tugas kapita selekta kelompk
TRANSCRIPT
Nomor 1
Diketahui premis-premis berikut.
Premis 1 : Jika panen melimpah, maka penghasilan petani meningkat.
Premis 2 : Jika penghasilan petani meningkat, maka mereka makmur.
Premis 3 : Petani tidak makmur.
Kesimpulan yang sah dari ketiga premis tersebut adalah ….
Analisis :
a) Materi prasyarat
Pengertian premis dan argumen
Aturan penarikan kesimpulan (silogisme, modus ponens atau tolens)
b) Kesulitan/miskonsepsi siswa
Siswa tidak memahami penerapan aturan penarikan kesimpulan (silogisme, modus ponens
atau tolens) pada situasi soal yang relevan.
c) Langkah-langkah pembelajaran yang dapat ditempuh guru
Guru dapat menyusun contoh-contoh soal penarikan kesimpulan yang memuat beberapa
aturan.
Contoh-contoh soal tersebut selanjutnya dipecahkan oleh siswa secara individu atau
kelompok.
d) Penyelesaian soal berdasarkan materi prasyarat.
Diketahui :
Premis 1 : Jika panen melimpah, maka penghasilan petani meningkat.
Premis 2 : Jika penghasilan petani meningkat, maka mereka makmur.
Premis 3 : Petani tidak makmur.
Misalkan p = panen melimpah, q = penghasilan petani meningkat
r = petani makmur.
Premis-premis di atas dapat diubah menjadi :
Premis 1 : jika p, maka q
Premis 2 : jika q, maka r
Premis 3 : tidak r
Dengan menerapkan aturan silogisme pada premis 1 dan premis 2, diperoleh kesimpulan :
Premis 1 : jika p, maka q
Premis 2 : jika q, maka r
Kesimpulan* : jika p maka r
Dengan menerapkan aturan modus Tolens antara kesimpulan* dan premis 3, diperoleh
kesimpulan :
Kesimpulan* : jika p maka r
Premis 3 : tidak r
Kesimpulan akhir : tidak p
Jadi kesimpulannya adalah panen tidak melimpah
Nomor 10
Diketahui (x+2) adalah faktor suku banyak f(x) = 2x3 – 3x2 – 11x + p. Salah satu faktor linear lainnya
dari suku banyak tersebut adalah. . .
Analisis :
a) Materi prasyarat
Pembagian bentuk aljabar sederhana
Pembagian suku banyak dengan cara Horner
Pemfaktoran bentuk aljabar
b) Kesulitan/miskonsepsi siswa
Siswa mengalami kesalahan perhitungan dalam melakukan pembagian melalui cara Horner.
Siswa mengalami kesalahan perhitungan dalam memfaktorkan bentuk aljabar.
c) Langkah-langkah pembelajaran yang dapat ditempuh guru
Guru mendemonstrasikan pemecahan masalah pembagian suku banyak dengan cara Horner,
melalui beberapa contoh soal.
Guru memberi kesempatan siswa untuk menyelesaikan tugas pemecahan masalah yang
terkait dengan pembagian suku banyak dengan cara Horner.
Guru memberikan tugas-tugas mandiri kepada siswa untuk meningkatkan keterampilan
siswa baik secara aritmatik, maupun keterampilan dalam menggunakan cara Horner untuk
menyelesaikan pembagian suku banyak dengan model soal yang bervariasi.
d) Penyelesaian soal berdasarkan materi prasyarat.
Penyelesaian :
Diketahui : (x+2) adalah faktor suku banyak f(x) = 2x3 – 3x2 – 11x + p
Gunakan cara Horner:
p = 6
Diperoleh suku banyak f(x) = 2x3 – 3x2 – 11x + 6
Selanjutnya diperoleh f(x) = 2x3 – 3x2 – 11x + 6 = (x + 2) (2x2 – 7x + 3) = 0
Pemfaktoran dari 2x2 – 7x + 3 = 0 adalah (2x – 1) (x – 3) = 0
Jadi faktor-faktor lain dari f(x) = 2x3 – 3x2 – 11x + 6 adalah (2x – 1) dan (x – 3) (kunci : D)
+
-2 2 -3 -11 p
2
-4
-7
14
3
-6
p – 6 = 6
Nomor 11
Diketahui f(x) = x + 3 dan g(x) = x2 – 5x + 1. Fungsi komposisi (gof) (x) = . . .
Analisis :
a) Materi prasyarat
Aturan komposisi fungsi.
Operasi perkalian pada bentuk aljabar.
b) Kesulitan/miskonsepsi siswa
Siswa tidak memahami aturan komposisi fungsi
Siswa melakukan kesalahan dalam melakukan aturan komposisi fungsi
Siswa melakukan kesalahan dalam melakukan operasi bentuk aljabar pada komposisi fungsi
c) Langkah-langkah pembelajaran yang dapat ditempuh guru
Guru dapat mengajarkan aturan komposisi fungsi melalui metode penemuan terbimbing.
Melalui LKS, guru membimbing siswa untuk menemukan aturan pengkomposisian fungsi
melalui sejumlah contoh soal dalam LKS.
Setelah siswa menemukan aturan terebut, maka selanjutnya guru memberikan tugas
pemecahan masalah komposisi fungsi dengan jenis yang bervariasi.
d) Penyelesaian soal berdasarkan materi prasyarat.
Penyelesaian :
Diketahui f(x) = x + 3 dan g(x) = x2 – 5x + 1.
(gof) (x) = g(f(x)) = g (x+3)
g (x+3) = (x+3)2 – 5 (x+3) + 1
g (x+3) = x2 + 6x + 9 – 5x – 15 + 1
g (x+3) = x2 + x + – 5 (kunci : A)
Nomor 20
Persamaan grafik fungsi pada gambar di samping adalah . . .
Analisis :
a) Materi prasyarat
Teknik menggambar grafik fungsi pada koordinat Cartesius
Karakteristik grafik fungsi
b) Kesulitan/miskonsepsi siswa
Siswa kesulitan dalam menentukan pola yang berlaku pada setiap titik
koordinat pada suatu grafik fungsi
Siswa tidak memahami ciri-ciri grafik fungsi tertentu
c) Langkah-langkah pembelajaran yang dapat ditempuh guru
Guru memberikan latihan terbimbing kepada siswa.
Latihan terbimbing berupa latihan dalam menggambar grafik fungsi kemudian menetukan
rumus fungsinya atau bisa juga sebaliknya.
Latihan ini berguna untuk membangun pemahaman siswa dalam melihat berbagai situasi
soal, baik berupa grafik, tabel, kalimat atau persamaan. Pemahaman ini selanjutnya akan
2 1
2
6
18
memudahkan siswa dalam menemukan pola yang tepat, yang sesuai dengan representase
suatu fungsi dari satu bentuk ke bentuk yang lain.
d) Penyelesaian soal berdasarkan materi prasyarat.
Penyelesaian :
Ambil dua titik pada grafik, misalkan A (0,2), B (1,6) dan C (2, 18).
Terlihat pada gambar bahwa grafik fungsi cekung ke atas dan terjal, ini adalah salah satu ciri
dari grafik fungsi eksponen. Diduga bahwa grafik di atas merupakan grafik fungsi
eksponensial.
Berdasarkan dugaan di atas, perhatikan pola yang terjadi :
Untuk titik A, jika x = 0, maka y = 2 = 2 . 30
Untuk titik B, jika x = 1, maka y = 6 = 2 . 31
Untuk titik C, jika x = 2, maka y = 18 = 2 . 32
dan seterusnya. . . .
Berdasarkan pola tersebut, hubungan antara x dan y dinyatakan dengan rumus :
y = f (x) = 2 . 3x (kunci : C)
Nomor 21
Diketahui suku ke-3 dan suku ke-6 suatu barisan aritmatika berturut-turut adalah 8 dan 17. Jumlah
21 suku pertama deret tersebut adalah . . .
Analisis :
a) Materi prasyarat
Rumus suku ke-n pada barisan aritmatika
Rumus jumlah suku ke-n pada barisan aritmatika
Metode substitusi atau eliminasi pada persamaan linear dua variabel.
b) Kesulitan/miskonsepsi siswa
Siswa tidak bisa melakukan penjabaran suku ke-n ke dalam rumus suku ke-n.
Kesalahan dalam menentukan nilai suku pertama dan beda dengan metode substitusi atau
eliminasi.
Siswa tidak dapat menuliskan rumus jumlah suku ke-n karena lupa.
Kesalahan perhitungan dalam menentukan jumlah suku ke-n.
c) Langkah-langkah pembelajaran yang dapat ditempuh guru.
Guru menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk LKS yang berisi petunjuk-petunjuk
dalam menemukan pola/rumus suku ke-n dan jumlah suku ke-n pada barisan aritmatika.
Setelah siswa menemukan kedua rumus tersebut, guru memberikan tugas secara kelompok
berupa tugas pemecahan masalah dan dilanjutkan dengan tugas mandiri.
d) Penyelesaian soal berdasarkan materi prasyarat.
Penyelesaian :
U3 = a + 2b = 8 . . . . . . persamaan (1)
U6 = a + 5b = 17 . . . . . . persamaan (2)
Eliminasikan pers (1) dan pers (2), sehingga diperoleh nilai a = 2 dan b = 3
Untuk menentukan jumlah suku ke-21, diperoleh melalui rumus berikut ini.
S21 = 𝟐𝟏
𝟐[𝟐𝒂 + (𝟐𝟏 − 𝟏)𝒃], substitusikan nilai a = 2 dan b = 3, diperoleh :
S21 = 𝟐𝟏
𝟐[𝟐. 𝟐 + (𝟐𝟏 − 𝟏)𝟑]
S21 = 𝟐𝟏
𝟐[𝟒 + 𝟐𝟎. 𝟑]
S21 = 𝟐𝟏
𝟐[𝟒 + 𝟔𝟎]
S21 = 𝟐𝟏
𝟐[𝟔𝟒]
S21 = 𝟔𝟕𝟐 (kunci : D)
Nomor 30
Dua bilangan m dan n memenuhi hubungan 2m + n = – 40. Nilai minimum dari p = m2 + n2 adalah . .
Analisis :
a) Materi prasyarat
Aturan turunan fungsi
Pemfaktoran bentuk persamaan kuadrat
b) Kesulitan/miskonsepsi siswa
Siswa tidak memahami konsep penggunaan turunan dalam memecahkan masalah
Siswa tidak dapat menentukan titik-titik pembuat nol yang berpeluang menjadi titik-titik
statsioner.
c) Langkah-langkah pembelajaran yang dapat ditempuh guru.
Melakukan pembelajaran pencapaian konsep kepada siswa dengan memberikan sejumlah
contoh soal yang memuat penggunaan turunan.
Siswa diminta untuk bisa mengeksplorasi ide dari suatu masalah, kemudian mengaitkan ide
tersebut dengan penggunaan turunan.
Siswa diminta untuk menerjemahkan konsep turunan dalam berbagai masalah.
d) Penyelesaian soal berdasarkan materi prasyarat.
Penyelesaian :
Ubah bentuk 2m + n = – 40 menjadi n = – 40 – 2m, kemudian dikuadratkan menjadi :
n2 = 4m2 + 160 m + 1600.
Kemudian substitusikan bentuk n2 ke dalam p, sehingga diperoleh :
p = m2 + 4m2 + 160 m + 1600
p = 5m2 + 160 m + 1600
Selanjutnya kita menentukan 𝑑𝑝
𝑑𝑚= 10𝑚 + 160
Jika 10m + 160 = 0, maka m = – 16
Karena p = 5m2 + 160 m + 1600 tidak memiliki akar-akar real, maka satu-satunya nilai yang
memberikan nilai minimum pada p adalah m = – 16.
Selanjutnya substitusikan nilai m ke persamaan 2m + n = – 40, sehingga diperoleh :
2 (–16) + n = – 40
– 32 + n = – 40
n = – 8
Jadi nilai minimum untuk p = m2 + n2
p = (–16)2 + (–8)2
p = 256 + 64
p = 320 (kunci : C)
Nomor 31
Hasil dari ∫ 3(𝑥 + 1)(𝑥 − 6)𝑑𝑥 =2
0 . . .
Analisis :
a) Materi prasyarat
Konsep dasar pengintegralan suatu fungsi
Perkalian pada bentuk aljabar
Konsep integral tertentu
Teorema dasar kalkulus (pensubstitusian batas-batas integral terhadap hasil integral)
b) Kesulitan/miskonsepsi siswa
Kesalahan dalam melakukan pengintegralan
Kesalahan dalam melakukan oprasi perkalian pada bentuk aljabar
Kesalahan dalam melakukan perhitungan dalam menentukan nilai integral tertentu.
c) Langkah-langkah pembelajaran yang dapat ditempuh guru
Guru dapat mengatasi kesulitan siswa dengan menerapkan metode latihan terbimbing dengan
pemberian tugas berjenjang (dari soal-soal yang mudah hingga yang sulit) yang dilakukan
melalui setting kooperatif, dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut.
Guru memberikan penjelasan mengenai konsep dasar integral, konsep integral tertentu.
Kemudian guru meminta siswa untuk duduk secara berkelompok.
Tiap kelompok akan mendapatkan tugas yang harus diselesaikan.
Guru melakukan bimbingan selama siswa mengerjakan tugas.
Tugas disetting sedemikian rupa sehingga soal-soal di dalamnya memiliki tingkat kesulitan
yang berjenjang, baik tugas kelompok maupun tugas individu.
d) Penyelesaian soal berdasarkan materi prasyarat.
Langkah-langkah penyelesaian :
Sederhanakan fungsi integran menjadi (𝑥 + 1)(𝑥 − 6) = 𝑥2 − 5𝑥 − 6
Lakukan pengintegralan sehingga diperoleh :
𝟑 ∫(𝑥2 − 5𝑥 − 6) 𝑑𝑥 = 𝟑 (𝟏
𝟑𝒙𝟑 −
𝟓
𝟐𝒙𝟐 − 𝟔𝒙) + c
Substitusikan batas-batas integral sehingga diperoleh :
∫ 3(𝑥 + 1)(𝑥 − 6)𝑑𝑥 =2
0 𝟑 [ (
𝟏
𝟑𝟐𝟑 −
𝟓
𝟐𝟐𝟐 − 𝟔. 𝟐) − (
𝟏
𝟑𝟎𝟑 −
𝟓
𝟐𝟎𝟐 − 𝟔. 𝟎)]
∫ 3(𝑥 + 1)(𝑥 − 6)𝑑𝑥 =2
0 𝟑 [ (
𝟖
𝟑− 𝟏𝟎 − 𝟏𝟐) − (𝟎 − 𝟎 − 𝟎)]
∫ 3(𝑥 + 1)(𝑥 − 6)𝑑𝑥 =2
0 𝟑 [ (
−𝟓𝟔
𝟑) − 𝟎] = −𝟓𝟔 (𝒌𝒖𝒏𝒄𝒊 ∶ 𝑩)
Nomor 40
Sebuah film dokumenter menayangkan perihal gempa bumi dan seberapa sering gempa bumi terjadi.
Film itu mencakup diskusi tentang keterkiraan gempa bumi. Seorang ahli Geologi menyatakan
“Dalam dua puluh tahun ke depan, peluang bahwa sebuah gempa bumi akan terjadi di kota Zadia
adalah dua per tiga”.
Pernyataan yang paling mencerminkan maksud pernyataan ahli Geologi di atas adalah . . .
Analisis :
a) Materi prasyarat
-
b) Kesulitan/miskonsepsi siswa
Siswa kesulitan dalam menerjemahkan kalimat.
c) Langkah-langkah pembelajaran yang dapat ditempuh guru
Guru membiasakan siswa untuk menelaah suatu wacana dengan seksama,
Kemudian siswa diminta untuk menarik suatu benang merah dari wacana yang ada.
Dari benang merah tersebut, kemudian siswa diminta mengidentifikasi ide-ide dari benang
merah tersebut.
Ide-ide itukah yang akan memudahkan siswa dalam memahami sebuah wacana meskipun
ditampilkan dalam susunan kalimat yang berbeda.
d) Penyelesaian soal berdasarkan materi prasyarat
Penyelesaian :
Berdasarkan telaah pada wacana di soal, maka kalimat yang paling tepat untuk mewakili ide
utama dari wacana tersebut adalah “ Peluang terjadinya sebuah gempa bumi di kota Zadia
pada suatu saat dalam 20 tahun ke depan lebih tinggi dari pada peluang tidak terjadinya
gempa bumi”. (Kunci : C)