan membayar di loket PLN. Maka, tak heran jika kadang pelanggan dibuat kaget oleh tagihan yang melambung tinggi. Yang disebabkan oleh penggunaan listrik yang tak terkendali. Dengan layanan listrik prabayar, pelanggan bukan saja bisa mengetahui sudah berapa banyak energi listrik yang dikonsumsi, namun juga dapat melihat berapa energi listrik yang masih tersisa untuk dapat digunakan.

9

Mengingat uniknya sifat layanan listrik prabayar ini, maka diperlukan alat khusus yang berbeda dengan layanan listrik pasca bayar. Alat khusus ini dinamakan kWh Meter (meteran listrik) Pra Bayar, atau lebih dikenal sebagai Meter prabayar. Setiap pelanggan prabayar akan dilengkapi dengan meter prabayar ini beserta 1 Kartu Prabayar. Meter tersebut yang akan mencatat penggunaan listrik anda. Sedang, kartu prabayar selain sebagai nomor identitas pelanggan prabayar juga berfungsi sebagai alat transaksi pembelian energi listrik. Kartu prabayar tersebut dipakai oleh pelanggan selama masih berlangganan listrik PLN. Jadi, saat membeli energi listrik (isi ulang), pelanggan harus menunjukkan dan memberikan kartu prabayar kepada petugas PLN untuk dilakukan pengisian energi listrik. Tanpa kartu prabayar, pengisian ulang tidak dapat dilakukan. Tarif SesuaiTDL Tarip listrik Prabayar sesuai dengan Tarip Dasar Listrik (TDL Tahun 2004), yakni Tarip Multiguna untuk pelanggan Reklame, Billboard, pedagang Kaki-Lima dsb sebesar Rp 1.380/ kWh. Bila dibandingkan dengan tarip reguler, maka listrik prabayar boleh dikatakan lebih murah. Karena pelanggan tidak perlu lagi membayar Uang Jaminan Langganan (UJL), sementara harga per kWh-nya tetap (flat). Dengan listrik prabayar, keuntungan ganda diperoleh pelanggan, disamping dapat mengkontrol pemakaian listrik sesuai kemampuan biaya, juga tidak dikenakan UJL. Sistem Prabayar merupakan bentuk paling efisien pembayaran listrik. Karena pelanggan hanya dibebankan membeli sejumlah kredit (isi ulang) untuk kemudian

10

dipergunakan sampai kWh listrik tersebut habis. Hal ini sama seperti penggunaan isi ulang telepon selular yang biasa kita gunakan. Setiap pembelian isi ulang prabayar terdiri dari unsur:

o

Energi

Listrik

(kWh),

Pajak

Penerangan

Jalan

(PPJ)

dan

Meterai

o Pilihan besaran isi ulang bebas, dengan nilai minimum Rp 50.000,- s/d Rp.5.000.000,o Tidak ada Biaya Beban

11

BAB IV DESAIN SISTEM PLC 1 ARAH

Power Line Communication (PLC) atau komunikasi melalui kabel listrik, juga dikenal sebagai Power Line Digital Subscriber Line (PDSL), mains communication, Power Line Telecom (PLT), Power Line Networking (PLN), atau Broadband over Power Lines (BPL) adalah sistem untuk membawa data pada konduktor yang juga digunakan untuk transmisi tenaga listrik. Sehingga jaringan listrik selain berfungsi sebagai sumber listrik juga menjadi media penghantar komunikasi. Daya listrik ditransmisikan melalui jalur transmisi tegangan tinggi, yang didistribusikan melalui tegangan menengah, dan digunakan di dalam gedung pada tegangan rendah. PLC dapat diterapkan pada setiap tahap. Kebanyakan teknologi PLC membatasi diri untuk satu set kabel (misalnya, kabel tempat), tetapi beberapa dapat silang antara dua tingkat (misalnya, baik jaringan distribusi dan kabel tempat).Biasanya trafo mencegah menyebarkan sinyal yang memungkinkan beberapa teknologi PLC dijembatani untuk membentuk jaringan yang sangat besar.

Bagian utama sistem komunikasi menggunakan PLC adalah sebagai berikut :

12

1. Bagian pemancar (transmitter). Sinyal informasi berupa sinyal analog maupun digital ditumpangkan ke sinyal pembawa melalui teknik modulasi sehingga dihasilkan sinyal pembawa termodulasi (sinyal lolos pita), kemudian diperkuat untuk dipancarkan melalui media transmisi saluran distribusi daya. 2. Rangkaian gandengan (line coupling) Rangkaian gandengan terdiri atas kapasitor gandengan yang berfungsi untuk mengisolasi peralatan komunikasi dari tegangan jala-jala listrik. Fungsi ini dipenuhi dengan memberikan impedansi rendah ke frekuensi pembawa dan memberikan impedansi tinggi pada frekuensi jala-jala listrik. Rangkaian yang kedua berupa penala jalur yang berfungsi mengkompensasi reaktan kapasitif dan sebagai penyesuaian impedansi antara saluran daya atau jala-jala listrik dengan peralatan komunikasi.

3. Media transmisi Berupa kabel saluran transmisi daya atau jala-jala listrik yang digunakan sebagai antena pada sistem komunikasi melalui saluran distribusi daya. 4. Bagian penerima (receiver) Melakukan penguraian atau pendemodulasian sinyal pembawa termodulasi yang diterima dimana teknik yang digunakan sama dengan di pemancar serta melakukan sinkronisasi antara pemancar dan penerima dengan jalan pemulihan sinyal pembawa yang diterima sehingga diperoleh kembali sinyal informasi yang dikirimkan. Dalam distribusi daya yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menyalurkan energi listrik dengan rugirugi sekecil mungkin, sedangkan dalam sistem komunikasi yang perlu diperhatikan adalah bagaimana informasi yang dikirim dapat diterima dengan kualitas yang baik.

13

KONSEP DASAR Suara dihasilkan oleh getaran suatu benda. Selama bergetar, perbedaan tekanan terjadi di udara sekitarnya. Pola osilasi yang terjadi dinamakan sebagai GELOMBANG. Gelombang mempunyai pola sama yang berulang pada interval tertentu, yang disebut sebagai PERIODE. FREKUENSI - Banyaknya periode - Banyaknya periode dalam 1 detik - Satuan : Hertz (Hz) atau cycles per second (cps) - Panjang gelombang suara (wavelength) dirumuskan = c/f Dimana c = kecepatan rambat bunyi Dimana f = frekuensi Berdasarkan frekuensi, suara dibagi menjadi: Infrasound 0Hz 20 Hz Pendengaran manusia 20Hz 20 KHz Ultrasound 20KHz 1 GHz Hypersound 1GHz 10 THz Manusia membuat suara dengan frekuensi : 50Hz 10KHz. Sinyal suara musik memiliki frekuensi : 20Hz 20Khz. Frekuensi suara 300 Hz 3800 Hz Frekuensi suara manusia memang standarnya sekitar 300 Hz (suara normal, biasanya setelah digabungkan dengan microphone). Suara adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran benda atau getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitudo yang berubah secara kontinyu terhadap waktu. Suara berhubungan erat dengan rasa mendengar. Suara/bunyi biasanya merambat melalui udara. Suara/bunyi tidak bisa merambat melalui ruang hampa.

14

VCO / Voltage Controller Oscilator Osilator terkendali tegangan (Voltage Controlled Oscillator VCO) merupakan rangkaian pembangkit frekuensi dimana frekuensi keluarannya dapat diatur oleh tegangan masukan. VCO dapat digunakan untuk membangkitkan gelombang radio yang termodulasi frekuensi (FM). Rangkaian dasar VCO yang menggunakan osilator masukan-tertala (tuned-input oscillator) diperlihatkan pada Gambar:

Voltage Controlled Oscillator / VCO digunakan sebagai modulator FM, karena merupakan osilator yang frekuensinya dapat diubah/dimodulasi oleh suatu tegangan masukan. Dalam perancangan ini modulator frekuensi yang digunakan adalah IC LM566C yang merupakan rangkaian terintegrasi dari VCO, seperti diperlihatkan pada Gambar:

15

Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Demodulasi adalah proses suatu sinyal modulasi yang dibentuk kembali seperti aslinya dari suatu gelombang pembawa (carrier wave) yang termodulasi oleh rangkaian

Filter sirkuit dibutuhkan untuk meredam noise 50 Hz dan setiap frekuensi yang bukan bagian dari audio yang ditransmisikan.

Blok Diagram PLC

Design overview:

16

Modulation circuit:

Keterangan circuit modulasi: VCO yang digunakan untuk tujuan modulasi adalah LM565.

Rt = Timing Resistance on pin 8. Ct = Timing Capacitance on 9. Vcc = Power Supply Voltage. Vc = The control voltage on Pin 7. Demodulation circuit:

17

Keterangan demodulasi: 1. LM565 digunakan untuk mengimplementasikan VCO / Voltage Controller Ossilator 2. Sinyal input digabungkan ke dalam rangkaian melalui ke pin kedua 3. Sebuah jaringan yang lebih rumit dari komponen pada output untuk tujuan pengurangan kebisingan. 4. Potensiometer digunakan untuk mencocokkan frekuensi pembawa arus frekuensi. FILTER:

Keterangan gambar Filter: Noise minimal di atas 10kHz HPF standar implementasi.

Keterangan Perangkat / Komponen 1. LM 565

2. Potensiometer

18

3. Desain speaker 8 Ohm

4. Mic Condensor

19

BAB V KESIMPULAN

Layanan Listrik Pra Bayar merupakan bentuk pelayanan PLN dalam menjual energi listrik dengan cara pelanggan membayar dimuka. Mudahnya, sebelum menggunakan listrik dari PLN, pelanggan terlebih dahulu membeli sejumlah nominal energi listrik, sesuai yang dibutuhkan. Dengan cara ini, kendali penggunaan listrik sepenuhnya ada pada diri pelanggan. Kekhawatiran tagihan listrik membengkak tak perlu lagi lagi terjadi. Baik yang disebabkan oleh penggunaan listrik yang tak terkontrol maupun terjadinya kesalahan baca meter. Dengan membeli listrik di awal, hal-hal yang tidak diinginkan tersebut tak perlu lagi terjadi. Disini saya juga akan menuliskan beberapa kelebihan & kekurangan dari system pembayaran listrik secara Pra bayar. Kelebihannya adalah :

Pelanggan lebih mudah mengendalikan pemakaian listrik.

Melalui meter elektronik prabayar pelanggan dapat memantau pemakaian listrik seharihari dan setiap saat. Di meter tersebut tertera angka sisa pemakaian kWh terakhir. Bila dirasa boros, pelanggan dapat mengerem pemakaian listriknya.

20

Pemakaian listrik dapat disesuaikan dengan anggaran belanja.

Dengan nilai voucher bervariasi mulai Rp 20.000,0 s.d. Rp 1.000.000,- memberikan keleluasaan bagi pelanggan dalam membeli listrik sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan (lebih terkontrol dalam mengatur anggaran belanja keluarga).

Tidak akan terkena biaya keterlambatan

Tidak ada lagi biaya tambahan bayar listrik dikarenakan terbebani biaya keterlambatan akibat lupa bayar tagihan listrik.

Privasi lebih terjaga

Untuk pelanggan yang menginginkan kenyamanan lebih, dengan menggunakan Listrik Prabayar tidak perlu menunggu dan membukakan pintu untuk petugas pencatatan meter karena meter prabayar secara otomatis mencatat pemakaian listrik anda (akurat dan tidak ada kesalahan pencatatan meter).

Jaringan luas pembelian listrik isi ulang

Saat ini pembelian voucher listrik prabayar sudah bisa didapatkan di lebih dari 30.000 ATM di seluruh Indonesia. Selain itu bisa juga didapatkan di loket pembayaran listrik online.

21

Tepat digunakan bagi Anda yang memiliki usaha rumah kontrakan atau kamar sewa (kos).

Sebagai pemilik rumah atau kamar sewa, Anda tidak perlu khawatir lagi dengan tagihan listrik yang tidak dibayar oleh penghuni rumah kontrakan karena pemakaian listrik sudah menjadi tanggung jawab dan sudah disesuaikan dengan kebutuhan penyewa. Kekurangannya adalah :

Keterbatasan outlet penjualan voucher. Saat ini baru tersedia di loket PLN,

kantor pos, dan atm Bank Bukopin, itupun kadang sering offline. Ke depan diharapkan sudah tersedia di jaringan atm yang lebih luas seperti Mandiri, BCA, BNI, dll.

Akan sangat repot jika pulsa habis di malam hari. Mana ada kantor pos

buka malam? Saran kami adalah : Sebaiknya pihak PLN bisa menambah outlet penjualan,yang mana outlet-outlet tersebut tersebar di wilayah yang mudah terjangkau oleh pelanggan. Bisa melakukan pengisian pulsa yang dilakukan secara on-line melalui telepon selular,hal ini untuk menangulangi permasalahan karena keadaan darurat. Lebih mensosialisasikan program ini kepada seluruh pelanggan PLN,karena sejauh yang kami nilai,progaram PRABAYAR ini masih sangat kurang diketahui oleh masyarakat umum secara luas.

22